Duri Bunga Ju Karya Gu Long Bagian 1
"Duri Bunga Ju
Ju Hua Di Ci Karya Asli : Gu Long
BAB 1 Di jalan raya Chuan Shan
Li Yuan-wai (Hartawan Li).
Sebenarnya dia bukan seorang hartawan, dia hanya
nama seorang lelaki.
Laki-laki ini perawakannya persis seorang hartawan,
tubuhnya gemuk bulat.... jika dilihat dari sebelah belakang,
hartawan kebanyakan perawakannya memang seperti ini,
pendek atau tinggi.
Tapi jika bersikukuh ingin melihat wajahnya, tentu orang
akan sangat kecewa.
Wajahnya masih tetap bulat, alisnya yang melengkung,
mata yang bisa membuat tertawa, hidung yang kecil
munggil, sepasang kuping yang besar, dipadukan dengan
mulut yang sepanjang tahun tertawa terus dan tidak dapat
ditutup, tampak tidak tampak seperti hartawan, malah tidak
jauh berbeda seperti Budha Mi Le.
Orang ini usianya delapan-sembilan belas tahun, pakaian
yang dikenakan kelihatannya cukup berkwalitas, tidak
cocok dengan tubuhnya, karena dia tingginya hanya lima
che, jadi baju yang dipakai karena sedikit kepanjangan,
terpaksa lengan baju, celana semuanya digulungnya,
tampak kain lapis bagian dalam yang putih sudah menjadi
kusam. Kakinya mengenakan sepasang sepatu alas tinggi
dari kain katun bertuliskan huruf Fu, benar-benar harus
angkat tangan padanya, dandanan begini setiap orang yang
melihatnya tidak akan tahan untuk tidak tertawa, juga
semua orang akan tahu dia selain bukan hartawan, bajunya
entah mendapat pinjam dari mana, kalau tidak pasti baju itu
dibeli dengan murah ditukang loak dan asal memakainya
saja. Jika mendengar ceritanya, ketika orang tuanya memberi
dia nama ini, adalah berharap suatu hari nanti dia benarbenar
bisa menjadi seorang hartawan, tidak ada keinginan
lain lagi. Termasuk dia sendiri, empat generasi sebelumnya
tidak pernah di dalam dadanya bisa menyimpan beberapa
liang perak yang bisa dipertahankan tiga sampai lima hari.
Mungkin karena takut miskin! Maka orang tuanya
semenjak dia masih di dalam perut ibunya, nama ini sudah
diberikan. Jika saja yang lahir seorang anak wanita tentu
akan dipanggil Li Duo-yin (Li yang banyak uang), pikiran
mistik ini benar-benar jarang diketemukan.
Sayang sampai sekarang usianya tidak sesuai dengan
pakaiannya, Li Yuan-wai kecuali wajahnya seperti
hartawan, rasanya seorang pelayan hartawan pun tidak
akan tampak seperti dia miskinnya.
0ooo(dw)ooo0 Wang Dai (Wang bodoh), sama usianya delapansembilan
belas tahun. Namanya Dai, tapi romannya sedikitpun tidak terlihat
idiot, malah sebaliknya, sekali lihat orang akan tahu orang
ini lihainya melebihi orang yang sangat lihai.
Wajahnya sulit dilukiskan, mukanya kurus, matanya
tidak besar tapi bersemangat, dipadu dengan hidung, mulut,
keseluruhannya adalah bentuk orang yang nakal dan
banyak akal. Dulu, karena orang kampung kurang berpengetahuan,
orang tuanya tidak tahu bagaimana memberi nama untuk
anaknya dan meminta orang memberinya nama, siapa yang
tahu orang yang memberi nama ini, berharap dia tampak
kelihatan bodoh tapi sebenarnya pintar!
Sebuah nama dengan orangnya sering saling berlawanan,
sangat tidak sepandan. Misalnya saja ada orang yang
namanya Wang Ying Jun (Wang Tampan), tapi
tampangnya sedikitpun tidak terlihat bagian mana
tampannya, ada yang namanya Guo Zhang Shou (Guo
Panjang umur), tapi malah sebelum dewasa orangnya sudah
mati. Apakah bisa dikatakan Tuan dilangit sedang nganggur
tidak ada kerjaan, menciptakan manusia untuk
dipermainkan"
Karena sudah terbiasa orang memanggil dia Wang Dai,
jadi dia sudah tidak merasa canggung lagi, di dalam hatinya
malah dia berharap paling bagus orang lain menganggap dia
idiot! Karena dengan menganggap sebagai babi, bisa
memakan macan yang pintar.
Wang Dai dan Li Yuan-wai adalah teman main sejak
masih ingusan, hubungan dua orang pada suatu saat pernah
kental seperti madu ditambah minyak, kentalnya sampai
tidak terpisahkan.
Tapi dalam segala sesuatu keduanya malah saling
berlawanan. Dikatakan berlawanan, tapi lebih pantas
dikatakan serasi, karena saat mereka berdua bertemu,
mereka saling mengalah.
Li Yuan-wai gendut pendek, kotor, uang satu sen pun
tidak punya, mulutnya selalu tertawa.
Wang Dai adalah tinggi kurus, hobi kebersihan,
kantongnya penuh uang, kata-katanya lucu.
Tidak tahu bagaimana jika mereka berdua bersama-sama
sedang menghadapi musuhnya" Yang aneh adalah ketika
mereka sedang tidak bersama, justru saling merindukan satu
dengan yang lainnya.
0ooo(dw)ooo0 Li Yuan-wai pada usia sepuluh tahun telah diterima oleh
ketua perkumpulan pengemis, Raja Pengemis mengambil
murid padanya, juga merupakan murid satu-satunya.
Raja Pengemis tidak memaksa dia masuk menjadi
pengemis, tapi dia satu-satunya Kepala bagian hukum di
dalam Perkumpulan Pengemis.
Ketika menginjak usia tujuh belas tahun Raja Pengemis
sudah tidak punya lagi keahlian yang bisa diajarkan
padanya, yang harus dipelajari dia semua sudah bisa. Dua
tahun ini dia sendirian berkelana di daerah selatan sungai,
dimanapun dia tinggal dia sangat bebas menikmatinya.
Kecuali bajunya tidak ada tambalan, dipinggangnya
tidak ada ikatan, tapi Li Yuan-wai benar-benar seperti
anggota Perkumpulan Pengemis, ayam pengemis, godok
daging anjingnya malah sangat termasyur, sampai-sampai
pejabat tinggi pengawas utusan raja jika kebetulan pulang
ke Yang Zhou, begitu mendengar Li Yuan-wai dipinggir
jembatan Xi Hu mengadakan pesta daging anjing, segera
dia menyamar pergi untuk menikmati pestanya.
Sekarang, dia sedang duduk di atas batu besar yang ada
dipinggir kali, memandang riuh busa gelombang air yang
mengalir, dia sudah duduk beberapa jam lamanya.
Senyum diwajah sudah menghilang, digantikan dengan
tiga bagian kecewa, tujuh bagian gelisah, sikap yang ingin
mati tidak mau hidup ini, membuat orang yang melihat dan
yang mengenal padanya, pasti mulutnya menganga terkejut,
pasti mengira dia sakit karena kekenyangan, atau di sana
sedang melatih silat mengobati sakit.
Dia pernah berkata jika seseorang hidup didunia tapi
tidak bisa makan, itu adalah hal yang paling menyedihkan.
Jika bukan sakit perut kekenyangan, sulit menerka hal apa
lagi yang bisa membuat ekspresi wajahnya begitu sakit.
Di jalan raya Chuan Shan.
Seluruh baju sutranya Wang Dai sudah basah kuyup, dia
sedang memacu kudanya dengan cepat.
Dari Luo Yang melawan arus kali ke Feng Ling Du, lalu
dari Feng Ling Du menganti kuda ke Bao Ji, dalam
perjalanan ini dia telah mengganti kuda Monggol murni
lebih dari dua puluh ekor, siang malam tidak berhenti
melanjutkan perjalanan.
Orang yang tidak tahu, tentu mengira orang ini gila,
berjalan terus menguber waktu, kecuali mau pergi sangseng
tidak terpikirkan lagi alasan yang lebih baik, orang yang
mengenalnya, mengatakan bocah ini biasanya tenang,
didunia ini tidak ada lagi persoalan yang dapat membuat
dia melarikan kuda seperti ini cepatnya, kecuali dia
mendapat penyakit gila mendadak.
Tujuh hari tujuh malam penuh, sampai matanya juga
belum pernah ditutup, wajah yang tadinya kurus, sekarang
tampak lebih kumal, kumalnya sampai menakutkan orang.
Semua ini Wang Dai masih bisa menahannya. Ketika
mengikuti Hakim Setan Ni Da Hai berlatih silat demi
belajar Gui Xi Da Fa (Menahan nafas cara kura-kura)
dalam waktu tujuh kali tujuh empat puluh sembilan hari
penuh dia tidak makan, tidak bergerak, mengubur diri
dalam pasir, akhirnya semua dapat dilewatinya.
Di antara diam dan bergerak, tetap bergerak yang lebih
dapat diterima. Walau seluruh tubuhnya seperti akan
hancur, di dalam otaknya yang dipikirkan hanya satu,
bagaimana bisa secepatnya sampai ke kota Bao Cheng....
kota paling kecil di seluruh negeri.
Orang dulu bilang pak bupati memukul pantat, seluruh
kabupaten terkejut, yang dimaksud adalah tempat ini,
apalagi si cantik Bao Si juga lahirnya di tempat ini. Mmm,
melihat Wang Dai yang begitu gelisah dan terburu-buru,
semua tingkah lakunya seperti hendak merebut pengantin....
jika Bao Si kembali hidup.
0ooo(dw)ooo0 Kabupaten Ping Yang hanya berjarak setengah hari
perjalanan dari Bao Cheng.
Di dalam penjara besar kantor bupati, satu obor cemara
sedang terbakar, satu bayangan ditembok hijau yang begitu
panjangnya, dengan udara berbau busuk, membuat orang
ingin muntah, keadaan menyeramkan, membuat orang
tambah gemetar walau tidak kedinginan.
Dipojok tembok penjara besi, seorang tawanan duduk
bersandar, rambutnya acak-acakan, berpakaian baju
tahanan. Rantai dikakinya yang berat, terkait satu bola besi besar,
dilehernya ada penjepit papan, sepasang tangannya
diborgol. Samar-samar wajahnya bisa terlihat jelas, alisnya
tebal panjang, hidung lurus, mulut persegi tertutup rapat,
mata hitam putih yang terbagi jelas malah sangat tenang
memandang kesuatu titik.
Orang muda yang begitu tampan, berusia sekitar dua
puluh empat-lima tahun, pembagian wajah yang jelas,
memberi kesan orang ini mudah untuk didekati. Walau
sedang duduk, atau berdiri gampang mengingat orang
seperti ini, kecuali itu tubuhnya agak sedikit kurus tapi
gagah. Di dalam penjara, hanya ada dia seorang yang tinggal di
sana, sampai satu sipir pun tidak terlihat, yang tersisa hanya
itu dua ekor tikus kecil, sedang memutar empat mata
pencurinya, dengan tidak bersuara meluncur kepiring yang
terisi nasi putih dan buah asin yang belum disentuh, dia
menundukkan kepala dan makan.
Yuan Ling, namanya, berumur dua puluh lima tahun,
orang kantor Ji Nan.
Tinggi: tujuh che dua cun.
Ciri ciri: Tampan tegap, senang berpakaian putih,
dipergelangan tangan kanan ada tahi lalat merah sebesar
sebutir beras. Tempat lahir: Tidak jelas, bisa bersilat, mahir
menggunakan segala senjata.
Perkara: Demi merebut warisan kakek, pertama meracun
mati keponakan yang berumur empat tahun Yuan Xing,
lalu gagal memperkosa kakak ipar yang bermarga Chao,
lalu ketika akan melakukan kejahatan ditangkap dan
diantarkan ke kantor pemerintah oleh tetangganya, Li Wei
San, He Zhao Liang, marga Dong, Ma Hai Cheng empat
orang. Setelah diperiksa oleh kantor setempat memang
terbukti, tiga kali persidangan dia mengaku semuanya, tidak
menyangkal kejahatannya.
Vonis: Dipenggal.
Tempat eksekusi: Kabupaten Ping Yang.
Pejabat algojo: Song Shi Ting.
Ini adalah catatan yang dikirimkan ke kabupaten Ping
Yang dari kantor Kai Ping, dipapan pengumuman di depan
kantor keamanan kabupaten sudah ditempel keputusannya,
kertasnya sudah tidak utuh ada yang robek. Dikejauhan
terdengar suara nyanyian entah dari rumah siapa"
"Bulan di Zhong Qiu terang Ye,
Bersih menggantung dilangit Na,
Sedikit kemarahan dan kesedihan timbul Ya,
Hanya karena tidak ada orang yang menemani,
.... Kamar kosong masih ditunggu sendirian Wa,
Takut melihat hari bagus bulan terang."
0ooo(dw)ooo0 Bulan enam tanggal tujuh belas, negatif.
Li Yuan-wai, dari hari baru terang sampai tengah
malam, duduk menunggu tidak bergerak di rumah kecil
Diao Yu, wajahnya yang bulat seperti bulan purnama
dilangit, benar-benar mirip, hanya wajahnya tampak pahit,
wajah bulan sedih.
Mendadak.... Derap telapak kuda dari jauh terdengar, begitu terburuburu,
memukul perasaan orang.
Tertawalah Li Yuan-wai sambil bergumam, "Xiao Dai,
kau anak kura-kura akhirnya tiba juga, bagus, benar itu
adalah kau. Jika tidak, perduli siapa dia, aku akan
melemparkan ke dalam kali yang telah aku pandang
seharian, ikan mas kembang-kembang itu baru saja muncul
kepermukaan air melihat aku!"
Dia meloncat turun dari kuda, kudanya sudah lelah,
orangnya juga lebih kelelahan.
Sepasang matanya cekung ke dalam, tapi tetap bersinar,
Wang Dai melotot lama sepatah pun tidak berkata pada Li
Yuan-wai. Sahabat sehidup semati kadang kala seperti sepasang
suami istri tua yang hidup bersatu seumur hidup, mereka
tidak perlu berkata-kata, sudah bisa mengerti perasaan
masing-masing. Dari sorot matanya, dari ekspresi wajahnya, Li Yuan-wai
sudah dapat membaca apa yang ingin dia tanyakan, apa
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang dia ingin katakan, perlahan dia menganggukkan
kepala, tawanya menghilang lagi.
Li Yuan-wai sudah terbiasa melihat tawa yang memberi
keberuntungan dari langit, Wang Dai benar-benar tidak
pernah terpikir ketika dia tidak tertawa, wajahnya begitu
buruk. Dia tertawa, karena dapat melihat Li Yuan-wai tidak
tertawa, bagi Wang Dai justru ini ada suatu kepuasan....
seperti.... main Majiang, "di dasar laut meraih bulan kartu
tunggal" mengambil sendiri kartu terakhir yang putih bersih
dan licin, itulah perasaannya.
"Buk."
"Aduh."
Suara yang pertama adalah suara tinju memukul perut
Wang Dai, suara kedua adalah suara dari mulut Wang Dai
yang kesakitan.
Dia menekan perutnya, melihat pada kawannya, Wang
Dai tidak berani lagi tertawa, karena dia tahu jika masih
tertawa, tinju berikutnya pasti akan mendarat dihidungnya.
Hidungnya akan bengkok, seluruh wajahnya pasti akan
membuat orang merasa lucu, walau mau pura-pura idiot,
juga tidak perlu mengorbankan perut sendiri, manusia juga
cuma punya satu hidung.
0ooo(dw)ooo0 Xu Jia-rong, perempuan, dua puluh lima tahun, putri
Setan Asmara. Wajahnya seperti dewi, postur tubuhnya seperti setan ini
adalah kata kata yang paling bagus untuk melukiskan
dirinya. Sekarang seluruh tubuhnya memakai baju putih, sedang
berdiri di atas tumpukan tanah kecil yang bisa memandang
sekitarnya, di bawahnya adalah jalan raya Chuan San....
seperti naga malas terbaring di sana.
Tidak tahu dia sudah datang berapa lama, juga tidak
tahu dia mau berdiri di sana berapa lama lagi.
Seperti sebuah patung, sebuah patung ukiran giok Guan
Yin. Jika bukan karena angin gunung meniup bajunya
sampai bersuara keras, dan rambut panjangnya melambai
lambai, siapapun tidak akan berpikir, itu manusia hidup
yang berdiri di sana.
Matanya sedikitpun tidak ada perasaan, dengan wajah
yang kaku tiba-tiba berjalan turun dari tumpukan tanah itu,
tubuhnya berjalan hanya karena dia mendengar suara derap
kaki kuda yang cepat dan kerap datang dari ujung jalan
sana. 0ooo(dw)ooo0 Memandang pada gadis berbaju putih yang menghadang
di jalan, Xiao Dai tidak mengerti.
Dia duduk di atas kuda, suaranya terdengar sedikit
terkejut. "Kau sedang menunggu aku?"
"Benar, walau kau terlambat, tapi akhirnya datang juga."
Suaranya begitu merdu, tapi begitu dingin. Seperti teh
rumput hijau yang sehari semalam telah didinginkan
dengan semangkok es, dingin sampai ke dalam hati, dan
juga sedikit pahit.
"Kau kenal aku?"
"Xiao Dai kah?"
Tidak salah, "Tangan Cepat Xiao Dai", di dunia
persilatan orang yang pernah mendengar nama Wang Dai
tidak sedikit, tapi yang kenal tidak banyak. Kecuali
temannya, pasti musuh, kalau teman dirinya pasti kenal,
dan kalau musuh, semuanya tentu telah terbaring di dalam
peti mati. "Aku tidak kenal denganmu, makanya kau tentu bukan
temanku, jika kau bukan temanku, tentu musuhku,
ditambah sepertinya kau sengaja menunggu aku di sini,
kalau begitu coba katakan apa alasannya menunggu aku."
"Aku akan membunuhmu."
"Aku tahu, tapi tentu ada alasannya."
"Alasannya karena kau buru-buru datang, maka itulah
alasan aku ingin membunuhmu."
Ini adalah kata-kata yang tidak berguna, tapi bagi telinga
Xiao Dai ini bukan kata-kata yang tidak berguna, bukan
saja kata-katanya berarti sekali, malah kata-kata yang
menakutkan orang. Karena alasan Wang Dai terburu-buru
boleh dikatakan tidak ada orang yang tahu, sewaktu
menerima surat yang dikirim merpati pos dari Li Yuan-wai,
dirinya tidak pernah menunda-nunda waktu, sampaisampai
suratpun belum habis dibaca, dia sudah keluar dari
rumah. Siapa yang membocorkan beritanya" Dan siapa yang
tahu keberadaan dirinya"
Li Yuan-wai" Tidak mungkin, dia sedang gelisah seperti
semut di atas kuali panas, takut dirinya tidak keburu
datang. Masalah ini kecuali Li Yuan-wai hanya dirinya yang
tahu, mengapa bisa ada orang ketiga yang tahu"
Hati "Tangan Cepat Xiao Dai" terkejut, dia tidak mau
bertarung jika tidak ada sebab yang pasti, itu juga sebabnya
dia bisa hidup sampai sekarang, ilmu silat sebagus apapun
sekali waktu akan terpeleset, terhadap musuh biasanya dia
menyelidiki dulu seluk beluk musuhnya, baru dia mencoba
mengalahkan musuhnya, makanya pada setiap musuhnya
dia selalu dengan sekuat tenaga menyelidiknya, mencari
tahu dengan segala cara. Dia bukan saja ingin tahu ilmu
silat dan aliran musuhnya, kebiasaan dalam kehidupan,
sampai-sampai cara berjalan sehari-hari, langkahnya
seberapa besar dia juga harus tahu, karena dengan demikian
dia dapat menghitung saat pertarungan hidup mati,
musuhnya bisa meloncat paling besar berapa jauh, supaya
dirinya bisa mendahului lawan menunggu di sana untuk
memberi satu pukulan yang mematikan.
Terhadap orang yang tidak tahu riwayatnya, yang
sampai namanya pun tidak tahu dia merasakan tidak
nyaman, dia membayangkan lawannya, selangkah demi
selangkah memaksa dirinya mundur kebibir jurang, jika dia
sampai jatuh ke jurang pasti tulang dan mayatnyapun tidak
akan tersisa. "Boleh aku tahu namamu?" dia mencoba bertanya.
"Tidak bisa."
"Kau sudah tahu namaku, kenapa tidak biarkan akupun
tahu namamu" Bukankah ini sedikit tidak adil?"
"Aku tahu dirimu karena aku mau membunuhmu, kau
menanyakan namaku, tentu mau menyelidiki dulu siapa
lawanmu. Aku tidak akan memberi tahu namaku, karena
aku tidak yakin dapat membunuhmu."
Wanita ini begitu terus terang.
Tapi juga telah terkena tipu.
Kalau orang terlalu banyak berkata pasti salah satu katakatanya
akan salah. Tujuan Xiao Dai telah tercapai, karena
paling sedikit dia tahu satu hal, wanita ini sudah tidak yakin
dapat membunuh dirinya.
Tertawa bisa dibagi banyak macam, tidak diragukan lagi,
jika menemukan musuh yang memperlihatkan semacam
tawa yang percaya diri, kita harus waspada. Biasanya
tertawa menandakan mempunyai banyak kesempatan
untuk menang. Tertawa bisa mengalahkan lawan, percaya tidak"
Melihat Xiao Dai tertawa dan begitu percaya diri, wanita
itu mengeluh, "Kau bukan saja seorang teman baik, juga
seorang musuh yang menakutkan, orang di dunia persilatan
juga mengatakannya demikian. Aku telah mencobanya, dan
aku tidak yakin bisa membunuhmu, mungkin di kemudian
hari aku akan mencoba menjadi temanmu."
"Teman kadang-kadang jauh lebih menakutkan dari pada
musuh, karena musuh ada di tempat terang, teman sulit
diduga, kau sangat pintar, jika kau tetap ingin
membunuhku, jadilah temanku supaya lebih mudah
berhasil, aku berharap kau punya syarat untuk menjadi
temanku." "Kita masih akan bertemu lagi, sampai pada waktu itu
kau akan tahu namaku, bukan karena aku sengaja ingin
misterius, tapi kita sekarang tidak perlu saling memberitahu
nama dulu, dan lagi, aku sangat mungkin masih akan
meneruskan niatku, mencari kesempatan membunuhmu."
"Apa aku sudah boleh pergi?"
"Tentu saja boleh, sekarang yang dapat aku lakukan juga
cuma melepaskanmu."
"Tangan Cepat Xiao Dai" menunggang lagi kuda
Monggolnya yang telah dia ganti untuk kedua puluh lima
kalinya, pergi menjauh.
Xu Jia-rong melihat, dalam sekejap bayangannya tinggal
satu titik diujung jalan, mendadak dia menjejakkan kakinya
dengan marah berkata, "Xiao Dai yang Pintar."
Sekarang terpikir olehnya, bahwa Tangan Cepat Xiao
Dai sebenarnya bukan lawannya. Seseorang yang
menunggang kuda berlari sepuluh hari lebih, tidak pernah
menutup mata, walau terbuat dari besi, mungkin juga sudah
seperti besi yang berkarat dan akan hancur.
Tapi kenapa dia masih bisa tertawa" Apa dia benar
begitu percaya diri"
Orang yang tertipu, biasanya hanya ada dua reaksi.
Satu macam adalah mencaci maki, memarahi lawan atau
diri sendiri, tapi orang macam ini lain kali masih ada
kemungkinan tertipu lagi.
Satu macam yang lain adalah menganalisa penyebab
mengapa dirinya tertipu, mencari alasan mengapa dirinya
tertipu, dan orang macam ini seumur hidupnya tidak akan
tertipu untuk kedua kalinya.
Xu Jia-rong adalah orang macam kedua, makanya dia
seperti angin mengejar terus. Supaya tahu apa benar dirinya
ditipu, bagaimanapun teman atau musuh, tetap yang
menentukan adalah dirinya sendiri, dia masih tetap
berharap menjadi musuhnya. Musuh setelah dibunuh
selamanya tidak akan bisa menjadi teman, tapi teman
menjadi musuh hanya ada dalam sekilas pikiran.
Dari teman kemudian menjadi musuh adalah yang
paling menakutkan, karena seorang teman akan mengenal
dirimu, sampai ketoilet dan memakai berapa lembar tisue,
dia bisa tahu. Xiao Dai, bukan saja bisa tahu keadaan seseorang lebih
dari dia mengenal dirinya, ini adalah kepintarannya. Dia
telah menduga wanita berbaju putih itu setelah otaknya
berputar, pasti akan mengejarnya.
Tapi dia sudah tidak ada waktu untuk melayani lagi,
kecuali menghela kuda lebih cepat, dia sudah tidak mau
memikirkan wanita itu lagi. Sepasang kaki manusia jika
ingin bertanding dengan empat kaki kuda, pasti tidak akan
bisa menandinginya, apa lagi jika kuda telah lelah, bisa
diganti dengan kuda lain, orang jika sepasang kakinya
sudah lelah, tentu saja kakinya tidak bisa diganti kaki lain,
dia hanya bisa berhenti untuk istirahat. Keadaan ini semua
orang juga tahu, Xiao Dai sendiri mana mungkin tidak
tahu" Jika sampai ini dia tidak tahu, maka dia benar-benar
menjadi Wang Dai (Wang Idiot), bukan saja idiot tapi
sangat idiot, sangat idiot sekali.
Makanya dia tidak takut diikuti, hasil dari mengikutinya,
pasti adalah tidak berhasil.
0ooo(dw)ooo0 "Polisi Setan" Tie Cheng Gong, empat puluh tahun lebih
umurnya, tapi tuanya seperti orang tua enam puluh
tahunan. Sepanjang tahun otaknya berputar, tenaganya juga
bekerja, lari ketimur kejar ke barat, semua demi mengejar
dan menangkap para penjahat yang melanggar hukum, dia
banyak diterpa angin, dijemur matahari, semua membuat
dia sulit tidur nyenyak, tentu saja dia menjadi cepat tua"
Ilmu silatnya adalah "Cakar Elang Tenaga Besar"
keahliannya membuat dia menjadi ternama, berapa banyak
penjahat besar ketika melawan ditangkapnya, mati di
bawah telapak tangannya, tentu saja semua keahliannya
harus dipadukan dengan ketajaman matanya dalam hal
menyelidik, daya ingatan, daya berpikirnya, melihat
kepalanya yang telah botak, tidak salah lagi, kebanyakan
waktunya, dihabiskan dengan menggunakan otaknya.
Kalau bukan bagaimana bisa disebut "Polisi Setan?" sampai
setan yang melanggar hukum, dia juga mampu menangkap
dan mengadilinya!
Dia dengan Yuan Ershao (Tuan muda nomor dua Yan)
bisa dikatakan sahabat kentalnya.
Suatu kali dia pernah menyelidik satu perkara, dia
dihadang oleh enam penjahat yang paling sadis, enam
penjahat itu bersama-sama menyerangnya di jalan Jiang
Yin. Enam orang penjahat berniat membunuhnya di tempat
itu, sebenarnya dia tidak akan lolos dari jebakan yang telah
disiapkan sebelumnya, ketika dia sudah putus asa, Yuan
Ershao tepat waktunya datang menolong, bukan saja
menarik dia kembali dari pintu neraka, sekaligus
menangkap hidup-hidup sepasang penjahat, membunuh
dua pasang lainnya. Sejak saat itu, dua orang ini menjadi
teman, teman sehidup semati.
Teman ada banyak macamnya, tidak diragukan lagi
teman yang pernah menyelamatkan nyawanya adalah
teman yang paling tidak mungkin berubah sifatnya.
Ketika dia melihat surat vonis yang dikirim ke kantor
pusat dua provinsi Hu, dia mengetahui Yuan Ershao
dijatuhi hukuman dipenggal kepala, dia benar-benar sangat
terkejut, dia segera minta cuti tiga bulan, langsung
berangkat tidak berhenti menuju ke kota Ping Yang.
0ooo(dw)ooo0 Hubungan antara manusia semakin hari semakin
bertambah, perasaannya persis seperti sebotol arak bagus,
jika disimpan makin lama, akan semakin keras dan semakin
wangi. Arak disimpan lama, jika tutupnya tidak ditutup dengan
rapat, tentu akan menguap habis.
Tapi perasaan orang juga bisa berubah, dengan
berlalunya waktu, jarak juga bisa mempengaruhinya.
Apa Polisi Setan Tie Cheng Gong akan menjadi orang
yang menutup cocok botol itu dengan rapat"
0ooo(dw)ooo0
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Di dalam penjara besar.
Tie Cheng Gong membawa setumpuk besar arsip, dia
sedang jongkok di atas batang padi yang berjamur,
wajahnya pun berjamur seperti tembok yang rusak terkupas.
Yuan Ershao------Yuan Ling sepatahpun tidak keluar,
tetap memandang kosong dengan mata yang jernih.
"Ershao, kenapa kau begini terus, satu katapun tidak kau
ucapkan" Sebagai laki-laki mati harus seperti seorang
jantan, apa kau ingin mati dengan cara seperti ini?"
Jika seseorang sudah ingin mati, orang lain tentu saja
tidak bisa berbuat apa-apa padanya.
"Aku hanya mohon padamu, mohon beritahu aku
kejadian yang sebenarnya, di sini ada aku, apa kau masih
tidak percaya, aku mampu untuk membereskannya?"
Tapi dia lupa lawannya juga mampu.
Tie Cheng Gong merasa gelisah sampai dia menarik
kuat-kuat rambutnya sendiri, rambut yang tinggal sedikit
itu. Tie Cheng Gong bangkit berdiri, memandang pada
wajah yang tampan itu, dia sungguh tidak mengerti teman
lamanya kenapa berbuat begini, kedua orang itu masingmasing
tahu peristiwa ini adalah peristiwa yang bohong
besar dan lucu.
"Kalau kau tidak mau mengatakannya, aku sendiri akan
menyelidiknya, aku pergi."
Mendengar Tie mau pergi, Yuan Ershao baru
membalikkan kepala, di dalam matanya terkilas rasa terima
kasih. "Jangan putus asa, Lao Tie, jebakan ini terlalu sempurna,
sempurnanya sampai aku sendiri juga percaya masalah ini
aku sendiri yang melakukannya. Walau kau bisa menyelidik
sampai jelas, orang lain mana mau percaya?"
0ooo(dw)ooo0 Naga Giok Yuan Ling, adalah panggilan orang-orang di
dunia persilatan, teman dekatnya semua dengan hormat
memanggilnya Yuan Ershao. Yang dimaksud Tuan muda
kedua, tentu dia adalah anak nomor dua, di atasnya pasti
ada satu kakak. Mengenai cerita dirinya adalah begini:
'Usia enam belas tahun dia pergi keluar rumah, dia
menghancurkan tiga puluh enam gerombolan penjahat
gunung Da Bie. Usia tujuh belas tahun, dia membunuh penjahat yang
sudah merajalela diselatan sungai selama dua puluh tahun
lebih, penjahat yang suka memakan hati anak kecil yang
namanya Ku Dao Ren, dibunuhnya digunung Jiu You.
Usia delapan belas tahun, ketua iblis dunia persilatan
Tangis Tawa Dua Dewa, dipotong sebelah tangannya, dan
juga disuruh bersumpah selamanya tidak melangkah keluar
dari lembah Hei Feng.
Usia sembilan belas tahun, sendirian naik kegunung
Qing Cheng, bertarung dan dikeroyok Empat anggota Qing
Cheng, hasilnya tidak tahu, tapi julukan Naga Giok
semakin hari semakin terkenal, Empat anggota Qing Cheng
setelah kejadian itu, sudah tidak tampak pernah
meninggalkan gunung Qing Cheng.
Usia dua puluh tahun, menangkap hidup-hidup dua
orang di antara Enam Iblis Selatan Sungai, empat orang
lainnya satu persatu terbunuh di jalan raya Jiang Yin.
Usia dua puluh tiga tahun, bertarung dengan ketua Wu
Dang dipuncak Cui Hua, setelah lima hari empat malam,
ketua Wu Dang Xian Yun Dao Zhang memerintahkan
semua murid Wu Dang generasi kedua ke bawah tidak
terkecuali murid Dao, murid biasa, sejak hari itu jika
bertemu dengan Naga Giok Yuan Ling harus memberi
hormat seperti murid terhadap guru.
Usia dua puluh empat tahun, ketua Shao-lin menyambut
sendiri kedatangannya di depan jalan gunung Song Shan, di
belakang gunung Shao Shi Ming Yue Tai, mereka
menyeduh teh sambil berbincang bincang, berdiskusi
tentang keadaan dunia persilatan.
0ooo(dw)ooo0 Perumahan Hui Yan hartanya banyak, perumahannya
besar, di selatan kabupaten Ping Yang. Perumahan ini
ternama dengan adanya kedua tuan muda Yuan, tuan muda
besar Yuan Di, tuan muda kedua Yuan Ling.
Sekarang pintu yang besar itu sudah ditutup hampir satu
tahun, orang luar semuanya tidak tahu apa penyebabnya.
Orang ternama di dunia persilatan yang datang berkunjung
semuanya ditolak diluar oleh penjaga pintu, dan
mengatakan tuan muda besar dan tuan muda kedua sedang
ada urusan keluar, tanggal pulangnya belum ada kepastian.
Tapi berita yang keluar dari para pelayan adalah
begini.... Pada tahun lalu, tuan muda besar keluar mengunjungi
temannya, lewat tiga hari mayatnya diantar kembali oleh
orang, mayatnya tidak ada kepala, kusir gerobak kuda
mengatakan dia dititipkan mayat itu oleh seorang wanita
muda yang cantik.
Tuan muda kedua sangat sedih, dia segera keluar
mencari pembunuhnya, setelah lewat tiga bulan, dia baru
pulang ke rumah tapi sedikit pun tidak menemukan jejak
musuhnya. Sejak saat itu nyonya tuan muda besar
membawa putranya meninggalkan perumahan dan tinggal
dikabupaten Ping Yang, dia menyatakan sehari tidak
menemukan pembunuhnya maka sehari dia tidak akan
pulang ke perumahan Hui Yan.
Ershao tidak bisa berbuat apa-apa, dia juga pindah keluar
dan tinggal bersama mereka, supaya mudah mengawasi
kakak ipar dan keponakannya yang masih kecil. Para
pelayan semuanya tidak dibawanya, makanya perumahan
yang begitu besar, yang tinggal hanya pengurus rumah
dengan para pelayan yang merawatnya.
Siapa tahu baru-baru ini tersebar berita, Ershao meracuni
keponakannya, ditambah dengan ancaman golok memaksa
ingin memperkosa nyonya tuan muda besar, tapi tidak
berhasil, dia ditangkap oleh para tetangga dan dibawa ke
kantor pemerintah, dalam tiga kali sidang, dia telah di
jatuhi hukuman, lewat musim gugur dia akan dipenggal
kepalanya. Membuat para pelayan perumahan benar-benar
tidak dapat menduga apa yang terjadi.
Pengurus rumah Qian Lao Die adalah segenerasi dengan
ayah dua tuan muda, saat tuan dan nyonya masih hidup,
dia sudah menjabat pengurus rumah sampai sekarang, tapi
beberapa kali dia menengok kepenjara, Ershao selalu tidak
mau mengatakan bagaimana kejadiannya, sampai terakhir
kali karena ditekan terus, sekalian saja dia menolak
menemui siapapun.
Kelihatannya perumahan ini akan hancur, siapapun
tidak mempunyai akal.
Inilah gambaran semua kejadiannya.
Yang didapat dari hasil penyelidikan Polisi Setan Tie
Cheng Gong juga sama demikian.
0ooo(dw)ooo0 "Hartawan Li, aku sedetikpun tidak berani menunda
perjalanan, akhirnya sampai juga, terlambatnya juga hanya
beberapa jam, walau kau ingin memukul aku, juga tidak
perlu memukul perutku! Itu adalah tempat untuk menaruh
nasi dan sayur. Kasihani aku sudah sepuluh hari lebih tidak
makan nasi dengan baik, dan lagi celana ku sudah robekrobek,
cobalah pandang aku, dengan pantat telanjang aku
menunggang kuda, maafkanlah keterlambatan ku!" dengan
menahan diri, wajah Wang Dai tertawa berkata pada Li
Yuan-wai. "Aku memukulmu disebabkan oleh tawamu yang
menyebalkan itu." Li Yuan-wai berkata dengan wajah tidak
berperasaan. "Jadi, tertawa juga salah" Kalau begitu bukankah kau ini
Budha Mi Le sudah dipukul orang menjadi tuan tujuh tuan
delapan yang disembah dikuil?"
"Sudahlah, Xiao Dai, sebab aku menyuruhmu datang,
dalam surat sudah memberitahumu, sekarang tinggal lima
hari dari hari eksekusi, menurutmu persoalan ini harus
bagaimana" Walau bagaimanapun kau harus mengambil
keputusan."
Mengingat masalah ini, Xiao Dai bukan saja tidak bisa
tertawa, malah sebaliknya ada perasaan ingin menangis.
"Kau pernah bertemu Ershao belum?"
"Di dalam penjara besar tidak seperti kau melihat-lihat
kebun bunga, mana bisa kita sembarangan masuk, aku telah
titip orang menanyakan, menurut sipir, Ershao tidak mau
bertemu dengan siapapun, setiap hari dia bengong di dalam
penjara." "Apa artinya ini?"
"Kau tanya aku, aku harus tanya siapa" Biar
bagaimanapun, perbuatan ini dia tidak mungkin
melakukannya, jika bukan dia yang melakukannya, kenapa
dia malah mengakuinya?" Li Yuan-wai berkata.
"Masih ada lima hari, sekarang aku sudah datang biar
aku yang menyelidiknya, jika waktunya tidak keburu,
paling banyak menculik di tempat eksekusi."
"Omong kosong, jika bisa melakukan itu, untuk apa aku
mencarimu" Kau yang makan daging, apa aku harus makan
sayuran" Dengan melakukan ini apa Ershao apa bisa
menerima" Jika dia mau, dari semula siapa yang bisa
menahan dia?"
Dua orang itu jadi terdiam. Lewat beberapa saat....
"Yuan-wai, masalah ini apa di dunia persilatan banyak
orang yang tahu?"
"Masih belum banyak orang yang tahu, karena ini hanya
perkara biasa, walaupun namanya sama, teman-teman
dikalangan sama sekali tidak akan mengira itu adalah
Ershao." "Dia melakukan ini apa dasarnya" Apa benar demi harta
warisan" Tidak mungkin, dari analisa perbuatannya, jika
tidak mau mengutarakan, sepertinya mau mengorbankan
diri...." Yuan-wai bergumam.
"Betul, kita cari dari mulai tujuannya, pertama kita pikir
jika dia sudah mati, siapa yang mendapatkan keuntungan,
jika dia telah mati, siapa yang paling gembira" Jika dia telah
mati, menandakan arti apa" Dan juga memberi jalan pada
siapa?" Xiao Dai adalah orang paling pintar, sepertinya dia telah
memegang pokok masalah.
Mendadak.... Xiao Dai teringat sesuatu.
"Yuan-wai, kau menggunakan merpati pos menyuruh
aku datang kesini, masalah ini apakah ada orang lain yang
tahu?" "Seharusnya tidak ada orang yang tahu, apa ada yang
tidak benar?"
"Tidak apa-apa, aku hanya sekedar bertanya, jika tidak
ada orang yang tahu terhadap kita, bisa dibilang
mengerjakannya akan lebih mudah, aku selalu merasa
masalah ini tidak sederhana, mungkin aku dan kau juga
akan terlibat."
Setiap orang punya rahasia, dia tidak mengatakannya,
tentu dia punya alasan untuk tidak mengatakanya, hanya
tidak tahu kenapa Xiao Dai tidak mengatakan pada Yuanwai,
diperjalanan dia telah dihadang oleh seorang wanita
berbaju putih, dan jelas wanita berbaju putih itu tahu jejak
Xiao Dai. 0ooo(dw)ooo0 Kabupaten Ping Yang di jalan kecil utara dalam satu hari
telah mati empat orang, tiga pria satu wanita.
Laboratorium yang mengotopsi mayat tidak dapat
menemukan penyebab kematian, terpaksa mengisinya
dengan mati mendadak.
Semua tetangga tidak ada yang percaya, empat orang
yang sehat walafiat, mana bisa dalam keadaan tidak ada
gejala sedikitpun, mendadak dalam satu malam mati
semua" Polisi Setan Tie Cheng Gong lebih-lebih tidak percaya
dengan empat orang ini, karena empat orang ini adalah
saksi mata dalam perkara Ershao, kebetulan juga tidak akan
begini kebetulan.
Wang Dai juga sudah sampai di kabupaten Ping Yang,
tapi dia percaya, percaya empat orang ini pasti akan mati,
hanya tidak terpikir mereka matinya begitu cepat.
Li Yuan-wai adalah orang pertama yang menemukan
empat orang mati ini, karena ketika dia menemukan empat
orang yang dia cari sudah mati tiga orang, buru-buru dia
datang kepada orang keempat.... rumah Ma Hai Cheng,
waktunya padajam sembilan malam.
"Ayahku pergi ketempat judi Fu Ling di jalan depan."
Seorang anak setengah besar mengatakan.
0ooo(dw)ooo0 Perjudian Fu Ling di jalan depan seperti juga perjudian
didunia adalah sama, di dalamnya penuh dengan asap, bau
kosmetik, bau keringat, ditambah teriakan, suara makian
dan tawa gembira. Hanya saja rumah perjudian ini lebih
besar sedikit, ada lima enam meja, semuanya penuh dengan
orang.... pria dan wanita, yang muda dan yang tua, sampai
sampai anak setengah besar tapi tidak kecil juga ada di
dalam sedang menonton keramaian.
Ada Pai Jiu, Da Xiao, Ya Bao.
Ekspresi wajah dikepala orang boleh dikatakan
semuanya bisa terlihat di sini, serakah, penipuan, egois,
menyesal, sedih, tentu saja masih ada gembira, bangga, dan
semangat. Hampir sejak ada yang namanya manusia, judi sudah
ada, lempar batu bertaruh makanan, adu tenaga, bertaruh
wanita. Setelah menciptakan uang, uanglah yang paling bagus
dipertaruhkan. Tapi pertaruhan yang paling besar adalah pertaruhan
nyawa orang. 0ooo(dw)ooo0 Tidak dapat dimengerti kenapa Ma Hai Cheng bisa
punya begitu banyak uang perak, Li Yuan-wai berdiri
disisinya sesudah melihat beberapa saat, telah melihat dia
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kalah sepuluh lembar lebih cek bernilai lima puluh liang
perak. Di depan muka umum dan ruangan besar, dia tidak
berani memakai kekerasan, kelihatannya dia harus
menunggu lagi! Di dalam hatinya sudah memaki-maki
delapan belas generasi nenek moyang Ma Hai Cheng.
Disaat Li Yuan-wai mencari akal bagaimana membawa
Ma Hai Cheng keluar dan dengan mengompresnya.
Tampak sebuah sinar putih berkilat....
Ma Hai Cheng membelalakkan mata, jatuh di depan
mejanya. Seketika itu juga terjadi kekacauan di dalam ruang
perjudian. Li Yuan-wai, dengan cepat membalikkan kepala, terlihat
begitu banyak orang, ada laki-laki ada perempuan, sama
sekali tidak dapat membedakan siapa yang melempar
senjata gelap itu, dan juga senjata gelap yang bagaimana"
Kenapa sampai sedikit suara membelah angin pun tidak
ada" Ma Hai Cheng mati begitu saja, mati di depan mata Li
Yuan-wai. Orang di dalam perjudian sudah bubar, siapa
pun takut terlibat.
Tentu saja Li Yuan-wai mengikuti orang-orang, keluar
dari Perjudian Fu Ling. Hanya tidak ada seorangpun yang
melihat dia dengan cepat mencabut sebuah jarum yang
sangat besar dari belakang kepala Ma Hai Cheng.
Hanya karena Ma Hai Cheng kepalanya botak, walau
hanya sebesar kacang wijen darah yang merembes keluar,
juga tidak bisa lolos dari tajamnya mata Li Yuan-wai.
Dia sudah kembali ke jalan kecil utara.
Sebuah jalan jika dalam satu malam telah mati tiga
orang, suara tangisnya bisa menggema keseluruh kota, tidak
bisa dibayangkan nanti jika ditambah satu lagi, keadaannya
akan bagaimana.
Orang mati biasanya ditaruh di dalam rumah, anggota
keluarga menangis diruang duka.
Persis seperti yang diduga Li Yuan-wai, dia juga dengan
lancar membuka genteng masuk ke dalam rumah. Persis
seperti yang diduga Li Yuan-wai, di tangannya sekarang
telah bertambah tiga batang jarum bordil.
0ooo(dw)ooo0 Tidak aneh jika laboratorium tidak dapat menemukan
sebab kematiannya, bukan saja empat orang ini luka
mematikannya ada di dalam rambut di belakang kepala,
juga senjata yang mematikannya sudah diambil oleh Li
Yuan-wai. Juga sudah dalam dugaan Wang Dai yang pintarnya
sampai keluar minyak, juga orang yang ternama di seluruh
dunia Polisi Setan Tie Cheng Gong dua orang semuanya
tidak mendapatkan penyebab kematiannya.
0ooo(dw)ooo0 Cara membunuh orang ada lebih dari ratusan, bisa
memikirkan dengan cara mematikan yang tanda-tandanya
sulit diketahui orang, orang ini pasti sangat pintar, orang
yang sangat menakutkan.
Jarum bordil tidak menakutkan orang, tapi jika seluruh
jarum telah masuk ke dalam belakang kepala tentu bisa
mematikan seketika, jadi akan ketahuan jarum bordil bukan
hanya untuk membordil saja, tapi juga berguna sebagai
semacam senjata gelap yang mematikan.
Li Yuan-wai dengan teliti membungkus dan
menyembunyikan empat jarum itu.
Ketika bertemu dengan Xiao Dai, tidak tahu sebab apa
dia tidak mau memberitahu bahwa dia telah menemukan
senjata yang membunuh empat orang itu, sampai berpurapura
seperti baru saja mendengar beritanya, dan siap
berangkat untuk melihatnya.
Xiao Dai terus berkata bahwa pembunuh yang
bersembunyi ini sangat menakutkan, juga sudah
memberitahu Li Yuan-wai dan Polisi Setan Tie Cheng
Gong yang datang karena masalah Ershao, dia telah
berjanji dengannya pada waktu dan tempat akan bertemu
mereka. Dua orang ini bukankah sahabatnya yang paling baik"
Kenapa dua orang ini masing-masing menyimpan rahasia"
Dan semua rahasia ini sebenarnya adalah rahasia yang
tidak perlu disembunyikan.
Jika hubungan teman sudah sampai tingkat demikian,
apakah tidak menjadi mengecewakan" Tapi kelakuan
mereka berdua sedikitpun tidak terlihat ada jurang pemisah,
atau ada timbul perasaan tidak senang.
0ooo(dw)ooo0 BAB 2 Kakak dan adik sama-sama baik.
Beberapa tahun lalu. Disatu senja hari.
Disatu kota kecil biasa, di jalan raya depan kota kecil
dipinggir sebuah kebun bambu.
Dua anak kecil yang baru berusia delapan-sembilan
tahun sedang berkelahi.
Yang satu sedikit gemuk, yang satu lagi tinggi kurus.
Keduanya berkelahi sampai lupa diri....
Seorang tua dengan sepasang tangan yang mantap
dengan kuat memisahkan mereka berdua, setelah
menanyakan alasan mereka berdua berkelahi, dijawab
bahwa alasannya hanya karena saling mengejek nama,
orang tua itupun tertawa.
Dengan satu tangan menuntun satu orang mereka duduk
di bawah. Orang tua itu mengutarakan kata-kata yang
masuk akal! Sehingga kedua anak itu menjadi malu dan
menundukkan kepala. Setelah melihat kedua anak saling
memeluk dan juga bersumpah selanjutnya tidak akan
berkelahi lagi, baru orang tua itu sambil tertawa, pergi
meninggalkan mereka.
Itulah cerita tentang Wang Dai, Li Yuan-wai dengan
Yuan Ling bertiga.
Di belakang hari, dua orang anak itu tumbuh besar dan
masing-masing mendapat seorang guru hebat, saat bertemu
lagi didunia persilatan, Yuan Ling sudah dipanggil orang
dengan hormat sebagai Yuan Ershao.
Kebetulan sekali dalam satu pertemuan Wang Dai dan
Li Yuan-wai bertemu dengan Yuan Ling, saat itu Yuan
Ling sudah tidak mengenal mereka lagi, tapi Wang Dai dan
Li Yuan-wai masih mengenalnya.
Setelah itu mereka bertiga menjadi sahabat lagi, sahabat
yang sungguh-sungguh, sahabat yang tidak mempersoalkan
untung rugi. Walau Wang Dai di kemudian hari memperoleh julukan
Tangan Cepat Xiao Dai, Li Yuan-wai juga telah menjabat
sebagai Pengawas bagian hukum Gai-bang, tapi kecuali
famili terdekat, orang luar tidak tahu bagaimana
persahabatan di antara mereka bertiga.
0ooo(dw)ooo0 Setelah habis mendengar ceritanya, Polisi Setan Tie
Cheng Gong baru tahu bahwa Xiao Dai dan Li Yuan-wai
sama dengan dirinya, semua adalah temannya Yuan
Ershao, karena masalah Yuan Ershao mereka sekarang
datang. Kepandaian dan ilmu silat ketiga orang ini semuanya
nomor satu didunia persilatan, tapi terhadap masalah
Ershao mereka tidak tahu apa-apa, empat hari lagi dari
jadwal eksekusi, mereka masih belum bisa berbuat apa apa.
Sehingga Xiao Dai sebentar-sebentar meloncat, Polisi Setan
geleng-geleng kepala, Li Yuan-wai berteriak-teriak gelisah.
0ooo(dw)ooo0 Rumah Yan letaknya di jalan kecil Utara.
Disebuah bangunan yang sederhana, kedua sampingnya
ada dua kamar. Begitu duduk di dalam ruangan, menatap meja makan
ditengah ruangan, di atasnya ada bunga segar dan buahbuahan,
ada plat yang bertuliskan "Tempat arwah
almarhum suami Tuan Yuan Di", Polisi Setan tampak
sedang merenung tidak bisa berbuat apa-apa.
Janda yang ditinggalkan Yuan Di bermarga Zhao, dia
berpakaian putih, dikepalanya ada bunga beludru putih, dia
keluar dari dapur sambil membawa baki dengan masakan di
atasnya. Orang yang pekerjaannya menyelidiki perkara biasanya
mempunyai sepasang mata yang tajam, Polisi Setan juga
tidak terkecuali, dia sudah melihat sepasang mata janda
Zhao sedikit merah, rambutnya sedikit kacau, mungkin
sudah menangis habis-habisan.
Janda Zhao itu berumur kira-kira dua puluh tiga-empat,
wajahnya cantik seperti lukisan dibuku, tapi di mata Polisi
Setan selalu merasa ada yang tidak beres pada dirinya,
sepertinya wanita ini memberi kesan pada orang, dia sedang
berpura-pura. "Aku belum tahu ada hubungan apa tuan dengan
almarhum suamiku! Sehingga merepotkan anda datang dan
banyak mengeluarkan biaya, aku sangat berterima kasih
sekali." Habis berkata itu dia memberi salam.
"Nyonya ramah sekali, semua terjadi karena aku terlalu
sembrono. Dulu aku dengan Yan Dashao (Tuan muda
tertua) pernah berhubungan bisnis, jadi sudah lama kenal,
kami sering berhubungan, dua tiga tahun terakhir ini karena
sama-sama sibuk dan tidak tinggal disatu tempat, hubungan
kami jadi sedikit renggang, maaf, berita duka ini terlambat
aku dengar, beberapa bunga dan buah-buahan ini tidak
seberapa harganya, aku harap Nyonya dalam keadaan baik
sekali." "Boleh tahu siapa nama Tuan?"
"Aku Tie Cheng Gong."
"Tuan Tie bagaimana bisa tahu aku tinggal di sini?"
"Ini.... aku mendengar seorang teman mengatakannya."
"Siapa teman Tuan Tie?"
"Ini.... nyonya belum tentu kenal dirinya, dia hanya
seorang persilatan."
Sepasang mata janda Zhao sepertinya ingin memandang
tembus diri Polisi Setan Tie Cheng Gong, membuat Tie
Cheng Gong jadi malu.
Jika orang berbohong, hatinya pasti kosong. Tie Cheng
Gong dengan jelas tahu teori ini, jadi dia tidak berani
bertatapan muka dengan nyonya besar yang bermulut tajam
ini. "Tuan Tie, aku pikir jika Tuan ada masalah yang ingin
ditanyakan, silahkan katakan saja! Asalkan aku tahu, aku
pasti memberitahukan pada Tuan."
Setelah berkata itu wajahnya seketika menjadi merah
hijau, Tie Cheng Gong sama sekali tidak bisa
membayangkan, bagaimana suatu hari dia bisa mendengar
kata-kata yang begitu tajam, dan lagi orangnya sudah
mengetahui kebohongan dirinya.
Kata-kata bohong seorang laki-laki jika terbongkar,
perasaannya sama seperti orang tidak memakai celana di
depan orang, apalagi lawan bicaranya adalah seorang
wanita, didunia ini rasanya tidak ada lagi hal yang lebih
dari 'Bau beras kering'.
Ceritanya akan lain, jika orang punya kebiasaan bicara
secara terbuka.
Mungkin hanya Polisi Setan Tie Cheng Gong yang
mempunyai masalah seperti ini! "Sudah menjadi tugasku
penyelidikan perkara ini, dalam masalah pribadi, aku
dengan Yuan Ershao adalah teman lama, aku ingin sedikit
membantu dia."
"Buktinya sudah jelas, perkaranya seberat gunung. Tuan
Tie jika kau menaruh curiga, kau bisa membuka berkas
dikantor pengadilan, atau bisa juga pergi menanyakan pada
binatang berwajah manusia yang hatinya baik itu, walau
aku seorang wanita lemah, Nama 'Polisi Setan' tidak akan
menakutkan aku, silahkan tanya saja!"
"Nyonya, kejadian sebenarnya kau yang paling tahu, aku
tidak mengerti apa alasanmu berbuat begini" Tapi ada satu
hal yang aku yakin, yaitu kau pasti bisa bersilat, juga tidak
lemah, kau bisa beritahukan padaku kapan kau mulai
belajarnya?"
"Aku tidak bisa bersilat, pelayan keluarga Yuan dan
orang yang kenal aku semuanya tahu, apa kau kira kau
telah melihat....?"
"Ini adalah perasaanku, tentu saja aku sekarang juga bisa
mencobanya, seperti yang kau katakan, sekarang perkara ini
buktinya seperti gunung, walau pun dapat membuktikan
kau bisa bersilat, juga tidak akan mempengaruhi apa apa,
tapi perkara ini tidak akan merubah Ershao menerima
hukuman lalu jadi selesai, aku tetap akan menyelidik dan
membuktikannya."
"Betulkah" Aku harap gelar Polisi Setan jangan hancur di
kota kabupaten Ping Yang ini."
"Aku ingin bertanya, seorang perempuan biasa
bagaimana bisa tahu aku adalah Polisi Setan?"
"Itu adalah rahasiaku, kau juga bisa menyelidiknya
bukan!" "Nyonya, masih ada empat mayat lagi, permisi."
"Baik, aku sudah lama keluarkan perintah mengusir
tamu, silahkan."
"Menyesal sekali, aku telah terlalu lama mengganggu,
aku pasti akan kembali, dan lagi akan sangat cepat, harap
lain kali saat aku datang lagi, kau bisa ganti sepasang
sepatu, sepasang sepatu kecil kulit rusa ini, sepertinya
kurang cocok dengan dandananmu."
Polisi Setan sedang duduk di dalam kedai teh, dia sedang
menunggu Xiao Dai dan Li Yuan-wai, dibenaknya terisi
bayangan janda Yuan Dashao.
Apa benar seorang wanita demi harta warisan jadi
mencelakai adik ipar sendiri"
Yuan Ershao tidak mungkin melakukan perbuatan
seperti itu, tapi kenapa dia tidak mau membela diri"
Apa seorang ibu tega meracun anaknya sendiri"
Bagaimana cara matinya Yuan Dashao"
Wanita ini diluaran tidak seperti berita yang terdengar
bahwa dia tidak bisa bersilat, masalah ini apakah Yuan
Ershao tahu"
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tadi saat pergi, dia menangis, untuk siapa dia menangis"
Semua masalah ini seperti benang kusut, untuk
mengurainya mungkin tidak akan selesai dalam waktu
singkat, dia hanya berharap Wang Dai dan Li Yuan-wai
bisa cepat datang, hingga mereka bisa bersama-sama
menyelidik masalah yang rumit ini.
0ooo(dw)ooo0 Tinggal tiga hari lagi.
Seorang yang ternama didunia persilatan, seorang
pendekar muda yang paling muda akan dipenggal
kepalanya dikota kabupaten Ping Yang ini, karena
tersangkut perkara.
Berita ini akhirnya tersebar juga, bagaimana bisa
tersebarnya" Tidak ada orang yang tahu, juga tidak ada
orang yang menyelidiknya, biar bagaimana pun beritanya
sudah tersiar kedunia persilatan.
Sehingga.... Dunia persilatan bergolak. Dunia persilatan menjadi
ramai. Dalam satu malam kota kabupaten yang sangat kecil ini
menjadi ramai, setiap penginapan penuh dengan pelancong
dan tamu dari orang orang dunia persilatan.
Orang-orang yang terlambat mendapat berita ini, tetap
menyusul datang ke kota kecil ini, mereka seperti mengejar
kehidupan, begitu terburu-buru seperti takut ketinggalan.
Tapi orang-orang ini, kebanyakan adalah hanya ingin
melihat keramaian saja, tentu saja tidak sedikit pula, yang
punya tujuan lain, apa tujuan mereka, tidak ada seorangpun
yang tahu. Manusia memang mempunyai satu penyakit yang sama
yaitu suka akan keramaian, seperti "Tinggal diseberang
melihat kebakaran", "Menonton harimau berkelahi dari
belakang gunung", semua menjelaskan penyakit setiap
manusia. 0ooo(dw)ooo0 Tempat yang banyak orang, pasti banyak orang
menggunakan kesempatan berjualan, tentu saja yang
berjualan makanan juga yang paling banyak.
Tapi pernahkah kau melihat orang berjualan makanan di
tempat orang mati" Jika ada, orang ini pasti seorang gila,
cara orang gila melakukan sesuatu pekerjaan, orang normal
tentu saja tidak bisa menduganya.
Menggelar barang dagangan di depan rumah orang yang
sedang berduka cita, bukankah bisa dikatagorikan sebagai
orang gila"
Sebuah jalan kecil di utara, diseberang jalan agak
kepinggir dari pintu rumah Yuan, di bawah talang air, ada
sederetan rumah yang pendek bangunannya, ada seorang
pendek menggelar dagangannya, tidak ada meja, hanya di
depan dagangannya ditaruh lima enam kursi berkaki tinggi,
yang dijualnya adalah tahu bau.
Jika dilihat dengan lebih teliti, ternyata orang itu adalah
Li Yuan-wai. Dia tidak perlu menyamar, karena tubuhnya sudah
seperti pedagang kecil, apalagi pakaiannya agak kotor.
Tanggungan barangnya adalah hasil dia berusaha sendiri
dengan meminjam lima liang perak pada Wang Dai, jika
dihitung lima liang perak ini, jumlah hutang dia pada Wang
Dai sudah ada tiga puluh delapan kali lima liang perak,
walau Wang Dai tidak pernah membuka mulut menagih,
namun Li Yuan-wai sendiri yang sering mengucapkannya,
karena dengan demikian baru dia dapat menyatakan dirinya
masih sering mengingat akan hutangnya.
Tidak perduli punya uang untuk bayar hutang atau tidak,
asal berniat membayar, walau hanya mengatakannya
dimulut, orang yang meminjamkan uang tentu akan tenang
dan gembira, biasanya jika sudah menerima uang yang
dipinjamkan, sudah seperti bapau daging dilempar ke
anjing, mati-matian tidak mau mengaku meminjam.
Mungkin dalam pikiran mereka, pasti pada suatu hari
anjing akan bosan makan bakpau daging!
Bisnis Li Yuan-wai lumayan juga, semua itu karena
berita yang tersebar bahwa nyonya besar keluarga Yuan
sudah meninggalkan Perumahan Hui Yuan dan pindah
kesini. Seharian ini tidak tahu ada berapa banyak orang tidak
putus-putusnya datang untuk mengucapkan bela sungkawa
atas kematian Yuan Di Yuan Dashao, walau Dashao sudah
mati hampir satu tahun dan sudah lama dimakamkan,
beritanya malah baru-baru ini tersebar, di depan meja
sembahyang arwah menyatakan bela sungkawa adalah satu
niat. Yuan Dashao sewaktu hidup namanya walau tidak
setenar Ershao, tapi sifat dia royal, suka membantu orang,
hingga dirinya mendapat julukan Wu Hui Yuan. Wu Hui
artinya adalah pasti tidak akan pulang dengan tangan
kosong. Li Yuan-wai menggelar dagangan dan menjual tahu bau,
ini adalah hasil perundingan Polisi Setan dan Tangan Cepat
Xiao Dai, tujuannya adalah untuk mengawasi gerak-gerik
nyonya besar keluarga Yuan, karena setelah Polisi Setan
mengetahui dia bisa bersilat, selalu mengganggu pikirannya,
dalam ingatannya, juga hasil dari dia pergi menyelidik ke
perumahan Hui Yuan, semua orang tidak pernah
mendengar nyonya Yuan bisa bersilat.
Dari pagi sampai sore, janda Yuan Dashao selangkah
pun tidak pernah keluar dari pintu.
Tahu bau Li Yuan-wai malah telah terjual sampai lima,
enam liang perak.
Tidak ada orang yang dapat mengenal Li Yuan-wai,
tentu saja, siapa yang mau memperhatikan seorang penjual
jajanan" Jika ada orang yang tahu di sini Li Yuan-wai
menjual tahu bau, mungkin gelaran dagangannya sudah
hancur oleh desakan orang-orang, karena dia punya Jiao
Hua Ji dan Qing Dun Geu Rou sudah ternama, jadi tahu
baunya tidak akan terlalu jauh kwalitasnya.
Mengawasi orang juga adalah sebuah ilmu, bukan saja
harus tahu betul jejak semua orang yang diawasi, lebih-lebih
harus mengetahui juga siapa saja yang pernah dia ajak
bicara, dan juga kegiatannya.
Li Yuan-wai didaerah Choan Shia sudah berkelana lama,
setiap orang yang punya nama di dunia persilatan boleh
dikatakan dia pasti kenal, itu juga alasan mengapa dia
ditugaskan menjadi pengawas hukum di Gai-bang.
Malam sudah larut, orang yang datang menyatakan turut
bela sukawajuga sudah sedikit.
Disaat itulah....
Li Yuan-wai melihat kejadian menarik.
Seorang laki-laki bertopi lidah lebar tergesa-gesa masuk
ke dalam rumah Yuan.
Mata, hidung, dan wajahnya semua tertutup oleh lidah
topi, yang terlihat hanya dagunya saja, perawakannya
sedang. Melihat pakaian dan dandanannya sepertinya dia
seorang persilatan.
Dari luar terlihat dengan jelas orang itu maju ke depan
mengambil hio sembahyang, janda Yuan Dashao dipinggir
menghormat, yang aneh adalah seharusnya sembahyangnya
cepat selesai, tapi setelah menghabiskan waktu sampai
seperminuman satu cangkir teh, masih belum ada tandatanda
orang itu mau pergi, kenapa begitu"
Jawabannya hanya ada satu kemungkinan, yaitu orang
itu sedang berbicara secara pelan dengan janda Yuan
Dashao. Setelah menunggu seharian dan melihat kejadian ini, Li
Yuan-wai jadi perhatian, walau tidak tahu apa yang
dibicarakan mereka, tapi melihat dandanan orang yang
misterius, di dalamnya pasti ada sesuatu yang aneh dan
mencurigakan. Sekitar waktu habis makan nasi, orang itu lalu
melangkah keluar, janda Yuan Dashao juga segera
menutup pintu. "Ta.... hu.... bau."
"Tuan, ambillah sepiring! Tahu digoreng dadakan."
Teriakan Li Yuan-wai sungguh sangat mirip, dia
menampilkan tawanya yang khas, berkata pada orang yang
datang bertopi itu.
"Hartawan Li, kau sungguh bersemangat, sesudah
berdagang seharian, sudah waktunya pulang beristirahat."
Orang itu menjawab tidak memalingkan kepala, sambil
berjalan menjauh sambil bicara.
Mulut Li Yuan-wai menganga besar, tawa Li Yuan-wai
yang biasanya sangat lucu, sekarang malah memberi kesan
bahwa dia telah menemukan hal yang diluar dugaannya,
persis seperti dirinya tidak hati hati telah menginjak kotoran
anjing. Li Yuan-wai sudah seharian berjualan tahu bau, tidak
ada satu orang pun yang mengenali dirinya, sekarang orang
yang tidak jelas wajahnya, begitu berkata telah
membongkar rahasia dirinya, dia merasa terkejut, sulit
dibayangkan. Dia melihat orang itu sudah berjalan hampir sampai ke
ujung jalan, dan segera akan bergabung dengan orang-orang
yang ramai di jalan raya.
Li Yuan-wai berteriak lagi, suaranya sangat besar sekali.
"Tahu bau, lah.... tahu bau, lah...." Dua suara pendek,
hanya huruf "lah" di belakang suaranya berirama panjang.
0ooo(dw)ooo0 Menunggu adalah semacam siksaan, apa lagi menunggu
yang tidak tahu kapan selesainya.
Wang Dai sudah menunggu seharian, mulai dari Li
Yuan-wai memikul tanggungannya, mulai jualan tahu bau,
dia sudah duduk di dalam kedai makanan kecil ini.
Tempatnya diseberang tepat berhadapan dengan tempat
jualan Li Yuan-wai.
Uang adalah barang yang menjadi kesayangan semua
orang, dengan uang setan pun bisa mendorong gilingan, apa
lagi manusia. Makanya saat Bos toko kecil melihat cek dari bank Da
Feng sebesar seratus liang perak berada di tangannya,
jangan kata hanya menyewa tiga hari toko kecilnya, walau
sepuluh hari atau setengah bulan, dia juga tidak akan
berkata dua kali, dengan senang hati dia
mempersilahkannya.
Teko arak di atas mejanya berserakan, satu di timur satu
di barat mungkin sudah ada lebih dari sepuluh teko, kulit
kacang juga bertaburan dimana-mana, disaat Xiao Dai
diserang kantuk, dia mendengar teriakan Li Yuan-wai yang
berbeda dengan yang pertama.
Dia melihat lewat jendela, tepat melihat orang yang
bertopi lebar itu dengan cepat bercampur dengan orangorang.
Sekejap saja matanya yang mengantuk menjadi segar,
dibandingkan orang biasa lebih segar lagi, dia segera
mengejarnya, tapi orang itu sudah menghilang
dikerumunan orang.
0ooo(dw)ooo0 Seseorang jika sudah sadar akan mati hidupnya, maka
terhadap segala sesuatu urusan dunia, dia sudah tidak akan
bersemangat lagi.
Orang yang bisa bunuh diri, tentunya seorang yang
sabar. Menghabisi nyawa orang mungkin tidak sulit, tapi
jika menggunakan tangan sendiri, untuk mengakhiri nyawa
sendiri, itu akan memerlukan keberanian yang cukup dan
tabah. Jika ada orang bunuh diri sekali tidak berhasil, akan
dicoba kedua kalinya, ketiga kalinya, orang yang sudah
bertekat untuk mati, siapa pun tidak akan dapat
mencegahnya, juga tidak ada cara untuk mencegahnya,
kematian ada kalanya buat seseorang bukanlah suatu akhir,
tapi suatu permulaan.
0ooo(dw)ooo0 Yuan Ershao di dalam penjara telah mati bunuh diri....
Dia mati menabrakan diri pada tembok, keningnya
hancur berantakan, wajahnya juga hampir tidak bisa
dikenali lagi....
Matinya, jadi lebih meyakinkan kesalahannya....
Apakah dia takut akan dosanya jadi bunuh diri" Atau
malu bertemu orang" Semua sudah tidak penting, karena
orangnya sudah mati....
Seorang jantan tentu sulit dibunuh lawannya, meskipun
sudah bersujud menyodorkan leher menunggu orang
memenggalnya. Dalam keadaan demikian, matinya seorang jantan,
hanya dia sendiri yang bisa melakukannya.
Orang-orang persilatan yang datang melihat keramaian
di kabupaten Ping Yang, merasa tidak menduga akhirnya
akan jadi begini, rasa menyesal dan menyayangkan
terdengar dimana mana, kebanyakan yang menyesal adalah
mereka yang tidak bisa melihat wajah Yuan Ershao yang
menggemparkan Jiang Nan, wajah yang tampan dan gagah
itu. Kebanyakan yang merasa kecewa adalah karena tidak
dapat menyaksikan bagaimana hati dan ekspresi seorang
pahlawan muda sebelum dieksekusi.
Siapa bilang manusia bukan makhluk yang paling kejam"
Di hati yang paling dalam, pembunuhan dan bau amis
darah hampir setiap orang suka melihatnya.
Selesai mayatnya diotopsi, seluruh administrasi telah
diselesaikan. Mayat Yuan Ershao diserahkan pada satu satunya tuan
rumah keluarga Yuan yang sekarang.... janda Yuan
Dashao. Jalan kecil Utara segera menjadi makin ramai, dari pagi
sampai malam kelompok orang orang persilatan, tidak
pernah putus-putusnya datang ke rumah Yuan untuk
mengucapkan turut berbela sungkawa pada Yuan Dashao
dan Yuan Ershao.
Orang yang punya perhatian bisa melihat janda Yuan
Dashao sepertinya lebih sedih atas kematian Yuan Ershao
dibandingkan Yuan Dashao, orang lain mungkin tidak ada
perasaan ini, tapi perasaan pengurus rumah Yuan, orang
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tua Qian lain lagi.
Orang tua Qian ingat saat mayat tuan muda besar
diantar ke rumah, nyonya besar malah tidak meneteskan air
mata, tapi ketika menerima mayat Ershao, setelah melihat
tahi lalat merah dipergelangan tangan kanannya Ershao,
nyonya besar malah menangis tersedu-sedu dan hampir
pingsan, keadaan yang tidak biasa ini, hanya bisa
bergumam di dalam hati saja.
0ooo(dw)ooo0 Jika anjing melihat mulut seekor anjing lainnya sedang
menggigit tulang, dia pasti akan menerkam merebutnya.
Seperti manusia, tidak bisa melihat janda kaya, melihat
orang lain menjadi kaya, pasti matanyajuga akan menjadi
merah. Pagi-pagi sekali, saat Li Yuan-wai sedang memikul
tanggungannya dan bersiap-siap berjualan di depan rumah
Yuan, siapa tahu begitu tiba di tempat berjualannya, sudah
ada dua puluh satu gelaran dagangan mendahuluinya,
hampir semua jenis makanan ada, lebih-lebih lagi dia
menemukan ada juga orang yang berjualan tahu bau,
seluruh jalan kecil yang pendek itu hampir penuh dengan
orang yang berjualan.
Dia merasa sudah berjalan paling pagi, tapi ternyata ada
orang yang berjalan lebih pagi lagi. Li Yuan-wai menjadi
bengong, mungkin seluruh pedagang makanan kecil di
seluruh kabupaten semuanya datang berjualan di sini, tidak
bisa dibayangkan perasaannya dan dia tidak dapat berbuat
apa apa. Melihat tempat dia berjualan kemarin sudah di
tempati oleh orang yang berjualan teh, dia sama sekali tidak
punya akal, memangnya juga! Dirinya mengandalkan apa
marah pada orang itu"
Disaat susah menentukan mau mundur atau maju,
Tangan Cepat Xiao Dai" entah datang dari mana tiba-tiba
saja muncul, dengan tersenyum mendatangi salah seorang
penjual teh yang sedang berjualan, memberikan selembar
cek dan jempolnya menunjuk kearah luar. Tampak penjual
teh melihat keatas cek, sepasang matanya melotot, tidak
melihat mengatakan sepatah kata pun, dia memikul
dagangannya langsung melangkah keluar.
Li Yuan-wai buru-buru maju ke depan merebut kembali
tempatnya. "Sungguh sangat berharga tempat ini." Xiao Dai tertawa
pada Li Yuan-wai, sambil kembali ke toko makanan kecil
yang kemarin dia sewa.
0ooo(dw)ooo0 Saatnya menyalakan lampu.
Tidak ada rasa ragu-ragu dan tidak ada rasa bersalah,
kali ini Polisi Setan dengan leluasa mendatangi lagi rumah
Yuan Dashao di jalan kecil Utara.
Orang telah datang walau bagaimana pun itu adalah
tamu. Orang tua Qian dan janda Yuan Dashao segera
mempersilahkan Polisi Setan mengambil hio untuk
sembahyang. Polisi Setan mengusap dagunya, sedikit tidak sungkan
berkata, "Nyonya, aku ada satu permohonan."
Penampilannya sedikit lusuh, janda Yuan Dashao
dengan perasaan sedih berkata, "Orangnya sudah mati, jadi
segala penghinaan dan nama buruknya sudah tidak ada
artinya lagi, aku tidak mau banyak bicara, jika kau ingin
menemuinya, dia ada di belakang meja sembahyang, orang
tua Qian bisa menemanimu."
"Terima Kasih."
"Tidak usah, aku tidak ada alasan menghalangimu, juga
tidak pantas mencegahmu, makanya kau tidak perlu terima
kasih padaku."
"Bukan begitu, setelah Ershao meninggal, semuanya
masih harus mengandalkan mu mengurusnya, malahan
kami sebagai temannya tidak dapat membantu apa-apa."
"Aku tidak mau mengatakan aku berjasa, di sini tetap
masih tanah warisan leluhur Yuan, semua urusan setelah
dia mati malah orang tua Qian yang harus tanggung jawab,
terus terang saja, sekarang orangnya sudah mati, sudah
seharusnya aku meninggalkan rumah Yuan, aku belum
pergi bukan untuk menunggumu, urusan pribadi atau
urusan umum kau pasti ingin bertanya, tapi tetap seperti
kata-kataku dulu, yang dapat aku katakan akan aku
katakan, yang tidak dapat kukatakan tidak akan kukatakan,
Polisi Setan harus menyelidik sendiri, kau curiga ada
alasannya sendiri, aku juga ada alasan tidak bisa
mengatakannya, kau adalah teman akrabnya, apa lagi aku
adalah kakak iparnya, masalah tidak berperasaan, kau juga
harus dapat maklum."
Perasaan yang tidak dapat diucapkan adalah perasaan
yang paling tidak enak.
Polisi Setan mempunyai perasaan ini, tapi pertanyaan
yang terlalu banyak juga harus perempuan ini yang bisa
menjawabnya, sungguh dia tidak ingin bertanya, tapi tidak
dapat tidak harus bertanya.
"Apakah benar Yuan Dashao sudah mati?"
"Dikepala mu ada satu kutu." Pertanyaannya mendadak,
jawabannya ngawur.
Pertanyaannya kurang hormat, jawabannya kurang ajar.
Orang yang lebih pintar, kadang kala makin bodoh.
Benar saja Polisi Setan menggaruk-garuk kepalanya.
Tentu saja dia tidak dapat menggaruk apa apa, karena
kepala dia hampir botak. Sehingga wajahnya jadi merah.
Orang yang mengatakan lelucon, harus dirinya tidak
tertawa baru leluconnya bagus.
Nyonya besar seperti tidak terjadi apa-apa, wajahnya
dingin menatap pemandangan ini.
0ooo(dw)ooo0 Memang, sudah jelas orang telah menjanda hampir satu
tahun, dengan tanpa pikir menanyakan dia, benarkah suami
mu sudah mati" Orang ini jika bukan idiot, pasti orang gila.
Mana ada seorang wanita ingin jadi janda"
Dimana lagi ada wanita yang tidak mengenal suami
sendiri" Walau curiga, ini juga bukan pertanyaan yang dapat
sembarangan ditanyakan, ini hampir tidak berbeda jauh
dengah pertanyaan "Apa kau selingkuh dengan orang?"
Polisi Setan tidak idiot, lebih-lebih tidak gila.
Jadi tidak aneh, janda Yuan Dashao dengan tidak
kentara meledek dia.
0ooo(dw)ooo0 Akhirnya tetap saja satu jawaban.
Untung saja sinar lampu yang redup menutupi wajah
tuanya yang merah seperti pantat kera.
Sampai orang tua Qian juga mengagumi kesabarannya,
diam-diam dia mengeluh berkata, "Dua belah rusuknya
tertancap pisau."
0ooo(dw)ooo0 "Anakmu Yuan Xing yang berumur empat tahun,
benarkah dia yang meracunnya sehingga mati?"
Polisi Setan mengajukan satu pertanyaan lagi.
"Bukan."
Baru saja selesai bertanya, polisi Setan sudah sadar, dia
telah melakukan kesalahan yang sama lagi, dia kesal
sendiri, tidak tahu akan mendapat reaksi apa. Satu kata ini,
sungguh seperti dua halilintar disiang hari bolong
menyambar dirinya sampai matanya berkunang kunang.
Mulutnya menganga bengong.
Apakah kau pernah lihat seorang nenek tua di dalam
kerumunan orang banyak, bagaimana ekpresinya saat
pantatnya dicolok dan diraba oleh seorang sembrono dari
belakang" Jika pernah melihatnya, itulah ekspresi Polisi Setan saat
ini. Siapa pun tidak akan menyangka jawaban janda Yuan
Dashao adalah satu kata ini.
Orang tua Qian jugajadi bengong.
"Aku juga tidak tahu kenapa kematian Xing Er
dituduhkan pada dia" Ini jelas salah paham. Pagi itu Xing
Er mati, kejadiannya dia mati karena keracunan, tapi bukan
karena diracun orang, tapi karena keracunan makanan."
Ini adalah salah paham" Salah paham yang sangat
menakutkan! "Nyonya, bisakah menceritakannya lebih jelas lagi?"
Polisi Setan seperti menemukan pusaka, buru-buru
berkata, "Saat itu pengadilan dan pak Bupati tidak
menyelidik dengan teliti, mungkin pejabat pembukuan
mengira Xing Er diracun oleh dia, sampai aku juga mengira
begitu, bukti Xing Er keracunan makanan adalah kejadian
baru-baru ini."
"Apakah kau tidak pergi menjelaskannya" bagaimana
kau bisa membuktikan bahwa Xing Er keracunan
makanan?" Polisi Setan bertanya lagi.
"Papan sudah menjadi perahu, hukuman mati telah
dijatuhkan, kurang satu hukuman juga tidak berpengaruh,
ketika Xing Er mati keracunan kebetulan saat itu aku
sedang mempelajari buku bagian kesehatan dan dasar
penting pengobatan tradisional, baru aku menemukan Xing
Er keracunan makanan."
"Bagaimana ceritanya?" Polisi Setan tanya lagi.
"Aku ingat pagi itu dia membawa satu ples madu untuk
makanan kecil Xing Er, kemudian aku menyuruh Xing Er
ke dapur menbantu aku membersihkan bawang. Orang
rumah sangat suka makan bawang mentah rangkap kueh,
makanya Xing Er juga makan dua buah bawang mentah.
Tidak lama kemudian wajahnya menjadi hijau dan mati di
pekarangan belakang, keadaannya persis seperti mati
diracun orang, tapi penyebab utamanya adalah keracunan
akibat makan madu dengan bawang mentah."
Cerita ini, membuat Polisi Setan dan orang tua Qian
berdua mendengarnya sampai matanya melotot mulut
menganga, tidak tahu harus berbuat bagaimana.
Cerita ini entah dari mana asalnya, dan siapa yang bisa
mengerti madu lebah dimakan dengan bawang mentah bisa
mematikan orang"
Walau seorang tabib pun belum tentu bisa tahu.
0ooo(dw)ooo0 Jika bukan janda Yuan Dashao yang mengatakannya
sendiri, penyebab kematian Xing Er ini pasti diracun oleh
Ershao, tidak ada seorangpun yang dapat membela dirinya.
Walau Ershao sudah mati, paling sedikit sudah
dibuktikan dia bukanlah seorang yang sudah kehilangan
prikemanusiaan, membunuh keponakan sendiri dengan
meracunnya. Tetapi, orangnya sudah mati, berarti masalahnya semua
juga hilang, yang akan datang bagaimana, tidak tahu.
Wajah janda Yuan Dashao penuh dengan ekspresi
misterius, sepertinya sedang mengenang sesuatu, juga
seperti menyesalkan sesuatu.
Hanya sorot mata Polisi Setan yang menatap tajam
wajah janda Yuan Dashao dengan penuh pertanyaan dan
tidak mengerti, seperti sedang melihat satu gambar sampai
terpesona. 0ooo(dw)ooo0 Tiba-tiba dia teringat sesuatu, janda Yuan Dashao juga
menyadari udara disekeliling seperti berhenti, di dalam
matanya terkilas suatu ketidak tenangan juga seperti
tertutup sesuatu, dengan ketakutan dan gelisah dia berkata,
"Jika kau ingin melihat dia terakhir kalinya, sekarang kau
sudah bisa pergi melihatnya, aku tidak akan mengatakan
apa-apa lagi, karena yang harus kau ketahui kau sudah tahu
sekarang, sisanya ada hubungan dengan masalah pribadi,
aku ada alasan untuk tidak memberitahumu."
"Aku mengerti, yang terakhir izinkan aku bertanya,
apakah kau bisa menyulam?"
Kata kata ini lebih-lebih membuat orang bengong.
Orang tua Qian sungguh tidak mengerti apakah Polisi
Setan ini orang waras atau bukan, dia ingin mengulurkan
tangan mengusap keningnya, merasakan apakah dia sedang
demam. Dua pertanyaan terdahulu sudah tidak sopan,
pertanyaan terakhir ini lebih lebih gila, apakah perkara
Ershao dengan nyonya besar menyulam apa ada
hubungannya"
0ooo(dw)ooo0 Sepertinya sulit menjawabnya, janda Yuan Dashao
berpikir lama sekali.
"Wanita kebanyakan bisa menyulam, aku adalah
wanita." "Benarkah ada juga wanita yang tidak bisa menyulam?"
"Seharusnya ada."
"Terima kasih atas jawabanmu, aku pikir kita akan
bertemu lagi, bukan?"
"Aku sekarang mau pergi, aku juga akan menunggumu,
danau Dong Ting, Jun Shan. Orang tua, perumahan Hui
Yuan suruh para pelayan jangan ada yang merubahnya,
harus tetap seperti semula, nanti ada orang yang akan
kembali lagi."
0ooo(dw)ooo0 Polisi Setan tidak jadi pergi kebelakang melihat Yuan
Ershao terakhir kalinya, saat setelah janda Yuan Dashao
keluar dari pintu, dia terus melihat keluar pintu memikirkan
banyak hal. Siapa yang akan kembali lagi ke perumahan Hui Yuan"
Dia sendiri" bukankah dia kembali ke danau Dong Ting
Qun Shan" Jika bukan dia, ada siapa lagi" Yuan Dashao" Yuan
Ershao" Dia kenapa mau memberitahukan pada dirinya penyebab
kematian anaknya"
Apakah dia mempunyai kepentingan membantu Ershao
membersihkan kesalahan meracun keponakan"
Tadi dia sedang memikirkan apa" Dan menyesal tentang
apa" 0ooo(dw)ooo0 "Tahu bau yo, tahu bau yo...."
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Melihat janda Yuan Dashao keluar pintu, Li Yuan-wai
juga berteriak lagi, suaranya sangat besar, juga dua suara
pendek. Pas disaat suaranya berhenti, di depannya tercium bau
harum, janda Yuan Dashao sudah duduk dibangku.
"Hartawan Li, orang memanggilmu begitu bukan"
Tolong kau beri aku satu piring tahu bau, tehnya tidak
perlu, baunya terlalu menyengat sudah menyulitkan orang,
ditambah lagi dengan yang asam, sungguh aku tidak tahu
bagaimana menelannya."
0ooo(dw)ooo0 Li Yuan-wai, dipanggil juga Hartawan Li, adalah temanteman
persilatan yang memanggil dia demikian.
Sekarang wajahnya yang bulat sudah hampir menjadi
panjang, sungguh menyesal dirinya menuruti ide bodohnya
Tangan Cepat Xiao Dai dan Polisi Setan, dia datang kesini
menyamar sebagai penjual tahu bau, tujuannya untuk
mengawasi orang, siapa tahu dirinya malah diketahui
orang, dia yang seharusnya barada di tempat gelap malah
ada di tempat terang. Bukankah ini sama dengan doger
monyet" Kemarin, pria yang bertopi itu sudah tahu akan dirinya,
hari ini dia tadinya sudah tidak ingin menyamar lagi, justru
Xiao Dai dan Polisi Setan mengatakan telah menunggu
semalaman tidak melihat orang itu balik kembali, jadi tidak
akan ada orang yang melihat penyamarannya lagi, sekarang
pemeran utama wanitanya telah muncul, malah mau
makan tahu bau nya lagi, jual atau tidak jual"
0ooo(dw)ooo0 Sesudah tertawa, wajah Li Yuan-wai kembali jadi bulat
lagi, tawa khasnya tetap ada.
Karena sudah terpikirkan olehnya dirinya tidak pernah
melihat satu pagelaran sandiwara sampai setengah jalan
tidak diteruskan lagi.
Dan dia juga teringat ada seorang wanita pernah
mengatakan padanya, "Hartawan Li! apakah kau tahu
asalkan wanita, mereka semua akan terpesona sampai tidak
bisa berkata melihat tawamu?"
Maka dia tertawa.
"Nyonya muda besar, kau duduklah sebentar, tahunya
aku ambil yang sedikit lebih tua dan wangi, aku akan
menggorengkan lagi untukmu."
Menampilkan tawa yang menurut dirinya paling
setimpal, mewakili Li Yuan-wai.
Tapi dia lupa satu hal, tidak ada seorang laki-laki pun
yang bisa ketika sedang menangis tiba-tiba menghentikan
tangisnya dan berubah menjadi tertawa, 'dari menangis jadi
ke tawa' kata kata itu hanya berlaku untuk para wanita.
Disaat dia melihat nyonya besar dalam sekejap sudah
duduk di depan dirinya, dia tidak bisa melihat ekspresi
wajahnya sendiri, yang tidak lebih bagus dibandingkan saat
menangis, sekarang mana bisa dia menampilkan tawanya
yang sangat memikat itu.
0ooo(dw)ooo0 Dua orang yang tidak pernah bertemu, apa lagi seorang
lelaki dan seorang perempuan, apa lagi dalam keadaan
begini, sepertinya tertawa adalah jembatan yang paling
bagus. Nyonya muda besar tertawa, setelah melihat Hartawan
Li tertawa. Apalah tertawa bisa mempesonakan seluruh kota"
Li Yuan-wai sekarang sudah melihatnya.
Lelaki dengan wanita bertanding tertawa, kira-kira tawa
siapa yang lebih memikat, bukankah ini pekerjaan yang
gila-gilaan"
Maka Li Yuan-wai kalah, kalah sampai matanya melotot
mulut menganga.
0ooo(dw)ooo0 "Tahu aku.... sudah matang."
"Betulkah" matang sedikit supaya mudah dicerna!"
"Yang aku katakan adalah tahu di penggorenganmu."
"Aku juga bilang tahu di penggorenganku."
"Apakah kau bisa beritahu aku, apa alasan kau jualan
tahu?" "Eee, karena ada orang yang suka makan tahuku."
"Apa kau bisa, jika tidak berjualan tahu?"
"Tidak bisa, karena aku sendiri juga suka makan tahu."
"Aku bisa mengeluarkan uang lima puluh kali lipatnya,
membeli tempat jualanmu ini."
"Tidak, aku berharap bisajadi tersohor!"
"Mengapa kau begitu angkuh?"
"Benar, sebelum tercapai kehendakku, aku tidak akan
berhenti."
Tanpa mencicipinya sedikitpun, janda Yuan Dashao
bangkit berdiri, tawanya sudah menghilang, dilanjutkan
dengan tawa dingin, sepasang tangan sedikit gemetar.
Li Yuan-wai malah tertawa, kali ini tawanya wajar,
mungkin kalau nyonya besar tidak tertawa lagi, tidak ada
yang bisa menandingi tawanya.
Ternyata tawa Li Yuan-wai sungguh "memikat", juga
sangat seksi. Tertawa ya tertawa, sepasang tangan Li Yuan-wai
ditaruh di atas tanggungan, matanya menatap tajam
sepasang mata nyonya besar.
Dua orang itu tegang berdiri di sana, udara pun menjadi
tegang. Situasinya semakin membeku, satu hawa pertempuran
yang mematikan mengelilingi tempat jualan ini, lama
sekali.... Keringat dikepala janda Yuan Dashao, setetes demi
setetes turun ke bawah.
Li Yuan-wai lebih baik sedikit, keringat di wajah juga
hanya beberapa butir menempel dikedua sisi hidung yang
manis itu. Siapa pun tidak berani mendahului bergerak, juga tidak
berani sembarangan bergerak.
Sebab tidak berani mendahului bergerak adalah karena
dua orang ini merasa tidak yakin mendahului bergerak bisa
melumpuhkan lawannya, dan lagi jika sekali pukul tidak
berhasil, dia akan mendapat serangan balik yang telah
dipersiapkan lawannya, serangan baliknya ada
kemungkinan satu serangan yang mematikan.
Keduanya tidak berani sembarangan bergerak, bergerak
satu gerakan kecil saja bisa memberi peluang pada lawan
untuk membalas. Pertarungan pesilat tinggi sering
ditentukan oleh satu gerakan salah yang amat kecil, malah
satu nafas yang tidak stabil, urat syaraf disembarang tempat
di seluruh tubuh yang mengalami kram, juga akan
menjadikan situasi yang sulit dipulihkan.
0ooo(dw)ooo0 Tidak tampak ada senjata kedua orang itu.
Ada kala senjata yang tidak tampak, adalah senjata yang
paling menakutkan.
Apa lagi pesilat tinggi, tidak memerlukan senjata untuk
mematikan lawan, hanya mengangkat telapak tangan,
menendang, sampai angin jari atau satu tiupan tenaga
dalam, jangan kata manusia, sepuluh sapi juga dalam
sekejap bisa menjadi bangkai yang kaku.
Inilah yang ditakuti dari seorang pesilat tinggi, karena
seorang pesilat tinggi seluruh tubuhnya dari atas sampai ke
bawah tidak ada satu pun yang bukan senjata, tidak ada
satu tempatpun yang tidak bisa mematikan lawan.
0ooo(dw)ooo0 Tangan Cepat Xiao Dai meloncat, setelah dia mendengar
dua kali teriakan Li Yuan-wai yang pendek itu.
Dia yang seperti kucing dengan lincah keluar dari dalam
toko, tapi dia hanya melihat janda Yuan Dashao, bukan
saja tidak melangkah menuju kearahnya, malah sepertinya
sedang asyik mengobrol dengan Li Yuan-wai.
Dia menyandar ketembok, tampaknya seperti sedang
menunggu seseorang.
Kali ini dia tidak berani sembrono lagi, kemarin dia tidak
bisa mengikuti orang bertopi misterius itu, saat malam
membicarakan hasil pertempuran, dia mendapat banyak
omelan dari Li Yuan-wai dan Polisi Setan. Hari ini jika
tidak dapat mengikuti lagi, dia pasti tidak akan lolos
mendapatkan cacian dari dua kura-kura itu, terpaksa dia
berlarian disepanjang jalan.
Para pedagang kecil di jalan kecil Utara tiba-tiba terjadi
sedikit keributan.
Dalam hati Tangan Cepat Xiao Dai berdebar-debar,
tidak tahu apakah dirinya harus menghampirinya dan
melihat apa yang terjadi.
Sebenarnya disudut tempat dia berdiri dapat melihat
dengan jelas tempat jualan tahu bau Li Yuan-wai, sekarang
para pedagang kecil itu sudah mengerubungi membentuk
satu tembok manusia, tepat menghalangi pandangannya,
melihat keributan mereka, mungkinkah orang berdua orang
itu sudah mulai bertarung"
Xiao Dai menyesal, menyesal kenapa tadi pagi tidak
mengambil lebih dua puluh lembar cek, mengusir pergi
semua para pedagang kecil yang berkerumun yang entah
dari mana datangnya, seperti si bopeng penjual teh itu.
0ooo(dw)ooo0 Sebuah busur yang ditarik penuh, jika waktunya terlalu
lama akhirnya akan terlepas juga.
Li Yuan-wai berhadapan dengan janda Yuan Dashao,
saat ini hawa pembunuhan di antara keduanya, persis
seperti busur yang ditarik penuh, busur yang hampir putus.
Keringat Janda Yuan Dashao bercucuran.
Tawa Li Yuan-wai sudah hampir membeku.
Seperti patung bocah mas dan gadis giok dikuil.
Orang-orang yang menonton disekeliling tampak sudah
terbawa oleh hawa pembunuhan yang menakutkan itu,
mereka juga telah terdesak mundur sekitar satu zhang lebih,
wajah setiap orang sudah tertempel selapis salju.
Tiba tiba.... "Ting" sebuah suara.
Suara sebuah uang tembaga yang jatuh ke tanah.
Suara ini tidak besar, tidak diragukan di dalam situasi
hening di "medan pertempuran" ini, seperti suara guntur.
Hawa pembunuhan menjadi buyar.
"Iii!" sambil menghembus nafas panjang, janda Yuan
Dashao pelan-pelan berkata, "Hartawan Li, kuakui
sekarang aku tidak dapat membunuhmu, mungkin nasibmu
sedang baik, tapi ini bukan satu kemenangan yang mutlak.
Lewat hari ini, kita pasti akan bertemu lagi, saat itu kau
pasti akan kalah, aku sekarang ingin pergi, apakah kau akan
menghalangi aku?"
Li Yuan-wai tidak menjawab, hanya menggeleng
gelengkan kepala.
Janda Yuan Dashao membalikkan tubuhnya.
Sesaat sebelum pergi dia menatap sekali pada uang
tembaga itu, tampak seorang laki-laki yang berpakaian
pelajar sedang memungutnya.
Li Yuan-wai juga melihat pada pelajar itu, saat sorot
mata keduanya bentrok, disudut mulut orang itu tampak
sedikit tersenyum.
Kerumunan orang telah bubar, Li Yuan-wai tetap berdiri
di sana bengong dengan keras berpikir.
0ooo(dw)ooo0 "Walau tidak ada hasilnya, tapi satu pertempuran yang
menegangkan telah berlangsung."
Entah kapan Polisi Setan sudah datang disisi Li Yuanwai
berkata. "Kau melihatnya?"
"Tentu, saat kalian berdua memulai aku sudah
melihatnya."
"Yang aku katakan adalah tadi orang yang menjatuhkan
uang tembaga itu."
"Tentu saja, seorang yang berpenampilan pelajar bukan?"
"Aku curiga dia itu sengaja."
"Bagaimana penjelasannya?"
"Saat itu kau tentu sudah melihatnya, kau tentu mengerti
aku dengan janda Yuan Dashao seperti anak panah yang
sudah ditarik tali busurnya mau tidak mau harus
melepasnya. Hasil akhirnya aku juga tidak yakin bisa
menundukkannya, bisa juga dua-duanya kalah dan luka,
coba kau pikir sekali lagi, sampai kau sendiripun sudah
terpengaruh oleh situasi saat itu. Ada siapa lagi yang bisa
memisahkan kita" Walau orang itu tidak mau melihat salah
satu dari kami terluka, dan dengan tidak kentara melepas
situasi yang sekali sentuh langsung terjadi itu, kepintaran
dan ilmu silat orang ini sungguh mengagetkan orang,
siapakah dia" Kenapa aku selalu merasa hafal wajahnya,
apa lagi tawanya."
Polisi Setan diam tidak bicara, juga jadi berpikir dengan
keras. 0ooo(dw)ooo0 BAB 3 Bunga Ju Siapa bilang seorang pahlawan tidak boleh mengucurkan
air mata" Karena seorang pahlawan tidak pernah meneteskan air
mata di depan orang.
Li Yuan-wai dan Polisi Setan dua orang saat melihat
jenazah Yuan Ershao walau tidak ada air mata, tapi malah
membuat orang merasa lebih sedih dari pada berair mata.
Li Yuan-wai juga tidak dapat menahan dirinya, hampir
seperti orang idiot bergumam sendiri.
"Ershao, aku tidak tahu kau berbuat demikian adalah
benar atau salah, tapi aku tahu kau tidak akan rela pergi
begitu saja. Kenapa" Kenapa tidak memberi kami satu
kesempatan" Apa kau tidak percaya pada kami" Sialan, kau
sungguh bodoh! Walau kau ingin mati juga harus tunjukan
satu jalan jelas pada kami, supaya kami dapat menangkap
orang yang diam-diam mencelakaimu! Xiao Dai sudah
pergi menguntit kakak iparmu, sekarang kuncinya ada di
atas dirinya, kami pasti akan menyelidik sampai berhasil
demi membersihkan dosa yang ditimpahkan padamu,
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
arwah pahlawan mu tidak jauh, bantu aku doakan aku...."
Air mata orang tua Qian bercucuran terus.
Bagaimana juga umur Polisi Setan lebih tua banyak dari
pada Li Yuan-wai, dia lebih dapat menahan diri, meski
wajahnya juga sedih.
Sedangkan perasaan orang muda lebih lepas, makanya
Li Yuan-wai dengan marah berkata sendiri.
Biasanya orang yang lebih tua lebih bisa menahan diri,
perasaannya tidak gampang ditampilkan diluar, tapi siapa
pun tahu kesedihan Polisi Setan tidak lebih kurang
dibanding dukanya Li Yuan-wai.
Ini juga perbedaan antara umur sembilan belas tahun
dengan empat puluh tahun.
0ooo(dw)ooo0 Di Chen Ju ada sebuah warung teh.
Polisi Setan dan Li Yuan-wai sudah menunggu di sini
selama tiga hari penuh.
Sudah tiga hari, Tangan Cepat Xiao Dai menguntit janda
Yuan Dashao sekali pergi dia tidak pernah kembali lagi.
Perasaan dua orang itu persis seperti Xiao Dai seperti
layang-layang putus tali, dengan susah payah
menerbangkannya keudara, tapi sekali terbang tidak
kembali lagi. "Aku mau mencari dia." Li Yuan-wai bangkit berdiri.
"Cari kemana" Ke Jun Shan" Walau janda Yuan Dashao
pernah berkata akan kembali ke Jun Shan, Xiao Dai tidak
idiot, jika menemukannya akan pergi jauh dia pasti akan
memberitahu kita."
"Aku takut Xiao Dai terkena jebakan wanita itu."
"Dia tidak tahu Xiao Dai adalah satu komplotan dengan
kita." "Betulkah" Kau orang tua jangan lupa dulu aku juga di
tempat gelap, tapi pria yang bertopi itu, dan juga dia
bukankah semuanya tahu?"
"Mungkin dia sudah tahu kau dengan Ershao
bersahabat."
"Tidak mungkin, aku dengan Ershao jarang bertemu, dia
seharusnya tidak tahu, jika tahu pun hanya aku dan Xiao
Dai berdua, dia belum pernah bertemu dengan kita, juga
tidak kenal kami berdua, mana bisa hanya sekali pandang
langsung mengenal aku?"
"Sudahlah, Hartawan Li, sekali tampil merk emas
"wajah tawa memikat" mu, kecuali seorang buta, pasti
semua orang tahu yang ada di depan mata adalah asli
dirimu." "Jika benar demikian, orang yang tidak tampak itu
sangat mungkin tahu Xiao Dai bersama kita, justru tidak
tahu penguntitan Xiao Dai, mungkinkah telah terjadi
sesuatu?" "Tentang ini kau tenang saja, Xiao Dai terkenal sebagai
'belut' yang sangat licin, dia menguntit orang jika bisa
diketahui orang, itu baru kejadian diluar dugaan."
"Jika tidak terjadi hal diluar dugaan, kenapa sampai
sekarang sedikit berita juga tidak ada?"
Polisi Setan juga mulai khawatir.
0ooo(dw)ooo0 Orang mati telah kembali hidup.
Ini adalah hal yang sulit dipercaya orang.
Kecuali sebenarnya orang ini belum mati, jika tidak
setiap orang setelah mati bisa hidup kembali, tidak tahu
kacaunya akan bagaimana dunia.
Yuan Di, Yuan Dashao telah kembali ke perumahan Hui
Yuan. Tidak perlu dikatakan lagi, perumahan yang punya nama
begitu besar, setiap orang juga sulit mempercayainya.
Beritanya sudah tersebar, orang-orang dunia persilatan
lebih-lebih sulit mempercayainya, apa lagi orang-orang
yang pernah datang menyatakan bela sungkawanya, tidak
bisa tertawa, menangis pun susah.
Orang yang paling gembira tentu saja orang tua Qian,
karena perumahan Hui Yuan mempunyai majikan lagi.
Menurut penuturan Yuan Dashao, tahun lalu saat dia
pergi mengunjungi teman, dia mengalami penghadangan
dan penyerangan oleh seorang yang pakai cadar, ilmu
silatnya sangat tinggi, didunia persilatan mungkin sulit
mencari seorang yang bisa menandinginya, ketika itu
dirinya ditawan dan dikurung dalam satu perumahan yang
tidak diketahui namanya selama satu tahun. Pakaian yang
dibawa seluruhnya dirampas oleh orang yang bercadar itu,
jadi terjadilah peristiwa mayat tidak berkepala yang diantar
ke rumahnya sendiri.
Yang lucu adalah setelah dirinya dianggap mati satu
tahun, orang yang bercadar itu melepaskan dirinya,
sedikitpun tidak terluka dan dia akhirnya kembali ke
rumah. 0ooo(dw)ooo0 Kejadian ini bagi Polisi Setan dan Li Yuan-wai terasa
sangat diluar dugaan.
Juga terkejut terbengong-bengong tidak dapat berkata.
Yuan Dashao menghindar tidak mau menerima tamu,
setiap tamu yang berkunjung semuanya kembali dengan
kecewa. Beruntung Polisi Setan dan Li Yuan-wai mendapat berita
lebih banyak dari orang tua Qian dibanding orang lain.
0ooo(dw)ooo0 "Tuan muda besar jadi gila."
Polisi Setan dan Li Yuan-wai tertegun.
"Tuan muda besar setelah kembali, mengetahui kejadian
Tuan muda kedua, dia jadi emosi terus, mendengar lagi
anak tunggalnya juga telah mati, dia akhirnya jadi gila,
Orang yang sehat sekarang syarafnya jadi terganggu,
semuanya tidak tahu, sungguh tidak tahu keluarga Yuan
telah berbuat dosa apa, di dalam perumahan kembali
dirundung kesedihan. Hai.... tidak tahu dari mana asalnya!"
"Ada kabar nyonya besar tidak?" Polisi Setan bertanya.
"Saat nyonya besar pergi, tuan Qian juga ada di tempat,
sampai sekarang sedikit kabarpun tidak ada yang sampai ke
rumah, aku pikir jika dia sudah tahu Tuan muda besar tidak
mati, seharusnya dia cepat kembali, sungguh tidak mengerti
semula kenapa bisa menganggap mayat itu adalah Tuan
muda besar, bukankah ini lelucon yang sangat besar."
"Orang tua Qian, apakah kau tahu bahwa nyonya
besarmu bisa bersilat" Dan lagi akhir akhir ini apakah
kelakuannya ada yang tidak biasa?" Li Yuan-wai bertanya
lagi. "Nyonya besar bisa bersilat dari dulu aku tidak pernah
mendengarnya, aku juga tidak tahu kenapa dia bisa bersilat,
dulu urusan di rumah dia jarang mengurusnya, tapi dapat
dikatakan dia adalah wanita yang baik, kehidupan seharihari
Tuan muda besar dan Tuan muda kedua, dia yang
mengurusnya. Ketika dia melihat mayat Tuan muda besar
pulang, orangnya juga jadi berubah, perubahannya hampir
seperti berganti orang, seharian dia tidak berkata sepatah
katapun. Lalu dia membawa majikan kecil pindah kejalan
kecil Utara, kami sebagai pelayan berpikir mungkin dia
takut melihat barang-barang peninggalan suaminya, jadi
terpikir lagi mengenai hal lain, aku tidak melihat ada yang
tidak biasa."
"Menurut pandanganmu, apa mungkin Tuan muda
kedua memperkosa kakak ipar?" Polisi Setan bertanya lagi.
"Dua orang Tuan muda itu semuanya aku marga Qian
yang melihat mereka tumbuh besar, Tuan muda kedua
tidak mungkin melakukan perbuatan begitu. Memang tidak
salah nyonya besar adalah seorang wanita yang sangat
cantik, tapi sikap Tuan muda kedua terhadap kakak ipar
seperti ibu menghormati dia, perbuatannya selamanya
terbuka, jika mengatakan Tuan muda kedua dengan
amcaman pisau memperkosa nyonya besar, dibunuhpun
aku tidak akan percaya."
0ooo(dw)ooo0 Tangan Cepat Xiao Dai hampir gila.
Dia sudah empat hari penuh tersesat di dalam
pegunungan ini.
Luas pegunungan ini tidak besar, tapi sangat tinggi,
berada empat puluh li diluar kota kabupaten Ping Yang.
Di seluruh pegunungan bertebaran batu batu aneh,
dimana-mana terdapat jurang dalam dan tebing tinggi.
Penduduk setempat menyebutnya Hei Wu Shan
(Gunung kabut hitam).
Hanya karena di sini sepanjang tahun diselimuti kabut
yang hitam. Orang yang tinggal disekitar semuanya tahu gunung ini,
tidak mudah masuk kegunung, karena sangat mudah
tersesat, kecuali orang yang hafal betul jalan-jalannya, baru
yakin bisa keluar dari gunung ini.
Xiao Dai sama sekali tidak terpikirkan oleh dirinya
bagaimana dia bisa ditipu masuk kegunung ini.
Menguntit ialah mengikuti jejak orang. Saat Xiao Dai
memastikan nyonya besar telah masuk kegunung ini, tentu
saja dengan tidak ragu-ragu dia mengikutinya masuk, dia
juga takut kehilangan jejak setelah pulang nanti tidak bisa
bertanggung jawab, setelah hari mulai gelap, baru dia sadar
orang yang jalan di depan sudah tidak tahu kemana
arahnya, ingin kembali sudah tidak tahu dari jalan mana
tadi dia masuk.
Sehingga dia seperti sibuta mendorong gilingan di dalam
kabut hitam ini berputar empat hari.
Untung digunung ini masih ada buah-buahan untuk
mengisi perut dan menghilangkan dahaga.
Dia sungguh tidak bisa membayangkan berapa lama lagi
dirinya akan terkurung digunung setan yang seperti kotak
umpet ini. Dia juga tahu dirinya pasti bisa keluar dari sini, hanya
soal waktunya saja, cepat atau lambat.
Dia justru tidak bisa menahan kesabaran untuk perlahanlahan
mencari jalan keluar, karena dia tahu diluar sana
masih banyak pekerjaan menunggunya, dan juga Hartawan
Li dan Polisi Setan sekarang pasti sudah gemas ingin
menelan dirinya.
0ooo(dw)ooo0 Disatu malam lagi.
Memandang bulan yang purnama, Xiao Dai sudah
kelelahan, haus, dan lapar.
Sungguh tidak terpikirkan kenapa dirinya begitu sial,
sepuluh hari lebih menunggang kuda, walau tidak memakai
sepasang kakinya, tulang di seluruh tubuhnya juga rasanya
seperti akan berantakan. Sampai di tempat yang dituju,
tadinya dia ingin mendapatkan tugas yang ringan,
membiarkan Hartawan Li di bawah terik mata hari
berjualan tahu bau, sedang dirinya bersembunyi dengan
enteng menguntit dan mengawasi keadaan, hanya dua hari
dia bisa dengan santai minum arak tua, siapa tahu sekarang
dia malah dipermainkan oleh janda Yuan Dashao seperti
doger monyet, memancingnya masuk ke gunung setan yang
burungpun tidak bisa berak di sini, sekali putar sampai
berjalan empat hari penuh. Sepasang kaki terus mencari
jalan keluar, terasa seperti mau patah karena berlari, dipikir
pikir, jika tadinya tahu dirinya bakal begini, lebih baik dia
jualan tahu bau, bukankah tugas 'mengawasi dan
menguntit' ini akan jatuh pada Hartawan Li, dengan begitu
sekarang yang menikmati indahnya bulan dan pijat kaki
bukan jadi dia yang mengalami.
Sekali salah perhitungan, jadi kalah seluruhnya,
kekesalannya Xiao Dai jangan dikatakan lagi.
Memandang bulan yang sangat bulat, dengan sendirinya
terbayang wajah Hartawan Li yang bulat itu. Terbayang
wajah Hartawan Li selanjutnya jadi terbayang muka
tertawanya. Sepertinya bulan juga sedang tertawa, sedang
mentertawakan dirinya.
Sepertinya bulan sedang memberitahu dirinya.... orang
idiot sampai namanya juga Dai (idiot), kenyataan ini
selamanya tidak bisa tidak harus diakui oleh dirinya sendiri.
0ooo(dw)ooo0 Bulan seperti kue yang besar, sungguh ingin sekali dia
menggigitnya. Jika orang sudah kelaparan, halusinasinya
pun sangat tidak masuk akal.
Itu pikiran Tangan Cepat Xiao Dai saat ini.
Bayangan gunung yang hitam, batu aneh dan cadas yang
hitam kelam. Dengan kedua mata lapar dia memandangnya,
sepertinya semua jadi hitam.
Tidak! Bukan hitam kelam.
Karena Xiao Dao menemukan setitik terang api, tepat di
antara celah bebatuan aneh itu. Kakinya bergerak lagi,
secepat kilat. 0ooo(dw)ooo0 Ada titik terang pasti ada orang, tidak salah.
Di tempat dimana ada orang pasti ada makanan, tidak
salah. Masalahnya bukan babi hutan di atas panggangan api,
kambing liar, tapi sepasang kaki.... sepasang kaki manusia.
Xiao Dai muntah, yang dimuntahkan semuanya air
asam. Dua orang itu persis seperti ditumpahkan dari satu
cetakan, sama jelek rupanya, sama-sama menakutkan
orang, dua wajah yang sama-sama putih pucat, alisnya
jatuh ke bawah mata menonjol, gigi putih di dalam mulut
yang besar seperti gergaji.
"Kau sudah datang, tapi terlambat, yang enak sudah
habis dimakan, tinggal ini semua." Orang yang dikiri
berkata sambil memandang dingin pada Xiao Dai.
Kata kata yang dikeluarkan aneh, nadanya datar,
didengar oleh telinga, membuat bulu kuduknya berdiri.
Xiao Dai tidak menjawab, dalam keadaan begini kau
ingin dia mengatakan apa"
Dia sungguh curiga terhadap dua orang ini apakah orang
hidup, di tempat seperti ini, keadaan yang seperti ini,
menampilkan situasi yang sangat tidak serasi.
"Kenapa kau tidak bicara" Apakah kau tahu aku dengan
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dia sudah mencarimu digunung ini selama dua hari?" kata
seorang lagi dengan menyeramkan.
0ooo(dw)ooo0 "Kanibal Gigi Gergaji Bersaudara?" Xiao Dai ingat
sekarang, juga tidak terasa bertanya.
"Mata yang tajam, saudara kecil, walau aku dengan
temanku tidak tahu siapa kau, melihat kau sekali pandang
bisa menyebutkan nama kami, mmm, tidak salah.... he
he.... tidak salah, pasti tidak salah."sambil bicara, sambil
sepasang mata yang seperti mata ikan mati dia
memperhatikan dari atas sampai bawah Xiao Dai, kek kek
tertawa aneh. Berturut-turut mengatakan 'tidak salah' tidak tahu apakah
maksudnya benar-benar mata Xiao Dai tajam, atau ada
maksud lain. "Karena apa" Kalian sepertinya sengaja menunggu aku
di sini." "Hanya untuk membawa kau keluar dari sini, tentu saja
membawa kau keluar dari sini sesudah ada di dalam perut
kami." Gle.... k terdengar satu suara menelan liur.
Melihat gerakan lawan menelan, Xiao Dai merasa
dirinya seperti benar-benar sudah masuk keperutnya orang
itu. "Bagaimana kalian bisa tahu aku ada di sini" Siapa orang
yang memberitahu kalian" Walau kalian ingin memakan
aku, paling sedikit juga harus mengatakan alasannya
bukan" Dibunuh sebelum dijelaskan dulu itu kan kurang
baik?" "Tentu, tentu, pasti akan memberitahumu dulu, jika
tidak setelah kau dimakan dan masuk ke dalam perut, di
dalam sana matipun kau tidak bisa menutup mata dan di
dalam sana tentu melakukan perbuatan nakal, membuat
kami jadi sakit perut, tentu tidak menguntungkan!"
"Adik, cepat katakan, makin aku melihat Tuan muda ini
makin merasa hatiku tambah gemas sulit menahannya."
"Kak, baik, sekarang aku segera mengatakannya, kau
jangan gelisah."
Gigi Gergaji bersaudara ini sepuluh tahun yang lalu
adalah penjahat yang sudah ternama didaerah utara Huai,
mereka sangat suka makan daging manusia, perbuatannya
sangat keji diluar aturan persilatan, disaat orang-orang
golongan lurus dunia persilatan akan menumpasnya,
mereka berdua menghilang dan bersembunyi, tidak tahu
pergi kemana, tidak terduga Tangan Cepat Xiao Dai bisa
bertemu dengan mereka di gunung Kabut Hitam.
"Saudara kecil, lebih baik kami panggil dirimu Tuan
muda saja, Tuan muda, kami bersaudara, juga
melaksanakan tugas yang diperintahkan orang, yang
memerintah tentu saja pemimpin kami, jika bukan, mana
bisa menunggu di sini selama dua hari" Apa ceritanya
sudah cukup?"
"Siapa pemimpin kalian?"
"He! He he! Soal ini kau tidak perlu tahu, sebenarnya
kami sendiri juga tidak tahu, jadi bagaimana bisa
memberitahu padamu, pokoknya.... pokoknya setelah kau
sampai di raja akhirat sana katakan saja pemimpin kami
yang memerintahkan cukup! Sudah habis bicaranya, Tuan
muda kecil kau ingin cara apa matinya" Digoreng"
Dipanggang" Atau dimasak" Beritahu kami saja, kami pasti
akan menurut apa yang kau inginkan."
Tumbuh sampai sebesar ini, Xiao Dai sama sekali tidak
pernah berpikir ada satu hari dia bisa dipermainkan orang
seperti ini, ada orang yang mau memakan dirinya.
"Aku rasa aku mohon pada kalian juga tidak ada
gunanya, benar bukan" Baiklah! Bagaimanapun juga aku
sudah lapar sekali sampai kepalaku jadi pusing, 'Orang
makan orang' mari kita lihat siapa yang memakan siapa...."
Perkataannya belum habis, tampak sebuah tenaga
telapak tangan secepat meteor meluncur sampai di depan
tenggorokan orang tertua Gigi Gergaji Bersaudara, begitu
cepatnya sehingga tenaga itu ingin mendarat ditenggorokan
lawannya. Dengan berteriak aneh satu kali, reflek orang tertua
sangat cepat, dia mundur kebelakang jauh sekali baru
berhasil menghindarkan serangan telapak itu.
Tampak dia marah dan berteriak-teriak, "Adik, adik,
Tuan muda ini sangat keras, hati-hati!"
Disaat orang yang dipanggil adik tertegun, Tangan Cepat
Xiao Dai tidak terus mengejar orang pertama, malah
membalikkan tubuh, tenaga telapak yang seperti jaring
menyerang lagi pada si adik.
Dengan sekuat tenaga menangkis serangan musuh, si
adik Gigi Gergaji sudah mengeluarkan sebuah tongkat yang
terbuat dari tulang manusia, membuat lingkaran sinar,
menangkis serangan Xiao Dai.
Si abang yang baru saja didesak mundur, segera seperti
angin kencang menggulung kembali, sepasang tangannya
menggenggam dua tongkat Gigi srigala, paku panjang di
atas tongkat disorot sinar bulan mengeluarkan sinar biru
hijau, tidak perlu dikatakan lagi, asal menyentuh sedikit,
mungkin sudah akan merengut nyawa.
Sudut mulut Tangan Cepat Xiao Dai mengulum senyum,
tangannya berdiri seperti pisau, lurus dipotongkan ke
depan, kaki kirinya menendang kebelakang, jurusnya
sedikit aneh, ada sedikit mirip Ayam Mas Berdiri disatu
Kaki. Si adik Gigi Gergaji baru saja melihat Xiao Dai
menyatukan tangannya seperti pisau, otaknya belum
berpikir, tongkat tengkorak yang terbuat dari besi di
tangannya, malah sudah patah menjadi dua, baru saja
terdengar suara patah, satu bayangan telapak sudah sampai
di depannya tidak sampai satu che, dia buru-buru mundur
kebelakang, hampir saja dadanya dibelah juga.
Tapi si abang tidak begitu beruntung, Xiao Dai
bersamaan menendangkan kaki kiri ke belakang, sulit
dipercaya, tangan lain Xiao Dai telah menyilang menyabet
kepalanya, walau tongkat Gigi Serigala sekuatnya diangkat
ke atas menangkis tangan itu, tapi tidak bisa menghindar
tendangan kaki lawannya.
Tubuhnya sempoyongan memuntahkan darah segar, si
abang Gigi Gergaji jatuh terduduk di bawah sejauh satu
zhang lebih. Semua kejadiannya sangat cepat, berakhirnya juga cepat,
hanya dalam waktu beberapa kedipan mata.
"Kau.... kau.... kau siapa?" kata siabang Gigi Gergaji
sambil batuk. Mengusap-usap belakang kepalanya, Tangan Cepat Xiao
Dai perlahan berkata, "Ternyata kalian bisa juga
mengucurkan darah! Aku kira aku telah bertemu setan,
hmmm, bisa mengucurkan darah, perkaranya jadi
gampang, bisa mengucurkan darah artinya kalian adalah
manusia hidup, jika manusia hidup jadi tidak begitu
menakutkan, manusia hidup bisa berubah jadi manusia
mati, manusia mati tidak bisa berubah jadi manusia hidup
betul kan" Aku siapa" Sekarang kalian baru terpikir untuk
menanyakan siapa aku" Aku Tuan muda, bukankah kalian
demikian memanggilku?"
Melihat ekspresi Xiao Dai yang sudah unggul masih
mempermainkan, siabang Gigi Gergaji muntah darah lagi,
nafas terengah engah, sampai tidak bisa bicara.
Tiba-tiba siadik dengan wajah aneh mundur, dengan
ketakutan berkata, "Xiao Dai! Kau adalah Tangan Cepat
Xiao Dai?"
"Jangan takut, jangan takut, tidak ada yang perlu
ditakutkan, yang makan daging manusia adalah kalian, aku
tidak bisa makan daging manusia, mari mari, jika kau
sudah tahu siapa aku, jadi harus tahu kebiasaanku, 'sekali
telapak pisau keluar, tidak ada nyawa yang akan kembali'.
Sekarang aku yang harus tanya kalian ingin bagaimana cara
matinya, apa ingin aku yang mewakili" Atau kalian sendiri
yang melakukannya?"
"Tangan Cepat Xiao Dai' 'sekali telapak pisau keluar,
tidak ada nyawa, tidak akan kembali'...." si abang Gigi
Gergaji sambil batuk, sambil membaca dengan suara pelan.
Tiba-tiba, sesudah terpikir lagi, wajah yang tadinya
sudah putih pucat, sekarang sampai sedikit warna darahpun
tidak ada. Gigi Gergaji sangat sadis, tapi hanya kepada orang yang
lebih lemah, setelah bertemu orang yang lebih kuat dari
dirinya malah tidak bisa bertindak sadis. Setiap orang
didunia persilatan semuanya tahu Tangan Cepat Xiao Dai
tidak punya musuh, hanya ada teman, artinya tidak punya
musuh karena orang yang jadi musuh Xiao Dai semuanya
sudah mati. Kedua bersaudara ini sudah biasa membunuh orang,
ketika sampai waktunya ada orang ingin mengambil
nyawanya, perasaannya sangatlah berbeda sekali, yang lucu
adalah Gigi Gergaji Bersaudara ini tadinya tidak tahu
bahwa algojo telah ada di depan matanya, disebelah kiri
memanggil Tuan muda, disebelah kanan Tuan muda, terus
mempermainkan. 0ooo(dw)ooo0 "Aku pikir mungkin kalian sekarang sudah bisa ingat
siapa pemimpin kalian" Hmm, apa bisa beritahu aku?" Xiao
Dai melirik sepasang saudara kembar ini.
"Tangan Cepat Xiao Dai, apakah jika kami telah
memberitahu, kami dapat meninggalkan tempat ini dengan
selamat?" kata di mata siadik terkilas sorot mata sedikit
harapan. "Permintaan kalian sedikit keterlaluan, dengan perbuatan
kalian dulu, dan kebiasan buruk suka makan daging
manusia, membunuh kalian tidaklah berlebihan, kalian
katakan saja! Nanti aku akan mempertimbangkan
keadaan...."
Tiba-tiba satu titik bintang dingin dengan membelah
udara langsung menyerang belakang kepala Tangan Cepat
Xiao Dai. Dengan menundukkan kepala sambil membalikkan
tubuh, Xiao Dai seperti anak panah lepas dari busurnya
terbang menuju kearah tempat yang mengeluarkan senjata
gelap. Disaat hampir mendekat dengan batu besar itu, satu
bayangan orang loncat terbang keatas udara, bersamaan itu
paling kurang sepuluh senjata gelap datang menyerang
Anak Berandalan 4 Pendekar Gelandangan - Pedang Tuan Muda Ketiga Karya Khu Lung Pendekar Pemetik Harpa 31
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama