Ceritasilat Novel Online

Naga Merah 1

Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung Bagian 1


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
NAGA MERAH (Hiat Liong Toan)
Oleh : Khu Lung
Buku donasi dari http://anelinda-store.com
Djvu oleh : Dewi KZ, Aditya
Edit teks oleh : aaa, Budi S, Nico, aditya
Final edit & Ebook oleh : Dewi KZ
TIRAIKASIH WEBSITE
http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pengantar :
Cersil ini sumbangan dari http://anelinda-store.com berkat
jasa teman kita aditya. Kondisi buku sangat parah sekali,
kertasnya sangat rapuh sehingga proses scannya hampir
memakan waktu 1 bulan lamanya, oleh Dewi KZ, Aditya, Ucok
KZ dan Kangzusi sendiri secara bergantian. Dengan
dihasilkannya DJVU diharapkan buku ini tetap lestari.
Hasil convert dari djvu ke TXT juga sangat parah banyak
sekali huruf cacingnya, dan tentu saja membuat kerja keras
dari tim editor yang terdiri dari : Aditya, aaa, Nico, dan Budi
Santoso Bandung bagian terbanyak. Sedang Dewi KZ yg harus
mengecek kembali hasil editan sebelum menjadi format
ebook.
Untuk anda yang mengupload di web lain, harap jangan
membuang nama-nama pembuat ebook Naga Merah ini.
Tanpa kerja keras Tim diatas tidak akan ada ebook ini. Belajar
lah menjadi Manusia yang ingat dan menghargai atas jerih
payah orang lain.
Untuk yang copas di web lain MOHON diperlambat, jangan
dikebut siapa tahu akan menimbulkan keinginan untuk
MEMBELI BUKU ASLINYA.
JANGAN MENGKOMERSILKAN ebook ini dalam bentuk
CD/DVD, Insya allah hidup anda tidak akan selamat.
Trims
Tim EbookTiraikasih Website http://kangzusi.com/
Daftar Isi
NAGA MERAH (HIAT LIONG TOAN)
PENGANTAR :
DAFTAR ISI
JILID KE : 1
JILID KE : 2
JILID KE : 3
JILID KE : 4
JILID KE : 5
JILID KE : 6
JILID KE : 7
JILID KE : 8
JILID KE : 9
JILID KE : 10Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
JILID KE : 11
JILID KE : 12
JILID KE : 13
JILID KE : 14
JILID KE : 15
JILID KE : 16
JILID KE : 17
JILID KE : 18
JILID KE : 19
JILID KE : 20
JILID KE : 21
JILID KE : 22
JILID KE : 23
JILID KE : 24
JILID KE : 25Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
JILID KE : 26
JILID KE : 27
JILID KE : 28
JILID KE : 29
JILID KE : 30
JILID KE : 31
JILID KE : 32
JILID KE : 33
JILID KE : 34
JILID KE : 35
JILID KE : 36
JILID KE : 37
JILID KE : 38
JILID KE : 39
JILID KE : 40Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
JILID KE : 41
JILID KE : 42
JILID KE : 43 TAMAT
JILID ke : 1
Ini adalah sebuah benda, benda apakah itu ? mengapa
sampai perlu dilukiskan benda semacam tusuk kunde ini disini
? sudah tentu ada sebab dan latar belakangnya sendiri.
Bagaimana ? marilah, ikuti penjelasannya di bawah ini.
Memang betul ia adalah sebuah tusuk konde yang terbuat
dari batu giok hijau yang ditengah tengahnya ada terukir
seekor naga dalam bentuk yang sangat indah, benda
semacam ini umumnya digunakan oleh kaum wanita sebagai
penghias sanggul diatas kepala, tapi di sini benda tersebut
menduduki tempat agak istimewa. Tusuk konde ini merupakan
suatu alamat buruk orang orang yang menerimanya, suatu
benda yang menyimpan banyak rahasia dan sungguh
menyeramkan!.
Orang pertama yang mendapat tusuk konde itu lewat tiga
hari lantas menghilang secara misterius....
Orang kedua yang kedatangan tusuk konde ini juga lantas
lenyap secara gaib....
Orang ketiga yang menerima perhiasaan sanggul ini,
demikian juga nasibnya, hilang tanpa jejak manusia ke
empat, kelima , ..dan seterusnya sama juga nasibnya. Dalam
jangka waktu tiga kali dua puluh empat jam, satu demi satu
orang yang rumahnya kedatangan tusuk konde ini tidak bisaTiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak pasti hilang atau sedikit sedikitnya diketemukan sudah
tidak bernyawa. Maka dari untuk selanjutnya tusuk konde ini
jiga disebut "Tanda maut ".
Benda maut yang menakutkan dan menggenggam banyak
rahasia ini telah muncul berselang kali dalam dunia kangzsouw sampai lima belas kali. Dan selama itu sudah tentu ada
lima belas orang, baik dan orang kuat dari golongan hitam
maupun orang gagah dari golongan putih ( bersih ) sudah
menjadi korban perbuatan ganas si pemilik benda maut.
Tidak ada seorangpun tahu benda maut berukiran Naga
Merah ini ada lambang apa atau tanda kematian dari siapa.
Akan tetapi siapapun sudah tau bahwa tusuk konde Naga
Merah ini adalah barang yang mendatangkan kematian bagi
siapapun yang menerimanya. Maka tusuk konde batu giok
yang menyeramkan dan mengandaung banyak rahasia ini
akhirnya telah menarik perhatian banyak orang orang rimba
persilatan .
Siapa lagi berikut yang akan mendapatkan giliriran
menerima " benda maut " ini untuk ke enam belas kalinya ?
Apakah tusuk konde itu akan muncul lagi atau tidak, bukan
saja menjadi soal yang sangat menarik perhatian banyak
orang orang tingkatan muda yang berupaya berkecimpung
dalam rimba persilatan bahkan merupakan tanda tanya besar
yang menyeramkan pula bagi kang-zsouw kawakan.
Tidak seorangpun yang dapat menyakinkan juga tidak ada
orang yang berani meramalkan tusuk konde Naga Merah yang
membawa bencana maut ini akan muncul lagi atau tidak.
Pada umumnya orang orang dunia kang-zsouw percaya
bahwa tusuk konde celaka itu akan muncul lagi. Soalnya
hanya tergantung pada sang waktu yang menentukan segala
sesuatunya.
Selama itu hari hari dilewatkan oleh orang orang rimba
persilatan dengan perasaan khawatir dan seram.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Beberapa hari kemudian......
Peristiwa menyeramkan yang selama itu di tunggu tunggu
akhirnya muncul juga.
Tusuk konde Naga Merah untuk ke enambelas kalinya
muncul lagi di dunia kang-zsouw.
Seluruh rimba persilatan gempar.....
Benda maut itu kini terjatuh dalam tangannya seorang iblis
kenamaan dalam dunia kang-zsouw uang benama Lie Kie.
Orang she Lie ini terkenal dengan julukannya Kiong hay it Mo
( iblis dari lautan teduh ).
Munculnya tusuk konde Naga Merah ke enambelas kalinya
ini yang mengarah Kiong hay It Mo benar-benar sangat
mengejutkan dan menggemparkan seluruh rimba persilatan.
Banyak orang terkemuka dari rimba persilatan pada
berbondong bondong menuju ke suatu lembah di bawah
gunung Kui hoa san, yang tempat kediamannya Kui hay It Mo
yang sedang diancam jiwanya oleh pemilik tusuk konde maut.
Orang orang rimba persilatan yang lagi menuju ke lembah
tempat kediaman Kiong hay it mo dengan maksud
menyaksikan wajahnya si pemilik kunde maut yang telah
banyak menerbitkan peristiwa peristiwa menggemparkan
selama ini, mereka sangat ingin mengetahui siapa adanya
orang yang memegang peranan itu.
Lembah sempit di bawah kaki gunung kiong hoa san dalam
jangka waktu satu malam saja sudah dipenuhi sesak
dikunjungi banyak orang orang kuat dari berbagai pelbagai
penjuru.
Suatu malam yang sunyi.....
Suasana dalam lembah tersebut tampak sunyi senyap...
Santarnya angin gunung membuat hawa di lembah itu
makin dingin.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tempat yang berbahaya dan strategis letaknya di lembah
tersebut. Dalam waktu sekejappun telah berubah menjadi
lautan manusia. Ini adalah suatu hal yang boleh dan perlu di
catat dalam buku.
Orang orang itu pada sangat ingin mengetahui bagimana
macamnya orang aneh yang selalu mengarah mangsanya
setelah memberi pertandaan benda maut penagih jiwa itu
lebih dulu, Selain daripada itu orang orang yang datang
kelembah tersebut juga sangat ingin mengetahui dengan cara
bagaimana iblis kenamaan seperti Kiong hay It mo itu saat
menghadapi siorang misterius.
Daerah seputar beberapa lie dari lembah tersebut
keadaannya memang sangat strategis dan berbahaya. Disitu
kecuali batu bata gunung yang runcing runcing dan tumbuh
nya pepohonan lebat yang lebih lebih mempengaruhi letak
tempat itu, hanya ada sebuah jalan kecil yang berliku liku
untuk menghubungkan daerah tersebut dengan luaran.
Pada, malam sunyi itu kita lihat ada banyak bayangan
manusia bergerak menuju ke lembah melalui jalanan sempit
satu satunya yang barusan di sebut.
Bayangan bayangan itu adalah orang orang rimba
persilatan yang ingin menyaksikan pertempuran di lembah
tersebut.
Sekarang kita masuk lebih jauh....
Disebelah kiri dalam lembah ada berdiri dengan megahnya
sebuah bangunan rumah. Gedung ini adalah rumah tempat
kediaman iblis kenamaan Kiong hay It mo yang sedang diincar
oleh pemilik tusuk konde batu giok Naga Merah.
Sinar lampu dari dalam rumah nampak menembus keluar
melalui celah celah data dan ranting ranting pohon yang
terdapat di serambi depan rumah tersebut. Dimalam sesunyi
itu sinar lampu disitu ada merupakan satu satunya
penerangan dialam pegunungan yang gelap gulita.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Disamping itu dibalik banyak pohon pohon lebar dekat
rumah itu tampak ada beberapa puluh pasang mata
mencorong keluar dari dalam rimba tak jauh dari tempat
kediaman Kiong hay it mo. Orang orang pandai dari rimba
persilatan yang pada menyembunyikan diri di tempat gelap
itu. Kecuali semuanya sudah memusatkan seluruh perhatian
kedalam rumah yang besar itu rata rata tak berani menarik
napas. Mereka pada menahan napas.
Sang waktu sedetik demi sedetik berlalu dan suasana
makin tegang.
Malam makin larut....
Pada saat itu dari ujung jalanan kecil yang dapat menuju ke
lembah tersebut terlihat bayangan seseorang dengan
kecepatan kilat sedang berlari lari ke dalam lembah.
Gerakan bayangan itu gesit sekali dalam waktu sekejap
saja iapun sudah sampai ke dasar lembah.
Orang orang rimba persilatan yang bersembunyi di tempat
gelap semua pada terkejut, mereka rata rata pada mengira
bahwa bahyangan itu adalah orang yang menjadi pemilik
tusuk konde pembawa kabar maut yang sedang mereka nanti
nantikan.
Selagi hati orang orang diliputi rasa keragu raguan
bayangan orang itu sudah masuk ke dalam lembah, sesaat ia
merandek matanya tampak berputaran mengawasi keadaan
sekitar lembah. Kemudian dari mulutnya keluar suara ketawa
yang menyeramkan.
Baru saja orang ini mau bergerak lagi mendadak terdengar
suara satu orang menegur
"Apa yang datang Yan san it-hiong ?".
Bayangan hitam itu tampak terkejut ketika secara tiba tiba
terdengar suara teguran. Ketika kepalanya didongakkan ia
melihat di suatu tempat kira kira tiga tombak dari tempatnyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/
berdiri ketika ada sesosok bayangan hitam. Selekas matanya
melihat orang begitu cepat pula mulutnya mendehem, setelah
itu terdengar suaranya orang itu berkata :
"Benar, Lohu adalah Yan san it-hiong "
Bayangan hitam yang berdiri terpisah saja jarak tiga
tombak dari padanya itu lalu berkata pula sambil
perdengarkan suara tertawanya,
"Sungguh tidak nyana Yan san it-hiong juga mempunyai
kegembiraan melakukan perjalanan datang dari tempat ribuan
lie jauhnya melulu buat untuk menyaksikan keramaian malam
ini disini....".
Perkataan yang keluar dari mulut bayangan hitam itu belum
lagi ditutup Yan san it-hiong sudah bergerak, dengan
kecepatan bagaikan kilat tubuhnya melesat kearah dimana
bayangan hitam yang dilihatnya tadi berada.
Yan san It hiong yang merupakan salah satu jago orang


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kuat dalam dunia kang-zsouw, begitu bergerak dalam jangka
waktu sekelejapan saja sudah berdiri di depan bayangan
hitam tersebut.
Semua orang yang sedang sembunyi ditempat kegelapan
pada terkejut dan terheran heran melihat kejadian secara tiba
tiba itu.
Yan san It hiong tidak asing lagi bagi mereka, karena ia
adalah salah satu dari orang kosen dalam kalangan kangzsouw, tidak demikian halnya dengan bayangan hitam. Mereka
agaknya belum pernah kenal sama sekali.
Mungkinkah bayangan hitam tadi adalah itu orang aneh
yang menjadi pemiliknya tusuk konde maut ? Demikianlah
umumnya orang rata rata pada berpikir dalam hati kecilnya
masing masing.
Angin gunung meniup semakin kencang beradunya daun
daun rontok didalam lembah pada menimbulkan suaraTiraikasih Website http://kangzusi.com/
bergesekan yang cukup nyaring membuat suasana dalam
lembah semakin tegang saja.
Semua mata ditujukan kearah Yan san It hiong, dan
bayangan hitam.
Oleh karena udara gelap ditambah lagi jarak terpisahnya
mereka dengan kedua orang itu sangat jauh, maka tidaklah
dapat mereka lihat bagaimana roman mukanya si bayangan
hitam itu.
Ketika Yan san It hiong sudah berada di dekatnya si
bayangan hitam lalu terdengar suara berkata :" Lotee, perlu
apa kau begitu gelisah, aku toh bukan itu orang yang bisaa
menggunakan tusuk konde Naga Merah itu".
Takkala Yan san It hiong menegasi, bukan main kagetnya
ia tapi sebentar kemudian sikapnya kembali tenang karena
dari suaranya saja ia agaknya dapat mengenali orang itu siapa
adanya. Maka buru buru ia maju lagi menghampiri sambil
tertawa tergelak gelak ..
"Ha.ha.ha kiranya adalah kau si setan keluyuran diwaktu
tengah malam Ha ha ha kau juga sudah ada di sini ?"
Bayangan hitam itu menggenakan pakaian warna abu abu
wajahnya tertutup kedok berbentuk kalong. Ia adalah
pendekar kenamaan dari rimba persilatan yang oleh orang
kang-zsouw dijuluki pian hok hiap atau Pendekar Kalong.
Dalam tempat dan waktu dan demikian Yan san It hiong
hatinya diam diam tercekat orang ini pada dua puluh tahun
yang lalu sudah hilang dari dunia kang-zsouw, kenapa
sekarang dia bisa muncul lagi justru di tempat ini ? demikian
pikirnya dalam hati.
Pendekar Kalong tersenyum dan kemudian bekata :
"Yan san It hiong lotee setelah perpisahan selama dua
puluh tahun lamanya sungguh tidak nyana berkumpul lagiTiraikasih Website http://kangzusi.com/
disini, Agaknya memang bener kata pepatah, manusia kalo
masih bernafas dimana saja bisa saling berjumpa,"
"Eh loko, apa kau juga mau ikut menyaksikan keramaian
halnya tusuk konde ? "
"Mengapa tidak ? aku justru datang jauh jauh sengaja
untuk menontonnya"
"Loko dalam dunia kang-zsouw mendapat nama julukan
kalong dan setan gentayangan tengah malam apa loko tahu
siapa yang mengirim tusuk konde Naga Merah itu?"
Pendekar Kalong tampak mengerjitkan keningnya. Lama
baru ia bisa menjawab pertanyaan orang
"Lotee" katanya, "tusuk konde Naga Merah ini sudah lima
belas kali muncul dan 15 orang kuat juga sudah lenyap betul
betul hebat kepandaiannya sampai tidak ada satupun orang
yang tau dia siapa. Baru sebegitu saja dunia sudah di bikin
gempar olehnya agaknya pemilik tusuk konde itu memang
sengaja hendak menggulung dan membasmi habis orang
orang kuat dari rimba persilatan".
Ia lalu mengawasi Yan san It hiong sejenak lalu berkata
pula,
"Kalau dugaan ku tidak meleset, orang yang mengirim
tusuk konde itu tentu Naga Merah sendiri."
"Apa?" seru Yan san It hiong, ia rupanya kaget benar benar
wajahnya berubah seketika, badannya menggigil macam
orang kedinginan, lama sekali Yan san It hiong baru bisa
membuka mulut lagi bertanya : " Apa Naga Merah yang sudah
kesohor namanya sejak pada tiga puluh tahun yang lalu ?",
"Itu cuman dugaanku saja lotee, kau ingatkah dulu pada 30
tahun yang lalu Naga Merah salah satu dari bulim samcu pada
setiap kali munculnya tidak pernah ketingggalan tusuk konde
berukiran Naga Merah itu ? kalau betul adalah dia yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/
muncul lagi dalam dunia kang-zsouw ada lebih hebat lagi
rasanya bahaya yang akan kita alami."
Bukan kepalang kagetnya Yan san It hiong sampai ia
bertanya:
"Loko tiga puluh tahun yang lampau, pada saat di adakan
pertandingan pedang di gunung bong san, hiat im cu, pek lek
cu dan hiat liong cu ( yang terakhir di sebut sebagai Naga
Merah ) itu ketiga samcu kabarnya sudah menghilang dari
dunia kang-zsouw, malah sudah ramai orang menyiarkan
berita bahwa Naga Merah sudah binasa. Apa mungkin
sekarang ini dia juga ?"
Selagi Pendekar Kalong hendak menjawab dari dalam
lembah tiba tiba terdengar suara dari dalam lembah tiba tiba
suara geraman hebat seperti suara raungan setan penasaran.
Suara seperti setan itu diwaktu malam sunyi dan seram di
dalam lembah kedengaran makin menyeramkan. Orang orang
rimba persilatan yang bersembunyi di tempat gelap wajahnya
pada berubah seketika.
Pendekar Kalong dan Yan san It hiong juga tidak luput dari
perasaan yang mereka alami.
Pendekar Kalong berkata, "kalo dugaaanku tidak salah
Naga Merah mungkin sudah masuk kedalam lembah, malam
ini rupanya akan menyaksikan satu keramaian luar bisa yang
tidak mungkin dapat kita lupakan selama lamanya. Saat ini
pek lek cu salah satu dari bulim samcu juga sudah berada
disini".
Selagi Yan san It hiong hendak membuka mulut, Pendekar
Kalong sudah melanjutkan lagi bicaranya
"apalagi ketua dari tiga partai besar yang masing masing
dengan membawa beberapa anak buahnya sudah pada
datang kemari semua, aduh seru deh !"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ketua dari tiga partai besar itu apa juga ingin menyaksikan
peristiwa tusuk konde berdarah kali ini ?"
"mungkin masih ada maksud lain, mari kita jalan nanti
ketinggalan bisa berabeh nih".
Berkata sampai di sini Pendekar Kalong lantas enjot
tubuhnya sebentar sudah melesat ke depan mendekat rumah
salah satunya dalam lembah itu. Yan san It hiong masih dalam
keadaan keheranan juga menggerakkan badannya mengikut di
belakang Pendekar Kalong.
Keadaan dalam lembah kembali sunyi kembali setelah
seperti raungan setan tadi berhenti. Susana kembali tegang
dan menyeramkan. Ebook by : Dewi KZ, Aditya, aaa, Budi S,
Nico kangzusi.com
Saat itu Yan san It hiong dan Pendekar Kalong sudah
sampai di dalam rimba lebat yang terpisah sejarak kira kira
lima tombak jauhnya dari tempat kediamanan Kiong hay it
mo. Ketika mata merka ditujukan kearah gedung iblis dari
lautan teduh tersebut di situ kelihatan sudah banyak di pasang
lampu lampu obor hingga cuaca sekitarnya tampak terang
benderang.
Suasana tegang benar benar membikin dak dik duk
perasaan setiap orang yang berada di dalam lembah, dalam
keadaan demikian kecuali suara menderu derunya angin
pegunungan tidak kedengaran lagi suara suara lain.
Mendadak terdengar suara raungan melengking tajam
memecah kesunyian alam gunung. Menggema lama di sekitar
lembah kali ini suara itu kedengaran semakin mendekat.
Semua orang pada mengggigil badannya pada berdiri bulu
romanya tanpa mereka sendiri sadar.
Suara seperti setan belum lama sirap lampu dalam gedung
Kiong hay it mo mendadak padam seluruhnya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sesosok bayangan manusia lalu kelihatan melesat keluar
pintu gedung yang layak berdiri di bawah pagar tembok
sebelah depan.
Itu adalah bayangan dari seorang tua, badannya kurus
kering wajahnya tirus dan pucat. Pasti di bawah wajah yang
tirus itu tambah janggut putih yang panjang sampai hampir ke
perut, roman mukanya kalau di bayangkan seluruhnya
sungguh menakutkan!.
Adapun orang tua ini bukan lain dari pada si iblis kenamaan
dari rimba hijau Kiong hay it mo sendiri.
Munculnya iblis dari lautan teduh ini membuat suasana
makin tegang.
Pertunjukan seru yang sudah lama dinantikan banyak orang
mungkin segera akan dimulai.
Kiong hay it mo berdiri sambil mengepal ngepalkan
tinjunya. Matanya menyapu keadaan sekitar rumahnya dengan
sorot mata dingin. Kemudian dari mulutnya terdengar suara
ketawanya yang dapat membikin bulu roma berdiri. Dan
setelah puas tertawa iblis ini lalu berkata dengan suara
lantang ( besar ) :
"Sahabat darimana yang telah datang kemari ? silahkan
masuk ke pekarangan ini aku si orang she Lie sudah lama
menantikan kedatanganmu."
Kata kata yang keluar dari mulut Kiong hay it mo lama baru
berhenti. Tetapi ternyata cuma merupakan satu selingan
seram saja dimalam gelap dan sunyi. Sebab begitu cepat dan
suaranya berhenti, keadaan kembali sunyi senyap. Tiada
jawaban dan tidak ada reaksi apa apa. Naga Merah yang
sudah mengirim tusuk konde kerumahnya itu ternyata belum
muncul.
Mendadak terdengar suara rumput berkeresekan dimalam
sunyi suara itu kedengaran nyata sekali seperti tindakan kakiTiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang yang sedang berjalan mendatangi. Semua orang yang
berada di sekitar lembah menjadi ketakutan.
-o0~dwkz~0oSuara berkereseknya daun dan rumputan itu
kedengarannya makin dekat.
Dalam suasana gelap gulita karena padamnya penerangan
lampu semua tiba tiba tampak berkelebat satu sinar putih.
Suara keresekan seperti tindakan kaki orang diatas rumput
tadi sudah tak jauh didepan rumah, melewati orang orang
kuat yang sedang menahan napas, kini apa yang terlihat
didepan mata semua orang adalah beberapa tanda tapak kaki
merah yang betul betul seperti darah.
Naga Merah yang mengirimkan tusuk konde maut akhirnya
muncul juga, tanda tanda telapak kaki merah itu kalo bukan
hasil perbuatannya siapa lagi yang bisa berbuat seperti itu ?
Dan pada saat itu suara keresekan seperti tindak kaki
diatas rumput tadi juga tiba tiba sirap sama sekali. Sebagai
gantinya adalah suara ketawa seseorang yang bernada tinggi
menusuk telinga! Tak ubahnya seperti suara setan penasaran
yang hendak menagih jiwa.
Tak lama setelah suara seram itu berhenti menyusul lagi
suara lebih menakutkan yang berkata dengan nada berat :
"Setan bangkotan she Lie dengar ! sebelum ajalmu sampai
kau masih ada perkataan dan dengan pesan apa yang perlu di
tinggalkan !"
Kiong hay it mo yang mendengar perkataan tersebut bukan
main gusarnya. Wajahnya yang semula pucat kini berubah
matang biru karena gusarnya. Roman mukanya yang tadi
menakutkan kini tampak lebih menyeramkan ! Selagi iblis itu
hendak menjawab, sesosok tubuh manusia tiba tiba kelihatanTiraikasih Website http://kangzusi.com/
bergerak, lari dengan kecepatan luar biasa menuju ketempat
dari mana datangnya suara tadi. Gerakan tubuh orang terakhir
ini begitu cepat dan mendadaknya. Hingga orang orang kuat
yang sedang bersembunyi ditempat gelap pada dibikin terkejut
semuanya! Bertepatan dengan waktu si bayangan melompat
melesat tadi terdengar satu suara membentak.
"Kau cari mampus !" berbareng dengan keluarnya suara ini
muncul lagi satu bayangan lain yang tiba tiba menarik kembali
dirinya, si bayangan orang yang mula mula.
Semua kejadian tadi berlangsung sangat cepat semua
orang yang ada disitu pada terkejut. Ketika Yan san It hiong
dan Pendekar Kalong coba coba pasang mata barulah terlihat
jelas bahwa bayangan orang yang dari duluan tadi adalah
seorang anak muda yang menggenakan pakaian warna abu
abu yang warnanya pucat pasi. Sikapnya pendiam dilihat dari
roman mukanya ditaksir baru kira kira sembilan belas tahunan.
Ketika Yan san It hiong menunjukan matanya kearah orang
yang menarik tangan pemuda berbaju abu abu tadi, hatinya
mengoceh sendiri
"Ha ! kanapa iblis perempuan ini juga berada disini ?"
Pendekar Kalong lantas bertanya "Siapa ?"
"Yao lie lu".
Pendekar Kalong agaknya masih sangat asing dengan nama
Yao lie lu itu. Maka matanya lalu ditujukan juga kearah
bayangan tersebut. Seketika hatinya tercekat. Diam diam dia
berpikir : "Sungguh cantik perempuan ini ".
Satu wajah yang cantik jelita telah berada di hadapannya,
wanita cantik itu rambutnya tampak terurai diatas pundaknya,
sepasang matanya yang bening jeli dihiasi oleh bibir yang kecil
yang manis menawan hati.
Senyumnya si cantik jelita yang manis menggiurkan itu
seketika itu lantas membikin buyar suasana tegang lembahTiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersebut. Orang orang yang bersembunyi di tempat gelap saat
itu juga pada membelalakan matanya. Di tujukan kepada
wajah wanita yang cantik itu.
Tidaklah demikian dengan pemuda baju abu abu tadi. Ia
seketika balikan badan berkata dengan suara gusar
"Perlu apa kau menarik aku?"
"Aku tidak bermaksud jahat, apa kau ingin mati ?"
Pemuda itu perlihatkan ketawa aneh, ia berkata pula, masih
dengan sikap gusar,
"Nona dengan aku yang rendah belum kenal satu sama
lain, Tapi perbuatan tadi apa tidak akan membikin merosot
nama kedudukanmu ?"
Perkataan itu membikin merah selebar wajah Yao lie lu. Ia
merasa jengah, kemudian wanita itu berkata sambil ketawa
manis.


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aku hendak menolong orang siapa yang berani melarang
?, Sudah tentu untuk kau, aku akan turun tangan memberikan
bantuan pertolongan"
Sehabis berkata dengan secara paksa, gadis itu menarik
tangan dari pemuda berbaju kelabu itu.
Semua orang yang berada disekitar tempat itu pada merasa
terheran heran.
Pemuda baju abu abu itu mengapa mendadak lari kearah
Naga Merah ketika mendengar suara pekikan seram dari mulut
Naga Merah ? apa sebabnya ? apakah hubungannya antara ia
dengan si iblis she Lie ?
Wanita cantik jelita Yao lie lu itu namanya sudah sangat
terkenal karena keganasannya di dunia kang-zsouw. Orang
yang tidak mengenalnya tentu tidak menduga dibalik paras
wajahnya yang jelita itu ada tersembunyi sifat yang kejam danTiraikasih Website http://kangzusi.com/
ganas, entah sudah berapa banyak jumlahnya orang orang
dunia kang-zsouw yang binasa di bawah tangannya.
Tetapi, apa sebabnya mendadak wanita cantik ini
mencegah perbuatan pemuda baju abu abu yang rupanya
hendak menjumpai Naga Merah itu ? Sungguh kejadian secara
mendadak ini membikin bingung hati setiap orang yang
bersembunyi di sekitar lembah itu.
Pemuda baju abu abu itu ketika ditarik lengannya oleh Yao
lie lu berkata pula dengan murka
"Aku mau cari Naga Merah, ada hubungan apa dia dengan
kau ? Kalau kau berani tarik lagi awas ! aku nanti bisa
mendamprat kau dengan perkataan kotor !"
Yao lie lu ketika mendengar perkataan si anak muda,
agaknya merasa tidak senang dalam hati, tapi tiba tiba ia
perlihatkan senyumnya lagi kemudian berkata lagi dengan
secara sabar tidak hambar.
"Kau tidak menerima kebaikan ku ya sudahlah.."
Sehabis berkata si wanita cantik itu lalu meninggalkan
pemuda baju abu abu itu.
Dalam suasana yang begitu tegang mendadak di seling
oleh adegan yang sungguh romantis kejadian itu siapapun tak
dapat melihat dan dapat menduganya sendiri.
Yao lie lu si iblis cantik di dunia persilatan agaknya ada
mempunyai hubungan apa apa dengan pemuda yang sikapnya
dingin angkuh demikian mereka berpikir.
Yao lie lu muncul di kang-zsouw hanya dalam waktu
beberapa bulan belakangan ini saja. Akan tetapi kekejaman
dan keganasannya tidak di bawah si Naga Merah. Dalam
jangka waktu beberapa hari saja entah sudah berapa puluh
jiwa yang melayang ditangan gadis cantik ini. Namun ia
ternyata bisa ambil perhatian demikian besar terhadap dirinya
pemuda yang agak angkuh sikapnya itu. Bagaimana tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/
membikin heran orang orang kang-zsouw yang mengenal
akan sifatnya ?
Pemuda pendiam dan agak angkuh itu setelah Yao lie lu
melepaskan tangannya lalu tertawa dingin, kemudian
sekonyong konyong ia berjalan cepat menuju ketempat
berdirinya Kiong hay it mo.
Ia hendak mencari Naga Merah apa perlunya ? perbuatan
pemuda yang sangat ganjil itu mau tak mau telah
mengejutkan semua orang yang bersembunyi di sekitar
lembah.
Pada saat itu juga terdengar suara Kiong hay it mo yang
mengandung ejekan.
"Tuan sesungguhnya terlalu jumawa kau mau jiwa tuaku
orang she Lie barangkali tidak gampang!"
Baru habis ucapannya Kiong hay it-mo suara ketawa yang
berbunyi seram itu kembali terdengar dan kali ini
kedengarannya makin dekat lagi. Setelah ketawa seram itu
berhenti lalu terdengar suaranya yang dingin berkata :
"Kalau begitu sekarang juga aku bisa kirim kau ke akherat",
Suara tadi yang kedengarannya seperti dari tempat sejarak
tiga tombak, tapi takkala suara terakhir keluar dari mulut
orang seram itu, agaknya seperti sudah berada di belakang
Kiong hay it-mo. Bukan kepalang kagetnya Kiong hay itu mo
dengan cepat lantas balikan badan
Dibelakang dirinya entah sejak kapan sudah berdiri seorang
yang sejajar badannya memakai pakaian warnah merah,
begitu pula kepala serta wajahnya yang menggunakan
kerudung warna merah. Serba merah.
Kiong hay it mo wajahnya pucat seketika. Tanpa disadari
olehnya kakinya sudah bergerak mundur dua tindak. Orang
kuat rimba persilatan yang sedang bersembunyi di tempatTiraikasih Website http://kangzusi.com/
gelap juga pada merasa terkejut, hati mereka bimbang, entah
bagaimana mereka harus bertindak sekarang?
Naga Merah yang mengirimkan tusuk konde berukiran
Naga Merah akhirnya muncul juga di bawah sorotan banyak
orang !,
Dalam selang itu mendadak terdengar ketawa dingin yang
kemudian di susul oleh melesatnya satu bayangan orang. Dan
ternyata adalah Yao lie lu siperempuan cantik lantas
menerjang pada Naga Merah.
Gerakan Yao lie lu itu sangat gesit dan cepat begitu
berkelebat bayangannya tahu tahu orangnya sudah berada di
tempat dimana Naga Merah sedang hendak unjuk gigi.
Semua orang orang kang-zsouw di situ diam diam semua
terkejut.
Pada saat itu tiba tiba terdengar suara Naga Merah yang
berkata dengan sikap kereng :
"Budak, enyah kau dari sini"
Dibarengi dengan perkataannya itu, tubuhnya Yao lie lu
sudah di bikin terpental oleh suatu kekuatan tenaga yang tidak
tertampak.
Seiring dengan terpelesetnya Yao lie lu ia tampaknya
berkelebat bayangan merah dan baga merah sudah tidak
kelihatan lagi disitu.
Apa sebetulnya yang telah terjadi ?
Naga Merah itu kelihatannya belum turun tangan sama
sekali terhadap Kiong hay it mo sekarang mengapa secara
mendadakan sudah pergi lagi ?.
Semua mata lalu ditujukan kearahnya Kiong hay it mo
ternyata setelah bayangan merah itu berkelebat menghilang si
iblis kenamaan telah menjerit keras dan mulutnyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyemburkan darah segar badannya lantas rubuh
tersungkur.
Keadaan disitu lantas menjadi gempar, wajah meraka satu
persatu berubah ketakutan.
Memang ini adalah merupakan suatu kejadian yang tidak
habis di mengerti.
Kita bayangkan saja. Dengan kepandaian ilmu silat yang
dimiliki oleh Kiong hay it mo si iblis yang sudah sangat
kesohor namanya ternyata dalam waktu setengah gebrakan
saja sudah binasa ditangan Naga Merah, ini betul hebat dan
mengerikan.
Pertunjukan yang tadinya diharapkan sangat seru, ternyata
telah berakhir tanpa ada yang tahu bagaimana cara
bergebraknya, hal ini tentu sudah sangat mengecewakan
semua orang kang-zsouw yang datang ketempat tersebut.
Tapi takkala Naga Merah berlalu pemuda baju abu abu tadi
telah mengeluarkan bentakannya
"Naga Merah jangan pergi dulu".
Suara bentakan yang keluarnya secara tiba tiba dari
mulutnya pemuda pendiam dan ketus itu tidak ubahnya
seperti suara halilintar dimalam yang sunyi itu, hingga semua
orang yang berada di sekitar lembah itu terkesima dibuatnya.
Dan sekarang semua mata tertuju kepada pemuda baju abu
abu yang pendiam dan angkuh itu
Setelah mendengar pemuda itu membentak, kembali
kedengaran suaranya Naga Merah yang berkata tawar "Bocah
kau suruh aku jangan pergi , apa perlunya ?"
Pemuda baju abu abu itu lantas berkata dengan suara
cemas "Benda ini aku percaya kau pasti kenal dan maui!"
Sehabis berkata dari dalam saku bajunya pemuda itu
mengeluarkan sebelah pecahan mangkok berwarna merah.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tepat pada saat pemuda itu hendak mengeluarkan
pecahan mangkok itu sesosok bayangan hitam dengan
kecepatan bagai kilat menyambar benda itu dari tangannya
pemuda
Pemuda berbaju abu abu itu tangannya tampak bergerak
dan pecahan mangkok lantas sudah terlepas dari tangannya.
Perubahan yang terjadi secara tiba tiba itu sungguh
membuat pemuda itu amat kaget, tanpa sadar kakinya lantas
bergerak mundur dua tindak.
Takkala ia angkat kepalanya baru mengenali orang yang
merampas pecahan mangkok dari tangannya itu ternyata
bukan Naga Merah, melainkan adalah seorang tua yang
menggenakan pakaian warna hitam.
Dengan munculnya pecahan mangkok itu kembali membuat
gempar semua orang kang-zsouw yang bersembunyi di situ,
Mereka pada merasa heran mengapa pecahan mangkok yang
merupakan benda pusaka tidak ternilai harganya itu bisa
berada di tangan pemuda pendiam yang tampak sangat
sederhana itu ?.
Apakah hubungan antara pemuda itu dengan Naga Merah ?
Apa sebabnya pemuda itu memperlihatkan benda pusaka
tadi kepada Naga Merah ? Siapakah sebetulnya pemuda baju
abu-abu yang pendiam itu ?
Semua pertanyaan ini telah memusingkan kepala orang
kangouw yang berada dalam lembah.
Pemuda pendiam berbaju abu abu tersebut ketika
menampak pecahan mangkoknya direbut orang lantas
menegur pada siorang tua baju hitam itu dengan perasaan
gusar.:
"Sepotong pecahan mangkok ini tokh bukan kepunyaan
lootiang, mengapa dengan tanpa sebab lootiang
merampasnya ?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehabis berkata begitu lantas menerjang kepada orang tua
berbaju hitam itu.
Orang tua baju hitam itu ketawa dingin kemudian berkata
"Bocah kau jangan banyak lagak, sejak dahulu kala, benda
pusaka harus di punyai oleh orang yang tepat sebagai
pemiliknya enyahlah kau .."
Sehabis berkata ia ayunkan tangan kanannya menghajar
badannya pemuda baju abu abu itu. Pemuda pendiam itu
agaknya tidak menduga sama sekali orang tua itu akan turun
tangan secara mendadak terhadap dirinya, maka seketika
badannya sudah dibikin terpental sejauh satu tombak lebih, ia
rubuh di tanah dengan mengeluarkan darah dari mulutnya.
Dalam keadaan setengah pingsan terdengar suara
rintihannya
"Oh ibu, aku telah terluka, aku dengan mereka tidak
mempunyai permusuhan apa apa. Ibu nasibku terlalu
sengsara, selanjutnya aku akan berdaya untuk membalas sakit
hati pukulan yang aku terima ini ..."
Setelah mengucapkan perkataannya itu air matanya
mengalir keluar dan lantas tidak ingat akan dirinya lagi..
Dengan secara kebetulan tempat dimana pemuda itu jatuh
justru ada berdampingan dengan dirinya Yao lie lu yang tadi di
bikin terpental oleh si Naga Merah , saat itu pula perlahan ia
sudah mulai siuman.
Seketika ia lantas lompat berdiri, kemudian mengeluarkan
dua butir pil sebutir ditelan sendiri, sebutir lagi di masukkan
kedalam mulutnya pemuda baju abu abu yang sangat
pendiam dan angkuh tersebut.
Dalam jangka waktu sekejapan saja suasana telah menjadi
gempar dengan terjadinya perubahan secara mendadak itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepotong pecahan mangkok itu telah menggemparkan
semua orang yang ada di lembah itu sekalipun Pendekar
Kalong dan Yan san It hiong yang bersembunyi di lain sudut
juga tidak terkecuali. Saat itu terdengar suaranya Yan san It
hiong berkata :
"Loko itu adalah pecahan mangkok yang menggemparkan
seluruh rimba persilatan mengapa bisa berada di tangannya
pemuda baju abu abu yang sangat pendiam itu ? bagaimana
sebetulnya ?"
"Benar pecahan mangkok itu memang pernah
menggemparkan dunia kang-zsouw dengan sangat jelas
bagaimana bisa berada di dalam tangannya pemuda pendiam
itu, sesungguhnya merupakan tanda tanya dan suatu teka teki
yang besar", jawabnya Pendekar Kalong.
"Sepotong pecahan mangkok itu, menjadi barang
perebutan oleh orang orang rimba persilatan?"
Pendekar Kalong setelah berpikir sejenak lalu berkata,
"Kau barang kali masih belum lupa kejadian pada tiga
puluh tahun berselang diatas bukit karang perkampungan
dimana telah diadakan pertemuan orang orang dari rimba
persilatan, di situ pernah dibicarakan bahwa pecahan
mangkok itu adalah barang peninggalan dari seorang
pengemis sakti kenamaan pada dua ratus tahun yang lalu,
pengemis sakti itu bukan hanya kepandaiannya melebihi dari
semua jago jago yang ada pada jaman itu tetapi juga
mempunyai kepandaian yang sangat luar bisa tingginya., juga
pandai betul dengan ilmu meramal, sebelum menutup mata
semua kepandaiannya telah diukir dalam mangkok yang biasa
ia gunakan untuk meminta sedekah itu. Kepandaian ilmu silat
yang tertulis diatas mangkok itu kabarnya sangat tinggi dan
sukar dicari tandingannya. Apa yang paling mengherankan
ialah perkataan yang pernah ia tinggalkan "bahwa dunia kangzsouw pada dua ratus kemudian akan diliputi oleh kejadian
yang menggemparkan dan menyedihkan, tengkorak berapiTiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang diciptakan oleh Tok gan lokay ( manusia aneh mata satu
) di gunung Kui leng san pada dua ratus tahun kemudian akan
muncul didunia kang-zsouw.."
Yan san It hiong hatinya tercekat tanpa sadar ia berseru
"Tengkorak Berapi?"
"Benar, tengkorak berapi ini begitu muncul di dunia kangzsouw jikalau tidak ada orang yang bisa menaklukkannya
bukan cuma orang orang dari golongan hitam atau putih tapi
seluruhnya pasti akan binasa oleh tengkorak berapi itu
sekalipun tiga partai besar yang dewasa ini sedang jaya
jayanya juga pasti tidak akan terhindar dari malapetaka
tersebut. Maka, pengemis sakti itu telah mempelajari suatu
ilmu yang dinamakan ?Han im? yang yang terukir diatas
mangkok itu. Kabarnya hanya dengan ilmunya itu baru bisa
menaklukkan tengkorak berapi".


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bagaimana mangkok itu bisa pecah menjadi dua belah ?"
"Pengemis sakti itu setelah tewas, mangkoknya lantas
menghilang dari dunia kang-zsouw sampai pada tiga puluh
tahun berselang mangkok itu baru muncul lagi didalam
pertemuan para jago jago persilatan di atas bukit karang Pek
kut giam, semula orang yang menyimpan mangkok itu adalah
Kim yang Ie su. Kala itu, orang itu dikepung oleh orang orang
banyak diatas bukit batu karang hingga mangkok pusakanya
pecah menjadi dua belah dan didapatkan oleh Hiat Im cu dan
sebelah lagi masih berada ditangannya Kim Yang ie su,
pecahan mangkok itu terjatuh dari bukit karang itu dan terus
untuk melanjutkan hilang tidak kedengaran lagi ceritanya
lagi".
"Kejadian ini pernah juga aku dengar Kim yang ie su
dengan membawa pecahan mangkoknya lompat ke bawah
bukit Pek kut giam, Apa tidak ada lain orang yang turun ke
bawah mencarinya ?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa tidak ? tapi bukan saja bangkainya Kim gan ie su
tidak dapat di ketemukan bahkan sepotong mangkok itu juga
tidak ada orang yang menemukannya. Maka sepotong
pecahan mangkok itu kalau kini bisa terjatuh dalam tangan
pemuda baju abu abu tersebut, berarti dalam hal ini pasti ada
rahasia apa apanya. Sebentar, mau tak mau kita harus
membikin terang rahasianya."
Yan san It hiong angguk angguk kepalanya, dan takkala
matanya ditujukan kedalam kalangan hatinya terkejut
seketika. Sebab didalam lembah itu dalam waktu sekejapan
selama ia bercakap cakap kembali sudah diliputi suasana
pembunuhan, orang tua baju hitam itu meskipun sudah
berhasil dapat merampas pecahan mangkok dari tangan si
pemuda baju abu abu, tapi semua tokoh tokoh rimba
persilatan yang berada di lembah tersebut secara perlahan
lahan mulai mengurung dirinya orang tua itu.
Ketegangan suasananya tidak beda seperti yang pernah
terjadi ketika Naga Merah hendak unjukan diri tadi.
Mendadak terdengar suara orang yang ketawa amat
nyaring telah memecah suasana ketegangan saat itu
kemudian disusul oleh berkelabatnya sesosok bayangan orang.
Seorang tua dengan jenggotnya yang sudah putih
memerak dengan bentuk badannya yang gemuk mendadak
melayang terus dihadapannya orang tua berbaju hitam tadi.
Munculnya orang tua gemuk berjanggung putih ini tentu
saja membuat terperanjat semua orang yang mengitari orang
tua berbaju hitam tersebut. Serentak mereka pada bertanya
tanya pada diri mereka sendiri : "kenapa Tiong tong it lo juga
datang kemari ".
Orang tua gemuk jenggot putih itu memang betul adalah
Tiong tong it lo Ciok pek leng. Setelah berada di hadapan
orang tua baju hitam, si gemuk ini lantas berkata sambil
tersenyumTiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pak kay mo kun benar benar seorang yang kenal barang
baik, sepotong mangkok pecah ini memang pernah
menggemparkan seluruh rimba persilatan, meskipun cuma
sebelah tapi kau juga tidak boleh kangkangi sendiri."
Begitu nama Pak hay mo kun itu keluar dari mulutnya si
orang tua gemuk jenggot putih itu semua orang kang-zsouw
yang berada di situ lantas berubah wajahnya tanpa terasa
mereka sudah pada mengandung rasa jeri.
Kiranya, orang baju hitam itu adalah kauw cu dari
perkumpulan Hiang peng kaw di lautan utara ( Pak hay ).
Ketika Tiong tong it lo Ciok pek leng menghampiri Pak hay
mo kun dari samping orang tua itu tiba tiba muncul 5 orang
berseragam hitam yang lantas pada menghadang di hadapan
Tion tong it lo.
Lima orang berpakaian hitam itu adalah lima tongcu
perkumpulan Hiang peng kauw, takkala lima tiongcu dari
Hiang peng kauw itu menghadang dihadapannya Tiong tong it
lo suasana tampak semakin gawat.
Tiong tong it lo ciok pek leng sepasang matanya menyapu
kearah lima Tiongcu itu sejenak lalu berkata dengan suara
dingin : "Aha kau Hian peng kauwcu sungguh tidak nyana
juga sudah membawa begini banyak pembantu terkuat dari
perkumpulanmu. Cuma kau harus ingat sepotong mangkok
pecah itu meski sekarang berada ditanganmu tapi kalau kau
ingin bawa pulang ke Pak hay, barangkali bukan suatu urusan
yang begitu gampang".
Pada saat itu orang banyak telah berkumpul mengurung
dirinya Pak hay mo kun dan kelima orang tong cu dari
perkumpulan hian peng kauw.
Pertempuran sengit agaknya tidak dapat di hindarkan lagi
melutusnya. Setiap saat dapat saja di mulai soal adu jiwa itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepotong pecahan mangkok yang kelihatan sepintas lalu
seperti barang yang tidak ada harganya itu ternyata sudah
menarik perhatian semua orang orang kuat yang berada di
situ. Sebab kepandaian ilmu silat yang tertera diatas mangkok
tersebut memang sesungguhnya dapat membikin mengilar
setiap orang dari rimba persilatan.
Tiong tong It lo menggerak gerakkan tongkat bambunya
napsu membunuhnya tampak jelas dimukanya. Dengan sorot
mata dingin ia menyapu kelima orang tongcu itu. Tiba tiba
mulutnya membentak tongkat bambunya digerakkan dengan
suara gerakan yang sangat dahsyat ia membabat kearahnya
lima tongcu yang menghadang dihadapannya tadi.
Gerakan yang dilakukan secara mendadak dan cepat luar
biasa itu sesungguhnya jauh di luar dugaan kelima orang
tongcu tersebut dalam kagetnya mereka buru buru pada
mundur sampai lima tindak.
Setelah Tiong tong it lo Ciok pek leng memulai serangannya
itu, tujuh orang kuat yang terkenal sebagai Tionggoan Cit sat
juga bergerak berbareng menerjang dirinya Pak hay mo kun.
Tionggoan Cit sat merupakan orang orang terkuat dari
golongan hitam. Kepandaiaan mereka didalam kalangan kangzsouw jarang mendapat tandingan. Tujuh orang bersaudara
itu telah menguasai daerah telaga Tong teng ouw sehingga
merupakan jagoan dari daerah tersebut.
Begitu tujuh orang bersaudara itu turun tangan. Tiong tong
it lo Ciok pek leng menggerakkan tongkat bambunya pula.
Beruntun tiaga kali ia melancarkan serangan hebatnya
mengarah kelima tongcu tersebut.
Setelah pertempuran dimulai, Pak hay mo kun yang melihat
keadaannya saat itu, diam diam hatinya merasa cemas,
pikirnya "semua orang kuat daerah Tiong goan sudah
berkumpul didalam lembah, maka malam ini kalau hendakTiraikasih Website http://kangzusi.com/
keluar dari lembah ini dengan membawa pecahan mangkok
sungguh suatu hal yang sangat sulit".
Kepandaian silatnya Pak hay mo kun merupakan suatu
macam ilmu silat tersendiri serangan pertama yang
dilancarkan tadi telah mengambil seluruh kekuatan tenaga
mereka bertujuh, hingga lantas terdengar suara jeritan ngeri
dua diantara tujuh bersaudara Tiong goan Cit sat sudah jatuh
roboh.
Kejadian itu betul betul mengejutkan semua orang yang
ada di situ kepandaian Pak hay mo kun yang disohorkan
ternyata bukan cuma isapan jempol belaka.
Melihat cuma segebrakan saja dua saudaranya telah
binasanya sisanya Tiong goan Cit sat lantas pada mundur
dengan sangat gugup. Dengan perasaan jeri mereka
mengawasi Pak hay mo kundengan mata tak berkedip.
Hal itu terjadi secara tiba tiba tiba sampaipun Tiong to it lo
yang namanya sangat tersohor juga terpaksa harus mondar
mandir sambil menarik serangannya.
Pak hay it mo dengan sikapnya yang jumawa menyapa
orang orang di sekitar lalu berkata sambil ketawa mengejek!
"Kepandaian ilmu silat di daerah Tion goan ternyata cuma
sebegitu saja ? hm ! siapa yang tidak takut mati boleh maju
coba coba lagi".
Perkataan itu juga membuat malu semua orang orang kuat
dari rimba persilatan yang berkumpul di situ. Coba saja
bayangkan orang orang yang mengurung dirinya Pak hay mo
kun itu hampir rata rata merupakan jago jago yang namanya
sudah terkenal didalam rimba persilatan di daerah Tionggoan
belum pernah mereka mendapat hinaan orang demikian rupa.
Tiong tong it lo lalu tertawa tergelak gelak seraya berkata :
"Hian pang kauw cu seseungguhnya kau terlalu jumawa,
sudah lama lohu mengagumi kepandaian silat dari golonganTiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pak hay, sungguh beruntung hari ini kita bisa bertemu di sini.
Maka lohu ingin belajar kenal beberapa jurus".
Setelah berkata begitu tongkat bambunya di putar dan
maju menghampiri Pak hay mo kun.
Lima saudara dari Tinggoan Cit sat setelah menyaksikan
dua saudaranya mati secara menggenaskan ditangannya Pak
hay mo kun dan kini diejek dengan sedemikian rupa
amarahnya tidak dapat dikendalikan lagi, serentak mereka
pada ketawa tergelak gelak dan maju menghampiri Pak hay
mo kun lagi.
Suasana di lembah itu kembali diliputi oleh napsu angkara
murka.
Yan san It hiong dan Pendekar Kalong ketika menyaksikan
keadaan sudah meruncing diam diam juga terperanjat.
Saat itu terdengar suaranya Yan san It hiong berkata "Loko
sepotong pecahan mangkok bisa menimbulkan perebutan
diantara orang orang rimba persilatan. Kalau tidak
menyaksikan sendiri sesungguhnya susah membikin orang
percaya".
Pendekar Kalong menjawab sambil tersenyum,
"Kejadian yang tidak mungkin dipercaya bukankah sudah
terbentang dihadapan mata kita ? Itu pengemis sakti yang
sudah meninggalkan warisan pecahan mangkok jikalau
arwahnya di alam baka mengetahui barangkali akan menghela
nafas dan geleng geleng kepala."
"Dia sendiri mungkin juga tidak menduga bahwa mangkok
dengan ukiran dari seluruh kepandaian ilmu silatnya itu bisa
menimbulkan malapetaka dunia persilatan setelah ia
meninggalkan dunia dua ratus tahun lamanya."
"Memang suatu benda yang dinamakan benda mujizat
kadang kadang bisa membawa bencana hebat. Sebab setiap
benda yang dianggap sebagai benda muzijat atau bendaTiraikasih Website http://kangzusi.com/
pusaka sudah tentu akan dijadikan barang rebutan banyak
orang. Dan dalam masa perebutan itu sudah tentu akan
banyak meminta korban jiwa manusia. Sejak dulu memang
sudah begitu jalannya peristiwa."
Pendekar Kalong menghela nafas panjang, ketika ia
menengok kedalam kalangan saat itu Yao lie lu dan pemuda
pendiam itu kedua duanya sudah bangun berdiri.
Pemuda abu abu yang pendiam sikapnya diwajahnya
tampak sangat gusar. Sorot matanya terus menatap ke
sepotong pecahan mangkok yang berada dalam genggaman
Pak hay mo kun.
Yao lie lu ketawa ewah, ia lalu menanya ke pemuda itu
"Apakah pecahan mangkok itu kepunyaanmu ?".
Pemuda baju abu abu itu tersadar dari lamunan dan
kegusarannya, dengan sorot mata yang mengandung terima
kasih ia mengawasi Yao lie lu sejenak, lalu bertanya pada si
wanita cantik
"Barusan apa kau yang sudah menolong aku ?"
Yao lie lu ketawa hambar. ia hanya menyahut "Ng" dengan
perlahan.
Pemuda itu tiba tiba menghentakkan kakinya dan berkata
gusar
"Kenapa kau mau menolong aku dan kenapa lagi kau selalu
membuntuti aku ?".
"Apakah kau ingin cari mampus ?" balas tanya si cantik
kearah si pemuda, kemudian berkata pula: "Sementara
mengenai perbuatanku yang terus mengikuti kau sama sekali
tidak ada maksud jahat dalam hatiku, aku cuma merasa
bahwa tindakanmu ini sangat mencurigakan".
"Aku berterima kasih atas pertolonganmu, cuma hutang
budi ini entah kapan baru bisa aku baya?".Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jikalau aku inginkan kau membalas budi tidak perlu aku
menemani kau lagi".
"Apakah kau tidak ada maksud lain ?"
Yao lie lu tersenyum, dengan matanya yang jeli ia menatap
wajah pemuda baju abu abu itu dengan sorot mata
mengandung arti.
Pandangan mata itu telah membuat tergoncang hatinya si
anak muda hingga ia tidak tahan, perlahan lahan kepalanya di
tundukkan.
Yao lie lu lalu berkata :
"Yao lie lu sudah banyak mengambil jiwa manusia, jika aku
orang yang ingin aku bunuh tentu tidak ada seorangpun yang
bisa lolos dari tanganku. Namun apa sebabnya aku bisa
berlaku begini terhadap kau, aku sendiri juga tidak mengerti".
Pemuda pendiam itu menghela nafas perlahan, agaknya ia
ingin mengatakan sesuatu tetapi diurungkan maksudnya.
Yao lie lu lalu berkata lagi :
"Sepotong pecahan mangkok itu jikalau kau mau, aku bisa
mintakan kembali untukmu"
Perkataan itu seketika membuat bangun semangat si
pemuda,
"Kau hendak ambil kembali untukku ?" tanyanya
"Ng"
Pemuda pendiam itu geleng geleng kan kepalanya dan
berkata pada dirinya sendiri
"Hutang lama masih belum kubayar, bagaimana boleh di
tambah dengan hutang baru ? Apalagi orang orang kuat dari
rimba persilatan yang sudah kesohor ketangkasannya ini
bagaimana mampu kau tandingi ?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yao lie lu berkata sambil ketawa manis
"Apakah artinya itu hutang baru dan hutang lama segala?
Yao lie lu sekalipun korbankan jiwa dan hancur lebur dianiaya
untuk kau juga tidak akan merasa sayang".
Suara wanita cantik ini diucapkan sangat merdu dan
nadanya menarik sekali.
Suatu perasaan aneh telah mengetuk hatinya anak muda.
Ketika ia menatap wajah gadis cantik di hadapannya
kembali terbentur dengan pandangan mata Yao lie lu yang
tajam dan penuh mengandung arti yang dalam, hingga suatu
perasaan yang menakutkan telah terlintas di otaknya.
Yao lie lu kembali perlihatkan ketawanya yang
menggiurkan, lalu tubuhnya diputar setengah lingkaran


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan perlahan lalu berjalan menuju ketengah kalangan.
Pada saat itu terdengar suara saling bentak dari orang
orang yang bertempur.
Di medan pertempuran dalam waktu sekejapan mata
terjadi banyak perubahan. Tiong goan Cit sat yang tinggal
lima orang bersama Tiong tong It lo sudah melancarkan
seranganya. Enam orang ini telah menerjang berbarengan
kearahnya Hian peng Kauwcu
-o0odwo0oJILID ke : 2
MENDADAK TERDENGAR SUARA bentakan.
"Tahan dulu !" dan berbareng dengan itu Yao lie lu cepat
bagaikan kilat sudah lompat melesat kedalam kalangan.
Suara bentakan tadi benar-benar seperti mengandung
pengaruh yang tidak boleh di bantah. Tiong tong It lo dan lima
orang dari Tong goan Cit sat yang sedang menyerang HianTiraikasih Website http://kangzusi.com/
peng Kauwcu, semua lantas pada menarik kembali masingmasing serangannya dan mundur secara teratur.
Tatkala semua mata ditujukan kedalam kalangan,
kecantikan dan ketawanya Yao lie lu yang manis menggiurkan
telah membuat tercengang semua orang yang berada
ditempat seputarnya.
Kecantikan Yao lie lu memang sukar di cari tandingannya.
Sejak wanita cantik ini muncul dalam dunia Kang-zsouw,
entah berapa banyak jiwa telah melayang ditangannya karena
orang orang itu kepincut oleh kecantikannya.
Hian peng Kauwcu (Pak hay Mo kun) begitu melihat Yao lie
lu hatinya jadi tergoncang keras. Maka seketika itu tampak
tercengang berdiri macam patung.
Yao lie lu lantas berkata sambil ketawa
"Pak hay Mo kun, sepotong pecahan mangkok itu lebih baik
kau tinggalkan saja. Jikalau tidak, kalian enam orang barang
kali selamanya tidak akan bisa kembali ke Pak hay."
Perkataan ini telah menimbulkan amarah besar dalam hati
Pak hay Mo kun dna kelima orang tongcunya. Saat itu juga
Pak hay Mo kun menjawab sambil tertawa bergelak-gelak.
"Budak hina, kau ini barang kali Yao lie lu yang namanya
sudah menggetarkan Kang-zsouw."
"Ya. Kau toh sudah tahu aku siapa, maka aku percaya kau
tentu akan segera meninggalkan pecahan mangkok itu. Lagi
harus ingat barang itu bukanlah kepunyaanmu."
Perkataannya si cantik meski diucapkan dengan suara
sangat merdu, namun ada sedikit mengandung ancaman
hebat.
Pada saat itu Tiong tong It lo dan lima saudara dari Tiong
goan Cit sat parlahan lahan sudah pada mundur, mereka pikirTiraikasih Website http://kangzusi.com/
hendak membiarkan dulu Yao lie lu melawan Pek hay Mo kun,
sebab hal ini akan menguntungkan bagi pihaknya sendiri.
Pak hay Mo kun berkata pula sambil ketawa mengejek:
"Kalau kau mampu, boleh kau coba-coba merampas benda
ini."
"Kalau begitu, kita rasanya tidak boleh tidak harus adu
tenaga," kata Yo lie la sambil bersenyum.
Perkataannya ini diucapkan dengan sikap tenang dan wajah
ramai senyuman, agaknya sedikitpun tidak mengandung
maksud hendak membunuh. Akan tetapi sebenarnya
senyumannya itu justru adalah senyuman iblis yang seram dan
mengandung napsu membunuh.
"Benar!" jawab Pak hay Mo kun sambil tertawa dingin.
"Itu memang jalan yang paling baik..." berkata lagi Yo lie
la, yang saat itu wajahnya telah berubah secara mendadak.
Matanya menyapu kearah lima orang Tongcu dari Hian peng
kauw.
"Lebih baik kalian semua maju berbareng!" ia menantang
sambil tertawa dingin.
Pak hay Mo kun sudah tidak dapat menahan rasa gusarnya
lagi. Tiba-tiba dia membentak keras, "Budak hina! Kau terlalu
tidak pandang mata, sambutlah serangan pertamaku ini."
Berbareng dengan itu, tangan kanannya terayun, dari sini
meluncur keluar satu serangan yang membawa angin sangat
dahsyat.
Karena serangan yang dilancarkan secara tiba-tiba, Yao lie
lu juga rupanya terperanjat, sambil tertawa dingin tubuhnya
nampak melesat keatas menghindarkan serangan lawan
tersebut. Kemudian tangannya kelihatan diulur, dengan satu
tipu gerakan Thian-seng Hwe shia (bintang dilangit meluncurTiraikasih Website http://kangzusi.com/
turun) dengan cepat ia menotok jalan darah Cing thay hiat
ditubuh Pak hay Mo kun.
Gerakan wanita cantik itu sungguh mengejutkan semua
orang yang menyaksikan pertempuran itu. Hanya dengan satu
gerakan manis yang diperlihatkan oleh Yao lie lu itu sudah
cukuplah dapat diukur berapa tingginya kepandaian ilmu silat
gadis cantik itu.
Tapi Pak hay Mo kun juga bukanlah satu orang lemah.
Begitu ujung jari Yao lie lu hendak mengenakan sasarannya,
dengan cepat kakinya bergeser dan mendorong keluar tangan
kirinya. Semua gerakannya dilakukan cepat bagai gerakan
kilat.
Mau tak mau Yao lie lu merasa kagum juga atas ketinggian
ilmu Pak hay Mo kun itu. Ternyata kepandaian kauwcu ini juga
sangat tinggi. Gerakannya pun gesit bukan main, kekuatannya
juga hebat.
Seketika itu terpaksa Yao lie lu melesat tinggi lagi, dan
sambil jumpalitan ditengah udara badannya kemudian
melayang turun sejauh kira-kira tiga tombak.
Semua orang kuat yang menyaksikan kejadian itu pada
terperanjat. Kepandaian Yao lie lu benar-benar bukan cuma
nama kosong belaka.
Sampaipun Pak hay Mo kun sendiri juga dibikin terkejut.
Sungguh tidak pernah ia menyangka bahwa orang-orang kuat
didaerah Tionggoan ada mempunyai kepandaian begitu tinggi.
Yao lie lu yang berusia belum cukup dua puluh tahun ternyata
sudah memiliki kepandaian luar biasa tingginya.
Yao lie lu setelah melayang turun kembali dengan
kecepatan luar baisa lantas melancarkan serangan beruntun
sampai dua kali.
Ketika Yao lie lu untuk kedua kalinya melancarkan
serangan, lima Tongcu dari Hian peng kauw pada berubahTiraikasih Website http://kangzusi.com/
wajahnya. Dengan wajah penuh amarah perlahan-lahan
mereka mendesak Yao lie lu.
Suasana dimedan pertempuran benar-benar sangat tegang.
Sekalipun Yao lie lu dapat berhasil merampas kembali
pecahan mangkok itu, orang-orang kangouw yang berada
diluar kalangan pasti akan turun tangan untuk merampas lagi
dari tangannya.
Pada saat itu orang-orang kangouw diluar kalangan yang
berjumlah lima puluh lebih tiba-tiba pada menggeser kaki
mereka kedalam kalangan.
Yan-san It-hiong dan Pendekar Kalong memandang
kedalam kalangan sejenak, lalu pandangan kembali ditujukan
kepada dirinya pemuda baju abu-abu.
Mereka melihat si pemuda sambil ketawa menyeringai
matanya sedang ditujukan kearah orang-orang yang sedang
bertempur.
Pendekar Kalong dalam hati merasa bingung melihat sikap
si pemuda. Pikirnya: "Pemuda baju abu-abu ini kelihatannya
tidak mengerti ilmu silat sama sekali tapi mengapa pecahan
mangkok itu bisa berada dalam tangannya?"
Karena berpikir demikian, kakinya lalu melangkah
menghampiri pemuda pendiam berbaju abu-abu itu dan lantas
menanya padanya:
"Siapakah nama saudara yang mulia?"
Pemuda baju abu-abu mengawasi Pendekar Kalong sejenak
lalu balas menjawab: "Locianpwe bukankah itu Pian hok hiap
yang kesohor?"
Pertanyaannya ini sesungguhnya jauh diluar dugaan
Pendekar Kalong. Maka seketika itu tampak wajahnya
terperanjat. Lama baru ia bisa menjawab: "Benar. Lohu adalah
Pian hok hiap. Dan saudara kecil......"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pemuda baju abu-abu itu lantas memotong, "Locianpwe
tidak usah banyak menanya. Namaku sudah lupa."
Pian hok hiap ketika mendengar jawaban tidak langsung
itu, alisnya tampai dikerutkan, dalam hatinya diam-diam
berpikir. "Pemuda ini mau dikata tidak kenal ilmu silat, tapi
kenapa ia bisa lantas mengenal namaku?"
Pemuda baju abu-abu ketika melihat Pendekar Kalong
seperti sedang berpikir, lalu berkata pula sambil ketawa
hambar.
"Locianpwe bukankah tadi ingin menanya mengapa
potongan pecahan mangkok itu bisa berada dalam tanganku?"
"Benar." jawab Pendekar Kalong cepat.
"Tentang ini.... maaf aku tidak bisa beritahukan."
Pendekar Kalong nampak berpikir sejenak, lalu menanya."
"Apa kau pernah melihat Naga Merah?"
"Melihat memang sudah, tapi belum dapat melihat wajah
aslinya."
"Kenapa?"
Barusan bukankah Locianpwe juga sudah lihat dia?"
Pendekar Kalong diam-diam mengakui kebenaran ucapan
pemuda itu. Naga merah sekujur badannya merah. Mukanya
juga berkerudung kain merah. Memang tidak dapat dilihat
tegas bagaimana wajah aslinya..........
"Itu orang yang mengenakan pakaian serba merah. Apakah
benar Naga Merah?"
"Apakah locianpwe anggap bukan?"
Pertanyaan itu sebaliknya membuat Pendekar Kalong
melongo. Dalam hatinya kembali berpikir bahwa pemuda
dihadapannya ini ada sedikit kukoay. Kalau mau ia tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengerti ilmu silat, agaknya tidak masuk diakal. Tetapi kalau
mau dibilang ia mengerti ilmu silat, mengapa barusan hanya
diserang begitu saja oleh Pak hay Mo kun mulutnya lantas
menyemburkan darah? Bagaimana sebetulnya?
Sekalipun orang yang sudah banyak pertahanan dan
pengalaman seperti Pendekar Kalong menghadapi pemuda
baju abu-abu yang sangat misterius itu juga mesti merasa
bingung.
Seketika itu ia lalu menanya pula sambil kerutkan
keningnya.
"Lohu tidak tahu entah siapa suhumu yang mulia."
"Locianpwe anggap aku mengerti ilmu silat?"
"Lohu pikir begitu."
Pemuda baju abu-abu itu tiba-tiba ketawa bergelak-gelak.
Kelakan yang tidak terduga-duga itu membuat Pendekar
Kalong melengak. Lagi-lagi ia menanya: "Kau ketawakan
apa?"
Pemuda itu menghentikan ketawanya lalu menjawab,
"Perkataan locianpwe ini sebetulnya terlalu mengherankan
aku. Sebab sejak tadi aku dijelmakan dalam dunia, belum
pernah ada orang yang menanya aku sedemikian melit."
"Aku tidak mengerti apa maksud perkataan saudara?"
"Tidak mengerti? Ya sudah. Cuma memang benar aku
mengerti ilmu silat. Tapi kecuali kalau aku bisa menemukan
Hiat im cu, semua kepandaianku itu selamanya tidak akan bisa
pulih kembali."
"Kau maksudkan bahwa kau telah dibokong orang?"
Pemuda itu angguk-anggukan kepala. Sekali lagi ia hendak
membuka mulut mendadak ada terdengar suara ketawa dinginTiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang kemudian disusul oleh munculnya sesosok bayangan
orang.
Tatkala Pendekar Kalong buka matanya dan melihat siapa
yang datang, hatinya bercekat. Cepat-cepat ia menyata,
"Sahabat Ciang hay Sin kun tidak nyana kau ada kegembiraan
begitu besar turut menghadiri keramaian malam ini."
Orang yang baru datang ini adalah seorang yang
berdandan sebagai seorang pelajar pertengahan umur dengan
pakaian seperti umumnya dipakai oleh golongan orang
terpelajar, tangannya tampak mengoyang-goyangkan
kipasnya. Dia adalah seorang aneh nomor satu didalam dunia
yang namanya pernah menggemparkan dunia rimba
persilatanm yalah Ciang hay Sin kun.
Ciang hay Sin kun ini sudah sepuluh tahun lebih tidak
memperlihatkan diri dunia Kangouw. Tapi pada malam itu
mendadak muncul dilembah sempit dibawah kaki gunung Kiu
ho san, bagaimana tidak membikin Pendekar Kalong menjadi
keheran-heranan?
"Lootee, barusan bukankah kau pernah kata bahwa
manusia hidup dalam dunia dimana saja bisa berjumpa?"
demikian kata Ciang hay Sin kun, sambil bersenyum-senyum.
Ketika Ciang hay Sin kun itu muncul didalam kalangan,
pemuda baju abu-abu itu tidak perdulikan padanya, malah ia
mengarahkan pandangan matanya kearah orang-orang yang
sedang bertempur.
Pada saat itu lima orang Tongcu dari Hian peng kauw
sudah turun tangan semua mengerubuti si wanita cantik Yao
lie lu. Dalam medan pertempuran hanya kelihatan bergerakgeraknya bayangan enam orang bertempur sedang sengitsengitnya.
Mereka nampaknya sudah bertempur secara mati-matian
hanya disebabkan karena sepotong pecahan mangkok saja.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lima Tongcu dari Hian peng kauw ditambah lagi dengan
Pak hay Mo kun, betapa tinggi ilmu kepandaian Yao lie lu
mungkin rasanya akan keripuhan juga menghadapi
kesemuanya.
Tiba-tiba terdengar suara bentakan keras. Tiong tong It to
Diok Pek Leng bersama menyerang enam orang-orang Hian
peng kauw.
Orang-orang yang apda menyaksikan diluar kalangan
semua juga pada mengincarkan matanya kearah pecahan
mangkok itu, agaknya mereka juga sedang menantikan
kesempatan paling baik untuk turun tangan.
Keadaan dimedan pertempuran saat itu mendadak berubah
kalut. Bayangan orang bersileweran, sambaran angin yang
meluncur keluar dari serangan mereka telah membuat deibu
pada mengulak naik.
Pada saat itu Pendekar Kalong menanya pada Cian hay Sin
kun dengan suara perlahan sambil menoleh kearah si pemuda
abu-abu.
"Apakah Loko kenal pemuda itu?"
"Tidak. Cuma malam ini mungkin kita akan menyaksikan
pertunjukan yang amat ramai. Bu lim Sam cu barangkali


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sudah muncul semua disini." demikian adalah jawaban Ciang
hay Sin kun.
Baru saja perkatannya itu ditutup, satu suara ketawa dingin
yang dapat membangkitkan bulu roma tiba-tiba terdengar
nyelusup dalam telinga mereka.
Suara itu telah mengejutkan hatinya semua orang yang ada
disitu. Sebab suara itu agak mirip dengan suara ketawanya
Naga Merah, tapi kalau didengarkan lebih cermat, sebaliknya
tidak mirip-miripnya...
Baru saja sirap suara ketawa itu lalu disusul suara
bentakan...Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalian semua jangan turun tangan...."
Suara bentakan itu meskipun tidak keras, tetapi dalam
telinga orang-orang yang ada disitu, kedengarannya seperti
suara geledek menyambar. Telinga mereka dirasakan pengang
sekali.
Suara bentakan itu agaknya jgua mengandung pengaruh
yang tidak sedikit. Orang orang yang sudah turun tangan
benar saja pada berhenti sambil tarik mundur serangan
masing-masing.
Tatkala semua mata ditujukan kearah dari mana datangnya
suara tadi, ternyata disekitar lembah hanya kegelapan saja
yang nampak. Kecuali bayangan orang-orang yang
menyaksikan pertempuran diluar kalangan tidak ada lagi lain
orang yang mereka tidak tahu benar dari mana suara itu
asalnya.
Tapi suara ketawa tadi memang benar mirip dengan
suaranya Naga Merah. Orang-orang yang ada disitu pada
berpikir: "Apa si Naga Merah itu muncul lagi?"
Mengingat dirinya Naga Merah semua orang yang ada
disitu tanpa disadari hatinya timbul perasaan jeri.
Suara dingin itu kembali terdengar pula dari tempat
kegelapan.
"Pak hay Mo kun! Kalau kau masih ingin bisa pulang ke ke
Pak hay dalam keadaan selamat, kau tinggalkan sepotong
mangkok pecah itu...."
Pak hay Mo kun menjawab sambil ketawa dingin,
"Tuan tidak berani unjuk muka, barang kali tidak ada muka
untuk menemui orang. Tentang pecahan mangkok ini kalau
tuan mampu tidak halangan coba-coba ambil kembali dari
tanganku."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terdengar pula suara itu berkata sambil perdengarkan
suara ketawanya yang besar.
"Jikalau Pak hay Mo kun tidak takut kepada Pek lek tan
(senjata meledak) terpaksa aku akan turun tangan juga."
Begitu mendengar disebutkan "BOM PEK LEK TAN",
seketika itu juga telah membuat semua orang yang ada disitu
pada terperanjat dan merasa ketakutan setengah mati.
Pek lek cu yang dalam nama urutan dari Bu lim Sam cu
(tiga cu dari Rimba persilatan) jatuh nomor tiga itu akhirnya
muncul.
Senjata bom Pek lek tan dari Pek lek cu ini namanya sudah
pernah menggetarkan dunia kangouw. Tatkala diadakan
pertandingan diatas gunung Bong San pada tiga puluh tahun
berselang, ia dengan sebuah bom-nya Pek lek tan telah
membuat hancur berserakan tubuhnya empat puluh orang
lebih, baik orang itu dari golongan hitam maupun dari
golongan putih. Sehingga menggetarkan seluruh rimba
persilatan.
Pek lek tan telah diyakinkan hampir setengah umur Pek lek
cu, untuk ia dapat menjadikan senjata tersebut dalam wujud
bom yang amat dahsyat itu. Dengan menggunakan sari
bahan-bahan peledak yang keras dan menggunakan waktu
lima puluh tahun lamanya ia baru berhasil membuat lima belas
saja. Kedahsyatan senjata berupa bom-bom itu, kalau sudah
meledak orang-orang yang berada ditempat sekitar 10 tombak
sukar dapat menghindarkan diri dari ledakan bom tersebut.
Maka, bagaimanapun hal ini tidak mengejutkan semua
orang yang berada disitu ketika mendengar disebutnya nama
bom tersebut.
Pak hay Mo kun berubah pucat wajahnya. Keringat tampak
mengucur keluar mambasahi sekujur jidatnya. Jikalau ia tetap
berkukuh tidak mau menyerahkan sepotong pecahan mangkokTiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu, niscaya Pek lek cu segera akan melemparkan Pek lek
tannya.
Dan jikalau Pek lek tan benar-benar harus meledak disitu,
jangan kata ia bersama lima Tong cunya sukar menghindarkan
bahaya kematian, sekalipun orang yang berada di seputar
tempat itu rasanya tidak akan ada satu yang terluput dari
keganasan bom tersebut.
Maka dalam waktu amat singkat, semua orang yang tadi
berkerumun menyaksikan pertandingan, sekarang sudah pada
menyingkir dengan hati kebat-kebit. Mereka agaknya sangat
kuatirkan suatu kejadian gempar akan meledak disitu.
Suasana tetap tegang kalau tidak mau dikatakan semakain
memuncak.
Dalam keadaan demikian, kembali terdengar suara Pek lek
cu yang berkata:
"Pak hay Mo kun, benar-benar kau tidak mau lepaskan
pecahan mangkok itu?"
Mendengar pertanyaan itu, Pak hay Mo kun terkejut.
Seketika itu hanya dapat menghela napas panjang pendek dan
kemudian dari dalam badannya ia mengeluarkan sepotong
mangkok pecah tersebut....
Tiba-tiba terdengar pula suara yang menyeramkan. Suara
ini, sudah dikenal baik oleh semua orang yang ada disitu,
karena itu adalah suaranya Naga Merah yang biasa di
keluarkan sebelum ia muncul.
Setelah suara seperti setan yang menyeramkan itu sirap,
lalu disusul dengan bunyinya suara keresekan seperti
suaranya orang sedang berjalan. Suara ini terdengar tegas,
memecahkan suasana tegang dimalam gelap gulita dibawah
gunung Kim hoa san dan kedengarannya makin lama makin
dekat...Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Naga Merah kembali hendak perlihatkan diri! Hal ini mau
tidak mau sudah menimbulkan rasa takut hebat dalam hati
setiap orang yang berada disitu.
Manusia seram yang amat menakutkan itu seakan-akan
Giam lo ong (raja akhirat) yang jikalau muncul selalu minta
korban jiwa manusia! Apakah maksud kedatangannya untuk
kedua kalinya ini?
Pada saat itu, terdengar pula suara bentakan Pek lek cu,
"Pak hay Mo kun! kau manusia tidak mau lekas tinggalkan
pecahan mangkok itu?"
Pak hay Mo kun terkejut. Cepat-cepat pecahan mangkok itu
ia lemparkan ketanah.
Tiba-tiba sosok bayangan hitam secepat kilat sudah
menyambar pecahan mangkok itu sebelum sampai jatuh ke
tanah.
Gerakan Pek lek cu, sibayangan hitam tadi meski sudah
cukup cepat dan gesit, namun sesosok bayangan merah
ternyata bertindak jauh lebih gesit daripadanya.
Sebab tepat selagi Pek lek cu baru saja menyambar
pecahan mangkok itu, bayangan merah tersebut sudah lewat
bagaikan angin didepannya dan menyambar mangkok yang
berada ditangan Pek lek cu.
Pek lek cu kaget bukan main, ketika kepalanya
didongakkan, disuatu tempat kira-kira tiga tombak jauhnya
ada berdiri sesosok bayangan yang seluruhnya mengenakan
pakaian warna merah.
Naga Merah benar-benar sudah muncul lagi.
Semua orang yang berada disitu dengan cepat sudah pada
lari mundur untuk menyelamatkan diri masing-masing.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sebab jika kedua manusia besar itu nanti bertarung,
senjata bom-nya Pek lek cu mungkin juga akan segera keluar
mencari mangsa.
Pek lek cu sebenarnya sama sekali tidak pernah menyangka
bahwa dengan kepandaiannya pada saat itu demikian tinggi,
ternyata masih belum mampu mempertahankan pecahan
mangkok itu. Maka kini benda itu sudah kena direbut oleh
Naga Merah.
Dalam kaget dan mendongkolnya, membuat seluruh
wajahnya yang hitam jengat pada bergerak-gerak kulitnya.
Tiba-tiba ia mengeluarkan sebuah bom yang kecil sekali
dan berkata sambil ketawa bergelak-gelak.
"Naga Merah, aku merasa beruntung malam ini bisa bisa
menjumpai kau karena aku si orang tua justru sedang mencari
jejakmu.."
"Hmm...Hmm... sesungguhnya tidak nyana malam ini kita
bisa saling bertemu disini. Itu adalah yang paling baik!"
Pek lek cu yang mendengar perkatan itu wajahnya berubah
seketika. Ia lalu membentak dengan suara nyaring.
"Kalau begitu, kau coba sambuti dulu satu Pek lek tanku
ini!"
Dan ia lalu mengayun tangan kanannya, sebuah bom kecil
meluncur keluar dari dalam tangannya. Itulah Pek lek tan.
Ketika Pek lek cu mengayun tangannya. Naga Merah sudah
gerakkan badannya lebih dulu menyambuti dan menghilang
kedalam rimba didepannya.
Kejadian ganjil dan aneh timbul disaat itu juga.
Bom Pek lek tan yang meluncur keluar dari tangan Pek lek
cu tadi ternyata sama sekali tidak memperlihatkan
pengaruhnya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pek lek cu sendiri berdiri ternganga dengan mulut terbuka
lebar-lebar.
Semua orang kuat yang menyaksikannya juga pada merasa
terheran-heran.
Sebab menurut kebiasannya bom Pek lek tan selamanya
tidak pernah gagal. Jikalau sudah disambitkan oleh orang
yang memilikinya, pasti akan meledak seketika itu juga. Tapi
mengapa kali ini tidak? Ini benar-benar merupakan suatu
kejadian ganjil luar biasa yang belum pernah dialami oleh Pek
lek cu si pemilik bom.
Seketika itu juga Pek lek cu lantas lompat melesat kearah
kemana tadi bom-nya dilemparkan.
Dan pada saat itu juga terdengar suara Naga Merah
berkata.
"Pek lek cu kau buat Pek lek tan mu itu makan waktu tidak
kurang dari lima puluh tahun lamanya dan baru berhasil
membuat 15 saja. Biasanya kau pandang itu sebagai barang
mestika yang tidak ternilai harganya, mengapa malam ini kau
obral begitu saja dengan caramu yang sembarangan? Apa kau
kira dengan satu Pek lek tan saja mampu kau jatuhkan Naga
Merah? Hmmn.. Mimpi!! kau sungguh terlalu memandang
rendah kepadaku Naga Merah..."
Pek lek cu akui benar-benar perkataan itu ada suatu
kenyataan, kembali wajahnya berubah. Ketika menyaksikan
bom Pek lek tan buatannya itu telah disambuti oleh si Naga
Merah, itu saja sudah cukup membuat dia sangat mendongkol
dan terheran-heran. Kini mendengar ejekan-ejekan Naga
Merah yang sangat menusuk-nusuk hatinya, sudah tentu
semakin bertambah rasa gusarnya. Hampir saja dadanya
meledak oleh karenanya.
"Tuan sudah sanggup menyambuti senjata bomku, tidak
kecewa kau dapatkan julukan sebagai salah satu dari Bu lim
Sam cu. Sekarang coba kau sambuti lagi satu bom ku ini."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Demikian bentak Pek lek cu dan lantas juga menyambitkan
sebuah bom-nya lagi.
Tapi bom Pek lek tan yang kedua ini serupa halnya dengan
yang pertama, juga tidak meledak.
Bukan kepalang kaget dan gusarnya Pek lek cu pada saat
itu. Sebab diwaktu waktu biasanya sekali saja belum pernah ia
melakukan kegagalan dalam menggunakan senjatanya itu.
Tapi kali ini sampai dua kali beruntun semua sudah disambuti
oleh Naga Merah bagimana tidak membuat ia kaget dan
terheran-heran?
Kembali terdengar suara Naga Merah berkata
"Pek lek cu, dua biji bom Pek lek tan ini biarlah kusimpan
dulu untuk sementara, Apakah kau pikir hendak mengeluarkan
seranganmu yang ketiga?"
Pek lek cu benar-benar merasakan hampir meledak
dadanya bahwa gusar. Cepat bagaikan kilat tubuhnya melesat
kearah darimana datangnya suara Naga Merah, sedang bom
ketiganya tergengam erat-erat dalam tangannya.
Kepandaian Pek lek cu didalam rimba persilatan sudah
jarang sekali orang yang mampu menandingi. Ia bersama Hiat
im cu dan Naga Merah (Hut long cu) merupakan tiga tokoh
terkuat pada jaman itu. Dalam rimba persilatan malah
namanya mendapat gelar tinggi Bu lim Sam cu. Dapatlah kita
bayangkan sendiri bagaimana gesit dan lincahnya gerakan
badan orang-orang ini, maka dalam waktu sekejapan saja Cu
yang ketiga ini sudah melesat lima tombak lebih menubruk
kearah dari mana datangnya suara tadi.
Mendadak terdengar pula suara Naga Merah yang dibarengi
oleh ketawanya yang nyaring.
"Ha..ha..ha.. Pek lek cu biarlah aku simpan dulu dua Pek
lek tanmu ini sampai ketemu lain kali. Sekarang aku pergi
dulu..."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehabis berkata lalu berkelebat satu bayangan merah yang
melesat sejauh kira-kira delapan tombak kemudian
menghilang dari depan mata orang banyak disitu!
Pek lek cu marah sekali, Sekujur badannya gemetaran
menahan marah, sebab sejak ia muncul dalam dunia
kangouw, itu adalah untuk pertama kalinya ia menerima
hinaan orang menderita kekalahan hebat. Sedang musuhnya
bagimana macam rupanya saja, bukan hanya belum dapat ia
melihat dengan tegas, bahkan sudah kehilangan pula dua
butir Pek lek tan yang ia pandang sebagai barang mustikanya
itu secara begitu mudah, Keganasan dan kemedongkolannya
itu memang cukup dapat kita mengerti betapa hebatnya.
Selagi Pek lek cu masih berdiri dengan badan gemetar
menahan gusar, mendadak terdengar suatu suara besar
berkata "Pek lek cu kehilangan dua Pek lek tan rasakan saja
apa artinya? Perlu apa sampai membikin aku begitu gusar dan
badanmu gemetaran begitu rupa? Aih sungguh kasian,
Makanya lain kali hendaknya jangan suka sembarangan
gunakan barang itu, kejadian barusan adalah satu peringatan
untukmu."
Pek lek cu balikan badannya secara mendadak. Orang yang
baru menutup mulut itu ternyata adalah pemuda baju abu-abu


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang pendiam sikapnya itu.
Pek lek cu mengira bahwa pemuda itu sengaja hendak
mengejek dirinya, maka ia seketika itu dengan wajah berubah
karena, tubuhnya juga segera melesat kesamping si pemuda
sembari berkata dengan suara gusar,
"Bocah!! kau siapa?!"
Pemuda pendiam itu bersenyum. Ia lalu berkata dengan
sikap tenang luar biasa.
"Apa yang aku ucapkan tadi memang dari hal sebetulnya
bukan?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pendekar Kalong yang menyaksikan keadaan dihadapan
matanya saat itu, kuatir lagi-lagi akan timbul bentrokan disitu
maka cepat-cepat ia menyelak,
"Sahabat Pek lek cu, perlu apa kau meladeni segala bocah
ingusan dari kalangan muda?"
Ciang hay Sin kun juga turut menimbrung berkata sambil
ketawa bergelak-gelak.
"Setan tua Pek lek cu tidak nyana adamu yang berangasan
dulu masih tetap kau bawa-bawa sampai dihari tuamu. Apa
yang diucapkan oleh bocah itu memang tidak salah. Kau baru
kehilangan dua butir Pek lek tanmu, bukankah masih ada tiga
belas butir lagi yang cukup dapat kau gunakan?"
Pek lek cu terpaksa menahan amarahnya. Matanya
menyapu kearah Ciang hay Sin kun mengapa juga berada
disini? demikian pikirnya.
Ketika itu ia lantas berkata
"Loko, mengapa kau juga datang?"
"Apakah aku tidak boleh datang?"
Pada saat itu Yao lie lu sudah gerakkan kakinya dan
perlahan-lahan menghampiri sambil memperlihatkan sikap
penuh perhatian terhadap pemuda itu.
Sebaliknya dengan si pemuda pendiam, melihatpun tidak
kepada sicantik. Malah perlahan-lahan ia menghampiri Pek lek
cu. Pemuda baju abu-abu yang pendiam dan sangat misterius
itu ternyata tidak ada seorang pun yang mengenalnya.
Siapakah sebetulknya pemuda ini?........
Yao lie lu ketika mendadak melihat pemuda itu berjalan
menjauhinya lantas menegur
"Kau hendak kemana?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pemuda pendiam itu balikkan badan menjawab dengan
suara dingin.
"Apakah aku perlu memberitahukan dulu kepadamu
tentang segala tindakanku?"
Sehabis berkata demikian, ia lalu melanjutkan tindakannya.
Kali ini adalah Yao lie lu yang tidak berani menegurnya lagi.
Wanita cantik ini hanya mengawasi belakang punggung si
anak muda dengan perasaan mendelu.
Dua buah bom Pek lek tan milik Pek lek cu tidak meledak,
itu sudah cukup mengejutkan semua orang yang berada
disitu.
Naga merah ternyata mampu menyambuti bom meledak
tersebut, yang sangat lihay kepandaian demikian itu
sebetulnya tidak habis mengerti.
Soal didalam lembah sempit digunung Kiu hoa san agaknya
sudah selesai. Tapi sebelum Naga Merah meninggalkan
tempat tersebut suasana tegang dan suram masih saja
merajalela.
Orang-orang yang berada disekitar lembah tatkala
mendapat lihat bahwa soal disitu sudah selesai, mereka lalu
satu demi satu berlalu meninggalkan tempat tersebut.
Pada saat orang-orang tadi sedang hendak meninggalkan
lembah itu, dari jauh tiba-tiba terdengar suara jeritan ngeri,
Pek lek cu yang begitu mendengar suara jeritan tersebut
adalah merupakan orang pertama bergerak lebih dulu, ia
lantas lompat mencelat dari mana suara jeritan tadi keluar.
Pendekar Kalong ketika melihat si pemuda pendiam baju
abu-abu itu, pikirannya tergerak, ia lalu memanggilnya
"Bocah. kau kemari.."
Si pemuda balikkan badannya dan mengawasi Pendekar
Kalong sejenak, kemudian berkata,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Locianpwe, Naga Merah membunuh orang lagi, apa kau
tidak ingin melihat?"
Setelah itu, ia lantas berjalan dengan langkah biasa menuju
kearah darimana suara tadi datang.
Pendekar Kalong menoleh dan mengawasi Ciang hay Sin
kun sejenak. Ia merasa bahwa si anak muda kelakuannya
sangat ganjil didepan matanya.
Ciang hay Sin kun melihat sang kawan mengerutkan alis,
turut juga mengerutkan keningnya. Matanya dialihkan kearah
si wanita cantik Yao lie lu, kemudian bertanya padanya.
"Budak, kau muncul didunia Kang-zsouw baru beberapa
bulan saja, kenapa sudah membunuh-bunuhi begitu banyak
orang?"
"Ini urusanku sendiri." jawabnya ketus.
"Apakah kau tahu bahwa Ciang bun jin dari tiga partai
besar oleh karena pembunuhan mu dulu itu mereka sudah tiba
didalam lembah ini?"
Perkataannya itu mengejutkan sungguh hati Yao lie lu.
Wajahnya kelihatan berubah sedikit. Sambil perdengarkan
suarau dihidung ia berkata,
"Apa kau kira aku pandang mata pada tiga ciang bun jin
itu?"
"Baiklah!! urusan ini untuk sementara tidak usah kita
bicarakan. Ada satu hal yang ingin kutanyakan padamau, apa
kau kenal dengan pemuda baju abu-abu itu?" kata lagi Ciang
hay Sin kun sambil berdiam.
"Aku dengan dia baru kenal tiga hari yang lalu. Jika
dugaanku tidak salah, pasti dia ada seorang berilmu tinggi luar
biasa."
Pendekar Kalong lalu menyeletuk.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar.. pemuda itu memang pernah mengatakan bahwa ia
berilmu silat, cuma saja karena kena dibokong orang, ia kata
kecuali bisa menemukan Hiat im cu tidak akan pulih kembali
keadaannya."
Ciang hay Sin kun nampak berpikir sejenak. Ia lalu
menanya pula kepada Yao lie lu
"Ketika kau pertama kali melihatnya, apakah keadaannya
sudah begini rupa?"
Yao lie lu hanya mengangguk-anggukan kepalanya sebagai
jawaban. Ia menatap Ciang hay Sin kun sejenak, agaknya
hendak mengatakan sesuatu, tapi akhirnya urung.
Ciang hay Sin kun dongakkan kepala sambil berpikir keras
tentang dirinya si pemuda pendiam baju abu-abu yang dalam
otaknya seolah-olah merupakan suatu teka teki besar yang
erlu harus lekas-lekas dipecahkan. Ia lalu memandang dirinya
pemuda yang sudah berjalan agak jauh itu.
Sementara itu hampir semua orang yang ada disitu merasa
terheran-heran atas sikap sipemuda pendiam yang sangat
ganjil.
Pada saat itu dari dalam rimba yang agak jauh tiba-tiba
terdengar lagi suara bentakan orang. Itu ternyata keluar dari
mulutnya Pek lek cu.
Ciang hay Sin kun mengawasi Pendekar Kalong dan Yan
san It hiong sejenak, kemudian berkata
"Mari kita lihat kesana."
Baru saja selesai perkataannya tiba-tiba suara ketawa Naga
Merah yang amat seram dan menakutkan terdengar
dibelakang diri mereka.
Semua orang yang berada disitu pada merasa ketakutan.
Mereka balikkan badan hampir berbareng.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dibelakang mereka entah sejak kapan sudah berdiri
sesosok bayangan orang yang seluruh tubuhnya mengenakan
pakaian warna merah.
Seruan "Naga Merah" hampir serentak keluar dari mulut
mereka.
Saat itu terdengar suaranya Naga Merah yang bernada
dingin berkata:
"Siapa ada itu orang yang mempunyai nyali begitu besar
yang berani main gila diatas kepalanya aku si Naga Merah?"
Dengan munculnya Naga Merah secara mendadak itu saja
sudah cukup mengejutkan Ciang hay Sin kun dan lain-lainnya
kini setelah mendengar pertanyaan yang tidak kerasa ujung
pangkalnya itu sudah tentu membuat lebih heran kepada
mereka entah apa yang dimaksudkan dengan pertanyaan itu?
"Bocah yang membawa sepotong mangkok pecah ini tadi
sekarang pergi kemana? Jikalau kalian tidak mau
memberitahukan, awas kalian nanti akan aku bikin mampus
semua." berkata Naga Merah sambil perdengarkan ketawanya.
Baru saja habis ucapannya, tiba-tiba terdengar suara
ketawa hambar dan suara teguran dibelakang dirinya.
"Kau Naga Merah mencari aku ada perlu apa?"
Dari dalam rimba tiba-tiba muncul dirinya si anak muda
baju abu-abu yang sangat misterius kelakuannya.
Pemuda baju abu-abu itu tiba-tiba muncul dihadapannya
Naga Merah, telah membuat terkejut hatinya Yao lie lu.
Dengan sikapnya yang diluar dugaan semua orang, ia melesat
maju dan menghadang dihadapannya pemuda baju abu-abu.
Dengan paras gusar, ia berkata kepada Naga Merah.
"Naga Merah, jikalau kau berani mengganggu seujung
rambutnya saja, aku tidak akan tinggal diam terhadap kau."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perkataan itu membuat Naga Merah tercengang. Lama baru
ia berkata
"Kau pernah apa dengan dia?"
Belum lagi Yao lie lu bisa menjawab, telah terdengar suara
bentak nyaring dari pemuda pendiam baju abu-abu itu.
"Yao lie lu, kau enyah dari sini!"
Bentakan secara tiba-tiba dari pemuda baju abu-abu itu,
bukan saja diluar dugaan Yao lie lu sendiri, sekalipun Naga
Merah yang berada sejauh tiga tombak juga merasa heran.
Yao lie lu merasa sangat pilu, alisnya yang panjang dan
lentik nampak bergerak, dan butir-butir air mata mengalir
membasahi kedua pipinya.
Keadaan Yao lie lu pada saat itu sangat mengharukan
semua orang yang menyaksikannya.
Ia mengawasi pemuda baju abu-abu itu sejenak, lalu
berkata dengan suara sedih.
"Kita hanya berjumpa secara kebetulan saja, perhatianku
kepadamu ternyata tidak kau gubris sama sekali... yah.. aku
seharusnya memang pergi, tidak ada gunanya aku turu
campur urusanmu, cuma membikin kau merasa jemu terhadap
diriku."
Sehabis berkata, ia lalu meninggalkan pemuda pendiam itu.
Terhadap berlalunya Yao lie lu dengan sikapnya yang
sangat memilukan hati, pemuda baju abu-abu itu agaknya
tidak mau ambil perduli sama sekali. Ia tujukan matanya
kearah dirinya Naga Merah yang berada dihadapannya kirakira tiga tombak jauhnya. Kemudian berkata dengan suara
dingin.
"Apa kau Naga Merah?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pertanyaan ini membuat heran semua orang apakah Naga
Merah itu palsu? rasanya tidak bisa jadi.
Naga Merah mendengarkan suara ketawanya yang seram,
lalu berkata
"Apakah tuan makan nyalinya macan atau beruang?
Sepotong pecahan mangkok ini, kau dapat menipu orang lain,
tapi buat aku tidak!! Bahwa apa yang kau tulis diatasnya
pecahan mangkok ini, aku Naga Merah pasti akan menepati
janjimu!"
Sehabis berkata dan selagi hendak lompat melesat,
mendadak sesosok bayangan hitam berkelebat didepan
matanya, tahu-tahu Pek lek cu sudah melayang turun
dikalangan dengan suara keras ia membentak.
"Naga Merah, kau coba sambuti sekali lagi bom Pek lek
tanku!"
Berbareng dengan itu, bom Pek lek tan yang tergengam
dalam tangannya mendadak meluncur keluar.
Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba itu telah
mengejutkan semua orang yang berada disitu. Ciang hay Sin
kun lantas berseru "Lekas mundur..." secepat kilat ia sendiri
sudah melesat kedalam rimba.
Hampir semua orang yang berada disitu percaya,
betapapun tingginya kepandaian Naga Merah, rasanya tidak
mampu menyingkirkan diri dari bom Pek lek tan yang
disambitkan secara mendadak itu.
Suara menggelegar dari ledakan bom Pek lek tan telah
terdengar, sampai lembah digunung itu rasanya seperti turut
tergoncang.
Lelatu api ledakan bom yang amat dahsyat itu telah
membuat cahaya terang benderang dalam waktu malam yang
gelap gulita itu!Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bom Pek lek tan yang disambitkan oleh Pek lek cu, akhirnya
telah meledak!
Tempat sekitar lembah tersebut telah dibuat tergetar oleh
ledakan bom tersebut. Pohon-pohon pada tumbang atau
rubuh malang melintang.
Kekuatannya bom Pek lek tan itu sesungguhnya sangat
menakjubkan.
Tempat dimana bom itu meledak, tanah, batu, dan
pepohonan telah menjadi hancur tak keruan macamnya!
Suara ledakan seperti ledakan gunung api yang sedang
bekerja, membuat lembah yang dikitari oleh gunung-gunung
tinggi itu benar-benar sedang menghadapi bencana alam yang
dahsyat.
Burung-burung atau binatang lainnya yang menjadi
penghuni dalam rimba daerah pegunungan tersebut pada
terbang dan lari serabutan sambil perdengarkan suaranya
ketakutan yang amat riuh.
Tatkala bom itu meledak, Pek lek cu sendiri sudah
melompat mundur jauh-jauh meninggalkan tempat berbahaya
itu. Dan ketika ia membuka matanya, ditempat ledakan
tersebut terlihat berkelebatnya sesosok bayangan merah,
lompat melesat tinggi sekali diantara lelatu ledakan bom
tersebut.
Naga Merah ternyata kena bom-nya yang amat dahsyat itu.
Ketika Pek lek cu melihat berkelebatnya sesosok bayangan
merah itu, ia segera mengetahui bahwa Naga Merah tak
binasa karena ledakan bomnya itu. Dalam gusarnya sambil
keluarkan geraman ia lompat menubruk kearah larinya Naga


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Merah....Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat itu kembali tertampak berkelebatnya satu
bayangan merah, kemudian disusul oleh meluncurnya angin
keras yang menggulung dirinya Pek lek cu.
Angin yang datangnya secara tiba-tiba itu telah membuat
terkejut Pek lek cu. Selagi hendak egoskan diri untuk
menyingkir, tiba-tiba terdengar suara tertawa dingin.
Kemudian suaranya Naga Merah yang bersifat mengejek dan
menghina,
"Kehebatannya bom Pek lek tan benar-benar ada lain
daripada yang lain. Sekarang kau juga coba-coba menyambuti
serangan tenagaku ini."
Ucapannya itu lalu disusul oleh satu serangan yang amat
hebat!.
Pek lek cu yang selagi hendak menubruk dari gulungan
angin serangannya. Untung kepandaiannya sangat tinggi.
Dengan cara menekuk kakinya dan berjumpalitan ditengah
udara ia melesat kesamping sampai tiga tombak jauhnya, baru
berhasil menghindarkan serangan Naga Merah yang amat
dahsyat tadi.
Walaupun demikian ia juga sampai dibikin kaget dan
ketakutan setengah mati sampai sekujur badannya
mengeluarkan keringat dingin. Kepandaian Naga Merah benarbenar sukar dijajaki sampai dimana tingginya.
Pek lek cu yang berkali-kali sudah dibikin terjungkal oleh
Naga Merah, jam jam juga merasa jeri, Gerakannya Naga
Merah dan kepandaian ilmu silatnya benar-benar sangat
mengagumkan! Luar biasa tingginya! Kalau sampai Naga
Merah ini sampai menggetarkan dunia kangouw, sebetulnya
bukanlah hanya nama kosong belaka.
Karena kaget dan jeri yang timbul dalam hati Pek lek cu
sampai ia lupa menerjang dirinya Naga Merah lagi. Ia hanya
berdiri disitu seperti patung.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suara dingin yang menyeramkan kembali terdengar dalam
suaranya, "Pek lek cu kau dengan aku seolah-olah air sumur
tidak mengganggu air sungai. Jikalau kau berani mencampuri
urusanku sekali lagi, jangan kau sesalkan kalau saat itu nanti
aku berlaku telengas memperlakukan dirimu."
"Aku tidak boleh tidak harus mencampuri urusan ini!" jawab
Pek lek cu dalam gusarnya.
"Kalau kau percaya masih punya itu kemampuan
mencampuri urusan ini, boleh kau coba-coba keluarkan
kemampuanmu, aku ingin tahu Pek lek tan mu yang pernah
menggetarkan kangouw itu bisa menggertak aku atau tidak?"
Pek lek cu sangat gusar, sampai gigi-giginya terdengar
bercatrukan. Tapi ia tetap tidak berdaya menghadapi Naga
Merah yang mempunyai kepandaian luar biasa tingginya itu.
Maka ia cuma bisa menjawab sambil kertak gigi :
"Naga Merah, boleh kita coba-coba saja."
Suara Naga Merah yang geram dan mengandung sifat
mengejek kembali terdengar mendengung dalam telinga Pek
lek cu.
"Pek lek cu, aku beritahukan dulu kepadamu, bom Pek lek
tan mu itu boleh kau gunakan untuk menggertak orang lain,
tapi buat aku si Naga Merah, ha..ha... jangan kau mengimpi."
Kalau ucapannya yang dikeluarkan semula tadi
kedengarannya seperti dari dalam rimba sejauh dua tombak,
toh ucapan yang terakhir dengannya ternyata sudah jauh
seperti keluar dari tempat sejauh kira-kira sepuluh tombak.
Kiranya Naga Merah sudah berlalu jauh sekali dari
hadapannya.
Terjungkalnya Pek lek cu kali ini sungguh sangat
menggenaskan, Berkali-kali dia mendapat ejekan dan hinaan
dari Naga Merah, bahkan sudah kehilangan tiga butir bom Pek
lek tan yang ia anggap sebagai barang ampuhnya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pek lek cu yang dalam rimba persilatan menduduki tempat
ketiga dalam urusan Bu lim Sam cu sesungguhnya tidak
pernah menyangka malam itu tidak berdaya sama sekali
menghadapi Naga Merah. Sampai orang yang disebut
belakangan ini bisa datang dan pergi seenaknya. Perasaan
mendongkol dalam hatinya sesungguhnya sukarlah dapat
dibayangkan. Tapi juga tidak boleh terlalu disesalkan.
Pohon-pohon dalam rimba seluas sepuluh tombak telah
dibikin tumbang karena ledakan bom Pek lek tan yang amat
dahsyat itu.
Selagi Pek lek cu masih berdiri mengawasi rimba gundul
tersebut dengan perasaan sangat mendongkol, Ciang hay Sin
kun tiba-tiba melayang turun dihadapannya, Ia lalu sambil
mengawasi Pek lek cu yang sedang berdiri gemetaran karena
gusarnya.
"Setan tua Pek lek cu, Naga Merah sudah berlalu. Kau
gusar begitu rupa, apa gunanya?"
Pek lek cu delikan matanya sambil ketrukan kakinya ia
menjawab,
"Naga Merah, bagus sekali kelakuanmu! Ada suatu hari aku
pasti akan mencari kau untuk membuat perhitungan
kekalahanku hari ini!"
Pek lek cu pada saat itu benar-benar boleh dikatakan sudah
seperti orang gila kelakuannya. Ia berjingkrak-jingkrak sendiri
karena bawa amarahnya tak dapat dilampiaskan.
Ciang hay Sin kun yang menyaksikan sikap Pek lek cu ini,
malam hari diam-diam merasa geli. Ia lalu berkata pula pada
si Cu ketiga itu.
"Pek lek sahabatku, kalian berdua biar bagimana tentu
masih ada kesempatan untuk saling berjumpa lagi. Malam ini
jikalau kau benar-benar binasa karena gusar, aku betul-betulTiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak mempunyai uang cukup banyak untuk membelikan peti
mati untuk kau.."
Pek lek cu yang digoda demikian pula oleh Ciang hay Sin
kun lantas ketawa.
Dalam pada itu suatu kejadian aneh telah terbentang
didepan mata mereka hingga membuat Ciang hay Sin kun dan
lain-lainnya pada merasa terheran-heran.
Pemuda pendiam baju abu-abu itu ternyata tidak mati
terkena ledakan bom-nya Pek lek cu!.
Hal itu benar-benar membuat terkejut semua orang yang
berada disitu, bahkan bukan Ciang hay Sin kun dan kawankawannya saja.
Pemuda baju abu-abu yang nampaknya tidak mempunyai
kepandaian silat itu bagaimana caranya bisa lolos dari
ledakannya bom Pek lek tan?
Ini benar-benar ada satu kejadian yang sangat langka
bagaimana ia bisa lolos dari bahaya maut itu? Tiada
seorangpun yang dapat tahu.
Hanya pemuda itu sendiri yang tahu. Kalau ia bisa lolos dari
bahaya maut itu, semua adalah jasanya Naga merah yang
menolong dirinya.
Jikalau ia tidak keburu disambar badannya oleh Naga
Merah, mungkin saat itu badannya sudah hancur lebur
berkeping-keping dan jiwanya sudah melayang kelain dunia.
Saat itu matanya pemuda itu mengawasi Pek lek cu,
kemudian berkata dengan suara dingin.
"Pek lek cu, perbuatanmu sesungguhnya terlalu kejam."
Pek lek cu ada seorang yang beradat sangat kukoay, begitu
mendengar perkataan anak muda itu alisnya yang tebal lantas
berdiri seperti sesapu, berkata dengan suara gusar,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dimana kekejamanku?"
"Pek lek cu, percuma kau menduduki kursi sebagai salah
satu dari Bu lim Sam cu, sengaja bom mu Pek lek tan itu
mungkin bisa bisa kau gunakan untuk menghadapi orang lain.
Tapi buat menghadapi Naga Merah, masih jauh sekali
kebisaanmu. Perbuatan secara membokong yang kau lakukan
itu apa dengan itu pantas kau mendapat julukan Bu lim Sam
cu? Rasaya cuma akan membuat orang ketawa saja."
Perkataan itu membuat wajahnya Pek lek cu merah seperti
kepiting direbus. Ia berdiri tercengang, lama tidak bisa bicara
apa-apa.
Ciang hay sin kun tiba-tiba tergerak hatinya. Ia lalu
menanya kepada si pemuda pendiam itu.
"Bocah, menurut perkataan Naga Merah tadi, itu sepotong
mangkok pecah yang mula-mula kau keluarkan sebetulnya
bukan benda peninggalan dari si pengemis sakti."
"Jikalau benda itu yang asli, apa aku bisa mengeluarkan
dan berikan begitu saja padanya?"
Ciang hay Sin kun memikir jawaban itu memang masuk
diakal. Jikalau sepotong pecahan mangkok itu benar-benar
adalah barang asli, pemuda itu tentu tidak akan
memperlihatkan kepada lain orang. Maka itu ia lalu menanya
pula.
"Tapi mengapa pecahan mangkok itu mirip betul bentuknya
dengan mangkok yang disiarkan dalam cerita orang?"
"Hal ini, maaf aku tidak bisa memberitahukan."
"Apa maksudmu kau memberikan pecahan mangkok itu
kepada Naga Merah?"
"Hal ini rasanya aku tak perlu memberitahukan padamu
lebih dulu."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Memang setiap orang dikolong langit masih-masing
berjalan diatas jalannya sendiri. Terhadap tindak tandukmu
sudah tentu tidak ada hak untuk aku tanyakan. Cuma
kelakuanmu sebetulnya sangat membingungkan kami yang
mendengarnya."
"Naga merah setelah menimbulkan bencana bagi dunia
rimba persilatan jikalau tuan ada seorang dari golongan baikbaik yang menjunjung tinggi kebenaran sudah tentu tidak
tinggal diam menyaksikan perbuatan Naga Merah."
"Jikalau bukan karena Pek lek cu yang berbuat menuruti
hawa napsunya sendiri, saat ini mungkin aku sudah berhasil
membuka kedoknya Naga Merah." memotong si pemuda baju
abu-abu.
Pek lek cu lalu berkata sambil ketawa pada si anak muda.
"Kau juga ingin membuka kedoknya Naga Merah? Ini
benar-benar merupakan lelucon besar."
Pemuda baju abu-abu itu berubah wajahnya.
"Apa kau anggap kepandaian ilmu silatmu sudah tidak ada
yang bisa menandingi dalam dunia ini?" tanyanya dengan hati
mendelu.
"Meskipun belum bisa disebut tidak ada tandingannya
didalam dunia, tapi setidak-tidaknya toh jauh lebih tinggi
daripada kau, bocah!"
Pemuda pendiam baju abu-abu itu ketika mendengar
perkataan tersebut lantas dongakkan kepalanya sambil ketawa
bergelak-gelak. Nyata sekali bahwa ketawanya itu ada
mengandung sikap memandang rendah.
-o0o0dw0o0o-Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
JILID ke : 3
PEK LEK CU berobah wajahnya.
"Bocah kau ketawakan siapa?" tanyanya gusar.
"Aku tertawakan kau, orang jumawa!"
Pek lek cu wajahnya berubah pucat sekali itu. Napsunya
hendak membunuh pemuda itu timbul secara mendadak.
Sebab, setiap perkataan pemuda itu sesungguhnya membuat
ia merasa tidak sabar untuk menelan satu-satunya begitu saja.
Ini dapat dimengerti, sejak ia muncul didunia kangouw, kapan
pernah ia dihinakan orang terus menerus demikian rupa?
Bocah yang baru lahir belum lama ini ternyata sudah berani
omong gede, mencela orang lain secara terang-terangan,
bagaimana ia tidak menjadi gusar?
Ciang hay Sin kun dan Pendekar Kalong ketika melihat
suasana sudah meruncing diam-diam juga pada terperanjat.
Pemuda baju abu-abu ini benar-benar tidak tahu diri. pikir
mereka.
Selagi Ciang hay Sin kun masih dalam berpikir, Pek lek cu
sudah bergerak maju kedepan si pemuda baju abu-abu dan
menanya dengan suara gusar,
"Apa kau merasa tidak puas?"
Pemuda baju abu-abu itu lalu menjawab sambil mendekati
orang yang sedang menghampirinya: "Sudah tentu tidak?"
Dan sepasang matanya lalu menyapu Pak lek cu sejenak.
"Begini saja. Kita bertaruhan dengan mengadu jurus
kepandaian, jikalau kau kalah......"
Belum sampai habis ucapan pemuda baju abu-abu pendiam
itu, sudah membikin gusar Pek lek cu yang jadi berjingkrakjingkrak seperti orang edan, mulutnya berkaok-kaok.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jikalau aku kalah dibawah tanganmu, bocah. Pek lek cu
selanjutnya tidak akan gentayangan dalam dunia kangouw
lagi."
"Perkataanmu ini sesungguhnya kau ucapkan terlalu berat.
Kau anggap kepandaianmu sendiri sudah tidak ada
tandingannya dalam kolong langt ini, tapi dalam pikirku kau
cuma merupakan satu Siao cut (manusia kecil) yang tidak ada
artinya dalam dunia kangouw."
Pek lek cu tidak sanggup lagi agaknya menerima terus
menerus ejekan maka seketika itu ia lantas membentak keras.
"Kau cari mampus!...."
Dan bersamaan dengan itu, tangannya terayun hendak
menyerang si pemuda banyak mulut.
Tapi ada saat tangan Pek lek cu terayun, saat itu juga
pemuda itu membentak secara tiba-tiba.
"Pek lek cu tahan dulu!!"
Perkataan itu agaknya mengandung kekuatan dan
pengaruh gaib yang amat besar. Seketika Pek lek cu menarik
kembali serangannya yang sudah dilancarkan setengah jalan.
Ketika ia menatap wajah si pemuda. Ia lihat pemuda itu
dengan tenang luar biasa berkata sambil ketawa dingin.
"Pek lek cu, mari kita bertaruhan dengan lima jurus
pukulan. Jikalau kau kalah, kau berikan padaku tiga butir bom
Pek lek tanmu..."
"Boleh!! Tapi kalau kau yang kalah, bagaimana?" Ia
memotong.
"Kau jangan terburu napsu dulu. Perkataanku masih belum
habis. Kita berdua mengadakan pertaruhan dengan lima jurus
ilmu pukulan. Jikalau kau yang kalah, kau harus berikan aku
tiga bommu dan juga harus segera pergi ke pusatnya HianTiraikasih Website http://kangzusi.com/
peng kauw di lautan utara untuk mengambil pedang Hian
peng kiam untukku."
Ia berhenti sejenak, kemudian berkata pula,
"Dan jikalau aku yang kalah akan kuberikan kau itu
pecahan mangkok peninggalannya itu pengemis sakti pada
200 tahun berselang."
Sehabis berkata, dari dalam sakunya dikeluarkan sepotong


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pecahan mangkok lagi. Itu ternyata warnanya masih berkilap
seperti kaca kalau dibandingkan dengan barang pecah yang
dikeluarkan duluan, bedanya yang bumi dengan langit.
Dengan munculnya kembali pecahan mangkok ini,
gemparlah keadaan disitu. Ciang hay Sin kun dan lain-lainnya
pada terheran-heran.
Pemuda baju abu-abu ini benar-benar misterius.
Ia berani menantang terang-terangan pada Pek lek cu dan
berani pula mempertaruhkan sepotong pecahan mangkok
yang dipandang sebagai barang pusaka itu, maka asal usul
dirinya pemuda itu mungkin bukan sembarangan.
Pada hari itu si pemuda sedang mengulap-ulapkan
mangkoknya sambil berkata,
"Pek lek cu, kita gunakan benda ini sebagai barang
taruhan. Bagaimana?"
Pek lek cu lantas menjawab sambil ketawa bergelak-gelak.
"Bagus.. bagus..!! Kita tetapkan benda itu sebagai barang
taruhan. Kalau kalah akan segera aku berikan kau tiga bom ku
dan juga akan segera aku pergi ke lautan utara untuk
mengambil pedang Hian peng kiam. Kalau kau yang kalah,
boleh kau serahkan sepotong pecahan mangkok itu."
Munculnya pecahan mangkok kembali dari si pemuda baju
abu-abu lagi lagi menggemparkan sangat semua orang yang
berada disitu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang-orang yang datang hanya hendak turut menyaksikan
Naga Merah beraksi. Meski sebagian besar sudah berlalu
meninggalkan lembah tersebut, tapi yang tidak tujukan
matanya dengan penuh gairah ke arah tangan si pemuda baju
abu-abu yang sedang memegang pecahan mangkoknya.
Benda yang dibuat taruhan oleh kedua orang itu samasama merupakan benda-benda yang sangat langka dalam
dunia rimba persilatan.
Benda dalam tangan pemuda baju abu-abu merupakan
suatu benda pusaka yang tidak ternilai harganya dalam dunia.
Sedangkan tiga bom Pek lek tan yang dibuat taruhan oleh
pemiliknya, meskipun belum terhitung barang pusaka benarbenar namun untuk menyuruh Pek lek cu pergi ke lautan utara
mengambilkan Hian peng kiam bagi si pemuda, ini merupakan
suatu tugas yang maha sulit.
Untuk sesaat lamanya suasana kembali berubah sunyi sepi.
Tak ada seorangpun yang berani buka mulut bersuara. Hanya
banyak pasang mata yang ditujukan kearah dua orang
ditengah-tengah dengan mata tak berkedip.
Sementara itu, orang-orang dari rombongan Ciang hay Sin
kun semua pada kuatirkan keselamatan si pemuda pendiam
baju abu-abu. Sebab dengan kepandaian Pek lek cu salah satu
dari Bu lim Sam cu, bagaimana pemuda itu mampu
menandingi?
Didalam lembah yang sangat sunyi keadaannya itu, tibatiba terdengar suara bentakan nyaring dibarengi oleh suara
seruan seorang wanita yang kedengarannya dari tempat diluar
lembah.
Orang-orang yang berada didalam lembah, begitu
mendengar suara nyaring itu pada terperanjat. Diluar lembah
pasti ada orang sedang bertempur!Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat itu, Pek lek cu sudah berjalan dan berdiri didepan
si pemuda baju abu-abu dan segera berkata dengan suara
dingin.
"Bocah, bagimana kita mulai turun tangan?"
Akan tetapi pemuda baju abu-abu itu tidak menjawab
pertanyaan Pek lek cu, sebaliknya sedang mengarahkan
pandangan matanya ke arah Pendekar Kalong, dan kepadanya
ia berkata.
"Locianpwe, harap kau suka bertindak sebagai wasit."
Pek lek cu lagi-lagi berubah wajahnya. Ia berkata dengan
suara gusar!
"Apa aku siorang tua mau mengakali kau? Apa kau kira aku
mau lepaskan kepercayaanku?"
"Buat orang lain tidak berani kukatakan itu. Tapi kau Pek
lek cu, kau bukan seorang yang bisa pegang teguh janjimu!"
"Sejak kapan aku pernah mengingkari janjiku sendiri?"
"Yang jauh-jauh tidak usah kita katakan. Yang terang tiga
puluh tahun yang lalu kalau kau tidak mengingkari janjimu,
maka Tiong-goan It kauw Cu pek Kun juga tidak akan binasa
di atas gunung Bu-tong san. Tentang peristiwa ini tentunya
kau masih ingat betul betul bukan?"
Mendengar perkataan pemuda pendiam baju abu-abu ini,
wajahnya Pek lek cu berubah pucat seketika. Tanpa merasa
kakinya mundur dua tindak. Sepasang matanya mendelik
sebesar jengkol, mulutnya menanya dengan suara tak
lampias.
"Kau.....kau siapa?!"
Pemuda itu ketawa bergelak-gelak.
"Tentang ini tidak harus kau tahu!" katanya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ia berhenti sejenak lalu berpaling kearah Pendekar Kalong
dan berkata pula.
"Locianpwe, sukakah kau menjadi wasit dalam
pertandingan kami?"
Pendekar Kalong yang ditanya demikian oleh pemuda baju
abu-abu seketika itu merasa agak sulit menjawab. Sebab Pek
lek cu adalah seorang besar yang namanya sudah sangat
terkenal, bagaimana ia mau menerima begitu saja permintaan
pemuda yang masih hijau itu?
Maka ia saat itu hanya kerutkan keningnya, sama sekali
tidak menjawab pertanyaan si pemuda pendiam.
Pek lek cu lalu berkata,
"Setan keluyuran, diwaktu tengah malam kau terima baik
saja permintaannya."
Pendekar Kalong terpaksa anggukkan kepalanya dan
berkata,
"Legakanlah hatimu!"
Pemuda pendiam baju abu-abu itu nampak bersenyum lalu
berkata kepada Pek lek cu.
"Pek lek cu, sekarang kita tentukan begini saja. Aku yang
rendah cuma seorang yang tidak bisa apa-apa karena terluka
parah. Jikalau turun tangan mengadu kekuatan, sudah tentu
aku tidak mempunyai kemampuan, maka sebaiknya kita....."
Pek lek cu lantas memotong, "Sebaiknya kita ucapkan
dengan lisan setiap gerak tipu yang hendak kita keluarkan dan
suruh pihak lawan memecahkan, beres bukan?"
"Kau benar! Kita batasi saja lima jurus. Dalam waktu
setengah jam kalau salah satu tidak mampu memecahkan
gerak tipu serangan yang diajukan oleh lawannya akan
terhitung pihak kalah."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pek lek cu tiba-tiba memikir sesuatu. Dan ia lekas berkata,
"Cuma aku masih mau ajukan satu syarat lagi. Kalau kau
kalah, kau beritahukan padaku nama, asal-usul, suhu serta
dalam partai mana kau termasuk!"
"Boleh.. boleh.. tentu boleh...!" jawab si pemuda pendiam
Kambing Jantan 1 Misteri Pulau Neraka Ta Xia Hu Pu Qui Karya Gu Long Pendekar Misterius 5

Cari Blog Ini