Ceritasilat Novel Online

Rajawali Sakti Langit Selatan 10

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 10


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka terdiri dari berbagai orang persilatan, karena pakaian mereka juga bercampur ragam, ada yang berpakaian sebagai Hweeshio, ada yang berpakaian sebagai Tojin, ada pula yang berpakaian sebagai busu dan ada juga yang
berpakaian sebagai siucai. Tetapi yang mengherankan justru mereka bergerak dengan lincah dan gesit sekali, membuktikan bahwa kepandaian mereka sangat tinggi sekali.
Disaat itu. tampak Phang Kui In telah memperhatikan baik2
orang yang datang dalam bentuk rombongan, walaupun
mereka datang dari berbagai jurusan tetapi akhirnya telah berkumpul ditempat tersebut dalam rombongan berjumlah belasan orang.
Tiba2 salah seorang diantara mereka, seorang hweeshio yang kepalanya gundul lanang mengkilap, telah berkata
,Apakah semua-nya telah datang ?".
"Belum ! Masih ada yang belum hadir!' menyahuti beberapa orang.
,,Satu, dua, tiga...!" hweshio itu telah menghitung orang yang hadir ditempat tersebut, dia menghitung sampai jumlah ketujuh belas.
Jadi jumlah yang berkumpul ditempat itu semuanya
berjumlah tujuh belas orang.
"Masih kurang tiga orang siapakah mereka itu?" dan si Hweshio telah memperhatikannya semua orang2 itu. sampai akhirnya, dia berseru : "Akhh, kiranya Sam Hengte (tiga bersaudara) dari keluarga Ang !",
"Benar !" menyahuti salah seorang diantara mereka.
"Memang Ang Sam Hengte itu merupakan manusia2
pemalas dan tidak bisa menepati janji ! Bukankah sebelumnya telah ditegaskan bahwa pertemuan yang akan diadakan kali ini sangat penting sekali, tidak boleh gagal, tetapi mereka selalu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
meremehkan urusan dan tidak mau datang lebih dulu dari kita...!
Benar kepandaian mereka sangat tinggi ilmu pedang
mereka merupakan ilmu pedang yang mengagumkan, tetapi sehurusnya mereka tidak boleh berbuat sekehendak hati seperti itu" sambil mengoceh begitu, sihweshio yang tampaknya jengkel sekali atas keterlambatan ketiga orang yang disebutnya tiga bersaudara Ang itu, dia telah
membanting2 kakinya beberapa kali.
Dari rombongan orang itupun terdengar beberapa orang
diantara mereka yang telah menggumam menggerutu tidak senang.
Tetapi disaat itu terdengar suara siulan yang panjang sekali, yang saling sahut dari tiga jurusan.
"Itu mereka datang !" beberapa orang telah berseru
perlahan. ,,Ya, itu Sam Hengte she Ang yang telah datang !"
membenarkan sihweshio. Baru perkataannya sampai disitu ditempat tersebut telah bertambah tiga orang lainnya yang semuanya bertubuh kurus jangkung dan mukanya mirip satu dengan yang lainnya seperti kembar tiga, baik cara berpakaiannya maupun cara berjalan mereka, sikapnya semua sama.
Phang Kui In yang melihat kedatangan ketiga orang itu yang diduganya adalah Ang sam hengte, jadi terkejut sekali disebabkan dengan melihat cara tibanya ketiga orang itu membuktikan bahwa ilmu meringankan tubuh ketiga orang itu sangat hebat sekali. Tadi mereka bersiul dalam jarak yang cukup jauh tetapi dalam waktu yang demikian singkat ternyata mereka telah bisa tiba ditempat itu.
Ditangan salah seorang dari ketiga orang itu membawa
sesosok tubuh lainnya. Dan dengan kasar sosok tubuh itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah dilemparkan diatas tanah. Sehingga tubuh itu terbanting.
Namun sosok tubuh yang dilempar itu tidak bergerak dan nampaknya dia tengah dalam keadaan tertotok.
Phang Kui In memperhatikan sosok tubuh itu, ternyata
seorang gadis berusia diantara belasan tahun.
Yo Him juga telah melihat gadis kecil itu hampir saja dia mengeluarkan suara teriakan tertahan karena kaget bukan main.
Dia mengenalnya gadis kecil yang menjadi tawanan Ang
Sam-hengte, itulah Siangkoan Peng, puterinya Siangkoan Lin Lie. Untung saja Phang Kui In yang melihat sikap Yo Him telah sempat mengulurkan tangannya membekap mulut Yo Him.
"Jangan bersuara..." berbisik Phang Kui In dengan suara yang perlahan sekali. "Mereka orang2 berkepandaian tinggi dan tentunya memiliki pendengaran yang sangat tajam sekali.
Sedikit saja kita bersuara, tentu mereka akan mengetahui kehadiran kita ini...!".
Yo Him mengangguk, dan Phang Kui In telah melepaskan
bekapan tangannya dimulut Yo Him.
"Aku kenal gadis yang ditawan mereka...!" bisik Yo Him perlahan juga. "Dialah Siangkoan Peng, puteri Siangkoan Lin Lie Lopehpeh...!"
Phang Kui In juga mengangguk.
"Ya, sejak tadi aku sedang memperhatikan dan merasa
pernah melihatnya. Sekarang aku ingat pernah bertemu
dengannya dipulau Ang Hwa To, bukan " Dimarkasnya Pek Liong Kauw ?".
Yo Him mengangguk. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kita harus menolongnya kata Yo Him dengan gusar,
karena walaupun bagaimana dia mendongkol sekali melihat Siangkoan leng diperlakukan begitu kasar.
,,Ya. ya, kita akan menolonginya, tetapi kita harus
menantikan dulu waktunya yang tepat...mereka berjumlah banyak jika kita bertindak ceroboh tentu membahayakan kita sendiri.
Yo Him bisa diberi pengertian dan dia mengangguk saja.
Maka merekapun telah memperhatikan apa yang akan
dilakukan oleh rombongan orang itu.
Saat itu sihweshio yang tampaknya menjadi pemimpin
rombongan tersebut, telah berkata "Bagus, ! Akhirnya kalian telah datang juga Ang Sam hengte. Tetapi siapakah gadis kecil yang kalian bawa2 ini ?"
Salah seorang dari Ang Sam-hengte telah berkata perlahan
"Dia kami tawan karena mengikuti kami terus menerus...!" dan menoleh memandang kearah Siangkoan Peng, sambil katanya suaranya dingin : "Dia juga menyebut2 perihal Sin Tiauw Taihiap Yo Ko. Tetapi setelah kami tawan, dia tidak mau membuka mulut untuk bicara, walaupun kami telah
memaksanya.......!" ,,Hemmm, apakah gadis kecil ini mengetahui Perihalnya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko " Aneh sekali ! Hampir tidak masuk dalam akal......!" menggumam si hweeshio.
Begitu juga beberapa orang dalam rombongan itu telah
terdengar berbisik2, banyak dugaan yang telah mereka
kemukakan. "Memang kamipun heran, tetapi justru kami mendengarnya sendiri, dia telah bertanya kepada pelayan rumah makan dimana kebetulan kami berada ditempat itu juga. Apakah pelayan itu pernah melihat Sin Tiauw Taihiap Yo Ko " Diapun menanyakan, apakah Sin Tiauw Taihiap pernah lewat ditempat tersebut...... ! Maka kami telah menangkapnya untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengorek keterangan dari mulutnya, namun gadis cilik yang merupakan setan kecil ini tidak mau bicara lagi, dia keras kepala, walau Pun kami telah menyiksanya, dia tetap tidak mau bicara. Maka Mie An Siansu, aku membawanya
kepadamu agar kau dan kawan2 lainnya memikirkan cara
yang baik untuk mengorek keterangan dari mulut setan kecil ini !".
,,Bagus ! Bagus !" berseru si Hweshio Mie An Siansu.
"Inilah namanya rejeki. Kita memang tengah mencari jejaknya sitangan buntung keparat itu, dan dari mulut sisetan kecil ini mungkin kita bisa mengorek keterangan yang kita
butuhkan...!". Dan setelah berkata begitu cepat Mie An Siansu
menghampiri sigadis yang menggeletak ditanah.
Gadis kecil itu memang Siangkoan Peng dia berani sekali, waktu melihat sihweshio mendatangi, walaupun tubuhnya tidak bisa bergerak namun dia telah mendelikkan matanya.
Si Hweshio menatap bengis.
"Setan kecil, lebih baik kau bicara secara baik2, sehingga kami tidak perlu bersusah payah menyiksamu ! Jika engkau berkepala batu tentu yang rugi dan menderita adalah dirimu sendiri...!".
Tetapi Siangkoan Peng tetap menutup mulut. dia tidak
menyahuti pertanyaan sihweshio.
hanya matanya tetap menatap berani kepada Mie An
Siansu, "Baiklah !" kata Mie An Siansu dengan suara yang dingin, menyeramkan sekali. "Tampaknya engkau memang harus
memperoleh perlakuan yang kasar, !".
Dan selesai dengan perkataannya itu, tampak Mie An
Siansu berjongkok disamping sigadis kecil, kemudian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengulurkan tangannya menjambak rambut Siangkoan Peng, yang digentaknya dengan keras sekali.
Yo Him yang menyaksikan sikap dan perlakuan Mie An
Siansu terhadap Siangkoan Peng, hampir saja tidak bisa mempertahankan diri, untuk melompat keluar menerjang ke arah hweshio tersebut.
Untung saja Phang Kui In yang selalu berlaku cermat telah melihat gerakan Yo Him, dan mencekal keras sekali tangan Yo Him.
"Sabar...!" Bisiknya. "Kita tidak boleh bertindak ceroboh, karena bukan saja kita akan gagal menolongi gadis kecil itu, kitapun akan membahayakan Siangkoan Peng kalau kehadiran kita ini diketahui mereka...!".
Yo Him mengangguk berdiam diri saja hanya matanya terus mengawasi kearah Mie An Siansu dengan sorot mata yang mengandung kemarahan yang hebat. Dia tidak menyangka
bahwa seorang pendeta yang seharusnya memiliki sifat2 welas asih dan penyayang, ternyata merupakan manusia yang kejam dan jahat.
Saat itu Siangkoan Peng sangat kesakitan dan kepalanya pusing sekali, karena kepalanya telah di-gentak2 keras sekali, jambakan tangan Mie An Siansu dirambutnya juga sangat kuat sekali.
"Cepat bicara, engkau ada hubungan apa dengan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, si buntung jelek itu "! Dan dimana sekarang tempat tinggalnya dari sitangan buntung itu ?"
Tetapi Siangkoan Peng tetap tidak mau membuka mulut,
malah tahu2 dia telah meludahi muka Mie An Siansu.
Si Hweeshio terkejut sekali, dia mengelakkanludah sigadis kecil dengan memiringkan kepalanya, namun percikan air ludah toh masih mengenai mukanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bagaikan kalap, Mie An Siansu telah memperkeras
jambakan dirambut gadis kecil itu.
"Binatang kurang ajar yang mencari mampus !" bentaknya dengan bengis. "Rupanya engkau benar2 mencari mati !" dan dia telah mengayunkan tangan kanannya, terdengar suara
'plakk, piokk !' berulang kali.
Tetapi Siangkoan Peng sama sekali tidak mengeluarkan
suara jeritan atau mengeluh. Tabah sekali gadis kecil itu.
Justru Yo Him yang melihat perlakuan yang diberikan oleh Mie An Siansu, merupakan perlakuan yang melukai hatinya.
Kalau lengannya tidak dipegang keras oleh Phang Kui In tentu Yo Him akan menerjang keluar
Disaat itu. Mie An Siansu teiah berkata lagi : "Jika engkau tidak mau bicara baik2 biarlah aku akan menyiksamu dengan cara yang baik sekali...!" dan setelah berkata begitu, dengan cepat sekali si hweshio menggerakkan tangannya, dia telah menotok jalan darah Uh-thian-hiat didekat bahu sigadis kecil itu.
Seketika Siangkoan Peng merasakan pundaknya lemas dan sekujur tubuhnya seperti digigit ribuan semut.
Tanpa bisa ditahannya lagi, dia jadi merintih.
"Engkau mau bicara atau tidak ?" bentak Mie An Siansu dengan suara yang bengis.
Tetapi Siangkoan Peng hanya merintih tanpa membuka
mulut sepatah katapun juga:
Tentu saja hal ini telah membuat Mie An siansu tambah mendongkol dan penasaran. Namun baru saja dia ingin
menyiksa lebih lanjut, disaat itulah telah maju salah seorang dari Ang Sam-hengte.
"Sudah, kita jangan layani dia dulu, biarkan dia dalam keadaan tertotok. Nanti jika urusan yang akan kita bicarakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah rampung, baru kita menyiksanya lagi untuk mengorek keterangan dari mulutnya ! Jika memang dia tidak mau bicara juga nanti, mudah saja, -sreett,- lehernya kita potong...!".
Mie An Siansu tampaknya mau mengerti, dia telah
mengangguk, dan membebaskan totokannya. Tetapi totokan dari Ang Sam-heng te masih tetap belum terbuka, walaupun sudah tidak menderita kesakitan lagi tetapi Siangkoan Peng belum bisa menggerakkan tubuhnya.
Saat itu romhongan orang tersebut yang kini telah genap berjumlah dua puluh orang, telah berkumpul dalam bentuk lingkaran, semuanya duduk bersemadhi. Sedangkan Mie An Siansu telah duduk di-tengah2 lingkaran itu menghadapi semua orang.
"Nah, kini kita telah berkumpul!" kata Mie An Siansu membuka pertemuan itu. "Dan aku telah datang tepat pada waktunya, dimana sahabat2 juga rupanya memang bersungguh2 dalam persoalan ini ! Sejak dua belas tahun yang lalu aku telah dikeluarkan dari Siauw Lim Sie, maka sejak saat itu aku telah bersumpah bahwa selama aku masih memiliki kesanggupan dan kepandaian, aku akan menganggap seluruh murid2 Siauw Lim Sie dari berbagai tingkatan sebagai musuh besarku...!"
Mendengar perkataan Mie An Siansu, rombongan orang itu berdiam diri saja, sunyi sekali keadaan disekitar tempat itu.
Sedangkan Phang Kui In jadi terkejut sekali. Yo Him tidak mengetahui apa itu yang disebut Siauw Lim Sie, tetapi Phang Kui In mengetahui jelas, karena Siauw Lim Sie merupakan pintu perguruan silat yang tertua didaratan Tionggoan.
Sejak datangnya Tat-mo Cauwsu, pendiri kuil Siauw Lim Sie itu, maka aliran silat siauw Lim Sie telah tersebar luas dan boleh dianggap dalam persilatan didaratan Tionggoan Siauw Lim Sie merupakan pintu perguruan nomur satu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Murid2 Siauw Lim Sie dari berbagai kalangan juga dalam jumlah yang luar biasa banyaknya, tersebar luas diseluruh daratan Tionggoan.
Phang Kui In jadi memperhatikan terus perkataan Mie An Siansu.
"Dan kini, setelah selama dua belas tahun aku melatih diri, aku telah berhasil menciptakan semacam ilmu yang akan kupergunakan untuk membinasakan setiap murid Siauw Lim Sie ! Tetapi disamping itu, pangkal persoalan dikeluarkannya aku dari pintu perguruan Siauw Lim Sie juga semuanya
berpangkal dari pengaduan yang diberikan oleh Yo Ko,
sibuntung celaka itu ........ !"
Kembali Phang Kui In jadi heran dan tertarik untuk
mengetahui terus persoalan tersebut, dia memperhatikan baik2. Sedangkan hati Yo Him jadi tergoncang sebab
mendengar beberapa kali nama ayahnya disebut2.
"Waktu itu, meiang kuakui telah melakukan suatu
kesalahan, kesalahan yang seharusnya tidak begitu besar, yaitu aku telah memperkosa seorang gadis kecil dikampung yang terpisah seribu lie dari kuil Siauw Lim Sie .... .... dan peristiwa itu diketahui oleh Yo Ko celaka itu, dia telah menghajar aku habis2an, bahkan ingin membuat aku
bercacad. Tetapi akhirnya dia telah merobah jalan pikirannya dan membawa aku menemui Ciangbunjin Siauw Lim Sie dan Hongthio menjatuhkan hukuman kepadaku dibuang dari kaum Siauw Lim Sie, Mengingat selama berada didalam Siauw Lim Sie aku bekerja baik, belajar dengan tekun dan baik serta cerdas, maka Hong thio merasa sayang jika harus
membinasakan atau meubuat aku bercacat ......! Tetapi hatiku sakit sekali ! Walaupun bagaimana sakit
hati ini harus dibalas ! Dan kini sahabat2 telah memenuhi undanganku untuk menghadapi Siauw Lim Sie, maka dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ini aku mengucapkan terima kasih se-besar2nya, dengan bantuan saudara2 semua, tentu urusan ini akan dapat
diselesaikan...!": "Jangan kuatir Taisu, aku Ban Siong Long akan membantu sekuat tenagaku...!" teriak seseorang dari rombongan itu.
"Ya, akupun akan berdiri dipihak Taisu !" teriak yang lainnya.
"Kita binasakan setiap murid Siauw Lim Sie !".
"Ya, kita mampusi mereka semua ".
"Dengan kerja sama seperti ini, tentu dunia persilatan akan gempar, karena murid2 siauw Lim Sie akan bergelimpangan mampus ditangan kita...Hahahaha !" teriak yang lainnya lagi.
"Kami Ang Sam-hengte bersedia membantu Taisu, asalkan Taisu juga bersedia untuk membantu kami membekuk
sibuntung celaka Yo Ko !" kata Ang Sam-hengte hampir berbareng.
Mereka memang merupakan anak kembar tiga. Mereka
memiliki wajah yang mirip satu dengan yang lainnya dan juga memiliki kepandaian yang sangat tinggi. Yang tertua, ber nama Ang Cie Sian, sedangkan yang kedua Ang Cie Bun, dan yang terkecil bernama Ang Cie Liong; Mereka sulit sekali dibedakan satu dengan yang lainnya, sebab baik pakaiannya maupun wajah mereka mirip satu dengan yang lainnya. Tentu saja sulit bagi orang yang belum mengenal benar akan diri mereka, untuk membedakan yang mana Cie Sian, mana Cie Bun dan mana Cie Liong...! Tetapi sesungguh nya ketiga jago kembar itu memiliki ciri2 yang bisa memperkenalkan diri mereka. Jika Cie Sian memiliki tahi lalat yang sangat besar di telapak tangan kanannya, Cie Bun memiliki mata yang tidak sempurna, yaitu juling, sedang kan Cie Liong memiliki kaki yang jauh lebih pendek dari kedua saudaranya, bahkan jalan nya juga agak pincang, karena kaki kirinya lebih panjang dari kaki kanannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jika ciri2 ketiga orang itu diperhatikan, maka dengan mudah orang dapat membedakan mereka bertiga.
Disaat itu Ang Cie Sian telah berkata lagi : ,,Kami memiliki dendam sedalam lautan dengan Yo Ko keparat itu...! Jika memang Taisu bisa membantu kami menangkap dan
membinasakannya, maka budi itu tidak bisa kami lupakan dan jika kelak kami diminta untuk terjun dalam minyak panas atau api berkobar, semua itu tidak akan kami tolak...!".
"Benar !" kata Cie Bun dengan matanya yang ber-gerak2
juling. "Kami tentu akan ber terima kasih dan bersyukur jika telah berhasil membalas dendam kami itu...!".
"Yo Ko keparat itu memang keterlaluan, sepuluh tahun yang lalu kami telah dihinanya, kami bertiga telah dihajarnya habis2an, walaupun kami tidak bersalah, hanya karena
mengambil sedikit uang milik seorang penduduk dikampung Bian-bo-cung. Tetapi Yo Ko keparat yang sok pahlawan itu, telah menghajat kami. Waktu itu kepandaian kami belum lagi setinggi sekarang. Coba kalau sekarang, hemmm. hemmm, kami tentu akan mematahkan batang lehernya...!".
Mendengar perkataan Ang Cie Liong yang terakhir itu,
hampir saja Phang Kui In tidak bisa menahan tertawanya.
Karena perkataan yang terkebur itu benar2 terlalu sombong.
Sin Tiauw Taihiap Yo Ko merupakan seorang pendekar sakti nomor wahid dalam persulatan didaratan Tionggoan, mana bisa ditandingkan dengan mereka "
Mie An Siansu telah tersenyum, dia telah berkata perlahan:
"Baik! Baik! Tentu kami juga akan menbantu kalian
menghadapi Yo Ko keparat itu ! Dengan menyerang dia secara mengeroyok dan mempergunakan tipu muslihat yang rapi, walaupun Yo Ko sibuntung keparat itu memilili sayap, jangan harap dia bisa meloloskan diri dari kematian ditangan kita.......
!" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Segera terdengar suara tepuk tangan dari rombongan
orang2 itu, tampaknya mereka tengah dilambungi khayalan yang tidak2 dan terlalu muluk2.
Tetapi waktu Mie An Siansu ingin berkata lagi, disaat itu mereka telah mendengar suara tiupan seruling, yang
mengalun lembut dari arah kejauhan Kemudian suara seruling itu lenyap.
Mie An Siansu dan yang lainnya jadi saling pandang mereka men duga2 entah siapa peniup seruling itu.
Tetapi tidak lama kemudian mereka juga telah mendengar suara seorang wanita yang bersenandung dengan suara yang mengandung kecintaan yang sangat dalam :
Cinta abadi itu Adakah dalam dunia "
Perasaan dan hati Itukah cinta " Dia pergi untuk lenyap tidak kembali,
Pertemuan manis telah berakhir,
Kemana harus mencari mereka "
Kemana harus berjumpa dengannya lagi "
Bagai burung terbang kian kemari,
Tetapi hanya seorang diri.
Karena dia telah pergi .....
Wahai engko, wahai engko,
Dengarkah engkau akan suaraku ini "
Angin coba membawa suaraku,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Teapi sang anginpun takut bermu denganmu.
Awan berkata, Ingin membawa aku bertemu denganmu.
Tetapi sang awan kuatir untuk bertemu denganmu juga.
Bagaimana aku harus mencarimu "
Burung yang berkicau. Selalu menghiburku : "Jangan bimbang,
jangan menangis, Engko akan juga datang....
Tetapi bila " Tetapi kapan " Sekarang, nanti " Juga tidak bertemu lagi.....
Suara senandung itu demikian menyedihkan, tampaknya
wanita yang membawakan lagunya itu seperti tengah
mengalami patah hati. Dan suara senandung itu semakin lama semakin terdengar jelas dan dekat.
Tidak lama kemudian, dari balik sebatang pohon telah
muncul seorang gadis yang berusia diantara dua puluh empat tahun, wajahnya manis, rambutnya dikuncir dua, dan ditangan kanannya membawa sebatang seruling, sedang pinggangnya tergantung sebatang pedang.
Mukanya yang cantik manis mungil itu memancarkan
kesedihan yang sangat. Phang Kui In mengerutkan alisnya, dia men duga2 entah siapa gadis yang tengah merana itu. Yo Him juga merasa iba terhadap gadis itu. Karena dia mengerti bahwa si encie itu sedang bersusah hati.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siapa dia, paman Phang ?" tanya Yo Him dengan suara berbisik.
aku sendiri tidak mengenalnya .... tetapi tampaknya dia seorang pendekar wanita yang berkepandaian tinggi dari golongar pulih...!"
Saat itu. sigadis telah melihat rombongan orang yang
tengah berkumpul bermusyawarah.
Mie An Siansu waktu melihat gadis itu, mukanya jadi
berobah seketika itu juga, dan dia mengeluarkan suara seruan tertahan.
Gadis itu juga mengerutkan sepasang alis nya, tampaknya dia kenal dengan Mie An Siansu.
"Mie An Taisu !" katanya dengan suara yang dingin "Apa yang tengah engkau lakukan bersama orang2 ini " Apakah kalian sedang merencanakan suatu perbuatan jahat lagi ?".
Mie An Siansu tampaknya telah berhasil menguasai
goncangan hatinya. Dengan gesit dia telah melompat berdiri, kemudian terdengar suara tertawanya yang ber-gelak2.
Orang2 yang lainnya, termasuk Ang Sam hengte telah
melompat berdiri juga, semua nya mengawasi gadis itu
dengan sorot mata yang tajam dan kurang ajar sekali.
,,Kwee Liehiap...engkau ada disini !" tanya Mie An Siansu dengan sikap yang tengik sekali. "Kebetulan sekali !
Bagaimana keadaan Thio Kun Po, yang waktu itu melarikan diri bersama engkau dan Kak-wan Siansu ?".
Muka sigadis itu tetap dingin, dia telah memandang tajam kepada sipendeta.
"Mie An Siansu, aku tidak bicara main2. Apa yang sedang kau lakukan ! Beberapa saat yang lalu, engkau telah dihukum oleh Hong thio Siauw Lim Sie, dan disaat itu seharusnya engkau menyadari kesalahanmu untuk tidak melakukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kejahatan lagi, tetapi akhir2 ini justru seringkali kudengar bahwa engkau mulai mengumbar lagi sifat2 burukmu,
menggangu anak isteri orang...... ! Dan ...... !" berkata sampai disitu, tampak sigadis telah menatap kepada Siangkoan Peng.
"Gadis itu juga engkau tawan .....! Sungguh pendeta
celaka...... !" walaupun memaki begitu, suara sigadis terdengar halus sekali.. ..
"Gadis yang belum lagi berusia lebih dari tiga belas tahun, telah engkau ganggu .... !"
"Ohhh, Kwee Liehiap salah paham ! Itu bukan perbuatanku
! Justru gadis kecil itu mengikuti Ang Sam hengte, ketiga sahabatku itu. karena jengkel dan sigadis itu juga diusir tidak mau pergi, maka akhirnya ketiga sahabatku itu terpaksa menotoknya agar gadis itu tidak mengganggu lebih jauh lagi...... !"
Sigadis mengerutkan alisnya, tampaknya dia tidak
mempercayai keterangan si hweeshio..
"Dan kini apa yang sedang kalian rundingkan " tanya
sigadis. Mie An Siansu telah tetapkan hatinya yang tadi tergoncang, dia telah berpikir, walaupun, bagaimana tingginya kepandaian gadis itu, tetapi dia berada ber-sama2 dengan, kawan2nya dalam jumlah yang banyak. Maka dia merasa tidak perlu takut, dia. telah tertawa ber-gelak2 dengan suara yang sangat nyaring dan bengis sekali.
"Kwee Siang !" katanya kemudian setelah puas tertawa.
,,Engkau jangan terlalu ber tingkah dan membawa sikap sebagai seorang Locianpwe menegur kaum Boanpwe ! Apa
kedudukanmu " Apa kepandaianmu " Hemmnn mungkin jika
Hongthio Siiuw Lim Sie bertemu denganku, dia tidak akan memperlihatkan sikap seperti itu ! Jika engkau masih tidak mau cepat2 berlalu dan masih banyak cerewet biarlah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

engkaupun akan kami tangkap dan tawan, karena memang
kamipun menghendaki suatu keterangan dari mu !".
Gadis itu, yang tidak lain dari Kwee Siang, puteri bungsu dari Kwee Ceng dan Oey Yong, telah tertawa tawar, sikapnya tenang sekali.
"Enak saja engkau bicara, waktu dulu engkau tidak
dibinasakan oleh engko Yo, itupun karena engko Yo merasa kasihan dan mau mengampuni jiwa bangsatmu, tetapi
ternyata bangsat tetap saja bangsat...! Baiklah ! Apa yang hendak kau tanyakan kepadaku ?".
"Justru kami ingin mengetahui tempat persembunyiannya Yo Ko, sibuntung celaka itu !" kata Mie An Siansu dengan suara yang bengis.
Muka Kwee Siang jadi berobah.
Harus diketahui, dia sangat menghargai dan menghormati sekali Sin Tiauw Taihiap Yo Ko (baca : Sin Tiauw Hiap Lu), maka kini dia mendengar Mie An Siansu menyebut Yo ko
dengan perkataan Yo Ko sibuntung celaka tentu saja Kwee Siang jadi gusar sekali.
"Srengg...!" tahu2 Kwee Siang telah mencabut pedangnya.
"Lidahmu yang kurang ajar itu tampaknya memang harus
dipotong !" kata Kwee Siang dengan suara mengandung kemarahan, Mukanya yang montok berobah merah, sedang
tangannya telah bergerak, pedangnya itu telah menyambar kearah Mie An Siansu, dan "serrrr !", mata pedang itu telah menyambar kearah dada sihweshio.
"Siuttt...!" mata pedang mengenai sasaran yang salah, karena Mie An Siansu cepat mengelak kesamping.
Disaat itu Kwee Siang yang tengah mendongkol mendengar Yo Ko disebut sebagai 'sibuntung celaka', telah menyerang lagi dengan gerakan yang cepat sekali, pedangnya telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berkelebat menyambar dengan mengeluarkan suara
mengaung. ,,Sirrrrgg ! " pedang itu menyambar sulit dilihat oleh mata orang biasa, disusul dengan suara 'breett !" ujung lengan jubah pendeta itu telah kena dilubangi oleh mata pedang sigadis she Kwee.
Mie An Siansu ter-huyung2 mundur dengan tubuh yang
agak bergetar dia mukanya pucat, karena dia kaget bukan main telah diserang seperti itu, untung saja dia masih sempat untuk berkelit sehingga hanya lengan jubahnya saja yang berlobang. Coba jika dia terlambat berkelit, niscaya dadanya yang akan berlobang.
Ang Samhengte dan jago2 lainnya yang melihat itu jadi terkejut bercampur marah. Dengan cepat mereka telah
berpencar dan mengurung sigadis. Tetapi Kwee Siang tidak takut sedikilpun, dia berdiri tegak dengan tenang sambil mencekal pedangnya. Walaupun saat itu dia telah terkurung oleh kedua puluh orang tersebut.
"Kalian majulah semua !, rupanya kalian memang bukan
manusia baik2" tantang Kwee siang dengan suara nyaring.
Mie an siansu yang lengan jubahnya telah berlobang oleh mata pedang Kwee siang itu mendongkol bukan main, dia telah mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras sekali, lalu telah melancarkan serangan2 dengan cepat dan dahsyat.
Tetapi Kwee siang mana memandang sebelah mata
serangan itu, dia berkelit dengan indah mempergunakan jurus Bidadari Menari dimana tubuhnya bergerak lemas gemulai kekiri dan kekanan, maka lawannya tidak berhasil
melancarkan serangan kepadanya.
Waktu Kwee Siang ingin menggerakkan pedangnya untuk
melancarkan serangan, justru disaat itulah tampak pedang salah seorang pengepungnja yang berpakaian sebagai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang tojin (pendeta agama To) telah meluncur dengan cepat kearah punggungnya.
Kwee Siang jadi batal untuk melancarkan serangan kepada Mie An Siansu, dia bergerak dengan jurus "Naga Perkasa Muncul Dari Lautan", pedang Kwee Siang ber-gerak2
berbentuk setengah lingkaran kearah belakangnya bagaikan seekor naga yang tengah menggeliat, menyambar kearah si Tojin.
,,Trangg !" kedua pedang itu saling bentur dengan keras dan kuat, disaat itulah dengan cepat sekali Kwee Siang telah menurunkan pedangnya, melepaskan kaitan dari pedang
lawannya dengan gerakan yang sangat manis dan indah
dipandang, kemudian dia telah melancarkan tikaman susulan kearah paha si Tojin dengan jurus "Hujan Bunga Dimusim rontok", dan pedangnya ber-kelebat2 membingungkan lawan.
Tetapi Tojin itu rupanya seorang akhli kiam-khek, akhli pedang ternama, dari itu dalam keadaan demikian dia berhasil mengelakkan serangan Kwee Siang.
Gerakan yang dilakukan oleh Tojin itu sangat lincah sekali, disusul juga dengan pedangnya yang menyambar kearah mata Kwee Siang. Jika Kwee Siang meneruskan serangannya berarti matanya juga akan menjadi korban serangan pedang si Tojin, berarti juga akan menjad buta.
Terpaksa Kwee Siang menarik pulang pedangnya dan
dalam keadaan demikian Ang Cie Bun telah melancarkan
serangan kepada Kwee Siang dengan mempergunakan Poan
Koan Pitnya. Ang Sam Hengte merupakan tiga orang bersaudara kembar yang mempergunakan poan koan pit sebagai senjata andalan mereka. Dan poan koan pit memang merupakan senjata
andalan mereka. Dan poan-koan pit memang merupakan alat senjata vang bisa dipergunakan untuk menotok jalan darah.
Maka serangan2 dari Ang Cie Bun selalu mengincer jalan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
darah ditubuh Kwee Siang, dimana poan koan pit tersebut ber-gerak2 keatas, kebawah atau menyambar lurus ditengah.
mengincer jalan darah sigadis.
Begitu juga dengan Ang Cie Liong dan Ang Cie Sian, telah ikut melancarhan serangan dengan poan-koan-pit mereka saling susul. Ang Cie Liong telah menyerang dengan jurus
,,Bunga Rontok Sehelai", disusul lagi dengan totokan mempergunakan jurus "Harimau Lepas Taring", poan-koan-pitnya me-nyambar2 keras menimbulkan angin berkesiuran.
Dan jurus2 yang dipergunakan oleh Ang Cie Liong bertiga sesungguhnya merupakan Ilmu silat aliran Tionggoan Timur.
Kwee Siang tidak jeri bahkan sama sekali tidak merasa takut menghadapi keroyokan seperti itu.
Dengan mengeluarkan suara teriakan yang sangat nyaring Kwee Siang memutar pedangnya.
Kali ini Kwee Siang mempergunakan jurus "Biruang Kecil Menerjang Menggigit", tampak pedangnya menyambar dalam jarak pendek2 dan cepat sekali be-robah2 sasaran dan arah serangan.
Gerakan yang dilakukan Kwee Siang dengan memutar
pedangnya keberbagai arah itu sangat mengejutkan
lawan2nya. Jangan kata serangan dari pihak musuh,
sedangkan jika saat itu Kwee Siang disiram dengan segayung air, tidak setetes airpun yang akan dapat menerobos masuk.
Maka semua serangan lawan2nya selalu tertangkis dan tidak bisa menerobos kepertahanan yang dilakukan Kwee Siang.
Dalam keadaan demikian, Mie An Siansu yang telah marah, telah mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras sekali, dia telah melancarkan gempuran2 yang sangat hebat
mempergunakan kedua telapak tangannya itu, karena dia melatih semacam ilmu pukulan tangan kosong.
Pukulan yang dilancarkannya mempergunakan sekaligus
kedua telapak tangannya dengan jurus "Naga Berjumpalitan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Diawan". di mana kedua telapak tangan itu berkesiuran keras dan kuat menyambar kearah Kwee Siang, karena pukulan itu merupakan salah satu jurus dari Tek Kong Ciang (Pukulan Udara Kosong). Maka tanpa perlu menyentuh bagian anggota tabuh lawan serangan itu bisa mematikan.
Kwee Siang tengah memutar kuat2 pedangnya, ketika
tahu2 dia merasakan desakan kuat menerjang kedirinya, membuat dia mengeluarkan seruan tertahan dan mundur
bebepa langkah kebelakang seperti juga rubuh terguling.
Untung saja Kwee Siang, memiliki lwekang cukup tinggi dan kegesitan telah mencapai puncaknya, dia berhasil manguasai dan mengendalikan tubuhnya tidak sampai rubuh terguling, dalam sekejap mata dia telah berhasil berdiri tegak kembali.
Melihat kesempatan itu Ang Cie Liong telah mengeluarkan suara bentakan yang sangat bengis, tampak dia telah
meloncat sambil menggerakkan poan-koan-pitnya yang akan menotok jalan darah Pai-tie-hiat didekat dada sebelah kiri dari sigadis. Serangan yang dia lakukannya itu sangat cepat sekali membawa angin serangan yang tajam berseliweran dan di saat itu juga dengan cepat Kwee siang memutar tubuhnya dengan gesit. Dengan sangat manis, tahu2 dia telah berdiri dipinggir dan membiarkan serangan poan-koan-pit itu lewat di sisi dadanya.
Namun Kwee Siang bukan hanya membiarkan serangan
lawannya lewat dan berdiam diri saja, cepat sekali pedangnya digerakkan melancarkan tikaman kearah dada Cie Liong
dimana mata pedang menusuk lurus.
Ang Cie Liong mengeluarkan suara teriakan tertahan
melompat mundur dengan muka pucat. Dia juga telah menarik pulang poan koan-pitnya untuk menangkis pedang Kwee
Siang. "Trangg...!" poan-koan-pit itu berhasil menangkis pedang sigadis dengan keras sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam keadaan demikian Ang Cie Liong kembali terhuyung, karena waktu melancarkan serangan menangkis, disaat itu tenaganya tidak terkumpul semuanya, dan Kwee Siang telah melancarkan serangan pedang menusuk dengan disertai
getaran tenaga lweekang Kiu Im Cin Keng, yang pernah
diperolehnya dari Kak Wan Siansu dari Siauw Lim Sie.
Disaat itu sebetulnya Kwee Siang telah berhasil
menciptakan semacam ilmu pedang yang hebat sekali
berdasarkan keterangan kitab Kiu Im Cin Keng yang dibacakan oleh Kak Wan Siansu.
Jika Thio Kun Po telah mengubah ilmu pedang dan ilmu
silat ciptaannya dengan mengandalkan Kiu Yang Cinkeng dan mendirikan partai persilatan sendiri yang bernama Bu Tong Pay, dimana kemudian Thio Kun Po merubah namanya
menjadi Thio Sam Hong, maka juga Kwee siang telah berhasil mendirikan sebuah pintu perguruan silat yang diberi nama perguruan Go Bie Pay
Disaat itu nama perguruan Go Bie Pay belum lagi terkenal, karena baru saja didirikan. Dan waktu mendengarkan Kak Wan siansu membacakan Kiu Im Cinkeng dan Kiu Yang
Cinkeng, justru hanya Thio Kun Hong dan Kwee siang berdua yang sempat mendengarnya. Dibelakang hari Bu Tong Pay telah menjadi sebuah pintu perguruan yang besar dan jaya.
Selewatnya Thio sam Hong justru Bu Tong Pay lebih populer dibandingkan dengan siauw Lim sie, bahkan pendekar2
didikan Bu Tong Pay lebih populer dibandingkan dengan Siauw Lim Sie, bahkan pendekar2 didikan Bu Tong Pay umumnya memiliki kepandaian yang tinggi dan budi pekerti yang baik serta luhur.
Go Bie Pay walaupun kelak merupakan salah satu pintu
perguruan yang sama populernya dengan Bu Tong Pay dan siuw Lim, tetapi masih berada dibawah satu tingkat dari ke populeran nama kedua pintu perguruan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekarang walaupun dikeroyok dua puluh orang lawannya
namun Kwee Siang tidak merasa takut, sebab dia memiliki ilmu pedang dan lwekang yang telah sempurna. Memang ilmu pedang yang diciptakannya untuk kaum wanita, karena itu kelak Go Bie Pay lebih dikenal oleh umum sebagai pintu perguruan wanita.
Karena pendiri Go Bi Pay adalah seorang wanita (Kwee
Siang), maka ilmu pedang itupun tidak mengandung
kekerasan tetapi mengandal kan kegesitan dan perobahan2
yang aneh yang bisa membingungkan lawan
Waktu melihat kedua puluh orang lawannya yang
mengeroyoknya dengan tidak mengenal malu, tampak Kwee Siang telan mengeluarkan siulan yang panjang dan
menggerakkah pedangnya me-lingkar2 bagaikan seekor naga dan tubuhnya melompat kesana kemari dengan gesit. Itulah jurus "Bie Sian Kiam-hoatl (Bidadari cantik bermain pedang) yang sangat tangguh dan membingungkan lawannya.
Gerakan2 dari ilmu pedang yang dipergunakan Kwee siang memaksa lawan2nya tidak bisa terlalu mendesak dan tidak berdaya untuk melancarkan serangan2 yang dekat, bahkan jagoan2 itu terpaksa harus ber-hati2 sekali setiap kali Ingin melancarkan serangan kepada Kwee Siang.
Mie An yang menyaksikan ini jadi marah sekali dan telah mengeluarkan suara bentakan berulang kali, tubuhnya telah menerjang dengan kedua tangannya yang berisi tenaga lwekang yang kuat. Dia telah mengeluarkan ilmu simpanannya yaitu ilmu silat Cap Pek Lo Han Kun atau ilmu pukulan delapan belas arhad.
Dua belas tahun yang lalu, Mie An Siansu,merupakan murid Siauw Lim Sie tingkat ketiga dan waktu dia dikeluarkan dari kaum-nya, kepandaian Mie An Siansu memang teiah mencapai taraf yang tinggi.
Hong-thio Siauw Lim Sie tidak menghukum mati kepada
Mie An Siansu waktu mengetahui Mie An Siansu memperkosa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang gadis, karena disebabkan Hongthio itu merasa sayang atas kecerdasan yang dimiliki oleh Mie An Siansu.
Sekarang walaupun dia telah dikeluarkan oleh pihak Siauw Lim Sie, tetapi selama dua belas tahun Mie An Siansu telah melatih diri dengan giat sehingga ilmu pukulannya telah semakin hebat dan lwekangnya telah memperoleh kemajuan yang pesat sekali.
Terlebih lagi dia memang seorang yang cerdas bukan main, selain dia melatih ilmu yang pernah diperolehnya dari perguruan Siauw Lim pay, diapun telah, berhasil menciptakan semacam ilmu silat "Pukulan Tangan Kosong" yang dari kedua telapak tangannya itu bisa menyambar angin serangan yang panas dan kuat sekali yang bisa membinasakan lawan2nya.
Tetapi Kwee Siang juga tidak lemah, dia bisa memberikan perlawanan dengan sama dahsyatnya.
Melihat keroyokannya bersama kawan2nya yang berjumlah cukup banyak dan berilmu tinggi belum berhasil juga
merubuhkan Kwee Siang, membuat Mie An Siansu tambah
penasaran. Berulang kali Mie An Siansu telah mengeluarkan bentakan2 bengis melancarkan serangan2 yang mengincer bagian2 mematikan ditubuh sigadis, dan begitu juga
kawan2nya mengepung rapat tidak memberikan kesempatan pada Kwee Siang untuk bernapas. Lalu Mie An Siansu telah menyedot napas dalam2, dan telah menggempur lagi dengan mempergunakan delapan bagian tenaga dalamnya,
menimbulkan kesiuran angin yang kuat sekali. Dengan jurus
"Lonceng Bergoyang Sepuluh Kali" kedua tangannya menyerang sekaligus bergantian kesepuluh bagian tempat jalan darah mematikan ditubuh Kwee Siang.
Tetapi Kwee Siang gesit sekali, dia selalu berhasil
menyelamatkan diri. Disamping itu juga Kwee Siang selalu ber-hati2 menghadapi serangan lawan2nya yang lainnya, dia berusaha mengendalikan diri dan membatasi ruang geraknya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menunggu kesempatan terbuka untuk menyerang bagian2
yang lemah ditubuh lawan2nya.
Selama melancarkan gempuran2nya, Mie An Siansu telah
ber-teriak2 menganjurkan kawan2nya agar melancarkan
serangan lebih berat dan keras, dia berusaha membangkitkan semangat bertempur kawan2nya.
Tetapi Kwee Siang kinipun tidak berlaku segan2 lagi,
dengan gerakan yang sangat cepat sekali tampak Kwee Siang telah menggetarkan pedangnya, yang ber-kelebat2
menyilaukan mata lawan2nya.
Setiap serangan yang dilancarkan oleh Kwee Siang kali ini merupakan serangan dari ilmu pedang simpanannya, diapun mempergunakan jurus2 yang pernah memperoleh petunjuk
dari Sin Tiauw Taihiap Yo Ko disaat itu pedangnya berkelebat2 menimbulkan desiran angin yang sangat kuat sekali.
Dalam keadaan demikian, terlihat jelas betapa pedangnya telah meluncur dalam gerakan yang sangat cepat sekali, sehingga samberan angin serangan pedang itu telah menderu2 dengan dahsyat, telah menyerang setiap jalan darah dari lawannya yang bisa mematikan.
Setelah lewat lima jurus, terdengar suara jeritan yang menyayatkan hati, karena itulah suara jerit kematian.
Kwee Siang telah berhasil merubuhkan dua orang lawannya yang menggeletak tidak bernapas lagi.
Tojin yang menjadi kawan Mie An Siansu jadi marah sekali, dengan mengeluarkan suara bentakan bengis dan nafsu
membunuh, dia telah melompat dan menggerakkan pedang
ditangannya, yang dengan ganas telah menikam ketubuh
Kwee Siang. Disamping itu, si Tojin juga telah membarengi dengan mengibas mempergunakan Hudtimnya, gerakan itu
telah membuat Kwee Siang harus mengelakkan serangan itu dengan cepat sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam sekejap mata tampak Kwee Siang telah berkelit tiga kali.
Dan dalam kesempatan itulah Kwee Siang baru memiliki
kesempatan untuk melancarkan serangan membalas.
Gerakan yang dilakukan Kwee Siang benar2 luar biasa, kaki kanannya diulur kedepan, ditekuk sedikit, dan kemudian dengan cepat sekali dia telah menikam dengan tubuh yang didoyongkan kedepan.
,,Sringgg...!" pedang meluncur dengan cepat sekali secepat kilat dan "Cepppp!" terdengar benda logam masuk menerobos dan daging kemudian terdengar suara teriakan menyayatkan dari Tojin itu, tubuhnya menggelepar dan terhuyung mundur, dari dadanya mengucur darah merah yang segar, mata tojin itu terbuka lebar2 dan dia mengeluh perlahan dengan mulur terbuka, dari tenggorokannya terdengar suara berkerogokan dan kemudian tubuhnya terjengkang kebelakang, napasnya terhenti.
Mie An siansu dan kawan2nya jadi terkejut bukan main, dia telah melihat betapapun Kwee siang memang tangguh dan memiliki kepandaian yang hebat luar biasa, kepandaian yang sulit sekali dilawan.
Tetapi Mie an siansu masih penasaran, dia
berpikir,walaupun Kwee siang memiliki kepandaian yang sangat tinggi, tetapi jika dia diserang terus menerus, niscaya gadis itu akan cepat letih sehingga dengan mudah dia akan dapat dirubuhkan.
Maka dari itu Mie An Siansu telah melancarkan serangan2
dan gempuran2 yang tidak hentinya, setiap serangan telapak tangannya itu meluncur dengan hebat, bahkan telah beberapa jurus lagi tampak Mie an siansu telah mencabut golok yang tergemblok di punggungnya.
Dengan goloknya itu dia telah melancarkan serangan yang sangat hebat sekali, goloknya telah me nyambar2 dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hebatnya, sehingga Kwee siang telah berhasil dipaksa mundur beruntun berulang kali.
Belum lagi kawan2 sihweshio yang telah melancarkan
serangan juga. Makin lama makin terlihat tampak Kwee siang hanya dapat membela diri saja dan tidak dapat melancarkan serangan2
balasan. Yo Him dan Phang Kui In yang menyaksikan jalannya
pertempuran itu telah memandang dengan tegang, sedangkan Yo Him telah berbisik perlahan disamping telinga Phang Kui In, "apakah tidak lebih baik paman Phang muncul memberikan bantuan kepada enci itu, Bukankah dengan bantuan paman Phang berarti gadis itu akan memperoleh bantuan yang tidak kecil dan meringankan bebannya yang bisa menyebabkan dia bisa mengambil napas dua dan mengadakan perlawanan yang lebih gigih kepada musuh2nya ?"
Phang Kui In berdiri ragu sejenak ditempat
persembunyiannya, tetapi kemudian dia telah mengangguk.
"Benar !" katanya perlahan. "Dan memang gadis itu merupakan puteri dari tokoh persilatan Kwee Ceng dan Oey Yong !!"
Mendengar perkataan itu, Yo Him jadi terkejut dan gugup:
"Kalau demikian, cepatlah paman Phang memberikan
pertolongan .... bukankah paman Kwee dan Oey Pehbo sangat baik " Waktu aku berada di Ang Hwa To, paman Kwee dan Oey Pehbo telah memperlakukan aku sangat baik sekali...... !"
Phang Kui In memang sejak tadi bermaksud untuk
melompat keluar dari tempat persembunyiannya untuk
memberikan pertolongan kepada Kwee Siang. Tetapi yang membuat dia ragu2 adalah jumlah musuh yang demikian
besar, maka Phang Kui In bermaksud untuk menantikan waktu sejenak lagi sampai musuh2nya itu letih. Tetapi melihat Kwee Siang mulai agak sibuk menerima serangan 2 gencar dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lawan2nya, tentu saja telah membuat Phang Kui In harus mengambil tindakan yang tegas. Dia telah melompat keluar dari tempat persembunyiannya sambil membentak keras
"Manusia tidak tahu malu ! Manusia rendah yang tidak punya perasaan ! Melancarkan serangan secara mengeroyok seperti itu !"
Dan setelah berkata begitu dengan cepat Phang Kui In
mencabut senjatanya, yaitu sepasang Samcio, senjata yang memiliki tiga cagak (trisula), dengan mengeluarkan suara yang nyaring sekali, tampak samcio itu telah meluncur menyerang salah seorang lawan yang terdekat dengannya. Yaitu Ang Cie Bun.
Tentu saja Ang Cie Bun tidak menduga akan adanya
serangan dari orang yang muncul dari tempat yang tidak terduga seperti itu jadi sibuk sekali mengelakkan diri. Berulang kali dia telah terdesak mundur kebelakang beberapa langkah kemudian dia teiah menangkis dengan poan-koan pitnya.
Tetapi Phang Kui In telah mempergencar serangan2nya,
dengan jurus Ban Hoa Hong Ie" (Hujan puluhan ribu bunga), trisulanya bagaikan gugurnya bunga2 dari pohon telah
menotok ke-jalan2 darah mematikan ditubuh Ang Cie Bun, juga dengan cepat sekali trisula itu telah meluncur kearah diri Ang Cie Sian yang berada disebelah kanannya.
Gerakan2 yang dilakukan oleh Phang Kui In menyebabkan Ang Cie Bun dan Ang Cie Sian jadi sibuk sekali mengelakan diri dari serangan2 Samcio itu. Walaupun mereka bersenjata Poan Koan Pit, namun gerakan Samcio itu sangat cepat sekali, maka membuat mereka harus bergerak cepat lagi untuk
mengelakkan diri dan menyelamatkan jiwa mereka dari
ancaman Samcio itu. Dalam keadaan demikian, tampak Phang Kui In telah
memperhebat terus serangan2nya, dia masih memiliki tenaga penuh, maka tidak mengherankan jika tenaga serangan
Samcio-nya juga me-nyambar2 dengan hebat sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam waktu yang sangat singkat sekali, Ang Cie Sian dan Ang Cie Bun telah terpisah dari gelanggang pertempuran itu, sehingga menyebabkan Kwee Siang jadi bisa bernapas atas berkurangnya lawan2 yang mengepungnya.
Melihat datangnya bala bantuan yang tiba tepat pada
waktunya, walaupun Kwee Siang tidak mengenal dan tidak mengetahui siapa
sesungguhnya Phang Kui In, tetapi gadis ini jadi girang bukan main.
Dia telah mengeluarkan suara siulan, semangat
bertempurnya jadi terbangun, dengan cepat sekali dia telah melancarkan kembali serangan2nya dengan dahsyat.
Karena datangnya bala bantuan itu, suasana pertempuran semakin seru saja, ketika lawan2nya sedang terkejut atas munculnya Phang Kui In dan bergerak agak lambat. Maka pedang Kwee Siang telah menyambar dengan cepat sekali, sehingga tampaklah dua tubuh telah menggeletak lagi rubuh ditanah, sambil mengeluarkan suara jeritan yang menyayatkan hati, karena itulah suara jerit kematian.
Mie An Siansu yang melihat keadaan mulai tidak
menguntungkan rombongannya, jadi terkejut dan marah. Dia sangat penasaran sekali, karena sejak tadi dia bersama dengan kawan2nya yang berjumlah dua puluh orang, ternyata tidak berhasil merubuhkan Kwee Siang yang hanya seorang diri. Bukankah hal itu sangat memalukan sekali.
Dengan cepat dia memperhebat serangan2nya.
Tetapi waktu pertempuran itu tengah berlangsung dengan serunya, tiba2 disaat itu telah terdengar teriakan dari suatu arah : "Di sini.. ! Mereka sedang bertempur disini ! Sigundul lanang Mie An Siansu juga berada disini. kita tangkap dan kita cingcang, percuma saja jika kita tidak bisa menangkap mereka, karena jumah kita yang seratus orang, tentu akan dapat dan berhasil membekuk mereka semua ! Seorangpun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jangan dilepaskan...! Tangkap dan kita binasakan semuanya, karena mereka merupakan manusia2 laknat.. !".
Tentu saja perkataan yang nyaring itu didengar oleh Mie An Siansu dan kawan2nya.
Mereka jadi terkejut sekali, dan menduga bahwa
rombongan orang yang datang itu tentunya jago2 kawannya Phang Kui In.
Muka Mie An Siansu dan sisa kawan2nya jadi berobah
pucat, mereka telah merasa ber-kuatir juga, dan dengan cepat Mie An Siansu mengambil suatu keputusan.
"Angin keras ......!" teriaknya dengan suara yang sangat nyaring. Mie An Siansu kemudian kabur dengan menyambar tubuh Siang koan Peng.
Maka disaat itulah kawan2nya telah melompat mundur,
memutar tubuh dan segera melarikan diri, karena merekapun memiliki perasaan yang sama seperti Mie An Siansu, dan mengetahui jika mereka dikepung oleh musuh2nya dalam
jumlah yang banyak, yang mereka duga adalah kawan2nya Phang Kui In, tentu saja hal itu akan membuat mereka
terdesak hebat, karena mereka telah letih akibat pertempuran yang memakan tenaga ketika melawan Kwee Siang dan Phang Kui In.
Maka jalan yang paling selamat adalah melarikan diri
menyelamatkan jiwa mereka masing2. Disaat itu dengan cepat sekali Kwee siang telah melancarkan serangan
pedangnya kepada salah seorang lawannya yang terlambat melarikan diri, Orang itu mengelakkan diri, tetapi tidak urung bahunya telah terluka oleh goresan pedang, maka dengan mengeluarkan suara jeritan kesakitan, dia pun juga telah melarikan diri mementang kakinya lebar2
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tentu saja hal ini telah membuat Kwee Siang tertawa geli, dia tidak mengejarnya. hanya Kwee Siang sesalkan tidak bisa menolong Siangkoan Peng yang dibawa kabur Mie anSiansu.
Phang Kui In juga tidak mengejarnya karena dia mengenali justru tadi yang berkata itu adalah Yo Him.
Memang Yo Him sengaja telah mempergunakan
gertakannya itu untuk "mengusir' lawan2nya Kwee Siang.
Dan dia berhasil, karena Yo Him hanya seorang diri, dan dia menyebut dalam jumlah. seratus orang, sehingga Mie An Siansu dan kawan2nya yang tidak mendengar suara langkah kaki, maka mereka sebagai jago-jago berpengalaman dalam persilatan justru berbalik mengira bahwa orang2 yang tengah bersembunyi itu merupakan jago2 yang memiliki ilmu
meringankan tubuh yang telah sempurna. Bukankan suara langkah kakinya saja tidak terdengar ".
Karena itu dengan tepat sekali rencana gertakan Yo Him memberikan hasil yang baik, dimana lawan2 Kwee siang
termasuk juga Mie an siansu telah melarikan diri ....
Phang Kui In tertawa tergelak2 dia memuji akan
kecerdasan Yo Him. Saat itu Kwee siang telah menghampiri kepadanya dan
telah membungkukkan tubuhnya, kemudian dia menjura
memberi hormat dengan sikap yang sangat ramah.
"Terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Kiesu, bolehkab siauwmoay, mengetahui nama besar dari Kiesu ".
dan jika memang tidak keberatan siauwmoay juga ingin
menanyakan gelaran Kiesu yang harum untuk dikenang,
bahwa siauwmoay pernah menerima budi besar dari Kiesu....!"
kata Kwee siang. Phang Kui In cepat2 membalas penghormatan sigadis. dia telah tertawa lebar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
,,Sesungguhnya kita bukan orang luar ....kita masih orang dalam juga.........!" kata Phang Kui In dengan suara yang ramah. "Aku she Phang dan bernama Kui In, tidak memiliki julukan apa2 karena kepandaianku yang rendah...! Sedangkan beberapa saat yang lalu dipulau Ang Hwa To, aku telah bertemu dengan ayah bundamu, yaitu Kwee Taihiap dan Oey Liehiap.
,,Oh, ya ?" tanya Kwee Siang dengan mata bersinar cemerlang sekali! "Bagaimana keadaan mereka " Apakah
mereka sehat2 saja ?"
"Sehat2 saja, tetapi karena ada suatu urusan yang sangat penting, maka Kwee Taihiap dan Oey Liehiap ber-sama2
dengan orang2 gagah lainnya, bermaksud untuk
memberitahukan kepada para pencinta negeri agar
mengetahui, bahwa tidak lama lagi akan ada ancaman
serbuan dari tentara Mongolia !".
Muka Kwee Siang berobah, dia menghela napas panjang.
"Hai, hai," katanya dengan suara yang dalam dan
menundukkan kepalanya. "Memang aku keterlaluan sekali.
Telah beberapa tahun aku tidak menjenguk orang tuaku itu...!


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Juga encie Hu (Kwee Hu) belum kutenggoki !, mengapa aku jadi demikian ", Mengapa aku harus mengenang terus
kepadanya ". tetapi engko Yo juga kejam sekali, dia tidak mau bertemu denganku satu kalipun juga !" waktu ber kata2 begitu suaranya sedih bukan main, mukanya juga murung sekali, tampak hatinya sangat berduka.
Disaat itu Phang Kui In telah tertawa.
"Kwee lihiap justru kami sedang melakukan perjalanan
untuk menemui Yo Taihiap" katanya.
Muka Kwee Siang seketika berobah jadi tegang dan girang dia telah bertanya dengan suara yang tidak lancar :
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau...Kiesu...kau mengetahui dimana beradanya Engko Yo Ko"'' "Dimana sekarang engko Yo berada ?" tanya Kwee Siang dengan suara tidak sabar. "Dan engkau Kiesu,
mengatakan perkataan "kami", apakah engkau membawa
sahabat2mu yang tadi belum muncul itu ?"
"Itu hanya sandiwara dari engko kecil kawanku, untuk
mengertak Mie An Siansu dan kawan2nya.......!" kata Phang Kui In. Dan setelah berkata begitu, dia telah berkata: ,,Adik kecil, kau keluarlah untuk berkenalan dengan Kwee Liehiap, karena Kwee Liehiap sahabat ayahmu........."
Yo Him telah melangkah keluar, dia menghampiri Kwee
Siang dia telah menjura. "Apa kabar encie Kwee ?" tanyanya dengan ramah, dia
memanggil encie Kwee, karena sejak tadi dia telah mendengar sigadis memang she Kwee dan bernama Siang.
Kwee Siang untuk sejenak berdiri ditempatnya dengan
tertegun, sampai dia lupa untuk membalas hormat dari Yo Him, karena hatinya saat itu tergoncang hebat sekali.
Dilihatnya muka Yo Him mirip sekali dengan Sin Tiauw
Taihiap Yo Ko, dan dia seperti juga melihat Sin Tiauw Taihiap, maka tidak, mengherankan jika hati gadis ini jadi tergoncang keras sekali.
Dalam keadaan demikian, tampak Yo Him telah berkata
lagi; "Encie Kwee, apakah engkau tengah mencari ayahku ?"
"Kau..... kau puteranya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko ?"
tanya Kwee Siang dengan suara tergagap.
"Benar !" kata Phang Kui In. "Justru kami berdua tengah melakukan perjalanan untuk menemui Sin Tiauw Taihiap Yo Ko..." dan Phang Kui In telah menceritakan perihal pertemuannya dengan Yo Ko, menceritakan semua
pengalamannya yang tiba dipulau Ang Hwa To dan kemudian sampai mereka melakukan perjalanan untuk menyusul Yo Ko.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kwee Siang berulang kali mengeluarkan seruan2 girang.
Dia telah menghampiri Yo Him, tangan anak itu telah
dicekalnya kuat2. Yo Him merasa terharu, ketika melihat di mata Kwee Siang menitik beberapa butir air mata, sedangkan tangannya yang mencekal pergelangan tangannya, dirasakan dingin sekali.
Karena Kwee Siang sedang berada dalam keadaan tegang dan juga girang.
"Belasan tahun aku mencari Engko Yo, ai, ai, dia seperti juga selalu mengelakkan diri dari pertemuan kita...! Aku sangat kagum dan menghormatinya, begitu juga dengan
ibumu, adik Him, yaitu encie Siauw Liong Lie...! Ai, mengapa kami tidak bisa berkumpul selama nya, mengapa aku harus mencarinya tanpa menemui jejak selama belasan tahun."
Mendengar itu, tentu saja Yo Him jadi semakin terharu saja.
Diapun menceritakan pengalamannya, bahwa
sesungguhnya dia belum pernah bertemu satu kalipun dengan ayah dan ibunya. Dia menceritakan seluruh pengalamannya.
Kwee Siang jadi kaget dan terharu.
,,Oh Yo Him, engkau tampaknya menderita sekali ! Biarlah kita mencarinya sampai kalian ayah dan anak bisa berkumpul kembali, lalu mencari ibumu...! Sungguh malang sekali nasibmu !" dan sambil berkata begitu Kwee Siang merangkul Yo Him dengan penuh kasih sayang, tangannya meng-elus2
rambut sianak she Yo itu dengan sikap seperti seorang kakak terhadap adiknya.
Yo Him juga jadi terharu sekali, dia sampai mengucurkan air matanya juga. Yo Him merasakan walaupun dirinya hidup sengsara dan menderita jauh dari orang tua, tetapi dia telah dirawat oleh sepasang suami isteri yang baik hati, sehingga dia bisa mencapai usia beberapa tahun ini, sedangkan Kwee Siang yang menaruh kagum dan juga menghormati ayahnya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
justru telah meninggalkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri, meninggalkan ayah bundanya, meninggalkan keluarga dan lingkungannya, setiap hari hanya berkelana untuk mencari Sin Tiauw Taihiap. Bukankah hal itu sangat menderita sekali "
Kwee Siang memang mencintai Yo Ko dari dasar hati dan setulus hati.
Tetapi dia mencintai tanpa terdapat setitik noda sedikitpun, bahkan diapun mencintai Siauw Liong Lie. Dan Kwee Siang hanya menghendaki dapat berkumpul bertiga...tetapi
keinginan itu hanya merupakan impian belaka, sebab sekarang Siauw Liong Lie dan Yo Ko tidak pernah dijumpai jejaknya, sehingga dia harus berkelana belasan tahun tanpa berhasil menemui jejak kedua orang sakti yang dikaguminya itu...!
Jika Oey YokSu, sang kakek dari Kwee Siang memperoleh gelaran Losia (sisesat tua), maka Kwee Siang justru dalam persilatan teiah memperoleh gelaran Siauw-sia (sisesat kecil), sehingga bisa dibayangkan bahwa sifat dan perangai Kwee Siang sangat aneh. Dia memiliki cita2 yang berlainan dari setiap orang umumnya, dia memiliki sifat yang ramah., lembut, tetapi bisa keras dan melakukan banyak keanehan"
dalam penghidupannya. Bahkan seringkali dia melakukan perbuatan2 diluar dugaan dari manusia umumnya, sehingga banyak orang2 persilatan yang melihat sikap Kwee Siang, menduga Siauwsia ini sebagai pendekar wanita muda yang telah terganggu syarafnya, telah sinting.
JILID 18 OEY YOK SU sesungguhnya seringkali meminta cucunya
yang terkecil ini agar berdiam di To Hoa To, menemaninya sampai nanti dia menutup mata. Karena Kwee Siang sebagai cucunya yang t terkecil dimana dia dilahirkan waktu kota Siang Yang tengah bergolak hebat dalam pertempuran,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedangkan ayah dan bundanya yaitu Kwee Ceng dan Oey
Yong, juga sibuk sekali mengatur pasukan tentara Song menghadapi serangan2 dari tentara Mongolia, maka Oey Yok Su menganggap bahwa Kwee Siang pantas jika menemani dia dipulau To Hoa To sebagai pewarisnya, yang kelak akan menjadi majikan To Hoa To.
Namun Kwee Siang telah menolak keinginan kakeknya itu, karena dia bermaksud untuk mencari jejak Yo Ko dan Siauw Liong Lie.
Itulah sangat mengherankan dan aneh sekali. Banyak
orang2 gagah dalam persilatan yang bersedia untuk
menyiksa dirinya sendiri dan melakukan apa saja, asal bisa diterima menjadi murid oleh Oey Yok Su dan menerima
warisan ilmu Oey Yok Su yang sangat luar biasa. Oey Losia merupakan manusia aneh dalam persilatan, diantara jago2
tua, dialah sekarang yang terhebat kepandaiannya, karena Auwyang Hong dan juga Ang Cit Kong, yang kepandaiannya hampir berimbang dengannya, telah menutup mata. Begitu juga dengan Ong Tiong Yang, telah menghembuskan
napasnya yang terakhir. Ciu Pek Thong dan yang lainnya memang memiliki kepandaian yang tinggi, tetapi tidak ada yang sehebat Oey Losia. Maka itu dengan berdiamnya dia menutup diri melewati usia tuanya di pulau To Hoa To, maka Oey Yok Su dianggap oleh orang2 persilatan sebagai manusia setengah dewa.
Tidak ada seorangpun yang mengetahui sepak terjang Oey Yok Su selanjutnya, karena disamping Oey Yok Su tidak pernah menunjukkan diri dalam pergaulan umum, dan tidak pernah keluar dari pulau To Hoa To, juga tidak ada seorang jagopun dalam rimba persilatan yang berani mendatangi pulau To Hoa To ........
Kini Kwee Siang telah mendengar jejak perihal Yo Ko tentu saja telah membuatnya jadi girang bukan main, dia sampai mengucapkan syukur berulang kali kepada Thian.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Phang Kui In dan Yo Him yang melihat kegembiraan sigadis she Kwee ini, jadi turut gembira.
Begitulah, mereka memutuskan untuk melakukan
perjalanan bertiga. Phang Kui In telah mengajak mereka untuk kembali keperahunya.
"Mudah2an saja Sin Tiauw Taihiap belum meninggalkan
Kun Lun San.....!" kata Phang Kui In waktu mereka telah berada diperahu.
Kwee Siang mengatakan dengan penuh harapan, dan
sepanjang berlayar dilautan, Kwee Siang ber-cakap2 dengan Yo Him. Ada saja yang mereka percakapkan.
Yo Him juga senang kepada gadis ini karena sang enci ini tampaknya demikian ramah dan menyayangi dia. Maka Yo
Himpun ber-cakap2 dengan asyik sekali, dengan sendirinya lupalah Yo Him akan kesedihannya. Dan begitu juga dengan Kwee Siang, lupa pula untuk sementara akan kesepian dan kedukaan hatinya...karena Yo Him sebagai pengganti pelipur laranya., muka Yo Him yang mirip dengan Yo Ko, memberikan kesan dan mengurangi akan rindunya...rindu terhadap Yo Ko maupun Siauw Liong Lie.
Bahkan dalam perjalanan itu, Kwee Siang telah bertanya kepada Yo Him.
,,Apakah adik Him telah mengerti ilmu silat ?" tanyanya kemudian. .
"Sedikit!....!" menyahuti Yo Him.
,,Coba kau jalankan dihadapanku, nanti aku bisa
memberitahukan kelemahan2mu...!" kata Kwee Siang menganjurkan sambil tersenyum.
Yo Him juga berpikir untuk mengisi waktu2 senggangnya memang ada baiknya dia melatih diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka Yo Him telah menjalankan ber-macam2 ilmu silat
yang telah dipelajarinya.
Kwee Siang kagum sekali. "Engkau dalam usia demikian
muda, telah berhasil menghafal semua ilmu silat milik ayahmu, dan berbagai ilmu silat lainnya.....! Hemm, yang kurang hanya latihan dan tenaganya saja ! Baiklah, sekarang engkau perhatikan, aku ingin menurunkan Kiu Im Cinkeng kepadamu ! Jika sekarang engkau belum bisa menangkap
keseluruhannya, itupun tidak apa2, asalkan kau ingat baik2
didalam hati, agar kelak bisa kau melatihnya jika engkau telah dewasa....!".
Yo Him jadi girang sekali.
Dia juga telah menyatakan terima kasih nya, dan segera Kwee Siang menurunkan ilmu pedang Go Bie Kiam-hoat dan juga Kiu Im Cinkeng.
Tentu saja Yo Him bisa menangkap semua keterangan itu dengan mudah, yang telah dicatat dalam ingatannya, karena dia memang sangat cerdas sekali. Waktu Kwee Siang meminta dia menjalankan ilmu pedang Go Bie Kiam-hoat, Yo Him bisa membawakannya dengan mudah, walaupun dia hanya
mengerti gerakan2nya dan serangannya belum mengandung tenaga dalam, tetapi seluruh jurus telah dijalankannya dengan sempurna.
Kwee Siang jadi girang sekali.
"adik Him, ternyata engkau cerdas sekali seperti ayahmu !"
kata Kwee Siang memuji. Diperbandingkan dengan ayahnya, Yo Him jadi bangga.
Segera dia menanyakan perihal ayahnya itu kepada Kwee Siang Dan Kwee Siang tidak keberatan untuk menceritakan mengenai diri Yo Ko dan Siauw Liong Lie selama yang
dikenalnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko tertarik sekali mendengar cerita sigadis, dia juga menjadi kagum sewaktu mendengar kegagahan ayahnya yang diceritakan oleh Kwee Siang.
Phang Kui In mengetahui peraturan dunia Kangouw, maka setiap kali Kwee Siang tengah menurunkan ilmunya Kepada Yo Him, dia selalu menyingkir keujung perahu, tidak mau
mendengarnya. Begitulah setiap hari Kwee Siang telah menurunkan sejurus demi sejurus ilmu pedang Go Bie Kiamhoat yang telah
diciptakannya sendiri, juga dia telah menurunkan tenaga dalam Kiu Im Cinkeng.
Memang Yo Him mempelajarinya karena jugaq ilmu pedang si gadis. Dia tidak mau mengecewakan Kwee Siang yang baik hati itu, maka dia menganggap asal mempelajari, tetapi seperti diketahui saat itu sesungguhnya Yo Him tengah menerima latihan tenaga dalam nomor satu didalam dunia !
Seperti diketahui, waktu Tat-Mo Cauwsu datang kedaratan Tionggoan, dan mendirikan perguruan siauw Lim sie dengan itu yang menjagoi rimba persilatan adalah siauw Lim sie. Dan Yo Him telah mewarisi tenaga dalam nomor satu di dunia persilatan yang sukar dicari tandingannya, yaitu Kiu Yang Cinkeng dan Kiu Im Cinkeng.
Justru kedua macam kitab latihan lwekang nomor satu itu ditemukan oleh Kak Wan siansu yang telah sempat
membacanya, karena justru Kak Wan siansu merupakan
pendeta penjaga kamar perpustakaan. Lalu kedua macam ilmu tenaga dalam itu telah diturunkan kepada Thio Kun Po (muridnya) dan Kwee Siang, yang kebetulan datang ke Siauw Lim Sie untuk mencari Sin Tiauw Taihiap Yo Ko.
Secara kebetulan itu pula yang menyebabkan Thio Kun Po akhirnya merupakan pendiri salah sebuah cabang perguruan silat didaratan Tionggoan yang akhirnya sangat terkenal, berimbang dengan keagungan nama Siauw Lim Sie, yaitu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pintu perguruan Bu Tong Pai. Sedangkan nama Thio Kun Po dilupakan orang, karena saat itu sampai kini, yang diingat dan tercatat dalam sejarah, pendiri Bu Tong Pai adalah Thio Sam Hong, nama selanjutnya dari Thio Kun Po.
Sedangkan Kwee Siang sendiri, yang sempat mendengar
dibacakannya intisari dari ilmu tenaga dalam yang sakti itu oleh Kak Wan Siansu dari Siauw Lim Sie, telah mendirikan pula sebuah cabang perguruan silat lainnya, yaitu Go Bie Pai. Dan dia telah memperoleh nama yang sangat tenar juga, karena dikemudian hari murid2 Go Bie Pai memiliki kepandaian yang hebat2. Bahkan dalam dunia persilatan kelak, dikenal tiga perguruan silat utama, yaitu, Siauwn Lim Sie, Bu Tong Pai dan yagn ketiga adalah Go Bie Pai.
Walaupun Bu Tong Pai dan Go bie Pai dikemudian hari
merupakan perguruan silat yang berdiri sendiri. tidak memiliki hubungan dengan Siauw Lim Sie namun se-tidak2nya ilmu silat dari kedua pintu perguruan itu memang bersumber dari Siauw Lim Sie juga........
Sekarang Kwee Siang baru menciptakan ilmu pedangnya
itu belum terlalu lama tetapi justru yang diturunkan kepada Yo Him adalah inti sari dari ilmu pedangnya itu, Jika kelak murid2 Go Bie Pai bisa mengangkat nama dalam dunia
persilatan didaratan Tionggoan, karena mereka
mempergunakan ilmu pedang Go Bie Pai dengan segala
kombinasinya yang ditambahkan disana-sini. Maka Hebat adalah Yo Him, yang langsung menerima ilmu pedang Go Bie Pai itu dari pendirinya (penciptanya) yaitu Kwee Siang.
Begitu juga dengan ilmu tenaga dalam Kiu Im Cinkeng,
diterima langsung dari Kwee Siang. Jika Kwee Siang waktu mendengarkan berdua dengan Thio Kun Po, hweshio dari Siauw Lim Sie, yaitu Kak Wan Siansu menghafalkan bunyinya Kiu Im Cin Keng dan Kiu Yang Cinkeng, itulah hanya
merupakan sekelebatan bacaan belaka, dan Kwee Siang
maupun Thio Kun Po harus memeras otak dan pikiran untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjernihkan pelajaran itu, menyalurkan satu persatu dan akhirnya telah dapat disusun dalam bentuk pelajaran latihan tenaga dalam yang sempurna.
Maka sekarang Yo Him telah menerima latihan Kiu Im Cin Keng yang telah disaring oleh Kwee Siang, dengan mudah dia dapat menangkap dan menghafalnya, tanpa perlu memeras otak dan bisa langsung melatih dirinya sendiri. Sehingga diluar kesadarannya, Yo Him Sesungguhnya telah menerima warisan ilmu tenaga dalam yang dahsyat sekali.
Tetapi Yo Him hanya menduga apa yang dilatihnya itu
merupakan latihan untuk olah raga menyehatkan tubuh
belaka. Maka dia melatihnya ber sungguh2 untuk
menggembirakan hati Kwee Siang.
Kwee Siang sangat gembira sekali melihat Yo Him memiliki kecerdasan yang luar biasa.
Yang membuat Kwee Siang gembira itu bukan semangat Yo Him melatih diri, tetapi kemajuan yang diperoleh Yo Him tanpa anak she Yo itu mengetahuinya.
Suatu kali, sampai pelajaran jurus keseratus empat puluh empat, Kwee Siang meminta Yo Him menempelkan telapak
tangannya ketelapak tangan dia. Kedua tangan dari Yo Him telah melekat dikedua telapak tangan Kwee Siang, lalu perlahan2 Kwee Siang menyalurkan tenaga murninya, dia telah membuka satu persatu jalan darah Mie-tiong-hiat, San liang-hiat, Tan Tian hiat dan berbagai jalan darah lainnya.
Yo Him merasakan dari telapak tangan Kwee Siang seperti meluncur sebaris hawa yang hangat, halus seperti sutra menerobos masuk kedalam telapak tangannya, dan hawa
hangat itu seperti berjalan masuk melalui kedua lengannya, dan Yo Him merasakan beberapa bagian dari urat besar
ditubuhnya ber-denyut2 setiap kali sumbatannya dibuka oleh kekuatan tenaga murni Kwee Siang sehingga bagian2
tubuhnya itu berkedutan tidak hentinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semakin lama Yo Him merasakan tubuhnya semakin panas
sampai dari kepalanya dirasakan seperti mengepul uap yang tipis sekali. Tetapi Yo Him tidak mau memperlihatkan
kelemahannya, walaupun tubuhnya panas seperti dibakar oleh kobaran api, keringat mengucur deras dari kedua telapak tangan, muka dan lengannya, namun Yo Him tetap berdiam diri saja.
Dia tidak mau mengecewakan Kwee Siang, ,,Aku tidak
boleh memperlihatkan kelemahanku dihadapan encie Siang !
Karena jika aku meminta kepadanya untuk beristirahat dulu tentu encie Siang akan mentertawai aku " Bukankah ayahku Sin Tiauw Taihiap Yo Ko adalah seorang pendekar nomor satu dalam rimba persilatan " Mengapa aku harus berlaku lemah "
Walaupun akan mati kepanasan, aku harus tetap
bertahan......., !" Karena berpikir begitu, Yo Him telah berdiam diri saja, walaupun tubuhnya semakin panas seperti terbakar oleh api, atas bekerjanya tenaga dalam yang disalurkan oleh Kwee Siang, dan disaat itu tampak kepalanya juga semakin
mengepulkan asap yang tebal.... tubuh Yo Him juga telah menggigil seperti kedinginan, tetapi dia keraskan kepala untuk tetap bertahan.
Kwee Siang melihat keadaan Yo Him. sesungguhnya hati
sigadis tidak tega untuk meneruskan saluran tenaga murninya.
Tetapi dalam keadaan yang genting, dimana tinggal empat buah jalan darah utama ditubuh Yo Him yang harus
dibukanya, agar kelak Yo Him bisa menyalurkan seluruh kekuatan murninya ke sekujur tubuhnya.
Dalam keadaan demikian, jika Kwee Siang menarik pulang tenaga murninya, justru akan mencelakai Yo Him.
"Engkau masih bisa bertahan terus, adik Him ?" tanyanya dengan berkuatir. "Tidak lama lagi, hanya empat jalan darahmu yang perlu dibuka lagi...!".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him mengangguk sambil menggigit bibirnya, dia sudah tidak bisa menjawabnya.
Kembali Kwee Siang telah menyalurkan lagi kekuatan
murninya, dia membuka jalan darah Tan To Hiat didekat urat pusar tiga dim, dan setelah diterobos oleh gempuran2 tenaga murni Kwee siang, maka jalan darah itu terbuka, dan dapat menyalurkan kekuatan murni dari pusar Yo Him kesekujur tubuhnya.
"Kerahkan tenagamu dikedua pangkal lengan...... atur
napasmu sekali2 dengan teratur, tenangkan pikiran,
kosongkan hati dan otak, jangan berpikir apa2, Kiu dan Im, Yang dan Keng, disaat ini engkau pasrah diri, kedua tangan dilemaskan, kedua kaki dikakukan, kedua mata dipejamkan, kedua telinga dipasang, mulut terbuka, hidung tertutup, maka engkau akan mencapai Im Yang Kut-liong (Tulang Naga positif dan negatif) !"
Memang jika Yo Him berhasil melaksanakan semua
petunjuk Kwee Siang, niscaya tulang2 Yo Him akan menjadi kuat, dia seperti baru dilahirkan kembali, dan seperti telah digodok untuk menjadi seorang anak manusia memiliki
tulang2 ditubuhnya seperti tulang naga....... dimana .bisa dipergunakan untuk menghadapi serangan lunak dari lawan, bisa juga menghadapi serangan kekerasan dari lawannya. Jika serangan lawannya kelak lunak, tentu dia bisa
mempergunakan tenaga Imnya, tetapi jika dia hendak
menindih lawannya dengan gerakan kekerasan, dia bisa
mempergunakan Yang tenaga positif.
Tiba2 Kwee siang merasakan tenaga menolak berulang kali dari telapak tangan Yo Him, walaupun tidak keras tetapi tanda2 seperti itu telah menyebabkan Kwee siang jadi girang sekali, karena hal ini menunjukkan bahwa Yo Him telah menuruti petunjuknya dan kini anak itu telah memiliki tenaga melawan terhadap tenaga dari luar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Saat itu Kwee siang telah mengumpulkan semangatnya
untuk mengempos tenaga murninya dikedua telapak
tangannya, dia telah menyalurkan dengan kuat untuk
membuka jalan darah Pai Liang Hiat, kemudian setelah
berhasil, menyusul jalan darah su Kong hiat, dan terakhir jalan darah Ban Liong hiat, jalan darah sepuluh ribu naga.... itulah jalan darah yang paling sulit dibuka, dan waktu berhasil terbuka justru Yo Him telah mengeluarkan suara keluhan, karena seluruh tubuhnya seperti diceburkan kedalam minyak panas, dia telah rebah pingsan tidak sadarkan diri !
Untung saja waktu itu dia belum pingsan, Kwee Siang telah berhasil membuka jalan darah itu, sehingga walaupun Yo Him te!ah jatuh pingsan tidak sadarkan diri, tetapi dia tidak mengalami ancaman bahaya apa2.
Dengan cepat Kwee Siang melompat berdiri, dia telah
mengeluarkan suara tertawa ber gelak2 dengan keras dan panjang sekali.
Tentu saja hal ini telah membuat Phang Kui In yang berada diburitan perahunya jadi terkejut, dan cepat2 mendatangi.
Waktu dia memasuki kamar perahu itu, dia melihat Kwee Siang sedang berdiri tegak dan tertawa ber-gelak2, sedangkan Yo Him menggeletak dilantai perahu tanpa bergerak, dia jadi mengeluarkan suara seruan kaget dan cepat2 menghampiri untuk memeriksa keadaan Yo Him.
Kwee Siang telah berhenti dari tertawanya, katanya dengan ter-gesa2 "Jangan dipegang, biarkan dia teristirahat !".
Phang Kui In segera tersadar dengan cepat dari
kekeliruannya. Hampir saja dia melakukan suatu kesalahan yang besar, karena jika dia menghampiri Yo Him dan menyentuh tubuh Yo Him, saat itu dia bisa merobah letak jalan darah ditubuh Yo Him, dan bahaya yang mengancam untuk Yo Him sangat
hebat. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sebagai seorang yang mengerti ilmu silat dan telah
berpengalaman, Phang Kui In menyadarinya bahwa seluruh jalan darah Yo Him telah dibuka oleh Kwee Siang, maka jika dia menyentuh tubuh Yo Him dan jalan darah itu terbuka, disamping jalan darah yang telah dibuka akan tertutup kembali, juga akan membahayakan jiwa anak itu yang bisa binasa disaat itu juga.
Itulah sebabnya walaupun melihat Yo Him jatuh pingsan, Kwee Siang tidak menghampirinya, membiarkan tubuh Yo Him menggeletak, menantikan sampai waktu nya tiba di saat mana jalan darah jalan darah yang dibukanya itu telah bisa bekerja dengan baik, barulah dia akan menghampiri Yo Him.
Kwee Siang tadi mengeluarkan suara ter tawa ber-gelak2, karena dia sangat puas dan girang, setelah dia berhasil membuka seluruh jalan darah Yo Him dengan selamat tanpa menemui rintangan apa2, sehingga berarti dia telah
'menciptakan' sebuah bibit baru untuk seorang pendekar besar dijaman ini...! Kwee Siang berani mengatakan bahwa Yo Him merupakan 'bibit' pendekar besar dijaman ini, karena dia melihat Yo Him memiliki tulang yang baik, dan daya ingatan yang luar biasa sekali. Hanya dalam dua minggu mereka melakukan perjalanan air, Yo Him telah berhasil menerima seluruh pelajaran kepandaian Kwee Siang, bahkan telah berhasil menerima dan menjalankan jurus2 ilmu pedang Go Bie Kiam hoat dengan baik sekali.
Tadi Yo Him baru bisa menjalankan seluruh jurus2 itu tanpa memiliki kekuatan untuk membinasakan lawannya, karena dia kurang latihan dalam hal lwekang.
Namun kini setelah Kwee Siang berhasil membuka seluruh jalan darahnya, maka jika Yo Him kelak melancarkan serangan kepada lawannya, walaupun dia tidak bermaksud untuk
mengerahkan tenaganya, namun tenaga itu sendiri yang akan meluncur keluar berimbang dengan tekanan tenaga serangan dari lawannya. Jika kelak Yo Him telah melatihnya, bukan saja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dapat mengimbangi kekuatan tekanan tenaga serangan dari lawannya, tetapi Yo Him bisa mengendalikan tenaganya itu untuk menghancurkan besi dan batu dengan hanya sekali sentilan jari telunjuknya saja !
Kwee Siang melihat, jika Yo Him memperoleh bimbingan
yang baik dari seorang akhli, Yo Him bisa jauh lebih hebat dari dia, karena ditubuh Yo Him terdapat suatu kelainan. Sebagai bukti saja, tampak waktu Kwee Siang membuka seluruh jalan darah Yo Him, dia hanya memerlukan waktu dalam setengah harian saja. Sesungguhnya bagi manusia umumnya, jika ingin dibuka seluruh jalan darahnya, tentu harus memakan waktu yang cukup lama ! Dari perbedaan waktu saja, telah
membuktikan bahwa Yo Him memiliki kelainan yang luar
biasa. Harus diketahui setiap satu jalan darah dibuka, jika hal itu terjadi didiri seorang manusia biasa yang tidak memiliki kelainan seperti Yo Him, tentu orang itu akan menderita demam selama satu minggu dan selama satu bulan dia harus mengasoh, baru nanti dibuka kembali satu jalan darah lainnya.
Maka jika menuruti keadaan seperti itu, seorang manusia biasa harus memakan waktu lima tahun baru bisa terbuka seluruh jalan darahnya. Semakin banyak jalan darah yang dibukanya, semakin hebat penderitaan demam orang itu.
Tetapi berbeda dengan seorang yang memiliki kekuatan
yang agak besar dan memiliki daya tahan yang cukup kuat, maka mungkin dalam dua tahun seluruh jalan darahnya bisa dibuka.
Namun Yo Him justru bisa bertahan dengan kuat sekali, karena dia memang telah memiliki dasar2 kepandaian yang luar biasa dari Sin Tiauw, juga telah menerima petunjuk dari jago2 hebat, termasuk In Lap Siansu dan lain2nya.
Maka dari itu, waktu Kwee Siang membuka jalan darahnya yang pertama, yaitu Siauw Cie Hiatnya, Yo Him hanya tenang2
saja seperti tidak terjadi sesuatu apapun juga. Dan Kwee
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siang jadi meneruskan usahanya membuka jalan darah kedua, yaitu Siang Liang hiat, tetapi keadaan Yo Him tetap tidak memperlihatkan perobahan.
Itulah sebabnya Kwee Siang telah meneruskan
pekerjaannya membuka seluruh jalan darah Yo Him, yang seluruhnya berjumlah seratus tiga puluh delapan jalan darah utama, dan seratus dua puluh jalan darah besar.
Kwee Siang dalam setengah hari saja bisa membuka
seluruh jalan darah dari Yo Him dan tanpa menemui rintangan apa2. persoalan ini merupakan persoalan yang tidak pernah terjadi didalam rimba persilatan, maka telah membuat Kwee Siang girang luar biasa.
Dia jadi tertawa ber-gelak2. Dan juga yang paling
menggembirakan hatinya, yaitu dengan terbukanya seluruh jalan darah Yo Him hanya dalam waktu setengah hari itu, telah memperlihatkan bahwa Yo Him sebagai calon pendekar yang luar biasa sekali ! Kemungkinan besar menurut Kwee Siang, jika Yo Him memiliki gemblengan yang teratur, dan memperoleh bimbingan yang baik dari jago2 yang hebat
seperti Sin Tiauw Taihiap, Oey Yok Su. yaitu kakeknya, juga ayah ibunya dan beberapa jago2 lainnya yang memiliki latihan tenaga dalam yang murni dan lurus, tidak termasuk golongan sesat, niscaya Yo Him akan memiliki kepandaian yang melebihi dari jago itu sendiri.
Kwee Siang telah menarik tangan Phang Kui In menuju
keburitan kapal dan segera dia menceritakan apa yang telah dialaminya, dimana dia telah berhasil membuka seluruh jalan darah ditubuh Yo Him.
Phang Kui In jadi kaget bercampur girang, dia sampai ber-jingkrak2 seperti anak kecil.
Dengan hati yang tegang, akhirnya Kwee Siang dan Phang Kui In menantikan sampai Yo Him tersadar dari pingsannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Selama satu hari satu malam Yo Him menggeletak diam,
dengan napas yang berjalan lancar dan lurus, sehingga walaupun dia pingsan dalam keadaan yang demikian lama, tetapi Phang Kui In dan Kwee siang jadi tenang karena melihat napas Yo Him lurus dan teratur.
Tetapi malam itu setelah dua puluh empat jam Yo Him
menggeletak pingsan, mukanya ber angsur2 menjadi merah padam dan sekujur tubuhnya mengepul uap panas yang luar biasa.
Kwee siang dan Phang Kui In yang berdiri setombak lebih jauhnya dari tempat mengeletaknya Yo Him masih bisa
merasakan samberan uap panas itu.
Kwee siang dan Phang Kui In jadi berkuatir sekali.
"apakah ... apakah tidak akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ?" tanya Phang Kui In dengan gelisah.
Kwee siang juga mulai ragu2.
Perkembangan yang terjadi didiri Yo Him mendatangkan
kekuatiran juga untuk dirinya.
Dia telah mengawasi Yo Him tajam2 tanpa menyahut
pertanyaan Phang Kui In. "Kwee lihiap .. apakah adik Him tidak akan mengalami
sesuatu yang tidak diinginkan ?" tanya Phang Kui In lagi, karena dia sangat berkuatir sekali. "Apakah ada sesuatu yang harus kita lakukan untuk dia ?"
Saat itu Kwee Siang juga mulai diliputi keraguan dan
kekuatiran, dia telah menghampiri lebih dekat kesamping Yo Him.
Karena jaraknya dengan Yo Him semakin dekat, maka
Kwee Siang merasakan samberan hawa panas dari tubuh Yo Him yang semakin kuat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu Kwee Siang ingin berjongkok disampingnya untuk
memeriksa keadaan Yo Him, tiba2 Yo Him mendadak sekali telah mengeluarkan suara teriakan yang nyaring memekakkan anak telinga, tubuhnya seperti seekor ikan Lee-ie (ikan gabus) telah melompat ke-tengah udara, dan kedua tangan dan
kakinya ber-gerak2 membawa gerakan Go Bie Kiam hoat,
walaupun ditangannya tidak mencekal pedang !
Kwee Siang jadi terkejut sekali, dia berseru: "Adik
Him.....Adik Him !!" teriaknya sambil mengulurkah tangannya untuk mencekal tangan Yo Him, maksudnya untuk
menyadarkan Yo Him dari gerakan2 diluar sadarnya itu.
Tetapi ketika tangan Kwee Siang diulurkan, "saat itu telapak tangan Yo Him telah mengibas dengan jurus Ciang Lie Kiam Sut" atau "Bidadari Cantik mempergunakan pedang".
tahu2 dari telapak tangan Yo Him menyambar kekuatan yang panas sekali, "werr", dan Kwee Siang mengeluarkan suara jeritan tertahan karena tubuhnya telah terlempar keras sekali, sampai terbanting sejauh dua tombak dilantai perahu.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Phang Kui In juga jadi terkejut tanpa berpikir lagi dia telah menubruk kearah Yo Him, dia termaksud untuk mencegah Yo Him bergerak lebih jauh, yang mungkin bisa membahayakan dirinya. Tetapi belum lagi Phang Kui ln sempat merangkul Yo Him justru disaat itu tangan Yo Him telah bergerak mengibas kearahnya, tahu2 telapak tangannya menghantam pundak
Phang Kui In, sehingga Phang Kui In merasakan pundaknya itu sakit luar biasa, seperti tulang Piepenya akan patah hancur, dan tubuhnya terpental keras sekali keluar dari ruangan kamar perahu.
Tubuhnya terbanting ditepian lantai perahu, hampir saja Phang Kui In tercebur kedalam laut, jika saja tangan kanannya tidak cepat2 mencekal tepian. perahu itu.
Saat itu Yo Him telah ber-teriak2 dengan suara yang
nyaring : "Panas ! Panas ! Panas !" suaranya sambung menyambung, karena suara itu terdengarnya aneh sekali,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nyaring dan keras, bagaikan teriakan seorang akhli Lweekhe (akhli tenaga dalam) yang sudah mahir, sehingga suaranya bisa menggema diudara bebas seperti itu. Juga tubuh Yo Him telah ber-jingkrak2 dengan keras dan tinggi. Dia telah berlari keluar dari ruangan kamar perahu itu, dan dengan tidak terduga tahu2 dia telah melompat kedalam laut !
Tentu saja Phang Kui In dan Kwee Siang jadi terkejut
bukan kepalang, mereka merasakan darah mereka seperti berhenti mendesir, jantung mereka seperti copot rasanya.
"Adik Him! Adik Him !" teriak Kwee Siang seperti kalap.
Gadis ini telah berlari dengan cepat sekali kearah tepi perahu, dia bermaksud akan melompat kedalam laut untuk menolongi Yo Him.
Phang Kui In juga kaget setengah mati, dia ber-teriak2: "Yo Him! Him-jie !!" dan dia memburu juga ketepi perahu itu, dengan maksud ingin melompat kelaut juga, untuk menolongi Yo Him.
Tetapi disaat itu telah terlihat suatu peristiwa yang aneh luar biasa yang hampir tidak bisa dipercayai oleh Phang Kui In dan Kwee Siang, dimana keduanya sampai memejamkan
matanya berulang kali, me-ngucek2nya, karena mereka
merasa seperti dalam mimpi melihat peristiwa aneh itu.
Yo Him ternyata tadi telah mencebur keair laut, tetapi sama sekali tidak kelelap, tubuhnya itu timbul tenggelam dengan gerakan yang cepat sekali. Waktu itu laut tengah tenang tidak bergelombang, tetapi tubuh Yo Him sebentar melompat keatas permukaan laut, dan sebentar pula menyelam lenyap,
kemudian timbul lagi melompat tinggi keluar dari permukaan air laut. Dengan sendirinya keadaan seperti ini telah membuat Kwee Siang dan Phang Kui In jadi heran sekali.
Setiap kali melompat tinggi dari permukaan air laut, kedua tangan Yo Him ber-gerak2 seperti orang yang tengah bersilat,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tentu saja telah membuat Phang Kui In dan Kwee Siang
memandang takjub. Walaupun bagaimana mereka tidak mengerti, mengapa Yo
Him bisa timbul tenggelam dengan gerakan2 yang begitu lincah, bagai dia sedang me-lompat2 diatas tanah datar.
Mengapa Yo Him, yang tidak bisa berenang bisa tidak
tenggelam " Sesungguhnya ada sebab2nya.
Karena seluruh jalan darah ditubuhnya telah dibuka oleh Kwee Siang dan juga jalan darah Ban Liong Hiatnya telah dibuka juga, dengan sendirinya tubuhnya itu jadi
memantulkan uap panas, yang menguap dalam tekanan udara yang halus setelah lewatnya dua puluh empat jam dia berada dalam keadaan pingsan.
Maka dari itu waktu dia menceburkan diri kelaut. justru tekanan dari tenaga menguap itu membuat tubuhnya jadi terpental keatas pula menurut bobot dan berat jatuhnya tubuh Yo Him.
Seperti dibagian atas telah dijelaskan, jika sekarang Yo Him belum bisa mengendalikan dan menguasai tenaga murninya maka dengan dibuka seluruh jalan darahnya itu, dia hanya bisa menolak serangan tenaga lawannya, dimana lawannya menyerang satu tail beratnya, maka tenaga menolaknya
sebesar satu tail juga. Begitu lawannya menyerang sepuluh kati, maka akan sepuluh kati pula tenaga menolak yang meluncur keluar dari tubuh Yo Him.
Kini dia telah melompat kedalam laut, air laut merupakan benda cair yang padat, begitu tubuhnya melayang turun, dengan bobot tubuhnya ditambah berat meluncurnya tubuh itu, maka begitu menyentuh permukaan air laut, seketika dari tubuhnya segera muncul hawa menolak yang sama berat dan kuatnya dengan tenaga membentur tubuh Yo Him dengan
permukaan air laut. Sehingga dia telah terpental keatas lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu jatuh, begitu tertolak lagi keatas. Maka keadaan seperti itu berlangsung terus, dimana Yo Him masih di kuasai oleh alam dibawah sadarnya.
Sedangkan saat itu, tampak tubuh Yo Him berulang kali melambung keatas. Dan selanjutnya yang membuat Phang Kui In dan juga Kwee Siang jadi kagum luar biasa, karena mereka menyaksikan Yo Him berjalan hilir mudik dipermukaan air laut ber lari2 seperti juga dia tidak memiliki berat dan bobot tubuh, dari jauh dia seperti sedang berlari2 diatas permukaan tanah !
Itulah pemandangan yang menakjubkan sekali !
Sesungguhnya karena Yo Him dalam keadaan pingsan dan
belum sadarkan diri setiap gerakan yang dilakukannya itu dikuasai oleh alam dibawah sadarnya, dan juga gerakan tubuhnya itu menyebabkan seluruh otot dan jalan darah yang telah dibuka bekerja dengan sendirinya, karena memang Yo Him belum bisa mengendalikannya dan baru bisa
membiarkan kekuatan murni ditubuhnya bekerja
sekehendaknya menurut tekanan! dari luar.
Waktu itu Yo Him telah ber-lari2 diatas permukaan air laut karena dia tengah berada dibawah alam sadarnya, sehingga dia mengira seperti tengah berlari ditanah datar.
Setiap gerakan telapak tangannya memiliki tenaga
menekan, maka tenaga menekan itu menerima reaksi pula dari tendangan tenaga yang memantl dari kekuatan yang muncul dari kedua telapak kakinya itu membuat tubuhnya tetap berada diatas permukaan air laut itu, karena terdorong kembali oleh kekuatan tenaga membalik dari sumber tenaga murninya dari bawah telapak kakinya.
Begitu dia melangkah begitu dia menerima tenaga
menolak, maka sebab itulah dia bisa melangkah terus tanpa kakinya tenggelam kedalam air laut.
Kwee siang dan Phang Kui In jadi tidak mempercayai apa yang mereka lihat itu, keduanya sampai menahan napas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sesaat lamanya. Mereka sendiri tidak mungkin bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Yo Him.
Saat itu Yo Him telah berlari2 sejenak lamanya, tetapi akhirnya dia telah berhenti berlari karena ber-angsur2 alam sadarnya telah pulih, dan dia melihat bahwa dirinya berada ditengah2 air laut.
Namun disaat itu karena dia tidak melakukan suatu gerakan apa2, kedua kakinya ber diam saja, maka bobot badannya itu telah menekan kebawah tertarik oleh gaya tarik bumi, yang bersumber dari dalam laut, maka tubuh Yo Him jadi
tenggelam ! Yo Him yang baru tersadar dari pingsannya jadi terkejut bukan main, dia sampai mengeluarkan suara seruan kaget dan telah ber ulang kali mengeluarkan suara teriakan meminta tolong, kedua tangannya telah ber-gerak2, begitu juga dengan kedua kakinya. Dari kedua telapak kakinya dan tangannya meluncur pula kekuatan otomatis dari setiap otot dan jalan darah ditubuhnya, tubuh Yo Him terpental pula.
Hal itu berlangsung beberapa kali, membuat Yo Him gugup luar biasa, dan saat itu Phang Kui In telah bergerak cepat sekali, dia telah mengayuh perahunya untuk menghampiri Yo Him. Begitu juga Kwee Siang menjadi binggung, dia telah membantu mengayuh perahu dengan cepat menghampiri
tempat dimana Yo Him tengah me-lompat2 diair laut dengan cara yang aneh itu.
waktu perahu telah menghampiri dekat, justru disaat itu tubuh Yo Him sedang melambung ketengah udara, dan jatuh tepat didalam perahu !. Maka dengan cepat sekali Kwee Siang telah melompat lari menangkap tubuh Yo Him.
Seketika Yo Him lemas dalam rangkulan Kwee Siang,
tenaganya habis dan dia telah rebah tertidur nyenyak sekali.
Phang Kui In menatap Yo Him dengan muka yang pucat
dan berkuatir sekali. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
,,Apakah tidak akan terjadi sesuatu apapun juga terhadap dirinya ?" tanya Phang Kui In kepada Kwee Siang, suaranya mengandung kekuatiran.
,,Tidak !" menyahuti Kwee siang. ,,Tadi kita telah menyaksikan betapa dia telah memiliki semacam ilnu yang luar biasa sekali...!"
Lalu mereka telah menunggui dengan penuh perhatian, dan perahu telah berlayar terus.
Selama dua puluh empat jam lagi Yo Him tertidur, sampai akhirnya setelah lewat sehari semalam lagi, dia baru tersadar dari tidurnya.
Seluruh tulang2 dibadannya terasa sakit ngilu dan dia merintih perlahan.
"Kau tidak apa2, adik Him ...... besok lusa kesehatan tubuhmu akan pulih sebagaimana biasa, bahkan akan lebih hebat lagi, karena kini engkau telah memiliki semacam kekuatan lwekang yang benar2 luar biasa-" hibur Kwee Siang.
"Ya, engkau benar2 hebat, Himjie !" Phang Kui In ikut menghiburnya.
Yo Him mengangguk perlahan sambil ter senyum lemah,
dia letih bukan main. Kemudian Kwee Siang telah memasakkan bubur untuk Yo
Him, yang memakannya dengan lahap.
Begitulah, hari demi hari telah lewat dan mereka lalui dengan cepat dalam pelayaran tersebut.
Tiga hari kemudian, kekuatan dan kesehatan Yo Him telah pulih. Dia telah bisa berjalan dan berdiri ditepi perahu untuk menangkapi ikan2 yang berada ditepi perahu tersebut.
Luar biasa cara Yo Him menangkap ikan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena dengan mempergunakan telapak tangannya, yang
dihantamkan kepermukaan air laut, dimana kebetulan seekor ikan dilihat nya lewat, maka ikan itu akan menggelepar dan bukannya tenggelam, justru melompat seperti juga terhisap ketelapak tangan Yo Him, sehingga puluhan ekor ikan telah ditangkap Yo Him untuk teman lauk makan mereka.
Yo Him menyadari juga, bahwa didirinya kini telah
terpendam semacam ilmu lwekang yang luar biasa, dia
berterima kasih sekali kepada Kwee Siang.
Kwee Siang dan Phang Kui In juga menjadi girang, mereka melihat bahwa Yo Him telah memiliki kekuatan lwekang yang dahsyat sekali. Mungkin kekuatan dan kemujijatan yang dimiliki Yo Him berada diatasnya, dan juga merupakan suatu kepandaian yang sangat langka sekali. Sayangnya Yo Him belum memiliki latihan yang sempurna, sehingga belum bisa memanfaatkan hebatnya tenaga dalam itu, yang belum bisa dikendalikan dan dipergunakan sepenuh hatinya.
Disaat itu tampak Yo Him telah ber-cakap2 dengan Kwee Siang asyik sekali, karena dia menganggap encie Siangnya ini sangat baik sekali. Bahkan tenaga dalam yang hebat dan sekarang dimilikinya itu berasal dari encie Siangnya tersebut.
Phang Kui In selalu memuji bahwa Yo Him memiliki
kepandaian yang hebat dan calon pendekar yang dahsyat, kalau saja dia kelak telah bertemu dengan Sin Tiauw Taihiap dan sang ayah itu akan membimbingnya.
Yo Him jadi girang sekali, dia juga berjanji berulang kali dihadapan Kwee Siang dan Phang Kui In, jika memang dia bisa memiliki kepandaian yang tinggi, tentu kepandaiannya itu akan dipergunakan untuk menolongi orang2 yang tertindas dan lemah, bahkan dia pun ingin menyumbangkan tenaganya untuk membantu pemerintah Song mempertahankan negeri dengan para pencinta negeri lainnya, untuk mengusir
ancaman serbuan tentara Mongolia yang dipimpin Kublai Khan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Engkau masih terlalu kecil, Him-jie...!" kata Phang Kui In.
"Walaupun kepandaianmu hebat, engkau belum bisa berpikir terlampau jauh mengenai kekotoran dunia persilatan dan juga dalam soal peperangan antara negara. Maka yang terpenting engkau baik2lah melatih diri, jika kelak telah bertemu dengan ayah mu, engkau harus tekun mempelajari setiap ilmu silat yang diturunkannya. Kelak jika engkau telah dewasa, tentu engkau akan dapat melakukan banyak perbuatan mulia...!".
"Terima kasih paman Phang...ini semua berkat bimbingan paman Phang dan juga encie Siang. Jika tidak ada Encie Siang, tentu akupun tidak akan memiliki kepandaian lwekang seperti sekarang".
Mendengar Yo Him mengucapkan kata2 merendah seperti
itu, Kwee Siang telah tertawa.
"Adik Him, walaupun aku menurunkan seluruh
kepandaianku, tetapi jika kuturunkan kepada manusia
umumnya yang biasa saja tidak memiliki suatu kelainan dan kemujijatan ditubuhnya seperti yang engkau miliki, walaupun aku mendidiknya sepuluh tahun, belum tentu bisa
memperoleh hasil seperti yang sekarang engkau peroleh !
Maka dari itu aku girang sekali, tidak sia2 aku mendidikmu hanya dalam baberapa hari saja ternyata engkau telah dapat melatih diri dengan sempurna, yang kurang hanyalah tenaga dalam yang harus dilatih pula, agar bisa kau kuasai dan kendalikan sekehendak hatimu....... dengan demikian tentunya engkau akan menjadi seorang pendekar muda yang sulit dicari tandingannya ! Terlebih lagi jika kelak engkau telah bertemu dengan ayahmu memperoleh petunjuk2 dan Latihan2 dibawah bimbingannya, tentu engkau akan memperoleh kemajuan
yang pesat sekali ....... karena ayahmu dimasa ini merupakan seorang pendekar nomor Wahid.......!"
Yo Him menjadi girang, berulang kali dia mengucapkan
terima kasihnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Disaat itu perahu terus juga meluncur mengarungi
samudera. Dan selama ber-hari2 mereka melakukan
pelayaran. Setelah melakukan perjalanan air selam setengah bulan, tengah hari itu mereka singgah dipelabuhan yang terdapat dipinggir kota Bun Hian Kwan. Sebuah kota yang cukup besar, dan jika melakukan perjalanan darat dari kota tersebut ke Kun Lun San tentu memakan waktu setengah bulan lagi, maka Phang Kui In memutuskan untuk melakukan pelayaran dengan perahu saja dulu. Nanti setelah tiba dipelabuhan kota Kiang Yang Kwan barulah mereka akan melakukan perjalanan darat.
Dari kota Kiang Yang Kwan hanya dua hari untuk mencapai Kun Lun San.
Maka dengan cepat sekali mereka telah melakukan
pelayaran tanpa singgah dikota Bun Hian Kwan.
Tetapi waktu mereka melakukan pelayaran selama dua
hari, disaat itulah mereka menghadapi suatu urusan yang memaksa mereka barus menghadapi persoalan yang cukup
rumit. Waktu itu langit cerah, air laut tampak tenang saja, dan juga burung2 camar tampak berterbangan didekat perahu mereka. Dengan adanya burung2 camar itu, maka Phang Kui In memberitahukan Kwee Siang dan Yo Him, bahwa mereka berada diperairan yang dekat dengan daratan.
Belum lagi Phang Kui In selesai menceritakan sesuatu yang lainnya, telah terlihat dikejauhan dua buah titik hitam, yang semakin lama semakin membesar menghampiri mereka.
"Dua buah kapal berukuran besar!" kata Phang Kui In dengan suara terkejut setelah memperhatikan kedua titik hitam itu yang semakin besar. "Kita harus cepat2 menyingkir karena air laut yang akan bergelombang hebat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membahayakan perahu kita. kedua kapal itu tampaknya
berukuran besar.......!" maka Phang Kui In telah mengayuh perahunya agak menjauh, disaat. itu terlihat kedua kapal yang berukuran sangat besar itu mendatangi semakin dekat.
Dalam keadaan demikian, Phang Kui In berusaha
mengayuh perahunya lebih kuat dengan pengerahan tenaga lwekangnya, sehingga perahunya itu melesat diatas
permukaan air laut. Kwee Siang juga telah membantui mengayuh, tetapi kedua kapal berukuran besar itu dengan cepat telah mendatangi, sehingga menimbulkan air laut yang bergelombang keras.
Walaupun Phang Kui In berusaha menjauhi perahunya dari jalur lintas kedua kapal itu, namun kedua kapal berukuran besar itu terus mengejar mereka.
Dipuncak tiang dari kapal2 itu, tampak terpasang masing2
sehelai bendera berwarna merah, ditengah2nya terdapat gambar burung rajawali yang sedang mementang sayap, dan tertulis satu huruf Tiauw (Rajawali).
"Celaka !" berseru Phang Kui In waktu melihat bendera itu dengan jelas. Mereka merupakan rombongan dari
perkumpulan Tiauw pang... perkumpulan Rajawali, yang
memiliki ribuan anak buah dan biasanya mengganas di lautan, merajai lautan setiap kapal pedagang akan dirampoknya.
Mereka juga memiliki banyak anak buah yang memiliki
kepandaian yang tinggi, sebab banyak orang2 gagah dari kalangan Liok lim (rimba hijau, perampok) didaratan
Tionggoan, yang menghamba diri kepada perkumpulan Tiauwpang itu. Tetapi selama ini perkumpulan itu tetap menjadi perkumpulan rahasia yang tidak diketahui jelas dimana markasnya, merupakan suatu teka-teki dan bayangan maut bagi para pedagang, sedangkan pihak pemerintah juga tidak berdaya untuk memberantas mereka, karena tidak
mengetahui jelas markas mereka..!".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu menjelaskan begitu, muka Phang Kui In agak pucat, tampaknya dia tengah diliputi perasaan takut, berkuatir dan gelisah.
Kwee Siang jadi heran, begitu juga dengan Yo Him, waktu melihat Phang Kui In seperti ketakutan, karena mereka mengetahui bahwa Phang Kui In memiliki kepandaian yang cukup tinggi, walaupun tidak setinggi kepandaian Kwee Siang.
Apa lagi sekarang dia sedang didampingi Kwee Siang, yang kepandaiannya hebat sekali dan jarang bisa dihadapi oleh jago2 biasa saja, maka walaupun pihak Tiauw Pang itu memiliki banyak anak buah, tetapi belum tentu rombongan perampok itu bisa merubuhkan mereka.
Phang Kui In telah berteriak nyaring kepada Kwee Siang :
"Cepat ! Cepat ! Kita harus menyingkir dari mereka!"
Melihat kekuatiran dan kegelisahan didiri Phang Kui In, Kwee Siang jadi tidak banyak bertanya, dia telah bantu mengayuh perahu mereka itu.
Tetapi perahu Phang Kui In telah disilang oleh kedua kapal tersebut, sehingga perahu mereka tidak bisa melarikan diri lebih jauh untuk lolos dari kepungan itu, karena air laut yang bergelombang besar akibat terjangan kapal2-besar itu, membuat phang Kui In dan Kwee Siang sulit mengendalikan perahunya.
Waktu kapal besar yang satunya hampir dekat dengan
perahu Phang Kui In, tahu2 dari atas kapal itu telah
menyambar datang semacam benda bulat putih. Menyambar dengan kuat dan cepat sekali, sampai memperdengarkan
suara 'unggg........!'. Kwee Siang melihat menyambarnya benda putih itu, yang berukuran sebesar kepala manusia, telah mengulurkan
tangannya, dia menyambutinya.
"Tapp !" Kwee Siang berhasil menyambuti benda itu, tetapi begitu dia melihat barang yang sudah ada ditangannya, Kwee
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siang mengeluarkan suara jeritan ngeri dan melepaskannya benda putih itu jatuh kelantai perahu, menggelinding
mengeluarkan suara kelutuk, kelutuk, kelutuk'.
Phang Kui In terkejut bukan main, begitu juga Yo Him, karena mereka kuatir kalau2 Kwee Siang telah menyambut!
benda beracun. Tetapi waktu mereka menegasi benda putih yang telah
menggeletak diatas lantai perahu, kembali mereka jadi terkejut lagi, karena setelah terlihat jelas ternyata benda itu adalah sebuah tengkorak kepala manusia yang tulangnya berwarna putih, sedang menggeletak menyeringai.
Pantas saja waktu Kwee Siang melihat benda itu dia telah mengeluarkan suara jeritan kaget dan telah melemparkan kembali benda yang telah berhasil ditangkapnya.
Phang Kui In menghampiri tengkorak kepala manusia itu, dia melihatnya diatas kening dari tengkorak yang licin putih itu terdapat tulisan berwarna hitam : "Kalian kami undang kekapal kami untuk dijamu, jangan menolak, karena kematian mengejar kalian. Menerima undangan, kebahagiaan
menunggu !'' Phang Kui In menghela napas panjang, dia telah
memperlihatkan tulisan itu kepada Kwee Siang, dan juga telah melirik kearah kepala kapal itu, dimana tampak barisan orang2
bertubuh tinggi besar dengan muka yang bengis tengah
mengawasi kearah mereka. Kwee Siang telah membaca 'surat undangan' itu, dan
akhirnya dia menggumam perlahan : "Aneh sekali cara orang2
Tiauw-pang ini memberikan undangan.....!"
"Ya, lebih aneh lagi nanti sikap mereka kita masih belum tentu bisa lolos dari kematian ditangan mereka.....!"
menggumam Phang Kui In dengan suara yang perlahan.
"Tetapi tidak ada jalan lain lagi, biarlah kita memenuhi undangan mereka ! Yang aneh sekali, mengapa mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengincar kita, sedang kita hanya memakai perahu kecil, yang tentunya tidak seharusnya mereka mengetahui bahwa kita orang2 persilatan !"
"biarlah kita lihat saja " kata Kwee Siang yang jadi tertarik hatinya girang sekali.
Seperti diketahui, jika kakeknya Oey Yok Su adalah situa sesat, justru Kwee Siang merupakan Siauwsia, si sesat muda.
maka dari itu jika dia menghadapi suatu urusan yang aneh tentu hatinya sangat tertarik sekali dan diapun akan
memperoleh kegembiraan, sebab jiwanya disamping berani sekali dan tabah juga senang akan urusan2 yang sangat aneh.
Saat itu Phang Kui In telah memusatkan tenaga dalamnya yang disalurkan kedalam suaranya, dia telah berkata dengan suara yang nyaring. "Baiklah ! undangan kami terima !".
Terdengar suara tertawa ber gelak2 yang nyaring dan
menusuk telinga, sehingga mengejutkan Kwee Siang dan
Phang Kui In maupun Yo Him.
Karena suara tertawa itu terdengar jelas, walaupun jarak mereka terpisah jauh, dan suara itu mengalun panjang
bagaikan tidak ter putus2.
Setelah suara itu merendah, maka terdengar perkataan
Bentrok Rimba Persilatan 6 Bara Dendam Menuntut Balas Seri Kesatria Hutan Larangan Karya Saini K M Pedang Golok Yang Menggetarkan 2

Cari Blog Ini