Ceritasilat Novel Online

Kembalinya Ilmu Ulat Sutera 7


Kembalinya Ilmu Ulat Sutera Karya Huang Ying Bagian 7


Kembalinya Ilmu Ulat Sutera Karya dari Huang Ying   Waktu itu pun mulutnya terasa kaku, rasa berikut menjalar ke seluruh tubuh.   Pei-pei memang tidak melihat reaksi di wajah Wan Fei- yang, tapi dari reaksi tubuh Wan Fei-yang, dia sudah tahu bahwa induk serangga itu sudah masuk ke dalam tubuh Wan Fei-yang, dia menengadah untuk melihat lebih jelas.266 Wan Fei-yang menatap Pei-pei, dari sikap-nya dia seperti ingin menyampaikan sesuatu tapi sepatah kata pun tidak bisa keluar, hanya sorot matanya yang tadinya terlihat lincah sekarang seperti membeku.   "Wan-toako..."   Pei-pei memanggil.   Wan Fei-yang mendengar panggilan itu kedua alisnya berkerut, dia seperti ingin menatap Pei-pei lebih jelas, tapi dengan cepat dia melonggar-kan pelukannya.   Tapi sorot mata kaku dan beku itu mulai berubah dia terlihat lincah lagi, tapi tidak setajam tadi, matanya seperti tertutup oleh kabut tipis, dan dia terlihat linglung.   "Wan-toako..."   Sekali lagi Pei-pei memanggil.   Reaksi Wan Fei-yang sekali ini berbeda dibandingkan tadi, kedua tangannya bertambah erat memeluk Pei-pei, lalu mencium mulut Pei-pei, leher, juga dadanya.   Pei-pei merasa terkejut sekaligus senang dan malu.   Pei-pei jadi mengerti induk serangga itu sudah mulai melakukan tugasnya, dia juga tahu apa yang akan dilakukan Wan Fei-yang, dia sudah siap, tapi sewaktu hal ini datang dia tetap merasa bimbang.   "Suhu tidak berbohong kepadaku..."   Pikiran ini baru muncul.   Pei-pei merasa Wan Fei-yang sudah membuka baju bagian dadanya, dia merasa malu dan menoleh ke arah lain.   Sebelumnya dia pernah membuka baju di depan Wan Fei-yang.   Memang saat itu dia ingin bersaing dengan Tong Ling, waktu itu dia sedang marah, maka dia tidak merasakan apa-apa, sekarang hanya ada mereka berdua, dia tahu apa267 yang akan dilakukan Wan Fei-yang, dia tetap merasa bingung.   Dia meronta, rontaan ini semakin membuat Wan Fei- yang bersikap kasar dan gila.   Akhirnya Pei-pei telanjang bulat dan digendong ke ranjang.   Sekarang pikiran Wan Fei-yang sudah terbakar oleh nafsu birahi, tidak ada hal lain yang dipikirkannya.   Induk serangga itu memang sudah mulai bekerja, serangga lain tidak akan bisa berbuat seperti induk serangga ini, serangga ini bisa menguasai pikiran Wan Fei-yang, selain itu bisa menggali nafsu paling primitif manusia, nafsu birahi yang tersimpan di dalam semua orang.   Pei-pei pun tidak terkecuali, nafsu birahi Pei-pei tergali oleh Wan Fei-yang, dia lupa pada semua hal, dia menikmati nafsu birahi sepuasnya.   Suara dengusan ke dua orang ini membuat Tong Ling yang ada di kamar sebelah kamar jadi terbangun, dia berdiri di depan jendela, dia menggigit bibirnya sampai berdarah.   Suara mereka memang tidak terlalu besar, tapi pendengaran Tong Ling sangat tajam, mana mungkin dia tidak akan mendengarnya? Apa lagi setiap saat dia selalu waspada dengan kedatangan Pei-pei, dia ingin mencari tahu bagaimana keadaan Wan Fei-yang.   Selama beberapa hari ini Pei-pei menghilang, Tong Ling tetap mengkhawatirkan dia.   Dia sendiri juga tidak tahu mengapa dia bisa seperti itu.268 Dia pergi ke kamar Wan Fei-yang, tapi semua itu sudah terlambat.   Dia adalah seorang gadis, dia tidak mengerti apa yang telah terjadi antara Pei-pei dan Wan Fei-yang.   Tadinya dia ingin menendang pintu kamar, tapi dia masih berusaha menahan diri.   Setelah lama berpikir dia melubangi kertas jendela untuk mengintip situasi di dalam kamar, setelah cukup lama ragu-ragu dia memutuskan untuk melakukan pengintaian.   Astaga...! Wajahnya segera menjadi merah dan jantungnya berdebar-debar.   Dia cepat-cepat memalingkan wajahnya melihat ke tempat lain.   Dalam hati dia berteriak.   "Wan Fei-yang, ternyata kau bajingan!' bibirnya di gigit, air matanya pun segera menetes. Terdengar suara Pei-pei yang sedang terbawa kemikmatan surga dunia. Tong Ling benar-benar tidak tahan melihat mereka, dia meng-hentakkan kaki dan pergi dari sana.   "Aku tidak sudi melihatmu lagi!' Tong Ling terus berteriak di dalam hati, sambil berjalan air matanya pun tidak terbendung lagi. Sebelumnya tidak pernah ada lawan jenis yang bisa menarik perhatiannya, lebih-lebih di sukainya. Wan Fei-yang adalah laki-laki pertama yang menarik perhatiannya, apa sebabnya dia sendiri pun tidak tahu.269 Cinta memang aneh, kalau bisa melihat perubahannya, di dunia ini tidak akan banyak laki-laki atau perempuan yang mabuk cinta. Mungkin ini adalah kehendak Langit, akhirnya Wan Fei- yang tidak bisa lari dari malapetaka ini. Sewaktu Wan Fei-yang bangun, hari sudah terang, dia masih dalam keadaan telanjang, begitu juga Pei-pei. Pei-pei belum bangun, melihat Pei-pei dalam keadaan tertidur pun tampak dia masih merasakan kelembutan cintanya. Begitu melihat Pei-pei telanjang bulat, Wan Fei-yang tampak terkejut, nafsu birahinya mulai terbakar lagi. Dia ingin mendekati Pei-pei lagi, tapi kali ini dia berusaha menekan nafsu birahi ini, kemudian dia melihat tetesan darah di atas seprai.   "Mengapa bisa terjadi seperti ini?"   Wan Fei-yang menggelengkan kepala. Apa yang terjadi semalam, mulai berkelebat dalam pikirannya satu persatu. Akhirnya dia teringat ada nyamuk yang masuk ke dalam mulutnya.   "... guna-guna!"   Kata-kata ini muncul di otak Wan Fei- yang.   Pertama kali saat dia bertemu Pei-pei, Pei-pei di gua itu pernah meniup cangkang kerang untuk menguasai sekelompok ulat yang merayap ke tubuhnya.   Tujuannya adalah memaksa Wan Fei-yang untuk menerima cintanya, tapi terakhir dia menarik ulat-ulat itu kembali ke sarangnya karena nasehat Wan Fei-yang.270 Dia melihat kejujuran Pei-pei tapi apa alasan yang membuatnya berubah? Kemudian dia teringat Pei-pei meninggalkannya selama beberapa hari juga teringat pada Tong Ling, dia tertawa kecut.   Pei-pei pergi karena Tong Ling, itu pikiran Wan Fei-yang, sebenarnya itu hanya salah satu alasannya.   Kalau bukan karena petunjuk Sat Kao, walaupun Pei-pei marah kepada Tong Ling, dia akan tetap akan berada di sisi Wan Fei-yang.   Anak gadis paling sensitif mengenai masalah percintaan, Pei-pei pasti pernah berpikir kalau semua itu hanya akal- akalan Tong Ling, maksudnya adalah supaya dia meninggalkan Wan Fei-yang.   Teringat pada Tong Ling, Wan Fei-yang terpikir lagi, jika Tong Ling melihat kejadian tadi, apa reaksinya? Dia tidak tahu bahwa Tong Ling sudah melihat semuanya dan dengan marah sudah meninggalkan tempat itu.   Melihat Pei-pei yang telanjang, dia mulai merasa panas dan darahnya bergejolak kembali, dia merasa aneh karena bisa mempunyai perasaan seperti itu.   Wan Fei-yang masih mengira semua itu karena guna-guna yang belum bersih yang ada di dalam tubuhnya ditambah lagi Pei-pei telanjang di depan matanya.   Diam-diam dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Pei-pei yang telanjang, kemudian dia duduk bersila di atas ranjang untuk mengatur nafas.271 Saat nafasnya diatur tidak terasa ada perasaan lain dan tidak ada perbedaan apa pun, Wan Fei-yang baru merasa tenang.   Dia melihat Pei-pei tetap terasa nafsu birahinya bergolak kepada Pei-pei, hanya saja tidak sekuat tadi.   Perasaan seperti ini tidak pernah dirasakannya sebelumnya, dia menganggap semua itu hanya reaksi biasa dari seorang pria, tapi dia harus mengakui kalau Pei-pei benar-benar seorang gadis cantik dan menarik! Yang tidak dia sukai adalah Pei-pei menggunakan cara seperti ini untuk memikatnya.   Tapi dia memaafkan perilaku Pei-pei karena mencintainya.   Akhirnya Pei-pei terbangun juga.   Reaksi pertamanya adalah menyembunyikan tubuhnya yang telanjang ke balik selimut kemudian terlihat wajahnya menjadi merah.   Wan Fei-yang merasa kasihan tapi juga mencintainya, dia menarik nafas.   "Mengapa harus menggunakan cara seperti ini? Pei-pei diam-diam melirik Wan Fei-yang, dengan jujur dan takut-takut dia menjawab.   "Aku tahu kau akan marah karena kelakuanku ini, tapi aku juga tidak tahu mengapa induk serangga itu bisa membuatmu menjadi seperti ini!"   "Induk serangga? Induk serangga apa?"   "Suhu yang memberikan kepadaku!"   Jawab Pei-pei pelan-pelan.   "menurut Suhu asal kau sudah makan induk272 serangga ini, kau tidak akan menyukai gadis lain, kau hanya akan menyukaiku saja selamanya."   Wan Fei-yang terdiam, hatinya yang sudah tenang kembali resah lagi. Dia tidak percaya tujuan Sat Kao hanya sesederhana itu. Pei-pei melihat Wan Fei-yang, dia menundukkan kepala.   "Suhu tidak berbohong padaku, kau benar.."   Kata-katanya tidak dilanjutkan, wajahnya bertambah merah, kemudian dia masuk ke dalam pelukan Wan Fei- yang. Tubuh Wan Fei-yang mulai bergetar lagi, dia berusaha menekan perasaannya yang bergejolak lalu bertanya.   "Sat Kao masih mengatakan apa lagi kepadamu?"   "Menurutnya, aku bisa menguasaimu dan bisa membuatmu berada di sisiku selamanya dan selamanya akan diam di daerah Biauw!"   Wan Fei-yang terpaku, sebelum membuka suara Pei-pei sudah berkata lagi.   "Aku tidak akan melakukan hal seperti itu, terserah kau akan pergi ke mana, asal aku bisa berada di sisimu, aku sudah merasa puas!"   Wan Fei-yang hanya bertanya.   "Apakah induk serangga itu masih berada di dalam tubuhku?"   "Betul! Tapi tenang saja, serangga itu tidak akan melukaimu, aku tidak akan membiarkan induk serangga itu melukaimu!"273 "Apakah kau benar-benar bisa menguasai induk serangga itu?"   Pei-pei mengangguk.   "Menurut Suhu hal itu tidaklah sulit, asalkan aku meniup cangkang kerang itu!"   Wan Fei-yang menarik nafas.   "Itu hanya kata-kata gurumu, tujuannya adalah meminjam dirimu agar aku terus tinggal di daerah Biauw ini."   Pei-pei menjawab ya. Wan Fei-yang bertanya lagi.   "Mengapa dia tidak melakukan semuanya sendiri?"   "Hanya aku yang bisa mendekatimu, kalau dia muncul di depanmu kau pasti akan bersikap waspada dan tidak akan membiarkan dia men-dekatimu!"   "Karena itu dia memperalatmu, orang dari Mo-kauw menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya!"   "Suhu tidak mempunyai tujuan tertentu, yang terpenting dia hanya ingin membantuku saja dan tidak ingin aku kehilangan dirimu,"   Pei-pei membela Sat Kao.   Wan Fei-yang menatap Pei-pei, melihat mata Pei-pei yang bening dan jernih, dia tahu apa yang Pei-pei katakan tadi semua adalah perkataan yang jujur.   Dia sama sekali tidak tahu apa yang Sat Kao rencanakan juga secara tidak sengaja membela Sat Kao.274 Wan Fei-yang mengakui kalau Pei-pei adalah seorang gadis polos.   Lebih-lebih setelah melihat kekejian dan sifat rendah Sat Kao.   Sebenarnya Sat Kao masih punya rencana busuk lainnya, dia memperalat kekurangan Pei-pei, menipu perasaan percaya Pei-pei kepadanya dan menaruh induk serangga ke dalam tubuhnya.   Apakah induk serangga itu masih ada kegunaan lain? Walaupun Wan Fei-yang tahu tapi kalau dipikir-pikir dia tetap saja merinding.   Pei-pei mulai memperhatikan perubahan sikap Wan Fei- yang, dia bertanya.   "Apa yang kau pikirkan?"   "Kalau kau benar-benar mencintaiku, usir induk serangga itu keluar dari tubuhku!"   Pei-pei terpaku, lanjut Wan Fei-yang lagi.   "Kalau kau menganggap aku orang seperti yang gurumu katakan dan ingin induk serangga itu terus tinggal di dalam tubuhku, aku tidak bisa berbuat apa-apa juga tidak akan memaksamu!"   Pei-pei menggelengkan kepala.   "Sebenarnya aku tidak melarangmu menyukai gadis lain, asalkan kau membiarkanku tinggal di sisimu, itu sudah cukup bagiku!"   Dengan sikap tidak rela dia bangun dari sisi Wan Fei- yang.   "Cangkang kerang itu berada di kantong dari kulit."275 Sorot mala Wan Fei-yang bergeser dari tubuh telanjang Pei-pei.   "Kita pakai baju dulu..."   "Kau..."   Pei-pei berkata dengan malu.   "Aku takut aku tidak bisa menahan diri lagi!"   Sambil mengenakan baju dia berkata lagi.   "aku juga khawatir Sat Kao mempunyai rencana lain!"   Tiba-tiba Pei-pei bertanya.   "Apa wajahku buruk?"   "Kalau wajahmu buruk, aku tidak perlu merasa khawatir "Bukankah karena pengaruh induk serangga itu?"   Tanya Pei-pei.   "Kalau kau sendiri, bagaimana caramu mendekatiku?"   Tanya Wan Fei-yang lagi. Dengan senang dan malu-malu, Pei-pei mengenakan bajunya. Setelah itu Wan Fei-yang bertanya.   "Apakah Sat Kao berada di sekitar sini?"   "Suhu berada di tempat sembahyang, tidak jauh juga tidak dekat dari sini."   "Lebih baik dia tidak berada di daerah sini!"   "Kalau dia ada di sini, aku bisa tahu!"   "Luka dalamnya hampir sembuh, dengan ilmu silatnya yang tinggi..."   "Kecuali ilmu guna-gunanya dimusnahkan, kalau tidak, aku bisa tahu dia berada di sekitar sini!"   "Aku sebenarnya tidak percaya tapi aku percaya apa yang kau katakan semua kenyataan sebenarnya!"276 Sampai sekarang dia percaya pada keanehan ilmu guna- guna hanya saja kalau digunakan pada jalan lurus, paling sedikit ilmu guna-guna itu akan memberi kesan seperti itu. Dari nada bicara Wan Fei-yang, Pei-pei tahu Wan fei- yang tidak suka, dengan pelan dia bertanya.   "Kau marah?"   Wan Fei-yang menggelengkan kepala.   "Hal yang sudah terjadi untuk apa dibicarakan lagi?"   "Aku akan segera mengusir induk serangga itu dari dalam tubuhmu!"   Dari dalam kantong dari kulit Pei-pei mengeluarkan cangkang kerang. Begitu Wan Fei-yang melihat cangkang kerang itu, dia segera terpikir sesuatu, tangannya digerakan untuk mencegah. Tunggu dulu!"   "Ada apa?"   "Kau meniup cangkang kerang, bukankah sama dengan memberi tahu kepada gurumu kalau induk serangga itu sudah berhasil masuk ke dalam tubuhku?"   "Dia tidak akan mendengarnya..."   "Induk serangga itu dia sendiri yang memeliharanya, dia pasti mempunyai cara tertentu untuk mengetahui keadaan induk serangga ini!"   Dia memang tidak tahu banyak bagaimana menaruh guna-guna, tapi dia tetap terpikir pada cara itu.   Kata-kata ini membuat Pei-pei tersadar, dia tampak berpikir sebentar baru berkata.277 "Sebelum dia datang, aku harus mengeluarkan induk serangga itu dari dalam tubuhmu!"   "Aku yakin dia sudah terpikir akan hal ini, induk serangga itu tidak akan gampang diusir keluar dari dalam tubuhku!"   "Induk serangga itu bisa kukuasai..."   "Itu siasatnya memancingmu supaya mau meletakkan guna-guna itu, kalau dia tidak mengatakan hal seperti itu, kau pasti akan memikirkan masalah lain,"   Kembalinya Ilmu Ulat Sutera Karya Huang Ying di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Wan Fei-yang tertawa kecut.   "Soal memelihara serangga dan meletakkan guna-guna, aku tidak mengerti sama sekali, tapi kalau dilakukan dengan cara biasa, induk serangga akan lebih tunduk kepada orang yang memelihara-nya!"   Pei-pei mengangguk dia mulai merasa khawatir dan bertanya.   "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"   "Menurutku seperti yang biasa dilakukan orang persilatan, menutup pintu untuk meningkatkan ilmu silat untuk mengobati, tapi supaya aman dan tidak diganggu orang luar, harus ada yang melindungi dan menjagaku."   "Kau akan mencari siapa?"   Tiba-tiba Pei-pei berteriak.   "Tong Ting!"   "Terpaksa kita harus mencari dia!"   "Aku..."   Pei-pei ingin mengatakan sesuatu.   "Kau masih mengkhawatirkan apa lagi?"   Wajah Pei-pei menjadi merah.278 "Coba ke kamar sebelah apakah dia masih berada di sana?"   "Bukankah dia ingin selalu bersamamu?' "Seharusnya dia sudah muncul! Dia adalah pesilat ahli senjata rahasia, mata dan telinganya lebih tajam dari orang lain, mungkin dia sudah tahu kedatanganmu!"   "Mengapa dia mengijinkanku ada di sisimu?"   Wan Fei-yang hanya tertawa, Pei-pei segera teringat apa yang terjadi kemarin malam.   Wajahnya menjadi merah lagi.   Pei-pei dari awal sudah menyukainya.   Satu-satunya yang bisa dijelaskan mungkin karena mereka berjodoh.   Saat Pei-pei kabur beberapa hari, Wan Fei-yang merasa kehilangan.   Tapi terkadang dia merasa kehilangan malah lebih baik.   Perubahan kali ini benar-benar di luar dugaannya, yang paling tidak terduga adalah Pei-pei sudah menjadi istrinya.   Apa yang terjadi sudah terjadi, dia harus menanggung akibatnya.   Perasaan ini membuatnya harus lebih berhati-hati dan teliti, membuatnya harus lebih banyak berpikir.   Memikirkan hal sekarang juga masa yang akan datang.   Perasaan inin menjadi sebuah beban.   Perkiraan Wan Fei-yang tidak salah.   Tong Ling sudah tahu apa yang terjadi semalam antara dia dan Pei-pei, diam- diam dia pergi meninggalkan tempat itu.   Walaupun dia sudah menduganya sewaktu Pei-pei memberitahu tidak ada Tong Ling di kamarnya, dia tetap merasa bengong.279 Kemudian dia melihat kertas di jendela kamarnya berlubang, dia tertawa kecut.   Dia tidak memberi tahu Pei-pei karena Pei-pei akan merasa malu, dan tidak ada kebaikan untuknya! Dia juga bisa menebak Tong Ling tidak akan kembali lagi, tidak ada orang yang akan melindunginya, dia juga merasa khawatir di penginapan ini Pei-pei akan meniup cangkang kerang.   Ingin mengeluarkan induk serangga dari dalam tubuhnya dan mencari suatu tempat yang aman.   Sat Kao berada di sekitar sini, mereka harus pergi ke tempat yang jauh dari sini.   Pei-pei sangat menurut kepada Wan Fei-yang, dia sudah menjadi istri Wan Fei-yang maka semua harus mengikuti kemauan Wan Fei-yang.   Setelah melihat jelas keadaan sekeliling penginapan dan yakin tidak ada yang mengawasi mereka, dia pergi bersama Pei-pei dari sana.   Dia sangat yakin tidak ada yang mengawasi mereka.   Mereka tidak salah, Sat Kao tidak menyuruh seseorang mengawasi mereka.   Wan Fei-yang adalah pesilat tangguh, mata dan telinganya sangat peka, dia tidak melihat ada orang yang patut dicurigai.   Sebenarnya Sat Kao tidak perlu harus menyuruh seseorang mengawasi mereka, sebab induk serangga yang berada di dalam tubuh Wan Fei-yang atau berada di tangan Pei-pei bisa membuatnya mengetahui keberadaan mereka.280 Ulat itu dinamakan induk serangga, pasti lebih istimewa dan lebih mengerti dibanding serangga lain, antara induk serangga itu dan Sat Kao sudah terjadi hubungan yang erat.   Pei-pei dan Wan Fei-yang tahu Sat Kao adalah majikan dari induk serangga itu tapi mereka tidak tahu ke mana mereka harus pergi, induk serangga itu akan terus hidup dan Sat Kao akan tahu keberadaan mereka.   Pei-pei mengetahui ilmu guna-guna tapi kemampuannya masih terbatas, kalau tidak, mana mungkin dia akan begitu mudah tertipu.   Seseorang yang bersifat jujur terhadap ilmu hitam pasti dari lahir sudah terbawa kebiasaan untuk menolak.   Walaupun gurunya akan mengajarkan dia sebanyak mungkin tentang guna-guna, tapi murid yang jujur ini tidak akan bisa belajar ilmu seperti ini dengan sempurna.   Seorang Suhu yang jahat akan tahu kejujuran muridnya kalau tidak, dia tidak akan mengajarkan semua ilmu guna- guna itu kepada muridnya ini.   Kejahatan bisa ditutupi, kebaikan dan kejujur an sulit untuk ditutupi, kecuali Sat Kao orang bodoh.   Kalau tidak, mana mungkin dia tidak tahu Pei-pei adalah gadis jujur dan baik? Justru dia tahu sangat jelas, maka kali ini dia memperalat Pei-pei.   Siang hari matahari siang terasa lembut seperti air, angin gunung berhembus dengan sejuk.   Dengan suasana seperti ini berjalan di pegunungan, ini adalah hal yang seingat nyaman.281 Sambil berjalan Pei-pei juga meloncat-loncat, terlihat dia sangat polos.   Wan Fei-yang benar-benar merasa dia sangat beruntung dan ingin memeluk Pei-pei.   Saat itu ada terdengar genderang berbunyi.   Bunyi genderang terdengar lembut dan irama nya ringan, menjadikan alunan sebuah musik yang enak didengar.   Suara itu bagi Wan Fei-yang dan Pei-pei adalah suara yang membuat mereka resah dan menggetarkan hati mereka.   Pei-pei yang sedang meloncat loncat tadi segera berhenti meloncat, dengan cepat dia masuk ke dalam pelukan Wan Fei-yang.   Wan Fei-yang dengan cepat memeluknya, waktu itu dia merasa takut kalau sampai kehilangan Pei-pei.   Pei-pei pun seperti itu, dengan cepat masuk ke dalam pelukan Wan Fei-yang, tubuhnya terus bergetar.   Suara genderang seperti semakin dekat, mereka berdua tidak memiliki perasaan yang lain.   "Suhu datang..."   Akhirnya Pei-pei berkata seperti itu.   "Dia benar-benar sudah melakukan persiapan"   Kata Wan Fei-yang sambil menghembuskan nafas panjang.   "apa arti genderang itu?"   Pei-pei menggelengkan kepala.   "Ini pertama kalinya aku mendengar suara genderang ini!"   "Biasa kalau dia memukul genderang dalam situasi seperti apa?"282 Tidak banyak berpikir Pei-pei segera menjawab.   "Mengusir guna-guna..."   "Seperti tempo hari di dalam gua batu stalaktit itu?"   "Betul! Apakah kau merasa tidak nyaman?"   "Tidak!"   "Lalu untuk apa dia memukul genderang?"   "Apa kau tidak merasa suara genderang itu penuh dengan nada gembira?"   Tapi aku tetap tidak mengerti!"   "Mungkin dia merasa sudah berhasil karena aku akan jatuh ke tangannya!"   Ilmu silatmu berada di atasnya..."   "Jangan lupa dengan induk serangga itu!"   "Sekarang aku akan mengusir induk serangga yang di dalam tubuhmu!"   Pei-pei melepaskan diri dari pelukan Wan Fei-yang. Dia segera mengeluarkan cangkang kerang itu.   "Aku rasa tidak perlu kau lakukan lagi!"   "Bukankah setelah kita pergi dari kota ini tujuannya adalah mengusir induk serangga itu?"   "Jika dalam keadaan aman, tujuan kita meninggalkan kota itu hanya untuk menjauhkan kita dari Sat Kao,"   Kata Wan Fei-yang.   "Sekarang kita bukan hanya tidak bisa terlepas dari Suhu, kita malah semakin mendekati-nya!"   "Kita harus segera mengusir induk serangga dari dalam tubuhmu, kita harus berusaha!"   Kata Pei-pei bersemangat.283 "Sifat asliku kalau tidak sampai terakhir tidak akan menyerah, tapi entah mengapa kali ini aku merasa kurang bersemangat untuk berjuang!"   Kata Wan Fei-yang.   "Apakah gara-gara aku yang mempengaruhi dan memaksamu melakukan hal yang tidak kau sukai, aku juga menekanmu untuk tunduk kepada guruku!"   "Seharusnya demi dirimu, aku harus berusaha, tapi..."   Tapi dia tidak meneruskan, hanya duduk bersila untuk mengatur nafas. Setelah mengatur nafas, dia merasa tidak ada yang tidak beres. Hanya saja dia merasa malas. Setelah Wan Fei-yang menghembuskan nafas, Pei-pei baru bertanya.   "Bagaimana? Apa ada yang tidak nyaman?"   "Aku merasa nyaman-nyaman saja, malah merasa ingin tidur, aku melihat masalahnya di sini!"   "Apakah dulu kau seperti ini?"   "Aku tidak pernah mempunyai perasaan seperti ini sebelumnya!"   "Kalau bukan karena induk serangga itu berarti itu serangga itu bukan induk serangga yang paling beracun!"   "Mungkin itu serangga yang paling beracun sebab di Kong-ciok-lim ada semacam Tho-hoa. Di luar terlihat sangat bagus dan berwarna cerah..."   Kata-kata berikutnya segera ditelannya kembali karena dia tidak mau Pei-pei khawatir.284 Tapi Pei-pei sudah mengerti, dia sedang melihat ke arah di mana suara genderang itu berbunyi.   Akhirnya dia duduk di depan Wan Fei-yang dan meniup cangkang kerangnya.   Suara cangkang kerang bercampur dengan suara genderang menjadikannya sebuah alunan musik yang sangat indah.   Pei-pei tidak merasa apa-apa dia sepertinya tenggelam dalam suasana itu.   Suara cangkang kerang semakin cepat dan semakin enak didengar.   Tiba-tiba Wan Fei-yang mulai waspada.   Saat baru mulai meniup cangkang kerang, dia mempunyai perasaan aneh, di dalam tubuhnya seperti ada sesuatu yang sedang bergerak-gerak dan merayap.   Setelah itu perasaan tadi menghilang, sebelum dia merasakan perasaan itu berasal dari tubuh bagian mana perasaan itu sudah hilang.   Wan Fei-yang sangat berhati-hati.   Semakin lama dia merasa dia seperti sedang bertamu di daerah suku Biauw, dan orang-orang Biauw yang bersahabat menyambut kedatanganya, di depannya mereka memainkan musik.   Seharusnya semua itu adalah perasaan baik, tapi sekarang dia malah merasa geli.   Dengan termangu dia menatap Pei-pei, dia merasa suara cangkang kerang menyatu dengan suara genderang, berarti dia sudah dikuasai oleh suara genderang.285 Tapi Wan Fei-yang tidak berkata sepatah kata pun apalagi melarang, diam-diam dia mengatur nafas, tapi tidak ada apa-apa yang bisa dia dapatkan.   Bersambung   Jilid 2 Image Source .   Koh Awie Dermawan Firt Share in .   Kolektor Ebook Pringsewu 30 November 2018 13.23 PM12 Judul .   KEMBALINYA ILMU ULAT SUTRA Karangan .   Huang Ying Terjemahan .   Liang Y L Di edit/ sadur .   Adhi H Penerbit .   Tunas Mandiri Jaya Edisi Pertama .   Juli 2010 I S B N / K D T .   978-979-1489-50-8   Jilid KE DUA Di larang mengutip, tokopi, memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Penerbit HAK CIPTA DI LINDUNGI UNDANG-UNDANG3 KEMBALINYA ILMU ULAT SUTRA PERSEMBAHAN . SEE YAN TJIN DJI4 KEMBALINYA ILMU ULAT SUTRA   Jilid KE DUA BAB 8 Suara genderang mulai melambat, Pei-pei meletakan canggkang kerang.   Sorot mata yang tadi terlihat seperti bingung sekarang kembali bercahaya, dia seperti baru terbangun dari mimpi dan seperti teringat sesuatu.   Sorot matanya melihat Wan Fei-yang, dengan cemas bertanya.   "Wan-toako, bagaimana perasaan mu?"   "Alunan musik dari cangkang kulit kerang tadi memang enak didengar!"   Jawab Wan Fei-yang sambil tertawa kecut. Pei-pei terpaku dan bertanya.   "Apakah induk serangganya sudah terusir keluar?"   Kata- katanya belum Selesai dia sudah tertawa kecut.   "tadi aku sedang apa? Mengapa aku tidak ingat apa pun?"   Kembalinya Ilmu Ulat Sutera Karya Huang Ying di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Kau terus meniup kulit kerang itu, awalnya aku merasa kau sedang mengusir induk serangga tapi itu hanya awalnya saja!"   Kata Wan Fei-yang.   "Setelah itu bagaimana perasaanmu?"5 "Suara kulit kerang itu bercampur dengan suara genderang dan kalian sangat kompak menjadikannya sebuah lagu yang sangat merdu, kalau tidak mendengar sendiri, siapa pun tidak akan percaya dua alat itu bisa menghasilkan suara begitu indah!"   "Aku sepenuh hati berniat mengusir induk serangga itu dari tubuhmu!"   "Aku tidak sedang menertawaimu, sebenarnya suara kulit kerang dengan suara tabuhan genderang tidak mengembangkan reaksi apa pun!"   Kata Wan Fei-yang.   "Kalau begitu, sebaiknya kita tinggalkan tempat ini..."   "Walaupun tidak terganggu oleh suara genderang itu, aku percaya suara kulit kerang tadi pun tidak ada gunanya!"   Kata Wan Fei-yang lagi.   "seperti soerang tabib, jika mengobati orang sakit dan resepnya tidak tepat, tidak akan ada gunanya."   Pei-pei melihat kulit kerang itu tiba-tiba dia berteriak.   "Wan-toako, cepat kita pergi dari sini!"   Dengan tenang Wan Fei-yang bicara lagi.   "Gurumu sudah datang!"   Pei-pei melihat ke depan, terlihat Sat Kao duduk di atas sebuah batu besar.   Dia memunggungi matahari, di depannya banyak genderang baik besar maupun kecil juga berbentuk aneh, tapi kedua tangannya memegang sebuah mangkok hweesio berwarna hitam mengkilat.   Entah mangkok itu terbuat dari bahan apa.   Dia tampak sedang tertawa.   Mungkin dengan memunggungi matahari jadi wajahnya terlihat menyeramkan tapi penuh dengan tawa.   "Suhu!..."   Teriak Pei-pei.   "Hai muridku yang baik!"   Sat Kao tertawa.   "Suhu, induk serangga itu..."6 "Aku tahu kau sudah berhasil memasukan-serangganya ke dalam tubuh Wan Fei-yang, kalau tidak, aku tidak akan sanggup mencari sampai kemari!"   Lalu mangkok yang ada di tangannya dibalikkan ke arah Wan Fei-yang.   Di dalam mangkok itu berisi air bersih tapi air tidak menetes keluar.   Sewaktu dibalikkan mangkok itu memantulkan cahaya matahari ke wajah Wan Fei-yang.   Waktu itu pun Wan Fei-yang merasa pusing, sebab dia melihat di dalam air ada bayangannya dalam posisi terbalik, juga ada seekor ulat sangat besar, seperti bergerak-gerak juga sepertinya tidak.   Seperti ada seperti tidak ada, tapi begitu dilihat dengan teliti, di sana tidak ada apa-apa.   Mulut Sat Kao mengeluarkan kata-kata seperti membaca mantera.   Tapi Wan Fei-yang tidak merasakan apa-apa, dia segera bertanya.   "Apa maksudmu?"   Sat Kao mulai memutar mangkoknya.   "Aku akan memberi tahu nama benda ini!"   "Aku tidak mengerti!"   "Kau pasti tidak akan mengerti karena benda ini tidak mempunyai istilah yang cocok, tapi aku bisa memberitahu kegunaan benda ini padamu, ketahuilah benda ini sama dengan Cu-yu-hoan-kong-sut, aturan pakainya pun aku yakin hampir sama."   "Apa sih Cu-yu-hoan-kong-sut, aku tidak mengerti." (Ilmu cahaya bulat).   "Itu adalah sebuah teknik dari Mo-kauw. Karena kau pesilat dari aliran lurus, maka jika tidak mengerti itu pun tidak aneh!"   Kata Sat Kao sambil tertawa.   "karena aliran lurus biasanya lebih keras kepala, aku yakin walaupun ini7 teknik dari Mo-kauw tapi kau pasti bisa mengenalinya, paling sedikit tahu benda apa ini."   Wan Fei-yang mengangguk, kata-katanya memang masuk akal, harus mengenal tekniknya dulu baru ada cara untuk menghadapinya. Sat Kao tertawa.   "Aku bisa tenang untuk masalah ini, kalau kau mengenal Hoan-kong-sut (ilmu cahaya bulat) kau harus tahu kalau teknik ini tidak berbahaya, hanya sebuah teknik untuk mencari tahu keberadaan musuh!"   "Apakah karena induk serangga itu berada di dalam tubuhku, maka dengan teknik ini kau bisa mengetahui keberadaanku?"   "Tapi induk serangga ini bisa membantuku mencapai tujuanku!"   Jawab Sat Kao.   "Sulit membuat orang percaya, tapi bukti sudah ada di depan mata, mau tidak mau kau harus percaya!"   Kata Wan Fei-yang. Sat Kao mengangguk.   "Sebenarnya aku juga merasa ragu, sebab ini pertama kalinya aku mempraktekkan teknik ini!"   "Oh ya!"   Tanggap Wan Fei-yang.   "Sampai tadi pagi, benda ini baru ada reaksinya, sebelumnya aku sama sekali tidak merasa yakin benda ini ada gunanya!"   Jelas Sat Kao. Wan Fei-yang ingin mengatakan sesuatu tapi Sat Kao sudah berkata lagi.   "Pesilat tangguh seperti kau jika induk serangga ingin masuk ke dalam Leng-bo, pasti butuh waktu yang lama!"8 "Leng-bo?"   Untuk pertama kalinya Wan Fei-yang mendengar istilah ini, melihat reaksi Pei-pei, dia juga seperti pertama kali mendengar nama benda itu! Sat Kao menjelaskan.   "Leng-bo, kalau diartikan dengan bahasa sederhana adalah tempat rohmu berada!"   "Roh ada jika sudah meninggal..."   "Salah..."   Sat Kao memotong kata-kata Wan Fei-yang.   "Roh orang yang sudah mati biasanya adalah roh setan, menurut orang-orang jika manusia akan mati dia akan menjadi setan, maka disebut roh setan, roh adalah milik semua orang hidup!"   "Apa yang kau katakan tadi aku tetap tidak mengerti!"   Sat Kao tertawa.   "Sebenarnya aku juga tidak begitu mengerti. Suhuku mengajarkan kepadaku bahwa roh adalah benda penting bagi seseorang, Leng-bo mengatur pikiran seseorang, jika bisa menguasai Leng-bo seseorang berarti dia bisa mengatur pikiran dan gerakan orang itu. Orang itu akan menjadi seperti mayat hidup atau berlaku seperti sebuah boneka idiot!"   Hati Wan Fei-yang menjadi dingin. Wajah Pei-pei pun tampak terus berubah-rubah, bertanya.   "Suhu, mengapa sebelumnya kau tidak menjelaskannya kepadaku?"   "Kalau Suhu menjelaskan semuanya kepadamu, apakah kau mau membawa induk serangga itu mendekati Wan Fei- yang?"   Pei-pei terpaku, Sat Kao menghembuskan nafas dan berkata.9 "Sebenarnya Suhu juga harus menanggung resiko sangat berbahaya!"   "Aku mengira induk serangga itu adalah tempat rohmu dan Leng-bo mu!"   Kata Wan Fei-yang.   "Boleh dikatakan seperti itu, kalau kau tahu dan menghancurkannya, mungkin aku akan mati, paling sedikit akan menjadi orang idiot, tapi takut akan kematian lebih besar dibandingkan rahasia yang terkandung, pasti aku tidak akan menjelaskannya!"   "Tentunya kau harus berpikir semakin banyak aku tahu maka ancaman terhadapmu akan semakin besar!"   Sat Kao tertawa lagi.   "Aku hanya memikirkan Pei-pei, sekarang bagiku kau sudah bukan ancaman apa-apa lagi!"   Hati Wan Fei-yang serasa terus tenggelam, dia sudah mengerti Sat Kao orang seperti apa.   Jika tidak merasa yakin, dia tidak akan muncul di depannya, satu kali gagal bagi seorang Sat Kao sudah cukup.   Yang pasti Sat Kao tahu sampai di mana ilmu silatnya, tapi sekarang dia sama sekali tidak menganggap keberadaannya, sama sekali tidak menaruh di depan matanya.   Dari sini dapat diketahui sejauh mana kekuatan induk serangga itu.   Tentu saja Wan Fei-yang masih menaruh curiga, paling sedikit sampai saat ini dia merasa ada yang tidak nyaman! Sat Kao melihat Pei-pei dan berkata.   "Dengan sifatnya yang jujur, sebenarnya aku tidak pantas menerima dia menjadi muridku, tapi kalau tidak menerimanya menjadi murid, belum tentu aku bisa mendapatkan kepercayaan dari Beng To."10 "Beng To sangat berbakat, di antara sepuluh orang pun belum tentu ada satu yang seperti dia berpihak pada Mo- kauw. Aku rela mengorbankan nyawaku untuk menjadikan dia seorang pesilat tangguh, dia satu-satunya harapan dari Mo-kauw."   "Aku tidak bisa berbuat apa-apa!"   "Terima kasih!"   Kata Sat Kao.   "Mo-kauw memang Mo- kauw tapi aturan kami sangat ketat. Satu hari menjadi guru, harus benar-benar menjadi guru, jika aku yang menjadi guru ingin menghancurkan muridnya, dia pun harus merelakan nyawanya. Jika yang menjadi murid ingin menghancurkan gurunya, keadaan pun akan sama seperti itu, mungkin kelak Pei-pei akan berpikiran seperti itu. Keberhasilannya akan semakin besar.   "Suhu, aku..."   "Sifatmu terlalu jujur, aku tahu benar, mana mungkin aku bisa tenang!"   Sat Kao menggelengkan kepala.   "tapi pengetahuanmu tentang ini tidak banyak, kau tidak bisa membedakan mana yang baik atau jahat, kalau tidak, kau tidak akan masuk Mo-kauw!"   "Mo-kauw baik-baik saja!"   Kata Pei-pei.   "Seperti saat kau belajar ilmu guna-guna, kau tidak merasa bahwa ilmu guna-guna adalah ilmu yang jahat!"   "Aku tidak mengerti!"   "Semua orang tahu ilmu guna-guna adalah ilmu sesat, tapi kau sendiri tidak tahu!"   Pei-pei tetap kebingungan. Sat Kao berkata lagi.   "Belajar ilmu guna-guna, menaruh dan memelihara ulat- ulat, kecuali untuk mencelakakan orang, masih ada kegunaan apa lagi?"11 "Mencelakakan orang?"   "Lebih detail lagi, boleh dikatakan ilmu ini untuk memancing atau memaksa orang melakukan hal yang tidak mau dia lakukan"   Sat Kao terus menjelaskan. Akhirnya Pei-pei mengerti, tiba-tiba Wan Fei-yang menyela.   "Kata-kata ini seharusnya kau simpan dulu!"   "Kalau bisa terus kusimpan akan kusimpan mana mungkin aku tidak akan terus menyimpannya?"   Terlihat Sat Kao seperti terpaksa. Wan Fei-yang baru mengerti.   "Karena aku..."   Hal yang terjadi berikutnya akan membuat Pei-pei merasa muak.   "maka sebelumnya kau harus menjelaskan dulu, maka rasa muaknya akan berkurang!"   Sat Kao menghembuskan nafas.   "Walau berkurang sedikit, itu lebih baik dibandingkan bertambah!"   Wan Fei-yang harus mengaku apa yang Sat Kao katakan masuk akal.   Memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya dia merasa bebannya bertambah berat lagi.   Ini bukan pertama kalinya dia mengalami bahaya sudah beberapa kali dia mengalami ancaman kematian, paling sedikit dia tahu bahaya seperti apa yang akan menghadapinya dan dia akan mati karena apa, tapi kali ini dia tidak tahu apa pun.   Dia juga tidak tahu induk serangga yang masuk ke dalam tubuhnya seperti apa, dan di mana Leng-bo nya berada? Dia tidak tahu apa-apa tentang ilmu guna-guna.   Ketidaktahuannya jadi semacam ketakutan.12 Tapi dalam situasi apa pun Wan Fei-yang tetap tenang, sedangkan Pei-pei yang berdiri di sisinya tampak kalang kabut, di mata Pei-pei gurunya sudah menjadi seorang yang tidak dikenalnya.   Akhirnya dia mengerti jahatnya ilmu guna-guna.   Tiba-tiba Pei-pei berteriak.   "Aku tidak akan mengijinkanmu melukai Wan-toako."   Sat Kao menggelengkan kepala.   "Tidak ada seorang pun yang ingin secara sengaja melukainya, yang penting harus melihat dia mau bekerja sama dengan kita atau tidak?"   "Aku tidak mau tahu, aku ingin kau melepaskan dia sekarang juga!"   "Kalau kalimat ini diucapkan Beng To, mungkin aku akan berpikir-pikir, tapi Beng To tidak akan berkata seperti ini!"   Kata Sat Kao. Pei-pei mengeluarkan kulit kerangnya lagi, Sat Kao melihat itu, dia menggelengkan kepala.   "Pasti akan menjadi kacau, apakah kau lupa kalau benda ini tidak berpengaruh terhadap induk serangga yang berada di dalam tubuhnya!"   Pei-pei terpaku. Sat Kao berkata lagi.   "Aku akan memberikan satu kesempatan lagi kepadanya, kesempatan terakhir, hanya dia..."   "Bagaimana?"   Pei-pei terburu-buru menyela. Sat Kao melihat Wan Fei-yang.   "Menjadi murid Mo-kauw."   Wan Fei-yang tertawa.   "Jika Mo-kauw telah punya murid seperti aku, apakah tidak akan peduli pada hidup atau matinya Beng To lagi?"13 "Mo-kauw tidak akan melepaskan orang berbakat seperti Beng To, dia juga tidak akan mati, tanpa kekuatanmu pun dia akan sembuh, hanya butuh waktu yang lama!"   "Ilmu yang kau katakan didapatkan dari hasil Ih-hoa-ciap- bok, tentu saja melalui cara ini pula bisa menambah tenaga dalamnya!"   "Tentu saja! Ada kau yang membantu, ingin mencari orang seperti itu sangat gampang seperti membalikkan telapak tangan."   Kembalinya Ilmu Ulat Sutera Karya Huang Ying di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Apakah kau yakin aku akan menepati janji?"   Tanya Wan Fei-yang.   "Selama aku masih hidup, suatu hari kau akan menurut, jika aku mati, walaupun kau mengkhianati Mo-kauw, orang- orang dunia persilatan aliran lurus tidak akan menerimamu lagi karena sudah menjadi anggota Mo-kauw!"   "Aku tidak mengerti apa maksudmu?"   "Aku juga tidak mengerti!"   Kata Pei-pei.   "Induk serangga itu adalah jaminan paling bagus! Jika serangga itu masih berada di dalam tubuhku, asal aku mengkhianati Mo-kauw, dia akan berulah di dalam tubuhku,"   Kata Wan Fei-yang sambil tertawa.   "jika aku masuk Mo-kauw, walau pun aku tidak melakukan kejahatan tapi aliran lurus di Tionggoan tidak akan memaafkanku!"   "Mereka harus mengerti kesulitanmu!"   "Tidak mungkin, sekarang sudah ada yang terluka karena ilmu seperti Thian-can-sin-kang, aku sudah menjadi tersangka dan sulit untuk menjelaskan!"   "Mereka dari perkumpulan lurus, mengapa mereka tidak percaya kepada mu?"   Wan Fei-yang tertawa kecut.14 "Sikap perkumpulan lurus di dunia persilatan benar- benar tidak kumengerti, malah sikap Mo-kauw lebih cepat kumengerti."   Mo-kauw selalu mempunyai tujuan sangat jelas, sedangkan perkumpulan lurus selalu menutup diri dan bersembunyi, Wan Fei-yang bukan sekali dua kali salah paham, hanya saja dia tidak patah semangat, selalu berusaha menjelaskan dan sangat beruntung, setiap kali bisa membereskan semuanya.   Tentu saja ada yang berkorban nyawa walau pun sebenarnya tidak perlu, maka setiap kali setelah ada kejadian itu, dia merasa lelah juga tidak bisa berbuat apa- apa.   Sampai sekarang dia sangat tahu jadi orang baik sulit dilakonkan, tapi dia tetap berusaha menjadi orang baik, karena orang yang dia temui banyak yang baik dia tidak tega melihat orang baik disiksa sampai mati.   Pei-pei tidak bisa melihat kebaikan hati Wan Fei-yang juga tidak mengerti seperti apa perasaannya.   Terhadap Wan Fei-yang dia kurang mengenal, dia hanya tahu Wan Fei-yang adalah orang yang baik, di mana dia bisa menitipkan diri seumur hidup kepada Wan Fei-yang, karena itu Pei-pei tidak ingin Wan Fei-yang sampai terluka.   Apa lagi karena dirinya induk serangga itu bisa masuk ke dalam tubuh Wan Fei-yang.   Pei-pei menghadang di depan Wan Fei-yang, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang, juga tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, yang dia ketahui dan siap melakukannya adalah dia akan melindungi Wan Fei-yang dengan nyawanya.15 Wan Fei-yang mengerti isi hati Pei-pei, kecuali merasa berterima kasih, semangat juangnya pun sangat tinggi.   Dia memang sangat percaya diri pada kemampuan ilmu silatnya, dia pun kurang yakin apakah ilmu guna-guna Sat Kao begitu lihai? Dia siap bertarung, apakah dengan tenaga dalam atau dengan ilmu silatnya, dia tidak bisa menyalahkan Sat Kao.   Bersamaan waktu tenaga dalamnya mulai terkumpul, bajunya bergerak-gerak seperti tertiup angin tapi tidak terasa ada hembusan angin, begitu mengenainya dia akan keluar menyerang.   Sat Kao melihat semua gerakannya tiba-tiba dia menggelengkan kepala.   "Kau sudah tidak mempunyai kesempatan sedikit pun."   "Tapi aku tetap harus berjuang!"   Tangan kanan Wan Fei- yang diangkat ke arah Sat Kao.   Pei-pei melihat Wan Fei-yang juga melihat Sat Kao, dia menjadi kebingungan.   Akhirnya Sat Kao berdiri di atas batu, tubuhnya pendek tapi begitu berdiri di atas batu terlihat sangat tinggi juga besar.   Paling sedikit Wan Fei-yang dan Pei-pei memiliki perasaan seperti itu.   Terlihat Sat Kao mempunyai perasaan seperti berada di awang-awang, dia menunjuk Wan Fei-yang.   "Aku akan memberi waktu lagi untukmu berpikir!"   "Tidak perlu!"   Baju Wan Fei-yang tetap berkibar dia seperti sedang menari, lalu menyerang Sat Kao.   Sat Kao membentak, bentakannya terdiri dari 2 suku kata, kata depannya rendah kata belakangnya tinggi, sangat kuat dan berwibawa.16 Begitu mendengar suara bentakan ini tubuh Wan Fei- yang berhenti di tengah-tengah udara.   Reaksi nya benar- benar di luar dugaannya, sikapnya jadi berbeda, hatinya merasa terkejutnya dan takut.   Sat Kao membentak lagi, tangannya diayunkan dan telapaknya dibalik.   Bersamaan waktu Wan Fei-yang jadi bersalto di tengah udara, kemudian kedua kakinya menapak turun, dia tampak tenang.   Kalau tidak melihat gerakan Sat Kao, hanya melihat Wan Fei-yang, sulit melihat apa yang tidak benar telah terjadi.   Sat Kao membalikkan tangannya lagi, kedua kaki Wan Fei-yang yang baru menginjak tanah, langsung mengikuti gerakan Sat Kao terbang ke atas, seperti anak panah yang dilepaskan ke atas.   Kecepatan dan ketinggiannya benar-benar di luar dugaan.   Hal ini membuat Pei-pei terkejut hingga berteriak, Sat Kao pun merasa terkejut, dan tampak tertegun.   Waktu itu Wan Fei-yang tiba-tiba berhenti di tengah udara, kemudian dia seperti terlempar keluar.   Dulu semua gerakannya terlihat indah, tapi sekarang terlihat begitu lamban dan canggung.   Seperti orang bodoh yang jatuh dari tempat tinggi.   Karena pikirannya sudah menghilang maka dia tidak takut jika sampai jatuh terbanting.   Sekarang ekspresi Wan Fei-yang seperti itu.   Ilmu silat dan tenaga dalam Wan Fei-yang memang tinggi, tapi kalau terbanting dari ketinggian seperti itu tetap akan membuatnya cedera.   Pei-pei berteriak terkejut dan berlari menyambut Wan Fei-yang yang terbanting.   Waktu itu tangan Sat Kao melayang lagi, tubuh Wan Fei- yang yang terjatuh tiba-tiba berputar, gerakannya seperti17 orang tolol menjadi lincah lagi, dia berputar di udara seperti sebuah kincir angin, segera terjatuh di sisi Pei-pei.   "Wan-toako..."   Pei-pei memegang pundak Wan Fei-yang.   Wan Fei-yang tidak bereaksi apa pun, tapi ekspresinya seperti sedang tertawa juga seperti tidak, Pei-pei dengan cepat melihat Sat Kao.   Waktu itu ekspresi Sat Kao pun seperti itu seperti tertawa juga seperti tidak! Pei-pei bengong, Sat Kao segera berkata.   "Dari luar Wan Fei-yang tidak terjadi perubahan, tapi rohnya sudah kuambil, dia sudah menjadi orang yang tidak mempunyai pikiran dan kosong, gerakannya semua sesuai dengan keinginanku."   Dengan bingung Pei-pei melihat Sat Kao, Sat Kao berkata lagi.   "Seperti bermain sulap, sebenarnya sulit untuk dijelaskan, seperti ilmu Bi-cong, It-bi-tay-hoat. Seperti di Tionggoan, keluarga Lamkiong mempunyai Se-sim-sut (Ilmu menyerap hati), hanya saja ilmu ini berada d atas ilmu mereka yang harus menggunakan obat-obatan, atau dengan tusuk jarum, juga gampang terganggu oleh situasi yang terjadi di sekelilingnya, menghadapi orang yang disesatkan kita harus lebih memperhatikan dengan hati-hati, kalau tidak, dia akan terlepas kontrolnya malah bisa membuat celaka. Tapi teknik ini adalah mati, orang yang disesatkan dan orang yang sesat tidak ada kontak, tidak seperti teknik milikku, tidak perlu meminjam benda apa pun, tapi hanya berkomunikasi dengan induk serangga itu, asal jarak tidak terlalu jauh.   "Apakah jika terlalu jauh tidak akan bisa dikuasai?"   Tanya Pei-pei.18 Sat Kao mengangguk.   "Tentu saja, tapi mulai sekarang aku tidak akan jauh darinya!"   Pei-pei mencengkeram erat tangan Wan Fei-yang, Sat Kao melihat itu dan tertawa.   "Ke mana kau akan membawanya?"   Pei-pei tidak bersuara, Sat Kao tertawa dan menarik nafas.   "Walaupun kau berkeinginan seperti itu tapi bukan sekarang, lukaku memang belum sembuh, dengan kemampuan ilmu silatmu kau masih belum sanggup melawanku, aku bisa mengatur dan menguasai Wan Fei- yang, dia tidak akan membantumu, malah akan membantuku!"   "Aku tidak akan bertarung dengan Suhu!"   Kata Pei-pei.   "aku juga berharap Suhu jangan berbuat kejahatan."   "Ini bukan kejahatan, ini menyangkut masa depan kakakmu juga masa depan kalian suku bangsa Biauw!"   "Apakah tidak ada cara lain?"   "Ada, tapi sudah tidak ada waktu lagi, rahasia ini sudah tidak bisa ditutupi lagi. Para pesilat Tionggoan sudah tahu apa yang terjadi dari mulut Tong Ling, mereka akan sangat berhati-hati dan waspada, mungkin saja mereka akan menyerang kita dulu!"   Sat Kao melangkah.   Tidak perlu dipesan Wan Fei-yang secara otomatis mengikuti Sat Kao dari belakang.   Pei-pei yang masih mencengkeram pundak Wan Fei-yang terbawa oleh Wan Fei- yang, dengan cepat dia melepaskan tangannya dan mengejar Wan Fei-yang sambil memanggil.   "Suhu..."   Tapi Sat Kao tidak menoleh malah berkata.19 "Aku sudah memberitahumu, ilmu guna-guna itu sangat aneh, kalau sudah dimulai sulit untuk dihentikan di tengah jalan, kecuali guna-guna yang ditabur oleh orang itu, dia bisa menguasai semuanya!"   "Apakah Suhu tidak bisa menguasai induk serangga itu?"   Tanya Pei-pei dengan aneh.   "Kalau tidak, aku tidak butuh bantuanmu memisahkan induk serangga itu dariku, itu pun aku tidak sanggup melakukannya!"   "Bukankah sekarang kau sudah berada di sekitar induk serangga itu, dan induk serangga itu dengan gampang kembali ke tanganmu?"   Dengan cepat dia mengeluarkan kotak giok yang tadinya memang untuk wadah induk serangga itu. Sat Kao mengambilnya dan tertawa.   "Dari pada diam di dalam kotak ini, lebih nyaman kalau diam di dalam tubuh manusia!"   Pei-pei bengong melihat Sat Kao.   "Sekarang kecuali aku menginginkan induk serangga itu masuk ke dalam tubuhku dia akan melakukannya, kalau tidak, induk serangga itu tidak akan mau keluar dari dalam tubuh Wan Fei-yang."   "Tapi aku tidak berani mengambil resiko, terlalu bahaya!"   Kata Sat Kao menggelengkan kepala.   "Mengapa berbahaya?"   Tanya Pei-pei.   "Karena induk serangga itu tidak merasa ragu-ragu sedikit pun, dia merasa nyaman berada di dalam tubuh Wan Fei-yang. Dipelihara dari awal sampai sekarang belum pernah aku merasa dia begitu tenang, dia senang tinggal di dalam tubuh Wan Fei-yang. Kalau aku memaksanya keluar,20 jika keadaannya tidak senyaman di dalam tubuh Wan Fei- yang, apa akibat selanjutnya?"   "Bukankah kau bilang induk serangga itu adalah Leng-bo milikmu. Seharusnya dia lebih merasa nyaman tinggal di dalam tubuhmu!"   Kata Pei-pei.   "Apakah benar seperti itu, aku tidak merasa yakin dan aku juga tidak tahu jika induk serangga itu berada di dalam tubuhku, apa yang akan terjadi nantinya. Semua orang ingin tahu, aku pun tidak terkecuali, tapi aku tetap harus bisa menekan keinginanku ini demi masa depan Mo-kauw, keinginan pribadi harus ditekan!"   Kata Sat Kao.   Pei-pei mendengar semua penjelasan itu dengan bengong, sekarang dia baru mengerti induk serangga itu bukan induk serangga milik Sat Kao dan celakanya Sat Kao juga merasa sedikit takut kepada induk serangga itu.   Induk serangga itu sangat lihai, jika ingin dikeluarkan dari dalam tubuh Wan Fei-yang, pastinya Pei-pei pun tidak akan sanggup.   Jika Sat Kao tidak berani melakukannya siapa lagi yang berani melakukan itu? Pei-pei benar-benar bingung.   Dia tahu Sat Kao memang bukan orang Biauw, tapi ilmu guna-guna yang ada di suku Biauw, dikuasainya dengan sangat baik.   Karena itu Sat Kao mempunyai kedudukan seperti sekarang ini.   Ilmu guna-guna Sat Kao memang berada di atas ilmu para dukun yang ada di daerah Biauw, sebab sebelum masuk ke daerah Biauw, dia adalah pesilat tangguh yang sangat jarang dari Mo-kauw.   Ilmu lweekang dan ilmu gwakangnya sama kuat.21 Dari buku-buku rahasia dari Mo-kauw, dia tahu pernah ada tetua Mo-kauw yang berlatih ilmu silat di perbatasan suku Biauw.   dia tidak tahu apakah tetua ini berhasil atau tidak? Dia sudah berada di puncak dan tidak ada penerus, maka dia mengambil keputusan pergi ke daerah Biauw untuk mengadu nasib.   Sat Kao adalah seorang pesilat tangguh, ilmu lweekang dan ilmu gwakangnya sangat tinggi, dia sangat berbakat.   Kalau kemampuannya tidak berada di atas dukun-dukun suku Biauw, itu baru aneh, apa lagi sebelumnya sudah ada seorang tetua Mo-kauw yang berhasil di daerah suku Biauw.   Tapi dia tetap mencari penerusnya dan Beng To adalah orang yang sangat cocok, walaupun dia kalah dari Wan Fei- yang hingga membuat Beng To putus asa.   Tapi paling sedikit induk serangga itu sudah berada di dalam tubuh Wan Fei- yang, sehingga dia sanggup menguasai Wan Fei-yang.   Karena itu dia mulai merasa bersemangat hanya saja tidak merasa gembira.   Pengorbanannya terlalu besar, walaupun dia siap mengorbankan segalanya tapi jika dia ingin menanggung beban berat seumur hidupnya, dia merasa sangat pusing juga repot.   Beban berat itu tidak lain adalah Wan Fei-yang.   Sebab induk serangganya berada di dalam tubuh Wan Fei-yang, maka Wan Fei-yang menjadi sebagian dari nyawanya.   Induk serangga itu adalah Leng-bo nya, jika induk serangga itu diserang dan terluka, itu sama seperti menyerangnya dan terluka, semua itu tidak ada bedanya.   Memang dia tidak tahu kalau induk serangga itu terbunuh dampaknya sebesar apa tapi dia tetap tidak berani mencoba.22 Yang paling celaka adalah dari informasi yang diberikan oleh induk serangga itu, serangga itu senang berada di dalam tubuh Wan Fei-yang dan dia sangat berbahagia di dalam sana.   Dia pernah memberi perintah agar induk serangga itu meninggalkan Leng-bo nya Wan Fei-yang, dia malah mendapat penolakan berarti kecuali dia mengalami bahaya dan mengganggu keselamatan induk serangga itu, sehingga induk serangga harus keluar untuk menolong dia, kalau tidak, induk serangga tidak akan mau terlepas dari tubuh Wan Fei-yang.   Kalau Wan Fei-yang diserang dan nyawanya terancam, induk serangga itu akan ikut terganggu, dia akan menolong, kalau tidak induk serangga itu pun akan terancam.   Keadaan seperti ini benar-benar di luar perhitungan Sat Kao, membuatnya merasa serba salah, menangis salah tertawa pun salah, yang pasti dia tidak akan langsung menjelaskan kepada Pei-pei, tapi terkadang sengaja atau tanpa sengaja sering dibocorkan.   Pei-pei tidak tahu banyak mengenai ilmu guna-guna maka dia tidak mengerti maksud Sat Kao, dia hanya menasihati Sat Kao supaya melepaskan Wan Fei-yang dan menarik kembali induk serangga itu.   Sat Kao mengerti isi hati Pei-pei, dia hanya menarik nafas lalu berkata.   "Aku jamin jika aku masih hidup, Wan Fei-yang tidak akan mengalami bahaya, kalau tidak, aku sendiri pun akan sulit menjaga diri, terpaksa harus melihat perubahan darinya."   Pei-pei mendengar dan melihat dengan bengong, tanpa bicara sepatah kata pun dia berjalan di belakang Sat Kao.23 Tiba-tiba Sat Kao menyanyi, Pei-pei belum pernah mendengar lagu ini, dia juga tidak mengerti isi lagu ini, dia hanya merasa lagu yang dinyanyikan Sat Kao penuh dengan kesedihan dan tidak berdaya.   Sebenarnya Sat Kao juga merasa jiwanya seperti berkobar.   Wan Fei-yang terus berjalan diiringi lagu itu, dia berjalan di belakang Sat Kao, wajahnya tidak ada ekpresi.   Setelah berjalan beberapa jauh Pei-pei tidak tahu lagu itu terus diulang-ulang oleh Sat Kao, nyanyiannya semakin rendah, terdengar oleh Pei-pei seperti sedang melafalkan mantera.   Akhirnya lagu pun berhenti, Sat Kao berjalan di tengah jalan, langkah Wan Fei-yang masih tetap sama seperti dia begitu pun dengan jaraknya masih seperti awal, sikapnya tidak berubah.   Akhirnya nyanyian itu berhenti, Pei-pei tetap memperhatikan Wan Fei-yang dan berteriak.   "Suhu! Paling sedikit kau harus membuatnya seperti dirinya yang dulu!"   "Maksudmu, dia harus mempunyai pikiran, perasaan, dan reaksi milik dirinya yang dulu?"   "Sekarang dia benar-benar seperti orang lain yang tidak kukenal!"   Kata Pei-pei.   Kembalinya Ilmu Ulat Sutera Karya Huang Ying di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Dari sudut tertentu memang seperti itu!"   Kata Sat Kao.   "apakah keadaan seperti itu tidak baik?"   "Sekarang aku mengerti seperti apa keadaannya!"   Pei- pei berkata pelan-pelan.   "Kalau dia memberitahumu, dia akan sangat sedih, bukankah kau juga akan ikut sedih?"   Tanya Sat Kao.24 "Sebesar apa pun kesedihannya itu lebih baik dari pada tidak tahu apa-apa!"   Pei-pei melihat Wan Fei-yang.   "aku kira dia pun akan berpikir seperti itu!"   Cahaya matahari menyinari wajah Wan Fei-yang, tidak ada perubahan di wajah Wan Fei-yang tidak ada pantulan cahaya hidup, seperti sinar matahari yang menyinari batu atau kayu.   "Kalau dia sadar, dia akan memberontak, tidak baik bagi semua orang!"   Jelas Sat Kao.   "Kadang-kadang ada sebagian masalah tidak sanggup aku kuasai!"   Sat Kao tertawa.   "apakah kau kira aku tidak ingin melihat ekspresi di wajahnya?"   "Kau pasti mempunyai caranya!"   Seru Pei-pei.   "Untuk apa aku berbohong kepadamu, itu sama sekali tidak perlu, induk serangga itu sudah mengambil alih Leng- bonya, berarti serangga itu menjadi penguasa Wan Fei-yang, dia hanya serangga, apakah kau menaruh harapan besar kepadanya?"   "Maksudmu, kali ini benar-benar sudah tidak ada harapan lagi?"   Pei-pei berkata dengan kecewa. Sat Kao hanya tertawa, Pei-pei berkata lagi.   "Kecuali kalau aku membunuhmu!"   Sorot mata Sat Kao tampak bercahaya.   "Itu memang satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini, tapi aku yakin kau tidak akan sanggup melakukan hal seperti itu!"    Keris Pusaka Nagapasung Karya Kho Ping Hoo Pedang Karat Pena Beraksara Karya Tjan ID Pedang Kiri Pedang Kanan Karya Gan KL

Cari Blog Ini