Perintah Maut 18
Perintah Maut Karya Buyung Hok Bagian 18
Perintah Maut Karya dari Buyung Hok Orang yang memalsukan Cin Siok Tin adalah gadis muda belia, tentu saja tidak membiarkan tangannya yang putih mulus dipegang oleh tangan laki2, ditarik kembali, ia mengelakan cengkeraman.786 Gerakan Lie Siauw San cukup lincah, selalu membayangi serangan lawan. Gadis itu adalah akhli waris penghuni goa siluman, tujuh kali mengelak dan tujuh kali pula ia menotok ke-bagian2 yang lemah. Betapa cepatpun gerakannya, ia belum berhasil melepaskan diri, Lie Siauw San memiliki gerakan yang lebih cepat dan mengubah jurus2 yang tadi cepat seperti hendak memegang pergelangan tangan orang, membayanginya dan mengelakkan serangan. Setiap serangan gadis seperti datang menyodorkan diri ! Gadis ini mengenakan kedok kulit tipis, didalam kemarahan yang meluap-luap, wajahnya tidak memperlihatkan perobahan. Lie Siauw San memaparkan kedua tangan, dilintangkan dan berkata. "Lebih baik nona tau diri. Marilah kembali atau terpaksa dan apa boleh buat kuringkus secara paksa!" Si gadis memperlihatkan matanya yang mendelik, ia berkata marah. "Baiklah! Aku menyerah." Tapi menyerahnya gadis ini bukan menyerah tanpa syarat, tiba2 sang tangan terayun, senjata rahasia menyerang Lie Siauw San. "Ett," Tangan Lie Siauw San telah menangkap datangnya senjata rahasia itu, dengan dingin ia787 berkata. "Lebih baik nona tahu diri, jangan sekali2 mengulang permainan yang seperti ini." Gadis itu memperhatikan Lie Siauw San beberapa waktu, ia berkata . "Baiklah. Tapi ingat ! Putri ketua benteng Penganungan Jaya masih berada di tangan kami." Lie Siauw San berkata . "Dikarenakan adanya putri Penganungan jaya itu berada dipihakmu, maka kami memaksa kau masuk kembali." Demikianlah, gadis itu digiring masuk. Dibawah kurungan Lie Siauw San, Yen Yu San dan Yen Siu Hiat, gadis itu tidak berdaya. Yen Yu San membentak . "Dibawa kemanakah Cin Siok Tin ?" "Tentu saja dimarkas partai," Jawab gadis itu. "Dimana markas partai kalian?" Tanya Yen Yu San. "Markas partai masih bersifat sementara. Dimana pimpinan kami berada itulah markas partai." "Dimana sekarang pemimpin kalian berada ?" Bertanya Yen Yu San. "Tidak tahu." Jawab si gadis. "Eh, tidak mau bicara ?" Yen Yu San mengancam.788 "Kecuali pemimpin Ngo-hong-bun, tidak ada orang yang tahu dimana markas partai berada." Jawab si gadis. "Siapa nama pemimpinmu ?" Bertanya Yen Yu San. "Kau kira, bisa kuberitahu ?" Jawab si gadis menantang. *** Bab 46 "EHEM.....didalam keadaan seperti ini, masih berani kau tidak mau berterus terang ?" Disaat ini, Lie Siauw San turut bicara. "Ia memang tidak perlu bicara, aku tahu dimana markasnya, aku tahu dimana dan siapa nama pemimpinnya." Yen Yu San menoleh kearah Lie Siauw San dan bertanya . "Lote tahu siapa pemimpin mereka?" "Seorang bertopeng perunggu yang bernama Sam-kiongcu." Jawab Lie Siauw San. Gadis yang tertawan itu terbelalak, memandang kearah Lie Siauw San dan berteriak . "Ih, siapa kau ?" Si gadis heran atas reaksi Lie Siauw San yang begitu kontras, jawaban Lie Siauw San yang begitu tepat.789 Lie Siauw San tertawa, ia berkata berkelakar. "Aku she Lie namanya Siauw San. Sudahkah nona ketahui bukan ?" Si gadis menundukkan kepala, ia harus mengakui kesalahannya. Tapi ia memang bersifat kepala batu, memandang kepada Yen Yu San dan Lie Siauw San, ia bertanya . "Apa maksud kalian?" "Apa maksud Ngo-hong-bun menangkap Cin Siok Tin, begitu pula tujuan kita." "Hmmm...." Lie Siauw San berkata . "Untuk pertanyaan ini, aku bisa memberi kepastian. Jawaban sangat singkat, ialah: Sebelum nona Cin Siok Tin bisa kembali, untuk sementara kau adalah wakilnya." Gadis tersebut tertawa dingin tanpa membawakan sikap gentar ia berkata . "Hendak menggunakan diriku ditukar dengan Cin Siok Tin. Huh ! Jangan mengimpi." Lie Siauw San tertawa berkata . "Biar bagaimana, kau adalah orang yang terdekat dengan Sam-kiongcu, sedikit banyak harus mengetahui partai Ngo-hong-bun, kukira kau harus maklum." Wajah gadis tersebut berubah, ia membentak. "Kalian hendak menyiksa orang?" Lie Siauw San tertawa tawar, katanya. "Rencana partai Ngo-hong-bun sudah bukan rahasia lagi. Aku tahu lebih banyak dari apa yang hendak kau katakan. Tidak guna mengompres.790 Hanya dengan sepucuk surat, kukira Sam-kiongcu bersedia menukar Cin Siok Tin dengan dirimu." Gadis yang menggunakan wajah Cin Siok Tin ini memandang lawan2nya yang tangguh, ia berkata lagi. "Bagaimana rencanamu untuk melepas diriku?" Lie Siauw San berkata. "Sebelum nona Cin Siok Tin yang asli balik kembali, Cin Siok Tin palsupun tidak apalah. Kau boleh menjadi raja untuk beberapa hari." Disamping mereka, tidak henti2nya Yen Yu San menganggukkan kepala, menyetujui dan memuji jawaban2 Lie Siauw San. Ia tidak mengemukakan komentar. Gadis yang memalsukan Cin Siok Tin itu bertanya lagi . "Kalian tidak takut aku melarikan diri ?" "Inilah yang kukawatirkan." Berkata Lie Siauw San. "Tapi tidak apa, untuk sementara aku bisa menotok jalan darahmu, seperti ini !" Cees.......cret....... Hanya beberapa ketokan jari, Lie Siauw San telah menutup peredaran jalan darah si gadis. Gadis itu menggigil dingin, memandang Lie Siauw San dengan sinar mata gemas, ia berkata dengan suara ancaman. "Lie Siauw San, pada suatu hari kau akan bisa merasakan pembalasanku, itu waktu jangan harap kau bisa lolos dari kekejamanku." Lie Siauw San tidak takut segala ancaman, ia berkata:791 "Tunggu saja sampai itu waktu, tapi sekarang kau sudah jatuh ditangan kami, jangan men-coba2 untuk membebaskan totokan itu karena bisa merusak urat nadi dan menghancurkan hari depanmu." Gadis tersebut menundukkan kepala, dia harus menyerah. Lie Siauw San menoleh dan memandang Yen Yu San, ia bertanya. "Apa ada anggota wanita lain yang menyertai rombongan benteng Penganungan Jaya ?" "Ada." Jawab Yen Yu San. "Seorang dayang perempuan yang bernama Kui Hoa. Ia memang disediakan untuk menyertai dan melayani Cin Siok Tin." "Sukurlah," Berkata Lie Siauw San. "Tolong lotiang beri tugas kepada Kui Hoa untuk menemani nona ini." Si gadis yang memalsukan Cin Siok Tin mengeluarkan suara dengusan dari hidung ia berkata . "Huh ! Mengapa kau tidak bicara berterus terang, menyuruh Kui Hoa meng-amat2i diriku?" Yen Yu San sudah menoleh kearah Yen Siu Hiat, ia memberi perintah . "Panggil si Kui Hoa." Yen Siu Hiat mengiyakan perintah paman itu, ia mengundurkan diri. Tidak seberapa lama kemudian, Yen Siu Hiat balik kembali, dibelakangnya turut serta seorang792 dayang perempuan yang berbaju hijau, umurnya diperkirakan diantara delapan belasan. Gadis ini segera memberi hormat kepada Yen Yu San dan berkata . "Ada sesuatu yang Kui Hoa harus kerjakan ?" Yen Yu San mengurut jenggot, mendekati Kui Hoa dan membisiki. Kui Hoa menoleh ke arah Cin Siok Tin, meng- angguk2kan kepala dan berkata . "Hamba tahu." Lie Siauw San menoleh kepada Cin Siok Tin dan berkata . "Nona manis, silahkan balik ke kamar." Maka dengan digiring oleh Kui Hoa, sang nona manis itu menuju ke kamar Cin Siok Tin. Sesudah kepergian mereka, lagi2 Yen Yu San mengurut jenggot, ia berkakakan dan berkata . "Lote, hebat ! Kau betul2 hebat. Ternyata kau telah mengetahui betul selak beluk keadaan partai Ngo-hong-bun. " "Hanya kebetulan saja," Lie Siauw San merendah diri. Yen Yu San menatapnya dalam2 dan bertanya . "Siapakah yang menjadi pimpinan tertinggi partai Ngo-hong-bun ? Siapa pula Pemimpin golongan Perintah Maut ?" Lie Siauw San berkata . "Pemimpin golongan Perintah Maut bernama Suto Cang. Golongan Perintah Maut telah menggabungkan diri dengan partai Ngo-hong-bun.793 Dan orang yang mengepalai partai Ngo-hong-bun bernama Toa kiongcu. Dibantu oleh Sam-kiongcu." "Apa lote bisa menceritakan sedikit tentang mereka ?" Bertanya Yen Yu San. Lie Siauw San tertawa nyengir, jawabnya . "Hanya didalam suatu kebetulan, boanseng bisa menyelidiki dan mengetahui hal ini, sedangkan asal usul Sam-kiongcu dan Toa-kiongcu, boanpwe masih belum jelas. Burung merpati yang boanseng tangkap itu masih berada dikamar boanseng, ada baiknya kalau diserahkan kepada lotiang, besar sekali kegunaannya." Dengan tertawa besar Yen Yu San berkata . "Sudah berada didalam dugaanku, kalau burung merpati itu sengaja ditangkap olehmu." Kemudian ia menoleh dan memberi perintah kepada Yen Siu Hiat . "Su Hiat, lekas ambil burung merpati itu." "Burung merpati diikat pada tiang jendela." Tambah Lie Siauw San. Yen Siu Hiat segera menjalankan perintah untuk mengambil burung merpati dari partai Ngo hong-bun. Sambil menunggu kembalinya Yen Siu Hiat, Lie Siauw San dan Yen Yu San merundingkan acara selanjutnya, taktik perang untuk menghadapi partai Ngo-hong bun. Tidak lama kemudian, Yen Siu Hiat balik kembali dengan burung merpati di tangan.794 Yen Yu San sudah mengeluarkan alat2 tulis dan kertas, diserahkan kepada Lie Siauw San. Dengan mengikuti dan mencontoh tulisan2 gadis yang menyamar menjadi Cin Siok Tin itu, Lie Siauw San memberi laporan palsu, digulungnya kembali surat kecil itu, dimasukkan kedalam tabung, dan diikat kembali ke kaki burung merpati. Burung merpati itu dilepas, gibrik2 sebentar, membelah angkasa meninggalkan mereka. Dengan tujuan markas partai Ngo-hong-bun. Sesudah selesai dengan pekerjaan2 tadi, Lie Siauw San memberi hormat dan meminta diri. Yen Yu San telah mendapat kisikan-kisikan dan petunjuk2 yang penting, ia mengantarkan Lie Siauw San. Membisiki sesuatu ditelinga Yen Siu Hiat. Wajah Yen Siu Hiat berubah, dengan ragu2 bertanya . "Jiesiok, apa berita ini bisa dipercaya?" "Tentu saja." Berkata Yen Yu San. "Lekas kerjakan !" "Baik." Yen Siu Hiat meninggalkan sang paman. Sesudah itu, Yen Yu San meng-urut2 jenggot, ia segera keluar dan memanggil. "Dimana Beng-bu ?" "Siap !" Seorang laki2 dari benteng Penganungan Jaya berlari masuk. Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Apa congkoan ada lain perintah ?" Yen Yu San memberi perintah. "Beritahu kepada semua orang, kita siap berangkat."795 Laki2 yang bernama Beng-bu itu mengundurkan diri. Kini Yen Yu San telah mempernahkan orang2nya, menuju ke kamar Cin Siok Tin, disini seorang anggota partai Ngo-hong-bun yang menyamar menjadi putri penganungan jaya masih dikawal oleh Kui Hoa. Melihat sang pengurus benteng datang, cepat2 Kui Hoa menyambut dan berkata. "Congkoan!" Yen Yu San memberi perintah. "Lekas ber-siap2, kita segera berangkat." Gadis yang menyamar menjadi Cin Siok Tin itu memandang Yen Yu San dan bertanya. "Hendak kemana kau bawa diriku ?" "Akan kuantar ke suatu tempat yang baik." Berkata Yen Yu San. Sesudah itu ia melirik ke arah Kui Hoa memberi perintah agar Kui Hoa ini memayang dan mengawal orang tawanannya. Kui Hoa mengerti, segera sesudah ia memberesi perbekalan mereka, menggandeng tangan orang tawanannya dan berkata . "Nona, biar hamba membantu kau berjalan." Tidak menunggu kerelaan Cin Siok Tin palsu, dengan setengah menyeret Kui Hoa mendorongnya. Gadis itu beradat keras, mengibaskan diri dan membentak. "Tidak perlu kau pepayang, aku bisa berjalan seorang diri."796 Sepasang sinar mata Yen Yu San memancarkan kemarahan, ia membentak. "Lebih baik nona tahu diri, aku bukanlah seorang yang mudah diperlakukan seperti itu." Mendapat dukungan pengurusnya, Kui Hoa tidak sungkan2 lagi menyeret dan mendorong gadis tersebut, dianggap seperti majikan sendiri, mereka berjalan bersama-sama. "Lebih baik hamba yang membantumu." Mereka keluar dan sesudah membikin perhitungan makan dan sewa kamar, tiba diluar dipenginapan, disana sudah tersedia kereta. Beng-bu bekerja gesit, segera membuka pintu kereta, membiarkan Kui Hoa yang memayang gadis tawanan itu menaiki kereta. Kuda tunggangan Yen Yu San yang berwarna merah sudah tersedia, begitu mengetahui mereka sudah menaiki kereta, dengan sekali congklang, Yen Yu San berangkat. Iring2an benteng Penganungan jaya meninggalkan rumah penginapan. *** Iring2an kereta dari rombongan benteng Penganungan jaya menuju kearah vihara Ciok- cuk-am. Beberapa saat kemudian kereta mereka tiba ditempat tujuan.797 Didepan pintu vihara, Yen Yu San menoleh kearah Beng-bu dan berkata. "Beritahu kedatangan kita." Beng-bu menunggang seekor kuda yang berwarna putih, ia adalah anak buah Yen Yu San yang boleh dipercaya, kini ia lompat turun dari kuda tunggangan, berjalan kearah pintu dan mengetuk pintu vihara. Beberapa saat kemudian, pintu terbuka per- lahan2, satu kepala nongol disana, itulah kepala Liauw-in-nikouw, murid kesayangan Put-im Suthay. Tidak menunggu teguran, Beng-bu berkata . "Tolong beritahu kepada ketua vihara bahwa Pengurus benteng Penganungan Jaya Yen Yu San beserta rombongan berkunjung datang." Liauw-in-nikouw segera mengenali orang-orang dari benteng Penganungan Jaya, dan dia juga melihat hadirnya si Hakim bermuka merah Yen Yu San, cepat2 membuka pintu memberi hormat dan berkata . "Silahkan masuk !" Beng-bu segera lari kearah kereta, membuka pintu. Disana Kui Hoa sudah memayang orang tawanannya turun dari kereta. Yen Yu San segera memberi perintah kepada rombongannya. "Kecuali Kui Hoa bersama nona Cin Siok Tin, yang lain2 tunggu saja disini."798 Maka dengan mengajak Kui Hoa dan Cin Siok Tin palsu, Yen Yu San memasuki vihara Ciok-cuk- am. Liauw in nikauw segera mempernahkan mereka diruang tamu, memberi hormat dan berkata . "Silahkan tunggu sebentar, biar kami beritahu kepada suhu." *** Bab 47 KEPERGIAN Liauw in nikauw tidak terlalu lama, Put-im suthay tampil ditempat itu, tangannya me- megang2 biji tasbih, wajahnya dingin dan kaku, ia merangkap kedua tangan memberi hormat dan berkata . "Omitohud, sudah lamakah Yen tayhiap menunggu ?" Yen Yu San membalas hormat itu, dia berkata . "Rombongan kami sedang sengaja membikin kunjungan ke sini." Put im taysu menoleh kearah Cin Siok Tin palsu, menudingkan jarinya dan bertanya. "Siapa nona ini ?" "Putri ketua kami." Jawab Yen Yu San. Cin Siok Tin palsu itu tiba2 turut menyelak bicara, dengan dingin berkata . "Mengapa Yen Tayhiap membohongi orang dan membohongi diri sendiri, terus terang saja beritahu kepada nikouw tua, aku adalah Duta Keliling dari799 partay Ngo hong-bun dan aku menjadi orang tawanan." Liauw In yang menyertai Put-im-suthay tertegun, dengan heran memandang kearah Cin Siok Tin imitasi. Wajah Put-im-suthay yang kaku dan dingin menoleh kearah Yen Yu San, dengan nada yang tak sedap ia bertanya . "Yen tayhiap, siapa orang ini ?" Dengan canggung sekali Yen Yu San terpaksa berkata . "Betul2 dia adalah anggota partay Ngo- hong-bun yang sudah jadi tawanan." Dengan tidak puas, Put-im-suthay membikin teguran . "Tadi dikatakan sebagai putri ketua Benteng Penganungan Jaya Cin Siok Tin?" "Benar !" Yen Yu San memberi pembelaan. "Ceritanya sangat panjang, putri ketua kami telah menjadi orang tawanan partai Ngo-hong-bun. Dan orang ini telah memalsukannya, dan dapat diketahui oleh kita....." Wajah Put-im Suthay semakin masam, ia membentak . "Apa maksudmu menggiringnya ke tempat ini? Apakah hendak mencari putri ketua kalian yang hilang itu? Eh ! vihara Ciok-cuk-am tidak ada hubungan dengan partai Ngo-hong-bun, Yen tayhiap salah alamat." Beginilah kira2 sikap dan tabiat Put-im Suthay, mau menang sendiri, sombong dan angkuh, tidak perduli berhadapan dengan si hakim bermuka merah Yen Yu San yang ternama, tidak perduli800 orang dari benteng Penganungan Jaya, tidak segan2 lagi ia menceplos. Yen Yu San tertawa berkakakan, dengan sabar ia berkata . "Oh ! Suthay salah menduga maksud baik pihak kita." "Katakan maksud baik itu!" Berkata Put im Suthay singkat. Yen Yu San berkata. "Kedatanganku ke tempat ini adalah membawa berita penting, ada sesuatu yang mau dirundingkan." "Soal apa yang mau dirundingkan?" Bertanya Put-im suthay. Yen Yu San menunjuk kearah Cin Siok Tin, sesudah itu baru berkata. "Maksudku, orang tawanan ini hendak dititipkan sebentar, sesudah itu..." "Tidak bisa." Put-im suthay menolak. "Vihara Ciok-cuk am tidak menerima tamu, kalau yang mau dirundingkan oleh Yen layhiap itu menyangkut urusan orang tahanan, aku menolak. Jangan terlalu lama disini !" Inilah pengusiran ! Yen Yu San menyabarkan diri, ia mempunyai adat yang boleh dikata beringas dan cepat marah, tapi disini masih ada orang yang lebih cepat marah darinya. Didalam soal ini, ia harus menyerah kepada Put-im suthay. Sedapat mungkin menyabarkan diri, ia berkata:801 "Kedatanganku ke tempat ini, adalah menyangkut lain urusan yang lebih penting." "Urusan penting yang bagaimana ?" Suara Put- im Suthay begitu kurang menyedapkan. "Tidak baik bicara ditempat ini," Berkata Yen Yu San. "Adakah tempat yang lebih tenang ?" Put-im Suthay memandang sang tamu itu beberapa waktu, dengan setengah terpaksa ia menganggukkan kepala, katanya . "Baiklah. Mari kita ke belakang." Sesudah itu Put-im suthay berbalik badan, meninggalkan Yen Yu San cs, dan berjalan ke belakang. Yen Yu San lebih kenal kepada sifat2 Put-im suthay, ia tidak menganggap perlakuan itu sebagai kekurang ajaran, memandang kearah Kui Hoa dan berkata . "Kui Hoa, kalian berdua disini saja." Inilah suatu pesan agar Kui Hoa bisa mengawasi sang orang tawanan dengan lebih teliti. Sesudah memberi pesan tadi, Yen Yu San mengejar Put-im suthay, menuju ke arah ruang belakang. Put-im suthay mengajak Yen Yu San ke suatu tempat ruangan yang agak kecil, disana terdapat sebuah meja dan dua bangku, dia menyilahkan tamunya duduk. Liauw in nikauw segera membawakan teh untuk Yen Yu San.802 Memandang hadirnya Liauw in nikauw, hati Yen Yu San tergerak, ia berkata. "Suthay, bisakah kau memberi perintah kepadanya untuk menjaga dipintu?" Jawaban Put-im suthay sangat singkat, katanya . "Ciok cuk-am selalu aman. Hanya ada seorang nenek tua tukang sapu dan muridku ini. Jangan takut pembicaraan didengar oleh orang lain." Yen Yu San berkata. "Urusan ini terlalu besar. Lebih baik kita ber-hati2." Put-im suthay berkerut alis dan berkata . "Hei, orang menggembar-gemborkan si hakim bermuka merah begini jago, karena adanya kau duduk sebagai pengurus benteng Penganungan Jaya, maka partai itu juga disegani orang, berapa gelintir orang yang berani menempur Hakim bermuka merah, tidak disangka, apa yang digembar-gemborkan orang itu sangat jauh dari kenyataan, pembicaraan mereka itu ber-lebih2an." Inilah suatu penghinaan, mencemoohkan si Hakim bermuka merah Yen Yu San yang mempunyai nyali kecil. Yen Yu San hanya tertawa meringis, dengan menyabarkan diri berkata . "Urusan ini menyangkut hari depan rimba persilatan, juga menyangkut vihara Ciok cuk-am, kemudian Ngo-bie-pay dam Siauw-lim-pay.."803 Hati Put-im suthay mulai tergerak, ia bertanya . "Begitu hebat? Baiklah! Liauw-in, jaga dipintu, tidak perduli siapa, jangan kasih mereka masuk." Kata yang terakhir ditujukan kepada Liauw-in- nikauw. Terdapat sedikit perobahan pada wajah Liauw in-nikauw. "Baik," Ia menjawab perintah sang guru. Meninggalkan ruangan itu pergi ke pintu, menjaga sesuatu yang tidak diinginkan. Sesudah selesai dengan Liauw-in-nikauw, Put- im suthay berkata . "Nah! Kita sudah boleh mulai, bukan?" Per-lahan2 Yen Yu San berkata . "Duduk persoalan dimulai dari munculnya sesuatu partai yang bernama partai Ngo-hong-bun." "Partai Ngo-hong-bun ?" Put-im suthay berkerut alis. "Partai apakah yang menamakan partai Ngo- hong-bun ?" Yen Yu San berkata . "Aku sendiripun masih gelap. Adanya partai yang bernama partai Ngo-hong-bun lebih berbahaya dari golongan Perintah Maut. Sebelumnya mana kutahu kalau ada sesuatu golongan yang bernama partai Ngo-hong-bun. Jangan coba meremehkan kekuatannya. Hanya salah satu cabang partai Ngo-hong-bun, golongan yang bernama Perintah Maut memiliki empat Lengcu Panji berwarna, tiap lengcu panji memiliki ilmu kepandaian silat tinggi........"804 Tiba2 Put-im suthay memotong pembicaraan, katanya. "Yen tayhiap telah membuktikan sendiri ? Atau hanya mendengar cerita orang saja ?" "Inilah pengalaman2ku semalam." Berkata Yen Yu San. Sesudah itu diceritakan bagaimana golongan Perintah Maut telah menculik Cin Siok Tin, inilah yang menyebabkan Yen Yu San mengundurkan diri didalam persengketaan Kang Han Cing. Dijelaskan pula secara terperinci, bagaimana ia ditantang oleh partai Ngo-hong bun, bagaimana ada seseorang yang memalsukan dirinya, bagaimana Lie Siauw San membantu menangkap Cin Siok Tin palsu, dan berikutnya. Put im suthay berpikir sebentar, baru mengajukan pertanyaan. "Dari keterangan Yen tayhiap, partai Ngo-hong- bun memiliki jago2 kelas satu, Suto Cang dan keempat lengcu panji berwarna itu berkepandaian silat tinggi, tentu bukan ilmu silat kampungan, dari ilmu silat golongan manakah ilmu kepandaian mereka itu ?" Yen Yu San berkata . "Aku sudah tua. Sulit membedakan aliran dari mana." Put-im suthay bertanya lagi. "tentang sastrawan muda yang bernama Lie Siauw San, ilmu kepandaiannya juga hebat, mana mungkin seorang biasa, apa Yen tayhiap bisa menduga asal usulnya ?"805 Rasa tinggi hati Yen Yu San hampir tertekan, ia harus mengakui kekalahannya, menggeleng- gelengkan kepala dan menarik napas. "Ilmu kepandaian sastrawan muda yang bernama Lie Siauw San itu terlalu liehay, jauh berada diatas diriku." "Bagaimana kalau dibandingkan dengan bocah yang memalsukan Kang Han Cing beberapa hari yang lalu?" Bertanya lagi Put-im-suthay. Yen Yu San sulit memberi jawaban, berkemak- kemik beberapa saat, baru ia menjawab . "Kedua2nya berada diatas diriku. Entahlah." Put-im suthay bertanya lagi . "Yen tayhiap mengatakan kita hendak merundingkan sesuatu, urusan apakah yang hendak dirundingkan ?" Dengan bersungguh2 Yen Yu San berkata . "Baru saja aku mendapat info rencana partai Ngo-hong-bun, sesudah memalsukan diriku, langkah berikutnya, mereka menghantarkan kelenteng Ceng-lian-sie dan Ciok-cuk-am, suthay dan Ciok-Sim taysu adalah dua tokoh yang mereka harus coret dari....." "Bagus !" Put-im suthay mengebrak meja. "Biarkan saja mereka datang, hendak kulihat, apa yang mereka bisa lakukan?" "Sabar," Berkata Yen Yu San. "Menurut rencana mereka, hanya Ciok Beng taysu yang diberi kesempatan hidup."806 "Huh ! Mengapa ?" Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Bertanya Put-im suthay. "Takut sama Siauw lim sie?" "Bukan itu." Berkata Yen Yu San. "Hanya disebabkan oleh unsur lain, beberapa hari yang lalu kita telah mencegah Kang Han Cing, dan pernah cekcok mulut dengan orang2 dari Partai Baru. Disinilah kehebatan Ngo-hong-bun. Dengan menyarukan diri sebagai orang2 dari Partai Baru dan memberi kesempatan kepada Ciok Beng taysu memberi laporan, Siauw lim pay akan bentrok dengan partai baru, Siauw lim pay dan Ngo-bie-pay pasti menjatuhkan kemarahannya kepada partai baru. Dan akan terjadi pertarungan besar-besaran, partai Ngo-hong-bun akan bisa menarik keuntungan dari kekeruhan itu." Put-im suthay bisa diberi mengerti, berulang kali ia menganggukkan kepala . "Memang rencana luar biasa, tentunya Yen tayhiap mendapat info dari si pemuda sastrawan yang bernama Lie Siauw San itu ?" "Ya," Yen Yu San menganggukkan kepala. "Lie Siauw San mendengar keterangan tadi dari perintah2 Sam-kiongcu." "Kapan gerakan partai Ngo-hong-bun untuk menjalankan rencananya ?" Bertanya Put-im suthay. "Pada malam ini." Berkata Yen Yu San. ***807 Bab 48 "BAGUS." Berkata Put-im suthay. "Hendak kulihat, sampai dimana tingginya ilmu kepandaian silat mereka." "Hari ini Kwee hu-huat mengajak empat panji berwarna, sesudah menghancurkan Ceng-lian- sie....." "Mereka menyerang Ceng-lian-sie lebih dulu ?" Bertanya Put-im suthay. "Apa suthay bisa berpeluk tangan ?" "Tentu saja tidak." Jawaban Put-im suthay spontan. Yen Yu San berkata . "Mereka telah merencanakan gerakan masak2, jumlah partai Ngo-hong-bun tidak sedikit. Karena itulah aku tidak bisa berpeluk tangan, aku juga harus menempur mereka, tapi bagaimana dengan orang tawanan perempuan itu ? Bisakah dikirim untuk sementara ?" "Baiklah." Put-im suthay akhirnya ngalah. "Tinggal saja disini." "Terima kasih sebelumnya." Berkata Yen Yu San. "Kapan kita menuju ke Ceng-lian sie ?" Bertanya Put-im suthay. Yen Yu San berkata . "Partai Ngo-hong bun belum tahu kalau Yen Yu San itu Yen Yu San asli, sangka mereka adalah samaran dari Han Sie Yong. Karena itu berita ini,808 kita berangkat tepat pada waktunya, jam dua, bagaimana ?" "Baiklah." Put-im suthay setuju. "Makanlah disini dahulu, kemudian kita sama2 berangkat." Sesudah itu Put-im suthay memanggil Liauw in . "Liauw in, siapkan makanan." Liauw in nikauw berdiri di pintu, semua percakapan dari Yen Yu San dan gurunya dapat ditangkap, mendapat perintah tadi, segera ia membungkuk dan menyiapkan makanan. Yen Yu San dan Put im suthay merencanakan, bagaimana mereka akan menghadapi partai Ngo- hong-bun dan melanjutkan perundingannya. Tidak lama kemudian, Liauw-in balik kembali dan menyatakan kalau makanan sudah tersedia. Alhasil, terjadi persepakatan, Put-im suthay setuju memberikan bantuan kepada Ceng-lian-sie, apalagi ada kelebihan tenaga dari si hakim bermuka merah Yen Yu San, siapa yang harus mereka takutkan? Putusan berikutnya adalah mereka tidak menggunakan banyak tenaga, Put im suthay dan Yen Yu San berdua sudah cukup. Meninggalkan beberapa orang-orang benteng penganungan jaya dengan maksud agar orang2 itu bisa membantu Kui Hoa mengawasi orang tawanannya. Ketua vihara Ciok-cuk-am Put-im suthay bersama Hakim bermuka merah Yen Yu San meninggalkan tempat itu, menuju ke arah kelenteng Ceng-lian-sie.809 *** Dengan Beng-bu sebagai pemimpin utama benteng Penganungan Jaya, membuat penjagaan divihara Ciok-cuk-am. Kui Hoa dan Liauw-in nikauw mengawasi orang tawanan mereka. Sebelum berangkat, Yen Yu San meninggalkan pesan kepada Beng-bu agar mereka bisa ber-hati2 karena itulah penjagaan tidak pernah lengah! Para jago benteng Penganungan Jaya bersembunyi di-semak2 gelap, mengawasi keadaan disekitar vihara Ciok-cuk-am. Dibelakang vihara, tiga baris ruangan2 terang benderang. Disalah satu ruangan itu, terdapat tiga wanita, mereka adalah Kui Hoa, Liauw-in nikauw dan Duta Keliling Ngo-hong-bun yang sudah tertawan. Tiga perempuan muda yang cantik jelita. Masing2 memikirkan urusan sendiri, tidak seorangpun yang bicara. Waktu2 yang tegang berlalu.... Beberapa lama kemudian, tiba2 saja Liauw In nikauw berjalan mundar-mandir, ia berpantun. "Dari mana datangnya lintah, dari sawah turun ke kali." Eh! Seorang biarawati juga melagukan dendang asmara cinta ?810 Kalau saja ditempat indehoy, suara itu akan mendapat sambutan spontan dari sang pria, jawabannya sangat mudah. Dan kini juga ada jawaban-yawaban suara keluar dari mulut Cin Siok Tin palsu . "Dimana adanya orang kita, disitulah musuh mati." Jawaban yang tidak sesuai dengan jawaban aslinya ! Pantun cinta kasih remaja ini diselewengkan ? Kui Hoa tidak mengerti akan adanya penyelewengan2 pantun itu, tapi sebagai seorang pelayan dari benteng Penganungan jaya yang terkenal, pengalaman Kang-ouwnya cukup kuat. Dia bisa menangkap sesuatu yang kurang beres, hatinya tergerak, memandang ke arah Liauw-in nikauw, juga kearah orang tawanannya, ia bertanya . "Hei apa yang sedang kalian permainkan ? Aku tidak mengerti." Liauw in nikauw yang tadinya sedang berhadapan dengan Cin Siok Tin palsu itu tiba2 menolehkan kepala, memandang ke arah Kui Hoa dan menjawab . "Tentu saja kau tidak bisa mengerti." "Kalian seperti......" Kui Hoa tidak meneruskan suaranya. "Ya !" Berkata Liauw in nikauw. "Kami adalah satu golongan. Tentu saja kau tidak mengerti."811 "Satu golongan? Ah.....kau...." Hati Kui Hoa tercekat. Dia tersadar, hatinya semakin was2. Liauw in nikauw tertawa cekikikan, katanya . "Baru mengerti? He, he......" "Apa kau bukan murid Put-im suthay?" Berteriak Kui Hoa. "Siapa yang bilang bukan murid Put-im suthay ! Sayang sekali ! Nenek tua itu lebih goblok sepuluh kali dari dirimu." Sreet......Kui Hoa mengeluarkan pedang, mundur ke belakang dua langkah, ia membentak. "Berani kau berhianat ? Kau membangkang perintah guru sendiri ?" Liauw in nikauw berkata . "Tidak lama lagi dunia ini akan berubah menjadi dunia partai Ngo-hong-bun. Dan kau menyebut2 nama Put-im suthay, tidak guna, he, he, lebih baik menyerahlah. Ayo ! ber-sama2 meninggalkan tempat ini, mungkin kami bisa memberi pengampunan kepada dirimu." Kui Hoa melintangkan pedang didepan dada, dengan dingin ia berkata . "Kalian mengimpi ! Disekeliling tempat ini masih banyak orang benteng penganungan jaya, hanya sekali teriak, mereka bisa mengepung kalian." Liauw in nikouw tidak menjadi gentar ia berkata . "Mereka ? Huh! Tidak satupun yang kupandang mata."812 Secepat itu pula tangan Liauw in nikouw bergerak, dari sana melepus segumpalan asap putih, menyerang kearah Kui Hoa. Kui Hoa sudah siap sedia, menyabetkan pedang dan mengelak kesamping, tapi terlambat ! Semacam bau harum semerbak menyerang hidungnya, kedua kakinya menjadi lemas, gedubrak.ia jatuh dan tidak sadarkan diri. Ternyata Liauw-in nikauw adalah satu komplotan dengan partai Ngo-hong-bun ! Jatuhnya Kui Hoa sudah berada didalam perhitungan. Tanpa menoleh lagi, ia membungkukkan badan dan memberi hormat kepada Cin Siok Tin dan berkata. "Hamba Sim Siang memberi hormat kepada Sie- cia." Sie-cia berarti utusan partai. Orang yang memalsukan kedudukan Cin Siok Tin itu mempunyai kedudukan diatas Liauw-in nikauw. Dia adalah Duta Keliling! Sang utusan partai segera bertanya. "Kau menjadi anggota dari mana?" "Anak buah lengcu panji hijau," Jawab Sim Siang. Cin Siok Tin palsu berkata. "Jalan darah2ku telah ditotok oleh Lie Siauw San, ilmu silatku tidak bisa digunakan. Lekas gendong diriku meninggalkan tempat ini. Sebentar malam, kita berkumpul dikota Kui-lian-sha. Disana masih banyak orang kita."813 "Baik." Liauw-in nikauw menerima perintah. Menoleh kearah Kui Hoa dan bertanya. "Bagaimana mempernahkan dirinya?" "Aku takut ia membocorkan rahasia," Berkata utusan partai Ngo-hong-bun itu. "Malam ini adalah malam yang menentukan, jangan takut. Ceng-lian- sie, Ciok-cuk-am dan segala tetek bengeknya, tidak satupun yang bisa lolos dari kematian. Orang kita sudah siap membereskannya. Lekas kita berangkat." "Baik." Liauw in nikauw sudah membuka jubahnya, mengikat rambutnya yang panjang mendekati Cin Siok Tin siap untuk digendong dan dibawa lari. Tiba2.... "Mau lari? Hei....." Itulah suara ketua Vihara Ciok-cuk-am Put-im suthay ! Wajah Liauw in nikauw berubah, tapi ia sangat pandai membawa diri, se-olah2 tidak terjadi sesuatu ia bersorak girang . "Ah...suhu sudah balik kembali !" Terdengar desiran suara angin, didepan pintu sudah bertambah dua orang, yang satu adalah Put- im suthay, satunya lagi adalah si Hakim bermuka merah Yen Yu San. Wajah Put-im suthay ditekuk masam2, galak dan beringas, memandang Liauw-in nikauw, ia membentak . "Murid durhaka, masih berani memanggil suhu kepadaku ?" Liauw-in nikauw membuka mulut, katanya :814 "Apa suhu batal pergi ke kelenteng Ceng lian- sie? Mengapa begitu cepat kembali? Suhu marah kepada siapa?" Dengan senyum yang menarik, Liauw in nikauw memberi hormat kepada Pui-im suthay, mendatang semakin dekat. Menyaksikan adanya adegan yang seperti itu, hati Yen Yu San menjadi terkejut, ia bergumam. "Wanita luar biasa. Ketenangan patut dipuji." Tentu ada sesuatu yang diandalkan oleh Liauw in nikauw, karena itu Yen Yu San segera memberi peringatan . "Suthay, awas obat bius racun jahat !" Terdengar suara bentakan Put-im suthay yang marah sekali . "Biar kuhajar mampus." Berbareng dengan ucapannya tangannya terayun, memukul Liauw in nikauw. Kalau saja pukulan itu mengenai sasaran, bisa saja batok kepala Liauw in nikauw menjadi hancur, hal ini maklum, mengingat betapa sakit hatinya seorang guru dipermainkan oleh murid sendiri, murid yang dibina sedari kecil. Liauw in nikauw melentirkan kaki, mengelakan pukulan Put-im suthay tadi, ia sudah berada disebelah sisi sang utusan partai Ngo-hong-bun, dengan perlahan bertanya . "Bagaimana kalau melepas tanda bahaya minta pertolongan ?" Cin Siok Tin palsu bergoyang kepala berkata :815 "Tidak perlu ! Mereka tidak berani mengganggu selembar rambutku. Lekas kau lari, meninggalkan tempat ini !" "Baik." Liauw in nikauw menganggukkan kepala, melejit dan hendak lari dari tempat itu. Put-im suthay sudah mengirim pukulannya yang kedua, ia tidak memberi kesempatan banyak kepada sang murid durhaka, kali ini Liauw-in nikauw mengelak sambil membentak . "Nenek tua, jangan katakan aku kurang ajar." Sebutan panggilan guru dirubah menjadi nenek tua. Inilah suatu pendurhakaan ! Wajah Put-im suthay berubah, dengan kemarahan yang me-luap2 membentak . "Murid durhaka, aku tidak mau menjadi orang kalau tidak mem-beset2 kulitmu." Dengan tenang Liauw in nikauw membalas . "Nenek tua, apa betul kau kira aku takut kepadamu ?" Betul saja ! Kini Liauw in nikauw membikin serangan balasan. Mengelak dan entah dengan cara bagaimana, tangannya tertojos kedepan, mengarah dada Put-im suthay. *** Bab 49 BERBEDA dengan hari2 biasa, Liauw in nikauw mengubah gerak permainan ilmu silat, lincah dan816 gesit, suatu saat ia melewati pertahanan sang guru, melesat keluar. "Suhu." Katanya tertawa. "Selamat tinggal." Yen Yu San hendak turut ambil bagian dalam pencegatan itu, tapi tidak berhasil, betul2 ia jatuh pamor, sebagai pengurus Benteng Penganungan Jaya ia tidak berdaya mencegah kepergian Liauw in nikauw, itulah gerakan terhebat dan tercepat, memang pandangan Yen Yu San luar biasa, hatinya tercekat dan bergumam . "Mungkinkah gerakan ilmu silat pusaka dari goa siluman ?" Kalau betul apa yang dipermainkan oleh Liauw in nikouw adalah permainan ilmu silat pusaka dari goa siluman, hal itu betul-betul sulit untuk ditandingi. Kemarahan Put im suthay tidak tertahan, ia gagal membekuk batang leher sang murid, Liauw in nikouw sudah lari jauh karena itu ia mengejar dan berteriak . "Murid durhaka, masih mau lari ?" Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Terjadi pengejaran, tapi Liauw in nikouw mempunyai gerakan yang lebih cepat dan lebih gesit dari sang guru, sebentar lagi ia akan lepas dari pandangan mata semua orang, berlompat dari satu genting ke lain genting rumah. Tiba2...... Rasa girang Liauw in nikouw yang baru saja lolos dari bekukan sang guru lenyap mendadak, didepannya menghadang sesuatu bayangan. "Jangan ter-buru2 !" Demikian bayangan itu mencegah.817 "Aaaaa......" Liauw in nikouw tercekat, bletak .... Tanpa bisa dielakkan ia terpukul jatuh. Gedubrak. Liauw ia nikouw tidak bangun kembali, jatuh menggelinding dari atas wuwungan rumah. Put-im suthay hanya bisa turut menyaksikan adanya bayangan itu, tapi ia belum melihat jelas orang yang membantu dirinya menangkap Liauw-in nikauw, karena itu ia berteriak. "Pendekar dari mana yang datang ?" Yen Yu San segera mengenali suara si pendekar ajaib Lie Siauw San. Karena itu ia menalangi menjawab. "Itulah suara Lie Siauw San. Dia sudah pergi jauh." Put-im suthay mengeluarkan dengusan dari hidung ia berkata. "Lie Siauw San yang pernah kau ceritakan itu." Yen Yu San menganggukkan kepala. Liauw in nikauw meringkuk dan menggeletak di tanah, tidak berdaya lagi. Put-im suthay menoleh kearah murid durhaka itu, kemarahannya merangsang kembali, tangannya terayun, memukul batok kepala sang murid sambil membentak. "Murid durhaka, terima kematianmu." Disaat ini Yen Yu San menyodorkan tangan, suatu kekuatan meluncur mencegah terjadinya pembunuhan, ia berteriak. "Suthay, tunggu sebentar !" Put-im suthay mendelikkan mata, mempelototkan dan tidak puas kepada Yen Yu San,818 ia membentak. "Apa yang harus disayangkan? Mengapa kau membela seorang murid pendurhaka?" Dengan suara perlahan Yen Yu San berkata. "Menurut hematku, orang ini sudah bukan muridmu lagi." Put-im suthay tertegun sebentar, diperhatikannya sekali lagi, itulah wajah Liauw in nikauw, pakaian Liauw in nikauw dan bentuk tubuh Liauw in nikauw, mengapa dikatakan bukan Liauw in nikauw ? Diulang kembali ingatan2nya, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh sang murid bukanlah gerakan-gerakan tipu silat yang diberikan olehnya, gerakan-gerakan itu sangat aneh dan cepat, jauh berada diatas daripada ilmu kepandaian yang dimiliki oleh Ngo-bie-pay. Ilmu kepandaian hebat. "Baiklah." Akhirnya Put-im suthay mau mengalah. "Mari kita seret kedalam memeriksa dirinya." Dengan sekali tenteng, Put-im suthay membawa Liauw in nikauw kedalam ruangan dalam. Dengan penuh kebencian dibantingnya tubuh tadi, kemudian menyeret sebuah bangku duduk didepannya, memperhatikan dan memandang beberapa saat, segera ia membentak . "Hei, bagaimana bisa terjadi hal ini ?" Gedubrak...... Pantat anak buah Ngo-hong-bun ini membentur lantai, dia meringis kesakitan, tapi memuaskan819 hatinya, ia tidak mau menyembah kepada Put-im suthay. Dia sangat keras kepala. Walau jalan darahnya telah ditotok, ia tidak berusaha untuk memperbaiki posisi itu. "Ayo !" Bentak Put-im suthay. "Mengaku !" "Huh !" Nikouw palsu itu mengeluarkan suara dengusan. "Nama aslimu Sim Siang, bukan ?" Bentak Put- im suthay. "Kau adalah anak buah dari lengcu panji hijau." Sim Siang mengubah wajah menjadi Liauw in nikauw, karena itu dialah yang memfitnah Kang Han Cing dahulu. Sim Siang menyibakkan rambutnya, dengan dingin berkata . "Ternyata kau sudah mengikuti semua percakapan kami tadi, apa lagi yang harus ditanya ?" "Aku hendak mendapat keterangan dari mulutmu." Berkata Put-im suthay. "Kalau aku tidak mau, bagaimana ?" Bertanya Sim Siang menantang. Pok.... tangan Put-im suthay terayun, menempeleng pipi Sim Siang yang berani memalsukan muridnya itu. "Inilah akibatnya !" Berkata Put-im suthay. "Kau akan merasakan yang lebih hebat lagi." ***820 Bab 50 DARAH MERAH meleleh keluar dari mulut Sim Siang, pukulan Put-im suthay tidak kepalang tanggung, itulah pukulan yang terberat. Tapi Sim Siang berkepala batu, dengan geregetan ia berkata . "Kau memang berani. Nenek kropot, walau pasang pedang dileherku, jangan harap kau bisa mendapat keterangan." "Kau kira aku tidak berani ?" Betul2 Put-im suthay siap mengambil pedangnya. Sim Siang melirik dengan ewah, ia berkata . "Tentu saja kau berani. Memang kau seorang pemberani. Aku sudah jatuh ke dalam tanganmu, mau menempeleng, mau membunuh, inilah hak kepribadianmu. Yang penting, ingatlah baik2, kau nenek tua ini tidak mungkin hidup sampai matahari menyingsing." Put-im suthay mengeluarkan suara lengkingannya yang menyeramkan, ia berkata . "Nah! Akan sedikit2 kukuliti dagingmu." Pedang Put-im suthay digeserkan, mengoles ke arah pipi Sim Siang. Sim Siang menjerit kaget, ia memiringkan sedikit kepalanya, dengan maksud mengelakan irisan pedang tadi. Tapi gerakan Put-im suthay begitu cepat, latihannya selama puluhan tahun tidak cuma,821 kecepatan pedang dan gerakan itu tidak bisa dielakkan, cret, pipi Sim Siang yang licin ini tergores sedikit. Dari sana menyembur darah ? Tidak ! Pipi buatan, berkedok kulit yang tipis, hanya melotek, tiada darah yang keluar dari sana. Put-im suthay tidak bekerja sampai situ, brebet......dia menguliti kedok kulit palsu itu. Maka wajah Liauw in nikauw pun lenyap berganti dengan lain wajah, wajah seorang gadis yang sangat cantik jelita. Seorang wanita paling sayang kepada kulit mukanya, Sim Siang ini tidak terkecuali. Dia tidak gentar untuk disiksa, tapi mendapat ancaman merusak pipi itu, ia menjadi menangis, mengeluarkan suara lengkingan panjang dan berteriak . "Nenek tua ! Bunuhlah l Bunuh aku ! Aku tidak mau hidup lagi." Yen Yu San berkata . "Kalau kau bersedia memberi sedikit keterangan tentang partai Ngo-hong-bun, kami bersedia memberi pengampunan." "Tidak ...!" Sim Siang menjerit. Put-im suthay membentak . "Apa muridku Liauw in sudah mati ditanganmu ?" "Aku tidak tahu !" Menjerit Sim Siang. "Tidak tahu ?" Put-im suthay mengancam. "Aku bisa memaksa kau memberi keterangan."822 "Betul2 aku tidak tahu." Berteriak Sim Siang lagi. "Baiklah, akan kupotong dahulu sebelah kupingmu, akan kulihat apa betul2 kau tidak tahu ?" Pedang Put-im suthay digerakkan kedepan per- lahan2 hendak mengirisi telinga Sim Siang. Duta keliling dari partai Ngo-hong-bun yang mengenakan wajah Cin Siok Tin tiba2 membentak . "Tahan pedang itu !" Put-im suthay menoleh ke arahnya dan bertanya . "Apa kau hendak menalangi memberi keterangan ?" Duta keliling itu menoleh ke arah Sim Siang dan berkata . "Apa yang hendak mereka ketahui, tidak perlu dirahasiakan lagi. Tidak lama, mereka akan bisa merasakan penghidupan didunia lain. Jawablah pertanyaan2 itu menurut apa yang tahu." Ia mempunyai pegangan kuat, karena penyerangan dari partai Ngo-hong-bun segera tiba sebelum matahari menyingsing, Put-im suthay dan kawan2 akan terbasmi habis. Karena itulah rahasia mereka tak perlu ditutup lagi. Sim Siang itu masih meratap, memandang kearah sang duta keliling dan berkata . "Betul? aku tidak tahu! Aku baru saja mendapat tugas disini." Yen Yu San bertanya . "Siapa yang membunuh Yen Siu Lan ? Kau ?"823 "Bukan !" Sim Siang menggelengkan kepala. "Siapa ?" Bentak Put-im suthay. "Siapa yang membunuh Yen Siu Lan?" "Lengcu....lengcu Panji Hitam." Akhirnya Sim Siang memberi keterangan. Sepasang mata Put-im suthay seperti hendak memancarkan api, ia membentak lagi . "Dengan alasan apa lengcu Panji Hitam membunuh Yen Siu Lian?" Sim Siang ragu2, ia menoleh kearah sang duta kelilingnya, inilah permintaan setuju. Duta keliling itu menganggukkan kepala, artinya sangat jelas, ia tidak keberatan kalau Sim Siang memberi keterangan maka Sim Siangpun berkata. "Lengcu panji hitam membunuh Yen Siu Lan dengan maksud mengadu domba, agar terjadi bentrokan2 diantara kalian dan Kang Han Cing.." Tiba2 .... Diluar kamar itu terdengar suara tertawa panjang, katanya . "Suthay, sudah jelas, bukan?" Wajah Put-im suthay berubah, ia menoleh kesana dan membentak . "Siapa disitu ?" "Kang Han Cing......" Suara itu semakin lama semakin perlahan dan akhirnya lenyap. (Bersambung15) ***824 Jilid 15 SEPASANG mata Yen Yu San bercahaya terang, ia bisa menduga asal usulnya orang itu, tapi tidak dicetuskan olehnya. Put-im suthay berkata dingin . "Baiklah. Aku tidak akan menyusahkanmu lagi. Aku bisa mencari lengcu Panji Hitam untuk membuat perhitungannya. Keluarkan obat penawar racunmu, agar Kui Hoa bisa siuman. Dan sesudah itu, kalian akan ikut aku ke kelenteng Ceng-lian- sie." Sim Siang mempunyai kedudukan yang jauh dibawah sang duta keliling, lagi2 ia menoleh kearah wanita itu. Duta keliling dari partai Ngo-hong-bun yang memalsukan Cin Siok Tin menganggukkan kepala. "Berikan kepadanya !" Sim Siang segera mengerjakan sesuatu, dari sakunya mengambil obat penawar, ditaburi didepan hidung Kui Hoa, maka pelayan benteng Penganungan Jaya itu berbangkis, meng-ucek2 mata, ia sadar dan siuman. Ia melihat Put-im suthay disana, cepat2 lompat memberi hormat dan berkata . "Hamba menerima salah, penjahat sudah." "Sudahlah !" Yen Yu San turut bicara. "Segala sesuatu sudah menjadi jelas. Dan kini kau mendapat tambahan orang tawanan ! Jaga mereka baik2 ! Bawa ke kelenteng Ceng-lian-sie."825 "Baik," Kui Hoa menerima perintah. Put-im suthay melihat waktu dan berkata . "Sudah waktunya kita berangkat." Yen Yu San dan Kui Hoa mengiring kedua orang tawanannya meninggalkan tempat itu. Dibagian depan, mereka disambut oleh Beng-bu dan para jago benteng Penganungan Jaya. Mereka bingung, karena menyaksikan Put-im suthay dan Yen Yu San masih belum berangkat, lebih bingung lagi mendapat tambahan seorang tawanan baru. Put-im suthay menoleh kearah Yen Yu San dan berkata. "Apa Yen tayhiap tidak keberatan membawa kedua orang tawanan ini ke kelenteng Ceng-lian-sie ?" "Kukira lebih baik dibawa saja," Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Berkata Yen Yu San. "Nah! Aku setuju membawa semua orang. Disini sudah tidak perlu penjagaan." "Boleh juga," Yen Yu San girang. Memandang kearah Beng-bu dan memberi perintah. "Persiapkan semua orang. Semua turut serta." Perjalanan kearah kelenteng Ceng-lian sie ditambah beberapa orang. *** Jarak dari vihara Ciok-cuk-am dan kelenteng Ceng-lian-sie tidak terlalu jauh, sebentar kemudian mereka sudah sampai ditempat tujuan.826 Waktu baru saja jam satu, kentongan kedua kali belum dipukul. Malam gelap bintang2 berhamburan diangkasa, kabut tipis dan embun pagi menutup pandangan mata. Kelenteng Ceng-lian-sie dibangun disekitar pohon2 tinggi yang tua, keadaan gelap gulita. Disaat rombongan Put-im suthay dan Yen Yu San tiba, tampak beberapa bayangan yang bergerak. Ciok Sim taysu dan Ciok Beng taysu menyambut keluar, dibelakang kedua jago itu turut serta juga pendekar baju besi Yen Siu Hiat, dan empat orang padri berjubah biru. Yen Siu Hiat berada ditempat ini atas perintah Yen Yu San, sebelumnya ia sudah memberi keterangan- keterangan yang dibutuhkan orang. Ciok Sim taysu memberi hormat dan berkata . "Suthay, Yen tayhiap, mengapa baru sampai ?" Dengan singkat, Put-im suthay memberi jawaban . "Lebih baik kita bicarakan didalam." Ciok Sim taysu bisa melihat adanya dua tawanan wanita yang digiring oleh Kui Hoa dan jago2 benteng Penganungan jaya, ia tersenyum, katanya. "Mari kedalam ! Masuk ! Kita minum2 dahulu." Mereka memasuki kelenteng Ceng-lian-sie. Disetiap tempat-tempat yang strategis, terdapat padri-padri dengan senjata lengkap, biasanya padri-padri itu bersemedi dan membaca doa, hari ini mengenakan pakaian-pakaian ringkas, dibawah pantulan cahaya bintang-bintang pagi, senjata itu ber-kilap2. Wajah mereka sangat keren.827 Di belakang Ciok Beng taysu terdapat empat padri berjubah hijau. Sepintas lalu, bisa dibedakan ketidak-samaan dari padri2 yang ada, keempat padri itu adalah empat padri Siauw-lim-sie yang turut serta didalam perjalanan Ciok Beng taysu. Melihat adanya penjagaan2 yang ketat, Yen Yu San sangat puas, ia memuji didalam hati . "Tidak percuma kelenteng Ceng-lian-sie menjadi salah satu cabang dari Siauw lim-pay, para padri ini memiliki tenaga dalam yang hebat. Mempunyai ketenangan yang luar biasa." Untuk mempernahkan kedua kawannya, Yen Yu San membisiki sesuatu kepada Yen Siu Hiat. Yen Siu Hiat menerima perintah, segera menitahkan Beng-bu, Kui Hoa dan lain2nya menggiring duta keliling partai Ngo-hong-bun dan Sim Siang. Ciok Beng taysu dan Ciok Sim taysu mengawani Yen Yu San dan Put-im suthay menuju ruang tengah. Diruang tengah telah tersedia meja makan dan beberapa bangku, inilah markas sementara. Tempat memberi komando untuk menghadapi penyerangan2 partai Ngo-hong bun. Sesudah keempat jago2 itu mengambil tempat duduk masing2, seorang padri kecil membawakan teh wangi. Diempat penjuru terdapat empat padri yang melakukan penjagaan ketat. Kecuali beberapa828 gelintir orang itu, ruangan tengah yang besar kosong tiada berisi. Ciok Sim taysu menoleh kearah Yen Yu San dan bertanya . "Yen Siu Hiat siecu belum lama saja datang, dikatakan akan adanya penyerangan dari partai Ngo-hong-bun, saat itu segera tiba, tapi kami belum tahu jelas yang lebih terperinci, apakah yang menyebabkan terjadinya hal2 ini ?" Yen Yu San tidak segera menjawab pertanyaan itu, ia balik bertanya . "Apa taysu telah mengerahkan semua kekuatan yang ada?" "Kita lebih percaya kepada keterangan, dari pada pikiran sendiri, walau masih ragu2 atas info yang didapatkan itu, tapi seperti apa yang Yen Siecu sudah pesan, semua padri telah dikerahkan, penjagaan pasti ketat." "Sukurlah." Berkata Yen Yu San. Ciok Beng taysu berkata . "Dari mana Yen tayhiap tahu kalau bakal terjadinya penyerangan mereka? Tentunya Yen tayhiap bisa memberi gambaran yang jelas." Yen Yu San berkata. "Ceritanya sangat panjang." Berkata Yen Yu San. "Pengalaman dipuncak Tay biao-hong tentunya sudah diceritakan oleh Siu Hiat, bukan ?" "Yen Siu Hiat siecu sudah menceritakan," Berkata Ciok Beng taysu menganggukkan kepala. Yen Yu San berkata:829 "Hadirnya partai Ngo-hong-bun ditempat ini mempunyai dua maksud tujuan, tujuan mereka adalah mengendalikan empat datuk persilatan untuk memperkuat partai Ngo-hong-bun. Sesudah itu menimbulkan bentrokan2, kekacauan2. Yang terutama adalah huru-hara Siauw-lim-pay dan Ngo bie-pay agar bentrok dengan Partai Baru." "Oh.?" "Kemarin mereka menantang diriku di puncak Tay-bio-hong, adalah salah satu rangkaian rencana mereka, sesudah menyingkirkan diriku, mereka lebih mudah dan bebas bergerak. Sesudah itu mereka akan meluruk dan menghancurkan Ciok- cuk-am dan Ceng-lian-sie !" "Kami masih membutuhkan keterangan- keterangan yang lebih jelas," Berkata Ciok Sim taysu. Yen Yu San berkata . "Beberapa hari yang lalu, kita pernah menghadang Kang Han Cing. Itu waktu Kang Han Cing sudah jatuh kedalam tangan Partai Baru. Kita tidak tahu asal usul dari partai baru itu tapi kita kenal pada si Jaksa bermata satu, karena penghadangan itu, maka kita bentrok dengan partai baru, itulah insident kecil, tapi didalam rimba persilatan sudah termasuk salah satu persengketaan......." Sesudah menenggak minumannya sebentar, Yen Yu San melanjutkan keterangan :830 "Partai Ngo-hong-bun menggunakan sedikit insident itu hendak mengadu domba, semua orang sudah tahu, kalau kita tidak puas kepada partai baru, demikianlah rencana mereka dimalam ini, menyamar dari orang2 partai baru, menghancurkan kelenteng Ceng-lian-sie, membunuh mati semua orang yang ada dan membebaskan Ciok Beng taysu seorang, agar taysu bisa kembali ke kelenteng Siauw-lim-pay dan memberitahu bahwa partai baru membuat penyerangan besar2an. Nah! Kalau sampai kejadian yang seperti ini, Ngo-bie-pay dan Siauw lim-pay akan menyerang partai baru. Partai Ngo- hong-bun menonton berpeluk tangan." "Tipu keji !" Berkata Ciok Beng taysu. "Tentu Yen tayhiap mendapat keterangan ini dari si pendekar misterius yang bernama Lie Siauw San itu bukan?" "Ya." Yen Yu San menganggukkan kepala. "Lie Siauw San memiliki kecerdikan otak yang luar biasa, ilmu silatnya hebat. Kukira info tidak akan salah lagi." Ciok Beng taysu berkerut alis dan bertanya. "Gerakan mereka hendak dilakukan serentak? Menyerbu Ciok cuk-am dan Ceng-lian-sie? Berapa banyakkah orang mereka itu ?" "Orang2 dari partai Ngo-hong-bun cukup banyak, apalagi sesudah menyatukan golongan Perintah Maut. Menurut apa yang kutahu, golongan Perintah Maut memiliki empat panji berwarna, lengcu Panji Hitam, lengcu Panji Putih,831 lengcu Panji Merah dan lengcu Panji Hijau, beserta dengan anak buahnya, setiap lengcu itu memiliki belasan anak buah. Sudah pasti lima puluhan orang lebih, diatas mereka masih ada seorang Kwee hu-huat yang mengepalai golongan Perintah Maut. Ilmu silatnya tidak bisa dipandang rendah." "Huh !" Put-im suthay mengeluarkan dengusan dari hidung. "Apa kita perlu takut kepada mereka ?" Yen Yu San tertawa, ia memberi keterangan lain. "Partai Ngo-hong-bun adalah partai yang tidak boleh dipandang ringan, ia memiliki sedikit keajaiban." "Dimana letak keajaibannya?" Bertanya Put-im suthay. "Seperti apa yang suthay tadi sudah saksikan, Sim Siang yang memalsukan Liauw-in nikauw memiliki ilmu kepandaian lihai betul, tidak mungkin ia bisa menandingi suthay sendiri, tapi sudahkah suthay perhatikan gerakan2nya ?" "Gerakan2 apa?" Bertanya Put-im suthay heran. "Kalau penilaianku tidak salah, gerakan yang dilakukan oleh Sim Siang adalah gerakan ilmu silat yang tercatat didalam pusaka goa siluman !" "Aaaaa." "Oh.........!" "Gerakan ilmu silat dari pusaka goa siluman ?" "Gerakan ilmu silat yang dicatat didalam pusaka goa siluman, tidak ada gerakan yang bisa lebih832 cepat dari gerakan itu. Adakah gerakan yang bisa menandingi kecepatan suthay ? Perhatikan sekali lagi !" Wajah Put-im suthay baru berubah. "Gerakan ilmu silat yang tercatat di dalam pusaka goa siluman.....?" Tidak henti2nya ia bergumam. "Omitohud." Ciok Beng taysu menyebut nama budha. "Mungkinkah partai Ngo-hong-bun memiliki hubungan dengan nenek goa siluman ?" "Inilah celakanya !" Berkata Yen Yu San. "Takut apa !" Berkata Put-im suthay berangasan. "Biarpun partai Ngo-hong-bun mempunyai hubungan baik dengan si nenek goa siluman, tapi namanya sudah busuk, kejahatan2 nenek itu sudah meliwati takeran, mengapa takut? Bunuh saja, beres !" "Lolap setuju," Berkata Ciok Sim taysu. "Kekuatan kita juga sudah cukup. Kalau mereka betul berani ! Pertempuran pasti tidak bisa dielakkan." Yen Yu San tersenyum, ia berkata. "Apa lagi, mengingat dibelakang kita masih ada suatu kekuatan yang bisa datang memberi bantuan." Ciok Beng taysu menoleh ke arahnya saking heran bertanya . "Apa Yen tayhiap sudah meminta bantuan pada pihak lain ?" "Belum." Jawab Yen Yu San.833 "Siapakah kekuatan baru itu ? Mungkin si pendekar misterius Lie Siauw San ?" "Tepat !" Berkata Yen Yu San. "Semua keterangan tadi kudapat dari Lie Siauw San. Sim Siang juga terpukul jatuh olehnya. Dari bukti-bukti yang ada, tidak mungkin ia berpeluk tangan." *** Bab 51 "PENYERANGAN MUSUH berjumlah besar. Kalau betul-betul kita tidak tahan, mungkinkah satu Lie Siauw San bisa membendung mereka ?" Rondo Kuning Membalas Dendam Karya Kho Ping Hoo Sekarsih Dara Segara Kidul Karya Kho Ping Hoo Bayangan Bidadari Karya Kho Ping Hoo