Ceritasilat Novel Online

Pedang Bunga Mei 11

Pedang Bunga Mei Karya Gu Long Bagian 11


orang seperti tertindih oleh batu besi yang1057
amat berat.
Wajah Ku An Shang-ren sangat pucat,
pelan-pelan dia berkata, "Dalam
pertarungan ini, aku mengaku kalah...."
Katai tidak mengerti bahasa Han dan
dia mendengar pendekar-pendekar terus
berteriak, dia mengira Ku An Shang-ren
tidak mau mengaku kalah. Dia marah dan
berteriak, dengan sekuat tenaga dia memukul
dada Ku An Shang-ren....
Karena Ku An Shang-ren telah kalah,
dia hanya pasrah dan tidak melihat Katai
yang sudah marah dan mengeluarkan
kepalannya. Dia mrasa dia tidak akan bisa
menghindar lagi. Tampaknya pukulan Katai
akan segera mengenai....
Para pendekar yang menonton
mengeluarkan teriakan dan juga marah....
Saat genting seperti itu, tiba-tiba
pintu ruangan itu ditendang seseorang
kemudian tampak sesosok bayangan datang
seperti terbang. Di tengah udara dia
mengeluarkan kepalan tangannya dan
menyerang Katai....
Terdengar BAG, Katai tergetar dan
mundur 2 langkah. Orang itu turun dengan
jarak 5-6 meter di sudut ruangan!1058
Setelah para pendekar melihat orang
yang datang, ternyata yang datang adalah
seorang pemuda tampan dan gagah. Tidak
banyak yang tahu siapa dia sebenarnya, tapi
sebagian orang langsung berteriak, "Wu Lin
Zi Xin!"
Ternyata yang datang adalah 'Wu Lin
Zi Xin', Sun Qi-zhong, pendekar muda yang
baru terkenal di dunia persilatan.
Para pendekar bersorak. Walau pada
pertarungan pertama Ku An Shang-ren
kalah tapi pukulan Sun Qi-zhong membuat
penonton menahan nafas. Orang yang tidak
mengenal Sun Qi-zhong tampak bertanyatanya. Mereka tidak menyangka kalau
kepandaian 'Wu Lin Zi Xin' begitu tinggi,
tapi orangnya masih begitu muda.
Ooo)*(ooO
BAB 31
Pin Fan Shang-ren
Wu Ling-feng belum pernah bertemu
dengan 'Wu Lin Zi Xin'. Diam-diam dia
berkata kepada Xin Jie, "Ilmu silat orang
itu sangat hebat."
Xin Jie mengangguk, "Benar, aku
pernah bertarung dengannya...." Dia teringat
pertarungan yang terjadi barusan tiba-tiba1059
juga berhenti. Dia ingin berjalan ke depan
lalu menanyakan alasan Sun Qi-zhong
dengan jelas.
Orang India berbaju pelajar itu
berusaha menenangkan Katai yang marah
katanya, "Semua sudah melihat kakak
seperguruanku yang menang, sekarang aku
Jinlul yang akan bertarung pada babak
kedua...."
Habis berkata tubuhnya bergerak,
bajunya berkibar dan turun di luar ruangan
sekitar 20 meter. Begitu turun tampak
ringan seperti daun. Jatuh Begitu dia
melangkah, di lantai terlihat jejak bekas
kakinya sedalam 2 centimeter.
Orang-orang yang melihat jadi
terkejut dan berteriak, tidak ada yang
berani bertarung dengannya. Pendeta Chiyang dan Xie Chang-jin saling pandang
kemudian menggelengkan kepala. Mereka
tidak berani keluar bertarung....
Jangankan mereka, Xin Jie pun merasa
dia sendiri belum bisa mencapai taraf
setinggi itu. Usia Jinlul belum lewat dari
30 tahun tapi ilmu silatnya sudah begitu
dalam. Pantas dia sangat sombong....
Jinlul berteriak 3 kali, tapi tidak1060
ada seorang pun dari pendekar Zhong Yuan
yang berani tampil. Hal ini membuatnya
bertambah sombong. Semakin melihat orang
India itu, Xin Jie semakin tidak suka, baru
saja dia akan melangkah keluar, tiba-tiba
tampak bayangan seseorang terbang ke
tengah ruangan sambil bersuara, "Aku, Sun
Qi-zhong mohon pengajaran Tuan Jin yang
perkasa."
Jurus Sun Qi-zhong yang telah
menggetarkan Katai tadi memang sangat
indah, tapi Jinlul sambil tertawa dingin
berkata, "Kau bukan lawanku!"
Kemudian dia menambahkan lagi,
"Kalau kau bertarung dengan Katai, itu
baru seimbang!"
Sun Qi-zhong marah dan terkejut. Dia
tahu dia memang tidak akan sanggup melawan
Jinlul, dan dia memikul tugas berat maka
sekarang ingin maju tidak bisa mundur pun
tidak bisa. Dia merasa malu.
Darah Xin Jie menggelegak naik, dia
ingin tampil ke tengah ruangan, tiba-tiba
terdengar sebuah suara ramah, "Anak,
akhirnya aku berhasil mencarimu, hayo ikut
aku...."
Suaranya terdengar kecil dan lemah1061
tapi sangat jelas terdengar oleh semua
orang di sana. Orang di sana memalingkan
kepala melihat. Ternyata ada seorang pak
tua berambut putih sedang tertawa di
belakang Xin Jie.
Wajah pak tua ini merah, dia tertawa,
rambut di kedua sisi pelipisnya berubah
dari warna putih menjadi krem. Semua orang
di sana merasa asing dengan pak tua itu.
Entah kapan orang itu bisa berada di dalam
ruangan, tidak ada seorang pun yang
melihatnya dia masuk.
Tapi Xin Jie tampak sangat senang.
Ternyata orang itu adalah salah seorang
dari Hai Wai San Xian, Pin Fan Shang-ren.
Pin Fan Shang-ren berkata lagi,
"Anak! Ayo ikut aku!"
Xin Jie terpaku. Dalam hati dia
berpikir, "Kemana dia ingin mengajakku?"
Melihat Xin Jie seperti itu, tiba-tiba
Pin Fan Shang-ren berkata, "Aku telah
menciptakan satu jurus baru Da Yan Shi Shi
dan jurus itu sangat bagus, ikut aku pulang
sebentar, aku akan mengajarkannya padamu."
Xin Jie sangat menyukai ilmu silat.
Semenjak bertarung dengan Guan Zhong Jiu
Hao, dia telah mendapatkan sebuah ilmu1062
lagi. Sekarang begitu mendengar perkataan
Pin Fan Shang-ren, dia merasa sangat
senang....
Tapi orang di sisinya merasa aneh.
Terlihat mulut pak tua bergerak tapi tidak
terdengar suara apa pun, ternyata ilmu
yang digunakan oleh Pin Fan Shang-ren
adalah ilmu 'Chuan Yin Ru Mi'.
Tapi mengingat pertarungan yang
sedang terjadi antara pendekar Zhong Yuan
dengan orang India itu yang belum selesai,
dia berkata, "Aku harus menyelesaikan
urusanku di sini dulu baru...."
Pin Fan Shang-ren berteriak, "Ada hal
penting apa di sini? Cepat ikut aku, kalau
tidak aku akan kalah dari Guru Hui...."
Mungkin dia telah membocorkan sebuah
rahasia maka dia segera berhenti bicara,
Xin Jie merasa aneh, dengan bengong terus
menatapnya.
Para pendekar hanya melihat mulut
Pin Fan Shang-ren bergerak membuka dan
menutup, wajah Xin Jie kadang terlihat
senang kadang terpana, membuat mereka
menjadi bingung.
Pin Fan Shang-ren sepertinya sudah
tidak sabar. Dia lupa sedang menggunakan1063
ilmu 'Chuan Yin Ru Mi' dan berteriak, "Ada
perlu apa kau terus di sini?"
Kali ini semua orang bisa mendengar
dengan jelas. Jinlul tidak senang diganggu
oleh suara Pin Fan Shang-ren. Dengan
dingin dia berkata, "Pak tua tidak tahu
diri, kau sedang membicarakan apa? Jangan
ganggu kami!"
Sudah lama Pin Fan Shang-ren tidak
pernah mendengar ada orang yang berani
bicara seperti itu kepadanya. Dia merasa
aneh dan berkata, "Apakah kau bisa
mengulangi kata-katamu tadi?"
Melihat Pin Fan Shang-ren yang lucu,
para pendekar di sana tertawa. Tapi Jinlul
tampak marah dan berkata, "Aku mengatakan
kalau kau itu cerewet, pergilah!"
Kata Pin Fan Shang-ren, "Apakah kau
ingin bicara denganku? Bicaralah!"
Tiba-tiba ada yang berteriak kaget,
"Kalian lihat! Kalian lihat!"
Orang yang sudah melihat ke arah
yang ditunjuk segera berteriak, "Ternyata
bekas jejak kaki Jinlul sudah kembali
seperti semula."
Pin Fan Shang-ren tersenyum tidak
menga-takan apa pun.1064
Para pendekar tidak tahu dengan ilmu
apa, batu yang melesak ke dalam tanah bisa
kembali seperti semula. Ilmu seperti ini
lebih sulit dibandingkan ilmu mennghapus
jejak kaki.
Jinlul benar-benar terkejut, dalam
hatinya berpikir, "Kali ini habislah aku!
Tidak kusangka di Zhong Yuan ada orang
yang mempunyai ilmu silat begitu tinggi."
Tapi dia adalah seorang yang licik,
sekali memutar otaknya, dia sudah menyusun
rencana lain.
"Usianya sudah tua, aku akan mencobacoba membuatnya marah."
Dia segera berkata, "Maaf, tadi aku
sudah tidak sopan, harap Tetua sudi
memaafkan! Aku dan kakakku datang ke
Zhong Yuan karena diperintahkan oleh guru
kami. Kami sangat mengagumi ilmu silat
Zhong Yuan, aku dan para pendekar di sini
telah berjanji akan bertarung."
Orang-orang yang mendengar semua
merasa terkejut dan berpikir, "Ilmu silat
kedua orang India ini sudah begitu tinggi,
bagaimana dengan gurunya?"
Tapi Pin Fan Shang-ren dengan senang
berkata, "Ternyata kalian ingin bertarung,1065
ini sangat baik. Ayo bertarunglah, supaya
aku bisa melihatnya."
Jinlul sangat senang dan berkata,
"Kalau begitu, jika ada yang salah dengan
ilmu kami, harap Tetua mau memberikan
petunjuk...."
Dalam hati dia berpikir, "Kalau aku
bicara seperti tadi, si tua bangka ini pasti
malu untuk bertarung denganku. Jika aku
bisa memenangkan pertarungan ini, rencana
kami tentu akan berhasil."
Kemudian dia menantang para pendekar
bertarung, tapi Pendeta Chi-yang tidak
berani keluar bertarung dengannya.
'Wu Lin Zi Xin' juga sedang berpikir
dan menundukkan kepala tidak berani bicara
apa pun.
Kaki Xin Jie bergerak ingin
melangkah keluar, Wu Ling-feng diam-diam
bertanya, "Adik Jie, kau mau ke mana?"
Xin Jie mengangguk tapi Wu Ling-feng
berkata lagi, "Adik Jie, lebih baik aku dulu
yang mencobanya...."
Pin Fan Shang-ren berkata pada Xin
Jie dengan ilmu 'Mi Yin' (suara rahasia),
terdengar ke telinga Xin Jie, "Anak kecil,
apakah kau percaya kau bisa menang? Ilmu1066
silat orang India ini sangat tinggi."
"Aku memang bukan lawannya...." jawab
Xin Jie.
Pin Fan Shang-ren terdengar marah,
"Apa katamu? Coba sekali lagi bicara...."


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Sepertinya aku bukan lawannya."
"Bukankah aku pernah mengajarkan
ilmu silat padamu?" tanya Pin Fan Shangren. "Tetua sudah mengajar ilmu silat
padaku dan aku merasa sangat berterima
kasih, aku tidak akan melupakannya."
"Itu sangat baik, berarti kau sudah
menjadi setengah muridku. Coba kau pikir,
masa murid Pin Fan Shang-ren tidak
berguna?"
Xin Jie tidak bisa menjawab.
Tiba-tiba Pin Fan Shang-ren teringat
maksud kedatangannya kemari. Dia tertawa
misterius, "Hei anak kecil, aku melihatmu
sangat bersemangat, dan ilmumu sudah
mengalami kemajuan dibandingkan ketika
berada di pulau kecil itu. Coba kau pukul
aku dengan sekuat tenaga, aku ingin tahu
sekuat apa tenagamu? Ingat, harus dengan
sekuat tenaga...."
Xin Jie tidak tahu apa maksud Pin Fan1067
Shang-ren, Xin Jie hanya ingin tahu apakah
dia bisa mengalahkan Jinlul. Dia segera
mengumpulkan tenaganya. Lalu dengan
sekuat tenaga memukul....
Suara BUG terdengar keluar, pundak
Pin Fan Shang-ren bergoyang, hampir dia
tidak bisa berdiri tegak tapi Pin Fan
Shang-ren malah dengan senang berkata,
"Cukup! Cukup!"
Xin Jie mengira tenaganya cukup
untuk bertarung dengan Jinlul, dia merasa
aneh.
Tapi yang lebih aneh lagi adalah para
penonton, mereka tidak bisa mendengar suara
Pin Fan Shang-ren, hanya melihat wajah Xin
Jie berubah-ubah. Kemudian dia memukul Pin
Fan Shang-ren, benar-benar sangat aneh.
Katai dengan tubuh seperti raksasa sudah
tidak sabar, dia terus bicara dengan bahasa
India.
"Adik, tua bangka itu sedang apa?"
Pin Fan Shang-ren mengerti kata-kata
Katai dan marah dengan bahasa India. Jinlul
merasa sangat cemas karena Pin Fan Shangren sudah berkata, "Kau berani marah-marah
kepadaku, aku akan menghajarmu!"
Jinlul dengan bahasa Han segera1068
berkata, "Tetua, Anda jangan marah dulu,
guruku sudah beberapa kali berpesan
kepadanya supaya jangan membuat pesilat
Zhong Yuan marah. Dia hanya orang bodoh,
harap Tetua sudi memaaf-kannya."
Kata-katanya mengingatkan pada semua
orang kalau Pin Fan Shang-ren adalah
seorang tetua dan dia juga seorang pesilat
tangguh.
Pin Fan Shang-ren berkata, "Kau
telah menghina kami, mengira orang Zhong
Yuan tidak ada yang bisa berbahasa India.
Hei, maksudmu aku menekan yang lebih muda.
Bukankah sejak tadi kau yang terus
mengajak mereka bertarung? Baiklah,
muridku lah yang akan melawanmu."
Pin Fan Shang-ren melambaikan
tangannya pada Xin Jie, "Anak, kemarilah!
Aku akan mengajarkan kepadamu satu
jurus!"
Xin Jie merasa sangat senang, dia maju
mendekati Pin Fan Shang-ren, lalu dengan
berbisik dia memberitahu jurus itu kepada
Xin Jie, sebuah jurus baru ciptaannya.
Hati Xin Jie berdebar-debar, karena
jurus yang diajarkan Pin Fan Shang-ren
sangat aneh, tapi masih berhubungan dengan1069
sepuluh jurus terdahulunya, membuat jurusjurusnya bertambah sempurna, tapi baru saja
memberitahu separuh jurus, Pin Fan Shangren berkata, "Ada orang yang sedang
mencuri dengar ketika aku mengajarkan
jurus ini kepadamu, sekalian saja aku akan
memberitahu padanya, aku ingin tahu apakah
dia bisa mengalahkanmu?"
Wajah Jinlul menjadi merah, ternyata
dialah yang mencuri dengar ucapan Pin Fan
Shang-ren, yang sedang mengajar Xin Jie,
lalu Pin Fan Shang-ren sengaja bersuara
besar mengajar Xin Jie, biar semua orang di
sana juga sekalian mendengarnya.
Semua orang yang berada di sana
mendengar ucapan Pin Fan Shang-ren, tapi
tidak ada seorang pun yang mengerti. Tapi
Xin Jie sangat senang, setiap kata Pin Fan
Shang-ren diingatnya dengan baik.
Setelah selesai mengajar, Pin Fan
Shang-ren berkata, "Anak, sekarang
bertarunglah dengan baik!"
Jinlul merasa Pin Fan Shang-ren
memang mempunyai ilmu tinggi, tapi dia
tidak percaya kalau dia tidak bisa
mengalahkan Xin Jie. Karena itu dia pun
menyindir, "Kita akan bertarung dengan1070
senjata, dengan kepalan tangan, atau dengan
kaki?"
Sifat Xin Jie sangat keras, melihat
Jinlul begitu sombong, dia tidak berniat
untuk menjawab, dia sudah mencabut
pedangnya lalu menusuk dada lawannya....
Jinlul tidak menyangka kalau ada
orang Zhong Yuan yang tidak tahu aturan,
dia marah dari pinggangnya dia
mengeluarkan sebuah tali yang bentuknya
lemas.
Melihat Xin Jie bertarung dengan
Jinlul, para tamu segera berkomentar, entah
dari mana kabar tersebar, Xin Jie adalah
orang yang telah mengalahkan Gou Lou Yi
Guai, ruangan itu langsung menjadi gempar.
Tadinya Pendeta Chi-yang tidak
melihat kedatangan Xin Jie, sekarang
perasaannya berubah, dia takut Xin Jie akan
memenangkan pertarungan kali ini, tapi di
lain pihak dia juga berharap Xin Jie bisa
memenangkan pertarungan ini.... mereka tahu
sekarang kalau Xin Jie adalah orang yang
memalsukan identitas Qi-mao Shen-jun.
Tali Jinlul berwarna hitam dan
berkilau, entah terbuat dari apa, bisa
berbentuk lemas juga bisa berbentuk kaku,1071
benar-benar sangat hebat.
Saat Xin Jie bertarung, dia
menggunakan jurus 'Da Yan Shi Shi',
berpuluh titik terang menyerang nadi-nadi
penting Jinlul....
Tali Jinlul tampak dilayunkan, tali
itu langsung berubah bentuk menjadi keras
dan panjang lalu memukul pada 3 nadi Xin
Jie, memang dia lebih lihai dari Katai. Tali
pun mengeluarkan suara karena diayunayunkan....
Xin Jie terkejut dan berpikir,
"Semenjak aku kembali dari pulau kecil itu,
ilmuku terus bertambah, ujung pedangku
bisa mengeluarkan bunyi nyaring, tapi bila
ingin mencapai tingkat seperti dia, yang
talinya bisa berbunyi dengan begitu ganas,
aku tidak sanggup."
Karena dia merasa sedikit ragu, dia
pun menarik kembali jurus-jurusnya yang
akan dikeluarkan. Jinlul adalah orang
licik, dia sempat melihat keraguan Xin Jie,
maka dia pun terus menggulung-gulung
talinya dan mengambil kesem-patan masuk ke
dalam pertahanan Xin Jie....
Jika dua pesilat tangguh bertarung,
pemusatan pikiran tidak boleh terganggu1072
sama sekali, sebab itu akan mengganggu
pertarungan yang sedang berlangsung, Xin
Jie kehilangan kesempatan, sekarang dia
berada dalam bahaya.
Jurus-jurus Jinlul sangat aneh, tidak
ada duanya di dunia ini, apalagi tenaga
dalamnya sangat tinggi, ujung talinya
selalu mengeluarkan suara HU, HU, HU! Xin
Jie berada dalam posisi siap dipukul.
Wu Ling-feng sangat menyayangi dan
melindungi adik angkatnya ini, melihat Xin
Jie berada dalam bahaya, kedua tangannya
terkepal kencang dan keringat dingin terus
mengalir. Penonton merasa tegang karena
ini menyangkut hidup dan matinya dunia
persilatan Zhong Yuan.
Jinlul terus mengeluarkan jurusjurus aneh, tenaga dalamnya semakin kuat.
Kalau bukan karena ilmu silat Xin Jie
selama beberapa hari ini mengalami
kemajuan mungkin sejak tadi dia sudah
kalah!
Xin Jie berada di bawah angin, tapi
dia masih bisa bertahan hingga 15 jurus,
setelah lewat dari 15 jurus tiba-tiba Pin
Fan Shang-ren berteriak, "Orang India itu
memang tidak berguna, kalau sejak tadi dia1073
mengubah caranya, maka dia bisa menang!"
Semua orang terkejut mendengar
perkataan Pin Fan Shang-ren, mengapa Pin
Fan Shang-ren malah membantu orang India
itu? Beberapa orang yang sok pintar dengan
suara kecil berkata, "Mungkin tadi Pendekar
Xin telah memukulnya, karena itu dia ingin
membalas dendam dan berharap orang India
itu bisa memenangkan pertarungan ini."
Buat Xin Jie yang mendengar semua
kata-kata Pin Fan Shang-ren, dia seperti
dipukul pentungan dan berpikir, "Pin Fan
Shang-ren seperti menunjukkan cara kepada
Jinlul tapi sebenarnya Pin Fan Shang-ren
ingin memberitahuku supaya jangan terus
memakai cara ini, dan mengganti taktik
bertarung. Oh ya memang benar! Mengapa
hari ini aku bertarung tidak menggantiganti jurus?"
Terpikirkan kata-kata Pin Fan Shangren, Xin Jie segera mengubah jurus
bertarungnya, pedang bergerak dari kiri ke
kanan, ujung pedangnya digetarkan, ini
adalah jurus 'Da Yan Shi Shi'. Begitu ujung
pedang menggores setengah jalan, tiba-tiba
dia membalikkan pergelangan tangannya,1074
pedang berubah menu-suk ke pinggir, jurus
'Da Yan Shi Shi' segera berubah menjadi
jurus 'Qiu Zhi Jian Fa'.
Setelah Pin Fan Shang-ren mengatakan
jurus-jurus Xin Jie tidak mengalami
perubahan, Xin Jie segera menggabungkan
'Qiu Zhi Jian Fa' dengan 'Da Yan Shi Shi',
ternyata tenaga yang keluar memang lebih
dasyat. Jinlul terus mundur, ujung talinya
terus menyerang Xin Jie, dia berusaha
mencairkan serangan Xin Jie.
Akhirnya Xin Jie bisa keluar dari
bahaya, walaupun dia sempat mundur satu
langkah.
Tali kembali diayunkan oleh Jinlul ke
wajah dan bagian atas tubuh Xin Jie, tapi
Xin Jie bisa menghindar, tali panjang
Jinlul ternyata meleset....
Di ruangan itu terdengar suara
sorakan, jurus Xin Jie benar-benar sangat
indah, itu adalah jurus 'An Xiang Lie
Ying'....
Tapi Jinlul meneruskan serangannya
yang meleset, tubuhnya bergerak ke depan,
tangannya mengerahkan tenaga dan
menyerang Xin Jie, tali ditarik kembali,
terdengar suara besar, kemudian dia keluar1075
untuk memukul lagi, dan tepat mengarah
tenggorokan Xin Jie.
Jurus itu benar-benar bagus, ini
adalah jurus andalan Jinlul. Diam-diam dia
berpikir, "Walaupun orang ini bisa
menghindar tapi dia pasti akan kalang kabut
dan dia akan mempermalukan dirinya
sendiri."
Sekarang dia tidak berani menganggap
remeh kepada Xin Jie.
Tali panjang itu kembali bersuara HU,
HU, HU! Tali seperti kilat terbang ke arah


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Xin Jie, tapi walaupun tali sudah terjulur
hingga ke paling ujung, tetap saja
serangannya meleset.
Tidak ada seorang pun yang melihat
dengan cara apa Xin Jie bisa menghindar,
hanya melihat Xin Jie telah berpindah
tempat....
Pin Fan Shang-ren pun merasa
terkejut, dia melihat langkah Xin Jie
menghindar seperti jurus Guru Hui yang
bernama Ji Mo Shen Bu'dia tidak tahu kalau
Guru Hui telah mengajarkan kepada Xin Jie
ilmu langkah sakti ini.
Begitu mendapatkan kesempatan, Xin
Jie menggerakkan pergelangannya, suara1076
dari ujung pedang menutupi suara tali
Jinlul. Kemudian jurus 'Leng Mei Fei Mian'
dikeluarkan....
Biasanya kalau pesilat tangguh
bertarung, pasti akan mengerahkan tenaga
sebesar 60% dan menarik tenaga sebesar 40%.
Tidak semua jurus memakai tenaga
sepenuhnya, tapi karena Jinlul terlalu
percaya diri maka dia terkenajurus Xin Jie.
Saat dia berusaha menegakkan kembali
tubuhnya, pedang Xin Jie sudah sampai di
depannya, terpaksa dia memainkan talinya
kembali, lalu menyerang untuk menjaga
keselamatannya.
Xin Jie tidak melepaskan kesempatan
bagus ini, dia memutar pergelangan
tangannya, dia berhasil menghindari totokan
tali Jinlul, pedang panjangnya dikeluarkan,
ujung pedang mengarah pada tulang rusuk
Jinlul yaitu nadi 'Zang Men'.
Kali ini Xin Jie sendiri merasa aneh,
tenaga lembutnya benar-benar sangat bagus,
mungkin semua ini dikarenakan ilmunya
telah maju pesat, karena itu dia bertambah
semangat, Xin Jie bersiul panjang.
Tapi tali Jinlul yang tadinya lurus
sekarang menggulung pergelangan tangan1077
Xin Jie. Xin Jie sama sekali tidak
menyangka kalau Jinlul akan mengeluarkan
jurus begitu aneh terpaksa dia
mengeluarkan langkah Ji Mo Bu Fa' dan
mundur 2 langkah.
Walaupun Xin Jie mundur dengan cepat,
tapi lengan bajunya berhasil tergulung dan
sebagian lengan bajunya tampak sobek.
Kemarahan Xin Jie telah merubah rasa
takutnya, tubuhnya digoyangkan, dia
menerjang maju, pedangnya tampak berkilau,
Xin Jie mulai menyerang.
Jinlul pun marah, tali panjangnya
berganti jurus lagi. Jurusnya sekarang
bertambah aneh, saat menyerang terasa ada
hawa sesat.
Xin Jie tidak merasa takut, 'Da Yan
Shi Shi' dan 'Qiu Zhi Jian Fa' digunakan
terus berganti-ganti, tidak lupa ditambah
dengan langkah 'Ji Mo Bu Fa', ketiga macam
ilmu ini diajarkan oleh 3 orang pesilat
terkenal, dan sekarang dipergunakan oleh
Xin Jie. Hal ini membuat Jinlul yang
berilmu silat tinggi tidak bisa menang
dengan mudah.
Dalam 50 jurus pertama Xin Jie merasa
semua serangannya belum begitu lancar tapi1078
setelah lewat dari 50 jurus dia semakin
menguasai keadaan dan serangannya juga
bertambah lancar. Dua macam jurus pedang
digabungkan, tenaga pancarannya memang
dahsyat, semakin bertarung Xin Jie merasa
semakin bersemangat.
Sebaliknya semakin Jinlul bertarung
dia merasa semakin terkejut, terakhir dia
mengubah jurusnya menjadi jurus keras dia
ingin menang dengan cepat.
Para tamu tidak tahu kalau Xin Jie
telah mencapai taraf sempurna, mereka
hanya melihat tali Jinlul berbunyi semakin
kencang, diam-diam mereka mulai
mengkhawatirkan keadaan Xin Jie.
Pendeta Chi-yang dan Guru Ku An
saling pandang dan terkejut, sebulan lebih
mereka tidak bertemu, ternyata ilmu Xin
Jie telah maju pesat.
Mereka berharap Xin Jie bisa menang,
tapi akibat selanjutnya mereka akan lebih
sulit menghadapi Xin Jie.
Seratus jurus telah berlalu, jurus
pedang Xin Jie yang sakti dan aneh
ternyata bisa menahan tenaga dalam Jinlul,
tapi bila ingin memenangkan pertarungan,
bukan hal mudah. Xin Jie tidak memikirkan1079
hal ini, hati dia diam-diam sudah merasa
sangat senang.
"Kalau bukan karena sekarang
bertarung, mana mungkin aku bisa
menggabungkan kedua ilmu hebat ini?"
Suara Jinlul semakin keras, setelah
lewat seratus jurus lebih, ternyata Xin Jie
tidak kalah, para pendekar melihat apa yang
sebenarnya terjadi....
Semakin lama Xin Jie melihat Jinlul
menyerang dengan ganas, tapi bagian bawah
tubuhnya jarang digunakan, terutama
kakinya, dia berpikir....
"Benar, ternyata bagian kakinya
adalah kelemahannya, dan jurus 'Ji Mo Bu
Fa' sangat baik digunakan untuk menyerang
kakinya...."
Tangan Xin Jie telah mengeluarkan
jurus 'Fang Sheng Bu Ji' jurus ini adalah
salah satu dari 'Da Yan Shi Shi' bagian
terlihai. Kaki Xin Jie diluncurkan dia
menyerang kaki Jinlul, Xin Jie memaksa
lawannya mundur 3 langkah.
Sewaktu jurus 'Fang Sheng Bu Ji' akan
diganti, Xin Jie tiba-tiba teringat pada
jurus yang baru diajarkan Pin Fan Shangren, segera dia memikirkan hal ini,1080
"Ternyata Pin Fan Shang-ren telah melihat
kelemahan Jinlul, maka dengan cepat dia
mengajarkan jurus ini kepadaku, kali ini
kau tidak akan bisa lolos dari pedangku...."
Karena merasa senang, tangannya
sedikit terlambat bergerak, tali panjang
Jinlul telah menggulung lengan bajunya,
lalu dengan jurus 'Ji Mo Bu Fa' Xin Jie
mundur beberapa langkah....
Semua orang melihat gerakan Xin Jie,
mereka melihat Xin Jie berada di pihak
yang dirugikan tapi wajahnya malah
berseri-seri, ini benar-benar aneh! Hanya
Pin Fan Shang-ren yang tertawa, dia
meletakkan tangannya di belakang punggung,
diam-diam dia memuji Xin Jie, baru satu
kali diajarkan dia bisa mempraktekkannya.
Xin Jie melayangkan pedangnya, dia
siap menusuk nadi Jinlul.
3 jurus berturut-turut dikeluarkan,
semua adalah jurus dari 'Da Yan Shi Shi',
Jinlul terpaku, karena jurus yang
dikeluarkan Xin Jie, dari jurus aneh
berubah menjadi jurus serius.
Xin Jie telah mengeluarkan 10 jurus,
semua adalah jurus 'DaYan Shi Shi',
semenjak dia dikeroyok oleh Guan Zhong Jiu1081
Hao, dia bisa mengerti lebih dalam lagi
tentang 'Da Yan Shi Shi' dan tenaganya pun
bertambah, dengan cemas Jinlul berkata
dalam hati, "Ilmu pedangnya memang sangat
bagus, sebenarnya aku bisa bertahan
menghadapi jurus pedangnya, mengapa tibatiba ilmunya berubah lagi?"
Xin Jie mulai menyerang kakinya.
Jinlul berpikir, "Habislah aku, dia
tahu kalau bagian bawahku adalah
kelemahanku...." dengan cepat dia mundur
lagi.
Tiba-tiba pedang Xin Jie membentuk
layar pedang yang tampak berkilau, semua
ini adalah jurus yang baru diajarkan oleh
Pin Fan Shang-ren kepada Xin Jie tadi!
Tali Jinlul menyerang ke bawah, dia
tampak sedang memusatkan serangannya, Xin
Jie berteriak. "Kena!" Pundak Jinlul
tertusuk....
Para pendekar hanya melihat kilauan
pedang dan tubuh mereka yang bergerak ke
sana kemari, terdengar teriakan Xin Jie,
kemudian terlihat dua tubuh terpisah, Xin
Jie berdiri dengan tegak dengan posisi
pedang horisontal di depan dadanya.
Baju Jinlul tampak sobek sana sini,1082
darahnya menetes.
Setelah tersadar dari rasa terpukau
mereka, para pendekar di sana baru
bersorak, suara mereka seperti guntur yang
masuk ke balik awan!
Wajah Jinlul tampak pucat, dia
mencengkram tangan Katai dan dengan cepat
meninggalkan tempat itu, para pendekar
bersorak lagi!
Xin Jie berhasil mengalahkan Jinlul.
Dia tampak kebingungan melihat orang
bersorak sorai.
Pin Fan Shang-ren tertawa dan
berkata, "Anak, kali ini kau akan menjadi
orang terkenal.... aku lupa ada hal penting
lainnya, ayo pergi...."
Tanpa menunggu persetujuan Xin Jie,
dia menarik tangan Xin Jie, seperti seekor
burung besar mereka terbang melewati
kepala beberapa orang lalu pergi dari
sana.... Wu Ling-feng berteriak, "Adik Jie....
Tetua, tunggu sebentar...."
Dia keluar dari ruangan itu tapi
bayangan Pin Fan Shang-ren dan Xin Jie
hanya terlihat berupa sosok yang kecil.
Wu Ling-feng sangat menyayangi Xin
Jie, seperti menyayangi adik kandungnya1083
sendiri, dia pun tahu kalau Pin Fan Shangren menaruh harapan besar kepada Xin Jie.
Dengan ilmu meringankan tubuh, dia
mengejar mereka....
Dia lupa kalau ilmu meringankan
tubuhnya tidak secepat Pin Fan Shang-ren,
dia juga lupa kalau di ruangan itu masih
ada musuh yang telah membunuh ayahnya....
Pendeta Chi-yang dan Ku An Shang-ren.
Dalam pikirannya sekarang hanya ada satu
yang harus dilakukan yaitu mengejar Adik
Jie. Tapi bila berhasil mengejar mereka pun
apa gunanya.... Wu Ling-feng melihat biksu
tua itu telah membawa Xin Jie pergi, dia
berusaha mengejar, ketika dia sedang
bingung, tiba-tiba dia merasa di
belakangnya terdengar kelebat angin,
tampak bayangan seseorang melewatinya, dia
bergerak sangat cepat, ternyata dia adalah
pemuda yang menyambut pukulan orang India
tadi.... Wu Lin Zi Xiu, Wu Ling-feng
terkejut, "Semenjak aku makan Xue Guo, ilmu
meringankan tubuhku maju pesat, aku tahu
kecuali Adik Jie, jarang ada orang yang
bisa bersaing denganku, tapi tidak kusangka
pemuda ini, paling-paling usianya lebih tua
dariku beberapa tahun, tapi tenaga dalamnya1084
sudah sangat tinggi, begitu juga dengan
ilmu meringankan tubuhnya."
Karena tidak bisa menerima keadaan
ini maka dia pun mengejar pemuda itu, dia
merasa kecewa.
Pemuda itu melihat Wu Ling-feng
mengejarnya karena dia juga tidak bisa
mengejar Pin Fan Shang-ren, maka dengan
marah dia berkata, "Mau apa kau?"
Wu Ling-feng melihat pemuda ini
berkulit putih dan lembut, bisa dikatakan
dia adalah seorang pemuda ramah, walaupun
wajahnya dilipat tapi masih terlihat
tawanya, dia tidak terlihat ada wibawa,
karena itu dia langsung suka pada pemuda
ini. Walaupun Wu Ling-feng tidak membenci
pemuda itu tapi dia tidak mau kalah, dengan
santai Wu Ling-feng berkata, "Aku mengira


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kau bisa mengejar Adik Jie dan biksu tua
itu!"
Pemuda itu tahu kalau Wu Ling-feng
menyindirnya, dia marah, "Lalu, apakah kau
tidak suka?"
Dengan santai Wu Ling-feng menjawab, "Tidak juga!"
Pemuda itu masih marah dan berkata,1085
"Orang sombong, aku ingin tahu sampai di
mana kemampuan ilmu silatmu!"
Wu Ling-feng tertawa, "Baiklah, aku
siap menerima tantanganmu!"
Kedua tangan dikepal, pemuda itu
sudah mendorong tangannya, Wu Ling-feng
tahu itu adalah ilmu Shao-lin yang bernama
'Bai Bu Shen Quan', dia tidak berani
bertindak ceroboh, dengan jurus Liu Ding
Kai Shan, dia menyambut serangan pemuda
itu. Karena mereka berdua tidak berniat
melukai lawan maka mereka tidak
mengeluarkan jurus mereka sebenarnya,
begitu kedua telapak saling beradu, mereka
pun bergerak mundur, Wu Ling-feng memuji
pemuda itu, "Ilmu yang hebat!"
Pemuda itu pun diam-diam mengagumi
ilmu silat Wu Ling-feng yang tinggi,
mendengar Wu Ling-feng memujinya segera
dia berkata, "Aku masih mempunyai hal
penting, tidak bisa lama-lama di sini, kalau
kita berjodoh kita akan bertemu lagi, saat
itu kita akan bertarung lagi!"
Setelah berkata seperti itu dia pun
meninggalkan Wu Ling-feng yang belum
sempat menjawab.
Wu Ling-feng tidak berniat jahat1086
kepadanya, maka dia pun tidak menghalangi
kepergian pemuda itu. Begitu teringat musuh
yang telah membunuh ayahnya masih ada di
dalam ruangan itu, dia segera berlari dan
kembali ke tempat tadi.
Begitu memasuki ruangan, ternyata
ruangan itu telah kosong, hanya tersisa
beberapa orang yang tidak dikenal Wu Lingfeng. Ternyata saat dia mengejar Xin Jie
hampir semua pesilat Bu, dia merasa sangat
senang.
Zhong Yuan pergi dari sana, dia tidak
melihat musuhnya dan berpikir, "Semua
musuhku adalah orang terkenal, kelak kalau
aku datang untuk menagih utang pada
mereka, mereka pasti tidak berani
bersembunyi lagi, aku pasti bisa menemukan
mereka."
Kemudian dia berpikir lagi, "Ilmu
silat biksu tua itu benar-benar sangat
tinggi, dia kenal dengan Adik Jie, mungkin
dia adalah salah satu dari Hai Wai San Xian
yang sering diceritakan oleh Adik Xin,
kelihatannya dia sangat menyukai Adik Xin.
Sekarang Adik Xin dibawa pergi, pasti Adik
Xin akan memperoleh banyak ilmu dari biksu
tua itu!"1087
"Aku telah berjanji kepada Nona Su
untuk datang menengoknya, aku harus
menepati janjiku."
Karena itu dia segera berangkat ke
Shan Dong.
Ketika tiba di propinsi Shan Dong, di
sepanjang jalan dia melihat banyak orang
yang memapah orang tua, menggendong anak,
dan juga membawa barang berat, wajah
mereka terlihat lelah, seperti sedang
mengungsi karena peperangan. Dia merasa
aneh, Wu Ling-feng berpikir, "Sekarang
negara sedang aman, mengapa mereka seperti
sedang mengungsi?" dia bertanya pada
seorang pak tua.
Pak tua itu mendengar Wu Ling-feng
bicara dengan logat sana, pak tua itu tahu
kalau Wu Ling-feng baru kembali ke
kampung halamannya, pak tua itu menarik
nafas, "Sebulan lalu, karena terus hujan,
air sungai Huang He terus naik, akhirnya
desa Fang tenggelam, desaku dengan desa
Fang hanya berjarak 50 kilometer, karena
itu aku membawa seluruh keluargaku
meninggalkan desa."
Wu Ling-feng bertanya lagi, "Pak,
bagaimana dengan desa Lin?"1088
"Apakah desa Lin yang dekat dengan
Desa Guo? Mungkin sekarang sudah menjadi
danau."
Wu Ling-feng berterima kasih kepada
pak tua itu lalu dia melanjutkan perjalanan
ke arah timur.
Dia teringat pada bibinya dan A Lan,
kalau banjir begitu hebat, mereka begitu
lemah, pasti terkena bencana itu.
Hatinya terasa panas seperti api, dia
berlari menggunakan ilmu meringankan
tubuh, walaupun dengan resiko dilihat orang
lain dia tidak peduli.
Sejak pagi Wu Ling-feng berlari
hingga sore, siang pun tidak sempat makan,
sepertinya orang yang mengungsi semakin
banyak, hati Wu Ling-feng pun menjadi
panas. Setelah jarak dengan desa Lin kurang
lebih 50 kilometer lagi, dia bertanya-tanya
dan baru tahu kalau semalam desa Lin pun
telah terendam air sungai Huang He.
Kabar seperti itu bagai petir
menyambar di siang bolong, Wu Ling-feng
terpaku, otaknya seperti beku tidak bisa
berpikir, dia menahan kesedihan dan mencari
cara bagaimana menolong bibinya dan A Lan.
Gubuk bibi dibangun di gunung1089
seharusnya letak gubuk agak tinggi, kalau
diam di atap rumah dalam waktu setengah
hari air tidak akan merendam sampai ke
sana. Jalan menuju desa Lin harus dilalui
melalui jalan air, Wu Ling-feng merasa
lebih baik menyewa perahu dan berangkat
dari sini.
Dengan harga tinggi dia menyewa
sebuah perahu dan berjalan melawan arus
air. Air mengalir dengan cepat, dengan
sekuat tenaga tukang perahu terus
mendayung, tapi perahu tetap berjalan
dengan lambat. Wu Ling-feng benar-benar
cemas, dia meminjam sebuah dayung dari
tukang perahu itu dan dengan tenaga dalam
dia mendayung terus. Karena mendayung
dengan tenaga dalam maka perahu berjalan
cepat.
Kurang lebih 3 jam melakukan
perjalanan, tidak terasa waktu telah
menunjukkan pukul satu malam. Tukang
perahu sudah merasa kelelahan dan tidak
bisa mendayung lagi. Dan dia bersikukuh
mendarat dulu untuk beristirahat, tapi Wu
Ling-feng tidak setuju, akhirnya dia
memutuskan mendayung sendiri.1090
Baru saja perahu berjalan sebentar,
tiba-tiba luas air melebar, sekarang untuk
membedakan mana sungai dan mana daratan
yang terendam air tidak terlihat batasnya,
yang terlihat sekarang air sangat banyak
seperti laut. Wu Ling-feng tahu mereka
telah tiba di tempat banjir. Dan letaknya
tidak jauh dari desa Lin, karena itu dia
mendayung semakin cepat.
Pedesaan di sepanjang jalan telah
terendam banjir, banyak orang desa berada
di atap rumah, ada pula yang berada di atas
pohon. Mereka memegang obor begitu melihat
perahu Wu Ling-feng mereka menggerakgerakkan obor dan berteriak minta tolong.
Mengingat kalau bibinya dan A Lan
berada dalam bahaya, dengan terpaksa Wu
Ling-feng pura-pura tidak mendengar
teriakan minta tolong mereka.
Semakin mendekati desa Lin hati Wu
Ling-feng semakin tegang, tangannya terus
berkeringat dingin. Wu Ling-feng berpikir,
"Kalau mereka bisa.... bisa naik ke atap
rumah, pasti tidak akan terjadi sesuatu pada
mereka."
Perahu kecil itu memasuki desa Lin!
Jantung Wu Ling-feng berdebar1091
semakin kencang seperti akan meloncat dari
rongga dadanya, dia terus melihat ke
sekeliling, yang terlihat hanya air dan
tidak ada batas mana darat dan mana air.
Semua bangunan di desa Lin telah terendam
air, hanya beberapa pohon di sisi sungai
yang terlihat keluar dari permukaan air,
tapi itu pun hanya ujung daunnya saja.
Hati Wu Ling-feng semakin dingin, dia
telah mendayung sehari semalam, tenaganya
telah terkuras habis, harapan yang masih
membuatnya bersemangat sekarang telah
sirna. Dia merasa tubuhnya lemas, dia sudah
tidak sanggup mengangkat dayung, dan
terdengar suara 'DAG', dayungnya terjatuh
ke lantai perahu, dan dia purrambruk di
sisi dayung.
Sejak kecil Wu Ling-feng sudah yatim
piatu, dia selalu menganggap bibinya
sebagai pengganti ibunya. A Lan adalah
gadis tercantik dan ter sempurna yang ada
di dalam hatinya. Walaupun mereka berdua
tidak pernah mengucapkan kalimat 'aku
mencintaimu' tapi di antara mereka selalu
tersimpan perasaan dan pengertian yang
dalam. Semua ini lebih dalam dibandingkan
kalimat 'aku mencintaimu'.1092
Sifatnya memang sederhana, seumur
hidup harapan terbesarnya adalah bisa
membalaskan dendam ayahnya, mencari Xue
Guo untuk A Lan supaya dia bisa melihat
kembali, dan....
Kemudian membawa bibinya dan A Lan
ke suatu tempat yang indah.... tapi
bagaimana sekarang? Bagaimana dengan citacitanya yang indah? Semuanya telah hancur,
sirna!
Wu Ling-feng merasa dadanya panas,
kemudian mendingin, seperti ada yang
meneteskan darah, mungkin jantungnya
sedang meneteskan darah, dia juga seperti
mendengar ada ledakan, mungkin jantungnya
sekarang telah meledak.
Dia menarik nafas dalam-dalam, lalu
berpikir, "Hidup di dunia, hal yang
menyedihkan lebih banyak dibandingkan
dengan hal yang menyenangkan, kecuali
hidup terpisah, kematian, kekecewaan, rasa
sakit, masih ada hal apa lagi?"
Dia meraa di dunia ini dia tidak
memiliki apa-apa lagi, pikirannya telah
mengembara ke dunia lain....
Di sana tidak ada kesedihan, tidak ada
perpisahan, hanya ada kegembiraan, rasa1093
gembira yang abadi. Di sana ada bunga, di
balik pagar putih ada seorang gadis cantik,
dia sedang merindukan Wu Ling-feng, air
mata kerinduan setetes demi setetes
mengalir seperti mutiara lalu jatuh ke atas
bunga, membuat bunga itu mekar lebih indah.
Wu Ling-feng terus berkata, "A Lan,
A Lan, jangan menangis, Kakak akan datang
menemanimu!"
Sewaktu dia sedang berpikir, tiba-tiba
di belakangnya ada yang mendorong,
membuatnya terbangun dari mimpi, setelah
dia melihat ternyata orang yang
mendorongnya adalah tukang perahu.
Ternyata sewaktu dayungnya jatuh ke
lantai perahu, karena terkejut tukang
perahu itu terbangun, dia menyalakan obor
dan melihat wajah Wu Ling-feng yang sudah
berubah, wajahnya pucat, tampak sedang
duduk dengan bengong, dia ingin memanggil
Wu Ling-feng, tapi tiba-tiba Wu Ling-feng
tertawa sendiri lalu mulutnya komat kamit,
segera dia mendorong Wu Ling-feng karena
merasa aneh melihat kelakuan Wu Ling-feng.
Karena terkejut pikiran Wu Ling-feng
segera kembali ke alam nyata, tapi dia


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

merasa sangat sedih dan tidak bisa berpikir1094
lebih jauh.
Hari mulai terang, dia berpesan
kepada tukang perahu untuk kembali ke
tempat semula.
Perahu berjalan mengikuti aliran
sungai, otomatis laju perahu lebih cepat.
Tidak lebih dari 2 jam, mereka telah tiba di
darat.
Dengan bingung Wu Ling-feng turun
dari perahu, dia mulai mencari-cari bibi
dan A Lan di antara orang-orang yang
sedang mengungsi, tapi tidak melihat A Lan
dan bibi. Dia memutuskan kalau A Lan dan
bibi telah hilang terbawa banjir. Karena
merasa sangat kecewa dia tidak ingin
berjalan bersama dengan orang-orang yang
mengungsi, yang tampak kacau balau. Dia
ingin menyendiri mengenang masa lalunya,
mengingat semua kenangan tentang bibinya
dan A Lan.
Ooo)*(ooO
Bersambung....
1095 Jilid ke tiga
BAB 32
Dua gadis satu percintaan
Wu Ling-feng tidak ingin berjalan
melalui jalan besar, dia selalu memilih
jalan pegunungan yang kecil, tanpa tujuan
dia terus berjalan. Kalau merasa lapar dia
memetik sayuran liar bila haus dia akan
minum air dari mata air. Jalan di
pegunungan panjang dan berliku-liku,
seperti tidak ada ujungnya. Wu Ling-feng
berpikir, "Biarlah ujung jalan gunung ini
juga menjadi ujungjalan hidupku!"
Seperti itulah dia terus berjalan,
beberapa hari telah berlalu dan dia tampak
kusam. Hari ini dia berjalan melewati
gunung, di depannya adalah sebuah jalan
besar menuju Ji Ning. Dia terkejut karena
Nona Su tinggal di Ji Ning.
"Lebih baik aku pergi ke Ji Ning
untuk menengoknya, setelah itu aku baru
akan mencari penjahat tua itu untuk
membalas dendam, kemudian...." selanjutnya
dia pun tidak bisa memutuskan apa yang
akan dia jalani di masa depan nanti.
Wu Ling-feng berjalan memasuki kota.1096
Setelah melewati dua jalan, dia
melihat pintu yang dicat hitam, di depan
pintu ada dua orang pengawal yang sedang
berjaga, dia tahu kalau itu adalah kediaman
walikota, dia pun bertanya, "Apakah di sini
adalah kediaman walikota? Aku adalah Wu
Ling-feng, apakah Nona Su ada?"
Melihat tampang Wu Ling-feng begitu
kusam dan kotor, bajunya juga compang
camping, tapi dia berhidung mancung dan
tampan, dia tampak gagah. Dan orang ini
menanyakan tentang anak angkat walikota,
kedua pengawal itu tahu kalau orang yang
ada di hadapan mereka bukan orang
sembarangan, maka mereka segera masuk dan
melapor ke dalam.
Tidak lama kemudian seseorang seperti
pengurus rumah dengan hormat menyapa-nya,
"Tuan Wu, silakan masuk! Nona berada di
ruang tamu sedang menunggu Tuan."
Wu Ling-feng balas memberi hormat
lalu mengikuti pengurus itu masuk,
sepanjang jalan menuju ruang tamu Wu Lingfeng melihat taman yang dipenuhi dengan
bunga, bunga-bunga itu mekar dengan indah.
Baru saja dia berjalan sebentar, Su
Hui Zhi datang sambil tertawa1097
menyambutnya. Tawa Su Hui Zhi seperti
sekuntum bunga, dia terlihat sangat
gembira. Wajahnya yang dulu terlihat
kekanak-kanakan sekarang berkurang, dan
dia terlihat semakin cantik.
Wu Ling-feng memberi hormat, "Apa
kabar, Nona Su? Tadinya Adik Jie ingin
datang bersamaku, tapi di tengah perjalanan
dia dipanggil oleh seorang tetua, dia ingin
aku mewakilinya menyampaikan permintaan
maafnya."
Dengan lembut Su Hui Zhi berkata,
"Tuan Wu, silakan masuk. Semenjak kita
berpisah, aku selalu merindukan kedatangan
kalian, dan berharap kalian bisa segera
datang menengokku...." karena merasa malu
wajahnya yang putih perlahan mulai
memerah, dia pun tidak meneruskan
perkataannya.
Melihat mata Nona Su yang besar dan
jernih seperti air, Su Hui Zhi teringat
lagi pada A Lan, dalam hati dia mengeluh,
"Mereka benar-benar mirip, yang satu
bernasib baik, sedangkan yang satu bernasib
menyedihkan. Tuhan, Tuhan! Mengapa Kau
begitu tidak adil?"
Su Hui Zhi melihat Wu Ling-feng1098
tiba-tiba menjadi bengong dan tampak aneh,
tampak begitu kelelahan, hatinya ikut
menjadi sakit.
Dengan lembut Su Hui Zhi berkata
lagi, "Tuan Wu, apakah kau dari tempat yang
terkena banjir?"
Wu Ling-feng mengangguk.
"Sungai Huang He setiap tahun memang
selalu mendatangkan banjir, pejabat yang
mengurus masalah sungai tahunya hanya
korupsi, begitu air bah datang, mereka
malah lari paling duluan. Kalau sebelumnya
sudah ada persiapan, tidak akan terjadi hal
seperti ini. Karena itu ayah angkatku
marah besar, dia pergi menemui gubernur
untuk meminta petunjuk."
Wu Ling-feng ingin menanyakan
sesuatu, tapi melihat Su Hui Zhi
bersemangat menceritakan hal yang terjadi
setelah mereka berpisah, Wu Ling-feng
tidak jadi bertanya.
Ternyata Su Hui Zhi mendatangi salah
satu anak buah ayahnya yang telah menjadi
waikota, walikota itu bermarga Jin, dia
diangkat menjadi walikota oleh ayah Su Hui
Zhi. Sehingga dia sangat menyayangi dan
melindungi Su Hui Zhi. Dia tahu kalau ayah1099
Nona Su adalah seorang yang berpandangan
lurus, seluruh hidupnya diabdikan untuk
negara, dia mati di tangan penjahat karena
itu dia merasa sangat sedih.
Walaupun Walikota Jin telah berusia
50 tahun tapi dia tidak mempunyai anak,
melihat Tuan Jin tidak mempunyai anak,
maka Su Hui Zhi pun sangat baik kepadanya.
Maka dia memanggil Tuan Jin dengan sebutan
ayah angkat dan Tuan Jin juga merasa
mendapatkan benda berharga.
Tadinya Wu Ling-feng hanya akan
mampir sebentar, tapi melihat Su Hui Zhi
begitu bersemangat, dia pun tidak tega
membuka mulut untuk berpamitan.
Su Hui Zhi terus bercerita, Wu Lingfeng mendengarnya dengan penuh perhatian,
Su Hui Zhi terlihat sangat gembira.
"Tuan Wu, kau lihat karena senang aku
menjadi pikun, kau telah menempuh
perjalanan panjang tentu merasa lelah dan
pasti juga belum makan, sebaiknya kau ganti
baju dulu dan beristirahatlah, setelah itu
kita bisa mengobrol lagi." dia segera
menyuruh pelayan menyiapkan air mandi,
terpaksa Wu Ling-feng menuruti
keinginannya.1100
Setelah membersihkan tubuh dan
mengganti dengan baju bersih, dia merasa
lebih nyaman. Tapi ini hanya sementara, di
lubuk hatinya terdalam sebenarnya dia
merasa ada beban berat!
Su Hui Zhi telah menunggunya lalu
membawanya ke sebuah kamar, "Kau boleh
tidur sebentar untuk beristirahat, kalau
makan malam telah tiba aku akan datang ke
sini dan memanggilmu."
Sore hari begitu lampu dipasang, Wu
Ling-feng mengikuti pelayan berjalan ke
ruang makan, ada pintu yang berbentuk
bulat, pelayan memberi-tahu, "Di sana
adalah tempat di mana Nona Su tinggal."
Setelah memasuki pintu bulat itu,
tercium harum yang enak, ternyata kebun
itu dipenuhi dengan bunga melati. Di balik
gunung buatan ada sebuah air mancur, di
bawah sinar bulan butiran air tampak
berkilau, benar-benar pemandangan yang
indah.
Su Hui Zhi telah menunggunya di
sebuah meja. Di atas meja telah terhidang
beberapa macam sayur, dengan tidak enak
hati Wu Ling-feng berkata, "Apakah Nona
sudah lama menunggu?"1101
Su Hui Zhi tertawa, "Tuan Wu, Anda
jangan merasa sungkan, mari kita minum
arak dulu." sewaktu dia menyebutkan 'kita',
Su Hui Zhi terlihat sedikit malu-malu.
Tapi Wu Ling-feng tidak
memperhatikan sikapnya, dia mengambil
sebuah cangkir lalu menghabiskan arak di
dalam cangkir.
Su Hui Zhi terus menuangkan arak,
karena pikiran Wu Ling-feng sedang kacau
dan sedih, maka dia ingin minum banyak
untuk melupakan kesedihannya dan
kegalauan hatinya, maka dia pun terus
memasukkan secangkir demi secangkir arak
ke dalam perutnya.
Su Hui Zhi hanya minum secangkir
arak, tapi wajahnya sudah menjadi merah. Di
bawah sinar lampu, kulitnya yang putih dan
pipinya yang bersemu merah membuatnya
terlihat seperti sekuntum bunga yang baru
mekar.
Tiba-tiba Su Hui Zhi berkata, "Waktu
itu aku mendengar kalau Tuan Xin
memanggilmu kakak, aku merasa iri
mendengarnya. Aku.... aku ingin suatu hari
nanti juga bisa memanggilmu kakak."
Melihat Su Hui Zhi yang telah minum1102
arak menjadi lucu, polos, dan manja, Wu
Ling-feng berkata, "Aku pun ingin
mempunyai adik perempuan sepertimu."
Su Hui Zhi benar-benar merasa
senang, "Apakah itu benar, Kak? Jangan
memanggilku dengan sebutan Nona Su lagi,
ibuku memanggilku Xiao Hui, kau juga harus
memanggilku seperti itu!"
Dia berkata lagi, "Kakak, semenjak kau
pergi, aku benar-benar rindu padamu, setiap
hari aku menghitung hari, aku tahu kau
pasti akan kemari untuk menengokku, tadi
pagi aku mendengar burung berkicau, aku
tahu Kakak pasti akan datang."
"Adik Hui, aku.... aku."
"Kakak tidak perlu bicara banyak, aku
tahu kau pun pasti merindukanku!"
"Ayah angkatku melihat setiap hari
aku merasa sedih, dia mengira aku sakit,
sebenarnya aku sedang mengkhawatirkan
keadaan Kakak, makan tidak bisa tidur pun
tidak nyenyak. Kakak, jangan tinggalkan aku
lagi!"
"Kakak, aku tahu kau tidak ingin
tinggal di sini, kau masih ingin berkelana
di dunia persilatan, apakah aku bisa ikut
dengan Kakak?"1103
Melihat Su Hui Zhi berbicara dengan
penuh perasaan, Wu Ling-feng pun
terpengaruh, Su Hui Zhi duduk sangat dekat
dengannya, dia benar-benar cantik.
Sebenarnya Wu Ling-feng tidak senang
minum, sekarang dia minum hanya untuk
menghilangkan kesedihan, dan dia mulai
mabuk, melihat Su Hui Zhi terus
menatapnya, tampak sorot matanya penuh
dengan cinta kasih.
Wu Ling-feng merasa dia kenal dengan


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sorot mata itu, karena dia sudah mabuk dia
tidak bisa menahan diri lagi, begitu melihat
Su Hui Zhi, dia menangkap tangannya,
dengan suara gemetar dia berkata, "Adik,
kau benar-benar sangat cantik!"
Su Hui Zhi memberontak sebentar,
akhrinya dia membiarkan Wu Ling-feng
memegang tangannya, hawa panas mengalir
melalui telapak tangan Wu Ling-feng, lalu
menyebar ke seluruh tubuh Su Hui Zhi. Dia
merasa sangat senang.
Sejak kecil Su Hui Zhi sudah tidak
punya ibu, ayahnya sangat menyayanginya.
Tapi selama setahun ini setiap kali saat dia
sendirian melihat bunga atau bulan, di
lubuk hatinya yang terdalam, dia merasa1104
sangat kesepian. Sekarang rasa sepinya
telah terganti oleh rasa indah. Dunia ini
terasa indah dan menyenangkan.
Wu Ling-feng terus mengigau, "Adik!"
Dengan lembut Su Hui Zhi menjawab,
"Ada apa, Kak?"
Wu Ling-feng berkata dengan
terpatah-patah, "Aku.... aku.... ingin....
mencium matamu."
Su Hui Zhi benar-benar merasa malu,
tapi sifatnya memang lembut dan penurut,
melihat Wu Ling-feng begitu berharap dia
tidak tega untuk menolak.
Dia memejamkan matanya, dan menerima
ciuman pertamanya. Sekarang ini dia tidak
membutuhkan apapun....
Dia merasa Wu Ling-feng terus
mencium matanya, "Dia benar-benar baik dan
jujur, tapi apakah ini tidak terlalu kuno?"
Begitu membuka matanya Su Hui Zhi
melihat Wu Ling-feng seperti sedang
menikmatinya, Su Hui Zhi berpikir,
"Mungkin Kakak merasa terlalu senang."
Tiba-tiba di luar jendela ada
seseorang yang menarik nafas, karena Wu
Ling-feng sedang tenggelam dengan
perasaannya, walaupun dia berilmu tinggi1105
tapi dia tidak mendengar kedatangan orang
itu. Sedangkan Su Hui Zhi sedang tenggelam
dalam rasa bahagia, dia hanya berharap
dunia ini jangan berputar lagi dan berhenti
di sini saja. Mana mungkin dia mendengar
ada seseorang yang menarik nafas di luar
jendela!
Ooo)*(ooO
Di balik gunung buatan, duduk seorang
gadis lemah, dia terus menangis, angin tanpa
perasaan menghembusi wajahnya yang sudah
basah oleh air mata, dia gemetar karena
kedinginan.... rasa dingin ini datang dari
hatinya.
Dia menangis sebentar, hatinya yang
marah dan benci mulai meredup, perasaan
rendah hati muncul di hatinya.
"Dia adalah putri walikota, sedangkan
aku hanya seorang.... seorang gadis buta,
mana mungkin aku bisa bersaing dengannya?"
dia berpikir, "Kakak, aku tidak membencimu,
juga tidak akan menyalahkanmu karena aku
memang tidak pantas bersanding denganmu!
Kakak, tidak perlu mengingat-ingat lagi
orang seperti diriku, lebih baik jika kau
bersama dengan Nona Su!"
Dia begitu lemah, seumur hidupnya1106
selalu tinggal di desa sederhana, tidak
pernah tertipu, sekarang mendengar orang
yang dicintainya dan dianggapnya sebagai
orang yang paling sempurna telah
membohonginya, dan telah mencintai gadis
lain, hatinya hancur dan sedih. Seperti ada
ular beracun yang terus menggerogotinya.
Cinta telah mengalahkan rasa cemburu,
dia berpikir, "Aku akan tetap mencintai
kakak, asalkan kakak bahagia, apa yang akan
kuminta lagi? Kakak dan Nona Su memang
serasi, untuk apa aku menyelinap di antara
kalian? Semua itu malah akan membuat
kakak menjadi serba salah? Pergilah!
Pergilah! Kuburkanlah tubuhmu ke tengah
dunia yang luas ini!"
Dia berdiri lalu pergi dengan
perlahan, sinar bulan terus menyinarinya,
membuat bayangan tubuhnya menjadi panjang.
Dia tidak bisa melihat bayangannya sendiri,
tapi dia berpikir, "Mulai hari ini, aku
adalah seorang gadis kesepian dan hidup
sendiri. Bayangan oh bayangan, hanya kau
yang akan selalu menemaniku."
Dia berjalan jauh, membawa pikiran
mulianya lalu menghilang di balik
kegelapan....1107
Ooo)*(ooO
Hari kedua pagi. Wu Ling-feng
berpamitan akan pergi untuk melanjutkan
perjalanan.
Su Hui Zhi tahu Wu Ling-feng pergi
untuk membalaskan dendam ayahnya, maka dia
pun tidak berani melarang Wu Ling-feng
pergi. Tiba-tiba Wu Ling-feng berpikir,
"Ayah Nona Su adalah walikota, mengapa aku
tidak menitip kepadanya mencari bibi dan A
Lan?"
Dia segera mengungkapkan pikirannya
Begitu Su Hui Zhi mendengar nama A Lan
disebut, wajahnya terlihat penuh cinta dan
sayang, hatinya merasa sedih.
Dia tampak berpikir sebentar,
beberapa kali dia ingin mengatakan
perasaannya, tapi rasa egoisnya melarang
bicara.
Di dunia ini ada perasaan iri dan
egois, rasa ini bisa membuat seorang gadis
lembut dan pengertian berubah menjadi gadis
kejam.
Hati Su Hui Zhi berperang. Dia lahir
dari keluarga bijak, sejak kecil ayahnya
selalu mendidiknya harus mempunyai hati
bijak. Dia seorang gadis pintar, kemarin1108
melihat Wu Ling-feng berubah menjadi
dingin dan seperti bingung. Sekarang dia
bisa menebak, jika dia mengatakannya pada
Wu Ling-feng, maka kebahagiaan seumur
hidupnya akan hilang. Ajaran ayahnya terus
terdengar di sisi telinganya, hal ini
membuatnya serba salah.
Akhirnya dia telah mengambil
keputusan, pikirannya yang bijak telah
mengalahkan segalanya.
Dengan suara bergetar dia berta-nya,
"Apakah Nona A Lan bertubuh sangat
mungil?"
Wu Ling-feng melihat Su Hui Zhi
dengan lama, dia tidak bicara seperti sedang
memikirkan sesuatu yang sulit dijelaskan.
Tiba-tiba dia bertanya, Wu Ling-feng
mengira dia akan bertanya tentang ciri-ciri
A Lan supaya memudahkan dia mencarinya.
Karena itu dengan sangat berterima kasih
dia berkata, "Adik Hui, tubuh A Lan memang
seperti yang kau katakan tadi, aku berharap
kau bisa membantuku mencarinya, dia gadis
buta."
Su Hui Zhi membalikkan tubuhnya lalu
berkata pada seorang pelayan, "Panggil Nona
A Lan untuk menemui Tuan Wu!"1109
Kata-katanya baru selesai, Wu Lingfeng benar-benar terkejut. Dia seperti
tidak percaya mendengar kata-kata Su Hui
Zhi tadi dan bertanya, "Adik.... kau.... kau
mengatakan apa tadi?"
Pelayan seperti tidak mengerti apa
yang dikatakan Su Hui Zhi tadi. Dia terus
melihat Su Hui Zhi. "Maksudku, panggilkan
Nona A Lan kemari!"
Pelayan itu baru mengerti lalu segera
berlari keluar. Wu Ling-feng tidak sabar
menunggu. Dia mengikuti pelayan itu lari
keluar.
Melihat sikap Wu Ling-feng begitu
gembira dan penuh perhatian, Su Hui Zhi
merasa kecewa, dia menutup wajahnya sambil
berlari ke kamar tidurnya.
Ooo)*(ooO
"Kapan dia.... dia pergi....?" tanya Wu
Ling-feng.
"Kemarin malam," jawab Xiao Fu.
"Mengapa dia bisa tiba-tiba pergi?"
"Aku tidak tahu. Sebelum pergi, dia
memintaku memberikan surat ini kepada
Tuan Wu, pengurus rumah ini. A Lan bukan
pelayan, dia seorang yatim piatu, dia gadis
yang ditolong tuan besar ketika tuan besar1110
sedang berpatroli memeriksa tempat yang
terkena banjir. Karena itu tuan pengurus
tidak mempunyai hak melarang A Lan pergi."
"Cepat bawa surat itu kemari!"
Wu Ling-feng tahu kalau A Lan masih
hidup, dia benar-benar gembira. Dia tidak
terpikirkan mengapa A Lan
meninggalkannya.... semua itu karena dia
telah lupa apa yang telah dia lakukan
semalam ketika dia sedang mabuk!
Wu Ling-feng mengambil surat itu dan
ingin segera nenbukanya. Tiba-tiba di
belakangnya terdengar suara lembut,
"Kakak, kau harus bisa menjaga diri."
Terlihat wajah Su Hui Zhi penuh
dengan air mata. Wu Ling-feng merasa tidak
enak, tapi dia tetap ingin mencari A Lan,
maka dia tidak sempat berpikir bagaimana
cara menghibur Su Hui Zhi.
"Adik, kau sangat baik kepadaku, aku
mengerti. Begitu aku menemukan A Lan, aku
akan segera kembali."
Su Hui Zhi mengangguk.
Setelah melambaikan tangan, dia
berlalu dari sana.
Su Hui Zhi berdiri di ambang pintu
melihat sosok Wu Ling-feng yang menjauh.1111
Hatinya terasa kosong.
"Aku merasa puas dengan ciuman yang
kau berikan semalam.... Walaupun dalam hati
kau memikirkan perempuan lain, tapi aku
sudah merasa sangat puas."
"Di waktu nanti, aku tidak akan
merasa kesepian lagi. Ciuman itu cukup
untuk memperindah kenanganku seumur
hidup. Aku, aku., .harus terus bertahan
hidup. Jalan kehidupanku ternyata memang
seperti ini!"
Dari kedua matanya telah berlinang
air mata.
Ooo)*(ooO
BAB 33
Heng-he San-fu
Gelombang besar.
Di pulau kecil itu, matahari pagi
telah terbit. Langit berwarna biru,
gelombang berwarna kekuningan....
Sebuah perahu kecil diam-diam merapat
di pulau itu. Badan perahu mengenai pasir
pantai tapi jarak perahu debgan pantai
berwarna kuning masih sekitar 15 meter
lagi.
Di perahu itu ada 2 orang. Di depan
perahu terlihat seorang biksu tua dengan1112
penampilan sangat aneh. Di ujung perahu
duduk seorang pemuda tampan juga gagah....
tidak perlu ditanya lagi, mereka adalah Pin
Fan Shang-ren dan Xin Jie.
Di Gui Shan, Xin Jie berhasil
mengalahkan pesilat tangguh India bernama
Jinlul, nama Mei Xiang Shen Jian segera
terkenal sampai ke pelosok dunia
persilatan. Di setiap tempat selalu
terdengar pujian, tapi Xin Jie tidak
mengetahui semua ini. Karena setelah dia
berhasil mengalahkan Jinlul, dia ditarik
oleh Pin Fan Shang-ren pergi.... sekarang
mereka telah tiba di Pulau Da Ji.
Xin Jie beberapa kali bertanya pada
Pin Fan Shang-ren tapi dia selalu menjawab
dengan misterius, "Yang penting kau ikuti
denganku. Dan kau akan mendapatkan


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kebaikan."
Atau dia hanya menjawab dengan
tertawa senang.
Menghadapi orang yang telah
mengajarkan ilmu silat kepadanya, Xin Jie
selalu menaruh hormat. Memang banyak hal
yang harus diselesaikannya, tapi dia tidak
berani mengung-kapkanya di depan Pin Fan
Shang-ren. Dia hanya ikut dengan Pin Fan1113
Shang-ren berlari sepanjang jalan.
Setelah perahu berlayar di laut, dia
sadar selalu cemas pun tidak akan ada guna,
karena itu semua masalah yang ingin
dilakukannya terpaksa dibuang dulu jauhjauh.
Pin Fan Shang-ren tidak mengajaknya
bicara, dia hanya tertawa secara misterius,
dan duduk di ujung terdepan perahu. Xin Jie
terpaksa duduk dengan bengong di perahu
itu. Jurus Jinlul sekali lagi berkelebat di
otaknya.
Dia berpikir, "Kemampuan Jinlul tidak
berbeda jauh denganku, usianya palingpaling 30 tahunan tapi tenaga dalamnya
sangat tinggi. Semenjak aku diberi tambahan
tenaga dalam oleh Pin Fan Shang-ren, setiap
kali bertarung tenaga dalamku pasti akan
bertambah. Tapi aku tetap tidak bisa
melawannya jika bukan karena Pin Fan
Shang-ren sendiri yang tiba-tiba
mengajarkan jurus beru.... benar juga, jurus
ini benar-benar aneh. Jika digabung dengan
jurus 'Da Yan Shi Shi', jurus yang
dilancarkan benar-benar hebat. Mungkin
jika ilmu silat Jinlul lebih tinggi sedikit
lagi, dia akan terkena.... sedangkan aku1114
tidak...."
Tiba-tiba dia teringat kalau dia
menang karena kaki Jinlul lemah. Segera
teringat lagi jika dia tidak menyerang kaki
Jinlul dan mengubah jurusnya, dia bisa
kalah. Kesimpulan yang Xin Jie peroleh
adalah siasat yang digunakan harus berbeda
dengan orang lain. Itu akan menjadikan
sebuah tenaga dahsyat.
Karena merasa senang, dia berteriak
lepas, "Benar-benar bagus! Benar-benar
bagus!"
Pin Fan Shang-ren menyambung, "Masih
ada yang lebih bagus lagi menanti di
depan!"
Xin Jie melihat Pin Fan Shang-ren
tersenyum melihatnya. Wajahnya penuh
dengan kegembiraan. Dia terpaku
melihatnya....
Pin Fan Shang-ren tertawa dan
berkata, "Anak, kau pasti sedang memikirkan
ilmu yang baru saja aku ajarkan kepadamu.
Ha, ha, ha! Masih adayanglebih bagus...."
Tiba-tiba perahu bergetar, tidak bisa
maju lagi. Ternyata perahu telah mengenai
pasir. Pin Fan Shang-ren berteriak, "Kita
sudah sampai! Ayo Nak, kita turun!"1115
Tubuh Pin Fan Shang-ren bergerak
seperti seekor burung besar terbang ke
permukaan pasir berwarna kuning sejauh 15
meter. Anehnya perahu tidak bergerak
mundur karena dia terbang.
Xin Jie berpikir, "Sekali meloncat
bisa sejauh 15-20 meter, dan perahu sama
sekali tidak bergoyang. Ilmu meringankan
tubuh tetua benar-benar membuat siapa pun
tidak akan percaya. Aku.... apakah aku...."
Bila meloncat setinggi 2 meter.... dia
yakin perahu pun tidak akan bergerak
mundur kemudian tubuhnya baru condong ke
depan. Dia seperti sebuah panah dengan
miring mendarat. Dia mendarat di atas pasir
berwarna kuning. Ilmunya tidak sebagus Pin
Fan Shang-ren, tapi tetap saja ilmunya
tampak sangat tinggi. Pin Fan Shang-ren
tertawa. "Anak, kau benar-benar pandai!
Aku ingin bicara sesuatu denganmu...."
Xin Jie dengan bengong mengikutinya
berjalan, berputar 2 kali, lalu di balik
hutan itu tiba-tiba terlihat sebuah rumah
terbuat dari kayu.
Rumah itu terbuat dari kayu dan
bambu. Rumah itu dibuat dengan cara dipaku
ada yang dilapisi kayu, membuat rumah itu1116
terlihat jelek. Pasti rumah itu buatan Pin
Fan Shang-ren. Setelah dekat, Pin Fan
Shang-ren mendorong pintu untuk masuk.
Rumah itu dari luar terlihat jelek,
tapi di dalam terasa sangat nyaman dan
terang. Lantai rumahnya terpasang karpet.
Xin Jie berteriak karena merasa terkejtit.
Pin Fan Shang-ren mengambil sebuah
kursi berbentuk aneh. "Meja ini buatanku,
bagaimana menurutmu?"
"Sangat baik! Tapi...."
"Tapi apa?"
"Tapi terlalu kotor."
Pin Fan Shang-ren tertawa terbahakbahak. Dia meletakkan kursi itu. Kursi
dipenuhi dengan debu. Karena tadi dia
memegang kursi, terlihat bekas jarinya.
"Tetua memanggilku ke sini ada
keperluan apa?"
"Jangan banyak bertanya dulu, nanti
aku akan menjelaskannya padamu.... Hei,
Anak! Menurutmu di dunia ini siapa yang
paling sulit dihadapi?"
Xin Jie merasa aneh, balik bertanya,
"Apa maksud Tetua?"
"Aku tanya, orang macam apa yang
paling sulit dihadapi?"1117
Xin Jie terpaku lalu menggelengkan
kepalanya. Dengan serius Pin Fan Shang-ren
berkata lagi, "Anak, aku katakan kepadamu,
di dunia ini orang yang paling sulit
dihadapi adalah perempuan...."
Xin Jie hampir tertawa geli. Dia
bertanya, "Mengapa mereka sulit dihadapi?"
Pin Fan Shang-ren tertawa tapi tidak
menjawab. Xin Jie yang pintar dibuat
bengong sekarang. Setelah terdiam lama Pin
Fan Shang-ren tiba-tiba tertawa, "Anak,
menurutmu, bagaimana dengan ilmu kepalan
dan tendangan kakiku?"
"Ilmu kepalan dan tendangan kaki
Tetua paling bagus di dunia ini."
"Apakah itu benar? Coba kau lihat
jurus ini...." Lengan baju yang lebar
dikibaskan. Dua telapak tangan berkelebat
kesana kesini. Suara telapak dan suara
lengan baju terus terdengar. Anehnya Xin
Jie yang berdiri kira-kira berjarak satu
langkah dari Pin Fan Shang-ren, tidak
merasakan ada angin. Ilmu tenaga dalamnya
begitu tinggi dan telah mencapai tahap
tertinggi.
Xin Jie terus melihat aksi Pin Fang
Shang-ren dan berpikir kemudian dia1118
berteriak, "Aku mengerti sekarang...."
Pin Fan Shang-ren tertawa dan
meloncat keluar dari pintu. Dia berteriak,
"Anak, keluarlah! Aku akan mengajarkan
ilmu telapak ini!"
Xin Jie dengan senang ikut meloncat
keluar, belum sempat mengucapkan terima
kasih, Pin Fan Shang-ren sudah menjelaskan
bagian terpenting dari jurus ini.
Xin Jie belum pernah mendengar ilmu
ini. Dengan keadaan Xin Jie sekarang, dia
harus berlatih selama satu hari penuh baru
bisa menguasainya dengan baik, itu pun
hanya bisa 10 jurus. Xin Jie memang sangat
menyukai ilmu silat, sebenarnya banyak
pertanyaan yang ingin dia tanyakan tapi
sekarang di otak hanya ada ilmu silat, dia
tidak bisa memikirkan hal lain lagi.
Pada hari kelima, Xin Jie sudah
berhasil menguasai 60 jurus. Tiba-tiba dia
teringat sesuatu, "Apakah Pin Fan Shangren memanggilku ke sini hanya ingin
mengajarkan jurus ini? Tapi dia melihatnya
selalu tertawa misterius sepanjang
perjalanan, sebenarnya ada apa di balik
semua ini? Masih banyak hal yang harus
kuselesaikan. Bagaimana mungkin aku1119
tinggal di sini terus...."
Dia berpikir lagi, Pin Fan Shang-ren
begitu baik kepadanya, jika dia menjelaskan
apa alasannya dia harus pergi dari sini, dia
yakin Pin Fan Shang-ren pasti akan
mengijinkannya kembali ke Zhong Yuan. Tapi
teringat pada ilmu telapak aneh itu, dia
berpikir lagi, "Ilmu ini terlalu aneh, jika
aku kehilangan kesempatan mempelajarinya,
bukankah ini sangat disayangkan!"
Di belakangnya terdengar satu suara
tawa, "Anak, kesulitan apa yang kau temui?
Ilmu telapak ini bernama 'Kong Kong Zhang
Fa' (Telapak kosong). Aku baru saja
menciptakan jurus ini, sepertinya tidak ada
satu ilmu pun yang bisa menahan 72 jurusku
ini. Hhhh! Aku lupa mengatakan kalau
tidak ada orang yang bisa menyambut 72
jurusku...."
"Bagaimana denganku?"
"Kau harus berlatih dulu baru akan
tahu hasilnya."
Melihat wajah Pin Fan Shang-ren
berseri-seri, Xin Jie segera berpikir, "Aku
tidak mau tahu persoalan lainnya, aku akan
mempelajari 72 jurus ini dulu."
"Anak, jurus-jurus ini merupakan1120
jurus yang kuciptakan dengan menghabiskan
waktu selama 1 bulan dengan tidak tidur.
Baru saja aku memikirkan, jika kau sudah
bisa menguasai jurus ini, dengan cara apa
kau akan berterima kasih kepadaku?"
Dengan serius Xin Jie menjawab,
"Sebagai ucapan terima kasih, apa yang
Tetua perintahkan, aku pasti akan
menurutinya."
"Apakah kau akan setuju untuk
melakukan satu hal untukku, dan kukatakan
dari sekarang kalau hal ini tidak mudah
dilakukan."
Xin Jie adalah orang yang menyukai
tantangan. Dia segera menjawab, "Jangankan
satu hal, 10 hal pun akan kulakukan!"
"Baiklah, sekarang lebih baik kau
berlatih dulu, kelak aku akan
memberitahukannya padamu."
'Kong Kong Zhang Fa' berjumlah 72
jurus, tapi ilmu itu terus berubah-ubah,
sebuah hasil karya Pin Fan Shang-ren yang
hebat. Selama 10 hari Xin Jie baru bisa
mengingat semua jurus-jurusnya. Tapi tidak
semua jurus dia mengerti.
Dia berlatih selama 5 hari lagi, tidak
terasa Xin Jie sudah tinggal di Da-ji-dao1121
selama setengah bulan. Sebuah ilmu silat
dahsyat telah berpindah tangan dari Pin
Fan Shang-ren kepada Xin Jie.
Suatu hari setelah makan malam, Pin
Fan Shang-ren berkata, "Anak, di dunia ini
siapa yang paling sulit kita hadapi?"
Xin Jie terpaku dan berpikir, "Katakata ini muncul kembali."
Dia melihat Pin Fan Shang-ren, dia
terlihat sangat serius, segera dia tertawa
dan menjawab, "Pasti perempuan."
Pin Fan Shang-ren menepuk-nepuk
kakinya tanda setuju, "Benar! Perempuan
membuat orang menjadi pusing. Jika
berteman dengan perempuan, kita akan
selalu dirugikan."
Xin Jie merasa aneh dan berpikir,
"Apakah Pin Fan Shang-ren pernah berteman
dengan perempuan?"
Pin Fan Shang-ren berkata lagi, "Kau
pernah bertemu dengan biksuni yang tinggal
di Xiao-ji-dao. Biksuni ini paling
menyebalkan di antara para perempuan. Bila
aku bertaruh dengannya, aku belum pernah
menang. Formasi kemarin yang kau hadapi,


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

telah mengurungku selama 10 tahun. Untung
Tuhan masih melindungiku, tidak membuatku1122
seumur hidup terkurung di sana. Tapi aku
cukup dirugikan. Sejak itu aku telah
bersumpah...."
"Tetua telah bersumpah apa?"
"Aku bersumpah tidak akan mau lagi
bertarung dengan perempuan...."
Xin Jie tertawa, "Itu tidakmungkin...."
"Mengapa tidak mungkin?"
"Jika Guru Hui datang dan mencari
Tetua lalu mengajak Tetua bertarung,
bukankah Tetua akan dirugikan kalau tidak
menanggapi ajakannya?"
Pin Fan Shang-ren berteriak, "Benar,
tebakanmu memang benar, beberapa hari
lalu, biksuni itu mengirim surat melalui
merpati pos dan mengajakku bertarung. Dia
mengatakan kalau dia telah menemukan
sebuah ilmu telapak baru dan mengajakku
bertarung. Aku membalas surat itu dan
mengatakan aku menolak ajakannya. Biksuni
itu akhirnya mengatakan kalau aku takut
kepadanya, semakin dipikir aku semakin
marah, karena itulah aku mencarimu."
"Untuk apa Tetua mencariku?"
Dengan tertawa senang Pin Fan Shangren menjawab, "Aku hanya ingin kau
melakukan sesuatu untukku, mengajak1123
biksuni itu bertarung dengan ilmu yang
telah kuajarkan kepadamu...."
"Itu tidak boleh...." dengan cepat Xin
Jie menjawab.
"Tidak perlu takut, ilmu telapakku
sengaja kubuat khusus menghadapi biksuni
itu, kau pasti akan menang."
"Bukan maksudku menang atau
kalahnya"
Pin Fan Shang-ren berkata lagi,
"Apakah kau takut kepada biksuni tua
karena ilmu silatnya tinggi? Kalau kau
menghadapinya dengan ilmu yang telah
kuajarkan, dalam 200 jurus biksuni tua itu
pasti akan mengaku kalah."
"Bukan itu maksudku!"
"Lalu apa maksudmu?"
"Guru Hui pernah mengajarkan
kepadaku ilmu Ji Mo Bu Fa', mana mungkin
aku bertarung dengan beliau?"
Pin Fan Shang-ren tertawa terbahakbahak, "Aku kira apa, ternyata hanya itu,
itu bukan masalah besar, karena kau tidak
akan bertarung benar-benar juga tidak
perlu mempertaruhkan nyawa! Bukankah kau
telah setuju untuk melakukan apa pun demi
diriku? Apakah kau akan mengingkari1124
janjimu sendiri?"
Xin Jie tidak bisa menjawab.
Pin Fan Shang-ren memerintah, "Besok
kau harus pergi ke sana!"
Setelah itu dia diam tidak bicara lagi.
Ooo)*(ooO
Batu-batu yang ada di Xiao-ji-dao
berbentuk seperti tunas bambu, berdiri
dengan tegak, seperti seorang raksasa yang
berdiri di bawah langit biru.
Dari perahunya Xin Jie telah melihat
batu-batu besar itu, dia teringat dulu
ketika berada di pulau kecil itu telah
menemukan banyak hal aneh. Dan dia merasa
banyak hal yang bisa dipikirkannya.
Dengan senang Pin Fan Shang-ren
terus mengibaskan kedua lengan bajunya,
supaya perahu melaju dengan kencang....
Setelah perahu itu mendarat, mereka
segera turun dari perahu dan berjalan
menuju tengah pulau itu, Pin Fan Shang-ren
berteriak, "Biksuni tua, aku datang untuk
menga-jakmu bertarung!"
Tidak lama kemudian dari balik
bebatuan muncul bayangan seseorang, hanya
beberapa kali turun naik, dia telah berada
di hadapan mereka, dia tidak lain adalah1125
Guru Hui yang tinggal di Xiao-ji-dao.
Xin Jie segera memberi hormat, Guru
Hui mengibaskan lengan bajunya, tenaga
besar keluar dari tangan Guru Hui, dan Xin
Jie pun terangkat ke atas, dia berkata
dengan dingin, "Tidak perlu!"
Xin Jie merasa tenaga yang datang
dari Guru Hui sangat besar tapi tidak
kencang. Tenaga ini seperti mengangkatnya
ke atas, Xin Jie menahan agar kedua
kakinya tetap berlutut.
Dengan nada aneh Guru Hui berkata,
"Hei, tenagamu bertambah lagi!"
Kemudian dia berkata pada Pin Fan
Shang-ren, "Aku sudah tahu sejak kemarin,
kau tidak membalas suratku tentu kau
sedang mencari cara bagaimana
menghadapiku, kau pasti terus mencari
caranya."
Pin Fan Shang-ren membiarkan biksuni
tua itu terus menertawakannya, setelah itu
dia baru memberi hormat, "Biksuni tua, aku
beri hormat kepadamu.... aku datang menepati
janji untuk bertarung denganmu, tapi
pertarungan kali ini berbeda dengan
biasanya...."
Dengan dingin Guru Hui menatapnya.1126
Pin Fan Shang-ren melanjutkan lagi,
"Aku tidak akan bertarung denganmu, karena
semua ilmu baruku telah kuajarkan kepada
anak ini, apakah kau berani bertarung
dengannya?"
Guru Hui terdiam, lalu tertawa
panjang, dia tidak meladeni perkataan Pin
Fan Shang-ren.
Pin Fan Shang-ren marah dan berkata,
"Kau menertawakan apa?"
"Kau tidak berani bertarung denganku,
mengapa harus mencari bermacam-macam
alasan? Biksu tua, hari ini aku baru tahu
sifat aslimu."
Mendengar perkataan Guru Hui, Pin
Fan Shang-ren hanya tertawa terbahakbahak, Guru Hui dengan dingin menatapnya
tapi tidak meladeninya.
Melihat Guru Hui tidak meladeni
perkataannya, Pin Fan Shang-ren tertawa
lagi, dengan tenaga dalamnya dia tertawa
panjang dan keras, akhirnya terpaksa Guru
Hui berta-nya, "Apa yang kau tertawakan?"
Pin Fan Shang-ren berhenti tertawa
dan menjawab, "Kau tidak berani bertarung
denganku, mengapa harus mencari bermacammacam alasan? Biksuni tua, hari ini aku1127
baru tahu sifat aslimu."
Kalimatnya sama persis dengan
perkataan yang dikeluarkan Guru Hui tadi,
Guru Hui menjadi marah, "Siapa yang tidak
berani bertarung denganmu?"
Pin Fan Shang-ren menunjuk Xin Jie
dan berkata, "Apakah kau berani bertarung
dengan anak ini?"
Guru Hui hanya diam dengan dingin,
dia tidak melihat ke arah Xin Jie.
Pin Fan Shang-ren tidak mau
bertarung dengan Guru Hui, dan Guru Hui
tidak mau bertarung dengan Xin Jie, maka
kedua belah pihak hanya diam terpaku.
Tiba-tiba Pin Fan Shang-ren dengan
senang berkata, "Aku punya ide! Aku punya
ide!"
"Ide apa?" tanya Guru Hui.
"Aku punya ide yang lebih baik, aku
sudah mengajarkan ilmu telapak tanganku
kepadanya, kau juga harus mengajarkan ilmu
telapakmu kepadanya, kemudian dengan ilmu
telapakmu suruh dia bertarung denganku,
lalu dengan ilmu telapakku, dia akan
bertarung denganmu, dengan cara seperti itu
nanti akan terlihat siapa yang lebih
hebat!"1128
Guru Hui dengan dingin berkata, "Cara
ini bagus sekali, tapi aku sudah susah
payah menciptakan jurus ini, mana mungkin
aku mengajarkan begitu saja pada anak ini?"
Pin Fan Shang-ren mendengar kalau
ide yang sudah susah payah dipikirkannya
ditolak begitu saja oleh Guru Hui, maka dia
pun menjadi marah, "Apakah kau takut dia
akan lebih hebat darimu? Biksuni tua,
ternyata pikiranmu sangat kerdil, sudahlah
kita tidak usah bertarung lagi!"
Dia membalikkan badan dan bersiap
pergi, dengan marah Guru Hui berkata,
"Baiklah, kita akan bertarung, anak,
kemarilah, aku akan mengajarkan kepadamu
ilmu telapakku.... Biksu bau, kau jangan
mengintip!"
Pin Fan Shang-ren tertawa terbahakbahak, "Aku tidak membutuhkan jurusmu, aku
akan menjauh ke sana, jadi kau bisa
tenang!"
Guru Hui membawa Xin Jie ke ujung
pulau bagian barat, lalu dengan teliti
mengajarkan semua ilmu telapaknya kepada
Xin Jie.
Jurus-jurus Guru Hui juga sangat
hebat, Xin Jie menghabiskan waktu 7 hari,1129
itu pun baru menguasai separuh jurus, Xin
Jie menarik nafas, "Aku baru tahu di dunia
ini ada ilmu telapak begitu hebat, walau
semua jurusku digabungkan dengan jurus Ji
Mo Bu Fa', "Kong Kong Zhang' milik Pin Fan
Shang-ren, belum tentu bisa mengalahkan
ilmu telapak milik Guru Hui. Kalau Hai Wai
San Xian bisa berkumpul dan meneliti ilmu
silat mereka, bukankah mereka bisa membuat
banyak ilmu yang bermanfaat untuk dunia
persilatan?"
Sewaktu dia sedang berpikir tiba-tiba
terlihat bayangan seseorang yang datang
secepat kilat ke arah mereka, hanya sedetik
dia sudah berada di depan mereka, dia adalah
Pin Fan Shang-ren.
Guru Hui marah, "Biksu bau, mau apa
kau ke sini?"
Pin Fan Shang-ren menjawab dengan
terburu-buru, "Kita tidak perlu bertarung
lagi, ternyata seseorang telah datang ke
Da-ji-dao, aku harus cepat kembali...."
Dia mengangkat barang yang dibawanya,
ternyata itu seekor burung elang mati, di
tenggorokan elang itu menancap sebuah
panah pendek.
Xin Jie tahu burung elang itu adalah1130
elang yang ada hidup di pulau Da Ji,
mungkin elang itu terpanah kemudian
terbang ke pulau ini setelah itu dia baru
mati di sini, dia mendekat dan memeriksa
panah itu.
Bentuk dan bahan panah itu sangat
aneh, seperti bukan buatan Zhong Yuan, di
bawah panah tertulis 3 huruf Han dengan
tulisan kecil-kecil, setelah dilihat dengan
teliti, ternyata itu adalah tulisan Jinlul.
Xin Jie segera memberikannya pada Pin Fan
Shang-ren, dia tampak marah, "Ternyata
semua ini hasil perbuatannya, berani benar
dia membunuh burung elangku...."
Dia membalikkan tubuh dan berlalu
dari sana, Xin Jie berpikir kalau yang
datang adalah Jinlul pasti dia datang untuk
mencarinya untuk membalas dendam, segera
dia berteriak, "Tetua, tunggu! Aku ikut...."
Guru Hui meloncat beberapa meter
lalu menghilang di balik bebatuan.
Pin Fan Shang-ren dan Xin Jie naik
ke atas perahu lalu perahu berlayar dengan
cepat, mereka semakin mendekati Da-ji-dao,
dari jauh mereka telah melihat ada 2
perahu yang mendarat di sana. Karena
terburu-buru ingin sampai, Pin Fan Shang-1131
ren mengibaskan kedua lengan bajunya, dua
tenaga besar keluar dari lengan baju.
Perahu bergerak seperti anak panah.
Akhirnya perahu telah mendarat di atas
pasir, tapi masih terus berjalan beberapa


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

meter.
Pin Fan Shang-ren berteriak, "Anak,
cepatlah!"
Dia menarik Xin Jie, langkah kakinya
bertambah cepat, tubuhnya terbang dan
mendarat di atas sebuah pohon setinggi 20
meter.
Dari atas pohon itu Xin Jie bisa
melihat ada yang sedang bertarung, ada
sekitar 17-18 orang biksu sedang bertarung
dengan 4 orang yang dandanannya sangat
aneh. Di antaranya ada 3 orang berbaju
biksu berbaju merah. Sedangkan seorang lagi
mengenakan baju pelajar. Mereka berempat
bergiliran menyerang dengan telapak,
benar-benar menggunakan tenaga dasyat.
Para biksu itu tidak ada yang berani
mendekat.
Setelah melihat pelajar itu
mengeluarkan tenaga telapaknya, Xin Jie
berbisik kepada Pin Fan Shang-ren, "Orang
yang mengenakan baju pelajar itu adalah1132
Jinlul."
Pin Fan Shang-ren dengan dingin
menjawab, "Ketiga biksu itu adalah pesilat
tangguh, pantas Jinlul begitu berani dan
sok jago di Da-ji-dao, ternyata dia mendapat
dukungan kuat."
Xin Jie melihat para biksu berbaju
merah itu, salah satu dari mereka telah
mengeluarkan telapaknya dan mulai
menyerang, tapi biksu yang berada di depan
dan berusia setengah baya berhasil
menghindar. Pohon cemara yang berada di
dekat mereka karena terkena pukulannya,
akhirnya tumbang.
Xin Jie terkejut dan berpikir, "Ketiga
biksu berbaju merah itu ternyata ilmu
silatnya tidak berbeda jauh dengan Shi Wai
San Xian, mereka pasti guru-guru Jinlul...."
Pin Fan Shang-ren masih terus
melihat para biksu itu, wajahnya
berekspresi aneh, Xin Jie pun merasa aneh,
dia juga dengan teliti menatap para biksu
itu. Jumlah biksu itu ada 18 orang salah
satu di antara mereka ada yang mengenakan
baju biasa, setelah melihat dengan teliti,
ternyata dia adalah 'Wu Lin Zi Xiu', Sun
Qi-zhong.1133
Xin Jie baru mengerti, "Ah, ternyata
mereka dari Shao-lin-sie!"
17 biksu dan Sun Qi-zhong dengan
lancar berhasil mengurung biksu berbaju
merah dan Jinlul, hati Xin Jie bergetar
lalu berpikir, "Apakah itu adalah formasi
'Luo Han' yang terkenal itu?"
Tiba-tiba Pin Fan Shang-ren berkata,
"Celaka, biksu India itu berniat akan
membunuh mereka, biksu Shao-lin pasti akan
kalah, kita harus cepat ke sana...."
Suaranya baru selesai, dia telah
meloncat ke atas, Xin Jie yang tadinya
hanya terpaku, ikut meloncat ke atas.
Dari tengah udara terdengar teriakan
kaget, ternyata ketiga biksu berbaju merah
itu dan Jinlul dari posisi bertahan menjadi
posisi menyerang dan mereka terus
menyerang.
Tiba-tiba Pin Fan Shang-ren telah
bergerak seperti kuda terbang mendarat,
kedua lengan bajunya tampak berkibar, dia
menyambut serangan telapak dari salah satu
biksu berbaju merah, terdengar BUG, biksu
berbaju merah itu tampak tergetar dan dia
pun mundur. Kedua bahu Pin Fan Shang-ren
tampak bergoyang, mereka berdua sangat1134
terkejut.
Kepala biksu berbaju merah itu sangat
besar, dia marah melihat Pin Fan Shangren, kemudian melayangkan telapak dan
mendorong lagi....
Pin Fan Shang-ren menyambut dengan
tangannya, suara BUG terdengar lagi,
masing-masing mundur setengah langkah!
Peristiwa ini dalam ratusan tahun
belum pernah terjadi, selama ini Guru Hui
dan Wu Hen-sheng selalu menghindar beradu
telapak tangan dengan Pin Fan Shang-ren,
tapi biksu India itu berani beradu telapak
tangan dengan Pin Fan Shang-ren, tentu
saja diam-diam Pin Fan Shang-ren juga
merasa terkejut.
Biksu India itu pun terkejut, ilmu
pukulannya di negara India adalah nomor
satu, tapi sekarang dia telah digetarkan
oleh Pin Fan Shang-ren, hal ini membuatnya
sangat terkejut.
Jinlul menunjuk pada Xin Jie dan
berteriak, "Guru, bocah itu yang aku
ceritakan kemarin!"
Biksu berbaju merah yang berada di
paling belakang melihat Xin Jie lalu bicara
dengan bahasa Han yang kaku dia berkata,1135
"Apakah kau adalah murid biksu ini?" dia
menunjuk Pin Fan Shang-ren.
Xin Jie ingin menjawab, tapi Pin Fan
Shang-ren telah membentak, "Anak, tidak
perlu melayaninya!"
Biksu India itu melotot kepada Pin
Fan Shang-ren, tiba-tiba dia tertawa, "Aku
yakin kau adalah Pin Fan Shang-ren, salah
satu dari Hai Wai San Xian, kami 3
bersaudara beruntung bisa bertemu dengan
para pesilat tangguh, benar-benar
menyenangkan!"
Kemudian dia menunjuk biksu yang
beradu telapak tangan dengan Pin Fan
Shang-ren dan berkata, "Dia adalah kakak
seperguruanku, namanya adalah Logeda...."
dia menunjuk biksu berwajah emas dan
berkata, "Dia adalah adik seperguruanku,
namanya adalah Pandenful.... dan aku adalah
Jin Bo-sheng, kami bertiga dijuluki 'Henghe San-fu' (3 biksu dari Sungai Heng).
Sebenarnya Sungai Heng hanya sebuah
sungai kecil, kami bertiga berniat
mengubahnya menjadi 'Huang He San Fu'
rasanya itu baru seru! Kami datang ke
Zhong Yuan, sebenarnya untuk dunia
persilatan Zhong Yuan, dan akan banyak1136
mendapatkan kebaikan, orang-orang
persilatan Zhong Yuan harusnya merasa
senang.... hanya saja murid kami terlalu
memaksa kalian, sebenarnya kami pun tidak
berniat mengurusi hal ini, tapi pada saat
kami mencari tahu, ternyata kau menjadi
pendukung mereka, maka sekarang mau tidak
mau kami harus mengurusi hal ini...."
Pertarungan yang terjadi tadi telah
berhenti, para biksu yang dipimpin oleh
seorang biksu tua menghampiri Pin Fan
Shang-ren dan bersama-sama mereka
berlutut, kata biksu tua itu, "Aku adalah
ketua Shao-lin generasi ke-14, namaku
adalah Zhi Jing, aku membawa murid-murid
Shao-lin ke sini dengan tujuan untuk
mengunjungi Kakek Guru Ling Kong...."
Wajah Pin Fan Shang-ren tampak
berubah, dia meloncat tinggi dan tangannya
terus bergoyang, "Biksu, kau salah orang,
biksu tua ini bukan Ling Kong, Ling Kong
sudah mati...."
Dandanan Pin Fan Shang-ren memang
seperti biksu, tapi sudah lama dia tidak
menganggap dia adalah biksu, maka sewaktu
membicarakan tentang biksu, sikapnya
menjadi kaku.1137
Generasi dalam Shao-lin Si adalah
Ling, Qing, Ming, Zhi, Hong, dan sekarang
pemimpin Shao-lin ini berada dalam urutan
Zhi, maka dia menyebut Ling Kong adalah
kakek guru karena Ling Kong berada 4
generasi di atasnya, yaitu dari urutan Ling.
'Heng-he San-fu' melihat para biksu
itu tiba-tiba berlutut di hadapan Pin Fan
Shang-ren mereka terkejut.
Xin Jie ingat beberapa waktu lalu,
Sun Qi-zhong dan seorang biksu muda secara
tiba-tiba mencarinya lalu mengajaknya
bertarung, dia pun berpikir, "Orang-orang
Shao-lin tahu kalau 'Da Yan Shi Shi' adalah
ciptaan Pin Fan Shang-ren, maka mereka pun
mencariku dan mengajakku bertarung,
ternyata biksu tua ini yang mengaku adalah
Pin Fan Shang-ren ternyata adalah 'Ling
Kong Zu Shi', apakah Pin Fan Shang-ren
mempunyai hubungan dengan Shao-lin-sie?"
Kata Pin Fan Shang-ren lagi, "Ling
Kong sudah lama mati." berarti dia mengenal
Ling Kong, apakah dia....
Guru Jinlul tampak sudah tidak sabar
dan berkata, "Guru Pin Fan, kami telah
bicara jelas, hari ini Heng He San Fo ingin
bertarung dengan HaiWai San Xian...."1138
Hati Pin Fan Shang-ren sedang kacau,
dia membalikkan tubuh dan berkata pada
para biksu Shao-lin yang masih berlutut,
"Kalian salah cari orang, aku.... bukan Ling
Kong."
"Kakek Guru, jangan menutup-nutupi
lagi, ilmu pedang Kakek Guru Xin adalah
ilmu Shao-lin yang sudah lama
menghilang...."
Mungkin urutan ketua Shao-lin ini
berada 4 generasi di bawah Ling Kong dan
dia mengira Xin Jie adalah murid Pin Fan
Shang-ren, maka dia pun memanggil Xin Jie
dengan sebutan kakek guru.
Jin Bo-sheng sudah tidak sabar dan
berkata, "Kalau Pin Fan Shang-ren tidak
berani bertarung, tidak apa-apa, asalkan
mengijinkan kami membawa orang yang
bermarga Xin ini pergi...."
Hati Pin Fan Shang-ren sedang kacau,
mendengar Heng-he San-fu ingin membawa
Xin Jie pergi, dia marah, "Kentut!"
Karena kedua hal ini membuatnya
bingung, dalam hati dia berpikir, "Terpaksa
aku harus kabur dari sini!"
Dia mencengkram tangan Xin Jie diamdiam mengeluarkan ilmu meringankan1139
tubuhnya yang tinggi, hanya sekejap mereka
sudah tidak kelihatan lagi batang
hidungnya.
Ooo)*(ooO
BAB 34
Hua Yi Zi Zhan (perang antar bangsa)
'Heng-he San-fu' tidak menyangka
kalau Pin Fan Shang-ren akan melarikan
diri dari sana, mereka berteriak dan
mengejarnya. Kedelapan belas biksu itu
masih tertinggal di sana, mereka masih
berlutut dengan terpaku....
Pin Fan Shang-ren sangat menyukai
Xin Jie, dia tahu kalau Heng-he San-fu
akan membunuh Xin Jie, lalu dengan
menggunakan kepala Xin Jie, mereka akan
menekan dunia persilatan Zhong Yuan dan
membalaskan dendam muridnya Jinlul. Sambil
berlari Pin Fan Shang-ren berkata pada Xin
Jie, "Orang-orang India itu menginginkan
nyawamu, aku tidak akan mengijinkannya,
tapi aku sendiri tidak mampu melawan
mereka, terpaksa jalan inilah yang
kutempuh...."
Xin Jie sangat pintar, dia berkata,
"Apakah kita akan pergi ke Xiao-ji-dao?"
"Benar, kita harus cepat pergi ke1140
sana!"
"Tapi, tapi...." kata Xin Jie.
"Tapi apa?"
"Aku takut Guru Hui tidak mau...."
"Bagaimanapun juga aku harus
mengajaknya bergabung.... begitu tiba di
Xiao-ji-dao, aku akan tunggu disana dulu,
dan kau segera ke Wu Ji Dao mencari Wu
Hen-sheng. 'Heng-he San-fu' sangat kuat,
aku dan Guru Hui saja belum tentu bisa
bertahan terhadap serangan mereka."
Begitu mendengar dia harus pergi ke


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Wu Ji Dao, hati Xin Jie bergetar, wajah
Qing Er yang cantik terbayang-bayang di
depan matanya.
Pin Fan Shang-ren menarik Xin Jie
pergi ke pantai, jarak mereka dengan perahu
kecil itu masih 20-30 meter, tapi Pin Fan
Shang-ren sudah terbang, dan dia mendarat
di perahu kecil itu. Dengan tenaganya dia
membuat perahu bergerak ke laut, lalu
meminjam kekuatan gelombang laiit, perahu
kecil itu telah berada di laut dan melaju
dengan kencang.
Xin Jie segera mengambil dayung dan
mulai mendayung, perahu kecil itu melaju
dengan cepat. Pin Fan Shang-ren berdiri di1141
atas perahu. Kedua lengan bajunya yang
lebar dikibarkannya, membantu supaya
perahu bergerak lebih cepat.
Xin Jie tidak pandai mendayung, tapi
tenaga tangannya besar dan kuat, hanya
beberapa kali dayungan perahu telah berada
di tengah laut.
Saat membalikkan kepala untuk
melihat ke belakang, Heng-he San-fu dan
Jinlul telah berada di pantai, mereka pun
segera naik ke sebuah perahu besar berniat
menyusul Xin Jie dan Pin Fan Shang-ren.
Dayung dipakai dan layar
dibentangkan, kedua alat ini dipakai, maka
perahu berlayar sangat cepat, sedangkan
perahu yang ditumpangi Xin Jie kecil dan
ringan, untuk sementara orang-orang India
itu tidak bisa menyusul mereka.
Begitu Xin Jie membalikkan kepala,
dia melihat 3 biksu berbaju merah berdiri
di depan perahu, mereka mengibarkan lengan
baju mereka dengan tujuan membuat perahu
mereka bisa melaju lebih cepat. Perahu
besar itu semakin mendekat, Pin Fan Shangren membuka ikatan jangkar, begitu perahu
besar mendekat, jangkar itu dilempar ke
perahu besar itu....1142
Tenaga dalam Pin Fan Shang-ren
sangat besar, jangkar itu melesat dengan
suara besar dan Pin Fan Shang-ren
melempar jangkar itu ke arah tiang kapal,
ketiga tiang penyangga kapal langsung
patah. Kecepatan perahu besar langsung
berkurang.
Kesempatan ini langsung digunakan
oleh Xin Jie, dengan cepat dia mendayung,
Xiao-ji-dao sudah terlihat.
Gelombang teru s menggulung....
Pin Fan Shang-ren berdiri di depan
perahu, kedua lengan bajunya terus
digerakkan ke depan dan ke belakang, tenaga
dalamnya dikeluarkan, ditambah dengan
dayungan Xin Jie yang kuat, maka perahu
pun bergerak seperti kuda terbang, melaju
sangat cepat.
Xin Jie terus membalikkan kepala
untuk melihat situasi, perahu besar itu
tetap mengejar mereka, ternyata
kecepatannya juga cukup mengejutkan, jarak
perahu besar semakin dekat.
Xiao-ji-dao telah berada di depan
mereka, kedua lengan baju Pin Fan Shangren dikibaskan, perahu bergerak seperti
anak panah yang dilepaskan dari busurnya.1143
Jarak dengan pantai tinggal 20 meter lagi.
Setelah perahu mengenai pasir, Pin Fan
Shang-ren sudah meloncat tinggi lalu
mendarat sekitar 25 meter dari sana.
Begitu kaki Pin Fan Shang-ren
menginjak pantai, Xin Jie membalikkan
perahu itu dan dengan cepat berlayar ke
arah Wu Ji Dao.
Pin Fan Shang-ren baru mendarat di
Xiao-ji-dao, perahu Heng-he San-fu telah
mendekat, terlihat Heng-he San-fu terus
mengibarkan lengan baju mereka, berkat
tenaga dalam mereka, perahu besar itu
melaju dengan cepat, tidak lama kemudian
mereka pun turun ke darat.
Pin Fan Shang-ren bersiul, lalu
tertawa, "Sambutlah seranganku!"
Dia melihat Heng-he San-fu berada di
atas dan dengan cepat dia menyerang mereka.
Kepalan tangan yang dilancarkan
sangat dahsyat, angin kencang terus
menyerang ketiga orang itu, karena masih
berada di tengah udara, mereka berteriak.
Biksu berambut panjang terlihat
marah, dia mengeluarkan kepalannya dan
menyerang Pin Fan Shang-ren, Pin Fan
Shang-ren tertawa terbahak-bahak, serangan1144
pukulannya ditarik, begitu datang serangan
dari biksu itu, kepalan kirinya telah
dikeluarkan, jurus yang dipakai adalah
keras melawan keras!
Karena biksu berambut panjang itu
masih berada di tengah udara, kekuatan
keras melawan keras membuatnyanya harus
bersalto di tengah udara, kemudian dia pun
mendarat di laut, tapi Pin Fan Shang-ren
masih tampak kokoh seperti Tai Shan, hanya
terlihat lengan bajunya sedikit berkibar.
Tiba-tiba dari perahu besar itu
tampak sebuah papan dilempar dan jatuh
tepat di bawah kaki biksu berambut panjang.
Begitu meloncat biksu itu telah berdiri di
atas papan kemudian meloncat ke darat. Lalu
bayangan seseorang berlari keluar dari
perahu. Melihat dandanannya dia adalah
Jinlul yang pernah bertarung di Gui Shan.
Pukulan Pin Fan Shang-ren berhasil
mengalahkan salah satu dari Heng-he Sanfu, dia tertawa dan berlari ke tengah pulau.
Heng-he San-fu pernah menyaksikan
sendiri bagaimana hebatnya ilmu dari biksu
Da-ji-dao, mereka tahu kalau bertarung
masing-masing, mereka tidak akan bisa
menang. Sekarang mereka berempat telah1145
bergabung, mereka tidak ragu lagi dan
mengejar hungga ke Da JiDao.
Pin Fan Shang-ren memang kuat, tapi
kalau satu melawan tiga, dia pasti tidak
akan bisa menang, maka dia pun memancing
mereka ke Xiao-ji-dao.
Dia ingin bergabung dengan Guru Hui
melawan mereka, karena itu Pin Fan Shangren telah berlari ke arah formasi 'Gui
Yuan'.
Kecepatan lari Heng-he San-fu cukup
kencang, Pin Fan Shang-ren baru saja masuk
ke formasi bebatuan itu, mereka telah tiba
di sana, sebenarnya Heng-he San-fu datang
ke Zhong Yuan hanya ingin bertemu dengan
pemuda yang telah mengalahkan murid
mereka, tapi mereka malah bertemu dengan
pesilat tangguh, apalagi tenaga dalam Pin
Fan Shang-ren berada di atas mereka
bertiga. Karena mereka tidak bisa menerima
keadaan ini maka rencana pun berubah. Dan
mereka bertiga sepakat untuk bertarung
dengan Pin Fan Shang-ren.
Pandangan Heng-he San-fu sangat luas,
begitu melihat letak bebatuan itu, mereka
tahu kalau itu adalah susunan sebuah
formasi, tapi mereka tidak tahu nama1146
formasi itu, karena mereka sangat sombong
mereka tidak merasa takut, mereka memasuki
formasi itu. Jinlul pun ikut masuk.
Pin Fan Shang-ren pernah terkurung
oleh formasi ini selama 10 tahun, karena
petunjuk Xin Jie akhinnya dia berhasil
keluar dari formasi ini. Dia masih ingat
jalan keluar dari formasi ini. Berbelok ke
kiri lalu ke kanan, dan dia telah keluar
dari formasi itu. Tapi keempat orang itu
masih berputar-putar dalam formasi,
kelihatannya mereka telah terjebak. Hal ini
membuat Pin Fan Shang-ren tertawa
terbahak-bahak.
Formasi Gui Yuan, selama 10 tahun
Pin Fan Shang-ren tidak sanggup
memecahkannya. Heng-he San-fu mempunyai
ilmu begitu tinggi, tapi tetap saja mereka
terjebak di sana.
Pin Fan Shang-ren melihat ada orang
yang terjebak seperti dirinya, dia merasa
senang dan tertawa terbahak-bahak,
kemudian dia berlari memasuki pulau dan
mencari Guru Hui supaya Guru Hui bersedia
membantunya menahan musuh.
Luas Xiao-ji-dao sekitar 10 kilometer
persegi, sebentar saja dia telah berada di1147
tengah pulau, lalu pergi ke rumah Guru
Hui. Tapi Guru Hui tidak ada di sana, dia
merasa kecewa, sekaligus cemas dan kaget.
Keinginan Pin Fan Shang-ren telah
bulat, dia selalu bertaruh dengan Guru Hui
merebut kemenangan. Biasanya dia selalu
menganggap kalau ilmunya yang paling
tinggi. Sekarang dengan datangnya 3 pesilat
lain negara, dan ilmu silat mereka tidak
berbeda jauh dengannya. Selain itu mereka
selalu mengatakan ingin mencaplok dunia
persilatan Zhong Yuan. Ilmu silat Pin Fan
Shang-ren adalah ilmu silat Zhong Yuan,
mana mungkin dia akan mengijinkan bangsa
lain berpikiran tidak masuk akal seperti
itu? Apalagi Pin Fan Shang-ren mempunyai
sifat selalu ingin menang, maka dia pun
terpikir untuk mengumpulkan 'Hai Wai San
Xian' dan bertarung dengan 'Heng-he Sanfu'. Dia ingin tahu apakah yang menang
adalah ilmu silat Zhong Yuan atau ilmu
silat bangsa asing?
Dia berencana seperti itu, tapi Guru
Hui saat itu tidak berada di gunung. Dengan
ilmunya sendiri dia tidak akan sanggup
melawa tiga orang India itu. Kalau dia
tidak bisa melawan Heng-he San-fu, maka1148
ilmu silat Zhong Yuan akan dikuasai oleh
bangsa lain.
Dia tidak berpikir kalau saat itu
Heng-he San-fu telah terjebak dalam
formasi Gui Yuan, dia bisa saja lari dari
sana, tapi dia sama sekali tidak berpikir
sampai sana.
Dia membalikkan tubuh dan pergi.
Tiba-tiba....
Terdengar suara DUG, seperti ada
benda berat terjatuh, sepertinya pulau kecil
itu pun ikut bergetar. Pin Fan Shang-ren
terkejut, dia tahu kalau Heng-he San-fu
tidak bisa keluar dari formasi itu, lalu
mereka menggunakan tenaga mereka
mendorong bebatuan itu hingga terjatuh.
Sewaktu dia terkurung, dia pun pernah
mendorong batu-batu besar itu, dia tahu
kalau tenaga untuk merusak formasi batu
itu akan menguras tenaga dalam, dan tenaga
dalamnya yang telah berusia 60 tahun akan
hilang. Kelihatannya Heng-he San-fu
berniat melakukan hal yang sama, hanya
saja mereka bertiga bersama-sama
mendorong, itu akan meringankan tenaga
yang keluar, mereka akan dengan mudah
menghancurkan formasi kuno itu.1149
Formasi kuno itu disusun oleh Guru
Hui dengan susah payah, dia membawa musuh
masuk ke dalam formasi dengan tujuan
menjebak mereka, kalau formasi itu
dihancurkan oleh musuh itu akan membuat
Pin Fan Shang-ren merasa tidak enak kepada
Guru Hui. Maka dia pun segera terbang dan
mendarat di depan formasi itu.
Heng-he San-fu sedang bersiap-siap
bergabung untuk menghancurkan batu kedua,
Pin Fan Shang-ren segera berteriak. "Kalau
kalian sanggup, keluarlah dari formasi
ini....
Salah satu dari Heng-he San-fu adalah
guru Jinlul, dia tertawa terbahak-bahak,
"Kami lihat formasi ini sangat aneh, jujur
bicara, formasi seperti ini tidak membuat
kami takut...."
Dia bicara dengan bahasa Han yang


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kaku, tidak seperti muridnya Jinlul yang
lebih fasih berbahasa Han.
Tiba-tiba dari balik formasi itu ada
seseorang yang berkata, "Sombong sekali,
coba kau lakukan kalau bisa!"
Heng-he San-fu terkejut, dengan
kemampuan mereka, daun yang terjatuh dari
jarak 30 meter pun bisa terdengar, sekarang1150
ada seseorang yang berjalan mendekat,
mereka sama sekali tidak merasakannya,
ilmu meringankan tubuhnya benar-benar
sangat hebat.
Pin Fan Shang-ren tahu kalau yang
datang adalah Guru Hui, dengan gembira dia
berteriak, "Biksuni tua, cepatlah, kau
datang tepat pada waktunya...."
Guru Hui yang berada di balik batu
tertawa dingin, hanya dalam waktu sekejap
Guru Hui telah berada di depan Pin Fan
Shang-ren.
Gerakan Guru Hui sangat aneh, ketiga
biksu itu tidak melihat bagaimana Guru Hui
bisa melewati mereka, ketiga biksu itu
benar-benar terkejut. Ternyata di dunia ini
ada ilmu meringankan tubuh seperti itu, Pin
Fan Shang-ren melihat reaksi mereka, diamdiam dia tertawa, "Ji Mo Bu Fa milik
biksuni tua ini di dunia ini tiada duanya,
dan memang sangat aneh, jangankan Heng-he
San-fu, aku sendiri pun kalah darinya!"
Guru Hui mendekati Pin Fan Shang-ren
dan bertanya, "Biksu bau, mengapa kau
membuat keributan di sini?"
Pin Fan Shang-ren tahu kalau Guru
Hui saat ini sedang marah dan ini bukan1151
pertanda baik, dia malah tertawa terbahakbahak dan dengan serius menjawab, "Biasanya
biksuni jarang keluar, dan kau juga tidak
mau tahu apa yang telah terjadi pada dunia
persilatan bukan? Tapi hari ini mau tidak
mau kau harus keluar untuk melihatnya...."
Dia bercerita tentang Heng-he San-fu
berikut juga tentang muridnya, mereka
berniat menguasai Zhong Yuan, melihat Pin
Fan Shang-ren begitu serius, Guru Hui
menekan amarah yang berkobar di hatinya.
Pin Fan Shang-ren melihat wajah Guru
Hui seperti tidak percaya, dia mulai marah,
"Seumur hidupnya Biksu Pin Fan tidak
pernah meminta tolong kepada siapa pun,
hari ini demi kebaikan semua orang, aku
dengan rendah hati meminta bantuan kepada
biksuni tua, kalau kau tidak setuju, tidak
apa, tapi setidaknya kau harus percaya
padaku, masa aku berbohong padamu?"
Semakin dipikir dia semakin marah,
tapi Guru Hui sampai saat itu belum
mengambil keputusan apa pun, lalu Pin Fan
Shang-ren tertawa dingin dan berkata,
"Tidak disangka, ketua Xiao-ji-dao adalah
seorang penakut!"
Guru Hui marah dan berkata, "Siapa1152
bilang aku takut? Aku harus mencari tahu
dulu!"
Pin Fan Shang-ren tertawa sinis,
"Orang-orang itu telah menginjak-injak
kepala 'Hai Wan San Xian', kau masih tidak
mengerti...."
Guru Hui hanya tertawa dingin, karena
Guru Hui hanya bereaksi seperti itu, maka
Pin Fan Shang-ren mulai emosi, dan berkata,
"Kau kira aku tidak bisa mengalahkan
mereka maka datang ke sini meminta bantuan
kepadamu, begitu?"
"Kalau kau memang bisa, mengapa kau
tidak seorang diri melawan mereka?" tanya
Guru Hui.
Kemudian dia menyambung lagi,
"Tenaga dalam mereka saat mendorong batu
besar tadi sangat hebat, apakah kau yakin
kau seorang diri bisa melawan mereka
bertiga?"
Pin Fan Shang-ren berpikir, "Aku
memang tidak bisa melawan mereka."
Tapi bibirnya tetap keras dan berkata,
"Kalau aku memang bisa, lalu kenapa?
Biksuni tidak mau ikut campur, lebih baik
aku mencari Wu Hen-sheng."
Dia membalikkan tubuh berpura-pura1153
akan pergi dari sana, tiba-tiba Guru Hui
berkata, "Nanti dulu...." begitu Pin Fan
Shang-ren membalikkan tubuh, dia berkata,
"Biksu bau, dulu kau telah membuatku marah
dan kau juga selalu mengajakku bertarung,
mulai hari ini kita lupakan saja...." katakata Guru Hui sudah dapat ditebak Pin Fan
Shang-ren, dia yakin Guru Hui akan setuju
dengan ajakannya, dia tersenyum dan
berkata, "Biksuni telah mengurungku selama
10 tahun, aku pun akan melupakan dendam
itu"
Tiba-tiba Guru Hui mengulurkan
tangannya.
Awalnya Pin Fan Shang-ren hanya
terpana, tapi tidak lama kemudian dia pun
mengerti, dia juga mengulurkan tangan
kanannya dan dengan ringan menepuk-nepuk
tangan Guru Hui, dia tertawa dan berkata,
"Inijanji seorang laki-laki...."
Guru Hui menjawab, "Janji seorang
laki-laki harus bisa dipegang...."
Orang-orang yang terjebak dalam
formasi itu melihat mereka tidak habishabisnya bicara, seperti tidak menganggap
mereka sama sekali, mereka menjadi marah.
Jinlul membentak, "Hei, apakah kalian kira1154
kami tidak bisa keluar dari sini!"
Guru Hui tidak meladeni ucapan
mereka, yang menjawab malah Pin Fan
Shang-ren, "Kalau memang betul, lalu
kenapa?"
Salah satu biksu berbaju merah adalah
guru Jinlul, dia berkata, "Kami akan
menggulingkan semua batu yang ada di
sini...."
Pin Fan Shang-ren menjawab dengan
dingin, "Kalian boleh mencobanya!"
Ketiga biksu itu tidak sungkan lagi,
dengan menggabungkan tenaga dalam, mereka
bertiga segera mendorong sebuah batu besar,
tiba-tiba Pin Fan Shang-ren mengeluarkan
kepalannya dan memukul mereka.
Ilmu kepalan itu adalah ilmu 'Bai Bu
Shan Quan', Pin Fan Shang-ren
mengeluarkan kepalannya dengan ringan,
tapi tenaga yang keluar mengandung
kekuatan besar.
'Heng-he San-fu' tertawa dingin,
mereka mengalihkan tenaga yang tadinya
mendorong batu beralih kepada Pin Fan
Shang-ren.
Tiba-tiba Pin Fan Shang-ren menarik
kembali tenaga yang tadinya akan1155
dikeluarkan, ilmunya memang tinggi, dia
bisa mengeluarkan atau menarik kembali
tenaganya sesuai dengan keinginannya.
Pukulan dari kepalan sengaja
diarahkan ke tanah kosong, di sana tidak
ada batu besar, ketiga biksu itu berniat
menarik kembali tenaga kepalan mereka,
tapi sudah tidak keburu, mereka terpaksa
memukul ke bawah.
Tanah disana kering dan berdebu
menyebabkan debu beterbangan ke mana-mana
karena hempasan tenaga kepalan tiga biksu
itu, dari sana terlihat kalau tenaga mereka
bertiga sangat dahsyat.
Pin Fan Shang-ren tertawa terbahakbahak, bercampur dengan suara amarah dari
'Heng-he San-fu' membuat suasana Xiao-jidao terdengar kacau.
Guru Hui melihat formasi yang
dibangunnya dengan susah payah dihancurkan
begitu saja oleh ketiga biksu India itu. Dia
menjadi marah, tiba-tiba saja dia sudah
meloncat ke atas sebuah batu dan berkata,
"Naiklah!"
'Heng-he San-fu' marah dan mereka
bertiga naik ke atas batu itu. Hanya Jinlul
yang masih berada di bawah, saat itu juga1156
Pin Fan Shang-ren meloncat ke atas batu
dan berkata, "Kita bertarung di atas batu!"
'Heng-he San-fu' yang merasa marah,
mereka tidak menjawab tapi mereka sudah
memasang kuda-kuda dan siap bertarung!
Sementara itu setelah Xin Jie
mengantar Pin Fan Shang-ren ke Xiao-jidao, dengan kecepatan tinggi dia mendayung
ke Wu Ji Dao, letak Wu Ji Dao tidak jauh
dari Xiao-ji-dao, hanya membutuhkan waktu
5-6 jam perjalanan. Xin Jie tahu hal ini
sangat penting dan menyangkut nama baik
dunia persilatan Zhong Yuan maka dia pun
dengan sepenuh hati mendayung supaya bisa
segera tiba di Wu Ji Dao.
Cuaca saat itu sangat bagus, sinar
matahari menyinari permukaan laut dan
tampak berkilau, di kejauhan tampak laut
seperti menyambung dengan langit, langit
berwarna biru dan terang, kadang-kadang
laut bergerak, membawa udara asin, perahu
kecil Xin Jie dengan cepat melaju.
Gelombang laut tidak begitu besar,
terasa angin berhembus sepoi-sepoi, kadangkadang gelombang sedikit besar.
Air laut berwarna biru tua, langit
berwarna biru muda, kedua tempat itu1157
seperti tidak berbatas, ditambah dengan
cuaca cerah dan tidak berawan, membuat hati
siapa pun merasa santai dan menikmatinya.
Kadang-kadang terlihat burung laut
terbang melewatinya. Mereka terlihat
tenang dan terbang dengan perlahan. Posisi
terbang mereka sangt indah, dan suasana
yang tercipta begitu damai.
Xin Jie dengan sekuat tenaga
mendayung, membuat perahu bergerak seperti
panah yang terlepas dari busurnya, ditambah
dengan angin yang berhembus searah dengan
laju perahu, menambah kecepatan perahu itu.
Tidak lama kemudian terlihat ada
bayangan yang tidak terlalu jelas, mungkin
yang ada di depan sana adalah Wu Ji Dao.
Letak Hai Wai San Xian adalah sebagai
berikut, Da-ji-dao berada di paling depan,
kedua adalah Xiao-ji-dao, dan Wu Ji Dao
berada di urutan ketiga. Dan pulau yang
terluas adalah Wu Ji Dao, letak pulaunya
sangat strategis. Ketiga pulau ini
membentuk posisi segitiga.
Semakin mendekati bayangan itu Xin
Jie bisa melihat dengan jelas kalau itu
memang Wu Ji Dao. Perahu berjalan
perlahan, gelombang semakin besar, mungkin1158
karena perahu mulai mendekati daratan. Sisi
pulau ditumbuhi dengan pohon dan pohonpohon itu tertata rapi, semua itu disusun
oleh tangan manusia. Di bawah pohon
terlihat jalan menuju ketengah pulau.
Setelah turun dari perahunya, yang
ada di sana hanya tampak pasir, gelombang
lebih besar di sisi pulau dibandingkan saat
di laut.
Begitu dia mendaratkan kakinya di
pulau itu, dia mulai menyusuri jalan itu.
Xin Jie tidak menggunakan ilmu
meringankan tubuhnya. Dia berjalan pelanpelan, setelah tiba di ujung jalan, dia
berbelok ke kiri. Pohon yang ada di sisi
jalan mulai terlihat jarang, tapi di antara
pepohonan banyak ditanami bunga dan rumput
liar. Dari jauh terlihat warna merah,
kuning, juga hijau. Semua sangat indah.
Xin Jie pernah singgah di Da-ji-dao
dan Xiao-ji-dao, ketua dari dua pulau itu
adalah pesilat tangguh. Tapi keadaan di sana
sangat berbeda dengan di sini. Xiao-ji-dao
gersang dan banyak bebatuan, apalagi Da-jidao, di sana sangat kacau balau, hanya Wu Ji
Dao yang tertata rapi.


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Di depan mata tampak hijaunya pohon1159
dan rumput, langit berwarna biru, menambah
indah pemandangan pulau itu.
Wu Ji Dao sangat luas, berjalan
menyusuri jalan yang panjangnya satu
kilometer baru tiba di ujung jalan. Di sana
ada sebuah rumah, mungkin itu adalah
tempat tinggal ketua Wu Ji Dao.
Xin Jie membereskan bajunya kemudian
berteriak ke arah rumah itu, "Angkatan
muda Xin Jie mohon mengunjungi Tetua Wu
Hen-sheng, ada perlu ingin meminta...."
Tapi rumah itu tetap sepi, seperti
tidak ada penghuninya.
Xin Jie berjalan mendekati rumah,
berputar melewati semak-semak, baru tiba di
depan rumah. Xin Jie terkejut melihat
keadaan di sana.
Ternyata ketua Wu Ji Dao mempunyai
cita rasa seni yang tinggi. Selama dia
tinggal di Wu Ji Dao dia pasti telah
menghabiskan waktunya menata Wu Ji Dao.
Rumah terlihat bersih walaupun sederhana.
Sepanjang jalan di pulau itu ditanami bunga,
rumput, dan pohon. Begitu memasuki tengah
pulau keadaan di sana berbeda lagi.
Ada sebuah rumah kuno sederhana,
didirikan di hamparan sebuah padang rumput1160
berwarna hijau, tidak ada bunga di sana,
sebuah jalan kecil menyambung ke sebuah
jalan besar. Jalan kecil itu rata walau
berkelok-kelok.
Di bagian timur ada sebuah sungai
kecil, menurut perkiraan Xin Jie,
sepertinya Wu Hen-sheng menaikkan
permukaan air laut, karena kelihatannya
sungai itu pun buatan manusia. Lebar sungai
sekitar 20-30 meter. Air mengalir dengan
tenang. Di tengah sungai terlihat sebuah
jembatan.
Suasana di sana begitu tenang dan
indah, Xin Jie merasa hatinya menjadi sejuk.
Jarak dari sini ke pantai sangat jauh,
tidak terdengar suara ombak yang terus
memukul ke arah bibir pantai.
Di sekeliling tempat itu sangat sepi,
seperti tidak ada siapa pun di sana.
Xin Jie tenggelam dalam suasana
indah, sejak kecil dia selalu ikut dengan
Mei Shan-ming, otomatis dia pun mempunyai
cita rasa seni. Melihat keadaan di sini dia
merasa....
Tiba-tiba terdengar ada sesuatu yang
berbunyi, "Bocah tengik, kau berani datang
ke pulau ini...."1161
Dengan cepat Xin Jie membalikkan
tubuh, dia melihat ketua Wu Ji Dao, Wu
Hen-sheng berdiri di belakangnya.
Kali ini Xin Jie datang ke Wu Ji Dao
tidak lain adalah ingin meminta bantuan
kepada Wu Hen-sheng. Begitu melihat Wu
Hen-sheng berdiri di sana, dia merasa
senang. Baru saja dia akan bicara, Wu Hensheng sudah mendahului-nya, "ManaZhang
Qing?"
Xin Jie terpaku tidak menjawab.
Wu Hen-sheng membentak, "Kau....
kau.... Hhhh!"
Karena marah Wu Hen-sheng sampai
tidak bisa bicara.
Xin Jie bertanya dengan bingung,
"Zhang Qing? Apakah yang Tetua maksud
adalah putri Tetua?"
Wu Hen-sheng mengangguk, wajahnya
terlihat pucat.
Hati Xin Jie bergetar, dan bertanya
dengan cemas, "Bukankah dia ada di sini?"
Wu Hen-sheng menjawab dengan dingin,
"10 hari yang lalu, dia ribut ingin pergi
mencarimu, sampai sekarang dia belum
kembali...."
Xin Jie mendengar Zhang Qing berniat1162
mencarinya, dia merasa senang, tapi begitu
memikirkan kalau Zhang Qing seorang gadis
polos dan tidak berpengalaman di dunia
persilatan, dia pun merasa cemas, dia
berteriak, "Selama beberapa hari ini aku
terus berkelana, kemana dia akan
mencariku...."
"Dia mengatakan akan pergi ke Zhong
Yuan, QingEr masih kecil dan polos...."
Xin Jie menjawab, "Aku sudah
memikirkan hal ini, tapi sekarang ada hal
yang lebih penting lagi, setelah masalah
ini beres aku akan segera mencarinya,
walaupun harus sampai ke pelosok dunia...."
Wu Hen-sheng melihat sepertinya Xin
Jie tidak mencemaskan putrinya yang
hilang, dan masih berani mengatakan setelah
membereskan suatu masalah penting baru
mencari Qing Er, dia telah mengambil
keputusan kalau Xin Jie sudah tidak peduli
lagi kepada putrinya, ternyata cinta
putrinya hanya bertepuk sebelah tangan.
Semakin Wu Hen-sheng berpikir, dia
semakin marah kemudian dia meraung, dia
ingin sekali memukul Xin Jie dan berniat
membunuh Xin Jie, tiba-tiba dia berpikir,
"Kalau aku memukulnya hingga mati, Qing1163
Er akan merasa sangat sedih, dan dia akan
membenciku seumur hidup, hal ini tidak
boleh terjadi...."
Dia membentak, "Baiklah, bocah
tengik! Aku akan mengusirmu dari pulau
ini, dalam hitungan ketiga kau sudah harus
keluar dari pulau ini, dan selamanya jangan
muncul lagi di hadapanku...."
Xin Jie terpana tidak bisa menjawab.
"Satu.... dua...." Wu Hen-sheng mulai
berhitung.
Xin Jie berteriak, "Tunggu dulu,
Tetua! Kalau aku tidak mempunyai hal
penting, aku pasti tidak akan ke sini, dan
hal ini menyangkut dunia persilatan Zhong
Yu an...."
Xin Jie telah berkata seperti itu, dia
berharap Wu Hen-sheng akan menanyakan
hal penting seperti apa yang menyebabkan
Xin Jie terpaksa datang ke Wu Ji Dao. Tapi
karena Wu Hen-sheng sedang marah besar,
dia sama sekali tidak mendengar perkataan
Xin Jie, dia tetap dingin melanjutkan
berhitung, "Tiga...." kemudian berkata lagi,
"Baiklah, ternyata kau sama sekali tidak
mendengar apa yang kukatakan, aku akan
mengusirmu dari pulau ini...."1164
Dia menyerang Xin Jie dengan
kepalannya.
Xin Jie berdiri tegak, tidak bergerak
sama sekali, hal ini membuat Wu Hen-sheng
semakin gencar memukul, dia membentak,
"Bocah tengik, balas seranganku!"
Xin Jie berkata dengan suara besar,
"Mengenai ilmu silat, kemampuanku hanya
sepersepuluh dari ilmu silat Tetua, tapi
kalau Tetua dengan kehebatan ilmu silat
berusaha menekanku, terpaksa aku akan
mencoba menahannya!"
Medali Wasiat 12 Pertarungan Dikota Chang An Seri 2 Kesatria Baju Putih Karya Wen Rui Ai Pendekar Satu Jurus 11

Cari Blog Ini