Ceritasilat Novel Online

Hantu Kesepian 1

Dewi Ular 32. Hantu Kesepian Bagian 1


HANTU KESEPIAN oleh Tara Zaglta Serial Dewi Ular Pameran barang-barang peninggalan
Morra Shally dilakukan di ballroom sebuah
hotel berbintang empat. 'Morra Shally adalah mantan artis musik dan film yang kondang di tahun 30-an. Menurut catatan biodatanya. Morra Shally adalah wanita blaster. ibu Makasar dan ayah Portugis.
Tetapi dalam biodata itu juga disebutkan, bahwa Morra Shally sejak berusia tiga
tahun hidup bersama bibinya di Yogyakarta. Ketika ia berusia lima belas tahun, ia
ikut pindah ke Jakarta lantaran pamannya
.ditugaskan di Jakarta. Sejak berusia tiga tahun ltulah Morra
Shally sudah 'menjadi yatim piatu, dan hidupnya bergantung pada sang bibi dan paman. Tapi setelah mereka hidup dl Jakarta,
ternyata Morra Shally meniti karirya
sendiri. Karir itu semakin hari semakin meningkat. sehingga pada tahun 30-an namanya menjadi pujaan- setiap orang.
la mendapat 'julukan 'dewi khayalan'.
karena kecantikan dan bentuk tubuhnya
yang super sexy itu sering menjadi buah
khayalan-para lelaki. . Morra Shally adalah satu-satu wanita
pada zamannya yang mempunyai tiga lubang tindik pada telinga kirinya .Seni lubang tindik tiga itu sempat diikuti oleh para
gadis di masa itu, namun tak lama kemudian hilang dengan sendirinya.
Dari catatan biodatanya, Morra Shally
mencapai puncak karir ketika berusia dua
puluh enam tahun dengan sebuah lagu
yang sampai sekarang masih dikenang oleh
para pecinta musik. Lagu itu berjudul:
IMPIAN DIBUAT KASIH. Ketika lagu itu
direkam dalam piringan hitam, Morra Shally sudah dua kali ganti suami.
.Sekalipun Morra Shally sukses dalam
karirnya, namun ia termasuk orang yang
gagal dalam 'cinta. Tercatat dalam biodatanya, selama ia menyandang predikat sebagai artis kondang, sudah sebelas kali melakukan kawin-cerai secara resmi Bahkan
tersebar gosip yang mengatakan, bahwa
Morra Shally banyak mempunyai pria simpanan Sampai ia berusaha limapuluh tahun. Sebuah surat kabar lama mengatakan,
bahwa Morra Shally adalah seorang petualang Cinta yang sangat piawai menjerat hati
lawan jenisnya _ Morra Shally meninggal pada usia 61
tahun dalam sebuah rumah yang bukan miliknya. Kematian itu sangat misterius. Pihak
kepolisian tidak menemukan tanda-tanda
pembunuhan, tapi pihak kedokteran juga
tidak menemukan satu penyakit pun pada
'badan Morra 'Shally. Sementara itu rumah
tempatnya meninggal ternyata adalah sebuah 'losmen gelap. yang menjadi tempat
prostitusi terselubung. Kematian Morra Shally sangat mengeJutkan masyarakat pada waktu itu. Rasa heran yang berlebihan sering meliputi hati para 'pecintanya- Hampir setiap orang .pada
waktu itu bertanya-tanya, "Mengapa Mona
ada di losmen tersebut" Siapa 'teman kencannya dalam usia enam puluh satu tahun
itu" Mengapa ia ditemukan tewas dalam
keadaan telanjang, sementara perhiasan
dan uangnya masih tetap utuh?"
Pihak dokter yang mengotopsi mayat
Morra pada waktu itu hanya menemukan
cairan hijau bening di sekitar rahimnya. Diduga cairan hijau bening itu adalah sperma
seorang lelaki. Tapi pihak kedokteran pada
masa itu belum bisa mengungkapkan secara pasti, apakah cairan hijau bening itu memang sp erma selama ini. Anehnya cairan
hijau bening itu cepat menjadi kering dan
lenyap terserap udara, seperti bensin.
Misteri kematian Morra Shally memang *
sampai sekarang belum terungkap. Sebagian orang masih ada yang ingat dan berharap 'dapat menyingkap tabir misteri tersebut. Namun sebagian orang lagi sudah melupakannya. dan hanya mengenang masa-masa kejayaan morra dengan lagu-lagu serta film-'film kesayangannya.
Tak heran jika dalam pelelangan barang-barang Morra itu kasus misteri kematiannya tidak diungkap sedikit pun oleh
pihak panitia pelelangan. Yang dibicarakan
hanya saat-saat indah dan berkesan bagi
Morra dan barang yang dilelang itu.
Poster wanita cantik dipajang hampir
memenuhi ruang lelang. Bahkan di pintu
masuk dan di bagian depan hotel tersebut
dipajang poster Morra berukuran besar.
Setiap orang yang lewat di depan hotel menyimpan rasa kagum. Mereka kagum akan
kecantikan Morra yang berambut hitam
lurus tapi berkulit kuning langsa!. Dengan
gaunnya yang ketat dan berdada lebar,
Mona tampak sexy sekali' dalam poster tersebut. Agaknya si pembuat poster sengaja
mengekspos kemontokan dada Morra yang
indah dan mudah memancing gairah setiap
lelaki itu. Di ruang lelang juga tersedia foto asli
Morra yang di~reproduksi dan diberi bingkai
eksekutif. Ada yang berukuran kecil, sedang dan besar.Tapi tak ada yang sebesar
poster di hotel atau di depan pintu
masuk ruang pelelangan. Barang-barang yang dilelang antara lain
gaun-gaun yang pernah dipakai show _oleh
Morra, termasuk baju tidurnya ketika berusia dua puluh lima tahun, juga sepatu kesayangannya, topi pantai, mantel bulu: kursi teras. meja dan cermin rias, asesoris, selimut tidur dan beberapa barang lainnya.
Seorang pengusaha berusia 50 tahun
sangat tertarik dengan mantel bulu Morra,
sehingga ia berani membeli dengan harga
tujuh juta rupiah. Harga yang sangat tinggi
untuk sebuah mantel bulu yang dijual Sebelum krisis moneter melanda Asia.
seorang wanita yang mengaku Pengagum- berat Morra Shally berani membeli sebuah arloji berangka Romawi dengan harga
6.4 juta rupiah. Padahal rantai arloji itu
bukan berlapis emas. 'tergolong royal juga
perempuan itu sebenarnya Tapi untuk sesuatu yang dikagumi, barangkali nilai tersebut bukanlah berarti apa-apa baginya
Bukan hanya penggemar dan pengagum Morra Shally saja yang hadir di. ballroom itu, tetapi pengunjung lain pun ikut
menyaksikan pelelangan tersebut, di antaranya para penggemar barang antik, pengagum seni, dan beberapa orang yang
ingin tahu siapa sebenarnya Morra Shally
itu. Di situ tampak pula seorang gadis cantik
jelita yang mengenakan stelan jas kantor
dan tampil dengan eksklusif sekali. Kecantikan gadis itu mengundang perhatian
orang banyak, nyaris mengalahkan daya tarik poster dan barang-barangnya Morra
Shally. , Gadis cantik berambut panjang yang
ditata rapi itu tak lain adalah si anak bidadari alias anak dewa yang terbuang kebumi beberapa waktu yang lalu. Siapa lagi
anak dewa yang dibuang ke bumi untuk
mencari cinta sejati kalau bukan Kumala
Dewi alias Dewi Ular. Kala itu ia didampingi
Sandhi, sopir pribadinya yang selalu tampil keren dan sudah seperti saudara sendiri
itu. ` Kumala Dewi datang ke tempat itu bukan tertarik untuk membeli satu barang
yang dilelang, sebab memang dia belum
pernah tahu siapa itu Morra Shally. la datang ke tempat lelang bersama Sandhi karena mencari seseorang yang menurut keterangan sedang menghadiri pelelangan tersebut. Orang yang dicari itu adalah Pramuda, orang yang menemukan Kumala saat pertama kali Kumala jatuh ke bumi, di
jalan tol, (Baca serial Dewi Ular dalam episode "ROH PEMBURU ClNTA )
Bagi Kumala, pria yang sampai sekarang masih membujang itu bukan saja
. sebagai teman baik, tapi juga sudah di anggap sebagai kakak angkatnya sendiri. Kumala beke rja di perusahaan' Pramuda sebagai konsultan yang ter nyata membawa keberuntungan tersendiri bagi Pramud a
"Coba cari di bagian depan sana, San! "
"Tadi kita kan udah dari' sana"l"
"Maksudku di .bagian lobby!"
"Ooo, lobby..."!" Sandhi bergegas ke
lobby lewat pintu utara. Kumala Dewi mencoba menghubungi Pramuda melalui telepon genggamnya. Tetapi agaknya handphone Pramuda tidak diaktifkan. Kumala .
jadi je"gkel sendiri dan menggerutu pelan.
"Brengsek orang itu. Katanya suruh temui di sini. eeh... setelah sampai sini dianya
nggak ada! Apakah begini saja harus kucari
pakai kekuatan batin" Aah. malas! Kalau
m"mang nggak -ketemu ya udah. Pulang- .
'hai ...tiba tiba ada yang menegur Dewi Ular
dari belakang. Pundak gadis cantik itu ditepuk pelan, hingga menimbulkan kejutan
kecil. ' "Hei, ngapain menggerutu sendirian?"
Kumala buru-buru berpaling ke belakang. Senyum ramahnya segera mekar.
"Eehhhw Delvi. Sama siapa, Del?"
'Tuh, tante di...," sambil Delvina menunjuk seorang perempuan yang sedang
menghampirinya dengan tersenyum-senyum kecil;
"Kenalkan, ini tanteku. Hmm. .. Tante,
ini Kumala Dewi yang pernah kuceritakan
dulu." 'Maksudmu... si gadis paranormal itu?" .
'Benar. Tante." Mereka saling berjabat tangan.`
"Ya, ampuuun... nggak kusangka kalau
cantiknya kayak gini" Kupikir gadis paranormal itu cantiknya sejajar dengan kecantikanmu. nggak' tahunya kamu kalah cantik
sama dia, Del." "Aah, Tante bisa aja Delvina juga cantik kok." 'ujar Kumala menjadi kikuk mendapat sanjungan begitu.
Kumala Dewi mengenal Delvina belum
lama ini. Mereka bertemu di Mc Donald's,
tapi tiba~tiba Delyina mengalami keanehan.
Gadis pegawai bank itu berubah menjadi
monyet besar 'alias gorila. Misteri perubahan itu berhasil disingkapkan oleh Dewi
Ular dan Delvina pun berhasil diselamatkan
dari racun kutukan seorang pangeran masa
lalu, (Baca serial Dewi Ular dalam episode
"LEGENDA YANG HILANG ).
Delvina mempunyai seorang tante yang
berusia sekitar 40 tahun. Sebenarnya sang
tante nnempunyai nama asli Zenita, tapi ia
sering dipanggil: Tante Zen, karena panggilan itu sangat mudah diingat oleh siapa
pun. Belakangan diketahui bahwa Tante
Zen adalah seorang janda yang ditinggal
mati suaminya tiga tahun yang lalu. Sang
suami meninggal dalam usia tujuh puluh
tahun. Perkawinan mereka tidak dikaruniai
orang anak pun,.namun agaknya hal itu
tidak menjadi beban kejiwaan bagi Tante
Zen. Mendiang suaminya adalah pengusaha yang sukses, sehingga warisan yang ditinggalkan sang suami itu membuat Tante
Zen sebagai perempuan kaya yang' punya.
Banyak orang mengatakan bahwa Tante Zen ,adalah perempuan yang cerdik. sekaligus bernasib mujur. Dulu ia bekas penyanyi bar- Perjalanan cintanya sudah pasti
amburadul. 'Tapi mendekati usia separoh
baya, la pandai mengambil sikap. menikah
dengan duda kaya tanpa anak. Perkawinannya yang hanya berlangsung selama empat tahun itu telah membuatnya menjadi
seorang jutawan. Kalau saja ia mau buru-buru berumah
tangga lagi, hal itu sangat mudah dilakukan.
Pria mana yang tidak ngiler melihat jandakaya. Bertubuh sexy dan berwajah cantik"
Tapi agaknya Tante Zen belum ingin berumah tangga lagi- Dia masih ingin bebas.
Masih ingin menikmati indahnya kebebasan
di tengah lautan harta yang melimpah.
"Kebetulan bank tempat kerjaku terkena likuidasi. dan yaah... mau nggak mau
aku jadi pengangguran. Tapi aku ingat masih punya 'Tante. maka aku mengadukan
nasibku pada Tante Zen, lalu... bekerjalah
aku di salah satu perusahaan tanteku itu,"
tutur Delvina menceritakan nasibnya yang
'sekarang, yang menurutnya jauh lebih beruntung daripada menjadi pegawai bank seperti dulu. '
Sandhi pun bergabung dengan mereka
la dikenalkan kepada .Tante Zen. Otak
konyolnya segera berkecamuk sendiri melihat kecantikan Tante Zen yang berpenampilan gamer itu. Tapi kekuatan batin Dewi Ular mengetahui maksud konyol Sandhi yang ingin
menjerat perempuan itu dengan aji 'Tunduk Setir-nya. dewi Ular pun berbisik pelan kepada Sandhi._
"Jangan macam-macam sama dia. Dia
bukan perempuan biasa."
"Ah, yang bener?" Sandhi menjadi sedikit tegang. ~
"Dia penghisap darah manusia. Kelihatannya saja tenang dan anggun, tapi
sebenamya dia buas dan ganas. Salah-salah darahmu dihisap habis lewat ggitan pada lehermu !." `
vampire"l" "Sejenis itu," balas Kumala berbisik.
dan mendadak sontak bulukuduk Sandhi
merinding semua. Niat konyolnya dibatalkan. Dewi Ular hanya tertawa dalam hati.
karena ' keterangannya tadi hanya tipuan
belaka. agar Sandhi tak memanfaatkan kesempatan dalam kebetulan.
Saat mereka bicara tentang Morra Shally, perempuan bertubuh tinggi dan berpinggul lebar tapi seksi itu mengaku salah satu
penggemar lagu-lagunya Morra Shally.
Bahkan ia termasuk kolektor lagu-lagunya
Morra Shally. Karena itulah 'ia tertarik
dengan acara lelang tersebut.
"Siapa tahu ada barang-barangnya
Morra yang menarik untuk kubeli," ujarnya
dengan kalem dan sedikit agak 'angkuh.
Mungkin merasa sebagai wanita kaya, maka ia perlu memasang lagak angkuh kepada
siapa saja yang dijumpainya.
"Kau sudah pemah dengar lagu-lagunya Morra Shally, Kumala?" tanya Tante
Zen . *Mungkin saja sudah pernah, cuma '
nggak tahu
kalau suara itu milik Morra
Shally." "Lagu-lagunya enak diinkmati malam
hari'. Waktu aku kecil, aku pernah melihat
dia tampil di layar teve, tapi waktu itu teve
masih hitam-putih, dan waktu itu aku belum menjadi pengagum lagu-lagunya. Sampai' sekarang aku masih ingat gayanya yang
menakjubkan dalam membawakan lagu-lagu berirama romantis. Kurasa... kau pasti
pernah melihat filmnya. Karena belum lama
ini salah satu teve swasta menayangkan
filmnya Morra." "Mungkin saja saya memang pernah
melihatnya di teve. Tapi yang jelas, sekarang ini Morra ada di antara pengunjung
lelang ini." "Maksudmu "! " Tante Zen terperanjat,
demikian pula Delvina dan Sandhi.
"Aku merasakan ada sesuatu yang hadir
di antara kita. Sesuatu itu adalah gelombang energi gaib yang menurut dugaanku
adalah energi gaibnya Morra Shally. Tapi...
entah di sebelah mana ia menampakkan
dirinya " "Ah, jangan nakut-nakutin begitu, ah!"
sela Delvina dengan cemas. `
Tante. Zen justru tertawa pelan, menganggap keterangan Kumala suatu lelucon
belaka. Bahkan la 'ikut menimpali dengan
nada candanya ' ' "Kalau begitu, kita cari dia dan kita
mintai tanda tangannya"
Sandhi berbisik kepada Delvina, "Bilang sama tantemu. Kalau 'Kumala berkata
begini, bukan berarti main-main. Dia serius."
"Hmm, ehh..- aduh, aku nggak bisa
ngomong lagi. Bulu-kudukku merinding, seperti ada yang mendekatiku dari belakang."
"Crewet " gerulu Sandhi pelan sekali.
"Aku juga merasa .sedang didekati sesuatu.
Ooh... dingin sekali! tengkukku ini, Delvi.


Dewi Ular 32. Hantu Kesepian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

'Coba kau lirik, siapa yang ada di belakang
kita." "Nggak mau, alim!" Delvina justru bergegas merapatkan diri di antara Tante Zen
dan Kumala . Sandhi segera mengajukan usul kepada
Kumala secara .bisik-bisik pula. "
"Kurasa". kurasa Bang Pram sudah
pulang dari sini. Sebaiknya kita susul ke rumahnya saja, Mala."
"Aku juga beru berpikir begitu."
Kumala Dewi pun segera pamit meninggalkan tempat lelang tersebut, tapi Tante
Zen masih merasa _betah di situ dan ingin
ikut dalam pelelangan berikutnya. Mau tak
mau Delvina menahan tekanan batin karena harus menyimpan rasa takutnya Padahal waktu Kumala dan Sandhi pergi meninggalkan mereka. cahaya sore sudah pudar, remang petang pun datang ,Suasana
magrib membuat Delvina makin was Was
berada di antara barang-barangnya orang
yang telah lama meringgal dunia itu.
Selain Sandhi dan Mak Ranah, sang pelayan bagian dapur, ada lagi orang yang_tinggal di rumah Dewi ular, yaitu Pandu
dan Buron. Pandu sekarang masih berada
di Jepang Ia telah alih profesi mutlak dari
seorang wartawan foto menjadi seorang
bisnisman. Sebenarnya Pandu dan Kumala masih
tetap menjalin hubungan cinta kasih. Tetapi
Kumala sengaja memberi kebebasan kepada Pandu untuk mengembangkan karir
barunya. Sebab menurut ramalannya, Pandu akan lebih berhasil jika menggeluti karir
hanya di bidang bisnis, kerja sama dengan seorang pengusaha beken yang juga
dikenal oleh Kumala. . Sementara itu, Buron masih' belum keluar negeri, sebab memang ia secara tidak
langsung bertugas sebagai asisten Kumala
Dewi dalam dunia mistik. Buron adalah
pemuda berambut kucai .tipis potongan
punk-rock, dan berbadan sedang. la sebenarnya jelmaan dari Jin layon. yang sering
pula disebut sebut sebagai jin usil oleh Mak
Bariah dan Sandhi. Wajah Buron yang tidak setampan Pandu itu sebenarnya berubah jauh lebih
tampan lagi dari Pandu. Tetapi dulu ia pernah diwantil wanti oleh Kumala agar tidak
mengubah -ubah penampilan dan wajahnya. Maka Buron pun tetap menggunakan
sosok wajah seperti saat ta menjelma diri'
sebagai pemuda yang pertama kalinya. '
Julukan jin usil itu sampai sekarang
masih dipakai. karena Buron memang sering memanlaatkan kekuatan gaibnya sebagai jin untuk mengusili orang lain yang baru
dikenalnya. Misalnya, seorang tamu yang
datang dan ingin bertemu dengan Kumala
Tamu yang datang dengan membawa
mobil sendiri itu tak lain adalah 'tante Zen.
la datang tanpa membuat janji lebih dulu,
sehingga Kumala Dewi tak tahu akan kedatangan tamu seorang janda kaya. Saat itu,
23
-Kumala dan Sandhi sedang meluncur ke
rumah seorang klien karena ada persoalan
mistik yang perlu ditangani. Tante Zen
datang sendirian pada saat awal terdengarnya adzan magrib berkumandang. Buron
menyambutnya di serambi samping yang
berhadapan dengan taman dan tembok pagar tetangga.
Perempuan yang punya bibir agak tebal
tapi sangat sensual itu, memperdengarkan
keluhan kecewanya setelah Buron mengatakan bahwa Kumala Dewi belum pulang.
"Mungkin sebentar lagi Kumala datang
Tapi lain kali saya sarankan agar Tante menelepon dulu sebelum datang kemari. Setidaknya janjian- dulu sehari sebelumnya,
atau tadi pagi. Sebab, kalau 'tak ada janji
dengan tamu, Kumala memang sering pulang melantur."
"Oh, begitu ya?" Tante Zen manggut-manggut. "Habis, Dewina nggak pemah bilang begitu sih. *Jadi saya langsung aja datang kemari setelah diberi alamat rumah ini
oleh keponakan saya itu."
"Ooo, jadi Delvi itu keponakan Tante?"
"Ya Bahkan sekarang dia tinggal serumah dengan saya. Eh, tapi ngomong ngomong Anda juga kenal dengan Delvina,
.ya " "Kenal sekali," jawab Buron, lalu menceritakan secara singkat keterlibatan dirinya
dalam membebaskan Delvina dari kejahilan
roh pangeran masa lalu itu.
Mak Bariah menyediakan dua gelas minuman. Seperti biasa, .jika Kumala tak ada, Buron menerima tamu. Mak Bariah tahu
tugasnya sendiri, yaitu membuat minuman
dan menyuguhkan hidangan dalam kaleng.
Tapi jika tamunya tampak tidak ingin menunggu Kumala. tentu saja minuman dan
hidangan kaleng itu tidak dikeluarkan `
Agaknya tamu beraroma parfum Boss
Sport itu punya masalah yang sangat penting dan ingin dibicarakan dengan Kumala,
Sehingga ia menyempatkan datang serta rela menunggu Kumala pulang.
Pandangan mata Buron dari tadi sudah
bernada nakal. Blues ketat yang dikenakan
Tante Zen itu berbelah di 'dada lebar. sehingga sepasang gumpalan di dadanya
tampak tersembul sedikit dan menjadi bahan lirikan mata nakalnya Buron.
"Agaknya ada sesuatu yang amat penting ingin Tante bicarakan dengan Kumala,
ya?" pancing Buron sambil menutupi kenakalan matanya.
"Hmmm, yaah... memang begitu. Setelah mendapat penjelasan panjang-lebar dari'
Delvi tentang kehebatan Kumala dalam dunia paranormal. saya jadi ingin minta tolong
pada Kumala. Hmmm... soal keanehan
yang terjadi di rumah saya, belum lama ini.
Saya anggap keanehan itu adalah keusilan
jin atau hantu, atau sejenisnya. Mungkin
saja di rumah saya ada jin usil yang kerjanya bikin orang penasaran dan kebingungan."
Buron tersenyum. merasa dirinya disindir, Tapi perasaan itu segera dibuang.
mengingat Tante Zen agaknya belum mengetahui bahwa dirinya sore itu sedang bicara dengan jelmaan jin yang dijuluki jin usil;
"Apakah rumah Tante Zen itu rumah.
kuno?" "Rumah kuno sih nggak. ya" Soalnya
saat dibangun saya selalu mengontrolnya
setiap seminggu sekali. Tapi kayaknya sekarang rumah saya itu dihuni oleh hantu atau
kekuatan aneh yang bikin saya nggak habis pikir.
"Kalau nggak habis pikir, ya sudah jangan dihabisin pikirannya," kata Buron dalam candanya,. membuat suasana di antara
mereka menjadi lebih akrab lagi."
"Saya sering dengar dari mulut orang-orang itu, katanya setiap rumah itu ada penunggunya, ya" Apa betul?" tanya Tante
Zen. "Betul sekali itu. Kalau sebuah rumah_tidak _ada penunggunya. pasti rumah itu sedang dalam proses penjualan, atau sedang
mau dikontrakkan." 'Tante Zen tertawa kecil. Sederhana sekali. la tak mau tertawa lebar-lebar. takut
kehilangan wibawa dan kharisma sebagai
perempuan kaya. "Maksud saya, apakah benar setiap
rumah. itu ada' roh halus yang menungu
dan' menempati rumah tersebut?"
"Kayaknya sih memang begitu, 'Tante .Di rumah ini pun banyak hantunya."
"Ah, yang benar" Masa' begitu sih?"
Tante Zen mulai waswas. "Dulu sewaktu rumah ini masih kosong,
pernah dua kali dipakai buat gantung diri'.
Jadi roh orang yang gantung din' itu sering
menampakkan diri pada kita, atau kadang
menggoda dengan hal-hal yang menegangkan saraf kita." ujar Buron membuat. Tante
Zen percaya saja dengan bualan itu. Wajah
cantiknya semakin kelihatan tegang. Sekalipun demikian, ia masih menyimpan rasa
takutnya. Malu jika rasa takutnya itu sampai
dilihat Buron. 'masa' rumah sebagus ini ada hantunya
sih" Tapi kata Delvi. Kumala adalah gadis
yang pandai mengusir hantu dan..."
Tante Zen tak jadi melanjutkan ucapannya. Pada saat itu pandangan matanya segera tertuju ke minuman dalam gelas. Sirup
merah dalam gelas itu tiba-tiba bergerak
turun sendiri, seperti ada yang menghisapnya sampai habis, tinggal beberapa tetes
saja. - "Oooh, kenapa air minumku bisa bergerak sendiri"!"
"Pasti perbuatan roh orang yang gantung diri itu." .
"Ah, apa iya_..."!" Tante Zen semakin
tegang. Duduknya pindah di samping Buron. Dalam hatinya Buron tertawa cekikikan. sebab air minum yang menyusut sendiri
dan lenyap bagaikan disedot hantu itu adalah perbuatan usilnya Buron. la menyedot
air minum itu dengan kekuatan batinnya.
Dengan tambahan cerita angker sedikit'.
suasana di serambi samping itu menjadi terasa lebih angker lagi.
* Sampai lewat petang ternyata Kumala
Dewi belum datang juga. Tante Zen mencoba menghubungi Kumala melalui handphone, tapi tak ada sinyal masuk, pertanda
http://cerita-silat.mywapblog.comFF0059">SFF0007">eFF4900">rFF8C00">iFED200">aD6FF00">l 87FE00">De36FF00">wi 00FF2C">Ul00FF7F">ar 00FFCC">- H00DBFF">an0093FF">tu 0051FE">Ke0002FF">se5000FF">pi9E00FF">an
hp-nya kumala sedang tidak diaktifkan."
"Biasanya kalau .HP nggak-diakaktifkan,
. Kumala dalam keadaan sedang sibuk menangani pasiennya," kata Buron yang merasa semakin lebih akrab lagi' dengan Tante
Zen. ' Suara bel tamu berbunyi. Mereka memandang ke pintu gerbang. 'ternyata ada
seorang tamu lagi yang datang dengan
menggunakan taksi. "Siapa dia, Buron?"
"Ooh, hmm... teman kami. Alben, namanya"
Buron berseru dari serambi samping,
"Buka saja gerendelnya, Ben! Nggak dikunci kok!"
Pemuda bertubuh sedang dengan ciri
rambut potongan cepak seperti militer itu
agaknya baru pulang dari kantor, la masih
membawa tas kerjanya yang berisi tustel
dan perlengkapan foto lainnya. Buron.
memperkenalkan Alben kepada Tante Zen
yang tampaknya menaruh rasa simpati ter000 hadap penampilan Alben yang berwajah
tampan, bersih, dan punya senyum manis enak dipandang mata.
"Alben ini seorang. wartawan Majalah...
kerjanya nguber nguber para
selebritis," kata Buron. "Makanya saking.
sibuknya nguber selebritis sampai sekarang
dia belum sempat kawin."
Tante Zen menimpali kelakar Buron,
"Mungkin kawinnya-sih udah. ya" Tinggal
nikahnya yang belum."
Tawa mereka menaburkan keramahan
yang cepat membuat suasana menjadi akrab. Alben sendiri merasa senang bicara dengan Tante Zen, karena perempuan itu sekalipun berkesan angkuh namun punya
kesan bersahabat. Setelah mengetahui Tante Zen ternyata seorang janda kaya sekaligus pengusaha yang punya beberapa perusahaan, Alben tertarik untuk mengangkat
sisi kehidupan itu dalam majalahnya. Menurutnya, kecantikan wajah Tante Zen masih layak ditampilkan dalam salah satu halaman majalah.
' "Begini saja deh," kata Tante Zen "Kalau memang kamu mau cari berita dariku.
sebaiknya kita bicara di tempat tersendiri
saja. Nggak enak dong kalau numpang
tempat di rumah Kumala Dewi."
"Boleh saja. Kapan saya bisa datang kerumah Tante" Atau... mungkin lebih baik
saya datang ke kantor saja?"
'Terserah kau sajalah. Kapan kau ada
waktu" Mau malam ini" Oke. Mau besok
siang" Oke juga." .
"Malam ini sebenarnya saya ada sedikit
urusan dengan Kumala Dewi, tapi... kayaknya bisa saya kensel besok aja di kantornya."- ' .
"Boleh," Tante Zen setuju untuk wawancara malam itu juga. "Kita ke rumahku
saja. ya?" . ` Keduanya sama-sama menunda pertemuan 'dengan Kumala. Buron hanya garuk-garuk kepala ketika mengantar tante
Zen dan Alben ke pintu gerbang
"Uuh, gara gara elu datang, gue, jadi
bengong lagi. 32. Alben tertawa geli. "Sorry, mumpung
orang sibuk kayak dia ada waktu, apa salahnya kalau kumanfaatkan buat cari berita," bisik Alben. '
"Ya, udah Memang rezeki iuh sih," _gumam Buron dengan nada kecewa lucu. .
Malamnya, ketika Kumala sudah berada
dl rumah, ia mendapat telepon seorang
sahabatnya yang pernah terlibat urusan
gaib juga. Wanita yang meneleponnya itu
bicara dengan nada tegang dan terasa benar
jika diliputi kecemasan yang menyedihkan.
"Sebenarnya aku mau datang ke rumahmu. Mala. Tapi karena sekarang sudah
malam, sudah pukul sepuluh 'lebih, jadi kurasa lebih baik aku bicara lewat telepon saja .
"Kalau memang itu lebih baik menurutmu, bicaralah. Tapi tenangkan hatimu lebih
dulu, Poppi." ~ "Bagaimana aku bisa tenang.. Mala...
Bima sudah satu minggu ini ngga ' pulang.
Nggak tahu ke mana perginya. teman-teman dan saudaranya juga nggak ada yang .
tahu ke mana Bima pergi. Ditambah lagi...
sudah dua malam ini aku mimpi buruk terus
tentang Bima." ' "Kapan terakhir kali kau lihat Bima pergi?"
"Yaah 'terhitung sepuluh hari yang
lalu. Waktu itu. hari Senin, Bima berangkat
ke kantor seperti biasa. Kami nggak-ada_
cekcok ini-itu. Damai-damai saja. Namun
sejak hari Senin itu dia nggak pulang. Padahal biasanya kalau dia mau ke luar kota
mendadak, setidaknya dia telepon ke rumah. lni nggak. Nggak ada telepon. nggak
ada kabar' apa-apa." '
Dewi Ular diam sesaat. Dengan kekuatan batinnya ia dapat melihat bayangan
wajah Poppi dalam keadaan kalut dan panik. Poppi Riana adalah mantan istri penyelundup yang sekarang sudah dinikahi
secara resmi oleh Bima. Dulu Kumala pernah menolong pasangan itu untuk lepas
dari gangguan roh Batan Durgi, (Baca serial
Dewi Ular dalam episode: "ROH WANITA
JALANG"). * ' Bima dan Poppi saling mencintai. Setahu Kumala: Bima adalah lelaki yang baik
dalam arti, tidak ada tampang untuk menjadi
Jadi tukang ngeluyur. Bima juga bukan tipe
pria yang suka melakukan kejahatan, semua kemungkinan tersangkut perkara
kriminal' juda sangat kecil sekali kemungk inannya. Merasa punya teman paranonnal, PopPi akhirnya menghubungi Kumala Dewi, la
berharap dengan bantuan kekuatan supranaturalnya Kumala dapat mengetahui di
mana Bima sekarang berada ' "
"Apakah dia dalam bahaya atau dalam
keadaan balk~baik saja," tambah Poppi dalam teleponnya
"Kalau begitu, tunggu lima menit lagi
aku akan meneleponmu."
"Baik Kutunggu teleponmu. kuMala?"
Dewi Ular duduk di sofa dekat meja telepon.
la memejamkan mata. Kekuatan kedewaamya mampu membuat roh dan
jiwanya?" melayang mencari Bima. Tetapi
Sampai beberapa saat lamanya meditasi itu
belum Selesai iuga. Di wajah cantik Kumala
35 . terbersit butiran keringat, seolah-olah la
telah melakukan .tindakan yang memeras
tenaga dan melelahkan: Meditasi itu selesai setelah telepon berdering. Akhirnya bukan Kumala yang


Dewi Ular 32. Hantu Kesepian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menghubungi Poppi, melainkan Poppi sendiri yang tak sabar menghubungi Kumala.
la ingin segera tahu jawaban di mana suaminya berada. `
"Aneh sekali," ujar Kumala dengan nada h"ran "Aku nggak bisa menemukan di
mana Bima berada. Sudah kucari melalui
teropong gaibku, bahkan rohku sempat
mencarinya ke mana-mana, tapi Bima tetap
nggak bisa kutemukan."
Aduuuh hu- lantas' gimana ini, Mala"
Ooh. tolonglah aku. Aku tak mau kehilangan Bima, Mala. Tolong carikan dia..," Poppi mulai menangis, isaknya yang lembut
terdengar mengharukan hati Dewi Ular.
Pada dasarnya Kumala sendiri merasa
heran sekali. 'tidak biasanya ia gagal 'menemukan seseorang dengan teropong gaibnya. Ada sesuatu yang telah membuat Bima hilang secara misterius.. Kumala Dewi
menjadi sangat penasaran.
la segera memanggil Buron dan menjelaskan persoalan tersebut. Sandhi ikut
mendengarkan keterangan itu. sehingga
dahinya segera berkerut tajam.
"Kenapa bisa begitu?" gumarnnya seperti bicara pada diri sendiri.
Dewi Ular pun segera memberi perintah
kepada Buron, "Cari dia ke alam gaib. Temukan dan bawa dia pulang kemari Aku
ingin tahu apa yang telah terjadi pada dirinya. sampai tak bisa kutembus dengan teropong gaibku."
Sekalipun kadang' bertingkah konyol,
tapi jika menghadapi persoalan seperti itu,
Buron Selalu patuh kepada perintah Kumala.Dewi_. Dalam sekejap saja Buron lenyap
dengan meninggalkan suara letupan 'berasap. Bluub...! .
SIANG itu Alben datang lagi ke rumah
'tante Zen. Pemotretan pada malam hari
kurang bagus nilainya, sehinga Alben harus melakukan. pemotretan siang hari. la
datang ke rumah janda kaya itu sekitar pukul dua. menjelang sore.
Tante Zen baru saja pulang dari urusan
bisnisnya. la sengaja pulang siang karena
sebelumnya sudah ada janji dengan Alben
untuk bertemu di rumah.
Perempuan itu tampak ceria sekali menerima kedatangan Alben, Rupanya ia merasa
bangga karena nama dan wajahnya
akan dimuat dalam sebuah, majalah yang
sedang naik daun itu. Wajah angkuh Tante
Zen memang masih kelihatan, tapi tak
sejelas waktu sebelumnya. Menurut Alben,
kecantikan Tante Zen' justru akan mempunyai nilai tambah jika keangkuhannya masih membayang samar-samar. '
"Sebaiknya kita lakukan pemotretan di
ruang kerja Tante saja."
"Ruang kerjaku..." Wah, ruang kerjaku
ada satu sama ruang tidur tuh" Nggak
apa_apa" "Nggak apa apa. Kita _ambil di bagian "
meja kerja saja." Alben Sempat bergumam usil dalam
hatinya. . - ',cantik. kaya, tapi norak juga dia,
Dlpotret aja. Senangnya bukan main. Apalagi. saat mendengar wajahnya akan terpampang dalam majalah. Huh... girangnya
kayak anak sekolah lulus ujian. "tapi",
diam-diam dia punya daya tarik yang sangat menggairahkan lho. Sejak kemarin
malam hatiku selalu berdebar-debar kalau
beradu pandang dengannya "
Ternyata debar-.debar hati Alben semakin kuat ketika masuk' ke ruang tidur, Kamar tidur itu memang luas. menjadi satu
dengan ruang kerja, Bahkan ada seperangkat sofa bergaya eropa. Di meja kerja ada
komputer dan Printernya, lengkap dengan
rak buku dan felling kabinet dan brankas'
Rupanya perempuan itu memberi perlawanan yang tak tanggung-tanggung. Gairahnnya yang
sudah terpakar sejak Alben masuk kamar tidurnya
itu dilampiaskan dengan kecupan yang mencecar
leher. alben ' "Ooh, kau sangat menggoda hasratku. Ben...
oouhln...." Tante Zen mendesah sambil memandangi gerakan kepala Alben yang turun ke dadanya.
kini Albeo semakin berani. Kecupan-kecupan bibirnya sengaja bermain dengan lincah.
membuat Tante Zen kelabakan.
Alben telah 'tenggelam. dengan genangan
asmara. -Ia hanyut terseret oleh derasnya kemesraan
Tante Zen. . Tante Zen pun segera berbaring dengan
kedua mata terpejam. Albenpun-memulai permainan cinta ,yang
ditunggu tunggunya. Maka perempuan itu pun
terhanyutkan dengan mata terpejam kuat meresapi
hadirnya rasa nikmat. Aktivitas pemotretan berubah total. Kini
Albert justru menjadi nahkoda Cinta. Tante Zen diliputi sejuta kebahagiaan, karena Alben dianggap
sebagai pria sejati yang pandai memuaskan dirinya.
Gairah Alben sendiri terbakar habis. karena
Tante Zen ternyata pandai menguras hasrat seorang
lelaki dengan kepandaian bercumbunya.
Tak peduli mereka sudah berapa lama bercumbu. tapi kemesraan itu masih tetap berlangsung
dengan tanpa mengurangi sentangat. Tante Zen
bagaikan tak pemah merasakan lelah dalam bercumbu hingga tak terasa senja telah menghilang
dan petang pun tiba. "Gila Kita nggak sadar kalau sudah bercumbu cukup lama. Tante."
"Ah.. biar saja. Aku justru suka yang begini.
Tidak semua pria bisa seperti dirimu." bisik Tante
zen sambil mendekatkan bibirnya di telinga Alben.
"Ah, Tante bisa saja. Tante hanya memuji
untuk menyenangkan hatiku saja. bukan" Saya kan
anak kemarin sore Tante. mana bisa dibandingkan
dengan Tante yang sudah berpengalaman."
47, ."Ah, Tante kalau bercanda seperti beneran, "
"Aku nggak bercanda, Ben. Aku serius.
Aku mau menuruti keinginanmu asal kau
mau mengantatkan ke bulan seperti tadi."
alben tersenyum menutupi kebimbangan sikapnya. Bahkan ia merasa sulit menanggapi kata-kata tersebut.
"Ben, aku kesepian Tanpa suami, tanpa teman. Padahal aku masih membutuhkan teman di atas ranjang Aku masih butuh
kemesraan, kehangatan. dan..- kepuasan
Maukah kau menemaniku beberapa waktu,
Ben?" "Ak.. aku... aku bukan pria yang baik,
Tante." ` "Mungkin Tapi kedahsyatanmu' tadi
membuatku sangat bahagia dan aku ingin
menikmati kebahagiaan seperti tadi. Baik
sekarang, besok, lusa; atau setiap saat. Aku
tak keberatan mencukupi kebutuhan hidupmu jika kau mau mencukupi kebutuhan bathinku.
"Tante tidak bohong, Alben. Hanya beberapa orang saja yang mempunyai kehebatan seperti
dirimu, Alben." "
"tante juga hebat. Baru ,sekarang kutemukan perempuan sehebat 'Tante. Meskipun Tante
lebih tua dati saya, tapi tenaga dan stamina Tante
seperti anak muda. Saya saja tadi hampir tidak
sanggup untuk menandingi Tante."
"Ooh, benarkah begitu?" Tante Zen merasa
tersanjung, hatinya berbunga-banga indah. la semakin memperketat pelukannya pada Alben.
", Alben kau benar-benar pria dambaan
setiap wanita. Kau tidak saja tangguh dan pintar. alangkah beruntungnya
yang nanti menjadi' istrimu."
"Aku harus pulang. Tante. Sudah malam."
"Kenapa harus pulang" Bermalamlah di
sini." bujuk Tante Zen. "Kita istirahat sebentar,
mandi, lalu kita makan sambil jalan- jalan ke mal.
Kau 'ingin apa, sebut saja. Akan kupenuhi keinginanmu asal kau nanti malam mau tidur di sini."
http://cerita-silat.mywapblog.com
FF0059">SFF0007">eFF4900">rFF8C00">iFED200">aD6FF00">l 87FE00">De36FF00">wi 00FF2C">Ul00FF7F">ar 00FFCC">- H00DBFF">an0093FF">tu 0051FE">Ke0002FF">se5000FF">pi9E00FF">an
"Aku tak ingin kau lari seperti yang
sudah-sudah. " ' - ' "Memang" maksudnya .lari bagaimana?"
"Lari meninggalkan diriku tanpa pamit,
tanpa kembali lagi dan... membiarkan diriku tersiksa "
"Sampai saat ini belum terpikir olehku
untuk lari selamanya."
Tante Zen tampak gembira. mengangkat kepalanya, memandang uraian Alben
yang berbaring di sampingnya
"Jadi... jadi kau mau tinggal bersamaku,
Ben" Kau mau menemaniku sepanjang masa, Ben?"
"Hmmm, eehh, anuu, hmmm,
hmmm..." Alben tak bisa menjawab. Hatinya menjadi gundah, perasaannya bercampur aduk. Akhirnya Alben hanya bisa tertawa kecil dan membiarkan Tante Zen
menciumi wajahnya yang bebas jerawat
dan bebas kumis itu. Sandhi sempat kesal setelah diberi tahu
Kumala bahwa Tante Zen sebenarnya bukan perempuan Vampire. Kumala justru tertawa geli melihat Sandhi bersungut-sungut
"Kalau tahu begitu, waktu .berada di
tempat lelang itu gue kerjain dia!"
"Elu punya ilmu kayak gitu buat ngerjain orang melulu. Ntar lama-lama gue
Cabut ilmu itu!" . ,
Jangan dong. Uuh... jahat luh. Nggak
boleh lihat sopir ganteng enak dikit!"
Celotehan seperti itu memang sering
terjadi antara majikan dan sopir. Sikap mereka yang familiar itulah yang membuat siapa pun merasa betah kalau sudah tinggal bersama mereka. . _
Kumala sendiri yang sebenamya adalah
bidadari asli dari Kahyangan itu mempunyai daya tarik yang membuat orang suka
bersahabat dengannya Daya tarik itu terpancar dari wajahnya, terutama pada matanya yang bening, indah dan berbulu lentik
itu. Daya tarik tersebut sudah ada sejak
lahir, sebagai suatu kelebihan mistik yang
membedakan antara makhluk bumi dan
makhluk Kahyangan. Namun sebagai sopir, Sandhi tetap tahu
diri, tahu tugas yang harus dikerjakan.
Memang kadang ia rada konyol, sering bikin majikan cantiknya kesal hati, namun
rasa kesal itu tak pernah membuat Kumala
jadi membencinya. Berbeda dengan Buron, meski ia memiliki ilmu gaib yang tidak dimiliki Sandhi,
tapi Buron merasa lebih hormat dan lebih
takut kepada Kumala. Memang kadang kekonyolannya timbul pada' saat di mana ia
merasa harus bercanda Namun jika Kumala sudah *bersikap tegas dan serius. Buron tak pemah berani membanyol seperti
yang sering dilakukan Sandhi.
Buron memang sering menggerutu atau
bersungut-sungut jika menerima perintah
dari Kumala Tetapi bukan berarti ia akan
meninggalkan rumah tersebut. la tetap
patuh kepada majikan cantiknya yang dulu
pemah adu ilmu dengannya dan ternyata
ia kalah ilmu, (Baca serial Dewi Ular dalam
episode: "MISTERI PERUSAK 'MAHKOTA).
Seperti halnya tugas mencari Bima yang
diperintahkan Kumala. Buron tetap melakukan walau ternyata kali. ini ia mendapat
tugas yang berat. la tidak menemukan Bima di alam gaib maupun alam kehidupan
nyawa. Zat kehidupannya yang bisa lenyap
dalam sekejap telah melayang ke mana-mana. keluar-masuk hotel dan diskotik,
tetap saja ia tidak menemukan Bima .Dengan hati sedih dan cemas, takut ia mendapat
hukuman dari si anak Dewa Permana itu,
Buron pulang dengan tangan hampa. Kumala memang kecewa, tapi sama sekali tidak menyalahkan Buron.
"Agaknya ada kekuatan misterius yang
mampu melenyapkan Bima," ujar Buron
"Entah kemisteriusan apa, aku sendiri
nggak bisa memastikannya."
"Jika memang Bima nggak ada di mana-m ana, berarti dia telah masuk dalam pusaran arus gaib."
. 'Wah, kalau sudah masuk pusaran
arus gaib, aku sendiri nggak akan mampu
menembus ke sana. Sebaiknya kau sendiri
yang mencarinya di sana, Kumala."
' 53 Pusaran arus gaib adalah pusat kekuatan gaib yang mengandung medan magnet sangat besar. Siapapun yang terhisap
masuk ke dalam pusaran arus gaib tak akan
bisa keluar lagi dari sana, termasuk roh halus, jin dan iblis mana pun Pusaran arus
gaib itu adalah keganjilan alam yang hanya
dapat dimasuki oleh dewa bertingkat tinggi.
Para kehidupan roh' halus mempercayai
adanya pusaran arus gaib yang sudah dikodratkan menjadi daerah berbahaya bagi
siapa saja Para roh halus pun tahu, bahwa
pusaran arus gaib itu dijaga oleh dewa separoh iblis yang bernama Azora. Pusaran
arus gaib itu sendiri dinamakan Owasa.
"Jika benar Bima terhisap di daerah
Owasa, maka kecil sekali kemungkinannya
untuk selamat," kata Kumala seperti bergumam pada dirinya sendiri.
"mungkin kau bisa berunding dengan'
Azora untuk membebaskan Bima."
'Tapi jika bukan Azora yang menyembunyikan Bima, bisa-bisa dia marah- padaku Aku harus mencari tahu lebih dulu, apakah benar Bima ada di tangan Azora Jika
http://cerita-silat.mywapblog.com
FF0059">SFF0007">eFF4900">rFF8C00">iFED200">aD6FF00">l 87FE00">De36FF00">wi 00FF2C">Ul00FF7F">ar 00FFCC">- H00DBFF">an0093FF">tu 0051FE">Ke0002FF">se5000FF">pi9E00FF">an
benar. maka kita harus tahu lebih dulu
apakah Bima tidak bersalah terhadap Azora. Kalau ternyata Bima bersalah, melanggar batas wilayah Mora, maka kemungkinan untuk menyelamatkan Bima sangat
kecil sekali. Biasanya Azora hanya akan
bertindak jika ada pihak yang menyalahi
dirinya, atau membuat perjanjian yang
mengikat. "Kumohon jangan tugaskan aku untukke sana. Aku takut berhadapan dengan azora
kata' Buron dengan serius. Jika
Buron yang sebagai Jin Layon saja takut
mendekati Azola, dapat dibayangkan seberapa tinggi ilmu gaib Azora itu sebenarnya. .
Tiba-tiba dering telepon berbunyi. Kumala Dewi `sendiri yang menerima telepontersebut. Ternyata telepon itu berasal dari
Sersan Burhan, teman Kumala yang berdinas di kepolisian bagian kriminil. ,
"Bisa datang ke kantorku sebentar, Kumala?"
"Ada apa, Sersan?"
"Kami menemukan sesuatu yang misterius. Kurasa hanya kaulah yang 'bisa memecahkan kemisteriusan ini."
" "Kemisleriusan apa itu. "
"Datanglah dan lihatlah sendiri Apakah
sore ini kau punya acara mau malam mingguan?"
Kumala tertawa kecil. "Acara sih bisa
kubuat secara mendadak, bisa juga kubatalkan. Tapi jika kemiste"usanmu itu sangat
penting, kurasa lebih baik aku meluncur ke
kantormu saja, Pak Sersan" '
"Itu memang yang kuharapkan. Terima
kasih sebelumnya." "
Kumala pun segera meluncur menemui
Sersan Burhan. Ia :nenyuruh Sandhi agar
mempercepat Jalannya mobil "
"Sepertinya kemisteriusan yang dimaksud Sersan Burhan tadi ada hubungannya
dengan Bima, " kata Kumala. '
"Sudah kau teropong?"
'Sudah. Tapi agak aneh. Aku melihat
bayang bayang tak jelas." , ,
Kedua mata Kumala sengaja dlpejamkan, tapi dahinya berkerut agak tajam. Sepertinya ia mengerahkan tenaga gaibnya
untuk melihat bayang bayang yang tak jelas
itu. Sandhi diam saja, karena tengkuknya.


Dewi Ular 32. Hantu Kesepian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terasa mulai merinding. Walaupun hari
masih sore, 'masih pukul empat lebih sedikit, tapi menghadapi hal-hal yang bersifat
gaib tetap merasa ngeri. Dalaln beberapa waktu saja mereka
sampai di kantor Sersan Burhan. Mereka
dibawa masuk ke laboratorium _oleh Sersan
muda yang punya wajah tampan itu.
"Kami menemukan .orang itu kemarin
malam." ujar Sersan Burhan sambil melangkah ke laboratorium. "Pihakku sudah
memeriksanya dengan cermat, tapi belum
menemukan kesimpulan yang pasti,"
"Siapa orang itu?"
"Belum bisa terungkap 'identitasnya
Yang jelas ia seorang lelaki muda."
Sandhi dan Kumala saling beradu pandang mata sebentar. Seorang lelaki muda
yang dimaksud Sersan Burhan bisa saja
Bima, bisa pula orang lain yang sama sekali
belum dikenal oleh mereka
'Nah, itu dia hasil temuan kami," kata
Sersan Burhan setelah mereka berada dalam laboratorium - Kumala dan Sandhi memandang kearah ranjang yang tertutup kaca, menyerupai tabung tembus pandang. Sandhi terperangah meihat sosok yang tergeletak di
dalam tabung kaca itu. , "Bima...," gumam Kumala yang merasa
yakin bahwa lelaki ilu adalah Bima. Sandhi
pun berkeyakinan begitu. `
"Sudah dua kali kasus ini kami temukan
ujar Sersan Burhan. Kumala dan
Sandhi masih diam saja. Mereka tertegun '
tak berkedip memandangi keadaan Bima
yang aneh itu. PIHAK kepolisian menemukan Bima di
belakang sebuah supermarket yang sudah
lama bangkrut. Supermarket itu sekarang
sudah 'tidak dipakai dan bangunannya dalam keadaan rusak serta kotor.
Hal yang sangat menarik perhatian pihak kepolisian maupun masyarakat yang
menemukan Bima adalah keadaan Bima
yang terbungkus benang laba-laba .sekujur'
tubuhnya yang telanjang dililit benang laba-laba. Benang itu cukup kuat, alot dan bersusun rapat, sulit dipotong dengan gunting,
pisau atau senjata lainnya. Bahkan gergaji
mesin berukuran kecil tak mempan dipakai
memotong benang laba-laba yang berwarna putih bening itu.
Kumala Dewi diam tanpa bicara saat
memandangi keadaan Bima yang terbaring
dengan kaki rapat dan lurus, juga kedua
tangan merapat pada tubuhnya di kanankiri'. Wajah pria muda itu bukan hanya pucat. namun juga kering, seperti kayu kempes. Bibirnya retak-retak, seperti tanah
tak pemah terkena air selama bertahun-tahun. Agaknya di dalam tubuh Bima tak
ada darah lagi Kering kerontang. la seperti
berada dalam tabung kepompong transparan .
Pihak kepolisian sudah dua kali menemukan .mayat seperti itu. Mayat pertama
ditemukan 'satu minggu yang -lalu. Karena
pada waktu itu. Sersan Burhan sedang cuti
ke luar kota, maka sersan muda itu tidak
ikut menangani kasus tersebut. Mayat pertama langsung dimakamkan setelah jenazah
tersebut mulai menyebarkan bau' busuk
yang sangat memuakkan. Pihak keluarganya pun tak mau jika mayat tersebut dijadikan bahan penelitian.
Mayat yang kedua adalah Bima Mereka
mengidentifikasikan penemuan itu sebagai
-penemuan mayat misterius, karena selain
keadaannya terbungkus benang laba-laba,
Bima pun tampak tidak bernapas lagi.
Tetapi setelah Dewi Ular melakukan pemeriksaan secara gaib. ia menyangkal pendapat tersebut.
"Dia belum mati. Aku masih bisa merasakan denyut nadinya walau sangat lemah. " . .
"Lalu, bagaimana cara menolongnya
sementara ia dalam keadaan seperti kepompong begitu?" tanya Sersan Burhan.
"Jarum suntik pun patah saat dicoba untuk
menembus lapisan itu." '
Urltuk sementara Kumala masih dlam
saja Menurutnya memang sulit memasukkan jarum suntik ke tubuh Bima. karena
benang laba-laba itu tersusun rapat, seakan
tidak memberi kesempatan bagi sebatang
jarum untuk menyusup di sel-selnya.
Setelah diam beberapa saat, Kumalapun berkata kepada Sersan Burhan dengan
mata masih memandang ke arah Bima.
"Jika kita bisa membuka pembungkus
aneh ini, kita bisa selamatkan dia"
Maka mereka pun mencoba lagi membuka pembungkus aneh yang kenyal tapi
kekuatannya menyerupai baja. Dan sehelai
http://cerita-silat.mywapblog.com
FF0059">SFF0007">eFF4900">rFF8C00">iFED200">aD6FF00">l 87FE00">De36FF00">wi 00FF2C">Ul00FF7F">ar 00FFCC">- H00DBFF">an0093FF">tu 0051FE">Ke0002FF">se5000FF">pi9E00FF">an
serat benang yang satu dengan yang lainnya sukar-dipisahkan. Pisau bedah dan
sejenisnya tak berhasil merobek pembungkus aneh tersebut ,
Sandhi berbisik kepada Dewi Ular, "Lakukan dengan kekuatan gaibmu."
"Di sini banyak orang."
"Mereka petugas. Kurasa tak jadi masalah Jika kau melakukan dengan kekuatan
gaibmu." ` Akhirnya para petugas yang bersangkutan meninggalkan laboratorium tersebut
atas perintah Sersan Burhan. Kini yang ada
di dalam lab tersebut hanya Sersan Burhan, Dewi Ular dan Sandhi.
Tabung kaca dibuka kembali. Sebenarnya tabung kaca itu tak boleh dibuka terlalu
lama, sebab benang laba-laba itu akan
menjadi semakin tebal dan semakin banyak
dengan sendirinya jika terkena udara terlalu
lama. Oleh sebab itu, hanya pada saat-saat
penting saja tabung .itu dibuka, misalnya
pada saat para dokter tadi mencoba sekal i
lagi membedah lapisan aneh tersebut.
6". Kumala Dewi diam sesaat, lalu jari telunjuknya tegak mengeras. Jari' telunjuk itu
diarahkan ke kaki Bima. Dari' ujung jari keluar sinar hijau bening seperti sinar laser.
Sinar tersebut menghantam benang laba-laba- Clap,
Terjadi letusan yang menyerupai suara
letusan. pistol. Dewi _Ular tersentak mundur.
la tampak tegang dan berdebar-debar. Namun ia masih penasaran dan mencoba lagi
melepaskan tenaga saktlnya .melalui ujung
jari tengah itu. Arahnya pada lapisan aneh
yang membalut telapak kaki Bima. Claap...!
Daarrr...! Kumala Dewi terlempar ke belakang
lebih kuat lagi, karena memang tenaga sakti
yang digunakan lebih' besar dan yang pertama' Sersan Burhan dan Sandhi sama-sama berwajah tegang. Kumala Dewi menghembuskan napas panjang.
"Tampaknya pembalut aneh itu mempunyai kekuatan gaib yang cukup tinggi"
ujar Kumala Dewi sambil mengitari branknr
tempat Bima dibaringlcan "Kita tak bisa
menjebol dari sembarang tempat. Harus di. 63 cari pusat penjeratnya. Jika pusat penjeratnya itu bisa dihancurkan, maka,.. kemungkinan bdsar, pembalut itu akan terlepas
dengan sendirinya." ' "Perlu dicari di bagian punggungnya?"
"Kurasa ya, memang harus dicari di
punggungnya, sebab tampaknya di bagian
depan dan samping tak terlihat pusat penjeratnya.
- Dengan bantuan team dokter dari kepolisian yang terdiri dari dokter bedah dan
ahli forensik, Kumala Dewi membolak-bali kkan tubuh Bima mencari pusat penjerat.
Tetapi apa yang dicari itu temyata tidak
ditemukan. Tak ada simpul penjerat atau
titik khusus yang bisa dijadikan kunci pelepas lilitan tersebut.
Bahkan ketika Kumala mencobanya sekali lagi, ia terpental mundur hingga menabrak rak obat-obatan. Phaang...! Letusan
yang. timbul pun membuat beberapa kaca
bergetar kuat, bahkan ada yang retak sebagian. Hal itu menandakan bahwa percobaan berikutnya tak bisa dilakukan dalam
http://cerita-silat.mywapblog.com
FF0059">SFF0007">eFF4900">rFF8C00">iFED200">aD6FF00">l 87FE00">De36FF00">wi 00FF2C">Ul00FF7F">ar 00FFCC">- H00DBFF">an0093FF">tu 0051FE">Ke0002FF">se5000FF">pi9E00FF">an
ruangan berkaca. "Aku butuh ruangan khusus untuk menanganinya," kata Kumala kepada Sersan
Burhan. "Bagaimana jika sebuah aula?"
"Terlaiu lebar. Suara gemanya akan
memancing orang untuk mengetahui apa
yang terjadi di dalam aula itu."
"Ruang meeting?"
"Ada jendela kaga?"
'Tidak. Ruang meeting itu dilengkapi
dengan AC, jadi tak ada jendela Semuanya
tertutup rapat." "Kurasa ruang itu cocok untuk menyimpan kepompong aneh ini sementara waktu
"Baik Akan segera kuperintahkan
-orang-orangku untuk memindahkannya kesana.
Wajah cantik Dewi Ular masih tetap kelihatan serius, dibayang-bayangi ketegangan. la belum pemah menemukan kasus seperti itu. Bahkan menurut bisik-bisiknya kepada Sandhi, benang-benang itu dalam 65' beberapa waktu lagi akan menjadi semakin
tebal. Lapisan bawahnya akan sekeras baia,
dan wajah Bima tak akan terlihat lagi, karena tebalnya' lapisan tersebut.
"Bagaimana dengan Poppi" Perlu ,dihubungi agar...._"
"Jangan, Dia akan shock berat jika melihat suaminya dalam keadaan seperti itu",
"Tapi kalau Bima tak tertolong,
berarti Poppi tak bisa melihat suaminya
untuk terakhir_ kalinya."
Kumala menghentikan langkahnya saat
menyusuri koridor kantor' kepolisian itu. la
berpikir beberapa saat, tampak bingung
sekali menentukan langkahnya. 'Bagaimanapun juga, sungguh sangat menyedihkan
jika sampai 'akhirnya Bima tak tertolong sementara Poppi tak bisa melihat nasib sang
suami yang sebenarnya Namun Kumala
pun dapat membayangkan, alangkah hancurnya hati Poppi jika melihat suaminya
mengalami nasib seperti itu.
"Seperti apa pun keadaan suaminya,
dia berhak mengetahui sebab dia adalah
66. istrinya. Bukankah begitu"_" kata Sandhi.
Kumala hanya menggumam lirih sekali
sambil manggut-manggut. Akhirnya diputus55an untuk nwenghubungl Poppi dan
mengizinkan perempuan itu melihat keadaan suaminya. '
Tentu saja tangis Poppl menjadi histeris
dan sukar dikendalikan. Beruntung sekali
Kumala bukan gadis biasa, sehingga ia dapat menenangkan guncangan jiwa Poppi
dengan kekuatan' kedewaannya.
Sampai larut malam Dewi Ular masih
ada dalam ruang meeting itu. Rupanya ia
masih belum bisa' :membuka selubung gaib
yang menyelimuti tubuh Bima itu. la tak
berani menggunakan kekuatan penghancurnya. Sebab jika kekuatan penghancur
itu digunakan, bisa-bisa bukan hanya selubung gaib itu yang hancur, melainkan raga
Bima pun bisa ikut hancur.
Di sisi lain, Poppi merasa tak yakin kalau nantinya masih bisa tertolong. Keadaan 'Bima yang' mirip kayu lapuk itu
membuatnya sudah ~merasa ditinggal mati
oleh sang suami. Kumala Dewi mencoba
meyakinkan berkali-kali, namun Poppi justru menjadi berang karena merasa suaminya akan digunakan sebagai obyek penelitian. .
Memahg sekarang denyut nadinya sudah tidak ada, Poppl Tapi aku masih melihat energi kehidupannya. Energi kehidupan pada diri' Bima masih menyala walaupun samar-samar. Dia belum mati. Jika
dia mati, maka energi kehidupannya pun
akan padam. itu baru namanya mati!"
Pengertian semacam itu sungguh sulit
diterima bagi Poppi yang awam akan hal-hal gaib; -Dia tetap ngotot, suaminya harus
dikubur. Bahkan sikapnya semakin marah
ketika Kumala mempertahankan Bima secara halus.

Meredakan 'kemarahan Poppi memang
bukan hal yang sulit bagi Kumala. .tetapi pihak-keluarga Bima lainnya sependapat dengan Poppi. Mereka mendesak juga agar
jenazah Bima segera dibawa pulang dan
akan dimakamkan selayaknya jenazah manusia. Keluarga Bima mengharap kerelaan
Kumala untuk melepaskan Bima dan pereobaan yang selalu gagal itu. Mereka mengharap dengan tangis dan keputusasaan. .
"Secara medis, dia memang sudah dinyatakan mati," kata Sersan Burhan. "Keluarga .korban lebih mengutamakan logika
daripada mistik. Kita tak bisa mencegahnya,
Kumala. Adalah hal yang salah jika kita
mempengaruhi mereka yang berani memaksa .secara halus untuk mengakui dunia
mistik." "Jadi maksudnya... kita menyerah?"
"lni bukan soal menyerah .atau bertahan. Ini menyangkut sisi kemanusiaan, Kumala. Mereka berpikir secara manusiawi,
tak ingin jenazah keluarganya dijadikan
tontonan. Mereka tak bisa dipaksa mengikuti alam berpikir kita, Kumala. "`
Dengan napas terhempas pangang, akhimya Kumala angkat bahu. "Yah, sudahlah kalau memang maunya begitu " .
Sersan Burhan menepuk pundak gadis
cantik itu. ' "Aku tahu kau kecewa, aku pun kecewa. Tapi yang terpenting bukan membiar- .
kan diri' kita kecewa, melainkan memacu
otak kita untuk terus berpikir mencari penyebab kematian Bima. Apa yang membuat kematian Bima sampai sebegitu anehnya" Mengapa-di tempat yang sama ditemukan dua mayat yang sama pula?"
"Kurasa aku -perlu menyelidiki tempat
itu. Kau bisa mengantarku ke sana, Pak
Sersan?" ' ` ` "Aku tak keberatan," jawab Sersan Burhan dengan senyum tipis, memandang kemurungan Kumala agar segera buyar dari
wajah cantiknya. Pukul sebelas malam kurang, Kumala
meluncur ke tempat ditemukannya mayat
Bima dan mayat sebelumnya. Sekelompok
preman dan anak jalanan yang sedang
nongkrong di depan bangunan kosong itu
segera buyar ketika melihat mobil berhenti.
dan seorang polisi yang masih mengenakan
pakaian dinas turun dari dalam mobil tersebut. Mereka menduga akan ada razia miras' atau penangkapan para preman. Mereka tidak berpikir tentang mayat yang ditemukan di tempat _tersebut sebab mereka
70 . memang tidak menggubris -hal-hal semacam ituBangunan kosong dan kotor bekas supermarket itu seolah-olah menjadi saksi
bisu tentang peristiwa aneh yang terjadi dl
tempat itu. dan merenggut dua korban
yang keduanya adalah pria berusia sebaya.
Suasana yang gelap. hanya mendapat secercah bias cahaya lampu jalanan, membuat tempat itu menjadi sangat menyeramkan. Tak heran jika- bulu kuduk. Sandhi
jadi merinding, hati berdebar-debat diliputi
perasaan ngeri. . Kumala berjalan ke belakang bangunan. jaraknya agak jauh dan Burhan.
la tak punya rasa takut sedikit pun. selain
berwaspada terhadap hal-lnal yang dapat
muncul sewaktu-waktu- Sementara itu,
Sandhi berada tak jauh dan Sersan Burhan.
la tak berani berjalan sendirian seperti
' Kumala, karena memang keberanian Sandhi hanya pas pasan.
,Tanaman liar. dan rumput gajah tumbuh
di Sekitar tempat itu, Di bagian samping,
tempat ditemukan mayat Bima dan mayat
http://cerita-silat.mywapblog.comFF0059">SFF0007">eFF4900">rFF8C00">iFED200">aD6FF00">l 87FE00">De36FF00">wi 00FF2C">Ul00FF7F">ar 00FFCC">- H00DBFF">an0093FF">tu 0051FE">Ke0002FF">se5000FF">pi9E00FF">an
pertama, ditumbuhi tanaman liar lebih lebat
lagi Setidaknya satu ekor ular pasti bersarang di sana Tapi tentunya gadis cantik
bercelana jeans ketat itu tidak merasa takut


Dewi Ular 32. Hantu Kesepian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dipatuk ular. karena dia adalah dewi yang
ditakuti oleh semua binatang melata, termasuk ular.
Kumala berdiri dengan kedua tangan
bersidekap di dada. Jalur gaibnya dibuka,
energi supranatural dikerahkan. Radar gaib yang dipasang membuat Kumala Dewi
terpaksa memejamkan mata untuk menyimak tanda-tanda gaib yang ada di sekitar
tempat itu. Tiba-tiba terdengar suara orang memanggil, "Kumala.... Kumala..., San. Sandhi...." Tersentak hati Kumala, mata pun terbuka lebar. memandang ke sana-sini mencari
si pemilik suara itu. la bergegas mendekati '
Sandhi dan Sersan Burhan yang berdiri
agak jauh darinya. - "Apakah kau mendengar suara orang
memanggilku?" "Ya, aku mendengar. Se... sepertinya..
sepertinya seperti suara Bima," jawab Sandhi.
"Aku juga mendengar," timpal Sersan
Burhan dalam nada membisik. "Kalau tak salah datangnya dan' belakang
Sersan Burhan mendahului berjalan
menuju ke belakang bangunan kotor itu.
Karena dilihatnya Kumala mengikuti Sersan
Burhan, maka Sandhi pun bergegas menyusulnya. Tak mungkin dia akan diam
sendirian d tempat itu. sementara kedua
kakinya sudah gemetar karena dicekam rasa takut.
"Kumala".- Kumala..." suara itu terdengar lagi, sedikit menggema.
Sersan Burhan mempercepat langkahnya, tapi tetap tak bisa secepat biasanya
karena keadaan gelap dan tak ada bias cahaya lampu yang sampai ke bagian belakang bangunan kotor itu. Namun Sersan
Burhan segera terkejut setelah mengetahui .
Kumala Dewi sudah ada jauh di depannya .
Sandhi sendiri tak melihat gerakan Kumala,
tahu-tahu ia merasa ditinggal jauh oleh
Sersan Burhan dan Kumala. Ia pun buru-buru berlari mendekati Sersan Burhan dengan sekujur tubuh. merinding semua. .
Setelah beberapa saat mereka tidak
.menemukan siapa-siapa, akhimya Kumala
mengajak mereka pulang. Dalam perjalanan pulang, ketika Sersan Burhan sudah
diantar sampai rumah, Kumala baru berkata kepada Sandhi.
"Suara tadi memang suara Bima. Sebenarnya ia masih hidup."
"Jadi... bagaimana dengan jenazahnya
yang akan dimakamkan besok itu?"
Kumala hanya mendesah panjang, tak
tahu harus berbuat apa PEMAKAMAN jenazah Bima benar benar
dilakukan pada esok siangnya. Kumala
Dewi dan Sandhi hadir juga dalam upacara
pemakaman itu. Tetapi hati Sandhi merasa
heran melihat Kumala tenang-tenang saja.
Padahal sebelum hadir di pemakaman itu
Kumala sudah punya keputusan tegas yang
tak dapat diganggu gugat lagi.
"Tak akan kubiarkan Bima dimakamkan dalam keadaan masih hidup. Kasihan,
orang masih punya energi kehidupan sudah
dimakamkan!" Tapi anehnya ketika peti jenazah diturunkan ke liang kubur, Kumala tidak melakukan tlndakan pencegahan. la diam saja,
Kisah Dewi Kwan Im 2 Trio Detektif 31 Pengemis Buta Bermuka Rusak Yang Paling Oke 2

Cari Blog Ini