Ceritasilat Novel Online

Dedemit Bukit Iblis 1


Pendekar Naga Putih Dedemit Bukit Iblis Bagian 1


T.

   HIDAYAT PENDEKAR NAGA PUTIH DEDEMIT BUKIT IBLIS Kitab ke .

   002 Ebook By .

   WAKINAMBORO Cover & Scan By .

   ABU KEISEL DEDEMIT BUKIT IBLIS O l e h T .

   H i d a y a t C e t a k a n p e r t a m a Penerbit Cintamedia, Jakarta P e ny u n t i n g .

   P u j i S .

   Gambar Sampul oleh Soeryadi Hak cipta pada Penerbit Dilarang mengcopy atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa lzin tertulis dari penerbit T.

   Hidayat Serial Pendekar Naga Putih dalam episode.

   Dedemit Bukit Iblis 144 hal.; 12 x I8 cm Scan & Convert to DJVU By ABU KEISEL Edit Teks & Convert to PDF By WAKINAMBORO EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 1 Kegelapan malam kini telah menyelimuti bumi.

   Angin dingin yang membawa titik titik air, terasa berhembus keras.

   -Sementara cahaya rembulan yang seharusnya menghiasi sang malam, nampak lebih suka bersembunyi di balik gumpalan awan hitam.

   Suasana pada malam itu semakin hening dan mencekam! Demikian pula keadaan Desa Ganjar yang terletak di wilayah sebelah Barat.

   Di kedai kedai makan hanya terlihat satu dua -orang saja yang tengah menghangatkan badan, dengan segelas teh panas.

   Sedangkan di jalan jalan, tampak -lengang dan sepi.

   Padahal, malam belum begitu larut.

   Namun, di balik kesunyian yang mencekam itu terlihat beberapa penduduk yang berkelompok di tempat tempat -yang tersembunyi.

   Mereka berjaga jaga dengan senjata -di tangan.

   Memang, ada sesuatu yang bakal mengancam desa itu.

   Di pintu masuk, maupun di batas desa, tampak telah dijaga ketat.

   Puluhan orang dengan senjata di tangan, telah siap di posnya masing masing.

   -Di sebuah pos jaga yang terdapat di mulut desa, kurang lebih lima belas orang laki laki 1-Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tampak tengah mengelilingi sebuah api unggun.

   Mereka sengaja membuatnya untuk mengusir hawa dingin yang seperti menusuk tulang.

   "Hm..., malam sudah semakin larut. Ayo, kita keliling!"

   Ajak salah seorang dari para peronda Itu.

   "Ah! Kakang Jarwa, nanti sajalah! Sebentar lagi, Kakang!"

   Bantah beberapa orang saling bersahutan, sambil menggosok gosokkan tangannya dekat api unggun.

   Udara -malam yang semakin dingin, rupanya membuat mereka merasa malas untuk meronda kelihng desa Orang yang dipanggil Jarwa itu menghela napas sejenak Dia sendiri pun sebenarnya merasa enggan untuk keliling dalam suasana seperti ini.

   Namun, pada saat saat desa tengah mengalami -bencana begini, rasanya tidak pantas untuk mementingkan diri pribadi.

   Apalagi ia yang mendapat kepercayaan sebagai kepala keamanan desa.

   Sebab pada akhir akhir ini, Desa Ganjar telah diteror oleh peristiwa penculikan -bayi.

   Dalam dua hari, ini saja, tiga orang bayi yang baru dilahirkan di Desa Ganjar lenyap tanpa jejak.

   Malah, keluarga dari salah satu bayi yang hilang itu, kedapatan tewas dalam keadaan yang hampir tak dapat dikenali lagi.

   Desa Ganjar pun menjadi gempar! Para penduduk desa dibayangi rasa takut yang hebat! Terlebih lagi, Para wanita yang sedang hamil tua.

   Kehadiran sang bayi yang biasanya mereka tunggu-2 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tunggu, kini malah jadi beban yang menakutkan! Sebenarnya, kejadian itu bukan hanya terjadi di Desa Ganjar saja.

   Tetapi juga dialami oleh hampir seluruh desa yang terletak di wilayah Barat.

   Oleh karena itulah, mengapa pada malam ini hampir di setiap sudut Desa Ganjar tampak para penduduk berjaga jaga.

   Baik yang sembunyi sembunyi --maupun secara terang terangan.

   -Sementara, sang malam kian larut.

   Meskipun hujan belum turun, namun hembusan angin terasa semakin dingin, membekukan tulang.

   "Ayolah! Apakah kalian ingin menunggu hujan?"

   Ajak Jarwa lagi, yang menjadi kepala jaga di gardu depan. Dengan rasa malas, beberapa orang dari para peronda itu segera bangkit dari duduknya.

   "Kalian bertujuh, tetaplah di sini. Awas! Jangan ads seorang pun yang boleh meninggalkan tempat ini tanpa sepengetahuanku! Mengerti?!"

   Tegas suara Jarwa memberi perintah.

   "Baik, Kakang! Berhati hatilah!"

   Jawab mereka.-Kedelapan orang itu pun, segera beranjak meninggalkan pos jaga itu.

   Dengan diterangi tiga buah obor, mereka mulai mengadakan perondaan di sekitar Desa Ganjar.

   Tok! Tok! Tok! Suara kentongan terdengar saling bersahutan.

   Para peronda yang dipimpin Jarwa berjalan menerobos kegelapan malam yang dingin.

   Kadang-3 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kadang, mereka berhenti di sudut -sudut yang agak gelap.

   Setelah memastikan keadaan di tempat itu aman, para peronda itu pun segera meneruskan langkahnya.

   Tanpa sepengetahuan para peronda, sesosok ba yangan putih nampak berkelebat menerobos kepekat an malam.

   Gerakan bayangan putih itu bukan main cepatnya! Sepertinya bayangan itu memiliki tingkat kepandaian yang tinggi.

   Bayangan putih itu berkelebat bagai secercah sinar yang samar samar.

   -Bayangan putih itu berloncatan dengan lincahnya dari satu atap rumah penduduk ke atap lainnya, tanpa menimbulkan suara sedikit pun.

   Rambutnya yang panjang dan berwarna putih itu berkibaran tertiup angin.

   Sosok yang bagaikan hantu yang berkeliaran itu terus melesat ke arah sebelah Timur Desa Ganjar.

   Waktu sudah lewat tengah malam, ketika Jarwa bersama ketujuh orang kawannya sampai di Balai Desa yang terletak di tengah tengah desa itu.

   Sementara dari -arah yang berlawanan, tampak para peronda lain yang sudah tiba pula di tempat itu.

   "Selamat malam, Kang Jarwa ...... tegur salah seorang dari mereka, yang bertindak selaku pimpinan dari para peronda itu.

   "Ah..., Adi Lugat! Selamat malam,"

   Sambut Jarwa, yang kemudian diikuti oleh para peronda lainnya yang saling berteguran.

   "Bagaimana keadaan di batas desa, Adi Lugat!"

   Tanya Jarwa kemudian.

   "Yah..., sampai saat ini masih aman, Kakang!"

   Jawab 4 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com orang yang dipanggil Lugat itu.

   "Oh..., syukurlah kalau demikian. Mudah mudahan malam ini tidak ada kejadian -apa apa ...,"ujar ujar Jarwa mengharap. -"Begitulah yang kita semua harapkan, Kakang!"

   Ujar Lugat senada.

   "Eh! Mari, Kakang! Kami ingin meneruskan perondaan!"

   Pamitnya kemudian.

   "Oh! Silakan..., silakan, Adi Lugat!"

   Sahut Jarwa pula.

   Setelah berbasa basi sejenak, kedua rombongan itu pun berpisah.

   Jarwa beserta -rombongannya meneruskan perondaan ke arah batas desa.

   Sedangkan rombongan Lugat, menuju ke arah yang berlawanan.

   Tok! Tok! Tok! Suara kentongan kembali terdengar mengiringi langkah kaki mereka, dengan Irama yang tetap.

   Baru saja beberapa langkah mereka berjalan, tiba -tiba terdengar jerit ketakutan yang melengking tinggi memecah kesunyian malam.

   "Aaaaaawwww ... !"

   Dengan sigap, Jarwa beserta rombongannya segera berbalik ke tempat semula. Demikian juga dengan rombongan Lugat. Sehingga kedua rombongan itu bertemu kembali.

   "Adi Lugat! Kau dengar jeritan itu?"

   Tanya Jarwa dengan wajah diliputi ketegangan.

   "Tentu saja, Kakang! Sepertinya dari arah Timur!"

   Jawab Lugat tidak kalah tegangnya.

   "Bunyikan kentongan tanda bahaya!"

   Perintah Jarwa dan Lugat berbarengan.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Tanpa diperintah dua kali, kentongan segera dipukul.

   Suaranya segera disambut oleh kentongan-kentongan lainnya.

   Maka terdengarlah bunyi kentongan yang bertalu talu dan bersahut sahutan.

   Suasana --malam yang semula sunyi dan mencekam itu pun berubah menjadi ramai, bagai ada pesta rakyat saja.

   Dalam sekejap saja, keadaan di Desa Ganjar berubah menjadi terang benderang oleh puluhan batang obor yang bermunculan dari segala penjuru.

   Sementara itu, rombongan Jarwa dan Lugat telah lebih dahulu berlari ke arah asal suara jeritan tadi.

   Semakin lama, rombongan mereka semakin bertambah banyak.

   Karena di dalam perjalanan menuju tempat itu, banyak penduduk desa yang bergabung dengan kedua rombongan itu.

   Meskipun demikian, sebagian dari mereka tetap siaga di posnya masing masing.-Tidak lama kemudian, rombongan itu tiba di tempat yang dituju.

   Ternyata, di situ juga telah banyak para penduduk dengan senjata di tangan.

   Mereka mengurung sebuah rumah, yang merupakan sumber suara teriakan tadi.

   Rumah yang tidak begitu besar, dan berdinding bilik.

   "Kakang Jarwa...!"

   Sambut mereka penuh harap.

   "Iblis itu ada di dalam!"

   Sambung mereka lagi. Jarwa segera melangkah mendekati rumah itu. Setelah memperhatikan sejenak ia pun segera berteriak keras;

   "Hei, manusia, iblis! Keluarlah! Rumah ini sudah 6 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com dikepung!"

   Ketika tidak mendapat jawaban sepatah kata pun, mereka mulai tidak sabar untuk segera bertindak Para penduduk Desa Ganjar memang merasa geram sekali oleh malapetaka yang selalu, menimpa desa mereka akhir akhir ini.

   -Mereka ingin sekali memergoki orang biadab itu, untuk dicincang.

   Melihat keadaan yang semakin memanas, Jarwa dan Lugat kemudian mengatur siasat.

   Mereka lalu memerintahkan beberapa orang penduduk untuk berjaga jaga di depan.

   Sementara Jarwa dan beberapa orang lainnya -bersepakat untuk menerobos ke dalam.

   Dengan satu teriakan nyaring, Jarwa menendang pintu rumah itu hingga jebol.

   Tubuhnya langsung bergulingan dengan sigapnya.

   Disusul kemudian beberapa orang lainnya, yang berlompatan masuk.

   Apa yang mereka saksikan dalam rumah itu, benar benar telah melenyapkan nyali mereka.

   -Beberapa orang penduduk yang telah berlompatan masuk Itu menjadi lemas kakinya.

   Sehingga hanya dapat memandang saja dengan kaki gemetar! Bahkan ada pula yang terhuyung-huyung jatuh sambil menekap mulutnya, karena menahan rasa mual yang amat sangat.

   Siapa yang tidak akan, gemetar, apabila di hadapan mereka tampak mayat suami istri Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com pemilik rumah tergeletak dalam keadaan yang mengenaskan sekali.

   Kedua mayat itu tidak dapat dikenali lagi.

   Tubuh mereka terpisah pisah bagai habis dicabik cabik seekor --binatang buas yang amat liar.

   Percikan percikan darah yang masih segar -membanjiri hampir seluruh ruangan itu! Dan yang lebih mengerikan lagi, di hadapan mereka berdiri sesosok tubuh berjubah putih sambil menghirup darah bayi yang masih merah.

   Rambutnya yang panjang dan berwarna putih berjuntai hampir menutupi sebagian wajahnya.

   Matanya yang bersinar kebiruan memandang dengan liar orang orang yang berdiri di depan pintu.

   Tapi, sepertinya dia tak -peduli, dan terus menggigit leher bayi itu untuk dihisap darahnya.

   "Hmmrrr! Nikmat sekali!"

   Terdengar suara yang serak dan menyeramkan dan mulutnya yang dibasahi darah segar bayi itu.

   "Ibb... Ilisss ... !"

   Dengan susah payah Jarwa dan Lugat dapat juga mengeluarkan suara. Kerongkongan mereka bagaikan tercekik, seperti berat untuk mengeluarkan suara.

   "Hi hl hi...!"

   Diiringi tawa yang mendirikan bulu roma, iblis itu berkelebat sambil melemparkan mayat bayi yang telah pucat itu ke arah Jarwa dan Lugat.

   Bayi yang telah mati itu terus melesat menghantam Jarwa.

   Bluk! Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Kedua orang yang bagaikan tersihir itu tak sempat lagi untuk menghindar.

   Dan anehnya, tubuh Jarwa terjengkang keras ke belakang.

   Lugat yang berada di belakang Jarwa ikut terjengkang.

   Padahal lemparan tadi nampak pelahan sekall.

   Dan lagi, kedua orang itu bukanlah tokoh kosong.

   Dapat dibayangkan, betapa kuatnya tenaga iblis itu.

   Sedangkan tubuh iblis itu melesat ke atas atap dan menjebol wuwungan rumah itu hingga hancur.

   Tubuhnya langsung berloncatan, melalui atap atap rumah penduduk.

   -Beberapa orang penduduk yang berjaga jaga di luar segera memburu bayangan itu.

   -"Hei, lihat! iblis itu melarikan diri ...

   !"

   Teriak salah seorang penduduk sambil menunjuk ke atas atap.

   "Serang ... !"

   Teriak yang lainnya.

   Tanpa diperintah dua kali, para penduduk Desa Ganjar itu pun segera melemparkan senjata senjata mereka ke arah bayangan itu.

   -Siiinnng! Seeennng! Seennngg! Trakk! Trakk! Ketika iblis Itu mengebutkan tangannya untuk menangkis senjata senjata itu, -tombak dan golok yang beterbangan langsung berjatuhan ke tanah.

   Bahkan ada beberapa di antaranya yang jatuh dalam keadaan patah! "Gila! iblis itu memiliki ilmu kebal ...

   !"

   Teriak beberapa orang penduduk kaget.

   Rupanya, Iblis itu tidak ingin memperpanjang Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com urusan.

   Sebab, selagi para penduduk itu terpaku, iblis itu pun segera berkelebat meninggalkan tempat itu.

   Beberapa saat setelah kepergian iblis itu, nampak seekor kuda yang ditunggangi seorang lelaki gagah mendatangi tempat itu.

   Usia lelaki itu kurang lebih lima puluh tahun.

   Sementara di belakangnya terlihat dua orang yang mengawalnya.

   "Ki Selangkit...!"

   Seru para penduduk serentak, sambil menganggukkan kepalanya kepada orang tua itu.

   Orang yang bernama Ki Selangkit Itu balas menganggukkan kepalanya sedikit.

   Kemudian dengan gerakan gesit, dia melompat turun dari kudanya.

   Demikian pula kedua orang pembantunya itu, yang tak kalah gesit melompat dan alas punggung kudanya.

   "Ah! Nampaknya aku sudah terlambat!"

   Ujar Ki Selangkit dengan wajah yang menggambarkan kekecewaan.

   "Benar, Ki! iblis itu baru saja pergi!"

   Jawab salah seorang dari para penduduk "Hhh.... Lalu, di mana Jarwa dan Lugat?"

   Tanya Ki Selangkit, ketika tidak menemukan kedua orang kepercayaannya itu di antara kerumunan penduduk.

   "Kami di sini, Ki...!"

   Tiba tiba terdengar sahutan dari arah rumah yang terkena -musbah tadi Para penduduk desa yang berkerumun itu segera 10 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menoleh ke arah datangnya suara tadi.

   Tampaklah dua orang yang dicari Ki Selangkit, keluar dari dalam rumah itu.

   "Apa yang terjadi Jarwa..., Lugat...T"

   Tanya Ki Selangkit, ketika kedua orang itu sudah dekat di hadapannya.

   "Hhh...! Kepandaian iblis itu ternyata hebat sekali, Ki!"

   Lapor Jarwa. Di wajahnya tergambar rasa ngeri yang masih tersisa. 'Benar, Ki Dan hampir saja kami tewas di tangannya!"

   Sambung Lugat melengkapi laporan Jarwa.

   "Lalu, bagaimana keadaan di dalam rumah itu?"

   Tanya Ki Selangkit dengan wajah yang menggambarkan rasa ingin tahu yang besar.

   Jarwa dan Lugat segera menceritakan segala kejadian yang dialaminya, tanpa mengurangi ataupun menambahkan sedikit pun.

   Setelah mendengar cerita Jarwa dan Lugat, Ki Selangkit menghela napas dalam.

   Lalu dilangkahkan kakinya ke arah rumah yang kini jadi pusat perhatian itu.

   la terpaku di ambang pintu rumah itu.

   Wajahnya memucat.

   Sebentar kemudian wajahnya berubah merah, karena menahan geram yang amat sangat.

   Selama sepuluh tahun memimpin Desa Ganjar, baru kali inilah la merasa benar benar -sangat terpukul.

   "Kumpulkan semua anggota tubuh mayat -mayat itu! Esok baru kita kebumikan sebagaimana 11 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com mestinya!"

   Perintah Ki Selangkit, kepada para penduduk yang masih berkumpul di tempat itu.

   "Baik, Ki!"

   Jawab mereka serempak.

   "Dan ingat! Kejadian inii jangan kalian ceritakan kepada anak dan istri kalian! Ingat itu!"

   Pesan Ki Selangkit sebelum melangkah meninggalkan tempat itu. *** Keesokan paginya, Ki Selangkit bersama para pembantunya telah berada di Balai Desa, untuk membicarakan musibah yang terus menerus menimpa penduduk Desa Ganjar.

   "Saudara saudaraku! Sengaja kukumpulkan.-kalian pada hari ini di sini, untuk membicarakan masalah yang kita hadapi di desa kita ini. Nampaknya keadaan sudah semakin gawat!"

   Ujar Ki Selangkit kepada para pembantunya yang hadir di tempat pertemuan itu.

   "Lalu, bagaimana kita harus mengatasi masalah ini, Ki? Sedangkan kepandaian iblis itu sangatlah hebat!"

   Potong Lugat dengan wajah putus asa.

   "Oleh karena itulah aku mengajak kalian berkumpul di tempat ini untuk meminta pendapat ataupun usul usul kalian!"

   Sergah Ki Selangkit agak keras.

   -"Maafkan saya, Ki! Saya..., saya bingung ......

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com ucap Lugat gagap, ketika melihat Ki Selangkit gusar karena pembicaraannya dipotong.

   Namun Ki Selangkit menjadi sadar akan perkataannya yang terdengar agak kasar itu.

   "Aku pun minta maaf, Lugat! Aku juga heran, mengapa akhir akhir ini aku menjadi -mudah sekali marah!"

   Gumamnya dengan wajah lesu. Mereka pun menjadi terdiam. Untuk beberapa saat lamanya ruangan itu menjadi hening, terbawa arus pikiran masing masing.-"Nah! Sekarang aku ingin mendengar pendapatmu, Adi Jarwa!"

   Ujar Ki Selangkit kemudian, sambil mernandang ke arah kepala keamanan desa itu "Mmm..., begini, Ki! Menurut apa yang saya ketahui, kepandaian iblis itu sangatlah tinggi.

   Dan rasa rasanya usaha yang kita lakukan -bersama sama penduduk desa selama ini akan -sia sia saja! Ah! Maaf, Ki! Bukan berarti saya meremehkan apa yang telah kita -lakukan selama ini!"

   Ucap Jarwa panjang lebar.

   "Lalu, menurutmu apa yang harus kita perbuat?"

   Tanya Ki Selangkit yang masih belum dapat menerka arah pembicaraan pembantunya ini.

   "Menurut hemat saya, untuk mengatasi keganasan iblis itu adalah dengan meminta bantuan para pendekar persilatan!"

   Usul Jarwa kemudian.

   "Hm. Ya, ya,"

   Gumam Ki Selangkit sambil 13 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com mengangguk anggukkan -kepalanya. Dan memang sepertinya ia dapat menerima usul yang diajukan Jarwa itu.

   "Bagaimana, apa ada usul yang lain lagi?"

   Tanya Ki Selangkit kepada pembantunya yang lain.

   "Saya kira usul Kakang Jarwa tepat sekali, Ki' tegas Lugat sependapat.

   "Baiklah! Kalau demikian, kita harus membagi tugas!"

   Ujar Ki Selangkit kemudian.

   Setelah semua yang hadir mendapat tugasnya masing masing, Ki Selangkit pun segera membubarkan rapat itu.

   Kemudian,-undangan segera disebarkan ke perguruan perguruan silat yang menjadi sahabat sahabat Ki --Selangkit, juga kepada pendekar pendekar yang telah mereka -ketahui kepandaiannya.

   Pada hari yang telah ditentukan, Desa Ganjar menjadi ramai oleh, para pendekar yang berdatangan memenuhi undangan Ki Selangkit.

   Puluhan orang orang gagah dan berbagai -perguruan berkumpul di Desa Ganjar.

   Mereka semua datang dengan hati rela, tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

   Memang sudah menjadi kewajiban mereka untuk menggunakan ilmu yang mereka miliki untuk kepentingan orang banyak.

   Ki Selangkit pun sibuk menyambut kedatangan para pendekar pendekar-itu.

   Wajahnya nampak berseri seri Terutama setelah Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com berjumpa dengan sahabat sahabat -lamanya.

   "Ah, Kakang Danu Wirya! silakan, silakan, Kakang! Terima kasih atas kerelaan Kakang yang telah sudi datang dari tempat yang jauh untuk memenuhi undangan kami...!"

   Sambut Ki Selangkit kepada salah seorang sahabat lamanya itu.

   "Ah, Adi Selangkit! Mengapa sungkan -sungkan? Apakah kau telah melupakan persahabatan kita...?"

   Ujar orang yang dipanggil Danu Wirya itu dengan wajah gembira.

   "Ah! Kakang bisa saja ...... ucap Ki Selangkit senang. Danu Wirya merupakan salah seorang sahabat lama Ki Selangkit. la memiliki sebuah perguruan silat yang cukup terkenal di wilayah Barat ini. Perguruannya bernama Gagak Putih, dan telah banyak menciptakan pendekar pendekar tangguh-berjiwa ksatria. Sehingga nama perguruan Gagak Putih itu sangat disegani kawan dan ditakuti lawan. Hampir semua pendekar yang diundang Ki Se langkit itu datang memenuhi undangan. Mereka dipersilakan untuk beristirahat melepaskan lelah di tempat tempat -yang telah disediakan sebelumnya oleh Ki Selangkit. Kedatangan para pendekar persilatan itu untuk sementara ini telah melegakan hati penduduk Desa Ganjar yang selama ini tertekan 15 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com akibat teror yang melanda desa mereka. Melihat kegagahan para pendekar itu, penduduk Desa Ganjar merasa yakin kalau malapetaka yang menimpa desa mereka akan segera berakhir. Pada sore harinya Ki Selangkit mengundang mereka untuk menghadiri pertemuan yang diadakan di Balai Desa. Tidak lama kemudian, para pendekar pun mulai berdatangan ke Balai Desa. Dari langkah langkah kaki mereka yang ringan, dapat ditebak bahwa mereka rata rata --mempunyai kepandaian yang tidak rendah. Sikap mereka juga sopan, mencerminkan sifat seorang pendekar sejati.

   "Silakan masuk, Tuan tuan...,"

   Sambut Lugat yang bertugas menyambut di pintu -depan. Para pendekar itu segera mengambil tempat duduk yang telah disediakan. setelah semua pendekar yang diundang itu berkumpul, Ki Selangkit segera membuka pertemuan.

   "Sahabat sahabat -sekalian! Sebelum pertemuan ini kita mulai, kami persilakan untuk mencicipi hidangan ala kadarnya ... !"

   Ujar Ki Selangkit membuka pertemuan.

   Tanpa ragu ragu lagi, para pendekar itu lalu mencicipi hidangan yang telah -tersedia di atas meja.

   Sehingga untuk beberapa saat lamanya, ruang pertemuan itu menjadi sedikit gaduh.

   Sambil mencicip hidangan, para pendekar Itu saling bertegur sapa satu sama lain.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "Adi Selangkit, rasanya pertemuan ini sudah bisa kita mulai!"

   Bisik Ketua Perguruan Gagak Putih, yang duduk di sebelah Ki Selangkit.

   "Baiklah, Kakang!"

   Jawab Ki Selangkit. Plok! Plok! Plok! Para pendekar itu menoleh secara bersamaan ke arah suara tepukan itu berasal. Seketika suara suara gaduh itu pun lenyap, -berganti keheningan. Mereka menunggu apa yang akan dibicarakan Ki Selangkit.

   "Sahabat sahabat sekalian, apakah pertemuan ini sudah bisa kita mulai?"

   Tanya Ki -Selangkit.

   Suaranya begitu berwibawa.

   Terdengar suara riuh sejenak, ketika para pendekar itu menyetujui usul Ki Selangkit ini.

   Ki Selangkit segera mengangkat kedua tangannya ke atas untuk menghentikan suara gaduh yang seperti kumpulan lebah.

   Beberapa saat kemudian, keadaan pun menjadi hening kembali.

   "Sahabat sahabat sekalian! Mungkin sebagian besar pendekar pendekar yang hadir --di sini belum saling mengenal satu sama lainnya, tetapi sudah sering mendengar nama masing -masing, maka kini aku akan memperkenalkan kalian,"

   Ajar Ki Selangkit dengan wajah berseri seri.

   "Orang yang duduk di sebelah kanan saya, adalah Ki Danu -Wirya atau yang lebih dikenal dengan julukan Pendekar Hati Emas. Dia adalah Ketua Perguruan Gagak Putih!"

   Ki Danu Wirya segera bangkit dari tempat Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com duduknya, lalu menganggukkan kepalanya.

   Semua yang hadir di situ memandang ke arahnya dengan kagum Nama Pendekar Hati Emas memang cukup mengguncangkan dunia persilatan.

   Sepak terjangnya pun membuat lawan akan berpikir dua kali untuk berurusan dengannya.

   Dalam lima tahun belakangan ini, namanya mencuat karena tindakannya yang selalu menolong orang yang lemah.

   Banyak sudah tokoh hitam yang tewas di tangannya.

   Namun, tidak sedikit pula yang dilepaskan begitu saja.

   Mungkin karena memiliki pertimbangan lain.

   "Ah! Sebuah julukan yang kosong saja, kawan kawan!"

   Ucap Ki Danu Wirya merendah.-Setelah berkata demikian, pendekar sakti itu pun kembali duduk di kursinya.

   "Dan, di sebelah kiri saya adalah seorang pendekar yang tidak kalah terkenalnya. Apakah di antara para sahabat sekalian ada yang dapat menerkanya?"

   Lanjut Ki Selangkit berteka teki. -"He he he...... Hanya sebuah julukan yang berlebihan..., hik ... !"

   Seru orang yang dimaksud Ki Selangkit sambil menggoyang goyangkan -guci araknya.

   "Pendekar Pemabuk ... !"

   Seru beberapa orang yang hadir di situ dengan mata bertanya-tanya Mendengar disebutnya nama Pendekar Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Pemabuk, beberapa pendekar lain pun menjadi terkejut.

   Sebab.

   bagaimana caranya Ki Selangkit mengundang pendekar itu? Menurut khabar, Pendekar Pemabuk adalah seorang pendekar perantau.

   Dan tidak seorang pun yang mengetahui tempat tinggal pendekar sakti itu.

   Pendekar Pemabuk pun bukan tidak mengetahui apa yang dipikirkan oleh beberapa pendekar yang hadir di tempat itu Dan ia pun tidak ingin membuat mereka kebingungan.

   "He he he... Hanya kebetulan lewat! Ya, hanya kebetulan...!"

   Ujarnya patah patah.-Setelah berkata demiklan pendekar sakti itu segera menuangkan arak ke dalam mulutnya dari dalam guci yang tak pernah lepas dari tangannya itu.

   Terdengar suara arak memasuki kerongkongannya.

   Glek...

   glek ...

   ! Ada beberapa orang pendekar andal lagi yang dikirimkan beberapa perguruan terkenal yang diperkenalkan oleh Ki Selangkit.

   Demikianlah, pertemuan para pendekar itu pun berjalan lancar, sebagaimana yang diharapkan.

   Beberapa keputusan pun telah diambil dan disepakati bersama.

   Ki Selangkit dan para pendekar itu segera mengatur siasat guna menjebak iblis yang telah membunuh beberapa penduduk Desa Ganjar, dan membawa petaka bagi keselamatan umat manusia.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Hari sudah mulai gelap ketika pertemuan para pendekar itu dibubarkan Ki Selangkit.

   Dan mereka segera kembali ke tempat penginapan masing masing.-Mereka akan berkumpul kembali pada waktu yang telah disepakati bersama.

   *** Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 2 Malam itu, angin bertiup lembut.

   Bulan yang muncul penuh itu memancarkan sinarnya yang berwarna putih keperakan.

   Bintang bintang -pun bertaburan menghiasi wajah sang malam.

   Sehingga, suasana pada malam purnama itu menjadi semakin cerah.

   Namun, keindahan suasana malam itu ternyata tidak menarik perhatian penduduk Desa Ganjar.

   Sebab, tak seorang pun para penduduk desa itu yang berada di luar rumah.

   Suasana desa itu menjadi sunyi dan mencekam.

   Peronda desa pun hanya terlihat beberapa orang saja di gardu jaga.

   Sedangkan para peronda yang keliling desa hanya empat orang.

   Sungguh aneh! Padahal keadaan Desa Ganjar saat itu tengah diliputi ketegangan! Benar benar aneh!-Waktu sudah lewat tengah malam.

   Di antara bayangan sinar rembulan, tampak berkelebat sesosok bayangan putih yang berambut meriap.

   Gerakannya sangat cepat, melalui atap atap -rumah penduduk.

   Bayangan putih itu berloncatan dengan ringannya, bagaikan seekor burung besar yang berloncatan dari dahan kedahan.

   Arah yang dituju ke arah sebelah Barat Desa Ganjar.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Dari ciri ciri yang terlihat, jelas -kalau bayangan yang berkelebat bagai hantu itu adalah iblis penculik bayi yang telah membuat resah penduduk desa wilayah Barat.

   Rupanya malam itu ia kembali beraksi di desa yang dipimpin Ki Selangkit.

   Iblis penculik bayi itu kelihatan ragu ragu sejenak.

   -Kemudian dipalingkan wajahnya ke sekeliling tempat itu.

   Seolah olah merasa curiga dengan keadaan yang sepi itu.

   Nalurinya -mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

   Namun, sepertinya iblis itu tidak mempedulikan keadaan desa yang sepi itu.

   la pun kembali meneruskan larinya ke arah tempat yang ditujunya.

   Ketika iblis itu sampai di tempat tujuannya, tampak ia kembali ragu ragu.

   -Pandangannya beredar berkeliling.

   Nalurinya yang hampir menyerupai binatang buas itu, membisikkan ada bahaya besar yang sedang mengintainya.

   Tapi, bayangan bayi yang masih segar itu telah menghilangkan keragu raguannya.

   -"Oooaaa..., 0ooaaa ...

   !"

   Tiba tiba terdengar suara tangis bayi yang keras.

   -Seolah olah naluri bayi yang masih suci itu merasakan -adanya suatu ancaman yang membuat tidurnya gelisah.

   la seperti tengah minta pertolongan kepada kedua orang tuanya.

   Mendengar tangis bayi, air liur iblis itu Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com berlelehan di bibirnya.

   Nafsu binatangnya telah terusik untuk segera menyantap si bayi yang terus menerus menangis.

   Tanpa, mempedulikan apa yang akan terjadi nanti, iblis itu segera melesat ke atap rumah tempat asal suara tangisan tadi.

   Dengan hati-hati, dibukanya atap rumah itu.

   Sementara air liurnya semakin banyak menetes ketika melihat sesosok tubuh mungil tergeletak di pembaringan.

   Sedang sang ibu setengah tertidur di sampingnya sambil mengelus elus kepala si -bayi untuk menenangkannya.

   Mata iblis itu mulai memancarkan sinar yang berwarna kehijauan.

   Suatu tanda bahwa nafsu si iblis sudah mencapai puncaknya.

   Tiba tiba iblis itu meluncur -turun dengan gerakan yang ringan sekali, sehingga tidak menimbulkan suara sedikit pun.

   Namun sebelum kaki si iblis menyentuh tanah, mendadak sebuah bayangan menyambutnya dengan sebuah pukulan yang dahsyat! Angin pukulan yang ditimbulkannya membuat jubah luar iblis itu berkibar dengan kuatnya.

   Kibaran itu memperdengarkan suara gemuruh yang keras! Betapa terkejutnya iblis penculik bayi itu demi mendapat serangan yang tiba tiba.

   Jelas pukulan yang meluncur datang itu, -adalah pukulan maut yang mematikan! Tentu saja iblis 23 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com itu tidak ingin membiarkan tubuhnya dijadikan sasaran pukulan.

   Dengan sigap segera digerakkan tangannya memapak pukulan itu.

   Duukk! Terdengar sebuah suara nyaring, bagai dua, batang besi yang dibenturkan keras! Tubuh keduanya, terdorong beberapa langkah ke belakang.

   Keduanya memperlihatkan rasa kaget yang tak dapat disembunyikan.

   Ternyata tenaga keduanya berimbang! Iblis penculik bayi itu merasa terkejut karena kehadiran orang yang sama sekali tidak diduganya.

   Ternyata nalurinya tidak salah! Nyatanya, kini ia telah berhadapan dengan seorang yang memiliki kepandaian yang tinggi.

   Si penyerang itu pun tidak pula kalah terkejutnya.

   Tidak disangkanya sama sekali kalau kepandaian iblis itu demikian hebat sehingga dalam adu tenaga tadi, telah membuat lengannya terasa nyeri.

   Keduanya kembali berhadapan dan saling memandang dalam jarak sepuluh langkah.

   Sementara di dalam rumah itu telah bermunculan belasan orang lainnya dengan senjata terhunus di tangan mereka.

   "Selamatkan bayi itu...!"

   Seru salah seorang dari mereka yang baru datang itu.

   "Hai, iblis biadab! Kali ini kau tak mungkin dapat lolos lagi!"

   Seru Ki Selangkit yang tiba tiba 24-Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com saja muncul dari ruangan dalam rumah itu.

   "Grrhhh ... ! Khauu login menangkapku?! Hi hi hi...! Cobalah ... !"

   Desis iblis penculik bayi itu dengan suara parau.

   "Lihatlah, iblis! Kau sudah terkepung!"

   Ujar Ki Selangkit lagi.

   Iblis penculik bayi itu segera memandang ke sekelilingnya.

   Di dalam rumah itu, belasan orang telah mengurungnya.

   Ketika memandang ke atas atap, juga telah dipenuhi belasan orang bersenjata.

   Dan iblis itu kembali memandang kepada penyerangnya tadi.

   "Hm.... rupanya dia merasa gentar kepadamu, Kakang Danu Wirya!"

   Kata Ki Selangkit.

   Si penyerang yang ternyata Pendekar Hati Emas itu pun, tetap memandang tajam si iblis penculik bayi.

   Beberapa saat kemudian, rupanya iblis itu telah mengambil keputusan.

   Dengan sebuah teriakan parau, iblis itu segera menjejak bumi.

   Tubuhnya cepat melambung ke atas atap, sambil mengerahkan tenaga saktinya untuk menghadapi segala kemungkinan.

   Ketika melihat sesosok bayangan putih berkelebat menerobos atap, Pendekar Pemabuk yang memimpin pengepungan di atas segera menyambut dengan hantaman guci araknya.

   Suaranya mengaung membelah udara malam dengan kecepatan yang sukar diikuti mata.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Tapi, si iblis yang telah memperhitungkan hal itu tidak menjadi terkejut.

   Segera digerakkan tangannya untuk menyambut serangan guci arak tersebut.

   Baaannng! Benturan antara telapak tangan si iblis dengan guci Pendekar Pemabuk menimbulkan suara nyaring yang memekakkan telinga.

   Tubuh iblis penculik bayi itu terpental dengan keras.

   Namun dengan sebuah gerakan yang indah, iblis itu bersalto beberapa kali di udara.

   Tubuhnya kemudian mendarat di tanah dengan ringannya.

   Untuk kedua kalinya ia merasa terkejut, ketika tangan kanannya yang menyambut serangan guci arak tadi terasa linu.

   Demikian pula dengan Pendekar Pemabuk.

   Dengan beberapa kali salto di udara, ia mendaratkan kakinya di tanah.

   Pendekar Pemabuk cepat cepat memeriksa guci araknya.-Setelah memastikan bahwa guci tersebut tidak mengalami kerusakan, ia pun segera mengalihkan pandangannya ke arah si iblis.

   "Gila! Tidak kusangka, tenaga dalam iblis Itu hebat sekali!"

   Umpat Pendekar Pemabuk pelahan.

   Pendekar Hati Emas juga merasakan lengannya nyeri sekali akibat benturan tadi.

   Untunglah tadi ia hanya mengerahkan tiga perempat dari tenaga saktinya.

   Kalau tidak, tentu ia sudah terluka parah.

   Sementara itu, iblis penculik bayi masih Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tetap berada di tengah tengah -kepungan para pendekar.

   Pendekar Pemabuk segera melesat ke arah kepungan itu.

   Ternyata, Pendekar Hati Emas dan Ki Selangkit telah pula berada di antara para pendekar yang mengepung si iblis.

   "Hm. Malam ini adalah akhir dari petualanganmu, Iblis!"

   Bentak seorang pendekar yang mengurungnya.

   "Begithukahh?! Hi hi hi...! Kemarilah Anak Baik Khemarilahhh... !"

   Ujar si iblis dengan suara yang menyeramkan.

   Suara iblis itu menggetar dan menyelusup ke dalam alam pikiran.

   Sementara matanya yang memancarkan sinar kehijauan itu menatap dengan tajam ke arah orang yang berbicara tadi.

   Untuk sekejap orang itu menjadi gelagapan ketika mendengar suara ajakan itu la terus saja menatap ke arah iblis itu dengan sinar mata yang kian meredup.

   Dan dengan tertatih tatih, orang itu pun mulai melangkah mendekati si-iblis.

   Raut wajah orang itu bagai orang yang hilang ingatan.

   "Bhagusss.... kemarilah! Terus... terus...!"

   Dengan suaranya yang parau, iblis itu terus memerintah.

   Para pendekar yang mengepung tempat itu menjadi terpaku ketika melihat salah seorang kawannya melangkah ke tempat si iblis berdiri.

   Mereka menjadi tidak mengerti, apa yang hendak dilakukan oleh temannya itu.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Pendekar Hati Emas dan Pendekar Pemabuk juga agak terkesiap demi melihat kejadian yang tidak diduganya itu.

   Kedua pendekar itu segera dapat menerka apa yang telah terjadi terhadap salah seorang kawannya itu.

   "Ilmu sihir...!"

   Seru kedua orang sakti itu bersamaan.

   Tanya membuang buang waktu lag!, kedua orang pendekar sakti itu segera menerjang -iblis yang tetap melancarkan kekuatan sihir dari matanya.

   Sambil mengeluarkan suara lengkingan tinggi yang mengandung tenaga Sakti, tubuh mereka melesat menerjang.

   Iblis penculik bayi itu tersentak mundur.

   Wajahnya seketika berubah.

   la terkejut ketika mendengar suara lengkingan yang mampu membuyarkan pengaruh sihirnya itu.

   Semenjak ia melakukan aksinya, baru kali inilah ia menemukan lawan yang berat! Ketika serangan kedua orang lawannya itu meluncur datang, iblis itu pun segera berkelit dengan indah.

   Langsung dibalasnya serangan serangan itu.-Namun, kali ini yang dihadapinya bukanlah tokoh tokoh kosong.

   Kepandaian Pendekar Hati -Emas maupun Pendekar Pemabuk tidaklah dapat dianggap remeh.

   Kedua orang sakti itu sudah terbiasa menghadapi lawan tangguh.

   Apalagi kini mereka maju bersama! Terlihat betapa sibuknya iblis penculik bayi itu Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menghadapi serangan serangan yang -dahsyat dari kedua pendekar itu.

   Dua puluh jurus pun telah terlewat.

   Kini kedua Pendekar sakti itu benar benar tidak -memberi peluang bagi si iblis untuk membalas.

   Mereka terus mendesak dengan serangan serangan -gencar yang susul me nyusul.

   Pada suatu saat, iblis itu tidak dapat menghindari lagi, ketika sebuah pukulan yang dilancarkan Pendekar Hati Emas meluncur deras ke dada kirinya.

   Pada saat bersamaan, hantaman guci arak Pendekar Pemabuk pun melayang ke kepalanya.

   Dhiieesss! Blaaakkk! Tubuh iblis itu terlempar dengan keras, dan jatuh tersuruk menghantam bumi.

   Namun, kedua orang pendekar Sakti itu menjadi ternganga ketika melihat iblis itu bangkit tanpa menderita luka sedikit pun.

   Sungguh suatu hal yang mustahil.

   "Gila! Apakah ia memiliki ilmu kebal?!"

   Seru Pendekar Pemabuk dengan wajah heran.

   "Entahlah! Padahal aku telah mengerahkan tiga perempat dari tenagaku! Apakah tubuh iblis itu lebih keras dari batu karang?"

   Seru Pendekar Hati Emas pula.

   "Hi hi hi! Ayo, keluarkan seluruh kepandaian kalian!"

   Ejek si iblis.

   Tiga orang lainnya yang turut mengurung iblis itu segera melompat sambil membabatkan senjatanya 29 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com dengan sekuat tenaga.

   Tapi, iblis itu seolah olah tidak melihat serangan Itu.-Tentu saja ketiga orang penyerang itu menjadi girang.

   Dan ketiganya merasa yakin dapat membunuh si iblis dengan sekali tebas.

   Buukk! Duukk! Dhaaakk! Senjata ketiga orang itu memang tepat mengenai tubuh si iblis.

   Namun, mereka menjadi tertegun.

   Ternyata, senjata mereka bagaikan bertemu dengan sebatang besi yang kuat.

   Kesempatan yang hanya sekejap itu tidak disia siakan oleh iblis itu.

   Dengan -cepat bagai kilat, dilontarkannya tiga buah pukulan sekaligus! Dhiesss! Buukk! Dhieeess! Tubuh ketiga orang pendekar itu terpental sejauh dua tombak.

   Seteiah memuntahkan gumpalan darah yang mengental, ketiga orang itu pun tewas seketika.

   Itulah pukulan ilmu 'Iblis Pengejar Roh' yang menjadi andalan iblis itu.

   "Iblisss ... !"

   Teriak para pendekar bersamaan. Mereka menjadi marah sekali ketika melihat tiga orang kawannya tewas secara mengerikan. Dengan teriakan teriakan gusar, mereka pun segera menyerbu iblis -penculik bayi itu.

   "Jahanam...!" !"

   Bentak Pendekar Hati Emas, Pendekar Pemabuk, dan Ki Selangkit, bersamaan dengan wajah merah padam.

   Ketiganya segera melesat ke arah si iblis yang tengah dikeroyok oleh para pendekar lainnya.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Menghadapi keroyokan itu, iblis penculik bayi menjadi kalang kabut.

   Tubuhnya jatuh bangun terkena hantaman pukulan maupun senjata senjata yang -berkelebatan di sekebling tubuhnya.

   Untunglah iblis itu mempunyai kekebalan terhadap segala macam senjata.

   Meskipun si iblis dibuat jatuh bangun oleh para pendekar itu, namun tak segores pun luka yang tampak di tubuhnya.

   Kecuali, hantaman dan Pendekar Hati Emas dan Pendekar Pemabuk yang terasa agak menyakitkan.

   Berkali kali hantaman dari kedua orang Sakti itu mendarat telak di -tubuhnya.

   Tapi iblis itu kembali bangkit tanpa menderita luka sedikit pun, kecuali hanya meringis ringis.

   -Puluhan jurus telah terlewati.

   Namun, iblis itu masih sukar untuk ditundukkan.

   Tentu saja para pendekar Itu menjadi cemas.

   Kalau keadaan ini tidak berubah, lama kelamaan tenaga mereka akan habis juga.

   -Sebenarnya dalam hal ilmu siat, kepandaian iblis itu tidaklah terlalu tinggi.

   Meskipun ilmunya hanya satu tingkat lebih tinggi dari Pendekar Hati Emas maupun Pendekar Pemabuk, namun apabila kedua pendekar itu maju bersama, pasti iblis itu dapat ditaklukkan.

   Apalagi kini ia harus menghadapi keroyokan dari para pendekar lain yang rata rata memiliki ilmu yang lumayan tinggi itu.

   -Hanya berkat ilmu hitam serta ilmu Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com sihirnyalah, sehingga iblis itu dapat bertahan dari gempuran para pendekar.

   Setiap kali hantaman mereka mengenai tubuh si iblis, seketika itu pula ia dapat bangkit kembali.

   Akibatnya, para pendekar itu hampir putus asa.

   Dhiieeess! Dhiiiggg! Kembali tubuh iblis itu terjengkang terkena pukulan para pendekar.

   Selagi tubuh iblis itu bergulingan di atas tanah, para pendekar itu segera memburunya.

   Tubuh si iblis kini siap dicacah.

   Namun, tiba -tiba tubuh iblis itu melenting ke atas dan mendarat sejauh tiga tombak.

   "Hei!"

   Tiba tiba -iblis itu membentak. Suaranya keras menggetarkan hati.

   "Mengapa kalian menyerangku dengan ular?!"

   Para pendekar yang tengah meluncur ke arahnya, mendadak berhenti dengan wajah bingung.

   Iblis itu pasti telah gila, karena tidak dapat meloloskan diri dari kepungan mereka.

   Dan dalam keputusasaannya, jiwa iblis itu pun menjadi terguncang.

   Demikian pikir para pendekar itu.

   Tapi, bukan main terkejutnya para pendekar, ketika memandang ke arah senjata yang mereka genggam.

   Ternyata di tangan mereka masing masing telah tergenggam seekor-ular yang mendesis desis dengan ganas.

   -"Hah!?! U...

   u...

   ular...!"

   Teriak para pendekar itu.

   Mereka langsung membuang ular ular Itu ke 32 -Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tanah.

   Namun, untuk ke sekian kalinya mereka kembali terkejut.

   Karena ular ular yang mereka lemparkan ke tanah, mendadak -berubah menjadi senjata senjata mereka kembali.

   -"Eh! Ini...

   ini ...

   !"

   Teriak mereka gagap. Dan tidak ada seorang pun dari para pendekar itu yang berani menyentuh senjatanya.

   "Ini pasti sihir...!"

   Teriak pendekar Hati Emas.

   "Awas! Jangan memandang kearah matanya!"

   Seru Pendekar Pemabuk. Karena ia seringkali menemukan hal hal aneh -dalam perantauannya, maka ia sedikit mengerti tentang cara menanggulangi ilmu sihir itu.

   "Hi hi hi...! Aku adalah seorang raksasa yang besaaar... dan menyeramkan! Dan Aku akan menyantap tubuh kalian satu persatu! Hi hi hi...!"

   Kembali terdengar suara iblis itu yang menggetarkan sukma.

   Dan para pendekar itu kini merasakan jantung me reka seperti copot! Ketika di hadapan mereka, telah berdiri sesosok tubuh yang tinggi besar dan menyeramkan! Matanya yang Iiar dan bersinar kehijauan itu menatap para pendekar yang berdiri dengan kaki gemetar! Betapa tidak? Karena, mimpi seperti ini pun mereka tidak pernah, apalagi menghadapinya secara nyata! Untunglah Pendekar Hati Emas dan Pendekar Pemabuk langsung mengambil tindakan cepat! Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Kedua pendekar sakti itu segera mengempos semangatnya untuk menyatukan tenaga sakti mereka.

   Lalu, terdengar lengkingan tinggi yang merobek angkasa! Aneh! Tubuh tinggi besar yang menyeramkan itu pun mendadak lenyap dan berubah menjadi sediakala.

   Bahkan tubuh iblis itu sedikit terdorong ke belakang.

   Sedangkan dan sela sela bibirnya tampak mengalir -cairan yang berwarna merah! Sementara para pendekar lain tersentak kaget oleh suara lengkingan yang menggetarkan jantung itu.

   Serentak para pendekar itu duduk bersila.

   Mereka mengerahkan hawa mumi untuk melawan getaran suara itu.

   Dan dengan sendirinya, pengaruh sihir dari iblis itu pun lenyap.

   Pendekar Hati Emas dan Pendekar Pemabuk yang telah menyatukan tenaganya, serentak meluncur ke arah iblis penculik bayi dengan serangan gabungan mereka yang bergemuruh bagai angin topan! Rupanya iblis itu telah menjadi murka.

   la bukannya mengelakkan pukulan kedua orang sakti itu, tapi malah membiarkan tubuhnya jadi sasaran.

   Kedua pendekar sakti itu kaget bukan main! Mereka sama sekali tidak menyangka kalau iblis itu akan melakukan hal yang nekad.

   Namun, untuk menarik pulang tenaganya, mereka sudah terlambat! Ketika serangan itu hampir mencapai sasaran, tiba tiba iblis itu -menghentakkan Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com langannya ke depan.

   Dhiieess! Blakkk! Dhliggg! Tubuh iblis penculik bayi itu melayang bagai sehelai daun kering.

   Pukulan kedua orang sakti itu dengan telak menghantam dada dan lambungnya.

   Tubuhnya bergulingan di atas tanah sejauh lima depa, tetapi kemudian ia bangkit dengan sigapnya.

   Tidak terlihat luka sedikit pun pada tubuhnya, kecuali rasa ngilu pada dada dan lambungnya.

   Sedangkan keadaan Pendekar Hati Emas dan Pendekar Pemabuk lebih parah lagi.

   Tubuh keduanya terbanting ke tanah disertai semburan darah yang memercik membasahi bumi.

   Pukulan balasan si iblis yang disertai tenaga dalam penuh itu memang luar biasa sekali.

   Dada kedua pendekar itu bagai dihantam palu godam yang berat.

   Sehingga, untuk beberapa saat mereka harus mengatur jalan napas mereka yang terasa sesak.

   Ki Selangkit, Jarwa, Lugat, dan para pendekar lainnya kembali menyerbu ke arah si lblis.

   Sepertinya tidak ingin memberi peluang kepada iblis itu untuk meloloskan diri.

   Pertarungan pun kembali berlangsung dengan seru.

   Tangan Ki Selangkit yang menegang kaku bagai cakar itu berkelebatan mengincar kelemahan di tubuh lawan.

   Sedangkan pedang dan golok para pendekar lainnya, berdengung Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com bagai lebab lebah marah! serangan--serangan mereka selalu ditujukan ke mata si iblis.

   Tentu saja iblis penculik bayi itu menjadi terperanjat Sehingga dalam pertarungan kali ini, ia lebih banyak melindungi kedua matanya yang merupakan kelemahan dari ilmunya itu.

   Dengan demikian, serangan serangannya -pun menjadi, berkurang.

   Ketika memasuki jurus kelima belas, Ki Selangkit mulai mengubah serangannya.

   Dengan jurus 'Dewa Menunjukkan Jalan', cakar Ki Selangkit meluncur ke tenggorokan, lawan.

   Sedangkan kaki kanannya melepaskan tendangan kilat ke perut bagian bawah si iblis.

   Sementara tangan kirinya, yang berada di sisi pinggang, siap terlontar dengan tiba tiba.

   Sungguh sebuah serangan yang -berbahaya! Namun, Ki Selangkit telah melupakan sesuatu! Ternyata si iblis mempunyai kekebalan tubuh yang sukar ditembus.

   Itulah sebabnya ketika serangan Ki Selangkit meluncur datang, ia sama sekali tidak menghindar.

   Malah iblis itu mengulurkan tangannya untuk mencengkeram leher Ki Selangkit, yang menjadi terkejut setengah mati! Ki Selangkit segera menarik pulang kedua serangannya.

   Tangan kirinya yang dipersiapkan untuk serangan susulan itu, terpaksa digunakan untuk menangkis cengkeraman ke lehernya.

   Ki Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Selangkit memiringkan tubuhnya ke kiri.

   Sementara tangan kirinya yang terbuka, menepak ke arah pergelangan tangan lawan.

   Si iblis yang rupanya sudah memperhitungkan gerakan lawan, secepat kilat menarik pulang cengkeramannya.

   Dan sekaligus lengan kirinya melayang ke arah kepala Ki Selangkit....

   Breeettt! Tubuh orang tua itu melintir, ketika tangan yang membentuk cakar itu menyambar pipi kanannya.

   Ki Selangkit berdiri limbung dengan pandangan berkunang kunang.

   Sementara dari -luka yang memanjang di pipi kanannya, mengalir darah segar! Bersamaan dengan melintirnya tubuh Ki Selangkit, golok di tangan Jarwa meluncur deras membabat tengkuk si iblis dari samping kiri.

   Sedangkan dari sisi sebelah kanan, pedang dari salah seorang pendekar yang mengeroyoknya berkelebat ke arah dadanya.

   Menghadapi kedua serangan yang meluncur datang itu, si iblis tidak menjadi gugup.

   Dengan sigap, kedua tangannya segera terulur menangkap pergelangan kedua lawannya.

   Tentu saja kedua penyerang itu menjadi terkejut dan wajah mereka berubah pucat.

   Dengan sebuah teriakan parau, iblis itu menyentak kedua tangannya.

   Akibatnya kedua, tubuh lawannya itu tersuruk ke depan.

   Segera disambutnya dua tubuh itu Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com dengan jari jari terbuka yang -menusuk ke tenggorokan.

   Jreepp! Creeeppp! "Arrrgghhh.......

   !"

   Dibarengi sebuah jeritan yang panjang, tubuh kedua orang itu tersentak ke belakang Sebentar mereka meregang nyawa lalu diam tidak bergerak.

   Kedua orang itu tewas dengan tenggorokan berlubang! Menyaksikan kehebatan iblis itu, para pendekar yang mengeroyoknya serentak mundur.

   Hati mereka diliputi bermacam perasaan yang berkecamuk.

   Sedih, marah dan gentar bercampur menjadi satu Sehingga sulit untuk membedakan perasaan apa yang sebenarnya ada di hati mereka saat itu.

   Ketika melihat para pengeroyoknya melangkah mundur, tanpa membuang buang-waktu lagi iblis penculik bayi itu segera melesat meninggalkan arena pertarungan Tubuhnya berkelebatan di antara pepohonan dan atap rumah rumah penduduk.

   -"Kejar...!"

   Tiba tiba terdengar sebuah teriakan yang dibarengi dengan -berkelebatnya dua sosok tubuh dengan kecepatan yang sukar dikuti mata.

   Para pendekar yang masih belum menyadari kejadian itu, menjadi tersentak kaget.

   Dan tanpa diperintah dua kali, para, pendekar itu berlarian mengejar iblis penculik bayi 38 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com yang melarikan diri.

   lblis itu semakin mempercepat larinya ketika melihat para pendekar itu telah pula mengejarnya.

   Tubuhnya melesat bagaikan anak panah yang lepas dari busur.

   Dan dalam waktu yang singkat saja, para pendekar itu tertinggal jauh di belakang.

   Memang kalau dalam hal ilmu meringankan tubuh, sulit sekali rasanya untuk dapat menandingi kecepatannya.

   Karena ilmu meringankan tubuhnya benar benar sangat-hebat, dan jarang dimiliki tokoh dunia persilatan.

   Dua sosok bayangan yang berteriak tadi, tak lain adalah Pendekar Hati Emas dan Pendekar Pemabuk Kedua orang sakti itu pun masih tak mampu juga menandingi kecepatan si iblis.

   Padahal mereka telah mengerahkan seluruh kemampuan meringankan tubuh mereka.

   Namun, jarak antara mereka dengan si iblis tetap saja tidak berubah.

   "Huh! Tidak kusangka, ilmu meringankan tubuh iblis itu hebat sekali!"

   Ujar Pendekar Pemabuk antara dengusan napasnya yang mulai memburu.

   "Ya! Benar benar di luar dugaan kita!"

   Jawab Pendekar Hati Emas menimpali.

   -Akhirnya, kedua orang pendekar sakti itu hanya dapat membayangi si iblis dari kejauhan.

   Sedangkan para pendekar lainnya telah tertinggal 39 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com jauh di belakang.

   lblis penculik bayi terus berlari melewati per batasan Desa Ganjar.

   Dengan ilmu meringankan tubuhnya yang tinggi itu, ia berlari di atas pematang pematang sawah -tanpa mengalami kesukaran sedikit pun.

   Setelah cukup lama mereka berkejaran, Pendekar Hati Emas dan Pendekar Pemabuk sempat melihat iblis itu memasuki sebuah hutan lebat yang membentang di hadapan mereka.

   Kedua orang sakti itu ikut pula memasuki hutan itu.

   Namun ketika tiba pada sebuah daerah perbukitan, kedua orang Sakti itu telah kehilangan buruannya.

   Iblis penculik bayi itu telah lenyap tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

   Hilang bagai ditelan bumi! "Aneh! Ke mana larinya iblis keparat itu ...

   !' gerutu Pendekar Pemabuk dengan perasaan jengkel.

   "Entahlah! Tapi yang jelas, ia menghilang di sekitar bukit bukit ini!"

   Ujar -Pendekar Hati Emas pula.

   Kemudian kedua orang pendekar sakti itu segera memeriksa semak semak di sekitar -tempat itu.

   Mereka menduga ada sebuah jalan rahasia yang telah dipergunakan iblis tersebut.

   Namun, hingga para pendekar lainnya tiba, belum juga ditemukan jalan yang mereka cari.

   "Bagaimana, Kakang ... ?"

   Tanya Ki Selangkit kepada Pendekar Hati Emas, begitu tiba Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com bersama para pendekar lainnya.

   "Entahlah, Adi Selangkit! Ketika kami mengejarnya, tiba tiba saja ia lenyap di sekitar daerah ini!"

   Jelas Pendekar -Hati Emas. Mendengar keterangan itu, Ki Selangkit segera, mengedarkan pandang ke sekitar tempat tersebut. Tiba tiba hatinya tersentak kaget ketika pandangannya tertumbuk pada -sebuah bukit yang berdiri tegak menyeramkan.

   "Bukit... lblisss ... !"

   Seru Ki Selangkit dengan bibir bergetar. Wajahnya seketika berubah pucat.

   "Bukit Iblis...!"

   Teriak para pendekar lainnya tidak kalah kaget.

   Sebagian orang persilatan memang telah lama mendengar tentang bukit tersebut.

   Namun baru kali inilah mereka mengetahui bentuk dan letak bukit yang terkenal itu.

   Sebuah bukit yang dikhabarkan menjadi tempat persembunyian para dedengkot kaum sesat.

   "Hm.... Kalau kita nekad menyatroni tempat tersebut, sama saja dengan mengantarkan nyawa!"

   Ujar Pendekar Hati Emas.

   "Meskipun kepandaian iblis itu tidak terlalu tinggi, namun ilmu hitam dan ilmu kebalnya itulah yang membuat dia sukar dikalahkan. Perlu diketahui kalau di atas bukit itu, terdapat juga kawan-kawannya! Maka, akan sia sialah segala usaha kita,"

   Lanjut pendekar -itu lagi.

   "Jadi..., apa yang harus kita lakukan?"

   Tanya 41 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com M Selangkit bingung.

   "Ya..., kurasa kita harus meminta bantuan kepada orang orang Sakti yang tahu -kelemahan ilmu dedemit itu,"

   Jawab Pendekar Hati Emas pula.

   "Lalu..., kepada siapa kita meminta bantuan? Sedangkan para tokoh kelas atas jelas tidak mungkin! Sebab mereka lebih suka mengasingkan diri, daripada mencampuri urusan dunia!"

   Ujar Ki Selangkit. Dari matanya terpancar sinar kekecewaan.

   "Tunggu dulu!"

   Potong Pendekar Pemabuk.

   "Apakah kalian pernah mendengar seorang pendekar muda yang telah menewaskan Tiga Iblis Gunung Tandur dengan ilmu ilmunya yang mujizat?"

   Tanya Pendekar Pemabuk.

   "Eh! Tiga Iblis Gunung Tandur telah dibunuh seorang pendekar muda?"

   Seru para pendekar itu tidak percaya.

   "Ya! Bahkan ketiga tiganya-sekaligus!"

   Tambah Pendekar Pemabuk. Wajahnya barseri gembira.

   "Oh, hebat! Hebat!"

   Teriak mereka semakin terkejut.

   "Bagaimanakah ceritanya, Adi?"

   Tanya Pendekar Hati Emas tertarik.

   Pendekar Pemabuk lalu menceritakan khabar yang sudah tersebar d daerah Selatan.

   Dan sebagai seorang pendekar pengembara, ia juga telah mendengar khabar ini.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "Luar Mara...!"

   Seru para pendekar itu kagum.

   "Tapi, ke mana kita harus mencarinya?"

   Tanya Ki Selangkit penuh harap.

   "Mudah saja! Setiap pendekar yang berada di sani harus menyebarkan berita tentang mengganasnya makhluk yang bernama Dedemit Bukit lblis di wilayah Barat.

   "

   Usul Pendekar Pemabuk.

   "Tepat sekali!"

   Sergah Pendekar Hati Emas.

   "Dan sebagai seorang pendekar sejati, apabila ia mendengar berita itu, pastilah ia akan datang untuk membasminya. Bagaimana, sahabat-sahabat?"

   Tanya pendekar itu kepada yang lainnya.

   "Setuju!!"

   Jawab para pendekar tersebut serempak.

   "Kalau demikian, sekarang marilah kita kembali ke desa. Para penduduk tentu telah menantikan dengan hati cemas!"

   Seru Ki Selangikit.

   Demikianlah, rombongan para pendekar itu pun segera meninggalkan tempat tersebut.

   Sementara, di kejauhan mulai terdengar kokok ayam jantan yang menandakan pagi akan segera datang.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 3 Hari masih pagi ketika para tokoh rimba persilatan yang dipimpin Pendekar Pemabuk bergegas meninggalkan Desa Ganjar.

   Mereka akan menyebar ke berbagai penjuru untuk menyebarkan berita tentang mengganasnya iblis penculik dan penghisap darah bayi yang berjuluk Dedemit Bukit Iblis! Sementara Pendekar Hati Emas dan Ki Selangkit tetap berada di Desa Ganjar untuk berjaga jaga kalau si iblis kembali membuat -ulah di desa itu.

   Dalam waktu beberapa bulan saja, kekejaman dan kebiadaban Dedemit Bukit Iblis itu telah ramai dibicarakan orang, Baik di desa -desa, di kedai-kedai minum maupun di pasar pasar.

   Demikian -pula para petani, pedagang, maupun para pembesar tinggi kerajaan.

   Mereka semua ikut membicarakan hal berita itu, sehingga semakin meluas ke pelbagai lapisan! Apalagi di kalangan persilatan.

   Para pendekar yang merasa ikut bertanggung jawab untuk mengatasi masalah itu, mulai berdatangan dari berbagai penjuru.

   Perguruan -perguruan dari berbagai aliran, mengutus murid murid utamanya untuk menyelidiki -kebenaran berita yang telah tersebar luas itu.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Maka tidaklah mengherankan apabila setiap hari selalu saja ada rombongan orang berkuda maupun yang berjalan kaki, mendatangi desa desa yang terletak tidak jauh dari Bukit iblis itu.

   Selain -datang secara rombongan, ada pula pendekar yang datang secara perorangan.

   Karena mereka merupakan pendekar perantau, dan tidak memiliki tempat tinggal tetap.

   Bagi mereka, di mana langit dijunjung dan bumi dipijak, maka di situlah rumah mereka.

   Dan tidak sedikit pula dari para pendatang itu yang berstatus pedagang pedagang-yang memanfaatkan kesempatan itu.

   Mereka berdatangan dengan harapan dapat memperoleh keuntungan besar.

   Karena tempat tempat yang -mereka datangi adalah desa desa yang terdekat dengan Bukit iblis.

   Dan tentulah -tempat tempat tersebut akan ramai dikunjungi orang! -Memang tepatlah apa yang diperkirakan para pedagang itu.

   Desa desa yang dekat dengan Bukit iblis lebih ramai -dikunjungi para pendatang, daripada desa desa lainnya.

   Seperti Desa Ganjar, Desa -Pasiran, dan beberapa desa lainnya, yang berada di sekitar Bukit iblis, Namun, ternyata tidak semua rombongan para pendatang itu yang singgah ke desa desa itu-Ada pula rombongan yang -langsung menuju ke Bukit iblis.

   Dari keberanian Itu, jelas kalau mereka tentulah rombongan yang terdiri dari pendekar 45 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com persilatan yang tangguh.

   Rombongan yang langsung menuju sasaran, kurang lebih berjumlah empat puluhan orang.

   Mereka tergabung dari tujuh buah perguruan yang terbesar pada masa itu, dan ditambah belasan orang pendekar perantau yang berdiri sandiri.

   Sikap mereka terlihat gagah dan berwibawa.

   Senjata yang dibawa pun bermacam macam -bentuknya.

   Kebanyakan pendekar itu, membawa pedang, golok, dan tombak.

   Hanya sebagian kecil saja yang menggunakan kapak, tongkat, dan senjata lain.

   Setelah melakukan perjalanan setengah hari, rombongan itu tiba di Kaki Bukit iblis.

   Mereka bergegas berlompatan turun dari punggung kuda masing masing.

   Kemudian para pendekar itu-pun beristirahat, karena telah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan.

   Kuda kuda -mereka ddepaskan di padang rumput luas, yang banyak terdapat di sekitar tempat itu.

   Setelah dirasa cukup beristirahat, para pendekar itu segera berkumpul untuk menentukan langkah berikutnya.

   Seorang lelaki gagah yang bernama Ki Teja Laksana, tampil ke depan.

   Usianya sekitar lima puluh tahunan.

   Bulu-bulu menghiasi pipi dan dagunya, sehingga membuat wajahnya tampak semakin berwibawa.

   Namanya pun cukup terkenal di Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kalangan persilatan, yang selalu menjunjung tinggi kebenaran Dia berjulukan Pendekar Tangan Baja.

   Pendekar Tangan Baja adalah pendekar perantau yang tidak terikat suatu partai pun.

   Namun, ia mempunyai hubungan baik di setiap perguruan.

   Oleh karena itulah, maka hampir dari seluruh pendekar yang hadir di situ telah mengenalnya dengan baik.

   Dan para pendekar yang hadir segera mempercayakan Pendekar Tangan Baja untuk memimpin rapat ini.

   "Sahabat sahabatku para pendekar yang-menjunjung tinggi kebenaran!"

   Kata Ki Teja Laksana. Sengaja suaranya disertai pengerahan tenaga dalamnya agar semua yang hadir dapat mendengar jelas.

   "Dalam musyawarah ini, para sahabat dipersilakan mengeluarkan pendapat masing masing, -agar dapat diambil satu keputusan! Tentu saja keputusan yang terbaik dan disetujui kita bersama! Nah, sekarang, silahkan para sahabat mengajukan pendapat secara bergiliran,"

   Seru Pendekar Tangan Baja mengakhiri ucapannya.

   Ketika Pendekar Tangan Baja alias Ki Teja Laksana mengakhiri perkataannya, terdengar suara gaduh yang disebabkan pembicaraan para pendekar itu di antara sesama kawannya.

   Ki Teja Laksana cepat cepat mengangkat -kedua tangannya ke atas, untuk meredakan kegaduhan itu.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Beberapa saat kemudian, suasana menjadi hening.

   Dan Ki Teja Laksana pun kembali mengulangi perkataannya.

   Salah seorang dari para pendekar itu segera mengangkat tangannya ke atas sebagai tanda ingin mengajukan usul.

   Ki Teja Laksana menganggukkan kepalanya ke arah pendekar itu.

   "Begini, Kakang! Bagaimana kalau beberapa orang di antara kita menyelidiki keadaan bukit itu terlebih dahulu? Siapa tahu bukit itu dipenuhi perangkap yang akan mencelakakan kita!"

   Usul pendekar itu.

   "Hm.... Sebuah usul yang sangat bagus, Adi Kalingga!"

   Ajar Pendekar Tangan Baja.

   la tampak cukup gembira mendengar usul itu.

   Mendengar usulnya disambut gembira, pendekar yang dipanggil Kalingga itu berseri-seri wajahnya.

   Tokoh ini adalah seorang murid andalan perguruan 'Tongkat Sakti'.

   la dikenal dengan julukan Pendekar Tongkat Maut Kepandaiannya hanya satu tingkat di bawah gurunya.

   Maka dapatlah dibayangkan betapa hebatnya kepandaian pendekar Itu.

   Kalingga bersama tiga orang adik seperguruannya diutus gurunya untuk menyelidiki kebenaran berita yang menggemparkan itu.

   Sementara itu, rapat dilanjutkan oleh beberapa usulan lagi yang diajukan para pendekar lainnya kemudian para pendekar yang 48 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com memimpin musyawarah itu segera berembuk untuk mencapai kata sepakat.

   Beberapa saat kemudian, Pendekar Tangan Baja alias Ki Teja Laksana kembali tampil di hadapan para pendekar itu untuk mengumumkan keputusannya.

   Setelah mendengar alasan alasan-yang dikemukakan Ki Teja Laksana, akhirnya para pendekar itu pun menyetujui usul yang telah diajukan Pendekar Tongkat Maut.

   Setelah mendengar persetujuan dari para pendekar lainnya, Ki Teja Laksana lalu meminta setiap perguruan yang hadir untuk mengajukan seorang wakil.

   Ketujuh perguruan itu pun segera menyerahkan wakiInya, untuk menyelidiki keadaan Bukit Iblis.

   Dengan dibantu oleh dua orang pendekar perantau, rombongan yang dipimpin langsung oleh KI Teja Laksana segera berangkat.

   *** Matahari sudah semakin meninggi ketika rombongan yang berjumlah sepuluh orang mulai mendaki Bukit lblis.

   Kesepuluh orang pendekar itu berloncatan di atas batu batu yang bertonjolan di Badan Bukit -lblis.

   Tidak berapa lama kemudian, kesepuluh orang pendekar itu pun mulai memasuki daerah 49 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com yang sukar dilewati.

   Melihat keadaan medan yang semakin sukar, Pendekar Tangan Baja yang berjalan paling depan segera menghentikan langkahnya.

   "Ada apa, Ki?"

   Tanya seorang pendekar yang bertubuh tinggi kurus itu dengan suara pelahan. Ki Teja Laksana tidak segera menjawab pertanyaan rekannya. Segera diedarkan pandangan ke sekelilingnya. Wajahnya terlihat agak tegang.

   "Rasanya..., kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan! Aku merasa ada suatu bahaya mengancam!"

   Ujar Pendekar Tangan Baja memperingatkan kawan kawannya.-Mendengar peringatan dari Pendekar Tangan Baja, seketika wajah kesembilan orang pendekar itu berubah tegang! Meskipun tidak mengetahui apa yang dkhawatirkan itu, namun perkataan seorang pendekar seperti Ki Teja Laksana, tidak mungkin hanya omong kosong belaka.

   Sementara Ki Teja Laksana masih terus mengawasi sekitarnya.

   Memang pernah didengarnya perihal bukit yang belum pernah dijamah manusia itu.

   Dan menurut cerita kakek gurunya, di bukit itu terdapat banyak ancaman yang mengerikan dan telah banyak memakan korban.

   Namun, sampai saat ini belum jelas apa bahaya itu.

   Belum ada orang yang mengetahui bentuk ancaman itu, karena yang didengar hanyalah cerita dari mulut ke mulut.

   Belum ada seorang pun yang dapat Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com membuktikannya.

   Itulah, mengapa Ki Teja Laksana merasa ragu ragu untuk melanjutkan langkahnya.-Pendekar Tangan Baja atau Ki Teja Laksana sudah memiliki banyak pengalaman dalam dunia persilatan.

   Nalurinya pun telah terlatih dengan baik.

   Dan kini, nalurinya mengatakan bahwa di sekitar tempat ini banyak bahaya yang tengah mengincar.

   Namun Pendekar Tangan Baja tidak ingin membiarkan kawan kawannya dihantui bayangan -menakutkan.

   Pendekar itu lalu mengajak kesembilan orang kawannya untuk meneruskan langkah, tanpa meninggalkan kewaspadaan.

   Dengan hati penuh ketegangan, kesepuluh orang pendekar itu meneruskan langkahnya.

   Ki Teja Laksana yang berjalan paling depan melangkah pelahan, sambil sesekali memperhatikan keadaan sekelilingnya.

   Selang beberapa waktu kemudian, mereka tiba pada sebuah tempat yang agak terbuka.

   Di hadapan mereka terbentang sebuah tanah lapang yang ditumbuhi ilalang setinggi dua tombak yang tumbuh di kiri kanan jalan setapak.

   Pendekar Tangan Baja atau Ki Teja Laksana tiba-tiba, menghentikan langkahnya.

   Kesembilan orang pendekar lainnya segera mengikutinya.

   Untuk beberapa saat lamanya, orang tua gagah itu terdiam mengamati hamparan ilalang yang terlihat agak aneh.

   Bentuk tanah lapang yang ditumbuhi ilalang itu tampaknya seperti sengaja dibuat sedemiklan rupa, 51 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com sehingga jika diperhatikan secara teliti seolah olah membentuk kedudukan delapan penjuru angin.

   -Tentu saja hal ini dapat membingungkan orang yang masuk ke dalamnya.

   "Kita coba berjalan seorang demi seorang. Jarak antara kita tidak boleh lebih dari tiga tombak, agar tidak kehilangan jalan keluar!"

   Perintah Ki Teja Laksana.

   Kesembilan orang pendekar yang juga merasa, curiga, akan tempat itu, segera mengikuti petunjuk yang diberikan Ki Teja Laksana.

   Mereka kini sudah menghunus senjata masing masing.

   Hanya Ki Teja -Laksana saja yang masih bertangan kosong.

   Tapi justru pada kedua tangan itulah terletak keistimewaan pendekar tersebut! Dengan kesiagaan penuh, kesepuluh orang pendekar itu pun melangkah memasuki padang ilaiang.

   Ki Teja Laksana yang menjadi pimpinan, berjalan di depan.

   Setelah Ki Teja Laksana berjalan sejauh tiga tombak salah seorang pendekar segera melangkah mengikuti Pendekar Tangan Baja, dan begitu seterusnya.

   Ki Teja Laksana sudah berjalan sejauh lima belas tombak.

   Dan Berarti sudah empat orang pendekar yang mengikutinya.

   Mendadak, pendengarannya yang tajam menangkap suara suara mencurigakan yang datangnya dari rimbunan ilalang.

   Secara spontan, tenaga dalamnya menyebar ke seluruh tubuh untuk Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menghadapi segala kemungkinan.

   "Awas! Hati hati!"

   Teriak Pendekar Tangan Baja.-Sementara dirinya sendiri sudah melangkah mundur, sambil memperhatikan keadaan sekelilingnya.

   Ki Teja Laksana masih belum dapat menduga, apa gerangan yang akan terjadi.

   Suara berkeresekan itu semakin lama semakin keras, dan tampaknya menuju ke arah para pendekar yang berada di tengah padang ilalang itu.

   Pendekar Tangan Baja atau Ki Teja Laksana mulai dapat menduga, apa yang telah menimbulkan suara demikian ribut dalam rimbunan ilalang itu.

   "Kawan kawan, munduuur!!"

   Teriak Ki Teja Laksana keras memperingatkan para -pendekar lainnya.

   Sedangkan ia sendiri sudah melangkah mundur, sambil meningkatkan kewaspadaannya.

   Terlambat! Ternyata secara tiba tiba saja -benda hitam pekat, dan panjangnya kurang lebih dua jengkal telah beterbangan ke arah mereka.

   Pendekar Tangan Baja bergulingan menghindari serangan benda benda itu.

   Begitu meloncat -bangun, di tangannya telah tergenggam sebatang pedang yang bersinar kuning.

   Segera dikelebatkan pedang itu membabat ke arah Benda benda hitam pekat.

   Namun hati Pendekar -Tangan Baja menjadi tercekat, ketika benda -benda hitam itu dapat mengelak dari sambaran pedangnya.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "Gila! Apa ini...?"

   Teriaknya kaget.

   Di tempat lain, tiga orang pendekar yang telah ikut masuk ke dalam rimbunan ilalang juga mengalami hal serupa.

   Mereka segera membabatkan pedang ke arah benda tersebut.

   Seperti halnya Ki Teja Laksana, mereka juga menjadi terkejut, karena benda benda-hitam pekat itu dapat mengelak dari sambaran pedang mereka! Benda benda hitam pekat yang panjangnya -hanya dua jengkal itu kini beterbangan mengincar tenggorokan dengan kecepatan yang luar biasa! Wess...

   wes...

   wes...! Crebb ...

   ! Crebb...! "Aaahhhkkk ...

   !"

   Salah seorang dari tiga orang pendekar itu berteriak ngeri.

   Dua buah benda yang berwarna hitam pekat itu telah menembus tenggorokannya.

   Tubuhnya terjungkal, lalu berkelojotan dengan mata mendelik.

   Beberapa saat kemudian orang itu pun tewas dengan tenggorokan bolong! "Lariii...! Cepat! Lari keluar ...

   !"

   Ki Pendekar Tangan Baja berteriak panik sambil memutar mutar pedang untuk melindungi tubuhnya dan sambaran benda benda --itu.

   Ki Teja Laksana melompat lompat dan bergulingan -ke arah jalan keluar.

   Kembali terdengar teriakan menyayat dari dua orang pendekar yang lainnya.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Ketika ia menemukan mayat ke tiga kawannya yang tergeletak di sepanjang jalan menuju keluar, wajah Ki Teja Laksana pucat dan merah berganti ganti.

   Perasaan marah dan ngeri bercampur menjadi satu.

   -Sedangkan benda benda berwarna hitam pekat itu menggeliat geliat di sekujur -tubuh tiga orang pendekar yang kini telah menjadi mayat.

   Benar benar -sebuah pemandangan yang mendirikan bulu roma! "U...

   ular...

   terbang...!"

   Desis K! Teja Laksana dengan wajah pucat dan bibir gemetar! Seketika itu juga pendekar pemimpin rombongan itu menghambur keluar, sambil memutar pedangnya sekuat tenaga.

   Benda benda hitam pekat yang-disebut ular terbang itu berjatuhan terbabat pedangnya.

   Sementara itu, enam orang pendekar yang masih berada di luar hanya dapat menunggu dengan wajah penuh ketegangan.

   Mereka hanya mendengar teriakan Pendekar Tangan Baja memperingatkan kawan-kawannya.

   Namun ketika mendengar teriakan ngeri dari ketiga kawannya yang berada di dalam tempat rimbunan ilalang itu, wajah keenam orang pendekar itu menjadi pucat! Serentak mereka menghunus senjata untuk menjaga segala kemungkinan.

   Keenam orang pendekar itu tidak mengetahui secara pasti kejadian yang menimpa Ki Teja Laksana dan ketiga orang pendekar lainnya.

   Namun dari teriakan dan jeritan tadi, tentulah mereka tengah menghadapi sesuatu yang mengerikan! Pendekar Naga Putih -002.


Dendam Empu Bharada Karya SD Djatilaksana Pendekar Mabuk Darah Asmara Gila Meteor Kupu Kupu Dan Pedang Karya Gu Long

Cari Blog Ini