Ceritasilat Novel Online

Gadis Hari Ketujuh 1

Gadis Hari Ketujuh Karya Sherls Astrella Bagian 1


?"Pdf oleh: www.ac-zzz.tk
GADIS HARI KETUJUH Suasana terasa nyaman. Angin menerbangkan daun-daun yang menguning. Satu per satu daun kuning melepaskan diri dari dahan yang kokoh dan pergi bersama angin kering yang panas. Tirai-tirai jendela yang terbuka bergerak turut dipermainkan angin.
Orang-orang berlalu lalang di halaman tanpa mempedulikan teriknya matahari siang musim gugur. Pohon-pohon besar menaungi bangunan istana putih yang megah.
Wanita-wanita cantik terlihat berkerumun sibuk berbicara. Kipas bulu mereka yang berwarna-warni menutupi wajah cantik mereka ketika mereka tertawa. Gaun mereka yang lebar bagai bunga yang berwarna-warni. Bunga indah yang terus menghiasi Istana Welyn sepanjang tahun.
Prajurit berdiri tegak di tempat mereka masing-masing. Kegagahan mereka menambah maraknya istana yang tak pernah sepi.
Pelayan-pelayan berlalu lalang. Mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Tak satu orangpun yang terlihat menganggur. Semua sibuk.
Berbagai macam suara terdengar di istana. Tawa para wanita cantik, bisik-bisik wanita penggosip, langkah kaki para pelayan yang sibuk. Semua ada di Welyn. Suara-suara itu membentuk suatu nyanyian kesibukan yang tiada pernah berhenti dari Istana Welyn. Nyanyian yang melantun pelan.
Di tengah-tengah kesyahduan nyanyian kesibukan itu tiba-tiba terdengar lengkingan tinggi.
TIDAK!!!!! Segala kegiatan Welyn terhenti sejenak. Mereka yang berada di luar segera menatap jendela lantai tiga tempat suara itu berasal.
Di dalam Maiden Room, Ratu membelalak kaget melihat putra satusatunya.
Tidak! Aku tidak mau! ulang Pangeran tegas. Dengarkanlah dulu, Eduardo.
Apa yang harus kudengarkan" sahut Pangeran.
Aku yakin engkau akan menemukan gadis yang kaucari selama ini di antara mereka, kata Ratu lembut, Mereka semua gadis cantik yang menarik, tak mungkin engkau tidak mencintai seorang di antara mereka. Pangeran mendengus.
Aku mengenal mereka semua. Belum pernah aku bertemu gadis-gadis secantik mereka dan secerdas mereka. Tak seorang priapun di dunia ini yang tidak tertarik pada mereka. Termasuk engkau.
Aku bersumpah aku tidak akan jatuh cinta pada seorangpun dari mereka.
Tidak akan menjadi masalah bagimu untuk bertemu mereka semua. Ini ide tergila yang pernah kutemui. Dalam seminggu, aku harus menemani gadis yang membosankan. Satu hari satu gadis hingga genap tujuh gadis! Tidak, aku tidak akan melakukannya.
Apa sulitnya bagimu untuk bertemu mereka semua" tanya Ratu, Engkau sendiri yang telah bersumpah tidak akan jatuh cinta pada mereka. Untuk apa engkau takut menemui mereka" Engkau hanya perlu bertemu mereka masing-masing. Hanya itu yang kuinginkan darimu.
Mengapa ini semua terjadi padaku"
Ingatlah, engkau adalah Putra Mahkota Kerajaan Evangellynn. Hanya engkau satu-satunya pewaris tahta. Bila engkau tidak mempunyai keturunan, siapa yang akan menggantikanmu kelak" Aku juga telah lama ingin menggendong cucuku.
Aku tahu kedudukanku. Aku takkan lupa untuk mencari istri tetapi tidak sekarang.
Harus sekarang! sahut Ratu, Ingat, engkau sudah bukan anak-anak lagi sekarang. Engkau sudah&
Aku tahu, potong Pangeran, Tak perlu diteruskan. Aku sudah dewasa dan sudah saatnya untuk menikah.
Jadi, bagaimana keputusanmu"
Baiklah, aku menurut. Aku dapat meyakinkan diriku aku akan menghadapi hari-hari yang membosankan selama seminggu. Setelah itu, aku akan menyingkir jauh-jauh. Aku akan pergi untuk menyenangkan diri!
Setelah engkau menemui mereka, aku takkan melarangmu untuk melakukan segala yang engkau sukai, Ratu tersenyum puas, Mulai besok, engkau tidak boleh meninggalkan Istana. Besok pagi, Carmen, anak tertua keluarga Horthrouth, akan datang. Berikutnya adiknya hingga semua genap tujuh gadis.
Seminggu gadis yang membosankan. Tujuh gadis cantik Evangellynn, Ratu membenarkan, Mereka akan menjadi seminggu gadis yang menarik bagimu.
Seminggu yang menjemukan. Seminggu gadis yang memuakkan, kata Pangeran tegas. Kemudian Pangeran meninggalkan Maiden Room dengan suara bantingan pintu yang keras.
Ratu hanya menghela nafasnya.
Apa yang dapat ia lakukan untuk merubah ketetapan hati putranya" Tanpa membuang waktu sedikitpun, Ratu bergegas memanggil prajurit untuk segera mengirim kabar kepada keluarga Horthrouth.
-----0----- Apa yang dikatakan prajurit itu, Papa" tanya para gadis serempak. Earl Horthrouth kewalahan menghadapi putri-putrinya yang mengerumuni dengan sinar mata penuh keingintahuan.
Kalian duduklah diam, kata Countess Dasida, Biarkan ayah kalian duduk dan menceritakan apa yang dikatakan prajurit itu.
Baik, Mama, sahut mereka bersama-sama. Mereka duduk di sofa panjang dan menatap serius Earl.
Earl memandang putrinya satu per satu. Mereka sudah tidak sabar menanti apa yang dikatakannya.
Prajurit itu diutus Ratu untuk mengatakan bahwa Pangeran telah setuju untuk menemui kalian masing-masing.
Benarkah itu, Papa" sahut mereka. Aku tidak berbohong.
Gadis-gadis itu sibuk berbicara satu sama lain. Pangeran akan menemui kita, kata Nelly.
Apakah ia akan jatuh cinta pada seorang dari kita" tanya Coudy. Siapakah di antara kita yang akan dicintainya" Emilie turut bertanya. Oh, apakah yang harus kulakukan" sahut Carmen, Besok aku yang pertama kali akan menemui Pangeran. Aku harus mengenakan gaun apa" Apakah aku akan menarik perhatian Pangeran"
Kalian semua pasti menarik perhatian Pangeran, Countess Dasida membesarkan hati mereka. Kalian putri-putriku yang cantik. Kalian semua mendapat kesempatan untuk menjadi istri Pangeran.
Aku tidak sabar menanti besok, Mama, kata Carmen.
Kalian semua harus bersabar. Kalian akan mendapat giliran, Earl menyambung, Setiap hari aku akan mengantar seorang dari kalian semua ke Istana hingga hari ketujuh.
Aku harus mempersiapkan diriku sekarang, Mama. Besok aku harus tampil cantik, rujuk Carmen.
Tentu, Carmen. Kalian harus tampil cantik dan anggun di Istana sebab kalian akan bertemu dengan keluarga kerajaan.
Aku akan mengenakan gaun merah muda yang minggu lalu baru kubeli. Oh& aku harus menyiapkan segalanya sekarang.
Carmen bergegas meninggalkan keluarganya. Kami akan membantumu! gadis lainnya mengikuti.
Earl menatap Countess. Mereka semua sangat antusias menanti saat bertemu Pangeran.
Sejak mengetahui Ratu ingin mempertemukan mereka semua dengan Pangeran, mereka dengan antusias menanti hari ini.
Aku senang melihat mereka seantusias ini. Belum pernah mereka sangat ingin bertemu dengan seorang pria muda.
Siapa yang tidak tertarik untuk bertemu dengan pria muda yang tampan, gagah dan akan menjadi seorang Raja" tanya Countess. Mereka belum pernah dipertemukan dengan pria yang lebih menarik daripada Pangeran. Selama ini tidak seorang pria pun yang dapat menarik perhatian mereka.
Mereka terlalu pemilih, komentar Earl.
Mereka hanya ingin memiliki suami yang sempurna menurut mereka. Engkau maupun aku tidak boleh mencegah keinginan mereka. Suatu saat nanti mereka akan menemukan pria yang ditakdirkan untuk mereka.
Kurasa selama seminggu ini, kita semua akan direpotkan putri-putri kita, Earl tersenyum geli membayangkan apa yang akan terjadi selama seminggu ke depan.
Belum sampai satu hari Earl membayangkannya, semua yang dibayangkannya terjadi. Sepanjang hari itu para gadis ramai membicarakan pertemuan dengan Pangeran.
Setiap gadis mengatakan apa yang akan dikenakannya untuk menemui Pangeran. Mulai dari hiasan rambut hingga sepatu, mereka sebutkan. Mereka tidak sabar lagi menanti saat tiba giliran mereka. Hingga makan malam, pembicaraan para gadis itu tetap tidak berubah.
Earl dan Countess hanya tersenyum melihatnya. Pembicaraan para gadis itu seperti tidak akan pernah berakhir. Satu belum selesai, yang lain segera menyahut dan memberi komentar.
Mereka sibuk membayangkan apa yang akan dikatakan Pangeran pada mereka. Mereka menceritakan keinginan mereka bila bertemu Pangeran.
Masing-masing dari mereka akan memperoleh satu hari penuh berdua bersama Pangeran. Tidak seorangpun boleh menganggu mereka selama itu.
Ratu dengan para prajuritnya akan mencegah seorangpun yang ingin mengusik mereka. Ratu menginginkan selama sehari penuh Pangeran berdua dengan seorang di antara tujuh Pelangi Evangellynn yang terkenal akan kecantikan dan kecerdasannya itu.
Selama seminggu Pangeran akan dijauhkan dari sahabat-sahabatnya dan segala kesibukannya. Selama seminggu, Pangeran harus mengenal setiap Pelangi Evangellynn. Selama itu pula Pangeran harus menuruti segala keinginan para gadis.
Pangeran membayangkan hari-hari itu dengan penuh kengerian dan kemuakkan tetapi para gadis Horthrouth membayangkannya dengan penuh antusias.
Keputusan Ratu, membuat Pangeran tidak dapat tidur sepanjang malam. Dalam hatinya terus muncul perasaan muak dan enggan. Pangeran ingin pergi jauh menghindari semua gadis-gadis itu. Apapun sebutan mereka, Pangeran tidak tertarik.
Pagi hari seusai makan pagi, Pangeran harus menanti kedatangan gadis pertama Pelangi Evangellynn.
Pangeran berdiri di depan pintu masuk sambil terus menggerutu dalam hatinya. Ia tidak mengerti mengapa Ratu tega melakukan hal ini padanya. Ratu menyuruh Pangeran menyambut kedatangan tiap gadis dengan cara seperti ini.
Ketujuh gadis itu benar-benar harus diperlakukan dengan istimewa oleh Pangeran. Pangeran tidak boleh membantah semua keinginan mereka. Pangeran harus mengikuti semua keinginan mereka.
Membayangkan kedatangan para gadis itu sudah membuat Pangeran ingin pergi apalagi ditambah harus mengikuti keinginan para gadis yang macam-macam.
Tak berapa lama kemudian, kereta keluarga Horthrouth tiba di depan Pangeran.
Dengan enggan, Pangeran mendekati kereta itu dan membantu gadis di dalam turun dari keretanya.
Carmen tersipu-sipu mendapat sambutan langsung dari Pangeran. Pangeran meraih tangannya dan menciumnya dengan segala hormat.
Selamat datang, Lady Carmen, kata Pangeran memberi salam, Silakan mengikuti saya. Ratu telah menanti Anda sejak tadi.
Sengaja Pangeran melanggar ajaran Ratu. Ratu memerintahkannya untuk berkata, Saya senang bertemu dengan gadis secantik Anda. Saya telah menantikan kedatangan Anda sejak tadi.
Semalaman Ratu mengajari Pangeran untuk menghafal kata-kata itu. Pagi ini Pangeran ingat apa yang harus diucapkannya berdasarkan ajaran Ratu tetapi ia tidak mengucapkannya. Pangeran tidak tertarik untuk menanti para gadis itu dan ia tidak mau berbohong pada dirinya sendiri.
Dari semua orang di Istana, yang paling mengharapkan kedatangan para gadis itu adalah Ratu. Semua orang tahu itu. Dan, yang paling tidak menginginkan kedatangan mereka tentu saja sang Pangeran.
Dengan enggan Pangeran mengantar Carmen ke Ruang Tahta di mana Ratu dan Raja telah menanti.
Hamba, putri pertama Earl of Horthrouth, Carmen, menghadap Paduka Raja dan Paduka Ratu Evangellynn.
Berdirilah, Carmen, kata Raja.
Carmen mengangkat punggungnya. Ia berdiri dengan anggun di depan Raja dan Ratu.
Ratu tersenyum dalam hati melihat Carmen. Tidak salah gadis itu banyak dipuja lelaki.
Matanya yang hijau seperti daun yang telah matang. Rambutnya yang emas kecoklatan berombak dengan indah. Wajahnya yang putih memancarkan kelembutan. Matanya memancarkan kecerdasan. Rambutnya yang digelung rapi membuatnya tampak dewasa. Bibirnya yang memerah tersenyum ramah.
Siapa yang tidak tertarik pada gadis secantik dia" tanya Ratu pada dirinya sendiri.
Aku senang engkau bersedia datang, kata Raja, Silakan engkau menghabiskan waktumu di Istana. Anggap istana adalah rumahmu sendiri.
Hamba akan berusaha, Paduka Raja. Istana jauh lebih besar dari rumah kami. Akan sulit menyamakannya dengan gubuk kami.
Ratu tersenyum. Ajaran orang tuamu selalu melekat pada dirimu. Aku takkan bisa melupakan bagaimana mereka mengajarkan setiap putrinya untuk bersikap rendah hati. Aku tak heran kalian tidak sombong walau kalian sangat cantik.
Anda terlalu memuji kami, Paduka Ratu, Carmen tersipu.
Bersenang-senanglah kalian, kata Raja.
Ajaklah dia berkeliling Istana, Ratu memberikan saran. Pangeran menatap Ratu dengan enggan. Ia menangkap perintah dalam saran itu dan ia tidak tertarik untuk melakukannya tetapi ia berkata, Baik, Ibunda.
Sesaat kemudian Pangeran sudah membawa Carmen ke taman. Seperti yang dikatakan Ratu, tidak seorangpun yang mengganggu mereka sepanjang hari itu. Ketika meninggalkan Ruang Tahta, Pangeran merasa harinya yang membosankan telah dimulai dan ia tidak salah.
Sepanjang pagi itu Carmen banyak berbicara dan Pangeran banyak mendengarkan. Entah apa yang dibicarakan wanita itu, Pangeran tidak mendengarkannya. Pangeran juga tidak berusaha menutupi rasa tidak sukanya.
Sepanjang hidupnya Carmen selalu disukai orang lain. Tidak seorangpun yang mengacuhkannya. Carmen tidak mengerti Pangeran tidak menyukainya dan ia tetap berusaha mengajak bicara Pangeran.
Bunga-bunga Istana tidak pernah terlihat layu. Setiap saat pasti ada yang segera membuatnya kembali segar, puji Carmen, Sejak dulu saya ingin mempunyai taman yang tidak pernah layu.
Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang sempurna, ujar Pangeran tanpa berpikir.
Anda benar, Carmen sedih, Tidak ada satupun yang sempurna. Pangeran tidak tertarik mendengar kesedihan Carmen. Ke mana kita akan pergi" Aku yakin engkau bosan berada di sini sepanjang hari.
Bersama Anda sepanjang hari, tidak membuat saya bosan. Saya senang bisa menemani Anda, Pangeran.
Pangeran menjauh ketika Carmen duduk di sampingnya. Mungkin aku harus berterima kasih karena engkau mau berada di sini memenuhi panggilan ibuku. Sebenarnya apa yang membuatmu mau datang ke sini"
Pangeran& , rujuk Carmen, Anda jangan berbicara seperti itu. Saya datang ke Istana karena saya merasa sudah menjadi kewajiban saya untuk melayani raja saya.
Ke mana engkau ingin pergi" ulang Pangeran kesal.
Ke manapun Anda membawa saya, saya senang, jawab Carmen dengan nada yang membuat Pangeran semakin kesal.
Pangeran sudah tidak tahan lagi ketika akhirnya terdengar bel makan
siang. Ratu telah mengatur makan siang Pangeran selama seminggu ini. Mulai dari pagi hingga makan malam, Pangeran dan gadis Pelangi itu makan bersama di Chamber Light.
Pangeran sudah kesal oleh kebersamaannya dengan Carmen dan bertambah kesal ketika teringat acara makan siang. Seminggu ini akan menjadi sangat berat baginya dan sangat menjemukan. Tetapi setelah semua ini selesai, Pangeran bersumpah akan bersenang-senang.
Tanpa semangat, Pangeran melangkah ke Chamber Light. Ingin sekali Pangeran memulangkan Carmen tetapi bila itu dilakukannya akibatnya akan sangat fatal baginya. Ratu akan murka dan akan memaksanya menikah dengan gadis pilihannya. Ratu pasti akan menggunakan segala cara agar ia mau menurut.
Seperti seorang tawanan, Pangeran menarik kursi untuk Carmen kemudian duduk di depan gadis itu.
Wajah Carmen berseri-seri. Senyum cantik menghiasi wajahnya. Mata hijaunya membelalak penuh kekaguman.
Tak ada pria lain yang dikagumi Carmen selain Pangeran. Pangeran sangat tampan dan gagah. Tubuhnya tegap tinggi. Raut wajahnya yang kokoh menunjukkan wibawanya. Sinar matanya tajam dan memukau. Sikapnya agung. Pangeran benar-benar ksatria yang tiada duanya bagi Carmen.
Bila Carmen menceritakan pengalamannya hari ini pada adik-adiknya, Carmen yakin mereka akan iri padanya. Tetapi mereka juga akan merasakannya sendiri esok. Carmen senang menjadi yang pertama bertemu Pangeran.
Saat yang paling menyenangkan Carmen adalah saat makan malam bersama Pangeran.
Suasana sangat romantis. Tiada cahaya di Chamber Light selain cahaya sepasang lilin putih kecil di antara mereka. Bunga-bunga putih segar menghiasi meja yang tertutup kain putih.
Keharuman bunga-bunga di meja memenuhi ruangan. Harumnya terasa menyegarkan jiwa. Carmen merasa seperti dibuai dalam keindahan malam. Tiada malam yang lebih indah dari malam ini bagi Carmen.
Pelayan-pelayan bermunculan dan tanpa henti melayani mereka. Oh& betapa menyenangkannya.
Saya senang Anda menyukai suasana makan malam ini. Apapun yang Anda siapkan untuk saya, saya suka.
Apakah sekali saja engkau tidak bisa berhenti bersikap seperti itu" Maksud Anda, Pangeran" tanya Carmen kebingungan.
Pangeran memalingkan wajah. Lupakan.
Pangeran& , kata Carmen dengan manjanya, Kalau ada yang tidak berkenan di hati Anda, katakanlah pada saya.
Lupakan apa yang baru saja kukatakan, Pangeran memerintahkan. Carmen tertunduk diam.
Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu takut. Anda tidak membuat saya takut.
Pangeran tidak berkeinginan untuk menanggapi. Pangeran ingin segera tiba saatnya mengantarkan Carmen ke depan pintu dan melepaskan gadis itu untuk selama-lamanya.
Setelah hari ini, Pangeran tidak berharap bertemu kembali dengan Carmen. Cukup sekali mereka bertemu dan cukup sekali Pangeran dibuat bosan olehnya.
Walaupun bosan, Pangeran harus bersikap sopan terhadapnya. Pangeran merasa semakin tersiksa karenanya. Ia ingin segera melepaskan diri dari Carmen.
Tidak heran ketika pelayan membawa hidangan terakhir, Pangeran sudah bersiap-siap untuk melesat ke bawah. Pangeran harus menahan dirinya kuat-kuat agar tidak segera menarik Carmen ke bawah dan memasukkan gadis itu ke dalam kereta kuda yang akan segera membawanya pulang.
Hari telah malam, Pangeran memulai pembicaraan, Aku akan merasa sangat bersalah pada orang tuamu bila memulangkan engkau terlalu larut. Mereka akan mengerti bila saya pulang larut.
Pangeran menggelengkan kepalanya. Tidak pantas seorang gadis pulang larut. Sebaiknya aku segera mengutus orang untuk mengantarmu pulang.
Carmen menurut. Ia sudah tidak sabar untuk menceritakan pengalamannya ini pada adik-adiknya.
Pangeran mengantar Carmen hingga ke depan kereta. Sebelum gadis itu naik, Pangeran meraih tangannya dan berkata, Selamat malam, Lady Carmen. Semoga Anda selamat dalam perjalanan.
Selamat malam, Pangeran, balas Carmen.
Carmen masuk ke dalam kereta kemudian kereta meninggalkan Istana. Akhirnya& , kata Pangeran puas ketika melihat kereta itu semakin menjauh. Pangeran ingin bergembira untuk melepaskan kebosanannya. Ia merasa sangat gembira dan puas. Gadis yang menyebalkan itu akhirnya pergi dari Istana dan&
Pangeran mengumpat kesal.
Esok, lusa dan selama enam hari mendatang masih ada gadis-gadis menyebalkan yang lain. Artinya, Pangeran belum bisa bersenang-senang. Dengan hati dongkol dan tanpa minat, Pangeran menuju kamarnya. Pangeran melucuti pakaian resminya dan mengenakan baju tidur. Matanya memandang keluar jendela ketika ia melepaskan jasnya.
Timbul keinginan untuk kabur dari Istana. Bila ia kabur, tidak akan ada yang tahu.
Hari sudah malam. Hampir semua orang sudah pergi ke kamarnya. Para prajurit tidak akan menahannya. Tidak seorangpun di Istana ini yang berhak menahannya selain kedua orang tuanya. Tetapi mereka takkan curiga. Mereka pasti mengira saat ini ia sedang bersama Carmen atau sedang tidur dengan puas setelah bertemu Carmen.
Lorong-lorong sepi. Cahaya lilin memenuhi lorong panjang Istana yang berliku-liku. Para pelayan sudah kembali ke kamar masing-masing. Mereka harus bangun pagi esok hari. Mereka yang biasanya berkeliaran di Istana, sudah pulang.
Pangeran memikirkan masak-masak rencana itu.
Bila ia kabur, ia akan terlihat seperti seorang pengecut yang tiada taranya di dunia ini. Hanya karena tujuh gadis yang membosankan, ia kabur.
Tidak! kata Pangeran tegas. Aku harus bertahan selama seminggu yang menjengkelkan ini dan setelah itu aku bebas berbuat apapun. Tidak akan ada yang mencegahku.
Pangeran naik ke tempat tidur dan segera menutup matanya. Ia ingin seminggu yang membosankan ini segera terlewati dan waktunya untuk bersenang-senang tiba.
Hari kedua tiba. Sang gadis tiba tepat setelah makan pagi usai. Pangeran mengantarnya ke Ruang Tahta untuk menemui orang tuanya sebelum berdua dengannya sepanjang hari.
Gadis hari kedua ini sangat mirip dengan Carmen. Mereka bagai anak kembar.
Engkau sangat mirip dengan kakakmu, ujar Ratu, Andai kalian berdua ada di sini, akan sangat sulit membedakan kalian.
Anda terlalu melebihkan, Paduka Ratu. Anda pasti dapat membedakan kami berdua sebab kakak lebih cantik dari saya. Banyak yang pada mulanya berkata kami seperti anak kembar, tetapi setelah kami berdiri berdampingan, mereka baru tahu kami memiliki perbedaan. Anda juga akan menyadarinya bila bertemu kami berdua sekaligus.
Kalian semua sangat cantik hingga sukar dipilih siapa yang paling cantik. Itulah yang kudengar.
Saya kira yang Anda dengar salah, Paduka Raja. Banyak yang berkata adik bungsu saya paling cantik dari kami semua. Tetapi ada pula yang mengatakan kakak paling cantik. Pendapat semua orang berbeda-beda.
Aku tidak dapat menilai sekarang. Aku belum bertemu kalian semua. Setelah aku bertemu kalian semua, aku boleh menentukan siapa yang tercantik"
Tentu saja, Paduka Raja. Saya akan menantikan saat itu. Saya yakin Anda juga akan mengatakan dia yang paling cantik di antara kami semua karena ia memang sangat manis. Anda akan senang memandangnya. Semua orang senang melihatnya. Melihat anak itu merupakan suatu pekerjaan yang tidak membosankan.
Sebaiknya kami tidak menahanmu terlalu lama di sini. Aku yakin engkau sudah tidak sabar menanti saat ini.
Ratu menatap Raja ketika mereka pergi. Gadis itu cantik seperti kakaknya.
Tetapi mereka berbeda. Carmen lebih pendiam daripada Emilie. Ratu mengangguk tetapi Pangeran berpendapat lain. Carmen maupun Emilie baginya sama saja. Mereka sama-sama membosankan dan membuatnya jenuh.
Satu hari terasa bagian jutaan tahun bagi Pangeran. Pangeran tidak tahu hari ini lebih lama dari kemarin atau hari ini lebih membosankan dari kemarin.
Sepanjang saat Emilie tiada henti-hentinya berbicara. Emilie lebih parah dari Carmen. Wanita satu ini selalu berbicara tiap detiknya. Entah mengapa ia tidak kehabisan nafas karena terus menerus berbicara" Pangeran yang mendengarkan saja merasa hidupnya telah berakhir.
Sehari lagi Pangeran disuruh bersama wanita seperti ini, Pangeran yakin ia akan mati karena bosan.
Kemarin Carmen bercerita banyak hal tentang Anda. Mulanya saya mengira ia terlalu berlebihan tetapi ternyata ia tidak salah. Anda benarbenar membuat setiap orang kagum pada Anda, kata Emilie ketika melihat sekelompok wanita berbisik-bisik sambil melihat mereka.
Emilie yakin para wanita itu iri padanya. Mereka tidak bisa mendekati Pangeran karena hari ini Pangeran adalah miliknya.
Apa yang ia katakan tentangku" tanya Pangeran tanpa rasa tertarik. Emilie bersemangat untuk menceritakan segala perkataan Carmen. Kata Carmen Anda sangat mengagumkan. Anda mampu membuat setiap orang tunduk pada Anda dengan suara Anda. Anda adalah pria paling tampan yang pernah ditemuinya. Ia sangat mengagumi Anda. Hanya Anda yang mampu membuat Carmen tampak berseri seperti itu. Saya yakin setelah mendengar cerita Carmen, saudara-saudara saya yang lain tidak sabar untuk segera bertemu dengan Anda.
Akupun tidak sabar untuk segera bertemu dengan kalian semua, tambah Pangeran.
Benarkah itu" tanya Emilie tak percaya, Saudara-saudara saya akan sangat senang mendengarnya. Mereka akan tidak sabar lagi untuk bertemu Anda setelah mendengar hal ini. Saya yakin Shelvy akan semakin mempersiapkan diri untuk bertemu Anda besok.
Pangeran tidak menanggapi.
Di antara kami semua, hanya Coudy yang paling ingin segera bertemu Anda. Setiap saat ia selalu berkata mengapa aku terlahir sebagai anak ke enam"
Emilie tertawa. Seperti wanita-wanita lainnya, ia menutupi mulutnya ketika tertawa.
Pada saat ini ia sangat ingin dilahirkan sebagai anak pertama tetapi pada saat yang lain ia ingin dilahirkan sebagai anak terakhir. Dalam keluarga kami, anak terakhir selalu mendapat kasih sayang yang terbanyak karena ia merupakan yang terakhir.
Pangeran tidak tertarik untuk mendengar cerita Emilie tentang keluarganya. Ia tertarik mendengar bunyi serangga saat matahari mulai terbenam. Seluruh kebosanan Pangeran hilang ketika matahari telah tenggelam dan malam mulai menyelimuti langit.
Dengan tidak sabar, Pangeran menanti waktu makan malam tetapi penantian hari itu terasa sangat panjang dan menjemukan.
Malam sudah tiba, kata Emilie penuh sesal, Saya merasa baru saja tiba di sini tetapi sekarang sudah malam. Tak lama lagi saya akan pulang. Sebelum waktu berakhir, saya ingin mengatakan sesuatu.
Pangeran yakin tanpa diberi ijin Emilie akan melakukannya.
Sejak kecil saya tidak pernah membayangkan akan pergi ke Istana. Istana adalah tempat yang paling mengagumkan yang pernah saya datangi. Saya tidak pernah bermimpi akan merasakan sehari di Istana ini. Dulu saya sering melihat Istana tetapi tidak berani membayangkan seperti apa rupa dalam Istana. Kalau saya dulu membayangkannya, saya yakin bayangan saya tidak akan sama dengan apa yang saya lihat. Mama selalu berkata pada saya bahwa Istana adalah tempat yang paling indah di negeri ini. Tidak seorangpun yang tidak ingin ke Istana. Istana adalah tempat yang paling indah juga paling menakutkan. Anda tahu sebabnya"
Pangeran diam tak menjawab.
Sebab di sini adalah tempat tinggal Raja. Semua orang tunduk pada Paduka Raja. Semua ingin bertemu Raja tetapi takut. Entah mengapa mereka merasa takut tetapi itulah adanya. Mungkin ketakutan itu muncul akibat mereka merasa berdosa pada Raja.
Pangeran hanya memandangnya tanpa rasa tertarik. Satu-satunya hal yang membuat Pangeran merasa tertarik adalah kenyataan bahwa waktu terus berjalan walau dengan lambat.
Gadis hari kedua terasa begitu menjemukan bagi Pangeran tetapi gadis ketiga lebih parah lagi. Pangeran tidak menyukainya. Ingin sekali Pangeran mengatakannya tetapi ia harus menahan perasaannya.
Cara berjalannya membuat sakit mata. Dagunya diangkat tinggi-tinggi dan dadanya dibusungkan. Matanya memandang lurus. Tangannya memegang kipas merah. Langkah-langkahnya pendek.
Bagi Pangeran, cara jalannya seperti seekor siput yang senantiasa berjalan perlahan-lahan sambil mengangkat matanya tinggi-tinggi agar tidak terinjak orang lain.
Ketika ia tiba, tangannya sudah terulur sebelum Pangeran mengulurkan tangan. Mata hijaunya memandang lurus ketika Pangeran mencium tangannya.
Sungguh suatu kehormatan bagi saya Anda mau menyambut kedatangan saya di sini, Shelvy membalas ucapan selamat datang Pangeran.
Entah mengapa Pangeran merasa nada bicara Shelvy aneh. Dalam suaranya seperti terdapat keinginan untuk selalu dihormati dan dikagumi. Sangat aneh bagi Pangeran ketika Raja berkata,
Daripada kakak-kakakmu, engkau lebih tegas. Tidak ada keraguan sedikitpun dalam kata-katamu.
Pangeran ingin mengusir Shelvy pulang. Pangeran jemu melihat wanita seperti Shelvy. Wanita-wanita kaya selalu seperti itu. Mereka angkuh dan memandang rendah sekitarnya. Mereka tidak mau peduli pada orang lain dan hanya sibuk dengan kecantikan mereka sendiri.
Setiap saat mereka memikirkan gaun baru seperti apa yang akan mereka kenakan untuk esok hari. Perhiasan apa yang akan mereka pamerkan pada teman-teman mereka. Tatanan rambut apa yang akan membuat mereka semakin menarik.
Shelvy sangat cantik dengan mata hijaunya yang dipadu dengan gaun hijau pula. Rambutnya ditata rapi menurut model terbaru. Shelvy tampak segar seperti musim semi. Wajah bulat telurnya bersinar ceria.
Ketika Ratu memuji kecantikannya, ia dengan nada kurang senang berkata,
Pandangan orang berbeda. Setelah melihat adik-adik saya, Anda akan berkata mereka lebih cantik dari saya.
Ratu tertawa mendengarnya. Kalian kakak beradik sama-sama suka merendahkan diri. Kalian selalu mengatakan adik kalian lebih cantik dari kalian. Sebenarnya siapakah yang paling cantik dari kalian"
Kecantikan Shelvy membuat para pria terpukau dan para gadis iri. Para pria memandang iri pada Pangeran dan para gadis memandang iri pada Shelvy.
Orang-orang selalu memandang penuh ingin tahu kepada mereka. Mereka ingin mengetahui apa yang dibicarakan Pangeran dan Shelvy, tetapi mereka tidak berani mendekat. Selalu, setiap ada yang mendekat, prajurit pengawal Pangeran cepat-cepat menghadang orang itu.
Pengawal pribadi Pangeran telah mendapat titah dari Ratu untuk mencegah seorangpun mendekati Pangeran selama seminggu ini terlebih bila Pangeran sedang bersama seorang dari Pelangi Evangellynn itu.
Ratu sangat keras menekankan titahnya itu. Tiap pagi ia selalu mengulangi titahnya dan mengancam mereka. Bila seorang dari para Pelangi itu mengeluh karena diganggu, mereka akan mendapatkan hukuman darinya. Ratu juga memerintahkan mereka untuk berada lebih dari lima meter di belakang Pangeran.
Keseriusan Ratu untuk membuat Pangeran tertarik pada seorang dari Pelangi Evangellynn yang menjadi harapan terakhirnya, membuat pengawal pribadi Pangeran takut. Mereka benar-benar melaksanakan apa yang ditugaskan pada mereka.
Ke mana pun Pangeran pergi, mereka mengikuti lima meter lebih di belakang. Mereka selalu waspada pada setiap orang dan berjaga-jaga bila ada yang berusaha mendekat.
Sikap mereka itu membuat Pangeran merasa penjagaan terhadapnya diperketat. Pangeran semakin merasa dikurung dalam rumahnya sendiri.
Setiap sarapan, Pangeran mengingatkan Ratu akan janjinya untuk membiarkannya lepas setelah ia menemui ketujuh gadis itu. Ratu pun selalu mengingatkan Pangeran agar bersikap ramah pada para gadis itu.
Sikap saling mengingatkan itu hanya disambut dengan senyum oleh Raja. Tidak seperti Ratu, Raja tidak terlalu tertarik untuk menjodohkan Pangeran dengan seorang dari para Pelangi Evangellynn yang memukau seluruh pria di kerajaan ini.
Tugas Raja hanyalah menyambut para gadis itu di Ruang Tahta. Sedangkan Ratu merasa wajib mengawasi putranya terus menerus. Ratu tahu bila putranya tidak diawasi, ia pasti akan kabur meninggalkan gadis hari itu.
Pangeran benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa selain dengan sabar menemani Shelvy. Pangeran berharap gadis esok hari lebih baik daripada hari ini.
Sekedar untuk berbasa-basi, ketika makan siang selesai, Pangeran berkata, Kuharap makanan yang disediakan membuatmu puas. Harus saya akui makanan buatan koki Istana lebih enak daripada koki
kami. Kokimu harus belajar pada kokiku.
Shelvy diam berpikir. Anda benar, katanya sesaat kemudian, Suatu hari nanti bila Anda mengijinkan, saya akan menyuruh koki saya belajar pada koki Istana.
Kapanpun aku akan mengijinkan.
Terima kasih, Pangeran. Saya akan menantikan saat itu. Setelah ini Anda ingin ke mana"
Saat ini saya tidak ingin ke mana-mana. Hari susah siang dan terik. Saya tidak senang pada cuaca panas seperti ini.
Sebaiknya kita berada di dalam Istana. Aku akan mengajakmu ke tempat paling sejuk di dalam Istana.
Saya tidak akan sabar melihat tempat itu.
Pangeran segera mengantar Shelvy ke tempat yang ia maksudkan. Ruangan itu berdinding hijau segar. Atap hanya menaungi sebagian dari ruang yang dikelilingi dinding hijau tinggi.
Tiga meter dari pintu, tidak ada lagi lantai marmer yang mengkilap. Rumput-rumput hijau segar menjadi permadari ruangan luas itu. Berbagai tumbuhan tinggi rendah tumbuh dengan indahnya.
Sebuah kolam air terjun kecil terdapat di tengah-tengah taman. Airnya yang jernih berkilau-kilau tertimpa sinar matahari yang terik. Di sekelilingnya tumbuh bunga-bunga yang berwarna-warni.
Indah sekali! seru Shelvy, Belum pernah saya melihat taman di dalam rumah seperti ini.
Taman ini didirikan untuk keadaan seperti ini. Di sini kita hanya akan merasa sejuk tanpa kepanasan. Fungsi lain Viridis Cella ini adalah sebagai tempat istirahat untuk keluarga kerajaan yang sakit dan bosan terus berada di kamar.
Viridis Cella" Shelvy kebingungan, Apa itu"
Nama ruangan ini, jawab Pangeran kesal. Dari bahasa Latin, artinya Ruang Hijau.
Pantas saya tak pernah mendengar kata aneh itu, kata Shelvy tanpa rasa bersalah.
Pangeran dibuat jemu oleh Shelvy. Semua wanita adalah sama di mata Pangeran. Mereka hanya tahu bagaimana menjaga kecantikkan mereka sendiri. Tidak seorang wanitapun yang menarik untuk diajak berunding.
Bagi Pangeran, wanita adalah makhluk yang cantik tetapi juga membosankan. Termasuk di antaranya ketujuh gadis anak keluarga Horthrouth yang menarik seluruh pria di Evangellynn.
Ruang ini cukup menyejukkan. Memang lebih baik berada di sini daripada di taman. Udara di luar sangat panas. Membuat saya merasa terpanggang.
Shelvy mengamati sekeliling.
Tak diragukan semua keluarga kerajaan senang bersantai di tempat yang sejuk dan indah ini. Sayang, tempat ini tidak dibuka untuk umum.
Pangeran harus menahan diri untuk tidak berkata, Tutup mulutmu! Aku bosan mendengar cara bicaramu yang mengejek itu.
Kasihan kakak-kakak saya, mereka tidak sempat berkunjung ke ruang ini. Mereka akan sangat iri ketika mendengar cerita saya.
Pangeran mendengarkan dengan jemu.
Shelvy duduk di sebuah kursi.
Dengan malas Pangeran duduk di kursi sebelahnya dan memandang jemu taman di depannya.
Seorang pelayan muncul. Silakan diminum. Air jeruk yang dingin ini akan membuat suasana semakin sejuk.
Kami bisa kedinginan karenanya. Udara di sini sudah sangat sejuk. Pangeran menatap Shelvy dengan tajam lalu berkata, Terima kasih. Aku memang membutuhkan ini untuk mendinginkan kepalaku. Pelayan itu membungkuk sambil menjauh.
Anda marah kepada dia"
Pangeran tidak menjawab. Ia terus meneguk minumannya hingga habis. Minum saja air jeruknya, jawab Pangeran, Minuman ini sangat cocok untuk siang sepanas ini.
Dan mendinginkan sikapmu yang sombong itu, tambah Pangeran pada dirinya sendiri, Kuharap.
Satu hari lagi Pangeran bersama wanita seperti Shelvy, Pangeran akan mati karena marah yang dipendam.
Wanita semacam Shelvy adalah jenis wanita yang selalu ingin ditampar Pangeran. Bila bukan karena Ratu berpesan berulang kali padanya untuk bersikap ramah Pangeran para putri keluarga Horthrouth, Pangeran sudah tak tahu apa yang terjadi.
Setiap hari, Pangeran merasa harinya semakin bertambah lama. Makin dirasakan, satu menit makin terasa berjam-jam. Tetapi hari apapun pasti ada akhirnya demikian pula hari yang penuh kekesalan ini.
Hingga ketika akan pulang, Shelvy tetap bersikap angkuh. Dadanya terus membusung seolah-olah ia tidak pernah kenal lelah. Dagunya terus terangkat tanpa kenal lelah. Pandangan matanya terus memandang dingin sekelilingnya.
Kereta kuda keluarga Horthrouth telah menanti di depan pintu ketika mereka berdua keluar.
Shelvy mengangkat tangannya.
Pangeran meraihnya dengan malas dan menciumnya. Selamat malam, Lady Shelvy.
Selamat malam, Pangeran. Saya sangat senang dapat menemani Anda sepanjang hari ini.
Pangeran tidak ingin memberi komentar.
Komentar itu akan disimpannya hingga hari ketujuh saat Ratu memintanya. Hingga hari ketujuh, Pangeran akan terus mengumpulkan semua komentarnya dan ia akan memberikannya pada Ratu. Kemudian Ratu tidak akan pernah mendesaknya lagi.
Akhirnya hari ketujuh tiba.
Tak seperti biasanya, Pangeran cepat-cepat menyelesaikan sarapannya dan berdiri di depan menanti kedatangan sang gadis ketujuh. Pangeran ingin hari ini segera berlalu dan setelah itu ia bebas.
Pangeran tak sabar menanti berakhirnya hari ketujuh yang membosankan ini.
Dalam benak Pangeran telah tersusun rapi daftar kegiatan yang akan dilakukannya esok hari dan seterusnya. Besok pagi hingga hari-hari berikutnya, Pangeran akan bersenang-senang dengan kawan-kawannya tanpa perlu mendengarkan ceramah Ratu.
Mulai besok pagi, Pangeran akan mengadakan suatu perjalanan yang selama ini diinginkannya. Perjalanan berkeliling tanpa pengawal dan tanpa nasehat panjang lebar dari ibunya.
Seminggu lamanya ia menahan kebosanan dan kejemuan. Esok tiba saatnya untuk melepas semua itu dengan kegembiraan. Tak cukup seminggu untuk melepas semua kejenuhan itu.
Sesuai janjinya, Ratu takkan melarangnya. Raja juga membiarkannya. Ini adalah perjanjian antara orang tua dan anak sebelum Pangeran menyetujui usul Ratu yang membosankan.
Kereta keluarga Horthrouth tiba.
Pangeran tak sabar ingin segera mengajak gadis ketujuh itu menemui orang tuanya. Semakin cepat memulai hari yang menyebalkan ini akan semakin cepat pula mengakhirinya.
Kusir kuda membuka pintu kereta dan seseorang keluar dari dalam. Pangeran tertegun melihat Earl.
Selamat pagi, Pangeran, sapa Earl.
Selamat pagi. Pangeran heran melihat yang datang hanya Earl. Saya ingin bertemu orang tua Anda bila Anda tidak keberatan. Tidak, tentu saja tidak, sahut Pangeran.
Seperti Pangeran, Raja dan Ratu terkejut melihat yang datang pada hari ketujuh adalah Earl.


Gadis Hari Ketujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Di mana putrimu" tanya Ratu.
Itulah yang ingin saya bicarakan, Paduka, Earl merasa bersalah, Ia tidak dapat hadir memenuhi undangan Anda.
Mengapa" tanya Ratu.
Ia jatuh sakit. Sayang sekali, Ratu kecewa, Aku telah lama menantikan saat berjumpa dengan putri ketujuh yang katanya paling cantik. Kuharap ia segera sembuh.
Terima kasih, Paduka. Ia sakit tetapi tidak berarti Eduardo tidak dapat bertemu dengannya, bukan"
Earl kebingungan menatap Ratu.
Eduardo, hari ini engkau ikutlah Earl menjenguk putrinya. Temani dia sepanjang hari ini di Clypst.
Pangeran membelalak kaget. Baru saja ia merasa senang karena tidak harus bertemu dengan gadis ketujuh. Ratu benar-benar membuat ia tidak bisa merasa senang terlalu lama.
Maafkan hamba, Paduka, Earl tampak semakin bersalah, Hamba tidak ingin menghalangi Anda tetapi Pangeran tidak akan bisa bertemu putri hamba.
Mengapa" tanya Raja keheranan, Saat ini putrimu beristirahat di rumah.
Earl kebingungan dan bersalah, Pangeran tidak akan dapat menemui putri saya. Ia tidak mau ditemui siapa pun ketika ia jatuh sakit. Mereka terhenyak kaget.
Mengapa!" tanya Ratu tak percaya.
Entahlah, Paduka Ratu. Hamba sungguh menyesal tidak dapat mengatur putri hamba sendiri. Walaupun Pangeran ingin menjenguknya, saya khawatir ia tidak mau. Putri saya sakit cukup parah dan saya khawatir Pangeran tertular.
Ratu menatap Earl dengan tak percaya.
Entah mengapa ia tiba-tiba jatuh sakit. Kemarin ia masih terlihat segar tetapi pagi ini ia jatuh sakit dan tidak mampu meninggalkan tempat tidurnya.
Sayang sekali, desah Ratu, Padahal ia adalah gadis tercantik di Evangellynn yang kuharap bisa menarik perhatian putraku ini. Apakah kalian telah memanggil dokter"
Sudah, Paduka. Untuk sementara waktu ini, kami tidak berani mempertemukan putri kami dengan Pangeran. Kami tidak ingin Pangeran tertular.
Aku mengerti kecemasanmu. Aku juga mengerti keinginan putrimu, kata Ratu bijaksana, Banyak gadis yang tidak ingin terlihat lemah di hadapan orang lain. Kuharap ia segera sembuh dan dapat menemui putraku. Ratu melirik Pangeran. Aku yakin putraku mau menanti hingga saat itu
tiba. Pangeran tak peduli. Diam-diam ia bersyukur gadis itu sakit sehingga ia tak perlu menemuinya.
Earl tertegun melihat sikap Ratu. Ratu mengerti apa yang terjadi dan ia sama sekali tidak tampak marah.
Aku yakin dalam waktu dekat ini putrimu akan sembuh dan dapat bertemu dengan putraku.
Mungkin& , jawab Earl ragu-ragu.
Sejujurnya, aku merasa sangat kecewa, ujar Raja, Aku ingin sekali bertemu dengan ketujuh putrimu. Aku telah berjanji pada Emilie untuk membandingkan siapa yang paling cantik di antara mereka. Tanpa bertemu putri bungsumu, aku tak bisa menilai. Kata Emilie, ia adalah gadis yang paling cantik.
Demikianlah yang dikatakan banyak orang. Tetapi ada pula yang mengatakan Carmen yang paling cantik. Pendapat tiap orang berbeda-beda.
Tetapi mereka benar dalam satu hal. Putri-putrimu semuanya cantik dan mempesona.
Anda terlalu berlebihan, Paduka Raja.
Putri bungsumu adalah gadis yang tercantik di antara putri-putrimu yang lain. Aku yakin Eduardo akan jatuh cinta pada pandangan pertama, kata Raja. Aku tidak salah, bukan"
Saya pikir juga demikian, Paduka. Banyak pria yang jatuh cinta padanya ketika mereka bertemu dengannya.
Ia pasti gadis yang sangat mempesona!
Raja mengeluh lagi. Sayang ia tidak datang. Aku ingin sekali berjumpa dengannya.
Arah pembicaraan mereka membuat Pangeran merasa jenuh. Gadis ketujuh tidak datang artinya ia bisa memajukan rencananya.
Maaf saya tidak bisa menemani Anda lebih lama lagi. Silakan Anda berbicang-bincang dengan orang tua saya, Earl.
Silakan, Pangeran. Mau ke mana engkau" Menagih janji, Pangeran menatap ibunya penuh kepuasan.
Dengan hati lega Pangeran melangkah meninggalkan Ruang Tahta. Pangeran merasa seperti seekor burung yang baru saja dilepaskan dari kurungannya.
Orang-orang kebingungan melihat Pangeran sendirian. Mereka tahu hari ini adalah hari terakhir Pangeran bersama Pelangi Evangellynn. Pangeran tersenyum puas tanpa mempedulikan sekitarnya. Dengan langkahnya yang lebar, Pangeran cepat tiba di istal. Penjaga kuda kebingungan melihat Pangeran.
Siapkan kudaku, perintah Pangeran.
Pangeran menghilang dari istal. Ia berjalan cepat ke kamarnya untuk berganti baju. Dalam waktu singkat, Pangeran telah muncul di depan Istana dengan pakaian berkudanya.
Kuda untuk Pangeran telah siap menanti di depan pintu. Tanpa menanti siapapun, Pangeran melajukan kudanya dengan kencang.
Seluruh pengawal Pangeran telah mengetahui sang gadis ketujuh tidak datang. Dengan demikian Pangeran memajukan semua rencana bersenangsenangnya tanpa seorang pengawalpun.
Ratu telah memberikan bendera putih atas keinginan Pangeran sebelum Pangeran bertemu dengan Carmen. Tidak perlu menanti ijin dari orang tua Pangeran untuk melepas kepergian Pangeran seorang diri.
Hati Pangeran sungguh gembira. Akhirnya seminggu yang membosankan ini telah terlewatkan.
Udara siang terasa sejuk bagi Pangeran. Sinar matahari yang terik terasa hangat baginya.
Inilah kebebasan! seru Pangeran pada alam.
Tak akan pernah ia menghargai kebebasan lebih besar daripada hari ini. Seluruh rantai yang selama seminggu ini terasa membelenggu seluruh tubuhnya, lepas. Beban berat di hatinya hilang. Kejemuan di kepalanya hangus dalam kegembiraannya.
Pangeran memacu kudanya dengan cepat.
Tidak dipedulikannya orang-orang yang kebingungan melihat ia mengendalikan kudanya seperti kesetanan. Tidak didengarnya keluhan orangorang yang terkena debu yang mengepul akibat lari kudanya.
Pangeran hanya peduli pada perasaannya yang sedang bergembira ini. Jalan yang dilewati Pangeran terus membawanya ke sebuah desa kecil di pinggir kota.
Pangeran melihat kerumunan rumah-rumah kumuh itu tetapi tidak mempedulikannya. Ia terus melaju dengan kencang.
Hari ini ia ingin merasakan kenikmatan berkuda. Berkuda seorang diri tanpa pengawal, tanpa teman, tanpa penganggu, dan tanpa wanita-wanita yang membosankan.
Ketika tiba di dalam desa, Pangeran ingin mempercepat laju kudanya tetapi ia tidak dapat melakukannya. Jalanan sangat berbahaya. Banyak batubatu besar di tanah yang tak rata itu.
Tanah coklatnya memerah dan kering. Rumput-rumput bersinar dengan malas. Ladang-ladang penduduk kering hingga tanahnya berkerak.
Pangeran keheranan. Saat ini bukan musim kemarau yang panjang. Ini adalah musim gugur yang penuh hujan.
Pandangan Pangeran menyapu sekelilingnya. Desa ini seperti desa mati. Tidak tampak seorang pendudukpun yang bekeliaran. Tidak ada anak-anak yang selalu bermain di siang hari. Suasananya sungguh sunyi sepi. Pangeran melajukan kudanya dengan perlahan-lahan.
Di depan rumah-rumah, Pangeran melihat orang-orang duduk di tanah dengan lesu. Mereka tampak kurus dan tak terawat. Pakaian mereka lusuh dan kusut. Wajah mereka sayu dan pucat. Tubuh mereka kurus kering.
Pangeran turun dari kudanya dan menghampiri seorang pria yang duduk bersandar di depan gubuk kecil.
Apa yang terjadi pada tempat ini" tanya Pangeran.
Musim kemarau yang panjang melanda tempat ini. Sungai-sungai mengering sejak bulan lalu dan hujan tidak mau turun walau hanya setetes. Bukankah sekarang sudah musim gugur" Pangeran keheranan. Pria tua itu tersenyum mengejek. Apa yang kauketahui tentang musim, Anak Muda" Engkau jangan terlalu berpegang pada kepercayaanmu, Tuhanlah yang berkuasa di alam ini. Bila ia mengatakan tempat ini harus mengalami musim kemarau, itulah yang akan terjadi.
Jangan karena suatu hal, engkau menyamakan semuanya, pria tua itu memberi nasehat.
Pangeran mendengarkan dengan penuh perhatian.
Lihatlah tempat ini. Di kejauhan tampak hutan lebat, tetapi tempat ini kering seperti padang pasir. Tidak sebatang tumbuhan pun yang mau tumbuh di sini. Makanan terus berkurang. Wabah penyakit akhirnya menyerang. Kami sungguh beruntung masih ada yang mau memperhatikan kami. Pangeran melihat rumah-rumah yang lain.
Tiba-tiba Pangeran melihat rambut hitam tergerai dari balik sebuah rumah. Ujung gaun putihnya menyentuh tanah yang kering tetapi sepertinya ia tidak mempedulikannya. Ia terus menghilang di belakang rumah itu. Pangeran keheranan. Ia ingin mengetahui siapa gadis itu.
Ia adalah penolong kami, pria tua itu seperti mengetahui apa yang dipikirkan Pangeran. Tanpa dia, kami takkan bertahan hingga saat ini.
Aku sungguh prihatin pada keadaan kalian. Aku akan berusaha membantu semampuku, janji Pangeran sebelum meninggalkan pria itu.
Pangeran cepat-cepat menuju rumah tempat gadis berambut hitam itu menghilang.
Tak tampak seorang gadispun di tempat itu. Pangeran mencarinya di sekeliling tempat itu tetapi ia tidak melihat gadis bergaun putih itu.
Pangeran keheranan melihat sekeliling. Gadis itu menghilang secepat Pangeran melihatnya. Mungkin gadis itu telah pergi dengan kereta kudanya.
Pangeran segera menuju tempat ia menambatkan kudanya dan bergegas mengejar gadis itu.
Sepanjang jalan yang disusuri Pangeran, tak tampak sebuah kereta kudapun. Pangeran terus memacu kudanya dengan kencang tetapi ia tidak melihat gadis bergaun putih di jalan.
Pangeran keheranan. Apakah ia seorang malaikat"
Pangeran tidak dapat menjawab pertanyaannya itu. Ia memacu kudanya kembali ke Istana. Ia telah berjanji pada pria itu untuk membantunya dan ia akan menepatinya.
Karena masalah ini, rencana Pangeran untuk bersenang-senang terpaksa ditunda. Daripada bersenang-senang, masalah rakyat lebih penting baginya. Ia masih bisa bersenang-senang di kemudian hari tetapi nyawa penduduk desa itu belum tentu bertahan sampai esok.
Mereka kelaparan, kedinginan, dan juga kesakitan. Mereka yang lebih membutuhkan perhatian pada saat ini daripada kejemuannya yang perlu diobati dengan bersenang-senang.
Secepat kepergiannya, secepat itu pula Pangeran memacu kudanya kembali ke Istana Welyn.
Setengah berlari, Pangeran menuju Ruang Tahta.
Apa yang membuatmu kembali secepat ini" tanya Ratu keheranan. Ada masalah penting yang ingin kukatakan.
Engkau menemukan seorang gadis" tanya Ratu tertarik. Tidak. Aku menemukan penduduk yang memerlukan perhatian besar, sahut Pangeran kesal.
Katakan apa yang terjadi pada mereka, ujar Raja.
Mereka mengalami musim kemarau yang panjang. Makanan mereka habis dan sekarang mereka terserang wabah penyakit. Kalau mereka tidak segera ditangani, banyak korban yang akan mati. Aku khawatir wabah itu akan menyebar ke daerah lain.
Ada kejadian sebesar itu dan tidak seorangpun yang melaporkannya padaku" Raja geram.
Tempat itu sangat jauh dari kota dan cukup tersembunyi di balik hutan.
Baiklah, kita akan melakukan banyak hal untuk mereka. Pertama, aku akan mengirim makanan ke tempat itu dan dokter. Tugas ini kuserahkan padamu. Engkau yang mengetahui tempat itu dan mengetahui apa tepatnya yang terjadi di sana.
Baik! Lihatlah sekelilingmu kalau ada gadis cantik yang menarik hatimu! pesan Ratu.
Aku tidak akan melakukannya, sahut Pangeran, Tidak akan! Gadisgadis adalah makhluk yang paling membosankan.
Eduardo! pekik Ratu, Ingatlah engkau adalah Putra Mahkota dan sudah waktunya engkau menikah. Apa jadinya kerajaan ini bila engkau tidak mempunyai keturunan"
Aku pergi menangani Desa Pienlang, Pangeran mengacuhkan Ratu. Anak ini selalu begini tiap kali diajak bicara tentang pernikahannya, keluh Ratu.
Aku pusing memikirkannya. Ketujuh gadis tercantik di Evangellynn pun dianggapnya jelek. Ia benar-benar tidak mempunyai selera pada wanita.
Sesering apa pun Ratu mendesak putranya untuk menikah, Pangeran tetap tidak peduli. Semua kata-kata Ratu bagaikan angin lalu baginya. Seumur hidup Pangeran tidak tertarik untuk menikah.
Walau Pangeran mendengar keluhan-keluhan orang tuanya, pendiriannya tidak berubah. Pangeran menyukai masa sendirinya tanpa seorang gadispun.
Seminggu yang penuh kejemuan telah berlalu. Tanpa beban, Pangeran melangkah di dalam Istana. Di dalam hati dan pikirannya kini yang ada hanya keinginan untuk membantu rakyat desa itu yang menderita.
Pangeran bergegas meraih kudanya meninggalkan Istana. Orang pertama yang ditemui Pangeran adalah Menteri Kesehatan. Selamat siang, Pangeran, sambut Menteri itu terkejut akan kehadiran Pangeran yang mendadak di kantornya. Adakah yang dapat saya lakukan untuk Anda"
Engkau bisa mempersiapkan dokter sebanyak-banyaknya dalam waktu dekat"
Untuk apa, Pangeran"
Ada penduduk desa yang terkena wabah penyakit dan membutuhkan bantuan saat ini juga. Mereka tidak dapat menanti lebih lama lagi. Sekurangkurangnya aku membutuhkan sepuluh dokter untuk memeriksa mereka. Aku ingin dokter spesialis dan dokter umum ikut denganku besok pagi. Saya akan segera menjalankan perintah Anda, Yang Mulia. Engkau bisa mengumpulkan mereka besok pagi" tanya Pangeran, Beserta obat-obatan dalam jumlah banyak.
Saya akan menyiapkan tim medis yang terbaik untuk mereka, Pangeran.
Aku menanti mereka di Hall, kata Pangeran puas, Bila diperlukan, kalian juga dapat membawa barang-barang bersih. Tempat yang akan kita datangi adalah suatu daerah kumuh yang cukup terpencil.
Saya mengerti, Pangeran. Pangeran tersenyum senang.
Selanjutnya, ia akan menemui Menteri Kesejahteraan Rakyat. Pria itu akan mendapat tugas berat darinya yang harus dilakukan dalam waktu singkat.
Seperti Jerver, Alman terkejut melihat kedatangan Pangeran yang tak terduga.
Aku mempunyai tugas besar untukmu, Alman. Hamba siap melaksanakan perintah Anda, Yang Mulia.
Sebelum malam, aku ingin engkau mengumpulkan makanan sebanyak mungkin untuk kita berikan pada penduduk desa yang kelaparan dan terserang wabah penyakit. Sejak musim kemarau lalu, penduduk desa Pienlang telah mengalami kekeringan. Hingga kini hujan belum turun di tempat mereka. Mereka telah kehabisan makanan dan mereka membutuhkan banyak bahan makanan.
Saya akan segera mengumpulkan makanan yang sehat untuk mereka. Aku juga ingin engkau mempersiapkan barang-barang bersih untuk merawat mereka seperti selimut, tempat tidur dan segala yang mungkin dibutuhkan Jerver. Engkau bisa bertanya padanya apa saja yang diperlukannya.
Saya akan segera bertanya padanya, kata Alman, Berapa banyak yang kita butuhkan, Pangeran"
Kita membutuhkannya dalam jumlah besar. Jangan lupa, mereka adalah orang-orang sakit yang kelaparan.
Pangeran diam berpikir. Kalau kita tidak mempunyai cukup persediaan makanan untuk mereka atau barang-barang, kita bisa meminta bantuan Barnett. Aku akan menemuinya sekarang juga.
Pangeran beranjak ke pintu. Sebelum menghilang ke balik pintu, Pangeran berkata,
Besok pagi-pagi, aku ingin semuanya telah siap di Hall. Saya akan melakukan yang terbaik, Pangeran.
Pangeran tersenyum lalu menghilang dari balik pintu dan menuju pintu ruang kerja Menteri Sosial.
Barnett! panggil Pangeran sambil membuka pintu.
Menteri tua itu meloncat dari balik meja kerjanya. P& Pangeran, Anda membuat saya terkejut.
Pangeran hanya tersenyum. Ia berjalan cepat ke meja kerja Barnett dan menatap lekat-lekat mata pria tua itu.
Aku mempunyai tugas untukmu, Pangeran mendekatkan tubuhnya ke Barnett. Kedua tangannya menempel di meja kerja Barnett menyangga tubuhnya.
Barnett mundur kebingungan dan ketakutan.
Engkau bisa membuat pengumuman secepat mungkin dan mengumpulkan bantuan secepat mungkin"
Saya akan berusaha, Pangeran.
Aku tidak ingin mendengar kata akan , Pangeran berkata tegas, Aku ingin kepastian.
Saya tidak dapat memastikannya, Pangeran. Semuanya tergantung pada kesukarelaan rakyat.
Baiklah, Pangeran mengalah. Pangeran duduk di depan Barnett.
Aku ingin engkau membuat pengumuman. Bunyinya kira-kira seperti ini:
Sebuah desa terlanda kelaparan dan wabah penyakit. Tanah-tanah kering dan retak. Tumbuhan tidak satupun hidup di sana. Di saat kita bergelimangan air, mereka hidup tanpa air. Keadaan ini telah berlangsung sejak musim kemarau lalu. Musim kemarau berkepanjangan menimbulkan bencana kelaparan di sana yang akhirnya menyebabkan wabah penyakit.
Saat ini pemerintah sedang berusaha menanganinya. Untuk memperlancar pemberian bantuan, pemerintah sangat mengharapkan bantuan saudara-saudara sekalian.
Mereka dan Anda adalah rakyat Evangellynn. Sudah sepantasnya Anda membantu mereka. Segala macam bantuan dibutuhkan penduduk desa itu. Bila hati Anda terketuk untuk membantu mereka, kirimkanlah bantuan Anda ke Hall Istana Welyn. Kami atas nama penduduk desa Pienlang mengucapkan terima kasih atas kebaikan hati Anda.
Bagaimana menurutmu, Barnett"
Pengumuman ini pasti berhasil mengetuk hati semua orang, puji Barnett, Anda menggambarkan keadaan mereka dengan sangat jelas.
Segera buat dan sebarkan. Aku ingin bantuan itu segera terkumpul sehingga besok pagi bisa kubawa ke sana. Sekarang aku harus mempersiapkan kereta untuk dibawa besok.
Saya akan segera membuat pengumuman itu, Pangeran. Pangeran menyukai kesibukan barunya ini. Kesibukan ini jauh lebih menyenangkan daripada menemani ketujuh Pelangi Evangellynn.
Sepintas, kesibukan ini lebih melelahkan daripada menenami Pelangi Evangellynn. Tetapi menemani gadis-gadis keluarga Horthrouth yang menyebalkan itu jauh lebih melelahkan.
Pangeran menanti hingga Barnett selesai menulis pengumuman. Silakan, Pangeran, Barnett menyerahkan pena pada Pangeran. Pangeran segera menandatangi pengumuman itu.
Segera pasang pengumuman ini di kota dan bacakan di segala sudut Evangellynn.
Baik, Pangeran. Pangeran meninggalkan gedung tempat kerja Menteri Sosial dalam kesibukan yang luar biasa.
Barnett segera memanggil prajurit untuk membawa pengumuman itu ke kota-kota dan memasang satu di pusat kota Schildi.
Di gedung lain, Menteri Kesejahteraan Rakyat sibuk memerintahkan bawahannya untuk mendata segala keperluan yang diperlukan penduduk Pienlang juga keperluan tambahan yang dibutuhkan tim medis.
Alman mengumpulkan semua barang yang bisa disiapkan dalam waktu dekat dan segera memerintahkan bawahannya mengirimnya ke Istana.
Dokter-dokter terbaik Evangellynn dipanggil. Berbagai macam obatobatan dikumpulkan dan dikirim ke Hall.
Tiga jam setelah Pangeran menurunkan perintahnya, Hall Istana mulai ramai. Banyak orang berlalu-lalang membawa makanan maupun obat-obatan.
Di tengah Hall yang luas, tertumpuk perlahan-lahan berbagai macam barang.
Pangeran memandangi kesibukan itu dengan gembira.
Ketika barang-barang itu sudah cukup banyak, pelayan-pelayan Istana mengangkatnya ke dalam kereta barang yang disiapkan Pangeran.
Lalu lalang orang-orang terus bertambah. Semakin banyak orang yang datang membawa bantuan.
Pengumuman yang dibuat Pangeran telah membawa hasil. Mereka yang mendengarnya segera mengumpulkan segala yang mereka miliki yang dapat disumbangkan pada penduduk Pienlang.
Kesibukan di Hall memancing keingintahuan orang-orang di Istana. Apa yang terjadi" pertanyaan itu bergaung di mana-mana. Ratu yang kebetulan mendengarnya dengan tersenyum berkata, Eduardo ingin menolong penduduk Pienlang yang kelaparan. Ia mengumpulkan semua bantuan yang bisa dikumpulkan dari rakyat Evangellynn dan akan membawanya ke Pienlang besok pagi.
Pienlang" Tempat itu cukup tersembunyi di balik lebatnya hutan, itu kata Eduardo, kata Ratu, Melihat kesibukan ini, aku percaya penduduk desa itu akan tertolong.
Saya juga ingin membantu.
Tentu. Siapa saja bisa menyalurkan bantuan. Wanita-wanita yang berbincang-bincang dengan Ratu segera membungkuk dalam-dalam lalu bergegas pergi.
Pembicaraan Ratu dengan cepat tersebar di seluruh Istana. Kaudengar itu" tanya seorang gadis.
Pangeran hendak membantu penduduk Pienlang. Kalau kita juga ikut membantu, mungkin Pangeran akan tertarik pada kita.
Ya, engkau benar. Kurasa aku harus segera mengumpulkan segala yang bisa kusumbangkan.
Akupun tak mau ketinggalan olehmu. Kita akan bersaing merebut hati Pangeran.
Gadis-gadis itu menghilang dari Istana.
Pangeran puas melihat bantuan terus bergulir. Ia yakin besok pagi ia akan membawa kejutan besar bagi penduduk Pienlang. Kejutan yang tak pernah dibayangkan oleh penduduk desa itu.
Pangeran mengawasi kesibukan itu dari ujung tangga.
Banyak orang datang membawa bantuan. Pelayan-pelayan Istana dengan sigap mengepak barang-barang itu kemudian mengangkatnya ke kereta yang telah dipersiapkan di belakang Istana.
Tiba-tiba Pangeran melihat lambaian rambut hitam. Pangeran teringat pada gadis yang dilihatnya sekilas di Pienlang.
Pangeran terus mengawasi gadis itu.
Tidak, katanya pada dirinya sendiri, Ia bukan gadis itu. Rambut gadis itu panjang dan mengkilap, tidak sependek itu.
Pangeran yakin gadis yang dilihatnya bukan gadis yang ditemuinya di Pienlang.
Gadis yang dilihatnya saat ini mengenakan gaun sutra kuning yang mencolok. Walau tak melihat keseluruhan, Pangeran melihat ujung gaun gadis di Pienlang berwarna putih yang lembut.
Pria tua itu mengatakan gadis itu telah membantu mereka. Artinya, besok mereka mungkin masih bisa bertemu lagi.
Gadis itu& Pangeran tidak mengenal gadis itu juga tidak mengetahuinya. Pangeran juga tidak melihatnya. Ia hanya melihat lambaian ujung rambutnya yang hitam mengkilat dan gaunnya yang putih. Tetapi gadis itu menimbulkan perasaan ingin tahu Pangeran.
Pangeran ingin tahu mengapa gadis itu mau berada di tempat sekumuh itu dan penuh dengan wabah penyakit.
Bantuan sangat banyak, Pangeran. Pangeran terkejut. Lamunannya buyar.
Ya, sahutnya cepat-cepat, Besok pagi kita akan membawa kejutan bagi penduduk Pienlang. Mereka akan senang sekali dengan apa yang kita bawa untuk mereka.
Tak saya sangka bantuan akan datang sebanyak ini dalam waktu singkat.
Aku khawatir kereta yang kita sediakan tidak cukup. Carilah kereta barang lain, Roger. Kalau tidak memungkinkan untuk menambahnya, kita terpaksa membawanya dua atau mungkin tiga kali.
Baik, Pangeran. Pangeran kembali mengawasi kesibukan di Hall.
Aku bangga padamu, Nak. Seseorang menepuk pundak Pangeran. Dalam waktu singkat engkau telah berhasil mengumpulkan bantuan sebanyak ini. Istrimu pasti bangga padamu.
Gadis-gadis sombong itu" ejek Pangeran, Jangan berharap seorangpun dari mereka menjadi istriku. Aku tidak sudi.
Kulihat banyak gadis yang ikut menyumbang.
Jangan membuatku geli, Papa. Mereka menyumbang untuk menarik perhatianku.
Ratu yang baru datang sedih mendengar cara bicara Pangeran yang penuh perasaan jijik.
Engkau terlalu sinis memandang wanita, Eduardo. Aku beruntung engkau tidak memandangku serendah pandanganmu pada yang lain.
Mama lain dari wanita yang lain. Tak ada lagi wanita seperti Mama di dunia ini.
Gadis seperti apakah yang kauinginkan" tanya Raja ingin tahu. Tidak seorang gadis pun yang kuinginkan!
Pangeran bosan diajak berbicara tentang makhluk yang paling menjijikannya di dunia ini. Seorang gadis adalah makhluk yang memuakkannya. Mereka adalah satu-satunya mahkluk yang tidak ingin didekati Pangeran.
Tak seorang gadispun akan kudekati. Aku tidak akan tertarik pada mereka. Tidak satu pun! janji Pangeran tegas.
Pangeran memimpin rombongan pembawa bantuan.
Rombongan besar itu berjalan perlahan-lahan meninggalkan Welyn hingga ke Pienlang. Sebuah kereta barang, penuh oleh dokter yang berbaju putih dan suster-suster yang selalu siap membantunya. Kereta-kereta yang lain penuh berisi barang bantuan. Semuanya berjumlah enam kereta.
Pangeran berkuda di depan. Di kanan-kirinya, berjajar pengawalpengawalnya.
Ketika desa Pienlang mulai terlihat, Pangeran berkata, Itu tempatnya. Dua ratus meter di luar Pienlang, tanah masih hijau tetapi makin lama tanah makin gersang. Dan, ketika mereka tiba tanah yang tampak adalah tanah kering yang pecah-pecah.
Penduduk desa mendengar langkah-langkah kuda yang banyak. Satu per satu memperlihatkan diri dari dalam sebuah rumah besar. Sebagian dari mereka yang duduk di depan rumah, melongok dengan penuh keingintahuan.
Inilah desa Pienlang yang membutuhkan bantuan kita, Pangeran memperkenalkan.
Rombongan Pangeran tercengang melihat keadaan penduduk Pienlang. Di luar Pienlang, rakyat hidup makmur tetapi di tempat ini rakyat sangat pucat. Tubuh kurus mereka seperti tulang terbalut kulit. Wajah mereka lusuh seperti pakaiannya yang kotor.
Anak-anak duduk di depan rumah. Tidak ada keceriaan di wajah mereka. Yang tampak hanya perasaan kelaparan.
Udara sangat tidak nyaman. Penuh debu dan panas. Angin yang bertiup membuat kerongkongan kering.
Pangeran membawa rombongannya memasuki Pienlang.
Dengan penuh keheranan, Pangeran melihat seluruh penduduk desa yang berkumpul di rumah yang paling besar di tempat itu.
Tiba-tiba Pangeran menghentikan langkah kudanya. Mata Pangeran tertumbuk pada lambaian rambut hitam yang mengkilat. Punggung hingga ujung kaki gadis itu terbalut gaun putih yang lembut.
Pangeran ingin mengetahui siapa gadis itu. Sayang, hari ini ia juga tidak dapat melihat wajah gadis itu. Ia hanya dapat melihat punggungnya ketika berjalan ke belakang rumah besar itu.
Pangeran ingin turun dari kudanya dan segera menemui gadis aneh itu tetapi rombongan di belakangnya menanti perintahnya. Pangeran yakin gadis itu masih akan tinggal di tempat ini hingga siang nanti.
Kita berhenti di sini, perintah Pangeran.
Pangeran turun dari kudanya kemudian memanggil Roger. Siapkan makanan untuk penduduk. Aku yakin mereka belum sarapan.
Baik, Pangeran. Turunkan makanan! perintah Pangeran.
Prajurit-prajurit segera menurunkan makanan dan mengangkatnya ke rumah besar tempat penduduk berkumpul.
Penduduk kebingungan melihat prajurit-prajurit datang mengangkat kotak yang sangat besar.
Pangeran mendekati penduduk. Kami datang membawakan bantuan untuk kalian. Ada dokter, pakaian, obat-obatan, juga makanan. Saya yakin kami belum makan pagi.
Penduduk desa saling bertatap-tatapan lalu tertawa geli. Pangeran kebingungan.
Anda terlambat, Tuan, kata pria tua yang kemarin diajak bicara Pangeran, Kami baru saja menyelesaikan sarapan kami.
Pangeran menatap pria itu.
Tuan Puteri membawakan kami banyak sekali makanan. Ia baru saja kembali tetapi ia berjanji akan datang lagi untuk mengantarkan obat-obatan yang habis.
Sekarang kami berkumpul di sini menanti giliran untuk diperiksa dokter yang dibawa Tuan Puteri, sahut yang lain.
Tuan Puteri" tanya Pangeran keheranan. Ia adalah gadis yang kemarin Anda lihat, Pangeran. Pangeran merasa terlambat selangkah.
Tidak apa-apa, kata Pangeran, Semakin banyak dokter yang ada, semakin cepat kalian mendapatkan perawatan. Makanan yang kubawa bisa kalian simpan untuk persediaan kalian.
Pangeran memerintahkan para dokter untuk turun. Para dokter dan suster itu segera masuk untuk membantu dokter yang saat ini bertugas di dalam.
Prajurit-prajurit diperintahkannya untuk menurunkan semua barang. Pelayan-pelayan Istana yang dibawanya diperintahkan Pangeran untuk membagi bantuan pada seluruh penduduk.
Penduduk saling memandang kebingungan. Mereka berbisik satu sama
lain. Silakan Anda berbaris di sini untuk mendapatkan bantuan. Satu persatu penduduk mulai bangkit dan segera berbaris rapi di depan pelayan-pelayan Istana yang dengan sigap memberikan bantuan.
Beberapa prajurit masuk ke dalam rumah besar itu dengan peti-peti yang penuh berisi obat-obatan dan peralatan kedokteran.
Lalu lalang prajurit yang mengangkat peti obat-obatan dan penduduk yang berebut berbaris untuk menerima bantuan membuat pintu masuk ke dalam rumah besar itu penuh sesak. Dokter-dokter juga para suster kewalahan menembus kerumunan penduduk.
Pelayan Istana terus mengulurkan barang kepada penduduk di depannya. Prajurit terus menurunkan peti-peti di sekitar para pelayan.
Ketika semua barang telah diturunkan, para prajurit segera membantu membagikan barang.
Kemacetan di pintu masuk rumah besar itu akhirnya berkurang. Pangeran melihat keadaan di luar mulai lancar. Ia menuju rumah besar itu. Pangeran mendahului para dokter yang berjubah putih memasuki rumah besar itu.
Semua tertegun melihat keadaan di dalam ruangan itu yang jauh berbeda dengan keadaan di luar.
Dinding ruangan itu kusam. Lantai kayunya berderit tiap kali mereka melangkah. Tetapi ruangan itu bersih. Tak ada satu debupun yang berani mendekati tempat itu walau semua jendela dibuka lebar-lebar.
Di lantai berbaring rapi penduduk yang masih lemah. Tubuh mereka tertutup oleh selimut putih bersih. Tiga suster dengan penuh perhatian merawat mereka.
Tempat ini seperti rumah sakit sederhana, kata seorang dokter. Siapapun yang membuatnya, ia sangat ahli dalam hal ini. Mereka melihat sejumlah penduduk berbaris antri di depan sebuah ruangan.
Pangeran segera menuju ruangan itu. Ia ingin tahu siapa yang berada di dalam sana.
Penduduk menepi melihat sejumlah besar orang berbaju putih mendekat. Mereka membiarkan orang-orang itu memasuki ruangan. Seorang dokter membungkuk pada pasiennya. Ia memeriksanya dengan
teliti. Tervis!" pekik orang-orang itu kaget.
Dokter gemuk yang berjengot putih itu mendongakkan kepalanya dengan marah.
Apa yang kalian lakukan di sini" Aku takkan mengijinkan seorangpun berteriak di dalam rumah sakit ini.
Para dokter itu saling berpandangan dengan heran.
Pangeran mendekati Tervis. Ia mengawasi Tervis memeriksa anak kecil. Engkau sudah lebih baik, bocah. Katakan pada orang tuamu untuk tidak khawatir lagi pada keadaanmu. Bawa kertas ini dan berikan pada suster di depan. Ia akan memberimu obat yang kauperlukan.
Baik, Dokter. Anak itu segera mengenakan kembali bajunya dan berlari keluar. Rupanya engkau sudah berada di sini, kata Pangeran, Pantas saja Jerver tak berhasil menemukanmu ketika aku membutuhkanmu dalam tim medisku.
Sudah sejak dua minggu lalu saya berada di sini, Pangeran, aku Tervis, Tuan Puteri memanggil saya ke sini untuk merawat penduduk.
Tuan Puteri" Pangeran semakin ingin tahu. Gadis yang dipanggil Tuan Puteri oleh penduduk Pienlang ini tampaknya bukan orang biasa. Ia bisa memanggil dokter terbaik di Evangellynn untuk memeriksa penduduk Pienlang.
Tervis adalah dokter terbaik di Evangellynn. Semua orang kaya selalu mencarinya bila ada keluarga mereka yang sakit. Semua orang mencarinya bila ada penyakit yang sulit disembuhkan. Banyak yang mengatakan tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkannya.
Nama Dokter Tervis sangat terkenal di Kerajaan Evangellynn. Tak seorangpun yang tidak mengetahui nama dokter pribadi keluarga kerajaan ini. Ia setenar Raja dan Ratu.
Ia adalah gadis yang pertama kali menemukan desa ini dalam keadaan yang memprihatinkan. Keadaan Pienlang sekarang ini sudah jauh lebih baik daripada minggu lalu ketika saya baru datang. Tuan Puteri banyak melakukan perubahan di tempat ini. Ia yang mengusulkan untuk mendirikan rumah sakit sederhana ini.
Tervis memandang dokter-dokter lain di pintu lalu memandang Pangeran dengan heran.
Aku bermaksud membawa banyak dokter untuk menangani wabah penyakit di tempat ini.
Anda terlambat selangkah, Pangeran. Semua masalah di sini telah ditangani oleh Tuan Puteri. Saat ini saya mendengar Tuan Puteri sedang merencanakan sesuatu untuk mengembalikan kesejahteraan penduduk Pienlang.
Rencana apa" Saya tidak tahu menahu, Pangeran. Tuan Puteri tidak pernah membicarakannya dengan saya. Setiap kali bertemu dengan saya, pertanyaan yang diajukannya adalah, Engkau membutuhkan apa" Ia tidak pernah bertanya yang lain.
Sepertinya kedatanganku ini percuma.
Tidak, Pangeran. Kedatangan Anda akan mempercepat pemulihan keadaan penduduk Pienlang. Semakin banyak bantuan yang datang, semakin baik.


Gadis Hari Ketujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pangeran duduk di tempat tidur pasien. Sepertinya gadis itu telah melakukan banyak hal yang baru kurencanakan.
Anda tidak perlu sesedih itu, Pangeran. Anda hanya terlambat selangkah darinya, hibur Dokter Tervis. Anda masih dapat memberikan bantuan. Penduduk Pienlang membutuhkan banyak bantuan untuk dapat pulih kembali.
Pangeran melompat dari tempat tidur. Engkau benar, Tervis. Aku datang untuk membawa bantuan bukan untuk bersaing dengan gadis itu. Siapapun dia, aku harus berterima kasih atas bantuannya pada rakyatku. Dokter Tervis tersenyum.
Tervis, pimpinlah tim dokter yang kubawa. Aku membawa dokter umum juga dokter spesialis. Aku yakin mereka akan sangat membantumu. Saya merasa terlalu tua untuk melakukannya, Pangeran. Engkau banyak mengetahui tentang keadaan penduduk tempat ini. Aku yakin engkau mampu melakukannya.
Saya akan berusaha melakukan yang terbaik bagi penduduk, Pangeran. Dokter-dokter lain memasuki ruangan itu dan mulai mendengarkan instruksi Tervis.
Penduduk Pienlang telah lama tidak makan. Tubuh mereka kekurangan vitamin. Usus mereka saling mencerna akibat tidak mendapat makanan. Akibatnya perut mereka membengkak. Beberapa sudah membaik tetapi banyak yang masih belum pulih.
Kenyataan itu sangat mengerikan semua yang mendengarnya. Untung Tuan Puteri segera membawaku ke sini sebelum semua orang terkena penyakit ini. Beberapa hampir terkena tetapi aku telah memberikan obat untuk mencegahnya. Tuan Puteri juga telah mengantarkan banyak makanan tiap hari untuk mengatasi kelaparan ini sehingga penduduk mendapatkan kembali kekuatan mereka yang hilang.
Kalian bisa mulai memeriksa mereka di luar sana, Tervis memberikan perintah pertamanya.
Ketika para dokter itu mempersiapkan peralatan mereka dan para suster membantu suster yang telah ada, Pangeran menemui penduduk Pienlang yang terkapar di dalam rumah sakit.
Semua berwajah kurus kering. Wajah mereka pucat pasi. Bibir mereka kering. Mereka tampak sangat menderita.
Keadaan mereka sangat mengenaskan. Benar, Fahrein.
Untung mereka segera ditemukan. Entah apa jadinya bila tidak ada yang menemukan tempat ini.
Aku tidak dapat membayangkannya, desah Pangeran, Satu desa Evangellynn akan hilang ditelan tanah. Itu yang mungkin terjadi. Pangeran mendekati pasien.
Jangan, Pangeran, Fahrein cepat-cepat menghadang. Saya khawatir Anda tertular.
Lihatlah suster-suster itu. Mereka telah dua minggu berada di sini tetapi mereka tidak tertular. Lihat pula Tervis. Ia sendiri yang menangani pasien-pasien ini tetapi ia tidak tertular.
Tolong, pahamilah keadaan saya, Pangeran. Saya adalah Kepala Pengawal Anda, apa yang harus saya katakan bila Anda jatuh sakit setelah ke tempat ini"
Engkau tidak perlu khawatir.
Pangeran menemui penduduk yang terkapar di lantai. Bagaimana keadaan Anda, Tuan"
S& aya merasa jauh lebih baik.
Saya turut senang mendengarnya. Semoga Anda cepat sembuh. Pasti. Saya harus bisa cepat sembuh agar Tuan Puteri tidak bersedih hati. Tuan Puteri telah melakukan banyak hal agar saya bisa sembuh, saya tidak akan mengecewakannya. Kami tidak akan mengecewakan Tuan Puteri.
Pangeran diam. Keingintahuannya pada orang yang disebut Tuan Puteri itu semakin besar.
Sepanjang hari itu, semua penduduk diperiksa ulang oleh dokter spesialis penyakit dalam yang dibawa Pangeran. Dokter Tervis meneruskan pemeriksaannya pada penduduk yang telah berdiri antri di depan ruang periksanya.
Pangeran sibuk berbicang-bincang dengan mereka yang sakit. Pangeran selalu memberi mereka dorongan semangat untuk melawan penyakitnya. Katakata yang menghibur tak terlewatkan oleh Pangeran.
Banyak hal yang didapat Pangeran dari perbincangannya dengan sebagian penduduk itu. Mereka banyak menyebutkan keluh kesah mereka pada kemarau panjang di desa mereka hingga terjadi wabah penyakit yang menyiksa ini.
Orang-orang tua yang masih percaya takhayul, mengatakan bencana ini dikarenakan kemurkaan para dewa dan leluhur mereka. Tetapi mereka yang tidak mempercayainya mengatakan tidak. Ada pula yang mengatakan mata air sungai yang mengalir di dekat desa mereka, kering.
Pangeran menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk bertanya pada mereka. Pangeran telah diberitahu ia tidak dapat bertanya banyak. Mereka masih lemah untuk bergerak apalagi berbicara. Dokter Tervis taku mereka akan menghabiskan banyak tenaga yang saat ini justru banyak dibutuhkan mereka.
Mereka harus banyak istirahat, itulah yang ditekankan Dokter Tervis berulang kali.
Pangeran tak mengerti apa-apa tentang kedokteran tetapi ia sependapat dengan Tervis. Orang yang sakit membutuhkan banyak istirahat agar bisa segera sembuh.
Usai bertanya pada semua orang di dalam rumah sakit itu, Pangeran menemui Tervis.
Apakah ada yang dapat kulakukan untukmu, Tervis" Tidak ada, Pangeran, jawab Tervis sambil memeriksa pasiennya. Bila demikian, aku dapat pulang. Aku masih akan menemui penduduk di luar sebelum pulang. Engkau bisa memberitahuku bila ada yang kaubutuhkan dari kota. Besok pagi aku akan kembali, aku dapat membawakan obat yang kauperlukan.
Tuan Puteri telah pergi untuk mengambil obat yang saya perlukan, Pangeran. Tuan Puteri selalu menjaga agar kami tidak kekurangan obat maupun peralatan di dalam rumah sakit ini.
Pangeran termangu-mangu. Engkau ada pesan untuk keluargamu" Atau mungkin ada sesuatu yang ingin kautitipkan padaku"
Saya sungguh mengecewakan Anda, Pangeran, Tervis menyesal, Tuan Puteri telah memberi kabar pada keluarga saya. Saya selalu sibuk dengan para pasien hingga tak sempat menulis surat tetapi Tuan Puteri selalu memberikan kabar pada keluarga saya mengenai keadaan saya. Mereka menulis surat untuk saya yang pada malam hari menjelang tidur baru bisa saya baca. Kemudian saya membalasnya dengan berbicara langsung pada Tuan Puteri. Tuan Puteri langsung menyampaikan balasan saya setibanya ia di Schildi. Aku mengerti, Tervis. Bila ada yang kauperlukan, jangan ragu untuk meminta bantuanku.
Tentu, Yang Mulia. Selamat siang, Tervis.
Selamat siang, Pangeran. Maaf saya tidak bisa mengantar Anda. Jangan kaupikirkan, Tervis. Aku mengerti kesibukanmu. Dengan dikawal pasukan pengawal pribadinya, Pangeran meninggalkan rumah sakit.
Suasana di depan rumah sakit tidak lagi seramai ketika ia datang. Penduduk telah kembali ke rumah mereka masing-masing. Asap mengepul tinggi dari beberapa cerobong asap rumah penduduk.
Beberapa penduduk duduk di depan rumah sambil menikmati angin kering yang bertiup perlahan. Anak kecil yang kemarin tak terlihat oleh Pangeran terlihat duduk berkumpul bermain dengan mainan kayu yang bagus.
Wajah-wajah lesu dan sedih itu tampak lebih gembira daripada kemarin.
Semua bantuan telah saya bagikan, Pangeran, lapor Roger. Mereka sangat senang dengan pemberian kita.
Pangeran mengangguk. Pandangannya terus mengawasi rumah-rumah penduduk di sekelilingnya.
Tiba-tiba matanya menumbuk tubuh mungil seorang gadis yang terbalut gaun putih.
Gadis berambut hitam itu tampak menyolok di kawasan kumuh ini. Gaunnya yang putih bersih tampak aneh di antara baju penduduk desa yang lusuh. Kulit tubuhnya yang berseri sangat berbeda dengan kulit penduduk yang kemerahan akibat terlalu lama berjemur dalam musim kemarau panjang.
Tapi ia seperti bagian dari tempat ini. Penduduk desa tampak akrab dengannya. Mereka berkumpul dan berbicara seperti sahabat lama. Penduduk desa begitu tekun mendengarkan gadis itu berbicara. Sesekali mereka tersenyum bahagia. Entah apa yang dikatakan gadis itu pada mereka tetapi sepertinya hal itu membuat penduduk bahagia.
Lama Pangeran menatap punggung gadis itu hingga gadis itu perlahanlahan memalingkan kepalanya. Gadis itu tersenyum sekilas padanya lalu menghilang di balik sebuah rumah kayu.
Gadis itu bergerak dengan luwes. Pangeran cepat-cepat mengejar gadis itu.
Sayang, ketika ia tiba di belakang rumah kayu itu, gadis itu telah menghilang. Ia pergi begitu saja seperti ditelan bumi.
Pangeran memandang sekitarnya dengan kebingungan. Tuan Puteri tidak akan datang lagi.
Pangeran terkejut. Ia menatap lekat-lekat orang itu.
Tuan Puteri mengatakan kami telah kedatangan orang yang tepat. Orang itu akan banyak membantu kami. Lebih banyak dari yang bisa Tuan Puteri lakukan. Tuan Puteri juga mengatakan ia tidak tega meninggalkan kami sebelum kami benar-benar pulih tetapi masih banyak tempat yang membutuhkan perhatiannya. Kami pasti bisa bangkit dengan adanya orang tersebut.
Pangeran diam tak mengerti.
Tuan Puteri telah berjanji pada kami untuk datang bila ia memiliki waktu luang. Tetapi ia tidak bisa berjanji akan datang sesering mungkin. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukannya di luar sana.
Pangeran, hari sudah sore. Sudah waktunya kita pulang. Pangeran" Anda Pangeran Eduardo" seru orang-orang itu terkejut. Kami sungguh tak menyangka Anda akan datang sendiri untuk memberikan bantuan.
Penduduk Pienlang segera berkumpul untuk mengetahui apa yang terjadi. Ketika mereka tahu, mereka menangis terharu.
Tentunya Anda yang dimaksudkan oleh Tuan Puteri. Kemarin malam Tuan Puteri mengatakan tak lama lagi kami akan mendapatkan bantuan besar yang akan semakin mempercepat kepulihan kami. Ternyata orang yang membawa bantuan besar itu adalah Anda, Pangeran.
Pengawal-pengawal Pangeran segera melindungi Pangeran. Mereka mengelilingi dan mencegah penduduk semakin mendekati Pangeran.
Sebaiknya kita pulang sekarang, Pangeran. Identitas Anda sudah ketahuan. Bila keadaan ini diteruskan, keselamatan Anda bisa terancam.
Pangeran tidak dapat membantah ketika pasukan pengawalnya di bawah pimpinan Fahrein mengelilinginya sambil bergerak ke kereta.
Cukup sulit mengendalikan penduduk Pienlang yang sedang terharu akibat Putra Mahkota Kerajaan Evangellynn datang untuk mengulurkan bantuan untuk mereka. Dengan perjuangan yang sulit, pengawal Pangeran berhasil membawa Pangeran ke kudanya.
Mereka masih mengelilingi Pangeran ketika Pangeran telah duduk di atas kudanya. Ketika prajurit yang lain dan pelayan istana telah siap pulang, mereka dengan sigap meloncat ke kuda mereka dan segera mengelilingi Pangeran lagi.
Beberapa prajurit berjalan mendahului untuk menghalau penduduk yang menghalangi jalan.
Minggir! seru mereka berulang kali. Beri jalan pada Pangeran! Pangeran! Pangeran! Datanglah lagi besok. Tuan Puteri pasti akan sangat gembira bertemu dengan Anda, panggil mereka.
Aku berjanji. Besok aku akan datang, balas Pangeran sekeraskerasnya.
Rombongan Pangeran setengah berlari meninggalkan Pienlang. Hari sudah sore. Kita harus cepat bila tidak ingin kemalaman di jalan, kata Fahrein cemas.
Dengan kecepatan seperti ini, kita akan terlambat, kata Pangeran, Kita percepat laju kuda agar tidak terlambat!
Mereka menambah kecepatan untuk mengejar waktu yang terus berjalan.
Pangeran, besok Anda akan datang lagi ke Pienlang" tanya Fahrein tiba-tiba.
Tentu, aku telah berjanji pada mereka. Tak mungkin aku mengingkarinya.
Tetapi mereka telah mengetahui identitas Anda. Lalu"
Fahrein terdiam. Tidak akan ada pemberontak di sana. Tidak ada orang yang ingin mencelakakanku. Aku berani menjaminnya. Gadis itu sudah lama seorang diri di antara penduduk Pienlang tetapi ia masih sehat-sehat saja. Tak mungkin terjadi sesuatu padaku!
Seperti keinginan Anda, Pangeran, kata Fahrein, Saya akan menuruti keinginan Anda.
Pangeran diam. Ia memusatkan perhatiannya pada jalanan. Seperti Fahrein, Pangeran tidak ingin kemalaman tiba di Istana. Bukan karena ia akan dimarahi orang tuanya bila pulang larut malam, tetapi Pangeran tidak ingin melewati daerah yang sepi ini di malam hari yang gelap.
Musim gugur penuh awan. Cuaca tak menentu. Di saat pagi hari cerah, bukan berarti siang hari akan cerah pula. Sepanjang hari ini cerah, tetapi belum tentu malam ini.
Pangeran tidak ingin kehujanan yang akhirnya membuat mereka terpaksa menginap di hutan. Pangeran telah berjanji pada penduduk Pienlang untuk kembali besok pagi. Pangeran telah mengatur barang-barang yang akan dibawanya esok hari. Banyak orang yang akan kecewa bila besok ia tidak dapat datang pagi hari karena bermalam di hutan.
Setelah bermalam di hutan, Pangeran tidak dapat langsung pergi ke Pienlang. Penduduk Pienlang pasti akan kecewa bila ia datang tanpa membawa bantuan untuk mereka.
Menjelang malam, mereka tiba di Istana.
Seluruh yang duduk di kereta segera meloncat turun. Prajurit-prajurit juga turun dari kudanya.
Pangeran segera menuju kamarnya. Ia merasa sangat letih. Air mandi untuk Anda sedang disiapkan, Pangeran. Tak lama lagi akan siap, lapor seorang pelayan, Setelah mandi Anda mau makan"
Kurasa tidak. Aku sangat lelah. Bila ada yang mencariku, katakan aku sedang tidur. Nanti ketika makan malam, aku pasti muncul di Ruang Makan. Baik, Pangeran.
Cukup sudah yang dilakukannya untuk hari ini. Esok ia masih mempunyai banyak pekerjaan.
Cukup pula keingintahuannya pada gadis aneh yang dilihatnya. Esok ia mungkin dapat menemui gadis itu.
Pangeran menghentikan semua pikirannya dan mencoba tidur tetapi ia tidak bisa. Pikirannya terus melayang pada gadis aneh yang dilihatnya di Pienlang.
Entah mengapa gadis itu terlihat aneh baginya. Ia seperti seorang pria yang belum pernah melihat gadis. Gadis itu telah menimbulkan perasaan mengganjal di hatinya dan membuat pikirannya terganggu.
Pangeran mengeluh pada keingintahuannya. Seorang gadis aneh telah menimbulkan perasaan ingin tahunya hingga ia tidak bisa tidur barang sejenak. Besok ia akan datang lebih pagi sehingga ia mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan gadis itu ketika ia menyiapkan sarapan bagi penduduk Pienlang.
Tuan Puteri tidak akan datang lagi. Pangeran terhenyak kaget.
Besok ia tidak akan dapat menemuinya seperti harapannya. Entah siapa gadis itu, ia tidak akan mengetahuinya.
Lonceng makan malam berbunyi keras.
Dengan lesu, Pangeran turun dari tempat tidur. Pangeran merapikan diri sebelum menuju Ruang Makan.
Ketika Pangeran tiba di sana, kedua orang tuanya juga baru tiba.
Tanpa banyak berbicara, Pangeran memasuki Ruang Makan. Ia sedang tidak tertarik untuk berbicara dengan kedua orang tuanya.
Raja dan Ratu mengikuti langkah Pangeran.
Ketika mereka telah duduk, beberapa pelayan muncul untuk membuka lap bagi mereka. Pelayan yang lain menuangkan minum dalam cangkir. Dan banyak pelayan yang muncul dari pintu samping dengan nampan-nampan emas di tangan mereka.
Bagaimana kegiatanmu hari ini" Pertanyaan yang paling dikhawatirkan Pangeran dari ibunya akhirnya muncul.
Pangeran enggan membicarakan kegiatannya hari ini. Ia yakin ia tidak akan dapat membicarakan kegiatannya tanpa menyebut gadis aneh yang ia temui di Pienlang. Pangeran tidak mau didesak lagi untuk menikah. Sudah merupakan keputusannya untuk tidak menikah seumur hidup. Semuanya berlangsung tidak seperti yang kuharapkan. Apa maksudmu" Raja terkejut, Apakah mereka tidak senang dengan bantuan yang kaubawa"
Tidak. Mereka senang, Pangeran cepat-cepat membantah, Tetapi mereka tidak segembira yang kuharapkan. Aku telah kedahuluan. Kedahuluan" dahi Raja mengkerut.
Ada orang yang telah datang memberikan banyak bantuan sebanyak yang kukumpulkan sejak dua minggu lalu. Bahkan lebih menurutku. Siapa orang itu"
Aku tidak tahu. Tidak seorang pun di sana yang bisa memberitahuku siapa orang yang telah memberikan banyak bantuan ini, Pangeran menyembunyikan keberadaan gadis aneh itu.
Ratu kecewa oleh jawaban itu.
Pria itu cukup berani juga, gumam Raja, Ia mengetahui keadaan Pienlang tetapi tidak melaporkannya padaku bahkan membantunya dengan kemampuannya sendiri.
Pangeran tidak membenarkan kesalahan ayahnya. Aku berharap engkau salah, keluh Ratu.
Suasana menjadi sepi. Mereka termenung dalam pikirannya masingmasing.
Pangeran memanfaatkan kesunyian ini untuk menghabiskan makan malamnya. Ketika sendok terakhir telah memasuki perutnya, Pangeran berdiri. Engkau mau ke mana" cegah Ratu.
Aku ingin beristirahat. Besok aku masih mempunyai banyak pekerjaan.
Temanilah kami sebentar. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu.
Biarlah ia tidur. Kurasa ia sangat lelah.
Selamat malam, Pangeran meninggalkan Ruang Makan. -----0----Walaupun tahu gadis aneh itu tidak akan kembali ke Pienlang, Pangeran tetap berangkat lebih pagi dari kemarin.
Tuan Puteri berjanji akan datang lagi.
Kata-kata itulah yang dipegang Pangeran dalam keyakinannya. Gadis itu telah dua minggu lebih berada di antara rakyat Pienlang. Tak mungkin ia dapat meninggalkan mereka begitu saja setelah semua yang telah ia lakukan dan setelah semua yang telah terjadi di antara mereka.
Pangeran tidak mengetahui bagaimana perasaan gadis itu pada Pienlang. Tetapi Pangeran tahu Pienlang sangat mencintai gadis itu dan tidak ingin ditinggalkan oleh gadis itu.
Langit biru kelam perlahan-lahan mencerah. Sinar matahari menyingkap tabir malam dan membirukan langit.
Penduduk Pienlang sudah bangun semua. Melihat kedatangan Pangeran dan rombongannya, mereka pergi menyambut. Tak seperti kemarin, mereka segera membantu prajurit menurunkan bantuan bagi mereka.
Pangeran melihat sekeliling. Tak seorangpun memperhatikannya ketika ia mengelilingi desa Pienlang.
Suasana desa masih sepi. Dari hutan kejauhan samar-samar terdengar kicau burung bersahut-sahutan. Bunyi serangga masih terdengar di pagi yang sunyi ini.
Di belakangnya, terdengar suara penduduk yang sibuk menurunkan barang dari kereta. Terdengar pula seruan-seruan senang penduduk. Pangeran gembira. Belum pernah ia merasa segembira ini. Tak disangkanya membantu orang lain bisa membawa kebahagiaan seperti ini. Kebahagiaan ini terasa lebih berharga dari semua kebahagiaan yang bisa diberikan orang tuanya. Kebahagiaan ini melebihi kebahagiaan atas kekayaannya.
Pangeran merasa damai dalam kebahagiaan ini.
Langkah-langkah kaki Pangeran membawanya ke rumah sakit. Dokter Tervis segera menyambut kedatangannya.
Selamat pagi, Pangeran, katanya, Bila Anda tidak keberatan, bisakah Anda memberi tahu saya apa yang membuat Pangeran datang sepagi ini" Aku mengkhawatirkan keadaan kalian, jawab Pangeran berbohong. Situasi di tempat ini jauh lebih baik dari hari-hari kemarin. Dan, untuk esok hari akan semakin membaik. Saya yakin Pienlang akan cepat pulih.
Pangeran melihat sekeliling rumah sakit. Pasien-pasien yang kemarin masih terlantar sudah terawat oleh suster serta dokter yang dibawa Pangeran.
Petugas paramedis yang berbaju putih panjang berlalu-lalang di dalam ruangan yang telah ditata sedemikian rupa menjadi sebuah rumah sakit.
Aku melihat hampir semua kendala yang ada di sini telah ditangani. Kendala apa yang belum teratasi"
Kendala utama kami adalah masalah obat-obatan.
Berikan padaku daftar obat yang kalian perlukan. Obat-obatan bisa segera kukirim dalam waktu dekat ini.
Baik, Pangeran. Saya akan segera membuat daftarnya berikut jumlah yang saya butuhkan.
Aku yakin engkau membutuhkan secepatnya. Aku akan segera mengirim orang ke Schildi setelah daftar itu kaubuat.
Saya sangat berharap obat-obatan itu akan segera datang dalam waktu singkat.
Aku akan menyuruh Jerver mengumpulkan secepatnya. Ia bisa menyusun tim dokter terbaik Evangellynn dalam waktu semalam. Aku yakin ia juga bisa mengumpulkan obat-obatan dalam jumlah besar. Sayang, ia terlambat memanggil dokter paling baik di Evangellynn.
Saya sungguh menyesal, Pangeran. Tuan Puteri telah memanggil saya terlebih dulu.
Aku berharap kali ini aku tidak keduluan, kata Pangeran bercanda. Saya yakin tidak, Pangeran. Tuan Puteri berkata kami telah mendapatkan bantuan dari orang yang tepat. Sekarang ia bisa mencurahkan sebagian besar perhatiannya pada hal lain. Ia telah membantu Pienlang sejauh yang ia bisa.
Ya, aku telah mengetahuinya dari penduduk. Adakah hal lain yang menjadi kendala"
Peralatan kedokteran di tempat ini masih belum memadai untuk merawat pasien. Peralatan kami kurang lengkap. Tempat ini jauh dari kota. Untuk membawa pasien ke kota juga sangat berbahaya.
Masalah ini cukup sulit. Aku berpikir satu-satunya jalan adalah membawa peralatan medis ke tempat ini. Kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk&
Pangeran terdiam. Matanya menangkap gerakan seseorang yang bergaun putih lembut. Rambut hitam yang panjang bergelombang tergerai indah menutupi punggungnya. Tangannya terulur pada wajah wanita di sampingnya. Wanita kurus itu tersenyum lemah padanya.
Tangan putih gadis itu mengusap wajah wanita itu dengan penuh kasih sayang. Dengan lembut, ia mengangkat kepala wanita itu dan menyuapkan sesendok bubur.
Wanita itu kesulitan menelan makanan yang disuapkan kepadanya. Dengan sabar, gadis itu menanti hingga wanita itu menelannya.
Ketika gadis itu menyuapkan sesendok lagi, wanita itu menggeleng lemah. Gadis itu terus menyodorkan sendok itu. Tampaknya ia berusaha membujuk wanita itu.
Itulah antara lain kesulitan kami, Pangeran. Pangeran terlonjak kaget.
Dokter Tervis tidak tampak bersalah karena telah menganggu keasyikan Pangeran.
Penduduk sulit sekali untuk makan. Setiap kali makanan masuk ke mulut mereka, mereka akan memuntahkannya kembali bersama cairan lambungya. Akibatnya mereka takut dan enggan untuk makan. Mereka tidak merasa lapar.
Tervis menyelipkan tangannya ke dalam kantong jas dokternya. Mereka mau makan sedikit demi Tuan Puteri yang telah melakukan banyak hal untuk membantu mereka. Tetapi bila bukan Tuan Puteri yang membujuk mereka, mereka tidak mau.
Pangeran kembali pada gadis itu tetapi gadis itu telah menghilang. Pangeran menjelajahi seluruh ruangan untuk menemukan gadis bergaun putih lembut yang mencolok itu tetapi ia tidak dapat menemukannya.
Engkau tahu dia, Tervis" Pangeran terus menjelajahi ruangan dengan mata tajamnya.
Tuan Puteri yang Anda maksud, Pangeran" Tervis balik bertanya. Saya menyesal, Pangeran. Saya tidak dapat memberitahu hal yang ingin Anda ketahui. Saya tidak mengenalnya.
Engkau tidak mengenalnya" Pangeran keheranan, Bukankah dia yang membawamu ke sini"
Suatu hari tiba-tiba ia muncul di rumah saya dan meminta saya untuk segera mengemasi barang saya. Sekelompok besar orang membutuhkan Anda saat ini juga. Saya sangat berharap Anda bersedia ikut dengan saya dan tinggal di sana beberapa saat, itulah yang dikatakannya pertama kali saat saya menemuinya.
Dan engkau ikut begitu saja" selidik Pangeran.
Tidak bila Tuan Puteri tidak menjelaskan keadaan penduduk Pienlang. Yang mencengangkan saya adalah Tuan Puteri mengetahui tentang ilmu kedokteran. Saat itu ia berkata,
Saya telah memeriksa beberapa penduduk dan kesimpulan saya mereka terkena radang usus yang cukup parah. Saya berharap kesimpulan saya salah. Ikutlah dengan saya untuk memastikan keadaan mereka, Dokter. Bila Anda enggan meninggalkan pasien Anda, saya bersedia membayar semua pendapatan yang seharusnya Anda terima selama Anda berada di sana.
Saat itu saya kebingungan. Tetapi Tuan Puteri tidak memberi saya waktu banyak untuk berpikir.
Putuskanlah sekarang, Dokter. Anda adalah seorang dokter. Tugas seorang dokter adalah menolong sesamanya yang sakit. Hanya Anda yang dapat saya andalkan untuk mengobati mereka. Bila Anda tidak segera memutuskan, ada banyak jiwa yang akan berpulang.
Tuan Puteri benar-benar membuat saya tergugah. Tuan Puteri tahu saya pasti ikut tetapi wajah maupun nada suaranya sangat sedih. Hingga saat ini ia selalu terlihat sangat sedih setiap kali membicarakan masalah penduduk Pienlang. Tuan Puteri benar-benar mencintai penduduk Pienlang.
Tidak ada jawaban lain yang bisa saya berikan selain, Saya sudah memutuskan, Nona. Saya akan ikut Anda. Anda tidak perlu membayar semua kerugian saya akibat menolong mereka. Saya merasa sangat senang dapat menyumbangkan keahlian saya untuk menolong sesama.
Tuan Puteri sangat terharu tetapi ia menyembunyikannya. Tetapi Tuan Puteri tidak dapat menyembunyikan rasa harunya ketika ia berkata, Terima kasih, Dokter. Saya sangat berterima kasih pada Anda.
Itulah perjumpaan saya yang pertama kali dengan Tuan Puteri. Saya sungguh menyesal tidak dapat memberitahu Anda semua yang ingin Anda ketahui. Bagaimana ia dipanggil Tuan Puteri oleh penduduk Pienlang, saya juga tidak mengetahuinya. Ketika saya tiba, semua orang telah memanggilnya Tuan Puteri.
Menurutku ia bukan orang biasa. Ia memiliki pengaruh besar dan tangkas. Ia dapat mengantarkan banyak bahan makanan setiap hari dalam waktu lebih dari dua minggu, pertanda ia orang yang sangat kaya. Sikapnya sungguh anggun seperti seorang Putri. Entah putri dari kerajaan mana dia.
Anda benar. Hanya gadis yang cerdas, tangkas serta berpengalaman yang dapat menangani masalah penduduk Pienlang seorang diri.
Aku sangat berterima kasih padanya. Ia telah banyak membantu rakyatku bahkan mencintainya. Aku berharap bisa bertemu dengannya.
Sungguh disayangkan, Pangeran, keinginan Anda tidak akan tercapai. Tuan Puteri sedang terburu-buru.
Pangeran kembali kecewa. Ia baru saja berharap gadis itu menghilang keluar dan ia masih bisa menemuinya lagi.
Pagi ini Tuan Puteri menemui saya untuk memberi saya ganti rugi atas biaya pengobatan yang tidak saya dapatkan selama saya di sini, Dokter Tervis bercerita, Tetapi saya menolaknya. Kemudian Tuan Puteri berpesan pada saya untuk merawat penduduk Pienlang hingga mereka sembuh. Tuan Puteri berkata setelah hari ini, ia tidak dapat kembali ke sini. Ia sudah lama meninggalkan rumahnya dan ia tidak ingin orang tuanya terus mencemaskannya.
Aku semakin yakin ia tidak berasal dari Evangellynn, kata Pangeran
jujur. Saya juga berpikir demikian ketika saya bertemu dengan Tuan Puteri, Pangeran. Tuan Puteri sangat anggun dan cantik tetapi ia berbeda dengan gadis-gadis Evangellynn umumnya. Tidak seorang gadis Evangellynnpun yang memiliki rambut hitam bergelombang seperti Tuan Puteri. Juga tidak ada gadis Evangellynn yang memiliki kulit sekuning Tuan Puteri. Bila Anda mendengar tutur katanya, Anda akan berpikir bahwa Tuan Puteri adalah seorang Ratu. Ia memiliki tata krama yang tinggi.
Entah aku harus merasa apa atas kejadian ini. Aku Pangeran dari kerajaan ini tidak mengetahui keadaan Pienlang tetapi ia yang Putri dari kerajaan lain mengetahui. Aku benar-benar tidak dapat tidak berterima kasih padanya.
Saya merasa sungguh besar hutang Evangellynn pada Tuan Puteri. Sebelum menemui pasien untuk terakhir kalinya, Tuan Puteri berkata pada saya bahwa ia telah merencanakan pembangunan saluran air dari sungai ke tempat ini. Tuan Puteri meminta saya untuk menyampaikan pada penduduk bahwa tak lama lagi akan ada banyak orang yang datang untuk memulai pembangunan.
Pangeran diam berpikir. Setelah membujuk mereka untuk makan baik untuk saat ini maupun besok, Tuan Puteri akan pergi. Ia mengatakan banyak yang harus dilakukannya dan yang tidak bisa ditinggalkannya terlalu lama.
Ia membuatku semakin tidak tahu harus berbuat apa. Semuanya telah dilakukannya. Aku benar-benar merasa terlambat datang.
Tidak ada kata terlambat untuk membantu orang lain, Dokter Tervis membesarkan hati Pangeran.
Pangeran diam. Segala macam pikiran berkecamuk dalam dirinya.
Engkau sudah mengetahui siapa pria yang mendahuluimu itu" Pangeran menatap makanannya.
Eduardo, engkau sudah mengetahui siapa orang itu" ulang Raja lebih
keras. Pandangan Pangeran kosong ketika memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
EDUARDO! seru Raja, Eduardo! Engkau mendengarkanku!" Pangeran terlonjak kaget. A& ada apa"
Aku bertanya padamu"
Bertanya apa" Apa yang sejak tadi engkau pikirkan" tanya Raja.
Sikapmu itu seperti orang yang sedang jatuh cinta. Siapakah gadis yang beruntung itu" tanya Ratu penuh semangat.
Tidak ada, bantah Pangeran, Aku tidak memikirkan apa-apa. Jawablah sejujurnya, Eduardo, desak Ratu, Siapa yang sedang kaupikirkan"
Penduduk Pienlang, Pangeran berbohong, Aku sedang berpikir bagaimana cara untuk membantu mereka semakin cepat pulih dari krisis ini.
Bukankah kaukatakan sudah ada orang yang membantu mereka sebelum engkau"
Benar, Papa. Tetapi hari ini aku mengetahui dari Dokter Tervis bahwa orang itu tidak akan kembali lagi.
Dokter Tervis" Raja keheranan, Bukankah ketika engkau akan berangkat, engkau kebingungan mencari dia. Jerver sendiri sampai pusing mencarinya. Bagaimana ia bisa berada di sana"
Orang yang mendahuluiku itu yang membawanya.
Orang itu lagi, kata Raja tertarik, Siapakah dia" Apakah engkau sudah mengetahui"
Tidak. Bahkan Tervis sendiri tidak mengetahui siapa gadis itu. Gadis!" seru Ratu tak percaya, Hebat! Hebat sekali! Dengan penuh semangat, Ratu mendesak Pangeran, Engkau sudah bertemu dia" Menurutmu bagaimana dia" Apakah ia cantik" Apakah ia mempesonamu" Seperti apakah dia" Apakah dia sopan"
Aku belum pernah bertemu dia. Selama ini aku hanya melihat punggungnya. Pernah ia bertatap wajah denganku, tetapi ia segera berpaling. Ia sepertinya enggan untuk bertatap muka denganku. Entah mengapa aku merasa ia berusaha menghindariku.
Sekarang aku tahu siapa yang kaupikirkan. Engkau jatuh cinta padanya"
TIDAK!! bantah Pangeran, Berdasarkan cerita Tervis tentang gadis itu, aku yakin ia telah memiliki tunangan. Tervis sendiri berkata gadis secantik dia tak mungkin tidak mempunyai tunangan.
Tervis adalah pria yang jarang memberikan pujian. Bila ia sampai berkata seperti itu tentunya gadis itu adalah gadis yang sangat cantik, kata Raja.
Kata Tervis ia adalah gadis tercantik yang pernah dijumpainya juga paling menarik. Aku melihat Tervis terkagum-kagum padanya. Demikian pula semua orang di Pienlang.
Apakah Tervis pernah bertemu Pelangi Evangellynn"
Entahlah, aku tidak tahu. Tetapi para gadis itu sering mendapat undangan, kurasa mereka pernah bertemu.
Pangeran jengkel mendengar nama Pelangi Evangellynn itu disebutsebut kembali oleh orang tuanya. Mereka adalah masa lalu Pangeran yang paling menjengkelkan dan paling ingin dilupakan.
Raja termenung. Gadis itu pasti lebih cantik dari Pelangi Evangellynn termasuk putri bungsu yang kata Emilie paling cantik itu, gumamnya.
Dan, ia sudah pasti mempunyai tunangan atau mungkin ia sudah menikah, tekan Pangeran.
Ratu mengangguk kecewa. Sungguh sayang. Padahal aku berharap dia bisa merubah keinginanmu. Andai ia bisa membuat Tervis terkagum-kagum, tentunya ia adalah gadis yang sangat menarik. Dan tentu ia sudah mempunyai tunangan.
Engkau tahu dari mana ia berasal"
Aku tidak tahu. Tetapi aku dan Tervis beranggapan ia Putri dari kerajaan tetangga.
Raja mendengarkan dengan tertarik.
Selama hampir satu bulan ia memberi bantuan kepada Pienlang. Tanpa henti, tiap hari ia mengirim banyak barang untuk mereka. Tervis yang selalu sibukpun bisa dibawanya ke Pienlang dengan mudah. Bahkan pagi ini sebelum meninggalkan Pienlang, ia berkata pada Tervis bahwa ia telah mengirim orang untuk membangun saluran air dari sungai ke Pienlang.
Aku tidak tahu siapa yang sangat kaya seperti itu di Evangellynn juga sangat berkuasa hingga Tervis yang selalu sibuk itu bisa tunduk pada keinginannya. Demi dia, Tervis mau meninggalkan segala kesibukannya yang mendatangkan banyak uang. Bahkan, ia berjanji pada Tervis untuk mengganti semua kerugiannya akibat permintaannya. Kata Tervis, gadis itu sangat sopan. Melebihi semua gadis yang pernah dilihatnya. Tervis menyebut sikapnya itu sebagai tata krama kelas tinggi.
Itu belum seberapa dibandingkan orang yang diutusnya untuk membangun saluran air. Yang pasti, aku sendiri belum tentu bisa mendatangkan dia untuk rakyat Pienlang.
Siapa yang didatangkannya" Raja semakin tertarik. Arsitektur ternama di kerajaan ini, jawab Pangeran.
Lancetlon yang sulit ditemui itu" Raja terpukau. Ketika aku membutuhkannya untuk memperbaiki Istana ini, aku harus memesannya setengah tahun sebelumnya. Gadis itu menemuinya dan Lancetlon langsung menyanggupinya.
Raja menggelengkan kepalanya tak percaya. Gadis itu mengagumkan. Lancetlon dibuat mengorbankan banyak keuntungannya untuk Pienlang.
Entah berapa banyak uang yang dikeluarkan gadis itu untuk membayar Lancetlon, Ratu ikut kagum.
Yang pasti jumlahnya sesuai dengan keuntungan yang harusnya didapat Lancetlon selama ia menangani Pienlang, sambung Raja.
Selain sangat kaya, ia juga memiliki pengaruh yang besar. Selain keluarga kerajaan, siapa lagi yang mempunyainya di Evangellynn"
Tidak ada, jawab Raja. Harus kuakui ia pandai memanfaatkan pengaruhnya hingga Lancetlon yang terkenal paling sulit meninggalkan pekerjaannya itu bisa begitu saja ikut dengannya. Aku ingin berjumpa dengan Putri ini.
Akupun demikian. Tetapi pagi ini ia mengatakan pada Tervis bahwa ia tidak dapat datang lagi. Ia masih memiliki banyak pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkannya.
Tentu saja. Ia tidak bisa meninggalkan tugas-tugas kerajaannya. Ayahnya pasti cemas putrinya yang sangat cantik itu pergi berhari-hari. Aku ingin bertemu dengan ayah yang beruntung itu, celetuk Ratu. Aku tidak tertarik untuk dijodohkan dengannya! Pangeran menyahut. Tetapi engkau memikirkannya.
Itu karena aku ingin mengetahui dari mana dia. Aku ingin berterima kasih padanya.
Jangan lupa. Gadis yang menarik seperti dia, pasti telah ditunangkan oleh ayahnya. Apalagi ia seorang Putri.
Ratu memandang suaminya dengan penuh kecewa.
Aku pergi! kata Pangeran kesal. Ia tidak ingin lagi mendengar semua ceramah ibunya.
Mau ke mana engkau" Makananmu belum& , Ratu tak sempat mencegah kepergian Pangeran.
Selalu! geram Ratu kesal, Anak ini selalu begini bila diajak berbicara tentang pernikahannya.
Engkau terlalu mendesaknya.
Ia sudah besar. Apa yang terjadi bila ia tidak menikah" sahut Ratu. Wajah Ratu menjadi sendu, Aku ingin menggendong cucuku.
Entah apa yang membuatnya berpikir sesinis itu pada wanita. Bahkan sampai membuatnya tidak mau menikah.
Aku lebih suka bertanya siapa yang memberinya filsafat itu. -----0----Pangeran melangkah cepat ke dalam kamarnya.
Dalam hati Pangeran merasa menyesal telah bercerita banyak kepada orang tuanya. Sekarang orang tuanya, terutama ibunya akan semakin sering mendesaknya.
Kehidupan di dalam Istana dalam waktu yang mendatang ini akan menjadi kehidupan yang menjenuhkan. Setiap hari Pangeran harus mendengarkan ceramah panjang lebar Ratu.
Andai engkau berjumpa dengannya lebih awal. Kalimat itu akan menjadi kalimat yang sering didengar Pangeran dalam hari-hari mendatang. Ratu adalah satu-satunya orang yang menyesali kenyataan bahwa gadis itu telah bertunangan.
Berbeda dengan Pangeran, yang membuat Pangeran menyesal adalah ia tidak dapat bertemu dengan gadis itu. Hingga malam ini, Pangeran tersiksa oleh keingintahuannya yang begitu besar.
Tidurnya terasa tidak nyenyak memikirkan gadis asing itu. Dalam awangnya selalu terbayang punggung gadis itu. Dalam mimpinya selalu terlihat rambut hitam lebat yang bergelombang indah itu. Dalam pikirannya selalu terlintas senyum manis yang indah di wajah yang cantik berseri itu.
Jejak Di Balik Kabut 18 Pendekar Rajawali Sakti 111 Teror Si Raja Api Pendekar Kidal 25

Cari Blog Ini