Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung Bagian 17
udah tuli tidak mendengar teguranku?" tegur Na Siao Tiap,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu tertawa gelak-gelak dan berjalan terus, ia
dikejar oleh satu bujangnya Na Siao Tiap, lalu dipukul
mukanya, ia tidak menangkis, dan segera terlihat bekas
pukulan itu dimukanya, dan darah keluar dari mulutnya, ia
berjalan terus, Bujang yang telah memukulnya itu menjadi heran, karena
ia mengetahui bahwa Bee Kun Bu bukannya jago silat
gandrungan, Dia memiliki ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu, dan
beberapa bulan berselang ketika berada di atas perahu di
sungai Bin Kang, dia telah dikerubuti oleh empat orang, dia
dapat mengegos dan mengelaki semua pukulan, Tetapi kali ini
dia tidak hiraukan semua bentakan ancaman bahkan pukulan
pun dia tidak mengelaknya, Oleh karena itu, bujang itu dan
semua yang menyaksikan anggap Bee Kun Bu sudah kurang
beres pikirannya, Na Siao Tiap yang tidak digubris pun telah menjadi gusar
ia mengejar dan mengirim jotosan ke atas pundaknya Bee
Kun Bu. jotosan tersebut nampaknya tidak keras, akan tetapi
setelah terjotos, Bee Kun Bu segera merasa betis kanannya
lemas dan tak dapat bertindak lagi, seolah-olah betisnya itu
telah ditabas putus, Harus diketahui bahwa jotosan itu dilancarkan dengan ilmu
Kim Ki Tok San atau Ayam Mas Mematok Jangkrik ialah satu
jurus yang ampuh dan catatan kitab Kui Goan Pit Cek, jotosan
itu merupakan juga suatu totokan yang melumpuhkan betis,
Bee Kun Bu tak dapat berdiri lagi, tetapi ia masih berusaha
berbalik dan mengirim pukulan dengan jurus Tui Ciok Tin Hai
atau Mendorong Batu Menyapu Laut.
Na Siao Tiap hanya tertawa melihat Bee Kun Bu .
membalas. Ketika itu juga ia memperhatikan bahwa wajahnya
Bee Kun Bu sudah seperti mayat.
Bee Kun Bu insyaf bahwa Na Siao Tiap memiliki ilmu silat
yang tinggi sekali, mungkin lebih tinggi daripada ilmu silatnya
Pek Yun Huij akan tetapi karena ia telah bertekad ingin mati,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
maka ia melawannya dengan nekad " dengan mengeluarkan
seluruh tenaganya yang masih ketinggalan
Karena ingin mengembalikan Kui Goan Pit Cek, Bee Kun
Bu menjadi korban lagi Jotosannya Bee Kun Bu dapat diegosi oleh Na Siao Tiap,
dan Bee Kun Bu yang telah mengerahkan seluruh tenaganya
ke dalam jotosan itu, ditambah pula dengan betis kanannya
yang lumpuh, terjerunuk ke depan suatu batu gunung yang
besar didekatnya Na Siao Tiap,
Batu gunung yang kasar dan keras itu dapat membunuh
mati Bee Kun Bu jika kepalanya menabraknya, Na Siao Tiap
tampak bahwa Bee Kun Bu tak dapat terhindar lagi dari batu
itu, Secepat kilat ia menghempas lengan kanannya, dan
segera hembusan angin dari hempasan lengan itu menahan
Bee Kun Bu yang lalu jatuh tersungkur di depan batu gunung
itu. Hempasan lengannya Na Siao Tiap itu dilakukan secepat
kilat dan hasilnya menakjubkan, Bee Kun Bu dapati dikatakan
dipermainkan seperti satu boneka,
Ketika ia bangun, ia melihat Na Siao Tiap berdiri hanya
tiga kaki di depan ia dengan wajah yang seram,
"Kau memikir dengan membunuh diri kau dapat
melunaskan janji" Jika malam ini kau tidak mengembalikan
kitab-kitab Kui Goan Pit Cekku, kau jangan harap bisa mati
atau lolos dari tanganku!"
Bee Kun Bu yang yakin bahwa racun Hua Kut Siauw Goan
San akan mengakhiri riwayatnya itu telah menjadi tidak takut
mati, tetapi setelah ia ingat janjinya terhadap Souw Hui Hong,
ia tidak dapat membunuh diri lagi ia hanya dapat membikin
orang lain membunuh ia, dan dengan demikian tidak
mengingkari janjinya terhadap Souw Hui Hong, "Sekarang ada
kesempatan baik bagiku!" pikirnya,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lalu dengan mengejek ia berkata: "Kitab-kitab Kui Goan
Pit Cek itu berada di tangannya Co Hiong dari partai silat
Thian Liong, Jika kau mempunyai kepandaian, kau boleh
merebutnya sendiri Aku tidak perlu tarik urat lagi terhadap
kau!" Setelah berkata demikian ia segera berlalu, Na Siao Tiap
mengejar dan membentak: "Ber-henti! Kau tak dapat lolos!"
Bentakan itu tidak digubris oleh Bee Kun Bu, dan sikapnya
itu membikin Na Siao Tiap makin marah, dan segera memukul
dadanya, ia tidak mengegos atau menangkis pukulan itu. ia
hanya tertawa dan berkata: "Aku tidak berdusta! Kui Goan Pit
Cekmu di tangannya Co Hiong! Kau boleh pergi sendiri
mencari bangsat itu!"
"Jika aku tidak pandang Pek Cici, aku pasti akan sudah
pukul kau mati!" kata Na Siao Tiap. justru pada saat itu Pek
Yun Hui datang dan berdiri di sampingnya Bee Kun Bu.
Tiap Moi-moi, aku minta kau jangan mendesak lagi Dia
sudah diracuni dengan makan Hua Kut Siauw Goan San.
pikirannya sudah kalut, dan dia sudah nekat ingin membunuh
diri!" kata Pek Yun Hui.
Bee Kun Bu melihat wajahnya Pek Yun Hui yang penuh
dengan kekhawatiran, dan baru saja ia ingin menjelaskan
ketika ia ingat akan sikapnya yang kasar terhadap Lie Ceng
Loan. Segera ia melengos dan bersikap congkak lagi,
Rupanya Pek Yun Hui dapat menyelami isi hatinya Bee
Kim Bu. ia berkata dengan ramah: "Aku tahu bahwa kau
sedang menderita, dan hatimu seperti disayat Tapi kau tidak
harus bersikap kasar terhadap Loan Moi-moi, karena dia
mencintai kau dengan seluruh jiwa raganya, Bagi Sumoymu
itu, hidup tak ada artinya tanpa kau. Barusan Pang Siu Wie
telah memberitahukan kepadaku betapa kejamnya kau
perlakukan Sumoymu, Sikapmu itu akan membunuh dia,.,."
Bee Kun Bu menghela napas, lalu ia menjawab: Tapi aku
tak akan hidup lama lagi, dan aku berniat membikin dia
membenci aku agar dia dapat melupakan.-."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kau telah berbuat keliru." kata Pek Yun Hui, MMes-kipun
kau telah diracuni dengan Hua Kut Siauw Goan San yang
dapat membikin kau gila setelah berselang lima belas hari,
tetapi kau masih dapat hidup tiga tahun. Di dalam tiga lahun,
aku akan berusaha mencari jalan atau obat untuk
menyembuhkan kau!" Terima kasih atas maksudmu yang baik itu, Cici!" kata Bee
Kun Bu dengan tersenyum: Tetapi apa gunanya aku hidup
seperti mayat hidup?" Lalu ia mendongak ke langit dan
tertawa seperti orang gila, Dengan suara yang " keras ia
menjerit: "Aku Bee Kun Bu yakin bahwa selama hidupku ini
aku belum pernah melakukan sesuatu yang menyakiti hati
orang lain. Aku belum pernah menganiaya orang, Tapi mengapa
Tuhan memberikan kepadaku nasib seburuk itu, yang selalu
menyusahkan orang lain" Aku ingin mati dan melupakan
nasibku yang buruk!" Lalu air matanya mengucur tak
tertahankan lagi, dan ia tak dapat meneruskan kata-katanya.
Pek Yun Hui menghibur: "Soal ini bukan kehendakmu dan
kau tak dapat dipersalahkan, dan kau juga tak harus menyesal
Yang penting ialah kau harus mempertimbangkan nasib
Sumoymu. ia pasti akan membunuh diri jika kau mati."
"Justru aku kasihan Sumoyku dan tak ingin dia
mendampingi aku yang menjadi mayat hidup, maka aku ingin
mengakhiri jiwaku, Dan setelah aku tidak ada di dunia ini, aJtu
yakin Cici dapat melindungi dia.,." jawab Bee Kun Bu dengan
sedih hati, "Meskipun kau tidak mengatakannya, aku pasti melindungi
dia." kata Pek Yun Hui,
"Pek Cici!" kata Bee Kun Bu, "Aku hanya mempunyai satu
permintaan, Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ke-punyaannya Na
Siao Tiap masih di tangan Co Hiong, dan aku minta Cici
mengambilnya dan mengembalikan kepada pemiliknya!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Baik!" jawab Pek Yun Hui, "Soal ini kau tak usah pikirii aku
akan urus dengan seksama, Aku akan mencari dia meskipun
harus masuk ke dalam goa macan!"
Na Siao Tiap juga berkata: "Jika sudah ketahuan
pencurinya, aku tidak mendesak dia lagi. Aku segera pergi ke
markas besar partai Thian Liong membikin perhitungan
terhadap bangsat itu!"
"Jika kau tidak terlalu mendesak, aku tak akan mengalami
dipaksa makan racun Hua Kut Siauw Goan San!" kata Bee
Kun Bu agak mengejek ia berhenti sejenak, lalu berkata
dengan ramah: Tapi Na Siocia telah menolong jiwaku, dan
budi ini aku tak bisa lupakan, Dan jika aku mati karena
usahaku merebut kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu, aku
juga mati dengan perasaan puas!"
Na Siao Tiap tak tahan bersedih hati Sambil menangis ia
berkata: "Beberapa hari ini aku telah bersikap kasar
terhadapmu, dan aku tak heran jika kau membenci aku, Kini
aku insyaf bahwa kau adalah seorang yang baik." Lalu ia seka
air matanya dan berkata pada Pek Yun Hui: "Pek Cici, semua
ini adalah karena salahku, Aku telah membikin dia makan
racun, membikin sedih Li Cici, dan juga Cici sendiri...."
"Semua peristiwa ini adalah karena perbuatannya Co
Hiong yang jahat, kejam, sangat licik dan keji itu, dia
seharusnya dibasmi siang-siang, dan Bee Kun Bu harus-nya
ingat akan pesanku untuk selalu waspada terhadap manusia
yang busuk itu!" Bee Kun Bu berkata sambil menundukkan kepa!a-nya:
"Betul, aku telah mengabaikan pesan Pek Cici untuk berlaku
waspada, Dia menotok aku ketika merampas kitab-kitab Kui
Goan Pit Cek itu!" Tiba-tiba Pek Yun Hui menanya Na Siao Tiap: Tiap Moimoi, apakah San Im Shin Ni juga memiliki ilmu Hut Siat Co Kut
Hoat (llmu menyumbat jalan darah dan mematahkan tu!ang)?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Na Siao Tiap berpikir sejenak, lalu menjawab: "Betul! Dan
juga ilmu Ngo Cauw Kim Lu Hoat (ilmu menyerang dari lima
jurusan sekaligus) yang sukar ditangkis atau dielakkan."
"Jika demikian, Co Hiong si bangsat itu rupanya telah
pelajari ilmu-ilmu dari San Im Shin NL Dari mana dia dapat
mempelajarinya?" tanya Pek Yun Hui.
"Kedua ilmu tersebut sangat luar biasa," kata Na Siao Tiap,
"Tetapi di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ada lagi ilmuilmu yang lebih lihay, Misalnya ilmu Hui Liong Sam Sut (ilmu
Menakluki Naga dengan tiga cara), tiap-tiap gerakannya
meliputi jurus-jurus menyerang maupun menangkis dengan
berbareng, dan yang mengandung delapan belas perubahan
ilmu Hui Liong Sam Sut ini dapat menggempur ilmu Hut Siat
Co Kut Hoat dan ilmu Ngo Cauw Kim Lu Hoat, Sayang Bee
Siangkong belum memahami ilmu itu.... Tapi jika Bee
Siangkong sudi belajar, aku dapat mengajarkan kepadanya."
Bee Kun Bu tersenyum dan berkata: "Terima kasih. Cuma
sayang, walau aku suka mempelajarihya, aku tidak akan hidup
lama lagi!" Na Siao Tiap diam berpikir dengan memejamkan matanya
mengingatkan tentang cara mengobati atau menyembuhkan
penderitaan karena racun Hua Kut Siauw Goan San. Harus
diketahui bahwa ia telah ingat betul-betul tiap-tiap huruf yang
tereatat di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek.
Pek Yun Hui segera mengerti sikap Na Siao Tiap yang
juga ingin menolong Bee Kun Bu. ia yakin bahwa racun Hua
Kut Siauw Goan San itu berasal dari daerah barat di dekat
pegunungan Altai, dan San Im Shin Ni berasal dari
pegunungan itu. Mungkin juga di dalam kitab-kitab Kui Goan
Pit Cek terdapat catatan-catatan untuk menyembuhkan
penderitaan karena racun itu.
Ketika Na Siao Tiap membuka kedua matanya lagi, ia
berkata kepada Pek Yun Hui: "Pek Cici, di dalam kitab-kitab
Kui Goan Pit Cek ada tereatat tentang racun Hua Kut Siauw
Goan San yang dibuat oleh partai silat Bi Tiong di propinsi
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tibet, tentang cara pengobatannya, kitab-kitab itu telah
disebut tentang cara yang khas untuk mengobati penderitaan
karena racun Hua Kut Siauw Goan San, Namun, untuk racun
itu, kita memerlukan kura-kura Ban Lian Hwee Kui, Tetapi di
manakah kita harus mencari Ban Uan Hwee Kui lagi?"
"Bagaimanakah buah Sie Can Ko di kuil Toa Ciok Si yang
terletak di pegunungan Ci Lian San" Apakah buah itu tak
dapat menggantikan kura-kura Ban Lian Hwee Kui?" tanya
Pek Yun Hui. Na Siao Tiap menggelengkan kepalanya, dan men-jawab:
"Di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu hanya dicatat
bahwa Ban Lian Hwee Kui dapat memusnahkan racun
apapun, dan tidak disebut-sebut tentang benda atau barang
lain yang dapat menandingi kemujarabannya."
Bee Kun Bu yang mendengari pereakapan kedua gadis itu
lalu berkata: "Aku kira tak perlu menolong aku lagi, karena
ketika Co Hiong memaksa aku menelan racun itu, ia pernah
berkata bahwa hanya tiga pil obat yang disimpan di markas
besar Thian Liong di sebelah utara propinsi Kwiciu dapat
menolong aku!" Pek Yun Hui membuka kedua matanya dan berseru: "O!
Aku segera akan pergi kemarkasbesar partai Thian Liong di
propinsi Kwiciu, dan akan kembali sebelum tujuh hari. Dengan
minta berkahnya Tuhan Yang Maha Kuasa, aku harap akan
berhasil...n Na Siao Tiap berkata: "Cici, aku pun ingin pergi bersamasama Cici, jika pil itu masih ada di markas besar partai Thian
Liong, kita harus berusaha sekuat tenaga mengambilnya
untuk menolong dia."
Pek Yun Hui tersenyum, "Jika Moi-moipun pergi bersamasama aku yakin kita tak akan gagal!" katanya,
"Cici jangan anggap ilmu silatku terlalu tinggi." kata Na
Siao Tiap, "Meskipun aku telah pahami tiap-tiap huruf di dalam
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, akan tetapi aku belum
mempraktekkannya. Berapa banyak ilmu yang aku dapat
gunakan, aku sendiripun tak dapat mengetahui
Dalamperjalanan kita ke markas besar partai Thian Liong itu,
aku harus bersandar kepada Cici yang sudah berpengalaman"
Tiba-tiba Bee Kun Bu berkata dengan suara agak keras:
"Maksud menolong aku dari kedua Siocia, aku... aku.,." ia tak
dapat meneruskan: mulutnya berbusa, mukanya pucat pasi,
akan kemudian jatuh tertiarap di tanah. Kedua gadis itu
terkejut, mereka lekas-lekas menolongnya, Pek Yun Hui
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
berusaha memijat urat-uratnya Bee Kun Bu untuk
menyadarkannya. Sejenak kemudian Bee Kun Bu membuka kedua matanya
dan berkata: "Aku telah diberikan satu pil oleh Souw Hui Hong,
mungkin untuk meracuni aku, maka aku khawatir aku tak
dapat hidup sampai dua hari. Maksud yang baik dari kalian,
aku hanya dapat menyatakan beribu-ribu terima kasih! Na
Siocia pernah menolong jiwaku, dan aku menyesal tak dapat
membalas budi itu." Na Siao Tiap menghela napas dan berkata: "Akulafr yang
telah membikin kau mengalami penderitaan ini, dan jika kau
tak membenci aku, aku sudah merasa bersyukur, kau tak usah
memikiri tentang membalas budi." Lalu ajr matanya mengucur
turun dengan derasnya dari kedua belah pipinya,
"Na Siocia, aku tak akan membenci kau." kata Bee Kun
Bu, "Setelah kau mengetahui bahwa aku tidak mencuri kitabkitab Kui Goan Pit Cekmu, aku pun sudah merasa senang,.,."
Pada saat itu Lie Ceng Loan lari mendatangi sambil
memanggil-manggil: "Bu Koko! Bu Koko...."
Bee Kun Bu mengawasi Lie Ceng Loan dan hatinya seperti
disayat melihat Lie Ceng Loan dengan pakaian yang kotor dan
darah masih keluar dari mulutnya, ia ingin bangun, tetapi ia
merasa seluruh tubuhnya tak bertenaga,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Bu Koko mengapa?" tanya Lie Ceng Loan.
"Loan Moi-moi, apakah kau mau membalas dendam untuk
Bu Kokomu!" tanya Pek Yun Hui.
Dengan merasa cemas Lie Ceng Loan berbalik menanyai
"Ha! Apakah Bu Koko dianiaya orang lagi?"
Pek Yun Hui mengangguk dan berkata: "BetuI! Dia,
dipaksa menelan racun Hua Kut Siauw Goan San oleh Co
Hiong. Oleh karena itu, tadi dia telah berlaku kasar
terhadapmu agar kau membenci padanya dan tak akan
bersedih hati jika dia meninggal dunia...."
Karena membela murid, dua partai silat bertempur
Tiba-tiba Lie Ceng Loan tertawa gelak-gelak dan ia berkata
dengan tegas: "Aku tahu, aku tahu bahwa Bu Koko bermaksud
luhur Dia khawatir bila dia meninggal dunia, aku tentu tak ingin
hidup. Dia sengaja membikin aku membenci padanya, Tapi
jika dia niati, aku... aku,.,." ia menangis lagi,
Souw Hui Hong menghampiri, dan sambil memegangi
pundaknya, ia menghibur: "Kau tak usah khawatir, dia pasti
tidak akan mati!" Pek Yun Hui terperanjat mendengar kata-kata itu, dan ia
menanyai "Apa! Dia tak akan mati?"
Souw Hui Hong mengangguk dan berkata: "Betul. Dia tak
akan mati!" Lalu sambil berpaling kepada Lie Ceng Loan ia
berkata: "Nanti kira-kira dua jam lagi, kau harus berikan dia
minum air jahe, dan biarkan dia tidur nyenyak sampai
setengah hari. Dan setelah selang tiga W hari, tenaga maupun
semangatnya akan pulih kembali!" Lalu ia berbalik dan ingin
berlalu, Tapi Pek Yun Hui mencegatnya dan menanya: "Kau
mengatakan bahwa dia akan sembuh dalam jangka waktu tiga
hari" Jika demikian kau pun tentunya dapat menunggu sampai
tiga hari baru berlalu!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Souw Hui Hong tersinggung ditegur demikian ia menjawab:
"Aku mengerti mengapa kau memandang ringan terhadap
aku, tetapi...." Pek Yun Hui memotongnya dan berkata: "Maaf, aku tak
sudi mendengar apa sebab musababnya, Kini yang penting
ialah menolong jiwa nya. Kau adalah puteri kesayangan dari
pemimpin partai Thian Liong, dan kau pasti mengetahui
tempat disimpannya pil obat yang dapat menolong jiwanya
Bee Kun Bu dari racun Hua Kut Siauw Goan San. Aku minta
kau menunggui dia di kamar Tian Ki Ciok Hu sampai aku
kembali dari Kwiciu mengambil obat yang dibutuhkan itu."
Harus diketahui bahwa Souw Hui Hong yang selalu
dimanjakan oleh ayahnya Souw Peng Hai, telah menjadi satu
gadis yang congkak dan keras kepala, Banyak pemimpinpemimpin cabang partai Thian Liong senantiasa mengalah
karena memandang ayahnya, Begitu juga banyak jago-jago
silat di kalangan Bu Lim tak berani mengganggu dan
menyinggung padanya karena takut terhadap ayahnya,
permintaan Pek Yun Hui itu membikin ia menjadi gusar, dan ia
menjawabnya: "Jika aku tak sudi memberitahukan tempat
disimpannya pil itu, kau dapat berbuat apakah?"
Pek Yun Hui segera insyaf bahwa ia telah berlaku agak
kasar terhadap Souw Hui Hong, ia membutuhkan pertolongan
gadis itu seharusnya ia memperlakukan Souw Hui Hong
dengan baik. Maka ia menarik napas, dan terus memandang
kepada Bee Kun Bu. Souw Hui Hong yang selalu menaruh hati terhadap Bee
Kun Bu lalu berkata lagi: "Dia telah memakan pil obat dari aku,
jika pil itu bekerja baile, maka di dalam tiga hari seluruh racun
di dalam tubuhnya akan lenyap, dan kau tak usah pergi ke
propinsi Kwiciu!" Tetapi jika di dalam tiga hari dia tak sembuh, bagaimana?"
tanya Pek Yun Hui. "Jika aku bermaksud meracuni padanya, aku tak perlu
berbuat demikian Kemarinpun.,." kata Souw Hui Hong,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pek Yun Hui membentak: "Sudahlah, Kau pergilah! Dan
aku minta kau jangan menjumpai dia lagi!"
Lalu Souw Hui Hong menjadi lunak, dan sambil menyentuh
pundaknya Lie Ceng Loan ia berkata: "Aku minta kau jangan
khawatir Aku tak akan menyakiti hatinya Loan Moi-moi yang
baik hati ini!" ia berhenti sejenak, lalu dengan geregetan ia
berkata: "Co Hiong itu betul-betul busuk dan sangat licik,
Untuk mengambil kembali kitab Kui Goan Pit Cekdari
tangannya, aku yakin tak gampangl"
"Apabila dia tak mau mengembalikannya, dia harus
membayar dengan jiwanya!" kata Pek Yun Hui.
Souw Hui Hong berkata: "Misalnya kau dapat membunuh
mati dia, tapi kitab-kitab itu akan tetap sukar kau dapat ambil
kembali, karena sudah pasti dia telah menyembunyikan
dengan rapi, Aku hanya khawatir jika kitab-kitab itu terjatuh di
tangannya orang yang jahat."
"Menurut pendapatmu, cara bagaimanakah
melaksanakannya untuk mengambil kembali kitab-kitab itu?"
tanya Pek Yun Hui, "Dia menjadi besar bersama-sama aku, Aku telah mengerti
betul sifat dan wataknya, jika kau pereaya kepadaku, aku
berjanji mengembalikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu
kepada kau dalam waktu tiga hari."
"Baiklah!" kata Pek Yun Hui.
Sebelum berlalu, Souw Hui Hong berkata: "Sebelum-nya
dia sembuh, lebih baik dia jangan didekat i. sebetulnya aku
ada banyak omongan, tetapi sekarang ini sang waktu sangat
mendesak Aku akan bicara lagi setelah aku mengembalikan
kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu!"
Setelah Souw Hui Hong berlalu dan tidak kelihatan lagi,
Pek Yun Hui memperhatikan Bee Kun Bu yang sedang duduk
di tanah dijagai oleh Lie Ceng Loan, dan dikitari oleh Na Siao
Tiap dan keempat bujangnya.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu menanya: "Apakah Souw Hui Hong sudah
berlalu?" "Dia sudah pergi dan akan kembali pula setelah tiga hati
Kau akan sembuh karena telah makan pil obatnya." Pek Yun
Hui menghibur Bee Kun Bu terperanjat dan berseru: "Apa" Aku tak akan
mati?" Lie Ceng Loan menghibur: "Betul! Kau tak akan mati,
karena kau seorang yang baik. Jika kau mati, banyak orang
akan bersedih hati."
Bee Kun Bu tiba-tiba bangkit dan lari mengejar Souw Hui
Hong. Pek Yun Hui mencegat dan menanya: "Kau hendak ke
mana?" "Aku mau kejar dia karena aku masih ada urusan dengan
dia." jawab Bee Kun Bu. "Aku harus kejar dia!"
Pek Yun Hui membujuk: "Dia bilang kau harus beristirahat
dan dia akan kembali membawa Kui Goan Pit Cek dalam
waktu tiga hari, Kau harus bersabar, dan dia pasti kembali."
Bee Kun Bu terpaksa duduk beristirahat lagi.
Kemudian Pek Yun Hui berkata kepada Lie Ceng Loan,
"Bu Kokomu harus beristirahat selama tiga hari Ayo kita
gotong dia ke kamar Tian Kie Ciok Hu,"
Kata-kata itu terdengar oleh Bee Kun Bu yang segera
berkata: "Aku dapat berjalan!" Lalu ia bangkit dan berjalan
menuju ke tempat yang disebut, diikuti oleh Lie Ceng Loan,
Pek Yun Hui, Na Siao Tiap dan lain-lainnya. Karena ia masih
lemas, maka ia berjalan sangat perlahan, perjalanan enamtujuh lie di tempuh dalam satu jam.
Ketika mereka tiba di muka jurang, Pek Yun Hui berkata
kepada Lie Ceng Loan: "Suhu, Supek dan susiokmu sudah
datang ke pegunungan ini."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lie Ceng Loan mengawasi keadaan di sekitarnya, tetapi ia
tidak melihat apa-apa, Lalu Pek Yun Hui berkata, suaranya
rendah: "Biarlah aku jumpai mereka." Lalu dengan ilmu
meringankan tubuh, ia loncat ke depan,
Pang Siu Wie yang melihat Pek Yun Hui loncat ke depan
seolah-olah menyerang musuh, segera loncat dan berdiri di
samping Bee Kun Bu. Kemudian terlihat berlebatnya pedang, dan terdengar Pek
Yun Hui membentak: Tahan!"
Bee Kun Bu membuka kedua mata nya, dan melihat ketiga
pemimpin partainya berdiri berderet dengan pedang terhunus,
Hian Ceng Tojin juga membawa satu pedang tua yang
dipanjengkan di punggungnya,
Tetapi di depan ketiga pemimpin partai silat Kun Lun itu,
lebih kurang tiga depa jauhnya juga berdiri tiga orang, Mereka
adalah Tio Goan, Tio Ceng dan Tio Hui dari partai silat Ngo Bi,
dan mereka semuanya menyekal senjata: Tio Goan
bersenjatakan sebilah golok, Tio Ceng bersenjatakan periuk
tembaga, dan Tio Hui berdiri di tengah-tengah kedua belah
pihak, sebetulnya ketika ia loncat ke depan, ia juga mengirim
jotosan enam kali bertubi-tubi, dan hembusan angin dari
jotosan-jotosan itu telah mendampar ke enam orang itu.
Mereka semuanya terperanjat merasa terdampar, dan
terpesona ketika dibentak Tahan!"
Pihak partai Ngo Bi meskipun tidak kenal Pek Yun Hui,
akan tetapi menjadi tereengang menyaksikan ilmu silat hebat
dari seorang gadis yang hanya berusia lebih kurang dua puluh
tahun itu, dan mereka mengawasi terus kepada Pek Yun Hui,
Lalu Pek Yun Hui menghaturkan hormat kepada ketiga
pemimpin partai silat Kun Lun seraya berkata: "Ketiga
angkatan tua adalah tamu-tamu, dan aku minta beristirahat di
pinggir. Lawan-lawan ini biarlah aku yang memberesinya!"
Lalu ia menghadap ketiga jago silat dari partai Ngo Bi, dan
membentak: "Sebetulnya dengan maksud apakah kalian
datang ke puncak Pek Yun Siat ini?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tio Goan setelah melihat sikap kasar dari Pek Yun Hui
menjadi gusar, dan menjawabnya: "Daerah pegunungan yang
terpencil ini dapat dikunjungi oleh siapapun pertanyaanmu itu
agak terlalu kasar!"
Pek Yun Hui berkata lagi: "Betul katamu, pegunungan Koat
Cong San menjadi tersohor karena soal peta Cong Cin To,
dan siapapun dapat datang ke sini, Tapi kalian mengapa
datang ke sini sekarang?"
"Jika sembarangan orang boleh datang ke sini, maka kau
tak perlu melarang kami datang ke sini." jawab Tio Goan. "Kau
tidak menegur orang-orang dari partai Kun Lun, tetapi hanya
menegur kami. Aku menjadi curiga akan maksudmu!"
Pek Yun Hui tidak segera menjawabnya, ia hanya
memandang Hian Ceng Tojin yang berkata sambil tersenyum:
"Pek Siocia mungkin tidak mengenal mereka.
Perkenankanlah aku memperkenalkannya." Lalu dengan
tenang ia maju menghampiri ketiga jago silat partai Ngo Bi itu.
Tio Goan menampak sikap yang luar biasa dari Hian Ceng
Tojin itu menjadi kagum, ia berkata seorang diri: Temimpin
Sam Ceng Koan ini betul-betuI berwatak luhur Meskipun
terhadap lawan, dia masih bersikap hormat!"
Sambil menunjuk Tio Goan, Hian Ceng Tojin ber-kata:
Taysu ini adalah pemimpin partai silat Ngo Bi bernama Tio
Goan Taysu, Tio Goan mengangkat kedua tangannya seraya
berkata: Tojin terlampau memuji!"
Lalu Hian Ceng Tojin menunjuk kepada hweeshio yang
memegangi periuk tembaga, katanya: "Taysu yang
ibergenggaman periuk tembaga ini adalah kenalanku di
kalangan Kang-ouw, dan salah satu dari empat pemimpin
partai silat Ngo Bie."
Tio Ceng tertawa, lalu berkata dengan ejekannya: "Kalian
dari partai Kun Lun tidak menanya lagi segera mencegat dan
menyerang kami dengan pedang-pedang, Ketika itu kau lupa
bahwa kami adalah kenalan lama!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Hian Ceng Tojin tidak membantah ia tunjuk Tio Hui dan
memperkenalkan lagi: Tio Hui Suthay ini adalah pemimpin ke
empat dari partai Ngo Bi."
Tio Hui pun menyindir "Kalian telah mencegat dan
menyerang kami Tetapi sekarang kau berlaku sangat
ramah...." Giok Cin Cu yang tak tahan dengan sindiran itu,
membentak: "Kau jangan salah paham, Jika kami telah
bertempur karena terburu napsu, kau harus memberi maaf,
tetapi tidak dengan menyindir!"
Tio Hui masih juga menyindir "Mungkin juga kau ingin
menguji silat kami!"
Giok Cin Cu menjadi makin marah, ia cabut pedangnya
dan menantang: "Memang kami hendak menguji kalian, Ayo,
kita bertempur sampai ada yang kalah!"
Tio Hui pun segera mencabut pedangnya siap menerima
tantangan Tetapi Pek Yun Hui menghempaskan tangannya
sambil membentak: "Enyahlah kau!" Hempasan tangan itu
telah mendorong Tio Hui yang coba menangkis hembusan
anginnya dengan pedangnya, segera dia merasakan seluruh
tubuhnya gemetar, karena Pek Yun Hui terus mengirim
jotosannya lagi dengan tangan kirinya, Tio Hui merasa
hembusan angin dari jotosan itu lebih hebat daripada yang
pertama. ia terpaksa bertindak mundur, dan tak berani
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menangkis lagi. Tio Goan mengirim jotosan dengan tangan kanannya, dan
Tio Ceng menyerang dengan periuk tembaganya,
sebetulnya Pek Yun Hui tidak ingin melukai Tio Hui. ia
hanya ingin memaksa lawan itu mundur Tapi ketika ia
diserang oleh Tio Goan dan Tio Cengt ia terpaksa harus
melawan, ia condongkan tubuhnya ke samping mengegosi
jotosannya Tio Goan, dan menjotos ke arah periuk
tembaganya Tio Ceng, KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lalu terlihat periuk tembaga itu terjotos oleh hembusan
angin dan jatuh ke tanah. Jika Pek Yun Hui bermaksud
membunuh, kesempatan itu ia dapat gunakan untuk mengirim
jotosannya lagi sambil menendang lambungnya Tio Goan.
Pek Yun Hui tersenyum dan berkata: "Tak usah kita lawan
mereka, karena mereka bukan musuh-musuh kita, Aku
berbuat demikian hanya dengan maksud mencegah
pertempuran antara partai Kun Lun dan partai Ngo Bi." Lalu ia
hadapi Tio Goan dengan tenang ia menanyai "Apakah ketiga
pemimpin ini datang ingin merebut kitab-kitab Kui Goan Pit
Cek" Mengapa harus bertempur melawan ketiga pemimpin
dari partai Kun Lun?"
Tio Goan, yang telah mengetahui bahwa ia tak dapat
menandingi gadis itu, segera mengangkat kedua tangannya
menghaturkan hormat seraya berkata: "Sebetulnya kami
sedang mengejar seorang musuh, akan tetapi ketiga
pemimpin partai Kun Lun tiba-tiba mencegat dan menyerang
kami. Mengapa kami dicegat, kami tak mengerti Oleh karena
itu, aku minta ketiga pemimpin partai Kun Lun memberi
penjelasanku Dan ia menjadi terkejut ketika melihat Bee Kun
Bu. Pada saat itu, Tio Ceng dan Tio Hui pun telah melihat Bee
Kun Bu. Pada dua bulan yang Ialu, karena ingin menolong Souw
Hui Hong, Bee Kun Bu telah menerobos masuk ke dalam kuil
Ban Hut Si diwaktu malam, karenanya ia telah menanam
benih dendam. ia tertangkap dan di-kurung di dalam kuil Ban
Hut Si selama setengah bulan, Kemudian dengan mengambil
kesempatan yang baik ia melarikan diri dengan menggunakan
ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu (Langkah Ajaib), ia berhasil
menerobos dari kepungan orang-orangnya kuil Ban Hut Si.
Tapi ia kembali lagi setelah berselang tiga hari, dan telah
bertempur melawan banyak jago-jago silat dari kuil Ban Hut
Si, dan dengan bantuannya Giok Siu Sian Cu, ia telah melukai
banyak murid-murid dari partai Ngo Bi. Tetapi Bee Kun Bu
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
telah dikemplang oleh Sin Lee hweeshio dan telah menderita
luka parah, dan Giok Siu Sian Cu yang hendak menolongnya
pun telah dipukul oleh Tio Pan. Untung sekali Souw Hui Hong
telah membawa pemimpin-pemimpin cabang bendera merah,
kuning dan putih dari partai Thian Liong, dan mereka berdua
tertolong... Ketika itu Bee Kun Bu betul-betul luka parah setelah
melukai banyak murid-murid Ngo Bi, bahkan telah membunuh
mati satu murid yang pandai, Seorang murid lain juga telah
terbunuh oleh Giok SiuSian Cu. Tio Pan Taysu telah ditawan
oleh partai ThianLiong. peristiwa tersebut belum pernah terjadi
di dalam sejarah partai Ngo Bi, maka di matanya ketiga
pemimpin partai Ngo Bi itu, Bee Kun Bu dianggap musuh
besar, Dan ketika mereka menyaksikan dengan kepala mata
sendiri bahwa Bee Kun Bu masih hidup, mereka menjadi
heran bereampur gusar. Bee Kun Bu segera berlutut di hadapan gurunya sambil
berkata: "Teecu memberi hormat kepada Suhu!"
Sambil tersenyum Hian Ceng Tojin berkata: "Kau masih
beruntung karena tidak tewas, Ada banyak urusan aku perlu
menanya kau." Ketika itu Lie Ceng Loan juga sudah menghampiri Giok Cin
Cu dan ia segera berlutut di hadapannya seraya berkata:
"Suhu...." Sudah berbulan-buIan ia menderita, dan pertemuan
dengan gurunya itu sangat mengharukan maka ia menangis
tersedu-sedu, Giok Cin Cu yang melihat pakaian muridnya yang kotor,
rambutnya terurai dan darah di mu!utnya, mengangkatnya
bangun dan menanya dengan cemas: "Ayo! Lekas-lekas
beritahukan siapa yang menghajar kau sampai demikian
rupa?" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lie Ceng Loan menggelengkan kepalanya dan menjawab
"Tidak ada orang yang menghajar aku. Aku telah jatuh
sehingga mulutku berdarah!"
Giok Cin Cu mengawasi Pek Yun Hui, dan Bee Kun Bu,
tetapi ia tak menanya Iagi. ia yang telah berpengalaman tak
dapat didustai oleh Lie Ceng Loan, Dalam keadaan seperti itu,
lebih baik ia tidak mendesak
Tong Leng Tojin setelah melihat wajahnya Bee Kun Bu
dan keadaannya Lie Ceng Loan juga menghampiri Hian Ceng
Tojin dan menanya: "Suheng, jika ada pertanyaan, lebih baik
mereka ditanya nanti sebentar lagi,"
Maka Hian Ceng Tojin berkata sambil menyentuh
pundaknya Bee Kun Bu: "Kau lekas-lekas memberi hormat
kepada kedua Susiokmu!"
Lalu Bee Kun Bu berlutut berturut-turut di hadapannya
Tong Leng Tojin dan Giok Cin Cu. Pek Yun Hui berdiri
menghadap pemimpin partai Ngo Bi dengan di dampingi Na
Siao Tiap, Melihat sikap yang adem dari Giok Cin Cu terhadap Bee
Kun Bu. Na Siao Tiap berkata seorang diri: "Dia sebetulnya
seorang yang baik, tapi mengapa dia sering-sering
diperlakukan dengan adem oleh orang lain" Me-ngapa
Susiok-susioknya pun perlakukan dia dengan adem pula?" ia
melihat Bee Kun Bu bangkit lagi, dan tak menghiraukan sikap
yang adem dari kedua Susioknya, Kemudian Hian Ceng Tojin
membentak: "Sebelum aku menyuruhnya, kau tak dapat
berlalu dari sampingku!"
Bee Kun Bu membungkukkan tubuhnya seraya menjawab
Teecu mentaati perintah Suhu," dan berdiri di samping
gurunya, Pereakapan antara Bee Kun Bu dan gurunya telah
didengar oleh Pek Yun HuL ia segera mengerti akan
kecurigaan guru, dan bibi serta paman gurunya terhadap Bee
Kun Bu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lalu terlihat Hian Ceng Tojin menghampiri Tio Goan
Taysu, dan setelah membungkukkan tubuh memberi hormat,
ia berkata: "Partai Ngo Bi dan partai Kun Lun sebetulnya tiada
mempunyai dendam. Kami telah mencegat dan menyerang
karena ingin menanya mengapa partai Ngo Bi melakukan
keprukan dan penawanan, Kini ternyata Bee Kun Bu tidak
binasa, dan akupun tak sudi mengorek-ngorek lagi soal
tersebut sehingga kedua partai kita menjadi bermusuhan..."
Tio Hui mengejek: "Muridmu telah tertolong jiwanya, tapi
bagaimana perhitungannya terhadap muridmu rid kami yang
luka dan tewas?" Dengan terperanjat Hian Ceng Tojin menanya: "Apakah
murid-murid partai Ngo Bi dilukai atau dibunuh mati oleh murid
partai kami?" Sambil menuding Bee Kun Bu dengan pedangnya, Tio Hui
nanya: "Apakah kau telah membunuh mati orang-orangnya
partai Ngo Bi?" Dengan tegas Bee Kun Bu menjawab: Teecu dikerubuti
oleh empat orang hweeshio, dan ketika Teecu terpukul dari
belakang, Teecu berbalik dan menusuk seorang lawan."
Tio Hui mengejek: "Dan tusukan itu telah menusuk dada
dan tembus ke punggung sehingga orang itu tewas, Yang
seorang lagi ditotok jalan darahnya oleh Giok Siu Sian Cu
sehingga meninggal Dua korban dari partai Ngo Bi itu harus
ada perhitungannya!"
Tong Leng Tojin menegur: "O, jadinya partai Ngo Bi
sengaja mencari lantaran untuk bermusuhan terhadap partai
Kun Lun?" Tio Goan membela Sumoynya dengan berkala: "Se-bagai
seorang pemimpin seharusnya mengurus segala sesuatu
dengan menurut peraturan Murid partai Kun Lun telah
menerobos masuk ke kuil Ban Hut Si untuk membantu
seorang putri Thian Liong, Kami masih mem-perlakukan dia
dengan lunak dengan hanya menawannya tidak membunuh
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mati, Tetapi dia telah melarikan diri, meskipun telah
diberitahukan bahwa kami akan mengembalikan dia ke kuil di
puncak Kim Teng Hong di pegunungan Kun Lun. Dia sudah
kabur Dan kamipun tidak menghiraukan lagi. Tapi kemudian
ternyata dia kembali pula dengan mengajak Giok Siu Sian Cu
hanya untuk melukai dan membunuh dua murid kami. Bagaimana pendapatmu apakah perbuatan yang demikian kejinya
dapat dibiarkan" Dan yang lebih kejam lagi, dengan berserikat
dengan partai Thian Liong, seorang pemimpin kami telah
diculik...." sebetulnya peristiwa diculiknya Co Pan Toa-su oleh partai
Thian Liong hanya diketahui oleh ketiga pemimpin Ngo Bi, dan
karena soal itu adalah soal besar, partai Thian Liong pun tidak
mempropagandakan, Di pihak Ngo Bi, mereka berusaha
mengundang beberapa jago-jago silat untuk pergi ke markas
besar partai Thian Liong di sebelah utara dari propinsi Kwiciu
untuk menolong Tio Pan Toa-su dan membikin pembalasan
Tong Leng Tojin mengerutkan kening, lalu menanya Bee
Kun Bu: "Apakah perkataannya Tio Goan Toa-su itu betuI?"
Teecu tak berani berdusta." jawab Bee Kun Bu, "Peristiwa
memang telah terjadi seperti demikian Hanya cara
penuturannya agaknya diputar balikkan sehingga menjadi
suatu fitnah." "Jika demikian, kau harus menuturkan peristiwa itu." kata
Tong Leng Tojin, "Dan ingat bahwa peraturan partai kita
sangat keras, Kau tak dapat memutar balikkan hal yang
sebenarnya!" Bee Kun Bu menjawab dengan hormat: Teecu tak berani
berdusta, peristiwa itu terjadi karena Teecu ingin menolong
Souw Hui Hong, puterinya Souw Peng Hai, pemimpin partai
Thian Liong." Pek Yun Hui yang khawatir bahwa Bee Kun Bu akan keliru
dalam keterangannya sehingga ia melanggar peraturan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
partainya, berkata: "Puncak Pek Yun Siat ini adalah tempat
yang sulit, dan aku mohon kalian jangan membikin tempat ini
menjadi kancah pembalasan dendam!"
Bee Kun Bu tersenyum, lalu memulai penuturannya:
"Ketika Teecu berada di dalam perjalanan kembali ke
pegunungan Kun Lun dari pegunungan Koat Cong San, Teecu
menjumpai empat orang hweeshio mengerubuti seorang
gadis-" Pang Siu Wie yang telah mengerti kekhawatirannya Pek
Yun Hui talu campur bicara: "Hm! perbuatan mengerubuti satu
gadis itu sudah melanggar peraturan Bu Lim. Bee Siangkong
tentu tak dapat membiarkan gadis itu dikerubuti oleh banyak
orang!" Ucapan itu membikin ketiga pemimpin partai Ngo Bi
menjadi malu, Bee Kun Bu meneruskan Teecu tidak mengetahui bahwa
empat orang hweeshio itu adalah murid-murid dari partai Ngo
Bi, tetapi karena Teecu telah kenal Souw Hui Hong, Teecu lalu
menasehatkan agar kedua belah pihak berhenti bertempur
Tapi keempat orang hweeshio itu tidak gubris maksud Teecu,
bahkan mereka memaki dan menanya Teecu murid dari partai
silat mana yang berani campur tangan di dalam urusan partai
Ngo Bi.," Tio Hui berkata: "Souw siocia telah menggunakan senjata
rahasianya melukai kedua murid kami, maka kami mengirim
orang mengejar padanya, apakah itu tidak pantas?"
Setelah menunggu ucapannya Tio Hui selesai Bee Kun Bu
meneruskan "MeskJpun Teecu dihina ketika itu. Teecu masih
dapat bersabar, dan Teecu hanya minta kepada mereka untuk
melepaskan Souw Hui Hong, Tetapi mereka memaksa Teecu
menemui pemimpin partai Ngo Bi. Teecu pikir pemimpinpemimpin dari partai Ngo Bi terutama Tio Pan Taysu, tentunya
seorang yang berjiwa besar, dan Teecu turut kehendak
mereka. Tetapi setelah tiba di kuil Ben Hut Si, Teecu hanya
menjumpai Tio Hui Suthay yang segera mencaci maki Teecu,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
dan kemudian bersama-sama Souw Hui Hong, Teecu
dipenjarakan di dalam suatu kamar batu.
Teecu terpaksa mencabut pedang dan membikin
perlawanan Dalam pertempuran itu Teecu melawan mereka,
Tetapi akhirnya Teecu tertawan, dan dipenjarakan di dalam
kamar batu itu selama setengah bulan. Kemudian ketika
seorang lweeshio membawa makanan ke dalam kamar itu,
Teecu berhasil melarikan diri, Di perjalanan Teecu berjumpa
agi dengan Souw Hui Hong yang memberitahukan bahwa
Suhu telah datang ke kuil Bat Hut Si mencari Teecu.
Oleh karena itu, dengan hasrat menjumpai Suhu, Teecu
lalu kembali pula ke kuil Ban Hut Si. Tidak diduga, Giok Siu
Sian Cu juga telah datang ke kuil Ban Hut Si. Apakah Teecu
telah berserikat dengan Giok Siu Sian Cu, Tio Ceng Taysu
telah mengetahui, karena dia telah melihat dan mendengarnya
dengan mata kepalanya sendiri, Ten-tang Souw Hui Hong
membawa jago-jago silat partai Thian Liong ke kuil Bat Hut Si.
Teecu kurang jelas, karena ketika itu Teecu dan Giok Siu Sian
Cu telah menderita luka parah dan tak sadarkan diri."
Tong Leng Tojin menegaskan lagi: "Apakah penuturanmu
itu betul semuanya?"
"Jika Teecu berdusta atau memutar balikkan persoalan
Teecu rela dihukum!" jawab Bee Kun Bu.
Lalu Tong Leng Tojin berpaling kepada ketiga pemimpin
partai Ngo Bi dan berkata: "Jika penuturan murid kami ada
yang salah, aku harap kalian beri petunjuk!"
Tio Hui berkata: "Penuturannya betul, Tapi bagaimanakah
segala sesuatu demikian kebetulan Aku yakin dia telah
berserikat dengan Giok Siu Sian Cu dan partai Thian Liong
untuk menggempur kami!"
"Ucapanmu Suthay, terlampau sembrono." kata Hian Ceng
Tojin, "Soal muridku telah berserikat dengan partai Thian
Liong untuk menggempur partai Ngo Bi belum terbukti, dan
aku sendiri tak berani memastikan Tentang hubungannya
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
dengan Giok Siu Sian Cu, aku lebih tahu daripada kalian. Lagi
pula ketika Giok Siu Sian Cu, melawan kalian, aku sendiri
telah berada di pegunungan Ngo Bi dan telah menyaksikan
dengan kepala mata sendiri."
"Hm! Jika kau telah tiba di pegunungan Ngo Bi, mengapa
tidak terus pergi ke kuil Bat Hut Si" Jika kau datang ke kuil Bat
Hut Si, mungkin kesalah pahaman kedua partai kita ini tak
akan terjadi!" kata Tio Ceng.
Tio Hui mengejek "Untuk membereskan soal salah paham
itu hanya dapat terlaksana dengan mengambil dua jiwa dan
murid partai Kun Lun!"
Hian Ceng Tojin tertawa gelak-gelak dan menjawab:
"Suthay betuI-betul sangat keterlaluan! Jika jiwa murid-murid
partai Ngo Bi berharga, apakah jiwanya muridmu rid partai
kami tak berharga" Murid kami telah me-lawan, belum tentu
karena dia bersalah, tetapi karena dia terpaksa melakukan
perlawanan!" Ketika Tio Hui ingin membantahnya lagi, Pek Yun Hui yang
sejak tadi tak campur bicara telah menjadi hilang sabar ia
membentak: "Sekarang sudah terang kalian bertiga datang ke
puncak Pek Yun Siat untuk membalas dendam, Pemimpinpemimpin partai Kun Lun ini adalah tamu-tamuku dan tak
dapat diganggu, Jika kalian masih keras kepa!a, boleh
membikin perhitungan terhadap aku!"
Pang Siu Wie segera loncat maju, dan dengan memegang
kantong yang berisi pasir beracun ia membentak: "Hei! Kalian
bertiga lekas-lekas enyah! Majikanku tak memberitahukan dua
kali! Ayo lekas enyah! Tio Goan lalu mengawasi Tio Ceng dan Tio Hui dan
berkata: "Mari, kita berlalu dari sini!"
Tio Goan berpengalaman dan waspada, ia insyaf bahwa
Pek Yun Hui bukan tandingan mereka,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Ketiga pemimpin partai Kun Lun pun tak dapat berbuat
lain, karena mereka telah mengerti dan mengetahui seluk
beluknya salah paham itu.
Sejenak kemudian dari jauh terdengar suara jeritan
seorang wanita dan suara bentakan-bentakan yang keras, Pek
Yun Hui yang mempunyai pendengaran yang tajam segera
dapat mengetahui bahwa suara jeritan itu adalah suaranya
Souw Hui Hong, ia berpikir "Dia tak akan menjerit tanpa
sebab!" ia menoleng ke arah suara jeritan itu, dan tampak di
atas puncak di sebelah selatan beberapa bayangan orang
sedang mengejar Na Siao Tiap yang memiliki ilmu silat lebih tinggi dan
karena telah makan kura-kura Ban Lian Hwee Kui dapat
melihat lebih nyata, ia berseru: "Aneh, mengapa mereka
bertempur sambil berlari-lari!"
Sejenak kemudian terlihat bayangan-bayangan itu berlariIari turun ke bawah, dan tak kelihatan lagi,
Tiap moi, apakah orang yang berlari paling depan seorang
wanita?" tanya Pek Yun Hui.
"Betul! Dia berlari-lari dengan memegang senjata di
tangannya." jawab Na Siao Tiap, Tetapi orang-orang di
belakangnya bersenjata belum jelas mengejar-ngejar dia atau
melindunginya." "Wanita itu pasti Souw Hui Hong!" kata Pek Yun Hui. "Kita
harus menolong." Lalu iapun lari ke jurusan tersebut
Ketiga pemimpin partai Ngo Bi melihat sikap Pek Yun Hui
juga turut lari di belakangnya Pek Yun Hui. Ketiga pemimpin
partai Kun Lun yang khawatir Pek Yun Hui seorang diri tak
dapat meladeni musuh yang mungkin besar jumlahnya, juga
turut lari di belakangnya.
Pek Yun Hui lari cepat sekali, dan sejenak kemudian
setelah membelok di suatu lereng gunung, ia tak kelihatan
lagi! KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
sebetulnya pegunungan itu sangat curam, dan di manamana hampir terlihat jurang-jurang dan puncak-puncak
gunung yang curam, sedikit sekali jalan gunung yang
ditempuh dengan mudah, Mereka yang mengikuti di
belakangnya setelah tak mengetahui Pek Yun Hui lari ke
jurusan mana, lalu berhenti
Ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi setelah berunding
antara mereka lalu mengambil jalan ke barat, tanpa
mengucapkan sepatah kata kepada rombongan partai Kun
Lun dan lain-lainnya. Melihat sikap yang congkak itu, Na Siao Tiap membentak
"Berhenti!" ia angkat tangannya, dan empat bujangnya segera
loncat dan mencegat ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi itu.
Tio Goan Taysu melihat bahwa meskipun keempat bujang
itu tidak bertubuh besar, akan tetapi gerak-geriknya yang
lincah dan pesat sangat menakjubkan, ia belum mengetahui
kepandaiannya Na Siao Tiap, ia hanya telah menyaksikan
kelihayan Pek Yun Hui. Kini Pek Yun Hui tidak ada di situ, ia
anggap Na Siao Tiap itu seorang lawan yang remeh, ia lalu
menghampiri Na Siao Tiap dan menegur: "Siocia, apa
maksudmu mencegat kami lagi?"
Na Siao Tiap menjawab dengan suara yang keras: Tadi
Pek Cici menyuruh kalian berlalu, kalian seolah-olah sungkan
berlalu, sekarang kalian harus menunggu sampai Pek Ciciku
kembali, baru kalian dapat berlalu!"
Pang Siu Wie juga mengejek: "Karena kalian dari tempat
yang jauh telah datang ke pegunungan ini, jika berdiam lama
sedikit, aku yakin tidak menjadi rintangan Tunggu sajalah
sampai majikanku kembali Mungkin dia hendak berunding lagi
dengan kalian! Tio Hui menjadi marah diejek demikian, "Kami mau berlalu
sekarang, siapapun tak dapat mencegatku!" Lalu dengan
pedang terhunus ia menusuk untuk membuka jalan,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tapi segera juga empat bujangnya Na Siao Tiap
membentak sambil mengirim jotosan dari empat penjuru.
Jotosan-jotosan itu dilancarkan secepat kilat untuk menotok
jalan darahnya lawan, Meskipun dengan pedang terhunus, Tio Hui tak dapat
menangkis semua serangan itu, ia terpaksa meloncat mundur
dua depa, Sambil tertawa Pang Siu Wie mengancam: "Ha! Ha! Ha!
Paling baik kalian jangan coba-coba melarikan diri. Pasir
racunku ini dapat segera mengirim kalian ke akherat! Ha! Ha!
Ha!" -ooo0oooMenolong Souw Hui Hong
Tio Goan, salah seorang pemimpin-pemimpin partai silat
Ngo Bi berbisik: "Sumoy, kita harus bersabar sekarang kita tak
dapat melawan merekah Tio Hui tarik kembali pedangnya, dan setelah mengawasi
lawan lawan nya, lalu ia menyarungkan pedangnya,
Na Siao Tiap mengawasi ketiga pemimpin dari partai silat
Kun Lun yang agaknya sungkan berlalu, ia menghampiri Giok
Cin Cu yang sedang memeluki Lie Ceng Loan. Terhadap
gadis itu, sedikitpun ia tak merasa benci atau jemu, bahkan
mengagumi kemurnian dan kesetiaan-nya, Ketika itu Bee Kun
Bu berdiri dengan khidmat di belakang gurunya.
Hian Ceng Tojin rupanya baru mengetahui bahwa
muridnya, Bee Kun Bu, berdiri di belakangnya. ia menoleh ke
belakang, dan mengawasi sejenak, lalu menghela napas,
Tiba-tiba Na Siao Tiap berseru: "Pek Cici sudah kemba!i.
Jika kalian ada urusan kalian dapat menanya dia!"
semuanya menoleh kepada Pek Yun Hui yang mendatangi
bersama seorang wanita muda yang mengenakan baju
kurung, dan sedang dikejar oleh enam-tujuh orang!
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Hian Ceng Tojin segera mencabut pedangnya, "Kami dari
partai silat Kun Lun telah berkali-kali menerima budi, Hari ini
adalah kesempatan yang baik untuk membalas budi itu!"
serunya, Setelah mendorong Lie Ceng Loan ke samping, Giok Cin
Cu juga mencabut pedangnya sambil berkata kepada dirinya
sendiri: "Pek Siocia itu telah menolong jiwaku ketika aku kena
racun, Hari ini aku harus menolong untuk membalas
budinya...:" Sebagai seorang yang sudah lanjut usianya dan
telah berpengalaman, ia telah mengisyafi bahwa untuk
kebahagiaan Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu, ia harus
berusaha memisahkan mereka berdua dari Pek Yun Hui yang
juga mencintai Bee Kun Bu.
Hian Ceng Tojin juga telah menginsyafi asmara antara
pemuda dan pemudi itu, Hanya ia belum memperoleh jalan
untuk memecahkan soal yang rumit itu, Bagi Tong Leng Tojin
yang mencintai Giok Cin Cu dan yang menghormati
Suhengnya, dia telah berkorban mengalah, dan telah tinggal
berdiam di puncak Kim Teng Hong selama sepuluh tahun
lebih menggantikan suhengnya mengurus segala urusan
partai silat Kun Lun, Pada ketika itu, diapun menghunus
pedangnya, siap sedia membantu Suheng dan Sumoynya,
Meskipun Pek Yun Hui memiliki ilmu meringankan tubuh
yang sangat tinggi, akan tetapi dengan menarik-menarik
tangannya Souw Hui Hong, ia tak dapat berlari dengan pesat
Lagipula orang-orang yang mengejar adalah jago-jago silat
dari tingkat atas, Tiba-tiba Souw Hui Hong jatuh di tanah, dan
segera terlihat cahaya terang berkelebat mengejar Pek Yun
Hui! Secepat kilat Pek Yun Hui membalikkan tubuh dan
melontarkan beberapa biji Hiancu, yang segera menggempur
cahaya terang yang berkelebat mengejek Pek Yun Hui itu!
Tapi orang yang mengejar telah mengurung. Sambil
menjerit Pek Yun Hui mengirim jotosan-jotosan ke kanan dan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
ke kiri dan berhasil mendorong mundur beberapa lawanlawannya!
Hian Ceng Tojin membentak: "Kalian adalah jago-jago silat
dan pemimpin-pemimpin dari partai-partai silat yang terkenal."
Hian Ceng Tojin membentak, "Mengapa kalian tidak mentaati
peraturan Kang-ouw dengan ber-kawan mengerubuti seorang
wanita?" Bentakannya itu ia barengi dengan satu tusukan
yang dahsyat sehingga beberapa lawan tersebut terpaksa
harus mundur Lalu ia berdiri dengan wajah beringas dan
pedang terhunus menghalau di depannya Pek Yun Hui.
Sejenak kemudian, Pang Siu Wie, Na Siao Tiap dan
keempat bujangnya pun meloncat maju, Ketika meloncat
maju, pasir beracun di tangan kanannya ia sebar ke arah
lawan-Iawannya. Di bawah sinar bulan purnama pasir beracun
itu mengepul dan beribu-ribu butir pasir menyerang lawantawan itu!
Dengan menggunakan kesempatan itu, Pek Yun Hui
mengangkat Souw Hui Hong dan dibawanya lari keluar dari
kepungan. Lalu terdengar suara orang mengejek: "Hei! Kamu
menggunakan senjata rahasia yang beracun!" Dan ejekan itu
dibarengi dengan hembusan angin yang keras, dan pasir
beracun itu terdampar berbalik,
Menampak akan hal itu, Pang Siu Wie segera berteriak
Totiang dan lain-lainnya lekas mundur!" ia menjotos keluar
kedua tinjunya dengan seluruh tenaga dalamnya dan
berusaha menolak kembali pasir beracun itu!
Tapi Hian Ceng Tojin tidak mundur Dengan pedangnya ia
bertindak maju sambil memutar-mutar pedangnya menjaga diri
dari serangan-serangan pasir beracun.
sekonyong-konyong terdengar suara jeritan yang nyaring
dari Na Siao Tiap, dan terlihat ia terbang ke atas laksana
awan terapung-apung di angkasa, Kedua tinjunya diayun ke
depan dan ke belakang berkali-kali!
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
ia telah memahami dasar daripada ilmu Toa Pan Yo Hian
Kong (ilmu ajaib mengerahkan hawa udara), dan dengan
kedua tinjunya yang diayun ke depan dan ke belakang itu, ia
sedang mengerahkan hawa udara, Segera terbukti ampuhnya
ilmu tersebut. Semua pasir beracun yang menyerang dapat
dihembus oleh angin yang hebatnya seperti angin taufan,
berbalik menyerang semua lawan-Iawannya,
ilmu yang dahsyat dan ampuh itu bukan saja membikin
ketiga pemimpin partai silat Kun Lun terpesona, bahkan Pek
Yun Hui pun menjadi terperanjat!
Jeritan-jeritan yang menyatakan sakit terdengar keluar dari
lawan-lawan mereka, dan dengan kesempatan yang baik itu,
Hian Ceng Tojin dan kawan ^kawannya mencari tempat yang
aman. sebetulnya ilmu Toa Pah Yo Hian Kong tersebut adalah
ciptaan bersama dari Tian Ki Cin Jin dan San Im Shin Ni
setelah mereka bertempur dengan hebatnya tetapi yang
berakhir menjadi kawan. Pihak lawan harus mengerahkan seluruh tenaga dalamnya
untuk menahan atau memukul kembali serangan angin yang
terbit dari Toa Pan Yo Hian Kongnya Na Siao Tiap, sambil
berusaha mengegos dan melarikan diri.
Setelah semua pasir beracun terjatuh di tanah, dan asap
yang mengepul telah buyar, di bawah sinar bulan purnama,
Bee Kun Bu dapat melihat bahwa orang-orang yang tadi
mengejar Pek Yun Hui adalah Tu Wee Seng (pemimpin partai
silat Hua San) dan To It Kang (saudara seperguruan nya)
Teng Lee (pemimpin partai silat Siat San) dan kedua saudara
seperguruannya yang bertubuh tinggi kurus dan berwajah
kejam, dan seorang pendeta yang bersenjata pedang,
Ketika melihat pendeta itu, Hian Ceng.Tojin terkejut ia
berpikir: "Orang itu sudah lama tinggal menyepi dan tidak
terdengar lagi di kalangan Bu Lim. Mengapa dia sekarang
berada di pegunungan Koat Cong San?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pek Yun Hui telah membebaskan jalan-jalan darahnya
Souw Hui Hong, dan setelah gadis itu siuman, ia berkata: "Kau
terlampau mengeluarkan tenaga, Kau harus beristirahat dulu!
Jika kau ingin memberitahukan sesuatu kepadaku, nanti
sebentar saja!" . Souw Hui Hong mengangguk dan memandang keadaan di
sekitarnya, ia sudah tak bertenaga lagi, Tapi ketika melihat
Bee Kun Bu, ia tersenyum, dan hatinya berdebar-debar.
Pada saat itu, Tio Hui meloncat dan menyergap Souw Hui
Hong! ia lelah menggunakan kesempatan ketika mereka
sedang memperhatikan Tu Wee Seng dan kawan -kawannya
untuk menyergap gadis itu, Untung Bee Kun Bu telah siap
sedia, ia mengetahui bahwa ketiga pemimpin partai silat Ngo
Bi sangat membenci Souw Hui Hong, dan ia senantiasa
mengawasi gerak-gerik mereka Maka ketika Tio Hui meloncat
dan menyergap Souw Hui Hong, iapun secepat kilat segera
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mencegatnya, sebenarnya Bee Kun Bu tidak sekuat dan secepat Tio Hui,
tapi karena ia telah siap sedia, maka dengan seluruh tenaga
dalamnya, ia berhasil meloncat di depan Souw Hui Hong
untuk menjotos sergapan Tio Hui dengan kedua tinjunya!
Bee Kun Bu tak tahan menjaga sergapan yang dahsyat itu,
ia terdorong mundur dan terjatuh.
Pek Yun Hui, yang baru saja meninggalkan Souw Hui
Hong untuk menghadapi Tu Wee Seng, telah merasakan
anginnya sergapan di belakangnya itu, ia segera membalik
tubuh dan menyerang Tio Hui.
Tio Hui dan Tio Ceng sebetulnya ingin mencegah saudari
seperguruannya menyergap Souw Hui Hong, tetapi mereka
terlambat Dan ketika Tio Hui di serang oleh Pek Yun Hui,
terpaksa mereka maju membantunya.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Kejadian itu membikin keadaan menjadi kacau lagi. Lie
Ceng Loan meloncat dan menubruk Bee Kun Bu yang
terdorong jatuh, Tu Wee Seng menjerit, dan secepat kilat menyerang Souw
Hui Hong dengan toya bambunya.
serangan itu ditelan oleh Sia Yun Hong dan Teng Lee, dan
dalam sekejap saja ketiga orang itu telah berada di dekat
Souw Hui Hong, Ketika penyerang itu mempunyai maksud yang berlainan
Ketika Sia Yun Hong meloncat dan tiba kembali di tanah, ia
sengaja membentur pundak kanannya Tu Wee Seng. Tu Wee
Seng yang tidak menduga benturan dari kawannya itu telah
terdorong ke pinggir Dengan kesempatan itu Sia Yun Hong
mencengkeram lengan kanannya Souw Hui Hong, Tapi Tu
Wee Seng yang terdorong itu menjadi mendongkol dengan
toya bambu-nya ia mengemplang tangan yang mencengkeram
lengan kanannya Souw Hui Hong!
Sia Yun Hong yang memiliki ilmu silat yang tinggi dengan
mudah mengelaki kemplangan itu, lalu menusuk dadanya Tu
Wee Seng dengan pedangnya,
Ketika itu Teng Lee dan ketiga pemimpin partai silat Kun
Lun pun sudah datang, Hian Ceng Tojin dan Tong Leng Tojin
menangkis dengan pedangnya masing-masing, dan Giok Cin
Cu mengangkat Souw Hui Hong dibawanya mundur ke
belakang Sia Yun Hong menarik pedangnya untuk melompat dan
mengejar Giok Cin Cu. Na Siao Tiap dan keempat bujangnya yang melihat
kekacauan itu, telah menjadi bingung, tak tahu yang mana
musuh dan yang mana kawan.
Harus diketahui bahwa Na Siao Tiap yang sudah lama
tinggal terpencil di pegunungan, dan tak berpengalaman di
kalangan Kang-ouw, tidak dapat mengetahui seluk beluknya
peristiwa yang berlangsung itu,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Ketika itu ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi telah
bertempur melawan Pek Yun Hui yang berlanjut beberapa
jurus, Melawan Pek Yun Hui itu, Tio Goan, Tio Ceng dan Tio
Hui harus berlari-lari dan meloncat ke kiri dan ke kanan,
mereka tak memperoleh kesempatan menyerang, Pek Yun
Hui pun sukar mengalahkan ketiga jago silat yang lihay itu,
karena ia masih khawatir akan keselamatannya Souw Hui
Hong, Pang Siu Wie berdiri menjagai Bee Kun Bu dan Lie Ceng
Loan. Hiara Ceng Tojin bertempur dengan Tu Wee Seng,
Tong:lieng Tojin bertempur dengan Teng Lee. To li Kang dan
kedua Suteenya Teng Lee menanti kesempatan merebut
Souw Hui Hong bila Sia Yun Hong berhasil merampasnya dari
Giok Cin Cu. Demikianlah semua jago-jago silat yang
berpengalaman bertindak dengan penuh perhitungan kecuali
Na Siao Tiap dan empat bujangnya yang masih hijau,
sebetulnya dalam pertempuran itu, Giok Cin Cu berada
dalam keadaan yang sangat berbahaya, karena ia yang
sedang menjagai Souw Hui Hong harus bertempur melawan
Sia Yun Hong, dan ia tak dapat melancarkan ilmu silat pedang
Cun Hun Cap Ji Kiam Hoatnya,
Bee Kun Bu telah sadar dari pusingnya, ia membuka
kedua matanya, dan melihat keadaan atau pertempuran di
sekitarnya. Ketika ia melihat kedudukannya Giok Cin Cu, ia
terkejut ia segera bangun dan mencabut pedangnya sambil
lari maju, Tapi ia segera merasa kepalanya pusing dan ia
terjatuh pula. Tapi ia masih dapat memaksakan untuk berseru:
"Na Siocia, lekas bantu Susiok-ku!"
Ketika itu Na Siao Tiap dan keempat bujangnya hanya
tengah memperhatikan pertempuran antara Pek Yun Hui dan
ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi. Setelah mendengar
seruan dari Bee Kun Bu, ia melonjak ke atas dan menerkam
Sia Yun Hong, Pada saat itu Sia Yun Hong telah mencurahkan
seluruh tenaga dalamnya di atas pedangnya dengan maksud
menyapu dan membikin terlepas pedangnya Giok Cin Cu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tiba-tiba ia merasa hembusan angin dan melihat bayangan
putih menyambar ke arahnya.
Ia insyaf bahwa hembusan angin yang datang menyerang
itu dapat menghancurkan tubuhnya, ia terkejut Secepat kilat ia
meloncat mundur setombak iebih, Dan ketika ia mengawasi
lagi, ia melihat Na Siao Tiap sudah berdiri di depan Giok Cin
Cu, iapun tak mengerti mengapa gadis itu tersenyum seolaholah tidak berbuat apa-apa.
Empat bujangnya Na Siao Tiap dan Pang Siu Wie masih
berdiri di tempatnya masing-masing. Pek Yun Hui masih repot
melayani ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi: Hian Ceng Tojin
masih bertarung dengan Tu Wee Seng, dan Tong Leng Tojin
melawan Teng Lee. Sia Yun Hong berpikir "Hm! Mustahil gadis yang hanya
baru berusia tujuh belas atau delapan belas tahun ini telah
berani menggempur aku?"
Sia Yun Hong tidak melihat bahwa Na Siao Tiap tadi
menghalau pasir beracunnya Pang Siu Wie, karena ia
menduga perbuatan itu dilakukan oleh Pek Yun Hui. Oleh
karena itu ia pandang ringan Na Siao Tiap, Lalu ia menegur:
"Apakah Siocia barusan menyerang aku dengan tenaga
dalam?" "Betul!" jawab Na Siao Tiap dengan ketus, "Dan apa kau
mau?" Sia Yun Hong tertawa terbahak-bahak, dan
mengumpulkan kembali tenaga dalamnya, Tapi baru saja ia
hendak menyerang, tiba-tiba ia dengar suara gaduh di
betakangnya, karena Tio Goan, Tio Ceng dan Tio Hui sedang
berlari mundur Mereka kena dipukul Pek Yun Hui. Tio Goan
dan Tio Ceng yang telah terpukul telah menjadi pusing kepala,
Pek Yun Hui tidak mengejar, ia meloncat ke samping Giok
Cin Cu dan menanya Souw Hui Hong, "Apakah kau terluka?"
Sambil tersenyum Souw Hui Hong menjawab: Tadi aku
dibuat perebutan dan dikejar-kejar oleh mereka, lengan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
kananku telah kena terpukul sekarang aku merasa sakit
sekali." Dengan cemas Pek Yun Hui berkata: "Di manakah
lukanya?" dan ia memeriksa pada lengan yang luka, Souw Hui
Hong menjerit kesakitan dan keringat membasahi tubuhnya
Giok Cin Cu merebahkan Souw Hui Hong di tanah, Dalam
usahanya melindungi Souw Hui Hong, Giok Cin Cu telah
mengeluarkan banyak tenaga, dan ia terkejut melihat
wajahnya gadis itu yang menjadi pucat pasi!
Di lain pihak sambil menjerit Sia Yun Hong menyerang Na
Siao Tiap dengan seluruh tenaga dalamnya, Tapi dengan
cepat sekali Na Siao Tiap meloncat ke atas dua tombak lebih
tingginya, Dengan pakaian sutera birunya melambai-lambai
laksana daun bunga terhembus angin di udara, tiba-tiba
terlihat ia berbatik, dan seperti sebatang anak panah, ia
meluncur ke bawah menerkam Sia Yun Hong!
Kini Sia Yun Hong menyaksikan kelihayan gadis itu
dengan kepala mata sendiri, ia terkejut, ia memutarkan
pedangnya kencang-kencang melindungi diri sambil bertindak
mundur beberapa langkah, Tapi empat bujangnya Na Siao Tiap tidak berdiri diam saja,
Mereka lari menyerang, dan menghujaninya dengan jotosanjotosan,
Seperti seekor kerbau gila, Sia Yun Hong menyapu,
menyabet dan menusuk dengan pedangnya Lalu ia meraung
seperti seekor harimau dan loncat melalui keempat bujangbujang itu untuk berlindung di belakang Pek Yun Hui.
Giok Cin Cu mengertek gigi dan hendak menangkis
tusukan pedang Sia Yun Hong, ketika Pek Yun Hui secepat
kilat menotok dadanya Sia Yun Hong dengan kedua jari
tangan kanannya, KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Sia Yun Hong terdorong ke belakang dan jatuh terlentang
dengan wajahnya berubah menjadi kehitam-hitaman dan tak
bersuara lagi! Pedangnyapun terlepas dari cekalannya,
"Angkatan tua tolong jagai Souw Siocia," kata Pek Yun Hui
kepada Giok Gn Cu, "Aku akan membunuh semua bangsatbangsat malam ini!"
Lalu ia mengambil pedangnya Souw Hui Hong, menarik
napas panjang dua kali, dan dengan kedua mata melotot ia
hendak menyerang lawan-lawannya, justru pada saat itu Souw
Hui Hong menjerit dengan susah payah: "Pek Cici! Awas...!"
Pek Yun Hui menoleh ke belakang. Na Siao Tiap dan
empat bujangnya yang sedang menyerang Sia Yun Hong lalu
menghampiri Tu Wee Seng, karena mereka melihat Sia Yun
Hong sudah dibikin tak berdaya oleh Pek Yun Hui.
Tu Wee Seng yang sedang bertempur dengan Hian Ceng
Tojin telah menggunakan ilmu toya Pwee-tiap-it Hut Mo Ciang
Hoat (ilmu silat toya ajaib dengan delapan puluh satu
perubahan). Hian Ceng Tojin pun telah menggunakan ilmu
silat pedang Cui Hun Cap Ji Kiam Hoat Demikian serunya
mereka bertempur sehingga hanya terdengar hembusan angin
dari sabetan-sabetan pedang dan toya, dan terlihat cahaya
berkelebatan dari sinar pedang!
Meskipun Na Siao Tiap memiliki ilmu silat yang dahsyat
akan tetapi ia tak berpengalaman, maka ia tak berani
sembarangan menyerang, Tiba-tiba Tu Wee Seng menjerit, dan terlihat ia meloncat
ke atas dan turun mengemplang Hian Ceng Tojin dengan toya
bambunya, Kemplangan tersebut dilancarkan dengan jurus
Tian Lee Pa Su (Kilat menyambar sebuah pohon), Jika
lawannya coba menangkisnya, maka akan binasalah lawan
itu! Tapi Hian Ceng Tojin bukannya anak kemarin dulu,
Setelah ia meloncat ke samping, iapun meloncat ke atas dan
menusuk lawannya dengan jurus Tian Long Cui Hie (Naga
sakti mengejar ikan), KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Na Siao Tiap menyaksikan kedua jago silat itu bertempur
dengan kagum, tetapi ia tak mengetahui harus bagaimana
membantui Hian Ceng Tojin, Jika ia telah masuk dalam
latihan, ilmu-ilmu yang tereatat di kitab Kui Goan Pit Cek ia
dapat masuk dan membantu dengan mudah dan berhasil!
Untuk sementara waktu ia berdiri tak berdaya. sejenak
kemudian ia ingat akan suatu jurus To Im Kiat Yo (Mengikuti
serangan menggempur lawan) yang tereatat di dalam kitab
Kui Goan Pit Cek yakni dengan menggunakan tenaga musuh
dapat menggempur musuh, Maka tanpa menunggu lagi,
setelah ia mengumpulkan tenaga dalamnya, ia maju dan
mendorong tubuhnya Tu Wee Seng ketika dia tiba lagi di atas
tanah! -ooo0oooCo Hiong merampas kitab Kui Goan Pit Cek dengan akal
busuk Jurus yang dilancarkan itu lihay sekali, Tu Wee Seng tidak
menduga bahwa ia terdorong oleh suatu tenaga yang dahsyat
ia terkejut, dan berdaya menahan tubuhnya yang terdorong
itu, tapi tak tertahankan ia terus terdorong dan menyeruduk ke
tubuhnya Teng Lee yang sedang sibuk melawan Tong Leng
Tojin. Teng Lee terperanjat ia loncat ke samping meng-egosi
Tong Leng Tojin dan berdaya menangkis serudukan Tu Wee
Seng yang terdorong hebat itu.
Bukan fnatn gusarnya ketika ia melihat Tu Wee Seng yang
sedang mendatangi menyeruduk pada nya. "Hm! Pengkhianat!
kau menyerang kawan!H pikirnya, Lalu dengan satu tinju ia
menjotos dengan sekuat tenaganya "Tu Wee Seng lekas-iekas menangkis jotosan-jotosan
kawannya. "Buk!" terdengar dua tinju beradu dan keduaduanya terdorong ke belakang. Tu Wee Seng terdorong tujuhdelapan langkah ke belakang dan jatuh terlentang dengan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
wajah yang pucat pasi! Teng Lee pun terdorong mundur tak
dapat berdiri tegak lagi Hian Ceng Tojin dan Tong Leng Tojin yang berwatak luhur
sungkan menggunakan kesempatan yang baik itu untuk
membinasakan lawannya! Mereka menarik kembali
pedangnya dan menyelidiki perubahan yang tiba-tiba terjadi
itu! Segera suasana di sekitarnya menjadi sunyi senyap,
Semua orang yang menyaksikan kejadian itu berdiri
terpesona, Sejenak kemudian, To It Kang meloncat menghampiri Tu
Wee Seng, dan kedua Suteenya Teng Lee menghampiri Teng
Lee, yang setelah mulai sadar segera menelan dua butir pil
obat Dan ketika ia melihat Tu Wee Seng jatuh terlentang,
iapun menghampiri dan memberikan sebutir pil obat
kepadanya seraya berkata: "Tu-heng, telan pil obat ini.
Mungkin dapat menolong kau!"
Seterimanya pil obat itu, Tu Wee Seng segera menelannya, Sejenak kemudian ia merasa lega dan ia berkata:
"Pil obat itu betuI-betul mujarab, Aku menghaturkan banyak
terima kasih kepada Teng-heng!"
Teng Lee hanya tersenyum, dan ia mulai insyaf bahwa ia
telah dikerjai oleh jago silat yang mungkin lebih lihay dari
padanya atau Tu Wee Seng. Lagi pula ia telah melihat bahwa
Pek Yun Hui sudah siap dengan pedang terhunus, jika ia tidak
menolong Tu Wee Seng, ia khawatir ia tak dapat melawan
Pek Yun Hui lagi tanpa dihantui
Pek Yun Hui telah melihat bagaimana Na Siao Tiap telah
menggunakan jurus To Im Kiat Yo, dan telah membikin kedua
lawan itu tak berdaya, ia sangat mengagumi justru pada saat
itu, Souw Hui Hong berkata: "Cka, aku telah berhasil
mengambil kitab Kui Goan Pit Cek.
Kata-katanya itu telah didengar oleh semua jago-jago silat
yang segera memperhatikan kepadanya Bahkan Sia Yun
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Hong yang telah ditotok oleh Pek Yun Hui membuka kedua
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
matanya, Kitab Kui Goan Pit Cek itu telah mengambil banyak
korban, Namun jago-jago silat tidak menjadi gentar karena itu,
Mereka masih terus berdaya untuk memilikinya.
Demikianlah kata-katanya Souw Hui Hong membikin Tu
Wee Seng, Sia Yun Hong, To It Kang, kedua pemimpin partai
Kun Lun (Tong Leng Tojin dan Giok Cin Cu) dan Tio Goan, Tio
Ceng dan Tio Hui datang mendekati Souw Hui Hong, Hanya
Hian Ceng Tojin seorang yang tidak terpengaruh atau tertarik
oleh kitab ajaib itu, Begitu juga Lie Ceng Loan yang menjagai
Bee Kun Bu tidak menghiraukan kitab tersebut
Pek Yun Hui menyambuti kitab Kui Goan Pit Cek itu dari
Souw Hui Hong, dan segera disimpannya di dalam kantong di
dadanya, Lalu ia mengawasi semua orang yang berdiri di
sekitarnya, ia membentak: "Kalian tidak dapat maju lagi!"
Meskipun ia seorang wanita, akan tetapi bentakannya itu
telah berhasil membikin semua orang yang sedang mendekati
berhenti. Tu Wee Seng memandang Teng Lee dan Sia Yun Hong
sambil berkata: Teng-heng, Sia-heng, perjalanan kita, maupun
jerih payah kita sia-sia belaka!"
ia ucapkan kata-kata itu dengan maksud memberi isyarat
agar kawan-kawannya berusaha merampas kitab ajaib itu
bersama-sama karena ia yakin bahwa ia sendiri tak dapat
melawan Pek Yun Hut Dengan menyindir Teng Lee berkata: "Betul! Kita telah
mengejar sampai di pegunungan ini. Dan kitab itu telah
dirampas oleh orang Iain. Soal ini sangat memalukan kita, Sia
Heng, bagaimana pendapatmu?"
Sia Yun Hong, yang mengerahkan tenaga dalamnya untuk
memulihkan tenaganya, menjawab sambil tersenyum: "Aku
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
pun berpendapat demikian Kita menjadi malu jika kita lepas
tangan sekarang!" Tetapi tiada seorangpun yang berani maju merampas kitab
itu. Pek Yun Hui mengawasi mereka bertiga, lalu ia keluarkan
kitab Kui Goan Pit Cek itu dan berjalan ke satu batu gunung
yang agak besar ia taruh kitab Kui Goan Pit Cek itu di atas
batu tersebut Dengan sikap yang tenang ia berkata: "Jika
kalian ingin merampas kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ini,
mengapa tidak coba mengambilnya ?"
Setelah mengucapkan tantangan itu, ia berdiri menghadapi
meraka dengan pedang terhunus,
semuanya bungkam! Mereka insyaf bahwa siapa saja yang
berani mengambilnya dilabrak oleh Pek Yun Hui yang
bertekad membunuh siapa saja yang berani coba
mengambilnya! Suasana menjadi sunyi senyap untuk sementara wak-tu.
Kemudian terdengar Hian CengTojin menghela nafas dan
berkata: "Kalian lebih baik pulang ke tempat masing-masing,
Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu selalu membawa sial! Lebih
baik jangan hendak menaikinya!"
ia memperingatkan mereka karena ia telah melihat semua
jago-jago silat telah berdiri mengitari gunung di mana kitabkitab Kui Goan Pit Cek itu ditaruh, dan peringatan itu ia
ucapkan dengan setulus hati.
Lalu Na Siao Tiap menghampiri batu gunung itu setelah
melalui Teng Lee dan Tu Wee Seng, Sebelum mengambil
kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu, ia menanya: "Cici, apakah
aku boleh mengambil kitab-kitab ini?"
justru pada saat itu Tu Wee Seng menyapu ketiga kitab
Kui Goan Pit Cek itu dengan toya bambunya sambil berseru:
"Jika kau boleh mengambilnya, orang lain pun mengambil
juga!" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tanpa menengok lagi, Na Siao Tiap melancarkan jotosanjotosannya, ia betul-betul kurang pengalaman ia bukannya
merampas kitab-kitab dulu, sebaliknya ia melabrak Tu Wee
Sengi Meski jotosan-jotosannya telah membikin Tu Wee Seng
meloncat mundur, akan tetapi toya bambunya telah berhasil
menyapu ketiga kitab tersebut
Pek Yun Hui tidak meneruskan tusukan pedangnya, ia
menangkap kitab-kitab yang di lempar oleh Teng Lee. Tapi
embusan angin dan jotosannya Teng Lee tak dapat dielaki lagi
oleh nya. ia terdampar mundur dua tombak jauhnya!
Na Siao Tiap terkejut ia meloncat menghampiri begitu juga
keempat bujangnya dan Pang Siu Wie,
Hebat betul jotosan yang dilancarkan oleh Teng Lee
sehingga Pek Yun Hui jatuh terduduk Harus diingat bahwa
Pek Yun Hui telah bertempur melawan banyak musuh siang
dan malam, ia sudah menjadi letih, Rupanya iapun telah
terluka di dalam tubuhnya oleh jotosan Teng Lee yang sudah
nekat itu, ia mengeluarkan darah dari mulutnya,
Na Siao Tiap lekas-lekas mengambil sebutir pil obat merah
dari kantong di dadanya, lalu dijejalkan ke dalam mulutnya
Pek Yun Hui seraya berkata: "Cici, lekas-lekas telan pil obat
ini. Pil ini dibuat oleh ibuku sendiri...."
"Aku tidak apa-apa..." jawab Pek Yun Hui sambil
tersenyum. Segera ia merasa seluruh tubuhnya menjadi hangat
setelah menelan pil obat itu, ia merasa segar dan
bersemangat lagi ia berbangkit dan menyerahkan kitab-kitab
Kut Goan Pit Cek itu yang terlempar ke arah Teng Lee!
Teng Lee mengerti tipu muslihatnya Tu Wee Seng, ia buruburu menyanggapi ketiga kitab itu!
Pek Yun Hui menjadi beringas, dan baru saja ia hendak
menusuk Teng Lee dengan pedangnya, ketika empat
bujangnya Na Siao Tiap berbareng menyergap Teng Lee.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Kedua Suteenya Teng Lee telah siap sedia, mereka
segera membantu dengan menyerang keempat bujangnya Na
Siao Tiap. kesempatan yang baik itu digunakan oleh Teng Lee
untuk meloncat delapan-sembilan kaki jauh-nya.
"Berhenti!" bentak Pek Yun Hui sambil mengejar dengan
pedang terhunus, Terlihat bayangan putih dan berkelebatnya
pedang mengejar Teng Lee Demikian cepatnya kejaran itu
sehingga Sia Yun Hong melupakan kedudukannya dan
berseru: "Sungguh lihay sekali ilmu itu! Seumur hidupku baru
aku menyaksikan ilmu pedang yang selihay itu!"
Untuk menolong jiwanya sendiri, Teng Lee lekas-lekas
lempar kitab-kitab di tangannya dan berusaha menangkis
dengan kedua tangannya Embusan jotosan dari kedua
tinjunya berhasil menolong dirinya dari bahaya maut! Kepada
Na Siao Tiap sambil berkata: "Moi-moi, terimalah kitab-kitab
Kui Goan Pit Cek!" Baru saja Na Siao Tiap mengulurkan kedua tangannya
untuk menerima kitab-kitab tersebut, tiba-tiba terdengar suara
orang tertawa terbahak-bahak dan seru-nya: "Apakah kalian
menghendaki buku-buku itu atau jiwanya oleh She Bee ini?"
Suara itu membikin Pek Yun Hui terperanjat ia menoleh ke
arah orang yang tertawa dan berseru itu, Dengan kedua mata
melotot ia membentak: "Kau betuU betul bernyali besar! Kau
berani datang kembali...."
Semua orang menoleh ke arah orang itu yang bukan lain
daripada Co Hiong yang sedang mencekal pergelangan
tangan kanannya Bee Kun Bu dengan tangan fcirinya, dan
siap menotok jalan darah di punggungnya Bee Kun Bu dengan
jari-jari tangannya, "Betul! Aku berani datang kembaIi. jika kau berani
menyerang aku, maka dia ini segera akan menjadi mayat!"
kata Co Hiong mengejek KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Semua orang diam terpaku, Mereka merasa heran dan tak
mengetahui bila dan bagaimana Co Hiong datang,
Tiba-tiba Hian Ceng Tojin membentak, dan secepat kilat ia
meloncat dan menyerang Co Hiong dengan pedangnya,
Tapi Co Hiong dengan cepat sekali bertindak ke
belakangnya Bee Kun Bu yang digunakannya sebagai perisai
ia mengancam: "Hei tua bangkai jangan coba main gila! Satu
tindak lagi kau maju, aku pasti membinasakan dia ini!"
Betul cepat Hian Ceng Tojin menyerang, tapi Co Hiong
lebih cepat lagi, Hingga Hian Ceng Tojin terpaksa tidak berani
menyerang lagi, ia mengawasi manusia jahanam itu dengan
rupa yang benci, Souw Hui Hong berusaha dengan susah payah merangkak
menghampiri Co Hiong sambil berteriak: "Le-paskan dia! Aku
yang curi kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu. Sama sekali tidak
ada hubungannya dengan dia!"
Souw Hui Hong telah mengeluarkan seluruh tenaganya
untuk menghampiri Co Hiong, dengan tak menghiraukan sakit
yang diderita, ia merangkak atau merayap dengan rambutnya
yang panjang terurai dan pakaiannya yang kotor dan bernoda
darah! ia tak berbeda seperti seorang yang tidak beres
pikirannya! Tapi Co Hiong yang kejam itu mengancam: "Ayo, mundur
kau! Jika kau masih menghampiri aku bunuh mati kau!"
"Aku tidak takut mati!" berteriak Souw Hui Hong, dan ia
terus merayap maju. Dengan tangan kanan mencekal leher bajunya Bee Kun
Bu, Co Hiong menendang Souw Hui Hong, sehingga gadis itu
terpental Pang Siu Wie lari menangkap tubuhnya Souw Hui Hong,
Tendangan itu cukup keras, dan Pang Siu Wie terdampar
mundur sambil menangkap dan memegang tubuhnya Souw
Hui Hong yang seketika itu juga menjadi pingsan,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Na Siao Tiap memperhatikan bahwa Bee Kun Bu yang
dicekal leher bajunya tidak berdaya seperti patung dengan
kedua matanya terbelalak, ia segera mengetahui bahwa Bee
Kun Bu telah ditotok ia berseru kepada Pek Yun Hui: Tek Cici
berikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek kepadanya, Aku tak sudi
jika Bee Siangkong dianiaya olehnya!"
Pek Yun Hui mengawasi wajahnya Na Siao Tiap dengan
membungkam, "Bee Siangkong adalah seorang yang berbudi dan baik
hati, Aku tidak sampai hati melihat dia dianiaya!" meratap Na
Siao Tiap, Lalu Pek Yun Hui menghampiri Co Hiong, dan keempat
bujangnya Na Siao Tiap menjaga Co Hiong dari belakang
setelah diberi isyarat oleh majikannya.
Ketika itu Giok Cin Cu juga telah membebaskan jalan
darahnya Lie Ceng Loan yang telah ditotok oleh Co Hiong,
Dengan pedang terhunus ia menghampiri Co Hiong, begitu
juga Hian Ceng Tojin dan Tong Leng Tojin, Entah mengapa,
Tu Wee Seng, Teng Lee, Sia Yun Hong dan ketiga pemimpin
dari partai silat Ngo Bi juga mendekati dan mengurung Co
Hiong, Mereka semua memperhatikan kitab-kitab Kui Goan Pit
Cek di dalam tangannya Pek Yun Hui.
Co Hiong dikurung oleh jago-jago silat, ia tak gentar ia
mengawasi mereka dengan tangannya masih mencekal leher
bajunya Bee Kun Bu. Setelah Pek Yun Hui hanya beberapa langkah jauhnya dari
Co Hiong, ia berkata kepada Na Siao Tiap: "Tiap Moi-moi
siapa saja yang berani maju lagi, kau bunuh mati saja!"
Na Siao Tiap mengangguk, dan ia mengawasi semua
orang, ia melihat To It Kang masih juga berjalan maju, Tanpa
menegur lagi, ia mengirim jotosan ke tubuhnya To It Kang, Sia
Yun Hong yang berpengalaman dan mengetahui kelihayan
jotosan itu berteriak: "Sutee, lekas mundur!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
To It Kang segera meloncat mundur, demikianpun Sia Yun
Hong dan Teng Lee, Na Siao Tiap terperanjat melihat akibat jotosannya, Kecuali
ketiga pemimpin partai silat Kun Lun, semuanya sudah
mundur, Lalu Pek Yun Hui memperingatkan Co Hiong: "Jika kau
menganiaya Bee Kun Bu, jangan harap kau dapat berlalu dari
sini dengan masih bernyawa!"
Dengan menyengir Co Hiong menjawab: "Pek Siocia, aku
minta kau jangan khawatir Aku hanya telah menotok dua jalan
darahnya Bee Kun Bu sehingga dia tak berkutik seperti
patung, lain ttdak!"
Dengan gemas Pek Yun Hui lempar ketiga kitab Kid Goan
Pit Cek di sampingnya Go Hiong seraya mem-bentak:
"Ambillah buku-buku itu!"
Co Hiong mengawasi semua orang di sekitarnya lalu
mengambil kitab-kitab tersebut
"Aku minta siocia mengantar aku keluar dari perangkap
ini!" katanya, "Hm!" geram Pek Yun Hui dengan gemas, "Meskipun kau
lari ke ujung langit, orang masih juga mengejar kau...."
"Apakah Siocia tidak sudi mengantar aku?" tanya Co Hiong
mengancam Pek Yun Hui tak dapat berbuat lain, ia anggap jiwanya Bee
Kun Bu lebih berharga daripada segala benda, ia menjawab:
"Aku dapat mengantar kau keluar dari sini dengan mudah Tapi
kau harus membebaskan totokanmu atas dirinya Bee Kun Bu!"
Co Hiong tersenyum, Sambil mencekal pergelangan
tangan kanannya Bee Kun Bu, ia membebaskan to-tokannya,
Segera terlihat Bee Kun Bu berkelojotan, dan tiba-tiba secepat
kilat ia berbalik dan menerkam Co Hiong, Tapi Co Hiong telah
siap sedia, Dengan mudah ia mengegos, dan luputlah ia dari
terkaman Satu tendangan ke lambung membikin Bee Kun Bu
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
jatuh tersungkur! Keringat membasah di seluruh tubuhnya,
tapi ia masih mencoba bangkit lagi.
Na Siao Tiap menyaksikan tendangan itu menjerit: "Bee
Siangkong! jangan bergerak! Dia telah menendang kau
dengan ilmu Hut Siat Co Kut (menyumbat jalannya darah dan
meremukkan tulang)! Makin kau bergerak makin hebat
lukamu!" memperingatkan Na Siao Tiap sambil mendekati Co
Hiong. Co Hiong terkejut mendengar peringatan tersebut, karena
hanya orang yang ilmu silatnya setinggi Kok Gie Hweeshio
(gurunya yang ia telah dianiaya sampai binasa) dapat melihat
ilmu tendangannya tadi Tapi ia yang keji dan busuk hatinya
berlagak bersikap tenang, ia berkata kepada Pek Yun Hui:
"Pek Siocia kau harus lekas-lekas mengantar aku keluar! Jika
terlambat aku segera membunuh mati Bee Kun Bu, dan
memusnahkan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ini!"
Dengan beringas Pek Yun Hui mengawasi jahanam itu, ia
tak dapat melampiaskan kebenciannya. Hian Ceng Tojin
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bertindak maju, dan berkata: "Soal mati atau hidup adalah soal
remeh! Pek Siocia, ayo hajar manusia jahanam itu, dan jangan
hiraukan jiwanya Bu-ji (Bee Kun Bu yang ia pandang seperti
anak kandung)! Rampas kembali kitab-kitab Kui Goan Pit
Cek!" Na Siao Tiap yang sangat khawatir jiwanya Bee Kun Bu
menghampiri Pek Yun Hui dan memohon: "Pek Cici, ayo kau
antar jahanam itu keluar!"
Pek Yun Hui menjadi serba salah. Jika kitab-kitab itu jatuh
di tangan Co Hiong yang jahat, kejam dan busuk, maka makin
banyak orang akan menjadi korbannya, Jika ia merampasnya
kembali, maka tewaslah Bee Kun Bu. Akhirnya kasih sayang
terhadap Bee Kun Bu memaksa ia mengangguk ia
menghadapi Co Hiong dan berkata: "Ayo, ikut aku!"
Tiba-tiba Lie Ceng Loan berseru: "Pek Cici, aku ikut!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pek Yun Hui lalu tuntun Lie Ceng Loan, dan Co Hiong
terus mencekal pergelangan tangannya Bee Kun Bu mengikuti
Pek Yun Hui Na Siao Tiap mengikuti di belakangnya Co
Hiong. Tu Wee Seng dan kawan-kawannya mengikuti di
belakangnya Na Siao Tiap,
Setelah mereka melalui dua tikungan lereng gunung, Co
Hiong berjalan lebih cepat dan mengejar Pek Yun Hui. ia
berkata kepada Pek Yun Hui: "Aku kini telah memenuhi
janjiku, dan aku sekarang akan melepaskan Bee Kun Bu! Tapi
lebih dahulu aku akan membawa dia sampai sepuluh tombak
jauhnya dari kalian, baru aku lepaskan padanya."
"Hm! siapakah yang pereaya kepada manusia sekeji dan
sebusuk kau?" kata Pek Yun Hui.
-ooo0oooNa Siao Tiap menghajar Co Hiong
"Jika aku melepaskan dia sekarang, beranikah kau
menjamin bahwa tidak akan ada orang yang menghadang
aku?" kata Co Hiong.
"Jika kau tidak berbuat curang, aku tentu tidak mengejar
kau!" kata Pek Yun Hui.
Co Hiong tersenyum dan berkata: "Aku pereaya janjimu."
Lalu secepat kilat ia dorong Bee Kun Bu ke arah Pek Yun Hui,
dan loncat maju dua tombak lebih jauh nya!
Pek Yun Hui menangkap tubuhnya Bee Kun Bu, tapi Na
Siao Tiap telah meloncat mengejar Co Hiong, Dengan
menghadapi Co Hiong ia mengancam: "Hei, bangsat! Apakah
kau sekarang dapat lari lagi!"
Co Hiong tidak menyahut, ia hanya mengirim jotosan Na
Siao Tiap mengegos dengan mudah, dan menyodok dengan
jari tangannya. Hembusan angin dari sodokan itu menyerang
Co Hiong yang harus lekas-lekas meloncat mundur
Co Hiong pernah membaca tentang ilmu Tan Cit Pa Siat
(Telunjuk sakti menotok jalan darah) dari buku catatan San Im
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Shin Ni, akan tetapi ilmu itu harus dipelajari dan dipahaminya
paling sedikit dua puluh tahun lamanya, ia tidak menyangka
Na Siao Tiap yang berumur enam belas-tujuh belas tahun,
telah dapat melancarkan serangan Tan Cit Pan Siat itu! ia
tidak mengetahui bahwa Na Siao Tiap yang telah memahami
ilmu Toa Pan Yo Hian Kong dan telah ingat diluar kepala
semua catatan di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu telah
dapat menggunakan ilmu tersebut dengan mudah dan pesat!
Melihat Co Hiong berdiri tertegun, Na Siao Tiap
membentak: "Apa yang kau awasi!" dan ia menyerang lagi
dengan jotosan-jotosannya.
Dengan ilmu Gie Sing Hoan Wie (ilmu merubah bentuk
dan memindahkan keletakan) Co Hiong berhasil mengelaki
tiga jotosan yang dahsyat, dan iapun dapat membalas
menyerang, Demikianlah mereka bertarung selama dua puluh jurus
dengan Co Hiong sebagai pihak yang menyerang, Tapi tiaptiap serangan dapat diegosi oleh Na Siao Tiap yang belum
berpengalaman melawan musuh yang sudah kawakan itu.
Dan setelah pertarungan berlangsung sepuluh jurus lagi,
rupanya Co Hiong tak berdaya menyerang lagi, karena ia telah
mengeluarkan semua ke-pandaiannya,
pertempuran itu telah menarik perhatian Tu Wee Seng dan
kawan-kawannya, mereka mengagumi kepandaian gadis yang
masih sangat muda itu. Harus diketahui bahwa Tu Wee Seng
dan lain-lainnya adalah jago-jago silat yang telah banyak
pengalaman dan kawakan dalam kalangan Bu Lim, tetapi
mereka belum pernah melihat ilmu silat yang dimiliki oleh si
gadis. Makin lama Co Hiong bertempur, makin jerih ia menjadi,
karena ia insyaf bahwa ia tak dapat menandingi gadis itu.
Untuk meloloskan diri, tiba-tiba ia menjotos dua kali dengan
nekat seraya berteriak, lalu meloncat mundur satu tombak
lebih! KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tapi Na Siao Tiap tidak memberi kesempatan lawannya
kabur iapun meloncat dan mengejar Co Hiong melontarkan
lingkaran emasnya, tapi Na Siao Tiap mengebutkan kedua
lengan bajunya memukul lingkaran emas dan mukanya Co
Hiong yang segera memuntahkan darah dari mulutnya!
Lie Ceng Loan berjingkrak kegirangan, dan berseru: "Cici,
hayo hajar lagi! Orang itu kelewat jahat dan busuk!"
Na Siao Tiap tersenyum, dan mengangkat tangannya
memukul mukanya Co Hiong tanpa Co Hiong dapat berbuat
sesuatu. Darah muncrat keluar lagi dari mulutnya manusia
yang keji itu! Ketika Pek Yun Hui telah membebaskan totokan di
tubuhnya Bee Kun Bu, dan sedang terpesona menyaksikan
hajaran-hajaran yang diberikan oleh Na Siao Tiap kepada Co
Hiong! Banyak sudah ilmu silat yang ia telah pelajari dari
gurunya, tapi hajaran-hajaran yang me-lumpuhkan Co Hiong
itu, ia baru sekarang dapat menyaksikannya untuk pertama
kali ia telah melihat Na Siao Tiap menggunakan ilmu-ilmu silat
To Im Kiat Yo (Menggunakan tenaga lawan menyerang lawan)
Toa Pan Yo Hian Kong (ilmu tenaga dalam Sakti) dan Tan Cit
Pa Siat (Telujuk Sakti menotok jalan darah), Tetapi kebutan
lengan baju yang dilancarkan itu, ia tidak mengetahui dan
belum pernah menyaksikan Co Hiong yang mendapat hajaran itu telah menjadi pusing
kepalanya dan matanya berkunang-kunang, De-ngan melotot
ia menegur Pek Yun Hui: "Kau telah bilang tidak akan
merintangi aku! Mengapa kau tidak memegang janji?"
"Aku berjanji bahwa aku tidak merintangi kau, tapi aku
tidak menjamin keselamatanmu setelah kau turun dari
pegunungan ini!" jawab Pek Yun Hui.
Co Hiong berkata dengan beringas: "Jika kalian masih juga
menyerang aku, aku segera akan memusnahkan kitab-kitab
Kui Goan Pit Cek ini!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Semua jago-jago silat terkejut mendengar ancaman itu,
mereka bertindak maju, Dengan mengangkat toya bambunya, Tu Wee Seng
berkata, suaranya keras: "Kau tidak boleh memusnahkan
kitab-kitab itu, jika kau ada maksud lain, kau dapat
merundingkannya dulu!"
Sia Yun Hong juga berkata: "Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek
adalah kitab-kitab yang berisi ilmu silat luar biasa, dan telah
menjadi suatu mustika yang dibuat perebutan oleh jago-jago
silat dari segala zaman, Tak mudahlah kau sembarangan
memusnahkannya...!" Belum lagi ucapannya selesai, tiba-tiba entah dari mana
datangnya, sekejap saja beberapa orang telah berada di dekat
mereka! Semua orang menoleh dan memperhatikan orang-orang
yang baru datang itu untuk segera menjadi terperanjat, karena
pemimpin partai Thian Liong,Souw Peng Hai, dengan disertai
kelima pemimpin cabang partainya dan keempat iblis dari
propinsi Sucoan telah tiba!
Dengan toya kayu yang berkepala naga, Souw Peng Hai
berkata sambil tertawa: "Ha! Ha! Hai! Satu pertemuan yang
ramai! Rupanya kalian telah tiba lebih dulu!"
Lalu ia melihat mukanya Co Hiong yang sudah menjadi
babak belur dan pakaiannya yang sudah bernoda darah, ia
menanya dengan perasaan heran: "Hiong-ji! Mengapa kau"
Apa itu di tanganmu?"
Dengan susah payah Co Hiong menjawab: "Suhu datang
tepat betul Teecu telah terdesak dan tak dapat lolos dari
kepungan ini. Teecu ingin memusnahkan kitab-kitab Kui Goan
Pit Cek ini!" Pada saat itu, karena kedatangan yang tiba-tiba dari Souw
Peng Hai dan orang-orangnya, semua orang berdiri terpaku,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Jika dimusnahkan oleh Co Hiong, bagaimanakah Pek Yun Hui
harus menghadapi Souw Peng Hai"
Latu Souw Peng Hai memutar-mutar toya kayunya di atas
kepala segera keempat iblis dari propinsi Sucoan dan kelima
pemimpin dari cabang-cabangnya mundur terpencar
mengambil kedudukan masing-masing siap sedia
menggempur. Souw Peng Hai berhenti memutar-mutar toya kayunya dan
mengawasi semua orang di sekitarnya, lalu jalan menghampiri
Co Hiong, Pada saat itu suasana menjadi sangat tegang, semua
mereka diam tak bersuara, Siapa saja yang mulai bergebrak
pasti terbit pertempuran yang maha dahsyat!
Tiba-tiba dari tangannya Pek Yun Hui terbang tiga butir biji
Hiancu yang menyerang secepat kilat tiga tempat di bagian
atas tubuhnya Souw Peng Hai. Dan secepat kilat pula Souw
Peng Hai menyapu ketiga biji Hiancu itu. Tidak pereuma ia
menjadi pemimpin dari satu partai silat yang terbesar!
jatuhnya biji-biji Hiancu itu disertai oleh suara
menyambarnya arit yang datang menyambar itu, Tapi Souw
Peng Hai menggunakan kesempatan ini untuk mengambil
kitab-kitab Kui Goan Pit Cek dari Co Hiong, ia tidak menduga
bahwa perbuatannya telah diduga oleh Tu Wee Seng dan Sia
Yun Hong yang segera meloncat dan menghalau nya.
Lalu Kiok Goan Hoat dari cabang bendera hitam meloncat
dan menyerang Tu Wee Seng, dan Ong Han Siong dari
cabang bendera kuning menyerang Sia Yun Hong,
Keempat orang itu adalah jago-jago silat yang memiliki
ilmu silat yang tinggi Gerak-geriknya cepat sekali, seolah-oleh
mereka tiba di atas tanah berbareng,
Ong Han Siong dan Sia Yun Hong, begitu tiba di tanah,
masing-masing mundur tiga langkah sebelumnya bergerak
Tapi Kiok Goan Hoat kena dipukul oleh Tu Wee Seng, dan
terdampar ke samping, ia yang terkenal dengan tinju bajanya,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
setelah mengumpulkan tenaga dan semangatnya, maju lagi
menghadapi lawannya, Pada saat ia menyerang lawannya Sia
Yun Hong juga menyerang Ong Han Siong, dan pertarungan
yang hebat segera terjadi!
Souw Peng Hai lekas-lekas mendekati Co Hiong berbisik:
"Hiong-ji lekas serahkan buku-buku Kui Goan Pit Cek
kepadaku...." Co Hiong yang masih pusing kepala dan berkunangkunang matanya karena dihajar babak belur oleh Na Siao
Tiap, tak dapat mendengar nyata kata-kata gurunya, ia
menatap gurunya seperti orang yang hilang ingatan,
Ketika itu Pek Yun Hui sedang melawan Ouw Lam Peng,
dan Sia Yun Hong, Teng Lee, To It Kang, Tu Wee Seng harus
melawan kelima pemimpin cabang partai silat Thian Liong
yang dibantu keempat iblis dari propinsi Sucoan yang selalu
mendampingi Souw Peng Hai yang ingin mengambil kitabkitab Kui Goan Pit Cek dari Co Hiong,
sekonyong-konyong Na Siao Tiap menjerit dan meloncat
menyergap Souw Peng Hai, tapi Lo Toa dan Lo Ji, dua dari
keempat iblis dari propinsi Sucoan juga meloncat mencegah
ia! Tapi Na Siao Tiap dapat lolos dari sergapan kedua iblis itu
dengan mementang kedua lengannya dengan tenaga dalam,
kedua iblis itu terpukul dan jatuh terguling! Segera Lo Sam
dan Lo Si loncat menggempur. Kesempatan ini digunakan
oleh Lo Toa dan Lo Ji untuk bangun dan melancarkan siasat
Su Siang Ceng Hoat (Siasat memasang perangkap) yang
selalu berhasil me!ancarkannya jika menyerang musuh!
Na Siao Tiap berhasil memukul jatuh Lo Sam dan Lo Si,
dengan demikian ia telah berhasil memukul roboh keempat
iblis yang lihay itu, perbuatan itu dilihat oleh Mo Lun yang
segera mengejar dan memberitak: "Hei, anak kemarin dulu!
Coba tinjuku ini!" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Hembusan angin dari tinju yang dilancarkan dari belakang
telah dirasai oleh Na Siao Tiap, yang tanpa menoleh ke
belakang lagi, meloncat ke depan mengikuti arah hembusan
angin itu. Mo Lun terperanjat tinjunya yang lihay itu biasanya jika
tidak memukul mati lawan, paling sedikit akan melukainya.
Tapi gadis itu meloncat ke depan, seolah-olah tak terjadi apaapa.
Ketika itu, Souw Peng Hai telah merampas kitab-kitab Kui
Goan Pit Cek dari Co Hiong, dan pada saat Na Siao Tiap tiba
di hadapan Co Hiong, Souw Peng Hai telah meloncat mundur
beberapa langkah, Na Siao Tiap mengebutkan lengan bajunya dan mengejar
Souw Peng Hai. "Hai! ilmu apakah itu" Dia tidak merasai tinjunya Mo Lun,
bahkan masih dapat mengejar aku!" pikir Souw Peng Hai,
terkejut Harus diketahui bahwa ilmu Kin Sheng Hui Heng (llmu
terbang dengan meringankan tubuh) itu bersandar sematamata atas tenaga dalam disertai cara bernapas, Na Siao Tiap
dapat melesat lebih pesat lagi dengan bantuan embusan
angin dari tinjunya Mo Lun. ilmu Kin Sheng Hui Heng itu hanya
dimiliki oleh satu atau dua jago silat.
Lagi puIa pertempuran-pertempuran yang baru-baru terjadi
itu telah memberikan Na Siao Tiap kesempatan untuk
mempraktekkan ilmu-ilmu silat yang maha dahsyat dari kitabkitab Kui Goan Pit Cek. pepatah mengatakan "Anak
menjangan yang baru keluar dari tempat pertapaan atau
pengasingan tidak takut melawan siapapun!" Ketika itu ia
yakin harus merebut kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Ceknya,
dan ia akan merebut nya dengan nekat!
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Souw Peng Hai memutar-mutar toyanya menjaga diri. Na
Siao Tiap terpaksa berhenti, dan menanti kesempatan
menyerang lagi. Pada saat itu Pek Yun Hui sudah siap menggunakan ilmu
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tian Kong Cit (telunjuk sakti), dan ketika melihat kitab-kitab
Kui Goan Pit Cek sudah tiada di tangan Co Hiong, iapun
loncat menyerang Souw Peng Hai.
Yap Eng Ceng membentak dan menyambit dengan sebutir
biji besi yang sama ampuh nya seperti arit tembaganya Ouw
Lam Peng dan yang sangat dimalui di kalangan Kang-ouw.
Pek Yun Hui terpaksa menjatuhkan dirinya mengelak
sambitan biji besinya Yap Eng Ceng.
justru pada saat Pek Yun Hui terhalangi, Mo Lun, Yap Eng
Ceng dan Ouw Lam Peng sudah meloncat dan berdiri di
sampingnya Souw Peng Hai, begitu juga keempat iblis dari
propinsi Sucoan sudah lari melindungi Souw Peng Hai.
Ong Han Siong telah membuka kipas bajanya dan Kiok
Goan Hoat sudah memegang senjata martilnya mengawasi
semua orang dengan beringas,
Pek Yun Hui pernah bertempur melawan Souw Peng Hai
di puncak Ngo Houw Leng di pegunungan Ngo Bi San, dan
masing-masing harus mengakui kepandaiannya pihak lawan,
Belum selang beberapa lama, iapun telah bertempur melawan
beberapa pemimpin cabang partai-nya Souw Peng Hai, dan ia
mengetahui bahwa mereka itu adalah jago-jago silat kelas
satu, maka ia yakin ia tak dapat melawan mereka semua
sekaligus, Begitu juga Tu Wee Seng, Sia Yun Hong, Teng Lee dan
kawan-kawannya tidak berani berbuat apa-apa terhadap Souw
Peng Hai yang disertai dengan lima pemimpin cabang partai
nya dan empat pengawalnya, Mereka hanya mengharap agar
Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap dapat menggempurnya,
menanti jika kedua pihak sudah bertempur dan habis tenaga,
mereka dapat memperoleh hasilnya tanpa banyak
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mengeluarkan tenaga, Dan dengan kesempatan itu, mereka
baru ingin merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek.
Suasana yang telah menjadi tegang itu dibuyarkan lagi
oleh seruan Pang Siu Wie yang membawa Souw Hui Hong,
diikuti oleh ketiga pemimpin partai Kun Lun, dan juga oleh
ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi.
Melihat Ong Han Siong, Ouw Lam Peng dan Yap Eng
Ceng, ketiga pemimpin partai Ngo Bi tak dapat menahan
amarahnya mereka lantas menyerang ketiga musuh lamanya
itu, Tio Goan menyerang Ong Han Siong dengan goloknya,
Tio Ceng mengangkat periuk tembaganya dan menubruk Yap
Eng Ceng, karena di pegunungan Ngo Bi San ia pernah
dilukai oleh senjata rahasianya Yap Eng Ceng sehingga betis
kanannya ter-luka, dan baru sembuh setelah diobati beberapa
hari. Melihat tubrukan yang nekat itu, Yap Eng Ceng tidak
menangkis Ie mengegoskan diri, lalu menyabet dengan
goloknya, Kedua senjata bentrok hebat sehingga
memuncratkan lelatu api. Tio Hui menyerang dengan pedangnya, dan untuk
sementara waktu ia berhasil mendesak lawannya yang hanya
dapat menangkis serangan-serangannya itu.
Tio Goan dan Ong Han Siong telah menggunakan tenaga
dalamnya masing-masing dan bertempur dengan sengit Souw
Peng Hai tidak berani membantu, karena ia harus menghadapi
Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap, Dalam keadaan yang tegang
itu, ia membentak: "Berhenti!" Suara yang ia keluarkan
dengan tenaga dalam membisingkan telinga, dan ketiga
pemimpin dari cabang partainya segera loncat mundur dan
berhenti bertempur! Bahkan ketiga pemimpin partai Ngo Bi
pun berhenti bertempur setelah mendengar bentakan yang
seperti halilintar santarnya itu!
Kemudian Souw Peng Hai tertawa besar seolah-oleh
seekor naga meraung, dan gemanya riuh sekali!
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tu Wee Seng membentak: "Hei, Souw Cong Piauw Tauw!
Apakah yang kau tertawai" Apakah kau kira kau dapat lolos
dengan membawa kitab-kitab Kui Goan Pit Cek?"
-ooo0oooKitab Kui Goan Pit Cek terebut oleh Souw Peng Hai
Tu Wee Seng sengaja menyebut kitab-kitab Kui Goan Pit
Cek itu untuk memperingatkan kawan-kawannya bahwa
mereka datang hanya untuk kitab-kitab yang mujizat itu.
sebetulnya ketika Sia Yun Hong berlalu dari pegunungan
Tiam Cong San, ia juga bermaksud mencari Souw Peng Hai,
pemimpin daripartai Thian Liong, untuk membalas dendam
Nie Kwi Suteenya, Tetapi setelah melihat Souw Peng Hai
memutar-mutar toyanya menangkis serangan, dan mendengar
ia meraung seperti seekor naga, ia baru insyaf bahwa jerih
payahnya melatih diri selama dua puluh tahun pereuma saja,
ia yakin ia tak dapat melawan Souw Peng Hai.
Maka bila ia diajak oleh Tu Wee Seng untuk bersamasama merebut kitab Kui Goan Pit Cek, ia juga berniat
memperoleh bantuannya Tu Wee Seng menggempur Souw
Peng Hai bila perlu, Untuk menyatakan dukungannya
terhadap Tu Wee Seng, iapun berkata: Tu Heng telah bicara
betul! sekarang pemimpin-pemimpin dari partai-partai silat
Hua San, Ngo Bi, Kun Lun, Siat San dan Tiam Cong sudah
berada di sini. Jika kita biarkan pemimpin partai
silatThianUong mengambil kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu,
dimanakah kita harus menutupi muka jika diejek oleh orangorang di kalangan Bu Lim?"
ia sengaja menyebut-nyebut nama-nama dari kelima partai
silat itu dengan maksud menggabungkan kelima partai silat itu
untuk bersama-sama menggempur partai Thian Long yang
juga telah datang ke tempat itu dengan semua pemimpinpemimpin cabang partai sifatnya, Ke-mudian, jika kitab-kitab
tersebut telah terlepas dari tangannya Souw Peng Hai, ia
yakin ia dapat menggempur pemimpin-pemimpin partai silat
lainnya, KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Setelah berkata demikian, ia mengawasi kedua kawan
nya, Tu Wee Seng dan Teng Lee.
Tio Goan, Tio Ceng dan Tio Hui dari partai silat Ngo Bi
paling benci partai silat Thian Liong, dan ucapan Sia Yun
Hong itu telah menambah marahnya mereka, seoIah-oleh
bensin dituang di atas api! Dan mereka berkata berbareng:
"Kata-kata Sia Toheng beluI! Partai Tian Liong yang baru
menjadi makmur selalu memandang remeh partai-partai silat
Iainnya...." Jago-jago silat lain yang tidak mengetahui dendam
apakah yang dipunyai partai silat Ngo Bi terhadap partai silat
Thian Liong segera mengawasi mereka bertiga!
kemudian Tio Goan berkata lagi: "Kami dari partai silat Ngo
Bi tidak tamak, dan kami sebetulnya tidak bermaksud merebut
kitab-kitab Kui Goan Pit Cok itu, namun kami tidak sudi
melihat kitab-kitab tersebut jatuh di dalam tangannya partai
Thian Liong, karena mereka dapat membahayakan orangorang dari kalangan Bu Lim, Jika kami tidak berbuat apa-apa
terhadap dirampasnya kitab-kitab mujizat itu, pasti akan
disesali oleh jago-jago silat lain dan angkatan muda di
kemudian hari, Tidak perduli siapa saja yang mulai merebut,
kami dari partai silat Ngo Bi tentu akan membantunya, karena
kamipun merasa bertanggung jawab!"
Tu Wee Seng tersenyum dan menanya: "Taysu adalah
pemimpin pertama dari partai silat Ngo Bi, apakah tak akan
menyesal?" "Aku sudah berusia lanjut, aku tak takut mati!" jawab Tio
Goan, "Seumur hidupku, aku senantiasa mentaati janji."
"Kata-kata Taysu aku pereaya penuh, Tu-heng janganlah
bereuriga lagi!" "Hei, kalian semuanya berwatak rendah, Toa suhengku
belum pernah mengingkari janji!" kata Tio Hui agak gusar
karena orang mencurigai suhengnya,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Maaf, harap partai silat Ngo Bi tidak taruh di hati akan
pertanyaan-pertanyaan kami," kata Teng Lee.
Semua pereakapan itu telah didengar jelas oleh Souw
Peng Hai, ia tidak takut menghadapi kelima partai silat itu, ia
hanya agak gentar menghadapi Pek Yun Hui dan Na Siao
Tiap yang kelihayannya ia telah saksikan dengan kepala mata
sendiri, Pada saat itu, ia memikirkan jalan untuk meloloskan
diri dengan membawa kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu.
Apabila ia masukkan kitab-kitab itu ke dalam sakunya, maka ia
segera akan diserang oleh mereka semua, ia terus
memegangi kitab-kitab itu di tangan sambil mengawasi gerakgerik lawan-lawannya!
Dengan tenang Ong Han Siong menghampirinya dan
berbisik: "Di belakang lereng gunung di sebelah barat terdapat
hutan pohon-pohon yang lebat dan gelap, Kita lebih baik
menerjang lari ke dalam hutan itu, dan kemudian kita dapat
menggempur lawan-Iawan kita dengan senjata-senjata
rahasia." justru pada saat itu, Souw Peng Hai tampak puteri-nya,
Souw Hui Hong yang dipondong oleh Pang Siu Wie. ia pun
memperhatikan keadaan puterinya, yang wajahnya pucat pasi,
kedua matanya tertutup, rambutnya terurai, pakaiannya kotor
dan bernoda darah, ia yakin bahwa puterinya itu terluka parah!
Tapi Ong Han Siong tidak memperhatikan itu. Dengan
menghadapi Tio Goan ia mengejek: "Tio Goan Taysu, jika kau
berani melukai seorang murid dari partai silat kami, jangan
mempersalahkan bahwa aku Ong Han Siong seorang yang
kejam!" Ejekan itu, terhadap orang yang tak mengetahui selukbeluknya, merupakan serupa teka-tekij tetapi terhadap Tio
Goan, ejekan itu segera membikin Tio Goan menjadi berubah
wajahnya, Souw Peng Hai berpikir "Urusan sekarang ini tak dapat
segera dibereskan Meskipun aku lepaskan kitab-kitab Kui
Goan Pit Cek, aku tak dapat menjamin keselamatan puteriku!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Kasih sayangnya terhadap puterinya segera timbul Untuk
sementara ia menjadi gelisah dan bersangsi, Apakah ia harus
menolong puterinya, atau membela kitab-kitab Kui Goan Pit
Cek itu" Justru pada saat itu terlihat Tu Wee Seng meloncat dan
menyergap Pang Siu Wie yang sedang memondong Souw Hui
Hong! Tu Wee Seng telah memperhatikan kegelisahannya
Souw Peng Hai, maka ia menerkam Pang Siu Wie untuk
merebut Souw Hui Hong agar dijadikan sandera penukaran
dengan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek,
Dengan toya di tangan kanan ia menotok jalan darahnya
Pang Siu Wie, dan tangan kirinya menjambret tubuhnya Souw
Hui Hong, Pang Siu Wie tidak menduga akan sergapan itu, ia kena
ditotok dan hanya dapat melangkah mundur beberapa tindale
ia luput dari totokan maut, tetapi ia tak dapat melindungi Souw
Hui Rong. Tu Wee Seng sangat gembira berhasil merebut Souw Hui
Hong, tetapi ia segera merasa ujung pedang di-tonjokkan di
pundak kirinya, ia menoleh dan melihat Hian Ceng Tojin yang
siap menusuk pundaknya itu. ia menjadi gusar dan menegur
Toheng, apakah artinya ini?"
Tu Heng adalah pemimpin suatu partai silat yang terkenal,
mengapa menggunakan tipu muslihat yang keji ini menyergap
seorang gadis yang telah pingsan dan tak berdaya" jika kau
tidak melepas kan nya, aku terpaksa menebas putus
lenganmu!" jawab Hian Ceng Tojin,
Tu Wee Seng terpaksa melepaskan Souw Hui Hong yang
segera dipegang lagi oleh Pang Siu Wie,
"To Heng adalah seorang yang termasuk salah satu dari
kesembilan partai silat yang menentang partai silat Thian
Liong, mengapa sekarang membantu partai silat |Thian Liong"
Apakah tidak khawatir jika partai silat Hua San menjadi
musuh?" kata Tu Wee Seng agak meng-ancam.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Hian Ceng Tojin menarik kembali pedangnya, dan berkata:
"Jika partai silat Thian Liong bermaksud menghina kesembilan
partai silat lain, partai silat Kun Lun tentu akan membantu
kesembilan partai itu. Tetapi Tu Heng telah menggunakan akal
tipu yang keji terhadap gadis yang sudah tak berdaya ini!"
Tanpa menjawab lagi Tu Wee Seng menyerang Hian Ceng
Toj in dengan toya bambunya, Tapi Hian Ceng Tojin dengan
cepat menangkisnya, Kedua belah pihak menggunakan
seluruh kekuatannya untuk membunuh Iawan-nya, Pang Siu
Wie sudah cepat-cepat membawa Souw Hui Hong ke tempat
yang lebih aman Souw Peng Hai menyaksikan dengan kepala mata sendiri
bagaimana Hian Ceng Tojin menolong puterinya, ia sangat
berterima kasih, Tetapi karena wataknya yang congkak, ia
tidak segera menyatakan perasaannya itu,
Pada ketika itu, Co Hiong pun sudah dapat memulihkan
tenaganya dengan mengerahkan tenaga da!am-nya, hanya
mukanya yang masih kelihatan babak belur dan bengkak, ia
membuka kedua matanya dan memperhatikan keadaan di
sekitarnya, ia melihat bahwa orang-orangnya partai Thian
Liong telah dikurung oleh jago-jago silat, dan Souw Peng Hai
berada di tengah. ia yang banyak tipu muslihatnya berlagak
masih belum sadar, tapi sebetulnya ia sedang mencari jalan
untuk melarikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek.
Sia Yun Hong menjadi kecewa setelah melihat Tu Wee
Seng gagal, tetapi ia tak berani menyerang, Hanya dengan
pedang terhunus, ia membentak: "Jika kali ini kita tidak
membasmi orang-orang partai silat Thian Liong, maka
sembilan partai-partai silat lainnya tak dapat tempat lagi di
kemudian hari!" Dan ia terus menyerang Souw Peng Hai.
Ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi yang sangat benci
kepada partai silat Thian Liong juga segera menyerang,
serangan yang datang dari empt jago-jago silat itu cepat
sekali, tapi Souw Peng Hai yang sudah biasa dikerubuti
segera memutar-mutar toyanya dengan tangan kanannya dan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
tangan kirinya masih memegang erat-erat kitab-kitab Kui Goan
Pit Cek. Ketiga pemimpin partai silat Kun Lun tidak membantu
Mereka hanya menonton Sia Yun Hong dan ketiga pemimpin
partai silat Ngo Bi menyerang Souw Peng Hai. Tapi orangorangnya partai silat Thian Liong segera menyambut mereka
yang menyerang Souw Peng Hai itu.
pemimpin cabang bendera kuning Ong Han Siong
melawan Sia Yun Hong, dan keempat iblis dari propinsi
Sucoan segera mengatur siasat Su Siang Ceng Hoat melawan
ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi. Ouw Lam Peng dengan
sepasang arit di tangan kiri dan kanan, Yap Eng Ceng dengan
biji bajanya, dan Mo Lun yang air mukanya berwarna kuning
sedang mengumpulkan tenaga dalamnya untuk menyerang
dengan tinju Ngo Tok Shin Ciangnya (Tinju sakti yang
beracun), semuanya menanti lowongan melakukan serangan
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang menentukan Tu Wee Seng dan Suteenya To li Kang, Teng Lee dan
kedua Suteenya Tio Hoa dan Tio Lok juga telah siap sedia
menanti kesempatan merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu,
Pek Yun Hui menyaksikan pertempuran yang dahsyat itu ia
berbisik kepada Na Siao Tiap: "Moi-moi, jangan turun tangan
dulu, Kita tunggu sampai mereka bertempur sehingga letih,
baru kita merebut kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Cek."
Na Siao Tiap yang asyik menyaksikan para jago silat
bertempur itu tidak mendengar jelas bisikan Pek Yun Hui. Lagi
pula ia sedang berusaha mengingati jurus-jurus yang ampuh
untuk segera digunakan untuk merebut kembali kitab-kitab itu.
ia yakin bahwa ia dapat meng-egosi atau mengelaki tiap-tiap
serangan yang dilancarkan oleh para jago silat itu, dan ia
yakin pula bahwa ia dapat dengan mudah mendesak
lawannya jika ia yang bertempur Harus diketahui bahwa
catatan-catatan yang disusun oleh Ti Kian Cin Jin bersamasama San Im Shi Ni tidak hanya menjelaskan ilmu-ilmu silat
pedang, tinju atau senjata lainnya, juga berisi semua ilmu-ilmu
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
silat yang ampuh dan lihay, disamping ilmu-ilmu tersebut telah
dipahami oleh Na Siao Tiap, Biasanya ia tak dapat
mempraktekkan ilmu-ilmu yang ia telah pahami, tetapi dalam
beberapa hari belakangan ini, karena terpaksa berkelahi, ia
telah menggunakan beberapa ilmu-ilmu yang ampuh itu
dengan berhasil, Dengan menyaksikan pertempuran dari
beberapa jago-jago silat itu, ia pun telah belajar banyak,
Pek Yun Hui segera mengetahui sikapnya, maka ia pun tak
menegur lagi, Tetapi ketika ia menoleh ke arah Bee Kun Bu
yang mengawasi Souw Hui Hong dengan perasaan kasihan,
ia menjadi cemas dan cemburu, Baru saja ia ingin menotok
jalan darahnya Souw Hui Hong, tiba-tiba Lie Ceng Loan
berseru: "Pek Cici, apakah lukanya Bu Koko bisa sembuh?"
Sebetulnya, setelah Pek Yun Hui membebaskan
totokannya Co Hiongdi tubuhnya Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan
terus menerus menjaga dan melindunginya, ia tak gubris
keadaan atau kejadian di sekitarnya. Dan ketika Bee Kun Bu
membuka kedua matanya lebar-Iebar mengawasi Souw Hui
Hong, ia merasa heran, dan menanya kepada Pek Yun Hui.
Meskipun suaranya lemah lembut, tetapi bagi Pek Yun Hui
seperti juga petir menyambar ia terkejut dan menyalahkan
dirinya sendiri. "Hai, hampir saja aku bertindak keliru, Baiknya ada Lie
Moi-moi yang memperingatkan aku. Mengapa aku harus
bereemburu" Bukankah Bee Kun Bu hanya mencintai Li Moimoi?" Atas pertanyaannya Lie Ceng Loan ia menjawab: "Aku
telah membebaskan jalan darah nya, dan aku yakin dia akan
segera pulih kekuatannya." Lalu ia meloncat menghampiri
Pang Siu Wie dan menanya: "Bagaimanakah keadaan nya ?"
Pang Siu Wie menghela napas dan menjawab: "Dia terluka
parah, dan sampai sekarang dia belum sadar dari pingsan
nya!" Pek Yun Hui mengawasi wajahnya gadis yang pingsan itu
dan berkata: "Kini kitab-kitab Kui Goan Pit Cek berada di
tangan ayahnya, Semua orang sekarang bertempur untuk
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
merebut kitab-kitab itu, sebetulnya sebagai ayah, dia harus
lebih mementingkan keselamatan atau jiwa puterinya,
Lukanya Souw Hui Hong betuI-betuI hebat, tak mungkin dia
dapat lolos sembuh, jika aku sekarang menyadarkan dia, aku
hanya membikin merasakan nyeri nya. Kau harus baik-baik
menjagal dan melindunginya, tak usah perdulikan soal lain,
jaga baik-baik jangan sampai orang merampas dia untuk
ditukar dengan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek!"
Pang Siu Wie mengangguk, dan ia merasa heran
mengapa tiba-tiba majikannya menaruh perhatian besar
kepada Souw Hui Hong, ia tak berani menanya, ia hanya
menjawab: "Baik, Harap Pek Siocia jangan khawatir Aku cuma
menjagainya!" Pek Yun Hui tersenyum, Suatu senyuman terpaksa yang
hanya untuk menghilangkan kekhawatirannya!
Lalu ia memperhatikan keadaan di sekitarnya, dan ia
terperanjat ketika melihat Co Hiong sedang menatap
kepadanya dengan sorot penuh birahi!
"Hm! Manusia jahanam!" kata ia seorang diri, "Kau sudah
dekat mati, tapi masih juga bersikap kurang ajar!"
Pada saat itu terdengar Souw Peng Hai membentak, dan
Tu Wee Seng pun berseru. Ketika itu Pek Yun Hui menyaksikan Souw Peng Hai
dengan toya di tangan kanannya membuka jalan menuju ke
arah barat, dan Ouw Lam Peng, Yap Eng Ceng, Kiok Goan
Hoat dan Mo Lun melindungi padanya, Ong Han Siong dan
keempat iblis juga mengikuti sambil melawan musuhmusuhnya, Di pihak partai Hua San terlihat To It Kang sedang
berbaring dengan kedua matanya tertutup, Rupanya ia telah
terluka! Setelah melihat Hian Ceng Tojin menolong puterinya dan
mencaci maki Tu Wee Seng, Souw Peng Hai sudah sangat
mengagumi pemimpin partai silat Kun Lun itu, dan ia telah
bertekad untuk membalas budi bi!a ada kesempatan ia pun
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
bertekad akan memberitahukan orang-orangnya untuk
membalas budi kasih itu, bukan saja terhadap Hian Ceng
Tojin, tetapi terhadap semua orang-orangnya partai silat Kun
Lun. Tapi ketika melihat Pek Yun Hui berdiri dekat puterinya,
ia berpikir "Apa-kah jago silat wanita itu juga ingin menawan
puteriku sebagai sandera?"
pikirannya itu sangat keliru, Pek Yun Hui tidak bermaksud
menganiaya Souw Hui Hong, bahkan ingin menolongnya.
Souw Peng Hai bukan saja lebih pandai dalam ilmu silat,
tetapi juga lebih pintar mencari siasat Dan sejenak kemudian,
ia pun dapat melihat bahwa Pek Yun Hui tidak bermaksud
mencelakakan puterinya, Dengan kepereayaan itu, ia
menyerukan kepada orang-orangnya: Terjang terus, dan kita
menuju ke sebelah barat!"
Semua pemimpin-pemimpin cabang partainya memiliki
ilmu silat yang tinggi, dan pintar cerdas, Setelah mengetahui
kitab-kitab Kui Goan Pit Cek di tangan Souw Peng Hai yang
sangat mencintai puterinya, dan Ong Han Siong berani
menyarankan untuk menerobos keluar dari kepungan musuh,
maka ketika mendengar perintah untuk menerjang keluar,
mereka bertempur membuka jalan dengan gembira sekali,
Terlihat kipas bajanya Ong Han Siong berkelebat ke kanan
ke kiri seperti seekor kupu-kupu beterbangan menyerang
musuh-musuhnya, dan keempat iblis dari propinsi Sucoan
melancarkan siasat Su Siang Ceng Hoat-nya membingungkan
lawan, Hanya mereka tak dapat melakukan seranganserangan dengan cepat karena mereka telah kena dipukul
oleh Na Siao Tiap. To It Kang meskipun telah terluka, lalu meloncat
menyerang Souw Peng Hai yang berusaha menerobos keluar,
Tapi Souw Peng Hai mengemplang dengan toya-nya,
terpaksa Tjb It Kang meloncat mundur lagi, Souw Peng Hai
mengejar dan menjotos punggungnya sehingga dia jatuh
tersungkur Untung Tu Wee Seng keburu datang menyodok
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
dengan toya bambunya, Souw Peng Hai menarik kembali
toyanya, dan menyabet toya bam-bunya Tu Wee Seng yang
datang menyodok itu. Tu Wee Seng mengegos ke samping untuk terus menyapu
kedua kaki lawannya, Souw Peng Hai meloncat ke atas dan
mengemplang kepalanya Tu Wee Seng ketika ia turun ke
tanah, Ketika di puncak Ngo Houw Leng karena urusan merebut
kura sakti Ban Lian Hwe Kwi, dan ia telah mengetahui tenaga
Souw Peng Hai, ia tak berani menangkis kempalangan itu, ia
terpaksa meloncat mundur lagi,
Teng Lee ingin membantu, tetapi ia jeri kalau ketiga
pemimpin partai silat Kun Lun datang membantu.
Kesempatan yang baik itu digunakan oleh Souw Peng Hai
untuk memerintahkan orang-orangnya lekas-lekas menerobos
keluar dari kepungan, dan ia pun meloncat ke depan tiga
tombak jauhnya, diikuti oleh Ouw Lam Peng, Mo Lun, Yap Eng
Ceng dan Kiok Goan Hoat Tu Wee Seng tak berdaya mencegah terobosan jago-jago
silat partai silat Thian Liong itu, Lalu terdengar suara siulan
yang nyaring dari Ong Han Siong, diikuti oleh meloncatnya ia
ke atas untuk tiba di belakang Souw Peng Hai. Keempat iblis
dari propinsi Sucoan juga mendesak ketiga pemimpin partai
silat Ngo Bi sebelum mereka meloncat mengejar kawankawan nya!
sebetulnya Sia Yun Hong yang telah bertempur melawan
Ong Han Siong menjadi kagum akan ilmu silat lawan nya, dan
merasa bahwa Ong Han Siang itu lebih lihay ilmu silatnya
daripada Ouw Lam Peng, ia merasa cemas melihat ketiga
pemimpin partai silat Kun Lun tidak membantu mengurung
orang-orangnya partai silat Thian Liong, Maka ia tidak
mengejar Ong Han Siong ketika ia meloncat ke atas dan
melarikan diri. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
jika orang-orang dari kelima partai silat itu bergabung dan
bersama-sama menggempur orang-orangnya partai silat Thian
Liong, meskipun mereka tak dapat mengalahkanya, tetapi
sedikitnya orang-orangnya Souw Peng Hai tak mudah
melarikan diri, LagipuIa orang-orang dari masing-masing
partai mempunyai pikiran serong, masing-masing ingin
membiarkan kawan-kawannya bertempur sampai letih untuk
menanti kesempatan merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek.
Namun, setelah Souw Peng Hai berhasil menerobos keluar
dari kepungan, mereka semua mengejar.
Pek Yun Hui yang mengenal baik daerah di pegunungan
itu, setelah melihat Souw Peng Hai dan kawan-kawannya
melarikan diri ke arah barat, berkata seorang diri: "Hm,
mereka lari ke jalan buntu! Tadi beberapa jago silat tak
ungkulan melawan orang-orangnya partai silat ,Thian Liong,
kini giliranku untuk menguji ilmu silatnya jago-jago silat dari
partai Thian Liong itu, selain itu, akupun dapat memberikan
kesempatan kepada Tiap Moi-moi untuk mempraktekkan ilmuilmu silat yang dia dapat pahami dari kitab-kitab Kui Goan Pit
Cek!" Lalu ia memesan Pang Siu Wie: "Kau harus terus menjagai
Souw Siocia dan mengikuti di belakangku." Lalu ia meloncat
dan membetot tangannya Na Siao Tiap dan Lie Ceng Loan.
Mereka mengikuti di belakangnya Tu Wee Seng dan lainIainnya.
Tu Wee Seng menjadi insyaf bahwa jago-jago silat dari
lima partai silat tak dapat menggempur partai silat i Thian
Liong jika masing-masing masih mempunyai pikiran
mementingkan diri sendiri ia menegur kepada Teng Lee:
Teng-heng, kita harus merasa malu tentang pertempuran tadi!
Jago-jago silat dari empat partai tak mampu menghalau jagojago silat dari partai Thian Liong! Dan kitab-kitab Kui Goan Pit
Cek yang kita kejar-kejar sekarang masih berada di tangan
partai Thian Liong! Aku betul-betul merasa malu! Hai...."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Akupun merasa malu. Tapi untuk merebut kitab-kitab sakti
itu, kita harus berkorban, mungkin juga harus mengucurkan
banyak darah!" jawab Teng Lee.
Mereka terus mengejar, dan setelah melalui dua
pengkolan di lereng gunung, mereka tiba di suatu hutan
pohon-pohon yang lebat! Ketika Souw Peng Hai tiba di hutan tersebut, ia terkejut
melihat dua lereng gunung yang curam di ha-dapannya, Hutan
pohon-pohon tersebut berada di kaki dua gunung yang tebing
dan tinggi! ia dan orang-orangnya telah menempuh jalan
buntu, dan di belakang sedang mengejar musuh-musuhnya!
Ong Han Siong menghibur "Souw Cong Piauw, kau harus
beristirahat Biarlah kita mencari jalan sambil beristirahat
Souw Peng Hai juga telah melihat bahwa Pek Yun Hui dan
Na Siao Tiap pun sedang mengejar, dan sudah mulai masuk
ke dalam hutan pohon-pohon itu.
Semua orang tidak berani sembarangan bertindak di hutan
yang lebat dan gelap itu.
Tu Wee Seng menghadapi kawan-kawannya, lalu berkata:
"Partai silat Thian Liong baru saja berdiri dua puluh tahun, tapi
pengaruhnya telah menjalar sampai ke propinsi Honan di
utara, dan di semua propinsi-propinsi di sebelah selatan dari
sungai Yang-cu. Aku dapat katakan bahwa partai Thian Liong lebih besar
dan lebih kuat daripada partai silat yang manapun pada
dewasa ini, Dan jika kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu jatuh di
tangan partai Thian Liong, aku berani pastikan bahwa dalam
sepuluh tahun lagi, semua partai silat akan dibasmi oleh partai
Thian Liong, dan dunia yang luas ini akan dikendalikan oleh
partai Thian Liong!"
Pidato itu dapat mempengaruhi hatinya tiap-tiap jago silat
yang mendengarnya. Sia Yun Hong mengangguk, lalu
berkata: "Kata-kata Tu-heng semuanya betuI! Jika kitab-kitab
Kui Goan Pit Cek itu jatuh di tangan partai Thian Liong, kita
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
semuanya tak ada tempat untuk berdiri lagi, dan murid-murid
dari partai-partai kita akan semuanya dileburoleh partai Thian
Liong, Mereka dengan ilmu silatnya yang maha tinggi akan
menjadi macan yang tambah sayap dengan bantuan kitabkitab Kui Goan Pit Cek itu. sekarang kita harus buang pikiran
mementingkan diri sendiri! Kita harus bergabung dengan
berserikat dengan sungguh-sunggun dan setulus hati untuk
bersama-sama menggempur partai Thian Liong!"
Teng Lee menanya: Tapi dengan cara apakah kita dapat
berhasil merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu?"
pertanyaan itu membikin Sia Yun Hong membisu. Lalu
dengan senyuman yang dipaksa ia berkata: "Cara yang
terbaik tentulah kita harus berserikat merebut kembali kitabkitab itu untuk dikembalikan kepada pemilik semutanya,
siapapun tidak boleh mempunyai pikiran tamak untuk memiliki
kitab-kitab itu. Tapi apakah Teng-heng setuju kepada
pendapatku ini?" Lalu iapun menoleh ke arah Pek Yun Hui dan
Na Siao Tiap, Teng Lee tersinggung dengan pertanyaan itu, dan ia
berbalik mengejek: "Cara itu memang baik sekali Tetapi
bukankah Sia-heng semula bermaksud merebut kitab-kitab itu
untuk kepentingan sendiri" Apakah sekarang Sia-heng bisa
buang pikiran yang keliru itu?"
semuanya terdiam, kemudian Sia Yun Hong berkata lagi:
"Kita tak dapat bertindak lambat Menurut pendapatku
sekarang kita harus berserikat dan bersama-sama merebut
kitab-kitab itu, jika kita berhasil, kita dapat merundingkan lagi
Atau kita sekarang masing-masing berusaha merebutnya!"
Tu Wee Seng berkata: "Kedua cara itupun baik. Tapi Tio
Goan Taysu telah mengatakan bahwa partai silatnya tidak
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bermaksud merebut kitab-kitab itu, Dalam kalangan Bu Lim,
kata-kata atau janji itu harus ditaati, Kita harus menegaskan
lagi kepada partai Ngo Bi. Apakah betul partai Ngo Bi tidak
bermaksud merebut kitab-kitab itu."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tio Goan hanya menyengir ia tidak menjawab.
"Sebetulnya aku bermaksud merebut kitab-kitab itu
bersama-sama. Setelah berhasil kita merebutnya, kitab-kitab
harus disimpan, dan kemudian kita mengundang semua jagojago silat dari kesembilan partai yang terkenal untuk mengadu
silat Dan yang menang berhak memiliki kitab-kitab itu,"
berkata lagi Sia Yun Hong.
"Dari pembicaraan Sia-heng," kata Teng Lee, "Nyata benar
Sia-heng hendak memiliki kitab-kitab sakti itu!"
"Aku ingin sekali membaca isinya kitab-kitab itu," jawab Sia
Yun Hong, "Tapi aku tak bermaksud menjagoi di kalangan
Kang-ouw!" Lalu Tu Wee Seng menghadapi ketiga pemimpin dari
partai Kun Lun dan menanya: "Bagaimanakah pendapat ketiga
Tojin" Apakah kalian pun rela mengalah dan tidak bermaksud
merebut kitab-kitab itu?"
Tong Leng Tojin menjawab sambil mengejek: "KaIi-an
bicara sama juga seperti anak kecil. Kalian merundingkan
sesuatu yang masih di tangan orang. Jika kalian terus
menerus berunding, mungkin kitab-kitab itu sudah dibawa ke
markas besarnya partai Thian Liong di propinsi Shensi!"
Semuanya terkejut mendengar peringatan itu, dan
semuanya menatap Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap, dengan
maksud menyelami sikapnya kedua gadis itu yang menjadi
pemiliki kitab-kitab ajaib itu,
Tu Wee Seng menghampiri To It Kang dan berbisik:
"Bagaimanakah dengan luka-lukamu" Apakah kau merasa
baikan?" To It Kang menjawab, suaranya rendah: "Aku yakin banyak
baikan. Harap Suheng tidak menjadi khawatir."
Dengan perasaan sedikit lega, Tu Wee Seng berkata
kepada ketiga pemimpin partai silat Kun Lun: "Kalian bertiga
pemimpin sudah terkenal di kalangan Kang-ouw, jika kitabKANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
kitab Kui Goan Pit Cek dimiliki oleh partai silat Thian Liong,
aku khawatir di dalam jangka waktu sepuluh tahun lagi, partai
silat Kun Lun akan dimusnah-kan...."
"Menurut pendapat Tu-heng, partai silat Kun Lun harus
bertindak bagaimanakah?" menanya Tong Leng Tojin.
"Menurut pendapatku," jawab Tu Wee Seng, "Kita harus
merebut dulu kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu, dan tidak peduli
direbut oleh siapa saja diantara kita ini, aku yakin lebih baik
daripada di dalam tangan partai silat Thian Liong !"j
Tong Leng Tojin lalu menanya Hian Ceng Tojin: "Suheng,
bagaimanakah pendapat Suheng?"
Hian Ceng Tojin tersenyum dan berkata: "Aku hanya
menuruti keputusan suara terbanyak!"
Dengan jawaban dari suhengnya itu, Tong Leng Tojin
segera mengerti kehendak Suhengnya, dan ia me-nyarankan
sebagai beri ku t: "Jika Tu-heng menghargai partai Kun Lun
kami, kami tentu tak akan menolak memberikan bantuan. Kita
atur agar partai Kun Lun ditugaskan merebut kitab-kitab itu,
Tu-heng dan lain-lainnya menggempur kelima pemimpin
cabang dan ke-empat iblis dari propinsi Sucoan yang menjadi
pengawalnya Souw Peng Hai."
Tu Wee Seng berjengit, ia berpikir "Hm, akal bulus!
Apakah kiramu kau dapat kabur setelah merebut kitab-kitab
itu?" Tapi dengan senyuman terpaksa ia berkata: "Kami atur
dengan saran itu. Tapi harus mempunyai seorang pemimpin,
Jika aku usulkan Sia-heng menjadi pemimpin, apakah kalian
setuju?" Sia Yun Hong berlagak menolak, ia berkata: "Aku tak
berharga menjadi pemimpin usaha yang maha penting i
Sarang Perjudian 2 Pendekar Bayangan Malaikat Lanjutan Pendekar Bayangan Setan Karya Khu Lung Kisah Pedang Di Sungai Es 7
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama