Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 7
mengundurkan diri dari dalam benteng.
Setelah kedua orang itu lenyap dari pandangan, Lam
Kong Pak menghela napas tiada hentinya.
"Aaaaaai. . . .tak kusangka dalam dunia persilatan
mempunyai manusia yang tak tahu malu seperti mereka.
dunia mana bisa aman selama manusia2 semacam itu
berkeliaran di-mana2. Aaaaaaai, malam ini boleh dikata
sepasang mata siauwte sudah terpentang lebar2 "
Ketika itu kentongan keempat sudah hampir tiba, Liuw
Hauw Siang segera berkata kepada siauw Ang: "Apakah
kau sudah menpersiapkan kamar istirahat buat Lam Kongheng"
" "Sejak tadi sudah kupersiapkan Pekerjaan seperti ini
tidak akan jatuh gilirannya kepadaku. Sio-cia telah turun
tangan mempersiapkan sendiri "
Sembari berbicara dayang tersebut melirik sekejap kearah
Liuw Hwie Yen. kontan gadis itu jadi jengah dan
tundukkan kepalanya rendah2, merah padam selembar
wajahnya. Demikianlah Liuw Hauw Siang lantas menghantar Lam
Kong Pak menuju kesebuah kamar yang indah, kemudian
mohon diri dan kembali kekamar sendiri.
Sementara Lam Kong Pak hendak berbaring, meodadak
siauw Ang muncul dengan membawa secawan air Teh.
"Siauwhiap. silahkan minum teh "
"Sudah terlalu malam, aku tidak mau. terima kasih atas
perhatianmu "
"Ayoh minumlah!! hari ini kau terlalu banyak makan
masakan yang berminyak"
Lam Kong Pak tahu kalau ia tidak minum air teh itu
maka dayang tersebut akan menggerutu terus, tanpa banyak
bicara lagi ia meneguk tiga tegukan.
Melihat pemuda itu minum teh yang disuguhkan, siauw
Ang tersenyum dan melirik sekejap kearah Lam Kong Pak.
lirikan tersebut mengandung arti yang sangat mendalam
dan sukar dibayangkan apa maksudnya. Hanya saja Lam
Kong Pak tidak terlalu memperhatikan.
Setelah memadamkan lampu, Lam Kong Pak siap tidur.
mendadak kepalanya terasa sedikit pening. segera pikirnya:
"Malam ini aku terlalu banyak minum lain kali aku harus
batasi takaran arakku Siapa sangka makin lama kepalanya
semakin pusing tujuh keliling, matanya mulai ber-kunang2.
ia jadi terperanjat dan sadar dirinya kena dibokong orang.
hanya saja pemuda kita tak menyangka penyakit tersebut
justru muncul dari air teh yang ia minum barusan.
Menanti kesadarannya sudah penuh, Siauw Ang
munculkan diri dalam ruangan dan bergumam seorang diri:
"Manis manis.... kalau sudah mencicipi bagaimana
nikmatnya tubuh seorang gadis perawan, jangan lupa
dengan aku yang sudah jadi mak comblangnya " ia
membapong tubuh Lam Kong Pak dan segera lari masuk
kedalam kamarnya Liuw Hwie Yen.
Ketika itu Gadis she-Liuw pun sedang berangkat tidur.
melihat perbuatan dayangnya ini jadi tertegun.
"Siauw Ang. apa yang hendak kau lakukan" tanyanya.
"Hihi. . .hiiiii. . . .hiiihi kalau benar siocia ada maksud
terhadap sauwhiap maka kau harus menggunakan suatu
tindakan yang luar biasa untuk mendapatkan dirinya. kalau
tidak mungkin giliran tidak akan sampai ketangan siocia."
"omong kosong" Bentak Liuw Hwie Yen merah padam
selembar wajahnya. walaupun ia sedang membentak
namun suaranya tidak keras.
"Slocia kau harus tahu aku Siauw Ang berbuat demikian
karena timbul dari maksud baikku. lagi pula aku sudah
melolohkan dirinya, sekali pun kau tidak ingin mengunakan
kesempatan ini, setelah ia sadarkan diri diapun tak akan
berpeluk tangan begitu saja. sekarang nasi sudah jadi bubur
kau tak usah ragu2 lagi."
"Soal ini. . . ."
Liuw Hwie Yen pun sering kali berpikir dan termenung,
ia tahu Lam Kong Pak sudah punya tiga, empat orang
sahabat perempuan yang ada harapan jadi isterinya
dikemudian hari. seandainya saat ini tidak berusaha untuk
mendapatkan dirinya, mungkin delapan bagian dikemudian
hari giliran tersebut tak sampai ketangannya.
Walaupun dia adalah seorang gadis dari kalangan lurus,
namun berada dalam keadaan seperti ini tak ada pikiran
lain yang berkelebat dalam benaknya.
SauwAng sang dayang genitpun mengerti apa yang
sedang dipikirkan majikannya, segera membaring kan tubuh
Lam Kong Pak keatas pembaringan, menutup pintu dan
mengundurkan diri.
Jantung Liuw Hwie Yen terdetak sangat keras hampir2
saja terasa mau meloncat keluar dari rongga dadanya, ia
pandang wajah Lam Kong Pak yang tampan dengan
terpesona, pikirnya semakin kalut.
Tanpa sadar ia menyapu sekejap tubuh Lam Kong Pak
yang kekar dan penuh berotot tubuhnya seketika gemetar
keras. napsu birahi mulai memuncak membuat seluruh
badannya jadi panas. bulu2 badan se-akan2 pada
berkembang. Segulung bau ciri khas seorang lelaki berhembus
menusuk hidung, pikirannya mulai goyah. sepasang
matanya tak kuasa lagi memandang seluruh tubuh pemuda
itu dari atas sampai kebawah, napsu birahi semakin
memuncak. Akhirnya tak tahan ia mulai mengelus pipi Lam Kong
Pak dan bergugam seorang diri: "Adik Pak, sejak pertama
kali cicimu menjumpai dirimu. aku sudah ambil keputusan
untuk kawin dengan dirimu. Sekarang urusan sudah jadi
begini. terpaksa encimu harus menempuh."
Berbicara sampat disitu seluruh tubuhnya gemetar keras,
sebab ia tahu jelas bagaimanakah tabiat Lam Kong Pak,
seandainya ia sadar dan mengetahui perbuatan ini. pemuda
ini pasti akan menuduh dia perempuan rendah, mungkin
bisa menuduh dirinya adalah seorang perempuan cabul.
Mulai terjadi suatu pertarungan sengit dalam benaknya,
gadis yang selamanya bernyali saat ini dibikin kelabakan
sendiri. "Inmmm Tiauw San tangan beracun yang tak tahu malu
..." mendadak dari luar jendela berkumandang datang suara
dengusan dingin,
Napsu birahi yang sedang berkobar dalam tubuh Liuw
Hwie Yen seketika mendingin kembali ia loncat turun dari
atas pembaringan dan meloncat keluar dari jendela.
Ketika itu malam sunyi bagaikan air, rembulan dan
bintang menghiasi angkasa. suasana hening dan tak
kedengaran sedikit suara pun-"Mungkinkah aku salah
mendengar" " pikirnya dalam hati. Namun dengan jelas ia
mendengar suara tersebut bahkan dapat membedakan kalau
suara itu suara seorang gadis.
"Aduuuh celaka" mendadak ia berseru dan meloncat
kembali kedalam kamar.
Dimana sinar matanya menyapu, diatas pembaringan
kosong tak nampak ada manusianya, bayangan Lam Kong
Pak yang semula ada disana pun lenyap tak berbekas. kali
ini berseru kaget.
gadis ini sadar kalau ia sudah kena tertipu oleh orang
lain, rasa cemasnya bukan alang kepalang. seandainya
perempuan itu adalah sahabat Lam Kong Pak masih tidak
mengapa, seumpama perempuan itu adalah perempuan
jahat sedang pemuda itu sudah kehilangan kesadarannya,
bukankah ia akan dipermainkan orang lain tanpa bisa
melawan" "Aku tidak membunuh Pek Jien, Pek Jien mati karena
aku . . ." saking cemasnya Liuw Hwie Yen menangis tersedu2,
kembali ia periksa disekeliling Benteng Hwie Him
Poo, namun tidak berhasil menemukan sesuatu apapun.
Ia belum putus asa, kembali dicarinya dia diluar benteng.
namun hasilnya tetap nihil.
Sementara itu Lam Kong Pak dibawa lari oleh seorang
dara berbaju merah keluar benteng, gerakannya cepat
laksana kilat. tidak selang beberapa lama kemudian mereka
udah tiba dalam sebuah kuil bobrok.
Dara berbaju merah itu segera meletakkan badan sang
pemuda keatas tanah dan menjejalkan sebutir pil pemunah
kedalam mulutnya .
Beberapa saat kemudian Lam Kong Pak sadar kembali,
begitu ia buka mata hawa gusar segera memuncak. dengan
kecepatan sukar dibayangkan dengan kata2 ia gaplok gadis
itu beberapa kali.
"Tak kusangka kau adalah seorang perempuan rendah,
hitung2 sepasang mataku sudah buta " makinya.
Dara berbaju merah itu bukan lain adalah si ciang oh
berdarah Yu chen, sebenarnya ia bermaksud baik. tak
disangka pemuda itu telah menaruh salah paham terhadap
dirinya. Walaupun dia adalah seorang gadis pembunuh tak
berkedip. namun berhubung sudah jatuh cinta terhadap
Lam Kong Pak maka sekalipun penasaran ia tak bisa
marah. "ADIK PAK, dengarkan dulu perkataanku."
ujarnya halus. "Apa yang hendak kau ucapkan lagi" " hardik Lam Kong
Pak amat gusar^ "Hmmm. . . .sejak semula aku sudah tahu
kalau orang2 perkumpulan Liok Mao Pang tak seorang pun
manusia baik. hiitng2 akulah yang punya mata tak berbiji"
"Adik Pak. kau tak boleh membuat aku jadi penasaran "
"Membuat kau jadi penasaran" haaaaa. . .haaaa. . .
.haaaaa. . . Lam Kong Pak tertawa tergelak. "memandang
diatas budi pertolonganmu atas benteng Hwie Him Poo,
aku Lam Kong Pak mengampuni jiwamu satu kali, kalau
lain kali kita berjumpa lagi. jangan salahkan aku Lam Kong
Pak berhati keji bertindak telengas," Selesai bicara ia
meloncat bangun dan berkelebat keluar dari kuil tersebut.
"Adik Pak adik Pak dengarkan perkataanku. aku yang
menolong dirimu dari perbuatan-."
Lam Kong Pak tak mau mendengar pun tak mau
menggubris, ia lari terus kedepan tanpa berpaling. diam2
pemuda itu hanya benci pada diri sendiri. benci
pengalamannya terlalu cetek sehingga hampir2 saja terkena
perangkap Si ciang oh berdarah. ia berjanji mulai hari ini
akan bertindak lebih berhati2.
Tiga hari kemudian ia sudah tiba kembali disekitar telaga
sak cioe-ouw, pada saat itulah dalam benak Lam Kong Pak
muncul satu pikiran:
"Kenapa aku tidak memasuki markas si pemilik
Pegadean Bu-lim lagi" disamping akan kubasmi kurcaci2
itu, sekalian memeriksa kembali kedelapan manusia baja
tersebut" Teringat akan delapan buah manusia baja tersebut,
hatinya jadi sedih. sebab semua sanak keluarga yang rapat
hubungannya dengan dia tak seorang pun yang lolos dari
kematian, semuanya mati dalam keadaan yang
mengenaskan. "Siuw-ya sauw-ya" mendadak Loo Liang Jen
muncul dengan badan penuh keringat.
Menjumpai sahabat lamanya ini Lam Kong Pak pun
segera berseru pula^ "Lootua, bagaimana kau tahu kalau
aku berada disini" "
Napas Loo Liang Jen tersengkal seperti dengusan
kerbau, jawabnya: "Ketika malam itu kau lenyap tak
berbekas. seluruh benteng Hwie Him Poo jadi gempar,
ambil kesempatan itu aku keluar dari benteng dan tidak
lama kemudian berjumpa dengan dara berbaju merah dari
perkumpulan Liok Mao Pang itu. agaknya ia barusan
menangis. sepasang matanya merah bengkak. ia bertanya
kepadaku apakah sedang mencari kau, aku menjawab
benar. ia lantas menghela napas panjang dan mengatakan
kau lari ke Selatan. maka dari itu aku lantas mengejar
datang." Bicara sampai disitu, ia membuka sebuah bungkusan,
ambil keluar seekor ayam panggang 'Liang Jen Loo' dan
dimakan dengan lahap.
Bagaikan sudah tiga hari tiga malam tidak makan saja,
ketika menyamtap ayam itu kelihatan sekali begitu rakus
dan lahap sampai2 tulang ayampun ditelan.
"Ayoh jalan. kita periksa kedalam istana Naga " seru
Lam Kong Pak kemudian"Apa" " Sauwya, kau ingin menempuh bahaya" "
"Loo tua, kau boleh lega hati" Kata Lam Kong Pak
sambil menepuk bahunya. "Berjalan dengan diriku.
tanggung kau tak bakal menjumpai mara bahaya "
"Sauw-ya, asal kau berani pergi. siapa bilang aku Loo
Liang Jen takut pergi juga" "
Setibanya ditelaga Sak cloe Auw, perahu berloteng
tersebut masih tetap ada disana. hanya saja suasana amat
sunyi tak kelihatan sosok bayangan manusia pun-pada saat
ini Lam Kong Pak telah memiliki ilmu silat yang maha
hebat, sampai2 terhadap pemilik Pegadaian Bu-lim pun ia
tidak takut. begitu tiba disana, ia cekal lengan Loo Liang
Jen dan membentak keras^
"Bangun " sekali loncat lima belas tombak dilewati
dengan mudah, dengan gampang sekali ia telah melayang
turun diatas perahu berloteng itu. Dalam pada itu, senja
telah tiba. sang surya telah lenyap dibalik gunung.
"Loo tua, kau bisa berenang" " tanya Lam Kong Pak
lirih. "Bisa sih bisa, cuma tidak begitu sempurna "
"Kalau begitu bagus sekali."
Mendadak. .... Terdengar suara bentakan keras bergema gegap gempita,
cahaya lampu menerangi seluruh perahu diikuti pintu
terbuka dan muncul puluhan orang tokoh lihay yang
dikepalai oleh sisasterawan bertangan ganas suma Ing,
kemudian disusul oleh Si kakek Asap berawan Si coe Lok
Lampu Hitam Pengejar sukma Leng cing cioe, Si Awan
Hitam chi Jie. si Rembulan pagi Gouw Yang serta Delapan
manusia Banci sekalian.
Ketika Lam Kong Pak melihat Suma ing muncul disana
sepasang matanya segera memancarkan cahaya ber-api2.
Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hardiknya penuh kegusaran-"Suma ing. kau anjing bajingan
keparat serahkan nyawamu "
Sikap sisasterawan bertangan ganas Suma Ing masih
tetap tenang2 saja, sambil angkat bahu serunya "Lam Kong
Pak, kalau ini hari majikan cilikmu memberi kesempatan
bagimu untuk melarikan diri lagi, sejak ini hari aku tak akan
menggunakan she-Suma lagi"
"Kalau kau tak mau she Suma, ikuti aku saja she-Loo "
seru Loo Liang Jen dengan cepat.
"Loo Liang Jen. kau tahu bukan akan hukuman siksa
dari pegadaian kita" " Loo Liang Jen membungkam.
"Suma Ing" Kembali Lam Kong Pak membentak keras.
"Kau hendak ajak berduel seorang lawan seorang atau turun
tangan berbareng" " Suma Ing tertawa dingin.
"Heeeeee. . .heeeee . . .heeee . . . kau anggap setelah
beruntung bisa menduduki kursi Bu-lim bengcu maka
seluruh kolong langit bisa kau injak seenaknya" terus terang
Kuberitakan kepadamu. aku berani bicara sesumbar,
kecuali pemilik Pegadaian sendiri, suma Ing berani
menjamin dikolong langit tak ada manusia yang bisa
mengalahkan diriku"
"Bagus sekali" Lam Kong Pak segera mengeluarkan
tanduk naganya. "Dalam tiga jurus, kalau aku Lam Kong
Pak tak berhasil membinasakan dirimu, aku segera putar
badan berlalu dari sini"
"Hmmm kau masih ingin pergi" "
"Bisa pergi atau tidak. aku akan lihat dulu sampai
dimana kepandaian silat yang berhasil kau miliki."
Diam2 Lam Kong Pak mengerahkan tenaga murninya
sampai mencapai delapan bagian, dengan gerakan Sam
Huan Hwee Gwat Atau Tiga gelang berjumpa Rembulan
dari ilmu telapak Sam Hoo It ciang Hoat ia hajar kening
suma ing keras2.
Sejak pertarungan digunung Thay-san tempo dulu, Suma
Ing telah memperoleh dua jurus terakhir ilmu silat Payung
Sengkala dari pemilik pegadaian Bu-lim kepandaiannya pun
memperoleh kemajuan pesat,
Ia tidak memandang sekejappun terhadap diri Lam Kong
Pak. melihat datangnya serangan itu, badan tetap tak
berkutik. sepasang telapak membalik dan melancarkan dua
gulung Cahaya merah terbentang Payung.
"Braaaaaak. . . ." diiringi bentrokan keras, masing2 pihak
mundur tiga langkah kebelakang.
Jurus serangan yang barusan digunakan Suma Ing
adalah jurus kedelapan dari ilmu sakti Payung sengkala,
kekuatannya sangat luar biasa, siapa sangka ia tak berhasil
merebut kedudukan diatas angin. tak urung lelaki itu
dibikin tertegun juga Lam Kong Pak segera melangkah
Tiong Kong menuju ke Hong Bun, tanduk naganya dikebas
kedepan. Dalam sekejap mata telah muncul dua puluh
tanduk yang mengincar seluruh tubuh Suma Ing secara
berbareng, kendati dalam kenyataan serangan tersebut
hanya terdiri satu urus.
Suma Ing tidak puas kembali ia melancarkan sebuah
serangan dengan ilmu sakti Payung sengkala.
Siapa sangka, ketika itu Lam Kong Pak telah menambahi
tenaganya dengan dua bagian-tanduk naga berkelebat
menembus gulungan angin Khien-kang dan terus bergerak
kedalam. "criiiiit. ..." Tidak ampun pakaian yang dikenakan Suma
Ing tertembusi oleh serangan tersebut sehingga berlubang.
badannya mundur tiga langkah kebelakang dengan
sempoyongan-Melihat musuhnya kena dikalahkan,
simalaikat raksasa Loo Liang Jen tertawa bergelak sambil
bertepuk tangan,
"Haaaaa. . . .haaaa .... haaaa. . , Suma Ing, ayoh Cepat
pulang dan tambal dulu pakaianmu yang berlubang itu "
"Serbu" Suma Ing segera membentak dengan penuh keg
usaran, Dalam sekejap mata dua puluh orang tokoh lihay bersama2
menyerbu kedepan dan mengurung dua orang itu
rapat2. Setelah para gemboag iblis menyerbu berbareng, kendati
ilmu silat Lam Kong Pak lebih lihay pun lama kelamaan
keteter juga . Tidak sampai lima puluh jurus si Malaikat
raksasa sudah kena dihantam sampai lima, enam kali,
untung kulit badannya atos bagaikan baja dan tidak sampai
terluka. Kembali dua tiga puluh jurus telah lewat Lam Kong Pak
kedesak sampai mundur lima enam langkah kebelakang.
akhirnya ia tiba dipinggiran perahu berloteng tersebut.
Semangat Lam Kong Pak bangkit kembali ia membentak
keras. secara beruntun tiga jurus ilmu silat payung sengkala
diKeluarkan-"Trasasang . . . trailing . ... " diiringi suara
berdentingan yang ramai, senjata tajam pihak lawan pada
patah jadi dua bagian, bahkan sampai Hun-cwee milik
sikakek Asap berawan pun putus jadi dua bagian"Suma Ing, kau berani berduel melawan aku Lam Kong
Pak" " tantang pemuda tersebut dengan penuh kegusaranSelama hidup Sisasterawan bertangan ganas ini selalu
memandang tinggi diri sendiri, ia tahu kepandaian silat
yang dimiliki Lam Kong Pak kembali memperoleh
kemajuan pesat, namun ia tetap tidak Jeri.
"Siapa yang takuti dirimu " sahutnya.
Ia segera ulapkan tanganya mengundurkan para jago
yang berpihak kepadanya. "Kalian cepat mundur
kebelakang "
Kawanan iblis menurut dan ber-sama2 mundur tiga
tombak kebelakang.
"Lihat serangan " Suma Ing segera membentak keras,
dari pinggangnya ia ambil keluar sebuah cambuk lemas
berkepala naga dengan gerakan Sam IHoa ciTeng Atau tiga
bunga berkumpul dipuncak menghantam batok kepala Lam
Kong Pak. Dengan sebat pemuda kita berkelit kesamping, sementara
ia mau balas menjerang siapa sangka cambuk brak.kepala
naga itu sudah berputar balik dan menghantam jalan darah
Giok-jen-hiat. Kiranya cambuk lemas berkepala naga ini merupakan
sebuah senjata mustika, senjata itu bisa digunakan untuk
menyerang tempatjauh dan bisa pula digunakan untuk
menghadapi serangan jarak dekat.
Lam Kong Pak terperanjat, dengan gerakan Thio Hwie
Pian Be Atau Thio Hwie naik kuda, ia menyingkir
kesamping, Siapa nyana cambuk kepala naga tadi kembali
menyapu kearah kakinya.
Pada saat inilah Lam Kong Pak baru tahu lihay. ia tidak
berani bertindak gegabah sambil bersuit nyaring badannya
meloncat lima tombak ketengah angkasa dan melayang tiga
tombak dari kalangan,
Setelah berhasil merebut posisi diatas angin Suma Ing
tertawa seram.jengeknya. "Lam Kong Pak, coba kau lihat
serangan ku ini. ..."
cambuk lemas berkepala naga tadi laksana seekor naga
beracun yang hidup menyapu tubuh bagian bawah Lam
Kong Pak, sementara telapak kirinya mengirim sebuah
pukulan bercahaya merah dengan bentuk payung.
Lam Kong Pak terkesiap. ia baru tahu bahwasanya pihak
lawan telah mengerahkan seluruh kepandaiannya untuk
membinasakan diri sendiri.
Dalam keadaan gelisah. tenaga murni Yen ci Beng Khie
yang ada dalam tubuhnya menunjukkan reaksi. dari ubun2
meluncur keluar sekilas Cahaya putih menyambut datang
serangan ilmu sakti Payung sengkala tersebut,
"Bluuuuum,. . ." dengan sempoyongan Suma Ing
mundur lima langkah kebelakang sebelum ia sempat berdiri
tegak, Lam Kong Pak telah berkelebat datang, badannya
melesat satu tombak keangkasa dan didalam sekejap mata
meluncarkan tiga buah tendangan berantai.
Sekali Suma Ing kehilangan posisi, ia tak sanggup
menahan diri. buru2 badannya berjongkok untuk berguling
kesamping, Siapa sangka Lam Kong Pak sudah ada niat membalas
dendam ia sudah punya tekad untuk merobohkan orang itu
dalam ceceran darah segar. Badannya laksana kilat
meluncur datang dan menginjak diatas jari tangan Suma
Ing. Kejadian ini sungguh jauh diluar dugaan para iblis.
Dengan sekuat teuaga Suma Ing cabut tangannya. namun
tidak gemilang bahkan jari2nya terasa amat sakit.
"Sekarang aku hendak bertanya akan satu persoalan
kepadamu, harap kau suka menjawab sejujurnya." hardik
Lam Kong Pak dengan keras, "Kalau kau berani
membangkang jangan salahkan aku akan bunuh kau pada
saat ini juga "
Air muka Suma Ing berubah hebat, dengan suara serak ia
segera menjawab: "Sekali pun kau binasakan dirikupun aku
tak akan merjawab pertanyaanmu itu "
"Benar begitu" coba ulangi sekali lagi "
"Tentu saja siauw-ya mu tak akan memberi jawaban
untukmu , . . ."
Lam Kong Pak salurkan hawa murninya kearah telapak,
terdengar suara gemerutukan yang sangat keras
berkumandang memenuhi angkasa, keringat sebesar kacang
kedelai mengucur keluar membasahi seluruh tubuh Suma
Ing, air bercampur darah bercucuran-Mau bicara tidak" "
"Maaaa. . .matikan saja niatmu itu Lam Kong Pak aku
beritahu kepadamu. Seandainya kau tidak berhasil merebut
kedudukan Bu-lim Bengcu masih tidak mengapa Hmmmm
sekarang. bukan saja Pemilik Pegadaian Bu-lim tak akan
melepaskan dirimu sekalipun perkumpulan Llok Mao Pang
akan kerahkan seluruh kekuatannya untuk menghadapi
dirimu " "Hmmm aku Lam Kong Pak tidak takut"
Kalau kau bernyali ayoh datang ikutilah pertemuan yang
diselenggarakan perkumpulan Llok Mao Pang digunung Hu
Gouw-san pada bulan sembilan Tiong Yang. ..."
"Aku Lam Kong Pak pantang mundur, namun ini hari. .
. ." Gerombolan gembong iblis ber-sama2 meluruk kedepan,
mereka akan turun berbareng untuk menolong
pimpinannya. "Kalian ingin hidup atau mati" ayoh kalau mau mati
majulah serentak"
Ucapan ini mendatangkan daya pengaruh yang amat
besar, para gerombolan iblis tak berani menggunakan
nyawa Suma Ing sebagai taruhan, mereka ber-sama2
mundur tiga langkah kebelakang.
"Sebenarnya aku ingin menghancur leburkan dirimu,
memeras darahmu, sampai titik darah penghabisan-" Seru
Lam Kong Pak sambil kertak giginya tajam. "Namun
sekarang, aku sudah berubah niat, bagaimana pun juga
nanti bulan sembilan Tiong Yang masih ada kesempatan
untuk basmi kalian semua. hanya saja. . . ."
Timbul rasa berdesir dalam hati Suma Ing pada saat ini
kelima jari tangan kirinya sudah diinjak sampai hancur,
namun hal ini tak mengapa sebab tangan kanannya belum
hancur. namun ia sadar Lam Kong Pak tak mau
melepaskan dirinya dengan begitu saja.
"Kau anjing keparat terlalu kejam" Maki Lam Kong Pak
penuh kegusaran-"sebelum kubinasakan dirinya, akan
kusuruh kau merasakan bagaimana enaknya kalau hidung
hancur mata buta" "
Mendengar ancaman tersebut. Pikiran Suma ing
mendingin separuh. segera teriaknya keras2. "Lam Kong
Pak, kalau kau benar2 seorang lelaki sejati berilah kepuasan
untukku. jikalau kau bikin cacat badanku seperti itu.
kendati jadi setanpun aku tak akan melepaskan dirimu"
Lam Kong Pak tertawa dingin-"Heee, . . heeee....heeee. .
.ini yang dinamakan siapa berbuat dosa siapa harus
memikul dosanya Hmmm apa dosanya ketujuh orang
manusia emas itu" mengapa kau menghadapi mereka
dengan siksaan yang begitu keji" Pernahkah kau pikirkan
bagaimana perasaan sanak saudara mereka" "
Suma Ing bungkam dalam seribu bahasa, hal ini bukan
dikarenakan Liang Simnya merasa tersinggung. sebaliknya
ia sedang memikirkan siasat untuk melarikan diri dari
tangan lawan- Lam Kong Pak kertak gigi, tangan kirinya ditempelkan
keatas kening Suma ing. jari tangan membengkok. dan
Suma ing seketika menjerit ngeri. biji mata kirinya tahutahu
sudah dikorek keluar dari kelopak mata.
Para jago yang hadir disekeliling kalangan rata2
merupakan gembong iblis yang membunuh orang tak
berkedip namun setelah melihat siksaan yang diperlihatkan
pemuda she Lam Kong ini. hatinya pada tercekat.
Lam Kong Pak membuang biji mata itu keatas tanah,
diikuti jari tangannya menekan keatas batang hidungnya.
"Kraaaaak. . . ." batang hidung yang tinggi mancung pun
dengan cepat hancur dan jadi pesek. darah segar mengucur
keluar membasahi seluruh tubuhnya.
"Laam. , . Kong . . . Pak^ kau keparat anjing .... seees. . .
sekalipun aaaa . . aku Suma Ing jadi . . . seee. . . setanpun
aaaaa. . . akan kubalas dendam sakit hati ini. ."
"Aku tidak membinasakan dirimu pada saat ini justeru
hendak memberi kesempatan kepadamu untuk membalas
dendam. Selama hidup kau paling mengandalkan
kegantengmu serta ketampanan wajahmu. ini hari aku akan
membuat wajahmu jadi buruk lebih jelek dari setan. inilah
akibat yang harus kau terima "
"Leee . . .lebih baik kau . . .sekalian kau cabut jiwaku . .
." "Tidak segampang itu , . ."
Dengan jari tangannya ia menggarat kepala Lam Kong
Pak, darah segar segera muncrat keluar, kemudian dengan
jari tangan serta ibu jari merobek dan membeset kulit
wajahnya sampai kekulit rambut.
Darah segar bagaikan samber air mengucur keluar tiada
hentinya, seketika ia berubah jadi seorang manusia
berdarah.
Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Loo tua kau turun dulu keperahu dan tunggu aku disana
" Perintahnya kepada si Malaikat Raksasa,
"Baik," Sahut Loo Liang Jen, kemudian tambahnya.
"Perlukah kubakar sekalian perahu berloteng ini" "
"cepat atau lambat kita harus bakar ludes sarang kurcaci
ini. sekarang jangan dulu"
Dalam pada itu nyali para iblis sudah dibikin pecah oleh
perbuatan Lam Kong Pak yang sadis dan keji bahkan Suma
Ing pun bukan tandingannya, seandainya, mereka maju
kedepan bukankah sama halnya mencari penyakit buat diri
sendiri" Maka dari itu melihat simalaikat raksasa turun dari
perahu berloteng, tak seorangpun diantara mereka berani
turun tangan menghadang, dalam kenyataan dengan
kekuatan yang dimiliki Loo Liang Jen, siapa yang kuat
menahan dirinya"
Menanti si malaikat raksasa telah menepi, Lam Kong
Pak baru berkata kepada para iblis dengan suara berat:
"Seandainya cuwi sekalian tidak cepat balik kejalan yang
benar, Suma Ing adalah contoh kalian yang paling baik.
haruslah diketahui kaum lurus tak dapat bergaul dengan
kaum sesat. Macam Sipemilik pegadaian Bulim serta
perkumpulan Llok Mao Pang, cepat atau lambat bakal
mengalami kehancurannya pula. ucapan cayhe hanya
sampai disini, harap kalian suka berpikir tiga kali sebelum
bertindak "
Selesai berkata. ia enjotkan badan melayang setinggi dua
puluh tombak lebih, dengan gerakan Thian Be IHeng Gong
atau kuda semberani terbang diangkasa meluncur dua puluh
tombak kedepan dengan posisi datar. kemadian melayang
turun ditepi pantai dan ber-sama2 malaikat Raksasa berlalu
dari sana. "Siuw-ya, kau. . .sebenarnya kau manusia atau malaikat"
ini hari aku Loo Liang Yen baru merasa sepasang mataku
terbuka lebar2."
"Tentu saja manusia." jawab Lam Kong Pak sambil
tertawa, "Hanya saja pengalamanmu sangat cetek sehingga
semua persoalan kau anggap aneh"
"Sauw-ya, mengapa sewaktu berada di Benteng Hwie
Him Poo kau pergi tanpa pamit" "
"Ada urusan penting yang harus kuselesaikan dengan
cepat. tak ada kesempatan untuk mohon diri lagi,"
"Apakah disebabkan masalah istana naga ini" "
"Benar "
Mendadak terdengar suara gemuruh yang amat ramai
berkumandang datang dari arah depan diikuti debu
mengepul memenuhi angkasa, tujuh buah kereta kencana
dengan kencang bergerak mendekat. Tiap kereta ditarik
oleh empat ekor kuda jempolan.
Disetiap kereta duduk sebagai kusir seorarg lelaki
bertampang bengis, kuda2 itu sudah berkeringat semua, dari
lubang hidung mereka menghembuskan hawa putih.
Dimana kereta terbuat bergerak lewat, permukaan tanah
meninggaikan bekas sedalam empat coen, jelas kereta2 itu
sedang mengangkat benda yang amat berat.
Horden kereta tertutup rapat, tidak kelihatan adanya
tanda2 manusia berada dalam kereta tersebut.
Delapan kereta besar berkelebat dengan cepatnya
melewati sisi Lam Kong Pak berdua, kusir2 kereta tersebut
tak seorang pun yang melirik sekejap kearah pemuda kita
berdua, mereka ayunkan cambuknya melarikan sang kereta
semakin cepat lagi.
Timbul rasa curiga dalam hati Lam Kong Pak. kalau
dikatakan rombongan kereta pengawal barang, tidak
tampak adanya panji perusahaan Piauw Kok serta Piauw-su
yang mengawal. kalau dikatakan sedang mengangkut
manusia tak kedengaran sedikit suara pun. "Loo tua, coba
kau tunggu sebentar dalam hutan sebelah sana aku akan
pergi melakukan pemeriksaan."
SELESAI bicara ia enjotkan badannya melayang turun
kereta kedua dari belakang per-lahan2 dirobeknya horden
yang menutupi kereta dan mengintip kedalam.
"Aaaaah ...,!" ia menjerit tertahan.
Kiranya dalam kereta tersebut berisikan sebuah manusia
emas yang amat besar, jelas benda tersebut hasil tempaan
diistana naga dan tak usah ditanyakan lagi isi dari keenam
kereta lainpun sama saja,
Dan yang terutama lagi. manusia emas yang diintip saat
ini bukan lain adalah si Pencuri sakti Pek-ti Gong, teringat
bahwa iapun sudah putus hubungan dengan Pek-li Siang,
hatinya jadi amat sedih.
Pada saat ini Lam Kong Pak cepat menduga, kusir2 yang
melarikan kereta2 tersebut tentu anggota dari istana Naga
tujuan mereka kemungkinan besar adalah markas besar dari
pemilik Pegadaian Bu-lim.
Dengan cepat Lam Kong Pak mempertimbangkan diri,
kebetulan ia pun ada maksud hendak mendatangi Markas
besar dari pemilik Pegadaian Bu-lim. hanya saja bagaimana
dengan si Malaikat raksasa Loo Liang Jen yang masih
menanti disana"
Antara pemuda kita dengan Loo Liang Jen sudah timbul
hubungan yang sangat erat dia tidak tega meninggalkan
dirinya seorang diri, diam2 ia loncat turun kembali dari
kereta, kembali kedalam hutan kemudian ber-sama2 Loo
Liang Jen mengejar kembali kereta-kereta tersebut.
Sebelum itu Lam Kong Pak memesan wanti2 agar
manusia raksasa itu bersembunyi dalam kereta tanpa
mengeluarkan sedikit suarapun sampai waktunya ia akan
datang memberi kabar.
Demikianlah mereka berdua bersembunyi dalam kereta
kelima serta kereta keenam, semetara kusir dari kedua
kereta tersebut sama sekali tak merasa.
Dengan menimbulkan suara kemerutukan yang sangat
keras. kereta itu bergerak makin lambat, namun goncangan
terjadi semakin hebat. sehingga akhirnya kusir kereta yang
paling belakang berteriak keras:
"Loo-Thio, Loo-Lie, apa yang terjadi" mengapa kereta
kalian larinya semakin lambat" "
"Sungguh aneh sekali!" jawab kusir kereta kelima serta
keenam, "Kami rasakan kereta yang kami tumpangi selama
setengah harian ini makin lama semakin berat. kuda yang
menghela kereta tak mau bergerak. . .apa yang bisaku
lakukan lagi" "
"Hmmm! tak ada alasan sengaja kalian cari alasan.
kereta kita semua terbuat darimana kereta2 kalian secara
mendadak bisa jadi berat dengan sendirinya!"
Mendadak kereta berhenti. Lam Kong Pak yang
bersembunyi dalam kereta secara lapat2 dapat menangkap
suara hembusan angin yang menggoyangkan pohon siong.
ia segera dapat menduga kalau mereka telah berada diatas
gunung. "Toako sekalian. mari kita beristirahat sebentar agar
kuda2 kitapun pulih kembali tenaganya, Bagaimanapun
malam ini kita tak bakal sampai ditempat tujuan!"
Setelah ketujuh orang kusir kereta itu bersantap rangsum
kering mereka, perjalanan pun segera dilanjutkan. Kali ini
Lam Kong pak mengintip keluar dari balik horden.
Kiranya kereta2 yang sedang ditumpangi sedang
bergerak memasuki sebuah selat sempit, kedua belah
samping tinggi menjulang bukit2 yang curam. keadaannya
amat mengerikan,
Perjalanan ini amat sulit dan penuh dengan belokan2
tajam entah sudah mengitari beberapa belokan akhirnya
masuk kedalam sebuah gua besar.
Gua itu gelap sekali, namun kusir2 kereta itu tak
seorangpun yang menyulut lampu. Agaknya mereka sudah
sangat hapal dengan keadaan medan disana.
Hanya saja suara gemuruh roda bergelinding semakin
memekikkan telinga.
Setelah keluar dari gua mereka tiba dilembah yang
dalam, pintu gua tadi pun segera menutup kembali. Melihat
kejadian itu Lam Kong Pak terkesiap.
Sekarang ia baru tahu kalau lembah itu dibuat dalam
keadaan rahasia dan penuh diliputi kemisteriusan. Bahkan
penjagaan sangat ketat, pos ronda berjumlah puluhan
banyaknya. Kereta tadi bergerak langsung memasuki sebuah
perkampungan yang amat besar, setelah melewati tanah
rumput yang luas mereka berhenti ditengah sebuah kebun
bunga. Setelah kereta dihentikan, secara beruntun kusir2 kereta
itu pada berlalu meninggalkan keretanya.
Dalam keadaan seperti ini Lam Kong Pak tak berani
berlaku ayal, buru2 ia loncat turun dari kereta dan bersama2
dengan Loo Liang Jen bersembunyi dibalik kebun
bunga. Tidak selang beberapa saat kemudian muncul puluhan
orang secara beruntun yang dikepalai oleh si Pemilik
Pegadian Bu-lim dengan kain hijau mengerudung
wajahnya, kemudian disusul silampu hitam Pengejar
Sukma Leng Cing Cioe, sikakek iblis asap mega, si Coe Lok
beserta Sepasang manusia Jelek dari Hay Thian sekalian.
hanya Suma ing seorang tak kelihatan batang hidungnya.
Pemilik pegadaian Bu-lim memerintahkan anak buahnya
untuk menurunkan kesembilan manusia emas itu dan satu
persatu dipindahkan kedalam ruang rahasia, ambil
kesempatan itu Lam Kong Pak serta Loo Liang "Jen ikut
nyelonong masuk kedalam ruang rahasia tidak lama
kemudian manusia emas itupun sudah dipindah semua.
Dibawah petunjuk pemilik pegadaian Bu-lim, para
gembong iblis itu bekerja keras mengatur kembali ketujuh
buah manusia emas tadi sesuai dengan urutan yang asli.
Melihat hal tersebut Lam Kong Pak jadi tercengang dan keheran2an.
Sebab menurut terdahulu. setelah si Jago Arak dari Lamhay
Ih Boen Kauw disusul oleh si Jagoan Angin geledek
Lam-kong Liuw Siauw Yauw sianseng Lu Ih Peng si
Mahasiswa bertangan sakti Sang Hong Tie. si Pencuri sakti
Pek-li Gong si Janda kawin tujuh kali Poei Koei dan
terakhir si Dewa Harta. Bertangan telengas Go Siang.
Tetapi kali ini urutannya sama sekali berubah. si Jagoan
Angin Geledek beralih dalam kedudukan pertama disusul
oleh 'Siauw Yauw sianseng' Lu Ih Beng Sijago arak dari
lam-hay Ih Boen Kauw. si Mahasiswa bertangan sakti Sang
Hong-lie, sipencuri sakti Pek-li Gong si Janda kawin tujuh
kali Poei Koen dan terakhir sidewa harta bertangan telengas
Go Sing. "Angkut kemari dua buah manusia emas terakhir!"
dalam pada itu sipemilik pegadean Bu-lim memberi
perintah. Diikuti muncul dua buah manusia emas yang diletakkan
pada posisi terakhir dengan demikian jumlahnya jadi
sembilan buah. Pikiran Lam Kong Pak rada bergerak, pikirnya: "Suma
Ing pernah berkata bahwa ia sudah memperoleh sembilan
jurus ilmu sakti payung Sengkala kini patung emas
bertambah lagi dengan dua biji. ditambahkan dengan tujuh
yang lalu jadi sembilan. apakah si Pemilik Pegadaian Bulim
benar2 sudah berhasil menguasai seluruh kepandaian
sakti tersebut" "
Sewaktu Lam Kong Pak bersembunyi dibalik tebing
tempo dulu, ia berhasil menangkap pembicaraan dan si
Dewi Payung sengkala Cie Hong Hong ibu kandung dari
Coe Li Yap dengan pemilik pegadaian Bu-lim dan tahu
bahwa kitab rahasia dua jurus terakhir dari ilmu sakti
Payung sangkala kembali terjatuh ketangan pemiiik
pegadaian Bu-lim. hanya ia tak tahu secara bagaimana
akhirnya si Dewi payung sengkala melepaskan dirinya
pergi. Karena curiga, dengan tajam Lam Kong Pak memeriksa
dua manusia emas terakhir, tampak olehnya diatas dada
manusia emas itu tertulis nama dari ketua perkampungan
Toa Loo san Cung Cioe Ci Kang, kemudian yang kedua
adalah Liuw Hauw Siang dari benteng Hwie Him Poo.
Rasa kejut yang dialami Lam Kong Pak pada saat ini
bukan alang kepalang, sebab dari tiga manusia miskin
empat manusia kaya, kecuali Liuw Hwie Yen seorang
sisanya sudah terperangkap semua ditangan pemilik
pegadaian Bu-lim.
Boleh dikata perbuatan ini adalah suatu perbuatan keji
yang tak disertai perikemanusiaan, Pemilik pegadaian Bulim
adalah seorang perempuan. namun hatinya sadis dan
kejam melebihi ular berbisa. bahkan Lam Kong Pak pernah
jatuh ketangannya sekali dan hampir2 saja jiwanya
melayang. "Kalian segera mundur semua dari tempat ini!" terdengar
pemilik pegadaian Bu-lim berseru kembali sambil ulapkan
tangannya. Segerombolan gembong iblis itu ber-sama2
mengundurkan diri, pintu besi ruang rahasia itupun perlahan2
tertutup kembali, suasana dalam ruangan seketika
jadi gelap gulita.
"Kraaaak. . . .!" mendadak dari atas dinding memancar
keluar sembilan rentetan cahaya tajam yang tidak menceng
tepat menyorot diatas tubuh kesembilan manusia emas itu,
cahaya tadi berwarna biru dan membuat kesembilan
manusia emas yang berbentuk aneh semakin mengerikan
lagi kelihatannya.
Ternyata disekeliling dinding sudah terpasang sembilan
butir mutiara yang pada mulanya tertutup oleh papan
Otomatis, asalkan tali yang ada disamping ditarik maka
papan itu akan bergeser kesamping dan memancarkan
cahaya mutiara itu.
Menjumpai patung emas dari ayahnya, gurunya, serta
Sang cianpwee, rasa sedih menyelimuti benak Lam Kong
Pak, air mata jatuh berlinang membasahi seluruh wajahnya.
Dengan sorotan penuh kebencian ia melototi pemilik
pegadaian Bu-lim tak berkedip, tubuh gemetar keras.
Ketika itu Pemilik pegadean Bu-lim berjalan kedepan
patung emas dari jagoan angin geledek kemudian derdiri
dengan kepala tertunduk. agaknya ia sedang berdoa, hanya
Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tak kedengaran apa yang sedang diucapkan.
Lam Kong Pak jadi bingung, mungkinkah perempuan itu
masih menyembunyikan suatu rahasia yang tak diketahui
khalayak ramai"
Siapa sangka urusan berada diiuar dugaan per-lahan2 si
pemilik pegadaian Bu-lim melepaskan kain kerudung dan
bergumam; "Lam Kong Liuw, aku Sun Han Siang demi
dirimu telah hidup sebatarg kara dikolong langit. sebetulnya
aku harus menjaga nama baik dan kedudukan yang
terhormat. Namun aku tidak terlalu memikirkan tentang
soal itu. demi memenuhi harapanmu aku rela mendapat
nama jelek, dengan menggunakan cara apapun berusaha
mendapatkan kitab rahasia Payung Sangkala. . . ."
Hampir2 saja Lam Kong Pak berseru tertahan,
mimpipun ia tidak menyangka kalau pemilik pegadaian Bulim
mempunyai hubungan yang sangat akrab dengan
ayahnya. bahkan yang membuat ia makin terperanjat
adalah wajah pemilik pegadaian Bu-lim yang membuat ia
makin terperanjat adalah wajah pemilik pegadaian Bu-lim
yang penuh bercahaya pucat namun dingin kaku dan
agung, agaknya sudah lama tidak tersorot oleh cahaya sinar
matahari. Ditinjau dari usianya baru tiga puluh tahunan, namun
rambutnya telah beruban. sebenarnya apa yang telah
terjadi" DALAM pada itu terdengar pemilik pegadaian Bu-lim
kembali bergumam seorang diri: "Lam Kong Liuw.
dapatkah harapanmu itu mencapai pada tujuan yang
diinginkan aku masih belum ada pegangan, namun aku bisa
melakukannya dengan segenap tenaga sedangkan mengenai
kedua orang anakmu yang seorang masih berada disisiku,
sedangkan yang seorang lagi malah bermusuhan dengan
diriku. . ."
Bicara sampai disini, tak kuasa lagi titik air mata jatuh
berlinang. "Yang aku lahirkan sendiri tak ada disampingku, bahkan
mungkin sekali bersumpah tak akan hidup berdampingan
dengan diriku, sebaliknya yang bukan aku lahirkan sendiri
malah memperoleh seluruh kepandaianku. sejak kecil tak
pernah merasakan siksaan mau pun penderitaan. Tapi, aku
tahu kau bisa memaafkan diriku, sebab perbuatanku terlalu
sadis, terlalu keji. seandainya kau dapat mendengar
penjelasanku ini, mungkin kau bisa memaafkan diriku " ,
antara orang baik dan orang jahat hanya terpaut sedikit
saja, Nabi besar pernah berkata: 'Tidak sedikit manusia baik
berjiwa binatang', aku dapat meresapi kata2 itu mendalam
tokoh2 dari kalangan putih yang kubinasakan kebanyakan
pernah memakai kedok berbuat mulia. berbuat bajik tapi
dalam kenyataan mengincar kecantikanku, mengincar kitab
pusaka ilmu silatku. Namun dalam kenyataan mereka
adalah perdekar2 kalangan putih yang sudah tersohor
dalam dunia persilatan, kalau dikatakan siapa yang suka
percaya" . . . Sekarang puteramu. Tidak! juga puteraku
Hanya saja mungkin ia tak akan mengakui aku seorang
perempuan kejam, perempuan telengas sebagai ibunya. kini
ia berada disisiku. bahkan kemungkinan hendak
membinasakan diriku. Sebab ia mempunyai kemampuan
untuk berbuat demikian. . ."
Lam Kong Pak tercekat hatinya, secara lapat2 ia dapat
menangkap makna dari ucapan Pemilik pegadaian Bu-lim
itu, ia bilang sang ayah punya dua anak. yang seorang
berada disisinya sedang yang lain bersumpah tidak mau
berdiri berbareng dengan dirinya. yang ada disisinya dan
dididik sejak kecil hingga dewasa bukan dilahirkan olehnya,
sedangkan yang bermusuhan malah ia sendiri yang
melahirkan. Lam Kong Pak terkesiap, ia merasa salah satu dari dua
orang putra yang dikatakan perempuan ini ada
kemungkinan adalah dirinya. tapi mengapa ayahnya tak
pernah berkata kalau ia punya saudara" dan tidak pernah
mengatakan pula siapakah ibu kandungnya"
Dan siapa pula yang dikatakan sang bocah, yang
dibesarkan disisinya"
+ + ooo OOOO ooo + +
KEMBALI Pemilik Pegadaian Bu-lim bergumam
seorang diri: "Demi tercapainya tujuan yang ku-cita2kan,
aku membutuhkan uang serta tenaga pembantu yang amat
banyak. karena itu aku membuka pegadaian Bu-lim. selama
banyak tahun sudah mengumpulkan puluhan laksa tahil,
dengan modal yang kuat aku hendak membeli puluhan jago
untuk jual nyawa buat diriku" "
Dengan ter-mangu2 Lam Kong Pak melototi perempuan
cantik namun sepasang tangannya penuh bernoda darah itu
dalam hatinya timbul suatu perasaan yang sukar
dibayangkan. namun bagaimana pun juga ia tidak percaya
kalau dia adalah putra kandungnya.
"Sekararg aku hendak menyelesaikan rencanaku"
kembali ia melanjutkan kata2nya.
"Dapatkah berhasil aku hanya separuh pegangan,
mungkin kau bisa membenci diriku, jikalau tahu hanya
punya separuh pegangan mengapa harus mempertaruhkan
kebahagiaanku sepanjang hidup untuk coba memperdalam
ilmu 'Tong Bian Thay Hoat' Atau kepandaian semacam
hipnotis. Aaaai! Kalau dibicarakan kau tentu akan jadi
jelas.. . . Tempo dulu kau kena dibokong orang, badanmu
menderita luka parah dan harapan kau hidup hanya
separuh saja. Kebetulan waktu itu aku mendapat tujuh jurus
sakti dari ilmu payung Sangkala dalam kitab tersebut ilmu
hipnotis 'Tong Bian Thay Hoat'. namun tak termuat cara
penyembuhannya. aku tahu cara penyembuhan hanya
termuat di atas kitab pusaka dua jurus terakhir, lagi pula
demi kau bisa memperoleh 'Tong Bian Kang Khie' Dari
kepandaian Hipnotis 'Tong Bian Thay Hoat' ini sehingga
menuntut balas, kau harus menempuh bahaya dihipnotis.
Dalam kenyataan memang demikian. namun dalam
pandangan orang lain dikira aku sudah membunuh dirimu
kemudian membungkus badanmu dengan cairan emas.
Karena itu aku dipandang sebagai perempuan paling keji
dikolong langit! Diantara kesembilan manusia emas, hanya
kau dan 'Siauw Yauw sianseng' Lu Ie Beng dua orang yang
pura2 mati karena kena hipnotis 'Tong Bian Thay Hoat'
sisanya merupakan musuh besarmu semua, bahkan mati
ditanganku serta Ing-jie. sebab mereka terlalu keji terhadap
dirimu aku harus menuntut balas. Rahasia ini hanya
diketahui olehku serta seorang lain hanya saja orang ini
sudah puluhan tahun tak pernah munculkan diri, entah ia
masih hidup atau sudah mati!"
Lam Kong Pak yang mendengar ucapan itu jadi tertegun,
sepasang matanya terbelalak lebar mulutnya melongo,
hampir2 saja ia mengira dia sedang bermimpi.
pemandangan yang tertera didepan sana hanya merupakan
khayalan belaka.
Sebab dahulu ia pernah dengar orang membicarakan soal
'Tong Bian Thay Hoat' Namun ia tidak percaya orang yang
kena dihipnotis sehingga tak bisa bicara, tak berkutik tidak
makan tidak minum bisa bertahan sampai puluhan tahun
tanpa membusuk, bahkan masih tetap hidup seperti sedia
kala. Suatu peristiwa khayal suatu kejadian yang tak masuk
akal! "Engkoh Liuw!" Diatas kecantikan wajah pemilik
pegadaian Bu-lim terlintas kesedihan yang bebat. butir2 air
mata jatuh berlinang, sambungnya; "Aku cinta padamu.
aku hendak menciptakan dirimu sebagai manusia nomor
wahid sekolong langit sebab di Hatiku masih tetap
demikian. lebih suka jadi kepala ayam daripada jadi ekor
kerbau, justru tabiat inilah yang tak kau sukai, sekarang aku
hendak membangkitkan dirimu kembali!"
Dengan menahan napas, Lam Kong Pak tumpahkan
seluruh perhatiannya kearah tubuh perempuan cantik itu
bahkan memberi tanda pula kepada Loo Liang Jen agar ia
tidak menimbulkan suara,
Pemilik pegadaian Bu-lim mengeluarkan tangannya yang
pucat dan halus untuk menekan mata sebelah kanan dari
patung tembaga si jagoan angin Geledek.
"Kriiiik!" Lambat2 pakaian tembaganya mulai
menggulung dari bawah keatas. dan menggulung terus
sampai kekepala.
Pemilik pegadaian Bu-lim segera melepaskan pakaian
tadi dan muncullah tubuh se-orang manusia yang masih
segar bugar bagaikan hidup.
Dalam detik tersebut seluruh tubuh Lam Kong Pak
gemetar keras. air mata jatuh berlinang hampir2 saja ia
menubruk kedepan, memeluk jenasah ayahnya dan
menangis tersedu sedan. .. Tetapi kesadarannya masih utuh,
ia tahu seandainya ia berbuat demikian bisa merusak satu
persoalan besar. perduli perempuan itu bisa membangkitkan
kembali ayahnya atau tidak ia harus melihat akhirnya lebih
dulu. Tampak perempuan tadi secara sangat ber-hati2
membopong jenasah tersebut dan dibaringkan keatas tanah,
kemudian dari dalam sakunya ai ambil keluar sejilid kitab
kecil. Kitab. tersebut serdiri dari tiga, lima bab dan terbuat dari
kain sutera yang antik tak menarik.
Perempuan itu memperhatikan dahulu dari atas hingga
ke bawah, kemudian laksana kilat tangannya bergerak.
cepat menotok seratus nol delapan jalan darah ditubuh
jagoan angin geledek.
Setelah itu pejamkan matanya dan menempelkan
sepasang tangannya diatas ubun2 serta Khi Hay-hiat
ditubuh jagoan angin geledek.
Waktu dengan cepatnya berlalu ditengah keheningan,
ketegangan. kegelisahan serta kemisteriusan.
Dua jam telah berlalu. namun jagoan angin geledek yang
berbaring diatas tanah masih seperti sedia kala.
Sedangkan pemilik pegadaian Bu-lim sudah basah kuyup
oleh keringat. asap mengepul keluar dari atas ubun2.
Wajahnya yang pada dasarnya sudah pucat pasi, saat ini
lebih menyeramkan lagi, boleh dikata mirip dengan
manusia yang terbuat dari lilin.
Kembali setengah jam telah lewat, pemilik pegadaian Bulim
per-lahan2 buka mata melirik sekejap kearah jenasah si
jagoan Angin Geledek lalu menghela napas panjang dan
dari kelopak matanya mengucur air matanya, gumamnya
seorang diri: "Aku telah mencelakai dirinya! aku telah mencelakai
dirinya! ilmu hipnotis 'Tong Bian Thay Hoat' hanya bisa
membuat orang tidur dan tak bisa pulih kembali seperti
sedia kala, aku. . .aku. . . ."
Rasa sedih, berduka menyelimuti seluruh benaknya. sang
badan jadi sempojongan dari matanya memancarkan
cahaya ber-api2. dengan wajah meringis keji, serunya;
"Kalau dewi payung sengkala berani membohongi diriku.
akan kutuntut kembali sepuluh kali lipat dari apa yang
kuterima ini!"
Dicekalnya kitab pusaka itu erat2, tangan yang pucat
gemetar keras titik air mata turun berlinang membasahi
kitab tersebut.
Dari lubuk hati Lam Kong Pak muncul perasaan
simpatik dan kasihan, seandainya ia tidak ingin
mengganggu konsentrasinya dalam menyelidiki cara
membangkitkan kembali sijagoan angin geledek sejak
semula ia sudah menubruk kedepan sambil menangis tersedu2.
Akhirnya pemilik pegadaian Bu-lim berhasl
menenangkan hatinya, setelah mengatur pernapasan dan
wajahnya pulih kembali seperti sedia kala ia memeriksa
kembali setiap patah kata yang termuat diatas kitab.
Lewat sejenak. sekali lagi ia turun tangan melakukan
penyembuhan. Namun hasilnya nihil. Si Jagoan Angin
geledek masih tetap seperti sedia kala,
Melihat usahanya kembali gagal Pemilik pegadaian Bulim
amat gusar. dengan penuh kebencian teriaknya:
"Dengan menggunakan cara paling rendah paling keji aku
Sun Han Siang merebut kitab pusaka ini. Hal ini kulakukan
bukan karena ingin mengincar ilmu silat yang tertera
disana. sebabnya hanya ingin mempelajari ilmu Hipnotis
Tong Bian Thay Hoat. tak disangka kembali aku tertipu
oleh perempuan rendah itu!"
Saking marahnya, napas jadi ter-sengkal2 kembali
serunya: "Kini musuh tangguh sudah ada didepan mata,
empat penjuru diliputi mara bahaya. Gerombolan manusia2
yang anggap dirinya sebagai jagoan kalangan lurus pada
memusuhi diriku, perkum pulan Liok Mao Pang pun sudah
ambil keputusan untuk adakan pertemuan pedang pada
bulan sembilan Tiong Yang, tujuan mereka yang terutama
tentu saja hendak melenyapkan pegadaian Bu-lim. namun
didengar dari nada ucapan pangcu mereka agaknva sedang
mempersiapkan diri untuk menghadapi Bu-lim beng-cu.
Siapakah Bu-lim Beng-cu itu" apakah pu. . . ."
Pikirannya sangat kalut, dengan ter-mangu2 ia
memandangi jenasah jagoan Angin Geledek. air mata
membasahi wajahnya.
Rasa benci semakin memuncak hinggal akhirnya sukar
ditahan lagi, kitab pusaka tersebut di-remas2 jadi satu
kemudian dibanting keatas tanah.
Agaknya Lam Kong Pak ikut dibikin terharu air mata
tanpa terasa jatuh berlinang membasahi wajahnya, Ketika
itulah mendadak dari batok kepalanya terasa ditetesi pula
oleh benda cair yang sangat dingin,
Ketika ia mendongak, tampaklah si Manusia Raksasa
Loo Liang Jen yang berdiri dibelakangnya sedang
mengucurkan air mata.
Agaknya pemandangan yang sangat megharukan ini
membuat Loo Liang Jen simanusia baja ikut sedih.
Mendadak. sinar mata Pemilik pegadaian Bu-lim
ditujukan kearah kitab pusaka yang berada diatas tanah, ia
temukan ujung dari kitab tadi membuka, se-olah2 terdapat
lapisan didalamnya,
Dengan cepat ia ambil kembali kitab tadi dan
Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dibentangkan keatas tanah, sedikitpun tidak salah.
Ternyata lembaran terakhir terdiri dari dua lembar yang
menempel jadi satu, ujungnya telah terbuka sedikit.
Rasa kaget, girang bercampur aduk dalam hatinya ia
tempelkan telapaknya keatas kitab kemudian kerahkan
tenaga murninya, tidak selang beberapa saat kemudian asap
putih mengepul keluar dari atas kitab tadi.
Menanti ia menghentikan salurkan hawa murninya kitab
tadi sudah dibikin lembab oleh asap putin hasil tenaga
lweekangnya, dengan amat mudah sekali ia berhasil
melepaskan tempelan kertas tersebut.
Terbaca olehnja, diatas lembaran terakhir tadi tertera
beberapa baris tulisan dengan kata2 yang sangat kecil;
"UNTUK memperoleh cara penyembuhan atas pengaruh
ilmu Hipnotis, cepatlah pergi mencari seorang tokoh lihay
berambut hijau bermata hijau Tenaga lweekang orang ini
sangat lihay sukar ditemukan tandingannya. ilmu Hipnotis
'Tong Bian Thay Hoat' adalah kepandaian tunggal orang
ini. Tempo dulu ilmu tersebut ditukar dengan kepandaian
payung sengkala. ia hanya memberitahukan bagaimana
cara menggunakan ilmu tersebut namun tak dikatakan
bagaimana cara penyembuhkannya. sebaliknya delapan
jurus ilmu payung sengkala kena dibohongi olehnya. dan!
sejak itu manusia tadi lenyap tak berbekas."
Dibawah tulisan tadi tertera nama Dewi Payung
Sengkala serta Siang Yen Ping.
Tulisan ini kembali memberikan harapan bagi pemilik
pegadaian Bu-lim serta Lam Kong Pak, walau pun manusia
berambut hijau bermata hijau sudah lama lenyap tak
berbekas. namun bagaimana pun juga masih bisa
dibuktikan kalau ia belum mati.
Apalagi saat ini muncul sebuah perkumpulan dengan
nama Liok mao Pang atau perkumpuian dengan nama Liok
Mao Pang atau perkum pulan Bulu Hijau.
Walaupun tak diketahui siapakah pangcu mereka,
namun kemungkiran besar dia bukan lain adalah manusia
berambut hijau bermata hijau itu.
Tiba2 pemilik pegadaian Bu-lim meloncat bangun dan
berseru dengan suara berat: "Jikalau kau adalah putera dari
Lam Kong Liuw cepat keluar dan pandanglah jenasahnya
untuk terakhir kali sebab mulai sekarang mungkin sukar
melihatnya kembali!"
Dada Lam Kong Pak serasa digodam dengan martil
berat, hampir2 saja ia jatuh tidak Sadarkan diri. tanpa
berpikir panjang lagi ia munculkan diri dan menangis
tersedu dihadapan jenasah Lam Kong Liuw ayahnya.
Si malaikat raksasa Loo Liang Jen pun segera menyusul
keluar, begitu perawakannya yang tinggi besar munculkan
diri pemilik pegadaian Bu-lim rada tertegun.
Namun Loo Liang Jen tidak menengok barang sekejap
pun kearahnya iapun jatuhkan diri berlutut didepan jenasah
Lam Kong Liuw sambil mengucurkan air mata,
Dengan penuh kasih sayang pemilik pegadaian Bu-lim
mengelus kepala Lam Kong Pak, air mata jatuh berlinang
disamping muncul perasaan cinta seorang ibu terhadap
puteranya. Lam Kong Pak makin sedih lagi, ia menangis tersedu.
Tiba2 pemilik pegadean Bu-lim menarik tubuh Lam
Kong Pak sehingga saling pandang memandang dengan air
mata bercucuran.
Ketika itulah ia baru menemukan wajah perempuan
cantik ini rada mirip dirinya. Rasa cinta kasih muncul dari
dasar sanubarinya.
"Bocah. tahukah kau siapa aku" "'
"Aku. . .aku. . . .tahu!"
"Bocah baik! kau sungguh membuat mama jadi terharu!"
Lam Kong Pak tak dapat menahan diri lagi. ia menubruk
kedepan memeluk tubuh pemilik pegadean Bu-Lim sembari
berseru: "Ibu. . . .!" tak tertahan meledaklah isak tangis jang
amat sedih. Lama sekali mereka berdua saling berpelukan sambil
menangis, akhirnya Sun Han Siang menghapus air mata
diatas wajah pucatnya, kemudian ia berkata dengan nada
menghibur: "Pak-jie kau dapat memaafkan ibumu bukan
karena tidak memelihara dan mendidikmu hingga dewasa"
" "Aku tidak pernah menyalahkan dirimu!"
"Bocah, tahukah kau apa sebabnya aku menempuh
bahaya menghipnotis ayahmu dengan ilmu 'Tong Bian
Thay Hoat' sehingga ia tidak sadar selama puluhan tahun" "
"Aku sudah tahu!"
"Aaaaai ! asalkan kau dapat memahami jerih payah
ibumu. akupun bisa berlega hati! tahukah kau hampir2 saja
engkohmu hancur ditangan siapa" "
"Ibu! siapakah engkohku" " tanya Lam Kong Pak dengan
hati terkesiap.
"Aaaaaai. . . .! engkohmu bukan lain adalah Suma Ing!"
jawab Sun Han Siang sambil menghela napas panjang.
"Apa" dia" "
Saking terkejutnya Lam Kong Pak sampai berdiri
tertegun, ia tidak percaya Hal ini merupakan kenyataan.
tapi ia tahu ibunya tak akan membohongi dirinya.
"Kalau benar dia adalah engkohku, mengapa she Suma"
" "Karena walaupun dengan dirimu berasal dari satu ayah,
namun dilahirkan oleh ibu yang lain!"
"Jadi aku punya dua orang ibu" "
"Ehmmm! ibu dari Suma Ing adalah genduk ayahmu.
setelah melahirkan dia lantas mati. sedang kau dilahirkan
olehku. sejak kecil telah dikirim oleh ayahmu untuk dididik
oleh Siauw Yauw Sianseng."
"Ibu! mengapa dia mengirim aku kepada orang lain" "
"Bocah aku serta ayahmu adalah manusia bertabiat keras
kepala. sering kali mempunyai pendapat yang berbeda.
waktu itu disebabkan satu persoalan kecil kami cekcok,
karena gusar aku lantas pergi. maka dari itu kau dikirim ke
Lu Ih Beng sana untuk dipelihara siapa sangka tidak lama
kemudian ia dibokong orang. . . ."
"Dibokong siapa" "
"Aaaaaai. . . .! kalau dibicarakan mungkin membuat kau
tidak percaya" seru Sun Han Siang sambil menghela napas,
diatas wajahnya pucat terlintas rasa benci yang sangat
mendalam. "Orang ini disebut sebagai pendekar besar dari kalangan
Pek-to waktu itu, mereka dipimpin oleh Si-jago Arak dari
Lam-hay The Boen-kau. Si-tangan selaksa tulisan Thian To,
sipencuri sakti Pek-li Gong serta Simahasiswa bertangan
sakii Sang Hong Tie."
"Apa" Sang cianpwee dia. . .dia pun membokong
ayahku" "
"Hal ini tak bisa disalahkan kalau kau tidak percaya,
seandainya ibumu tidak percaya, seandainya ibumu tidak
mendengar sendiri ayahmu bercerita, akupun tak akan
percaya. lagi pula selama hidup ayahmu keras dan jujur.
Selamanya tak pernah bicara bohong sebelum mempunyai
keyakinan ia tak akan menfitnah sahabat karib sendiri!"
Kembali Lam Kong Pak tertegun, dia adalah seorang
pemuda yang masih berhati suci lagi pula baru saja
munculkan diri ia belum tahu bagaimana kejinya manusia
KangOuw. maka dari itu hatinya rada menaruh curiga"Mengapa mereka hendak membokong ayahku" "
"Sebenarnya mereka terkena siasat sekali timpuk dapat
dua burung dari orang lain. Ada orang menyiarkan kabar
bohong katanya kitab ilmu silat payung sangkala terjatuh
ditangan ayahmu. Berita ini dengan cepat diketahui oleh
seluruh umat Bu-lim. coba kau bayangkan siapa yang tidak
ingin mendapatkan kepandaian sedahsyat itu" secara diam2
mereka turun tangan terhadap ayahmu. tentu saja wajah
mereka berkerudung semuanya, namun ilmu silat yang
dimiliki ayahmu jauh lebih tinggi setingkat dari kepandaian
siapapun. dalam kerubutan empat orang akhirnya ayahmu
menderita luka parah dan menemukun kembali wajah asli
mereka." "kemudian" "
"Sewaktu mereka hendak turun tangan keji kebetulan
ibumu tiba disana. ketika itu ilmu silat yang aku miliki jauh
melebihi ayahmu, mereka sadar perbuatannya gagal dengan
cepat satu persatu melarikan diri. Didalam angpapan
mereka tidak lama kemudian bila ayahmu tidak bicara
siapapun tak akan tahu kalau perbuatan ini adaiah hasil
karya mereka. Siapa sangka. walau pun luka ayahmu sangat
parah ia masih dapat menyebutkan kedudukan mereka.
Waktu ini hampir saja akupun tidak percaya. kebetulan
ketika itu aku sudah memperoleh tujuh jurus dari ilmu sakti
Payung Sengkala, demikianlah dengan ilmu Hipnotis 'Tong
Bian Thay Hoat' aku sembunyikan ayahmu. Namun
disebabkan dua jurus terakhir sampai sekarang urusan
masih tertunda, Dalam anggapan ibumu, setelah
mendapatkan dua jurus terakhir dari kepandaian tersebut,
tentu bisa membangunkan kembali ayahmu. Siapa sangka
dibalik peristiwa tersebut masih tersembunyi suatu tabir
rahasia. kelihatannya terpaksa aku harus pergi menghadiri
pertemuan pedang yang diadakan perkumpulan Liok Mao
Pang pada bulan sembilan yang akan datang!"
SAAT inilah Lam Kong Pak baru tahu mengapa ibunya
turun tangan begitu keji terhadap jago2 kalangan lurus.
segera ia bertanya:
"Ibu dimanakah suma ing toako pada saat ini" "
"Aaaai. . . .sejak kau menginjak hancur jari tangannya,
mengorek keluar biji mata kirinya dan menghancurkan
batang hidungnya. ia sudah berubah sama sekali. ia
bersumpah hendak. . . ."
"Hendak membalas dendam sakit hati" "
"Aaaaai. . .ia belum tahu kalau kau adalah saudaranya,
kalau tahu mungkin. . . ."
"Ibu. aku sudah berbuat salah terhadap toako dapatkah
aku pergi menjumpai dirinya" " "
"Tentu saja. . . .hanya lebih baik pada saat ini jangan kau
jumpai dahulu Suma Ing!"
"Kenapa" "
"Dia. . . .waktu dekat ini ia sudah mendekati gila, setiap
kali tersinggung perasaannya tentu membunuh orang. kalau
pada saat ini ia menjumpai dirimu, aku tidak berani
tanggung. . . ."
"Aku hendak memberi penjelasan kepadanya, sebab
kami adalah seudara seayah!" jawab Lam Kong Pak kukuh.
"Walau pun perkataanmu tidak salah. namun ia sudah
hampir mendekati gila!. .."
"Ibu aku sudah pastikan diri hendak berjumpa dengan
dirinya!" "Baiklah! ibupun berharap kalian berdua bisa hidup
dengan damai dan tenteram. kau harus tahu walaupun dia
bukan dilahirkan oleh ibu. tapi akulah jang mendidik dan
memeliharanya sampai dewasa."
"Ibu! tadi aku mengatakan bahwa orang2 yang
membinasakan ayahku adalah jago2 dari kalangan Pek-to
lalu apa sangkut pautnya antara si Janda kawin tujuh kali
Poei Koen, si dewa Harta bertangan telengas Go Sing, Cioe
Ci Kang suami isteri serta Liuw HauW siang dengan ayah"
" "Benar. mereka sudah seharusnya mati. Sebab bukan saja
mereka sudah berbuat keji mengambil kesempatan orang
lain susah bahkan Cioe Ci Kang Sang Hong-lie berserta
Siauw Koen ayah dari Liuw Hauw Siang berkomplotan
hendak memperkosa ibumu. . . ."
"Aaaaah . . .!" Sepasang mata Lam Kong Pak melotot
bulat2 dan memancarkan cahaya ber-api2.
"Sedikit pun tidak salah. manusia seperti itu sudah
seharusnya mati!"
"Seandainya aku tak kuat menghadapi mereka, mungkin
sejak semula sudah tak bisa berjumpa kembali dengan
dirimu, maka dari itu aku sudah berbulat tekad untuk
menyuruh mereka merasakan bagaimana tersiksanya mati
tak dapat hidup pun susah."
"Aaaaaaa! kiranya begitu aku masih mengira mereka
digunakan sebagai suatu contoh belala!"
"Ibumu mana bisa menggunakan seorang manusia hidup
sebagai contoh yang mati" "
"Aaaaai. . .! menurut berita yang kudengar. katanya
orang yang kena dihipnotis kalau tidak ada gerakan. maka
dalam tiga bulan harus dibangkitkan kembali. kalau tidak
maka selamanya tak ada harapan lagi!"
Sun Han Siang tidak bicara, ia memberi pesan wanti2
kepada si Malaikat Raksasa Lo Liang Jen agar dia baik2
menjaga Lam Kong Pak, setelah itu mereka bertiga baru
keluar dari ruang rahasia.
Sekeluarnya dari ruang rahasia para gembong iblis yang
ber-jaga2 didepan pintu jadi tertegun, sebab mereka lihat
Lam Kong Pak, Loo Liang Jen ternyata jalan ber-sama2
dengan pemilik pegadaian Bu-lim. bahkan hubungan
mereka begitu akrab.
"Cuwi sekalian tak usah menaruh curiga." dengan cepat
Sun Han Siang memberi penjelasan, "Dia adalah putra
kandung dariku. lain kali harap kalian suka baik2 menjaga
keselamatannya!"
Dengan adanya penjelasan ini, maka rasa curiga dibenak
para iblis pun bisa dihapuskan, kembali Sun Han Siang
berkata: "Sedangkan mengenai keadaan yang lebih nyata. akan
kuberitahukan kepada kalian bilamana ada kesempatan,
sekarang kumpulkan semua orang keruang jago. aku ada
urusan hendak dibicarakan dengan mereka."
Selesai Sun Han Siang memberi pesan. ia membawa
Lam Kong Pak ber-jalan2 kesana kemari.
Pada saat inilah ia baru tahu kekayaan si Pemilik
Pegadaian Bu-lim bisa menandingi sebuah kerajaan.
Jago lihay banyak bagaikan mega, kecuali jago2 yang
pernah Lam Kong Pak jumpai masih ada banyak lagi jago2
dari kalangan Hek-to.
"Walaupun aku sudah berhasil mempelajari seluruh jurus
Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
diri ilmu Payung sengkala namun aku percaya tenaga
dalamku tak bisa menandingi dirimu. entah secara
bagaimana kau bisa memperoleh penemuan aneh itu" "
tanya Sun Han Siang.
"Aku sudah memperoleh penemuan aneh sebanyak tiga
kali, pertama setelah jatuh kedalam kawah gunung berapi
dan berjumpa dengan Coe Li Yap puteri dari si dewi
Payung Sangkala dari gadis ini aku mendapat warisan tiga
jurus ilmu sakti Payung Sangkala!"
"Apa" putri dari Dewi Payung Sangkala" "
"Benar. hanya waktu itu aku belum tahu siapakah si
Dewi Payung Sangkala itu. aku aku hanya tahu ayahnya
bernama Siang Yen Ping. Kedua kalinya terjadi didasar
telaga dimana terletak istana Naga. secara tidak sengaja aku
masuk kedalam sebuah gua dan disebuah selat buntu tanpa
sengaja telah ber jumpa dengan Oei Ci Hu cianpwee sedang
bersemedi disana. ia berhasil menciptakan Bayi hawa sakti
dan tidak lama kemudian bakal mencapai titik terdahsyat.
tidak disangka telah diganggu olehku bayi hawa sakti tadi
berubah jadi dua gulung asap putih menerobos masuk
melalui lubang hidung' Sejak itu tenaga dalamku
memperoleh kemajuan pesat puluhan kali lipat. Ketiga
kalinya terjadi didalam celah batu di tebing Beng Gwatcang
gunung Thaysan waktu itu aku berjumpa dengan naga
sakti dan terhisap masuk kedalam perutnya tanpa sengaja
aku telah menghantam sebuah daging besar. daging itu
pecah dan menyembur keluar segulung carian yang masuk
kedalam mulutku. sejak itu tenaga dalamku maju semakin
pesat hanya aku tak tahu apa sebabnya bisa begini."
"Bocah rejekimu sungguh bagus sekali, hampir boleh
dikata seluruh rejeki yang ada dikolong langit sudah
diborong olehmu seorang. kau tidak tahu. naga sakti yang
kali jumpai adalah binatang sekali berusia selaksa tahun
cairan yang kau minum adalah cairah nyali naga. jangan
dikata minum begitu banyak, sekali pun hanya setetes saja
sudah dapat membuat seseorang berganti tulang berganti
kulit. agaknya tenaga lweekang yang kau miliki jauh diatas
dugaan ibumu!"
"Ibu apakah bisa masih ada harapan untuk bangkit
kembali" "
"Asalkan bisa bertemu dengan manusia berambut hijau
bermata hijau. mungkin tak persoalan lagi!"
"Seandainya ia tak mau beritahu kepada kita bagaimana
cara menghidupkan kembali orang dari pengaruh hipnotis"
" "Terpaksa kita harus menggunakan kekerasan!"
"Bukankah kau pernah berkata bahwa ilmu silatnya
sangat lihay sukar dibayangan dengan kata2" "
"Benar. namun kita bisa merebut kemenangan dengan
andaikan akal serta kecerdikan!"
Sambii menggandeng tangan Lam Kong Pak mereka
berjalan kesana kemari. antara ibu dan anak penuh diliputi
kegembiraan. se-akan2 mereka berdua telah menemukan
kembali barang pusaka yang telah lama hilang.
Ketika mereka bertiga memasuki ruang Ci Gie Tong,
dalam ruangan telah penuh dengan ratusan tokoh lihay,
suaranya hiruk pikuk segera berhenti. ratusan pasang mata
ber-sama2 dialihkan keatas tubuh Lam Kong Pak.
Sambii menggandeng tangan pemuda itu Sun Han Siang
naik keatas mimbar dan duduk dikursi kebesarannya,
sementara Lam Kong Pak dan Loo Liang Jen berdiri
dikedua belah sisinya.
Ketika itu Sun Han Siang tidak duduk, ia tetap berdiri
dengan sikap agung penuh wibawa Segerombolan jago dari
kalangan Hek-to dengan memancarkan cahaya penuh
dendam beralih keatas tubuh Lam Kong Pak, kebanyakan
mereka adalah manusia2 yang pernah merasakan kelihayan
ditangan pemuda ini.
Suasana dalam ruangan sunyi senyap tak kedengaran
sedikit suara pun. hampir boleh dikata jatuhnya jarum pun
bisa kedengaran. . .
"Pegadaian ini bisa besar seperti sekarang kebanyakan
atas hasil jerih payah saudara2 sekalian." ujar Sun Han
Siang mulai dengan ucapannya. "Untuk itu aku
mengucapkan terima kasih dahulu kepada kalian semua!" "
Sinar matanya menyapu sekejap keseluruh ruangan.
kemudian terusnya: "Sekarang aka hendak memberi
keterangan kepada kalian. Lam Kong Pak adalah putraku.
perjumpaan ini hari membuat aku sangat gembira. nanti
aku hendak adakan sedikit perjamuan untuk merayakan
pertemuan ini. harap kalian semua sudi menghadirinya."
Diatas wajah para jago tak kelihatan terlintas rasa
gembira, sebaliknya malah ada yang tertawa dingin,
terutama sekali si Lampu hitam pengejar sukma Leng Ling
Cioe, sikakek asap berawan Si Coe Lok, si Awan Hitam
Cui Jie serta si Rembulan pagi Gouw Yang sekalian.
"Sejak ini hari, Lam Kong Pak adalah wakil Pemimpin
dalam pegadaian kita ini" Seru Sun Han Siang meneruskan
kata2nya. "Aku berharap agar Cu wi sekalian suka memberi
petunjuk. . . ."
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar. dari antara
para iblis bergema datang suara sindiran yang amat dingin
dan menusuk pendengaran, jelas banyak orang merasa tidak
puas sebab Lam Kong Pak diangkat jadi wakil pemimpin
dalam Pegadaian Bu-lim tersebut.
"Ibu! aku tidak berhasrat untuk memangku jabatan
sebagai wakil pemimpin dalam pegadaian ini." Seru Lam
Kong Pak coba menampik tawaran tadi. "Asalkan aku bisa
sumbang tenaga untuk menolong dan membantu ibu. hal
ini sudah lebih dari cukup. Aku tidak membutuhkan nama
besar!" "Tidak selama. selama hidup apa yang telah kuucapkan
satu tak pernah jadi dua. aku kira tak bakal ada yang berani
membangkang!"
Agaknya pemilik Pegadaian Bu-lim pun dapat melihat
banyak diantara anak buahnya merasa sangat tidak puas
dengan keputusannya ini, segera dengan nada dingin
kembali berkata:
"SELAMANYA perintah yang kukeluarkan berat
Laksana gunung aku sudah ambil ketetapan untuk
mengangkat Lam Kong pak sebagai wakil Pemimpin
pegadaian kita. Barang siapa yang merasa tidak puas
silahkan ajukan usul atau alasan2nya. dan alasan itu akan
aku pertimbangkan secara bijaksana!"
"Dengan kepandaian silat yang dimiliki Lam Kong Pak,
memang tidak terlalu memalukan bila ia menjabat sebagai
Wakil pemimpin dalam Pegadaian Kita." ujar sikakek Asap
berawan memberikan alasan penolakannya, Namun
ditinjau dari perbuatannya yang lalu dimana selalu
memusuhi orang2 Pegadaian kita, bahkan majikan kecil
kita Suma Ing pun menjadi cacad ditangannya. aku rasa
pengangkatan ini kurang sesuai!"
"Perkataan dari Si Thayhiap memang cengli juga ." Sun
Han Siang. menganggukkan kepalanya, "Namun pepatah
mengatakan dua negara saling bertempur tujuannya hanya
ingin saling membela kaisarnya Orang yang berlatih ilmu
silat saling bergebrak tujuan yang terakhir sama saja hanya
ingin membunuh pihak lawan, dalam keadaan seperti ini
tentu saja tak dapat dihindar salah satu pihak akan terluka
atau binasa. Apalagi dia tak tahu kedudukan sebenarnya
dari diriku."
"Jikalau kau sudah bulatkan tekad untuk mengangkat dia
sebagai Wakil Pemimpin Pegadaian kita, aku
mengumumkan untuk mengundurkan diri dari Pegadaian
Bu-lim!" seru si Lampu hitam Pengejar sukma.
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar segera disusul
dengan reaksi jago2 lainnya. Bahkan sebagnian besar
meloncat keluat dari kalangan dan siap untuk turun tangan
bertindak, keadaannya amat berbahaya dan penuh diliputi
ketegangan, semua dalam sikap kesiap siagaan.
Mendadak terdengar suara bentakan keras
berkumandang memecahkan kesunyian, Suma Ing bagaikan
setan berdiri didepan pintu,-melototi Lam Kong Pak
dengan sinar mata ber-api2 kemudian selangkah demi
selangkah bergerak kedepan. . . .
Situasi berubah dengan cepatnya, diantara para iblis yang
hadir dalam ruangan terjadi kekacauan.
Mereka ber-sama2 mundur kesamping sembari
menonton terjadinya suatu peristiwa berdarah.
"Ing-jie. apa yang hendak kau lakukan" " Bentak Sun
Han Siang dengan suara yang berat.
Suma Ing tidak ambil pusing, lambat2 ia bergerak
kedepan mendekati Lam Kong Pak. ketika itu mata sebelah
kirinya sudah menjadi buta, batang hidungnya hancur dan
tinggal lubang yang masih ada keadaannya amat
menyeramkan membuat siapa saja yang melihat merasakan
bulu kuduknya bangun berdiri,
"Ing-jie. kalau kau tidak mau mendengarkan ucapanku,
aku akan bertindak sesuai dengan peraturan Pegadaian
kita!" Bentak Sun Han Siang kembali.
"Hmmm! paling2 cuma mati ditanganmu!" jawab Suma
Ing dingin ketus dan sinis. "Keparat cilik ini ada dendam
berdarah sedalam lautan dengan diriku. ada dia tak akan
ada aku maka dia harus dilenyapkan dari muka bumi!"
"Toako!" seru Lam Kong Pak dengan Wajah penuh
penyesalan, "Dengarkan dulu penjelasan siauwte."
"Hmmm! siapa yang kesudian jadi toakomu" kau Anjing
keparat. enak benar bicara semaunya. kau kira dirimu
sudah berhasil memperoleh tulang punggung yang bakal
membelai dirimu" Heeeeee. . .heeeeee. . .asalkan aku Suma
Ing berteriak. maka semua 18 jago yang ada diruang ini
akan berubah jadi musuh bebuyutanmu!"
Mendengar ancaman tadi, sinar mata Sun Han Siang
dengan cepat menyapu sekejap keseluruh ruangan,
sedikitpun tidak. ucapan dari Suma Ing bukan gertak
sambal belaka Setiap jago yang hadir disana pada
menunjukkan sikap tidak bersahabat.
Namun Lam Kong Pak tetap tenang dan sama sekali
tidak gentar menghadapi kejadian itu. kembali serunya:
"Toako. tahukah kau bahwa kita adalah saudara
sekandung" "
"Apa" aku Suma Ing adalah saudaramu" "
"Ing-jie. sedikitpun tidak salah. dia adalah adik
kandungmu!"
"Tidak!" teriak Suma Ing sambil meloncat. "Aku tidak
punya adik macam dia, aku hendak membinasakan
dirinya!" "Toako, dengarkan dulu panjelasanku. kemudian
hukumlah dri siauwte aku rela menerima hukumanmu!"
Suma Ing mendongak tertawa seram "Haaaa. . .haaa. .
.haaaa. . . Kau anggap dengan ucapan manis semacam itu
kau bisa lolos dari rintangan ini" Heee. . .heeee. . . . Aku
Suma Ing sudah kau bikin sampai begini rupa, mati tak bisa
hidup pun Sungkan sebelum aku berhasil mendapatkan
ganti rugi sepuluh kali lipat dari pada yang kuterima aku tak
akan berpeluk tangan!"
"Ing-jie! kalian adalah saudara sekandung dahulu ia tidak
tahu kelau kau adalah toakonya. sekarang. sudah
seharusnya kau memaafkan perbuatannya itu!. . . ."
"Tidak bisa!" hardik Suma Ing dengan suara keras,
Sebelum dendam ini kubalas aku Suma Ing tak akan
berpeluk tangan!"
"Seumpama aku benar2 adalah saudaramu apakah kau
pun tetap ingin menuntut balas" " tanya Lam Kong Pak
dengan nada serius.
"Aku tidak punya adik semacam kau!"
"Toako. ayah kita adalah si Jagoan Angin Geledek Lam
Kong Liuw, tempo dulu beliau mati dicelakai musuhnyya.
sedang siauwte dikirim ketempat 'Siauw Yauw sianseng' Lu
In Beng untuk dipelihara disana. sedangkan toako kau
selalu berada disisi ibu."
"Tutup mulutmu!" teriak Suma Ing makin kalap.
"Terang2an kau sedang mengacau belo. kau she Lam Kong
dan aku she-Suma. dari mana bisa dilahirkan oleh seorang
ayah yang sama. apalagi ibu belum pernah membicarakan
persoalan ini dengan diriku!"
"Ing-jie. apa yarg diucapkan Pak-jie sedikitpun tidak
salah, ketika itu disebabkan aku merasa waktunya belum
tiba. maka tidak kuberitahukan hal ini kepadamu. . . ."
"Heeee. . .heeee. . .karena kau tidak beritahu kepadaku,
maka kau katakan waktunya belum tiba. Sekarang ia sudah
datang kau lantas mengatakan waktunya sudah tiba.
Hmmn! sampai matipun aku tidak akan percaya!. . ."
Dengan sekuat tenaga Lam Kong Pak berusaha untuk
menahan sabar dan menekan hawa amarahnya didalam
hati. kembali ia berkata: "Toako walaupun kita dilahirkan
oleh satu ayah namun dari ibu yang berbeda. Ibu tua
melahirkan dirimu kemudian meninggal, sedang siauwte
dilahirkan oleh ibu ini."
"Haaa . .haaaa. . .haaaaa. . ." Suma Ing tertawa tergelak
dengan nada kalap. wajahnya yang jelek menyeremkan
berkerut tiada hentinya. bagaikan malaikat iblis yang
sedang unjukkan keganasannya, "Tak usah kau teruskan
lagi kata2mu itu "
"Kalau begitu toako sudah percaya bukan kalau kita
adalah saudara sekandung" "
"Sudah percaya "
"Kalau begitu bagus sekali, Siauwte merasa sangat
bersalah terhadap dirimu."
"Haaa. . .haaaa. . .haaaaa. . .kau kira setelah aku percaya
lantas diantara kita sudah tak ada urusan lagi" IHeee. .
.heee. . .kau terlalu mengangap dirimu pinter kalau aku
Suma ing tidak tahu masih tak mengapa, sekarang setelah
tahu aku makin ingin membalas dendam ini"
"Ing-jie. apa Maksudmu" " seru Sun Han Siang rada
tertegun. "Apa maksudku lebih baik kau bertanya kepada dirimu
sendiri " "Ing-jie, walaupun kau bukan dilahirkan olehku, namun
aku menganggap kau bagaikan putra kandungku sendiri.
Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sejak kecil aku yang melihara dirimu sampai dewasa. kau
merasa pernahkah aku berbuat tidak benar kepadamu" " "
"Tentu saja ada " terlak suma ing keras-keras. "Dibagian
mana ibumu berbuat tidak adil kepadamu" "
"Kau pilih kasih "
"Kapan aku pernah pilih kasih" "
"Sekarang ini Hmmm. tangan kiriku, mataku hidungku
rusak dan cacad ditangannya. bukan saja kau tidak
menghukum dirinya malahan mengucapkan kata2 yang
seenak sendiri. Hmmm bukan putra kandungan sendiri
memang selalu akan berbeda "
Mendengar tuduhan itu Sun Han siang jadi kheki, air
mata jatuh berlinang sementara badannya gemetar keras.
"Toako " saking tak tahannya Lam Kong Pak berseru.
"Harap kau bersikap lebih sopan terhadap ibu, perduli
siauwte sudah melakukan pelanggaran besar atau kecil, ibu
sama Sekali tidak Salah. sekarang kau memaki dan
menegur ibunya dengan seenak sendiri. apakah kau tidak
merasa. . . ."
"Tutup mulut, dia bukan ibuku "
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar. Sun Han Siang
jatuh terduduk diatas kursi dengan badan lemas sedangkan
Lam Kong Pak hampir saja tidak berani mempercayai
telinga sendiri.
Ia tertegun, kemudian dengan suara berat serunya:
"Apakah kau anggap ibu yang sudah mmelihara dirimu
sampai besar adalah suatu cinta kasih yang palsu" "
"Tentu saja palsu " Teriak Suma ing yang sudah mulai
kehilangan sifat kemanusiannya lagi. "Demi mengangkangi
posisi. serta kedudukan sendiri. mau tak mau ia harus
menggunakan tenagaku. sekarang dia sudah mendapatkan
kau, tentu saja aku tak diperlukan lagi"
"Omong kosong " Lam Kong Pak sudah tak dapat
menahan rasa gusarnya lagi, ia turun dari mimbar dan
berdiri dihadapan Suma ing, bentaknya kembali dengan
suara lantang: "Jikalau kau berani mengucapkan sepatah
kata saja yang menghina ibu. siauwte tidak akan sungkan
lagi terhadap dirimu. . ."
"Hmmm jangan andaikan pengaruh hendak menekan
orang lain "
"Aku rela jadi pembantu Suma siauwhiap" tiba2 silampu
hitam pengejar sukma berseru. diikuti si Kakek Asap
berawanpun mengucapkan pendiriannya tanpa ragu2.
Setelah itu banyak lagi yang mengikuti niat kedua orang
itu. keadaan tersebut menunjukkan se-akan2 suatu
pertarungan segera akan berlangsung.
"Sudah kalian lihat belum" " jengek Suma ing sambil
tertawa seram. "Kalian ibu dan anak sudah jadi katak
dalam tempurung."
Melihat Suma ing begitu menghina dan pandang rendah
ibunya. Lam Kong Pak tak bisa menahan sabar lagi. dengan
cepat ia cengkeram urat nadi pemuda itu lalu menghardik:
"coba ulangi sekali lagi perkataanmu itu"
Suaranya keras, seandainya sinar mata yang dipancarkan
keluar bisa membunuh orang, mungkin sejak semula Suma
ing sudah roboh bermandikan darah. "Kalian ibu dan anak
sudah jadi katak dalam tempurung." teriak Suma ing
keras2. Lam Kong Pak segera menyalurkan hawa murninya,
seluruh tubuh Suma ing kontan gemetar keras. wajahnya
membiru dan keringat dingin sebesar kacang kedelai
mengucur keluar tiada hentinya. namun ia tidak mendengus
pun tidak kedengaran merintih.
Para iblis dibawah pimpinan si Lampu Hitam pengejar
sukma per-lahan2 bergerak kedepan.
"Pak-jie cepat lepaskan dirinya jikalau ia sudah tak mau
mengakui diriku sebagai ibunya lagi, kau jangan terlalu
memaksa dirinya "
Karena ibunya sudah berkata demikian. Lam Kong Pak
lepas tangan dan menggetar mundur badannya sejauh dua
langkah. serunya kembali dengan suara sinis: "Terhadap
manusia macam anjing babi seperti ini, hanya akan
mengotorkan tanganku saja kalau dibunuh. Hmmm. sangat
tidak. berharga "
la menyapu sekejap kearah para iblis kemudian
bentaknya: "Berhenti "
Namun si Lampu Hitam Pengejar Sukma serta si Kakek
Asap berawan tidak menggubris mereka melanjutkan
perjalanannya kedepan.
Sepasang alis Lam Kong Pak kontan berkerot, sembari
tertawa dingin jengeknya: "Jangan dikira dengan adanya
hasutan dari kalian beberapa sampah masyarakat lantas bisa
menimbuikan badai besar disini. jikalau aku Lam Kong Pak
tidak unjukkan sedikit kepandaian kepada kalian-Hmm
kamu berdua masih juga tak tahu diri
= = ooo OOOOO ooo = =
BELUM habis ia berkata. dengan mengerahkan delapan
bagian tenaga murninya ia menggurat keatas tanah didepan
si Lampu Hitam Pengejar Sukma.
"Sreeeeet....." diiringi suara desiran tajam ubin hijau
diatas lantai hancur ber-keping2 dan muncullah sebuah
liang yang dalam dan setengah depa panjangnya. Si Lampu
Hitam Pengejar Sukma segera berherti.
"Kalau ada orang yang berani melampaui celah tersebut.
aku akan membuat dia roboh dengan bermandikan darah"
bentak Lam Kong Pak.
Ucapan tersebut diutarakan sepatah demi sepatah. nada
ucapannya dingin menimbuikan hawa berdesir dihati para
jago. Mereka tahu seandainya Lam Kong Pak benar2 turun
tangan, Mungkin bagi mereka untuk melawanpun tak
sanggup, Namun orang Bu-lim paling mengutarakan gengsi.
demi nama baik. Sekalipun harus mempertahankan
nyawanya, mereka tetap bergerak maju.
Si lampu Hitam Pengejar Sukma menyapu sekejap wajah
si Kakek asap berawan, si Awan Hitam serta Rembulan
Pagi sekalian setelah saling bertukar pandangan mereka bersama2
cabut keluar senjatanya dan tergerak kedepan siap
melampaui celah tersebut.
Pada saat ini keadaannya amat tegang bagaikan telor
diujung tanduk. asalkan para jago melangkah setindak lagi
suatu pertarungan sengit segera akan berkobar,
Walaupun ilmu silat yang dimiliki Lam Kong Pak, Sun
Han Siang serta Loo Lian Jen sangat lihaypun mereka tak
bakal bisa memenangkan kerabutan ratusan orang jago
lihay. Bagaimanapun juga Sun Han Siang adalah seorang
tokoh Bu-lim yang sangat berpengalaman melihat situasi
tidak menguntungkan ia segera membentak keras "Tunggu
sebentar "
Silampu hitam Pengejar Sukma sekalian segera berhenti
namun pada saat ini diatas wajah mereka sudah tidak
menunjukkan tanda-tanda menghormat lagi.
Dengan sepasang mata yang tajam Sun Han Siang
menyapu sekejap keseluruh ruangan, kemudian dengan
suara berat serunya
"Selamanya aku selalu bersikap baik kepada kalian
semua, kecuali mereka yang telah melanggar peraturan
pegadaian kita sehingga dihukum sesuai dengan peraturan
yang tercantum. belum pernah aku bersikap jelek kepada
kalian semua. ini hari seandainya ada diantara kalian yang
ingin melepaskan diri dari pegadaian ini, akupun tidak ingin
memaksa lebih jauh, tiap manusia mempunyai tujuan yang
berbeda. sudah seharusnya aku memberi kesempatan
kepada kalian semua "
Ia merandek sejenak. kemudian dengan suara keras
tambahnya: "Jikalau ada diantara kalian yang ingin tetap
berada dalam pegadaian ini, silahkan berdiri sebelah sini"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar suasana dalam
ruangan terjadi kegaduhan.
Per-tama2 Delapan manusia banci im Yang Pat Khie
meninggalkan barisan menyeberang kearah pemilik
pegadaian Bu-lim dan berdiri disisi Lam Kong Pak.
Kemudian disusul sepasang manusia jelek 'Hay Thian
Siang cho' pun menggeserkan badannya ingin melangkah
keluar. namun mereka ragu2 ambil keputusan.
"Kalau kalian berdua tidak ingin keluar, lebih baik tak
usah bergerak-." Sela si Lampu Hitam Pengejar sukma
segera membentak.
Dalam ucapan tersebut jelas disertai pula dengan nada
ancaman, pada dasarnya kedua orang gembong iblis ini tak
mempunyai pendirian yang kokoh. kena dibentak mereka
segera berhenti.
Melihat kedua orang itu berhenti Lam Kong Pak segera
membentak pula: "Hey sepasang manusia jelek dari Hay
Thian. bagaimana sikap pemilik pegadaian Bu-lim terhadap
kalian berdua" "
Kena ditanya secara begini, kedua makluk tersebut
segera berjalan keluar dan berdiri dibelakang im Yang Pat
Khie. Dengan demikian situasipun berubah, walaupun diruang
tengah masih terdapat ratusan orang jago lihay, namun
yang cukup berkekuatan cuma dua tiga puluh orang
banyaknya. Im Yang Pat Khie ditambah Hay Thian Siang cho
setelah menyebrang maka pihak Lam Kong Pak jadi
berjumlah tiga belas orang.
Lam Kong Pak sangat kagum dengan kecerdikan ibunya,
adakala harus menggunakan akal dan ada kalanya lebih
condong mengandalkan tenaga kekerasan sesuai dengan
posisi dihadapan- Situasi yang pada mulanya amat kritis
dengan cepat berubah jadi seimbang, Melihat kesempatan
bagus telah hilang, si Lampu Hitam pengejar sukma tak
berani mcenempuh bahaya lagi. Mereka bersama-sama
menengok kearah Suma ing.
Melihat pihaknya tidak akan menguntungkan Suma ing
kertak giginya kencang, Kepada Lam Kong Pak serta Suma
ing segera teriaknya: "Hubungan ibu dan anak serta
hubungan tali persaudaraan sejak ini menjadi putus"
Bicara sampai disitu ia lantas mengulapkan tangannya
memnuju kearah para jagoan iblis: "Mari kita pergi
meninggalkan tempat ini."
Dengan dipimpin oleh si Lampu Hitam pengejar Sukma,
lima enam puluh orang jago bersama-sama untuk keluar
dari ruangan menuju ketempat berlindung
"ibu " seru Lam Kong Pak dengan alis berkerut.
"Koko begitu tak tahu diri kau pun tak usah marah.
namun iblis2 itu tak boleh dibiarkan berlalu begitu saja"
"Mengapa" "
"Kemungkinan sekali kepergian mereka kali ini
menggabungkan diri dengan perkumpulan Liok Mao Pang.
lain kali bakal mendatangkan banyak kerepotan buat diri
kita sendiri"
"Biarkan saja mereka pergi"
"Bagaimana lihaynya ilmu silat yang mereka miliki aku
mengetahui sangat jelas. dan mereka tak akan jadi suatu
kekuatan yang amat besar. kecuali angkatan tua mereka
turun gunung lagi, barulah kita akan jadi kerepotan untuk
menghadapinya."
"Dengan usia mereka setua itu apakah gurunya masih
hidup dikolong langit" "
"Ada beberapa suhu mereka yang masih hidup,
seandainya mereka turun gunung ber-sama2 dan
menggabungkan diri dengan perkumpulan Liok Mao Pang,
maka urusan akan jadi tidak gampang " kata Sun Han
Siang. "ibu kita harus basmi mereka."
"Kalau tidak maka mereka akan tiba disalah satu
perkumpulan puncak rimba persilatan Liok Mao Pang lebih
dahulu " "Tentu saja boleh, hanya saja aku rasa dalam waktu
singkat pihak perkumpulan Liok Mao Pang tidak akan
mempercayai mereka "
"Mengapa" "
"coba bayangkan sudah puluhan tahun lamanya
Pegadaian Bu-lim menjagoi dunia persilatan-secara
mendadak kekuatannya rontok bahkan sebagian besar anak
buahnya meninggalkan pegadaian untuk menggabungkan
diri dengan mereka. dalam anggapan orang2 perkumpulan
Liok Mao Pang tentu mengira mereka sedang pura2
menyerah "
"Benar. ibu kau benar2 seorang pemimpin yang lihay "
"Pak-jie. coba kau lihat, sekarang kau malah memuji2
ibumu "^ "Majikan" tiba2 si Wang wee berhati hitam menyela dari
samping. "Jikalau kau suka menggunakan caraku maka aku bisa
membuat mereka merasa kan kejahatan yang telah mereka
lakukan itu."
"Sekalipun tidak dibunuh mati oleh orang2 perkumpulan
Liok Mao Pang, tentu akan diusir dari sana"
"coba katakan "
"Walaupun pihak perkumpulan Liok Mao Pang sudah
ambil keputusan untuk mengadakan pertemuan puncak
para jago bulan Sembilan Tiong Yang nanti, namun tetap
masih menaruh rasa jeri terhadap kita. Maka dari itu
dengan adanya puluhan jago pegadaian yang menyeberang
kearah mereka. Mungkin akan diterima dengan hati
gembira. cayhe mempunyai sebuah siasat dengan racun
melawan racun untuk membuat pengkhianat-penghianat
yang tidak kenal budi itu bertarung mati2an lebih dahulu
melawan orang2 perkumpulan Liok Mao Pang, setelah itu
kita boleh sekali terjang menghancurkan kekuatan mereka."
"Tidak " dengan cepat Sun Han Siang menolak.
"Walaupun cara ini sangat bagus, namun Ing-jie adalah
pemimpin mereka, seandainya pertarungan sampai terjadi,
Ing-jie tentu akan menyerbu lebih dahulu. Aku tidak tega
kalau ia mati konyol. lagi pula kecuali si lampu hitam
pengejar Sukma. Si awan Hitam chi Jie, si Rembulan pagi
Gouw Yang serta si kakek asap berawan, sisanya bukan
manusia yang berpendirian untuk sementara waktu mereka
Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kena di-kibuli,"
"Jikalau kita hendak membinasakan mereka dengan cara
ini. aku merasa tidak tega."
"ibu, Pak-jiepun mempunyai salah yang sama" sambung
Lam Kong Pak. "Bagaimana pun juga kaum sesat tak akan
mampu menangkan kaum lurus."
"Pihak perkumpulan Liok Mao Pang tidak akan berhasil
melakukan suatu kejadian besar."
"Dengan kekuatan sisa yang masih ada pada kita masih
tidak sulit untuk membasmi mereka "
"cayhe sangat kagum dengan cara2 kalian, ibu dan anak
bertindak. semua persoalan dibereskan secara jujur dan
terbuka." seru si Wangwee berhati hitam, "cukup andalkan
soal ini. kami berdua sudah ambil keputusan untuk
mengikuti majikan terus "
Demikianlah Sun Han Siang lantas membawa Lam
Kong Pak serta si Malaikat raksasa Loo Liang Jen
melakukan perjalanan dengan meninggalkan sepasang
manusia jelek dari Hay Thian serta Im Yang Pat khie
menjaga rumah. Bahkan sekalian beritahu kepada mereka bahkan
perjalanan kali ini hanya bermaksud meninjau belaka.
Dalam pertemuan puncak para jago, lain kali Pemilik
pegadaian Bu-lim berjanji akan sekalian membawa mereka.
Ketika malam hari tiba, Sun Han Siang Sekalian telah
tiba disekitar gunung Hok Gauw "ibu adakah markas besar
perkumpulan Liok Mao Pang berada diatas gunung Hok
Gouwsan ini" " Tanya Lam Kong Pak yang memecahkan
kesunyian"
Tidak salah, hanya saja gunung Hok Gouw-san
panjangnya ada ratusan li, dimanakah persisnya sarang
mereka aku kurang tahu"
"Bagaimana pun kita tak boleh menerjang seenak sendiri
tanpa tujuan" "
"Pak-jie. kau anggap ibumu suka berbuat semacam
kalian anak muda" Setiap persoalan asal dipikir dan
diperbincangkan, tidak susah untuk memperoleh jalan
keluar." "Kalau begitu mama sudah punya rencana masak" "
"Tentu saja." sembari berkata ia mengeluarkan sebuah
buntalan dari sakunya dan dibuka.
"Mama, apakah gunanya dengan simpananmu rumputrumput
yang berwarna hijau ini" " " " tanya Lam Kong Pak
lagi dengan nada tertegun,
"Inilah surat pas buat kita untuk menyelundup masuk
kedalam markas perkumpulan Liok Mao Pang mereka."
"Aaaaah--jadi maksud mama kita hendak nyelonong
masuk dengan jalan menyaru dan mengenakan rambut
warna hijau ini" "
"Tidak salah walaupun kita belum begitu tahu apakah
pihak mereka sudah bikin persiapan atau tidak.
bagaimanapun ber-siap dan ber-hati2 kan lebih bagus "
"Sekarang bukan saja kita tak tahu dimna letak markas
besar mereka, apa gunanya dengan rambut hijau ini" "
"Kau tak usah gelisah, mamamu sudah punya akal
bagus" dari sakunya kembali perempuan ini ambil keluar
sebuah bungkusan kertas minyak. setelah itu ia
menambahkan "cepat kalian pergi kumpulkan daun serta
ranting-ranting kering, mama akan main sulapan buat
kalian " Dengan menbawa perasaan setengah percaya setengah
tidak, Lam Kong Pak serta Loo Liang Jen menurut juga .
dalam sekejap mata mereka telah berhasil mengumpulkan
satu tumpukan ranting serta daun kering,
Bubuk halus yang ada didalam kertas minyak tadi oleh
Sun Han Siang segera disebarkan keatas kobaran api yang
sedang membakar ranting2 tadi. . . Blaauummm. . . . ketika
bubuk tadi terjilat api, segera terjadi ledakan keras diikuti
kobaran api semakin dahsyat hingga mencapai ketinggian
dua tombak ketengah udara.
Yang aneh lagi jilatan api tersebut segera berubah jadi
hijau tua, kobaran api mengumpul dan tidak membuyar,
segulung asap hitam membubung tinggi keangkasa.
"Mama. . .benda apa itu" " tanya Lam Kong Pak
keheranan. "Inilah yang dinamakan Lang Yen-Hwee Hua Atau
bubuk api asap Srigala, terbuat dari kotoran Srigala serta
mesiu, ketika terjilat api, kobaran api segera akan berubah
jadi hijau tua bahkan tidak akan menyebar meski terhembus
angin. coba nanti kau lihat tidak lama kemudian pasti ada
orang datang kemari, kalian cepat kenakan rambut hijau
itu, segala persoalan boleh kalian lakukan setelah ada
kedipan mataku"
= = ooo oooo ooo = =
DEMIKIANLAH Sun Han Siang segera bekerja keras
untuk bantu Loo Liang Jen serta Lam Kong Pak menyaru,
sinanusia raksasa menyaru sebagai seorang perempuan
jelek. Sedikitpun tidak Salah, tidak sampai Seperminum teh
kemudian ada lima orang lelaki munculkan diri secara
beruntun, jarak mereka antara lima enam tombak dari Sun
Han Siang sekalian, sementara tangannya menuding
kelangit sebagai kode rahasia,
otak Sun Han Siang berputar cepat, ia tak tahu kode
rahasia seperti itu menandakan dari orang2 itu ataukah
kode rahasia untuk berhubungan.
Waktu tidak mengijinkan perempuan ini berpikir terlalu
lama, iapun segera angkat tangannya menuding kelangit.
kedua jari ditekuk sementara kelima jari lainnya dibiarkan
menuding keangkasa.
Kelima orang lelaki itu segera tertegun-kemudian air
mukanya berubah serius den berbareng menghunjuk
hormat. "Hamba sekalian meryambut kedatangan Than-cu "
serunya bersamaan.
Melihat kejadian ini diam2 Lam Kong Pak memuji, ia
tahu dalam waktu amat singkat ibunya berhasil menebak
arti dari lima jari lawan yang menuding kelangit. Itulah
menandakan bahwa mereka termasuk golongan kelas lima.
Sedangkan ibunya menunjukkan tiga jari ini birani ia
berasal dari golongan2 kelas tiga atau dalam kedudukan
perkumpulan Liok Mao Pang terhitung seorang Than-cu.
"Silahkan Than-cu mengikuti hamba sekalian "
Sementara kelima orang lelaki itu sudah berseru.
Kemudian putar badan dan bergerek kedalam hutan.
Sun Han Siang mengerling sekejap kearah Lam Kong
Pak kemudian tanpa banyak cincong menjusul
dibelakangnya. Gerakan tubuh kelima orang itu sangat cepat dan ringan,
bahkan rambut mereka yang panjang terurai sepundak
berwarra hijau pekat, ketika terhembus angin dan berkibar
mendatangkan pemandangan yang sangat menyeramkan.
Kurang lebih setelah melewati tiga lima li, tiba2 kelima
orang lelaki itu berhenti dan menuding kearah sebuah hutan
song didalam sebuah selat. ujarnya: "silahkan Than-cu
melewati pos kedua" Habis bicara mereka putar badan dan
berlalu. Mananti orang2 itu sudah pergi dengan ilmu
menyampaikan suara Sun Han Siang segera berbisik kepada
kedua orang rekannya: "Aku lihat untuk memasuki markas
besar perkumpulan Liok Mao Pang, kita harus bertindak
lebih ber-hati2 "
Demikianlah dibawah pimpinannya mereka lanjutkan
perjalanan memasuki hutan song dalam selat tersebut.
"Kraaaak. . . ." "
Tiba2 dihadapan ketiga orang itu meluncur datang
sebuah panji kecil warna hijau yang tingginya setengah
depa dengan panjang satu depa, panji tadi tepat menancap
diatas tanah dan berkibar tiada hentinya tertiup angin.
Diatas panji tadi tersulamlah beberapa patah kata: "Than-cu
keempat dari ruang ketiga. pi Hoo "
Membaca nama orang itu Lam Kong Pak tertegun,
Segera pikirnya: "Mungkinkah orang ini adalah sikakek
Moyang berwajah Kepiting Pi Hoo" " "
Belum habis ia berpikir, dari dalam hutan telah muncul
tiga orang, orang pertama adalah seorang laki2 berjubah
lebar dengan sulaman naga. dipunggungnya menggembol
panji besar wajahnya merah bagaikan darah dialah si Kakek
Moyang Berwajah kepiting Pi Hoo,
Buru2 Lam Kong Pak menutupi wajahnya dengan
rambut hijaunya sehingga sebagian raut mukanya
tersembunyi, sementara si Malaikat Raksasa Loo Liang Jen
sudah disaru oleh Sun Han Siang sebagai seorang
perempuan berwajah jelek.
Dalam pada itu si Kakek Moyang Berwajah Kapiting
telah tiba dihadapan mereka dan menunjukkan keempat
jarinya menuding kelangit.
Pikiran Sun Han Siang rada tergerak, segera pikirnya
"Manusia berwajah merah ini jelas adalah seorang Tong-cu,
kalau aku menyaru sebagai Than-cu lagi kemungkinan
besar jejakku bisa konangan, kenapa aku tidak pertinggi
kedudukanku setingkat lebih keatas dan menyaru sebagai
seorang Hu-hoat" "
Karena berpikir demikian ia lantas menunjukkan kedua
jari tangannya menghadap ke-langit. Sementara itu
hidungnya mendengus mengeluh dingin.
Dengusan ini sengaja dipancarkan dengan disertai tenaga
lweekang. Suaranya kuat dan tajam hingga rasanya
mengetuk hati lawan-Tak kuasa si Kakek Moyang Berwajah
Kepiting melihatnya tertegun.
Segera ia menegur dengan nada suaranya yang sangat
berat: "Dalam perkumpulan kami cuma ada tiga orang
pelindung Hukum, tolong tanyakan siapakah sebenarnya
anda" "
"Seorang Tong-cu yang berkedudukan rendah berani
kurang ajar terhadap seorang Pelindung Hukum. Hmmm
apakah kau sudah bosan hidup," gertak Sun Han Siang
dengan nada suara dingin, Suaranya adem bagaikan
hembusan angin dimusim salju.
Seketika itu juga membuat orang jadi bergidik dibuatnya,
bulu roma seketika pada bangun berdiri.
Seluruh tubuh si kakek Moyang Berwajah Kepiting
gemetar keras, ia ragu sejenak akhirnya ujarnya: "Silahkan
Hu-hoat berlalu "
Sekali lagi Sun Han Siang mendengus dingin kemudian
dengan kerahkan ilmu meringankan tubuhnya berkelebat
sejauh lima enam belas tombak dan menerobos hutan
belantara. Lam Kong Pak tahu jejak Loo Liang Jen ketahtuan-ia
segera menarik tangan kirinya dan ikut meloncat kedepan,
sekali terobos ia menggapai lima enam belas tombak lebih,
Menanti pemuda itu angkat muka kembali hatinya
terperanjat, Tampak didalam hutan berdiri dua puluh orang
lebih lelaki kekar berambut hijau membagi diri jadi dua
barisan, Pandangan mata mereka menatap kedepan sementara
dalam rangkulannya mencekal sebuah panji besar.
Gerakan tubuh Sun Han Siang amat ringan, bagaikan
mega diangkasa dengan sama sekali tidak jeri ia terobosi
kedua barisan tadi. tiba2 kedua puluh orang lelaki itu
membentak berbareng, panji raksasa dituding ketanah
sedangkan jari tangan menuding kelangit.
Lam Kong Pak terkesiap. ia mengira orang2 itu sudah
berhasil mengetahui rahasia penyaruannya dan siap
melancarkan serangan siapa sangka gerakan mereka
merupakan sebuah cara pemberian hormat yang aneh
sekali. Menanti ketiga orang itu sudah malewati dua barisan
dinding manusia dan keluar dari hutan, ujar Sun Han
Siang: "cara seperti ini hanya bisa digunakan satu dua kali saja,
kalau diganakan sekali lagi tentu tak akan manjur, lagi pula
dipos penjagaan ketiga ada kemungkinan dijaga sendiri oleh
seorang Than-cu, dengan kedudukan seorang Than-cu tentu
saja mereka kenal baik atas pelindung Hukumnya.
bagaimana pun juga tak mungkin bukan suruh aku menyaru
sebagai wakil pangcu "
"Lalu. . . .apakah kita harus tinggalkan usaha kita ini
ditengah jalan" "
"Tidak! aku pikir lebih baik kita tak usah lewati pos2
penjagaan itu, aku duga disekitar sini pasti ada jalan lain
yang menghubungkan tempat ini dengan markas mereka,
cuma jalannya tentu lebih sulit tapi aku pikir dengan
kepandaian yang kita miliki tidak sulit untuk dicoba "
Bicara sampai disitu Sun Han Siang. lantas memeriksa
keadaan disekeliling sana, kemudian tambahnya: "Mari ikut
aku " Sun Han Siang membawa kedua orang itu berjalan
mendekati sebuah tebing yang boleh dikata hampir tegak
lurus, tinggi tebing tadi ada ratusan tombak.
Diatas dinding yang curam banyak bergelantungan akar
rotan-dengan potongan badan Loo Liang Jen yang tinggi
besar rasanya tidak terialu sukar untuk memanjat keatas.
Terdengar suara gemuruh yang amat keras
berkumandang dari arah dalam, ketiga orang itu buru2
menyembunyikan diri kebelakang pohon kemudian
mengintip keluar,
Tampak oleh mereka lembah itu luasnya tak ada
beberapa li, empat penjuru terbungkus oleh tebing yang
tinggi menjulang kelangit sehingga. membentuk sebuah
lingkaran yang mirip dengan kurungan.
Suatu tempat berpemandangan alam sangat indah, tak
disangka perkumpulan Liok Mao Pang bisa menggunakan
tempat semacam ini sebagai markas besarnya, suatu
kejadian yang patut disayangkan,
Sun Han Siang mengamati keadaan disekelilingnya
beberapa saat. setelah itu kepada Lam Kong Pak ujarnya :
"Luas lembah ini terlalu lebih buat kita, tak mungkin
semua tempat bisa kita jelajahi dalam sekejap mata,"
"Lebih baik kita bekerja secara terpisah saja."
Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Kalian berangkat kesebelah Timur dan aku kearah
barat." "Pokoknya yang tegas tujuan kehadiran kita kali ini
adalah mendapatkan cara penyembuhan diri ilmu Tong
Bian Thay Hoat."
"Seumpama Pangcu dari perkumpulan ini adalah
simanusia bermata hijau itu maka kedatangan kita tak bakal
salah lagi."
"Tetapi tingkah laku kalian harus selalu ber-hati2"
"Mama aku bisa berhati2 tapi kau orang tua pun harus
berlaku hati2 juga " kata Lam Kong Pak.
"Aku lihat lebih baik biarlah aku ikuti diri mama, dengan
begitu akupun bisa membantu bila mana masih sangat
memerlukan tenaga bantuan-"
"Pak-jie. bukan mama pilih kasih, kau memang jauh
lebih berbakti dari pada Ing-jie." Hibur Sun Han Siang
sambil menepuk-nepuk pundaknya, "Dengan andalkan
sepatah katamu barusan, mama sudah sangat gembira
sekali. Kau boleh berlega hati walaupun ilmu silat mama
tak bisa mengunguli dirimu tetapi pengalamanku jauh lebih
luas daripada dirimu. . . asalkan kalian bisa berhati-hati
mama-pun merasa tenteram "
"Mama, lalu kita nanti akan bertemu lagi dimana" "
Dari dalam sakunya Sun Han Siang ambil keluar sebuah
tabung kecil yang kemudian diserahkan kepada Lam Kong
Pak sambil berkata:
"Tabung ini terisi penuh tanda bahaya, asalkan kau
menjumpai mara bahaya tekanlah kenop diatas tabung ini
maka dari tabung akan meluncur keluar tiga batang panah
kecil dengan tiga warna yang berbeda yaitu merah, kuning
dan hijau. Setelah melihat tanda tersebut mama akan segera
datang menyambut kedatangan kalian-Atau sebaliknya
kalau kalian melihat tanda bahaya ini itu berarti mamalah
yang sudah menjumpai musuh tangguh, kita beri batas saja
sampai malam ini bunyi kentongan ketiga. Sampai
waktunya kita harus sudah tiba ditempat berkumpul dan
bersama2 keluar dari lembah. jangan se-kali2 lupa waktu "
"Baik. mama, akan kuingat selalu "
--ooo OOOOO ooo-SELESAI bicara, dengan pandang penuh rasa sayang
Sun Han Siang melirik sekejap kearah Lam Kong Pak.
kemudian mengikiti tebing curam itu memasuki dalam
lembah. Memandang bayangan ibunya pergi menjauh, lama
sekali Lam Kong Pak berdiri ter-mangu2, sejak kecil ia
sudah kehilangan orang tua dalam bayangannya yang polos
selalu meninggalkan sebuah kesan buram,
Hal ini membuat ia kehilangan kesan mesra kehidupan
manusia yang layak tetapi sejak ia bertemu kembali dengan
ibunya perasaan tersebut telah muncul lagi dalam hatinya.
"Loo tua ayoh berangkat, kita turun kebawah"
Begitulah mereka berdua segera menuruni tebing yang
curam dan berangkat kearah timur, sepanjang perjalanan
hanya sekali manusia yang berlalu lalang. mereka
mempunyai rambut warna hijau, masing2 pihak angkat jari
sebagai tanda hormat. Lam Kong Pak serta Loo Lian
Jenpun menirukan gaya menirukan gaya mereka
melanjutkan perjalanannya kedepan-Setelah menerobos
beberapa buah jalur jalan besar, tiba lah mereka didepan
sebuah pintu besar, banyak orang ber-desak2an hendak
memasuki pintu itu.
Mereka berdua segera jalan menghampiri, terbaca diatas
pintu besar itu tergantung sebuah papan nama besar yang
bertuliskan "Liok Mao Piat Hu^ empat huruf dari tinta
emas. Dibalik pintu merupakan rumah petak yang berdempet
dan indah, halaman sangat luas, sewaktu orang2 itu telah
melewati pintu besar bagaikan batu tenggelam dalam
Tokoh Besar 3 Perjodohan Busur Kumala Karya Liang Ie Shen Pendekar Satu Jurus 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama