Cantika Mandriyani Karya R. T. Eriwanto Bagian 4
Arif berjalan sempoyongan kedepan PS2 yang kami sewa waktu itu, maklum dikamar mas antok cuman punya ps one.
Dengan kaki kurang ajarnya dia mendorong2 itu tombol on/off PS2..dan Ceklek..ps itu mati...
Kampret kadal buntung buaya bunting...padahal dikit lagi itu "Lubu" mati...ah sial lah koe Rif, mana belum sempat aku simpan tadi itu...
Dengan kesedihan yang mendalam akibat pertandingan di "Battle at Hulau Gate Front" melawan "Lubu" itu tidak kelar, aku beranjak menuju ke kamar mengambil gitar. Arif dengan muka tanpa dosa duduk di kursi depan teras sambil menyalakan LA bungkus 12 andelannya.
Setelah mengambil duduk di samping arif...loh koq samping2 kyk orang pacaran...ya gitu lah gan, pesona sang buaya ini
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani apabila sudah memegang gitar itu tiada duanya...mirip pengamen jalanan banget pokoknya..
Quote:Arif : Ri, maenin dulu Bryan Adam ~ Please Forgive Me. (dia menghisap dalam LA itu, dan menghembuskan asap putih tebal dari tenggorokannya)
Aku melihat gelagat yang berbeda dari Arif, kyknya dia bakalan curhat ini, jarang2 ane bisa denger dia curhat. Akupun tidak bertanya banyak, aku hanya fokus memainkan lagu yang dia bilang tadi.
Mulailah jari ini memainkan melodi awal lagu itu, tidak macam2 sih kuncinya, maklum ane gak terlalu jago..hehehhe.. A E Fm E D ...
Quote:Arif : pelan2 aja Ri, santai, gak usah kenceng2.. (ini kampret banyak maunya..belum juga masuk lagunya...hadeh)
Aku mengulang pelan melody awal, seperti instruksi sang buaya galau disamping
A E Fm E D .. Dan sejoli maho ini menyanyi pelan dengan suara seadanya..hahay romantis betul pasangan maho ini... Quote:It still feels like our first night together
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Feels like the first kiss and it's getting better, baby No one can better this
You're still holding on, you're still the one The first time our eyes met, same feeling I get Only it feels much stronger, I wanna love you longer You still turn the fire on
Saat suaraku sedikit akan meninggi manyanyikan part Bridge lagu itu..arif terhenti..dia memandang jauh ke gelap malam yang sedikit diterangi cahaya lampu jalan itu..Setelah menghembuskan asap putih LA...
Quote:Arif : terusin lagunya Ri, gk usah brenti, pelan2 aja nyanyinya..aku mau curhat sambil koe nyanyi..(berat suaranya kini)
Akupun menahan pekikan suara yang sedikit gak enak saat masuk part chorus lagu..dan mulailah Arif mengisahkan kisahnya...
Quote:"Dulu aku kenal cewek Ri, cewek paling indah yang pernah aku temui"
"Dia tidak cantik, dia berbeda dari anak2 SMAku waktu itu" "Dia adalah murid baru yang pindah dari bengkulu"
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Dia berhenti sejenak..kembali menyalakan sebatang LA yang baru dia ambil dari bungkusan 12 itu..Aku tetap menyanyikan lagu Bryan Adam ..
Quote:"Aku tidak pernah mencintai cewek2 SMA ku..bahkan aku sampai saat itu tidak perduli dengan yang namanya cinta" "Aku tidak usah menceritakan berapa banyak cewek yang mengantri untuk memberikan botol air ketika aku selesai bermain basket" dia terlihat tegak mengisyaratkan kesombongan dirinya waktu SMA.
"Aku bahkan tidak dpt menghitung berapa banyak cewek yang menungguku saat turun dari panggung setelah aku memainkan dram saat pentas dulu"
"Aku memandang mereka hanya menginginkan hal yang dpt membuat mereka populer karena dpt menggandengku"
Lagi, dia terhenti, dia menghisap dalam LA yang tinggal beberapa centi di tangan kirinya itu. Tidak ada lagi suaraku saat itu, aku hanya tetap memainkan kunci2 lagu itu.. Dia menatap jauh lagi keseberang jalan didepan kostan..
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani 41. Arif Berkisah (2) Maaf, mungkin tidak terlalu dalem ceritanya, karena bukan ane yang alami langsung...oke kita lanjut tanpa banyak bacot.. -----------------------Lagi, dia terhenti, dia menghisap dalam LA yang tinggal beberapa centi ditangan kirinya itu. Tidak ada lagi suaraku saat itu, aku hanya tetap memainkan kunci2 lagu itu.. Dia menatap jauh lagi keseberang jalan didepan kostan..
Quote:"Aku masih ingat, anak baru itu terlihat berjalan pulang di siang hari yang sangat panas itu"
"Aku tengah memakai sedan tua ayahku waktu itu, di parkiran tadi juga entah berapa cewek yang mengajak pulang bersama, tapi aku tetap menolak dengan beribu alasan"
"Aku melihatnya merasa sedikit iba, kenapa dia tidak naik angkot untuk pulang kerumahnya"
"Setelah beberapa meter melewatinya, aku sengaja memelankan laju mobil tua itu"
"Ketika aku meliriknya dari kaca spion tengah mobil, dia terlihat sesekali menghapus keringat yang menetes dengan Saputangan Hijau-nya"
Arif terlihat meraba saku jeans pendek yang dia kenakan. Dia mengeluarkan sapu tangan yang sudah sedikit pudar warnanya, bahkan aku melihat saputangan itu berwarna merah darah..tapi seperti biasa, aku tidak bertanya untuk
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani urusan seperti ini... Setelah dia mencium saputangan itu, kembali dia memasukkan ke kantong belakangnya..
Quote:Arif : kamu pasti bertanya apa hubungannya dengan saputangan tadi kan" (dia melihatku, sambil menyalakan rokok putih itu yang entah batang yang keberapa sejak tadi)
Aku hanya mengangguk pelan sambil tetap memainkan kunci2 lagu please forgive me itu...Dia kembali terlihat menghilang kedalam kenangan lamanya...
Quote:"Aku menghentikan sedan tua ayahku, aku membuka pintu dan menyapanya, tidak ada balasan dari ucapanku, dia hanya tersenyum"
"Kamu percaya yang namanya cinta pada pandangan pertama", itulah aku saat itu"
"Aku jatuh cinta dengan senyumannya siang itu" "Aku menawarkan diri untuk mengantarnya pulang, tapi dia menolak ajakanku"
"Benar2 sombong cewek yang belum aku tahu namanya itu" "Aku tidak menyerah untuk mengantarnya pulang" "Setelah aku mengunci pintu mobil, aku mengikutinya"
"Dia sesekali menengok kebelakang kearahku, tapi aku hanya membalasnya dengan senyuman"
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani "Dia tetap melangkah seakan tidak ada aku dibelakangnya" "Entah sudah berapa lama aku mengikutinya, dia kini berbelok masuk ke rumah dengan pagar putih di jalan itu"
"Aku hanya tersenyum ketika dia mengunci kembali gerbang rumah"
"Aku berharap akan ada ajakan untukku, sekedar menawariku minum"
"Ternyata aku terlalu berbesar diri, aku sedikit kecewa ketika dia melangkah masuk kedalam rumah"
"Aku dengan sedikit perasaan kesal kembali ke sedan tua ayahku"
Dia terlihat sedikit tertawa ketika membuang puntung rokok ditangannya ke jalan depan kostan. Aku tau, dia tertawa karena kebodohannya waktu itu..
Quote:"Selama seminggu berturut, aku melakukan hal itu tiap pulang sekolah" Arif melanjutkan kisahnya
"Selama seminggu itu pula aku mendapat kekecewaan yang sama"
"Hingga pada sabtu itu..dia berhenti ketika sudah didalam gerbang, dia sedikit kesal denganku yang hanya tersenyum diluar gerbang rumahnya"
"Dia memberikan saputangan hijaunya, dia menyuruhku mengelap keringatku yang sudah sangat deras mengalir didahiku sabtu siang itu"
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani "Tidak berapa lama setelah aku mennyeka keringatku, dia meminta kembali saputangannya"
"Tidak ada kata2 dari mulutnya, dia berjalan meninggalkanku kedalam rumah"
"Hari itu aku kembali kesedan ayahku dengan sedikit tersenyum, dan harum apel itu masih sering tercium di hidungku, aku mencium harum itu dari saputangan hijaunya tadi"
"Aku masih belum mengetahui namanya, aku tak mau mendengar namanya dari teman2 basket dan bandku" "Aku mau mendengar namanya dari mulutnya sendiri"
Ketika arif berhenti dengan kisah masa SMAnya, aku telah mengganti lagu yang aku mainkan, kalo gak salah waktu itu lagu Why asal korea, tapi nyanyinya cuman dengan sedikit gumam2, maklum gak ngerti kata2nya..heheheh
Quote:Arif : manteb juga koe nyari2 soundtrack Ri...terusin, curhatku belum habis (dia menepuk2 bahu kananku) Tidak berapa lama Arif melanjutkan kisahnya...
Quote:"Senin itu waktu istirahat pertama, aku beranjak kekamar mandi sekolah"
"Aku kaget ketika menemui cewek itu sedang terduduk menangis"
"Aku mengangkat tubuhnya, aku dapat dengan jelas melihat
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani pipi kirinya merah bekas tamparan"
"Aku sempat tersulut emosi, siapa yang berani menampar cewek ini"
"Aku hendak mengajaknya keruangan BP untuk melapor ke guru yang waktu itu bertugas"
"Dia menolak ajakanku...aku tahu kesombongannya"
Arif terlihat tertawa kecil..dia menarik nafas panjang, melanjutkan kisahnya
"Dia menarik tanganku mengarah ke kantin...aku sedikit gembira ketika dia memegang tanganku" arif kini tertawa sejenak..
"Ketika di kantin, dia baru menyebutkan namanya ketika aku memanggilnya "kamu mau minum apa?"
"Namanya Rindi, indah seperti orangnya"
"Dia cerita tentang apa yang menimpanya tadi setelah beberapa teguk dia meminum teh botolan yang kupesan waktu itu"
"Aku sedikit merasa bersalah, karena kelakuanku mengikutinya minggu kemaren dilihat oleh salah satu kakak kelas yang aku tau kakak kelas itu menyukaiku sejak hari ospek"
Arif menarik gitar yang sedang aku mainkan..dia menyuruhku mengambil air dikamar, ternyata dia sedikit haus saat
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani menceritakan kisahnya tadi.
Tidak berapa lama aku membawakan gelas kecil dengan ceret biru dikamarku. Dia meminum beberapa gelas..kini dia menyerahkan kembali gitar kepadaku.
Quote:Arif : Bryan Adam ~ Please Forgiv Me lagi Ri, enak lagunya.. (kembali dia menyalakan LA-nya)
Dengan fasih jari ini memainkan lagu itu lagi, yang entah keberapa kali, tapi kali ini dengan sedikit santai dan hanya suara gitar, aku tidak mengeluarkan suara pas2anku, aku sangat tertarik dengan kisah arif
Quote:"Rindi waktu itu menerima cintaku walaupun banyak kakak kelas yang sering melabraknya ketika aku tidak ada"
"Aku sering melihat pipinya memerah bekas tamparan, tapi dia tak pernah mengeluh dia tetap diam ketika aku menanyakan siapa yang melakukannya"
"Bukan sekarang ini aku minum2 dan mabuk2an Ri, aku sudah seperti ini dari SMA kelas satu sebelum aku mengenal Rindi"
Arif melihatku yang antusias dengan kisahnya. Dia kembali melihat ke jalan, entah siapa yang menggodanya dijalan yang sudah sepi malam itu. Ketika mengambil air tadi aku melihat jam weker yg menunjukan sekitar pukul stengah 2.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani "Rindi seperti seorang guru berparas indah menyadarkan ku" "Sejak mengenalnya, aku mulai mengurangi kebiasaan burukku, aku lebih suka menolak ajakan teman2 buat mabuk2an dan memilih dengan Rindi"
"Semakin lama, Rindi semakin jarang terlihat dengan bekas tamparan dipipinya, mungkin yang melakukannya sudah tidak perduli lagi karena Rindi seakan tidak pernah memikirkan tamparannya"
Arif terlihat menunduk..dia meneteskan air matanya malam itu..aku sedikit tidak percaya dengan yang dia lakukan, aku masih ingat ketika dia mengerjaiku dulu saat pulang dari PS dan menceritakan tentang Yessi.
Quote:"Aku sangat menyesal Ri, aku menyesali kebodohanku malam itu"dia terlihat menggenggam keras kedua tangannya sambil menunduk.. Tidak berapa lama, dia mengangkat kepalanya melihat plafon putih diteras itu.
Dia berusaha menahan air matanya kini. Setelah menghapus air matanya, kembali dia melihat jalan.
Quote:"Malam itu, salah satu teman basketku Ultah" "Seperti anak2 lain yang seumuran, aku pergi ke acara itu dengan ditemani Rindi"
"Dia terlihat cantik malam itu, dia mengenakan kaos putih polos seperti yang sering Lina gunakan tiap hari"
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Owh pantesan arif suka sama lina, mungkin karena mengingatkannya ke Rindi...otak polosku mencoba menyimpulkan..
Quote:"Aku sedikit kembali menjadi aku yang belum mengenal Rindi malam itu"
"Dengan alasan tidak enak, aku mengikuti ajakan teman2ku yang mulai minum di ruangan lain tempat acara itu berlangsung"
"Aku yang sudah mulai dipengaruhi minuman, sejenak lupa dengan Rindi yang masih duduk dihalaman menungguku"
"Sekitar jam 10 malam, aku sudah sangat teler" "Aku yang waktu itu memakai sedan yang sama ketika mengikuti rindi, mengajak dia pulang"
"Dia sangat marah ketika aku menghampirinya dalam keadaan teler"
"Aku yang sangat tidak suka diatur2 membalas semua amarahnya, semakin dia marah, semakin keras aku memarahinya"
"Ketika kami berjalan menuju mobil, aku sempat muntah sebelum membuka pintu sedan tua itu"
"Rindi mengajakku naik angkot untuk pulang kerumahnya" "Aku yang sangat teler waktu itu malah memarahinya, dengan
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani sombongnya aku berucap aku tidak semiskin itu untuk naik sebuah angkot"
"Aku tetap bersikeras mengantarnya pulang dengan sedan tua itu"
"Rindi terlihat ketakutan ketika naik disebelahku di kursi depan"
Lagi2 aku melihat air matanya mengalir deras, bahkan lebih deras dari sebelumnya..Aku menghentikan permainan gitarku yang dari tadi sudah tidak tau melodi apa yang aku mainkan. Aku mengelus punggungnya sekedar berusaha menguatkan sahabatku ini.
2menit berlalu, dia mengusap airmatanya dan lagi2 memandang jauh kearah jalan seakan ada yang memanggilnya..dia mulai bersuara...
Quote:"Aku sedikit merasa sakit dikepalaku saat membuka mata, aku saat itu memegang stang sedan itu" "Aku melihat kap sedan itu sudah tidak berbentuk dan sekarang mengeluarkan asap"
"Kesadaranku mulai kembali ketika rasa sakit mengaliri otakku, darah segar diseluruh wajahku"
"Aku terperanjat melihat Rindi yang kini terlempar separuh badannya dikaca depan"
Arif berhenti bersuara, isaknya mulai dapat kudengar lagi..dengan berurai air mata dia melanjutkan ceritanya
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Quote:"Rindi bermandikan darah di tubuhnya, banyak pecahan kecil kaca mobil diwajahnya"
"Aku sempat mencabut pecahan kaca toko yang aku tabrak malam itu dari kepalanya"
"Aku sempat menarik badannya kelantai toko itu" "Dia seakan tidak perduli dengan keadaanya, dia menyuruhku mengambil tas kecil yang dia pake malam itu"
"Aku mengambil tas itu bawah kursi tempat rindi duduk sebelumnya"
"Dia mengambil saputangan hijau itu dan mengusap semua darah diwajahku"
"Tidak berapa lama setelah seluruh saputangan itu menjadi merah karena darahku, dia terbujur kaku dipangkuanku" "Dia menghembuskan nafas terakhirnya dengan tersenyum karena berhasil membersihkan darah diwajahku"
Arif sungguh menjadi pribadi lain malam itu, aku tidak pernah melihatnya serapuh itu... Dengan masih berurai air mata, dia meminta bantuanku untuk mengantar kekamarnya..
Dia menghempaskan tubuhnya di atas kasur kamarnya..tidak berapa lama dia sudah pergi ke alam mimpi.
Aku sempat menitikkan airmata saat kembali ke teras tempat Arif mengisahkan hidupnya tadi.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku menutup bar mas antok, aku merasa sedikit capek mengantar bung pila kekamarnya, biarlah malam ini dia tidur dibar bersama mas antok...sukur kalo sampe mereka pelukan..biar heboh paginya...
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani 42. Santi Sang Maba Manis
Sekitar agustus 2004, kampus kami menerima mahasiswa baru..entah itu benar gak bulannya...ane rada2 lupa..maklumin yak...biasa otak rada2 kyk gini..
Tidak banyak mahasiswa baru tahun itu, ada sekitar 3kelas. Mungkin karena kebohongan publik dari brosurnya sudah terbongkar, jadilah itu kampus ecek2 kesulitan menipu calon mahasiswanya.
Ya gini omongan ane sekarang yang merasa kecewa karena sudah menjadi korban brosur...kata2 ane dulu "Gak masalah dimana belajarnya, tergantung orangnya, kita bisa belajar dimana aja bahkan dari semut aja kita bisa mempelajari bagaimana kerjasama" itu sudah aus hilang entah kemana. ...
Ane sejak PKL beberapa bulan lalu sedikit kenal dan akrab dengan Awan, ya karena sering duduk sampe magrib didepan kantor depan Max Gym itu...wkwkkwkw...selama sebulan duduk berdua seperti sepasang maho melihat emak2 muda yang fitnes..
Oiya karena sedikitnya mahasiswa di kampus ecek2 itu, akhirnya ospek cuman dilakukan dibelakang kampus yang lapanganya juga gak terlalu besar, jadi dengan sekitaran 150an maba bisa terisi penuh dan terlihat rame. Emang bisa aja ini pengurus kampus ecek2 itu dalam berkilah dan mengelabui
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani maba-nya. Hari pertama ospek, ane gak terlalu inget..ya iyalah gimana mau inget orang ane gak jadi panitianya. Ane waktu itu lebih milih maen PS dan menjadi sansak curhat teler di bar-nya mas antok.
Yani dan Awan ini menjadi panitia ospek waktu itu. Karena yani yang jarang mampir kekostan, beberapa bulan ini ane jadi lelaki tanpa belaian yani...ngarep e cok...
Tapi yang ane heran, tiap pagi yani masih sempat meletakkan itu bungkusan makanan di pintu kamar, tapi ane tidak pernah memergokinya. Setiap ada niatan ane bangun pagi, pasti aja itu makanan sudah duluan tergantung.
Ane sempat sedikit takut, jgn2 bukan yani yang masak, jgn2...ah sudahlah ane jadi merinding sendiri...tapi yang buat ane yakin itu yani..ya dari tulisan tangannya yang masih susah ane baca.
Sekarang pesannya di sobekan binder itu terasa biasa2 saja, tidak lagi ada kata2 "Yank" "Love U" "Muaach". Tapi ane gak ambil pusing, selama ada makanan..ane mah fine2 aja..wkwkwkkw..yooo yang anak kost dpt makanan gratis mana suaranya"
Oke kita ke hari ospek ke-2. Siang itu datanglah itu si awan kekostan ane. Dia minta tolong buat acara terakhir besok sore di kampus. Acara siraman untuk maba. Bah ini acara koq
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani namanya siraman ya...kyk mau nikahan ato bersalin aja...
Quote:Awan : Ri, besok bantuin ya, kami kekurangan panitia ini. Ane : emang mau ngapain Wan"
Awan : itu besok kan hari terakhir ospek..rencana kita mau buat nangis itu maba2. ntr terakhir kita siram pake air bunga 7rupa biar kelihatan seperti adat2 jawa.
Ane : kyk acara apa aja" Yo besok ta bantuin..laporan Akhirku juga udah kelar wan.
Awan : wah aku belum Ri, baru beberapa lembar, belum aku kerjain. Sibuk pacaran sekarang.
Ane : wogh, sejak kapan dapat pacar koe" Awan : ada lah kemaren dpt cewek, gara2 sms nyasar. Ane : wkwkwk...sikat wan, mumpung ada.
Awan : kamu sama yani gimana" masih"
Ane : biasa aja wan.. (ane paling gak suka kalo udah omongan kyk gini)
Awan : yo wes aku balik kampus dulu, masih ada acara sore ini. Ane : seep wan.
Oiya mengenai Laporan Akhir, ini laporan kyk sejenis Skripsilah kalo di kampus2 gede, dan semester ini rata2 angkatan ane udah pada buat laporan akhir.
Kalo gak salah waktu itu ane buat laporan tentang penyusunan berkas ditempat kami PKL dulu...ane udah lupa juga, jadi gk
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani usah terlalu ane ceritain yak...
... Besok siangnya, ane yang mendapat tugas mencari kembang 7rupa sudah bersiap2 dengan kresek berisi beraneka bunga yang pagi2 sekali ane beli di pasar talok.
Melangkahlah kaki ini menuju kampus yang lumayan jauh. Ketika sampai di gerbang kampus, sepi..tidak ada orang..ah jgn2 ane dikerjain si awan gumamku.
Saat kaki ini beranjak kelapangan belakang, ane melihat si awan disudut lapangan itu tengah duduk2 ngaso dibawah pohon beringin kecil..ane sedikit kaget sih, karena dia tengah bercanda dengan yani. Akupun mendatangi mereka.
Quote:Ane : wan, ini bunganya taro mana. (senyum mesum genit sang buaya)
Yani dan Awan terlihat kikuk..kyknya tadi mereka tengah membicarakan hal yang serius. Entah apa, ane blm paham dan terlalu lugu untuk hal itu...hahay
Quote:Awan : eh Ri, kapa kapan nyampenya" (ada yang aneh kyknya)
Ane : baru aja, tadi didepan sepi makanya aku lgsng kesini. (garuk2 kepala smbil melihat yani yang tidak beda kikuknya dengan Awan)
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Ane : gimana yank acara ospeknya" (tersenyum ke yani) Yani : eh..anu.. (dan kata anu sepertinya menjadi sesuatu yang lucu di buaya ini)
Ane : anu apa yank" anunya siapa" anunya kenapa yank?" (senyum2 gak jalas)
Mereka saling melihat, dan tertawa yang sangat tidak enak untuk dilihat.
Tidak berapa lama, anak2 maba terlihat keluar dari dalam ruangan di dekat lapangan itu. Mereka di suruh berbaris oleh kakak seniornya, ane bisa liat waktu itu yang paling sadis itu ya si emak2 teman yani ngerumpi yang pernah ane tolak dulu..siapa lagi kalo bukan Endang..wkwkkw..emang cocok dia jadi yg paling sadis...mukanya cukup mendukung.
Para maba itu di suruh duduk dan menulis di kertas yang mereka bawa entah nulis apaan. Kasian juga ngeliat mereka, siang bolong dijemur ditengah lapangan itu. Mana lantainya dari semen itu lapangan. Ane yakin itu pantat mereka pada kapalan abis itu karena panasnya lantai lapangan.
Sebelum acara Siraman yang jadi acara pamungkas pada sore itu, kejadian yang sama kyk dulu pas di kaliurang terjadi. Seluruh maba di suruh menyanyi2 gak jelas. Mereka sesekali mendatangi senior untuk meminta tanda tangan dan menyerahkan kertas yang mereka tulis tadi.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Ane hanya senyum2 melihat dari bawah pohon beringin kecil di tempat awan dan yani ngobrol tadi, Awan juga sudah berubah galak kepada para Maba, ternyata dia menjadi senior cowok bagian galak2nya...wkwkwkw..kalo aja para maba tau sifat mesumnya waktu PKL pasti bakalan ngakak2 aja ketika dibentak.
Yani dari tadi seperti orang kebingungan melihat kearahku, entah dia jadi panitia bagian apa waktu itu. Dia cukup santai dengan kerjaanya sebagai senior. Dia terus2an melihatku..Ah ternyata dia kangen juga dengan buaya satu ini..hahay...
Dan datanglah seorang maba dengan model rambut dikepang 2...lucu ngeliatnya, muka merah karena kepanasan siang itu. Dia menyerahkan surat. Apa2an ini?""
Quote:Ane : ngapain dek"
... : ini kak surat cintaku (dia malu2 melihat kearahku) Ane : aku udah punya pacar dek..maaf ya (ini kalo gak diliatin oleh panitia lain dah ane embat...buaya woy...sadar woy ada yani disitu.. )
... : ini kak tolong diterima (dia menyodorkan surat cintanya) Ane : maaf ya dek, aku bukan panitia disini, aku cuman membantu dikit, itu teman2 sbelah sana yang panitia.
Ane baru keingetan, itu ya sama kyk kami dulu pas ospek di kaliurang, disuruh buat surat cinta kepada seniornya. Tapi kali ini berbeda, mereka disuruh tulis siang itu, trus disuruh kasihin
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani langsung kepada seniornya.
Quote:... : gak kak, mereka galak2. Ini buat kakak aja suratnya. (dia tersenyum kecil, hmm manis juga..embat embat embat..teriak sang buaya yang membaca.. ) Ane : bentar ya dek.
Ane menghampiri yani yang masih kikuk, entah kenapa ini orang jadi aneh.
Quote:Ane : yank, itu maba ngasih surat yang kalian suruh buat tadi, aku bukan panitia. masa iya aku harus maju buat baca suratnya ntr"
Yani : i iya Ri gpp, di terima aja..
Ane : owh gitu ya sekarang manggil nama, jahat sekarang ya (aku membalik omongannya dulu, sambil mengangkat2 alis)
Yani : eh, iya yank diterima aja gapapa
(doi terlihat tidak nyaman, mungkin malu dengan maba yang jadi incerannya...wkwkwkwk..dasar senior genit juga yani ini gumamku)
Akupun kembali ke maba cewek tadi.
Quote:Ane : ya udah tadi karena udah di kasih ijin sama panitianya, kakak terima ya suratnya. (senyum penuh kemenangan sang buaya terpancar)
... : ini juga kak, sekalian tanda tangan. (doi menyerahkan
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani kertas dan bolpoin) Ane : tanda tangan buat apa ini dek" (ane beneran gk ngeh, orang itu cuman kertas kosong)
... : tulis nama kakak, trus tanda tangan. Ntr diatasnya aku kasih nama aku.
Ane : ya udah nama kamu sapa" (hahay akal2an buaya, gak skalian nanya alamat kostnya biar enak ngembatnya ntr... ) Santi : santi kak. (oh doi namanya santi...hahay..tinggal kostnya dimana...tanya tanya tanya... )
Ane : oke ini dah aku tanda tangani, sini duduk dulu. (ane nepuk2 itu kursi dari kayu)
Santi : gak usah kak, nanti kena marah senior endang. aku balik barisan aja.
Ane : udah duduk sini aja, ntr endang aku yang urus. (kasian euy, manis kyk gitu disuruh duduk tengah lapangan sepanas itu, dasar senior galak, maunya menyiksa maba...buaya woy, itu beneran maksudnya itu.. )
Diapun menurut, dia sekarang duduk didepanku di kursi kayu itu. Endang melihat kearah kami, hahha...mau ngamuk2 kau senior jahat...sini kau, aku akan melindungi maba yang lugu ini...jeng jeng pahlawan kesiangan siap mengangkat senjata demi maba tercinta...eh maba teraniaya...
"Itu yang duduk2 di sana balik ke barisan, jgn mau enak2an kamu neduh disitu"
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Seperti biasa, senior galak emang gitu, gak bisa liat maba memadu kasih dengan orang yang pernah nolak dia...wah koq aku pas nulis itu ngerasa paling ganteng dewe
ya...bhuahahahha Itu si maba manis berdiri ketakutan karena suara endang dengan toa kecilnya, mirip Silfana dlu. Ooo, tidak bisa, buaya ini tidak semudah itu melepas mangsanya.
Cantika Mandriyani Karya R. T. Eriwanto di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Quote:Ane : kertas kamu tadi mana dek" Sini2. Santi : buat apaan kak" (dia kebingungan cmpur takut) Ane : udah siniin aja.
(ane narik tangannya yang memegang kertas dan bolpoin itu, hahay, itu tangan lembut juga ternyata, kasian kalo harus dijemur, sayang banget itu kulit lembutnya...semakin menjadilah buaya buntung ini )
Aku pura2 aja menjelaskan sesuatu kepada si maba manis itu. Dia terlihat ngangguk2.
Quote:Ane : gini dek, anggap aja aku jelasin seseuatu, kamu ngangguk2 aja biar keliatan sama senior galak disana. Masih panas itu lapangannya,kamu gak kepanasan apa?" Santi : iya kak, makasih ya kak. (dia tetap mengangguk2 gak jelas, gk gitu juga keleus, keliatan itu pura2nya... )
Ane ngerasa orang jahat waktu itu, harusnya kan ane bantuin rekan senior kan ya..ini malah bantuin maba..abis mabanya
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani manis gitu sih, kan kasian kalo manisnya ilang karena cahaya panas matahari siang itu...
Eits, yang buaya jgn kesindir ya, ane cuman sedikit menceritakan keadaan sebenarnya waktu itu...sesama jenis saling akur yak, jgn saling berebut...
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani 43. Kenyataan Pahit Dan tidak jauh berbeda dengan ospek kami waktu dulu di kaliurang, sekitar jam 3 sore mereka disuruh berbaris di tengah lapangan yang sudah agak sejuk itu, cahaya matahari sore sudah tertutup oleh gedung kampus dibarat lapangan itu.
Santi juga sudah dari 10menit lalu bergabung dengan barisannya. Kini barisan itu disuruh duduk. Dan mereka terlihat santai dengan acara selanjutnya.
Yoi, itu adalah acara pembacaan surat cinta yang dikasih oleh maba kepada seniornya.
Dan tentulah agan bisa nebak sapa yang paling bnyk dpt surat cinta, yoi, senior yani tercinta. Dan surat kebencian tentunya buat senior sok galak Silfana eh Endang dan senior Awan.
Lucu juga ngeliat tingkah para maba. Ternyata ane dulu pernah kyk gitu juga. Benar2 lucu ngeliatnya.
Sudah jam 5 sore, itu hampir semua maba sudah membaca suratnya. Dan di sudut lapangan itu Awan mangangkat tangan mengisyaratkan memanggil ane. Aku pun bergegas kearahnya. Dia menjelaskan rencana acaranya waktu itu.
Quote:Awan : gni Ri rencananya. Ane : gimana wan (antusiasku)
Awan : ntr pas abis magrib kan itu si Mukhlis baca puisi sambil
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani mereka menyanyikan lagu Syukur..nah ntr teman yang lain mematikan lampu di sekitar lapangan, nanti kamu dari belakang menyiram mereka pelan2 dengan air kembang 7rupa tadi.
Ane : owh gitu..ok...ntr ta siapin air di ember.
Akupun kembali ketempatku memadu kasih dengan Santi tadi...di kursi dari kayu itu, yang selanjutnya ane kasih nama kursi cinta maba...halah...gak jadi..kurang enak..ndak kebongkar kebohongan buaya satu ini...
Ane menyiapkan air 2ember, tidak lupa ane memasukkan itu kembang 7rupa yang ane beli di pasar talok pagi tadi. Sore2 dibawah pohon beringin trus nyium bau kembang 7 rupa merinding juga...asem...
Seperti rencana yang telah di kasih tau Awan tadi, menjelang magrib, para maba disuruh berdiri ditengah lapangan yang lumayan gelap karena lampu2 sekitar sudah dimatikan. Terlihat dr dalam ruangan, Mukhlis membawa lilin, terlihat sangat terang ditengah kegelapan dilapangan itu.
Seperti sudah dikasih tau sebelumnya, para maba mulai menyanyikan lagu "Syukur". Dengan lantangnya Mukhlis melapalkan puisi yang menyayat hati itu. (ane beneran lupa kata2nya, soalnya panjang banget..jadi gak usah ane jelasin isinya ya..hehehe)
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku yang sudah ditugaskan menyiram sedikit para maba dengan air kembang 7 rupa, mulai berjalan mengikuti Mukhlis mengelilingi barisan maba.
Dia sedikit pelan di antara para maba yang masih menyanyikan lagu Syukur itu. Semakin lama ini bulu kuduk bener2 berdiri. Entah kenapa, tiap mendengar lagu Syukur itu pasti merinding parah badan ini.
Aku bisa merasakan hawa2 yang benar2 menyeramkan ketika aku menyiramkan air kembang 7 rupa itu ke para maba. Sesekali mereka kedengeran sesengukan menangis di sela2 lagu itu.
Asem i...ane merinding mengingatnya..skip yak, mana jam sgini juga...ndak malah kebawa mimpi yang gk enak2...cemen betul buaya satu ini..
Sampailah aku dan mukhlis di ujung barisan, dan agan tau siapa di ujung barisan itu" Dia adalah maba manis tadi siang..Kebetulan apa cuman rekaan TS nih"
Kebetulan gan, ane gak me-reka2 biar bisa ngembat itu maba...suwer deh..hahay..para buaya yang membaca terlihat sinis...ampuni aku yang lugu ini...
Karena itu adalah maba terakhir yang akan ane siram, dan juga ini air di ember masih sisa separuh, jadilah ane melepas gayung dan langsung menyiram sang maba manis itu dengan
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani sisa air kembang 7 rupa di ember..nyahok koe Santi..masuk angin masuk angin dah...kalo kedinginan, cini peyuk2 ama kakak seniormu yang baik hati ini...hahay...
Setelah itu barisan semua sudah kena siram air kembang 7rupa, barulah itu lampu2 di sekitar lapangan dinyalakan, terlihatlah si Santi basah kuyup..
Ane cuman senyum2 mesum melihat seragam putih hitamnya yang basah kuyup..terlihatlah Santi yang mengigil...suwer gan gak ada keliatan yang lain..cuman doi yang
kedinginan...wkwkkwkwkw...buaya mah mikirnya beda aja...insaf woy ingat umur..
Setelah acara itu selesai, terlihat beberapa rekan Senior membawa gitar maju ke depan barisan yang kini sudah disuruh duduk itu. Dan mulailah mereka menebar pesona.
Hahay dasar para senior buaya, keliatan banget mau menggaet para maba yang polos itu..wahai maba, janganlah kalian jatuh ke dalam buaian rayuan para senior buaya itu...bahaya...waspadalah waspadalah...ini ngomong apaan sih sebenarnya..
Aku dari tadi sempat mencari2 yani dimana, diri ini sedikit kangen sebenarnya. Jujur, sudah hampir 2 bulan ane gak pernah ngeliat doi. Dulu yang tiap harinya bersama, kini melihatnya aja gak pernah sedikit menyakitkan hati ketika tadi aku sekilas melihatnya.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku juga tidak mau dia malu dengan sesama rekan seniornya dan maba ketika aku harus mengumbar kemesraan dengan yani karena aku kangen.
Makanya dari tadi aku bersikap senormal mungkin ketika melihat yani. Diri ini pengen banget sebenarnya
bermanja2...tapi apa daya..aku masih lugu, aku kan malu kalo diliat2 orang...bhuahahahha
"Kak, boleh pinjam almamaternya gak"
Aku melepas jaket almamater biru itu, aku menyerahkan ke asal suara itu dibelakangku. Mata ini masih menyari2 keberadaan yani dimana.
"Makasih yah kak, tadi aku disiramnya banyak banget gk kyk yang lain"
Aku membalik badan dan melihat kearah belakang, terlihatlah Santi yang sudah memakai jaket almamaterku itu.
Quote:Ane : eh santi maaf ya, kamu jadi basah gini..tadi soalnya kamu orang terakhir dibarisan. (garuk2 kepala sambil masang senyum manis andalan)
Santi : iya kak, gapapa, aku pake jaketnya ya. (dia mengusap2 kedua tangannya)
Aku kembali melihat2 dan mencari keberadaan yani. Tidak
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani lama, itu ada suara Endang memanggilku ke depan para maba.
"Ri, kesini bentar.." suara endang didepan para maba sambil memegang gitar.
Ini ngapain juga si emak2 satu itu. Akupun dengan malu2 monyet maju kedepan para maba itu. Sebelum kesana aku pamit dengan santi disitu.
Quote:Ane : bentar ya dek, aku kesitu dlu.
Jeng jeng jeng.. seperti pengamen jalanan khas malioboro itu, aku mengambil gitar yang diserahkan endang. Mulailah pesona diri ini keluar ketika memegang gitar..itu para maba yang cewek teriak2 gak jelas kearahku.
Maba cewek : kak itu resleting celananya kebuka...
Bah, mau keren gak jadi...malulah diri ini...wkwkwkkw...gak gak, itu cuma rekaan sang TS buaya...
Quote:Endang : Ri, kata yani kamu bisa maen gitar...nyanyi satu lagu ya.
Endang : Benar gak adek2" Setujukan kalo Kak Eri menyanyikan satu lagu.
(sok2an jadi kakak ni orang manggil2 maba adek...emang sih dia tua setahun dari maba di kampus
itu..wkwkkwkw...bentar2...ane juga tadi kan manggil Santi
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani dengan Dek ya...trus apa bedanya ane sama endang...ah sudahlah...cuekin..)
"Nyanyi nyanyi nyanyi" suara para maba malam itu.
Iyalah, Eri yang penuh dengan pesona pengamen jalanan ketika memegang gitar, sapa yang bisa
nolak...wkwkkww..buaya woy, besar betul itu kepala...
Ane sedikit bingung..lagu apa yang bakal ane nyanyiin..ah semoga dengan lagu itu ane nemuin yang ane cari2 dari tadi..
Mulailah diri ini memainkan melodi awal SO7 ~ Berhenti Berharap, suara sih gak terlalu cempreng, gak terlalu fals juga, ya lumayanlah buat telinga maba yang haus belaian..
Lumayan bisa menghibur ketika ane nyanyi, para maba bisalah sing along dengan lagu yang ane bawakan malam itu. Tapi mata ane masih mencari orang yang dulu pernah minta ajarin kunci2 lagu tersebut, Yani dimanakah dirimu..kamu menghilang kemana?"
Setelah mengakhiri lagu itu, aku pun membungkukan badan kepara maba itu, terlihat mereka tepuk tangan. Rasa sedikit kecewa merayap dihati, tiada kutemui yang aku cari. Akupun kembali ketempatku sebelumnya.
Dan disitu sudah menunggu Santi yang tersenyum sambil tepuk tangan melihatku.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Quote:Santi : mayan kak suaranya. biasa ngamen dimana kak" (asem ni cewek bisa ngelucu juga)
Ane : tau kan itu perempatan depan kampus" (ane isengin balik)
Santi : iya kak, yang sebelah sana kan" Kenapa emangnya kak"
Ane : ya dsitu aku sering ngamen dek..hahahhaha (aku tertawa tapi tidak bisa dibohongi ini hati sedikit kecewa)
Santi agak memutar matanya mencerna candaan garingku barusan, setelah itu dia baru tertawa kecil...lemot juga ni cewek manis satu.
Quote:Santi : kak nyariin sapa si kak" dari tadi aku liat kyk nyari2 orang" (dia ikut2an clingak2 clinguk)
Ane : eh enggak enggak, kamu ada liat yani gak dari tadi" Santi : owh nyari kak Yani, ada tadi aku liat didepan sama kak Awan senior galak itu.
Deg...bodohnya diri ini, tidak melihat segala kemungkinan dari tingkah laku mereka tadi siang saat aku datang dan mendapati mereka berduaan dibawah pohon beringin kecil itu. Piye perasaanmu mblo..penak to..yo penak...hahahaha (ini ketawa pedih loh)
Quote:Ane : masa dek" dimana" (aku msh kurang percaya)
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Santi : itu didepan tadi kak, pas aku ketoilet lewat depan. Mereka lagi duduk di bangku depan itu. (jelasnya) Ane : bentar ya dek, aku mau ngecek dulu (aku bergegas tidak memperdulikan Santi)
Sedikit takut dengan kenyataan yang akan terpampang depan mata, sedikit emosi oke ralat bukan sedikit, diri ini sangat emosi jika harus melihat yani dengan Awan. Tidak berapa lama aku telah berdiri tidak bergerak di depan lorong, aku melihat mereka berdua sedang berciuman. Emosi akan kenyataan didepan mataku seakan mengambil alih seluruh kuasa tubuh, aku hanya bergetar hebat. Jangankan untuk mengepalkan tinju, untuk melangkah saja aku tak mampu..hanya luapan perasaan sedih yang kini sudah menyerang urat syarafku.
Aku menangis..itu adalah perasaan yang sangat sakit ketiga yang pernah aku rasakan, pertama ketika yani menceritakan kisah kelamnya, kedua ketika arif menceritakan kisahnya, dan yang ketiga ini lagi2 karena yani. Aku terduduk ditembok itu, terasa tangan sinta memegang bahu kiriku.
"Kak, kak, kakak kenapa" suara teriakan itu sedikit memudar ditelingaku. Tidak..aku tidak mau hilang lagi seperti saat mendengar kisah kelam itu. Aku berusaha mengumpulkan segala kekuatan yang tersisa. Sedikit mengerjapkan mata, aku kembali merasa seseorang menamparku, lagi2 tamparan 5jari mendarat dengan tepatnya di pipi kiriku.
Yani benar2 pro dalam hal itu, dia sangat mengerti dimana otot
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani muka didaerah pipi yang dapat menyadarkanku. Dia duduk bersimpuh didepanku, Awan hanya berdiri dengan ekspresi tidak enak memandangku yang mulai berusaha bangkit dari dudukku.
Aku tidak lagi menghiraukan yani yang menangis didepanku, entah apa yang dia ucapakan, aku hanya melihat mulut Awan seperti mengucap sesuatu, entah...aku tidak paham dengan isyarat mulut orang berbicara, aku tidak mendengar kata yang mereka ucapkan. Aku hanya ingin itu semua cepat selesai, aku mendorong tubuh yani yang mencoba memegangku, tidak lepas juga tubuh Awan kini yang aku dorong, ketika dia mencoba mendekat.
Aku melangkah gontai kearah kostan. Suara teriakan memanggil ku dari belakang tidak aku hiraukan lagi. Aku tetap melangkah, jika langkah ini aku hentikan tidak tahu kapan aku akan sanggup berdiri lagi.
Aku masuk kedalam kamar mandi dilantai atas kostan, tangan ini dengan sendirinya mengambil gayung dan mengguyur kepalaku yang sangat panas. Aku teriak sangat keras disitu. Setelah beberapa teriakan diri ini sedikit lega dan terduduk didalam kamar mandi.
"Kak kak, kakak gak apa2" suara itu terdengar mulai sedikit nyaring. Masih sedikit bergetar badan ini ketika membukanya, terlihat Santi sedikit khawatir melihatku yang basah kuyup waktu itu.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku mengambil handuk di tempat jemuran, itu handukku yang tadi siang kujemur sebelum kekampus terkutuk itu.
Quote:Ane : ini keringin badanmu. nanti kamu masuk angin (ketusku menyerahkan handuk)
Santi : kakak kenapa" (dia mengambil handuk dari tanganku, dia malah mengeringkan rambutku)
Ane : heh, kamu itu yang basah, nanti kamu masuk angin, sudah pakai aja itu handuk biar badanmu kering.
Aku meninggalkan Santi yang kebingungan didepan tempat jemuran. Aku berlalu kedalam kamar, entahlah, aku sudah tidak tahu harus ngapain lagi...aku hanya mematung disudut kasur..
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani 44. Tersenyum Kecut Aku meninggalkan Santi yang kebingungan didepan tempat jemuran. Aku berlalu kedalam kamar, entahlah, aku sudah tidak tahu harus ngapain lagi...aku hanya mematung kasur..
Tidak berapa lama, Santi mengikutiku kedalam kamar yang hanya diterangi cahaya dari lampu teras depan. Aku tadi tidak mengunci kamar..aku berharap ada orang yang sekedar prihatin mendatangi dan mengelus punggungku, mengurangi sedikit beban ini.
Quote:Santi : kak, kamu gpp"
(aku melihatnya skeptic, pertanyaan bodoh..bahkan anak kecil mengerti kalo aku lagi kenapa2)
Santi : kak, itu bajunya basah..ganti dulu kak, nanti kakak masuk angin. (dia terlihat salah tingkah dengan pandanganku) Ane : udah dek, sana pulang..aku pengen sendiri.. (kini aku menunduk, entah lah aku bingung dengan perasaanku sendiri)
Santi : iya kak, tadi aku dah minta jemputin cowokku kak. Paling bentar lagi nyampe sini. (dia terlihat mengeringkan rambutnya)
Aku mengangkat wajahku kearahnya, dia hanya sibuk kecermin sambil mengeringkan rambutnya. Aku berdiri menyalakan lampu kamar. Hati sudah kelam seperti ini ditambah gelap2an dikamar...ndak ada yang keluar dari air keruh itu..
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Quote:Santi : kak, aku gak habis pikir, koq kakak bisa diselingkuhin sama kak yani. (dia melihatku dari cermin lumayan besar itu, dia tetap mengeringkan rambutnya)
Ane : udah gak usah dibahas.
(Aku menarik kursi, mengambil duduk mengarah keluar kamar, masih berharap akan ada yani yang datang sekedar untuk menjelaskan)
Santi : kakak sayang ya sama kak yani" (lagi2 tanpa menoleh) Ane : udah dek, sana pulang, bentar lagi gerbang kost di kunci, gak enak kalo kamu harus keluar malam2 dari sini (elakku mengalihkan omongan)
Santi : emang gerbangnya tutup jam berapa kak" Ane : plg jam sembilan. (aku melihat jam tanganku terlihat sudah stengah 9)
Aku beranjak dari kursi, sekedar mengantarnya kedepan kostan. Santi yang masih memegang handuk sempat berhenti di tempat jemuran dan menggantung handuk ku. Dia juga melepas jaket almamater yang sudah basah itu.
Quote:Ane : udah..jaket almamaternya di pake aja, kasian kamu masuk angin ntr.
Santi : gak usah kak, tadi aku dah sms cowokku suruh bawa jaket 2.
Ane : owh..kirain kamu mau make stelan kyk gitu sambil naek motor.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Setelah santi selesai menjemur almamater dikawat jemuran, kamipun beranjak kedepan. Terlihat disana diseberang jalan seorang cowok melambai kearahku....eh...itu cowok genit bener yak" emang aku buaya apaan.. ...
Ternyata itu pacarnya Santi, dia melambai ke pacarnya yang disampingku, bukan melambai ke aku...kan kan..udah kegeeran buayanya ini...orang patah hati itu susah gan..jgn di marahin..ntr tau2 mewek...hahay...mati saja kau buaya, mati...
Quote:Santi : kak, aku duluan ya tu cowokku udah datang. Makasih ya tadi siang udah bantuin. Makasih juga tadi jaketnya. (dia tersenyum manis lagi)
Ane : iya sama2 (senyum kecut terpaksa)
Santi : jgn lupa nanti bajunya kakak ganti, awas masuk angin..jgn sedih lama2 ya kak..dadah
Dah kyk emak2 aja nasehatinnya..cewek itupun menyeberangi jalan yang tidak terlalu rame malam itu. Terlihat dia berbicara sebentar dengan pacarnya, kemudian dia memakai jaket warna merah yang dikasih oleh pacarnya itu. Mereka berdua melambai kearahku. Aku pun membalas dengan sedikit senyum paksaan.
Terlihat itu mereka dengan isyarat lambaian tangannya berucap "Modyar o mblo...mesake cuman bisa ngiri liat orang berboncengan dengan mesra bergandengan.." Truk mana truk liwat, aku mau bunuh diri aja...
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku sempat berdiam diri di gerbang pintu pagar kostan, sekedar menikmati pemandangan motor dan mobil yang lalu lalang. Berhentilah itu suprax hitam dengan list merah di kiri kanannya, dia mengangkat kaca helmnya.
Quote:Mimin : Hey kak..ngapain dsini (senyum ngeselin khasnya)
Ane : ini lagi itung motor lewat dek. (senyum iseng dengan sedikit luka dihati..hahay..benar2 galau buaya satu ini )
Mimin : kakak kost dsini" Kamarnya yang mana kak" Ane : iya, february kmrn pindah. kamarnya yang ngadap timur. Mimin : owh, ya udah kak, aku pulang dulu ya. dadah kak
Dan diapun berlalu dari depanku. Seperti biasanya, muka arabnya itu pasti tersenyum setiap datang dan pergi. Manis, cantik memang, tapi pas doi ngomong...langsung ngedown ane liatnya, cempreng plus crewet...
... Daripada kena angkut satpolpp gara2 dikira gembel nyasar dengan pakaian lusuh karena basah, diri ini kembali naik kekamar. Aku mengambil handuk yang tergantung di kawat jemuran, tidak lupa jaket almamter biru itu. Aku berniat menggantungnya di hanger didalam kamar.
Sesekali aku mencium harum parfum cewek maba manis tadi. Lumayan wangi, punya ciri khas sendiri gumamku.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Setelah menggantungnya di korden jendela. Aku mengganti pakaian yang tadi basah dengan celana pendek andelan ketika akan tidur. Setelah memasukkan pakaian basah kedalam ember disudut dekat pintu, aku membaringkan badan.
Ini koq belum tidur tapi koq udah ngompol aja ya?" Ah, ternyata itu kasur lumayan basah ketika aku duduki tadi pas lagi patah2nya hati ini....hahay...
Kan kan, udah tau lagi berusaha tertawa, disinggung lagi itu patah hati...jadilah sang buaya patah hati itu melangkolis khas buaya2 darat lainnya.
Buaya itu hanya luntang lantung dikasur. Dia hanya memutar2 badannya di atas kasur, seakan sedang memutuskan tiap organ tubuh mangsa yang dia gigiti....halah malah bahas crocodile discovery channel...wkwkkw..sudahlah...orang patah hati emang gitu gan..
... Pagi menjelang, aku berniat menjemur kasur yang sudah aku ompoli semalam, eh salah aku kan udah gede yak, gk ngompol lagi..itu kasur basah karena aku duduki semalam dengn pakaian basahku.
Aku mengangkat kasur dari kapuk itu kedekat tempat jemuran,
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani disebelah utara kostan ada atap rumah yang belakangan baru ane tau kalo rumah itu juga kost2an. Jadilah atap rumah itu menjadi tempat menjemur kasur.
Terlihat arif baru bangun..dia membawa hape nokiyem jadulnya..entah mau ngapain lagi itu orang..mau minta foto, mau selife ato ngapain ya...wkwkwkkw
Quote:Arif : cok kie nomore sapa" dari semalam sms trus, ganggu aja (doi menyerahkan hapenya)
Ane : beh, itu kan hapemu cok, dudu hapeku (aku msh mengatur2 posisi kasur jemuran)
Arif : lah kae sms e nyebut2 koe cok..mocoon dewe
Arif meninggalkan ane dsitu dengan hapenya. Kulihat beberapa sms yang aku tau kalo nomornya dewi, teman kontrakan yani.
Hadeh mau ngapain lagi ini orang gumamku. Aku mulai membaca sms di layar 96x65 pixel itu. (oiya ane baru inget seri nokiyemnya itu 3530, hape nya arif dulu)
Aku hanya tersenyum tidak bermakna dengan semua sms itu, 20lebih sms yang dikirim dari semalam hingga tadi pagi..udahlah tidak ada guna sms2 gak jelas, malah ganggu orang lain.
Aku mengantongi hape itu, aku mencuci muka..kepalaku sempat panas dengan beberapa sms itu. Setelah
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani mengembalikan hape ke empunya, aku beranjak kekamar, membersihkan debu2 yang sudah mulai terlihat dilantai.
Dan terdengarlah langkah itu didepan kamar. Terdengar dia berterima kasih kepada anak ibu kost yang mengantarnya.
Quote:Mimin : hey kak..lagi apa" (senyum ngeselin biasa) Ane : ini lagi beres2 kamar, tumben kesini dek" Mimin : maen aja sih kak..aku kan belum tau kostmu.
Dia masuk kedalam kamar, bajinguuk, itu sandal pink dari karetnya gak dilepas..hadeh bener2 ni orang gak punya adat.
Quote:Ane : dek, mbok sandal dilepas kalo masuk kekamar orang. (geleng2 kepala dngn polanya)
Mimin : malas ah kak, itu kakak nyapu banyak debunya, tu lantainya juga bedebu.
Bener2, itu lantai yang udah bersih, kotor lagi jadinya bekas kakinya. Dia dengan polosnya melenggang kesana kemari mengitari kamar melihat segala yang ada. Gak ada gunanya tadi ane nyapu.
Quote:Mimin : kak, kamu tidur dimana kalo malam" (sambil membuka duduk melihat2 isi meja belajar itu)
Ane : ya dikamar lah dek, masa mau tidur di kamar mandi (ngulang lagi nyapu dari dalam kamar)
Mimin : maksudku dimana kak, dikamar dimananya, langsung
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani dilantai ya" kakak gak beli kasur"
Ane : yee..itu tadi yang aku jemur diluar apaan" Mimin : apaan emangnya kak"
Ane : liat sendiri sana (aku tidak mempedulikannya, dia keluar kamar melihat yang ane jemur)
Aku kembali merapikan beberapa buku dan novel yang berserakan di meja belajarku akibat dibongkar2 lagi sama mimin.
"Ri, bisa ngomong bentar"
Aku melihat kepintu asal suara itu datang, wajahnya berurai air mata..Aku hanya tersenyum lebih kecut sekarang.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani 45. Akankah Terulang Aku kembali merapikan beberapa buku dan novel yang berserakan di meja belajarku akibat dibongkar2 lagi sama mimin.
"Ri, bisa ngomong gak bentar"
Aku melihat kepintu asal suara itu datang, wajahnya berurai air mata..Aku hanya tersenyum lebih kecut sekarang... Quote:Ane : mau ngomong apa" Udahlah lupain aja..
Aku seakan sangat sakit untuk menyelesaikan kata2ku..aku berusaha tidak terlalu meikirkannya dengan menyibukkan diriku dengan beberapa novel yang berserakan. Bahkan aku berkali2 mengatur ulang letak novel dan buku itu.
Quote:Ane : udahlah Ni, kamu pulang aja. (suaraku ter batabata tanpa melihatnya)
Tangannya kini sudah melingkar di tubuhku, aku tidak mendengar langkahnya mendekat. Dia menangis pelan dipunggungku.
Jangan seperti ini Eri, kamu sudah terlalu sakit..sudahi semuanya.. Aku berusaha melepaskan tangannya, bahkan aku sangat kasar menarik jari2nya. Dia tidak memperdulikannya, dia semakin menjadi, tangisannya kini pilu terdengar.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Quote:Ane : Ni lepasin Ni, aku gak bisa nafas.
Dia tidak bergeming, semakin keras pelukannya, pelukan khas seorang yani.
Quote:Ane : Yani...aku gak bisa nafas... (dada ini benar2 susah menerima udara)
Akupun merasa kepala sedikit berkunang dan sangat lemas karena kurangnya pasokan udara didalam tubuhku. Mengetahui gelagatku itu, yani melonggarkan pelukannya. Akupun hanya terduduk di kursi meja belajarku, dengan yani tetap memelukku dari belakang.
Aku mengatur nafas, aku merasakan punggungku yang sudah basah dari tadi entah oleh keringatku atau air mata yani. Aku tidak mau berlarut seperti ini.
Quote:Ane : sudah Ni, aku sudah melupakan segala kejadian semalam. sudah lepasin Ni
Dia menggeleng di dekat leherku, kembali dia menangis. Entah apa yang begitu menyayat hati jahatnya yang telah tega menduakanku. Tuhan aku harus bagaimana...
"Kak, aku pulang dulu ya..maaf ganggu" aku melihat mimin sedikit menangis ketika menoleh kearahnya. Tidak lama dia sudah hilang dari depan pintu.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Yani yang juga menoleh kearah mimin berada tadi, sekarang melepas pelukannya. Dia mengusap air matanya. Ekspresinya berubah seketika. Terlihat sedikit emosi sekarang.
Quote:Yani : jadi kamu sama jahatnya denganku" (aku terheran dengan kata2nya, kualihkan pandanganku dari arah pintu melihatnya yang tengah berdiri di tengah kamarku) Ane : Maksudmu apa?" (protesku)
Yani : dulu kau menduakan marisa dan memilihku. Sekarang kau memilih cewek tadi dibandingkan aku. (suaranya perih terdengar ditelinga, sebegitu jahatnya aku sekarang dimatanya)
Hahaha..kau mencari pembenaran atas tindakanmu semalam?" Sekarang kau menjadikan aku sosok penjahatnya?"
Quote:Ane : kau kira aku pernah melepas marisa untuk memilihmu?" Hah... (emosiku kini)
Yani : tadi..(belum selesai dia mengucapkan kata2nya) Ane : Mimin adalah sodara angkatku tidak lebih..dan perlu kau tau, marisa masih menjadi permaisuriku. Kau hanyalah orang yang aku pilih sebagai calon penggantinya. Tapi apa?""
Tidak ada lagi kesombongan yani yang terlihat beberapa waktu lalu..dia kembali menunduk bersalah..
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Quote:Ane : kalung yang kau pakai itu" kau tau kenapa aku mengikhlaskannya tergantung indah dilehermu?"
Dia seakan sangat takut untuk melihat mukaku, dia hanya menggeleng pelan..
Quote:Ane : kalung itu yang menguatkanku ketika bersamamu, karena kalung itu aku sanggup menggandeng tanganmu berjalan selama ini.. Bayangan marisalah yang selalu menasehatiku ketika hati ini sejenak berpaling..dan kau tahu yang lebih sakit dari itu semua.. Dengan keyakinan akan kebahagiaan denganmu, aku menyakiti marisa yang hingga detik ini masih menjaga hatinya hanya untukku..
Cantika Mandriyani Karya R. T. Eriwanto di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tak kuasa lagi bibir ini mengucapkan kata, getaran hebat itu mulai terasa. Kenapa aku bisa serapuh ini?"" Emosi hati mengambil alih semua kesadaranku..dan bayangan semalam lah yang menutupi segala akal sehatku.
Braaaak...meja belajar itu berteriak nyaring dari hantaman kedua tanganku. Aku berdiri dan menunjuk pintu kamar..
"PERGILAH...kamu membuatku menderita disini...tapi tolong, kembalikan dolphin itu, biarkan aku kini yang menjaganya"
Tiada sanggahan dari mulutnya, dia hanya terus menggeleng pelan..Tangannya kini tidak lepas dari dolphin yang tergantung di ujung kalung dilehernya.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani "Maaf yank...maafkan aku" itulah kata2 pelan terakhir dari mulutnya sebelum dia terkulai lemas dilantai. Dia pingsan.
Aku yang masih tersulut emosi seakan tidak memperdulikannya. Rasa sayang yang dulu sangat mendominasiku kini telah memudar hilang bersama kenangan pahit itu.. Aku meninggalkannya di kamar, diri ini terduduk lemas di teras di atas kursi bambu.
Arif yang saat itu selesai mandi, berjalan kearah kamarnya, dia sempat melihat kearahku. Dia yang sudah memakai singlet biru dan celana basket siang itu menghampiriku yang masih duduk penuh emosi.
Dia tidak betingkah seperti sebelumnya, dia menuju kamar dan sedikit teriak memanggilku.
"Ri...bantuin sini cepat..." teriaknya dari kamarku.
Aku tau apa yang dilihatnya, aku tidak memperdulikan. Aku terlalu sakit dengan hatiku sendiri. Terlihat dia berlari mengambil bantal yang sedang aku jemur. Entah apa yang dia lakukan dikamar bersama yani. Aku tidak tau dan tak mau tau.
Sekitar 10menit dia baru menyusulku ke teras. Dia mengambil posisi duduk di samping kananku.
"Kalo ada masalah itu di bicarakan baik2" tangan kirinya menepuk bahuku.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani "Jangan terbawa emosi, emosi itu sesat.."
Aku menunduk, kata2 arif mengingatkanku akan kata marisa di novel yang dia kirimkan dulu. Aku melangkah kekamar, meninggalkan arif diteras. Aku tau, dia sangat mengerti dengan apa yang aku rasakan sekarang. Dia tidaklah sebodoh itu..sudah berapa kali dia menceritakan segala tentang hidupnya sejak malam curhatnya.
Aku mendapati tubuh yani sudah tidur dengan beralaskan sarung dari lemari plastikku, kepalanya terlihat urak2an diatas bantal. Aku iba melihatnya yang kini mulai tenang dalam tidur. Sesekali aku memegang kepalanya, membelai lembut rambutnya..Sesekali juga luapan emosi menyerang otakku. Aku menahan sekuat ku, tangan ini berjalan dengan sendirinya melepas kalung bermanik dolphin di lehernya.
"Maaf kau sudah dititipkan pada orang yang salah" pelan suaraku berucap ke dolphin itu ketika berhasil melepasnya dari leher yani.
Menjelang sore..yani belum juga sadar dari pingsannya. Aku kembali mengangkat kasur yang pagi itu aku jemur. Ketika sampai kamar, aku sedikit kebingungan. Ini kasur mau tarok mana?" Itu yani juga pingsannya ditengah2
kamar...hadeh..apa ane taro di atas yani aja ya...
Aku melipat ujung kasur itu, aku memasangkan seprai yang ada didalam lemari plastik dikamar. Setelah sudah terpasang,
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani aku meletakkan sebagian kasur di lantai samping yani dan sebelahnya masih bengkok terhalang tembok. Udahlah, lupain emosi dulu, kasian yani yang pingsan jika harus tidur dilantai terus.
Aku mengangkat tubuhnya yang terkulai lemas, dia sekarang lebih ringan dari malam tahun baru itu. Ah sudahlah...
Aku menarik2 kasur itu dengan kakiku, setelah semua bagian kasur pas dilantai, akupun meletakkan tubuh yang terkulai lemas itu diatas kasur, kembali aku memasang bantal di kepalanya. Aku membelai lembut rambutnya lagi.
Akupun meninggalkan yani yang masih belum sadar dari pingsanya..aku ke burjo yang tidak terlalu jauh dari kostan. Aku memesan 2 bungkus bubur dan teh hangat. Aku kembali kekostan dengan kresek putih dari burjo. Sesampainya dikamar, badan lemah itu belum juga bergeming.
Aku mengambil tupperware dari yani yang sudah rapi di dalam ember di belakang pintu, aku memindahkan bubur itu. Aku takut yani kenapa2 karena aku tau belum ada sebutir nasipun yang dia makan dari pagi tadi. Aku menghampirinya dengan membawa bubur.
"Ni, bangun yuk, makan dulu..nanti tidur lagi" berbisik bibir ini di dekat kepalanya...harum rambutnya, masih sama shampoo yang dia gunakan, dia masih memakai sunsilk hitam itu..wanginya menjadi berbeda dirambut yani.. Ah..kenapa aku
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani seperti ini... Aku menggoyangkan tubuh itu sedikit keras, dia sedikit membuka mata, matanya tetap sesedih tadi ketika aku memarahinya..dia menggenggam tanganku..Ini tangan apa bara api...?" Tangannya sangat panas. Aku menggapai lehernya dengan punggung tanganku..benar, dia demam.. Tak berapa lama, dia kembali memejamkan matanya, entah, terlihat senyum dibibirnya waktu itu.
Hadeh, ini orang ngerepotin aja dah..mana dah nyakitin, skarang tambah lagi dengan sok2an demam...eh emang ada sok2an demam?" gak ada yak...dia benar2 demam..
Sehabis magrib aku masih mengompres dahinya dengan handuk putih kecil yang aku dapat entah dari mana...maling dari kamar arif kyknya tadi.. ...satu jam berlalu, panasnya mulai sedikit reda...kasian ni cewek, pasti dia kelaperan..apa aku harus mengunyah bubur itu dan memamahbiakkan kemulutnya langsung...buaya woy..bener itu mau nyuapin pake mulut ato ada maksud tersembunyi..dasar buaya jablay....wkwkwkwkkw
2 jam berlalu, dia terlihat membuka mata lagi..dia hanya tersenyum melihatku yang sedang mengompres
dahinya..senyumnya masih sama kyk dulu..tetap manis..bibirnya juga sama...enak kyknya dicium...
"maaf ya yank" itulah kata pertama sejak dia pingsan tadi.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku hanya menggeleng pelan, aku tidak menghentikan kompresan didahinya. Dia bergerak mengangkat badannya bersender ke tembok di bagian atas kasur. Akupun langsung mengambil guling dan meletakkan dipunggungnya..dia kini terduduk berkaca2 memandangku..
"Makan dulu ya, ini aku beliin bubur didepan tadi" aku mengarahkan sendok dengan bubur itu kemulutnya ,dia menggeleng pelan.
"Heh kamu itu belum makan apa2 dari pagi..sudah makan dulu" tangan ini sedikit memaksa sendok kemulutnya..diapun mulai memakan bubur itu.
Gak bisa bohong juga, dia kelaperan banget ternyata..itu bubur di tupperware warna ungu ukuran sedang sudah habis, akupun mengambil teh yang sudh dingin itu, pelan2 aku mengarahkan sedotan di mulutnya. 3 tegukan dia mengisyaratkan cukup.
Aku membelakanginya mengambil bubur kacang ijo kedua di bungkusan.
Quote:Yani : udah yank, aku udah kenyang (terdengar suaranya pelan)
Ane : geer, ini jatahku, aku juga laper (tanpa menoleh kearahnya)
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku hendak memakan bubur itu dengan sendok yang sama dipake yani tadi...maklum gan, itu sendok sisa satu di ember, jadi ya mau gak mau make sendok itu..mau dicuci juga kan lumayan jauh harus ketempat cucian, ntr aku pingsan tengah jalan gimana" wwkwkwkkw...masih jago ternyata buaya jablay ini mengelak..
Belum sampai itu sendok dimulut, yani memelukku lagi dari belakang, dan kecewalah diri ini, itu bubur disendok pertama ane tumpah...syetan kalo bukan yani aja udah kena piting ni orang...
"Maaf ya yank...aku salah...maaf" lagi2 itu punggungku terasa basah...hadeh, ini kapan makannya coba kalo kyk gini, mana pelukannya itu benar2 ciri khasnya, gk pernah lembut pasti buat ane susah nafas.
Quote:Ane : Ni, lepas dulu dong, ini aku makannya susah Ni. Yani : gak mau, kamu makan aja, aku masih mau meluk kamu yank. (suaranya mulai sedikit manja seperti dulu2)
Ane : ya gimana mau makan, kamu meluknya kekencengan Yani...(buaya yang laper ini mulai kesal dengan ulahnya) Yani : iya iya, tapi aku peluk ya ya. (dia melonggarkan tangannya)
Jadilah ane makan bubur kyk tahanan penjara yang di iket dengan rantai kapal dari belakang. Tidak berapa lama, tuperware ungu itu sudah bocor..entah bocor kenapa...
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku menjulurkan tangan mengambil air diceret biru disamping kasur tadi..airnya sih tadi sempat ane pake buat ngompres yani..kan sayang kalo dibuang..mending diminum kan...huek huek...wkwkwkkw..becanda garing gan, biar gak spaning...
Masih dengan yani yang memelukku, aku mencoba membalikkan badan, terlihatlah muka itu, muka yang semalam sangat aku rindukan itu sangat dekat dengan wajahku..ah muka kampret ini juga semalam yang membuatku kecewa. Malaslah jika aku harus mengecup lagi bibir bekas si Awan itu...wkwkwkwkwk
Aku memalingkan muka kearah meja belajar..
Quote:Ane : dah enakan badannya Ni" Kamu panas banget tadi. (dia menarik wajahku menghadapnya)
Yani : kamu jijik ya sama aku yank?"
(mukanya mulai berubah sedih...hadeh ini part ternyata masih banyak adegan sedihnya...hancok betullah orang yang ngeformat draftku...hadeh)
Ane : gak koq, aku cuma sering keinget aja yang semalam. (aku memalingkan muka lagi)
Yani : maaf ya yank...maafin aku..
Aku tau, ini berat buat kami..aku mengangkat badan
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani menyender ke tembok. Dan yani kini sudah terlelap dengan posisi kesukaannya dulu, menjadikan dadaku tempat ternyamannya...itu dulu sebelum dia bersandar di dada si Awan...ah kampretlah part ini...
... Malam itu yani kembali tidur di kasur ternyamannya, dadaku.
Menjelang pagi, aku kembali seperti malam pagi tahun baru itu, aku mencium kembali rambut dengan aroma sunsilk itu..itu rambut yani yang masih tertidur pulas didadaku.
Aku menggeser badan yani kekasur dan meletakkan bantal dikepalanya ketika ku dengar pintu kamar di ketuk. Aku berjalan membuka pintu itu..kampret, pagi2 gini udah disitu..
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani 46. Yang Terbaik Kampret, pagi2 gini udah disitu..
Quote:Awan : Ri, yani disini gak" (dia terlihat khawatir) Ane : Iya wan, dia semalam pingsan, itu belum bangun, kecapean kyknya pas ospek kmrn (tersenyum kecut lagi pagi2 gini)
Awan : aku boleh masuk gak Ri" Pengen liat dia. (Dia terlihat tambah khawatir)
Akupun membuka pintu kamar, terlihat awan berjalan agak tergesa dimana yani masih tertidur. Aku hanya melihat tingkahnya di kursi meja belajarku.
Terlihat awan mengecek leher yani dengan punggung tangannya.
Quote:Awan : yani semalam dah makan Ri" (dia menolehku) Ane : udah Wan, aku beliin bubur semalam, udah tenang aja, bentar lagi bangun koq. (hatiku campur aduk gak jelas) Awan : ya udah, sukur dia gak kenapa2, aku balik dulu Ri, tolong jagain dia ya.
Aku hanya mengangguk pelan dengan senyum terpaksa..ketika dia hendak pamit pulang, aku mengajaknya duduk di kursi bambu diteras.
Quote:Ane : udah berapa lama kalian pacaran" (aku berusaha sekuat mungkin bertanya hal yang sebenarnya sangat jarang
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani kulakukan, hal2 yang mencampuri urusan private seseorang)
Awan : mmm.. (dia sangat tidak nyaman dengan pertanyaanku, aku tau itu dr ekspresinya)
Ane : udah wan santai aja, kita sama2 udah dewasa, bkn anak kecil lagi yang harus tawur utk menyelesaikan masalah. (entah wise itu muncul darimana)
Awan : udah dari PKL dulu Ri, maaf ya..aku..
Ane : udah lumayan lama ternyata, pintar juga kalian nyembunyiinnya (senyum sinis kini tersungging) Awan : maaf Ri... (dia hanya menunduk segan)
Ane : santai wan, mungkin yani lebih bahagia denganmu (aku kini sok2an menepuk bahunya)
Entah selanjutnya tidak ada lagi kata yang keluar dari mulutnya..dia dari tadi hanya menunduk..
"Wan, kamu ngapain disini?"" terlihat yani telah berdiri didekat kursi kami duduk
Awan yang dari tadi menunduk, sama kagetnya denganku melihat yani..kampret dah...ini part ya nyesek juga... "Sana kamu pulang aja, aku gak mau dekat2 kamu lagi" yani
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani kini memegang tanganku yang sudah berdiri karena kaget tadi.
Tidak ada kata dari mulut Awan, dia hanya menurut perkataan yani, meninggalkan kami disitu. Aku yang belum selesai dengannya, menarik tangan awan mengajaknya duduk lagi. Aku melepaskan tangan yani yang menggandengku.
Quote:Ane : bentar wan, duduk dulu. (awan yang terdiam dari tadi hanya menurut apa yang kuminta)
Ane : kamu sayang sama yani?" (dan seperti sinetron2 alay sekarang, itu muka awan dan yani bergantian di CloseUp trus di kasih backsound Jedeng jedeng..wkwkwkwkw )
Yani : yank kamu koq nanya gitu (dia melihatku dengan ekspresi terkejut)
Awan belum bisa berkata, dia hanya terduduk dan mengangguk pelan..
Quote:Ane : ya udah wan, cuman itu pertanyaan yang ingin kudengar jawabannya.
Awan pun melangkah meninggalkan kami diteras kostan. Yani dari tadi hanya menangis menggenggam tanganku. Entah apa yang dia pikirkan saat itu.
Segitu gampangnya dia melepas Awan. Tidak, itu bukan yang
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani sebenarnya, aku tau rasa itu.
Quote:Ane : ya udah Ni, kamu gak pulang kontrakan" (aku berdiri disampingnya kini, dia menggeleng pelan) Yani : aku boleh dsini gak yank" (dia menatapku berharap)
Aku hanya mengangguk pelan, akupun mengajaknya kekamar. Dia hanya mengekor dan duduk di kursi meja belajarku. Tidak ada kata2 kami disitu, dia masih berkaca menatapku.
Quote:Ane : aku mandi dulu ya Ni, ntr abis makan kita ngomong.
Dia hanya mengangguk pelan. Aku melepas baju dan melenggang ke kamar mandi.
Aku sempat meninju beberapa kali tembok kamar mandi yang tidak bersalah itu..aku sejahat ini dengan Awan..
Setelah merasa sakit dengan tinjuku.. (ya iyalah sakit, itu tembok dari beton dipukul pake tangan telanjang..pekok pekok...wwwwkkww...biasa gan, lagi esmosi
ceritanya..hahay ) Aku kembali kekamar setelah mandi..terlihat yani sedang memainkan gitarku disana disudut kasur tempat dia biasanya memainkan gitar itu. Ketika aku mengeringkan rambutku dengan handuk, dia berjalan kearahku.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Quote:Yani : yank, tanganmu kenapa?" (dia menggapai tangan kananku)
Ane : owh, tadi ada nyamuk sama kecoak di kamar mandi, aku pukul aja tadi. (elakan garing yang gk valid)
Lagi2 badan yang bertelanjang dada ini dipeluknya. Apaan ini cewek genit, janganlah berani2nya menggoda buaya jablay ini...sudah siap diterkam koe?" hahay
Quote:Yani : maaf ya yank..(suaranya sedikit terisak) Ane : maaf kenapa" itu beneran tadi aku mukul kecoak.. udah ah, bentar aku ganti baju.
Aku melepaskan pelukannya..kali ini dia menurut, pelukannya dengan gampang bisa kulepas. Setelah memakai baju hitam tanda berduka kebanggaanku dengan tulisan Black Soul didadanya.
Aku mengajak yani mencari makan di sekitaran kostan. Kebetulan saat kami akan turun, terlihat bapak2 mendorong gerobak soto, jadilah siang itu kami makan soto di teras depan.
Para penghuni kostan waktu itu entah kemana, kyknya mereka sengaja berkomplot meninggalkan buaya jablay ini bersama yani di kamar kostan...hahay...sang buaya mengakuinya sekarang..awkwkwkwk
Saat itu yani terlihat malas2an dengan soto didepannya, dia
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani sepertinya menunggu apa yang tadi ingin aku bicarakan.
Aku ini jago kalo masalah tarik ulur perasaan kyk gini..biar aja doi mati penasaran..sapa suruh genit... udah tau buaya masih aja di ajak main daging segar..heuheuheu
Sotonya itu enak banget loh pemirsa, itu piringnya garing banget ketika digigit...wkwwkkw...moga besok direkrut jadi pembawa acara debus sama salah satu stasiun tipi alay...wkwkkwkw
30menit berlalu, aku sudah memanggil bapak penjual soto yang dari tadi menunggu di bawah teras kostan. Setelah membayar, diapun mengecup pipiku sebagai tanda terima kasih atas penglaris sotonya...wkwkwkkw...gak gak, itu cuman candaan..
Melihatku sudah selesai dengan acara makan siang, yani terlihat antusias dengan yang aku janjikan tadi. Dia menunggu obrolanku.
Aku beranjak kekamar dan mengambil gitar..yap, betul sekali, pesonaku saat memegang gitar akan membuat yani klepek2..hahay..
Quote:Ane : masih inget lagu SO7 ~ Berhenti Berharap" (aku melihatnya dengan sedikit tersenyum sinis)
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Yani : yankkkk.... (dia kyknya mengerti apa yang akan ku lakukan, memojokkannya)
Ane : semalam aku nyanyi didepan maba, aku inget dulu kamu minta aku ajarin kamu kuncinya. semalam kamu gak ada pas aku nyanyi. mau ngajak nyanyi bareng semalam. tapi gk kesampean.. (yani hanya semakin erat menggenggam tanganku)
Ane : nyanyi ya sekarang...
Jari jemari ini dengan lentiknya seperti anak2 alay mengetik di layar smartphone mereka, itu kelingking apa ekor kalajengking...lentiknya gak nahan..adaw...wkwkkwkw
Yani hanya terdiam melihat dan mendengarkan aku menyanyi...hellow..ini Eri yang megang gitar...Eri yang sudah tidak diragukan lagi pesona pengamen
jalanannya...wkwkwkwkwk..
Setelah lagu itu selesai, yani masih seperti tadi, diam tidak berbicara, hanya buliran air mata kadalnya yang mengalir..
Aku memainkan melodi standard dengan kunci G F# C G...Yani terlihat menunggu lagu apa yang akan kunyanyikan berikutnya...
Di dalam kehidupan ini Kita pasti mempunyai Impian
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Tetapi tak selalu terjadi
Terkadang saat aku merasa Impian itu diambang nyata Sang waktu membuatku terjaga
Dan disaat engkau pergi Ku rasa hatiku remuk redam Namun kucoba tuk bersyukur Bahwa itu yang terbaik tuk kita
Oh Tuhan ternyata hidup ini Adalah perjalanan panjang Yang harus kita jalani
Dan disaat engkau pergi Ku rasa hatiku remuk redam Namun kucoba tuk bersyukur Bahwa itu yang terbaik tuk kita
Yang pasti ada hikmah tersembunyi Dibalik semua ini
Yang bisa membuatku lebih bijak Dalam meniti hidup ini
Yap, itulah lagu Ari Lasso ~ Yang Terbaik yang aku nyanyikan waktu itu..dan tentulah yani tambah berurai air mata ketika aku menyanyikan lagu itu dengan sangat menghayati tiap kata2nya...
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Entahlah aku juga jadi cengeng ketika menyudahi lagu itu..lumayan kena dihati sang buaya dengan kata2 indah didalam lirik lagu yang dinyanyikan ari lasso itu.
Aku memegang tangan yani dan mengajaknya kedalam kamar, aku sudah siap untuk mengajaknya membicarakan tentang kami.
Ketika didalam kamar yang sudah kututup pintunya itu, aku mengambil duduk di depan yani disudut kasur.
"Tolong jangan menangis nanti, jika kamu menangis aku gak akan melanjutkan kata2ku nantinya" aku berpesan saat memegang kedua pipinya..lumayan lama dia mengiyakannya, matanya sudah mulai akan mengalir banjir yang lumayan deras, aku menghapus air matanya, dan mengecup keningnya untuk terakhir kali.
"Tolong jelasin kenapa kamu bisa dekat dengan awan" aku memegang tangannya. Dia berusaha keras menahan air matanya..dia menggeleng..
"Ingat, tadi kamu sudah menyanggupinya" aku berusaha menguatkannya untuk bercerita..aku tau ini akan sama sakitnya dari malam kelam yang dia ceritakan dulu. Aku ingin mendengar alasannya.
Setelah dia memejamkan matanya, dia mulai berbicara pelan
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani dengan badan bergetar..aku mengelus pipi kirinya dengan tanganku
Quote:Yani : dulu ketika kita PKL, aku sering smsan sama dia. Yani : aku sering curhat dengan dia tentang kita. Yani : aku melihat tiap balasan smsnya, dia sangat peduli dengan keadaanku.
Dia menghentikan ceritanya, dia melihatku dan menggelengkan kepalanya. Dia terlihat enggan melanjutkan. "Udah gpp, aku pengen dengar koq" aku berusaha tersenyum
Quote:Yani : sejak sms dengan dia, aku merasa dia memperhatikan ku, dia sering menanyakanku tiap pagi, kamu udah makan, kamu lagi apa.
Yani : dia peduli danganku Ri..
"Trus aku tidak perduli denganmu waktu itu?"" aku menatapnya skeptic
Quote:Yani : kamu berbeda Ri, aku gk pernah bisa melihat sifatmu..kamu selalu bercanda ketika aku bertanya tentang kita.
Yani : aku hanya dapat merasakn dirimu ketika kita tidur bersama. tanpa terhalangi seutas benang.
Yani : tetapi sejak dia mau mendegarkan segala curhatanku, aku merasa seperti (maaf) Pelacurmu Ri...
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Kembali dia memejamkan mata dan mengangkat kepalanya, dia berusaha sangat keras menahan buliran itu..
"Kenapa kamu gak pernah cerita tentang itu ke aku Ni?" Kamu tau sikapku gimana" Pernah aku bertanya tentang hal2 private mu?"" dia memotong omonganku
Quote:Yani : kamu itu tidak perduli denganku Ri?" Kamu hanya menginginkan tubuhku..
Aku sangat terkejut dengan perkataannya, apakah aku senista itu, aku hanya menginginkan tubuhnya?"
"Kamu tau kenapa aku tak pernah bertanya tentang hal privatemu?" Hah " diri ini sudah sedikit tersulut emosi akan penjelasannya barusan.
Tidak lagi dia bisa menahan airmatanya...aku menghentikan bicaraku, kuhapus air mata itu...aku diam sejenak menunggu isyarat bahunya atas tangis dalam dadanya..
"Aku tak akan mau bertanya duluan sebelum kamu mau terbuka menceritakannya..mungkin kau melihatku seperti itu karena aku tidak perduli..dan mungkin aku terlalu bodoh dengan sikapku" aku memegang kedua tangannya yang kini telah berada di kedua lututnya. Dia mengangkat wajahnya melihatku.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani "Dulu, saat kau menceritakan masa kelam mu..aku membencimu setengah mati..aku bahkan sempat memaki mu..tapi apa Ni, aku terlalu cepat menilaimu...dan itu menyakitkan buatmu bukan?""
"Aku gak mau bertanya jika orang itu gak mau membuka dirinya, aku tak mau menghakimi terlebih dulu"
"Aku gak mau mengulang kesalahan yang sama ketika salah menilaimu malam itu"
Aku menarik nafas panjang...berat yang harus kulakukan..tapi aku tak mau lebih lama menyiksanya..
"Aku tau, aku gak pernah bisa menjadikanmu satu2nya orang yang ada dsini" aku membawa tangannya kedadaku "Aku sudah berusaha, selama kita bersama..bahkan ketika kita tidak terpisahkan oleh seutas benangpun, aku masih memikirkan marisa dan terkadang aku merasa sangat jahat terhadapmu dan marisa"
Dia bersuara pelan dan bergetar..
Quote:Yani : aku yang salah Ri, aku yang merebutmu dari marisa...
"Bukan...bukan kamu yang salah" Aku mengangkat wajahnya, aku menggeleng kan kepala.
"Aku yang salah, aku terlalu takut untuk terbuka dengan hatiku sendiri"
"Kamu sudah berpeluh kesah untuk mendapat tempat dihatiku"
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani "Hatiku terlalu munafik mengakuinya"
"Saat kau memakai kalung dolphin itu, hatiku sudah memberikan tempat sama specialnya dengan marisa"
Yani terlihat meraba lehernya, dia sedikit kaget dan mencari2 di kasur tempat dia tertidur semalam.
"Aku sudah mengambil sang dolphin" jelasku melihat kebingungannya, dia melihatku dengan mata berawan lagi. "Maaf aku menyiksamu dengan semua yang telah kita lakukan"
Quote:Yani : maaf Ri...kasih aku kesempatan merawatnya lagi (dia kembali mengeggam tanganku erat)
"Aku tau, Awan sangat mencintaimu, dia masih sama seperti apa yang kau ceritakan tadi, aku melihatnya tadi ketika dia sangat khawatir melihatmu tertidur tadi pagi"
"Mungkin di diri Awan, kamu bisa menjadi satu2nya orang yang bersinar disana"
"Tidak seperti denganku yang belum mampu menerimamu seutuhnya"
Quote:Yani : Ri maafin aku Ri...
Lagi2 matanya sudah tidak mampu menahan luapan air mata itu..aku sangat tidak tahan melihatnya..Aku memeluknya kini, pelukan terhangat yang bisa aku berikan, bahkan belum
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani pernah dia dapatkan dari dulu saat bersamaku.
"Maaf Ni, aku bisa melupakan semua yang telah terjadi..tapi aku tak akan pernah bisa memaafkannya" aku menahannya dipelukanku, dia terlihat akan melepaskan pelukanku. Kini diriku yang memeluk erat seperti dia biasa memelukku. "Pergilah Ni, ada Awan disana yang menunggumu, Maafkan semua yang pernah aku lakukan terhadapmu"
"Maaf jika kita harus seperti ini...mungkin ini yang terbaik untuk kita"
Dan itulah kata2 terakhir dari mulutku untuk yani, yani membalas pelukanku, tidak seperti biasanya, pelukannya tidak bertenaga..Aku tau dia bersedih..tapi aku harus
melakukannya.. cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani 48. Wisuda Ecek Ecek
Sore itu aku mengantarkan yani kekontrakannya..
Dia sangat berat melepasku ketika aku pamit pulang, tapi seperti kata2ku sebelumnya, aku telah melupakan semuanya, aku sudah melupakan yang terjadi antara kami. Tidak ada dendam di hati ini, aku sudah mengikhlaskan semuanya.
Cukup sampai disitu penderitaan yang bisa kuberikan ke Yani..aku tak mau menambahnya lagi. Aku sudah berdosa dengan segala yang kami lakukan.
Selama 1bulan pertama sejak aku melepasnya..aku masih mendapati bungkusan makan pagi di pegangan pintu kamar, masih dengan tulisannya yang sulit kubaca..hanya kata2 "Maafkan Aku" yang tertulis disitu.
Trus makanannya gimana?" bohong nek anak kostan kere kyk ane menolak makanan gratis kyk gitu..
Akupun tiap sorenya mengantar tuperware yang menjadi wadah makanan itu. 2 minggu setelahnya aku sering mendapati Awan berada di depan kontrakan yani, menunggu yani keluar.
Aku mengantar wadah tuperware itu di jam yang sama tiap harinya..jadi yani sudah hapal jam berapa dia harus menghilang.
Cantika Mandriyani Karya R. T. Eriwanto di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Memang sakit ketika melihat Awan berdiri duduk disana menunggu yani untuk mengajaknya keluar.
Namanya juga orang yang pernah ada dihati, pastilah rasa sakit itu sedikit menyiksa. Tapi hati ini sudah berusaha tulus melepaskannya, membiarkan dia mencari bahagianya sendiri. ...
Tahun baru 2005 itu ane merayakannya bersama teman2 di asrama Sumbawa di dekat Hotel Melia Purosani timurnya jalan malioboro. Hari2 tarakhir kuliah juga ane hanya sekilas dikampus. Datang, koreksi laporan dan langsung pulang lagi kekostan.
Aku kembali menjadi diri yang dulu, yang selalu ceria dengan segala kekonyolan yang melekat. Serta tidak lupa gaya sok2 cuek sang buaya.
Setelah selesai dengan koreksi laporan dikampus, sempat ada cara seperti pendadaran gitulah. Dan ane waktu itu dinyatakan lulus dan pihak kampus mengharuskan kami mengikuti wisuda ecek2.
Kalo gak salah bulan april waktu itu kami akan di "wisuda"
Entah di hotel mana waktu itu..dekat2 jalan Paris sana, ane beneran gak ingat nama hotelnya..ane sudah sangat benci dengan segala tentang kampus itu..entah kenapa sepertinya
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani banyak banget kenangan yang tidak enak dengannya.
Pagi itu, sebelum acara inti wisuda..diri ini duduk dibarisan paling belakang. Sambil menunggu waktunya kami masuk kedalam ruangan. Entah apa namanya ruangannya itu...lagi2 ane gak ambil pusing.
"Kak, tadi kesini sama sapa aja" suara cempreng mimin yang menyolekku dari belakang. Aku menoleh kearahnya.
Quote:Ane : sendiri dek. Kamu sama sapa" Mimin : itu sama adik sama orang tuaku kak.
Ane : lah pacarmu mana"
Mimin : gak ada kak, baru putus bulan kemaren. Belum dapat lagi. (enak bener itu mulut ngomong..wkwkkw)
Ane : kasian yang jomblo (isengku muncul)
Mimin : ye kakak ini ngejek aja, kakak sendiri ya jomblo kan" Oiya kak, aku belum ngerti, dulu kakak sama yani pas pelukan dalam kamar, kenapa yani nangis2 kak" kakak selingkuh ya" apa kakak hamilin dia"
Benar2 itu mulut minta ditampol...aku dikira sejahat itu.. Ane : huss gk baek ngomongin orang, itu dia kesini.
Terlihat disana yani bergandengan tangan dengan Awan menghampiriku dan Mimin.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Awan masih terlihat kikut ketika dekat denganku.
Hahahha..biasa aja wan...santai aja...tapi siap2 ntr santet linggis dalam perut..jadi jangan kaget besok jalan gak bisa bungkuk karena ada linggis dalam perut...awkwkwkkw...canda gan...ane gak segitu jahatnya..paling santet paku jarum...hahay....gak gak...iseng doang itu..
Setelah mengantar pasangannya, awan pamit kembali ktempat keluarga yani yang datang waktu itu..mimin juga langsung ilang entah kemana...itu orang kyknya di culik penunggu hotel itu..ato gak dia ngecengin para karyawan disitu..
Aku yang melihat yani, segera berdiri sekedar menyapanya.
Quote:Ane : hey Ni, selamat yah dah lulus...(garuk2 kepala sambil senyum mesum sperti biasa)
Yani : makasih ya, kamu juga selamat ya Ri.
(doi memelukku, tidak ada perasaan apa2 sih, cuman sesak nafas aja...pelukannya tidak berubah..tetap erat seperti dulu)
Aku tidak membalas pelukannya..aku tidak mau memperlihatkan sedikitpun perubahan di ekspresiku. Setelah melepas pelukannya, dia sedikit merapikan toga yang ane kenakan. Dia mendekatkan mulutnya kearah telingaku. "Makasih yah atas semua waktu yang telah lewat, kamu jangan
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani berubah, tetaplah seperti Eri yang pernah kucintai" Diapun kembali kearah keluarganya ngumpul..
Oiya waktu itu kedua orang tua ane gak sempat datang karena sedang dalam masa paceklik kalo gak salah, jadi sedikit kesusahan dalam biaya ke-yogya-nya. Jadilah diri ini sendiri seperti sedia kala, kayak orang ilang ...awwkwkwkkw...
Tidak berapa lama, kamipun dipanggil oleh MC untuk masuk ke ruangan tempat kami akan diwisuda..ane lupa2 ingat waktu itu...ya tadi itu, ane sudah sangat benci dengan segala sesuatunya yang berkaitan dengan kampus ecek2 itu.
Setelah acara selesai, ane langsung pulang ketika keluar dari ruangan. Jadilah ane sendiri kyknya waktu itu yang tidak ada foto wisuda ecek2nya...hahahaha... (barusan itu ketawa nyesek lho gan )
Dan begitulah akhir cerita ane dikampus itu, bersama yani dan marisa.
Sampai jumpa di Part 3. Luntang Lantung
Terima kasih telah membaca dan menyempatkan koment dimari...maaf jika ada salah2 kata...biasa buaya emang gitu..waton jebret..
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Special Part : Goodbye Yani, Semoga Engkau Bahagia 5hari setelah acara "wisuda"...
Pagi itu, aku hanya berbaring di kasur, badanku tidak terlalu enak rasanya. Sedikit pusing..maklum buaya jablay kyk gini gan..pas sakit gak ada yang ngerawat...wkwkwkwkwk
Aku sedikit kaget ketika pintu kamar digedor2 orang, entah siapa lagi pagi2 gini gak ada kerjaan dipintu kamarku. Ini kalo gak mimin ya si kampret arif, gumamku ketika berjalan membuka pintu.
"Ri, Yani Ri..dia.." kampret dia menghentikan suaranya, dia mau membuat dramatisir ternyata
Akupun kembali ke dekat meja belajar dan mengambil segelas air dari ceret biru itu aku kembali kedepan pintu dimana dia terduduk khawatir di tembok depan kamar.
Quote:Ane : ni Wan, tenang dulu..minum dulu (aku menyerahkan segelas air itu)
Awan : Yani Ri... Ane : udah minum dulu, tenang... (seperti biasa, buaya ini sok cool, sambil menepuk bahunya )
Dia menghabiskan satu gelas air mineral itu, haus juga ni kampret satu. Dia meletakkan gelas di depannya dilantai. Quote:Awan : Yani Ri dia semalam nyoba bunuh diri, dia
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani mengiris nadinya. Sontaklah itu kamera di close up kewajah ane yang pas2an itu..kyk sinetron alay2 sekarang..trus ane sambil
ngomong... "Aaaaappaaaaaa?" ....hadeh kenapa ane koq jadi korban sinetron gini yak...wkwkwkkw
Quote:Ane : Apaaa...koq bisa Wan?" Kalian ada masalah" Awan : udah ayuk Ri, liatin dia, dia dari semalam belum sadar, dia ngigau manggil kamu terus.
Dan berbesar dirilah buaya jablay satu ini...Maaf ya Awan, pesonamu masih kalah telak dengan sang buaya...hahay...
Akupun mengikuti awan ke kontrakan yani, tidak lama kami sampai, kontrakan itu kebetulan tidak terlalu jauh dari kostanku.
Itu kamar yani benar2 berantakan..pecahan cermin berserakan dimana2, didekat kasurnya terlihat bekas darah yang kini sudah mulai mengering.
Aku mendekati tubuh lemahnya yang hampir kehabisan darah. Aku melihat gelagat tidak baik, bisa2 dia mati kehabisan darah. Itu pergelangan tangan kirinya hanya dibungkus dengan kaos oblong warna putih yang berubah sedikit merah karena darah.
"Wan, cari taksi kedepan, kita bawa yani ke rumah sakit" awanpun hanya mengikuti kata2ku, dia terlihat sangat bingung waktu itu.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku menggendong tubuh tak berdaya itu, dia sesekali mengigau memanggil namaku..entah apa yang terjadi semalam. Ada yang tidak beres ini...jedeng jedeng...mata ini terbelalak sebelah mengisyaratkan diri sebagai seorang detektif....wkwkwkwk...canda dikit gan ben gak spaning pagi2..
Setelah mendapat taksi, aku meminta taksi membawa ke rumah sakit terdekat. Tidak berapa lama kami sudah sampai di depan RS "LempunyangWangi".
Awan hanya mengikuti dari belakang dengan muka sangat panik. Beberapa perawat mendatangi kami, dengan dibantu mereka aku meletakkan yani di ranjang yang didorong2 itu..ah apa namanya ranjangnya itu...mbohlah..wkwkwkwkwk
Aku lupa, aku belum membayar taksi, aku menyuruh Awan menunggu yani didepan ruang ICU..terlihat disana pak supir taksi menunggu..ya iyalah, orang taksinya blm dibayar...wkwkwkw...maklum gan, ane sedikit panik...jadi dimaafin yak..
Menjelang siang, badanku sudah tidak enak rasanya, sedikit demam, ditambah menggendong yani, ditambah belum mandi...asli gk ada minusnya..tambah2 terus...ini matematika apa cerita sfth sebenarnya...
Aku pamit ke awan untuk pulang mandi, dia terlihat sedikit
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani cemas disamping ranjang yani yang sudah dipindahkan keruangan berbeda itu. Aku sempat meminta Awan menghubungi teman2nya yani biar bisa menemani dia disitu...maklum ane waktu itu gak ada hape jadilah numpang menghubungi Mimin lewat hapenya.
Setelah selesai mandi, terlihat Mimin sudah duduk di teras depan kostan, aku segera mengganti baju dan segera melaju ke RS bersama Mimin dengan supraX-nya.
Sesampainya dikamar Yani dirawat, terlihat lumayan rame teman2nya yang datang waktu itu. Tapi dia belum sadar, terlihat dia sedikit pucat karena lumayan banyak kehilangan darah.
Aku keluar kamar, sekedar menghapus sedikit debu yang membuat mata ini kelilipan, sedikit berair sebenanrnya melihat tubuh itu terbaring lemas disana. Terlihat Awan duduk tertunduk, aku tau kepanikan itu. Aku mendekatinya, sekedar mengusap bahunya.
Quote:Ane : kenapa Wan, apa yang terjadi semalam" (msh mengusap2 bahunya yang menunduk)
Awan : dia marah semalam Ri, dia sampai memecahkan cermin dikamar, trus dia mengiris nadinya..(suaranya terdengar ragu..hmmm mau membohongiku, kurang ajar juga ini bocah satu)
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Ane : jujur aja wan, aku tau ada yang gk beres dengan kalian. (kini aku berdiri menghadap kedepannya, gestureku menghakimi)
Dia menggeleng, sekarang dia yang menangis...dasar cengeng...hahaha..aku hanya tersenyum sinis melihat tingkahnya..
Berhubung, sudah sifatku dari orok yg tidak terlalu mau mengorek hal private, jadilah aku menunggu dia cerita. Mimin terlihat sedikit berlari dari arah kamar tempat yani dirawat. Dia mengarah ketempat kami.
Quote:Mimin : kak, itu yani nangis2 manggil kakak. Ane : ya udah, ayo Wan, itu yani udah sadar (aku menoleh ke Awan yang sedikit kaget mendengar kata mimin barusan)
Tidak ada jawaban darinya, dia hanya mengikutiku dari belakang. Setelah kami bertiga masuk kamar, teman2 yang lain pamit pulang,tersisalah kami ber-4.
Mimin sesekali menawarkan minum ke yani yang masih lemah dengan mata berair itu. Dia hannya menggeleng, tatapannya jauh keluar jendela...entah apa yang dia pikirkan..
Quote:Ane : Ni, makan bubur dulu ya" Kamu belum makan dari semalam kan" (aku mendekatinya, dia berbalik melihatku) Yani : gak Ri, aku gak laper (wajahnya berubah ekspresi seketika)
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Awan : yank kamu gpp (pertanyaan bodoh ini lagi, jelas2 itu yani terbaring lemah kehabisan darah..hadeh)
"PERGI...JGN DEKAT2 AKU LAGI" jeritnya terdengar sangat keras diruangan rumah sakit itu sambil melihat Awan yang berdiri dibelakangku.
Mimin yang mengerti dengan keadaan itu, mengajak Awan sekedar menunggu diluar sampai yani tenang.
Quote:Ane : kamu kenapa" (suaraku pelan, dia mengangkat wajahnya yang sejak tadi menunduk)
Yani : aku benci Awan Ri, dia jahat seperti teman2 SMAku.. (deg..hati ini tiba2 tersulut emosi yang sangat besar...hitam kelam dan sudah mulai susah aku kendalikan)
Ane : kamu di apain Awan?" (erat tanganku menggenggam tangannya seperti malam dia bercerita.)
Yani : dia memaksaku melakukkannya semalam Ri, aku menolak...tapi dia tetap bersikeras memarahiku..lebih baik aku mati daripada aku harus menjadi (maaf) pelacur lagi Ri...
Aku sudah sangat emosi mendengar kata yani barusan, aku berjalan keluar tidak memperdulikan yani yang masih menangis diranjang RS itu.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku mencari2 dimana mimin dan awan berada, terlihat mereka sedang duduk dilorong mengarah ke pintu masuk. Dia menoleh melihatku yang datang dengan sedikit tergesa.
Sukseslah tinju ini mendarat dirahang kirinya, dia tidak berkutik setelah dia jatuh terduduk di tembok lorong itu. Dia hanya duduk sambil memegang wajahnya yang kesakitan.
"KALO KAMU GAK BISA BAHAGIAIN YANI, JANGAN PERNAH BERNIAT MENIDURINYA, DASAR BEJAT"
Aku menyudahi kata2ku dengan sedikit ludahan jijik yang keluar dari mulutku. Aku meninggalkan mereka menuju kekamar dimana yani sudah tertidur lemas.
Malamnya Mimin dan si kampret itu pamit pulang..aku hanya mengiyakan tanpa melihat kearahnya, aku sangat jijik dengannya. Akupun malam itu menemani yani di RS, dikamar itu hanya kami berdua..karena tidak ada pasien lain.
Entah kenapa, aku sangat sakit melihatnya tertidur pucat disitu. Aku akui sangat sakit melihatnya seperti itu.
Aku memang sudah sangat jahat terhadapnya, tapi tidak seperti ini juga jika akan berakhir. Aku lagi2 melakukan kesalahan yang sama ketika aku salah menilainya malam itu. Kini aku telah melepasnya dengan orang yang salah, yang berujung dia terkulai lemas didepanku.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku membelai rambut sebahu miliknya, aku tak berani mencium keningnya, aku telah berjanji ketika itu, terakhir kali aku mencium keningnya ketika di kamarku malam itu.
Dia terlihat membuka mata, dia masih pucat, belum ada apa2 yang dia makan sejak tadi pagi, hanya cairan dari impus yang tergantung disampingnya.
"Makan bubur ya, tadi di beliin endang" aku berbisik pelan sambil memegang tangannya yang sudah dibalut kasa putih.
Akupun mengambil bubur diatas meja disamping tempat tidur. 3 suap sendok, dia sudah menggeleng mengisyaratkan cukup.
Mumpung ane lapar juga, ane embat juga itu
bubur...wkwkwkwkw...kan sama2 dari pagi belum makan...ya ane laper juga kurang lebih sama seperti yani ..wkwkwkwk...
Yani hanya tersenyum melihatku..genggaman tangannya hangat terasa.
Quote:Yani : makasih ya Ri.
Ane : udah, kamu istirahat ya..kamu masih lemah itu.
Yani : gak ngantuk Ri, temanin sampe aku tidur ya..(aku merasakan kesan manjanya kini, tapi sorry ya, buaya ini tidak akan tergoda...hahay )
Ane : iya..aku temani sampai kamu tertidur. (anggukku pelan)
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Otak sama mulut gak singkron gan..maklumin yak, rada2 sedih suasananya...jadi kebawa......
Malam itu, aku memegang tangannya sampai dia terlelap dalam tidurnya. Terlihat sedikit senyum manisnya tersungging. Wajahnya sangat damai, sama seperti pagi tahun baru lalu..
Menjelang pagi, mimin sudah datang membawa bubur hangat utk Yani sarapan, kmrn aku sempat berpesan untuk sekedar membeli bubur jika dia akan kesini paginya.
Yani terlihat lumayan segar pagi itu, dan sejak dia memuka matanya, tidak lagi terlihat kesedihan di raut mukanya. Dia terlihat bahagia.
... Yogya 2008. Sony K750i-ku sedang di pakai oleh cewek yang masih memakai seragam SMAnya sore itu, dia terlihat asik mendengarkan lagu Gaby ~ Tinggal Kenangan. Entah apanya yang menarik dari lagu itu, dia sangat menyukainya.
Aku yang baru selesai mandi hanya memakai celana pendek dan mengambil posisi duduk di depan pintu menghadap ke halaman kostan. Sesekali aku melihat dia melantunkan lagu itu,,ah suaranya tidak jauh beda dengan adik
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani angkatku..suaranya cempreng..hahahaha
Quote:Cewek SMA-ku : yank, ini telpon dari sapa?" (dia sudah berdiri disampingku, dan menyodorkan hape kedepan mukaku)
Ane : itu kan ada namanya yank, masa kamu belum bisa baca?" (aku tersenyum melihatnya)
Cewek SMA-ku : aku angkat ya, awas kalo dari pacarmu.. (mukanya berubah marah, diapun mengangkat panggilan itu)
Diapun menekan tombol hijau di keypad dan mengarahkan hape itu ketelinganya..
Quote:Cewek SMA-ku : halow, ini sapa" ...
... Cewek SMA-ku : iya benar, aku pacarnya Eri, kamu sapa" ...
Cewek SMA-ku : benar cuma teman, awas kalian selingkuh.
Aku hanya bisa tersenyum mendengar obrolan singkatnya dengan orang di ujung sana. Tak lama dia menyerahkan hape itu, dia hanya memanyunkan mulutnya dan kembali kedalam kamar.
Quote:Ane : halo Ni" (yoi gan, itu di contact phonebook ane tetap kasih nama Yani)
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Yani : hai Ri apa kabar"
Ane : baik, kamu sendiri apa kabar" sekarang dimana"
Yani : baik juga Ri, sekarang aku dibatam, ikut kakak kerja dsini. Ane : owh..gimana, udah married belum"
Yani : belumlah, kamu sendiri kapan lulusnya"
Ane : yeee gak sebandinglah, aku nanya merid kamu nanya lulus..hahahha
Yani : itu yang ngangkat tadi sapa" koq ketus banget dia. Ane : ya ketus2nya sama kyk kamu dulu...
(aku melirik cewek sma itu, dia semakin menjadi didalam kamar, mukanya udah gak enak diliat, ditekuk2 gak jelas..cuekin aja...hahahhaha)
Quote:Yani : oiya, makasih ya, pas malam itu kamu jagain aku tidur, walaupun kamu yang tidur duluan (suaranya tertawa kecil disana)
Ane : masa iya aku yang tidur duluan" prasaan dulu itu kamu dah tidur deh.
Yani : gak juga, aku cuma pura2 tidur aja. (aku sedikit merasa malu ketika dia selesai mengucapkan kata2nya barusan)
Ane : maaf ya, aku langgar janjiku.
Yani : gpp...makasih ya, kecupanmu tetap sehangat dulu. ANe : hehehe..ya udah ya..nih cewekku gak enak bgt ngeliat
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani mukanya..ditekuk2 dari tadi..
Yani : ok..aku juga masih ada kerjaan..skali lagi makasih ya...dah...
Tut tut tut..telpon itu terputus..
Aku sempat tersenyum ketika mengingat malam itu dirumah sakit..aku tidak menciumi keningnya, aku mengecup bibirnya sebelum aku tertidur..
Good bye Yani...semoga engkau bahagia sekarang...amin...
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Filler : Valentine 14 February 2004 Yogya 29 Oktober 2015
Sore ini, aku belum beranjak pulang dari kantor. Masih terlalu panas cuaca diluar. Si Aji sudah pamit dari tadi, soalnya dia ada acara di tempat simbahnya di sekitar godean sana. Beuh...alamat jalan sore2 pulang nanti.
Di draft part 3 ini aku sedikit lebih teliti dalam menulis kejadian2 yang lumayan menguras otak cupu ku ini. Draft part 3 ini terjadi sekitar 9 tahun lalu...ah, aku harus lebih keras memutar otakku..aku sedikit lupa dengan kejadian2nya..si ini yang duluan ato si ini ya?"... itulah pertanyaan yang sering terpampang di kepalaku beberapa hari ini.
Aku sedikit memundurkan kursi, aku mengambil posisi selonjoran. Sesekali kulirik jam dinding itu..sudah lewat 8menit dari waktu pulang ku...tapi aku masih merasa sedikit panas ketika tadi menghabiskan ice blast di depan teras kantor.
Lagi2 hape bercover orange milikku mengalunkan dubstepnya Xilent ~ Choose Me menandakan ada panggilan masuk. Akupun mengangkatnya dengan sedikit malas2an.
Quote:Kanjeng Mamih : Eri kamu masih dikantor" Ane : Iya mbak" Kenapa mbak"
Kanjeng Mamih : Itu tadi kata Pak F**** semua peserta pelatihan kemarin sudah di status 0, coba kamu cek, kalo udh ntr malam lembur ya, naekin status 1 sama penugasan Asesor
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani sekalian. Ane : Iya mbak, ini skalian aku bawain laptop kantor pulang kekostan.
Kanjeng Mamih : Ok.. Dan hapeku kembali terdiam setelah panggilan terputus. Ah, sial..harus kutunda lagi draft yang masih 700an baris ini. Ngelembur mneh mas dab. Hadeh..
Akupun memasukkan laptop kedalam tas ransel hitamku. Untung juga kemaren dikasih sama si Boss ini tas, saat kyk gini aku tidak harus menenteng tas laptop, gumamku. Setelah memastikan semua barang elektronik sudah tidak tersambung dengan listrik, akupun meninggalkan kantor kecil itu. ...
Sesampainya di kostan, aku sudah tidak kuat dengan cuaca Yogya, bahkan di jam 5 sore ini masih saja terasa panasnya. Akupun bergegas mandi. Tidak lama aku sudah selesai dan kembali kekamar. Pc tua dikamar sudah terjaga dari tadi, aku sempat menekan tombol powernya sebelum berangkat mandi.
Aku menyempatkan diri memutar winamp, aplikasi yang sangat wajib ketika menyalakan PC. Playlist kali ini adalah Slowrock Asing.. Lumayan lama aku tidak mendengarkan lagu2 slowrock..aku sedikit bernostalgia setelah beberapa lagu mulai mengalunkan bait2 syair yang lumayan indah.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku membuka laptop kantor yang kubawa pulang tadi, aku mulai mengecek satu persatu nama kontraktor muda yang beberapa minggu lalu mengikuti pelatihan. Untunglah, aku tidak jadi lembur..status mereka belum bergerak dari 99..artinya belum diproses oleh kantor pusat.
Jadilah aku bisa meneruskan draftku...ketika asik mengingat2 kejadian beberpaa tahun lalu...tiba2 lagu itu mengalun indah..damn** aku baru ingat tahun 2004 itu...
Aku kembali membuka Thread yang aku buat d SFTH tanggal 16 lalu..aku kembali mengecek bagian2, aku teringat ada sesuatu yang tidak aku cantumkan..dan benar saja...ah pantesan ada sedikit yang janggal...pantesan waktu itu Yani bisa berubah jadi manja terhadapku..
... Yogya Februari 2004 Friday, February 13th
Siang itu sehabis sholat jumat, aku beranjak dari kostan menuju kostan yani, tadi aku sempat mampir sebentar saat pulang dari kampus. melangkahlah kaki ini dengan sendirinya, aku ingin mengajak Yani ke konser nanti malam, konser band luar. Meskipun aku tidak terlalu tau bahasa inggris, tapi aku sedikit antusias ingin melihat bule yang sebelumnya cuman aku lihat di film2.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Sesampainya di gerbang kostan, aku melihat joko dan hendi mereka tampak sedang asik membicarakan sesuatu.
Quote:Ane : Jo, Hend lagi ngapain kalian" Dah pada ngopi belum"
Hendi : nah Jo, dapat kopi gratisan kita.
(dia tersenyum melihatku, aku tau arti senyum itu..dasar anak kostan kere gk jauh beda juga dengan ku..wwkwkkw)
Joko : Asik...sana hend beli kopi dulu..duitnya minta tu sama Eri. Ane : bentar2 kyknya tadi ada 5rebuan dikantong (aku merogoh kantong belakang jeans ku)
Yani : Kalian ini bisanya cuman minta aja, Jgn dikasih Ri, ntr manja mereka
(ketusnya gk berubah2 ini emak2 satu)
Entah kenapa, joko dan hendi gak bisa berkutik dengan omongan pedes dari emak2 satu itu. Mereka diam seketika melihat yani yang nyerocos dari depan kamarnya. Setelah mendapat duit dari saku belakang, aku mengedipkan mata ke hendi, dia sangat mengerti maksudku. Aku menjatuhkan lembaran 5rebu itu dibelakangku, aku meninggalkan mereka menuju kamar yani.
Quote:Ane : Ni ngomong didalam dulu yuk, ada yang mau ta sampein.
Aku menarik tangannya kedalam, dengan maksud dia tidak
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani melihat ke tempat tadi lagi, jadi teman2 yang didepan bisa pergi membeli kopi, Bukan maksud merendahkan dengan menjatuhkan duit itu, tapi jika aku kasih langsung, yani tidak segan2 memarahi hendi, sungguh luar biasa kalo emak2 satu ini ngamuk...11-12 sama naga yang jaga putri fiona di menara film SHrek itu...dengan nafas api dan muka sangar tapi bisa genit ketika bersama si donkey...
Aku mengambil posisi duduk menyender ditembok menghadap ke dia yang duduk disudut kasur.
Quote:Ane : Ni, ntr malam ada acara gak" (senyum genit buaya seperti biasa)
Yani : gak ada Ri, emang mau kemana" jgn2 kamu mau ke mandala ya?" (ah sial ketahuan juga)
Ane : iya Ni, aku pengen liat bule Ni, belum pernah aku liat bule langsung...ikut yuk (aku memegang tanganya dengan tatapan mengemis)
Yani : tapi ntr kamu yan bayarin tiket, gimana?" Ane : OK.
Akupun tersenyum puas, aku bisa mengajaknya ke konser "Helloween" malam nanti di Mandala Krida yang tidak terlalu jauh dari kostan yani. Yey, aku bisa liat bule secara langsung, gumamku.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani ... Sore menjelang, aku sudah berada di antrian tiket konser itu, kalo gak salah waktu itu 25ribuan per-tiket. Setelah mendapat 2 tiket kamipun masuk kedalam stadion mandala krida.
Cukup lama menunggu kami hanya mengobrol2 ngalor ngidul..sperti biasa, aku hanya lebih banyak mendengarnya cerita2nya.
Sehabis magrib, konser pun dimulai tp saat itu yang di atas panggung masih band lokal "Jamrud" mengalunkan beberapa lagu2 mereka. Ketika band Jamrud selesai dengan lagu mereka, mulailah lampu2 di panggung dipadamkan.
Dan mulai terdengar melody awal Forever And One milik Hellowen..sontak stadion itu menjadi riuh seketika oleh sorakan penonton.
Sempat terjadi keributan di kedua pintu masuk, ternyata pintu stadion itu di jebol oleh ribuan penonton yang tidak mendapat tiket. Dan mereka mulai masuk kedalam stadion seketika pintu masuk jebol. Ribuan manusia meransek masuk, gelagatnya seperti waktu tahun baru sebulan kemarin.
Kami sempat disenggol oleh beberapa orang yang maju ketengah stadion, tidak ada aroma lain tercium, aroma alkohol, yap itulah mereka yang sok2an teler membuat rusuh.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani Aku mengajak Yani kebelakang, ketempat duduk disamping lapangan.
Yani tidak memperhatikan konser sama sekali, dia terlihat ketakutan dengan keributan serta bau alkohol yang tercium..masih dengan lantunan Forever And One dr atas panggung, diri ini dipeluk erat olehnya..dia bergetar ketakutan. Entah apa yang membuatnya begitu ketakutan malam itu.
Sejak saat itu hingga akhir konser, yani tidak melepaskan pelukannya, sudah lumayan larut, aku mengajaknya pulang. Disepanjang jalan menuju kostan dia tetap diam, tidak ada suara dari mulutnya.
Tidak berapa lama kami sudah sampai di kamarnya. Aku yang penasaran sedikit menanyakan kenapa dia bisa setakut itu.
Quote:Ane : Ni kamu kenapa" (aku membelai rambutnya yang menutup wajahnya yang tertunduk)
Dia hanya menggeleng pelan, dan sudah jadi sifatku tidak terlalu suka mengorek info jika orangnya sendiri tidak mau cerita terlebih dulu.
Aku mengambil segelas air dari dispenser disudut kamarnya. Ketika aku menyerahkannya, yani meminum habis air mineral itu. Aku tau, segelas air putih bisa sedikit membuatnya tenang.
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani
Cantika Mandriyani Karya R. T. Eriwanto di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Quote:Yani : makasih ya Ri (kini dia melihatku sayu) Ane : iya, maaf ya, gara2 aku ngajak nonton kamu jadi kyk gini. Yani : aku teringat hal kelam dulu Ri, aku benci bau alkohol. (dia kembali bergetar hebat)
Aku kini memeluknya, sekedar mengingatkan bahwa aku masih disini dengannya. Setelah aku merasa getaran tubuhnya sudah sedikit berkurang, aku menyuruhnya tidur.
Quote:Ane : Ni kamu tidur ya, kamu istirahat ya. (dia hanya mengangguk pelan)
Dia merebahkan badan di kasurnya, aku mengambil Doraemon segede gaban itu dan meletakkannya didalam pelukannya. Dia menggeleng pelan.
Quote:Yani : kamu nginap sini aja ya, aku takut. Ane : aku ada dsini, kamu gak usah takut.
Aku mengunci pintu kamar, sekilas kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 2pagi. Akupun memeluknya, sekedar menemani dirinya yang masih ketakutan. Dia membalikkan badan mengarahku.
Quote:Yani : maaf ya, aku belum bisa cerita sekarang. Ane : iya, cerita aja kapan kamu mau Ni
Aku sempat mengecup keningnya sebelum kami tertidur pagi itu..pagi tanggal 14 february 2004 bertepatan dengan hari
cRot.Ex Chapter B ; Cantika Mandriyani valentine. ------------------------------------------------Sejak saat itu, yani menjadi sangat manja kepadaku, dia juga belakangan memanggilku dengan kata "Yank".
Di part Tergoda aku lupa memaparkan bagaimana awal mula dia memanggilku "Yank"...mungkin dengan sedikit filler ini bisa menambah cerita yang sempat aku lupakan ketika menulis draft dulu...makasih...
Tusuk Kondai Pusaka 11 Goosebumps - Guru Monster Topeng Hantu Dua 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama