Pengelana Rimba Persilatan 15
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi Bagian 15
Pengelana Rimba Persilatan Karya dari Huang Yi Liu Fei-yan tidak tahan dengan tingkahnya, dia merasa akan marah lagi. "Yang aneh kau malah tidak mendapatkan julukan dari semua orang, kau sebenarnya berkelana di dunia persilatan, tujuannya apa? Apakah hanya menginginkan keuntungan saja tidak mau punya nama yang terkenal? Atau ada tujuan lain yang tidak diketahui orang?" "Nona besar Liu, aku sudah mengerti kau menanyakan timur tujuannya barat. Jika aku sudah mempunyai sebutan yang diketahui oleh semua orang, kau jadi bisa dengan mudahnya mencari aku, para pengawal bunga yang menyembah di bawah rokmu itu, akan seperti anjing pemburu......" "Kau pantas mati!" Liu Fei-yan kembali terusik lagi! Dalam teriakannya dengari marah mendadak mengangkat tangan kiri. Satu sinar tipis membelah udara, datang menyerang cepat laksana kilat. Fu Ke-wei mengangkat tangannya, pecut kudanya pelan menangkis. Traang..... sebilah pisau daun Liu jatuh ke tanah. "Sungguh lihay!" Fu Ke-wei menggelengkan kepala tertawa pahit. "kau wanita baik-baik yang anggun, tidak terduga sangat membahayakan, sedikit-sedikit menggunakan kepandaian menyerang aku, langit yang tahu kau telah melukai berapa banyak orang yang tidak berdosa. Kau pergilah! Aku tidak ingin melihatmu lagi." "Aku ini penagih hutang, aku ada hak menggunakan segala cara menagih hutang." Ling-yun-yan dari malu menjadi marah, tapi di dalam hati juga merasa terkejut. "sekarang aku sedang ada urusan, tidak menagih dulu padamu, kita bicarakan di lain hari, ingat baik-baik, aku pasti akan menemukan kau lagi." "Paling bagus kau jangan bertemu denganku lagi, jika tidak kau akan mendapat malu besar. Semua masalah hanya ada sekali tidak boleh terus menerus, kesabaranku ada batasnya." Jika diteruskan pertengkarannya, Liu Fei-yan merasa tidak akan bisa mengejar Yu-shu-xiu-shi, maka dengan kesal dia kembali ke kudanya, dengan marah dia naik kuda pergi, sebelum berangkat masih dia masih melotot Fu Ke-wei sekali, sorot matanya sangat tajam. "Tuan, kau harus waspada pada wanita kecil yang keji ini." Xie-shen tidak bisa tenang. "selanjutnya setiap saat dia bisa diam-diam menyerang tuan, seharusnya sekali bekerja tuan mengamankan selamanya." "Sebenarnya sifat dia tidak terlalu jahat, jika tidak, mana mungkin aku dengan mudahnya melepas dirinya?" Fu Ke-wei tertawa pahit. "Tapi terhadap tuan malah jahatnya sangat menakutkan." Kata Xie-shen marah. "Dia adalah ular berbisa yang mempunyai kulit yang indah, sekuntum bunga opium yang menarik orang, setan yang memakai baju dewi, selanjutnya bagaimana kau bisa menahan dia?" "Dia wanita yang pintar dan cantik dan sombong, percaya dirinya bukanlah akhlak yang terlalu jelek, kau tenang saja, dia tidak akan bisa melukai aku." "Dia tidak perlu melukai kau dengan tangan dia sendiri, tuan." "Jangan bicarakan masalah dia lagi, ayo cepat kita berangkat!" "Dia akan mendapatkan backing yang sangat kuat, tuan! sungguh seharusnya tuan jangan melepaskan dia." "Dia bukan mendapatkan backing yang kuat, tapi kupu kupu kecil menerjang api, mencari kesulitan sendiri." Fu Ke-wei juga naik ke atas kuda. "jalanlah! Menuju selatan." Sepuluh li lebih dari kejauhan Lin-jia-gou, di sebelah kanan jalan tampak ada satu jalan kecil. "Ikut aku." Xie-shen mempercepat kuda melewati masuk ke jalan kecil. "Sipoa Besi khusus berpesan, melalui jalan ini walau lebih jauh beberapa hari, tapi pasti aman dan tersembunyi." "Paling bagus tiga empat hari, biarkan mereka tiba lebih dahulu, dengan santai dan bergembira saling berkenalan, supaya kita mudah memancing ikan di air keruh." Fu Ke-wei sepertinya sudah ada rencana, tidak terburu-buru menempuh jalan. Gunung Li-liang adalah nama keseluruhan gunung, gunung itu bukitnya banyak, juga punya nama sendiri-sendiri. Benteng Zhang-feng di dirikan di lereng sebelah barat gunung Li-liang, menghadap ke sungai Dong-chuan, sungainya lebar tapi airnya sedikit, di bagian yang dekat dengan benteng ada jurang yang sangat dalam yang menjadi pertahanan alam, air mengalir ke arah barat menyatu dengan sungai Bei-chuan. Tembok benteng Zhang-feng dibangun dengan bata hijau besar, tingginya dua setengah zhang, menggunakan tali memanjat juga harus setengah harian waktunya. Tembok benteng yang tinggi ini bisa menahan serangan tentara, tapi tidak bisa menghalangi pesilat tinggi dunia persilatan. Tapi bagi pesilat tinggi dunia persilatan walau bisa melewatinya, mungkin tidak bisa keluar lagi, jika ada tiga-lima puluh orang pesilat tinggi menyusup masuk, yang dapat keluar hidup-hidup paling hanya beberapa orang saja. Begitu benteng ditutup ke empat pintunya, orang yang masuk pasti seperti macan masuk perangkap, begitu hari terang, seperti menangkap kura-kura di dalam gentong. Beberapa hari lalu, orang benteng Zhang-feng telah mengetahui ada orang yang menyusup, hingga terjadi dua kali pertempuran. Orang yang menusup jumlahnya tidak banyak, masuk dengan terburu-buru dua kali, dan gagal meloloskan diri, tapi telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, sebelas orang mati, hingga menimbulkan kepanikan. Orang yang menyusup ke dalam benteng, selalu tidak bisa mendekat ke gudang pusaka bawah tanah yang berada di pusat benteng, karena penjagaannya paling ketat. Sekarang pengawal yang ditugaskan mengawasi dari gunung-gunung, juga telah ditambah hingga tiga kali lipat. Mereka bersembunyi di dalam hutan di punggung gunung sejauh sepuluh li di sebelah utara benteng, melalui celah daun-daun mereka bisa melihat ke bawah, benteng Zhang-feng yang megah tampak dengan jelas berada di bawahnya, ratusan rumah yang ada di dalamnya ditata dengan rapih, sepertinya di dalam strategi besar ada strategi kecil, dengan gudang pusaka bawah tanah sebagai pusatnya, melebar ke empat penjuru. Di lingkaran luar, ada sungai pelindung bentengyang airnya didatangkan dari air sungai Dong-chuan, lebarnya ada tujuh delapan zhang, dalam sampai tidak terlihat dasar-nya, sulit jika ingin menyeberanginya. Satu-satunya jalan keluar masuk, adalah jembatan besar dari kayu di depan gerbang benteng selebar tiga zhang yang bisa ditarik sebagian. Begitu ditarik bagian tengah papan jembatannya, maka jalan keluar masuk akan terputus, biasanya hal itu dilakukan malam hari. Hoa-fei-hoa, Hoa Yu-ji telah menyamar sebagai seorang wanita kampung, pelayan wanita dan Sepasang Bintang Perak juga telah menyamar jadi sepasang suami istri orang kampung. "Sungguh kacau sekali!" Kata Hoa-fei-hoa dengan kecewa. "berturut-turut telah menyiksa mati sebelas orang, tapi malah satu orang pun tidak ada yang tahu posisi alat jebakan di dalam gudang pusaka bawah tanah, sampai lingkaran luar pun tidak bisa mendekatinya, bagaimana bisa masuk kedalam gudang pusaka bawah tanah?" "Malam ini kita harus bisa mendekatinya." Kata pelayan wanita dia. "menurut jadwal perjalanan, ketua benteng Xi seharusnya sudah pergi ke Tai-yuan mengunjungi temannya, dan dalam dua hari ini akan kembali." "Nona Hoa, kejadian ini tidak akan terulang ketiga kalinya, lebih baik batalkan saja!" Niu Lang-xing tampak mengkhawatirkan sekali. "jika ditunda lagi, rencana kita menjebak si anjing tua Xi dalam perjalanan pulang juga akan gagal, sekali dia masuk ke dalam benteng, kesempatan membunuh dia juga akan hilang. Malam ini jika kita menempuh bahaya masuk ke dalam, masuk mudah, keluarnya yang akan sulit, kewaspadaan mereka telah ditingkatkan berlipat ganda." "Aku tidak rela masuk ke tempat harta karun, kembali dengan tangan kosong." Kata Hoa-fei-hoa dengan kesal. "Malam ini jika gagal, kita meloloskan diri juga masih keburu. Jika perlu, membakar membuat kekacauan......" "Tidak mungkin." Kata Zhi Nu-xing. "bentengnya semua dibangun dengan bata hijau besar, dan setiap loteng ada tembok anti apinya, benda yang dapat digunakan untuk membakar tidak banyak, dan kita tidak mungkin membawa rumput kering masuk ke dalam. Walau bisa membakar satu dua rumah, juga tidak akan menjadi mala petaka, tidak mungkin menjadi kacau, sinar api malah bisa membocorkan gerakan kita, lebih banyak ruginya dari pada untungnya." Yang dikatakan oleh Sepasang Bintang Perak adalah kenyataannya, bagaimana Hoa-fei-hoa bisa tidak bisa, harus percaya? "Baiklah! Malam ini terakhir kali kita masuk, tidak perduli berhasil atau gagal, kita harus keluar dari daerah pegunungan ini, di tengah perjalanan kita akan mengubur si anjing tua Xi." Hoa-fei-hoa akhirnya memutuskan, melakukan penyelidikan terakihr kalinya. "aneh! Disini bisa melihatnya dengan jelas, satu persatu rumah, lotengnya juga terlihat dengan jelas, kenapa setelah masuk, sampai arah pun sulit memastikannya? Kenapa tidak bisa mendekati gudang pusaka bawah tanah......" Dari belakang tiba-tiba terdengar tawa dingin yang menakutkan, dan batuk pelan dari satu orang lainnya yang bermaksud menarik perhatian! Empat orang itu sama-sama terkejut, membalikan tubuh bersiaga. Tampak seorang biksu setengah baya, seorang lagi pendeta dao tua, pendeta dao tua membawa pedang, sedang biksu membawa golok, gerakan mendekat mereka berdua sangat ringan seperti roh yang tidak berwujud. Kepandaian Hoa-fei-hoa berempat, semua bertelinga tajam, bermata terang, dalam jarak dua puluh langkah bisa membedakan daun jatuh atau bunga terbang, orang yang bisa mendekati hingga sampai di belakang mereka sedikit pun tidak merasakannya, tekanan dan getarannya terhadap hati empat orang ini, sangat berat sekali. "Kalian ini bodoh benar." Kata pendeta dao penuh dengan rasa mempermainkan. "melihat dari jarak jauh, dengan melihat dari dekat itu berbeda sekali, kalau pengetahuan ini tidak mengerti, kalian mana pantas jadi perampok pencuri harta?" "Mereka malah ingin menarik diri, dan menjebak ketua benteng Xi di perjalanan!" Kata Biksu sambil menggendong tangan, tingkahnya santai sekali, sepertinya tidak khawatir empat orang ini melakukan serangan yang di luar dugaan. "pendeta dao tua, kita bertamu ke benteng Zhang-feng, tuan rumah menyambut dengan meriah, kita tentu ada kewajiban meringankan kesulitan tuan rumah, betul?" "Tentu!" Suara pendeta dao tua tajam melengking. "Ini adalah rasa setia kawan seorang teman, seharusnya begitu." "Apa yang akan kita lakukan?" "Biar aku menggunakan She Shen-zhang (Tangan dewa mematikan) menangkapnya satu persatu, membawa mereka pulang ke benteng, bagaimana?" "Bagus sekali! Aku dengar She Shen-zhang nya pendeta, sangat hebat sekali, tapi belum pernah melihat kau menggunakannya, sungguh sangat menyesal, hari ini biar pendeta membuka mataku, silahkan Dao-chang!" "Tontonlah." Pendeta dao tua selangkah demi selangkah maju kearah Hoa-fei-hoa yang ada di depan, sekitar satu zhang dua che, dia memasang kuda-kuda, sepasang telapaknya disilangkan, lengan baju dan mantelnya bergerak sendiri tanpa ada angin, sepertinya dalam sekejap seluruh orangnya ditutupi oleh semacam hawa misterius. Sepasang telapaknya sedikit bergoyang, semakin lama semakin membesar, tenaga yang keluar menjadi gelombang terus menerjang pada Hoa-fei-hoa. "Hay......kau ini Yao......Yao-xian......" Tampak wajah Hoa-fei-hoa ketakutan sekali, lalu tubuhnya gemetaran. "Aku adalah pendeta dao Yao-xian Li-hun (Dewi pemisah roh)." Pendeta tua dengan bangganya maju mendekat. "kau sudah tidak mampu bergerak lagi, menyerahlah." "Aku......aku tidak......tidak mau mati....." Dengan ketakutan Hoa-fei-hoa memaksakan diri membalikan tubuh, ingin meloloskan diri dari cengkraman She Shen-zhang. "Kau tidak akan mampu pergi......" Yao-xian dengan bangga berteriak, sekelebat sudah mendekat, tangannya yang besar mengulur ingin menangkap orang. Dalam sekejap tangan halusnya Hoa-fei-hoa dengan kecepatan yang sulit diketahui, diam-diam diayunkan ke belakang, menggunakan cara melempar panah tangan, diam-diam melemparkan satu sinar dingin dengan kecepatan yang sulit dilihat oleh mata telanjang. Walau Yao-xian tidak maju ke depan menangkap orang, juga tidak akan bisa melihat dan menghindar senjata gelap ini, sekali menerjang ke depan, maka jaraknya tinggal sepanjang tangan diulurkan, dewa pun tidak akan bisa menghindar hawa kematian ini. Inilah akibat yang paling menyedihkan, yang paling fatal bagi orang yang terlalu sombong terlalu percaya diri. Seorang pesilat tinggi yang ilmu silatnya sudah super tinggi, sering karena terlalu ceroboh, mati ditangan seorang berandalan dunia persilatan kelas tiga. Yao-xian dengan temannya biksu setan, keduanya disebut Pendeta Yao-mo, adalah orang persilatan kelas super. Menurut kabar tujuh penjaga di tempat pelepas pedang Wu-dang juga tidak bisa menahan mereka berdua, membiarkan mereka bebas masuk keluar gerbang gunung. Jika kabar ini benar, berarti ilmu silat dan nama Yao-xian lebih tinggi dari pada Hoa-fei-hoa entah seberapa tingginya, tidak bisa dibandingkan. Sebuah jarum Dewa tanpa bayangan, dilempar menggunakan Wu-tian-shen-gang. Jika Yao-xian tidak terlalu sombong dan percaya diri, menanyakan terlebih dulu nama dan asal-usul lawannya, dia tentu tahu keadaan lawannya, akibatnya tentu akan berbeda sekali. Jarum menembus perut keluar dari punggung sepanjang dua cun, tertahan oleh tulang belakang hampir saja tembus keluar. Bersamaan waktunya Hoa-fei-hoa menjatuhkan tubuhnya ke depan, di atas tanah dia membalikan tubuh, tangan mulusnya bersamaan melemparkan sekumpulan jarum seperti hujan, sambil berteriak dalam yang aneh. Pelayan wanitanya dengan dia hampir satu pikiran, juga bersamaan waktu melemparkan segumpal jarum, tangannya bergerak pedang menyerang, orangnya berkelebat laksana kilat. Dua gumpal jarum seperti hujan, kerja sama yang tidak ada celahnya, semua terbang mengarah ke tubuh dan sisi kanannya Biksu Setan, memaksa Biksu Setan dalam gugupnya berkelebat menghindar kekiri, tepat menyongsong datangnya pedang pelayan wanita, pedang itu langsung menusuk tembus ke jantungnya. "Ngek......" Biksu Setan menangkap pedang yang menembus dadanya, seperti terkena kilat dia mundur kebelakang. "Kalian sung...... sungguh ke......keji......ngek......" Pelayan wanita itu melepaskan pedang ditangannya, di tangan sudah ada sebuah jarum, tapi tidak dilemparkan, hanya untuk berjaga-jaga saja. Yao-xian tidak bisa mengendalikan dirinya, dia menerjang kebawah sebuah pohon besar, membuat daun dan dahan bergoyang-goyang, kemudian orangnya mental dan roboh ketanah, bersamaan dengan Biksu Setan juga roboh. "Sungguh tontonan yang mengejutkan!" Niu Lang-xing terkejut dengan bulu kuduknya berdiri. "Kalian majikan dengan pelayan berdua kerja samanya begitu matang, cukup membuat para pesilat super diantara pesilat super ngeri, dua orang ini matinya tidak perlu disesali." "Ketika dengan sombong dia mengatakan akan menggunakan She Shen-zhang menangkap kami, aku sudah tahu siapa dia, bersamaan itu dia juga telah mati setengah." Hoa-fei-hoa mengembus nafas panjang. "Tapi, saat itu aku memang takut, expresi wajah ketakutanku tidak bisa lolos dari penglihatannya, sehingga, dia tanpa ragu dan berani menggunakan She Shen-zhang. Cepat..., kita kuburkan mayat mereka." "Pasti masih ada orang yang keluar dari benteng mencari kita, kita tidak boleh ceroboh lagi." Niu Lang-xing masih ketakutan dengan pelayan wanita masing-masing menarik satu mayat. Orang-orang benteng yang keluar dari benteng melakukan pengawasan ke gunung secara besar-besaran, tamu yang minta perlindungan dari benteng, semua menawarkan diri membantu, Yao-xian dan Biksu Setan adalah dua diantaranya, juga adalah gelombang pertama dari lima kelompok pengawas. Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Saat hampir tengah hari, di benteng Zhang-feng telah tiba sekelompok tamu agung, yang disambut kedatangannya dari jauh oleh ketua dua benteng Golok Pemutus Arwah (Duan-hun-dao) Han Zhi-jian dengan membawa sepuluh anak buahnya. Dia adalah adik ipar ketua bentengXi. Tamunya berjumlah lima puluh orang lebih terdiri dari laki-laki dan perempuan. Tamu utamanya adalah Yu-shu-xiu-shi. Liu Fei-yan dan dua orang pelayannya termasuk dalam tamu-tamu itu. Saat petang hari, ketua benteng Xi membawa tiga puluh lebih anak buahnya kembali ke benteng dari Tai-yuan. Mendengar ada orang yang menyusup ke dalam benteng beberapa malam ini, kemarahan ketua benteng berkobar. Seluruh benteng sekarang dalam taraf waspada penuh, penjagaan kembali diperkuat. Saat malam hari, pengantar pos melaporkan kabar, ketua muda benteng Xi Wen-xin akan kembali ke benteng besok siang. Sentral benteng adalah pusat syarafnya, tempat gudang pusaka bawah tanah berada. Di empat sisi nya masing-masing ada satu perumahan bersatu padu, melindungi sentral, rumahnya berderet-deret, begitu masuk ke dalam sulit melihat arah. Ini adalah tempat tinggalnya para keponakan keluarga Xi, kecuali pelayan dan orang kepercayaan, orang luar tidak diperbolehkan masuk, ini termasuk daerah terlarang di dalam benteng. Di lingkaran luar juga dibangun tidak sedikit perumahan empat sisi bersatu, untuk tinggal para famili dan teman juga anak buah yang berkedudukan tinggi. Di lingkaran luarnya lagi sederetan perumahan empat sisi yang lebih kecil, adalah tempat tinggalnya para anak buah biasa dan pelayan, ukurannya cukup besar pengaturannya sangat ketat. Ketua benteng Xi tidak pernah membawa tamunya masuk kedalam daerah terlarang, bangunan untuk para tamu didirikan di sebelah timur, peralatannya komplit, tamu agung yang tinggal lama bisa merasa nyaman, hingga lupa pulang. Bangunan untuk tamu hampir seperti pasar, mau apa pun tersedia, dari yang kecil sebuah jarum dan benang, hingga yang besar teman tidur wanita, semuanya ada, tidak pernah kekurangan. Tentu saja, semua itu harus dibayar oleh tamu, di dunia tidak ada makan siang tidak memakai uang, ingin mendapatkan apa semua harus bayar. Kelompok orang Yu-shu-xiu-shi, diatur di ruang tamu gratis, seluruh pelayanan ditanggung tuan rumah, tidak perlu bayar. Sekitar jam sembilan malam, ketua benteng Xi membawa dua belas orang kepercayaannya, di ruang rahasia tamu bertemu dengan Yu-shu-xiu-shi dan beberapa tamu penting. Tamu agungnya ada empat orang. Yu-shu-xiu-shi, Seruling Damai, dan seorang pesilat tinggi dunia persilatan yang sangat ternama------Tangan Pengait Arwah Qiu-wu, satunya lagi adalah Ling-yun-yan, seorang wanita ternama dari tujuh wanita terhebat di dunia persilatan. Kedua belah pihak sebelumnya sudah ada kontak, sudah ada pengertian, juga sudah ada kesepakatan awal, pertemuan resmi kali ini tidak perlu banyak membahas lagi, setelah basa-basi langsung masuk kepembicaraan inti. "Dua orang wanita ini, besok malam baru bisa diserahkan padamu, karena di siang hari tidak enak melaksanakannya." Kata ketua benteng Xi dengan wajah ada satu keterpaksaan yang sulit diketahui orang. "tapi kau harus membawa orangnya secara rahasia, sedikit saja bocor, perkumpulan anda harus bertanggung jawab, aku tidak ingin mempertaruhkan nama baik benteng Zhang-feng." "Orang perkumpulan kami mengerjakan sesuatu, menjaga rahasia adalah hal yang utama, ketua benteng tenang saja, aku bertanggung jawab penuh." Yu-shu-xiu-shi menepuk dadanya menjamin. "selanjutnya, jika orang-orang benteng anda berada di dunia persilatan, saudara-saudara perkumpulan kami tidak perduli gelap atau terang semua akan mendukung penuh, aku bisa menjamin penuh." "Saudara kecil adalah wakil ketua perkumpulan anda, aku percaya atas jaminanmu." Ketua benteng Xi memalingkan kepala pada Ling-yun-yan. "masalahnya nona Liu, memandang wajahnya perkumpulan Cun-qiu dan saudara Gao, bentengku tentu akan membantu sekuat tenaga, menuruh mata-mata di daerah Shan-xi sepenuhnya perhatikan jejak tiga perampok itu, aku percaya dalam tiga-lima hari sudah ada kabarnya." "Banyak terima kasih ketua benteng." Kata Liu Fei-yan dengan senang. "Nona Liu adalah teman baiknya saudara Gao, sudah seharusnya pihakku membantu." Ketua benteng Xi tertawa tawar, lalu membelokan pembicaraan. "malam ini mungkin ada orang yang menyusup, jika diluar ada gerakan apa saja, harap jangan keluar dari daerah bangunan tamu, supaya tidak terjadi kesalah pahaman." "Ketua benteng tenang saja, aku tahu larangannya." Yu-shu-xiu-shi tertawa. "jika dia masuk kedalam bangunan tamu, aku akan membantu ketua benteng menangkapnya." "Saudara kecil, mungkinkah ini perbuatannya Sepasang Pedang Langit Selatan dan Tiga Phoenix?" "Tidak mungkin, mereka sedang mengumpulkan teman-temannya, jauh berada di belakang kita! Dan yang mengacau benteng anda, itu terjadi pada tiga empat hari yang lalu." Kata Yu-shu-xiu-shi, analisanya memang masuk akal. "orang yang berada di tempat kejadian Lin-jia-gou, jejaknya sangat jelas. Sepasang Pedang Langit Selatan dan Tiga Phoenix masih berada di belakang, mengumpulkan bala bantuan, dalam waktu tiga-empat hari pasti tidak akan bisa sampai kemari. Xie-shen, Nie-sha-yin-hoa dan orang yang dipanggil Fu-jiu dengan kawan-kawannya, mereka melarikan diri ke arah selatan. Ketua muda benteng setelah kejadian, menemukan pelayan wanita dan laki-laki yang berada di sisi Hoa-fei-hoa ada masalah, mungkin penyamaran dari Sepasang Bintang Perak, waktu mengejar sampai di gunung Zhong-tiao lalu kehilangan jejak mereka." "Mungkinkah mereka orang-orang yang diurus oleh ketua perkumpulan anda?" Tanya Ketua benteng Xi seperti sembarangan, wajahnya ada tawa yang dingin. "perkumpulan anda ada dua organisasi terang dan gelap, mungkin ketua perkumpulan anda mengutus orang lagi, dan tidak memberitahumu." "Tidak mungkin." Yu-shu-xiu-shi dengan serius. "orang di perkumpulan kami tidak perduli gelap atau terang, pembagian kekuasaannya sangat jelas. Ketua perkumpulan memberikan aku tanggung jawab penuh, pasti tidak akan mengutus orang lain lagi menarik kakiku dari belakang. Ketua benteng jika bisa mempercayai aku, orang-orangku bisa aku serahkan pada ketua benteng dengan kekuasaan penuh, menerjang api pun, mereka tidak akan menolak." "Mungkin aku akan minta bantuan dari kalian, aku kekurangan orang untuk memeriksa gunung-gunung." Ketua benteng Xi mengerut alis. "Yao-xian dan Biksu Setan menawarkan diri mengikuti orang keluar memeriksa gunung, sejak pagi telah keluar, tapi sampai sekarang masih belum kembali, sangat mungkin telah terjadi hal yang tidak diinginkan, jika kalian bisa membantu, aku sangat berterima kasih." Gunungnya dalam hutannya lebat, radiusnya sangat luas, mengutus seratus dua ratus orang mencari jejak di gunung, pekerjaannya tidak mudah? Buat benteng Zhang-feng melindungi benteng sendiri kekuatannya berlebih, tapi kalau memeriksa gunung secara besar-besaran mereka tidak punya kekuatannya, jika dibantu lima puluh pesilat tinggi, siapa yang tidak mau terima? Beberapa kata saja dia sudah mengunci Yu-shu-xiu-shi. Berbincang lagi sebentar, ketua benteng Xi baru membawa orangnya meninggalkan tamunya. Dia tidak langsung kembali ke pusat, malah mengeliling dan tiba di perumahan empat sisi bersatu kecil di daerah timur laut, meninggalkan dua belas orang bawahannya di luar, dia sendirian melangkah masuk ke dalam pintu pekarangan. Waktu itu sudah tepat tengah malam, di dalam ruangan tampak masih terang benderang. Dua orang nyonya cantik berusia tiga puluh tahun lebih, sedang bersantap malam, sambil mengobrol. Waktu ketua benteng Xi melangkah masuk, dua orang nyonya cantik itu seperti tidak melihatnya, mereka tetap mengobrol dengan asyik. Tapi ketua benteng Xi tidak merasa tersinggung, dia menarik kursi duduk sendiri, sambil tersenyum menatap mereka. "Terhadap usulanku dulu, kalian berdua hingga kini masih belum ada jawaban, apakah kalian curiga dengan ketulusan hatiku?" Tanya ketua benteng Xi tertawa. "Bukan kami kakak beradik mencurigai ketulusan ketua benteng, tapi ketua benteng yang tidak percaya pada perkataan kami." Kata nyonya cantik yang ada tahi lalat di sudut mulutnya. "tahun lalu di Jiang-ning kami bersaudara dengan Yun-sang-nie mendapatkan empat puluh ribu liang perak lebih, di antaranya sepuluh ribu liang perak dibagikan pada Dua Belas Rasi Bintang sebagai upah membantu dan memindahkan, sisanya Yun-sang-nie yang bertanggung jawab menyimpannya, sampai kami bersaudara pun tidak tahu tempat penyimpanan uang itu, kau memaksa kami sampai mati pun tidak ada gunanya." "Kalian benar-benar tidak tahu jejaknya Yun-sang-nie?" "Setelah kejadian itu menggemparkan selatan dan utara sungai besar, tidak saja pemerintah mengerahkan banyak orang mengejar kami, malah banyak sekali orang persilatan juga mencari kami, berharap mendapat bagian. Sehingga kami bersaudara terpaksa berjalan ke barat datang kebenteng anda minta perlindungan, sedang Yun-sang-nie berjalan ke utara menyembunyikan diri, sejak itu kami kehilangan kontak." "Kalian bertiga hubungannya seperti kakak beradik, pasti ada kata yang dibicarakan, coba pikir-pikir di sebelah utara sungai besar, tempat mana saja yang bisa menyembunyikan dirinya? Jika setelah diperiksa ternyata benar, aku pasti akan menuruti perjanjian kita, membuka kuncian jalan darah di tubuh kalian, aku pasti tidak akan ingkar janji." "Kami kakak beradik dengan dia adalah teman berdasarkan untung rugi, tidak ada perasaan lain, walau dia pernah menyatakan pergi ke utara, siapa yang tahu dia benar ke utara atau tidak? Apa lagi dunia ini luas sekali! Dan dia mahir merubah wajah, tempat mana yang tidak bisa menyembunyikan diri?" "Ooo...! Dengan demikian, harapan aku jadi tidak terwujud." Ketua benteng Xi berkata sendiri, lalu dia mendadak bertanya lagi. "kalian berdua ada hubungan apa dengan perkumpulan Cun-qiu?" "Tidak ada hubungan apa-apa." Nyonya cantik bertahi lalat dengari tegas menyangkal. "walau kami banyak bergerak di daerah selatan sungai besar, tapi dengan perkumpulan tersebut tidak saling mengganggu, juga tidak pernah berselisih. Ketua benteng kenapa menanyakan hal ini?" "Tidak ada apa-apa, aku hanya sembarangan tanya saja." Ketua benteng Xi mendorong kursi berdiri. "besok masih ada waktu sampai siang hari, kalian boleh pikir-pikir terakhir kalinya, kuharap kedua belah pihak bisa puas, malam telah larut, sampai ketemu lagi besok!" Dua wanita dengan sorot mata penuh tanda tanya melihat bayangan belakang ketua Xi menghilang di luar pintu. "Kak, dari kata-katanya si anjing tua Xi terdengar seperti ada gejala bahaya, kita harus segera meninggalkannya, jika tidak sampai kita mati pun tidak akan tahu." Kata nyonya cantik lainnya yang berwajah telur angsa. "Baik, besok pagi-pagi sekali kita kabur dari benteng dengan bersembunyi di dalam iring-iringan kereta pembelian." Nyonya cantik bertahi lalat telah memutuskan. "di pihak Lao Li tidak ada masalah bukan?" "Aku berturut-turut memberi dia sepuluh kali lebih kesenangan, jangan kata menyembunyikan kita keluar dari benteng, suruh dia mati pun, dia juga akan rela." "Adik Fang, hati orang susah di tebak, lebih baik kita repot sedikit, dengan keadaan dia tidak tahu, kita bersembunyi di bawah kereta kuda, tentu akan lebih aman, kita hanya punya satu kesempatan, sama sekali tidak boleh gagal." Kata nyonya cantik bertahi lalat. "Baik, sekarang kita siap-siap menyamar.." Orang dulu berkata. satu kejadian tidak akan lewat lebih dari tiga kali. Jika berturut-turut pasti akan terjadi masalah. Hoa-fei-hoa berempat, telah melakukan satu kali penyusupan, apa bisa lolos ketiga kalinya? sejak awal mereka sudah tiga kali keluar masuk benteng Zhang-feng, menginterogasi dan telah membunuh belasan penjaga, tetap saja tidak bisa mendekati sentral. Dia akan melakukan yang terakhir kalinya, jika tidak berhasil maka dia akan menarik diri berjalan pulang, mencari cara lain menyelesaikan persoalan dengan ketua bentengXi. Dia tidak menduga ketua benteng Xi telah kembali begitu cepat, hingga dia telah melakukan kesalahan yang serius. Sekitar jam sembilan malam, gerbang benteng tiba-tiba dibuka, berturut-turut keluar tiga kelompok bayangan hitam, jumlahnya kira-kira ada empat puluhan, dalam sekejap telah menghilangke dalam hutan. Lalu rumah-rumah di dalam benteng telah menyalakan lampu, dan juga sering terlihat pasukan patroli yang membawa obor, berpatorli ke setiap-pelosok benteng. Hoa-fei-hoa dan kawan kawan yang bersembunyi di dalam hutan sejauh empat li, melihatnya, hingga timbul pertanyaan. "Apa yang sebenarnya telah terjadi? apakah ada orang lain yang menyelinap masuk ke dalam benteng?" Kata Zhi Nu-xing. "Sepertinya tidak ada orang yang menyusup, tapi telah terjadi suatu perubahan di dalam benteng. Jika tidak kenapa ada begitu banyak orang masuk ke hutan memeriksa?" Kata Hoa-fei-hoa menggelengkan kepala. "Aku lihat malam ini lebih baik kita jangan masuk ke dalam, saat ini di dalam benteng telah terjadi sesuatu masalah, pasti akan memperketat penjagaan, masuk kedalam benteng bukankah..." "Bodoh, kau tahu apa?" Hoa-fei-hoa memotong perkataan Niu Lang-xing. "saat air keruh baru bisa mengambil ikannya! Mereka sedang kacau, malah kebetulan, itu kesempatan baik kita masuk ke dalam, kau jangan menggembosi kami!" "Baik, baik, nona besar, aku tidak akan berkata lagi, apakah kita berangkat sekarang?" Kata Niu Lang-xing tertawa pahit. "Tidak, tunggu dua jam lagi, menunggu sampai saat mereka kelelahan mencari orang, kewaspadaan mereka pasti akan menurun, saat itu baru kita masuk ke dalam benteng." Kata Hoa-fei-hoa pelan. "sekarang kita gunakan waktu ini untuk mengumpulkan tenaga, supaya tubuh kita bersemangat." Lalu empat orang itu duduk di tempat, bersemedi di dalam hutan. Sekitar jam sebelas malam, lampu di dalam benteng semuanya sudah padam, kecuali pos penjagaan, sudah tidak ada orang yang bergerak, seluruh benteng sepi. Benteng didirikan di lereng, menggali parit untuk mengalirkan air, air tidak mungkin mengalir ke atas, sehingga di belakang benteng ada daerah yang tidak kena air, kedua ujungnya dibangun dam untuk mengumpulkan air hujan. Musim semi kali ini jarang hujan, di parit bagian ini setitik air pun tidak ada, tempatnya ditumbuhi rumput liar, kehilangan fungsi sebagai penghalang. Tapi meski demikian, tembok benteng menjadi lebih tinggi hampir dua zhang, jadi harus mendaki tembok yang setinggi empat zhang setengah, itu bukanlah hal yang mudah. Tapi mereka tidak bisa tidak harus mendakinya, ini adalah satu satunya jalan masuk ke dalam benteng. Empat orang semua memakai baju malam warna abu-abu hijau, dengan tembok benteng hampir sama warnanya. Sepasang tangannya ada kail pencakar tembok yang dibuat khusus, dengan lengan sebagai penahan, tidak saja bisa digunakan untuk mendaki tembok, juga bisa dijadikan senjata yang mematikan. Ukuran puncak tembok persis seperti benteng kota, di luar dan di dalam ada tembok penghindar jatuh, sering ada penjaga mengulurkan kepalanya melihat keluar, juga sering ada patroli yang terdiri dari dua orang, di atas berjalan kesana-kemari mengawasi apakah ada penjaga yang mengantuk, penjagaannya sangat ketat. Ilmu silatnya Hoa-fei-hoa paling tinggi dan paling hebat di antara empat orang itu. Dia memimpin dengan pelan mendaki keatas, tepat berada di tengah dua patroli memeriksa, jika tidak dari jarak dekat, sama sekali tidak akan bisa melihat ada orang naik ke tembok benteng. Setelah naik ke puncak tembok, memastikan di sekitar tidak ada orang, baru dia melepaskan tali panjang, menarik ke atas orang yang berada dibawah. Tidak lama, tubuh mereka berempat sudah menghilang di antara rumah-rumah. Fu Ke-wei dan kawan-kawannya, tiba pada jam delapan pagi di sebelah sisi barat benteng di satu pohon besar. Sebelum masuk gunung, dia telah bertemu dengan mata-mata yang diutus oleh Jin Zhao-chen, jadi terhadap keadaan benteng Zhang-feng telah ada pengenalan awal, lalu dilanjutkan dengan penelitian seharian, dia memutuskan malamnya melakukan aksi. Tadinya dia ingin supaya tidak diduga orang, menyusup pada jam sembilan malam, tapi melihat di dalam benteng mendadak lampunya terang benderang, dan juga mengutus orang keluar benteng memeriksa gunung dan hutan, tahulah dia di dalam benteng telah terjadi sesuatu yang tidak terduga, sehingga terpaksa dia menunggu. Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Sekitar jam sebelas, di dalam benteng kembali tenang, dan dia mulai bergerak. Hoa-fei-hoa berempat tidak melalui belakang benteng, dengan berani mereka mendaki dari depan benteng. Empat orang itu semuanya telah mengganti baju dengan baju sutra anti air, dengan hati hati berenang di bawah air di bawah jembatan benteng. Tanpa takut mendaki ke atas gerbang benteng, seperti empat ekor cecak yang lincah. Baju anti air mereka, warnanya juga sama dengan tembok benteng. Diatas gerbang benteng ada dua orang penjaga, perhatiannya semua ditujukan pada ujung jembatan di seberang kali pelindung benteng, papan jembatan di bagian tengahnya telah diangkat, orang yang menyusup sulit lolos dari penglihatan, tapi tidak memperhatikan orang bisa menyusup dengan berenang di bawah air di bawah jembatan. Orangnya telah mendekat ke gerbang benteng, penjaga kecuali mengulurkan kepala melihat kebawah, sulit bisa menemukan di bawah ada orang. Tujuannya belum tercapai, melumpuhkan penjaga adalah hal yang di larang. Dua orang penjaga ini sungguh beruntung, tidak menemukan ada orang yang datang menyusup, juga telah menyelamatkan nyawanya. Di dalam ruang rahasia di bangunan tamu, lampu menyala terang. Ketua benteng tetap membawa dua belas orang kepercayaannya, dengan wajah tidak enak dipandang melangkah masuk keruangan rahasia. Dua belas orang kepercayaannya menanti di luar berjaga-jaga. Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai sudah menunggu di dalam. Pertemuan kali ini ada Tangan Pengail Arwah dan juga Liu Fei-yan. "Saudara Gao, perkumpulan anda melakukan ini sudah keterlaluan." Kata ketua benteng Xi begitu masuk ke ruangan sambil marah. "Ketua benteng sedang bicara apa? Aku tidak mengerti." Yu-shu-xiu-shi dengan wajah penuh pertanyaan. "bukankah ketua benteng telah menyanggupi hari ini menyerahkan orangnya? Sekarang di mana orangnya?" "Aku malah ingin tanya padamu!" Sikap ketua benteng Xi sangat tidak bersahabat. "Mana aku tahu orangnya ada dimana? Apa maksud ketua benteng?" Yu-shu-xiu-shi adalah orang sombong, dia tidak bisa terima sikap ketua benteng, dengan marah dia mendorong kursi berdiri. "Apa maksudnya di dalam hati mengerti, bukankah kau ingin menghemat sejumlah uang, lalu diam-diam membawa orang keluar benteng? Saudara Gao, kau melakukan ini telah melanggar larangan, tahu tidak?" "Tunggu, tunggu." Yu-shu-xiu-shi akhirnya mengerti. "ketua benteng mengatakan dua orang wanita itu telah ditangkap oleh kami, dan diam-diam telah membawanya keluar." "Apa bukan begitu?" "Aku dengan tegas menyangkal tuduhan ketua benteng yang tanpa alasan itu. Seperti yang tadi kau katakan, bagaimana pun tidak aturannya perkumpulan kami, tidak akan melakukan hal yang melanggar aturan ini." Yu-shu-xiu-shi dengan tegas menyangkal. "Benar bukan kalian yang melakukannya?" "Aku dengan harga diriku dan nama baik perkumpulan kami menjaminnya, pasti bukan orang-orang perkumpulan kami yang melakukannya.'' Kata Yu-shu-xiu-shi dengan serius. "ilmu silat dua orang wanita ini sudah sampai taraf kelas satu, apa lagi ilmu meringankan tubuhnya, lebih bagus lagi, ketua benteng apakah tidak berpikir mereka sendiri yang melarikan diri keluar benteng?" "Aku telah mengunci jalan darah mereka, mereka tidak akan bisa mengerahkan ilmu silat nya hingga dua puluh persen lebih, tidak mungkin bisa melarikan diri dengan kemampuan sendiri." "Ooo! Kenapa ketua benteng mengunci jalan darah mereka?" Desak Yu-shu-xiu-shi hatinya bergerak. "Karena aku takut masalahnya mendadak bisa terjadi perubahan, sehingga, kemarin setelah meninggalkan tempat ini, segera pergi ketempat mereka menetap, mengunci jalan darah mereka, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, tidak diduga tetap saja terjadi peristiwa ini." Kata ketua benteng Xi kesal. "Ooo! Betulkah?" Kata Yu-shu-xiu-shi dengan penuh arti. "saat mulai malam seluruh benteng ribut, aku masih mengira ada orang yang menyusup, ternyata malah sedang mencari mereka. Kalau begitu tugasku jadi tidak berhasil, setelah pulang tidak tahu bagaimana tanggung jawabku pada ketua kami?" "Bentengku telah mengutus pasukan pencarian ke daerah sekitar, mereka berdua telah terkunci jalan darahnya, seharusnya tidak akan bisa berlari jauh, kecuali mereka tidak melarikan diri dengan kemampuan sendiri......" "Ketua benteng sepertinya masih belum percaya pada kami......" "Terhadap siapa pun aku tidak percaya," Ketua benteng Xi tertawa keji, dia keluar ruangan pergi dengan membawa orang kepercayaannya. "Orang ini sungguh keji, kenapa dia harus mengunci jalan darah mereka? Kurasa perbuatan ini dilakukannya untuk menginterogasi tempat persembunyian uang hasil rampokan mereka. Aku berani bertaruh, dia pasti tidak melakukannya kemarin malam, tapi sudah sejak dulu mengunci jalan darah mereka." Setelah mengantar pergi ketua benteng Xi, Yu-shu-xiu-shi dengan pelan berkata pada Seruling Damai, matanya bersinar-sinar dingin. "bagaimana pendapatmu?" "Analisa wakil ketua sangat tepat, aku curiga dia telah berhasil mendapatkan tempat persembunyian uang rampokan, diam-diam telah membunuh mereka, lalu menyebarkan berita mereka melarikan diri, dia sedang bersandiwara di depan kita." Kata Seruling Damai tertawa dingin. "Mungkin juga. Kita tunggu sampai besok, lihat perkembangannya, baru putuskan harus bagaimana." Hoa-fei-hoa dengan pelayan wanita berjalan di depan, setelah melewati beberapa rumah, di dalam gang kecil mereka belok kanan lalu putar ke kiri, akhirnya tersesat di dalam hutan bangunan yang gelap, hingga tidak tahu berada dimana. 0-0-0 Bab 16 Mereka tidak bisa berjalan di atas atap rumah, di beberapa bangunan tinggi ada penjaga mengawasi dari atas kebawah, makanya harus seperti pencopet menyusup ke dalam gudang bawah tanah mengambil pusaka, tidak mungkin berlagak seperti perampok membunuh masuk merampok. Pesilat tinggi di benteng Zhang-feng banyak tidak terhitung, anak buahnya seperti semut, dengan kekuatan mereka berempat, merampok sama saja dengan mengantarkan nyawa, maka gerakan merekajangan sampai diketahui orang. Setelah berputar-putar cukup lama, ternyata satu ruangan pun tidak bisa dilaluinya. "Nona Hoa, rasanya ada sesuatu yang tidak benar." Kata Niu Lang-xing mendekat, mereka sembunyi disebuah sudut tembok. "sesudah jalan begini lama, tidak melihat satu pun penjagaan, pada kemana orang-orangnya?" "Mungkin mereka mengira tidak akan ada orang yang mengacaunya lagi, jadi tidak perlu memperketat penjagaannya!" Hoa-fei-hoa juga merasa ada yang tidak beres, tapi dia tidak memperdulikannya. "Tidak benar!" "Maksud kau......" "Mereka bersembunyi di dalam rumah mengawasi keluar, gerak-gerik kita mungkin telah diawasi oleh mereka." "Mmm! Memang sedikit mencurigakan." Mendadak hati Hoa-fei-hoa tergerak, ada perasaan membuat bulu kuduknya berdiri, sepertinya benar ada orang yang mengawasi gerak-gerik mereka, membiarkan mereka selangkah demi selangkah masuk ke dalam perangkap. "Haruskah masuk ke rumah membuktikannya dulu?" Niu Lang-xing memberi usul. "masuk melalui jendela asalkan hati-hati, pasti akan lancar masuknya." "Jika penjaganya sudah bersembunyi di dalam, berarti musuh di tempat gelap kita di tempat terang, bukankah masuk satu mati satu? Sungguh tidak beres, kita mundur saja!" Kata Hoa-fei-hoa dengan gelisah. "Mundur?" "Benar, cepat mundur, mungkin masih keburu..." Tidak jauh diatas atap rumah, muncul satu bayangan hitam. "Hanya boleh maju ke depan, di belakang mulut gang sudah ada pasukan senjata gelap menghadang, mundur adalah jalan mencari mati." Bayangan hitam telah menyadari mereka bergerak mundur, sehingga berdiri di tempat persembunyiannya memberi peringatan. "tidak jauh di depan, ada orang sedang menunggu kalian, supaya kalian yang berulang-ulang masuk, ada tempat bisa bergerak bebas, jalanlah maju kedepan!" Empat orang itu terkejut, hatinya jadi dingin. Ilmu meringankan tubuh Zhi Nu-xing sangat hebat, dengan isyarat tangan dia menunjuk ke atas, artinya mencoba meloloskan diri melalui atap rumah. Di kiri kanan ada tembok yang sangat kokoh, atap rumah yang paling rendah pun tingginya ada satu zhang, meloncat keatas tidaklah sulit, di bawah ada cukup tempat untuk ancang-ancang meloncat. Empat orang itu tidak perlu ancang-ancang, dengan menggunakan jurus Yi He Chong Xiao (Burung bangau menerjang awan.) bisa meloncat keatas. Seorang pelayan wanita merasa tidak tahan lagi, tanpa pikir panjang mendadak dia meloncat ke atas. Di depan ada orang, di belakang di hadang, di atap rumah mana mungkin kosong. "Jangan......" Hoa-fei-hoa terkejut berteriak tertahan. Tapi terlambat, pelayan wanita itu masih berjarak delapan che dari atap rumah, mendadak "Ngek!" Satu kali, lalu luncurannya terhenti, seperti kehilangan daya geraknya, seluruh tenaganya habis, jatuh dengan tangan dan kaki bergerak-gerak kacau. "Di atas telah disiapkan barisan jaring langit." Di atas atap rumah terdengar satu suara dalam. Hoa-fei-hoa menahan pelayan wanitanya yang jatuh, hatinya jadi dingin, di atas pundak pelayannya ada sebuah tongkat besi sepanjang satu che menusuk ke dalam bahu, mematahkan tulangnya, masuk ke dalam dada sedalam kurang lebih delapan cun, sudah tidak bisa tertolong lagi. "Bertemu kembali dalam kehidupan yang akan datang." Hoa-fei-hoa gemetaran membaringkan mayatnya. "kau pergilah dulu dengan tenang." Orang yang bermain nyawa, terhadap arti hidup selamanya tidak perlu terlalu sadar. Bisa hidup, maka hiduplah dengan gembira, mau mati, matilah dengan ikhlas. Orang yang tidak mengerti hidup atau mati, tidak pantas di sebut bermain nyawa. Niu Lang-xing membusungkan dada, mencabut pedang, dengan kepala menengadah melangkah maju ke depan. Zhi Nu-xing mengikutnya, mengulurkan tangan mengaleng berdampingan mereka berjalan menuju jalan yang tidak bisa diduga. Hoa-fei-hoa tidak mencabut pedangnya, sepasang tangan diam-diam menyembunyikan Jarum Dewa Tanpa Bayangan. Di malam hari menggunakan senjata rahasia, kedahsyatannya berkali-kali lipat, dia telah bertekad, bertemu satu bunuh satu, menggunakan senjata gelap, kesempatan berhasilnya bertambah berkali lipat. Baru saja sampai di kebun bunga, obor pertama telah menyala. Dari segala arah tampak bayangan orang banyak sekali, satu persatu obor mulai menyala. Tidak jauh di tengah lapangan, ketua benteng Xi telah menunggu dengan membawa tiga puluh lebih anak buahnya. Tiga orang itu tanpa takut melangkah masuk ke lapangan. "Aku pasti bisa mendapat laba beberapa orang." Niu Lang-xing dengan berani dan nada yang mantap. "Yu Mei, kita akan jalan bersama di jalan alam baka." "Di dunia persilatan, kau dan aku telah bersama dua puluh tahun lebih." Zhi Nu-xing senyumnya ada sedikit pahit. "jalan terakhir ini apakah harus tidak ada aku?" Hoa-fei-hoayang jalan paling depan, tiba-tiba tubuhnya bergoyang. "Kalian anjing......yang hina......" Dia teriak keras, lalu bergoyang-goyang jatuh ke depan, dari tangannya jatuh enam buah Jarum Dewa Tanpa Bayangan, mulut terbuka, lidahnya keluar. Tapi, sudah tidak bisa menggigit putus lidahnya, karena dia mendadak pingsan. Di belakangnya Niu Lang-xing dan Zhi Nu-xing yang jalan bergandengan tangan, juga ikut jatuh ke tanah tidak sadarkan diri. "Ha ha ha ha......" Tawa keras ketua benteng Xi menggetarkan telinga. 0-0-0 Kamar penyiksaannya benteng Zhang-feng, adalah tempat yang paling menyeramkan di-seluruh benteng. Di rumah bangsawan atau penguasa, delapan-sembilan persepuluh punya kamar penyiksaan, setiap penguasa setempat adalah raja kecil, hukum tidak ada pengaruhnya terhadap mereka. Benteng Zhang-feng juga seperti bangsawan atau penguasa yang namanya menggemparkan dunia persilatan, kesempurnaan kamar siksanya bisa dibayangkan. Hoa-fei-hoa, Niu Lang-xing, Zhi Nu-xing, masing-masing diikat di satu tiang ukuran setinggi manusia. Baju atasnya Niu Lang-xing telah dilepas, hingga tubuh atasnya telanjang. Baju luarnya Hoa-fei-hoa dan Zhi Nu-xing juga telah dilepas, hanya memakai penutup dada dan celana panjang dalam. Walau tubuh kedua wanita ini langsing, tubuhnya yang seksi bisa membuat laki-laki lupa diri, tapi sorot mata mereka yang bersinar benci dan wajah yang menegang tampak sudah tidak manis lagi. Lampu bersinar terang, yang bertugas menyiksa ada delapan orang laki-laki besar, di sisi di taruh alat penyiksa berbagai ragam, di antaranya sebuah pembakar api yang sedang membakar besi penyengat. Di atas kursi penginterogasi duduk ketua benteng Xi, dan empat orang dunia persilatan tua yang membantu menginterogasi. Ketua benteng muda Xi duduk disamping-nya menonton, sorot matanya berputar-putar di atas dada Hoa-fei-hoa yang tinggi, dan daerah perut yang memikat itu, di matanya tampak jelas nafsu cabulnya sedang membara. Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Ternyata kalian ini yang brengsek." Ketua benteng Xi walau juga adalah seorang penggila wanita yang ternama, tapi untuk menjaga kewibawaannya, dia menampilkan sikap berkuasa, ingin makan orang. "aku ingin tahu tujuan sebenarnya kalian, katakan dengan jujur, supaya tidak mendapat siksaan, di tempat aku ini tidak ada pahlawan, orang yang terbuat dari besi pun, aku bisa merubahnya jadi serangga ingusan. Sepasang Bintang Perak, kalian suami istri di Tai-yuan merampas puluhan pusaka yang akan diberikan oleh Bintang Hitam Sesat pada benteng-ku, seharusnya kalian pergi jauh sembunyi, kenapa tetap bersembunyi di daerah Shan-xi, dan juga terus-menerus menyusup masuk ke dalam bentengku? Niu Lang-xing, kau berkata dulu." "Tahun lalu, rumah Tai-zhou di kabupaten Tai-ping provinsi Zhe-jiang, di rumah besar keluarga Zhu, Tie-dan-shen-chiang (Dewa tombak empedu besi), Zhu Guo-yin, apakah masih ingat?" Niu Lang-xing menggigit gigi sedikit pun tidak takut. "kau tentu tidak akan lupa itu." "Ooo! Apakah aku harus ingat?" "Di rumah besar keluarga Zhu telah terjadi peristiwa pembantaian yang sadis, sampai ayam dan anjing pun tidak ada yang tertinggal hidup, seluruh harta bendanya dirampok habis-habisan." Niu Lang-xing mengumpat. "kau blasteran yang di pelihara anjing ini! Di luar mengibarkan bendera seorang pesilat tinggi melancong ke dunia persilatan dengan ilmu silat menjalin hubungan, dengan orang-orang persilatan, tapi diam-diam menjadi perampok besar merampok bersih keluarga kaya di berbagai tempat, keji dan kejam hingga anak-anak dan perempuan pun tidak lolos. Kau kira tidak ada orang yang tahu asal usulmu, kau tidak tahu malam itu sebelah di perahu ada dua orang perampok besar sedang bersembunyi, tanpa disengaja mengenal wajah aslimu, tapi mereka tidak berani menyebarkan berita, hanya pernah mengatakan pada beberapa temannya, dan aku adalah salah satu temannya." "Siapa kedua orang itu?" "Kau tidak akan tahu asal-usul mereka, juga tidak akan bisa menyelidikinya." "Sungguh? katakan, ada hubungan apa denganmu?" "Tie-dan-shen-chiang adalah sahabat karibku, juga adalah familinya nona Hoa, coba kau katakan bagaimana hubungannya?" "Ooo! Begitu." Ketua benteng Xi jadi lega, hal balas dendam semacam ini terlalu biasa. "baiklah! Bagaimana pun sekarang memberitahu kalian juga sudah tidak ada pengaruhnya, dan juga supaya matimu bisa memeramkan mata. Tidak salah yang membunuh habis seluruh keluarga Zhu adalah salah satu karya hebatku, seorang pun tidak ada yang tersisa, hasilnya malah di luar dugaan, sangat banyak. Tie-dan-shen-chiang sebenarnya juga bukan orang baik-baik, aku hanya bisa mengatakan hitam makan hitam saja. Sekarang, aku ingin kau katakan dua orang brengsek itu, lalu aku akan memberi kau satu kematian yang cepat, supaya tidak mendapat penyiksaan yang keji." "Kau jangan mimpi di hari bolong, kau membunuh aku juga sia-sia saja." Wajah Niu Lang-xing sedikit pun tidak gentar. "Benarkah? Bagaimana istrimu Zhi Nu-xing, apa juga tidak takut?" Seorang laki-laki besar menjabret rambut Zhi Nu-xing, dengan sadisnya menampar bolak balik empat kali, memukul Zhi Nu-xing hingga mulutnya mengucurkan darah, terakhir di perut kecilnya memukul dengan dengkulnya. Saking sakitnya wajah Zhi Nu-xing sampai menjadi pucat, tapi sedikit mengaduh pun tidak. Seorang laki-laki besar lainnya, menjambret Hoa-fei-hoa. "Jangan merusak wajahnya." Ketua benteng Xi mencegah laki-laki besar itu menampar. "Bunga galak ini kecantikannya ternama di dunia persilatan, dia salah satu wanita tercantik didunia, lebih cantik dari pada tujuh wanita terhebat, dan juga lebih genit, jika dia bisa tinggal di bentengku, pasti kecantikannya akan mengalahkan seluruh wanita yang ada disini." "Aku jamin dia tidak akan terluka." Laki-laki besar membungkuk menjawab, mendadak menarik dengan kuat mulut dan hidungnya Hoa-fei-hoa, sebelah tangannya menekan buah dada yang montok, menekannya pada tiang penyiksaan. Hoa-fei-hoa hanya dapat bertahan sesaat, setelah dia tidak dapat bernafas karena terbekam, dengan wajah membiru dia meronta-ronta. Kaki dan tangannya diikat mati oleh tali urat sapi, dia hanya dapat menggerakan tangan sekuatnya meronta. "Jika kau hebat bunuhlah aku." Niu Lang-xing berteriak. "Ha ha ha ha......" Ketua benteng Xi tertawa keras. "aku tidak tergesa-gesa, tunggu sampai kau mengatakannya, dibunuh juga tidak terlambat, kau harus melepaskan selapis kulitmu dulu, siksa!" Badan atas Niu Lang-xing telanjang, seorang laki-laki besar maju menahan pinggang dia, laki-laki besar lainnya menggunakan sepasang garpu penyiksa, menggunakan satu garpu silang yang tajam menusuk tangan kiri dia sedalam tiga cun, menusuk mengikuti bawah lapisan kulit, lalu memutar pegangan garpu. Sekali garpu bergerak, kulit mulai mengencang, garpu semakin diputar semakin kencang, kulit dari kedua ujung mengencang, setelah diputar satu putaran, sudah tidak dapat diputar lagi. "Aaw......" Niu Lang-xing akhirnya tidak kuat menahan sakit yang amat sangat, dia menjerit dengan keras! Di luar kamar penyiksaan, juga terdengar ada jeritan, suaranya masuk melalui celah pintu, karena orang di dalam kamar penyiksaan pendengarannya terganggu oleh jeritannya Niu Lang-xing, mereka tidak memperhatikan suara jeritan lemah yang tembus dari celah pintu. Laki-laki besar lainnya mengangkat pisau kecil, siap memotong kulit sebelah atasnya, supaya garpunya bisa digulungkan kebawah, sama dengan mengelupas kulit ditangan. "Katakan tidak?" Tanya laki-laki besar yang mengangkat pisau sambil berteriak. "Puuh!" Niu Lang-xing meludah, ke atas wajah laki-laki besar. Segera pisau kecil diiriskan dan darah segar langsung mengalir. Mereka mulai lagi menggulung, kulit mulai mengelupas, sakitnya sudah tidak bisa dibayangkan. "Ahh......" Niu Lang-xing tidak tahan. Ada orang sekali melihat darah bisa pingsan, ada orang melihat darah malah jadi semangat. Mungkin Ketua benteng Xi termasuk yang belakangan disebut, dia adalah manusia penggemar darah. "Siksa juga Zhi Nu-xing." Teriak ketua benteng Xi dengan semangat. "meninggalkan wanita ini juga tidak ada gunanya, saat muda Zhi Nu-xing memang wanita cantik memikat, tapi setelah tua jadi sebaliknya, membuat orang ingin muntah." Dua orang laki-laki besar segera merobek penutup dada Zhi Nu-xing, tampak sepasang buah dada putih yang menarik yang belum mengendur tersorot sinar lampu. "Menggulung kulit yang begitu cantik mulus, sungguh sayang sekali." Kata laki-laki yang memegang garpu penyiksa, dengan tertawa penuh arti dia menggunakan garpunya menggosok-gosok di atas puting susunya. "Tusukan!" Ketua benteng Xi berteriak. Ujung garpu baru saja menyentuh kulit buah dada sebelah kiri, tiba-tiba Boom..... satu getaran keras terdengar, pintu kamar penyiksaan yang berat yang telah dipalang, pecah hancur berantakan. Kamar penyiksaan itu berada di tempat sepi, letaknya di sebelah timur benteng, jaraknya sangat jauh dari ruang utama, hanya orang kepercayaan yang boleh mendekat, di luar dan di dalam penjagaannya sangat ketat, di luar pintu kamar saja sudah ada empat orang penjaga. Karena pintu kamar menutup keluar dan di palang, sehingga penjagaan di luar dan di dalam tidak berhubungan. Begitu pintunya hancur, sinar lampu di dalam ruang pertemuan jadi semakin terang, orang di dalam dengan jelas melihat Fu Ke-wei empat orang yang masuk dengan mendobrak pintu. Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong Kemelut Di Majapahit Karya Kho Ping Hoo Ilmu Golok Keramat Karya Chin Yung