Ceritasilat Novel Online

Pertarungan Dikota Chang An 1


Pertarungan Dikota Chang An Karya Wen Rui Ai Bagian 1



Pertarungan Dikota Chang An Karya dari Wen Rui Ai

   

http.//cerita-silat.co.cc/ EBOOK BY DEWI KZ Pertarungan Dikota Chang An Seri 2 Kesatria Baju Putih Karya .

   Wen Rui Ai Pendahuluan Pendekar-pendekar yang ada di Jiang Nan kebanyakan usia mereka masih muda dan dikenal oleh orang-orang.

   Bisa dikatakan Fang Zhen Mei lah yang usianya paling tua diantara yang muda-muda, namanya juga sangat terkenal.

   Salah satu dari pendekar Jiang Nan yang terkenal lainnya adalah Tai Hu Shen Diao (Kail sakti dari Tai Hu=nama danau), Shen Tai Gong.

   Pada saat membicarakan Jian Nan Fang Zhen Mei, nama ini terasa seperti hembusan angin musim semi, membuat hati dan perasaan menjadi segar.

   Tapi pada saat mengatakan nama Shen Tai Gong, siapapun yang mendengarnya pasti akan mengerutkan dahi.

   Shen Tao Gong sudah berusia 60 tahun lebih, tapi sifatnya masih seperti seorang anak kecil yang nakal, senang memuji ketampanannya sendiri.

   Dia mengaku pada saat dia masih muda dulu dia adalah pemuda tertampan di dunia ini.

   Sekarang dia mengganti julukan sebagai laki-laki tertampan di dunia, senang membuat keramaian, tapi apapun yang dia lakukan masih termasuk dalam membela kebenaran, ilmu silatnya benar-benar tinggi, kail ikan yang dipegangnya telah membuat penjahat yang dijuluki Wang Yang Shi Ba berhasil ditarik dari perahunya dan ditenggelamkan ke dalam laut.

   Tali pancingannya pernah membuat 3 penjahat Tai Hang, ibarat ikan yang sedang dipancing kemudian dilempar ke dalam jurang.

   Walaupun usia Shen Tai Gong sudah tua, tapi penglihatannya masih bagus.

   Pendekar muda yang gagah hanya dengan ratusan langkah bisa melewati pohon Yang Liu, sedangkan dia dalam ratusan langkah bisa memancing seekor capung yang ada di atas pohon Yang Liu.

   Kalau dia ingin memancing burung pada bagian sayapnya, pancingannya tidak akan pernah meleset, pancing itu dengan tepat mengenai tubuh burung itu.

   Ilmu silatnya tinggi dan dia senang berkelahi dengan orang-orang.

   Orang jahat yang melihatnya pasti dari jauh sudah bersembunyi.

   Orang beraliran lurus yang melihatnya pasti akan mengerutkan alisnya.

   Shen Tai Gong memang orang seperti itu, wajahnya kekanak-kanakan, rambutnya putih, pancingnya tidak pernah jauh darinya.

   Setiap hari dia selalu tertawa dan selalu berkata sombong.

   Dan tidak lupa selalu mencari kesalahan orang lain.

   BAB Shen Tai Gong memancing ikan Malah dirinya yang tersangkut Peristiwa ini terjadi sangat tiba-tiba.

   Waktu itu Shen Tai Gong sedang berjalan di kota dan membeli ikan sebagai teman minum arak.

   Tiba-tiba datang seorang pemuda berbaju panjang dan berwarna putih, pemuda itu memberi hormat kepadanya.

   "Aku ingin bertanya, apakah pak tua adalah orang yang sangat terkenal dan nama Pak tua sudah membuat dunia persilatan berguncang, apakah Anda adalah Tetua Shen?"

   Awalnya Shen Tai Gong hanya terpaku, karena dia sudah sering membuat banyak keributan, orang-orang yang melihatnya pasti akan terburu-buru pergi dan bersembunyi. Tapi hari ini ada seorang bocah datang dan mencarinya? Dia segera berkata.

   "Hei bocah tengik, kau seperti mempunyai mata tapi tidak tahu Tai Shan ada di mana untuk dilihat, mempunyai wajah tampan dan pembawaan yang luwes, kecuali diriku siapa lagi yang mempunyai wajah seperti ini? Kalau aku bukan Shen Tai Gong, lalu siapa Shen Tai Gong itu?"

   Pemuda berbaju putih itu tertawa.

   "Benar! Benar! Jujur bicara, mempunyai mata tapi tidak melihat Tai Shan, aku mohon maaf!"

   Mendengar kata-kata pemuda itu, hati Shen Tai Gong sangat senang, dia mulai berpikir.

   "Bocah ini sangat sopan."

   Dia melihat pemuda ini bersikap ramah dan wajahnya selalu tertawa, dia langsung menyukai pemuda itu, segera dia tertawa dan berkata, '"'Hei bocah, ada apa mencariku?"

   Pemuda itu menghela nafas panjang dan menjawab.

   "Tetua, tolonglah aku!"

   Dia hampir meneteskan air mata.

   "Jangan seperti itu, laki-laki sejati boleh meneteskan darah tapi tidak meneteskan air mata, kau menjadi begitu feminin tidak seperti seorang laki-laki. Semua hal yang ada di depanku bisa kubereskan, siapa yang berani menghinamu, aku akan memperlakukan dia seperti ikan mengambang, perut di atas dan perahunya kubalikkan!"

   Pemuda itu segera tertawa dengan senang dan berkata.

   "Ada Tetua yang akan membantu, semua persoalan rasanya bisa dibereskan, Tetua adalah pendekar nomor satu di dunia persilatan, aku sudah mengetahuinya, di dunia ini kecuali Tetua Shen tidak ada orang lain yang bisa membela kebenaran!"

   Hati Shen Tai Gong melayang-layang dipuji seperti itu, sambil tertawa dia berkata.

   "Bocah, mulutmu seperti sudah diberi pelumas, sebenarnya ada masalah apa, hayo beritahukan kepadaku."

   Pemuda berbaju putih itu menjawab.

   "Tidak perlu terburu-buru, kalau Tetua mau membantu, aku tidak mempunyai apa-apa untuk membalas kebaikan Tetua, lebih baik kita pergi dulu ke sebuah rumah makan sambil minum arak, aku baru akan bercerita."

   Minum arak adalah salah satu kesenangan Shen Tai Gong, sekarang ada yang akan mentraktirnya, dia langsung tertawa dan menjawab.

   "Baiklah!"

   Karena itu mereka segera memasuki sebuah rumah makan.

   Rumah makan itu kecil hanya ada 7-8 meja; di sana ada beberapa orang yang sedang minum dan makan, hanya tersisa sebuah meja yang masih terlihat kosong, mereka langsung menghampiri meja itu dan duduk di sana.

   Rumah makan ini hanya terdiri dari dua orang pelayan yang melayani para tamu.

   Karena itu mereka terlihat sangat sibuk, yang tua berusia sekitar 70-80 tahun, berjalanpun sudah sulit dan terengah-engah.

   Melihat mereka masuk ke rumah makan itu, dia segera memanggil pelayan yang lebih muda untuk membawakan sepoci arak.

   Dengan hormat pemuda berbaju putih itu menuangkan secawan arak untuk Shen Tai Gong, tidak lupa diapun memesan dua macam sayur sekaligus.

   Shen Tai Gong sudah menghabiskan araknya, dan pemuda itu menuangkan lagi arak untuknya, Shen Tai Gong tidak sabar dan membentak.

   "Mengapa kau masih belum mulai cerita? Hayo cepat ceritakan!"

   Mata pemuda itu tampak berputar dan diapun berkata.

   "Tetua Shen, apakah Anda mengenal pendekar nomor satu Jiang Nan yaitu Fang Zhen Mei?"

   "Bila bocah itu dibakar jadi abu juga aku akan kenal dengannya!"

   "Sebenarnya aku tahu kalau Tetua Shen kenal dengan Fang Zhen Mei, dan kalian adalah teman baik, tapi...."

   "Tapi apa?"

   "Aku merasa ini tidak adil untuk Tetua, maka aku harus jujur bicara, aku harap Tetua jangan marah, aku merasa walaupun Fang Zhen Mei sangat terkenal tapi dia bukan musuh Tetua, Tuan Muda Fang mengaku menjadi nomor satu di dunia ini, menurutku Tetua Shen lah yang baru...."

   "Ya."

   "Yang membuatku tidak mengerti adalah Tetua Shen dan Tuan Muda Fang adalah teman, semua keadaan Tetua Shen berada di atas Tuan Fang, tapi nama Tetua tidak seterkenal Tuan Muda Fang, cahaya Tetua sudah tertutup oleh Tuan Muda Fang...."

   Pemuda berbaju ptitih itu sengaja melakukan waktu luang, dia menatap Shen Tai Gong, tampak Shen Tai Gong sekaligus menghabiskan arak yang ada di dalam cawannya. Lalu pemuda itu segera menuangkan lagi arak untuk Shen Tai Gong dan tertawa.

   "Aku tahu kalau Tetua Shen dan Tuan Muda Fang bersahabat, karena Tuan Muda Fang pernah mengalahkan musuh-musuh kuat di Propinsi Shan Xi dengan tujuan menolong Tetua, tapi semenjak Tuan Muda Fang menolong Tetua, sepertinya dia sudah menyebarkan hal ini kepada banyak orang. Orang-orang persilatan sudah mengetahui kalau Tuan Muda Fang adalah dewa penolong Tetua, karena itu aku merasa, merasa...."

   "Eehhh!"

   "...Tetua jangan menyalahkarjku karena terlalu banyak ikut campur, tapi aku benar-benar memikirkan kepentingan Tetua, ilmu silat Tetua benar-benar tinggi dan Tetua adalah orang yang pintar, seharusnya Tetua menjadi orang nomor satu di dunia persilatan, mengapa sekarang nama Tetua malah berada di bawah nama Tuan Muda Fang? Selain itu Tetua harus mendengar perintahnya, aku kira ini benar-benar tidak pantas...."

   "Ya."

   Shen Tai Gong tampak mengerutkan alisnya yang putih, dia menghabiskan lagi araknya yang ada di dalam cawan.

   "Bagaimana perasaan Tetua?"

   Tanya pemuda berbaju putih itu.

   "Apakah kata-katamu sudah selesai?"

   Shen Tai Gong menundukkan kepalanya menatap cawan arak yang ada di depannya.

   "Sudah, aku sudah selesai bicara,"

   Pemuda itu terpaku. Shen Tai Gong berdiri dan berkata.

   "Kalau sudah selesai, aku akan pergi."

   Pemuda berbaju putih itu terkejut dan bertanya.

   "Tetua mau ke mana?"

   "Kau yang bicara aku yang minum arak, kau sudah selesai bicara, maka aku akan pergi,"

   Shen Tai Gong dengan dingin berkata pada pemuda itu.

   "Tetua jangan salah paham, karena aku tidak rela Tetua...."

   Pemuda itu tertawa dengan terpaksa. Shen Tai Gong menatapnya, sorot matanya terlihat seperti ada listrik, dan seperti menyinari tubuh pemuda itu. Karena kaget pemuda itu tanpa terasa mundur satu langkah. Shen Tai Gong membentak.

   "Kalau kau menjelek-jelekkan orang lain, aku akan membiarkannya, tapi apabila yang dijelekkan adalah Fang Zhen Mei, walaupun aku adalah orang yang sombong, tapi kalau aku bisa menghadapi 10 jurus di bawah Fang Cai Shen (Dewa uang Fang), aku sudah merasa sangat senang! Fang Cai Shen memang hebat di bidang ilmu silat dan sastra, dia sangat menonjol tapi dia tidak pernah menganggap kalau dirinya adalah nomor satu di dunia ini, kau menyebarkan gosip seperti ini, apa maksudmu? Aku sering bersama dengan Fang Zhen Mei, otomatis posisiku berada di nomor dua, aku tidak merasa malu. Mengapa kau harus bicara seperti itu? Apa maksudmu? Dulu Fang Cai Shen pernah menolongku dari tangan Shi Long Shen Jun, hingga tubuhnya bersimbah darah tapi dia belum pernah mengatakan hal ini pada orang lain, terakhir orang-orang bisa tahu karena Shi Long Shen Jun sendiri yang mengatakannya pada orang lain. Mengapa kau malah mengatakan kalau Fang Cai Shen lah yang menyebarkan berita ini, apa maksudmu? Pada saat dia bersama denganku belum pernah dia memerintahku untuk melakukan sesuatu, kau sengaja ingin memecah persahabatan kami, apa maksudmu?"

   Wajah pemuda berbaju putih itu tampak pucat, dia terpaksa tertawa dan berkata.

   "Tetua jangan marah, aku hanya bermaksud baik...."

   "Bermaksud baik? Aku sudah mendengar akal-akalanmu, jangan harap bisa membuat aku Shen Tai Gong tertipu! Keluar- Aku akan menghajar orang seperti dirimu!"

   Pemuda berbaju putih itu terpaku, tiba-tiba dia tertawa dan berkata.

   "Pak tua, jangan marah, kalau kau masih mempunyai tenaga untuk keluar dari rumah makan ini, aku Meng Hou Yu akan mengganti margaku menjadi marga Shen dan menjadi cucu kura-kuramu, bagaimana?"

   Shen Tai Gong terpaku dengan marah dan tertawa dia berkata.

   "Baiklah, kau yang akan menjadi cucu kura-kuraku...."

   Dia berdiri dan ingin melangkah, tapi kepalanya terasa pening, rumah makan itu sepertinya berputar, dadanya berdebar-debar dengan kencang, kedua matanya merasa silau dengan keadaan di sana, satu tangannya memegang meja, dia melihat pemuda berbaju putih itu yang sedang duduk menatapnya, tampak pemuda itu tertawa sinis,, Shen Tai Gong marah dan berkata.

   "Kau, kau di dalam arak itu memasukkan...."

   Pemuda berbaju putih itu tertawa sinis dan berkata.

   "Satu teguk arak tadi akan menyebabkan Tetua mabuk selama 3 hari, menghabiskan sepoci arak ini kau akan mabuk sampai ususmu putus. Tetua Shen, kau sudah meminum 3 cawan sekaligus walaupun kau seekor gajah, kau pasti akan roboh juga!"

   Suara Shen Tai Gong terdengar serak, dia berteriak.

   "Kau...kau licik! Dalam arak kau telah bubuhkan racun!"

   Tiba-tiba Shen Tai Gong teringat sesuatu dan dia tidak berteriak lagi.

   "Bocah, siapa namamu?"

   Pemuda berbaju putih itu tertawa.

   "Margaku adalah Meng namaku adalah Hou Yu, dijuluki Xiao Duan Chang (Tertawa sampai usus hancur), Tetua pasti mengenal namaku."

   Di dunia persilatan pendekar muda sangat banyak tapi pendekar muda yang jahat lebih banyak lagi, di antara pendekar muda yang jahat itu salah satu yang dianggap sebagai dalangnya adalah dia inilah.

   Kejahatan yang telah dilakukannya dibanding kejahatan yang telah dilakukan oleh 40 orang penjahatpun, tidak ada setengahnya.

   Orang ini selalu tertawa, dia sangat mahir memainkan senjata golok.

   Duan Chang Shi Bao Dao dijuluki Xiao Duan Chang, dia sangat jahat dan banyak akal, dia tahu bagaimana menggunakan taktik untuk menipu, dia tidak lain adalah Meng Hou Yu.

   Shen Tai Gong membentak dan berkata.

   "Ternyata kau, hari ini aku akan menangkap setan----"

   Dia mengambil kailnya ternyata kailnya sudah tidak ada di tempatnya. Meng Hou Yu tertawa dingin.

   "Kau ingin menangkap setan? Kau sendiri yang harus ditangkap."

   Di belakang Meng Hou Yu muncul dua orang, yang satu tampak sudah tua yang satu lagi masih muda. Ternyata mereka adalah pelayan dan bos rumah makan itu. Meng Hou Yu menunjuk yang muda dan sambil tertawa dia berkata.

   "Dia adalah si Tangan terampil Gong Bai Li, sewaktu dia membawakan arak tadi, kail ikan milik Tetua sudah berada di tangannya."

   Shen Tai Gong melihat pemuda itu sedang memegang kailnya.

   "Sedangkan yang ini adalah Si Tu Wu Hou dijuluki si Racun ketiga di dunia persilatan ini, arak yang diminum Tetua tadi dibuat sendiri oleh Si Tu Wu Hou, nama racun itu adalah Jun Qiu Qu, Tetua jangan bergerak terus, semakin bergerak maka racunnya akan semakin cepat menjalar, pada saat racunnya mulai bekerja, Tetua harus mabuk selama 3 hari. Dalam 3 hari ini Tetua tidak akan sadar!"

   Bos tua yang tadi berjalan sampai terengah-engah sekarang kedua matanya tampak seperti memancarkan aliran listrik, kedua tangannya berbentuk seperti kaitan, dia tertawa dingin. Shen Tai Gong marah dan berkata.

   "Kau mau apa?"

   Dia mendorong meja yang ada di hadapannya. Meng Hou Yu tertawa.

   "Tetua jangan marah, kalau Tetua banyak bergerak, racun itu akan dengan cepat bekerja, setelah itu Tetua tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi."

   Shen Tai Gong membentak.

   "Kalau kau mau mengambil nyawaku, mengapa tidak segera mengambilnya?"

   Meng Hou Yu menjawab.

   "Aku akan memberitahumu, yang kami inginkan bukan kau tapi Fang Zhen Mei!"

   "Apakah Fang Zhen Mei mempunyai dendam dengan kalian?"

   Dengan dingin Meng Hou Yu menjawab.

   "Tidak, di antara kami tidak ada permusuhan, kami hanya menginginkan Shang Qing Tu sejak lama, tadinya Shang Qing Tu berada di tangan Liu Zhong Yuan pemilik Wisma Luo Xia, melihat ilmu silat Liu Zhong Yuan, jika kami ingin merebut Shang Qing Tu, itu sangat mudah, tapi sekarang Fang Zhen Mei berada di Luo Xia Shan Zhuang, kalau dalam waktu 3 hari ini kami tidak berhasil mendapatkan Shang QingTu, Liu Zhong Yuan sendiri yang akan mengantarkannya ke istana. Shang Qing Tu adalah sebuah gambar dan di dalamnya tercatat tempat-tempat di mana disembunyikan emas dan perhiasan, aku dan teman-teman tidak akan membiarkan gambar Shang QingTu jatuh ke tangan pejabat."

   Shen Tai Gong marah.

   "Emas dan perhiasan yang tercatat di dalam Shang Qmg Tu adalah sumbangan dari rakyat utara untuk memberantas tentara-tentara Jepang yang menyerang Tiongkok, terakhir karena di tengah jalan dirampok, orang yang mengantarkan uang makan pasukan dan para perampok itu mati secara bersamaan. Hanya ada satu orang yang masih hidup dia adalah Feng Shang Qing, dia menguburkan uang, emas, dan perhiasan itu disuatu tempat, lalu membuat sebuah gambar, kemudian dia tertangkap oleh perampok lainnya dan mengancam dia supaya mau mengeluarkan Shang Cjing Tu tapi pada saat itu untung datang Pendekar Liu Zhong Yuan, dia membunuh para perampok itu tapi Feng Shang Qing sudah sekarat, dia meninggalkan Shang Cjing Tu tidak lama kemudian dia menghembuskan nafas terakhirnya, karena itu Shang Qing Tu menjadi terkenal. Sekarang Liu Zhong Yuan ingin menyerahkan Shang Qing Tu kepada kerajaan, memang harus dia lakukan, jika Fang Zhen Mei berada di Wisma Lu o Xia, kalian tidak akan mendapatkan gambar itu."

   Meng Hou Yu tertawa sinis.

   "Memang kami ingin mengambil Shang Cjing Tu dan itu tidak mudah, tapi kalau Fang Zhan Mei tidak ikut campur, maka semuanya akan mudah dilakukan."

   "Jika ingin Fang Zhen Mei tidak mengurusi hal ini, kebenaran di dunia persilatan hanya sekedar mimpi,"

   Kata Shen Tai Gong tertawa dingin.

   
Pertarungan Dikota Chang An Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Sekarang nyawamu sudah berada di tangan kami, kau hanya mempunyai dua pilihan,"

   Kata Meng Hou Yu.

   "Katakan saja."

   "Aku tahu bagaimana aturan kalian para pesilat dunia persilatan, satu kata sama harganya dengan emas ribuan ons, asalkan kau setuju untuk menasihati Fang Zhen Mei supaya tidak mencampuri masalah ini, kami akan segera melepaskanmu, dan kalau kami berhasil, aku akan memberimu emas seberat 5.000 gram sebagai ucapan terima kasih."

   "Ha ha ha!"

   Shen Tai Gong tertawa. Dengan aneh Meng Hou Yu bertapa.

   "Apa arti tawamu?"

   "Maksudnya adalah. aku sudah melihat ada orang naif dan tidak tahu diri,"

   Jawab Shen Tai Gong.

   "Baiklah, kau tidak memilih jalan ini, masih ada pilihan lain, jalan ini kami tawarkan kepadamu, kami sudah menjalankannya dan kau tidak perlu bersusah payah menjalankannya, kami akan mengurungmu, kalau Fang Zhen Mei berani ikut campur terhadap masalah Shang Qing Tu, kami akan menggorok lehermu, si marga Fang selalu memandang arti persahabatan, dia tidak akan tega melihatmu Shen Tai Gong marah dan berkata.

   "Sembarangan bicara, kau kira Fang Zhen Mei demi diriku akan melepaskan diri dari masalah ini, dia tidak akan membiarkan gambar itu jatuh ke tangan kalian, membiarkan perampok-perampok mendapatkannya secara sembarangan."

   Meng Hou Yu tertawa.

   "Kalau hanya kau sendiri, kami belum yakin apakah Fang Zhen Mei akan setuju, tapi kalau kami membuat teman baiknya yang bernama Wo Shi Shui juga ditangkap, kalau Fang Zhen Mei tidak peduli, itu sangat aneh!"

   Shen Tai Gong berteriak.

   "Baiklah, aku akan membunuhmu dulu!"

   Tiba-tiba dia sudah terbang dan kedua tangannya menebas ke kiri dan kanan.

   Begitu Shen Tai Gong meloncat ke atas, tenaganya memang kuat tapi begitu berada di tengah-tengah udara dia merasa matanya berkunang-kunang, tubuhnya lemas, tenaganya hanya tersisa separuh dari tenaga pada saat normal.

   Meng Hou Yu pun ikut melayang keatas dan berteriak.

   "Tangkap diahidup-hidup!"

   Shen Tai Gong merasa ada senjata yang datang dari belakangnya, dengan cepat dia membalikkan badan, 3 golok emas secara bersama-sama sedang membacoknya! Shen Tai Gong sangat marah, dia mengeluarkan tangannya hingga bisa membuat tiga orang itu mundur, tapi setelah mendengar meja dan kursi dibalikkan, pengunjung rumah makan itu masing-masing sudah mencabut senjata mereka.

   Terdengar Meng Hou Yu tertawa.

   "Mereka adalah Zhang Shan San Bian, Qi Men San Dao, Yuan Jia Si Guai, dan Tian Di Shuang Wang, mereka semua berada di sini, apakah kau masih berniat ingin melarikan diri? Shang QingTu pasti jatuh ke tangan kami?"

   Shen Tai Gong sangat marah, dia terus bersalto beberapa kali untuk menghindari 9 pecut dan 6 buah golok, tapi selembar jala sudah diturunkan, Shen Tai Gong berteriak, dengan menggunakan cara ikan emas meletik, dia berhasil lolos dari jala itu tapi tiba-tiba dia merasa langit berputar dan bumi bergetar, kepalan tinju dari empat orang laki-laki seperti gunung' menghadang gerakan Shen Tai Gong keluar dari sana.

   Dia berteriak.

   "Siapa yang berani menghalangiku, dia pasti akan mati!"

   Segera dia mengeluarkan 18 jurus serangan, kedua kakinya menendang mengeluarkan 26 jurus untuk memukul 3 orang yang menghalanginya tapi matanya mulai terasa gelap, punggungnya terkena pukulan, darahnyapun terasa mulai menggelegak, dia ingin mengeluarkan tenaga terakhir supaya bisa keluar dari rumah makan ini.

   Tapi baru saja dia keluar dari rumah makan itu, dia sudah muntah darah, sekujur tubuhnya mati rasa tapi dia berusaha untuk tetap tertawa.

   "Meng Hou Yu, kalau aku berhasil keluar dari rumah makan ini, kau adalah...adalah...kura-kura.... Ha ha ha...cucu kura-kura.... Ha ha ha!"

   Baru saja selesai tertawa dia sudah tidak bisa bertahan lagi, dia mabuk dan terjatuh ke tanah.

   Zhang Shan San Bian yaitu, Qi Men San Dao, Yuan Jia Si Guai, dan Tian Di Shuang Wang dengan cepat keluar dari rumah makan lalu mengepung Shen Tai Gig^ng sudah pingsan, wajah Meng Hou Yu Jtempak nnrat dan dengan marah berkata, Dasar ma Cgka^alaubukan karena kau masih ada gelnya, sejak tadi aku sudah membunuhmu! ---ooo0dw0ooo--- BAB Wo Shi Shui terkena racun Didalam racun ada racun Pendekar-pendekar yang ada di Jiang Nan, yang paling ramah dan terpelajar adalah Fang Zhen Mei, yang paling membuat orang sakit kepala adalah Shen Tai Gong, sedangkan yang paling keras sifatnya adalah Wo Shi Shui.

   Sifat Pendekar Wo Shi Shui keras dan lurus, ilmu silatnya tidak bisa dilawan oleh orang-orang, dia berlatih jurus Hei Hu Tou Xin (Harimau hitam mencuri hati), tapi kemampuannya dalam menj'erap jurus itu lebih cepat 10 kali dari orang lain! Lebih cepat 10 kali lipat dan lebih galak 10 kali lipat! Bila ketiga hal ini digabung, berarti akan membuat musuh lebih cepat mati 10 kali lipat! Selama hidupnya Pendekar Wo Shi Shui pernah mengalami ratusan pertarungan dan dia tidak pernah mengagumi siapapun, tapi ketika terjadi perang antara Chang Xiao Bang dan Shi Jian Shan Zhuang dulu, akhirnya Wo Shi Shui berkenalan dengan Fang Zhen Mei, dan dia mengagumi Fang Zhen Mei, dan menjadikan Fang Zhen Mei sebagai teman karibnya.

   Di jalanan di kota Chang An, terlihat Wo Shi Shui mengenakan baju berwarna hijau dan mantel hitam.

   Dia sedang berjalan dengan santai.

   Kota Chang An adalah sebuah kota yang indah dan tenang, bunga-bunga di Chang An, angin musim semi, tawa anak-anak, dan orang yang berlalu lalang dengan terburu-buru membuat suasana kota Chang An semakin indah dan menggairahkan.

   Gadis-gadis kota Chang An mengintip dari jendela kamar mereka.

   Mereka menyulam untuk mengisi waktu.

   Jalan kota Chang An yang ramai dan suasa kota yang beragam membuat Wo Shi Shui benar-benar menikmati keadaan di sana.

   Karena pendekar yang terkenal di dunia persilatan ini masih sangat muda.

   Kota Chang An yang indah, tapi dalam pikirannya sekarang dia sedang memikirkan hal-hal yang tidak indah.

   ---ooo0dw0ooo--- Tiba-tiba tampak ada kerumunan orang, seorang pak tua dipukul hingga roboh, seorang gadis kecil sedang menangis dan memanggil-manggil kakeknya, di sisinya berdiri 3 orang, mereka terlihat sangat sombong, salah satu dari mereka mengenakan baju mewah dengan suara aneh dia berteriak.

   "Apakah kalian melihat apa akibatnya jika meminjam uang dari Jin Mao Tai Sui (Raja bulu emas) Wang Jia Xi dan tidak bisa mengembalikannya? Siapa suruh berhutang? Aku tidak peduli apakah dagangan sedang sepi atau ramai! Kalau tidak menye/ahkan uang untuk membayar, akan kupukul!" \ Seperti biasa darah Wo Shi Shui mulai bergejolak, baru saja dia ingin menerobos kerumunan itu, tiba-tiba terdengar seorang pemuda yang membentak.

   "Raja Tai Sui, kau memukul orang tua ini begitu kejam, apakah semua tidak keterlaluan----"

   Mata Wang Jia Xi tampak melotot, dia tidak berkata apapun, tapi tangannya sudah melayang memukul kepala pemuda itu! Pemuda itu dengan cepat menahan serangan Wang Jia Xi, dia malah menyerang kembali, ternyata dia seorang pesilat.

   Wang Jia Xi menghindari serangan pemuda, itu, kemudian dia segera memberi hormat dan berkata.

   "Ternyata Anda seorang pesilat tangguh, aku stidah mengganggu Anda, mohon maaf, siapa nama Tuan?"

   Pemuda itu tidak menyangka kalau Wang Jia Xi akan bersikap begitu sungkan kepadanya, diapun balas memberi hormat.

   "Margaku adalah Song...."

   Tiba-tiba dua orang dari belakang Wang Jia Xi dengan cepat keluar, tangan kiri dan tangan kanan pemuda itu dipegangnya, Jin Mao Tai Sui dengan cepat datang, kepalan tangannya dilayangkan ke perut pemuda itu, pemuda itu berteriak kesakitan.

   Tapi Jin Mao Tai Sui masih terus memukulnya, hingga berhasil membuat pemuda itu jongkok karena kesakitan, Jin Mao Tai Sui merasa senang, dia tertawa.

   "Apakah kalian sudah lihat, siapa yang berani tidak sopan kepada Jin Mao Tai Sui, akibatnya adalah seperti itu! Kota Chang An adalah milikku, milik Jin Mao Tai Sui...."

   Tiba-tiba terdengar suara dingin yang bertanya.

   "Siapa yang sedang kentut?"

   Wajah Jin Mao Tai Sui tampak langsung pucat, dia marah.

   "Siapa kau?"

   Seorang pemuda berbaju hitam mendekati dan menjawab.

   "Wo Shi Shui (siapa aku)."

   Jin Mao Tai Sui masih tidak mengerti dengan perkataan pemuda itu dan bertanya lagi.

   "Kau mengatakan kalau kau adalah siapa?"

   Wo Shi Shui dengan dingin menjawab.

   "Aku bilang aku adalah Wo Shi Shui."

   Sambil menjawab dua orang yang telah memukul pemuda itu sampai berjongkok, tangannya terlihat patah karena telah dipukul Wo Shi Shui, karena Jin Mao Tai Sui bisa menghindar lebih cepat, dia hanya terkena pukulan saja dan dari hidungnya keluar darah.

   Wo Shi Shui menepuk-nepuk tangannya dia masih berkata dengan dingin.

   "Pukulan ini memberitahumu bahwa kota Chang An bukan milik Jin Mao Tai Sui."

   Dia berhenti sebentar, kemudian memukul lagi ke dagu Jin Mao Tai Sui dan berkata.

   "Pukulan kedua ini untuk mengganti namamu menjadi marga Song, dan kau harus meminta maaf kepada marga Song itu, sekarang kau masih mempunyai 2 gigi, kalau kau berani tidak mengganti marga dan meminta maaf kepadanya, pukulan ketigaku akan membuatmu mati."

   Sambil bicara dia sudah mengepal tangannya. Sambil menutup wajahnya Jin Mao Tai Sui meminta ampun sambil berteriak.

   "Jangan, jangan...jangan pukul lagi, aku akan mengganti margaku, aku akan ganti...."

   Wo Shi Shui adalah Wo Shi Shui. ---ooo0dw0ooo--- Tiba-tiba dari kerumunan orang itu ada yang bertepuk tangan, seorang pemuda berbaju putih sambil tertawa keluar dari kerumunan dan memberi hormat.

   "Pendekar Wo Shi Shui namamu memang harum."

   Wo Shi Shui membalikkan tubuhnya dan pergi dari sana, pemuda berbaju putih itu mengejarnya sambil berteriak.

   "Pendekar Wo, berhentilah sebentar!"

   Sambil berjalan Wo Shi Shui berkata.

   "Kalau kau ingin bicara denganku atau menyuruhku mengerjakan sesuatu, jangan harap aku akan melakukannya!"

   Pemuda berbaju putih itu tertawa dan berkata.

   "Tapi bagaimana kalau Pendekar Fang yang menyuruhku berbicara dengan Anda?"

   Wo Shi Shui segera berhenti melangkah dan bertanya.

   "Apakah yang kau maksud adalah Cai Shen Ye (dewa uang)?"

   "Benar!"

   Jawab pemuda berbaju putih itu. Wajah Wo Shi Shui yang tadinya terlihat marah, sekarang wajahnya agak mengendur, sekarang wajahnya tenang seperti air mengalir, dia berkata.

   "Baiklah!"

   "Pendekar Wo, aku harap Anda mau kuajak ke ruman makan Yun Lai, Pendekar Fang sudah berpesan kepadaku supaya mentraktir Anda makan di sana, dan dia akan segera menyusul, harap Pendekar Wo mau ke sana, karena ada hal yang harus dibicarakan."

   "Apakah Fang Zhen Mei menyuruhku makan di sana?"

   Tanya Wo Shi Shui.

   "Benar, menurut Pendekar Fang, sebenarnya dia ingin meminta tolong sesuatu pada Anda, dia merasa malu karena itu dia mengundang Anda makan di sana,"

   Kata pemuda berbaju putih itu sambil tertawa.

   "Di mana rumah makan Yun Lai"

   "Ada di depan sana." ---ooo0dw0ooo--- Begitu memasuki rumah makan Yun Lai, ternyata sudah banyak tamu di sana, mereka terlihat sedang mengobrol dan tertawa-tawa, Wo Shi Shui pun masuk, dia dan pemuda berbaju putih itu memilih tempat duduk di bagian agak dalam, bos tua sudah menyuruh pelayannya untuk membawakan sepoci arak. Pemuda berbaju putih itu menuangkan secangkir arak untuk Wo Shi Shui dan berkata.

   "Pendekar Wo, minumlah arak ini dulu, sayurnya akan segera dihidangkan."

   "Mana dia?"

   Tanya Wo Shi Shui dengan dingin.

   "Pendekar Fang akan segera tiba,"

   Jawab pemuda berbaju putih itu. Wo Shi Shui menghabiskan arak yang ada di dalam cangkir dan bertanya.

   "Mengapa kau sendiri tidak minum?"

   Wajah pemuda itu tidak terlihat berubah, dia menuangkan lagi arak untuk Wo Shi Shui, tiba-tiba Wo Shi Shui tertawa dingin dan berkata.

   "Bukan karena kau tidak bisa minum, melainkan di dalam arak ini ada racunnya."

   Wajah pemuda itu terlihat sedikit berubah dan berkata.

   "Mengapa Pendekar Wo bisa berkata seperti itu?"

   "Di dalam arak ini ada racunnya. Apakah kau mengira aku tidak tahu?"

   Kata Wo Shi Shui sambil tertawa dingin. Tapi pemuda berbaju putih itu tetap tertawa dan berkata.

   "Aku memang diperintahkan oleh Pendekar Fang untuk menghubungi Pendekar Wo, aku tidak menyangka kalau Pendekar Wo adalah orang yang tidak tahu aturan."

   "Kau salah,"

   Ucap Wo Shi Shui sambil tertawa.

   "Oh ya?"

   Kata Wo Shi Shui lagi dengan pelan.

   "Kalau Fang Zhen Mei memintaku untuk membantunya, dia sering kali berkata makan dulu baru bicara, Fang Cai Shen dalam hidupnya tidak pernah berbuat seperti ini."

   Pemuda itu tertawa licik.

   "Sayangnya kau sudah meminum 2 cangkir arak beracun."

   Wo Shi Shui segera membuka mulutnya, arak yang telah diminumnya tadi seperti air mancur menyembur keluar dan menyemprot ke wajah Meng Hou Yu sambil berkata.

   "Apakah kau mengira aku akan dengan bodoh meminum racun ini?"

   Meng Hou Yu tidak bisa tertawa lagi, dia langsung terbang ke udara untuk menghindari semburan arak dari mulut Wo Shi Shui, melihat cara Meng Hou Yu menghindar, Wo Shi Shui segera berkata.

   "Jurus Chang Tian Yi He, Chang Tian Yi He Yuan Xiao Xing, dia selalu berbuat kejahatan, siapa kau sebenarnya?" (chang tian=langit,yihe=seekor bangau). Meng Hou Yu berdiri di atas tiang rumah makan itu, sambil tertawa dia berkata.

   "Dia adalah guruku dan aku adalah Xiao Duan Chang, Meng Hou Yu."

   "Ternyata kau hanya seonggok sampah!"

   Wo Shi Shui marah.

   "Sayangnya, kali ini Pendekar akan bertekuk lutut di hadapan sampah ini,"

   Meng Hou Yu tertawa. Wo Shi Shui sangat marah dan mendorong meja sambil berdiri, tiba-tiba dia merasa langit dan bumi berputar, tangan dan kakinya mati rasa, dia membentak.

   "Di mana lagi kau bubuhkan racun?"

   Meng Hou Yu tertawa terbahak-bahak.

   "Menghadapi Pendekar Wo Shi Shui tidak akan semudah menghadapi Shen Tian Gong, karena itu kami sudah mempersiapkan semuanya, kau bisa mengetahui kalau arak yang kuberikan itu beracun, maka kamipun sudah mengoleskan racun San Bu Ji Ming San di kursimu...." (bubuk tiga langkah ayam berkokok). Wo Shi Shui marah dengan telapak tangannya dia menghancurkan kursi itu, serpihan kayu tampak beterbangan, tapi Meng Hou Yu dengan tertawa senang berkata.

   "Aku kira Pendekar Wo tahu bagaimana khasiat San Bu Ji Ming San, racun ini mudah menyerap masuk ke dalam tubuh manusia, walaupun hanya sedikit yang menempel "^di tubuh, tapi racun itu bisa segera menyebar ke seluruh tubuh, dalam 3 langkah orang itu akan roboh, dan sadar kembali keesokan harinya setelah ayam jantan berkokok 3 kali, bagaimana cara Tian Xia Di San Du, Si Tu Wu Hou ini menurut Pendekar Wo?" ( Racun dari dunia ketiga). Bos rumah makan(Si Tu Wu Hou) itupun ikut tertawa dan berkata.

   "Pendekar Wo Shi Shui, begitu kau berjalan 3 langkah, kau akan seperti seekor beruang besar yang tidak berdaya. Ha ha ha...."

   Wo Shi Shui marah dan berteriak.

   "Kentut kau!"

   Dia bergerak seperti sebuah panah dan meluncur keluar, lalu menyerang Tian Xia Di San Du, Si Tu Wu Hou.

   Wo Shi Shui benar-benar marah dan menyerang Tian Xia Di San Du Si Tu Wu Hou dengan ganas dan keras serta cepat, Tian Xia Di San Du Si Tu Wu Hou yang sudah menaburkan Mi Hun Sha (bubukmemabukan roh) dan dengan cepat mundur dari sana.

   Wo Shi Shui berada di tengah udara tiba-tiba dia merasa tubuhnya lemas, dan gerakannya menjadi lambat, dengan kecepatan yang masih terhitung cepat, dia berteriak di tengah-tengah udara.

   Pertarungan Dikota Chang An Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Anjing! Kurang ajar! Aku akan membunuhmu dulu!"

   Wo Shi Shui sama sekali tidak menghindari Mi Hun Sha yang ditabur, Tian Xia Di San Du Si Tu Wu Hou baru saja berdiri tegak, Wo Shi Shui sudah berdiri di hadapannya dengan mata melotot.

   Tian Xia Di San Du Si Tu Wu Hou terkejut sambil berteriak dia mundur lagi beberapa meter.

   Baru saja dia bergerak, Wo Shi Shui sudah menyerangnya.

   Kepalan tangan Wo Shi Shui menyerang Tian Xia Di San Du Si Tu Wu Hou, dia ingin menangkis tapi kepalan tangan Wo Shi Shui lebih cepat dari yang dia bayangkan.

   Kepalan tangan itu sudah berada didepan dahinya, dia ingin menghindar ke samping tapi dia melihat kepalan tangan Wo Shi Shui sudah menutupi jalan mundurnya! Karena benar-benar kaget sepertinya roh Tian Xia Di San Du Si Tu Wu Hou akan melayang dari raganya, dia hanya merasakan kepalan tangan Wo Shi Shui semakin mendekat, semakin besar dan membesar! BUG! Tian Xia Di San Du Si Tu Wu Hou sudah melayang jauh, tubuhnya belum mendarat ke tanah nafasnya sudah putus! Pada saat yang bersamaan delapan tangan Yuan Jia Si Guai (empat siluman keluarga Yuan) sudah menjepit dengan erat nadi-nadi vital Wo Shi Shui, terdengar Wo Shi Shui meraung, ada genting pecah dan terjatuh, rumah itupun ambruk.

   Wo Shi Shui bersalto beberapa kali menghampiri Yuan Jia Si Guai yang berniat keluar dari tempat itu, kemudian membantingnya! Wo Shi Shui terlihat begitu gagah, membuat Chang Shan Bian (Tiga pecut marga Chang) yang ingin membantunya berpikir kembali ratusan kali, dia hanya bisa terpaku.

   Qi Men San Dao (Tiga golok Qi Men) segera mencabut golok emasnya.

   Meng Hou Yu membentak.

   "Tangkap dia hid^ip-hidup"

   Dia membalikkan tubuh dan dengan dingin berkata pada Wo Shi Shui.

   "Kau masih bisa berjalan dan bergerak lebih dari 3 langkah?"

   Begitu melihat Meng Hou Yu, Wo Shi Shui bertambah marah lagi, kembali dia meraung, kepalan tangannya dikeluarkan lagi.

   Tapi kakinya sudah tidak bisa menopang tubuhnya dengan benar, kepalan tangannya tidak bertenaga, hampir saja dia jatuh terjungkal.

   San Bu Ji Ming San ditambah dengan racun Mi Hun Sha ternyata tidak membuat Wo Shi Shui roboh, hal ini membuat Meng Hou Yu merasa takut.

   Meng Hou Yu tertawa dingin, dia bergerak untuk menghindari kepalan tangan Wo Shi Shui.

   Wo Shi Shui hampir terpeleset, melihat keadaan itu Meng Hou Yu dengan cepat menotok 3 nadi Wo Shi Shui! Wo Shi Shui mengeluarkan suara besar dengan tujuan untuk membuka totokan itu, suara raungannya seperti raungan harimau, kemudian dia bersalto, dia bisa menghindari 3 serangan kepalan tangan dan 3 golok.

   Menghancurkan pintu rumah makan, pada saat dia ingin keluar, tiba-tiba terlihat seseorang berbaju abu-abu mendekatinya.

   Belum sempat melihat dengan jelas, terdengar suara seperti burung bangau yang sedang mengepakkan sayapnya di udara! Wo Shi Shui membentak, dia mengeluarkan kepalan tangannya tapi orang itu segera membalikkan tangan memegang kepalan tangan Wo Shi Shui.

   BUG! Dia memukul dada Wo Shi Shui.

   Wo Shi Shui muntah darah, dan muntahannya seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya, dia tergetar dan mundur 7-8 langkah, dan terjatuh di rumah makan itu lagi.

   Dari atas terlihat ada 2 jala besar yang dijatuhkan dan mengurung Wo Shi Shui.

   Xiao Duan Chang, Meng Hou Yu dan si Tangan terampil, Gong Bai Li bersamaan keluar dan menotok 12 nadi Wo Shi Shui.

   Tian Di Shuang Wang (Sepasang jala langit bumi), sudah ditebarkan dari atas atap dan mengurung Wo Shi Shui, akhirnya Wo Shi Shui tertangkap hidup-hidup! Meng Hou Yu dengan sikap hormat memberi salam kepada pak tua berbaju abu-abu itu.

   "Murid memberi hormat kepada Guru."

   Sikapnya yang selalu tertav/a sekarang tidak telihat. Yang terlihat hanya sikapnya yang serius. Pak tua berbaju abu-abu itu hanya tertawa dingin.

   "Begitu banyak orang menangkap Wo Shi Shui, tidak pernah ada yang berhasil, dan apa mereka masih menginginkan Shang Qing Tu?"

   Meng Hou Yu merasa malu dan menjawab.

   "Murid pantas mati, murid telah bertindak ceroboh."

   Si baju abu-abu tertawa dingin.

   "Sekarang kalian tangkaplah Fang Zhen Mei, sandera sudah berada di tangan kita, dia tidak akan berani berbuat macam-macam, aku sudah mengundang Zai Wai Shuang Mang, bila ada mereka berdua, sekalipun marga Shen dan Wo Shi Shui memiliki sayap mereka tidak akan bisa melarikan diri, sekarang kalian segera pergi!"

   Dengan hormat Meng Hou Yu membungkukkan badannya, i'Murid akan mengikuti perintah Guru." ---ooo0dw0ooo--- BAB Meng Hou Yu menyusun strategi Begitu Wo Shi Shui sadar, dia merasa belum sadar seutuhnya, karena yang ada di hadapannya sekarang hanya ada kegelapan, hanya terlihat sedikit cahaya yang bersinar melalui celah-celah jendela, jendela itu hanya sebesar piring.

   Kalau dikatakan itu jendela rasanya lebih tepat kalau dikatakan sebagai lubang udara.

   Dan tercium udara yang tidak sedap dari sana, dilihat dari lubang sebesar piring itu tampaknya langit begitu dekat dan udara terasa dingin.

   Wo Shi Shui mengira dia sudah berada di akherat.

   Tapi walaupun dia berada di akherat, Wo Shi Shui tetap akan menyuruh dewa kematian keluar dari tempatnya kemudian akan dipukulnya.

   Karena dia masih menyimpan banyak kekesalan, kalau dia sedang marah atau ada hal yang ingin dilakukan san tidak bisa terpenuhi, siapapun akan sulit untuk membendung keinginannya.

   Begitu dia bediri dan ingin berjalan, dia merasa pergelangan tangan dan kakinya kaku serta gatal.

   Dan rasa dingin menyerang tubuhnya, kakinya sama sekali tidak bisa melangkah.

   Sekarang Wo Shi Shui baru melihat ternyata pergelangan tangan dan kakinya dirantai oleh gelang besi yang bentuknya aneh.

   Dan gelang besi itu tertanam di dinding batu.

   Gembok yang menguncinya tampak biasa, dengan mengatur pernapasannya, Wo Shi Shui bisa mengerahkan tenaga dalamnya, Wo Shi Shui bisa dengan mudah melepaskan gembok itu tapi gelang besi ini entah terbuat dari apa, Wo Shi Shui belum tahu.

   Tapi begitu Wo Shi Shui ingin membuka gembok itu dengan tenaga dalamnya, terasa ada hawa dingin masuk ke dalam tubuhnya dan kemampuannya segera menghilang, tenaga dalamnya juga tidak bisa terkumpul.

   Wo Shi Shui sangat marah, dia tidak suka diperlakukan seperti ini.

   Tapi jika dia mengerahkan tenaga dalamnya dan berjalan ke depan, hawa dingin itu akan menyerang jantungnya, tenaganya juga akan lenyap, akhirnya dia akan pingsan lagi! Terdengar suara CING, dari kegelapan ada yang berkata.

   "Kelinci, aku rasa lebih baik hentikan usahamu, kalau kau bisa membuka gembok itu, apakah aku yang bernama Shen Tai Gong masih berada di sini sekarang?"

   Wo Shi Shui merasa terkejut sekaligus senang.

   "Pak tua, ternyata Anda juga berada di sinii"

   "Benar! Aku ingin menemanimu mengobrol,"

   Shen Tai Gong mengomel.

   "Apakah kau juga digembok?"

   "Apakah aku diperlakukan lebih istimewa?"

   Tanya Shen Tai Gong.

   "Tapi, kalau si kelinci ingin menemaniku mati, ini sudah cukup lumayan,"

   Kata Shen Tai Gong melanjutkan. Wo Shi Shui terdiam, yang ada sekarang hanya suasana sepi, kemudian Wo Shi Shui bertanya.

   "Siapa yang telah menangkapmu dan membawanya ke sini?"

   "Cucu kura-kura,"

   Jawab Shen Tai Gong sambil menghembuskan nafas panjang. Merasa aneh Wo Shi Shui bertanya.

   "Cucu kura-kura?"

   "Meng Hou Yu, dia membubuhkan racun di dalam arakku dan berkata kalau aku bisa keluar dari rumah makan itu dia akan menjadi cucu kura-kuraku. Aku berhasil keluar dari rumah makan itu, kalau aku bertemu dengannya sekarang, aku akan memanggilnya cucu kura-kura, kalau dia bertemu dengan kakeknya akan kubunuh dia!"

   "Sudahlah, aku lihat mereka masih menginginkan nyawamu hidup,"

   Kata Wo Shi Shui sambil tertawa.

   "Yang aku khawatirkan adalah mereka menginginkan Shang Qing Tu serta nyawa Fang Zhen Mei,"

   Kata Shen Tai Gong dengan seius. Wo Shi Shui segera meloncat, pada saat dia menggunakan tenaganya, dia merasa tubuhnya digetarkan oleh besi dingin, terpaksa dia tidak jadi bergerak, setelah bisa bernafas kembali, dia bertanya.

   "Mengapa kau bisa mengetahuinya?"

   Shen Tai Gong menceritakan pada saat dia ditangkap oleh Meng Hou Yu dan kata-kata yang diucapkan oleh Meng Hou Yu kepadanya, dia berkata lagi.

   "Mereka hanya menginginkan Shang Qing Tu dan sekarang ini Shang Qing Tu berada di Wisma Luo Xia, dalam waktu 3 hari ini Shang Qing Tu akan diantar ke istana, kalau Fang Zhen Mei berada di sisi Liu Zhong Yuan, mereka akan mengalami kesulitan mengambilnya, mereka menyuruh Cai Shen Ye jangan ikut campur masalah ini, karena bila dia ikut campur mereka tidak mempunyai harapan. Karena itulah kita berdua dijadikan sandera, katanya Meng Hou Yu akan mengancam Fang Zhen Mei supaya menyerahkan Shang Qing Tu itu kepada mereka."

   Dengan cemas Wo Shi Shui bertanya.

   "Kita sudah pingsan berapa lama?"

   "Kira-kira sudah sehari semalam."

   "Oh tidak! Mungkin mereka sudah menyerang Cai Shen Ye!"

   "Aku kira dengan hanya mengandalkan Meng Hou Yu, Chang Shan San Bian, Yuan Jia Si Guai, Qi Men San Dao Tian Di Shuang Wang, dan lainnya, tidak akan merepotkan Cai Shen Ye, yang kutakutkan adalah mereka akan menjadikan kita sebagai sandera dan mengancam Cai Shen Ye!"

   Kata Shen Tai Gong. Wo Shi Shui menarik nafas dan berkata.

   "Kau belum tahu, mereka memang tidak menakutkan tapi yang menakutkan adalah guru Meng Hou Yu, dia sudah terlibat dalam rencana ini. Kalau tidak ada dia, mereka hanya beberapa orang yang tidak mampu menangkapku."

   "Siapa nama guru Meng Hou Yu?"

   "Yuan Xiao Xing."

   Shen Tai Gong berdiri tapi rantai besi membuatnya terduduk lagi dan berkata.

   "Apakah dia adalah Yuan Xiao Xing yang dijuluki Chang Tian Yi He, Wu He Bu Chuo?"

   "Benar!"

   Shen Tai Gong menarik nafas dan berkata.

   "Kalau benar dia adalah Yuan Xiao Xing, kita benar-benar akan celaka, ilmu meringankan tubuh Fang Zhen Mei memang nomor satu di dunia persilatan tapi ilmu Chang Tian Yi He Zhan Zhe Da Fa (jurus dilangit, satu bangau mengibaskan sayap besar) benar-benar hebat. 30 tahun yang lalu, tidak ada yang bisa mengalahkan kecepatannya, ilmu silat Fang Zhen Mei memang terusmengalami perubahan, sampai sekarang tidak ada yang tahu dari mana asal ilmu silat sebenarnya, tapi ilmu Yuan Xiao Tian Xiao Tian Xing Shen Zhang semenjak diciptakan berhasil mengalahkan banyak musuh dan belum pernah terkalahkan! Bila Fang Zhen Mei bertemu dengannya, siapapun yang memenangkan pertarungan, maka pertarungan ini akan menjadi pertarungan akbar yang selama ratusan tahun baru sekali ini terjadi!"

   Wajah Wo Shi Shui tetap dilipat dan berkata.

   "Tapi sekarang ini kita terkurung di sini!"

   "Sekarang apa yang akan terjadi pada Fang Zhen Mei?"

   Tanya Shen Tai Gong, Tiba-tiba Wo Shi Shui tertawa dan berkata.

   "Setahuku, orang yang bisa menghadapi Fang Zhen Mei, sampai sekarang orang itu belum lahir." ---ooo0dw0ooo--- "Sudah lahir!"

   Di suatu desa di dekat kota Chang An tinggal beberapa orang petani lugu, mereka sedang mengelilingi suatu tempat dan berteriak dengan gembira.

   Di antara para petani itu terlihat seorang kakek.

   Dia membav/a pipa rokoknya yang panjang, dan api yang membakar tembakau masih terus menyala.

   Ada seorang pemuda lugu, seorang perempuan berbaju hijau, mungkin dia adalah menantu kakek itu.

   Masih ada seorang anak kecil berusia kurang lebih 11-12 tahun.

   Kalau dilihat-lihat mungkin dia adalah adik pemuda itu, putra kedua dari kakek itu.

   Mereka mengelilingi sebuah kandang, dengan tegang melihat ke dalam kandang itu.

   "Akhirnya keluar juga, sapi betina ini telah melahirkan seekor sapi kecil."

   Sapi betina itu melahirkan seekor anak, bagi petani itu ini merupakan kegembiraan yang tidak terlukiskan, sapi kecil ini bila sudah besar bisa membantu mereka untuk panen, yang terpenting semua nyawa yang lahir ke dunia ini harus disambut dengan gembira dan rasa syukur.

   Mereka berada di luar pondok, dengan cemas dan gembira mereka melihat sapi betina mereka yang baru melahirkan keturunannya.

   Seorang pemuda berperawakan tinggi dan bersih, serta berbaju putih dengan santai berjalan di desa itu, akhirnya dia berhenti melangkah, berhenti di sisi sebuah pohon bambu, sudut mulutnya selalu terlihat senyum ramah dan santai.

   Dia melihat kelahiran seekor sapi di pondokan itu, dan orang-orang lugu yang berkerumun di luarnya.

   Mata pemuda itu-penuh dengan tawa, kasih sayang, dan kecerdasan.

   Kedua alisnya berbentuk seperti pedang.

   Sorot matanya sama sekali tidak terlihat mengancam orang.

   Dia berdiri di pinggir pohon bambu itu, seakan-akan diapun seperti pohon itu.

   Angin berhembus pohon bambu bergoyang, baju putihnya berkibar.

   Bila dibandingkan dengan Meng Hou Yu, sangat berbeda jauh, dia terlihat begitu luwes, dan sepertinya kata luwes sudah menjadi namanya.

   Yang pasti namanya bukan luwes, dia tidak lain adalah Fang Zhen Mei.

   ---ooo0dw0ooo--- Fang Zhen Mei melihat beberapa petani yang sudah bekerja keras selama seharian karena membantu kelahiran seekor sapi, mereka terlihat begitu gembira, Fang Zhen Mei pun ikut merasa bahagia, desa yang begitu sederhana dan penduduknya begitu lugu.

   Bumi dan langitpun sepertinya ikut gembira menyambut kelahiran seekor sapi.

   Kota Chang An yang indah.

   Tapi keadaan yang indah ini tidak akan bertahan lama, pada saat kota Chang An sedang indah-indahnya, ternyata di balik semua keindahan itu terjadi sesuatu yang tidak indah.

   Seperti sekarang, tepat ada tiga orang yang lewat, mereka tertarik dengan keramaian dan ingin melihat, ketiga laki-laki itu membawa golok di punggungnya, mereka terlihat seperti perampok, salah satu dari mereka melihat dan berteriak.

   "Aku kira ada keramaian apa, ternyata hanya ada seekor sapi betina yang baru melahirkan, ternyata sama seperti manusia yang melahirkan seorang anak. Ha ha ha..... Yang satu lagi berteriak.

   "Hei orang udik, lihat apa kalian! Lebih baik sapi betina ini disembelih saja, untuk bekal kami dijalan."

   Pemuda lugu itu dengan marah melihat ketiga orang itu dan berkata.

   "Mengapa kalian berkata seperti itu----"

   Kata-katanya belum selesai, laki-laki pertama yang bicara tadi sudah mengeluarkan kepalan tangannya dan melayangkan bogemnya ke arah pemuda itu.

   Pemuda itu tidak tahu dia dipukul oleh bogem sebelah mana.

   Tahu-tahu dia sudah jatuh tersungkur di bawah, perempuan berbaju hijau itu segera berteriak kaget dan menangis, dengan cepat dia memapah pemuda itu.

   Anak kecil yang berusia 11-12 tahun itu dengan cepat mendekati ketiga laki-laki itu, tapi dia segera ditarik oleh kakek tua itu dan dengan suara gemetar kakek itu berkata, Tuan...anakku masih kecil, dia tidak tahu apa-apa...dan dia telah bersalah kepada kalian...

   harap Tuan-Tuan mau memaafkan kesalahan mereka...."

   Laki-laki yang memukul pemuda itu tertawa sinis dan berkata.

   "Sembarangan bicara, dia memang pantas dipukul!"

   Laki-laki yang satu lagi tiba-tiba berkata.

   "Anak sapi ini begitu susah dilahirkan, lebih baik sapi itu dibacok sampai mati!"

   Dia mencabut goloknya. Anak kecil itu melihat sikap laki-laki kasar itu dia memberontak dan melepaskan diri dari pegangan ayahnya, melindungi si induk sapi dan berteriak.

   "Jangan bunuh sapiku!. Golok laki-laki itu berhenti di tengah-tengah dia marah.

   
Pertarungan Dikota Chang An Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Pergi kau! Aku akan memotong anak sapi ini untuk dijadikan daging panggang."

   Anak kecil itu menarik tangan laki-laki kasar itu sambil memohon.

   "Jangan Tuan, kalau anak sapi kami mati, induknya pasti akan sedih."

   Laki-laki itu tertawa sinis dan berkata.

   "Baiklah, kalau begitu kau yang gantikan sapi ini untuk mati!"

   Dia sudah membacok ke arah tangan anak kecil itu.

   Melihat anaknya akan bersimbah darah, si kakek dan perempuan berbaju hijau itu, serta pemuda lugu itu segera berteriak, golok laki-laki itu berada di tengah-tengah, karena golok itu mengenai sesuatu, ternyata golok itu telah terjepit di antara 2 buah jari seseorang.

   Golok itu berhenti di antara jari tengah dan jari telunjuk milik Fang Zhen Mei.

   Laki-laki itu marah dan meraung.

   "Hei pelajar miskin, apakah kau sudah bosan hidup?"

   Dia menarik goloknya tapi golok itu tidak bisa digerakkan sama sekali.

   Laki-laki itu hampir tidak percaya apa yang sedang terjadi pada dirinya, dia berusaha sekuat tenaga menarik goloknya tapi golok itu tidak bisa bergerak sama sekali.

   Kedua laki-laki lain yang melihat kejadian itu, secara serentak mencabut golok, dan diarahkan kepada Fang Zhen Mei! Tapi Fang Zhen Mei tidak bergeming sama sekali.

   Tiba-tiba ketiga laki-laki itu secara bersamaan melayang ke tempat jauh dan tidak bisa bangun lagi.

   Si kakek, pemuda lugu, dan perempuan itu, serta anak kecil itu merasa terkejut, mata mereka membelalak dengan besar, mereka tidak bisa mengucapkan sepatah katapun.

   Fang Zhen Mei memberi hormat dan dengan tersenyum berkata.

   "Pak tua, apakah Anda merasa terkejut?"

   Kakek itu seperti baru terbangun dari mimpinya, hampir saja dia berlutut, kemudian dia berkata.

   "Terima kasih, Tuan Muda sudah menolong kami...."

   Fang Zhen Mei segera mendekat dan memapahnya supaya bangun. Ketiga laki-laki yang terjatuh tadi sekarang baru tahu kalau mereka telah bertemu dengan lawan kuat. Laki-laki pertama berteriak.

   "Siapa nama Tuan? Kami 3 bersaudara tidak ada dendam dengan Tuan, mengapa Tuan mempersulit kami?"

   Alis Fang Zhen Mei tampak terangkat dan diapun berkata.

   "Tuhan selalu mengajarkan umatnya untuk berbuat baik, iDia tidak akan mengijinkan kalian membunuh seekor anak sapi dan menghina seorang anak kecil, apakah kalian belum pernah menjadi seorang anak atau seorang remaja? Kalau kalian melakukan yang lain aku tidak akan per duli, tapi kalian melakukan perbuatan seperti ini, ini terlalu jahat, kelak kalian jangan sampai terlihat lagi olehku kalau tidak aku tidak akan membiarkan kalian dengan mudah lolos...."

   Salah satu dari ketiga laki-laki yang terbanting paling ringan, sudah bisa berdiri, sambil meloncat diapun meraung.

   "Kentut! Kau kira hanya dengan beberapa jurus cakar anjing atau kucing kau bisa mengalahkan kami? kami tidak akan memberimu kesempatan kabur dari sini, kau malah berani bicara bahwa kau tidak akan melepaskan kami Tiba-tiba di belakang ada suara yang membentak.

   "Hentikan perkataanmu, kurang ajar!"

   Fang Zhen Mei melihat ada seorang pemuda berbaju putih yang tampan dan sedang berjalan mendekat, kelihatannya dia sangat tenang dan lincah.

   Tapi wajahnya terlihat nafsu membunuh, dia melihat ketiga laki-laki itu, di belakangnya ada 4 orang laki-laki yang wajahnya tampak datar, gerakan mereka kaku, mereka berpakaian seperti pelayan.

   Wajah pemuda berbaju putih itu penuh dengan hawa membunuh, dia membentak ketiga laki-laki itu.

   "Dasar manusia tidak berguna, aku menyuruh kalian mengurus sesuatu, tapi malah di sini mencari masalah! Aku harus membunuh kalian!"

   Ketiga laki-laki itu menundukkan kepalanya karena dibentak oleh pemuda itu, pemuda itu tertawa kepada Fang Zhen Mei.

   "Terima kasih Tuan sudah membantuku menghajar anjing-anjing ini, siapa nama Tuan?"

   Fang Zhen Mei tertawa, Tidak perlu merasa sungkan, margaku Fang, untung ketiga kakak ini memberiku kesempatan...."

   Pemuda berbaju putih itu tampak bergetar kaget.

   "Marga Kakak Fang? Apakah Kakak adalah Pendekar Fang Zhen Mei yang sangat terkenal itu?"

   "Fang Zhen Mei adalah Fang Zhen Mei, dia bukan orang terkenal yang Anda maksud,"

   Kata Fang Zhen Mei sambil tertawa. Pemuda berbaju putih itu terlihat sangat senang, dia memegang tangan Fang Zhen Mei sambil tertawa.

   "Tidak disangka Anda adalah pendekar terkenal Fang. Pantas ilmu silat Anda begitu hebat, sudah lama aku mendengar nama besar Anda, hari ini aku sangat beruntung bertemu----"

   Tangan seorang laki-laki memegang tangan laki-laki lain, keadaan ini sangat canggung, hal ini membuat Fang Zhen Mei ingin tertawa dan juga menangis.

   Waktu itu tangan pemuda berbaju putih itu sudah memegang pergelangan tangan Fang Zhen Mei, kemudian dengan cepat berubah menjadi telapak, dan dia sudah memukul ke dada Fang Zhen Mei! Perubahan yang terjadi begitu cepat membuat siapapun tidak menyangkanya, walaupun tahu bahwa pemuda berbaju putih itu akan menyerangnya, diapun tidak bisa menghindari serangan kilat ini! Dan bersamaan waktu itu, keempat laki-laki yang berada di belakang pemuda itupun ikut menyerang, empat orang, delapan tangan dengan kencang mencengkram nadi di tangan kiri dan tangan kanan, kaki kiri dan kaki kanan Fang Zhen Mei.

   Lebih menakutkan lagi, ketiga laki-laki yang sejak tadi menunduk sekarang ikut membantu, mereka membacok Fang Zhen Mei dari belakang.

   Hanya dalam waktu singkat tangan dan kaki Fang Zhen Mei berhasil dipegang mreka, di depan dada ada telapak tangan pemuda berbaju putih itu", di belakangnya ada 3 golok berwarna emas! Perubahan besar telah terjadi.

   Ini adalah strategi Meng Hou Yu.

   Pak tua, pemuda lugu, perempuan, dan anak kecil itu kecuali bengong, apa yang bisa mereka lakukan? ---ooo0dw0ooo--- BAB Yuan Xiao Tian mengeluarkan jurus Xiao Tian Xing Shen Tai Gong tertawa dan berkata.

   "Benar, orang yang bisa menyerangnya dari belakang dengan golok, belum lahir sampai sekarang."

   Wo Shi Shui melihat kegelapan yang melingkupi sekeliling ruangan, udara terasa bau dan membuat sesak, dia menelan ludah dan berkata.

   "Apakah kau tahu obat yang paling aku butuhkan sekarang ini obat apa?"

   "Kurasa jika keluar dari sini, di luar udara sangat bagus, matahari bersinar dengan hangat, cocok untuk memancing ke Tai He, ini merupakan suatu kenikmatan hidup. Tapi sekarang kita berada di sini.... Kalau kau sendiri menginginkan apa?"

   Tanya Shen Tai Gong.

   "Makan, kalau bukan karena diajak makan aku tidak akan tertipu oleh kelinci itu,"

   Kata Wo Shi Shui. Shen Tai Gong terpaku kedua matanya menatap lurus dan tidak bersuara, Wo Shi Shui kaget dan bertanya.

   "Ada apa denganmu?"

   Wajah Shen Tai Gong terlihat lesu dan menjawab.

   "Makan! Makan! Kau mengingatkanku, aku jadi teringat kembali, sayur-sayur yang enak, seperti Feng Huang Zhan Zhi, Hong Bai Yuan Zi, dan lainnya...."

   Wo Shi Shui menelan air liurnya dan berkata.

   "Masih ada ikan asam manis yang terkenal dari Xi Hu, apakah kau pernah mencobanya? Masih ada yang lainnya, ada ayam bakar Huang He Lou, dan lain-lain.. Kata Shen Tai Gong.

   "Masih ada panggang paha babi, Ba Bao Fan, dan lain-lain...."

   Tiba-tiba Wo Shi Shui meraung dan dengan marah berkata.

   "Aku sudah tidak tahan, kita harus cari akal supaya bisa keluar dari sini!"

   Tiba-tiba dari dalam kegelapan dari bagian kiri ada yang berkata.

   "Ingin keluar? Hu, hu,hu...'."

   Kalimat terakhir ini entah suara tangisan atau suara tawa, suara seram ini datang dari sebelah kanan, suara itu seperti datang dari neraka.

   "Mengantarkan kematian! He, he, he."

   Ketiga kalimat terakhir juga tidak jelas apakah itu tangisan atau tertawa? Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui adalah orang yang pemikirannya fleksibel dan pintar, tapi mereka bisa tidak tahu bahwa di tempat itu mereka masih ada 2 orang lainnya.

   Hal ini membuat Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong menjadi terkejut.

   Dengan bantuan cahaya yang bersorot dari lubang itu, mereka bisa melihat ada 2 sosok orang yang kurus kering dan kerempeng, orang itu sedang berdiri dan terdengar suara CASH, CASH, CASH dari kegelapan.

   Selangkah demi selangkah mereka keluar dari kegelapan, di bawah sinar redup mereka terlihat seperti 2 mayat hidup yang pucat.

   Bulu kuduk Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong benar-benar merinding dibuatnya.

   ---ooo0dw0ooo--- Tangan dan kaki Fang Zhen Mei berhasil dipegang, telapak tangan berada di dadanya, di belakangnya terasa golok semakin mendekat! Tiba-tiba baju putihnya berkibar tertiup angin, Fang Zhen Mei sudah terbang ke atas, seperti angin yang menghembus awan sehingga awan bergerak, kedua tangannya digerakkan.

   Ternyata pada saat keempat laki-laki itu memegang nadi-nadi di kaki dan tangan Fang Zhen Mei, dia sudah mengeluarkan tenaganya dan dia menjadikan tangannya menjadi pisau, kakinya diputar hingga bisa bergerak, keempat laki-laki itu merasa pergelangan tangan mereka menjadi mati rasa.

   Fang Zhen Mei sendiri sudah melayang ke atas! Perubahan ini bila dibandingkan pada saat pemuda berbaju putih itu menyerangnya, masih kalah cepat.

   Karena itu begitu Fang Zhen Mei terbang, ketiga laki-laki yang menyerangnya dari belakang dengan golok, malah akan membacok kepada si pemuda berbaju putih itu! Pemuda berbaju putih itu sangat tenang dan teratur, telapak tangannya sudah membentuk menjadi sebuah pisau dan melayang ke arah ketiga golok yang sedartg membacoknya.

   Karena pemuda berbaju putih itu melayangkan tangannya, akhirnya ketiga golok itupun putus, pemuda berbaju putih itu segera mundur dan dia melayang.

   Seperti seekor elang yang sedang marah dan menyerang Fang Zhen Mei!.

   Sayangnya yang dia hadapi sekarang adalah seorang Fang Zhen Mei, bila bertemu dengan Fang Zhen Mei, elang yang sedang marahpun hanya akan menjadi seperti seekor merpati.

   Pemuda berbaju putih itu terbang ke atas tapi entah mengapa Fang Zhen Mei malah sudah berada di bawah.

   Pemuda berbaju putih itu bertambah marah, dia kembali menyerang, Fang Zhen Mei malah tersenyum.

   Terlihat tangannya memegang 3 sarung golok dan sehelai kain pembungkus kepala.

   Ketiga laki-laki yang menyerang dengan golok melihat kejadian ini, segera meraba punggung mereka, sekarang mereka baru tahu bahwa sarung golok yang biasanya selalu berada di punggung mereka sekarang sudah menghilang.

   Pemuda berbaju putih itu terpaku, dia meraba kepalanya, dia baru sadar bahwa kain pembungkus kepalanya telah berada di tangan Fang Zhen Mei.

   Yang membuat keempat laki-laki tanpa senjata itu merasa kaget adalah mereka baru merasa kalau pergelangan tangan mereka sudah tergores sedalam 1 sentimeter, kalau goresan ini diperdalam sedikit lagi maka mereka tidak akan bernyawa lagi.

   Wajah pemuda berbaju putih itu menjadi merah, karena dia tahu bahwa kain pembungkus kepalanya dan sarung golok dari ketiga laki-laki itu diambil pada saat Fang Zhen Mei terbang ke atas, sedangkan dia sendiri tidak menyadarinya.

   Ini semua membuktikan bahwa dia sama sekali bukan tandingan Fang Zhen Mei.

   Tapi mengambil kain pembungkus kepala memang lebih mudah karena posisi kain berada di atas tubuh.

   Dan ketiga laki-laki itu yang sarung goloknya terselip di punggung berhasil diambil Fang Zhen Mei, tidak merasakannya sama sekali, karena ilmu silat mereka lebih rendah.

   Pemuda berbaju putih itu tampak bengong sebentar, tapi dengan cepat dia sudah bisa tertawa dan berkata.

   "Nama besar Tuan Muda Fang memang tidak bohong, hal ini membuatku terbuka matanya, tadi aku menguji ilmu silat Tuan Muda Fang, ternyata Tuan Muda Fang benar-benar seorang yang rendah hati, tidak mengeluarkan serangan yang sebenarnya, aku minta maaf."

   Fang Zhen Mei tertawa dan berkata.

   "Oh rasanya tidak begitu! Tadi Tuan Meng sudah mengujiku kalau ilmu silatku tidak tinggi, sekarang nyawaku pasti sudah melayang."

   Meng Hou Yu benar-benar terkejut dan bertanya.

   "Mengapa Anda bisa tahu kalau aku bermarga Meng?"

   Fang Zhen Mei tersenyum dan menjawab.

   "Tangan Anda membentuk pisau, jurus Anda selalu ingin mengambil nyaiwa seseorang, bukankah jurus ini adalah jurus Duan Chang Dao (Golok pemutus usus) yang telah menggegerkan dunia persilatan? Kemudian Anda terbang ke udara dan di tengah-tengah udara bisa mengubah jurus, bukankah itu adalah jurus Chang Kong Yi He? Melihat Tuan Muda Meng begitu tenang dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dan memiliki rencana yang lihai di dunia persilatan, tidak mungkin ada Xiao Duan Chang, Meng Hou Yu yang kedua bukan?"

   "Tuan Muda Fang benar-benar mempunyai pandangan yang tepat,"

   Kata Meng Hou Yu dengan hati was was. Fang Zhen Mei masih dengan tersenyum berkata lagi.

   "Kelak kalau Tuan Muda Meng atau Qi Men San Dao, Yuan Jia Si Guai dan lainnya ingin mencariku, bisa langsung saja, tidak perlu mencari orang-orang lugu untuk dijadikan pelampiasan, itu saja sudah cukup membuatku merasa berterima kasih."

   Meng Hou Yu tertawa dan berkata.

   "Tuan Muda Fang benar-benar orang baik, aku sangat kagum dengan sikap Anda, kami datang dan mencari Anda hanya ingin berteman dengan Tuan Muda Fang...."

   "Berteman sih boleh saja, tapi Shang Qing Tu adalah uang makan untuk para prajurit, bukan milikku secara pribadi, maaf aku tidak bisa meminjamkannya."

   Sekarang Meng Hou Yu sudah tidak bisa tertawa lagi, setelah lama diapun membentak.

   "Fang Zhen Mei, jangan sombong kau!"

   Dia sudah terbang ke atas dan dari atas dia sudah menyerang Fang Zhen Mei dengan telapak tangannya! Fang Zhen Mei menghela nafas panjang, angin berhembus, Fang Zhen Mei mengikuti arah angin berhembus.

   Meng Hou Yu sudah menyerang, suara golok terbawa angin, suaranya terdengar keras dan cepat, sejurus demi sejurus dia mulai menebas ke arah Fang Zhen Mei.

   Tubuh Fang Zhen Mei bergerak seiring dengan hembusan angin dan bergoyang-goyang, dia tidak membalas serangan itu dan juga tidak menahannya, tapi dia bisa menghindari serangan dari jurus-jurus Duan Chang Dao Fa milik Meng Hou Yu.

   Jurus-jurus Meng Hou Yu cepat dan terburu-buru, hanya dalam waktu singkat dia berhasil mengayunkan goloknya sebanyak 18 kali, begitu dia menghentikan goloknya, jurus Duan Chang sebanyak 18 jurus sudah dikeluarkan habis.

   Dia ingin mengulangnya lagi, tapi Fang Zhen Mei secepat kilat sudah datang menghampirinya, Meng Hou Yu tidak sempat untuk mundur, nadi-nadi tangannya berhasil dipegang oleh Fang Zhen Mei.

   Waktu itu di atas langit tiba-tiba terdengar ada teriakan burung bangau! Pertama mendengar teriakan itu, jaraknya mungkin kurang lebih masih setengah kilometer, tapi dalam waktu singkat suara itu sudah sangat dekat, masih terdengar suara angin dan hujan.

   Suara ini mendekati Fang Zhen Mei! Suara ini berasal dari seseorang yang mempunyai ilmu meringankan tubuh sangat tinggi, dan sudah semakin meridekat! Fang Zhen Mei merasa di belakang punggungnya ada angin besar yang siap menggulung ke arahnya.

   Fang Zhen Mei sudah tidak sempat membalikkan tubuhnya, dia meloncat ke depan untuk menghindari serangan itu.

   Serangan yang begitu dasyat dan bisa berputar di tengah udara, sasarannya berganti ke pergelangan tangan Fang Zhen Mei, Fang Zhen Mei menarik nafas panjang lagi, dia melepaskan pegangannya dari tangan Meng Hou Yu supaya bisa menghindar dari serangan itu.

   Meng Hou Yu dengan cepat mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri, Fang Zhen Mei turun ke bawah, belum sempat dia membalikkan kepala, dia merasakan kalau orang yang datang ini dipenuhi dengan nafsu membunuh.

   Fang Zhen Mei tidak membalikkan badan dengan tertawa dia berkata.

   "Jurus Xiao Tian Xing yang sangat bagus! Apakah kau Yuan XiaoXing?"

   Orang itu dipenuhi dengan hawa membunuh yang dingin seperti es, sedangkan Fang Zhen Mei seperti kolam yang tertiup oleh angin musim semi.

   ---ooo0dw0ooo--- CASH, CASH.

   CASH, kedua sosok yang pucat dan kurus itu berjalan keluar dari kegelapan.

   Walaupun Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong adalah laki-laki pemberani tapi tubuh mereka dibanjiri keringat, karena kedua orang itu terlihat seperti baru keluar dari neraka.

   Rambut putih menutupi wajah, bila dilihat dengan lebih seksama, mata mereka sudah tidak memiliki biji mata lagi.

   Hanya terlihat selaput berwarna putih, selaput putih ini membuka dan menutup, gigi mereka terlihat hitam dan terasa seperti membawa angin dingin.

   Membuat bulu kuduk merinding bila melihatnya.

   Begitu Wo Shi Shui memperhatikan dengan teliti ternyata kedua orang itu sama-sama menggunakan tongkat yang terbuat dari bambu hijau.

   Mereka semakin mendekat, pikir Wo Shi Shui dalam hati.

   "Kalau mereka adalah setan yang baru keluar dari neraka, mengapa mereka buta?"

   Karena terpikirkan hal itu, dia mulai merasa tenang dan tertawa terbahak-bahak lalu berkata.

   "Si buta yang jelek dan bau, untuk apa berpura-pura menjadi bisu dan tuli? Malah membuat kalian menjadi seram, apakah kau ingin membuat kakekmu ini merasa senang?"

   Kedua orang tua itu tidak menyangka kalau Wo Shi Shui tidak takut kepada mereka. Malah tampak menantang, karena itu mereka menjadi bengong, terdengar dari sebelah kiri ada yang berkata dengan terengah-engah.

   Pertarungan Dikota Chang An Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Ck, ck, ck, orang ini benar-benar pemberani!"

   Suara ck, ck, ck itu seperti keluar dari hidungnya juga seperti keluar dari mulutnya, begitu melihat dengan teliti ternyata bibir dan hidung kedua orang itu menyambung, seperti ada 3 lubang hitam di wajahnya.

   Yang satu buta dengan mulut membuka seperti sedang tertawa, ternyata dia yang keluar suara.

   "Gu! Gu! Kalau dia seorang pemberani, bukankah lebih enak untuk dimakan?"

   Bulu kuduk Wo Shi Shui terasa merinding lagi. Tiba-tiba Shen Tai Gong tertawa dan berkata.

   "Benar! Memang enak untuk dimakan, dan aku lebih berani darinya, maka kalian harus memakanku dulu, mari, mari, silakan! Lepaskan dulu borgol yang mengunci tangan dan kakiku, kalian baru bisa memakanku, aku akan menyambutnya dengan baik. Aku jamin dagingku pasti enak."

   Kedua orang buta itu terpaku lagi, tiba-tiba orang buta yang berada di sebelah kiri berkata dengan lancar.

   "Aku akan memakanmu, lihat, dinding rahasia ada di sebelah sana, kau bisa membukanya sendiri. Ha! Ha! Ha!"

   Shen Tai Gong mengikuti arah telunjuk si buta dan melihatnya, ternyata di sisi lubang angin ada 3 batang besi, cahaya redup terlihat berwarna merah, biru, dan putih. Mana mungkin Shen Tai Gong bisa membukanya, tapi dengan aneh dia bertanya.

   "Kami sedang diborgol, harus menarik tiga batang besi itu yang merupakan tombol rahasia, benar-benar merepotkan."

   Si buta yang berada di sebelah kanan tertawa dingin.

   "Kentut! Ketiga batang besi itu, salah satunya untuk membuka borgol, yang satu untuk membuka borgol kaki, sedangkan satu lagi, he, he, he, kalau ada yang datang kami tinggal tarik dan mundur, dan di sini akan menjadi lautan api, kalian akan menjadi babi panggang. Ha! Ha! Ha!"

   Terdengar kedua orang buta itu tertawa dengan aneh. Shen Tai Gong menarik nafas dan berkata.

   "Paling baik Fang Zhen Mei yang datang sendiri ke sini menolong kita!"

   Wo Shi Shui mengerutkan alisnya, karena sudah cukup lama berada di tempat itu maka matanya sudah terbiasa berada di tempat gelap.

   Dia melihat keadaan kamar batu itu, sama sekali tidak ada kesempatan bisa keluar dari sana, hanya ada tangga sempit, tampak gelap dan berbahaya, tapi entah tangga itu menghubungkan tempat ini dengan ruangan apa.

   Sedangkan ada tangga lain yang sepertinya menghubungkan dengan lantai atas, dan entah akan keluar di tempat apa.

   Wo Shi Shui segera bisa menebak dan berkata.

   "Kita berada di sebuah pagoda batu."

   Orang buta yang berada di sebelah kiri tertawa.

   "Benar! Kau tidak bodoh, pagoda ini terdiri dari 7 lantai, tidak ada jalan lain. Kalau Fang Zhen Mei ingin menolong kalian, dia pasti tidak tahu kalian berada di lantai mana. kecuali kalau dia memulainya dari lantai dasar lalu bertarung hingga lantai keenam."

   Orang buta yang berada di sebelah kanan tertawa.

   "Tinggi pagoda ini ada ratusan meter, walaupun Fang Zhen Mei mempunyai ilmu meringankan tubuh yang tinggi, dia tidak akan sanggup terbang dan menerobos masuk, lubang yang ada di dalam pagoda batu ini tidak akan bisa dimasuki olehnya, pagoda batu ini terbuat dari batu Di Mu Yun, sekalipun diledakkan tidak akan runtuh."

   Setelah itu terdengar lagi suara Ck, Ck dan Gu, Gu, ternyata mereka sedang tertawa, tampak mata Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui membelalak dengan besar. Dengan senang si buta yang berada di sebelah kiri berkata.

   "Kalian tenang saja, Fang Zhen Mei tidak akan bisa naik, ada Kakak Yuan yang akan menghadangnya, bila dia tidak mau menyerahkan Shang Qing Tu, sekalipun dia hidup dia tidak akan bisa datang ke sini. He he he!"

   Si buta yang berada di sebelah kanan berkata,"

   "Bila dia sudah menyerahkan Shang Qing Tu, Kakak Yuan dari bawah akan memberi tanda kepada kami berdua, maka kami akan segera membunuh kalian! Ha ha ha!"

   Si buta yang berada di sebelah kiri berkata lagi.

   "Walaupun dia bisa naik hingga ke atas, dia tidak akan bisa hidup di tangan kami berdua, bagaimana dia bisa menolong kalian? Ha ha ha!"

   Si buta yang berada di sebelah kanan berkata.

   "Karena itu kalian yang telah jatuh di tangan kami berduapun jangan harap bisa hidup lebih lama, kami akan memberi pelajaran kepada kalian. Se...!Se...!"

   Tiba-tiba kedua orang buta itu mengangkat tongkatnya yang terbuat dari bambu, gerakan mereka aneh, seperti melayang.

   Waktu itu di dalam ruangan itu hanya terdengar suara CET! CET seperti guntur.

   Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui hanya melihat ujung bambu yang terus menusuk, sudah berapa kali mereka menusuk, Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong tidak tahu.

   Tongkat itu terus ditujukan kepada Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong, walaupun terasa sangat dekat dengan kulit mereka tapi tidak melukai kulit dan daging mereka.

   Kedua orang buta itu bisa mendengar hembusan angin.

   Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui kagum kepada kemampuan mereka.

   Kedua orang buta itu sangat senang dan tawa mereka membuat ruangan itu menjadi bergetar.

   Wo Shi Shui dengan suara kecil berkata kepada Shen Tai Gong.

   "Kelihatannya mereka memancing Fang Zhen Mei datang untuk menolong kita."

   Shen Tai Gong dengan serius berkata.

   "Lebih baik dia tidak usah datang, hanya satu Yuan Xiao Xing saja sudah sulit dihadapi, masih ada cucu kura-kura dan kedua orang buta ini! Kau lihat bagaimana kemampuan silat kedua orang buta itu?"

   Dengan pelan Wo Shi Shui menjawab.

   "Ilmu silat kedua orang buta ini sangat kompak, kalau bertarung satu-satu, belum tentu kemampuan mereka berada di atas Meng Hou Yu, mungkin dalam 20 jurus saja kita bisa menang."

   Shen Tai Gong menarik nafas.

   "Kalau Fang Zhen Mei bisa naik hingga ke^sini dan membuka borgol kita, kedua orang butaiitu, Meng Hou Yu, dan lainnya mungkin bisa kita ladeni, dan dia bisa dengan tenang menghadapi Yuan Xiao Xing."

   Dengan berat Wo Shi Shui berkata.

   "Menghadapi seorang Yuan Xiao Xing tidak semudah yang kita kira."

   Shen Tai Gong mendengar perutnya terus berbunyi, dia teringat kembali pada topik pembicaraan tadi dan bertanya.

   "Coba kau tebak sekarang Fang Zhen Mei sedang apa?"

   Dengan penuh harapan Wo Shi Shui berkata.

   "Makan."

   Kedua orang buta yang segera tertawa senang, karena kedua kata terakhir yang diucapkan oleh Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong tidak dikatakan dengan suara kecil, begitu mendengar kata-kata Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong, mereka terpaku karena mereka tidak menyangka pada saat penentuan hidup dan mati, mereka masih bisa memikirkan makanan.

   ---ooo0dw0ooo--- BAB Dua pendekar bersiasat dengan 2 orang buta Yuan Xiao Xing berdiri di belakang Fang Zhen Mei.

   Dia tidak menjawab apa-apa.

   Fang Zhen Mei juga tidak bertanya lagi juga tidak membalikkan badan karena dia sudah merasa lawannya dipenuhi dengan nafsu membunuh.

   Nafsu membunuh itu telah mencapai titik tertinggi.

   Jika lawan menjawab, maka nafsunya akan menjadi buyar.

   Jika dia membalikkan badan, tenaga untuk berjaga akan berkurang.

   Kalau lawan menyerang saat itu maka akan mengalami kesulitan pada saat bertahan.

   Menghadapi pesilat tangguh seperti Yuan Xiao Xing, sama sekali tidak boleh melakukan kesalahan.

   Fang Zhen Mei tidak membalikkan tubuhnya, tapi dia dapat merasakan nafsu membunuh yang terasa di belakang punggungnya.

   Yuan Xiao Xing tidak bergerak, Fang Zhen Mei juga tidak bergerak.

   Tiba-tiba Fang Zhen Mei mendengar Yuan Xiao Xing menghembuskan nafas.

   Fang Zhen Mei tahu kalau Yuan Xiao 'Xing tidak akan menyerangnya karena itu dengan berani dia membalikkan tubuh.

   Terlihat ada seorang laki-laki berbaju abu-abu berperawakan tinggi dan berwajah dingin, dia berdiri di depan Meng Hou Yu.

   Sambil tersenyum Fang Zhen Mei berkata.

   "Ilmu meringankan tubuh dan ilmu telapak Tetua Yuan benar-benar tidak ada tandingannya. Pukulan tadi benar-benar bisa menj atuhkanku."

   Alis putih Yuan Xiao Xing tampak terangkat. Dengan tajam dia berkata.

   "Aku tadi tidak mengalah, kau tidak perlu merendahkan diri. Dalam hidupku sudah banyak musuh yang kukalahkan. Kau adalah orang ketiga yang bisa menghindari serangan Xiao Tian Xing Zheng. Aku beritahu kepadamu, dua orang yang lainnya sudah mati. Mereka bisa menghindar satu kali, tapi tidak akan bisa menghindar untuk 10 kali serangan, ataupun tidak bisa menghindari 100 kali serangan! Apakah kau percaya itu?"

   


Kedele Maut Karya Khu Lung Rahasia Iblis Cantik -- Gu Long Sukma Pedang -- Gu Long

Cari Blog Ini