Ceritasilat Novel Online

Pedang Keadilan 14

Pedang Keadilan Karya Tjan I D Bagian 14


secara tepat. kemampuan seperti ini betul-betul luar
biasa. Hongpo Lan terkejut, secepat petir badannya
mengegos ke samping sejauh lima depa, serunya ketus:
"Dari seranganmu sobat aku tahu bahwa ilmu silatmu
memang luar biasa, Jadi kaukah pemilik bunga bwee
putih?" "Hmmm, jika majikanku yang turun tangan sendiri,
sekarang nyawamu sudah menghadap raja akhirat" sahut
orang berbaju hitam itu sambil tertawa dingin.
Hongpo Lan semakin terkesiap. pikirnya: 'jika didengar
dari nada pembicaraan orang ini, nampaknya dia hanya
seorang anak buah pemilik bunga bwee, padahal
kepandaian silat yang dimilikinya sudah begitu hebat, tak
heran jika ayah begitu risau, murung dan agak
ketakutan-' 1172 semenjak terjun ke dalam dunia persilatan, kecuali
satu kali kalah di tangan Lim Han kim, boleh dibilang ia
belum pernah berjumpa dengan musuh tangguh, tapi
serangan balasan dari manusia aneh berbaju hitam
barusan telah meningkatkan kewaspadaannya Hongpo
Lan sadar musuh yang dihadapainya kali ini betul-betul
sangat hebat. Kedengaran orang berbaju hitam itu berkata lebih jauh
dengan suara yang dingin: " Ketika majikan mengundang
para jago dari seluruh kolong langit untuk berkumpul di
kuburan Liat hu bong ini, waktu pertemuan telah
ditetapkan secara jelas yakni besok tengah hari. sampai
waktunya kami pasti akan menyambut kedatangan kalian
semua menurut aturan dunia persilatansekarang
waktu pertemuan belum tiba, jadi siapa pun
dilarang memasuki daerah ini semaunya, Bila saat ini
kalian mau mundur teratur mungkin saja jiwa kalian
masih bisa dipertahankan tapi kalau berani maju
selangkah lagi, hmmmm jangan salahkan kalau aku
bertindak keji terhadap kamu semua bertiga"
sebetulnya Hongpo Lan sendiri pun ada maksud untuk
mengundurkan diri, hal ini disebabkan pertama ia tahu
ilmu silat pihak lawan sangat hebat dan apa yang
diucapkan bukan gertak sambal belaka, kedua dia ingin
secepatnya pulang berjumpa ayahnya untuk melaporkan
1173 kejadian tersebut sehingga ayahnya bisa membuat
persiapan secukupnya. Baru saja dia akan mengundurkan diri, tiba-tiba
terdengar Han si kong berseru keras: "Kami hendak
mencari orang di kuburan Liat hu bong...."
"Tidak usah ke situ" tukas orang aneh berbaju hitam
itu dingin- "Kenapa?" Han si kong semakin gusar.
"Kalau dia sudah tidak berada di kuburan Liat hu bong
lagi, tentu saja tak perlu dicari lagi, Bila ia masih tinggal
di situ, berarti ia sudah mampus. Datang saja besok
untuk mengurusi jenasahnya."
Membayangkan kembali kesehatan tubuh si nona Pek
yang lemah tak tahan angin, bila berjumpa dengan
manusia buas berkepandaian tinggi semacam ini, bisa
jadi jiwanya memang telah melayang, Karena itu hawa
amarah Han si kong semakin berkobar, bentaknya
nyaring: "Tanah pekuburan Liat hu bong ini toh bukan
milik nenek moyangmu, atas dasar apa aku tak boleh
datang ke situ..." "Hmmm, apabila kau sudah bosan hidup. silahkan saja
untuk mencoba menerobos masuk." jengek orang itu
sinis. 1174 Han si kong terkesiap. ia tahu ucapan tersebut bukan
gertak sambal belaka, Dasar wataknya keras dan
berangasan, sekalipun sudah tahu kalau kepandaian
silatnya bukan tandingan lawan, ia tetap nekad untuk
mencobanya juga. sambil melangkah maju ke muka, sepasang matanya
mengawasi manusia aneh berbaju hitam itu tanpa
berkedip, sementara hawa murninya telah dihimpun siap
sedia menghadapi segala kemungkinan yang tak
diinginkan. Pada saat itu, meski manusia aneh berbaju hitam itu
bercakap-cakap dengan beberapa orang tersebut, namun
ia selalu berdiri membelakangi mereka dan tak pernah
menengok beberapa orang itu barang sekejappun.
Namun ketika Han si kong menggeserkan tubuhnya maju
mendekat, orang aneh berbaju hitam itu segera
menyadari akan tindakan lawannya ini.
Di punggungnya seolah tumbuh sepasang mata saja,
tangan kanannya segera diayunkan dan tubuhnya
mendesak pula ke hadapan Han si kong.
Walaupun gerak geriknya sangat cepat, namun ia
tetap berdiri membelakangi Han si kong. Kelima jari
tangannya yang kurus hitam seperti cakar burung elang
berputar kencang kemudian langsung mencengkeram
dada orang itu. 1175 Menyerang musuh sambil berdiri membelakangi
lawannya betul-betul merupakan suatu tindakan yang
belum pernah dijumpai dalam dunia persilatan, namun
Han si kong tak berani memiliki pikiran untuk
memandang enteng lawannya.
Tenaga dalamnya yang sudah terhimpun di tangan
kanannya segera diayunkan ke muka melepaskan sebuah
pukulan, sementara tangan kirinya dengan jurus "
Harimau hitam mencuri hati" menghajar jalan darah Mia
bun hiat dipunggung orang aneh itu.
Tiba-tiba manusia aneh berbaju hitam itu menggeser
tubuhnya dua langkah ke samping. Gerakan tubuhnya itu
aneh se-kali, bagaikan bayangan setan yang
gentayangan tak menentu arahnya. Dalam sekali putaran
saja, bukan cuma serangan dahysat dari Han si kong
berhasil dihindari, bahkan orang itu sudah mendesak
makin dekat di sisi tubuh Han si kong.
orang tua dari keluarga Han ini sangat terperanjat
pikirnya "llmu gerakan tubuh macam apa ini?" Buru-buru
kepalan kanannya melepaskan satu pukulan dengan
jurus "sekop sakti membentur lonceng", sementara
tangan kirinya dengan jurus "Menampik harimau diluar
pintu" berusaha melindungi beberapa buah jalan darah
penting di tubuhnya dari serangan lawansudah
puluhan tahun lamanya ia berkelana dalam
dunia persilatan, pengalamannya dalam menghadapi
1176 pertarungan pun sudah cukup matang, jauh di atas
pengalaman Lim Han kim maupun Hongpo lan- Oleh
sebab itu, meski dua jurus serangan yang digunakan kali
ini hanya merupakan dua jurus biasa, tapi berhubung
digunakan tepat pada saatnya, daya pengaruhnya juga
luar biasa sekali BAB 35. Gadis Cerdik Menaklukkan jago
Kawakan, Tubuh si manusia aneh berbaju hitam yang kebetulan
sedang mendekat itu persis tertahan oleh gempuran
tinjunya, sementara telapak tangan kirinya juga secara
kebetulan membendung totokan si manusia aneh berbaju
hitam yang mengarah ke dadanya itu.
setelah bertarung dua gebrakan dalam waktu singkat,
kedua orang itu sama-sama melompat mundur dari posisi
semula. Han si kong menjadi terkesiap sekali, sewaktu
tangannya bentrok dengan sodokan jari lawannya tadi, ia
segera merasakan tangannya seakan-akan membentur
batu cadas yang keras dan dingin, bahkan hawa dingin
yang menusuk tulang menyusup masuk ke dalam
tubuhnya. Dalam keadaan begini dia memilih mundur
sejauh tujuh delapan depa lebih dulu untuk
menyelamatkan diri 1177 Lim Han kim sangat keheranan ketika melihat paras
muka Han Si kong menunjukkan sikap kurang beres,
padahal menurut pengamatannya, bentrokan yang
barusan berlangsung berakhir dengan seri, tapi
kenyataannya kerugian yang diderita Han si kong
kelihatannya jauh lebih besar. Tak tahan ia pun segera
bertanya lirih: "Kenapa saudara Han" Menderita
kerugian?" Han si kong hanya menggeleng tanpa menjawab,
tampaknya ia sedang memikirkan satu persoalan.
Waktu itu, si manusia aneh berbaju hitam tadi masih
berdiri dengan membelakangi mereka bertiga, tubuhnya
tak berkutik sementara rambutnya yang panjang serta
ujung bajunya yang terurai beterbangan terhembus
angin, posisi dimana ia berdiri persis menghadang jalan
lewat mereka bertiga. "Biar aku coba kepandaian orang ini" bisik Hongpo Lan
tiba-tiba sambil menyimpan pedangnya, Kemudian ia
melompat ke muka dan sebuah pukulan tinju langsung
disodokkan ke cunggung orang itu.
sebagai seseorang jagoan yang mementingkan status,
pemuda ini enggan main bokong, bersamaan waktunya
dengan dilepaskannya serangan tersebut, ia menghardik:
"Hati-hati" 1178 Manusia aneh berbaju hitam itu tetap berdiri tak
bergerak, seakan-akan sama sekali tidak mendengar
hardikan Hongpo Lansesungguhnya
Hongpo Lan adalah seorang pemuda
yang tinggi hati, namun musuh yang dihadapinya hari ini
kelewat aneh, karena itu bersamaan waktunya dengan
terkaman yang dilakukannya itu sebetulnya tangan
kirinya telah disilangkan di muka dada siapmenghadapi
sebala kemungkinan yang tak diinginkan.
Tapi begitu melihat orang berbaju hitam itu berdiri tak
berkutik bahkan bersikap dingin terhadap serangan yang
dilancarkant tiba-tiba saja ia tarik kembali hawa
murninya untuk menahan gerak maju tubuhnya.
setelah sepasang kakinya menempel permukaan
tanah, kepalan kanannya tiba-tiba disodok ke depan
sambil menyalurkan hawa murninya, sebuah pukulan
dahsyat pun langsung menghajar punggung lawan.
Tampaknya pukulan tersebut segera akan menghajar
telak punggung lawannya, ketika itulah tiba-tiba si
manusia berbaju hitam itu mengegos ke samping,
gempurannya dahsyat yang dilontarkan itu pun seketika
luput dari sasarannya. "sungguh memalukan" pekik Hongpo Lan di dalam
hati, "Andaikata aku tidak berubah pikiran di tengah
1179 jalan, gempuran tersebut tentu akan menyebabkan aku
menderita kerugian besar."
sementara ia masih berpikir, manusia berbaju hitam
itu telah melancarkan serangan balasan, menyusul
perputaran badannya sebuah pukulan di lontarkan ke
depan. selisih jarak Hongpo Lan dengan orang berbaju hitam
waktu itu masih ada empat lima depa, dalam anggapan
anak muda itu serangan musuh tak akan mampu melukai
dirinya, ia berniat menunggu sampai lawannya selesai
menggunakan jurus tersebut kemudian ia baru mendesak
maju sambil mengancam urat nadi pada pergelangan
tangannya. Dalam posisi demikian, menurut perkiraannya, pihak
lawan pasti akan gelagapan dibuatnya, Mendadak
terdengar Han si kong berteriak keras: " Hati- hati, ia
memakai ilmu pukulan im hong ciang"
segulung pukulan aneh yang berhawa dingin tanpa
menimbulkan sedikit suara pun menerjang datang.
Begitu mendengar teriakan dari Han si kong, Hongpo
Lan segera bereaksi, tanpa banyak cakap ia melejit ke
samping untuk menghindar sejauh lima depa dari posisi
semula, 1180 Kendatipun reaksi dilakukan cukup cepat, tak urung
tubuhnya tersambar juga oleh gelombang hawa cukulan
yang aneh dan dingin itu. Terasa segulung angin dingin
berhembus lewat dari sisi tubuhnya membuat pemuda itu
segera bersin berulang kali dan bulu kuduknya pada
berdiri Mendadak terlihat bayangan manusia berkelebat
lewat, bagaikan sukma gentayangan orang berbaju hitam
itu sudah mendesak maju lagi ke sisi tubuhnya, Lima jari
tangannya yang dipentangkan seperti kuku garuda
langsung mencengkeram dadanya.
Buru-buru Hongpo Lan menghimpun hawa murninya.
Dengan menggunakan jurus "melukis naga membuat
mata", dua jari tangannya disodokkan ke muka menotok
urat nadi pada pergelangan tangan kanan orang berbaju
hitam itu, sementara kaki kanannya tiba-tiba melepaskan
satu tendangan kilat mengarah iga kiri musuh.
Dalam posisi yang terburu-buru ini, Hongpo Lan masih
sempat melirik kelima jari lawan yang mengancam tiba
itu. Ternyata orang itu memelihara kuku yang sangat
panjang, tajam, putih berkilat seperti lima bilah pisau
belati yang amat tajam. Meskipun orang berbaju hitam itu berdiri
membelakangi Hongpo Lan, namun semua gerak
geriknya seperti bermata saja. De-ngan cekatan
tubuhnya miring ke samping meloloskan diri dari
1181 tendangan lawan, sementara tangannya secepat
sambaran petir menyodok perut anak muda itu.
Diam-diam Hongpo Lan menghembuskan napas


Pedang Keadilan Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dingin, Dengan jurus "memetik lima senar harpa" ia
lepaskan sebuah sapuan kuat pertarungan yang
berlangsung saat ini betul-betul merupakan sebuah
pertarungan yang jarang dijumpai dalam dunia persilatan
walaupun orang berbaju hitam itu selalu berdiri
membelakangi lawan, namun kekejaman, kehebatan
serta keganasan jurus serangannya sangat terarah, gerak
geriknya juga lincah, sama sekali tidak kelihatan bebal
atau lamban- Hongpo Lan harus mengerahkan segenap kepandaian
yang pernah dipelajarinya untuk menghadapi lawanTangannya diputar sedemikian rupa untuk melindungi
badan, sebentar pukulan sebentar sodokan, dia pun
berusaha menyambar urat nadi lawanDalam waktu singkat kedua orang itu sudah bertarung
hampir tiga puluhan jurus. Hongpo Lan dapat merasakan
setiap pukulan yang dilepaskan orang berbaju hitam itu
segera menambah kuatnya hawa dingin yang
menyelimuti sekeliling tubuhnya, puluhan gebrakan
kemudian ia merasa tubuhnya seakan-akan terjerumus
ke dalam lubang saiju yang membekukan tubuh.
Dalam keadaan begini, di samping ia harus
mengerahkan hawa murninya untuk melawan serangan
1182 hawa dingin, dia pun mesti mematahkan jurus-jurus
serangan musuhnya yang aneh. Lambat laun gerak
geriknya jadi semakin lamban, tidak selincah pada awal
pertarungan tadi. sesungguhnya Lim Han kim ada niat turun tangan
membantu, tapi dia pun tahu Hongpo Lan adalah
seorang pemuda yang tinggi hati, Bala bantuan yang
diberikan belum tentu menyenangkan hatinya, terpaksa
ia hanya menghimpun tenaga dalamnya sambil bersiap
sedia melancarkan serangan pertolongan bilamana perlu.
Mendadak terdengar Han si kong berteriak keras:
"llmu pukulan Im hong ciang adalah sejenis ilmu silat
amat jahat, hawa dingin yang terpancar keluar bisa
menyusup ke tubuh lawan tanpa disadari lawannya yang
sedang bertarung. saudara Hongpo, jangan mau tertipu
akal muslihatnya, cepat gunakan senjata tajam untuk
menghadapinya" sesungguhnya Hongpo Lan sendiri pun sudah tak
tahan menghadapi gencetan hawa dingin yang makin
lama makin menjadi itu, ia sadar bila pertarungan
berlanjut lebih jauh, dialah yang akan menjadi pihak
yang kalah, hanya saja untuk sesaat dia tak tahu
bagaimana mesti menghadapi situasi ini. Begitu Han si
kong berteriak memperingatkan, ia pun tidak membuang
waktu lagi, pedang pendeknya segera diloloskan
1183 Begitu senjata berada di tangan, semangatnya kontan
berkobar lagi. Dengan menciptakan lapisan hawa pedang
untuk membendung serangan orang berbaju hitam itu ia
berteriak keras: "saudara, pedangku ini tajam luar biasa,
lebih baik kau menggunakan senjata juga untuk
menghadapiku..." "Hmmm, dengan tangan kosong pun aku tetap
mampu mengungguli dirimu," sahut orang berbaju hitam
itu dingin, Tiba-tiba tangan kanannya diayun ke muka
menghajar dari atas ke arah bawah.
Lengan orang ini seakan-akan dipasangi alat pemutar
otomatis saja, biarpun harus bertarung dengan
membelakangi lawan, gerak geriknya tetap lincah dan
cekatan. Hongpo Lan merasakan hawa dingin yang menusuk
tulang menggulung tiba bersamaan dengan serangan itu.
Belum lagi pukulannya tiba di sasaran, hawa dingin yang
kuat seperti gulungan ombak samudra telah menerpa
badannya. Dalam terkesiapnya, buru-buru ia tahan
napas, pedangnya langsung disodok ke atas lalu
membabat tangan musuh. orang berbaju hitam itu sama sekali tidak
membalikkan badannya, tapi ia cukup tahu akan
kehebatan pedang di tangan Hongpo Lan, sebelum
serangannya mencapai sasaran cepat-cepat ia tarik
kembali ancamannya itu. 1184 Bersamaan waktu dengan ditarik balik-nya tangan
kanan itu, tangan kirinya telah melancarkan serangan
pula. Kelima jari tangannya dipentangkan lebar-lebar,
dengan disertai desingan hawa dingin ia ancam perut
bagian bawah Hongpo Lan. Diserang atas bawah secara bergantian oleh musuh
tangguhnya ini, sekali lagi Hongpo Lan terdesak hingga
mesti melompat mundur sejauh lima depa lebih. Malu
bercampur mendongkol seketika mencekam perasaan
hatinya terutama setelah kegagalannya mengalahkan
orang berbaju hitam itu meski senjata telah dihunus,
Begitu terdesak mundur sekali lagi ia menerjang maju ke
muka, diiringi suara pekikan panjang, edang pendeknya
segera diputar melepaskan serangan dahsyat.
Perputaran pedang pendek itu makin lama semakin
bertambah cepat Dalam waktu singkat terciptalah
segulung hawa dingin yang menyergap dan menggulung
tubuh lawan- Waktu itu kendatipun Hongpo Lan sudah merasakan
hawa dingin yang mencekam seluruh tubuhnya makin
lama makin bertambah tebal, namun keinginan yang kuat
untuk meraih kemenangan memaksanya untuk
mengerahkan seluruh tenaga dalam yang dimilikinya
untuk mendesak keluar hawa dingin yang menyusup
tubuhnya sementara permainan pedang pendeknya
makin dipergencar dan hebat.
1185 Dua puluh gebrakan kemudian Hongpo Lan merasakan
gelagat semakin tidak menguntungkan ia merasa hawa
dingin yang menyusup tubuhnya makin lama semakin
membekukan badan, Kini gerakan tangan serta kakinya
mulai bertambah kaku dan lamban, semua kelincahan
tubuhnya seolah-olah lenyap dengan begitu saja.
Keadaan tersebut kontan saja membuat perasaan
hatinya bertambah terkesiap. ia sadar bila dalam sepuluh
gebrakan ia gagal mengalahkan lawannya, bukan saja
nama besarnya akan runtuh bahkan bisa jadi ia bakal
terluka oleh serangan lawannya.
Dalam gelisah dan cemasnya tiba-tiba saja ia
mengeluarkan jurus simpanannya, dengan gerakan "
bintang kejora mengejar rembulan" pedangnya dengan
menciptakan selapis bianglala berwarna perak menyusup
ke dalam tubuh lawan. Terdengar pekikan panjang yang amat menusuk
pendengaran bergema memecahkan keheningan,
percikan darah segar berhamburan ke mana-mana
menodai seluruh wajah Hongpo LanManusia aneh berbaju hitam itu bagaikan segulung
angin topan meluncur pergi meninggalkan tempat itu
dengan kecepatan luar biasa, sementara di atas tanah
berumput itu tertinggal dua batang jari tangan yang
berwarna hitam pekat. 1186 Ha n si kong segera maju menghampiri seraya
berseru: "saudara Hongpo, kau berhasil memaksanya
meninggalkan kedua jari tangannya.."
Mendadak dia saksikan paras muka Hongpo Lan pucat
pias seperti mayat dan gelagatnya kurang beres, buruburu
ia memegangi badannya sambil menegur lagi: "
Kenapa kau saudara Hongpo?"
"Aku merasa agak kedinginan"
"Jangan-jangan kau terkena pukulan hawa dinginnya?"
seru Han si kong semakin terkejut.
"Tidak apa-apa...." kata Hongpo Lan sambil berusaha
mengobarkan kembali semangatnya.
sementara itu Lim Han kim telah datang menghampiri
cepat ia tempelkan telapak tangannya pada punggung
Hongpo Lan sambil serunya: "Biar kubantu kau, cepat
kerahkan hawa murnimu"
"Terima kasih saudara Lim...." Hongpo Lan menghela
napas panjang, Belum habis dia berkata, tiba-tiba terasa
hawa panas telah mengalir ke luar dari telapak tangan
Lim Han kim dan menyusup ke dalam tubuhnya. Buruburu
dia pusatkan semua pikiran dan menyambut hawa
panas itu dengan hawa murninya.
sesungguhnya tenaga dalam yang dimilikinya memang
sudah sempurna, ditambah lagi ia masih jejaka asli,
1187 maka setelah dibantu hawa murni oleh Lim Han kim
dalam waktu singkat hawa dingin itu telah banyak hilang.
sepeminuman teh kemudian tiba-tiba Hongpo Lan
melompat bangun dan melepaskan diri dari telapak
tangan Lim Han kim, serunya: "Banyak terima kasih
saudara Lim atas bantuanmu"
"sudah merasa agak baikan?" tanya Lim, Han kim
sambil tersenyum. "Yaa sudah agak baikan- kita tak boleh membuang
banyak waktu lagi sehingga membahayakan keselamatan
nona Pek. mari kita terjang masuk ke dalam."
"Biar aku membuka jalan" seru Lim Han kim sambil
bergerak maju lebih dulu.
sampai saat ini baik Han si kong maupun Hongpo Lan
masing-masing telah bentrok dengan pihak musuh,
tinggal Lim Han kim seorang yang belum turun tangan"saudara Lim, bagaimana kalau mendengarkan dulu
perkataanku?" seru Hongpo Lan tiba-tiba.
"Ada apa?" Lim Han kim berpaling,
" Loloskan pedangmu, Mereka sudah melatih telapak
tangannya secara khusus sehingga tidak membutuhkan
senjata dalam pertarungan, jadi kita tak perlu sungkansungkan
lagi terhadap mereka."
1188 Melihat perhatian yang begitu besar dari rekannya ini,
Lim Han kim merasa tak tega untuk menampik maksud
baiknya itu, ia segera mengeluarkan pedangnya sambil
bersiap sedia. "saudara Lim, turuti nasehatku, Dalam melancarkan
serangannya mereka sertakan hawa dingin yang
menyusup tulang, ilmu racun semacam ini sesungguhnya
bukan suatu kejadian aneh tapi kalau bertarung dalam
jangka waktu lama, maka posisi kita menjadi sangat
tidak menguntungkan- oleh sebab itu begitu melancarkan
serangan lebih baik gunakan seluruh kemampuan untuk
meraih kemenangan Menurut pengalamanku barusan,
dalam sepuluh gebrakan pertama mereka masih belum
mampu mengerahkan tenaga pukulan berhawa dinginnya
semaksimal mungkin, jadi bila kita mampu melukai
mereka sebelum sepuluh gebrakan, hal ini juga lebih
menguntungkan" "Terima kasih banyak atas petunjukmu" seru Lim Han
kim, dengan pedang terhunus ia segera bergerak maju
lebih dulu. Siapa tahu kejadian yang kemudian mereka alami
sama sekali di luar dugaan, sepanja perjalanan mereka
tidak menjumpai penghadangan lagi, dengan leluasa
ketiga orang itu berhasil mencapai kuburan Liat hu bong.
Tanah lapang di depan kuburan masih tampak sepi
dan menyeramkan kuburan yang terbengkalai tetap
1189 berdiri angker, namun seluruh manusia berbaju hitam itu
justru lenyap tak berbekas.
Han Si kong seketika tertegun setelah menyaksikan
pemandangan disekeliling kuburan itu, gumamnya tanpa
terasa: "Aneh, sungguh aneh, mereka telah
mengerahkan banyak kekuatan ke tempat ini, kenapa
sebelum meninggalkan hasil karya telah ditarik mundur
semuanya?" "Paling penting kita tengok dulu keadaan nona Pek,"
seru Lim Han kim. "Aaah betul, jika kau tidak menyinggung kembali
hampir saja aku lupa dengan tujuan utama kedatangan
kita kemari." Dengan langkah lebar ia pun berjalan
menuju ke ruang batu itu.
Ternyata ruangan tersebut berada dalam keadaan
kosong melompong, bayangan nona berbaju putih
beserta kedua orang dayangnya sudah lenyap tak
berbekas. "Aduh celaka" seru Han Si kong sambil mendepak
kakinya ke lantai "Mereka pasti sudah ditawan orangorang
berbaju hitam itu." Lim Han kini termenung sambil berpikir sejenak,
kemudian katanya: "Setahuku, nona Pek sangat teliti dan
pintar, ia selalu sedia payung sebelum hujan, mustahil
1190 rasanya kalau mereka bertiga sampai tertawan musuh,
mungkin mereka sudah pergi menghindarkan diri
sebelum musuh datang menyerbu."
Baru saja perkataan itu selesai diutarakan tiba-tiba
terdengar suara merdu seseorang berkumandang
datang: " Lim siang- kong, Lim siang kong...."
Ketika berpaling, tampak Hiang lan dengan pedang
terhunus sedang berlari mendekat.
"Apakah nona Pek baik-baik saja?" Tak sabar Han Si
kong segera menegur keras.
"Nona dalam keadaan baik-baik"
Han Si kong segera menghembuskan napas lega,
serunya lagi: "Huuuh... kami kuatir kalian tertawan
musuh" "Hmmm, baik amat dirimu ini" seru Hiang lan sambil
tertawa dingin, "Rupanya kau sempat berdoa agar kami
tertangkap musuh." Han Si kong tahu dayang itu salah paham, tapi dia pun
segan debat mulut dengan nona ini., maka sambil


Pedang Keadilan Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tertawa cengar cengir ia membungkam diri dalam seribu
basa. Hiang lan berpaling dan memandang Han si kong serta
Hongpo lan sekejap. lalu ujarnya sambil tertawa: "Lim
1191 siang kong, nona kami mengundang kau untuk
berkunjung ke tempat tinggal barunya."
"Tempat tinggal barunya.,.?" gumam Lim Han kim
bimbang. "Yaa, berada di tengah barisan Ngo heng tin itu" kata
Hiang lan sambil tertawa.
"Aaah, hampir saja aku lupa...."
"Ketika siok bwee si budak busuk itu mengusir kalian
semalam, nona kami sadar dari pingsannya, ia segera
menitahkan kami agar pindah ke dalam barisan Ngo
heng tin. ia bilang kalau terlambat maka kita bisa berabe.
Ternyata apa yang dikatakan itu betul juga. Belum lama
kami pindah ke dalam barisan tersebut, sekelompok
manusia berbaju hitam telah menerjang masuk
kemari...." setelah mengetahui ketiga orang gadis itu selamat,
Han si kong merasa sangat lega, tapi bilamana teringat
pula dengan kawanan manusia berbaju hitam yang tak
nampak batang hidungnya itu, tak tahan ia bertanya lagi:
"Lantas ke mana perginya kawanan manusia berbaju
hitam itu?" "Segala sesuatunya sudah berada dalam perhitungan
nona, Kawanan manusia berbaju hitam itu datang kemari
dengan membawa banyak sekali kayu berwarna putih,
1192 rupanya mereka hendak membentuk sebuah ilmu barisan
di sekitar kuburan Liat hu bong ini. sungguh goblok
kawanan manusia berbaju hitam itu, mereka harus
menggelar dulu sebuah peta dan mengukur ke sana
kemari lebih dulu sebelum menancapkan sebatang kayu.
Baru beberapa batang kayu mereka persiapkan, suara
pekikan panjang yang memekakkan telinga telah
berkumandang datang. Begitu mendengar pekikan
tersebut, kawanan manusia, berbaju hitam itu segera
mencabuti kembali patok-patok kayu itu kemudian
seperti anjing kena gebuk mereka melarikan diri terbiritbirit
meninggalkan tempat ini."
Membayangkan kembali barisan aneh yang terbentuk
dari beberapa batang bambu hijau itu, Han si kong betulbetul
tak percaya kalau barisan itu bisa menghindarkan
ketiga orang gadis tersebut dari incaran kawanan
manusia berbaju hitam itu, tak tahan kembali tanyanya:
"Selama kalian bertiga bersembunyi di tempat itu, masa
kawanan manusia berbaju hitam itu tidak menjumpai
jejak kalian?" "Di tengah rumput ilalang yang tebal dan tinggi itu
kami siapkan permadani dan berbaring di tanah, tentu
saja mereka tak akan mengetahui kehadiran kami disini."
Lim Han kim mencoba membayangkan kembali posisi
yang dipilih gadis berbaju putih itu membentuk ilmu
barisannya. Benar juga, tempat itu memang terletak di
1193 antara keribunan rumput ilalang, apabila seseorang
bersembunyi di situ dan musuh tidak melakukan
penggeladahan secara khusus, memang sulit untuk
melacak jejak mereka, Tapi tempat yang dipilihnya itu
justru terletak pada pusat tanah pekuburan Liat hu bong
itu. Tiba-tiba terdengar Hiang lan berseru tertahan: "Aduh
celaka Nona minta aku segera mengundang kalian
masuk. jangan membuang waktu lagi"
Ia segera membalikkan badan dan berlari
meninggalkan tempat itu. Terpaksa Lim Han kim, Han si
kong dan Hongpo- lan mengikuti di belakang tubuhnya,
setelah mengitari kuburan yang tinggi besar itu,
tibalah mereka di depan sebuah ladang rumput ilalang
yang rimbun, waktu itu siok bwee menunggu di luar
barisan. Begitu melihat kehadiran beberapa orang itu, ia
segera memberi hormat sambil serunya: "Nona
mengundang siang kong masuk ke dalam barisan"
Ia membiarkan Lim Han kim lewat dari sisi tubuhnya
tapi segera menghadang jalan pergi Han si kong serta
Hongpo lan. Buru-buru Han si kong menarik Hongpo lan
mundur sejauh beberapa depa, bisiknya kemudian:
"Nona Pek adalah seorang tokoh aneh yang penuh
misterius, sudah lebih dari separuh abad aku hidup di
dunia ini tapi belum pernah melihat bahkan mendengar
1194 sekalipun bahwa di dunia ini terdapat manusia seaneh
dan seampuh dia." "Bagaimana anehnya?" tanya Hongpo Lan"Di dalam benaknya ia hapal di luar kepala segenap
ilmu silat paling ampuh dan paling tinggi di dunia ini, tapi
dia pribadi justru sangat lemah hingga kekuatan untuk
membunuh seekor ayam pun tak ada."
"Ehmmm, meskipun kejadian semacam ini terhitung
aneh tapi belum bisa dikatakan aneh sekali, Bila
bakatnya tak sesuai untuk berlatih silat tapi sebaliknya
memiliki daya ingat serta kecerdikan yang luar biasa
ditambah pula memiliki kesempatan yang baik sehingga
dia sempat membaca kitab rahasia ilmu silat tingkat
tinggi, atau bisa juga secara tak sengaja mendengar
orang lain membicarakan soal ilmu silat dan
mengingatnya dalam hati, Bisa jadi peristiwa semacam
ini akan berlangsung."
"Ada satu hal lagi yang membuatku lebih kagum," kata
Han si kong sambil tertawa, "Dengan tubuhnya yang
sangat lemah, sedikit kelelahan saja ia segera jatuh tak
sadarkan diri, tapi dalam keadaan demikian ternyata ia
mampu membangkitkan kembali tenaga dan
semangatnya dengan hanya mengandalkan sebuah
tusukan jarum emas pada jalan darahnya, bukan cuma
wajahnya langsung berubah jadi merah segar,
1195 kekuatannya pun jauh lebih hebat dari pada manusia
biasa." Hongpo Lan termenung sambil berpikir sejenak.
kemudian katanya: "Kemungkinan besar kepandaian
tersebut merupakan ilmu tingkat tinggi dalam kepandaian
ilmu pertabiban, Aku kurang begitu paham dalam hal
ilmu pengobatan jadi tak berani memberikan komentar
serta pandangan." "Dengan tubuh yang begitu lemah ternyata ia memiliki
nyali yang luar biasa, berani menyerempet bahaya. Sega
la persoalan bisa diduga sebelumnya, ilmu macam apa
pun di-kuasainya, kalau bukan dibilang tokoh sakti yang
luar biasa, lalu apa namanya?"
Kembali Hongpo lan termenung sambil berpikir
sejenak. kemudian katanya: "Wa-laupun aku belum
pernah berjumpa dengan nona Pek itu, namun bila
kutinjau dari pembicaraan saudara Han bisa kusimpulkan
bahwa nona Pek benar-benar seorang gadis yang
memiliki kecerdasan luar biasa, ia begitu yakin dengan
kecerdasan serta analisanya sehingga walaupun tidak
pandai ilmu silat, ia bisa bersikap tenang dalam
menghadapi pelbagai masalah...."
Ia menengadah memandang ke angkasa sambil
termenung lagi berapa saat lama-nya, kemudian
melanjutkan "Biasanya orang yang memiliki kecerdasan
luar biasa selalu menganalisa masalah secara tepat dan
1196 akurat, Dia pun biasanya memandang enteng urusan
mati hidupnya, itulah yang sering dibilang orang, siapa
cerdik ia tentu pemberani."
"Pendapat yang hebat, pendapat yang hebat setelah
mendengar keterangan saudara Hongpo, aku si engkoh
tua benar-benar telah menambah setingkat pengetahuan
Aaai.-. ombak belakang sungai besar selalu mendorong
ombak di hadapannya, Memang sewajarnya orang-orang
generasi baru menggantikan kedudukan generasi lama,
Kalau melihat kau serta saudara Lim yang masih muda
tapi begitu gagah, aku si engkoh tua benar-benar merasa
gembira bercampur terharu." Hongpo lan tersenyum
"Aku cuma bicara sembarangan saja, tak berani
kuterima pujian dari saudara Han, aku rasa justru
saudara Lim...." "Kenapa dia?" "Dia gagah dan luar biasa, bila mengejar kedudukan
pasti akan menempati jabatan terhormat, bila bergumul
dalam dunia per-silatan, ia bakal menjadi seorang tokoh
luar biasa, jadi sewajarnya bila saudara Han membantu
serta memujinya, Aai... sayang sekali orangtuaku masih
membutuhkan dampinganku, Coba kalau tidak. akupasti
akan menemaninya untuk mengembara dan berjuang
dalam dunia persilatan."
1197 "saudara Hongpo, tampaknya kau pandai melihat
nasib orang?" tanya Han si kong keheranan.
"Ibuku mahir dalam ilmu tersebut, sedang aku hanya
pernah mendapat petunjuk satu dua dari beliau,
sehingga belum pantas dibilang mahir dalam kepandaian
tersebut," Kemudian setelah berhenti sejenak. lanjutnya:
"Tapi aku lihat saudara Lim seperti menyimpan suatu
masalah yang susah di utarakan, masalah itu
membuatnya selalu murung dan sedih, Apabila kita
berharap bisa membangkitkan semangatnya untuk
mencari kedudukan dalam dunia persilatan, maka
pertama-tama masalah yang mengurungkan hatinya itu
harus dihilangkan dulu. Dalam hal ini saudara Han bisa membujuknya di
kemudian hari Misalnya kau membutuhkan tenagaku,
tulislah surat secara singkat untukku, maka aku segera
akan mengerahkan segenap kekuatan inti yang ada di
perkampungan Lak seng tong untuk membantu serta
mendukung perjuangannya itu."
"Sejak dulu orang gagah memang patut dipercayai
sikapmu begitu istimewa terhadap Lim Han kim...."
Belum selesai Han si kong berbicara, ti-ba-tiba
terdengar Hiang lan berteriak keras: "Hei, kalian berdua
boleh kemari, nona kami mengundang kalian masuk"
Han si kong segera tertawa tergelak.
1198 "Ha ha ha... saudara Hongpo, bocah perempuan itu
memang tak pernah sopan kalau bicara, harap kau
jangan tersinggung...."
Kemudian dengan merendahkan suara-nya, dia
melanjutkan: "Tapi kalau terhadap saudara Lim, sikapnya
halus, lembut dan penuh dengan sopan santun." Hongpo
lan hanya tersenyum tanpa bicara.
Melihat gerak gerik yang tak beres pada kedua orang
itu, Hiang lan segera mengerling sekejap sambil
menegur: "Hmmm, kalau melihat gerak gerik kalian, pasti
ada yang dibicarakan tak beres...."
Kedua orang itu tidak menanggapi, dengan langkah
lebar mereka berjalan maju ke muka.
Waktu itu siok bwee telah menunggu di luar barisan,
begitu mereka berdua muncul, dayang itu pun berseru:
"Lebih baik kalian berdua mengikuti di belakangku. Awas
jangan salah langkah, kalau sampai salah arah dan
terperosok ke dalam barisan, itu salah kalian sendiri"
Han si kong tidak mengucapkan sesuatu, tapi dalam
hati kecilnya ia berpikir "Huuuh... apa betul balok kayu
dan bambu kecil yang dipatok di beberapa tempat itu
benar-benar mampu menjerumuskan orang...?"
Meskipun di hati kecilnya dia tak percaya, toh kedua
orang itu mengikuti di belakang siok bwee dengan ketat.
1199 Tampak siok bwee mengajak mereka berputar ke sana
kemari dalam barisan itu, kadangkala arah yang
semestinya bisa dicapai dalam beberapa langkah saja,
dayang itu justru mengajak mereka berputar beberapa
lingkaran lebih dulu sebelum mencapai sasaran.
Akhimya setelah berputar ke sana kemari beberapa
saat, tibalah mereka di pusat ilmu barisan tersebut
Di atas permukaan rumput tampak sebuah permadani
merah digelar lebar, si nona berbaju putih itu duduk di
atas permadani tersebut sedangkan Lim Han kim duduk
di sampingnya, jarak kedua orang itu hampir dua depa
lebih. Hongpo lan mencoba memperhatikan sekejap wajah
nona berbaju putih itu, benar juga dia memang seorang
nona yang cantik, kecuali agak kurus dan lemah, tak satu
pun bagian tubuhnya yang tampak tak sempurna.
Han si kong sendiri meskipun kurang begitu yakin
dengan kemampuan ilmu barisan yang dibentuk nona
tersebut untuk membendung serangan musuh, tapi ia
benar-benar kagum dengan kemampuan serta kepintaran
si nona dalam menganalisa setiap masalah.
sambil memberi hormat segera tegurnya: "Tentu nona
dibuat terkejut dengan peristiwa barusan-..."
1200 "Aku baik sekali," sahut nona berbaju putih itu sambil
tersenyum, "silahkan duduk"
setelah Han si kong dan Hongpo Lan duduk di lantai,
kembali gadis berbaju putih itu berkata: " Kawanan
manusia yang terusir dari sini oleh tingkah pola kalian
bertiga itu pasti tak akan rela pergi dengan begitu saja.
Aku tebak mereka akan muncul kembali di sini dengan
kekuatan yang lebih hebat, berarti pada saat dan kondisi
seperti ini kalian tak boleh bentrok secara langsung
dengan orang-orang itu. oleh karena peristiwa inilah aku
sengaja mengundang kalian bertiga datang ke sini untuk
menghindari bentrokan langsung dengan pihak
musuh...." sinar matanya pelan-pelan di alihkan ke wajah Hongpo


Pedang Keadilan Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lan, setelah itu tegurnya: "Tampaknya kau sudah
terluka?" "Yaa, aku terluka oleh semacam tenaga pukulan hawa
dingin musuh ketika bertempur tadi, namun sekarang
aku sudah merasa agak baikan."
sambil menggelengkan kepalanya gadis berbaju putih
itu memotong: "Memang betul, tenaga dalammu
sanggup melawan racun dari hawa pukulan tersebut
hingga untuk sementara waktu tak sampai kambuh,
padahal kenyataannya racun hawa dingin itu telah
menyusup ke dalam tubuhmu, Di-tambah lagi dalam
kondisi demikian harus melakukan pertarungan sengit,
1201 aku duga hawa racun itu sekarang telah menyerang ke
isi perutmu, paling tidak kau bakal menderita sakit
ringan-" "Pendapat nona memang sangat hebat, betul, hingga
kini racun hawa dingin yang menyusup ke dalam tubuhku
memang belum punah...."
"Apabila kau percaya denganku, mari ku- hapuskan
sisa hawa racun yang menyerap dalam tubuhmu itu
dengan ilmu tusukan jarum."
sebenarnya Hongpo lan bermaksud sekembalinya ke
kota si ciu dia baru minta tolong ayahnya mendesak
keluar hawa racun dingin itu dengan tenaga dalamnya,
tapi setelah mendengar penawaran dari gadis berbaju
putih itu, ia pun tidak menampik lagi.
"silahkan nona turun tangan" serunya sambil tertawa.
Dari dalam sakunya nona berbaju putih itu
mengeluarkan tiga batang jarum emas, kemudian sambil
tertawa ujarnya: "Hanya sakit sedikit saja, kau tak usah takut"
"Jangan lagi cuma ditusuk jarum, biar lengan mesti
dikutungipun aku percaya masih sanggup untuk
menahan diri." sahut Hongpo Lan cepat.
1202 Nona berbaju putih itu segera bekerja cepat, ketiga
jarum emas itu masing-ma-sing ditusukkan kejalan darah
"Thian hu hiat", "Pek hiap hiat" dan "ci ti hiat" di lengan
kiri pemuda itu. Kemudian sambil tertawa gadis itu
berkata lagi: "Tampaknya kau mengerti juga ilmu
pengobatan, buktinya hawa racun dingin itu telah kau
desak hingga terhimpun semua di urat nadi Jiu tay im hu
keng... tapi dengan begitu aku jadi lebih gampang untuk
menyembuhkannya " "Aaah, aku hanya tahu dasarnya saja, harap nona
jangan mentertawakan"
"Sekarang duduklah mengatur pernapasan dengan
tenang...." Kemudian sambil berpaling ke arah Han si kong,
terusnya: "Mulai sekarang hingga tengah hari esok kalian
tak boleh meninggalkan barisan ini"
setelah mengatur napasnya yang terengah-engah,
kembali tambahnya "Sebentar lagi pasti ada banyak
orang yang hilir mudik di luar barisan itu. Kalian tak usah
keheranan atau panik, asal berbaring diatas tanah sambil
beristirahat aku rasa sudah cukup, mungkin saja dari
pembicaraan antara mereka sendiri, kita dapat mengorek
sedikit keterangan-"
Han si kong segera berpikir: "Kalau sekarang harus
pergi meninggalkan tempat ini, besok toh kami harus
1203 datang lagi ke sini untuk menghadiri pertemuan puncak
tersebut Rasanya meski tinggal di sini semalam pun
sama saja,.,." Karena berpikir begitu maka ujarnya: "Baiklah Akan
kami ikuti pendapat nona,"
Mendadak terdengar siok bwee yang berjaga di mulut
barisan berseru keras: "Mereka sudah datang, kita harus
segera menyembunyikan diri"
"Maaf" sela Hongpo lan tiba-tiba. "Aku tak bisa
memenuhi keinginan nona, karena harus secepatnya
kembali ke kota si ciu."
"Kenapa" Apakah kau harus kembali ke kota si ciu?"
tanya gadis berbaju putih itu.
"Yaa, aku harus segera kembali ke kota, sebab ayahku
sekarang masih menunggu di sana. Meskipun perjalanan
kami ini harus kutempuh dengan taruhan nyawa, aku
berkewajiban melakukannya tanpa berpikir panjang."
"Aku rasa kau tak perlu berbuat begitu," ucap si nona
sambil tertawa, Hongpo Lan terkesiap. serunya tanpa te-rasa:
"Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban utama
seorang anak, apa maksud nona dengan perkataan itu?"
1204 "Apabila ayahmu sangat menguatirkan
keselamatanjiwamu, ia pasti akan melacak jejakmu
sampai di kuburan Liat hu bong ini, maka kita tinggal
menunggu kedatangannya di tempat ini serta
mengundangnya masuk ke dalam barisan."
"Andaikata ayahku tidak kemari?"
"Apabila ayahmu tidak datang kemari, maka hal ini
membuktikan bahwa dia adalah seorang tokoh silat yang
cerdik, pemberani dan hebat, sekalipun ikatan batin
seorang ayah dan anak sangat mendalam, ia tak perlu
menyerempet bahaya dengan percuma, apalagi datang
mencari gara-gara pada saat yang belum matang,.,."
setelah berhenti sejenak. tambahnya: "Sekarang coba
kau pikirkan kembali, mungkinkah ayahmu bakal datang
kemari?" Hongpo lan termenung sambil memutar otak. ia
merasa kedua hal tersebut kemungkinan bisa terjadi
sehingga untuk sesaat ia tak bisa mengambil keputusan,
Akhirnya dia melompat bangun, sambil mencabut jarum
emas dari lengannya dia berkata: "Te-rima kasih banyak
atas pertolongan nona, Aku tak ingin membuat dugaan
serta analisa secara keliru. Maaf, aku terpaksa harus
mohon pamit dengan kalian."
"saudara Hong, biar kutemani dirimu" seru Lim Han
kim tiba-tiba sambil melompat bangun,
1205 "Tidak usah," tampik Hongpo lan seraya menggeleng.
"saudara Lim tak perlu menyerempet bahaya bersama
diriku, Apa yang dikatakan nona Pek memang benar,
apabila tinggal di tempat ini kita punya kesempatan
hidup lima puluh persen, maka kalau mencoba keluar
dari sini kesempatan hidup kita tinggal sepuluh persen
saja." " Kau tak perlu membujuk dia lagi, sela nona berbaju
putih itu tiba-tiba sambil tertawa, "Jangan dilihat dia
begitu halus dan lembut, sesungguhnya hatinya lebih
keras daripada baja, orang lain mengira dia dingin dan
hambar terhadap segala masalah, tiada hal rasa setia
kawannya luar biasa, lain halnya bila dia tidak
mengutarakan niatnya itu, kalau sudah diutarakan, maka
dibujuk pun tak ada gunanya."
" Kau toh mengerti kepergianku kali ini sangat
berbahaya dan penuh resiko, kenapa kau bersikeras
hendak ikut aku menyerempet bahaya?" tanya Hongpo
lan kemudian. "Aku hanya berniat berbuat begitu, ." sahut Lim Han
kim singkat "Kalian pernah mendengar cerita pendeta tua yang
mengiris daging tubuh sendiri untuk makan burung
elang?" tanya gadis berbaju putih itu mendadak.
1206 "oohh, kau menghendaki kami meniru cara pendeta
tua itu" Apabila kematianku bisa menyelamatkan seluruh
umat persilatan dari kematian, maka kematianku seorang
sudah cukup, Tapi bila kematianku tak banyak
membantu memperbaiki situasi, buat apa saudara Lim
meski ikut aku mengorbankan nyawa dengan percuma?"
"Ehmm... tak kusangka kau begitu baik hati..." seru si
nona sambil tertawa enggan kemudian terusnya "sayang
sekali kau hanya tahu satu, tak tahu yang lain."
"Aku siap mendengarkan pendapatmu."
"Dengan kekuatanmu seorang, tak nanti kau mampu
menandingi anak buah pemilik bunga bwee itu Tapi
apabila kalian berdua turun tangan bersama, maka
situasinya akan sama sekali berubah, sekalipun bernasib
sial hingga tertawan, kejadian tersebut tentu sempat
mengejutkan si pemilik bunga bwee tersebut, atau paling
tidak kemampuan kalian sempat membuat mereka
kalang kabut. Asalkan ulah kalian berdua bisa menarik perhatian si
pemilik bunga bwee itu, berarti kalian masih memiliki
kesempatan untuk hidup terus."
Hongpo Lan dan Lim Han kim seperti baru saja
memahami sesuatu tapi juga seperti tidak memahami
secara keseluruhan, mereka hanya saling bertukar
pandangan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
1207 sambil membetulkan rambutnya yang kusut
terhembus angin, kembali gadis berbaju putih itu berkata
sambil tertawa: "Tentu saja lebih baik lagi apabila kalian
mampu melukai beberapa orang anak buah pemilik
bunga bwee yang paling diandalkan...."
"Kenapa?" " Karena kemampuan kalian itulah dia baru tergerak
hati untuk menawan kalian hidup,hidup," kata si nona
tertawa. "Hmmmm" Lim Han kim mendengus dingin. "sebagai
seorang lelaki sejati, kami lebih suka mati daripada dihina
orang. Da-ripada tertawan dan menerima cemoohan
musuh, aku lebih suka bertarung sampai titik darah
penghabisan." Mendengar perkataan itu si nona berbaju putih itu
segera tertawa terkekeh dengan suara keras.
"Apa yang kau tertawakan?" tegur Lim Han kim tidak
habis mengerti "Di mana letak kesalahanku?"
"Pendapat orang bodoh, hanya tahu memakai
kekerasan tapi tak mau pakai otak...."
Berubah hebat wajah Lim Han kim, kontan ia
menegur: "^ona, hati-hati kalau ber-bicara, lebih baik
jangan menyinggung perasaan orang lain."
1208 Nona berbaju putih itu segera menarik kembali suara
tertawanya, Dengan sepasang mata yang besar ia awasi
wajah Lim Han kim lekat-lekat, lama kemudian ia baru
berkata: "Aku tiada maksud mengumpat atau
mencemooh dirimu, tapi berbicara menurut masalahnya,
kalian tak nanti mampu melepaskan diri dari kepungan
anak buah pemilik bunga bwee...."
Tiba-tiba tampak siok bwee berlarian mendekat
dengan langkah tergopoh-gopoh serunya: "Nona,
kawanan manusia berbaju hitam itu telah muncul
kembali, bahkan jumlah mereka lebih banyak lagi, paling
tidak ada empat lima puluhan orang."
"Tak perlu panik atau gelisah," kata gadis berbaju
putih itu sambil tertawa dan manggut-manggut "semua
kejadian tersebut sudah berada dalam dugaanku."
setelah mengeluarkan dua batang jarum emas, dia
memandang Lim Han kim dan Hongpo lan sekejap seraya
katanya lebih jauh: "Mumpung barisan yang mereka
bentuk belum jadi, mari kuantar kalian ke luar dari sini."
"Nona, bukankah kau tak pandai ilmu silat?" seru Lim
Han kim dengan gelisah, "Kau toh mengerti, anak buah
pemilik bunga bwee rata-rata memiliki kepandaian silat
yang luar biasa, aku kuatir kami tak sanggup melindungi
keselamatanmu" Gadis berbaju putih itu tertawa hambar.
1209 "Apabila aku tidak mengantar kalian, jangan harap
kamu berdua mampu meloloskan diri dari tempat ini...."
Dia berpaling dan memandang Han si kong sekejap.
kemudian melanjutkan "Harap kau sudi menjaga
barisanku ini." "Bagaimana kalau kuantar kepergian nona?" Han si
kong menawarkan dirinya. "Tidak usah, setelah menghantar saudara Hongpo
keluar dari barisan ini, kami segera akan balik kemari"
seraya berkata, ia segera menancapkan ke dua batang
jarum emas itu ke atas jalan darah di tubuh sendiri
Begitu jarum emas itu menembus jalan darah, paras
muka si nona berbaju putih yang semula pucat pasi itu
seketika muncul selapis cahaya merah yang segar, sinar
matanya pun kelihatan berkilat Dari balik permadani dia
mengeluarkan sebuah kotak kemala, kemudian serunya:
"Ayo kita segera berangkat"
Tanpa membuang waktu lagi dia berangkat lebih dulu
meninggalkan barisan, sementara itu Hongpo lan telah
berbisik: "saudara Lim, dari cerita ibuku aku pernah
mendengar bahwa di dunia ini terdapat semacam ilmu
menusuk jalan darah yang dapat merangsang tenaga
kehidupan seseorang yang tersembunyi dalam tubuh.
Konon ilmu sakti tersebut sudah lama punah dari dunia
1210 persilatan Kalau kita saksikan perbuatan si nona barusan,
agaknya kepandaian yang dipergunakan itu memang
ilmu menusuk jalan darah yang telah punah tersebut."
BAB 36. Kedok Palsu Terbongkar
"Bisa jadi," sahut Lim Han kim setengah berbisik,
"Coba kau lihat, dari seorang gadis lemah yang takpunya
tenaga, sekarang dia telah berubah menjadi seorang
gadis yang begitu kuat dan perkasa, benar-benar sangat
mengejutkan" sementara pembicaraan masih berlangsung, mereka
sudah keluar dari barisan tersebut Ketika mengangkat
kepalanya, tampaklah pada jarak beberapa kaki di
hadapan mereka telah berdiri berjajar serombongan
manusia berbaju hitam. Rata-rata mereka berambut


Pedang Keadilan Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

panjang yang dibiarkan terurai ke bawah sementara
wajahnya tertutup oleh kedok palsu berwarna hitam,
yang kelihatan cuma sepasang matanya yang bersinar
sehingga bentuk rupa mereka kelihatan aneh dan sangat
menyeramkan. sambil melolos pedangnya, Lim Han kim segera maju
beberapa langkah menghadang di depan tubuh gadis
berbaju putih itu. Paras mukanya berubah amat serius,
pedangnya disilangkan di depan dada sementara hawa
1211 murninya telah dihimpun menjadi satu siap menghadapi
segala kemungkinan yang tidak diinginkan.
Sebaliknya Hongpo lan mengambil posisi di belakang
tubuh si nona berbaju putih itu, pedangnya telah dicabut
pula siap menghadapi serangan-serangan lawan
Dalam saat itu kawanan manusia berbaju hitam yang
berdiri berjajar tersebut telah mengalihkan sorot mata
mereka yang tajam untuk mengawasi mereka tanpa
berkedip, namun tubuh mereka tetap berdiri tak berkutik
pada posisi semula, keadaan mereka tak ubahnya seperti
puluhan buah patung batu yang berbaju hitam
Dengan suara lirih nona berbaju putih itu segera
berbisik: "suruh ketua rombongan mereka tampil keluar
untuk berbicara" Nada suara gadis ini sangat halus dan lembut tapi
mempunyai suatu daya pengaruh yang sukar dilawan.
Lim Han kim tertegun beberapa saat, tapi kemudian
serunya keras-keras: "siapa yang menjadi ketua
rombongan" Harap tampil keluar untuk berbincangbincang"
Terdengar dengusan dingin bergema dari kejauhan
sana, disusul suara seseorang menjawab: "Kalian tidak
menepati janji dengan menghadiri tempat ini lebih awal,
1212 ini berarti perbuatan kamu semua telah menghina panji
sakti bunga bwee, Lebih baik habisi sendiri nyawa kalian"
Lim Han kim segera berpaling ke arah mana
datangnya suara tersebut, Di bawah sebatang pohon
besar berapa kaki dari arena tampak seorang manusia
berbaju hitam berdiri membelakangi mereka.
sambil mengayunkan pedangnya Hongpo lan segera
mendesak maju ke depan, bisiknya: "Lebih baik nona
segera balik ke dalam barisan...."
Kemudian setelah berhenti sejenak. te-rusnya:
"Saudara Lim, kalau dilihat situasi saat ini agaknya
pertarungan tak bisa dihindari lagi, mari kita terjang
keluar" "Baik" sahut Lim Han kim.
Dengan pedang terhunus bersama-sama Hongpo lan
mereka bergerak untuk melakukan terjangan
"Jangan bertindak gegabah, cepat mundur" bentak
gadis berbaju putih itu tiba-tiba, sungguh cepat gerak
tubuh kedua orang anak muda itu, belum selesai gadis
berbaju putih itu berbicara, mereka berdua telah berada
di hadapan manusia berbaju hitam itu,
Puluhan orang manusia berbaju hitam yang selama ini
berdiri tak bergerak itu mendadak mengayunkan telapak
tangannya bersama sambil melepaskan satu pukulan
1213 segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat, diiringi
hawa dingin yang menusuk badan segera menggulung
keluar dengan hebatnya. Lim Han kim maupun Hongpo Lan sama-sama kuatir
apabila angin pukulan yang sangat hebat itu melukai si
nona berbaju putih, tanpa banyak.pikir serentak mereka
mengerahkan pula tenaga dalam masing-masing untuk
menyongsong datangnya cukulan tersebut dengan keras
melawan keras. Begitu tenaga pukulan kedua belah pihak saling
bertemu, Lim Han kim dan Hongpo Lan segera
merasakan tubuh mereka bergetar keras, Dengan
perasaan sangat terperanjat serentak mereka melompat
mundur dari posisi semula.
"Nona, ada petunjuk apa?" tanya Hongpo Lan
kemudian " Walaupun mereka terdiri dari puluhan orang yang
bersama-sama melancarkan pukulan, namun tenaga
dalam berpuluh orang itu telah terhimpun menjadi satu,
sehingga meskipun tenaga dalam yang kalian miliki amat
sempurna pun jangan harap bisa membendung serangan
tersebut dengan kekerasanMeskipun demikian ilmu penyaluran tenaga dalam
yang mereka latih tampaknya belum mencapai porsi yang
sesungguhnya sehingga daya pengaruh yang terpancar
1214 pun tak bisa mencapai pada puncak kesempurnaan. coba
kalau bukan begitu, dalam bentrokan barusan isi perut
kalian pasti sudah terluka parah."
"Ehmmm, benar juga perkataan ini," pikir Lim Han kim
dalam hati, "Ketika menerima pukulan mereka barusan,
aku merasakan hawa murni mereka tersendat sendat
bahkan kekuatan yang terpancar pun tidak bersamaan
waktunya, coba kalau kekuatan mereka terpadu menjadi
satu dan muncul pada saat yang bersamaan, bisa
dipastikan kami sudah terluka parah sekarang...."
sementara itu terdengar orang berbaju hitam yang
berdiri membelakangi mereka pada jarak berapa kaki itu
telah menyahut: "Perkataan kalian tepat sekali,
kepandaian yang sedang kami praktekkan memang ilmu
sakti penyalur hawa murni. sekalipun kepandaian silat
kamu bertiga lebih hebat pun jangan harap kamu semua
bisa lolos dari bencana ini...."
"Hmmm, apa anehnya dengan ilmu sakti penyalur
tenaga murni itu" Tak susah untuk mematahkan
kepandaian tersebut," jengek nona berbaju putih itu
ketus. "Hmmm, kalau menganggap dirimu he-bat, silahkan
saja untuk dicoba." Dengan suara lirih nona berbaju putih itu segera
berbisik kepada Lim Han kim: "Coba kalian berdua
1215 menerjang maju sekali lagi, kerahkan tenaga dalam
untuk melindungi badan dan salurkan tenaga pukulan
dalam telapak tangan, tapi jangan kalian pancarkan
keluar kekuatan tersebut. Tunggu sampai mereka
bereaksi kemudian baru menggunakan tenaga murni
untuk menggiring tenaga pukulan tersebut saling
berbenturan antara rekan sendiri, dengan demikian
kekuatan yang tersalur keluar dari masing-masing pihak
akan saling bentrok sendiri satu sama lainnya.
Hanya sayang kalian belum pernah mempelajari ilmu "
menggiring yang menyambung im" sehingga
kemungkinan besar apa yang diharapkan tak bisa
tercapai dengan sempurna. Begini saja, sekarang akan
kuwariskan teorinya kepada kalian berdua, perhatikan
baik-baik, asal kalian mau melaksanakan menurut
petunjuk. sekalipun belum terlalu hapal, rasanya tidak
susah untuk menggiring kekuatan musuh untuk saling
berbenturan sendiri Dengan andalkan tenaga dalam yang kalian miliki,
rasanya meski harus melindungi badan dan menggiring
tenaga pukulan mereka untuk saling berbenturan aku
yakin kalian sendiri tak akan sampai terluka."
Tak sempat ingatan kedua melintas dalam benak Lim
Han kim dan Hongpo Lan, gadis berbaju putih itu telah
berkata lebih jauh: " Himpun hawa murni dalam Tan tian,
dengan perasaan, giring tenaga itu ke dalam
1216 pergelangan tangan kiri, menyusul kemudian gunakan
tangan kiri melakukan ayunan sementara tangan kanan
membe-tot...." Baik Lim Han kim maupun Hongpo Lan, sama-sama
merupakan jago yang sempurna dalam tenaga dalam
maka begitu teori tersebut dibacakan, tanpa sadar
mereka perhatikan pelajaran tersebut dengan serius dan
seksama. Terdengar gadis berbaju putih itu berkata lebih lanjut:
"Dalam percobaan pertama kali nanti, tentu saja apa
yang diharapkan belum tentu terpenuhi semua, tapi
bukan berarti tanpa manfaatnya sama sekali Nah cobalah
dengan seksama." sementara itu kawanan manusia berbaju hitam
tersebut sudah mendekati beberapa orang muda ini
dalam jarak beberapa depa dan menyebarkan diri
membentuk kepungan Ketika melihat Lim Han kim serta
Hongpo Lan berdiri tak berbicara sambil menghimpun
tenaga, bahkan sama sekali tak menggubris terhadap
gerakan mereka, maka untuk sementara waktu mereka
pun tak berani bertindak secara gegabah.
Gadis berbaju putih itu tetap menjelaskan teori ilmu
yang diwariskan kepada dua orang pemuda itu dengan
suara rendah. Hal ini membuat Lim Han kim berdua
begitu kesemsem dan memperhatikan dengan seksama,
akibatnya mereka sama sekali tidak sadar kalau kawanan
1217 manusia berbaju hitam itu sudah berada sangat dekat
dengan mereka. Pada saat itulah manusia berbaju hitam yang berdiri
membelakangi mereka di bawah pohon besar itu telah
menegur dengan suara dingin: "Sekarang kalian sudah
terjebak dalam kepungan kami, lebih baik menyerahkan
diri saja daripada harus menemui ajal secara
mengerikan. . . . " Teguran itu seketika menyadarkan kembali Lim Han
kim, sambil tertawa dingin, ia menukas: "Seorang lelaki
sejati tak akan memperdulikan mati hidupnya. jika kalian
menganggap mampu untuk membunuh kami, silahkan
saja untuk dicoba." Manusia berbaju hitam itu mendengus dingin, tiba-tiba
ia menjatuhkan diri ke belakang sambil melompat
sungguh luar biasa gerakan tubuh orang inj, dalam sekali
lompatan saja ia telah mencapai tepat di hadapan ketiga
orang pemuda itu, hanya posisinya tetap membelakangi
mereka. Dengan perasaan sangat keheranan Lim Han kim
berbisik lirih:" Aneh benar saudara Hongpo, kenapa
orang ini tak mau membalikkan badannya dan
menghadapi kita dengan wajah berhadapan wajah?"
1218 "Tak ada yang perlu dianehkan, Memang banyak
orang persilatan yang berlagak begitu agar dianggap
orang sebagai manusia aneh yang perlu disegani...."
Manusia berbaju hitam itu tertawa dingin, jengeknya
tiba-tiba: "Bagaimana kalau kau coba dulu sebuah
pukulanku ini?" Begitu selesai bicara, sebuah pukulan langsung
dilontarkan ke depan, sekalipun dia berdiri membelakangi
lawan, namun sasarannya tepat sekali, segulung hawa
pukulan yang amat dingin langsung menyergap dada
Hongpo Lan. Dalam saat itu kawanan manusia berbaju hitam yang
mengepung di sekeliling arena itu serentak mundur
beberapa langkah begitu menyaksikan pemimpin
rombongan mereka telah turun tangan, dengan demikian
sebuah tanah lapang yang luas pun terbentuk.
Jelas sudah bahwa orang berbaju hitam itu memang
ingin berduel satu melawan satu lebih dulu melawan Lim
Han kim sekalian. Hongpo Lan segera mengayunkan telapak tangan
kanannya untuk menyambut datangnya serangan
tersebut dengan keras lawan keras. Baru saja dia hendak
menggerakkan gedangnya untuk melancarkan serangan
balasan, Lim Han kim telah melompat maju lebih dulu
1219 seraya berseru, "saudara Hongpo, bagaimana kalau
babak pertarungan ini diserahkan kepadaku?"
sementara berbicara tubuhnya telah mendesak maju
ke depan, tangan kirinya langsung bergerak menjambak
rambut panjang manusia aneh berbaju hitam itu.
Buru-buru si orang berbaju hitam itu berkelit ke
samping, dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan
kanannya dia balik menyodok jalan darah penting pada
urat nadi Lim Han kim. "Saudara Lim" terdengar Hongpo lan berteriak keras,
"Cepat gunakan senjata, sepasang tangan mereka telah
teriatih dengan semacam ilmu beracun, kita tak perlu
bertarung keras melawan keras dengan mereka."
"Terima kasih atas petunjukmu"
Pedang di tangan kanannya segera bergerak cepat,
Dengan jurus "awan luas memetik bintang" ia bentuk
selapis cahaya perak yang berkilauan untuk menyerang
jalan darah Mia bun hiat di punggung lawannya.
orang berbaju hitam itu segera membalikkan tangan
kirinya balas mencengkeram pergelangan tangan kanan
Lim Han kim yang menggenggam pedang itu. Dalam satu
gerakan ternyata mengandung berapa ancaman
sekaligus, benar-benar luar biasa.
1220 Lim Han kim segera merendahkan pergelangan tangan
kanannya untuk menghindari cengkeraman musuh, sekali
lagi pedangnya membentuk dua kuntum bunga pedang
dengan jurus "ibu raja menggulung tirai". Kali ini dia
membacok pergelangan tangan kiri orang berbaju hitam
itu. Kendatipun manusia aneh tersebut berdiri
membelakangi musuh, namun gerak geriknya amat
lincah dan cekatan, seakan-akan dipunggungnya pun ada
mata untuk melihat Baru saja Lim Han kim merubah
gerakan pedangnya, tangan kirinya sudah ditarik balik.
Satu ingatan segera melintas dalam benak Lim Han
kim, pikirnya: " Cepat amat gerakan tubuh orang ini...."


Pedang Keadilan Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Permainan pedangnya segera berubah, secara
beruntun dia melancarkan tiga buah serangan berantai
Dalam waktu singkat cahaya tajam berkilauan memenuhi
angkasa dan menciptakan selapis bunga pedang yang
menyilaukan mata. secara terpisah serangan itu mengancam beberapa
buah jalan darah penting di tubuh lawanKembali manusia aneh berbaju hitam itu
menggerakkan badannya secara aneh, namun sekaligus
dia pun berhasil menghindarkan diri dari ketiga serangan
maut yang dilepaskan anak muda itu. Bukan cuma
begitu, malahan pukulan kosong tangan kirinya dan
1221 sodokan jari tangan kanannya serentak dilontarkan pula
ke depan- Begitulah, pertarungan berlangsung cepat dan kilat,
dalam waktu singkat kedua belah pihak telah saling
bertarung enam tujuh gebrakan banyaknya, namun siapa
pun tak berhasil meraih keuntungan dalam pertarungan
tersebut. selama pertarungan berlangsung Lim Han kim
mencoba memperhatikan dengan cermat pakaian bagian
punggung yang dikenakan manusia berbaju hitam itu,
namun ia tidak menemukan bekas robekan, hal ini
menunjukkan bahwa musuh yang sedang dihadapi
adalah orang lain, Dalam saat itu Hongpo Lan telah berteriak lagi:
"saudara Lim, cepat selesaikan pertarungan ini. Kau tak
boleh mengulur waktu lagi"
Lim Han kini membentak keras, tiba-tiba permainan
pedangnya berubah, Dalam sekejap mata cahaya
berkilauan beterbangan di angkasa sementara hawa
pedang menyelimuti seluruh udara, tenaga serangan
yang menggulung-gulung bagaikan amukan ombak di
tengah badai langsung menekan tubuh lawan habishabisan.
Rangkaian serangan yang beruntun dan maha dahsyat
ini kontan memancing rasa kagum Hongpo lan, tanpa
1222 sadar pemuda itu berseru memuji: "llmu pedang yang
hebat" Dengan perubahan pemainan pedang Lim Han kim,
jurus-jurus aneh pun seketika bermunculan, Di tengah
bunga pedang yang berkuntum- kuntum mendadak
terpancar keluar sekilas cahaya tajam yang menyergap
dan mengurung delapan belas buah jalan darah penting
di punggung manusia aneh berbaju hitam itu.
Tampaknya orang berbaju hitam itu sudah sadar kalau
ia tak bakal lolos dari ancaman pedang tersebut Tiba-tiba
tangan kanannya diputar sambil membabat keluar.
Ternyata ia nekad melepaskan satu pukulan dengan
menerobos masuk melalui bunga-bunga pedang yang
menyelimuti udara itu. Cahaya pedang yang berkilauan lenyap seketika
diiringi percikan darah segar yang menyembur keempat
penjuru, Mendadak orang berbaju hitam itu melejit ke
udara dan melompat mundur sejauh tujuh delapan depa
dari posisi semula. Bersamaan waktu dengan melompat mundurnya
manusia berbaju hitam itu, tampak segulungan bayangan
hitam lain melewati kepala Lim Han kim dan langsung
meluncur ke arah belakang.
Hongpo Lan segera menggerakkan tangannya
menyambar bayangan hitam itu, Ketika diperhatikan
1223 ternyata benda tersebut adalah kutungan lengan sebatas
sikut. Baru saja dia hendak mengucapkan beberapa patah
kata pujian kepada Lim Han kim, mendadak terlihat gadis
berbaju putih itu bergerak maju mendekati Lim Han kim,
lalu mengeluarkan sebatang jarum emas yang langsung
ditusukkan ke bahu pemuda itu,
Terdengar Lim Han kim menghembuskan napas
panjang, pelan-pelan dia berpaling dan memandang
gadis itu sekejap. kemudian bisiknya: "Terima kasih
banyak atas pertolongan nona."
Buru-buru Hongpo Lan maju menghampiri dan
menegur pelan- "Kau terluka saudara Lim?"
"Yaa, hanya tidak terlampau parah," sahut Lim Han
kim seraya manggut-manggut.
Betul juga, noda darah tampak membasahi dada
kanan Lim Han kim, tampaknya kutungan lengan
manusia berbaju hitam itu persis telah menghantam
dada anak muda tersebut. Pada saat itu manusia berbaju hitam yang kehilangan
lengan itu sudah kabur meninggalkan tempat tersebut
dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, dalam waktu
singkat bayangan tubuhnya telah lenyap dari pandangan
mata, sedangkan kawanan manusia berbaju hitam yang
1224 melakukan pengepungan di sekeliling arena kini telah
membentuk sebuah barisan dan mengurung mereka
bertiga di tengah arena. Yang lebih aneh lagi adalah kawanan manusia berbaju
hitam itu tidak segera turun tangan, mereka hanya
mengepung musuhnya rapat-rapat sambil menantikan
sesuatu. Gadis berbaju putih itu segera berbisik lirih:
"Mumpung kekuatan mereka belum terhimpun, ayo kita
gunakan kesempatan baik ini untuk menerjang keluar
dari sini" Tanpa membuang waktu Lim Han kim mengayunkan
pedang pendeknya sambil menyerbu paling dulu.
Ketika melihat Lim Han kim melancarkan serbuanserentak
kawanan manusia berbaju hitam itu
mengayunkan telapak tangannya melepaskan sebuah
pukulan- Lim Han kim sudah pernah merasakan kehebatan
tenaga gabungan itu. Dia tahu tenaga serangan yang
menyatu ini memiliki daya kekuatan yang luar biasa,
maka diam-diam hawa murninya dihimpun sementara
tangan kirinya melakukan gerakan sesuai dengan
petunjuk yang telah diterimanya dari gadis berbaju putih
itu untuk menyambut pukulan lawan.
1225 Perlu diketahui, ilmu "menggiring Yang menyambung
im" adalah sejenis ilmu tenaga dalam yang susah
dipelajari tapi dasar Lim Han kim pintar danpunya dasar
tenaga dalam yang kuat, ditambah lagi cara mengajar
yang diterapkan gadis berbaju putih itu sangat tepat dan
mampu menerangkan sampai ke detil-detilnya, maka
walaupun Lim Han klm hanya mendengar satu kali saja,
ia dapat mengingatnya secara baik,
Ketika telapak tangan kirinya saling bersentuhan
dengan tenaga gabungan yang dipancarkan lawan, ia
segera menghimpun hawa murninya untuk melindungi
jalan darah penting di tubuhnya, Bersamaan waktu dia
pun salurkan hawa murninya untuk menggiring tenaga
lawan. Betul juga, ia segera merasakan timbulnya segulung
kekuatan maha dahsyat yang merambat melalui
lengannya terus naik ke atas, isi perutnya terasa pula
bergetar keras seolah-olah dialiri air bah yang maha
dahsyat sekalipun dia telah membuat persiapan
sebelumnya dengan melindungi jalan darah pentingnya,
tak urung getaran keras yang dirasakan sekarang
membuat pemuda ini hampir saja tak sanggup menahan
diri. Di dalam terkesiapnya tangan kanannya segera
didorong ke depan, dengan menggunakan kekuatan
tubuh yang dimilikinya dia menggiring hawa pukulan
1226 yang nyaris tak tertahankan oleh badannya itu untuk
meluncur balik ke arah lain.
Segulung hawa pukulan yang maha dahsyat langsung
saja meluncur balik dan menumbuk kawanan manusia
berbaju hitam yang berada di sisi sebelah kanan. Tampak
kelima orang manusia berbaju hitam yang berdiri berjajar
di sebelah kanan itu dengan cepat merubah posisi
mereka menjadi satu barisan memanjang, dengan orang
pertama sebagai pimpinan ia lepaskan pula sebuah
pukulan untuk menyambut datangnya ancaman itu.
Dalam satu pukulan terhimpunlah lima kekuatan yang
berbeda, Blaaammmm.,, Ketika dua gulungan kekuatan yang maha dahsyat itu
saling berbenturan, terjadilah pusaran angin puyuh yang
mengerikan, pasir debu beterbangan di udara,
rerumputan terpapas menyebar ke empat penjuru.
Sambil memekik panjang, Hongpo Lan melejit ke
udara, pedangnya diputar menciptakan selapis cahaya
putih yang langsung menerjang ke posisi sebelah
selatan. Mendadak gadis berbaju putih itu maju dua langkah ke
depan mengintil di belakang Lim Han Kim, bisiknya:
"Cepat terjang maju ke muka"
Ketika Lim Han kini mendongakkan kepalanya, ia
melihat Hongpo Lan telah menerjang masuk ke dalam
1227 barisan, pedang pendeknya dengan menciptakan bertitik
cahaya tajam sedang melangsungkan pertarungan jarak
dekat dengan kawanan manusia Lim Han klm itu.
Ternyata ilmu "menggiring yang menyambung im"
yang digunakan Lim Han klm barusan telah berhasil
memanfaatkan kekuatan satu pihak untuk menyerang
pihak yang lain sehingga posisi barisan musuh menjadi
kacau balau. Dengan memanfaatkan kesempatan itulah Hongpo Lan
segera menerjang masuk ke dalam barisan musuh sambil
melancarkan serangkaian serangan gencar yang maha
hebat. Akibatnya barisan musuh yang sedang kalut menjadi
bertambah kalut dan tak bisa menyatu kem-bali,
otomatis kehebatan mereka pun tak mungkin bisa
digunakan lagi. "Nona juga akan ikut masuk ke barisan musuh?" tanya
Lim Han kim. "Benar, aku akan mengintil di belakangmu."
"Tapi jumlah musuh amat banyak. dalam pertarungan
nanti situasi pasti kalut bukan kepalang, aku kuatir tak
mampu melindungi keselamatanmu."
1228 "Kesempatan baik segera akan hilang, Mumpung
jagoan mereka belum tiba di sini, ayo kita segera
menerjang masuk ke dalam barisan mereka"
"Kalau begitu nona harus baik-baik menjaga diri" seru
Lim Han kim sambil menggerakkan pedangnya langsung
menusuk tubuh seorang manusia berbaju hitam yang
berada di dekatnya. Ternyata kepandaian silat yang dimiliki orang berbaju
hitam itu cukup tangguh, dia segera mengegos ke
samping untuk menghindarkan diri dari sergapan Lim
Han kim. Menggunakan kesempatan tersebut, dia
melepaskan serangan balasan dari arah samping,
tangannya berputar mencengkeram pergelangan tangan
kanan Lim Han kim yang menggenggam pedang.
Berada dalam posisi dan keadaan seperti ini Lim Han
kim sadar bahwa pertarungan-harus diselesaikan
secepatnya, sebab mengulur waktu sama artinya
memberi kesempatan kepada musuh untuk menunggu
datangnya bala bantuan, oleh sebab itu bersamaan
waktu dengan melepaskan tusukan tadi, tangan kirinya di
bawah perlindungan gerakan pedangnya itu disodok
keluar menotok sikut orang berbaju hitam itu.
Baru saja orang berbaju hitam itu melancarkan
cengkeramannya, ia segera sadar datangnya ancaman
itu, sementara ujung jari Lim Han kini ketika itu sudah
1229 hampir menempel pada jalan darah Thian ti hiat di
iganya. Ternyata ilmu silat yang dimiliki orang itu cukup hebat,
Di saat yang amat kritis tiba-tiba ia hisap hawa murninya
sambil menahan gerak maju badannya secara pakssa,
hanya selisih setengah depa saja ujung jari Lim Han kim
telah menyambar lebat. Diam-diam Lim Han kim pun merasa terkejut sekali,
pikirnya: "sungguh tak kusangka ilmu silat yang dimiliki
orang ini begitu hebatnya, aku mesti berhati-hati...."
Kelima jari tangannya segera dibalik ke atas. Dari
totokan kini berubah jadi cengkeraman menyusul
gerakan tersebut dia sambar rambut panjang si orang
berbaju hitam itu, Terdengar manusia berbaju hitam itu menjerit kaget,
dia segera berjumpalitan dan menyusup masuk ke
tengah kerumunan rekan-rekannya.
Dalam kesempatan itu Lim Han kim berdiri termangu
sambil memegangi rambut panjang yang berhasil
dirampasnya itu. Ternyata rambut panjang milik manusia
berbaju hitam itu hanya rambut palsu sehingga tatkala
rambut itu tertarik lepas, maka tampaklah kepalanya
yang gundul kelimis itu. Tak salah lagi, rupanya pihak
lawan adalah seorang pendeta.
1230 Suara lembut dari gadis berbaju putih itu kembali
bergema: "Mumpung rasa kaget mereka belum hilang,
ayo cepat terjang keluar dari kepungan mereka."
Setelah menyimpan rambut pa isu itu Lim Han kim
mendongakkan kepalanya kembali. Betul juga, barisan
yang sudah terbentuk oleh kawanan manusia berbaju
hitam itu sekali lagi mengalami kekalutan hebat, memang
inilah kesempatan terbaik untuk menghancurkan
pertahanan lawan.

Pedang Keadilan Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sambil berpekik nyaring dia segera memutar
pedangnya sambil melancarkan serangan kembali
Ternyata rambut panjang manusia berbaju hitam yang
tertarik lepas oleh sambaran Lim Han kim tadi seketika
mengejutkan orang itu. Di dalam paniknya dia lari
pontang panting masuk ke dalam barisan, dan kebetulan
sekali barisan tersebut baru saja terbentuk, karena
terjangannya itu tak ampun lagi susunannya menjadi
kacau balau. Secara berdampingan Lim Han kim dan Hongpo Lan
melakukan terjangan secara ganas, pedang mereka
menusuk silih berganti kian kemari, barisan yang sudah
kalut kini bertambah kacau, suatu barisan kerja sama
yang sesungguhnya sangat beraturan kini kocar kacir tak
karuan. Masing-masing pihak terpaksa harus bertarung
sendiri-sendiri 1231 Sebagaimana diketahui rombongan manusia berbaju
hitam ini terdiri dari puluhan orang banyaknya, Kini
setelah barisan pertahanan mereka jebol, suasana jadi
kalut tak karuan, Dalam posisi begini, mereka jadi
merasa kurang leluasa untuk bergerak secara
sembarangan karena kuatir salah melukai rekan sendiri.
otomatis walaupun mereka memiliki ilmu silat yang
hebat, semua kepandaian simpanannya itu mustahil
dikerahkan keluar. Sebaliknya bagi Lim Han kim dan Hongpo Lan,
meskipun mereka dapat menyerang musuh-musuhnya
dengan leluasa, tapi berhubung mereka pun harus
memikirkan keselamatan jiwa gadis berbaju putih itu,
maka kedua orang pemuda ini tak bisa menyerang pula
dengan sepenuh tenaga. Mendadak terdengar gadis berbaju putih itu berteriak
keras: "cepat kalian tarik lepas rambut-rambut mereka,
orang-orang itu mengenakan rambut palsu"
Begitu teriakan tersebut diutarakan, kawanan manusia
berbaju hitam yang sedang bertempur sengit itu kontan
jadi kalut sendiri. Perlu diketahui, rambut panjang mereka yang terurai
di belakang punggungnya itu mencapai berapa depa
panjangnya ketika mereka bergerak karena pertarungan
dengan begitu kendatipun mereka memiliki ilmu silat
1232 yang lebih hebat sukar rasanya untuk tetap melindungi
rambut itu dari sambaran musuh.
Hongpo Lan membentak keras, pedangnya dengan
jurus " gulungan ombak membuyarkan pasir" mendesak
mundur dua orang manusia berbaju hitam yang berada
paling dekat dengannya, sementara tangan kirinya
diayunkan ke atas kepala musuh berusaha membetot
lepas rambut panjang mereka.
Ketika rambut ranjang orang itu terbetot, tampak dia
jadi panik bercampur gelisah, buru-buru tangan
kanannya menyambar pergelangan kiri Hongpo Lan
sementara tangan kirinya melepaskan satu pukulan
dengan sepenuh tenaga, Menyusul gerak serangan
tersebut, tubuhnya pun mengikuti gerak serangan
tersebut menerkam Hongpo Lan, ternyata jurus serangan
yang dipergunakan adalah jurus-jurus beradu nyawa.
Pedang pendek Lim Han kim segera melepaskan
sebuah tusukan dari sisi arena dengan jurus "naga sakti
memutar ekor", Tusukan itu tepat menembus dada orang
berbaju hitam tadi. Di tengah jeritan ngeri yang memilukan hati, darah
segar menyembur keluar membasahi permukaan tanah,
Hongpo Lan segera memanfaatkan peluang itu untuk
membetot rambut itu keras-keras. seperti apa yang
diduga nona berbaju putih itu, ternyata rambut panjang
yang dikenakan manusia berbaju hitam itu, memang
1233 rambut palsu, Dengan terlepasnya rambut palsu ini,
muncullah batok kepala aslinya yang gundul kelimis.
"Mereka semua adalah kaum pendeta" bentak Lim Han
kim keras keras. " Kalau begitu pemilik bunga bwee
hanya nama samaran saja."
Di tengah bentakan, gerakan pedangnya berubah
berulang kali. Dalam waktu singkat cahaya tajam
berputar silih berganti langsung menyerang musuh di
hadapannya. Hongpo Lan tak mau kalah, Diiringi pekikan nyaring
pedangnya melepaskan pula serangkaian serangan
gencar. Dalam posisi barisan yang kacau balau, digertakpula
oleh keberhasilan dua orang pemuda itu dalam melukai
teman-teman-nya, tak ampun kawanan manusia berbaju
hitam itu jadi gugup bercampur panik, Dalam waktu
singkat lima orang kembali roboh jadi korban pedang
pendek dua orang pemuda itu
Tak lama kemudian Lim Han kim bertiga telah berhasil
lolos dari kepungan mereka, selama ini Lim Han kim
sangat menguatirkan keselamatan gadis berbaju putih
itu. tak tahan akhirnya dia berpaling ke belakang. siapa
tahu begitu dia berpaling, hampir saja wajahnya
1234 bertumbukan dengan wajah si nona yang sedang
memandangnya sambil tertawa.
"Kau menguatirkan keselamatanku?" tegurnya lembut.
Tertebak secara jitu isi hatinya Lim Han kim merasa
jengah sekali, karena tak mampu menjawab ia segera
meneruskan langkahnya ke depan. Tak lama kemudian
mereka bertiga sudah keluar dari komplek tanah
pekuburan Liat hu bong. Gadis berbaju putih itu segera menghentikan
langkahnya seraya berkata: "Hongpo siangkong,
sekarang silahkan kau meneruskan perjalanan seorang
diri, maaf kami tidak mengantar lagi."
Sambil memberi hormat buru-buru Hongpo Lan
menyahut: "Terima kasih banyak atas bantuan kalian
berdua, sampai jumpa kembali besok tengah hari," ia
segera membalikkan badan dan berlalu dari situ dengan
langkah terburu-buru. Menanti sampai bayangan punggung Hongpo Lan
lenyap daripandangan mata, baru Lim Han kim berpaling
memandang gadis berbaju putih itu sekejap. katanya
kemudian- "Nona, apakah kita harus balik ke dalam
barisan?" "Tentu saja harus kembali, kenapa" Kau takut?"
Ditantang gadis tersebut Lim Han kim segera merasa
1235 semangatnya berkobar kembali, serunya: "Aku hanya
menguatirkan keselamatan nona."
"ooh, soal itu tak perlu kau risaukan-"
Dalam hati kecilnya Lim Han kim berpikir "Dalam
pertarungan yang berlangsung begitu sengit tadi,
ternyata ia mampu meloloskan diri dalam keadaan
selamat, kalau dibilang dia sama sekali tak mengerti ilmu
silat, rasanya susah untuk dipercayai...."
Kendatipun dalam hati kecilnya dia berfikir begitu,
namun mulutnya tetap membungkam diri, kembali dia
melanjutkan langkahnya ke depanSementara gadis berbaju putih itu mengikuti terus di
belakang Lim Han kim secara ketat, sambil berjalan
ujarnya tiba-tiba sambil tertawa: "Aku telah serahkan
keselamatan jiwaku kepadamu, Apabila kau gagal
mengalahkan musuh, jangan harap kita berdua bisa
hidup dalam keadaan selamat."
Lim Han kim segera merasakan hatinya bergetar
keras, semangat pun kontan berkobar kembah. Meskipun
di dalam pertarungannya melawan kawanan manusia
berbaju hitam tadi ia berhasil menghancurleburkan
barisan musuh, namun ia pun dapat merasakan bahwa
kawanan manusia aneh itu bukan manusia-manusia
bodoh yang berilmu rendah dan mengandalkan tenaga
gabungan untuk membendung serangan lawanTIRAIKASIH
WEBSITE http://kangzusi.com/
1236 Ia tahu rata-rata kawanan manusia berbaju hitam itu
memiliki tenaga dalam yang sempurna, Keberhasilannya
mengobrak abrik pertahanan musuh tadi kesatu karena
ada bantuan dari Hongpo Lan, kedua hal ini disebabkan
pihak musuh telah mengacaukan sendiri pertahanannya
sebelum pertarungan dimulai.
Sekarang dia harus menghadapi lawan seorang diri,
jelas sudah menang kalah sukar diramalkan sekarang,
apalagi mendengar pesan dari gadis berbaju putih itu,
hatinya semakin tak tenteram. Akhirnya dia tak tahan
lagi, katanya seraya berpaling: "Nona Pek, aku tak akan
takut untuk bertarung seorang diri melawan kawanan
musuh tangguh itu, tapi untuk melindungi keselamatan
nona dengan kekuatanku seorang diri,.. rasanya sukar
untuk dipertanggungjawabkan. ., .
"Tidak apa-apa, aku bisa membantumu dalam
melawan serangan mereka" kata gadis itu tertawa. Lim
Han kim tertegun. "Bukankah nona tak pandai bersilat" Apakah kau
benar-benar sengaja menyembunyikan kepandaian
silatmu yang tangguh?"
Sekali lagi gadis berbaju putih itu tertawa.
"Meskipun aku tak pandai bersilat, namun benakku
hapal sekali dengan pelbagai rahasia ilmu silat maha
sakti di dunia ini. Di antaranya terdapat dua macam ilmu
1237 langkah yang hebat untuk berkelit dari serangan musuh,
Asal tenagaku masih bisa bertanan, bukan saja kau akan
mampu membendung serangan musuh, bahkan mereka
pun tak bakalan mampu melukai diriku."
"Kesehatan nona begitu lemah, mana mungkin kau
bisa mempertahankan diri?"
Sambil menunjukkan kotak kemala di tangannya, gadis
berbaju putih itu kembali berkata seraya tertawa: "Di
dalam kotak kemala ini terdapat dua belas batang jarum
emas yang bisa membantu aku untuk membangkitkan
tenaga." Tiba-tiba saja timbul perasaan bergidik dalam hati
kecil Lim Han kim, pikirnya: "Kalau seluruh tubuh
seorang gadis cantik jelita begini harus dipenuhi dengan
jarum-jarum emas, wajahnya tentu akan nampak
mengerikan sekali" Tanpa terasa kembali ia berpaling, Tampak selapis
cahaya merah telah menyelimuti wajah gadis itu,
sepasang matanya bersinar terang sedang sekulum
senyum tersungging di ujung bibirnya, ia kelihatan tidak
takut sedikit pun. Menyaksikan semua itu semangatnya segera berkobar
kembali, serunya segera: "Mari kita berangkat" Dengan
pedang disilangkan di depan dada, ia maju ke depan
dengan langkah lebar, Dalam waktu yang telatif amat
1238 singkat itu, ternyata kawanan manusia berbaju hitam itu
telah ditarik mundur semua, di tengah kuburan yang sepi
dan hening itu tak kedengaran sedikit suara pun.
Dengan kening berkerut Lim Han kim segera berseru:
"Nona Pek, rupanya mereka telah mengundurkan diri?"
Gadis berbaju putih itu termenung dan berpikir berapa
saat lamanya, tiba-tiba ia bertanya: " inginkah kau
berjumpa dengan pemilik bunga bwee?"
"Apa" jadi pemilik bunga bwee telah datang kemari"
"Kalau bukan pemilik bunga bwee datang sendiri..."
Belum selesai ucapan itu diutarakan, mendadak
terdengar seseorang berseru sambil tertawa nyaring: "Ha
ha ha... kau anggap pemilik bunga bwee adalah tokoh
macam apa" Mana mungkin ia mau muncul secara
sembarangan?" Dari belakang sebatang pohon besar muncullah
seorang manusia berjubah panjang.
Lim Han kim mencoba memperhatikan wajah orang itu
dengan seksama. Terlihat manusia itu berdandan sangat
aneh dan menyeramkan sekali, seluruh tubuhnya
terbungkus kain berwarna merah, kepalanya juga
mengenakan topi berwarna merah darah, kecuali
sepasang matanya, hampir seluruh badannya tutup oleh
warna merah darah. 1239 Sikap maupun gerak-gerik orang itu santai sekali,
dengan langkah perlahan dia berjalan menghampiri
kedua orang itu. seketika itu juga timbul perasaan
gelagapan dalam hati kecil Lim Han kim. sekalipun dia
memiliki semangat yang luar biasa namun tidak memiliki
pengalaman yang cukup dalam menghadapi persoalan
semacam ini. Untuk sesaat dia tak tahu apa yang mesti
diperbuatnya ketika melihat orang berbaju merah itu
berjalan menghampirinya. Saat itulah terdengar gadis berbaju putih itu berbisik
di sisi telinganya: "Kau tak usah takut dengannya."
Lim Han kim segera merasa keberaniannya timbul
kembali, dengan suara keras hardiknya: "Berhenti Kalau
kau berani maju lagi, jangan salahkan jika aku bertindak
kurang ajar" Saat itu si manusia berbaju merah telah berada tiga
depa di hadapannya, sambil berhenti dia menegur:
"Boleh aku tahu siapa namamu?"
"Aku Lim Han kim"
"Apakah barisan Ngo heng,yang diterapkan di
sekeliling kuburan ini merupakan hasil karyamu...."
Meskipun pakaian yang dikenakan orang ini sangat
aneh, nada serta ucapannya lembut dan penuh sopan
santunTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
1240

Pedang Keadilan Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bukan, aku tidak memiliki kemampuan sehebat itu,"
sahut sang pemuda cepat. "Kalau begitu masih ada jago lain di tempat ini?" tegur
manusia berbaju merah itu lebih lanjut dengan mata
berkilat. Lim Han kim merasa serba salah, dia tak tahu
haruskah menyebutkan nama gadis berbaju putih itu
atau tidak. Sementara dia merasa bingung, tiba-tiba nona berbaju
putih itu tampil ke depan dan berkata seraya tertawa:
"Hanya sebuah barisan Ngo heng yang sederhana sekali,
tak terhitung hasil karya hebat" .
Sorot mata yang tajam dari manusia berbaju merah
itu segera dialihkan ke wajah gadis berbaju putih itu,
setelah mengamatinya beberapa kali dari atas hingga ke
bawah kaki, ia baru menegur: "Jadi barisan tersebut
merupakan hasil karya nona?"
"Kalau benar lantas kenapa?"
Mendadak nada suara manusia berbaju merah itu
berubah menjadi dingin sekali bagaikan suara es,
katanya: "Ditinjau dari kemampuanmu membentuk
barisan anti Ngo heng tersebut, aku percaya kau pasti
hebat. " 1241 Gadis berbaju putih itu mengernyitkan sepasang alis
matanya, jelas dalam hati kecilnya telah terjadi
pergolakan- Terdengar manusia berbaju merah itu berkata lebih
jauh: "Nona, apa maksudmu membentuk barisan anti
Ngo heng di sekitar tempat pertemuan yang akan
digunakan pemilik bunga bwee untuk menjamu para jago
dari seluruh kolong langit?"
"Kalau toh kau sudah mengenali bentuk barisanku,
kenapa tidak mencoba untuk membongkarnya sendiri"
Buat apa kau banyak bicara lagi di tempat ini.,.?"
"Hmmm, aku yakin sebuah barisan anti Ngo heng
masih belum mampu menyusahkan diriku, tapi aku justru
harus mencoba kehebatan dari manusia tangguh seperti
kau" "Sebenarnya siapa kau?" bentak Lim Han kim tibatiba.
" Kalau betul kaulah pemilik bunga bwee, kenapa
tak berani mengakuinya?"
Dengan suara dingin manusia berbaju merah itu
tertawa terbahak-bahak: "Ha ha ha... apabila kalian ingin
berjumpa dengan pemilik bunga bwee, saat ini ada
sebuah jalan yang bisa kalian tempuh."
"Jalan yang bagaimana?"
"Kalahkan dulu diriku"
1242 Gadis berbaju putih itu segera tersenyum
"Pertarungan apa yang hendak kita lakukan?" tanyanya.
"Baik ilmu silat maupun ilmu sastra terserah kau boleh
memilihnya sendiri, bahkan mau bertanding main khim,
main catur atau beradu syair pun tentu akan kulayani."
"Waaah... hebat betul ucapanmu itu."
"Kalau bukan karena barisan anti Ngo heng yang nona
bentuk di sekitar kuburan ini, tak mungkin kau bisa
memancing kemunculanku"
Lim Han kim yang menyaksikan keadaan tersebut,
diam-diam berpikir: "Dalam keadaan dan situasi seperti
ini, tentu saja paling tepat kalau kita bertanding ilmu silat
untuk menetapkan siapa menang siapa kalah. Kalau
mesti bertanding main catur atau syair, tentu banyak
waktu yang terbuang dengan percuma...."
Karena berpikir demikian, dia pun ber-seru: "Aku ingin
mencoba kehebatan ilmu silatmu"
"Bagus sekali, kau boleh turun tangan"
"Dandananmu yang aneh dan menyeramkan ini meski
belum tentu menakutkan orang lain, dalam pertarungan
nanti sudah pasti akan mengganggu sekali, lebih baik
lepaskan dulu sebelum pertarungan dilangsungkan"
1243 "Asal kau bisa mengungguli aku, tak salahnya akan
kulepaskan jubah merah ini nanti."
"Kalau begitu loloskan senjatamu" seru Lim Han kim
kemudian sambil menyilangkan pedangnya di depan
dada, Manusia berbaju merah itu tertawa dingin, jengeknya:
"Aku rasa untuk bertarung melawanmu, aku masih belum
perlu menggunakan senjata tajam."
"ooh benar, hampir saja aku lupa, rupanya setiap anak
buah pemilik bunga bwee telah berlatih dengan tangan
kosongnya." "Hmmmm, ilmu silat adalah suatu ajaran yang sangat
luas dan mendalam, selain berhawa keras ada pula yang
berhawa lembut. Kalau kau punya pandangan semacam
itu, maka tak ubahnya pandanganmu itu seperti seekor
katak dalam sumur...."
"Huuuuh, pintar betul kau menghina orang" sela nona
berbaju putih itu dengan suara manja, "Apa kau tidak
merasa bahwa orang yang suka menghina orang lain
sebenarnya dia sendirilah yang berpandangan cupat"
Memang betul ilmu silat berasal dari satu sumber, tapi
antara sesat dan lurus selalu ada garis pemisah yang
jelas...." 1244 "Hmmm Perahu yang berjalan di air tak mungkin akan
lari di darat, pandangan nona ngaco belo belaka"
Lim Han kini yang mengikuti jalannya pembicaraan itu
diam-diam berpikir di dalam hati: "situasi pada saat ini
tidak menguntungkan bila mesti mengulur waktu. jarak
dari sini sampai barisan tersebut cuma sepuluh kaki,
apabila aku dapat mengalahkan manusia berbaju merah
ini secepatnya, mungkin kami masih ada kesempatan
untuk kembali ke dalam barisan dengan selamat...."
Berpikir demikian, ia segera menyela: "Andalan setiap
orang pasti berbeda, ada yang mengandalkan pukulan
ada pula yang mengandalkan ilmu jari bahkan ada juga
yang hanya mahir dalam ilmu senjata, Apa- bila kau
enggan mengeluarkan senjatamu, aku pikir dalam ilmu
pukulan tangan kosong, kau pasti memiliki kemampuan
yang luar biasa." "Apabila kau merasa sudah tak sabaran lagi, kenapa
tidak segera melepaskan serangan?"
Lim Han kim tidak membuang waktu lagi, pedangnya
dengan jurus "bangau putih mementang sayap" pelanpelan
disodok ke depan, Manusia berbaju merah itu
segera memutar tangan kirinya satu lingkaran sambil
membabat ke depan, sementara tubuhnya tetap berdiri
tak bergerak pada posisi semula, jelas sudah orang ini
telah memandang enteng musuhnya, bahkan sama sekali
1245 tidak memandang sebelah mata pun terhadap Lim Han
kim. Menghadapi musuh yang begitu jumawa ini, Lim Han
kim mendengus dingin, Gerak pedangnya yang semula
lambat tiba-tiba saja dipercepat, dengan membentuk tiga
titik cahaya tajam secara terpisah dia ancam tiga buah
jalan darah penting di tubuh manusia berbaju merah itu.
Tampaknya orang aneh itu tidak pernah menyangka
kalau gerak serangan prdang lawannya bisa berubah
secepat itu dalam waktu singkat, Terlihat bayangan
merah berkelebat lewat, ia mundur sejauh tiga depa
sambil tangan kanannya membuat gerakan satu
lingkaran di depan dada sebelum dilontarkan ke muka.
seketika itu juga Lim Han kim merasakan segulung
tenaga cukulan yang sangat kuat menggulung tiba,
memaksa gerak pedangnya tak sanggup melakukan
perubahan lagi, Kejadian ini sangat mengejutkan hatinya,
segera pikirnya: "Sempurna amat tenaga pukulan orang
ini..." Dengan cepat ia menghimpun hawa murninya menjadi
satu, secara beruntun pedangnya melancarkan
serangkaian sapuan ke muka. Kini dia telah mengerahkan
segenap hawa murni yang dimilikinya untuk melancarkan
serangan tersebut, tak heran kalau di antara tusukan
pedangnya terselip angin pedang yang amat dahsyat.
1246 Hilang sudah sikap pandang enteng musuh yang
diperlihatkan manusia berbaju merah saat ini. sepasang
matanya memancarkan sinar tajam, jelas hal ini
membuktikan bahwa jiwanya merasa amat tertekan
sementara itu serangan yang dikembangkan makin
bervariasi. sebentar ia lancarkan bacokan, sebentar lagi sodokan,
semua pukulan itu ditujukan ke arah urat nadi pada
pergelangan tangan Lim Han kim yang menggenggam
senjata, Rupanya ia hendak memaksa pemuda tersebut
agar tak sempat mengembangkan kehebatan jurus-jurus
pedangnya. Dalam waktu singkat tiga puluh gebrakan sudah lewat,
namun menang kalah masih sukar ditentukan, sementara
jurus-jurus serangan yang digunakan manusia berbaju
merah itu semakin aneh dan hebat.
selama pertarungan sengit itu berlangsung, gadis
berbaju putih itu hanya menonton dari sisi arena tanpa
komentar. setelah mengikuti sekian lama diam-diam
timbul juga rasa kuatir dalam hati kecilnya, walaupun Lim
Han kim menggunakan senjata dan tampaknya saja
serangan yang dilancarkan amat gencar dan hebat,
kenyataannya seluruh situasi telah berada dalam kendali
manusia berbaju merah itu.
sepuluh gebrakan kemudian manusia berbaju merah
itu mulai mengembangkan serangan balik yang amat
1247 dahsyat Dalam keadaan begini masih menjadi tanda
tanya besar kemampuan Lim Han kim untuk
menghadapinya. Merasa situasi tidak menguntungkan pihaknya, dengan
mengerahkan segenap kekuatan yang dimilikinya gadis
itu membentak keras: "Tahan"
secara tak sadar Lim Han kim sudah dibuat takluk dan
percaya penuh oleh kepintaran gadis berbaju putih ini.
Begitu mendengar bentakannya ia segera melepaskan
tiga serangan dahsyat lalu melompat mundur lebih dulu
dari arena pertarungan. sambil tertawa dingin manusia berbaju merah itu
mengejek: "Nona, aku merasa kagum sekali karena
teriakanmu bisa kau lontarkan tepat pada waktunya.
Tampak-nya kau juga sudah mengerti bahwa situasi
tidak menguntungkan pihakmu."
Gadis berbaju putih itu tertawa hambar, "Jadi kau
yakin bisa mengungguli dia?"
"Seandainya kau tidak memerintahkan dia segera
berhenti menyerang dan mundur, aku percaya dalam
sepuluh gebrakan lagi seluruh situasi sudah berada
dalam kendaliku. Bila aku mulai mengembangkan
serangan balasan, maka dua puluh gebrakan kemudian
aku dapat memaksa senjatanya terlepas dari
1248 genggaman, kemudian dalam tiga puluh gebrakan dapat
kucabut jiwanya . " Gadis berbaju putih itu segera tertawa terkekehkekeh:
"Apabila kau dapat mengalahkan dirinya,
bukankah kami jadi tak berkesempatan untuk bertemu
dengan pemilik bunga bwee?"
Meskipun manusia berbaju merah itu pandai berbicara,
namun agaknya dia pun tidak mengira kalau gadis
berbaju putih itu bakal bertanya demikian, untuk sesaat
dia jadi tertegun dan tak mampu berkata-kata.
Terdengar gadis berbaju putih itu berkata lebih lanjut:
"oleh sebab itu dia tak boleh kalah"
"Maksud nona, aku harus mengadakan perjanjian
dengannya untuk bertarung lagi beberapa tahun
kemudian?" seru orang berbaju merah itu penuh amarah.
Gadis berbaju putih itu tertawa.
"Cuaca saja sukar diramalkan dengan tepat apalagi
nasib manusia, siapa tahu kau bisa hidup berapa tahun
lagi?" Bab 37. Mewarisi ilmu silat
Manusia berbaju merah itu semakin mendongkol,
dengan amarah yang meluap-luap bentaknya: "Tengah
1249 hari besok adalah waktu perjamuan yang
diselenggarakan majikan kami untuk menjamu para jago
dari seluruh kolong langit, sekarang pekerjaanku masih
banyak. aku segan berdebat dengan nona..."
"Lalu berapa lama kau bisa menunggu?" tukas si nona.
setelah mengangkat kepala memandang cuaca,
manusia berbaju merah itu berkata: "Ia mampu melawan
aku sebanyak tiga pu-luh gebrakan tanpa kalah, hitunghitung
ia masih termasuk seorang jago kelas satu dalam
dunia persilatan Baiklah, kuberi waktu setengah jam
baginya untuk hidup lebih lama."
"Aaah terlalu banyak. aku cuma minta waktu
sepeminuman teh saja"
" Hanya sepeminuman teh?" seru manusia berbaju
merah itu tertegun, "Maksudmu, setelah lewat
sepeminuman teh, maka dia mampu mengalahkan aku?"
Di balik nada pembicaraannya itu terselip perasaan tak
percaya serta cemoohan. "Benar, sepeminuman teh kemudian bila kau sanggup
menerima tiga jurus serangannya, maka anggap saja
kami yang kalah, Aku bersedia menyerah dan menerima
semua hukumanmu." Nada bicaranya yang amat sesumbar ini agaknya
cukup menggetarkan perasaan manusia berbaju merah
1250 itu. Dengan sorot mata yang tajam dia awasi gadis itu
beberapa saat lamanya, kemudian ujarnya: "Aku tetap


Pedang Keadilan Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak percaya" "Kalau begitu coba saja nanti...." kata gadis itu sambil
tertawa. Kemudian sambil menggapai ke arah Lim Han kim,
tambahnya: "Coba kau kemarilah" ia lalu balikkan badan
dan meninggalkan tempat itu. seakan-akan di balik
panggilan itu terselip pengaruh hipnotis yang luar biasa,
tanpa disadari Lim Han kim menyahut dan berjalan
mengikuti dibelakang tubuhnya.
Gadis berbaju putih itu baru menghentikan langkahnya
setelah berjalan sejauh berapa kaki, kepada Lim Han kim
katanya seraya tertawa: "Sudah kau dengar semua
pembicaraanku tadi" Kini mati hidupku telah kujadikan
barang taruhan, maka dalam pertarungan yang segera
akan berlangsung kau tak boleh kalah di tangannya"
Dengan sedih Lim Han kim menggelengkan kepalanya
berulang kali, katanya lirih: "Kau toh sudah mengetahui
dengan jelas bahwa aku bukan tandingannya, kenapa
harus bertaruh dengan cara begitu?"
"Aku yakin kau pasti dapat mengungguli dia. Aku pikir
setelah kuserahkan nasib hidupku kepadamu, maka kau
pasti akan terangsang untuk membangkitkan kembali
semangat juangmu...."
1251 "Dalam masalah ilmu silat kita hanya bisa andalkan
kelincahan dan kekuatan, sekarang terbukti aku bukan
tandingannya, meski harus mati aku tak menyesal, tapi
kau... kenapa kau mesti melibatkan nasib hidupmu dalam
pertarungan ini" Aaai.,. sebentar, kalau aku sudah mulai
bertempur, gunakanlah kesempatan ini untuk kabur
masuk ke dalam barisan yang kau bentuk itu...."
"Aku sudah berjanji dengan dia, masa kau suruh aku
menarik kembali perjanjian ini?"
Lim Han kim menghela napas panjang, -"Aaai... kalau
begitu aku.hanya bisa berjuang dengan sepenuh tenaga
dan berusaha mencari kesempatan untuk meraih
kemenangan meski aku tahu peluang ini sangat kecil
Nona, kau harus menjaga diri baik-baik"
Mendadak gadis berbaju putih itu mengeluarkan
sebatang jarum emas, katanya: "Percayakah kau dengan
ilmu pertabiban-ku?"
"Soal ini,., soal ini...." untuk sesaat Lim Han kim
tertegun dibuatnya. "Waktu kita sudah tak banyak. kau tak perlu takut,"
tukas si nona berbaju putih itu cepat, Dari balik wajahnya
tiba-tiba muncul senyum kasih seorang ibu terhadap
anak-nya. senyuman itu begitu lembut, halus dan penuh
kasih sayang, sementara jarum emas di tangannya
pelan-pelan ditusukkan ke atas jalan darah Lim Han kim.
1252 Anak muda itu segera merasakan timbulnya hawa
bergidik di hati kecilnya, ia tak dapat melukiskan
bagaimana perasaan hatinya saat ini. Tahu-tahu dadanya
terasa kaku, jarum emas itu sudah menembusi jalan
darah Ci kiong hiatnya. sambil tersenyum gadis berbaju putih itu
mengeluarkan sebatang jarum lagi, katanya lebih jauh:
"Balik tubuhmu, jangan takut sekarang kita senasib,
jadi tak mungkin aku akan mencelakai dirimu."
Tampaknya Lim Han kini sudah kehilangan kontrol
terhadap dirinya, ia tak dapat membantah perintah
tersebut pelan-pelan tubuhnya diputar balik
membelakangi gadis tersebut
Gadis berbaju putih itu segera menusukkan jarum
emasnya di atas jalan darah "Leng tay hiat" di tubuh
anak muda tersebut setelah itu sambil tertawa katanya:
"sekarang cobalah untuk mengatur pernapasan coba
dilihat adakah sesuatu perubahan?"
Lim Han kim mencoba menghimpun hawa murninya
dari tan tian, seketika itu juga dia merasakan
mengalirnya segulung aliran hawa panas dari urat
penting Jin meh dan tok meh yang meluncur dan
menyebar ke seluruh tubuhnya seperti air bah yang
menjebolkan bendungan 1253 Merasakan gejala ini, buru-buru anak muda itu
berseru: "Dari dalam dua nadi pentingku terasa aliran
hawa panas yang sangat kuat dan deras, aku merasakan
tubuhku seolah-olah sedang melayang-layang di tengah
udara." " itulah gejala yang betul, Hawa murni itu terpancing
keluar oleh tusukan jarum emasku yang menembusi jalan
darah pentingmu, sekarang aliran panas tersebut akan
mengalir tiada hentinya, ini berarti juga bahwa tenaga
dalammu sekarang ibarat gulungan ombak di sungai
Tiang kang yang mengalir keluar tiada putusnya.Jadi
sewaktu bertempur nanti, kau tak usah kuatir kehabisan
tenaga dalam lagi...."
suara pembicaraan si nona yang semula lembut dan
halus kini berubah jadi keren dan serius sekali, lanjutnya:
"Ingat baik-baik, jurus kedua dari ilmu pedang naga sakti
bernama "Naga air menyeberangi samudra", Bukit golok
rimba tombak bagaikan riak air, gelombang gedang
tenaga angin terbang di angkasa, dua kata sandi ini
harus kau ingat baik-baik, sebab di balik perkataan itulah
tersimpan kunci serta inti kekuatan dari jurus ini. ingat
terus di dalam benakmu."
Lim Han kim mencoba untuk mengulangi dua kali,
setelah itu katanya sambil manggut-manggut: "sudah
kuingat" 1254 "sekarang dengarkan penjelasanku tentang cara
penggunaan jurus pedang itu"
"Aku sudah siap mendengarkan" Tiba-tiba saja Lim
Han kim merasakan semangatnya
Gadis berbaju putih itu segera menempelkan bibirnya
di sisi telinga anak muda itu, bisiknya: " orang lain tak
boleh sampai ikut mendengar...."
Bau harum yang segar segera menembusi lubang
hidung Lim Han kim bersamaan dengan mendekatnya
tubuh gadis berbaju putih itu. Tapi dalam keadaan begini
Lim Han kim tak berani berpikiran cabang, seluruh
perhatiannya terpusat menjadi satu untuk mendengarkan
penjelasan dari gadis berbaju putih itu tentang cara
mempraktekkan jurus "naga air menyeberangi samudra."
Pada saat itulah tiba-tiba terdengar manusia aneh
berbaju merah itu berteriak lantang: "Aku sudah
menunggu sepeminuman teh lamanya"
"sebentar lagi...." sahut gadis itu sambil berpaling dan
tertawa manis. Kemudian ia berbisik lagi disisi telinga
anak muda itu. " jurus kelima bernama "Naga terbang
burung hong menari"...."
"silahkan nona menjelaskan"
"Kau harus ingat baik-baik bait kata ini: Naga terbang
menembusi angkasa, Angin mega berubah-ubah. Burung
1255 hong menari mengitari bukit, selaksa burung takluk
menyembah...." Menyusul kemudian nona berbaju putih
itu mulai menjelaskan arti dari tiap bait kata tersebut,
disertakan juga segala perubahan dan kunci-kunci
rahasianya. oleh karena penjelasan itu diberikan sangat cermat,
seksama dan amat jelas, tidak susah bagi Lim Han kim
untuk mengingatnya di dalam hati. Apalagi pemuda itu
sudah memiliki dasar ilmu pedang yang sangat kuat,
meskipun jurus pedang yang diwariskan kepadanya saat
ini amat mendalam dan luar biasa sehingga sukar untuk
dicerna dalam waktu singkat, paling tidak pemuda ini
masih bisa mencatatnya di dalam hati.
Mendadak gadis berbaju putih itu mengeluarkan lagi
sebatang jarum emas dan langsung ditusukkan kejalan
darah Pek hwee hiat di belakang kepala Lim Han kim,
katanya kemudian: "Tusukan jarum ini dapat membantu
kau untuk memperkuat daya ingatan, dengan demikian
semua pelajaran yang baru kau terima tidak mudah
terlupakan sekarang kau perlu membuang jauh-jauh
semua pikiran dan keruwetan yang masih ada di dalam
benakmu, sehingga semua energi dan daya kemampuan
yang kau miliki bisa terpusatkan semua untuk menyerap
perubahanjurus yang baru kau terima."
Lim Han kim menuruti perkataan gadis itu, dia buang
jauh-jauh semua pikiran dan persoalan dari benaknya,
1256 kemudian memusatkan seluruh perhatiannya untuk
mengingat semua perubahan darijurus pedang yang baru
dipelajarinya itu. Tusukan jarum di atas jalan darah Pek hwee hiatnya
sangat membantu mengencerkan otaknya, Begitu pikiran
dibuang dari benaknya, maka semua perubahan jurus
pedang yang baru dipelajari pun satu persatu melintas di
dalam benaknya, Terdengar manusia berbaju merah itu kembali
berteriak dengan suara keras: "sudah selesai belum" Aku
mulai tak sabar lagi untuk menunggu."
Dengan penuh kasih sayang gadis berbaju putih itu
menggenggam tangan kanan Lim Han kim erat-erat,
katanya sambil tertawa: "Sekarang majulah Tak nanti dia
mampu menerima dua jurus serangan pedangmu itu"
"Nona juga harus baik-baik menjaga diri"
Pelan-pelan dia lepaskan tangan kanannya yang
digenggam gadis itu, kemudian dengan langkah lebar
berjalan maju ke tengah arena.
"Jangan lupa" teriak gadis berbaju putih itu lagi. "Aku
telah serahkan semua mati hidupku kepadamu, kau tak
boleh menderita kekalahan di tangannya."
Lim Han kim merasakan semangatnya berkobar-kobar,
hawa murni yang mengalir dalam tubuhnya bergelora
1257 terus ibarat gelombang dahsyat yang menjebolkan
bendungan Dalam keadaan seperti ini dia hanya ingin
bertarung sepuas-puasnya untuk menyegarkan badannya
yang dipenuhi dengan hawa murni itu.
Bersamaan waktunya dengan kemunculan Lim Han
kim di tengah arena, manusia berbaju merah itu
menyongsong pula ke depan dengan langkah pelanselisih
jarak di antara mereka berdua sekarang tinggal
beberapa depa, karena itu begitu saling menyongsong
mereka pun bertemu muka satu sama lainya.
Ketika jarak mereka tinggal dua depa maka kedua
belah pihak pun sama-sama menghentikan langkahnya
dan bersiap sedia melancarkan serangan.
Pelan-pelan Lim Han kim mengangkat pedang
pendeknya dan siap melepaskan sebuah serangan, Apa
yang terpikir di dalam benaknya saat ini hanya satu hal,
yakni bagaimana caranya mengalahkan manusia berbaju
merah itu. Sebaliknya manusia berbaju merah itu sendiri merasa
amat terkesiap setelah dari sorot mata Lim Han kim ia
melihat pertanda kemajuan tenaga dalam yang diperoleh
pemuda tersebut serta semangat tempurnya yang
berkobar kobar, tanpa terasa piklrnya: "Tak nyana bocah
muda ini betul-betul telah mengalami perubahan, Masa di
dalam waktu sesingkat ini bocah perempuan berbaju
putih itu betul-betul dapat membuat tenaga dalamnya
1258 mengalami kemajuan sedemikian pesatnya" seandainya
kejadian tersebut memang benar, waaah,., aku sungguh
merasa tidak percaya...."
Dengan cepat sepasang matanya yang tajam dapat
menangkap jarum-jarum emas yang menancap di dada,
punggung serta belakang kepala pemuda itu, Tapi dia tak
punya kesempatan untuk berpikir lebih jauh, karena pada
saat itulah Lim Han kim telah menusuk dadanya dengan
menggunakan jurus "awan tebal dari angkasa luar."
oleh karena sudah keder lebih dulu sebelum
bertarung, manusia berbaju merah itu tak berani
menyongsong serangan tersebut dengan kekerasan ia
segera mengegos ke samping untuk menghindarkan diri,
sementara tangan kanannya bergerak cepat berusaha
mencengkeram pergelangan tangan kanan lawannya.
Lim Han kim segera merendahkan pergelangan tangan
kanannya ke bawah, tiba-tiba saja pedangnya berbalik ke
atas langsung menusuk bagian atas tubuhnya, pemuda
ini cukup mengerti akan kehebatan musuhnya sehingga
kewaspadaannya ditingkatkanDia mengerti bahwa penggunaan jurus pedang biasa
tak mungkin bisa melukai lawannya itu, maka ketika
pedangnya berbalik menusuk ke atas, di tengah jalan
secara mendadak ia merubah kembali gerak
serangannya. 1259 sementara itu si manusia berbaju merah ini tak berani
bertarung seperti tadi lagi, jurus dibalas jurus, gerakan
dibalas gerakan Dia takut dirinya terjebak oleh
perangkap musuh apabila bertindak secara gegabah.
Begitu melihat gerakan pedang lawan membalik ke atas
mengancam tenggorokannya, buru-buru dia melompat
ke belakang untuk meng hindarkan diri.
sampai detik terakhir dalam benak Lim Han kim masih
membayangkan terus perubahan jurus ilmu pedang naga
sakti yang baru dipelajarinya. Melihat ada kesempatan
baik di depan mata ia tak mau menyia-nyiakan dengan
begitu saja. Dengan bergerak mundurnya manusia berbaju merah
itu ke belakang, tanpa sadar pihak lawan telah memberi
kesempatan pada Lim Han kim untuk menggunakan
jurus serangan dari ilmu pedang naga sakti. Kaki kirinya
segera bergeser menuju posisi "kan", sementara kaki
kanannya berdiri dengan ujung kaki menempel
permukaan tanah, Menggunakan gerak langkah Pat kwa


Pedang Keadilan Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang dikombinasikan dengan Kio kiong, pedang
pendeknya disodokkan kearah dada lawan dari kejauhan,
Menyusul gerakan pedang pendeknya itu, dia
bersenandung: "Bukit golok rimba tombak bagaikan riak
air, gelombang pedang tenaga angin terbang di
angkasa...." 1260 sebenarnya manusia berbaju merah itu hendak
menegur ketika melihat anak muda itu hanya
bersenandung setelah mengangkat pedangnya. Belum
sempat teguran itu diluncurkan keluar, tiba-tiba terlihat
cahaya tajam berkelebat-lebat, tahu-tahu pedang Lim
Han kim berikut orangnya sudah menerjang maju ke
depan. Terpaksa dia mengayunkan telapak tangan kanannya
melepaskan sebuah pukulan, sementara tubuhnya
berkelit ke sisi kiri, siapa tahu belum sempat tubuhnya
berdiri tegak. lagi-lagi pedang Lim Han kim mengancam
dadanya. Tak terlukiskan rasa terkejut orang berbaju merah- itu.
Buru-buru tubuhnya berkelit ke sana ke mari sedangkan
sepasang tangannya melancarkan serangkaian bacokan.
Terlihat ujung baju anak muda itu berkibar ditengah
hembusan angin pukulan, Tu-buhnya juga berputar tiada
hentinya seperti gangsingan, setiap kali ancaman
pukulan itu hampir mengenai tubuhnya selalu berhasil
dihindari secara gesit dan lincah, sementara pedang di
tangan pemuda itu seperti besi berani bertemu dengan
logam padat Ke manapun ia berusaha menghindar ujung
pedang lawan tak pernah bergeser dari depan dadanya.
Terkejut, marah dan penasaran bercampur aduk
dalam perasaan manusia berbaju merah itu. sepasang
tangannya membacok berulang kali, sedang tubuhnya
1261 juga menghindar ke kiri kanan mengikuti gerak
serangannya, Dalam sekejap mata ia sudah melepaskan
dua puluh empat buah pukulan dan bergeser dalam dua
belas posisi yang berbeda.
Akan tetapi pedang di tangan Lim Han kim itu tak
pernah meninggalkan posisinya di depan dadanya,
seperti sudah menjadi satu dengan bayangan tubuhnya
saja. Ke mana pun dia pergi, senjata tersebut menempel
terus secara ketat. sepintas lalu perbuatan kedua orang itu seperti anakanak
yang sedang bermain petak, saling mengejar saling
menghindar Sampai lama sekali belum terlihat salah satu di antara
mereka yang melepaskan serangan, padahal mereka
berdua telah mengerahkan segenap tenaga dalam yang
dimilikinya untuk menunggu kesempatan terbaik.
setelah puluhan buah serangan yang dilancarkan
manusia berbaju merah itu gagal mendesak mundur Lim
Han kim, ia tak mau melepaskan serangan lagi secara
Memanah Burung Rajawali 8 Pendekar Laknat Pendekar 3 Jaman Karya S D Liong Rahasia Dewi Purbosari 1

Cari Blog Ini