Perintah Maut 11
Perintah Maut Karya Buyung Hok Bagian 11
Perintah Maut Karya dari Buyung Hok Goan Tian Hoat juga sudah keluar dari kuburan itu, berkata kepada Kang Han Cing . "Kang Jie Kongcu, hari ini aku betul-betul bisa menyaksikan suatu keajaiban, batu nisan tadi mempunyai bobot berat yang tidak berada dibawah seribu kati, apa lagi ditambah rantai yang mengekang dari bawah, pesawat rahasia beratnya luar biasa. Didalam rimba persilatan, berapa orangkah yang sanggup mendorongnya ?" Kang Han Cing berkata . "Saudara Goan jangan berkata seperti itu. Se- tinggi2nya langit, masih ada yang lebih tinggi lagi. Ilmu yang seperti itu adalah ilmu biasa, tidak sedikit orang yang bisa meyakinkannya." Goan Tian Hoat melompongkan mulut. Kang Han Cing menarik Kang Puh Cing dan berkata . "Toako, mari kita pulang."457 Kang Puh Cing, Kang Han Cing dan Goan Tian Hoat meninggalkan daerah kuburan itu menuju ke gedung keluarga Kang. Didalam sekejap waktu, mereka sudah tiba di gedung Datuk Persilatan itu. Waktu kentongan baru dipukul empat kali, saat yang paling gelap diantara penggantian suasana malam dan pagi. Kang Puh Cing telah diculik selama tiga bulan, selama itu ada orang yang memalsukan dirinya, membuat se-wenang2 dalam gedung keluarga Kang, kini ia sudah bebas kembali, getaran jiwa itu tak bisa dilukiskan, matanya ber-kaca2, tubuhnya melejit menaiki tembok bangunan gedung. Sesudah itu, dengan satu kali loncatan ia turun kebawah. Mulutnya berteriak keras . "Hei, seluruh isi rumah dari gedung keluarga Kang, semua kumpul ke tempat ini. Kang Puh Cing dan Kang Han Cing sudah kembali !" Kang Han Cing takut kalau sang toako mendapat serangan gelap, bersamaan dengan gerakan Kang Puh Cing ia juga sudah merendengi saudara tersebut ! Suara Kang Puh Cing dikerahkan dengan tenaga dalam, bergema dan mendengung di seluruh gedung. Beberapa saat kemudian, beberapa sosok bayangan bergerak ke tempat itu, mereka segera berdiri dihadapan toa kongcu dan jie kongcu.458 Diantara orang2 yang hadir tidak kelihatan Cu Ju Hung dan Hu Cun Cay. Menampak kehadiran toa kongcu, mereka tidak menjadi heran, yang membuat mereka heran adalah kehadiran Kang Han Cing yang berdiri disebelah Kang Puh Cing. Karena anggapan mereka Kang Han Cing sudah mati terbakar didalam kamarnya. Kepada orang2nya Kang Puh Cing memberi perintah . "Lekas buat api penerangan." Perintah ini membawa akibat yang spontan, masing2 mereka membikin penerangan. Seluruh anak buah gedung keluarga Kang dikumpulkan. Mereka dikumpulkan diruangan depan. Menoleh kepada Kang Han Cing, Kan Puh Cing berkata . "Jiete, kau awasilah orang2 ini, aku akan mengajak Goan Tian Hoat memeriksa jejak Cu Ju Hung dan Hu Cun Cay." Sesudah itu, dengan suara keras dan lantang ia berkata kepada semua orang2nya . "Pengurus gedung Cu Ju Hung dan kasir gedung Hu Cun Cay telah berkomplot dengan penjahat2, mereka salah menggunakan wewenangnya, kini harus ditangkap dengan segera. Kang Sing dan Kang Yung, lekas ! Lekas jaga semua jalan2, jangan biarkan orang meninggalkan gedung dari pintu belakang, kalau ada yang berani459 kurang ajar bunuh saja. Bila bertemu musuh kuat, cepat kalian memberi tanda dengan melepas kembang api tanda bahaya, kami akan segera datang membantu." Kang Sing dan Kang Yung setelah mendengar perintah itu segera berjalan keluar dari barisan orang2 itu menjalankan perintah, mengajak beberapa orang, membikin persiapan2. Kang Puh Cing menoleh kearah Goan Tian Hoat dan berkata. "Sibajingan Cu Ju Hung dan Hu Cun Cay bukan jago biasa, ilmunya cukup lumayan. Silahkan saudara Goan turut aku." Sesudah itu, Kang Puh Cing meneruskan penyelidikannya. Kang Jie dan Kang Yok mengajak empat orang bersenjata golok, menutup semua jalan2 keluar. Kang Han Cing memperhatikan langkah2 kebijaksanaan sang toako, aturan2nya keras, langkahnya cukup luar biasa, tidak memperdulikan rasa kedudukan. Dalam hati ia memuji . "Dimasa ayah hidup, segala sesuatu yang menyangkut keluarga Kang sudah diserahkan kepadanya, ayah pernah berkata kalau toako sangat cerdik dan pandai, didalam soal ini, betul2 aku tidak bisa menandinginya." Hanya didalam waktu yang singkat, di dalam dan di luar gedung keluarga Kang telah terpasang460 obor2 api penerangan, terang benderang, se-olah2 sedang menanti kedatangan musuh kuat. Dengan baju yang gedombrongan, Kang Han Cing berdiri diatas tembok gedung memeriksa daerah gedungnya dari posisi yang baru. Hampir seluruh orang keluarga Kang telah berada ditengah lapangan. Dimisalkan ada seekor burung yang hendak lewat di tempat itu, wajib meminta ijin permisi darinya. Gedung keluarga Kang telah menghadapi suatu kegemparan. Sebagai satu dari empat Datuk Persilatan keturunan keluarga Kang bisa menyesuaikan diri, dalam menghadapi kesulitan besar mereka bisa menguasai diri. Juga segala sesuatunya berjalan dengan rapi dan teratur. Tidak kalut. Setengah jam kemudian, dengan wajah murung dan uring2an, dengan tangan masih menenteng pedang, Kang Puh Cing berjalan balik, dibelakangnya berjalan Goan Tian Hoat. Mendongakkan kepala dan memandang Kang Han Cing yang masih berdiri diatas tembok, Kang Puh Cing bertanya . "Jiete, ada penemuan2 baru ?" "Tidak !" Kang Han Cing mengangkat pundak. Kang Puh Cing menggapaikan tangannya lalu berkata . "Kau boleh turun !"461 Kang Han Cing melayangkan tubuh, dengan ringan berdiri didepan sang toako lalu katanya . "Toako, apakah tidak berhasil menemukan Cu Ju Hung dan Hu Cun Cay ?" Dengan uring2an Kang Puh Cing berkata . "Kedua bajingan itu rupanya sudah mendapat pirasat tidak baik, maka buru2 lari kabur. Orang2 kita juga berkurang delapan orang, delapan orang itu sudah menjadi anak buah komplotan jahat, mereka turut menghilang." Pembersihan2 dan gerakan terus dilakukan, jam lima pagi mereka telah berkumpul. Kang Puh Cing segera berkata . "Sebentar lagi sudah terang tanah, kecuali beberapa orang yang menempati pos penjagaan, yang lain2nya boleh istirahat." Setelah berkata begitu memberi hormat kepada Goan Tian Hoat dan berkata . "Semalam suntuk saudara Goan tidak tidur, mari kita istirahat. Sebentar siang kami masih ada sesuatu yang hendak dirundingkan." Kang Puh Cing lalu menoleh kearah salah satu orangnya dan memberi perintah. "Kang Jie, ajak tuan pengurus untuk istirahat." Kang Jie mengiyakan, memberi hormat kepada Goan Tian Hoat dan berkata . "Silahkan tuan Goan turut hamba."462 Goan Tian Hoat bisa menduga isi hati Kang Puh Cing, tentunya hendak merundingkan sesuatu yang penting dengan Kang Han Cing, hal ini tidak baik diikuti olehnya, maka cepat2 ia memberi hormat kepada mereka dan berkata . "Kang toakongcu juga sudah boleh istirahat. Aku minta diri." Lalu ia berbalik dan mengikuti Kang Jie menuju ke kamarnya. Sesudah Goan Tian Hoat berlalu, Kang Puh Cing menarik tangan Kang Han Cing dan berkata . "Jiete, tempat tidurmu sudah dimakan api. Maka tidurlah ditempatku, juga masih banyak yang hendak kutanyakan padamu !" Mereka berjalan memasuki kamar Kang Puh Cing. Pelayan kecil Siao Cian menyongsong kedatangan mereka, dengan girang ia berkata . "Hamba menyambut toakongcu, aah.......jiekongcu juga turut kembali ?" Kang Puh Cing menggebah pelayan itu dan berkata . "Siao Cian sudah tidak ada urusanmu. Pergilah istirahat!" Sesudah menyembah, Siao Cian bangkit berdiri memandang toakongcu sebentar, mengiyakan perintah dan mengundurkan diri. Kang Puh Cing dan Kang Han Cing masuk ke dalam kamar. Ruangan itu bersih dan rapi. Dengan penuh perhatian, Kang Puh Cing berkata :463 "Jietee, kalau kau lelah, tidurlah sebentar." "Aku tidak lelah." Berkata Kang Han Cing. "Kalau toako mau beristirahat, tidur saja dulu." Dengan tertawa Kang Puh Cing berkata. "Kalau begitu mari kita duduk saja." Mereka duduk ber-hadap2an, terdengar Kang Han Cing berkata . "Bukankah toako hendak mengajukan sesuatu kepadaku ? Jika ada pertanyaan yang hendak diajukan, silahkan !" "Ya !" Berkata Kang Puh Cing tertawa. "Aku ingin tahu, bagaimana racun2 yang bersarang didalam tubuhmu bisa dilenyapkan." Kang Han Cing menceritakan munculnya sikongcu berbaju putih Tong Jie Peng yang telah memberikan pertolongan mengobati dan berhasil memunahkan dan menghilangkan racun jahat itu. Mata Kang Puh Cing ber-kilat2, dengan heran bertanya . "Jiete apakah mengetahui asal usul orang yang bernama Tong Jie Peng itu ?" Kang Han Cing berkata . "Tidak tahu. Menurut paman Kuo Se Fen, Tong Jie Peng kongcu masih mempunyai hubungan baik dengan keluarga Kang, apakah toako pernah dengar cerita ayah tentang seseorang dari keluarga Tong ?" Kang Puh Cing berpikir beberapa waktu kemudian menggoyangkan kepala berkata :464 "Orang2 yang mempunyai hubungan baik dengan keluarga kita sangat banyak, tapi diantaranya tidak terdapat dari keluarga Tong." Mereka tidak berhasil mencari dan menyelidiki asal usul Tong Jie Peng. Kang Puh Cing memperhatikan wajah adik itu beberapa saat, lalu tertawa dan berkata. "Jiete, menurut apa yang kutahu, badanmu lemah, tidak berkepandaian. Tapi ternyata itulah penilaian salah, kenyataan kau memiliki ilmu kepandaian yang jauh lebih tinggi daripadaku. Dari mana kau pelajari ilmu2 itu ?" Kang Han Cing menyeringai dan berkata . "Orang yang memberi ilmu kepandaian kepadaku tidak mau disebut, dia adalah tokoh yang sudah mengasingkan diri." Kang Puh Cing bertanya . "Apa ayah yang menyuruh kau berguru kepadanya ?" Kang Han Cing menggelengkan kepala berkata . "Bukan. Bukan ayah. Tapi nenek menyuruh aku berguru kepadanya." Yang diartikan nenek adalah mertua Kang Sang Fung. Kang Puh Cing bertanya lagi . "Apa ayah tidak tahu?" Kang Han Cing berkata:465 "Nenek berpesan, agar aku tidak menyebut2nya." "Ayah tidak tahu sama sekali ?" "Kukira tidak." "Heran !" Berkata Kang Puh Cing. "Apa yang harus dirahasiakan?" Kang Han Cing berkata . "Menurut hemat ayah, aku tidak pantas bermain silat. Lain pendapat ayah, lain pula pendapat nenek. Menurut nenek, aku lemah dan berpenyakitan, sudah seharusnya berlatih silat untuk menjaga kesehatan !" "Ternyata penilaian nenek lebih tepat, hasil dan prestasi yang kau capai telah berada diatasku, inilah hasil yang tidak diketahui oleh ayah." Kang Han Cing tertawa getir. Kang Puh Cing juga turut tertawa. Beberapa waktu kemudian, Kang Puh Cing bertanya lagi. "Jieete, rumah kita telah ditongkrongi penjahat selama tiga bulan. Segala sesuatunya diurus oleh manusia palsu Cu Ju Hung dan Hu CunCay, menurut hematku, tentunya sudah acak2an, kulihat saudara Goan tadi sangat cerdik, kedudukan penguasa rumah boleh diserahkan kepadanya." Kang Han Cing berkata :466 "Kecerdikan saudara Goan tidak berada dibawah kita, kalau toako setuju. Boleh saja." "Tentu saja aku setuju." Berkata Kang Puh Cing. "Entah bagaimana dengan pendapatnya, maukah Goan Tian Hoat bernaung dibawah panji gedung keluarga Kang ?" "Kukira ia tidak keberatan." Berkata Kang Han Cing. "Tenaganya selalu siap disumbangkan." Sesudah sore harinya seluruh penghuni dari gedung keluarga Kang dikumpulkan lagi. Mereka menyaksikan dengan heran, Jie kongcu yang sudah mati terbakar hidup kembali. Yang membuat mereka lebih heran lagi adalah pengumuman Toakongcu, dikatakan kalau Cu Ju Hung dan Hu Cun Cay itu sudah berkomplot dengan orang jahat, berkhianat kepada keluarga Kang dan telah dipecat secara tidak terhormat. Kecuali Cu Ju Hung dan Hu Cun Cay masih ada delapan anak buah yang turut lenyap. Dan tentunya juga menjadi anggota penjahat. Perubahan2 itu adalah merupakan perubahan yang terbesar bagi keluarga Datuk persilatan Kang Sang Fung. Diruangan itu telah berkumpul banyak orang, lelaki dikiri perempuan dikanan, masing2 berkasak kusuk penuh tanda tanya. Kang Puh Cing didampingi oleh Kang Han Cing sedang Goan Tian Hoat berada di tengah2.467 Per-tama2, Kang Puh Cing menceritakan pengalamannya, ia diculik musuh, ditawan disuatu tempat yang tidak mudah ditemukan. Sesudah itu si penculik dari satu komplotan jahat dengan menyamar sebagai dirinya telah berkuasa didalam gedung keluarga Kang dibantu oleh Cu Ju Hung dan Hu Cun Cay. Tiga komplotan jahat itu menganiaya dan menyekapnya. Cerita Kang Puh Cing begitu mendebar hati pendengarnya. Lebih tegang lagi cerita Kang Han Cing, ia menceritakan bagaimana hampir dibakar mati, melarikan diri ke Hai-yang piauw-kiok, menyatroni kuburan, menolong Kang puh Cing. Mendengar cerita itu wajah semua orang pucat pasi. Terakhir setelah mengetahui tidak ada kerugian bagi pihaknya, sesudah selesai mendengar cerita itu, semua orang bertepuk tangan. Menunggu sampai saat suara tepukan itu berhenti, Kang Puh Cing memberi pengesahan tentang pengangkatan Goan Tian Hoat sebagai pengurus besar rumah gedung keluarga Kang menggantikan Cu Ju Hung. Mulai saat itu Goan Tian Hoat berkuasa penuh didalam keluarga Kang, untuk urusan kecil maupun urusan besar, tidak ada orang yang boleh membangkang perintahnya, hal ini untuk memperlancar langkah2 kebijaksanaan Goan Tian Hoat, Goan Tian Hoat mendapat hak penuh untuk468 mengambil tindakan tanpa memberitahu lebih dulu kepada Kang Han Cing atau Kang Puh Cing. Goan Tian Hoat berkenalan dengan orang2 dari gedung keluarga Kang. Karena itu Goan Tian Hoat mendaftarkan nama2 pegawai dari gedung keluarga Kang dan memperhatikan setiap gerak gerik dari orang2 itu. Pengangkatan pengurus baru ini juga mendapat penyambutan yang meriah. Kang Puh Cing memberi perintah, ia membikin perjamuan besar, perjamuan atas berkumpulnya dan kembalinya kedua saudara itu. (Bersambung 8) *** Jilid 8 PERJAMUAN untuk toa kongcu yang sudah kembali dengan selamat, dan juga perjamuan untuk jie kongcu yang sudah berkepandaian silat. Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Orang2 dari gedung keluarga Kang berpesta pora. Hanya satu orang yang masih menaruh kecurigaan, itulah Goan Tian Hoat. Goan Tian Hoat memiliki sifat2 yang lebih teliti, masih meragukan asal usulnya Kang Puh Cing.469 Dalam suasana yang meriah itu Goan Tian Hoat tidak berani mengutarakan kecurigaannya, dengan diam2 bermaksud menyelidiki dengan lebih teliti, menunggu sampai bukti2 dan pakta yang jelas, ia akan membongkar rahasianya. Sesudah pesta makan, Goan Tian Hoat meminta waktu untuk membikin pengontrolan ke seluruh pelosok gedung. Dimana harus meletakkan pos penjagaan dan dimana harus membuat perbaikan perbaikan. Sesudah memeriksa berkeliling ke seluruh gedung keluarga Kang, Goan Tian Hoat kembali lagi. Diruangan Su-hang, Goan Tian Hoat menjumpai Kang Puh Cing dan Kang Han Cing, kedua saudara itu sedang ber-cakap2, melihat hadirnya Goan Tian Hoat, Kang Puh Cing menyongsong, dengan tawa berkata . "Saudara Goan, kau tentunya letih, duduklah." Goan Tian Hoat duduk didepan kedua saudara itu. Seorang gadis pelayan gedung keluarga Kang membawakan minuman diletakkan depan Goan Tian Hoat dan berkata. "Silahkan Cong-koan minum teh." Cong-koan berarti panggilan kepada orang pengurus. Goan Tian Hoat menganggukkan kepala menerima pemberian teh itu. Kemudian ia470 membuat laporan tentang hasil penyelidikannya, mengutarakan rencana untuk mengatur gedung keluarga Kang. Dengan tertawa Kang Puh Cing berkata . "Sudah kukatakan, semua urusan besar dan kecil untuk keluarga Kang diserahkan pada saudara Goan, apa yang dianggap baik lakukanlah saja, tanpa memberitahu kepada kami berdua, tidak akan kita persalahkan." Goan Tian Hoat berkata . "Hal ini terlalu berlebih2an." Kang Han Cing turut bicara, ia berkata . "Saudara Goan tidak perlu merasa merendah diri, sebagai seorang pengurus gedung keluarga Kang, kau harus memiliki kewibawaan, karena itu hak mutlak itu perlu, belum lama, toako sedang memperbincangkan lengcu Panji Hitam itu, apa maksudnya ? Mengapa harus menyamar menjadi toako, menyelusup masuk ke dalam gedung keluarga Kang ? Rencana busuk lengcu Panji Hitam sudah digagalkan. Lain rahasia harus kita bongkar. Persoalan jenazah ayahku yang lenyap tiada bekas, tentunya dicuri orang. Sesudah saudara Goan selesai mengatur, aku hendak keluar seorang diri, menyelidiki rahasia lenyapnya mayat ayah itu." "Ya." Turut berkata Kang Puh Cing. "Apa betul mayat ayah dicuri orang? Untuk apa mayat itu bagi mereka?" Goan Tian Hoat berkata :471 "Aku telah melihat dengan mata sendiri bagaimana lengcu Panji Hitam itu membongkar peti mati, tapi isinya sudah menjadi kosong. Menurut hematku, orang yang mencuri jenazah bukanlah komplotan lengcu panji Hitam, kukira mereka juga sedang menyelidiki siapa yang mencuri jenazah itu?" "Mungkin pada tubuh ayah terdapat sesuatu rahasia?" "Kukira demikian." "Bagaimana pendapat saudara Goan?" Goan Tian Hoat berkata . "Rahasia ? Sudah pasti ! Tidak bisa disangkal lagi. Tapi untuk mengetahui rahasia itu kita harus menyelidiki asal usulnya lengcu Panji hitam. Komplotan lengcu Panji Hitam juga satu komplotan baru. Disamping itu, apa tujuan komplotan mereka? Inilah yang harus kita selidiki." "Bagaimana kita harus menyelidiki jejak-jejak lengcu Panji Hitam ?" Goan Tian Hoat berkata . "Dari tindak-tanduk mereka, markas lengcu Panji Hitam pasti berada didaerah kita. Mungkin didalam kota, mungkin diluar kota, kalau kita bisa ber-hati2, tidak sulit untuk mencari markas mereka ini." "Baik." Kang Han Cing berkata tegas. "Esok hari aku akan menyelidiki jejak Lengcu Panji Hitam."472 Kang Puh Cing berkata . "Sekalian juga menyelidiki komplotan yang telah mencuri jenazah ayah itu." Kang Han Cing menganggukan kepalanya. Pada hari berikutnya, betul2 Kang Han Cing meninggalkan gedung keluarga Kang, menyelidiki tentang komplotan2 yang sudah mencuri dan hendak mencuri jenazah ayahnya. Ber-turut2 selama tiga hari, Kang Han Cing membikin penyelidikan tanpa hasil. Seluruh isi kota Kim-leng telah diselidikinya, sebagian besar sudah diperhatikan baik2. Tak seorangpun yang dicurigai. Pada sore hari ketiga, Kang Han Cing kembali ke gedung keluarga Kang dengan hati masygul. Kang Han Cing kembali menempati vila bagian barat, gadis pelayan yang melayaninya adalah gadis pelayan lama, namanya Siao Tian, begitu menampak kembalinya Kang Han Cing, ia menyembah dan berkata. "Jie kongcu sudah kembali?" Siao Tian adalah pelayan yang disediakan untuk Kang Puh Cing, karena pelayan Kang Han Cing, Cie Cien tidak kembali lagi, maka pelayan itu diserahkan kepada Han Cing untuk melayani semua kebutuhannya. Kang Han Cing langsung memasuki kamarnya, duduk bertopang dagu dimeja. Siao Tian membawakan teh panas, diletakkan didepan Kang Han Cing dan berkata :473 "Jie kongcu, silahkan minum!" "Taruh saja !" Berkata Kang Han Cing uring2an. Per-lahan2 Siao Tian meletakkan teh itu, memandang kearah majikan mudanya, dan berkata perlahan . "Jie kongcu !" Kang Han Cing menoleh, memandang gadis pelayan itu, ia bertanya . "Ada urusan apa ?" Siao Tian berkata . "Hamba hendak mengajukan sedikit pertanyaan......" "Pertanyaan apa ?" "Tentang cicie Ce Cien....." Ce Cien adalah gadis pelayan Kang Han Cing, Cie Cien-lah yang berjasa besar, memberi kisikan kepada Kang Han Cing sehingga Kang Han Cing tidak mati terbakar. "Ce Cien?" Berkata Kang Han Cing. Siao Tian bertanya lagi . "Mengapa cici Ce Cien tidak ber-sama2 Kang jiekongcu kembali?" Kang Han Cing berkata . "Itu waktu, sesudah ia membawa aku melarikan diri, setibanya diluar kota, Ce Cien berpisah." Siao Tian bertanya lagi . "Apa tidak memberitahu kemana kepergiannya ?" Kang Han Cing berkata :474 "Menurut keterangannya, ia ingin kembali menjenguk orang tua." Siao Tian menundukkan kepala kebawah. Kang Han Cing menjulurkan tangan, mengambil teh yang tersedia, menenggaknya per-lahan2. Itu waktu Siao Tian masih berdiri termenung, tidak jauh dari Kang Han Cing berada. Hal ini membuat Kang Han Cing menjadi heran, ia bertanya . "Siao Tian, apa ada urusan lain?" "Oh....oh...." Siao Tian membuka mulut, maksudnya mengucapkan sesuatu. Tapi batal. "Tidak....tidak...." Kalau pada hari2 biasa, melihat sikap pelayan yang mencurigakan itu, Kang Han Cing bisa memaksa Siao Tian menceritakan maksud tujuannya, tapi hari ini dia sangat masgul, telah ber-turut2 tiga hari membikin penyelidikan tanpa hasil. Sedangkan komplotan jahat yang berada ditempat gelap terdiri dari dua golongan, satu golongan dari lengcu Panji Hitam, lain golongan datangnya dari orang yang mencuri jenazah itu, tokh tidak berhasil menemukan tanda2 dan bekas2nya. Kang Han Cing hendak membikin penyelidikan pada malam hari, maka ia tidak mau terganggu. Mengulapkan tangan kepada Siao Tian, berkata. "Aku mau istirahat sebentar. Pergilah." Siao Tian mengiyakan perintah itu, per-lahan2 mengundurkan diri.475 Sesudah kentongan dipukul dua kali, Kang Han Cing mengenakan pakaian lengkap berwarna hitam, menggembol pedangnya tanpa memberitahu kepada siapapun juga, membuka jendela dan melesat keluar, meninggalkan gedung keluarga Kang untuk meneruskan penyelidikan diwaktu malam. Kemana ia harus menyelidiki kemisteriusan yang seperti itu? Kang Han Cing masih ragu2, saat ini matanya lihay segera bisa melihat berkelebatnya sesosok bayangan, rasa curiga itu timbul, bayangan itu meluncur ke arah barat dan lenyap seketika. Kalau orang lain yang menemukan bayangan itu, mungkin tidak sampai terjadi sesuatu. Dasar nasibnya Kang Han Cing yang apes, ia mudah terpikat, dan mengejarnya cepat. Sebentar kemudian, gedung keluarga Kang sudah jauh dibelakang. Jarak dengan bayangan itu semakin lama semakin cepat, tapi kecepatannya memang hebat, Kang Han Cing belum berhasil mengejar. Hati jago kita sedang ber-pikir2 . "Dari mana munculnya jago hebat ini? Mengapa memiliki ilmu kepandaian yang begitu bagus?" Sebagai seorang yang masih berdarah muda, Kang Han Cing tidak mau melepaskan kesempatannya, ia mengempos tenaga dan melesat mengejar.476 Semakin lama, jarak dari kedua orang itu semakin dekat. Disaat hampir Kang Han Cing dapat melihat jelas orang yang dikejar tiba2 saja bayangan orang yang didepan lenyap ! Disaat Kang Han Cing tiba ditempat itu, ia tidak berhasil menemukan orang buronan itu. Ia berpikir . "Tentunya orang ini sudah mengetahui kalau ada yang mengejar, maka menyembunyikan diri." Tiba2 ..... Dari balik rimba dibagian barat, muncul sesosok bayangan, berkelebat dengan cepat, sebentar kemudian sudah duapuluh tombak lebih jauh didepannya. "Maling licik !" Kang Han Cing memaki. "Akan kulihat, kenapa kau akan melarikan diri ?" Dengan menotolkan kaki, Kang Han Cing juga mengejar lagi. Dua bayangan hitam dimalam gelap saling susul menyusul, satu didepan dan satu di belakang, tertembus oleh hawa udara malam bagaikan dua bintik bintang kejora membelah angkasa, menuju kearah pegunungan Ceng-liang. Bayangan hitam yang Kang Han Cing kejar tiba2 menikung, memasuki sebuah rimba dan melenyapkan diri didalam rimba tersebut. Kang Han Cing adalah kelahiran daerah tersebut, letak pegunungan Ceng-liang san sudah477 diketahuinya, ia bisa menduga akan adanya penyembunyian yang seperti itu, mengempos semua kekuatan tenaga bagaikan meluncur diatas ujung2 rumput, membayanginya dan masuk kedalam rimba. Gerakan Kang Han Cing boleh dikatakan sangat cepat; tokh tidak berhasil mendapatkan bayangan yang dikejar, ia memasuki rimba, ia sudah menubruk tempat kosong ! Desis daun pohon berdengung, suara mana ditambah angin membuat suatu kontras, memasang telinganya tajam, lagi2 Kang Han Cing kehilangan jejak orang tersebut. Orang tadi sudah menyembunyikan diri, tentunya mendekam didalam semak2. Matanya dan telinga dipasang betul2, Kang Han Cing meneruskan penyelidikan itu. Tiba2 langkah tapak kaki seseorang terdengar perlahan, se-olah2 ada yang hendak melarikan diri. Kang Han Cing tertegun, suara itu datangnya dari ujung rimba. Bukan suara orang yang tadi dikejar, jelas sekali dalam ingatannya, orang yang tadi dikejar memasuki kedalam rimba, dan iapun lompat menerkam, tapi hanya menubruk tempat kosong. Orang tadi tidak jauh berada di sekitar dirinya, bagaimana bisa mendadak sudah berada diujung rimba ?" "Oh !!!" Tapak kaki yang didengar oleh Kang Han Cing tapak kaki orang lain. Sebagai seorang pemuda478 yang cerdik, Kang Han Cing telah bisa mengetahui adanya perangkap yang khusus disediakan untuk dirinya. Kalau saja Kang Han Cing mau menyerah, balik kembali kedalam gedung keluarga Kang, mungkin tidak terjadi berbagai kejadian2 yang berikutnya, tapi Kang Han Cing percaya kepada kecerdikannya, dan lebih percaya kepada ilmu kepandaiannya, walau sengaja dipancing ke tempat ini, diajak ketempat perangkap2 yang sudah dipasang, ia masih tidak gentar. Dengan dingin ia bergumam . "Hendak kulihat, kemana diriku akan kalian bawa." Badannya bergoyang, meluncur kearah datangnya suara derap kaki tadi. Betul saja, tak lama tampak sesuatu bayangan dengan gerakan yang sangat cepat, ber-gerak2 diantara jalan pegunungan dan lenyap ditikungan. Adanya penemuan baru itu membuat Kang Han Cing tidak mau melepaskan kesempatan, ia bagaikan asap melepus ditengah udara, mengejar terus. Jalan2 didaerah pegunungan ber-liku2, dengan kecepatan lari Kang Han Cing, ia berhasil mengintil dibelakang. Menikung lagi beberapa tikungan, bayangan didepan itu lenyap ! Sampai disini, lagi2 Kang Han Cing tertegun.479 Ia dibesarkan dikota Kim-leng, tentu saja mengetahui seluk-beluk daerah serta keadaan tempat itu, ia sudah berada didaerah pegunungan Ceng-lian-san. Keadaan sekitar daerah tempat tersebut tidak lepas dari kesan2nya, ada dua rimba daerah itu, arah yang menuju ketimur adalah kelenteng Can eng-tie. Dan menuju kedepannya adalah sebuah wihara biarawati, kelenteng khusus untuk wanita. Bayangan yang lenyap didepan Kang Han Cing menuju kearah kelenteng biarawati itu, mungkinkah seorang wanita? Wanita dari golongan mana pula ? Samar2 sudah terbayang oleh Kang Han Cing kalau dirinya itu sudah masuk perangkap. Mundur atau maju ? Kang Han Cing harus berpikir dua kali, mundur berarti aman ! Tapi tanpa hasil sama sekali. Maju mungkin dia berhasil mungkin pula kejeblos kedalam perangkap yang sudah dipasang oleh musuh. Perangkap bagaimanakah yang harus ditakuti? Paling2 komplotan jahat itu menyediakan jago kuat untuk menempur dirinya, dia tidak perlu takut, manusia mana bisa mengekang kebebasan ? ***480 Bab 17 SESUDAH mengejar sampai di tempat ini, mundurpun suatu perbuatan yang tolol ! Langkah Kang Han Cing digerakkan menuju kedepan. Melewati jalan2 batu yang kecil, Kang Han Cing tiba disuatu bangunan, bangunan itu adalah kelenteng khusus untuk wanita-wanita, namanya Vihara ! Pada pintu depan Vihara tersebut terdapat tulisan yang berbunyi Ciok-cuk-am. Inilah nama dari Vihara tersebut. Pada lain bagian dari Vihara Ciok-cuk-am terdapat tulisan. Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Daerah tempat orang beribadah, turis dilarang masuk." Penemuan ini menambah kecurigaan Kang Han Cing, ia berpikir . "Daerah ini adalah daerah terasing, pengunjung dan turis tidak seorang memasuki kedalam, tentu ada apa2nya, mungkinkah markas besar komplotan jahat ?" Disaat pikiran Kang Han Cing masih ragu2, kakinya sudah bergerak lebih dahulu menotol meluncur dan sebentar saja sudah berada diatas tembok wihara Ciok-cuk-am. Dari atas bangunan itu, Kang Han Cing memeriksa seluruh pemandangan di bawah, disitu gelap tidak ada tanda2 kalau terdapat perangkap, jauh dibelakang samar2 tembus api penerangan yang redup.481 Kang Han Cing lompat turun dari tembok tinggi, melewati daerah Tian Keng, per-lahan2 menuju kearah bagian belakang dari wihara Ciok-cuk-am. Masih tidak menemukan tanda2 yang mencurigakan, Kang Han Cing semakin bingung, ia berpikir . "Apa maksud musuh mengantar kesini? Mengapa tidak ada gerakan mereka ?" Disaat mata Kang Han Cing menoleh kearah samping, pandangannya menjadi hampir pecah. Maka dia bisa melihat adanya gelagat yang buruk. Disana terdapat ruangan2, juga ada api penerangan, disalah satu jendela ruangan itu ada tapak2 bekas gempuran, ternyata telah terjadi sesuatu. Tapi tidak ada bayangan orang. Inilah perangkap, se-olah2 berkata . "Datang kemari !" Tentunya sudah bersembunyi tokoh2 silat kelas satu didalam ruangan itu, tapi siapa? Ruangan itu terdapat pintu, pintu masih tertutup. Kang Han Cing memasang telinga, tidak ada desisan napas dari dalam. Hal ini membuat ia semakin heran, mengapa tidak ada orang ? Dimisalkan betul didalam ruangan tidak ada orang, mengapa masih ada api penerangan ? Pintu tertutup, jenjela dihancurkan oleh tenaga dalam, hal ini seakan2 memberitahu kepada Kang482 Han Cing, kalau mau mengetahui, lihat saja dari jendela itu. Posisi Kang Han Cing seperti anak panah yang sudah dipasang pada busurnya, sulit untuk tidak dilepas. Kang Han Cing memanjangkan leher, melongok kearah ruangan tersebut. "Aaaaah ....." Longokan kepala Kang Han Cing tadi berakibat besar, didalam salah satu ruangan biarawati, disana terdapat satu tempat tidur, diatas pembaringan terkapar sesosok mayat, itulah mayat seorang gadis, gadis telanjang bulat, dadanya tertembus pedang, darah masih mengalir, merah membasahi lantai. Karena pedang menembus pada bagian yang berbahaya, gadis telanjang itu sudah mati dan kaku. Apa yang sudah terjadi ? Mudah saja dibayangkan. Tentu ada seseorang yang melakukan perkosaan, kemudian melakukan pembunuhan ! Hati Kang Cing tergerak, ia berpikir . "Orang tadi menjerumuskan diriku ke-dalam sebuah jebakan. Betul2 jebakan! Orang itu hendak membikin fitnah ! Menjerumuskan diriku ke lembah kekotoran !" Saat ini, tiba2 terdengar suara bentakan dari sebelah kanan Kang Han Cing . "Maling gila basa, kau masih belum pergi ?"483 Suatu desiran angin pedang yang dingin meluncur kearah punggung Kang Han Cing. Cepat Kang Han Cing membalikkan badan mengelak kesamping, pedangnya dicabut, trang, menindas datangnya serangan itu dan memperhatikan orang yang menyerang. Orang itu adalah biarawati muda, dengan membawa pedang, matanya liar memandang Kang Han Cing dengan wajah beringas. Setelah berhasil menangkis datangnya serangan gelap tadi, sesudah mengetahui kalau orang yang berada didepannya seorang biarawati muda, Kang Han Cing menyimpan kembali senjata, dengan memberi hormat ia berkata. "Jangan salah duga, aku Kan Han Cing ..." Maksud Kang Han Cing adalah memberi tahu, kalau dia sedang mengejar orang ke tempat ini. Biarawati muda itu membentak dengan gemas . "Aku sudah tahu, kau pernah menyebut namamu. Putra Datuk Selatan Kang Han Cing." Lagi2 ia menyerang ! Kang Han Cing tertegun, ia mengelak cepat, ilmu kepandaian Kang Han Cing jauh berada diatas biarawati muda itu, maka dia berhasil menekannya, segera ia memberi penjelasan . "Aku Kang Han Cing, baru saja mengejar orang ketempat ini, tiba2 melihat ada pula terjadi pembunuhan, maka..."484 Dengan sepasang mata yang seakan mau menyemburkan api, biarawati muda itu membentak . "Tutup mulut ! Berulang kali kau memper- kenalkan diri, lebih dari tiga kali, aku tahu namamu Kang Han Cing. Sebelum kau menotok jalan darahku, kau sudah memberi tahu nama itu, apa lagi yang hendak aku sangkal ?" Walau ia bukan tandingan Kang Han Cing, tokh menyerang terus menerus. Kang Han Cing tidak takut kepada ilmu kepandaian silat orang, tapi lebih takut pada kata2 biarawati muda itu. "Menotok jalan darahnya ?" Kang Han Cing berpikir. "Bilakah aku menotok jalan darah biarawati muda ini ?" Tanpa terasa, bulu tengkuk Kang Han Cing bangun berdiri ! "Aaa .. pasti ! Orang itu telah menyamar menjadi diriku, sengaja memancingku ke tempat ini. Ia memperkosa dan membuat pembunuhan, fitnah ! Semua getah kejahatan dijatuhkan kepada diriku !" Lagi2 Kang Han Cing mengegos dari serangan- serangan biarawati muda itu, dia berteriak. "Tahan seranganmu ! Beri kesempatan aku bicara !" Biarawati muda itu tidak mau mendengar keterangan Kang Han Cing, ia menyerang lagi, mulutnya membentak:485 "Kang Han Cing, karena dirimu menjadi seorang putra seorang datuk persilatan, kau begitu berani, disaat guruku tidak ada, berani mendatangi wihara Ciok-am, memperkosa dan membunuh adik Siu Lan? Masih hendak memberi alasan apa lagi ?" Gadis yang mati terbaring ditempat tidur tanpa selembar benang bernama Yen Siu Lan, murid Kek- Ciok-cu-am. Anak angkat Ketua Benteng Pengantungan Jaya. Mempunyai hubungan erat dengan Siauw-lim-pay, Ngo-bie pay dan Datuk Barat. Permainan ilmu pedang biarawati muda itu tidak sehebat permainan ilmu pedang Kang Han Cing, meskipun ilmu pedang biarawati muda itu bukan ilmu pedang biasa, itulah ilmu pedang Loan-po-hong-kiam-hoat, ilmu pedang Ngo-bie-pay yang ternama ! Biarawati muda itu bernama Liauw-in nikouw, ia tidak mau mendengar keterangan Kang Han Cing, lagi2 menyerang dengan gencar. Didesak terus menerus, betapa sabarpun hati seseorang, tokh akan meledak juga. Pundak Kang Han Cing bergoyang, mundur kebelakang tiga langkah, dengan geram membentak . "Masih tidak mau menghentikan seranganmu ? Jangan salahkan aku Kang Han Cing yang berlaku kurang ajar." Liauw-in nikouw membentak . "Manusia gila basa, lakukanlah apa yang kau suka. Sesudah berani memperkosa, berani486 membunuh, mengapa tidak berani melakukan sesuatu lagi ? Keluarkanlah ilmu kepandaianmu, kecuali melewati bangkaiku, jangan harap kau bisa keluar dari Ciok cuk-am." Mulut biarawati muda itu bicara, tangannya tidak tinggal diam, dengan rangkaian tipu ilmu pedang Loan-po-hong-kiam-hoat dari Ngo-bie-pay yang ternama, bagaikan hujan pedang, menyerang Kang Han Cing. "Engkau tidak tahu diri," Berkata Kang Han Cing. "Sesudah aku menyerah terus menerus masih kau tidak mau memberi kesempatan, kau kira aku takut ? Nah ! Terima serangan !" Begitu Pedang Kang Han Cing dijulurkan kedepan, terdengar suara tang-tang-ting-ting yang riuh, dalam hanya satu kedipan mata, Kang Han Cing sudah menangkis sepuluh kali serangan pedang Liauw in nikouw. Serangan terakhir dicurahkannya dengan tenaga keras, pedang si biarawati terpental jauh. Baru sekarang Liauw-in nikouw menjadi pucat pasi, dia hendak mempertahankan pedangnya, tokh tidak berhasil, tenaga dalam Kang Han Cing luar biasa, ia lompat mundur ke belakang, dengan wajah yang pucat pasi. Disaat itu terdengar suara sebutan nama Budha dan berkata . "Omitohud, siecu jangan melukainya." Serrrrr.....serrrr....meluncur dua bayangan, cepat sekali sudah berada di depan sana.487 Kang Han Cing memang tidak mempunyai niatan untuk melukai Liauw-in nikouw, ia hendak memberi penjelasan, maka hanya mengerahkan sedikit tenaga saja, mementalkan pedang lawan, kedatangan dua orang itu, cepat atau lambat tokh tidak akan mengganggu jalan pertempuran. Menoleh kearah dua bayangan yang datang mereka adalah laki2, seorang kakek berumur diantara limapuluhan, seorang laki2 berbadan besar yang mengenakan pakaian warna biru. Laki2 berpakaian biru memandang ke arah si biarawati muda, dia bertanya . "Liauw In, dimana Siu Lan berada ?" Ternyata nama si biarawati muda adalah Liauw In nikauw ! *** Bab 18 SEPASANG mata Liauw In nikauw berkaca- kaca, dua butir air mata jatuh menetes. Menudingkan jari ke ruang dalam, ia berkata mendatar . "Adik Siu Lan sudah menjadi korban kebuasan binatang ini ....." Tidak menunggu sampai pembicaraan Liauw In nikauw berhenti, laki2 berbaju biru itu menoleh kearah padri berbaju kelabu, menghela napas dan berkata :488 "Betul2 hal itu terjadi !" Setelah berkata begitu tubuhnya melejit masuk ke ruang dalam dan berteriak . "Siu Lan......!" Tampak jelas pemandangan apa yang terjadi dalam ruang dalam, wajah laki2 berbaju biru menjerit, ia berteriak . "Moay-moay, betul2 kau dianiaya si bajingan......Aaa......kau mati secara penasaran." Padri tua berbaju abu2 merangkapkan kedua tangannya, menyebut nama Budha berkata . "Omitohud! Kami datang terlambat !" Dari percakapan orang2 itu se-olah2 kedatangan laki berbaju biru dan si-padri berjubah kelabu atas info dan berita orang lain, siapa yang memberi berita ? Siapa yang mengetahui kalau ada seorang yang diperkosa dan dibunuh didalam vihara Ciok-cuk-am ? Kesimpulannya sangat singkat, inilah tipu perangkap ! Sebelum Kang Han Cing tiba di tempat ini komplotan2 itu sudah memperhitungkan waktu yang tepat, dan mereka bisa menangkap basah Kang Han Cing, dikambing hitamkan! Tiba2, laki2 berbaju biru menghadapi Kang Han Cing, sret, dia mengeluarkan golok Hian-to dengan wajah penuh hawa pembunuhan, mengacungkan golok Hian-to itu ke muka Kang Han Cing dan membentak :489 "Kau yang bernama Kang Han Cing?" Mereka belum pernah bertemu muka, kalau dalam sekali cetusan orang itu menyebut nama Kang Han Cing, betul2 mengherankan. Mengetahui kalau dirinya sudah berada didalam sebuah lobang jebakan, Kang Han Cing harus menghadapi dengan segala keberanian, menganggukkan kepala berkata . "Ya ! Aku bernama Kang Han Cing !" Laki2 berbaju biru itu juga menganggukkan kepala, ia berkata . "Bagus! Kau sudah mengaku ! Hutang jiwa harus dibayar dengan jiwa, pancurkanlah darahmu." Seiring dengan kata2nya, golok Hian-to menyerang dengan jurus tipu Hui po-liu-kiam yang berarti air terjun mengalir deras, menyerang kearah Kang Han Cing. Tubuh pemuda kita meleset kesamping, mengelakan serangan itu, kemudian berkata . "Tunggu dulu ! Orang yang memperkosa dan membunuh adikmu bukan aku." Serangan laki2 berbaju biru itu tidak mengenai sasaran, segera dia membentak . "Bukan kau ? Siapa lagi ?" Berbareng dengan bentakannya, ia memendekkan tubuhnya, dengan posisi pendek menyabetkan golok dan menyerang kembali. Inilah tipu golok Tee-tang to dari Siauw-lim-pay.490 "Hentikan serangan !" Bentak Kang Han Cing. Bersamaan disaat golok Sian-to membacok kakinya, Kang Han Cing melejit lalu menginjak golok itu, trak, digenjetnya di tanah. Laki2 berbaju biru terkejut, dia menarik goloknya sekuat tenaga, tidak berhasil. Golok itu sudah tertekan oleh ujung kaki Kang Han Cing, kuat dan kokoh sekali. Mengetahui tidak ungkulan, laki2 berbaju biru melepaskan pegangannya, tubuhnya melejit kebelakang, meninggalkan senjata ! Dia menderita kekalahan ! Kang Han Cing masih menginjak golok lawannya ditanah, sepasang matanya menatap kearah orang2 yang berdiri didepan. Padri berjubah abu2 juga terkejut, ia memuji kehebatan dan kekuatan Kang Han Cing, ditatapnya anak muda itu beberapa waktu, dengan dingin berkata . "Ilmu kepandaian siecu memang hebat, tak percuma menjadi putra seorang datuk persilatan." Suara si padri berjubah abu2 mengandung dua arti, memuji ilmu kepandaian Kang Han Cing dan mencemoohkan kepribadian Kang Han Cing, artinya sebagai seorang putra Datuk persilatan, tidak seharusnya melakukan perbuatan yang tidak senonoh ! Disebutnya nama putra Datuk persilatan tentu saja membuat Kang Han Cing tercekat.491 Sebagai seorang anak pendekar, apa akibatnya jika sampai dicela memperkosa ? Apalagi membuat pembunuhan keji. Menghadapi padri berjubah abu2, Kang Han Cing berkata . "Apa taysu juga menganggap kejadian yang terjadi di tempat ini hasil tanganku?" Padri berjubah abu juga terkejut, hatinya berpikir . "Putra Datuk persilatan Kang Sang Fung memang luar biasa, mempunyai ilmu kepandaian silat tinggi, mempunyai lidah lihai ! Kukira musuh yang tidak mudah dihadapi." Karena itu, lagi2 ia menyebut Budha . "Omitohud. Dikala terjadinya pembunuhan, kecuali sicu seorang, tidak ada bayangan kedua. Siapa lagi yang melakukan perbuatan terkutuk itu ?" Liauw In nikouw segera turut campur, ia berteriak . "Taysu jangan mudah ditipu, kalau bukan perbuatan dia, siapa lagi ? Dialah yang menotok jalan darahku, dia yang menyeret adik Siu Lan, dikatakan lagidikatakan lagi..." Tiba2 selembar wajah biarawati muda itu menjadi merah. Mudah diduga apa yang dimaksud dari kelanjutan kata2 tadi itu. Walaupun tidak dicetuskan oleh Liauw In nikouw, ketiga orang492 yang berada ditempat itu sudah menduga, tentunya kata2 kotor dan jorok. Wajah laki2 berbaju biru memperlihatkan dendam kesumat, menudingkan jari kearah Kang Han Cing, berkata . "Kang Han Cing, apa lagi yang hendak kau sangkal ?" Kang Han Cing bungkam. Fakta dan bukti bicara. Kenyataan telah diambang mata. Kecuali Kang Han Cing pribadi, sampai pecah mulutpun, tidak mungkin mereka bisa percaya kepada keterangannya. Dada Kang Han Cing dirasakan mau meledak, inilah fitnah ! Fitnah lebih jahat dari pembunuhan. Tapi dia masih berusaha menahan rasa sabar, ditatapnya orang2 di-hadapan itu dengan tenang, dengan suara dingin ia berkata . "Sudah kukatakan, kalau terjadinya drama ditempat ini bukan perbuatanku. Tapi kalian tidak mau percaya. Pikirlah baik2, kalau aku mau angkat kaki, kukira kalian bertiga ini belum tentu bisa menahan. Tapi biar bagaimana, aku harus memberi keterangan yang lebih jelas lagi." Wajah si padri berbaju abu2 berubah. Tapi ia tidak membuka mulut. Laki2 berbaju biru mengertak gigi, bentaknya lagi . "Tengah malam buta kau mendatangi kelenteng Ciok-cuk-am, memperkosa dan membunuh adikku. Fakta dan bukti telah berada didepan493 mata. Seribu alasan yang kau keluarkan, tidak mungkin bisa menelan dosa2mu." Laki2 berbaju biru bernama Yen Siu Hiat, engkoh dari Yen Siu Lan. Kematian sang adik membuatnya cepat naik darah. Padri berjubah abu2 segera menengahinya, ia berkata kepada laki2 berbaju biru . "Sabar. Dengar dulu keterangan apa pula yang hendak diketengahkan ?" Kemudian padri ini menghadapi Kang Han Cing dan berkata . "Silahkan siecu membuat pembelaan." Kang Han Cing berkata. "Sebelumnya, bisakah boanpwe mengetahui sebutan jiwie yang mulia ?" Padri berjubah abu2 berkata. "Lolap bernama Ciok Sim, menjabat ketua kelenteng Cu-lian-sie. Dia adalah keponakan muridku, namanya Yen Siu Hiat." Hati Kang Han Cing tercekat, tentu saja ia pernah mendengar nama ketua kelenteng Cu-lian sie. Kelenteng Cu-lian-sie adalah salah satu ranting cabang partai Siauw-lim-pay, ketua kelenteng bernama Ciok Sim taysu. Ciok Sim taysu adalah tokoh silat golongan tua yang mempunyai kedudukan bisa merendengi dengan ketua partai Siauw lim-pay.494 Wah ! Laki2 berpakaian biru Yen Siu Hiat adalah anak murid Siauw lim pay ! Permusuhan telah menimpa kepada golongan. Mengetahui kalau ia sedang berhadapan dengan tokoh Siauw-lim-pay, Kang Han Cing memberi hormat dan berkata . "Maaf. Ternyata taysu adalah ketua kelenteng Cu-lian-sie. Disini Kang Han Cing minta maaf. Tapi menurut apa yang kutahu, jarak kelenteng Cu- lian-sie dengan tempat ini tidak sampai tiga lie jauhnya, jihui berdua baru saja datang, kemudian mengatakan kalau kalian terlambat, tentunya ada orang yang memberitahu, maka bisa menduga kalau nona Siu Lan telah mendapat ancaman perkosaan dan pembunuhan, siapakah orang yang memberi tahu itu ?" Sebelum Ciok Sim taysu menjawab pertanyaan Kang Han Cing, laki2 berbaju biru Yen Siu Hiat berdengus dingin, katanya . Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Suheng2 dari kelenteng Cu-lian-sie melihat tindak tandukmu yang mencurigakan, tengah malam buta mendatangi kelenteng Ciok-cuk-am, tentu saja segera memberi laporan. Apa kau hendak membunuh orang itu ?" Kang Han Cing tidak meladeni Yen Siu Hiat, secara bersungguh2 ia memandang kearah Ciok Sim taysu dan berkata . "Kejadian dimalam ini adalah suatu perangkap, ternyata aku sudah masuk kedalam jebakan itu. Ada sesuatu orang atau suatu komplotan yang hendak mencelakakan diriku, menjerumuskanku495 kedalam lembah kenistaan. Tentu saja kalian tidak percaya keteranganku, tapi percaya atau tidak terserah kepada kalian, yang penting aku akan memberitahu tentang bagaimana aku bisa tiba ditempat ini." Sesudah itu, Kang Han Cing menceritakan sesuatunya dengan jelas, asal mulanya ia terpancing dari gedong keluarga Kang sampai tiba ditempat ini. Dengan memperlihatkan sikapnya yang terkejut Ciok Sim taysu berkata . "Apa keterangan siecu bisa dipercaya ?" Kang Han Cing berkata . "Dimisalkan kalau aku Kang Han Cing betul telah melakukan perkosaan dan pembunuhan, sebelum taysu berdua datang, cukup dengan membunuh seorang lagi dan segera melarikan diri. Tokh kalian tidak akan menemukan aku disini. Untuk apa tetap berdiam disini terus menerus ?" Pendirian Ciok Sim taysu mulai ragu2, ia bertanya . "Menurut pendapat siecu, siapa yang melakukan pembunuhan dan perkosaan ?" Kang Han Cing berkata . "Taysu pernah mendengar nama lengcu panji Hitam ?" "Lengcu Panji Hitam ?" Ciok Sim taysu memperlihatkan wajahnya yang tidak mengenal. "Belum pernah lolap mendengar nama ini."496 Sepasang sinar mata Kang Han Cing me- mancarkan cahaya terang, dengan geram ia berkata . "Lengcu Panji Hitam adalah pemimpin dari satu komplotan yang mengunakan seragam hitam, menggunakan tutup kerudung hitam, gerak-gerik sangat misterius. Menurut dugaanku, mereka mempunyai tempat persembunyian didaerah Kim Leng." Laki2 berbaju biru Yen Siu Hiat berkata . "Keterangan sepihak yang kau kemukakan belum tentu bisa dipercaya. Apa bukti2 dari ucapanmu ?" Dengan berani Kang Han Cing berkata . "Buktinya segera menyusul. Didalam waktu sepuluh hari aku akan menyeret dan membekuk batang lehernya manusia terkutuk itu, diserahkan kepada kalian untuk memberi pertanggungan jawab." Sesudah berkata begitu, Kang Han Cing memberi hormat, lalu melejit meninggalkan Ciok Sim taysu. Yen Siu Hiat mengeluarkan gereman, maksudnya hendak mengejar larinya Kang Han Cing, tapi Ciok Sim taysu segera menahannya dan berkata . "Jangan dikejar !" Dengan masih uring2an Yen Siu Hiat berkata . "Susiok, bagaimana dengan kematian adikku ? Begitu sajakah membiarkan ia pergi ?"497 Ciok Sim taysu berkata . "Sabar! Mungkin keterangannya bisa dipercaya. Walaupun ia hendak melarikan diri, Kang-jie kongcu dari gedung Datuk selatan tidak bisa melarikan diri, serahkan saja kepadaku. Dalam soal ini, Put-im suthay dan aku akan berdiri di pihakmu." Dengan rasa kemendongkolan yang tidak terhingga, Kang Han Cing meninggalkan kelenteng Ciok-cuk-am, sebentar saja ia sudah kembali ke gedung keluarga Kang. Ia tidak kembali ke kamarnya, tetapi ia mendatangi kamar Goan Tian Hoat, mengetuknya perlahan dan berkata . "Saudara Goan Tian Hoat." Mendengar suara panggilan dan ketokan pintu, Goan Tian Hoat bangun dari tidurnya, cepat2 memakai pakaian dan membuka pintu, tampak olehnya Kang Han Cing yang mengenakan pakaian ringkas, berdiri di muka pintu, dengan terkejut ia bertanya . "Jie kongcu, apa yang terjadi ?" Kang Han Cing memasuki kamar Goan Tian Hoat, kemudian ia berkata . "Aku telah bertemu dengan urusan yang sulit, sengaja datang malam untuk merundingkan." Hati Goan Tian Hoat semakin kaget, ia mengetahui waktu hampir menjadi pagi, tapi Kang Han Cing mengenakan pakaian ringkas, tentu baru melakukan perjalanan malam. Ia belum tidur.498 Dengan ilmu kepandaian Kang Han Cing, siapakah yang bisa mempersulit? Tentu ia telah menemukan sesuatu yang luar biasa. Penemuan apakah itu ? Hati Goan Tian Hoat sedang ber- pikir2. Sesudah memasuki kamar Goan Tian Hoat, Kang Han Cing menemplokkan badannya dipembaringan, ia menceritakan pengalaman2 yang baru saja ditemukan. Rasa kagetnya Goan Tian Hoat tidak kepalang, menunggu sampai Kang Han Cing selesai bercerita, baru ia berkata . "Inilah perangkap ! Menggunakan Put-im suthay tidak berada ditempatnya, mereka telah menggunakan kesempatan itu, menjerumuskan dirimu kedalam jerat berbisa." "Siapa Put im suthay? Lihaikah dia ?" Bertanya Kang Han Cing. Goan Tian Hoat berkata . "Put im Suthay adalah ketua Vihara Ciok-cuk- am itu, ia termasuk salah seorang jago wanita hebat. Ia adalah kakak seperguruan dari Bu Houw taysu, Bu Houw taysu adalah ketua partai Ngo-bie- pay yang lama, mereka terkenal karena sifat2nya yang luar biasa." ***499 Bab 19 SESUDAH menatap wajah Kang Han Cing beberapa waktu, Goan Tian Hoat berkata lagi . "Didalam soal ini, penjahat itu telah menjerumuskan keluarga Datuk Selatan kedalam persengketaan dengan Siauw-lim-pay dan Ngo-bie- pay. Bukan saja itu, juga sengketa itu melibatkan diri kita dengan Datuk Barat." "Datuk Barat ?" Bertanya Kang Han cing. "Ada hubungan apa dengan Cin Jing Cin ?" Untuk rimba persilatan dimasa itu, terkenal dengan empat Datuk persilatan. Urutannya mereka sebagai berikut : Datuk Selatan Kang Sang Fung, Datuk Utara Lie Kong Tie, Datuk Timur Sie See Ouw, Datuk Barat Cin Jing Cin. Dari keempat Datuk persilatan itu, Datuk Selatan Kang Sang Fung telah meninggai dunia. Datuk Utara Lie Kong Tie sakit payah karena keracunan. Kang Han Cing bingung mendengar keterangan Goan Tian Hoat yang menghubungkan terbunuhnya Yen Siu Lan dengan sang Datuk Barat itu. Yen Siu Lan adalah wanita yang menjadi korban perkosaan dan pembunuhan di dalam vihara Ciok- cuk-am. Goan Tian Hoat memberi keterangan . "Laki2 berbaju biru yang bernama Yen Siu Hiat itu adalah jago yang mendapat gelar Pendekar pelajar besi. Salah seorang murid Siauw-lim-pay yang diharapkan. Adik perempuannya yang500 bernama Yen Siu Lan, telah menjadi murid Put im suthay, yang lebih penting lagi, paman Yen Siu Hiat yang bernama Yen Yu San dengan gelar Hakim bermuka merah. Yen Yu San itu memiliki sifat keberangasan, jarang sekali orang yang dapat mengelakan keonarannya." "Bagaimana hubungan mereka dengan Datuk Barat Cin Jing Cin ?" Tanya Kang Han Cing. Goan Tian Hoat berkata . "Yen Yu San adalah pengurus dan orang kepercayaan Datuk Barat Cin Jing Cing." "Maksudmu ?" "Ketua benteng Penganungan Jaya datuk barat Cin Jing Cin senang dan gemar kepada persilatan. Menurut cerita, pada tiga tahun yang lalu, secara mendadak saja meninggalkan bentengnya. Semua urusan dari benteng Penganungan Jaya diserahkan kepada Yen Yu San, Yen Yu San adalah orang kepercayaannya, orang yang dianggap pandai oleh Cin Jing Cin. Karena Cin Jing Cin tidak beristeri, dia putus turunan, ia menganggap Yen Siu Hiat dan Yen Siu Lan sebagai anak sendiri, wanita yang mati didalam Ciok-cu-am itu adalah Yen Siu Lan, salah satu dari orang yang dianggap anak olehnya. Bagaimana tidak akan menjadi sulit? Disini letak kecerdikan dan kehebatan si penjahat. Dia memilih calon korban yang tepat, membunuh Yen Siu Lan dan menjatuhkan tuduhan itu kepadamu. Lihay ! Perangkap hebat! Sulit untuk mengelakan getah ini."501 Untuk mengetahui jalan asal mula Benteng Penganungan Jaya yang akhirnya mentelorkan seorang Datuk Barat Cin Jin Cin, para pembaca dipersilahkan membaca cerita : BENTENG PENGGANTUNGAN. Kepala Kang Han Cing dirasakan berdenyut sakit, betul2 ia menghadapi persoalan sulit dan rumit. Terdiam beberapa saat, Kang Han Cing berkata . "Tapi bukan aku yang membunuh Yen Siu Lan." "Mereka tidak akan percaya semua keteranganmu tentang peristiwa itu. Siauw-lim- pay, ngo-bie-pay, dan dari benteng Penganungan Jaya tidak akan berpeluk tangan. Kukira tidak mudah untuk mengelak gencetan ketiga kekuatan raksasa itu." Kang Han Cing berkata . "Yen Yu San tentunya bisa berpikir." "Yen Yu San bukan tidak bisa berpikir. Tapi yang mati adalah keponakannya. Karena menyangkut soal pamili, ia tentunya menjadi panik dan tidak mudah untuk menerima keterangan yang bisa memuaskan baginya." Kang Han Cing berkata . "Aku telah menjanjikan mereka di dalam waktu sepuluh hari, aku akan menyerahkan orang yang menjadi biang kerok itu, demikianlah, malam2 aku datang kemari untuk meminta pendapatmu, bagaimana pendapat saudara Goan ?"502 Goan Tian Hoat menggeleng2kan kepala berkata . "Sulit ! Sulit ! Musuh telah menggunakan fitnah menjerumuskan kita kedalam lembah kenistaan, dengan maksud menjatuhkan pamor dan nama baik Datuk persilatan daerah selatan. Mereka sengaja memilih Yen Siu Lan yang dijadikan kor- ban. Kematian Yen Siu Lan mengakibatkan kita bentrok dengan Siauw-lim-pay, Ngo-bie-pay dan benteng Penganungan Jaya. Sedang sipembuat fitnah tentu bisa mengira-ngira, kau hendak mencarinya, kalau saja ia bisa mengeram beberapa waktu, kalau saja kita tidak bisa meringkusnya, tentu saja ketiga kekuatan raksasa ini datang menggencet, betapa hebatpun kekuatan Datuk selatan, tidak mudah untuk mengelakan persoalan ini." "Maling gila....maling gila...." Kang Han Cing mem-banting2 kaki. Goan Tian Hoat juga tidak berdaya, memandang kearah Kang Han Cing dan bertanya . "Jie kongcu, apakah kau sudah bertemu dengan toa kongcu, memberi tahu kejadian ini kepadanya?" "Belum." Kang Han Cing menggelengkan kepala. Goan Tian Hoat berkata . "Menurut pendapatku, urusan terlalu hebat dan besar. Lebih baik kita segera mengajak toa kongcu untuk merundingkan." "Baik. Mari kita temui toako."503 Pada hari kedua, disaat matahari baru menongolkan kepalanya, dimuka pintu besar gedung keluarga Kang, telah kedatangan empat orang. Keempat orang yang mendatangi gedung keluarga Kang itu berada dibawah pimpinan seorang biarawati tua, tangan nenek itu menjinjing delapan belas butir mutiara yang dikalungkan menjadi satu. Wajahnya ditekuk masam2, inilah ketua dari vihara Ciok-cuk-am Put-im suthay. Merendengi Put-im-suthay, adalah seorang padri berjubah abu2 dan seorang laki2 berbaju biru. Mereka adalah ketua kelenteng Cu-lian-sie, Ciok Sim taysu dan si pendekar sastrawan besi Yen Siu Hiat, bersama ketiga orang itu, turut seorang biarawati muda, inilah bukti hidup, Liauw-in- nikauw, yang pernah berkata bahwa dirinya pernah ditotok oleh Kang Han Cing. Begitu pintu terbuka, Put-im Suthay segera membentak kepada orang keluarga Kang . Pendekar Gunung Lawu Karya Kho Ping Hoo Kilat Pedang Membela Cinta Karya Kho Ping Hoo Pendekar Tongkat Liongsan Karya Kho Ping Hoo