Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo Bagian 5
wajahnya, tubuhnya agak kurus dan pakaiannya serba hitam.
Sepasang matanya mencorong penuh wibawa dan
menyeramkan. Melihat bahwa pengganggunya hanya seorang wanita tua,
Linggawijaya memandang rendah dan dia menjadi marah
sekali karena wanita itu mengganggu ke senangan-nya.
"Nenek jahat, siapa engkau" Pergilah dan jangan
menggangguku, atau engkau akan menyesal nanti!"
"Hi-hi-hik!" Nenek itu tertawa dan giginya masih berderet
rapi dan putih terkena sinar lampu. "Bocah sombong, engkau
tidak berharga untuk mengenal namaku. Hayo engkau
menggelinding pergi dan tinggalkan gadis itu!"
334 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid VII DAPAT dibayangkan betapa marah hati Linggawijaya
mendengar ucapan yang amat memandang rendah bahkan
menghinanya itu. Sementara itu, Niken Harni yang mendengar
ucapan nenek itu mengerti bahwa nenek itu hendak
menolongnya, maka katanya dengan nyaring tanpa dapat
menggerakkan tubuhnya yang masih lumpuh.
"Bibi yang baik, sikat saja! Orang ini jahat seperti ular
berbisa! Curang licik seperti bajing (tupai)! Dia memang
bajingan (makian, penjahat)!"
Linggawijaya sudah marah sekali dan sambil mengeluarkan
bentakan menggelegar dia sudah menerjang dan memukul
dengan Aji Gelap Sewu yang amat kuat.
"Syuuut t" desss! "
Bukan main kagetnya hati Linggawijaya karena begitu
pukulannya tiba dekat
tubuh nenek itu, tiba tiba saja ada haw< yang luar biasa
kuatnya menolak sehingga dia tidak mampu bertahan lagi,
tubuhnya terlempar ke belakang dan bergulingan.
"Bagus! Dia benar-benar menggelinding seperti bola!"
Niken Harni biarpun belum dapat bergerak, mengejek dan
menter ta wakan.
335 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Linggawijaya merasa terkejut dan heran. Bagaimana
mungkin pukulannya dengan Aji Gelap Sewu itu dapat mental
kembali seolah bertemu dengan sesuatu yang amat kuat dan
lentur" Dia tidak percaya dan begitu dapat n elompat bangun,
dia sudah menerjang lagi, lebih hebat daripada tadi, karena
ktni dia menggunakan Aji Sihung Naga, pukulan tangannya
yang teramat dahsyat sambil mengerahkan tenaga sakti Wisa
Langking yang mengubah kedua tangannya yang memukul
berubah hitam karena mengandung racun yang amat kuat.
"Wuuuutt . . bresss. .!!" Kembali tubuh Linggawijaya
terpental dan roboh terguling-guling ke bawah anak tangga
pondok! "Horeee. .! Rasakan kamu sekarang, manusia busuk!"
Niken Harni bersorak.
Linggawijaya adalah seorang yang terlalu mengagulkan
kesaktian sendiri dan memandang rendah kepandaian orang
lain. Kalau tidak demikian wataknya, tentu kini dia sudah
menyadari benar bahwa lawannya ini adalah seorang yang
memiliki kesaktian hebat yang melampaui tingkatnya sendiri.
Sebaliknya, dia malah menjadi semakin penasaran dan
marah. Karena pada saat itu dia tidak membawa senjatanya
Pecut Tatit Ceni, maka dia segera mencabut kerisnya. Keris
ini bukan keris sembarangan, melainkan sebatang keris
pusaka luk tiga belas yang disebut Kyai Candalamauik. Begitu
336 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dicabut, lawan sudah merasakan getaran daya yang kuat
keluar dari pusaka itu. Akan tetapi sungguh aneh dan
menyeramkan melihat betapo nenek itu tertawa cekikikan
melihat adipati itu memegang keris pusakanya, seolah melihat
seorang anak-anak nakal memegang pisau dapur saja!
Linggawijaya sudah mengumpulkan seluruh tenaga
saktinya, tangan kirinya merogoh sekepal pasir hitam dan
melontarkan pasir itu ke arah nenek berpakaian hitam.
Terdengar suara berdengung-dengung seperti ada ribuan
lebah beterbangan ketika pasir itu menjadi sinar hitam
menerjang ke arah lawan. Akan tetapi dengan tenang saja
nenek berpakaian hitam itu menggerakkan kedua tangannya,
seperti menggapai ke depan dan semua pasir sakti Brahmara
Sewu itu pun rontok ke atas tanah, tak sebutir pun mengenai
tubuhnya! Linggawijaya melompat ke depan dan menusukkan
kerisnya! Nenek itu hanya terkekeh. "Wuuutt . . ceppp!" Keris itu
menusuk perut dan seolah menancap masuk ke perut nenek
itu. Akan tetapi nenek itu tetap terkekeh, kemudian ia
membentak dengan nyaring.
"Bocah sombong, pergilah!" Tiba-tiba dari perutnya keluar
hawa yang teramat kuat mendorong sehingga Linggawijaya
bagaikan sehelai daun kering tertiup angin, terlempar dan
jatuh terbanting sampai beberapa tombak jauhnya. Keris di
337 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangannya itu ternyata tidak ada tanda darah padahal tadi
tampaknya menancap di perut nenek itu. Kepalanya menjadi
pening karena dia terbanting jatuh cukup keras.
"Horeeee. .! Mampus kamu sekarangl" Niken Harni
bersorak. Tiba-tiba ada bayangan berkelebat dan Dewi Mayangsari
telah berada di situ, membantu suaminya bangun dan
bertanya. "Kakangmas adipati, apa yang terjadi di sini" Aku menantinanti Andika sejak tadi belum juga pulang dan.. "
"Diajeng... . bantulah aku.. . melawan iblis betina itu. ."
Dengan telunjuk gemetar Linggawijaya menunjuk ke arah
pintu pondok yang terbuka. Nenek berpakaian hitam tadi
sudah tidak ada lagi di sltul
Dewi Mayangsari memandang ke pintu pondok yang
terbuka. "Tidak ada siapa-siapa di sana.. ." katanya dan tiba-tiba ia melihat Nlken Harni yang masih rebah duduk di atas tanah
luar pondok. "Eh, siapa wanita Ini.,.?" tanyanya heran.
"Ia anak tiri Nyi Lasmi. Aku hendak membunuhnya ketika
muncul iblis wanita tua itu menghalangiku." kata Linggawijaya.
338 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dasar bajingan!" Niken Harni berteriak. "Dia hendak men perkosaku tadi! Dia bohong, jahanam keparat Linggawijaya!"
Dewi Mayangsari marah sekali. "Biar kubunuh gadis kurang
ajar ini!" Setelah berkata demikian, Dewi Mayangsari
mencabut sebatang keris kecil berwarna hitam dan dengan
gerakan cepat sekali ia menubruk ke arah Niken Harni sambil
menusukkan kerisnya ke arah dada gadis yang duduk
bersandar batang pohon itu. Karena tidak mampu bergerak,
Niken Harni hanya menerima serangan itu dengan mata
memandang penuh kemarahan kepada penyerangnya.
Keris ditusukkan dan.. "Tranggg. .!" keris itu terlepas dan terlempar dari tangan Dewi Mayangsari sehingga permaisuri
Wengker ini terkejut bukan main dan cepat melompat ke
belakang. Nenek berpakaian hitam tadi muncul di depan pintu.
la yang menangkis serangan keris yang hendak membunuh
Niken Harni tadi.
339 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Linggawijaya sudah bangkit kembali "Diajeng, iblis ini
tangguh sekali. Mari kita keroyok.. "
Akan tetapi Linggawijaya menghentikan kata-katanya ketika
dia melihat isterinya itu tiba-tiba maju bertekuk lutut dan
menyembah ke arah nenek berpakaian hitam sambil berkata
dengan sikap hormat.
"Ibu Guru?"
Linggawijaya kaget bukan main dan dia hanya dapat berdiri
mematung dengan mata terbelalak. Kiranya nenek yang sakti
mandraguna ini adalah guru terakhir isterinya, yaitu Nini
Bumigarbo yang terkenal sebagai seorang nenek yang aneh
340 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan memiliki kesaktian luar biasa, yang tidak pernah bergaul
dengan orang biasa. Saking kagetnya, dia hanya dapat berdiri
terbelalak, tidak tahu harus bersikap dan berkata bagaimana.
"Dewi Mayangsari, apa kamu sudah melupakan pesanku
yang menjadi syarat engkau mempelajari ilmu dariku?" nenek
itu yang bukan lain adalah Nini Bumgarbo atau yang dulu
bernama Ni Gayatri bertanya dengan suara penuh wibawa.
"Murid tidak pernah melupakannya."
"Hemm, coba ulangi apa pesanku itu."
"Bahwa murid harus berusaha untuk memusuhi Sang
Prabu Erlangga dan Ki Patih Narotama, dan berusaha untuk
membunuh mereka."
"Dan kamu sudah melaksanakan itu?" tanya Nenek itu
dengan ketus. "Ampun, Ibu Guru, murid sedang berusaha. Murid telah
memilih Linggawijaya sebagai suami agar kami berdua
bersama-sama dapat menyusun kekuatan untuk menyerang
Kahuripan."
"Huh, mana mungkin akan berhasil kalau suamimu ini
hanya mengejar wanita dan menjadi budak nafsunya sendiri,
hanya ingin bersenang-senang sendiri saja?"
341 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ampunkan kami, Ibu Guru. Kedudukan Erlangga dan
Narotama amat kuat. Kami harus menyusun kekuatan dan
bersekutu dengan para kadipaten lain agar berhasil. Murid
tidak pernah melupakan pesan Paduka itu dan sedang
mencari jalan dan menyusun kekuatan."
"Hemm, kuberi waktu setahun lagi. Kalau belum juga kau
laksanakan membunuh Erlangga dan Narotama, aku akan
datang lagi dan mencabut semua ilmumu dariku dan mungkin
juga nyawamu! Hayo, gadis cilik, engkau ikut aku!" Setelah
berkata demikian, Nini Bumigarbo dengan gerakan seperti
terbang, melompat dekat Niken Harni dan tahu-tahu gadis itu
merasa dirinya diterbangkan! Orang lain melihat betapa nenek
itu lenyap seolah berubah menjadi awan hitam dan berkelebat
lenyap dari situ bersama Niken Harni!
Setelah nenek itu pergi, Dewi Mayangsari menghampiri
suaminya. Ia tahu akan watak suaminya yang mata keranjang,
maka kalau suaminya hendak memperkosa gadis mana pun,
hal itu tidak dipedulikannya benar. Akan tetapi kalau sampai
suaminya membuat Nini Bumigarbo marah, hal ini amat
gawat. "Kakangmas, sebetulnya, apakah yang telah terjadi"
Sungguh aneh dan tidak mengenakkan sekali kalau sampai
Ibu Guru Nini Bumigarbo datang dan marah kepada kita."
342 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Linggawijaya menghela napas panjang. Hatinya masih
merasa tegang setelah peristiwa tadi. Akan tetapi kini dia tidak
merasa penasaran telah dipermainkan nenek itu seolah dia
seorang anak kecik yang tidak berdaya. Sudah lama dia
mendengar akan kesaktian Nini Bumigarbo yang sukar dicari
keduanya pada waktu itu.
"Aduh, Diajeng. Sungguh mati, aku sama sekali tidak
menyangka bahwa ia itu adalah gurumu, Nini Bumigarbo.
Kalau aku tahu tentu aku sama sekali tidak berani
melawannya. Aku salah sangka dan mendapatkan pelajaran
pahit sekali. Gurumu itu benar-benar seorang manusia luar
biasa dan memiliki kesaktian yang amat hebat."
"Apakah yang telah terjadi. Aku di kadipaten hanya
mendengar bahwa di tumenggungan kedatangan gadis yang
mengamuk, dan aku menanti-nantimu akan tetapi engkau
tidak kunjung pulang. Hatiku merasa tidak enak maka aku
menyusul ke sini."
"Untung sekali engkau ke sini, Diajeng. Kalau tidak,
mungkin aku tewas di tangan gurumu itu."
"Tapi mengapa guruku marah kepadamu". Dan siapa pula
gadis tadi?"
"Diajeng, mari kita pulang dulu, nanti kuceritakan semua
kepadamu. Lihat, orang-orang mulai berdatangan." kata
343 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Linggawijaya sambil menunjuk ke arah gedung tumenggungan
dari mana keluar orang-orang menuju ke taman.
Dewi Mayangsari setuju. Mereka lalu menyambut
Tumenggung Suramenggala dan keluarganya yang memasuki
taman dan berpamit untuk pulang ke kadipaten.
"Tapi, di mana gadis liar tadi?" tanya Tumenggung
Suramenggala kepada Linggawijaya dengan suara
mengandung kekhawatiran.
"Ah, ia telah kami usir pergi." jawab Linggawijaya dan
ayahnya tidak berani banyak bertanya lagi. Adipati dan
isterinya itu lalu kembali ke istana kadipaten menunggang
kereta yang disediakan oleh Tumenggung Suramenggala.
Setelah duduk di kamar mereka dalam istana kadipaten,
Linggawijaya lalu bercerita. "Tumenggungan kedatangan
seorang gadis yang mengamuk dan bertanya tentang Nyi
Lasmi. Tadinya semua orang khawatir kalau-kalau Puspa
Dewi yang datang mengamuk, bahkan engkau sendiri
mendengar akan amukan gadis itu. Aku sendiri lalu pergi
bersama Kanjeng Rama dan seregu pengawal menuju ke
tumenggungan. Akan tetapi setelah tiba di sana kami melihat
bahwa gadis itu sama sekali bukan Puspa Dewi! ia cukup
digdaya akan tetapi tidak sesakti Puspa Dewi. Ia amat
344 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pemberani dan galak kurang ajar. la adalah anak tiri Nyi
Lasmi." "Anak tiri" Kalau anak tiri Nyi Lasmi seperti juga engkau,
Kakangmas, berarti ia tentu puteri Kanjeng Rama
Tumenggung Suramenggala."
"Sama sekali bukan, Diajeng. Ternyata suami Nyi Lasmi
yang pertama, Ayah kandung Puspa Dewi, mempunyai
seorang isteri lain dan isterinya itulah Ibu kandung Niken
Harni, gadis tadi. Ibunya itu puteri Tumenggung Jayatanu dari
Kahuripan dan Ayahnya seorang senopati. Ia menyusul Puspa
Dewi yang mencari Nyi Lasmi yang dilarikan ke
Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tumenggungan oleh Kanjeng Rama."
"Mengapa tidak dibunuh saja gadis liar itu"*
"Tadinya aku juga berniat begitu. Akan tetapi aku ialu
mendapat gagasan yang lebih menguntungkan. Kalau aku
dapat menundukkan Niken Harni, ia dapat kita jadikan
sandera apabila sewaktu-waktu Puspa Dewi datang ke
Wengker. Sebetulnya aku sudah dapat membujuknya dan
hampir berhasil menalukkannya ketika muncul. . Nini
Bumigarbo itu dengan tiba-tiba. Karena sama sekali tidak
mengenalnya dan tidak mengira bahwa ia adalah gurumu,
tentu saja aku melawannya."
345 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suasana menjadi hening. Mereka tenggelam ke dalam
lamunan. Kemudian Dewi Mayangsan mengeluh. "Ahh, aku
tidak tahu mengapa Ibu Guru membela gadis itu! Dan
peristiwa malam ini sungguh tidak menyenangkan hatiku,
Kakangmas. Engkau mendengar sendiri betapa Ibu Guru
mengancamku untuk menyerang dan membinasakan
Erlangga dan Narotama, diberi waktu setahun. Kalau aku
gagal, mungkin saja ia membunuhku!"
"Aku juga heran mengapa gurumu membela seorang gadis
puterl senopati Kahuripan kalau ia memusuhi raja dan patih
Kahuripan, Diajeng. Sudahlah, jangan risaukan ancamannya
itu. Yang penting sekarang kita mencari jalan untuk
membasmi raja dan patih di Kahuripan dan untuk itu, tidak
mungkin kita mengandalkan kekuatan sendiri."
"Engkau benar, Kakangmas. Sungguh menyebalkan sekali
bahwa Nyi Lasmi yang kita kirim ke Wura-wuri itu juga dapat
dibebaskan oleh Ki Patih Narotama. Aku semakin membenci
saja patih itu. Biar besok aku sendiri yang akan berkunjung ke
Wura-wuri merundingkan usaha menundukkan Kahuripan
dengan Adipati Bhismaprabhawa dan Nyi Dewi Durgakumala."
"Bagus, kalau begitu aku pun akan pergi .mengunjungi
Kerajaan Parang Siluman. Di sana terdapat banyak orangorang sakti seperti Ratu Pararg Siluman Durgakumala,
suaminya, Bhagawan Kundolomuka, dua orang puterl mereka
346 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang terkenal itu, Dewi Lasmlnl dan Dewi Mandari, juga kakak
Ratu Durgakumala yaitu Ki Naga Kumala, dan para senopati
mereka. Dari sana aku akan pergi mengunjungi Kerajaan
Siluman Laut Kidul, yaitu Ratu Mayang Guplta yang juga sakti
mandraguna. Kalau kita semua mempersatukan tenaga,
mustahil kita tidak akan dapat membinasakan Erlangga dan
Narotama!"
Suami isterl itu mendapatkan kembali kegembiraan hati
mereka dengan saling menghibur dan tak lama kemudian
mereka sudah berenang-renang dalam lautan nafsu mereka
sendiri, diombang-ambingkan gelombang-gelombang,
dimabokkan buih-buih nafsu sehingga lupa akan segalanya.
Orang-orang seperti Linggawijaya dan Dewi Mayangsari ini
adalah orang-orang yang seluruh hidupnya ditujukan hanya
untuk mencari kesenangan hati dan kenikmatan tubuh
sehingga mereka tanpa mereka sadari telah menjadi hambahamba nafsunya mereka sendiri yang semakin menebal,
menutupi jiwa mereka sendiri sehingga semakin jauh
meninggalkan Sang Sumber dari mana roh mereka berasal.
Ketika Sang Maha Pencipta menciptakan kita terlahir di
dunia sebagai manusia, kita, jiwa-jiwa ini dianugerahi jasmani
yang sempurna. Jiwa kita mempunyai hubungan langsung
dengan Yang Maha Kuasa. Selain jasmani dan rohani, kita
juga disertai nafsu-nafsu daya rendah yang menjadi pembantu
347 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan pelayan kita. Nafsu-nafsu ini yang membuat kita
mengenal yang enak dan yang tidak enak, yang
menyenangkan dan yang tidak menyenangkan, melalui
anggauta-anggauta tubuh kita. Rasa enak menyenangkan
melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, selera,
perabaan, dan sebagainya. Nafsu-nafsu ini yang membuat kita
dapat menikmati segala macam kesenangan selagi kita hidup
sebagai manusia di dunia. Ini merupakan anugerah yang amat
besar dari Sang Hyang Widhi Wasa.
Manusia hidup berbahagia apabila dia tetap memiliki jiwa
yang terbuka, tidak terhalang apa pun, untuk selalu dapat
berhubungan, selalu ada kontak, dengan Yang Maha Kasih
dan Maha Agung. Itu mengenai rohaniahnya. Adapun secara
jasmaniah, jasmaninya dapat menikmati kehidupan di dunia ini
melalui dorongan nafsu-nafsunya yang tetap menjadi peserta,
pembantu, atau pelayan.
Akan .tetapi sudah menjadi kodrat Tuhan bahwa di
samping manusia dan para mahluk lain yang diciptakan hidup
di dunia, Tuhan juga membolehkan Setan, Iblis dan
sebagainya yang tergabung dalam Kuasa Kegelapan untuk
berkeliaran di permukaan bumi untuk menggoda manusia
untuk menarik manusia agar menjadi hambanya dan menjauhi
Tuhan. Adapun cara yang termudah bagi Kuasa Kegelapan
untuk menggoda manusia adalah melalui nafsu-nafsunya.
348 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nafsu manusia mendatangkan segala macam kenikmatan
jasmani. Yang serba enak dan serba nikmat inilah dijadikan
umpan oleh Kuasa Kegelapan untuk memancing manusia
meninggalkan jalan yang ditentukan oleh
Tuhan. Yang serba enak dan nikm ini mendorong manusia
untuk mengejarnya sehingga nafsu-nafsu lepas kendali. Kalau
sudah begitu, manusia bukan lagi menjadi majikan nafsu,
sebaliknya menjadi hamba nafsu dan dia siap melakukan apa
saja demi pemuasan nafsunya.
Nafsu mencari harta kekayaan" Baik saja karena harta itu
dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya, keluarganya,
bahkan untuk keperluan hidup orang-orang lain. Mencari harta
baik saja selama nafsu tetap menjadi pembantu, karena tentu
cara mendapatkan harta itu tetap halal dan bersih. Akan tetapi
kalau nafsu sudah memperhamba manusia, maka manusia,
demi mengejar harta, menjadi buta akan kebenaran dan mau
melakukan apa saja demi mencapai tujuan, yaitu
mengumpulkan harta. Dengan cara mencuri, menipu,
merampas, korupsi, dan lain perbuatan haram lagi. Dan setan
pun berbisik-bisik membela dan membenarkan semua
perbuatan itu! Nafsu berahi" Baik saja karena nafsu mi pun merupakan
berkah dari Sang
349 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hyang Widhi yang diberikan kepada semua mahluk di
dunia ini. Nafsu ini yang menjadi sarana sehingga manusia
dan mahluk lain dapat berkembang biak sesuai dengan
kehendak Tuhan. Nafsu berahi ini baik dan bersih selama
nafsu ini menjadi hamba dan kita manusia menjadi majikannya
sehingga pelaksanaan nafsu ini pun halal dan baik. Akan
tetapi bagaimana kalau nafsu berahi sudah berbalik menjadi
majikan dan manusia menjadi hambanya" Setan
menggunakan nafsu berahi untuk menyeret manusia mengejar
kesenangan melalui nafsu ini dan tidak segan melakukan
perbuatan yang menyimpang dari kebenaran. Lahirlah
perkosaan, per-jinaan, dan pelacuran.
Demikian pula dengan semua nafsu. Kalau tetap dalam
kedudukan semula, menjadi pelayan kita, merupakan karunia
dari Hyang Widhi Wasa. Sebaliknya kalau menjadi majikan
kita, merupakan alat setan yang menyeret kita ke dalam dosa.
Maka, segala tindakan yang dilakukan dua orang yang
telah menjadi hamba* nafsu seperti Linggawijaya dan Dewi
Mayangsari, selalu untuk memenuhi dorongan nafsu mereka,
memenuhi semua keinginan untuk memuaskan hati membalas
dendam dan mengejar segala macam kesenangan.
Niken Harni sendiri tidak tahu berapa lamanya ia pingsan
dan dibawa lari seperti terbang cepatnya oleh Nini Bumigarbo.
Tahu-tahu ketika la membuka matanya, ia mendapatkan
350 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dirinya rebah telentang di atas sebuah bale-bale (dipan) yang
terbuat dari bambu, dalam sebuah ruangan pondok kayu
sederhana. Hawa udara yang memasuki ruangan melalui
sebuah jendela, terasa amat dingin sejuk. Ia termangu,
mengingat-ingat dan rasanya seperti mimpi, la teringat bahwa
ia nyaris diperkosa Adipati Linggawijaya dan diselamatkan
seorang nenek berpakaian serba hitam. Kemudian ia dibawa
"terbang" nenek itu dan selanjutnya ia tidak ingat apa-apa lagi.
Tahu- ahu sekarang la rebah di atas bale-bale dalam pondok
ini. Teringat akan semua itu, Niken Harni cepat bangkit duduk
dan dengan girang ia mendapat kenyataan bahwa tubuhnya
tidak setengah lumpuh lagi seperti ketika ia dipondong
Linggawijaya. Ia dapat bergerak bebas. Ia lalu melompat turun
dari pembaringan ke dekat jendela kamar yang terbuka,
memandang ke luar jendela. Semilir angin yang sejuk segar
menyambutnya dan apa yang tampak di luar jendela membuat
ia terperangah, terkagum-kagum.
Pemandangan pagi hari yang amat indah. Tampak
hamparan lereng-lereng gunung dengan jurang-jurang dan
perbukitannya. Di sana sini dikelilingi puncak yang sebagian
masih tertutup awan putih. Sinar matahari pagi membuat
segalanya bagaikan mandi cahaya keemasan dan berseri-seri
gembira. Sekarang saatnya pagi hari! Dan ia berada di puncak
gunung. Niken Harni yang sejak kecil tinggal di kota raja yang
351 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ramai penuh manusia, yang selalu ramai sehingga udara
terasa sesak dan telinga dipenuhi segala macam suara
berisik, kini merasa betapa tenang dan penuh damai tempat
itu. Ia menghirup udara dengan lahapnya, mengisi dada
sepenuhnya dengan hawa murni yang segar. Nikmat sekali.
Bunyi burung beraneka nada dan irama bagaikan tembang
yang di ringi gemercik air sebagai gamelan. Niken Harni
merasa seolah berada dalam dunia lain. Beginikah surgaloka
yang sering ia dengar dalam dongeng" Apakah ia bermimpi"
Tiba-tiba terdengar suara yang tinggi melengking, suara
wanita! "Niken Harni, pondok ini hanya untuk tempat makan dan
tidur! Hiduplah seperti burung, hanya berada di sarangnya
kalau perlu saja dan selebihnya berada di udara terbuka.
Jangan hidup seperti tikus yang selalu bersembunyi dalam
sarangnya. Engkau sudah bangun dari tidur, keluarlah!"
Niken Harni tersenyum. Ia mengenal suara itu. Suara
nenek yang luar biasa, nenek yang sakti mandraguna dan
yang telah menolongnya terbebas dari ancaman
Linggawijaya yang mengerikan. Ia ditolong dan dibawa ke
tempat ini! Kalau saja ia dapat mempelajari ilmu kesaktian dari
nenek ini! Mungkin ia akan menjadi sakti mandraguna, seperti
Mbakayu Puspa Dewi dan tidak akan mudah diganggu orang352 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang jahat macam Linggawijaya! Ia pun segera berlari keluar
dari pondok dan setelah tiba di luar pintu pondok, ia bertemu
dengan pemandangan yang lebih indah lagi. Di depan
pondok terdapat taman yang ditumbuhi beraneka macam
bunga dan pohon buah, dan di depan sana terbentang alam
bawah puncak yang lebih indah daripada yang tampak dari
jendela. Ketika melihat nenek yang berpakaian hitam itu
duduk bersila di atas batu hitam yang bundar dan datar, ia
berlari menghampiri dan ia pun duduk di atas sebuah batu di
depan nenek itu.
Dua orang wanita itu saling berpandangan. Yang seorang
sudah berusia setengah abad lebih, biarpun masih ada bekas
kecantikan pada wajahnya, namun tampak garis-garis dan
keriput ketuaan menghias wajahnya. Yang seorang lagi
masih muda remaja, berusia delapan belas tahun, masih agak
kekanak-kanakan. Namun di dalam sinar mata kedua orang
wanita ini, terdapat persamaan. Yaitu, keduanya
membayangkan kekerasan hati dan keberanian yang tak
mengenal takut dan pantang menyerah" Kini pun Niken Harni
menghadapi dan memandang wajah nenek yang bagi orang
lain amat menakutkan, apalagi kalau sudah mendengar
namanya, dengan terbuka, polos dan sama sekali tidak
mengenal takut atau jerih, bahkan mulutnya tersenyum seolah
berhadapan dengan seorang kawan sederajat dan setingkatl
353 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sikap gadis inilah yang menarik hati Nini Bumigarbo,
terutama kekuatan dasar yang ada pada batin gadis ini
sehingga tadi pun tidak terpengaruh oleh aji pameletan
Linggawijaya yang cukup ampuh dan kuat itu. Keberanian,
kekerasan hati, dan kekuatan dasar ini amat menarik hati
nenek itu. Gadis ini mengingatkan ia akan dirinya sendiri di
waktu muda, hanya harus diakui bahwa pertahanannya
tidaklah sekokoh dan sekuat batin gadis ini. Justru inilah yang
membuat ia mengambil keputusan untuk mengajak gadis ini
ke pondok tempat kediaman sementaranya di Puncak Gunung
Keludl Setelah sekian lamanya bertatap muka dengan nenek itu,
kembali Niken Harni melayangkan pandang matanya ke
bawah puncak dan matanya bersinar-sinar gembira penuh
kagum. "Niken, engkau senang dengan tempat ini?" Nini
Bumigarbo bertanya.
"Wah, senang sekali, Bibi! Akan tetapi siapakah Bibi ini?"
Nini Bumigarbo senang mendengar dirinya disebut Bibi
oleh Niken Harni. Bahkan seorang wanita luar biasa dan sakti
mandraguna seperti Nini Bumigarbo masih belum kehilangan
kebanggaan hati wanita yang merasa senang kalau disebut
lebih muda daripada usia yang sebenarnya. Biasanya ia
354 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
disebut nini atau nenek, kini disebut bibi, berarti penurunan
usia yang cukup banyak!
Kalau biasanya ia memperkenalkan diri sebagai Nini
Bumigarbo, akan tetapi setelah disebut bibi ia pun langsung
mengubah sebutan namanya. "Namaku Nyi Bumigarbo, dulu
namaku Ni Gayatri."
Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Wah, aku lebih senang nama Gayatri itu, maka biar aku
menyebut Bibi Gayatri sajal" Niken Harni berkata, ucapan
yang polos dari hatinya, bukan dibuat-buat untuk
menyenangkan hati orang. "Akan tetapi, Bibi Gayatri,
bagaimana ceritanya engkau malam itu dapat dengan tepat
menolongku terlepas dari tangan si jahanam Linggawijaya,
mengapa pula engkau menolongku, dan mengapa kini engkau
membawa aku ke tempat ini?"
Dihujani pertanyaan itu, Nini Bumigarbo tersenyum. Wajah
yang tadinya dingin menyeramkan itu tampak manis juga
ketika tersenyum dan matanya yang galak menjadi lembut
sejenak. "Niken, malam itu kebetulan saja aku melihat engkau
hendak dijadikan korban kebiadaban Linggawijaya. Karena
aku suka akan sikapmu yang mati-matian menentangnya,
maka aku lalu turun tangan menolongmu."
355 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Akan tetapi wanita itu mengakuimu sebagai ibu guru.
Bukankah ia itu isteri Linggawijaya yang bernama Dewi
Mayangsari?"
"Benar, Dewi Mayangsari pernah mempelajari ilmu dariku."
"Akan tetapi mengapa, Bibi Gayatri" Mengapa engkau
mengajarkan ilmu kepada permaisuri Wengker yang terkenal
menjadi kadipaten yang sesat dan jahat?"
Nini Bumigarbo memandang dengan mata berkilat
sehingga mengejutkan hati Niken Harni. "Aku mau mengajar
siapa pun juga, laki atau perempuan, tua atau muda, baik atau
jahat, siapa peduli?" Ia membentak.
Melihat nenek ini marah, Niken Harni juga mengerutkan
alisnya dan cemberut. "Benar juga, sama sekali bukan
urusanku, mengapa aku bertanya?"
Mereka berdua berdiam diri. Keduanya cemberut sampai
bibir mereka meruncing, cuping hidung mekar dan alis
berkerut, pandang mata keruh dan saling menghindarkan
pertemuan pandang. Sampai lama keadaan sunyi seperti itu,
diam seolah keduanya telah berubah menjadi arca! Agaknya
mereka berdua sama-sama keras hati dan keras kepala
sehingga tidak ada yang mau mengalah, tidak ada yang mau
mulai mendahului membuka percakapan, seolah menjaga
gengsi masing-masing!
356 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba terdengar suara tawa berkepanjangan. "Heh-hehhi-hi-hi-hik.. !"
Niken Harni mengangkat muka memandang wanita yang
tertawa-tawa itu, kerut di antara kedua alisnya semakin
mendalam, "Hemm, engkau mentertawakan aku, Bibi?"
tegurnya dengan ketus.
Mendengar pertanyaan ketus ini, Nini Bumigarbo tertawa
semakin terkekeh-kekeh. "Heh-he-he-heh.. mirip sekali... hehheh-heh. . sama benar. . hi-hi-hik. .!"
"Bibi Gayatri, kalau engkau mentertawakan aku seperti itu,
lebih baik aku pergi saja dari sini!" kata Niken Harni sambil
bangkit berdiri. Melihat nenek itu masih juga tertawa, ia lalu
menyeberangi taman depan rumah itu menuju ke pintu pagar
depan. Akan tetapi setelah tiba di situ, ia terbelalak melihat
betapa di depannya terdapat jurang ternganga lebar dan amat
dalam. Ia mengambil jalan memutar, memutari pondok itu.
Akan tetapi ia mendapat kenyataan bahwa pondok itu berdiri
di sebuah di antara puncak-puncak itu dan dikelilingi jurangjurang yang amat lebar dan dalam. Sama sekali tidak ada
jalan untuk menuruni puncak itu. Untuk turun ke jurang tidak
mungkin dan amat berbahaya. Untuk melompati juga sama
sekali tidak mungkin karena lebarnya tidak kurang dari dua
puluh tombak! Niken Harni membanting-banting kakinya
karena jengkel dan akhirnya ia terpaksa kembali memasuki
357 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pekarangan pondok itu dan ia berdiri sambil bertolak pinggang
di depan Nini Bumigarbo.
"Kalau engkau hendak membunuhku, lakukanlah! Tidak
perlu engkau mentertawakan aku seperti itu!" bentaknya.
Nenek yang masih terkekeh itu bangkit berdiri di atas batu
dan telunjuk kirinya menuding ke arah muka Niken Harni.
"Ah.. heh-heh, sungguh luar biasa. . aku juga begitu dulu..
aha, engkau adalah gambaranku di waktu seusiamu, Niken
Harni. Kita sama benar, heh-heh, seperti kembar saja.
Bagaimana ada dua orang yang begini sama presis watak dan
sikapnya" Heh-heh-hehl"
Hilang kemarahan dari hati Niken Harni. "Oo.. Jadi engkau
tertawa seperti itu karena melihat persamaan di antara kita?"
"Ya, ya. . karena persamaan itu pula aku membelamu dari
kebiadaban Linggawijaya. Aku tertarik dan suka sekali
padamu, Niken Harni. Engkau sama dengan aku, engkau
cocok dengan aku. . Hanya saja. ." Nenek itu tiba-tiba
kehilangan gairah tawanya dan tampak kecewa dan susah!
"Hanya apa, Bibi?"
Nini Bumigarbo tiba-tiba terkulai dan duduk kembali di atas
batu hitam, ". .hanya saja.. " suaranya terengah seolah
tertahan tangis, ".. . hanya.. . kalau saja aku mempunyai
keteguhan hati sepertimu, tidak mudah tergila-gila dan
358 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dipermainkan cinta. . tidak akan begini nasibku.. " dan tiba-tiba Nini Bumigarbo menangis! Ia terisak-isak lalu mengguguk,
tangisnya sehebat tawanya tadi. Ia menggunakan kedua
tangan untuk meni tupi muka nya dan pundaknya terguncangguncang, tubuhnya menggigil.
Niken Harni adalah seorang gadis yang keras hati, berani
mati, dan pantang mundur. Akan tetapi di balik itu, ia pun
perasa sekali, mudah merasa iba kepada orang yang
menderita, dan mudah
itu, ia lalu maju mendekati, berlutut dekat batu hitam dan
merangkul tubuh nenek itu.
"Bibi Gayatri. . jangan menangis, Bibi. Segala macam
persoalan dapat diperun-dingkan dan dibicarakan. Tidak ada
persoalan yang tidak dapat dipecahkan dan] diatasi. Tidak
cukup hanya ditangisi saja J Bibi."
"Ah, engkau tidak tahu, Niken. Engkau tidak tahu.. !
Nasibku yang buruk, nasibku yang sengsara.. semua ini garagara cinta.. ah, sungguh aku seorang wanita tolol.. goblok..
akan tetapi aku lemah.. kalau saja aku sekuat engkau!
Niken..." Mendengar keluh kesah ini, timbul terharu. Melihat Nini
Bumigarbo 359 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat Nini Bumigarbo seperti itu, ia lalu maju mendekati, berlutut dekat batu hitam dan merangkul tubuh nenek itu.
keinginan dalam hati Niken Harni untuk mengetahui apa yang telah terjadi dengan nenek ini sehingga ia menjadi begitu sedih.
"Bibi Gayatri, aku merasa ikut bersedih. Maukah engkau menceritakan kepadaku apa yang telah terjadi dengan dirimu"
Engkau seorang yang begini sakti mandraguna, siapa yang akan dapat mengganggumu, Bibi?"
"Orang lain tidak dapat menggangguku, Niken. Akan tetapi hatiku sendiri, keinginanku sendiri, alangkah kuatnya, membuat aku gila, membuat aku merana selama hidupku.. "
Niken Harni menjadi semakin tertarik. "Kalau Bibi tidak merasa keberatan, aku ingin mendengar bagaimana kisahnya sampai Bibi menderita seperti ini. ."
"Baik, akan kuceritakan padamu, Niken. Akan tetapi hanya dengan satu syarat, yaitu engkau mau menjadi muridku!"
360 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hemm, aku senang sekali, Bibi. Akan tetapi jangan terlalu
lama. Orang tua dan keluargaku tentu akan menjadi gelisah
kalau terlalu lama aku tidak pulang."
"Bisa beberapa hari, beberapa bulan, atau beberapa tahun.
Tergantung bakat dan jodohmu denganku sejauh mana. Nah,
dengar ceritaku karena setelah ini aku tidak akan mau
menceritakan lagi kepada siapapun juga."
Niken Harni lalu duduk kembali di atas batu hitam di depan
Nini Bumigarbo, mendengarkan dengan penuh perhatian.
361 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nini Bumigarbo lalu bercerita. Dahulu, puluhan tahun yang
lalu, ketika ia masih seorang gadis dewasa bernama Ni
Gayatri, ia menjadi murid seorang pertapa yang tidak pernah
muncul di dunia ramai dan terkenal sejak kecil hanya bertapa
sehingga disebut sebagai manusia setengah dewa! Pertapa
itu hanya dikenai dengan nama Sang Resi Dewakaton dan
jarang ada orang dapat bertemu dengannya karena hanya
terkadang saja dia berada di puncak Gunung Semeru yang
sulit didatangi manusia biasa. Sang Resi Dewakaton ini sudah
amat tua, tak seorang pun mengetahui berapa usianya.
Menurut dongeng orang-orang tua, ketika mereka masih kecil
mereka sudah mendengar akan nama Sang Resi Dewakaton
ini sehingga kalau dihitung dari usia mereka maka tentu usia
pertapa itu sudah mendekati dua ratus tahun.
Muridnya hanya dua orang, yaitu Ni Gayatri dan .kakak
seperguruannya, yang bernama Ki Ekadenta. Mungkin karena
mereka bergaul sejak kecil, tidak mengherankan; kalau gadis
yang cantik dan pemuda yang tampan itu saling jatuh cinta.
Cinta mereka begitu mendalam sehingga keduanya sudah
saling berjanji kelak akan hidup berdampingan selama hidup
mereka sebagai suami isteri.
Kemudian terjadilah peristiwa yang sama sekali mengubah
keadaan hidup Ni Gayatri.
362 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kakang Ekadenta bertemu dengan seorang resi dari
Gunung Agung, Bali-dwipa dan berguru mengenai kejiwaan
kepada Sang Resi. Setelah berguru kepada resi itu, sikap
Kakang Ekadenta terhadap diriku sama sekali berubah,
bahkan terhadap kehidupan duniawi. Dia tidak mau lagi
mencampuri urusan duniawi, termasuk tidak mau menikah!
Akibatnya, dia menjauhkan diri dariku dan tidak mau lagi
terikat perjodohan denganku." Setelah berkata demikian,
wajah nenek itu tampak kecewa bukan main.
"Dia meninggalkanmu dan tidak cinta lagi padamu, Bibi?"
"Dia bilang tetap cinta padaku, bahkan cintanya lebih murni
menurut dia, cinta suci yang tanpa pamrih, tanpa keinginan
untuk mengambil aku sebagai isteri. Siapa butuh cinta macam
itu?" Niken Harni juga merasa penasaran. "Mengapa cinta
seperti itu" Kalau mencinta tentu ingin menjadi suami isteri!
Dia telah menyakiti hatimu, Bibi. Kalau aku bertemu dengan Si
Ekadenta itu, akan kutegur dan kumarahi dia!"
Nenek itu menghela napas panjang dan menggelengkan
kepala. "Sukar menyadarkan dia, Niken. Selama tiga puluh
tahun ini aku membujuknya dengan halus sampai kasar,
namun dia sama sekali tidak tergerak dan berkukuh tidak mau
menikah dengan aku atau dengan siapapun juga. Aku menjadi
363 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
marah sekali dan mulai membencinya, akan tetapi dia tetap
bersikap lembut kepadaku. Berkali-kali aku menyerangnya,
akan tetapi aku selalu kalah olehnya."
"Wah, kalau engkau kalah olehnya, berarti dia tentu amat
sakti mandraguna, Bibi Gayatril" Niken Harni terkejut.
"Memang dia sakti mandraguna. Setiap kali aku kalah
olehnya, aku lalu tekun memperdalam semua aji-ajiku, akan
tetapi setiap kali aku maju lagi, aku tetap saja kalah lagi.
Agaknya setiap kali dia pun memperdalam ilmu-ilmunya."
"Apakah Bibi menyerang untuk membunuhnya?"
"Ah, tidak sama sekali. Aku mencintanya dengan segenap
jiwa ragaku, itulah kelemahanku. Mana mungkin aku tega
membunuhnya" Tadinya aku menyerangnya untuk
mengalahkannya dan memaksa dia mengawini aku.
Kemudian, aku setiap kali menyerangnya membuat perjanjian.
Kalau aku kalah, aku tidak akan turun tangan sendiri
membunuh Erlangga dan Narotama. Akan tetapi kalau dia
yang kalah, aku akan membunuh raja dan patih Kahuripan itu
dan dia tidak boleh menghalangikul Akan tetapi itulah, aku
selalu kalah!"
"Ah, aneh sekail perjanjian itu, Bibil Apa hubungannya
Sang Prabu Erlangga dan Kl Patih Narotama dari Kahurlpan
dengan urusan Bibi dan Ekadenta itu?"
364 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hubungannya erat sekali! Resi yang mengajarkan
kejiwaan kepada Kakang Ekadenta yang membuat Kakang
Ekadenta tidak mau menikah, adalah Sang Resi Satyadharma
yang bertapa di Gunung Agung Bali-dwipa. Jelas dialah
biangkeladinya sehingga Kakang Ekadenta tidak jadi menikah
dengan aku. Untuk membalas sakit hati ini kepada Resi
Satyadharma tidak mungkin karena dia memiliki kesaktian
yang tidak akan dapat kutandingi. Maka aku lalu mengalihkan
dendamku kepada dua orang muridnya, yaitu Erlangga dan
Narotama! Aku ingin membunuh mereka agar Resi
Satyadharma menderita kehilangan orang-orang yang
dicintanya seperti yang telah kurasakan. Akan tetapi di sana
ada Kakang Ekadenta yang selalu menghalangi aku! Aku tidak
berdaya. . ah, aku tidak berdaya mengobati sakit hati dan
dendyang bernyala-nyala selama puluhan tahun. ." Nini
Bumigarbo menangis lagi.
"Bibi Gayatri, kurasa masih tidak adil kalau Bibi berusaha
membalas dendam kepada Resi Satyadharma dengan cara
membunuh dua orang muridnya, yaitu Sang Prabu Erlangga
dan Ki Patih Narotama. Mereka itu sama sekali tidak bersalah
apa-apa. Yang bersalah atau yang membuat engkau
menderita adalah Resi Satyadharma. Entah kalau memang
engkau mempunyai permusuhan dengan Kahuripan."
365 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nini Bumigarbo menggeleng kepalanya. "Aku tidak
mencampuri urusan kerajaan dan kadipaten. Aku tidak
berpihak kepada siapapun juga dan tidak mau terlibat tidak
mau ikut campur. Yang kubenci hanyalah Erlangga dan
Narotama karena mereka itu murid-murid Resi Satyadharma.
Aku ingin membunuh mereka untuk membuat resi itu
menderita!"
"Kalau begitu, mengapa tidak membalas kepada Resi
Satyadharma secara langsung saja, Bibi?"
"Huh, kau tahu apa! Biar aku memperdalam ilmu-ilmuku
selama puluhan tahun lagi, masih tidak mudah untuk
mengalahkan resi yang sakti mandraguna itu."
"Akan tetapi, Bibi. Mengapa Bibi tidak minta bantuan guru
Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Bibi yang merupakan manusia setengah dewa itu" Kalau dia
mau membantu, tentu Bibi dapat membalas dendam Bibi
terhadap Resi Satyadharma."
"Huh, kaukira aku begitu bodoh untuk tidak berpikir sampai
ke sana" Dahulu pun, begitu Kakang Ekadenta memutuskan
hubungan dan mengambil keputwan untuk tidak menikah, aku
sudah menghadap Bapa Guru dan menangis di hadapannya,
menceritakan segala sakit hatiku dan keinginanku untuk
membalas dendam kepada Resi Satyadharma. Akan tetapi
tahukah engkau apa yang Bapa Guru katakan" Dia
366 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengatakan bahwa Resi Satyadharma tidak bersalah dan dia
sendiri akan merasa malu kalau aku membalas dendam
kepada Sang Resi itu. Selain itu, Bapa Guru mengatakan
bahwa dia yakin tidak akan menang melawan Resi
Satyadharma, bukan karena kalah sakti, melainkan karena
berada di pihak yang salah. Siapa salah akhirnya akan kalah,
begitu kata Bapa Guru. Tentu saja aku menjadi semakin
penasaran dan mencari jalan untuk menimpakan pembalasan
dendamku kepada dua orang murid Resi Satyadharma itu."
Kembali hening karena dua orang wanita itu berdiam diri,
tenggelam dalam lamunan masing-masing. Niken Harni
merasa iba sekali kepada nenek itu yang kini menundukkan
mukanya yang muram, akhirnya ia berkata.
"Bibi Gayatri, lalu cara atau jalan apa yang Bibi temukan
untuk membalas dendam itu?"
"Aku telah melatih beberapa orang murid, di antaranya
Dewi Mayangsari permaisuri Wengker dengan syarat agar
mereka itu berusaha untuk menyerang Kahuripan dan kalau
mungkin membunuh Erlangga dan Narotama, atau setidaknya
menggulingkan kedudukan mereka!"
"Dan mengapa engkau membawa aku ke tempat Ini" Kalau
engkau hendak mengajarkan ilmu kepadaku dengan syarat
seperti itu, aku tidak mau menjadi muridmu! Kakekku adalah
367 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang tumenggung, ayahku seorang senopati, mereka
adalah pejabat-pejabat Kahuripan dan aku adalah kawula
Kahuripan. Bagaimana mungkin aku menjadi seorang
pengkhianat memusuhi Kerajaan Kahuripan sendiri" Aku tidak
mau, Bibi, lebih baik engkau bunuh saja aku!"
Sikap Niken Harni yang berani menantang agar dibunuh ini
kembali membuat nenek itu tersenyum! Lenyaplah
kemuraman wajahnya dan ia memandang gadis itu dengan
mata bersinar. "Tidak, Niken. Ketika aku melihatmu yang demikian gigih
menentang Linggawijaya dan kuat menahan bujuk rayu dan
ketampanannya, aku mendapat gagasan baru untuk
membalas dendam. Kini bukan membalas dendam kepada
Resi Satyadharma dan para muridnya, melainkan membalas
dendam kepada Kakang Ekadenta yang telah menyia-nyiakan
cintaku dan menghancurkan kehidupanku!"
"Apa?" Niken Harni terbelalak. "Engkau hendak
mengajarkan ilmu kepadaku dengan syarat agar aku
membunuh Ekadenta kakak seperguruanmu itu" Bagaimana
mungkin, Bibi" Sedangkan engkau sendiri pun tidak pernah
menang melawannya!"
"Hemm, aku tidak begitu bodoh, Niken. Bukan, bukan
membalas dendam ini kepada Kakang Ekadenta. Akan tetapi
368 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepada semua laki-laki di dunia ini! Engkau akan kuajari ilmu
dan engkaulah yang akan mewakili aku membalas dendam
kepada semua laki-laki, membuat mereka tergila-gila, rindu,
dan hancur hatinya, menderita dan merana seperti. yang telah
kualami!" Suara Nenek itu meninggi dan tampak ia gembira
sekali seolah telah membayangkan terjadinya apa yang
di nginkannya itu.
"Eh" Aku harus menghancurkan kebahagiaan hidup semua
laki-laki" Apa maksudmu itu, Bibi" Aku tidak mengerti."
"Begini, Niken. Aku sendiri tidak dapat melakukannya
karena aku sudah tua. Akan tetapi engkau dapat! Engkau
muda belia, cantik jelita dan menarik, semua pria tentu akan
tergila-gila melihatmu. Aku akan mengajarkan ilmu-ilmu
kepadamu dan kau hadapi para pria itu, terutama yang muda
dan tampan. Kalau mereka itu tertarik dan suka kepadamu,
bersikaplah seolah-olah engkau juga mencinta mereka. Buat
mereka itu tergila-gila dan setelah mereka berada dalam
keadaan kasmaran (jatuh cinta) sampai sedalam-dalamnya,
nah, saatnya engkau menghancurkannya dengan mentertawakannya dan meninggalkannya. Biar mereka itu tahu rasa, biar
merasakan betapa sakitnya diputus cinta, rindu dan menderita
selama hidupnya, seperti yang kualami !"
"Lalu apa hubungannya para pria itu dengan sakit hatimu
terhadap Ekadenta?"
369 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mereka semua itu laki-laki dan mereka memang kejam dan
cintanya palsu terhadap kaum wanita. Kalau wanita mencinta
dengan sepenuh jiwa, siap mengorbankan diri, laki-laki hanya
mencari kesenangannya sendiri. Nah, engkau yang akan
mewakili aku menghancurkan kebahagiaan hidup para pria itu,
Niken Harni!"
"Kalau aku tidak mau bagaimana?"
Tiba-tiba muka nenek itu berubah menyeramkan dan
sepasang matanya mengeluarkan sinar mencorong.
"Tidak mau. . ?""
Akan tetapi Niken Harni tidak takut. "Ingat, Bibi Gayatri. Aku
bukan orang yang takut ancaman. Aku tidak takut mati!" Ia
menantang. Nini Bumigarbo tiba-tiba terkekeh. "Hi-hi-hik" Tidak mau"
Kalau begitu, engkaulah yang akan menderita, melebihi aku.
Engkau bukan hanya akan kehilangan kebahagiaan hidupmu,
bahkan engkau akan menderita sengsara yang hebat. Aku
tidak akan membunuhmu, Niken. Aku hanya akan
meninggalkanmu di sini! Hidup di' sini seorang diri, tidak
bertemu dengan orang-orang yang kaukasihi, tidak bergaul
dengan seorang pun manusia. Engkau akan hidup terus di
sini, tahun demi tahun sampai engkau menjadi tua renta dan
370 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karatan, remuk sedikit demi sedikit. Dan aku terkadang akan
menjengukmu untuk mentertawakanmu, he-he-heh-heh!"
Diam-diam Niken Harni merasa ngeri juga. Ia tidak takut
mati? akan tetapi kalau ditinggal sendiri di situ, tak pernah
dapat meninggalkan tempat itu, perlahan-lahan menua dan
membusuk di situ, sungguh bayangan itu amat mengerikan. Ia
seorang gadis yang cerdik, maka ia tidak kehilangan akal dan
harapan. "Kalau aku mau, lalu berapa lama aku harus belajar ilmu
darimu di tempat ini?"
"Bisa beberapa hari, beberapa bulan atau beberapa tahun,
semua itu tergantung dari kesungguhan dan ketekunanmu
sendiri. Engkau belajar di sini sampai engkau ada kemampuan
untuk pergi meninggalkan tempat ini."
Niken Harni berpikir cepat. Sekali waktu nenek itu pasti
.turun dari puncak untuk mencari persediaan makanan kalau
habis, dan ia dapat memperhatikan dan mempelajari.
Akhirnya, tidak sampai makan waktu lama ia pasti akan dapat
turun pula dan bebas. Maka dengan tegas ia berkata.
"Baik, aku mau belajar dengan syarat Itu, Bibi Gayatri!"
'"Benarkah" Nah, kalau begitu ucapkan janjimu bahwa
engkau akan melaksanakan syarat yang kuajukan tadi!"
371 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanpa ragu Niken Harni bangkit berdiri dan mengucapkan
janjinya. "Aku akan mempelajari ilmu-ilmu dari Bibi Gayatri dengan
syarat bahwa sesudah rampung aku akan mewakilinya
menghancurkan kebahagiaan hidup para pria yang jatuh cinta
kepadaku."
"Berlagak membalas cinta mereka, kemudian
meninggalkan mereka begitu saja sehingga mereka menjadi
patah hati dan hancur kebahagiaan hidupnya!" Nenek itu
mendikte. Niken Harni mengulang kata-kata itu dengan suara
mantap. Setelah selesai mengucapkan janji, Nini Bumigarbo
merangkul gadis itu dengan. gembira. "Engkau sama benar
dengan aku, aku yakin engkaulah yang akan dapat mewakili
aku, memuaskan hatiku, membuat laki-laki seperti Kakang
Ekadenta merana hidupnya! Ingat, melanggar janji akan
membuat engkau menjadi manusia yang paling rendah dan
hina, Niken." '
"Aku tidak akan melanggar janji, Bibi!"
Demikianlah, mulai hari itu, Niken Harni menerima
gemblengan ilmu-ilmu yang hebat dari Nini Bumigarbo.
Bahkan nenek itu mengajarkan Aji Pengasihan dan Aji
Pamelet yang amat ampuh dan kuat. Dan saking sukanya
372 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepada gadis itu, Nini Bumigarbo bahkan pada suatu hari
mengoperkan tenaga sakti tingkat tinggi kepada Niken Harni,
hal yang belum pernah ia berikan kepada para murid. Bahkan
Dewi Mayangsari pun tidak memperoleh pengoperan tenaga
sakti ini! Tentu saja kepandaian Niken Harni meningkat
dengan amat cepat, apalagi gadis itu memang berbakat baik
dan tekun pula.
Rombongan Itu berhenti di sebuah dusun dan seperti biasa,
Ki Patih Narotama mengajak rombongannya yang terdiri dari
Ki Tejoranu, Nyi Lasmi, dan The Kim Lan untuk bermalam di
rumah kepala dusun yang tentu saja menyambut K i Patih
Narotama dengan penuh kehormatan. Setelah dijamu makan
oleh Lurah Desa Magel, rombongan Itu lalu mengaso dalam
kamar masing-masing. Ki Patih Narotama dan k i Tejoranu
mendapatkan sebuah kamar masing-masing, adapun Nyi
Lasmi dan The Kim Lan tidur sekamar.
Ki Patih Narotama, seperti biasa, dalam kesempatan itu
didaulat oleh keluarga Lurah Desa Magel yang memohon agar
Ki Patih Narotama suka memberi wejangan kepada
keluarganya, terutama belasan orang muda-mudi remaja,
yaitu anak-anaknya dan keponakan-keponakannya. Seperti
biasa, setiap kali berada di sebuah dusun, Ki Patih Narotama
selalu memenuhi permintaan lurah dusun untuk memberi
373 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
wejangan tenteng tugas para pamong praja, tentang cara
hidup yang baik dan benar. Sekali ini, Ki Patih Narotama
mendengar dari Kl Lurah bahwa di dusun Magel sedang
terjadi banyak penyelewengan dan kesesatan yang dilakukan
para muda mudi. Agaknya nafsu berahi sedang mengamuk di
kalangan para muda mudi Magel itu sehingga terjadi banyak
pelanggaran berupa perkosaan, perjinaan dan sebagainya.
Mendengar ini, Ki Patih Narotama minta agar Ki Lurah
mengumpulkan muda mudi di keluarahan itu. Lebih dari lima
puluh orang pemuda remaja dan tiga puluh gadis remaja pada
malam itu berkumpul di balai desa. Mereka semua duduk
bersila atau bersimpuh di atas lantai, menghadap Ki Patih
Narotama yang juga duduk bersila di atas sebuah bangku
sehingga dapat kelihatan oleh para muda mudi itu.
Karena yang dilanggar oleh para muda mudi itu adalah
kesusilaan, maka Ki Patih Narotama memberi penerangan
tentang arti kesusilaan sebagai bagian penting dari
kebudayaan. "Kita manusia dikatakan sebagai mahluk yang paling tinggi
derajatnya, satu antara lain adalah karena manusia mengenal
kesusilaan. Kalau kesusilaan ini dilanggar, maka derajat
manusia menurun banyak mendekati derajat binatang. Aku
mendengar bahwa di dusun kalian ini terdapat banyak
pelanggaran kesusilaan, terutama sekali perjinaan antara
374 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
muda-mudi. Mereka yang melakukan hal ini membela diri
dengan alasan bahwa mereka saling mencinta maka boleh
saja mereka itu melakukan hubungan sanggama
(persetubuhan). Kalau begitu halnya, mereka tidak ada
bedanya dengan binatang. Binatang pun melakukan hal itu,
baik karena saling suka atau dengan paksaan karena binatang
memang tidak mempunyai peraturan atau kesusilaan. Maka
kalau kita juga bertindak seperti itu, tidak ada bedanya antara
kita dan binatang!"
Mendengar uraian yang agak menekan ini, para remaja,
terutama pemudanya, mulai berbisik-bisik seolah tidak setuju
dengan pendapat Ki Patih itu. Ki Patih Narotama membiarkan
mereka berbisik-bisik beberapa saat lamanya, kemudian dia
mengangkat tangan, dan semua remaja terdiam.
"Kita ini manusia yang di dalam segala hal dalam
kehidupan ini mempunyai peraturan-peraturan yang telah
diterima oleh masyarakat. Tanpa adanya peraturan yang
harus dipatuhi, kehidupan menjadi kacau balau dan orang,
boleh bertindak sesuka hati masing-masing sehingga pasti
menimbulkan bentrokan dan pertengkaran. Menaati peraturan
dianggap baik dan melanggar peraturan dianggap buruk atau
jahat. Bahkan pemerintah mengadakan peraturan hukuman
bagi mereka yang melanggar peraturan. Ketahuilah kalian,
adik-adik muda dan remaja. Kalian harus dapat membedakan
375 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
antara cinta kasih dan nafsu berahi. Cinta kasih bukanlah
nafsu berahi walaupun dalam cinta kasih antara suami isteri
terkandung nafsu berahi yang wajar."
Ki Patih Narotama melihat betapa wajah para remaja itu
tegang dan agaknya mereka mulai tertarik tidak ada suara
berbisik sedikit pun. Dia lalu melanjutkan dengan suara
lantang. "Kalau ada seorang pemuda dan seorang gadis saling
suka, saling mencinta, hal Itu adalah wajar dan baik-baik saja.
Cinta kasih adalah soal perasaan hati setiap orang maka tidak
ada yang dapat melarang orang jatuh cinta. Akan tetapi, kalau
nafsu berahi menerkam dan menguasai hati sehingga mereka
Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
berdua melakukan sanggama di luar pernikahan, maka
mereka telah melakukan pelanggaran kesusilaan dan cinta
kasih mereka itu tidak murni lagi, tidak bersih lagi melainkan
kotor. Dan akibatnya juga amat tidak baik bagi mereka berdua.
Si gadis akan tertimpa aib sebagai bukan perawan lagi,
dicemoohkan dan dihina masyarakat. Si pemuda yang
dianggap jahat dan bukan tidak mungkin orang tua dan
keluarga si gadis marah dan mengamuk, menyerang dan
membunuh pemuda itu. Keluarga pemuda membela dan
terjadilah permusuhan. Ini bukan berarti bahwa aku hendak
mengatakan bahwa perbuatan sanggama menuruti gejolak
berahi adalah hal yang kotor dan buruk. Sama sekali tidak!
376 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seperti nafsu-nafsu lain, nafsu berahi merupakan anugerah
dari Sang Hyang Widi bagi manusia dan merupakan sesuatu
yang bersih, bahkan suci karena merupakan sarana bagi
perkembang-biakan manusia! Akan tetapi, peiakunya
hanyalah suami isteri. Bagi suami isteri, perbuatan itu baik dan
benar, bersih dan suci. Akan tetapi kalau perbuatan itu
dilakukan oleh muda-mudi yang belum menjadi suami isteri,
maka perbuatan itu menjadi kotor dan buruk. Perbuatan itu
hanya merupakan dorongan nafsu berahi yang telah
mencengkeram, menguasai dan memper-hamba pelakunya.
Apakah kalian semua sudah mengerti sekarang?"
Para muda-mudi itu mengangguk. Mereka teringat akan
semua peristiwa semacam yang terjadi. Kebanyakan berakibat
buruk sekali bagi pemuda dan gadis yang bersangkutan.
Memang ada yang kemudian menjadi suami isteri yang cukup
bahagia, akan tetapi betapa banyaknya yang berakhir dengan
aib dan cemooh bagi para pelakunya, terutama bagi
pemudinya. Bahkan ada pula beberapa orang pemuda yang
melakukan hal itu kemudian tidak mau bertanggung jawab,
dikejar dan dibunuh keluarg si gadis yang menjadi korban.
"Nah, sukurlah kalau kalian sudah tahu akan bahayanya.
Untuk mempertegas lagi, mulai sekarang kami akan
memerintahkan kepada Ki Lurah untuk menangkap dan
menghukum para pelanggar kesusilaan!"
377 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pertemuan ini dibubarkan dan banyak orang tua mereka
merasa lega karena peringatan Ki Patih Narotama itu.
setidaknya membuat para muda-mudi harus berpikir seratus
kali sebelum nekat melakukan pelanggaran.
Sementara itu di sebelah dalam rumah kelurahan itu, di
dalam kamar Ki Tejoranu, The Kim Lan sedang bercakapcakap dengan kakaknya dan tampaknya percakapan mereka
amat serius. Ketika Kini Lan memasuki kamar kakaknya, ia
langsung bertanya.
"Lan-ko, Bibi Lasmi bilang bahwa engkau memanggil aku
ke sini?" Ki Tejoranu mengangguk. "Duduklah,! Lam-moi(Adik Lan)."
Setelah mereka duduk di atas kursi saling berhadapan, Ki
Tejoranu memandang wajah adiknya dengan tajam penuh
selidik dan berkata, suaranya lembut lirih namun penuh
kesungguhan. "Adikku Kim Lap, benarkah apa yang kudengar dari Bibi
Lasmi tadi" Menurut laporannya, engkau telah jatuh cinta
kepada Gusti Patih Narotama dan ingin mengabdikan dirimu
kepadanya" Dan engkau minta bantuan Bibi Lasmi untuk
menyampaikan pengakuanmu itu kepadaku?"
Kim Lan menundukkan mukanya yang berubah kemerahan,
lalu pucat, lalu merah kembali dan bibirnya gemetar. Agaknya
378 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terjadi pergolakan dalam hatinya, membuat ia ragu dan
bingung., Akan tetapi akhirnya ia mengerahkan kekuatan
batinnya untuk menekan ketegangan itu dan menjawab
dengan suara gemetar lirih,
"Sesungguhnya, apa yang" dilaporkan Bibi Lasmi itu benar
belaka,Lan-ko (Kakak Lan). Selama hidupku, belum pernah
aku mempunyai perasaan seperti ini. Kalau dia menerima
pengabdianku, hidupku akan berbahagia sekali. Sebaliknya
kalau hasratku ini tidak tercapai, rasanya hidupku akan hampa
dan tidak ada artinya lagi."
Ki Tejoranu mengerutkan alisnya dan mengepal tangannya.
Dia merasa tegang dan gelisah sekait. Kim Lan merupakan
satu-satunya orang yang dipunyainya dalam dunia ini. Setelah
bertemu dan berkumpul dengan Kim Lan, dia merasa
berbahagia dan baru merasa betapa dia amat mencinta adik
kandungnya ini. Dia berjanji kepada diri sendiri untuk membela
dan melindungi adiknya, kalau perlu dengan taruhan
nyawanya sendiri. Hidupnya sendiri boleh saja merana, akan
tetapi dia harus dapat membahagiakan kehidupan The Kim
Lan, adik tunggal yang telah menyeberangi lautan luas dan
amat jauh untuk mencari dia, kakak kandungnya, pengganti
orang tuanya! Dan sekarang, Kim Lan menyatakan sesuatu
yang dia anggap tidak mungkin terjadi dan dia khawatir sekali
mendengar pengakuan adiknya tadi.
379 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kim Lan, aku tidak menyalahkan engkau, Adikku. Jatuh
cinta merupakan hal yang wajar saja bagi siapa pun juga.
Akan tetapi, biarpun demikian harus juga disertai perhitungan
yang bijaksana. Tidak ingatkah engkau siapa Gusti Patih
Narotama itu" Dia adalah seorang yang sakti mandraguna
dan berkedudukan tinggi. Dia itu orang besar, Adikku, patih
dan menjadi orang kedua di Kahuripan! Sedangkan engkau,
kita ini, kita ini orang-orang asing yang merantau ke sini,
miskin dan papa. Aduh, Adikku yang tersayang terlampau
tinggi jangkauan dan keinginanmu itu, Kim Lan. Jangan
dilanjutkan, Adikku. . hilangkan saja perasaan hatimu itu.
Kelak engkau akan bertemu dengan jodohmu yang lebih tepat,
lebih seimbang, lebih. . "
"Cukup, Lan-ko!" Gadis itu memutuskan ucapan kakaknya.
Wajahnya pucat dan matanya bersinar, membayangkan
penasaran hatinya. "Apa sih bedanya antara orang berpangkat
dan yang tidak berpangkat" Apakah bedanya antara orang
besar dan kecil, antara orang kaya dan orang miskin" Kalau
aku berniat menghambakan diri kepada Gusti Patih Narotama
dan dia suka menerimaku, tidak ada masalah lain."
"Hmm, engkau keras hati, Adikku. Lalu apa yang kau
kehendaki aku berbuat?"
"Apakah Bibi Lasmi belum menyampaikannya kepadamu,
Lan-ko?" 380 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bahwa aku harus menghadap Gusti Patih Narotama sekarang juga untuk menyampaikan keinginanmu itu, menyatakan terus terang bahwa engkau mencintanya dan ingin menghambakan diri menjadi seorang selirnya?"
Kedua pipi Kim Lan berubah merah akan tetapi ia mengangguk. "Benari"
Ki Tejoranu menghela napas panjang. "Aihh. . Kim Lan.. !
Bagaimana aku dapat melakukannya" Mengapa bukan engkau sendiri saja yang menghadap dan bicara kepada Gusti Patih?"
"Lan-ko, aku seorang wanita, tidak pantas kalau aku menyampaikannya sendiri. Menurut kebiasaan bangsa kita pun, yang membicarakan urusan perjodohan adalah orang tua, dan engkau menjadi pengganti orang tuaku."
K i Tejoranu kembali menghela napas panjang. "Sungguh merupakan tugas yang amat berat, Adikku."
"Apanya yang berat, Lan-ko" Engkau tinggal menghadap dan mengatakan hal itu kepada Gusti Patih. Mengapa ragu dan tampaknya engkau takut-takut?"
"Aku memang takut, Adikku. Takut kalau-kalau engkau ditolak, pengabdianmu tidak diterima."
381 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku yakin akan diterima, Lan-ko. Aku dapat melihat dari
sikap dan bicaranya yang manis padaku, melihat sinar
matanya yang lembut kalau memandangku. Aku yakin
perasaan hatiku ini bukan hanya bertepuk sebelah tangan,
Lan-ko." "Hemm, baiklah, Lan-moi. Akan tetapi hanya dengan
syarat, yaitu engkau ikut denganku menghadap Gusti patih!"
Melihat adiknya terkejut, dia menyambung cepat. "Aku tidak
mau kalau disangka bahwa semua ini kehendakku sendiri
saja." "Baik, Lan-ko. Aku harus berani menghadapi segala
kenyataan dan akibatnya"jawab gadis itu dengan tegas.
Kakak beradik itu lalu menghadap Ki Patih Narotama.
Ketika Ki Tejoranu menyatakan bahwa dia dan adiknya
hendak membicarakan sesuatu yang amat penting dengan Ki
Patih sendiri, Ki Patih Narotama lalu menerima mereka di
ruangan dalam dan memesan kepada Ki Lurah agar jangan
ada yang mengganggu pertemuannya dengan kakak beradik
itu. 382 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
JILID IX KINI mereka duduk berhadapan terhalang meja di ruangan dalam. Sinar lampu gantung yang besar itu memberi penerangan yang cukup. Ki Patih Narotama memandang wajah kakak dan adik itu bergantian dengan senyum heran karena dia tidak dapat menduga apa gerangan yang akan dibicarakan mereka yang tampak bersikap aneh dan mengandung rahasia itu.
"Nah, sekarang katakan apakah yang Andika berdua hendak bicarakan dengan aku, Tejoranu dan Kim Lan?" Tanya Narotama dengan sikapnya yang lembut dan ramah seperti biasa.
Ki Tejoranu merasa begitu tegang sehingga sejenak dia tidak mampu me-igeluarkan suara. Kim Lan yang duduk di rampingnya menggunakan tangannya untuk menyodok pinggang kakaknya. Karena gerakan itu dilakukan di bawah meja maka agaknya tidak tampak oleh Ki Patih Narotama.
Ki Tejoranu kini nekat mulai bicara. "Begini, Gusti Patih, sebetulnya. . eh, sebelumnya kami berdua mohon maaf yang sebesarnya kalau apa yang hendak kami bicarakan Ini terlalu lancang dan membuat Paduka marah. . "
Ki Patih Narotama membelalakkan matanya dan tertawa,
"He-he-hehl Tejoranu, apakah engkau mengenal aku sebagai
383 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang pemarah" Tenanglah dan jangan gugup. Bicara saja
secara terbuka, aku tidak akan marah. Bagaimana aku dapat
marah kepada orang-orang seperti engkau dan Kim Lan
adikmu Ini?"
"Gusti Patih, saya tahu benar akan kebijaksanaan dan
kemuliaan hati Paduka, akan tetapi apa yang hendak saya
katakan ini. . mungkin terlalu lancang... "
"Saudara, Tejoranu. Keragu-raguanmu itu malah tidak
mengenakkan hati. Bicaralah yang jelas dan terbuka. Seperti
bukan seorang gagah sajal" kata Ki Patih Narotama dengan
nada menegur. "Baik, Gusti. Sesungguhnya begini. Kami datang
menghadap Paduka ini untuk mengajukan sebuah
permohonan dengan harapan Paduka akan sudi mengabulkan
dan menerimanya."
"Katakan dulu, apa permohonan Itu, Tejoranu. Sebelum
kalian mengatakan, bagaimana aku dapat memutuskannya?"
"Adik saya ini, Kim Lan, ia berniat untuk suwita
(menghambakan diri) kepada Paduka dan mohon agar
Paduka sudi menerimanya." Lega hati Ki Tejoranu setelah
mengeluarkan apa yang harus dikatakannya.
384 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Patih Narotama tercengang dan memandang kepada
Kim Lan yang menundukkan mukanya yang menjadi merah
sekali. "Suwita.. " Maksudnya. ., menghambakan diri untuk
bekerja membantuku?"
"Tentu saja membantu segala yang dapat la bantu, la
akan melaksanakan segala perintah Paduka. Akan tetapi,
maksudnya.. eh, sesungguhnya, maafkan adik saya, Gusti,
sebetulnya Kim Lan mengaku kepada saya bahwa ia amat
kagum dan jatuh cinta kepada Paduka dan ia . .. ia mohon
agar dapat Paduka terima menjadi. . selir Paduka."
Tentu saja Ki Patih Narotama terkejut bukan main, juga
merasa heran. "Mencintaku.. ." Kim Lan. ." Yang baru saja
bertemu dengan aku.. ."
385 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah kakaknya menceritakan semua keinginannya
kepada Ki Patih Narotama, Kim Lan menyingkirkan semua
perasaan malu dan rikun, dan ia lalu berkata, lirih dan
suaranya menggetar. "Gusti, saya ingin menyerahkan jiwa
raga saya kepada Paduka, saya siap membantu Paduka
dengan setia, rela berkorban nyawa untuk membela Paduka."
Ki Patih Narotama merasa terharu, akan tetapi dia juga
mempertahankan batinnya agar jangan terpikat oleh
penawaran yang amat menyenangkan hati itu. Mempunyai
seorang selir seperti The Kim Lan. Memiliki kecantikan yang
khas, asing namun menarik, juga gadis ini memiliki aji
kanuragan yang lumayan dan boleh di andalkan! Akan tetapi
perjodohan tidak dapat dilaksanakan begitu saja atas dasar
kekaguman. Rasanya masih terlalu pagi bagi seorang gadis
386 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untuk begitu saja jatuh cinta kepada seorang pria setelah
sekali bertemu. Tentu rasa cintanya Itu timbul dari perasaan
kagum. Sebagai seorang patih yang di samping raja menjadi
panutan bagi rakyat, dia harus berhati-hati. Dia sudah salah
jalan satu kail ketika dia mengambil Dewi Lasmini dari Parang
Siluman menjadi selir. Akibatnya geger. Dia merasa menyesal
sekail. Kalau sekarang dia menerima Kim Lan sebagai
selirnya, kemudian terjadi hal-hal yang tidak baik, dia tentu
akan menjadi kesan buruk bagi rakyat. Apalagi Kim Lan
adalah seorang bangsa asing! Kecuali Itu, walaupun dia
kagum kepada Kim Lan, merasa suka karena gadis itu adik
Tejoranu yang dianggap saudara oleh Listyarini lsterinya,
namun rasa sukanya itu sama sekali bukan cinta. Tidak ada
sedikit pun dalam hatinya perasaan cinta yang mendorongnya
untuk memperisteri Kim Lan.
Ki Patih Narotama menghela napas panjang berulang kali,
dan dia memandang kepada kakak beradik itu. Dia melihat
betapa mereka berdua juga memandang kepadanya. Pandang
mata Kim Lan penuh permohonan dan pandang mata Ki
Tejoranu penuh harapan. Ki Patih Narotama kembali menarik
napas panjang. Sungguh tidak enak perasaan hatinya. Tidak
tega dia mengecewakan dua orang ini yang sepatutnya
menerima penghargaan yang menggembirakan hati mereka.
387 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan wajah sedih, dia mengeraskan hatinya dan berkata
penuh nada penyesalan.
"Aduh Tejoranu dan engkau The Kim Lan, bagaimana aku
dapat menerima permintaanmu Itu" Keadaan yang tidak
memungkinkan. Tejoranu, pahamilah kedudukanku sebagai
patih. Kim Lan, hilangkan perasaanmu kepadaku itu. Kita
menjadi sahabat saja, menjadi saudara. Engkau seorang
gadis yang cantik jelita dan gagah, pasti kelak akan bertemu
dengan jodohmu yang serasi. Terpaksa aku tidak dapat
menerimamu sebagai isteri seperti yang kau kehendaki itu."
Wajah gadis itu berubah pucat dan ia menundukkan muka,
namun tetap saja
Ki Patih Narotama dapat melihat betapa kedua mata yang
Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jeli dan Indah Itu mengucurkan air mata. Sementara itu, muka
Ki Tejoranu berubah merah sekali. Dia mengepal tinju dan
alisnya berkerut, matanya menyinarkan kemarahan. Kalau
saja hal yang tidak baik menimpa dirinya sendiri, apalagi yang
menyebabkannya Ki Patih Narotama, dia tentu akan
menerimanya dengan lapang dada. Akan tetapi sekali ini
menyangkut diri Kim Lan, Adiknya yang amat disayangnya,
satu-satunya orang yang harus dilindungi dan dibelanya! Dan
dia tahu benar akan kekerasan hati adiknya. Penolakan
cintanya ini tentu akan menghancurkan hatinya, selain
merasa sedih juga tentu merasa malu karena sebagai seorang
388 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gadis ia telah mengaku cinta namun ditolak! Hal ini terjadi
karena Kim Lan salah sangka. Ia merasa yakin bahwa
Narotama juga mencintanya. Kalau ia tahu bahwa patih itu
tidak mempunyai perasaan cinta kepadanya, sampai
bagaimana pun juga ia pasti tidak akan mau menyatakan
cintanya. Lebih baik menderita patah hati tanpa ada yang
mengetahuinyal "Jadi Paduka menolak cinta adik saya Kim Lan, Gusti
Patih?" tanya Ki Tejoranu dengan suara mengandung
penasaran. "Paduka menganggap Kim Lan kurang berharga
untuk menjadi selir seorang patih?"
Ki Patih Narotama terkejut dan mengerutkan alisnya sambil
memandang Tejoranu dengan sinar mata tajam penuh selidik.
"Tejoranu!" katanya dengan suara mengandung teguran.
"Persepakatan menjadi suami isteri bukan didasari penilaian
berharga atau tidak, melainkan sepenuhnya didasari rasa
cinta kedua pihak. Terus terang saja, aku kagum, suka dan
hormat kepada The Kim Lan, akan tetapi tidak ada perasaan
cinta yang diperlukan untuk ikatan perjodohan itu. Baru saja
kami bertemu, bagaimana dapat langsung ada perasaan
cinta?" Tejoranu merasa seolah jantungnya diremas-remas ketika
dia melihat adiknya menangis terisak-isak sambil menutupi
mukanya dengan kedua tangannya.
389 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Gusti Patih, Paduka.. . Paduka kejam.. I " Ki Tejoranu
berseru marah. Hatinya sakit sekail melihat keadaan adiknya
dan dia merangkul Kim Lan yang menangis semakin sedih
dalam rangkulan kakaknya.
Ki Patih Narotama maklum bahwa untuk menghilangkan
perasaan tidak enak di antara dia dan kakak beradik itu, perlu
dia jelaskan tentang kedudukannya, tentang tindakannya yang
keliru ketika mengambil Lasmini sebagal selir dan bahwa dia
tidak mau melakukan kesalahan lagi.
"Tejoranu, engkau belum mengetahui keadaanku. ." Akan
tetapi sebelum dia melanjutkan kata-katanya, tiba-tiba
terdengar suara melengking yang datangnya dari jauh namun
terdengar jelas dalam ruangan itu.
"Narotama! Saat kematianmu sudah tiba.. !"
Menyusul suara itu, terdengar suara berbletakan di atas
genting dan dari atas genteng yang sudah berlubang, kini
tampak dua sinar hitam melayang turun dan menyambar ke
arah kepala Ki Patih Narotama! Dua sinar hitam Itu
mengeluarkan bunyi mencicit dan tercium bau apek
memuakkan dan memusingkan memenuhi ruangan itu.
Ki Patih Narotama maklum bahwa dia diserang orang yang
memiliki kepandaian tinggi, dan serangan yang. mengandung
sihir tingkat tinggi ini berbahaya sekali. Dua buah benda
390 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bersinar hitam itu jelas mengandung racun yang amat jahat.
Namun Ki Patih Narotama tidak menjadi gentar atau gugup.
Sambil mengerahkan tenaga saktinya, kedua tangannya
menampar ke arah dua sinar hitam itu.
"Wirrr.. . plak! Plak!" Dua benda bersinar hitam itu terpental dan menghantam dinding.
"Plok! Plok!" Dua buah benda hitam itu jatuh dan ternyata
itu adalah dua ekor kelelawar hitam yang kini menggelepar
sekarat! Ki Tejoranu dan Kim Lan terserang bau apek yang
menyengat itu dan mereka mulai merasa pusing.
"Tejoranu! Kim Lan! Cepat keluar dari ruangan Ini! Jangan
keluar rumah, ada musuh yang sakti mandraguna dan
berbahaya sekail. Diam saja dalam kamar kalian!"
Ki Tejoranu yang masih merangkul adiknya lalu
meninggalkan ruangan itu bersama Kim Lan yang masih
menangis. Mereka lari ke kamar Ki Tejoranu dan setelah
memasuki kamar, Kim Lan menjatuhkan diri di atas kursi dan
menangis sedih.
"Lan-ko, aku malu.. ah, aku malu, menyesal" dan hancur
perasaan hatiku! Dia.. dia menolakku, Lan-ko.. ah, lalu
bagaimana aku ini.. hu-hu-huuh. .!"
391 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat keadaan adiknya yang menangis mengguguk itu, Ki
Tejoranu menghiburnya. 'Tenanglah, Adikku. Engkau tidak
perlu memikirkan dia, di sana masih banyak pemuda yang
pantas menjadi suamimu kelak."
'Tidak! Tidak, Lan-ko.. kebahagiaan dan harapan hidupku
sudah hancur. Rasanya. .. tidak ada artinya lagi aku hidup!"
"Jangan berkata begitu, Lan-moi. Kalau dia memang amat
menyakitkan hatimu karena penolakannya yang kejam, kita
putuskan hubungan dengannya dan mari kita pergi saja."
"Tidak, Lan-ko. Bagaimana pun Juga, aku tetap
mencintanya, aku akan membelanya dengan taruhan
nyawaku!' "Lan-mol.. !"
Pada saat Itu, terdengar bunyi ledakan keras di atas
genteng sehingga mengejutkan mereka.
Tiba-tiba Kim Lan tampak marah dan ia mencabut
pedangnya. "Jahanam busuk mana berani mengganggu Gusti
Patih Narotama!" Setelah berteriak demikian, gadis ini laiu
melompat keluar dari jendela kamar itu.
"Lan-moi.. .!" Ki Tejoranu cepat mengejar adiknya,
melompat keluar pula dari jendela itu.
392 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sementara itu, setelah dua ekor kelelawar hitam itu
tertampar jatuh oleh tangkisan Ki Patih Narotama dan kakak
beradik itu keluar dari ruangan, terdengar ledakan di atas
genteng dan dari lubang di atas genteng kini meluncur sinar
api menyala-nyala ke arah Ki Patih Narotama.
Ki Patih Narotama kini sudah bangkit berdiri dari kursinya
dan melihat sinar api bernyala itu meluncur ke arah dadanya
seperti sebatang anak panah berapi, dia mengelak dengan
gesit sehingga sambaran sinar berapi Itu luput dan meluncur
lewat. Akan tetapi hebatnya, sinar berapi itu seolah hidup dan
memiliki mata karena sebelum membentur dinding, sinar itu
sudah melayang berputaran seperti seekor burung di ruangan
itu lalu meluncur lagi menyerang ke arah kepala Ki Patih
Narotama! Ki Patih Narotama mengerahkan tenaga sakti ke matanya
dan kini dia dapat melihat bahwa sinar berapi itu ternyata
adalah sebatang keris luk tujuh! Keris dapat mengeluarkan
sinar api bernyala dan dapat melayang-layang mencari
sasaran itu jelas bukan keris biasa, melainkan sebatang keris
ampuh yang "dikendalikan" kekuatan sihir yang ampuh!
Ketika keris itu menyambar dekat, Ki Patih Narotama
miringkan tubuhnya sehingga keris meluncur di sampingnya.
Dia cepat menggerakkan tangannya untuk menghantam keris
itu agar patah atau terlempar.
393 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Wuuutt.. !" Tamparan ampuh tangan Ki Patih Narotama itu
tidak mengenai sasaran. Keris itu secara aneh telah dapat
mengelak sehingga tamparan itu luput! Keris itu melayanglayang lagi, bagaikan seekor burung rajawali mengintai calon
korbannya dan mencari kesempatan dan posisi terbaik untuk
menyerang lagi!
Pada saat itu, di atas genteng terjadi perkelahian yang
seru. Ketika The Kim Lan melompat keluar dari kamar
kakaknya, ia melihat bayangan orang di atas genteng rumah
kelurahan itu. Kebetulan malam itu bulan bersinar terang
sehingga memudahkan ia untuk melihat keadaan di luar
rumah. Melihat bayangan itu, Kim Lan yang bertekad untuk
membela Ki Patih Narotama dan menangkap penyerang
gelap, hidup atau mati, segera membentak dan melompat naik
ke atas genteng.
Begitu tiba di atas atap rumah kelurahan, sebatang ruyung
menyambutnya dengan hantaman yang dahsyat ke an
kepalanya. Kim Lan cepat mengelak kiri dan ketika ruyung
meluncur lewati pedangnya sudah menusuk ke arah
pemegang ruyung yang bertubuh kurus tinggi. Tusukannya
cepat sekali dan datang dari arah bawah meluncur ke arah ulu
hati lawan. 394 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tranggg.. !" Bunga api berpijar ketika pedangnya ditangkis orang dari samping. Penangklsnya itu seorang iaki-Iaki tinggi besar yang bersenjata sebatang klewang (golok) besar.
Biarpun ia menghadapi pengeroyokan dua orang lawan yang melihat dari gerakannya jelas memiliki ilmu kepandaian yang tinggi, Kim Lan tidak menjadi takut dan ia membentak,
"Langkahi dulu mayatku sebelum kalian dapat membunuh Gusti Patih!" Setelah membentak demikian, gadis itu mengamuk dengan pedangnya yang diputar cepat sekali membentuk gulungan sinar menyambar-nyambar. Dua orang
395 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pengeroyoknya juga menggerakkan senjata mereka dan
terjadilah perkelahian yang seru di atas genteng.
Akan tetapi Ki Tejoranu datang membantu. Dia marah
melihat adiknya dikeroyok dua orang dan sepasang goloknya
lalu diputar cepat dan dia sudah menyerang orang yang
bersenjata ruyung karena biarpun tubuh orang ini tinggi kurus,
namun gerakan ruyungnya dahsyat sekali.
Pada saat dua orang kakak beradik ini berkelahi dengan
dua orang itu, Ki Patih Narotama masih dikejar-kejar keris
yang dapat terbang dan seperti dikemudikan burung yang
tidak tampak itu. Dia merasa penasaran sekali karena
beberapa kali, tangannya yang menampar ke arah keris itu
selalu luput. Tahulah Narotama bahwa keris itu digerakkan
oleh tenaga sihir yang amat kuat. Maka dia lalu mengerahkan
tenaganya, menyalurkan ke dalam kedua telapak tangannya,
kemudian ketika keris itu untuk ke sekian kalinya meluncur
bagaikan anak panah ke arahnya, dia menyambut dengan
mendorongkan kedua telapak tangannya ke arah benda
bersinar seperti api bernyala itu.
"Wuuuutt t.. . darrr.. l" Terdengar bunyi ledakan keras dan keris Itu terpental dan meluncur keluar dari lubang di atap dari
mana dia tadi masuk.
396 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat itu, Kim Lan dan Ki Tejoranu masih bertanding
seru melawan dua orang di atas genteng. Ternyata lawan
mereka itu cukup tangguh sehingga pertandingan itu seru dan
seimbang. Tiba-tiba tampak sinar bernyala meluncur keluar
dari atap rumah.
"Singgg.. cappl " Keris yang tadi dipukul balik oleh tenaga sakti Ki Patih Narotama itu meluncur dan menancap di
punggung Kim Lan dari belakang!
Kim Lan merintih lirih, pedangnya terlepas dan jatuh
berkerontangan di atas genteng, tubuhnya terkulai roboh dan
terguling-guling di atas genteng akan tetapi tertahan oleh
sambungan wuwungan sehingga tidak sampai melayang jatuh
ke bawah. "Lan-moi.. .!" Ki Tejoranu berteriak, akan tetapi dia harus memutar sepasang goloknya karena sekarang dia dikeroyok
dua yang membuat dia repot dan kewalahan.
Pada saat yang gawat itu, tubuh Ki Patih Narotama
melayang ke atas genteng dan melihat Ki Tejoranu dikeroyok
dua, dia lalu melompat dekat dan begitu dia menggerakkan
kedua tangannya ke arah dua orang pengeroyok itu, mereka
terhuyung ke belakang seperti tertiup angin topan yang amat
kuat. Dua orang itu terkejut sekali dan mereka kini menujukan
serangan mereka kepada Ki Patih Narotama. Ki Tejoranu
397 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang telah terbebas dari pengeroyokan, kini lari menghampiri
tubuh adiknya yang rebah miring.
"Lan-moi.. .!" Dia berlutut dan pada saat Itu, keris yang
menancap di punggung Kim Lan itu tiba-tiba seperti tercabut
dan melayang pergi, berbentuk sinar berapi.
Ki Tejoranu merangkul adiknya, ditelentangkan dan
dirangkul. "Lan-moi, bagaimana keadaanmu?" tanya Ki Tejoranu akan
tetapi melihat keadaan adiknya itu, dia tidak memerlukan
jawaban lagi. Adiknya terluka parah sekali dan napasnya
terengah-engah, tubuhnya terasa panas.
"Lan-ko.. . bagaimana dengan.. . Gusti Patih Narotama.. ."
Dia selamat, bukan.. ?"
Ki Tejoranu menggigit bibirnya. Dalam keadaan terluka
parah seperti itu, Kim Lan seolah tidak memperdul kan
keadaan diri sendiri dan yang dikhawatirkan adalah
keselamatan Ki Patih Naro-tamal Ah, betapa besarnya kasih
sayang adiknya terhadap patih Itu, dan Patih Narotama
menolak cinta yang sebesar dan sedalam itu!
"Lan-moi, jangan pikirkan dia! Bagaimana keadaanmu?"
tanyanya sambil mendekap kepala adiknya itu ke dadanya
dan suaranya bercampur isak.
398 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Lan-ko.. aku tidak bisa melupakan dia. . biarpun dia.. dia
telah menolakku.. .. ah, bagiku mati lebih baik, Twako.. "
"Adikku.. .!" Ki Tejoranu kini menangis.
"Lan-ko, penuhi permintaanku terakhir, ya?"
Ki Tejoranu hanya dapat mengangguk, tidak dapat
mengeluarkan suara lagi karena isaknya.
"Tolong.. tolong panggilkan dia.. aku ingin berpamit. ."
"Untuk apa. . " Ki Tejoranu membentak, semakin marah
dan benci kepada Ki Patih Narotama karena dia menganggap
bahwa pria itulah yang menyebabkan kematian adiknya!
"Tolong.. . Lan-ko. . tolong.. . panggil dia.. "
Ki Tejoranu menoleh ke arah K i Patih Narotama. Dia
melihat sekarang muncul orang ke tiga mengeroyok Ki Patih
Narotama, seorang laki-laki tua bongkok yang menudingkan
tongkat hitamnya dan tongkat itu mengeluarkan bola-bola api
Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang menyambar-nyambar ke arah Ki Patih Narotama. Ki
Patih Narotama marah.
Dia mengeluarkan pekik melengking, tubuhnya
direndahkan dengan menekuk kedua kakinya dan kedua
tangannya didorongkan ke arah tiga orang pengeroyoknya.
"Wuuussshhh. .!" Api berkobar menerang tiga orang Itu.
Dengan Aji Bojrodahono itu, Ki Patih Narotama mengerahkan
399 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kekuatannya dan tiga orang itu melarikan diri dan berlompatan
turun sambil mengaduh-aduh karena sebagian tubuh mereka
terjilat api dan hangus!
Ki Patih Narotama lalu menoleh dan di bawah sinar bulan dia
melihat Ki Tejoranu bersimpuh dan merangkul tubuh atas Kim
Lan. Cepat dia melompat mendekat.
"Apa yang terjadi.. .?" Dia bertanya dan bersimpuh dekat
tubuh Kim Lan. "Apakah Kim Lan terluka" Coba kuperiksa ia!"
Ki Tejoranu tidak menjawab, hanya diam saja sambil
menangis sesenggukan. Ki Patih Narotama cepat memeriksa
dan melihat luka di punggung gadis itu, melihat keadaannya
yang sudah empas-empis dengan tubuh panas sekali, tahulah
dia bahwa gadis Itu tidak dapat diselamatkan lagl
"Kim Lan.. !" Ki Patih Narotama mengeluh sambil
memegang pundak gadis itu.
Kim Lan tersenyum memandang wajah Ki Patih Narotama.
". . Gusti Patih Narotama.. . saya.. . saya berbahagia sekali... .
dapat. . dapat. . mati membela Paduka. .. saya. .. saya. .
cinta.. . "Gadis itu terkulai, menghembuskan napas ter akhir
dalam pelukan kakaknyal
"Kim Lan.. .!" Ki Patih Narotama mengeluh.
400 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kim Lan! Lan-moi.. .! Jangan tinggalkan aku.. !" K i
Tejoranu berteriaji sambil mendekap tubuh adiknya dan me
nangis. "Sudahlah, Tejoranu. Sang Hyang Widhi telah mengambil
kembali apa yang menjadi milik-Nya." Ki Patih Narotama
menghibur. Akan tetapi tiba-tiba Ki Tejoranu berdiri sambil
memondong jenazah adiknya.
"Narotama! Engkau yang menyebabkan. kematian adikku.
Ia sengaja menghadang maut karena ia merasa lebih baik
mati setelah engkau menolak cintanya. Ia rela mati
membelamu, demikian besar cintanya akan tetapi, engkau
menolaknya! Engkau kejam! Kejam! Aku tidak sudi; menjadi
temanmu lagi. Engkau kejam.. l'
Ki Tejoranu menangis sesenggukan lalu melompat .turun
dari atas genteng dan terus, berlari pergi sambil memondong
jenazah The Kim Lan.
Ki Patih Narotama bangkit berdiri, hanya dapat
memandang ke arah lenyapnya bayangan Ki Tejoranu. Dia
tahu bahwa mengejar dan membujuk Ki Tejoranu tidak akan
ada gunanya. Dia dapat merasakan betapa hancur hati lakilaki itu melihat nasib adik kandungnya. Dia berdiri termangumangu, mengenang semua peristiwa itu. Dia tadi sudah
memperingatkan agar kakak beradik itu berdiam di kamarnya
401 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saja karena dia tahu bahwa ada musuh yang sakti datang
menyerang. Siapa kira, Kim Lan dengan nekat menyambut
musuh itu untuk membelanya! Ah, kalau saja dia tahu sampai
demikian mendalam rasa cinta gadis itu kepadanya! Kalau dia
tahu bahwa peristiwa menyedihkan ini akan terjadi! Kalau...
kalau... tiada gunanya lagi. Semua telah terjadi. Dia tahu
bahwa selama hidupnya, bayangan Kim Lan tidak akan
pernah dapat terlupa olehnya. Ki Patih Narotama menghela
napas panjang dan merangkap kedua tangan sebagai sembah
kepada Yang Maha Kuasa, bibirnya berbisik lirih. "Duh Sang
Hyang Widhi Wasa, terjadilah semua kehendak-Mu seperti
yang Engkau kehendaki. Tiada apa atau siapa pun yang akan
mampu mengubahnya."
Setelah termenung beberapa lamanya dan berulang kali
menghela napas panjang, merasa kehilangan besar sekali
karena dia tahu bahwa Ki Tejoranu pasti akan selalu merasa
sakit hatinya dan tidak akan pernah dapat menjadi sahabat
baiknya lagi, Ki Patih Narotama lalu turun dan dia disambut
oleh Nyi Lasmi dan seisi rumah Ki Lurah yang ingin tahu apa
yang terjadi. Mereka tadi mendengar suara ribut-ribut di atas
atap rumah dan tidak ada seorang pun berani mencari tahu
apa yang terjadi karena mereka takut dan sungkan kepada
Ki Patih Narotama.
402 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Patih Narotama berkata kepada Ki Lurah dusun Magel.
"Jangan takut. Ada orang-orang jahat datang untuk
menyerangku, akan tetapi telah dapat kuusir pergi."
Semua orang merasa lega mendengar ini. Akan tetapi Nyi
Lasmi bertanya, "Gusti Patih, di mana Tejoranu dan Kim Lan"
Hamba tidak melihat mereka sejak tadi."
Ki Patih Narotama menghela napas panjang beberapa kali
sebelum menjawab dengan suara mengandung keprihatinan.
"Tejoranu dan Kim Lan tadi berkelahi dengan orang-orang
jahat. Kim Lan tewas dan Tejoranu yang hancur hatinya itu
membawa jenazah adiknya pergi, entah ke mana. Mungkin dia
tidak akan kembali ke sini."
"Ohhh.. !" Nyi Lasmi berseru dan memandang wajah Ki
Patih Narotama dengan sinar mata kaget dan heran. Akan
tetapi ia tidak berani banyak bertanya. Siang tadi Kim Lan
mengeluarkan isi hatinya kepadanya, menceritakan tentang
perasaan hatinya yang gandrung (kasmaran) kepada Ki Patih
Narotama. Bahkan gadis itu mengatakan kepadanya bahwa ia
lebih baik mati kalau tidak dapat menjadi selir Sang Patih. Ia
lalu meneruskan suara hati gadis itu kepada Ki Tejoranu agar
kakak Ini mengurus persoalan adiknya. Dan kini, tahu-tahu
gadis itu telah tewas!Nyi Lasmi yang sudah akrab sekali
dengan Kim Lan, tak dapat menahan kesedihannya dan ia
menangis terisak-isak lalu berlari memasuki kamarnya. Di situ
403 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ia mendekap buntalan pakaian Kim Lan sambil menangis
tersedu-sedu. Ki Tejoranu memondong jenazah adiknya dan berlari di
bawah penerangan bulan remang-remang sambil menangis.
Hatinya hancur dan biarpun dia maklum bahwa bukan niat Ki
Patih Narotama mencelakai adiknya, namun bagaimana pun
juga, Kim Lan nekat menyerang mereka yang memusuhi KI
Patih Narotama karena cintanya yang mendalam terhadap
patih itu. Selain itu, juga adiknya itu mengalami penderitaan
hati yang hebat sehingga ia menjadi nekat. Adiknya itu merasa
lebih baik mati karena, orang yang dipuja dan dicintanya Itu
ternyata menolaknya, menolak cintanya! Maka timbul
penyesalan besar dalam hatinya terhadap Ki Patih Narotama.
Semalam suntuk dia memondong jenazah Kim Lan dan
melangkah tanpa hentinya sampai pada keesokan harinya,
setelah matahari bersinar, dia tiba di sebuah bukit kecil. Dia
lalu merebahkan jenazah adiknya Itu dengan hati-hati sekali
ke atas rumput, dia lalu mengumpulkan kayu-kayu yang
kering, juga daun-daun kering. Ditumpuknya kayu-kayu itu
sampai setombak tingginya. Kemudian, dengan hati-hati dia
memondong jenazah Kim Lan dan meletakkannya di atas
tumpukan kayu. "Maafkan, Lan-moi, karena keadaan memaksa, aku tidak
dapat mengubur jenazahmu dengan upacara sebagaimana
404 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mestinya." Dia berbisik dan untuk penghabisan kali dia
mengamati wajah adiknya yang tersayang Itu. Kemudian dia
membuat api dan membakar tumpukan kayu itu. Api berkobar
besar dan Ki Tejoranu menjauh, lalu duduk bersila di bawah
pohon, memandang api yang berkobar. Dia bersikap seperti
orang sedang bersamadhl, dengan sikap tenang dan hormat
seolah untuk mengantar kepulangan The Kim Lan ke alam
baka. Akan tetapi, melihat api berkobar dan jenazah adiknya
terbakar, Ki Tejoranu tak dapat menahan dirinya lagi. Dia
menangis terisak-isak dan timbul kemarahannya mengingat
bahwa adiknya itu tewas oleh orang-orang jahat yang tidak
diketahuinya siapa, namun yang dia yakin tentulah orangorang Wengker dan Wura-wuri yang hendak menangkap Nyi
Lasmi dan memusuhi Ki Patih Narotama. Tiba-tiba dia
melompat bangun dan mencabut sepasang goloknya, lalu dia
mengamuk, bersilat dan membacok-bacokkan sepasang
goloknya ke arah pohon besar sehingga ranting-ranting dan
daun pohon terbabat berhamburan.
Tak jauh dari situ, sepasang mata bening tajam mengintai
dari balik sebatang pohon besar. Pengintai itu adalah Puspa
Dewi. Seperti kita ketahui, setelah mendapat keterangan di
Kadipaten Wengker bahwa ibunya dibawa rombongan
pengawal ke Kadipaten Wura-wuri, ia segera menyusul ke
405 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wura-wuri. Pagi itu, ketika ia melewati tempat itu dan berada
di bawah bukit, tiba-tiba perhatiannya tertarik oleh asap yang
mengepul tinggi di puncak bukit kecil itu. Ia segera mendaki
bukit untuk melihat apa yang terjadi. Ketika tiba di puncak dan
mengintai dari balik pohon, ia melihat seorang laki-laki sedang
membakar jenazah seorang wanita. Ia merasa heran dan juga
iba sekali melihat laki-laki itu menangis sesenggukan sambil
bicara dalam bahasa yang asing baginya dan yang tidak ia
mengerti maknanya. Kemudian ia melihat laki-laki yang
tadinya duduk bersila itu melompat dan mengamuk dengan
sepasang goloknya. Gerakannya cepat dan kuat sekali
sehingga ranting daun pohon berhamburan. Juga sepasang
golok itu mengeluarkan bunyi berdesing-desing, menandakan
bahwa sepasang golok itu digerakkan oleh tenaga yang kuat
sekali. Puspa Dewi menjadi semakin heran. Ia tahu bahwa laki-laki
itu berduka sekali karena kematian wanita yang jenazahnya
sedang diperabukan (dibakar sampai menjadi abu), akan
tetapi mengapa orang itu kini marah-marah seperti kesetanan
dan agaknya merasa sakit hati dan penasaran sekali" Karena
ingin tahu dan mengharapkan barangkali orang itu mengetahui
atau melihat rombongan pengawal yang membawa ibunya ke
Wura-wuri, Puspa Dewi lalu muncul dari balik pohon dan
406 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghampiri orang yang sedang mengamuk dengan
sepasang goloknya itu.
Akan tetapi begitu Ki Tejoranu melihat munculnya seorang
wanita, dia yang sedang marah seperti gila itu lalu berlari
menghampiri sambil memaki-maki. "Engkau orang Wengker
atau Wura-wuri yang jahatl Engkau harus mati di tanganku
untuk mengiringkan arwah Adikku!" Setelah berkata demikian,
dia segera menyerang Puspa Dewi dengan sepasang
goloknya! Puspa Dewi menghadapi serangan itu dengan tenang.
Setelah menerima gemblengan selama setahun dari Sang
Maha Resi Satyadharma, Puspa Dewi. selalu tenang dan
waspada. Ia tidak marah diserang orang yang sedang
kesetanan ini, apalagi mendengar orang itu memakl-maki
orang Wengker dan Wura-wuri, Ini berarti bahwa laki-laki Ini
menjadi musuh orang Wengker dan Wura-wuri. Ketika
sepasang golok itu menyambar-nyambar, Puspa Dewi
menggunakan keringanan dan kecepatan tubuhnya untuk
mengelak. Kalau saja ia menghendaki, tentu ia dapat
membalas dengan serangan ampuh untuk melukai atau
menewaskan orang itu. Akan tetapi ia tidak mau
melakukannya karena maklum bahwa orang ini mengamuk
kesetanan karena dilanda duka yang amat berat, apalagi
orang ini memusuhi Wengker dan Wura-wuri.
407 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bagaimanapun juga, serangan Ki Tejoranu cukup
berbahaya. Kalau Puspa Dewi tidak memiliki gerakan yang
amat cepat, ia tentu terancam bahaya. Karena tidak ingin
mencelakai orang yang mengamuk ini, Puspa Dewi tidak
mencabut pedangnya. Akan tetapi setelah mendapat
kesempatan baik, ia mendorongkan tangan kirinya sambil
membentak. "Tahan! Aku mau bicara!" Tangannya mendorong ke arah
tubuh Ki Tejoranu.
Angin dahsyat menyambar dan Ki Tejoranu tidak mampu
bertahan terhadap dorongan angin dahsyat itu. Dia terhuyunghuyung ke belakang dan hanya dengan pok-sai (salto) tiga kali
dia dapat mencegah tubuhnya terbanting ke atas tanah. Tentu
saja dia terkejut bukan main karena apa yang dilakukan gadis
tadi membuktikan bahwa ia memiliki tenaga sakti yang hebatl
"Kisanak, tenang dan bersabarlah dulu. Aku tidak
mengenalmu dan engkau tidak mengenalku, di antara kita
tidak ada urusan apapun juga. Mengapa engkau menyerangku
seperti itu" Apa engkau ingin membunuh orang yang sama
sekail tidak bersalah padamu?"
"Hemm, kau tentu orang Wengker atau Wura-wuri!" bentak
K i Tejoranu sambil menyilangkan goloknya di depan dada,
siap untuk menyerang lagi.
408 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Engkau keliru, Kisanak. Aku justru dimusuhi orang
Wengker dan Wura-wuril Aku malah ingin bertanya kepadamu
apakah engkau , melihat orang-orang Wengker membawa lari
Ibuku. . "
"ibumu. . " Ki Tejoranu memotong. "Ibumu itu Nyi Lasmi?"
Puspa Dewi girang sekali. "Engkau mengenal Ibuku" Di
mana ia" Apa yang terjadi dengan Ibuku dan siapakah engkau
ini, siapa pula wanita yang meninggal dan jenazahnya engkau
perabukan itu?"
Ki Tejoranu menengok ke arah api yang masih berkobar
membakar jenazah adiknya. Lalu ia memandang iagi kepada
Puspa Dewi. Dia teringat akan cerita Nyi Lasmi bahwa puteri
wanita itu adalah seorang gadis yang sakti dan bernama
Puspa Dewi.
Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Engkau yang bernama Puspa Dewi?"
"Benar, Kisanak. Aku puteri Ibu Lasmi. Engkau melihat ia"
Di mana ia sekarang?"
"Bibi Lasmi selamat dan ia berada bersama Ki Patih
Narotama." jawab Ki Tejoranu singkat dan dia sudah
menyimpan kembali sepasang goloknya lalu duduk di atas
tanah memandang kobaran api yang membakar jenazah
adiknya. 409 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lega rasanya hati Puspa Dewi mendengar bahwa ibunya dalam keadaan selamat, apalagi bersama KI Patih Narotama.
Hatinya lega dan girang. Akan tetapi la ingin sekali tahu apa yang terjadi dan bagaimana orang yang bicaranya pelo (cadel) ini dapat mengenal ibunya, bahkan tahu namanya.
"Apa yang telah terjadi, Kisanak" Engkau telah mengenal namaku, akan tetapi aku belum mengenal namamu. Siapakah engkau?"
Ki Tejoranu mengerutkan alisnya. "Nona, aku sedang dilanda duka dan sedang memperabukan jenazah adikku tersayang. Kalau engkau mau bicara, harap suka menunggu sampai aku selesai mengurus jenazah adikku. Kalau engkau tidak sabar menanti, tinggalkan saja aku."
"Maaf," kata Puspa Dewi dan ia dapat memaklumi orang ini. "Aku akan menunggu." Ia lalu pergi menjauh dan duduk bersila di bawah pohon sambil memandang ke arah api yang berkobar membakar jenazah yang kini sudah kehilangan bentuknya itu.
Menjelang tengah hari, perabuan jenazah itu pun selesai.
Dapat berlangsung cepat karena Ki Tejoranu selalu menambahkan kayu kering sehingga api selalu berkobar.
Setelah api padam, Ki Tejoranu menyingkirkan arang dan abu kayu, mengumpulkan abu jenazah yang warnanya keputihan.
410 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia bingung mencari tempat untuk abu adiknya dan teringat
bahwa dia malam tadi meninggalkan semua buntalan pakaian
di rumah kelurahan. Dia lalu membuka baju luarnya dan
mempergunakan baju luar itu untuk membungkus abu
jenazah. Setelah abu dibungkus lalu dia talikan di punggung, Ki
Tejoranu menoleh ke arah Puspa Dewi yang masih duduk
bersila di bawah pohon. Ki Tejoranu menghampiri gadis itu
dan duduk di atas akar pohon yang menonjol di tanah. Mereka
duduk berhadapan.
"Sekarang aku dapat menceritakan semua apa yang ingin
engkau ketahui, Nona."
"Terima kasih, Kisanak. Pertama aku ingin mengetahui,
siapakah engkau dan bagaimana engkau dapat mengenal
Ibuku." kata Puspa Dewi, tidak memberon dongkan banyak
pertanyaan seperti tadi.
"Namaku Tejoranu, dahulu namaku The Jiauw Lan dan. . "
dia menepuk buntalan abu di punggungnya. ". . ini adalah abu
adikku, The Kim Lan. Kami berdua sedang melakukan
perjalanan beberapa hari yang lalu dan di tengah perjaianan
kami melihat seorang wanita dibawa dengan paksa oleh
serombongan orang dari Wengker. ." "Ibuku. . !" "Benar, wanita itu Bibi Lasmi. Kami berdua lalu turun tangan
411 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menolongnya dan berhasil mengusir orang-orang jahat dari
Wengker itu. Kami lalu mengantar ibumu menuju ke Karang
Tirta. Akan tetapi muncul belasan orang, yaitu orang-orang
dori Wengker yang telah kami usir bersama orang-orang dari
Wura-wuri. Kami dikeroyok dan pada saat kami kerepotan
menghadapi pengeroyokan banyak orang tangguh itu, Bibi
Lasmi dilarikan dua orang warok dari Wengker dan kami tidak
dapat menghalangi karena kami dikeroyok dengan ketat."
"Hemm, mereka memang Jahat dan curang!" kata Puspa
Dewi sambil mengerutkan alis dengan khawatir mendengar
ibunya dilarikan orang sedangkan kakak beradik itu tidak
dapat menghalangi.
"Kami berdua memang terdesak hebat karena di antara
orang-orang Itu terdapat beberapa orang sakti dan tangguh
sekali. Akan tetapi kami mempertahankan diri sekuat dan
semampu kami. Pada saat yang gawat bagi kami itu,
muncul ah Ki Patih Narotama yang ternyata telah berhasil
menolong Bibi Lasmi. Ki Patih Narotama lalu membantu kami
dan orang-orang jahat dari Wengker dan Wura-wuri itu
melarikan diri."
"Ah, sukurlah, kalian berdua tertolong dan ibuku selamat.
Akan tetapi mengapa Adikmu. ." Puspa Dewi menunjuk ke
arah buntalan abu di punggung Ki Tejoranu.
412 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Tejoranu mengerutkan alis dan menghela napas
panjang. Sinar matanya menjadi sayu, wajahnya muram dan
dia tampak sedih sekali. Dia tidak mau menceritakan bahwa
adiknya tergila-gila mencinta Ki Patih Narotama namun
cintanya ditolak patih itu. Dia menjawab dengan lirih dan
singkat. "Kami berempat lalu melakukan perjalanan ke Karang Tirta.
Malam tadi kami menginap di rumah Ki Lurah Magel.
Kemudian datang orang-orang hendak menyerang dan
membunuh Ki Patih Narotama. Kim Lan segera naik ke atas
atap untuk menyambut orang-orang jahat itu biarpun Ki Patih
Narotama sudah melarangnya karena musuh-musuh itu amati
sakti. Aku segera mengikutinya dan ketika tiba di atas
genteng, kami melihat dua orang dan kami segera bertanding
melawan dua orang yang ternyata tangguh sekali itu. Dan
dalam perkelahian ini... Adikku... Kim Lan. . terkena tikaman
keris terbang di punggungnya sehingga ia tewas. .. Ki
Tejoranu berhenti bercerita karena kesedihan telah
menekannya kembali.
"Ahh.. !" Puspa Dewi ikut merasa terharu. "Akan tetapi, apakah Ki Patih Narotama tidak membantu kalian" Bukankah
dia sakti mandraguna?"
"Ki Patih Narotama sendiri sibuk menghadapi serangan
limu sihir yang berbahaya. Dia memang kemudian muncul,
413 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
namun telah terlambat. Dia mengusir penjahat-penjahat itu,
akan tetapi Kim Lan sudah roboh terluka parah dan akhirnya
ia meninggal.. ."
Sunyi mengikuti akhir cerita Ki Tejoranu. Ki Tejoranu diam
tenggelam ke dalam lautan duka, sedangkan Puspa Dewi
terdiam karena terharu dan kasihan. Dari penuturan itu
tahulah ia bahwa ia berhadapan dengan seorang pendekar
yang telah menolong ibunya dan penolong itu sekarang
sedang menderita duka yang amat mendalam karena
kematian adiknya,
"Ki Tejoranu." akhirnya Puspa Dewi berkata lirih dan
lembut. "Apakah engkau akan membawa abu jenazah Kim
Lan itu kepada keluargamu?"
"Keluargaku" Ah, Adikku inilah satu-satunya keluargaku di
dunia ini. Aku hanya hidup berdua dengan adikku, merantau di
sini, jauh dari negeri Cina dari mana kami berasal, ia satusatunya yang kumiliki di dunia ini dan sekarang. . sekarang.. ."
Ki Tejoranu terisak, lalu dia bangkit berdiri lari meninggalkan
Puspa Dewi. "Ki Tejoranu. . !" Puspa Dewi memanggil namun laki-laki itu terus berlari dengan cepat. Kalau ia mau, tentu Puspa Dewi
akan dapat menyusulnya. Ia ingin minta keterangan lebih jelas
di mana ibunya kini berada. Akan tetapi ia merasa kasihan
414 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali kepada Ki Tejoranu dan tidak mau mengganggunya.
Apa lagi tadi Ki Tejoranu telah menceritakan bahwa peristiwa
semalam itu terjadi di rumah kelurahan Magel. Maka Puspa
Dewi juga segera meninggalkan tempat itu dan akhirnya ia
memperoleh keterangan di mana adanya kelurahan Magel.
Setelah ia tiba di dusun Magel dan mencari ke kelurahan, ia
mendapat kabar bahwa ibunya bersama Ki Patih Narotama
baru saja telah meninggalkan Magel menuju ke Karang Tirta.
Puspa Dewi segera melakukan pengejaran dan tak lama
kemudian ia dapat menyusul K i Patih Narotama yang
menunggang kuda dan menuntun seekor kuda lain yang
ditunggangi Nyi Lasmi. Karena Ibunya tidak pandai
menunggang kuda, tentu saja perjalanan itu dilakukan lambatlambat saja. "Ibu.. .!" Puspa Dewi berseru.
Ki Patih Narotama sudah menghentikan kudanya dan Nyi
Lasmi yang mendengar suara itu, walaupun ia belum melihat
orangnya, sudah berseru girang, "Puspa Dewi.. .!!"
"Bagus sekali Andika datang, Puspa Dewi." kata Ki Patih
Narotama sambil melompat turun dari atas kudanya. Puspa
Dewi menurunkan ibunya dan berangkulan. Ia lalu memberi
sembah hormat kepada Ki Patih Narotama.
415 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Banyak terima kasih hamba haturkan atas pertolongan
Paduka kepada ibu hamba." kata Puspa Dewi dengan hormat.
"Bagaimana engkau bisa mendapatkan kami di sini?" tanya
Ki Patih Narotama.
"Tadi pagi hamba bertemu dengan Ki Tejoranu, Gusti
Patih." Mendengar ini, Ki Patih Narotama tertarik, dan bertanya
dengan suara ingin tahu sekali. "Ah, benarkah" Lalu
bagaimana dengan dia?"
"Engkau melihat KI Tejoranu, Puspa Dewi" Lalu apakah
engkau melihat.. . jenazah Kim Lan.. .?" Nyi Lasmi Ikut
bertanya karena ia merasa amat Iba kepada kakak beradik
yang sudah akrab sekali dengannya itu.
"Hamba melihat Ki Tejoranu sedang memperabukan
jenazah adiknya di atas sebuah bukit. Ketika hamba
mendekati dia mengamuk dengan sepasang goloknya,
merontokkan daun-daun dan ranting-ranting pohon. Ketika
melihat hamba, dia malah menyerang hamba dengan
goloknya mengira bahwa hamba orang Wengker atau orang
Wura-wuri. Setelah hamba jelaskan, dia lalu menceritakan
tentang kematian adiknya oleh penjahat Wengker dan Wurawuri dan dialah yang menceritakan di mana adanya Ibu dan
416 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Paduka. Maka hamba lalu menyusul ke dusun Magei dan
akhirnya dapat menyusul ke sini."
Ki Patih Narotama memejamkan kedua matanya. Dia
membayangkan betapa sedihnya hati Ki Tejoranu sehingga
dia mengamuk dengan sepasang goloknya!
"Kebetulan sekali Andika datang, Puspa Dewi. Sekarang
engkau dapat mengantarkan ibumu ke Karang Tirta dan
berboncengan kuda sehingga perjalanan dapat dilakukan lebih
cepat. Aku masih mempunyai urusan lain. Nah, kita berpisah
di sini." Ki Patih Narotama lalu melompat ke atas punggung
kudanya dan melarikan kuda itu.
"Aduh, kasihan sekali orang-orang muda itu. Betapa sering
kali cinta menjerumuskan orang-orang muda ke dalam lembah
kekecewaan dan kedukaan."
"Apa maksud Ibu?" tanya Puspa Dewi yang mengira bahwa
ibunya menyinggung keadaan ibunya dengan ucapan itu.
"Puspa Dewi, mari kita lanjutkan perjalanan ke Karang
Tirta. Kasihan keluarga Ki Lurah Pujosaputro. Nanti dalam
perjalanan akan kuceritakan semua pengalamanku dan
engkau juga menceritakan pengalamanmu selama kita
berpisah."
417 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Puspa Dewi lalu mengangkat ibunya ke atas punggung kuda dan ia sendiri meloncat dan duduk di belakangnya. Agar mereka dapat bicara dengan leluasa, ia hanya menjalankan kudanya lambat-lambat.
"Ibu, aku telah mendengar di Karang Tirta bahwa Ibu dibawa lari orang-orang Wengker, lalu aku melakukan pengejaran ke Wengker dan mendengar bahwa Ibu dibawa ke Wura-wuri. Dari Ki Tejoranu aku mendengar bahwa Ibu telah ditolong oleh dia dan Adiknya, lalu ditolong pula oleh Gusti Patih Narotama. Nah, apa yang sesungguhnya terjadi, Ibu?"
"Semua itu ulah Suramenggala yang sekarang menjadi tumenggung di Wengker. Dia hendak memaksa aku kembali menjadi keluarganya. Aku teguh menolak dan akhirnya mereka memutuskan untuk mengirim aku dan
menyerahkannya ke Wura-wuri dengan maksud untuk memaksa engkau menyerahkan diri kepada Adipati Wurawuri."
"Hemm, aku sudah menduga begitu, Ibu. Sekarang aku sudah jelas mengetahui apa yang Ibu alami ketika diculik.
Akan tetapi apa maksud kata-kata Ibu tadi yang mengatakan bahwa seringkali cinta menjerumuskan orang-orang muda ke alam lembah kedukaan?"
418 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nyi Lasmi menghela napas panjang. Yang kumaksudkan
adalah mengenai diri The Kim Lan."
"Mengapa dengan Kim Lan, Ibu?"
"Sesungguhnya, gadis yang malang itu, yang amat akrab
denganku, seperti -anak sendiri, ia sengaja menyambut
musuh yang sakti untuk membela Gusti Patih Narotama, sama
dengan membunuh diri."
"Eh" Apa maksud Ibu?"
"Begini, Anakku. Kim Lan malam itu berterus terang
kepadaku bahwa ia jatuh cinta kepada Gusti Patih Narotama
dan Ia ingin agar diterima suwita, menjadi selir Gusti Patih.
Akan tetapi, Gusti Patih Narotama agaknya menolaknya
sehingga gadis itu putus asa. Ia sendiri bilang kepadaku
bahwa kalau tidak dapat menjadi isteri Ki Patih Narotama, hidi
p tiada artinya lagi dan ia lebih suka mati. Ketika ada musuh
Harimau Mendekam Naga Sembunyi 19 Kisah Si Rase Terbang Karya Chin Yung Lambang Naga Panji Naga Sakti 9
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama