Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung Bagian 22
ita-silat.co.ce/ awan, Ong Han Siong mengegos ke samping, dan Tio Goan
Taysu menyergap angin! Kesempatan tersebut digunakan oleh Ong Han Siong
untuk menyodok punggungnya Tio Goan Taysu dengan ujung
kipas besinya, Tio Goan Taysu yang baru saja menyergap
angin, tidak keburu berbalik atau mengegos, Ujung kipas besi
telah menyodok pundak kirinya! Dalam kedudukan demikian,
ia menjadi lebih beringas Iagi, Dengan seluruh tenaganya dan
sambil menjerit ia membentangkan kedua lengannya dengan
jurus Tie Eng Ciam Cit atau Garuda Besi Membentang Sayap,
dan berhasil memukul dadanya Ong Han Siong!
Lalu terlihat kedua jago silat tersebut terpental Tio Goan
Taysu berdiri memulihkan tenaga dalamnya, dan Ong Han
Siong jatuh duduk dan berusaha menahan sakit di dadanya!
"Ong Piauw Touw!" kata Tio Goan Taysu setelah
berselang beberapa detik kemudian, "Sodokan kipasmu
ditukar dengan jotosan ku! Bagaimanakah rasanya!"
"Dadaku masih sanggup menerima jotosannm Ayo, kita
bertempur lagi!" jawab Ong Han Siong, Lalu ia bangun dan
siap bertempur puIa! Tetapi Thian Hong Taysu telah bangun dari tempat
duduknya, dan berkata: "Souw Cong Piauw, aku minta
pertempuran mereka dihentikan! Tio Goan Taysu telah
membalas satu jotosan untuk sodokan yang ia terima.
pertempuran ini dapat dikatakan seri Bagaimanakah pendapat
Souw Cong Piauw?" Souw Cong Piauw juga bangun dari tempat duduknya, dan
sambil tersenyum ia menjawab: "Aku setuju, Akupun
menganggap pertempuran itu berkesudahan seri. sekarang
aku minta Taysu menunjuk jago silat lagi untuk babak ke dua."
Thian Hong Taysu menundukkan kepalanya berpikir lalu ia
mengangkat kepalanya dan mengawasi jago-jago silat di
sekitarnya. Dengan tenang ia berkata: "llmu silat dari partai
Siat San sangat terkenal di kalangan Bu Lim. Aku minta TengKANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
heng dari partai silat Siat San keluar untuk bertempur di babak
ke dua?" Teng Lec yang mengenakan pakaian serba putih segera
bangun dan sambil tertawa gelak-gelak ia berkata: "Di
kalangan Bu Lim, sebetulnya partai silat Siat San tidak lebih
tersohor daripada partai-partai silat Siauw Lim atau Bu Tong,
mungkin juga lebih bawah daripada partai silat Kun Lun.
Tetapi mengapa Taysu menunjuk partai Siat San untuk maju
di babak kedua?" Thian Hong Taysu menjadi cemas, akan tetapi ia berusaha
bersikap tenang dan menjawab: "Jika Teng-heng tidak mau
turut perintahku aku kira pereuma saja aku dipilih menjadi
pemimpin, Maka aku minta mengundurkan diri, dan kalian
dapat memilih pemimpin lagi!"
Segera suasana menjadi gaduh kembali, Souw Peng Hai
segera bangun dan dengan suara keras mengejek: "Bukankah
Thian Hong Taysu telah dipilih menjadi pemimpin kalian
dengan suara bulat! Mengapa Teng-heng masih hendak
membantahnya" janganlah ingkar pula!"
Ejekan yang pedas itu sukar ditelan oleh para jago silat
lawan, tetapi mereka tak dapat berbuat lain, karena Souw
Peng Hai telah bicara terus terang!
Sia Yun Hong dari partai silat Tiam Cong lalu bangun
untuk membela muka, ia berkata: "Souw Cong Piauw telah
bicara betul! Dan aku minta Thian Hong Taysu meneruskan
tugasnya!" Tu Wee Seng juga bangun dan berkata: Teng-heng, untuk
mencegah kekacauan, lebih baik Teng-heng tidak menolak
lagi!" Teng Lee tak dapat berkata-kata pu!a, ia segera keluar
dan menuju ke medan pertempuran pada saat itu juga terlihat
seorang jago silat dari partai Thian Liong maju keluar dan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
memberi hormat kepada Souw Peng Hai seraya berkata:
"Souw Cong Piauw! Babak ke dua ini, perkenankanlah aku
yang bertempur!" Lalu orang itu masuk ke gelanggang
pertempuran Orang itu adalah Kiok Goan Hoat
Kiok Goan Hoat telah menjadi pemimpin cabang partai
silat Thian Liong karena ia memiliki ilmu tinju yang lihay, tiaptiap pukulannya dapat menghancurkan batu, Oleh karena itu
ia terkenal sebagai tinju baja, ia menghampiri Teng Lee dan
sambil tersenyum ia berkata: Teng-heng, kau boleh
menyerang dulu!" Teng Lee yang telah menahan harga untuk maju
bertempur kini menjadi lebih cemas lagi, Tetapi ia berkata:
"Apakah kita bertempur dengan senjata atau tanpa senjata"
Aku tahu bahwa kau terkenal sebagai si tinju baja. sekarang
aku ingin menguji tinju baja itu!"
Lalu secepat kilat Kiok Goan Hoat mengirim jotosan
tangan kanannya ke muka Teng Lee,
Teng Lee yang sudah kawakan di kalangan Kang-ouw
telah siap mengegosi jotosan itu, lalu dengan cepat pula ia
memukul dadanya Kiok Goan Hoat, pukulan yang dilancarkan
dengan tenaga dalam dan yang sudah diperhitungkan masakmasak itu, Kiok Goan Hoat tidak mau menyambutinya, ia
meloncat ke samping, lalu mengirim jotosan lagi dengan jurus
Tok Coa Pok To atau Ular berbisa menyambar kelinci ke
punggungnya Teng Lee, Tetapi Teng Lee bukannya lawan yang remeh, ia
menjatuhkan diri ke tanah, dan setelah bergulingan secepat
kilat ia bangun dan menerkam lawannya. Terkaman tersebut
disambut dengan dua jotosan berbareng dari Kiok Goan Hoat,
Tabrakan tak dapat terhindar Terdengar suara bentrokan
tinju-tinju mereka, dan kedua-duanya terdampar ke belakang
dua-tiga tindak! KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Mereka berdiri sejenak saling mengawasi sambil
mengumpulkan semangat dan tenaga sebelumnya bergebrak
lagi. Teng Lee dengan gaya pura-pura berusaha menyerang
sambil mencari lowongan untuk melontarkan tinju mautnya,
Tidak pereuma Souw Peng Hai mengangkat Kiok Goan
Hoat menjadi pemimpin cabang, ia juga bersikap waspada
dan berusaha mencari kesempatan melancarkan tinju
bajanya, Demikianlah kedua jago silat itu berputar-putar
selama lima puluh jurus, Namun kedua belah pihak masih
kelihatan segar! Lalu sekonyong-konyong Teng Lee loncat maju, dan
dengan jurus Pek In Tan Lo atau Monyet putih mencari jalan,
tinju kirinya menyodok ke arah muka lawan, sedangkan kaki
kanannya menendang lambung lawan!
Kiok Goan Hoat tak dapat ditipu dengan gaya pura-pura
itu, ia menanti sampai tinju kiri lawannya mendekati mukanya,
barulah ia menyondongkan tubuh sedikit ke samping,
menangkis tendangan dengan tangan kanannya, dan
menyodok lambung lawan dengan kedua jari tangan kirinya.
Teng Lee lekas-lekas loncat mundur untuk terus menjotos
lagi. jotosan yang dikerahkan dengan tenaga dalam tak berani
ditangkis oleh Kiok Goan Hoat. ia melangkah ke samping, lalu
dengan jurus To Ta Kim Ceng atau Berbalik memalu lonceng
emas ia menjotos bertubi-tubi tubuh lawan nya.
Melihat bahwa jotosannya luput lagi, dan tinju lawan
datang bertubi-tubi, Teng Lee segera mengubah siasat ia
bertempur dengan mengambil jarak ia insyaf bahwa jika ia
bertempur dengan jarak yang rapat, tinju baja lawan sangat
berbahaya baginya. Maka ia bertempur dengan mengambil
jarak jauh untuk ia dapat menerkam dan menendang,
Demikianlah ia bertempur dengan meloncat ke kiri dan ke
kanan. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Kiok Goan Hoat telah menjadi hilang sabar ia ingin lekaslekas menang. Maka ia segera melancarkan ilmu Cit Cap Ji Lo
Kim atau Menerkam lawan dari tujuh puluh dua jurusan, ia
mendesak lawannya dengan jotosan-jotosan dan totokantotokan sehingga pertempuran menjadi makin seru,
para penonton segera tampak Teng Lee terdesak, mereka
menduga bahwa Teng Lee tak dapat bertahan dengan
sepuluh jurus lagi! justru pada saat yang gawat itu, terdengar
Teng Lee meraung seperti seekor harimau, ia mengubah
siasatnya pula dan melancarkan jotosan-jotosannya dengan
cepat Tiap jotosan-jotosan dilancarkan dengan penuh tenaga,
dan Kiok Goan Hoat terpaksa menangkis dan mengegoskan
diri, Para penonton terperanjat melihat perubahan itu, Tiba-tiba
terlihat Teng Lee loncat ke atas, dan kaki kanannya secepat
kilat menendang kepada lawannya, justru pada saat itu Kiok
Goan Hoat sedang menerkam lawannya, dan tak dapat
mengegosi tendangan itu lagi! Tak! Kaki Teng Lee
menendang kepalanya Kiok Goan Hoat Meski Kiok Goan Hoat
dapat mengegosi sedikit, tetapi tendangan itu sudah cukup
membikin pusing ke-palanya, ia mundur terhuyung!
Ouw Lam Peng segera lari menghampirinya dan menanya:
"Kiok Piauw Touw, apakah kau terluka?"
Kiok Goan Hoat menggelengkan kepalanya sambil
tersenyum. Lalu ia maju hendak bertempur pula, Tetapi Ouw
Lam Peng mencegah dan membujuk: "Kiok Piauw Touw,
biarlah aku yang meneruskan!"
Kiok Goan Hoat terpaksa mundur lagi, dan Ouw Lam Peng
jalan menghampiri Teng Lee. ia berkata: "Teng-heng,
tendanganmu tadi lihay betul! Aku Ouw Lam Peng ingin cobacoba tendanganmu itu!"
Teng Lee tertawa gelak-gelak dan berkata sambil
mengejek: "Ouw Piauw Touw, aku dapat memberikan kau
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
tendangan serupa itu, Tetapi pertempuran tadi itu
bagaimanakah kesudahannya?"
Thian Hong Taysu segera bangun dan berkata kepada
Souw Peng Hai: "Souw Cong Piauw, babak ke dua ini terang
sekali pihak kita yang menang, Kau tak dapat menyangkal
lagi!" "Ha! Ha! Ha!" tertawa Souw Peng Hai. "Kalah atau menang
adalah urusan lumrah!"
Teng Lee mengejek: "Souw Cong Piauw, Kiok Piauw Touw
yang terkenal dengan tinju bajanya, aku telah memberi ajaran,
Jika aku tidak kasihan, mungkin dia sudah menjadi mayat!"
Souw Peng Hai menjadi gusar, ia berkata: Teng-heng kau
jangan bersuara besar, Tendanganmu itu sebetulnya
dilakukan dengan curang!"
Tetapi Teng Lee hanya menjawab dengan tertawa
menyindir lalu ia kembali duduk ke tempatnya,
justru pada saat itu Ouw Lam Peng membentak: Tengheng berhenti! Kau belum memberikan aku kesempatan
merasai tendanganmu!"
Teng Lee tidak menjawab, ia mengawasi Thian Hong
Taysu, seolah-olah menanti keputusannya, Baru saja Thian
Hong Taysu ingin bicara, tiba-tiba meloncat keluar seorang
jago silat yang berkata kepada Ouw Lam Peng: "Ouw Piauw
Touw! janganlah kau berlagak menjadi jago! Aku ingin
mencoba arit bajamu!"
Orang itu adalah Sia Yun Hong, setelah menampak Teng
Lee mengalahkan Kiok Goan Hoat, ia telah berpikir akan
peristiwa di pegunungan Koat Cong San selagi ia mencari
kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, dan Ji Teenya (saudaranya yang
kedua), ia tak menanti lagi keputusan Thian Hong Taysu, ia
telah loncat keluar untuk bertempur melawan Ouw Lam Peng.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Sia Yun Hong tersenyum dan menjawab: "Ouw Piauw
Touw, aku mempunyai sebilah pedang di tanganku, kau dapat
melayaninya dengan sepasang aritmu!"
OuW Lam Peng tertawa dan menjawab: "Bagus! Bagus!
Kau boleh segera mulai menyerang!"
Tetapi Sia Yun Hong berkata: "Tidak, sebagai tamu tak
akan mulai menyerang tuan rumah, Kau boleh mulai
menyerang lebih dahulu."
Tanpa bicara lagi, satu arit dari Ouw Lam Peng menyabet
lawannya dengan jurus Ci Ing Cin Ek atau Garuda lapar
membuka sayap. Tetapi dengan tenang Sia Yun Hong segera
menangkis dengan pedangnya, Lalu secepat kilat arit di
tangan yang lain menyabet lagi, dan Sia Yun Hong harus
mengegos ke samping untuk terus menusuk dadanya Ouw
Lam Peng. Sepasang arit Ouw Lam Peng yang serupa bulan slsk itu
adalah senjata yang luar biasa dan bukan maln tajamnya oleh
karena Ru Sla Yun Hong selalu menghindarkan pedangnya
agar tidak beradu dengan arrt lawannya Hu.
Tusukan itu cepat sekali sehingga Ouw Lam Peng lekaslekas meloncat ke belakang menghindari tusukan maut itu.
Kedua jago silat yang memiliki ilmu silat yang tinggi itu
bertempur dengan jurus-jurus yang istimewa, sehingga para
penonton menyaksikan dengan kagum.
Sia Yun Hong setelah memperoleh keunggulan segera
menyerang dengan beringas, seolah-olah tak memberikan
kesempatan kepada Ouw Lam Peng untuk me-ngelit dan
mengegos, Ouw Lam Peng terpaksa menangkis semua
tusukan atau sabetan pedang dengan kedua arit-nya.
Sepasang arit Ouw Lam Peng yang serupa bulan sisir itu
adalah senjata yang luar biasa dan bukan main tajam-nya.
Oleh karena itu Sia Yun Hong selalu menghindarkan
pedangnya agar tidak beradu dengan arit lawannya itu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Demikianlah kedua jago silat tersebut bertempur dengan
sengit sekali selama lima puluh jurus lebih,
Sia Yun Hong lalu mengubah jurus-jurusnya setelah ia
dapat membuatnya Ouw Lam Peng kedesak. Dengan jurus
Hwee Sin Jiauw Po atau Membalik tubuh menyergap musuh,
ia menyabet ke atas kepala lawannya dengan pedangnya,
Ouw Lam Peng lekas-lekas mengangkat kedua aritnya untuk
menangkis dan kesempatan itu digunakan oleh Sia Yun Hong
untuk menusuk dada lawan nya. Tetapi Ouw Lam Peng yang
telah berlatih tekun untuk pertandingan pengaduan silat itu,
dapat menggunakan kedua aritnya dengan cepat dan gapah.
Kedua arit itu seolah-olah dua kupu-kupu beterbangan di
antara bunga-bunga, senantiasa mencari sasaran untuk
melukai lawan. pertempuran berlangsung semakin lama
semakin seru dan cepat. Tiba-tiba Sia Yun Hong menusuk beruntun-runtun tiga kali
dengan jurus Lo Su Pan Ken atau Mengorek akar
menumbangkan pohon, lalu meloncat keluar dua tombak
jauhnya. Ouw Lam Peng di lain pihak berhasil mengegosi tiga
tusukan itu, dan ketika lawannya meloncat keluar, ia kira
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lawannya hendak melarikan diri, ia membentak: "Sia Totiang!
pertempuran kita belum ada yang menang dan belum ada
yang kalah, mengapa kau melarikan diri?" Bentakan itu ia
barengi dengan sergapan ke atas kepala lawannya, Dengan
jurus Kim LiongTiauw Bie atau Naga Emas menggoyanggoyang Ekor, Sia Yun Hong berbalik dan menusuk lagi ke
dada lawan nya. Tusukan tersebut dikerahkan dengan
sungguh-sungguh dan seluruh tenaga dalamnya,
Ouw Lam Peng coba menjaga dengan jurus Hong Houw
Kwa Im atau Menyumbat Tenggorokan Menahan Embusan,
Baru saja kedua aritnya menyentuh ujung pedang ketika Sia
Yun Hong menarik pedangnya dan disabetkan ke
lambungnya, KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Ouw Lam Peng mengikuti pedang lawannya sambil
menekan dengan satu aritnya ke bawah, dan arit di tangan
lainnya menyabet ke leher lawan.
Sia Yun Hong tidak menduga sabetan yang secepat kilat
itu, ia terkejut, lalu ia meloncat mundur setombak jauhnya
untuk maju menusuk pu!a. Ouw Lam Peng lekas-lekas
merapatkan sepasang aritnya menjaga ujung pedang
lawannya, Senjata kedua jago itu beradu dengan
memuncratkan lelatu api! Dan... kedua jago itu ter-dampar
mundur dengan tubuh bergemetaran.
Lalu Ouw Lam Peng menyambit lawannya dengan sebelah
aritnya, dan meneruskan menyabet lambung lawannya
dengan arit lainnya, justru pada saat itu tampak seorang jago
silat loncat maju sambil menjerit: "Menyambit lawan dengan
curang adalah perbuatan yang keji!" Dan toya bambu
menangkis arit yang disambit oleh Ouw Lam Peng! Arit itu
segera jatuh di tanah, Ouw Lam Peng melotot dan memaki: "Hci, tua bangkai
Apakah perbuatanmu itu tidak melanggar peraturan Bu Lim?"
Tu Wee Seng menjawab dengan gusar: "Apa" Kau
menyambit lawan dengan curang! Apakah itu tidak melanggar
peraturan Bu Lim?" Tua bangka! Jika kau berani, kau boleh tempur aku
sekarang!" kata Ouw Lam Peng.
"Berhenti bertengkar!" bentak Souw Peng Hai. "Dengarkan aku bicara!"
Semuajago-jago silat terperanjat mendengar bentakan itu,
dan menanti kata-kata Souw Peng Hai lebih lanjut Tetapi
Thian Hong Taysu bangun dan berkata: "Jika Souw Cong
Piauw ada omongan, katakanlah!"
"Souw Peng Hai memperhatikan semua jago-jago silat
sejenak, lalu berkata: "Aku hanya ingin memberitahukan
bahwa karena hari sudah mendekati senja, maka
pertandingan ini kita akan langsungkan besok. sekarang aku
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
minta kalian kembali ke bangunan masing-masing untuk
beristirahat!" Souw Cong Piauw sangat bijaksana, Akan tetapi
bagaimanakah keputusan babak ke tiga ini?" kata Thian Hong
Taysu sambil tersenyum "Kami akui bahwa Sia Totiang memiliki ilmu silat yang
maha tinggi Tetapi orang kami Ouw Lam Peng, juga tidak
lebih bawah daripadanya. Babak ke tiga ini, kita putuskan
sebagai pertandingan seri saja!"
Thian Hong Taysu menjawab: "Souw Cong Piauw sangat
adiI. Baiklah babak ke tiga ini kita anggap seri.
Sekarang kita masing-masing kembali untuk beristirahat
esok hari kita langsungkan pula." ia membungkukkan tubuh
memberi hormat kepada semua hadirin, lalu ia meninggalkan
tempatnya untuk kembali ke bangunan yang telah disediakan
untuk partainya, diikuti oleh jago-jago silat lainnya yang juga
kembali ke masing-masing tempatnya beristirahat Mereka
semua kembali dengan perasaan cemas memikiri nasib
mereka pada pertandingan esok hari!
-ooo0oooMurid berbakti mengangkat nama partai silat Kun Lun
Setelah kembali ke bangunan yang telah disediakan untuk
mereka, ketiga pemimpin partai silat Kun Lun duduk
beristirahat di ruang dalam, sedangkan Oey Ci Eng, Lie Ceng
Loan dan Bee Kun Bu beristirahat di ruang depan.
Lie Ceng Loan yang dapat berdampingan pula dengan Bee
Kun Bu merasa sangat gembira sekali,
Oey Ci Eng duduk berhadapan dengan mereka, ia tampak
betapa mesranya Lie Ceng Loan mendampingi Bee Kun Bu,
terkenangiah, ia akan Liong Giok Pin yang melarikan diri
mengikuti Co Hiong. Semua kabar tentang Sumoynya yang ia
sangat cintai ia dapatkan hanya dari cerita orang saja, ia
sangat merasa cemas akan keselamatan Sumoynya itu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Sikap tersebut diperhatikan juga oleh Lie Ceng Loan yang
segera menanyai "Oey Suheng, apakah sedang memikiri
Liong Suci" Sekarang ilmu silatnya sudah banyak maju, dan
tak mudah diganggu orang, ia dapat membela diri, Suheng tak
usah khawatir!" Lalu ia menegur Bee Kun Bu: "Bu Koko,
menurut pendapatku dalam pertandingan ilmu silat hari ini,
tiga pemimpin cabang dari partai Thian Liong tidak
memperlihatkan ilmu silat yang luar biasa.
Aku yakin, setelah Koko dapat belajar dari Pek Cici dan Na
Cici, Koko juga dapat menggempur mereka!" Teguran itu
membikin Bee Kun Bu ingat akan kisah selama ia berada
bersama-sama Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap di pegunungan
Koat Cong San, pelayanan yang sempurna terhadapnya,
pengajaran ilmu silat yang diberikan kepadanya dan janjinya
untuk membalas budi kasih Suhu dan susioknya yang ia telah
menyatakan di hadapan kedua gadis yang berbudi itu,
semuanya sangat berkesan, tak bisa dilupakan
"Bu Koko, apakah yang Koko sedang pikirkan?" tegur Lie
Ceng Loan. "Aku sedang memikirkan dengan cara apakah aku dapat
membantu Suhu dan Susiok," jawab Bee Kun Bu dengan
tersenyum. jawaban itu menyadarkan Oey Ci Eng dari
lamunannya, ia berkata: "Bee Sutee, kau harus bersabar
Biarlah aku yang urus agar kau dapat diterima kembali oleh
Suhu, Supek dan Susiok-"
Lie Ceng Loan membantu menghibur "Bu Koko, Oey
Suheng pasti akan berusaha keras untuk Koko, Lagi pula
Liong Cici pernah mengatakan kepada ku, bahwa dia akan
berusaha keras untuk membantu Suhu dan Supele Tetapi
mengapa hari ini dia tidak datang ke Twan Hun Ya?"
Mendengar kata-kata itu, Bee Kun Bu dan Oey Ci Eng
terperanjat, dengan bernafsu Oey Ci Eng menanyai "Benarkah
dia mengatakan bahwa dia hendak datang ke Twan Hun Ya?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lie Ceng Loan mengangguk: "Ya, dia mengatakan
demikian kepadaku. Agaknya Oey Suheng ingin sekali
menjumpai Liong Cici!"
Dengan kemalu-maluan Oey Ci Eng menjawab: "Aku
hanya ingin menanya saja, lain tidak." Lalu dengan
menghadapi Bee Kun Bu ia berkata: "Bee Sutee, aku
sekarang hendak pergi menjumpai Suhu, Supek dan Susiok
untuk urusanmu, Kalian tunggu saja." Segera ia masuk ke
ruang dalam, Hati Bee Kun Bu berdebar-debar, sedangkan Lie Ceng
Loan terus memperhatikan sikapnya, ia menyentuh
pundaknya Bee Kun Bu seraya berkata: "Bu Koko, janganlah
cemas, Kita harus memikirkan cara bagaimana menghadapi
pertandingan esok hari."
Dengan tak terasa, air matanya Bee Kun Bu mengucur
keluar, dan Lie Ceng Loan menanya dengan terharu:
"Mengapa Koko menangis" Apakah aku telah salah kata?"
Sebetulnya Bee Kun Bu masih juga merasa cemas akan
nasibnya, ia datang ke Twan Hun Ya dengan tekad
mengangkat tiama partai Kun Lun sebagai jalan membalas
budi kasih guru, paman guru dan bibi gurunya, Namun,
sebelumnya ia diperkenankan maju bertempur oleh ketiga
pemimpin tersebut, ia tak dapat berbuat apa-apa. ketetapan
itulah yang ia harapkan, Melihat Bee Kun Bu tidak menjawab, Lie Ceng Loan
menanya lagi: "Bu Koko, apakah aku salah kata" Apakah
Koko tidak sudi aku mendampingi Koko" Jika demikian,
setelah pertandingan silat ini berakhir, aku segera berpisah
dari Koko....N Kata-kata yang memilukan hati itu membikin Bee Kun Bu
terkejut Baru saja ia ingin menghibur dan menjelaskan, Oey Ci
Eng telah kembali dengan wajah yang sungguh-sungguh.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lie Ceng Loan segera menanya: "Oey Suheng, apa
kabar?" Oey Ci Eng mengambil tempat duduk, ia menarik napas
panjang, lalu berkata: "Ketika aku masuk ke ruang dalam,
ketiga guru sedang memejamkan mata mengerahkan dan
mengumpulkan tenaga da!am. Aku menunggu tetapi mereka
terus duduk bersila memejamkan mata. Karena aku khawatir
kalian menunggu terlalu lama, aku datang hanya untuk
memberitahukan halnya."
Terima kasih," kata Bee Kun Bu, "Susiok yang memegang
pimpinan partai agaknya sudah mengambil ketetapan
mengusir aku, ia tak akan memberi ampun kepadaku-"
ia menundukkan kepalanya seolah-olah orang yang sudah
putus asa. Tiba-tiba ia mengangkat kepalanya lagi, dan
dengan suara yang tegas ia berkata: "Aku telah mengambil
keputusan untuk bertempur besok demi kepentingan partai
Kun Lun. Sesudah itu, aku akan berlalu agar guru-guru kita
tidak menjadi jemu lagi melihat aku!"
Lic Ceng Loan terkejut mendengar keputusan Bu Kokonya
itu, ia menanya: "Bu Koko ingin pergi ke mana" Apakah aku
boleh menyertai Koko?"
Bee Kun Bu tak dapat menjawab
Oey Ci Eng juga terkejut mendengar ketetapan yang
diucapkan itu, justru pada saat itu tiba-tiba terdengar orang menegur:
"Bee Siangkong, kau baik-baik saja?" Dan orang itu adalah
Souw Hui Hong, Bee Kun Bu segera bangun dan berjalan keluar dari ruang
depan itu. Malam itu kebetulan sekali diwaktu terang bulan, udara
cerah, dan angin meniup sepoi-sepot. Suasana demikian
hanya menambah kesedihan hati orang yang menderita.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Souw Hui Hong mengejar, berlari melewati, dan terus ke
sekelompok semak belukar Bee Kun Bu menjumpai dua orang laki-laki berdiri dekat
semak belukar itu. Bee Kun Bu mengetahui bahwa mereka itu
adalah orang-orang nya partai Thian Liong yang diperintahkan
untuk menjaga daerah itu, Tetapi ketika sudah dekat sekali, ia
memperhatikan bahwa kedua orang itu berdiri seperti patung,
ia meneliti, dan mengetahui bahwa kedua orang tersebut telah
ditotok jalan darahnya, Dalam keadaan ragu-ragu itu, tiba-tiba ada orang yang
memanggil kepada nya. Tanpa berpikir lagi, ia menuju ke arah suara panggilan itu.
ia masuk ke hutan pohon-pohon cemara, dan menjumpai
Souw Hui Hong sedang duduk di atas satu batu gunung yang
besan Di bawahnya sinar bulat terlihat gadis itu tidak menutupi
kepalanya yang sudah dicukur gundul, dan lengannya yang
telah tertabas buntung membikin Bee Kun Bu terkenang
kembali kepada peristiwa yang lampau,
ia berjalan menghampiri, lalu duduk di sampingnya seperti
orang yang telah dihipnotis, ia teringat pula akan pertolongan
gadis itu ketika ia diracuni oleh Co Hiong yang kejam, dan
pengorbanan gadis itu sehingga satu lengannya tertabas
buntung, "Souw Siocia, mengapa kau datang ke sini?" demikian ia
menanya, Tak tertahan air matanya gadis itu mengucur ke-luar, dan
Bee Kun Bu menghibur: "Souw Siocia, aku tak akan lupa budi
kasihmu, Aku mencari hidup hanya untuk sementara waktu
saja, karena aku berhasrat membalas budi guru-guruku,
Besok, setelah aku bertempur demi kepentingan partai Kun
Lun, aku akan segera berlalu...."
Ketika itu Souw Hui Hong bangun dan berkata: "Bee
Siangkong, janganlah kau timbul-timbulkan pula kisah yang
lampau, Aku rela berkorban untuk kau. jika aku menjadi
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
seorang yang cacad, itu adalah salahku sendiri Aku tidak
menyesal...." ia berhenti sejenak, lalu mene-ruskan: "Bee
Siangkong, apakah kau tahu mengapa aku datang pada
malam hari ini?" Tidak," jawab Bee Kun Bu dengan terperanjat "Apakah
untuk mencegah aku bertempur di dalam pertandingan ilmu
silat ini?" Dengan senyuman yang sedih Souw Hui Hong menanyai
"Bee Siangkong, apakah kau kira setelah belajar silat selama
setengah tahun, kau dapat mengalahkan jago-jago silat dari
ayahku?" Bee Kun Bu tertegun mendapat pertanyaan yang di luar
dugaannya "Sebetulnya ilmu silat tak terbatas, selama
setengah tahun dari Na Siao Tiap aku telah belajar ilmu-ilmu
silat yang tereatat di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek.
Tetapi aku tak memastikan bahwa aku dapat mengalahkan
jago-jago silat dari partai Thian Liong..." jawabnya,
Mendengar disebutnya kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu,
Souw Hui Hong tereengang, ia segera menanyai "Bukankah
kitab-kitab Kui Goan Pit Cek dibawa oleh Co Hiong yang jatuh
ke dalam jurang" Selama kau tinggal di pegunungan Koat
Cong San apakah kau menjumpai jejaknya?"
Sambil menundukkan kepala seolah-olah memenangkan
peristiwa-peristiwa yang lampau Bee Kun Bu berkata: "Selama
setengah tahun kami bukan saja berusaha mencari dia atau
mayatnya, bahkan jago-jago silat dari kesembilan partai yang
ingin mencari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek juga pernah
mencari dia, akan tetapi semuanya hampa belaka!"
"Apakah mungkin Co Hiong tewas di dalam jurang itu?"
tanya pula Souw Hui Hong.
"ltulah masih merupakan suatu teka-teki," kata Bee Kun
Bu. "Karena kami belum dapat menjumpai mayatnya, Di dalam
jurang itu banyak binatang buas, mungkin juga mayatnya telah
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
dimakan oleh binatang buas, Ya, soal Co Hiong masih
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
merupakan suatu teka-teki bagiku!"
Pada saat itu terlihat berkelebatnya bayangan orang
melalui hutan pohon-pohon cemara dan Souw Hui Hong
menjotos keluar dengan lengannya yang utuh dan orang itu
segera jatuh, Souw Hui Hong menghampiri dan menyeret
orang itu. Bee Kun Bu melihat bahwa orang itu berpakaian serupa
dengan kedua orang yang telah ditotok jalan darahnya dan
sedang berdiri seperti dua patung, ia merasa heran akan
kelihayan Souw Hui Hong yang dapat merobohkan orang
hanya dengan hembusan angin jotosan nya dari jarak yang
agak jauh, ia berkata: "Nyatalah ilmu silat Siocia tampak
banyak kemajuan selama setengah tahun ini!"
"Bee Siangkong," kata Souw Hui Hong, "Aku totok mereka
karena aku tidak ingin ayahku mengetahui aku datang ke sini,
Antara jago-jago silat partai Thian Liong, Mo Lun dengan
julukan Ngo Tok Siu (Tangan beracun) jotosan-jotosannya
sudah dapat merobohkan lawan, Tetapi ilmu Kan Goan Cit
(Jari sakti) ayahku juga tiada taranya di kalangan Bu Lim, jari
saktinya itu tak boleh ditangkis, kedatanganku malam ini
adalah untuk memberitahukan kepadamu soal-soal yang kau
harus perhatikan ingat baik-baik Ngo Tok Siu dari Mo Lun dan
Kan Goan Cit dari ayahku!"
Untuk keselamatan Bee Kun Bu, gadis itu mengambil
banyak resiko untuk menjumpai ia. ia sangat berterima kasih
terhadap gadis itu. Dengan terharu ia berkata: "Budi Siocia
sebesar gunung, entah bagaimana aku harus membalasnya!"
"Sudahlah," kata Souw Hui Hong dengan senyumnya yang
menggiurkan hati. "Aku rela dan gembira jika kau senantiasa
memperlakukan Loan Moi dengan baik, karena dia adalah
seorang yang betul suci murni, berbudi luhur...."
"Souw Siocia," kata Bee Kun Bu, "Besok jika aku
memperoleh kesempatan bertempur, aku akan menjelaskan
hubungan kita di hadapan para jago silat, dan aku rela diadili
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
oleh mereka semua. Dengan jalan itu barulah aku merasa
hatiku reda...." Souw Hui Hong memotong pembicaraannya: "Bee
Siangkong, kau tak dapat berbuat demikian jika kau masih
berkeras kepala, aku akan membunuh diri di hadapanmu!"
Bee Kun Bu terkejut, buru-buru ia berkata: "Souw Siocia,
aku akan menuruti kehendakmu Kau jangan berbuat nekat!"
Souw Hui Hong menatap dan berkata dengan tersenyum:
"Bee Siangkong, aku pereaya akan kata-katamu. sekarang
sudah larut malam. Kau kembalilah, kita dapat berjumpa pula
lain hari." Lalu ia meloncat keluar dari hutan pohon-pohon
cemara itu, meninggalkan Bee Kun Bu berdiri terpaku
mengawasi belakangnya! Sejenak kemudian, bagaikan orang yang baru sadar dari
mimpinya, ia berjalan kembali ke bangunan yang
diperuntukkan partai Kun Lun. Di ruang depan Oey Ci Eng dan
Lie Ceng Loan sedang menunggu
"Bu Koko, tadi Souw Cici mencari Koko, Ada urusan
apakah?" tanya Lie Ceng Loan,
Bee Kun Bu tersenyum dan menjawab: Tidak ada urusan
yang penting. Dia hanya datang ingin menemui aku...." Lalu ia
menanya Oey Ci Eng, "Suheng, bagaimanakah kabar tentang
soalku?" "Aku masih juga tak dapat kesempatan mengajukan
soalmu, Tetapi aku yakin guru-guru kita tak akan mengusir
kau. Besok jika kau dapat bertempur dengan baik, aku yakin
kau akan diterima kembali ke partai Kun Lun. Bersabarlah!"
jawab Oey Ci Eng. Bee Kun Bu hanya dapat menerima nasib, Lalu mereka
pergi ke kamar tidur masing-masing.
Entah berapa lama sudah mereka tidur ketika mereka
terbangun oleh suara lonceng yang nyaring,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Oey Ci Eng lekas-lekas pergi ke kamar ketiga
pemimpinnya, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan pergi ke ruang
depan menunggu kabar Tak lama kemudian terlihat beberapa anak yang
berpakaian baju kuning datang membawa hidangan dan teh
yang harum, Oey Ci Eng kembali dengan kabar: "Bee Sutee, guru-guru
kita sedang merundingkan sesuatu, dan aku tak berani ajukan
soalmu. Mereka menyuruh aku membawa hidangan dan teh
ke dalam ruang." Lagi-lagi Bee Kun Bu kecewa, Lie Ceng Loan mengajak
makan dan minum. Tidak lama kemudian terdengar suara lonceng pula,
Tampak ketiga pemimpin partai Kun Lun berjalan keluar dari
kamar mereka, Sambil melalui ruang depan, Tong Leng Tojin
mengawasi Bee Kun Bu. Lie Ceng Loan adalah yang pertama berlutut di hadapan
guru-gurunya seraya berkata: "Suhu, Supek, selamat pagi!"
Bee Kun Bu dan Oey Ci Eng yang juga turut berlutut hanya
menundukkan kepalanya, ketiga pemimpin itu terus berjalan
keluar, diikuti oleh ketiga murid itu.
Hari itu udara bagus sekali, Matahan yang baru terbit
memancarkan sinarnya di atas tanah dataran tinggi Twan Hun
Ya disertai angin gunung yang meniup sepoi-sepoi, Burungburung berbunyi menyatakan kegembiraannya, Suasana yang
tenang itu tiba-tiba dipecahkan oleh suara gaduh karena jagojago silat dari kesembilan partai, maupun dari partai Thian
Liong sedang menuju ke Twan Hun Ya.
Setelah mereka berkumpuI, maka Thian Hong Taysu dari
partai Siauw Lim, yang mengenakan jubah kuning, berdiri
tegak, Lalu ia memberi hormat dengan membungkukkan tubuh
kepada semua jago-jago silat yang telah hadir
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tiba-tiba Tu Wee Seng bangun dari tempat duduk-nya,
dan dengan suara keras ia berkata: "Pertempuran hari ini
mungkin lebih hebat daripada kemarin. Kita harus bertempur
lebih waspada!" "Tu-heng bicara betuL Jika Tu-heng ada usuI, aju-kanlahP
kata Thian Hong Taysu, Baru saja Tu Wee Seng hendak buka suara, tampak Kiok
Goan Hoat maju ke medan pertempuran dan berseru:
"Pertandingan segera akan dimulai!"
Lalu terlihat Souw Peng Hai yang mengenakan jubah abuabu mendatangi dikawal oleh empat iblis dari propinsi Sucoan,
Thian Hong Taysu menghampiri dan memberi hormat
Setelah melihat semua tamu-tamu sudah berada di
tempatnya masing-masing, Souw Peng Hai berdiri tegak, dan
berkata dengan suara yang keras.
"Para hadirin yang terhormat, hari ini kita akan
langsungkan pertandingan yang telah berjalan dengan lancar,
dan kedua belah pihak ada yang menang, juga ada yang
kalah, Hari ini jago-jago silat dari partai Thian Liong kami ingin
diberi petunjuk-petunjuk pula!"
Thian Hong Taysu segera bangun dan menjawab sambil
memuji: "O Mi To Hut! Kami dari pihak lawan sudah siap.
Sekarang aku minta Souw Cong Piauw ajukan seorang jago
silat dari pihakmu!"
Souw Peng Hai menoleh ke belakang dan setelah
mengawasi orang-orangnya ia berkata: "Piauw Touw sekalian, siapakah yang sudi keluar untuk bertempur di babak
pertama hari ini?" Segera tampak meloncat keluar seorang Piauw Touw,
Orang ini adalah Yap Eng Ceng. Dengan sikap yang congkak
dan gagah ia maju ke medan pertempuran dengan
tantangannya: "Siapakah dari pihak lawan yang berani
melawan aku?" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Para jago silat dari pihak tamu saling pandang, agaknya
mereka segan keluar lebih dahulu, Setelah menunggu agak
lama dan masih juga belum dapat sambutan, Thian Hong
Taysu berkata: "Karena tidak ada yang keluar di babak
pertama ini, maka aku si tua bangka ini terpaksa keluar
bertempur!" Lalu iapun berjalan maju ke medan pertempuran justru
pada saat ini terdengar orang berteriak dari tempatnya partai
Kun Lun: "Untuk memotong seekor ayam yang kecil, kita tidak
membutuhkan pisau besar! Aku dari angkatan muda,
meskipun hanya mengerti sedikit ilmu silat, akan tetapi atas
nama partai silat Kun Lun dan sebagai muridnya sudi keluar
bertempur melawan jago dari partai Thian Liong di babak
pertama ini!" Semua orang menoleh ke arah suara teriakan itu.
Mereka menjadi bisu dan terperanjat sehingga untuk
sementara waktu suasana menjadi sunyi senyap,
Tong Leng Tojin mengawasi Bee Kun Bu yang berteriak
itu, tetapi ia tak mengucapkan sesuatu, Hian Ceng Tojin
segera dapat membaca isi hati Suteenya, dan setelah
mengawasi Sumoynya, ia berbisik: "Sutee, meskipun Bee Kun
Bu telah diusir keluar dari partai Kun Lun namun ia masih
berbakti Berikanlah dia kesempatan untuk membalas budi!
Atau pandanglah aku, dan per-kenankanlah dia maju
bertempur di babak pertama ini!"
Dengan terharu Tong Leng Tojin menjawab dengan suara
perlahan: "Jika Suheng mendesaknya Siauw Tee tentu akan
menuruti kehendak Suheng. Baiklah, biarlah dia mencari jasa
untuk menebus dosanya!"
Lalu ia menoleh ke belakang mengawasi Bee Kun Bu dan
berkata: "Bee Kun Bu, kali ini adalah kesempatanmu untuk
membuktikan kesetiaanmu terhadap guru-gurumu, Majulah!"
Bukan main girang dan gembiranya Bee Kun Bu
mendengar kata-kata susioknya itu. Dengan berlinang-kan air
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mata bahna girang dan terharunya serta tubuh bergemetaran
ia pandang guru-gurunya. Lalu ia bertindak maju dan berlutut
di hadapan ketiga pemimpinnya itu, Setelah itu barulah
dengan tenang ia menuju ke medan pertempuran
Yap Eng Ceng telah mengenal Bee Kun Bu pada tahun
yang lalu, dan telah mengetahui batas kemampuannya pada
waktu itu, segera mengejek: "Ha! Apakah partai silat Kun Lun
tidak ada orang lagi" Mengapa partai silat Kun Lun mengutus
anak kecil yang masih ingusan" Ha! Ha! Ha! sudahlah dan
kembalilah ke tempatmu, jika kau tidak ingin mati konyol!"
Bee Kun Bu menahan amarahnya terhadap ejekan itu.
sebaliknya ia menjawab dengan merendah: "Aku dari
angkatan muda hanya memiliki ilmu silat yang terbatas, Oleh
karena itu, aku minta Yap Piauw Touw sudi memberi petunjukpetunjuk kepadaku, Nah, silahkan Yap Piauw Touw
menyerang du!u." partai silat Thiam Cong menghajar Ngo Tok Siu (Tangan
Beracun) Pada satu tahun yang lampau Bee Kun Bu bukan
tandingan Yap Eng Ceng. Tetapi selama setengah tahun di
pegunungan Koat Ceng San tekun belajar ilmu-ilmu silat dari
kitab-kitab Kui Goan Pit Cek dengan bantuan yang sungguhsungguh dari Na Siao Tiap, dan petunjuk-petunjuk dari Pek
Yun Hui, ia sudah menjadi seorang jago silat yang berlainan
sekali ia tak gentar menghadapi Yap Eng Ceng yang telah
dipereayakan oleh Souw Peng Hai untuk memimpin satu
cabangnya, Maka begitu lekas Yap Eng Ceng menyerang, dengan
pedangnya ia segera melancarkan jurus-jurus ilmu silat
pedang dari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek untuk melindungi
dirinya, Segera terlihat sinar pedangnya yang terputar-putar
berkilau-kilau menyilaukan mata. Yap Eng Ceng tak dapat
ketika untuk menyerang dengan senjata palunya, bahkan ia
harus senantiasa mengegosi, berkelit atau menangkis sabetan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
atau tusukan pedang lawannya, pertempuran baru berjalan
lebih kurang sepuluh jurus, tertampak Yap Eng Ceng sudah
terdesak Ketika pemimpin partai Kun Lun terperanjat melihat ilmu
silat pedang yang dilancarkan Bee Kun Bu itu bukanlah ilmu
silat pedang dari partai mereka,
Selama itu Bee Kun Bu belum lagi menyerang, ia hanya
melindungi diri dan mempertunjukkan ilmu silat pedang yang
lihay itu, Semua jago-jago silat, dari pihak kawan maupun dari
pihak lawan, segera menjadi kagum menyaksikan Yap Eng
Ceng, pemimpin cabang yang terkenal, dipermainkan oleh
anak kemarin dulu, justru pada saat orang terperanjat dan terpesona, bahkan
terpaku melihat ilmu silat pedang yang mereka belum pernah
lihat sebelumnya, terdengar suara jeritan yang memilukan hati
dari Yap Eng Ceng. Entah mengapa Yap Eng Ceng jatuh
tersungkur di tanah! Semua mata ditujukan ke tubuhnya Yap
Eng Ceng yang sudah kena tergores lengan kirinya sedalam
dua inci oleh pedangnya Bee Kun Bu, dan darahnya mengalir
keluar! Jika Bee Kun Bu seorang yang kejam, pada waktu itu
satu tusukan saja Yap Eng Ceng yang sudah tak berdaya
segera dapat dikirim ke akherat!
sekonyong-konyong dari tempat partai Thian Liong
meloncat keluar Mo Lun yang berlengan satu dan terkenal
sebagai Ngo Tok Siu (Si tangan Beracun), ia lari maju ke
medan pertempuran dan menantang Bee Kun Bu: "Hei! Artak
kemarin dulu! Coba rasailah tinjuku!"
Namun belum lagi kata-kata itu diucapkan habis, dari pihak
lawan meloncat keluar seorang kakek yang berjenggot
panjang yang segera menantang Mo Lun: "Mo Piauw Touw!
Pada dua puluh tahun berselang, kau dengan Ngo Tok Siumu
telah menjagoi di kalangan Kang-ouw. Tiap-tiap jago silat
mundur teratur menghadapi kau! sekarang aku yakin ilmu
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
silatmu mungkin lebih lihay pula! Tapi aku si tua bangka ingin
menguji kepandaianmu!"
Orang yang menantang itu adalah Sia Yun Hong,
pemimpin partai silat Tiam Cong, ia telah berlatih ilmu tenaga
dalam Hu Sin Kong Kie (ilmu menjaga tubuh) sehingga tak
mudah kena racun. ia berhasrat membalas dendam, karena
Jiauw Cit dan Nieh Kwi, saudara-saudara angkatnya telah
tewas di tangannya Souw Peng Hai, sehingga partai Thian
Ceng yang terkenal dengan Tiga iblis Sakti, hanya
ketinggalkan dia seorang, Oleh karena itu, ia berhasrat
membalas dendam atas kematian kedua saudara angkatnya
itu, Lagi pula, setelah ia melihat seorang murid dari partai Kun
Lun dapat mengunjukkan gigi, iapun tidak ingin hilang
kesempatan untuk memperlihatkan ilmu silatnya,
Bee Kun Bu yang bersifat merendah segera kembali ke
tempatnya, Mo Lun pernah menyaksikan ilmu silat pedang Sia Yun
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hong di pegunungan Koat Cong San, ia berpendapat tak
dapat ia memandang remeh,
"Mo Lun." menantang Sia Yun Hong, "Hayolah kau
menyerang !" "Aku akan menyerang dengan tangan kosong tanpa
senjata," jawab Mo Lun.
Tetapi pedangku ini tak bermata," kata Sia Yun Hong
mengejek, "Apakah kau tak takut terluka?"
"Ha! Ha! Ha!" jawab Mo Lun, Tanpa senjata aku
menghadapimu, tapi awas senjata rahasiaku!"
"Kau dapat menggunakan segala senjata rahasia, aku tak
gentar!" kata Sia Yun Hong, serentak ia loncat menusuk
dadanya Mo Lun. Tidak pereuma Mo Lun berani melawan musuhnya dengan
tangan satu, Secepat kilat ia mengegos ke samping untuk
mengirim tinju mautnya ke lambung lawannya! Tinju itu adalah
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
tinju Ngo Tok Siu yang dapat segera membunuh mati musuh
jika menemui sasarannya atau merobohkan musuh jika
tertembus oleh anginnya saja!
Sia Yun Hong menangkis hembusan angin tinju maut itu
dengan menyabetkan pedangnya dengan melancarkan jurus
Sin Hong Po Lang atau Mengikuti Angin Membuyarkan
Ombak, dan ia berhasil terhindar dari bahaya pertama,
Sabetan pedang itu dibarengi dengan tusukan langsung,
lalu berputar-putar membingungkan lawan.
Untuk mengegos atau berkelit diri, Mo Lun tak
berkesempatan mengirim tinju Ngo Tok Siunya, ia berloncatloncat ke kanan ke kiri, dan kadang-kadang ke atas seperti
seekor kera yang kebakaran ekor,
Sudah dua puluh tahun Sia Yun Hong melatih ilmu silat
pedang, terutama untuk membalas dendam kematian kedua
Suteenya, dan sekarang ia melancarkan jurus-jurus itu untuk
menunaikan sumpahnya di hadapan roh kedua Suteenya,
Para hadirin melihat Mo Lun terdesak terus, satu tusukan atau
sabetan yang lihay dapat mengakhiri pertempuran
Tetapi Ouw Lam Peng, pemimpin cabang bendera merah
dari pihak partai Thian Liong, yang tampak tak
menguntungkan bagi pihaknya di mana Mo Lun berada dalam
bahaya, ia berbisik kepada Ong Han Siong: "Sia Yun Hong itu
betul-betul lihay, aku khawatir Mo Lun tak dapat mengatasi
serangan-serangannya yang bertubi-tubi itu. Biarlah aku
maju!" Ong Han Siong tersenyum dan berkata dengan tenang:
"Mo Piauw Touw bertenaga besar Ouw Heng tak usah gelisah,
jika dia dapat keluar dari kurungan putaran pedang lawan, dia
tentu dapat melancarkan pula tinju mautnya?"
justru pada saat itu perubahan segera tertampak di medan
pertempuran. Sia Yun Hong menusuk tiga kali beruntun
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
dengan cepat sekali dan terlihat sinar pedangnya tergetar
berkilau-kilau menyambar Mo Lun,
Dengan tekad membasmi lawannya seketika, Sia Yun
Hong telah melancarkan jurus Thian Kan Hong Lee Kiam Hoat
(llmu silat pedang taufan dan halilintar), jurus tersebut telah
membikin para pemimpin partai-partai silat Bu Tong, Ceng Sia
dan Kun Lun yang juga terkenal dengan ilmu silat pedangnya
bangun berdiri menyaksikan dengan perasaan kagumi
Dengan tusukan-tusukan yang bertubi-tubi itu, Mo Lun
terdesak mundur, dan semua jago silat pihak Thian Liong
menjadi gelisah, Tetapi dengan mengerahkan tenaga
dalamnya dan sambil berteriak ia mengebutkan lengan
bajunya menyamber pedang lawan dan lengan kanannya
yang utuh mengirim jotosan ke dada lawannya!
Serangan balasan tersebut tidak terduga sama sekali, Sia
Yun Hong tak menduga jika lengan yang buntung sebatas
sikut dapat mengebutkan lengan baju melihat pedangnya
Dalam saat terkejutnya itu, maka tinju tangan kanannya Mo
Lun menjotos dadanya, Untung baginya, ia memiliki ilmu Hut
Sin Kong Kie (ilmu melindungkan tubuh), sambil mengegos ia
masih dapat tahan hembusan angin jotosan Ngo Tok Siu itu!
Beradunya serangan dan tangkisan itu membuat kedua
jago silat masing-masing terdampar mundur tiga langkah!
sebetulnya tinju Ngo Tok Siu itu telah dikerahkan dengan
sepenuh tenaga, dan Sia Yun Hong pun telah menahan
dengan Sut Sin Kong Kienya dengan hebat, maka setelah
masing-masing terdampar mundur, mereka segera merasa
akibat tabrakan tenaga tadi: Sia Yun Hong merasa sakit di
dadanya, dan Mo Lun merasa lumpuh lengan kanannya! Lalu
masing-masing mengerahkan tenaga dalam untuk
memulihkan semangat dan tenaga untuk siap bergebrak pula.
Sejenak kemudian Mo Lun maju menyerang dengan
melancarkan jurus-jurus Cap Go Cauw Yo Hua Ciang (llmu
tinju Berubah Ragam) yang ia tak akan menggunakannya jika
tidak terpaksa, Malah Souw Peng Hai menjadi tereengang
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
melihat Cap Go Cauw Yo Hua Ciang itu, karena baru pertama
kali ia menyaksikannya! Sia Yun Hong masih tetap melawan dengan jurus-jurus
Thian Kan Hong Lee Kim Hoatnya yang tiada taranya di
kalangan Bu Lim, karena makin dilancarkan makin hebat
serangan-serangannya, dan setelah pertempuran berlangsung
tiga puluh jurus terlihat sinar pedangnya berkilau-kitau lagi
mengurung Mo Lun. Mo Lun yang pantang mundur bertempur dengan gigihnya,
ia berusaha mengirim tinju Ngo Tok Siunya sambil mengegosi
tusukan atau bacokan pedang Iawan-nya. Harus diketahui
bahwa ilmu tinju Cap Go Cauw Yo Hua Ciangnya itu sangat
sukar diduga, tiap-tiap jotosan dilancarkan secepat kilat
sehingga membuat kedua mata lawan berkunang-kunang,
pertempuran itu betu!-betul yang terhebat dan ter-seru
dibandingkan dengan pertempuran-pertempuran yang
terdahu!u, bahkan kali ini berlangsung paling lama pula,
Ketika pertempuran tengah sengit berlangsung, tiba-tiba
terdengar Mo Lun menjerit, dan terlihat lengan kanannya
mengepret ke depan, lalu beberapa puluh sinar yang terang
menyerang Sia Yun Hong! Beberapa puluh tahun yang lampau, dengan jarum-jarum
beracunnya Mo Lun pernah menjagoi di kalangan Kang-ouw,
dan entah berapa banyak jago-jago silat yang telah tewas oleh
jarum-jarum beracunnya itu, ia tak akan menggunakan jarumjarum beracun itu jika tidak terpaksa atau terdesak, karena ia
berpendapat hanya dengan tinju Ngo Tok Siu dan ilmu tinju
Cap Go Cauw Yo Hua Ciangnya ia pasti dapat menundukkan
lawan nya. Tapi menghadapi Sia Yun Hong dengan ilmu
pedang Thian Kan Hong Lee Kiam Hoatnya dan ilmu
melindungi tubuh Hut Sin Kong Kienya, ia terdesak, maka ia
terpaksa menyambit lawannya dengan jarum-jarum
beracunnya! Sia Yun Hong tak dapat menahan jarum-jarum beracun itu
dengan ilmu Hut Sin Kong Kienya, ia menjerit dan loncat
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mundur tiga langkah sambil memutar-mutar-kan pedangnya
melindungi tubuhnya, ia berhasil me-nabas jatuh beberapa
jarum-jarum beracun, Tetapi sambil tertawa Mo Lun
menyambit lagidengan tiga pasang jarum beracun berturutturut yang sinarnya menyilaukan mata. Senjata rahasia itu
disambitkan dengan ilmu yang ampuh, tidak kurang dari
seratus jarum-jarum menyerang sangat derasnya sehingga
sukar dielakkan lagi! Sia Yun Hong terus putar pedangnya melindungi diri. "Aku
tak dapat terus-menerus memutar-mutar pedangku Aku bisa
kehabisan tenaga jika jarumnya tak habis-habisnya!" pikirnya
dengan cemas. "Lebih baik aku menyerang dengan nekat!"
Lalu ia meloncat ke atas, dan dengan beringas ia
menerkam dan menusuk lawannya. Cara menyerang lawan
dengan senjata dan tubuh berbareng itu merupakan suatu
ilmu pedang yang hanya dimiliki oleh bukan sembarangan
jago-jago silat, dan diantara jago silat pedang, dapat terhitung
Sia Yun Hong yang nomor wahid!
Betul saja serangannya yang nekat itu menakjubkan! Mo
Lun terkejut, namun iapun bertekad melawan mati-matian
demi namanya, Baru saja ia ingin menjotos serangan lawannya dengan
hembusan angin Ngo Tok Siunya, tiba-tiba Souw Peng Hai
berteriak: "Mo Lun, jangan tangkis! Lekas-lekas mundur!" Dan
iapun meloncat mencegah dengan toyanya.
Tu Wee Seng juga segera meloncat keluar dan berseru:
"Souw Piauw Touw apakah kau hendak mengerubuti Dan ia
sambit Souw Peng Hai dengan satu biji besi.
Tu Wee Seng juga sangat benci Souw Peng Hai yang
telah membunuh mati Suteenya, To It Kang, dan kesempatan
itu ia gunakan untuk membalas dendam!
Yap Eng Ceng yang masih menahan sakit lukanya segera
menyambit dengan palu besi nya, dan berhasil menjatuhkan
biji besinya Tu Wee Seng. Dengan demikian Souw Peng Hai
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
luput dari sambitan biji besi, dan dapat menolong Mo Lun
dengan mengemplang Sia Yun Hong dengan toyanya! Cara ia
meloncat dan mengemplang Sia Yun Hong demikian cepatnya
mengagumkan sekali, karena hanya orang yang memiliki ilmu
meringankan tubuh yang tinggi dapat melakukannya,
Sia Yun Hong lekas-lekas menangkis dengan pedangnya,
dan Mo Lun yang tak keburu menahan jotosan nya telah
terjerunuk ke depan karena tinjunya memukul angin,
Suasana menjadi kacau, Souw Peng Hai luput
mengemplang Sia Yun Hongj bijinya Tu Wee Seng terbentur
jatuh oleh palunya Yap Eng Cengj Mo Lun terjerunuk karena
memukul tempat kosong dan Sia Yun Hong baru saja
mengumpulkan semangat setelah berhasil menangkis
kemp!angan Souw Peng Hai!
Tetapi perhatian para hadirin tertuju ke lengan baju kiri Mo
Lun yang berlumuran darah, karena ujung pedangnya Sia Yun
Hong telah berhasil menusuk lengannya yang buntung itu.
Namun, Sia Yun Hong juga merasa dadanya menyesak
karena menahan hembusan tinju Ngo Tok Siunya Mo Lun.
Untung ia memiliki ilmu Hut Sin Kong Kie, sehingga luka di
dalam badan itu tidak meluas!
Souw Peng Hai menghampiri Mo Lun, dan dengan dua jari
tangan kirinya ia menotok bagian atas pada luka di lengan
kirinya Mo Lun untuk menahan mengalirnya darah lebih
banyak, Lalu ia panggil keempat iblis dari propinsi Sucoan dan
berkata: "Lekas-Iekas bawa Mo Lun kepada Souw Piauw
Touw untuk diobati!"
Lalu ia tancap toyanya di tanah dan berkata dengan
senyuman yang menyindir "llmu silat pedang Sia Totiang
betuI-betul Iihay. Tetapi aku ingin menguji nya dengan
bertangan kosong!" Ketika itu Sia Yun Hong sedang mengerahkan tenaga
dalamnya untuk menahan sakit pada dadanya, mendengar
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
tantangan itu, ia menjadi gelisah Jika ia bertempur lagi, ia
yakin tentu akan kalah, karena sebagian besar tenaganya
sudah dihamburkan melawan Mo Lun tadi.
Souw Peng Hai segera melihat kegelisahan lawan nya, ia
mendesak: "Mengapa Sia Totiang diam saja" Apakah kau
takut melawan aku?" Gertakannya itu ia barengi dengan satu
samberan kepada pundak kirinya Sia Yun Hong,
Sia Yun Hong tak dapat mundur lagi, ia menangkis dengan
satu sabetan pedangnya yang dilancarkan dengan jurus Yang
Hong Twan Cao atau Mengikuti angin mena-bas rumput Souw
Peng Hai lekas-lekas menarik pulang lengannya lalu menusuk
dengan jari sakti Kan Goan Citnya, ia bermaksud membunuh
mati lawannya dengan satu tusukan jari saktinya itu!
Sia Yun Hong segera melihat serangan Kan Goan Cit itu
yang terbukti dapat menembusi baja atau batu, Tetapi karena
ia tak dapat mengegosi lagi, maka ia kerahkan tenaga
dalamnya dan menahan dengan ilmu Hut Sin Kong Kienya. ia
menahan jari sakti lawannya dengan pundak kirinya, dengan
demikian pundaknya telah terluka, tetapi menolong jiwanya! ia
terdorong dan terpental, lalu terguling-guling di tanah,
Setelah jari sakti Kan Goan Citnya Souw Peng Hai melukai
hebat sekali pundak kirinya Sia Yun Hong, semua jago-jago
silat dari kesembilan partai menjadi gelisah,
Thian Hong Taysu berseru: "O Mi To Hut!" lalu ia meloncat
ke gelanggang pertempuran diikuti oleh Tu Wee Seng. Teng
Lee, Sin Goan Tong dari partai Kong Tong, dan Song Bok
Totiang dari partai Ceng Sia.
Suasana menjadi kacau dan tegang, karena pemim-pinpemimpin partai silat pihak lawan seolah-olah ingin
mengerubuti Souw Peng Hai, Dari pihak Thian Liong terlihat
Ong Han Siong dengan kipas baja nya, Ouw Lam Peng
dengan sepasang arit bajanya, Yap Eng Ceng yang masih
menahan sakti luka lengannya, Kiok Goan Hoat dan Iain-lain
pun maju ke gelanggang pertempuran Suasana sementara
waktu itu betul-betul menjadi kacau, Tetapi Souw Peng Hai
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
membentak, suaranya seperti geledek: "Berhenti!" dan semua
orang-orangnya partai Thian Liong berhenti menyerbu! Tidak
seorang pun yang berani maju lagi!
Thian Hong Taysu datang menghampiri Sia Yun Hong
yang sudah menggeletak dengan muka pucat pasi dan mata
terpejam, napasnya pun terputus-putus, karena terluka oleh
jari sakti Kan Goat Cit! Si Hweeshio tua itu menarik napas panjang sambil
menggeleng-gelengkan kepala,
Sambil menuding dengan toya bambunya, Tu Wee Seng
membentak: "Hei! Souw Cong Piauw! Apakah Cong Piauw
tidak malu menyerang lawan yang baru habis bertempur dan
yang masih letih" Kau telah berbuat curang!"
"Jika kau tidak senang, kau yang masih segar dan kuat
boleh melawan aku!" menantang Souw Peng Hai.
"Apakah kau kira aku takut!" bentak Tu Wee Seng,
Dengan sikap menantang Souw Peng Hai mengejek: "Hu!
Kau selalu menggunakan kesempatan untuk mencaci maki
orang lain, tapi sendirinya selalu bersembunyi di belakang
orang lain, menanti kesempatan untuk menyerang dengan
curang, Kali ini, jika kau betul-betul berani melawan aku, aku
betul-betul merasa bahagia!"
Tantangan dan ejekan yang sangat menghina itu tak dapat
diterima lagi. Tu Wee Seng segera menyerang dengan jurus
Cit Yang Thian Bun atau Mendongkrak pintu langit Toyanya
menyodok tenggorokan Souw Peng Hai untuk disontek ke
atas!
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Souw Peng Hai yang telah mengundang semua jago-jago
silat dari kesembilan partai silat dengan bemaksud mengujuk
gigi, dan berhasrat menjagoi di kalangan Bu Lim. Tidak
seorang jago silat dari pihak lawan yang ia takuti, Maka
serangan Cit Yang Thian Bun dari toyanya Tu Wee Seng ia
hanya tepak dengan tangan kirinya ke samping, dan jari
tangan kanannya menusuk lagi tubuh lawannya,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Souw Peng Hai jarang sekali menggunakan jari sakti Kan
Goat Citnya, tetapi kali ini setelah melukai Sia Yun Hong, ia
bermaksud membunuh mati Tu Wee Seng dengan Kan Goat
Cit itu. Tu Wee Seng terkejut, demikianpun para jago silat dari
pihak Thian Liong sendiri
Tu Wee Seng tak berani menangkis atau melawan Kan
Goat Cit itu. ia meloncat ke atas sambil menyambit lawannya
dengan biji besi, Tiba-tiba terlihat Souw Peng Hai memutar
jurusan jari saktinya ke atas.
Sebetulnya jari sakti Kan Goat Cit dari Souw Peng Hai
telah terlatih baik, ia dapat melakukan serangan ke jurusan
manapun yang ia kehendaki Dan terdengar suara jeritannya
Tu Wee Seng yang segera jatuh dari atas ke tanah!
Jago-jago silat dari pihak lawan terkejut melihat korban
kedua dari Kan Goat Cit itu, Dua pemimpin partai silat yang
terkenal telah runtuh dengan begitu saja oleh serangannya
Souw Peng Hai, sehingga jago-jago silat lainnya menjadi
gentar Sok Bok Totiang segera menghampiri Tu Wee Seng dan
digendong ke tempatnya, Terlihat darah keluar dari hidung
dan mulutnya Tu Wee Seng. Lukanya di dalam tubuhnya
hebat sekali, Teng Lee menjadi beringas, dan sambil menjerit ia
menyerang Souw Peng Hai dengan kedua tinjunya,
ia menyerang dengan perhitungan matang, jika ia berhasil
memukul Souw Peng Hai, pukulannya yang dikerahkan
dengan sekuat tenaga itu pasti dapat merobohkan Souw Peng
Hai, Dan jika ia luput, ia harap jago-jago silat lainnya
membantu ia menyerang Souw Peng Hai,
Tetapi diluar dugaannya, Souw Peng Hai sudah siap sedia,
ia mengegosi serangannya Teng Lee, dan jari sakti tangan
kanannya menyodok tubuhnya Teng Lee, yang segera jatuh
pingsan, KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Demikianlah di dalam jangka waktu beberapa detik saja,
Kan Goat Citnya Souw Peng Hai telah melukai hebat tiga
pemimpin partai silat yang sangat dimalui, Lalu orangorangnya partai Hua San dan partai silat Siat San berdiri
dengan senjata terhunus siap menyerang!
Thian Hong Taysu menggendong Sia Yun Hong ke
tempatnya partai Siauw Lim, ia berusaha menolong Sia Yun
Hong dengan membebaskan jalan darahnya, Dengan ilmu Hut
Sin Kong Kienya, Sia Yun Hong menderita luka agak ringan,
maka setelah ditolong oleh Thian Hong Taysu, ia menjadi
sadar lagi, ia membuka kedua matanya untuk dipejamkan lagi,
karena tak tertahankan nyeri di dalam tubuhnya,
Tu Wee Seng yang terluka berat ditolong oleh Song Bok
Totiang dari partai silat Ceng Sia, dan Teng Lee yang paling
berat luka di dalam tubuhnya ditolong oleh Sin Goan Tong dari
partai silat Kong Tong. sementara itu orang-orangnya partai
silat Hua San dan Siat San dengan senjata terhunus sudah
menyerbu ke medan pertempuran mengurung Souw Peng
Hai. Tetapi Thian Hong Taysu membentak: "Kalian tak dapat
berbuat se-wenang-wenang mengacaukan suasana, Kita
masih harus mentaati peraturan-peraturan Bu Lim!"
seruannya segera ditaati oleh semua orang-orang yang
menyerbu, dan suasana menjadi tenang kembali Lalu Ceng
Hian Totiang dari parti silat Bu Tong berkata: "Kita telah
memilih Thian Hong Taysu menjadi pemimpin kita harus patuh
kepada perintahnya, Oleh karena itu, kalian harus kembali lagi
ke tempat masing-masing menanti petunjuk-petunjuknya lebih
lanjut!" Seruan itu juga dituruti oleh orang-orangnya partai Siat
San dan Hua San, dan semuanya berjalan kembali ke tempat
duduknya masing-masing. Setelah suasana menjadi tenang kembali, Souw Peng Hai
yang masih berdiri di medan pertempuran berkata dengan
suara yang keras: "Jika kita mengadu silat, bahaya terbunuh
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
atau terluka tak dapat dielakkan. Nah, sekarang jago silat
yang mana lagi ingin bertempur melawan aku si tua bangka
ini?" Demikianlah Souw Peng Hai dengan congkak telah
menantang pihak lawannya setelah ia melukai tiga pemimpinpemimpin partai silat yang tersohor
Kemudian Thian Hong Taysu berdiri dan menjawab: "O Mi
To Hut! sebetulnya pertandingan ini sudah cukup kalau ada
yang kalah saja, Tetapi Souw piauw Touw telah melakukan
perbuatan yang kejam sekali dengan melukai hebat sekali
pihak kami Maka aku bermaksud mengakhiri pertandingan
silat ini, dan menasehatkan...."
Souw Peng Hai memotong pembicaraan itu dengan
berkata: Taysu terlalu baik hati, Tetapi diantara jago-jago silat
pihak Taysu masih banyak yang tidak puas jika pertandingan
silat ini diakhiri begini saja!"
Tantangan yang menghina itu segera menimbulkan
kemurkaan terhadap pemimpin partai silat Thian Liong yang
congkak dan sombong itu. Ceng Hian Totiang dari partai silat Bu Tong juga tak
terkecuali menjadi gusar ia bangun dan berkata: "Souw Cong
Piauw adalah satu pemimpin partai silat yang besar, tetapi
mengapa mengucapkan kata-kata demikian menghina "H
Souw Peng Hai yang sudah nekat setelah melihat Mo Lun
terluka telah lupa akan kedudukannya, ia menjawabnya
dengan kasar: "Aku sudah dengar bahwa partai Bu Tong
sangat dimalui ilmu silat pedangnya, aku ingin menguji ilmu
silat itu!" Ceng Hian Totiang tak dapat menerima ejekan atau hinaan
itu lagi, ia segera cabut pedangnya yang dipanjangkan di
punggungnya, dan maju ke medan pertempuran Pada saat itu
juga segera bangun dan berjalan keluar dari tempatnya partai
Bu Tong empat Totiang (pendeta) dan dengan pedang
terhunus mengikuti pemimpinnya,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Souw Peng Hai mencabut toyanya yang tadi ia tancapkan
di tanah, dan sambil tertawa menyambut kedatangannya Ceng
Hian Totiang dan orang-orangnya.
Dari pihak partai Thian Liong terlihat Ong Han Siong, Kiok
Goan Hoat, Yap Eng Ceng dan Ouw Lam Peng, masingmasing dengan senjata di tangan juga maju ke medan
pertempuran, Souw Peng Hai yang anggap Kan Goat Citnya dapat
menjagoi di kalangan Bu Lim berlagak hormat menyambut
Ceng Hian Totiang dan orang-orangnya. ia berkata: "Aku
merasa beruntung mendapat kesempatan untuk belajar silat
dari partai Bu Tong...."
"Souw Cong Piauw," jawab Ceng Hian Totiang dengan
beringas, "Kami akui bahwa Kan Goat Citmu lihay. Tetapi
sekarang ini apakah kita bertempur satu lawan satu, atau
banyak lawan banyak, Aku minta Souw Cong piauw segera
menetapkannya!" Lalu ia bertindak mundur tiga tindak, dengan
segera di kawal oleh empat orang-orangnya yang juga
bersenjata pedang, sebelumnya Souw Peng Hai menjawab, Ong Han Siong
bertindak maju di hadapannya dan berkata: "Cong piauw
harus beristirahat setelah menghajar tiga lawan, Siasat Ngo
Heng Kiam Ceng (Perangkap pedang lima jurusan) dari partai
Bu Tong ini, perkenankanlah aku yang menggempurnya...."
Ketika itu Souw Peng Hai memperhatikan siasat yang
dipasang oleh partai Bu Tong, dan melihat siasat lawan yang
terdiri dari lima jurusan Kim, Bok, Cui, Hwee dan To (Emas,
Kayu, Air, Api dan Tanah) dalam bentuk lima jago silat yang
bersenjata pedang di dalam tangan kanan, perangkap itu
nampaknya sangat teguh dan kuat, sukat ditoblosi!
Souw Peng Hai segera merasa kagum atas pengetahuan
Ong Han Siong yang mengetahui siasat Ngo Heng Kiam Ceng
lawannya, ia tertawa dan berkata: "Aku sudah pernah dengar
tentang Ngo Heng Kiam Ceng yang terkenal dari partai Bu
Tong, juga tentang siasat Lo Han Ceng (siasat mengisi
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
towongan) dari partai Stauw Lim. Selama sepuluh tahun ini
aku ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri siasatsiasat yang lihay itu. Kali ini, di Twan Hun Ya, aku beruntung
sekali dapat menguji keampuhan kedua siasat itu.... Ha! Ha!
Ha! Aku harus menguji sendiri...."
Tetapi Ong Han Siong mendesak: "Cong Piauw, aku minta
Cong Piauw mundur Biarlah aku yang memecahkannya !"
"Tidak!" jawab Souw Peng Hai, "Ong Piauw Touw, aku
ingin menguji sendiri siasat Ngo Heng Kiam Ceng ini!" Lalu
dengan memegang toyanya ia berjalan masuk ke dalam siasat
Ngo Heng Kiam Ceng itu! Siasat Ngo Heng Kiam Ceng adalah suatu siasat ilmu silat
yang luar biasa ampuhnya, akan tetapi selama sepuluh tahun
tidak pernah terdengar bahwa partai silat Bu Tong
menggunakan siasat itu, Maka setelah terdengar bahwa partai
silat Bu Tong akan bertempur melawan Souw Peng Hai
dengan siasat Ngo Heng Kiam Ceng, para hadirin menjadi
tegang, dan ingin menyaksikan keampuhan siasat tersebut
Souw Peng Hai berjalan maju ke arah timur dan sambil
tersenyum ia menghadapi jago silat yang berdiri di arah
tersebut, lalu memukul dengan toyanya dengan jurus Cit Yang
Lam Thian atau Mendobrak Pintu Selatan, Si jago silat itu
hanya menyombongkan tubuhnya sedikit ke samping
mengelakkan kemplangan toya itu, lalu menusuk dengan
pedangnya, Begitu kedua orang itu bergebrak, maka siasat
Ngo Heng Kiam Ceng itu segera dirubah. 0rang2 yang
menusuk tadi segera meloncat ke samping, dan Souw Peng
Hai menghadapi angin, ia berbalik dan memukul Ceng Hian
Totiang yang berdiri di tengah, tetapi orang yang tadi menusuk
sudah datang menangkis pukulan toya itu, dan Ceng Hian
Totiang memperoleh kesempatan menyabet dengan
pedangnya, Souw Peng Hai menangkis sabetan tersebut sambil
tertawa, Tapi ia harus berhenti tertawa, karena lawan yang
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
berdiri di sebelah barat sudah datang menusuk! ia lekas-lekas
menyontek tusukan itu ke atas dan loncat keluar dari
perangkap! Semua itu hanya berlangsung dalam beberapa
detik saja, Betul Souw Peng Hai berhasil menangkis dan
mengelakkan semua sabetan dan tusukan, namun ia mulai
merasa gentar jika ia terkurung atau terdesak masuk ke dalam
perangkap Ngo Heng Kiam Ceng itu, ia sudah lantas
merasakan lihaynya siasat itu!
wataknya yang congkak mencegah ia menyuruh orangorangnya membantu ia mencurahkan perhatian untuk
menyerang. ia insyaf jika ia berada di dalam perangkap, tiaptiap tangkisan yang dilancarkan hanya mempersulit
kedudukannya, ia senantiasa bertindak dengan waspada
menghadapi lawan yang menggunakan siasat bertempur yang
ia belum pernah hadapi Melihat sikapnya itu, Ceng Hian Totiang berkata di dalam
hatinya: "Pemimpin ini betul-betul menjadi pemim-pin." Lalu
dengan jurus Peng Sa Lok Yen atau menyapu belibis yang
jatuh, ia maju menusuk, dan kaki kirinya dipentang ke samping
untuk memasang rintangan Segera empat orangnya
berloncat-loncat mengambil kedudukan mengurung sambil
memutar-mutar pedangnya membingungkan lawan!
Bukan main terkejutnya Souw Peng Hai. Dengan jurus Yun
Bu Ni Thian atau membubarkan kabut di angkasa, ia putar
toyanya dengan beringas melindungi diri dan meloncat keluar
dari perangkap yang sedang dipasangi
Dalam usahanya meloncat keluar dari perangkap itu,
toyanya beradu dengan pedangnya Ceng Hian Totiang, dan
hampir saja pedang tersebut terlepas dari cekalan! Ceng Hian
Totiang segera merasa lengannya menjadi lumpuh!
"Benar-benar hebat tenaganya si tua bangka ini!" pikir
Ceng Hian Totiang, sebetulnya tusukan yang dilancarkan oleh Ceng Hian
Totiang itu adalah isyarat untuk keempat orangnya menusuk
dengan berbareng. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
serangan serentak secepat kilat itu sukar dielakkan oleh
jago silat yang manapun, kecuali seorang jago silat yang
memiliki ilmu silat serupa Souw Peng Hai.
Setelah luput dari serangan maut tadi, Souw Peng Hai lalu
memasang kuda-kuda dan mengumpulkan tenaga dalamnya
sambil memutarkan toyanya melindungi diri, Tiba-tiba ia
berjalan melingkari kelima lawannya sehingga membikin
kelima lawannya itu lupa akan siasat yang hendak dilancarkan
untuk menjaga diri dari serangan sekonyong-konyong ke atas
dan turun menerkam Ceng Hian Totiang,
Semua itu dilakukan secepat kilat ia telah berpendapat
bahwa melawan partai silat Bu Tong dengan siasat Ngo Heng
Kiam Cengnya, tak dapat ia terus-menerus menjaga atau
menangkisnya. ia harus menyerang, Maka ia menerkam
pemimpin lawannya dengan maksud memberikan pukulan
yang mematikan! Ceng Hian Totiang tak berani menangkis kemplang-an
toya dari atas itu, ia melangkah ke samping lima tindak, diikuti
dengan bertindak mundurnya keempat orangnya, selekasnya
Souw Peng Hai tiba di atas tanah iagi, mereka segera
menyerang dengan serentak.
Harus diketahui bahwa siasat Ngo Heng Kiam Ceng dari
partai Bu Tong dan siasat Lo Han Ceng dari partai Siauw Lim
adalah siasat ilmu silat yang sangat dimalui, Hanya siasat Lo
Han Ceng terdiri dari seratus delapan perubahan-perubahan,
dan lebih ampuh daripada siasat Ngo Heng Kiam Ceng.
Selama seribu tahun, baru ada tiga jago silat yang dapat luput
dari siasat Lo Han Ceng yang harus dilakukan oleh seratus
delapan orang. Partai Siauw Lim yang datang dengan hanya delapan
belas orang juga dapat melancarkan siasat Lo Han Ceng-nya,
dan menurut keyakinan Thian Hong Taysu, pertandingan silat
di Twan Hun Ya itu, siasat Lo Han Ceng dengan delapan
belas orang dapat mengatasi sesuatu,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Demikianlah para hadirin melihat pertempuran Souw Peng
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hai melawan Ceng Hian Totiang dengan Ngo Heng Kiam
Cengnya, dan agaknya Souw Peng Hai itu tak berdaya,
bahkan terdesak! siasat Ngo Heng Kiam Ceng dari partai silat Bu Tong kalah
karena tertipu Siasat Ngo Heng Kiam Ceng dari partai silat Bu Tong
sangat ampuh dan kuat sebagai lima gunung, Lima jago silat
ilmu pedang yang melakukan siasat tersebut telah terlatih
betul, mereka dipilih bukan hanya ilmu silat pedangnya sangat
mahir, tetapi juga harus cerdas dan cermat partai silat Bu
Tong senantiasa memilih tujuh jago-jago silat pada tiap-tiap
angkatan: lima yang tetap dan dua sebagai cadangan
Ketika itu Ceng Hian Totiang terpaksa keluar bertempur
bersama-sama empat orang Suteenya, karena ia bermaksud
memberi hajaran kepada Souw Peng Hai yang sangat
congkak itu. Siasat Ngo Heng Kiam Ceng tersebut mereka
telah pelajari dan berlatih lebih dari tiga puluh tahun, mereka
dapat melancarkan siasat tersebut tanpa kekeliruan
Disamping itu, tiap-tiap orang memiliki ilmu silat pedang yang
tinggi setaraf dengan jago-jago silat yang turut serta di dalam
pertandingan silat ketika itu, Oleh karena itu, Souw Peng Hai
yang congkak itu menjadi bingung melawannya, dia tak dapat
kesempatan untuk menggunakan jari sakti Kan Goat Citnya,
Hian Ceng Totiang dari partai silat Kun Lun yang
menyaksikan itu sangat kagum, ia berseru: "llmu silat pedang
partai Bu Tong selalu terkenal di kalangan Bu Lim, kini
ternyata kebenarannya! Tiap-tiap jago silat yang turut serta di
dalam siasat Ngo Heng Kiam Tin itu dapat melancarkan jurusjurusnya dengan mahir dan cepat!"
Tong Leng Tojin menjawab sambil mengangguk: "Betul!
Siauw Tee juga berpendapat demikian....M
sementara itu Bee Kun Bu menyaksikan dengan perasaan
kagum, dan memperhatikan jurus-jurus yang dilancarkan oleh
kelima jago-jago silat pedang itu,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tong Leng Tojin berbisik kepada Hian Ceng To-tiang:
"Suheng pun paham akan siasat Ngo Heng Ki Sut (ilmu
memecahkan siasat dari lima jurusan), Bukankah Suheng
ingin mengajarkan siasat itu kepada Bee Kun Bu?"
Hian Ceng Totiang menggeleng-geleng kepalanya sambil
berkata: "Aku mengetahui siasat Ngo Heng Ki Sut, tetapi aku
belum mahir betul, Menyaksikan Ngo Heng Kiam Tin itu
membikin aku terpesona, karena perubahan perubahan yang
dilancarkan sangat cepat dan cermat Aku merasa bahwa aku
belum dapat mengajarkan siasat Ngo Heng Kit Sut kepada
orang lain...." Ketika itu terdengar Bee Kun Bu bicara sendirian: "Sayang!
Sayang! Jika Kim (orangyang mengambil kedudukan di
sebelah timur) dan Cui (orang yang mengambil kedudukan di
sebelah barat) menusuk lagi beruntun-runtun dua kali...."
Tong Leng Tojin membentak: "Kau jangan sembarangan
memberi komentar! Kau tidak tahu apa-apa!"
Bee Kun Bu terkejut, dan mengawasi susioknya sejenak
lalu menundukkan kepalanya,
Hian Ceng Totiang hanya mengawasi Bee Kun Bu,
kemudian tersenyum terhadap Tong Leng Tojin dan
memperhatikan pertempuran lagi,
Ketika itu pertempuran berjalan dengan hebat sekali Souw
Peng Hai terus memutar-mutar toyanya menangkis seranganserangan pedang dari kelima lawannya, dan sewaktu-waktu
menyerang dengan kemp!angan, sabetan dan pukulan Tibatiba Ceng Hian Totiang menjerit menangkis pukulan Souw
Peng Hai. Dengan cepat ia loncat ke kanan dan membacok
dua kali beruntun dan meneruskan dengan satu tusukan
Gerak tersebut adalah isyarat untuk merubah serangan
Segera terdengar empat Suteenya berloncat menukar
kedudukan sambil menjerit-jerit! perubahan segera terKANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
tampak, lima bilah pedang menyabet atau menusuk secepat
kilat, sinar pedang berkilau-kilau menyilaukan mata,
Tetapi Souw Peng Hai yang bertenaga kuat dan memiliki
ilmu silat yang tinggi tetap teguh sebagai batu karang, ia
memutar-mutar toyanya melindungi diri Tidak pereuma ia
menjadi pemimpin partai silat Thian Liong yang telah dapat
menarik banyak jago-jago silat seperti Ong Han Siong, Mo
Lun, Ouw Lam Peng, Kiok Goan Hoat, Yap Eng Ceng dan
lain-lainnya. ia selalu gemar mempelajari ilmu-ilmu silat,
berlatih keras ilmu-ilmu tenaga dalam, meringankan tubuh,
memulihkan semangat dan sebagainya.
Meski ia tak paham akan siasat Ngo Heng Kiam Tin, akan
tetapi dengan ilmu silat toyanya ia dapat melindungi diri dari
serangan-serangan lima bilah pedang yang dilancarkan
dengan cermatnya oleh lima jago-jago silat kenamaan dari
partai Bu Tong, Semua orang yang menyaksikan dengan hati
kebat-kebit, mereka siap membantu jika perlu, Ong Han Siong
berusaha mencegah kawan - kawan nya ketika mereka ingin
membantu, Ong Han Siong mempunyai kedudukan yang tinggi di
dalam partai Thian Liong, karena ia terkenal akan
pengetahuannya yang luas dan terpelajar di samping ilmu
silatnya yang tinggi, ia selalu dihormati oleh kawan-k awan
nya. Sambil memegangi kipas bajanya, ia memperhatikan
Souw Peng Hai bertempur Tiba-tiba ia berseru: "Cong Piauw,
bertempurlah dengan tenang, jangan napsu merebut
kemenangan! Cong Piauw harus menyerang ke sebelah barat,
lalu menyerang ke selatan Dengan demikian mengambil air
membasmi api!" Saran yang diberikan oleh Ong Han Siong itu segera
diperhatikan oleh Souw Peng Hai yang segera melancarkan
jurus Hong Lee Peng Hoat atau "Melepas angin dan geledek"
serentak ia memutar toyanya mengem-plang lawan yang di
sebelah barat, lalu berbalik menyodok lawan yang di sebelah
selatan KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Selagi ia melancarkan serangan-serangan tersebut, justru
ketika Cui (orang yang mengambil kedudukan di sebelah
barat) dan Hwee (orang yang mengambil kedudukan di
sebelah selatan) saling menukar tempat, dan seranganserangannya yang hebat dan pesat itu memaksa kedua
lawannya meloncat mundur beberapa langkah! Dengan
kedudukan yang agak luas itu, ia mengemplang Bok (orang
yang mengambil kedudukan di sebelah utara) dengan jurus
Hun In Ki Gwat (membentang awan memetik bulan).
"Cong Piauw! Dobrak Kim (orang yang mengambil
kedudukan di sebelah timur)," seru Ong Han Siong, "Cong
Piauw segera dapat keluar dari perangkap!"
Souw Peng Hai yang cerdik menyabet Kim (orang yang
mengambil kedudukan di sebelah timur) dengan jurus Hay
Tee Lo Gwat atau Menyedok Bulan dari Dasar Laut, dan Kim
segera meloncat ke samping untuk menghindari sabetan toya
Souw Peng Hai yang gagangnya berbentuk seekor naga,
Dengan petunjuk-petunjuk Ong Han Siong, maka Souw
Peng Hai berhasil keluar dari perangkap siasat Ngo Heng
Kiam Ceng, dan untuk sementara waktu siasat Ngo Heng
Kiam Ceng itu menjadi kacau,
Ceng Hian Totiang meraung sambil menusuk beruntun tiga
kali kepada lawannya, dan secepat kilat keempat Suteenya
mengambil kedudukan masing-masing untuk memulihkan
siasat perangkap mereka. Souw Peng Hai beringas. Dengan kedua mata me-lotot, ia
meraung keras seperti seekor naga yang sedang mengamuk
dan menyerang To (orang yang mengambil kedudukan di
tengah, ialah Ceng Hian Totiang) dengan jurus Sin Liong Cut
Sui atau Naga sakti keluar dari laut, dan jari tangan kirinya
menyodok Hwee (orang yang mengambil kedudukan di
sebelah selatan), dan menyodok lagi Bok (orang yang
mengambil kedudukan di sebelah utara).
Segera terdengar jeritan yang memilukan hati, dan terlihat
dua orang To Jin - Hwee dan Bok - jatuh terguling-guling di
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
tanah sambil menjerit-jerit menahan sakit Dengan demikian
siasat Ngo Heng Kiam Ceng segera menjadi lumpuh, karena
kehilangan Hwee dan Bok, Tiga orang, Kim, Cui dan To tak
dapat melancarkan siasatnya lagi dengan sempurna!
Ceng Hian Totiang menjadi sangat murka melihat Souw
Peng Hai melukai dua Suteenya dengan Kan Goat Citnya,
karena kekalahan serupa itu belum pernah dialami oleh partai
Bu Tong sebelumnya, ia anggap kekalahan itu seperti satu
hinaan yang besar, Dengan beringas ia menusuk lawannya!
Sambil tertawa Souw Peng Hai menangkis tusukan itu
dengan toyanya, dan ia merasa lebih bangga lagi, karena
siasat Ngo Heng Kiam Ceng yang ampuh itu ia telah pukul
kucar-kacir, Ceng Hian Totiang yang menyerang dengan nekad sudah
bertekad melawan terus demi nama partai Bu Tongnyaj
namun ia tak dapat melawan Souw Peng Hai. Tusukan,
sabetan atau bacokan pedangnya ditangkis dengan mudah
oleh Souw Peng Hai. Segera ia merasa kedua lengannya
menjadi lumpuh dan mulutnya menjadi panas. "Celaka!"
pikirnya, "Aku tak dapat memegang pedangku lagi!" Lalu ia
meloncat mundur untuk memulihkan tenaga. Dua Suteenya
menyambuti serangan Souw Peng Hai yang mengejar ia.
Kesempatan sejenak itu sudah cukup untuk ia memulihkan
tenaga, Lalu ia menyerang lagi dengan ilmu pedang Tay Kek
Kiam (ilmu silat pedang neraka),
Harus diketahui bahwa ilmu silat pedang Tay Kek Kiam
adalah ciptaan pendiri partai silat Bu Tong yang bernama Thio
Sam Hong, ilmu silat pedang itu dilancarkan dengan tenaga
sekuat banteng dan gerik-geriknya seperti ular, yang tiap-tiap
jurus dapat membingungkan lawan,
Maka Souw Peng Hai menjadi bingung mengha-dapinya,
Kesempatan ini digunakan oleh kedua Suteenya Ceng Hian
Totiang untuk menyerang dari belakang,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Demikianlah Souw Peng Hai dikerubuti lagi oleh tiga jago
silat pedang dari partai Bu Tong itu, ia harus mengeluarkan
semua kepandaiannya untuk menjaga diri, dan mencari
lowongan melancarkan Kan Goat Citnya pula!
Lagi-Iagi terdengar Ong Han Siong berseru: "Cong Piauw!
Mereka melawan dengan ilmu silat pedang Tay Kek Kiam,
jurus Hay Tee Lo Gwat dapat Cong Piauw lancarkan dan
kemudian dengan jurus Hong Lee Peng Hoat (Melepas Angin
dan Geledek Serentak) menghajar mereka!"
Saran tersebut segera dituruti lagi oleh Souw Peng Hai
yang segera mengerahkan tenaga dalamnya dan kemudian
sambil meraung ia menyapu ketiga lawannya dengan toyanya,
jurus Hay Tee Lo Gwat telah mendesak lawan-lawannya
mundur, dan jurus Hong Lee Peng Hoat membikin lawanlawannya sibuk menangkis, Dalam kesibukan mereka itu,
Souw Peng Hai menusuk lagi dengan jari tangan kirinya ke
tubuhnya seorang lawan, "Aduh!" menjerit lawan itu, yang
lantas tergultng-guling di tanah menderita luka hebat dari Kan
Goat Citnya Souw Peng Hai!
Lalu secepat kilat Souw Peng Hai mengempIang seorang
lawan lagi yang lekas-Iekas menangkis dengan pedangnya,
Bukan main hebatnya kemp!angan itu, pedang lawannya
terpental! Souw Peng Hai kini hanya menghadapi Ceng Hian Totiang
seorang. Dengan jurus Shin Liong Cip In atau Naga Sakti
Masuk, Awan, ia putar-putar toyanya di atas kepalanya
sehingga terdengar hembusan angin yang memusingkan dan
mendampar lawannya mundur beberapa langkah, dan
kemudian mengemplang lawannya sekuat tenaga,
Demi namanya partai Bu Tong, Ceng Hian Totiang sebagai
pemimpin terpaksa melawan dengan tak menghiraukan
jiwanya lagi. ia menangkis kemplangan toya tersebut, lalu
secepat kilat ia menusuk lambungnya Souw Peng Hai.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Souw Peng Hai hanya melangkah sedikit ke samping
mengelaki tusukannya lolos menjumpai sasaran "Aduh!"
terdengar Ceng Hian Totiang yang jatuh tersungkur menjerit
kesakitan, karena ia juga menjadi korban Kan Goat Cit!
Suasana menjadi riuh dan gaduh! Suara tindakan kaki
orang terdengar menyerbu ke medan pertempuran!
Dalam keadaan yang tegang itu, Thian Hong Taysu berdiri
dan berseru dengan suara yang keras sekali: "Hut Co (Dewa
Budha) harus maafkan dosaku kali ini" Keada-an tak dapat
membiarkan aku bersikap sabar lagi! Aku harus membantu!"
Dan iapun menyerbu, diikuti oleh orang-orangnya.
Tong Leng Tojin berkata kepada Hian Ceng Tojin: "Jika
kita tidak turut turun tangan, partai-partai lain bisa salah
paham dan menganggap kita bersekongkol dengan partai
Thian Liong!" Hian Ceng Tojin segera menyambut pedangnya dan maju
ke medan pertempuran diikuti oleh Tong Leng Tojin dan Giok
Cin Cu. Ketika Thian Hong Taysu tiba di medan pertempuran ia
berkata dengan suara yang keras: "Kalian diminta mundur dan
kembali ke tempat masing-masing. Aku si Hweeshio tua ini
ingin menguji Kan Goat Cit dari Souw Cong PiauwP
suaranya yang keras itu segera menghentikan
pertempuran dan semua orang menoleh kepadanya, Lalu
semuanya balik kembali ke tempat masing-masing, kecuali
jago-jago silat dari partai Bu Tong yang telah terluka di
tangannya Souw Peng Hai. Thian Hong Taysu berkata kepada- Ceng Hian To-tiang:
To-heng! Perkenankanlah aku yang melawan dia!"
Tetapi Ceng Hian Totiang masih penasaran ia bangun dan
menyerang Souw Peng Hai lagi Thian Hong Taysu yang lihay
penglihatannya segera dapat tampak bahwa kawannya sudah
letih dan terluka, ia membentak: "Berhenti! Bukankah aku
menjadi pemimpin!" Bentakan tersebut ia barengi dengan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
membentangkan kedua tangannya yang dikerahkan dengan
jurus Api San Cauw Hay atau Menindih Gunung Mendorong
Laut, dan hembusan anginnya mendampar Souw Peng Hai
dan Ceng Hian Totiang ke samping dua-tiga langkah, Lalu
secepat kilat ia meloncat dan berdiri diantara kedua jago silat
itu! ia berkata kepada Ceng Hian Totiang: "Aku telah dipilih
untuk memimpin pihak kita, aku minta To Heng mundur, dan
biarlah aku yang tandingi Souw Cong Piauw!"
Ceng Hian Totiang menarik napas panjang, lalu berjalan
kembali ke tempatnya, dan Suteenya yang luka digotong oleh
orang-orangnya, Sambil berpaling kepada Souw Peng Hai, Thian Hong
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Taysu berkata: "Cong Piauw, caramu mengalahkan lawan
betul-betul lihay dan kejam...."
Souw Peng Hai menjadi gusar dan memotong
pembicaraan itu: "Dalam pertempuran luka atau tewas tak
dapat dihindarkan, Taysu tak usah memberi keterangan Jika
Taysu penasaran Taysu boleh mulai menyerang!"
Thian Hong Taysu tersenyum dan menjawab: "Jika itu
kehendak Cong Piauw, akupun tidak banyak bicara lagi!" Lalu
ia mengambil sikap siap bertempur Tetapi Tong Leng Tojin
menahan dan berkata: Taysu harus bersabar Babak ini harus
diserahkan kepada partai Kun Lun!"
Si Hweeshio tua menoleh ke belakang, dan melihat ketiga
pemimpin partai Kun Lun sudah siap dengan pedang terhunus
ia tersenyum dan berkata: "Aku persilahkan ketiga Tojin maju."
Begitu menghadapi Souw Peng Hai, Tong Leng Tojin
berkata: "Betulkah kata-kata Cong Piauw tadi bahwa dalam
pertempuran luka atau tewas tak dapat dihindar-kan. Tetapi
soal mati atau hidup tak dapat ditentukan oleh kita manusia!
Kami dari partai Kun Lun sudah bertekad melawan Cong
Piauw, atau tewas di Twan Hun Ya ini!"
Lenyaplah semua kecurigaan setelah mendengar
tantangan Tong Leng Tojin kepada Souw Peng Hai itu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Souw Peng Hai di pihak lain tampak menjadi pucat, entah
karena budi kasih partai Kun Lun terhadap puteri-nya, atau
karena ia selalu menjunjung tinggi ketiga pemimpin partai Kun
Lun yang mulia dan berbudi luhur itu. Tetapi di hadapan orang
banyak ia harus menutupi perasaannya, ia berkata: "Apakah
ketiga pemimpin partai Kun Lun sungguh-sungguh ingin
bertempur melawan aku si tua bangka sampai ada yang
tewas?" "Kami tak gentar menghadapi ilmu silat yang tinggi dan
Cong Piauw," jawab Tong Leng Tojin, "Kami telah bertekad
bertempur dan tak takut jika harus mati di dalam
pertempuran!" "Jika memang kehendak ketiga pemimpin partai Kun Lun,"
kata Souw Peng Hai, "Aku tak dapat menolak lagi!"
Pada saat itu Ong Han Siong meloncat maju dan setelah
memberi hormat kepada Souw Peng Hai, ia berkata: "Cong
Piauw sudah berkali-kali menggempur musuh, dan mungkin
Cong Piauw sudah letih, Melawan ketiga pemimpin partai Kun
Lun ini, perkenankanlah aku yang maju!
Souw Peng Hai agaknya menjadi ragu-ragu, tetapi Ong
Han Siong mendesak "Aku minta Cong Piauw beristirahat aku
ingin menguji keampuhannya ilmu silat pedang partai Kun
Lun!" peringatan yang berharga itu segera diinsyafi oleh Souw
Peng Hai, ia mengangguk dan berkata: "llmu silat pedang Hun
Kong Kiam Hoat (ilmu silat pedang memancarkan sinar) dari
partai Kun Lun terkenal ampuhnya di kalangan Bu Lim. Kau
harus berhati-hati menghadapi-nya!"
Ong Han Siong tersenyum dan berkata: "Aku tidak
sepandai Cong Piauw yang dapat mengalahkan banyak lawan
sekaligus, Tetapi aku telah memperoleh kesanggupan
pemimpin cabang bendera merah Ouw Lam Peng dan
pemimpin cabang bendera hitam Kiok Goan Hoat untuk
membantu menggempur ketiga pemimpin partai Kun Lun."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lalu ia angkat kipas bajanya, dan Ouw Lam Peng dan Kiok
Goan Hoat meloncat maju ke medan pertempuran
Tong Leng Tojin menghadapi sang Suheng Hian Ceng
Tojin dan mengawasi Sumoynya, Giok Cin Cu, lalu berkata:
"Kita tak dapat menandingi Kan Goat Citnya Souw Peng Hai,
tetapi kita dapat bertempur melawan ketiga pemimpin cabang
bendera kuning, merah dan hitam, Aku kira kesempatan ini
cukup cemerlang jika kita dapat kemenangan!"
Kata-kata itu sebagai saran agar Suheng dan Sumoy-nya
masing-masing dapat melawan dan mengalahkan lawan
dengan sungguh-sungguh, Setelah Souw Peng Hai kembali ke tempatnya, Ong Han
Siong berkata kepada Tong Leng Tojin: "Aku harap ketiga
pemimpin partai Kun Lun dapat membuktikan kata-katamu
tadi, Nah, sekarang sekalian boleh maju!"
Lalu Tong Leng Tojin berjalan maju, siap untuk
menyerang! sebetulnya ketika kedua belah pihak tengah mengadu
lidah, semua jago-jago silat memperhatikan sikap masingmasing jago silat yang hendak bertempur karena menurut
pembicaraan mereka, pertempuran itu akan berakhir sampai
ada yang tewas! pertempuran segera akan bergebrak, tiba-tiba dari
belakang meloncat keluar seorang jago silat muda sambil
berseru: "Ketiga Suhu! Teecu ingin bicara!"
Tong Leng Tojin berhenti dan membentak: "Kau bukan lagi
murid partai Kun Lun, kau tak berhak turut campur!"
Bee Kun Bu segera berlutut di hadapan Tong Leng Tojin
segera memohon: "Susiok mungkin tidak mengakui Teecu
murid partai Kun Lun, akan tetapi Teecu tak dapat melupakan
budi Suhu dan Susiok, Teecu mohon diperkenankan
bertempur melawan mereka, dan Teecu rela mati untuk
membela partai Kun Lun!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tong Leng Tojin tidak menjawab,
Teecu telah dipelihara, dididik selama dua belas tahun,"
berkata Bee Kun Bu dengan kedua mata ber-linang, "Jika
Susiok tidak memperkenankan Teecu bertempur untuk
membuktikan kebaktian Teecu, maka Teecu akan menggorok
leher di hadapan Suhu dan Susiok!"
Lie Ceng Loan lari menubruk Bee Kun Bu, lalu ia cabut
pedangnya dan berkata: "Jika Bu Koko membunuh diri, aku
segera membunuh diri!"
Hian Ceng Tojin dan Giok Cin Cu sangat terharu melihat
kebaktian Bee Kun Bu dan mendengar tekad Lie Ceng Loan
yang anggap Bee Kun Bu sebagai jiwanya sendiri! Giok Cin
Cu memohon: "Ji Suheng, perkenankanlah dia bertempur
untuk membuktikan kebaktiannya, jika mereka membunuh diri,
lebih baik mereka mati di tangan jago-jago silat partai Thian
Liong." Tong Leng Tojin menoleh ke arah Hian Ceng Tojin yang
berdiri dengan sikap gelisah, Lalu ia menghampiri Bee Kun Bu
dan mengangkat pundaknya menyuruh berdiri seraya berkata:
"Baiklah! Kau boleh bertempur untuk membela partai Kun
Lun!" Lalu ia berjalan kembali ke tempatnya,
Bee Kun Bu berlutut lagi di hadapan Tong Leng Tojin dan
berkata: Terima kasih atas perkenan Susiok, Jika Teecu
menang, Teecu mohon diterima kembali!"
Tong Leng Tojin tidak menjawab, ia berbalik dan jalan
mengikuti Hian Ceng Tojin ke tempatnya, diikuti oleh Giok Cin
Cu. Bee Kun Bu bangun dengan perasaan girang, ia berkata
kepada Lie Ceng Loan: "Sumoy, kau juga kembali ke
tempatmu Aku sendiri yang melawan mereka!" Lalu dengan
pedang terhunus, ia menghampiri Ong Han Siong dan
menantang: "Hayo, kalian semuanya maju melawan aku
sendiri!" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Ong Han Siong dan Ouw Lam Peng yang mengetahui
bahwa Bee Kun Bu pernah terluka parah ketika bertempur di
puncak Ban Hut Teng di pegunungan Ngo Bi San menjadi
terperanjat mendengar anak muda itu menantang mereka:
"Apakah anak ini sudah gila!" pikir Ong Han Siong, "Apakah
dia ingin mencari mati?"
Kiok Goan Hoat yang pernah dibikin bingung oleh ilmu
langkah ajaib Ngo Heng Bi Cong Pu, tidak berpendapat
demikian, Tetapi ia merasa heran, jika Bee Kun Bu berani
menggempur mereka bertiga sekaligus,
Ouw Lam Peng maju dan membentak: "Hei, anak kemarin
dulu! Kau bermulut besar! sekalipun ketiga pemimpin partai
Kun Lun, mereka masih tak berani memandang remeh kepada
kami!" "Kau boleh mencaci maki aku! Kau jangan menodakan
nama ketiga pemimpin partai Kun Lun!" bentak Bee Kun Bu
yang terus menusuk Ouw Lam Peng dengan jurus Siauw Cit
Thian Lam (Panah terbang ke selatan),
semenjak tadi para jago silat tidak merasa puas melihat
ketiga pemimpin partai Kun Lun membiarkan seorang
muridnya melawan tiga jago silat nomor wahid dari pihak
lawan, mereka merasa benci terhadap ketiga pemimpin partai
Kun Lun itu, karena mereka menganggap Bee Kun Bu pasti
akan tewas di gelanggang pertempuran melawan tiga jagojago silat yang masing-masing telah diberi pimpinan cabang
partai Thian Uong oleh Souw Peng Hai.
Tusukan pedang Bee Kun Bu ditangkis oleh Ouw Lam
Peng dengan arit bajanya, dan arit di tangan yang lain segera
memancung dadanya lawan, Murid dari partai silat Kun Lun berjasa lagi!
Melihat betapa kejamnya Ouw Lam Peng menyerang ia,
sebetulnya Bee Kun Bu ingin melancarkan jurus jurus yang ia
dapat pelajari dari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. Tetapi ia
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
berpikir "Aku tak perlu lekas-lekas menang. Sebagai murid
yang menggantikan guru-guruku bertempur melawan tiga
jago-jago silat yang terkenal, aku harus memperlihatkan
kepandaianku mengendalikan ketiga lawanku!"
Lalu ia menggunakan ilmu langkah ajaib Ngo Heng Bi
Cong Pu, dan artinya Ouw Lam Peng yang memancung
dadanya dapat diegosi dengan mudah, dan secepat kilat ia
meloncat kehadapannya Kiok Goan Hoat yang masih berdiri
terpesona menyaksikan serangan Ouw Lam Peng dengan
jurus Tok Bong Cut Siat atau Ular berbisa keluar dari lubang,
dapat diegosi demikian mu-dahnya, Kiok Goan Hoat lekaslekas meloncat mundur dua langkah.
pada saat itu kalau mau, Bee Kun Bu dapat menyerang
dan mungkin melukai Kiok Goan Hoat, akan tetapi ia hanya
menjotos pura-pura memaksa lawannya mundur Tiba-tiba
keadaan berubah. Ouw Lam Peng menyerang dari belakang.
Bee Kun Bu mengegos ke samping, la(u secepat kilat tangan
kirinya menerkam lengannya Ouw Lam Peng yang
memancung punggungnya dengan arit jurus To Im Kiat Yo
(Menggunakan tenaga lawan untuk memukul lawan) dari
catatan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu menakjubkan
hasilnya! Ouw Lam Peng terjerunuk ke depan karena serangannya
lagi-lagi menubruk angin! Kesempatan tersebut digunakan
oleh Bee Kun Bu menendang belakang lawannya, Ouw Lam
Peng jatuh tersungkur. Ong Han Siong tak dapat menonton
lagi, ia loncat menerkam dari belakang, Sodokan kipas
bajanya mengarah punggungnya Bee Kun Bu. Lagi-lagi ilmu
Ngo Heng Bi Cong Pu membikin Ong Han Siong menyodok
angin, Bee Kun Bu belum membalas menyerang, ia telah
berkeputusan hendak mempermainkan ketiga lawannya lebih
dahulu, dan selama pertempuran berjalan beberapa jurus, ia
mengendalikan ketiga lawannya seperti seorang ahli mengajar
kuda-kuda! ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu telah dapat menipu
Ong Han Siong dan Kiok Goan Hoat, sedangkan jurus Kiat Im
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
To Yo telah membikin Ouw Lam Peng jatuh tersungkur,
Pedang ditangannya tetap belum digunakan Tusukan pertama
hanya untuk mulai pertempuran saja!
Ilmu silat yang ia lancarkan terhadap tiga jago silat terkenal
dari partai Thian Liong itu membikin semua hadirin terperanjat
kawan maupun lawan. Mereka merasa kagum "Ai! Seorang
murid saja dapat mempermainkan tiga jago-jago silat! Apalagi
ketiga gurunya!" pikir pihak lawan,
Dengan tersenyum Giok Cin Cu berkata kepada Hian
Ceng Tojin: Toa Suheng, di dalam setengah tahun ini, ilmu
silatnya Bee Kun Bu maju pesat sekali, Dia betul-betul
harapan dari partai kita!" ia sengaja berkata demikian dengan
maksud menarik perhatian Ji suhengnya agar supaya Bee
Kun Bu dapat diterima kembali.
Ketika itu Ouw Lam Peng sudah berdiri lagi, Kiok Goan
Hoal sudah siap melawan, dan Ong Han Siong sedang
mengerahkan tenaga dalamnya untuk menyerang puia,
Tiba-tiba Bee Kun Bu meloncat dan menusuk Kiok Goan
Hoat, pemimpin cabang bendera hitam dari partai Thian Liong
itu. Kiok Goan Hoat melangkah ke samping mengegos-kan
tusukan itu, lalu menjotos dengan sekuat tenaga, Harus
diketahui, bahwa jotosan itu dapat menghancurkan batu.
Tetapi sambil tertawa Bee Kun Bu berbalik menangkis jotosan
tersebut dengan satu bacokan pedang-nya. Kiok Goan Hoat
terkejut dan lekas-lekas menarik kembali jotosan nya.
Bacokan itu diteruskan dengan jurus Can Im Ki Gwat (Melalui
awan memetik bu!an), dan terlihat pedang berkelebat
menusuk Ong Han Siong, Ong Han Siong yang sedang mengerahkan tenaga
dalamnya tidak minggir, dengan kipas bajanya ia menangkis
tusukan itu, dan jari tangan kirinya menotok pundaknya Bee
Kun Bu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tangkisan dan totokan Ong Han Siong itu membikin Hian
Ceng lojin bersemi "Celaka!" karena ia merasa pasti Bee Kun
Bu tak dapat mengelakkan diri lagi,
Tetapi secepat kilat terlihat tangannya Bee Kun Bu
menerkam pergelangan tangan Ong Han Siong yang datang
menotok pundaknya, dan pedang di tangan kanannya
membabat lambung lawannya!
Dengan terkejut Ong Han Siong mengerahkan seluruh
tenaga dalamnya membebaskan terkaman di pergelangan
tangannya dan meloncat mundur satu tombak lebih!
Ong Han Siong nyaris terbunuh, tetapi Ouw Lam Peng
dengan aritnya dan Kiok Goan Hoat dengan palu bajanya
segera menyerang dari kiri dan kanan.
Semua hadirin melihat bahwa Bee Kun Bu segera diserang
serentak oleh tiga jago silat partai Thian Liong, mereka sangat
cemas akan keselamatannya jago silat yang muda itu!
Song Bok Totiang dari partai silat Ceng Sia segera
mencabut pedangnya dan lari maju ke medan pertempuran
diikuti oleh Lie Ceng Loan yang berlari-lari dengan pedang
terhunus, Bee Kun Bu tersenyum dan berkata kepada Song Bok
Totiang: "Totiang, aku kira aku dapat melawan mereka, tak
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
usah aku dibantu, Terima kasih!"
Baru saja Song Bok Totiang dan Lie Ceng Loan berjalan
kembali ke tempatnya, Ouw Lam Peng dan Kiok Goan Hoat
berbareng menyerang Bee Kun Bu. Bee Kun Bu memutar
pedangnya menangkis serangan-serangan senjata kedua
tawannya, lalu meloncat menusuk Ong Han Siong, dan
berbalik secepat kilat membabat Ouw Lam Peng dan menjotos
ke arah Kiok Goan Hoat, Demikian-lah Bee Kun Bu bukan saja
dapat menangkis serangan-serangan, bahkan berbalik
menyerang. ilmu silat demikian rupa membikin para hadirin
terpesona. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Ouw Lam Peng harus meloncat mundur mengelaki
babatan pedang, dan Kiok Goan Hoat terdampar mundur oleh
hembusan angin jotosan, Tiba-tiba Bee Kun Bu menjerit dan
menyerang Kiok Goan Hoat sambil me-mutar-mutar ujung
pedangnya di depan muka lawannya, Sinar pedang yang
menyilaukan itu membikin Kiok Goan Hoat bingung, dan
melangkah mundur lagi, "Kini kau tak dapat melarikan diri lagi!" bentak Bee Kun Bu,
dan ia terus menusuk Kiok Goan Hoat berusaha menangkis
tusukan dengan palu bajanya, tetapi ujung pedang tak luput
menusuk lengan kirinya. Ouw Lam Peng dan Ong Han Siong
datang menyerang lagi dari belakang,
Sambil menjerit Ong Han Siong menyodok, memukul dan
membabat bertubi-tubi dengan kipas bajanya, Hadirin insyaf
bahwa serangan-serangan Ong Han Siong itu berbahaya
sekali bagi Bee Kun Bu. Mereka berdiri dengan hati berdebardebar, dan ada juga yang ingin maju membantu!
Tetapi terlihat Bee Kun Bu meloncat ke atas dengan satu
tekanan telapak tangan kirinya ke bawah, dan dari atas
menusuk kepalanya Ong Han Siong, jurus itu adalah jurus
Thian Lui Pa Su (Geledek menyambar pohon), "Aduh!"
Terdengar jeritan Ong Han Siong, dan terlihat lengan
kanannya Ong Han Siong berlumuran darah.
Ouw Lam Peng yang maju bersama sama Ong Han Siong
menyerang Bee Kun Bu terkejut mendengar jeritan Ong Han
Siong, dan ia makin terkejut ketika pedangnya Bee Kun Bu
membabat lambungnya, ia lekas-Iekas menangkis dengan
jurus Lek Peng Thian Lam (Tembok besi menahan ombak),
Satu arit baju menangkis babatan pedang lawan, dan arit baja
di tangan lainnya memancung dadanya Bee Kun Bu. ia tidak
menduga jika pedang lawan yang membabat lambungnya
dapat menahan arit bajanya untuk diputar secepat kilat
menusuk paha kirinya! KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Kiok Goan Hoat telah luka lengan kirinya, Ong Han Siong
telah terbabat lengan kanannya, dan Ouw Lam Peng tertusuk
paha kirinya, semua itu hanya berlangsung di dalam beberapa
detik saja, Bukan main terkejutnya orang-orang dari pihak
Thian Liong! Tetapi yang paling gembira adalah Lie Ceng Loan. Dengan
wajah berseri-seri ia mengawasi ketiga pemimpinnya yang
berdiri terpesona menyaksikan kelihayan Bee Kun Bu!
Bee Kun Bu tidak menyerang lawan-lawan nya yang sudah
terluka, iapun tidak bersikap bangga atas kemenangannya
yang cemerlang itu. ia berdiri di tengah-tengah ketiga
lawannya yang sedang menahan sakit, lalu menanya sambil
tersenyum: "Apakah kalian menyerah ka!ah?"
Ong Han Siong, Kiok Goan Hoat dan Ouw Lam Peng
adalah jago-jago silat yang terkenal di kalangan Kang-ouw,
Kini mereka dikalahkan oleh seorang murid partai silat Kun
Lun, mereka merasa malu sekali pertanyaan Bee Kun Bu itu
membikin mereka menjadi nekad, Tiba-tiba Kiok Goan Hoat
menyerang dengan palu bajanya dengan jurus Tok Bong Tu
Tok atau Ular berbisa menyemburkan racun,
Bee Kun Bu sudah mengetahui tenaga Kiok Goan Hoat
yang kuat. ia tidak menangkis serangan palu baja itu. ia
mengegos menghindarkan pukulan palu baja la-wan, dan
terus menusuk tubuh lawannya,
pukulan palu baja yang dikerahkan dengan seluruh tenaga,
memukul angin dan Kiok Goan Hoat terdorong maju dan tak
dapat mengelaki tusukan pedang, ia lekas-lekas menjatuhkan
diri dan bergulingan beberapa langkah jauhnya,
Bee Kun Bu harus lekas-Iekas berbalik menangkis
pancungan arit bajanya Ouw Lam Peng dari belakang. Giok
Cin Cu terkejut dan berseru: "Celaka!" Belum lagi seruan itu
lenyap, terlihat Ouw Lam Peng terdorong mundur dan jatuh
terlentang, Tangkisan pedang terhadap pancungan arit baja
dikerahkan oleh Bee Kun Bu dengan tenaga dalam Thian
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Kong Kie (tenaga dalam sakti), dan Ouw Lam Peng tak dapat
menahan dorongan sehebat Dua orang lawannya telah jatuh, Bee Kun Bu kini hanya
menghadapi seorang lawan saja. Dengan mengerak gigi dan
sambil menahan sakit pada lengan kanannya, Ong Han Siong
menerkam Bee Kun Bu dengan maksud menyodok dadanya
dengan ujung kipas bajanya seolah-olah seekor kucing hutan
menerkam seekor anjing yang mengejar-ngejar ia.
Dengan tenang Bee Kun Bu melangkah sedikit ke
samping, lalu dengan jurus Cap Bian Bi Hong (Angin topan
merobohkan sepuluh pohon) telapak tangan kirinya
menggeprak ke depan menusuk tubuh lawannya dengan
pedang di tangan kanannya,
Ong Han Siong yang sudah sering menjumpai lawan yang
lihay kini hilang semangatnya, "Mati aku kali ini!" pikirnya, dan
ia pejamkan kedua matanya dan dengan sekuat tenaga ia
menjatuhkan tubuhnya ke tanah. ia luput dari tusukan Ketika
itu, jika mau Bee Kun Bu dapat menusuk lagi lawannya yang
sudah jatuh di depannya itu, Tetapi ia yang berwatak luhur
dan mulia tak dapat membunuh lawan yang sudah tak
berdaya, ia berdiri di hadapan lawannya sambil tersenyum,
dan kesempatan itu digunakan oleh Kiok Goan Hoat dan Ouw
Lam Peng untuk datang menyerang lagi!
Justru pada saat itu Souw Peng Hai menjerit: Tahan!" dan
ia berjalan maju ke medan pertempuran "Ongt Ouw dan Kiok
Piauw Touw, jangan bertempur lagi." Kemudian sambil
menghadapi Bee Kun Bu ia berkata: "Aku tidak menduga jika
partai silat Kun Lun mempunyai seorang murid yang sangat
lihay ilmu silatnya! Tiga orang jago-jago silatku telah
dikalahkan Namun aku si tua bangka ini ingin menguji ilmu
silatmu...." Bee Kun Bu mengawasi Souw Peng Hai yang sudah
berusia lanjut itu, lalu menjawab dengan hormati "Aku hanya
dari angkatan muda, aku tak dapat bertempur melawan Souw
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Cong Piauw, Namun, jika didesak, aku tak dapat
menolaknya...." jawaban yang diucapkan dengan nada yang hormat itu
dianggap satu ejekan oleh Souw Peng Hai. ia menjadi gusar,
dan ia membentak: "Hei, anak kemarin dulu, jangan kira
setelah dapat mengalahkan tiga orang-orang-ku kau dapat
menjual lagak! sekarang kau rasai pukulanku!" Kata-kata itu ia
teruskan dengan sapuan toyanya dengan jurus Ngo Tee Cui
Hong (Angin puyuh meniup tanah),
Entah bagaimana tanpa bergerak, dengan hanya menarik
napas panjang, Bee Kun Bu melonjak ke atas menghindarkan
sapuan toyanya Souw Peng Hai, lalu dari atas menghujam
tusukan-tusukan dengan pedang-nya.
Souw Peng Hai lekas-lekas menarik toyanya, lalu diputar
di atas kepalanya menangkis tusukan-tusukan dari atas yang
bertubi-tubi itu. Sebentar kemudian terlihat Bee Kun Bu turun di tanah
hanya beberapa langkah dari lawannya. ia maju menusuk
pula, tapi tusukan tersebut lagi-Iagi dapat di-tangkis, Lalu
terlihat toya dan pedang dari kedua jago silat yang bertempur
itu berkelebatan dan berkilau-kilau, sedangkan hembusan
angin yang keluar dari sabetan-sabetan senjata mereka
mendebar-debarkan jantung para hadirin Dalam tempo
sekejap saja pertempuran telah berlangsung tiga puluh jurus
lebih, dan kedua belah pihak masih sama unggulnya,
Souw Peng Hai merasa heran, bahwa ia masih juga tak
dapat mengalahkan lawannya setelah tiga puluh jurus, ia
mengerahkan tenaga dalamnya, dan mulai menyerang
dengan beringas, Tiba-tiba terdengar Bee Kun Bu menjerit
dan merubah jurus-jurusnya, Jika tadi ia melawan dengan
jurus-jurus Hun Kong Kiam Hoat (ilmu silat pedang
memancarkan sinar) khas dari partai silat Kun Lun, maka
sekarang ia melancarkan jurus-jurus khas dari kitab-kitab Kui
Goan Pit Cek. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Betapapun hebatnya Souw Peng Hai menyerang, jurusjurus yang dilancarkan oleh Bee Kun Bu telah berhasil
memusnahkan serangan-serangan ituj dan setelah
pertempuran berlangsung lebih kurang dua puluh jurus lagi,
Bee Kun Bu mulai melancarkan serangan-serangannya,
Demikianlah Souw Peng Hai berbalik menjadi pihak yang
bertahan dan lambat laun tertampak ia terdesak mundur
Para jago silat setelah melihat cara Bee Kun Bu
mengalahkan dan melukakan tiga jago nomor wahid dari
partai Thian Liong, menjadi terperanjat tak terhingga
menyaksikan dia memaksa Souw Peng Hai bertahan terusmenerus dengan tak diberi kesempatan melancarkan
serangan batasan Lalu terlihat orang-orangnya partai Thian Liong bangun
dari tempat duduknya dan rupanya ingin menyerbu untuk
membantu pemimpin besarnya itu.
Menampak gelagat yang mencurigakan itu, Tio Ceng dan
Tio Hui dari partai silat Ngo Bi maju ke medan pertempuran
dengan pedang terhunus, sebetulnya mereka itu, setelah
melihat kelihayan ilmu silat pedang Bee Kun Bu yang dapat
mempermainkan jago silat kaliber besar seperti Souw Peng
Hai, ingin menonton dari dekat pertempuran itu.
Pada saat itu juga mereka melupakan dendamnya karena
Bee Kun Bu pernah melukai murid mereka di pegunungan
Ngo Bi, mereka kini berbalik menaruh simpati terhadap
pemuda itu. Di samping itu, mereka juga ingin lekas
membantu bila orang-orang partai Thian Liong datang
mengerubuti Bee Kun Bu. perbuatan mereka itu dituruti oleh
jago-jago silat kesem-bilan partai lainnya, sehingga dalam
sekejapan saja suasana menjadi tegang dan riuh,
Thian Hong Taysu segera mengetahui bahwa jago-jago
silat dari kedua belah pihak menjadi beringas: pihak partai
Thian Liong merasa malu dan pemimpin besarnya terdesak,
oleh karena itu mereka ingin menyerbuj pihak lawan menjadi
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
bernafsu untuk mengambil kemenangan ia tak berani
mencegah: ia hanya siap menjaga segala sesuatu,
Gelanggang pertempuran yang luas telah menjadi sempit
karena orang-orang mendekati dan melingkari tempat tersebut
Xiba-tiba terdengar Souw Peng Hai meraung, dan dengan
jurus Hian Niauw Kwat Se (Burung elang menyapu pasir)
toyanya membuka jalan keluar dari desakan dan serangan
pedang lawannya, Segera ia melancarkan jari sakti Kan Goat
Citnya, semenjak Souw Peng Hai membentuk dan memimpin
partai silat Thian Liong, belum pernah ada seorang lawan
yang luput dari jari sakti Kan Goat Citnya yang lihay itu, Pada
saat itu juga terlihat tubuhnya Bee Kun Bu terdorong dan
terpental ke atas, lalu jatuh ke tanah!
Lie Ceng Loan menjerit kaget dan lari menubruk Bee Kun
Bu. Semua jago-jago silat dari kesembilan partai segera
datang mengurung untuk meIindunginya. Thian Hong Taysu
berseru: "Kan Goat Cit itu betul-betul lihay!"
Sebelum perasaan terkejut dari semua orang yang
menyaksikan Bee Kun Bu Icnyap, tiba-tiba mereka dibikin
terperanjat oleh suara beberapa orangyang berseru: "Dia
bangun lagi! Dia bangun lagi!"
pertempuran dahsyat berlangsung di atas jembatan
gantung Thian Hong Taysu dari partai Siauw Lim menoleh ke arah
Bee Kun Bu yang ketika itu sudah berdiri tegak dan
memejamkan kedua matanya berusaha memulihkan tenaga
dan semangatnya dengan ilmu Thian Kong Kie.
Bukan saja Thian Hong Taysu menjadi terperanjat,
demikian semua jago kedua belah pihak, Rupanya Bee Kun
Bu tidak terluka, dia hanya terkejut
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tak lama kemudian tertampak wajahnya yang pucat
perlahan-lahan menjadi merah lagi. Ketika ia membuka
matanya, ia segera pungut pedangnya yang terlepas jatuh di
tanah, siap bertempur lagi,
Semua orang membuka jalan memberi ia lewat untuk
menghampiri Souw Peng Hai.
Souw Peng Hai di lain pihak, setelah menyerang Bee Kun
Bu dengan Kan Goat Citnya iapun merasa dadanya seolaholah dipalu, kepalanya menjadi pusing dan matanya
berkunang-kunang. ia mundur dua langkah dan tak melihat
atau mengetahui akibat Kan Goat Citnya terhadap Bee Kun
Bu. Maka ketika Bee Kun Bu berjalan dengan sikap yang
tenang, ia sendiri baru saja pulih semangatnya, ia merasa
heran sekali! "Anak ini betul-betul lihay!" pikirnya. "Dia tidak terlukakan."
Bagaikan orang yang baru sadar dari mimpinya, ia berkata
kepada lawannya: ilmu silatmu betul-betul luar biasa! Aku si
tua bangka tidak malu menyatakan keka-gumanku!"
Sambil tersenyum Bee Kun Bu menjawab: "Kan Goat
Citmu betul-betul ampuh! Namun aku tidak tewas kare-nanya,
dan sekarang aku ingin menguji lagi!"
Dari sikap dan nada bicaranya, Souw Peng Hai segera
mengetahui, bahwa Bee Kun Bu tidak terluka oleh Kan Goat
Citnya, ia merasa heran jika ia ingat bahwa Kan Goat Citnya
dapat menembusi baja atau menghancurkan batu, tetapi tak
ampuh terhadap Bee Kun Bu!
Ketika ia berusaha mencari sebab-musabab kesaktian Bee
Kun Bu yang luput dari Kan Goat Citnya, tiba-tiba Bee Kun Bu
menyerang lagi dengan pedangnya yang dilancarkan dengan
jurus Heng Hua Cun Ji atau Hujan turun di musim bunga dari
Cui Hun Cap Ji Kiam dari partai Kun Lun, pedangnya
menusuk-nusuk gencar se-kali, dan sinarnya membikin lawan
berkunang-kunang penglihatannya,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Souw Peng Hai terkejut, lalu menangkis dengan jurus
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Cwan In Yen Gwat atau Mendorong angin menutupi bu!an, ia
memutar-mutar toyanya menangkis dengan gencar pula
tusukan-tusukan pedang lawannya!
Bee Kun Bu merasakan hebatnya tangkisan itu, karena
hembusan angin dari toya yang terputar sudah cukup
mendampar ia. ia terpaksa menggunakan ilmu yang ia dapat
pelajari dari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. ia menarik napas
panjang dan segera tubuhnya melonjak ke atas untuk
menusuk lawannya dari atas dengan jurus Gin Han Hui Sing
atau Bintang Sapu menyambar Bulan, sinar yang dipancarkan
oleh ujung pedangnya membingungkan lawan.
Souw Peng Hai yang sudah lama berkecimpung di
kalangan Kang-ouw dan telah sering bertempur dengan jagojago silat dari berbagai-bagai partai silat tidak mengetahui
jurus apakah yang dilancarkan oleh Bee Kun Bu, serangan
dari atas itu ia tangkis.
Bee Kun Bu lekas-lekas menarik kembali tusukan
pedangnya karena tangkisan dari lawan itu dikerahkan dengan
tenaga Shin Kong Kie (tenaga dalam sakti), dan untuk
mengelakkan ia menarik napas dan terlihat tubuhnya membul
ke atas lagi, Lalu terdengar ia tertawa ketika ia jatuh di atas tanah dan
dengan cepat ia menyerang Iagi,
Souw Peng Hai yang baru saja menangkis dengan hampa
tidak keburu menangkis tusukan dengan toyanya, ia
mengegos, namun pedangnya Bee Kun Bu menusuk lengan
baju nya. Bukan main malunya ia. ia menyerang kembali
dengan nekat, dan Bee Kun Bu terpaksa meloncat mundur ia
tidak mengejar, tetapi dengan kedua mata terbelalak-belalak
ia berkata: "Aku telah berkelana di mana-mana dan telah
bertempur melawan banyak jago-jago silat Tidak diduga aku
dibikin malu kali ini,.,."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Ong Han Siong segera mengerti maksud dari ucapan itu.
ia meloncat maju dan berdiri di samping pemimpin-nya.
Souw Peng Hai mengawasi keadaan di sekitarnya dan
tersenyum getir, sedangkan Ong Han Siong mengangkat
kipas bajanya ke atas memberikan isyarat Segera pemimpinpemimpin cabang partai Thian Liong berjalan maju ke medan
pertempuran dan murid-muridnya berjalan menuju ke mulut
jembatan gantung! Jago-jago silat dari kesembilan partai yang menampak
mulut jembatan gantung hendak dijaga oleh orang-orangnya
partai Thian Liong, merasa curiga akan maksud tidak baik dari
pihak Thian Liong, Ceng Hian Totiang dari partai silat Bu Tong
adalah yang berdiri terdekat dari jembatan gantung. Melihat
gelagat yang mencurigakan itu, ia meloncat dan berdiri di
mulut jembatan, dan dengan pedang terhunus ia menghalau
orang-orang partai Thian Uong yang tengah mendekati!
Sambil memukul tanah dengan ujung toyanya, Souw Peng
Hai berkata: "Ceng Hian Totiang! Apa maksudmu dengan
pedang terhunus mencegat jalan kami" Apakah di samping
siasat Ngo Heng Kiam Ceng, partai Bu Tong tak mempunyai
ilmu lain yang lebih lihay" Apakah partai Bu Tong masih
belum merasa puas?" Ejekan itu membikin Ceng Hian Totiang menjadi marah. ia
menjawab: "Jari sakti Kan Goat Citmu tak ampuh terhadap
seorang murid partai Kun Lun, aku yakin bahwa Kan Goat Cit
itu masih ada lawannya!"
"Ha! Ha! Ha!" tertawa Souw Peng Hai, "Tetapi Kan Goat
Citku telah memberi hajaran hebat terhadap jago-jago silat
partaf Bu Tong dengan siasat Ngo Heng Kiam Cengnya!"
Ejekan yang lebih hebat itu membikin Ceng Hian Totiang
menjadi malu sekali, dan ia membentak: "Souw Cong Piauw
telah berhasil mendobrak siasat Ngo Heng Kiam Ceng kami,
tetapi aku masih berani menggempur kau dengan pedangku
ini!" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tanpa menjawab lagi Souw Peng Hai menyerang dengan
toyanya, Ceng Hian Totiang tidak berani menangkis toya itu, ia
hanya mengegos menghindarkan justru pada saat itu
terdengar suara siulan serentak dan terlihat serangan
pedangnya Bee Kun Bu yang loncat menolong, Souw Peng
Hai lekas-lekas menarik kembali kemplangan untuk
menangkis tusukan pedangnya Bee Kun Bu, dan berusaha
menggunakan Kan Goat Citnya untuk membunuh mati lawan
nya. Bee Kun Bu yang sudah mengetahui keampuhan Kan
Goat Cit itu segera menggunakan ilmu To Im Kiat Yo
(menggunakan tenaga lawan untuk memukul lawan), terlihat
tangan kirinya menyambut tusukan jari tangan Souw Peng Hai
untuk didorong dengan tenaga dalam ke arah orang-orangnya
partai Thian Liong yang bermaksud mencegat jalan di mulut
jembatan gantung! Souw Peng Hai yang sudah bertekad membunuh mati Bee
Kun Bu dengan jari saktinya segera merasa jari tangannya
tertarik ke lain jurusan, ia tarik kembali jari saktinya, dan
menyerang lagi dengan jurus Heng Sao Cian Cun (Menyapu
benda seberat seribu kati), Terlihat toyanya membabat
lambungnya Bee Kun Bu. Dan di saat itu pun para pemimpin
cabang partai Thian Liong datang menyerang Bee Kun Bu.
Namun, dengan tenang Bee Kun Bu menarik napas untuk
melonjak ke atas menghindari sapuan toyanya Souw Peng
Hai, dan kemudian menjatuhkan diri di luar kurungan jago-jago
silat partai Thian Liong yang telah datang dengan maksud
mengerubuti padanya. "Ha!" mengejek Bee Kun Bu, "Kalian hendak mengerubuti
aku seorang"! Tetapi aku tak takut melawan kalian semua!"
"Kau betul-betul membuka mulut besar!" bentak Souw
Peng Hai, dan ia menyerang lagi, begitu juga orang-orangnya
dengan tak menghiraukan peraturan Bu Lim lagi!
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu putar pedangnya sehingga terdengar
hembusan anginnya yang santer dan cahayanya yang
berkilauan Semua lawan-lawannya tak dapat mendekati,
Pihak kawan terpaku menyaksikan Bee Kun Bu seorang
diri melawan Souw Peng Hai dan kelima pemimpin cabang
partainya, Tiap-tiap jurus untuk mengelit, mengelak,
mengegos, maupun jurus untuk menyerang dengan tusukan,
sabetan dan bacokan dilancarkan dengan cepat dan cermat
Belum pernah mereka menyaksikan seorang jago silat yang
demikian muda melawan enam jago-jago silat yang lihay itu!
Tong Leng Tojin yang masih belum reda amarahnya
terhadap Bee Kun Bu, setelah menyaksikan kelihayan
muridnya itu, menjadi merasa kagum.
Lie Ceng Loan tak dapat menahan girangnya, ia berseru:
"Suhu, Supek! Coba lihat betapa lihaynya Bu Koko! Dia telah
mengangkat nama partai Kun Lun!"
"Loan Jie! Tutup mulutmu!" bentak Tong Leng Tojin,
Baru saja Lie Ceng Loan menoleh ke arah Supeknya yang
membentak ia, tiba-tiba terdengar Bee Kun Bu menjerit. ia
menoleh ke arah tempat pertempuran ia menyaksikan Bee
Kun Bu meloncat ke atas, lalu menusuk Ouw Lam Peng
dengan ujung pedangnya. Ouw Lam Peng lekas-lekas menjaga tusukan tersebut
dengan satu arit bajanya. Tetapi Souw Peng Hai mem-bentak:
"Ouw Piauw Touw, jangan ditangkis!" dan toyanya menghalau
tusukan tersebut Tang! Terdengar kedua senjata beradu! Dan karena
tenaga kedua belah pihak sama kuatnya, maka kedua-duanya
terdorong mundur satu tombak lebih dan jatuh terduduk di
tanah! Bee Kun Bu lekas-lekas berusaha memulihkan tenaga
dalamnya, dan jago-jago silat dari kesembilan partai
bermaksud datang membantu, ketika terlihat dua anak yang
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mengenakan pakaian serba merah melepaskan dua ekor
burung dara putih ke udara!
Perbuatan melepaskan dua ekor burung dara itu adalah
isyarat untuk orang-orangnya partai Thian Liong menyerbu ke
mulut jembatan Souw Peng Hai juga tidak menyerang lagi, setelah bangun,
iapun lari menuju ke mulut jembatan, diikuti oleh kelima
pemimpin cabang partainya!
Thian Hong Taysu yang sudah berdiri di mulut jembatan
dengan pedang terhunus menanya dengan sifat mengejek:
"Pertandingan ilmu silat kedua belah pihak belum selesai,
tetapi Souw Cong Piauw hendak melarikan diri, apakah
maksudnya ?" Souw Peng Hai hanya tertawa gelak-gelak dan ber-kata:
Twan Hun Ya ini sangat terpencil. Orang hanya dapat keluar
dari sini dengan melalui jembatan gan-tung....H
Thian Hong Taysu tak dapat menghalangi orang-orang
partai Thian Liong melalui jembatan, Souw Peng Hai, Ouw
Lam Peng, Ong Han Siong, Kiok Goan Hoat, Yap Eng Ceng
dan keempat iblis dari propinsi Sucoan yang mengawal Souw
Peng Hai masih menghadapi ia, ia membentak: "Aku si
Hweeshio tua sebetulnya mengagumi ilmu silat Souw Cong
Piauw, akan tetapi setelah melihat maksud yang keji ini, aku
anggap Cong Piauw berwatak rendah ?"
Lalu ia mengangkat satu tangannya ke atas, dan segera
terlihat delapan belas orang Hweeshio dari partai-nya datang
berbaris di belakangnya dan merupakan suatu tembok
pertahanan yang teguh sekalL
Ketika itu semua jago-jago silat dari kesembilan partai
telah berlari menuju ke mulut jembatan dengan senjata
terhunus, tetapi Souw Peng Hai mencegah mereka dengan
memutar-mutar toyanya. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu masih belum dapat membantu karena ia
belum selesai memulihkan tenaganya, Thian Hong Taysu
terpaksa turun tangan, ia mengirim satu jotosan tangan
kanannya ke depan, dan secepat kilat ia berusaha merampas
toyanya Souw Peng Hai dengan jurus Lek Peng Lam atau
Membendung Angin Selatan, Sambil tertawa Souw Peng Hai
menarik toyanya untuk menyapu kedua betisnya Thian Hong
Taysu, Thian Hong Taysu meloncat ke atas dan turun menerkam
lawan nya. Souw Peng Hai menangkis terkaman tersebut Dua
tinju beradu. Kedua tinju tersebut dikerahkan dengan seluruh lenaga,
dan sebagai akibat beradunya kedua tinju itu, Thian Hong
Taysu yang melayang di atas terpental tujuh-delapan langkah
jauhnya, sedangkan Souw Peng Hai terdorong mundur tiga
langkah! justru pada saat tersebut keempat iblis dari propinsi
Sucoan yang senantiasa mengawal Souw Peng Hai
mengambil posisi untuk mengurung Thian Hong Taysu!
Semua jago-jago silat dari kesembilan partai segera
melihat bahwa partai Thian Liong bermaksud mencegah
mereka keluar dari Twan Hun Ya. Dengan menduduki mulut
jembatan, partai Thian Liong mencegah mereka keluar, usaha
tersebut dilaksanakan oleh Ong Han Siong, Ouw Lam Peng,
Kiok Goan Hoat dan Yap Eng Ceng!
Demikianlah nasib semua jago-jago silat dari kesembilan
partai tergantung pada jembatan tersebut mereka semua telah
melupakan dendam atau perselisihan diantara mereka untuk
mencari jalan keluar, Tio Hui yang berdiri dekat pemimpin-pemimpin partai Kun
Lun berkata kepala Tong Leng Tojin: "Sekarang Souw Peng
Hai masih belum tiba di mulut jembatan, Kita harus mencegah
dia datang mendekati mulut jembatan! "
"Betul!" jawab Tong Leng Tojin,
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Jika ketiga pemimpin bermaksud demikian, kami dari
partai Ngo Bi pasti membantu sekuat tenaga!" kata Tio Hui.
Lalu dengan pedang terhunus, ketiga pemimpin partai Kun
Lun lari mencegah Souw Peng Hai, diikuti oleh Tio Hui dan
kawan-kawannya, Ketika itu, Souw Peng Hai dan keempat pemimpin cabang
partainya sudah dua tombak lagi jauhnya dari mulut jembatan,
Terlihat Souw Peng Hai di tengah-tengah melawan Thian
Hong Taysu, dan keempat pemimpin cabangnya bertempur
melawan delapan belas Hwee-shio-hweeshio dari partai Siauw
Lim, sedangkan keempat pengawalnya mencegat jago-jago
silat lainnya menuju ke mulut jembatan,
Mengambil kesempatan itu, Tong Leng Tojin lari
menerobos melalui keempat pengawalnya Souw Peng Hai
yang berada di sebelah kanannya Souw Peng Hai,
Menampak gelagak itu, Souw Peng Hai berteriak: "Semua
orang kita segera mundur!" dan terlihat toyanya diputar-putar
dengan jurus Pek In Cut Kiok atau Awan putih keluar di
angkasa, dan secepat kilat jari tangannya menyodok Thian
Hong Taysu, "O Mi To Hut!" berseru Thian Hong Taysu, dan dengan
sekuat tenaga ia mengirim jotosan ke arah tubuhnya Souw
Peng Hai, Dua-duanya terdorong mundur lagi, justru pada saat itu
terlihat sinar pedang berkelebat!
Bee Kun Bu yang sudah selesai memulihkan tenaganya
segera datang membantu Thian Hong Taysu, dan Souw Peng
Hai yang sudah mengetahui kelihayan anak muda itu, segera
menjaga diri dengan toyanya, ia putar-putar toyanya
melindungi diri dari tusukan atau bacokan pedangnya Bee Kun
Bu. Tiba-tiba Bee Kun Bu melonjak ke atas, dan setelah purapura menusuk Souw Peng Hai, ia menyerang Ong Han Siong
yang terdekat KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bukan main kagetnya Ong Han Siong, ia lekas-lekas
menangkis serangan yang tiba-tiba itu dengan kipas baja-nya.
Tetapi entah bagaimana Lie Ceng Loan telah berhasil
menusuk pergelangan tangan kanan Ong Han Siong yang
memegang kipas baja! Selama Lie Ceng Loan mengikuti Liong Giok Pin tinggal
bersembunyi di pegunungan Koat Cong San, bersama-sama
Liong Giok Pin ia telah mempelajari Umu-ilmu silat dari
catatan kitab Thian Kic Cin Jin. tusukannya secepat kilat itu
tak dapat diegosi oleh Ong Han Siong yang terpaksa meloncat
mundur untuk menghindari diri dari maut
Kesempatan itu digunakan oleh Bee Kun Bu untuk
melancarkan langkah ajaib Ngo Heng Bi Cong Pu, ia berhasil
memotong dan menghalau jalan jago-jago silat dari partai
Thian Liong mencapai mulut jembatan Te-tapi, setelah Ong
Han Siong meloncat mundur, Ouw Lam Peng datang
Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyerang Lie Ceng Loan dengan kedua arit bajanya,
sedangkan Kiok Goan Hoat dan Yap Eng Ceng datang
mencegat majunya gadis itu!
Dengan jurus Jat Hwee Sauw Thian atau Api Ganas
Membakar Angkasa, Lie Ceng Loan membacok kedua arit
bajanya Ouw Lam Peng untuk diteruskan menusuk dadanya,
Ouw Lam Peng segera merasa kedua lengannya menjadi
lumpuh. ia yang berhati kejam, segera menyambit gadis itu
dengan satu arit bajanya!
Lie Ceng Loan tidak mau menangkis arit itu dengan
pedangnya, Sambil tersenyum ia kebat pedangnya, dan
hembusan angin dari kebatan itu telah berhasil men-dampar
arit baja jatuh ke tanah!
-ooo0oooPartai Siauw Lim bertempur hebat melawan partai Thian
Liong Tan In, salah satu keempat pengawalnya Souw Peng Hai,
setelah melihat Tong Leng Tojin menerobos, ia berusaha
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mencegahnya dengan mengirim satu jotosan dari belakang,
Hembusan angin jotosan tersebut segera terasa oleh Tong
Leng Tojin yang segera berbalik dan menyabet dengan
pedangnya, Tetapi Thio Khin dan Ciu Pang (dua pengawal
lainnya) menyerangnya dari kiri dan kanan, Sambil menjerit
Tong Leng Tojin menusuk Ciu Pang di sebelah kanan dan
kebat tangan kirinya menangkis Thio Khin di sebelah kiri!
justru pada saat itu Hian CengTojin, Giok Cin Cu dan Tio Hui
telah tiba, Dalam keadaan biasa ketiga pemimpin partai Kun Lun
sungkan bersama-sama melawan keempat pengawalnya
Souw Peng Hai itu. Dengan seorang saja mereka yakin,
keempat pengawal itu dapat dihajar Akan tetapi kini karena
bermaksud merebut jalan ke mulut jembatan, yang berarti mati
hidupnya semua jago-jago silat dari kesembilan partai, mereka
terpaksa menyerang keempat pengawal tersebut dengan
beringas, Di pihak keempat pengawal itu yang bertempur
dengan siasat Su Siang Tin (siasat empat perangkap) juga
bertempur dengan ganas sekali, merekapun berusaha
menghalangi majunya lawan-lawan mereka ke mulut
jembatan, Ong Han Siong di pihak lain setelah terluka sedikit
pergelangan tangannya dan melihat bahwa Bee Kun Bu telah
berhasil menerobos dan menjaga mulut jembatan, berkata
kepada pemimpin cabang bendera hitam dan bendera putih:
"Kiok Heng dan Yap Heng, kalian berdua harus mencegah
mereka menerobos lagi. Aku hendak menggempur Bee Kun
Bu!" Lalu dengan kipas bajanya ia meloncat dan menyerang
Bee Kun Bu. Jago-jago silat dari kesembilan partai rupanya tak dapat
menerobos masuk melalui Souw Peng Hai, meskipun
dikepalai oleh Thian Hong Taysu yang bersenjata toya besi,
Tiba-tiba terdengar suara beradunya toyanya Souw Peng Hai
dan Thian Hong Taysu untuk kesekian kalinya, kedua-duanya
masing-masing terdorong mundur
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Ha! Hai tahan!" seru Souw Peng Hai, "Seumur hidup-ku,
aku jarang menjumpai lawan serupa Taysu! Nah, coba tangkis
lagi pukulan toya ku !H Lalu ia memukul lawannya dengan
jurus Ngo Heng Jiat Teng atau Lima Gunung Menindih
Kepala. Dengan cepat Thian Hong Taysu menangkis pukulan
tersebut dengan jurus Heng Ciap Kim Liong atau Balok Baja
Menahan Palu! Souw Peng Hai menarik pulang toyanya dan memukul lagi
dengan jurus Lek Sao Cian Kun atau Menyapu Seluruh
pasukan dengan hebat, tetapi lagi-lagi Thian Hong Taysu
dapat menangkis pukulan maut itu!
Setelah berhasil menangkis pukulan-pukuian Souw Peng
Hai, maka Thian Hong Taysu memimpin delapan belas
Hweeshio-hweeshio untuk bertempur dengan siasat Lo Han
Ciang (siasat mengisi lowongan) dengan seratus delapan
jurus-jurus yang beraneka ragam, dan dalam sekejap saja
terlihat toya-toya dari ke delapan belas Hweeshio-hweeshio
dari partai Siauw Lim itu berseliwer-an dan berkilau-kilau
melabrak orang-orang dari partai Thian Liong.
Souw Peng Hai yang pernah bertempur melawan banyak
musuh menjadi terperanjat menyaksikan Thian Hong Taysu
telah berhasil menangkis puku!an-pukulannya, dan ia pun
menjadi sibuk sekali menangkis dan mengegosi seranganserangan dari orang-orang partai Siauw Lim itu. pertempuran
yang hebat dan seru itu menarik perhatian jago-jago silat dari
partai-partai la Pendekar Buta 14 Keris Maut Karya Kho Ping Hoo Pertemuan Di Kotaraja 12
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama