Ceritasilat Novel Online

Lonceng Merenggut Arwah 12

Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan Bagian 12


akan lebih disegani dan dihormati oleh orang-orang Bulim (rimba persilatan), mereka akan
merasa kagum sekali dan memuji serta menyanjung-nyanjung dirimu ! Memang luar biasa sekali
apa yang telah kau lakukan, membunuh korban-korbanmu, ratusan orang diambil hatinya untuk
dijadikan santapanmu, seluruh orang-orang Rimba persilatan telah murkakalau sampai
perasaan murka itu meletus, niscaya dirimu akan menghadapi kesulitan?
Mendengar perkataan Niekouw Tjing San Sienie itu, muka si iblis Tok Sim Leng Tjing Ing jadi
berubah-ubah tak hentinya, tampaknya dia jadi semakin murka saja.
?Hmmm.mengapa mereka harus usil? Kalau memang mereka ingin mencampuri urusanku,
perintahkan saja mereka menghamburkan perasaan murka mereka itu, disetiap saat aku akan
menghadapi dan menantikan kedatangan mereka! Malah aku gembira, dengan begitu aku
tentunya akan memperoleh hati-hati manusia didalam jumlah yang cukup banyakhaha
hahahahahahahaha !" dan iblis ini telah tertawa dengan suara yang gelak-gelak, tubuhnya yang
cebol itu sampai tergoncang hebat sekali.
Muka Tjing San Sie-nie jadi berubah hebat.
?Sianchay.jadi kau masih tetap akan berdiri di jalanmu yang hitam itu?? tegur si niekouw
dengan suara yang perlahan, dalam sekali suaranya, dia juga memandang dengan sorot mata
yang tajam sekali.
Leng Tjing Ing mengangguk dengan sikap yang pasti benar.
?Tidak salah!? kata si iblis Tok Sim dengan suara yang nyaring. ?Memang aku ingin membasmi
puluhan ribu jiwa lagi, karena dengan demikian, berarti ilmu silat Hiat Sim Kun-hoat yang
kumiliki bisa terlatih dengan sempurna! Nah, niekouw busuk, kau tidak perlu banyak rewel,
kalau memang kau merasa tidak senang, sekarang juga kau boleh maju, kita akan bertanding
ratusan jurus, sampai nanti ada yang mampus diantara kita berdua ! Mungkin dengan cara
demikian kau baru puas dan mampus dengan hati yang rela! Cuma saja perlu aku mengingatkan
dirimu, bahwa kepandaianmu didepan mataku tidak ada artinya apa-apa, kalau nanti aku sudah
mengeluarkan ilmu simpananku, Hiat Sim Kun hoat, niscaya kau akan mampus dengan cara
yang tidak menggembirakan sekali !"
Dan setelah berkata begitu, iblis Tok Sim Leng Tjing Ing melangkah perlahan-lahan
menghampiri Niekouw Go Bie Pay Tjing San Sienie dengan sikap yang mengancam benar.
Sedangkan si niekouw jadi memandang dengan sorot mata yang tajam, dia telah bersiap-sedia
untuk memulai dengan caranya untuk menghadapi iblis ini. Memang Tjing San Sienie telah
mengambil keputusan biarpun kepandaiannya mungkin berada disebelah bawah dari kepandaian
yang dimiliki oleh iblis itu, namun dia akan tetap menghadapi iblis tersebut, dia akan
mempertaruhkan jiwanya yang sudah tua itu untuk bertempur dengan Leng Tjing Ing.
Apa lagi Tjing San Sienie telah melihat sorot mata Leng Tjing Ing yang memancarkan sinar
yang menyeramkan sekali, mengandung hawa pembunuhan yang benar-benar mengerikan.
Dengan sendirinya, Tjing San Sienie mengerahkan tenaga lwekangnya, guna menghadapi
serangan-serangan maut yang akan dilancarkan oleh iblis she Leng itu.
Tadi Tjing San Sienie telah merasakan betapa serangan yang dilancarkan oleh si iblis she LengTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
350 itu sangat hebat sekali, coba kalau memang dia tidak bersiap-siap dengan segala kewaspadaan
yang ada pada dirinya, niscaya dia telah dapat dibunuh oleh Leng Tjing Ing. Untung saja si
niekouw memang telah mengenal watak dari iblis she Leng ini, begitu lawannya melancarkan
serangan kepada dirinya, cepat sekali niekouw tersebut mengeluarkan delapan bagian dari
tenaga lwekangnya, coba kalau tidak, kalau memang dia memandang rendah kepada iblis itu,
berarti dia akan binasa dengan cara yang konyol sekali! Tadi bentrokan tangan mereka telah
cukup mengejutkan hati si niekouw Tjing San Sienie.
Dua singa betina tengah berdiri berhadap-hadapan dengan mata yang memancarkan sinar yang
tajam luar biasa, mereka telah bersiap-siap untuk saling serang dan saling mempertahankan jiwa
masing-masing, keadaan sangat tegang sekali.
Ho Ho melihat betapa kedua jago perempuan yang begitu hebat kepandaiannya tengah saling
pandang dengan sorot mata yang bengis sekali.
Malah, tampaknya wajah Tjing San Sie-nie memancarkan cahaya yang tegang, menunjukkan
bahwa niekouw ini tengah diliputi oleh perasaan tegang yang luar biasa sekali.
Biar bagaimana Ho Ho jadi menguatirkan keselamatan jiwa nenek tua ini.
Waktu itu, tampak Tjing San Sie-nie dan Leng Tjing Ing telah semakin dekat sekali, karena
kedua orang ini telah berdiri didalam jarak yang terpisah cuma satu tombak lebih.
Mata mereka saling pandang dengan tajam sekali, lebih-lebih Leng Tjing Ing yang memandang
dengan sorot mata yang bengis luar biasa.
Napas kedua perempuan ini juga telah memburu keras, rupanya kedua-duanya telah saling
mengerahkan tenaga dalamnya.
Tubuh Leng Tjing Ing yang cebol itu berdiri dengan sikap yang tegang sekali, tubuhnya itu
gemetaran keras.
?Hmmm.sekaranglah kita akan menentukan, siapa yang akan dapat hidup terus dipermukaan
bumi ini, kau atau aku, niekouw tua bangkotan!" gumam si iblis Tok Sim Leng Tjing Ing dengan
suara yang bengis sekali.
Tjing San Niekouw tidak menyahuti, dia hanya mengawasi penuh kewaspadaan.
Sedangkan Leng Tjing Ing telah mulai mengangkat kedua tangannya, yang mempunyai ukuran
lebih panjang kalau dibandingkan dengan bentuk tubuhnya yang cebol itu.
Sepasang tangan si iblis gemetaran keras sekali, rupanya dia sedang mengerahkan tenaga
dalamnya dengan kekuatan yang ada pada dirinya.diam-diam Tjing San Sienie jadi terkejut
juga melihat betapa dari kedua telapak tangan iblis Tok Sim Leng Tjing Ing itu mengeluarkan
uap yang tipis sekali, menunjukkan bahwa iblis tersebut tengah menyalurkan ilmu yang luar
biasa pada kedua telapak tangannya itu, yang akan dipergunakan untuk menyerang lawannya.
Tjing San Sienie juga agak ngeri melihat sorot mata iblis she Leng itu yang memancarkan
kebengisan yang sangat.
Tetapi, Tjing San Sienie yang sudah bertekad biar bagaimana ingin mempertaruhkan jiwanya
untuk keadilan dan kebenaran, telah mengambil keputusan untuk tetap menghadapi iblis ini
sampai titik darahnya yang terakhir. Maka dari itu, biarpun dia merasa ngeri melihat sorot mata
Leng Tjing Ing yang memancarkan sinar yang begitu tajam dan juga melihat betapa dari kedua
telapak tangan iblis itu telah mengeluarkan semacam uap tipis yang menunjukkan bahwa iblis
tersebut tentu sedang mempergunakan ilmu yang hebat sekali, tetap saja Tjing San Sienie ingin
menghadapinya.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
351 Dia mengempos semangatnya, mengerahkan seluruh tenaga dalam kepada kedua lengannya.
Disaat-saat si iblis melancarkan serangannya, Tjing San Sienie ingin mempergunakan kekerasan,
keras dilawan dengan keras pula.
Sepasang tangan Tjing San Sienie juga telah diangkatnya, yang tangan kanan menyilang didepan
dadanya, sedangkan tangan kirinya diluruskan kesamping, untuk disetiap saat si iblis Tok Sim
Leng Tjing Ing melancarkan serangan mautnya, dia bisa menangkis dan membalas menyerang
dengan tangan kirinya itu dan kali inilah merupakan penentuan mati hidupnya niekouw dari Go
bie pay tersebut karena disaat itu dia akan segera mengadu jiwa dengan mati-matian
menghadapi iblis she Leng yang terkenal akan kebengisan dan ketelengasan tangannya!
Dengan mengeluarkan suara bentakan yang bengis luar biasa, mengandung hawa pembunuhan
yang mengerikan sekali, tampak tubuh si iblis Tok Sim Leng Tjing Ing melompat menerjang
dirinya.
Gerakan si iblis perlahan, tetapi mantap sekali, sebab dia telah mengerahkan seluruh tenaga
lwekang yang ada pada dirinya.
Si gadis Lim Pie Pe mengawasi dengan sorot mata yang tajam. Melihat jalannya pertempuran
itu, diam-diam dia jadi tegang juga.
Apa lagi Ho Ho, mulutnya tidak hentinya kemak-kemik berdoa, agar Tjing San Sienie dari Go
bie pay itu dapat menghadapi si iblis.
Dan terkadang, Ho Ho juga berdoa kepada arwah dari Lu Su Ie yang telah binasa dengan cara
yang menyedihkan, dibawah sebatang pohon. Entah anak buah Kokcu Ing Mie Lang dan Sin
Kauw dapat menemui mayat Lu Su Ie atau tidak?!
Benar-benar segala macam perasaan bergolak didalam hati si bocah.
Setidak-tidaknya Ho Ho tidak menyangka, begitu dia keluar dari kamar yang diberikan Sin
Kauw kepadanya, dia telah menemui berbagai kejadian yang hebat dan mengerikan.
Kalau begitu Sin Kauw memang tidak berdusta, yang telah berpesan kepadanya agar jangan
berkeluyuran, menurut Sin Kauw, Ho Ho bisa menemui bahaya yang bukan main hebatnya!
Tadi saja Ho Ho nyaris terbunuh oleh si gadis Lim Pie Pe, untung keburu datang si niekouw
Tjing San Sienie dari Go bie pay itu, coba kalau tidak, pasti Ho Ho sudah menggeletak tidak
bernyawa lagi ! Mengingat segalanya itu, Ho Ho jadi menggidik dengan sendirinya.
Sepasang matanya telah dipentang lebar-lebar mengawasi lagi kearah Tjing San Sienie dan Leng
Tjing Ing yang kala itu tengah mulai bertempur dengan hebat, karena keduanya mengeluarkan
seluruh kepandaian mereka masing-masing.
Tetapi dilihat sepintas lalu saja, segera juga akan mengetahui bahwa kepandaian yang dimiliki
oleh Leng Tjing Ing memang berada disebelah atas dari kepandaian yang dimiliki oleh Tjing San
Sienie, sebab setelah berselang beberapa jurus lamanya, maka segera juga terlihat, Tjing San
Sienie mulai terdesak. Beberapa kali Tjing San Sie-nie harus melompat keluar dari gelanggang
pertempuran itu, guna menyelamatkan dirinya dari serangan Leng Tjing Ing yang begitu
dahsyat, yang telah menggempur kuda-kuda kaki si nenek.
Menyaksikan hal itu, Ho Ho jadi kaget bukan main, dia jadi sering-sering mengeluarkan seruan
kaget dan ngeri, sebab si bocah takut kalau-kalau si niekouw kena dilukai atau dicelakai oleh
Leng Tjing Ing.
Tetapi Leng Tjing Ing sendiri rupanya tidak mau memberikan kesempatan kepada si niekouw
Go bi pay itu, karena dia telah melancarkan serangan-serangan yang lebih gencar, dia tidak mau
memberikan kesempatan kepada niekouw itu untuk dapat bernapas dan mengatur diri pula.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
352 Dengan cepat pertempuran itu telah lewat dua puluh jurus lebih.
Debu-debu juga jadi mengepul naik tinggi sekali disebabkan oleh angin serangan kedua orang
ini. Kentongan telah terdengar dipukul lima kali, juga sang fajar sebentar lagi pasti akan muncul,
matahari pagi akan menyinari lembah itu.
Ho Ho mementang matanya lebar-lebar mengawasi terus dengan perasaan tegang. Sedangkan
Lim Pie Pe tersenyum-senyum senang melihat gurunya mulai dapat mendesak lawannya itu.
Niekouw Tjing San Sienie dari Go bi pay itu telah melihat kenyataan, bahwa dirinya biar
bagaimana tidak mungkin bisa menandingi Leng Tjing Ing. Namun karena niekouw ini memang
sudah bertekad, biar bagaimana dia ingin melakukan perlawanan sampai detik napasnya yang
terakhir, dengan sendirinya dia bertahan terusdan sekuat tenaganya dia melakukan perlawanan, seluruh tenaga lwekang telah dikerahkannya untuk melakukan perlawanan terhadap
serangan iblis she Leng itu. Setidak-tidaknya Tjing San Sienie dapat mempertahankan diri terus
sampai sesaat lamanya.
LENG TJING ING sendiri tambah girang waktu dia melihat bahwa lawannya sudah terdesak
begitu hebat, dia yakin, di dalam waktu yang tidak lama lagi pasti lawannya itu akan dapat
dibinasakannya dengan mudah, karena saat itu Tjing San Sienie telah dalam keadaan terdesak
dan keteter benar.
Tetapi Tjing San Sienie bukan termasuk orang yang lemah, karena biar bagaimana, dia adalah
seorang jago yang memiliki kepandaian yang tinggi sekali, dengan sendirinya dia juga waktu
melihat kenyataan dirinya terdesak hebat, dia memutar otak sekuat daya kemampuannya dan
memberikan perlawanan yang gigih. Tetap saja dirinya masih terdesak hebat, namun setidaktidaknya niekouw dari Gobie-pay ini bisa mempertahankan diri untuk lebih lama lagi.
Sedangkan Leng Tjing Ing telah melancarkan serangan-serangan yang lebih hebat lagi, dia telah
melancarkan serangan-serangan yang mengandung hawa maut, karena setiap serangan yang
dilancarkan oleh orang she Leng ini mengandung tenaga lwekang yang kuat sekali.
Tubuh kedua orang ini berputar-putar dengan cepat sekali, sehingga tampaknya mereka
berkelebat-kelebat seperti bayangan.
Dua orang jago ini benar-benar merupakan jago yang memiliki kepandaian yang hebat sekali,
karena bisa melakukan penyerangan yang mematikan kepada lawannya.
Leng Tjing Ing semakin lama melakukan penyerangan semakin hebat saja, setiap serangan itu
ditujukan ke tempat-tempat dan bagian-bagian yang berbahaya di tubuh lawannya. Dengan
sendirinya, serangan-serangan Leng Tjing Ing ini menyebabkan Tjing San Sienie jadi kelabakan
dan sering terdesak hebat.
Malah pada suatu ketika, dikala Tjing San Sienie telah mengelakkan serangan tangan kanan
Leng Tjing Ing yang mengincer akan mencengkeram dadanya, kaki orang she Leng itu
menyambar cepat sekali kearah perutnya, menyerampang dari kanan ke kiri seperti menyepak
mengambil sikap memotong angin itu keras sekali, sehingga sebelum sepakan tersebut mengenai
sasarannya, angin sepakan itu telah menyambar lebih dulu dengan keras.
Benar-benar Tjing San Sienie jadi terkejut sekali, sebab kalau sampai perutnya itu kena disepak
oleh lawannya, berarti dia akan mengalami kecelakaan yang tidak kecil. Dengan sendirinya,
biarpun harus berusaha mati-matian, toch tetap saja Tjing San Sienie berusaha untuk
mengelakkannya.
Sambil mengeluarkan seruan yang nyaring sekali, tahu-tahu tangan Tjing San Sienie bergerakTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
353 berputar-putar, kemudian sambil berdiri dengan kaki kanannya, sedangkan kaki kirinya telah
digaetkan, tubuhnya berputar cepat seperti kitiran, lalu disaat seperti itulah Tjing San Sienie
mengeluarkan suara bentakan: ?Pergilah kau setan tua !"
Terdengar suara 'Bukkkkk!? yang keras sekali, karena tangan Tjing San Sienie telah berhasil
memukul dan menangkis tendangan kaki dari Leng Tjing Ing, dan dia menangkis dengan
mempergunakan tenaga yang kuat sekali, sehingga tubuh Leng Tjing Ing jadi terpental dan
terhuyung-huyung beberapa langkah ke belakang.
Lim Pie Pe jadi terkejut sekali melihat apa yang terjadi, dia tidak menyangka bahwa gurunya
bisa terkena serangan nekad dari Tjing San Sienie. Tadi sebetulnya Tjing San Sienie sudah tidak
mempunyai jalan keluar guna mengelakkan dupakan kaki dari Leng Tjing Ing, namun
disebabkan niekouw itu tidak mau kena dicelakai oleh lawannya, dengan sendirinya dia jadi
nekad telah melakukan tangkisan dengan cara nekad itu. Coba kalau tangannya mengenai
tempat kosong, dengan sendirinya perutnya pasti akan menjadi sasaran kaki si iblis Tok Sim
Leng Tjing Ing.
Tjing San Sienie dan Leng Tjing Ing telah berdiri saling berhadap-hadapan. Mata mereka
terpentang lebar, karena keduanya sedang menantikan kesempatan untuk saling menyerang lagi.
Memang pertempuran yang dilakukan oleh Leng Tjing Ing dan Tjing San Sienie merupakan
suatu pertempuran mengadu jiwa, siapa yang lengah dan memiliki kepandaian yang lebih
lemah, pasti akan binasa atau setidak-tidaknya akan terluka berat sekali yang bisa membawa
kematian.
Lebih-lebih mata Leng Tjing Ing yang bersinar begitu tajam dan buas mengandung pembunuhan
yang mengerikan sekali.
Tampaknya si iblis Tok Sim Leng Tjing Ing memang bernafsu sekali untuk melakukan
pembunuhan terhadap diri Tjing San Sienie niekouw dari Go Bie Pay itu.
Tjing San Sienie sendiri berdiri dengan hati yang mulai tergoncang ragu-ragu, karena dia mulai
merasa ngeri melihat pancaran mata dari Leng Tjing Ing, tadi dia telah merasakan kehebatan
tenaga dalam yang dikuasai dan dimiliki oleh iblis tersebut, sehingga Tjing San Sienie jadi
menyadarinya bahwa dia bukan menjadi tandingan si iblis.
Namun karena dia memang ingin membela kebenaran dan juga ingin mempertahankan jiwanya
dari tangan jahat iblis Tok Sim Leng Tjing Ing, dengan sendirinya si niekouw mau tidak mau
harus memutar otak mencari jalan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Maka dari itu, untuk sesaat keduanya hanya berdiri berhadapan dengan mata memancarkan
sinar yang bengis, seperti dua ekor singa betina yang akan bertarung.
Ho Ho yang menyaksikan jalannya pertempuran ini jadi mementang matanya lebar-lebar.
Waktu dia melihat kedua wanita tua ini, Leng Tjing Ing dan niekouw Tjing San Sienie tengah
berdiri saling berhadapan dengan sikap mengancam akan segera memulai pertempuran mereka
lagi, hati Ho Ho tergoncang hebat, dia menahan napas dan hatinya berdebar keras sekali.
Muka Ho Ho juga agak pucat, dia sering-sering melirik kepada Lim Pie Pe.
?Hmmm!" tiba-tiba terdengar suara Leng Tjing Ing dengan nada yang bengis sekali. ?Hari ini
kau telah mengeluarkan seluruh kepandaianmu, hanya untuk melindungi jiwa tuamu, niekouw
tua ! Tetapi jangan harap kau bisa meloloskan diri dari kematian ditangan Tok Sim Leng Tjing
Ing! Hari ini, biar bagaimana kau harus mampus!" Setelah berkata begitu, Leng Tjing Ing
tertawa gelak-gelak.
Tjing San Sienie memandang lawannya dengan sorot mata yang meredup, mukanya muramTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
354 sekali. ?Pienie memang sudah lama ingin mencoba-coba kepandaianmu untuk menentukan
siapa yang berhak hidup terus dipermukaan bumi ini, dan baru hari ini aku berhasil memenuhi
cita-cita Pienie itu! Bagus! Hari ini mungkin juga adalah pertarungan yang terakhir diantara kita
berdua, karena kita akan bertempur sampai ada salah seorang diantara kita yang mampus!
Hmm, pada hari inilah akan ditetapkan si jahat yang akan tetap berada dibumi atau keadilan dan
kebaikan yang akan hidup terus dipermukaan bumi ini !" kata Tjing San Pienie untuk
membangunkan semangatnya sendiri. Sebab sebetulnya dia memang sudah ngeri dan agak jeri
menghadapi iblis ini, namun karena dia sudah nekad dan mengambil keputusan biar bagaimana
akan menghadapinya untuk mengadu jiwa, maka dia telah memberanikan diri terus, dan sudah
mengambil keputusan yang tetap, membunuh iblis itu atau dia yang akan dibunuh oleh Leng
Tjing Ing.
Sedangkan Leng Tjing Ing telah mengeluarkan suara tertawa gelak-gelak yang menyeramkan,
tampak dia telah mulai melangkah maju dengan memperlihatkan sorot mata yang menyeramkan
sekali.
Tjing San Sienie juga sejak tadi memang telah bersiap-siap untuk menghadapinya, dengan
sendirinya dia mementang matanya lebar-lebar, menjaga kalau-kalau lawannya melakukan
penyerangan tiba-tiba dan mendadak sekali.
Keadaan sangat tegang.
Ho Ho mengawasi terus, dan Lim Pie Pe juga mementang matanya lebar-lebar. Dia kuatir
gurunya tidak bisa merubuhkan niekouw dari Go Bie Pay yang liehay itu, dan tentu gurunya
bisa mengalami bencana yang tidak kecil.
Sedangkan didalam hati Lim Pie Pe sebetulnya telah berpikir untuk mempergunakan
kesempatan dikala niekouw Go Bie Pay itu tengah sibuk menghadapi gurunya, dia mau
menghampiri Ho Ho untuk membekuknya. Namun karena hati si gadis tengah tegang juga,
dengan sendirinya dia menunda maksud hatinya itu.
Saat itu terdengar suara Leng Tjing Ing yang mengeluarkan bentakan keras sekali, tampak iblis
itu berlari-lari mengitari tubuh Tjing San Sie-nie.
Tubuhnya yang cebol pendek itu cepat dan gesit sekali, berkelebat-kelebat, sebentar ke kiri, lalu
ke depan lagi, lalu ke kanan, gerakannya itu tidak hentinya.
Tjing San Sienie memutar-mutar tubuhnya mengikuti gerakan dari iblis Tok Sim Leng Tjing Ing


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ini, namun akhirnya dia merasakan, kalau dia ikut berputar-putar terus begitu, niscaya
kepalanya akan pusing dan dia dengan mudah akan dapat dirubuhkan oleh lawannya. Maka
dari itu, cepat-cepat Tjing San Sienie berhenti berputar, dia hanya mengawasi saja dengan penuh
kewaspadaan.
Tubuh Tjing San Sienie berdiri tegak tanpa bergerak, hanya pada kedua lengan tangannya telah
disilangkan didepan dadanya dan penuh oleh tenaga dalam yang setiap saat dapat
dipergunakannya untuk menangkis serangan Leng Tjing Ing.
Sedangkan Leng Tjing Ing sendiri waktu melihat lawannya sudah berdiam diri, tidak berhasil
dipancing untuk berputar terus, dia jadi mengendurkan larinya, tubuhnya tidak berputar-putar
lagi, hanya mengawasi tempat yang kosong dari penjagaan Tjing San Sie-nie, kakinya hanya
melangkah perlahan-lahan, semakin lama semakin mendekat.
Pada waktu dia sampai dibelakang Tjing San Sienie, tiba-tiba sekali Leng Tjing Ing
mengeluarkan suara bentakan yang keras sekali, tangannya bergerak berbareng yang satu
menyerang kearah punggung Tjing San Sienie, sedangkan tangan yang satunya lagi menyerang
bagian batok kepala si niekouw, dia bermaksud akan mencengkeramnya sehingga hancur.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
355 Tjing San Sienie kala itu tengah berdiri tegak menantikan segala serangan si iblis, dia merasakan
angin serangan yang menyambar dari arah belakangnya. Maka seketika itu juga Tjing San Sienie
mengetahui bahwa dirinya tengah diserang oleh iblis itu.
Cepat luar biasa, tubuh Tjing San Sienie berputar ke belakang.
Niekouw ini tidak berani untuk berlaku ayal, karena dia menyadari bahwa kepandaian yang
dimiliki tidak setinggi si iblis.
Dengan cepat sepasang tangan Tjing San Sie-nie telah bergerak juga.
?Dukkkkkkkk! Bukkkkkkk!" terdengar sepasang tangan mereka telah saling bentur dengan keras.
Disusul oleh suara bentakan yang bengis sekali dari Leng Tjing Ing, karena iblis ini tidak mau
membuang kesempatan.
Dikala sepasang tangannya telah dapat ditangkis oleh Tjing San Sienie, dia segera meneruskan
lagi dengan serangan yang lainnya, tangannya itu tidak ditarik pulang, melainkan dia
melanjutkan lagi dengan serangan kearah dada Tjing San Sienie, dia sekarang melancarkan
serangan dengan tenaga sepenuhnya, karena kedua serangan tadi yang dilancarkannya itu
merupakan serangan pancingan belaka, dia menyerang begitu untuk membuka penjagaan diri
Tjing San Sienie. Dan apa yang diharapkannya memang terpenuhi juga, karena si niekouw
ternyata telah menangkis kedua serangannya itu, sehingga penjagaan pada dada si niekouw tua
itu jadi lowong. Itulah kesempatan yang sukar dicari, cepat luar biasa dia telah membarengi
dengan serangan lainnya kearah dada Tjing San Sienie.
Tentu saja si niekouw tua itu jadi kaget setengah mati, dia sampai mengeluarkan seruan tertahan
waktu iblis itu melancarkan serangan susulan ke dadanya.
Mati-matian si niekouw menarik pulang tangannya dan mendorong kearah tangan lawannya
yang mau ditangkisnya dengan mempergunakan sekuat tenaganya. Tetapi segalanya telah
terlambat.
Dengan mengeluarkan jeritan yang keras tubuh Tjing San Sienie terpental keras sekali ke udara.
Tubuh Niekouw Tua ini terapung-apung diudara seperti layang-layang yang putus talinya,
terlempar keras sekali, sejauh empat tombak lebih, sehingga tubuhnya itu meluncur pesat sekali
seperti akan terbanting diatas tanah dengan keras.
Namun, biarpun telah terserang begitu, toch Tjing San Sienie bukan seorang yang lemah, maka
dari itu, dikala tubuhnya sedang melayang ditengah-tengah udara, cepat luar biasa, niekouw tua
ini menarik napas panjang, memusatkan seluruh tenaga dalamnya pada Tan-tiannya, dia
berpoksay di udara, sehingga waktu tubuhnya jatuh ke tanah, dia meletik seperti gabus, sebab
niekouw ini memang telah mempergunakan jurus Le-ie-ta-teng (ikan gabus meletik).
Gerakan niekouw ini gesit dan sebat sekali, sehingga begitu dia dapat berdiri diatas kedua
kakinya dia telah cepat-cepat bersiap-siap lagi, karena dia menjaga kalau-kalau lawannya
melancarkan serangan susulannya. Itulah yang tidak diinginkan oleh niekouw ini, sebab dirinya
tentu bisa mengalami bahaya tidak kecil.
Tetapi apa yang ditakuti oleh si niekouw tua itu tidak benar, sebab Leng Tjing Ing setelah dapat
memukul hingga niekouw itu terpental, dia berdiri tegak sambil memandang niekouw itu dengan
muka yang mengejek, sikapnya angkuh sekali, juga rupanya dia seperti memandang sebelah mata kepada diri niekouw tua tersebut. Mulutnya telah memperdengarkan suara tertawa dingin.
?Hmmm.niekouw tua yang sudah mau mampus, rupanya kau masih bisa bertahan diri dari
serangan Hiat Sim Kun yang hebat itu, heh?? ejek Leng Tjing Ing dengan suara yang aseranTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
356 sekali.
Muka niekouw tua itu jadi berubah. Didalam hatinya dia baru mendusin, pantas saja serangan
yang terakhir dari iblis Leng Tjing Ing itu hebat sekali, tidak tahunya iblis itu telah
mempergunakan jurus dari Hiat-Sim-kun-nya (Hati Berdarah).
Hati Tjing San Sienie jadi tergoncang hebat juga mendengar disebutnya Hiat-sim-kun itu, karena
jurus-jurus dari Hiat sim-kun milik Leng Tjing Ing hebat sekali, boleh dikata didalam rimba
persilatan sudah tidak ada orang yang bisa menandingi kepandaian iblis itu.
?Habislah hari ini jiwaku ditangan iblis ini!" pikir Tjing San Sienie didalam hatinya. ?Kalau dia
memang mempergunakan Hiat Sim Kun-nya, aku tentu tidak mempunyai harapan untuk dapat
hidup terus ! Sudahlah! Mungkin juga aku harus mati ditangan iblis inisebelumnya, aku akan
berusaha untuk dapat membunuh dia juga atau setidak-tidaknya mencelakai iblis itu dengan luka
yang cukup berat !" dan setelah berpikir begitu, maka niekouw tua dari Go Bie Pay tersebut
mengempos semangatnya, dia mengerahkan seluruh lwekang yang ada pada dirinya, disalurkan
kepada kedua lengannya.
Waktu Niekouw tua dari Go Bie Pay itu terpental begitu, Ho Ho mengeluarkan seruan kecil, dia
kaget bukan main. Hati si bocah jadi tergoncang hebat, karena dia menguatirkan diri niekouw
itu yang akan binasa ditangan Leng Tjing Ing.
Tetapi waktu dia melihat Tjing San Sienie tidak sampai terbanting dan malah telah berdiri lagi
diatas kedua kakinya, diam-diam si bocah menghembuskan napas lega.
Sedangkan Lim Pie Pe berseru girang waktu melihat gurunya bisa memukul Tjing San Sienie
hingga terpental, gadis ini malah mengeluarkan seruan-seruan bersemangat memberikan
anjuran-anjuran kepada gurunya agar membarengi dengan serangan lainnya, untuk dapat
membunuh Tjing San Sienie didalam keadaan yang tidak berdaya itu.
Namun waktu dia melihat gurunya tidak melanjutkan serangannya, dia jadi kecewa, dan hanya
memandang bengong dengan perasaan geregetan, karena dia memang sakit hati benar kepada
Tjing San Sienie yang sebelumnya telah merubuhkan dia dan menghinanya, si gadis sangat
mengharapkan sekali agar gurunya dapat membunuh niekouw itu.
Leng Tjing Ing memandang tajam kepada Tjing San Sienie, kakinya melangkah perlahan-lahan
beberapa tindak ke depan, kemudian ketika jarak mereka terpisah kurang lebih dua tombak
lebih, iblis ini berhenti dan memandang dengan sorot mata mengandung hawa pembunuhan dan
juga buas sekali.
?Niekouw tua, sekarang adalah hari kematianmu, kalau memang kau mempunyai permintaan,
katakan saja, kalau memang bisa dilaksanakan, tentu aku akan memenuhi permintaanmu itu !
Atau kalau kau masih mempunyai pesan yang akan disampaikan kepada orang lain, aku
bersedia untuk menyampaikan pesanmu itu!"
Muka Tjing San Sienie jadi berubah hebat sekali. ?Hmm.kau jangan bergirang dulu, iblis
keparatbelum tentu aku dapat dirubuhkan atau dibinasakan olehmu ! Hmm, kulihat akhirakhir ini kejahatan yang kau lakukan telah melewati batas, maka biar bagaimana aku harus
melenyapkan dirimu dari permukaan bumi ini ! Sebetulnya aku sudah bersumpah tidak mau
mempergunakan Tat-mo Kim Liong (Naga Emas Tatmo)namun sekarang karena aku
menghadapi iblis jahat seperti kau, mau tidak mau terpaksa aku harus mempergunakan juga
ilmu itu!" gumam Tjing San Sienie dengan penuh kemarahan dihatinya.
Mendengar disebutnya Tat mo Kim Liong, seketika itu juga muka si iblis Leng Tjing Ing jadi
berubah hebat.
?Kau.kau telah menguasai Tat-mo Kim Liong ?? tanya Leng Tjing Ing dengan suara yangTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
357 tergetar hebat.
Tjing San Sienie tertawa dingin.
?Hmmsudah dua puluh tahun aku mempelajari ilmu itu, tetapi karena aku sudah bersumpah
tidak akan mempergunakan ilmu hebat itu untuk membunuh orang, aku tidak pernah
mempergunakannya! Tetapi, menghadapi kau seorang yang jahat bagaikan iblis, Piene mau
tidak mau harus mempergunakan juga untuk melenyapkan sedikit kejahatan yang ada
dipermukaan bumi ini.kau akan mati, iblis she Leng!"
Muka Leng Tjing Ing jadi berubah hebat sekali, dia memandang bengong sesaat kepada Tjing
San Sienie, sikapnya seperti orang yang kesima.
Tjing San Sienie tertawa dingin lagi, sikapnya sekarang tidak selemah seperti tadi, tampaknya
gagah sekali.
?Hmmmmajulah ! Kali ini Pienie tidak akan segan-segan mempergunakan Tat-mo Kim Liong
!" kata si niekouw dengan suara yang tawar.
Muka Leng Tjing Ing jadi berubah seketika itu juga, dia memandang dengan muka yang bengis
sekali.
?Biarpun kau memiliki ilmu hebat seperti Tatmo Kim Liong, tetapi kau jangan harap bisa
meloloskan diri dari kematian ditanganku ! Hahahahamajulah, aku ingin melihat, apa
hebatnya Tatmo Kim Liong!" dan setelah membentak begitu, dengan cepat si iblis mengambil
sikap menanti serangan, dan dia juga telah mengempos semangatnya, mulutnya mengeluarkan
suara raungan yang menyeramkan sekali.
Biarpun hatinya agak jeri mendengar disebutnya Tatmo Kim Liong, toch si iblis tidak mau
memperlihatkan kelemahannya di hadapan lawannya.
Tjing San Sienie menarik napas dalam-dalam, dia mengeluarkan suara mendesis yang aneh,
sepasang tangannya perlahan-lahan bergerak naik-turun tidak menentu, matanya memancar
sinar yang tajam mengerikan sekali, lalu melangkah setindak demi setindak maju menghampiri
iblis Tok Sim Leng Tjing Ing. Sikapnya sekarang berbeda dengan tadi, matanya juga
memancarkan sinar yang lain sekali, sebab dia telah mengambil ketetapan hari inilah yang
menentukan mati hidupnya, salah seorang diantara mereka memang harus ada yang binasa.
Ho Ho mengawasi dengan hati bertambah tegang saja.
Biarpun dia sendiri memiliki ilmu yang telah cukup hebat, namun melihat kedua jago betina
yang sedang bertarung mempertaruhkan nyawa ini, membuat hati Ho Ho jadi tergoncang tak
hentinya. Dia merasa ngeri melihat sorot mata Leng Tjing Ing dan Tjing San Sienie yang
mengandung hawa pembunuhan.
Leng Tjing Ing kala itu mulai terkejut melihat sorot mata Tjing San Sienie. Tadinya dia
memandang sebelah mata kepada diri niekouw ini, namun sekarang, dikala dia mendengar
bahwa niekouw tersebut memiliki ilmu Tat-mo Kim Liong yang terkenal kehebatannya itu, hati
si iblis jadi agak jeri, sebab Tat-mo Kim Liong adalah warisan dari Tat-mo Cauwsu, pendiri dari
Siauw Lim Sie. Seperti diketahui, bahwa pendiri Go Bie Pay adalah Kwe Siang, dimana
Ciangbunjin Go Bie Pay ini sewaktu masih remaja, sebelum adanya partai persilatan Go Bie Pay
tersebut telah bersama-sama dengan Thio Kun Po (yang akhirnya terkenal sebagai Thio Sam
Hong, pendiri dari Bu Tong Pay) mendapat pelajaran Kiu Im Cin Keng dan Kiu Yang Cin Keng
dari seorang pendeta tua Siauw Lim Sie yang menjabat pekerjaan sebagai penjaga kamar kitabkitab. Maka dari itu, ilmu Tatmo Kim Liong yang diterima Kwe Siang, akhirnya merupakan
ilmu yang hebat yang menjadi warisan dari Go Bie Pay turun temurun dan ilmu ini hanya
dipelajari kalau memang orang telah memiliki kepandaian yang tinggi sekali, maka hanyaTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
358 dipelajari oleh para Ciang-bunjin (tetua) Go Bie Pay saja, yang akhirnya warisan ilmu Tat-mo
Kim Liong itu telah turun kepada Tjing San Sie-nie, karena niekouw tua ini adalah Ciangbunjin
dari Go Bie Pay.
Dengan sendirinya, ilmu Tat-mo Kim Liong itu sangat terkenal sekali didalam rimba persilatan.
Dan sekarang Leng Tjing Ing mendengar bahwa Tjing San Sie-nie telah menguasai ilmu itu,
tentu saja jadi terkejut bukan main.
Namun iblis she Leng tersebut tidak mau memperlihatkan kelemahannya, biar bagaimana dia
tidak ingin rasa gentarnya itu dilihat oleh lawannya. Dengan sendirinya, dia memperlihatkan
muka yang bengis bukan main.
Tjing San Sie-nie memang duapuluh tahun yang lalu pernah bersumpah, biar dia menghadapi
apa saja, ilmu Tat-mo Kim Liong ini tidak akan dipergunakannya lagi, sebab ilmu itu terlalu
hebat. Setiap lawan yang terkena serangan Tat-mo Kim Liong, jangan harap bisa hidup lebih
lama lagi. Karena menganggap ilmu Tat-mo Kim Liong terlalu telengas, maka dengan
sendirinya Tjing San Sienie tidak mau mempergunakannya lagi, ilmu itu akan dibawanya
sampai mati, tidak akan diturunkan kepada Ciangbunjin (ketua) Go Bie Pay generasi yang akan
datang, agar Tat-mo Kim Liong itu lenyap dari permukaan bumi dan tidak bisa ada yang
memilikinya lagi.
Tetapi kenyataannya sekarang Tjing San Sienie sendiri yang harus menghadapi manusia seperti
Leng Tjing Ing, iblis yang benar-benar tangguh dan jiwanya Tjing San Sienie terancam
kematian.maka dari itu mau tidak mau terpaksa dia harus melanggar sumpahnya dan ingin
mempergunakan ilmu Tat-mo Kim Liong juga.
Saat-saat yang menegangkan syaraf itu berlangsung terus.
Ho Ho mengawasi dengan mata tak berkedip sedikitpun juga.
Hati bocah ini tergoncang tak hentinya, dia juga berdoa terus menerus kepada Thian, agar Tjing
San Sienie tidak mengalami kecelakaan apa-apa ditangan Leng Tjing Ing.
Sedangkan Lim Pie Pe telah memandang dengan sorot mata heran karena dia melihat gurunya
saat itu mendadak sekali seperti juga jeri dan agak ragu-ragu.
Hal ini tentu saja membuat Lim Pie Pe jadi tidak mengerti, mengapa gurunya yang terkenal
tangguh dan tidak pernah mau mengalah kepada siapa saja, mendadak begitu bisa
memperlihatkan sikap ragu-ragu.
Malah, yang membuat Lim Pie Pe tambah tidak mengerti lagi, tadi dia telah menyaksikan
betapa gurunya telah dapat memukul Tjing San Sienie sampai terpental jauh, dan tampaknya
gurunya ini memang memiliki kepandaian yang jauh lebih tinggi kalau dibandingkan dengan
kepandaian yang dimiliki oleh Tjing San Sie-nie. Tetapi mengapa bisa begitu mendadak sekali
gurunya telah jadi agak keder dan jeri untuk berhadapan terus dengan Tjing San Sienie dari Go
Bie Pay itu?
Inilah yang membuat Lim Pie Pe jadi heran sekali.
Sebetulnya tadi kalau memang Leng Tjing Ing melancarkan lagi serangan susulan, menurut Lim
Pie Pe tentu gurunya dapat merebut kemenangan. Cuma saja dia melihat gurunya itu berayalayalan dan tidak lantas melancarkan serangan berikutnya. Itulah yang membikin Lim Pie Pe jadi
agak kecewa kepada gurunya ini, sebab Tjing San Sienie masih saja belum dapat terbunuh!
Dan lain pula perasaan Leng Tjing Ing pada saat itu, dia tengah memutar otak, karena iblis ini
mengetahui benar akan kehebatan ilmu Tat-mo Kim Liong, maka dari itu dia ingin mencariTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
359 jalan untuk dapat menghadapi ilmu Tat-mo Kim Liong itu.
Hiat Sim Kun yang dimilikinya itu biarpun hebat dan boleh dikatakan tidak ada tandingannya
didalam rimba persilatan, tetapi tidak sehebat Tatmo Kim Liong! Kalau sampai dia
mempergunakan Hiat Sim Kun untuk menghadapi Tatmo Kim Liong niscaya dirinya yang akan
celaka ditangan Tjing San Sienie. Tat-mo Kim Liong merupakan ilmu yang sukar untuk dijajali
sampai dimana kehebatannya.
Tjing San Sienie sendiri yakin, dengan Tat-mo Kim Liong dia akan membunuh si iblis ini
didalam beberapa jurus saja.
Tat-mo Kim Liong adalah ilmu terhebat dan saat itu boleh dikatakan hampir tiada lawannya.
Siauw Lim Sie sendiri yang memiliki Kiu Im Cin Keng dan Kiu Yang Cin keng warisan dari
Tatmo Cauwsu juga, belum tentu dapat menghadapi Tat-mo Kim Liong itu, karena sejak ilmu
itu jatuh di tangan Kwe Siang, maka gadis itu telah merubahnya sedikit-sedikit. Bagian-bagian
yang lemah telah ditutup dengan gerakan lainnya dan disempurnakan oleh Ciang bunjin Go Bie
Pay ini. Dengan sendirinya waktu ilmu ini diwariskan kepada generasi selanjutnya, Tatmo Kim
Liong sudah merupakan ilmu yang paling hebat.
Sepasang mata Tjing San Sienie berputar-putar, dan seluruh tenaga dalamnya telah disalurkan
kepada kedua lengannya, dengan sendirinya dia telah bersiap-siap akan membuka serangan
kepada lawannya.
Jarak mereka sudah terpisah tidak jauh lagi, hanya setombak lagi.
Disaat-saat seperti itulah, Tjing San Sienie merasakan bahwa dia harus membuka pantangan
membunuh, karena mau tak mau dia harus mempergunakan tangan besi untuk menghadapi
Leng Tjing Ing, iblis itu telah melakukan kejahatan melebihi takarannya, mau tak mau harus
dibunuhnya.
Setelah saling pandang sesaat lamanya tiba-tiba Tjing San Sienie mengeluarkan suara mendesis
yang nyaring, lalu tampak kedua tangannya itu bergerak dengan cepat sekali, dia melancarkan
serangan yang agak aneh, sebab boleh dikatakan seluruh orang-orang rimba persilatan dari
berbagai macam golongan, dikala melakukan penyerangan pembukaan, tentu akan memasang
kuda-kuda pada kedua kaki mereka, dan melancarkan serangan dengan serangan gertakan yang
mempergunakan tangan kanan, lalu tangan kiri dipakai untuk melindungi diri mereka. Tetapi
aneh sekali cara menyerang dari Tjing San Sienie, karena niekouw Go Bie Pay ini melancarkan
serangan dengan menggunakan sekaligus kedua tangannya yang diulurkan kedepan, kaki kirinya
menekuk seperti posisi berdirinya seekor burung bangau!
Sepasang tangannya yang diulurkannya itu seperti cakar Naga saja.
Leng Tjing Ing yang melihat lawannya mulai melancarkan serangannya, dia mendengus
mengeluarkan suara tertawa dingin.
o o oO oo o
BIARPUN dihatinya dia diliputi perasaan ragu-ragu, dan agak jeri, toch dia tidak mau
memperlihatkan kelemahannya.
Cepat luar biasa dia berseru panjang dengan suara yang menyeramkan sekali.
Membarengi dengan mana Leng Tjin Ing menggerakkan tangan kanannya yang dipakai untuk
mendorong tenaga lweekang Tjing San Sienie yang menyambar kearah dirinya, sedangkan
tangan kirinya diulurkan juga untuk menotok kedua biji mata Tjin San Sienie.
Gerakan yang dilakukan oleh Leng Tjing Ing cepat dan gesit sekali.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
360 Tangannya itu berkelebat bagaikan petir saja.
Tjing San Sienie yang kala itu sudah mantep hatinya, tidak menarik pulang kedua tangannya.
Dia cuma mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur, lalu kaki tunggalnya, kaki kanannya,
berputar sedikit, tubuhnya agak oleng, sehingga totokan tangan kiri Leng Tjing Ing yang
mengincer kedua biji matanya itu mengenai tempat kosong.
Tetapi kedua tangan Tjing San Sienie tetap diulurkannya, tenaga serangannya yang merupakan
dorongan yang disertai tenaga lwekang yang kuat bukan main, tidak berkurang sedikitpun juga.
Tentu saja cara Tjing San Sienie yang aneh dan hebat ini, membikin hati Leng Tjing Ing jadi
kaget.
Iblis she Leng ini sampai mengeluarkan seruan kaget, dan cepat-cepat menarik pulang kedua


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tangannya, dia menjejakkan kakinya, maksud Leng Tjing Ing ingin melompat ke belakang
menjauhkan diri dari niekouw Go Bie Pay itu.
Namun tenaga dorongan dari Tjing San Sienie telah menyambar datang kepadanya.
Tenaga dorongan dari Tjing San Sienie menyambar kearah dada iblis she Leng ini dengan keras
sekali.
Kembali Leng Tjing Ing jadi kaget setengah mati, dia mengeluarkan suara seruan lagi.
Tubuhnya cepat berputar dengan agak dibungkukkan, sedangkan tangan kanannya
dikibaskannya, dia ingin menyampok tenaga lwekang Tjing San Sienie yang menyambarnya itu.
Tetapi tenaga dorongan Tjing San Sienie luar biasa kuatnya, sehingga Leng Tjing Ing merasakan
napasnya jadi sesak.
Dengan mengeluarkan suara raungan yang mengerikan Leng Tjing Ing mengempos tenaga
lwekangnya.
Seluruh kekuatan lwekang yang ada pada dirinya disalurkan kepada kedua tangannya, lalu
dikibaskan kembali.
Terdengar suara benturan yang keras sekali.
Suara benturan antara dua kekuatan tenaga lwekang itu benar-benar berisik dan membisingkan
pendengaran.
Ho Ho dan Lim Pie Pe sendiri sampai merasakan telinga mereka seperti budek.
Tampak Tjing San Sienie tetap berdiri tegak ditempatnya tanpa bergerak sedikitpun juga.
Tetapi berlainan dengan Tjing San Sienie, tampak tubuh Leng Tjing Ing terhuyung-huyung ke
belakang, lalu tampak dia hampir rubuh terjengkang ke belakang.
Saking kagetnya, Leng Tjing Ing sampai mengeluarkan lagi suara raungannya yang mengerikan
itu, mukanya agak pucat.
Belum lagi iblis she Leng tersebut sempat untuk mengatur dirinya agar dapat berdiri tetap lagi,
serangan Tjing San Sienie telah sampai lagi, karena niekouw ini tidak mau memberikan
kesempatan kepada si iblis untuk dapat bernapas dan mengatur diri.
Kala itu Leng Tjing Ing tengah berusaha untuk dapat berdiri tetap, tetapi Tjing San Sienie sudah
tidak memberikan kesempatan kepadanya untuk dapat mengadakan penjagaan dirinya lagi,
dengan sendirinya hal itu benar-benar mengejutkan hati si iblis.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
361 Dengan mengeluarkan seruan yang kalap, Leng Tjing Ing melompat kesamping lagi. Untuk
sementara waktu dia belum bisa memberikan perlawanan lagi, hanya dapat mengelakkan diri
untuk mencari kesempatan mengatur pernapasan dan mengadakan serangan balasan lagi kepada
diri niekouw itu.
Tetapi serangan Tjing San Sienie kali ini benar-benar hebat dan datang secara beruntun, setiap
serangannya mempunyai rangkaian serangan yang lainnya, karena begitu serangannya dapat
dielakkan oleh lawannya, maka Tjing San Sienie melanjutkan pula dengan serangan yang
lainnya membuat Leng Tjing Ing jadi terdesak benar-benar.
Namun, biar bagaimana Leng Tjing Ing bukan orang lemah. Setidak-tidaknya iblis she Leng itu
memiliki ilmu yang hebat. Didalam rimba persilatan malah iblis ini sangat ditakuti dan jarang
sekali ada yang bisa menandingi kepandaiannya.
Maka dari itu, biarpun dia terdesak hebat, namun tetap saja dia bisa mengadakan penjagaan diri
yang rapat sekali.
Waktu itu Tjing San Sienie masih saja melancarkan serangannya yang bertubi-tubi kepada diri
iblis she Leng itu.
Sambil melancarkan serangan-serangannya itu, Tjing San Sienie mengeluarkan suara bentakan
yang tidak hentinya. Tenaga lwekang yang dilancarkannya juga hebat sekali.
Satu kali saja kalau Leng Tjing Ing sampai terkena serangannya, niscaya orang she Leng ini
tidak akan ada harapan hidupnya.
Angin serangan itu membuat debu jadi beterbangan.
Ho Ho berulang kali menarik napas dalam keadaan yang tegang sekali.
Dia girang benar melihat Tjing San Sienie mulai dapat melancarkan serangan-serangannya
mendesak Leng Tjing Ing.
Biar bagaimana si bocah mengharapkan sekali Tjing San Sienie dapat menundukkan iblis she
Leng itu, sebab dengan binasanya iblis Leng Tjing Ing, berarti didalam rimba persilatan akan
lenyapnya kejahatan yang dilakukan oleh Leng Tjing Ing.
Berulang kali Tjing San Sienie melancarkan serangan-serangannya mempergunakan jurus-jurus
dari Tatmo Kim Liong, namun biarpun dia dapat mendesak Leng Tjing Ing begitu hebat, toch
dia belum dapat melakukan banyak terhadap diri iblis ini.
Dengan cepat Tjing San Sienie merubah cara serangannya, karena dia melihat selama itu dia
belum dapat juga melukai diri iblis tersebut.
Leng Tjing Ing mati-matian melakukan perlawanan terus. Biarpun dia main kelit dan selalu
mengegoskan serangan-serangan yang dilancarkan oleh Tjing San Sienie, tetapi otaknya pada
saat itu tengah berputar mencari jalan untuk dapat membalas menyerang kepada lawannya itu.
Maka dari itu, dengan cepat dia mengempos dan mengerahkan seluruh tenaganya.
Waktu Tjing San Sienie tengah menyerang dia dengan jurus Thian Coa Cut Lie, sebat luar biasa
tubuh Leng Tjing Ing berputar setengah lingkaran sambil kedua tangannya ketekuk kedalam.
Sambil berputar begitu, orang she Leng tersebut mengeluarkan suara raungan, tubuhnya yang
cebol itu telah mencelat tinggi sekali.
Tjing San Sienie jadi terkejut tahu-tahu ketika itu tangan Leng Tjing Ing hendak menyambar
kepalanya untuk dicengkeramnya hingga hancur. Dengan cepat Tjing San Sienie merubah caraTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
362 menyerangnya.
Tubuhnya cepat-cepat dibongkokkan ke depan, dia mengeluarkan seruan yang nyaring dan keras
sekali, sambil membentak begitu, tahu-tahu kedua tangan Tjing San Sienie mengibas ke
belakang, kearah atasnya.
?Plakkkk.Bukkk!" terdengar suara benturan yang keras sekali, disusul oleh suara jerit kaget
dari Leng Tjing Ing, menyusul mana tampak tubuh Leng Tjing Ing telah terlempar jauh sekali,
kurang lebih lima tombak.
Tubuh orang she Leng yang cebol ini terbanting keras ditanah.
Lim Pie Pe sampai mengeluarkan jerit kaget dan menguatirkan sekali keselamatan gurunya ini,
dia juga hampir saja maju untuk menyerang Tjing San Sienie guna membantu gurunya, namun
akhirnya dia membatalkan maksudnya, si gadis menyadarinya, dirinya bukan berarti apa-apa
bagi Tjing San Sienie.
Kalau memang dia maju dan melancarkan serangan kepada diri Niekouw itu, niscaya dirinya
sendiri yang akan kena dicelakai oleh niekouw tersebut. Maka dari itu, Lim Pie Pe hanya bisa
berdiri mematung ditempatnya.
Ho Ho bersorak girang melihat Leng Tjing Ing telah dapat dirubuhkan oleh Tjing San Sienie.
Si bocah percaya, di dalam beberapa jurus lagi, pasti Tjing San Sienie akan berhasil membunuh
iblis she Leng itu, sebab saat itu sudah terlihat si iblis Leng Tjing Ing telah terdesak hebat.
Tjing San Sienie sendiri girang bukan main melihat si iblis telah berhasil dirubuhkannya.
Biarpun tadi waktu tangan mereka saling bentur niekouw ini merasakan tangannya sakit sekali,
tetapi hatinya telah semakin besar dan semangatnya semakin terbangun dengan rubuhnya Leng
Tjing Ing.
Cepat luar biasa tubuh Tjing San Sienie mencelat untuk melancarkan serangannya pula di saat
Leng Tjing Ing belum sempat untuk melompat bangun.
Tubuh Tjing San Sienie seperti burung rajawali yang menerkam mangsanya, menerjang kearah
Leng Tjing Ing, kedua tangannya sekaligus melancarkan serangan yang lebih hebat lagi.
Hati Leng Tjing Ing jadi mencelos, dia mengeluh dengan sendirinya melihat lawannya
melancarkan serangannya pula. Sedangkan iblis she Leng itu masih belum sempat untuk berdiri
atau mengatur pernapasannya dan kuda-kudanya yang telah tergempur itu.
Tadi waktu tangan mereka terbentur keras begitu, Leng Tjing Ing merasakan dadanya sakit
sekali, dia seperti juga telah terluka dalam, sebab napasnya jadi sesak.
Apa lagi sekarang dia melihat Tjing San Sienie melancarkan serangannya pula, dengan
sendirinya dia jadi kaget sekali, sebab Leng Tjing Ing belum dapat mengerahkan tenaga
lwekangnya yang tergempur tadi. Namun Leng Tjing Ing tidak bisa berpikir terlalu lama.
Serangan Tjing San Sienie yang meluncur itu hampir sampai.
Belum lagi serangan Tjing San Sienie mengenai sasarannya, angin serangan si niekouw telah
menyambar datang dengan keras.
Dengan cepat Leng Tjing Ing mengerahkan sisa tenaganya, dia mengeluarkan suara raungan.
Disaat tubuh Tjing San Sienie yang tengah meluncur diatas tubuhnya, maka tangan Leng Tjing
Ing telah berkelebat, cepat luar biasa, dan tampak secercah sinar perak.
Terdengar suara jeritan yang menyayatkan hati, tampak tubuh Tjing San Sienie jatuh ke tanahTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
363 dengan tubuh yang terhuyung-huyung karena dia tidak dapat mempertahankan dirinya lagi.
Disaat itu, rupanya Leng Tjing Ing telah berlaku nekad dan tidak tahu malu benar, sebab dia
mempergunakan cara main bokong.
Disaat tubuh Tjing San Sienie tengah meluncur disebelah atas dirinya, tangan Leng Tjing Ing
mencabut keluar pedangnya dan menyabetkannya kearah perut Tjing San Sienie.
Tentu saja hal itu tidak diduga sedikitpun oleh niekouw itu. Dengan sendirinya ujung pedang itu
berhasil merobek perutnya.
Suara jeritan tadi adalah suara jerit kesakitan dan kaget dari Tjing San Sienie. Tubuhnya
terhuyung-huyung waktu sampai ketanah. Sepasang tangannya memegangi perutnya yang telah
robek, karena isi perutnya itu hampir berserakan keluar.
Muka Tjing San Sienie pucat pasi, darah mengucur keluar banyak sekali dari perutnya yang
telah robek itu.
?Kaukau.ooohh, kau curang..kau telah berbuat curang." desis Tjing San Sienie penuh
kemarahan.
Tetapi Leng Tjing Ing tidak memperdulikannya perkataan Tjing San Sienie, karena dia telah
melompat berdiri dengan pedang masih tercekal ditangannya, ujung pedang itu telah dilumuri
oleh darah merah.
?Hmm.bukankah tadi sudah kukatakan, biar bagaimana kau tidak mungkin bisa meloloskan
diri dari kematian di tanganku, niekouw keparat !" maki Leng Tjing Ing dengan suara yang
bengis, menyeramkan sekali nada suaranya itu.
Muka Tjing San Sienie pucat sekali, dia mengeluarkan suara gerungan murka. Dengan langkah
kaki yang perlahan-lahan dia melangkah maju akan membalas menyerang kepada Leng Tjing
Ing. Kedua tangannya masih memegangi perutnya yang telah pecah, darah masih mengalir
keluar, tampaknya sangat mengerikan sekali.
Disaat itulah Leng Tjing Ing mengeluarkan suara tertawa yang bengis sekali, dia juga melangkah
maju, tahu-tahu tangannya bergerak, berkelebat secercah sinar yang menyilaukan mata, lalu
tampak pedang Leng Tjing Ing menabas batang leher Tjing San Sienie, sehingga batang leher si
niekouw putus dan kepalanya yang gundul itu menggelinding keatas tanah ! Darah telah
muncrat dari lehernya menyiram bumi, dan tubuh Tjing San Sienie telah menggabruk jatuh
ketanah tanpa bernapas lagi ! Mengerikan sekali cara kematian yang diterima oleh pendeta
wanita ini.
Leng Tjing Ing yang telah dapat membunuh lawannya tertawa gelak-gelak dengan suara yang
menyeramkan sekali.
Lim Pie Pe juga berseru girang melihat gurunya dapat membunuh niekouw yang dibencinya itu.
Tetapi berlainan dengan Ho Ho, bocah ini jadi berdiri menjublek dengan muka yang pucat
sekali, karena hatinya ngiris dan kaget bukan main melihat Tjing San Sienie telah dapat dibunuh
oleh iblis she Leng itu dengan cara yang benar-benar mengerikan sekali.
Perasaan gusar, marah, murka, sedih, penasaran, dan bermacam-macam perasaan lainnya
bergolak didalam jiwa si bocah. Tubuh Ho Ho tampak sampai gemetaran keras sekali.
Sedangkan Leng Tjing Ing setelah puas tertawa gelak-gelak dengan suara yang menyeramkan
seperti lolongan srigala itu, tampak memutar tubuhnya, menghadapi Ho Ho.
?Bocah.sekarang adalah giliranmu untuk mampus menyusul si niekouw bejat itu !? bentakTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
364 Leng Tjing Ing dengan suara yang menyeramkan sekali.
Ho Ho jadi tersadar dari bengongnya, dia memandang Leng Tjing Ing dengan sorot mata yang
berapi-api, karena dia sangat murka bukan main.
?Ohhh.iblis jahat, kejam kau, benar-benar tidak tahu malu telah membokong seperti itu.
kau bukan seorang pendekar wanita yang bisa dipuji, kau adalah iblis yang paling jahat dan tidak
tahu malu dibumi ini, jiwamu rendah sekali, melebihi dari jiwa anjing !!? maki Ho Ho dengan
suara tergetar saking murkanya.
Si bocah berduka benar-benar melihat kematian yang diterima oleh Tjing San Sienie, dari sedih,
dia jadi gusar bukan main. Dan si bocah jadi nekad sekali, maka dari itu dia telah memaki si iblis
dengan nekad, dia pikir paling juga dirinya akan dibunuh oleh si iblis. Biar bagaimana, Leng
Tjing Ing pasti tidak akan membiarkan Ho Ho hidup.
Si bocah berpikir, sebelum dia dibunuh oleh si iblis, lebih baik memakinya untuk melampiaskan
perasaan gusar yang bergolak didalam hatinya.
Muka Leng Tjing Ing jadi berubah hebat sekali ketika mendengar makian Ho Ho itu, tubuhnya
juga jadi tergetar. Matanya mencilak-cilak tidak hentinya mengawasi Ho Ho.
?Hmmm.kau bocah busuk masih berani kau mengeluarkan kata-kata itu, heh?" bentak Leng
Tjing Ing dengan suara yang bengis sekali.
Ho Ho tertawa dingin.
?Mengapa aku harus takut menghadapi manusia pengecut seperti kau?" Ho Ho bertanya dengan
berani.
Ditanggapi begitu, iblis she Leng tersebut tambah murka.
Lim Pie Pe yang kala itu telah menghampiri gurunya dan berdiri disamping Leng Tjing Ing,
waktu mendengar perkataan Ho Ho dia berkata dengan suara dingin: ?Suhubiarlah Teecu
(murid) yang akan memberesi bocah ini, Teecu akan mengambil hatinya untuk menjadi
santapan Suhu !" dan setelah berkata begitu, si gadis Lim Pie Pe melangkahkan kakinya
menghampiri Ho Ho, dia bermaksud hendak membunuh bocah ini.
?Tunggu dulu!" tiba-tiba Leng Tjing Ing telah membentak.
Si gadis she Lim itu jadi heran, dia membalikkan tubuhnya.
?Mengapa Suhu?" tanyanya.
?Serahkan bocah itu kepadaku saja.karena bocah ini harus mampus dengan cara yang paling
?enak' sekali," kata Leng Tjing Ing dengan suara yang menyeramkan benar.
?Maksud Suhu?? tanyanya Lim Pie Pe karena belum mengerti.
?Aku tidak mau dia mampus seketika ini juga, karena kematian yang diterima Tjing San Sienie
terlalu lunak dan enak sekali, maka dari itu, aku ingin membunuh bocah ini dengan cara yang
perlahan-lahan agar dia mampus dengan menderita dulu !?
?Cara apa yang ingin dipergunakan oleh Suhu?" tanya Lim Pie Pe sambil mengawasi gurunya.
Leng Tjing Ing menyeringai dengan muka yang menyeramkan sekali. Bola matanya juga
memain tidak hentinya mengawasi Ho Ho.
?Hmmmm. aku akan menceburkannya ke dalam ituakan menotok dulu jalan darahnya, laluTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
365 menceburkannya hidup-hidup, dia tidak akan bisa berenang dan tubuhnya akan tenggelam
bukankah kematian secara perlahan-lahan begitu mati didalam air dalam keadaan hidup sangat
baik sekali?"
Lim Pie Pe menepuk-nepuk tangannya.
?Benar Suhu! Benar Suhu!'' seru si gadis dengan suara yang nyaring sekali. ?Memang kalau
orang kelelap didalam air tentu dia masih dapat bergerak-gerak dengan leluasa, sehingga
kematiannya itu tidak terlalu hebat bagi dirinya, penderitaannya juga tidak begitu terlalu
menyiksa dirinya. Namun kematian didalam air dalam keadaan tertotok kaku dan tidak bisa
bergerak sedikitpun, benar-benar merupakan suatu kematian yang akan 'enak' sekali bagi diri si
bocah dan kita akan menyaksikan suatu pertunjukan yang bagus sekali ! Benar-benar
menggembirakan! Benar-benar menggembirakan!"
Dan setelah berkata begitu, Lim Pie Pe mengawasi Ho Ho dengan sorot mata yang bengis dan
mulut menyeringai.
Sedangkan Leng Tjing Ing telah menghampiri Ho Ho.
?Bocah kau telah mendengar sendiri bukan hukuman apa yang kau akan terima?? bentak Leng
Tjing Ing sambil menyeringai menyeramkan sekali. ?Aku tidak membutuhkan hati manusia
tempe seperti kau.maka aku menginginkan kau mampus dengan cara yang 'enak'
itu.Hahaha.!" si iblis telah tertawa gelak-gelak dengan suara yang menyeramkan sekali.
Ho Ho murka bukan main.
Iblis ini benar-benar memiliki hati melebihi dari iblis yang sesungguhnya, terlalu kejam dan tidak
berperikemanusiaan.
?Kalian benar-benar bukan manusia.Thian tentu akan membalas kejahatan yang telah kalian
lakukan itu!" bentak Ho Ho dengan suara yang garang, karena si bocah murka bukan main.
?Bunuhlah! Bunuhlah kalau memang kalian mau membunuhku!"
Iblis she Leng itu mengeluarkan suara tertawa yang aneh dan menyeramkan sekali. ?Hmmm
kau benar-benar tidak takut mampus?" bentak Leng Tjing Ing dengan bengis.
Ho Ho tidak menyahuti, hanya matanya yang mendelik besar.
Si bocah bukannya berani untuk menghadapi kematian, dia juga bukannya tidak ngeri dan
mengkirik bahwa dirinya akan dibunuh dengan cara begitu mengerikan, yaitu akan diceburkan
kedalam kolam itu dalam keadaan tertotok. Namun Ho Ho biar bagaimana telah berpikir, kalau
dia mencoba untuk melarikan diri tentu tidak mungkin, sebab dirinya akan disiksa dan
tertangkap juga, maka dari itu, akhirnya si bocah hanya pasrah saja.
?Bagus!" seru Leng Tjing Ing pada saat itu dengan suara yang menyeramkan. ?Rupanya kau
seorang bocah yang mempunyai nyali juga!" dan sambil membentak begitu iblis tersebut
melangkah menghampiri Ho Ho dengan muka yang menyeramkan sekali.
Lim Pie Pe hanya mengawasi dengan hati yang girang sekali, sebab dalam anggapannya, tidak
lama lagi dia akan dapat menyaksikan suatu pertunjukan yang menarik sekali.
Ho Ho hanya mementang matanya mendelik saja mengawasi Leng Tjing Ing dan Lim Pie Pe
bergantian tanpa mengucapkan sepatah perkataan, hanya hatinya yang tergoncang hebat.
Didalam waktu yang cepat sekali, si iblis she Leng itu telah berada dihadapan Ho Ho dalam
jarak yang dekat sekali.
Sambil menyeringai, dia mengulurkan tangannya akan menotok Ho Ho.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
366 Disaat seperti itu, dimana jiwanya terancam kematian, biar bagaimana Ho Ho tentu tidak rela
harus menerima begitu saja dibunuh oleh iblis tersebut.
Maka cepat luar biasa, dikala si iblis she Leng tersebut tengah mengulurkan tangannya akan
menotok jalan darahnya, Ho Ho cepat-cepat menubruk untuk mengadu jiwa dengan iblis
tersebut.
Tetapi Leng Tjing Ing terlalu kosen dan kepandaiannya juga luar biasa, dia hanya menggerakkan
kakinya sedikit, menggeser kedudukan kakinya, serudukan kepala Ho Ho sudah dapat
dielakkannya.
Membarengi dengan itu, dikala tubuh Ho Ho tengah meluncur terjerunuk lewat didekat
tubuhnya, iblis she Leng ini mengeluarkan suara tertawa yang menyeramkan sekali dan


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengeluarkan tangannya akan menotok jalan darah Cie-tu-hiat-nya si bocah.
Ho Ho sendiri terkejut waktu dia memperoleh kenyataan serudukan kepalanya tidak mengenai
sasarannya, malah dirinya telah terjerunuk, dia jadi putus asa, karena habislah segala
harapannya untuk dapat hidup terus.
Apa lagi Ho Ho merasakan sambaran tangan Leng Tjing Ing yang mau menotok jalan darahnya.
Didalam detik-detik terakhir itu, Ho Ho masih berusaha untuk memberikan perlawanannya. Dia
berusaha membalikkan tubuhnya dan mencoba mengibaskan tangannya untuk menangkis
totokan tangan Leng Tjing Ing.
Namun gerakannya kalah cepat kalau dibandingkan dengan gerakan si iblis, karena dengan
cepat jari telunjuk Leng Tjing Ing telah berhasil menotok jalan darah si bocah, yang membuat
tubuh si bocah jadi terjungkal jatuh terguling diatas tanah !
000O000
LENG TJING ING telah tertawa gelak-gelak dengan suara yang menyeramkan sekali.
Lim Pie Pe juga telah tertawa mengiringi suara tertawa gurunya itu, suara tertawa mereka
menyeramkan sekali.
Pada saat itu sinar matahari mulai muncul sedikit diufuk timur, rupanya tidak lama lagi akan
segera terang tanah.
Ho Ho yang menggeletak tidak dapat bergerak, karena tubuhnya telah tertotok dan kejang kaku
sekali, hanya dapat mengawasi dengan mata mendelik dan mulut yang memaki kalang kabutan.
Lim Pie Pe waktu mendengar makian Ho Ho, segera menghampiri, dengan sengit disepaknya
jalan darah Ah-hiat (jalan darah gagu) si bocah, sehingga seketika itu juga suara makian si bocah
lenyap. Matanya saja yang masih mengawasi mendelik kearah Lim Pie Pe dan Leng Tjing Ing.
Tentu saja hal ini membikin si gadis she Lim itu jadi gusar sekali.
?Suhu !" kata Lim Pie Pe sambil menoleh kepada gurunya. ?Apakah lebih bagus lagi kalau
sebelum diceburkan ke kolam itu kedua biji mata bocah setan ini kita congkel keluar dulu?"
Leng Tjing Ing jadi tertawa gelak-gelak mendengar perkataan muridnya itu.
?Jangan!" katanya kemudian. ?Kalau dia dikorek kedua biji matanya itu kurang begitu
menggembirakan, karena tentu dia akan jatuh pingsan akibat kedua biji matanya dikorek keluar
dan dia akan mampus dengan tidak menderita sedikitpun juga! Maka dari itu, lebih bagus kita
menceburkan dia begini saja, dalam keadaan tertotok, kedua matanya kita biarkan utuh, karena
bocah tak punya guna ini akan melihat dasar kolam itu dikala dia akan menghadapiTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
367 kematiannya.Bukankah itu lebih bagus lagi?''
Lim Pie Pe mengangguk-anggukkan kepalanya, dia tidak berani untuk membantah perkataan
gurunya.
?Suhulihatlah mata bocah setan itu, terlalu kurang ajar !" Lim Pie pe cuma mengatakan begitu
saja.
?Biarlahsebentar lagi dia akan mampus!? kata Leng Tjing Ing. ?Hmmnanti setelah berada
didasar danau, akan menunjukkan sinar mata yang ketakutan, tentu berbeda sekali dengan sinar
mata yang sekarang !?
Dan setelah berkata begitu, Leng Tjing Ing tertawa gelak-gelak lagi dengan suara yang
menyeramkan bukan main.
Dihampirinya Ho Ho yang menggeletak diatas tanah tanpa berdaya sama sekali.
?Bocah.sebentar lagi kau akan kukirim ke neraka, tolong kau sampaikan salamku kepada
Giam-lo ong !" kata Leng Tjing Ing dengan suara mengejek.
Dan setelah berkata begitu, tangannya menjambret baju Ho Ho, mukanya juga telah berubah
jadi bengis sekali.
Ditentengnya tubuh si bocah ke tepi kolam, lalu dengan mengeluarkan suara teriakan yang
menyeramkan, tangan Leng Tjing Ing bergerak melemparkan Ho Ho ke tengah-tengah kolam.
Tubuh Ho Ho terlambung tinggi, dan meluncur turun kecebur ditengah-tengah kolam itu dalam
keadaan tertotok dan tidak berdaya sama sekali, tenggelam di air kolam itu.
Leng Tjing Ing setelah melemparkan Ho Ho ke tengah-tengah kolam itu, tertawa gelak-gelak
dengan suara yang menyeramkan sekali. Lim Pie Pe juga mengiringi suara tertawa gurunya.
Setelah memandang sesaat kepada mayat Tjing San Sienie yang telah mati tanpa berkepala itu,
karena batok kepalanya telah tertabas putus terpisah dari lehernya, Leng Tjing Ing berkata:
?Hmmm.kepandaian Tjing San Si niekouw yang tidak tahu diri hanya sampai disini
saja.tentu orang Go Bie Pay akan murka bukan main kalau mendengar Ciangbunjin mereka
ini telah kubunuh, tetapihmmmbiarlah, malah lebih baik lagi, aku akan membunuh seluruh
murid-murid Go Bi Pay yang datang kepadaku, karena aku bisa mengambil hatinya!
Hahahahahahaha !"
?Benar Suhu.murid-murid Go Bi Pay terlalu kurang ajar, mereka memang besar kepala!"
tambah Lim Pie Pe dengan suara yang nyaring. ?HmmTecu telah bertemu dengan beberapa
orang murid Go Bie Pay dan bertempur dengan mereka, biarpun Tecu akhirnya dapat
merubuhkan mereka, tetapi mulut mereka masih tetap kurang ajar! Maka dari itu, ada baiknya
kalau nanti Suhu membunuhi mereka itu tanpa mengenal kasihan memperlihatkan kepada
seluruh orang-orang dirimba persilatan bahwa suhu adalah jago nomor satu tanpa tanding,
karena Ciangbunjin Go Bie pay telah dapat dibunuh oleh suhu dengan cara yang mudah sekali!
Mereka tentu mendengarnya dengan tubuh yang menggigil ketakutan!"
Mendengar perkataan muridnya ini, Leng Tjing Ing tertawa gelak-gelak, mungkin juga dia
tengah bergirang hati mendengar umpakan muridnya itu.
?Benar muridku yang baik!" kata Leng Tjing Ing kemudian. ?Aku akan melakukan pembunuhan
besar-besaran kepada orang-orang yang tidak mau tunduk pada diriku, maka orang itu harus
dibunuh!"
?Benar suhu!"TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
368 ?Dan jugananti aku akan mengumumkan kepada dunia persilatan, bahwa aku adalah jago
nomor satu tanpa tanding, agar mereka mau mengangkat diriku sebagai pemimpin
merekatidak peduli dari golongan mana saja, mereka harus tunduk! Baik Siauw Lim Pay, Kun
Lun Pay, Butong Pay dan yang lain-lainnya, semuanya harus tunduk dan mematuhi setiap
perintahku! Kalau ada yang membangkang, aku akan membunuhnya !"
?Tepat suhu! Dengan mempergunakan tangan besi, tentu mereka tidak akan berani kurang ajar
lagi!" sambung Lim Pie Pe.
Leng Tjing Ing tertawa gelak-gelak. ?Pe-jie (anak Pe)dihari-hari yang akan datang, kau harus
lebih giat dan tekun mempelajari seluruh kepandaianku, karena kau merupakan orang satusatunya yang menerima warisan seluruh kepandaian ilmu silatku, maka dari itu, kau jangan
membikin malu diriku !?
Lim pie Pe mengangguk dengan cepat. ?Tecu berjanji tidak akan membikin malu Suhu!"
katanya.
?Bagus!" seru Leng Tjing Ing. ?Tetapi ada satu pula yang harus ingat Pe-jiekau juga harus
membantu aku guna mengacaukan orang-orang didalam rimba persilatan, kau harus
membunuh-bunuhi orang-orang yang mempunyai nama didalam rimba persilatan, agar keadaan
menjadi gempar, dan diri kita jadi pembicaraan semua orang, agar nanti setelah aku
mengumumkan bahwa diriku adalah pemimpin mereka, pemimpin rimba persilatan, mereka
akan mengenal siapa adanya kita!"
?Baik Suhu! Tecu akan melakukan pembunuhan besar-besaran untuk mengacaukan dulu rimba
persilatan !" kata Lim Pie Pe. ?Cuma saja, Tecu belum dapat membunuh tokoh-tokoh rimba
persilatan seperti Ciangbunjin dari Siauw Lim Sie atau yang lainnya.paling tidak Tecu akan
membunuh-bunuhi orang-orang dari golongan pertengahan!"
?Itupun tidak apa-apa muridku!" kata Leng Tjing Ing sambil tertawa menyeringai. ?Asal kau
mau membunuh sebanyak mungkin, tentu aku girang mendengarnya!"
Lim Pie Pe telah memberikan janjinya.
Mereka guru dan murid kemudian meninggalkan tempat itu dikala sinar matahari mulai
menyinari tempat tersebut.
Mayat Tjing San Sie-nie ditinggali begitu saja menggeletak ditempat itu.
Seketika itu juga tempat tersebut jadi sepi kembali.
Mari kita menengok Ho Ho dulu yang telah diceburkan oleh Leng Tjing Ing ke dalam kolam
dalam keadaan tertotok.
Biarpun dirinya sedang dalam keadaan tertotok dan tidak berdaya untuk menggerakkan tangan
dan sepasang kakinya, pikiran Ho Ho masih sadar, dan dia bisa melihat dan merasakan apa saja.
Waktu Leng Tjing Ing melemparkan dirinya ke tengah kolam itu, Ho Ho menarik napas dalamdalam, menyimpan hawa udara dalam paru-parunya.
Tubuhnya telah kecebur dan tenggelam di tengah-tengah kolam itu.
Ho Ho merasakan air kolam itu dingin sekali dan dia merasakan tubuhnya terus juga tenggelam
dan akhirnya menggeletak didasar kolam itu tanpa berdaya sama sekali.
Pertama-tama matanya tidak begitu leluasa memandang sekitarnya, namun akhirnya Ho Ho
bisa juga melihat dengan samar-samar keadaan didalam kolam tersebut.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
369 Hati Ho Ho berduka benar, karena tidak lama dia akan binasa didalam kolam itu dengan cara
yang tersiksa sekali.
Hati Ho Ho sakit sekali dan menaruh dendam yang sedalam lautan kepada Leng Tjing Ing dan
Lim Pie Pe, karena Leng Tjing Ing telah membunuh Tjing San Sienie dengan cara yang
mengerikan sekali, sedangkan Lim Pie Pe telah membunuh Lu Su Ie. Dan sekarang malah
dirinya yang telah ditenggelamkan didasar kolam dalam keadaan tertotok, sehingga dia akan
mati dengan cara tersiksa sekali.
Sakit sekali hati Ho Ho, dia jadi murka dan penasaran.
Tetapi, yang membuat Ho Ho jadi berputus asa adalah dirinya saat itu dalam keadaan tertotok
dan tidak lama lagi dia juga akan terbinasakan didasar kolam ini kalau memang hawa udara di
paru-parunya itu telah habis.
Maka dari itu, si bocah jadi kecewa sekali, karena dendamnya yang begitu besar terhadap si iblis
Leng Tjing Ing dan Lim Pie Pe tentu tidak akan tercapai dan tidak akan terbalas.
Sedang si bocah menyesali dirinya begitu, tubuhnya telah meluncur sampai didasar kolam.
Ternyata kolam itu dalam sekali dan mempunyai ukuran yang luas bukan main, berbeda dengan
kolam-kolam biasa.
Malah waktu Ho Ho telah tenggelam sampai didasar kolam itu, dia jadi kaget sekali, karena dia
merasakan air kolam di bagian dasarnya itu berputar-putar dengan keras, mempermainkan Ho
Ho yang terguling-guling didalam kolam itu, dipermainkan oleh air kolam yang berputar dan
bergulung-gulung seperti pusaran air.
Dalam keadaan tertotok dan tidak bisa bergerak begitu, dan sekarang dipermainkan oleh arus air
berputar didalam kolam tersebut, membuat Ho Ho jadi tersiksa bukan main.
Dia telah mencoba untuk mempertahankan napasnya, mengeluarkan sedikit-sedikit, agar dia
dapat bertahan lebih lama tenggelam didalam dasar kolam itu.
Tetapi karena tubuhnya telah dipermainkan oleh air yang berputar didasar kolam itu, kepala Ho
Ho jadi pusing sekali.
Tubuhnya jadi terjungkir balik tidak hentinya seperti sebatang ranting pohon yang kering
dipermainkan oleh pusaran air tersebut.
Ho Ho benar-benar tidak berdaya sama sekali, dia tidak bisa menggerakkan sepasang tangan dan
juga sepasang kakinya. Dengan sendirinya, tubuhnya yang mengejang kaku itu telah terputarputar didasar kolam tersebut, dipermainkan oleh pusaran air itu tanpa si bocah bisa memberikan
perlawanan sedikitpun.
Dan juga disebabkan oleh pusaran air didasar kolam ini, membuat napas Ho Ho tidak bisa
terlalu lama lagi disimpan di dalam paru-parunya, hawa udara itu hampir habis.
Untuk menarik napas dalam-dalam lagi jelas sudah tidak mungkin.
Si bocah jadi semakin gelagapan, apa lagi dia merasakan hawa udara di dadanya semakin
menipis, sehingga napasnya jadi menyesak dan dadanya seperti mau meledak saja.
Ho Ho tambah gugup bukan main, dia jadi mengeluh didalam hatinya.
?Kali ini biar bagaimana aku harus mati juga.aahh.iblis itu dan perempuan setan she Lim
itu benar-benar jahat sekali, sebetulnya mereka bunuh saja diriku tanpa disiksa seperti ini
benar-benar mereka jahat sekali ! Jahat sekali ! Ohhhdadaku sesak sekaliapakah saat ini akuTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
370 akan mati.??
Dikala si bocah sedang berpikir begitu, tubuhnya dipermainkan oleh pusaran air didasar kolam
itu semakin kuat.
Tubuh Ho Ho jadi berputar-putar jungkir-balik dipermainkan oleh pusaran air didasar kolam
tersebut, kepala si bocah jadi pusing bukan main, dia sampai memejamkan matanya kuat-kuat.
Benar-benar Ho Ho dalam keadaan yang tidak berdaya sama sekali, dia menyesali nasibnya
yang buruk, mengapa dia harus menerima kematian dengan cara tersiksa seperti ini? Bukankah
kalau memang dia dibunuh ditangan si iblis she Leng itu, dia tidak akan terlalu menderita seperti
sesaat ini. Tetapi segala apa telah terjadi, nasib buruk sukar untuk dielakkan.
Ho Ho merasakan kepalanya semakin pusing, entah sudah berapa banyak air kolam yang
terminum olehnya. Dadanya juga dirasakan semakin menyesak dan seperti mau pecah. Hawa
udara yang masih tersisa didalam paru-parunya kian tipis.
Gelembung-gelembung hawa bertaburan didasar kolam itu.
Ho Ho merasakan tubuhnya masih saja dipermainkan oleh pusaran air kolam itu, tubuhnya
terjungkir balik keras sekali dan terbawa oleh arus air kolam tersebut. Ho Ho berulang kali jadi
mengeluh didalam hatinya, karena dia harus menghadapi kematian dengan cara yang begitu
menderita.
Didalam keadaan tersiksa begitu, Ho Ho jadi berduka, marah, murka, penasaran, kecewa, segala
macam perasaan jadi bergolak didalam hatinya. Tetapi dia benar-benar tidak berdaya dan
hampir menemui kematiannya.
Setelah berselang sesaat lagi, Ho Ho mulai merasakan kepalanya berdenyut keras seperti mau
meledak pecah, dadanya jadi sesak sekali, karena hawa udara didadanya sudah habis.
Kepalanya juga pusing bukan main, karena tubuhnya masih jungkir balik tak hentinya,
dipermainkan oleh arus air kolam itu yang berputar seperti pusaran air saja.
Ingatan Ho Ho mulai kabur, dia mulai berada didalam keadaan setengah sadar dan setengah
lupa diri, karena si bocah sudah mulai kehabisan napas.
Air danau itu sudah banyak memasuki perutnya, karena Ho Ho telah tertenggak air danau itu
tak hentinya.
Si bocah merasakan perutnya kembung sekali, seperti mau pecah, karena telah terisi penuh oleh
air danau itu.
Keadaan si bocah benar-benar sangat menyiksa sekali, benar-benar membikin Ho Ho jadi
menderita bukan main. Didalam keadaan setengah sadar dan setengah lupa diri itu, ingatan Ho
Ho jadi menerawang, dia jadi teringat kepada ibunya yang telah meninggal, teringat kepada
ayahnya yang tidak menyayangi dirinya, yang rela melihat Ho Ho mati asal ayahnya bisa
memperoleh kebahagiaan.teringat kepada ibu tirinya yang jahat, yang sering memberikan
pengaduan-pengaduan yang tidak-tidak kepada ayahnya, yang membuat Ho Ho menderita
karena sering dihajar keras oleh ayahnya, teringat kepada adik tirinya, teringat juga kepada
gurunya yang entah berada dimana pada saat ini, teringat juga kepada Kokcu Ing Mie Lang, Sin
Kauw dan yang lain-lainnya, terutama sekali kepada diri Lu Su Ie dan Tjing San Sienie yang
telah binasa dengan cara yang mengerikan sekali. Teringat kepada Leng Tjing Ing dan Lim Pie
Pe kedua wanita tua dan muda itu, yang benar-benar sangat dibencinya, karena dendam Ho Ho
jadi tertumpuk seluruhnya kepada diri kedua wanita tua dan muda itu yang memiliki hati seperti
iblis.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
371 Ho Ho jadi berduka bukan main ketika teringat akan segala bayangan-bayangan yang
berseliwiran dalam benaknya dikala jiwanya sedang menghadapi maut iniHo Ho serasa ingin
berteriak untuk melampiaskan perasaan dukanya itu namun dia tidak bisa melakukan hal itu,
sebab dia dalam keadaan tertotok. Ah-hiat juga telah ditotok oleh Lim Pie Pe, sehingga si bocah
merasakan dadanya saat itu jadi sesak seperti mau meledak, kepalanya berdenyut, dan akhirnya
dia tidak kuat mempertahankan dirinya, karena itu si bocah jatuh pingsan tidak sadarkan diri.
Tubuhnya masih saja terus dipermainkan oleh air didasar kolam yang berputar-putar itu !
Entah sudah berapa lama si bocah pingsan tidak sadarkan diri, sampai akhirnya dia telah
tersadar kembali, sepasang matanya perlahan-lahan terbuka, dia merasakan pandangan matanya
masih gelap dan si bocah lalu memejamkan matanya kuat-kuat, bayang-bayang dan keadaan
dirinya yang seperti sedang bermimpi buruk itu sangat menakutkan, sehingga dia tetap
memejamkan matanya.
Setelah berselang sesaat, si-bocah membuka lagi sepasang pelupuk matanya, dan melihat
pemandangan yang kabur sekali, sebuah pemandangan yang seperti penuh dengan kabut, karena
matanya belum dapat melihat dengan benar.
Ketika si-bocah memperhatikan dengan teliti, ternyata dirinya rebah diatas tanah dan
disekelilingnya penuh dengan batu-batu gunung, seperti didalam sebuah goa.
Ho Ho jadi heran sekali, dia sampai mengeluarkan suara seruan, dan ingin melompat bangun,
tetapi dia tidak bisa bergerak sedikitpun, karena totokan yang dilakukan oleh Leng Tjing Ing
mempunyai pengaruh yang kuat, sampai sebegitu lama belum juga terbuka. Sedangkan totokan
pada Ah-hiat (urat gagunya) telah terbuka, ini disebabkan karena Lim Pie Pe menotoknya hanya
mempergunakan ujung kakinya saja, sehingga pengaruh totokan itu tidak begitu hebat seperti
totokan yang dilakukan oleh Leng Tjing Ing. Itulah sebabnya mengapa tadi Ho Ho telah bisa
mengeluarkan seruan kaget.
Diam-diam si bocah jadi heran dan bingung sekali.
?Apakah aku sedang bermimpi ?" pikir bocah ini. ?Atau memang telah berada di nerakaaku
telah mati?"
Dan si-bocah benar-benar kebingungan sekali. Yang membuat dia heran, kalau memang dirinya
telah mati, mengapa sampai arwahnya juga berada dalam keadaan tertotok, sepasang tangan
dan kakinya tidak bisa digerakkan? Benar-benar membuat Ho Ho jadi bingung sekali.
Untuk mengetahui lebih jelas, Ho Ho lalu menggigit bibirnya. Dia merasa kesakitan yang hebat
pada bibirnya itu. Malah dia telah mengeluarkan suara jeritan kecil karena kesakitan sekali.
Kemudian Ho Ho menyadari bahwa dia masih hidup. Dia belum menjadi setan penasaran.
Cuma saja, yang membingungkan Ho Ho mengapa dia belum mati ? Bukankah dia telah dalam
keadaan tertotok dan diceburkan kedalam kolam yang dalam itu oleh Leng Tjing Ing?
Malah Ho Ho teringat betapa dirinya dipermainkan oleh pusaran air yang berputar-putar keras
sekali, tubuhnya seperti terjungkir balik membuat kepalanya jadi pusing sekali.
Namun, sekarang mengapa dia masih hidup dan berada disebuah tempat yang menyerupai goa?!
Apakah ada orang yang telah menolongi dirinya dari renggutan maut?
Benar-benar Ho Ho jadi bingung rebah diatas tanah itu, si-bocah mengawasi sekelilingnya dan
dia melihat disekitar tempat itu hanyalah terdiri dari batu keseluruhannya, sebuah goa yang
gelap, dingin dan lembab sekali.
Kalau memang dirinya ditolong oleh seseoranglalu kemana perginya tuan penolongnya itu?
Atau memang tuan penolongnya itu telah pergi meninggalkannya begitu saja setelah dia dapatTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
372 menolong Ho Ho dari pusaran air kolam ?!
Ho Ho jadi menggidik dengan sendirinya, karena dia teringat betapa waktu dia kelelap didasar


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kolam itu, tidak bisa bernapas, tidak bisa bergerak dan dipermainkan oleh pusaran air belaka.
Dadanya juga seperti mau meledak, menderita sekali, nyaris dia binasa dalam keadaan begitu
tersiksa. Ho Ho jadi menghela napas.
Entah kejadian aneh apa yang telah terjadi pada dirinya, sehingga sampai saat itu dia masih bisa
hidup, bisa bernapas dan bisa berpikir normal, tidak kekurangan sesuatu, hanya tubuhnya yang
masih mengejang kaku tidak bisa bergerak karena totokan Leng Tjing Ing.
Teringat kepada iblis Tok Sim Leng Tjing Ing itu, si bocah jadi mengerutkan sepasang alisnya,
dia sangat sakit hati dan menaruh dendam yang sedalam lautan dan setinggi gunung, karena
iblis itu terlampau jahat dan kejam sekali.
Apa lagi Ho Ho memang teringat akan kematian yang diterima oleh Tjing San Sienie, benarbenar mengerikan sekali.
Juga Ho Ho teringat kepada Lim Pie Pe, yang telah membunuh sahabatnya, yaitu Lu Su Ie
benar-benar Ho Ho jadi sakit hati sekali.
Si bocah berjanji didalam hatinya, kalau memang dia bisa terlolos dari kematian dan mendapat
hidup terus, dan bisa mencari jalan keluar dari goa asing itu, pasti dia ingin mencari kedua
perempuan itu untuk memperhitungkan sakit hatinya. Dia akan membalaskan penasaran dari
Tjing San Sienie, Ciangbunjin Go Bie Pay itu dan Lu Su Ie, sahabat barunya itu.
Juga Ho Ho teringat kepada Ing Mie Lang dan Sin Kauw. Pesan Sinkauw ternyata memang
benar. Begitu si bocah keluar dari kamarnya, dia akan banyak menghadapi kejadian dan
bencana. Ternyata pesan Sin Kauw yang meminta agar dia berdiam saja didalam kamar itu ada
benarnya.
Coba kalau memang dia menuruti saja pesan Sin Kauw, pasti dia tidak akan mengalami
penderitaan dan siksaan seperti itu.
Entah sekarang dia sudah berapa hari pingsan disitu. Ho Ho sudah tidak mengenal waktu dan
hari lagi, dia juga hanya bisa melihat sekeliling goa itu yang gelap saja.
Entah lenyapnya dirinya dari kamar di lembah Hui Kok itu akan membingungkan Sin Kauw
dan Ing Mie Lang atau tidak? Pasti setidak-tidaknya Sin Kauw akan mencari-cari dirinya.
Ho Ho jadi menghela napas dalam-dalam. Sin Kauw ternyata bermaksud baik dengan pesannya
agar Ho Ho tidak keluyuran keluar kamarnya.
Ho Ho juga jadi teringat kepada cerita mengenai riwayat Sin Kauw yang menyedihkan itu,
diam-diam hati Ho Ho jadi terharu teringat akan nasib Sin Kauw begitu buruk.
Ho Ho mencoba untuk mengerahkan tenaga lwekang, dia menyalurkannya pada Tantiannya,
kemudian berusaha untuk membuka sendiri totokan Leng Tjing Ing.
Namun setiap kali hawa hangat dari lwekangnya itu telah tersalur sampai didekat perutnya,
tenaga lwekangnya itu buyar kembali, sehingga usaha Ho Ho jadi gagal berulang kali.
Benar-benar Ho Ho penasaran sekali, dia telah mencobanya beberapa kali, namun selalu gagal.
Totokan Leng Tjing Ing ternyata kuat sekali.
Hawa lwekang diperut Ho Ho juga selalu buyar tidak bisa disatukan, rupanya si-bocah terluka
dalam juga akibat totokan yang dilakukan oleh Leng Tjing Ing itu.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
373 Si bocah menghela napas perlahan. ?Biasanya totokan pada jalan darah akan terbuka sendirinya
setelah lewat satu hari satu malam, namun kalau memang totokan Leng Tjing Ing ini dari
golongan yang tidak diketahui dan aneh sekali, terutama iblis itu juga memiliki lwekang yang
tinggi sekali, maka aku tidak tahu entah berapa lama harus dalam keadaan tertotok begini ?"
Si-bocah jadi bingung sekali. Lama juga Ho Ho roboh ditanah didalam tempat yang menyerupai
goa itu.
Telinganya juga dapat mendengar suara deburan air yang samar-samar. Suara percikan-percikan
air itu seperti sebuah irama lagu yang merdu.
Ho Ho jadi heran mendengar suara deburan air itu, dia memasang pendengarannya lebih tajam
lagi untuk mendengarkannya.
?Apakah goa ini berdekatan dengan kolam tempat aku diceburkan oleh Leng Tjing Ing?"
berpikir si bocah.
Tetapi Ho Ho tidak bisa memecahkan teka-teki yang dihadapinya ini. Dirinya bisa berada
ditempat yang menyerupai goa ini benar-benar membuat hati Ho Ho jadi heran dan bingung
sekali. Ho Ho benar-benar tidak mengetahui kejadian aneh bagaimana yang telah diterimanya.
Saking kesalnya karena telah beberapa kali gagal membuka totokan Leng Tjing Ing pada jalan
darahnya itu, akhirnya Ho Ho tertidur.
Waktu si bocah terbangun, perutnya dirasakan perih sekali, dia sangat lapar.
Ho Ho mencoba mengerak-gerakkan tangan dan kakinya. Ternyata totokan Leng Tjing Ing pada
jalan darahnya mulai buyar dan darah si bocah mulai mengalir. Biarpun masih agak kaku dan
kejang, toch si bocah mulai dapat menggerakkan sepasang tangan dan kakinya serta tubuhnya.
Ho Ho jadi girang sekali, cepat-cepat mengerahkan tenaga dalamnya, dia menyalurkan seluruh
jalan darahnya agar darahnya mengalir seperti semula.
Lwekang yang dikumpulkan pada Tan-tiannya itu tidak buyar seperti tadi dan telah membantu
darah si bocah untuk mengalir seperti biasa dan lancar kembali.
Setelah merasakan sepasang tangan dan kaki serta tubuhnya dapat bergerak kembali, Ho Ho
merangkak bangun.
Diperhatikannya tempat itu, dan diraba-rabanya batu-batu goa yang agak lembab. Si bocah jadi
heran lagi.
?Entah berada dimana diriku sekarang ini?" pikir si bocah. ?Kalau dilihat bentuk goa ini, maka
bisa diduga tentunya goa ini bukan goa alam, tetapi adalah hasil buatan tangan manusia! Tetapi
siapakah orang itu yang telah menolong jiwaku?" dan si bocah meneliti lagi keadaan disekitar
goa itu mencari-cari kalau-kalau dia bisa menemui orang yang telah menyelamatkan jiwanya itu.
Tetapi goa itu merupakan sebuah goa yang kosong, dan si bocah melihat bahwa didalam goa itu
terdapat sebuah lorong kecil. Cepat-cepat Ho Ho merangkak memasuki lorong kecil itu.
Biarpun hati Ho Ho ragu-ragu, dan agak ngeri juga memasuki goa yang tidak diketahuinya goa
apa itu, namun disebabkan terdesak oleh rasa ingin tahunya, dia merangkak terus memasuki
lorong kecil itu.
Ketika Ho Ho merangkak, si bocah merasakan lututnya menyentuh tanah yang lembab.
?Tentu goa ini berdekatan dengan sumber air !" pikir si bocah.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
374 Dan Ho Ho merangkak terus dengan cepat, semangatnya terbangun, karena setidak-tidaknya dia
mengharapkan bahwa diujung goa itu bisa ditemuinya terowongan untuk keluar. Maka dari itu,
Ho Ho merangkak terus dengan bersemangat.
Tetapi biarpun Ho Ho telah merangkak terus tetap saja dia tidak bisa menemui ujung lorong
tersebut. Malah lorong kecil yang lembab itu sangat dingin dan panjang sekali, tidak diketahui
dimana ujungnya.
Benar-benar Ho Ho jadi penasaran sekali, dia merangkak terus.
Dan akhirnya si bocah melihat jauh diujung sebelah sana terlihat secercah sinar, sebuah titik
putih yang kecil sekali.
Hati Ho Ho jadi girang benar, semangatnya terbangun kembali.
Walaupun lututnya dirasakan sakit dan pedih sekali merangkak dilorong kecil yang begitu
panjang, namun Ho Ho tidak memperdulikannya.
Bocah ini malah telah mengempos semangatnya, dia merangkak lebih cepat lagi.
Setelah merangkak sekian lamanya, akhirnya titik putih itu semakin terang saja, semakin
membesar.
Dan waktu Ho Ho sampai disitu, ternyata titik terang itu merupakan sebuah mulut goa yang
tidak begitu besar, mungkin hanya muat tubuhnya saja.
Ho Ho jadi girang luar biasa, dia sampai mengeluarkan suara pujian-pujian kepada Thian, doadoanya yang memuji kebesarannya, karena dengan adanya goa itu, berarti jiwanya bisa
tertolong.
Dia mempercepat lagi merangkak maju dan sampai dimulut goa itu. Cepat-cepat Ho Ho
berusaha merangkak keluar dari mulut goa tersebut.
Goa itu ternyata kecil sekali, mulut goa itu malah lebih kecil pula.
Dengan susah payah, akhirnya Ho ho bisa juga menerobos keluar. Itupun dibantu dengan
tangannya yang membuang-buangi batu kerikil yang ada dimulut goa tersebut, agar mulut goa
ini terbuka lebar.
Si bocah mengawasi keadaan disekitarnya, tetapi begitu dia mengetahui dirinya berada ditempat
apa, si bocah mengeluh, semangatnya jadi runtuh, dia jadi lemas tidak bertenaga, karena
ternyata dirinya berada di pinggir bibir sebuah jurang yang dalam sekali, yang tidak terlihat
dasarnya.
Si bocah baru teringat, pantas saja tadi waktu dia merangkak dilorong kecil itu, dia merasakan
dirinya seperti sedang merangkak menaiki tempat yang semakin lama semakin tinggi, tidak
tahunya goa ini menembus dengan bibir jurang yang dalam sekali.
Biarpun tepi jurang tersebut cukup lebar, kurang lebih tiga tombak, namun tidak ada jalan lain
untuk dipakai keluar dari tempat itu. Yang membikin Ho Ho jadi lemas, dinding jurang itu licin
sekali, seperti telah digosok, tidak ada batu-batu yang menonjol yang membuat Ho Ho tidak
mungkin bisa menuruni jurang itu, tidak mungkin bisa keluar dari tempat tersebut.
Ho Ho jadi terduduk lemas disitu tanpa bertenaga sedikitpun. Hanya tangannya diulurkan untuk
meraba pinggir jurang itu. Dia dapat meraba dinding jurang yang licin seperti marmer.
Benar-benar membuat Ho Ho jadi bertambah heran lagi. Sebetulnya tempat yang ada disekitar
tempat itu entah tempat apa.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
375 Benar-benar tidak masuk akal, didalam dunia ini bisa terdapat sebuah jurang yang tinggi dan
dalam dengan dindingnya yang licin seperti marmer, tidak ada batu yang menonjol keluar.
Si bocah menghela napas.
?Akhtadinya kukira aku akan menemui jalan untuk meloloskan diri, tidak tahunya tetap saja
aku akan terkurung ditempat ini? pikir Ho Ho dengan semangat yang telah buyar. Sepasang
alis si bocah berkerut dalam-dalam, juga mukanya murung bukan main.
(BERSAMBUNG)
DIAM-DIAM si bocah memutar otak, memeras ingatannya untuk mencari jalan keluar dari
tempat itu. Dia nyaris mati ditangan iblis Leng Tjing Ing, namun sekarang dikala dia telah
terlolos dari kematian itu, malah dirinya masih saja terkurung di suatu tempat yang tidak
mungkin bisa dilewati, berarti dirinya akan terkurung disitu, kehujanan dan kepanasan dan yang
terpenting dia akan kelaparan dan juga kehausanberarti dirinya akan mati kelaparan dan
kehausan, karena jurang itu, pada dekat mulut goa tersebut kering dan tandus, sampai selembar
rumput saja tidak ada. Benar-benar Ho Ho jadi mengutuki nasibnya yang begitu buruk.
?Mati atau tidak toch sama saja, tadi atau sekarang tidak ada perbedaannya, tetap saja aku akan
mati !? gumam si bocah. ?Akhmalah sekarang aku harus menerima siksaan yang lebih hebat
lagi! Kelaparan! Kehausan! Ohhh, mengerikan sekali. Didasar jurang ini kulihat terdapat banyak
sekali bayangan-bayangan pohon secara samar-samar, tetapi aku berani memastikan dan yakin
didasar jurang ini terdapat tanah yang subur. Tetapi bagaimana aku bisa menuruni jurang ini,
sedangkan dinding jurang ini licin sekali, tidak mungkin bisa menuruninya, karena tidak ada
tempat untuk berpijak!?
Ho Ho menghela napas berulang kali, si bocah jadi berputus asa.
Dengan bengong Ho Ho mengawasi sekitar tempat dia berada. Hanya awan gelap yang
dilihatnya. Si bocah jadi menghela napas lagi.
?Benar-benar jelek sekali nasibku !" keluh si bocah lagi. ?Atau aku bunuh diri saja menerjunkan
diri kedalam jurang ini agar terbanting mampus, supaya tidak tersiksa kelaparan dan kehausan
?? Si bocah memandang bengong kedalam jurang yang dalam itu.
?Oh, tidak! Tidak!" gumam si bocah kemudian. ?Aku tidak boleh mati. Selama aku masih
bernapas, biar bagaimana aku harus berusaha untuk dapat hidup dan mencari jalan keluar guna
meloloskan diri! Mengapa aku harus mempunyai pikiran yang pendek dan mau mati ? Bukankah
kalau aku mati, sakit hati Tjing San Sie-nie dan Lu Su Ie tidak akan terbalaskan berarti
selamanya mereka di neraka akan tetap sakit hati dan penasaran ?! Ohhh, biar bagaimana aku
harus mencari jalan keluar guna dapat meneruskan hidupku ini, nanti untuk membalas sakit hati
Tjing San Sienie dan Lu Su Ie terhadap Leng Tjing Ing dan perempuan jahat Lim Pie Pe itu !"
Karena berpikir begitu, Ho Ho jadi terbangun lagi semangatnya.
Untuk mengurangi perasaan laparnya, dia mengikat lebih kencang lagi ikat pinggangnya, agar
rasa lapar itu tidak begitu dirasakannya. Kemudian si bocah mencoba memeriksa dan
menyelidiki tempat itu.
Dia menghampiri pinggiran jurang itu, tangannya meraba-raba dinding jurang itu, maksudnya
ingin melihat apakah ada tempat-tempat dan bagian-bagian yang tertentu yang bisa dituruni.
Tetapi selalu saja tangannya meraba bagian yang licin.
Jurang yang aneh. Dinding jurang bisa begitu licin seperti marmer, betul-betul membuat Ho HoTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
376 jadi tidak mengerti. Sebetulnya jurang yang tinggi ini terdiri dari batu apa?
Tetapi sedang Ho Ho meraba-raba dinding jurang itu, hati si bocah mendadak sekali berdenyut.
Jari-jari tangannya telah dapat meraba bagian-bagian yang berlobang.
Tentu saja Ho Ho jadi girang sekali. Untuk melongok guna melihatnya tentu saja tidak mungkin,
jurang itu terlalu tajam sekali bentuk pinggirnya. Maka dari itu Ho Ho mengulurkan tangannya
lagi untuk meraba-raba lobang-lobang yang terdapat pada dinding itu.
Dan dikala Ho Ho tengah meraba-raba begitu, dia jadi kaget dengan sendirinya karena dia telah
dapat meraba-raba lobang itu yang menyerupai ukiran huruf.
Tentu saja hal ini menambah kegembiraan hati si bocah.
Dengan adanya huruf-huruf ukiran pada dinding jurang itu, menunjukkan bahwa tempat
tersebut pernah ditinggali oleh manusia.
Maka dari itu, Ho Ho cepat-cepat mempergunakan jari telunjuknya untuk mengikuti lekuk-lekuk
dari ukiran huruf-huruf didinding jurang itu, dia membaca didalam hatinya dari hasil rabaannya
itu :
?Selamat bertemu manusia, aku memanggilmu manusia, sebab hanya manusialah yang mengerti
tulisan huruf-huruf ini, tidak ada seekor binatang macam apa saja yang bisa mengerti hurufhuruf manusia. Maka dari itu, aku memanggil kau manusia saja. Aku juga tidak mengetahui
siapa kau, lelaki atau perempuan, tua atau muda. Soal itu tidak penting bagiku, hanya satu yang
terpenting bagi diriku, kau harus seorang yang baik ! Kalau memang kau berhati jujur, kau boleh
mengikuti terus ukiran-ukiran surat ini dengan jari-jari tanganmu, tetapi kalau memang kau berhati tidak jujur, dan juga jahat sekali, lebih bagus jangan meneruskan membaca surat
peninggalan ini, karena hanya akan membahayakan jiwamu saja !
Nah manusia.kau mengikuti terus bukan tulisan-tulisan yang terukir di dinding jurang ini ?
Baiklah, rupanya kau seorang yang jujur dan baik hati. Aku adalah penunggu goa ini, biasanya
aku dipanggil Hek-niauw Kie-hiap (Pendekar burung hitam), tetapi karena aku sudah bosan
dengan kehidupan didalam dunia yang penuh oleh berbagai macam kejahatan dan kekejaman,
sehingga aku telah mengambil keputusan untuk hidup mengasingkan diri disini ! Sampai
akhirnya aku harus mati disini juga, kerangkaku berada didasar jurang, maka kalau memang kau
sudah mengakui jiwamu jujur dan baik hati, bagaimana kalau aku meminta tolong agar kau
menguburkan kerangka tengkorakku itu yang berada didasar jurang ! Disini tidak mempunyai
jalan yang bisa untuk dipakai turun ke dasar jurang, maka kalau memang kau mau menolongku
menguburkan kerangka tulang-tulang tengkorakku itu, kau boleh terjunkan diri dari tempat
dimana tertera ukiran-ukiran hurufku ini, kau akan jatuh disuatu tempat didasar jurang, kalau
nasibmu baik, hanya akan menderita patah-patah tulang tangan dan kaki, tetapi kalau nasibmu
buruk kau akan pergi ke neraka, tulang kerangkamu itu akan menemani tulang tengkorakku.
Silahkan kau menerjunkan dirimu dari tempat dimana sekarang kau sedang berdiri."
Dan dibawah ukiran huruf-huruf itu Ho Ho masih bisa menemui empat buah huruf, yang
berbunyi Hek Niauw Kie-hiap.
Lebih dari surat-surat itu, tidak terdapat huruf-huruf lainnya.
Juga selain huruf-huruf itu, ditempat lainnya tidak terlihat ada sesuatu yang aneh dan luar biasa,
segalanya seperti tidak ada keistimewaannya.
Ho Ho jadi menghela napas ketika telah membaca habis huruf-huruf di dinding jurang itu
dengan mempergunakan jari telunjuknya.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
377 ?Hmmmm.orang itu bergelar Hek Niauw Kiehiap.tetapi mengapa permintaannya aneh
sekali, dia menyuruh orang yang telah membaca surat itu untuk menerjunkan dirinya ke dasar
jurang pada tempat dan jurusan yang terdapat huruf-hurufnya itu. Benar-benar aneh! Bagaimana
mungkin permintaannya itu dipenuhi? Hmmm, aku telah membaca suratnya, dan aku telah
mengetahui permintaannya itu, kalau aku tidak turuti, tentu dia penasaran sekali. Namun kalau
memang aku menuruti permintaannya itu untuk terjun ke dasar jurang itu, pasti diriku akan
binasa terbanting hancur didasar jurang ini, karena jurang ini tinggi dan dalam sekali ! Mana
bisa aku berlaku tolol begitu ? Tetapi.akh, dari pada hidup tersiksa terus menerus didalam goa
ini, lebih baik aku terjunkan diri saja agar mati cepat-cepat tidak tersiksa seperti sekarang.?
Dan Ho Ho diliputi keraguan. Si bocah memutar otaknya terus menerus tidak hentinya.
Dia benar-benar sedang berada dalam kebingungan yang memusingkan kepalanya.
Kalau memang dia berdiam terus ditempat itu, dia memperoleh kenyataan pahit yang harus
diterimanya juga, untuk hari-hari mendatang dia tidak mempunyai barang yang bisa dimakan
dan diminum. Tentunya dia akan tersiksa kelaparan dan kehausan kalau berdiam terus
ditempatnya itu. Namun kalau memang dia menerjunkan dirinya kedalam jurang itu, berarti dia
akan terbanting mati tetapi penderitaannya akan selesai. Lagi pula orang yang meninggalkan
ukiran huruf-huruf pada dinding itu telah mengatakan, kalau dia tidak beruntung, dia akan mati
didasar jurang itu, tetapi kalau nasib Ho Ho baik, pasti dia hanya akan cedera patah tangan atau
patah tulang kakinya.
Ho Ho jadi tambah ragu-ragu.
?Akh, sudahlah! Aku akan terjun ke dasar jurang ini,? gumam si bocah, dia telah berdiri
menghampiri tepi jurang itu.
Namun ketika dia sampai pada tepi jurang tersebut, dia melihat jurang ini menganga lebar
sekali, juga dasar jurang itu tidak terlihat oleh mata manusia, saking dalamnya.
Ho Ho jadi ragu-ragu lagi.
Namun akhirnya dia telah bertekad, maka dari itu sepasang matanya dipejamkannya, lalu
mengayunkan tubuhnya, menjejakkan kakinya, tubuhnya mencelat kedalam jurang itu dan
Ho Ho melakukan segalanya itu untuk mengadu nasib dengan jiwanya.
Si bocah merasakan betapa tubuhnya telah mulai meluncur turun, angin berseliweran ditepi
telinganya, karena tubuhnya tengah meluncur turun dengan kecepatan yang luar biasa.
Benar-benar suatu perbuatan yang nekad tanpa berpikir lagi.
Waktu tubuhnya tengah meluncur begitu, Ho Ho memejamkan matanya kuat-kuat, karena dia
meramalkan, dirinya pasti akan terbanting hancur didasar jurang itu.
Tubuhnya terus juga meluncur.
?Bukkkkk !? tubuh Ho Ho telah terbanting keras sekali, suaranya terdengar nyaring dan
menggetarkan sekitar tempat itu.
?Matilah aku saat ini!" keluh Ho Ho didalam hati.
Tetapi si bocah merasakan dirinya belum mati, dia hanya merasakan seluruh tubuhnya agak
sakit-sakit, tetapi lebih dari itu, dia tidak merasakannya.


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Benar-benar Ho Ho jadi heran sekali, dia cepat-cepat membuka kelopak matanya.
Dan waktu melihat sekelilingnya, dia jadi memandang tercengang kepada sekitar tempat itu.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
378 Mulut si bocah agak terpentang sedikit, menunjukkan dia sedang terheran-heran.
Ternyata pemandangan sekitar dasar jurang tersebut sangat indah.
Berbeda jauh sekali kalau dibandingkan dengan keadaan diatas jurang itu yang kering dan
tandus tidak ada pohon atau rumput.
Keadaan didasar jurang ini dipenuhi oleh pohon yang besar dan subur, juga dipenuhi oleh
pohon-pohon bunga, sehingga tampaknya keadaan disekitarnya tempat tersebut permai sekali.
Yang membuat Ho Ho jadi heran lagi dirinya ternyata telah jatuh terbanting di tumpukan
rumput-rumput kering.
Itulah yang telah menyelamatkan jiwa Ho Ho dari kematian.
Coba kalau tidak ada tumpukan rumput kering yang bertumpuk tebal dan banyak sekali, jiwa Ho
Ho mungkin sudah berkelana didalam neraka.
Si bocah mengucurkan keringat dingin waktu dia membayangkannya. Dihapuskannya butirbutir keringat dinginnya, si bocah memandang sekeliling tempat itu sambil berdiri. Dan diatas
tumpukan rumput itu, Ho Ho melihat ada segulungan kertas.
Ho Ho segera menerkanya, tentunya gulungan kertas tersebut adalah peninggalan dari orang
yang meninggalkan ukiran huruf-huruf pada dinding jurang itu.
Cepat-cepat Ho Ho mengambil gulungan surat itu, dilihatnya warna kulit kambing yang dipakai
sebagai pengganti kertas itu telah penuh oleh debu. Ho Ho cepat-cepat membukanya, ternyata
didalam gulungan kulit kambing itu memang terdapat huruf-huruf yang indah sekali, bunyinya
antara lain:
?Manusia, ternyata kau memiliki hati yang baik, karena kau mau mengorbankan dirimu untuk
terjun didasar jurang ini guna mengubur tengkorakkuterima kasih manusia, aku bukan
seorang yang tidak berbudi, karena sebelum aku meninggal, aku telah mempersiapkan hadiah
untuk orang yang mau mengorbankan dirinya demi kepentingan diriku! Tetapi sebelumnya, kau
harus memberi hormat dulu kepadaku, yaitu empat langkah dari tumpukan rumput tebal itu,
kemudian berbelok ke kanan lima langkah, lalu kau berjalan lurus kemuka, maka kau akan
menemui sebuah shiolo (tempat arak) merah yang tertanam ditanah separuh badan, didepan
shiolo itulah kau berlutut mengangguk kepalamu tiga kali sampai keningmu membentur
tanah.lalu kau boleh mengambil shiolo merah itu.?
Surat pada kulit kambing ini tidak ditandatangani, dan Ho Ho berpikir memang tidak ada
salahnya memberi hormat kepada orang yang telah meninggal.
Maka dari itu, si bocah lalu menuruti petunjuk didalam surat itu, dia melangkah empat tindak
dari rumput tebal itu, kemudian dia berbelok kekanan dan melangkah lima tindak lagi, dan si
bocah melihat dihadapannya melintang sebuah batu yang besar sekali, sehingga tidak mungkin
dia bisa meneruskan jalannya, maka dia membelok, karena batu itu memang seperti sengaja
dipasang disitu. Si bocah berjalan lurus kemuka tujuh atau delapan langkah lagi, maka benar
saja, dia melihat mulut sebuah shiolo yang tersembul keluar. Rupanya shiolo berwarna merah
ini yang dimaksud oleh orang yang menulis surat tersebut.
Cepat-cepat Ho Ho berlutut dan mengangguk-anggukkan kepalanya tiga kali, keningnya sampai
membentur tanah, malah Ho Ho sengaja membenturnya agak keras, sehingga keningnya jadi
sakit. Menurut anggapan Ho Ho tidak ada ruginya memberi hormat dengan cara yang begitu
hormat kepada arwah seseorang yang telah meninggal.
Kemudian Ho Ho mengulurkan tangannya mencabut keluar Shiolo itu dari dalam tanah.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
379 Ternyata pada badan shiolo dibagian bawahnya, yang tadinya terpendam didalam tanah, terikat
selembar kulit kambing lainnya.
Ho Ho mengambilnya.
Ternyata itupun merupakan sepucuk surat yang antara lain berbunyi:
?Manusia, syukur kau seorang yang benar-benar berbudi dan jujur, kau mau memberi hormat
tiga kali pada arwahku dengan membenturkan keningmu pada tanah. Coba kalau kau tidak
melakukan hal itu, tentu saat ini kau tidak bisa membaca suratku ini, karena kau telah mati !
Harus kau ketahui, bahwa didalam shiolo itu telah kusiapkan senjata rahasia beracun, yang
diperlengkapi oleh alat rahasia dan dapat bekerja sendiri. Kalau tadi kau memberi hormat, tetapi
kau tidak membenturkan keningmu tiga kali, tentu senjata rahasia di shiolo ini berhamburan
keluar dan kau tidak mungkin memperhitungkan kecepatan meluncur dari senjata rahasia ini.
Tetapi disebabkan kau tadi telah mau menuruti petunjuk-petunjukku dan menganggukkan
kepalamu sampai tiga kali membentur tanah, kau tanpa menyadari telah menekan tombol yang
kupasang dibawah tanah itu dengan keningmu, sehingga alat rahasia yang kupasang pada shiolo
itu terkunci dan tidak bisa bekerja lagi. Kalau kau tidak percaya, kau boleh mencobanya, mulut
shiolo itu kau tujukan kearah lain, ingat, jangan sekali-kali menghadap ke dirimu, lalu kedua jari
tanganmu mencekik leher shiolo itu, kau akan menyaksikannya sendiri bekerjanya alat rahasia
itudidalam shiolo terdapat surat yang kutinggali pula, nanti kau boleh membacanya.?
Dan surat ini juga tidak ditandatanganinya seperti kulit kambing yang pertama tadi.
Ho Ho jadi menggidik membaca surat itu dan dia juga jadi ingin mengetahui lebih lanjut. Maka
si bocah menuruti petunjuk surat itu, dia menghadapkan mulut shiolo itu kearah lain, kearah
depan, lalu dia memijit leher shiolo itu, maka terjadilah suatu peristiwa yang benar-benar tidak
pernah dimimpikan oleh Ho Ho.
Terdengar suara menjeblak perlahan, dan dari dalam shiolo itu meluncur belasan anak panah
dengan kecepatan yang luar biasa sekali, dan kebetulan menancap di batang pohon yang
terdekat dengan tempat Ho Ho berdiri.
Ho Ho jadi memandang bengong saja, hatinya kaget bukan main.
Dan yang lebih mengejutkan hati Ho Ho, pohon yang batangnya telah tertancap batang-batang
anak panah itu, seketika itu juga jadi layu, daun-daunnya berubah kehitam-hitaman dan banyak
yang rontok, batang-batangnya banyak yang terkulai, menunjukkan pohon itu didalam waktu
yang sangat singkat sekali telah mati!
Ho Ho dapat menerkanya, tentu ini akibat racun yang terkandung pada ujung mata panah itu,
sehingga pohon tersebut mati seketika itu juga, menunjukkan racun yang terdapat pada mata
anak panah itu pasti racun yang dahsyat sekali.
Ho Ho jadi menggidik sekali.
Hek Niauw Kie Hiap ternyata liehay dan hebat sekali otaknya, dia sudah dapat
memperhitungkan dengan tepat apa yang akan terjadi. Hebat sekali orang itu, dia seperti ahli
ramal saja.
Lama juga Ho Ho terbengong begitu di tempatnya, yang membuat dia benar-benar terkejut
adalah racun pada mata anak panah itu, karena pohon tersebut begitu tertancap anak panah itu,
Manusia Srigala 16 Dewi Sri Tanjung 6 Tersiksa Seperti Di Neraka Harimau Mendekam Naga Sembunyi 16

Cari Blog Ini