Ceritasilat Novel Online

Gelang Perasa 1

Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata (4) Karya Gu Long Bagian 1


" Serial Tujuh Senjata (4) Karya : Gu Long Bab I Jika terlalu perasa, yang tinggal hanya kebencian
Malam, suatu malam yang sangat larut, ada dua buah gelang berkilauan terkena sinar lampu,
Ge Ting Xiang sedang menambahkan goresan huruf di atas gelang itu, sesaat kemudian dia pun
tersenyum. Dia sudah tua, tapi jari-jarinya masih putih seputih ketika dia masih muda, dengan tangannya
masih cekatan dan bertenaga, apabila dia menginginkan barang apa pun, dia pasti akan
mendapatkannya. Sudah lama dia menginginkan sepasang gelang itu, akhirnya dia bisa mendapatkannya juga,
biarpun yang harus dibayar dengan harga yang mahal, tapi setelah mendapatkan gelang itu terasa
semua pengorbanannya tidak sia-sia
Sepasang gelang itu tadinya adalah milik Shen Tian Ba Shen Tian Ba adalah pendiri 'Shuang
Huan Men' (Perkumpulan Gelang Pintu) yang sudah menguasai perbatasan bagian barat selama 30
tahun. Shuang Huan Men yang berdiri dengan kokoh di dunia persilatan ternyata hanya dalam waktu 3
bulan sudah berhasil dihancurkannya.
Usaha dan pengorbanan Gen Ting Xiang memang sangat pantas. Maka bila dia telah berhasil
membunuh satu orang jago silat maka di atas gelang yang terbuat dari perak itu akan diukirkan
sebuah huruf. Kebiasaan itu juga dilakukakan oleh Shen Tian Ba selama beberapa tahun ini, hal ini pun
menjadi kebiasaan anak buah Shuang I luan Men
Di atas gelang itu sekarang telah terukir 13 buah tanda huruf Shen Tian Ba bukan orang yang
menyukai perempuan, juga bukan orang yang senang membunuh, sebenarnya dia sama sekali
tidak suka membunuh Orang yang dibunuhnya adalah orang-orang yang memang pantas untuk
dibunuh. 13 buah ukiran di atas ring itu tidak tergores begitu dalam, tapi tetap saja tertanda sudah
pernah mengubur 13 orang pendekar.
Sewaktu masih berjayanya perkumpulan Shuang Huan Men sangat terkenal, perkumpulan ini
menggetarkankan dunia persilatan. Setelah melakukan pembunuhan-pembunuhan yang tersisa
hanyalah goresan tipis yang berada di alas ring itu.
Orang-orang yang membunuh mereka ternyata akhirnya dibunuh juga oleh orang lain.
Apakah yang tersisa untuknya" Goresan di atas gelang puntidak ada.
Walaupun Ge Ting Xiang tersenyum, tapi dari sorot matanya bisa terlihat kesedihan yang
dalam. Dia tahu bahwa nasibnya tidak akan berbeda jauh dengan Shen Tian Ba, dia pun nanti
pasti akan mati dibunuh oleh orang lain.
Siapa yang akan membunuh dia"
Di atas meja ada segulung kertas berwarna kuning, Ge Ting Xiang membuka gulungan itu dan
meluruskan gulungan itu, menggunakan sepasang gelangnya sebagai pemberat di kedua sisi
kertas itu. Kertas itu tampak sudah usang, di atas gulungan kertas itu tertulis 7 nama orang:
Sheng Zhong, keponakan Shen Tian Ba, dia adalah seorang yang sangat tangguh.
Li Qian Shan, sangat tenang, bijaksana, dan banyak akal.
Hu Da Gang, berangasan dan pemberani.
Wang Rui, diusir dari kuil Shao Lin, setelah keluar dari sana kemudian masuk ke dalam
perkumpulan Shuang Huan Men.
Yang Ling, perampok, ilmu silatnya paling sempurna.
Sheng Ru Lan, putri Shen Tian Ba, dia mahir mrnggunakan senjata rahasia.
Xiao Shao Ying, setelah melecehkan kakak seperguruan perempuannya karena mabuk berat,
dia diusir dari Shuang Huan Men Keberadaannya tidak diketahui lagi dimana.
Mereka adalah 7 orang murid-murid Shen Tian Ba Selain Shen Tian Ba, mereka termasuk
orang-orang yang terkenal dan terkuat di daerah Xi Bei.
Sekarang Ge Ting Xiang sedang menandai nama mereka dengan tanda silang.
Nama orang-orang yang diberi tanda silang mempunyai arti jika bukan mati di bawah pedang,
ada juga yang terluka lalu melarikan diri walaupun tidak mati tapi orang-orang itu menjadi orang
cacat. Walaupun nanti bila ada orang yang bisa membunuh Ge Ting Xiang, orang itu pasti bukan salah
satu dari ketujuh orang-orang itu.
Nama Xio Shao Ying tidak disilang karena Ge Ting Xiang tidak pernah menganggap bahwa
orang ini ada. Apalagi orang ini sudah diusir dari perguruan, dia sudah tidak tergolong sebagai
anak buah Shuang Huan Men lagi.
Shuang Huan Men yang berjaya dan kuat, akhirnya runtuh dan dibubarkan juga.
Apa yang sudah ditinggalkan oleh perkumpuan itu" Yang tersisa hanyalah sepasang gelang
untuk mengenang kemenangan Ge Ting Xiang.
Malam sudah larut. Angin meniup jendela-jendela, di luar pintu terdengar suara langkah yang sangat ringan.
Ge Ting Xiang tidak perlu membalikkan kepala untuk mengetahui siapa yang mendatanginya,
dia sudah mengetahuinya siapa yang datang.
Tempat ini adalah perpustakaannya sekaligus ruang rahasianya, kecuali Guo Yu Niang tidak ada
yang bisa atau berani datang ke tempat ini.
Guo Yu Niang, dia adalah pelacur yang baru saja dibawa pulang dari Jiang Nan oleh Ge Ting
Xiang, dia adalah seorang pelacur yang ternama, sekarang statusnya adalah istri muda Ge Ting
Xiang. Perempuan dan kuda adalah hobi yang disukai oleh Ge Ting Xiang, Ge Ting Xiang mempunyai
selera sangat tinggi, perempuan yang dia pilih pasti sangat cantik.
Guo Yu Mang sangat cantik, lembut, dan sangat penurut. Dia juga sangat mengerti perasaan
orang orang lain. Apa yang dipikirkan oleh Ge Ting Xiang tidak perlu diungkapkannya, Guo Yu Niang sudah bisa
mengerti dengan baik. Hari sudah malam, Ge Ting Xiang sudah merasa lapar, Guo Yu Niang ternyata sudah membawa
4 macam sayur untuknya dan juga membawa arak
Ge Ting Xiang mengerutkan dahi dan bertanya, "Sudah larut begini mengapa kau belum tidur?"
Guo Yu Niang dengan manis menjawab,"Aku tahu malam ini kau pasti tidak akan bisa tidur,
kerena itu aku menyiapkan makanan untukmu "
Tanya Ge Ting Xiang, "Mengapa kau bisa tahu?"
"Setiap kali setelah kau malakukan taruhan besar-besaran, baik itu kalah atau pun menang kau
pasti tidak bisa tidur, terutama hari ini"
Hari ini Ge Ting Xiang sudah memenangkan nama baiknya yang tidak dapat dilupakan, juga
memenangkan harta benda yang tidak ternilai dari daerah barat.
Taruhan besar-besaran kali ini lebih dahsyat dari yang sudah-sudah.
Ge Ting Xiang melihat Guo Yu Niang, dia merasa sangat puas, dengan penuh perasaan dia
memeluk perempuan itu dan berkata, "Untung saja hari ini aku memenangkan taruhan, jika tidak
kau bisa dijadikan barang taruhan."
Guo Yu Niang tertawa dan berkata, "Aku tidak merasa khawatir sedikit pun, aku sudah tahu kau
pasti akan memenangkan taruhan ini."
Ge Ting Xiang tertawa dan bertanya, "Oh ya?"
Guo Yu Mang membelai rambut Ge Ting Xiang yang sudah memutih dan dengan lembut dia
berkata, "Pertama kali aku melihatmu, aku sudah tahu bahwa kau tidak akan melakukan suatu hal
yang tidak kau yakini. Walaupun kau menginginkannya atau tidak, aku akan selalu mengikutimu"
Ge Ting Xiang tertawa. Sekali berperang mengalami kesuksesan maka ratusan kali perang dia
akan terkenal, si cantik ada dalam pelukan, tampak sangat lembut dan penurut. Di mana lagi bisa
mencari kehidupan semacam ini" Sekarang dia bisa tertawa terbahak-bahak, tidak ada orang yang
menyadari bahwa suaranya begitu menusuk telinga
Guo Yu Niang meletakkan makanan di atas meja, kemudian dia melihat ke arah gelang perak
yang berada di atas meja. Tiba-tiba dia bertanya, "Apakah ini adalah ring pusaka milik Shen Tian
Ba?" Ge Ting Xiang mengangguk.
Tanya Guo Yu Niang lagi, "Apakah Shen Tian Ba adalah seorang yang peka dengan
perasaannya?" Dengan tegas Ge Ting Xiang menjawab, "Tidak, pasti tidak "
"Kalau tidak, mengapa nama gelang pusakanya bernama Gelang Perasa?"
"Karena sepasang gelang ini, setelah dikalungkan di lehernya tidak akan ada orang yang bisa
melepaskannya, seperti perempuan yang perasaannya begitu peka."
Guo Yu Mang tertawa dan berkata, "Seperti aku ya! Sekarang aku sudah kau kalungi, kau tidak
bisa melepaskannya lagi."
"Aku memang tidak akan melarikan diri."
Kata Guo Yu Mang, "Gelang Perasa, peka rasa, orang yang peka perasaannya, nama ini
sungguh sangat bagus."
"Nama bagus pun percuma"
Tanya Guo Yu Mang,"Apakah karena orangnya sudah mati?"
"Orangnya sudah mati. Perkumpulan Shuang Huan Men yang didirikannuya pun sudah
musnah." Dia melihat ring yang berada di atas meja dan berkata:
Semenjak berumur 16 tahun dia sudah berkelana di dunia persilatan. Sudah 40 tahun lebih dia
berkelana, sudah melewati ratusan kali pertarungan, mendirikan Shuang Huan Men, juga sudah
lama berjaya di dunia persilatan, tapi yang tertinggal sekarang hanyalah sepasang Gelang perak
saja." "Mungkin bukan hanya ini saja."
Tanya Ge Ting Xiang,"Apakah masih ada lagi?"
"Dendam." Ge Ting Xiang mengerutkan dahi, dia tahu yang disebut dengan dendam memang sangat
menakutkan. Kata Guo Yu Mang lagi, "Dendam seperti bibit rumput, biarpun hanya tertinggal sedikit, tapi dia
akan tertiggal di hati orang, pada suatu saat bibit ini akan bertumbuh."
Ge Ting Xiang menuang arak dan meminumnya, dia tertawa dingin dan berkata, "Walaupun
ada dendam yang tertinggal, tapi tidak ada orang yang mau membalaskan dendamnya."
Tanya Guo Yu Mang, "Apakah tidak ada seorang pun?"
"Tidak ada." Guo Yu Mang menunjuk nama-nama orang yang berada di dulam kertas dan bertanya,
"Bagaimana dengan mereka?"
"Sheng Zhong, Li Qian Shan, Hu Da Gang, Sheng Ru Lan telah mati, Wang Rui dan Yang Ling
sudah menjadi orang cacat."
Kata Guo Yu Niang, "Orang cacat juga masih bisa membalas dendam"
"Karena itu aku tidak akan melepaskan mereka."
Kata Guo Yu Niang, "Apakah kau sudah menyuruh orang untuk mengejar dan menangkap
mereka?" Kata Ge Ting Xiang, "Mereka tidak akan bisa lolos "
Guo Yu Niang melihat lagi nama-nama yang berada di dalam baskom, kemudian dia bertanya,
"Bagaimana dengan Liao Shao Ying?"
Ge Ting Xiang tertawa dan menjawab, "Orang ini bukan termasuk dalam kategori manusia "
"Mengapa?" Ge Ting Xiang menjawab, "selamanya dia lahir di sebuah keluarga kaya, tapi tidak disangka
dalam waktu tahun semua harta bendanya dijadikan barang taruhan dan habis ludes tidak
bersisa." Guo Yu Niang mendengarnya dan terdiam menunggu Ge Ting Xiang melanjutkan ceritanya.
Kata Ge Ting Xiang lagi,"Sebenarnya dia adalah anak buah Shen Tian Ba, Shen Tian Ba
sebenarnya menaruh harapan besar kepadanya, tapi dia mencuri perhiasan Shen Tian Ba lalu
menjualnya. Uang hasil curian dipakai untuk minum-minum dan bermain pelacur."
Kata Guo Yu Niang, "Kelihatannya dia seorang yang pintar"
Ge Ting Xiang tertawa," Apakah ini yang disebut pintar?"
Dengan serius Guo Yu Niang berkata, "Dia benar-benar pintar "
Guo Yu Niang berkata, "Dalam waktu 3 tahun yang singkat, seseorang bisa menghabiskan
begitu banyak uang, tidak banyak yang bisa melakukannya di dunia ini. Berani mencuri perhiasan
dari istri Shen Tian Ba untuk minum arak dan bermain pelacur, apakah banyak orang seperti itu?"
Orang semacam itu sangat sedikit.
Kata Guo Yu Niang, "Karena dia melakukan hal ini, orang lain tidak ada yang bisa melakukan
juga tidak ada yang berani."
Ge Ting Xiang terpaksa mengakuinya.
Kata Guo Yu Niang, "Dia berani melakukan hal seperti ini, apalagi untuk melakukan hal
lainnya." Ge Ting Xiang tidak minum arak lagi, bila ada yang sedang dipikirkan dia tidak akan minum
arak. Bila tidak, gelang perak ini akan bertambah satu ukiran lagi Mungkin orang itu sudah
terkubur di balik gunung Wisma Shuang Huan.
Ge Ting Xiang bertanya, "Kau menasihati agar aku harus waspada kepadanya?"
"Di dunia ini ada 2 jenis orang yang harus kita waspadai."
"Orang-orang seperti apa?"
"Orang yang bernasib baik dan orang yang pemberani."
Ge Ting Xiang ingat dengan kata-kata ini. Asalkan ada perkataan yang masuk akal dia pasti
akan selalu mengingatnya.
Kata Guo Yu Niang, "Semenjak dia diusir dari perguruannya sampai sekarang tidak ada yang
tahu jejaknya berada di mana."
"Benar, sudah 2 tahun sejak dia diusir dari perguruan tidak ada yang tahu. Orang-orang pun
tidak ada yang berusaha untuk mencarinya."
Kata Guo Yu Niang, "Bila ada yang mau mencari pasti akan bisa menemukannya."
Ge Ting Xiang tertawa, "Kalau aku benar-benar mencari dia, di dunia ini tidak ada yang tidak
bisa kucari " Tiba-tiba dia berteriak, "Ge Xin "
Di luar pintu ada yang menjawab, "Ya, ada apa?"
Ge Ting Xiang berkata: "Suruh Wang Tong untuk datang kemari."
Wang Tong segera datang, berdiri di hadapan Ge Ting Xiang, sepertinya kapan pun dia siap
untuk mencium kaki Ge Ting Xiang. Tidak ada orang yang meragukan kesetiaan Ge Ting kepada
Ge Ting Xiang. Juga tidak ada yang menyangka bahwa dia adalah orang yang sangat menakutkan.
Orangnya pendiam, jarang bicara, jarang tertawa, ekspresinya selalu dingin, sepasang
tangannya selalu tersimpan di dalam lengan bajunya.
Dia mengeluarkan tangannya hanya mempunyai 2 tujuan yaitu ke satu untuk makan dan tujuan
yang kedua adalah untuk membunuh orang.
Seumur hidupnya, membunuh orang dan makan adalah pekerjaan yang sama pentingnya.
Walaupun sekarang sudah larut malam, tapi begitu Ge Ting Xiang memerlukan sesuatu
kepadanya, hanya dalam waktu tngkat dia akan muncul di hadapan Ge Ting Xiang.
Ge Ting Xiang melihatnya, di dalam bola matanya terlihat minat perasaan puas. Seperti
terhadap Guo Yu Niang, terhadap Wang Tong dia pun sangat puas.
Bila disuruh memilih di antara keduanya, belum tentu dia akan memilih Guo Yu Niang.
Ge Ting Xiang bertanya, "Apakah kau pernah bertemu dengan Liao Shao Ying?"
Wang Tong mengangguk. Ke tujuh murid Shen Tian Ba semua sudah pernah dia temui
Tanya Ge Ting Xiang, "Menurutmu, dia itu seperti apa?"
"Dia tidak begitu kuat."
Tidak begitu kuat, kata-kata ini diucapkan dari mulut Wang Tong sepertinya komentarnya
tidak terlalu keras. Tenaga Sheng Zhong yang besar, berani dan ganas, tidak ada yang bisa melawanya, goresan di
atas gelang miliknya terdapat 13 buah, kebanyakan dari mereka adalah pesilat tangguh, di antara
ketujuh murid Shen Tian Ba, dia termasuk yang paling kuat. Terhadap Sheng Zhong ucapan Wang
Tong juga hanya ada 2 kata, Tidak begitu kuat!.
Hal ini membuktikan dia tidak salah mengucap, Sheng Zhong hanya bisa bertahan dalam 5
jurus saja sesudah itu dia mati di tangan Wang Tong.
Ge Ting Xiang tersenyum, dia mengeluarkan perintah yang sangat singkat, "Pergilah bawa
orang itu kemari " Biasanya untuk membawa orang untuk bertemu dengan Ge Ting Xiang, hidup atau mati itu
tidak menjadi masalah. Begitu dia mengeluarkan perintah, Guo Yu Niang menarik nafas dan berkata, "Entah mengapa
setiap kali aku melihat orang itu aku selalu merinding, dia seperti seekor ular beracun "
Kata Ge Ting Xiang, "Kau salah lihat."
"Salah lihat?" Jawab Ge Ting Xiang, "Tiga ribu ekor ular beracun juga kalah dengan satu jarinya."
Di atas meja ada kuas dan tinta.
Tiba-tiba Ge Ting Xiang memegang kuas dan di atas nama Liao Shao Ying, dia juga memberi
tanda silang. Tanya Guo Yu Niang, "Apakah sekarang dia sudah mati?"
"Dia belum mati."
Ge Ting Xiang melanjutkan sambil tertawa, "Tapi begitu Wang Tong keluar dari pintu tadi, dia
sudah seperti orang mati...."
Bab II Hujan di Kuburan Terdengar suara petir yang mengelegar, cahaya kilat menerangi gunung yang sunyi yang tidak
berpenghuni. Di gunung itu ada 2 orang yang berbaju compang-camping dan memakai topi usang. Mereka
sedang bekerja mengali kuburan di bawah hujan lebat.
Hujan dan angin memadamkan lampion yang mereka bawa, membuat bumi dalam keadaan
gelap. Di tanah pekuburan penuh dengan hawa gaib yang membuat bulu kuduk merinding.
Siapakah kedua orang itu"
Kuburan siapakah yang sedang mereka bongkar"
Satu di antara mereka memiliki hidung yang bengkok dan berkata, "Kalau saja kemarin malam
aku tidak kalah dalam berjudi, aku tidak sudi menerima pekerjaan seperti ini."
Orang yang satunya lagi agak bongkok dan mulutnya agak miring, juga berkata, "Buatku
biarpun pekerjaan ini tidak diberikan kepadaku, tapi aku tetap akan mengerjakannya. Zhao Lao Da
sudah begitu baik kepada kita, sekarang sudah terjadi sesuatu kepadanya, masa kita tidak mau
membantunya?" Yang bermulut bengkok tidak berkata dia menarik nafas dan dengan sekuat tenaga mencangkul


Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata (4) Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tanah. Terdengar suara petir menggelegar dan cahaya kilat menerangi tempat itu sekejap, ada
seorang laki-laki seperti pagoda Wi sedang membawa sebuah kereta yang ditarik oleh keledai.
Mereka dengan cepat naik ke gunung ku, di dalam kereta itu terdapat peti mati yang masih
terlihat masih baru. "Zhao Lao Da sudah datang?"
Kata si Hidung Bengkok, "Kau tebak siapa yang ada di dalam peti mati itu?" Orang mati
memang harus dikubur, tapi mengapa harus dikubur secara sembunyi-sembunyi?"
Jawab si Mulut Bengkok, "Hal ini lebih baik, kita tidak usah banyak bertanya, semakin sedikit
yang kita tahu maka itu akan semakin baik dan tidak akan menjadi masalah untuk kita."
Kereta itu agak jauh berhenti. Zhao Lao Da memanggil mereka dan mereka berdua segera
menghampiri kereta kuda itu, mengangkut sebuah peti mati kemudian memasukkan peti itu
kedalam lubang yang baru saja digali.
Mereka mereka bertiga sedang menguburkan peti itu, tiba-tiba terdengar suara seperti pintu
diketuk, suaranya sangat kencang.
Di sini tidak ada orang apalagi pinlu, dan mana datangnya suara itu"
Si Hidung Bengkok gemetaran, tiba-tiba terdengar lagi suara ketukan. Kali ini dia mendengar
dengan sangat jelas, suara itu berasal dari dalam peti mati!
"Mengapa dari dalam peti mati ada yang mengetuk?"
Zhao Lao Da memberanikan diri dan menjawab, "Mungkin ada tikus masuk ke dalam peti mati
itu...." Kata-katanya belum selesai, terdengar suara tawa yang keluar dari dalam peti mati itu.
Tikus tidak akan bisa tertawa, hanya orang yang bisa tertawa.
Biasanya yang berada di dalam peti mati adalah orang yang sudah mati. Orang mati yang
tertawa dan tidak berhenti tertawa.
Wajah ketiga orang itu menjadi pucat. Mereka saling pandang, akhirnya mereka sepakat untuk
melarikan diri. Hujan masih saja turun, hanya dalam waktu yang singkat mereka sudah berada di kaki gunung,
kereta tertinggal di atas gunung.
Suara tawa yang keluar dari dalam peta mati tiba-tiba terhenti.
Sesudah lama baru tutup peti itu terbuka dengan pelan-pelan. Seseorang duduk, hidungnya
seperti elang, matanya jeli, bajunya yang hitam penuh dengan darah, tangan kirinya putus mulai
dari pundak. Dia melihat ke sekelilingnya, kemudian membalikkan badan. Gerakan orang itu gesit seperti
seekor kucing ketika melompat keluar dari peti, wajahnya pucat, terlihat lukanya agak parah dan
dia telah banyak kehilangan darah.
Tapi gerakannya masih lincah, begitu melompat keluar dari peti dia membuka peti mati yang
satunya lagi, dan berkata,
"Apakah kau masih bisa bertahan?"
Orang di dalam peti itu mengangguk.
Wajah orang ini lebih menakutkan daripada orang yang sudah mati. Sekujur tubuhnya penuh
dengan darah, kaki kanannya sudah putus karena itu dia kesulitan untuk duduk.
"Bila masih bisa bertahan mengapa harus berpura-pura mati dan berbaring di dalam peti mati?"
Orang yang kaki kanannya putus berkata dengan marah, "Apakah kau tidak melihat kakiku
tinggal sebelah?" Jawab si Hidung Elang, "Tidak ada kaki pun kau harus tetap berdiri, bila tidak kau akan mati di
dalam peti ini. Bukankah aku sudah menyuruh Zhao Lao Da menyediakan sebuah tongkat?"
Benar saja di dalam peti mati itu sudah tersedia tongkat. Titik hujan sebesar kacang kedelai,
setetes demi setetes jatuh membasahi mereka. Orang yang kakinya putus dengan susah payah
mencoba untuk berdiri memakai tongkat. Kelihatannya dia juga seperti orang yang kuat dan
badannya seperti terbuat dari besi.
7 orang murid Shuang Huan Men, mereka semua bagai terbuat dari tembaga atau besi.
Ada yang menganggap, biarpun kepala mereka di penggal, mereka tetap masih bisa membuka
mulut mengigitmu, menggigit tulangmu dan mengisap darahmu.
Mereka berdua adalah 2 dan 7 murid yang belum mati Yang Ling dan Wang Rui.
Terdengar suara petir lagi, cahaya kilat menerangi gunung dan tanah pekuburan itu.
Dengan sebelah tangannya, Wang Rui mengangkat sebuah peti mati dan melemparkannya
kepada Yang Ling. Yang Ling menyambutnya tanpa terjatuh, tapi tongkat yang menahan badannya menancap
sangat dalam, dia merasakan kakinya yang putus itu mengucurkan darah lagi.
Wang Rui mengangkat sepoci air dan menendang keledai itu, karena ketakutan dan kaget,
keledai itu berlari menuruni gunung.
Yang Ling melihat dia mengangkat sepoci besar air. Dalam matanya terlihat penuh dengan
kebencian dan kesedihan. Kata Wang Rui, "Di dalam peti itu ada makanan kering dan obat untuk mengobati luka, kalau
kita irit mungkin kita bisa bertahan di sini selama setengah bulan."
Yang Ling mendengarkan. Kata Wang Rui, "Ge Ting Xiang tidak akan menyangka bahwa kita masih bisa kembali lagi ke
sini, setengah bulan lagi, pada saat itu luka kita sudah sembuh."
Kuburan itu berada di belakang Wisma Shuang Huan Men. Kebanyakan orang-orangnya
dikuburkan di sini. Shen Tian Ba sekeluarga pun dikuburkan di tempat ini.
Kata Wang Rui, "Siang hari kita harus bersembunyi di dalam peti mati, kalau malam ada banyak
hal yang bisa kita lakukan."
Dia berusaha menahan kemarahan, setelah lama dia pun berkata lagi. "Guru dan kakak
pertama pasti sudah dikubur di sini, sementara ini kita tidak membisa membalas dendam,
sekarang paling tidak kita bisa berlutut dan memberi hormat kepada mereka"
Yang Ling melihat ke arahnya, dengan perlahan dia menyimpan makanan dan obat-obatan ke
dalam peti mati. Tiba-tiba dia berkata, "Kita satu perguruan, selama 10 tahun ini telah berapa kali
kau dan aku terus mengomel?"
"Tidak banyak" Yang Ling tertawa dingin dan berkata, "Aku tahu kau selalu menganggap remeh kepadaku
karena aku termasuk golongan hitam. Kau selalu menganggap aku, karena tidak ada jalan lain
lagi, baru mau masuk ke dalam perkumpulan Shuang Huan Men"
Wang Rui juga tertawa dingin dan berkata, "Benar atau tidak hanya kau saja yang tahu."
Wang Rui melanjutkan, "Dengan menempuh bahaya aku membawamu untuk bersama-sama
melarikan diri." Kata Yang Ling, "Karena itu, aku tidak mengerti."
"Mengapa kau tidak mengerti?"
Jawab Yang Ling, "Mengapa kau menolongku, bukankah kau tidak pernah menganggapku
sebagai saudara seperguruan?"
Wang Rui diam dengan lama baru dia berkata. "Apakah aku harus berkata jujur kepadamu?"
Yang Ling mengangguk. Wang Rui bertanya, "Aku hendak bertanya padamu, ilmu silat Ge Ting Xiang apakah setaraf
dengan ilmu guru kita?"
Jawab Yang Ling, "Bagaimanapun dia selamanya juga tidak bisa menang melawan guru"
"Tapi kali ini dengan mudah Ge Ting Xiang bisa mengalahkan guru"
Kata Yang Ling, "Karena waktu itu guru dalam keadaan mabuk, mabuk berat."
"Mengapa guru bisa mabuk?"
"Karena itu adalah hari pertama di mana guru bertemu dengan ibu guru"
Tanya Wang Rui, "Apakah setiap tahun guru akan mabuk seperti itu?"
"Kita adik kakak seperguruan juga mengetahui hal ini."
Karena setiap tahun sampai hari itu, Shen Tian Ba selalu mengajak semua muridnya ke
pekarangan wisma untuk minum arak yang sudah lama dipendam di bawah tanah
Shen Tian Ba merasa, seumur hidupnya dia bisa sukses karena mempunyai istri yang baik.
Tanya Wang Rui, "Kecuali adik kakak seperguruan, siapa lagi yang mengetahui hal ini?"
"Sepertinya tidak ada"
Karena setiap tahun, pada hari itu Shen Tian Ba akan minum arak hingga mabuk.
Tapi dia tidak pernah memberitahukan hal ini pada orang lain.
Sorot mata Wang Rui setajam pisau, dia melihat Yang Ling.
"Peristiwa ini tidak ada yang tahu, tapi mengapa Ge Ting Xiang bisa tahu?"
Wajah Yang Ling berubah. Kata Wang Rui, "Kita minum arak di pekarangan belakang. Siapa yang ingin masuk ke sana
harus melewati tempat yang sudah dipasang dengan perangkap. Begitu sampai di belakang
pekarangan kita pasti sudah mengetahuinya dan bisa siaga, tapi waktu itu Ge Ting Xiang tiba di
sana tidak ada seorang pun yang mengetahuinya."
Pada hari itu Ge Ting Xiang muncul seperti seorang jendral yang turun dari langit.
Kata Wang Rui, "Yang datang berjumlah 13 orang. Mereka bisa melewati tempat-tempat yang
sudah dipasang dengan jebakan. Sampai sekarang aku masih tidak habis pikir."
Tanya Yang Ling, "Karena itu kau curiga di dalam Shuang Huan Men ada penghianat?"
"Benar." Tanya Yang Ling, "Kau curiga bahwa penghianatnya adalah aku"
"Benar." Tanya Yang Ling, "Kau menolong aku dan membawaku kemari hanya ingin mencari tahu
persoalan ini?" "Benar" Yang Ling mengepalkan tangannya dan mulutnya dikatupkan. Hujan lebat masih turun, air
hujan sepertinya hendak memisahkan mereka.
Mereka seperti 2 ekor binatang yang terluka yang sedang ber tengkar di bawah hujan lebat.
Setelah lama, Wang Rui baru bertanya, "Apakah kau mengakuinya?"
Yang Ling tertawa dingin kemudian menjawab, "Sebenarnya ada suatu persoalan yang tidak
aku mengerti." "Katakanlah." Kata Yang Ling, "Mereka datang sebanyak 13 orang, kecuali Gu Ting Xiang, masih ada 1 orang
lagi yang lebih menakutkan, yaitu orang berbaju abu-abu yang membunuh Kakak Sheng."
"Benar " Kata Yang Ling, "Setelah membunuh Kakak Sheng, dia bergabung dengan seseorang kemudian
dia baru berhadapan denganmu."
"Benar." Kata Yang Ling lagi, "Kau selalu menganggap ilmumu paling kuat dan hebat, kau mempunyai
dasar ilmu silat yang paling kuat, sebab kau mempelajari semuanya itu di kuil Shaolin, tapi sayang
kau tetap bukan lawan orang yang memakai baju abu-abu itu."
Kata Wang Rui, "Ilmu silatnya berada di atas kita berdua."
Kata Yang Ling, "Ilmu silat yang dimilikinya sepertinya khusus untuk membunuh orang."
"Benar." Kata Yang Ling, "Sewaktu dia membunuh Kakak Sheng, matanya sama sekali tidak berkedip,
tapi terhadapmu mengapa dia tidak langsung membunuhmu?"
Wajah Wang Rui tiba-tiba berubah.
Yang Ling melanjutkan lagi, "Sebenarnya dia bisa saja membunuhmu, tapi dia melepaskanmu
dan membiarkanmu melarikan diri, aku juga tidak mengerti akan hal ini."
Tanya Wang Rui, "Apakah kau pikir bahwa aku adalah pengkhianatnya, sehingga mereka
membiarkanku melarikan diri?"
"Jika bukan demikian, aku tidak dapat berpikir alasan yang lainnya
Wang Rui terdiam. Mereka saling diam dan saling memandang, tiba-tiba Wang Rui bukata, "Dia bermarga Wang,
bernama Tong." Dengan dingin Yang Ling berkata, "Ternyata kau mengenalinya"
Kata Wang Rui,"Sudah pasti aku mengenal orang itu, sudah 35 tahun aku mengenalnya "
Yang Ling merasa aneh, "Tapi tahun ini kau baru berusia 36 tahun, bukan?"
"Benar." Tanya Yang Ling Lagi, "Apakah begitu kau lahir kau sudah mengenalinya?"
Wang Rui mengangguk. Yang Ling berteriak, "Dia bermarga Wang, kau juga bermarga Wang, apakah kalian adalah
kakak beradik?" Jawab Wang Rui, "Saudara kandung"
Yang Ling hanya diam dan terpaku. Dia tidak menyangka bahwa mereka adalah saudara
kandung, juga tidak menyangka Wang Rui segera mengakui hal itu.
Kata Wang Rui, "Walaupun kami saudara kandung tapi sudah lama aku tidak bertemu
dengannya" "Sudah berapa lama kalian tidak bertemu?"
"14 tahun." Kata Yang Ling, "Kau juga sudah berada di Sheng Huan Men selama 14 tahun."
Kata Wang Rui, "Begitu aku diusir dari Shaolin aku sudah bersumpah untuk tidak bertemu lagi
dengannya" "Mengapa?" Tangan Wang Rui terkepal lebih erat iagi, dari matanya keluar sorot kemarahan dan dengan
perlahan dia berkata, "Aku jadi biksu, tapi karena dia pula aku diusir dari Shaolin."
Kata Yang Ling, "Aku tidak mengerti"
Ucap Wan Rui, "Sebenarnya aku tidak ingin mengungkapkan hal ini"
Kata Yang Ling, "Tapi sekarang kau tetap harus mengatakannya1"
Memang sekarang ini dia harus mengatakannya, jika tidak kakak seperguruannya akan menjadi
seperti binatang terluka kemudian mereka akan saling bunuh.
Kemarahan dan dendam di hati mereka sudah terlalu banyak, hanya dengan sedikit kesalah
pahaman saja akan mudah meledak.
Wang Rui menarik nafas dan berkata, "Biarpun kami satu ayah tapi kami beda ibu, ibuku adalah
istri kedua, begitu ayah kami meninggal, Wang Tong meracuni ibuku hingga meninggal, aku juga
hampir mati di tangannya."
Yang Ling mendengar cerita Wang Rui, dia baru mengetahui bahwa Wang Tong adalah seorang
yang sangat kejam. Tanya Yang Ling, "Apakah kau menjadi biksu untuk menghindari dia?"
Wang Rui mengangguk dan menjawab, "Aku masuk ke dalam perkumpulan Shao Lin untuk
belajar ilmu silat dan untuk membalas dendam"
Tanya Yang Ling, "Tapi akhirnya kau tidak jadi membalas dendam padanya bukan?"
Wang Rui menarik nafas dan menjawab, "Tetua Shao Lin menasehati aku supaya dendam ini
jangan diperpanjang lagi, apalagi dia adalah kakakku sendiri"
Tanya Yang Ling, "Lalu bagaimana'"
"Akhirnya aku tidak mencarinya lagi untuk membalas dendam, malah dia yang mencariku."
Tanya Yang Ling, "Apakah dia juga mengetahui bahwa kau berada di kuil Shao Lin?"
"Begitu mengetahui aku berada di sana, dia segera mendatangi kuil Shao Lin. Dia datang
karena dia merasa bersalah kepadaku dan datang untuk minta maaf padaku."
Tanya Yang Ling, "Kau menerima permintaan maafnya?"
Dengan sedih Wang Rui menjawab, "Aku bisa menerima permintaan maafnya, dalam hati aku
merasa sangat senang, tapi tidak disangka dalam hatinya dia ternyata mempunyai maksud lain."
Tanya Yang Ling, "Dia mempunyai maksud apa?"
"Dia menginginkan kitab-kitab pusaka milik Shao Lin" Kitab Shao Lin di mata orang-orang dunia
persilatan adalah benda yang lebih berharga dari pada emas atau perhiasan.
Semua orang mengetahui ilmu silat Shao Lin terdiri dari 72 jurus, semua ilmu itu adalah ilmu
silat yang sangat dahsyat, karena itu tidak ada orang yang berani mencuri kitab-kitab itu.
Kata Yang Ling, "Jadi dia mencarimu demi mendapatkan kesempatan mencuri kitab pusaka
milik Shao Lin." Kata Wang Rui, "Dia gagal mencuri kitab-kitab itu, tapi karena perbuatannya juga aku diusir
dari Shao Lin." Yang Ling melihatnya, setelah lama dia baru menarik nafas dan berkata, "Aku adalah anak
yatim piatu dan aku sering menyalahkan Tuhan karena nasibku juga buruk, tapi aku baru tahu
bahwa keadaanmu lebih menyedihkan dari pada diriku ini."
Wang Rui tertawa, tertawa pilu yang sangat menyedihkan dan dia berkata, "Sebenarnya kali ini
aku tidak menyangka bahwa dia akan melepaskanku."
Kata Yang Ling, "Dia juga manusia, setiap manusia dalam hidupnya pasti ada satu kali akan
berbuat baik." Wang Rui tertawa kecut, "Mungkin dia sudah memperhitungkannya, walaupun aku dilepaskan
tapi tidak akan bisa lari jauh darinya."
Kata Yang Ling,"Walaupun aku tidak mengerti apa maksudnya melepaskanmu, tapi aku percaya
kau bukan seorang pengkhianat."
Tanya Wang Rui, "Benarkah kau percaya kepadaku?"
Yang Ling tertawa dan menjawab, "Meskipun kau seorang yang sombong tapi kau bukan
seorang pembohong." Wang Rui melihatnya sorot kebencian di matanya Yang Ling sudah hilang berganti dengan
sorot mata berterima kasih.
Kata Yang Ling, "Kalau kau pun masih menganggapku sebagai pengkhianat, kau boleh
membunuhku, aku tidak dapat berbuat apa-apa dan juga tidak dapat menjelaskannya."
Tapi Wang Rui tidak menghampiri Yang Ling. Mereka berdua berdiri di bawah guyuran hujan
lebat tubuh mereka tidak bergerak sama sekali tetapi mata mereka saling memandang. Keadaan
mereka seperti 2 ekor binatang yang sudah siap untuk saling bunuh Tiba-tiba Wang Rui berlari
menghampiri Yang Ling dan memegang erat tangannya kemudian berkata, "Sebenarnya aku juga
tahu bahwa kau bukan pengkhianat."
Tanya Yang Ling, "Apakah kau mengetahuinya?"
"Bila kau adalah penkhianatnya mereka tidak akan membunuhmu."
Kata Yang Ling, "Mungkin saja mereka bermaksud membunuhku untuk menutup mulutku"
Kata Wang Rui, "Kalau begitu mereka tidak akan membiarkanku menolongmu."
Yang Ling tertawa, Wang Rui juga ikut tertawa.
Air hujan terasa dingin, tapi darah di dada mereka sedang memanas.
Wang Rui tertawa kecut dan berkata, "Dalam dua hari ini keadaan membuat kita merasa sedih
sehingga kita berpikir macam-macam, semua membuat orang menjadi bingung, dan juga
mencurigai semua hal"
Ketakutan selalu membuat orang menjadi menaruh banyak curiga. Terlalu banyak curiga dapat
mengakibatkan kesalahan yang fatal.
Kata Yang Ling, "Karena itu kita berdua harus tenang, berpikirlah dengan jernih, siapakah
pengkhianat sebenarnya." "
"Aku tidak bisa berpikir."
Kata Yang Ling, "Kali ini Sheng Huan Men mengalami musibah, hal ini bisa terjadi karena
sebuah pengkhianatan"


Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata (4) Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kata Wang Rui, "Kecuali kita berdua sudah tidak ada orang lain lagi yang hidup di Sheng Huan
Men." kata Yang Ling, "Masih ada satu orang lagi yang masih hidup"
"Siapakah dia?"
Jawab Yang Ling "Liao Shao Ying "
Kata Wang Rui, "Bukankah dia sudah bukan orang Sheng Huan Menlagi."
Kata Yang Ling, "Dia mengetahui rahasia Sheng Huan Men sama seperti kita"
"Apakah kau yakin dia adalah orang yang menghianati kita semua?"
Wang Rui sudah tidak berbicara lagi, tapi tangannya terkepal dengan erat.
Dalam keheningan tiba-tiba terdengar suara, suara ini datang dan arah semak-semak dan di
sana hanya ada sebuah kuburan.
Batu nisan terjatuh dan sebuah peti keluar dari dalam tanah. Dari dalam peti mati itu keluar
sebelah tangan. Sepasang tangan itu berwarna abu-abu, di tangannya masih ada secangkir arak.
Orang yang berada di dalam peti mati itu belum diketahui identitasnya, tapi yang pasti orang
itu adalah seorang setan arak.
Wajah Wang Rui dan Yang Ling langsung berubah menjadi pucat. Mereka tidak percaya bahwa
di dunia ini ada setan, tapi bagaimana pun orang itu lebih menakutkan daripada setan.
Siapakah yang berada di dalam peti mati itu"
Tangan yang memegang cangkir itu sedang menampung air hujan yang sudah hampir berhenti.
Cangkir itu sudah penuh dengan air hujan.
Tiba-tiba tangan itu masuk kembali ke dalam peti, di dalam peti terdengar suara orang yang
menarik nafas. Orang yang menarik nafas itu mengatakan, "Aku harap air hujan ini bisa berubah menjadi arak,
tapi aku benci dengan kehidupan sekarang ini yang tidak dapat hidup seperti orang normal."
Wang Rui dan Yang Ling saling pandang. Tiba-tiba wajah mereka menampakan suatu ekspresi
yang aneh. Tanya Yang Ling, "Apakah sekarang kau bukan orang lagi?"
Di dalam peti terdengar suara orang menarik nafas lagi, "Bukan orang juga bukan setan, tidak
seperti setan juga tidak seperti orang, tidak seperti kuda juga tidak seperti keledai."
Kemudian terdengar lagi suara peti yang dibuka. Seseorang keluar kemudian duduk diatas peti
mati itu. Wajahnya pucat penuh dengan jenggot yang baru tumbuh, di tubuhnya penuh dengan
arak walau dibersihkan dengan air hujan tetap tidak akan hilang, hanya sepasang matanya yang
hitam terlihat sangat tenang.
Yang Ling melihat orang itu dan berkata, "Xiao Shao Ying sebenarnya kau tidak perlu datang
kemari" Hujan lebat sudah berhenti.
Hujan lebat selalu cepat berhenti, seperti nama orang yang terkenal hanya sebentar saja sudah
menghilang. Xiao Shao Ying berkata, "Sebenarnya aku memang tidak perlu datang kemari"
Wang Rui bertanya kepada Xiao Shao Ying, "Apakah kau sudah mengetahui musibah yang
menimpa perguruan?" Xiao Shao Ying menjawab, "Aku memang malu bertemu dengan orang-orang perguruan, tapi
bukan berarti aku juga tuli."
Tanya Wang Rui. "Bagaimana kau tahu bahwa kami berada disini?"
Xiao Shao Ying hanya mengangguk dan berkata, "Aku tahu Zhao Lao Da adalah orang yang
sangat setia kawan."
Wang Rui bertanya lagi, "Apakah hanya karena itu kau mengperhitungkan bahwa aku akan
mencari Zhao Lao Da?"
"Karena dia adalah teman baikmu"
Tanya Wang Rui lagi, "Selain hal itu kau mengetahui apa lagi?"
"Aku tahu bahwa dia akan menyuruh Lao Liu datang ke sini untuk mengali kuburan."
Tanya Wang Rui, "Karena itu pula kau mengikutinya datang kemari?"
Xiao Shao Ying mengangguk.
Tanya Wang Rui, "Apakah kau sudah memperhitungkan bahwa kami akan datang ke sini?"
Xiao Shao Ying tertawa sedih dan berkata, "Kalian datang atau tidak, peti mati ini adalah
tempat yang paling cocok untuk minum arak, kalau aku mabuk tidak ada orang yang akan
mengusirku" Wang Rui melihatnya dari sorot matanya dia memperlihatkan rasa iba.
Tapi Yang Ling tertawa dingin dan berkata, "Sebenarnya kau bisa hidup dengan normal, tapi
mengapa kau malah lebih memilih hidup seperti ini?"?"
"Karena aku memang menyukainya."
Yang Ling sudah mulai naik darah.
Tiba-tiba Wang Rui berkata, "Dalam dus itu ada arak. Keluarkanlah, mari kutemani kau minum."
Xiao Shao Ying tertawa. Yang Ling dengan marah berkata, "Kau masih mau menemani dia minum arak?"
"Dia memang bukan anggota Sheng Huan Men lagi, tapi dia adalah temanku."
Tanya Yang Ling, "Dia termasuk teman seperti apa bagimu" "Paling sedikit dia jenis teman
yang tidak akan mengkhianati teman sendiri."
Tanya Yang Ling, "Dia bukan pengkhianatnya?" "Bila dia adalah penghianat sudah dari tadi kita
benar-benar masuk ke dalam peti mati."
Xiao Shao Ying tiba-tiba tertawa.
Tawa Xiao Shao Ying terlihat sangat sedih, "Tidak kusangka di dunia ini masih ada orang yang
menganggapku sebagai temannya."
Dia memenuhi cawannya dengan arak dan berkata, "Kita bersulang dulu, kau pakai cawan aku
pakai botol." Sebotol penuh arah diminum langsung hingga habis.
Wang Rui mengerutkan dahi dan bertanya, "Mengapa setiap kali kau minum arak pasti akan
seperti itu?" Xiao Shao Ying balik bertanya, "Apakah minum seperti ini bukan hal baik?"
Jawab Wang Rui, "Itu bukan disebut minum, tapi itu disebut menyambung nyawa."
Dengan pelan Xiao Shao Ying berkata, "Selagi masih ada nyawa, tidak bolehkah bertaruh?"
Matanya mulai mengeluarkan ekspresi aneh, dia terus menatap Wang Rui.
Tiba-tiba Wang Rui memegang tangannya dengan erat dan dia bertanya.
"Apakah kau benar-benar ingin menyambung nyawa?"
"Paling sedikit aku masih mempunyai satu nyawa lagi."
Tanya Wang Rui, "Demi Sheng Huan Men apakah kau mau mempertaruhkan nyawamu?"
"Bukan menyerahkan nyawa kepada Sheng Huan Men melainkan kepada seorang teman."
Dengan erat dia memegang tangan Wang Rui dan berkata, "Walaupun aku sudah bukan orang
Sheng Huan Men lagi, tapi di dalam Sheng Huan Men masih banyak teman-temanku!"
Tangan Wang Rui gemetaran, tenggorokkannya tercekat, dia tidak menyangka dalam keadaan
seperti ini masih ada orang yang mau mengakui Sheng Huan Men sebagai teman.
Kemudian Xiao Shao Ying berkata lagi, "Meski aku tidak mencari Ge Ting Xiang, tapi dia tidak
akan melepaskanku " "Mengapa?" Jawab Xiao Shao Ying, "Sheng Huan Men tidak mengakuiku sebagai muridnya lagi, tapi di mata
orang lain hidupku adalah demi Sheng Huan Men, mati pun harus sebagai setan Sheng Huan Men"
Suaranya dingin, dan tangannya gemetar.
Wang Rui merasa bersalah dengan sedih dia berkata,"Walaupun kau bersalah tapi kami...kami
juga mungkin bersalah"
Tiba-tiba Xiao Shao Ying mengubah topik pembicaraan. Dia berkata, "Kata-kata kalian tadi aku
sudah mendengar semuanya."
Kata Yang Ling dengan dingin, "Aku tahu kau tidak tuli"
Sikapnya terhadap Xiao Shao Ying, sama seperti sikap Wang Rui terhadapnya.
Sikap ini tidak dipedulikan oleh Xiao Shao Ying, dia berkata, "Di antara 13 orang yang datang
itu, ada berapa orang yang kau kenal?"
"Hanya ada 5 orang."
Tanya Xiao Shao Ying lagi, "Apakah Ge Ting Xiang datang bersama dengan 4 orang ketua
cabang Tian Xiang Tang (perkumpulan Langit Harum)?"
Dalam pertarungan waktu itu, Tian Xiang Tang sudah mengeluarkan orang-orang terkuatnya,
tapi mereka tidak mempunyai banyak pesilat tangguh.
"Siapakah 8 orang lagi?"
"Empat orang memakai penutup wajah sedangkan empat orang lainnya, aku belum
mengenalinya, atau mungkin Ge Ting Xiang membayar mereka dengan harga tinggi dan menyewa
mereka dari tempat lain"
Xiao Shao Ying bertanya lagi,"Bagaiman dengan ilmu silat mereka?"
Yang Ling menjawab, "Setaraf dengan 4 ketua cabang Tian Xian Tang"
Xiao Shao Ying bertanya lagi, "Berapa orang yang mati dan yang terluka?"
"Dari 4 ketua cabang Tian Xiang Tang, 3 di antaranya mati dan seorang terluka parah."
Xiao Shao Ying tampak berpikir sebentar lalu dia berkata, Kali ini Tian Xiang Tang sudah
mengalahkan Shuang Huan Men, tapi dengan kemenangan ini mereka sudah menguras hampir
semua tenaga yang ada. Sebenarnya kekuatan inti mereka hanya ada 8 orang dan orang-orang itu
yang dibawa oleh Ge Ting Xiang."
Kata Yang Ling, "Ilmu kedelapan orang itu ilmu silatnya sudah bukan tingkat yang biasa-biasa
saja, dari mana dia bisa mencari orang-orang setangguh itu?"
Kata Wang Rui, "Sepertinya Wang Tong sudah lama mengikuti Ge Ting Xiang, hanya saja dia
jarang muncul di muka umum."
"Bagaimana kau bisa tahu?"
Jawab Wang Rui, "Dua tahun lalu aku pernah melihatnya di Lan Zhou, waktu itu Ge Ting Xiang
juga berada di sana."
"Kau belum pernah mengatakannya hal ini sebelumnya."
Wang Rui tertawa kecut dan menjawab, "Waktu itu aku tidak mengetahui rencana busuk Ge
Ting Xiang, juga tidak menyangka bahwa dia akan berani berbuat seperti ini."
Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Apalagi tidak ada orang yang mau mengungkit
kesedihan orang lain."
Sepertinya Yang Ling ingin mengatakan sesuatu, tapi setelah melihat ke arah Wang Rui dia
segera menutup mulutnya. Xiao Shao Ying bertanya lagi, "Di antara kedelapan orang itu, siapakah yang paling tinggi ilmu
silatnya?" Yang Ling tidak perlu waktu lama untuk berpikir, dia langsung menjawab.
"Wang Tong." Kata Xiao Shao Ying, "Aneh, tapi dia tidak terkenal di dunia persilatan"
Jawab Yang Ling Lagi, "Cita-citanya bukan menjadi orang terkenal, tapi membunuh orang"
Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah ilmu silatnya adalah ilmu khusus untuk membunuh orang?"
Jawab Yang Ling, "Ilmu silatnya tidak begitu bagus, tapi jika digunakan untuk membunuh
orang, ilmunya jadi sangat bagus."
Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Kali ini Ge Ting Xiang pasti memerintahkan Wang
Tong untuk membunuhku"
Tanya Yang Liang, "Mengapa?"
"Karena Ge Ting Xiang tidak mengetahui keberadaanku, bila dia sudah menyerang, dia selalu
berusaha untuk menang."
Biasanya jika seorang Ge Ting Xiang sudah menyerang sudah pasti dia harus menang, karena
dia tidak akan melakukan suatu hal yang tidak pasti.
Wang Rui merasa khawatir dan berkata, "Bila dia sudah memerintahkan Wang Tong untuk
mencarimu lebih baik kau bersembunyi dulu saja di sini "
Xiao Shao Ying menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau dia sudah mencariku, maka aku
harus muncul di hadapannya."
"Mengapa?" Jawab Xiao Shao Ying, "Aku harus membiarkannya menangkapku sehingga aku mempunyai
kesempatan untuk masuk ke dalam Tian Xiang Tang."
"Untuk apa kau masuk ke Tian Xiang Tang?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Hanya dengan masuk ke Tian Xiang Tang, aku baru bisa mempunyai
kesempatan untuk membalas dendam."
"Tapi sayang orang yang sudah mati tidak akan bisa membalas dendam demi temannya."
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Aku belum mati"
"Karena Wang Tong belum bertemu denganmu?"
Xiao Shao Ying bertanya, "Apakah jika aku bertemu dengan Wang Tong, aku pasti akan mati?"
Jawab Yang Ling, "Aku sudah pernah melihatnya, dia mengeluarkan ilmu silatnya, seperti dia
juga sudah tahu keadaan ilmu silatmu"
Xiao Shao Ying tertawa lagi.
Tanya Yang Ling, "Apakah kau tidak mempercayainya?"
Xiao Shao Ying tertawa tapi tidak menjawab.
Tanya Yang Ling lagi, "Kau juga sudah tahu kelihaian Kakak seperguruan Sheng" kau harus
melihatnya" Xiao Shao Ying sudah mengetahuinya.
Sepasang Gelang senjata Sheng Lao Da memang lebih berat beberapa kali lipat dari orang lain,
ditambah dengan tenaganya yang besar, Seng Zhong seolah-olah dapat membelah gunung.
Kata Yang Ling, "Aku sudah melihat sendiri sepasang Gelang milik kakak seperguruan terbang
mengenai dada Wang Tong, tapi dia seperti tidak merasakan apa-apa."
Kata Xiao Shao Ying, "Aku tahu Wang Tong adalah orang yang menakutkan, tapi aku tidak bisa
seumur hidup selalu menghindari dia"
Kata Wang Rui, "Kau menghindarinya sudah berlangsung selama setengah bulan, setelah luka
kami sembuh, kita baru menentukan rencana baru."
Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah dengan mengandalkan tenaga kita dan beberapa orang bisa
mengalahkan Tian Xiang Tang?"
Wang Rui tidak dapat berkata-kata lagi.
Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah setelah membunuh Sheng Lao Da, dia langsung
menghadapimu?" Wang Rui mengangguk. Kata Xiao Shao Ying, "Dia melepaskanmu, tidak membunuhmu, bukan karena kau adalah
adiknya" "Lalu untuk apa?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Mungkin akibat terkena pukulan dari Sheng Lao Da, dia sudah
mengalami luka dalam yang dampaknya baru dia rasakan setelah itu."
Kata Wang Rui, "Tapi orang lain...."
Kata Xiao Shao Ying, "Waktu itu Ge Ting Xiang sedang berhadapan dengan ketua kita, dia juga
tidak bisa melihat ke arahmu. Orang lain melihat Wang Tong melepasmu, jadi orang lain tidak
berani menyusahkanmu."
Perkiraan ini ada benarnya juga.
Dugaan yang tepat selalu membuat orang terkagum-kagum. Yang Ling juga sudah mengubah
pandangannya terhadap Xiao Shao Ying
Kata Xiao Shao Ying, "Seharusnya pukulan Sheng Lao Da bisa membuatnya mati, tapi dia masih
bisa bertahan, karena itu aku pikir badannya pasti memakai pelindung yang terbuat dari bahan
yang sangat kuat" Xiao Shao Ying tertawa lagi dan berkata, "Orang yang selalu ingin membunuh harus selalu siap
siaga kalau-kalau ada orang yang ingin membunuhnya."
Yang Ling Berkata, "Kau bukanlah setan arak sungguhan, kau sama sekali tidak linglung."
"Aku.. " Tanya Yang Ling, "Kalau kau tidak linglung mengapa 2 tahun yang lalu kau melakukan suatu
hal yang memalukan?"
Dua tahun yang lalu, sewaktu Xiao Shao Ying mabuk dia masuk ke dalam kamar putri ketua,
oleh karena itu dia diusir dari perguruan Shuang Huan Men
Mata Xiao Shao Ying mengeluarkan suatu ekspresi yang aneh, apakah itu adalah rasa
penyesalan" Kesedihan" Tapi dengan cepat dia sudah kembali lagi ke ekspresi semula dan
berkata. "Orang yang sangat sadar pun kadang-kadang melakukan kesalahan, apalagi aku yang bukan
apa-apa." Kata Wang Rui, "Meskipun kau bukan apa-apa, tapi pola pikirmu sangat hebat."
Kata Yang Ling, "Kalau kau mencoba masuk ke Tian Xiang Tang, seperti seekor kambing yang
di antar ke kandang singa."
Xiao Shao Ying hanya tersenyum dan berkata, "Bila Tian Xiang Tang adalah sebuah kandang
singa maka aku akan menjadikan diriku sendiri menjadi singa dengan menggunakan kertas
sebagai alat penyamarnya sehingga mereka tidak menyangka bahwa aku adalah seekor kambing."
Yang Ling tidak mengerti, Wang Rui juga tidak mengerti.
Kata Xiao Shao Ying lagi, "Aku telah diusir oleh Shuang Huan Men, mengapa aku tidak boleh
masuk Tian Xiang Tang?"
Akhirnya Yang Ling mengerti dan berkata, "Tapi sayangnya Ge Ting Xiang tidak mudah ditipu."
Kata Xiao Shao Ying, "Mungkin aku ada suatu cara."
"Cara apa?" Tiba-tiba Xiao Shao Ying bertanya," Apakah kau tahu centa Jing Ke menusuk raja Qing?"
Yang Ling ingat cerita ini.
Kata Xiao Shao Ying, "Qing Shi Huang juga tidak mudah mempercayai orang, tapi dia hampir
terpancing oleh Jing Ke karena Jing Ke membawa barang yang sangat diinginkan oleh Raja Qing
Shi Huang" Setiap orang pasti mempunyai kelemahan, siapa pun yang melihat barang yang sangat
diinginkan, dia pasti akan senang dan berbuat ceroboh.
Dengan perlahan Xiao Shao Ying berkata lagi, "Jing Ke tahu bahwa Raja Qing Shi Huang sangat
menginginkan kepala seseorang, karena itu dia pinjam kepala orang itu dan membawanya ke
sana." Kata Yang Ling, "Kepala Jendral Fan?"
"Benar" Wajah Yang Ling berubah. Wajah Wang Rui lebih parah lagi.
Mereka tahu yang diinginkan oleh Ge Ting Xiang adalah kepala mereka berdua, bukan kepala
Jendral Fan. Tanya Yang Ling, "Apakah kau juga akan meminjam kepalaku diberikan kepada Ge Ting
Xiang?" Xiao Shao Ying tidak menjawab, dia hanya mengamati kepalanya.
Dua tangan Yang Ling sudah terkepal, tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak.
"Kepalaku ini baru dipungut jika kau membutuhkannya, sekarang juga boleh kau ambil"


Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata (4) Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Xiao Shao Ying juga tertawa dan berkata, "Aku tidak menginginkan kepalamu."
Yang Ling terpaku, "Kau tidak menginginkannya?"
Xiao Shao Ying tersenyum dan berkata, Aku hanya mengingatkan kalian berdua bahwa kepala
kalian sangat mahal, hati-hatilah jangan sampai diambil orang.
Yang Ling melihat kepalan, kepalan tangaannya sudah dilepas lagi.
Wajah Wang Rui seperti mengkhawatirkan sesuatu. Dia bertanya "Apakah kau mempunyai cara
lain menghadapi Ge Ting Xiang?"
"Tidak ada." Tanya Wang Rui, "Kau tetap akan pergi?"
Xiao Shao Ying menguap dan berkata, Di sini sudah tidak ada arak lagi, untuk apa aku masih
tinggal di sini?" Apakah dia sekarang baru mabuk" Yang Ling bertanya.
"Mengapa tidak membawa kepalaku saja?"
"Cara ini sudah kuno, sudah tidak bisa menipu Ge Ting Xiang. Kepalamu juga tidak seharga
kepala Jendral Fan" Hujan sudah berhenti. "Aku pergi, 10 hari lagi aku akan kembali, aku harap di sini sudah disiapkan arak."
Xiao Shao Ying benar-benar pergi.
Wang Rui dan Yang Ling melihatnya masuk ke dalam kegelapan, mereka berdua menarik nafas.
"Kau lihat, dia itu orang semacam apa?"
"Walaupun dia itu seperti apa, yang paling penting, dialah satu-satunya harapan untuk
membalas dendam." Bab III Pembunuh Xiao Shao Ying mabuk lagi. Kali ini dia mabuk di rumah makan Lao Hu Lou, dia ambruk di kasir
dengan keadaan seperti orang mati saja.
Berat badan orang mabuk sepertinya 3 kali lipat lebih berat dari berat biasanya.
Orang yang sudah berpengalaman mengetahui bahwa untuk menggotong orang mabuk bukan
hal yang mudah. Apalagi untuk Xiao Shao Ying, tiga orang pelayan pun tidak sanggup menggotongnya.
Nyonya bos rumah makan yang berada di kasir marah kepada para pelayannya, "Masa orang
yang sudah seperti tanah basah ini tidak sanggup kalian angkat?"
Pelayan-pelayan itu hanya menunduk dan terdiam.
Tiba-tiba Xiao Shao Ying membuka sebelah matanya dan berkata pada nyonya bos.
"Nyonya salah!"
Nyonya bos itu marah. Sewaktu marah nyonya bos terlihat lebih menarik, apalagi sepasang
matanya bisa menarik banyak orang.
Orang-orang yang berada di sekitar Lao Hu Lou tahu bahwa nyonya bosnya adalah seorang
yang sangat cantik, tapi tidak ada orang yang berani mengganggunya.
Tempat itu bernama Lao Hu Lou yang berarti tempat itu itu adalah tempat tinggal macan
betina. Macan betina yang dimaksud tentu saja nyonya bos itu, menurut orang-orang, nyonya bos itu
sudah menguasai kedai arak itu.
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Kelihatannya kau tidak seperti macan betina, seperti aku
yang juga bukan tanah bercampur air"
Ternyata nyonya bos itu bisa juga tertawa dan dia berkata, Kalau bukan tanah bercampur
dengan air, jadi sebenarnya kau siapa?"
Aku semacam ulat, ulat tidak mempunyai tulang, ulat yang bernama "Ulat Tambah air"
Nyonya bos hanya tertawa dan bertanya, "Kau tampak seperti seorang yang terpelajar?"
Xiao Shao Ying juga tertawa dan menjawab, "Aku memang seorang yang terpelajar dan
mempunyai banyak pengetahuan, ditambah lagi aku adalah seorang yang masih muda dan
tampan. Siapa yang suka denganku boleh antri dari sini sampai ke ujung jalan sana."
Tiba-tiba nyonya bos marah lagi dan berkata, "Kalau begitu cepatlah pergi, tidak peduli kau itu
tanah yang bercampur air atau seekor ulat. Hayo pergi!"
Xiao Shao Ying tetap tertawa dan berkata, "Ulat tidak bisa pergi, begitu pula dengan tanah
yang bercampur dengan air."
Nyonya bos itu tertawa dingin dan bertanya, "Apakah kau ingin mencari mati?"
Xiao Shao Ying menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak!"
"Apakah kau tahu siapaku?"
"Karena kaulah aku datang ke sini untuk mencarimu"
Tanya nyonya bos dengan marah, "Apa maumu?"
"Aku ingin kau menemaniku tidur."
Wajah nyonya bos itu segera berubah, wajah pelayan-pelayannya juga berubah.
Dalam hati nyonya bos berkata, "Kelihatannya pemuda ini sangat tidak tahu diri, berani di
hadapanku berkata cabul!"
Tiba-tiba nyonya bos itu berteriak, "Pukul dia, pukul yang keras!"
Tamu-tamu yang berada di sana segera berlarian, para pelayan kedai arak itu sudah
berkumpul. Kursi-kursi sudah diangkat kemudian segera dihantamkan kearah kepala Xiao Shao
Ying. Orang-orang berteriak melihat kejadian itu.
Kepala Xiao Shao Ying ternyata tidak terluka sama sekali.
Pelayan itu sangat terkejut, mereka mengeroyok Xiao Shao Ying.
Terdengar suara pukulan beruntun, ternyata pelayan-pelayan yang mengeroyok Xiao Shao
Ying, semua terpental ke belakang, wajah mereka merah-merah dan tampak bengkak-bengkak.
Xiao Shao Ying masih berdiri tegak dan masih tertawa dia berkata pada nyonya bos itu, "Aku
sudah katakan bahwa aku datang kemari untuk mencarimu agar menjadi teman tidurku bukan
mencari tukang pukul"
Nyonya bos itu melotot kemudian dia tertawa, tapi kali ini tawanya sangat manis dan tampak
lebih menarik. Dengan lembut dia bertanya kepada Xiao Shao Ying, "Apakah kau jauh-jauh datang
kemari hanya untuk mencariku?"
"Benar " Nyonya bos itu tertawa dengan genit dan berkata, "Kau benar-benar perhatian"
Kata Xiao Shao Ying, "Ada hati tentunya harus ada perasaan juga"
Tanya nyonya bos itu, "Siapa namamu?"
"Xiao Shao Ying."
Nyonya bos itu tertawa dan berkata, "Aku bukan seekor burung phoenix melainkan seekor
macan betina." "Dalam pandanganku seekor macan sepertimu lebih cantik dibandingkan dengan 300 ekor
burung pheonix." Kata si nyonya bos, "Kau adalah seorang yang berpendidikan dan juga seorang yang pandai
bicara." "Aku mempunyai banyak kebaikan, pelan-pelan kau akan mengetahui semuanya."
Nyonya bos memandanginya, sorot matanya mengeluarkan orot yang lebih genit lagi dan dia
berkata pada pelayannya, "Bawa naik kemari! Aku akan menemani Tuan Xiao Shao Ying minum
arak" Arak yang bagus harus ditemani oleh perempuan cantik.
Xiao Shao Ying sudah mabuk sekarang dan dia sudah hampir tidak sadarkan diri.
Nyoya bos memberikan kepadanya semangkuk arak dan berkata, "Xiao Shao Ying adalah
seorang setan arak, dia belum pernah minum dengan mangkuk kecil Aku menghormatimu dengan
memberikan 3 mangkuk besar arak ini."
"Jangankan 3 mangkuk, 30 mangkuk pun tetap akan kuminum."
Xiao Shao Ying mengangkat mangkuk itu dan bertanya, "Apakah di dalam mangkuk ini ada
racun?" Nyonya bos itu tertawa dan menjawab, "Di sini adalah kedai arak bukan tempat untuk menjual
bakpau isi daging orang, mengapa aku harus memberinya racun."
Xiao Shao Ying tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Benar, benar, disini adalah kedai arak,
pasti tidak akan ada racun, apalagi ini adalah arak pemberian langsung dari nyonya bos, walaupun
ada racun aku tetap harus meminumnya"
Xiao Shao Ying benar-benar meminum arak ini, semangkuk demi semangkuk semua diminum
hingga habis, dia mengeluarkan tangannya dan memegang tangan nyonya bos itu dan bertanya
padanya, "Tanganmu benar-benar sangat putih, apakah tanganmu juga harum?"
"Coba kau cium sendiri, apakah tanganku harum?"
Nyonya bos itu benar-benar mengeluarkan tangannya yang putih dan mulus lalu
mendekatkannya ke hidung Xiao Shao Ying.
Xiao Shao Ying memegang tangannya, seperti seekor kucing dia mencium tangan kiri dan
tangan kanan. Tiba-tiba Xiao Shao Ying tertawa terbahak-bahak, kemudian dia terjatuh dengan
posisi kepala terlebih dulu sampai di tanah.
Nyonya bos mengerutkan dahinya dan bertanya, "Tuan Xiao Shao Ying, apakah kau sudah
terlalu mabuk?" Xiao Shao Ying terbaring di bawah, bergerak pun tidak, kali ini dia benar-benar seperti orang
mati. Tiba-tiba nyonya bos itu tertawa dingin dan berkata, "Sudah diberi jalan yang enak tidak kau
pilih, malah kau pilih jalan ke pintu neraka."
Kemudian nyonya bos berteriak, "Tarik dia dan pukuli dia sampai mati."
Para pelayan yang akan bergerak, tiba-tiba terdengar ada suara yang amat dingin yang
berkata, "Jangan pukul!"
Tamu-tamu belum semuanya pergi.
Di dekat sudut ruangan itu ada seseorang yang memakai baju abu-abu dengan tenang sedang
minum tapi yang diminum bukan arak juga buka teh melainkan hanya air putih. Air putih tidak
berasa dan sangat biasa, seperti orang itu yang tidak mempunyai ekspresi.
Nyonya bos itu bertanya, "Kau mempunyai hubungan apa dengan dia?"
Jawab laki-laki berbaju abu-abu tu, "Aku tidak mengenalinya."
Kata nyonya bos dengan ketus, "Bila kau bukan siapa-siapanya, jangan ikut campur urusan
dia!" Kata orang berbaju abu-abu, "Karena aku juga hidup dengan tidak enak."
Suara orang itu sangat datar seperti seorang biksu yang sedang membaca kitab. Kitab yang
dibacanya ini adalah kitab untuk mendoakan orang yang sudah mati.
Tanya nyonya bos dengan dingin, "Apakah kau juga mencariku untuk dijadikan teman tidur?"
"Tidak!" Tanya nyonya bos itu lagi, "Apakah kau ke sini untuk mencari mati?"
"Aku ke sini bukan mencari mati, tapi mencari orang mati."
Kata si nyonya bos, "Di sini tidak ada orang mati."
"Ada!" Tanya nyonya bos, "Di mana?" "Aku hitung sampai 3, jika kalian tidak menyingkir dari loteng
ini, kalian akan segera menjadi orang mati!"
Wajah nyonya bos itu tiba-tiba berubah.
Orang berbaju abu-abu itu menaruh cawannya, dengan dingin dia memandang ke arah nyonya
bos. Ekspresi orang itu tidak berubah, sangat biasa. Wajah yang sangat menakutkan.
Nyonya bos yang melihatnya merasakan hatinya menjadi dingin. Orang-orang yang sudah dia
bunuh sudah sangat banyak, pembunuh-pembunuh yang bagaimanapun sudah banyak dia lihat
dan tidak ada yang bisa membuatnya begitu ketakutan. Dia tidak bisa menduga orang itu adalah
orang macam apa. Biasanya orang yang ini tak dapat ditebak adalah jenis orang yang paling
menakutkan. Terdengar dia mengatakan, "Dua."
Pelayan-pelayan yang penakut sudah hampir melarikan diri, tapi tiba-tiba mata nyonya bos
menjadi tenang kembali. Hal ini terjadi karena ada seorang pemuda yang sedang berjalan di belakang orang berbaju
abu-abu itu Pisau yang dibawa pemuda itu berkilauan, pemuda itu adalah kekasih gelapnya
nyonya ini. Orang yang bisa menjadi kekasih nyonya bos bukanlah orang sembarangan.
Mulutnya manis dan gerakan pisaunya pun sangat cepat. Nyonya bos tertawa genit ke arah
orang berbaju abu-abu dan katanya, "Kau tidak mau aku temani tidur, tapi menginginkan aku
mati, apakah aku begitu jelek?"
Dia tidak jelek, dia hanya ingin orang berbaju abu-abu memandangnya supaya pemuda ada
kesempatan memenggal kepalanya.
Orang berbaju abu-abu benar-benar melihat ke arahnya.
Secepat itu juga pisau diayunkan, benar-benar sangat cepat.
Orang berbaju abu-abu tidak memalingkan kepalanya dan tidak juga menghindar, hanya
dengan membalikkan tangannya kebelakang.
Sdegera terdengar suara tulang patah.
Ketika pisau pemuda itu sudah hampir mengenai leher orang berbaju abu-abu, belum mengenai
sasaran, pemuda itu sudah terlempar jauh dan menghantam dinding kemudian roboh. Pemuda itu
seperti tanah bercampur air, lemas tidak berdaya.
Orang berbaju abu-abu masih dengan dingin menatap nyonya bos.
Jurus yang dikeluarkan tidak terlalu bagus, tidak banyak perubahan, tapi jurusnya hanya satu
tujuan, yaitu membunuh orang.
Angka ke tiga sudah akan disebut dari mulutnya.
Nyonya bos tiba-tiba bertanya, "Apakah kau tahu, tempat ini milik siapa?"
"Tempatmu." Tanya nyonya bos lagi, "Lalu mengapa kau meyuruhku pergi?"
"Karena aku yang menyuruhmu"
Dengan marah nyonya bos itu berkata, "Baiklah, aku akan pergi dari sini!"
Dia benar-benar pergi, tapi ada suara dari bawah meja yang berkata,"Kau jangan pergi!"
Di bawah meja ternyata ada satu orang.
Seseorang yang bergerak pun sudah tidak bisa, tapi sekarang dia dengan pelan-pelan berdiri.
Nyonya bos hanya terpaku dan terdiam.
Dia tidak mengerti. Di dalam arak yang tadi dia berikan sudah dicampur dengan racun bius
dengan kadar tinggi dan racun yang dipakai adalah racun pembius yang terbaik.
Xiao Shao Ying memegang kepalanya dan berkata, "Racun ini sangat kuat tapi yang lebih lihai
adalah racun kemarin, ketika aku minum sampai-sampai aku tidak bisa bangun lagi."
Tiba-tiba dia bertanya pada nyonya bos, "Apakah racunnya masih ada?"
Wajah nyonya bos berubah pucat dan bertanya, "Kau... kau... masih menginginkan racun itu?"
Xiao Shao Ying mengangguk dan menjawab, "Aku menyukai arak yang dicampur dengan racun,
berapa banyak racun yang kau miliki" Aku ingin memintanya semua."
Nyonya bos itu tiba-tiba membalikkan badan, dia sudah ingin melarikan diri, tapi begitu dia
membalikkan badan, Xiao Shao Ying sudah ada di hadapannya dan berkata, "Sudah kukatakan kau
tidak boleh pergi." Nyonya bos itu bertanya dengan ketakutan, "Mengapa... mengapa aku tidak boleh pergi?"
Jawab Xiao Shao Ying dengan tenang, "Karena kau belum tidur denganku, maka kau tidak
boleh pergi" Nyonya bos memelototi dia, kemudian dia berkata dengan lembut, "Di bawah ada tempat tidur,
mari kita pergi ke sana."
Xiao Shao Ying tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba dia menggerakkan tangannya, mengangkat
nyonya bos itu. Dia tidak turun ke ruang bawah malah mendekati orang berbaju abu-abu.
Orang berbaju abu-abu masih tidak menampakkan ekspresi apa pun.
Xiao Shao Ying bertanya, "Sepertinya kau tidak mengenaliku?"
"Ya." Tanya Xiao Shao Ying lagi, "Tapi ketika ada orang yang akan memukulku kau menolongku?"
"Benar." Kata Xiao Shao Ying, "Sudah seharusnya aku mengucapkan terima kasih, tapi aku tahu orang
sepertimu tidak suka mendengar kata-kata seperti itu."
"Ya, kau benar."
Xiao Shao Ying melihat ke arah cawan yang berisi air putih itu dan bertanya, "Kau tidak pernah
minum arak?" "Kadang-kadang aku pun minum arak"
Tanya Xiao Shao Ying lagi, "Saat seperti apa kau baru minum arak?"
"Jika ada waktu dan teman."
Tanya Xiao Shao Ying,"Apakah sekarang kau mau minum arak?"
"Yah" Xiio Shao Ying tertawa terbahak-bahak, kemudian dia melempar nyonya bos ke tempat yang
jauh seperti melempar karung goni yang usang.
Tanya orang berbaju abu-abu, "Bukankah kau menyuruh dia menemanimu tidur?"
Xiao Shao Ying tertawa dan menjawab, "Ada teman minum, nyawapun aku tak mau apalagi
perempuan" Malam dingin seperti air, indah seperti arak, di atas atap terlihat terang bulan purnama yang
menggantung di langit, masih ada banyak bintang-bintang. Rasanya tangan dapat menjangkau
dan menarik semuanya. Arak yang dipetik. Xiao Shao Ying dan orang berbaju abu-abu, membawa guci masing-masing, duduk di atas atap,
duduk di bawah naungan bintang-bintang.
"Kalau mau minum arak, kita harus berganti tempat"
"Mengapa harus berganti tempat?"
"Di sini orang yang seharusnya mati belum mati."
"Kau senang minum arak di mana?"
"Di atas atap."
Xiao Shao Ying tertawa, "Itu lebih baik."
"Apakah kau pernah minum arak di atas atap?"
"Dalam peti mati pun aku pernah minum arak"
Wajah orang berbaju abu-abu yang kaku seperti papan batu juga bisa tertawa dan dia berkata,
"Di dalam peti mati minum arak, mungkin bukan tempat yang jelek."
"Apakah kau ingin mencobanya?"
"Ya, aku menginginkannya."
"Kita minum setengah guci di atas atap, kemudian setengahnya lagi kita lanjutkan minum di
dalam peti mati, bagaimana?"
"Baik, baik..."
Setengah guci arak dengan cepat mereka tenggak, tapi untuk minum sambil berbaring di dalam
peti bukan perkara yang mudah.
Xiao Shao Ying adalah orang yang sangat jago minum, tapi bagaimana pun Xiau Shao Ying
adalah manusia juga, sewaktu-waktu dia bisa mabuk.


Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata (4) Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Matanya sudah mulai melotot, lidahnya sudah melebar. Dia berkata, "Di mana toko peti
matinya" Mengapa tidak terlihat?"
"Untuk mencari peti mati tidak harus pergi ke toko peti mati."
Kata Xiao Shao Ying sambil tertawa, "Benar juga, bila ingin makan daging babi belum tentu
harus mencari di kandang babi."
Tiba-tiba dia tidak tertawa lagi dan bertanya, "Apakah kau tahu di mana ada peti mati?"
Jawab si baju abu-abu, "Ada orang mati tentu ada peti mati."
"Di mana ada orang mati?"
"Lao Hu Lou!" Xiao Shao Ying mengangguk dan berkata,"Benar, tadi ada satu orang yang mati."
Tapi tiba-tiba dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tapi tetap tidak bisa."
"Mengapa tidak bisa?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Karena di sana hanya ada satu orang saja yang mati."
"Minum arak semeja bisa berdua, mengapa kita tidak duduk berdua di dalam peti mati?"
Xiao Shao Ying tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Betul, kita berdua tidak gemuk, untuk
berbaring berdua tidak terlalu menghabiskan banyak tempat"
Di belakang kedai arak Lao Hu Lou, sudah ada sebuah peti mati.
Peti mati itu terbuat dari kayu terbaik, papan peti itu juga sangat tebal.
Kelihatannya nyonya bos adalah orang yang mempunyai perasaan dan kewajiban, bukan
karena kekasihnya saja yang meninggal lantas dia melupakan perasaannya begitu saja.
Tapi orang yang sudah mati itu belum dimasukkan ke dalam peti. Kedai arak sudah tutup, tapi
di loteng masih tampak terang, sepertinya seseorang sedang mengganti baju mayat.
Xiao Shao Ying menepuk-nepuk papan peti dan berkata, "Ini adalah peti mati yang sangat
bagus, bila kelak aku mati bisa mendapatkan peti seperti ini, aku sudah puas"
"Kau pasti akan memilikinya."
"Mengapa aku pasti bisa memilikinya?"
"Karena kau mempunyai teman."
Xiao Shao Ying tertawa tertawa terbahak-bahak, tapi dia segera menutup mulutnya dan
berkata, "Kita belum minum, bila kita ketahuan pasti tidak akan terasa nyaman."
Kata orang berbaju abu-abu, "Oleh karena itu kita harus cepat-cepat berbaring di dalam peti
dan mulai minum." "Bagaimana dengan dirimu?"
"Aku rasa kita tidak perlu terburu-buru"
Sebelah kaki Xiao Shao Ying masuk ke dalam peti, dia segera menarik kembali kakinya dan
berkata, "Kau adalah tamu, biar kamu dulu yang masuk ke dalam peti"
"Tidak perlu sungkan, kau masuklah terlebih dulu."
Kata Xiao Shao Ying, "Masuk ke dalam peti mati bukanlah hal yang tidak baik, tidak perlu
merasa sungkan." Akhirnya Xiao Shao Ying menggotong guci araknya dan duuduk dulu di dalam peti.
Orang berbaju abu-abu melihat perbuatannya, matanya seperti hampir keluar, ekspresinya
aneh dan bertanya, "Bagaimana rasanya di dalam peti mati?"
"Nyaman sekali, lebih nyaman dibandingkan di atas ranjang."
"Kau merasa puas?"
Ya "Puas, aku marasa sangat puas."
Kata orang berbaju abu-abu, "Kalau begitu, peti mati ini menjadi menjadi milikmu, berbaringlah
di dalam." Sepertinya Xiao Shao Ying tidak mengerti maksud orang berbaju abu-abu, dengan tertawa-tawa
dia berkata, "Arak belum habis, mana boleh aku mati."
"Tidak mau mati pun kau harus mati"
Begitu mengatakan kata mati dari mulutnya, tangannya sudah seperti kilat memukul ke leher
belakang Xiao Shao Ying. Tidak ada gerak tipu dalam jurusnya tapi ini adalah jurus khusus untuk membunuh orang.
Kalau Xiao Shao Ying tidak mabuk, kaki dan tangannya pasti dapat bergerak dengan lincah, tapi
hal ini pun belum tentu dapat menghindar dari serangan orang ini, apalagi sekarang keadaan Xiao
Shao Ying sedang mabuk berat dan dalam keadaan duduk.
Gerakan tangannya sangat cepat, caranya sangat efektif, karena dia adalah seorang pembunuh
yang profesional. Xiao Shao Ying sudah memejamkan matanya.
Bila kau sudah bertemu dengan keadaan seperti ini, maka hal yang dapat dilakukan adalah
memejamkan mata hingga kematian datang menjemput.
Terdengar suara barang pecah, darah sudah mengalir keluar.
Tapi yang pecah bukanlah kepala Xiao Shao Ying melainkan guci arak dan yang keluar bukanlah
darah melainkan arak. Orang berbaju abu-abu menyerang dengan kecepatan tinggi tapi dia salah sasaran, dia malah
memukul guci arak. Xiao Shao Ying sepertinya tidak mengetahui apa-apa, matanya melotot dan dia berteriak, "Kita
sudah berjanji mencari sebuah peti untuk minum arak, mengapa kau malah memecahkan guci
arakku?" Orang berbaju abu-abu dengan pandangan dingin melihat ke arah Xiao Shao Ying, sepertinya
dia tidak mengerti maksud Xiao Shao Ying
"Apakah kau sudah benar-benar mabuk?"
Xiao Shao Ying marah dan menjawab, "Siapa yang mabuk aku masih sadar seperti seekor
rubah." "Apakah kau masih ingin minum?"
Jawab Xiao Shao Ymg, "Itu sudah pasti."
Hati orang berbaju abu-abu serasa dingin.
Sampai saat ini dia baru tahu bahwa dia sudah masuk kedalam perangkap yang dalam mimpi
pun dia tidak pernah menyangkanya.
Sebuah perangkap yang sngat aneh, lucu tapi juga sangat kejam.
Kata orang berbaju abu-abu, "Baiklah, di sini masih ada arak"
Segera dia memberikan araknya kepada Xiao Shao Ying.
Xiao Shao Ying tertawa tapi dia tidak mau menerima guci arak pemberian orang berbaju abuabu.
Tanya Xiao Shao Ying, "Mengapa kau tidak mau masuk ke dalam sini" Sendirian duduk dan
minum tidak enak rasanya."
Orang berbaju abu-abu melihat Xiao Shao Ying dengan lama Akhirnya dia berkata, "Baiklah aku
akan menemanimu minum"
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Itu yang baru dikatakan teman yang baik, hari ini kau
menemani aku minum arak. Lain kali jika kau menyuruhku mati, aku tidak akan mengerutkan
dahi." Si baju abu-abu mulai tertawa dengan muka meringis dan masuk ke dalam peti mati, lalu
duduk. Tanya Xiao Shao Ying, "Kau masih mempunyai sisa arak berapa banyak?"
"Masih ada setengah lagi."
Kata Xiao Shao Ying, "Kalau begitu kita masing-masing minum seteguk demi seteguk, tidak
boleh kurang juga tidak boleh lebih"
"Baiklah, silahkan kau minum terlebih dulu."
Kata Xiao Shao Ying, "Kau adalah tamu kau dulu yang minum"
Terpaksa orang berbaju abu-abu minum terlebih dulu, dia mengangkat guci dan minum. Ribut
dengan seorang pemabuk seperti perempuan bodoh yang senang adu mulut.
Tidak disangka arak yang belum diminum, guci itu pun pecah, arak yang berwarna merah
seperti darah sudah mengotori baju orang berbaju abu-abu itu. Pada waktu itu wajah si baju abuabu
sudah berubah, pada saat yang bersamaan Xiao Shao Ying sudah menerkam dan
menindihnya. Di dalam peti tidak ada tempat untuk menghindar, dia juga tidak menyangka bahwa
Xiao Shao Ying akan mengunakan cara seperti ini untuk menerkamnya.
Badannya sudah tergencet, tapi tangannya masih sempat menotok titik mati di belakang
pinggang Xiao Shao Ying. Tidak disangka, terdengar suara keras, di sekelilingnya tiba-tiba menjadi gelap, sangat gelap.
Ternyata peti mati ini sudah ditutup oleh seseorang.
Sekarang si baju abu-abu kaget, dia mendorong Xiao Shao Ying, tapi berat setan mabuk ini
lebih berat daripada sebongkah batu.
Pada saat itu juga terdengar di luar peti ada yang memaku peti mati ini. Ternyata peti matinya
sudah dipaku dan ditutup dengan rapat.
Di dalam peti mati itu sangat gelap dan pengap, ditambah lagi dengan bau arak yang berasal
dari badan Xiao Shao Ying, membuat siapapun ingin muntah.
Akhirnya orang berbaju abu-abu menank nafas dan berkata, "Apakah kau sudah tahu siapa aku
ini?" Jawab Xiao Shao Ying sambil tertawa, "Namamu Wang Tong. Kau seorang pembunuh dan
datang untuk membunuhku."
Suara Xiao Shao Ying sangat tenang sedikit pun tidak mabuk, dan dia tidak salah bicara.
Wang Tong hanya merasakan perutnya keram dan dia ingin muntah.
Kata Xiao Shao Ying, "Kau juga sudah tahu siapa aku ini bukan?"
Kata Wang Tong, "Sampai sekarang aku tidak mengerti apa maksudmu?"
"Tentu kau sudah mengerti."
Tangan Wang Tong sudah berada di titik mati Xiao Shao Ying, dengan dingin Wang Tong
berkata, "Sekarang pun aku masih bisa membunuhmu."
"Bila kau membunuhku, kau akan terkubur hidup-hidup di dalam peti mati ini."
Wang Tong memukul peti mati itu.
Peti itu bergerak pun tidak.
Dengan santai Xiao Shao Ying berkata, "Tidak ada gunanya, sedikit pun tidak ada gunanya. Peti
mati ini terbuat dari bahan yang paling bagus, walaupun di tanganmu ada kapak, peti ini tidak
akan bisa kau belah "
Tanya Wang Tong, "Apakah kau juga tidak mau keluar dari sini hidup-hidup?"
"Kita adalah sahabat. Minum bersama mati pun bersama"
Dia menarik nafas lagi dan berkata, "Apalagi kau sudah tahu siapa aku, juga mengetahui aku
adalah orang yang hampir mati."
Wang Tong hanya menjawab,
"Oh!" Kata Xiao Shao Ying, "Shuang Huan Men tidak mengakuiku lagi. Tian Xiang Tang ingin
membunuhku, untuk apa aku hidup?"
Wang Tong tertawa dingin, tapi dalam hatinya dia harus mengakui bahwa semua ini adalah
benar. Kata Xiao Shao Ying, "Walaupun harus mati, mati pun aku harus mencari barang untuk
mengganjal punggungku dan benda itu harus menemaniku mati."
"Mengapa kau mencariku?"
"Aku tidak mencarimu, kau yang mencariku "
Kata Wang Tong dengan dingin, "Bila aku memang harus mati, kau yang harus mati terlebih
dulu." Dengan santai Xiao Shao Ying berkata, "Bila kau membunuhku terlebih dulu, di dalam peti kau
akan kesepian. Kau harus menemani satu mayat, apakah hal itu enak rasanya"
Karena itu aku tahu kau pasti tidak akan membunuhku, siapa yang mati terlebih dulu tidak ada
yang tahu." Kata Wang Tong, "Bila aku mati terlebih dahulu kau masih bisa menyuruh nyonya bos
melepaskanmu." "Mungkin saja."
Kata Wang Tong, "Kau bersekongkol dengannya?"
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Kali ini kau benar"
Tanya Wang Tong,"Kalian sengaja melakoni sandiwara itu untuk memancingku keluar?"
Karena kau senang membunuh orang maka kau tidak akan puas jika aku dibunuh oleh orang
lain" Kata Wang Tong, "Aku juga tahu mereka tidak dapat membunuhmu"
Kata Xiao Shao Ying, "Karena itu, kau menjadi orang baik untuk menolongku, aku berterima
kasih kepadamu, sehingga kau dengan mudah bisa membunuhku karena aku tidak waspada"
Dia menarik napas tertawa kecut,
Kau masih menyuruhku berbaring di dalam peti mati terlebih dulu baru kauakan membunuhku.
Apakah ini sedikit keterlaluan?"
Wang Tong terdiam dengan lama dia baru berkata, "Sepertinya aku telah salah menduga."
"Benar" Tanya Wang Tong, "Sebenarnya kau mau apa?"
"Ingin mati." Kata Wang Tong,"Tidak ada orang yang ingin mati."
Tanya Xiao Shao Ying,"Apakah kau pun demikian?"
Wang Tong mengakuinya. Xiao Shao Ying tertawa lagi dan berkata, "Bila tidak ingin mati, masih ada suatu cara supaya
tidak mati" Tanya Wang Tong,"Cara apa?"
"Bukankah Ge Ting Ying sangat percaya kepadamu?"
"Ya " "Temanmu juga akan percaya."
Kata Wang Tong, "Aku tidak mempunyai teman"
Kata Xiau Shao Ying, "Kita berdua sudah ditutup di dalam peti mati ini, sekarang bukan teman
nanti pun kita akan menjadi teman."
Wang Tong lama terdiam kemudian baru dia berkata, "Bila aku mengatakan bahwa orang lain
adalah temanku, mungkin tidak aneh, tapi jika seorang Xiao Shao Ying..."
Kata Xiao Shao Ying, "Xiao Shao Ying yang sudah diusir dari Shuang Huan Men, dia sudah
bukan orang Shuang Huan Men lagi."
Tanya Wang Tong, "Apakah kau menyuruhku membawamu menghadap Ge Ting Xiang?"
"Kau boleh mengatakan kepada Ge Ting Xiang bahwa Xiao Shao Ying sudah tidak ada
hubungan lagi dengan Shuang Huan Men, apalagi semua orang Shuang Huan Men sudah mati..."
Kata Wang Tong, "Karena itu kau menganggap bahwa Ge Ting Xiang akan menerimamu?"
Kata Xiao Shao Ying, "Sekarang Tian Xiang Tang sedang membutuhkan orang untuk
membangun kembali perkumpulannya. Ilmu silatku ini tidak jelek-jelek amat, aku juga bukan
seorang yang bodoh, orang seperti aku ini pasti akan ada gunanya."
Dengan masih tersenyum Xiao Shao Ying melanjutkan, "Kau juga masih bisa
merekomendasikan aku sebagai ketua cabang, kita adalah teman. Kalau aku bisa masuk ke dalam
Tian Xiang Tang kau juga akan mendapat keuntungan "
Wang Tong terdiam, tampaknya dia sedang berpikir.
Kata Xiao Shao Ying lagi, "Posisimu di mata Ge Ting Xiang amat penting, hal ini pasti bisa kau
lakukan" Tanya Wang Tong, "Apakah kau menginginkan uang?"
"Benar, semakin banyak uang semakin bagus"
Tanya Wang Tong lagi, "Mengapa harus seperti itu?"
"Aku senang minum, senang perempuan, untuk semua ini membutuhkan banyak uang"
Tanya Wang Tong, "Bila demikian mengapa kau tidak mau menjadi perampok saja?"
"Bila ingin menjadi perampok, juga memerlukan seorang pelindung, dan sekarang ini aku
seperti roh yang gentayangan, kapan saja aku bisa saja tertangkap dan dibasmi."
Tanya Wang Tong, "Karena itu kau ingin aku menolongmu keluar dari kubangan ini?"
Kata Xiao Shao Ying, "Asalkan kau mau melakukannya aku tidak akan melupakan
kebaikkanmu." Tanya Wang Tong, "Mengapa aku harus melakukan semua ini untuk mu?"
"Karena dalam hal ini aku sudah beruntung, begitu juga dirimu"
Tanya Wang Tong Lagi, "Kalau aku tidak mau melakukannya?"
Dengan santai Xiao Shao Ying menjawab, "Kita sama-sama akan mati membusuk di sini."
Tiba-tiba Wang Tong tertawa dingin dan berkata, "Kau kira aku takut mati?"
Xiao Shao Ying balik bertanya, "Apakah kau tidak takut mati?"
Dengan dingin Wang Tong menjawab, "Seumur hidupku aku belum pernah menghiraukan
apakah aku ini mati atau hidup."
Benarkah?" Wang Tong tidak menjawab, dia menolak membuka mulut.
Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Kalau kau tidak setuju, kita menunggu mati saja di
sini" Wang Tong sama sekali tidak menghiraukannya.
Kata Xhio Shao Ying, "Di bawah peti ini ada lubang udara, dan aku sudah berpesan jika dalam
waktu 1/2 jam tidak ada kabar berita, dia akan menguburkan peti mati ini ke dalam tanah "
Dia menarik napas lagi dan berbicara sendiri,
Dikubur hidup-hidup benar-benar tidak enak"
Wang Tong tetap tidak ada ekspresi.
Dua orang yang berada di dalam peti sudah seperti orang mati.
Xiao Shao Ying sudah memejamkan mata menunggu ajal.
Sudah cukup lama, sepertinya sudah melewati beberapa ribu tahun, tubuh mereka sudah basah
kuyup dibasahi keringat. Tiba-tiba peti mati ini diangkat.
Kata Xiao Shao Ying, "Sepertinya nyonya bos sudah akan mulai mengubur kita ke dalam lubang
kuburan" Wang Tong tertawa, tapi tawanya aneh.
Mati adalah hal yang paling menakutkan.
Peti mati sudah diangkat dan diletakkan di atas kereta kuda, kereta itu sudah mulai berjalan.
Dari tempat ini ke tempat pekuburan tidak begitu jauh.
Tiba-tiba Wang Tong berkata, "Bila aku membantumu berbicara dengan Ge Ting Xiang belum
tentu dia akan mempercayainya."
"Dia pasti akan percaya."
"Mengapa?" Jawab Xiao Shao Ying, "Karena aku seorang yang bebas, sejak kecil aku bukan orang baikbaik."
"Hal ini aku percaya dengan kebenarannya"
Kata Xiao Shao Ying lagi, "Orang seperti aku apa pun dapat aku lakukan, ditambah dengan
kata-kata darimu, ketua Ge Ting Xiang pasti akan percaya."
Sepertinya Wang Tong sedang memikirkannya.
Kata Xiao Shao Ying, "Bila dia sepakat, aku masih mempunyai 2 hadiah lagi untuk diberikan
kepada Ge Ting Xiang."
"Hadiah apakah itu?"


Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata (4) Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Dua buah kepala orang, kepala Yang Ling dan kepala Wang Rui."
Wang Tong mengambil nafas panjang, sepertinya dia mulai tertarik
Kata Xiao Shao Ying, "Pepatah mengatakan: bila ingin mencabut rumput harus sampai pada
akar-akarnya, kalau tidak setelah tertiup angin rumput ini akan tumbuh lagi. Jika kedua orang ini
tidak dibunuh maka cepat atau lambat akan mengakibatkan musibah. Mengenai hal ini Ketua Ge
Ting Xiang pasti juga sudah mengetahuinya."
Kata Wang Tong, "Mereka memang harus mati!"
Kata Xiao Shao Ying, "Aku jamin dalam waktu 100 tahun pun kalian tidak akan bisa
menemukan mereka berdua"
Tanya Wang Tong, "Apakah kau bisa mencari mereka?"
"Aku mempunyai suatu cara."
Wang Tong ragu-ragu dan bertanya, "Bila aku menyetujui perjanjian ini, apakah kau akan
percaya 100% kepadaku?"
"Tidak." Wang Tong tertawa kecut dan berkata, "Sekarang kau setuju, nanti tidak setuju, bukankah
akhirnya aku harus mati juga?"
Kata Wang Tong lagi, "Kalau kau tidak percaya kepadaku, percuma kita berbicara panjang
lebar." Kata Xiao Shao Ying, "Kau bisa cari cara supaya aku percaya kepadamu."
Kata Wang Tong, "Aku tidak dapat memikirkan cara itu"
Kata Xiao Shao Ying, "Aku bantu kau memikirkannya"
"Coba kau katakan!"
"Di sini sangat sempit, tapi jika aku memiringkan badan ke pinggir kau bisa membuka bajumu."
Kata Xiao Shao Ying lagi sambil tertawa, "Tenang saja kau bukan perempuan, aku juga tidak
mempunyai penyakit aneh. Kau boleh tenang aku tidak akan memperkosamu."
Wajah Wang Tong merah, dia tidak bisa mengeluarkan suara
Kata Xiao Shao Ying, "Aku hanya ingin kau membuka baju pelindung khususmu itu.
Membiarkanku memakainya, dengan demikian sampai waktunya jika kau membatalkan perjanjian
ini, paling sedikit aku mempunyai kesempatan untuk melarikan diri"
Wang Tong tertawa dingin dan berkata, "Mimpi kau!"
Dia menutup mulut menolak untuk bicara lagi. Dari sini dapat diketahui bahwa dia sangat peduli
terhadap baju pelindungnya.
Kereta kuda sudah berhenti.
Mereka sudah sampai di tanah pekuburan, dan dari dalam mereka dapat mendengar orang
sedang mengali kubur. Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Kelihatannya kita sebentar lagi akan dikubur"
Kata Wang Tong dengan ketus, "O1eh karena itu lebih baik kau tutup mulutmu!"
Kata Xiao Shao Ying, "Sekarang aku ingin menanyakan pertanyaan terakhir."
Kata Wang Tong, "Baiklah, apa yang ingin kau tanyakan?"
Tanya Xiao Shao Ying, "Seumur hidup kau sudah membunuh berapa orang?"
Wang Tong Ragu-ragu tapi dia tetap menjawab, "Tidak banyak tapi juga tidak sedikit."
"Kau berkelana di dunia persilatan paling sedikit sudah 20 tahun, bila setiap bulan kau
membunuh satu orang sekarang jumlahnya paling tidak ada 240 orang."
"Kira-kira jumlahnya seperti yang kau sebutkan tadi"
Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Kelihatannya lebih baik aku yang mati terlebih
dulu" "Apa sebabnya?"
"Orang yang sudah kau bunuh jumlahnya kira-kira 240 orang, roh mereka tidak akan tenang,
mungkin sekarang sedang menunggu di tengah jalan menuju neraka, mungkin mereka ingin
membuat perhitungan denganmu."
Wang Tong gemetaran. Kata Xiao Shao Ying, "Kau adalah seorang pembunuh, tapi apakah setelah kau mati kau bisa
menjadi setan pembunuh yang dapat membunuh setan lainnya" Lebih baik aku mati dulu daripada
aku bersamamu dikejar-kejar roh-roh orang yang kau bunuh."
Nafas Wang Tong mulai tidak teratur, wajah orang-orang yang telah dia bunuh, satu demi satu
tampak dalam kegelapan. Dia tidak berani berpikir lagi, tapi dia sepertinya terpikirkan terus.
Terdengar suara 'PING' Ternyata peti mati itu sudah dilemparkan ke dalam liang lahat.
Kata Xiao Shao Ying, "Aku pergi dulu, kau pelan-pelan baru menyusulku."
Xiao Shao Ying sudah mengangkat tangannya sendiri, siap untuk bunuh diri.
Tiba-tiba Wang Tong menarik tangannya dan berkata, "...KAU!...."
Kata Wang Tong, "Kau suruh aku lakukan apa?"
Xiao Shao Ying sudah merasakan tangannya berkeringat, dengan santai Xiao Shao Ying
berkata, "Apakah harus aku menunggumu membuka baju?"
Bab IV Integrasi Baju pelindung Wang Tong terbuat dari tembaga yang jarang ada. Tembaga itu dibuat menjadi
serat-serat tipis, kemudian dianyam menjadi sebuah baju.
Sekarang baju pelindung itu sudah dikenakan oleh Xiao Shao Ying. walaupun di dalam peti
terasa sangat panas dia tetap merasa senang, dengan tertawa dia berkata, "Baju ini adalah
barang yang harganya bisa membeli sebuah kota, pantas saja kau tidak mau melepnakannya."
Wang Tong hanya terdiam, seperti tidak mendengar perkataan Xiao Shao Ying.
Nyonya bos sedang menuangkan arak untuknya dan berkata, "Walaupun baju pelindung itu
sangat berharga, tapi nyawa sendiri masih lebih berharga, benar tidak?"
Arak yang baru dituang langsung diminum oleh Wang Tong, sepertinya dia ingin segera mabuk.
Xiao Shao Ying tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Mabuk kiranya bisa menghilangkan
semua rasa pusing, enggan melakukan apa pun. Sekali kau mabuk, kau bisa seperti diriku menjadi
setan mabuk" Nyonya bos itu tertawa dan berkata, "Di dalam peti mati perjanjian sudah dilakukan dengan
baik, kalian harus merayakannya dengan minum arak yang banyak."
Tiba-tiba Wang Tong bertanya, "Apakah kau tahu siapa aku?"
"Aku sudah dengar dari Xiao Shao Ying."
Tanya Wang Tong Lagi, "Apakah kau tahu tentang Tian Xiang Tang?"
"Ya, tentu saja."
Tanya Wang Tong, "Cara Tian Xiang Tang dalam menghabisi musuh apakah kau juga sudah
tahu?" "Aku tahu!" Tanya Wang Tong, "Bila kau sudah tahu mengapa kau tetap mau membantunya menjebakku?"
Jawab nyonya bos, "Orang ini sudah berhutang uang arak kepadaku sebanyak 1000 tail, bila
aku tidak membantunya, entah kapan hutang ini dapat dibayar. Apalagi..."
Wang Tong meneruskan kata-kata nyonya bos, "Apalagi kau sudah menemani dia tidur"
Wajah nyonya bos memerah dan dia menarik nafas, "Sebenarnya aku tidak menginginkannya,
tetapi...tenaganya lebih besar daripada aku."
Wang Tong memandang nyonya bos kemudian ke arah Xiao Shao Ying, tiba-tiba dia tertawa
terbahak-bahak. Tapi Xiao Shao Ying hanya diam terpaku.
Tidak disangka ternyata orang ini bisa tertawa juga apalagi sampai terbahak-bahak seperti itu.
Wang Tong berkata, "Kau benar-benar kekurangan uang dan benar-benar sangat mahir
mempermainkan perempuan."
Xiao Shao Ying berkata, "Kata-kataku sesuai dengan keadaan yang terjadi."
Kata Wang Tong, "Ketua Ge Ting Xiang pasti akan menyukai orang seperti dirimu."
Xiao Shao Ying sangat senang dan bertanya, "Apakah itu benar?"
Wang Tong mengangguk dan menjawab, "Sebab Ge Ting Xiang adalah seorang yang sangat
menyukai arak dan perempuan."
Begitu arak dituangkan ke dalam cawan dia langsung mengambilnya, tampaknya Wang Tong
sudah mulai mabuk. Xiao Shao Ying bertanya, "Apakah Tuan Ge Ting Xiang juga sering minum?"
"Setiap kali dia pasti minum arak dan tidak pernah berhenti minum arak. Jika sedang minum
tidak seorang pun boleh pergi meninggalkan tempat sebelum subuh"
Xiao Shao Ying mengerjap-ngerjapkan matanya dan berkata, "Sekarang belum subuh"
Malam sudah larut, jarak dari kuburan ke kedai arak bukan jarak yang terlalu jauh maupun
terlalu dekat. Tiba-tiba Wang Tong menepuk meja dan berkata, "Sekarang dia pasti sedang minum, aku akan
membawamu menemuinya di sana."
Mata Xiao Shao Ying bercahaya dan bertanya, "Apakah kau tahu dia berada di kota ini?"
"Aku tidak tahu, siapa yang tahu?"
Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah kita akan pergi sekarang?"
"Ya, kita pergi sekarang."
Begitu mengucapkan kata pergi mereka benar-benar pergi, berjalan dengan sangat cepat.
Nyonya bos yang melihat mereka dari loteng menarik nafas dan berkata, "Di antara mereka
siapa sebenarnya yang benar-benar mabuk?"
Dia sendiri sudah minum arak dan berkata, "Mungkin mereka tidak mabuk, yang mabuk itu
adalah aku sendiri" Ge Ting Xiang memang masih minum arak.
Dia minum arak dengan sangat perlahan, tapi jarang berhenti, secawan demi secawan dia asyik
minum arak. Yang memegang arak untuknya tentu saja Gu Yu Ning, dia juga minum arak tapi sedikit-sedikit.
Apa yang dikerjakan oleh Ge Ting Xiang, Gu Yu Ning selalu me nemaninya. Sekarang Gu Yu
Ning sudah seperti bayangan Ge Ting Xiang.
Arak sudah habis sebanyak dua poci, tapi Ge Ting Xiang malah mengerutkan dahinya.
Gu Yu Ning melihatnya dengan perlahan dia bertanya, "Apakah kau masih memikirkan Yang
Ling dan Wang Rui?" Dengan marah Ge Ting Xiang mengenggam cangkir dan berkata "Aku tidak mengerti, mencari 2
orang yang sudah cacat dengan mengerahkan anak buah sebanyak 40-50 orang, tetap tidak dapat
menangkap mereka. Dalam waktu 1 minggu ini pun tidak ada kabar sedikit pun."
Kata Gu Yu Ning, "Aku juga tidak mengerti, mengapa pada waktu itu mereka bisa meloloskan
diri?" Jawab Ge Ting Xiang, "Ini semua sesuai rencanaku"
Tanya Gu Yu Ning dengan tidak percaya, "Jadi kau sengaja melepaskan mereka?"
Ge Ting Xiang mengangguk.
"Karena apa?" "Karena aku sedang ingin mencari tahu tentang suatu hal."
"Apakah itu?" "Aku ingin tahu, apakah masih ada kaki tangan Shuang Huan Men yang berani
menyembunyikan mereka."
"Karena itu kau membiarkan mereka melarikan diri, lalu kau melihat kemana mereka melarian
diri" Wajah Ge Ting Xiang sudah mulai memerah karena marah dan berkata "Dua orang yang sudah
cacat tidak dapat diketemukan dan juga tidak bisa ditangkap, apakah nantinya Tian Xiang Tang
bisa melakukan hal besar lainnya?"
Terdengar suara barang pecah, ternyata itu adalah cawan arak yang dipegang Ge Ting Xiang.
Gu Yu Ning dengan lembut memegangi tangannya dan berkata, "Hanya 2 orang cacat tidak
akan terjadi suatu hal yang serius. Kau tidak perlu sampai harus marah-marah seperti ini."
Kata Ge Ting Xiang, "Jika ingin membasmi rumput harus sampai ke akar-akarnya. Jika mereka
tidak mati, mereka akan menjadi biang masalah."
Kata Gu Yu Ning, "Dengan cara apa pun Wang Tong pasti bisa menemukan Xiao Shao Ying."
Kata Ge Ting Xiang,"Hanya Wang Tong saja yang bisa mengerjakan tugasnya dengan baik "
Tanya Gu Yu Ning, "Apakah dia sudah lama ikut denganmu?"
"Benar." Tanya Gu Yu Ning lagi, "Apakah dia bisa dipercaya?"
"Tentu saja!" Kata Gu Yu Ning, "Aku pikir orang seperti Wang Tong tentu banyak di dunia persilatan ini."
Kata Ge Ting Xiang, "Walaupun ada tapi tetap sulit dicari."
Kata Gu Yu Ning, "Kita mencari 2 orang itu pelan-pelan. Shuang Huan Men sekarang sudah
hancur, tentu di daerah ini tidak ada orang yang berani sembarangan bergerak. Kita tidak perlu
terburu-buru." Gu Yu Ning mengganti cangkir yang pecah tadi dan menuangkan arak ke dalamnya.
Ge Ting Xiang memegang cangkir itu dan berpikir kemudian berkata, "Jika saja ada anak
buahku ada 2 atau 3 orang seperti Wang Tong, tentu kekuasanku akan semakin besar."
Gu Yu Ning melihatnya, matanya yang tenang tampak lebih berkilauan.
Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah kau tahu di dunia persilatan ada perkumpulan bernama Qing
Long Bang?" Jawab Gu Yu Ning, "Sepertinya aku pernah mendengarnya."
Tanya Ge Ting Xiang, "Kau pernah mendengar tentang hal apa?"
Jawab Gu Yu Ning, "Qing Long Bang adalah suatu perkumpulan rahasia yang terkuat,
cabangnya ada di mana-mana"
Kata Ge Ting Xiang, "Cabang-cabang yang dipimpin oleh Qing Long Bang jumlahnya ada 360
tempat. Di kota-kota besar sudah pasti berada di dalam kekuasannya"
Gu Yu Ning menghembuskan nafas dan berkata, "Pantas saja. Orang-orang yang mendengar
nama Qing Long Bang, akan merasa kaget dan ketakutan."
Ge Ting Xiang berkata dengan dingin, "Kejayaan Qing Long Hang adalah hasil dari usaha
mereka sendiri. Mengapa Tian Xiang Tang tidak dapat melakukannya?"
Dia menghabiskan arak dan menggebrak meja, dia menarik mulut dan berkata, "Hanya
sayang... sayang di dalam Tian Xiang Tang kurang orang seperti seekor macan atau pun naga."
Gu Yu Ning memegang erat tangan Ge Ting Xiang dan berkata, "Aku percaya kau pasti bisa
mencapai cita-citamu, kau bisa merencanakan sesuatu, kau pasti bisa mempunyai cara untuk
memanfaatkan orang."
Ge Ting Xiang tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Benar! benar sekali! Jika kau terus ikut
denganku suatu hari nanti akan tiba hal seperti itu."
Tiba-tiba suaranya terhenti dan dia membentak,
"Siapa di luar!"
"Ge Xin." "Ada apa?" "Wang Tong ingin menghadap."
Ge Ting Xiang berdiri dengan senang lalu dia bertanya, "Apakah Wang Tong sudah kembali?"
"Dia berada di luar pintu."
"Cepat suruh dia masuk!"
Beranda berada di depan pintu, meskipun sudah dipasang lampu tapi tetap terlihat gelap, pintu
diukir dengan ukiran bunga, ter lihat kuat dan kokoh.
Seseorang berdiri di depan pintu, wajahnya gelap dan kelihatan lelah.
Orang itu terlihat seperti orang yang jujur
Di dalam ruang rahasia Tian Xiang Tang, ada seseorang yang kelihatan jujur dan lelah. Hal ini
membuat Xiao Shao Ying tidak menemukannya.
Dia sedang bersandar ke pagar, sedang menunggu Wang Tong. Wang 1 Tong sudah masuk ke
dalam ruang rahasia. Begitu pintu rahasia itu dibuka, langsung tercium wanginya arak dan terlihat bayangan ramping
seorang perempuan. Xiao Shao Ying tertawa, "Benar-benar tukang minum dan senang main perempuan"
Ada berapa orang pendekar dari jaman dulu hingga sekarang ini yang tidak senang dengan
arak dan perempuan" Tapi yang sangat disayangkan, kebanyakan yang menyukai arak dan
perempuan bukanlah seorang pendekar.
Walaupun orang yang terlihat jujur itu sedang menundukkan kepala, tapi dari sudut matanya
dia melihat seorang pemuda yang memakai baju compang-camping seperti seorang pemalas dan
orang yang senang tertawa
Xiao Shao Ying juga melihatnya dan dia bertanya, "Margamu apa?"
Orang Itu menjawab, "Margaku Ge, bernama Xin"
Xiao Shao Ying bertanya lagi, "Apakah di sini semua pelayan bermarga Ge?"
Orang itu menjawab, "Benar."
Xiao Shao Ying bertanya lagi, "Apakah hanya orang-orang bermarga Ge baru bisa menjadi
seorang pelayan di sini?"
Jawab orang itu, "Tidak juga, bila mau mengubah marga tentu dapat menjadi pelayan di sini"
Orang ini sangat jujur dan selalu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Xiao Shao Ying, dan
jawabannya sangat sempurna.
Xiao Shao Ying tertawa lagi.
Dia benar-benar senang tertawa. Pantas atau tidak pantas dia pasti akan tertawa.
Walaupun dia miskin dan tidak mempunyai uang sedikit pun, tapi ketika dia tertawa, sepertinya
dia memiliki semua harta di dunia ini.
Terhadap orang yang seperti ini Ge Xin pun merasa anen, tiba-tiba dia pun bertanya,
"Margamu apa?" Jawab Xiao Shao Ying, "Margaku Xiao, bernama Shao Ying."
Ge Xin bertanya lagi," Apakah kau ingin menjadi pelayan disini?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Ya, benar."
Tanya Ge Xin, "Apakah kau juga mau berganti marga?"
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Aku tidak ingin jadi pelayan di sini."
Tanya Ge Xin, "Jadi, kau ingin bekerja sebagai apa?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Katanya di perkumpulan ini, posisi untuk ketua cabang sedang kosong."
Ge Xin sekarang ikut tertawa. Cara tertawanya sangat janggal karena dia jarang tertawa.
Tapi Ge Xin merasa Xiao Shao Ying lebih lucu lagi dibandingkan dia.
Pemuda ini baru datang tiba-tiba ingin menjadi ketua cabang.
Ge Xin belum selesai dengan tawanya, tiba-tiba dari dalam ruangan sudah terdengar suara Ge
Ting Xiang, "Ge Xin." "Ya, Ketua." "Suruh orang itu masuk."
Pintu ruangan itu dibuka untuk Xiao Shao Ying.
Di depan Ge Ting Xiang, Wang Tong sudah bercerita tentang apa" Bagaimana sikap Ge Ting
Xiang menghadapinya"
Xiao Shao Ying tidak mau tahu tentang semua itu.
Dia sangat percaya diri.

Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata (4) Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dadanya dibusungkan dan berjalan masuk ke dalam ruangan, sebelum dia memasuki ruangan
itu, dia berbisik pada Ge Xin, "Setelah aku keluar nanti, aku sudah menjadi ketua cabang, oleh
karena itu mulailah berpikir dengan cara apa kau harus menjilat aku."
Kali ini Ge Xin tidak tertawa. Dia melihat Xiao Shao Ying masuk ke dalam ruangan, dia seperti
melihat orang gila yang sedang masuk ke dalam kuburan yang dia gali sendiri.
Baju yang dipakai Xiao Shao Ying sebenarnya masih baru, kualitasnya pun nomor satu,
potongan bajunya bagus, dijahit khusus dengan rapi, tapi baju yang dipakainya sangat bau dan
kotor, dibeberapa tempat tampak sudah berlubang. Di saku bajunya pasti tidak ada isinya, seperti
kelapa yang airnya sudah tersedot hingga habis.
Tapi sewaktu dia menghadap Ge Ting Xiang langkahnya seperti seorang jendral yang kembali
ke istana setelah berperang di medan pertempuran dan pulang dengan membawa kemenangan.
Ge Ting Xiang memandangnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, setelah melihat sebanyak
3 kali tiba-tiba dia bertanya, "Berapa harga baju yang kau pakai itu?"
Kata-kata yang pertama kali dikeluarkan dari mulut Ge Ting Xiang adalah pertanyaan tentang
harga bajunya, benar-benar di luar dugaan.
Tapi Xiao Shao Ying tidak merasa aneh, dia segera menjawab, "50 tail, sudah termasuk dengan
ongkos jahit" Kata Ge Ting Xiang, "Sepertinya itu tidak sebanding."
Kata Xiao Shao Ying,"Aku bukan seorang yang pelit"
Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah kau tahu bahwa dengan uang 50 tail, kau bisa menghidupi 8
orang untuk biaya makan mereka selama 2 hingga 3 bulan?"
"Aku tidak tahu."
Tanya Ge Ting Xiang, "Mengapa kau tidak tahu?"
"Karena aku belum pernah membeli beras dan minyak."
Tanya Ge Ting Xiang lagi, "Sudah berapa lama kau memakai baju itu?"
"Baru 3 hari" Ge Ting Xiang melihat noda tanah, bercak tumpahan arak, dan lubang yang berada di bajunya,
dia berkata, "Jika kau memakai baju itu, kau harus lebih berhati-hati pada waktu minum arak"
Kata Xiao Shao Ying, "Aku tidak siap memakai baju ini untuk melewati hari raya Imlek"
Tanya Ge Ting Xiang "Biasanya kau memakai baju untuk berapa lama?"
"3 hari" Tanya Ge Ting Xiang, "Hanya 3 hari?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Aku memakai baju apa pun dalam waktu 3 hari."
Kata Ge Ting Xiang, "Baju jika sudah kotor bisa dicuci"
"Baju yang sudah aku cuci tidak akan kupakai lagi"
Gu Yu Niang tertawa Xiao Shao Ying juga tertawa dan matanya selalu melihat ke arah Gu Yu Niang.
Ge Ting Xiang sepertinya tidak melihatnya, wajahnya tidak marah, di dalam matanya masih ada
sorot yang sedang tertawa.
Dia bertanya lagi, "Dalam waktu satu bulan berapa banyak uang yang kau habiskan?"
"Ada berapa ya dipakai hingga habis"
Tanya Ge Ting Xiang, "Bagaiman jika tidak ada uang?"
"Bila tidak ada, aku pinjam, tapi jika tidak ada juga, terpaksa aku berhutang."
Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah ada orang yang mau meminjamkan uang kepadamu?"
"Sedikit banyak tentu ada."
Tanya Ge Ting Xiang, "Siapakah mereka itu?"
Jawab Xiao Shao Ying dengan jujur, "Kebanyakan perempuan-perempuan."
Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah nyonya bos Lao Hu Lou adalah salah satu di antaranya?"
Dia adalah seorang perempuan yang royal"
Xiao Shao Ying tersenyum, dari sudut matanya dia melihat Gu Yu Niang dan berkata, "Aku suka
perempuan yang royal"
Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah dia sering meminjamkan uang kepadamu, juga sering
bersekongkol denganmu untuk menipu orang?"
Orang-orang yang kami tipu tidak banyak."
Kata Ge Ting Xiang, "Tapi kalian menipu Wang Tong dengan cara yang unik, memaksanya
melepas baju pelindungnya, dan memaksanya membawamu kemari."
Xiao Shao Ying tampak terkejut dan berkata, "Tampaknya kau memahamiku dengan baik?"
Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah kau tidak menyangka Wang Tong kan menceritakan semuanya
ini kepadaku?" Jawab Xiao Shao Ying, "Hal seperti hu sangat memalukan."
Dengan dingin Ge Ting Xiang berkata, "Dia tidak pernah berbohong kepadaku, mengenai segala
apa pun, karena itu dia bisa hidup sampai sekarang, hidup dengan sangat baik pula"
"Aku tahu, aku juga ingin hidup seperti dia."
Tanya Ge Ting Xiang, "Oleh karena itu kau ingin bertemu denganku?"
"Benar " Tiba-tiba Ge Ting Xiang dengan wajah merah bertanya, "Kau datang untuk mencari
kesempatan untuk membalas dendam."
Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Pertanyaanmu sungguh sangat istimewa. Aku kira
kau sudah tahu orang macam apa aku ini?"
Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah orang sepertimu tidak akan balas dendam untuk orang lain?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Aku paling senang hidup enak, mengapa aku harus mencari jalan untuk
melompat ke dalam kuali yang penuh dengan minyak panas."
Kata Xiao Shao Ying lagi, "Apalagi aku tahu bahwa Wang Tong adalah asistenmu yang setia,
mengapa tidak kubunuh saja dia tadi?"
Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah kau bisa membunuhnya?"
"Baju pelindungnya saja sudah kupakai, jika aku benar-benar ingin membunuhnya, dia tidak
akan bisa keluar dari peti mati hidup-hidup"
Dengan tertawa dingin Ge Ting Xiang bertanya, "Apakah kau yakin?"
Tiba-tiba Xiao Shao Ying mengeluarkan suatu gerakan yang sangat cepat mengambil secawan
arak yang berada di depanya. Orang-orang hanya melihat cangkir arak sudah diletakkan kembali
ke atas meja, tapi arak yang ada di dalam gelas sudah tidak ada.
Ge Ting Xiang melihat semua itu dan mengangguk. Dia berkata, "Kau mengeluarkan gerakan
yang sangat cepat." "Jika aku minum arak tidak perlu lambat-lambat"
Ge Ting Xiang tertawa dan berkata. "Hal yang paling cepat kau lakukan adalah menghabiskan
uang." Kata Xiao Shao Ying, "Karena itu pula aku datang kemari, di dunia ini perempuan yang royal
tidak banyak." Tanya Ge Ting Xiang, "Kau kira aku akan memberikan uang yang banyak kepadamu?"
"Kau pasti akan memberikannya, kau bukan orang pelit seperti Sheng Tian Ba."
Ge Ting Xiang tertawa dan berkata, "Bocah tengik, pandanganmu memang tidak salah."
Xiao Shao Ying hanya tersenyum dan berkata, "Bila orang yang ingin meminjam uang, tentu
tidak akan salah dalam menilai orang. Cara meminjam uang adalah ilmu khusus tidak
sembarangan orang bisa melakukannya."
Tiba-tiba tawa Ge Ting Xiang berhenti dan berkata, "Tapi kau melupakan satu hal."
"Apakah itu?" Jawab Ge Ting Xiang, "Katanya kau besedia memberikan 2 hadiah khusus yang akan kau
berikan kepadaku" Xiao Shao Ying berkata, "Kau juga jangan melupakan satu kalimat ini."
Tanya Ge Ting Xiang, "Kalimat apa?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Li Shang Wang Lai (artinya hadiah diterima tapi harus harus dibalikkan,
jika tidak demikian bukan disebut hadiah, timbal balik)"
Kata Xiao Shao Ying, "Kau adalah seorang ketua, kalau bertemu dengan yang lebih muda, kau
tentu harus memberikan hadiah karena kita baru saja pertama kali bertemu."
Tanya Ge Ting Xiang, "Kau menginginkan apa?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Dalam 2 tahun ini aku sudah berhutang pada orang sebanyak 30.000
hingga 40.000 tail perak."
"Akan kubantu kau melunasinya."
Kata Xiao Shao Ying, "Jika hutang sudah lunas, uang di sakuku masih tetap kosong, rasanya
tidak enak." Tanya Ge Ting Xiang, "Kau menginginkan berapa lagi?"
"Seorang laki-laki jika di dalam sakunya ada uang sebanyak 1000 hingga 5.000 tail perak, bila
keluar rumah baru bisa dengan kepala diangkat."
Kata Ge Ting Xiang, "Perutmu besar juga."
"Seorang laki-laki bila ingin terkenal tidak cukup hanya dengan uang saja "
Tanya Ge Ting Xiang, "Itu semua masih tidak cukup?"
"Kecuali uang harus ada kekuasaan"
Tanya Ge Ting Xiang, "Apa yang kau inginkan" Ingin menjadi gubernur atau ingin menjadi
perdana menteri?" "Di mataku kedudukan 10 orang gubernur tidak akan bisa menyamai kedudukan seorang ketua
cabang." Kata Ge Ting Xiang dengan tertawa dingin, "Perutmu benar-benar besar"
"Aku kebetulan tahu bahwa ada beberapa kursi ketua cabang yang masih kosong."
Tanya Ge Ting Xiang, "Kau masih mengetahui apa lagi?"
"Aku masih tahu seseorang bila belum terkenal tidak akan menjual dirinya sendiri dan juga
tidak akan menjual teman sendiri"
Dengan marah Ge Ting Xiang bertanya, "Apakah Yang Ling dan Wang Rui adalah temantemanmu?"
Dengan santai Xiao Shao Ying berkata, "Karena aku adalah teman mereka, maka aku tahu di
mana mereka sekarang, aku bisa menghantarkan kepala mereka kepadamu, sedangkan kau tidak
akan bisa" Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah Wang Tong juga menganggap kau sebagai teman sehingga baru
bisa kau tipu masuk ke dalam peti?"
"Benar" Xiao Shao Ying tertawa dengan santai dan berkata, "Kadang-kadang teman bisa lebih
menakutkan daripada musuh. Aku selalu mengingat pepatah ini."
Ge Ting Xiang tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Bagus, bagus, perkataanmu memang
bagus, dengan kata-kata ini kau sudah pantas seorang ketua cabang."
Tapi sekarang aku masih belum menjadi ketua cabang?"
"Sekarang pun kau sudah menjadi ketua cabang."
Xiao Shao Ying sangat gembira dan dia berkata, "Bila aku mendengar kabar baik, aku selalu
ingin minum arak." Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah kabar ini kurang cukup baik?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Dengan berita ini, aku pantas minum sebanyak 350 cawan arak "
Ge Ting Xiang tertawa dan berkata, "Baiklah, bawa cawan yang besar, lihat dia bisa minum
berapa banyak?" Gu Yu Niang dengan tangannya yang putih dan mulus secara gemulai menyiapkan arak untuk
Xiao Shao Ying. "Silahkan." Xiao Shao Ying menerima cawan itu dan langsung meminumnya, secawan demi secawan, tapi
matanya terus mengawasi Gu Yu Niang seperti seekor nyamuk yang mencium bau darah.
Ge Ting Xiang melihat Xiao Shao Ying, akhirnya Ge Ting Xiang terpaksa bertanya, "Orang yang
kau lihat terus itu, apakah kau tahu?"
"Aku hanya tahu perempuan ini sangat pantas untuk dilihat"
Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah hanya untuk dilihat saja?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Aku masih ingin..."
Tiba-tiba Ge Ting Xiang memotong kata-katanya berkata, "Jika kau ingin juga sebaiknya jangan
terlalu jauh memikirkannya."
Xiao Shao Ying balik bertanya,
"Mengapa?" Jawab Ge Ting Xiang, "Karena aku yang mengatakannya sendiri"
Wajahnya berkerut dan dengan serius dia berkata, "Sekarang kau sudah menjadi ketua cabang
Tian Xiang Tang, apa pun yang kuperintahkan kau hanya dengar dan langsung melaksanakan
perintahku, tidak boleh ada pertanyaan."
"Baik, aku mengerti."
Kata Ge Ting Xiang, "Aku tahu kau adalah seorang yang pengertian."
Tiba-tiba dari dalam laci Ge Ting Xiang mengeluarkan setumpuk uang dan berkata, "Ini uang
50.000 tail perak, kecuali untuk membayar hutang, sisanya bisa kau pakai untuk keperluanmu
selama beberapa hari"
Xiao Shao Ying tidak menerimanya.
Kata Ge Ting Xiang, "Sekarang kau boleh ambil. Aku tahu setelah minum arak kau pasti ingin
main perempuan." Xiao Shao Ying tertawa kecut dan berkata, "Aku tahu kau adalah orang yang pengertian, hanya
sayang..." "Sayang apa?" "Sayang, itu belum cukup "
Kata Ge Ting Xiang, "Tadi kau minta dengan jumlah sebesar itu"
Kata Xiao Shao Ying, "Tadi aku meminta pada waktu aku masih miskin jadi aku hanya minta
sebanyak itu " Tanya Ge Ting Xiang, "Bagaimana dengan sekarang?"
"Sekarang aku adalah seorang ketua cabang Tian Xiang Tang, ke dudukanku sudah tidak sama
lagi, aku harus meminta lebih."
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata lagi, "Sudah menjadi ketua cabang, keluar tidak membawa
uang, Ketua sendiri juga yang akan malu."
Ge Ting Xiang tertawa terbahak-bahak, "Bocah, aku akan memberikan uang kepadamu sampai
kau merasa puas!" Benar, Ge Ting Xiang langsung mengeluarkan uang lagi dari dalam lacinya, sebanyak 50.000
lagi. Xiao Shao Ying tidak melihat, langsung memasukkan uang itu ke dalam sepatu botnya.
Tiba-tiba Gu Yu Niang bertanya, "Sudah berapa lama kau tak mencuci kaki?"
"3 Hari." Tanya Gu Yu Niang lagi, "Uang yang dimasukkan ke dalam sepatu, apakah kau tidak takut akan
bau?" Xiao Shao Ying tertawa dan menjawab, "Meskipun uang itu bau tetap akan ada orang yang
menginginkannya." Gu Yu Niang juga tertawa. Dia adalah seorang perempuan yang cantik, ketika dia tertawa dia
bertambah cantik. Sewaktu Gu Yu Niang tertawa, laki-laki yang tidak ingin memandangnya, bisa dihitung dengan
jari. Tapi kali ini Xiao Shao Ying tidak memandangnya.
Ge Ting Xiang merasa puas, ekspresinya penuh dengan kepuasan, tiba-tiba dia bertanya,
"Kapan kau akan mengantarkan hadiah yang kaujanjikan?"
"3 hari lagi." Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah cukup hanya dengan 3 hari?"
"Aku tidak pernah melakukan sesuatu hal yang tidak aku yakini"
Ge Ting Xiang tersenyum dan berkata, "Baiklah, aku tunggu tiga hari lagi."
"Pada hari ke 3 jam 1 malam. Aku akan mengantarkan hadiah untukmu"
Tanya Ge Ting Xiang, "Jam 1 malam tepat?"
Xiao Shao Ying mengangguk dan berkata, "Aku juga mempunyai satu syarat."
"Apakah itu?" Jawab Xiao Shao Ying, "Dalam waktu 3 hari ini aku minta kebebasan, jangan ada yang
mengikutiku, jika tidak..."
Tanya Ge Ting Xiang, "Jika tidak kau akan melakukan apa..."
"Aku tidak jamin jika hadiah itu bisa melarikan diri dan jangan salahkan semuanya ini kepadaku
" Akhirnya Ge Ting Xiang setuju dan berkata, "Aku harap kau adalah orang yang bisa menepati
janji." Dengan dingin Xiao Shao Ying berkata, "Kalau kau tidak percaya kepadaku, kau masih bisa
membunuhku, sekarang masih ada kesempatan"
Ge Ting Xiang tertawa dan berkata, "Aku tidak mau ketua cabangku orang yang sudah mati."
Xiao Shao Ying juga tertawa
Kata Ge Ting Xiang, "Sekarang kau jangan pergi dulu, lebih baik kau istirahat terlebih dahulu,
dan mencari tempat untuk tidur, setelah segar baru kau mulai bekerja"
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Di sakuku sudah ada uang sebanyak 100.000 tail, bila
belum dipakai rasanya tidak enak."
Gu Yu Niang sudah membuka pintu dan berkata, "Selamat jalan, aku sudah menyuruh Ge Xin
membawa jalan untukmu."
"Terima kasih," kata Xiao Shao Ying.
Ge Ting Xiang tertawa dingin dan berkata, "Aku sudah memberikan uang sebanyak 100.000
dan menjadikanmu ketua cabang, kau tidak berterima kasih kepadaku, sedangkan kepada dia
yang hanya membukakan pintu, kau sudah berterima kasih?"
Kata Xiao Shao Ying, "Aku sudah menjual diriku padamu untuk apa aku berterima kasih
kepadamu?" Dia melangkah keluar. Di depan Ge Xin sudah menunggunya, Xiao Shao Ying menepuk
punggungnya dan berkata, "Kau sudah boleh mulai menjilatku."
Bab V Rencana Rahasia Sore hari, Xiao Shao Ying tidak tidur tapi dia mabuk. Kali ini dia benar-benar sudah mabuk.
Di rumah bordil, sudah ada beberapa pelacur yang dipesan dan mereka sedang menunggunya.
Tapi dia secara sembunyi-sembunyi telah keluar dan tempat itu dengan badan sempoyongan
dia berjalan. Melirik kesini dan melirik kesana, dia menghabiskan uang sebanyak 500 tail perak,
untuk membeli semangka seharga hanya beberapa sen perak, kemudian dia membuangnya ke
dalam parit. Sekarang dia mulai mencium bau arak, dengan tubuh sempoyongan dia masuk ke rumah
makan itu lagi. Rumah makan itu meskipun ramai, tapi masih ada beberapa meja dan kursi yang kosong.
Dia tidak duduk, sengaja dia masuk ke ruang VIP. Hari ini Tuan Tang sedang mengadakan
undangan, yang diundang adalah ketua kantor Biao, yaitu Tuan Niu. Undangan dilangsungkan di
tempat VIP. Pelayan-pelayan mengira Xiao Shao Ying adalah tamu yang diundang oleh Tuan Pang, mereka
tidak melarangnya masuk. Tamu-tamu tuan Pang tidak ada seorang pun yang berani melakukan


Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata (4) Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kesalahan. Tuan Niu sudah datang, dia membawa beberapa orang pengawal. Setiap pengawalnya ditemani
oleh perempuan. Sewaktu mereka sedang asyik minum, tiba-tiba Xiao Shao Ying masuk. Dia mengambil kuah
yang berada di atas meja, kemudian dia mencoba rasanya. Dengan tertawa dia berkata,
"Kuah ini tidak enak rasanya, aku gantikan dengan yang lain"
Dia membuang kuah yang berada di dalam mangkuk, lalu membuka celananya. Dia kencing ke
dalam mangkuk tadi. Tamu-tamu perempuan berteriakan, tapi di antara mereka ada juga yang tertawa.
Tuan Pang dengan wajah yang marah bertanya,
"Siapakah bocah itu?"
Tidak ada yang tahu siapa bocah itu.
Tapi Xiao Shao Ying dengan tertawa berkata,
"Aku datang untuk mengerjai ibumu."
Kata-kata itu belum habis, sudah banyak kepalan tangan memukulnya, memukul wajahnya.
Karena tubuhnya lemas, dia hanya bisa menahan beberapa kali pukulan langsung roboh dan
tidak bergerak lagi. Orang-orang kantor Biao yang datang dari luar kota, ada yang membawa pisau, ada juga yang
sudah mengeluarkan pisau belati dari dalam sepatu bot mereka.
"Hancurkan wajahnya dulu kemudian kebiri dia. kita lihat, apakah dia masih berani kencing di
mana-mana!" 30% mabuk, 70% marah, membuat orang-orang kantor Biao yang selalu bergelimang dengan
darah selalu melakukan hal-hal yang menakutkan.
Tuan Pang sekali memerintah, sudah ada orang dengan pisaunya akan mulai merusak wajah
Xiao Shao Ying. Tiba-tiba di belakang sekat ruangan ada sepasang tangan menarik tangan orang ini.
Kata Tuan Pang dengan marah,
"Siapa yang berani melarangku?"
Di luar sekat sudah ada orang yang melongokkan kepala dan berkata,
"Aku." Melihat orang ini, kemarahan Tuan Pang langsung reda, dan dia segera memasang wajah yang
berseri-seri. Ternyata dia adalah Kakak Kedua Ge.
Ge Er menunjuk ke arah Xiao Shao Ying yang terbaring di lantai dan bertanya,
"Tahukah kau siapa orang ini?"
Tuan Pang menggelengkah kepalanya.
Ge Er melambaikan tangan. Dia sudah mendekat, lalu berbisik.
Wajah Tuan Pang segera berubah, dengan terpaksa dia berkata, "Tuan ini senang berbaring di
sini, kami akan memindahkan dia ke tempat lain."
Kalau dia berkata pergi, segera dia pergi. Tak lupa tamu-tamu juga ditarik keluar ruangan.
Ketua Niu masih marah dan berkata, "Bocah ini, siapakah sebenarnya" Mengapa kita harus
mengalah kepadanya?"
Tuan Pang diam-diam berbisik kepadanya. Wajah Ketua Niu langsung berubah, lebih cepat
berubah dibanding dengan reaksi Tuan Pang tadi.
Xiao Shao Ying masih seperti orang mati, terbaring di bawah, akan dibunuh, akan dibawa pergi,
dia sama sekali tidak tahu.
Kakak Ge Er melihatnya, kemudian menggelengkan kepala, dia juga ditarik oleh Tuan Pang
untuk minum. Tiba-tiba Xiao Shao Ying membuka sebelah matanya, dari bawah sekat ruangan terlihat kaki
mereka, dia menarik nafas. Dia berbicara sendiri. "Ternyata tuan Xiang Tang sangat ditakuti oleh
orang-orang." Terdengar Kakak Ge Er berpesan kepada pelayan,
"Urus tuan yang terbaring di bawah itu, jika dia sudah sadar, apa pun yang dia inginkan,
berikan kepadanya. Baru nanti kau lapor kepadaku"
Akhirnya mereka turun. Pelayan-pelayan sedang membicarakan hal ini.
"Si setan arak itu apa pekerjaannya" Mengapa dia berani berbuat tidak sopan terhadap tamutamu?"
"Katanya dia adalah ketua cabang Tian Xiang Tang yang baru"
"Pantas saja." Ada pelayan yang berkata, "Jika sudah menjadi ketua cabang Tian Xiang Tang, jangankan
kencing di mangkuk, kencing di mulut orang pun, orang itu harus mau menerimanya"
Xiao Shao Ying seperti sedang tertawa dingin, dia membuka jendela dan keluar menuju gang
sempit yang berada di belakang rumah makan itu.
Jika ada orang yang menguntit dia di belakang. Dia akan mengetahuinya.
Sekarang dia cepat bangun dari mabuk, sadar pun lebih cepat. Malam yang sepi.
Di atas gunung terlihat api setan yang berwarna hijau. Walaupun terlihat seram dan
menakutkan, tapi ada juga keindahan yang misterius yang terselubung.
Cahaya bintang lebih indah lagi, angin musim gugur bertiup melewati gunung ini.
Tapi sayang Wang Rui tidak bisa menikmati keindahan ini.
Dia sedang terbaring di dalam peti mati, makan daging sapi yang dingin sekeras batu. Jika tidak
terlalu penting, dia tidak akan keluar.
Dia adalah orang yang sangat berhati-hati.
Lukanya sudah mengering, tenaganya pun sudah pulih, tapi untuk membalas dendam sama
sekali belum ada harapan.
Kekuatan Tian Xiang Tang, sehari demi sehari semakin kuat.
Tadinya Shuang Huan Men seperti sebuah pohon besar. Tian Xiang Tang adalah tunas pohon
yang berada di bawah pohon besar itu. Matahari dan air semua diambil oleh pohon besar ini.
karena itu tunas ini tidak dapat tumbuh dengan sempurna.
Sekarang pohon besar ini sudah tumbang, di dunia ini sudah tidak ada hal yang bisa
menghalangi tunas itu untuk tumbuh besar.
Wang Rui menarik nafas, dan menelan daging yang dingin itu. Dia mengelus gelang yang
berada di balik bajunya Di atas gelang ada goresan.
Gelang Perasa. Namanya Perasa, tapi dia yang paling tidak mempunyai perasaan. Gelang itu masih dingin,
masih begitu keras. Di dunia ini dia bisa berjaya atau tidak, tidak pernah peduli, tidak pernah
mengasihani juga tidak ada perasaan.
Tapi Wang Rui tetap mengelus sepasang gelang ini. Sepasang gelang itu pernah membuatnya
berjaya, juga pernah membuatnya hampir mati. Air mata sudah mulai menetes.
Terdengar ada yang mengetuk peti mati dari luar.
Wang Rui dengan erat memegangi sepasang gelang itu dan bertanya,
"Siapa?" "Aku adalah tetanggamu, bernama Zhang Xiao Di. Aku datang karena ingin meminjam pisau
kecil untuk mengupas bambu. Bambu itu akan kubuat kukusan. Setelah menjadi kukusan aku akan
mengukus bakpao untuk makanan kalian."
"Xiao Shao Ying. Dia pasti sedang sangat mabuk."
Wang Rui marah, dalam keadaan seperti ini, bocah itu masih sempat-sempatnya bercanda.
Yang datang memang memang Xiao Shao Ying, dia datang dengan mengenakan baju baru
yang terbuat dari sutra, tapi di bajunya banyak tanah yang menempel dan noda bekas arak,
wajahnya masih ada bekas luka yang baru mengering, dan kepalanya bengkak seperti habis
dipukul. Xiao Shao Ying masih tetap tertawa dan tidak pernah serius, bau arak begitu menyengat
sepertinya bisa membuat orang langsung mati.
Wang Rui mengerutkan dahi, setiap kali dia melihat bocah itu dia pasti akan mengerutkan dahi.
Yang Ling juga berdiri dan bertanya, "Apakah di sekitar sini ada orang?"
"Bayangan setan pun tidak ada"
Yang Ling sedang duduk di atas peti mati, walaupun lukanya sudah mengering, dia berdiri
dengan sebelah kaki dengan sikap canggung dan tidak nyaman.
Xiao Shao Ying masih tertawa melihat mereka berdua dan berkata, "Kelihatannya kalian dalam
kondisi yang sangat baik, sepertinya nasib baik akan segera datang."
Tanya Yang Ling,"Apakah kau sudah bertemu dengan Wang Tong?"
"Bukan aku yang mencari dia, tapi dia yang mencariku"
Mata Yang Ling berkilauan dan bertanya, "Apakah kau sudah berhadapan dengannya?"
"Ikan yang aku pancing harus besar, dia belum cukup besar."
Dengan dingin Yang Ling berkata, "Jika ingin memancing ikan yang terlalu besar bisa-bisa kau
sendiri yang ditelan oleh ikan besar tersebut."
Dengan santai Xiao Shao Ying berkata, "Aku tidak takut karena darahku sudah berubah menjadi
arak, tak ada ikan yang mau minum arak."
Tiba-tiba Yang Ling tertawa dan berkata, "Tapi Ge Ting Xiang sangat suka minum arak dan dia
benar-benar sangat menyukainya."
Tanya Wang Rui, "Apakah kau diikuti olehnya?"
"Sudah pernah diikuti dan sudah pernah minum bersama"
"Apakah dia tidak berhadapan langsung denganmu?"
"Aku masih hidup."
Yang Ling segera bertanya lagi, "Mengapa dia tidak membunuhmu?"
"Karena dia juga sedang memancing ikan besar dan aku belum cukup besar."
Kata Wang Rui, "Aku tahu, sebelum kita berdua mati dia tidak akan bisa tidur dengan nyenyak."
"Karena itu dia ingin memperalatku untuk memancing kalian berdua, tapi aku juga ingin
memperalat kalian untuk memancing dia, namun sampai sekarang belum tahu siapa yang akan
terpancing?" Tanya Wang Rui, "Apakah kau sudah mempunyai cara untuk menghadapinya?"
"Ada sebuah cara."
"Dengan cara lama?"
Wang Rui tidak jelas dan bertanya, "Cara lama seperti apa?" "Cara yang biasa dipakai oleh Jing
Ke. "Wajah Wang Rui segera berubah dan bertanya, "Kau akan meminjam kepala kami berdua?"
"Benar " Wajah Yang Ling pun ikut berubah, dengan dingin dia berkata, "Bagaimana kami tahu kau
meminjam kepala kami bukan sebagai batu loncatan supaya bisa masuk ke dalam Tian Xiang
Tang?" Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah aku mirip seseorang yang akan menjual teman untuk mendapat
kemuliaan?" "Sangat mirip."
Yang Ling tertawa dingin dan bekata, "Jika kau tidak bersengkongkol dengan Ge Ting Xiang
mana mungkin kau dapat dilepaskan begitu saja olehnya?"
Xiao Shao Ying menghela nafas dan bertanya, "Kalau begitu kalian tidak akan
meminjamkannya?" Jawab Yang Ling, "Kepalaku hanya ada satu dan aku tidak akan memberikan pada orang yang
akan menjual teman untuk mendapat kemuliaan."
Xiao Shao Ying tertawa kecut dan berkata, "Ingin meminjam tidak diberi, terpaksa aku harus
merebut, jika tidak bisa juga terpaksa aku harus merebutnya secara langsung."
Tanya Yang Ling, "Kau datang kemari untuk merebutnya?"
Bersamaan dengan bentakannya dia sudah melakukan suatu gerakan.
Walaupun hanya menggunakan sebelah kaki saja, namun gerakannya masih selincah seekor
cheetah. Yang Ling adalah seorang perampok yang terkenal di Long Xi, jika dia tidak kejam, ganas, dan
tidak takut mati mana mungkin dia bisa bertahan selama 10 tahun.
Terdengar gelang-gelang Wang Rui sudah mulai mengeluarkan aksinya.
Semua orang hanya memiliki sebuah kepala saja, tidak ada yang mau tanpa sebab memberi
pinjam kepada orang lain.
Mereka berdua secara bersamaan mengeluarkan suatu gerakan menyerang. Dari kedua arah
yaitu kiri dan kanan, yang satu dengan gerakan kejam yang satunya dengan kekuatan yang
sangat besar. Orang yang bisa menghindari serangan ini di daerah Xi Bei tidaklah banyak.
Tapi Xiao Shao Ying dapat menghindarinya.
Dia seperti mabuk mungkin setengah mabuk dan keadaannya seperti sudah akan ambruk, tapi
dengan baik dia masih bisa berdiri dengan baik.
Biarpun mereka satu perguruan namun sudah beberapa tahun tidak bertemu dan tidak
mengetahui kemajuan ilmu mereka masing-masing.
Apalagi Wang Rui, dia datang dari Shao Lin, dia tidak pernah memandang sebelah mata
terhadap ilmu saudara-saudara seperguruan selain kakak seperguruan tertuanya.
Sampai saat ini dia baru menyadari dia telah salah menilai orang.
Biarpun Yang Ling hanya mempunyai sebelah kaki dan masih harus dibantu dengan tongkat,
tapi setiap kali mengeluarkan sebuah serangan, gerakannya sangat mantap dan efektif,
pengalaman bertarungnya jauh melampaui Wang Rui.
Xiao Shao Ying menghindari serangan-serangan ini dengan gerakan yang ringan. Hal ini lebih
tidak disangka oleh Wang Rui.
Hanya dalam sekejap mereka bertarung sudah melewati 10 jurus.
Tiba-tiba Wang Rui melemparkan gelang besinya dan dengan sebelah tangannya dia
menggunakan ilmu dari Shao Lin, yaitu Fu Hu Luo Hau Quan.
Sejak kecil dia sudah masuk kuil Shao Lin dan ilmu ini sudah dia latih selama 15 tahun. Dia
lebih memahami ilmu ini dibandingkan dengan Gelang Perasa yang dia miliki. Setelah jurus ini
dikeluarkan tenaga yang dikeluarkan mampu menaklukan naga dan harimau.
Seperti tidak mau kalah, Yang Ling pun mengunakan tongkat kayu dia jadikan seperti besi,
dengan tangan kirinya dia mengeluarkan jurus cakar elangnya.
Di dalam perguruan Shuang Huan Men dia memiliki ilmu yang paling banyak dan bervariasi.
Tapi Xiao Shao Ying sama sekali tidak membalas, tiba-tiba dia menjungkir-balikkan badannya di
udara, dia sudah mundur beberapa meter jauhnya dan sambil bertepuk tangan dia berkata,
"Bagus sekali, ilmu silat yang sangat lihai"
Yang Ling tertawa dingin, dia sepertinya ingin mengejar Xiao Shao Ying namun Wang Rui
melarangnya, "Tunggu sebentar!"
Tanya Yang Ling dengan marah, "Mau tunggu apa lagi" Mau tunggu dia mengambil kepala
kita?" "Dari tadi dia hanya menghindar saja sama sekali tidak pernah menyerang."
Yang Ling tertawa dingin, "Dia mana bisa menyerang?"
"Dia juga tidak memanggil orang-orang Tian Xiang Tang untuk membantunya, karena itu..."
Kata Yang Ling melanjutkan, "Karena itu kau ingin meminjamkan kepalamu padanya?"
"Sepertinya dia datang bukan benar-benar untuk meminjam kepala kita."
Xiao Shao Ying hanya tertawa dan berkata, "Aku memang tidak bermaksud demikian"
Tanya Yang Ling, "Lalu apa maksudmu?"
"Aku hanya mencoba kemampuan kalian saja, apakah kalian masih sanggup membunuh
orang?" Tanya Yang Ling,"Apakah kau sudah berhasil mengujinya?"
Xiao Shao Ying mengangguk.
Tanya Wang Rui, "Kau datang kemari untuk menyuruh kami membunuh orang?"
Xiao Shao Ying mengangguk lagi.
Tanya Wang Rui, "Siapa yang harus kami bunuh?"
"Ge Ting Xiang."
Tanya Wang Rui, "Apakah kami sanggup untuk membunuhnya?"
"Ada kemungkinan 50% kesempatan."
"Hanya 50%?" "Kalau sekarang kita tidak menyerang kelak 10% pun kita tidak mempunyai kesempatan."
Wang Rui mengerti akan hal ini. Kekuatan Tian Xiang Tang semakin lama semakin besar, dan
kesempatan mereka semakin hari semakin sedikit.
Kata Yang Ling, "Apakah sekarang kau sudah mempunyai rencana?"
Xiao Shao Ying sekarang ini berada dalam keadaan yang serius dan berkata, "Setiap malam
setiap pukul 1 dia selalu minum arak di ruangan rahasianya, yang menemani dia minum adalah
istri mudanya yang sangat dia sayang yang bernama Guo Yu Niang."
Tanya Yang Ling, "Berapa orang yang berjaga di sana?"
"Hanya ada satu orang."
Tanya Yang Ling, "Apakah yang berjaga di sana adalah Wang Tong?"
Xiao Shao Ying mengelengkan kepala dan berkata, "Yang berjaga bernama Ge Xin, dia adalah
pelayannya." Tanya Yang Ling, "Orang macam apakah dia itu?"
Xiao Shao Ying tertawa, "Dia hanya seorang pelayan."
Wang Rui menghembuskan nafas panjang. Kelihatannya ini memang hanya kesempatan kita."
Kata Xiao Shao Ying melanjutkan, "Ini juga kesempatan satu-satunya "
Tanya Yang Ling, "Apakah kau mengetahui pintu ruang rahasia?"
"Aku tahu dan aku bisa masuk ke sana."
"Apakah kau yakin?"
"Aku yakin." "Bagaiman kita bisa masuk?"
Kata Xiao Shao Ying, "Lusa sebelum pukul 1 malam aku tunggu di ruangan rahasia itu, begitu
melihat cahaya lampu dimatikan, kalian harus segera masuk dan bergerak."
"Jendela yang mana?"
"Aku bisa menggambarkan tempat dan jendelanya, untuk kalian lihat"
Kata Wang Rui, "Begitu lampu padam, kita segera bergerak "
Kata Xiao Shao Ying, "Jika kita bertiga bergabung, mungkin kesempatan bisa lebih dari 50%."
Tanya Wang Rui, "Jika tidak ada lampu bagaimana kita bisa mengetahui keberadaan Ge Ting
Xiang?" "Aku akan mengenakan baju putih pada saat itu"
Tanya Wang Rui, "Masih ada Guo Yu Niang."
Kata Xiao Shao Ying, "Guo Yu Niang adalah seorang perempuan yang harum, di telinganya
memakai anting, orang buta pun mengetahuinya."
"Selain kau, Guo Yu Niang, yang lainnya pasti Ge Ting Xiang."
"Ruangan itu tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang."
Tanya Yang Ling, "Bagaimana dengan Wang Tong?"
"Meskipun ada, aku pasti ada cara untuk menyuruhnya keluar."
"Apakah mereka percaya kepadamu?"
Dengan santai Xiao Shao Ying menjawab, "Apakah aku seperti orang yang akan menjual teman
untuk kemuliaan diri sendiri?"
Yang Ling balik bertanya, "Apakah benar tidak seperti itu?"


Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata (4) Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bagaimana menurutmu?"
Tiba-tiba Yang Ling bertanya, "Apakah ada yang mengetahui bahwa kau mencari kami kemari?"
"Tidak ada " "Kau keluar dari Tian Xiang Tang apakah tidak ada yang mengikutimu?"
"Tadinya ada tapi sudah kusingkirkan."
Kata Xiao Shao Ying melanjutkan, "Karena itu pula aku terkena sabetan pisau, kakak kedua Ge
jika sudah pulang pasti hidupnya akan sengsara"
Tanya Yang Ling, "Siapa kakak kedua Ge?"
"Semua pelayan Ge Ting Xiang bermarga Ge"
"Berapa banyak kau mengetahui rahasia Tian Xiang Tang?"
"Lumayan banyak."
Peta yang yang digambar Xiao Shao Ymg sangat teliti dan akurat, "Pintu yang berada di pojok
ini adalah pintu masuk kalian satu-satunya, kalian jangan memanjat tembok untuk masuk, harus
dengan membuka jendela ini."
"Mengapa?" "Karena di atas mungkin ada orang yang berjaga-jaga, jika masuk dengan membongkar pintu
tidak akan ada yang menyangka."
"Setelah itu bagaimana lagi?"
"Kemudian kalian jalan di jalan batu kerikil ini sampai di sebuah pohon, kalian tunggulah di
sana. Jalan kerikil dan pohon yang dimaksud sudah diberi tanda, dari sana bisa melihat jendela
yang aku gambar." Kata Yang Ling, "Begitu lampu padam kita segera bergerak."
Xiao Shao Ying mengangguk dan berkata, "Ge Ting Xiang sudah tua, sorot matanya pasti
kurang awas, di dalam kegelapan ilmu silatnya pasti tidak seperti biasanya."
Pelan-pelan dia berkata lagi, "Apalagi kalian dalam beberapa hari ini selalu keluar malam,
makan pada malam hari. Mestinya kalian lebih terbiasa dalam kegelapan jika dibandingkan orang
biasa, kalian pasti bisa membedakan orang-orang yang berada di dalam ruangan. Jika lampu
dimatikan belum tentu orang dalam ruangan itu bisa melihat kalian"
Kata Yang Ling, "Pemikiranmu sangat sempurna"
Xiao Shao Ying tertawa, "Aku harus teliti karena kesempatan yang ada hanya satu kali."
Yang Ling menarik nafas dan berkata, "Dulu kami salah menilaimu"
Kata Xiao Shao Ying sambil tersenyum, "Sepertinya Ge Ting Xiang juga salah menilaiku."
Kata Yang Ling, "Aku berharap kau juga tidak salah menilai Guo Yu Niang dan Ge Xin."
Ge Xin tidak bergerak dan berdiri di luar pintu sepertinya dia lebih lelah dibandingkan dengan 2
hari kemarin. Pintu dibuka, beranda masih seperti biasa tampak gelap. Sekarang belumlah pukul 1 malam.
Xiao Shao Ying sudah datang tanpa ada yang menghalanginya, tidak ada suara apa pun.
Rumah Ge Ting Xiang sepertinya tidak ada orang Xiao Shao Ying menepuk pundak Ge Xin dan
berkata, "Aku datang lagi"
"Ya." Xiao Shao Ying bertanya kepadanya. "Sepertinya kau jarang tidur?"
"Ya" Tanya Xiao Shao Ying lagi, "Apakah tidak ada kata-kata lain yang ingin kau katakan?"
"Ya." Tanya Xiao Shao Ying, "Sepertinya 2 hari kemarin kata-kata yang kau ucapkan lebih banyak?"
Pendekar Naga Mas 1 Pendekar Setia Pendekar Kembar Bagian Ii Karya Gan K L Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 2

Cari Blog Ini