Pedang Bunga Mei Karya Gu Long Bagian 2
Xin Jie, dia tidak tahu cangkir yang
dipegangnya tiba-tiba bisa pecah membuat
arak yang ada di dalam cangkir membasahi
bajunya.
Mata orang dunia persilatan bergerak
dengan cepat, mereka melihat kehadiran
seseorang berwajah kuning, dia duduk di sisi
ketua biro perjalanan Xin Yang, si Tombak
Perak Meng Bo-qi.
Sewaktu Li Zhi Hua sedang memujimuji kehebatan Wu Dang Pai, tangan orang
itu melambai dan sumpit yang dipegangnya
meluncur memecahkan cangkir arak itu.
Sumpit meluncur dengan kencang,
setelah memecahkan cangkir, sumpit itu107
masih terlihat melayang dan 'TOENG' sumpit
menancap di dinding dengan dalam.
Wajah Li Zhi Hua tampak berubah,
karena cangkirnya telah pecah, dia melihat
ke sekeliling, melihat pandangan orangorang sedang terarah pada laki-laki
berwajah kuning itu.
Dalam hati dia merasa aneh dia tahu
kalau cangkirnya pecah karena sambitan
sumpit orang itu, tapi dia tidak mengenal
orang itu sama sekali, dan di Wu Han dia
tidak pernah melihat laki-laki itu. Apa
alasan laki-laki itu memecahkan
cangkirnya? Perlu diketahui lejadian ini
benar-benar membuatnya malu, di dunia
persilatan kalau terjadi peristiwa seperti
ini, tentu saja akibatnya akan timbul
pertarungan, karena tidak ada cara
penyelesaian yang lain.
Wajah Li Zhi Hua tampak dingin
seperti es, dia marah, "Dasar tak tahu diri,
apa maksudmu?
Kalau kau ingin berhadapan dengan
aku yang bermarga Li, kau tinggal bicara,
aku akan menyambut tan tanganmu!"
Xin Jie melihat ada orang yang
memecahkan cangkir Li Zhi Hua, dalam hati108
dia merasa senang dan berpikir, "Benar,
semua berjalan sesuai dengan perkiraanku,
tapi semua ini terjadi sangat cepat, aku
sendiri cukup terkejut karenanya."
Tapi dia berpura-pura ketakutan,
kedua tangannya terus bergoyang, "Ada apa
ini? Ada apa? Tuan-tuan jangan marah,
kejadian seperti ini malah akan membuatku
sulit."
Kedua tangan laki-laki berwajah
kuning itu menyatu dan dia memberi hormat
kepada Xin Jie, dia tidak melihat ke arah
Li Zhi Hua, bahkan seperti tidak sudi untuk
melihatnya.
Kemarahan Li Zhi Hua memuncak,
walaupun dia bukan orang nomor satu di
dunia persilatan, tapi di hadapan banyak
orang, orang dengan terang-terangan telah
menghinanya, itu sangat memalukan sekali.
Dengan marah dia melotot pada orang
itu, tapi orang itu sama sekali tidak sudi
melayaninya, malah dengan tenang berkata
pada Xin Jie, "Aku adalah Yu Yi-fei, secara
kebetulan aku sedang bermain ke kota Wu
Han, dan mendengar kalau Bos Xin sedang
menjamu orang-orang terkenal dikota ini,
aku ingin sekali berkenalan dengan Anda,109
maka walau tidak diundang aku tetap nekad
datang, aku mohon maaf."
Begitu mendengar namanya, hati Xin
Jie bertambah senang, dia berpikir, Yu Yifei adalah salah seorang dari 3 pendekar
pedang terkenal Kong-dong-pai, dia adalah
Di Jue-jian (pedang membelah tanah) yang
pernah disebut oleh Paman Hou Er, hari ini
siasatku bisa dimulai dari dia, benar-benar
suatu hal yang bagus."
Dalam hati dia berpikir seperti itu,
tapi di mulut dia berkata, "Hari ini aku
menjamu para tamu, maksudnya tidak lain
adalah ingin berkenalan dengan semua orang
di sini. kalau pendekar Yu bisa hadir di
sini, aku benar-benar merasa sangat
senang." dari sudut mata dia melihat Li Zhi
Hua, dia benar-benar tampak sangat marah
dan tidak tenang, tapi mungkin karena dia
mendengar nama besar Yu Yi-fei, dia jadi
terkejut karenanya. Tapi kalau Xin Jie
menghindar dan takut, maka tidak akan
terjadi keributan, hatinya tergerak dia
terpikir rencana lain.
Karena itu dia segera berkata,
"Pendekar Li adalah murid terbaik dari Wu
Dang, apakah Pendekar Yu ada perselisihan110
dengan Pendekar Li? Menurutku sebaiknya
perselisihan kalian jangan diteruskan lagi."
Kata-kata Xin Jie menegaskan lagi
kehebatan Wu Dang Pai. Tapi Di Jue-jian, Yu
Yi-fei tertawa terbahak-bahak, dengan
sombong dia berkata, "Aku marga Yu memang
tidak berguna, tapi kalau mengatakan di
antara aku dan marga Li ada perselisihan,
itu benar-benar keterlaluan! dia tidak
pantas menaruh dendam kepadaku, aku hanya
tidak senang dengan cara bicaranya yang
terlalu dibesar-besarkan, maka dengan cara
ini pula aku ingin mengajarnya!"
Semua orang yang hadir dalam
undangan itu merasa pasti akan terjadi
keributan di sana. Di Jue-jian Yu Yi-fei
adalah pesilat pedang nomor satu di dunia
persilatan, dia juga murid kedua Jian Shen
Li-e. Di Jue-jian Yu Yi-fei dan Tian Jue
Jian Zhu Ge-ming dan Ren Jue Jian, Su
Yang Xue dinamakan 'Kong-dong-pai San
Jue'. Selama beberapa tahun ini nama mereka
sangat terkenal di dunia persilatan.
Sedangkan yang bernama Li Zhi Hua
hanya orang biasa di dunia persilatan, tapi
dia adalah murid Wu Dang. Wu Dang Pai
selalu menjadi perkumpulan terbesar di111
dunia persilatan, murid-muridnya pun
sangat sombong, sekarang mana mungkin dia
mau dihina begitu saja oleh orang lain?
Karena merasa tidak ada hubungan,
semua orang hanya diam melihat kejadian
itu, juga tidak ada yang keluar untuk
melerai atau memberi nasihat.
Li Zhi Hua berdiri di sana, wajahnya
sebentar terlihat merah sebentar terlihat
hijau. Kemampuan ilmu silatnya tidak
sebanding dengan Di Jue-jian Yu Yi-fei,
tapi Li Zhi Hua di kota Wu Han adalah
orang terkenal, dengan cara apa pun dia
harus menghapus penghinaan ini.
Setelah dipikir-pikir dalam hati dia
telah mempunyai siasat, karena itu dia
pura-pura marah, kemudian menggebrak meja
dan berteriak, "Hei marga Yu, jangan
sombong kau! Orang lain mungkin takut
kepada Kong-dong San Jue Jian, tapi aku Li
Zhi Hua ingin melihat sampai di mana
sebenarnya kemampuan ilmu silatmu!"
Dia menatap orang-orang di sana,
wajah mereka terlihat berekspresi aneh,
karena mereka tahu biasanya orang yang
bernama Li Zhi Hua ini hanya bicara di
mulut, kalau benar-benar harus112
mempraktekkan omongannya, dia pasti akan
bersembunyi dulu, tak disangka hari ini dia
bertemu dengan Yu Yi-fei yang sangat
sombong, malah berani menantangnya. Apa
yang terlintas dalam pikiran Li Zhi Hua?
Sebenarnya Li Zhi Hua telah menyusun
sebuah rencana, dia memang gentar dengan
ilmu silat Yu Yi-fei, tapi dia tidak mau
dirugikan begitu saja. Karena itu dia
berniat menjadikan peristiwa ini menjadi
permusuhan antara Wu Dang Pai dan Kongdong-pai. Karena itu apa pun yang akan
menimpanya nanti, Wu Dang Pai pasti akan
membantunya, dan dia tidak akan rugi sama
sekali.
Dalam hati dia terus menyusun
rencana, dia tidak tahu karena dirinya
dunia persilatan akan terjadi pergolakan
besar, membuat Wu Dang Pai dan Kong-dongpai, dua perkumpulan besar ini terus
bermusuhan.
Tapi apa yang menjadi rencana Li Zhi
Hua itu pula yang sedang dipikirkan oleh
Xin Jie, Xin Jie sengaja bersikap seperti
orang yang meremehkan masalah, dia bangun
dari tempat duduknya mencoba menasihati
mereka, "Untuk apa....? Pendekar Li...."113
Tangan Li Zhi Hua tampak melambai,
dia memotong kata-kata Xin Jie, "Bos Xin,
Anda jangan ikut campur, aku bukan anak
yang tidak mengerti apa-apa, hei marga Yu,
kalau kau berani, tiga hari dari sekarang
pada pukul satu malam, kita bertarung di
Huang He Lou, dan kita tentukan hidup dan
mati!"
Mata Yu Yi-fei tampak melotot,
matanya seperti sebuah gunting tajam, terus
menatap Li Zhi Hua.
Dalam hati Li Zhi Hua sudah gentar,
dan dia sangat mengerti kalau Yu Yi-fei
ingin bertarung dengannya sekarang juga,
dia pasti akan kalah total, karena itu dia
segera pura-pura " marah lagi, kemudian
berjalan dengan cepat keluar dari rumah
makan itu.
Dengan nada menghina Yu Yi-fei
berkata, "Tidak disangka, murid Wu Dang
adalah orang yang licik!"
Xin Jie melihat Li Zhi Hua sudah
pergi, dia ingin tertawa, tapi dia pura-pura
menggelengkan kepalanya seperti sangat
menyayangkan kejadian ini. Lalu dia
berkata, "Tidak kusangka, kukira...."
Dia sengaja berhenti bicara, kemudian114
mengganti topik pembicaraan, "Pendekar Yu
sangat luwes, dari perkumpulan manakah
Tuan ini?"
Yu Yi-fei paling senang bila dipuji
orang, mendengar Xin Jie memujinya, dengan
senang dia menanggapi, "Bos Xin terlalu
sungkan, aku tidak berbakat, guruku adalah
orang yang paling dihormati, kalau Bos Xin
senang dengan ilmu silat, pasti pernah
mendengar nama Tian Xia Di Yi Jian?" (jago
pedang nomor satu di dunia).
Xin Jie pura-pura menepuk dahinya
dan mengeluarkan ekspresi seperti baru
mengerti, dan berkata, "Aku benar-benar
bodoh, begitu mendengar nama Pendekar Yu,
seharusnya aku tahu kalau Pendekar Yu
adalah murid dari orang nomor satu dunia
persilatan, dan juga salah satu dari Kongdong San Jue Jian yang terkenal di dunia
persilatan."
Dia mengangkat cangkirnya dan
meneguk hingga habis lalu tertawa, "Aku
memang pantas dihukum karena telah lupa
pada nama besar Pendekar Yu."
Dia menuang secangkir arak lagi dan
melihat ke sekeliling, "Tuan sekalian pun
karena hal kecil tadi telah terganggu, hari115
ini kalau tidak mabuk dan tidak makan
kenyang, jangan bubar dulu, kita minum
sampai mabuk baru bubar, apakah setuju?"
Xin Jie menepuk tangannya dua kali,
seorang pelayan rumah makan segera
menghampirinya, dengan hormat dia
bertanya, "Tuan, Anda mau pesan apa?"
"Hari ini yang datang ke rumah makan
ini adalah para pendekar besar dan juga
para pahlawan, tentu saja harus ada nona
cantik yang menemani kami, pergilah ke
kota dan panggil semua perempuan penghibur
ke sini, siapa pun yang mau datang ke sini
berikan kepadanya uang lOOtail perak."
Mendengar hal itu pelayan rumah
makan itu merasa senang dan juga aneh, dia
merasa aneh karena Bos Xin ini sangat
mudah mengeluarkan uang, sekali memberi
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
uang jumlahnya sampai 100 tail perak, yang
harus diketahui kalau dibandingkan dengan
harga dulu, 100 tail perak ini cukup untuk
hidup selama beberapa bulan untuk sebuah
keluarga tingkat menengah.
Yang membuatnya senang adalah dia
akan mendapatkan banyak keuntungan,
karena itu dengan senang dia pergi ke kota.
Para pendekar dan semua orang yang116
ada di sana terkejut karena kemurahan hati
Bos Xin, cara Xin Jie sangat cocok dengan
keinginan mereka, karena itu mereka segera
bersorak dan segera menyukai Xin Jie.
Yu Yi-fei pun tertawa senang, "Bos
Xin adalah tuan muda yang sangat murah
hati, sangat berbeda dengan pedagang
biasanya. Aku ingin berteman dengan Tuan."
Xin Jie menepuk-nepuk pundak Yu Yifei dan berkata, "Ini merupakan hal yang
sangat menyenangkan."
Dia melihat para tamu dan berkata
lagi, "Aku adalah orang biasa, bisa berteman
dengan begitu banyak pendekar, walaupun
rugi uang aku merasa senang, mari kita
bersulang!"
Xin Jie masih muda dan tampan, murah
hati, dan banyak uang, semua pendekar yang
ada di sana ingin berteman dengannya, semua
orang terus memuji Xin Jie dan juga
membicarakan hal tadi.
Ooo)*(ooO
BAB 4
Qi-mao Shen-jun muncul kembali
Tiba-tiba pelayan di bawah berteriak,
"Yu Feng, Yu Lan, Xiao Chui, dan Yu Xi
keempat dari kelompok Chui Xi sudah117
datang!" kemudian terdengar langkah orang
menaiki tangga.
Semua pendekar tampak bersemangat
melihat ke arah tangga, ternyata yang
datang adalah empat orang nona muda yang
berdandan sangat cantik dan tubuh mereka
dipenuhi dengan perhiasan, mereka muncul
di rumah makan itu. Begitu menaiki tangga
mereka sudah tertawa sangat manis.
Para pendekar dunia persilatan
kebanyakan adalah langganan tempat
pelacuran, melihat ada 4 orang perempuan
datang ke sana, mereka merasa sangat
senang. Ada yang mempersilakan mereka
duduk, dan ada pula yang mengajak mereka
bicara. Xin Jie pun ikut melayani mereka.
Tidak lama kemudian pelayan berteriak
lagi, "Ya Feng, Mei Liu, dan Bai Li dari
kelompok Feng Liu telah tiba!"
Kemudian pelayan berteriak beberapa
kali lagi, akhirnya semua pelacur yang
terkenal di kota itu telah hadir di rumah
makan.
Para pelacur itu mendengar ada orang
yang sangat kaya mengundang mereka,
bagaima-na tidak bakal tertarik?
Begitu perempuan itu naik ke atas,118
suasana di loteng terasa lebih berbeda, ada
yang menemani mereka minum, ada yang
bercanda, ada yang memang sudah saling
kenal, dan para gadis itu duduk di pangkuan
para pendekar sambil bersenda gurau.
Xin Jie terpaksa pura-pura dia
seperti berpengalaman dalam hal ini,
walaupun dia bersifat terbuka, tapi adalah
untuk pertama kalinya dia mengalami
keadaan seperti ini. Dalam hati dia merasa
sedikit gelisah, tapi dia berusaha
menenangkan dirinya sendiri.
Para pendekar yang melihat Xin Jie
masih duduk sendiri, segera Jiu Gong Shen
Dan tertawa dan berkata, "Kami hanya tahu
kesenangan sendiri, sampai tuan rumah
malah dibiarkan, kami harus dihukum,
benar-benar harus dihukum!"
"Kalian bersenang-senanglah, aku baru
tiba di kota ini, masih tidak begitu
mengenal tempat dan orang-orangnya."
Para pelacur itu mendengar perkataan
Xin Jie, mereka baru tahu kalau tuan muda
yang kaya ini sangat murah hati, ditambah
lagi Xin Jie ternyata adalah seorang anak
muda tampan dan gagah. Para pelacur itu
senang dengan ketampanan dan juga senang119
dengan uang, mendengar kata-kata Xin Jie
mata genit mereka segera melayang ke arah
Xin Jie.
Ya Feng adalah pelacur terkenal di Wu
Han, dia segera bangkit berdiri dan
berjalan ke arah Xin Jie, tubuhnya sudah
menempel ke tubuh Xin Jie, dengan tertawa
manja, dia bertanya, "Siapalah marga Tuan?
Mengapa aku tidak pernah melihat Tuan
datang ke tempat kami?"
Tangannya yang lembut diletakkan di
bahu Xin Jie, Xin Jie mencium harum
tubuhnya yang terasa manis, harum itu
menusuk hidung-nya, hatinya jadi berdebardebar.
Jari lembut Ya Feng seperti tidak
sengaja menyentuh telinga Xin Jie,
mendengar Xin Jie tidak menjawab, wajahnya
ditempelkan di telinga Xin Jie, dan dengan
nada manis serta lembut dia berkata, "Hayo
beritahukan kepadaku."
Sebenarnya Xin Jie tidak suka dengan
para pelacur itu, tapi karena sifatnya
memang terbuka, apalagi selama 10 tahun
ini dia telah dipengaruhi oleh Qi-mao
Shen-jun, dia merasa kecuali hal-hal yang
menyangkut tentang kebenaran, hal lainnya120
boleh dilakukan dengan sekehendak hatinya.
Apalagi dia tahu kalau dia muncul dengan
latar belakang sebagai orang kaya, keadaan
seperti ini pasti akan sering ditemuinya.
Karena itu dengan tertawa dia
memegang tangan Ya Feng, "Kelak, aku pasti
akan main-main kesana, dan aku akan
mencarimu."
Ya Feng tertawa manja, dia pun duduk
di pangkuan Xin Jie dan berkata, "Aku tahu
kalau kau sedang berbohong kepadaku."
Si Tombak Perak, Meng Bo-qi berdiri
sambil tertawa menunjuk, "Kalian lihat, Ya
Feng sudah mempunyai teman akrab, dan dia
sudah melupakan kita."
Para pendekar di sana terus tertawa,
Jiu Gong Shen Dan tertawa, "Kita harus
menghukum Ya Feng, hukum dia bernyanyi
untuk kita."
Para pendekar di sana bertepuk tangan
tanda setuju.
Dengan manja Ya Feng berkata, "Aku
tidak bisa bernyanyi, lagu apa yang harus
kunyanyikan?"
Xin Jie ikut mendukung, Ya Feng
dengan manja berkata, "Aku hanya akan
bernyanyi untuk Tuan."121
Kemudian dia berdiri tapi tubuhnya
tetap menyandar pada Xin Jie, dan dia mulai
bernyanyi.
Sambil bernyanyi, jarinya terus
mengelus-elus punggung Xin Jie dan
matanya terus menatap Xin Jie.
Dengan suara manja, dan matanya terus
dimainkan, dia bernyanyi, "Malam telah
larut, salju terus turun, kuda berjalan
hingga terpeleset, di jalan tidak ada
seorang pun yang lewat, aku harus tinggal
di mana? Di mana....?"
Orang yang mengerti nyanyiannya,
pasti akan mengerti apa yang dimaksud
olehnya.
Para pendekar terus bertepuk tangan,
si Tombak Perak Meng Bo-qi adalah seorang
pendekar yang menyukai ilmu sastra,
pergaulannya dengan perempuan sangat luas,
sekarang dia berteriak, "Kalian lihat, Tuan
Xin baru datang sehari saja sudah ada yang
berniat menginap di rumahnya, kelihatannya
malam ini akan ada yang tidur di tempat
hangat."
Ya Feng tertawa lagi, dengan malumalu dia masuk ke dalam pelukan Xin Jie,
Xin Jie merasa jantungnya terus berdebar-122
debar.
Waktu berlalu dengan cepat, dalam
kegembiraan yang menjadi-jadi, arak terus
dituangkan, sayur di atas meja tidak pernah
kekurangan.
Tapi yang namanya pesta pasti akan
ada akhirnya.
Orang yang tidak bernama telah
meninggalkan tempat, dan semakin banyak
orang yang meninggalkan rumah makan itu.
Para pelacur banyak yang berebut antrian
ke kasir untuk mengambil honor mereka dan
pulang kembali ke tempat mereka.
Terakhir hanya tertinggal Jiu Gong
Shen Dan, Fan Zhi Cheng, Tombak Perak
Meng Bo-qim Mei Liu, Di Jue Yu, Yi Feng,
Xin Jie, Ya Feng, Mei Liu, Yu Feng, dan
Xiao Chui.
Ya Feng masih bersandar di tubuh Xin
Jie, Jiu Gong Shen Dan tertawa, "Kita pun
harus pergi, biar Bos Xin mampir ke tempat
Ya Feng untuk mengobrol, kitajangan ganggu
mereka."
Dia berdiri dan menarik Tombak Perak
pergi dari sana, sekarang Xin Jie benarbenar terkejut, dan dengan cepat dia
berkata, "Pendekar Yu jangan pergi dulu,123
malam ini menginaplah di rumahku,
pertemuan kita seperti jodoh, kita bisa
mengobrol malam ini sambil minum arak."
Ya Feng mencubit Xin Jie lalu
cemberut. Yu Yi-fei melihat kelakuannya
dan tertawa, "Sebenarnya aku ingin ke
rumahmu untuk menginap, tapi Nona Ya Feng
sepertinya tidak mengijinkanku."
Dari balik dadanya Xin Jie
mengeluarkan beberapa butir mutiara, benda
itu sangat berharga, lalu dia
memberikannya pada Mei Liu, Chui Xi, Yu
Feng, masing-masing mendapatkan satu butir,
dengan senang hati mereka menerimanya.
Xin Jie pun memberikan pada Ya Feng
beberapa butir lalu berkata, "Hari ini kau
pulang dulu, nanti aku akan ke sana
mencarimu, kau tenang saja, aku pasti akan
datang ke sana." Dengan lembut Ya Feng
berbisik di telinganya, "Aku pasti akan
menunggumu." dia belum pernah bertemu
dengan tamu yang begitu murah hati.
Kemudian dia berdiri dan pulang
bersama dengan Yu Feng dan Mei Liu. Setiba
di ujung tangga dia membalikkan kepala
melihat Xin Jie. Xin Jie tertawa di dalam
hatinya dia berkata, 'Menurut Paman Mei,124
ilmunya yang bernama Qi Yi (7 keahlian)
baru dipelajari olehnya sebanyak 6 macam,
sekarang sisa yang satu lagi sudah dapat
kukuasai."
Dia melihat si Tombak Perak dan juga
Yu Yi-fei, serta Jiu Gong Shen Dan lalu
berpikir, "Hari ini aku mendapat banyak
keuntungan, kalau Paman Mei tahu, dia pasti
akan senang."
"Hari ini bisa bertemu dengan Kakak
Xin, aku merasa sangat senang, kelak bila
Kakak Xin sudah menetap di sini, kami pasti
akan sering berkunjung," kata si Tombak
Perak.
"Itu sudah pasti, Kakak Xin tidak
mengundang pun kami akan bertebal muka
datang ketempat Kakak Xin," Jiu Gong Shen
Dan ikut bercanda.
"Masih banyak hari lain, beberapa
hari lagi aku akan mengundang kalian
datang ke rumahku."
Dengan sikap hormat Xin Jie
mengantar mereka ke bawah dan berkata pada
Yu Yi-fei, "Kalau aku tidak mengganggu
Kakak Yu, aku berniat mengundang Kakak
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
datang ke rumahku."
"Sebenarnya aku hanya mampir di kota125
ini, aku akan pergi ke Wu Dang dan meminta
kembali benda milik guruku, malam ini aku
sudah harus pergi, tidak disangka aku bisa
bertemu dengan Kakak Xin."
Kedua alis Yu Yi-fei tampak berkerut
dan wajahnya menampakkan aura membunuh,
dia berkata lagi, "Apalagi 3 hari dari
sekarang aku harus membereskan suatu
masalah, mungkin aku akan mengganggu
Kakak Xin selama 3-5 hari ini."
"Kalau Kakak Yu mau tinggal di
rumahku, aku malah merasa sangat senang,
selama 3 hari ini aku akan menemani Kakak
Yu berjalan-jalan," dia menarik nafas dan
berkata lagi, "Tinggal 3 hari lagi, Kakak
Yu harus berhati-hati, marga Li itu pasti
mengajak teman untuk membantunya. Aku
tidak bisa membantumu karena aku tidak
bisa ilmu silat."
Yu Yi-fei tertawa terbahak-bahak, dia
menepuk-nepuk pundak Xin Jie katanya,
"Tenang saja Kakak Xin, orang seperti
marga Li tidak perlu ditakuti." dari
nadanya terdengar dia sangat percaya diri.
"Sepertinya aku mendengar kalau Wu
Dang dan Kong-dong akan bergabung, apakah
rencana Kakak Yu...." kata Xin Jie.126
Yu Yi-fei dengan angkuh berkata,
"Kalau bukan karena guruku dengan Wu Dang
sedikit bersahabat pada 10 tahun lalu, mana
mungkin aku akan membiarkan marga Li itu
meninggalkan rumah makan begitu saja?"
Dia berkata lagi, "Kakak Xin pasti
belum tahu, Wu Dang Pai selalu dicap paling
banyak anggotanya sehingga mereka sangat
sombong, sebenarnya murid-murid Wu Dang
itu hanya gentong nasi semua, guruku
pernah mengatakannya padaku, sebelum
musim gugur, di Tai Shan akan diadakan
pertandingan ilmu pedang, maka sebelum tiba
waktunya kami tidak boleh bermusuhan
dengan orang-orang Wu Dang, tapi aku harus
menghancurkan kesombongan mereka, kalau
aku sampai dimarahi guru, aku akan
menjelaskan apa alasanku."
"Apakah pertandingan ilmu pedang di
Tai Shan yang dipelopori oleh 5
perkumpulan penting juga akan mengundang
orang-orang persilatan untuk ikut
bertanding? Apakah disana juga akan terjadi
perebutan gelar ilmu pedang nomor satu di
dunia persilatan? Kalau begitu, tidak perlu
diperebutkan lagi, karena sekarang ini
siapa yang sanggup mengalahkan gurumu?"127
Dengan sikap senang Yu Yi-fei
tertawa, "Itu sudah pasti, rapat di Tai Shan
diadakan setiap 10 tahun sekali. 10 tahun
yang lalu, guruku dengan pedangnya telah
memenang-kan pertandingan itu, dan beliau
mendapat julukan jago pedang nomor satu' di
dunia persilatan. Ku An Shang-ren dari E
Mei dan Pendekat Chi-yang dari Wu Dang
berhasil dikalahkan oleh beliau. Hanya saja
dalam rapat Tai Shan kali ini ada satu
peraturan penting yaitu orang yang pernah
ikut dalam pertandingan itu tidak boleh
ikut dalam pertandingan berikutnya."
Dengan senang dan angkuh dia
melanjutkan lagi, "Rapat Tai Shan kali ini
tentu akan menjadi milik kami."
Dalam hati Xin Jie tidak senang
dengan sikap Yu Yi-fei yang sombong, tapi
mulutnya berkata, "Kong-dong San Jue sudah
sangat terkenal di dunia persilatan,
kelihatannya gelar 'nomor satu' di dunia ini
akan jatuh ke tangan Kong-dong-pai."
Yu Yi-fei tertawa, dia seperti setuju
dengan kata-kata Xin Jie, mata Xin Jie
tampak bercahaya aneh.
Tapi Yu Yi-fei tidak memperhatikan
cahaya mata Xin Jie, dia mengikuti Xin Jie128
naik kereta, dan pergi dengan hati senang,
dia telah membayangkan dengan tangan
memegang pedang berdiri di puncak Tai
Shan, dan di dunia persilatan dia akan
dijuluki 'nomor satu di dunia persilatan'.
Dua orang berada dalam satu kereta,
masing-masing mempunyai pikiran berbeda,
hanya terdengar roda kereta berderit
melewati jalan kota Wu Han.
Tiba-tiba atap kereta bergetar,
seperti ada suatu barang berat yang
menimpa atap kereta.
Xin Jie dan Yu Yi-fei sangat terkejut.
Terdengar darii atap kereta ada suara
seorang perempuan dengan terengah-engah
berkata, "Cepat jalan, jangan hentikan
kereta!"
Kemudian kusir kembali telah memecut
kuda dan kereta terus berjalan lagi.
Mungkin karena kusir itu diancam terpaksa
dia melarikan kudanya dengan cepat.
Mungkin gadis itu mengancam dengan pisau.
Dua orang yang berada di dalam kereta
adalah pesilat tangguh, tapi Xin Jie purapura tidak bisa ilmu silat, dia mengerutkan
alisnya dalam hati dia terus berpikir,
"Apakah terjadi perampokan? Tapi cara129
perempuan itu menjatuhkan dirinya ke atap
kereta, ilmu meringankan tubuhnya biasabiasa saja, tapi nafasnya terdengar begitu
cepat, seperti ada yang mengejarnya."
Yu Yi-fei menarik baju Xin Jie, dan
dengan suara kecil dia berkata, "Kakak Xin,
perempuan itu benar-benar tidak tahu diri,
dia berani menaiki kereta ini, malam ini
aku sedang tidak ada pekerjaan, lebih baik
aku sedikit main-main dengannya, biar
Kakak Xin mendapat sedikit hiburan,
sekalian aku ingin memberi pelajaran
padanya."
Dengan cepat Yu Yi-fei membuka
jendela bagian belakang kereta, tubuhnya
sudah meluncur seperti ikan, dengan bebas
dia keluar dari kereta. Kegesitan tubuhnya
benar-benar pantas disebut sebagai orang
terkenal dunia persilatan.
Kemudian Xin Jie mendengar gadis itu
berteriak, "Kau jahat...."
Suaranya belum habis, dia tidak
meneruskannya, Xin Jie tahu gadis itu telah
ditotok jalan darahnya oleh Yu Yi-fei.
Ternyata memang benar, dari luar
jendela Yu Yi-fei telah berteriak, "Kakak
Xin sambutlah!" begitu membalikkan kepala,130
Yu Yi-fei telah melempar seseorang ke
dalam kereta, Xin Jie secara otomatis
menjulurkan tangannya untuk menyambut
orang itu, tapi tiba-tiba dia ingat sekarang
ini dia sedang berpura-pura menjadi orang
yang tidak bisa ilmu silat, maka dengan
sengaja dia menyambut tapi tidak berhasil
dan gadis itu malah terjatuh.
Xin Jie merasa ada tubuh hangat yang
menindihnya, dan kepala gadis itu menghadap
ke wajahnya, nafasnya terasa di wajah Xin
Jie. Wajah Xin Jie langsung menjadi merah,
dia tahu kalau gadis itu telah ditotok, tapi
gadis itu masih sadar dan masih bisa
berpikir dengan jernih.
Begitu sadar kalau wajahnya hampir
menempel di wajah seorang laki-laki, dan
masing-masing bisa merasakan nafasnya, tapi
dia tetap tidak mampu untuk bergerak,
karena malu dia hanya bisa memejamkan
matanya.
Yu Yi-fei masuk ke dalam kereta
melalui jendela, melihat di dalam kereta
yang sempit mereka sedang berpelukan, dia
tertawa terbahak-bahak, kemudian menarik
gadis itu bangun.131
Xin Jie baru bisa bangun, nafasnya
terengah-engah dan dia menyalahkan Yu Yifei, "Kakak Yu, bukankah Kakak tahu kalau
aku tidak bisa menyambut orang sebesar
ini?"
Yu Yi-fei meletakkan gadis itu di
kursi kereta, sambil tertawa dia berkata,
"Kakak Xin seharusnya berterima kasih
padaku, karena gadis ini sangat cantik, dan
aku mengantarkannya masuk ke dalam
pelukanmu, mengapa kau malah menyalahkan
aku?"
Xin Jie menatap gadis itu walaupun
rambutnya berantakan dan bajunya tidak
rapi tapi dia benar-benar seorang gadis
cantik. Gadis itu memejamkan matanya, bulu
matanya yang panjang tampak menyapu
pipinya, dadanya yang ranum tampak turun
naik, Xin Jie teringat posisi mereka tadi,
dan wajahnya menjadi merah lagi.
Dengan cepat dia mengalihkan
pikirannya, dan bertanya, "Mengapa malammalam seperti ini Nona meloncat keatap
keretaku? Harap Nona mau menjelaskannya."
Gadis itu membuka matanya, bola
matanya berwarna hitam, sinar matanya
bening seperti air, dia melihat Yu Yi-fei132
dan Xin Jie, wajahnya segera tersenyum. Dia
seperti ingin bicara, tapi dia baru tahu
selain kelopak matanya yang bisa
digerakkan, anggota tubuh bagian lainnya
sama sekali tidak bisa digerakkan, bahkan
tenaga untuk berkata pun tidak ada.
Xin Jie melihat cara menotok Yu Yifei walaupun orang itu tidak bisa bergerak
tapi tidak sampai melukainya, artinya Yu
Yi-fei mempertimbangkan sesuatu.
Yu Yi-fei terus tertawa, dengan cepat
dia menepuk ketiak dan juga punggung gadis
itu, gadis itu segera menarik nafas panjang
kemudian tangan dan kakinya sudah bisa
digerakkan lagi.
Kereta berjalan dengan kecepatan
sedang, di jalan sangat sepi, lampu-lampu
yang ada di toko-toko dan tempat tinggal
tampak sudah dipadamkan, tiba-tiba
terdengar suara kasar yang berteriak. "Ayo
kita kejar, gadis itu masuk ke dalam kereta
itu!"
Alis Yu Yi-fei terangkat, gadis itu
sudah berlutut, dan memohon, "Kalian berdua
tolonglah aku, mereka bukan orang baikbaik! Mereka ingin...."
Wajah gadis itu tampak menjadi merah133
dan dia tidak bisa melanjutkan katakatanya, tapi Yu Yi-fei dan Xin Jie
mengerti apa yang dimaksud oleh gadis itu,
Yu Yi-fei adalah murid Kong-dong-pai yang
beraliran lurus begitu mendengar kelakuan
orang-orang itu dia marah, "Mereka benarbenar jahat, berani berbuat kejahatan
dikota ini!"
Dia bertanya pada gadis itu, "Siapa
mereka? Apakah kau kenal mereka?"
Gadis itu menggelengkan kepala, di
luar tampak beberapa orang turun dari atap
rumah, kusir itu terkejut dan berteriak,
tapi terdengar suara serak yang membentak,
"Hei, hentikan kereta!"
Xin Jie tidak bisa membantu, tapi dia
tahu dengan mengandalkan Yu Yi-fei
menghadapi para perampok itu, merupakan
hal mudah bagi Yu Yi-fei. Karena itu dia
hanya diam duduk di kursi kereta, dia ingin
tahu dengan cara apa Yu Yi-fei menghadapi
masalah ini dan juga dia ingin tahu
bagaimana kemampuan ilmu pedang Yu Yifei. Kereta berhenti, gadis itu tampak
ketakutan dan dia bersembunyi di sudut
kereta, kedua matanya tampak ketakutan134
sambil mengintip keluar.
Xin Jie pun ikut melihat keluar, dia
melihat di depan kereta ada 7-8 orang lakilaki membawa golok yang tampak berkilauan,
yang satu tampak mengayun-ayunkan
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
goloknya dan berkata, "Hei, kalian yang ada
di dalam kereta, kami adalah kawanan dari
Shen Long He Xin Xiong yang menjadi kepala
perampok di sini, hari ini kami lewat di
sini tidak berniat mengganggu penduduk di
sini, kami hanya mencari seorang gadis yang
melarikan diri dari perahu, dan gadis itu
berada di dalam kereta kalian, kalau kalian
menyerahkan gadis itu, aku jamin kalian
akan selamat."
Yu Yi-fei membuka pintu kereta
dengan sikap angkuh dia keluar dari kereta,
dia membentak, "Di sini tidak ada gadis yang
kalian cari, sekalipun ada aku tidak akan
menyerahkannya pada kalian!"
Para laki-laki itu melihat pedang
yang berada di tangan Yu Yi-fei dan
mendengar kata-katanya yang begitu angkuh,
mereka tidak tahu siapa Yu Yi-fei.
Laki-laki yang berada paling depan
sepertinya adalah pemimpin kelompok, dia
segera memberi hormat dan berkata, "Sobat,135
sepertinya Tuan seorang pesilat, harap
memberitahukan namanya, setelah kita
mengetahui nama masing-masing, nanti Ketua
Huo akan mengganti kerugian Tuan."
Yu Yi-fei berkata dengan dingin, "Aku
tidak mengerti apa maksudmu, kalau kalian
masih tahu diri, aku harap kalian cepat
pergi dari sini, kalau tidak, nanti bila
ingin pergi juga sudah tidak ada kesempatan
lagi!"
Pemimpin kelompok itu mengira
setelah dia menjelaskan semuanya,
persoalannya akan selesai, tapi ternyata
orang yang ada di hadapannya tidak
menerima penjelasannya, bahkan tidak
memandang mereka sama sekali, dia mulai
marah, "Apakah kau cari mati?" dia mendekat
dan goloknya mulai membacok ke kepala Yu
Yi-fei.
Yu Yi-fei tidak berusaha menghindar
dia membiarkan cahaya golok membacok
diatas kepalanya, kemudian dia mengeluarkan
tangan kanannya dengan jari tengah dan jari
telunjuk dia menjepit golok yang siap
membacoknya, tangan kirinya melambai dan
dia berkata, "Roboh!"
Laki-laki itu terbawa dan mengikuti136
gerakan tangan Yu Yi-fei dan dia terjatuh
di tempat jauh.
Xin Jie yang berada di dalam kereta
melihat laki-laki itu begitu lemah, dia
merasa kecewa, karena sebenarnya dia ingin
melihat sampai dimana kehebatan ilmu
pedang Yu Yi-fei. Tapi hanya melambaikan
tangan saja dia sudah berhasil membereskan
salah seorang lawannya.
Teman lainnya menjadi gugup karena
rata-rata mereka hanya bisa bersilat 2-3
jurus, hanya karena jumlah mereka banyak
mereka berani main keroyok. Begitu melihat
Yu Yi-fei mempunyai ilmu tinggi, mereka
seperti mendapat kemalangan, 7-8 orang
yang membawa golok mendekati Yu Yi-fei,
tahu-tahu mereka terjatuh dan sabetan
golok mereka tidak menyentuh baju Yu Yifei sama sekali.
Laki-laki yang pertama jatuh tadi
sudah memberontak bangun, tiba-tiba dia
berteriak senang, "Baik sekali, ketua dua
sudah datang, mari kita menyerang bersama,
lihat apakah dia bisa menahan serangan
kita?"
Semua laki-laki itu berhenti
menyerang, karena seorang laki-laki tinggi137
dan berbaju putih seperti terbang datang
menghampiri mereka, melihat anak buahnya
ada yang terjatuh, ada yang menunduk, dan
juga ada yang berdiri, lalu dia melihat Yu
Yi-fei yang masih berdiri di pinggir kereta
dengan kokoh setegar gunung, dia segera
tahu apa yang terjadi di sana. Kedua alisnya
tampak berkerut segera dia menghadapi Yu
Yi-fei, "Sobat, kita tidak saling kenal,
apakah kau mempunyai hubungan dengan
gadis itu? kau sengaja telah menghalangi
kami, baiklah, harap beritahukan namamu,
kalau benar kau adalah orang terkenal, aku
Bai-long akan segera pergi dan gadis itu
akan menjadi milikmu."
Begitu mendengar nama Bai-long, Yu
Yi-fei tahu kalau orang itu bukan orang
biasa. Karena di daerah Chang Jiang, para
perampok yang berada di jalur air ini
diketuai oleh He Xin Xiong, tapi semua
urusan dan pekerjaan dalam kelompok ini
dikuasai oleh Bai-long Sun Chao-yuan.
Ilmu silat Bai-long Sun Chao-yuan di
darat ataupun di air sangat hebat, dia
seorang yang pintar, di daerah Chang Jiang
dia sangat terkenal. Di Jue-jian Yu Yi-fei
sering berkelana di dunia persilatan, dia138
pasti sering mendengar nama Bai-long Sun
Chao-yuan.
Sekarang dia melihat Bai-long Sun
Chao-yuan adalah seorang yang
berperawakan tinggi dan besar, kedua
matanya tampak bersemangat, maka Yu Yi-fei
segera berkata, "Aku tidak mempunyai
hubungan apa pun dengan gadis itu, aku
hanya tidak suka bila ada orang yang
melecehkan dan menghina perempuan,
sekarang pandanglah mukaku dan maafkanlah
dia."
Di Jue-jian Yu Yi-fei bukan orang
yang benar-benar membela kebenaran dan
membantu yang lemah, karena tadi terburuburu maka dia melakukan hal ini, kemudian
setelah dia memikirkannya kembali dan dia
merasa sangat menyesal karena telah ikut
campur dalam masalah ini, untuk apa dia
menanam permusuhan. Maka dia pun menjawab
seperti itu, dia ingin demi mukanya Bailong Sun Chao-yuan jangan memperpanjang
lagi masalah ini.
Tapi Bai-long Shu Chao-yuan hanya
melihat Yu Yi-fei dan berkata, "Tuan
adalah Kong-dong San Jue, Di Jue-jian, Yu
Yi-fei, asalkan Tuan Yu mengatakan satu139
kalimat aku akan melepaskan gadis itu."
Dalam hati Yu Yi-fei merasa senang,
dia berpikir, "Bai-long ternyata orang yang
pengertian."
Tapi Bai-long Shu Chao-yuan berkata
lagi, "Hanya saja gadis itu bukan berasal
dari perkumpulan kami, dia hanya titipan
dari seseorang. Kami tidak berani membuat
orang itu marah, mungkin Tuan Yu mengenal
orang ini dan bersedia memberikan
kesempatan kepada orang ini."
"Siapakah orang itu?" tanya Yu Yifei. Bai-long tertawa secara misterius,
kemudian telapak kirinya menekan ke udara,
ibu jari tangan kanannya dikeluarkan dan
dia berkata, "Inilah dia."
Begitu melihat kode itu, wajah Yu Yifei tampak berubah, dia tampak berpikir
sebentar kemudian berkata, "Kalau gadis itu
adalah titipan dari orang lain, aku tidak
bisa berbuat apa-apa." Dia menunjuk ke arah
kereta, "Gadis itu ada di dalam sana,
bawalah dia keluar."
Mendengar perkataan Yu Yi-fei, Xin
Jie yang berada di dalam kereta merasa
sangat terkejut, dalam hati dia berpikir,140
"Di Jue-jian, Yu Yi-fei sangat terkenal,
ilmu silatnya juga tinggi, apalagi yang
mendukungnya adalah perkumpulan kuat,
karena gurunya adalah Jian Shen Li-e.
Karena itu pula dia sangat sombong, mengapa
setelah dia melihat kode itu dia tidak
berani bicara lagi?mewakili siapa kode itu?
Orang yang dimaksud oleh Bai-long pasti
orang kuat."
Ketika gadis itu melihat Yu Yi-fei
dengan mudah mengalahkan laki-laki itu,
dia merasa sangat senang, karena dirinya
bisa selamat. Tapi tiba-tiba keadaan
berubah menjadi seperti itu, dengan
pandangan marah dan menyalahkan dia
menatap Xin Jie.
Xin Jie merasa sorot mata itu terus
menusuk ke dalam hatinya, dia hampir saja
keluar untuk menghadang Bai-long, tapi dia
berpikir lagi tugas yang diembannya dan
harapannya di masa depan mempunyai
kekuatan lebih besar, maka dia pun menekan
keinginannya.
Hanya dalam waktu singkat Bai-long
telah berjalan ke depan kereta sambil
tertawa dia berkata kepada nona itu, "Nona
Fang, aku kira lebih baik Nona ikut pulang141
denganku, untuk apa sampai harus melarikan
diri? Nona hanya bisa sedikit ilmu silat,
mana mungkin bisa lari jauh?"
Gadis itu tampak mengerutkan
tubuhnya di sudut kereta, dia benar-benar
ketakutan, Xin Jie melihat keadaannya,
dalam hati dia ikut merasa sedih, dan
berpikir lama tiba-tiba dia berkata, "Ikut
saja dengan orang itu, kalau tidak...."
Gadis itu mendengar Xin Jie berkata
seperti itu, dengan marah dia melotot
menatap penuh kebencian kepada Xin Jie,
membuat Xin Jie terpaksa menekan perasaan
sebenarnya.
Bai-long menarik gadis itu keluar
dari dalam kereta, gadis itu tampak
mengayunkan tangannya, dengan marah dia
berkata, "Baiklah! Aku akan ikut denganmu,
tapi jangan terus tarik-tarik, aku bisa
marah." tiba-tiba gadis itu keluar dari
kereta dan tidak mau melihat Xin Jie lagi.
Dua laki-laki kasar menghampiri dan
menangkap tangannya, gadis itu berniat
memberontak, tapi mana mungkin dia punya
tenaga begitu besar?
Sun Chao-yuan memberi hormat kepada
Yu Yi-fei, "Untung hari ini Pendekar Yu142
datang membantu, aku Bai-long Sun Chaoyuan sangat berterima kasih karenanya,
kalau Ketua He dan bos tahu, mereka juga
pasti merasa sangat berterima kasih kepada
Pendekar Yu, aku pamit dulu."
Dia membawa gadis itu pergi.
Dengan pelan Yu Yi-fei masuk ke
dalam kereta, dia tertawa terpaksa kepada
Xin Jie, "Hari ini kita benar-benar sedang
sial, kalau bukan karena bos mereka,
keadaan akan lebih baik."
Dengan cepat Xin Jie bertanya,
"Siapakah dia? Aku masih belum tahu."
Yu Yi-fei menggelengkan kepala,
"Kakak Xin tidak akan mengerti tentang
dunia persilatan, kelak kalau ada
kesempatan baru akan kuceritakan
semuanya."
Xin Jie tahu kalau Yu Yi-fei tidak
mau bercerita, dia pun tidak banyak
bertanya lagi, karena dalam hati dia telah
mempunyai rencana tersendiri.
Dengan cepat kereta tiba di depan toko
perhiasan milik Xin Jie, toko itu sangat
besar dan mewah. Karena di tengah
perjalanan tadi bertemu dengan peristiwa
yang mengejutkan, setiba di rumah dia143
meloncat turun dan mengetuk pintu.
Dari dalam toko ada suara orang yang
seperti baru bangun, sambil mengomel dia
berkata, "Siapa malam-malam begini
mengetuk pintu?"
Jawab kusir, "Bos sudah pulang."
Suara itu langsung berubah menjadi
hangat dan terdengar nada menjilat, "Aku
datang, aku datang, pintu akan segera
dibuka!"
Karena telah terjadi peristiwa tadi
Yu Yi-fei tampak tidak bersemangat, begitu
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
memasuki toko, Xin Jie memberi tahu letak
kamarnya dan dia pun segera masuk ke
kamar untuk tidur.
Malam semakin larut, dari toko
perhiasan Shan Mei tiba-tiba terlihat
sesosok bayangan seseorang dengan cepat
keluar dan berlari ke sisi sungai.
Ilmu meringankan tubuhnya tinggi,
benar-benar jarang terlihat di dunia
persilatan. Kakinya hanya menitik sekali di
atas genting, dan dia sudah berlari jauh.
Terlihat bayangan itu bergerak secepat
kilat, siapa pun tidak akan bisa melihat
wajah dan tubuhnya.
Hanya dalam waktu singkat bayangan144
itu telah tiba di sisi sungai, tapi
sepertinya orang itu tidak mempunyai
tujuan pasti, dia berlari dengan cepat ke
sisi sungai untuk mencari tujuannya.
Di sisi sungai terlihat banyak perahu
yang sedang berlabuh, tapi perahu-perahu
itu tidak terpasang lampu, di tengah sungai
terlihat beberapa perahu penangkap ikan
dan perahu itu dipasang lampu. Lampu
tampak berkedip-kedip di tengah suasana
gelap.
Bayangan orang itu tampak seperti
kecewa, dia hanya berhenti sebentar
kemudian berlari lagi, gerakan seperti
burung elang dan dia mendarat di sebuah
perahu dagang, dengan lincah dia melihat ke
sekeliling.
Kemudian dia mendarat di perahu
kedua, ketiga, tapi sepertinya dia tidak
menemukan sesuatu yang dicarinya, tiba-tiba
dia melihat ada dua perahu besar. Perahu
itu berlabuh di tempat agak jauh dan di
sana dipasang lampu, dari jendela terlihat
bayangan beberapa orang yang bergerakgerak.
Kedua perahu itu berhenti dari
daratan dengan jarak kurang lebih 60 meter,145
walau berdiri di tempat yang paling dekat
dengan sungai pun, tapi jarak yang tersisa
masih 50 meter, dia tampak ragu, karena
jarak dengan perahu masih terlalu jauh.
Angin sungai berhembus dengan
kencang, angin meniup lampion yang
tergantung di atas perahu dan terus
bergoyang-goyang. Tiba-tiba sosok orang itu
mengambil lampion kemudian dia melihat
lampion itu.
Sepertinya dia telah menemukan suatu
ide, dengan ringan dia terbang melayang ke
tengah sungai, begitu melayang, dia
menginjak tali lampion itu dan lampion pun
terikat di kakinya.
Dia mengumpulkan tenaga, tubuhnya
melayang ke tengah sungai, begitu melayang
dia bisa mencapai jarak 20 meter.
Sewaktu dia akan mendarat sekitar 20
meter dari sana, sepertinya dia akan jatuh
ke dalam sungai, tiba-tiba di atas
permukaan air dia meloncat lagi, lampion
yang dipegangnya digunakan untuk memukul
permukaan air. Orang itu meloncat setinggi
puluhan meter lagi.
Kemudian di tengah udara dia
mengambil nafas dan memutar tubuhnya,146
lampion yang terikat di kakinya sudah
berada di tangannya sekarang.
Jarak antara dirinya dengan perahu
itu masih sekitar 18 meter lagi. Dia merasa
dirinya akan terjatuh ke dalam sungai, tapi
sebelum dia jatuh, lampion yang dipegangnya
dipukulkan ke atas permukaan air, tubuhnya
seperti capung yang sedang bermain air dan
dia naik kembali ke atas. Dan tanpa
bersuara dia mendarat di atas perahu besar
itu. Tubuhnya seperti tidak berbobot,
semua gerakannya terlihat indah dan jika
ada orang yang melihatnya pasti akan
merasa terkejut. Diam-diam dia pun merasa
senang. Sinar bintang menerangi wajahnya
yang ditutup dengan sehelai kain. Di atas
kain itu terdapat sulaman bunga Mei-hua.
Matanya dari balik kain itu tampak
berkilauan.
Dia membereskan letak pedang yang
ada di punggungnya, pedangku terlihat kuno,
kemudian dia berlari ke depan jendela yang
terlihat masih terang. Dari celah jendela
dia melihat ada sebuah meja dan ada dua
laki-laki sedang minum arak. Di atas meja
ada beberapa macam sayur. Dia mengenal147
salah satu dari mereka, dia adalah Bai-long
Sun Chao-yuan.
Dalam hati dia berpikir, "Yang satu
lagi, pasti Xiao Long Shen He Xin Xiong."
Kemudian dia berlari ke jendela
satunya lagi, di balik jendela itu tidak
dipasang lampu, tapi dengan bantuan cahaya
dari ruangan sebelah dia bisa melihat
dengan jelas. Di balik jendela itu terlihat
ada seorang perempuan sedang berbaring,
kedua matanya yang besar sedang menatap
jendela, entah apa yang sedang
dipikirkannya.
Tangannya diletakkan di atas kertas
jendela, hanya dalam waktu singkat karena
panas tangannya kertas itu langsung
meleleh dan kertas pun berlubang.
Perempuan itu belum mengetahui keadaan
yang sedang terjadi, sepertinya dia sedang
memikirkan hal serius, sehingga dia tidak
memikirkan hal lainnya.
Tiba-tiba dia menjulurkan tangannya,
memecahkan jendela kemudian dengan cepat
dia berlari ke arah tempat tidur, lalu
menotok perempuan yang terlihat kaget
karena kedatangannya. Orang itu menotok
perempuan itu dengan tujuan mencegah148
supaya perempuan itu tidak berteriak dan
bergerak-gerak. Kedua laki-laki di ruang
sebelah seperti mendengar suara seseorang
memecahkan jendela, lalu berteriak,
"Siapa....?"
Dia segera menggendong perempuan itu
keluar dari kamar, dia hanya sedikit
bergerak, dia keluar dari kamar itu,
melewati kedua orang itu dan duduk di kursi
bekas kedua orang itu duduk, kemudian dia
mendudukkan perempuan itu.
Kedua orang itu adalah ketua
perampok di Chang Jiang, Xiao Long Shen He
Xin Xiong dan Bai-long Sun Chao-yuan. Ilmu
silat mereka tidak rendah, tapi mereka
terkejut melihat ada seseorang menggendong
gadis itu sambil melewati mereka.
Begitu membalikkan tubuh, mereka
melihat orang itu telah duduk di kursi
mereka dan tidak terlihat kalau dia berniat
melarikan diri. Mereka merasa aneh, Xiao
Long Shen He Xin Xiong membentak, "Siapa
nama Tuan? Ada keperluan apa Tuan datang
ke sini?"
Orang itu tertawa panjang, dia
menunjuk sapu tangan yang menutupi
wajahnya dan bertanya, "Apakah kau tidak149
mengenal sulaman ini?"
Sapu tangan itu berwarna muda, di
atas sapu tangan ada sulaman 7 kuntum
bunga Mei-hua berwarna merah. Xiao Long
Shen He Xin Xiong dan Bai-long Sun Chaoyuan telah berkelana di dunia persilatan
selama 10 tahun lebih, tiba-tiba mereka
teringat kepada seseorang.
Tapi orang itu selama 10 tahun ini
tidak pernah muncul di dunia persilatan dan
ada berita yang mengatakan kalau dia sudah
mati di tangan empat ketua perkumpulan
terkenal, mengapa sekarang tiba-tiba dia
bisa muncul lagi? Dengan penuh curiga Xiao
Long Shen bertanya, "Apakah kau adalah...."
Orang itu tertawa panjang lagi dan
memotong kata-kata Xiao Long Shen, "Aku
adalah Hai Nei Tuan Qi-mao Shen-jun."
suaranya berhenti, pedang panjang yang
terselip di punggungnya dikeluarkan dan
dia menggetarkan pedang itu, kemudian dia
menggores 7 lingkaran bunga Mei-hua dan
dengan cepat menarik kembali pedangnya.
Dia mencabut pedang, menggetarkan
pedang, dan menarik pedang untuk disimpan
kembali, semua hampir secara bersamaan
dilakukan. Xiao Long Shen dan Bai-long Sun150
Chao-yuan hanya melihat ada 7 kuntum
bunga Mei-hua yang tampak berkilau di
depan mereka, tapi gambar itu segera
menghilang. Mereka tidak menaruh curiga
lagi dan segera berteriak, "Qi-mao Shenjun!" tubuh mereka langsung terasa lemas.
Sebenarnya Bai-long Sun Chao-yuan
dan Xiao Long Shen He Xin Xiong adalah
ketua perampok di sisi sungai Chang Jiang,
di dunia persilatan nama mereka sangat
terkenal, mengapa begitu mendengar nama
'Qi-mao Shen-jun' mereka langsung
ketakutan?
Karena nama, kedudukan, dan ilmu
silat Qi-mao Shen-jun sejak 10 tahun yang
lalu tidak ada seorang pun yang bisa
menandinginya, dan dia selalu bertindak
kejam, sambil tertawa dia bisa membunuh
orang.
Selama 10 tahun ini tidak terdengar
kabar berita mengenai Qi-mao Shen-jun,
sekarang tiba-tiba dia muncul di atas
perahu, bagaimana mereka tidak terkejut.
Wajah Qi-mao Shen-jun tertutup sapu
tangan yang disulam gambar Mei-hua, Sun
Chao-yuan dan He Xin Xiong hanya
mendengar tawanya saja dari balik sapu151
tangan. Dan mereka tidak bisa melihat
ekspresi wajahnya, rasa dingin muncul dari
atas kepala mereka.
Bai-long Sun Chao-yuan terkenal
dengan kegesitannya dan pembawaannya
sangat tenang. Melihat gadis bermarga Fang
digendong oleh Qi-mao Shen-jun, dalam hati
dia tahu Qi-mao Shen-jun datang karena
gadis itu, dalam hati dia berpikir, "Sudah
lama aku mendengar ilmu Qi-mao Shen-jun
yang bernama 'Qi Yi', kalau tidak salah
yang terakhir adalah mengenai perempuan,
hari ini dia bisa datang ke perahu karena
perempuan ini. Perempuan ini sudah
diinginkan bos, lebih baik aku tidak ikut
campur dalam masalah ini, tunggu saja orang
itu datang, mereka berdua yang satu adalah
orang yang paling sulit dilayani di dunia
persilatan, sedangkan yang satu lagi adalah
siluman yang telah mengegerkan dunia
persilatan, biar saja mereka saling
bertarung."
Memikirkan hal itu, hatinya menjadi
agak tenang dan dia berkata, "Qi-mao Shenjun sudah lama tidak muncul di dunia
persilatan, tidak disangka hari ini bisa
bertemu dengan Shen-jun, coba kutebak152
apakah Shen-jun malam-malam seperti ini
naik ke perahu kami hanya karena
perempuan ini?"
Qi-mao Shen-jun tertawa dengan
dingin, "Tuan ternyata bukan orang bodoh!"
Bai-long Sun Chao-yuan tertawa,
"Kalau memang benar itu maksud Shen-jun,
aku tidak berani melawan hanya saja
perempuan ini adalah titipan orang lain...."
Qi-mao Shen-jun jadi marah, "Titipan
orang lain? Mengapa? Apakah Qi-mao Shenjun tidak bisa membawa perempuan ini
pergi?"
"Bukan itu maksudku," jawab Bai-long
Sun Chao-yuan, "Aku berharap Tetua sudi
meninggalkan sesuatu sebagai tanda bukti
bahwa perempuan itu dibawa oleh Tetua."
Dengan sangat berhati-hati Bai-long
Sun Chao-yuan bicara, dia tahu sifat Qi-mao
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Shen-jun sangat aneh, kalau membuatnya
marah, mungkin saja dia bisa dibunuh. Tapi
kalau tidak mengatakan semuanya dengan
jelas, orang yang satu lagi bisa
membunuhnya.
Qi-mao Shen-jun tampak berpikir
sebentar, dari balik baju bagian dadanya dia
mengeluarkan sebuah plakat yang terbuat153
dari emas dan melemparkannya ke atas meja,
"Plakat itu adalah benda kesayanganku,
kalau ada yang tidak menerimanya, katakan
saja, tidak perlu orang itu mencariku,
akulah yang akan mencari orang itu!"
Bai-long Sun Chao-yuan dan He Xin
Xiong memang berharap Qi-mao Shen-jun
akan melakukan hal seperti ini, tidak
disangka begitu mudah Qi-mao Shen-jun
menyetujui usul mereka. Dalam hati mereka
berpikir, "Qi-mao Shen-jun yang ditakuti
semua orang tampaknya tidak seperti yang
dibicarakan oleh orang-orang, yang bersifat
sangat aneh dan menakutkan."
Tapi mereka tidak tahu di balik semua
itu ada cerita lainnya lagi, karena Qi-mao
Shen-jun yang sekarang bukan Qi-mao Shenjun 10 tahun lalu.
Dengan senang mereka melihat plakat
emas yang tergeletak di atas meja, di atas
plakat terukir 7 kuntum bunga Mei-hua.
Ooo)*(ooO
BAB 5
Pertarungan di atas sungai
Sambil bicara Qi-mao Shen-jun
menggendong gadis itu keluar dari kamar.
Melihat air sungai bergelombang besar154
dan jarak ke darat begitu jauh, hatinya
langsung dingin. Karena saat ini dia sedang
menggendong gadis itu mana mungkin dia
bisa menggunakan ilmu meringankan
tubuhnya untuk menyebrang ke darat dengan
jarak kuran g lebih 60 meter?
Tapi dia tidak mungkin menyuruh
mereka menyiapkan perahu untuk
mengantarkannya ke seberang. Jika seperti
itu malah akan membuat dirinya merasa
malu.
Dia melihat di atas permukaan sungai
masih ada lampion yang tadi digunakan
untuk mengambang di atas permukaan sungai.
Kira-kira jarak dengan perahu sekitar 20
meter, dalam hati dia berpikir, "Jika aku
menggunakan ilmu dari buku 'An Xiang Fu
Ying' yaitu pada bagian 'Xiang Wen Shi Li'
(mencium wangi sepuluh kilometer), mungkin
aku bisa menempuh jarak ini. Hanya saja
ketika aku berlatih di kamar batu, aku
hanya duduk diam, jadi aku belum pernah
menggunakan ilmu ini. Tapi sekarang aku
menggendong gadis ini, apakah aku bisa
melakukannya? Jika tidak, maka aku akan
terjatuh ke dalam air, itu malah akan
membuatku malu."155
'An Xiang Fu Ying' adalah buku untuk
berlatih ilmu tenaga dalam, tapi di
dalamnya juga terkandtmg tenaga dalam dan
ilmu meringankan tubuh. Ini adalah cara
Qi-mao Shen-jun berlatih ilmu meringankan
tubuh, ilmu yang berbeda dengan orang lain.
Pikirannya dengan cepat berputar.
Waktu ini He Xin Xiong dan Sun Chao-yuan
baru keluar dari dalam perahu.
Xiao Long Shen memberi hormat,
"Shen-jun datang dengan terburu-buru,
pergi pun dengan tergesa-gesa, kami belum
sempat melayani Anda dengan baik. Jika
berjodoh kita akan bertemu lagi dan kami
pun boleh melihat wajah Shen-jun, sekalian
menerima ajaran Shen-jun."
Qi-mao Shen-jun melambaikan
tangannya. Dalam hati dia berpikir,
"Melihat mereka begitu menghormatiku, dari
sini dapat diketahui bagai-mana besarnya
pengaruh nama'Qi-mao Shen-jun' di dunia
persilatan. Mulai sekarang Qi-mao Shen-jun,
4 huruf ini akan aku besarkan lagi."
Karena itu dia tidak berpikir panjang
lagi, dia mendorong gadis itu keluar.
Tenaga dalamnya sangat besar. Gadis
itu berjalan seperti anak panah yang156
terlepas dari busurnya dan dengan lurus
meluncur ke depan.
Bai-long dan Xiao Long Shen terpaku.
Mereka tidak tahu apa tujuan 'Qi-mao Shenjun' melakukan itu.
Begitu gadis itu meluncur keluar, dia
pun ikut meluncur, malah lebih cepat dari
gadis itu. Ujung kakinya menginjak lampion
yang terapung di atas permukaan air. Waktu
ini, gadis itu baru saja tiba di sana. Kedua
tangannya dijulurkan. Dengan ringan dia
mengangkat gadis itu. Dia masih terus
melaju. Ujung kakinya masih menginjak
lampion.
Dari jauh Sun Chao-yuan dan He Xin
Xiong melihat Qi-mao Shen-jun seperti
berjalan di langit, seperti seorang dewa
khayangan. Mereka benar-benar terkejut dan
kagum.
Dengan cara seperti itu dan
menggunakan ilmu silat yang tinggi, dia
melaju dengan jarak 30-40 meter. Dan
sekarang jarak dengan daratan masih tersisa
20 meter lagi. Dalam hati dia mulai merasa
lega. Tenaga dalam terus dipakainya, dia
memusatkan konsentrasinya. Karena hatinya
sedang senang maka dia mulai merasa157
kakinya turun. Dia tahu tenaga dalamnya
mulai terkuras, dalam hati dia sangat
terkejut.
Tiba-tiba dia merasa kaki yang sedang
menginjak lampion akan tenggelam, dan
sekarang tiba-tiba saja naik kembali,
ternyata gelombang yang datang membuat
lampion yang sepertinya akan tenggelam
naik kembali. Ilmu meringankan tubuhnya
bisa seperti itu benar-benar membutuhkan
tenaga besar dan juga bisa mengangkat
tubuhnya kembali. Ketika gelombang datang,
dia mengambil gelombang tertinggi yang
datang dan ujung kakinya menginjak lampion.
Tubuhnya melayang lagi.
Dia masih menggendong seorang gadis,
tapi sewaktu dia melayang di udara, dia
tetap terlihat tenang dan gerakannya indah.
Bajunya yang longgar tertiup angin sungai
dan terus berkibar. Keadaan seperti benarbenar sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Begitu tubuhnya mendarat, dia sudah
berada di pinggir sungai. Dia berhenti
sebentar untuk mengatur nafasnya yang
sudah terpakai tadi. Kedua tangannya masih
membopong gadis itu. Dalam beberapa kali
loncatan, dia segera berlari ke arah kota158
dan dengan cepat dia tenggelam di dalam
kegelapan.
Waktu gadis ini sadar, dia merasa
kalau sekarang dia berada di sebuah kamar
yang mewah. Kemewahan yang belum pernah
dia rasakan, apalagi ranjang yang
ditidurinya sekarang terasa begitu lembut
dan hangat.
Kelambu terpasang dengan rumbairumbai. Selimut dan kasur terbuat dari
sutra. Hiasan kamar tidak sembarangan
orang bisa memilikinya. Dengan santai dia
meluruskan kaki dan tangannya. Semenjak
dia sadar sampai sekarang, dia masih merasa
bingung, kemudian dia baru ingat kalau dia
dikurung di sebuah perahu, tiba-tiba ada
sesosok bayangan membuatnya pingsan.
Setelah itu apa yang terjadi, dia tidak tahu.
Tapi mengapa sekarang dia bisa berada di
tempat ini?
Dia merasa lebih bingung lagi. Selama
dua bulan ini dia telah mengalami banyak
peristiwa dalam sepanjang hidupnya.
Dia teringat pada keluarganya.
Keluarganya adalah sebuah keluarga hangat
dan nyaman. Ayah Fang Yun Qi menjadi guru
silat disana. Murid ayahnya berjumlah159
sekitar 30-40 orang. Walaupun mereka tidak
kaya, tapi penduduk kota itu sangat
menghormati mereka.
Dia ingat sejak hari itu nasib sial
mulai merundunginya. Seorang pemuda
berbaju mewah masuk kedalam kehidupannya,
dia kehilangan ketenangan dan kenyamanan
dalam hidupnya.
Tapi ayahnya merasa senang melihat
pemuda itu pulang dan menyuruhnya
memanggil pemuda itu Kakak Qi dan dia
memberitahu kalau namanya adalah Jin Qi.
Dia adalah anak ayahnya yang telah
menghilang selama 10 tahun lebih. Dia
adalah anak kandung ayahnya, dia mulai
merasa aneh mengapa putra ayah yang
bermarga Jin dan bisa menghilang begitu
lama?"
Ayah mengatakan pada dia bahwa
putranya selama 10 tahun lebih telah
bertemu dengan banyak hal aneh dan dia
bertemu dengan seseorang yang ilmu
silatnya sangat tinggi, lalu mengajarkan
ilmu silat kepadanya.
Dia tertarik menyelidiki hal ini,
entah mengapa dia tidak suka dengan
kakaknya. Dia selalu tampak aneh, kedua160
mata terlihat sangat galak, kejam, dan
dingin. Seperti siap memakan orang.
Ini belum yang terburuk. Yang
terburuk adalah suatu hari ayah
menyuruhku menikah dengan kakak, dia
merasa sangat terkejut setengah mati. Adik
mana yang boleh menikah dengan kakaknya
sendiri? Akhirnya ayah memberitahuku
bahwa aku bukan anak kandungnya. Dia
memberitahu bahwa Kakak Qi sangat pintar,
dan diluar sana dia mempunyai kedudukan
tinggi."
Tapi dia tidak mau, ayahnya sangat
marah dan mengatakan walau dia tidak mau,
tetap harus menikah dengan kakak. Ayah
menjadi seperti orang lain, sangat galak dan
kejam terhadapnya, dia merasa sedih dan
hanya bisa menangis.
Dia menangis sangat lama, tiba-tiba
saja Kakak Qi sudah berdiri di sisinya, dia
tidak tahu kapan masuk kedalam kamarnya,
kakaknya bertanya mengapa tidak mau
menikah dengannya padahal kakak sangat
menyukai dirinya."
Dia merasa marah. Marah kepada ayah
mengapa dia harus menikah dengannya. Tapi
ayah tidak mau memberitahu alasannya, dia161
mulai marah dan mengatakan, jika kakak
bersedia membunuh ayah dan ibunya, dia
bersedia menikah dengannya."
Kakak berdiri lalu keluar kamar.
Sebenarnya kata-katanya hanyalah kata-kata
ketika orang sedang marah. Tapi saat kakak
kembali, satu tangannya menggandeng ayah
dan satu tangannya yang lain menggandeng
ibu, masuk ke dalam kamarku dan
melemparkan mereka ke bawah, dia melihat
ayah dan ibu telah dibunuh olehnya."
Dia benar-benar terkejut sampai tidak
bisa bicara, dia tidak menyangka kalau
kakak adalah orang yang tidak berperasaan,
dia menangis, ribut, dan juga marah, kakak
hanya dingin berdiri di tempatnya, tidak
bicara satu patah kata pun."
Dia merasa lebih takut lagi, dia sadar
kecuali hanya mati, tidak ada cara lain bisa
melarikan diri darinya. Karena itu dia
mengambil pisau dan siap bunuh diri, tapi
begitu tangannya bergerak. Pisaunya sudah
berpindah tangan."
Begitulah nasibnya, mati tidak bisa
hidup pun menderita tapi dia bertekad tidak
mau menikah dengan kakak selamanya. Suatu
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hari kakak mengatakan jangan mengira kalau162
kakak tidak mempunyai cara untuk
menghadapiku. Sebenarnya dengan
menggerakkan jarinya saja, apa yang
diinginkan pasti akan berubah seperti apa
yang kakak inginkan. Hanya karena kakak
benar-benar menyukaiku dia tidak mau
memaksaku."
Siang malam kakak selalu menjaganya.
Suatu malam dia mendengar suara aneh,
seperti teriakan burung juga seperti
teriakan orang hutan, kakak juga mendengar
suara itu. Wajahnya segera berubah dan
terlihat sangat ganas.
Malam itu kakak tidak tidur kakak
tampak terus berpikir. Keesokan harinya,
pagipagi, kakak membawanya pergi, dia tahu
kalau kakak menguasai ilmu silat tinggi.
Jika kakak terus memaksa dirinya, dia tidak
akan bisa menolaknya, terpaksa dia
mengikutinya pergi. Setelah berjalan
hampir setengah hari, mereka tiba di sisi
sungai Chang Jiang. kakak mencari sebuah
perahu dan mendapatkan sebuah perahu
kecil, kakak berbicara dengan bahasa yang
tidak dia mengerti."
Tidak lama kemudian dari sisi sungai
muncul 2 perahu besar. Tidak menunggu163
sampai perahu menepi, kakak membawanya
sambil meloncat ke atas perahu itu. Orangorang perahu melihat kedatangannya, mereka
terkejut dan bertanya apa yang telah
terjadi, kakak meninggalkan dia diperahu
dan menyuruh orang di sana menjaga
dirinya, dan mereka harus bersikap baik
kepadanya. Tapi kakak sendiri pergi entah
ke mana."
Dia tinggal di perahu itu selama 2
hari, baru tahu kalau kedua perahu itu
adalah perahu perompak. Ketuanya bernama
Xiao Long Shen, masih ada satu lagi
bermarga Sun. Dia sangat ramah tapi dia
yang menyuruh perompak yang penuh dengan
cambang menjaga dirinya, melarang dirinya
melakukan pekerjaan apapun."
"Suatu malam, si cambang minum
terlalu banyak, tiba-tiba orang itu mencium
dirinya dan mengelus-elus tubuhnya, ingin
memperkosa, dia ingin berteriak tapi
mulutnya disumpal."
"Ketika si marga Sun datang. Dia
menarik si cambang dan akan membunuhnya.
Karena si cambang memberontak maka
terjadilah perkelahian dan mengambil
kesempatan ini dia melarikan diri dari164
perahu."
"Terakhir dia tertangkap lagi. Orang
yang ditemui di jalan itu sepertinya adalah
pendekar, tidak disangka ternyata mereka
tidak berguna. Apalagi yang satu itu, aku
tertangkap kembali dan dibawa ke perahu
itu lagi. Mereka menjalankan perahu hingga
ke tengah sungai. Dia sadar tidak ada cara
untuk melarikan diri lagi. Apalagi kali ini
si marga Sun sendiri yang menjaga dia. Tapi
mengapa dia bisa berada di sini sekarang?
Apakah di sini adalah sarang perampok?"
Nona Fang telungkup di atas ranjang.
Dia terus mengingat semua kejadian yang
telah dia lewati. Gadis yang hidup sebatang
kara ini merasa sedih akhirnya dia
menangis tersedu-sedu.
Tiba-tiba dia mendengar di
belakangnya ada suara orang terbatuk.
Karena terkejut dia meloncat. Setelah
duduk, ternyata yang dia melihat di sana
adalah orang pernah dilihatnya di dalam
kereta, dan dia menganggap orang itu adalah
orang yang paling tidak berguna.
Sambil tertawa Xin Jie bertanya,
"Nona sudah sadar?"
Gadis itu merasa aneh lagi tapi dia165
tidak menjawab. Dalam hati dia bertanya,
"Mengapa pemuda ini tiba-tiba ada di sini,
apakah ini rumahnya? Apakah dia yang telah
menolongku?" Karena masih bengong dia
tidak menjawab.
Xin Jie tertawa dan berkata lagi,
"Nona tidak perlu menaruh curiga. Aku
memang tidak berguna, tapi aku mempunyai
seorang teman yang berguna. Dia
menyelamatkan Nona dari perahu itu. Lebih
baik sekarang Nona beristirahat dulu di
sini. Ini adalah kamarku, tidak akan ada
seorang pun yang akan menganggu Nona
lagi."
Setelah berkata seperti itu Xin Jie
langsung pergi. Dia tidak menunggu apakah
nona itu setuju atau tidak. Setelah berjalan
melewati beberapa kamar, Xin Jie tiba di
ruang tamu. Di ruang tamu itu tampak Yu
Yi-fei sedang minum teh. Melihat Xin Jie
datang, dia segera berdiri dan tertawa,
"Kakak Xin, siang begini baru bangun? Aku
sudah berjalan-jalan ke depan dan
mendengar pelayan-pelayan menceritakan
peristiwa aneh yang terjadi kemarin malam."
Xin Jie tertawa, "Mana bisa aku
seperti Kakak Yu. Hari ini aku bangun166
termasuk paling pagi."
Dia bertanya lagi, "Peristiwa aneh apa
yang Kakak Yu dengar? Coba ceritakan
kepadaku!"
"Kemarin malam beberapa pelayan di
sungai mengatakan mereka melihat Long
Wang (raja laut) muncul. Raja laut itu
mondar mandir di atas air. Pagi hari berita
ini sudah menyebar di kota Wu Han."
Dalam hati Xin Jie ingin tertawa. Dia
tahu karena dia telah melakukan ilmu
meringankan tubuh di atas permukaan air
dan dianggap oleh nelayan itu sebagai raja
laut.
Yu Yi-fei berkata lagi, "Menurutku,
itu pasti perbuatan orang yang mempunyai
ilmu meringankan tubuh yang tinggi. Dia
bergerak di atas permukaan sungai."
Dia mengerutkan alisnya dan berkata
lagi, "Hanya saja aku merasa aneh, untuk
apa orang ini muncul malam-malam di Wu
Han lalu menggunakan ilmu meringankan
tubuh di atas sungai."
Xin Jie sengaja bertanya lagi, "Jika
orang itu bisa berjalan di atas permukaan
sungai, bukankah orang itu mempunyai ilmu
meringankan tubuh dan sudah mencapai tahap167
terbang?"
Yu Yi-fei tertawa dan menjawab,
"Apakah Kakak Xin mengira orang ini
benar-benar bisa berjalan di atas sungai?
Ini hanya cerita para pelayan, tapi yang
terpenting adalah orang itu pasti pesilat
tangguh. Apakah dia datang demi diriku, Yu
Yi-fei?"
Xin Jie menahan tawa dan berkata,
"Kakak Yu terlalu banyak berpikir. Jika Li
Zhi Hua ingin membawa orang yang
membantunya, dia tidak akan melakukannya
begitu cepat."
Wajah Yu Yi-fei memerah dan berkata,
"Aku tidak takut kalau dia membawa orang
untuk membantu, aku hanya merasa sedikit
aneh."
Karena takut Yu Yi-fei curiga, Xin
Jie dengan cepat mengganti topik
pembicaraan dan berkata, "Aku pertama
datang ke Wu Han, Kakak Yu sudah lama
berkelana di dunia persilatan, Kakak Yu
pasti lebih berpengalaman dariku, apakah
Kakak bersedia menemaniku jalan-jalan?"
"Tentu!"
Mereka berdua keluar dari toko dan
berjalan-jalan kekota. Kota Wu Han adalah168
kota penting di Propinsi Hu Nan. Kota ini
juga adalah kota perdagangan dan terletak
di sepanjang sungai Chang Jiang. maka jalan
di kota itu sangat ramai. Xin Jie selama 10
tahun tinggal di kamar yang terbuat dari
batu. Melihat dunia begitu ramai, walaupun
ilmu silatnya sangat tinggi, dia sangat
menyukai keramaian ini.
Mereka makan di sebuah rumah makan,
kemudian kembali lagi ke toko. Pelayan
melihat bosnya telah kembali, dengan
hormat mereka berkata, "Tuan sudah
kembali."
Dan berkata lagi, "Tuan, tadi ada 2
tamu datang mencari Tuan. Yang satu
bermarga Meng, yang satu lagi bermarga
Fan. Aku tahu kalau mereka adalah ketua
biro perjalanan, karena itu aku
mempersilakan mereka masuk, sekarang
mereka masih berada di dalam."
Xin Jie tertawa. Dia berkata kepada
Yu Yi-fei, "Tidak disangka hari ini mereka
datang berkunjung."
Mereka segera keluar menuju ruang
tamu.
Melihat tuan rumah sudah pulang, Jiu
Gong Dan Fan Zhi Cheng tertawa, "Kalian169
berdua mempunyai kebiasaan baik. Pagi-pagi
sudah keluar untuk berjalan-jalan. Apakah
kalian ingin mencari perempuan-perempuan
kemarin?"
Xin Jie tertawa, "Kakak jangan
bergurau. Kalian berdua sudah lama
menunggu, aku minta maaf."
Mereka berempat saling bergurau,
tiba-tiba si Tombak Perak Meng Bo-qi
berkata kepada Yu Yi-fei, "Hari ini kami
datang berkunjung selain untuk mengunjungi
Kakak Xin, masih ada satu hal penting yang
harus kami ceritakan kepada Kakak Yu.... 10
tahun yang lalu, orang nomor satu di dunia
persilatan yang bernama Qi-mao Shen-jun,
kemarin malam muncul kembali di Wu Han."
Wajah Yu Yi-fei tampak berubah dan
berkata, "Tidak mungkin. Menurut guruku,
10 tahun yang lalu di Wu Han Shan, Qi-mao
Shen-jun sudah terkena pukulan guruku dan
dia juga ditotok oleh ketua Dian Cang-pai
dengan cara rahasia mereka. Apakah dia
masih bisa hidup sampai sekarang?"
"Kabar ini tidak salah. Aku mempunyai
teman yang bernama Bai-long Sun Chaoyuan, mungkin Kakak Yu mengenali orang
ini. Kemarin malam dia telah bertemu170
dengan Qi-mao Shen-jun."
Wajah Yu Yi-fei bertambah seram lagi.
Xin Jie yang duduk disisinya, pura-pura
mendengar dengan semangat.
Meng Bo-qi berkata lagi, "Pagi tadi
Kakak Sun datang ke rumahku lalu
memberitahukan hal ini kepadaku kemudian
berpesan kepadaku supaya selama beberapa
hari ini aku harus berhati-hati. Dan dia
mengatakan kalau di dunia persilatan
sebentar lagi akan muncul banyak masalah."
Jiu Gong Shen Dan menyambung,
"Kakak Meng terlalu banyak berpikir.
Sebesar apa pun gelombang yang datang,
tidak akan sampai di kepalamu atau
kepalaku. Biar mereka berdua yang
memperebutkan kemenangan, in semua tidak
ada hubungannya denganmu atau denganku."
Xin Jie pura-pura bingung dan
bertanya, "Aku juga pernah mendengar di
dunia persilatan ada orang yang mempunyai
ilmu silat tinggi bernama Qi-mao Shen-jun.
Siapakah yang bisa bertarung hingga menang
dengannya?"
Kata Fan Zhi Cheng, "Mengenai orang
yang bisa menyaingi Qi-mao Shen-jun, orang
persilatan sangat takut kepadanya. Orang-171
orang hanya tahu kalau dia bermarga Jin
dan bernama Qi, dijuluki Tian Mo (Setan
langit), tapi tidak ada yang tahu siapa
gurunya atau dia berasal dari mana? Dia
berkelana di dunia persilatan hanya
beberapa tahun tapi sudah melakukan
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
beberapa hal yang membuat orang terkejut.
Orang ini mempunyai ilmu silat tinggi dan
kemampuannya tidak terduga, selain itu dia
pun sangat kejam.
Ketua dunia persilatan di daerah dua
sungai yaitu Hu Da Zhi pernah menyinggung
perasaannya, dalam satu malam semua orang
disana dibunuh hingga tidak bersisa dan ini
dilakukan seorang diri. Padahal waktu itu
di sana ada 'Ba Bu Gan Tan Gu Er Gang', 'Wu
Hu Duan Men Dao Peng Tian Qi', tapi ketiga
pesilat tangguh itu pun tidak sanggup
melawan orang itu. Semua orang dibunuhnya,
kali ini Qi-mao Shen-jun telah merebut
kekasihnya, mana mungkin dia akan
melepaskannya begitu saja?"
Yu Yi-fei berkata kepada Xin Jie,
"Tidak disangka perempuan yang kemarin
malam kita tolong telah menggerakkan Qimao Shen-jun."
Dia melanjutkan, "Kali ini Qi-mao172
Shen-jun telah kembali ke dunia persilatan,
ini benar-benar peristiwa penting, aku
harus cepat kembali ke Kong-dong untuk
memberitahukan hal ini kepada guru. Tian
Mo dan Qi-mao Shen-jun akan bertarung, dan
pasti akan sangat seru, aku tidak mempunyai
waktu untuk melihat langsung."
Dalam hati Xin Jie merasa marah dan
berpikir, "Kau ingin menonton keramaian
pertarunganku dengan Tian Mo. Apakah kau
tahu keramaianmu sendirilah yang lebih
pantas untuk ditonton."
Si Tombak Perak Meng Bo-qi menarik
nafas panjang, "Dunia persilatan baru saja
tenang selama 10 tahun. Aku tahu ini
adalah awal dari terjadinya hujan dan angin
besar. Tidak salah lagi, dunia persilatan
akan terjadi hujan angin berbau darah.
Kelima perkumpulan besar Zhong Yuan mulai
tidak ada saling kecocokan. Sekarang Qi-mao
Shen-jun muncul lagi di dunia persilatan,
ditambah dengan kemunculan Tian Mo.
Hhhh!!"
Wajah Jin Gong Dan penuh dengan rasa
khawatir, "Keributan yang terjadi tidak
akan berhenti sampai di sini. Dulu 9
penjahat yang dipimpin 'Hai Tian Shuang-173
sha', yaitu Tian Can dan Tian Fei dua
bersaudara ini katanya juga sedang bersiapsiap. Mereka ingin membuat nama mereka
terkenal kembali di dunia persilatan.
Kantor biro perjalanan kami tadinya juga
berada dalam posisi membahayakan, apalagi
sekarang ini sepertinya tidak memungkinkan
untuk mencari makan di bidang usaha ini."
Begitu mendengar Hai Tian Shuangsha, tubuh Xin Jie langsung bergetar.
Untung ketiga orang itu sedang memikirkan
masalah mereka masing-masing dan tidak
memperhatikan ekspesi wajahnya yang
berubah.
"Apakah Hai Tian Shuang-sha juga
akan kembali ke dunia persilatan lagi?"
tanya Xin Jie.
Dengan aneh Jin Gong Dan melihat Xin
Jie dan bertanya, "Mengapa Kakak Xin bisa
tahu begitu jelas mengenai orang-orang
dunia persilatan? Untung Kakak Xin bukan
orang dunia persilatan, apa pun yang
terjadi tidak akan menimpa Kakak Xin."
Xin Jie tertawa. Mereka tidak
mengetahui kalau tawa Xin Jie terlihat
berbeda.
Tiga hari telah berlalu, hari baru174
saja gelap, Di Jue-jian Yu Yi-fei duduk
bersila sambil mengatur nafas. Xin Jie
melihatnya seperti itu Diam-diam dia
mengangguk dan berpikir, "Pantas Di Juejian bisa terkenal di dunia persilatan. Dia
memang sombong tapi dalam menghadapi
musuh kuat, dia tidak bertindak ceroboh."
Sudah lama posisi Wu Dang Pai selalu
berada di atas semua perkumpulan Zhong
Yuan. Sebenarnya semenjak ketua Kongdong-pai Li-e di Tai Shan secara berturutturut mengalahkan 11 pesilat tangguh dan
mendapat julukan 'Tian Xia Di Yi Jian' (jago
pedang nomor satu di dunia), nama Kongdong-pai sudah berada di atas Wu Dang.
Maka antara Wu Dang dan Kong-dong,
dua perkumpulan besar ini secara tidak
sengaja saling membenci. Kong-dong-pai
tidak menyukai Wu Dang Pay. Wu Dang Pai
juga tidak menyukai Kong-dong-pai semakin
menonjol di dunia persilatan.
Dua perkumpulan besar ini saling
curiga dan saling iri, tapi karena tidak ada
yang menyulut api maka selama ini keadaan
mereka masih tenang-tenang saja.
Di dalam Wu Dang Pai, Shen He (Bangau
sakti) Zhan Pin yang paling sombong. Dia175
memang pintar juga rajin. Usianya belum
begitu tua, tapi dia sudah mewarisi semua
ilmu silat Wu Dang Pay dan dia selalu ingin
membuat perbuatan yang menggegerkan dunia
persilatan. Alasannya karena pertama, bisa
membuat namanya terkenal. Kedua, dia ingin
membuat Wu Dang Pay bertambah jaya.
Dian Cang, E Mei, Kong-dong, masingmasing mempunyai ilmu rahasia. Mereka pun
sebenarnya ingin menjadi pemimpin dunia
persilatan dan selalu menunggu kesempatan
datang, hanya saja kesempatan itu belum ada.
Walaupun Mei Shan-ming selama 10
tahun ini tidak pernah keluar rumah, tapi
keadaan dunia persialtan tidak pernah lolos
dari penglihatannya.
Dia sangat dendam kepada 5
perkumpulan besar Zhong Yuan. Setelan Xin
Jie berhasil menguasai semua ilmu silatnya,
dia ingin membalas dendam. Sewaktu di Wu
Hua Shan, dia diserang degan cara licik.
Tapi dia sadar hanya mengandalkan tenaga
Xin Jie, menghadapi 5 perkumpulan yang
posisinya sangat kuat di dunia persilatan,
bukanlah hal yang mudah. Karena itu dia
pun memberikan bekal kepada Xin Jie.
Supaya 5 perkumpulan besar itu saling176
bunuh, setelah itu baru satu per satu
diserangnya. Sifat Mei Shan-ming memang
aneh. Setelah ilmu silatnya musnah, dia
menjadi lebih fanatik.
Dia tidak akan mau tahu jika di dunia
persilatan terjadi keributan besar, maka
akan banyak orang yang mati. Apalagi sejak
kecil Xin Jie sudah yatim piatu. Dia juga
mempunyai pandangan aneh kepada dunia
persilatan.
Melihat Shen He Zhan Pin dan Ling
Feng Jian Ke datang, Yu Yi-fei tertawa
dingin dan berkata, "Tidak disangka, Yu Yifei yang hanya seorang pesilat kecil, telah
membuat Pendekar Zhan Pin dan Ling Feng
Jian Ke datang ke sini."
Shen He Zhan Pin tidak menunggu
kakak seperguruannya menjawab, dia segera
membentak, "Kong-dong San Jue Jian sangat
terkenal di dunia persilatan, mana mungkin
memandang kami dari Wu Dang Pai. Adik Li
telah memberitahukan masalah ini kepada
kami. Kami tahu kami hanya kucing berkaki
tiga, ilmu pedangnya juga tidak bisa
menandingi pesilat Kong-dong. Tapi aku
bermarga Zhan memang tidak tahu diri, aku
ingin mencoba ilmu pedang Pendekar Yu."177
Yu Yi-fei melihat Li Zhi Hua yang
berdiri di pinggir. Li Zhi Hua sedang
tertawa senang. Yu Yi-fei tahu Li Zhi Hua
sudah mengatakan yang tidak-tidak di depan
mereka. Tapi Yu Yi-fei memang sangat
sombong, dia juga sedang mencari kelemahan
Wu Dang. Karena itu dengan dingin dia
berkata, "Pendekar Zhan jangan sungkan.
Aku tidak bisa banyak berkata. Aku tidak
tahu apa yang harus kukatakan sekarang,
terpaksa aku meminta penjelasan melalui
ilmu silat."
Maksud Yu Yi-fei adalah dia tidak
bisa mengalahkan mereka dalam berkatakata, tapi dalam ilmu silat belum tentu.
Ling Feng Jian Ke dan Shen He Zhan Pin
adalah orang yang sangat berpengalaman.
Mereka mengerti apa yang dimaksud oleh Yu
Yi-fei. Ling Feng Jian Ke tertawa dingin,
"Pendekar Yu benar-benar sangat cepat
bicara, tapi itu akan lebih baik."
Dia membalikkan kepalanya melihat
Xin Jie dan bertanya, "Siapa dia....?"
"Dia adalah teman baikku, Xin Jie.
Sudah lama dia ingin mengetahui bagaimana
kehebatan ilmu pedang Wu Dang Pay karena
itu dia sengaja datang untuk melihat kita."178
Li Zhi Hua berkata, "Ini adalah Bos
Xin yang pernah kuceritakan kepada Kakak."
Ling Feng Jian Ke melihat Xin Jie
sebentar kemudian dia memberi hormat.
Xin Jie dengan cepat balas memberi
hormat.
Shen He Zhan Pin berlari ke depan
dan berkata, "Aku akan mencoba beberapa
jurus ilmu silat Pendekar Yu."
Di luar mereka terlihat sungkan, tapi
dalam hati penuh dengan nafsu membunuh
dan mereka ingin membunuh lawan dengan
pedangnya masing-masing....
Karena itu mereka berdua tidak bicara
lagi. Dengan sepenuh hati mereka
konsentrasi pada lawannya, takut kalau
lawannya akan merebut serangan duluan.
Xin Jie berada di tempat jauh.
Sepertinya dia takut kalau pedang akan
mengenai kepalanya.
Waktu ini, tiba-tiba dari jauh datang
2 orang lagi. Dari langkah kaki mereka,
terlihat kalau mereka juga adalah pesilat
tangguh.
Shen He Zhan Pin marah dan berkata,
"Ternyata Pendekar Yu mengundang banyak
teman untuk membantu."179
Di Jue-jian Yu Yi-fei tampak bingung.
Begitu sampai mereka berhenti, tapi
mereka tidak mendekat, mereka berhenti di
kejauhan. Ternyata mereka adalah Jiu Gong
Shen Dan Fan Zhi Cheng, si Tombak Perak
Meng Bo-qi, dan beberapa orang terkenal
dari kota Wu Han.
Beberapa orang adalah kenalan dari
kedua belah pihak. Mereka berdiri di tempat
jauh, berarti mereka datang hanya untuk
menonton keramaian.
Di Jue-jian Yu Yi-fei berkata dengan
dingin, "Aku Yu Yi-fei, walaupun tidak
berguna, tapi aku tidak akan meminta
bantuan teman untuk bertarung."
Maksudnya tidak lain adalah dia
datang sendiri dan lawannya yang datang
dalam jumlah banyak.
Wajah Shen He Zhan Pin sangat pucat
karena menahan marah. Kakinya telah
memasang kuda-kuda. Pedang sudah dicabut
dari sarungnya dan berkata, "Silakan!"
Pedang sudah diayunkan. Pedang
membawa cahaya hijau, dengan cepat menepis
pundak Yu Yi-fei.
Ilmu pedang Wu Dang Pay bukan ilmu
pedang sembarangan. Tusukan Zhan Pin180
hanya jurus kosong. Dia belum mengeluarkan
ilmu pedang Wu Dang Pay yang sebenarnya.
Yu Yi-fei terus memperhatikan ujung
pedang Zhan Pin. Begitu ujung pedang berada
di depannya, dia baru mundur kemudian
kakinya diputar. Cahaya pedang tampak
berkilau. Pedang panjang itu entah kapan
sudah berada di tangannya kemudian
ditusukan. Dia mulai mengeluarkan jurus
pedang Kong-dong-pai yang bernama 'Shao
Yang Jiu Yi Shi', jurus pertama bernama
'Fei Long Chu Xian'. Pedang membawa angin
dan kilat, Yu Yi-fei benar-benar mempunyai
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ilmu yang kuat.
'Shao Yang Jiu Yi Shi' adalah jurus
Jian Shen Li-e, digabung dengan ilmu
pedang Kong-dong-pai. Jian Shen Li-e 10
tahun yang lalu dengan jurus ini berhasil
mendapatkan gelar Tian Xia Di Yi Jian, dan
jurus ini sangat terkenal. Dari sini dapat
diketahui tenaga pedang ini sangat dahsyat
dan tidak sama dengan jurus lainnya.
Sekali Di Jue-jian Yu Yi-fei
mengeluarkan jurus pedang, Shen He Zhan
Pin sadar bahwa hari ini dia telah bertemu
dengan musuh kuat. Tiba-tiba pedangnya
dinaikkan dan membacok ke arah pergelangan181
Yu Yi-fei.
Jurus-jurus ini menepis, memukul tapi
serangannya tidak begitu keras. Ini adalah
jurus Wu Dang Pai yang disebut 'Jiu Gong
Lian Huan Jian', merupakan jurus unik.
Yu Yi-fei berseru, "Jurus pedang yang
bagus!"
Dia menarik pedang dan meloncat lagi.
Bayangan pedang berada di sekelilingnya,
membuat lingkaran-lingkaran pedang. Sinar
pedang membuat pandangan bingung. Pedang
dari atas menepis ke bawah. Ini adalah
jurus 'Shao Yang Jiu Yi Shi', dari jurus
Shen Long Xian Wei. (Naga sakti
memperlihatkan ekor).
Shen He Zhan Pin bersiul. Ling Feng
Jian Ke tahu kalau adik seperguruannya
mulai marah. Dia dijuluki Shen He karena
setiap kali jika dia ingin membunuh orang
pasti akan bersiul terlebih dulu.
Pedang Shen He Zhan Pin
mengeluarkan sinar berkilau. Dia mulai
balas menyerang. Setiap serangan menuju
tempat-tempat penting di tubuh YuYiFei.
Melihat keadaan seperti itu, hati Xin
Jie merasa sangat senang. Ini semua sesuai
kehendaknya. Dia tahu jika salah satu ada182
yang terluka, maka pertarungan akan terus
berbuntut panjang.
Ilmu pedang mereka berasal dari
perkumpulan asli mereka. 'Shao Yang Jiu Yi
Shi1 merupakan ilmu yang sangat bagus.
Ilmu tenaga dalam Yu Yi-fei sangat dalam,
setiap jurus selalu membawa angin kencang,
benar-benar mengejutkan orang. Ilmu 'Jiu
Gong Lian Huan Jian' dari Wu Dang Pay
sudah terkenal selama beberapa puluh tahun
di dunia persilatan. Setiap jurus yang
dikeluarkan sangat mantap dan serangan
pedang datang bertubi-tubi, gerakannya kuat
dan cepat seperti air sungai Chang Jiang,
terus tidak pernah berhenti.
Xin Jie pun mengakui bahwa Wu Dang
dan Kong-dong bisa menjadi terkenal bukan
karena faktor keberuntungan, melainkan
karena mereka benar-benar memiliki ilmu
silat yang bagus.
Diam-diam dia terus memperhatikan
setiap jurus yang mereka keluarkan.
Walaupun jurus-jurus mereka dilakukan
sangat cepat dan kuat, tapi seringkah
terlihat ada celahnya. Celahcelah ini tidak
sembarangan orang bisa melihatnya.
Diam-diam Xin Jie tersenyum. Dia183
mengerti dalam buku 'Qiu Zhi Jian Fa'
sepertinya banyak jurus yang tidak berguna,
tapi sebenarnya jurus-jurus itu adalah
jurus khusus untuk menghadapi celah-celah
seperti yang ada sekarang ini.
Berarti sewaktu Mei Shan-ming
menulis buku ini, dia sudah tahu kelemahan
setiap perkumpulan besar Zhong Yuan.
Sekarang 10 jurus lebih telah berlalu, tapi
di antara mereka belum dapat diketahui
siapa yang menang dan siapayang kalah.
Tiba-tiba di atas langit tampak ada
awan hitam menutupi sinar matahari. Bumi
terlihat begitu gelap. Cahaya pedang mereka
tampak berkilau lagi.
Tidak lama kemudian hujan pun turun.
Malam hari turun hujan. Hujannya sangat
deras. Orang yang menonton segera berteduh
kepinggir Huang He Lou, tapi 2 orang yang
bertarung masih terus bertarung di bawah
siraman hujan deras.
Mereka berdua masing-masing mewakili
Kong-dong dan Wu Dang generasi kedua.
Walaupun mereka bukan ketua perkumpulan,
tapi mereka mempunyai nama dan wibawa
tinggi diperkumpulannya masing-masing.
Mereka juga tahu betapa pentingnya184
pertarungan hari ini, karena itu mereka
berdua berkonsentrasi penuh dalam
bertarung, sampai hujan deras pun tidak
dipedulikan. Tiba-tiba di bawah siraman
hujan terdengar ada yang menyanyi, "Dulu
ada seseorang bernama Jiang Tai Gong.
Hingga di usia 70 tahun dia masih sangat
bodoh. Dia memikul terigu untuk berjualan
tapi di jalan terkena hujan dan angin...."
Semua orang di sana merasa aneh,
mengapa hari sudah malam, tapi masih ada
orang yang bernyanyi.
Nyayian terdengar semakin mendekat.
Di bawah siraman hujan ada seseorang yang
datang sambil menyanyi dan menggunakan 2
bambu terus mengetuk ke tanah. Hal ini
membuat orang-orang di sana merasa aneh
dan juga terkejut.
Begitu melihat ada yang bertarung,
dia tertawa dan bernyanyi lagi, "Benarbenar ramai, ha, ha, ha! Mereka berdua
bertarung, benar-benar membuat suasana
ramai...."
Sambil berjalan dia terus bernyanyi,
dia berjalan ke pinggir Huang He Lou dan
duduk di sisi Xin Jie dan bernyanyi lagi,
"Dulu ada sebuah tempat indah yang,bernama185
Feng Yang. Di Feng Yang ada seorang yang
bernama Zhu Hong Wu. Di sana dalam waktu
10 tahun, 9 tahun terjadi bencana...."
Sambil bernyanyi dia terus memukul
bambu, benar-benar tampak sangat sibuk. Dia
sama sekali tidak melihat di sisinya ada
orang. Jiu Gong Shen Dan melihat baju yang
dipakainya. Sepertinya dia seorang
pengemis, tapi wajahnya tampak sangat
bersih begitu pun dengan tangannya.
Kukunya panjang mungkin ada 4-5
sentimeter. Tiba-tiba dia teringat pada
seseorang. Pelan-pelan dia berkata kepada
si Tombak Perak Meng Bo-qi. Wajahnya
berubah. Dia membalikkan kepala lalu
melihat orang ini.
Xin Jie melihat tingkah mereka
berdua, dalam hati dia segera berpikir, "Dia
duduk dengan bersila."
Begitu orang itu melihat Xin Jie yang
duduk di sisinya, wajahnya segera berubah,
dia melihat Xin Jie lagi dan tertawa
kepadanya.
Xin Jie balas tertawa. Jiu Gong Shen
Dan dan Tombak Perak saling pandang.
Mereka merasa aneh.
Di Jue-jian Yu Yi-fei dan Shen He186
Zhan Pin sangat terganggu dengan
nyanyiannya. Karena pesilat tangguh pada
saat bertarung harus berkonstrasi penuh
jika terganggu, hati mereka tidak akan
tenang, apalagi sekarang hujan turun sangat
deras, ditambah lagi ada yang bernyanyi
sambil memukul bambu, mereka benar-benar
tidak bisa bertarung lagi dan pikiran
mereka menjadi tersiksa. Semakin lama
tenaga mereka semakin berkurang. Jurusjurus pedang mereka pun semakin melambat,
tapi mereka sadar keadaan seperti inilah
waktu untuk penentuan siapa yang menang
dan kalah telah habis.
Ling Feng Jian Ke sangat
memperhatikan keadaan, selangkah demi
selangkah dia terus maju, sampai dia berdiri
di bawah siraman hujan deras rasanya dia
masih tidak merasakannya.
Tiba-tiba Shen He Zhan Pin dengan
jurus sangat berbahaya memajukan tubuhnya
dari pinggir. Tangan kirinya menotok
pergelangan tangan Yu Yi-fei yang sedang
memegang pedang. Tangan kanannya menepis
ke sisi telinga Yu Yi-fei.
Jurus ini sangat berbahaya. Biasanya
pada saat pesilat bertarung bila merasa187
akan terkena sabetan dia akan langsung
bergeser, mana ada pesilat seperti dia,
badannya melesak masuk ke dalam. Ling Feng
Jian Ke melihat semuanya. Dia berteriak.
Hal ini pasti akan mencelakakan Shen He
Zhan Pin. Kakinya menitik dan terbang ke
tempat mereka bertarung tapi semua sudah
terlambat.
Sepasang kaki Di Jue-jian sangat kuat
terpaku di bawah, tiba-tiba tubuhnya
melenting ke belakang. Tangan kanannya
dilepas. Dia melepaskan pedangnya. Begitu
pedang dijatuhkan tiba-tiba dia menyambut
lagi pedang itu. Pegangan pedangnya bahkan
sempat dijulurkan dan ditujukan ketubuh
Shen He Zhan Pin.
Jurus Yu Yi-fei memang sangat aneh.
Pedang yang sudah terlepas disambutnya
kembali dan dia berhasil menghindari
totokan jari Shen He Zhan Pin. Pegangan
pedang langsung diarah-kan untuk menotok
Shen He Zhan Pin. Jurus ini dalam buku
mana pun tidak akan pernah ditemukan.
Semua ini adalah hasil dari pemikiran Yu
Yi-fei yang dilakukan dengan terburu-buru
dan secara spontan dikeluarkan. Shen He
Zhan Pin tidak bisa menghindar lagi188
akhirnya dia terjengkang kebawah.
Ling Feng Jian Ke seperti angin
berlari ketempat Shen He Zhan Pin jatuh.
Tangan tetap memegang pedang. Wajahnya
berubah warna menjadi hijau kekuningan.
Kedua matanya dipejamkan.
Ling Feng Jian Ke segera menggendong
Shen He Zhan Pin ke sisi dan dia memeriksa
luka di bagian dada Shen He Zhan Pin.
Orang-orang yang menonton di sana
juga berteriak karena terkejut. Mereka
sudah tidak peduli dengan hujan deras dan
berlari ke tempat mereka bertarung.
Xin Jie melihat orang aneh itu. Dia
seperti tidak melihat keadaan di sana dan
dia masih terus bernyanyi, karena itu Xin
Jie tetap duduk di tempatnya dan tidak
beranjak pergi seperti orang lain.
Ling Feng Jian Ke melihat Shen He
Zhan Pin telah terkena totokan berat. Dia
marah dan dengan tergesa-gesa berkata,
"Baiklah, murid Kong-dong-pai memang ilmu
silatnya benar-benar bagus. Hari ini Wu
Dang Pai kalah di tanganmu."
Baju Di Jue-jian Yu Yi-fei basah
kuyup. Tubuh dan pikirannya seperti tidak
bersemangat. Dia tahu jika Ling Feng Jian189
Ke menyerangnya sekarang, dia pasti akan
kalah. Maka dia pun berkata, "Apakah Tuan
berniat mencoba bertarung denganku?"
Dengan marah Ling Feng Jian Ke
berkata, "Aku tidak akan mgnggunakan cara
licik menghadapimu. Melihat ilmu silat
marga Yu, aku tetap ingin mencobanya."
Di depan banyak orang terkenal kota
Wu Han, dia berkata seperti itu. Sebenarnya
dia bukan tidak mau menyerang Yu Yi-fei
melainkan sekarang ini Shen He Zhan Pin
berada dalam keadaan bahaya. Dia harus
segera menolong saudaranya.
Dia menggendong Shen He Zhan Pin.
Melihat Li Zhi Hua yang masih terpaku dan
dia marah, "Ayo, cepat pergi!"
Di Jue-jian Yu Yi-fei berkata lagi,
"Harap Tuan memberitahu guru Tuan,
katakan bahwa temannya yang dulu, yaitu
orang Kong-dong-pai menanyakan benda yang
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
10 tahun lalu pernah hilang di sana, apakah
benar seperti itu? Harap guru Tuan
menepati janji dan mengantarkannya ke
Gunung Kong-dong."
Ling Feng Jian Ke marah, "Dalam
waktu satu bulan ini guruku pasti akan
pergi sendiri ke Kong-dong, Tuan tidak190
perlu merasa khawatir."
Di Jue-jian Yu Yi-fei tertawa
panjang, "Baiklah, baiklah. Musim gugur
nanti, aku berharap Tuan pun hadir dalam
rapat Tai Shan tahun ini."
"Tentu," jawab Ling Feng Jian Ke.
Dia segera bergerak, lalu menggendong
Shen He Zhan Pin pergi dari sana. Dari
kata-kata mereka, Xin Jie tahu bahwa mulai
hari ini antara Kong-dong dan Wu Dang, dua
perkumpulan besar ini hubungannya akan
seperti air dan api. Xin Jie membalikkan
kepala untuk melihat orang aneh itu.
Nyanyiannya terdengar semakin mengecil.
Sepertinya sekarang dia tertidur.
Xin Jie tersenyum lalu bangkit
berdiri. Dia berjalan ke arah Yu Yi-fei.
Sambil tertawa dia berkata, "Ilmu pedang
Kakak Yu memang hebat. Hari ini mata dan
telingaku benar-benar terbuka."
Dia pun berkata kepada Jiu Gong Dan
Fan Zhi Cheng, "Hari ini aku traktir kalian
minum di Feng Lin Ban untuk merayakan
kemenangan Kakak Yu. Apakah kalian
setuju?"
Yu Yi-fei dengan cepat berkata,
"Kebaikan Kakak Xin aku terima di dalam191
hati. Malam ini juga aku harus kembali ke
Kong-dong-pai, menjelaskan semua kejadian
ini kepada guruku."Dia berkata lagi, "Aku
juga harus melapor kepada guru bahwa Qimao Shen-jun muncul kembali ke dunia
persilatan. Aku berharap guru bisa
mempersiapkan segala sesuatu."
"Jika Kakak Yu ada perlu penting, aku
tidak akan memaksa. Tapi setelah berpisah,
kita tidak akan bertemu lagi, hatiku
menjadi sedih."
Yu Yi-fei tertawa, "Aku masih belum
berkeluarga, pergi atau kembali kapan saja
ini sangat mudah. Setelah urusanku sudah
selesai, aku akan kembali kesini, dan
bersama dengan kalian minum arak. Sekarang
aku pamit dulu."
Setelah itu dia pergi seperti terbang,
hanya dalam waktu singkat dia menghilang
di bawah hujan deras.
Jiu Gong Shen Dan Fan Zhi Cheng baru
saja akan bicara, terlihat orang aneh itu
menguap. Dengan cepat kata-kata yang akan
dikeluarkan ditelan kembali.
Tombak Perak Meng Bo-qi pun ikut
datang kesini dan berkata, "Jangan bicara
terus di bawah siraman air hujan, lebih192
baik kakak Xin naik perahu dan
menyebrangi sungai bersama dengan kami."
Xin Jie tertawa, "Aku adalah orang
yang sangat ingin tahu mengenai sesuatu
dan masih ingin tinggal di sini. Kakak Fan
dan Kakak Meng, silakan kalian pulang
dulu!"
Jiu Gong Shen Dan berpikir seben-tar,
"Mungkin ini lebih baik. mungkin Kakak Xin
menemukan hal aneh, kami pergi dulu."
Meng Bo-qi sepertinya tidak ingin
berdiam lama-lama di sini. Dia memberi
hormat dan segera menarik Fan Zhi Cheng
pergi dari sana.
Ooo)*(ooO
BAB 6
Tuan racun, budi dan dendam
Xin Jie menghapus air hujan yang
membasahi wajahnya. Dia kembali ke teras
Huang He Lou, melihat orang aneh itu masih
tertidur pulas. Dia berpikir sebentar
kemudian duduk kembali di sisi orang aneh
ini. Dia duduk sebentar. Hujan sudah
berhenti. Langit mulai terang. Orang aneh
itu masih tertidur lelap. Xin Jie sudah
tidak sabar dan berpikir, "Jika sekarang193
ada yang melihat kelakuanku, bukankah aku
akan ditertawakan?"
Xin Jie melihat ada yang datang dan
lebih dari satu orang.
Matanya sangat jeli. Dari jauh dia
melihat yang datang adalah perempuan. Di
antara mereka ada yang menggotong tandu.
Perempuan yang berjalan di baris paling
depan tidak membawa apa pun.
Xin Jie menjadi bingung. Coba kau
pikirkan, seorang pemuda yang berbaju
mewah dan seorang pengemis dengan baju
compang camping, di hari masih pagi seperti
ini duduk bersama-sama. Jika dilihat oleh
orang-orang, apa yang mereka pikirkan?
Sewaktu Xin Jie sedang berpikir, gadis
yang berada di paling depan menunjuk ke
arah Xin Jie yang duduk. Wajahnya seperti
sangat gembira.
Anehnya, dia tidak kenal dengan gadis
ini, kenapa gadis itu menunjuk-nunjuk
kepadanya?
"Apakah dia sedang menertawakanku?
Tapi biasanya seorang gadis tidak akan
berperilaku seperti itu."
Gadis itu memakai gaun berwarna hijau
muda, rambutnya digelung ke atas, alisnya194
berbentuk seperti bulan sabit. Di hari
belum begitu terang dia tampak seperti
gadis dalam lukisan. Hal ini membuat Xin
Jie terpaku. Gadis itu semakin dekat dan
mereka sedang berjalan ke arah Xin Jie. Di
belakangnya masih ada 4 orang gadis.
Sepertinya mereka adalah para pelayan.
Mereka menggotong sebuah ranjang kecil
beserta dengan kasurnya.
Xin Jie benar-benar bingung, semakin
dilihat dia merasa semakin aneh. Yang lebih
aneh gadis itu berjalan ke arahnya, dia
tertawa kemudian memberi hormat.
Xin Jie menjadi bingung. Cepat-cepat
dia berdiri dan hanya bisa terpaku. Empat
gadis pelayan ikut memberi hormat,
kemudian mereka berlutut di depan pengemis
tua itu dan menaruh pengemis itu diatas
ranjang yang mereka bawa.
Orang aneh itu membuka mata dan
melihat ke sekeliling lalu tertidur pulas
lagi. Hal ini benar-benar membuat Xin Jie
bingung. Dia melihat gadis itu. Gadis itu
tertawa kepadanya. Xin Jie dengan aneh
berkata, "Nona...."
Dia hanya bisa mengucapkan kata ini
sedangkan kata-kata lainnya tidak bisa195
terucap dari mulutnya karena dia tidak
mengenal gadis itu sama sekali juga tidak
tahu apa hubungan gadis itu dengan orang
aneh ini, dan mengapa keempat pelayan ini
menggotong orang aneh ini? Dia tidak tahu
apa alasan gadis ini tertawa kepadanya?
Melihat Xin Jie bingung seperti itu,
untuk ketiga kalinya gadis itu tersenyum
kepadanya. Sinar matahari terbit membuat
wajah Xin Jie yang pucat tampak kemerahan.
Sesudah meletakkan orang aneh itu ke
atas ranjang yang mereka bawa, keempat
pelayan itu membawa orang aneh itu kembali
ke jalan yang mereka lewati tadi.
Gadis itu dengan manja berkata,
"Terima kasih karena Tuan telah mengurus
ayahku. Malam ini aku akan menyiapkan
arak. Aku akan menjamu Tuan untuk datang
ke perahuku, semua ini kulakukan untuk
membalas kebaikan Tuan."
Kemudian dia memberi hormat dan
pergi dari sana.
Xin Jie benar-benar bingung. Dia
tidak mengerti kalau gadis cantik itu
adalah putri si pengemis itu. Dia bahkan
lebih tidak mengerti mengapa gadis ini
berniat mengundang minum arak di196
perahunya sebagai tanda ucapan terima
kasih karena telah mengurus ayahnya.
Apakah benar pengemis itu adalah ayahnya?
Jika benar, sebenarnya dia juga tidak
pernah mengurus pengemis tua itu.
Di mana letak perahunya? Di sungai
begitu banyak perahu, yang mana perahu
milik mereka? Jika dia datang menepati
janji, apakah dia harus bertanya kepada
setiap perahu?
Banyak pertanyaan berputar-putar
dikepa-la Xin Jie. Dia berkata sendiri,
"Benar-benar aneh! Aneh! Gadis itu benarbenar cantik. Kata-kata Fan Zhi Cheng
memang benar!"
Tiba-tiba dia menepuk dahinya sendiri
dan berkata, "Aku memang bodoh, sepertinya
Fan Zhi Cheng sudah tahu siapa pengemis
itu. Sekarang aku akan pulang dan
menanyakannya kepada dia, bukankah semua
akan menjadi jelas?"
Karena itu dia merapikan bajunya dan
berjalan ke arah perahu yang dinaikinya
tadi.
Perahu berada di tengah sungai.
Melihat sungai begitu luas, hati Xin Jie
tetap merasa kacau. Dia tinggal di kamar197
batu selama 10 tahun. Dia sudah terbiasa
hidup sederhana dan sepi, kecuali ilmu
silat, dia tidak memikirkan hal lainnya.
Sekarang baru saja dia meninggalkan kamar
batu itu selama 4-5 hari, sudah banyak
masalah yang harus dia pikirkan. Mei Shanming memberinya tugas begitu sulit dan
rumit kepadanya.
10 tahun dalam kenangan sedih, waktu
yang sudah berlalu tidak akan menjadikan
semuanya pudar dan dilupakan begitu saja.
Apalagi baru-baru ini dia mulai
merasakan 'rasa pusing yang manis'. Dia
teringat pada mata Nona Fang yang indah
dan juga sedih, serta gadis berbaju hijau
yang ditemuinya tadi di Huang Que Lou.
Tawanya tampak manis. Semua ini menjadi
riak dalam hatinya.
Seperti pelacur yang bernama Ya Feng,
Xin Jie tidak menyukai pekerjaannya. Tapi
perempuan itu dewasa dan lembut serta
centil, belum pernah dia mengalami hal
seperti ini sebelumnya. Semua ini benarbenar membuat hatinya bergejolak. Dia tidak
tahu mana yang timbul dari hatinya dan
mana yang hanya nafsu saja.
Perahu tiba di seberang.198
Kusir duduk di atas kereta
menunggunya. Dia tampak lesu dan matanya
terlihat lelah. Dia merasa kasihan kepada
orang miskin dan berkedudukan rendah.
Kusir telah melihatnya datang. Dengan
senang dia turun dari kereta dan
membukakan pintu untuknya, "Apakah Tuan
mau pulang sekarang?"
Xin Jie mengangguk. Dia mulai
berpikir, "Keinginan setiap orang berbeda
jauh! Kusir ini melihatku datang, dia
merasa sangat senang karena dia bisa pulang
lebih awal ke rumahnya walaupun rumahnya
tidak begitu nyaman. Tidak perlu
menungguku lama-lama di hari begitu
dingin. Bagaimana dengan cita-citaku?
Sampai sekarang aku belum tahu apa citacitaku. Aku hanya tahu itu adalah suatu
keinginan, keinginan besar dan juga
harapan. Apa yang ingin kudapatkan adalah
hal yang paling sempurna."
"Tapi, apakah aku mampu untuk
mendapatkannya?" Dia menarik nafas yang
panjang dan berjalan masuk ke dalam kereta.
Di dalam kereta terasa kecil dan sepi. Dia
melihat ke sudut kereta. Sekarang dia
berharap gadis yang pernah ketakutan dan199
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
diam di sudut kereta bisa menemaninya saat
ini. Karena itu dia menyuruh kusir lebih
cepat menjalankan kereta. Sebenarnya dia
tahu jarak dari daerah pinggir sungai
hingga rumahnya sangat dekat. Toko
perhiasan Shan Mei baru dibuka. Pelayanpelayan masih terkantuk-kantuk sambil
melakukan pekerjaan di toko.
Dengan dingin Xin Jie menyapa
pelayan-pelayan itu dan langsung berjalan
ke kamar Nona Fang.
Dia tidak mengetuk pintu dulu. Karena
lama tinggal sendiri di kamar batu
membuatnya tidak menuruti peraturan dan
etika yang ada. Walaupun buku yang
dibacanya sudah lumayan banyak, tapi ketika
mempraktekkannya, dia sering lupa. Dia
hanya menuruti keinginannya bila ingin
melakukan sesuatu.
Gadis itu sedang santai berbaring di
atas ranjang. Melihat Xin Jie masuk dia
ingin menyapa, tapi karena malu wajahnya
menjadi merah dan hanya diam di ranjang.
Xin Jie benar-benar merasa senang. Sambil
tertawa dan lembut dia bertanya, "Apakah
Nona merasa nyaman berada di sini?"200
Bulu mata panjangnya terangkat. Mata
itu tampak bercahaya, sedih, dan juga
khawatir, tapi sepertinya telah hilang
setengah. Yang sekarang tampak hanya
cahaya kebingungan. Dengan malu dia
memperkenalkan diri, "Aku bermarga
Fang...."
Xin Jie segera menyapa, "Nona Fang."
Xin Jie sangat tenang melihat gadis
itu. Tiba-tiba dia merasa ada tempat baginya
untuk bersandar dan tidak perlu khawatir
akan kesepian.
Karena malu gadis itu hanya
menundukkan kepala. Seorang gadis yang
belum menikah berada satu kamar dengan
laki-laki yang belum dikenalnya lalu
memberitahukan marganya, semua ini
mempunyai arti sangat dalam. Berarti di
dalam hati gadis ini paling sedikit dia
telah mempunyai perasaan dalam kepada
pemuda itu.
Sejak kecil laki-laki yang ditemuinya
adalah petani, perampok, dan orang aneh
yang bernama Jin Qi. Ketampanan Xin Jie
dan kebesaran jiwanya yang luas, tawanya
yang ramah, membuat hati gadis ini pelanpelan terbuka lebar.201
Dia tidak mengenal Xin Jie, tapi
perasaan manusia memang sangat misterius.
Kadang-kadang kau mempunyai perasaan
kepada orang yang baru pertama kali kau
temui lebih dalam dibandingkan dengan
perasaanmu kepada orang yang setiap hari
kau temui. Apalagi ini menyangkut perasaan
antara perempuan dan laki-laki.
Tapi Xin Jie tidak tahu apa yang
dipikirkan gadis itu. Dia tidak mengerti
perasaan manusia.
Di dalam kamar tidak terdengar suara
pembicaraan, tapi udara di sana pekat
dengan keakraban. Bila ada 2 orang saling
mencintai, untuk apa harus
mengungkapkannya dengan bahasa?
Xin Jie berusaha mencari topik
pembicaraan. Dia bertanya, "Apakah Nona
merasa betah dan nyaman?"
Gadis itu menggelengkan kepala, "Aku
merasa kesepian karena tidak ada kerjaan.
Tapi aku juga tidak berani keluar."
Dia dan Xin Jie seperti mengenal
lebih dalam lagi. Maka dia berani
mengungkapkan apa yang dipikirkannya
sekarang.
Xin Jie mengangguk. Dia tidak merasa202
kata-kata gadis ini jujur sepenuhnya. Xin
Jie berpikir sebentar. Dengan ramah dia
berkata lagi, "Nona pasti sedang banyak
pikiran. Apakah Nona bisa menceritakannya
kepadaku? Dan aku tahu kalau Nona pasti
merasa sangat sedih sekarang. Sebenarnya
keadaanku dan Nona sama, jika mengenang
masa lalu selalu membuatku sedih."
Gadis itu sudah menangis, sudah lama
dia tersiksa dengan pikiran ini, tapi tidak
bisa dikeluarkan. Sekarang ada yang
bersedia mendengarkan keluhannya, sambil
menangis dia menceritakan kalau ayahnya
adalah guru silat bermarga Fang dan Kakak
Qi nya, serta menceritakan penghinaan yang
dia alami selama ini.
Xin Jie benar-benar tersentuh dengan
ceritanya, dia mendengar semuanya dengan
teliti. Begitu mendengar nama Jin Qi
disebut, dia merasakan kemarahan timbul
dari hatinya yang terdalam.
Dengan lembut Xin Jie menasehati
Nona Fang sambil memegang tangan Nona
Fang. Mereka terlihat seperti biasa
melakukan itu, sama sekali tidak ada
paksaan atau rasa canggung.
Sewaktu Xin Jie meninggalkan kamar203
Nona Fang, hati Xin Jie tidak terasa kosong
lagi. Hati Xin Jie telah diisi oleh seorang
gadis, dua orang yang kesepian bisa saling
melupakan kesedihan, itu adalah hal yang
indah!
Xin Jie terus mengucapkan, "Fang
Shao-kun! Fang Shao-kun!" Xin Jie
tertawa. Tiga kata ini baginya bukan hanya
sekedar 3 kata biasa, kata ini sulit untuk
diungkapkan.
Perasaan hangat ini terus bercokol di
dalam hati Xin Jie. Tapi permasalahan lain
datang juga. Banyak hal yang harus
diselesaikan-nya, salah satunya adalah janji
dengan gadis berbaju hijau yang ditemuinya
di Huang Qie Lou serta pengemis tua itu.
Memang dia tertarik pada hal ini,
kecuali rasa ingin tahu, dia juga seperti
ingin mendapatkan hal lainnya maka dia
harus datang untuk menepati janji. Dia
teringat Fang Shao-kun, karena itu itu dia
mencoba menghibur dirinya sendiri, "Aku
menepati janji dengan gadis berbaju hijau
itu hanya sekedar ingin tahu. Aku tidak
perlu senyum dan kecantikan gadis itu,
karena hatiku telah diisi oleh Nona Fang
dan aku tidak membutuhkan gadis lain lagi."204
Ini adalah perasaan orang yang baru
jatuh cinta, hanya saja masalahnya sekarang,
berapa lama dia bisa bertahan dengan
perasaannya ini?
Karena itu dia menyuruh pelayannya
menyiapkan kereta. Dia ingin mencari Jiu
Gong Shen Dan Fan Zhi Cheng dan
menanyakan identitas pengemis tua serta
gadis itu. Dan yang pasti dia akan
menanyakan yang mana perahu milik mereka
apakah mempunyai ciri khas tertentu?
Begitu Xin Jie keluar dari pintu, ada
seseorang yang berhenti di depan pintu
rumahnya. Dia adalah Fan Zhi Cheng yang
memang sedang dicarinya.
Fan Zhi Cheng melihat Xin Jie begitu
tenang, seperti tidak pernah terjadi
sesuatu, dengan senang Fan Zhi Cheng
bertanya, "Kakak Xin sudah pulang? Apakah
keadaan Kakak baik?"
Xin Jie terpaku, "Aku pasti pulang,
mengapa pertanyaan Kakak begitu aneh?"
Fan Zhi Cheng menarik Xin Jie masuk
ke dalam toko, sambil berjalan dia bertanya,
"Apa saja yang pernah Kakak bicarakan
dengan Jin Yi-peng?"
Xin Jie terpaku lagi, "Siapa itu Jin205
Yi-peng?" tapi segera dia mengerti, "itu
pasti pengemis tua tadi." Dia segera berkata
lagi, "Tidak, tapi...."
Hou Er yang menjadi pelayan Xin Jie
dan identitasnya tidak diketahui, sekarang
duduk di depan meja, dia mendengar nama Jin
Yi-peng, wajahnya tampak berubah,
sepertinya nama Jin Yi-peng membuatnya
kaget dan aneh, masih terlihat sedikit
gentar di wajahnya. Hou Er berdiri dan
berjalan keluar dari tempat duduknya, dia
mendengar Xin Jie berkata, "Hati-hati
senjata gelap."
"Tidak apa," wajahnya terlihat senang
tapi bercampur dengan kecewa, dan Xin Jie
sudah berkata, "Tapi...."
Dia segera bertanya, "Tapi apa?"
Xin Jie tertawa, "Tapi dia mempunyai
seorang putri, dia mengajakku minum di
perahunya."
Dengan heran Fan Zhi Cheng bertanya,
"Apakah itu benar?"
"Aku tidak berani berbohong kepada
Kakak Fan!" kata Xin Jie.
"Bukan itu maksudmu, hanya saja hal
ini begitu misterius dan Kakak Xin sama
sekali tidak tahu identitas orang ini, maka206
Kakak terlihat sangat tenang, sedangkan
aku malah merasa khawatir."
Sambil bicara mereka terus berjalan,
Fan Zhi Cheng berkata lagi, "Selama 3 hari
ini di Wu Han terus terjadi peristiwa aneh,
aku sendiri menjadi bingung dibuatnya."
Xin Jie sudah bisa menebak kalau ayah
dan putrinya itu bukan orang biasa. Dia
mencari Jiu Gong Shen Dan dengan maksud
mencari tahu identitas kedua orang itu,
sekarang dari kata-kata Fan Zhi Cheng dia
tahu kalau tebakannya benar.
Dia berkelana di dunia persilatan
belum begitu lama, tapi dia seorang pemuda
pintar, melihat ekspresi Fan Zhi Cheng dia
sudah bisa menebak semuanya, walaupun dia
tidak bertanya secara detil. Fan Zhi Cheng
menceritakan identitas orang itu, tapi dia
berpura-pura bersikap tidak begitu ambil
pusing.
Benar saja, begitu tiba di ruang
belakang Fan Zhi Cheng sudah tidak tahan
lagi, dia sudah berkata, "Kakak Xin, apakah
Kakak tahu siapa orang yang Kakak temui
tadi?"
Xin Jie tertawa, "Aku tidak tahu."
Fan Zhi Cheng menarik nafas, "Kalau207
saja Kakak Xin tahu, Kakak pasti tidak akan
setenang ini."
Fan Zhi Cheng duduk di sebuah kursi
yang terbuat dari kayu wangi, "Awalnya aku
sendiri tidak percaya kalau dia adalah Jin
Yi-peng, kemudian setelah dipikir-pikir
lagi, kecuali dia masih ada siapa lagi?
Kakak Xin bukan orang dunia persilatan,
selain itu umur Kakak Xin masih muda,
pastinya Kakak Xin tidak akan mengenal
orang itu. Tapi aku sudah 20-30 tahun
berkelana di dunia persilatan, tentang
orang itu sering kali kudengar, maka kalau
bertemu dengan orang itu, aku langsung
tahu identias-nya."
Xin Jie merasa kalau Fan Zhi Cheng
belum menceritakan semua masalahnya atau
juga identitas sebenarnya pengemis itu, Xin
Jie segera bertanya, "Sebenarnya siapakah
dia?"
Fan Zhi Cheng menarik nafas dan
menjawab, "20 tahun yang lalu di dunia
persilatan ada dua pepatah, bila bertemu
dengan dua tuan besar ini, ayam atau bahkan
anjing pun tidak bisa tenang. Apalagi orang
kalangan dunia persilatan, ada yang
mengumpamakan bila dalam hidupnya bertemu208
dengan 'dua tuan' ini, yang satu adalah Qimao Shen-jun sedangkan yang satu lagi
adalah Du Jun Jin Yi-peng (Tuan racun).
Yang satu terkenal dengan 'Qi Yi' nya (7
ilmu) sedangkan yang satu lagi terkenal
dengan 'racun' nya, siapa pun yang
menyenggol atau pun yang mengenainya
Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dalam waktu 12 jam orang itu akan mati
karena racunnya. Racun ini tidak ada
penawarnya, maka begitu ada yang
menyebutkan Tuan Racun, semua orang pasti
akan merasa takut."
Xin Jie berusaha mengingat apakah
Mei Shan-ming pernah menyebut orang itu,
tapi rasanya tidak pernah maka dia pun
merasa heran.
Fan Zhi Cheng masih melihatnya dan
berkata, "Orang itu dengan Qi-mao Shen-jun,
yang satu berada di utara yang satu berada
di selatan, sebenarnya mereka tidak saling
mengenal, tapi entah apa sebabnya Qi-mao
Shen-jun mencari orang ini dan mengajaknya
bertarung, tentang kejelasan masalah ini
tidak ada seorang pun yang tahu karena itu
di dunia persilatan timbul berbagai macam
cerita. Tidak ada seorang pun yang tahu
kebenarannya. Tapi semenjak itu Tuan Racun209
tidak muncul lagi di dunia persilatan tidak
ada seorang pun yang pernah melihatnya
lagi."
"Kejadian ini dengan cepat tersebar
luas, semua orang merasa senang, masih ada
yang mengatakan kalau Qi-mao Shen-jun
berhasil membasmi Du Jun dan dunia ini
menjadi aman."
Sambil tertawa kecut Fan Zhi Cheng
berkata lagi pada Xin Jie, "Sebenarnya Qimao Shen-jun juga orang yang membuat dunia
persilatan sakit kepala, tapi mereka lebih
memilih Shen-jun yang membasmi Du Jun."
Xin Jie tertarik dengan cerita ini dan
bertanya, "Lalu, apa yang terjadi pada
akhirnya?"
Jawab Fan Zhi Cheng, "Yang kudengar
Shen-jun mati di Wu Hua Shan dan 9
penjahat besar pun tidak muncul lagi,
semenjak saat itu orang-orang persilatan
benar-benar merasa senang dan mengatakan
kalau hidup mereka akan aman, memang
selama beberapa tahun ini dunia persilatan
sangat aman, tapi baru-baru ini para
siluman yang sudah lama tidak muncul tibatiba saja muncul di kota Wu Han."
Kedua alisnya berkerut, dia berkata210
lagi, "Yang membuatku tidak mengerti
adalah mengapa siluman ini begitu tertarik
dengan Kakak Xin? Walaupun siluman ini
aneh, tapi dia belum pernah menyamar
seperti seorang pengemis, kalau tidak
melihat sepasang tangannya yang kulitnya
berbeda dengan orang lain, aku tidak
menyangka kalau pengemis itu adalah dia,
malam ini Kakak Xin harus datang ke
perahunya untuk menepati janji, tentu saja
semua harus dipikirkan dengan matang!"
Xin Jie tampak berpikir sebentar,
lalu bertanya, "Putri Du Jun masih begitu
muda, apakah benar dia adalah putrinya?"
Mendengar Xin Jie bertanya seperti
itu, diam-diam dia berpikir, "Pemuda ini
benar-benar tuan muda yang tidak tahu diri,
menghadapi masalah yang begitu rumit masih
saja teringat pada putri penjahat itu,"
kemudian dia berpikir lagi, 'sejak dulu aku
belum pernah mendengar kalau Du Jun
mempunyai seorang putri.... Yang kuingat
waktu itu putrinya masih kecil, karena itu
dunia persilatan tidak tahu kalau dia
mempunyai seorang putri."
Dia melihat Xin Jie sedang menunggu
jawabannya, segera dia menjawab, "Tentang211
putrinya aku tidak tahu dengan pasti, tapi
menurutku, lebih baik Kakak Xin jangan
pergi ke sana," Fan Zhi Cheng mencoba
untuk menasihati.
Xin Jie tertawa, "Kalau memang benar
Du Jun adalah orang seperti yang Kakak
ceritakan, perahunya pasti mempunyai ciri
khas tertentu, apakah Kakak Fan tahu?"
Fan Zhi Cheng pasti tahu, Xin Jie
bertanya seperti itu karena Xin Jie pasti
akan pergi ke sana, dia berpikir, "Aku dan
dia belum berteman lama, kalau dia mau
mencari kesulitan sendiri, biarkan saja, aku
tidak akan menghalanginya lagi, tuan muda
seperti dia kalau belum kena batunya siapa
pun tidak akan ada yang bisa menghalangi."
Pengalaman hidup Fan Zhi Cheng
memang banyak tapi dia sama sekali tidak
Pangeran Anggadipati 6 Jaksa Pao Dalam Paku Maut Love In Kingdom Of Oil 3
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama