Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu Bagian 17
tidak menyahut?" si jelita berbisik ditelinga Kwee In seraya
bibirnya yang halus mengecup pipi Kwee In.
Bergejolak hatinya Kwee In. Ia tidak mengerti, kenapa
mendadak lemah hatinya menghadapi gadis didepannya" Ia
sudah tahu gadis itu adalah Sucinya, kenapa ia tidak mau
melepaskan diri dari rangkulannya"
"Aku menanyakan namamu kepingin tahu saja," jawah Kwee
In ketawa. "Namamu sendiri, siapa?" tanya si jelita tanya, seraya
melendot pada badannya Kwee In yang kokoh kekar.
"Aku bernama In, she Kwee," sahut si bocah.
"Bagus namamu itu, sekarang kau sudah tahu namaku, aku
juga mau tahu berapa umurmu sekarang?" tanya Siancu.
"Umurku sekarang sudah masuk dua puluh tahun, sudah
tua..." Kwee In berkelakar.
"Hiiiihi..." tertawa si jelita. "Baru umur dua puluh dikatakan
tua, aku sendiri sudah umur dua puluh tiga tahun, apakah tidak
lebih tua darimu?" Kwee In senang dapat bercakap-cakap dengan Sucinya
dalam wujud manusia, diam diam ia berjanji tidak akan main
gila dengan Sucinya itu. "Kalau begitu, aku harus panggil Enci Sian cu padamu,
bukan?" kata Kwee In.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Sukanya, mau panggil adik juga boleh..." sahut si jelita
ketawa manis. "Ah, mana boleh panggil adik, sebab enci Sian cu lebih tua
tiga tahun dariku" "Perempuan lebih tua tiga tahun apa salahnya kalau kita
lewatkan malam sunyi ini dengan bersenang-senang, kau pikir
itu apa tidak baik?" kata Sian cu rada melantur.
Kwee In heran. Ia menegasi: "Apa maksudnya dengan
perkataan Enci tadi?"
"Mudah saja dipahami, asal kau mau bukan" Kau sudah
dewasa, untuk apa menanya lebih terang tentang maksudku?"
jawab Sian cu seraya bersenyum manis,
Senyuman memikat seperti yang diperlihatkan oleh Sian cu
benar-benar membuat Kwee In seperti terbang semangatnya,
belum pernah ia lihat senyuman itu dari Bwee Hiang, Eng Lian
maupun Leng Siong, tiga gadisnya yang terkenal cantik.
Ingin ia mengelakkan pikiran gila menghendaki Sucinya,
namun, ia tidak berkuasa ketika kembali Sian cu dengan manja
merangkul dan berbisik: "Adik In, kau tidak mau perdulikan
Encimu yang sudah menanti...?"
Kwee In sadar bahwa tidak baik ia melakukan perbuatan gila
dengan Sucinya, maka seketika itu ia hendak mendorong
tubuhnya sang Suci yang telah menempel padanya, tapi tibatiba
Sian cu telah meremas tetenya Kwee In yang kiri, entah
kenapa maksud Kwee In yang hendak mendorong tubuh si
cantik, kelihatan jadi berbalik merangkul, bertubi-tubi ia
menciumi Sian cu hingga si cantik kelihatan kewalahan.
Entah menggunakan ilmu apa si cantik, sebab begitu tetenya
kena diremas, Kwee In rasakan tiba-tiba napsu berahinya
merangsang sekonyong konyong. Maka ia tidak berkuasa lagi
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ mengendalikan dirinya, ia lampiaskan napsunya itu dengan
menciumi Sian cu begitu rupa dan membuat si cantik
kewalahan. - o o OdwO o o - Jilid 23 Bab 67 Kwee In coba menekan rangsangan nafsu berahinya, tidak
mau ia menodai sucinya, namun, apa ia bisa bikin" Tangannya
Sian Cu yang halus dan putih. tiba tiba menyelinap
keselangKangannya Kwee In dan buat main menaranya yang
sudah lama berdiri tegak. Kwee In tidak berkuasa mencegah si
cantik, malah ia balas melucuti pakaiannya Sian Cu. dalam
sekejap saja, dua insan itu telah bergumul hebat diatas dipan
batu yang dingin laksana es tapi tidak dihiraukan oleh mereka
yang sedang sengitnya, Kwee In telah praktekkan teori yang ia
ingat waktu mengintip bersama nyonya Yap ditempatnya Houw
Nia Sam Kui hingga Sian Cu menggeliat geliat dan
mengeluarkan keluhan lirih.
"Sute... aku ini adalah sucimu..." bisik Sian Cu dengan napas
mendengus. "suci.... aku sudah tahu..." Kwee In balas berbisik.
"Nah" Kau sudah tahu?" Sian Cu berkata kaget, berbareng
dirinya telah berubah kembali pada wujud aslinya seekor ular
raksasa tampak ular raksasa itu tengah menggulung Kwee In
dan keluarkan desisan desisan aneh.
Kwee In yang sudah tahu siapa yang menjelma jadi
perempuan cantik bernama Sian Cu itu tidak menjadi takut.
karena Sian Cu telah merubah dirinya menjadi binatang ular
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ lagi. ia biarkan dirinya dirinya dililit pergi datang oleh sang suci
yang tengah naik nafsu birahinya. bagi Kwee In, itu bukan
suatu pengalaman tidak enak. malah sebaliknya jika ia
menghadapi lawan manusia biasa. sebentar si ular raksasa itu
telah keluarkan suara desisan saling susul seperti telah
mengalami kenikmatan luar biasa.
Berbareng Kwee In juga telah merasakan perasaan nikmat
yang belum pernah ia alami, hingga seluruh badannya
dirasakan sangat lemas. Lilitan ular raksasa itu juga pelan pelan
menghampiri tempatnya biasa, dimana ia tidur dengan
melingkarkan ekor dan menyusupkan kepalanya,
Tinggal Kwee In yang masih telentang kehilangan banyak
tenaga. diam diam ia kumpulkan pikirannya, ia mengingatkan
apa yang telah terjadi. Sungguh diluar dugaan bahwa dirinya
yang dimaksudkan menjadi jodohnya sang suci. Apakah ia
selanjutnya akan menjadi suami isteri dengan sucinya itu"
Apakah kemudian ia bakal mati lalu sang suci menjadi isterinya
Coa Ong" semua kejadian akan terjadi belaKangan, Kwee In
tidak buat pikiran bagaimana nanti pikirnya"
Yang terang sucinya yang bernama Sian Cu mulai malam itu
telah menjadi isterinya. Ia akan menjadi teman didalam goa
maut itu. Ia senang mempunyai teman seperti Sian Cu yang
cantik jelita. Tidak dalam wujud aslinya seekor ular raksasa.
"Malam ini kau menjadi isteriku, maka selanjutnya aku harap
kau berwujud manusia pula untuk menemani aku dalam gua
yang sepi ini, bagaimana apa kau suka terima permintaanku?"
Ular raksasa itu menarik kepala yang disisipkan diantara
badannya dan di angkat, lidahnya dijulurkan hingga
menakutkan sekali. tapi Kwee In yang sudah kenal baik dengan
si ular raksasa tidak menjadi takut apalagi diantara mereka
mulai malam itu sudah menjadi suami istri.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Bagaimana apa kau setuju?" tanya Kwee In pula
Ular itu memanggutkan kepalanya setelah mendesis lalu
menyesapkan pula kepalanya diantara badannya dan tidur
melingkar lagi Malam itu. Kwee In tidak meneruskan bersemedinya. Hanya
masuk tidur dengan pikiran melayang layang. Ia mula mula
tidak bisa pulas tapi setelah menjelang pagi, matanya terkatup
juga dan tahu tahu ia bangun setelah matahari naik tinggi
Ia tidur diatas dipan yang berhawa sedingin es tempat
bersemedi tampak ia malas bangun, tapi toh ia angkat
kepalanya dan melihat ke tempatnya siular raksasa. Ia kaget
sebat disitu ia tidak melihat siular raksasa yang biasanya tidur
melingkar Baru saja ia mau turun dari pembaringan, ia kaget melihat
ada sesosok bayangan mendatangi, girang bukan main sebab
yang datang itu adalah Sian Cu yang membawa sebuah
nenampan diatas mana ada sepoci air hangat dengan
cawannya dan dua mangkok bubur yang masih berasap,
rupanya hidangan itu barusan saja matang
"Sute aku kira kau belum bangun" kata Sian Cu ketika
melihat Kwee In masih rebah diatas pembaringannya
Kwee In barusan mau turun dari dipan tapi melihat ada Sian
Cu, ia naik lagi dan pura pura masih rebahan diatas
pembaringannya, mendengar perkataannya si jelita Kwee In
bangun dan duduk ditepi dipan ia menanya "suci. kau bawa apa
itu?" "Dulu ketika kau pertama kali dalam gua ini, kau suka
memasak bubur dan matang sendiri, sekarang ada sucimu yang
mewakili apa kau tidak senang?" jawab Sian Cu ketawa riang
dan menatap Kwee In. semu semu merah juga. ia ketika
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ beradu pandangan dengan si pemuda apabila ingat akan
kejadian semalam telah bertarung mati matian dengan sang
sute yang tampan itu Kwee In melihat perubahan itu. ia balas ketawa mesem lalu
menghibur. "suciku yang manis, harap lain kali biar sutemu
yang kerjakan, jangan bikin kau berabe"
Sian Cu tidak menyahut ia letakkan menampan itu diatas
dipannya Kwee In lalu mengajak untuk makan sama sama.
Kwee In memang sedang lapar melihat bubur yang panas itu
menarik sekali seleranya. maka ia lantas sikat habis semangkok
kemudian ia tuang air hangat dari poci dan diminumnya kering
"Cepat amat kau makan sute. sampai aku ketinggalan.." kata
Sian Cu "Aku juga tidak tahu" jawab Kwee In " rupanya karena suci
yang masak bubur maka aku jadi bernafsu makannya"
Sian Cu kerlingkan matanya yang indah kearah sianak muda
disusul oleh senyuman yang menawan, hingga Kwee In rasanya
hatinya seperti dibetot keluar.
"Sungguh cantik ia..." Kwee In menggumam dalam hatinya
Setelah Sian Cu habis makan dan minum, lalu bereskan pula
mangkok dan poci air itu diatas nenampan dan kemudian ia
bawa pergi Kwee In mengawasi jalannya Sian Cu dari belaKang
Seperti tahu bahwa ia diawasi Kwee In, Sian Cu jalannya
dibikin bikin hingga mendebarkan hatinya sianak muda
Tidak lama Sian Cu telah kembali. tidak malu malu ia lantas
duduk disisinya Kwee In "Sute apa kau merasa jijik pada sucimu dalam wujud
aslinya"' tanya Sian Cu
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Oo, sama sekali tidak" sahut Kwee In
"Kenapa kau suruh sucimu supaya selanjutnya merubah
dirinya sebagai manusia?"
"Oo, itu bukan karena jijik. maksudku, kita tidak tinggal
selamanya dalam goa, ada satu waktu kita keluar sama sama
kalau suci berubah, maka ada lebih leluasa kalau suci berubah
dalam wujud manusia" menerangkan Kwee In ketawa
"Kau tentu jijik punya isteri seekor ular bukan?"
"Kalau jijik semalam ketika suci melilit aku begitu hebat, aku
tentu menjauhkan diri bukan?"
Sian Cu kemerah merahan mukanya mendengan disebutnya
kejadian semalam. Memang semalam ia telah menguji dirinya Kwee In, apakah
ia merasa jijik atau tidak bersetubuh dengan seekor ular"
Diwaktu Kwee In sedang sengitnya, mendadak ia telah
merubah dirinya dari manusia menjadi seekor ular wujud
aslinya. Ternyata Kwee In tidak merasa jijik dan perjuangan
masih diteruskan sehingga ia dapat kepuasan dari sianak muda
yang cakap itu "Sute wajahmu cakap. hatimu juga cakap dan bijaksana. aku
senang ketemu kau yang berhati baik dan mulia maka
selanjutnya. Sebegitu lama sang tempo mengijinkan akan
kusumbangkan tenagaku untuk melayani segala keperluanmu"
"Kenapa harus mengatakan kalau sang tempo mengijinkan"'
suci selamanya akan menjadi isteriku yang tercinta. aku tidak
ingin tinggalkan.." kata Kwee In
Sian Cu ketawa manis. "sute segala apa sudah ditakdirkan
thian. maka kita manusia tak dapat merubahnya. pertemuan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ kita juga lantaran jodoh, kalau tidak mana bisa kita bertemu
dan menjadi suami isteri seperti sekarang?"
"Tapi itu perkataan ' kalau tempo yang mengijinkan' apakah
artinya itu?" "Oh itu adalah rahasia alam. aku tak dapat mengatakannya"
Kwee In curiga tapi ia tidak mau mendesak si cantik
"Kita sudah jadi suami isteri. apakah perlu rubah panggilan?"
tanya Kwee In "Ah, aku rasa tidak perlu. baik kita tetap saja dengan
panggilan suci dan sute" sahut Sian Cu ketawa, tangannya
diulur mencubit pipi Kwee In
Sianak muda tidak berkelit sebaliknya, ia menangkap tangan
halus itu dan ditariknya sehingga si jelita jatuh dalam
pelukannya "Suci kau sangat cantik.." bisik Kwee In,seraya menciumi
sepasang bibir si cantik yang menantang
"Sute. kaupun sangat tampan..." bisik is jelita seraya dua jari
tangannya yang halus laksana sutera mencubit pipinya Kwee In
perlahan Sepasang mempelai itu betul betul telah tenggelam dalam
lautan asmara, mereka telah mengulangi kejadian semalam
lebih seru lagi dan keduanya merasa sangat puas
Suami isteri itu hidup rukun dan saling cinta mencintai
Selama itu Kwee In tidak melihat ada gangguan dari Coa
Ong. kemana raja ular itu" Kwee In pikir. raja ular itu sudah
tahu bahwa ia sudah menjadi suami isteri dengan sucinya.
maka ia tidak berani mengganggu
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Pada suatu lohor, ketika suami isteri itu duduk mengobrol
dibawahnya sebuah pohon yang rindang daunnya tiba tiba saja
Sian Cu menanya: " sute, aku masih belum dapat keterangan,
cara bagaimana kau mengenali aku adalah sucimu?"
Kwee In sebenarnya tidak mau mengungkapkan kejadian
yang sudah lalu, tapi karena sang isteri mendesak, apa boleh
buat, ia lalu menceritakan halnya Sian Cu dan Coa Ong pada
Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
waktu itu saling kejar dan ia mendengarkan percakapan mereka
Sian Cu terkejut mendengar pengakuan Kwee In. ia tidak
menduga bahwa pertemuannya dengan Coa Ong diketahui oleh
sianak muda. Sian Cu terdengar menghela napas
"Kau kenapa suci?" tanya Kwee In seraya menatap parasnya
sang isteri yang lesu "Apa kau cemburu pada Coa Ong sute?" tanya sang isteri.
"Sama sekali aku tidak cemburu. cuma aku kepingin tahu
bagaimana kau dapat menjanjikan pada Coa Ong bahwa
setelah tiga tahun kau akan menjadi isterinya?"
"Itulah sebabnya, makanya aku tanyakan apakah kau
cemburu pada Coa Ong?"
"Seperti kukatakan aku tidak cemburu, hanya kepingin tahu
saja, sebab kau sekarang sudah menjadi isteriku, cara
bagaimana kau dapat menjadi janda" apa aku bakal mati
muda" lalu kau berjodoh dengan Coa Ong?"
"Bukan begitu maksudnya" sahut Sian Cu ketawa "Cuma
kalau aku ceritakan mirip dengan satu dongengan, mungkin
kau tidak percaya, apa kau suka mendengarkan apabila aku
cerita apa uang aku maksudkan itu?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kwee In anggukan kepalanya "kau ceritalah untuk aku
mendengarkannya!" katanya
Dalam ceritanya, Sian Cu telah mengisahkan ia dengan Coa
Ong asalnya pelayan dari dewa dan dewi. pada suatu hari,
mereka kepergok lagi bercintaan. maka sang dewa yang
berkuasa marah dan menghukum mereka, dilahirkan sebagai
binatang ular dalam dunia. di dalam tempo dua ratus tahun
mereka belum dapat berwujud sebagai manusia, tapi
sebaliknya dari dua ratus tahun, mereka bisa berubah menjadi
manusia dari wujud aslinya ular. mereka telah bertapa sudah
dua ratus tahun lebih maka sekarang mereka telah bisa
merubah dirinya sebagai manusia. mereka bukannya siluman
jahat, hanya mereka dilahirkan kembali untuk menjalani
hukuman. Sian Cu ketika sudah bertapa seratus tahun, ia telah
bertemu dengan kong In siangjin dan dibawa ke goa ular yang
sekarang. pendeta Siauw lim-sie yang saleh itu sangat sayang
padanya, maka ia sangat jinak dan menjaga goa dengan baik
sekali, tidak ada manusia yang berani masuk lantaran takut
sama hawa beracun dari dirinya. cuma sayang waktu itu, ia
belum dapat merubah dirinya menjadi manusia kalau tidak,
tentu kong In siangjin selama dalam goanya dapat pelayanan
baik darinya meskipun demikian, kong In siangjin
mengganggap ia adalah muridnya.
Waktu kong In siangjin hendak mangkat ia telah
meninggalkan pesan kepada Sian Cu supaya ia menjaga goanya
baik baik, nanti ada seorang anak muda yang datang dan dapat
memasuki goa. ia kebal hawa racun. kepandaiannya sangat
tinggi, apalagi kapan ia sudah meyakinkan it-sin-keng. anak
muda itu adalah yang menjadi sutenya nanti dan berbareng
suaminya juga. Ramalannya kong In siangjin ternyata benar. telah menjadi
kenyataan sekarang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "kalau bukan siluman jahat, kenapa Coa Ong merampas dua
gadis orang?" tanyanya Kwee In. setelah isterinya habis
menutur. "Itu bukannya kejahatan." bantah Sian Cu. "Coa Ong
mengambil dua gadis itu menjadi isterinya karena mereka ada
berjodoh dengan Coa Ong dan Coa Ong harus meninggalkan
turunan dalam tubuh mereka"
"Mereka, eh, dua gadis itu akan mendapat anak dari Coa
Ong" habis apa wujudnya" manusia atau ular seperti Coa
Ong?" tanya Kwee In Sian Cu ketawa ngikik "Sute pasti turunannya adalah manusian" jawab Sian Cu
"Bibitnya dari ular, bagaimana turunannya bisa manusia?"
bantah Kwee In "Kau keliru, kau hanya memandang dari kenyataan, tapi
tuhan yang berkuasa, tidak nanti turunannya berubah ular.
juga ini sudah ditetapkan oleh sang dewa dari surgaloka, tidak
bisa tidak harus terjadi"
"Dan suci sendiri?" tanya Kwee In kepingin tahu
"Sute dengan tidak merasa kita sekarang sudah enam bulan
bersuami isteri. kau lihat sendiri aku sedang mengandung. lagi
tiga bulan pasti aku akan melahirkan anak ialah kau punya
keturunan. tak perduli perempuan atau lelaki, pasti anak kita
akan sangat tampan dan cantik. sebab kau yang memberi bibit
ada sangat cakap..."
"Kau yang menjadi ibunya juga sangat cantik..." menimpali
Kwee In ketawa. suami isteri yang berbahagia itu sama ketawa
riang. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Sian Cu, eh suci" kata Kwee In tiba-tiba. "apa artinya kau
suruh Coa Ong menantikan kau tiga tahun" apa itu berarti aku
akan kehilangan kau, atau aku yang mati dan kau menjadi
janda dan menikah dengan Coa Ong?"
"Itu adalah kejadian dibelaKang hari, cuma yang terang.
manakala Coa Ong tidak dapat menahan nafsunya dan
memaksa aku menjadi isterinya sebelum waktunya berarti kami
tidak menaati pesan dewa dan akan mendapat kutukan berupa
kematian bersama, badan kasar kami kelihatan mati tapi roh
kami naik kesurga menghadap sang dewa disana kami
mendapat hukuman pula entah berapa lamanya sebelum kami
diterima menjadi pelayan dewa dan dewi pula seperti sediakala"
"Kalau setelah lewat tiga tahun kalian dapat berkumpul
menjadi suami isteri bagaimana?" tanya Kwee In
"Itu baik kami lantas dapat meninggalkan dunia ini untuk
naik kesorga, dimana kami diterima dengan dan dikerjakan pula
sebagaimana biasa tanpa mendapat hukuman seperti yang
kukatakan tadi" demikian Sian Cu menerangkan
Kwee In duduk termenung, romannya lesu
"Kau kenapa sute?" tanya sang isteri
"Aku takut kau meninggalkan aku, suci...." sahut Kwee In,
matanya berkaca kaca menangis , hingga membuat sang isteri
gugup dan cepat mengeluarkan setangannya untuk dipakai
menyeka air matanya Kwee In yang mulai berlinang linang
Kalau diperhatikan, sebenarnya aneh wataknya Kwee In itu,
sebagai jago berkepandaian sangat tinggi, ia tidak gentar
menghadapi langit ambruk dan dunia kiamat, tidak takut
menghadapu musuh bagaimana tangguh juga, namun.
Menghadapi keruwetan asmara ia suka ciut nyali dan cengeng.
-o o 0dw0 o oTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Bab 68 Tan Ciang Tan Kim Liong. Mari kita lihat perjalanannya Tan Cian Tan Kim Liong yang
lama kita tinggalkan. Setelah beradu pandangan dengan Kang Sian Hoa dan
masing masing pada menundukkan kepala lama mereka duduk
membisu sampai kemudian si gadis yang memecahkan
kesunyian. "Toako apa yang sekarang kau hendak perbuat" menuntut
balas untuk kematiannya Lie Kim Ciang dan ayahnya"
"Adik Hoa, kau jangan berkatan begitu, memangnya aku
orang apa?" sahut Tan Kim Liong ketawa pada si gadis yang
dari tadi mesem kearahnya
"Toako, sekarang kau hendak kemana?" tanya Kang Sian
Hoa pula "Aku hendak kembali kerumahnya Kim Ciang hendak
mengambil buntalan pakaianku"
"Apa kau tidak takut dicurigai kau sekongkol dengan
penjahat yang membunuh Lie wangwee dan anaknya
"Peduli amat orang curigakan aku, aku juga tidak takut!
kalau perlu aku akan basmi seluruh rumah tangganya...?"
"jangan" memotong Kang Sian Hoa. "mereka tidak berdosa,
untuk apa dibunuh?" Kim Liong ketawa jengah, ia merasa barusan telah
mengucapkan perkataannya yang tanpa dipikir pula. "kau
benar, adik Hoa, barusan aku omong hanya seenaknya saja.
yang jahat Lie wangwee dan anaknya sekarang mereka sudah
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ mati, tentu yang lainnya tida tersangkut dengan kejahatan
mereka" Kang Sian Hoa bersenyum mendengar kata kata Kim Liong
"setelah mengambil pakaianmu, kau mau pergi kemana,
toako?" tanya si gadis
"Aku hendak meneruskan perjalananku merantau" sahut si
tangan tunggal Kang Sian Hoa diam, tampak ia duduk termangu mangu
Melihat sikap si gadis, Kim Liong menanya:"Adik Hoa sendiri
mau kemana setelah berlalu dari sini?"
Si gadis seperti terkager mendengar pertanyaan Kim Liong,
agak gugup ia menjawab:"aku mau pulang dulu kerumah
paman, setelah membereskan apa apa disana aku akan kembali
ke kHong Tong san, untuk selamanya tidak akan mencampuri
pula urusan Kangouw"
"Ah. jangan begitu adik Hoa" potong Kim Liong
"Jangan begitu bagaimana?" tanya sigadis heran
"Jangan pulang ke kHong Tong san "
Si nona ketawa manis. "toako, paman dan bibiku telah
binasa, saudara juga sudah tidak punya, sedang aku sudah
yatim piatu, kalau tidak pulang kerumah perguruan kemana lagi
aku harus pergi" tidak ada orang yang dapat melindungi aku.."
Kang Sian Hoa berkata dengan suara agak parau. ia sangat
berduka dengan binasanya paman, bibi keponakan dan saudara
misannya "adik Hoa..." kata Kim Liong pelan, sementara duduknyua ia
menggeser lebih dekat pada si gadis yang sedang
menundukkan kepala dengan air mata berlinang lingan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "adik Hoa..." kata Kim Liong pula, kali ini ia ulur tangannya
mencekal tangan sigadis dan digenggamnya erat erat, hingga
Kang Sian Hoa terkejut dan angkat kepalanya menatap
wajahnya sianak muda kita yang penuh dengan goresan
senjata tajam Dua pasang mata beradu pandangan Kang Sian Hoa tidak
menarik pulang tangannya yang dicekal sianak muda, ia
membiarkan dan menanti reaksi Kim Liong lebih jauh
Melihat sinona berlinang linang air mata Kim Liong ambil
setangannnya dan dipakai menyeka pipinya si nona yang botoh.
"adih Hoa kenapa kau menangis" jangan menangis. lantaran
kau menangis, hatiku rasanya hancur"kata Kim Liong
Kang Sian Hoa heran sianak muda berkata demikian, "toako.
kenapa kau berkata begitu" kita berkenalan belum lama.cara
bagaimana kau dapat menaruh simpati begitu besar terhadap
diriku yang sudah yatim piatu?"
"Adik Hoa, apa kau keberatan kalau aku menggantikan
tempatnya Liu Thiam Hong?" tanya Kim Liong membelokkan
pertanyaan si gadis barusan.
"Kau, kau..!" kata Kang Sian Hoa berkat gugup.
Tiba tiba ia rasakan tangannya ditarik dan dilain detik
tubuhnya sudah berada dalam pelukan Tan Kim Liong, si nona
tida berontak didekat Kim Liong, malah ia rasakan kehangatan
menyandarkan kepalanya didadanya si anak muda yang bidang
dan kekar. "Adik Hoa, aku akan menggantikan tempatnya Liu Thiam
Hong..." bisik Kim Liong, seraya tangannya memeganng dagu si
nona, didongaki wajahnya dan mereka berpandangan dekat
sekali, air matanya sinona kemblai berlinang linang ketika
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ menyambut ciuman pertama yang hangat dari si tangan
tunggal Kang Sian Hoa merasa seperti Liu Thiam Hong hidup kembali
menerima ciuman mesra dari Tan Ciang Tan Kim Liong.
kedukaannya hilang lenyap seketika, terganti oleh kegirangan
dan perasaan bahagia, ia membiarkan wajahnya yang cantik
diciumi sepuasnya oleh si tangan tunggal
"toako, apa kau tidak salah pilih dengan mengambil aku
sebagai kawan hidupmu?" bisik Kang Sian Hoa, ketika bibirnya
bebas dari tekanan bibir si tangan tunggal.
"adik Hoa, kau adalah pendekar wanita yang aku idam
idamkan...." jawab Kim Liong dan kembali ia tidak memberi
kesempatan sinona bicara. bibirnya Kang Sian Hoa yang mungil
tipis telah menjadi bulan bulanan ciuman mesra
lama juga kedua anak muda itu memadu kasih sampai
kemudian Kang Sian Hoa berkata: "toako, apa tidak lebih baik
kau ambil saja buntalan pakaianmu" akan aku tunggu kau
disini, pergilah ambil"
Mendengar perkataan si nona, barulah Kim Liong pelan pelan
melepaskan pelukannya "adik Hoa, kau tunggu disini jangan kemana mana!" pesan
Kim Liong "kemana mana, memangnya mau kemana" aku sudah
menjadi orangmu mau kemana lagi?"kata si nona cantik smabil
bersenyum manis. hingga Kim Liong tidak dapat berlalu
sebelumnya kembali ia merangkul Kang Sian Hoa dan
diciumnya bertubi tubi "toako. masih banyak tempo untuk kita berkumpul mesra
mesraan begini. lekas pergi ambil buntalan pakaianmu kesana!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ kata si nona. seraya mendorong tubuh Kim Liong dan berontak
dari pelukan sianak muda Kim Liong terpaksa melepaskan pelukannya setelah sekali
lagi ia mengecup pipinya sinona yang botoh dan montok
"ia sangat mencintai aku...." terdengar si nona berkata
sendirian ketika si tangan tunggal sudah berlalu. ia sangat
gagah dan tinggi ilmu silatnya, entah anak siapa ia itu" aku
harap ia orang baik baik, sehingga aku dapat menumpangkan
diriku yang sebatang kara...."
Kim Liong sementara itu sudah sampai di rumah Lie
Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
wangwee. Ia masuk kekamarnya dan ambil buntalan pakaiannya.
setelah mana ia buru buru keluar lagi dengan maksud kembali
lekas lekas ke tempatnya si nona menanti ia lama lama. tapi
baru saja ia beberapa tindak melangkah dari pintu kamar, tiba
tiba ia dihadang oleh sepuluh orangnya Lie wangwee dikepalai
oleh Lie In Teng, saudara mudanya Lie In Cong yang telah mati
dibunuh oleh Kang Sian Hoa
"bagus. kau mau pergi seenaknya saja tanpa permisi kepada
tuan rumah. memang aku duga kau si tangan tunggal adalah
konconya si penjahat wanita. sekarang aku dapat kenyataan
bahwa dugaanku memang tidak meleset!" demikian kata Lie In
Teng kepada si tangan tunggal yang hendak berlalu dari situ
"kalian kawanan jahat, siapa mau bercampuran dengan
kalian!" jawab Kim Liong
"sekarang kau baru mengatakan kami orang orang jahat.
tadinya kenapa kau mau bergaul dengan Kim Ciang, sianak
jahat" kau orang apa" Hm! manusia semacam kau yang tidak
punya terima kasih atas kebaikannya orang, benar benar
bukannya manusia TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kim Liong gusa mendengar perkataan Lie In Teng.
"kau berani menghina kau?" bentaknya sengit
"kenapa tidak berani, penjahat besar!" In teng balas
membentak "hahaha...!" tertawa Kim Liong. "aku tadinya tidak hendak
membuat huru hara dalam rumah ini. tapi lantaran kau
membuat gara gara apa boleh buat. aku batalkan niatku
"semua maju, tangkap bangsat tidak tahu malu ini!" teriak In
teng kepada anak buahnya, yang semuanya sudah siap dengan
senjata terhunus. "bagus. boleh maju semua!" tantang Kim Liong
Mendapat perintah majikannya, orang orangnya In teng
telah maju semua mengepung Tan Kim Liong yang sudah
menghunus pedangnya, mereka benar benar galak dan kejam,
menyerak tanpa pakai sungkan2 lagi, hal mana membuat Kim
Liong gusar. ia keluarkan ilmu pedangnya Co Ciang kiam Hoat,
pedangnya menari nari diantara sambitan senjata tajam musuh.
gesit luar biasa Kim Liong dengan ilmu pedang tangan kirinya
sehingga lawannya kewalahan. tidak lama lantas terdengan
jeritan saling susul dari musuhnya si tangan tunggal pada
roboh dengan luka parah kena ditusuk dan disabet pedang.
Melihat gelagat jelek Lie In Teng sudah angkat kaki mau
kabur. Belum berapa langkah ia lari. tiba tiba dihadapannya sudah
menghadang Tan Kim Liong "mau lari " enak saja kau mau lari sendiri meninggalkan
kawan kawanmu yang telah terluka parah. kau rasakan dulu
pedangku ini!" TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Pedangnya Kim Liong menyusul diangkat untuk disabetkan
kebatang lehernya. Lie In Teng sudah memejamkan matanya menanti
kebinasaan "tring.!" suar pedang kena dibentur batu kecil, pedangnya
Kim Liong yang hendak menebas batang lehernya Lie In Teng
telah nyeleweng kesamping, hingga si orang she Lie tidak
sampai menggelinding kepalanya
Benturan batu kecil itu hebat sekali sampai Kim Liong
merasakan kesemutan dan pedangnya hampir terlepas dari
cekalannya. ia heran siapa orangnya yang demikian tinggi ilmu
tenaga dalamnya" Kapan ia menoleh, ia dapatkan seorang hwesio tengah
ketawa nyengir kearahnya "sicu telah melukai banyak orang,
lalu mau membunuh lagi mana boleh begitu?" kata si paderi
dengan suara nyaring "kau siapa berani ikut campur urusankun?" tanya Kim Liong
"hahahah...!" tertawa si pendeka, 'aku Thong In hwesio
berani turut campur urusan disini menyangkut muridku Lie In
Teng!" Terkejut Kim Liong mendengar keterangan si pendeta
"suhu, suhu jangan kasi ia kabur dari sini!" berkata Lie In
Teng, yang segera menghampiri Thong In hwesio ketika
melihat gurunya datang Lie In Teng sangat bersukur atas kedatangan guru, yang
telah menolong jiwanya yang sedang terancam.ia sangat benci
pada Kim Liong dan anjuran gurunya supaya membunuh si
tangan tunggal untuk membalas sakit hati saudara dan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ keponakannya yang telah binasa ditangan si penjahat
perempuan Kedatangan Thong In malam ini sebenarnya sangat
kebetulan bertalian pembunuhan atas dirinya Lie In Cong dan
Lie Kim Ciang. ia dalam perjalanannya mencari dermaan untuk
perbaikan kuilnya yang rusak. ia tahu muridnya, Lie In Teng,
ada tinggal serumah dengan engkonya Lie In Cong maka ia
mampir malam2 kesitu. ia kaget ketika mendengar laporan
perihal pembunuhan atas Lie In Cong dan anaknya. waktu ia
melakukan pemeriksaan dengan cara kebetulan ia meliha
muridnya terancam kematian, maka denga sebutir batu kecil, ia
sentikkan dan pedang Kim Liong telah mencong tidak kena
sasarannya "sicu yang telah melakukan pembunuhan atas dirinya Lie In
Cong dan anaknya?" tegur Thong In hwesio dengan mata
melotot bengis "kalau betul kau mau apa?" Kim Liong balas menanya
"bagus, kalau begitu aku tidak usah mencari pembunuhnya
lagi!" mendengus Thong in
"ia bukan membunuh langsung ada temannya seorang
wanita liar yang melakukan pembunuhan" menerangkan Lie In
Teng kepada gurunya "dimana sekarang kawannya itu?" tanya Thong In hwesio
"untuk apa tanya kawanku dimana, kau boleh berurusan
denganku sama saja" "aku mau lihat apa kau masih kepala batu, kalau sebentar
sudah lihat kelihayan dari hudyamu anak muda"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Thong In hwesio memang pendeta berangasan, ketika
ditantang lantas saja meluap amarahnya dengan menggunakan
tongkatnya yang berat, ia menyerang Kim Liong
Si anak muda menangkis dengan pedangnya
Dalam sekejapan saja dua jago itu telah bertempur
Kim Liong mengerti kalau musuhnya bertenaga besar. maka
ia berikan perlawanan dengan hati hati sekali. ilmu pedang
tangan ia mainkan dengan indah sekali dan mendesak
lawannya yang bertenaga besar. diam diam Thong In hwesio
mengagumi ilmu pedang si tangan buntung yang lihay
Pertempuran berjalan dengan berimbang si hwesio tidak bisa
mendesak Kim Liong. sebalinya si tangan tunggal juga sukar
menembusi pertahanan Thong In hwesio
Dengan begitu, pertandinga dengan cepat sekali sudah
berjalan lima belas jurus
Kim Liong diam diam mengeluh ia harus kecantol oleh si
hwesio sehingga maksudnya menemui si jelita kembali
terhalang Di lain fihak si hwesio juga merasa heran menemui musuh
yang alot Tabiatnya yang tidak sabaran ingin lekas menyelesaikan
pertandingan. ia gunakan jurus' tok coa sim hiat' atau 'ular
beracun mencari lubang' tongkatnya menusuk kearah dada
lawan. Kim Liong menangkis, sebelum senjata bentrok tongkat
ditarik pulang lalu meyabat kearah pinggang dengan tipu hek
liong pa bwe atau naga hitam menyabetkan ekornya, Kim Liong
berkelit dengan lompat mundur dua tindak
Si tangan tunggal penasaran. ia balas menyerang namun
pertahanan Thong In hwesio sangat teguh. ia dikurung oleh
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ sambaran tongkatnya si hwesio dengan tipu pa ong Gie kah
atau couw pa ong menanggalkan baju perangnya. baru Kim
Liong dapat menyelamatkan diri dari tekanan tongkat si
pendeta yang kosen, ia tidak hanya berkelit menyelamatkan
diri. tapi ia merangsek, badanya mendak kakinya bekerja
menYapu kaki lawan dengan tipu hui sauw kok atau angin
puyuh melanda lembah, hebat sekonyong konyong itu, tapi si
pendeta lihay enjot tubuhnya menyolot dengan gerakan yan Cu
coam im atau burung walet tembusi mega. terdengar orang
bersorak ramai melihat si hwesio ada sangat lihay
Melihat lawan lari mencelat Kim Liong enjot tubuhnya
menyusul, pedangnya ditusukkan kearah paha lawan dengan
tipu sin kiam coan tah atau pedang maut menembusi pagoda,
suatu gerakan yang tidak disangka sangka oleh Thong In
hwesio maka ia tidak keburu menangkis dengan tongkatnya
dan pahanya kena tertusuk dalam sekali
"aiyoo...!" ia menjerit dan jatuh dilantai dengan berlumuran
darah dan tidak bisa bangun pula, hingga tempik sorak ramai
tadi telah berhenti dengan tiba tiba
Lie In Teng memburu hendak menolong gurunya tapi Kim
Liong sudang menghadang "sret..!" pedangnya Kim Liong bekerja, kepalanya Lie In
Teng telah menggelinding dari tempatnya, darah segar
menyembur keluar seperti pancuran
Thong In hwesio melihat kejadian itu sangat murka tapi apa
daya" ia tak dapat bangun untuk menuntut balas, ia hanya
dapat memaki pada Kim Liong
"hwesio terkutuk !" bentak Kim Liong, setelah ia mendekati
Thong In hwesio. "kau bukannya pendeta baik baik makanya
jadi gurunya segala orang jahat kalau dikasi hidup juga tentu
kau hanya membawa bencana bagi rakya kecil saja.maka
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ terimalah hadiahku ini!" menyusuk pedangnya Kim Liong
berkelebat dan kepala gundulnya telah menyusul muridnya
yang tengah jalan terlebih dahulu
Melihat pemimpinnya telah binasa, dan kekejaman Kim
Liong, orang orang yang merubungnya pada ketakutan dan lari
simpang siur. Kim Liong ditinggalkan sendirian sedang menyeka
pedangnya yang berlepotan darah.
Si tangan tunggal puas dengan kesudahan pertarungan itu
Cepat ia berlalu dari rumah itu dengan menggunakan
ginKangnya, sebentar saja ia telah sampai di tempat ia bikin
pertemuan dengan Kang Sian Hoa tadi
Alangkah kagetnya Kim Liong, karena ia tidak dapatkan Kang
Sian Hoa menanti disitu, kemana perginya si jelita" ia lalu
mencari disekitarnya tapi tetap Kang Sian Hoa tidak
diketemukan Kesal hatinya Kim Liong. baru saja ia ketemu gadis yang
diidam idamkannya, sekarang harus berpisah pula. gadis itu
telah meninggalkannya seperti juga dengan Bwee Hiang telah
meninggalkannya " ia membanding bandingkan peranga kedua
gadis itu. pikirnya bwe Hiang cantik dan menarik hatinya. tapi
ia sudah ternoda. ia sudah buka gadis lagi ketika menyerahkan
diri kepadanya. mungkin Bwee Hiang merasa malu dilihat
olehnya maka si nona telah meninggalkannya. sedang Kang
Sian Hoa adalah gadis yatim piatu. keadaannya masih suci.
kelihatannya sangat berterima kasih ia Kim Liong mau
menggantikan kedudukannya Liu Thiam Hong yang telah
binasa. tunangannya. maka mustahil sekali ia tega
meninggalkann dirinya" ia percaya atas ketebalan cintanya si
gadis, maka hatinya menjadi bimbang kehilangan Kang Sian
Hoa. pikirnya pula. setelah berpikir demikian, ia lantas mulai
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ melakukan penyelidikan kesekitarnya, jauh dari tempat ia
dengan Kang Sian Hoa telah membikin pertemuan
Namun setelah ia jalan sana sini mencari belum juga
mendapatkan jejaknya si gadis, hatinya menjadi putus harapan.
keadaan malam makin larut buan sisir tampak tenggelam
timbul dipermainkan oleh sang awan, Kim Liong duduk
mengasoh diatas akar sebuah pohon sambil memasang kuping
Sayup sayup terbawa oleh angin pegunungan telinganya Kim
Liong yang tajam dapat menangkap suara beradunya senjata
dan menggunakan ginKangnya menuju kearah dari mana suara
beradunya senjata itu terdengar
Makin lam makin terdengan nyata suara beradunya senjata
itu. Kim Liong empos semangatnya supaya dapat cari lebih
cepat, segera ia menemukan sebuah kuil rusak
Suara beradunya senjata itu ternyata keluar dari kuil
tersebut Kim Liong mencari jendela untuk mengintip sebelum ia
masuk kedalam, hatinya tiba tiba berdebaran melihat
pemandangan disebelah dalam. ia lihat satu wanita dalam
keadaan telanjang hanya mengenaka celana saja sedang
membela diri dari keroyokan dua orang kakek yang
bersenjatakan golok tajam
Tubuhnya wanita itu yang montok menggairahkan dilengkapi
sepasang buah dadanya yang padat berisi terpentang terang
membikin lelaki siapa juga akan berdebaran hatinya
menyaksikan pemandangan itu
Keadaan disebelah dalam agak gelap maka Kim Liong tidak
mengenali wajahnya si wanita yang dikeroyok oleh dua orang
kakek. keadaannya si wanita sudah terdesak dan hanya dapat
menangkis tak dapat balas menyerang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "nona cantik, kenapa harus buang tempo begini" lekas kau
lepaskan pedangmu dan menyerah untuk kita bermain cinta..."
"kakek dekat mampus kau jangan banyak jual kentut
didepan nonamu!" "habis kau mau apa" membela diri saja sudah payah untu
apa membuang tempo bukankah lebih baik kau menyerah saja"
meskipun aku sudah kakek kakek, aku bisa membuat kau dapat
kesenangan lebih dari orang muda nona botoh"
"Kakek dekat mampus! kau mau dapatkan nonamu" jangan
mengimpi, sebelum kau menggangu diriku nonamuu sudah
mampus lebih dulu kau hanya mendapatkan bangkai nonamu..
Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kakek bangsat!" Kim Liong terkejut hatinya mendengan percakapan mereka,
sebab ia kenali bahwa si wanita itu adalah buah hatinya sedang
kedua orang tua itu adalah Sim Leng dan Sim Liang musuhnya
yang telah membuat mukanya rusak dan tangannya buntung.
Bagaimana simleng dan Sim Liang bisa ada disitu dengan
Kang Sian Hoa"juga keadaan Kang Sian Hoa tidak genah dilihat
oleh orang sopan, kenapa ia bisa begitu" Kim Liong tak sempat
memecahkan pertanyaan yang berkecamuk dalam otaknya.
sebab ia perlu buru buru turun tangan membantu Kang Sian
Hoa yang sudah kepayahan. melalui jendela itu ia masuk
kedalam Kang Sian Hoa justeru barusan saja jatuh duduk
saking lelahnya ia bertempur dikeroyok oleh dua kakek itu
Sim Leng yang kegirangan cepat menubruk si gadis tapi
sigadis keburu diraih oleh oranglain hingga Sim Leng menubruk
angin Keadaan yang agak gelap itu membuat dua saudara Lie tidak
perhatikan atas kedatangannya Kim Liong. tapi setelah Kim
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Liong menolong gadisnya baru mereka melihat Kim Liong
kenalan lama dari mereka "aku kira siapa tidak tahunya si tangan buntung" menyindir
Sim Leng ketawa mengejek dan memandang rendak kepada
sianak muda "kau datang kemari campur campur urusan orang tua apa
tidak takut tanganmu yang sati lagi bisa hilang" menghina Sim
Liang sambil tertawa terbahak bahak
Kang Sian Hoa sementara itu ada dalam pondongan si jago
tangan tunggal. ia kegirangan bahwa orang yang menolong
dirinya dalah Kim Liong pemuda pujaannya. dengan napas
memburu buru kacapaian Kang Sian Hoa berkata: "toako. apa
kau sanggup menggempur dua kakek biadab itu" kalau tidak
lebih baik kita lari meninggalkan tempat itu.."
Kang Sian Hoa bicara perlaham tapi kedua kakek itu
pendengarannya tajam mereka telah menangakap apa yang
dikatakan Kang Sian Hoa. "lari" hahahah....!" ketawa Sim Leng
"mana ada lubang untuk lari" kecuali sitangan buntung
meninggalkan si cantik, mungkin kamu dapat mengampuni
jiwanya "kakek celaka?"memotong Kim Liong. "apa kau kira malam
ini kalian dapat lolos dari pembalasanku. kau sudah menabas
kutung tanganku dan mencacah wajahku. sakit hati ini yang
Siang malam aku tidak lupakan"
"memang kau punya kepandaian apa" hm! orang buntung
mau jual lagak didepannya tuan besar" menghina Sim Leng
sambil ketawa ngakak "toako mari kita pergi saja!" mengajak Kang Sian Hoa yang
kawatir Kim Liong tak dapat menandingi dua kakek kosen itu
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "adikku kau tunggu ya, lihat aku akan bereskan dua siliman
tua ini" kata Kim Liong seraya turunkan sang gadis dari
pondongannya. ternyata tenaga sigadis ada pulih sedikit selama
Kim Liong bercakap cakap dengan kedua kakek itu. matanya
sudah dapat berdiri tegak waktu diturunkan dari pondongannya
Kim Liong "toako, ia mau melawan kita" hahaha...!" Sim Leng ketawa
ketika melihat Kim Liong mencabut pedangnya
"Jite kali ini kita buntungi lengannya yang satunya lagi, bia ia
tidak punya tangan mukanya tidak usah kita cacah lagi sebab ia
sudah jelek!" jawab sim liang
"jangan banyak bacot, lihat pedang" seru Kim Liong
berbareng ia menyerah Sim Leng yang ia sangat benci. Sim
Leng menangkis dengan goloknya kedua senjata bentrokan
kersas dan tanganya Sim Leng tergetar, ia kaget bukan main
sebab tidak nyana tenaga dalamnya si tangan buntung ada
hebat sekal "toako awas!" lweKangnya sudah lumayan sekarang" Sim
Leng peringatkan kakaknya
"biarpu lweeKangnya tambah sebesar gunung aku bikin ia
jatuh semaput" Sim Liang jawab dengantemberangf dan
mainkan goloknya dengan gencar mendesak Kim Liong
Kepandaiannya dua kakek itu bukannya rendah maka Kim
Liong harus waspada dan hati hati sekali memberikan
perlawanannya Keadaan ruangan itu gelap tidak leluasa untuk orang
bertempur maka ketika mendapat kesempatan berkelit dari
serangan Sim Leng Kim Liong enjot tubuhnya mencelat kepintu
kemudian keluar TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "aha ia lari toako...!" kata Sim Leng ketawa "mari kita
kejarjangan kasi hati kepadanya"
Dua kakek enjot tubuhnya mencelat seperti Kim Liong
Mereka tak usah mengejar si anak muda sebab sudah
menanti Kim Liong dengan pedangnya. didalam kurang leluasa
kita bertempur maka disinilah kita melanjutkan pertandingan
kita!" tantang Kim Liong
Sim Leng mengira Kim Liong kabur, sebenarnya sudah
kegirangan sebab ia bakal dapat ganggu pula Kang Sian Hoa.
tidak tahunya Kim Liong bukannya kabur tapi menanti diluar
untuk melanjutkan pertandingan ia menjadi terkejut
Dua kakek itu menyerang dengan sungguh sungguh mereka
menghendaki jiwanya Kim Liong tidak seperti barusan
mengeroyok Kang Sian Hoa, mereka lantas main main untuk
membikin letih si gadis dan kemudian untuk dipermainkan
Kim Liong tahu bahayanya dua kakek itu dengan ilmu
goloknya yang istimewa maka ia berikan perlawanan yang
hebat. ia tutup semua bagian penting dengan pedangnya dan
menyerang dengan jurus jurus yang mematikan, ia gunakan sin
kiam tiam hiat atau ilmu menotok jalan darah dengan pedang
maut, yang membingungkan perlawanan kedua kakek itu,
karena mereka baru menghadapinya. ujung pedangnya Kim
Liong seperti juga mejulurkan lidah ular, saban sabandatang
menotok jalan darah penting sehingga Sim Liang dan Sim Leng
menjadi repot oleh karenanya
Memang ada gunanya juga Kim Liong keluarkan sin kiam
tiam hiat, sebab dalam jurus berikutnya kelihatam dia kakek itu
keder. dalam gugup, nadinya Sim Leng kena ketotok ujung
pedangnya Kim Liong. hingga goloknya terlepas dari
cekalannya dan orangnya berdiri bagaikan patung. Sim Liang
melihat saudaranya menjadi korban telah putar goloknya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ demikian santar sambil merangsek, tapi Kim Liong tidak takut ia
gunakan matanya yang tajam untuk mencari kelemahan lawan.
segera juga Sim Liang telah dibikin seperti patung berdiri
menyaingi saudaranya jalan darah dibagian iga kena ditotok
oleh ujung pedang Kim Liong yang sangat lihay
Si tangan tunggal kegirangan menjatuhkan dua musuhnya
Ia menghampiri Sim Leng. ia berkata "kau telah membikin
aku kehilangan tangan kananku maka kau juga harus
merasakan enaknya kalau orang kehilangan tangan kanan.
rasakan pembalasan orang she tan..!" menyusul pedangnya
Kim Liong berkelebat dan tangan kanannya Sim Leng sebatas
sikut telah jatuh ditanah.orangnya meringis kesakitan hampir
jatuh pingsan. ia sangat murka kepada si tangan tunggal . tapi
apa daya" ia sudah dikuasai lawan mau melawan tidak punya
kemampuan. Kim Liong bekerja cepat tahu tahhu mukanya Sim
Leng dicacah pedang sehingga si kakek meringis ringis
kesakitan "sebenarnya mukamu sudah cukup jelek tidak perlu aku
mencacahnya lagi, tapi untuk membalas sakit hatiku dulu maka
terpaksa aku harus mencacah wajahmu..." berkata Kim Liong
sambil meninggalkan Sim Leng menghampiri sim liang.
Sim Liang sudah pucat wajahnya ia menduga dirinya akan
disiksa seperti adiknya "kakek genit !" bentak Kim Liong. aku tidak tahu hukuman
apa yang akan dijatuhkan oleh orang yang berkepentingan
maka sebagai persekot aku ambil dulu ini..!"
Kim Liong tutup perkataannya disusul dengan berkelebatnya
pedang, tahu tahu hidungnya sim liang yang mancung bagus
telah jatuh menggelinding ke tanah. hidungnya kini menjadi
geramping sakit hatinya Sim Liang tapi apa ia bisa bikin "
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Si tangan tunggal cepat masuk kedalam kuil "adik Hoa, adik
Hoa!" ia memanggil manggil
Keadaan sepi sepi saja, tidak ada penyahutan dari Kang Sian
Hoa Hatinya Kim Liong berdebaran ia takut kehilangan lagi
Keadaan dalam kuil itu serba gelap tapi ia toh tidak
perdulikan tu dan coba masuk lebih dalam seraya memanggil
manggil Kang Sian Hoa. tiba tiba ia terjerumuk jatuk karena
kakinya kesandung benda yang melintang empuk . kapan ia
periksa benda itu ternyata adalah Kang Sian Hoa yang masih
belum berpakaian dan dalam keadaan tertotok
Diwaktu meraba raba benda yang membikin dirinya
kesandung Kim Liong barusan kena meraba sepasang benda
lunak. hingga hatinya tergetar karena yang dipegangnya itu
adalah sepasang buah dadanya Kang Sian Hoa
"adik Hoa siapa yang membuat kau tertotok?" tanya Kim
Liong seraya mengurut tubuh si nona untuk membebaskan
totokannya. "toako kau jangan tinggalkan aku lagi.." mengeluh Kang Sian
Hoa ketika totokannya sudah dibebaskan dan kedua tangannya
merangkul Kim Liong. tangannya si anakmuda yang hendak
menyanggah badannya si nona kembali telah berkenalan
dengan sepasang benda lunak yang malah meremasnya " adik
Hoa maafkan.." Kim Liong menahan rangsangan napsu
napasnya mendengus sambil berpelukan di tempat gelap itu
Kang Sian Hoa biarkan buah dadanya dibakal main si pemuda
perbuatan mana bukan tidak enak baginya. malah terdengar ia
menarik napas sengal sengal seperti yang menahan
rangsangan berahi TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "adikku kau lekas berpakaian dimana pakaianmu?" berkat
Kim Liong "kemana dua kakek biadab itu" apa kau sudah bunuh mati
toako?" Kang Sian Hoa balik menanya dengan nada gusar
"Mereka sudah tidak berdaya ada diluar aku sudah totok dan
tinggal menanti keputusan kau bagaimana?" jawab Kim Liong
"dimana pakaianmu lekas ambil"
"aku kira ada diatas dipan reyot itu mereka telah melucuti
pakaianku dengan paksa, syukur aku keburu siuman dari
pengaruh obat biusnya kalau tidak celakalah dan kehormatanku
sudah dicemarkan oleh merekan. sungguh buas dua kakek itu
aku ingin membunuhnya dengan tanganku sendiri
Kim Liong tertawa "adikku kau boleh membunuh mereka
sesukamu, mereka sekarang berada diluar menantikan
hukuman yang bakal dijatuhkan olehmu.."
"toako, kau sunggguh baik sekali.." Kang Sian Hoa kembali
merangkul, hingga pembicaraan terhenti. si nona mencium
dibalas dengan gairah oleh sianak muda. tangannya Kim Liong
mendadak saja binal setelah meraba kulit yang lunak halus dari
si nona Hoa yang tidak berpakaian
Keadaan ada gelap dalam ruangan itu mereka hanya melihat
remang remang saja satu dengan lain dan hanya merasa
mereka ada berdekatan kapan keduanya saling meraba.
menghadapi tubuh yang serba padat menggiurkan sebagai
manusia Kim Liong tidak bisa kendalikan darahnya yang
mendadak mendidih. tahu tahu celana pendek Kang Sian Hoa
berada di tangan Kim Liong
Untuk pertama kali ditindihi oleh lelaki Kang Sian Hoa
kebingungan dan dadanya berombak naik turun napasnya
mendengus lirih. benda hangat telah menerobos dalam
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ pintunya yang masih sempit hingga ia berjengit. ia bertahan
dari kesakitan sampai kemudian ia menemukan perasaan
nikmat yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya
"toako , kau bikin aku..." si nona merintih
Hanya kata kata itu yang keluar dari mulutnya Kang Sian
Hoa selanjutnya terdengar napas mendengus saling
bergantinan dalam ruangan yang gelap itu.
-o o 0dw0 o o - Bab 69 Sejak malam itu, khong Tong lihiap sudah bukan perawan
lagi, ia sudah menjadi isterinya Tan Ciang Tan Kim Liong tanpa
dibikin perayaan pernikahan pula. mereka jadi suami istri hanya
disaksikan oleh celana pendek Kang Sian Hoa dan pakaiannya
Tan Kim Liong yang bertumpuk disampingnya.
Sebentar lagi tampak Kim Liong membimbing si nona untuk
mencari pakaiannya, benar saja ada diatas dipan reyot seperti
dikatakannya tadi Kang Sian Hoa cepat mengenakan
pakaiannya kemudian berkata: "toako mari kita lihat dua
bangsat tua itu!" Kim Liong gandeng tangannya sang isteri berjalan keluar kuil
tapi.. Sim Liang dan Sim Leng sudah tidak ada disitu mereka
sudah lenyap entah kemana" Kim Liong ragu ragu kalau
totokannya dapat dibebaskan dengan sendirinya oleh kedua
kakek itu. ia jadi bengong berdiri disampingnya si nona
"Toako mana mereka itu?" tanya Kang Sian Hoa
"Mereka sudah keluar, mungkin telah ditolong oleh orang
lain yang berkepandaian tinggi. sebab kalau tidak, mustahil
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ mereka dapat membebaskan totokanku dengan sendirinya"
mesti ada orang yang menolong mereka?"
"Aaa, aku ingat sekarang" kata Kang Sian Hoa
"Apa yang kau ingat adik Hoa?" tanya Kim Liong heran
"Pasti itu orang yang menotok aku, yang telah
membebaskan mereka. ia barusan saja menotok aku, kau
keburu datang hingga dengan tergesa gesa ia telah
melenyapkan diri, mungkin waktu kita didalam, ia telah
menyelinap keluar dan menolong dua kakek bangsat itu.
sungguh menjemukan orang itu.." Kang Sian Hoa meludah
Kim Liong terpekur sejenak
Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"adikku, apa kau kenali orang yang menotokmu itu orang
lelaki atau perempuan?" Kim Liong menanya kepada Kang Sian
Hoa "aku kena pegang tangannya, rasanya halus dan lunak,
maka aku percaya ia adalah seorang perempuan. aku ragu
ragu, sebab orang perempuan macam apa yang mau
berhubungan dengan kedua kakek bangsat itu?"
Kim Liong bercekat hatinya, ia lantas menduga halnya yang
menolong kedua kakek itu tentu bukan lain adalah subonya
mereka. tui hun lolo. kalau betul ia yang menolong Sim Liang
dan Sim Leng kenapa ia tidak munculkan diri?"
"aku menyesal kehilangan dua kepala kakek biadab itu."
Kang Sian Hoa utarakan perasaan menyesalnya kehilangan Sim
Liang dan sim leng "kau jangan menyesal adikku" menghibur Kim Liong.
"mereka belum sampai waktunya binasa ditanganmu, maka ada
yang menolongi. tapi satu waktu mereka toh tidak bisa lolos
dari hukuman untuk perbuatannya yang terkutuk itu"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "aku ingin membinasakan mereka dengan tanganku sendiri!"
berkata Kang Sian Hoa geregetan kelihatannya
"adik Hoa. kenapa kau begitu gergetan sekali hendak
membunuh mereka?" "Hm! mereka telah membuat malu aku dan hampir hampir
aku menjadi korban kebuasannya"
"adik Hoa. mari sini kita pasang omong" kata Kim Liong
seraya menarik tangan si nona duduk diatasnya akar pohon
tidak jauh dari mereka berdiri
"toako, kenapakah begitu lama pergi?" Kang Sian Hoa
menyesalkan "aku lama bukannya disengaja, karena disana aku harus
menggempur banyak musuh "
"bertempur dengan musuh?" kata Kang Sian Hoa heran
"ya, aku dikeroyok banyak orang. dikeroyok banyak orang
sih tidak apa. tapi aku harus bertempur dengan si hwesio yang
membikin aku kecantol lama disana.."
Kim Liong selanjutnya telah menuturkan kepada Kang Sian
Hoa ketika ia mengambil buntalan pakaiannya, waktu mau
berlalu telah terhalang oleh Lie In Teng, kemudian dikeroyok
dan bertempur dengan Thong In hwesio gurunya Lie In Teng
Dengan jelas Kim Liong menuturkan kejadian itu kepada
istrinya Kang Sian Hoa menghela napas, "untung juga hwesio celaka
itu dapat kau bunuh, kalau sebaliknya, bagaimana aku
kehilangan kau...toako..."
Kang Sian Hoa berkata sambil menatap wajah Kim Liong,
kemudian merangkul dan matanya berkaca kaca menangis
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "adik Hoa tuhan maha murah tidak nanti kasikan umatnya
yang menempuh jalan baik dijadikan korbannya kawanan orang
jahat. buktinya, kita masih dapat berkumpul kembali, bukankah
ini ada berkahnya tuhan yang maha adil?"
Kim Liong tidak lupa kasi kecupan mesra setelah air matanya
terhapus dari pipinya Kang Sian Hoa yang botoh suatu
perbuatan yang dirasakan sangat bahagia oleh si nona
"toako, apa aku boleh menanya?" tiba tiba sinona berkata
dengan malu malu. "kenapa tidak" kau boleh tanya apa saja sesukanya" jawab
Kim Liong "ah, aku malu.." kata si gadis seraya menundukkan
kepalanya "malu apa" kita sudah jadi suami istri, kenapa harus malu
malu?" sahut Kim Liong
"itu, itu toako.."
"itu, itu apa?"
"kenapa aku merasakan sakit barusan ketika menerima
tamu?" Kim Liong terbelalak mukanya. ia tidak menduga si nona
akan menanyakan soal berhubungan kelamin barusan. dalam
hatinya geli ketawa, cuma ia tidak mau utarakan kawatir
menyinggung perasaan halus si nona..
Ia hanya mesem dan menatap wajah si nona yang kemalu
maluan menanti jawaban "kau merasa sakit untuk pertama kali dikunjungi tamu itu
tidaklah heran karena kau masih perawan, masih sempit
pintunya.." TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kang Sian Hoa wajahnya memerah jengah mendengar
keterangan Kim Liong "apa, apa se... lanjutnya.. ah sudahlah.." si nona malu malu
untuk menanyakan keterangan lebih jauh, tapi Kim Liong sudah
paham apa yang akan ditanyakan Kang Sian Hoa, tangannya
diulur mencubit pipinya si nona yang kemerah merahan
"adikku, selanjutnya tentu tidak..." kata Kim Liong kemudian
merangkul dan muda mudi itu kembali memadu kasih
melupakan bahwa saat itu sudah menjelang pagi hari
Mereka tidak tidur oleh karena banyak gangguan tapi
mereka telah merasa puas oleh apa yang mereka telah berbuat.
mereka telah terjalin asmara suami istri, selanjutnya mereka
merantau tidak ragu ragu lagi tidur bersama sekamar apabila
menyewa kamar dalam salah satu hotel
"adik Hoa, cara bagaimana kau bisa jatuh ditangannya dua
kakek keparat itu?" tanya Kim Liong ketika melepaskan
pelukannya "kalau diceritakan hatiku sangat gemas, sungguh
menyebalkan perbuatan kedua kakek dekat mampus itu!" kata
Kang Sian Hoa kemudian telah menuturkan kisahnya
Setelah Kim Liong meninggalkan dirinya Kang Sian Hoa telah
duduk menanti Dalam isengnya ia jalan jalan disekitar tempat itu.
"Nona kecil, malam malam begini kau keluyuran ditempat ini
apa yang kau cari?" tiba tiba Kang Sian Hoa dengar dirinya
ditegur. Waktu ia berpaling, ternyata yang menegur adalah sim leng.
"tidak aku lagi menantikan teman kembali" sahut Kang Sian
Hoa TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "disini tempatnya tidak aman. apa tidak lebih baik kau
menantikan disana (sambil menunjukkan kesuatu jurusan)
tempatnya aman dan aku boleh temani kau ngobrol"
"terima kasih, aku tak boleh berlalu dari sini. sebab kalau
temanku kembali. melihat aku tidak ada ia akan kelabakan
mencariku" Si kakek tidak mendesak. setelah mengucapkan beberapa
kata pula ia telah berlalu meninggalkan si nona. tidak lama, ia
datang lagi dengan kakek lainnya, jalah sim liang, mereka
mendekati Sian Hoa dan mengajak mengobrol
Sim Liang memang paling pandai bicara beberapa kali
mengobrolnya membuat si nona ketawa cekikan karena urat
ketawanya seperti kena dikitik kitik. Kang Sian Hoa senang
pada kakek sim liang. "nona kecil, temanmu yang ditunggu itu lelaki atau
perempuan?" tanya Sim Liang setelah berhenti sebentar
kongkouw "temanku itu lelaki, kenapa kau tanyakan itu?"balik menanya
Kang Sian Hoa "ah tidak apa apa, aku hanya menanyakan saja, tidak punya
maksud apa apa" "kau pandai bicara, kalau sebentar temanku kembali, pasti ia
juga akan memuji kau seorang yang pandai membikin orang
ketawa" "ah. untuk apa dipuji! aku hanya suka melihat orang ketawa,
makanya aku sering membikin orang ketawa kalau bicara
denganku?" "kalian tinggal dimana?" tanya si nona.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "kami tinggal tidak jauh dari sini, asal nona tidak keberatan,
mari ikut kerumah kami disana kau dapat menanti temanmu
sampai besok terang tanah"
"tidak bisa. temanku nanti akan mencari aku kalau ia tidak
melihat aku ada disini menunggu. aku jadi bikin berabe
padanya" "biarkan adikku yang tunggu temanmu kau sendiri ikut aku
kerumah, disini sangat dingin dan menurut kabar banyak
binatang buasnya" "aku tidak takut dengan binatang buas sebab aku punya ini!"
sahut si nona seraya tepuk tepuk gagang pedangnya.
"oh, aku lupa kau adalah satu lihiap"berkata si kakek tertawa
"pedang ini sudah banyak makan jiwa manusia, tapi belum
jiwa binatang, kalau kebetulan ada binatang buas datang
mengganggu aku mungkin ada yang pertama kali pedangku
akan mengambil jiwa binatang!"
Sikakek memuji dan menunjukkan jempolnya
"pedang bagus mungkin dari baja pilihan dibuatnya, apa aku
boleh lihat?" Sinona pandang Sim Liang hanya kakek yang sudah lanjut
usianya. tidak punya guna, tidak halangannya mengasi lihat
pedangnya. "pedang bagus, pedang bagus..."pujinya seraya merogoh
sakunya dan dikeluarkan setangan lebar, "coba aku lihat"
Kang Sian Hoa serahkan senjatanya di tangan Sim Liang
yang memegangn setangan. ia mengira Sim Liang akan
memegang pedangnya dengan setangannya tapi tidak tahu,
dalam keadaan tidak terduga sikakek sudah kebaskan
serangannya kemukanya, bau wangi menyambar dengan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ serentak dan Kang Sian Hoa rasakan kepalanya berat dan
seketika juga ia ingat akan dirinya pula,
Baru ia siuman ketika ia rasakan badannya dingin. tatkala ia
membuka matanya, astaga kenapa ia bertelanjang dan
berbaring diatas bale bale reyot" keadaan ruangan gelap,
remang remang ia melihat dua kakek itu ada disampingnya. Ia
sekarang baru ingat kalau dirinya belum lama berselang dibius
oleh setangan si kakek. Ia bersukur sebelumnya ia telah menelan pil anti obat bius
tapi saking kerjanya obat bius si kakek ada keras kerjanya obat
bius ada keras maka ia kena juga dibius. cuma bekerjanya tidak
kuat lama karena ditangkis oleh obat anti bius yang ditelan
Kang Sian Hoa sebelumnya Sinona jengah melihat keadaan dirinya yang telanjang dan
hanya celana pendek saja yang menutupi alat vitalnya. ia tidak
tahu apakah badannya barusan telah dijamah pergi datang oleh
tangan nakal dari kedua kakek itu" hatinya sangat gusar,
tangannya meraba raba. kebetulan ia dapat meraba pedangnya
dengan senjata mana ia melejit bangun, sehingga kedua kekek
itu kaget dan keduanya pada menyergap sinona. tapi sinona
gesit, tambahan keadaan gelap, ia dapat menyelamatkan
dirinya ketempat lebar dimana ia kecandak dan terjadilah
pertempuran sinona dikeroyok oleh Sim Liang dan sim leng.
"nona kau sudang telanjang begini, taruh kata kau bisa lari
keluar juga tentu kau akan merasa malu dilihat orang, maka
sebaiknya kau menyerah saja dan melayani kami, tanggung kau
akan merasa puas...." kata Sim Liang membujuk sinona
"tutup bacotmu yang kotor!" bentak Kang Sian Hoa. "kakek
kakek dekat mampus berani menghina nonamu"kalian aka
rasakan tajamnya pedang nonamu"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kang Sian Hoa berkata sambil menyerang bertubi tubi, ia
sudah tidak ingat lagi keadaan dirinya yang telanjang dan
sepasang buah dadanya bergoyang pergi datang dalam
pertempuran itu, ditonton oleh kedua kakek dengan bernapsu
sekali untuk menerkamnya. ia putar pedangnya dan
menyambar kearah yang berbahaya tapi kedua kakek itu tinggi
ilmu silatnya, karena semua serangan si nona kandas dan
malah ia ditertawakan, saking gemasnya Kang Sian Hoa telah
paksa tenaganya habis habisan untuk menyelesaikan
pertandingan, namun sia sia saja, malah ia jadi kecapaian dan
napasnya sudah senin kamis. . untung dalam keadaan yang
gawat dan berbahaya bagi dirinya keburu Tan Ciang Tan Kim
Liong datang menolong. "toako aku takut, harap kau jangan meninggalkan aku
lagi..."berkata si nona seraya merangkul Kim Liong setelah ia
habis menutur kisahnya "adik Hoa, aku selalu akan berada disampingmu.." bisik Kim
Liong, bibirnya berbareng mengecup jidat sinona yang
menyandar didadanya yang bidang
Sementara itu matahari pagi berbareng telah perlihatkan
dirinya dari balik gunung, sinarnya yang kekuning kuningan
indah sekali kelihatannya..
- o o 0dw0 o o - Pek In nia... Pemandangan alam di Pek Nin Nia (bukit awan putih) serba
indah, menarik perhatian pelancong yang datang kesitu dimana
ada berdiri Pek In Am (kuil awan putih) yang dikepalai oleh
Pek In suthay, seorang biarawati yang ilmu silatnya sangat
tinggi. tokoh tokoh yang berusia memasuki setengah abad atau
lebih kenal baik dengan Pek In suthay yang adatnya agak aneh.
gembira kalau hatinya sedang senang sebaliknya suka marah
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ marah kalau hatinya sedang kesal. orang tidak berani coba
coba bentur biarawati yang kesal itu. ada beberapa tokoh kuat
dari kalangan Hek to yang cari urusan dengan Pek In suthay,
semuanya telah dihajar simpang siur sehingga sejak itu mereka
tidak berani bentrok pula denngan si biarawati yang kosen itu
Tidak jauh dari Pek In Am tampak ada berdiri sebuah kuil
sederhana, bangunan baru, mungil sekali kelihatannya, itu
adalah kuil yang dibangun atas ongkosnya Bwee Hiang si nona
jagoan yang telah mengasingkan diri dalam kuil tersebut
Menikmati matahari pagi yang sedang memancarkan
cahayanya, tampak didalam taman bunga ada jalan jalan dua
orang nikouw yang satu setengah umur dan yang satu masih
muda belia. mereka itu bukan lain adalah Pek In suthay dan Liu
Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Bwee Hiang Tampak kepalanya Bwee Hiang sekarang sudah licin kelimis,
rambutnya yang bagus dan sering dipuji oleh Kwee In telah
mengucapkan selamat tinggal pada seminggu yang lalu. dalam
pakaian nikouw dengan kepala licin tampak wajahnya sinona
masih tetap cantik dan cemerlang.
Liu Bwee Hiang rela mencukuri rambutnya dan masuk
menjadi nikouw untuk menebus dosa katanya, dosa apa yang
ia telah perbuat dalam perjalanan hidupnya yang sudah
ia merasa berdosa telah membunuh banyak manusia,
menghianati cintanya Kwee In adik kecilnya dan Kim Liong
pemuda yang sangat memuja dirinya. ia merasa dirinya kotor
telah berhubungan kelamin dengan beberapa orang, meskipun
itu telah disadarinya. ia sekarang baru menyesal telah
mengatur rencana gila yang menerima bibit lagi dari Kim Liong
dan Kwee In dengan pengharapan agar bibit Kwee In atau
sedikitnya Kim Liong punya. bukannya bibitnya si kepala bajak
dari telaga Tong teng ouw. ia sekarang sadar mendapat
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ petunjuk dari Pek In suthay yalah bibit yang ditanam atas
dirinya yang jadi bibitnya si kepala bajak bukannya bibit Kim
Liong atau Kwee In sebab si kepala bajak yang telah
menanamkan bibitnya lebih dulu. dari itu ia menyesal dengan
Kim Liong dan Kwee In yang menambahkan kotor dirinya saja
Sekarang ia masuk jadi nikouw hatinya merasa lapang, tidak
lagi dibayangi oleh perasaan ketakutan dirinya banyak dosa,
sehari hari ia sembahyang memuja sang budha tidak
memikirkan apa apa lagi. Tadinya menurut rencana hidupnya apabila ia sudah
membalas dan membunuh Sucoan Sam Sat ia akan
menyerahkan dirinya menjadi isterinya Kwee In. tidak tahunya
jalannya perkara dalam dunia tidak dapat ditetapkan oleh
manusia sebab Bwee Hiang telah menemukan halangan dirinya
dinodai oleh Gan Lok si kepala bajak hingga rencananya untuk
menyerahkan kesucian kepada adik kecilnya batal. menuntut
balas kepada Sucoan Sam Sat telah kesampaian tapi tidak
dengan pertolongannya Kwee In hanya dengan bantuannya Pek
In suthay achirnya ia bukan menjadi isteri Kwee In sebaliknya
telah masuk dalam kalangan suci, mencukuri rambut menjadi
nikouw dalam biara cabang Pek In Am sebuah kuil sederhana
yag dibangun dengan uangnya sendiri
Pagi hari itu Pek In suthay dan Bwee Hiang berjalan jalan
sembari bercakap cakap Ketika mereka melanjutkan kongkouwnya sembari duduk
duduk diatas sebuah bangku panjang yang terdapat beberapa
buah disekitarnya taman bunga itu. Pek In suthay telah di
timbulkan urusan ilmu silat yang diyakinkan oleh Bwee Hiang
"Anak Hiang " kata Pek In suthay. "aku jadi timbulkan pula
soal ilmu silat yang kau dapat yakinkan dari adik kecilmu itu
siapa sebenarnya Hek Bin Sin Tong yang kau maksudkan itu"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Hek bin Sin Tong yalah julukan dari adik kecilku yang
bernama Lo In sekarang Kwee In seorang bocah luar biasa
kepandaiannya" menjawab Bwee Hiang bangga
Sinona lalu menuturkan dengan singkat sepak terjangnya
Kwee In yang menggemparkan rimba persilatan, sehingga Pek
In suthay yang mendengarnya menjadi sangat kagum
"aku hampir tidak percaya akan penuturanmu, anak Hiang ,
sungguh hebat sekali anak itu, ingin sekali aku dapat
menjumpainya menjajal kepandaiannya yang hebat!"
"adik In adalah bocah yang riang gembiran dan sangat lucu
kapan ia berkelakar maka ia akan membikin suhu senang
kepadanya manakala ia bisa berjumpa dengan suhu"
"sekarang wajahnya sudah kembali balik asal, pasti ada
sangat cakap. bukan?"
Bwee Hiang tidak menjawab hanya anggukkan kepalanya
dengan wajah agak semu merah,
"kau sekarang sudah menjadi muridnya sang buddha jangan
kau ingat pula yang sudah sudah" berkata Pek In suthay ketika
melihat Bwee Hiang semu semu merah mukanya
Bwee Hiang tundukkan kepalanya pikirannya melayang
kepada adik kecilnya yang cakap ganteng dan jenaka entah
dimana adik kecilnya sekarang ini?"
Bwee Hiang menghela napas melihat gurunya
mengawasinya, "adik kecilmu itu anak siapa?" tanya sang guru
"ia anaknya seorang pendekar besar dan ibunya juga sangat
terkenal namanya pasti suhu akan kenal pada mereka" sahut
Bwee Hiang bangga TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "siapa sih pendekar besar?" Pek In suthay tidak senang
mendengar muridnya memuji begitu tinggi kepada orang lain.
"ia adalah Kwee Cu Gie tayhiap dan Lamhay Molie ayah dan
ibunya adik kecil..."
Pek In suthay termenung mendengar keterangan muridnya.
"suhu kenapa kau jadi diam?" tanya Bwee Hiang ketika
melihat gurunya diam saja.
Kwee Cu Gie itu adalah suteku anak Hiang .." jawab sang
guru lesu Bwee Hiang sekarang yang kaget "suhu apa Kwee tayhiap
itu adalah sute suhu?" tanyanya
"ya, ia adalah suteku yang kucari sudah lama belum ketemu
jejaknya" "kalau suhu mau ketemu paman Kwee, sekarang ia menetap
di coa kok mudah saja asal suhu mau buang tempo pergi
kesana" "suteku itu nakal, pantasan anaknya juga menuruti
tabiatnya...." kata sang guru menghela napas dan wajahnya
agak kemerah merahan menahan mengingat kejadian yang
sudah lalu. Bwee Hiang yang tajam matanya dapat melihat perubahan
wajah sang guru Sebagai seorang yang sudah dewasa, Bwee Hiang dapat
menduga dibalik elahan napasnya sang guru tadi tentu ada apa
apa yang membuat ia jadi terkenang, tapi ia tidak berani
menanyakan urusan sang guru dengan Kwee Cu Gie khawatir ia
kena disemprot "anak Hiang " kata sang guru, setelah terdiam lama.
"pantasan ilmu silatmu aku lihat seperti satu pintu perguruan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ denganku kalau begitu Kwee In telah menerima pelajaran dari
ayahnya, kemudian diajarkan kepadamu. memang ilmu silat
perguruan kita sangat istimewa, tidak gampang simuka hitam
mengalahkan. kau kalah dari simuka hitam lantaran kau terburu
napsu dan lagi lweeKangmu masih belum matang coba
lweKangmu sudah matang, jangan harap si muka hitam
berkutik apalagi mau menang"
Bwee Hiang anggukkan kepalanya.
"tecu memang masih banyak kekurangannya maka tecu
mengharap suhu dapat mendidik tecu lebih jauh agar dapat
melindungi diri dari perbuatannya orang jahat"
"kau jangan khawatir anak Hiang " kata sang guru "setelah
kau berada di Pek In Nia kau akan mendapat warisan ilmu
silatku yang istimewa. segala manusia seperti Sucoan samsat
kau tak usah takuti lagi"
Bwee Hiang girang mendengar perkataan sang guru. tiba
tiba ia bangkit dari duduknya dan hendak berlutuk
mengucapkan terima kasih akan tetapi sang guru telah
mencegah katanya: "anak Hiang terhadapku kau jangan pakai
banyak peradatan, aku paling sebal dengan perdatan yang
berlebihan" Bwee Hiang mengucapkan terima kasih dan duduk kembali
ditempatnya "anak Hiang si Bocah Kwee In selainnya kenal dengan kau,
apa ia masih punya gadis lainnya, dengan siapa ia sering
bergaul?" tanya sang guru.
Bwee Hiang heran gurunya majukan pertanyaan demikian,
ia tidak menyahut sebaliknya balas menanya: "suhu kau kenapa
majukan pertanyaan demikian?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "oh, aku hanya menanya saja, sebab bapaknya dulu sangat
nakal dan punya banyak pacar" sahut sang guru ketawa.
Bwee Hiang pun tertawa mendengar keterangan sang guru.
"adik In nakal, pacarnyua termasuk aku jadi tiga orang, ini
yang aku tahu saja, entah diluar tahuku apakah ia mempunyai
pacar lain?" menerangkan Bwee Hiang
"bagus sang bapak nakal pasti anaknya juga tidak benar...."
sahut Pek In suthay ketawa. "coba kau mendongeng, siapa
siapa pacarnya yang kau tahu?"
Bwee Hiang lalu menuturkan perhubungan Kwee In dengan
Eng Lian, belaKangan ketemu leng Siong, ia ceritakan juga
tentang kegagalannya Kwee In untuk mendapatkan salah satu
dari tiga pacarnya itu. karena Bwee Hiang dinodai orang, Eng
lian nyeleweng dengan gorila dan leng siong telah menikah
dengan pemuda lain "adik kecil boleh dikatakan patah hatinya entahlah sekarang
ia berada dimana?" kata Bwee Hiang setelah ia menutur habis
Pek In suthay menghela napas mendengar penuturan
muridnya. "Ya perkara jodoh memang tidak bisa dipaksa" kata Pek In
suthay " semestinya sibocah tak usah patah hati, sebab ia
masih amat muda dan masih banyak jodoh yang menanti
untuknya. sayang, kalau lantaran kehilangan tiga gadisnya
semangatnya si botah telah terganggum sebab ia adalah jago
muda tanpa tandingan dan dalam dunia persilatan ini ia akan
menggantikan ayahnya sebagai tayHiap.:
Bwee Hiang mengiakan perkataan sang guru tapi diam diam
matanya berkaca kaca menangis ingat adik kecilnya yang
sangat baik terhadap dirinya dan telah menurunkan kepandaian
silat yang sangat berarti baginya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Anak Hiang kau tak boleh berduka karena kegagalan adik
kecilmu" menghibur sang guru. "sebaliknya kau harus berdoa
memohon kemurahan budha supaya selanjutnya adik kecilmu
menemukan jodoh yang setimpal."
"suhu aku ingat kebaikannya...." sahut Bwee Hiang seraya
menepas air matanya. : tapi aku telah menghianati cintanya
yang murni bagaimana aku tidak merasa sedih?"
"kau tak boleh mengatakan menghianati cintanya si bocah"
bantah sang guru. " sebab kau dinodai orang bukan karena
atas kemauanmu sendiri karena dipaksa kau tidak berdaya
mengelakkannya." Bwee Hiang dapat dihibur hatinya yang sedih. maka ia
mengobrol dengan gembira pula dengan suhunya yang
ternyata suka sekali kongkouw.
"anak Hiang " kata sang guru "meskipun kau hanya murid
akuanku kau harus tahu riwayat gurumu, maka pada
kesempatan ini, aku mau bercerita padamu"
"terima kasih suhu, tecu akan mendengarkan dengan baik
baik" sahut Bwee Hiang
Hek Gu San ... adalah sebuah gunung yang letaknya tidak
jauh dari Heng san Diatas gunung tersebut ada mengasingkan diri seorang
kakek dari usia enam puluhan bernama Tan teng san. ia tinggal
bersama cucunya perempuan bernama Tan Tin tin, yang telah
berusia lima belas tahun. Tan teng san waktu mudanya adalah
seorang jago tanpa tanding sampai ia diangkat menjadi
pengawal raja. belaKangan ia melihat penghidupan dikoran raja
tidak menyenangkan seleranya, maka ia telah minta berhenti
dan mengasingkan diri diatas gunung hek Gu san(gunung
kerbau hitam). Isterinya lama telah meninggal dunia,
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ sementara anak dan mantunya pun telah meninggal pada
waktu usianya Tin Tin sepuluh tahun maka Tan teng san telah
menyembunyikan diri di Hek Gu san. bersama cucunya yang
telah berusia lima belas tahun.
Tin Tin adalah satu anak yang lincah dan otaknya terang
maka sangat disayang oleh engkongnya dan ia dididik ilmu silat
hebat sekali. sebab apa yang dimiliki oleh sang yaya semuanya
telah diturunkan kepadanya.
Tan teng san ilmu silatnya sangat tinggi, belum pernah
menemukan tandingan, orang telah berikan gelaran kepadanya
tHoat benga san cia atau malaikan pencabut nyawa, suatu
julukan yang sangat populer diwaktu ia masih menjagoi di kota
raja Tan teng san yang melihat cucunya saban hari bermain
sendirian saja, merasa kasihan maka ia telah mengambil sorang
anak lelaki hampir sebaya umurnya dengan si nona cilik
bernama Kie Tong hay, hingga Tin Tin jadi teman mainnya
Kie Tong hay sudah yatim piatu, ia diambil oleh Tan teng
sian ketika melihat bakat baik atas dirinya Tong hay, maka ia
telah ajak anak itu naik gunung. sudah tentu hal itu
menggirangkan Kie Tong hay, sebab sehari harinya ia tidak ada
kerjaan dan hanya bergaulan dengan anak gelandangan
mencari makannya dengan meminta minta.
Kira kira sudah dua tahun Kie Tong hay berada diatas
gunung, Tan teng san pada suatu hari telah membawa pula
satu anak kecil laki laki yang usianya kira kira dua tahun lebih
muda dari Tin tin, cucunya. bertambahnya seorang teman
membuat Tin Tin kegirangan
Anak kecil yang dibawa belaKangan oleh Tan teng san
adalah anak sahabat kekalnya adalah bian cian Kwee Eng Siang
dari Hoay siang, atas permintaan Kwee Eng Siang, Tan teng
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ san telah menerima anaknya yang bernama Kwee Cu Gie
menjadi muridnya nomor tiga,
Pada waktu itu Tin Tin usianya sudah masuk lima belas
tahun. Kie Tong hay hampir sebaya umurnya dengan Tin Tin
dan Kwee Cu Gie baru masuk tiga belas tahun. tiga anak itu
bisa hidup rukun sekali. hingga Tan teng san merasa senang
hatinya. Tan Tin Tin yang usianya lebih tua dan menjadi murid
Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pertama dari Tan teng san sudah dipanggil suci oleh dua
saudara seperguruannya. Kie Tong hay kedua dan Kwee Cu Gie
ketiga. dalam meyakinkan pelajaran ilmu silat yang diberikan
oleh Tan teng san boleh dikata Kwee Cu Gie otaknya lebih
bagus dari saudara lainnya. coba tidak Tin Tin lebih dulu sudah
mendapat didikan dari yayanya pasti pelajarannya dibawah
Kwee Cu gie Wataknya ketiga saudara itu tidak sama sang suci suka
marah marah kalau ia sedang pusing dan gembira manakala
hatinya sedang senang. Kie Tong hay pendiam sedang Kwee Cu
Gie jenaka dan sering membuat dua saudaranya ketawa.
Tiga anak itu telah tumbuh menjadi besar dan
berkepandaian silat tinggi.
Kwee Cu Gie dapat mengalahkan Kie Tong hay tapi belum
dapat mengalahkan sucinya yang mendapatkan didikan
istimewa dari yayanya Tan Tin Tin dalam usia dua puluh tahun kecantikannya
menonjol dan mempesonakan kedua sutenya, terutama Kie
Tong hay sering merayu sang suci yang jelita itu.
Kwee Cu Gie tahu jiekonya ada hati terhadap sucinya ia
mengalah meskipun tertarik pada sucinya yang cantik itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Baik Kie Tong hay maupun Kwee Cu Gie keduanya berparas
cakap dan ganteng untuk Tin Tin rada susah memilihnya
Kie Tong hay banyak mendampingi sucinya sedang Kwee Cu
Gie nakal suka keliaran turun gunung dan berkumpul dengan
teman temannya. diantara teman temannya dibawah Hek Gu
San banyak wanita yang tergila gila kepada ketampanan si
orang she Kwee. oleh karenanya Kwee Cu Gie sering didatangi
oleh gadis gadis cantik keatas gunung, dimana mereka duduk
kongkouw sambil ketawa. hal mana justeru tidak disukai Tin Tin
mungkin ia cemburuan melihat Kwee Cu Gie bermesra mesraan
dengan wanita lain. Yayanya hanya bersenyum saja kapan melihat cucunya
sering uring uringan dan mengadukan halnya Kwee Cu Gie suka
berkumpul dengan banyak gadis dari bawah gunung.
"samtemu ada sangat jenaka tidak heran ia banyak
temannya. dikalangan gadis gadis, tentu ia lebih laris pula,
sebagaimana buktinya banyak gadis yang telah datang keatas
gunung untuk mengobrol dengannya, biarkan saja, kenapa kau
jadi marah marah. Tin Tin merengut melihat yayanya menangi Kwee Cu gie
Kie Tong hay yang melihat sucinya tidak senang kepada
Kwee Cu gie, mendapat kesempatan untuk bermuka muka
didepan sang suci dan mengeritik perbuatan Kwee Cu gie
Sebagai gadis yang hijau dalam pengalaman Tin Tin merasa
senang bahwa jietenya berpihak kepadanya, maka
pergaulannya dengan sang jiete tambah intim saja.
Pada suatu hari ketiaka Kwee Cu Gie pulang habis
mengunjungi teman temannya ia ditegur Tin Tin "sute kau
kemana saja seharian" enak enakan ngobrol dengan segala
perempuan liar, tinggal aku disini tidak ada yang bantu kerja"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kwee Cu Gie ketawa nyengir "Aku jadi serba salah" sahut
Kwee Cu gie. "aku berada seharian diatas gunung tidak ada
yang menegur dan ajak bicara, sebaliknya aku bertemu teman
teman pulang dimarahi memangnya suci sudah tidak senang
padaku?" "Hm! kau berani melawan sama suci ya !" dengus Tin Tin
marah. "aku bukannya melawan" sahut Kwee Cu gie. "aku diam
diatas gunung, kau tidak ajak aku omong. apalagi aku diminta
bantu bantu pekerjaanmu, kau selalu galang gulung dengan
jieko, kau seolah olah anggap hanya ada jieko dan tidak ada
samte. makanya kau tidak menghiraukan aku. mana aku betah
ditinggal diam saja?"
Tin Tin tidak menyahutnya merasa bersalah. memang juga
kapan Kwee Cu Gie ada diatas gunung tidak suka ia dibantu ini
dan itu dalam pekerjaaannya membereskan rumah sebaliknya
ia selau minta bantuannya Kie Tong hay, dengan siapa ia
bergaul intim sekal. tidak heran kalau membuat Kwee Cu Gie
tidak betah disuruh membisu terus terusn dalam rumah. tidak
ada yang diajak bicara sebab gurunya selalu menutup diri
dalam kamarnya. Besoknya Kwee Cu Gie tidak turun gunung, ia mau lihat
reaksinya sang suci. "kenapa kau tidak turun gunung berkumpul dengan segala
wanita liar itu?" tanya sang suci dengan nada tidak enak
didengar. "kapan kau suruh aku bantui kau?" jawab Kwee Cu Gie
ketawa nyengir. Tin Tin terdiam "kalau kau mau pergi, pergilah..!" ia kata
kemudian. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kwee Cu Gie tidak pergi sebaliknya ia ajak sucinya
berkelakar hingga Tin Tin tertawa cekikikan saking geli. Tin Tin
lalu minta Kwee Cu Gie bantu memotong kayu dan menjemur
pakaian yayanya, serta mengambil air dari sungai yang
letaknya tidak berjauhan dengan rumahnya.
Kwee Cu Gie menurut perintah, senang ia diajak bicara oleh
sucinya. Ketika Kwee Cu Gie berada ditepi sungai hendak mengambil
air, tiba tiba datang Tin Tin mendekatinya ia ajak sang sute
duduk kongkouw. "sute kau marah padaku?" tanyanya tiba tiba
"marah?" kenapa aku mesti marah pada suci?" sahut Kwee
Cu gie "kau lihat pergaulanku dengan jiekomu begitu akrab, tentu
kau marah juga dalam hati bukan" coba kau bicara terus
terang!" Kebiasaan Tin Tin panggil dua saudara seperguruannya
dengan sute tidak pakai jiete dan samte
Mendengar kata kata sang suci Kwee Cu Gie heran.
"aku tidak pernah marah dan cemburu atas pergaulan suci
dan jieko" sahut Kwee Cu gie. "meskipun hatiku tidak puas
kenapa suci sangat memperhatikan jieko dan melupakan
diriku,?" "Oh, kau juga mengharapkan perhatian sucimu?" kata Tin
Tin ketawa manis. "kenapa tidak" sebab jieko mendapat perhatianmu, kenapa
aku tidak?" "aku benci kau suka bergaulan dengan perempuan
perempuan liar" TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "itu toh bukan alasan kalau memang suci ada perhatian atas
diriku" Tin Tin duduk termangu mangu mendapat jawaban Kwee Cu
gie. Hatinya memang lebih tertarik oleh Kwee Cu Gie cuma si
orang she Kwee kalah pintar merayu hatinya sidara
menimbulkan rasa cemburu lantaran pergaulannya dengan
gadis gadis lain yang dianggap Tin Tin dengan gadis liar.
Sebenarnya terhadap gadis yang manapun juga Kwee Cu Gie
belum menaruh perhatian yang serius, kecuali kepada sucinya
yang sangat ia kagumi kecantikannya,
"sute, sudah lama kau menaruh hatimu kepada sucimu?"
tanya Tin Tin tanpa malu malu.
"Sejak aku merasa diriku sudah dewasa" sahut Kwee Cu Gie
wajar. Tin Tin terbelalak matanya memandang pada Kwee Cu Gie
sebaliknya, si pemuda juga balas menatap, hingga dua pasang
mata telah beradu pandangan. untuk pertama kalinya, hatinya
kedua insan itu berdebaran.
Tiba tiba Tin Tin rasakan tangannya dipegang oleh Kwee Cu
gie, ia membiarkan jari jemarinya diusap usap oleh si pemuda.
ia menundukkan kepalanya dengan pikiran melayang ke sorga
bahagia. "Suci jari jemari begini halus, pasti hatimu juga halus laksan
sutera. aku harap perhatianmu Siang dan malam..." terdengar
suara Kwee Cu Gie mengiang di telinganya si dara cantik
Baru saat itu Tin Tin mendengar Kwee Cu Gie merayu,
hatinya berdebaran dan angkat kepalanya memandang pada
paras Kwee Cu Gie yang cakap tampan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "sute.." keluhnya seraya menarik tangannya yang dielus elus
oleh si pemuda tapi tarikannya tak berhasil malah Kwee Cu Gie
telah menggenggamnya dan menarik sucinya duduk lebih
dekat. "suci bilakah aku berbuat salah kepadamu" namun kenapa
kau tidak memperhatikan sutemu yang mengharap
perhatianmu Siang dengan malam...?" Kwee Cu Gie berbisik.
"kau mencintai aku.." tanya sang suci suaranya gemetar.
"kalau jieko dapat mencintai suci mengapa aku tidak?" sahut
Kwee Cu gie "oh....." keluh Tin Tin ketika tiba tiba saja Kwee Cu Gie
merangkul dan mencium pipinya sehingga ia rasakan panas
bekas dicium itu. "suci lama aku merindukan cintamu..." bisik Kwee Cu Gie
ketika ia menarik tubuhnya Tin Tin rapat dan kali ini bukan pipi,
tapi bibirnya Tin Tin yang tipis kemerah merahan telah ditekan
oleh bibirnya Kwee Cu gie.
"sute kau...." hanya perkataan ini keluar dari bibirnya yang
keburu ditekan oleh Kwee Cu gie. badannya meronta ronta dari
pelukan, tapi itu hanya reaksi malu malu kucing saja, sebab si
nona selanjutnya menjadi jinak dalam pelukannya Kwee Cu gie.
- o o 0dw0 o o - Jilid 24 71 "SUTE..." kata si nona perlahan tatkala bibirnya terlepas dari
kecupan Kwee Cu Gie. "Kau betul betul nakal, Ji-komu sendiri
tidak berani melakukan perbuatan seperti yang kau iakukan
sekarang terhadap Sucinya..."
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Suci," memotong Kwee Cu Gie. "Aku berbuat seperti ini
karena cintaku yang besar terhadapmu, mana dapat aku
menahannya sementara kau ada dihadapanku?"
"Kau memang paling pandai bicara Sute..." kata si nona
seraya jari-jarinya yang halus mencubit perlahan pipinya Kwee
Cu Gie yang putih halus seperti wanita.
"Kau sunsguh cantik Suci. . ." memuji Kwee Cu Gie. seraya
memegang tangan si nona yang mencubit tadi, lain diciumnya,
akan dilain saat kembali bibir Kwee Cu Gie mendarat dibibirnya
sang Suci yang merasa sangat bahagia dalam pelukannya.
Lama kedua insan itu memadu kasih, sampai tiba tiba Kwee
Cu Gie ingat akan kewajibannya mesti mengangkat air dari
sungai kerumah. Pelan pelan ia melepaskan pelukannya, "Suci, aku bangga
telah memenangkan cintamu" kata Kwee Cu Gie gembira.
"Sute, kau anak nakal membuat Sucimu tidak berdaya..."
sahut si cantik ketawa. Kwee Cu Gie penuh air dalam kaleng, kemudian dipikulnya
pulang diiringi oteh si jelita disampingnya. Bangga Kwee Cu Gie
seperti yang menang perang, sepanjang jalan tangannya tidak
diam, menyambar tangan si cantik dan dipegangnya erat-erat.
Hari itu Kie Tong Hay tidak berada dirumah, ia mendapat
tugas dan gurunya untuk menyampaikan surat kepada sahabat
karibnya sang Suhu. Sang guru selalu menyekap diri dalam kamarnya, Kie Tong
Hay tidak ada dirumah, maka kesempatan baik itu tidak disia
siakan oleh Tin Tin dan Kwee Cu Gie untuk memadu kasih,
kadang kadang mereka lupa daratan sampai Tin Tin lupa masak
nasi untuk sebentar malam mereka makan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Pada suatu sore, ketika mereka duduk-duduk berangin
diserambi belakang rumah. Tin Tin dengan roman manya telah
menyandarkan kepalanya pada dadanya Kwee Cu Gie yang
bidang. Ia berkata: "Sute, apakah kita selanjutnya akan begini
saja...?" "Sudah tentu tidak, Suciku yang manis..." jawab Kwee Cu
Gie, seraya mengusap usap rambutnya si nona yang sudah
ketiup angin. "Kau mau berbuat apa?" tanya Tin Tin seraya angkat
kepalanya dongak, menatap wajah Kwee Cu Gie yang
bersenyum kearahnya. "Kau akan menjadi isteriku, Suci," jawab Kwee Cu Gie.
"Sute, apa kau omong benar?"
"Kenapa tidak benar" Aku akan permisi pulang dari Suhu dan
melapor pada kedua orang tuaku tentang perhubungan kita,
pasti orang tuaku akan setuju dan majukan lamaran atas dirimu
pada Suhu, apa itu tidak baik?"
"Bagus, bagus, pikiranmu tepat sekali dengan pikiranku..."
memuji si cantik, tangannya diulur dipakai mengusap-usap
pipinya Kwee Cu Gie. Kwee Cu Gie cenderungkan kepalanya dan mengecup
bibirnya si cantik yang menantang. Kali ini Tin Tin terkejut dan
napasnya agak memburu ketika merasakan Kwee Cu Gie
mencium bibirnya dibarengi dengan tangannya meremas buah
dadanya yang besar menonjol. "Sute, tidak boleh!..." keluhnya,
seraya memegang tangan Kwee Cu Gie yang meremas buah
dadanya untuk disingkirkan.
"Suci, kau akan menjadi isteriku, kenapa pakai ada larangan
segala...?" bisik Kwee Cu Gie, bibirnya menekan lebih keras dan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ tangannya tetap menempel pada buah dadanya si cantik, siasia
Tin Tin coba menyingkirkannya.
"Oh..." keluh Tin Tin. Ia berbareng menggeliat-geliat dan
balas memeluk erat. Dua insan itu berpelukan dengan penuh kasih dan bahagia.
"Bagur, ini adalah pertunjukan yang luar biasa...!" tiba-tiba
terdengar suara orang berkata didekat mereka, hingga Tin Tin
dan Kwee Cu Gie cepat melepaskan pelukannya dan bangkit
berdiri.
Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Seorang tua tampak berdiri dengan wajah gusar sekali.
Itulah Yayanya Tin Tin yang memergoki cucunya berpelukan
dengan Kwee Cu Gie, "Aku tidak menduga bahwa anaknya Kwee Eng Siang macam
begini!" jengek si kakek. "Kau mau membuat malu aku dengan
mempermainkan cucuku" Kau salah hitung, Cu Gie! Aku masih
dapat melindungi cucuku. Perbuatanmu yang tidak bagus itu.
kau boleh bawa pulang kerumahmu. mulai besok aku tidak
ingin melihat cecongormu pula!"
Orang tua itu lantas mau berlalu. tapi batal, karena Tin Tin
telah menubruk kakeknya dan dipeluki sambil menangis
tersedu-sedu. "Tin Tin untuk apa kau menangis" Kalau aku tidak keburu
pergoki perbuatannya, kau akan menjadi korban kebuasannya
anak kurang ajar itu!" kata sang kakek gusar.
Kwee Cu Gie pun berlutut didepan gurunya.
"Suhu, Tecu adalah satu laki laki kalau Tecu berani ganggu
Suci, Tecu berani tanggung jawab atas kelanjutan hidupnya.
Tecu sudah mengatakan kepada Suci, bahwa Tecu akan minta
permisi pada Suhu untuk pulang kerumah dan minta kedua
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ orang tua Tecu majukan lamaran secara resmi atas diri Suci,
apa ini kurang cukup membuktikan Tecu bertanggung jawab?"
"Hahaha... kau pandai bicara pandai meraju, hampii-hampir
saja cucuku menjadi korban dari rajuanmu yang pandai ini. Aku
sudah mengatakan, mulai besok aku sudah tidak kepingin
melihat pula wajahmu. Menurut aturan, sekarang
kepandaianmu aku harus musnahkan, tapi mengingat
persahabanku dengan orang tuamu, aku dapit memberi
kelonggaran kepadamu untuk pulang dengan badan utuh"
Sakit hatinya Kwee Cu Gie difitnah yang tidak-tidak, akan
tetapi apa ia bisa bikin"
Adatnya sang Suhu sangat keras, kalau maunya tidak ada,
yang bisa cegah. maka perkataannya bahwa ia tidak ingin
melihat ia wajahnya (Kwee Cu Gie) mulai besok, terang si
kakek sudah sangat marah dan bisa menyulitkan dirinya.
"Tecu adalah satu laki laki, kalau Suhu merasa menyesal
dengan pelajaran yang diberikan kepalaku Suhu boleh
memusnahkan ilmu silat Tecu, untuk ini Tecu juga tidak akan
menyesal" berkata Kwee Cu Gie pula.
"Kau berani banyak mulut didepanku?" bentaknya gusar.
Tin Tin tahu adatnya sang Yaya sangat keras, kalau kelewat
gusar bisa bisa ia membunuh Kwee Cu Gie: "Yaya, dalam hal ini
sute tidak bersalah. semua adalah kesalahan Tin-Tin, harap
Yaya timpahkan semua kesalahan kepada Tin Tin saja, biar
Yaya ambil kepala Tin Tin juga rela menyerahkannya Jangan
marah sama Sute", ia tidak bersalah, harap Yaya msngampuni
dan jangan mengusir ia dari pintu perguruan..."
Tangisannya dan ratapnya sang cucu sangat menusuk hati
sanubati namun, si kakek tidak bergojang hatinya dan
keputusannya tetap mengusir Kwee Cu Gie. ia tidak percaja
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ kalau dalam hal hubungan itu cucunya yang bersalah seperti
yang diakui oleh cucunya sendiri.
Tiba-tiba muncul Kie Tong Hay dan berlutut didepan
gurunya. "Sute sudah kepergok berbuat salah, usah dikasih
kesempatan bertobat, ia tentu tidak berani lagi berbuat yang
tidak-tidak, maka itu. harap Suhu mengampuni perbuatannya
kali ini jangan mengusir ia dari perguruan" kata Kie Tong Hay,
seperti membela Kwee Cu Gie.
Kwee Cu Gie dan Tin Tin melihat Kie Tong Hay muncul
dengan tiba-tiba, mereka mencurigai bahwa perbuatan mereka
itu telah dilaporkan kepada Suhunya. Sebab tidak bisa jadi tibatiba
muncul sang Suhu ditengah-tengah mereka sedang
memadu kasih, kalau tidak ada laporan dari Kie Tong Hay.
Belum pernah sang guru muncul dengan tiba-tiba demikian.
Maka, meskipun Kie Tong Hay bantu memintakan ampun,
hatinya Kwee Cu Gie merasa tidak puas terhadap orang she
Kie. Lantaran Kie Tong Hay dan cucu perempuannya demikian
mendesak supaya mengampuni kesalahannya Kwee Cu Gie, si
kakek kelihatan lemah juga hatinya, ia berkata: "Baik, kali ini
aku dapat mengampani denean tidak mengusir ia dari
perguruan, tapi hukuman perguruan tidak boleh dilupakan,
mulai besok pagi Kwee Cu Gie harus memulai hukuman berdiri
menghadapi tembok. ia harus menyalankan hukuman tiga
bulan lamanya menghadapi tembok, sebagai pelajaran supaya
ia dapat merenungkan kesalahannya dan bertobat!"
Kwee Cu Gie tidak bisa kata apa-apa, ia tidak dapat menolak
dan membantah, maka keesokan harinya ia telah mulai
menyalankan hukumannya berdiri menghadapi tembok.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kalau Kwee Cu Gie tetap mencurigakan Kie Tong Hay yang
mengadu biru dalam urusannya, dilain pihak Tin Tin sudah
lumer kecurigaannya dan pelan-pelan telah mulai akrab lagi
perhubungannya dengan Kie Tong Hay. Romannya Kwee Cu
Gie yang tampan dan kata-katania yang meresap telah
dilupakan oleh Tn Tin karena Kie Tong Hay saban hari meraju
dirinya. Hari lewatnya sangat cepat, seperti anak panah yang
dilepaskan dari busurnya, maka dalam sekejab saja tiga bulan
telah berlalu, hukuman Kwee Cu Gie telah bebas. Ia dapat
fcembali kemerdekaan ia, ia ingin merapatkan pula
hubungannya dengan sang Suci, namun kelihatan sang Suci
sekarang sikapnya lain sekali. Lebih menyakitkan hatinya,
apabila Kwee Cu Gie melihat Tin Tin dan Kie Tong Hay bergaul
demikian bebasnya. Sementara dari pihak sang guru juga Kwee Cu Gie
menghadapi sikap tawar, hatinya makin tidak betah untuk
tinggal lebih lama dalam rumah perguruan.
Pada suatu hari, ia telah menghilang dengan tidak pamitan
kepada siapa juga. Thoat beng Seng-cia Tan Teng San dapat menyelami hati
Kwee Cu Gie yang tidak betah tinggal terus dalam
perguruannya. ia juga tidak memikirkan kepada si anak muda
yang ia anggap tidak sopan.
Dalam pada itu, pergaulannya Kie Tong Hay dan Tin Tin
makin bebas dengan tidak adanya Kwee Cu Gie. Namun Kie
Tong Hay tidak romantis seperti Kwee Cu Gie, yang dapat
meraju wanita sampai si wanita menyerah tanpa syarat. Kie
Tong Hay hanya meraju dengan omongan dan tidak berani
kurang ajar terhadap Sucinya saban-saban mengasi
kesempatan kepadanya. Adegan yang lama dilupakan oleh Tin
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Tin tiba-tiba kembali muncul, apabila ia sedang berada
sendirian. Bagaimana romantisnya Kwee Cu Gie membuat ia
terkenang pada si pemuda yang sudah pergi itu. Ia masih
merasakan hangatnya pelukan Kwee Cu Gie, meresapnya
ciuman istimewa dari si pemuda dan mendadak hatinya
tergetar manakala ia ingat pada saat kedua buah dadanya yang
besar telah diremas-remas tangan Kwee Cu Gie dan tiba-tiba
perasaan aneh timbul dalam dirinya.
Ia ingin Kie Tong Hay dapat barbuat seperti yang Kwee Cu
Gie lakukan, namun, si orang she Kie bodoh dalam soal
mengadu kasih ia hanya memegang tangan si nona, lebih jauh
ia tidak berani berniat, cuma wajahnya sering menampakkan
napsu yang terkekang. Rupanya Kie Tong Hay takut kepada Sucinya yang sangat
tinggi ilmu silatnya. Pada suatu hari menyelang sore, ketika mereka berjalanjalan
mencari buah-buahan sedikit jauh dari rumah, mereka
duduk mengasoh pada suatu tempat teduh dimana ada banyak
pohon alang alang yang tumbuh tinggi.
"Kita duduk-duduk disini, tidak gampang orang dapat
mencari kita" kata Kie Tong Hay ketawa, ketika melihat mereka
duduk kealangan oleh pohon alang-alang yang tumbuhnya
tinggi-tinggi. Tin Tin hanya ketawa mendengar perkataan Kie
Tong Hay. "Suci kita sudah jalan jauh juga, apa kau tidak merasa lapar"
Aku ada punya beberapa potong kue ini, cobalah makan..."
kata Kie Tong Hay, seraya menyodorkan beberapa potong
kuwe kering. Tin Tin melihat kuwe itu ada menarik seleranya, maka ia
menyumput satu potong dan dikunyahnya. "Enak rasanya lezat"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ memuji si nona... Cuma, dimana kita dapat air minum,
tenggorokanku kering."
"Oh. gampang. aku nanti carikan air untukmu" sahut Kie
Tong Hay. seraya bangkit dari duduknya dan berjalan pergi.
Sementara itu Tin Tin terus mengunyah kuwe, malah dia
jemput satu lagi untuk menangsel perutnya yang masih
memintanya. Sampai ia habis memakan dua potong kuwe, masih belum
kelihatan yang mencari air datang muncul... "Kemana sute
sudah pergi?" ia mengguamam sendiran
Baru saja ia menggumam, tiba tiba si nona merasakan
keanehan pada dirinya. Hatinya mendadak berdebaran,
dadanya berombak naik turun dan rasakan napasnya agak
memburu. Itulah pertanda dari obat perangsang Kie Tong Hay
yang dicampur dalam kuwe telah mulai bekerja. Hebat
bekerjanua obat perangsang itu, sebab Tin Tin matanya sampai
mengeluarkan air menahan rangsangan napsu berahinya.
Matanya celingukan mencari lawan.
Kie Tong Hay dengan ketawa ketawa telah membawakan air,
yang ia sendok dengan daun lebar. "Nah, minumlah Suci"
menyilahkan Kie Tong Hay untuk Sucinya minum.
Tin Tin matanya menatap wajah Kie Tong Hay dengan
beringas, ia menyambuti tapi bukannya menyambuti air, hanya
tangan si pemuda yang ditarik jatuh memeluk Tin Tin, hingga
keduanya bergulingan. "Kau kenapa Suci?" Kie Tong Hay pura-pura menanya.
sedang ia tahu bahwa Sucinya telah terpengaruh oleh obat
perangsangnya. "Sute, kau cinta Sucimu?" tanya si gadis, napasnya
mendengus. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Aku cinta Suci sudah lama" sahutnya. seraya membiarkan
tangannya si gadis mendadak binal dan melucuti pakaiannya.
"Nah, sekarang ada kesempatan baik.." kata si gadis dengan
suara gemetar, seraya sodorkan kedua buah dadanya yang
padat berisi untuk dihisap oleh si pemuda.
Kie Tong Hay mendapat rejeki nomplok ia tidak sia siakan
kesempatan ini. Tin Tin menggeliat geliat merasakan nikmat buah dadanya
dihisap. Kemudian Kie Tons Hay menerkam sang kambing, hingga
pergulatan terjadi dengan seru dan mulai saat inilah... Tin Tin
sudah bukan perawan lagi Dilain saat, tampak si nona duduk menangis tatkala kekuatan
obat perangsangnya habis.
Ia mengenakan pakaiannya dengan lesu, mukanya pucat,
matanya mengawasi pada Kie Tong Hay dengan penuh
kebencian. "Sute, kau sangat kejam membuat Sucimu celaka!" keluh si
gadis dengan roman gusar.
Kie Tong Hay ketakutan, ia tidak mengira obat perangsang
hanya berkekuatan sebentaran saja. Apakah ia bisa melawan
sucinya kalau ia diserang"
"Kau menuduh Cu Gie manusia hina, tidak tahunya kau ada
satu manusia yang paling hina! Dengan obat gila menodakan
kesucian Sucimu, betul betul kau tidak tahu mampus, bajingan
tengik!" Kie Tong Hay hanya tundukkan kepala terima salah.
"Beras sudah menjadi bubur, apa kita bisa bikin?" sahutnya
ia menyawab juga. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Enak saja kau ngomong!" bentak Tin Tin, tangannya
bekerja menggampar pipinya Kie Tong Hay beberapa kali,
hingga si pemuda pengecut telah terkuing-kuing kesakitan dan
minta-mmta ampun pada sinona.
Tin Tin seraya tutupi mukanya dengan tangannya dan masih
menangis telah lari meninggalkan Kie Tong Hay yang dalam
keadaan setengah pjngsan dihajar sucinya yang galak.
Meskipun kena dihajar, hatinya merasa puas barusan ia telah
berhasil menodai Sucinya, ia mengharap Sucinya tidak apa apa
dan selanjutnya mereka melakukan perhubungan rahasia diluar
tahunya si kakek yang selalu mengeram dirinya dalam
kamarnya. Pengharapannya yang muluk jauh diawan berhasil
menguasai dirinya sang Suci yang cantik dan mengiurkan
tubuhnya. Ia membayangkan, barusan ia telah menghisap buah
dadanya dan sang Suci menggeliat-geliat menggairahkan,
rasanya ia kepingin ulangkan lagi.
Tengah ia membayangkan kejadian barusan yang nikmat
dan baru saja ia hendak bangkit dari mendeproknya, tiba tiba ia
mendengar suara orang bsrkata: "Anak manis, kau benar-benar
seorang kesatria yang hebat!"
Kata kata itu enak kedengarannya, tapi nadanya menyengeki
dan membuat bulu kuduknya Kie Tong Hay pada berdiri seram,
sebab orang yang bicara itu bukan Iain adalah si Malaikat
Pencabut Nyawa Tan Teng San.
Kiranya Tan Tin Tin lari pulang kerumahnya telah
mengadukan perbuatannya Kie Tong Hay kepada Yayanya,
sehingga kakek meluap amarahnya sampai diujung rambut
kepalanya. Tanpa menanya banyak, ia lompat dari tempatnya
semedi dan pergi ke tempat Kie Tone Hay main gila, setelah
mendspat petunjuk dari Tin Tin.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kie Tong Hay barusan saja membereskan pakaiannya, ia
berdiri seperti terpaku inendengar suara gurunya menyindir.
Tong Hay seorang yang licik, ia tahu gurunya menyajang
Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pada dirinya, maka ia telah menyatuhkan diri berlutut minta
ampun dan menyangkal bahwa ia telah berbuat gila dengan
menaruh obat psrangsang dalam kuwe, Ia tidak tahu apa apa
keadaan kuwe itu yang ia beli dari pasar disebuah dusun.
Si licik mengira Suhunya akan mengampuni dosanya, tidak
tahunya sang Suhu paling benci sama perbuatan cabul, maka
dalam amarahnya ia menendang Kie Tong Hay yang sedang
berlutut sampai mmcelat dua tombak lebih.
Tendangan mengenai dada dan dilakukan dengan tenaga
penuh oleh seorang jago seperti si kakek. tentu saja tidak
ampun lagi, Kie Tong Hay telah memuntahkan darah segar
berkali kali dan kemudian menarik napasnya yang penghabisan.
Demikian ada hukumannya seorang yang suka berbuat jahat.
Puas hatinya si Malaikat pencabut Nyawa melihat muridnya
yang durhaka itu telah melajang jiwanya. Selagi ia berdiri
termenung sambil mengawasi mayatnya sang murid, tiba-tiba
ia kaget ada yang memeluk, lapi ia lantas balas memeluk orang
itu yang menangis tersedu-sedu. "Tin-Tin, orang celaka itu
Yaya sudah kirim keakhirat, kau jangan menangis lagi..." si
kakek menghibur kepada orang yang memeluk tadi, yang
bukan lain adalah cucunya sendiri.
Tan Tin Tin... merasa kesepian dengan lenyapnya Kwee Cu
Gie dan Kie Tong Hay. Dalam membanding-bandingkan
pribadinya dua pemuda itu, Tin Tin sekarang sadar bahwa ia
kena dikelabui oleh Kie Tong Hay untuk membenci pada Kwee
Cu Gie. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia membayangkan bagaimana Kwee Cu Gie tatkala
menuangkan cintanya dengan blak-blakan dan iapun telah
berjanyi akan memajukan lamarannya, cuma lantaran sang
kakek terlalu mendengarkan hasutan dari Kie Tong Hay,
menyebabkan Kwee Cu Gie dibenci dan ia sendiri ikut-ikutan
membenci karena gosokan Kie Tong Hay. Sekarang ia baru
insyaf bahwa Kie Tong Hay yang berparas cakap dan tampan
itu hatinya sangat jahat. Selainnya telah menghasut supaya
Kwee Cu Gie dibenci oleh guru dan Sucinya, iapun tidak segansegan
menodai kesucian Sucinya dengan obat perangsang.
Kalau diingat, Tin Tin menjadi gemas kepada Kie Tong Hay,
yang telah mengambil kehormatannya dengan jalan tidak
wajar. Ia (Tin Tin), yang telah tidur dalam buaian omongan
manis dari Kie Tong Hay, mungkin menyerahkan dirinya dengan
sukarela manakala Kie Tong Hay menyalankan aksinya seperti
yang dilakukan oleh Kwee Cu Gie. Namun, Kie Tong Hay yang
kepingin buru-buru menguasai dirinya sang Suci telah
menggunakan obat perangsang yang membuat Tin Tin sangat
gemas dan merasa tidak rela kehormatannya diganggu oleh
pemuda yang sebenarnya telah memperoleh perhatiannya.
Melihat cucunya sering termenung-menung kesepian, tidak
ada yang diajak kongkouw, maka si kakek tidak lagi saban hari
menutup dirinya dalam kamar, ia sering ajak cucunya ngobrol
sehingga sang cucu dapat terhibur hatinya.
Namun ngobrol dengan kakek itu tidak seperti kongkouw
dengan pemuda pantarannya, maka hatinya Tin Tin kurang
puas. Pada suatu hari, ia menyesalkan kakeknya dengan
berkata: "Yaya telah menyajangi murid berat sebelah, kalau tidak,
tentu Kwee Cu Gie sampai sekarang masih ada disini dan
mungkin Tin Tin telah menjadi isterinya, karena ia janyi akan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ melamar Tin Tin sebegitu lekas ia memberikan laporan kepada
kedua orang tuanya tentang hubungan kita berdua..."
"Tin Tin, beras sudah menjadi bubur, Yaya menyesalpun
sudah tidak ada gunanya.." jawab sang kakek menghela napas.
"Mereka berdua sama-sama cakap parasnya, tapi tabiatnya
berbeda jauh. Cu Gie memiliki pribadi yang luhur, ia jujur dan
berani bertanggung jawab, sebaliknya Tong Hay adalah
seorang rendah dan pengecut dibalik wajahnya yang cakap. Ia
hanya pintar memainkan lidahnya, sehingga Yaya kena
dipengaruhi olehnya dan membenci Cu Gie"
"Sudahlah, Tin Tin. yang sudah untuk apa kau ungkap
ungkap lagi, membuat hatiku sangat menyesal saja. Oleh
karena kelakpun kita lerhadap Cu Gie. pasti ayahnya tentu tidak
senang dan merasa tidak puas terhadapku."
"Apa kiranya masih ada jalan untuk memperbaiki kesalahan
kita?" tanya Tin Tin.
"jalan sih tentu ada saja, cuma aku malu ketemu Eng Siang,
ayahnya Cu Gie." "Yaya pernah berkata, orang tak usah main mengaku salah
kalau memang telah berbuat kesalahan, sebab tidak ada
manusia yang tidak berbuat kesalahan, kenapa sekarang Yaya
merasa main untuk ketemui dengan ayahnya Cu Gie untuk
memperbaiki hubungan kita?"
Toat-beng Seng-cia Tan Teng San tergetar hatinya
mendengar perkataan sang cucu
Tampak ia termangu mangu dibuatnya, la menghela napas,
kemudian berkata: "Ya, apa yang kau katakan memang benar.
Baiklah, besok aku akan turun gunung dan pergi ke Hoay-siang
menemukan Eng Siang untuk minta maaf atas pcrbuatanku
yang tidak benar." TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Tin Tin kegirangan naendengar jawaban sang kakek.
"Kalau Yaya ketemu Cu Gie, undang-lagi ia supaya datang
kemari." pesan Tin Tin.
Sang-kakek tidak menyahut, hanya ketawa hingga si nona
wajahnya bersemu merah. "Aku ingin ketemu Cu Gie hanya Untuk meminta maaf atas
kelakuanku yang sudah, tidak ada apa apanya lagi, kenapa
kakek tertawakan aku?" kata Tin Tin ketawa.
"Hmm...!" sang kakek mendengus sambil bersenyum,
kembali Tin Tin merasa jengah.
Demikian, pada keesokan harinya Tan Teng San benar saja
Hati Budha Tangan Berbisa 16 Dendam Iblis Seribu Wajah Karya Khu Lung Kisah Si Rase Terbang 4
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama