Ceritasilat Novel Online

Rajawali Sakti Langit Selatan 30


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long Bagian 30


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya dari Sin Long   jika demikian kau telah memiliki lwe-kang yang cukup bisa diandalkan! Siapa yang mengajarkan engkau kepandaian ini?"   Cin Pek Thong sambil mengoceh terus dengan gerakan tubuhnya yang gesit dia mengelakkan diri dari setiap serangan yang dilancarkan oleh Yo Him.   Yo Him tadinya menyerang dengan setengah hati.   karena dia mengetahui bahwa Ciu-Pek Thong adalah sahabat ayah ibunya.   Tetapi setelah beberapa kali dia menyerang tetap tidak mengenai sasarannya, dengan sendirinya membuat Yo Him jadi terkejut.   Dari kedua telapak tangan Yo Him telah mengalir keluar angin serargan yang sangat kuat.   Yo Him juga mempergunakan jurus "Giok Lie Kun Hoat"   Atau. Ilmu pukulan Tangan Bidadari"   Yang diterimanya dari ayah ibunya beberapa waktu yang lalu.995 Ciu Pek Thong mengeluarkan seruan kaget dan cepat menggeser kaki kanannya kesamping dan juga menggeser tangannya yang ditekan pada dadanya, lalu tangan yang satunya lagi dilonjorkan menghantam Yo Him.   Gerakan yang dilakukan Ciu pek Thong merupakan jurus-jurus "Sin Liong Ciu Hay atau Naga Sakti Keluar dari Lautan", dimana tangannya, menyusul mencengkeram pada Yo Him.   Yo Him terkejut melihat mencengkeram Ciu Pek Thong karena kakek tua yang jenaka itu memang memiliki kepandaian yang sangat tinggi sekali.   Dan sebagai adik seperguruan Oei Cong Yang yang pernah dipilih sebagai seorang jago yang luar biasa dan dia ini kepandaiannya melebihi Oey Yok Su Auyang Hong, Ang Cit Kong dan Ie Teng Tatsu.   Tidak mengherankan jika serangan Ciu Pek Thong telah membuat Yo Him jadi gelagapan.   Memang Yo Him telah menerima pelajaran yang bermacam-macam, dia telah memperoleh didikan Lie Bin Hap, kemudian didikan kedua orang tuanya.   Tetapi yang masih kurang bagi Yo Him adalah pengalaman.   Maka begitu menghadapi serangan yang hebat dari Ciu Pek Thong, agak gugup.   Sebetulnya serangan Ciu Pek Thong itu bisa saja dihadapi dengan gerakan "Bidadari Menyuguhkan Arak", tetapi memang Yo Him kurang pengalaman, dengan sendirinya menghadapi serangan seperti itu membuat Yo Him jadi gelagapan dan tidak bisa melakukan sesuatu, tahu-tahu lengannya telah kena dicekal, dan dengan sekali mengeluarkan teriakan Rubuh!"   Tubuh Yo Him telah terpental dan ambruk di atas tanah dengan keras.   Tetapi Yo Him tidak menjerit kesakitan bahkan cepat sekali dia bengun berdiri pula.   Sedangkan Ciu Pek Thong telah bertepuk-tepuk tangan kegirangan, karena dia merasa bangga telah berhasil merubuhkan Yo Him dengan waktu yang singkat sekali.996 Seperti juga seorang anak kecil yang menerima hadiah yang menggembirakannya.   "Apa aku bilang, engkau sama sekali tidak memiliki kepandaian apapun juga.....!"   Kata Ciu Pek Thong sambil tertawa geli.   Yo Ko, Siauw Liong Lie, Kwee Siang, Phang Khui In, dan Siauw Goat Lan, telah tersenyum saja melihat kelakuan Ciu Pek Thong yang jenaka,997 Walaupun usianya telah lanjut, tetapinya tanya Ciu Pek Thong masih juga membawa sikap seperti anak kecil saja.   Yo Him yang telah dirubuhkan oleh kakek tua yang jenaka itu jadi penasaran.   Cepat sekali dia bangkit berdiri pula sambil katanya .   "Kongkong Ciu, mari kita bertanding lagi?"   Kata Yo Him sambil tersenyum.   "Tidak kapok kau telah kurubuhkan?"   Tanya Ciu Pek Thong tertawa.   "Aku bukan dirubuhkanmu, tetapi aku sengaja menjatuhkan diri."   "Apa? "Aku bukan dirubuhkan oleh kau?"   Mendengar jawaban yang terakhir dari Yo Him Ciu Pek Thong jadi berdiri tertegun tampaknya dia jadi penasaran sekali.   "Jelas-jelas tadi engkau berhasil kulemparkan dan engkau telah terbanting, bagai mana engkau bisa mengatakan bahwa itu bukan dirubuhkan olehku.....?"   Tetapi Yo Him yang cerdik telah menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.   "Bukan..... bukan! Sama sekali bukan disebabkan seranganmu aku jatuh..... tetapi memang aku sengaja menjatuh tubuh untuk meloloskan diri dari seranganmu! Sebetulnya kalau memang aku hendak memberikan perlawanan. belum tentu engkau bisa memenangkan diriku, Ciu Kongkong.... !"   Ciu Pek Thong jadi mendongkol, dan dalam keadaan mendongkol seperti itu.   tampaknya Ciu Pek Thong jenaka sekali, dengan mulutnya yang bergerak-gerak tidak hentinya,998 seperti seorang anak kecil yang tengah menggumam tidak senang hatinya "Ayo Ciu Kongkong, seranglah aku lagi...!"   Kata Yo Him menantang, dengan sendirinya telah membuat Ciu Pek Thong semakin penasaran sekali.   Memang Yo Him sengaja ingin memancing kemarahan Ciu Pek Tong agar orang tua she Ciu yang jenaka itu menyerang dirinya lagi.   Yang pasti Ciu Pek Thong tidak mungkin berani membinasakannya, karena Ciu Pek Thong telah mengetahui Yo Him adalah anaknya Yo Ko dan Siauw Liong Lie.   Tetapi jika Ciu Pek Thong melancarkan serangan dengan sungguh-sungguh, Yo Him yang cerdik tentu bisa melihat cara menyerangnya Ciu Pek Thong, berarti dia akan bisa mempelajari gerakan-gerakan itu kelak.   Ciu Pek Thong yang telah termakan umpan yang disebar Yo Him, telah menoleh kepada Yo Ko, Katanya.   "Yo Ko lihatlah anakmu ini kurang ajar Sekali! Dia jelas-jelas telah kurubuhkan, tapi dia tidak mengaku..."   Yo Ko tersenyum! "Justru engkau yang salah."   Katanya.   "Aku yang salah?"   "Ya, engkau yang salah."   Kata Yo Ko kemudian dengan suara yang amat keras sambil diiringi suara tertawanya yang bergelak-gelak! "Aku salah apa?"   Ciu Pek Thong tampaknya jadi penasaran sekali, sehingga dia lelah mengawasi dengan mata yang dipentang lebar-lebar menatap Yo Ko.   "Kau ingin tahu kesalahanmu ?"999   "Cepat katakan, beritahukan kepadaku !"   Kata Ciu Pek Thong tidak sabar.   "Aku pasti akan memberitahukan kepada mu, tetapi sekarang yang terpenting engkau sendiri mengakui dirimu salah atau tidak ?!"   "Aku bersalah ...!"   Ciu Pek Thong jadi menatap Yo Ko dan Siauw Liong Lie bergantian dengan mimik muka seperti orang yang kebingungan, tetapi kemudian dia tertawa bergelak- gelak.   "Aku tahu....! Aku telah tahu....!"   Kata Ciu Pek Thong setelah berdiam diri sejenak.   "Engkau tentu ingin mengatakan aku bersalah karena tidak meminta ijin dari kalian berdua sebagai orang tua dari anak itu, dan telah melakukan penyerangan, bukan ?"   "Ohh.... bukan itu, bukan itu...!"   Kata Yo Ke cepat.   "Bukan itu kesalahanmu..'!"   Ciu Pek Thong jadi semakin penasaran, dia memang seorang yang tidak sabaran dan selalu mengerjakan apa-apa hanya menuruti kehendak hati kecilnya saja! "Cepat kau beritahukan padaku ... cepat ! Kalau tidak aku akan menangis ... !"   Kata Ciu Pek Thong sambil membanting- bantingan kakinya.   "Kau ingin menangis ?' tanya Yo Ko sambil tersenyum lebar.   "Ya kalau engkau mempermainkan aku, aku akau segera menangis", menyahuti Ciu Pek Thong sambil mementang matanya lebar-lebar dan membanting-banting kakinya.   "Kalau memang engkau ingin menangis, menangislah !"   Kata Yo Ko sambil tertawa. Sedangkan yang lainnya, telah tersenyum-senyum karena menganggap kelakuan Ciu Pek Thong memang lucu sekali kekanak-kanakan.1000 Saat itu Yo Him telah berkata pula .   "Ciu Kongkong, hayo kita mulai main main lagi......!"   "Tunggu dulu bocah cilik aku ingin minta keterangan ayahmu mengapa dia mengatakan aku yang bersalah!"   Dan setelah berkata begitu Ciu Pek Thong menoleh lagi kepada Yo Ko, lalu memandang kepada Siauw Liong Lie yang saat itu tengah mengawasinya juga dengan tersenyum-tersenyum.   "Nyonya yang baik hatinya, yang pemurah hati.. coba tolong engkau jelaskan apa maksud suamimu yang mengatakan bahwa aku ini bersalah."   Siauw Liong Lie mengangkat bahunya, dia telah tertawa kemudian katanya.   "Aku mana tahu .!"   Lalu Siauw Liong Lie menoleh kapada suaminya.   "Ko-he katakanlah apa yang kau ketahui itu, jangan membuat Ciu Koko jadi begitu gelagapan."   "Benar, benar,"   Kata Ciu Pek Thong.   "Jangan membuat aku gelagapan. Apakah engkau tidak kasihan kepadaku si tua ini.!"   Dan kata-kata Ciu Pek Thong ditujukan kepada Yo Ko. Keruan saja lainnya jadi tertawa geli karena menganggap sikap Ciu Pek Thong memang benar-benar jenaka sekali. Yo Ko setelah puas tertawa, baru berkata .   "Lo Boan Thong, apakah engkau tidak merasakan bahwa dirimu bersalah ?"   Ciu Pek Thong menggelengkan kepalanya cepat-cepat beberapa kali.   "Aku merasa tidak melakukan kesalahan. Jika tadi anakmu itu kulemparkan juga bukan dengan maksud jahat, karena tenaga lemparan itu telah kuperhitungkan sehingga tidak membahayakan jiwa anak kalian itu, sibocah licik....!"   Yo Ko tersenyum lagi.   "Loo Boan Thong. engkau adalah orang dari golongan tua. bahkan jauh lebih tua dari kami, lebih tinggi tingkat1001 derajatmu, dan sekarang engkau ingin bertempur dan menghina seorang anak kecil seperti Him-jie ? Bukankah dengan merubuhkan Him-jie engkau tidak bisa membanggakan kemenanganmu itu, karena Him-jie merupakan golongan Boanpwee yang. tidak memiliki kepandaian berarti apa-apa.... nah, dengan demikian bukankah engkau telah melakukan kesalahan yang tidak tahu malu? Apa yang bisa dibanggakan jika engkau memperoleh kemenangan dari kaum Boanpwe seperti Yo Him?"   Mendengar perkataan Yo Ko, Ciu Pek Thong tertegun sejenak, matanya terbuka lebar tampaknya dia kaget, sampai akhirnya ketika dia tersadar dari bengongnya, dia telah menepuki keningnya.   "Akhhh, memang aku yang konyol dan tidak tahu malu ! Memang benar apa yang kau katakan saudara Yo . !"   Seru Ciu Pek Thong setelah memukul keningnya beberapa kali.   Yo Ko dan yang lainya jadi tertawa geli melihat kelakuan Ciu pek Thong.   Sedangkan Yo Him telah beseru lagi "Ciu Kongkong, ayo mulai main-main lagi ....   bukankah aku belum dirubuhkan olehmu '?"   "Tidak mau ! Tidak mau !"   Bentak Ciu Pek Thong sambil menggeleng-gelengkan Kepalanya ... !. lalu tiba-tiba saja dia membungkukkan tubuhnya menjura kepada Yo Him.   "Engko kecil", katanya lagi.   "Biarlah aku disebut orang tua yang tidak bisa merubuhkan engkau, karena aku tidak mau jika nanti disebut si tua menghina sikecil ... ! Biarlah aku membatalkan saja maksudku untuk bertanding denganmul"   Semua orang yang mendengar perkataan Ciu Pek Thong jadi tidak bisa menahan perasaan geli dihati mereka.   Tetapi Ciu Pek Thong tidak memperduliken semua orang yang telah1002 mentertawakan dirinya, karena dia memang seorang yang jenaka dan periang.   Waktu itu Ciu Pek Thong juga telah menoleh kepada Yo Ko, tanyanya;   "Mengapa yang lainnya belum datang ?"   "Mungkin mereka agak terlambat, biarlah kita tunggu saja beberapa saat lagi mungkin besok mereka akan tiba ... !"   Menjelaskan; YoKo. Sedangkan Siauw Liong Lie hanya tersenyum saja waktu melihat Ciu Pek Thong membantmg-bantmg kakinya, seperti seorang anak kecil vang tengah ngambul.   "Aku terburu-buru kemari, karena takut terlambat. Tetapi sekarang, buktinya mereka itu belum juga datang.....! Jika aku mengetahui akan demikian, lebih baik aku tidak perlu tergesa- gesa kemari."   Jengkel sekali tampaknya Ciu Pek Thong, mukanya juga murung, Yo Ko tersenyum.   "Loo Boan Theng; tepatnya engkau datang lemari merupakan suatu kebanggaan untukmu. Bukankah engkau tidak mempergunakan waktu karet dan terlamkat datang seperti lainnya? Maka dari itu engkau berarti bisa menepati janji dengan tepat sekali."   Terhibur juga hati Ciu Pek Thong mendengar perkataan Yo Ko! Tetapi baru saja Ciu Pek Thong mau berkata lagi, muka Yo Ko telah berobah, dia memben isyarat agar semuanya berdiam diri! Siauw Liong Lie yang memiliki pendengran tajam seperti Yo Ko.   telah mendengar juga sesuatu.   "Suara langkah-langkah kaki orang."   Kata Siauw Liong Lie dengan suara perlahan,1003   "Mungkin mereka telah datang didengar dari suara langkah kakinya yang ringan, tentu mereka yang merniliki kepandaian tinggi. Hemm, nanti aku akan mentertawakan mereka yang datang terlambat seperti itu."   Kata Cui Pek Thong seperti juga gembira sekali mengingat dia yang telah tiba lebih dulu.   Suara-Suara langkah kaki itu terdengar semakin, mendekat.   Yo Ko heran sekali.   Iangkah kaki itu walaupun menunjukkan bahwa orang-orang yang tengah mendatangi itu adalah orang yang memiliki ginkang tinggi, namun kenyataannya tidak setinggi ginkang orang-orang yang telah diundangnya, seperti Oey Yok Su, It Teng dan jago-jago lainnya.   Terlebih lagi memang dari sekian banyak suara langkah- langkah kaki itu menunjukkan bahwa yang tengah mendatangi banyak sekali mungkin lebih dari lima puluh orang.   Yo Ko mengerutkan sepasang alisnya.   Tiba-tiba terdengar suara orang membentak .   "Monyet- monyet kecil, apa maksud kalian mendaki Hoan-san....?!"   Suara itu dikenal oleh Yo Ko dan Ciu Pek Thong maupun Siauw Liong Lie karena mereka tahu bahwa kata-kata itu diucapkan oleh Oey Yok Su majikan dari pulau Tho ho at to, Yo Ko cepat-cepat berdiri, lalu menghampiri kearah dari mana suara Oey Yok Su didengarnya.   begitu juga yang lainnya telah cepat-cepat menyusul Yo Ko.   Waktu mereka tiba dihutan kecil"   Mereka seorang lelaki berpakaian hijau, berusia telah lanjut dengan topinya yang berwarna hijau pula, Tengah berdiri membelakangi mereka menghadang puluhan orang, mungkin lebih dari lima puluh orang yang berpakaian bermacam-macam.   Ada yang berpakaian ringkas sebagai busu, garu silat, ada juga yang berpakaian seperti tojin.1004 Salah seorang dari orang banyak itu telah menjura sambil katanya dengan suara yang ramah.   "Kami mendengar berita bahwa Capgo di bulan ini akan diadakan penemuan orang- orang gagah di Hoasan, maka kami tertarik untuk 'ikut menyaksikan pertemuan orang gagah dari tempat yang jauh kami telah datang kemari. Kami harap para enghiong tidak keberatan untuk kehadiran kami ini. !"   Tetapi Oey Yok Su yang memang terkenal sangat aseran telah berkata dengan suara yang dingin.   "Hemm. aku tidak mau perduli apa maksudmu, tetapi yang jelas kalian telah penuhi datang ke Hoa-san untuk menyaksikan Enghiong Taihwee (pertemuan para jago), tentunya kalian memiliki kepandaian yang tinggi dan cukup bisa kalian andalkan. Nah, sekarang siapa yang ingin meneruskan niatnya, silahkan maju, jika orang itu bisa sepuluh jurus bertahan dari seranganku, tentu aku akan memberikan hak padanya untuk ikut hadir."   Kwee Siang saat itu yang melihat Oey Yok Su tengah menghadang orang-orang itu, dia sudah tidak bisa mempertahankan perasaannya lagi, dia telah berlari menghampiri sambil berseru .   Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Yaya."   Dan kakeknya itu telah dirangkulnya dengan manja sekali. Oey Yok Su mengusap-usap kepala cucunya itu dengan penuh kasih sayang.   "Cucuku, engkau berada disini ?"   Tanyanya dengan sabar sekali "Oey pepek (paman Oey), aku Yo Ko menghunjuk hormat,"   Kata Yo Ko sambil menggerakkan tangan kiri tunggalnya itu memberi hormat kepada Oey Yok Su.   Siauw Liong Lie, Phang Kui In dan Yo Hiat bergantian memberi hormat kepada Oey Yok Su.1005 Sedangkan para orang-orang gagah yang semula ingin datang menghadiri Enghiong Taihwe di Hoa San jadi berdiri diam saja, karena mereka melihatnya bahwa di tempat itu sekarang telah berkumpul orang-orang kuat.   seperti Yo Ko, Siauw Liong Lie dan yang lain-lainnya.   "Syukurlah bahwa kalian telah bisa berkumpul pula! Dan kau Yo Hujien, selama belasan tahun lamanya Yo Him sangat menderita mencari-cari kau,"   Dan Oey Yok Su tersenyum, karena dia melihat betapa Kwee Siang telah semakin dewasa dan tampak jauh lebih matang.   Sedangkn Siauw Liong Lie yang digoda oleh Oey Yok Su jadi menundukkan kepalanya karena malu.   Setelah itu, Oey Yok Su berdiri menghadapi rombongan orang-orang persilatan itu sambil katanya.   "Nah. sekarang siapa ingin memulainya. silahkan maju! Jika dapat bertahan sepuluh jurus dari seranganku, maka aku yang mengijinkan orang itu naik kepuncak Hoasan!"   Semua orang itu jadi rsgu-rsgu, karena mereka mengetahui benar bahwa Oey Yok Su merupakan jago tua yang sudah sulit dicari tandingannya.   "Hayo... siapa yang ingin memulainya?"   Tanya Oey Yok Su lagi.   "Aku akan mencobanya!"   Kata seseorang yang telah melangkah maju, seorang lelaki berusia empat puluh tahun dengan bentuk mukanya yang segi tiga seperti muka tikus.   "Aku Bian Sin Wan, ingin meminta petunjuk-petunjuk dari Oey Loenghiong."   Lalu orang tersebut, yang mengaku bernama Bian Sin Wan telah memberi hormat.   "Mulailah, jangan terlalu banyak peradatan..!"   Kata Oey Yok Su dengan muka yang dingin.1006 Bian Sin Wan rupanya telah nekad untuk menghadapi sepuluh jurus serangan Oey Yok Su karena jika dia berhasil tentu dia akan diperbolehkan menonton pertemuan besar para orang gagah.   Sepuluh jurus pikir Bian Sin Wan bukanlah terlalu banyak, jika dia bertahan terus untuk dapat membela diri dari sepuluh kali serangan Oey Yok Su, tentu dia akan lolos dari ujian itu.   Oey Yok Su sebagai tokoh yang rnemiliki nama sangat besar dalam rimba persilatan, tentu tidak akan menarik kembali janjinya itu.   "Aku sudah Oey Locianpwe."   Kata Bian Sin Wan sambil memasang kuda-kuda yang sangat kokoh sekali.   Oey Yok Su tertawa dingin, dia maju satu tindak dengan sikap yang tenang, kemudian dia menggerakan tangan kirinya perlahan sekali, tetapi angin yang berhamburan dari telapak tangannya itu telah menghantam orang she Bian tersebut.   Bian Sin Wan juga termasuk jago pertengahan yang memiliki sepandaian cukup tinggi, maka melihat dirinya diserang dengan pukulan "Pek Ciang" (Pukulan Udara Kosong), dia cepat-cepat menggeser kaki kanannya setengah lingkaran, lalu dengan jurus "Pian Hoa Sin Hito"   Atau "Arwah Sakti Merobah Ujud", maka serangan Oey Yok Su sekali ini telah gagal mengenai dirinya. Tetapi Oey Yok Su tidak berhenti hanya sampai disitu saja, dia telah mengeluarkan suara bentakan .   "Inilah jurus yang kedua!"   Dan Oey Yok Su telah menyerang dengan jari telunjuknya seperti sedang menulis diudara dari ujung jari telunjuknya meluncur angin serangan yang kuat sekali.   Kali ini Bian Sin Wan tidak bisa mengelakannya, karena serangan Oey Yok Su yang disertai tiga bagian tenaga dalamnya telah menerjang dirinya dan tahu-tahu Bian Sia Wan telah mengeluarkan suara jeritan kesakitan, tubuhnya terpental dan ambruk diatas tanah dalam keadaan pingsan.1007 Semua orang yang menyaksikan hal itu jadi berdiri bengong, karena mereka melihat kawan mereka yang seorang itu hanya dalam dua jurus saja telah berhasil dirubuhkan oleh Oey Yok Su.   Sedangkan Yo Ko, Siauw Liong Lie.   Siauw Goat Lan, Yo Him dan yang lain-lainnya berdiri kagum menyaksikan Oey Yok Su hanya dalam dua jurus, bahkan jurus keduanya hanya mempergunakan jari telunjuknya saja, seperti ilmunya It Teng Taisu yaitu It Yang Cie, sijari tunggal, telah bisa merubuhkan lawannya yang tidak lemah itu.   "Siapa yang ingin mencoba lagi ?"   Tanya Oey Yok Su dengan suara yang dingin. Rombongan orang yang berjumlah kurang lebih lima puluh orang itu, telah bungkam tidak ada yang menyahuti. Tetapi selang sejenak, tiba-tiba orang yang berpakaian tojin telah melangkah maju sambil katanya .   "Oey Locianpwe, pinto Sung Kian Cinjin ingin coba-coba merasakan tanganmu, harap Locianpwe tidak berlaku terlalu keras padaku !"   "Hemm,"   Oey Yok Su hanya mendengus dingin saja. Kemudian Sung Kian Cinjin mengebutkan hudtimiya sambil berkata .   "Pinto telah siap, Locianpwe.!"   Oey Yok Su tidak menyahuti, dia hanya berkata dengan suara halus kepada Kwee Siang .   "Minggirlah cucuku, biarlah aku rnemberi pelajaran kepada monyet tengik ini !"   Muka Sung Kian Cinjin jadi berobah merah, walaupun dia mengetahui Oey Yok Su sangat tinggi sekali kepandaiannya, tetapi dia jadi mendongkol dan marah dirinya disebut sebagai seekor monyet yang tengik.   Namun karena Oey Yok Su merupakan dedengkot dari jago-jago dirimba persilatan, dia berusaha tidak memperlihatkan kemendongkolannya itu, hanya diarn-diarn dia lelah memperkuat kedudukan kuda-kuda kedua kakinya.1008 Oey Yok Su menghampiri perlahan-lahan, dan kemudian waktu jarak mereka terpisah dua tombak, Oey Yok Su berkala.   "Sebetulnya kepandaianmu itu tidak ada artinya, engkau hanya mengenal kepandaian dasarnya saja. Dalam satu jurus saja engkau akan bisa kurubuhkan.. !"   Mendengar perkataan Oey Yok Su, Sung Kian Cinjin jadi tambah mendongkol.   Begitu juga kawan-kawannya yang berjumlah lima puluh orang lebih itu jadi mendongkol juga, mereka mengangap bahwa Oog Yok Su terlalu sombong.   Sung Kian Cinjin telah menjura dan katanya dengan suara yang tawar.   "Memang kepandaian pinto yang bodoh sangat rendah sekali.... itulah sebabnya maka pinto bermaksud untuk meminta petunjuk dari Locianpwe."   "Hemmm, hatimu tentu tidak senang mendengar aku mengatakan dalam satu jurus bisa mengalahkanmu, bukan?"   Kata Oey Yok Su yang seperti dapat membuka perasaan si tojin. Sung Kian Cinjin telah mengangguk sambil katanya."   Itu terserah pada Oey Locianpwe, jika memang Oey Locianpwe berlaku keras, berarti pinto akan buruk dengan bercacad."   Itulah kata-kata yang merendahkan diri, tetapi didalam kata-kata itu terdapat ejekan untuk Oey Yok Su, karena imam itu ingin menyatakan jika saja Oey Yok Su, gagal merubuhkaanya dalam satu jurus, berarti Oey Yok Su akan kehilangan muka.   Sedangkan Sung Kian Cinjin sendiri yakin, jika hanya satu jurus tentu dia bisa mengadakan pembelaan dan penjagaan diri yang ketat agar tidak sampai rubuh ditangan Oey Yok Su.   Yo Ko dan yang lain-lainnya menyadari bahwa Oey Yok Su bukan bicara besar, karena tokoh tua persilatan itu memang memiliki kepandaian yang telah sempurna sekali.1009 Jangankan Sung Kian Cinjin, sedangkan Yo Ko atau Siauw Liong Lie belum tentu dapat menghadapi sebanyak seratus jurus jika bertempur dengan jago tua she Oey yang menjadi pemilik pulau Tho boa-to tersebut.   "Hayo mulai!"   Kata Oey Yok Su dengan suara yang dingin. Sung Kian Cinjin juga sudah tidak berlaku sungkan-sungkan lagi, dengan mengeluarkan suara yang perlahan.   "Jangan terlalu keras menjatuhkan tanganmu, Oey Locianpwe.", imam itu telah menggerakkan tangan kanannya akan mencengkeram bahu Oey Yok Su, sedangkan tangan kirinya menghantam kearah perut Oey Yok Su. Cara menyerang imam itu memang merupaKan serangan yang cukup nekad. karena dengan menyerang seperti itu dia harus mempertaruhkan keselamatan jiwanya, sebab dia melancarkan serangan tersebut tanpa mengadakan suatu penjagaan dirinya. Tetapi jika menghadari seorang jago yang berkepandaian berimbang dengan kepandaiannya mungkin tojin itu bisa merubuhkan lawannya. Justru sekarang yang dihadapinya adalah Oey Yok Su. tokoh dan dedengkot dari rimba persilatan. Walaupun tojin itu telah berlaku nekad. mana bisa dia merubuhkan Oey Yok Su. Bahkan ketika tangan kirinya hampir menghantam perut Oey Yok Su dan tangan kanannja belum lagi sempat mencapai pundak tokoh she Oey itu, dengan gerakan yang sangat ringan sekali Oey Yek Su tabu-tabu melejit kesamping dan telah berada dibelakangnya si tojin. Sebelum Sung Kian Cinjin sempat menyadari akan kegagahan itu dengan jurus Ju Coan Swie Jin"   Atau "Pukulan Menembus Air"   Oey Yok Su telah menolak punggung tojin itu.   Cara menolak dari tangan Oey Yok Su tampaknya perlahan sekali, tetapi kesudahannya sangat hebat, tubuh Sung Kian Cinjin jadi terjerembab ketanah, mukanya menghantam batu1010 kerikil yang ada ditanah, sehingga giginya rontok dua buah!! Waktu tojin itu bangun, mulutnya telah membengkak.   Semua orang yang menyaksikan kejadian seperti ini benar- benar jadi takluk dan kagum atas kepandaian Oey Yok Su.   Karena Sung Kian Cinjin sebetulnya bukan jago sembarangan, tetapi dalam satu jurus saja ternyata Oey Yok Lu telah bisa merubuhkannya.   Tidak kecewa Oey Yok Su diakui sebagai seorang guru besar dirimba persilatan.   Lima puluh orang lebih kawan si imam jadi ciut nyalinya, tidak seorangpun yang berani untuk maju mencoba-coba kepandaiannya.   Sung Kian Cinjin telah merangkak bangun dan dengan muka merah padam karena malu dan marah, dia kembali kerombongan kawan-kawannya tanpa mengatakan sesuatu apapun juga.   "Sungguh kepandaian yang sangat indah dan menakjubkan!"   Tiba-tiba terdengar suara nyaring yang telah memuji.   Waktu semua orang menoleh, dari balik batang pohon telah melangkah perlahan-lahan seorang hweeshio tua yang berusia lanjut dengan jenggotnya yang berwarna putih, sedang berjalan menghampiri kearah mereka.   Yo Ko dan yang lainnya jadi girang, bahkan Ciu Pek Thong telah melompat-lompat sambil tertawa kemudian disusul dengan kata-katanya .   "Tua bangka It Teng, ternyata engkau datang terlambat....lihat, aku telah datang lebih dulu !!"   Orang yang baru muncul itu memang It leng Taisu, pendeta dari selatan. Dengan tersenyum ramah tampak It Teng Taisu merangkapkan sepasang tangannya, dia telah berkata sabar .   "Ya, memang Lolap datang terlambat.... maafkan Ciu Enghiong!"1011 Mendengar dirinya disebut sebagai Ciu Enghiong, pendekar gagah she Ciu, bukan seperti biasanya dipanggil si tua bangka Loo boantong, dengan sendirinya Ciu Pek Thong jadi kegirangan dan telah melompat-melompat.   "Lihat, aku si Loo-Boan Thong telah memperoleh kemenangan, dapat menepati janji tidak datang terlambat!"   Dan dia tertawa bergelak-gelak. It Teng Taisu telah menjura memberi hormat kepada Oey Yok Su, sambil katanya.   "Oey heng, apakah sudah hadir semuanya?"   Dia memanggil Oey Yok Su dengan sebutan Oey heng, yaitu Saudara she Oey.   "Apapun baru sampai, jika memang engkau ingin bertanya, tanyakan saja kepada Yo Ko ...!"   Aseran dan tawar sekali suara Oey Yck Su.   Saat itu Yo Ko, Siauw Liong Lie dan yang lainnya telah menghampiri It Teng Tiat su dan memberi hormat.   Waktu mengetahui Yo Him adalah putera dari Yo Ko dan Siauw Liong Lie, dan kini telah meningkat besar hampir dewasa malah sekarang bisa kumpul dengan ayah bundanya, maka It Teng Taisu jadi girang bukan main.   "Bagus! Bagus! Mudah-Mudahan setelah pertemuan besar yang kita adakan ini. Semuanya akan memperoleh nasib baik! OmitohuJ! Omitohud! Alangkah menggembirakan sekali kalian telah bisa bertumpu!!"   Kata It Teng Taisu.   "Eh, pendeta tua bangka, apakah engkau telah bersiap-siap untuk memulai pertemuan kita ini?"   Tanya Oey Yok Su deagan suara menegur. It Teng Taisu tertawa.   "Oey-heng, engkau tidak perlu kesusu, kau bereskan dan selesaikan urusanmu dengan kelima puluh orang itu.."!"   Kata It Teng Taisu.1012 Oey Yok Su tertawa dingin.   "Tidak ada seorang pun diantara mereka yang boleh mendaki puncak Hoasan. karena mereka bukan manusia- manusia yang ada artinya, hanya kurcaci dan para bu-beng- siauw-cut (maling kecil dan rendah tidak memiliki nama)!"   Mendengar perkataan Oey Yok Su maka kelima puluh orang lebih itu telah berobah! Mereka mendongkol dan marah, tetapi apa yang bisa mereka lakukan terhadap tokoh persilatan she Oey yang memang memiliki kepandaian sangat tinggi dan sempurna sekali.   Disaat itu tampak Oey Yok Su telah menghadapi kelima puluh orang itu dengan sikap yang angkuh sekali, seperti juga dia memandang rendah dan menjemukan.   Kemudian dia menggerakan tangan kanannya yang dikebutkan perlahan dengan angkuh.   "Kalian cepat menggelinding pergi"   Muka kelima puluh orang gagah itu.   yang terdiri dari para jago-jago yang memiliki nama didalam rimba persilatan jadi berobah, mereka mendongkol sekali sampai ada diantara.   mereka yang tersinggung, tetapi tidak memiliki keberanian untuk menentang Oey Yok Su, telah membalikkan tubuhnya ingin turun gunung kembali.   Tetapi saat itu It Teng Taisu telah berkata dengan suara yang sabar.   "Siancai! siancai! Mengapa mereka dilarang untuk sekedar menyaksikan? Bukankah mereka tidak bermaksud mengambil bagian dalam pertemuan kita ini.". mereka hanya ingin menyaksikan untuk menambah pengalaman saja.."   "Hmmm......"   Mendengus Oey Yok Su dengan suara yang aseran sekali.   "Dengan adanya mereka, tentu akan mengganggu pertemuan kita! Apa untungnya mereka berada di Hoa San, hanya mengganggu pencurahan perhatian kita dan juga pertemuan kita tentu terganggu dengan adanya mereka!"1013 Setelah berkata begitu Oey YoK Su telah mendelikkan matanya kepada rombongan para jago-jago itu, sambil bentaknya."   Mengapa kalian tidak cepat-cepat menggelinding pergi? Apakah ingin aku yang melempar-melemparkan kalian kebawah gunung?"   Waktu berkata begitu, wajah Oey Yok Su tampaknya kejam dan dingin sekali, tidak memantulkan perasaan kasihan sedikitpun juga.   Kelima puluh lebih orang-orang itu memang gentar dan hati mereka tergetar karena melihat sikap Oey Yok Su yang galak.   Namun dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba terdengar suara bergelak-gelak dari rombongan orang tersebut, suaranya sangat keras dan nyaring.   "Sungguh gagah! Sungguh gagah!"   Kata suara itu kemudian sambil melompat keluar dari rombongan para jago tersebut. Waktu Yo Ko dan yang lainnya melibat orang yang melompat keluar itu, muka mereka jadi berobah, bahkan Yo Ko dengan sengit telah berkata .   "Oh kiranya engkau ?' "Benar! Benar! Memang aku! Memang aku yang ingin mengambil bagian dalam pertempuran dan pertemuan di Hoa- san ini...!", menyahuti orang itu. Dialah Tiat To Hoat-ong. Siauw Liong Lie sendiri yang teringat betapa dulu dia telah didesak oleh pendeta lhama dari Mongol ini sampai jatuh kedalam lembah dan terpisah dengan anaknya, Yo Him, jadi marah sekali waktu melihat Tiat To Ho-at-ong. Tetapi disaat itu Siauw Liong Lie teringat sedang berkumpul orang-orang gagah yang menjadi tokoh dan dedengkot persilatan, seperti Oey Yok Su dan It Teng Taisu, maka Siauw Liong Lie hanya bisa menahan kemarahan hatinya dan berdiri diam saja dengan mata mengawasi Tiat To Hoat-ong dengan sorot mata mengandung kebencian.1014 Tiat To Hoat-ong telah memperdengarkan suara tertawanya lagi.   "Bolehkah aku ikut mengambil bagian dalam pertemuan di Hoa-san ini ?"   Tanyanya kemudian sambil matanya memandang kepada It Teng Taisu, kemudiai Oey Yok Su.   lalu Yo Ko, Siauw Liong Lie, seperti juga dia ingin meminta kepastian dari orang-orang tersebut.   Oey Yok Su yang terkenal memiliki adat sangat aneh telah memperdengarkan suara tertawa menyersamkan, dia berkata dengan suara yang dingin.   "Jika engkau bisa menyambut sepuluh jurus seranganku, engkau diperbolehkan ikut mengambil bagian dalam pertemuan di Hoa-san ini.!. Dingin sekali suara Oet Yok Su, dia juga seperti memandang rendah kepada Tiat To Hiat ong. Pendeta Lhama diri Mongolia itu telah mengeluarkan suara tertawa mengejek kemudian katanya.   "Jika sekarang aku harus berhadapan denganmu, berarti pertemuan para orang- orang gagah di Hoa-san ini telah dibuka bukan?"   Licik sekali kata-kata Tiat To Hoat-ong karena dia berkata dengan alasan yang kuat. Dia memang hendak mengelakan diri dari bentrokan dengan Oey Yok Su, maka sengaja dia mengajukan pertanyaan seperti itu.   "Mengapa harus telah dibuka pertemuan para orang gagah di Hoa-san ini? Syarat yang kuajukan itu merupakan syarat pribadiku, tidak ada hubungannya dengan pertemuan para orang gagah di Hoa-san. Jika memang engkau bisa menghadapi sepuluh jurus seranganku berarti engkau ada harganya untuk ikut ambil bagian dalam perteman di Hoa-san ini dimana nanti kami akan mengadu kepandaian untuk menentukan siapa yang terpandai! Sekarang jika engkau gagal menerima sepuluh jurus seranganku, apa artinya manusia seperti engkau turut ambil bagian, hanya bisa mengacau saja!!"1015 Mendengar perkataan Oey Yok Su muka Tiat To Hoat ong jadi berobah.   "Belum tentu dalam sepuluh jurus engkau bisa merubuhkan aku!"   Kata hati kecilnya. Tetapi dengan tersenyum mulutnya berkata lain.   "Justru kalau bertempur dulu berarti aku telah turut ambil bagian untuk penemuan orang-orang gagah di Hoasan ini! Terlebih lagi, memang aku diutus oleh Kaisar Kublai Khan untuk mengadakan kontak dengan pihak kalian, para jago didaratan Tionggoan ini".."   Oey Yok Su yang memiliki adat aneh tetapi cerdas telah berkata.   "Kalau begitu belasan tahun yang lalu di mana kami masing-masing menerima sepucuk surat undangan ke Hoasan dengan memalsukan nama kami, pekerjaan kau juga?"   "Benar!"   Mengangguk Tiat To Hoat-ong sambil tertawa.   "Memang aku telah perintahkan orangku yang akhli menjiplak huruf dan tanda tangan untuk mamancing kalian berkumpul di Hoasan, agar kami bisa mengadakan hubungan. Tetapi apa yang terjadi ternyata berlainan dengan apa yang kami kehendaki, kalian telah saling berpisah. maka sekarang adalah kebetulan yang menggembirakan sekali, Kita bisa saling bertemu dan berkumpul, bukankah ini merupakan urusan yang menyenangkan sekali?"   "Kau.... diperintahkan oleh Kaisar Mongol itu?"   Bentak Oey Yok Su yang sikapnya menjadi bersungguh-sungguh.   "Tentu! Justru aku diutus untuk mengadakan kontak dengan kalian, para pendekar gagah perkasa..."   Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Mengangguk Tiat Hoat ong. Mendengar sampai disitu, Oey Yok Su rupanya tidak bisa menahan kemarahan yang bergolak dicarinya dengan mengeluarkan bentakan.1016   "Manusia rendah....."   Tangan kirinya telah bergerak dengan gerakan yang melintang mempergunakan jurus "Liong Heng Coan Ciang"   Atau Naga Menembus Tangan", kemudian disusul dengan kakinya bergerak kearah kempolan Tiat To Hoat ong dengan tendangan Lian Hoan Tui atau tendangan berantai.   Tiat To Hoat ong telah bersiap-siap sejak tadi, maka ia tidak menjadi terkejut melihat datangnya serangan seperti itu.   Dia telah mengeluarkan suara hentakkan yang sangat keras sekali, dan memutar tubuhnya agak miring kekanan, tangan kirinya diangkat seperti juga akan mencengkeram, dan perutnya dikempiskan dan dimiringkan kebelakang sedikit, tangan kanannya dipergunakan untuk menotok jalan darah di pinggul Oey Yok Su.   Gerakan yang dilakukannya itu merupakan gerakan yang sangat manis sekali, karena dia telah mempergunakan jurus "Lie Kong Sia Ciok"   Atau "Lie Kong Memanah Batu", gerakan itu cepat sekali. Oey Yok Su tidak gentar melihat cara menyerang lawannya, dengan mengeluarkan dengusan "hmmm,"   Tampak tangan kanannya diangkat, dia telah melancarkan serangan dengan jurus "Ging Hong Tan Tim"   Atau "Menyambut angin dengan menyentakkan debu", walaupun hanya dengan jari tangannya, tetapi gerakan jari tangan Oey Yok Su membawa angin yang menderu-deru.   Terpaksa Tiat To Hoat-ong melompat mundur menjauhi diri, sambil bergerak mundur Tiat To Hoat-ong telah berkata .   "Tahan... aku ingin bicara !"   Oey Yok Su memperdengarkan suara tertawa mengejek, tetapi tangannya tidak tirggal diam, dia telah melancarkan serangan susulan dua kali berturut-turut dengan jurus "Hun Kin Co Kut"   Atau "Memecahkan Otot-Memindahkan Tulang", lalu disusul gerakan "Hui Hong. Pay Liu"   Atau "Angin Meniup Pohon Liu "1017 Tiat To Hoat-ong jadi mengeluarkan seruan kaget, karena ia tidak menyangka Oey Yok Su merupakan seorang tokoh rimba persilatan yang sulit sekali diajak bicara.   Tetapi Tiat To Hoat-ong juga tidak berarti berlaku lambat, cepat sekali dia telah mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras sambil kedua telapak tangannya ditepukkan satu dengan yang lainnya, karena dia memang melatih ilmu Yoga, dengan sendirinya lwekang dari Tiat To Hoat-ong juga merupakan tenaga dalam yang tinggi dan aneh sekali.   Waktu dia menepuk kedua tangannya itu, dia telah memusatkan kekuatan inti tenaga dalamnya itu, sehingga tubuhnya jadi kedot, karena ilmu Yoga yang dipergunakannya kali ini hampir mirip dengan ilmu silat kebal didaratan Tiong-goan yang bernama Tiat Po San.   "Dik, duk, duk!"   Tiga kali tubuh Tiat To Hoat-ong terserang oleh gempuran tangan Oey Yok Su, tubuhnya hanya tergetar sedikit saja dan merasakan napasnya agak sesak.   Oey Yok Su sendiri waktu melihat serangannya telah berhasil mengenai sasarannya, semula dia menduga bahwa Tiat To Hoat-ong akan mengeluarkan suara jeritan dan tubuhnya terlempar keras.   Namun yang dilihatnya sebaliknya, justru disaat itu tubuh Tiat To Hoat ong hanya tergetar sedikit saja dan mukanya tetap tenang memperlihatkan senyum.   Tiat To Hoat-ong memang tidak mau mempelihatkan kelemahannya, dia jadi tersenyum sambil disusuli dengan kataknya.   "Hayo menyerang lagi..! Hayo....!"   Katanya dengan suara yang menantang.   "Mengapa bengong,"   Tegur Tiat To Hoat-ong, meluap darah Oey Yok Su.   Penasaran bukan main dia tidak berhasil merubuhkan Tiat To Hoat ong.   Sedangkan Ciu Pek Thong telah berseru dengan suara yang nyaring "Tua bangka she Oey, engkau jika rubuh ditangan si gundul kerbau Mongol itu, jangan mempergunakan namamu1018 lagi..."   Dan setelah berkaca begitu Ciu-Pek Thong tertawa bergelak-bergelak. Oey Yok Su jadi semakin mendongkol saja, dia telah mengeluarkan suara bentakan.   "Jika aku kalah ditangan si gundul dari Mongol ini, biarlah akan kugorot leherku dengan pedang dan berhenti menjadi manusia."   Mendengar perkataan Oey Yok Su, Ciu Pek Thong memperdengarkan suara tertawanya lagi, kemudian kepada Yo Ko Ciu Pek Thong telah berkata.   "Kita lihat saja buktinya, dia akan menepati janjinya atau tidak!" -oo0dw0oo-   Jilid 29 MENDONGKOL sekali hati Oey Yok Su, dan kemendongkolannya itu telah ditimpahkan kepada Hiat To Hoat ong. Dengan gerakan "Pek Ho Ciong Thian"   Atau "Burung Bangau Futih Menembus Awan", cepat sekali kedua tangannya bergerak dengan bersilang, tubuhnya agak maju sedikit, dan tahu tahu tangan kirinya menerobos penjagaan Hiat To Hoat ong akan meremas perutnya, bukan digempur seperti tadi.   Tiat t o Hoat-ong juga mengenal jurus yang dipergunakan Oey Yok Su, jurus itu memang merupakan gerakan yang sederhana sekali, tetapi dipergunakan oleh seorang tokoh persilatan seperti Oey Yok Su, dengan sendirinya menjadi hebat luar biasa.   Dengan mengeluarkan suara teriakan yang sangat nyaring, Tiat To Hoat-ong tidak berani seperti tadi.   menyambut serangan lawannya.   Dengan menggunakan kedua tangannya mendorong kedepan, dari kedua telapak tangauya itu mengalir1019 keluar arus angin yang sangat kuat sekali, dan tampak kedua kaki Tiat To Hoat ong telah melompat mundur sejauh dua tombak lebih menjauhi diri dari Oey Yok Su Serangan yang dilancarkan Oey Yok Su jadi mengenai tempat kosong.   Tetapi Oey Yok Su memang telah mendongkol dan bertekad di hatinya ingin menghajar Tiat To Hoat ong dan melampiaskan kemendongkolannya karena diejek Ciu pek Thong kepada pendeta Mongol ini.   Maka begitu lawannya melompat mundur, segera Oey Yok Su melompat dan meneruskan serangannya beruntun runtun tiga jurus, yaitu dengan gerakan "Tiang Coa Cu Tong"   Atau "Ular keluar Dari Liang", disusul lagi dengan gerakan "Hong Hong Tian Tauw"   Atau "Burung Hong Menganggukan Kepala", dan jurus yang ketiga dia mempergunakan gerakan "Tui Cung Bong Goat"   Atau "Mendorong Jendela Melihat Bulan".   Sekaligus diserang tiga jurus dari tiga jurusan oleh Oey Yok Su, Tiat To Hoat-ong jadi terkejut sekali.   Ia memang mengetahui Oey Yok Su merupakan tokoh persilatan yang sangat ternama dan disegani didaratan Tiong-goan.   Tetapi Tiat To Hoat ong tidak menyangkanya bahwa dia justru harus menghadapi orang she Oey itu dengan kepandaiannya yang benar-benar sangat hebat.   Coba kalau tadi diserang tiga jurus dengan beruntun oleh Oey Yok Su dan dia bergerak kurang cepat, niscaya dia akan menemui kematian, atau setidak-tidaknya akan terluka parah.   Tetapi Tiat To Hoat-ong sebagai tokoh yang menjagoi di Mongolia dan merupakan orang kepercayaan Kublai Khan, dengan sendirinya dia memiliki kepandaiaa yang tidak lemah.   Walaupun memang kepandaian Tiat To Hoat-ong tidak setinggi kepandaian Oey Yok Su, namun bagi Oey Yok Su juga tidak mudah, untuk merubuhkan Tiat To Hoat-ong hanya dalam waktu yang singkat.1020 Cepat sekali Tiat To Hoat ong mengeluarkan ilmu latihan Yoganya, dia hanya menggerak-gerakkan kedua tangannya, yang diputarnya cepat sekali sehingga kedua tangannya itu melindungi tubuhnya.   Gerakan yang diakukan oleh Tiat To Hoat ong ini sebetulnya di Tionggoan memiliki ilmu yang serupa dengin ilmu dari pendeta tersebut, yaitu jurus atau ilmu Tiat See Ciang atau telapak tangan pasir besi, yang sangat berbahaya, apa lagi memang Tiat To Hoat ong mempergunakan ilmunya itu dengan memutar sepasang tangannya, maka jika sampai lawannya melancarkan serangan juga dari mereka saling bersentuhan, niscaya lawannya akan menderita kerugian yang tidak kecil.   Tetapi bagi Oey Yok Su gerakan tangan Tiat To Hoat-ong merupakan jurus yang tidak begitu sulit untuk dihadapi.   Dengan menentang kelima jari tangan kirinya dan juga tangan kanannya melakukan, pukulan dengan jurus Ju Can Swie Jim atau pukulan menembus air.   Maka bagimanapun tapatnya penjagaan diri dari Tiat To Hoat Ong tentu dapat diterjang dengan serangan yang dilakukan oleh Oey Yok Su.   Beberapa kali diantara derai serangan ke dua tangan Oey Yok Su, Tiat To Hoat Ong memutar otaknya untuk mencari karena pendeta ini menyadari, jika mereka bertempur terus seperti itu, tidak sampai seratus jurus dirinya akan dapat dirubuhkan Oey Yok Su, maka dari itu dalam keadaan seperti ini Tiat To Hoat Ong telah mencari jalan keluar.   Dia telah mengeluarkan suara bentakan-bentakan sambil menangkis serangan-serangan Oey Yok Su dengan tangannya itu yang dikebutkan untuk mendesak Oey Yok Su.   Tetapi Oey Yok Su sama sekali tidak mau memberikan kesempatan bernapas kepada Tiat To Hoat Ong, tidak terus1021 mengepung rapat tubuh pandeta ini.   dengan sepasang tangannya.   Disaat itulah, diotak Tiat To Hoat Ong berkelebat serupa ingatan.   "Tahan! Orang she Oey, tahan dulu!"   Teriak Tiat To Hoat ong "Atau kata katamu memang tidak bisa dipergunakan dan tak ada harganya?"   Oay Yok Su terkejut dia juga segera teringat sesuatu, sehingga dia jadi begitu mendongkol dan membanting-banting kakinya dengan wajah yang muram.   "Telah lima belas jurus, atau mungkin lebih engkau melancarkan serangan. Tetapi engkau tidak berhasil merubuhkan diriku. 'Hemmm. mana itu kesombonganmu?"   Muka Oey Yok Su berobah rnerah.   "Baik engkau menang!"   Katanya dengan mendonglol meluap-luap. Kelak engkau boleh ikut dalam pertemuan di Hoa san' retapi sekarang, justru secara pribadi aku ingin meminta petunjuk petunjukmu pendeta besar yang sangat terhormat.!"   Setelah berkata mengejek begitu. Oey Yok Su telah melompat dan ingin melancarkan serangan pula kepada lawannya. Tetapi Tiat To Hoat melompat mundur dia berseru.   "Tahan! Sekarang aku tidak memiliki waktu untuk bermain-main denganmu! Nanti setelah selesainya pertemuan di Hoasan. barulah kita main-main. Engkau ingin bertempur seberapa ratus jurus juga akan kulayani."   Oey Yok Su jadi bcrdiri dengan muka yang muram, karena dia tidak bisa mengendalikan kemendongkolannya, itu yang tidak memperoleh kesempatan untuk melampiaskannya.1022 Saat itu Siauw Liong Lie sudah tidak bisa mempertahankan keinginan di hatinya untuk menghajar Tiat To Hoat ong, maka dia telah melompat maju sambil memberi hormat kepada Oey Yok Su.   "Oey lociampwe lebih baik kerbau gundul seperti dia jangan dilayani, mana pantas menyembelih ayam harus mempergunakan golok babi? Maka biarlah aku yang maju memberikan hajaran padanya."   Oey Yok Su masih diliputi kemendongkolan hanya mendengus.   "Hmm,"   Tanpa memberi komentar dia berdiam diri dengan muka yang dingin sekali, karena dihatinya telah bertekad, nanti untuk menghajar Tiat To Hoat-ong habis- habisan setelah ada kesempatan.   Tiat To Hoat-Ong juga mengetahui kegusaran Oey Yok Su.   dia bahkan mentertawainya sambil katanya.   Engkau benar- benar seorang tokoh persilatan yang bisa dipegang kata- katanya, nanti setelah urusan di Hoasan selesai, barulah kita main-main tiga hari tiga malam.   Kau setuju bukan?"   Oey Yok Su mengetahui bahwa itu ejekan untuknya, dimana Tiat To Hoat-ong menganggap dirinya setingkat dengan dia.   Kemarahan yang bergolak dihatinya hampir saja tidak bisa disabarnya, tetapi untung saja Siauw Liong Lie telah cepat-cepat menghadapi Tiat To Hoat-ong dan berkata;   "Engkau dulu pernah memaksa aku dengan keroyokan sehingga aku terjerumus kedalam jurang disebuah lembah gunung Kun Lun, sekarang aku ingin melihat berapa tinggi kepandaian yang kau peroleh setelah belasan tahun kita tak bertemu ..."   Tiat To Hoat-ong tertawa mengejek.   "Engkau sendiri yang terjun kedalam jurang, kawan- kawanku Turkichi dan Talengki tentu akan membenarkan perkataanku, Bahwa engkau sendiri yang telah terjun kedalam jurang, jadi bukan kesalahan kami! Hemn, sekarang engkau1023 terhindar dari kematian dan telah berada disini juga, maka apakah kesempatan ini engkau ingin pergunakan ? Majulah"."   Tantangan yang diajukan oleh Tiat To Hoat ong membuat muka nyonya Yo Ko itu berobah merah.   Dia memang telah menaruh kebencian kepada Tiat To Hoat ong, justru sekarang orang menghina dia dengan perkataan yang menantang itu, dengan sendirinya telah membuat Siauw Liong Lie tidak bisa mempertahankan diri lagi.   Dia telah mengeluarkn suara seruan yang sangat keras, dan menggerakkan kedua tangannya dari kiri dan kanan.   Kini Siauw Liong Lie telah memperoleh kepandaian yang lebih tinggi dari masa lalu, serangan kedua tangannya yang kosong tidak mempergunakan senjata tajam, jauh lebih hebat dibandingkan jika dulu Siauw Liong Lie menyerang dengan rnemakai pedang dan mempergunakan jurus-jurus dari Sian Lit Kiam Hoat.   Tiat To Hoat otg sendiri tidak menyangka bahwa kepandaian Siauw Liong Lie semakin sempurna dibandingkan dengan yang lalu, maka begitu diserang, belum lagi kedua tangan Siauw Liong Lie yang digerakkan serentak dari jurusan kiri dan kanan itu tiba, angin serangannya telah meluncur sangat hebat dan kuat.   Waktu itu Yo ko baru melihat kepandaian istrinya ini dia sangat kagum sekali.   Yo Ko hanya menduga, mungkin selama berada didalam lembah Siauw Liong Lie memperdalam kepandaiannya Tetapi melihat gerakan dan jurus yang dipergunakan oleh Siauw Liong Lie, Yo Ko jadi berdiri tertegun karena , herannya, dia melihat jurus jurus yang dipergunakan Siauw Liong Lie berbeda dengan jurus jurus Sian Lie Kiam hoat -atau ilmu Kouw Bok Pay yang biasa mereka latih berdua.   Tiat To Hoat Ong tidak berani berdiam diri atau berayal melihat cara menyerang yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie,1024 disamping itu dia juga heran sama sekali, namun Tiat To Hoat Ong tidak sempat berpikr gerakan-gerakan kedua tangan Siauw Liong Lie sangat aneh sekali, dia seperti melancarkan serangan kekiri tetapi tahu-tahu tangannya telah menyambar kekanan, dan waktu tangan yang satunya menyambar kearah atas, tahu-tahu inceran sasaran yang sesungguhnya kebawah.   Hal ini telah membuat Tiat To Hoat-ong harus memasang mata baik-baik, karena sekali saja dia terserang, niscaya dirinya akan mengalami bahaya yang tidak kecil.   Siauw Liong Lie juga telah mempergunakan ilmu yang diperolehnya didalam lembah, untuk merubuhkan diri Tiat To Hoat-ong.   Yo Ko sendiri jadi heran.   Ciu Pek Thong berulang kali menggeleng-gelengkan kepala sambil mendesah-desah menyatakan kekagumannya atas kepandaian yang dimiliki Siauw Liong Lie.   Sedangkan Yo Him jadi berdiri tertegun dengan hati yang berdebar-debar keras, karena justru dia melihat ibunya memiliki kepandaian yang tinggi sekali, mendatangkan perasaan bangga dihatinya.   Disaat itu Tiat To Hoat ong mati-matian mengeluarkan kepandaiannya dan baru bisa mengimbangi permainan dan serangan kedua tangan Siauw Liong Lie.   It Teng Taisu sendiri telah menyaksikan, betapa Siauw Liong Lie memiliki kepandaian yang tinggi sekali, bahkan hati kecilnya mau menduga bahwa kepandaian Siauw Liong Lie berada diatasnya, atau setidak-tidaknya berimbang, jauh berbeda dengan dulu, diimana kepandaian Siauw Liong Lie masih berada dibawah kepandaiannya.   Yang berdiri heran adalh Oey Yok Su dia tidak mengerti Siauw Liong Lie ki telah memiliki kepandaian yang benar benar sangat tinggi dan aneh.   Kedua tangannya bergerak semakin lama jadi semakin perlahan, tetapi semakin lambatnya1025 gerakan tangan Siauw Liong Lie semakin kuat tenaga yang menindih Tiat To Hoat ong.   Pendeta utusan Mongolia itu jadi kelabakan juga, dia heran bertambah gagah.   Karena kepandaian Siauw Liong Lie sekarang berada diatasnya, walaupun Tiat To Hoar ong telah mengeluarkan seluruh kepandaian yang dimilikinya, tetapi.   kenyataannya dia terdesak hebat oleh Siauw l,iong Lie.   Tangan Siauw Liong Lie sebentar mengincar bagian bawah dan sebentar lagi mengincar bagian aras.   Tetapi setiap serangannya itu tidak bisa diduga dulu, karena selalu berobah- robah.   Tiat To Hoat-ong juga melihat kepandaian yang dipergunakan Siauw Liong Lie bukan ilmu pukulan pada belasan tahun yang lalu.   Pukulan pukulan tangan yang dilakukan Siauw Liong Lie kali ini sangat taggguh dan hebat.   Hebat dalam pengertian karena memang Siauw Liong' Lie telah mendesaknya terus marerus.   Waktu Tiat To Hoat ong tengah mempergunakan jurus "Yan Cu Sam Ciauw Sui"   Atau "Burung walet Tiga Kali Menyambar Air", disaat itulah Siauw Liong Lie telah menyambuti serangan itu dengan gerakan tubuh yang dimiringkan kesamping kanan"   Lalu dibarengi lagi dengan gerakan kebasan, disusul lagi dengan gerakan tangan kanannya yang digerakkan kebawah, disusul lagi dengan ancaman tangan kirinya, ditangannya itu akan mencengkeram.   Tiat To Hoat ong telah menyerang dengan kuat sekali, sehingga tidak bisa ditarik kembali, walaupun dia melihat ancaman tengah mendatangi kedirinya.   Cepat bukan main, tampak Tiat To Hoat ong membuang diri kekanan tanpa sempat menarik pulang pukulannya, karena jika dia tidak mengambil tindakan seperti ini, pasti dirinya akan mengalami celaka ditangan Siauw Liong Lie.1026 Melihat lawannya bergulingan ditanah, Siauw Liong lie tidak tinggal diam, dia telah mengeluarkan suara bentakan keras dan kedua kakinya bergantian menendang dengan jurus tendangan "Lian Hoan Tai"   Dia menendang beberapa jalan darah terpenting ditubuh Tiat To Hoat-ong.   Pendeta Mongolia itu jadi tambah terkejut saja, dia sampai mengeluarkan teriakan yang sangat nyaring dan telah melompat berdiri dengan gerakan Tai Po Lian Hoat atau Mundur berantai.   Dengan caranya itu Tiat To Hiat ong dapat menghindar dan mundur beberapa langkah.   Sambil bertempur, Tiat To Hiat ong telah memperhatikan cara bersilat dan menyerang Siauw Liong Lie.   Tiat To Hiat ong sementara waktu hanya membela diri saja dari serangan- serangan yang dilakukan Siauw Liong Lie.   Namun Siauw Liong Li yang mendongkol karena melihat lawannya, setelah lewat banyak jurus tetap saja ticlak bisa dirubuhkan, membuat dia jadi mengerahkan tenaganya dan mengempos lwekangnya lalu dengan gerakan Ging Hong Tan Tim atau Menyambut Angin dengan Menyentil debu, tangannya monotok kearah tulang iga Tiat To Hoat-ong.   Tetapi sekali lagi pendeta itu bisa mengelakkan! dia mengandalkan ilmu Yoganya sehingga tubuhnya licin seperti belut.   Diantara berkesiuran angin serangan kedua orang yang tengah bertempur itu, tampak semua jago yang berada di tempa ini memandang dengan kagum, mereka memandang tertegun kearah Siauw Liong Lie.   karena setiap jurus ilmu pukulan tangan kosong yang dilancarkannya sangat dahsyat dan membingungkan lawannya.   Yo Ko melihat cara bertempur isterinya telah memandang dengan mata terbuka lebar lebar, seperti juga dia tidak mau1027 mempercayai bahwa isterinya memiliki kepandaian setinggi itu.   It Teng taisu memandang diam saja, karena hatinya tengah berpikir keras.   Untuk mengetahui entah ilmu apa yang dipergunakan oleh Siauw Liong Lie.   Begitu pula Oey Yok Su, dia coba memperhatikan baik-baik setiap serangan yang dilakukan Siauw Liong Lie kepada lawannya, dia heran sekali karena tidak satu juruspun yang dikenalinya dan diketahuinya merupakan ilmu silat dari aliran mana.   Sebagai seorang tokoh sakti rimba persilatan, Oey Yok Su mengenal hampir seluruh ilmu silat dari berbagai cabang perguruan, dia sangat beepengalaman sekali, tetapi sekali ini ternyata dia tidak bisa mengetahui ilmu silat apa yang dipergunakan Siauw Liong Lie.   Waktu itu Yo Him telah memegang tangan Phang Kui In.   Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Phang Kui In menggangguk.   "Ya, ilmu pukulan Siauw Liong Lie luar biasa menakjubkan. Jika kelak engkau memperoleh didikan langsung dari ayah dan ibumu, tentu engkau menjadi seorang pendekar yang memiliki kepandaian sangat tinggi sekali". Di saat itu tampak Siauw Liong Lie secara beruntun telah mempergunakan jurus dari "Hian Kie Ciang Hoat"   Atau "Ilmu Pukulan Tangan Kosong dari Hian Kie", Oey Yok Su tiba tiba teringat sesuatu.   "Hemmm. pasti ilmu dia!"   Katanya didalam hatinya, yang menduga kepada seseorang. Sedangkan Ciu Pek Thong bertepuk tepuk tangan kegirangan, sambil terus mengoceh tidak hentinya.   "Ya, manusia busuk seperti itu memang harus dihajar adat...'!"1028 Sedangkan Siauw Liong Lie memperhebat setiap serangannya. Angin gempuran kedua tangannya telah berseliweran kuat sekali, dan membawa hawa maut. Tetapi justru disaat itu, dari rombongan orang-orang yang berjumlah lima puluh orang lebih telah melompat dua sosok bayangan.   "Turkichi! dan kau Talengki!"   Berseru Siauw Liong Lie dengan suara mengandung kemarahan."   Kebetulan, hayo cepat maju, biar kalian bertiga kubereskan hari ini!"   Talengki dan Turkichi telah mengeluarkan suara tertawa mengejek.   "Rupanya Thian masih melindungimu sehingga engkau perempuan siluman masih bisa panjang umur....!"mengejek Talengki.   "Ya. tetapi sekarang kalian tentu tidak bisa melakukan apa apa lagi.. !"   Kata Siauw Liong Lie."Lihat serangan."   Sambil mengeluarkan suara bentakan, tampak Siauw Liong Lie beruntun melancarkan dengan kedua tangannya silih berganti.   Dia menyerang dengan jurus-jurus yang membingungkan dan juga dia mendesak cepat sekali kepada Tiat To Hoat Ong.   Sedangkan Tiat To Hoat Ong yang didesak begitu gencar oleh Siauw Liong Lie membuat dia jadi terdesak cukup hebat, karena jika saja dia berlaku lengah, niscaya jiwanya akan mengalami bencana yang tidak kecil, bisa bisa bisa dia berhenti menjadi manusia.    Drama Gunung Kelud Karya Kho Ping Hoo Sepasang Pendekar Perbatasan Karya Chin Yung Legenda Pendekar Ulat Sutera Karya Huang Ying

Cari Blog Ini