Ceritasilat Novel Online

Sebelum Aku Pergi 5

Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark Bagian 5


ke tak. Dengan mata dan tangan bergerak bersama,
Nell mengatur kembali rak?rak itu sehingga bukubuku favorit yang sering ia baca ulang berada dalam
jangkauan tangan dari kursinya yang nyaman.
Aku sedang duduk di kursi ini membaca sebuah
novel ketika Adam meneleponku pertama kali kenangnya. Aku agak sedih karena tidak mendengar
apa? apa lagi darinya. Kami bertemu di sebuah pesta
cocktail dan merasa saling tertarik. Kami pergi makan
malam. dan ia berjanji akan menelepon. Tapi kemudian. dua minggu setelah itu, aku masih menunggu.
Aku kecewa sekali waktu itu.
315 Aku ingat aku baru kembali dari upacara pernikahan Sue Leone di Georgetown. Hampir semua
orang dalam kelompok kami sudah menikah dan saling memamerkan fntn?fnto bayi mereka. Aku merasa
siap untuk bertemu sesenrang. Gert dan aku bahkan
bergurau mengenai hal itu. Menurutnya, aku mulai
mengembangkan instingku untuk segera membuat
sarang.
Gert mengingatkanku untuk tidak menunda terlalu
lama. "Aku pernah melakukannya," ujarnya waktu
itu. "Dan setiap kali menoleh ke belakang dan mengingat berapa banyak ]aki?laki yang sebetulnya dapat
aku nikahi, aku jadi bertanya pada diriku, apa sebenarnya yang kutunggu?tunggu ketika itu."
Dan pada saat itulah Adam menelepon. Sekitar
pukul sepuluh malam. Ia mengatakan ia sedang keluar kota untuk urusan yang ternyata lebih lama daripada yang diperkirakan. la merindukanku, katanya,
namun tidak bisa menelepon karena nomorku ketinggalan di apartemennya di New York.
Aku sedang siap jatuh cinta, dan Adam begitu
menarik. Aku bekerja untuk Mac: Adam sedang memulai pekerjaannya yang pertama di New York. di
sebuah biro arsitektur kecil. Begitu banyak hal terbentang di hadapan kami. Kehidupan ini bagi kami
baru saja dimulai. Masa pacaran yang serbacepat,
kenang Nell. Kami menikah tiga bulan kemudian,
dalam perayaan sederhana, dengan hanya dihadiri
pihak keluargaku. Namun itu tidak menjadi soal, batinnya. Aku memang tidak pernah menginginkan perayaan besar?hesaran.
Sekarang, saat duduk di kursi favoritnya, ia me
316 ngenang saat?saat istimewa yang memabukkan itu.
Semua terjadi begitu cepat, namun sangat mendebarkan. Apa sebetulnya yang membuatnya begitu tertarik
pada Adam? tanyanya pada diri sendiri, saat tercenung memikirkan lelaki yang dicintainya dan direnggut darinya dengan begitu tiba?tiba. Aku tahu, hatinnya: ia begitu simpatik. la membuatku merasa istimewa.
Dan tentu saja masih ada yang lain, pikir Nell,
jadi bilang saja. Adam, dalam banyak hal. merupakan
kebalikan dari Mac. Aku tahu perasaan Mae padaku.
batinnya. tapi ia akan tercekik kalau mengucapkan
kata "cinta". Aku merindukan orang yang dengan
gamblang dan penuh gairah mengatakan bahwa ia
mencintaiku.
Tapi dalam banyak hal, Adam dan Mac amat mirip, dan aku juga menyukai itu. Ia memang bukan
tukang memaksa seperti Mac, namun ia memiliki
landasan moral yang sama. Adam amat mandiri se,
perti Mac. dan membiayai sendiri biaya college dan
kuliah pascasarjananya.
"Ibuku ingin membiayaiku, tapi aku menolak,"
ungkap Adam waktu itu. "Aku mengatakan padanya
bahwa justru dialah yang mengajarkan padaku untuk
tidak menjadi tukang pinjam atau pemberi pinjaman.
Dan beginilah akhirnya."
Aku mengaguminya untuk itu, ujar Nell pada
diri sendiri. Aku percaya bahwa Adam, seperti Mae,
akan memberikan baju yang menempel di tubuhnya
pada orang lain, sementara pada saat yang sama tetap berpegang pada prinsip tidak mau meminjam
uang untuk dirinya sendiri dari siapa pun. "Cukupkan
317 dirimu dengan apa yang kaumiliki, atau tidak sama
sekali." Begitu Mac mengajarku.
Namun semua itu berubah kemudian. Adam tidak
risih waktu memintaku mengambil dana perwalian
sebesar lebih dari satu juta dolar untuk ia pinjam,
ujar Nell pada dirinya. Apa yang terjadi dengan
prinsip tidak mau meminjam? tanyanya dalam hati.
Tapi tentu saja ia tidak mempertanyakannya waktu
itu. Begitu menikah, Adam meminta pada Mac untuk
membantunya memperoleh pekerjaan yang lebih baik.
Itulah yang terjadi hingga ia bisa bekerja untuk
Walters and Arsdale.
Kemudian ia'meninggalkan mereka untuk membuka usaha sendiri, menggunakan sisa uang yang ia
pinjam dariku.
Dua minggu terakhir ini sungguh berat bagi Nell.
Mula?mula ia kehilangan suami. setelah itu muncul
berbagai ide bahwa Adam sebetulnya bukan sosok
yang selama ini ia tampilkan. Aku tidak mau percaya
ia terlibat dalam tindak penipuan dan penyuapan itu,
ujar Nell. Untuk apa ia terlibat di dalamnya? la tidak sungguh?sungguh membutuhkan uang itu. Kapalnya merupakan satu?satunya kemewahan yang di?
nikmatinya. Ia tidak perlu meminjam uang dariku
kalau ia menerima uang suap. kilahnya.
Tapi mengapa ia tidak menceritakan padaku bahwa desainnya ditolak oleh Peter Lang? ltu pertanyaan
yang perlu ia cari jawabannya. X
Dan mengapa ia berubah pikiran saat aku mulai
membicarakan secara serius niatku untuk mencalon? '
kan diri untuk jabatan yang pernah diduduki Mac?
318 Ia menyalahkan Mac untuk itu. Menurutnya Mac tidak pernah membiarkanku menjadi diriku sendiri,
terutama selama ia masih memiliki pengaruh atas diriku. dan bahwa akhirnya aku hanya akan menjadi
boneka kakekku. Oke, aku menerima dalihnya ketika
itu, tapi sekarang aku mulai mempertanyakan apakah
aku telah dimanipulasi oleh Adam.
Apa alasannya?selain rasa sentimennya pada Mac
dan mungkin juga pada dunia politik?untuk mencoba
menjauhkanku dari sorotan media? Nell bertanyatanya sendiri.
Saat merenungkan kembali yang terungkap selama
beberapa hari terakhir ini, jawaban pertanyaan?pertanyaan yang belakangan ini begitu mengganggu
mulai terbentuk di benaknya. jawaban yang masuk
akal dan membuatnya takut. Adam tahu kalau ia
mencalonkan diri, media massa dan sainganku akan
mencoba menggali masa lalu kami untuk memastikan
apakah ada sesuatu yang disembunyikan. Aku yakin
aku bersih, batinnya. Jadi apa sebetulnya yang dicemaskan Adam?
Apakah kecurigaan bahwa ia terlibat dalam tindak
penggelupan itu ada benarnya? Apakah ia memang
* harus disulahkun atas pengerjaan renm'usi gedung
di Lexington Avenue yang bagian mukanya ambruk
tempo hari?
Untuk menyisihkan pertanyaan?penanyaan itu dan'
pikirannya, Nel] memutuskan untuk segera memulai
pekerjaan yang selama ini terus ditundanya. Pihak
pengelola gedung sudah menyediakan kardus untuk
mengemasi pakaianapakaian Adam. la menuju ruang
tidur tamu dan meletakkan dus pertama di atas tem
319 pal tidur. Tumpukan rapi pakaian dalam dan kaus
kaki segera menghilang ke dalamnya.
Pertanyaan yang melahirkan pertanyaan?pertanyaan
baru, batin Nell. Saat tenggelam dalam kesibukannya
mengemasi pakaian?pakaian Adam. ia membiarkan
dirinya menjajaki pertanyaan yang beberapa hari terakhir ini dengan tegas ia sisihkan: Apakah akn
sungguh-xungguh mencimai Adam, ataukah uku hunya ingin menz'inlui?
Kalau aku tidak begitu terburu?buru mengikat
diri dalam perkawinan, apakah daya tarik masa awal
hubungan kami akan meluntur? Apakah aku hanya
melihal apa yang ingin kulihat di dalam dirinya?
Apakah aku tidak mencoba menyangkal kenyataan
selama ini? Faktanya adalah, perkawinan] ini sama
sekali tidak istimewa?sctidaknya bagi dirinya. Aku
tidak rela harus melepaskan karierku demi dia. Aku
juga tidak sedih setiap kali Adam pergi berakhir
minggu di kapalnya, memancing atau sekadar herlayar. Aku menikmati waktuku sendiri. dan aku me
miliki waktu untuk kuhabiskan bersama Mac.
Ataukah semua keraguanku ini berarti lain? tanya
Nell pada dirinya saat menutup kardus, meletakka nya di lantai. kemudian meraih yang lain. Apaka
itu karena aku pernah berkabung dalam hidupktu
dan sekarang aku sedang mencoba mencari alasan
untuk tidak berkabung sedalam dulu lagi?
Aku pernah membaca bahwa orang kadang?kadang
marah kepada orang yang dicintainya dan telah meninggal. Apakah itu yang terjadi padaku"! batinnya.
Dengan cermat Nell melipat pakaian santai
Adam?celana china. jeans, kemeja?kemeja lengan
320 X pendek?untuk ditempatkan di dalam kardus; dasi.
saputangan dan sarung tangan dimasukkan paling
akhir. Tempat tidur itu sekarang kosong. Ia masih
belum tega memulai apa yang ada di lcmzu-i. Itu
bisa ditunda untuk hari lain, batinnya.
Lisa Ryan meneleponnya tadi sore. dan menyatakan ia harus bertemu dengannya malam ini. Nada
bicaranya kurang enak, nyaris tidak sopan, sehingga
Nell ingin mengatakan pada wanita itu untuk tidak
mengganggunya. Namun. ia mengerti bahwa Lisa
Ryan sedang amat sedih. dan layak diberi waktu untuk mengatasi rasa kehilangannya itu.
Nell melirik arlnjiuya. Pukul enam lewat. Lisa
Ryan tadi mengatakan ia akan datang jam setengah
delapan. Nell masih punya Waktu untuk menyegarkan
diri dan beristirahat selama beberapa menit. Segelas
chunlnmmv yang enak juga akan membantu putusnya.
Operator lift membantu Lisa membawa dua bungkusan berat dalam apartemen Ncll. "Di mana boleh
kuletakkan ini Ms. MacDermott?" tanyanya.
Lisa yang menjawab, "Letakkan saja di sana." Ia
menunjuk sebuah meja bundar di bawah jendela
yang menghadap ke Park Avenue.
Operator lift itu melirik Nell. yang mengangguk.
Begitu pintu menutup di belakang laki?laki itu,
dengan tegas Lisa berkata. "Nell. aku mengalami
mimpi buruk bahwa polisi akan datang dengan surat
i1.in penggeledahan, kemudian menemukan uang haram ini dan menahanku di depan mata anak?anakku.
321 Mereka tidak pernah melakukannya pada dirimu.
Karena itu kan yang harus menyimpan uang itu di sini
sampai dapat mengembalikannya pada seseorang."
"Lisa, itu tidak mungkin," ujar Nell padanya.
"Aku menghargai kepercayaanmu, tapi aku tidak
mungkin menyimpan atau mengembalikan uang yang
telah diberikan pada suamimu karena keterlibatannya
dalam sesuatu yang ilegal."
"Dari mana kau tahu suamimu tidak terlibat?" tanya Lisa dengan nada menuntut. "Ada sesuatu yang
tidak pada tempatnya dengan cara Jimmy mendapatkan pekerjaan itu. Ia mengirim surat lamaran ke semua perusahaan pengembangan. tapi hanya suamimu
yang memberikan respons. Apakah Adam Cauliff
memiliki hati yang mudah terenyuh untuk_seseorang
yang telah dikucilkan karena ia jujur? Ataukah ia
memberi pekerjaan pada perusahaan Sam Krause
hanya karena ia menganggap Jimmy yang malang
cukup terjepit? Itulah yang ingin aku ketahui."
"Aku tidak tahu jawabannya," ujar Nell pelan.
"Yang aku ketahui adalah siapa pun korbannya, sangat penting bagi kita untuk tahu bagaimana da
mengapa Jimmy begitu penting bagi seseorang." (
Wajah Lisa Ryan melnucal. "Langkahi dulu ma
yatku sebelum nama Jimmy dibawa?bawa dalam hal"X
ini," serunya. "Aku akan membawa uang sialan itu '
dan membuangnya ke dalam sungai. Itu yang seharusnya kulakukan begitu menemukannya."
"Lisa, dengar dulu," bujuk Nell. "Kau tahu ten<
tang gedung di Lexington Avenue yang ambruk itu.
Tiga orang cedera. dan salah satunya mungkin akan
mati."
322 "Jimmy?ku tidak pernah bekerja di Lexington
Avenue!"
"Aku tidak hilang ia pernah bekerja di sana, tapi
ia bekerja untuk Sam Krause, dan perusahaannyalah
yang melakukan pengerjaan renovasi itu. Kalau ternyata Krause tidak menangani pengerjaan gedung
itu sebagaimana mestinya, maka kemungkinannya ia
juga melakukan itu di tempat?tempat lain. Mungkin
di proyek lain, tempat Jimmy bekerja, mereka menggunakan bahan?bahan di bawah standar. Mungkin
ada bangunan lain yang secara struktural tidak dapat
dipertanggungjawabkan. dan berpotensi menimbulkan
musibah. Jimmy Ryan menyembunyikan uang itu
dan tidak pernah menggunakannya, dan dari apa
yang kauungkapkan padaku, ia amat tertekan. Perasaanku mengatakan ia tipe pria yang akan berharap
kau mau melakukan sesuatu untuk mencegah terjadinya tragedi lain."
Ekspresi sengit di wajah Lisa menghilang, dan
liba?tiba ia menangis terisak?isak. Nel] merangkul
pundaknya. la begitu kurus. batin Nell dengan hati
tersentuh. la cuma beberapa tahun lebih tua daripada
aku. tapi di sinilah ia sekarang. dihadapkan pada
tanggung jawab untuk membesarkan tiga anak hampir
tanpa uang. Namun ia memilih untuk membuang
lima puluh ribu dolar itu ke sungai daripada memberi
makan dan pakaian pada anak?anaknya dengan uang
yang tidak halal.
"Lisa," ujar Nel]. "Aku mengerti apa yang sedang
kaualami. Aku juga sedang dihadapkan pada fakta
bahwa suamiku mungkin terlibat dalam kasus penipuan, atau setidaknya bersalah karena menutup mata
323 mengenai pemakaian bahan?bahan bangunan di bawah
standar. Aku memang tidak punya anak yang harus
kulindungi, tapi kalau terungkap bahwa Adam memang terlibat dalam salah satu kegiatan ilegal. taruhannya adalah karierku di bidang politik. Karena
itulah aku meminta izin darimu untuk berbicara dengan para detektif yang sedang menyelidiki kasus
peledakan itu.
"Aku akan meminta mereka melakukan sesuatu
untuk memastikan agar nama Jimmy tidak disebutsebut dalam proses penyelidikan itu. Tapi Lisa, apakah kau sadar andai kata Jimmy dianggap tahu lerlalu banyak, mungkin justru dialah sasaran peledakan
di atas kapal itu?"
Nell terdiam sebentar. kemudian menyuarakan
apa yang sejak hari Senin terus mengganggu pikirannya sejak Lisa pertama kali menceritakan tentang
uang itu. "Lisa, kalau ada yang cemas Jimmy pernah
menceritakan padamu bagaimana cara ia mendapatkan
uang itu, kau mungkin juga bisa dianggap membahayakan. Pernahkah kau mempertimbangkan hal itu?"
"Tapi ia riduk pernah menceritakan apa?apa padaku!" .
"'Hanya kau dan aku yang tahu mengenai itu."
Dengan lembut Nel] menyentuh lengan Lisa. "Sekarang kau paham mengapa kedua detektif itu perlu
tahu mengenai uang ini."
324 Kamis, 22 Juni
64 PADA hari Kamis pagi. Jack Sclafani dan George
Brennan kembali berada di Fourteenth Street. mengunjungi apartemen Ada Kaplan.
"Apakah Jed di rumah?" tanya Sclafani.


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Dia belum bangun." Ada Kaplan sudah siap
menangis lagi. "Kalian tidak akan menggeledah rumahku lagi, kan? Aku tidak tahan itu. Kalian harus
mengerti itu." Bayangan gelap di bawah matanya
sangat kontras dengan wajahnya yang pucat.
"Tidak, kami tidak akan menggeledah rumah Anda /
lagi, Mrs. Kaplan," ujar Brennan menghibur. "Kami
betul?betul menyesal kami terpaksa mengganggu
Anda. Maukah Anda bilang pada Jed untuk segera
berpakaian dan keluar. Kami ingin berbicara dengam
nya. hanya itu."
"Mungkin ia mau berbicara dengan Anda. la
hampir tidak mengucapkan sepatah kata pun kepa<
daku." Ada Kaplan menatap mereka penuh harap.
"Apa yang ia peroleh dengan melukai Adam
Cauliff?" tanyanya. "Tentu, ia marah karena Caulil'f
327 http:!lhunn-ohi.hlogxput.coml
berhasil membujukku untuk menjual bangunan ituyang menurut Jed dengan harga terlalu murah tapi
sesungguhnya. kalau tidak kujual kepadanya. aku
pasti akan menjualnya pada Mr. Lang, bos real
estate itu. Aku sudah hilang itu pada Jed."
"Peter Lang?" tanya Brennan. "Anda pernah berbicara dengan dia mengenai properti Anda?"
"Tentu saja. Persis setelah peristiwa kebakaran
itu, ia datang menemuiku. Dengan sehelai cek di tangannya." Suaranya nyaris tidak terdengar. "la menawarkan dua juta dolar kepadaku, padahal baru
bulan "sebelumnya aku menjual tanah itu pada Mr.
Cauliff dengan harga kurang dari .mm juta dolar!
Aku betul?betul menyesal ketika terpaksa menjawab
bahwa tanah itu bukan milikku lagi, dan aku tidak
berani bilang pada Jed seberapa banyak sebetulnya
yang dapat kuperuleh waktu itu."
"Apakah Lang gusar begitu tahu Anda sudah
menjual properti itu?"
"Oh ya. tentu saja. Aku rasa kalau Mr. Cauliff
kebetulan ada di sana. Mr. Lang akan mencekiknya
dengan kedua tangannya."
"Sedang membicarakan aku. Mom?"
Bertiga mereka menoleh ke arah Jed Kaplan
yang sedang berdiri di ambang pintu, belum bercukur.
"Tidak," sahut Ada Kaplan gugup. "Aku cuma
menceritakan kepada tuan?tuan ini bahwa Peter Lang
juga berminat pada tanahku."
Ekspresi di wajah Jed Kaplan menjadi tidak menyenangkan. "Tanah kita, Mom. Dan sebaiknya jangan lupa itu." Ia berpaling pada Brennan dan
Sclafani. "Apa yang Anda inginkan?"
328 Keduanya berdiri. "Cuma memastikan kau tidak
apa?apa," sahut Sclafani. "Kami juga tidak ingin kau
lupa bahwa sampai kami bilang oke, sebaiknya kau
tidak membuat rencana untuk berlibur atau apa. Sementara proses penyelidikan ini berlangsung, kami
perlu tahu di mana kau berada. Jadi jangan kaget
kalau kami mampir lagi suatu saat untuk kunjungan
singkat."
"Menyenangkan sekali bertemu Anda, Mrs.
Kaplan." ujar Brennan.
Dalam perjalanan turun dengan lift, Sclafani berkata, "Kau juga punya pikiran sama?"
"Yeah. kurasa Kaplan tidak lebih dari senrang
bajingan kecil, dan kita membuang?buang waktu dengannya. Lang, di lain pihak, patut mendapat lebih
banyak perhatian. Ia memiliki motif untuk menyingkirkan Adam Cauliff, dan kebetulan sekali ia lolos
dari pertemuan di atas kapal itu."
Mereka tiba di markas pada pukul tujuh dan
mendapati seorang tamu yang tidak diharapkan sedang menunggu mereka. Petugas penerima tamu menjelaskan. "Namanya Kenneth Tucker. 1a dari
Philadelphia. dan ingin berbicara dengan siapa pun
yang sedang menangani investigasi peledakan di
atas kapal beberapa minggu yang lalu itu."
Sclafani mengangkat bahu. Kasus besar memang
tidak pernah luput dari perhatian nrang?orang sok
tahu yang ingin memberi andil berupa informasi
atau masukan. batinnya. "Beri kami waktu sepuluh
menit untuk minum kopi dulu."
Ia mencoba tidak mengangkat alis saat Tucker
digiring masuk ke ruang kerjanya. Penampilannya
329 khas eksekutif muda, dan ucapan pertamanya, "Mungkin aku hanya akan membuang?buang waktu Anda,"
semakin meyakinkan mereka berdua bahwa memang
itulah yang sedang ia lakukan.
"Aku akan langsung ke pokok permasalahannya,"
ujar Tucker. "Putraku dan aku berada di atas kapal
di perairan New York saat kapal itu meledak dua
minggu yang lalu. Sejak itu ia terus mengalami
mimpi buruk."
"Berapa usia putra Anda, Mr. Tucker?"
"Benjy berusia delapan tahun."
"Dan menurut Anda mimpi?mimpi buruk itu ada
hubungannya dengan peristiwa peledakan itu?"
"Ya. betul. Benjy dan aku melihat kejadian itu.
Kami sedang dalam perjalanan kembali dari kunjungan ke Patung Liberty. Terus terang, seluruh peristiwa itu agak kabur bagiku, namun Ben melihat
sesuatu yang mungkin penting."
Sclafani dan Brennan saling bertukar pandang.
"Mr. Tucker. kami sudah berbicara dengan sejumlah
orang yang berada di feri itu pada waktu itu. Beberapa di antara mereka memang menyaksikan peristiwa
itu, namun mereka semua menyatakan bahwa mereka
tidak dapat melihat kejadiannya dengan jelas karena
kapal itu terlalu jauh. Aku bisa mengerti mengapa
seorang anak mengalami mimpi buruk kalau ia me<
lihat kapal itu meledak, tapi aku dapat memastikan
pada Anda bahwa dari jarak itu ia tidak akan bisa
melihat sesuatu yang penting."
Wajah Kenneth Tucker memerah. "Putraku menderita rabun dekat yang cukup parah," ujarnya dengan
penuh wibawa. "la memakai kacamata untuk mengo
' 330
reksi penglihatannya. namun ia melepaskannya persis
sebelum peristiwa peledakan itu terjadi. Dan seperti
yang kukatakan kepada Anda. persis setelah itulah ia
mulai mengalami mimpi buruk. Ia terus mengatakan
bahwa di dalam mimpinya. saat kapal itu meledak,
seekor ular meluncur dari kapal dan melesat ke arahnya. Kami membawanya ke ahli jiwa anak. Setelah
beberapa kunjungam dokter itu berhasil membujuknya
untuk menggambar apa yang ia lihat waktu itu."
Ia menyodorkan ke arah mereka sketsa terakhir
yang dibuat oleh Ben. "Sekarang ia percaya bahwa
yang ia lihat adalah seseorang dalam pakaian selam
yang membawa sebuah buku agenda wanita, melompat turun dari kapal itu persis sebelum ledakan terjadi.
Mungkin ini hanya fantasi seorang anak. tapi kurasa
ada baiknya Anda meneliti sketsa ini. Aku mengerti
Anda tentu menerima banyak telepon setelah kejadian
seperti ini, dan aku yakin kalau aku mengirimkan ini
lewat pos, gambar ini akan luput dari perhatian, dan
aku tidak ingin itu terjadi. Gambar itu sendiri mungkin
memang tidak membantu, tapi aku merasa aku harus
memperlihatkannya pada Anda."
1a berdiri. "Tentu saja masker yang dikenakan
orang itu tidak memungkinkan Ben untuk membayangkan wajah orang yang memakai pakaian selam
itu. Dan kalaupun Anda menganggap gambar ini Cukup relevan, aku harap Anda menyadari tidak ada
gunanya menanyai dia. la tidur lelap semalam. untuk
pertama kalinya dalam dua minggu ini. Dan tentu
saja, kami tidak mengharapkan sorotan media massa."
Brennan dan Sclafani kembali benukar pandang.
"Mr. Tucker. kami amat berterima kasih pada
331 Anda." ujar George Brennan. "Memang agak sulit
bagi kami untuk memutuskan sesuatu tanpa melakukan penyelidikan lebih jauh, namun gambar putra
Anda mungkin berguna. Nama Ben tidak akan disebut-Tsebut, aku bisa janjikan itu. dan aku akan
minta kepada Anda untuk tidak mengungkapkan kepada siapa pun tentang apa yang baru Anda sampaikan kepada kami. Bahkan andai kata memang ada
orang yang melompat turun dari kapal itu. kita tahu
bahwa sedikitnya masih ada dua orang. atau mungkin
tiga yang meninggal dalam peristiwa ledakan itu.
Kita sedang menangani kasus tindak pembunuhan
atas beberapa orang. dan siapa pun yang bertanggung
jawab harus dianggap sangat berbahaya."
"Kalau begitu kita saling mengerti."
Saat pintu ditutup di belakang Kenneth Tucker.
Sclafani bersiul. "Tidak ada yang membocorkan pada
media bahwa orang-orang kita telah menemukan
agenda Winifred Johnson." ujarnya. "Jadi tidak mungkin dia tahu tentang itu."
"Pasti."
"ltu sebabnya tidak ada bekas terbakar pada
agenda itu. Orang yang melompat dari kapal itu
membawa agenda itu bersamanya."
"Dan mungkin kehilangan benda itu di air sewaktu kapal meledak. Kalau yang dilihat si bocah
itu memang benar. orang yang melompat dari kapal
itu Inlos tepat pada waktunya."
"Kalau begitu siapa orang itu menurutmu?" tanya
Sclafani.
Tanpa mengetuk terlebih dahulu, Cal Thompson,
asisten jaksa distrik yang mewawancara Robert
332 Walters membuka pintu dan menjulurkan kepalanya
ke dalam. "Mungkin kalian tertarik untuk mendengar
perkembangan terakhir. Kita mendapat kejutan lagi.
Asisten Sam Krause datang tadi bersama pengacaranya. Ia mengaku bahwa mereka telah menggunakan
bahan?bahan bangunan di bawah standar dalam hanyak proyek mereka dan memanipulasi perhitungan
untuk pekerjaan?pekerjaan yang mereka peroleh dari
Walters and Arsdale."
"Apakah ia mengatakan siapa di Walters and
Arsdale yang menangani transaksiatrunsaksi itu?"
"Tidak. Ia menyatakan mungkin Walters clan
Arsdale sendiri yang melakukannya. namun ia tidak
berani memastikan. Kontak mereka adalah Winifred
Johnson. Ia mengatakan bahwa mereka bahkan memiliki julukan untuk wanita ini: 'Winnie the bag
ludv'."
"Selain itu. wanita ini juga perenang yang andal,"
ujar Brennan.
Thompson menaikkan alis. "Kecuali kalau aku
keliru, masaemasa Jayanya sebagai perenang sudah
lewat."
"Mungkin sudah. Mungkin juga belum." sahut
Sclafani.
65 PADA. hari Kamis pagi, Nell terbangun saat matahari
menyingslng. Kalaupun tertidur semalam, ia diganggu
oleh mimpi buruk. dan beberapa kali ia terbangun
333 karena dikejutkan suara?suara yang ternyata cuma
imajinasinya. Lebih dari sekali ia juga terbangun dengan wajah bersimbah air mata.
Apakah air mata itu untuk Adam? tanyanya pada
diri sendiri. Terus terang, ia tidak begitu yakin. Aku
tidak yakin lagi mengenai banyak hal, akunya pagi
itu, saat menarik selimut membungkus tubuhnya.
Ketika naik ke tempat tidur semalam, udara terasa
sejuk, karena itu ia mematikan AC dan membuka
jendela lebar?lebar.
Akibatnya. suara?suara kota New York terus menemaninya sepanjang malam??suara lalu?la1ang kendaraan, sekali-sekali lengking sirene polisi atau umbulans, sayup-sayup alunan musik dari apartemen di
bawah. yang pemiliknya menyalakan stereo nyaris
sepanjang waktu.
Namun suasana di dalam ruangan itu memberinya
kehangatan, seolah ia pulang ke rumah. Tanpa lemari
tinggi milik Adam, kamar itu terasa lapang. Lemari
pakaiannya sendiri sudah kembali ke tempatnya semula, dalam posisi sedemikian rupa sehingga dengan
cahaya lampu malamnya yang kecil ia dapat melihat
foto ibu dan ayahnya setiap kali ia bangun.
Foto itu membangkitkan kenangan, untungnya
kenangan akan saat?saat yang menyenangkan. Sebelum usianya cukup untuk sekolah, orangtuanya
pernah mengajaknya beberapa kali dalam penjelajahan eksplorasi mereka ke Amerika Selatan. Samarsamar ia ingat saat mereka berbincang?bincang de4
ngan penduduk di desa?desa terpencil, ia sendiri
bermain dengan anak?anak kecil. Permainan itu hiasanya saling mengajarkan nama anggota tubuh seperti
334 hidung, telinga. mata, dan gigi, dalam bahasa masingmasing.
Nell menyadari ia diingatkan pada waktu itu karena ia merasakan sensasi yang sama sekarang. Seakan ia berada di negeri asing dan harus mempelajari
bahasanya. Bedanya, batinnya, kali ini aku tak punya
ayah dan ibu yang memastikan aku tidak akan menemui kesulitan.
Beberapa kali sewaktu ia terjaga, wajah Dan
Minor melintas dalam bayangannya. Ia merasa terhibur, mengingat laki-laki itu adalah teman senasib,
orang yang juga merasakan kehahagiaannya direnggut
semasa kanak?kanak, orang yang juga mencari?cari
jawabart.
Pagi itu, sambil minum secangkir kopi, ia memutuskan untuk membuka bungkusan dan menghitung
uang yang diserahkan Lisa Ryan padanya malam sebelumnya. Menurut wanita itu, jumlahnya lima puluh
ribu dolar. Ada baiknya aku memastikan angka itu,
ujar Nell dalam hati.
Bungkusan itu berat. dan tidak dengan mudah
baginya untuk menggolongnya ke meja ruang makam.
Dengan hati?hati ia membuka simpul talinya, sambil
memperhatikan alur hijau dalam jalinannya. Kertas
pembungkusnya yang cokelat juga membangkitkan
kenangan akan masa kanak?kanak, pada kedua orangtuanya yang selalu mengirimkan bingkisan pada
teman?teman mereka yang tersebar di seluruh dunia.
Tali dan kertas pembungkus.
Nell berusaha menyisihkan perasaan mengganggu
yang meliputinya saat meneruskan pekerjaan dan
membuka kardus pertama, kemudian melihat tum
335 pukan rapi lembaran uang yang diikat dengan gelang
karet.
Sebelum mulai menghitung, ia memeriksa kardus
itu dengan teliti. Ukurannya sekitar dua per tiga kardus loko untuk membungkus setelan pakaian wanita.
Tidak tercantum nama perusahaan atau produk apa
pun di sisi-sisinya. la yakin kardus itu telah dipilih
dengan cermat. Jelas bahwa seseorang tidak ingin
kardus itu dapat ditelusuri jejak asalnya.
ia mengisi cangkimya dengan knpi lagi, lalu
mengambil kalkulator. Setelah ia menghitung dan
menghitung ulang setiap tumpukan, ia mendapatkan
angkanya. Kardus pertama berisi dua puluh delapan
ribu dolar, hampir seluruhnya dalam lembaran lima
puluh dolar.
la membuka kardus kedua dan mulai menghitung,
sambil memperhatikan bahwa lembaran uang itu lembaran lama dan nilainya lebih kecil, termasuk iembaran lima dolar. sepuluh, dua puluh, juga lima puluh dolar. Beberapa lembaran seratus, pikirnya. Siapa
pun yang melakukan ini cukup cermat untuk mcnyadari bahwa Jimmy Ryan yang menghamburkan
uang seratusan mungkin akan mengundang perhatian.
Jumlah total dalam dus kedua persis dua puluh
dua ribu dolar. Jumlah keseluruhannya tidak kurang


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sesen pun dari lima puluh ribu yang pasti telah dijanjikan pada Jimmy untuk apa pun yang ia lakukan,
batin Nell. Tapi mengapa ia tidak membelanjakannya
sama sekali? tanyanya dalam hati. Apakah ia merasa
bersalah sehingga merasa tidak dapat menyentuhnya?
Saat merenungkan yang mungkin dirasakan oleh
Jimmy Ryan pada saat itu, Nell teringat kisah di da
336 lam Kitab Suci. Sesaal setelah penyaliban. Yudas,
yang dihantui perasaan bersalah, mencoba mengembalikan ketiga puluh keping mata uang perak yang div
lerimanya karena mengkhianati Yesus.
Dan setelah itu ia menggantung diri, ujar Nell
dalam hati saat memasukkan kembali uang itu ke
dalam kardus kedua. Mungkinkah Jimmy Ryan mempunyai tendensi untuk melakukan tindak bunuh diri?
pikirnya.
Saat mulai membungkus kembali kardus pertama
dengan kertas sampul cokelatnya, tiba?tiba ia menyadari apa yang sejak tadi terus mengganggu perasannnya. Ia pernah melihat kertas tebal seperti ini,
juga tali dengan alur hijau dalam jalinannya.
Di dala flaci lemari kabinet Winifred.
66 SEPANJANG malam Lisa Ryan terus bolak?balik di
atas tempat tidur. mendengarkan suara tidak asing di
luar yang menandai malam. Ada yang membuatnya
tenang, malah hampir terhibur, seperti suara geme.
resik pohon maple yang ditiup angin di halaman depan mereka. Tapi selain itu juga ada suara tetangga
sebelah mereka, pelayan bar, yang memarkir kendaraannya di jalur masuk pada dini hari, dan tak lama
kemudian suara gemuruh kereta api barang yang
melintasi jalur rel, tak jauh dari rumahnya,
Sekitar pukul lima ia memutuskan menghentikan
337 usahanya untuk _tidur. la turun dari tempat tidur dan
mengenakan jas kamarnya. Saat ia mengenakan sabuknya, terlintas dalam dirinya bahwa berat tubuhnya
susut lumayan banyak selama jangka waktu pendek
sejak Jimmy meninggal.
Cara yang hebat untuk mencapainya pikirnya
muram.
Tidak ada keraguan sedikit pun di dalam diri
Lisa bahwa setelah Nell MacDermott berbicara pada
detektif?detektif yang ditugaskan untuk menginvestigasi kasus itu, mereka akan segera berusaha meng?
hubunginya kembali. Selama beberapa bulan bekerja
untuk Sam Krause. Jimmy terlibat dalam sejumlah
proyek pembangunan. Lisa mencoba mengingat?ingat
kembali lokasi proyek tempat ia pernah bekerja dan
kapan. Mungkin dengan cara itu ia dapat memberitahu mereka sejak kapan dan bekerja di lokasi mana
suaminya mulai depresi.
Lisa yakin lokasi itulah kunci dari entah apa
yang dilakukan oleh suaminya, atau yang tidak dilakukannya, sehingga ia mendapat uang suap itu.
Saat hendak menuju lantai bawah, Lisa mampir
untuk melihat anakanak. Kyle dan Charley sedang
tidur nyenyak di tempat tidur susun mereka.
Di bawah remang cahaya pagi. ia mempelajari
wajah?wajah mereka. Garis rahang Kyle mulai memperlihatkan landa?tanda awal menuju kedewasaan.
Dari dulu ia memang cenderung ramping, mengikuti
garis keluargaku, batinnya.
Bangun tubuh Charley lebih kekar. ia akan menjadi seorang lelaki dewasa bertubuh besar, seperti
338 Jimmy, Kedua anak lelaki itu mewarisi rambut merah
ayah mereka dan mata cokelat muda.
Kelly menempati kamar tidur paling kecil?lemari
yang nyaman. ujar Jimmy dulu. Tubuh Kelly yang
langsing meringkuk seperti janin. Rambut pirangnya
yang panjang tergerai menutupi sebagian wajah dan
pundaknya.
Buku hariannya setengah tersembunyi di bawah
bantalnya. Ia menulis setiap malam, sesuatu yang
dulu dimulainya sebagai tugas dari sekolah tapi kemudian ia lanjutkan sendiri. "lni sesuatu yang sangat
pribadi." ujarnya w ktu itu dengan serius. "dan menurut guruku, angg ta keluarga harus saling menghnrmati privasi."
Mereka semua sudah berjanji untuk tidak mem?
baca isinyai Namun Jimm , yang dibuat curiga oleh
lirikan iseng Kyle dan C 'rley, kemudian membuatkan Kelly sebuah kotak yang kuat untuk diletakkan
di atas lemarinya. Kotak itu memiliki dua kunci.
Yang satu dikenakan Kelly sebagai bandul kalung
yang melilit di lehernya. Yang lain disimpan Lisa di
lemarinya sendiri. kalau?kalau yang pertama hilang
Kelly membuat Lisa bersumpah bahwa ia tidak
akan pernah menggunakan kuncinya unluk membuka
kotak itu. dan ia memang tidak pernah melakukannya.
Tapi kini, saat ia menatap anaknya yang sedang ti?
dur, Lisa tahu ia akan melanggar sumpah itu.
Dan itu ia lakukan bukan hanya karena ia perlu
tahu apa yang saat ini sedang dipikirkan Kelly. Tapi
juga karena Kelly?"anak gadis Daddy"?sclalu
memperhatikan dan sensitif terhadap suasana hati
339 yang lain, mungkin telah menulis sesuatu mengenai
Jilnmy pada saat ia mulai memasuki masa?masa
sulitnya.
67 DAN MINOR tiba di rumah sakit pada hari Kamis
pagi. ia harus melakukan tiga operasi berturut?turut.
yang pertama dijadwalkan pada pukul tujuh. Kemudian ia boleh meniklnati melepaskan pasien berusia
lima tahun yang telah menjalani perawatan di rumah
sakit itu selama satu bulan.
Dengan humor yang ringan ia mengakhiri luapan
ucapan rasa terima kasih dari orangtua si bocah.
"Sebaiknya Anda secepatnya membawa dia keluar
dari sini. Para juru rawat telah menanda?tangani petisi untuk mengadopsinya."
"Aku begitu yakin ia akan cacat," ujar si ibu.
"Oh, akan ada sedikit bekas sebagai pengingat,
tapi tidak cukup untuk mempengaruhi hubungannya
dengan gadis-gadis sekitar sepuluh sampai dua belas
tahun yang akan datang."
Baru pukul satu Dan bisa makan sandwich dan
kopi di ruang duduk dokter. la menelepon kantor
Cornelius MacDermott untuk mengetahui apakah
mungkin mereka sudah mendengar sesuatu tentang
ibunya. Ia tahu peluangnya kecil sekali?baru sehari?namun ia tidak dapat menahan dorongan di dalam
dirinya. Tapi mungkin ia sedang pergi makan siang,
batin Dan sambil memutar nomor itu.
340 Li7, Hanley menjawab pada deringan pertama.
"Ia ada di ruang kerjanya, Dokter," ujarnya, "tapi
sebaiknya kuperingatkan Anda. Ia sedang sulit sekali
diajak tersenyum hari ini, jadi kalau ia sampai membentak Anda. jangan dimasukkan ke dalam hati."
"Mungkin ada baiknya kutunda paya untuk berbicara dengannya." Il
"Tidak. tidak perlu. Tapi kuhara Anda tidak keberatan menunggu sebentar. [a sedangrberbicara di
telepon. Tapi tidak akan lama. Aku akan menyam?
bungkannya begitu ia selesai."
"Sebelum kau menutup pesawat ini. Liz, katakan
padaku bagaimana perasaanmu hari ini. Aku tak
tahu apakah kau menyadarinya atau tidak. tapi kau
kelihatan amat terguncang kemarin."
"Oh, aku sudah tidak apa?apa sekarang, tapi
yang kualami kemarin betul?betul mengguncang seluruh sistemku. Dokter, Anda harus mempercayai
ucapanku bahwa Bonnie Wilson sungguh-sungguh
paranormal yang berbakat. Karena itulah aku betulbeml yakin aku melihat... Eh, sebaiknya aku tidak
membicarakannya."
Dan menyadari perubahan nada suara Liz Hanley
bahwa ada sesuatu yang mengganggu perasaan wanita
itu mengenai apa yang telah dialaminya. dan bahwa
ia tidak akan mengungkapkannya kepadanya. "Oke,
selama kau baik?baik saja saat ini," ujarnya.
"Nyatanya memang begitu. Oh, sebenmr. Dokter.
Yang Mulia baru saja memasuki ruang kerjaku."
Dan mendengar wanita itu berkata, "Dr. Dan,
Anggota Kongres MacDermott?"
Suasana hening sesaat sementara Dan mendengar
341 telepon itu berpindah tangan. lalu ia mendengar suara menggelegar Cornelius MacDermott. "Liz memang
persis Nell. Kalau ia menyebutku Anggota Kongres
MacDermott, berarti ia sedang marah padaku. Bagaimana keadaanmu hari ini, Dan?"
"Aku baik?baik saja, Mac. Aku menelepon untuk
mengucapkan terima kasih atas kehaikanmu kemarin."
"Well. aku sudah menelepon beberapa orang pagipagi sekali. dan aku sudah mengerahkan anak buahku
untuk menelusuri arsip?atsip yang ada. Kalau memang
ada yang bisa ditemukan, mereka akan menemukannya. Aku tidak tahu apakah Li/ sudah mengatakan
padamu tapi aku sedang punya masalah."
"ia memang mengatakan kau sedang sibuk," ular
Dan hati?hati
"itu istilah halusnya. Kau pergi makan malam
dengan Nell malam itu. Apakah bercerita tentang
pencalonan dirinya untuk menduduki kursi lamaku?"
"Ya. Jelas bahwa ia antusias sekali mengenai
itu."
"Well. ia baru saja meneleponku setengah jam
yang lalu, memintaku untuk meneruskan pada partai
bahwa ia tidak berniat mencalonkan diri"
Dan terenyak. "Apa yang membuat pikirannya
berubah? Ia tidak sakit. kan?"
"Tidak, tapi ia mulai percaya pada kemungkinan
almarhum suaminya melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Adam Cauliff. atau setidaknya asistennya,
mungkin terlibat skandal penyuapan yang tentunya
sudah kaubaca."
"Tapi itu tidak ada sangkut pautnya dengan Nell.
kan?"
342 "Dalam politik semuanya ada sangkut pautnya.
Tapi aku sudah mengatakan padanya untuk' tidak
mengambil keputusan dulu, dan sebaiknya ia menunda keputusannya itu sampai minggu depan."
Dan memutuskan untuk mengambil risiko. "Seperti
apa sebetulnya Adam Cauliff itu, Mac?" tanyanya
hati?hati.
"la bmincsa'man yang pintar?mungkin bahkan
nckatl?atau keroco yang mencoba bermain di tingkat
tinggi tapi rupanya kewalahan. Kita mungkin tidak
akan pernah tahu persisnya. Tapi ada satu hal yang
uku ketahui. ia bukan lelaki yang tepat untuk cucuku."
68 SETELAH menelepon Mac. Nell langsung mulai memutar nomor Detektif Sclafani. tapi tiba?tiba ia memutuskan hubungannya, Sebelum berbicara dengannya, putusnya, ia akan pergi ke kantor Adam terlebih
dahulu untuk mengambil tali dan kertas sampul
yang ia lihat di mang kerja Winifred.
ia segera mandi dan berpakaian. lalu mengenakan
celana santai pulih dari bahan r'hinn. billS lengan
pendek. jaket denim biru yang ringan, dan sepatu
sandal.
Sudah hampir waktunya potong rambut. pikirnya
saat menata rambutnya dengan gaya French twixt,
Kemudian tiba?tiba ia tercnyak. sesuatu di dalam
cermin itu tampak aneh baginya. Wajahnya?ba
343 yangan wajah yang ia lihat di sana?seolah milik
orang lain. Ekspresinya tegang dan cemas. Cobaan
yang dialaminya ini mulai memperlihatkan efeknya,
batinnya. Sebaiknya harus ada yang segera dibereskan. atau hidupku akan berantakan.
Sebetulnya aku tidak ingin melepas peluangku
untuk mencalonkan diri. akunya pada diri senidri.
dan aku bersyukur Mac telah meyakinkanku untuk
menunggu sampai minggu depan sebelum mengambil
keputusan. Mungkin sementara itu aku sudah mendapat jawaban. Mungkin Adam cuma nail' dan tidak
menyadari penyelewengan telah berlangsung di bawah
hidungnya.
Kertas sampul dan tali itu ada di dalam lemari
kabinet Winil'red?ia masih ingat dengan jelas. Ia
juga tahu Winifred terlibat dengan seseorang bernama
Harry Reynolds. meski ia belutn tahu siapa laki?laki
itu. Winifred bekerja untuk Walters and Arsdale selama lebih dari dua puluh tahun. jauh sebelum
Adam bekerja di sana. Saat mulai bekerja untuk
Adam, apakah ia menyalahgunakan kepercayaan yang
diberikan Adam kepadanya? tanya Nell dalam hati.
Adam adalah orang baru di bidang yang ditekuninya,
tanpa pengalaman dan pengetahuan yang cukup. sementara Winifred tahu segala sesuatu mengenai bisnis
pengembangan termasuk semua liku-likunya. luar?
dalam.
Saat meninggalkan apartemen. Nell memikirkan
uang yang secara paksa diserahkan Lisa Ryan padanya untuk disimpan. Aku tidak bisa meninggalkannya
begitu saja di atas meja, batinnya. Ia tahu ia mungkin
cuma paranoid. Tapi sepertinya siapa pun yang masuk
344 ke ruangan itu. dengan meliriknya saja akan tahu
bahwa kotak?kotak itu berisi uang.
Aku mulai bisa memahami perasaan Lisa dengan
adanya uang itu di bawah atapnya. ujarnya pada diri
sendiri saat membawa kardus-kardus itu ke ruang tidur tamu dan meletakkannya di lemari pakaian.
Setelan jas, jaket. celana panjang. dan jas panjang
Adam masih tergantung di situ. ia berdiri di muka
lemari itu dan menatap pakaian-pakaian itu. banyak
di antaranya yang ia pilihkan untuk Adam. Kini itu
semua menjadi pengingat bahwa ia sedang mempertanyakan integritas lelaki yang pemah mengenakan
dan menikmati pakaian?pakaian itu. Seolah pakaianpakaian itu menegurnya karena ia meragukan lelaki
yang selama ini menjadi suaminya.
Nell berjanji pada diri sendiri bahwa sebelum
hari itu berakhir. ia akan mengemasi semua pakaian
itu untuk diangkut ke toko loak pada hari Sabtu
pagi.
Taksi itu membelok ke kanan begitu sampai di
Central Park South, lalu ke kiri menyusuri Seventh
Avenue menuju arah selatan, ke kantor Adam. Satu
blok sebelum tiba di sana. mereka melewati pagar
pembatas proyek yang dipasang mengitari puingpuing rumah kediaman Vandermeer. Gedung kumuh
dan sempit di sebelahnya itu sekarang menjadi miliknya. properti yang begitu diinginkan Peter Lang.
Yang ladinya begitu diinginkan Adam, pikir Nell
dalam hati. "Aku turun di sini" ujarnya pada sopir
taksi.
345 Setelah talun di ujung jalan, ia berjalan, lalu ber?
diri di muka properti yang sekarang adalah miliknya.
Kebanyakan bangunan di sekitar sini memang tua.
tapi ia dapat melihat awal dari perubahan yang akan
terjadi. Kompleks apartemen akan berdiri di seberang
jalan, dan sebuah papan reklame menyebutkan rena
cana pembangunan apartemen yang lain di sisi blok


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ini. Ketika meminjaln uang darinya untuk membeli
properti ini, Adam mengatakan bahwa daerah ini
akan menjadi wilayah real estate baru yang paling
bergengsi di bagian kota ini.
Rumah kediaman Vandermeer terletak di atas sebidang tanah yang cukup luas. sedangkan tanah miliknya sangat sempit. Para penyewa telah meninggalkan gedung itu, dan tempat itu berkesan kumuh.
Grafiti di tembok menambahkan efek suram pada
bangunan batu bata itu.
Apa sebetulnya rencana Adam dengan properti
ini? tanyanya dalam hati. Berapa banyak uang yang
ia butuhkan untuk merobohkan dan membangun sesuatu di tempat ini? Sewaktu mempelajari lokasinya,
untuk pertama kali terlintas dalam benak Nell bahwa
nilainya yang tinggi sebetulnya hanya karena peluangnya menjadi bagian dari lahan Vandermeer itu.
Jadi untuk apa Adam begitu ingin membeli tanah
ini? ia bertanyaaanya. Yang lebih aneh lagi, waktu
membelinya, rumah kediaman Vandermeer masih ber?
diri dan masih menyandang status landmark.
Apakah Adam memperoleh informasi dari orang
dalam bahwa status bangunan Vandermeer itu akan
dicabut?
Timbul kemungkinan lain yang mengganggu.
340 Nell memutar tubuh, kemudian mulai menempuh
jinak satu setengah blok menuju kantor Adam. Ketika
meninggalkan tempat itu bersama kedua detektif itu
pada hari Selasa, si pengelola gedung memberikan
kunci cadangan pintu depan. Ia masuk ke dalam dan
sekali lagi merasakan keheningan yang mencekam
itu begitu pintu menutup di belakangnya.
la menuju ceruk tempat Winifred bekerja dan dapat membayangkan wanita itu duduk di belakang
mejanya sambil tersenyum lemah kalau ada tamu
datang.
Nell berdiri di muka meja itu untuk mengenang.
Ekspresi di mata Winifred-lah yang paling diingatnya,
pikirnya. Senantiasa cemas, nyaris memohon, seakan
ia takut akan dikritik.
Apakah itu sekadar akting?
Nell membuka laci terbawah lemari kabinet. kemudian mengeluarkan kertas pembungkus cokelat
dan tali. ia membawa tas belanja untuk membawa
benda?benda itu. Bahkan sebelum menyandingkan
dua benda itu. ia tahu bahwa tali itu persis sama dengan yang dipakai untuk mengemas kardus berisi
uang itu,
Ia baru di sana beberapa menit, namun dalam
waktu pendek itu ia merasakan suhu yang semakin
lama semakin panas. Kejadian yang sama berulang
kembali. batinnya. sementara sensasi membingungkan
mulai melanda dirinya.
Aku harus segera keluar dari sini. ujarnya dalam
hati.
Nell membanting laci lemari kabinet itu, meraih
tas belanjanya, kemudian bergegas meninggalkan
347 meja kerja Winifred, melintasi daerah penerima tamu,
menuju pintu keluar.
la menarik kenop pintu, tapi tidak terjadi apaapa. Pintu itu tidak bisa dibuka. Kenopnya terasa
panas di tangannya, dan tiba?tiba ia terhatuk?batuk.
Dengan panik ia mulai mencndangi pintu sementara
ia merasa tangannya mulai melepuh.
"Ada yang tidak beres, Ms. Cauliff? Pintu itu rusak lagi?" Si pengelola gedung tibatiba berada di
sana. Dengan tenang ia mendorong pintu itu dengan
pundaknya. Dengan sempnyongan Nell melewatinya
hingga di tangga luar. Lututnya terasa lemas saat
duduk di anak tangga terbawah, lalu ia menutup
wajah dengan kedua tangannya.
Terjadi lagi. batinnya. ini suatu peringatan. Batuknya mulai mereda, namun ia masih berusaha
mengatur napas. la mengamati ngannya. Lepuhan
yang tadi dirasakannya ternyata tidak berbekas.
"Kurasa berat bagi Anda untuk masuk kantor
suami Anda," ujar si pengelola gedung dengan sim?
patik, "maksudku, menyadari bahwa ia dan Ms.
Johnson tidak akan pernah ke sana lagi."
Nell kembali ke
telepon dari Dan
apartemen dan menemukan pesan
Minor di mesin penjawab telepony
"Nell, aku baru berbicara dengan Mac," ujarnya.
"Hubungan kami semakin akrab rupanya. ia sudah
mengerahkan orang?(irangnya untuk mengecek arsiparsip untuk mencari informasi tentang ibuku. Aku
akan meneleponmu nanti untuk memastikan apakah
kau punya waktu untuk makan malam."
348 ! l l ? Masih terguncang nleh apa yang ia alami di kantor Adam tadi. Nell memutar pesan itu sekali lagi.
ia terhibur mendengar suara Dan yang penuh perhatian. la pasti telah mendengar banyak lnengenai
aku dari Mac, batinnya.
Nell melihat kartu nama Jack Sclafani tergeletak
di sebelah teleponnya. Sekali lagi ia memutar nomor
itu. namun kali ini tidak memutuskan sambungan.
Sclafani menjawab pada deringan pertama.
"Aku betul?betut perlu bertemu dengan Anda
dan aku terpaksa meminta Anda kemari, ke aparte?
menku." ujar Nell. "Sebaiknya aku tidak membahas
ini lewat telepon."
"Kami akan tiba satu jam lagi." Selafani berjanji.
Sambil mencoba melupakan pengalaman menakutkan di kantor Adam itu, Nell menuju ruang tidur
tamu dan mulai mengosongkan isi lemari pakaian.
Saat melepaskan jaket?jaket_ setelan jas. dan celana
panjang dari gantungan. ia ingat bahwa gaya berpakaian Adam, meski ia masih muda, cenderung konservatif. Biru tua. kelabu arang, dan cokelat muda
adalah warna?warna pilihannya. la ingat setahun yang
lalu ia pernah mendesaknya membeli jas musim panas hijau tua yang ia lihat di etalase Saks, tapi
akhirnya Adam membeli lagi jas berwarna biru tua.
Aku mengatakan padanya bahwa ia sudah punya
yang seperti itu, batinnya saat mengeluarkan jas biru
tua itu dari lemari pakaian itu. Persis dengan yang ini.
Tapi saat memegangnya. ia menyadari bahwa ia
keliru. lni setelan yang lebih baru?ia tahu itu dari
beratnya. la mengerutkan kening. Ini adalah jas
yang tadinya akan kuberikan pada Winifred hari itu.
349 Ini adalah jas yang sudah disiapkan Adam pada malam sebelumnya. Setelan yang satu akan terlalu panas untuk dikenakan.
Oh, tentu saja! pikir Nell, waktu tiba?tiha ia
ingat kejadiannya. Pada malam terakhir itu Adam
berganti pakaian di sini dan menyiapkau pakaian
yang akan ia kenakan keesokan paginya di atas telnpat tidur. Kemudian ia bergegas keluar setelah kanti
bertengkar pagi itu, dan aku ntemindahkan las kanternya ke ruang kerja serta menggantung jasnya di
dalam lemari pakaian, dan setelan itu di sini. Setelan
yang kuberikan pada Winifred ternyata yang satunya,
yang-lebih tebal.
Andai kata masih hidup. Adam mungkin akan
bersyukur untuk itu. batin Nell. Temperatur anjlok
pada hari itu. dan malamnya hujan turun lebat sekali.
Nell melipat jas itu untuk dimasukkan ke dalam
kardus. Kemudian ia ragu sesaat. Ia ingat beberapa
hari setelah Adam tiada, dalam dukanya ia mengenakan jas itu, dengan harapan dapat entah merasakan
kehadirannya. Sekarang aku bertingkah seulah sudah
tidak sabar untuk segera menyingkirkumrvu. batinnya.
Terdengar dengung interknm di ruang masuk. Itu
berarti kedua detektif itu. Jack Selafani dan George
Brennan, sudah dalam perjalanan ke atas.
Nell menyampirkan jas biru itu pada punggung
kursi. Aku masih bisa memutuskan nanti apakah
akan menyimpannya atau tidak, ujarnya dalam hati
sambil mempercepat langkah untuk menyambut kedua
detektif itu.
350 69 SAAT berbicara dengan Dr. Dan Minor, Cornelius
MacDermott tidak menyampaikan bahwa salah satu
pihak yang dihubungi Li7, dalaltt upaya untuk menelusuri jejak ibu Dan adalah Dinas Pemeriksaan
Medis.
Dari situ Liz memperoleh keterangan bahwa selanta satu tahun terakhir ini, lima puluh jenazah tak
dikenal telah dikubur di pemakaman umum?tiga
puluh dua laki?laki dan delapan belas perempuan.
Memenuhi pemtintaan si petugas. lewat fax Liz
mengirim felt) Quinny yang telah diproses melalui
komputer. yang telah diberikan Dan kepada mereka.
berikut statistik-statistik vital yang ia tambahkan.
Menjelang sore, Liz menerima telepon. "Sepertinya ada yang cocok," ujar seorang petugas dengan
singkat.
70 JACK SCLAFANI dan George Brennan duduk bersama
Nell di ruang makan. Mereka sudah membawa kotakkntak berisi uang itu ke meja makan. membuka. dan
menghitung ulang jumlahnya.
"Orang tidak mendapat lima puluh ribu dolar untuk tutup mulut karena beton tidak dibuat dengan
proporsi yang benar," ujar Sclafani. "Untuk jumlah
35] sebanyak ini, Jimmy Ryan pasti dibayar untuk sesuatu
yang lebih besar."
"Aku juga berpikir begitu," ujar Nell pelan. "Dan
kurasa aku mungkin tahu siapa yang memberikan
uang itu padanya."
ia telah meninggalkan tas belanjanya di dapur. karena itu ia pergi ke sana untuk mengambilnya. Begitu
kembali, ia meletakkan gulungan tali dan lembaran
kertas itu di atas meja. di dekat tumpukan uang. "ini
berasal dari leman' kabinet Winifred Johnson," ujarnya
menjelaskan. "Aku sudah melihatnya pada hari Selasa
yang lalu, ketika di sana bersama Anda."
Brennan mendekatkan tali pengikat bungkusan
uang itu pada tali yang ia tarik dari gulungannya.
"Laboraturium akan mengkonfirmasi itu. tapi aku
bisa bilang tali yang melilit bungkusan itu dipotong
dari sini," ujarnya.
Sclafani membandingkan kertas pembungkusnya
yang berwarna cokelat. "Menurutku ini juga sama,
tapi laboratorium yang harus mengkonfirmasinya."
"Aku harap Anda mengerti kalau Winifred
Johnson yang memberikan uang suap itu pada Jimmy
Ryan, tidak berarti suamiku ikut terlibat," ujar Nell
dengan keyakinan yang tidak dirasakannya.
Selafani menatap Nell sementara mereka duduk
saling berhadapan. ia tidak tahu apa yang bisa ia
percayai, batinnya. Ia memilih untuk bersikap terbuka
pada kami, dan ia berhasil meyakinkan Lisa Ryan
bahwa menyerahkan uang itu adalah satu?satunya jalan yang harus ditempuh. Sebaiknya kami juga terbuka padanya.
"Ms. MacDermott, kedengarannya seperti dicari
352 cari, tapi kami memiliki saksi, seorang bocah berusia
delapan tahun, yang mungkin telah melihat orang
dalam pakaian selam melompat dari kapal suami
Anda persis sebelum ledakan terjadi."
Nell menatapnya. "Apakah itu mungkin?"
"Ms. MacDermott. dalam hal ini semua mungkin.
Tapi apakah itu masuk akal? Tidak. Arus di perairan
itu sangat kuat. Apakah perenang yang andal bisa
berenang sampai ke Staten Island atau Jersey City?
Mungkin."
"Jadi Anda percaya anak ini benar?hcnar melihat
seseorang waktu itu?"
"Detail yang sangat penting terlihat dalam gambar
yang dibuat si bocah itu. Penyelam itu membawa
buku agenda wanita. Sesuai fakta, kami memang
menemukan dompet Winifred, tapi kami belum mev
neruskan detail itu pada media massa, sehingga tidak mungkin bocah ini tahu kecuali kalau ia memang
sungguh-sungguh melihat sesuatu?atau sekadar sangat pintar menebak. Selain itu kami masih memiliki
beberapa fakta yang mungkin sudah Anda ketahui
atau mungkin juga belum." Sclafani berhenti sebentar;
ia tahu yang akan ia ungkapkan selanjutnya tidak
mudah. "Kanti tahu dari hasil tes DNA yang kami
lakukan atas bagian-bagian jenazah yang akhirnya
muncul ke permukaan, bahwa baik Sam Krause
maupun Jimmy Ryan sudah meninggal. Namun masih
ada dua orang yang statusnya masih belum dapat
kami pastikan." ia berhenti sebentar. "Winifred
Johnson dan Adam Cauliff."
Nell duduk terpaku di tempatnya, matanya tnemancarkan kebingungan.
353 "Masih ada satu kemungkinan lagi. Ms.
MacDennott," ujar Brennan. "Orang lain?orang kelima?mungkin berada di atas kapal itu, mungkin
bersembunyi di ruang mesin. Dari hasil tes kami
tahu bom itu diletakkan di sana."
"Tapi kalaupun yang' dinyatakan oleh bocah itu
benar." ujar Nell, "aku masih tidak mengerti untuk
apa seseorang menginginkan buku agenda Winifred."
"Kami juga belum yakin," ujar George Brennan
"meskipun kami rasa kami sudah menetnukan jawab?
annya. Satu?satunya objek yang kami temukan di
dompet yang mempunyai nilai potensial adalah kunci
kolak deposit bernomor 332."
"Tidak bisakah Anda tnembawanya ke bank yang
mengeluarkannya untuk mencari tahu apa isi kotak
itu?" tanya Nell.
"Mungkin saja, tapi kita tidak tahu bank mana
yang mengeluarkannya. Pada kunci itu tidak tercantum asalnya, sedang untuk melacaknya dari bank ke
bank akan makan banyak waktu. Sementara ini itulah
yang kami lakukan. dan kami akan terus mencari
sampai ketemu."
"Aku memiliki kotak deposit," ujar Nell. "Kalau
kunciku hilang, bukankah aku dapat menelepon bank
dan meminta mereka metnbuatkan kunci lain?"
"Memang him," sahut Sclafani. "Tapi Anda butuh
identifikasi yang jelas. Tanda tangan Anda harus
tercantum di arsip mereka. Dan Anda harus menge<
luarkan biaya sekitar seratus dua puluh lima dolar
untuk menyuruh tukang kunci membuka kotak deposit itu untuk Anda dan membuatkan kunci baru."
354 "Kalau begitu kunci dalam dompet Winifred ha<
nya dapat digunakan oleh si pemilik?"
"Betul."


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Nell menatap mereka. "Buku agenda itu milik
Winifred. Dan Winifred jago renang, atau setidaknya
dulu begitu, Dinding?dinding apartemennya penuh
dengan medali emas dan thto?fotunya memenangkan
kejuaraan. Aku tahu itu sudah lama' berlalu, tapi
mungkin ia masih berlatih."
"Kami sudah menyelidiki soal itu. Kami tahu ia
terdaftar sebagai anggota klub kebugaran dan ia berenang di kolam klub itu setiap hari, sebelum maupun
sesudah jam kerja." Selafani tampak ragu sebentary
"Sori. tapi aku terpaksa menanyakan ini pada Anda,
dan aku yakin Anda bisa mengerti sebabnya: Apakah
suami Anda perenang yang andal?"
Nell terdiam sesaat, tertegun karena ia tidak tahu
jawabannya. ltu memang bukan sesuatu yang ia pikirkan namun ia merasa terganggu karena tidak bisa
menjawab pertanyaan detektif itu. ltu adalah satu
hal lain yang tidak kuketahui mengenai Adam. hatinnya.
Selang beberapa saat ia membuka mulut, "Aku
nyaris tenggelam ketika berusia lima belas tahun.
Sejak itu, aku tidak pernah berhasil mengatasi ketakutanku akan air. Aku hanya beberapa kali naik kapal bersama Adam, dan aku sama sekali tidak merasa
nyaman. Aku bisa mengatasi perasaanku kalau naik
kapal yang besar. tapi kapal yang kecil menakutkan.
karena aku merasa airnya begitu dekat. lni memang
cara yang berbelit untuk mengatakan bahwa aku sebetulnya tidak bisa menjawab pertanyaan Anda. Aku
355 tahu Adam bisa berenang, tapi seberapa baiknya
aku tidak tahu pasti."
Kedua detektif itu mengangguk, dan setelah itu
berdiri. "Kami akan pergi menemui Ms. Ryan; aku
yakin Anda sependapat bahwa sangat penting untuk
mengetahui asal uang itu. Tapi kalau Anda bicara
dengannya. tolong yakinkan dia bahwa sebisa mungkin kami tidak akan menyebut nama suaminya selama
proses penyelidikan ini, setidaknya kalau itu berhubungan dengan media massa."
"Dapatkah Anda menjawab pertanyaan ini?" Nell
berdiri sambil menatap kedua lelaki itu. "Apakah
Anda memiliki bukti yang konkret mengenai keterlibatan suamiku dalam skandal-skantlal penyuapan dan
penipuan itu?"
"Belum." sahut Brennan langsung. "Yang kami
ketahui adalah bahwa Winifred Johnson merupakan
perantara dalam transaksi yang melibatkan uang dalam jumlah besar, mungkinjutaan dolar. Berdasarkan
bukti yang Anda berikan pada kami di sini, terbukti
bahwa dialah yang menyiapkan uang untuk dibayarkan pada Jimmy Ryan. Orang?orang yang membayar
Winifred sudah muncul ke permukaan. dan mereka
rupanya menduga uang itu masuk ke kantong Walters
dan Arsdale sendiri, namun sejauh ini tidak ada bukti."
"Dan aku tidak keliru sejauh ini bahwa sama sekali tidak ada bukti yang menyatakan Adam menerima uang suap?" tanya Nell.
Sclafani terdiam sebentar. kemudian menjawab.
"Ya, Anda benar. Kami masih belum tahu peran
apa, kalau memang ada, yang dimainkan oleh suami
Anda dalam kasus Walters and Arsdale. Mungkin
356 Winifred bekerja sendiri. atau mungkin ia merekayasa skenario demi keuntungan pribadi. Atau mungkin selama ini ia bekerja sama dengan Harry
Reynolds yang misterius."
"Bagaimana dengan Peter Lang?" lanya Nell.
Sclal'ani mengangkat bahunya. "Ms. MacDermott,
penyelidikan ini masih terbuka untuk segala kemungkinan."
Di satu pihak, apa yang ia ketahui hari ini membuat hatinya lebih tenang, pikir Nell saat menutup
pintu di belakang kedua detektif itu. Namun di pihak lain. ia juga merasa waswas. Pada dasarnya,
yang dikatakan Selal'ani adalah belutn ada seorang
pun yang lolos, termasuk Adam.
Sebelum itu Nell melihat bahwa tanaman-tanamannya membutuhkan perhatian. Sekarang ia memindahkannya dari selasar, ruang duduk, dan ruang makan ke dapur. Dengan terampil ia mencabuli daundaun kering. membalik tanah, kemudian menyemprot
daun serta kuntum?kuntum bunganya dengan air.
.Ia nyaris bisa melihat tanaman?lanaman itu berdiri
tegak kembali. Kalian belul?belul kering kerontang
tadi, batinnya. Kenangan lain tiba?tiba melintas. Beberapa waktu sebelum kenal Adam aku melakukan
hal ini suatu hari. kemudian tiba?tiba aku menyadari
aku merasa seperti tanaman?tanaman ini. Kering secara emosional. Mae dan Gen baru sembuh dari flu
yang berat. Pada saat itulah aku menyadari kalau sesuatu terjadi atas diri mereka, aku betul?bctul sebatang kara.
Aku menyadari aku butuh :Iir'irtmi seperti
tanuman-mnaman itu membutuhkan air.
357 Dan karena itulah aku jatuh cinta. Tapi pada
apa? tanyanya pada diri sendiri. Mungkin aku jatuh
cinta pada cinta... Bukankah ada lagu yang liriknya
seperti itu?
Aku selalu merasa diriku lehih dihanding
Winifred. batin Nell. Aku memang ramah padanya,
mpi aku selalu menganggapnya sebagai pegawai kecil
yang setia. Tapi aku mulai percaya bahwa di balik
penampilannya yang lemah dan rendah diri itu tersembunyi kepribadian yang sama sekali herhcda.
Andai kata ia wanita yang haus cinta, lalu bertemu
seseorang yang bisa membuatnya merasa dicintai,
sampai sejauh mana ia berani melangkah untuk menyenangkan hati laki?Iaki itu??atau untuk memperta<
hankannya'?
Aku melepaskan karier politikku demi Adam. ba<
tinnya. Itu pengorbananku demi cinta.
la mengakhiri pekerjaannya dan mengembalikan
tanaman?tanaman itu ke seluruh penjuru apartemen.
Ia mengambil satu kemudian mengembalikannya _di
atas meja dapur. Sesuatu yang tadinya tidak ingin ia
akui. bahkan pada dirinya sendiri, adalah bahwa ia
tidak pernah menyukai tanaman yang ia terima dari
Adam pada hari ulang tahunnya dua tahun yang
lalu. Secara impulsif ia meraih tanaman itu dan ia
letakkan di dekat tempat pembakaran. Salah seorang
petugas gedung pasti akan senang memeliharanya.
ujarnya dalam hati.
Tanaman lain ia letakkan kembali di ambang
jendela, di atas meja tamu, dan di lemari laci di selasar. Kemudian. ia berdiri di selasar dan melayangkan pandangan ke ruang duduk.
358 Sebagai kejutan di hari ulang tahun pernikahan
mereka, Adam pernah memesan pada seorang seniman untuk membuat kopi foto pernikahan mereka.
Lukisan itu, yang terlalu besar menurut selera Nell,
kini tergantung di atas perapian.
la melangkah menghampiri lukisan itu memegang
bingkainya, lalu menurunkannya dari dinding. Senimannya rupanya pelukis amatiran Ada sesuatu
yang hambar dalam senyumnya. Senyum Ada juga
datar. Atau mungkin seniman itu justru peka. sehingga bisa menangkap yang terlewatkan oleh kamera.
Nell bertanya?tanya dalam hati sambil memindahkan
lukisan itu ke lemari gudang dan menggantinya dengan lukisan cat air desa Adelhoden yang ia beli
beberapa tahun yang lalu sewaktu berlibur main ski
di Swiss.
Setelah lukisan itu tergantung, ia kembali menuju
selasar dan menatap sekelilingnya. Tiba?tiba ia menyadari bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan Adam sudah disingkirkan dari ruang duduk
dan ruang makan.
Kemudian ia teringat pakaian?pakaian itu dan
memutuskan untuk menuntaskannya. Ia masuk kem?
bali ke kamar tidur taunu. Hanya butuh waktu sekitar
lima belas menit untuk mengemasi setelan jas dan
jaket?jaket itu. Ia menutup semua kardus itu dan
memberi tanda di atasnya.
Setelah itu barulah ia melihat jas biru tua yang
masih tergantung pada punggung kursi. dan tiba?tiba
terhanyut dalam kenangan. Musim panas yang lalu, ia
dan Adam pergi makan malam. AC restoran itu sangat
dingin, sedangkan ia mengenakan gaun tanpa lengan.
359 Adam berdiri ketika itu, melepaskan jas biru tuanya ini dan menyampirkannya di pundaknya. "Ayn,
masukkan lenganmu," desaknya.
Tapi Adam sendiri memakai kemeja lengan pendek, sehingga aku berkata bahwa sekarang ia yang
akan kedinginan. Kemudian Adam menjawab bahwa
selama aku merasa hangat, ia akan baik-baik saja.
Ia memang ahli dalam hal tata krama dan berbasa?
basi, batin Nell sambil meraih jas biru tua itu dan
menyelipkan lengan?lengannya ke dalamnya. la rnerapatkan jas itu ke tubuhnya untuk mencoba menikmati kembali perasaan nyaman dan hangat seperti
yang ia alami ketika Adam memakaikan jas itu padanya.
Jas inilah yang ia kenakan ketika pulang pada
malam terakhir itu, kenangnya. la mendekatkan kelepak jas itu ke wajahnya, sambil mencoba menangkap wangi Polo, colagrw yang dikenakan Adam.
Mungkin masih tercium sedikit, putusnya, meskipun
ia tidak begitu yakin.
Bonnie Wilson mengatakan bahwa Adam ingin
agar ia menyumbangkan pakaian?pakaiannya untuk
menolong orang lain. Nell hertanyaaanya apakah
Adam merasa bersalah karena dulunya ia pelit menyumbangkan pakaian bekasnya.
Nell memutuskan bahwa ia akan menyumbangkan
jas biru tua itu bersama pakaian?pakaian Adam yang
lain. Ia menyelipkan tangannya ke dalam saku?saku
samping jas itu untuk memastikan Adam tidak meninggalkan apa?apa di dalamnya. Biasanya Adam
selalu mengeluarkan isi saku?sakunya saat menanggalkan pakaian, namun ia merencanakan untuk me
360 makai jas ini lagi pada hari terakhir itu, jadi ada'
baiknya Nell memeriksanya lebih dulu.
Ada sehelai saputangan yang disetrika tapi di
saku sebelah kiri. Saku kanannya kosong. la menyusupkan jari ke saku dada. Temyata juga kosong.
Nell melipat jas itu. membuka kembali kardus
terakhir untuk memasukkan jas itu. Ia baru akan
menutup dus itu ketika tiha?tiba terlintas dalam dirinya bahwa jas ini memiliki saku dalam. Untuk
meyakinkan diri. ia memutuskan untuk memeriksa
saku?saku itu.
Di saku dalarn sebelah kanan jas itu terdapat
kantong kecil dengan kancing sebagai pengaman.
Tampaknya kosong, namun jarinya meraba sesuatu.
Ia membuka kancing, merogoh isinya, dan mengeluarkan sebuah amplop manila mungil.
Dari dalam atnplnp itu! ia mengeluarkan kunci
kotak deposit. Di atasnya tenera nomor 332.
71 PADA pukul tiga. di tempat kerjanya Lisa Ryan
mendapat telepon yang selama ini memang sudah ia
lunggu?tunggu dengan cemas.
Detektif Jack Sclafani mengatakan ia dan Detektif
Brennan perlu bertemu dengannya sesudah ia pulang
kerja.
"Kami baru meninggalkan rumah Ms.
MacDermott." ujar Sclafani.
361 Lisa terpaksa tnenerima telepnn itu di ruang kerja
atasannya. "Aku mengerti," sahutnya. Ia berbalik,
menghindari tatapan penuh rasa ingin tahu bosnya.
"Kita perlu berbicara secara terbuka." ujar Selafani
mengingatkan. "Aku tahu hal itu sulit bagi Anda
minggu lalu saat anak?anak sampai di rumah."
"Ada seorang teman yang akan mengajak mereka
makan di luar. Bagaimana kalau pukul l8.30?"
"ltu bagus."
Sambil memaksakan perasaan ringan di hati yang
sesungguhnya tidak ia rasakan, Lisa akhirnya herhasil
melewati sisa siang itu.
Begitu kedua detektif itu tiba, ia membuka pintu,
kemudian sambil mengayunkan sebelah tangan yang
menggenggam secangkir knpi ia berkata. "Aku baru
menyeduh kopi. Anda mau?"
Tawaran basa?basi, namun Jack Sclafani segera
menyambutnya. Ia tidak peduli ia harus minum kopi
sebelum makan. Ia dapat merasakan bahwa di balik
kesan kasual yang ditunjukkannya. wanita itu sebetulnya ketakutan dan bersikap defensif . Ia harus berusaha membuatnya lebih santai, karena ia ingin wanita itu menganggap mereka sebagai teman.
"Tadinya aku tidak mau, tapi aromanya begitu
harum," sahut Brennan sambil tersenyum.
"Jimmy menyukai kopiku," ujar Lisa saat mengambil cangkir?cangkir dari rak. "Katanya aku memiliki sentuhan ajaib. Kedengarannya konyol. Semua
orang membuat knpi dengan cara yang sama. Aku
rasa ia cuma sentimental."
362 Mereka membawa kopi ke ruang duduk. Sclafani
langsung melihat maket rumah impian itu sudah tidak ada di meja.
Lisa mengikuti pandangan matanya. "Aku sudah
menyimpannya," ujarnya. "Sedih rasanya melihat itu
setiap kali aku dan 'anak-anak berada di ruangan
ini."
"Aku bisa mengerti."
Tulisan Kelly dalam buku hatiannyalah yang
membuatku menyimpan maket itu, batinnya.
Setiap kali melihat rumah impian Mnmmy. uku
leringul Daddy mmzhiurktmku melihat saat ia mem?
buatnya. lu .ve/alu mengatakan bzzhwu itu urlnlulz mhaxitl kami berdua. bahwa malta! im (:t/alah hadiah
Nurul untuk Mummy. Alm [idak pemah menceritakannya pada siapa pun. Aku begilu kehilangan
Duddy. Aku kehilangan harapan untuk tinggal dalam
rumah impian itu, terutama (Ii kamar yang akan ia
bangun untukku.
Masih ada sebuah rahasia lagi yang ditulis Kelly
di dalam buku hariannya. yang setahu Lisa harus ia
beritahukan pada kedua detektif itu. Ia memutuskan
untuk tidak menunggu sampai mereka benanyal "Kurasa Anda betdua pernah mengatakan bahwa Anda
juga punya ana ," ujar Lisa memulai. "Kalau sesuatu
terjadi atas diri Anda. kurasa Anda tidak ingin mereka, atau Siapa pun dalam hal ini menilai Anda
berdasarkan satu kesalahan yang terpaksa Anda lakukan."
la menatap kedua detektif itu. Tatapan mereka
mengungkapkan rasa simpati. Lisa berharap dalam
hati semoga mereka tidak berpura?pura. Bukan se
363 kadar siasat untuk membuatnya percaya bahwa mereka mengerti apa yang terjadi atas diri Jimmy.
"Aku akan mengungkapkan pada Anda segala
yang kutahu," lanjutnya, "tapi aku memohon pada
Anda untuk tidak membawa?bawa nama Jimmy dalam proses investigasi ini. Bungkusan berisi uang itu
dalam keadaan belum terbuka waktu kutemukan. Sejauh yang kutahu, seseorang meminta Jimmy menyimpan kedua bungkusan itu dan bahkan ia tidak
tahu isinya."
"Kau tidak mempercayai itu, Lisa." ujar Jack
Sclafani.
"Aku tidak yakin apa yang masih hisa kupercaya.
Tapi aku betuI?hetul yakin kalau Jimmy memang
mengetahui penggunaan bahan?bahan di bawah standar dalam salah satu pengerjaan yang mungkin akan
menimbulkan musibah kelak. pada akhirnya ia akan
membeberkannya. Dan aku juga tahu. mengingat ia
sudah tidak ada di sini untuk mengatakannya, permasalahan itu harus dibongkar sekarang."
"Anda mengatakan pada Ms. MacDermott bahwa
Anda menemukan paket?paket bersegel itu dalam lemari arsip suami Anda," ujar Brennan.
"Betul. Lemari kabinet itu ada di ruang kerjanya.
Aku sedang memeriksa isinya, mencari dokumendokumen yang mungkin sebaiknya kusimpan. sepeni
surat-surat pajak penghasilan." Seulas senyum membayang di bibir Lisa. "Aku tumbuh dewasa dengan
kisah salah seorang adik kakekku menemukan polis
asuransi di dalam laci meja tulis suaminya yang tidak pernah ia ketahui keberadaannya. Nilainya dua
puluh lima ribu dolar, yang di tahun |947 berarti


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

364 banyak sekali." Ia berhenti sebentar untuk mengamati
tangannya yang saling meremas di atas pangkuannya.
"Aku tidak menemukan polis asuransi di sana. Tapi
aku malah menemukan bungkusan itu."
"Anda tidak tahu dari mana asalnya?"
"Tidak. Tapi kurasa aku dapat menyatakan kapan
ia melakukan sesuatu untuk mendapatkannya bungkusan ilu. Tanggal 9 September yang lalu."
"Bagaimana Anda bisa seyakin itu?"
"Buku harian putriku." Suara Lisa melirih. la
meremas kedua belah tangannya lagi. "Ya Tuhan,
apa yang sedang kulakukan?" isaknya. "Aku sudah
bersumpah pada Kelly bahwa aku tidak akan pernah
membaca buku hariannya."
Ia akan menutup mulut lagi, batin Jack Sclafani.
"Lisa." ujarnya, "kau benar bahwa kami berdua
sama-sama punya anak. Kami juga tidak ingin melukai perasaan seorang anak. Tapi aku mohon, ceritakan pada kami apa yang ia tulis pada tanggal 9
September itu, dan mengapa Anda menganggapnya
begitu penting. Setelah itu. kami akan keluar dari
sini. Janji."
Setidaknya untuk sementara ini, batin Brennan
sambil menatap partnernya. Jack memang luar biasa
la menghadapi Lisa Ryan sebagai seorang kakak.
Dan yang bagus adalah sikapnya itu benar?benar tu?
Ius. Lisa masih menunduk saat membuka mulutnya.
"Setelah membaca buku harian itu, aku teringat bahwa pada hari Kamis, tanggal 9 September, Jimmy
pulang larut malam. Waktu itu ia beketja di sebuah
proyek di Upper West Side. di sekitar One Hundrcdth
365 Strect. Sebelum ia tiba di rumah. aku menerima telepon dari seseorang yang ingin berbicara dengan
Jimmy. Ia bahkan ingin tahu apakah Jimmy memiliki
telepon seluler. Jimmy tidak suka benda?benda seperti
itu. Aku bertanya apakah aku bisa meneruskan pesan."
"Si penelepon itu. laki?laki atau perempuan?"
"Laki-laki. Suaranya rendah dan terdengar resah."
Lisa berdiri, kemudian melangkah menuju jendela.
"Pesan yang ia minta kusampaikan pada Jimmy adalah, "Pekerjaan dibatalkan." Aku cemas itu berarti
Jimmy menganggur lagi. Akhirnya ia pulang, sekitar
pukul setengah sepuluh. dan aku menyampaikan pesan itu. Ia tampak gelisah."
"Apa maksud Anda dengan 'gelisah'?"
"Wajahnya berubah pucat pasi dan ia mulai berkeringat. Kemudian ia mencengkeram dadanya. Untuk
sesaat aku mengira ia kena serangan jantung. Tapi
setelah itu ia berhasil menguasai diri dan berkata
bahwa si pemilik gedung telah menuntut beberapa
perubahan yang sudah ia rampungkan. dan sekarang
tidak bisa ia bongkarjagi."
"Apa yang membuat Anda ingat peristiwa itu dengan mendetail?"
"Kaiena sesuatu yang ditulis Kelly di dalam
buku hariannya. Pada waktu itu, aku mengira Jimmy
cuma takut sesuatu akan terjadi, yang mungkin dapat
membuatnya kehilangan pekerjaan. Setelah malam
itu. aku tidak mengingat peristiwa itu lagi. Aku pergi tidur sekitar sejam setelah Jimmy pulang. Ia mengatakan ia ingin minum bir dan bersantai dulu. dan
akan bergabung denganku tak lama setelah itu. Kelly
366 menulis di buku hariannya bahwa ia terbangun dan
mendengar suara televisi menyala. la turun ke bawah
karena ia tertidur sewaktu Jimmy pulang dan ia
ingin mengucapkan selamat malam padanya."
Lisa menghampiri meja tulis dan mengeluarkan
secarik kertas dari dalam laeinya. "Aku membuat
fotokopi buku hariannya, tanggal 9 September.
""Aku duduk di pangkuan Daddy. la begitu pendiam. Ia sedang menonton siaran berita. Kemudian,
tiba?tiba, ia mulai menangis. Aku ingin lari memanggil Mummy, tapi ia tidak membiarkanku pergi.
Kemudian ia mengatakan bahwa ia tidak apa?apa,
dan itu rahasia kami bahwa ia merasa sedih. la mengatakan ia cuma capek dan melewatkan hari yang
tidak menyenangkan di tempat kerja. la mengantarku
kembali ke tempat tidur, lalu pergi ke kamar mandi.
Aku mendengarnya muntah?muntah. jadi kurasa ia
cuma masuk angin atau apa,""
Dengan tegas Lisa melipat dan menyobek kertas
di tangannya itu. "Aku tidak tahu banyak mengenai
hukum, tapi aku tahu ini tidak akan dianggap sah
sebagai bukti di pengadilan. Kalau Anda memiliki
suara hati. Anda tidak akan membuka fakta ini. Namun menurutku, pekerjaan yang kata Jimmy 'sudah
terlambat untuk dibatalkan' itu, adalah sumber segala
isu mengenai uang suap ini. Kurasa renovasi gedung
apartemen yang sedang dikerjakan Jimmy pada tanggal 9 September itu patut diperiksa."
Kedua detektif itu minta diri beberapa menit kemudian. Begitu berada di dalam mobil, Selafani berkata, "Kau sedang memikirkan apa yang kupikirkan?"
"Aku berani taruhan. Kita harus mendapatkan re
367 kaman siaran berita yang ditayangkan pada tanggal
9 September malam untuk memastikan berita apa
yang bisa dihubungkan dengan imbalan besar yang
diterima oleh Jimmy Ryan."
72 "Ms. NELL MACDFRMOTT di telepon. Sir." Suara si
sekretaris terdengar cemas. "Aku sudah mengatakan
bahwa Anda tidak bisa diganggu. tapi ia bersikeras
ingin berbicara (lengan Anda. Apa yang sebaliknya
kukatakan padanya?"
Peter Lang menaikkan sebelah alis dan berpikir
sebentar. menatap pengacara perusahaannya. Louis
Graymore. yang duduk di hadapannya. "Aku akan
berbicara dengannya." ujarnya.
Pereakapannya dengan Nell berlangsung singkat.
Setelah menutup telepon, ia berkata, "Ini kejutan. Ia
ingin bertemu denganku secepatnya. Bagaimana menurutmu, Lou?"
"Ketika bertemu dengannya tempo hari. bukankah
ia hampir-hampir mengusirmu? Apa jawabanmu?"
"Aku mempelsilakannya untuk datang. Ia akan
tiba dalam dua puluh menit."
"Kau mau aku menunggu?"
"Kurasa tidak perlu."
"Aku bisa mengingatkannya dengan hati?hati bahwa keluargamu telah memberikan dukungan pada
kakeknya dalam kampanye?kampanyenya sejak kau
maupun dia belum lahir." usul si pengacara.
368 "Jangan. Aku sudah mencoba menyampaikan secara halus bahwa aku akan memberi dukunganku
kalau ia mencalonkan diri. Aku belum pernah merasa
sengeri itu selama hidupku."
Graymore berdiri. Berambut keperakan dan perlente, ia adalah pengacara perusahaan dalam menangani urusan?urusan rm! estate, baik untuk ayah
Lang maupun Peter sendiri. "Kalau aku boleh memberi nasihat padamu, Peter. kau membuat kesalahan
fatal karena tidak terbuka tentang tanah keluarga
Kaplan itu." Ia berhenti sebentar. "Dengan orangorang lertentu, lebih baik kau bicara apa adanya."
Leu mungkin benar. batin Peter ketika tak lama
kemudian sekt'etatisnya mengantar Nell masuk ke
kantornya. Meski berpakaian santai dalam jaket denim
dan celana dan' bahan china, pembawaan Nell mem<
perlihatkan kelasnya. Peter juga mendapati Nell sangat menarik, dengan ikal?ikal lepas yang membingkai wajahnya.
Bahkan tamunya yang paling canggih biasanya
mengomentari panorama luar biasa serta penataan
apik kantornya. Ia merasa Nell tidak memperhati?
kannya?baik panorama, perabotan, maupun lukisanlukisan mahal di dinding.
Dengan anggukan, ia menyuruh sekretarisnya untuk mempersilakan Nell duduk di sofa dekat jendela
yang menghadap Hudson River.
"Aku harus berbicara denganmu." ujar Nell tibatiba sambil duduk. ,
"Untuk itulah kau kemari. bukan?" sahut Peter
sambil tersenyum.
Nell menggeleng tidak sabar. "Peter, kita tidak
369 terlalu saling mengenal. tapi kita bertemu beberapa
kali selama ini. Tapi itu tidak penting. Yang ingin
kutahu adalah seberapa baik kau mengenal suamiku
dan mengapa kau bohong padaku mengenai niatmu
menggunakan prnperti yang dibeli Adam dari keluarga Kaplan."
Ternyata dugaan Lou tidak meleset, batin Peter
Lang. Menghadapi wanita ini memang tidak bisa
menggunakan cara berbelit-belit. "Nell, begini. Aku
bertetnu Adam beberapa kali selama ia beketja untuk
Walters and Arsdale. Perusahaanku bekerja sama
dengan perusahaan itu untuk menangani berbagai
proyek pengembangan selama sekian tahun."
"Apakah kau menganggap dirimu teman Adam?"
"Tidak. Terus terang, tidak. Aku mengenalnyatitik."
Nell mengangguk. "Bagaimana kau menilainya
sebagai arsitek? Dari cara kau mengatakannya tempo
hari, orang akan beranggapan bahwa dunia telah kehilangan seorang jenius."
Lang tersenyum. "Kurasa aku tidak berkomentar
sejauh itu, bukan? Yang ingin kuungkapkan adalah
kami tidak dapat menggunakan desainnya untuk pruyek Vandermeer. Terus terang, aku cuma berbasabasi menyatakan bahwa kami mungkin akan menggunakannya kalau ia masih hidup. Karena ia tidak
bercerita padamu bahwa desainnya tidak diterima.
rasanya tidak penting mengungkapkan padamu kenyataan yang boleh dibilang negatif itu."
"Kau juga bohong ketika mengatakan bahwa kau
hanya menginginkan properti itu untuk penambahan
tata ruangnya." ujar Nell datar.
370 Tanpa memberikan respons, Lang melintasi ruangan itu dan menekan sebuah tombol. Sebuah layar
tersembunyi turun dan disorot lampu. Di atasnya
tergelar panorama Manhattan dengan bangunan dan
proyek?proyek yang diberi nomer dan garis batas
berwarna biru. Dalam huruf?huruf emas di sebelah
kanan terdapat daftar nama dan lokasi berbagai properti itu.
"Yang diberi warna biru adalah aset perusahaan
kami di Manhattan, Nell. Sepeni yang telah kuungkapkan pada kedua detektif yang menudingku meledakkan kapal Adam, aku menginginkan properti
Kaplan karena kami sekarang memiliki desain mutakhir yang ingin kami wujudkan. Tapi kami membutuhkan tanah Kaplan itu."
Nell melangkah menghampiri ilustrasi yang ditunjukkan Peter dan mengamatinya dengan cermat.
Kemudian ia mengangguk.
Peter Lang menekan tombol yang menggulung
kembali layar itu. "Kau benar." ujarnya perlahan.
"Aku tidak berterus terang padamu waktu itu, dan
aku minta maaf. Aku ingin menggabungkan properti Kaplan dengan tanah Vandermeer karena
kakekku memulai usahanya persis di tempat itu
ketika ia baru datang sebagai imigran yang berusia
delapan belas tahun dari Irlandia. Aku ingin mendirikan bangunan menara yang hebat sebagai monumen keberhasilan tiga generasi Lang?kakekku,
ayahku dan aku sendiri. Untuk mewujudkannya,
persis di tempat itu, aku membutuhkan tanah
Kaplan."
la menatap Nell. "Tapi, kalau aku tidak menda
371 patkannya, aku tidak akan ngotot Kesempatan lain
akan muncul lagi kelak, cepat atau lambat."
"Kenapa kau tidak membeli tanah Kaplan itu sebelumnya?" '
"Karena aku tidak dapat memanfaatkannya. kecuali kalau status lumbmrk kediaman Vandermeer
dicabut. Ketika akhirnya itu terjadi. segalanya berlangsung di luar perhitungan."
"Kalau begitu, mengapa menurutmu Adam membelinya?"
"Mungkin ia memang memiliki visi ke depan
yang luar biasa, atau seseorang di Dewan Kota
membncorkan sesuatu mengenai rencana peralihan
status properti itu. Dan omong-omong. jangan mengira itu akan luput dari proses investigasi."
"Aku melihat bahwa Lang Tower sudah menjadi
bagian dari lansekap." Nell menunjuk dinding tempat
layar itu tadi tergelar. "Rupanya kau yakin sekali
akan membangun menara itu di lokasi itu."
"Sangat mengharapkan, Nell. bukan yakin. Dalam
bisnis ini, kau cenderung berasumsi kau akan memperoleh apa pun yang kaukejar. Memang tidak selalu
terwujud persis seperti yang kauinginkan. tentu saja.
tapi pengembang real extatf memang cenderung bersikap optimis."
Nell masih memiliki satu pertanyaan lagi sebelum
pergi dari situ. "Kau kenal orang bernama Harry
Reynolds?" la mengawasi Peter Lang lekat?lekat,
melihat reaksinya.
Lang tampak bingung, kemudian wajahnya menjadi cerah. "Aku mengenal seorang Henry Reynolds di
Yale. Ia mengajar sejarah Abad Pertengahan. Tapi ia
372 sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu. Tak ada
yang memanggilnya Harry. Kenapa kau menanyakannya?"
Nell mengangkat bahu. "Tidak penting."
Peter menemaninya menuju lift. "Nell, apa pun
yang akan kaulakukan dengan prupenimu. itu adalah
hakmu. Aku cuma pemain bisbol yang bergairah
saat hendak memukul. Tapi begitu memukul, ia tidak akan membuang terlalu banyak waktu untuk
menyesalinya. Kalau ia ingin meningkatkan prestasinya, ia akan memusatkan perhatian pada pukulan
berikutnya.""
"Nada bicaramu tidak seperti itu, tempo hari."
"Ada beberapa hal yang berubah sejak tempo
hari. Tak ada tanah yang sebanding dengan interogasi
polisi mengenai tindak pembunuhan. Begini. penawaranku masih berlaku. Untuk menunjukkan bahwa
aku serius. aku akan menarik penawaranku hari Sen1n sore."
Peter Lang, kau tidak memenangkan penghargaan
untuk ketulusan hati, batin Nell saat lift yang dilumpanginya meluncur turun ke lobi. Egomu terlalu besar. Sejauh menyangkut properti itu, aku tidak percaya sedikit pun bahwa kau akan melepaskannya
begitu saja. Malah, aku percaya kau begitu menginginkannya sampai hatimu nyeri. Tapi itu tidak
penting, dan bukan itu alasanku datang kemari. Aku
membutuhkan jawaban, dan rasanya aku sudah memperolehnya.
Jauh di lubuk hatinya, Nell yakin bahwa sekarang
ia tahu apa yang perlu diketahuinya mengenai Peter
Lang. Rasanya mirip dengan perasaan pasti yang ia
373 rasakan beberapa kali dalam hidupnya saat mendengar
suara orangtuanya yang sudah meninggal berbicara
padanya.
la satuvsatunya penumpang di dalam lift itu. Saat
meluncur ke bawah. dengan suara lantang ia berkata,
"Peter Lang, tanganmu tidak berlumuran darah."
73 DAN MINOR harap?harap cemas saat memeriksa mesin
penerima pesannya menjelang malam. Entah mengapa, upaya agresif untuk mencari ibunya diiringi
suatu perasaan bahwa kalaupun keberadaannya terungkap. beritanya mungkin tidak terlalu baik.
Ketika tiba di rumah pada hari Kamis, pesan
yang ia temukan ternyata berasal dari Mae. "Segera
telepon aku. Dan. lni penting."
Dari nada prihatin dalarn suara Cornelius
MacDermott, Dan tahu bahwa pelacakannya untuk
menemukan Quinny sudah berakhir.
la ahli bedah yang dengan jari?jarinya biasa memegang alat?alat yang paling sensitif, yang kalau
perhitungannya meleset sedikit saja dapat mengorbankan nyawa. Namun jari?jari itu kini bergetar saat
ia memutar nomor telepon kantor Cornelius
MacDermott.
Pukul lima lewat seperempat. Dan memberitahu
Mac bahwa saat itulah ia biasa pulang dari rumah


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sakit. Begitu telepon berdering, Cornelius tidak menunggu sampai Liz menyambungkannya, tapi lang<
sung mengangkatnya sendiri.
374 "Aku sudah menerima pesanmu. Mac."
"Tidak ada cara mudah untuk mengatakan ini,
Dan. Kau hams melakukan indentif'rkasi terakhir besok pagi. tapi foto yang kauberikan padaku mirip
dengan foto yang mereka ambil dari seorang wanita
tuna wisma yang meninggal bulan September lalu.
Statistik vitalnya cocok. dan foto yang sama senerti
yang ada padamu itu tersemat di branya."
Dan berusaha menelan ludah.
"Apa yang terjadi padanya?"
Cornelius MacDermott sempat ragu sebentar. Ia
tidak perlu tahu segalanya sekarang, batinnya. "Tempat yang ditinggalinya terbakar. la kehabisan napas."
"Kehahisan napas!" Ya Tuhan, erang Dan dalam
hati dengan sedih. Tidak mungkinkah ia terhindar
dari itu?
"Dan. aku tahu betapa sulitnya ini. Bagaimana
kalau kali makan malam bersamaku?"
Perlu upaya keras untuk membuka mulut. "Tidak,
Mac." ujar Dan pada akhirnya. "Kurasa aku butuh
waktu menyendiri malam ini."
"Aku mengerti. Kalau begitu telepon aku pada
pukul sembilan besok pagi. Aku akan menemuimu
di kantor Dinas Pemeriksaan Medis. Kita atur pemakamannya di sana nanti."
"Di mana ia sekarang?"
"Sudah dikubur. Di tempat pemakaman umum."
"Mereka yakin dengan lokasi kuburnya?"
"Ya. Kita bisa mengatur pemindahannya."
"Trims, Mac."
Dan menutup telepon. mengeluarkan dompet, melemparkannya ke meja, kemudian duduk di sofa.
375 Dari dalam dompet ia mengeluarkan foto yang selalu
ia bawa ke mana?mana sejak berusia enam tahun. Ia
menyandarkan foto itu agar berdiri.
Beberapa menit. satu jam, satu setengah jam berlalu sementara ia duduk diam tidak bergerak, mengenang ibunya, betapapun samarnya kenangan itu.
Oh, Quinny. kenapa kau harus meninggal dengan
cara seperti itu. tanyanya dalam hati.
Dan mengapa, Ibu, kau menyalahkan diri sendiri
untuk apa yang terjadi atas diriku? Itu bukan salahmu. Akulah si bocah bodoh yang mengakibatkan kecelakaan itu. _
Tapi semuanya berakhir baik. malah lebih dat'i
baik. Aku ingin setidaknya kau tahu itu, batinnya.
Bel pintunya berdering. la mengabaikannya. Bel
berdering lagi, lebih gigih kali ini..
Sial! Biarkan aku sendiri, umpatnya. Aku tidak
ingin minum-minum dengan tetangga.
Dengan enggan, ia beranjak, melintasi mangan
itu, kemudian membuka pintu. Nell MacDermott
berdiri di sana. "Mac menyampaikan berita itu padaku." ujarnya. "Aku_menyesal sekali, Dan."
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Dan memberi jalan dan mempersilakannya masuk. la menutup
pintu. lalu merangkul Nell dan mulai menangis.
376 Jumat, 23 Juni
74 PADA hari Jumat pagi, seorang kurir dikirim untuk
mengumpulkan kaset?kaset rekaman siaran berita
tanggal 9 September dari enam stasiun televisi terbesar di New York City. Begitu terkumpul, rekaman
ini akan diserahkan pada kantor kejaksaan distrik.
Selafani dan Brennan sedang menantikan kedatangan si kurir, dan begitu laki-laki itu muncul. mcreka membawa kaset?kaset itu ke laboratorium teknik
di lantai kesembilan. Mereka menerobos berbagai
macam peralatan dan kahel?kabel, dan memilih VCR
dan pesawat televisi untuk dibawa ke ruangan lain.
Brennan menarik kursi?kursi. sementara Sclafani memasukkan sebuah kaset dari stasiun CBS ke perangkat VCR.
"Filmnya mulai," ujar Sclafani pada partnernya.
"Keluarkan popr'om-nyay"
Berita utamanya mengenai peristiwa kebakaran
yang telah melalap habis bangunan Vandermeer yang
terletak di Twenty?cighth Street dan Seventh Avenue.
Dana Adams, reporter CBS di lokasi peristiwa,
379 E-Booh by :yuuqy_urr
menyampaikan laporannya secara langsung. "Rumah
kediaman Vandermeer yang didirikan di atas salah
satu tanah pertanian Belanda paling tua di kota ini
dan menjadi bangunan bersejarah yang tidak ditinggali selama delapan tahun terakhir, dilahap api malam
ini. Kebakaran ini, yang dilaporkan pada dinas pemadam kebakaran lokal pada pukul 19.34, telah meluas cepat ke seluruh bangunan. di salah satu sisi
bahkan melahap bagian atap. Berdasarkan laporan
mengenai adanya tuna wisma yang sesekali terlihat
di dalam dan sekitar kawasan itu. para petugas pemadam mempertaruhkan nyawa mereka untuk memeriksa seluruh bangunan. 'l'ragisnya. di dalam sebuah kamar mandi di lantai atas mereka menemukan
jenazah wanita tuna wisma yang rupanya meninggal
karena kehabisan udara. Ia juga dianggap sebagai
penyebab api yang kemudian melahap gedung itu.
Pihak yang berwenang menyatakan bahwa mereka
telah melakukan identifikasi sementara. tapi menolak
mempublikasikan nama kurban sampai ada konfirmasi
dan' pihak keluarga terdekat yang berhasil dihubungi
dan diberitahu."
Segmen berita itu berakhir dan sebuah iklan ditayangkan.
"Rumah kediaman Vandermeer!" seru Sclafani.
"Bukankah itu milik Lang?" .
"Ya_ dan Cauliff adalah pemilik properti yang
terletak di sebelahnya."
"Berarti mereka sama?sama diuntungkan dengan
adanya kebakaran itu."
"Tepat sekali."
"Oke, kita lihat rekaman-rekaman lain untuk me
380 mastikan apakah ada yang lain yang dapat dikaitkan
dengan uang imbalan Jimmy Ryan yang jumlahnya
amat besar itu."
Hampir tiga jam mereka tidak menemukan cerita
lain dari stasiun mana pun yang mungkin dapat dihubungkan dengan kecemasan Jimmy Ryan. Musibah
yang menimpa bangunan tua itu diliput secara ekstensif oleh semua stasiun.
Mereka menyerahkan rekaman?rekaman itu pada
teknisi untuk dibuatkan duplikatnya. "Dan buat rekaman enam segmen Vandermeer itu dalam satu knset." ujar Sclafani pada si teknisi.
Mereka kembali ke ruang kerja Selafani untuk
menelaah apa yang sudah mereka peroleh sejauh ini.
"Apa yang kita miliki?" tanya Brennan.
"Faktor kebetulan, yang kita tahu merupakan sesuatu yang tidak relevan. serta opini gadis kecil berusia sepuluh tahun bahwa Daddy sedih saat menonton
televisi. Mungkin setelah minum beberapa gelas bir.
Daddy menjadi lebih emosional."
"Lisa Ryan bilang, suaminya mengatakan bahwa
pesan telepon mengenai pekerjaan yang dibatalkan
itu berkaitan dengan tugas ekstra yang sudah ia laksanakan."
"Itu tidak terlalu sulit untuk dicek, kurasa."
Brennan berdiri. "Kita sering melihat kasus tuna
wisma secara tidak sengaja menimbulkan kebakaran
di bangunan?bangunan yang sudah ditinggalkan,"
ujarnya pelan. "dan orang lain menjadi korban."
"Coba kaulihat dan' sudut pandang lain," usul
Sclafani. "Saat seorang tuna wisma diketahui sedang
jongkok di dalam bangunan yang kemudian terbakar,
381 mudah sekali berasumsi bahwa dialah yang mengakibatkan kebakaran itu."
"Kurasa kita sependapat bahwa sudah waktunya
untuk meneliti lebih serius apa yang sebetulnya Lerjadi pada tanggal 9 September di bangunan
Vandermeer itu." George Brennan mengeluarkan catatannya. "Aku akan mulai menggali dari ujung itu.
Coba lihat. ltu berani Twenty?eighth Street, di bagian
timur Seventh Avenue. Kantor Wilayah ke-l3 pasti
memiliki arsipnya."
"Aku akan meneruskan pelacakan dengan kunci
Winifred Johnson the bug [ady itu," ujar Sclafani.
"Kita harus menemukan bank tempat ia menyewa
kotak depositnya."
"Kecuali kalau sudah terlambat."
"Kecuali kalau sudah terlambat," ulang Sclafani.
"Kalau bocah berusia delapan tahun dari Wilmington
itu benar, seseorang berhasil melompat tumn dari
kapal itu sebelum meledak. Dugaanku sementara ini,
urang yang ia lihat itu adalah Winifred Johnson.
Kalau memang benar, tanpa kuncinya pun. ia bisa
mengakses kotak deposit itu."
"Apakah kau sadar bahwa sekarang ini kita sedang mengikuti petunjuk yang diberikan oleh bocah
berusia delapan tahun dengan penglihatan tidak normal dan gadis kecil berusia sepuluh tahun yang
membuat catatan harian?" Brennan menghela napas.
"Ibuku pernah mengatakan bahwa akan ada hari?hari
seperti ini."
382 75 PADA hari Jumat pagi, Nell menelepon rumah perawatan Old Woods Manor untuk menanyakan keadaan
ibu Winifred Johnson. la disambungkan ke meja perawat di lantai dua.
"Ia sedang sangat tertekan," ujar perawat itu padanya. "Winifred mentang putri yang amat berbakti.
Ia selalu berkunjung kemari setiap Sabtu, kadangkadang juga malam hari di tengah minggu."
Winifred putri yang berbakti. Winifred si perenang. Winifred the bag lmly. Winifred kekasih Harry
Reynolds. Yang mana ia sebenarnya, tanya Nell
pada diri sendiri, atau apakah ia keempat pribadi itu
sekaligus? Dan apakah ia sekarang berada di Amerika
Selatan atau di salah satu pulau di Karibia yang ti4
dak akan mendeportasinya ke Amerika. kalaupun
pihak yang berwenang berhasil menemukannya di
sana?
"Ada yang bisa kulakukan untuk Mis. Johnson?"
tanya Nell.
"Kurasa yang terbaik yang dapat Anda lakukan
adalah mengunjunginya," sahut perawat itu apa adanya. "Ia ingin berbicara mengenai putrinya. tapi aku
khawatir tamu lain di sini berusaha menghindarinya.
la suka mengeluh, Anda tahu."
"Tadinya aku merencanakan untuk datang menengok minggu depan," ujar Nell. Ia ingin berbicara
mengenai putrinya. batin Nell. Mungkinkah Mrs.
Johnson dapat mengungkapkan padaku sesuatu yang
383 memberi petunjuk mengenai keberadaan Winifred,
andai kata ia masih hidup?
"Tapi aku akan datang han" ini," janjinya. "Aku
mungkin akan sampai di sana siang."
la menutup telepon, kemudian menuju jendela.
Pagi yang suram dan hujan. dan ketika terbangun ia
tetap tinggal di tempat tidur selama beberapa waktu.
dengan mata tertutup mengingat?ingat kembali segala
yang terjadi dalam dua minggu terakhir ini.
Ia membayangkan wajah Adam secara mendetail.
Pada pagi terakhir itu tidak tampak sedikit pun senyum yang pernah begitu memikat hatinya pada
penemuan mereka yang pertama. Ia begitu tegang
dan gelisah, begitu ingin pergi hingga melupakan
jas dan tas kantumya.
Jas yang di sakunya terdapat kunci kotak deposit
bernomor 332.
Aku harus menyerahkan kunci itu pada kedua
detektif itu, batin Nell. saat ia masuk kamar mandi
dan memutar keran. Seharusnya memang begitu.
Tapi tidak sebelum... Ia tidak menyelesaikan apa
yang ada di dalam pikirannya.
Kemungkinan lain, yang sepertinya tak masuk
akal dan aneh. sempat melintas dalam pikirannyabahwa dengan menyimpan kunci itu ia akan mendapat kepastian, positif ataupun negatif.
Biar bagaimanapun, menemukan kunci kedua tidak
akan membantu mereka menemukan bank itu dengan
lebih cepat. kilahnya, sambil menikmati semburan
air hangat.
la hampir saja menceritakan kepada Dan apa
yang ia rencanakan dan mengapa itu begitu penting.
384 Tapi tadi malam memang bukan waktu yang tepat.
Semalam ia membiarkan Dan berbicara tentang kesedihan dan kepedihannya sendiri. Dengan tersendatsendat, Dan menceritakan peristiwa yang membuat
ibunya pergi. tentang bulan?bulan panjang di rumah
sakit waktu ia terus berdua pintu kamarnya akan dibuka dan ia akan melihat ibunya berdiri di sana.
Kemudian ia menceritakan bagaimana kasih sayang
kakek?ncneknya telah membantunya dalam pemulihan
lisik maupun emosinya.
Akhirnya ia berkata, "Aku" tahu, begitu merampungkan kepindahannya ke pemakaman keluarga
kami di Maryland, aku akan merasakan kedamaian.
Aku tidak akan terjaga lagi di tengah malam. kemudian bcrtanya?tanya apakah ia sedang menggelandang di jalanan. apakah ia tidak kedinginan atau kelaparan atau sakit."
Aku bilang padanya, aku percaya bahwa orangorang yang kita cintai tidak pernah meninggalkan
kita, batin Nell saat air yang nyaman itu menyiram
wajahnya. Aku menceritakan tentang Mommy dan
Daddy yang datang untuk mengucapkan selamat tinggal padaku.
la menanyakan apakah Adam juga mengucapkan
selamat berpisah dengan cara yang sama. Aku menggeleng. Aku tidak ingin berbicara tentang Adam tadi
malam.
Pada pukul sepuluh Nell melangkah masuk ke
dapur Dan untuk melihat apakah ada sesuatu yang
bisa diolah untuk makan malam. "Rupanya kau bukan pria lajang yang jago memasak," ujarnya ketika
itu sambil tersenyum.
385 Ia menemukan empat butir telur. keju, dan sebutir
tomat. dan berhasil menyajikan hidangan berupa telur
dadar. roti panggang, dan kopi. Saat mereka makan,
Dan bahkan bisa bercanda sedikit. "Apa kau memiliki
kemampuan membuat dirimu tidak terlihat. Nell? Aku
mencoba membayangkan bagaimana caramu melewati
penjaga keamanan. Ia lebih kejam dari sipir penjara.
Bisa dibilang kau harus memberi contoh darahniu
sebelum boleh masuk kalau kau bukan penyewa."
"Ada yang mengadakan pesta di gedung ini. Aku
bergabung dengan kelompok yang terdiri atas enam
atau tujuh orang, dan setelah mereka keluar dari lift
di lantai empat, aku mengatakan pada operator lift
bahwa aku ingin menemuimu. la menurunkanku di
sini dan menunjukkan apartemenmu. Aku khawatir,
kalau aku bilang akan datang, kau mungkin tidak
akan mengangkat interkom itu atau tidak ingin menemuiku."
"Well, dugaanmu keliru. Aku akan mengatakan.
"Naik saja, Nell. Aku membutuhkanmuf" Dan menatap Nell lurus?lurus.
Sudah menjelang tengah malam ketika Dan rnenemani Nell ke bawah dan mengantarkannya sampai
naik taksi. "Aku baru bisa menemui Mae di Bellevue
pada tengah hari." ujarnya waktu itu. "Aku sudah
dijadwalkan untuk menangani beberapa operasi besok
pagi."
Lima belas menit kemudian saat Nell tiba di rumah. sudah ada pesan telepon dari Dan di mesin penerima teleponnya. "Nell, kurasa aku belum berterima
kasih padamu karena mau datang dan menemaniku
malam ini. Kau membuatku merasa seperti anak le,


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

386 laki yang menunggu pintu kamar rumah sakit itu
terbuka. dan wanita cantik yang kucintai ada di
sana. Aku tahu aku lancang sekali karena berani
mengatakan ini padamu, dan aku berjanji tidak akan
mengulanginya lagi setidaknya dalam waktu enam
bulan. Aku tahu, baru dua minggu kau menjanda.
Aku hanya merasa begitu berterima kasih kau telah
hadir dalam kehidupanku."
Nell mengeluarkan kaset itu dari mesin dan menyimpannya di dalam laci.
Pikirannya kembali pada kaset ittl saat melangkah
keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan tubuh
dan rambutnya. kemudian mengenakan celana panjang
gaburdine biru muda dan kemeja biru?putih.
la tergoda untuk menuju lemari laci itu, mengeluarkan kaset, dan memutarnya kembali. Sedikitnya
itu adalah secercah harapan untuk masa depan yang
mungkin lebih membahagiakan. Tapi ia tahu, perasaan khusus dan menyenangkan saat mendengar pesan
itu tadi malam mungkin tidak akan ia rasakan hari ini.
Malahan, ia merasa cemas menanti hari yang
akan dihadapinya ini. Ia merasa sesuatu yang buruk
akan terjadi. Ia mengetahuinya sejak membuka mata
tadi pagi, setelah tidur nyenyak dan penuh mimpi.
Bencana sedang mengawang di udara. bak angin puting beliung mengitari awan gelap sebelum menyentuh permukaan bumi dan memnrakpnrandakan segala
yang ada dalam jangkauannya.
Ia dapat merasakan itu semua, namun tidak berdaya untuk menghindar. Ia merupakan bagian darinya, aktor dalam skenario yang mau tak mau harus
dimainkan, yang tidak mungkin ditiadakan. Melalui
387 pengalamannya sendiri selama sekian tahun. dan
juga karena pengaruh Gert, ia mengerti bahwa yang
sedang ia alami itu disebut pertanda.
Pertanda: Pengetahuan mengenai mutu kejadian
di masa yang akan datang melalui ltcrnampurm indra
keenam.
Gert pernah menjelaskannya. Sudah beberapa kali
itu terjadi padanya.
Saat memulas lipgluss pada bibirnya, Nell mencoba berpikir lebih jernih. Kurasa aku mengalaminya
ketika merasakan panas, terbakar. dan kehabisan
udara tempo hari. Sewaktu ibu Dan tercekik kehabisan udara dalam peristiwa kebakaran itu. tentunya
seperti itulah yang ia alami. 'Apakah aku menangkap
getaran-getaran yang berasal dari dirinya?
Hanya waktu yang dapat memastikan.
Sekali lagi. pertanyaan-pertanyaan yang terus
menghantuinya dalam mimpi?mimpi sepanjang malam
itu menggema dalam pikirannya. Apakah memang
ada orang yang melompat turun dari kapal itu? Kalat Imamul]; ada yang berhasil lolos dari ledakan
itu, apakah orang itu Winifred? Ataukah itu pembunuh bayaran yang sebelumnya bersembunyi di ruang
mesin?
Mungkinkah itu Adam?
Ia harus mendapat jawaban atas pertanyaan itu.
Dan kalau ia tidak salah. ia tahu cara menemukan
jawaban itu.
388 76 SIANG itu, Dan Minor tiba di kantor Dinas Pemeriksaan Medis yang terletak di Thirtieth Street dan
Dewi Ular 96 Di Sini Ada Iblis Roro Centil 14 Manusia Beracun Siluman Ular Putih 24 Wasiat Kematian

Cari Blog Ini