Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo Bagian 15
kepala. "Nah, sekarang engkau baru percaya, bukan.
Atau engkau masih tidak percaya" Kalau begitu
boleh kau lakukan apa saja untuk melampiaskan
dendammu kepadaku, Cin Cin. Kalau tamparan ini
masih belum cukup, boleh kau lakukan apa saja.
Nah, ini kedua tanganku yang tadi menyedot hawa
beracun dari pundakmu," Thian Ki menjulurkan
kedua tangannya ke arah Cin Cin.
Cin Cin memandang ke arah kedua tangan itu,
lalu mengangkat pandang matanya, menatap wajah
Thian Ki. Dua pasang mata bertemu dan bertautan
dan perlahan-lahan, kedua mata Cin Cin menjadi
basah. Lalu Cin Cin menundukkan mukanya dan
suaranya terdengar lirih berbisik ketika ia berkata,
"Maafkan aku......"
Wajah Thian Ki berseri. Mendengar gadis itu
minta maaf, berarti menyadari kesalahannya,
mendatangkan perasaan yang amat berbahagia di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam hatinya. Sikap gadi itu membuktikan bahwa
perkiraannya benar. Cin Cin, biar telah mempelajari ilmu dari guru
yang sesat, terbukti bahwa ilmu pedangnya,
bahkan pedangnya juga sama dengan ilmu pedang
dan pedang Can Hong San, namun te rnyata gadis
itu hanya mewarisi kegalakan dan kekerasan saja,
namun pada dasarnya masih memiliki kegagahan
dan pribadi luhur sehingga berani mengakui
kesalahan. "Tidak Cin Cin, e ngkau tidak bersalah dan tidak
ada yang dapat dimaafkan. Akulah yang bersalah,
dan aku minta maaf padamu. Karena kecerobohanku, engkau menderita, dan aku hanya
menimbulkan prasangka dan kesan buruk saja
kepadamu." "Thian Ki, aku memusuhi ayah tirimu, dan
sekarang, baru saja aku membalas pertolonganmu
dengan tamparan dan kata-kata keji. Kenapa
engkau masih bersikap baik kepadaku" Kenapa
engkau begitu baik kepadaku?" sepasang mata itu
kini mengamati wajah Thian Ki penuh selidik.
Thian Ki te rsenyum. "Aih, Cin Cin. Andaikata
engkau bukan Cin Cin pute ri mendiang paman
Kam Seng Hin, andaikata di antara kita tidak ada
hubungan apapun sejak kecil, aku tetap akan
menolongmu. Bukankah menolong siapa saja yang
te rancam bahaya merupakan kewajiban kita
sebagai seorang yang pernah mempelajari ilmu
silat?" "I buku pernah mengatakan bahwa mungkin
engkau menjadi anak beracun karena nenekmu,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yaitu mendiang Ban-tok Mo-li Phang Bi Cu.
Benarkah engkau menjadi tok-tong (anak beracun)?" "I bumu memang bijaksana dan pandai, dugaannya te pat. Memang aku te lah dibuat
menjadi tok-tong oleh mendiang nenekku, diluar
pengetahuanku ketika aku masih kecil. Karena
itulah, ketika engkau mencengkeram pundakku,
tanpa dapat kucegah lagi, engkau keracunan pada
tangan kirimu. Ketika hal itu terjadi, aku sama
sekali tidak berdaya mencegahnya, Cin Cin."
"Hemm, sudahlah, jangan bicara lagi tentang hal
itu. Tadi kau mengatakan bahwa engkau membantuku melawan Can Hong San juga bukan
sengaja membantu, apa maksudmu?"
"Aku memang sedang mengejarnya. Dia merupakan seorang pelarian, karena tadi pasukan
keamanan Sin-yang sedang menyerbu perkumpulan Koai-liong-pang yang didirikan oleh
Can Hong San ini. Dia berhasil melarikan diri,
maka aku mengejarnya dan melihat dia berkelahi
denganmu di sini." De ngan singkat Thian Ki bercerita tentang
pengalamannya berte mu dengan Li Ai Yin dan
te ntang Hong San, didengarkan penuh perhatian
oleh Cin CIn. Gadis itu lalu memandang ke arah mayat Can
Hong San, dalam hati merasa puas karena tugas
yang diperintahkan subonya telah berhasil ia
laksanakan, yaitu membunuh Can Hong San
seperti yang dikehendaki ibunya. "Hemm, hatiku
puas sudah, tugas pertamaku sudah dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
te rlaksana... " ia menole h ke arah Thian Ki.
"......hei, apa yang sedang kaulakukan itu?"
tanyanya melihat Thian Ki mempergunakan pedangnya untuk menggali tanah.
"Aku menggali tanah untuk mengubur je nazah
Can Hong San." "Hemm, orang sejahat itu!" cela Cin Cin.
"Dia ikut menjadi sebab kematian ayahku dan
hancurnya He k-houw-pang, dia bahkan membunuh ayahnya sendiri!"
Thian Ki menghela napas panjang. "Me mang,
ketika hidupnya dia telah tersesat, menjadi hamba
dari nafsu-nafsu rendah. Ayah kandungku juga
te was di tangannya dan aku
melihat dia melakukan banyak kejahatan. Akan tetapi itu
te rjadi ketika dia masih hidup. Se karang dia sudah
mati, mengubur mayat sendiripun tidak mampu.
Tidak sampai hatiku membiarkan mayatnya
te rlantar." Dia melanjutkan pekerjaaannya. Sejenak Cin Cin hanya menonton saja, akan tetapi
mendadak ia mengambil pedang yang tadi te rlepas
dari tangan Can Hong San, lalu membantu Thian
Ki menggali tanah dengan pedang itu!
Thian Ki diam saja, kalau bicara khawatir
menyinggung, akan te tapi diam-diam dia merasa
gembira sekali. Ini masih Cin Cin yang dahulu,
seorang anak yang pada dasarnya memiliki watak
yang baik. Dia masih ingat ketika berkunjung ke
He k-houw-pang dulu, Cin Cin adalah seorang anak
yang lincah je naka, periang, tabah dan pandai
bicara. Kalau sekarang ia nampak begitu dingin,
keras dan pendiam, tentu karena gemble ngan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gurunya, seorang datuk sesat, dan mungkin
ditambah lagi karena terbuntungnya tangan kirinya. Kasihan sekali! Aku akan mencoba untuk
membahagiakanmu, Cin Cin, bisik hatinya, mengembalikan seperti dahulu!
Setelah selesai menguburkan je nazah itu secara
sederhana, Cin Cin menyimpan pedang Koai-liongkiam milik Can Hong San. Akan ia kembalikan
kepada gurunya, katanya kepada Thian Ki. Mereka
lalu mengaso, duduk di bawah sebatang pohon
dimana te rdapat sumber air yang menjadikan
sungai kecil yang airnya je rnih, dimana tadi
mereka mencuci tangan dan muka setelah tangan
mereka berle potan tanah. Thian Ki semakin
te rharu melihat cara Cin Cin mencuci tangan
kanannya, menggosok-gosokkan jari tangan itu
kepada rumput dan ilalang di dekat sumber air.
Ingin sekali dia menolong membersihkan tangan
itu, akan te tapi dia tidak berani, takut kalau-kalau
hal itu akan membuat Cin Cin te rsinggung dan
te ringat akan kebuntungan tangan kirinya.
Mereka duduk berhadapan, duduk di atas akar
pohon yang menonjol dari permukaan tanah, saling
berhadapan. "Thian Ki, sekarang aku ingin mendengarkan
pengalamanmu sejak kita dipisahkan oleh penyerbuan ke Ta-bun-cung itu," kata Cin Cin
yang agaknya sudah dapat menghapus rasa benci
dan dendam kepada Thian Ki.
Thian Ki menceritakan semua pengalamannya,
mulai dari malam penyerbuan itu, dimana tanpa
sengaja dia telah menewaskan dua oran g penyerbu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan keadaan tubuhnya yang beracun, betapa
kemudian dia dan ibunya ditawan dan dilarikan
oleh Can Hong San dan Gan Lui, yang menjadi
pembantu Cian Bu Ong dan diserahkan kepada
bekas pangeran itu. Kemudian diceritakannya pula
dengan jelas untuk menghapus salah sangka gadis
itu terhadap ibunya, kenapa ibunya akhirnya
menjadi isteri Cian Bu Ong dan dia menjadi anak
tiri dan juga murid. Tentu saja dia tidak
menceritakan bahwa dia telah dite ntukan menjadi
calon suami Cian Kui Eng, saudara tiri dan juga
adik se perguruannya. Cin Cin mendengarkan dengan penuh perhatian
tanpa menyela, akan tetapi setelah Thian Ki selesai
bercerita, ia berkata penasaran, "Aku merasa heran
sekali kenapa bibi Sim Lan Ci yang dahulu
kuanggap sebagai seorang wanita bijaksana dan
gagah perkasa, mau menjadi isteri Cian Bu Ong,
padahal bukankah Cian Bu Ong yang menjadi
biang keladi kehancuran Hek-houw-pang dan
menewskan ayah kita?"
"Akupun tadinya merasa penasaran, akan tetapi
setelah mengetahui segalanya dengan jelas, aku
tidak dapat menyalahkan ibu. Ayah te lah meninggal dunia, dan ibu menjadi janda. Cian Bu
Ong adalah seorang yang gagah perkasa, berilmu
tinggi dan bijaksana. Memang tidak dapat disangkal bahwa dia yang menyuruh para pembantunya untuk menyerbu Hek-houw-pang,
akan tetapi hal itu ada alasannya yang amat kuat.
Dia adalah seorang pangeran Kerajaan Sui yang
digulingkan oleh Li Si Bin yang kemudian
mendirikan kerajaan Tang. Tentu saja dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pandangan Cian Bu Ong, kerajaan Tang adalah
kerajaan yang dibangun oleh
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pemberontak kerajaan Sui. Karena itu, sudah jamak kalau ia
berusaha untuk mendirikan kembali kerajaan Sui
dan memusuhi kerajaan Tang. Kemudian dia
mendengar bahwa He k-houw-pang adalah sebuah
perkumpulan yang mendukung kerajaan Tang,
maka te ntu saja dia menganggap He k-houw-pang
sebagai musuhnya dan menyuruh para pembantunya melakukan penyerbuan. Dia bukan
orang jahat, Cin Cin. Dia hanya menjadi korban
dari perang, korban keadaan yang menjadikan dia
seperti itu. Nah, sekarnag kuharap engkau suka
menceritakan pengalamanmu sejak malam itu."
Cin Cin menghela napas. Wajahnya yang cantik
itu menjadi muram dan sampai beberapa saat
lamanya ia tidak bicara. Akan tetapi Thian Ki tidak
mendesak, hanya menanti dan akhirnya Cin Cin
menceritakan semua yang dialaminya. Ia menceritakan betapa ayahnya te was dan ibunya
le nyap dilarikan penyerbu. Kemudian betapa ia,
oleh kakeknya dikirim ke dusun Hong-cun untuk
menjadi murid Pendekar N aga Sakti Sungai Kuning
Si Han Beng, dan kepergiannya diantar oleh paman
gurunya, yaitu Lai Kun. Betapa di dalam perjalanan ia dijual oleh Lai Kun kepada seorang
mucikari dan betapa ia disiksa dan dipaksa untuk
belajar segala macam kesenian, dipersiapkan
untuk kelak menjadi seorang pelacur kalau sudah
dewasa. Betapa kemudian ia berhasil melarikan
diri dan dikejar tukang-tukang pukul, akan tetapi
ia ditolong ole h Tung-hai Mo-li Bhok Sui Lan dan
menjadi muridnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Begitulah, aku mempelajari segala macam ilmu
dari su-bo, kemudian su-bo memberi tugas
kepadaku, yaitu untuk mencari Can Hong San dan
membunuhnya, karena Can Hong San telah
membunuh ayahnya sendiri, Cui-beng Sai-kong
Can Slok, yang menjadi suheng dari su-bo. Dan
juga agar aku membunuh Cian Bu Ong, karena
bekas pangeran itu telah menghancurkan kehidupan subo dengan menyia-nyiakan dan
mengkhianati cinta mereka. Akan tetapi, usahaku
membunuh Cian Bu Ong gagal karena engkau
Thian Ki, dan usahaku membunuh Can Hong San
berhasil karena engkau pula. Inilah nasib...." gadis
itu termenung. Thian Ki menghela napas. Dia takkan pernah
bebas dari penyesalan kalau mengingat akan
buntungnya tangan Cin Cin karena dia itu.
"Dan engkau belum bertemu ibumu?"
Cin Cin mengerutkan alisnya dan cemberut.
"Sudah, dan itulah yang membuat hatiku
je ngkel, biarpun sekarang aku sudah mengerti
mengapa ibuku menikah lagi dengan dia!"
"I bumu menikah" De ngan siapakah?" Tanya
Thian Ki heran. Betapa sama nasib gadis ini
dengan nasibnya. Ibu mereka kehilangan suami
ketika Hek-houw-pang diserbu, dan kini ibu
mereka yang sudah menjadi janda te lah menikah
lagi! "Itulah yang tadinya membuat aku je ngkel.
Kalau ibumu menikah dengan Pangeran Cian Bu
Ong, maka ibuku menikah dengan pembantunya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang di antara mereka yang dahulu menyerbu
He k-houw-pang!" "Ahh......!! Thian Ki benar-benar te rkejut mendengar ini. Ibu Cin Cin" Bibi Coa Liu Hwa yang
cantik dan le mah le mbut itu" Akan te tapi dia
tidask berani bertanya lagi, khawatir menyinggung.
"Setelah aku mendengar penuturan ibuku dan
ayah tiriku, aku tidak menyalahkan mereka,
bahkan aku bangga karena suami ibu sekarang
adalah seorang pendekar Siauw-lim-pai yang
te rkenal, yaitu Lie Koan Tek." Lalu Cin Cin
menceritakan tentang pengalaman ibunya sehingga
menjadi isteri pendekar itu. Thian Ki menganggukangguk, merasa le ga karena ibu Cin Cin tidak
melakukan hal yang memalukan.
"Aku sudah mendengar akan nama besar ayah
tirimu itu, Cin Cin."
Keduanya diam agak lama, kemudian Cin Cin
menghela napas panjang dan berkata, "Aku heran
sekali, kenapa ibu kita menikah lagi" Aku sekarang
hanya mempunyai ibu seorang, akan tetapi ia telah
menikah dengan pria lain, dan aku merasa seperti
kehilangan ibuku. Ia mengecewakan hatiku,
padahal aku amat mencintanya. Apakah engkau
juga tidak berpikir begitu, Thian Ki?" Thian Ki diam
sejenak. Kalau dia mau jujur, memang ada
perasaan tidak enak itu. Tentu dia akan merasa
jauh le bih berbahagia kalau ibunya masih
bersanding dengan ayahnya, walau itu tidak
mungkin. Dia menarik napas panjang.
"Cin Cin, kalau kita selalu mementingkan
perasaan sendiri, kurasa dalam hidup ini kita akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
selalu menghadapi hal-hal yang mengecewakan
dan tidak menyenangkan, karena apa yang kita
senangi belum tentu disenangi orang lain, walau
oleh ibu kita sendiri sekalipun. Sebaliknya, apa
yang disenangi orang lain, termasuk ibu kita,
belum tentu kita senangi. Karena itu, kita harus
memiliki cinta kasih, Cin Cin. Dan cinta kasih
bukan berarti menuntut kesenangan hati kita
sendiri dari orang yang kita cinta. Bukankah
begitu?" Cin Cin diam saja. Ini merupakan hal baru
baginya. Semenjak ia dewasa, ia hanya mendengar
dan melihat segala tentang hidup ini dari gurunya,
dan pandangan gurunya lain sama sekali dari apa
yang diucapkan Thian Ki. Bagi gurunya, yang
te rpenting adalah perasaan sendiri, diri sendiri,
sehingga segala sepak terjang dalam hidup hanya
didasari kepentingan diri sendiri!
Apa yang diucapkan oleh Thian Ki, kalimat
te rakhir, yaitu bahwa cinta kasih bukan berarti
menuntut kesenangan hati kita sendiri dari orang
yang kita cinta, merupakan ucapan yang te ramat
penting untuk ditelaah oleh kita semua. Bukan
hanya menyangkut cinta kasih pada umumnya
yang dianggap hanya merupakan perasaan timbal
balik antar ins an berlawanan jenis, antara pria dan
wanita, melainkan juga mencakup cinta kasih
antara orang tua dan anak, timbal balik. Betapa
sering te rjadi konflik atau perte ntangan batin
antara orang tua dan anak, padahal kedua pihak
berani bersumpah saling mencinta.!
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kalau benar ada cinta kasih di antara orang tua
dan anak secara timbal balik bagaimana mungkin
sampai terjadi konflik batin antara mereka"
Konflik batin antara yang tua dan yang muda
menimbulkan suatu celah atau jurang pemisah
antara orang tua dengan anaknya sendiri. Yang tua
menganggap anak mereka bandel dan murtad,
mengecewakan dan tidak mentaati orang tua,
sedangkan yang muda menganggap orang tua
mereka itu kuno, kolot, terlalu mengekang, te rlalu
menggurui, menjadi penghalang kesenangan, dan
sebagainya. Maka te rjadilah konflik yang menghancurkan sendi-sendi cinta kasih di antara
mereka. Mengapa begitu" Kalau, kita singkirkan dulu
perasaan keakuan, mementingan diri sendiri, dan
menarik diri sebagai orang luar, bukan anak bukan
orang tua, lalu menje nguk is i hati kedua pihak,
mungkin akan nampak je las bagi kita mengapa
te rjadi konflik seperti itu. Konflik te rjadi karena
bentrokan kepentingan, bentrokan selera, bentrokan pandangan hidup. Kedua pihak, baik
orang tua maupun anak, lupa bahwa alam pikiran
yang tua dan yang muda berbeda jauh. Yang tua
lupa bahwa kebiasaan hidup ini mengalami
perubahan dan kukuh berpegang kepada nilai-nilai
yang sudah dianggap mapan, nilai-nilai lama,
tanpa memperdulikan adanya perubahan nilai.
Penilaian selalu berubah mengikuti perkembangan jaman. Orang tua selalu mengandalkan pengalaman sebagai senjata untuk
memamerkan kelebihannya kepada si anak, lupa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa pengalaman itu adalah pengalaman dahulu
dan kalau dia tidak mau mengikuti perkembangan
jaman, dia bahkan akan ketinggalan dan sama
sekali tidak berpengalaman dalam hal-hal baru
yang te rjadi dalam kehidupan masyarakat. Sebaliknya, si anak juga lupa bahwa orang tuanya
adalah orang-orang yang pandangan hidupnya
te rikat masa lalu. Dari bentrokan ini timbullah konflik. Jarang
te rdapat orang tua yang tidak mengikatkan diri
kepada masa lalu, melainkan arif mengikuti
perkembangan jaman sehingga waspada te rhadap
perubahan nilai-nilai, seperti jarangnya anak yang
mau memaklumi keadaan orang tuanya, lupa
bahwa dengan cara mereka sendiri, orang tuanya
sebetulnya bermaksud baik bagi dirinya, hanya
caranya saja yang menimbulkan konflik.
Semua pertentangan itu akan le nyap kalau
orang tua mencinta dengan tulus, dalam arti kata
bukan mencinta dengan pamrih kepentingan dan
kesenangan hati sendiri. Mencinta berarti membahagiakan yang dicinta, bukan menuntut
sesuatu dari yang dicinta.! Cinta yang menuntut
balas, yang berpamrih, adalah cinta nafsu, yang
mempergunakan cinta demi mencapai kesenangan
hati sendiri, dan cinta macam ini pasti menimbulkan konflik batin. Cinta kepada anak
berarti memberi kebebasan kepada anak, seperti
membiarkan tunas tumbuh menjadi pohon, bebas
te rkena sinar matahari dan te rsiram hujan, dan
orang tua hanya mengamati, menjaga-tanpa mengatur, tanpa memaksakan kehendak. Orang
tua turun tangan .hanya kalau
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
melihat Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perkembangan pertumbuhan itu tidak benar atau
te rancam, seperti orang menjaga tanaman dan
membersihkannya dari ulat, memberi pupuk,
mencabut rumput liar, akan te tapi tidak mencampuri pertumbuhan itu sendiri. Cinta kasih
bukan berarti mengikat! Dilain pihak, anak-anak harus selalu menyadari
sepenuhnya bahwa dengan cara apapun, orang tua
tetap menyayang anak-anak, baik
cara itu dianggap benar atau keliru, dan dasar kesadaran
ini harus menjadi pengingat bahwa mereka
sepatutnya berte rima kasih dan tidak menyakiti
hati orang tuanya. Kalau kepada orang tua sendiri
tidak menyayang, bagaimana mungkin dapat
menyayang orang lain" Ibu adalah manusia yang
paling besar kasihnya te rhadap dirinya, sesudah
itu baru ayah. Kalau kepada ayah ibu tidak dapat
menaruh hati kasih sayang, maka cinta kasih
kepada orang lain tentu saja patut di ragukan.!
Memang tidak mudah bagi orang tua maupun
anaknya untuk mengatasi nafsu sendiri yang
menimbulkan kekecewaan, kemarahan sehingga si
orang tua tidak menyumpahi anaknya dan si anak
tidak menyumpahi orang tua. Dalam keadaan
dicengkeram nafsu amarah, manusia dapat melakukan apa saja. Namun, kesukaran itu pasti
akan mudah diatas i kalau kita menyerahkan diri
kepada Tuhan, kalau kita pasrah dan mohon
bimbingan kekuasaan Tuhan. Karena hanya kekuasaan Tuhan jualah yang akan mampu
menundukkan nafsu-nafsu daya rendah yang
menyesatkan kita. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sampai lama Cin Cin menunduk saja, kemudian
mengangkat muka menatap wajah Thian Ki yang
kebetulan juga memandangnya. Dua pasang mata
berte mu lagi untuk kesekian kalinya dan bertaut.
"Thian Ki, sekarang aku tidak lagi dendam
padamu, dan aku menyadari sepenuhnya bahwa
perbuatanmu membuntungi tanganku dahulu
te rpaksa kau lakukan dan aku sendiri yang
bersalah telah mencengkeram pundakmu, karena
aku tidak tahu bahwa tu buhmu beracun. Ini yang
namanya nasib, dan aku tidak menyalahkanmu
lagi." "Terima kasih, Cin Cin. Seolah-olah batu besar
yang sejak peristiwa itu menindih hatiku, kini
te rangkat, membuat dadaku lapang. Terima kasih!"
"Akan tetapi ada sebuah permintaanku dan
kuharap engkau tidak menolak, karena penolakanmu te ntu akan membuat aku tidak
dapat menerimamu sebagai sahabatku lagi, seperti
ketika dahulu di Hek-houw-pang."
"Permintaan apakah itu, Cin Cin" Aku pasti
akan memenuhinya!" kata Thian Ki gembira.
"Aku pasti akan mencari dan menantang Cian
Bu Ong, dan kuharap engkau tidak akan
mencampurinya lagi." Setelah berkata demikian,
Cin Cin menatap wajah pemuda itu dengan
pandang tajam menyelidik.
"Cin Cin, setelah mengetahui bahwa perbuatan
Cian Bu Ong itu hanya merupakan akibat perang,
engkau masih mendendam kepadanya karena
penyerbuan terhadap Hek-houw-pang itu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cin Cin menggeleng kepala dengan tegas. "Tidak,
Thian Ki. Aku menyadari bahwa tidak ada
permusuhan pribadi antara dia dan He k-houwpang. Akan te tapi aku harus melaksanakan tugas
yang diberikan su-bo kepadaku. Sejak kecil aku
ditolong, dipelihara dan dididik su-bo, sudah
selayaknya kalau sekarang aku membalas budinya
dengan melaksanakan perintahnya. Aku akan
membunuh Cian Bu Ong untuk mentaati perintah
subo." Melihat kerut alis pemuda itu, Cin Cin
menambahkan, suaranya mengandung tantangan,
"Engkau tidak setuju dan hendak membela ayah
tiri dan gurumu?" "Tidak, Cin Cin. Aku hanya akan membela orang
yang le mah dan tidak bersalah. Akan tetapi dua
hal yang patut kaurenungkan dan kaupertimbangkan dengan baik sebelum bertindak
sejauh itu. Pertama, tingkat kepandaian Cian Bu
Ong amat tinggi dan engkau tidak akan dapat
menang, Cin Cin." "Aku tidak takut! Kalau aku tidak berhasil
melaksanakan tugas itu, biar aku mati di
tangannyapun aku tidak merasa penasaran!" kata
Cin Cin dengan nekat. "Aku percaya akan kegagahan dan keberanianmu, Cin Cin. Akan tetapi, kalau kita
sudah tahu bahwa kita tidak akan menang
melawan seorang musuh,, akan tetapi kita nekat
dan te was di tangannya, bukankah itu mati konyol
namanya" Sama dengan bunuh diri."
"Aku tidak peduli, Thian Ki. Aku rela dalam
menjalankan tugas mentaati perintah subo."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baiklah, sekarang hal yang ke dua. Urusan
antara su-bomu dan Cian Bu Ong adalah urusan
yang amat pribadi, urusan cinta kasih di antara
mereka. Dalam urusan cinta kasih antara seorang
pria dan seorang wanita, sebetulnya tidak boleh
dicampuri siapapun juga, karena itu adalah
urusan hati yang hanya dapat diselami oleh kedua
pihak yang bersangkutan. Rasanya janggal dan
tidak pantas kalau ada yang mencampuri, apalagi
yang mencampuri urusan cinta antara kedua orang
itu adalah murid sendiri. Coba renungkan baikbaik, Cin Cin, dan sadarilah bahwa aku mengemukakan kedua hal ini demi kebaikanmu,
bukan untuk membela Cian Bu Ong."
Cin Cin menunduk dan alis nya berkerut. Ia tahu
bahwa pencegahan yang dilakukan Thian Ki itu
adalah untuk menjaga agar ia tidak sampai te was
atau terluka oleh Cian Bu Ong yang memang harus
ia akui jauh le bih lihai darinya. Akan te tapi,
masalah ke dua yang diajukan Thian Ki itu yang
menarik hatinya. Menurut subo-nya, ia sakit hati
te rhadap Cian Bu Ong yang dahulu menjadi
kekasihnya, karena Cian Bu Ong menyia-nyiakan,
meninggalkannya. Dan perbuatan pangeran itu
adalah karena dia mengetahui akan keadaan subonya sebagai seorang tokoh sesat, dan terpaksa
dilakukan karena pangeran itu memiliki cita-cita
besar menjadi kaisar dan te ntu saja akan
mencemarkan nama baiknya kalau dia berhubungan dengan seorang wanita sesat. Subonya mendendam dan menghendaki kematian Cian
Bu Ong, akan te tapi kenapa subonya menyuruhnya" Padahal, subonya te ntu tahu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
betapa lihainya Cian Bu Ong! Kalau subonya
merasa sakit hati, kenapa tidak turun tangan
sendiri sejak dulu" "Thian Ki, kalau menurut pendapatmu, bagaimana?" I a bertanya lirih, hatinya mulai terasa
bimbang. "Tentu tidak mungkin kalau aku kembali
kepada subo menyatakan ketidak-sanggupanku!"
"Cin Cin, engkau te lah dapat menunaikan tugas
yang diperintahkan subomu dengan baik, sudah
berhasil membunuh Can Hong San, bahkan
engkau sudah pula menemukan Cian Bu Ong dan
menyerangnya, walaupun engkau tidak berhasil.
Nah, engkau dapat melaporkan semua itu kepada
subomu. Aku akan menemanimu menghadap
subomu, dan aku yang mencoba membujuknya
agar ia menghadapi sendiri Cian Bu Ong."
"Ahh! Ia tentu akan marah sekali kepadaku, juga
kepadamu dan mungkin ia akan menyerangmu,
Thian Ki!" "Belum tentu, Cin Cin. Andaikata demikian, aku
dapat melindungi diriku. Aku dapat menduga
bahwa te ntu subomu itu masih mencinta Cian Bu
Ong. I nilah sebabnya mengapa ia tidak dapat turun
tangan sendiri untuk membunuh bekas kekasihnya itu, melainkan menanti sampai engkau
dewasa dan memiliki kepandaian. Mungkin dengan
penjelasanku, ia akan sadar dan tidak lagi
menyuruhmu membunuh Cian Bu Ong."
Kembali Cin Cin terdiam sampai agak lama,
hatinya bimbang, akan te tapi usul itupun amat
menarik hatinya. Pertama, iapun ingin sekali
melihat bagaimana nanti tanggapan subonya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
te rhadap pemuda ini. Dan ke dua, ini yang
membuat jantungnya berdebar, pemuda ini hendak
menemaninya pulang, berarti, mereka akan melakukan perjalanan berdua! Entah bagaimana,
sejak tangannya buntung oleh Thian Ki, ia tidak
pernah mampu melupakan pemuda itu. Kadang ia
te ringat dengan hati penuh kebencian, penuh
dendam karena pemuda itu te lah membuntungi
tangannya. Akan te tapi ada kalanya, ia teringat
dengan perasaan kagum kepada pemuda itu, juga
perasaan setia-kawan dan senasib. Sekarang,
setelah pemuda itu membantunya sehingga ia
berhasil membunuh Can Hong San, Thian Ki
hendak menemaninya menemui subonya.
"Baiklah, Thian Ki. Akan tetapi kalau engkau
tidak berhasil membujuknya, kalau subo tetap
dengan perintahnya, terpaksa aku akan mencari
Cian Bu Ong dan mencoba untuk membunuhnya,
dan engkau jangan mencampurinya lagi. Juga
kuperingatkan bahwa subo amat benci kepada pria
sebagai akibat perbuatan Cian Bu Ong, maka
kalau ia bersikap tidak manis kepadamu, jangan
menyalahkan aku." Thian Ki memandang dengan wajah berseri.
Hatinya merasa gembira bukan main, bukan hanya
karena dia diperbolehkan melakukan perjalanan
bersama gadis itu, melainkan terutama sekali
karena dia diberi kesempatan untuk melakukan
sesuatu demi kebaikan gadis itu dan hal ini tentu
saja dapat mengobati penyesalannya te rhadap diri
sendiri yang mengakibatkan Cin Cin kehilangan
tangan kirinya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aku tidak biasa menyalahkan orang lain Cin
Cin. Aku lebih suka menyalahkan diriku sendiri
daripada menimpakan kesalahan kepada orang
lain." "Baiklah, kalau begitu mari kita berangkat.
Perjalananan kita cukup jauh."
Thian Ki bertanya di mana Tung-hai Mo-li tinggal
dan ketika mendengar bahwa guru Cin Cin tinggal
di pantai timur, dia berkata, "Ah, kalau begitu,
perjalanan kita akan melewati dusun Hong cun di
te pi Huang-ho. Kita dapat singgah di rumah Paman
Si Han Beng, karena aku harus menemui paman Si
Han Beng berdua!" "Maksudmu Paman Si Han Beng Si Naga Sakti
Sungai Kuning?" tanya Cin Cin heran dan
te ringatlah ia betapa tadinya, kakeknya menyuruh
Lai Kun mengantarnya kepada pendekar itu untuk
menjadi muridnya. "Benar, siapa lagi kalau bukan dia?"
"Hem, kalau saja Paman Lai Kun tidak
berkhianat dan tidak menjualku di te ngah
perjalanan, agaknya sekarang aku telah menjadi
murid pendekar besar itu. Tapi, mau apakah kita
singgah ke sana, Thian Ki?" Perasaan hati Cin Cin
tidak nyaman juga mendengar mereka akan
singgah di rumah suami is teri pendekar yang
namanya terkenal di dunia persilatan itu.
"Cin Cin, Paman Si Han Beng adalah adik angkat
mendiang ayahku, maka dapat dianggap dia
keluarga kami sendiri, akan tetapi bukan itu yang
penting. Aku harus menghadap suami isteri
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pendekar itu, karena hanya mereka berdua saja
yang akan mampu memberi petunjuk kepadaku
agar aku te rbebas dari cengkeraman racun di
tubuhku." Cln Cin membelalakkan matanya yang indah.
Semua perasaan penasaran dan tak senang kepada
Thian Ki agaknya sudah te rhapus dan ia sudah
pulih kembali seperti sebelum tangannya buntung.
"Aihh, engkau ini sungguh aneh, Thian Ki! Aku dan
semua orang te ntu akan senang sekali jika dapat
menjadi anak beracun sepertimu. Tidak akan
te rkalahkan oleh siapapun juga! Akan tetapi
engkau malah ingin membuang racun itu dari
tubuhmu. Bagaimana ini?"
Thian Ki te rsenyum dan apa yang dia pikirkan
saat itu keluar dari mulutnya, "Ah, engkau
mengingatkan aku kepada Kui Eng. Iapun ingin
menjadi beracun seperti aku!"
"Kui Eng" Siapa itu" Seorang gadis.....?"
"Engkau sudah pernah berte mu dengannya,
bahkan bertanding dengannya. Ia adalah adik
tiriku dan sumoi-ku."
"Ahh, pute ri Cian Bu Ong itu" Akan te tapi,
kukira bukan hanya aku dan ia yang ingin menjadi
beracun sepertimu. Setiap orang ahli silat akan
merasa bangga sekali kalau......"
"Ah, engkau hanya memperhitungkan enaknya
saja, tidak mau tahu tentang tidak enaknya. Cin
Cin. Bayangkan saja, dengan racun te rkutuk ini,
tanpa disengaja aku te lah membuat engkau
kehilangan tangan kirimu. Enakkah itu" Kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang te rkena begitu orang jahat atau musuh,
masih mending, akan tetapi kalau orang sendiri"
Selain itu, dengan keadaan seperti aku ini, aku
tidak.. .tidak.........boleh menikah."
Kembali mata yang indah itu terbelalak, kini
te rkejut. "Ehh! Kenapa begitu?"
"Karena, kalau aku menikah......" Thian Ki agak
te rgagap karena bicara tentang pernikahan membuat dia enggan dan malu. ".....wanita yang
menikah dengan aku akan mati keracunan."
"Ahhh........!" Kini Cin Cin memandang kepada
Thian Ki dengan mata terbelalak, dan sinar
matanya yang tadinya te rkejut, perlahan-lahan
mengandung sinar iba. "Kalau begitu.......engkau
seperti kena kutuk...... "
"Begitulah, maka aku harus berusaha menghilangkan pengaruh racun ini dari tubuhku.
Mendiang nenek yang menjadikan aku anak
beracun juga tidak mampu melenyapkan racun ini,
dan menurut keterangannya, yang mampu hanya
orang-orang yang memiliki kesaktian tinggi, seperti
Pek I Tojin guru Paman Si Han Beng dan He k Bin
Hwesio guru Bibi Bu Giok Cu. Bahkan menurut
mendiang nek, mungkin saja suami isteri pendekar
itu sendiripun sudah cukup untuk dapat melenyapkan racun dari tubuhku."
"Ah, kalau begitu, memang perlu sekali singgah
ke sana, Thian Ki! Engkau harus disembuhkan.
Mari kita berangkat, akupun ingin berte mu suami
isteri pendekar yang dipilih kakek untuk menjadi
guruku itu, dan aku ingin bicara dengan mereka
te ntang murid mereka."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat gadis itu bangkit lalu melangkah pergi,
Thian Ki juga mengikutinya. Mereka berjalan
keluar dari jalan simpangan itu, menuju ke jalan
besar yang masih sunyi. "Cin Cin, kau tadi menyinggung te ntang murid
Huang-ho Sin-liong" Siapakah dia?"
"Thian Ki, ingatkah engkau kepada The Siong
Ki?" "The Siong Ki, siapakah itu" Aku tidak ingat
nama itu." "Dia te man kita bermain-main ketika engkau
dan orang tuamu datang berkunjun g ke Hek-houwpang dulu itu. Dia putera supek The Ci Kok...."
"Ahhh, anak yang jangkung dan yang........eh
telinganya kecil itu?"
Cin Cin tersenyum dan Thian Ki terpesona. Baru
sekarang dia melihat gadis ini tersenyum dan
seolah-olah matahari baru muncul dari balik awan
mendung yang te bal, mengusir semua kegelapan
dan kemuraman! "Benar dia, Thian Ki. Aih, betapa aku selalu
menggodanya dan mengatakan dia bertelinga tikus,
dan dia marah-marah." Gadis itu kini te rsenyum
le bar sehingga nampak sedikit deretan giginya yang
putih dan rapi, juga lekuk-lekuk di kedua pipinya
nampak, membuat wajah itu menjadi manis sekali.
"Jadi dia yang menjadi murid Paman Si Han
Beng" Ah, te ntu dia lihai sekali dan di mana
engkau bertemu dengan dia, Cin Cin?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia memang lihai, akan tetapi kiraku aku masih
mampu menandinginya. Kau tahu, dua kali aku
berte mu dengan dia, dan dua kali pula aku sempat
bertanding dengannya, walau hanya beberapa
jurus saja." Cin Cin lalu menceritakan tentang
perte muannya dengan Siong Ki di Hek-houw-pang.
Kemudian yang ke dua kalinya ketika ia membela
ibu kandung dan ayah tirinya yang hampir celaka
di tangan Siong Ki. 'Penyerangannya te rhadap ibuku itulah yang
membuat hatiku merasa penas aran dan aku akan
sampaikan kepada Huang-ho Sin-liong dan isterinya! Kalau dia berada di sana, aku akan
menegur langsung dan menantangnya!"
"Aih, Cin Cin. Bagaimanapun juga, antara
engkau dan dia masih ada hubungan persaudaraan lewat He k-houw-pang, kenapa urusan kecil dibesar-besarkan?"
"Urusan kecil" Kalau dia menyerang ayah tiriku
karena dia menganggap ayah tiriku dahulu
membantu Cian Bu Ong menyerbu Hek-houw-pang
yang mengakibatkan supek The Ci Kok tewas, hal
itu masih biasa dan aku tidak akan mencampurinya. Akan te tapi melihat ayah tiriku
dalam bahaya, te ntu ibuku membela dan Siong Ki
telah berani melukai pangkal le ngan kanan ibuku!
Kalau aku tidak muncul di saat itu, siapa tahu dia
akan membunuh i buku pula. He mm, kalau dia
berada di rumah Huang-ho Sin-liong, aku akan
beberkan semua ini dan kalau dia tidak mau
mengakui kesalahannya dan minta maaf, aku akan
menantangnya, membalaskan ibuku!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thian Ki menghela napas panjang. Dia tahu Cin
Cin menjadi seorang gadis yang keras karena
gemblengan hidup sejak kecil, yang te ramat pahit.
Akan te tapi pada dasarnya, ia seorang gadis yang
baik hati. Dan memang Siong Ki kete rlaluan kalau
berani melukai ibu gadis ini.
"Aku yakin bahwa Paman Si Han Beng dan
isterinya, suami isteri pendekar yang bijaksana itu
akan dapat mengambil tindakan kalau memang
murid mereka bersalah. Huang-ho Sin-liong te rkenal bukan saja karena kelihaiannya, akan
tetapi juga kegagahan dan kebijaksanannya." Dia
menghibur dan sebentar saja, wajah Cin Cin yang
tadinya keruh kini menjadi je rnih dan cerah
kembali. Mereka melanjutkan perjalanan dan
benar saja seperti dugaan dan harapan Thian Ki,
setelah melakukan perjalanan dua tiga hari saja,
gadis itu menjadi seorang kawan yang akrab,
lincah dan selalu bergembira.
-ooo0dw0ooo- Bukan han ya Pangeran Tua Li Siu Ti, yaitu
paman dari Pangeran Li Si Bin yang kini menjadi
Kaisar Tung Tai Cung menggantikan ayahnya saja
yang pernah memberontak sehingga dihukum mati
seluruh keluarganya, juga pada awal Kerajaan
Tang itu, te lah berulang kali te rjadi perebutan
kekuasaan di antara para pangeran dan keluarga
Kaisar. Pendiri Kerajaan Tang, sesungguhnya adalah
Pangeran Li Si Bin, walaupun sebagai kaisar
pertama, yang diangkat adalah ayahnya, yaitu Li
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Goan, yang tadinya kepala daerah Shansi dan yang
berjuluk Kaisar Tang Kao Cu (618 - 627). Semenjak
Kerajaan Tang berdiri, sudah berulang kali terjadi
perebutan kekuasaan, namun semua kerusuhan
itu dapat dipadamkan ole h Pangeran Li Si Bin yang
sejak mudanya memang merupakan seorang yang
gagah perkasa, pandai ilmu silat dan ilmu perang
juga amat bijaksana. Ketika Pangeran Li Si Bin menjadi Kaisar Tang
Tai Cung menggantikan ayahnya, Kaisar Tang Tai
Cung (627 - 649) dengan penuh semangat
membangun Kerajaan Tang sehingga menjadi
semakin kuat dan makmur. Dia menjadi kaisar
dalam usia duapuluh enam tahun dan sepuluh
tahun kemudian, kerajaan Tang berkembang
menjadi Kerajaan yang kuat dan diakui oleh para
negara tetangga. Akan tetapi, setelah para pangeran pute ra Kaisar
Tang Tai Cun g mulai dewasa, kembali terjadi gejala
persaingan dan perebutan kekuasaan di antara
para pangeran itu! Hal ini membuat Kaisar Tang
Tai Cung menjadi pusing dan marah. Sudah ada
beberapa orang pangeran,
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pute ra-pute ranya sendiri, terpaksa diasingkan ke perbatasan barat
dan utara, karena mereka saling bermusuhan
memperebutkan kedudukan sebagai pangeran
mahkota. Akhirnya, Kaisar memilih Pangeran Li
Hong yang berwatak pendiam, tidak pernah ikut
bersaing memperebutkan kedudukan, seorang
pangeran yang tampan, namun tidak cerdik dan
bahkan wataknya le mah. Selain itu, kelemahan
menyolok dari Pangeran Li Hong adalah wataknya
yang mata keranjang. Kaisar Tang Tai Cung tahu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan hal ini, dan dia merasa prihatin sekali. Akan
tetapi tidak ada pilihan lain! Kalau dia mengangkat
seorang di antara pute ra-puteranya yang saling
bermusuhan karena memperebutkan kedudukan
menjadi pangeran mahkota, pasti akan timbul
perte ntangan dan bentrokan hebat, terjadi perpecahan di antara keluarganya sendiri. Dia
berusaha untuk menggemble ng pangeran mahkota
itu dengan mengundang guru-guru silat maupun
sastra. Akan tetapi, memang Pangeran Mahkota Li
Hong tidak berbakat, juga kurang semangat, maka
dalam kedua macam ilmu itupun dia sama sekali
tidak mendapatkan kemajuan.
Kwa Bi Lan, yang menjadi selir Kaisar Tang Tai
Cung semenjak kaisar masih Pangeran Li Si Bin,
melihat semua perkembangan ini. Ia sendiri sama
sekali tidak te rtarik akan urusan pemerintahan.
Kalau ia sampai mau menjadi selir pangeran yang
kini menjadi kaisar, hal itu sama sekali bukan
karena ia berambisi untuk memperoleh kedudukan
dan kemuliaan. Sama sekali tidak! Ia seorang
wanita yang berjiwa pendekar dan ketika ia sebagai
seorang janda muda tanpa anak menerima
pinangan Pangeran Li Si Bin adalah karena
memang te rtarik dan kagum kepada pangeran yang
perkasa itu. Akan tetapi, setelah pangeran itu
menjadi kaisar, sebagian besar waktu
dan perhatian Kaisar Tang Tai Cung dikerahkan untuk
urusan pemerintahan, untuk mengemudikan pemerintahan dan memakmurkan negara. Mulailah
Kwa Bi Lan mulai kesepian dan kehidupan di
dalam is tana itu dirasakannya menyiksa jiwanya
yang biasanya bertualang dan bebas. Apalagi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ketika Kaisar Tang Tai Cung te rgila-gila kepada
seorang dayang baru yang bernama Bu Couw Hwa,
kaisar itu tidak lagi pernah datang berkunjung
kepadanya, baik untuk bermalam di kamarnya
atau untuk berbincang-bincang.
Hong Lan atau Lan Lan, yang kini menjadi puteri
Istana dengan nama Li Hong Lan, dapat merasakan
kedukaan ibunya. Ia telah menjadi seorang gadis
berusia delapanbelas tahun yang lincah jenaka,
cantik jelita dan juga pandai ilmu silat, sastra dan
seni! Ia menjadi seorang pute ri yang dicinta oleh
semua penghuni istana, dari kaisar sampai kepada
dayang dan thai-kam (orang kebiri). Bahkan para
guru silat yang atas perintah kaisar mengajarkan
silat kepadanya juga amat sayang kepada murid
yang berbakat ini. Para pangeranpun, yang te ntu
saja tahu bahwa Hong Lan adalah seorang anak
bawaan Kwa Bi Lan dan bukan pute ri kandung
kaisar, juga menganggap Lan Lan sebagai adik
mereka sendiri dan bersikap menyayang kepadanya. Namun, semua ini tidak membuat Lan
Lan menjadi manja atau besar kepala. Ibunya
selalu menekankan watak yang sederhana dan
rendah hati, dan ibunya selalu mengingatkan agar
ia tidak menjadi seorang gadis sombong, dengan
menceritakan bahwa ibunya dahulu seorang gadis
dari rakyat biasa. Akan tetapi, Kwa Bi Lan tidak
pernah menceritakan bahwa Lan Lan bukan pute ri
kandung kaisar, walaupun ia tahu bahwa hal ini
kelak tidak akan dapat ditutupi lagi dan pasti
suatu hari Lan Lan akan mendengar sendiri bahwa
ia bukan anak kandung kaisar, melainkan ikut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ibunya yang menjadi selir kaisar setelah menjadi
janda. Biarlah ia kelak mengetahui bahwa ia bukan
anak kandung kaisar, akan te tapi ia tidak akan
pernah tahu bahwa ia bukan anak kandungku,
pikir Kwa Bi Lan dan kalau sudah memikirkan hal
ini, hatinya meraasa cemas dan khawatir. Bagaimanapun juga, Pendekar Naga Sakti Sungai
Kuning dan is rerinya adalah suami isteri pendekar
yang sakti, dan bukan tidak mungkin suatu waktu
mereka muncul menuntut kembalinya anak mereka itu. Pada suatu pagi, Hong Lan telah berada di
taman samping istana yang biasanya sunyi dan
berlatih silat pedang seorang diri di tempat latihan
yang dibangun di te ngah taman itu. Tempat itu
merupakan tempat te rbuka, beratap tanpa dinding,
dengan lantai dari batu putih mengkilap, sebuah
ruangan kosong yang hanya berisi beberapa buah
bangku. Tempat ini amat menyenangkan untuk
duduk berangin-angin sambil menikmati keindahan taman, juga amat tepat untuk berlatih
silat, tempat berteduh dari panas atau hujan.
Sungguh mengagumkan sekali melihat Hong Lan
berlatih silat pedang di tempat itu. Dara berusia
delapanbelas tahun ini memang cantik manis dan
karena suka berolah raga, maka tubuhnya padat
dan indah. Ketika ia bermain silat pedang,
gerakan-gerakannya selain lentur dan cepat, juga
indah seperti seorang penari yang ahli. Namun di
balik keindahan ini terkandung bahaya bagi
lawannya. Pedang itu kadang berdesing-desing
suaranya, kadang tidak bersuara seperti angin
lalu, adakalanya tidak nampak pedangnya, hanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nampak bayangan putih bergulung-gulung, adakalanya pula nampak pedang seperti berubah
menjadi puluhan batang banyaknya. Puteri ini
memang hebat, sejak kecil sudah suka sekali
mempelajari ilmu silat, tekun dan berbakat
sehingga seluruh kepandaian silat yang dikuasai
ibunya, telah dikuasainya semua, bahkan ia masih
menerima pelajaran dari guru-guru silat istana
sehingga dalam usia delapan belas, ia bahkan lebih
lihai dibandingkan ibunya.
Bias anya, kalau berlatih silat di tempat itu, Hong
Lan dite mani ibunya, atau gurunya yang lain. Ia
tidak begitu suka bergaul rapat dengan saudarasaudara tirinya, yaitu para pangeran, melihat
betapa di antara para pangeran itu te rdapat
persaingan dan permusuhan karena memperebutkan kekuasaan. Ia tahu pula bahwa
hampir semua pangeran mempunyai jagoan
masing-masing, mempunyai pengikut masing- masing yang hendak membonceng pengaruh dan
kedudukan pangeran, masing-masing mengharapkan majikan mereka kelak menggantikan kedudukan kaisar sehingga mereka
akan memperole h bagian pula. Karena itu, Hong
Lan muak dengan keadaan itu dan iapun le bih
suka menyendiri. Hanya pangeran mahkota saja
yang dianggapnya benar-benar seperti kakaknya
sendiri, walau sikap kakak tirinya yang kadang
te rlalu mes ra dan te rlalu dekat itu membuatnya
risi dan rikuh juga. Namun, hanya Pangeran Li Hong, atau ketika
kecilnya disebut Li Ci, yang nampaknya te nangte nang saja dan tidak mau bermusuhan dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saudara-saudara tirinya untuk memperebutkan
kekuasaan. Diapun agaknya maklum bahwa
sebagai pangeran lebih muda, dia tidak akan
dipilih Akan tetapi kenyataannya, karena para
pangeran lain berlomba memperebutkan kedudukan, Kaisar Tang Tai Cung bahkan memilih
dia menjadi Pangeran Mahkota, calon penggantinya
kelak kalau dia sudah tiada! Akan te tapi,
pengangkatan inipun agaknya disambut dengan
acuh saja oleh Pangeran Li Ci atau Li Hong. Dia
le bih suka bermain-main dengan para dayang dan
pute ri, karena hanya kalau berdekatan dan bergaul
ramah, dengan wanita cantik sajalah hatinya dapat
merasa bahagia! Akan te tapi pagi hari itu, Hong Lan berlatih
seorang diri. Ibunya masih tidur. Ia tahu bahwa
te rjadi perubahan besar dalam sikap ibunya.
Dahulu, ibunya cekatan dan selalu bergembira,
akan te tapi akhir-akhir ini, ibunya le bih banyak
merenung dengan wajah murung. Bahkan di waktu
malam sering bergadang di dalam kamar, membaca
dan te rmenung saja, sehingga paginya agak
te rlambat bangun. Juga ibunya malas berlatih
silat. Ia tahu penyebabnya. Ayahnya, Kaisar Tang
Tai Cung, selama beberapa bulan ini seperti
melupakan ibunya, tidak pernah datang berkunjung untuk bermalam atau bercakap-cakap.
Itulah yang membuat, ibunya menjadi murung.
Dan Hong Lan juga tahu mengapa ayahnya tidak
pernah muncul. Ayahnya sedang te rgila-gila
kepada seorang dayang muda cantik, dan selain
itu, juga ayahnya sedang te rtarik akan ilmu gaib,
te rutama yang ada hubungannya dengan ilmu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membuat umur panjang! Ia mendengar bahwa
ayahnya mengadakan hubungan dengan seorang
tosu ahli ilmu gaib atau ilmu sihir, untuk
mempelajari ilmu membuat usia menjadi panjang,
bahkan kalau mungkin, dapat hidup selamanya
tidak dapat mati! Tiba-tiba Hong Lan melompat dan menyelinap ke
balik rumpun bunga yang berdaun le bat. Ia
mendekam di balik semak-semak ini untuk
bersembunyi, karena lapat-lapat ia mendengar
suara orang menuju ke situ. Pada saat itu ia tidak
ingin diganggu orang lain, maka iapun bersembunyi agar tidak ada yang melihatnya.
Ketika suara orang-orang itu semakin dekat,
te rnyata yang melangkah perlahan-lahan adalah
ayahnya, Kaisar Tang Tai Cung dan seorang tosu
yang bertubuh tinggi bermuka merah. Hong Lan
te rtarik dan hampir tidak bernapas, ia tahu bahwa
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ayahnya adalah seorang yang lihai, dan ia
mendengar pula bahwa tosu inipun seorang sakti,
maka ia khawatir kalau sampai ia ketahuan. Dari
balik semak-semak, ia menghampiri mereka berdua. Ayahnya, Sribaginda Kaisar, sudah nampak tua,
padahal usianya belum ada limapuluh tahun.
Semua pertengkaran antara para pangeran membuat kaisar ini banyak menderita sedih dan
je ngkel, membuat kesehatannya mundur dan
garis -garis kepahitan menggores di wajahnya yang
tampan dan gagah. Tubuhnya masih nampak
kokoh dan gesit, akan tetapi ayahnya itu agaknya
sudah kehilangan gairah penuh semangat pada
pandang matanya yang kini nampak sayu. Hong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lan sudah mendengar akan pengaruh seorang tosu
ahli sihir atas diri ayahnya, akan tetapi belum
pernah ia melihat orangnya. Kini, melihat seorang
tosu dengan jubah longgar dan ada gambar patkwa (s egi delapan) simbol Im-yang (Positip Negatip)
di dada, segera ia dapat menduga bahwa te ntu ini
tosu yang kabarnya berjuluk Im Yang Seng cu itu!
Seorang pria yang bertubuh tinggi te gap, le bih
tinggi sedikit daripada ayahnya, mukanya merah
dan kumis jenggotnya yang memutih itu jarang dan
pelipis wajahnya aneh, mulutnya terhias senyum
akan te tapi pandang matanya demikian dingin
tanpa perasaan! Mereka berdua melangkah perlahan berdampingan dan tidak nampak ada
pengawal seorangpun. Memang ayahnya tidak
pernah mengajak pengawal kalau berjalan-jalan di
dalam lingkungan is tana. Ayahnya adalah seorang
ahli silat yang tangguh, maka tidak membutuhkan
perlindungan pengawal. Ketika mereka tiba di
depan ruangan te rbuka itu, mereka berhenti dan
Kaisar memberi isyarat agar mereka mengaso dan
duduk di bangku yang paling depan.
Hong Lan berada di belakang mereka, di balik
semak-semak, tidak dapat melihat wajah mereka,
namun dapat mendengarkan percakapan mereka
dengan jelas. "To-tiang, berapa lama lagikah obat panjang usia
yang sedang kau buat itu" Kami sudah tidak sabar
menanti. Sudah dua bulan engkau membuatnya,
sampai sekarang belum juga selesai."
"Harap paduka bersabar, Sribaginda. Pembuatan
obat itu tidak mudah, harus makan waktu seratus
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hari. Bersabarlah kurang le bih sebulan lagi dan
pinto pasti akan menyerahkan obat itu kepada
paduka. Tentu saja keberhasilan usaha manusia
te rgantung dari kehe ndak Langit dan Bumi, karena
hanya keselarasan Langit dan Bumi saja yang
dapat menghidupkan segala sesuatu. Yang wajib
kita lakukan, disamping usaha semampunya,
adalah menyerah kepada kekuasaan Sang Maha
Pencipta. Akan tetapi, yang merisaukan hati
hamba adalah hasil penelitian hamba te rhadap
bintang-bintang di langit malam tadi. Cuaca cerah,
langit bersih dan tidak te rganggu sinar bulan
sehingga bintang-bintang nampak jelas dan mereka
bicara banyak mengenai kerajaan paduka."
"Ahhh! Apa yang dikatakan bintang-bintang
te rhadap kerajaan kami, to-tiang" Hatiku selalu
risau kalau memikirkan keadaan kerajaan, melihat
betapa tidak ada pangeran yang kuanggap cukup
bijaksana dan memenuhi syarat untuk menjadi
penggantiku. Beberapa orang pute raku yang
kuanggap cukup kuat dan pandai, ternyata berhati
bengkok dan saling bermusuhan, sehingga te rpaksa kami membuangnya keluar kota raja.
Hanya Pangeran Li Ci saja yang memiliki watak
baik, akan tetapi dia seorang laki-laki yang lemah
dan kurang semangat. Terpaksa, karena hanya
itulah satu-satunya jalan, kami mengangkatnya
menjadi Pangeran Mahkota. Bagaimana menurut
perhitungan semalam to-tiang" Kami ingin sekali
mengetahui nasib kerajaan kami."
"Sian-cai........! Nasib memang telah digariskan,
namun segalanya tergantung dari usaha kita,
karena yang kita ketahui hanyalah hasil atau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gagalnya usaha kita. Jalannya nasib merupakan
rahasia bagi kita, dapat dijenguk, namun tetap
tidak dapat dimengerti. Menurut perhitungan hasil
semalam melalui bintang-bintang, Kerajaan Tang
masih dapat berjaya dan bertahan sampai ratusan
tahun, sedikitnya tigaratus tahun lagi."
Kaisar memandang tosu itu dengan wajah
berseri. "Bagus! Terima kasih kepada Bumi dan
Langit yang akan mempertahankan keturunan
kami sampai tigaratus tahun!"
"Siancai..........! Bagaimanapun juga, tidak ada
hari cerah tanpa mendung, tidak ada siang tanpa
malam, tidak ada kemujuran tanpa diselingi
kemalangan. Hidup memang harus diisi gelap dan
te rang, senang dan susah, dan demikian pula
dengan kerajaan paduka. Bahkan dalam waktu
satu keturunan saja, kekuasaan kerajaan akan
dipegang oleh orang lain marga, bukan marga Li
yang akan mengendalikan pemerintahan, melainkan marga Bu."
"Apa........"!?" Ini tidak mungkin! Aku akan
bertindak!" te riak kaisar dengan marah.
"Siancai, siancai........! Harap paduka suka
menenangkan hati. Kemarahan dan kekhawatiran
hanya akan menimbulkan penyakit dan mengganggu kesehatan paduka yang sudah mundur, karena paduka banyak memusingkan
soal para pangeran. Tentu saja paduka berhak
untuk bertindak, justeru manusia dituntut untuk
bertindak dan berikhtiar, akan te tapi hendaknya
paduka tidak lupa akan hokum alam dan tidak
bertindak menuruti nafsu saja."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kaisar menahan kemarahan hatinya. Biar
kepada tosu ini sekalipun, dia harus merahasiakan, tindakan apa yang akan diambilnya, maka diapun membelokkan percakapan. "Bagaimana dengan pute ra mahkota"
Akan baikkah nasibnya dan mampukah dia
mengatur pemerintahan menggantikan kami?"
Tosu itu tersenyum. "Harap paduka jangan
khawatir. Menurut perhitungan bintang semalam,
bintang pute ra paduka itu cemerlang. Pangeran Li
Hong atau Li Ci kelak akan memerintah sampai
puluhan tahun dengan baik!"
"Aihh........ ! Luar biasa! Bagaimana mungkin
te rjadi hal yang sebaik itu, padahal kami selalu
meragukan kemampuannya" Dia le mah dan tidak
cerdas, juga kurang semangat!"
"Sribaginda, kecakapan seseorang masih tidak
begitu besar pengaruhnya te rhadap dirinya melebihi pengaruh nasib. Sang Pangeran bernasib
baik sehingga beliau akan selalu memperoleh
pendukung dan pembantu yang setia dan baik, dan
karena bantuan inilah yang membuat dia dapat
berkuasa sampai puluhan tahun lamanya, dan
negara akan menjadi makmur dan te nteram, juga
agama berkembang pesat. Agama Buddha akan
memegang peranan penting dalam pemerintahan
pute ra paduka." "Dan tadi kau katakan bahwa ada marga yang
Bu yang menguasai......"
"Harap paduka te nang saja. Kalaupun ada
marga yang memegang kendali pemerintahan,
bukan berarti bahwa marga Li te rsingkir. Siapa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tahu marga Bu malah yang menjadi pendamping
dan pembantu. Ini hanya Bumi dan Langit yang
tahu, dan Yang Maha Pengatur yang akan
mengatur semua itu. Usaha apapun yang kita
lakukan, tidak akan mampu mengubah ketentuan
yang telah digariskan, Yang Mulia."
"Hemm, aku khawatir sekali melihat kelemahan
Li Ci! Kalau saja aku diberi umur panjang, aku
akan dapat mencegah marga apapun juga
menguasai keturunanku! To-tiang, cepat selesaikan obat panjang umur itu. Aku ingin hidup
seribu tahun lagi agar dapat menjaga kekuasaan
keturunanku!" Mereka bangkit dan berjalan pergi
perlahan-lahan. Hong Lan tertegun di tempat persembunyiannya.
Diam-diam ia merasa ngeri, merasakan pergolakan
yang mempengaruhi suasana di istana. Perebutan
kekuasaan! Agaknya setiap orang di is tana telah
kejangkitan penyakit itu. Berlomba untuk meraih
kekuasaan, persaingan, permusuhan dan kebencian! Manusia saling bermusuhan
dan hal ini berlangsung terus, agaknya sejak manusia- manusia pertama diciptakan sampai sekarang!
Manusia saling bermusuhan, saling berlomba dan
berebut kekuasaan, berebutan harta. Mengapa
demikian" Semua ini adalah pengaruh iblis,
pengaruh setan yang hendak menguasai manusia.
Iblis mempergunakan daya-daya rendah yang ada
pada diri manusia untuk menyeret manusia agar
menyeleweng dari jalan hidup seperti yang
dikehendaki Tuhan Maha Pencipta.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mungkin timbul pertanyaan: Apa dan bagaimana
yang dikehendaki Tuhan itu dan bagaimana kita
dapat menentukan bahwa itu adalah kehendak
Tuhan" Menjawab pertanyaan seperti ini hanya
mengandalkan pikiran adalah tidak mungkin, atau
jawaban itu hanya akan menimbulkan perdebatan
dan perte ntangan belaka. Untuk menjawab pertanyaan di atas, menimbulkan pertanyaan lain
te ntang ada dan tidaknya Tuhan! Inipun bukan
suatu pertanyaan untuk dijawab oleh otak kita.
Ada atau tidaknya Tuhan merupakan kepercayaan
atau ketidak percayaan saja, karena tidak mungkin
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membuktikan keberadaan Tuhan melalui pancaindera. Namun kekuasaan Tuhan dapat dibuktikan. Seluruh jagad mayapada beserta
semua isinya ini, jelas ada, dapat dilihat, didengar
dan dicium. Kalau ada, tentu ada yang mengadakannya! Nah, Yang Mengadakan inilah
yang kita sebut Tuhan! Kekuasaan Tuhan nampak
jelas di mana-mana, bahkan dalam diri kita
sendiri. Dari setiap helai bulu di tubuh kita,
rambut dan kuku, semua itu tumbuh tanpa kita
tumbuhkan. Jadi, ADA yang menumbuhkan, dan
inilah kekuasaan Tuhan! Kemampuan lalat dan
burung te rbang di udara, kemampuan ikan hidup
di air, cacing di dalam tanah, semua itu karena
kekuasaan Tuhan yang mengaturnya. Dan kekuasaan itu kita namakan HIDUP atau kehidupan. Lalu, bagaimana kita dapat menentukan bahwa
semua itu merupakan kekuasaan Tuhan" Siapakah Tuhan" Pria atau wanita" Satu ataukah
banyak" Dimana te mpat
tinggalnya" Semua Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pertanyaan otak atau pikiran ini sama sekali tidak
te pat untuk dijawab. Nama bagi Yang Maha Kuasa
atau Maha Pencipta itu hanyalah sebutan yang kita
pakai saja menurut bahasa masing-masing. Kekuasaan Tuhan berada di manapun juga, dan
kekuasaanNya bekerja melalui sinar matahari,
udara, air, api, tanah sehingga memberi kehidupan. Pikiran tidak mungkin mengukur
kebesaran Tuhan! Tidak mungkin dapat membayangkan. Kita ini merupakan satu di antara
mahluk ciptaan Tuhan. Walaupun merupakan
mahluk yang paling le ngkap dan sempurna,
berikut hati dan pikiran, dilengkapi akal budi,
namun te tap saja serba terbatas. Mata kitapun
te rbatas, tidak dapat melihat benda yang le bih
le mbut daripada ukuran mata. Pendengaran,
penciuman, juga hati akal pikiran, semua terbatas.
Bagaimana mungkin yang serba te rbatas ini
mengukur YAN G TIDAK TERBATAS"
Pikiran ini hanyalah gudang yang is inya hanya
tumpukan pengalaman. Kita hanya dapat mengenal hal-hal atau sesuatu yang pernah kita
kenal, kita ketahui. Kalau kita disuruh mencari
seseorang, tentu pikiran mencari-cari dalam
gudang itu dan mencari-cari bayangan orang itu.
Kalau kita pernah bertemu dengannya, pernah
mengenalnya atau mengetahui bagaimana rupanya, siapa namanya, te ntu kita dapat mencarinya. Akan te tapi bagaimana kita dapat mencari
seseorang yang sama sekali tidak kita ketahui, tak
pernah kita kenal, baik rupanya, namanya atau
te mpat tinggalnya" Tidak mungkin, bukan" Baru
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mencari orang yang tidak kita kenal saja, tidak
mungkin. Bagaimana pikiran ini, yang hanya
merupakan gudang benda-benda lapuk, dapat
menemukan atau mencari Tuhan" Yang akan kita
te mukan tentulah Tuhan yang sudah terbentuk
dalam pikiran kita, gambaran yang kita dapat
te ntang Tuhan, dan jelas bahwa yang kita temukan
itu hanyalah sebuah bayangan belaka dari anganangan kita sendiri. Baru membayangkan bentuk
udara, bentuk api, atau bentuk air saja sudah
tidak mungkin bagi kita. Yang dapat kita bayangkan adalah bentuk air dalam wadahnya,
bentuk api dalam nyalanya, bentuk udara dalam
te kanannya. Apalagi membayangkan bentuk Yang
Maha Pencipta, yang menciptakan semua itu!
Tidak mungkin! Disini letaknya peran dari iman. Tuhan hanya
dapat disentuh dengan iman! Dengan kesadaran
bahwa Tuhan itu Ada karena kekuasaannya ada
dan te rbukti. Dan kalau sudah begitu, keimanan
membawa kita kepada kepercayaan akan wahyu
Tuhan yang dilimpahkan kepada manusia melalui
manusia pula, manusia yang sudah dipilihnya,
untuk memimpin manusia agar menjauhi kejahatan dan melakukan kebajikan. Melakukan
kebaikan dalam kerukunan bersama antar manusia untuk mempertahankan keberadaan
manusia. Dan kebaikan inilah yang kita te rima
sebagai kehe ndak Tuhan! -ooo0dw0ooo- Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid 27 Atau, kalau ada manusia dilahirkan di tempat di
mana belum ada peradaban, belum ada pengertian
te ntang wahyu dinamakan agama, te tap saja
manusia memiliki kesadaran akan adanya kekuatan yang berada di luar batas kemampuannya. Manusia, dari pengalamannya,
akan mengakui adanya kekuasaan yang le bih
tinggi, di luar jangkauan akal pikiran manusia,
kekuasaan yang akan menghukum manusia
melalui bencana alam dan sebagainya.
Sampai lama Hong Lan te rmenung di te mpat
persembunyiannya. Sekarang ia mengerti mengapa
ayahnya selama ini nampak murung dan tidak
bergairah. Kiranya ayahnya sedang bingung
memikirkan keadaan kerajaannya, keadaan keluarganya. Para pangeran, kakak-kakaknya,
agaknya tidak membuat hati ayahnya menjadi
senang. Dua orang kakaknya telah dihukum buang
karena saling bermusuhan memperebutkan kekuasaan, berlomba ingin dipilih menjadi pute ra
mahkota. Dan Pangeran Li Ci atau Li Hong,
kakaknya yang kini berusia duapuluh tahun itu,
agaknya juga tidak memuaskan hati ayahnya. Dan
iapun tidak merasa heran. Kakaknya itu, pangeran
Li Ci, adalah seorang pangeran yang baik hati,
le mbut dan ramah, juga sedikitpun tidak pernah
memperlihatkan keinginannya untuk menjadi pangeran mahkota. Akan te tapi diapun malas
belajar silat atau sastra. Kegemarannya hanya
bermain-main, bersenang-senang, dan suka sekali
bergaul dengan para dayang dan selir Sri baginda.
Baik hati dan le mbut, namun kurang semangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan bahkan agak bodoh, tidak memiliki pendirian
te gas dan tidak jantan. Orang seperti kakaknya itu,
bagaimana mungkin dapat menggantikan ayahnya
yang bijaksana, adil, keras dan tegas sebagai
kaisar.! Kedua kakaknya yang lain le bih bersemangat,
juga gagah, akan te tapi semangatnya begitu
berle bihan, sehingga ambis i mereka terlalu besar.
Mereka tidak segan untuk saling berebutan agar
dapat menjadi pangeran mahkota, menimbulkan
kerusuhan bahkan tidak segan menentang ayah
sendiri sehingga akhirnya mereka dihukum buang!
Hong Lan keluar dari tempat persembunyiannya
dan berjalan-jalan di dalam taman menuju ke
hutan kecil yang menembus ke istana bagian
pute ri. Ia merasa lelah sehabis berlatih silat tadi,
ingin mandi segar lalu sarapan. Akan te tapi tibatiba ia menyelinap lagi, bersembunyi di balik
semak bunga yang lebat, dan mengintai.
Ia melihat kakaknya. Pangeran Li Ci, sedang
berjalan dengan santai, bergandeng tangan dengan
seorang dayang yang amat cantik manis. Ia
mengenal dayang itu sebagai dayang baru yang
didesas-desuskan menjadi kekasih ayahnya. Dayang itu bernama Bu Couw, akan te tapi setelah
menjadi kekasih kaisar, diberi nama indah Mei
Ling. Bu Mei Ling! Wanita cantik jelita yang masih
muda sekall, bahkan masih kekanak-kanakan,
berusia tujuhbelas tahun, nampak mes ra sekali
dengan kakaknya, Pangeran Li Ci. Mereka jalan
bergandengan tangan sambil bercakap-cakap,
sikap mereka seperti dua orang anak-anak yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedang bermain-main. Mereka berjalan menuju ke
sebuah pagoda kecil di sudut taman dan di sana
mereka bermain, berlarian saling kejar seperti dua
orang kanak-kanak. Hong Lan merasa hatinya
panas bukan main. Sungguh keterlaluan sekali.
Menjadi kekasih ayahnya, sekarang bermesraan
dengan pute ra ayahnya, wanita macam apa itu."
Dan iapun sesalkan sikap kakaknya. Begitu mata
keranjangkah kakaknya sehingga dia berani
bermain gila dengan kekasih ayahnya, yang
biarpun belum res mi, dapat dibilang ibu tirinya
juga" Hong Lan ingin keluar dari tempat sembunyinya
dan ingin langsung saja menemui kakaknya dan
menegurnya, akan tetapi belum sampai ia bangkit,
ia sudah menyusup kembali ketika melihat dua
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
orang menyelinap dari balik batang pohon besar.
Mereka adalah thai-kam (laki-laki kebiri) atau sidasida (kasim) bertubuh gendut dan seorang wanita
yang melihat pakaiannya tentulah seorang pelayan.
Melihat gerakan mereka, jelas bahwa keduanya
memiliki kegesitan dan ketangkasan. Hong Lan
mengenal wanita berusia tigapuluhan tahun itu,
maka ia menduga bahwa wanita itu tentulah
seorang pelayan di luar keputrian, mungkin
pelayan seorang pangeran tua, yaitu para saudara
dari kaisar yang banyak tinggal di lingkungan
istana. Sikap mereka mencurigakan karena mereka
tadi juga melakukan pengintaian terhadap Pangeran Li Ci dan dayang Bu Mei Ling itu. Dan
agaknya mereka sudah lebih dahulu mengintai,
karena dia tadi tidak melihat gerakan mereka. Kini
keduanya melangkah dan kebetulan berhenti tak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jauh dari tempat ia bersembunyi, sehingga dapat
mendengarkan percakapan mereka.
"Lihat itu, pangeran selemah itu, sungguh tidak
menguntungkan kalau kelak menjadi kaisar," kata
sida-sida itu yang dikenal Hong Lan sebagai
seorang di antara pelayan di istana bagian puteri.
"Karena itu, Pangeran Li Seng Cun hendak
membimbingnya. Di bawah bimbingan Yang Mulia
Pangeran Li Seng Cun, te ntu pemerintahan akan
menjadi kuat dan baik sekali. Sudahlah, kita tahu
betapa lemahnya Pangeran Li Ci, tidak perlu
dibicarakan lagi. Yang penting, aku diutus untuk
minta penjelasan yang meyakinkan, malam ini
baginda akan bermalam di kamar mana?"
"Masih sepagi ini, bagaimana dapat dite ntukan"
Bias anya, nanti sehabis makan malam, Sribaginda
akan menentukan pilihannya di antara selir dan
dayang." "Bagaimana dengan dayang baru yang kabarnya
menjadi kekasih beliau itu?" wanita itu menunjuk
ke arah pagoda di mana tadi Pangeran Li Ci dan
dayang Bu Mei Ling bermain-main.
"Agaknya Sribaginda kini mulai melupakannya
dan lihat saja, ia sudah mulai bermain gila dengan
pangeran mahkota." "Wanita itu yang akan pertama-tama menerima
hukuman mati kalau rencana majikanku berhasil.
Kalau begitu, malam nanti aku akan datang lagi
untuk minta berita terakhir darimu. Pangeran Li
Seng Cun sudah mempersiapkan segalanya,
katakana saja di mana malam ini Sribaginda
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bermalam dan te ngah malam nanti segalanya akan
beres." Suara wanita itu terdengar dingin.
"Tapi......aku.........aku
takut terbawa-bawa.." Thai-kam itu berkata dengan suara agak gemetar.
"Bodoh kamu! Apa yang perlu ditakuti dan siapa
akan menyangka bahwa engkau te rlibat dalam
urusan pembunuhan ini." Bagaimanapun juga,
engkau sudaah terlibat dan sekali aku membuka
mulut, engkau akan ditangkap!"
"Ehh.....ohh.... jangan begitu....."
"Kalau begitu, laksanakan baik-baik semua
perintah ini, dan malam nanti aku harus sudah
dapat mengetahui di mana malam ini Sribaginda
tidur!" Setelah berkata demikian, dua orang itu
berpisah dan pergi meninggalkan taman.
Hong Lan tertegun dan sampai lama termenung,
tidak begitu mengerti apa sesungguhnya yang
direncanakan dua orang itu tadi. Yang je las,
mereka merencanakan sesuatu! Mereka ingin tahu
di mana malam ini ayahnya bermalam, di kamar
mana dan dengan selir yang mana. Dan yang
membuat ia merasa ngeri adalah ucapan wanita
tadi yang menyebut te ntang pembunuhan! Siapa
yang akan dibunuh dan mengapa"
Ketika melihat kakaknya, Pangeran Li Ci
nampak kembali bergandeng tangan dengan Bu
Mei Ling, Hong Lan mengerutkan alisnya. Sungguh
tidak pantas! Ia merasa penasaran dan marah, lalu
keluar dari balik semak dan langsung saja ia
melangkah dan menyongsong kakaknya. Melihat
munculnya Hong Lan, dua orang muda yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
agaknya dimabok cinta itu saling melepaskan
gandengan tangan mereka dan Bu Mei Ling
menekuk kedua lututnya sambil memberi hormat.
Bagaimanapun juga, ia masih berkedudukan
sebagai dayang, dan gadis di depan adalah puteri
kaisar. "Tuan pute ri......" katanya dengan suara yang
merdu. Hong Lan mengerutkan alisnya. Ia tidak dapat
menyalahkan dayang itu karena ia tahu benar
bagaimana kedudukan seorang dayang di is tana.
Seolah seorang gadis dayang tidak kuasa atas
dirinya sendiri lagi, harus patuh dan taat
diperlakukan bagaimana pun oleh kaisar dan
keluarganya. Kalau kaisar atau pangeran menghendaki dirinya, tak seorang dayangpun
berani menolak atau membantah, karena itu
berarti hukuman mati! Ketidak-senangan hatinya
le bih diarahkan kepada kakaknya.
"Engkau pergilah, aku hendak bicara berdua
dengan kanda pangeran!" katanya ketus. Dayang
itu memberi hormat lalu pergi dengan patuh.
Setelah dayang pergi, baru Hong Lan berani
mengeluarkan sikap kemarahannya kepada Pangeran Li Ci. "Kakanda pangeran, sungguh tidak
pantas yang kau lakukan ini!"
Pangeran Li Ci mengerutkan alisnya, memandang kepada a diknya dengan pandang mata
merah. "Lan Lan, apa yang kau maksudkan dengan
kata-kata teguran yang tidak pada te mpatnya ini?"
Dia marah dan heran sekali mengapa adiknya ini
berani menegurnya seperti itu!
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kakanda pangeran, pantaskah pergaulanmu
yang te rlalu akrab dengan dayang itu" Apakah
kakanda pura-pura tidak tahu bahwa ia itu
merupakan dayang kesayangan ayah, dan biarpun
belum resmi, ia telah menjadi kekasih dan calon
selir ayah" Berarti, ia adalah ibu tiri kita! Dan
kakanda masih bergaul demikian mesranya, seperti
sepasang kekasih saja! Bagaimana kalau sampai
ayah mengetahui akan hubungan itu" Sungguh
tidak pantas sekali."
Wajah pangeran itu berubah merah sekali dia
memandang kepada adiknya dengan sepasang
mata berapi-api. "Hong Lan!" Pangeran itu
menudingkan te lunjuknya kepadanya. "Agaknya
sikap menyayang dan baikku te rhadapmu selama
ini membuat engkau menjadi keras kepala, manja
dan kurang ajar! Engkau anak kecil tahu apa,
berani mencampuri urusan pribadiku?"
"Kakanda Pangeran, aku bersikap begini demi
kebaikanmu sendiri! Aku tidak ingin melihat
engkau dimarahi ayahanda Sri baginda!"
"Cukup! Engkau tidak berhak bicara te ntang
urusan pribadiku!" "Kakanda, kenapa tidak berhak" Bukankah aku
ini adikmu pula, satu ayah walau berlainan ibu
Aku berhak......." "Cukup! Engkau memang tidak mengenal budi.
Semestinya, sikapku yang menganggapmu seperti
adik sendiri kaubalas dengan bantuan agar aku
dapat selalu berdekatan dengan wanita yang
kucinta tanpa gangguan. Bukan sebaliknya engkau
malah menentang dan mencela aku!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hong Lan terbelalak. "Kakanda Pangeran! Apa
yang kaumaksudkan" Tentu saja engkau harus
menganggap aku sebagai adik sendiri karena
memang aku ini adikmu, satu darah, satu marga.
Kita sama-sama anak dari Sribaginda, ayah kita!"
"Hemm, andaikata kusimpan juga rahasiamu,
suatu saat engkau pasti akan mendengar juga dari
orang lain. Yang kete rlaluan adalah ibumu, kenapa
ia tidak memberi tahu secara terus te rang saja
bahwa engkau bukan puteri kandung ayah" Bahwa
antara kita berdua sama sekali tidak ada
hubungan darah, tidak ada hubungan keluarga,
bahkan sebetulnya engkau tidak berhak memakai
she (marga) Li!" Wajah Hong Lan menjadi pucat sekali. Ia
memandang kepada pangeran itu dengan mata
te rbelalak. Andaikata yang berkata demikian itu
orang lain, tentu s udah diterjang dan dihantamnya
orang itu. Akan tetapi yang bicara adalah Pangeran
Li Ci, kakaknya yang biasanya bersikap ramah dan
baik kepadanya, menyayangnya dan baru sekarang
nampak marah karena merasa terganggu kesenangan pribadinya tadi. Akan tetapi, apa yang
didengarnya dari ucapan pangeran itu bagaikan
pedang menusuk jantungnya. Ia bukan pute ri
kandung kaisar.! Bagaikan disambar halilintar
rasanya dan diapun membalikkan tubuhnya lalu
lari seperti terbang meninggalkan taman itu,
memasuki istana mencari ibunya.
Melihat akibat ucapannya. Pangeran Li Ci
menghela napas panjang dan menggeleng kepalanya. "Kasihan Hong Lan, akan tetapi sekali
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
waktu ia pasti akan mendengar juga. Ibunya harus
berte rus terang kepadanya, ia anak baik....."
Sementara itu, Hong Lan menahan diri agar
tidak sampai menangis walau hatinya terasa resah
bukan main. Kalau bukan Pangeran Li Ci yang
bicara, mungkin ia tidak akan percaya sama sekali.
Akan tetapi ia tahu benar bahwa pangeran itu
adalah seorang yang tidak dapat berbohong,
bahkan te rlalu jujur sehingga kadang nampak
bodoh sekali. Ia harus mencari ibunya, ia harus
bertanya dan memaksa ibunya untuk berte rus
te rang.! Kwa Bi Lan terkejut sekali melihat kemunculan
pute rinya yang meloncat begitu saja ke dalam
kamarnya dengan muka pucat, matanya mencorong aneh. "Lan Lan.........!"
"I bu, ibu harus mengatakan terus terang!" kata
gadis itu terengah-engah, seolah napasnya menjadi
sesak saking tegang hatinya. "Benarkah bahwa aku
bukan pute ri kandung Sribaginda Kaisar" Benarkah itu, ibu?" Wajah Kwa Bi Lan juga berubah. Ia nampak
te rkejut, lalu menghela napas panjang. Hal seperti
ini memang sudah ia khawatirkan akan terjadi
setiap waktu. Terlalu banyak orang is tana
mengetahui bahwa ketika ia bekerja sebagai
komandan pasukan pengawal pribadi Kaisar, sejak
kaisar masih pangeran, ia telah membawa seorang
pute ri, yaitu Hong Lan dan ketika ia menjadi selir,
anak itu diaku sebagai puteri kaisar. Biarpun ia
sudah menduga sekali waktu hal ini akan terjadi,
yaitu bahwa Hong Lan pasti akan mendengar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
rahasia itu, ketika Hong Lan menuntut agar ia
berte rus terang, ia merasa gelisah dan berat sekali.
"Lan Lan, siapakah yang mengatakan hal bohong
itu kepadamu?" Ia mencoba untuk menyangkal.
"Yang memberitahu adalah kakanda Pangeran Li
Ci, Ibu," kata gadis itu, matanya tak berkedip
menatap wajah ibunya. "Tapi........dia biasa bersikap amat baik kepadamu, kepada kita. Kenapa sekarang tiba-tiba
dia bicara seperti itu?" Kwa BI Lan termangu,
seperti bicara kepada diri sendiri.
"Aku memergoki dia sedang bermesraan dengan
dayang yang menjadi kekasih ayah seperti didesasdesuskan orang, yang bernama Bu Mei Ling itu,
bu. Aku menegur kakanda pangeran dan dia
marah lalu mengatakan bahwa aku tidak perlu
mencampuri urusan pribadinya karena aku bukan
adiknya, aku bukan pute ri ayah, melainkan orang
lain. Benarkah ini, ibu" Aku sudah dewasa, bukan
anak kecil lagi ibu. Aku dapat menerima kenyataan
yang paling pahit sekalipun. Kalau benar demikian,
katakanlah, ibu. Aku ingin mendengarnya dari
mulut ibu sendiri." Kwa Bi Lan menghela napas panjang. "Aihhh,
betapa buruk nasib Sribaginda! Seorang yang
bijaksana seperti beliau, dikelilingi orang-orang
yang palsu dan merupakan musuh-musuh dalam
selimut yang berbahaya. Bahkan pute ra-pute ranya
juga bukan manusia bijaksana seperti ayahnya.
Entah apa akan jadinya dengan kerajaan ini
kelak..... " Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"I bu, jawablah pertanyaanku tadi......"
"Baik, Lan Lan. Memang sudah sepatutnya
engkau mengetahui keadaan dirimu sendiri. Aku
belum menceritakan kepadamu karena ingin
menunggu sampai engkau dewasa. Setelah melihat
engkau dewasa, timbul rasa iba di hatiku, maka
aku masih bimbang untuk menceritakannya
kepadamu, takut kalau engkau kecewa. N ah, terus
te rang saja, ketika ibumu ini masuk ke istana ini
sebagai seorang selir Sribaginda, engkau sudah
ikut bersamaku sebagai seorang anak berusia dua
tahun. Engkau memang bukan keturunan Sribaginda, melainkan orang lain sama sekali.
Akan te tapi , Sribaginda dengan baik dan
bijaksana, engkau diaku sebagai pute ri beliau
sendiri dan engkau melihat sendiri sikapnya
kepadamu tidak ada bedanya dengan sikapnya
te rhadap putera puteri beliau yang lain.
Hong Lan menundukkan mukanya. Ia merasa
te rpukul sekali. Kenyataan ini sungguh mengejutkan namun pukulan ini tidaklah demikian
dahsyat, karena telah dikurangi oleh pemberitahuan pangeran tadi.
"Engkau......kecewa dan bersedih, Lan Lan?"
Ibunya menghampiri dan merangkulnya.
"I bu.......!" Lan Lan juga merangkul ibunya akan
tetapi ia tidak menangis. "Kenapa aku harus
kecewa" Biarpun aku bersedih karena aku bukan
anak kandung ayahanda Sribaginda yang kuhormati dan kusayang, akan tetapi aku tidak
kecewa bahwa aku bukan keluarga Kaisar.
Keluarga brengsek yang saling bermusuhan ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah lama membuatku merasa muak. Hanya
ayahanda kaisar sajalah manusia yang bijaksana,
sedangkan anggota keluarganya....ah, sudahlah.
Ibu, kalau begitu, siapakah sebenarnya ayah
kandungku" Aku ingin sekali mengetahuinya.
Masih......... masih hidupkah dia?" tanya gadis itu
penuh harap. "Aku semakin tidak suka tinggal di istana yang
penuh permusuhan dan pengkhianatan ini, ibu.
Bahkan para thaikam dan dayangpun tidak dapat
dipercaya, mereka melakukan persekongkolan."
"Ehh" Apa maksudmu, Lan Lan" Mengenai
ayahmu, dia masih hidup. Bersabarlah, aku sendiri
yang akan mengajakmu menemuinya. Sekarang
jangan tanyakan dulu te ntang mereka, akan tetapi
jelaskan, apa maksudmu dengan mengatakan
bahwa para dayang dan thaikam melakukan
persekongkolan." Hati Lan Lan gembira bukan main mendengar
bahwa ayah kandungnya masih hidup dan ibunya
akan mengajaknya menemui ayahnya. "Ibu, sebelum aku memergoki kakanda pangeran bermesraan dengan dayang itu, aku melihat pula
seorang thaikam dan seorang dayang yang tidak
kukenal, mungkin dayang dari luar, pelayan
seorang di antara para paman pangeran, yaitu
Paman Pangeran Li Seng Cun. Mereka bicara aneh.
Dayang itu minta penjelasan di mana malam ini
ayahanda pangeran akan bermalam, dan minta
keputusan malam nanti untuk menerima kabar
dari thaikam itu." Hong Lan lalu menceritakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
semua yang didengarnya dari percakapan kedua
orang itu. Lan Lan mengerutkan alisnya. "Hem, benarbenar merupakan peris tiwa yang patut dicurigai!
Aku yakin bahwa Pangeran Li Seng Cun sedang
merencanakan suatu niat yang busuk terhadap
Sribaginda." "I bu, aku tidak mau te rseret ke dalam persaingan dan permusuhan, ke dalam perebutan
kekuasaan di dalam keluarga ini. Aku kini merasa
le ga bahwa aku bukanlah anggota keluarga yang
buruk ini. Biarlah mereka saling bermusuhan,
saling memperebutkan kekuasaan. Aku akan pergi
dari is tana, aku akan ikut ayah kandungku...... "
"Hussh, Lan Lan, tidak malukah engkau bicara
seperti itu" Ingat, kita hidup di sini sejak kau kecil,
diperlakukan dengan baik sekali oleh Sribaginda."
"Me mang ayahanda kaisar baik sekali, akan
tetapi keluarga yang lain ...... "
"Lan Lan, tidakkah kakanda permaisuri juga
amat bijaksana dan baik budi te rhadap kita"
Beliau juga seorang wanita yang berbudi dan
bijaksana...... " "Itupun benar, ibu. Akan te tapi keluarga yang
lain!" "Sudahlah. Kalau engkau mengakui bahwa
Sribaginda amat baik kepada kita, bagaimana kita
dapat tinggal diam saja melihat beliau diancam
keselamatannya" Engkau boleh jadi akan te ga
tinggal diam setelah mengetahui bahwa engkau
bukan pute rinya, bukan apa-apanya. Akan te tapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
aku" Ingat, ibumu ini adalah isterinya, selirnya
dan ibu amat mencintanya, Lan Lan!"
Hong Lan terkejut. Ucapan ibunya ini menyadarkannya. Ibunya mencinta Kais ar. Tentu
saja! Bukankah Kaisar suami ibunya" Akan te tapi
ayah kandungnya" Masih hidup. Lalu kenapa
ibunya berpisah dari ayahnya" Akan te tapi,
mendengar ucapan ibunya bahwa keselamatan
kaisar terancam Hong Lan mengesampingkan
semua pertanyaan hatinya itu.
"I bu, bagaimana mungkin keselamatan ayahanda kaisar terancam?"
"Lupakah engkau akan perte muan kasak-kusuk
antara dayang dari Pangeran Li Seng Cun dan thaikam itu" Mereka pasti merencanakan sesuatu dan
mudah diduga bahwa te ntu Pangeran Li Seng Cun
yang mendalanginya. Entah apa yang akan te rjadi,
akan tetapi jelas, malam ini keselamatan Sribaginda Kaisar te rancam. Hatiku merasa tidak
enak sekali." "Kalau begitu, kita tangkap saja thaikam itu dan
paksa dia mengaku," kata Hong Lan.
"Jangan, itu tidak bijaksana. Kalau dia menyangkal, lalu apa buktinya" Jangan-jangan
kita akan dituduh membuat kekacauan dan
hendak memburukkan nama Pangeran Li Seng
Cun." Hong Lan menjadi bingung. "Lalu, apa yang
dapat kita lakukan, ibu?"
"Kita harus dapat menangkap basah perbuatan
mereka sehingga ada bukti. Mulai saat ini sampai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nanti, engkau amatilah gerak gerik thaikam itu,
sedangkan aku akan mengamati dan mengawal
Sribaginda Kaisar secara diam-diam. Kita membagi
tugas. Ingat, Lan Lan. Aku harus melakukan ini
untuk melindungi suami yang kucinta, sedangkan
engkau harus melakukan tugas ini dengan
sebaiknya untuk membalas budi kebaikan Sribaginda yang selama ini dilimpahkan kepadamu." Hong Lan mengangguk. "Dan ibu berjanji bahwa
sesudah urusan ini lewat, ibu akan mengajak aku
menemui ayah kandungku?"
"Benar, aku berjanji!"
"Terima kasih, ibu," kata gadis itu dengan wajah
berseri. "Nah, kita membagi tugas, aku akan
mengamati thaikam gendut itu sampai malam
nanti. Akupun ingin sekali mengetahui kelanjutan
dari perkara yang penuh rahasia ini." Hong Lan
bangkit hendak meninggalkan ibunya.
"Lan Lan, engkau......berhati-hatilah. Entah
kenapa, hatiku merasa tidak enak."
Hong Lan te rsenyum. Entah mengapa, hatinya
te rasa ringan sekarang. Tadinya ia memang
te rkejut dan resah mendengar bahwa ia bukan
pute ri kandung kaisar, padahal, ia amat
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyayang ayahnya itu. Akan tetapi sekarang,
setelah ia mendapatkan kepastian dari ibunya, dan
bahwa ayah kandungnya masih hidup dan ia akan
diajak ibunya menemui ayah kandungnya, hatinya
te rasa ringan, apa lagi kalau ia ingat bahwa ia
bukan anggota keluarga is tana yang selalu saling
bermusuhan itu. Ia akan seratus kali le bih senang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berada di luar istana, bebas lepas seperti burung di
udara, tidak te rkurung dalam is tana bagaikan
seekor burung dalam sangkar emas.
-ooo0dw0ooo- Siapakah Pangeran Li Seng Cun" Dia masih adik
tiri Kaisar Tang Tai Cung, seorang di antara para
pangeran saudara kaisar yang tidak terbunuh
ketika te rjadi perebutan kekuasaan pada waktu
Pangeran Li Si Bin menggantikan ayahnya (Kaisar
Tang Kao Cu), menjadi kaisar Tang Tai Cung.
Namanya saja Pangeran Li Seng Cun tunduk dan
taat kepada kakaknya yang kini te lah menjadi
kaisar dan sejak muda dia bekerja membantu
pemerintahan kakaknya sebagai seorang pengurus
harta kekayaan is tana. Karena dia selalu bersikap
setia dan taat, maka kaisar mempercayainya. Juga
para pejabat tinggi lainnya menganggapnya sebagai
seorang pangeran yang baik dan setia. Walaupun
ketika muda dahulu. pernah pula dia terseret ke
dalam persaingan dan perebutan kekuasaan,
namun setelah banyak pangeran te rbunuh dalam
perebutan itu, tidak ada yang mampu mengalahkan Pangeran Li Si Bin. Pangeran Li Seng
Cun ini minta ampun kepada kakaknya dan
berjanji akan setia kepada kakaknya. Dan memang, telah belasan tahun le wat dan pangeran
ini nampak taat dan setia, bekerja dengan baiknya.
Juga sikapnya terhadap para pejabat tinggi lainnya
baik dan ramah sehingga dia terkenal dan dis ukai.
Menundukkan seseorang dengan kekerasan
takkan mendatangkan kedamaian. Memang orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang te lah dikalahkan, menjadi takut dan tidak
memperlihatkan perlawanan. Namun, semua ketaatannya itu hanya diperlihatkan di luar saja,
karena takut dan merasa kalah kuat. Sekali waktu,
kalau kesempatan terbuka dan dia merasa kuat,
dia akan melakukan perlawanan lagi, bahkan lebih
bersungguh-sungguh karena diperkuat oleh dendam dan sakit hati. Akan berbeda hasil dan
akibatnya kalau seseorang ditundukkan dengan
kelembutan dan kebijaksanaan, sehingga dia akan
menyadari kesalahan sendiri dan mengubah jalan
hidupnya, tidak akan mengandung dendam seperti
orang ditundukkan dengan kekerasan.
De mikian pula dengan Pangeran Li Seng Cun.
Biarpun pada lahirnya dia nampak jinak dan setia,
namun api dendam masih belum pernah padam di
dalam lubuk hatinya. Kesempatan itu terbuka
baginya ketika dia berhasil mendekati Pangeran Li
Ci yang menjadi pute ra mahkota. Dia melihat
betapa pangeran, keponakannya ini adalah seorang
pemuda yang le mah dan mudah dipengaruhi, dan
karena dia bersikap manis dan le mbut, pangeran
ini dapat dipengaruhinya dan amat menghormati
paman yang baik budi dan selalu bersikap
membelanya ini. Pangeran Li Seng Cun melihat
kesempatan baik kalau Pangeran Li Ci dapat naik
tahta dan menggantikan ayahnya menjadi kaisar,
te ntu dia dapat menguasai kaisar muda itu dan
dapat menonjolkan diri dan membujuk Pangeran Li
Ci untuk mengangkatnya sebagai penasehat atau
perdana mente ri. Dan kalau hal ini te rjadi, sama
saja dengan dia yang menjadi penguasa tertinggi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan Pangeran Li Ci tentu akan menurut saja apa
yang dikatakannya. Akan te tapi, untuk membuat itu menjadi
kenyataan, satu-satunya halangan adalah Kaisar!
Kakaknya yang menjadi kaisar itu haruslah
disingkirkan lebih dulu, dan satu-satunya jalan
hanyalah membunuhnya! Kalau kaisar sudah tidak
ada dan Pangeran Li Ci menjadi kaisar, kemudian
dia yang menjadi perdana mente ri, mudah saja
menyingkirkan halangan-halangan lain, yaitu mereka yang tidak menyukni Pangeran Li Ci atau
mereka yang setia kepada Kaisar Tang Tai Cung.
Akan te tapi, Pangeran Li Seng Cun bukan orang
yang ceroboh. Sudah belasan tahun dia memendam sakit hati , maka dia tidak akan
te rgesa-gesa dan ceroboh melaksanakan niatnya.
Dia harus yakin akan berhasil sebelum bertindak.
Dia tahu betapa lihainya kakaknya yang menjadi
kaisar itu. Sukar dicari orang yang akan mampu
menandingi kelihaian ilmu silat Kais ar Tang Tai
Cung. Dahulu, ketika masih menjadi Pangeran Li Si
Bin, namanya te rkenal di dunia kangouw sebagai
seorang pangeran yang amat lihai sehingga tidak
mengherankan kalau dia berhasil merobohkan
dinasti Sui dan mendirikan dinasti Tang. Pangeran
Li Seng Cun maklum bahwa untuk melakukan
usaha pembunuhan itu, dia harus dapat menemukan seorang yang benar-benar sakti dan
amat tinggi ilmu silatnya melebihi kelihaian kaisar
sendiri. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan pada suatu hari, saat yang dinanti-nantikan
Pangeran Li Seng Cun tiba. Siang hari itu, keluarga
kakaknya, juga seorang pangeran yang bertugas
sebagai hakim di kota Lok-yang, datang berkunjung. Begitu berte mu dengan adik iparnya,
isteri Pangeran Li Tung yang menjadi hakim di Lokyang itu, menyerahkan surat suaminya kepada
Pangeran Li Seng Cun. Dalam surat itu, Pangeran
Li Tung menyatakan bahwa dua orang yang
mengawal keluarganya adalah orang?orang yang
berilmu tinggi, yang bahkan dipuji dan dipercaya
oleh Hek I Sin-kai. Keterangan ini ditambah lagi
oleh Nyonya Li Tung bahwa di sepanjang perjalanan, ia sekeluarga merasa aman. Memang
ada tiga kali gangguan, yaitu serombongan
perampok yang hendak mengganggu, namun
dalam waktu singkat saja, para perampok dihajar
cerai berai oleh dua orang muda yang mengawalnya. Dan di dalam suratnya, Pangeran Li
Tung yang menjadi hakim itu menganjurkan pada
adiknya agar suka menerima dan memberi
pekerjaan kepada dua orang muda itu. Tentu saja
Pangeran Li Seng Cun menjadi gembira sekali dan
dia cepat mengajak dua orang pengawal itu, yaitu
Ouw Ling dan The Siong Ki, untuk bicara di
ruangan dalam. Mulailah Pangeran Li Seng Cun
membujuk agar mereka berdua suka membantunya, melakukan segala perintah tanpa
bertanya, dan kalau semua usahanya berhasil,
mereka berdua kelak akan diberi kedudukan yang
tinggi di istana. Ketika meninggalkan rumah gurunya, Siong Ki
sama sekali tidak mempunyai niat untuk mencari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kedudukan. Dia diberi tugas oleh suhu dan
subonya untuk mencari Hong Lan yang dilarikan
seorang wanita bernama Kwa Bi Lan. Akan tetapi
setelah bertemu Ouw Ling, dia mendengarkan
penuh gairah ketika Pangeran Li Seng Cun
menjanjikan kedudukan panglima besar di is tana
kepadanya! Apalagi Ouw Ling serta merta menerima tugas apapun yang akan diberikan
pangeran itu kepada mereka, maka tanpa ragu lagi
Siong Ki juga menerima tanpa bertanya tugas apa
yang harus dia lakukan.! Watak seseorang amat dipengaruhi oleh lingkungan, kemudian diperkuat oleh kebiasaan.
Seseorang takkan pernah menghisap rokok kalau
mula-mula ia tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Setelah dia melakukannya, maka perbuatan itu
menjadi kebiasaan yang tidak dapat dilepaskan
lagi. Sukarlah untuk mempertahankan diri tidak
menjadi seorang penjudi kalau setiap hari dia
bergaul akrab dengan para penjudi, seperti
sukarnya seseorang menjaga agar tangannya tidak
basah kalau setiap hari dia bermain-main air.
Pengaruh lingkungan ini dapat disaksikan buktinya sejak kita kecil. Pertumbuhan seorang
anak dipengaruhi lingkungannya dan kebiasaankebiasaannya timbul karena mengikuti contoh
yang dilihatnya setiap hari dalam lingkungan
hidupnya. Pangeran Li Seng Cun tadinya mengharapkan
He k I Sin-kai untuk melaksanakan tugas rahasia
yang amat berbahaya itu, yaitu melakukan
pembunuhan terhadap Kaisar. Akan tetapi, bahkan
seorang tokoh kangouw yang lihai seperti Hek I
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sin-kai pun tidak berani melaksanakan tugas itu
karena dia tahu betapa lihainya Kaisar, dan bahwa
di sana te rdapat banyak pengawal yang lihai!
Maka, setelah menerima surat dari saudaranya
di Lok-yang, surat yang mengatakan bahwa kedua
orang ini dipuji oleh Hek I Sin-kai, tentu saja dia
percaya bahwa mereka berdua te ntu memiliki ilmu
kepandaian yang melebihi tingkat He k I Sin-kai.
Akan te tapi, dia tidak mau ceroboh. Dipanggilnya
lima orang jagoan yang dia andalkan, diujinya
kepandaian The Siong Ki dan Ouw Ling, akan
tetapi, dalam waktu empat lima jurus lima orang
jagoannya itu roboh! Bukan main girangnya hati Li
Seng Cun dan diapun memperlakukan mereka
berdua seperti tamu agung atau tamu yang amat
dihormati. Beberapa hari kemudian, setelah melimpahkan
segala macam kemewahan dan kesenangan kepada
dua orang itu, menjamu mereka dengan pestapesta kehormatan, dan memberi mereka pakaianpakaian indah dan hadiah-hadiah yang serba
mahal, akhirnya
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pangeran Li Seng Cun menceritakan tentang rencananya menyuruh mereka membunuh Kaisar! Tentu saja Siong Ki dan Ouw Ling te rkejut
bukan main mendengar bahwa mereka menerima
tugas yang amat berat itu. "Tapi......tapi kenapa......?" Siong Ki berseru heran dan penas aran. "The-taihiap, Sribaginda ketika menduduki tahta
kerajaan juga mengorbankan banyak saudaraku.
Sekaranglah tiba saatnya aku membalas dendam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
atas kematian banyak kakakku dan pamanku.
Kalau Kaisar tewas, maka penggantinya adalah
Pangeran Li Ci dan aku akan dapat mintakan
kedudukan yang tinggi dan mulia untuk kalian
berdua." "Nanti dulu, Pangeran," kata Ouw Ling yang
cerdik dan berpengalaman. "Paduka mudah saja
menugaskan kami, akan te tapi pekerjaan itu
te ramat berbahaya! Selain Sribaginda sendiri
seorang ahli silat yang tangguh, juga beliau tentu
dikelilingi pengawal-pengawal pribadi yang lihai.
Bagaimana mungkin kami berdua akan dapat
melaksanakan tugas yang mustahil itu" Kalau
kami gagal, atau kalau sampai ketahuan, tentu
kami akan dikepung pasukan pengawal dan mati
konyol." Mendengar ucapan kekasihnya ini, Siong
Ki mengangguk-angguk. "Aih, Ouw-lihiap dan The-taihiap harap jangan
khawatir. Kami telah mengatur segalanya. Sribaginda adalah seorang kaisar yang angkuh,
tidak suka disertai pengawal karena beliau yakin
akan kemampuan sendiri. Satu-satunya pengawal
pribadinya adalah seorang pergawal wanita yang
telah menjadi selirnya dan kini tidak lagi
melakukan tugas mengawal. Kami akan memilihkan saat terbaik, dan kami yakin bahwa
sekali ji-wi bertindak, dia akan dapat ditewaskan
dengan mudah dalam kamar seorang di antara
para selirnya. Takkan ada yang mengetahui karena
sehabis melakukan tugas itu, ji-wi dapat bersembunyi di te mpat tinggal kami dan tak
seorangpun Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan mencurigai. Tentang ilmu silat, kami sudah
menguji kemampuan ji-wi dan yakin bahwa ji-wi
akan mampu menewaskan Kais ar tanpa banyak
kesukaran." Kedua orang itu diberi waktu sehari semalam.
Mula-mula, Siong Ki memang tidak setuju, akan
tetapi setelah dibujuk rayu oleh Ouw Ling yang
melihat masa depan gemilang kalau mau menerima
tugas itu, akhirnya Siong Ki hanya menyerahkan
saja kepada wanita itu. Mereka tetap bersembunyi
di dalam te mpat tinggal Pangeran Li Seng Cun yang
berada di lingkungan is tana, tidak diperbolehkan
keluar agar jangan te rlihat oleh orang luar.
Sementara itu, Pangeran Li Seng Cun lalu mulai
melakukan penyelidikan tentang gerak-gerik kakaknya, sang kaisar. Dia sudah lama dapat
mempengaruhi dan menguasai seorang thaikam
gendut, yaitu Thaikam Seng Ho. Thaikam ini dapat
disogoknya dan sudah lama diam-diam menjadi
semacam mata-mata dari Pangeran Li Seng Cun,
memberitahukan segala peristiwa yang te rjadi di
sekeliling diri Kaisar. Dan dengan perantaraan
seorang di antara para dayangnya, dengan mudah
dayang itu memasuki istana bagian pute ri tanpa
dicurigai para pengawal, dan dayang ini yang
mengadakan hubungan dengan Thai-kam Seng Ho.
Kedua orang ini dipilih karena selain mereka itu
setia dan dapat dipercaya, juga keduanya cerdik
dan pandai ilmu silat. Malam yang dijanjikan oleh thaikam Seng Ho
dan dayang kepercayaan Pangeran Li Seng Cun itu
dingin dan gelap. De ngan langkah te nang dayang
itu memasuki pintu te mbusan yang menuju ke
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
istana bagian pute ri. Dua orang pengawal yang
menjaga pintu itu menahannya dengan tombak
mereka, akan tetapi melihat dayang itu, mereka
mengenalnya sebagai dayang dari is tana Pangeran
Li Seng Cun dan kecurigaan mereka mengendur ,
mereka hanya bertanya apa keperluan dayang itu
malam-malam datang berkunjung.
Dayang itu memperlihatkan keranjang berisi
panci dan mengatakan bahwa ia diutus isteri
pangeran untuk menghaturkan makanan itu
kepada permasuri. Mendengar ini, tentu saja
dayang itu diperkenankan masuk
dan tak seorangpun di antara penjaga yang merasa curiga
karena hal seperti itu seringkali te rjadi.
Dayang itu sama sekali tidak tahu bahwa
semenjak ia memasuki pintu tembusan itu s ampai
melangkah memasuki taman, ada sepasang mata
yang te rus membayanginya. Mata seorang thaikam
kurus tinggi. Mudah saja baginya tiba di dalam
taman istana bagian pute ri itu. Taman yang amat
sunyi. Malam itu demikian dingin dan gelap, siapa
yang akan meninggalkan kamar hangat dan pergi
ke taman itu" Tak lama kemudian, sosok tubuh Thaikam Seng
Ho yang gendut memasuki taman dan dia bertemu
dengan dayang itu di tempat
yang sudah dijanjikan. Tidak banyak mereka bicara. Thaikam
itu hanya berkata dengan suara lirih. "Malam ini
Sribaginda tidur di kamar selir ke empat.
Penggantian petugas ronda diadakan te pat pada
te ngah malam." Hanya itu kata-katanya dan
merekapun berpisah. Thaikam Seng Ho berjalan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menuju ke istana keputrian kembali, sedangkan
dayang itu membuang is i panci ke dalam kolam
ikan, lalu membawa panci kosong dalam keranjang, kembali keluar taman menuju ke pintu
te mbusan. Hong Lan mendengar semua ucapan thaikam
tadi dengan jelas. Menurut keinginan hatinya, ia
hendak menangkap dan menghajar thaikam itu,
akan te tapi ibunya sudah memesan agar ia
mengintai saja dan tidak berbuat sesuatu. Perbuatan jahat itu haruslah diketahui, kemudian
dijaga agar pelakunya dapat te rtangkap basah, ada
buktinya. Kalau kini ia menangkap thaikam itu
dan dia berkeras tidak mau mengaku, ia tidak
berdaya, bahkan bisa dianggap membuat kacau
dengan laporan tanpa bukti. Cepat Hong Lan pergi
mencari ibunya yang diam-diam melakukan perlindungan dan penjagaan terhadap kais ar.
Setelah mendengar laporan puterinya, Bi Lan
mengerutkan alis nya. Tidak salah lagi, pasti
Pangeran Li Seng Cun merencanakan sesuatu yang
busuk, pikirnya. Pangeran itu ingin mengetahui di
mana malam ini kaisar tidur, dan kapan dilakukan
pertukaran penjaga. Ia tahu bahwa saat pertukaran penjaga itulah, semua penjaga berkumpul di gardu penjagaan dan tidak seorangpun penjaga melakukan perondaan sampai
rombongan petugas baru mulai dengan perondaan
mereka. Ini te ntu merupakan kesempatan yang
dicari bagi orang luar is tana untuk menyusup
masuk, dan sudah hampir dapat dipastikan,
penyusup itu adalah seorang calon pembunuh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang ditugaskan untuk membunuh kaisar! Jantung dalam dada Bi Lan berdebar tegang.
"Lan Lan, kita harus berjaga di sini. Aku akan
melakukan penjagaan di atas, dan engkau jagalah
di bawah. Hati-hati, jangan lepaskan perhatianmu
pada je ndela kamar di mana Sribaginda bermalam," bisik Kwa Bi Lan dan pute rinya
mengangguk. Tanpa diberitahu panjang le bar
sekalipun, Lan Lan sudah dapat menduga apa
yang dikhawatirkan ibunya. Agaknya akan ada
seorang dua orang atau bahkan le bih, pembunuh
yang akan mencoba menbunuh kaisar.
"I bu, apakah tidak perlu memberitahu komandan pengawal untuk memperkuat penjagaan?" bisiknya.
Kwa Bi Lan menggele ng kepala. "Kita belum
pasti, kalau terlalu membuat ribut dan pihak
mereka mengetahui, tentu niat itu dibatalkan.
Ingat, banyak mata-mata pihak musuh. Kita harus
melakukan penjagaan ini diam-diam, kita berdua
saja. Dengan kekuatan kita berdua, ditambah
kemampuan Sribaginda sendiri, kiraku tidak akan
ada pembunuh yang akan mampu mencelakai
Sribaginda." Hong Lan tidak dapat membantah lagi. Memang
benar juga apa yang dikatakan ibunya. Mereka
hanya baru menduga saja, belum ada bukti. Kalau
mereka menyampaikan kepada komandan pengawal, siapa tahu di antara pengawal ada yang
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menjadi orangnya Pangeran Li Seng Cun dan tentu
pembunuh itu tidak jadi datang, dan mereka
berdua akan menjadi bahan te rtawaan karena
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
laporan mereka tidak ada buktinya. Ia mengepal
tinju. Kalau si pembunuh berani muncul, ia akan
menghajarnya! Kwa Bi Lan meloncat naik ke atas wuwungan
rumah dan bersembunyi. Ia tadi, ketika menanti
pute rinya, melihat Bu Mei Ling, dayang yang te lah
menjadi kekasih kaisar, mengetuk pintu kamar
selir ke empat dan mengatakan bahwa ia diutus
oleh permaisuri. Dayang itu diperkenankan masuk
dan daun pintu ditutup pula. Kwa Bi Lan
menduga-duga apa yang menjadi keperluan permaisuri mengutus dayang itu menemui kaisar
yang bermalam di kamar selir ke empat. Ia te ringat,
dayang Bu Mei Ling itu serba bisa. Mungkin ia
disuruh bermain musik, atau disuruh memijati
tubuh Sribaginda karena dayang ini memiliki
tangan yang kuat dan ahli memijat. Ia sendiri
pernah merasakan dipijat oleh dayang itu sampai
te rtidur pulas . Tidak ada sesuatu yang mencurigakan dengan masuknya dayang itu ke
kamar selir ke empat. Menanti merupakan pekerjaan
yang amat melelahkan. Menanti sesuatu, apalagi sesuatu
yang menegangkan hati, membuat waktu seolah
merayap seperti siput. Detik demi detik diperhitungkan dan yang dinanti-nanti tak kunjung tiba. Akan te tapi, akhirnya, rombongan
ronda te rakhir le wat lorong depan kamar selir ke
empat itu. Karena maklum bahwa kaisar malam itu
berada di situ, para peronda tidak berani
mengeluarkan suara gaduh, bahkan langkah kaki
merekapun mereka atur agar mereka jangan
mengeluarkan suara. Lan Lan dan ibunya melihat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
rombongan peronda te rakhir ini. Setelah mereka
le wat, maka saat yang menegangkan itu sebentar
lagi akan tiba. Setelah melakukan perondaan itu,
maka semua petugas jaga akan berkumpul di
gardu penjagaan untuk diganti oleh rombongan
petugas lain yang akan berjaga sampai pagi. Dan
pada saat pergantian penjaga itulah, istana bagian
pute ri ini akan kosong dan tidak terjaga.
Kwa Bi Lan yang lebih dahulu melihat dua sosok
bayangan hitam yang berkelebatan cepat menuju
ke kamar itu. Karena ia bersembunyi di wuwungan, maka ia dapat lebih dahulu melihat
bayangan-bayangan itu daripada pute rinya. Ia lalu
menyambitkan biji jagung yang dibawanya ke arah
pute rinya bersembunyi dan itu merupakan is yarat
bagi Lan Lan bahwa yang dinanti-nantikan sudah
tiba! Bagaimana tabahpun hati Lan Lan, ia
berdebar tegang juga dan ia s udah mempersiapkan
pedangnya. Juga Kwan Bi Lan sudah mencabut
siang-kiam (sepasang pedang) dan menanti datangnya musuh. Kwa Bi Lan melayang turun
dengan gerakan seperti seekor burung rajawali dan
ia sudah mendekam di dekat puterinya. Menurut
perhitungannya tidak mungkin penjahat memasuki
kamar dari atas, karena atas istana itu kokoh kuat
tidak dapat dite mbus. Mereka tentu akan mencongkel jendela atau mendobrak pintu, pikirnya, maka ia mendahului turun dan berkumpul dengan pute rinya karena melihat
bahwa yang datang adalah dua orang.
Kini dua bayangan itu berkelebat dan sudah
berdiri di dekat kamar. Betapa cepat dan ringannya
gerakan mereka, pikir Kwa Bi Lan te rkejut. Kedua
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang itu memakai pakaian hitam dan muka
mereka ditutup saputangan hitam, hanya mata
mereka yang nampak, mata yang mencorong.
Tubuh mereka sedang saja, akan tetapi ia dapat
menduga bahwa mereka adalah seorang laki-laki
dan seorang wanita. Mereka tidak boleh dibiarkan
masuk kamar, pikirnya dan iapun menyentuh
le ngan puterinya lalu meloncat keluar sambil
membentak. "Penjahat keji, menyerahlah kalian!" Melihat
ibunya sudah keluar, Lan Lan juga meloncat
keluar dan menodongkan pedangnya.
Kedua orang itu adalah Ouw Ling dan The Siong
Ki. Tentu s aja mereka berdua te rkejut bukan main.
Menurut perhitungan Pangeran Li Seng Cun,
pekerjaan mereka itu akan berjalan lancar. Dan
memang tadi ketika mereka menyelinap masuk
pada saat pergantian penjaga, mereka dapat
melakukan penyusupan itu dengan amat mudah
dan tak seorangpun mengetahuinya. Akan tetapi,
kenapa kini tiba-tiba muncul dua orang wanita
cantik dengan pedang di tangan menyambut
mereka dengan sikap seolah-olah sudah mengetahui akan kedatangan mereka" Bahaya,
pikir mereka dan keduanya serentak menyerang
dengan pedang mereka. The Siong Ki menyerang Kwa Bi Lan yang
memegang sepasang pedang, sedangkan Ouw Ling
menyerang Lan Lan yang masih amat muda.
Terdengar bunyi benturan pedang dan Lan Lan
te rhuyung ketika pedangnya berte mu dengan
pedang Ouw Ling. Ia jauh kalah kuat. Juga Kwa Bi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lan te rkejut bukan main ketika sepasang pedangnya menangkis sambaran pedang lawan
karena ia merasa betapa kedua tangannya tergetar
hebat. Kiranya lawannya itu memiliki tenaga sinkang yang a mat kuat! Sementara itu, mendapat kenyataan bahwa dua
orang wanita itu tidaklah terlalu kuat, Siong Ki
cepat berseru. "Cepat lakukan, aku yang menahan
mereka!" Ouw Ling mengerti. Iapun meloncat ke arah
je ndela sambil memutar pedangnya dan iapun
menerobos masuk ke dalam kamar. Melihat ini, Bi
Lan terbelalak khawatir. "Sribaginda.....!"
Ia menjerit dan hendak mengejar ke dalam
kamar melalui jendela. Karena seluruh perhatiannya ditujukan kepada keselamatan kaisar, ia sama sekali menjadi lengah terhadap diri
sendiri dan saat ini dipergunakan oleh Siong Ki
untuk mengelebatkan pedangnya.
"Capp!!" Pedang itu menembus dada kanan
bawah pundak Kwa Bi Lan. Melihat ini, Lan Lan
menjerit dan pedangnya menyambar dahsyat ke
arah lengan Siong Ki. Pemuda ini mengelak, akan
tetapi pedang Lan Lan masih mengenai kain hitam
penutup mukanya sehingga kain itu terkait dan
te rbuka. Lan Lan terbelalak menatap wajah
pemuda yang tampan itu. Hanya se kejap saja akan
tetapi wajah itu tidak akan pernah dilupakan Lan
Lan, wajah orang yang telah melukai ibunya.
Kwa Bi Lan memang seorang wanita hebat.
Biarpun dadanya sudah te rluka parah, namun ia
masih bertahan dan meloncat masuk ke dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kamar yang je ndelanya sudah bobol itu. Ia melihat
betapa orang berkedok hitam yang tadi sudah
menghampiri pembaringan yang kelambunya te rtutup, menggerakkan pedangnya membacok.
"Jangan........!" Kwa Bi Lan mengeluh, akan
tetapi terlambat. Pedang sudah dibacokkan ke arah
te ngah pembaringan. "Crokkk!" Si kedok hitam yang bukan lain adalah
Ouw Ling itu terkejut dan terpekik sehingga mudah
diketahui ia seorang wanita. Pembaringan itu
kosong! Dan tiba-tiba saja kamar yang tadinya
remang-remang itu menjadi terang benderang dan
muncullah Sribaginda Kaisar Tang Tai Cung
dengan pedang di tangan dan senyumnya yang
mengejek. Wanita kedok hitam itu terkejut,
maklum bahwa ia te lah terjebak. Ia hendak
meloncat keluar, akan tetapi Kwa Bi
Lan menghadang dan menodongkan pedangnya.
Kaisar melihat betapa dada Kwa Bi Lan
berlumuran darah. Ia terkejut dan marah sekali,
"Pembunuh jahat!" bentaknya dan diapun menyerang. Terpaksa Ouw Ling menangkis dan
kaisar terkejut karena wanita berkedok itu ternyata
memang lihai sekali. Kwa Bi Lan menahan nyeri di
dadanya membantu kaisar menyerang Ouw Ling.
Sementara itu, begitu kedoknya te rlepas dan
gadis cantik itu menatapnya tajam, The Siong Ki
te rkejut. Apalagi mendengar je rit Ouw Ling di
dalam kamar dan dikejar ole h wanita yang seorang
lagi, bahkan kini terdengar te riakan wanita yang
melengking, "Pembunuh! Perampok! Penjahat..
tolong, toloooooong......!" Disusul
pula suara Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kentungan, Siong Ki maklum bahwa dia dan Ouw
Ling te lah gagal. Dia lalu melompat ke atas
wuwungan rumah. Dia harus dapat melarikan diri
sebelum para pengawal datang mengeroyoknya.
Melihat laki-laki itu meloncat ke atas wuwungan,
Lan Lan tidak mengejarnya. Pertama, karena
penjahat itu lihai bukan main dan ke dua, ia harus
membantu ibunya yang sudah
Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
terluka dan menolong Kaisar. Iapun melompat ke dalam kamar
melalui jendela yang sudah terbuka itu. Dan ia
melihat wanita berkedok itu sedang berkelahi
melawan kaisar yang dibantu ibunya. Ia melihat
betapa dada ibunya berlumur darah, namun
ibunya masih menggerakkan siang-kiam dengan
dahsyat. Iapun terjun dalam perte mpuran itu
membantu dan mengeroyok si wanita kedok hitam.
Ouw Ling menjadi sibuk sekali. Menghadapi
kaisar saja, ternyata ia hanya mampu mengimbangi Dan wanita cantik yang sudah
te rluka parah itu masih terus mendesaknya, kini
ditambah lagi munculnya gadis cantik tadi yang
juga lihai, juga terdengar derap kaki di luar kamar,
maka tahulah ia bahwa ia tidak akan dapat lolos
lagi! Ia tidak mempunyai permusuhan pribadi
dengan kaisar. Kalau ia tadi hendak membunuh
kaisar, hal itu hanya karena hendak melaksanakan
perintah Pangeran Li Seng Cun untuk mendapat
imbalan kedudukan, maka kini melihat dirinya
te rancam dan usahany gagal, Ouw Ling mencari
jalan hendak melarikan diri. Akan te tapi agaknya
gerakannya diketahui kaisar yang cepat menusukkan pedangnya. "Hendak lari ke mana kau, keparat!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tusukan itu kuat sekali. Ouw Ling harus
mengerahkan tenaga untuk menangkis nya, akan
tetapi pada saat itu, pedang di tangan Hong Lan
juga sudah membacok kepalanya. Terpaksa Ouw
Ling mengerahkan tenaga pada tangan kirinya dan
dengan nekat menangkap pedang Hong Lan itu.
Tangan kirinya berhasil mencengkeram pedang itu,
sedangkan pedang di tangan kanan menempel
pada pedang kaisar. Saat itu dipergunakan oleh
Kwa Bi Lan yang sudah le mas untuk menubruk
maju dengan pedangnya. "Blesss......!" Pedangnya menusuk dada Ouw
Ling sampai tembus ke belakang! Ouw Ling
mengeluarkan rintihan dan te rkulai roboh. Akan
tetapi, Bi Lan juga te ntu roboh kalau tidak cepat
dirangkul kaisar. Kini para pangawal berhamburan
masuk, hanya untuk menyingkirkan mayat Ouw
Ling setelah kedoknya dibuka dan semua orang
tahu bahwa ia adalah tokoh kangouw yang
berjuluk Bi Tok Sio-cia, pute ri angkat datuk sesat
Ouw Kok Sian dari Liong-san!
Kwa Bi Lan rebah di atas pembaringan, ketika
suman, ia memanggil nama anaknya lirih. "Lan
..Lan ........ " "I bu, aku di sini, ibu.......!" kata Lan Lan yang
merangkul ibunya dengan cemas sekali.
Sedangkan kaisar duduk dengan wajah muram
tak jauh dari pembaringan. Di situ nampak pula
Bu Mei Ling yang berjas a besar. Ternyata thaikam
kurus yang membayangi dayang itu adalah orang
kepercayaan Bu Mei Ling. Dayang yang menjadi
kekasih kaisar ini sudah curiga akan gerak-gerik
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dayang dari Pangeran Li Seng Cun yang sering
keluar masuk istana bagian pute ri tanpa alasan
te rtentu , maka ia menyuruh thaikam kepercayaannya untuk membayangi. Thaikam itu,
seperti juga Hong Lan, telah mendengar percakapan antara dayang itu dan thaikam Seng
Ho, maka dia cepat melapor kepada Bu Mei Ling.
Wanita yang selain cantik jelita juga amat cerdas
ini segera dapat menduga apa yang akan terjadi. I a
dapat menduga bahwa keselamatan kaisar te rancam, untuk memberitahu begitu saja tentu ia
tidak berani, apalagi kaisar sedang bermalam di
kamar selir ke empat. Ia akan dianggap melanggar
aturan, mengganggu kaisar. Maka, ia cepat
menghubungi permaisuri yang amat baik kepadanya dan akhirnya, setelah mendengar
laporannya, permaisuri mengijinkan ia menemui
kaisar di kamar selir ke empat dengan membawa
tanda perintahnya. Demikianlah, Bu Mei Ling
berhasil memasuki kamar selir ke empat dan ia
menceritakan semuanya kepada Kaisar Tang Tai
Cung. Kaisar mula-mula tidak percaya bahwa
Pangeran Li Seng Cun akan berkhianat, akan
tetapi akhirnya dia mau ju ga pindah ke kamar
sebelah dan membiarkan kamar tidur itu kosong
dengan kelambu tertutup. Kemudian, ternyata
bahwa perhitungan Bu Mei Ling benar. Andaikata
dayang ini tidak melaporkan, mungkin saja dia dan
selir ke e mpat yang tidur di pembaringan itu telah
menjadi korban pedang pembunuh.
"I bu.......!" Hong Lan memanggil ibunya dan
menangis. Melihat luka yang diderita ibunya, gadis
ini maklum bahwa tidak ada harapan lagi bagi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ibunya untuk dapat hidup setelah menderita luka
separah itu. "Lan Lan......aku......aku bukan ibumu....."
Lan Lan te rbelalak dan merangkul ibunya. Ia
mengira bahwa ibunya sudah bicara kacau karena
penderitaannya. "Sudahlah, ibu, jangan banyak
bicara, ibu harus beris tirahat.........." katanya
te risak. Wanita itu menggeleng kepalanya. "Dengar, Lan
Lan......aku......aku bukan ibu kandungmu, engkau
.. ..kuculik ketika berusia dua tahun.."
"I bu........!"
"Bi Lan.......!" Kaisar juga berseru dan kini dia
mendekati, duduk di tepi pembaringan.
"Sudahlah, engkau harus beristirahat, benar
seperti yang dikatakan Hong Lan."
"Sribaginda........maafkan saya
...saya telah membuka rahasia Hong Lan......ia berhak mengetahui........maafkan saya ..saya tidak dapat
melayani paduka........ hanya sampai di sini, harap
paduka menjaga diri baik-baik.......harap paduka
jangan mudah percaya kepada orang lain..........banyak manusia busuk di dunia ini......"
"Bi Lan.......!"
"I bu........," Hong Lan berkata dengan air mata
bercucuran, "kenapa ibu mengingkari aku sebagai
pute ri ibu" Mengapa......?" Gadis itu merasa
hatinya seperti ditusuk-tusuk. Tadi, ibunya mengatakan bahwa ia bukan pute ri kandung
kaisar yang selama ini dianggap sebagai ayahnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan hal itu saja sudah menyakitkan hatinya, kini
ditambah lagi pengakuan ibunya bahwa ia juga
bukan anak kandung ibunya, bahkan ibunya ini
Pendekar Pemetik Harpa 32 Pedang Bunga Bwee Karya Tjan I D Dendam Iblis Seribu Wajah 15
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama