Ceritasilat Novel Online

Sumpah Palapa 21

Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana Bagian 21


Jayanagara dan Rani Daha serta aku, menaruh kepercayaan
penuh kepadamu. Engkau kami anggap bukan lagi sebagai
seorang patih dalam pemerintahan pun juga seoraug pamong
dalam keluarga dan kehidupan kami. Seluruh kerabat keraton,
tahu akan kesetyaan kakang patih"
Patih Dipa menghaturkan terima kasih, kemudian berkata "Jika
gusti menitahkan hamba mempersembahkan pandangan maka
tak lain hamba hanya menginginkan kebahagiaan gusti Rani
Daha sebagaimana puji doa hamba terhadap kebahagiaan
paduka, gusti" "Ya, akupun berpendapat demikian pula" kata Rani Kahuripan.
Dengan demikian dapatlah patih Dipa menarik kesimpulan
bahwa Rani Kahuripan juga menyetujui perjodohan Rani Daha
dengan raden Kuda Amerta. Dengan bekal dukungan Rani
Kahuripan maka patih Di-papun menghadap gusti ratu Gayatri.
Terhadap gusti ratu yang seorang ini, patih Dipa mempunyai
pandangan dan kesan tersendiri. Diantara ketiga ratu, patih Dipa
paling berhati-hati dan menaruh perindahan besar terhadap gusti
ratu Gayatri. Dan terutama setelah ratu Giyatri masuk menjadi
seorang bhiksuni, kewibawaan ratu itu makin memancar.
Setelah mendengarkan persembahan kata patih Dipa maka
ratu Gayatri pun berdatang titah "Memang sudah kodrat alami,
bahwa setiap insan dewata itu harus mempunyai pasangan.
Sebagai hal diri raden Kertawardhana aku meminta pandanganmu kakang patih, pun tentang diri raden Kuda Amerta
aku tak banyak mengenalnya. Walaupun aku menaruh
kepercayaan penuh atas pilihan gustimu Rani W ijayadewi, namun
1250 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masih kurang lengkaplah kiranya apabila aku belum mendengarkan keterangan dan pendapatmu mengenai diri raden
itu" Patih D'pa gopoh menghaturkan sembah terima kasih atas
kepercayaan yang dilimpahkan ratu Gayatri kepadanya "Dalam
soal perjodohan gusti Rani Daha, sebagaimana dengan gusti Rani
Kahuripan, tentulah tak dapat terlepas dari segi segi kepentingan
negara. Oleh kareranya pandangan hambapun juga akan hamba
arahkan kepada kepentingan itu, gusti"
"Tepat, rakryan patih" sambut ratu Gayatri.
"Pertama dari segi yang disebut persyaratan perjodohan yang
dititik-beratkan pada soal bobot, bebet dan bibit, jelas raden
Kuda Amerta telah memenuhi ketiga-tiganya. Kedua, dari segi
kepentingan negara memang suatu berkah yang membahagiakan" "Apa maksudmu?"
"Bahwa perjodohan antara gusti Rani Kahuripan dengan raden
Kertawardhana, akan mengokohkan pula persenyawaan dari
sumber kerajaan Majapahit yang sekarang ini. Majapahit yang
didirikan oleh raden Wijaya itu bersumber dari kerajaan
Singasari. Adalah karena sebagai putera menantu prabu
Kertanagara, raden Wijaya hendak membalas dendam maka
berkat usahanya yang tak kenal menyerah, lahirlah sebuah
kerajaan baru yang disebut Majapahit atau Wilwa-tikta"
"Sementara kerajaan Singasari itu sesungguhnya bersumber
pada Tumapel. Karena rajakulakara yang mendirikan kerajaan
Singasari yani rahyang ramuhun Sri Rajasa sang Amurwabhumi,
mengambil alih Tumapel dari tangan akuwu Tunggul Ametung.
Kini jika gusti Rani Kahuripan sebagai puteri keturunan prabu
Majapahit terangkap jodoh dengan raden Kertawardhana putera
bekas akuwu Tumapel, maka hamba ibaratkan sebagai keris
1251 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pulang ke kerangkanya. Ketenangan dan kesejahteraanlah yang
diperoleh gusti Rani Kahuripan"
"Sedangkan pertalian jodoh antara gusti Rani Daha dengan
raden Kuda Amerta, akan membentuk suatu kesatuan dari
kerajaan Wengker ke dalam pangkuan kerajaan Majapahit.
Hamba ibaratkan sebagai 'kerbau pulang ke kandang'.
Kebahagiaan dan kesejahteraanlah yang akan dikenyam kedua
gusti itu. Demikianlah gusti ratu, pandangan hamba seorang
yang picik pengetahuan" patih Dipa menutup kata-katanya.
Ratu Gayatri mengangguk "Sebagaimana tiap kali aku
mendengar engkau menguraikan suatu masalah, tentulah
ulasanmu itu akan dapat menjangkau secara menyeluruh. Patih
Dipa, perjodohan itu adalah kodrat yang dilimpahkan dewata.
Apabila memang demikian yang dikehendaki dewata, akupun
akan merestui" (Oo-dwkz-ismoyo-oO) III Sunya Wisaya Paksa-Bumi atau tahun Saka 1250 adalah
tahun penobatan dari kedua puteri keturunan dari rahyang
ramuhun sri Kertarajasa, rajakulakara yang mendirikan kerajaaan
Majapahit. Sang dyah ayu puteri Teribuanatuiiggadewi yang semula
menjadi Rani Kahuripan, kini dengan resmi telah dinobatkan
sebagai raia puteri kerajaan Majapahit dengan gelar abhiseka
TERIBUANA UTTUNGGADEWI JAYAWISNUWARDHAN1 dengan
berkedudukan di pura Wilwatikta di keraton T ikta Sripala, sebagai
pusat pemerintahan. 1252 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sedangkan adindanya yani sang dyah ayu Reja-dewi
Maharajasa yang semula menjadi Rani Daha, pun dinobatkan
sebagai yuwa raja atau raja muda kerajaan Majapahit dengan
gelar abhiseka SRI MAHALAKSMI, berkedudukan di pura Daha.
Demikian tahun penobatan kedua puteri agung itu seperti
yang tertulis dari kitab PARARATON. Sedangkan kitab
Negarakertagama yang ditulis oleh pujangga Prapanca,
menyebutkan penobatan itu pada tahu Saka 1251.
Seri baginda rajaputeri Teribuana Uttunggadewi Jayawisnuwardhani menikah dengan raden Kertawardhana
seorang ksatrya keturunan akuwu Tumapel. Sedang awatara Seri
Mahalaksmi menikah dengan raden Kuda Amerta dari kerajaan
Wengker atau Bhareng Prameswara ring Pamotan dan kemudian
bergelar abhiseka seri Wijayarajasa.
Penobatan dan pernikahan agung dari kedua raja-puteri itu
hampir dilangsungkan serempak dengan segala kemeriahan dan
kegembiraan yang megah. Pesta dan upacara-upacara
berlangsung sampai empatpuluh hari. Seluruh kawula Majapahit
dan kawula pura kerajaan khususnya benar-benar bermanjamanja dalam pesta yang gembira.
Pura Wilwatikta hampir tak muat menampung rombongan
tetamu-tetamu dari daerah, bahkan dari manca-nagara. Rasanya
tiada terdapat upacara perayaan yang seperti itu. Penobatan dari
dua orang rajaputeri dan pernikahan mereka. Dalam rejarah
kerajaan sebelumnya, belum pernah terjadi peristiwa semacam
itu. Keputusan Dewan Keraton untuk mengangkat kedua puteri
menjadi rajaputeri di tahta kerajaan Majapahit, disambut dengan
luapan rasa syukur dan gembira dari seluruh lapisan rakyat.
Rakyat merasa bahwa kali ini mereka benar-benar mendapatkan
junjungannya. Beda dengan di kala raden Kala Gemet dinobatkan
sebagai raja bergelar prabu Jayanagara. Tidak seluruh lapisan
rakyat menyambut pengangkatan itu dengan hati yang tulus.
1253 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Masih ada titik titik keengganan yang memercik dalam hati
mereka. Oleh karena itu, dalam penobatan kedua rajaputeri rakyat
benar2 menumpahkan seluruh isi kegembiraan hatinya. Mereka
rela untuk mengikuti upacara-upacara sesaji dan doa doa
kebaktian untuk memarijitkan keselamatan dan kebahagiaan bagi
kedua rajaputeri itu. Sebenarnya keputusan Dewan Keraron untuk melangsungkan
penobatan dengan pernikahan agung, adalah demi menghemat
beaya dan waktu. Agar tidak ada lagi dua kali perayaan
melainkan cukup sekaligus. Tetapi ternyata sambutan para
kawula, benar-benar di luar dugaan. Para kawula rela
mengorbarikan waktu, tenaga dan bahkan penghasilan hidupnya
untuk ikut serta dalam upacara-upacara.
Syukurlah hal itu dapat disadari oleh sang rajaputeri Tribuana
Uttunggadewi sehingga setelah mengadakan musyawarah
dengan Sapta Prabu atau Dewan Keraton, turunlah amanat sang
prabu puteri yang pertama.
Amanat sang prabu puteri itu yalah membebaskan kawula
Majapahit dari membayar cukai selama setahun. Hal itu diambil
dari kebijaksanaan bahwa prabu puteri merasa terharu dan
bersyukur atas kecintaan dan ketaatan seluruh kawula Majapahit
yang telah meluapkan kegembiraannya merayakan penobatan
sang ratu. Kedua, bahwa selama merayakan upacara-upacara
penobatan itu, rakyat telah mengorbankan waktu, pekerjaan,
tenaga dan harta benda. Kerajaan tak menutup mata terhadap petistiwa itu
sebagaimana halnya tak dapat mencegah dan menganjurkan
agar rakyat ikut serta dalam merayakan penobatan ataupun
melarangnya. Kesemuanya itu terbit dan timbul dari keserempakan luap hati mereka sendiri-sendiri.
1254 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian pada penutup amanat itu, raja puteri Majapahit
meminta doa restu dari seluruh kawula agar beliau diberkahi
dewata kakuatan lahir batin, untuk mengemudikan pusara
pemerintahan. Agar selalu direstui para leluhur supaya dapat
menjalankan pemerintahan dengan adil dan bijaksana.
Prabu puteri Tribuana Uttunggadewi Wisnujayawardhani
mengajak dan meminta kesetyaan para kawula untuk bersamasama menegakkan kelestarian kerajaan Majapahit.
Rakyat terharu dan memuji kerendahan hati sang prabu
puteri. Kerendahan hati bukanlah bersifat takut atau lemah,
kebalikaanya menunjukkan sifat yang luhur budi.
Dan memang demikianlah kenyataannya. Batas-batas yang
ditunjukkan oleh yang memimpin dalaaa sikap 'sopo siro sopo
ingsun', hanya menunjukkan suatu sifat yang ingin dihormati dan
ingin ditakuti. Padahal hormat yang tulus dan rasa takut yang
sebenarnya, bukanlah timbul karena sikap dan batas yang
mengharuskan orang menghormat dan takut. Hormat dan rasa
takut yang demikian, lebih cenderung bersifat keharusan.
Rasa hormat yang tulus dan rasa takut yang sesungguhnya,
hanya timbul dari hati yang rela. Dan kerelaan itu harus berdasar
dari ketulusan hati. Ketulusan yang bersumber pada
kepercayaan. Percaya bahwa junjungannya atau pimpinannya,
benar-benar memang seorang peribadi luhur yang layak
mendapat penghormatan dan pemujaan.
Patih Dipa setuju dengan tindakan sang raja puteri. Ia
menganggap babwa ratu Teribuanatunggadewi telah mulai
langkah pertama dari beribu langkah selanjutnya dengan baik.
Permulaan yang baik berarti separoh dari pekerjaan itu sudah
selesai. Dasar daripada syarat yang dibutuhkan pimpinan kepada yang
dipimpin, yalah hati yang dipimpin itu. Hati adalah sumber dari
segala perasaan, setya, taat, kasih dan mengindahkan. Landasan
1255 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untuk melaksanakan pimpinan pemerintahan maupun tugas,
adalah harus mendapat hati rakyat atau yang dipimpin. Tanpa
mendapat hati, yang berarti kepercayaan dan ketaatan, mo khal
kalau seorang pimpinan mampu memimpin tugas dari rencana
yang hendak dilakukannya.
Ratu Teribuana Uttunggadewi telah memulai langkah dengan
tepat. Memang langkah itu bukanlah hal yang menjamin akan
berhasilnya beliau memimpin pemerintahan Majapahit. Karena
perjalanan hidup sebuah pemerintahan atau kerajaan, akan
berlangsung lama. Dan dalam perjalanan waktu itu tentu
memtrlukan tindakan-tindakan yang bijaksana, tepat dan benar.
Demi kian pula walaupun ratu sudah berhasil mendapat hati
kepercayaan rakyat namun kepercayaan itu mssih harus
dikukuhkan lagi dengan ujian-ujian di masa yang mendatang.
Berat nian kedudukan sebagai raja atau pimpinan itu. Karena
setiap langkah, ucap dan peribadinya selalu mendapat sorotan
rakyat. Hanya raja atau pimpinan yang membuktikan satunya
ucap dengan peribadinya, akan benar-benar bersemayam di hati
rakyat. Langkah kedua yang dilakukan ratu Teribuana Uttunggadewi
yalah menyempurnakan susunan pemerintahan, yalah mentri dan
narapraja yang duduk dalam pemerintahan.


Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Menyempurnakan berarti memperbaiki ke tingkat yang lebih
baik. O leh karena itu langkah penyempurnian yarg dilakukan ratu
Teribuana, mencangkum perombakan atau pergantian orang
peremajaan dan penertiban.
Namun penyempurnaan itu tidaklah semudah ucapannya
dengan pelaksanaannya. Sesungguhnya pemindahan tugas dan
pergantian orang pada suatu jabatan dan kedudukan, merupakan
hal yang wajar yang telah dipertimbangkan dengan penuh
kebijaksanaan oleh pimpinan. Seorang mentri dipindah kelain
tempat atau diganti dengan lain mentri, bukanlah suatu hal yang
mengejutkan atau mengherankan. Tetapi kadang hal itu
1256 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menimbulkan akibat yang tak diharapkan. Hai itu disebabkan
karena pengaruh lingkungan selama ia menjabat kedudukan itu.
Ada kalanya pula suatu pemindahan seorang mentri berakibat
menimbulkan kekacauan. Sebagaimana waktu prabu Kertanagara
dari kerajaan Singasari telah memindahkan wreddha mentri
empu Raganata dari jabatan patih menjadi adhyaksa di T umapel.
Beberapa orang yang menganggap tindakan prabu Kertanagara
itu tak adil, telah mengadakan kerusuhan.
Demikian hal yang harus dihadapi ratu
Teribuana Uttunggadewi. Didalam merombak susunan pemerintahan kearah
penyempurnaan, ratu tidak gegabah mengambil keputusan
sendiri melainkan mengadakan musyawarah dengan ketiga
mahamentri Katrini dan kelima mentri kepercayaan raja atau
Pancari Wilwatikta. Hasil daripada musyawarah itu menjadi bahan pertimbangan
sang ratu dalam menetapkan keputusan. Dengan demikian
keputusan ratu itu merupakan hasil pertimbangan, saran dan
pendapat para mentri. Adapun susunan pemerintahan kerajaan Majapahit yang telah
disempurnakan oleh seri baginda raja puteri Teribuana
Uttunggadewi adalah sebagai berikut :
Rakryan mahamentri Katrini : Rake mentri Hino, dari dyah seri
Raganata sekarang dijabat dyah Sonder. Rake mentri Sirikan,
dari dyah seri Kamaisywara sekarang kepada dyah Isywara. Rake
mentri Alu, dulu dyah seri Wisywanata, sekarang dyah Ipoh.
Sementara kelima mentri kepercayaan atau Rakryan ri
pakirakiran makabehan, juga ada beberapa perobahan. Empu
Tanding menjadi rakryan apatih ring Kahuripan. Rakryan demung
yang semula empu Samaya, sekarang diganti empu Kapat.
Kanuruhan yang semula empu Anekakan sekarang empu Pakis.
Lembu Nala diangkat sebagai rakryan tumenggung. Dan patih
Dipa tetap menjabat sebagai patih di Jenggala Kediri.
1257 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam bidang agama, pimpinan Darmadhyaksa ring Kasyiwan
yang semula dijabat Dang Acarrya Smaranata, sekarang
dipegang oleh Dang Acarrya Syiwa-isywara. Pimpinan Darmadhyaksa Kebudaan yang semula dipegang Dang Acarrya
Kanakamuni, sekarang dijabat oleh Dang Acarrya Diraja.
Ada tambahan sebuah kedudukan yang sebelumnya pada
masa pemerintahan Jayanagara belum ada. Kini telah diadakan
oleh sang ratu Teribuana Uttunggadewi. Kelungguhan itu khusus
dipersembahkan kepada empu Adityawarman, ksatrya luhur dari
Malayu yang sejak muda berada di pura Majapahit.
Keluhuran budi, pengabdian dan kesetyaan Adityawarman
terhadap kerajaan Majapahit, telah mendapat tempat tersendiri
di hati rakyat dan sang ratu. Pangeran dari tanah Malayu yang
masih mempunyai hubungan darah dengan rahyang ramuhun
Jayanagara, telah disanjung dengan persembahan kelungguhan
pangkat sebagai Dewaraja. Lengkapnya kini nama dan gelar
kelungguhan Adityawarman adalah Sang Arya Dewaraja empu
Adityawarman. Dalam susunan pemerintahan kerajaan Majapahit yang lalu,
kelungguhan itu belum ada. Kelungguhan dewaraja itu lebih
tinggi dari mahapatih maupun ketiga mahamentri Katrini. Lebih
cenderung sebagai penasehat agung dari seri baginda raja puteri.
Demikian dengan beberapa perombakan dan perbaikan,
lengkaplah sudah susunan pemerintahan kerajaan Majapahit
dibawah seri baginda raja puteri Teribuana Uttunggadewi
Jayawisnuwardhani. Dirgahayu seri ratu Teribuana Uttunggadewi !
Bagaikan mentari bersinar di pagi hari. Demikian kiranya
wajah pura Majapahit setelah kedua puteri Teribuanatunggadewi
dan Mahadewi ditobatkan sebagai prabu puteri. Segalanya
tampak cerah. Ratunya berseri gemilang,
mentri dan 1258 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
senopatinyapun tampak bersemangat. Adakah hal itu merupakan
pertanda dari kemakmuran jeman "
Semisal dengan perjalanan sang Surya melalang dunia, tentu
akan melihat berbagai tempat dan peristiwa. Demikian pula
dengan kerajaan Majapahit. Suasana pura yang cerah itu
hanyalah sebagai kuntum bunga yang mekar setelah melepaskan
diri dari dekapan malam gelap. Masih banyak peristiwa yang akan
dialam inya sepanjang hari yang panjang nanti.
Perjalanan sebuah kerajaan pun berkesinambungan dari masa
ke masa. Adakah kerajaan itu mampu mempertahankan
ketegakan diri, masih harus dilihat bagaimana cara sang raja dan
rakyatnya memelihara dan menjaga negaranya. Demikian pula
halnya dengan kerajaan Majapahit yang kini diperintah oleh
prabu puteri. Adakah hari depan kerajaan itu akan lebih cerah
atau gelap dari pemerintahan seri baginda Jayanagara, masih
belum tahu pasti, masih terlalu dini untuk diramalkan.
Hanya satu hal yang tampaknya berbeda sekali di-antara
kedua raja itu. Apabila keturunan peribadi baginda Jayanagara
merupakan masalah yang membawa akibat timbulnya beberapa
golongan yang terpecah-pecah pendiriannya. Adalah pada diri
kedua puteri agung yang sekarang memegang pusara kerajaan
Majapahit itu, tiada lagi yang akan dipermasalahkan. Karena
kedua puteri agung itu adalah cucu keturunan dari raja Singasari,
prabu Kertanagara. Tetapi dalam banyak hal, tidaklah berbeda sifat daripada
beban yang harus ditanggulangi oleh sang ratu. Pertama-tama
adanya golongan-golongan yang terdapat dalam tubuh mentri,
senopati, narapraja dan priagung kerajaan Majapahit, merupakan
warisan beban yang menyerupai bisul.
Dan langkah keluar, haruslah mempersatukan para adipati
Pesisir terutama Tuban, Gresik, Ujung Galuh dan Blambsngan.
1259 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah membenahi kerangkanya yani susunan pemerintahan
dengan para mentri yang baru, haruslah lekas-lekas meningkatkan isinya. Yang dimaksud isi yalah kehidupan rakyat
dalam berbagai bidang. Hukum sebagai landasan keamanan.
Agama sebagai landasan budi dan ahlak. Kebudayaan sebagai
pencermin tingkat kecerdasan dan peradaban. Pertanian sebagai
sumber kehidupan. Dan pembinaan kesadasaran bernegara dan
persatuan. Kesemuanya itu mendapat perhatian yang besar dalam
pasewakan perdana yang dipimpin oleh sang ratu Teribuana
Uttunggadewi. Kesemuanya itu telah diserahkan kepada
beberapa mentri dan senopati menurut bidang dan tugas masingmasing. "Yang penting dalam melaksanakan rencana itu" pesan sang
Ratu "harus ditanamkan suatu kesadaran kepada para kawula.
Mengapa negara harus mempunyai hukum " Mengapa keamaran
sangat diperlukan sebagai sarana mutlak untuk membangun
negara. Mengapa para kawula diharuskan menganut agama
menurut keyakinan maling masing. Mengapa rakyat harus cerdas
dan mengenal adab. Dan mengapa rakyat harus memiliki
kesadaran bernegara dan kesadaran akan persatuan" Rakyat
harus tahu dan menghayati serta melaksanakan usaha-usaha
kerajaan yang sedang dilaksanakan itu"
Patih Dipa yang ikut hadir dalam pasewakan agung yang
pertama dipimpin sang Ratu itu, mendapat kesan bahwa Ratu
Teribuana Uttunggadewi memang cakap dan berwibawa menjadi
pimpinan negara. Ratu dapat menaruh perhatian dan menguasai
masalah dalam negeri termasuk yang kecil kecil seperti
perondaan malam untuk keamanan desa. Keadaan saluran air
dan jenis bibit padi yang perlu dikembangkan. Dan lain-lain
sebagainya. 1260 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam pasewakan agung itu, patih Dipa mendapat kesan
bahwa banyak mentri dan narapraja yang sibuk dalam hati
menerima pertanyaan-pertanyaan dari sang Ratu.
Demikian kesibukan-kesibukan yang terjadi dalam keraton
Majapahit setelah lepas dari gembira ria yang menggeluti setiap
kawula Majapahit dari segala lapisaa dan tingkatan.
Kedukaan tak boleh berlarut-larut. Baginda Jayanagara yang
tewas harus diganti dengan junjungan baru. Hal itu setahun
kemudian baru terlaksana dengan dinobatkannya kedua puteri
agung sebagai pimpinan pusara negara.
Rakyat gembira. Tetapi kegembiraan itupun tak boleh terlalu
lama. Sesuatu yang terlalu lama, akan menghambarkan rasa.
Rasa gembira hanya bertahan sampai suatu batas tertentu.
Selanjutnya gembira yang melampaui batas ketentuan, akan
menjadi gembira yang tawar. Atau gembira yang tidak gembira.
Empatpuluh hari empatpuluh ma lam berpesta pora, bersuka ria,
kiranya sudah cukup melelahkan lahir dan batin, semangat dan
tenaga. Kini suasana gembira itu sudah usai. Dan orangpun harus
kembali kepada kehidupan wajar semula. Masing-masing kembali
ke bidang tugas dan pekerjaan. Dan mulailah kehidupan di pura
kerajaan hidup kembali. Pasara penuh dengan orang berjual beli.
Lalu lintas ramai dengan pejalan-pejalan yang datang pergi.
Kehidupan tampak bangun kembali.
Sebagaimana halnya dengan kawula di pura kerajaan, setiap
orang sudah mulai sibuk dengan pekerjaan masing-masing, maka
dalam sebuah bangunan gedung yang terletak di wilayah
kediaman para priagung dan narapraja, tampak terdapat
kesibukan juga. Yang berada di pendapa hanya dua orang.
Mereka tengah ber-bincang-bincang. Hanya dua orang tetapi
kesibukannya dirasakan melebihi beratus rakyat yang tengah
berkerumun di pasara hari itu.
1261 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Adi Warak, apa kesanmu terhadap perobahan susunan tubuh
pemerintahan di pura kerajaan itu?" seru orang yang duduk
berhadapan muka. Pria bertubuh tegap dan berusia lebih muda dari yang
bertanya itu adalah Arya Warak, salah seorang arya dari
Pamelekahan atau Malayu. Sedang yang bertanya adalah arya
Kembar. Karena masih mempunyai hubungan darah dengan ratu
Indreswari atau Dara Petak maka Arya Kembar mendapat
kedudukan yang baik di pura kerajaan. Oleh para arya dari
Malayu yang berada di pura Majapahit, Arya Kembar dianggap
sebagai pemuka mereka. Malam itu Arya Warak berkunjung ke tempat kediaman Arya
Kembar untuk memperbincangkan pasewakan agung yang
dilangsungkan di keraton siang tadi. Dan Arya Kembar
metanyakau tentang pendapat serta kesan Arya Warak.
"Kurasa apa yang di amanatkan sang Ratu, tidaklah banyak
berbeda dengan pendirian patih Dipa, kakang" sahut Arya Warak.
"O, engkau anggap buah pikiran patih itu telah banyak
mempengaruhi sang Ratu?"
"Ya" "Dari segi manakah engkau dapat menarik kesimpulan
demikian, adil?" "Amanat yang terakhir itu, kakang Kembar" kata Arya Warak
"yang menyatakan supaya dilaksanakan usaha untuk membina
kesadaran bernegara dan persatuan, Bukankah hal itu senafas
dengan apa yang sering digembar-gemborkan patih itu?"
Arya Kembar mengangguk-angguk. Beberapa saat ia diam
merenungkan hal itu "Adi Warak" katanya kemudian "Apakah
engkau melihat sesuatu dalam makna amanat sang Ratu itu?"
"Apa yang kakang maksudkan?"
1262 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Penilaianmu bahwa amanat itu banyak dipengaruhi oleh buah
pikiran patih Dipa memang tepat, aku setuju" kata Arya Kembar
"tetapi apakah madsud yang sebenarnya dari pikiran dan cita-cita
patih Dipa dalam mencanangkan pernyataan itu?"
"Menurut wawasanku" kata Arya Warak "tak lain adalah
rencana patih Dipa untuk menonjolkan diri agar makin naik
pangkatnya" "Kata katamu memang benar walaupun belum seluruhnya, adi
Warak" kata Arya Kembar "patih Dipa memang seorang yang
haus kekuasaan dan kedudukan. Dengan mencanangkan
pernyataan persatuan itu, dia tentu bermaksud hendak
mempersatukan seluruh nusantara.
"Termasuk Swarnadwipa?"
"Ya" "Harus tunduk pada Majapahit?"
"Apa artinya persatuan kalau tidak disatukan dalam satu
pimpinan kerajaan Majapahit?"


Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ah" Arya Warak mendesah "tidakkah kerajaan Sriwijaya dan
raja-raja Malayu akan tunduk pada Majapahit?"
"Hm" "Jika demikian mengapa paman Dewa raja tidak memberi
pernyataan apa-apa " Adakah paman Adityawarman sudah
terlena puas karena diangkat sebagai Sang Arya Dewaraja
sehingga dia lupa bahwa di tanah Malayu dia masih mempunyai
tanah kerajaan?" "Mungkin dia menyadari hal itu, adi"
"Tetapi mengapa dia diam saja, kakang Kembar?"
"Itulah yang membuat aku tak habis heran, adi" kata Arya
Kembar "aku tak mengerti atas sikap paman Aditya. Engkau ingat
1263 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bukan, waktu kita menghadap beliau dalam rangka menganjurkan beliau supaya tampil untuk menuntut haknya
sebagai calon pengganti baginda Jayanagara?"
"Ya" Arya Warak mengangguk "beliau malah memaki-maki kita
sebagai arya yang tak tahu diri. Kita dikatakan hanya sebagai
tetamu di Majapahit, mengapa berani memiliki pikiran untuk
merebut tahta kerajaan. Hm. kakang Kembar, apabila saat itu
kakang tak menggamit lengannya, mungkin aku sudah membalas
kata-katanya itu dengan mengatakan bahwa dia seorang arya
yang lemah dan linglung"
Arya Kembar tertawa "Memang tepat kata katamu itu, adi.
Tetapi engkau tentu tak tahu apa sebab dia bersikap lemah
selama ini" Arya Warak terkesiap "Apakah kakang tahu sebabnya?"
"Sebenarnya aku tak mengerti atas sikap paman Adityawarman selama ini" kata Arya Kembar "tetapi setelah
kurenungkan, tibalah aku pada suatu kesimpulan. Mungkin
kesimpulan itu benar, mungkin tidak. Hal itu akan kubuktikan
lebih lanjut" Arya Warak makin terpikat perhatiannya. Ia meminta agar
Arya Kembar mau mengatakan apa yang menjadi kesimpulannya
itu. "Aii, bagaimana peribadi ksatrya Adityawarman itu?" tiba2
Arya Kembar memulai dengan pertanyaan.
"Seorang priagung yang muda, tampan dan digdaya serta
cakap dalam soal ketata-negaraan"
"Tepat" seru Arya Kembar "tetapi masih perlu kutambah
sedikit, yani berbudi luhur dan pemalu ....."
"Pemalu?" Arya Warak terkejut.
1264 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, paman Aditya seorang yang halus budi sehingga tebal
rasa malunya untuk menyatakan isi hatinya. Inilah kelemahannya, pun juga kesalahan dan kesalahannya dalam
percaturan suasana di pura Majapahit"
"Eh, kakang Kembar, aku benar-benar tak mengerti apa yang
kakang katakan itu. Sudilah kakang memberitahukan hal itu
kepadaku" Arya Warak makin tegang dirangsang keinginan
hatinya. Arya Kembar tak lekas menjawab melainkan mengerlingkan
pandang ke sekeliling ruang, seolah hendak memastikan bahwa
dalam ruang Itu tiada lain orang lagi.
Arya Warak tertegun. (Oo-dwkz-ismoyo-oO) 1265 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid 17 1266 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
SUMPAH PALAPA Dicetak dan diterbitkan oleh:
Penerbit :Margajaya Surakarta Karya : SD DJATILAKSANA Hiasan gambar : Oengki.S Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Pembuat Ebook : Scan DJVU : Koleksi Ismoyo
http://cersilindonesia.wordpress.com/
PDF Ebook : Dewi KZ http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
http://kang-zusi.info http://cerita-silat.co.cc/
Tersentuh kalbu digetar samar ketika sunyi berbisik namamu
membias relung-relung renung menyayup bahana sumpahmu
lamun buwus kalah nusantara isun amukti palapa...
Hasrat membubung, suksma menderu
menuju gunduk dataran ria
Gurun, Seran, Tanjungpura,
Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik untaian ratna harapan tempat citamu bersemi satu
Duhai, ksatrya wira-bhayangkara
Kini kita telah menemuinya ketika sunyi berbisik namamu entah
di arah belah penjuru mana tetapi kita tahu
bahwa bisik itu sebuah amanatmu inilah
daerah Nusantara yang bersatu dialas Pulau Yang Delapan.
Penulis 1267 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
I Manusia tak luput dari kesalahan. Tak ada yang menyangkal
hal ini. Karena kesalahan itu pada hakekatnya adalah sifat dan
kodrat manusiawi. Namun kodrat manusia pula untuk berupaya menghindari
kesalahan. Lazimnya dengan menyimak apa yang salah,
Menyadari dan memperbaikinya.
Menyimak adalah permulaan yang baik untuk mencari dimaaa
letak kesalahan. Namun penyimakan itu akan tetap membeku
apabila tidak dicairkan dalam tahu atau mengerti kemudian
disalurkan pada kesadaran dan terakhir kali kearah pelaksanaan
untuk memperbaikinya. Pun bukan melainkan teibatas pada kesalahan saja, juga
dalam segala sesuatu yang kita lakukan baik yang salah ataupun
yang benar, yang kurang atau yang sudah baik, tetap
memerlukan tiga tahap pemawasan dan pembahasan. Renungan,
pengertian atau kesadaran dan pelaksanaan. Apabila salah maka
langkah pelaksanaannya adalah untuk memperbaiki. Apabila
sudah benar atau baik, pelaksanaannya adalah untuk
meningkatkan kearah yang lebih benar dan lebih baik.
Mencari kesalahan adalah langkah yang baik manakala
ditujukan pada tujuan yang baik, yani kearah perbaikan. Tetapi
ada kalanya, orang mencari kesalahan lain orang dengari tujuan
untuk menghancurkannya. Lebih celaka lagi apabila menyalahkan
itu hanya khusus menyalahkan semata tanpa mengetahui
bagaimana cara yang harus diambil untuk memperbaiki
kesalahan itu Terutama apabila mencari kesalahan orang itu
dengan tujuan untuk rae?nbinasakan atau merobohkan maka
cara atau bentuk pencarian kesalahan itu bero-bah menjadi suatu
cara yang tidak wajar dan menyimpang daripada kemurniannya.
1268 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apabila menyimak kesalahan untuk memperbaikinya termasuk
sifat manusiawi, pun mencari kesalahan untuk menghancurkan
orang, juga termasuk sifat manusia. Yang satu, termasuk sifat
manusia yang baik. Y ang satu, termasuk pula s ifat manusia yang
baik. Hanya bedanya, yang satu baik untuk kepentingan
persoalan yang salah itu, entah itu dari lain orang atau dirinya
sendiri. Yang satu baik untuk kepentingan diri sendiri semata.
Tidak baik untuk orang yang hendak dirobohkannya itu.
Baik, mempunyai s ifat tunggal yani lawan daripada buruk atau
jahat. Tetapi sifat Baik itu pada hakekatnya menjurus ke arah
dua kepentingan. Kepentingan diri sendiri dan kepentingan orang
lain atau kepentingan umum.
Baik kepentingan diri sendiri, berunsurkan sifat angkara,
dengki, marah. Unsur-unsur debu kotoran yang melekat pada
batin manusia. Baik, bagi kepentingan diri sendiri, belum
menjamin baik bagi kepentingan orang lain atau umum. Dan ini
bukanlah sifat Baik yang murni.
Demikian garis yang mengabut garis perbedaan pada sifat
Baik. Sedemikian halus dan tebal kabut itu menyelimutinya
sehingga kekurang-waspadaan akan memawas garis yang
terselubung kabut itu, akan menjuruskan langkah kita kearah
sifat Baik yang semu atau yang bahkan mengingkari kemurnian
dari pada sifat Baik itu.
Demikian yang terjadi pada golongan Arya tanah Malayu yang
bermukim ke pura Majapahit. Semula mereka mendapit angin
dan kedudukan yang baik pada masa pemerintahan baginda
Jayanagara. Walaupun baginda Jayanagara sudah menyadari
akan hal itu namun baginda masih sungkan terhadap ibunda ratu
Indreswari. Kemudian tatkala baginda wafat maka timbullah
persoalan baru di kalangan para Arya itu.
Mereka seolah olah kehilangan tiang andalan. Lebih pula
ketika empu Adityawarman yang dipandang sebagai tiang
andalan terakhir, mempunyai pendirian yang berbeda dengan
1269 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mereka maka makin deraslah getar-getar kecemasan yang
mencengkam hati para Arya itu.
Di bawah pimpinan Arya Kembar, mulai para arya itu giat
membenahi diri, memperkokoh kedudukan dengan mencari cari
kelemahan dan kesalahan orang, terutama mereka yang
dipandang sebagai lawan. Walaupun bukan lawan, tetapi karena
tak dapat diajak bersekutu maka merekapun menumpahkan
kebencian kepada raden Adityawarman. Dan itulah awal mula
percakapan Arya Kembar dengan Arya Warak. Pada saat
percakapan menyangkut diri Adityawarman maka berhamburanlah apa yang terkandung dalam hati Arya Kembar
selama ini. Arya Warak terkejut mendengar pernyataan Arya Kembar
mengenai diri Adityawarman yang mereka sebut sebagai paman.
Lebih terkejut pula Arya Warak ketika memperhatikan s ikap Arya
Kembar yang tampak tegang pada saat hendak membuka rahasia
hatinya. "Kakang Kembar, adakah sesuatu yang layak mendapat
perhatian kakang dalam keterangan yang kakang hendak berikan
kepadaku ini?" juga Arya Warak ikut terhanyut dalam gelombang
ketegangan. "Hati-hati adalah langkah yang paling baik" sahut Arya Kembar
"karena hal ini amat gawat sekali"
"O" desuh Arya Warak terkejut "adakah hal itu merupakan
suatu rahasia besar yang menyangkut kepentingan Majapahit?"
"Secara langsung adalah kepentingan paman Aditya. Tetapi
secara tak langsung menyangkut pula kepentingan Majapahit"
"Kakang Kembar, benar-benar hatiku ingin me lonjak ke luar
karena tak tahan memendam rasa keinginan tahu tentang hal itu.
Adakah kakang Kembar sampai hati untuk menyiksa perasaan
hatiku?" 1270 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baik adi" Arya Kembar tertawa "memang ada kalanya kita
harus mampu mengendalikan kesabaran hati kita. Rupanya hati
adi masih diburu nafsu"
"Hm" "Engkau tahu apa sebab maka paman Aditya begitu akrab
sekali hubungannya dengan patih Dipa?"
Sejenak berdiam maka Atya Warakpun menjawab "Kedua
orang itu sama-sama mempunyai kedudukan dan tanggung
jawab besar dalam pemerintahan Majapahit. Sudah pada
tempatnya apabila diantara keduanya terjalin suatu hubungan
kerja yang baik" "Adakah demikian menurut kesanmu, adi?"
"Ya" "Adakah adi menganggap bahwa paman Aditya melandaskan
hubungan erat itu atas dasar kepentingan kerajaan Majapahit
melulu?" "Kakang Kembar, aku benar-benar tak mengerti apa yang
kakang maksudkan. Sudah tentu karena mereka merupakan soko
-guru kerajaan Majapahit, mereka tentu akan bekerjasama untuk
kepentingan kerajaan Majapahit"
"Benar" sahut Arya Kembar "memang di situlah letak
keistimewaan maksud paman Aditya yang terselubung dalam
langkahnya untuk mengadakan kerjasama yang erat dengan
patih Dipa" "Maksud kakang, maksud yang sebenarnya bukanlah begitu?"
Arya Warak makin bingung.


Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Adi Warak" kata Arya Kembar "adakah burung tempua itu
apabila terbang melayang rendah, tiada mempunyai maksud
tertentu?" 1271 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah, lagi-lagi kakang Kembar bermain talaran, memberi
keterangan dengan suatu kiasan. Apabila burung tempua
terbang, memang tentu ada sesuatu. Namun apabila paman
Aditya bekerjasama dengan patih Dipa juga tentu ada sesuatu.
Dan sesuatu itu tidaklah lain kiranya kecuali untuk kepentingan
kerajaan Majapahit" "Engkau benar adi" saru Arya Kembar "tetapi engkau terlalu
menghina pada paman Aditya karena menyamakan beliau
dengan langkah burung tcmpua"
"Kakang Kembar" Arya Warak terbeliak. Arya Kembar tertawa
"Mengapa adi " Bukankah kukatakan engkau benar?"
"Tetapi mengapa kakang menganggap aku menghina paman
Aditya?" "Karena cara yang ditempuh paman Aditya itu jauh beribu
lebih halus dari burung tempua. Sampai-sampai adi sendiri dan
mungkin demikian pula pandangan orang, menganggap bahwa
langkah paman Aditya dengan patih Dipa itu semata untuk
kepentingan kerajaan Majapahit belaka"
"Kakang Kembar, jangan menyiksa hatiku?" seru Arya Warak
setengah berteriak penuh harap.
Arya Kembar tertawa "Baiklah adi. Menurut pengamatanku,
ada suatu maksud terselubung dalam langkah paman Alitya
bekerjasama dengan patih Dipa itu. Dan maksud yang
terselubung itu tak lain adalah karena paman Aditya mempunyai
harapan besar" "Harapan besar apa saja, kakang"
"Adi Warak, maaf, aku tak mau menjawab secara langsung
melainkan akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadamu.
Dari jawaban yang engkau berikan, aku percaya engkau akan
dapat menarik kesimpulan sendiri. Dan kesimpulan itulah yang
1272 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan menuntun engkau untuk menyingkap maksud paman Aditya
yang terselubung itu"
Aneh, pikir Arya Warak. Namun ia menerima saja pernyataan
Arya Kembar itu. "Siapakah patih Dipa itu " Maksudku bagaimana kedudukannya dalam pemerintahan Majapahit?"
"Patih Dipa adalah orang yang mendapat kepercayaan besar
dari kerajaan Majapahit"
"Baik" kata Arya Kembar "diantara ketiga putera puteri
baginda Kertarajasa yang kini memerintah kerajaan Majapahit,
siapakah yang paling dekat hubungannya dengan patih Dipa?"
Arya Warak mengerut dahi, katanya "Dalam hal itu rasanya
patih Dipa sama mendapat kepercayaan dari baginda Jayanagara
dan kedua Rani. Sukar untuk membedakan mana diantara ketiga
raja itu yang paling dekat sendiri dengan patih Dipa"
"Sukar belum berarti tidak dapat. Sukar, hanya suatu
pernyataan dari hal yang belum dapat terpecahkan tetapi tak
menutup kemungkinan untuk mendapatkan pemecahannya.
Dengan begitu kata Sukar itu bukanlah suatu pernyataan yang
menunjukkan kegagalan atau ke tidakmampuan"
"Eh, kakang Kembar, mengapa tak sari-sarinya kakang
mengajak aku dalam percakapan yang begini?" Arya Warak
heran. "Karena dalam soal ini memang pelik dan rumit. Maka aku
ingin mengetahui sampai berapa jauhkah pengamatanmu
tentang keadaan yang teijadi di kerajaan Majapahit"
"O, kakang hendak menguji sampai di mana kecerdasanku?"
"Menguji bukanlah suatu langkah yang jelek, adi" sahut Arya
Kembar "dan bagi kepentingan kita bersama, perlulah kiranya
setiap kawan kita dapat meningkat dalam kecerdasan untuk
1273 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berpikir dan menilai sesuatu. Karena dengan memiliki cara
berpikir dan menilai yang tepat, dapatlah kita menyelamatkan
langkah kita dalam menghadapi suasana yang mengancam
kedudukan golongan kita"
Arya Warak mengangguk-angguk. Kemudian dia meminta agar
Arya Kembar melanjutkan pertanyaannya pula.
"Sekali lagi pertanyaanku akan berkisar pada hubungan patih
Dipa dengan ketiga junjungan itu" kata Arya Kembar pula "dari
manakah maka patih Dipa dapat masuk ke pura Majapahit?"
"Menurut keterangan yang kuperoleh, pertama kali, sete lah
pura Majapahit kekurangan prajurit bhayangkara akibat
pembersihan yang dilakukan oleh baginda Jayanagafa dalam
peristiwa pemberontakan mahapatih Nambi, maka baginda lalu
meminta kedua Rani untuk mengajukan orang-orang yang cakap,
setya dan dapat dipercaya sebagai prajurit bhayangkara di
keraton Tikta-Sripala. Dan dalam peristiwa itu maka Rani
Kahuripan antara lain mengajukan Dipa sebagai calon untuk
jabatan itu" "Dengan demikian, siapa yang berjasa memasukkan patih
Dipa keraton Tikta-Sripala?"
"Rani Kahuripan"
"Tepat" seru Arya Kembar "lalu apakah selanjutnya paiih Dipa
terus menjabat sebagai bhayangkara keraton Tikta Sripala?"
"Tidak kakang Kembar" jawab Arya Warak "setelah berjasa
dalam menyelamatkan baginda Jayanagara dari peristiwa
pemberontakan Dharmaputera ra Kuti maka patih Dipa lalu
diangkat sebagai patih Kahuripan. Setelah beberapa tahun
kemudian baru dia dipindah ke keranian Daha tetapi karena
tenaganya sering dibutuhkan baginda maka dia lebih banyak
berada di pura Majapahit"
1274 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar" kata Arya Kembar "lalu apakah yang telah terjadi
setelah baginda Jayanagara wafat?"
"Dewan Keraton telah memutuskan untuk mengundang Rani
Kahuripan dan Rani Daha ke pura Majapahit untuk diajak
berunding dalam pengangkatan raja baru"
"Siapa yang diutus untuk mengundang kedua Rani?"
"Patih Dipa" "Dan apa yang terjadi di Kahuripan?"
Arya Warak terkesiap "Ah, kakang tentu sudah memaklumi
sendiri bahwa di Kahuripan telah terjadi malapetaka wabah
penyakit sehingga Rani berkenan mengadakan sayembara"
"Engkau tahu adi, siapa sesungguhnya yang berdiri di
belakang layar dari penyelenggaraan sayembara itu?"
"Apakah patih Dipa yang kakang maksudkan?"
"Siapa lagi insan yang mempunyai pengaruh sedemikian besar
terhadap Rani Kahuripan kecuali patih Dipa"
"Ah" desuh Arya Warak.
"Maka setelah ergkau memberi jawab atas beberapa
pertanyaanku tadi, dapatkah engkau sekarang menentukan
jawab siapakah kiranya diantara ketiga junjungan itu yang paling
erat hubungannya dengan patih Dipa?"
"Ah, patih Dipa ...."
"Benar" Arya Kembar tersenyum "tetapi mengapa engkau
menghela napas, adi?"
"Ah, tidak kakang" kata Arya Warak "hanya terasa suatu
keheranan mengapa patih Dipa sedemikian erat hubungannya
dengan Rani Kahuripan"
1275 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Arya Kembar tertawa "Ha, ha, engkau telah meningkat jauh
lebih maju dari pembicaraan yang sedang kita bahas, adi.
Bukankah keherananmu itu mengandung suatu rasa kecurigaan
tentang ketidak-wajaranya hubungan antara seorang wanita
dengan pria?" "Ah, bagaimana aku berani melangkah ke arah kecurigaan
yacg sedemikian, kakang?"
"Kita harus jujur pada diri kita sendiri, adi" kata Arya Kembar
"bahwa kecurigaan seperti itu memang wajar bagi seorang yang
berpikiran wajar" "Ah, tetapi Rani Kahuripan adalah seorang puteri agung yang
memerintah kerajaan, sedangkan patih Dipa seorang patih yang
berasal dari keturunan orang kecil. Bagaimana mungkin kita akan
meceapai pada kecurigaan semacam itu" Bukankah kita terlalu
mengada-ada?" Arya Kembar mengangguk "Mustika yang dimiliki manusia itu
adalah hati dan pikiran. Hati dan pikiran manusia serba binal,
nakal dan lemah. Jangankan hanya manusia titah dewata,
bahkan maha-insan yang telah mencapai tingkat dewa, pun
masih dapat tergoda. Engkau tentu tahu akan cerita Hyang
Batara Guru yang tergoda dan runtuh benih asmaranya ketiga
melihat dewi Anjani sedang bertapa mengurai rambut sebagai
penutup tubuh " Andaikata engkau menganggap hal itu hanya
sebagai cerita semata, tetapi engkau harus dapat mengambil
hikmahnya bahwa sekalipun dewa juga masih dapat goyah
imannya" "Memang benar bahwa dalam perbedaan kasta, terdapat
jurang lebar yang memisahkan keturunan sang Rani dengan
patih Dipa. Tetapi itupun menurut faham dari sebuah aliran
agama. Sementara menurut ajaran agama Budha aliran Hinayana
yang sebelumnya pernah menjadi dasar kerajaan Sriwijaya,
bukan soal keturunan yang diwujutkan dalam bentak kasta itu"
1276 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dan lagi" kata Arya Kembar melanjutkan "seorang manusia
yang berasal dari keturunan kecil dapat menanjak dan mencapai
kedudukan yang sedemikian tinggi seperti patih Dipa, jelas tentu
bukan manu-ia sembarang, jelas dia adalah manusia linuwih. Dan
manusia yang memiliki kelebihan dan kodrat hidup yaug
sedemikian itu, tentulah berasal dari jiwa yang tinggi asalnya"
"Adi Warak" masih Arya Kembar menyambung "dalam soal
asmara, rasanya tiada terdapat dinding yang bagaimanapun
kokohnya mampu untuk menghalangi manunggalnya asmara itu.
Karena asmara itu adalah perasaan hati yang menjadi milik
paling berharga dari manusiawi. Kita dapat memberantas
manusianya tetapi tak mungkin dapat memadamkan perasaan
hatinya, Nah, engkau sudah melangkah setindak mengapa
engkau takut untuk melanjutkan langkahmu untuk menyusup ke
dalam kabut kecurigaanmu terhadap hubungan Rani Kahuripan
dengan patih Dipa " Yang penting, bukan soal takut itu tetapi
untuk mencari kebenaran, bagaimana sesungguhnya hubungan
Rani dengan patih itu. Kalau memang benar, mengapa kita takut
mewujutkan kecurigaan kita " Tetapi kalau tidak, kitapun harus
mengikis habis perasaan curiga itu"
Arya Watak mengangguk-angguk tak henti-hentinya. Ia
merasa apa yang diucapkan Arya Kembar itu memang benar.
"Kakang Kembar" katanya beberapa saat kemudian "adakah
hal itu yang kakang hendak mempermasalahkan " Tetapi apa
hubungannya dengan paman Aditya, kakang?"
"Nah, sekarang kita mencapai babak yang menarik sekali, adi"
kata Arya Kembar "tahukah adi mengapa paman Aditya sangat
berbaik kepada patih Dipa?"
Arya Warak terkesiap. Dipandangnya Arya Kembar dengan
tajam. Pandang itu memancarkan rasa heran mengapa Arya
Kembar mengulang pertanyaan semacam itu lagi. Bukankah tadi
dia sudah mengatakan bahwa hubungan kerjasama yang erat
1277 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
antara kedua orang itu karena demi kepentingan kerajaan
Majapahit " Tetapi ketika tertumbuk akan pandang mata Arya Kembar
yang penuh senyum menertawakannya, Arya Warakpun terpana.
Dia cepat menyadari bahwa keterangannya tadi tak dapat
diterima oleh Arya Kembar.
"Adakah .... adakah hal itu juga menyangkut soal rasa dan
pikiran seorang pria terhadap seorang wanita?" cepat Arya Warak
mendapat suatu gambaran dari apa yang dimaksud Arya Kembar.
"Ah, mengapa sejak tadi adi tak dapat mencapai pemikiran
semacam itu sehingga pembicaraan kita berlangsung begini
lama?" kata Arya Kembar.
"Kakang Kembar !" Arya Warak berseru tertahan.
"Jangan meragukan sesuatu yang harus engkau ragukan, adi"
kata Arya Kembar "di situlah letak daripada perjalanan hidup
paman Aditya selama berada di pura Majapahit. Di situlah dia
meletakkan seluruh harapan tetapi di s itulah dia menerima akibat
yang amat pahit" Arya Warak menghela napas. Kali ini panjang dan dalam sekali
seperti orang yang lunglai semangat.
"Kakang, kuminta kakang suka bicara secara blak-blakan
kepadaku. Maukah?" katanya kemudian.
"Baiklah adi, aku takkan menyiksa perasaanmu lebih lama
lagi" akhirnya Arya Kembar berkata "menurut pemawasanku,
selama tinggal di pura Majapahit ini, paman Aditya memang
mempunyai tujuan yang tinggi. Sayang karena sifatnya yang
luhur, pemalu dan masih mempunyai banyak perhitungan,
akhirnya paman Aditya harus menubruk bayangan kosong"
"Agaknya kakang Kembar menghubungkan paman Aditya
dengan kedua Rani itu, bukan?"
1278 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Akhirnya engkau sampai juga di situ, adi" kata Arya Kembar
"paman Aditya mempunyai cita-cita untuk mempersunting kedua
puteri agung dari kerajaan Majapahit itu"
"Kedua-duanya?"
"Tentu saja hanya salah satu" kata Arya Kembar "jika tak
salah tafsir, paman Aditya mempunyai keinginan untuk


Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mempersunting Rani Kahuripan"
"Atas dasar apakah maka kakang memiliki penilaian begitu?"
"Hal itu harus ditinjau dari eratnya hubungan antara paman
Aditya dengan patih Dipa" kata Arya Kembar "sebagaimana kita
ketahui, patih Dipa amat dekat sekali dengan Rani Kahuripan.
Oleh karena itulah maka paman Aditya berusaha untuk
mendekati patih Dipa agar patih Dipa dapat menanggapi
keinginan paman Aditya untuk me laksanakan hubungan paman
Aditya dengan Rani Kahuripan. Tetapi paman Aditya amat
pemalu sehingga tak berani menyatakan isi hatinya kepada patih
Dipa" Arya Warak mengangguk-angguk "Mungkin ada kebenarannya
juga. Tetapi bukankah tadi kakang menyinggung-nyinggung
kecurigaan hubungan patih Dipa dengan sang Rani" Lalu
bagaimana rangkaian daripada kesimpulan kakang dalam lingkar
hubungan antara paman Aditya, patih Dipa dan Rani Kahuripan?"
"Suatu pertanyaan yang bagus sekali" seru Arya Kembar
menanggapi "akan kuuraikan lingkaran itu agar jelas, adi"
Arya Kembar berhenti sejenak untuk memulangkan napas,
kemudian berkata pula "Memang dalam peristiwa itu telah
terselip suatu hal yang aneh. Mari kumisalkan prasangka itu
memang benar dan menjadi suatu kenyataan bahwa antara patih
Dipa dengan Rani Kahuripan memang terjalin suatu hubungan
rasa. Sedangkan paman Aditya juga memiiiki keinginan untuk
mempersunting Rani Kahuripan. Paman secara halus memberi
isyarat kepada patih Dipa agar menjalinkan hubungan paman
1279 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Aditya dengan Rani Kahuripan menjadi suatu ikatan batin yang
lebih mendalam. Sudah barang tentu paman Aditya seperti
mengharap turunnya embun disiang hari"
"Apakah kakang maksudkan bahwa sesungguhnya patih Dipa
sudah tanggap-sasmita terhadap keinginan paman Aditya itu?"
"Patih Dipa adalah seorang manusia linuwih. Cerdik, tegas,
tangkas dan tajam perasaan. Sudah barang tentu dalam
hubungan itu, dia tentu sudah merasakan apa yang menjadi
keinginan piaman Aditya terhadap Rani Kahuripan ...."
"Dan dia sengaja tak menghiraukannya?"
"Berdasar apa yang kukatakan tadi bahwa kumi-salkan
kecurigaanku terhadap hubungan patih Dipa dengan Rani
Kahuripan itu memang suatu kenyataan, maka sudah wajarlah
kalau patih Dipa tak menghiraukan keingnan paman Aditya. Dan
itu dilakukan dengan penuh kesadaran dan kesengajaan"
Kembali Arya Warak mengangguk dan merenungkan apa yang
telah dikatakan Arya Kembar. Dia menarik kesimpulan bahwa
yang dikatakan Arya Kembar itu memang bukan suatu hal yang
tak mungkin terjadi. "Kakang Kembar" katanya "berdasarkan pada kesimpulan dari
apa yang kakang uraikan tadi, tetapi mengapa patih Dipa tak
berhasil me langsungkan hubungannya dengan Rani Kahuripan
menjadi suatu kenyataan?"
"Telah kukatakan tadi bahwa dalam lingkar persoalan itu
memang telah terjadi sesuatu yang aneh dan ganjil. Begini
maksudku" kata Arya Kembar "patih Dipa tak menghiraukan
keinginan paman Aditya, tetapi paman Adityapun tidak begitu
saja melepaskan harapannya kepada patih Dipa. Seorang yang
mempunyai keinginan tentu akan menumpahkan perhatian a-kan
orang yang diharap dapat membantunya. Paman Aditya juga
seorang cendekia yang tajam nalurinya. Diapun tentu
1280 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memperhatikan juga gerak-gerik patih Dipa terhadap Raii
Kahuripan" "Ya, benar, karena paman Aditya juga seorang tokoh yang
hebat" "Sudah tentu patih Dipa dengan ketajaman nalurinya akan
dapat merasakan gerak gerik paman Aditya terhadap dirinya.
Oleh karena itu, walaupun dia mengesampingkan harapan paman
Adiya terhadap Rani, tetapi dia sendiripun takut untuk
melanjutkan hubungan batin dengan Rani, karena dia tahu
bahwa dengan mempunyai ah, apa yang harus kukatakan untuk
dua orang pria yang menghasratkan seorang wanita yang sama?"
"Kasarnya, saingan sajalah" seru Arya Warak.
"Bak" kata Arya Kembar "patih Dipa tentu berat sekali merasa
mempunyai seorang saingan yang sama tujuannya. Maka
tejadilah suatu lelakon yang ganjil. Paman Aditya tak berani
menyatakan isi hatinya sendiri kepada Rani dan hanya
mengharapkan jasa bantuan patih Dipa. Sedang patih Dipa
karena juga memiliki keinginan yang sama, tak menghiraukan
keinginan paman Aditya. Tetapi karena ia tahu bahwa paman
Aditya mengandung keinginan itu maka diapun takut untuk
melaksanakan keinginannya sendiri terhadap sang Rani. Secara
tak sadar, terjadi suatu lingkaran curiga mencurigai, awas
mengawasi dan segan menyegani diantara kedua tokoh itu"
"Ah" Arya Warak menghela panjang sekali "tak kusangka
bahwa dalam arena percaturan kekuasaan dalam psmerintah
kerajaan Majapahit juga telah berlangsung amat seru namun
secara diam-diam, persaingan untuk merebut hati seorang raja
puteri" "Itu juga termasuk dalam arena percaturan untuk merebut
kekuasaan kerajaan Majapahit, adi"
"Ah, aku teringat kakang ...."
1281 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Teringat apa?" Arya Kembar terkesiap.
"Sebuah cerita dalam Bharatayuda, waktu kelima ksatrya
Pandawa terlunta-lunta dibuang di hutan. Akibat kalah main dadu
dengan raja Astina maka kelima ksatrya Pandawa itu kehilangan
negara dan harus hidup dalam hutan. Pada suatu saat ibunda
Pandawa yani dewi Kunti lapar dan memerintahkan kedua
puteranya, Arya Bratasena dan raden Pamade untuk mencari
makanan ...." "Arya Bratasena berhasil mendapat makanan berkat memeras
keringat dan tenaganya mengalahkan seorang raksasa. Sedang
raden Pamade mendapat makanan karena berhasil menundukkan
seorang mempelai perempuan yang tak mau atut kepada
suaminya. Dewi Kunti menolak makanan yang dibawa Pamade,
karena dianggapnya nista bagi seorang ksatrya yang mendapat
makanan dari kepandaiannya membujuk seorang wanita. Dewi
Kunti hanya mau makan makanan yang dibawa sang Arya
Bratasena karena itulah laku seorang ksatrya utama berjuang
untuk menegakkan hidupnya"
"Ya" kata Arya Kembar "tetapi apa maknanya dengan
peristiwa yang terjadi dalam pura Majapahit itu?"
"Mereka, terutama mentri dan para narapraja yang sealiran
dengan patih Dipa, bahwa mentri dan mungkin juga golongan
kita ini, dianggap sebagai orang yang haus kekuasaan, hendak
merebut kedudukan, hendak memberontak dan lain-lain tuduhan
yang tak sedap. Padahal tuduhan itu sendiri yani merebut
pengaruh, kekuasaan dan kedudukan, bukanlah suatu usaha
yang mudah melainkan harus disertai dengan perjuangan pikiran,
tenaga dan jiwa. Tidakkah sifat perjuangan isu serupa dengan
perjuangan yang dilakukan ksatrya Bratasena waktu mengalahkan raksasa" Bratasena mencari makanan untuk hidup.
Dan perjuangan yang dilakukan oleh orang orang yang dituduh
tak biik itu, juga untuk mencari dan menegakkan hidup
mereka..." 1282 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kebalikannya" selelah berhenti sejenak Arya Warak
melanjutkan "orang-orang yang menganggap dirinya setya, jujur
dan membela kerajaan ternyata berisikan angan-angan yang
tidak lebih ksatrya daripada orang orang yang mereka tuduh
jahat itu. Mengada-adakah aku apabila kupersamakan tindakan
kedua mentri agung, paman Aditya dan patih Dipa, sama dengan
raden Pamade didalam mencari makanan itu" Bukankah kedua
priagung itu menempuh jalan yang nista melalui belas kasih dan
memikat hati seorang puteri agung, untuk merebut kekuasaan
dan kedudukan yang tinggi?"
"Ah, ah, tajam benar adi menusukkan belati adi untuk
membelek bisul mustika dalam kerajaan Majapahit"
"Bisul mustika" Apa maksud kakang mengatakan itu?" Arya
Warak terkesiap. "Bisul itu berisi darah dan nanah yang busuk. Tetapi sekalipun
begitu, bisul itu juga mempunyai nilai tingkatan. Bisul yang
menghinggapi pars kawula kecil, adalah bisul busuk. Tetapi bisul
yang menghinggapi orang kaya, orang berpangkat dan para
priagung adalah bisul yang beruntung. Karena bukanlah bisul itu
akan mendapat perawatan yang baik dan menyenangkan" Dan
yang kumaksud dengan bisul mustika adalah bisul yang
menghinggapi para raja dan putera puteri raja. Dan karena bisul
terdapat pada paman Aditya, Rani Kahuripan dan patih Dipa
maka kukatakan bisul mustika. Bisul yang tiada ternilai harganya
sekalipun isinya tetap kotor dan busuk"
"Ya, ya, kiranya sudah jelas aku tentang apa yang terjadi
dibelakang tirai sutera yang menyelubungi hubungan antara
paman Aditya, patih Dipa dan Rani Kahuripan" kata Arya Warak
"tetapi masih ada yang mengabut dalam hatiku, kakang.
Mengapa pada akhirnya raden Kertawardhana juga yang
beruntung mempersunting Rani Kahuripan?"
Arya Kembar mengangguk "Aku teringat semasa kecil pernah
mendengar sebuah dongeng kanak-kanak. Itu waktu karena
1283 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masih kanak-kanak, kuanggap cerita itu menarik, tidak lebih dan
tidak kurang. Tetapi setelah dewasa sekarang ini, barulah aku
menyadari bahwa dongeng kanak-kanak itu ternyata mempunyai
hikmah juga" "Bagaimana dongeng itu, kakang"
"Menurut yang empunya dongeng maka pada waktu itu
khewan-khewan di hutan dapat berbicara seperti manusia.
Harimau paling ditakuti dan disanjung sebagai raja hutan. Dan
untuk mengambil hati sang raja itu agar jangan mengganggu,
maka khewan-khewan yang lainpun rela memberikan upeti
berupa ayam, kelinci atau anak kamhing. Bagi binatang selemah
kancil dan sejenisnya, memang tak mudah untuk menghaturkan
upeti kepada sang raja"
"Cara memberi upeti itu diatur secara bergilir. Dan pada waktu
tiba giliran kancil, diapun resah sekali. Dia memang tak puas
akan sikap dan tindakan raja hutan yang menindas khewankhewan yang lemah. Maka timbullah akal pada kancil yang
teikrnal cerdik itu. Dia berhasil menangkap seekor kelinci lalu
dibawanya kepada ular yang sedang ke luar mencari mangsa.
Dimintanya kelinci itu oleh si ular. Tetapi kelinci ini untuk sang
raja" kata kancil. "Ah, aku sedang lapar. Engkau dapat mencari lagi untuk saja"
kata si ular. "Baiklah, tetapi janganlah engkau tergesa memakannya.
Tunggu setelah surya turun ke lereng gunung, baru engkau
makan" Ular tak menghiraukan suatu apa. Ia menyetujui. Tetapi di
kala dia sedang menyambar kelinci itu maka muncullah sang raja
hutan. Tanpa berkata apa-apa raja hutan terus loncat menerkam
ular. Ularpun muntah-kan kelinci lalu me lilit tubuh harimau itu.
Kedua binatang yang paling ditakuti dalam hutan itupun sama1284 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sama mati. Dan kancilpun bergembira karena mendapatkan
kelinci dan dapat membunuh kedua khewan itu"
"Dongeng itu kurasa mempunyai hikmah pula, bahwa di mana
dua raksasa atau kekuatan besar saling beradu maka fihak yang
ketinggalan yang akan menarik keuntungan" kata Arya Kembar
"juga dalam peristiwa ketiga priagung itu. Karena patih Dipa dan
paman Aditya saling awas mengawasi, saling percaya
mempercayai dalam kecurigaan masing-masing,
akhirnya Kertawardhana sebagai f ihak ketiga yang mendapat keuntungan.
Hanya bedanya kalau dalam dongeng, si kancil memang sengaja
mengadu domba tetapi dalam perisitiwa dibalik rahasia keraton
itu, Kertawardhana tidak mengadu domba tetapi kejatuhan rejeki
atau mungkin bahkan diberi rejeki"
Kembali Arya Warak terkesiap "Siapa yang memberi rejeki
kepada Kertawardhana itu?"
"Patih Dipa" jawab Arya Kembar "dia menyadari bahwa jika
dia melanjutkan cita-citanya, tentulah akan timbul kegemparan
besar. Dia kuatir paman Aditya yang amat besar pengaruhnya itu
akan tampil untuk mengerahkan kekuatan para mentri dan
senopati, menghancurkan Dipa. Namun patih Dipa juga
mempunyai pertimbangan bahwa hendaknya peristiwa baginda
Jayanagara jangan terulang pula"
"Maksud kakang peristiwa pembunuhan baginda yang
dilakukan ra Kuti itu?"
"Bukan" sahut Arya Kembar "tetapi peristiwa asal keturunan
baginda yang menyebabkan terjadinya perpecahan kesetyaan
diantara para mentri. Karena baginda berasa l dari ibunda puteri
Malayu maka timbullah golongan golongan yang mendukung dan
menentang. Djmikian pula jika Rani Kahuripan sampai
dipersunting paman Aditya, tentu akan timbul perpecahan besar
bahkan mungkin akan timbul prmberontakan di kalangan para
mentri, senopati dan adipati pesisir. Oleh karena patih Dipa
menyadari kalau dirinya juga tidak layak dan menyadari pula
1285 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kalau paman Adityapun tak tepat maka dia lalu mencari fihak
yang ketiga. Dan pilihannya itu jatuh pada diri Kertawardhana.
Karena dia yang mendukung, sudah tentu Kertawardhana akan
merasa berhutang budi dan selanjutnya tentu mudah dapat


Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dipengaruhinya" Arya Warak mengangguk. Dia mengakui bahwa apa yang
diulas oleh Arya Kembar itu memang bukan suatu hal yang tak
mungkin, bahkan hampir-hampir membayangkan suatu kenyataan. "Patih Dipa memang pandai" kata A?ya Kembar "dia
membuang jejak tetapi masih mempunyai bekas. Diapun dapat
menghapus harapan paman Aditya"
"Tetapi mengapa paman Aditya masih begitu lekat kematimatian pada pengabdiannya terhadap kerajaan Majapahit "
Bukankah waktu kita ajak dan secara halus kita tawarkan
dukungan kita jika dia mau tampil sebagai calon pewaris tahta,
dia ma lah marah kepada kita " Mengapa tampaknya dia masih
bemr sekali kesetyaannya kepada kerajaan Majapahit?"
"Ya" kata Arya Kembar "memang pada saat itu dan untuk
beberapa waktu yang agak lama akupun merasa penasaran atas
sikap paman Aditya. Tetapi kini aku menyadari bahwa dia
memang mempunyai maksud tertentu dalam menelungkupi
pendiriannya itu" "Ah, kakang ini selalu ada saja yang diselami. Lalu apa saja
kiranya paman Aditya bersikap begitu?"
"Adi" kata Arya Kembar "kita tahu bahwa paman Aditya itu
seorang yang luhur dan cerdas. Ketajaman naluri perasaan dan
penilaiannya tak kalah dengan patih Dipa. Maka jelas kalau
paman Aditya tentu menyadari akan tindakan patih Dipa yang
tidak menghiraukan harapannya bahkan menghapus cita-citanya.
Dia tentu tahu apa latar belakang dari tindakan patih Dipa
menjodohkan Kertawardhana dengan Rani Kahuripan. Sebagai
1286 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang priagung luhur paman Aditya tentu tak mau
menampakkan rasa marah dan kemasygulannya. Dan dengan
keluhuran budi itu seolah dia mendukung dan menyetujui
pernikahan itu. Sikapnyapun tak berobah, dia tetap setya kepada
kerajaan Majapahit. Nah, di sinilah kelebihan dari paman Aditya
untuk menyelubungi tindakannya"
Arya Warak tak mau membuka suara melainkan kan
meletakkan pandang menunggu yang mendesak.
"Walaupun harapannya terhapus namun dia tetap akan
mempertahankan pengaruhnya dalam keraton agar pengaruh
dan kekuasaan patih Dipa jangan sampai berkembang makin
besar. Apabila dia putus asa dan pulang ke Malayu, bukankah
berarti patih Dipa akan menikmai kemenangan yang sempurna?"
"Hai, benar!" seru Arya Warak sepirti orang terusik dari tidur
"ternyata aku salah menilai paman Aditya, Benar, apabila paman
Aiitya masih berada dalam pucuk pemerintahan kerajaan
Majapahit, tentulah patih Dipa dapat dikekang"
Demikian kedua arya itu asyik sekali tenggelam dalam
percakapan untuk mengupas keadaan dalam para Majapahit,
khusus mengenai kelanjutan daripada suasana percaturan dalam
tubuh pemerintahan setelah Rani Kahuripan dinobatkan sebagai
prabu puteri. "Warak " kata Arya Kembar setelah beristirahat beberapa saat
"dalam lembaran baru pada suasana di pura kerajaan setelah
Rani Kahuripan menjadi prabu puteri Teribuaua Uttunggadewi,
kita harus lekas berbenah diri untuk memperkuat ketahanan
kedudukan para arya"
"Benar, kakang Kembar"
"Dengan gambaran keadaan yang lalu seperti a-pa yang telah
kuuraikan tadi, kita mendapat warna yang tegas dari gambaran
suasana sekarang ini. Ratu Teribuana dan narpati Kertawardhana, jelas mempunyai hubungan yang erat dengan
1287 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
patih Dipa. Walau paman Aditya tetap mempertahankan
kedudukan dan pengaruhnya untuk membatasi pengaruh patih
Dipa, namun aku kuatir dalam percaturan nanti, akhirnya-patih
Dipalah yang akan tampil sebagai pemenang. Dan engkau tentu
dapat memperhatikan bagaimana patih mangkubumi Arya Tadah
sangat memberi hati kepada patih Dipa. Ini suatu isyarat yang
berbahaya. Dan tampaknya dalam susunan mentri pada jajaran
pemerintah kerajaan Majapahit yang sekarang ini, golongan yang
sealiran dengan patih Dipa makin kuat. Dalam hal ini kuduga
tentulah patih Dipa yang menjadi perencana di belakang layar ..."
"Aku merasakan adanya suatu suasana yang makin rawan
pada kedudukan golongan mereka yang dulu mendukung
baginda Jayanagara dan golongan para arya dari tanah Malayu"
Arya Kembar melanjutkan "keadaan ini tak boleh kita biarkan
berlarut larut lebih lama. Kita harus menekan keadaan sebelum
keadaan itu menekan kita, adi"
"Benar, kakang, aku setuju. Tetapi bagaimanakah langkah
yang harus kita tindakkan?"
"Warak" seru Arya Kembar dengan nada membangkit "siapa
sesungguhnya orang yang paling berbahaya bagi kita dalam pura
Majapahit itu?" "Patih Dipa !" "Ya, engkau benar" seru Arya Kembar "kita harus
menempatkan dia sebagai musuh yang harus kita berantas, adi"
"Setuju kakang" sambut Arya Warak "tapi dia sekarang
menjadi orang kuat dalam pemerintahan kerajaan, tidaklah
mudah bagi kita untuk menghadapinya"
"Tidak mudah berarti bukan tidak mungkin, adi" seru Arya
Kembar "aku mempunyai dua buah rencana untuk menghadapi
patih itu" "Bagus, kakang" teriak Arya Warak gembira.
1288 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pertama, kita harus mencari kawan dengan mentri, senopati
atau narapraja yang tidak menyukai patih Dipa. Dan sisa sisa
narapraja yang dulu mendukung bibi ratu Indreswari. Bahkan
dengan sisa-sisa golongan ra Kuti"
"Ah, adakah golongan mereka itu masih terdapat dalam tubuh
pemerintahan yang sekarang?"
"Walaupun kemungkinannya kecil, tetapi kurasa tentu masih
ada. Tetapi kemungkinan mereka takut dan sangat berhati-hati
untuk bertindak. Nah, kitalah yang membangkitkan kemungkinan
itu menjadi suatu kenyaman dan kita bentuk kenyataan itu
menjadi suatu kekuatan. Ada sebuah tali ikatan yang ampuh
yang akan dapat mempersatukan mereka dengan kita untuk
menghadapi patih Dipa"
"Apakah itu, kakang?" seru Arya Warak serentak.
"Engkau tentu merasakan suasana perkembangan agama di
kerajaan Majapahit ini, bukan?"
"Ya, di sini agama Syiwa dan Buddha sama-sama
berkembang, di samping agama Brahma"
"Itulah yang disebut Tripaksi yang pertama-tama diciptakan
dan dikembangkan oleh raja Kertanagara dari kerajaan Singasari.
Oleh karena runtuhnya kerajaan Singasari itu segera dilanjutkan
oleh putera menantu raja Kertanagara yani raden W ijaya yang
mendirikan kerajaan Majapahit, maka perkembangan agama
Tripaksi itu masih berkesinambungan. Dan ketahuilah bahwa
agama Buddha yang berkembang di Majipahit itu adalah dari
aliran Mahayana yang dapat berlangsung dalam iringan jajaran
agama Syiwa. Sehingga dahulu raja Kertanagara itu bergelar
Syiwa Buddha" "Memang tampaknya kedua agama besar itu dapat hidup
rukun dan berkembang seiring. Tetapi sesungguhnya, terdapat
juga persaingan tajam dalam upaya mereka untuk saling
mengembangkan. Engkau tahu adi, bahwa sebagian besar para
1289 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mentri, senopati yang berkedudukan tinggi dan para priagung di
pura Majapahit ini lebih cenderung untuk memeluk agama
Syiwa?" "Ya" "Apa sebabnya?"
"Ah, kakang Kembar, agama adalah suatu keyakinan. Setiap
manusia mempunyai kepercayaan dan keyakinan sendiri"
"Memang benar adi" kata Arya Kembar "tetapi jangan lupa
bahwa manusia itu terdiri dari darah dan daging. Darah itu panas
dan daging itu menghendaki kenikmatan. Maka bergeraklah sang
pikiran untuk mencapai apa yang diinginkan oleh darah dan
daging itu. Di samping memang berlandas pada kepercayaan dan
bersumber pada keyakinan, para priagung itu tetap mempertahankan agama Syiwa. Aku tak menyangkal hal itu.
Tetapi janganlah orang-orang itupun menyangkal bahwa mereka
itu lepas dan bebas dari segala kepentingan peribadi. Mereka
memanfaatkan bagian-bagian tertentu dari ajaran agama itu
untuk membentuk suatu dinding kokoh yang akan melingkari
kedudukan merca "Yang kumaksud" kata Arya Kembar pula "bahwa dalam
ajaran agama Hindu terdapat apa yang disebut kasta.
Sesungguhnya pengelompokan itu, menurut hematku peribadi,
adalah suatu pengelompokan dari jiwa, yang pada umumnya
ditampilkan dari asal keturunan. Jiwa yang luhur, hanya terdapat
pada kasta ksatrya. jiwa yang suci, terdapat pada kasta
brahmana. Tetapi manusianya, tidak dapat terjamin dari asal
keturunaunya. Misalnya, seorang keturunan ksatrya atau raja
atau bahkan pun brahmana, tetapi kalau dia berjiwa nista dan
bertingkah rendah, dia bukanlah kasta ksatrya. Kebalikannya
anak kaum Sudra yang berjiwa luhur, adalah seorang ksatrya"
"Tetapi pada umumnya, orang hanya memandang pengelompokan kasta itu dari asa l keturunannya. T erutama bagi
1290 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
para mantri dan priagung di kerajaan Majapahit, lebih-lebih
hendak menampilkan pengelompokan itu secara jelas. Apa
sebabnya " Tak lain karena hendak mempertahankan kedudukan
mereka agar tidak mudah didongkel orang"
"Inilah adi" kata Arya Kciabar "yang kumaksud bahwa ada
suatu tali ikaan yang akan dapat mempersatukan mereka dengan
kita dalam suatu kubu yang menentang tampilnya patih Dipa di
pucuk pemerintahan Majapahit. Kita kembangkan mattsb.it kanta
itu kepada mereka. Kita ajak mereka untuk menentang patih
Dipa yang hendak meniti ks puncak tangga kedudukan yang
tinggi. Patih Dipa berasal dari ka,ta Sudra, tidak layak memimpin
dan membawahi para priagung yang berdarah ksatrya. Para
priagung itu pasti akan menyambut ajakan kita dengan gembira"
Arya Warak mengangguk-angguk.
"Rencana yang kedua" kata Arya Kembar pula "kita langsung
menyerang kelemahan dan kesalahan patih Dipa"
"O, adakah kakang tahu akan kelemahan patih itu?"
Tenang-tenang Arya Kembar balas bertanya "Adi, lupakah
engkau akan peristiwa ra Tanca yang membunuh baginda
Jayanagara tetapi kemudian dibunuh pa tih Dipa itu?"
"Tentu saja tidak lupa. Tetapi mengapa kakang mempertanyakan soal itu?"
"Engkau anggap benarkah tindakan patih Dipa membunuh ra
Tanca itu?" "Tentu saja benar, kakang. Bukan saja patih Dipa pun setiap
prajurit bhayangkara yang mengetahui peristiwa itu tentu akan
membunuh ra Tanca. Membunuh seorang raja, bukanlah olaholah dosanya" "Adi" kata Arya Kembar "jika kuungkap kembali tentu
memakan waktu panjang. K iranya cukup kusingkat bahwa dalam
1291 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pembunuhan baginda oleh ra Tanca itu, patih Dipa juga tak lepas
dari tanggung jawab"
"Ya, tentu saja karena dia adalah patih yang dipercaya penuh
untuk masuk ke luar di keraton dengan bebas. Dia juga
bertanggung jawab atas keselamatan baginda"
Arya Kembar geleng-geleng kepala "Engkau salah sasaran,
adi. Yang kumaksud, bukan tanggung jawab patih Dipa sebagai
bhayangkara penjaga keselamatan baginda tetapi justeru
kebalikannya, dia harus mempertanggungjawabkan kedosaannya
atas tewasnya seri baginda"
"Kakang Kembar!" teriak Arya Warak dengan mata
membelalak. "Engkau tahu siapakah pengatur di belakang layar atas
pembunuhan seri baginda itu?"
Mata Arya Warak makin merentang lebar "Apa kakang
maksudkan patih Dipa?"
"Sebelum aku menjawab, baiklah engkau jawab dulu beberapa
pertanyaanku ini" kata Arya Kembar "Pertama, mengapa ra
Tanca sedemikian mata gelap membunuh baginda?"
"Kabarnya ra Tanca marah karena nyi Tanca telah diganggu


Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

baginda" "Benar" kata Arya Kembar "tetapi akupun sempat
mengumpulkan keterangan dari para dayang dalam keraton
bahwa sebenarnya peristiwa itu harus dirahasiakan. Seluruh
dayang, inang pengasuh dan abdi keraton telah diperingatkan
dengan ancaman hukuman berat, agar tidak menyiarkan
peristiwa itu. Karena hal itu menyangkut keluhuran nama seri
baginda" "Siapa yang memberi perintah itu?"
1292 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Patih Dipa sendiri karena dialah yang tahu jelas akan
peristiwa itu" "Jika demikian, patih Dipa memang mempunyai tanggung
jawab penuh atas keselamatan baginda. Bukan hauya
keselamatan jiwa, pun juga keselamatan keluhuran nama dan
martabat baginda. T etapi apakah nyi T anca juga diberi ancaman
itu?" "Ya. Dengan diberi penjelasan agar nyi Tanca sadar bahwa hal
itu akan mencemarkan keluhuran nama baginda, pun juga akan
meretakkan hubungan nyi Tanca dengan suami. Dengan
merahasiakan peristiwa itu maka keluhuran nama seri baginda
dan kerukunan suami isteri T anca akan dapat diselamatkan"
"Tetapi mengapa ra Tanca akhirnya tahu juga akan hal itu?"
"Sudah tentu ada yang memberitahu"
"Siapa?" "Coba engkau terka"
"Kemungkinan besar tentu nyi T anca sendiri. Karena dia pasti
merasa malu atas peristiwa yang menimpali dirinya itu"
"Itu anggapan umum, tetapi sesungguhnya bukan"
"Lalu siapa?" "Patih Dipa....."
"Kakang Kembar!" teriak Arya Warak terkejut "jangan
memfitnah orang. Walaupun patih Dipa itu berada di fihak yang
bertentangan dengan kepentingan kita, tetapi kenyataan
janganlah dikaburkan dengan fitnah"
"Baiklah, adi" kata Arya Kembar "besok akan kuajak engkau
menemui nyi Tanca untuk membuktikan kebenaran dari
keterangan ini" 1293 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah, harap kakang jangan marah" kata Arya Warak "aku
bukan bermaksud menuduh kakang memfitnah tetapi aku menilai
dari dasar sumber peristiwa itu. Patih Dipa yang melarang
membocorkan rahasia itu mengapa pula dia yang memberitahu
kepada ra Tanca. Tidakkah hal itu ganjil sekali?"
"Ya, memang ganjil. Adi, apakah engkau masih mempunyai
lain keperluan lagi?"
"Tidak kakaag Kembar. Malam ini aku luang sekali. Apakah
maksud kakang?" "Begini, adi. Mari kita mengunjungi rumah nyi T anca"
"Ah, tidak perlu kakaag. Aku percaya penuh atas
keteranganmu" "Bukan begitu adi" kata Arya Kembar "tetapi aku memang
hendak mencari keterangan yang lebih jelas tentang beberapa
hal mengenai peristiwa itu"
"Jika begitu, baiklah"
Arya Kembar masuk ke dalam dan tak berapa lama ia sudah
berganti busana. Bersama Arya Warak dia menuju ke tempat
kediaman nyi T anca. Malam masih belum berapa lama namun jalan yang ditempuh
kedua arya itu sudah sepi. Kiranya Arya Kembar memang sengaja
menempuh jalan yang agak sepi untuk menghindari perhatian
orang. Memang dia amat bsrhati-hati sekali dalam waktu akhirakhir ini, sejak ratu Teribuana memegang tampuk kerajaan. Ia
menyadari bahwa mentri, senopati dan narapraja golongan
pendukung patih Dipa, merupakan jumlah yang lebih besar
dalam pemerintahan kerajaan. Dia paling menyegani patih Dipa.
Dia kuatir patih Dipa akan menitahkan orang untuk memata
matai gerak-gerik dirinya dan para arya.
"Mengapa lewat jalan ini, kakang?"
1294 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"St, cari aman adi, aman dari perhatian orang" kata Arya
Kembar. Tak berapa lama berjalan, mereka melihat sesosok benda
hitam yang berlari-lari menyusup kegelapan. Kedua arya itu
terkejut. Arya Kembar menggamit lengan Arya Warak untuk
diajak mengejar bayangan hitam itu.
Ternyata bayangan hitam itu lari ke luar dari gapura besar.
Dan saat itu barulah kedua arya mengetahui bahwa bayangan
hitam itu tengah melakukan pengejaran.
Bayangan yang di kejar itu kalah cepat dengan yang mengejar
sehingga terpaksa bayangan itu berhenti "Hai, siapa engkau?"
"Hai, engkaulah yang harus memberitahu siapa dirimu "
Mengapa engkau malah melarikan diri waktu kutegur" seru orang
yang mengejar. "Jangan mengurus orang. Aku hendak pulang ke desaku.
Silakan pulang, jangan mengejar aku"
"Hm, apabila engkau tetap berkeras kepala tak mau
memberitahukan namamu, terpaksa akan kutangkapmu"
"Menangkap aku " Apa salahku?"
"Mengapa engkau berani memasuki halaman rumahku dan
berani pula mengintai jendela?"
"Sudahlah jangan banyak mulut!" tiba2 orang itu terus
menyerang pengejarnya. Serangan itu cukup dahsyat dan cepat
sekali sehingga orang yang mengejar itu harus loncat ke
belakang. Namun orang itu tidak memberi kesempatan.
Diserangnya pengejar itu dengan makin seru.
"Ah ...." tiba2 mulut orang yang mengejar mendesuh kejut
dan tubuhnya terhuyung ke belakang. Rupanya dia termakan
pukulan penyerangnya. 1295 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mampus engkau, keparat" seru orang yang dikejar itu
sembari mencabut patrem dan menyerang lagi.
Orang yang mengejar itu kaget bukan kepalang. Dia kalah
cepat dengan penyerangnya sehingga tak dapat menghindar lagi.
Dalam keadaan terdesak, dia berkelit dan menepis tangan lawan,
tring .... ia berhasil menepis jatuh senjata orang tetapi pada saat
itu juga, ia menjerit kaget ketika kakinya tersapu kaki lawan
sehingga ia terpelanting jatuh. Dan sebelum ia sempat berdiri,
penyerangnya sudah lebih dahulu dapat menindih tubuhnya lalu
mencekik lehernya. Orang yang mengejar itu benar-benar dalam bahaya. Ia
berusaha untuk membebaskan lehernya dari cekikan orang tetapi
karena kalah cepat dan orang itupun bertenaga kuat, ia tidak
berhasil melaksana kan upayanya.
Dalam saat-saat yang menegangkan dimana napas dari orang
yang dicekik itu sudah hampir sukar berhembus, tiba-tiba
terdengar suara orang menghardik "Lepaskan, binatang !"
Dan diserempaki dengan desuh kejut yang mendadak,
penyerang itupun terlempar ke belakang. Rupanya ada seorang
yang telah mencampakkannya dan tenaga orang itu terlampau
kuat sekali sehingga calon pembunuh itupun harus melepaskan
cekikannya Kemudian sebelum calon pembunuh yang terkapar terlentang
di tanah sempat melenting bangun, sebuah kaki telah menginjak
dadanya dan sebilah ujung pedang melekat pada kerongkongannya "Keparat, siapa engkau?" hardik orang yang
menginjak itu. "Kakang Kembar . . . !" orang yang dicekik tadi setelah dapat
memulangkan napas dan memandang ke atas segera berteriak.
Dia terus menggeliat bangun.
1296 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya" sahut yang dipanggil. Dia memang Arya Kembar. Karena waktu
menghampiri ke dekat kedua orang yang tengah menyabung nyawa itu diketahuinya bahwa yang tertindih di bawah dan tengah dicekik itu tak lain
adalah Arya Lembang maka Arya Kembarpun serentak loncat. Sekali mencengkeram bahu pembunuh itu, ia lalu menyentakkannya sekuat tenaga selvngga o-rang itu
terpelanting ke belakang.
Dan sebelum sempat bangun, Arya Warakpun segera menginjak dadanya dan meleka kan ujung pedang ke leher orang.
"Siapakah orang itu?" kata Arya Kembar.
"Entah" sahut Arya Lembang "tetapi yang jelas dia berani
masuk halaman rumahku dan hendak membuka jendela"
"Penjahat mungkin" kata Arya Kembar. Kemudian dia
berpaling dan berseru "Adi Warak, lepaskan dia"
"Dia hendak membunuh adi Lembang. Mengapa tidak kita
bunuh saja?" kata Arya Warak.
"Kita tanya dulu keterangannya" kata Arya Kembar.
Setelah dilepas, orang itupun berdiri. Ia memandang Arya
Warak dengan marah "Pengecut " serunya.
1297 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa katamu?" Arya Warak terus hendak menyabatkan
pedangnya "Jangan adi" teriak Arya Kembar mencegahnya.
"Tetapi kakang, dia berani memaki aku pengecut" bantah Arya
Warak. "Ya, akupun mendengar" sahut Arya Kembar kemudian
berseru kepada orang itu "Ki sanak, siapakah engkau?"
Orang itu gelengkan kepala.
"Hm, engkau tak mau mengatakan dirimu siapa" Baiklah" kata
Arya Kembar "tetapi apa tujuanmu hendak membuka jendela
rumah Arya Lembang itu?"
"Siapa namanya" Arya Lembang?" orang itu terkejut.
"Ah" orang itu mendesuh kejut-kejut sesal.
"Mengapa?" tegur Arya Kembar yang sempat memperhatikan
keterkejutan orang. "Aku salah masuk" katanya namun sesaat ia terperangah
karena menyadari telah kelepasan omong.
"O, lalu siapakah sebenarnya yang hendak engkau kunjungi?"
Arya Kembar tak melepaskan kesempatan untuk mengorek
keterangan. "Tidak" sabut orang itu "apa yang kalian maukan dari aku?"
"Berilah keterangan sejujurnya, ki sanak" kata Arya Kembar
"mungkin engkau memerlukan sesuatu atau hendak mencari
seseorang, kami kebetulan dapat membantumu. Percayalah,
kami tak bermaksud buruk kepadamu, ki sanak"
Orang itu kerutkan dahi. Rupanya dia sedang mempertimbangkan untuk menjawab atau tidak "Siapakah
engkau ini?" sesaat kemudian ia bertanya.
1298 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku Arya Kembar, ini Arya Warak dan ini Arya Lembang "
Arya Kembar memperkenalkan diri dan kedua kawannya.
"Tidakkah kalian ini segolongan dengan Aditya-warman?"
tanya orang itu dalam nada rnenjajugi.
Arya Kembar yang cerdas segera dapat mencium suatu bau
dari pertanyaan orang itu. Rupanya orang itu hendak mencari
Adityawarman tetapi telah salah masuk ke kediaman Arya
Limbang. lapan memperhatikan bahwa menilik cara berpakaiannya, orang itu memang sama seperti kawula Majapahit
tetapi jelas bukan kawula dalam pura kerajaan "Hm, akan
kuselidiki apa maksudnya hendak mencari paman Adityawarman"


Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pikirnya. "Apa yang ki sanak maksudkan denfan segolongan itu?" kata
Arya Kembar "jika engkau maksudkan dari tanah asalnya,
memang kami berasal dari tanah air yang sama yani
Swarnadwipa. Tetapi kalau engkau maksudkan kedudukan, jelas
berbeda. Arya Adityawarman adalah seorang mentri yang kini
diangkat sebagai sang Dewaraja. Dan apabila engkau maksudkan
pendirian, pun berbeda karena setiap orang mempunyai
pendirian sendiri-sendiri"
Mendengar keterangan Arya Kembar tampak wajah orang itu
agak cerah. Selintas harap memancar dari kecerahan wajahnya.
"Ki sanak, katakanlah dengan sejujur hatimu" Arya Ke.nbar
mulai melancarkan desakan "bahwa apapun tindakanmu
terhadap sang Dawaraja Adityawarman, tiada mempunyai
hubungan sama sekali dengan kami"
Orang itu bergetar hatinya sehingga bulu matanya berkedipkedip, "Percayalah, apapun tujuanmu, kami takkan mencampuri asal
tidak mengenai kepentingan kami para Arya dari tanah Malayu"
1299 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ki sanak, jangan menghina" seru Arya Kembar dengan nada
yng agak geram "kami juga ksatrya dan ksatrya Swarnadwipa itu
juga menjunjung keluhuran kata dan keutamaan laku. jika
engkau tak percaya akan janjiku, silakan tinggalkan tempat ini!"
Orang itu terkesiap. Tergetar hatinya mendengar kata-kata
Arya Kembar yang tajam. Dan sesaat kemudian runtuhlah
sikapnya yang tak bersahabat itu "Baik, raden, aku percaya pada
janjimu. Aku Wangsapati dari kadipaten Sadeng"
"O" seru Arya Kembar agak terkejut "lalu apa maksud ki sanak
berkunjung ke pura Majapahit?"
"Aku melaksanakan tugas sang adipati Sadeng"
"Untuk menghubungi Arya Adityawarman?"
"Bukan" sampai di s ini mata Wangsapati agak jelalatan seperti
cemas. Arya Kembar mulai dapat mengungkap apa gerangan yang
disembunyikan Wangsapati. Sejenak ia merenung dan memegang rencana. "Baiklah ki Wangsa" katanya "apabila tugas itu amat rahasia
sifatnya akupun takkan mendesakmu. Kutahu akan pendirianmu
yang takkan mensia-siakan kepercayaan sang Adipati"
Wangsapati mengangguk "Terima kasih, raden"
"Ki Wangsa, engkau tentu dapat memaafkan tindakan adi Arya
Lembang yang mengejar dan hendak menangkapmu itu, bukan?"
"Ah, tak apa raden. Memang sepantasnya akulah yang harus
minta maaf karena berani memasuki halaman kediaman raden
Arya Lembang tanpa seidin"
Hati Arya Kembar mulai merekah gembira. Dari pernyataan itu
ia dapat msmperoleh kesan jika Wangsapati sudah mulai jinak.
Dia harus menundukkannya.
1300 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ki Wangsa, kudengar sang Adipati sudah bertahun-tahun
sejak seri baginda Jayanagara masih hidup, tak mau menghadap
baginda. Benarkah itu?" ia mulai menusukkan pertanyaan yang
tajam. "Ya, memang demikianlah raden"
"Apa sebabnya?"
"Maaf, aku tak tahu bagaimana pendirian sang Adipati"
Arya Kembar tersenyum "Kudengar karena sang Adipati tak
setuju akan duduknya baginda Jayanagara di tahta kerajaan
Majapahit" "Hm, mungkin" kata Wangsapati pelahan.
"Ketidak-setujuan Adipati Sadeng terhadap baginda Jayanagara itu bersumber pada asal keturunan seri baginda yang
beribundakan puteri Malayu. Bukankah demikian, ki Wangsa?"
"Ah, raden, aku tak tahu menahu tentang pendirian gusti
Adipati" "Tetapi hal itu memang sudah menjadi rahasia umum atau
rahasia yang bukan rahasia lagi bagi para mentri dan narapraja
kerajaan Majapahit" seru Arya Kembar "dan lama kelamaan sikap
Adipati Sadeng itu makin mendapat perhatian besar di kalangan
para mentri dan senopati Majapahit. Jika bermula sikap A-dipati
itu hanya ditujukan pada seri baginda Jayanagara tetapi kini
setelah Ratu T eribuana naik tahta maka kerajaan Majapahit akan
mengambil tindakan tegas demi memulihkan kewibawaannya"
"Adipati Sadeng harus menghadap ke pura Majapahit untuk
menghaturkan hormat kepada ratu yang baru atau jika
membangkang tentu akan dihancurkan" seru Arya Kembar
sembari mencuri pandang tajam. Di perhatikannya wajah
Wangsapati tampak mengkerut.
1301 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ketahuilah ki Wangsa" kata Arya Kembar lanjut "Ratu
Majapahit mempunyai seorang senopati yang paling dapat
diandalkan. Dan senopati itu memang selalu haus akan
kekuasaan dan kewibawaan. Kerajaan Bedulu-Bali yang tak mau
tunduk, diserangnya dan ditundukkannya. Apalagi hanya Adipati
Sadeng" "Siapakah senopati itu, raden " Apakah raden Adityawarman?"
Kini makin memperoleh gambaran Arya Kembar, bahwa tujuan
Wangsapati untuk mencari Adityawarman itu bukan untuk suatu
maksud baik. Melainkan hendak bertujuan buruk. Mungkin
hendak membunuh paman Aditya, mungkin hanya hendak
memata-matai saja, pikirnya.
"Bukan Adityawarman tetapi patih Daha yang bernama patih
Dipa" "O" seru Wangsapati "gusti Adipati juga mendenaar beritaberita tentang kemasyhuran patih itu. Namun....."
"Ya, memang seseorang yang sedang dikasihi dewata, segala
keberuntungan tentu selalu mencurah kepadanya. Tetapi di
tanah Malayu ada sebuah pepatah yang mengatakan 'sepandaipanda itupai meloncat, sesekali akan jatuh jua'. Artinya,
walaupun seseorang itu pandai dan sakti-mandraguna, tetapi
sesekali dia pasti akan tergelincir juga" kata Arya Kembar.
"Sesungguhnya kabar itu sering tak sesuai dengan kenyataan.
Patih Dipa itu sebenarnya hanya seorang manusia biasa, bahkan
berasal dari keturunan orang kecil. Adalah karena sedang
mendapat berkah dari dewata dia berhasil dapat mencapai
kedudukan yang tinggi dalam kerajaan. Tetapi dasar manusia
yang tak pernah kenal puas, walaupun sudah menjabat patih di
Daha, namun dia tetap ingin lebih tinggi lagi, ingin menjadi
mentri yang paling berkuasa di kerajaan Majapahit. Maka setiap
kesempatan untuk membangun jasa, tentu tak pernah
dilewatkannya" kata Arya Kembar melengkapi keterangannya.
1302 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wangsapati tertegun namun dalam hati diam-diam ia
meneguk kesan bahwa Arya Kembar bertiga itu rupanya tak
menyukai patih Dipa. Kemungkinan ketiga arya itu cemas akan
tampilnya patih Dipa di tangga yang tertinggi dari pemerintahan
kerajaan. Terlintas sesuatu dalam benak Wangsapati dan secerah
cahaya terang memancar dari gundu matanya.
"Raden" katanya dengan nada tenang "sejak mangkatnya
baginda Jayanagara, tentulah para arya golongan raden itu akan
kehilangan tiang sandaran, bukan?"
"Ya, tetapi tak menjadi soal" sahut Arya Kembar "kami para
arya dari Ma layu hanya sebagai tetamu yang menetap di pura
Majapahit. Apabila Ratu Teribuana tak menyukai kehadiran kami
di pura kerajaan, kamipun akan pulang ke tanah air kami. Tetapi
yang menyakitkan hati, ternyata bukan sang Ratu yang bersikap
demikian, melainkan patih Dipa itu sendiri. Dia memandang kami
para arya dari tanah Malayu ini sebagai duri dalam mata. Sebagai
perintang yang menghalangi nafsu keinginannya untuk meraih
kedudukan yang tertinggi dalam pemerintahan Majapahit. Inilah
yang menyakitkan hati, ki Wangsa"
Wangsapati makin yakin akan dugaannya bahwa ketiga arya
itu bertentangan dengan patih Dipa dan tidak sejalan
pendiriannya dengan Adityawarman "Hai, aku harus menggunakan kesempatan ini untuk memanfaatkan keretakan
mereka" pikirnya. Pun Arya Kembar juga memperhatikan perobahan cahaya
wajah orang itu. Diam-diam diapun gembira karena orang itu
sudah mulai terpancing dalam rencananya.
"Jika aku tak salah menduga" kata Arya Kembar pula
"kedatangan ki Wangsa ke pura Majapahit secara diam-diam ini,
tentu mempunyai maksud untuk menyelidiki suasana pura
kerajaan setelah ratu Teribuanatunggadewi dinobatkan sebagai
raja yang baru. Jika benar demikian maka tindakan adipati
Sadeng itu sungguh tepat sekali. Karena hasil dari laporan ki
1303 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wangsa nanti tentu akan menjadi bahan penting bagi Adipati
untuk mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya"
Wangsapati tertegun. Suatu sikap dari pengakuan yang tak
dinyatakan. "Apabila hal itu benar, maka tugas yang dipercayakan pada ki
Wangsa amatlah penting. Dalam hal ini sebagai orang yang
dipercaya, wajiblah ki Wangsa berusaha untuk mendapatkan
keterangan dan penyelidikan yang secermat-cermatnya"
Masih Wangsapati diam. "Sekali lagi kutandaskan" kata Arya Kembar "apabila benar
demikian maka kami para arya dengan gembira akan
mengulurkan tangan untuk membantu usaha ki Wangsa. Namun
apabila hal itu tidak benar, maka kamipun takkan mencampuri
usaha ki Wangsa. Atau mungkin ki Wangsa menganggap tak
memerlukan bantuan kami, kamipun juga takkan kecewa" Arya
Kembar berpaling "Adi Warak dan Lembang, karena tiada urusan
yang penting lagi disini, mari kita lanjutkan perjalanan kita"
Arya Kembar terus ayunkan langkah diikuti Arya Warak dan
Arya Lembang. Ketiga arya itu tak menghiraukan lagi kepada
Wangsapati. Dalam pikiran Warak daa Lembang, mereka
menduga tentulah Arya Kembar sudah jemu bercakap-cakap
dengan Wangsapati, orang dari Sadeng itu.
"Raden ...." tiba-tiba terdengar Wangsapati berseru
memanggil. "O, apakah ki Wangsa masih perlu dengan kami?" Arya
Kembar hentikan langkah dan berpaling.
"Apakah raden tergesa-gesa hendak pergi" Apakah raden
mempunyai urusan yang penting?" tanya Wangsapati.
"Bagaimana maksud ki Wangsa?"
1304 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekira raden masih berluang waktu, ingin aku melanjutkan
pembicaraan kita sekedar untuk bertukar pendapat"
"Baiklah" kata Arya Kembar "tetapi kuminta ki Wangsa suka
berterus terang sebagai aku tadi telah menguraikan semua
keadaan diriku dan kawan-kawan. Apabila ki Wangsa masih
menyembunyikan sesuatu, apa guna kita menghabiskan waktu
untuk membicarakan sesuatu yang masih samar-samar?"
Wangsapati menyerah Dia menghela napas "Baiklah, akan
kucoba untuk berterus terang kepada raden"
Keempat orang itu segera duduk dibawah sebatang pohon
yang akarnya melingkar-lingkar menonjol dari tanah.
"Raden" Wangsapati membuka pembicaraan "memang selama
melakukan tugas dari Adipati, sampai saat ini sedikit sekali yang
kuperoleh dari hasil penyelidikanku"
"Terima kasih, ki Wangsa, karena engkau membenarkan
dugaanku tadi" tukas Arya Kembar.
"Terus terang" kata Wangsapati pula "aku hendak menyelidiki
keadaan arya Adityawarman karena kuanggap sebagai seorang
wreddha mentri yang menduduki kelungguhan tinggi dan paling
terhormat dalam pemerintahan Majapahit, arya Adityawarman
tentu tahu banyak tentang seluk beluk rencana pemerintahan
yang dipimpin oleh Ratu T eribuanatunggadewi. Dan bertolak dari
hasil penyelidikanku itu maka akan kuhaturkan laporan kepada
gusti Adipati bagaimana keadaan dalam tubuh pemerintahan
Majapahit yang sekarang ini"
"Tujuanmu tepat tetapi langkahmu salah, ki Wangsa.
Tujuanmu untuk menyelidiki mentri yang paling berkuasa dan
paling tahu akan rencana pemerintah-an Majapahit yang baru,
memang tepati bagi penyempurnaan tugas yang engkau lakukan.
Tetapi langkahmu salah karena bukan Adityawarman yang harus
engkau selidiki melainkan gerak gerik patih Dipa itulah.
Adityawarman memang disegani dan dihormati oleh sang ratu
1305 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tetapi belum tentu pandangan dan nasehatnya a-kan berkenan di
hati ratu. Beda dengan patih Dipa. Dia mempunyai hubungan
yang erat dan kepercayaan besar dari sang Ratu"
"Ya, raden memang benar" sahut Wangsapati.
"Dan sesungguhnya ki Wangsa, sumber daripada rencana
pemerintahan Majapahit sekarang ini dalam rangka untuk
mengembalikan kewibawaan dan kekuasaannya, adalah terletak
pada diri patih Dipa. Dialah yang menganjurkan supaya kerajaan
Majapahit membenahi kekuatan da!an

Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

negeri dengan mempertegas kekuasaannya pada daerah daerah dan kadipaten.
Mengingat sikap Adipati Sadeng semasa pemerintahan baginda
Jayanagara, pertama tama yavg akan ditundukkan oleh kerajaan
Majapahit sekarang ini, tentulah Sadeng"
Wangsapati mengangguk-angguk.
"Nah, ini sudah merupakan suatu hasil penyelidikan yang amat
berharga apabila kelak ki Wangsa akan menghadap Adipati
Sadeng. Dan Adipati tentu dapat memutuskan bagaimana
langkah yarg harus diambil. Menyerah dalam kekuasaan
Majapahit atau tetap headak mclepaekan diri dari pengaruh
seorang raja puteri"
Wangsapati diam merenung.
"Percayalah ki Waugsa" Arya Kembar memberi tekanan nada
pada kata-katanya "hanya satu diantara dua pilihan. Apabila
Adipati Sadeng ingin kembali kedalam kekuasaan Majapahit,
haruslah Adipati lekas bersiap siap untuk menghadap dan sujud
dibawah duli sang Ratu. Atau apabila Adipati memutuskan lain,
haruilah segera mengambil langkah yang tegas dan cepat untuk
melaksanakan cita-citanya terhadap Majapahit. Mumpung
suasana pura Majapahit masih belum pulih dan teratur betul,
masih tidak sukar untuk diserang"
1306 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah, tetapi gusti Adipati tentu akan memperhitungkan kedua
tokoh termasyhur yang duduk dalam pemerintahan Majapahit.
Yani patih Dipa dan gusti Adityawarman" kata Wangsapati.
"Mengenai Adityawarman, kurasa tak perlu terlalu disibukkan.
Dia sudah kecewa dan mungkin dia takkan lebih lama tinggal di
pura kerajaan lagi. Yang harui diperhitungkan adalah patih Dipa.
Tetapi terus terang kukatakan kepadamu, ki Wangsa. Saat ini
kami sedang berusaha untuk membuat persiapan menjatuhkan
nama patih itu agar rakyat kecewa terhadapnya. Dan sang Ratu
tentu tak berani mengabaikan perasaan para kawula"
Wangsapati mengangguk pelahan.
"Kami sudah mempersiapkan beberapa rencana untuk
mencegah patih Dipa merajalela menguasai pemerintahan
Majapahit. Rencana terakhir apabila sampai terjadi sang Ratu
memutuskan untuk memberantas Sadeng maka kamipun sudah
siap untuk menghalangi tindakan patih itu me lakukan serangan
kepada Sadeng" "Raden" teriak Wangsapati "benarkah semua apa yang raden
ucapkan itu?" "Jangan bersangsi lagi, ki Wangsa" kata Arya Kembar dengan
nada sarat "haturkan semua apa yang kukatakan itu kehadapan
sang Adipati. Bahkan apabila Adipati menghendaki bukti, silakan
mengirim utusan lagi kepada kami"
"Terima kasih raden" seru Wangsapati gembira "aku akan
segera kembali ke Sadeng menghadap Adipati"
Demikian setelah berbincang-bincang secukupnya, Wangsapatipun minta diri. Sepanjang perjalanan pulang ia
merasa tak disangka-sangka telah memperoleh hasil yang
menggembirakan. Disamping keterangan yang berharga pun
mendapat janji bantuan Arya Kembar dan kawan-kawan.
1307 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hm, para arya itu tentu akan menetapi janji karena mereka
juga membutuhkan bantuan Sadeng. Tampaknya mereka sangat
membenci patih Dipa" merekah bayang-bayang lamunan dalam
benak Wangsapati. Sementara dalam perjalanan lebih lanjut menuju ke rumah
kediaman nyi Tanca, Arya Lembangpun meminta keterangan
kepada Arya Kembar apa sebab begitu memberi hati bahkan
menjanjikan bantuan kepada mata-mata Sadeng itu.
"Tujuan menghalalkan segala cara" jawab Arya Kembar "demi
menjaga kedudukan kita terpaksa aku harus meminjam tangantangan orang Sadeng"
"Tetapi bukankah kakang memberi jalan agar mereka
menyerang Majapahit?"
"Telah kukatakan bahwa karena terpaksa aku akan
menggunakan siasat meminjam tangan orang Sadeng. Itu
berarti, bahwa aku memang sengaja memberi peluang dan
petunjuk agar mereka mau bergerak menyerang Majapahit.
Lalu....."dengan berbisik-bisik Arya Kembar berkata "kitalah yang
akan menggempur mereka ...."
Arya Lembang dan Arya Warak terbeliak heran.
"Kakang Kembar, apakah kami salah dengar?" tanya kedua
arya itu juga sambil berbisik "bukankah kakang yang
menganjurkan mereka untuk menyerang Majapahit tetapi
mengapa kakang yang hendak menghancurkan mereka?"
"Inilah yang dinamakan siasat, adi" kala Arya Kembar "suatu
rencana yang sukar diduga dan diketahui orang, disebut siasat.
Apabila rencana itu dapat ditebak orang, itu bukan siasat
namanya" Kedua arya itu melontarkan pandang pada Arya Kembar.
"Adi" kata Arya Kembar "jika Majapahit dalam suasana tenang,
bukankah kita para arya ini akan semakin terpojok. Yang jadi
1308 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
raja, ra:u Teribuanatunggadewi. Yang menjabat patih mangkubumi Arya Tadah, semua mentri dan senopati adalah
orang-arang yang sealiran dengan patih Dipa. Tidakkah kita nanti
akan kehilangan pegangan?"
"Oleh karena itu harus ada pemberontakan. Dan sumber itu
kita ketemukan pada Adipati Sadeng. Dia harus kita sulut supaya
memberontak. Dengan demikian kita para arya mempunyai
kesempatan untuk bergerak merebut pahala. Apa adi berdua
mengira jika Adipati Sadeng dapat merebut Majapahit lalu
kedudukan kita akan terjamin?" Arya Kembar geleng-geleng
kepala "kurasa tidak. Betapapun halnya, selama bibi ratu Indreswari
masih hidup, tentulah ratu Teribuanatunggadewi tak berani atau
sungkan untuk bertindak sewenang-wenang terhadap kita.
Memang kita tak mendapat kekuasaan apa-apa tetapi kitapun
takkan ditindas" "Tetapi apabila Adipati Sadeng yang berkuasa tentulah kita
akan disapu bersih. Adipiti itu sama sekali tak mempunyai ikatan
darah dengan kita. Mereka lebih bengis terhadap orang orang
Malayu. Itulah sebabnya maka aku mengatakan, akulah yang
akan memberantas apabila mereka memberontak. Dengan begitu
kita dapat membangun jasa agar para arya jangan sampai lenyap
begitu saja dalam percaturan kekuasaan di tubuh pemerintahan
Majapahit" Arya Warak dan Arya Lembang mengangguk angguk
"O, bagus sekali siasat kakang itu. Memang benar, jika kita
menganggur, tentulah kita makin tenggelam"
"Tetapi apakah kakang mengira kalau Wangsapati akan mau
membujuk Adipati Sadeng supaya memberontak?" tanya Arya
Warak. "Sebenarnya secara diam-diam aku pun sudah mengirim oracg
untuk menyelidiki keadaan Sadeng dan bagaimana pendirian
1309 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Adipati daerah itu" menerangkan Arya Kembar "dan memang
makin banyak unsur-unsur yang dapat menggerakkan hati
Adipati Sadeng untuk mengangkat senjata. Disamping perasaan
tidak puas kepada baginda Jayanagara, pun juga peristiwa
gagalnya putera Adipati Sadeng yang bersama raden Sambu
dalam sayembara di Kahuripan yang lalu"
"O, ya, ya, benar. Memang raden Sambu yang berhasil
menemukan lencana Garuda-mukha tetapi akhirnya dikalahkan
oleh lencana Garuda-mukha yang diperoleh raden Kertawardhana, memang putera Adipati Sadeng"
"Bagus, kakang" sera Arya Warak "jika demikian, apabila kita
memperoleh kesempatan bertemu dengan raden Sambu, kita
akan lebih mempunyai kesempatan uutuk membakar hati putera
Adipati itu agar mendesak ramanya supaya menggempur
Majapahit" "Ya, soal itu kita lihat saja nanti bagaimana" jawab Arya
Kembar "kalau memang dengan siasatku melalui Wangsapati tak
berhasil, barulah kita tempuh rencana itu, menemui raden Sambu
dan menganjurkan dia supaya minta kepada ramanya menyerang
Majapahit" Mereka berjalan memasuki gapura dan menuju ke arah
tempat kediaman nyi Tanca.
"Kakang Kembar" Arya Warak menghela napas "apa yang
kakang rencanakan itu memang bagus sekali. Tetapi kita jangan
lupa akan kekuatan patih Dipa. Sejak Rani Kahuripan dinobatkan
sebagai ratu, tentulah patih itu sudah menyusun kekuatan untuk
memperkokoh kedudukannya. Siapa tahu kakang Kembar, dia
juga sudah memperhitungkan gerak gerik kita"
"Engkau benar adi Warak" jawab Arya Kembar "memang kita
sungguh bernasib malang karena harus menghadapinya.
Berhadapan dengan patih Dipa ibarat berhadapan dengan sebuah
karang yang kokoh. Namun bagaimana lagi, adi. Apakah kita
1310 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
harus paserah menyerah saja kepadanya" Tidak adi, rasanya kita
masih memiliki harapan besar untuk memenangkan pacuan ini.
Kita belum kehabisan tenaga dan kita masih memegang
beberapa landasan yang kuat dalam menghadapi patih itu"
"Apakah kunjungan kita kepada nyi Tanca ini juga termasuk
salah satu arah yang akan kita tempuh untuk menghadapi patih
Dipa?" (Oo-dwkz-ismoyo-oO) II Suasana dalam sebuah gedung besar yang terbuat dari batu
tampak suram seperti suasana rumah orang yang sedang
berkabung. Demikian keadaan rumah kediaman nyi Tanca, janda
dari salah seorang warga Dharmaputera yang menjabat sebagai
tabib keraton. Karena terbukti tak ikut dalam pemberontakan ra Kuti karena
masih berada di Daha untuk mengobati patih Daha Arya Tilam
yang sakit, maka baginda Jayanagara tidak menghukum ra
Tanca. Dan dengan pertimbangan bahwa ra Tanca itu seorang
tabib yang pandai dan dibutuhkan di istana maka kedudukan ra
Tanca masih tetap seperti sediakala. Dia masih menempati
gedung kediamannya dan masih bebas bergerak ke mana-mana.
Sesungguhnya ra Tanca kurang senang karena kawankawannya Dharmaputera telah dibunuh. Tetapi dia tak dapat
berbuat suatu apa kecuali hanya memendam rasa tak senang itu
dalam hati saja. Tetapi menyimpan atau memendam rasa tidak senang dalam
hati, bukan berarti bahwa rasa tak senang itu sudah lenyap.
Sesuatu yang dikekang, ditekan dan ditindas, belum menjamin
1311 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa sesuatu itu takkan timbul atau meletus lagi. Demikian apa
yang dialam i ra Tanca. Meletuslah api kemarahannya ketika mendengar keterangan
bahwa isterinya telah diganggu baginda Jayanagara. Dan bara
kemarahan itupun dilaksanakan dalam langkahnya membunuh
baginda Jayanagara. Demikian dendam seorang pria apabila isteri tercinta diganggu
orang. Bagi ra Tanca, hal itu merupakan hinaan baginya, seorang
priagung golongan rakryan. Seorang tabib yang termasyhur,
seorang peribadi yang merasa dirinya dihormati dan diagungkan
orang. Bahwa dalam kenyataan ra Tanca, lebih banyak mencurahkan
perhatian dan waktunya untuk memperdalam ilmu pengobatan,
mencari ramuan daun obat, daripada menyanjung kasihnya
sebagai seorang suami kepada sang isteri, bukanlah suatu alasan
bahwa ia harus menerima tindakan baginda yang dianggapnya
sangat mencoreng mukanya.
Isteri adalah insan yarg menjadi hak dan tanggung jawab
sepenuhnya dari seorang suami. Bahwa dalam hubungan dengan
sang isteri, ra Tanca kurang meluangkan waktu untuk memberi
perhatian, itu adalah persoalan dia dengan nyi Tanca. Puas atau
tak puas, hal itu telah berlangsung beberapa belas tahun sejak ia
membawa nyi Tanca ke pelaminan dengan kesediaan bahwa nyi
Tanca akan menerima dan ikhlas hati mendampingi ra Tanca
sebagai suami, baik dalam keadaan senang maupun susah,
beruntung atau celaka. Dengan landasan pikiran itulah ra Tanca menganggap bahwa
isterinya telah menerima apapun sikap dan perlakuan ra Tanca
kepadanya, termasuk kesenangan ra Tanca mencurahkan
perhatiannya pada ilmu pengobatan. Apa pula selama ini nyi
Tanca tak pernah mengeluh ataupun mencela sikapnya sebagai
seorang suami. Hal ini sudah cukup bagi ra Tanca untuk
menganggap bahwa isterinya itu adalah satu dengan dirinya.
1312 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hinaan yang diterima nyi Tanca adalah hinaan yang dirasa ra
Tanca. Melanggar kehormatan nyi Tanca sama dengan
melanggar kehormatan ra Tanca. Dan hukum bagi seorang
ksatrya hanya satu pula yani mencuci hinaan itu dengan darah si
penghina. Pada saat mendengar keterangan nyi Tanca akan perbuatan
tak senonoh dari baginda Jayanagara terhadap nyi Tanca,


Sumpah Palapa Karya S D. Djatilaksana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seketika ra Tanca mencabut patrem pusaka terus memberosot
lari menuju ke istana. Untung dapat dicegah nyi Tanca,
Namun hal itu hanya suatu penundaan waktu. Ketika
mendapat kesempatan dipanggil ke istana untuk mengobati
baginda yang sedang menderita penyakit bisul, ra Tanca segera
melaksanakan hasratnya menikam baginda hingga tewas. Dan
pada saat itu pula muncullah patih Dipa yang lalu membunuh ra
Tanca. Kini seri baginda Jayanagara telah mangkat dan ra T anca pun
telah mati. Peristiwa berdarah yang menggemparkan dan
menggoncangkan tahta kerajaan Majapahit, telah berlalu. Namun
bagi ny i T anca yang lalu adalah sang waktu, namun kenangan itu
tetap bersemayam dari sanubarinya, tetap melekat bagai
bayangan. Akibat dirinya maka dua priagung, yang seorang suami
tercinta dan yang seorang raja junjungannya, telah sama-sama
tewas. Mangkin dalam sejarah manusia, hanya dia sendirilah
yang menderita peristiwa semacam itu, demikian anggapan nyi
Tanca. Anggapan itu membuatnya tersiksa lahir dan batin. Ada fihak
yarg menganggapnya sebagai seorang wanita yaag tak setya
suami. Ada pula yang menuduhnya sebagai wanita yang
menggoncangkan tahta kerajaan Majapahit. Kedua duanya
merupakan ciri yang buruk, lambang kenistaan. Sebagai seorang
isteri tak setya-bakti kepada guru laki. Sebagai seorang kawula
mendurhaka terhadap raja.
1313 SD.Djatilaksana Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dosa! Aku seorang wanita yang berlumuran dosa" serunya
menghina diri sendiri "cis, mengapa aku masih mempunyai muka
untuk hidup terus. Tidakkah aku harus melenyapkan
kemanusiaan dalam diriku ini?"
Gelap pikiran nyi Tanca, serasa dunia itu jijik melihat dirinya.
Ia malu, hina dan nista "Duh, patrem pusaka, hanya engkaulah
yang sanggup membebaskan diriku dari segala s iksa derita ini . .
Peristiwa Burung Kenari 9 Tujuh Pedang Tiga Ruyung Karya Gan K L Kisah Tiga Kerajaan 28

Cari Blog Ini