Ceritasilat Novel Online

Lonceng Merenggut Arwah 1

Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan Bagian 1


TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
1 Lonceng Merenggut Arwah
Karya : HIE LAN LAN
Scan Djvu : Mukhdan, editor : Hendra
Final Edit & Ebook oleh : Mukhdan
Tiraikasih Website
http://kangzusi.com/ & http://kang-zusi.info/TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
2 MUSIM dingin telah menjelang datang, salju turun tipis dan lembut sekali menyelimuti
permukaan bumi dan pohon pohon yang terdapat disekitar tempat tersebut.
Seorang bocah berusia sembilan tahun dengan pakaian yang kumal, tengah duduk dibawah
sebatang pohon dengan tubuh menggigil dan gigi yang bergemeretuk. Tampaknya dia sedang
berlindung dari serangan hujan salju yang turun dengan lebat itu.
Anak lelaki kecil ini duduk dengan kedua tangan bersedakap di dadanya, mukanya agak
memerah akibat kedinginan, kedua kakinya juga duduk bersila dengan tubuh yang mengejang,
guna berusaha melawan hawa dingin itu.
Lama juga anak lelaki ini duduk berlindung dibawah pohon itu, sampai akhirnya dia melihat
seorang pengemis tua tengah mendatangi kearah tempatnya itu dengan langkah kaki yang susah
dan tubuh yang terbongkok-bongkok.
Bocah ini jadi heran, dia cuma mengawasi saja dengan tatapan mata bercuriga. Dan dia lebih
heran lagi ketika dilihatnya pengemis itu rubuh ditumpukan salju sambil mengeluarkan suara
erangan seperti juga pengemis itu sedang menderita kesakitan.
Lama juga bocah kecil itu mengawasi kearah tubuh si pengemis yang tengkurap tak bergeming
diatas tumpukan salju tersebut sampai akhirnya, karena dia melihat pengemis ini masih saja
tidak bergerak dan cuma mengeluarkan suara erangan belaka, hati anak lelaki ini jadi heran lagi.
Perlahan-lahan bocah ini telah bangun berdiri menghampiri pengemis tersebut. Kedua tangan
bocah tersebut masih bersedakap didadanya karena dia harus melawan hawa udara yang dingin
dan menyerang dirinya.
Dilihatnya pengemis itu adalah seorang pengemis tua yang mungkin sudah berusia enampuluh
tahun dengan jenggot dan rambutnya yang telah berubah putih seluruhnya, sama putihnya
dengan salju.
Ketika bocah tersebut telah menghampiri dekat sekali, didengarnya suara erangan kesakitan dari
pengemis tersebut semakin keras. Sepasang alis si bocah jadi berkerut seperti menunjukkan
keheranan yang sangat dihatinya.
?Aneh ! Mengapa tiba-tiba sekali kakek tua ini rubuh terguling kulihat tidak ada luka-luka di
tubuhnya" pikir bocah tersebut.
Pengemis tua tersebut tampaknya juga telah melihat anak lelaki yang menghampiri dirinya itu,
bola matanya yang redup sekali tak bersinar, telah memain.
?To tolong seretkan tubuhku ke bawah pohon itu,? kata si pengemis dengan suara yang lemah
sekali.
Bocah itu tampak ragu-ragu, namun akhirnya dia telah membungkukkan tubuhnya berusaha
mengangkat tubuh si pengemis tua.
Namun berhubung tenaganya yang masih kecil dan tidak seberapa besar, menyebabkan bocah
tersebut tidak berhasil menggotong tubuh si pengemis tua tersebut.
Sedangkan si pengemis tua itu telah berusaha dengan menggunakan kedua tangannya untuk
menunjang tubuhnya, dengan susah payah dia merangkak dengan dibantu oleh si-bocah kearah
batang pohon besar itu, di tempat mana anak lelaki kecil tersebut tadi berlindung dari hujan salju
itu. Akhirnya pengemis tua tersebut berhasil merangkak sampai dibawah batang pohon besar itu.
Dia merebahkan dirinya dan menghembuskan napasnya dalam-dalam, tampaknya merangkak
didalam jarak yang begitu dekat saja telah meletihkan sekali dirinya.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
3 ?Terima kasih nak" kata pengemis tua tersebut kemudian sambil menoleh kepada si-bocah
yang tengah berdiri dan cuma mengawasinya saja. ?Kalau kau tidak menolongi diriku, mungkin
aku si pengemis tua yang sudah mau mati ini akan mati tertimbun salju itu !"
Anak lelaki tersebut telah berjongkok di-dekat pengemis tua tersebut.
?Apakah Lopeh (paman) sedang terluka ?? tanya si bocah sambil mengawasi keadaan pengemis
tersebut yang dilihatnya napasnya agak memburu dan berat sekali.
Pengemis itu menghela napas dalam-dalam, dia mengangguk sedikit.
?Sulit untuk kuceritakan, anak? katanya dengan suara yang lemah, ?sebetulnya seperti apa
yang kau lihat sekarang ditubuhku tidak terdapat sepotong luka pun, tetapi sebenarnya aku
sedang terluka yang lebih hebat dari luka biasa.aku telah terkena pukulan telapak tangan Hiat
Ciang Sian Lie (Dewi Bertangan Darah)?
?Jadi.jadi Lopeh sedang terluka didalam ?? tanya anak lelaki itu.
?Benar," mengangguk si pengemis tua dengan lemah. ?Aku telah kena ditipunyadia telah
melolohku dengan arak beracun dan dikala aku sedang keracunan.dia bermaksud
membunuhku untung saja, biarpun telah dilukai olehnya, namun aku masih bisa melarikan
diri.dan..hooookkkgggghhooooookkkkgggg !" pengemis tua itu tidak bisa meneruskan
ceritanya, karena dia telah batuk-batuk dengan keras.
Anak lelaki tersebut jadi bingung, dia tidak mengetahui bagaimana harus menolong pengemis
tua tersebut agar jangan terlalu menderita, karena hawa udara yang dingin itu pasti membawa
penderitaan yang hebat juga bagi pengemis tua yang sedang dalam keadaan terluka parah itu.
Bocah tersebut lalu menoleh kesekitar tempat itu, tetapi ia tidak bisa menemui tempat yang baik
untuk berlindung. Disekitar tempat tersebut hanya terdiri dari pohon dan semak belukar belaka.
?Anak yang baik---tolong kau ambilkan botol kecil yang berwarna merah disaku bajuku--" tibatiba si pengemis berkata begitu diselingi oleh suara batuknya dan suara orang kesakitan yang
perlahan.
Cepat-cepat bocah tersebut mengulurkan tangannya merogoh saku baju pengemis tersebut.
Benar saja, ia bisa menemui sebuah botol berbentuk shiolo dan berwarna merah disaku
pengemis itu.
?Botol inikah yang dimaksudkan oleh Lo-peh?" tanya si-bocah sambil memperlihatkan botol
kecil itu kepada si pengemis.
Pengemis tua tersebut membuka kelopak matanya dan memandang dengan redup, lalu
mengangguk perlahan.
?Benar?? ambilkan tiga butir pil yang terdapat di botol itu !? katanya perlahan dan lemah
sekali, keadaannya benar-benar parah.
Cepat-cepat si-bocah mengeluarkan tiga butir pil kecil dari dalam botol tersebut dan
memasukkannya kedalam mulut si pengemis tua ini. Dengan bantuan salju, pengemis tua
tersebut berhasil menelan ketiga butir pil kecil yang berwarna hitam gelap itu.
Kemudian pengemis tua ini memejamkan matanya, tampaknya dia ingin beristirahat mengatur
jalan pernapasannya. Sedangkan bocah kecil tersebut telah memasukkan botol yang berwarna
merah itu kedalam saku si pengemis tua tersebut dan duduk disampingnya mengawasi dengan
kuatir. Dia takut kalau-kalau pengemis tua ini tidak bisa tertolong dan menemui ajalnya.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
4 Tetapi tidak berselang lama, muka si pengemis tua yang tadinya begitu pucat, perlahan-lahan
berubah menjadi agak kemerah-merahan dan napasnya juga telah teratur, tidak seberat dan
memburu seperti tadi.
Perlahan-lahan kelopak matanya telah dibukanya dan memandang redup kepada bocah kecil
tersebut.
?Siapa namamu, nak ?? tegur si pengemis tua tersebut. Biarpun suaranya tidak begitu besar dan
masih parau, namun kedengarannya lebih jelas kalau dibandingkan dengan keadaan tadi.
?Aku she Siangkoan dan bernama Ho." sahut si bocah. ?Biasanya aku dipanggil dengan sebutan
Ho Ho saja."
Pengemis tua itu tersenyum kecil dengan lemah, bola matanya juga bergerak tidak hentinya.
?Baiklah Ho Ho----mulai sekarang aku memanggil kau dengan sebutan Ho Ho saja ! Kau
menyetujui, bukan ??
Siangkoan Ho atau Ho Ho lalu menganggukkan kepalanya dengan cepat.
?Baik Lopeh!" sahut si bocah. ?Memang hampir semua orang memanggilku dengan sebutan
itu."
Si-pengemis menghela napas, dia memperhatikan Ho Ho dengan wajah yang agak muram.
?Mengapa didalam cuaca demikian buruk kau berada ditempat ini seorang diri?" tanya si
pengemis tua itu dengan suara mengandung keheranan juga. ?Kemana orang tuamu?"
Ho Ho berubah mukanya, tampaknya dia jadi sedih dan menundukkan kepalanya waktu
mendengar pertanyaan pengemis tua tersebut.
?Aku telah melarikan diri dari rumah, Lopeh !" jawab Ho Ho dengan suara yang agak parau.
?Aku tidak tahan untuk hidup terus didalam keluargaku, maka empat hari yang lalu aku
melarikan diri menyingkir jauh-jauh agar tidak bisa dicari kembali oleh ayahku."
?Heh ?!" pengemis tua itu jadi heran. ?Mengapa begitu?"
?Aku benci kepada orang tuaku-------mereka terlalu jahat---- Ayah juga terlalu bengis, sering kali
aku dihajar dengan kayu sehingga tubuhku sampai babak belur, dan aku merasakan bahwa
diriku ini seperti juga bukan anak mereka!" tambah Ho Ho dengan suara yang sedih,
matannya juga agak merah, tetapi dia tidak sampai menangis.
Pengemis tua tersebut ketika mendengar cerita Ho Ho, menghela napas. Dia menggelenggelengkan kepalanya perlahan sekali, tampaknya dia bisa merasakan kesedihan hati bocah
tersebut.
?Mungkin juga kau yang nakal, Ho Ho. biar bagaimana kau harus pulang ke rumahmu lagi,
karena tidak ada orang tua yang ingin mencelakai anaknya! Kalau memang kau membawa sikap
yang baik, tentu ayahmu tidak akan memukuli." kata si pengemis tua ini mencoba untuk
memberikan nasehatnya.
Tetapi ketika Ho Ho mendengar perkataan si pengemis tua ini, ia menggelengkan kepalanya
dengan cepat dan mukanyapun berubah menjadi merah padam.
?Tidak !" katanya ketus. ?Lopek tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya ! Ayahku terlalu
jahat, sejak ibu kandungku mati, maka ayah telah menikah lagi dengan perempuan jahat ! Ibu
tiriku itulah yang telah menyebabkan ayah selalu menyiksa diriku, karena ayah terlalu tunduk
kepada ibu tiriku yang masih muda itu ! Ibu tiriku selalu memberikan pengaduan yang bukan-TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
5 bukan dan menjelek-jelekkan diriku, sehingga hampir setiap hari aku dihajar dengan bengis
sekali oleh ayah! Padahal aku telah berusaha untuk berkelakuan baik dan menuruti segala
perintah ibuku, namun selalu saja dia mencari-cari kesalahanku sampai yang sekecil-kecilnya
dan mengadukannya kepada ayah ! Sejak menikah dengan perempuan jahat itu, ayah telah
berubah jauh sekali perangainya, sudah tidak ada kasih sayang lagi kepadaku ? ? apa lagi dari
perempuan jahat itu ayah memperoleh anak lagiHmmmm, sikapnya semakin bengis dan
membedakan sekali terhadap diriku !"
Pengemis tua itu ketika mendengar cerita Ho Ho, jadi menghela napas.
?Hai. mengapa selalu saja ibu tiri bersikap jahat begitu ?" pengemis tua tersebut seperti juga
menggumam seorang diri. ?Mengapa selalu saja mereka ingin menindas anak tirinya?!" Dan
setelah menggumam begitu, pengemis tua itu lalu menoleh kepada Ho Ho, tanyanya lagi : ?Jadi
disebabkan itukah kau telah melarikan diri dari rumah?"
Ho Ho telah mengangguk dengan cepat, sahutnya dengan nada sedih : ?Benar Lopeh Empat
hari yang lalu sebelum aku melarikan diri dari rumah, ibu tiriku telah memerintahkan aku
mengambil air belasan tong besar, dan aku telah menuruti perintahnya itu tanpa membantah
sedikitpun ! Tetapi.hmmm, dasar perempuan siluman, begitu ayahku pulang pada sore
harinya, dia mengadukan yang tidak-tidak kepada ayah, dikatakannya bahwa aku telah
membandel dan tidak mau menuruti perintahnya untuk mengambil air ! Ayah tanpa banyak
tanya lagi segera menghajar aku dengan sepotong kayu yang besar sekali, bengis sekali, seperti
aku ini bukan anak kandungnya ! Ketika sambil mengaduh-aduh kesakitan kena hajaran kayu
tersebut, aku mencoba menjelaskannya, tetapi ayahku tidak mau mempercayai keteranganku,
malah aku dihajar lebih bengis lagi, karena katanya aku menghasut-hasutnya agar ribut dengan
ibu tiriku itu ! Lihatlah Lopehbajuku ini robek-robek akibat pukulan ayah pada empat hari
yang lalu.maka saking tidak tahan untuk hidup terus didalam lingkungan keluargaku itu, aku
lalu melarikan diri pada malam harinya secara diam-diam!"
Setelah bercerita sampai disitu, Ho Ho menundukkan kepalanya dalam-dalam, tampaknya dia
berduka sekali mengingat kembali kejadian empat hari yang lalu yang begitu menyakitkan hati
dan perasaannya.
Pengemis tua tersebut jadi menaruh belas kasihan terhadap diri Ho Ho, dia lalu mengangkat
tangannya yang diulurkannya dan menggenggam tangan Ho Ho.
?Kasihan nasibmu, nak." kata pengemis tua itu dengan suara terharu. ?Memang sering terjadi
kalau seorang ayah telah menikah dengan wanita lain, tentu anaknya sendiri tidak akan
disayanginya lagi seperti waktu-waktu yang sudah.ini mungkin juga disebabkan oleh hasutanhasutan dari sang ibu tiri itu ! Sudahlah.kau tidak usah bersedih, manusia akan bisa hidup
dimana saja, tidak perlu kau takut untuk hidup berseorang diri, karena akupun bersedia untuk
menyayangi dan menganggap kau sebagai anakku sendiri !"
Mendengar perkataan si pengemis, Ho Ho jadi terharu sekali. Sampai bocah ini tidak bisa
menahan menitiknya butir-butir air matanya. Cepat-cepat Ho Ho berlutut di dekat tubuh si
pengemis tua yang masih rebah lemah itu.
?Terima kasih Lopeh,? kata Ho Ho dengan air mata yang menitik, karena dia terharu sekali
bahwa ada orang lain yang baru dikenalnya telah mau menyayangi dan memperlakukan dirinya
dengan begitu penuh kasih sayang, sedangkan ayahnya sendiri saja yang sudah menikah dengan
ibu tirinya, tidak pernah memperlakukan dirinya begitu lembut.
Pengemis tua itu mengelus-elus rambut Ho Ho, dia menghela napas.
?Jangan menangis Ho Ho, hapuslah air matamu !" kata pengemis tua ini. ?Aku Hek Hay Kay
Liong (Pengemis Naga Laut Hitam) Auw Tik Kong untuk selanjutnya akan mengambil kau
sebagai anak angkatku ! Hai.cuma saja sayangnya, sekarang ini aku sedang terluka cukupTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
6 berat, dan mati hidupku tidak ketahuan ! Kalau tidak, hmmmm, aku akan mendidik kau ilmu
silat, agar setelah dewasa, kau tidak mudah dihina orang !"
?Tetapi Lopeh tentu akan sembuh dengan secepatnya." kata Ho Ho dengan gugup.
Pengemis tua itu, Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong telah menghela napas.
?Sulit dibilang juga !? katanya dengan muka berduka. ?Sebetulnya kepandaianku ini biarpun
bukan merupakan kepandaian nomor satu didalam kalangan Kang-ouw (sungai telaga), tetapi
kalau hanya untuk menghadapi Hiat Tjiang Sian Lie (Dewi Bertangan Darah) saja, itu
kupandang sebelah mata saja. Namun, karena beberapa saat yang lalu aku telah berlaku ceroboh
sehingga bisa ditipu untuk meminum arak beracunnya sampai akhirnya aku terluka parah !
Tentu Hiat Tjiang Sian Lie tidak akan mau melepaskan aku begitu saja. dia pasti akan
mencari dan melakukan pengejaran terus, sebab aku tahu, dia tentu takut kalau-kalau aku bisa
meloloskan diri dari kematian ditangannya, pasti setelah kesehatanku pulih dan terlepas dari
kematian, aku akan mencarinya lagi untuk melakukan pembalasan. Entah lama atau cepat,
dia pasti akan datang ke tempat ini, karena dia memang sedang melakukan pengejaran terhadap
diriku.?
Dan setelah berkata begitu, pengemis tua Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong menghela napas
dengan muka berduka.
?Jangan takut Lopeh.? kata Ho Ho dengan bersemangat dan mendongkol sekali. ?Kalau
memang perempuan jahat itu datang kemari, biarlah aku akan mengadu jiwa untuk melindungi
Lopeh !"
Mendengar perkataan Ho Ho yang bersemangat dan mengandung kemarahan itu, Hek Hay Kay
Liong Auw Tik Kong tersenyum pahit sambil menggelengkan kepalanya perlahan-lahan. Dia
terharu sekali melihat kebesaran jiwa Ho Ho, biarpun usia bocah tersebut paling juga baru
sembilan tahun.
?Terima kasih Ho Ho." kata pengemis tua ini kemudian dengan terharu. ?Tetapi iblis itu
bukan tandinganmu ! Lebih baik sebelum dia datang kemari, kau cepat-cepat menyingkir jauhjauh guna menyelamatkan dirimu, biarlah aku seorang diri dan sekuat tenaga akan
menghadapinya dengan sisa tenaga yang ada padaku.dia sangat kejam sekali, tentu kalau dia
melihat kau berada ditempat ini bersama-sama denganku, dia akan menurunkan tangan jahat
membunuh dirimu.!"
?Iblis jahat ! Biarlah Lopehaku akan mengadu jiwa dengan dia ! Biarpun harus mati, aku tidak
takut menghadapi perempuan siluman itu !? kata Ho Ho dengan suara bersemangat sekali.
Kembali hati pengemis tua itu jadi terharu mendengar perkataan Ho Ho yang berapi-api dan
bersemangat penuh kegagahan itu.
?Terima kasih Ho Ho kau memang seorang anak yang baik, dan kulihat kau mempunyai
tulang dan bakat yang baik sekali, kalau memang aku masih mempunyai kesempatan untuk
hidup, nanti akan kuturunkan ilmu kepadamu, tentu kau akan menjadi seorang pendekar yang
hebat sekali..! dan pengemis tua ini lalu menghela napas lagi sambil tersenyum pahit.
?Sudahlah, Ho Ho, kita tidak usah membicarakan iblis jahat itu, belum tentu dia akan bisa
menemui jejakku ! Lebih baik kita membicarakan yang lainnya saja ! Oya. apakah sejak kau
melarikan diri dari rumah, ayahmu tidak mencarimu ?"
Ho Ho menghela napas dan berduka sekali.
?Ayah sudah tidak sayang lagi kepadaku, Lopeh. mungkin juga ayah tidak mencari diriku,
karena dianggapnya mungkin juga bahwa dengan adanya diriku hanya akan mengganggu
ketenteraman dan kebahagiaannya! Tetapi seumpama ayah mencariku juga, maka kukira sudahTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
7 sukar untuk menemui jejakku, sebab selama empat hari berturut-turut aku telah melakukan
perjalanan yang cukup jauh, maka tidak mungkin ayah akan melakukan pencarian terus didalam
jarak yang demikian jauh.."
?Cuma saja Ho Ho.untuk selanjutnya, hidupmu seperti seorang anak yatim piatu yang tidak
mempunyai orang tua.terlunta-lunta seorang diri didalam masyarakat yang terdapat banyak
kekejaman ini.." kata Hek Hay Kay Liong dengan suara yang terharu sekali.
Ho Ho mengangguk dengan muka yang muram sekali.
?Tetapi aku lebih menyukai dan senang hidup dengan caraku ini Lopeh. karena aku tidak
akan memperoleh hajaran-hajaran bengis dari ayah akibat hasutan ibu tiriku itu! Dan lagi pula,
aku juga telah memikirkannya Lopeh, mungkin juga dengan kepergianku ini, ayah dan ibu
tiriku, bersama adik tiriku itu, bisa menemui kebahagiaan. biarlah aku yang menyingkir dan
menderita seorang diri saja, asal mereka bisa hidup tenteram.!" sahut Ho Ho dengan cepat dan
gagah sekali.
Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong kemudian menghela napas, didalam hatinya pengemis tua
ini jadi memuji akan kebesaran jiwa Ho Ho.
?Memang bocah ini mempunyai bakat yang luar biasa, sorot matanya yang tajam itu
menyatakan bahwa dia mempunyai kekerasan hati akibat penderitaan yang diterima dari ayah
dan ibu tirinya! Kalau memang bocah ini memperoleh bimbingan yang baik dan guru yang


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hebat, pasti dia kelak akan menjadi seorang jago yang luar biasa sekali !" pikir Hek Hay Kay
Liong Auw Tik Kong sambil menatap kepada Ho Ho yang duduk dengan menundukkan
kepalanya dalam-dalam. Tampaknya si bocah tengah tenggelam didalam alam pikirannya
sendiri.
Salju masih saja turun dengan deras, hawa udara semakin lama jadi semakin dingin.
?Ihhhhh !'' tiba-tiba Ho Ho mendengar Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong telah mengeluarkan
seruan kaget. Ho Ho juga jadi terkejut.
?Kenapa Lopeh ?? tanya Ho Ho sambil mengawasi dengan tajam kepada pengemis tua itu.
?Apakah luka itu mengamuk lagi?"
Pengemis tua tersebut tampak mengerutkan sepasang alisnya, mukanya segera berubah hebat.
?Aku..aku telah mendengar suara langkah kaki yang sedang mendatangi kearah tempat ini,
tampaknya Hiat Tjiang Sian Lie tidak ingin melepaskan diriku. Dia masih terpisah kurang
lebih lima puluh lie.." sahut Hek Hay Kay Liong.
Ho Ho jadi terkejut.
?Lopeh bisa mendengar suara langkah kaki didalam jarak yang begitu jauh ?? tanya Ho Ho
dengan heran.
Pengemis tersebut mengangguk sambil tersenyum pahit.
?Tampaknya iblis itu datang bukan seorang diri, kalau didengar dari suara langkah kakinya, dia
datang berdua dengan kawannya ! Nah, Ho Ho, lebih baik kau cepat-cepat menyingkir dan
tinggalkan aku disini saja, karena kalau sampai mereka melihat kau berada bersama-samaku,
pasti mereka tidak akan mau memberikan kesempatan hidup kepadamuHayo cepat kau
menyingkir Ho Ho !" kata Hek Hay Kay Liong dengan gugup dan mengandung kekuatiran yang
sangat.
Hati Ho Ho jadi terharu sekali melihat kakek pengemis tersebut begitu memperhatikan dan
menguatirkan keselamatan dirinya. Dengan cepat Ho Ho menggelengkan kepalanya.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
8 ?Tidak Lopeh!" katanya dengan gagah. ?Biar bagaimana aku harus tetap berada di tempat ini
bersama-sama dengan Lopeh ! Kau sedang terluka, maka biarpun harus mengadu jiwa dengan
iblis itu, tetap saja aku harus melindungimu !"
Hek Hay Kay Liong jadi terharu sekali, dia lalu mengulurkan tangannya mencekal tangan Ho
Ho. ?Ho Ho, ternyata biarpun usiamu masih kecil, namun hatimu lebih mulia dari jago manapun
yang telah pernah kukenal. Nama Hiat Tjiang Sian Lie telah menggemparkan dunia persilatan
dan sangat bengis, begitu mendengar nama iblis tersebut, tentu jago-jago lainnya akan melarikan
diri ! Tetapi kau, sedikitpun tidak memperlihatkan perasaan takut, malah kau bersedia
menghadapinya, biarpun kau tidak mengerti ilmu silat sedikitpun ! Terima kasih Ho Ho..! Tetapi, aku bukan tidak ingin menerima kebaikan hatimu ini.hanya demi kebaikanmu juga, lebih
bagus kau cepat-cepat menyingkir disaat mana iblis itu memang masih terpisah didalam jarak
yang cukup jauh!"
Tetapi Ho Ho tetap menggelengkan kepalanya.
?Tidak Lopeh. biarlah kita lihat saja keadaannya nanti ! Kalau memang sudah ditakdirkan
harus mati, biarlah aku mati untuk membela kebenaran !" kata Ho Ho dengan tegas.
Hati Hek Hay Kay Liong tambah terharu, tanpa disadarinya dua titik air mata telah menitik
keluar mengaliri pipinya.
Seumur hidupnya baru kali ini dia mengeluarkan air mata ! Sebagai seorang jago yang
mempunyai nama besar didalam kalangan Kang-ouw, Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong tidak
pernah mengenal perasaan takut dan tidak pernah mengenal perkataan mundur, dia paling tidak
takut menghadapi kematian ! Tetapi hari ini, entah kenapa, dia jadi begitu kuatir dan gelisah
sekali akan keselamatan diri Ho Ho !
Ho Ho melihat dari mata pengemis tua itu mengalir air mata, cepat-cepat bocah ini mengulurkan
tangannya menghapusi air mata itu.
?Mengapa Lopeh menangis ?? tanya si bocah dengan suara yang lembut. ?Apakah luka lopeh
bertambah berat ??
Hek Hay Kay Liong segera menggelengkan kepalanya dengan cepat. Hatinya tambah terharu,
dicekalnya tangan Ho Ho erat dan gemetar.
?Tidak Ho Ho.lukaku sudah agak berkurang, karena tiga butir pil Sip-Liong-Tan (Pil sepuluh
Naga) bisa memanjangkan umurku satu hari selama belum memperoleh pengobatan ! Tetapi
yang membuat aku jadi kuatir sekali adalah dirimu. iblis itu sangat jahat sekali, maka
janganlah kau sampai mencelakai dirimu sendiri ditangan iblis itu disebabkan ingin membelai
diriku yang sudah tua renta ini, Ho Ho. lebih bagus kau menyingkirlah !?
Tetapi Ho Ho tetap menggelengkan kepalanya dengan tegas.
?Tidak Lopeh ! Aku tetap akan selalu disampingmu! Atau kalau memang Lopeh tidak ingin
menemui iblis itu, lebih baik kita menyingkir saja ke tempat lain, bukankah iblis itu masih
terpisah didalam jarak yang cukup jauh ?? kata Ho Ho.
Hek Hay Kay Liong telah menggelengkan kepalanya sambil tersenyum getir.
?Kalau kita berdua akan menyingkir, semuanya sudah terlambat, karena aku sedang dalam
keadaan terluka parah demikian dan tidak berdaya, sehingga tidak bisa melarikan diri dengan
cepat, sedangkan iblis itu mempunyai Ginkang (ilmu mengentengi tubuh) yang luar biasa
hebatnya ! Kalau memang kau seorang diri melarikan diri, memang masih ada kesempatan,TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
9 karena pertama-tama memang tidak mengenal dirimu, kedua kau memang bisa melarikan diri
tidak begitu jauh, toch nanti mereka berdua tidak bisa menemui dirimu, memang kau tidak
mempunyai hubungan apa-apa dengan mereka ! Nah, pergilah Ho Ho, dengarlah perintahku ini,
demi untuk masa depanmu ! Nanti setelah dewasa, kalau kau memang ingin membalaskan sakit
hatiku terhadap iblis itu, maka itu lain persoalannya lagi ! Pergilah Ho Ho.jangan sampai
terlambat, waktu sudah terlalu mendesak, kudengar suara langkah kaki mereka berdua sudah
kian mendekat saja kemari."
?Kalau menurut pendengaran Lopeh, mereka mendatangi dari arah mana?" tanya Ho Ho
kemudian tanpa memperdulikan perintah Hek Hay Kay Liong untuk pergi menyingkir.
Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong menunjuk kearah dari mana tadi dia datang.
?Mereka terpisah kurang lebih hanya dua puluh lie lagi," menyahuti si pengemis tua itu dengan
berkuatir sekali. Yang dikuatirkan oleh pengemis ini bukanlah dirinya, melainkan keselamatan
Ho Ho. Karena kalau kedua iblis yang tengah mengejar dirinya itu melihat Ho Ho bersamasama dengan dia, pasti kedua iblis itu akan menurunkan tangan jahat juga terhadap diri Ho Ho.
Ho Ho lalu mengangguk.
?Baiklah Lopeh. aku akan berusaha untuk mengalihkan perhatian mereka dari tempat ini !"
kata Ho Ho sambil bangkit berdiri.
Seketika itu juga sekilas terlintas didalam hati Hek Hay Kay Liong sesuatu ingatan, dengan
sendirinya dia jadi terkejut sekali.
?Ho Ho ! Kau mau mencari mati ?" Tegurnya dengan kaget.
Tetapi Ho Ho tersenyum tenang tanpa memperlihatkan perasaan gugup sedikitpun.
?Lopeh boleh beristirahat ditempat ini.aku akan berusaha untuk memancing mereka agar
mengambil jalan kearah lain !" kata Ho Ho sambil melangkah untuk pergi kearah dari mana tadi
pengemis tua telah mendatangi.
Hek Hay Kay Liong jadi terkejut sekali.
?Ho Ho.kembali !" teriaknya dengan suara yang parau.
Tetapi Ho Ho telah berlari-lari dengan cepat tanpa memperdulikan teriakan dari pengemis tua
itu. Sedangkan Hek Hay Kay Liong tidak bisa mencegahnya, karena dia memang sedang tidak
berdaya dan rebah tidak bertenaga disitu. Melihat keberanian dan kekerasan hati Ho Ho,
pengemis tua ini jadi menghela napas.
?Benar-benar luar biasa !? pikirnya didalam hati kemudian dengan perasaan kagum. ?Bocah itu
benar-benar luar biasa, jarang didunia ini bisa ditemui seorang anak lelaki seperti Ho-jie (anak
Ho). Hmmmm, kalau memang aku bisa terloloskan dari kematian nanti akan kudidik Ho-jie
dengan sekuat tenaga agar dia menjadi seorang pendekar yang luar biasa. Tetapi.entah dengan
cara bagaimana dia ingin mengalihkan perhatian kedua iblis itu dari tempat ini? Hai. kuharap
saja agar Ho-jie tidak mengalami kecelakaan di tangan iblis-iblis jahat itu!" dan berulang kali
Hek Hay Kay Liong telah menghela napas tak hentinya, mukanya muram sekali.. salju masih
turun dengan deras, hawa udara semakin dingin.
oooOooo
HO HO telah berlari-lari dengan cepat sekali dibawah derasnya hujan salju. Didalam hatinya dia
telah bertekad, biar bagaimana dia harus menyelamatkan jiwa Hek Hay Kay Liong dari tangan
kedua iblis yang tengah mengejarnya itu, sebab Ho Ho menyadari, kalau didengar dari cerita
pengemis itu, tentu kepandaian kedua iblis yang tengah mendatangi itu luar biasa. Namun HoTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
10 Ho sangat berani dan nekad sekali, dia ingin berusaha sekuat tenaga untuk memancing kedua
iblis itu ketempat lain.
Lama juga Ho Ho telah berlari-lari dengan cepat, napasnya juga telah memburu namun masih
saja dia tidak melihat ada seorang manusia yang dijumpainya, disekitar dirinya hanyalah
hamparan salju yang memutih bagaikan kapas belaka.
Tetapi Ho Ho tidak berputus asa, dia telah berlari-lari terus dengan cepat sambil menahan
perasaan letih yang mulai menyerang dirinya.
Jauh juga Ho Ho berlari-lari terus, sampai akhirnya ketika dia telah berlari belasan lie jauhnya,
dari balik semak belukar berkelebat muncul dua sosok tubuh dan menghadang dihadapan Ho
Ho. ?Berhenti bocah !" bentak salah satu sosok tubuh itu dengan suara yang nyaring.
Ho Ho menahan langkah kakinya, seketika itu juga hatinya berdebar, karena segera dia
menduga bahwa yang muncul didepannya ini tentu kedua iblis yang disebut oleh Hek Hay Kay
Liong Auw Tik Kong itu.
Ho Ho mengawasi kearah kedua orang yang menghadang dihadapannya ini, dilihatnya mereka
adalah dua orang perempuan cantik sekali berpakaian reboh dan penuh oleh perhiasan, seperti
juga puteri-puteri pangeran.
Salah seorang, yang tampaknya usianya telah mencapai tigapuluh tahun lebih, tetapi masih
cantik sambil tersenyum menghampiri Ho Ho.
?Engko kecil.kami ingin menanyakan sesuatu kepadamu !? kata perempuan itu dengan suara
yang lembut sekali.
Ho Ho mengerutkan sepasang alisnya, dia melihat perempuan ini cantik sekali, tidak miripmiripnya kalau disebut sebagai iblis. Tadinya waktu Ho Ho mendengar cerita dari Hek Hay Kay
Liong Auw Tik Kong, dia menduga perempuan yang disebut iblis itu adalah seorang neneknenek tua yang mukanya telah keriput.
?Jiewie ciecie ingin menanyakan apa kepadaku ?? tanya Ho Ho dengan cepat.
?Apakah kau melihat seorang pengemis tua yang berlari kearah yang berlawanan dengan kau
tadi ?? tanya perempuan itu lagi dengan tersenyum manis. ?Pengemis tua itu berusia diantara
enampuluh tahun.. rambut dan janggutnya telah berubah putih semuanya?
Ho Ho ketika mendengar pertanyaan perempuan itu, dia jadi yakin bahwa kedua perempuan ini
pasti adalah kedua iblis yang dimaksud oleh Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong. Hati si bocah
jadi berdebar keras, tetapi Ho Ho berusaha untuk tidak memperlihatkan perasaan tegang hatinya
itu, dengan memperlihatkan wajah seperti heran, dia menggelengkan kepalanya.
?Seorang pengemis tua ? Tidak ! Sejak tadi aku telah berlari puluhan lie tetapi tidak pernah
bertemu dengan seorang manusia ! Lagi pula, mana ada orang yang mau melakukan perjalanan
jauh didalam keadaan hujan salju sedang turun deras begini ?? menyahuti Ho Ho.
?Benarkah perkataanmu itu ?? tanya perempuan tersebut lagi.
Ho Ho mengangguk dengan cepat.
?Untuk apa aku mendustai kalian ?? tanya Ho Ho memperlihatkan muka seperti tersinggung.
?Kalau memang aku bertemu dengan pengemis tua yang kalian maksudkan, tentu aku akan
memberitahukannya kepada kalian.?TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
11 Perempuan itu menoleh kepada kawannya yang tampaknya berusia lebih muda dari dia.
?Lin-moy (adik Lin), coba kau lihat, bukankah bocah ini biarpun berusia masih muda sekali
tetapi sangat tampan sekali ?? katanya.
Perempuan yang berusia lebih muda dari dia mengangguk sambil tersenyum manis juga.
?Benar. Cuma saja sayangnya dia masih terlalu kecil sekali" sahut kawannya itu yang
dipanggil dengan sebutan Lin-moy.
?Ehe. biarpun pakaiannya compang-camping, tetapi bocah ini mempunyai bakat untuk
menjadi seorang pemuda yang cakap dan ganteng sekali !" kata perempuan yang seorangnya
lagi. ?Bagaimana kalau kita mengambil dia sebagai murid kita?"
?Hus! Bukankah urusan kita dengan pengemis tua itu belum beres?!? kata perempuan yang
dipanggil dengan sebutan Lin moy itu.
?Tetapi kita bisa mengejar jembel tua itu sambil membawa bocah ini !" dan setelah berkata
begitu, perempuan itu menoleh kepada Ho Ho.
?Engko kecil.apakah kau mau kalau kami angkat kau menjadi murid kami ?? tegurnya lagi.
Ho Ho memang sudah mempunyai perasaan tidak senang terhadap kedua perempuan ini, yang
menurut keterangan Hek Hay Kay Liong kedua perempuan tersebut merupakan dua orang iblis
yang jahat dan telah melakukan tipu daya yang rendah meracuni Hek Hay Kay Liong, maka
dari itu mendengar pertanyaan perempuan tersebut yang ingin mengangkat dirinya menjadi
murid mereka, cepat-cepat Ho Ho menggelengkan kepalanya.
?Terima kasih.aku tidak ingin mempelajari ilmu silat," sahut Ho Ho dengan cepat.
?Maafkanlah kalau memang kalian tidak mempunyai urusan lain, aku ingin melanjutkan
perjalananku !"
?Heh ? Kau tidak bersedia menjadi murid kami ?? tanya perempuan itu dengan heran kemudian
dia tertawa gelak-geluk. ?Kau mungkin belum mengetahui siapa sebenarnya diri kami ini ? Aku
adalah Hiat Tjiang Sian Lie (Dewi Bertangan Darah) Kauw Lie Lie yang terkenal dan ditakuti
oleh jago-jago di dalam kalangan Bulim, sedangkan ini adalah sumoyku (adik seperguruan) yang
bergelar Sam Tjoa Hui Tjian (Tiga Ular Jarum Terbang) Han Peng Lin. Kalau memang kau
menjadi murid kami, bukankah nanti dikemudian hari kau akan menjadi seorang jago yang luar
biasa dan mempunyai kepandaian yang tinggi sekali ??
Ho Ho tersenyum lagi sambil menggelengkan kepalanya.
?Menyesal sekali ciecie, aku tidak mempunyai minat sedikitpun untuk berguru kepada
kalian." kata Ho Ho dengan cepat. ?Aku tidak mempunyai selera untuk mempelajari ilmu silat
!"
?Heh ? Kau jadi menolak tawaran kami ? Apakah kau tidak tahu bahwa telah ada ribuan orang
yang ingin berguru kepada kami, dengan bersembah sujud dan mengemis-ngemis agar kami mau
menerima mereka menjadi murid kami? Hmm, semuanya kami telah menolaknya ! Tetapi kau
ini, mengapa begitu tidak tahu diri, memperoleh tawaran yang begitu bagus untuk dirimu, malah
kau menolaknya ?? tanya Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie agak mendongkol.
?Menyesal sekali ciecie,? kata Ho Ho. ?Tadi sudah kukatakan, aku tidak mempunyai selera
untuk mempelajari ilmu silat !"
?Tetapi aku tetap ingin mengambil kau menjadi murid kami !? kata Kauw Lie Lie mendongkol.
Ho Ho jadi mengerutkan sepasang alisnya.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
12 ?Biar bagaimana aku tidak bisa dipaksa utuk menjadi murid kalian!" kata Ho Ho agak ketus,
karena dia juga mendongkol pada orang yang telah mendesak dirinya begitu macam. ?Dari
mana ada aturan yang begitu ingin memaksa seseorang untuk dipaksa menjadi murid kalian?!"
Kauw Lie Lie ketika mendengar perkataan Ho Ho, dia jadi tertawa gelak-gelak, kemudian
menoleh kepada adik seperguruannya, yaitu Han Peng Lin.
?Lin-moy.coba kau lihat, bocah ini memang mempunyai bakat untuk berkepala batu!" kata
Hiat Tjiang Sian Lie sambil tertawa.
?Hmmmm !? Han Peng Lin cuma mendengus begitu saja tanpa mengeluarkan komentar apaapa, dia cuma memperhatikan sekeliling tempat tersebut seperti juga sedang memperhatikan dan
mencari-cari jejak dari Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong.
Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie lalu menoleh kepada Ho Ho lagi.
?Bagaimana bocah, apakah kau mau menerima tawaran kami atau tidak ?? tegurnya lagi.
?Tidak !? sahut Ho Ho singkat sambil menggelengkan kepalanya. ?Aku ingin melanjutkan
perjalananku lagi kalau memang aku tidak mempunyai urusan lainnya pula !"
?Tunggu dulu! Biar bagaimana aku malah ingin mengambil kau menjadi muridku! Kalau
memang kau tidak bersedia, lebih baik kau mati saja !? kata Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie
dengan suara yang nyaring disertai oleh suara tertawanya, mukanya tidak memperlihatkan
perasaan sedikitpun.
Ho Ho jadi kaget dan mendongkol. Dia baru melihat bahwa kedua perempuan cantik ini benarbenar seperti iblis yang dikatakan oleh Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong, mereka seperti tidak
mengenal aturan.
?Kalau memang aku tetap menolak, apa yang ingin kalian lakukan?'' tanya Ho Ho dengan gusar.
?Akan kupaksa !? sahut Kauw Lie Lie. Ho Ho jadi tambah mendongkol.
?Aku tidak mau mengangkat guru kepada manusia-manusia seperti kalian ini !? sahut Ho Ho
dengan ketus. ?Aturan dari mana kau pakai untuk memaksa diriku guna mau menjadi murid
kalian ?!"
?Oho.benar benar kau berkepala batu dan tidak tahu diri !" kata Hiat Tjiang Sian Lie Kauw
Lie Lie dengan suara yang mendongkol. ?Biar bagaimana kau tetap harus ikut bersama kami
untuk menjadi murid kami ! Hmmm, kalau memang kau menolak, kepalamu itu akan kuhajar
seperti ini !" dan setelah berkata begitu, membarengi dengan perkataannya itu, Hiat Tjiang Sian
Lie Kauw Lie Lie melompat kearah sebatang pohon yang besar sekali, tahu-tahu telapak
tangannya telah bergerak menghajar pohon besar itu.
Dengan mengeluarkan suara 'kreeeekkk !' yang berisik, pohon itu tumbang rubuh terguling diatas
salju !
Ho Ho menyaksikan hal itu jadi kaget sekali didalam hatinya, karena hal itu telah menunjukkan
kehebatan tenaga telapak tangan dari iblis perempuan tersebut. Namun Ho Ho tidak mau
memperlihatkan perasaan kagetnya itu, dengan memperlihatkan senyuman tawar, dia berkata :
?Apa susahnya untuk menumbangi batang pohon seperti yang kau lakukan itu?? katanya dengan
suara yang dingin sekali, seperti tidak memandang sebelah mata kepada 'pertunjukan' yang baru
saja diperlihatkan oleh Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie.
?Apakah kau bisa melakukan sama halnya seperti apa yang telah kulakukan ?" tegur Hiat Tjiang
Sian Lie dengan mendongkol.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
13 ?Hmmmm." Ho Ho sengaja memperdengarkan suara tertawa dingin. ?Tentu saja aku tidak
bisa melakukannya, karena usiaku masih kecil sekali.sedangkan kau telah berusia lebih besar
kalau dibandingkan dengan diriku! Coba kalau memang nanti aku telah dewasa, tentu aku akan
bisa melakukan sama halnya seperti yang kau lakukan itu ! Mungkin malah lebih hebat, dengan
menggunakan jari tangan saja. Tringggg.pohon itu akan rubuh !"
Hiat Tjian Sian Lie dan Han Peng Lin jadi tertawa, mereka jadi lucu dan berbareng
mendongkol.
?Enak saja kau bicara ! Jangan kau harap bisa merubuhkan batang pohon yang begitu besar


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kalau memang kau tidak mau menjadi murid kami! Jago-jago biasa saja tidak mungkin bisa
melakukan apa yang telah kulakukan itu! Kau jangan bermimpi bocah ! Lain halnya kalau
memang kau bersedia untuk menjadi muridku, maka nanti setelah dewasa tentu kau akan
mempunyai kepandaian yang luar biasa dan bisa melakukan apa yang telah kulakukan tadi!?
kata Hiat Tjiang Sian Lie dengan mendongkol.
?Tidak mau !'' sahut Ho Ho dengan suara yang nyaring. ?Sudahlah.aku mau pergi !"
Dan setelah berkata begitu, Ho Ho sudah mau mementangkan kakinya untuk berlalu.
?Tunggu dulu!'' bentak Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie dengan suara yang nyaring dan agak
bengis.
Ho Ho memutar tubuhnya lagi batal untuk melangkah.
?Ada apa lagi ?" tegurnya sambil mengerutkan sepasang alisnya.
Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie mengeluarkan suara tertawa dingin.
?Sudah kukatakan kepadamu tadi bahwa kalau kau memang tidak mau menjadi murid kami,
hmmm, tidak akan dapat dan semau hatimu untuk berlalu ! Kau tinggal pilih mau menjadi
murid kami atau mati dengan kepala yang hancur remuk ?!"
?Cisss !" mengejek Ho Ho dengan mendongkol ketika mendengar perkataan Hiat Tjiang Sian
Lie. ?Siapa yang mau mengangkat kalian perempuan-perempuan yang tidak tahu aturan
menjadi gurunya ?! Hmm. untung saja aku masih kecil, coba kalau memang aku telah dewasa,
tentu aku akan memberikan hajaran bagaimana harus bersikap dengan aturan"
?Plakkkk !" belum lagi suara Ho Ho selesai diucapkannya, telah berkelebat sesosok bayangan
disusul oleh suara keras itu, karena pipi Ho Ho telah ditempeleng oleh Hiat Tjiang Sian Lie
dengan keras sekali.
Ho Ho jadi kaget dan marah sekali, tubuhnya terhuyung-huyung dan lalu terguling-guling diatas
salju. Bocah ini merasakan pipinya yang terkena tempelengan Hiat Tjiang Sian Lie sakit sekali.
Cepat-cepat Ho Ho merangkak bangun sambil memegangi pipinya yang telah merah dan pedas
itu, matanya mendelik besar, mukanya memperlihatkan dia sangat marah sekali.
?Kau.oh, kalian jahat sekali !" kata Ho Ho dengan mendongkol.
?Hmmm. sudah kuberikan kesempatan kepadamu untuk memilih, mau mati atau mau
menjadi murid kami ? Terserah pada kau saja, tinggal memilihnya !" kata Hiat Tjiang Sian Lie
sambil memperdengarkan suara tertawa dingin.
?Aku tidak mau menjadi muridmu !? teriak Ho Ho dengan marah. ?Hmmm.untuk apa aku
mengangkat kalian menjadi guruku, sedangkan kalian adalah manusia-manusia jahat yang tidak
kenal aturan!"TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
14 Tetapi baru saja Ho Ho berkata sampai perkataan 'aturan', tahu-tahu tubuh Hiat Tjiang Sian Lie
telah bergerak lagi berkelebat kedepan bocah tersebut.
Sekarang Ho Ho telah bersiap-siap, maka dari itu, waktu melihat iblis perempuan ini tengah
melompat kearah dirinya sambil mengayunkan tangannya untuk menempeleng mukanya, Ho
Ho cepat-cepat melompat kebelakang.
Namun Ho Ho mana bisa mengelakkan serangan Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie yang
terkenal didalam kalangan Kang-ouw dan ditakuti oleh jago-jago rimba persilatan itu. Maka
dengan beruntun terdengar suara ?plakkkkk, ploookkk! Plakkkkk!' tiga kali, muka Ho Ho telah
kena ditempeleng oleh Kauw Lie Lie lebih keras lagi, sehingga tubuh si bocah jadi mutar nitir,
kemudian terguling-guling diatas salju, sehingga baju si bocah yang memang telah kumal dan
pecah-pecah itu jadi agak basah oleh salju yang melumer.
Ho Ho dengan menderita kesakitan pada mukanya, merangkak bangun dari tumpukan salju itu,
dihapus mulutnya yang mengeluarkan darah. Ketika melihat darah yang mengucur keluar akibat
dari kulit bibirnya yang pecah disebabkan oleh kerasnya tamparan Hiat Tjiang Sian Lie Kauw
Lie Lie itu, darah Ho Ho jadi meluap.
?Ohhh. benar-benar kalian merupakan manusia-manusia jahat sekali ! Aku tidak mau
mengangkat diri kalian menjadi guruku, mengapa kau malah menyiksa diriku demikian macam
?? ?Sudah, jangan banyak rewel !? bentak Kauw Lie Lie dengan suara yang bengis. ?Sekarang kau
katakan saja secara singkat, kau bersedia tidak menjadi murid kami ??
?Tidak !? sahut Ho Ho dengan ketus dan penuh kemarahan yang meluap didalam hatinya.
?Plakkkk!" mukanya telah ditempeleng oleh Kauw Lie Lie lagi.
?Mau tidak ?? bentak Kauw Lie Lie lagi dengan suara yang bengis, karena Kauw Lie Lie juga
mendongkol sekali melihat sikap kepala batu dari Ho Ho yang tetap membandel begitu.
?Kauohh, benar-benar siluman jahat !? maki Ho Ho dengan mata mendelik besar.
?Mau tidak menjadi muridku ?? bentak Kauw Lie Lie lagi.
?Tidak ! Tidak mau ! Kau jangan memaksa aku !? teriak Ho Ho kalap.
?Baik !" kata Kauw Lie Lie sambil mengayunkan tangannya lagi.
Ketika Ho Ho melihat perempuan itu ingin menghajar dirinya lagi, dengan cepat dia menerjang
kalap.
Tetapi terdengar suara "plakkk, plokkk !? dan tubuh Ho Ho telah terpental terguling-guling lagi
diatas salju.
Namun Ho Ho memang termasuk seorang bocah yang keras hati, karena sejak kecil dia telah
menerima penderitaan yang hebat dari ibu tiri dan ayah kandungnya sendiri. Maka dari itu,
watak dan jiwanya jadi agak aneh. Sekarang dirinya disiksa demikian macam, sampai bibirnya
mengalir mengeluarkan darah, bukannya dia menjadi takut, malah bocah ini jadi semakin
nekad.
?Biarlah aku mati ditangannya !? pikir bocah ini didalam hatinya dengan penuh dendam.
?Hmmm..tetapi aku tidak boleh memperlihatkan kelemahanku ! Biar bagaimana aku harus
melawan mati-matian kedua siluman perempuan ini !" dan Ho Ho telah merangkak bangun
dengan cepat dan tubuh yang sempoyongan.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
15 Dilihatnya Hiat Tjiang Sian Lie tengah berdiri dengan bertolak pinggang congkak sekali, dan
juga Sun Tjoa Hui Tjiang Han Peng Lin tengah mengawasi ke-arah dirinya dengan bibir
tersungging senyuman. Darah Ho Ho jadi tambah meluap, dia merasakan dirinya seperti
diremehkan.
?Aku akan adu jiwa dengan kalian !" bentak Ho Ho dengan kalap. ?Biar harus mati ditangan
kalian, aku tidak takut !"
?Apakah tetap kau tidak mau menjadi muridku ?? bentak Hiat Tjiang Sian Lie dengan suara
bengis.
?Tidak!" teriak Ho Ho dengan kalap.
?Bagus! Kalau begitu kau mencari mampus dan mencari susah untuk dirimu sendiri !" dan
membarengi dengan perkataannya itu, Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie mengayunkan
tangannya lagi.
Kali itu Ho Ho tengah menubruk dengan kalap, tetapi belum lagi dia sempat mengayunkan
kepalan tangannya yang kecil itu untuk memukul kepada Kauw Lie Lie, tangan iblis perempuan
ini telah menyambar ke mukanya dan menampar lebih keras.
Ho Ho merasakan kesakitan yang hebat sekali pada pipinya itu, dibarengi tubuhnya seperti
terangkat, terlambung tinggi sekali, hampir dua tombak, kemudian jatuh diatas tumpukan salju,
sehingga salju itu tepercik keatas.
Mata Ho Ho juga jadi berkunang-kunang nanar, karena tamparan tangan Hiat Tjiang Sian Lie
Kauw Lie Lie yang kali ini lebih keras lagi.
Untuk sementara waktu Ho Ho tidak bisa lantas bangun berdiri, pandangan matanya gelap,
sekelilingnya seperti berputar, kepalanya pusing sekali. Namun biarpun begitu, toch Ho Ho tidak
mengeluarkan suara keluhan atau rintihan. Keras sekali hati bocah ini.
Hiat Tjiang Sian Lie mendengus sambil melangkah mendekati kearah Ho Ho, setelah sampai
disamping tubuh si bocah yang masih meringkuk diatas salju dengan kepala yang begitu pusing,
Kauw Lie Lie memperdengarkan suara dengusan tertawa dingin.
?Bagaimana..apakah kau tetap berkepala batu tidak mau menerima kami menjadi gurumu??
bentak Kauw Lie Lie dengan suara yang tawar. ?Ini hanyalah pelajaran pertama..kalau
memang kau tetap menolak, hmmm, hmmm, aku akan menghajar lebih keras lagi Auwww !?
tiba-tiba sekali Kauw Lie Lie yang belum menyelesaikan perkataannya itu telah menjerit kaget
dari kesakitan.
?Kenapa Su-cie (kakak seperguruan)?" tegur Han Peng Lin kaget sambil menoleh kearah Kauw
Lie Lie, karena tadi dia sedang mencari-cari jejak Hek Hay Kay Liong.
Han Peng Lin segera menghampiri dan dilihatnya muka Kauw Lie Lie memperlihatkan
perasaan marah yang luar biasa. Dan Ho Ho kala itu tengah memeluk kedua kaki Kauw Lie Lie
erat-erat.
Ternyata tadi dikala Kauw Lie Lie sedang berkata-kata, Ho Ho telah melihat, iblis perempuan
ini tengah berdiri didekatinya. Maka dari itu, dengan mengeluarkan sisa tenaganya serta
kemarahan yang sangat dan nekad sekali, Ho Ho dengan cepat memeluk kedua kaki Kauw Lie
Lie, lalu menggigit kaki perempuan itu dengan seluruh tenaga, sampai giginya terbenam dalam
sekali. Itulah yang telah menyebabkan Kauw Lie Lie sampai mengeluarkan suara jerit kesakitan.
Dia kaget dan kesakitan sekali.
?Bocah setan!" maki Kauw Lie Lie dengan kemarahan yang meluap-luap dan membarengiTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
16 dengan mengangkat tangan kanannya untuk menempeleng kepala Ho Ho.
Ho Ho kala itu masih tetap terus memeluk kedua kaki Kauw Lie Lie dengan kuat sekali dan
erat-erat, malah giginya masih menggigit terus dengan nekad tanpa memikirkan keselamatan
dirinya.
Tangan Kauw Lie Lie meluncur cepat sekali akan menghajar batok kepala Ho Ho, dia
menempeleng dengan menyertai tenaga dalamnya dua bagian, karena dia sedang marah.
Inilah hebat sekali, kalau sampai batok kepala dari Ho Ho kena hajaran telapak tangan
perempuan yang bergelar Dewi Bertangan Darah ini, pasti batok kepala bocah tersebut akan
terhajar pecah berantakan.
Namun Ho Ho tidak memperdulikannya, dia memang telah nekad. Didalam hatinya cuma
berpikir satu, yaitu biar bagaimana dia harus menggigit terus, hatinya puas, sebab dia telah bisa
membalas dendam, walaupun tidak banyak, toch tetap saja hal itu telah menyenangkan hatinya.
Tangan Kauw Lie Lie meluncur terus dengan disertai oleh tenaga dalamnya.
Namun disaat tangannya itu cuma terpisah beberapa dim dari batok kepala Ho Ho, yang tengah
menggigit dan melirik kearahnya dengan penuh kemarahan, Kauw Lie Lie menahan
meluncurnya telapak tangan tersebut.
Tampaknya Kauw Lie Lie jadi bimbang untuk menghajar mati Ho Ho, karena dilihatnya
biarpun masih berusia kecil, toch muka Ho Ho cakap sekali, bola matanya hitam legam dan
bening itu menyebabkan hati Kauw Lie Lie jadi tergoncang, dia jadi teringat kepada seseorang
dan menahan meluncurnya tangannya itu. Dia jadi ragu-ragu sekali.
?Bocah setan, kau mencari mampus !? bentak Kauw Lie Lie kemudian sambil menggerakkan
kakinya menendang Ho Ho, dan karena tendangan kakinya itu disertai oleh tenaga lweekang
yang kuat, tubuh Ho Ho jadi terpental, pelukannya pada kaki Kauw Lie Lie jadi terlepas.
Tubuh Ho Ho terpental empat tombak lebih dan jatuh diatas salju dengan keras sekali,
kepalanya jadi pusing dan matanya nanar berkunang-kunang kembali.
Muka Kauw Lie Lie kala itu telah berubah merah, entah mengapa terhadap Ho Ho, dia
mempunyai perasaan kasihan. Padahal sejak dia mengembara didalam dunia persilatan; belum
pernah dia mempunyai belas kasihan terhadap lawannya, selalu dia menurunkan tangan bengis
kepada orang yang membangkang akan keinginan hatinya. Tetapi terhadap Ho Ho ini, entah
mengapa dia mempunyai perasaan lain, waktu bocah ini merangkul kedua kakinya, hatinya
tergoncang hebat sekali dan mukanya dirasakan panas sekali. Dia jadi teringat kepada seseorang,
yang mukanya hampir mirip Ho Ho, cuma usianya telah hampir duapuluh enam tahun, pernah
merangkul kedua kakinya itu juga. Itulah yang telah menggoncangkan hati Kauw Lie Lie.
Untuk sesaat Kauw Lie Lie jadi berdiri mematung bengong disitu, sikapnya gugup sekali, seperti
orang yang kehilangan semangat.
Han Peng Lin yang telah datang menghampiri, segera dia berjongkok didekat kaki Kauw Lie
Lie. ?Kenapa kakimu, Sucie ?? tegur Han peng Lin dengan heran.
Muka Kauw Lie Lie jadi merah kembali, dia malu sendirinya, karena takut Han Peng Lin bisa
membaca isi hatinya. Sikapnya dengan sendirinya jadi lebih gugup dan canggung benar.
?Tidak. Bocah.bocah kurang ajar itu telah menggigit kakiku !'' sahutnya agak kaku.
Han Peng Lin tidak memperhatikan perubahan muka Kauw Lie Lie yang berubah merah sepertiTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
17 seorang Siocia (gadis) yang malu menghadapi pacarnya, karena Han Peng Lin tengah
menundukkan kepalanya memeriksa luka dikaki Kauw Lie Lie yang ternyata terluka agak besar
juga akibat gigitan Ho Ho yang keras dan telah menggigit sekuat tenaga itu.
?Hai.bocah itu benar-benar kurang ajar sekali!" kata Sam Tjoa Hui Tjiam Han Peng Lin
sambil menoleh kepada Ho Ho yang tengah rebah diatas tumpukan salju belum bisa lantas
bangun berdiri. ?Mengapa Su-cie tidak menotoknya saja dan membawanya pergi ? Bukankah
nanti kita bisa memaksanya ? Sekarang biar bagaimana kita harus mengejar sampai ketemu jejak
dari Hek Hay Kay Liong, sebab kalau sampai dia bisa meloloskan diri dari tangan kita dan nanti
disuatu saat kalau lukanya itu telah sembuh kembali, tentu dia akan mencari kita dan berarti kita
akan menghadapi bahaya yang tidak kecil !"
Kauw Lie Lie tidak menyahuti, hanya dengan bengong memandangi Ho Ho yang masih rebah
diatas salju. Pikiran Kauw Lie Lie masih melayang-layang teringat kepada seseorang yang
pernah dicintainya, tetapi pemuda yang dicintai olehnya itu telah mempermainkan dirinya. Hati
Kauw Lie Lie kala itu masih tergoncang hebat dan semangatnya seperti telah terbang
meninggalkan raganya.
Han Peng Lin jadi menoleh heran memandang Kauw Lie Lie ketika dia tidak mendengar
sahutan Kauw Lie Lie. Dilihatnya sikap Kauw Lie Lie yang agak aneh itu, yang sedang
memandangi Ho Ho dengan bengong.
?Kenapa kau, Sucie ?? tegurnya dengan heran.
Kauw Lie Lie seperti baru tersadar, mukanya jadi berubah merah, malu sekali.
?Ach tidak.bocah itubocah setan itu memang harus diberi pelajaran yang keras agar dia
tidak bersikap kurang ajar !? kata Kauw Lie Lie kemudian dengan gugup.
Biarpun Han Peng Lin masih agak heran dan bingung melihat sikap Su-cie (kakak seperguruan
perempuan)nya ini yang agak aneh dan gugup, toch dia tidak menanyakannya, hanya
menyahuti: ?Benar ! Memang bocah ini terlalu kurang ajar dan tidak tahu diri. Kalau memang
Sucie masih bermaksud untuk mengambil dia menjadi muridmu, totok saja jalan darahnya, kita
bawa dulu untuk sekalian mencari Hek Hay Kay Liong sampai ketemu jejaknyananti baru kita
mencari jalan untuk menyiksa dia agar dia kapok dan jeri kepadamu!?
?Benar !" sahut Kauw Lie Lie sambil menganggukkan kepalanya, namun biarpun mulutnya
berkata begitu, toch dia masih berdiri diam mematung seperti orang yang linglung, kehilangan
semangat.
-0000HO HO kala itu telah merangkak bangun dengan penuh kemarahan, kepalanya masih pusing
dan matanya masih gelap berkunang-kunang, ketika dia memandang kearah Han Peng Lin dan
Kauw Lie Lie, kedua iblis perempuan ini seperti juga menjadi delapan dan bergoyang-goyang.
Cepat-cepat Ho Ho memejamkan matanya lagi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya untuk
melenyapkan perasaan pusingnya itu.
Dan disaat itulah Ho Ho mendengar Han Peng Lin berkata lagi dengan suara yang cukup
nyaring, ?Biarlah aku yang menotoknya !?
Hati Ho Ho jadi kaget, dia cepat-cepat membuka kelopak matanya, dilihatnya Kauw Lie Lie
mengangguk.
?Celaka. kalau sampai aku kena ditotok oleh siluman-siluman ini, tentu aku tidak akan
berdaya disiksa semau hati mereka aku harus cepat-cepat mencari jalan untuk menyingkir."
dan setelah berkata begitu, dia melihat kebetulan di dekat tempat dia jatuh terpelanting ituTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
18 terdapat sebatang pohon. Dengan cepat dan mengerahkan sisa tenaganya Ho Ho untuk
memanjat keatas pohon tersebut dengan harapan bahwa kedua iblis perempuan tersebut tidak
mungkin akan mengejar dirinya naik keatas juga.
Batang pohon itu agak licin karena tertutup oleh salju, namun dengan nekad Ho Ho
memanjatnya terus keatas.
Dan dikala Ho Ho tengah memanjat pohon itu, dia mendengar Han Peng Lin telah tertawa
dingin.
?Hmmm monyet kecil ini benar-benar tidak tahu diri ! Apakah dengan memanjat pohon itu
dia bisa meloloskan diri dari Sam Tjoa Hui Tjian?" mengoceh perempuan itu dengan tawar.
Mendengar perkataan Sam Tjoa Hui Tjian Han Peng Lin, hati Ho Ho jadi tercekat kaget,
karena dia teringat sesuatu.
Tadi Kauw Lie Lie telah menghajar sebatang pohon sampai roboh oleh tenaga telapak
tangannya, maka dari itu, kalau pohon yang sedang dipanjatnya itu dihajar oleh iblis itu lagi
sampai patah rubuh, bukankah dirinya akan lebih celaka lagi, karena selain dirinya akan
terbanting keras, pun kemungkinan akan terbinasakan tertindih batang pohon yang besar
tersebut. Dengan sendirinya Ho Ho jadi menggidik ketika teringat hal itu, keringat dingin jadi
mengucur keluar.
Dengan penuh perasaan bimbang, Ho Ho menoleh kebawah melihat kedua iblis itu, hatinya jadi
tambah tergetar, sebab dilihatnya dia menaiki pohon tersebut telah cukup tinggi.
Saat itu Kauw Lie Lie telah menghela napas.
?Jangan sampai mematikan bocah setan itu Linmoy !" dia memperingati adik seperguruannya.
?Aku masih mempunyai urusan dengan dia, karena aku ingin memperhitungkan gigitannya
pada kakiku ini !?
?Baik Sucie. aku cuma ingin menghajarnya dulu sebelum menotok dia !" kata Han Peng Lin
sambil melangkah maju menghampiri kearah pohon yang telah dipanjat oleh Ho Ho.
Hati Ho Ho jadi tergoncang tambah keras, karena dia tahu begitu Han Peng Lin memukul
pohon yang telah dipanjatnya itu, berarti dirinya akan terbanting bersama-sama dengan pohon
yang tumbang tersebut. Dia mengawasi kearah iblis perempuan yang tengah menghampiri itu
dengan perasaan yang tegang sekali.
Han Peng Lin menengadah keatas sambil memperlihatkan senyuman tawar.
?Bocah ! Cepat kau turun kalau memang kau tidak mau mampus !? bentaknya dengan suara
yang nyaring.
Ho Ho tidak meladeninya.
?Kalau memang kau tetap membandel dan keras kepala tidak mau turun, hmmm, pohon itu
akan kupukul rubuh! Cepat kau turun!" bentak Han Peng Lin lagi.
?Cisss ! Aku tidak takut !? teriak Ho Ho dengan marah. ?Mana ada aturan orang ingin memaksa
agar aku menjadi muridnya !?
?Kau mau turun atau tidak ?? bentak Han Peng Lin dengan suara yang bengis.
?Tidak !?
?Kau mencari mampus ?!?TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
19 ?Aku tidak takut mati! Biar aku mati, tetapi setanku akan mengejar-ngejar kalian untuk


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mencekik mampus kalian!? teriak Ho Ho dengan kalap.
?Hmmmm.baiklah !" kata Han Peng Lin dengan mendongkol. ?Kau yang mencari kesusahan
untuk dirimu sendiri ! Biarlah kau jatuh bersama-sama dengan pohon yang akan tumbang ini !?
Dan setelah berkata begitu, Han Peng Lin mengayunkan tangannya.
?Bukkkk !? pohon itu telah terhajar oleh telapak tangannya.
Tetapi karena dia tidak bermaksud untuk sungguh-sungguh menumbangkan batang pohon
tersebut, maka dia tidak mengerahkan tenaga yang terlalu besar. Dia hanya membuat pohon
yang sebesar sepelukan tangan itu jadi tergoncang dan bergoyang-goyang keras.
Ho Ho merangkul batang pohon itu kuat-kuat, tubuhnya jadi ikut tergoncang. Hati bocah ini jadi
tambah tergetar, dia jadi agak ngeri. Namun dihadapan Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie yang
telah memperlakukan dirinya begitu kasar, dia tidak mau memperlihatkan kelemahan dirinya.
?Jangan harap kau bisa mengambil diriku menjadi murid kalian, hai, siluman jelek!" teriak Ho
Ho dengan nekad.
Muka Han Peng Lin jadi berubah merah padam, darahnya meluap mendengar dirinya dan
Sucienya, yaitu Kauw Lie Lie, disebut sebagai siluman jelek. Dia mendongkol luar biasa.
?Benar-benar kau tidak mau turun ?" bentaknya dengan suara yang tergetar karena hawa amarah
didalam hatinya bergolak, ada seorang bocah yang berani berlaku kurang ajar terhadap diri
mereka berdua, padahal didalam kalangan Bulim (Rimba persilatan) mereka sangat ditakuti dan
disegani oleh jago-jago dirimba persilatan tersebut.
?Tidak ! Biar sampai mati juga aku tidak akan turun !" teriak Ho Ho.
?Kau mau terbanting bersama-sama dengan batang pohon itu ?"
?Biarlah!" teriak Ho Ho lagi. ?Rubuhkanlah pohon itu! Biar aku mati! Tetapi ingat setan
penasaranku tentu akan mencari dan mengejar-ngejar dirimu untuk mencekik mampus agar
kalian tidak bisa hidup juga !?
Mendongkol sekali Han Peng Lin melihat kebandelan bocah ini.
Tangannya digerakkan lagi, tenaga dalamnya dikerahkan ke telapak tangannya, kembali dia
memukul batang pohon itu.
?Duuukkkkkk !" batang pohon itu telah bergoyang-goyang dengan keras.
Hampir saja tubuh Ho Ho terpelanting, untung dia telah merangkul kuat-kuat batang pohon
dengan erat-erat, sehingga tubuhnya tidak sampai terpental jatuh biarpun batang pohon itu telah
bergoyang-goyang dengan keras sekali.
Han Peng Lin karena mengingat pesan Kauw Lie Lie, agar jangan membinasakan Ho Ho,
walaupun dirinya sedang bergusar begitu, toch dia masih memperhitungkan penggunaan tenaga
dalamnya, agar tidak sampai merobohkan batang pohon tersebut. Sebab kalau memang batang
pohon itu sampai roboh berarti bocah itu juga akan menemui kematiannya!
?Kau mau turun atau tetap mau membandel heh ?" bentak Han Peng Lin dengan mendongkol.
?Tidak ! Sudah jangan banyak rewel, siluman jelek ! Naiklah kemari kalau memang kau berani
!? tantang Ho Ho untuk tambah memanaskan hati Han Peng Lin.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
20 Benar saja, muka Han Peng Lin jadi berubah merah padam. Dia lalu mengerahkan tenaga
dalamnya pada telapak tangannya dan membanting-banting kakinya dengan jengkel.
Tetapi dikala dia baru saja mau menghajar batang pohon itu lebih keras lagi, Kauw Lie Lie telah
melangkah menghampiri kearah adik seperguruannya ini.
?Lin-moy. kau mundurlah, biarlah aku yang mengurus bocah setan ini !? kata Kauw Lie Lie
kemudian.
Han Peng Lin sedang gusar, dikala mendengar perintah kakak seperguruannya ini, dia tidak
berani membantahnya, lalu mundur beberapa langkah dan menengadah mendelik mengawasi
Ho Ho.
?Hayo kemari.naik kemari kalau kau berani !" ejeknya dengan nakal.
Belum lagi perkataan Ho Ho selesai diucapkannya, telah terdengar suara "Buukkk !? yang keras
sekali, batang pohon ini bergoyang-goyang tergoncang keras sekali juga terdengar suara
"kreeekkkkkk !? pohon itu seperti juga akan rubuh, namun tidak sampai tumbang.
Kala itu Ho Ho tengah mengejek Han Peng Lin dengan menggunakan tangannya yang kiri
untuk menarik kulit mukanya memperolok-olok adik seperguruan Kauw Lie Lie ini dan ketika
terjadi bergoncangan yang hebat pada batang pohon itu akibat pukulan keras dari Kauw Lie Lie,
dia jadi kaget setengah mati. Kala itu dia tengah merangkul batang pohon tersebut dengan
tangan kanannya saja, ketika pohon itu tergoncang sekali, tubuhnya hampir terpental dan
merosot kebawah. Untung saja Ho Ho berhasil menjambret sebuah cabang pohon itu, dan
bergelantungan, bocah yang nakal dan luar biasa nekadnya ini berusaha memanjat batang pohon
tersebut lagi.
Kauw Lie Lie kala itu sedang menoleh keatas memandang kepada Ho Ho dengan wajah yang
dingin sekali.
?Bocah.kuberi kesempatan kepadamu untuk turun dari pohon itu, aku akan menghitung
sampai tiga, kalau aku telah menghitung sampai tiga kau masih tidak mau turun, hmmm, aku
sudah tidak mempunyai niat dan selera untuk mengambil seorang murid yang demikian kepala
batu, berarti kau akan mampus bersama-sama dengan tumbangnya batang pohon itu!" kata
Kauw Lie Lie.
Tetapi Ho Ho tidak mau melayaninya, dia cuma merangkul batang pohon itu kuat-kuat dengan
kedua tangannya, didalam hati si bocah telah nekad benar, dia telah mengambil keputusan yang
berani sekali, karena itu walaupun dia akan ikut terbanting rubuh bersama sama dengan
tumbangnya pohon itu kalau memang benar-benar Kauw Lie Lie memukulnya sampai roboh,
toch tetap saja dia tidak akan mau menyerah terhadap kedua wanita itu.
Dan lagi pula Ho Ho memang ingin memancing Hiat Tjiang Sian Lie berdua agar Hek Hay Kay
Liong mempunyai kesempatan untuk melarikan diri menyingkir dari tempatnya rebah itu, maka
Ho Ho sengaja terus mengulur waktu.
Sejak Ho Ho berusia lima tahun, ibunya telah meninggal dunia karena sering didera oleh
ayahnya, sejak ayahnya itu memelihara isteri muda, dan akhirnya karena terlalu jengkel
memendam perasaan duka didalam hatinya, ibu kandung Ho Ho meninggal, dan sejak itu hidup
Ho Ho bersama-sama dengan ibu tirinya. Sejak dari saat itulah Ho Ho mengalami penghidupan
yang pahit sekali, tidak pernah merasakan kasih sayang sedikit pun dari kedua orang tuanya
tersebut. Dia selalu disiksa dengan penuh kebengisan oleh ayahnya maupun ibu tirinya. Itulah
sebabnya jiwa dan sifat dari Ho Ho jadi agak berbeda kalau dibandingkan dengan sifat-sifat
bocah-bocah yang lainnya. Dia jadi lebih cepat tersinggung dan keras kepala kalau menghadapi
suatu persoalan, dan juga Ho Ho sering berlaku nekad. Ketika tadi dia bertemu dengan Hek Hay
Kay Liong Auw Tik Kong, pengemis tua yang sedang dalam keadaan luka parah dan dalamTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
21 keadaan tidak berdaya itu, tetapi biarpun mereka baru saling berkenalan, toch pengemis tua itu
telah memperlakukan dirinya dengan penuh perasaan kasih sayang dan penuh kelembutan,
maka dari itu hati Ho Ho yang belum pernah menerima kelembutan seperti itu, telah
menyebabkan hati Ho Ho jadi keras sekali bertekad ingin menolong dan menyelamatkan jiwa
Hek Hay Kay Liong yang tengah terancam bahaya dari kedua iblis perempuan tersebut.
Sekarang, walaupun dia harus menghadapi bahaya kemungkinan besar bisa merenggut jiwanya,
toch tetap saja Ho Ho tidak memperlihatkan perasaan takut, dia tetap membandel dan
mengeraskan hatinya, biar bagaimana dia ingin memberikan pertolongan dan 'perlindungan'
kepada pengemis tua Hek Hay Kay Liong yang sedang dalam keadaan tidak berdaya itu !
?Satu.!" Ho Ho mendengar Kauw Lie Lie sudah mulai menghitung dengan ancamannya itu.
Ho Ho memandang kebawah, dilihatnya muka Kauw Lie Lie dingin sekali, tidak berperasaan,
tampaknya iblis perempuan ini memang bersungguh-sungguh dengan ancamannya itu. Hati Ho
Ho jadi agak tergoncang juga, dia mementangkan matanya lebar-lebar mengawasi si iblis.
?Dua..!" teriak Kauw Lie Lie dengan suara yang nyaring. ?Kau mau turun tidak, hitunganku
tinggal satu lagi saja !?
?Tidak !" sahut Ho Ho dengan ketus, dia tidak mau memperlihatkan kelemahan diri dan
hatinya.
Kauw Lie Lie jadi agak kewalahan menghadapi sikap membandel dan berkepala batu dari Ho
Ho. ?Tiga!" teriak Kauw Lie Lie nyaring sekali.
Dan waktu Kauw Lie Lie melihat tidak ada reaksi apa-apa pada diri Ho Ho yang masih
merangkul kuat-kuat pohon itu, dia telah kepalang tanggung dengan ancaman itu, mau tidak
mau Kauw Lie Lie maju menghampiri pohon itu, mengayunkan tangannya yang berisikan
tenaga lweekang yang kuat sekali. Dihajarnya batang pohon itu dengan keras sekali.
?Bukkkkk !" pohon itu terhajar oleh telapak tangan Kauw Lie Lie.
Batang pohon tersebut tergoncang keras sekali, Ho Ho sendiri merasakan tubuhnya ikut tergetar
dan dadanya sakit sekali, karena dadanya itu menempel erat sekali dengan batang pohon
tersebut.
Telapak tangan si bocah juga dirasakan pedih luar biasa, karena kulit telapak tangan Ho Ho
telah lecet disebabkan cekalannya yang terlalu keras pada batang pohon itu.
?Kreeeekkkk !" terdengar suara pohon itu seperti akan rubuh, hati Ho Ho jadi tambah
tergoncang lagi, apalagi dirasakan pohon tersebut perlahan-lahan agak doyong akan tumbang.
?Cepat kau katakan, apakah kau mau menjadi muridku atau tidak. kau masih mempunyai
kesempatan hidup sedikit lagi! Kalau memang kau mau tunduk atas perintahku dan menjadi
muridku, maka aku akan segera menolongi dirimu agar tidak tertimpa batang pohon tersebut,
namun kalau kau tetap berkepala batu, biarlah kau mampus tertimpa pohon itu, agar kau
menjadi perkedel, sehingga untuk menjadi setan penasaran juga tidak nantinya kau bisa, karena
setanmu itu telah tergencet oleh pohon tersebut. hahahahaha !"
?Hmmm. biar aku harus mati; tetap aku tidak sudi mengambil siluman-siluman licik dan jahat
serta jelek seperti kalian menjadi guruku !" teriak Ho Ho dengan nekad dan mengandung penuh
kemarahan serta dendam atas perlakuan yang diterimanya dari Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie
Lie dan Han Peng Lin tersebut.
Sedangkan pohon tersebut telah kian doyong dan suara 'kreeekkkk' yang menyeramkan sepertiTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
22 pekik hantu itu, telah semakin nyaring lalu batang pohon itu semakin doyong. semakin
doyong. dan semakin lama jadi semakin cepat, akhirnya tumbang dengan mengeluarkan suara
yang berisik sekali diatas tumpukan salju itu, dan salju berpercikan kemana-mana.
Tubuh Ho Ho terpental jauh beberapa tombak ketika batang pohon itu ambruk diatas tumpukan
salju, tubuh bocah tersebut melayang-layang ditengah udara, jatuh ditempat yang agak
berjauhan dengan tumbangnya pohon tersebut, sehingga dia jadi terhindar dari kematian
tertindih pohon yang begitu besar. Semua ini diakibatkan dajy lempar pohon yang rubuh dengan
keras itu.
Dan tubuh Ho Ho telah jatuh diatas salju yang lunak sekali, tidak menyebabkan mengalami
cidera apa-apa, cuma matanya yang berkunang-kunang dan kepalanya menjadi pusing.
Dengan cepat Ho Ho segera merangkak untuk bangun, tetapi Han Peng Lin telah bergerak
dengan cepat dan mengulurkan tangannya menotok jalan darah cung-tie-hiat-nya Ho Ho, yang
menyebabkan seketika itu juga tubuh Ho Ho jadi terjungkal kembali diatas salju tanpa bisa
bergerak, karena tubuhnya seketika itu juga telah menjadi kaku, tidak bisa bergerak.
Han Peng Lin mungkin juga terlalu mendongkol tadi dia telah berulang kali diejek oleh Ho Ho,
maka setelah dapat menotok tubuh Ho Ho, dia mengayunkan kakinya menyepak pantat Ho Ho
dengan sengit sekali.
?Hmmmm kunyuk kecil yang tidak tahu diri !" bentak Han Peng Lin dengan suara yang tawar
dan bengis sekali. ?Kali ini, biarpun kau tumbuh sayap, tidak nantinya kau bisa meloloskan
dirimu dari siksaan-siksaan yang akan kami "hadiah"kan kepadamu ! Haha hahaha !?
?Puuuuuiiii !" dikala Han Peng Lin sedang tertawa besar untuk melampiaskan kedongkolannya
itu, tiba-tiba Ho Ho telah meludah keras sekali, sehingga air ludahnya itu meluncur ke arah Han
Peng Lin.
Han Peng Lin jadi terkejut sekail ketika segumpal air ludah meluncur kearah mukanya dengan
cepat, untung saja dia lihay dan gesit sekali, dengan cepat dia telah mengegoskan kepalanya dan
berhasil mengelakkan ludah Ho Ho itu, namun percikan ludah Ho Ho tetap saja ada yang
mengenai pipinya.
Tentu saja hal ini telah membuat Han Peng Lin jadi murka dan kalap.
?Kunyuk, biadab kau !" bentak Han Peng Lin dengan murka sekali, dia lalu melompat dan
mengayunkan tangannya menghajar batok kepala Ho Ho.
Tetapi Ho Ho benar-benar nekad dan tidak takut mati, bukannya dia ketakutan melihat si iblis
perempuan ini begitu kalap dan mengayunkan tangan akan menghajar batok kepalanya, malah
Ho Ho tertawa besar untuk tambah memanaskan hati Han Peng Lin.
Tangan Han Peng Lin meluncur terus dengan cepat, namun ketika terpisah cuma berapa dim
lagi dari batok kepalanya tersebut tiba-tiba berkelebat sesosok bayangan dan tangan Han Peng
Lin telah kena dicekal oleh bayangan tersebut.
?Tunggu dulu Lin-moy (adik Lin), jangan dibunuh dulu bocah ini !" teriak orang yang ternyata
tidak lain dari Kauw Lie Lie.
Han Peng Lin menoleh dengan mendongkol kepada Sucienya (kakak seperguruannya) ini,
matanya menyala-nyala, menandakan bahwa hatinya sedang diliputi oleh kemarahan yang sangat.
?Sucie.bocah buduk seperti dia ini untuk apa diberi hidup lebih lama lagi didalam dunia ini??
tegurnya tidak senang.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
23 ?Tunggu dulu ! Bukankah tadi sudah kupesankan kepadamu, kau boleh menyiksanya, tetapi
jangan membunuh dulu, karena kalau aku belum bisa melampiaskan dendam atas gigitannya
terhadap kakiku, hmmmm, tetap aku tidak akan puas!'' sahut Kauw Lie Lie dengan sabar.
Han Peng Lin menarik napas gusar, mukanya muram sekali penuh kemarahan, matanya juga
melotot kepada Ho Ho yang rebah tidak bisa berkutik diatas tumpukan salju.
Kelihatan oleh Han Peng Lin, biarpun sudah dalam keadaan tertotok begitu Ho Ho tidak
memperlihatkan perasaan takut pada wajahnya, malah bocah itu sedang tersenyum mengejek
membalas tatapan Han Peng Lin kepada dirinya. Jelas hal ini menambah kegusaran Han Peng
Lin, tubuhnya sampai menggigil gemetaran menahan perasaan murkanya itu.
?Tenang Lin-moy !? kata si kakak seperguruan ini dengan tersenyum. ?Kita tidak perlu dibikin
panas dan mendongkol oleh bocah ini ! Perlu kuberitahukan kepadamu, aku telah menemui
jejak si pengemis tua yang sudah mau mampus itu !?
Muka Han Peng Lin jadi berubah agak sabar.
?Benarkah itu, Sucie?" tanyanya sambil mengerutkan sepasang alisnya.
Kauw Lie Lie telah mengangguk mengiyakan.
?Benar ! Maka dari itu, kita jangan sampai disebabkan bocah ini, urusan kita jadi berantakan!
Tadi aku telah memperhatikan keadaan disalju itu, kulihat ada tapak-tapak kaki dari orang
dewasa yang mengambil arah berlawanan dengan tapak kaki si bocah yang berukuran tidak
begitu besar! Tentu pengemis tua bangka itu telah mengambil arah yang berlawanan dengan
bocah ini dan si kunyuk kecil ini pasti telah bertemu dengan Hek Hay Kay Liong!?
Waktu Kauw Lie Lie tengah berkata-kata begitu, Ho Ho jadi terkejut hatinya, karena segera juga
dia menyadari bahwa memang kemungkinan besar saja tapak kaki dari Hek Hay Kay Liong
masih tertinggal disalju biarpun pengemis itu sambil berjalan sambil menghapus bekas-bekas
tapak kakinya. Salju masih belum turun begitu lebat, yang menyebabkan bekas-bekas tapak kaki
Hek Hay Kay Liong jadi masih tertinggal, sehingga kedua iblis ini bisa mencium jejaknya !
Tubuh Ho Ho jadi agak menggigil, dengan cepat otaknya berputar keras, dia bermaksud mencari
jalan keluar guna tetap melindungi jejak dari Hek Hay Kay Liong.
Kala itu Han Peng Lin telah mendengus tertawa dingin.
?Bagus! Maka dari itu, kalau menurut pendapatku, lebih baik kunyuk melarat ini kita mampusi
saja dengan satu pukulan, agar kita tidak direpotkan oleh dia lagi ! Dan kita boleh segera
melakukan pengejaran terhadap Hek Hay Kay Liong, karena pengemis tua bangka itu pasti
belum melarikan diri terlalu jauh !? kata Han Peng Lin.
?Tunggu dulu Lin-moy !" kata Kauw Lie Lie agak gugup. ?Sabar dulu ! Dengarkanlah dulu
keteranganku ini ! Bocah ini tentu telah bertemu dengan Hek Hay Kay Liong, dan dia pasti lebih
mengetahui dimana bersembunyinya pengemis tua yang sudah mau mampus itu ! Hmmm,
bukankah dengan menyiksa dia agar dia mau membuka mulut, kita bisa lebih mudah mencari
dan menemui jejak dari jembel busuk yang sudah mau mampus itu ?"
Han Peng Lin tampak ragu-ragu, tetapi akhirnya dia mengangguk.
?Benar Sucie," katanya kemudian. ?Memang benar juga perkataanmu itu !"
Tetapi baru saja perkataan Han Peng Lin selesai diucapkannya begitu, tiba-tiba dengan tidak
terduga Ho Ho telah menjerit-jerit kesakitan.
?Aduhhhhh ! Aduhhhhh ! Mati aku ! Aduhhhhh..oohhhhhh ! Auwwwwww !? teriaknyaTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
24 seperti orang yang kemasukan dedemit atau hantu saja. Biarpun tubuhnya tidak bisa bergerak
karena jalan darahnya telah tertotok, sehingga tubuhnya mengejang kaku, toch urat jalan darah
gagunya tidak tertotok sehingga dia bebas berteriak-teriak sekuat tenaganya.
Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie jadi kaget sekali, muka mereka jadi berubah dan keduanya
saling berpandangan sesaat, kemudian Kauw Lie Lie yang telah melompat terlebih dahulu
berjongkok disamping tubuh Ho Ho.
?Bocah ! Kenapa kau ?? tegur Kauw Lie Lie sambil mengerutkan sepasang alisnya.
?Aduhhhhhh ! Aduhhhhhh ! Perutku sakit sekali ! Aduhhhhh makk !! Aku tidak tahan !" teriak
Ho Ho lagi dengan suara yang sember dan keras sekali, mukanya meringis seperti juga sedang
menahan perasaan sakit yang sangat.
Muka Kauw Lie Lie jadi berubah.
?Omong kosong ! Kau jangan coba-coba menipu kami ! Mana mungkin sakit perut itu bisa
datangnya begitu tiba-tiba !" bentak Kauw Lie Lie dengan bengis.
?Sungguh ! Aduuuuhh makkkk ! Aduhh, perutku sakit sekali !" teriak Ho Ho dengan suara yang
semakin diperkeras lagi, karena dia telah berteriak sekuat tenaganya. ?Aduhhhh aku tidak
tahan nih. lebih baik aku mati saja.!"
Kauw Lie Lie jadi mengerutkan sepasang alisnya, sedangkan Han Peng Lin telah mendekati
juga, dan diapun jadi bingung melihat keadaan Ho Ho.
Kauw Lie Lie menoleh memandang Han Peng Lin, mereka jadi saling memandang tanpa
mengucapkan sepatah perkataanpun dengan wajah yang bingung sekali.
Ho Ho ketika melihat kedua iblis tersebut tampaknya kebingungan, dia jadi tambah
memperkeras suara teriakannya lagi.
?Aduuuuuuhhhh..tolong.aduhhh..aku sudah tidak tahan lagi..perutku benar-benar
sakit !" teriaknya.
?Benar-benar perutmu sedang sakit ?? tegur Kauw Lie Lie dengan ragu-ragu.
?Benarrrr.. aduuuuuhhhh.aduhhhh.. sekarang malah aku ingin berak.!" teriak Ho Ho
dengan suara yang semakin diperkeras.
Muka Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie jadi berubah tambah pucat, mereka kebingungan sekali
mendengar Ho Ho ingin membuang air besar.
?Cepat..bukakan celanaku.tolong.nanti aku bisa berak dicelana.!? teriak Ho Ho dengan
suara yang nyaring sekali dan mukanya tetap meringis seperti sedang menderita kesakitan.
KAUW LIE LIE jadi tambah bingung, begitu juga Han Peng Lin. Kalau memang mereka tetap
tidak mau membuka totokan pada diri Ho Ho, pasti bocah ini mungkin tidak bisa bertahan lagi,


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akan berak di celana, sedangkan kalau dia membukakan celana bocah tersebut, maka muka
mereka mau ditaruh dimana? Walaupun Ho Ho masih berusia kecil begitu, toch dia berlainan
jenis dengan mereka berdua ?
Maka dari itu, Kauw Lie Lie jadi tambah bingung.
Tetapi akhirnya dia menghela napas juga dikala Ho Ho masih berteriak-teriak ingin membuang
hajat besar.
?Baiklah! Aku akan membebaskan totokan ditubuhmu itu, tetapi kau harus berjanji tidak akanTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
25 kabur melarikan diri !? kata Kauw Lie Lie.
?Aku berjanjiaku berjanjihayo cepatanaku sudah tidak tahan lagi Aduhhh.aku bisa
berak di celana nanti!" teriak Ho Ho dengan suara yang nyaring sekali.
Kauw Lie Lie dengan terpaksa mengurut jalan darah Ho Ho yang tertotok itu, dia telah
membuka totokan Han Peng Lin pada diri bocah tersebut.
Dengan cepat Ho Ho begitu bisa menggerakkan kaki tangannya lagi, dia segera merangkak
bangun.
Kauw Lie Lie dan Han Peng Lin sedang mengawasi bocah tersebut dengan pandangan mata
yang tajam, karena mereka takut begitu totokan pada diri si bocah dibebaskan, maka bocah ini
akan berusaha melarikan diri kabur dari cengkeraman tangan mereka.
Ho Ho telah bangun berdiri dan dengan cepat membuka tali celananya.
?Kalian mau menontoni aku berak?? tegur Ho Ho dengan nakal sambil akan melorotkan
celananya itu kebawah.
Muka Kauw Lie Lie dan Han Peng Lin seketika itu juga jadi berubah merah, mereka jadi malu
dan jengah luar biasa, juga hati mereka mendongkol.
Dengan cepat mereka telah memutar tubuh mereka berdiri membelakangi Ho Ho.
?Hayo cepat sedikit !" bentak Kauw Lie Lie dengan mendongkol bercampur perasaan likat.
Biarpun Ho Ho masih berusia kecil baru sembilan tahun, toch tetap saja Ho Ho berlainan jenis
dengan mereka, Ho Ho adalah seorang anak lelaki.
?Baik!" sahut Ho Ho.
Tetapi bocah ini ketika melihat Kauw Lie Lie dan Han Peng Lin telah berdiri membelakanginya,
dia cepat-cepat berusaha mengikat tali celananya lagi, katanya, ?Kalian jangan mengintip ya.
Malu nih!"
Muka Kauw Lie Lie dan Han Peng Lin jadi berubah merah lagi, mereka jengah sekali, sampai
dirasakan oleh mereka, pipi mereka tebal sekali.
?Bocah kurang ajar! Hayo cepat!" teriak Kauw Lie Lie, dan dia bersama Han Peng Lin memang
jadi tidak berani menoleh kebelakang sedikitpun untuk 'mengintip?.
Ho Ho setelah berhasil mengikat tali celananya kembali, bukannya berjongkok untuk membuang
air besar, malah telah berindap-indap melangkah menjauhi tempat itu untuk kabur. Setelah
terpisah beberapa tombak, dengan sekuat tenaganya Ho Ho mementang kaki berlari secepat
mungkin tanpa berani menoleh kebelakang lagi.
Sebetulnya Kauw Lie Lie dan Han Peng Lin tidak berani menoleh kebelakang, karena mereka
tahu nanti dituduh ingin mengintip si bocah yang sedang bertelanjang itu tetapi dengan tidak
terduga, sebagai dua orang jago yang mempunyai kepandaian tinggi luar biasa, dengan
sendirinya pendengaran mereka tajam sekali, mereka berdua mendengar suara tapak-tapak kaki
seperti ada orang yang sedang berlari, maka dengan cepat mereka menoleh dengan berbareng
kearah belakang mereka.
Betapa terkejut hati Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie ketika mereka melihat Ho Ho sudah tidak
berada dibelakang mereka, melainkan tampak si bocah telah terpisah belasan tombak dan sedang
berlari sekuat tenaganya!
Tentu saja hal ini membuat Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie jadi mendongkol. Dengan cepatTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
26 Han Peng Lin lalu menjejakkan kakinya, tubuhnya mencelat bagaikan bayangan saja.
Didalam beberapa kali enjotan, tubuhnya telah melesat dan berada dibelakang Ho Ho yang kala
itu masih berlari sekuat tenaganya.
Ho Ho sendiri jadi kaget sekali waktu dia melirik kebelakangnya sambil berlari terus, dilihatnya
Han Peng Lin hanya terpisah kurang lebih satu kaki, maka mati-matian Ho Ho segera
mengerahkan seluruh tenaganya untuk berlari lebih cepat lagi.
Namun Ho Ho mana bisa meloloskan diri dari Han Peng Lin yang mempunyai kepandaian
begitu tinggi dan gesit sekali, maka ketika Han Peng Lin menjejakkan kakinya sekali lagi,
tubuhnya telah menghadang dihadapan Ho Ho.
Ho Ho jadi merandek, dia kaget luar biasa, mukanya juga jadi berubah pucat sekali.
?Celaka.!" berseru tertahan Ho Ho dengan gugup. ?Kalau sampai aku kena dibekuk oleh
mereka lagi, pasti aku akan disiksa hebat!" dan Ho Ho telah memutar tubuhnya untuk berlari ke
arah lain.
Namun, 'Plakkkk !' terdengar suara keras sekali, dan pipi kanan Ho Ho telah ditempeleng oleh
Han Peng Lin dengan keras, tubuh Ho Ho terpental keras sekali, jatuh diatas tumpukan
salju,dan terguling-guling disitu. Pandangan mata Ho Ho jadi berkunang-kunang dan gelap,
karena Han Peng Lin yang sedang dalam keadaan gusar waktu melihat Ho Ho ingin melarikan
diri, telah mengayunkan tangannya menampar begitu keras kepada bocah tersebut. Pada
tamparannya itu, telah dikerahkan empat bagian tenaga dalamnya.
Ho Ho dengan cepat melompat bangun kembali, dia berdiri tegak dengan tubuh yang bergoyanggoyang.
Han Peng Lin ketika melihat Ho Ho telah bangun berdiri lagi, melompat akan menghajarnya
lagi.
?Berhenti!" tiba-tiba Ho Ho membentak begitu, dan sambil membentak tangannya cepat-cepat
membuka tali celananya.
Han Peng Lin jadi merandek, dia heran dan gusar, dilihatnya si bocah telah benar-benar
membuka ikatan tali celananya.
?Kalau memang kau tetap ingin menyiksa diriku, biarlah kubuka celanaku inihayo mundur!"
bentak Ho Ho lagi dengan suara yang nyaring.
Han Peng Lin jadi murka bukan main, dia bergerak akan menyergap Ho Ho tanpa
memperdulikan ancaman dari bocah ini.
?Berhenti ! Hayo mundur !" bentak Ho Ho sambil menggerakkan tangannya seperti benar-benar
akan membuka celananya itu yang akan dilorotnya turun.
Han Peng Lin jadi merandek lagi waktu melihat sikap si bocah, dia memandang dengan
kemarahan.
?Cepat kau ikat lagi tali celanamu itu!" bentaknya dengan bengis.
?Hmmm. aku akan hitung sampai tiga, satu langkah saja kau maju, hmm, aku benar-benar
akan membuka celanaku ini, biarlah nanti kusiarkan kepada orang banyak bahwa dua siluman
wanita cabul ingin memperkosa diriku!" ancam Ho Ho lagi dengan nekad.
?Ha ?" Han Peng Lin jadi terkejut sekali.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
27 ?Hmmmcepat mundur!" bentak Ho Ho dengan berani.
?Kurang ajar !" bentak Han Peng Lin dengan murka. ?Kaukau benar-benar seorang bocah
berhati bangsat !"
?Satu!" teriak Ho Ho tanpa memperdulikan kemarahan Han Peng Lin dan celananya agak
diturunkan sedikit.
?Cepat kau ikat lagi celanamu !" bentak Han Peng Lin tambah gugup.
?Biarlah dunia persilatan akan mentertawai kalian yang ingin memperkosa aku seorang anak
lelaki kecil untuk memuasi nafsu cabulmu! Hmmmkalau memang kau tetap membandel...
Dua ! Cepat mundur! Hanya tinggal hitungan yang satu lagi saja, dan kalau sampai hitungan
ketiga, hmmmmaku akan segera membuka celanaku ini!"
Muka Han Peng Lin jadi tambah merah karena likat, juga Kauw Lie Lie yang telah memburu
datang ke tempat tersebut ketika melihat lagak Ho Ho, jadi merandek dan berubah mukanya
merah disebabkan perasaan jengah.
?Cepat mundur!" bentak Ho Ho lagi waktu melihat kedua iblis perempuan ini berdiri ragu-ragu.
Sambil membentak begitu, dia menurunkan sedikit lagi celananya itu.
Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie jadi tambah jengah, mereka membuang muka kearah lain.
?Tiga...!" teriak Ho Ho, dan tangannya bergerak seperti akan membuka celananya itu.
?Tunggu. Tunggu dulu !" teriak Han Peng Lin dengan gugup sambil memutar tubuhnya tidak
berani memandang Ho Ho, karena diduganya bocah itu tentu telah melucuti celananya.
Kauw Lie Lie juga telah membalikkan tubuhnya kearah lain dengan cepat.
Ho Ho tertawa dingin.
?Hmmhayo kau lihat kemariLihatlah !" sengaja Ho Ho mengejek begitu dan benar-benar
bocah ini jadi timbul sifat nakalnya, sehingga dia hanya memakai bajunya saja, sedangkan celananya telah dicekal tergantung ditangannya !
Kauw Lie Lie dan Han Peng Lin biarpun gusar, tetapi mereka tidak berani menoleh kebelakang
untuk memandang kearah Ho Ho, muka mereka telah berubah merah dan panas sekali,
disebabkan oleh perasaan malu dan mendongkol.
Ho Ho memperdengarkan suara tertawa dingin sambil memutar tubuhnya dan melangkah pergi
untuk meninggalkan tempat tersebut dengan keadaan telanjang tidak bercelana, sedangkan
celananya dicekal ditangannya.
?Tunggu bocah !" bentak Han Peng Lin tanpa berani menoleh.
Ho Ho waktu itu sedang girang, didalam hatinya bisa mengancam dan membuat tidak berdaya
kedua iblis tersebut, tetapi ketika mendengar bentakan Han Peng Lin, hatinya jadi tercekat lagi,
dia menduga bahwa kedua iblis itu mungkin sudah merubah pikirannya dan ingin bersikap
nekad tanpa memperdulikan perasaan malu untuk menangkap dirinya.
Tetapi waktu Ho Ho telah menoleh dan melihat Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie masih berdiri
membelakangi dirinya, dan tidak berani memandang kearahnya, hati Ho Ho jadi tenang
kembali.
?Apa lagi?" bentak si bocah sambil tertawa dingin.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
28 ?Apakah dengan caramu begitu kaukira bisa meloloskan diri dari tangan kami?? bentak Han
Peng Lin dengan bengis, namun tidak berani menoleh. ?Hmmm, dengan hanya menggunakan
gumpalan salju yang akan kami timpukkan kepada jalan darahmu, maka kau sudah akan
tertotok tidak berdaya lagi.!"
Mendengar perkataan Han Peng Lin, hati Ho Ho jadi tercekat. Dia berpikir memang benar juga
perkataan iblis perempuan ini, kalau memang sampai Han Peng Lin menggunakan gumpalan
salju untuk menimpuk menotok jalan darahnya, bukankah dirinya bisa celaka lagi? Namun Ho
Ho tidak kehabisan akal, dia lalu menyahuti, ?Boleh! Boleh saja kau lakukan itu !? tantangnya
dengan cepat. ?Tetapi ingat, nanti aku akan menyiarkan kepada semua orang, bahwa kalian
Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie dan Sam Tjoa Hui Tjiam Han Peng Lin telah menotok jalan
darahku hanya sekedar ingin memperkosa diriku! Nah? lakukanlah siluman cabul !"
Darah Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie jadi meluap, mereka marah sekali, sehingga tubuh
mereka gemetaran dan Han Peng Lin sendiri telah membanting-banting kakinya, karena dia
bergusar tanpa berdaya sama sekali menghadapi si bocah edan ini ! Mereka benar-benar
kewalahan sekali menghadapi sikap nekad dari Ho Ho.
Kauw Lie Lie pada saat itu yang masih berdiri membelakangi Ho Ho, telah menghela napas.
?Baiklah bocah !" katanya kemudian mengalah dan suaranya juga telah berubah agak lunak.
?Aku membatalkan maksud kami untuk mengangkat kau menjadi murid kami, nanti kau boleh
pergi dengan bebas tanpa kami ganggu, tetapi ada suatu syaratnya. kau harus
memberitahukan dulu kepada kami, dimana tempat persembunyiannya dari Hek Hay Kay Liong
Auw Tik Kong.setelah itu kau boleh pergi !"
?Aku tidak mengetahui maksud perkataanmu dan juga tidak mengenal siapa itu yang disebut
Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong !" sahut Ho Ho cepat.
?Bohong!"
?Untuk apa aku membohongi kalian? Apa untungku ?" balik tanya Ho Ho dengan cepat.
Mendengar itu kedua iblis perempuan ini jadi melengak, mereka berdiri mematung diam tidak
bergerak dan Ho Ho jadi tertawa geli didalam hatinya melihat kedua iblis perempuan tersebut
tidak berdaya menghadapi kenakalannya.
Tetapi Kauw Lie Lie yang lebih cepat bisa mengendalikan perasaan gusar dan perasaan
mendongkolnya, berkata lagi: ?Baiklah! Kami mau mempercayai kau bahwa kau memang tidak
mengenal pengemis tua Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong yang kami tanyakan itu. Tetapi
sekarang coba kau sebutkan, waktu kau melakukan perjalanan kemari, apakah kau tidak pernah
berpapasan dengan seorang pengemis tua yang jenggot dan rambutnya telah berubah putih
seluruhnya?"
?Tidak! Tidak ada seorang manusia pun yang kujumpai selama dalam perjalananku!" sahut Ho
Ho dengan cepat.
?Jangan kau coba melindungi jembel tua itu, bocah !" bentak Kauw Lie Lie.
?Jangan kata ingin melindungi orang lain, sedangkan saat ini saja aku tidak bisa melindungi
untuk diriku sendiri yang disiksa oleh kalian berdua, siluman cabul !? kata Ho Ho dengan
mendongkol.
Kauw Lie Lie benar-benar mendongkol sekali, dia sampai mengeluarkan seruan gusar dan
membanting-banting kakinya.
?Bocah setan, jangan kau bicara sembarangan !" bentaknya bengis. ?Hmmmbatok kepalamuTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
29 bisa hancur berantakan disebabkan oleh perkataanmu itu !"
?Aku memang tidak jeri untuk menerima kematian ditangan kalian !" sahut Ho Ho dengan
nekad. ?Kalau memang kalian ingin membunuhku, bunuhlah.ini, kuserahkan batok kepalaku
untuk kalian hajar pecah !" dan sambil berkata begitu Ho Ho berjalan menghampiri kearah
Kauw Lie Lie dan Han Peng Lin.
Tentu saja Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie jadi kaget setengah mati, walaupun kedua
perempuan ini tidak mengetahui bahwa Ho Ho telah membuka celananya.
?Bocah sinting.jangan gila-gilaan kau !" teriak Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie hampir
berbareng sambil menjejakkan kaki mereka melompat maju ke-depan tiga tombak lebih, tanpa
berani menoleh.
Tetapi Ho Ho jadi tambah girang, dia mengerti kedua perempuan ini tentu tidak mau melihat
dia dalam keadaan telanjang begitu. Maka ketika melihat Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie yang
telah melompat kedepan tiga tombak lebih, bocah ini malah maju terus berlari kearah dua
perempuan itu sambil berseru: ?Hajarlah batok kepalaku ini kalau memang benar-benar kalian
mau membinasakan diriku!"
Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie yang mengetahui bahwa Ho Ho datang ingin maju kedepan
mereka, karena mereka mendengar suara langkah kaki si bocah, jadi tambah kaget. Cepat-cepat
mereka telah melompat lagi beberapa tombak kedepan.
?Sucie!" kata Han Peng Lin ketika tubuh mereka sedang mencelat ke depan untuk menjauhi
Ho Ho sambil melirik kepada Kauw Lie Lie. ?Lebih baik kita tinggalkan saja tempat ini! Benarbenar sial, disiang hari bolong kita bisa bertemu dengan setan sinting ini !"
Kauw Lie Lie cuma mengangguk saja dan mereka telah berlari-lari dengan cepat.
Ho Ho telah tertawa gelak-gelak.
Dengan girang, bocah ini memakai kembali celananya, kemudian berlari-lari menuju kembali
kearah tempat dimana tadi dia telah meninggalkan Hek Hay Kay Liong rebah ditumpukan salju
di bawah sebatang pohon. Dengan berlalunya kedua iblis perempuan itu, berarti Ho Ho telah
dapat meloloskan Hek Hay Kay Liong dari bencana.
Jauh juga Ho Ho berlari-lari ke tempat dimana tadi dia meninggalkan Hek Hay Kay Liong,
karena jarak itu terpisah belasan lie. Tetapi disebabkan perasaan girangnya yang telah berhasil
menghalau kedua iblis perempuan yang ingin mencelakai Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong,
dengan sendirinya Ho Ho tidak merasakan perasaan letih itu.
Akhirnya, Ho Ho sampai juga ditempat dia meninggalkan Hek Hay Kay Liong tadi rebah
dibawah pohon tersebut.
Namun, belum lagi napasnya yang begitu memburu lenyap dan dapat teratur kembali, bocah ini
telah kaget bukan mati sebab dibawah batang pohon itu sudah tidak terlihat lagi bayangan dari
Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong!
Sekitar tempat tersebut sangat sepi sekali, tidak tampak seorang manusiapun.
Hanya tampak diatas salju yang menutupi permukaan bumi banyak sekali bekas-bekas tapak
kaki orang, yang menunjukkan tempat tersebut telah didatangi orang yang jumlahnya lebih dari
sepuluh orang!
Darah Ho Ho seperti berhenti beredar, mukanya jadi pucat.
Dia coba memperhatikan sekeliling tempat tersebut, dan akhirnya dilihatnya dibawah pohon itu,TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
30 diatas salju, tertinggal beberapa huruf yang berbunyi: ?Ho-jie kebetulan sekali ada saudarasaudaraku dari Kay-pang yang berlalu ditempat ini dan telah membawaku untuk memberikan
pengobatan kepada luka-lukaku, maka terpaksa aku dengan sangat menyesal tidak bisa menantikan kedatanganmu kembali, keadaan sangat mendesak sekali. Terima kasih atas
bantuanmu yang pernah diberikan kepadaku, kalau memang kau tidak mempunyai urusan
lainnya, nanti kita bisa bertemu di Siung-hie-kwan pada Sah-gwee Tjao-go (bulan tiga ditanggal
lima belas) ketika rembulan sedang bersinar terang ? Dari Hek Hay Kay Liong."
Ho Ho jadi bengong mengawasi huruf-huruf yang ditulis diatas tumpukan salju itu sesaat
lamanya, hatinya jadi girang mengetahui bahwa Hek Hay Kay Liong telah bertemu dengan
orang-orang yang berasal dari partai pengemis juga. Perlahan-lahan Ho Ho telah menghela
napas lega.
?Syukurlah kalau memang paman Auw itu telah bertemu dengan kawan-kawan!" gumam Ho
Ho, dan sambil menggumam begitu, dia menoleh sekelilingnya. Dilihatnya keadaan disekitar
tempat tersebut tetap sunyi dan sepi, hanya dia seorang diri yang berdiri ditempat itu. Angin
bertiup cukup dingin, dan Ho Ho baru merasakan pula hawa dingin itu.
Dengan tangan bersedekap, bocah ini melangkah perlahan-lahan untuk meninggalkan tempat
tersebut. Salju yang lembut masih turun menyiram dan menyelimuti bumi dengan warnanya
yang memutih menyilaukan mata.
Ho Ho tidak mengetahui dia ingin menuju kemana, karena bocah ini memang tidak mempunyai
tujuan yang tetap. Diambilnya kearah barat menyusur tepi-tepi semak belukar itu yang tertutup
dan tertimbun oleh salju.
Hawa udara yang semakin lama dirasakan oleh Ho Ho semakin dingin saja benar-benar
menyiksa bocah tersebut. Bibirnya gemetaran bersama dengan tubuhnya yang menggigil juga.
Bajunya juga telah basah oleh siraman hujan salju itu dan rambutnya memutih akibat salju yang
melekat dirambutnya. Udara dingin itu dirasakan sampai menusuk ke tulang.
Dengan langkah kaki yang gontai dan kepala yang tertunduk, Ho Ho melakukan perjalanan
terus, dia membiarkan saja ke-arah mana kakinya ini membawa dirinya.
Akhirnya setelah dia berjalan kurang lebih dua puluh lie, dilihatnya dihadapannya terdapat
sebuah rumah penduduk yang tidak begitu besar. Tampaknya rumah itu adalah rumah seorang
yang hidup dalam keadaan sederhana, karena terpisah dan hanya satu-satunya rumah ini
diantara kesepian yang ada disekitar tempat tersebut.
Hati Ho Ho jadi girang, dengan adanya rumah itu, tentu dia bisa meminta ijin kepada tuan


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

rumah untuk menumpang bernaung dari serangan hujan salju ini.
00O00
HO HO dengan perasaan girang lalu mempercepat langkah kakinya, semangatnya telah
terbangun.
Ketika sampai didepan rumah kecil itu, yang dindingnya terbuat dari batu-batu gunung,
dilihatnya pintu rumah tersebut terkunci, dan disekitar tempat itu tidak terlihat seorang
manusiapun.
Ho Ho jadi ragu-ragu, dia berdiri sejenak didepan pintu yang tertutup itu.
Tetapi, karena serangan hawa dingin semakin menusuk tulang, dengan sendirinnya dia telah
mengambil keputusan biar bagaimana dia ingin minta berteduh dirumah itu untuk mengurangi
perasaan dingin yang menggigilkan dirinya.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
31 Diketuknya daun pintu. Tidak terdengar sahutan. Diketuknya lagi, lebih keras.
?Apakah ada orang didalam?!" teriak Ho Ho dengan suara yang nyaring.
?Ada!" terdengar suara parau menyahuti dan membarengi dengan itu, 'brakkk!' daun pintu telah
menjeblak seperti terhajar oleh benda keras, dan sebelum Ho Ho tersadar apa yang terjadi, dia
merasakan ada serangan angin yang menghajar kedadanya.
?Bukkkkk!" terdengar keras sekali dada Ho Ho terhajar oleh serangan angin tersebut, disusul
oleh suara 'ngeeekkkk!' dari mulut Ho Ho, disusul pula oleh melayangnya tubuh Ho Ho yang
terpental sampai empat tombak dan jatuh terbanting keras sekali, sehingga salju-salju
berpercikan ke-atas.
Ho Ho merasakan dadanya sakit luar biasa, dia meraba dadanya, karena dirasakan dadanya itu
seperti juga telah terhajar hancur. Dengan menahan perasaan sakit dan rasa kaget yang belum
lenyap dari dalam hatinya, Ho Ho merangkak bangun.
Dengan sepasang alis yang berkerut, dan juga dengan muka mengandung kemarahan yang
sangat, Ho Ho telah menghampiri kearah pintu itu lagi sambil memegangi dadanya yang
dirasakan masih sakit luar biasa.
?Si.siapakah didalam? Mereka demikian tidak kenal aturan?" tegur Ho Ho dengan suara tidak
senang, mukanya masih meringis menahan sakit.
?Aku yang didalam!" terdengar sahutan yang ketus dari dalam rumah kecil tersebut, suara itu
parau sekali. ?Memang aku tidak pernah mau tahu segala aturan !?
Mendengar sahutan yang ugal-ugalan dari orang itu, Ho Ho jadi tambah mendongkol.
Namun baru saja dia mau berkata untuk memaki orang itu, tahu-tahu telah terdengar suara
orang itu pula: ?Aku hadiahkan ini lagi untukmu!"
Dan membarengi dengan suara itu, Ho Ho merasakan serangkum serangan angin yang keras
luar biasa, menerjang kearahnya.
Ho Ho memang berusia masih terlampau kecil, dan dia juga memang tidak mempunyai
kepandaian silat apapun, sehingga selain tenaganya yang tidak seberapa, juga dia tidak gesit
untuk mengelakkan segala sesuatu yang menerjang dirinya, sampai ketika dia merasakan
dadanya kena diterjang lagi oleh serangan angin tersebut, dia sama sekali tidak berdaya untuk
bergerak meloloskan diri dari terjangan tenaga aneh itu!
?Bukkkk!" kembali dadanya telah kena diterjang oleh tenaga aneh tersebut, dan Ho Ho
merasakan betapa dadanya tambah sakit saja, tubuhnya juga telah terpental enam tombak lebih
dan bergulingan diatas salju.
Untuk sesaat lamanya Ho Ho tidak bisa terbangun dari meringkuknya diatas tumpukan salju itu.
Dia rebah diam dengan pandangan mata yang gelap dan berkunang-kunang. Dadanya sakit luar
biasa.
Sedangkan saat itu telah terdengar suara tertawa gelak-gelak yang parau dari orang yang berada
didalam rumah kecil tersebut. Tampaknya dia melihat Ho Ho terpental oleh tenaga anehnya dan
juga bergulingan diatas tanah tersebut, dianggapnya lucu sekali.
Darah Ho Ho jadi meluap, dia marah bukan main. Apa lagi dia mengingat, tanpa keruan
juntrungannya, dia telah diperlakukan begitu oleh orang yang berada didalam rumah kecil itu.
?Tidak! Aku tidak boleh menyerah! Biar bagaimana aku harus melihat orang macam apa yang
mempunyai sikap begini tidak kenal aturan! Hmmmbiarpun mati, aku tidak boleh jeriTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
32 menghadapi tenaga anehnya yang bisa menyambar sendiri tanpa kelihatan orang yang
menyerangku itu! Aku harus bangun! Harus! Ho Ho! Hayo bangun! Kau tidak boleh menyerah
!? bisik hati kecilnya. Dan dengan menggeretak giginya, dia telah mengerahkan seluruh
tenaganya untuk berusaha bangun berdiri.
Dengan tubuh yang sempoyongan, akhirnya Ho Ho berhasil juga untuk berdiri. Dia memandang
dengan mata mendelik kepada pintu rumah itu dan dia tetap tidak melihat orang yang telah
melancarkan serangan terhadap dirinya.
Dengan langkah kaki yang sempoyongan dan kedua kaki yang agak gemetaran, karena
kepalanya masih pusing dan matanya masih gelap berkunang-kunang tidak bisa melihat dengan
jelas, Ho Ho melangkah lagi menghampiri pintu tersebut.
?Hei, siluman. keluarlah kau !? bentak Ho Ho dengan suara yang mengandung kemarahan
yang sangat. ?Janganlah kau seperti tikus yang sudah mau mampus bersembunyi saja !"
?Hahahaha!" terdengar suara tertawa dari arah dalam rumah itu. ?Benar-benar kau tidak
mengenal aku! Hmmm, kau rupanya sudah tidak waras lagi dan mau mencari mampus!"
Dan setelah suara itu lenyap, disusul oleh menyambarnya angin yang menerjang Ho Ho lagi
dengan keras.
Kali ini hebat sekali.
Ho Ho sedang berdiri sempoyongan tidak bisa berdiri tetap, dan ketika dia merasakan sambaran
tenaga serangan yang aneh itu kembali didadanya, dia memang tidak berdaya untuk
mengelakkannya, maka dengan sangat keras tubuh si bocah telah kena terlambungkan keatas
tinggi sekali.dan dia melayang menerjang pohon! Untung saja yang membentur pohon yang
berada didekat rumah itu adalah punggungnya, coba kalau memang kepalanya yang
membentur pohon tersebut, bukankah berarti dia akan terbinasa dengan kepala yang remuk?!
Tubuh Ho Ho telah rebah menggeletak diatas tumpukan salju itu.
Akibat benturan yang begitu keras antara punggungnya dengan pohon yang begitu besar, dengan
sendirinya menyebabkan pandangan mata Ho Ho tambah gelap, hampir saja dia jatuh pingsan.
Namun Ho Ho memang benar-benar merupakan seorang bocah yang aneh sekali dan keras hati,
karena bukannya dia menjadi takut, malah menjadi nekad sekali. Mungkin juga sifat nekadnya
ini timbul akibat ayahnya dan ibu tirinya yang telah memperlakukan dirinya terlalu keras pada
saat-saat sebelumnya, menyebabkan jiwa si bocah jadi lain dengan bocah-bocah yang sebaya
dengan dirinya.
Dengan keras dia telah menggigit bibirnya agar dirinya tidak jatuh pingsan.
?Tidak! Aku tidak boleh jatuh pingsan! Hmm orang jahat didalam rumah itu tentu akan
tambah girang! Biar bagaimana aku harus dapat bertahan terus!" pikir Ho Ho didalam hatinya.
?Aku harus dapat berdiri! Aku harus dapat berdiri !? dan Ho Ho mengerahkan sisa tenaganya,
dengan kalap dia telah dapat berdiri lagi.
?Ihhhhh!" terdengar suara seruan tertahan dari dalam rumah itu, rupanya orang yang ada
didalam rumah itu kaget dan heran melihat kekerasan hati Ho Ho, yang bukannya ketakutan
melarikan diri menjauhkan tempat itu, malah telah bangun berdiri kembali biarpun telah
diserang dengan serangan yang cukup keras olehnya.
Ho Ho sudah tidak memperdulikan keselamatan dirinya lagi, dia berlari menyeruduk dengan
maksud untuk menerjang masuk kedalam rumah itu dengan nekad. Maka dari itu, begitu dia
bisa berdiri, dia berlari menerobos untuk masuk kedalam rumah itu.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
33 Rupanya orang didalam rumah itu tengah melengak heran dan kaget, karena Ho Ho tidak
diserangnya lagi. Hal ini menyebabkan Ho Ho jadi bisa berlari hampir mendekati pintu rumah
tersebut.
Tetapi rupanya orang didalam rumah itu telah tersadar dari perasaan herannya, karena telah
terdengar suara tertawa yang nyaring dari orang itu.
?Benar-benar luar biasa! Coba kau terima sekali lagi seranganku ini!" kata orang itu dari dalam
rumah.
Dan menyusul dengan suaranya itu, telah menyambar tenaga aneh yang menerjang Ho Ho,
'menerbang'kan tubuh Ho Ho ketengah udara beberapa tombak tingginya, dan jatuh ambruk
diatas salju sejauh delapan tombak! Serangan orang itu rupanya keras sekali, karena dia telah
menambah tenaga serangannya dari tenaga yang telah dipergunakan sebelumnya.
Dari mulut Ho Ho hanya terdengar suara "nggeek? saja waktu tubuhnya ambruk jatuh keatas
tumpukan salju, kemudian pikirannya seperti melayang-layang dan tubuhnya tidak bisa bergerak
lagi, karena dia telah jatuh pingsan !
?Luar biasa sekali ! Selama tujuh puluh tahun aku hidup didalam dunia ini, belum pernah
kujumpai seorang bocah sinting seperti dia ini.hehehehehehe!" terdengar orang didalam
rumah itu telah menggumam dengan suara yang menyatakan keheranan dan kekagetan melihat
keberanian dan ketabahan Ho Ho yang baru saja disaksikannya sendiri, dia seperti tidak mau
mempercayai apa yang telah dilihatnya itu.
Salju masih turun dengan deras, bunga-bunga hujan salju telah menyiram tubuh Ho Ho yang
kian lama kian tebal. Sedangkan bocah tersebut tidak bergerak sedikitpun dalam keadaan rebah
begitu, karena dia memang sedang dalam keadaan pingsan.
Terdengar suara pintu berderit, karena dari dalam rumah kecil itu melangkah keluar sesosok
tubuh yang jalan terbongkok-bongkok diantara siraman hujan salju itu menghampiri kearah Ho
Arok Dedes 5 I Let You Go, Be Happy Love Karya Dirga Aristamaputra Wijaya Petualangan Tom Sawyer 1

Cari Blog Ini