Ceritasilat Novel Online

Legenda Kematian 6

Legenda Kematian Karya Gu Long Bagian 6


n lebih teliti mereka tidak sama!
Kalau begitu siapakah orang aneh itu?"
Kedua pertanyaan itu terus memutar dalam otak
Guan Ning, tapi dia tidak bisa mendapatkan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
jawabannya. Orang tua yang sedang duduk bersila
itu berkata, "Shou E Tan Qing, apakah benar dia
telah terkena Luo Hou Shen Zhen dan sedang
menunggu di luar?"
Guan Ning menjawab dengan serius, "Betul!"
Pak tua ini seperti menarik nafas kemudian dia
membalikkan kepalanya untuk melihat saudaranya. Pelan-pelan dia berkata, "Lao Da,
sekarang kita harus bagaimana" Shou E Tan Qing
teman kita, kali ini kita sudah salah sasaran,
sehingga membuatnya terluka. Apakah kita harus
mengobatinya?"
Walaupun suaranya perlahan tapi tidak terputus. Guan Ning melihat dia sedang terluka
parah tapi masih bisa bicara begitu lancar. Dia
terkejut. Nama E Mei Bao Nang pantas disebut
sebagai orang terkenal di dunia persilatan.
Pak tua yang dipanggil Lao Da itu terlihat
lukanya lebih berat. Dia memejamkan mata. Lalu
berkata, "Luka oleh senjata marga Tang bisa kita
obati, sekarang kita terluka tapi siapa yang bisa
mengobati kita?"
Suaranya benar-benar dingin, dia lebih kejam.
Guan Ning berpikir, "Pantas 2 bersaudara ini
disebut Qi Hai Shuang Sha oleh kalangan
persilatan jika dilihat lagi senjata rahasia mereka
penuh dengan racun. Sifat merekapun seperti
racun, dengan sifat mereka seperti itu, peristiwa
Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang terjadi di Wisma Si Ming hanya mereka yang
tega melakukannya."
Karena itu Guan Ning merasa membenci mereka
tapi Lao Da Tang Qi, E Mei Bao Nang menarik
nafas panjang dan berkata dengan perlahan,
"Marga Tan tanpa sebab telah terkena jarum
beracun kita. Jika dia mati, aku merasa tidak
enak." Matanya terbuka secepat petir dan melihat
kepada Guan Ning dan berkata, "Bawa dia kemari!"
Guan Ning diam-diam menghembuskan nafas
supaya menetralkan hatinya yang merasa aneh
tapi dia juga berpikir, "Kenapa kedua orang itu
tiba-tiba bisa memiliki perasaan?"
Tapi karena sejak awal dia memang tidak
menyukai kedua orang itu maka diapun tidak
banyak berbuat sopan santun, segera dia mengangguk dan tanpa bicara Guan Ning segera
berjalan keluar.
Dua bersaudara E Mei Bao Nang dengan
bengong melihat Guan Ning yang menghilang
sambil membawa lampu, ruangan itu kembali
gelap. Lao Er Tang Gu tiba-tiba berkata, "Pemuda
ini bertekad kuat, sewaktu dia melihat kita yang
tidak mau mengobati Shou E Tan Qing, hatinya
marah, tapi"hai! Dia tidak tahu kalau luka kita
lebih parah dan kita tidak tahu mengapa kita bisa
terluka." Jawab Lao Da Tang Qi dengan dingin, "Itu yang
disebut dengan karma. Mungkin tangan kita
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berlumuran darah dan selama ini kita tidak pernah
terkena karma, hari ini bisa tiba-tiba muncul dua
orang yang ingin membunuh kita" Lao Er,
bagaimana perasaanmu sekarang" Aku" aku tahu
aku tidak akan bisa hidup lebih lama lagi. Kalau
kau masih bisa berjalan, kau pergilah sendiri!"
Tang Gu merasa marah dan berkata, "Lao Da,
apa yang kau bicarakan" Kita adalah saudara,
matipun harus bersama, apalagi kita hanya terluka
ringan, belum tentu kita akan mati."
Dua bersaudara ini sedang membicarakan hidup
dan mati, walaupun nada bicara mereka dingin
tapi mereka tidak terlihat seperti orang yang
sedang terluka dan hampir mati.
Tang Gu menarik nafas panjang, dia memejamkan matanya lagi, walaupun mereka
bersaudara tapi pada saat mengobrol, nada bicara
merekapun masih terdengar sangat dingin, padahal
hubungan mereka memang sangat erat.
Tang Gu mengatakan kalau mereka tidak akan
mati, sebenarnya dia sadar bahwa diapun tidak
ada harapan lagi, mereka tetap mengobrol. Luka
dua bersaudara ini tampak lukanya terkena
tusukan pedang di pinggang, sedangkan yang
satunya terluka di sisi perut. Kedua tempat ini
adalah tempat fatal, jika bukan
karena 2 bersaudara ini memiliki ilmu silat tinggi mungkin
sejak tadi mereka sudah mati.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning memapah Shou E Tan Qing
memasuki kuil, sebelah tangannya membawa
lampu, yang lainnya memegang Shou E Tan Qing,
dengan cepat mereka masuk ke dalam kuil. Tang
Gu mendengar mereka masuk. Matanya tetap tidak
dibuka. Dia mengeluarkan sebuah botol kecil dan
dilemparkan ke arah Guan Ning lalu berkata,
"Separuh obat ini ditelan, dan separuhnya ditempel
pada lukanya."
Botol kecil itu terbang ke arahnya. Guan Ning
menyambutnya, pergelangan tangannya terasa
bergetar karena tenaga dalam Tang Gu masih
besar. Guan Ning merasa aneh, dia sudah terluka
begitu parah, tapi masih mempunyai tenaga begitu
besar. Sambil berpikir dia meletakkan lampu di atas
meja sembahyang yang ada di dekat Tang Gu.
Shou E Tan Qing hampir tidak sadarkan diri, tapi
dia masih berusaha bicara, "Aku Tan Qing bila
masih bisa hidup tidak akan melupakan budi
kalian...."
Tang Gu tertawa dingin dan berkata, "Kau mau
ingat atau melupakannya, itu tidak menjadi
masalah bagi kami, karena kami juga tidak akan
hidup lebih lama lagi, keculai kalau sekarang kami
bisa mendapatkan obat dari Tai Hang Ci Xue, yang
bernama Xu Ming Shen Gao (Obat sakti penyambung nyawa) mungkin kami masih bisa?"
Kata-katanya belum selesai di luar terdengar
tawa ceria. Mereka secara bersama- sama menoleh,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terlihat di luar pintu ada 2 orang pak tua berbaju
mewah, begitu melihat sosok mereka, Guan Ning
segera berteriak dengan suara kecil. Tapi wajah 2
bersaudara E Mei Bao Nang yang dingin terlihat
senang. (Oo-dwkz-lav-oO)
Dewi KZ http://kangzusi.com/
BAB 9 : Bertemu teman perempuan
Dua pak tua berbaju mewah baru saja masuk
dan tampak mereka terus tertawa. Pak tua tinggi
itu tertawa dan berkata, "Tidak disangka kami
berdua yang sedang mengejar orang malah menjadi
dewa penolong kalian. Kakak Tang, 10 tahun kita
tidak bertemu. Kalian pasti tidak menyangka kalau
datang tepat pada waktunya."
Mereka berdua tidak lain Tai Hang Zi Xue, Le
Shan dan Le Shui. Baru membahas tentang Xu
Ming Shen Gao, obat itu sudah ada di depan
mereka. Tawa kedua pak tua itu tiba-tiba berhenti,
mereka pelan-pelan mendekati Guan Ning. Tibatiba dia menjulurkan tangannya, jari tangannya
bergerak dengan cepat menotok nadi di pundak
Guan Ning. Serangan yang dilancarkan begitu tiba- tiba
membuat Guan Ning terkejut, dia mencoba
melambaikan tangan untuk menahan serangan
tapi telapak Le Shan yang sudah sampai di tengahtengah dibalikkan, dan botol kecil yang dipegang
oleh Guan Ning sudah diambilnya.
Melihat keadaan seperti itu Shou E Tan Qing
membentak tapi dia tidak bisa berbuat banyak.
Pak tua Le Shui tidak mempunyai maksud jahat
terhadap Guan Ning, dia hanya main-main saja,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
setelah berhasil mendapat botol kecil itu dia tidak
segera mengembalikannya sambil tertawa. Guan
Ning marah dan membentak, "Anda kenapa....?"
Pak tua Le Shui tertawa, "Apakah kau tahu
mengapa tiba-tiba aku datang ke sini" Aku terus
menguntitmu, kami di kota Wang Pin Kou
menunggumu selama 1 jam, setelah itu baru
melihat keretamu keluar dari penginapan, kami
terus menguntitmu dari belakang, kami bukan
dewa, kami tidak tahu kalau Tang Lao Da dan Tang
Lao Er sudah terluka."
Tang Qi dan Tang Gu berpikir, "Ini benar- benar
berkat bagi kita, tadi aku sudah menolong Tan
Qing, sekarang ada orang yang datang menolongku, kalau aku tidak menolong Tan Qing,
mungkin kedua pak tua ini tidak akan mau
menolongku. Tapi"mengapa tiba-tiba dia merebut
botol kecil dari pemuda itu?"
Guan Ning mengerutkan dahi. Dengan marah
dia berkata, "Aku tidak kenal dengan kalian berdua
mengapa kalian terus menguntitku, untuk apa
semua" Obat yang ada di dalam botol kecil itu
untuk menolong Tetua Tan, untuk apa kalian
merebutnya?"
Guan Ning tahu kalau ilmu silat kedua pak tua
tinggi sekali, dia pasti tidak akan bisa melawan
mereka tapi Guan Ning merasa dia berada di pihak
yang benar, karena itu dia sama sekali tidak takut.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pak tua Le Shui berhenti tertawa, pelan- pelan
dia berkata, "Pertanyaan yang bagus, aku akan
memberitahumu, aku terus menguntitmu untuk
menyelidiki apakah temanmu yang datang bersama
denganmu, yang bernama Wu Bu Yun masih
bersamamu atau kau telah berbohong kepada
kami. Aku mengambil botol ini dan meminta kau
bicara dengan jujur kepada kami."
Guan Ning bingung, untuk apa kedua orang tua
ini terus mencari-cari Wu Bu Yun" Apakah hanya
untuk membalas dendam" Tapi umur mereka
begitu jauh, identitas mereka saja tidak sama.
Guan Ning terdiam kemudian berkata, "Jika
Anda ingin mencari Wu Bu Yun, kalian berdua cari
saja sendiri! Mengapa harus mengancamku"
Bukankah hal ini malah memalukan kalian
berdua?" "Apalagi Wu Bu Yun dan aku bukan teman, apa
yang kalian tanyakan, maaf aku tidak bisa
menjawabnya."
Pak tua Le Shui tertawa terbahak-bahak dan
berkata, "Kau marah tidak salah, tidak salah, tapi
aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu, kau dan
Wu Bu Yun datang bersama-sama tapi sekarang
kau malah tidak tahu dia berada di mana, jika kau
ingin membohongi orang lain itu masih bisa, tapi
jika ingin membohongiku. Hei, hei, hei, rasanya
tidak mungkin"Tanyakan pada dunia persilatan
apakah ada orang yang bisa menipuku?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mungkin pak tua Le Shui adalah orang terkenal
di dunia persilatan. Dia dan Le Shan adalah kakak
beradik, mereka sama-sama marga Le tapi


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

namanya tidak seperti ini.
Sekarang dia mengatakan sulit untuk menipunya, memang terdengar sedikit sombong
tapi itu memang kenyataan.
Karena 2 bersaudara Tang itu ingin mendapat
bantuan darinya, maka mereka secara bersamaan
mengangguk, walaupun Shou E Tan Qing tidak
tahu apa yang telah terjadi, tapi dia tetap
menjawab, "He."
Karena sekarang dia mulai merasa kepalanya
semakin pusing dan seakan-akan setiap saat bisa
pingsan. Pak tua Le Shui melambai-lambaikan
botol obat itu dan dia tertawa lagi, "Jika kau tidak
mau mengatakannya, kau akan mengorbankan
nyawa Pendekar Tan, kau harus bertanggung
jawab, dan jangan menyalahkan aku."
Guan Ning marah, wajahnya pucat dan tidak
bisa berkata apa-apa. Pak Tua Le Shui berkata lagi,
"Botol ini kuambil dari tanganmu, jika kau tidak
mau mengatakannya tidak apa- apa, asalkan kau
bisa merebut kembali botol ini. Jika tidak?"
Kata-katanya belum selesai, Guan Ning sudah
menyerangnya. Pak tua Le Shui
tertawa, dia bergerak,
jenggotnya tampak melambai-lambai, dia menjauhi
Guan Ning 2-3 meter.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Kati berniat mengambil obat ini, pasti akan
lebih sulit dibandingkan saat kau memanjat ke
langit." Guan Ning sudah lupa dengan apa yang disebut
dengan kematian dan penghinaan, dia hanya
merasa amarah menguasai hatinya, walau bagaimanapun dia harus bisa merebut kembali
botol itu, yang lainnya dia sudah tidak peduli.
Karena dia menyerang tidak tepat mengenai
sasaran, kakinya berputar lagi,
dia seperti bayangan terus menempeli pak tua Le Shui. Tapi
tiba-tiba pak tua Le Shan sudah menghadangnya
di depan, kedua telapak tangannya mendorong,
Guan Ning merasa ada angin yang menyerangnya,
walaupun tidak terlalu kencang tapi membuat
tubuhnya tidak bisa bergerak maju, terpaksa dia
berhenti. Guan Ning bertambah marah lagi, terdengar pak
tua Le Shan dengan ramah berkata, "Adik, kau
jangan marah. Apakah kau tahu mengapa kami
ngotot mencari Wu Bu Yun?"
Guan Ning terpaku, tapi dia segera tertawa
dingin, "Justru pertanyaan ini yang ingin kutanyakan kepada kalian berdua."
Pak tua Le Shan tersenyum, "Sebenarnya ini
adalah rahasia perkumpulan kami karena itu aku
tidak bisa memberitahumu, hanya...." Dia tertawa,
"Aku mencari Wu Bu Yun tidak ada maksud jahat
Dewi KZ http://kangzusi.com/
malah untuk kebaikannya. Saudara tidak perlu
merasa curiga!"
Guan Ning berpikir sebentar lalu bertanya,
"Apakah Wu Bu Yun adalah murid perkumpulan
kalian?" Pak Tua Le Shan mengangguk, "Benar, dia
adalah salah satu murid perkumpulan kami, dia
adalah putra tunggal ketua kami, aku sudah
menjawab demikian, kau harus tahu bahwa kami
mencari dia tidak ada maksud jahat."
Dia tertawa lagi dan melanjutkan, "Aku ingin
memberitahumu, yang bernama Wu Bu Yun itu
bukan nama dan marga sebenarnya, awalnya aku
tidak percaya kalau Wu Bu Yun yang datang ke
penginapan itu adalah dia. Bahkan tidak tahu apa
maksudnya memakai nama Wu Bu Yun. Kami
terus berpikir, akhirnya aku teringat sejak kecil dia
senang sekali berkata "Wo Bu Shuo' (aku tidak
mau berkata) diubah menjadi Wu Bu Yun.
Mungkin dia memakai namanya dengan bahasa
sewaktu dia masih kecil"Ha, Ha, ha! Artinya
adalah aku tidak mau mengatakan namaku."
Pak tua Le Shan dengan ramah bercerita,
sikapnya tidak memperlihatkan kalau dia berbohong, membuat orang lain percaya dengan
apa yang dikatakannya.
Guan Ning baru mengerti tapi dia merasa semua
ini pasti terselubung banyak rahasia, jika Wu Bu
Yun adalah putra tunggal ketua Tai Hang Zi Xue,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengapa ketika Wu Bu Yun melihat mereka berdua
dia seperti ketakutan, sampai wajah Wu Bu Yun
pun ditutup dengan topinya, walaupun Guan Ning
tidak mengerti apa sebabnya juga tidak tahu awal
permasalahannya, yang dia ketahui adalah bahwa
Wu Bu Yun temannya, rahasia Wu Bu Yun tidak
boleh dibocorkan begitu saja.
Dia melihat Shou E Tan Qing yang sedang
duduk bersila, tubuh bagian atasnyta sudah
condong ke depan dan dia sedang menundukkan
kepalanya, sepertinya dia sudah pingsan, dua
bersaudara Tang masih duduk sambil memejamkan mata, mereka tidak melihat ke arah
Guan Ning dan kedua orang tua itu, bahkan
sepertinya tidak mendengar dan tidak melihat ke
arah Guan Ning. Guan Ning merasa ragu apa yang
harus dia lakukan sekarang" Kalau dia memberitahukan keberadaan Wu Bu Yun, bukankah ini artinya sama dengan mengkhianati
teman" Tapi jika dia tidak mengatakannya,
bukankah Tan Qing akan segera mati"
"Bukankah dengan begitu maka aku akan
menjadi pembunuh Tan Qing, selama sisa hidupku
tidak akan tenang menjalankannya."
Guan Ning merasa terjepit di antara dua pilihan,
walau bagaimanapun kalau dia salah memilih
maka hidupnya tidak akan tenang, tapi hal ini
sudah terjadi di depan matanya, dia sudah tidak
bisa memilih lagi, dia tampak berpikir sebentar
kemudian dia membulatkan tekad mengambil
Dewi KZ http://kangzusi.com/
keputusan. Dia berkata, "Aku tidak tahu apa
hubungan kalian dengan Wu Bu Yun, tapi kalian
mempermainkan nyawa orang lain untuk mengancamku, aku tidak bisa berbuat seperti
kalian menganggap nyawa seseorang begitu rendah. Hanya saja"aku bisa melihat dengan jelas
apa yang sebenarnya disebut dengan wajah asli
seorang tetua dunia persilatan."
Wajah pak tua Le Shan berubah, dia bawah
sinar lampu terlihat kalau dia merasa malu. Tapi
pak tua Le Shui tetap tersenyum. Pelan-pelan dia
berkata, "Kelihatannya Tuan ingin memberitahu
keberadaan Wu Bu Yun kepada kami"
Dengan suara lantang Guan Ning berkata,
"Betul, tapi kalian beri dulu obat penawarnya
kepadaku, besok pagi aku akan membawa kalian
menemui Wu Bu Yun."
Pak tua Le Shui tertawa dan bertanya, "Apakah
perkataanmu benar?"
Dengan dingin Guan Ning berkata, "Aku bukan
orang seperti kalian, mempunyai nama dan wibawa
di dunia persilatan, tapi aku pasti akan menepati
janjiku, kalian berdua tidak perlu merasa khawatir."
Dia sudah bertekad, walau bagaimanapun dia
harus menolong nyawa Shou E Tan Qing terlebih
dulu setelah itu baru dia akan membawa kedua
pak tua itu pergi ke Gunung Miao Feng Wang Jia
Lao Dian, untuk bertemu dengan Wu Bu Yun, dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sadar dalam waktu 1 hari ini dia sudah melakukan
2 kesalahan kepada Wu Bu Yun. Bila terjadi
sesuatu pada Wu Bu Yun dan merugikan Wu Bu
Yun, dia akan mati-matian membela Wu Bu Yun.
Pak tua Le Shan tertawa, pelan-pelan dia
berjalan ke sisi Shou E Tan Qing kemudian
berkata, "Karena kelakuanku maka Kakak Tan
harus menunggu lama, aku minta maaf."
Dia mencabut tutup botol lalu mengeluarkan
bubuk obat dari dalam botol, kemudian dia
mengangkat kepala Tan Qing. Sisa obat yang ada di
dalam botol ditumpahkannya ke dalam mulut Tan
Qing, lalu dia bertanya, "Apakah luka Kakak Tan
ada di bagian dada?"
Dengan lemah Tan Qing mengangguk. Pak tua
Le Shan tersenyum sambil mengeluarkan tangan
kanannya kemudian dengan
cepat menepuk punggung Tan Qing. Shou E Tan Qing berteriak,
segera Guan Ning marah, "Apa yang Tuan lakukah
kepadanya?"
Setelah ditepuk oleh pak tua Le Shan, telapak
tangannya dibalikkan kemudian diputar, dengan
cepat sisa obat yang ada di telapak tangannya
ditempelkan di dada Tan Qing.
Gerakan sangat cepat seperti kilat. Guan Ning
sangat marah, dia ingin lari menghampiri mereka,
lalu terdengar ada benda terjatuh, diiringi tawa pak
tua Le Shan, luka dada Tan Qing tertutup oleh
obat bubuk itu. Dia tertawa dan berkata, "Jarum
Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang terdapat di dada Kakak Tan sudah kugetarkan dan keluar. Ditambah lagi dengan
adanya obat penawar Kakak Tang. Kakak Tan
hanya membutuhkan waktu 2 hari untuk beristirahat, Kakak Tan pasti akan segera sembuh." Dia berbalik untuk tertawa kepada Guan Ning,
"Tuan tidak perlu merasa khawatir, aku tidak akan
mencelakai Kakak Tan. Kalau ada orang yang
berniat membunuh Kakak Tan"aku adalah orang
pertama yang tidak akan melepaskannya."


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pak tua Le Shan memang tidak salah dijuluki
sebagai orang pintar, hanya dengan beberapa
kalimat saja dia meninpakan kesalahannya tadi
kepada orang lain dan sedikit menjilat kepada
Shou E Tan Qing, melihat pak tua itu, Guan Ning
merasa marah sekaligus membencinya. Tiba-tiba
Shou E Tang Qing membuka matanya dan melihat
pak tua Le Shui. Dia berkata, "Apakah permasalahan kalian sudah selesai" Kalian berdua
tidak ada dendam dengan kami, jika kalian ingin
membantu kami, cepat lemparkan obat itu! Kalau
tidak, silakan keluar, biar kami berdua mati
dengan tenang di sini."
Suara E Mei Bao Nang terdengar lemah, tapi
nada bicaranya tetap dingin, membuat Guan Ning
merasa dingin. Dia berpikir, "Pantas mereka
disebut 'Dua Racun', mendengar suara mereka
yang benar-benar dingin seperti racun. Walaupun
nyawa mereka sudah sudah di ambang maut dan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
meminta tolong kepada orang lain, tapi nada
bicaranya masih tetap seperti itu, bisa dibayangkan bagaimana sikap mereka kepada
orang lain?"
Pak tua Le Shui tertawa dan berkata, "Kami 2
bersaudara tidak mempunyai dendam dengan
kalian, tapi kami sudah lama kenal, sekarang
teman kami mendapatkan kesulitan, tentu saja
kami tidak akan berpangku tangan begitu saja."
Sambil berkata seperti itu dia mengeluarkan
sebuah kotak kecil dari balik dadanya, kemudian
dia berkata lagi, "Obat ini adalah obat yang dibuat
oleh kakek guruku. Sekarang jumlahnya semakin
berkurang, kali ini kami hanya membawa 2 kotak.
Jika tidak.... Ha, ha, ha. Jika bukan karena kalian
berdua mengalami musibah, sepertinya sulit...."
Sambil tertawa dia bicara seperti itu, dan hanya
mengatakan sampai kata 'sulit', ketika mengucapkan kata itu, dia merasa di dekat tulang
rusuknya ada angin yang lewat, dia merasa kaget,
di depan matanya tampak sebuah telapak tangan
yang menyerangnya. Gerakannya begitu cepat,
terpaksa dia mengangkat tangan untuk menahan
serangan itu, tetapi tangannya sudah kaku, kotak
yang dipegangnya sudah direbut.
Pak tua Le Shan sama sekali tidak menyangka
kalau di tempat itu ada orang yang berani merebut
kotaknya. Setelah orang itu berhasil merebut kotak
-kecil itu, dia segera mundur, ternyata orang itu
adalah Guan Ning! Pak tua itu sama sekali tidak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
menyangka kalau Guan Ning memiliki ilmu silat
yang bisa bergerak begitu cepat, dia tidak tahu
walaupun ilmu silat Guan Ning tidak begitu tinggi
tapi ilmu silat yang dipelajari Guan Ning adalah
ilmu silat tertinggi, karena itu pada saat pak tua
lengah dia bisa merebut kotak itu.
Pembahan ini membuat pak tua Le Shan, Le
Shui, dan 2 bersaudara Tang berteriak, "Ada apa
denganmu?"
Pak tua Le Shui kaget juga marah, kedua telapak
tangannya siap-siap dilancarkan, Guan Ning. Guan
Ning hanya tertawa dingin, dia membuka kotak itu
dan berkata, "Jika Anda ke sini, aku akan
memakan semua obat yang di dalam kotak ini."
Gerakan pak tua Le Shui berhenti, dia merasa
kaget juga senang. Xu Ming Shen Gao adalah
benda langka dari perkumpulan Tai Xing Zi Xue
dan obat ini adalah obat yang selalu dicari-cari
oleh orang-orang dunia persilatan. Walaupun kotak
itu sangat kecil tapi jika obat yang ada di dalam
kotak itu digunakan sepersepuluhnya, itupun
sudah cukup untuk membuat seseorang hidup
kembali, walaupun terkena luka karena telapak
atau luka bacokan dari perkumpulan manapun,
asalkan orang itu masih bernafas maka nyawanya
bisa tertolong, melihat Guan Ning nekad akan
berbuat demikian, akhirnya dia mengurungkan
niatnya malah sekarang terlihat bengong. Tiba-tiba
dia tertawa, dia memutuskan mundur, dia tidak
jadi menyerang, sambil tertawa dia bertanya, "Adik
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kecil, ada apa denganmu" Kalau kau membutuhkan obat ini, katakan saja kepadaku.
Untuk apa melakukan hal seperti itu...."
Tang Qi dan Tang Gu bersifat dingin dan sadis,
bila mereka sedang senang atau marah tidak akan
terlihat di wajah mereka. Tapi sekarang satusatunya obat yang bisa menolong mereka malah
direbut orang, dia merasa sangat marah dan kaget.
Dia berkata dengan pelan, "Adik kecil, apakah kau
tidak menyukai kami" Kalau kau memang tidak
suka, katakan saja! Walaupun aku sedang terluka
parah. He, he, he...."
Dia berhenti bicara maksudnya adalah walaupun mereka berdua sudah terluka parah tapi
mereka tidak akan mengalah begitu saja dari Guan
Ning. Sorot mata Guan Ning terlihat tajam seperti
pisau, dia melihat ke arah marga Tang, tidak
melihat ke arah Le Shan dan Le Shui, lalu dia
berkata, "Aku tidak kenal dengan Anda berdua. Xu
Ming Shen Gao memang sangat mujarab, aku
memang tidak membutuhkan obat ini, hanya
saja...." Kata-katanya belum habis, tapi Tang Gu sudah
menyela, "Apakah kau melakukan semua ini
karena ingin mencari masalah dengan kami?"
Guan Ning menjawab dengan dingin, "Aku
melakukan semua ini hanya karena aku ingin
bertanya kepada kalian mengenai satu hal."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pak tua Le Shu tertawa terbahak-bahak,
"Ternyata kakak kecil ini ingin bertanya sesuatu
kepada 2 pendekar. Untuk apa harus melakukannya dengan cara seperti ini" Kita semua
bukan teman tapi sama-sama dari dunia persilatan, kelak kita pasti akan sering bertemu,
jika kau merusak persahabatan ini, kelak...."
Sambil bicara seperti itu dia mulai melangkah
mendekati Guan Ning, tapi sorot mata Guan Ning
bertambah tajam lagi. "Apakah Tuan lupa dengan
kata-kataku?"
Pak tua Le Shui tertawa dan berhenti melangkah. Terdengar Guan Ning berkata lagi,
"Aku bukan orang persilatan, aku juga tidak mau
mengurusi budi atau dendam dunia persilatan.
Aku hanya ingin menanyakan satu hal. Puluhan
nyawa yang mati di Wisma Si Ming waktu itu,
apakah perbuatan kalian berdua, bagaimana cara
kalian menjelaskannya?"
Kata-kata ini baru diucapkan, Le Shan, Le Shui,
Tang Qi, dan Tang Gu terkejut. Walaupun Shou E
Tan Qing sudah meminum obat penawarnya tapi
dia belum terlalu sadar, tapi dia sempat terkejut
mendengar perkataan Guan Ning, harus diketahui
mengenai peristiwa pembunuhan yang terjadi di
Wisma Si Ming merupakan peristiwa yang berhubungan erat dengan semua orang dan
peristiwa berdarah in merupakan peristiwa yang
menjadi sorotan kalangan dunia persilatan.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pak tua Le Shan terkejut, dia bertanya, "Orangorang yang diundang ke Wisma Si Ming" Apakah
orang-orang yang mati di
Wisma Si Ming berhubungan dengan 2 bersaudara Tang?"
Guan Ning tertawa dingin dan dengan lantang
dia berkata lagi, "Orang-orang yang mati di Wisma
Si Ming berhubungan erat dengan 2 bersaudara
Tang, walaupun orang-orang yang di Wisma Si
Ming bukan mereka yang membunuh tapi tentunya
tidak akan jauh dari hal ini...."
Pak tua Le Shui tampak mengerutkan alisnya.
Dia berkata, "Walaupun aku tidak mengikuti hal
ini dengan pasti tapi akupun sudah mendengar
kabar di dunia persilatan, pembunuhnya adalah
orang yang selalu menghilang dan muncul seperti
setan, yaitu Xi Men Yi Bai. Kakak kecil.... apakah
kau tidak salah menuduh?" Sambil bicara seperti
itu matanya melihat ke arah 2 bersaudara Tang. Di
bawah temaram lampu redup terlihat 2 bersaudara
Tang masih duduk dalam posisi seperti tadi, tapi
nafas mereka terdengar kasar. Wajah mereka yang
pucat dan tirus tampak berubah-ubah. Pak tua Le
Shui berkata, "Kakak kecil, jika kau memiliki
pendapat sendiri coba katakan kepada kami. Biar
semua orang yang ada di sini bisa mendengarkan
dengan jelas.... mungkin.... mungkin...." Dia
terbatuk dan membalikkan kepala, melanjutkan,
"Kami semua yang ada di sini tidak ada keperluan
lain, mungkin kau bisa bercerita sambil mengisi
Dewi KZ http://kangzusi.com/
waktu.... itu pasti merupakan hal yang menyenangkan."
Guan Ning mulai bercerita, bagaimana dia
tersesat lalu masuk ke Wisma Si Ming dan di sana
dia bertemu dengan peristiwa aneh, lalu tindakannya mengubur mayat-mayat para pesilat
tangguh yang mati, lalu dia menceritakan bagaimana dia bisa bertemu dengan gadis berbaju
hijau dan berusaha menghindar Wu Sha Shen
Zhen. Dia juga bertemu dengan Gong Sun Zuo Zu,
Luo Fu Cai Yi, Wu Dang Si Yan, Mu Zhu Da Zhi
dan perjalanannya kembali ke kota Bei Jing....
Semua hal yang ditemui dan dilewatinya dia
ceritakan"kemudian dengan nada sedih dia
berkata, "Orang yang ada di Wisma Si Ming kecuali
Xi Men Yi Bai yang saat inipun masih terluka
parah dan tidak mati, tidak ada seoranpun yang
hidup. Tapi mengapa E Mei Bao Nang bisa hidup


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan tenang sampai sekarang" Jika mereka
takut dan memutuskan tidak pergi ke Wisma Si
Ming, tapi mengapa ada orang yang melihat mereka
dan di Wisma Si Ming masih terlihat tas mereka
yang tertinggal" Di depan Wisma Si Ming hampir
saja aku terkena serangan beracun Wu Sha Shen
Zhen. Mereka berniat membunuhku untuk menutup mulut, tapi mereka tidak tahu bahwa di
jalan manapun tetap akan bertemu lubang.
Walaupun mereka melakukan semuanya dengan
sangat rahasia tapi suatu hari perbuatan mereka
pasti akan ketahuan juga oleh orang-orang."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning terus berkata, membuat pak tua Le
Shan dan Le Shui, dan Shou E Tan Qing hanya
bisa terpana. Pada saat Guan Ning bicara, pak tua Le Shui
sudah menghampiri Tang bersaudara. Kedua
matanya terus menatap 2 bersaudara Tang itu,
walaupun mereka diam, tapi pak tua Le Shui bisa
melihat dengan jelas.
"Apa yang akan kau katakan?"
Tan Qing tahu, kakak seperguruannya mati di
Wisma Si Ming, walaupun dia bersifat dingin tapi
hubungan kakak beradik mereka sangat erat,
sekarang matanya terlihat seperti ada api yang siap
menyembur dari matanya. Jika dia tidak terluka,
mungkin saat ini dia sudah mencengkram 2
bersaudara Tang itu.
Tang bersaudara hanya bisa saling memandang.
Tang Gu berkata dengan pelan, "Cara yang sangat
lihai." Dia melihat semua orang di sana dan berkata,
"Kata-kata dan penjelasan kakak kecil ini membuat
kami tidak bisa membantah, tapi masih banyak
persoalan aneh yang telah terjadi. Jika kalian
percaya kepadaku. Aku...."
Tiba-tiba.... Kata-katanya belum selesai, dari luar jendela
ada seseorang yang melempar puluhan cahaya
Dewi KZ http://kangzusi.com/
hitam dan sasaran benda itu adalah 2 bersaudara
Tang. Tang Qi dan Tang Gu segera berteriak seketika
itu juga mereka roboh. Pak tua Le Shui segera
bersiap diri, dengan angin pukulan dari telapak
tangannya, dia berusaha memukul jatuh semua
senjata rahasia yang datang.
Pak tua Le Shui membentak dan menyerang,
dengan cepat dia meloncat keluar dari jendela. Pak
tua Le Shan takut terjadi sesuatu pada saudaranya, dia tidak memeriksa lebih teliti lagi
apakah senjata rahasia itu mengenai dua bersaudara Tang atau tidak, segera dia ikut keluar
menyusul saudaranya.
Walaupun umur mereka berdua sudah tua, tapi
gerakan mereka masih terlihat lincah, hanya dalam
waktu sekejap mereka sudah menghilang di dalam
kegelapan. Guan Ning terkejut, dia melihat senjata- senjata
rahasia yang bisa lolos dari telapak Le Shui dan
tidak mengenai 2 bersaudara Tang. Tapi api keluar
dari senjata rahasia itu membuat tirai mulai
terbakar, api semakin besar dan akan membakar 2
bersaudara Tang yang tergeletak tidak sadarkan
diri di bawah. Guan Ning kaget, tanpa banyak berpikir dia
segera lari ke tempat di mana api telah menyala.
Guan Ning berpikir bagaimana caranya supaya dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
bisa memadamkan api yang mulai berkobar
dengan besar ini.
Tapi.... Sewaktu dia sedang ragu ragu, dari luar jendela
terdengar suara seseorang yang tertawa dingin.
Kemudian muncul 2 bayangan, yang
satu berperawakan tinggi dan yang satu pendek. Mereka
memakai baju hitam, kepala mereka diikat dengan
kain hitam, hanya terlihat sepasang mata yang
tampak bersemangat, tubuhnya bergerak sangat
cepat seperti hantu, kaki mereka baru saja
menginjak tanah segera melayang lagi, mereka
melayang ke arah Guan Ning.
Saat tiba-tiba ada orang yang secara misterius
datang, membuat Guan Ning menarik nafas
menahan takut. Dia membentak, "Siapa kau" Apa
maksudmu datang kemari?"
Si baju hitam yang tinggi tertawa dingin dia
membalikkan telapak tangannya menyerang. Shou
E Tan Qing yang sedang terluka dan belum pulih
kesehatannya terkena serangan itu sebab dia
masih tidak bisa menghindar....
Hati Guan Ning menjadi dingin, dia melihat
orang telah memukul roboh Tang Qing.
Pendatang itu berkata, "Aku datang kemari
untuk meminta nyawa kalian."
Suaranya rendah dan serak. Tang bersaudara
melihat api hampir membakar tubuh mereka tapi
Dewi KZ http://kangzusi.com/
mereka sudah tidak ada tenaga untuk berdiri,
terpaksa mereka berguling-guling ke sisi, begitu
mendengar suara itu mereka langsung gemetar,
dengan suara gemetar mereka berkata, "Kau lagi!"
Orang berbaju hitam itu tertawa sinis, "Betul! Ini
aku!" Dia sudah mengerakkan telapak tangannya
menyerang Guan Ning.
Guan Ning masih dalam keadaan bengong,
telapak tangan itu sudah berada di atas kepalanya,
tiba-tiba dia teringat sebuah gerakan pada catatan
rahasia yang ada di dalam Ru Yi Qing Qian, segera
tangan kirinya diangkat, telapak kanannya sudah
bergerak secepat kilat memotong serangan itu,
tangan kirinya? dengan tepat menahan serangan
orang aneh itu, tangan kanannya mengeluarkan
serangan lebih aneh lagi.
Orang aneh berbaju hitam itu tidak menyangka
kalau pemuda yang ada di depannya ini akan
mengeluarkan jurus begitu aneh, dia menarik
serangannya dan mundur, walaupun Guan Ning
sudah mempelajari ilmu rahasia Ru Yi Qing Qian
tapi dia masih belum lancar menggunakannya,
setelah dia berhasil melancarkan satu jurus, jurus
selanjutnya tidak bisa diteruskan. Orang aneh itu
melihat Guan Ning tiba-tiba berhenti menyerang,
dia tidak bisa mengira setinggi apa kemampuan
ilmu silat Guan Ning" Karena itu dia tidak berani
menyerang lagi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Setelah Tang bersaudara melihat kedua orang
aneh ini, hati mereka masih terus bergetar, mereka
berusaha duduk, begitu mereka melihat Guan Ning
mengeluarkan jurus aneh, mereka merasa sangat
senang. Mereka berharap Guan Ning bisa mengalahkan
kedua orang itu, tapi sekarang Guan Ning malah
berdiri dengan bengong, mereka merasa khawatir,
terdengar orang berbaju hitam yang perawakan
pendek berkata, "Ayo Kak, sikat dia!"
Kemudian kedua tangan mereka mulai menyerang ke arah pinggang dan tenggorokan
Guan Ning. Guan Ning sedang berpikir bagaimana caranya
bisa melancarkan jurus selanjutnya, melihat ada
yang menyerang lagi, dia menjadi kaget, di
sekeliling tubuhnya seperti dikelilingi oleh bayangan telapak tangan orang itu, dengan cara
apapun rasanya dia tidak bisa menghindari
serangan orang itu.
Walaupun orang yang menyerang Guan Ning
terlihat sangat lihai tapi dari catatan yang terdapat
di dalam Ru Yi Qing Qian ada jurus yang
mengajarkan bagaimana mengatasi serangan seperti itu. Hanya saja karena sekarang Guan Ning
tidak ingat dia merasa kelabakan, meskipun saat
ini tiba-tiba Guan Ning bisa mengingatnya, belum
tentu dia bisa memakainya karena itu dia
memutuskan untuk mundur, di belakang dirinya
adalah tirai yang sedang terbakar, api besar yang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
begitu panas membuat hati Guan Ning bergetar, di
depan ada musuh, di belakangnya ada api yang
berkobar begitu besar, keadaannya benar-benar
sangat terjepit dan berbahaya, dalam situasi
terjepit seperti itu terpaksa tangan kanan Guan
Ning terangkat ke atas, tangan kiri diputar ke kiri,
badannya condong ke depan dan dia berlari....
Karena merasa terjepit, dia mengeluarkan jurus
yang entah berasal dari mana, setelah jurus itu
dikeluarkan dia baru teringat kalau jurus itu
tercantum juga di dalam Ru Yi Qing Qian, kalau
tidak salah namanya adalah 'pagar besi'.
Orang aneh berbaju hitam itu melihat Guan Ning
akan terluka oleh serangannya tapi tiba-tiba dia
melihat Guan Ning mengeluarkan gerakan aneh,
jurus itu seperti jurus kepalan Wu Xing yang
bernama Tie Suo Heng Jiang (Tali baja sejajar
sungai) juga seperti jurus Tai Ji, Ru Feng Ni Bi
(jurus seperti menutup mulut) tapi tenaga yang
dikeluarkan ternyata sangat dahsyat. Setelah
berhasil mengeluarkan jurus itu, Guan Ning
mundur 2 langkah dan bengong, dia sendiripun
tidak sadar dari mana jurus ini datang dan berasal
dari perkumpulan mana.
Ilmu silat yang tercatat di dalam Ru Yi Qing Qian
adalah jurus-jurus yang sudah lama musnah. Ilmu
silat kedua orang berbaju hitam aneh itu sangat
tinggi, tapi jika dengan kemampuan ilmu silat
seperti yang dimiliki Guan Ning sekarang, ada
sepuluh orang seperti dia belum tentu bisa
Dewi KZ http://kangzusi.com/
melawan Guan Ning. Karena kedua jurus yang
dikeluarkan Guan Ning membuat kedua orang
berbaju hitam ini terpaku. Mereka tidak bisa
menebak bagaimana sebenarnya kemampuan ilmu
silatnya. Api semakin membesar, jika mereka tidak
menyerang dan hanya menghadang Guan Ning,
pasti Guan Ning akan terbakar hingga mati. Kedua
orang itu dengan cara licik berhasil membuat pak
tua Le Shan dan Le Shui keluar dari kuil itu.
Sekarang mereka takut kalau-kalau kedua pak tua
itu merasa tertipu, mereka akan kembali ke tempat
ini secepatnya, kedua orang berbaju hitam itu
sekarang saling bertukar pandang, mereka ingin
langsung membunuh supaya tugas mereka cepat
selesai. Tapi.... Di luar terdengar suara orang kemudian terlihat
bayangan orang dengan cepat masuk ke dalam
kuil, sikapnya terlihat sangat cemas, begitu masuk
dia tidak bicara, hanya mengacungkan pedangnya
lalu menyerang kedua orang itu. Pedangnya
tampak pendek tapi tenaga yang dikeluarkan
sangat besar, tampak kilauan pedang berwarna
hijau seperti petir tapi tidak terlihat arah
sabetannya. Kedua orang berbaju hitam ini sadar kalau orang
yang datang dengan tiba-tiba bukan pesilat biasa,
segera mereka membagi diri yang satu menghadapi
Guan Ning, yang satu lagi membalikkan badan.


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning yang menghadapi kedua orang
berbaju hitam, dia merasa sangat kaget juga takut.
Tiba-tiba dia melihat dari jendela ada yang
bergerak masuk, tampak bayangan seseorang. Dia
mengira kedua pak tua itu sudah kembali, tapi
begitu melihat lagi dengan teliti, ternyata bayangan
orang itu sangat langsing dam berbaju hijau,
wajahnya terlihat sangat cemas. Dia melihat Guan
Ning dengan sorot penuh perhatian dan cemas.
Ternyata orang ini adalah orang yang pergi tanpa
jejak tapi selalu membekas dalam kenangan Guan
Ning"Ling Ying.
Angin berhembus, salju masih terus turun.
Angin membawa salju masuk melalui jendelajendela yang sudah rusak, hal itu malah membuat
api berkobar semakin membesar, tirai usang itu
dalam sekejap mata sudah dilalap oleh api besar
dan sekarang mulai membakar atap ruangan,
keadaan atap mulai hangus.
Guan Ning tidak menyangka bahwa Ling Ying
yang akan muncul di saat seperti ini. Tampak
pergelangan tangan Ling Ying diputar, dia menghindari tendangan dari laki-laki berbaju
hitam yang berperawakan pendek, tapi pedang
yang masih dipegang diputar dan posisinya naik.
Sekali lagi dia menyerang ke arah tenggorokan
lawan, sepasang mata Ling Ying sering melihat
kepaga Guan Ning. Mata yang bersorot penuh
dengan kecemasan dan seakan menyalahkan Guan
Ning, tapi perasaan cintanya tidak bisa ditutupi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Walaupun orang berbaju hitam itu mengaguminya, jurus-jurus pedang yang cepat dan
ganas dari Ling Ying, tapi melihat ekspresi
wajahnya, kedua laki-laki itu diam-diam merasa
senang. Dia segera berteriak, "Kakak, biar aku
yang menghadapi perempuan itu, kau yang
menghadapi laki-lakinya."
Sambil bicara dia menyerang dengan beberapa
jurus. Jurus-jurusnya cepat dan ganas, membuat
Ling Ying nafasnya menjadi sesak. Ling Ying
merasa kaget juga takut, dia ingin melindungi
Guan Ning tapi tidak bisa terlepas dari orang ini,
dia terus mengayunkan pedangnya, tampak cahaya
berkilauan, dia seperti ingin
menusuk dan langsung membunuh orang itu dalam satu kali
tusukan. Perlu diketahui bahwa pedang adalah semacam
senjata dan pedang selalu mempunyai ukuran.
Tapi pedang hijau yang digunakan oleh Ling Ying
lebih pendek separuh dari pedang biasa, pedang ini
menyerupai sebilah belati yang biasanya tersimpan
di dalam lengan baju. Senjata ini adalah ciri khas
senjata Huang Shan Cui Xiu. Ilmu pedangnya
sangat cepat dan berbahaya. Ilmu pedang ini
diturunkan dari seorang pendekar wanita yang
bernama Nyonya Gong Sun, dari jaman Dinasti
Tang. Sekarang Ling Ying tampak memainkan
jurus-jurus pedang yang ganas dan berbahaya ini.
Setiap jurus yang dilancarkan kepada lawan
tampak lebih ganas lagi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning melihatnya semuanya sampai lupa
kalau di depannya ada satu orang lagi yang harus
dihadapinya. Dia terus berteriak, "Hati- hati Ling
Ying, hati-hati...."
Kata-katanya belum habis, 2 bersaudara Tang
sudah berteriak, "Kau juga hati-hati!"
Guan Ning terkejut. Laki-laki berbaju hitam yang
dipanggil kakak itu diam-diam menyerang Guan
Ning, serangan darinya tidak bisa dihindari lagi.
Tapi baru saja tangan laki-laki itu berada di
tengah-tengah tiba-tiba dia menariknya dan
mundur. Guan Ning merasa aneh, "Ada apa
dengannya" Apakah dia tidak bisa melukaiku?"
Dia tahu laki-laki ini takut kepada jurusnya
yang tidak sengaja dia keluarkan tadi, walaupun
dia berniat untuk menyerang Guan Ning tapi dia
masih berhati -hati, serangan tadi hanya serangan
pancingan. Begitu dia menyerang, dia melihat Guan Ning
masih berdiri dengan diam, dia mengira Guan Ning
sudah mengetahui jurusnya yang dikeluarkannya
hanya jurus pura-pura. Dia terkejut dan berpikir,
"Mengapa pemuda ini begitu berpengalaman dalam
menghadapi musuh?"
Dia mundur lagi, mata yang hanya terlihat dari
topeng kain hitam itu terus melihat Guan Ning, dia
tidak tahu sampai di mana kemampuan ilmu silat
pemuda itu, lebih-lebih tidak tahu dia datang dari
mana. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Api semakin membesar, atap rumah mulai
terbakar. Guan Ning masih berhadapan dengan
orang yang dipanggil kakak besar, mereka masingmasing saling menebak apa yang sedang dipikirkan
lawannya saat itu. Tapi dalam hati Guan Ning, dia
sedang berharap Ling Ying bisa segera memenangkan pertarungan.
Diam-diam melihat ke arah Ling Ying, dalam
pantulan cahaya yang redup terlihat bayangan
orang sedang bertarung, tampaknya Ling Ying
berada di atas angin sekarang, hatinya merasa
senang tapi dia tidak tahu kalau saat itu Ling Ying
sedang merasa aneh, ternyata walaupun Ling Ling
menyerang dengan tajam dan cepat, tapi orang
berbaju hitam itu sepertinya sangat mengetahui
jurus-jurusnya. Laki-laki berbaju hitam itu dengan
cepat dan santai bisa menghindar jurus, karena itu
Ling Ying merasa aneh, "Siapakah laki-laki ini
sebenarnya" Mengapa dia bisa mengenal jurusjurus pedangku?"
Untung Ling Ying adalah seorang gadis yang
sangat lincah,m walaupun lawan bisa menghindari
serangannya tapi dia tetap berada di atas angin.
Dua bersaudara E Mei Bao Nang yang seumur
hidup mereka selalu berada di atas, sekarang
dalam keadaan seperti sekarang ini mereka benarbenar tidak berdaya, walaupun ilmu silat mereka
tinggi dan sangat berpengalaman tapi mereka
sadar kalau mereka sekarang berada dalam
bahaya. Api yang terus berkobar walaupun belum
Dewi KZ http://kangzusi.com/
membakar mereka tapi asap yang panas membuat
mereka seperti berada di atas sebuah pemanggang.
Tang Gu menarik nafas panjang, tiba-tiba
dengan penuh semangat dia berteriak, "Kami mati
tidak apa-apa, Kakak tidak perlu melindungi kami
sampai seperti itu!"
Orang yang disebut kakak itu melihat mereka.
Guan Ning tidak bergerak dan masih berdiri
dengan bengong, wajahnya tidak berekspresi
apapun, dia tidak tahu kalau Guan Ning sekarang
ini sedang ketakutan. Dia tidak tahu apa yang
harus dilakukannya sekarang, tapi laki-laki berbaju hitam itu mengira Guan Ning sangat
berani dan mempunyai ilmu silat tinggi sehingga
dia terlihat sangat tenang dan berhati-hati. Karena
laki-laki ini biasanya berbuat licik dan terlalu
berhati-hati, jadi dia tidak berani bertindak
ceroboh. Begitu mendengar kata-kata Tang Gu,
segera laki-laki berbaju hitam itu berkata, "Betul,
aku tidak mempunyai dendam denganmu, untuk
apa kau ikut campur urusan mereka?" Maksudnya
tak lain adalah dia berharap supaya Guan Ning
meninggalkan tempat ini dan dia tidak akan
melarang Guan Ning pergi dari sana.
Tapi Tang Gu berkata lagi dengan nada dingin,
"Begitu kami mati, aku berharap Kakak bisa pergi
ke Si Zhuan ke keluarga Tang untuk memberitahukan keadaan kami, memberitahu
kepada perkumpulan kami bahwa mereka harus
membalaskan dendam kami."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sorot mata laki-laki itu terlihat begitu tajam, dia
melihat Tang bersaudara dan tertawa dingin,
"Betul! Betul! Kau harus berbuat seperti itu, untuk
apa kau masih ikut campur di sini?"
Kata-kata mereka berdua sebenarnya ditujukan
kepada Guan Ning.
Laki-laki berbaju hitam itu sebenarnya ingin
segera menghabisi 2 bersaudara Tang. Dia tidak
takut kalau 2 bersaudara Tang ini akan mencari
orang lain untuk membalaskan dendam mereka,
dia hanya takut kepada Guan Ning. Sebenarnya dia
tidak tahu sampai di mana kemampuan silat Guan
Ning, karena itu dia memutuskan untuk tidak
menyerang Guan Ning. Dan dia berharap Guan
Ning segera meninggalkan tempat ini, karena itu
sejak tadi dia terus berkata seperti itu membujuk
Guan Ning. Terdengar Tang Gu berkata lai, "Masih ada satu
hal yang belum kami ceritakan, kalau tidak
diceritakan sekarang, matipun mata kami tidak
akan meram. Itu mengenai...."
Laki-laki berbaju hitam itu membentak, "Mau
mati ya mati! Tidak perlu banyak bicara!"
Sepertinya dia ingin menyerang dan menghabisi 2
bersaudara Tang itu....
Tapi.... Guan Ning membentak, "Diam, dan tetap berdiri
di sana!" Dewi KZ http://kangzusi.com/
Laki-laki berbaju hitam itu tampak terkejut, dia
menghentikan langkahnya. Guan Ning melihat
laki-laki itu menurut dan hatinya merasa sangat
senang. Diam-diam dia berpikir, "Ternyata orang
ini takut juga kepadaku!"
Guan Ning adalah orang yang pintar, awalnya
dia masih merasa aneh mengapa laki- laki berbaju
hitam ini hanya melotot padanya dengan mata
galak tapi tidak berani bertarung dengannya.
Terakhir dia baru terpikir, "Apakah setelah
melihatku mengeluarkan jurus tadi, dia mengira
aku mempunyai ilmu silat tinggi sehingga dia tidak
berani menyerangku?"
Bentakan Guan Ning tadi membuktikan bahwa
pikirannya tepat, karena itu dia sengaja tertawa
dingin. Dengan pelan dia berkata, "Aku dan 2
bersaudara Tang ini juga bukan teman dan bukan
saudara, aku sebenarnya tidak mau ikut campur
urusan kalian, apalagi aku tidak senang membunuh. Karena itu sejak tadi aku sengaja
melepaskanmu dan tidak mau melukaimu. Tapi
bila kau memaksaku untuk bertarung, terpaksa
aku....!" Sengaja Guan Ning berkata dengan sikap
sombong, tapi sebenarnya dia berdebar-debar.
Apakah kata-katanya tadi bisa membuat orang itu
mundur" Kata-katanya yang asal-asalan terdengar seperti
benar dan yang paling penting adalah begitu tepat
mengenai perasaan orang itu. Laki- laki berbaju
Dewi KZ http://kangzusi.com/
hitam itu mendengar bentakan Guan Ning. Sorot
matanya segera berubah, dalam hati dia berpikir,
"Pertama aku menepis jurusnya dengan telapak,
itu jurus yang sangat biasa, tapi jurus berikutnya


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

adalah jurus yang sangat lihai, dia hanya terlihat
melambaikan tangan kirinya, tangan kanannya
memotong jurusku, dia bisa mengubah jurusnya
dari posisi berjaga menjadi menyerang, benarbenar sangat tepat, dia masih bisa memotong jurus
yang kukeluarkan."
Dia berpikir, "Serangan yang Guan
Ning keluarkan terakhir bukan jurus dari Wu Xing juga
bukan jurus dari Tai Ji, tapi ada unggulan dari dua
jurus itu, bisa menyerang juga bisa berjaga, dua
jurus itu terlihat misterius juga aneh, benar-benar
seumur hidup belum pernah kulihat jurus seperti
ini, walaupun dia sudah berada di atas angin
mengapa dia malah berhenti menyerangku"
Apakah karena dia tidak ingin membunuhku?"
Sewaktu laki-laki berbaju hitam itu sedang asyik
berpikir, orang yang bertarung di pinggir mereka
mendengar kata-kata Guan Ning. Ling Ying sangat
paham bagaimana kemampuan ilmu silat Guan
Ning. Begitu mendengar kata- kata Guan Ning
layaknya seperti seorang pesilat tangguh, dia
merasa takut, cemas, dan khawatir, perubahan
wajahnya sudah terlihat dengan jelas.
Laki-laki berbaju hitam yang ada di depan Ling
Ying melihat ekspresi itu, dia langsung tahu
keadaan sebenarnya. Segera dia menyerang Ling
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ying sebanyak 4 jurus dan berteriak, "Kakak
Tertua, jangan percaya pada kata-katanya, dia
tidak bisa ilmu silat, dia hanya bisa beberapa jurus
saja." Sebenarnya dia sendiri juga tidak begitu yakin,
dia bicara seperti itu hanya untuk menguatkan
rasa percaya diri kakaknya.
Guan Ning mendengar kata-kata tadi, dia
merasa kaget, tapi dalam keadaan hidup dan mati,
walaupun api di belakangnya semakin membesar
dan dia merasa takut, tapi dia berusaha tidak
mengeluarkan isi hatinya. Tiba- tiba dia tertawa
terbahak-bahak, dengan lantang berkata, "Apa"
Tidak bisa meladeni kalian.... Ha, ha, ha.... Ha, ha,
ha!" Dia tertawa terbahak-bahak, setelah berhenti,
dengan dingin dia berkata, "Kalau tangan kananku
digerakkan dari kiri ke kanan dan membentuk
garis di antara dada dan perut, kemudian tangan
kiri memotong secara simetris ke bawah perut, kau
pasti tidak akan mengiranya...."
Kata-katanya belum selesai, laki-laki berbaju
hitam yang badannya pendek itu sudah membentak, "Sembarangan bicara! Jurus apa itu?"
Guan Ning tidak melihat mereka, tangannya
diletakkan di belakang dan dia tertawa dingin,
'Tangan kananku akan ku arahkan ke nadi bagian
paru-parumu kemudian bila aku menggetarkan
pergelangan tanganku aku akan menotok nadi
hatimu." Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning berhenti sejenak kemudian melanjutkan lagi, "Tangan kiriku sebenarnya
berada di bawah pusairmu, di dekat usus kecil,
jika kau menghindari tangan kananku, pastikan
kalau kau harus mundur, sebab bila tangan kiriku
melambai, maka sasarannya akan tepat mengenai
tenggorokanmu, tangan kanan ditarik dan dengan
tepat akan menotok nadi di tulang rusukmu."
Dia tidak butuh waktu untuk berhenti bicara,
juga tidak membutuhkan waktu untuk berpikir,
dia bercerita dengan lancar, kemudian sambil
tertawa dingin dia berkata lagi, "Jurus mudah ini,
tidak membutuhkan kaki untuk menggeser, aku
sekarang tanya kepada kalian, bagaimana cara
kalian akan menahannya?"
Guan Ning adalah seorang pelajar dan sastrawan, dia samgat hafal dengan apa yang
tertulis di dalam Ru Yi Qing Qian. Tapi jika
mengharuskan dia bertarung dengan mereka, dia
tidaik berpengalaman sama sekali dan tidak
memiliki dasar ilmu silat, tapi diapun tidak bisa
melakukan apa yang tertulis di dalam Ru Yi Qing
Qian, sekarang dia bisa mengucapkan semua teoriteori itu, semua teori itu mengandung jurus-jurus
paling aneh, tampaknya Guan Ning sangat
menguasai totokan nadi. Hal inilah yang sebenarnya ingin dikuasai oleh orang-orang dunia
persilatan. Kata-kata Guan Ning membuat laki-laki berbaju
hitam hanya bisa terpaku, keringat dingin terus
Dewi KZ http://kangzusi.com/
menetes. Dua bersaudara Tangpun dibuatnya
bengong, sampai-sampai Ling Ying yang tahu
keadaan Guan Nin sebenarnya menjadi terkejut
sekaligus senang, sebenarnya dia merasa curiga,
apakah benar Guan Ning mempunyai ilmu silat
tinggi dan dia tidak mau mengeluarkannya di
depan mereka. Semua perubahan yang terjadi mengikuti perubahan yang terjadi di dalam hati orang,
perubahan hati hanya membutuhkan
waktu sekejap.... Ling Ying yang sejak tadi belum berhenti
bertarung sekarang mengeluarkan jurus Shen Long
Yu Feng (Naga sakti menguasai burung phoenix).
Pundak kirinya tampak bergetar, pundaknya
berhasil dipukul oleh laki-laki pendek berbaju
hitam. Rasa sakit itu menusuk hingga ke ulu hatinya.
Dia berteriak, walaupun dia berteriak tapi jurus
pedangnya yang sudah terlatih selama bertahuntahun tetap dilancarkan dengan teratur.
Laki-laki berbaju hitam yang dipanggil kakak
tertua itu, walaupun mulutnya masih tertawa tapi
dalam hati dia terus berpikir, dia melihat Guan
Ning yang masih berdiri tidak bergerak. Dia mulai
curiga, "Mengapa pemuda itu tidak mencoba
menghentikanku?"
Suara teriakan Ling Ying membuat laki- laki
berbaju hitam itu tersadar, "Aku sudah dibodohi
Dewi KZ http://kangzusi.com/
oleh pemuda ini, dia dan perempuan ini bersahabat, mengapa dia tidak membantu gadis
itu, kecuali...."
Pikiran ini sudah berkecamuk di dalam benaknya.... Guan Ning mulai terkejut. Tang Gu berkata, "Itu
adalah...."
Laki-laki yang dipanggil kakak tertua itu segera
meloncat dan menyerang 2 bersaudara Tang.
Kedua telapak tangannya secara bersamaan
digerakkan. Api terus tertiup oleh angin. Baju Guan Ning
mulai terbakar api tapi dia merasakannya dan dia
meloncat. Terdengar teriakan dari 2 bersaudara
Tang, hati Guan Ning bergetar dan dia melambaikan tangan untuk menyerang laki- laki
berbadan pendek, si kakak tampak terus tertawa.
Ling Ying berteriak, "Xiao Guan, kau jangan
bertarung!"
Terasa angin besar berhembus lagi, api membakar mayat E Mei Bao Nang.
Laki-laki berbaju hitam yang berbadan pendek
itu tertawa dingin, "Ternyata kau tidak bisa ilmu
silat sama sekali!"
Sekarang dia berbalik menyerang, dari tangan
Guan Ning keluar angin, orang itu sudah tahu
kalau pemuda itu benar-benar tidak mempunyai
ilmu silat yang dalam, terdengar suara BHA, kedua
Dewi KZ http://kangzusi.com/
telapak tangan beradu, terdengar tawa si kakak
tertua belum berhenti, dia berbalik dan menyerang
Guan Ning, sekarang Guan Ning merasa telapak
tangannya terasa panas karena telah beradu,
tanpa terasa Guan Ning mundur beberapa langkah.
Ling Ying terkejut, pedang dimainkan dengan
dasyat seperti turun hujan salju berturut-turut
sehingga membuat laki-laki berbadan pendek itu
mundur, sekarang laki-laki berbadan pendek
itupun mulai menyerang Guan Ning.
Diiringi suara teriakannya Ling Ying segera lari
ke arah Guan Ning dengan pedang dia mencoba
menepis serangan telapak dari si kakak tertua itu,
baru saja si kakak tertua berniat mengeluarkan
jurusnya terlihat ada cahaya berkilau dari pedang
yang siap menyerang ke arahnya, dia tidak berniat
melukai musuh, dia hanya ingin melindungi
dirinya sendiri, dia memiringkan sedikit tubuhnya,
keempat jarinya membentuk gunting dan siap
menggunting nadi tangan Ling Ying.
Guan Ning baru saja berdiri dengan tegak, dia
menarik siku Ling Ying sedikit kemudian membalikkan pergelangan tangannya, dan pedangpun ditusuknya, dia mencoba melindungi
Guan Ning dengan tubuhnya, laki-laki pendek itu
tertawa dingin dan lari ke depan mereka.
Setelah Guan Ning melihat keadaan sudah
berubah menjadi seperti ini, dia membentak dan
sekuat tenaga lari dan menghadang laki-laki
berbadan pendek, dan menyerang dengan kedua
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tangannya, tenaga yang dikeluarkan seperti harimau gila, beberapa jurus yang dikeluarkan
Guan Ning sama sekali tidak tercantum di dalam
buku. Guan Ning mempertaruhkan nyawanya
melakukan itu semua ditambah lagi tenaga
dalamnya sudah tidak seperti dulu lagi. Pada saat
beradu telapak tangan tadi tidak membuatnya
terluka, karena itu serangan yang dilancarkan
membawa angin besar.


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Laki-laki pendek itu terpaku, dia berpikir kalau
Guan Ning akan mengeluarkan jurus aneh lagi.
Dia memutuskan untuk mundur sedikit, tapi di
saat mata berkedip dia melihat Guan Ning sudah
ada di depannya dan siap menyerangnya dengan
tangan kosong, dia tertawa dingin, tangan kirinya
melayang dan tangan kanannya dengan pelan
dilengkungkan, dia berusaha menepis.
Guan Ning terus menyerang dengan kepalan
tangannya, tapi setiap kali menyerang selalu
memukul ke tempat kosong, tiba-tiba tubuh Guan
Ning melengkung ke belakang saat itu dia
memikirkan sesuatu. Dia memutar tangan kanan
dan kirinya membentuk lingkaran kemudian
membentuk silang, kaki kanannya menendang, dia
mengeluarkan jarinya dan siap menyerang.
Satu jurus mengandung 3 gerakan, gerakannya
cepat seperti kilat, mengeluarkan posisi berjaga
dan juga menyerang, waktu, posisi, dan gerakan
semua sudah dikuasai Guan Ning dengan sangat
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tepat, antara hidup dan mati dia mengeluarkan
jurus aneh dengan kemampuan tingkat tinggi!
Pada saat tangan laki-laki pendek itu berhasil
ditepis, laki-laki itu mengira dia berhasil menangkap Guan Ning, tapi sikunya terasa beku,
dia merasa sangat terkejut, dengan jurus yang
disebut Emas Melewati Gelombang, dia lari ke
belakang sejauh 5 kaki untuk menenangkan diri
tapi punggungnya telah mengeluarkan keringat
dingin. Di sebelah sana tampak kilauan pedang Ling
Ying yang masih bertarung dengan si kakak tertua,
tampak pundak kirinya terluka, keadaan ini sangat
mengganggunya pada saat mengeluarkan jurus,
tapi saat itu dia tahu kalau si kakak tertua ini
ternyata ilmu silatnya lebih tinggi dari laki-laki
pendek itu, dia menghembus nafas di dalam hati.
Dia merasa kalau dia dan Guan Ning tidak akan
lolos dari cengkraman mereka. Tapi setelah
beberapa kali memperlihatkan jurusnya, Ling Ying
merasa pada saat bertarung dengan si kakak,
ilmunya lebih berguna, dia merasa aneh dan segera
mencari sebab-sebabnya.
Ternyata walaupun ilmu silat si kakak tertua ini
lebih tinggi tapi pada saat dia menghadapi ilmu
pedang Ling Ying yang langka, dia sangat
mengenali jurus-jurus itu, jadi pada saat bertarung
dia sangat hati-hati. Tapi laki-laki pendek itu
sangat hafal seluk beluk ilmu pedangnya dan
setiap jurus pasti bisa ditahannya.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Karena itu Ling Ying mulai menyerang dengan
jurus andalannya, gerakan tubuhnya mengikuti
gerakan pedang dan terus menyerang, walaupun
tangan kirinya tidak bisa bergerak dengan lincah
tapi pedang yang dipegang dengan tangan kanannya bergerak dengan sangat tajam, bayangan
pedang seperti hujan salju. Jurus pedang itu lebih
kuat gerakannya dibandingkan dengan tadi, dalam
hati Ling Ying terus berpikir.
"Siapakah laki-laki pendek ini" Mengapa dia
begitu mengenali jurus-jurusku?" Ilmu pedang
Huang Shan Cui Xiu sangat langka, boleh
dikatakan jarang ada orang yang bisa menggunakan jurus-jurusnya. Karena itu Ling Ying
merasa curiga tetapi tetap tidak terpikirkan
jawabannya. Semua ini terjadi begitu singkat.
Suara angin, api, suara bentakan, cahaya
pedang, bayangan orang, angin telapak, dan bunyi
pedang yang berdenting.
Tiba-tiba.... Terdengar bunyi yang sangat keras.
Atap rumah yang memangnya sangat rapuh
karena tidak tahan dengan kobaran api yang
semakin membesar, kayu besar terjatuh. Hanya
dalam waktu singkat terlihat....
Batu, debu, dan kayu tampak beterbangan,
angin berhembus begitu kencang, api berkobar dan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kilauan pedang berhenti, orang-orang berlarian
keluar. Debu.... debu.... debu....
Api! Api! Api! Ruangan yang dipenuhi dengan debu dan api
besar. Guan Ning dan Ling Ying mendekati dinding.
Mereka berlari menerobos api. Kedua laki-laki
berbaju hitam itu berdiri di dekat dinding, hati
mereka berdebar-debar. Debu, asap, dan api
tampak beterbangan tertiup angin, tapi pertarungan seru sejak tadi sekarang berhenti
sama sekali. Sepi sunyi"terdengar suara angin yang masih
bertiup.... Tampak bayangan seseorang yang
panjang dan- indah, diam-diam muncul di depan
pintu, cahaya api menyinari rambutnya yang
panjang, wajahnya cantik seperti bunga.
"Siapa pemilik kereta di depan pintu?"
Suaranya terdengar lembut dan manja tapi
bernada dingin. Hati Guan Ning bergetar. Dia
melihat orang yang berdiri di depan pintu adalah
Jue Wang Fu Ren (Nyonya Putus Harapan).
Mata Jue Wang Fu Ren terus mencari- cari....
Matanya melihat Guan Ning. Segera Guan Ning
menjawab, "Kereta itu milikku."
Tapi sorot mata Jue Wang Fu Ren masih terus
mencari-cari....
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia melihat Ling Ying. Ling Ying tersenyum
kepadanya, diapun tersenyum. Guan Ning merasa
aneh, "Apakah mereka saling mengenal?"
Sorot mata Jue Wang Fu Ren masih terus
mencari.... Dia melihat dua orang laki-laki berbaju hitam,
kemudian.... Kedua laki-laki berbaju hitam sebelum berhasil
ditemukan oleh Jue Wang Fu Ren, secara
bersamaan mereka sudah meloncat keluar melalui
jendela dan langsung menghilang. di dalam
kegelapan. Jue Wang Fu Ren tertawa dingin kemudian dia
membalikkan badannya dan berkata, "Mengapa
kau masih berdiri di sana" Terbakar api rasanya
pasti tidak nyaman."
Dia keluar terlebih dulu. Guan Ning melihat Ling
Ying. Ling Ying pun melihatnya dengan pandangan
terharu, dia lupa dengan api yang masih berkobar
dan' ingin menangkap tangan Ling Ying.
Dia berkata, "Ying Er, aku.... tidak menyangka
kalau kau bisa datang kemari."
Tapi Ling Ying melepaskan tangannya dan tidak
meladeninya. Ling Ying keluar dari sana. Guan
Ning bengong. "Apa aku telah berbuat salah kepadanya?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sebenarnya Guan Ning sangat pintar tapi dia
tetap tidak bisa menebak isi hati seorang gadis.
Guan Ning menundukkan kepala, perasaannya
tidak enak, dia menarik nafas dan akhirnya ikut
keluar, karena sejak tadi dia berdiri di dekat api,
walaupun api tidak sampai membakarnya tapi
percikan api telah membakarnya, hanya saja
karena tadi dia merasa tegang dia tidak merasakannya. Kuil tua itu masih terus terbakar, begitu keluar
dari pintu, dia merasa kesal dan merasa ada
sesuatu yang hilang, rasa itu timbul begitu saja di
dalam hatinya. Hatinya berpikir, "Guan Ning, Guan
Ning, apa yang telah kau perbuat?"
Dengan cepat dia keluar dari kuil itu, kereta
kuda yang sejak tadi berhenti di depan pintu kuil
ternyata sudah dipindahkan ke tempat agak jauh
dan terlihat ada satu kereta lagi di sana dan
ternyata kereta itu milik Wu Bu Yun yang berhenti
di sisi keretanya. Ling Ying duduk di atas kereta itu
dan tampak dia sedang mengobrol dengan Jue
Wang Fu Ren. Melihat kedatangannya, mereka
segera terdiam. Guan Ning menjadi jengkel
melihatnya, "Mengapa kau berbuat seperti itu
kepadaku?"
Karena itu Guan Ning malas melihat Ling Ying,
dia berjalan ke hadapan Jue Wang Fu Ren dan
memberi hormat lalu berkata, "Terima kasih
karena Nyonya sudah menolongku tadi."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Jue Wang Fu Ren tersenyum, "Apakah tidak
salah" Orang yang menolongmu bukan aku."
Ling Ying juga berkata, "Aku juga tidak
menolongnya tadi."
Guan Ning terpaku, dia menarik nafas dan
bicara lagi, "Terima kasih karena Nyonya telah
mengembalikan kereta ini. Aku.... aku...."
Guan Ning merasa kecewa juga marah, walaupun banyak yang ingin ditanyakan tapi
sekarang satu pertanyaanpun dia tidak ingat,
sekarang dia hanya berharap supaya dia segera
bertemu dengan Wu Bu Yun dan membereskan
pekerjaannya. Karena tidak ada yang bisa dibicarakan, Guan
Ning berpikir, "Aku juga bukan ditolong olehmu,
tapi nyonya itu telah mengembalikan keretaku
maka aku harus berterima kasih kepada nyonya
itu dulu baru aku akan pergi dari sini."
Tapi Jue Wang Fu Ren tersenyum dan berkata,
"Bukan aku yang mengantar kereta itu ke sini, jika
tidak bertemu dengan adik ini, aku mungkin sudah
membawa kereta ini ke kota Bei Jing."
Ling Ying marah, "Orang ini tidak tahu diri,
jangan banyak bicara dengannya."
Guan Ning terpaku, dalam hati dia berpikir,
"Sejak kapan aku tidak tahu diri?"
Terdengar Jue Wang Fu Ren berkata, "Kau tidak
perlu merasa berterima kasih kepadaku, malah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
mungkin aku yang harus berterima kasih kepadamu, jika bukan karenamu, mana mungkin
aku bisa mencari hingga ke sini.
Akupun harus berterima kasih kepada adik ini.
Jika bukan karena dia, mungkin...."
Dia tertawa, tawanya terlihat seperti bunga
teratai yang baru saja mekar, dia melihat Guan
Ning dan Ling Ying yang saat itu sedang melihat ke
tempat jauh, dia ingin tertawa, begitu memikirkan
nasibnya dia malah merasa sedih, dia terdiam
sebentar setelah itu baru tertawa dan berkata,
"Bukan hanya aku saja yang ingin mengucapkan
rterima kasih kepada adik ini, kaupun harus
berterima kasih kepadanya."
Wajah Ling Ying memerah, dia membalikkan
badan dan telungkup di atas kereta, karena Guan
Ning dia merasa benar- benar tersiksa, sewaktu
Guan Ning berada dalam bahaya, dengan sekuat
tenaga dia berusaha menolong Guan Ning, tapi
begitu semua selesai, dia malah membantu orang


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lain yang ingin membunuhnya, tapi dia masih
tetap.... Dia sengaja tidak mau melihat Guan Ning,
sebenarnya dalam hati dia ingin sekali Guan Ning
datang menghiburnya supaya kemarahan yang ada
di dalam hatinya bisa mereda.
Tapi Ling Ying tidak tahu bahwa ini adalah
pertama kalinya Guan Ning jatuh cinta. Guan Ning
tidak tahu isi hati seorang gadis, sebenarnya Ling
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ying juga tidak ingin berperilaku seperti itu. Hanya
karena dia melihat Guan Ning tidak mau bicara
kepadanya, lalu dia teringat karena Guan Ning dia
sampai terluka juga mengalami banyak kesulitan,
dia merasa kecewa dan sedih karena itu dia hanya
bisa menangis. Guan Ning tidak tahu apa yang telah terjadi, dia
melihat Jue Wang Fu Ren, seperti ingin tahu apa
yang sebenarnya terjadi. Jue Wang Fu Ren tertawa
dan berjalan ke sisi Ling Ying. Pelan-pelan dia
memegang pundaknya, "Adik yang sedang menangis, siapa yang telah menghinamu, katakan
saja kepada kakak."
Sekarang Guan Ning baru tahu ternyata ada
yang telah menghina Ling Ying. Guan Ning marah,
"Ternyata ada yang menghinanya, pantas dia
terlihat begitu sedih."
Dia berharap Ling Ying bisa mengatakan siapa
yang telah menghinanya.
Ling Ying membereskan rambut, dia menunjuk,
menunjuk ke hidung Guan Ning.
"Dia yang telah menghinaku."
Air matanya belum tersapu bersih, wajahnya
masih penuh dengan amarah juga kebencian
sangat sarat di matanya.
Guan Ning kaget, "Kapan aku telah menghinanya?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia melotot, mulutnya menganga dia tidak bisa
bersuara, melihat seperti itu, Jue Wang Fu Ren
malah ingin tertawa, "Ternyata dia yang telah
menghinamu, aku akan membalaskan dendam
untukmu." Terlihat Ling Ying tertawa, ternyata melihat
kelakuan Guan Ning seperti itu membuatnya ingin
tertawa. Jue Wang Fu Ren ikut tertawa, "Ternyata
kalian sedang bergurau. Untung aku belum
memukulnya. Kalau
tidak Adik pasti akan mencariku untuk membalas dendam."
Ling Ying masih menangis tapi juga tertawa,
kesedihan yang ada di dalam hatinya sudah
mencair dalam tawanya, dia memelototi Guan Ning,
walaupun Guan Ning adalah orang bodoh tapi
sekarang dia mengerti apa yang sebenarnya terjadi,
dia benar-benar merasa senang, dia memberi
hormat kepada Ling Ying sambil tertawa, "Ying Er,
jangan marah. Semua ini memang salahku...."
Hati Ling Ying dari tadi sudah luluh, tapi
mulutnya masih berkata dengan judes. Dia
memasang wajah galaknya lagi.
"Aku tidak berani mengatakan apa kesalahan
Tuan Muda Guan, harap jangan minta maaf
kepadakul"
Guan Ning menahan tawanya.
"Aku bersalah, aku tidak boleh menghinamu dan
tidak mau mengajakmu bicara...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kata-katanya belum selesai, dia sudah tertawa
dan dia dipukul Ling Ying pelan, tapi pukulan ini
tidak bertenaga, perasaannya seperti melambung
tinggi, kemudian mendarat pelan- pelan, kepalan
tangannya dipukulkan ke badan Guan Ning, dia
tidak merasa sakit malah membuat Guan Ning
tertawa lebih senang lagi.
Melihat sepasang muda mudi yang sedang
bergurau, Jue Wang Fu Ren membalikkan kepalanya melihat ke dalam kereta. Di dalam
kereta ada Xi Men Yi Bai yang masih tidak
sadarkan diri. Dia menghembuskan nafas dan
bertanya, "Hong Er, apakah nadi tuan besar dalam
keadaan normal?"
Di dalam kereta terdengar suara manis yang
menjawab, "Tuan besar tidur dengan nyenyak.
Nyonya tenang saja."
Guan Ning dan Ling Ying beradu pandang,
kekesalan dan kejengkelan mereka berubah menjadi kelembutan dan rasa rindu.
Tiba-tiba Ling Ying marah lagi, "Mengapa kau
terus melihatku?"
Guan Ning terpaku.
"Dasar orang bodoh!"
Guan Ning mengikuti sorot mata Ling Ying
melihat sesuatu, melihat sikap Jue Wang Fu Ren,
dia merasa marah kepada dirinya, "Mengapa aku
begitu bodoh" Sejak tadi seharusnya aku sudah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tahu kalau Jue Wang Fu Ren adalah.... istri Xi Men
Yi Bai.... mengapa dulu tidak terpikir olehku?"
Karena itu dia segera mendekati Jue Wang Fu
Ren. "Nyonya.... luka Tetua Xi Men sepertinya tidak
bermasalah, dia sudah meminum Cui Xiu Hu Xin
Dan...." Shen San Niang tersenyum, "Aku tahu, semua
ini sudah diceritakan oleh adik itu."
"Katanya otak Yi Bai.... sedikit terganggu dan dia
tidak bisa ingat apa-apa, apakah benar begitu?"
Guan Ning mengangguk.
"Jika Tetua Xi Men tidak kehilangan ingatannya,
semua peristiwa yang terjadi di Wisma Si Ming
akan terbuka dengan jelas."
Shen San Niang melihat ke dalam kereta dengan
tatapan sendu. "Tapi aku percaya Yi Bai tidak akan melakukan
perbuatan semacam itu...." Dia membalikkan
badannya dan bertanya, "Apakah benar?"
"Aku tidak mempunyai pikiran seperti itu sejak
awal aku bertemu dengan Tetua Xi.... Nyonya, hal
ini memang terlihat sangat rumit, sampai sekarangpun aku masih tidak bisa mencari tahu,
siapa sebenarnya yang menjadi pembunuh di
Wisma Si Ming, sekarang keadaan malah semakin
kacau. Tadinya aku mengira pelakunya adalah E
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mei Bao Nang, tapi.... merekapun sudah mati
sekarang."
Ling Ying mendekatinya, dia berdiri di sisi Jue
Wang Fu Ren. Tiba-tiba dia berkata, "Hal ini
memang sangat rumit, tapi bila kita mengerti
beberapa hal, semua pasti bisa beres."
Mata Guan Ning terlihat terang, "Hal apakah itu"
Ling Ying menghitung dengan jarinya, "Pertama,
sebenarnya Tetua Xi Men telah terkena racun apa"
Kapan dia terkena racun itu" Siapa yang
meracuninya" Kedua, kita harus tahu mengapa
Tetua Xi bisa kehilangan ingatannya" Ketiga, kita
harus membantunya mengembalikan ingatan...."
Karena dia begitu serius menghitung semua
dengan jarinya, membuat Guan Ning ingin marah
sekaligus juga ingin tertawa.
Guan Ning berkata, "Benar, lebih baik kita
menemui orang yang bisa meramalkan nasib untuk
mencari tahu siapa pembunuhnya."
Walaupun Shen San Niang merasa pusing
dengan masalah yang begitu rumit ini, tapi begitu
mendengar kata-kata Ling Ying dia malah tertawa.
Ling Ying terpaku, "Apakah aku sudah salah
bicara?" Dengan lembut Shen San Niang berkata, "Adik,
kau tidak salah, tapi hal yang kau bicarakan tadi,
tidak bisa begitu gampang. Guan Ning tidak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
bermaksud mencari tahu, itu yang dikatakannya
tadi." Wajah Ling Ying menjadi merah. Dia marah,
"Orang berbakat seperti Guan Ning selalu benar,
dan aku salah lagi, kau adalah orang yang pintar,
apa pendapatmu?"
Ling Ying mulai marah, dengan cepat Guan Ning
berkata, "Apa yang kau bicarakan tadi semuanya
benar, kecuali untuk hal yang pertama. Tetua Xi
Men Yi Bai telah terkena racun apa" Itu masih ada
harapan, sedangkan yang lainnya hanya menemui
jalan buntu."
Guan Ning tiba-tiba teringat sesuatu, sebelum E
Mei Bao Nang meninggal, dari perkataan terkahir
mereka, Guan Ning seperti menangkap ada sesuatu
yang tersirat di sana, dia menundukkan kepalanya
dan mulai berpikir.
Alis Ling Ying pun tampak berkerut, sepertinya
diapun ingin menyampaikan sesuatu tapi dilarang
oleh Shen San Niang dengan menggoyangkan
kepalanya. Guan Ning berpikir sejenak kemudian
dia berkata, "Aku teringat sesuatu, tapi aku belum
bisa menangkapnya."
Shen San Niang tersenyum, "Coba ceritakan saja
kepada kami!"
Ling Ying yang sudah mencoba menahan diri
sejak tadi, sekarang dia segera bicara, "Apakah kita
bisa mencari suatu tempat untuk mengobrol"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Angin terlalu besar di sini dan aku merasa sangat
lelah!" Shen San Niang menghembuskan nafas, "Betul.
Sudah beberapa hari ini kau kurang tidur."
Guan Ning dengan bengong melihat Ling Ying,
hatinya terus bergejolak. Dia mendekati Ling Ying.
"Apakah kau diam-diam selalu melindungiku...."
Wajah Ling Ying menjadi merah lagi.
Shen San Niang menarik nafas panjang.
"Adik ini terhadapmu.... Heehh! Benar- benar
jarang ada kekasih seperti dia. Akupun merasa
sangat berterima kasih kepadanya, kalau tidak,
sekarang aku tidak akan bisa melihat Yi Bai lagi."
Guan Ning segera teringat sesuatu dan bertanya,
"Ying Er, apakah pedang, golok, dan telinga
manusia itu, kau yang mengirimnya ke kamarku?"
Ling Ying tertawa, dia seperti teringat sesuatu
sehingga dia tertawa.
"Kau menertawakan apa?"
"Nanti aku akan memberitahumu."
Kata-kata Ling Ying belum habis, Guan Ning
teringat sesuatu.
"Hari mulai terang.... mulai terang." Dia segera
naik ke atas kereta dan berteriak, "Cepat, cepat,
nanti tidak akan keburu."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Satu kalimat diucapkan dua kali dan sikapnya
terlihat sangat tergesa-gesa.
Ling Ying merasa aneh dan bertanya, "Mengapa
kau begitu tergesa-gesa?"
"Aku sudah berjanji dengan seseorang, kami
berjanji akan bertemu di Miao Feng Shan, kalau
telat aku merasa ini akan menjadi tidak baik."
"Apakah dia adalah oarng yang telah menabrak
keretamu?"
"Ternyata kau juga melihatnya."
"Aku sudah melihat semuanya, hampir saja aku
bertarung dengannya.... kalian
benar- benar ceroboh, ada orang yang menguntit kalian saja
kalian tidak tahu."
Guan Ning terpengaruh, dalam hati dia berpikir,
"Ternyata dia terus mengikutiku selama ini."
Tiba-tiba Shen San Niang berkata dengan dingin,
"Mereka memang ceroboh, tampaknya sekarang
kita juga telah berbuat ceroboh."
Ling Ying dan Guan Ning saling memandang.
Terlihat Shen San Niang melihat bayangan


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pohon yang ada di sisi jalan. "Kalau ada orang yang
menganggap Shen San Niang adalah orang buta,
dia salah besar."
Dia berteriak, "Sobat, cepatlah keluar dari
tempat persembunyianmu!"
(Oo-dwkz-lav-oO)
Dewi KZ http://kangzusi.com/
BAB 10 : Rahasia di bawah kereta
Dari balik semak-semak tetap tidak terdengar
suara apapun. Shen San Niang mengerutkan
dahinya, matanya mengandung nafsu membunuh.
Guan Ning merasa takut.
"Biasanya dia sering tertawa, tapi begitu sedang
marah tampak begitu menakutkan."
Baru saja dia akan bergerak ternyata dari balik
semak-semak muncul dua sosok manusia, mereka
adalah Le Shui dan Le Shan.
Guan Ning dan Ling Ying saling berpandangan,
mereka merasa malu sekaligus kagum, terdengar
Shen San Niang berkata dengan dingin, "Aku kira
siapa, ternyata kalian, tidak disangka kalian yang
biasanya dihormati orang, ternyata juga pandai
menguntit dari belakang...."
Kata-katanya baru habis, Shen San Niang sudah
meloncat tinggi dan melayang setinggi beberapa
meter, dia melayang ke arah lain dan sambil
membentak, "Hei tunggu, jangan pergi dulu!"
Hanya beberapa kali bergerak turun dan naik,
dia sudah menjauh dari sana, ilmu meringankan
tubuhnya benar-benar hebat.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kedua pak tua itu saling berpandangan, seakan
hati mereka seperti berkata, "Untung kami tidak
kabur." Guan Ning sangat kagum melihat nyonya itu,
biasanya Jue Wang Fu Ren terlihat seperti orang
lemah, ternyata dia memiliki keahlian yang begitu
tinggi, diam-diam dia merasa aneh, "Siapakah
orang yang satu itu?"
Kedua pak tua yang bersembunyi di balik
semak-semak sampai ketahuan, itu tidak aneh
karena Guan Ning juga mengetahui kalau mereka
pasti akan terus mengikutinya. Karena mereka
ingin mencari pemuda yang bernama Wu Bu Yun.
Jadi begitu mereka tidak bisa mengejar orang itu
maka mereka pasti akan segera kembali lagi.
Begitu melihat Guan Ning sedang bersama dengan
Jue Wang Fu Ren, mereka tidak berani keluar dan
terpaksa bersembunyi. Tapi ternyata masih ada
orang lain lagi yang bersembunyi, kedua pak tua
itu ternyata juga tidak mengetahuinya.
"Apakah mereka adalah 2 laki-laki berbaju hitam
tadi?" Guan Ning berpikir kembali, "Kalau ternyata
orang-orang itu adalah mereka, keadaan mungkin
lebih baik, aku bisa tahu siapa mereka. Kalau
begitu...."
Baru saja dia berpikir seperti itu, pak tua Le
Shui tertawa dingin, "Apakah kata-kata tadi akan
kau laksanakan?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning mengerutkan dahi dan berkata, "Aku
tidak pernah berbohong, kalian tenang saja, besok
sebelum jam 12, aku akan mempertemukan kalian
dengan Wu Bu Yun."
Dari kejauhan terdengar suara Jue Wang Fu
Ren, tampaknya dia sedang bertarung. Ling Ying
mengerutkan dahinya dan berkata, "Aku akan ke
sana untuk melihat." Dengan cepat Ling Ying
berlari ke arah sana.
Kedua pak tua itu saling memandang. Tiba-tiba
pak tua Le Shui mendekati kereta dan melihat ke
dalam, dia berteriak, "Benar ternyata memang dia,
dia benar-benar sedang terluka." Alis pak tua Le
Shan bergerak-gerak, dia bergerak mendekati
kereta, terdengar dari dalam kereta ada suara
wanita yang membentak mereka, "Pergi!"
Kemudian terlihat banyak titik terang dilepaskan
dari dalam kereta, kedua pak tua itu terkejut,
mereka menggerakan lengan baju mereka sambil
dengan cepat mundur dari sana. Le Shan
membentak, "Mengapa perempuan itu begitu
kejam?" Dari dalam kereta terdengar suara, "Kalau aku
kejam memangnya ada urusan apa dengan kalian?"
Terlihat Hong Er dengan cepat keluar dari dalam
kereta dan dia berkacak pinggang.
"Kalau ternyata memang dia kenapa" dia sedang
terluka memangnya kenapa" kalian mau apa?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kedua wajah pak tua itu tampak berubah- ubah,
di bawah cahaya bulan, mereka melihat lengan
baju mereka penuh dengan bintang- bintang
berwarna perak, hati mereka menjadi dingin, jika
tadi tidak ditahan dengan
lengan bajunya,
walaupun mereka mundur dengan cepat sepertinya
mereka tetap akan terkena senjata rahasia ini.
Tadi mereka bersembunyi di tempat gelap, dari
kata-kata Guan Ning tadi pada saat sedang
mengobrol dengan kedua perempuan itu, mereka
hanya bisa menduga bahwa orang yang ada di
dalam kereta itu mungkin Xi Men Yi Bai, sekarang
setelah mereka melihat, ternyata dugaan mereka
benar. Orang-orang dunia persilatan menganggap
Xi Men Yi Bai sebagai musuh, begitu pula untuk
kedua pak tua ini, tampak mata Le Shui berputarputar kemudian pelan-pelan berkata, "Kalau
begitu, apakah besok kami bisa bertemu dengannya?"
Pada saat seperti sekarang ini, tiba-tiba saja dia
berkata demikian, benar-benar tidak menyambung
dengan kondisi yang sedang terjadi. Guan Ning
bengong mendengar perkataan mereka, dia tertawa
dingin dan membalikkan badannya, tangannya
dengan menyerang ke arah Hong Er dan segera
berlari ke arah kereta.
Yang perlu diketahui, kedudukan Xi Men Yi Bai
di dunia persilatan sangat tinggi, siapa saja yang
bisa membunuhnya, walaupun orang itu bukan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
orang terkenal, kelak dia pasti akan menjadi
terkenal di mana-mana.
Begitu pak tua Le Shui melihat Xi Men Yi Bai
yang sedang terluka parah dan dalam keadaan
tidak sadarkan diri, segera muncul keinginannya
untuk membunuh Xi Men Yi Bai. Dia berpikir,
"Shen San Niang sedang tidak ada di sini, jika aku
bisa membunuh Xi Men Yi Bai dalam sekejap mata,
lalu menculik pemuda ini, walaupun gadis itu
mempunyai senjata rahasia yang beracun, tapi dia
tidak akan bisa menahan seranganku, begitu Shen
San Niang kembali, aku sudah pergi. Walaupun dia
bisa mengejar kami, tapi bila kami bertarung
langsung dengannya belum tentu kami akan
kalah." Pikiran seperti itu muncul, dia menemukan
sebuah ide, dia mengajak Guan Ning bicara untuk
menutupi keinginan hatinya, tapi diam-diam dia
bersiap-siap untuk melancarkan serangan.
Dengan cepat dia berlari dari sana, angin yang
dihasilkan dari telapak tangan seperti menggali
gunung. Hong Er terkejut, dia sudah bersiap
menerima serangan pak tua ini, hati Guan Ning
bergetar, dia ingin melarang gerakan mereka tapi
tidak sempat. Pak tua Le Shan adalah orang yang
lebih baik dan jujur, sebenarnya dia juga
membenci Xi Men Yi Bai, tapi diapun tidak
melarang saudaranya melakukan apa yang ingin
dia lakukan pada saat tegang seperti ini....
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiba-tiba lengan baju Guan Ning dikibaskan
kemudian dengan sekuat tenaga dia menepuk
kuda yang menarik kereta itu, walaupun ilmu
melepaskan senjata rahasia Guan Ning tidak
terlalu tinggi, untuk memukul orangpun tidak
seberapa bisa tapi untuk menepuk kuda supaya
kaget dia masih sanggup melakukannya.
Terdengar senjata rahasia yang dilepaskan,
tampak kuda itu terjatuh. Ternyata yang dilemparkan adalah kotak obat Xu Ming Shen Gao,
karena kuda itu telah terkena lemparannya, maka
kuda itu tampak kaget dan meringkik, kemudian
dengan cepat kuda itu berlari ke depan.
Dua orang laki-laki yang tiba-tiba muncul,
membuat Guan Ning menjadi kaget, dia segera
menyimpan kotak obat itu di dalam lengan
bajunya, pada saat bertarung, kotak obat itu selalu
bergerak-gerak di dalam lengan bajunya. Guan
Ning benar-benar merasa tidak nyaman, beberapa
kali kotak itu hampir terjatuh, untungnya Guan
Ning jarang bertarung tapi dalam hati dia tetap
saja mengomel. Kotak obat itu benar-benar sangat
mengganggu, Tapi tidak disangka benda yang
dianggapnya sangat mengganggu sekarang malah
berguna. Pak tua Le Shui menyerang dengan telapak
tangannya dan Hong Er menggerakan tangannya
untuk menyambut. Pak tua itu marah dan
berteriak, "Cari mati!" segera dia menggetarkan
telapaknya. Hong Er berteriak dan jatuh terduduk
Dewi KZ http://kangzusi.com/
di bawah. Untung pak tua Le Shui masih ingat
kalau Hong Er hanya seorang gadis kecil, jadi dia
tidak bermaksud membunuh Hong Er.
Tapi Hong Er yang terjatuh merasakan pantatnya sakit dan tulang lengannya seperti
patah. Tiba-tiba Hong Er berpikir, "Mengapa aku
bisa terjatuh ke tanah, bukankah di sisinya adalah
sebuah kereta?"
Ternyata kuda dan kereta yang tadi berada
disisinya sudah pergi jauh.
Setelah Pak tua Le Shui berhasil membuat Hong
Er terjatuh, dia bersiap-siap akan membunuh Xi
Men Yi Bai, tapi sekarang kuda dan kereta sudah
lari, dia merasa sangat marah, kakinya berputar,
dia langsung lari mengejar kereta itu. Walaupun
kuda itu sudah berlari, tapi hanya sebentar dan
berhasil disusul oleh pak tua Le Shui.
Pak tua Le Shui tertawa dingin, "Xi Men Yi Bai,
kali ini kau pasti akan mati di tanganku."
Dia bersiap-siap akan menghentikan kereta tibatiba dia melihat ada bayangan seseorang di depan.
Seseorang yang mencoba menghalanginya,
dengan dingin berkata, "Kau mau apa?"
Begitu melihat dengan jelas, ternyata Jue Wang
Fu Ren sudah berdiri di depannya.
Terpaksa Le Shui berkata, "Kuda ini tiba- tiba
saja kabur, aku sedang mencoba menghentikannya."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Jue Wang Fu Ren tertawa dingin, "Tuan tidak
perlu khawatir."
Tubuhnya berputar, Jue Wang Fu Ren dengan
ringan meloncat ke atas kereta, kuda itu meringkik
sebentar kemudian diam.
Pak tua Le Shui kaget, berdiri salah, mundurpun
salah. Terdengar Le Shan berteriak, "Adik, anak
Yong ada di sini."
Hatinya bergetar, dengan cepat dia segera berlari
ke sana, terlihat Hong Er baru berdiri, dengan
wajah pucat dia berdiri di sisi kereta, tangannya
memegang tali kekang kuda dengan erat, seperti
takut kalau kuda itu akan kabur lagi, perempuan
berbaju hijau yang ikut dengan Jue Wang Fu Ren
sekarang sudah kembali, wajahnya menjadi merah.
Kedua tangannya berkacak pinggang dan dia
berdiri di sisi Guan Ning. Guan Ning menggosok
pergelangan tangan orang yang roboh itu. Pak tua


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Le Shan berada di sisi orang itu dan melihat Le
Shui yang baru datang, dengan gembira dia
berkata, "Adik! Lihat, Yong Er ada di sini!"
Ternyata orang yang terjatuh tadi adalah putra
Tai Hang Zi Xue, yang bernama Wu Bu Yun"atau
Gong Sun Yong. Pelan-pelan Jue Wang Fu Ren membawa
keretanya ke tempat mereka, dengan dingin dia
berkata, "Ternyata kalian sudah saling mengenal."
Tadi Jue Wang Fu Ren melihat ada sesosok
bayangan yang sedang bersembunyi di tempat
Dewi KZ http://kangzusi.com/
gelap, begitu kedua pak tua mengetahui tampat
persembunyiannya, orang itu segera melarikan diri.
Jue Wang Fu Ren mengejarnya tapi ilmu
meringankan tubuh orang itu sangat tinggi. Setelah
beberapa lama baru bisa terkejar, orang itu segera
membalikkan badan dan memukul.
Walaupun pukulan ini sangat kencang tapi ilmu
Shen San Niang sangat tinggi, dia tidak begitu saja
mudah terkena pukulannya, dengan cepat Jue
Wang Fu Ren telah menotok nadi orang itu, saat
itu Ling Ying sudah sampai di sana, begitu melihat
orang itu, Ling Ying segera berteriak, "Bukankah
kau adalah orang yang datang bersama dengan
Xiao Guan?"
Maka mereka membawa orang ini kembali ke
tempat tadi, tapi baru saja mereka berjalan
sebentar, Shen San Niang melihat ada kereta kuda
yang sedang berlari dengan sangat kencang. Dia
meninggalkan Ling Ying dan pemuda itu, dengan
cepat berlari menghampiri kereta itu dan menghentikan pak tua Le Shui yang berniat akan
membunuh Tetua Xi Men.
Sekarang Jue Wang Fu Ren tampak tertawa
dingin, segera Guan Ning berkata, "Orang ini
datang bersamaku, harap Nyonya masih mau
melihat mukaku, bukalah totokannya!"
Guan Ning tahu ilmu silat Jue Wang Fu Ren
sangat tinggi, otomatis totokannya berbeda dengan
orang lain, bahkan pak tua Le Shan juga tidak
dapat membuka totokan ini.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Seharusnya dia datang bersama dengan kedua
pak tua, mengapa dia mengatakan datang dengan
Guan Ning. Tapi Jue Wang Fu Ren akhirnya
membuka juga totokan Wu Bu Yun.... urat Gong
Sun Yong. Tiba-tiba pinggang Jue Wang Fu Ren melipat,
telapak tangannya menyerang, dengan cepat dia
melayangkan tangannya dan menampar pak tua Le
Shui yang ada di sisinya.
Tadinya Le Shui melihat Jue Wang Fu Ren yang
sedang membuka totokan Gong Sun Yong, tidak
disangka kalau Jue Wang Fu Ren akan menampar
Le Shui, telapak tangan dilayangkan begitu cepat
membuat Le Shui tidak bisa menghindar saat itu,
dia langsung terkena tamparan.
Kedudukannya di dunia persilatan sangat tinggi,
tidak pernah dia mengalami penghinaan seperti
ini" Segera kemarahaannya meledak, dia sudah
siap untuk bertarung.
Jue Wang Fu Ren tampak sudah marah dan
berkata, "Kurang ajar kenapa kepalamu memukul
tanganku?"
Le Shui menjadi terpaku, dalam hidupnya belum
pernah dia mendengar kata-kata seperti itu.
Terdengar Hong Er dan Ling Ying tertawa, dia
tampak berpikir sebentar kemudian dia marah
sambil membentak, dia berkata "Kau
mau mempermainkanku, mengapa kau berkata...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kata-katanya belum habis, Shen San Niang
sudah menyela, "Kalau tadi kau berusaha menarik
kereta itu, kepalamu sekarang pasti tidak memukul tanganku."
Pak tua Le Shui masih dalam keadaan terpaku,
dia merasa marah tapi kemarahannya tidak bisa
dikeluarkan. Dalam hati dia berpikir, "Perempuan
ini benar-benar sulit diajak kompromi, tampaknya
dia tahu kalau tadi aku ingin membunuh Xi Men Yi
Bai, pukulannya tadi termasuk ringan, jika gadis
itu mengatakan sesuatu, dia pasti akan segera
membunuhku."
Karena dia selalu merasa dirinya pintar, dia
tidak pernah mau dirugikan oleh orang lain. Dia
tahu ilmu silat Jue Wang Fu Ren sangat tinggi, dia
tidak akan bisa menang dari perempuan ini, selain
itu usianya sudah tua, kalau dia harus mati di sini,
itu benar-benar sangat memalukan terpaksa
sekarang dia berusaha menahan diri, melihat nadi
Gong Sun Yong sudah dibuka, segera dia berdiri
dan berkata, "Mari Kak, Anak Yong, kita pergi dari
sini." Pak tua Le Shan melihat saudaranya telah
dipukul seseorang, hatinya merasa sedih. Dia
membentak, "Anak Yong, ayahmu mencarimu ke
mana-mana, kalau ada perselisihan yang bagaimana juga, pulanglah dulu untuk membereskan semuanya, marilah kita pulang
sekarang!"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Shen San Niang berpikir, "Ternyata mereka
datang tidak bersama-sama, kata- katanya sangat
aneh, pemuda itu adalah putra Tai Hang Zi Xue,
kenapa dia melarikan diri dan menyamar seperti
itu?" Gong Sun Yong berdiri, dari tadi dia selalu
menundukkan kepalanya, diapun tidak mau
melihat kedua pak tua itu, ketika mereka
mengajaknya pergi, tampaknya dia juga tidak
mendengarnya. Shen San Niang tertawa dingin, "Kalau orang
lain tidak mau pergi, jangan dipaksa."
Guan Ning juga merasa aneh, pemuda bermarga
Wu.... Gong Sun Yong yang sudah berjanji akan
bertemu di Miao Feng Shan Mao Jia Xiao Dian,
kenapa tiba-tiba dia bisa datang ke sini. Begitu
mendengar kata-kata Jue Wang Fu Ren, Guan Ning
ikut berkata, "Betul! Betul! Kalau Kakak Wu tidak
mau pergi.... Hei, hei, Kakak Gong Sun tidak mau
pergi, tidak ada orang yang boleh memaksanya
pergi." Pak tua Le Shui tampak marah dan tidak ada
tempat untuk melampiaskannya. Mendengar katakata Guan Ning, dia membentak, "Ini adalah
urusan keluarga kami, kalian tahu apa, anak kecil
jangan banyak ikut campur!"
Ling Ying juga marah, dia ingin memarahi pak
tua itu. Shen San Niang sudah membentak, "KataDewi KZ http://kangzusi.com/
katamu harus jelas, siapa yang kau maksud anak
kecil" Jika umurnya sudah tua bagaimana?"
Ling Ying menyambung, "Betul, betul, jika
umurnya sudah tua bagaimana" Ada orang yang
sudah tua tapi tidak mati. Ini yang disebut....
disebut...."
Tidak tahu apa terusan dari kalimat ini, Hong Er
dengan cepat menyambung, "Sudah tua tidak mati
tapi menjadi perampok. Ha, ha, ha.... tua tidak
mati malah akan menjadi perampok." Hong Er
merasa dendam karena tadi sudah dipukul
sehingga mengatakan kalimat itu.
Sekarang pelindungnya sudah berada di sisinya,
dia tahu kalau kedua pak tua itu tidak akan berani
memukulnya lagi maka dia berani bertepuk tangan
sambil tertawa.
Ketiga perempuan itu, satu persatu memarahi Le
Shui, membuatnya tidak bisa berkutik. Guan Ning
ingin tertawa dan berpikir, "Menurut kata-kata
orang-orang jika 3 orang perempuan sudah
berkumpul maka mereka akan menjadi sebuah
kereta usang. Rubah tua itu begitu pintar,
sekarang harus bertengkar dengan perempuan.
Bukankah ini sama dengan mencari paku untuk
diinjak?" Gong Sun Yong masih menundukkan kepalanya,
tapi tiba-tiba menarik nafas panjang. Dia berkata,
"Aku harap kedua kakek guru bisa mengatakan
kepada ayahku, tolong beritahu ayah kalau aku....
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kalau aku tidak akan kembali ke rumah dulu,
kecuali...."
Pak tua Le Shan walaupun tidak terkena
pukulan juga tidak terkena amarah para perempuan itu, tapi dalam hati dia merasa tidak
enak. Setelah mendengar kata-kata Gong Sun
Yong, dia berkata, "Anak Yong, kau benar-benar
bodoh! Walaupun kau mempunyai alasan supaya
kami mengatakannya kepada ayahmu, tapi di sini
bukan tempat yang tepat untuk mengatakan, lebih
baik ikut...."
Kata-katanya belum habis, Shen San Niang
sudah berkata, "Ada apapun bisa dibicarakan di
sini. Apakah kata-katanya tidak boleh didengar
orang lain?" Dia membalikkan badan dan berkata
kepada Gong Sun Yong, "Anak muda, kau ingin
menyampaikan apa, katakan saja sekarang, jangan
takut!" Tapi Gong Sun Yong hanya berdiri, tidak ingin
bicara lebih lanjut. Pak tua Le Shan berkata lagi,
"Anak Yong, semenjak kau turun gunung, kami
terus mencarimu ke mana-mana.
Semua orang di Tai Hang Shan pergi mencarimu,
yang pergi ke ibukota ada dua orang dan
berbentuk satu grup, ada beberapa grup lainnya,
jika kali ini jika kau tidak pulang, maka kau akan
menyia-nyiakan kebaikan semua orang."
Guan Ning baru teringat, kemarin malam dia
dan Gong Sun Yong melihat ada 6 orang memakai
Dewi KZ http://kangzusi.com/
baju ketat dan wajah penuh dengan jambang
menunggang kuda, dia baru tahu ternyata orangorang itu datang mencari Gong Sun Yong, tapi
Guan Ning tetap merasa aneh.
"Kelihatannya orang-orang itu tidak bermaksud
jahat kepadanya, mengapa dia tidak mau pulang?"
Gong Sun Yong tidak bergerak, siapapun yang
berkata seakan-akan dia tidak perduli. Pak tua Le
Shui tidak tahan lagi. Dia berkata, "Benar-benar
anak durhaka, ayahmu begitu sayang kepadamu...."
Perkataannya belum selesai, Gong Sun Yong
sudah mengangkat kepala. Dengan tegas dia
berkata, "Aku selalu menghormati Kakek Guru,
jika Kakek Guru terus memaksa, jangan salahkan
aku...." Pak tua Le Shui marah, "Kau mau apa, aku tidak
percaya kau berani mencoreng hubungan ayah dan
anak, jika kau berani melakukannya, siapa yang
mau membela orang yang tidak tahu aturan seperti
kau?""
Shen San Niang sangat pintar, dia seperti sudah
tahu inti permasalahnya, tapi dia juga merasa
Gong Sun Yong bersalah, dengan sudut matanya
dia melirik Guan Ning, seperti sedang bertanya,
"Ada apa dengan temanmu?"
Tapi wajah Guan Ning seperti kebingungan, dia
tidak tahu apa yang telah terjadi pada Gong Sun
Yong. Dewi KZ http://kangzusi.com/


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Shen San Niang berpikir, "Jika pemuda ini
bersalah, apakah aku boleh membelanya?"
Dia ingin menarik diri dari masalah ini, tiba-tiba
dari kejauhan terdengar ada yang berteriak,
"Kebakaran.... kebakaran...."
Suara teriakan itu semakin dekat, suara ributribut semakin kacau, ternyata kuil itu sedang
terbakar, apinya sangat besar, walaupun di sana
adalah tempat terpencil, malam-malam seperti ini
tidak ada orang yang datang ke sana, sekarang
sudah hampir dini hari, orang-orang desa sudah
bangun, mereka melihat ada kebakaran dari
kejauhan dan mereka datang untuk membantu
memadamkan api itu.
Shen San Niang berkata, "Sudah ada orang yang
datang memadamkan api, kita harus segera
meninggalkan tempat ini kalau tidak orang-orang
itu pasti akan mengira kita yang telah membakar
kuil itu. Adik, kau dan.... kau dan Xiao Guan satu
kereta. Aku dan Hong Er satu kereta. Mari kita
pergi dari sini!"
Dia sudah membagi-bagi tempa, nama Gong Sun
Yong tidak disebut, berarti dia tidak ingin
mengurusi hal itu lagi.
Guan Ning menghembuskan nafas, dia berjalan
ke sisi Gong Sun Yong, "Wu" Gong Sun Yong aku
pergi dulu, kau harus...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gong Sun Yong berdiri dengan lesu. Dia berkata,
"Baiklah, kau pergi dulu saja, aku titip orang yang
ada di dalam kereta itu kepadamu."
Guan Ning melihat dia yang tampak tidak
bersemangat, dia merasa sedih dan berkata, "kau
tenang saja!"
"Aku berikan kereta itu kepadamu."
Tiba-tiba dia berbisik, "Di bawah kereta...."
Kemudian dia berkata, "Selama gunung hijau,
sungai yang terus mengalir, kita pasti akan
bertemu lagi."
Dia membalikkan badan dan berkata kepada
kedua pak tua itu, "Aku akan ikut kalian pulang."
Kedua pak tua itu saling pandang, dengan
senang mereka berkata, "Itu baru anak baik!"
Suara orang-orang semakin mendekat dan
masih terdengar langkah orang berlari. Shen San
Niang dengan cepat naik ke atas kereta dan
berteriak, "Cepat pergi dari sini!"
Ling Ying dengan cepat naik ke atas kereta, tapi
Guan Ning masih bengong melihat Gong Sun Yong.
Ling Ying berteriak, "Xiao Guan, cepat naik!"
Gong Sun Yong melambaikan tangan, "Pergilah
Kakak Guan!"
Dia terus melihat ke bawah, "Aku.... sebenarnya
aku juga ingin pergi."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dengan langkah besar dia menghampiri kedua
pak tua lalu pergi bersama mereka.
Shen San Niang dengan dingin berkata, "Dasar
tua bangka, jika aku berniat mengurus masalah
keluargamu, hari ini kalian tidak akan lolos dari
tanganku."
Dia sudah menarik tali kekang kuda dan berlalu
dari sana. Setelah bayangan Gong Sun Yong tidak ' terlihat,
Guan Ning baru naik ke atas kereta. Dia merasa
tidak enak dan merasa bersalah kepada Gong Sun
Yong. Dia masih belum tahu kalau kereta sudah
berjalan. Dalam hati dia berpikir, "Orang seperti
Gong Sun Yong bukan orang yang tidak tahu
hubungan keluarga."Persoalan apa yang telah
terjadi padanya, Guan Ning tidak bisa menebak.
Satu tangan memegang tali kuda, satu tangan
memegang pecut. Ling Ying duduk bersama dengan
Guan Ning. Yang pasti dia merasa sangat senang
dan tertawa, "Walaupun aku merasa marah dan
pergi dari sisimu, tapi terakhir aku sadar bahwa
pikiranku tidak benar, aku bersembunyi di taman
rumahmu, pagi-pagi aku sembunyi di sebuah
gudang, malam-malam menjaga rumahmu, untung
rumahmu besar, begitu lapar aku bisa ke dapur
dan mencuri makanan di sana dan tidak ada yang
tahu. Kemudian aku melihatmu pergi, akupun
menyewa sebuah kereta dan menguntitmu dari
belakang, melihatmu menyamar menjadi seorang
kusir, aku ingin tertawa melihatnya. Benar-benar
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidak disangka kelakuanmu. Ha, ha, ha!.... Tidak
disangka, sekarang akupun menjadi kusir."
Kereta berbelok ke sisi jalan, sebel
Kemelut Di Ujung Ruyung Emas 2 Duri Bunga Ju Karya Gu Long Bukit Pemakan Manusia 6

Cari Blog Ini