Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo Bagian 16
yang kumisan tadi dan kembali belasan orang itu maju
mengeroyok. Malah ada kursi-kursi yang dilontarkan ke arah Lee
Ing. 1252 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Kalau tidak diberi hajaran kalian tidak kapok!" bentak Lee Ing
dan tubuhnya berkelebat ke sana ke mari. Di mana bayangannya
sampai, terdengar pekik kesakitan, pedang atau golok jatuh dan
orangnya berdiri kaku tertotok. Sudah enam orang dibikin tak
berdaya oleh Lee Ing dalam sekejap mata saja dan tiba-tiba
terdengar bentakan keras.
"Para penjaga, mundur.!"
Orang-orang yang tadinya hiruk-pikuk dan sibuk menyerang Lee
Ing, begitu mendengar bentakan yang berpengaruh ini. seketika
melompat mundur dan berdiri tegak penuh hormat dan taat di
pinggir, memberi jalan kepada orang yang membentak tadi. Lee
Ing mengangkat muka dan melihat seorang pemuda tinggi tegap
berwajah gagah, berpakaian seperti orang peperangan, berjalan
masuk dengan langkah tegap. Di tangan kiri pemuda gagah ini
memegang sebatang busur dengan tali urat harimau, di
punggungnya terikat tempat anak panahnya. Di pinggang kiri
tergantung sebatang pedang panjang dengan sarungnya yang
terukir indah. "Benar-benar seorang pemuda yang hebat, tampan dan gagah
sekali. Akan tetapi yang lebih menarik perhatian Lee Ing adalah
seorang tua yang berjalan di sebelah pemuda ini. Orangnya
sudah tua, akan tetapi pakaian dan topinya berwarna merah!
Seorang kakek tua dengan warna pakaian yang biasanya hanya
disuka oleh gadis-gadis muda. Kakek tua ini seperti badut dan di
1253 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
pinggangnya tergantung sebuah kantong besar seperti yang
biasa dibawa tukang-tukang obat.
Biarpun kepada dua orang ini Lee Ing belum pernah bertemu, dan
biarpun si pemuda itu jelas sekali kelihatan sebagai seorang
gagah perkasa yang memiliki kepandaian tinggi, namun sekilas
pandang saja tahulah Lee Ing bahwa ia harus lebih waspada dan
hati-hati menghadapi kakek jubah merah seperti badut itu.
"Kau ini siapakah berani membikin ribut di Sini" Apa betul
pengakuanmu tadi bahwa kau mata-mata dari utara" Jawab yang
22 betul, sobat, hal ini tak boleh dibuat main-main!" kata pemuda
gagah itu dengan halus tetapi keren.
"Aku bernama Hong, she Oei," jawab Lee Ing secara
sembarangan saja. "Siapa orangnya yang main-main" Dibilang
mata-mata utara, boleh juga karena memang aku baru saja
keluar dari markas besar bala tentara yang mengurung kota ini.
Dibilang bukan, juga boleh karena datangku ini sesungguhnya
karena menaruh kasihan kepada penduduk kota An-yang dan
berusaha menolong mereka. Akan tatapi tentang hal ini, aku
hanya mau bicara sendiri dengan jenderal yang menguasai kota
ini. Apakah kau jenderalnya?"
"Jenderal Gan Lee Kong adalah ayahku, aku Gan Kun. Tidak
sembarang orang boleh menjumpai ayah. Kalau kau betul dari
1254 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
luar tembok, bagaimana kau bisa masuk?" Lee Ing tersenyum
dan pemuda ganteng itu harus kagum menyaksikan deretan gigi
yang putih seperti mutiara.
"Malam tadi penjagaanmu dikacau, lampu-lampu padam dan
hujan anak panah. Aku melompati tembok, siapa yang
melihatku?" Gan Kun mengerutkan keriing, diam-diam marah
kepada para penjaganya. Akan tetapi diapun ragu-ragu. Betulkah
pemuda remaja yang tubuhnya tak berapa besar, lebih patut
disebut setengah kanak-kanak ini, memiliki kepandaian setinggi
itu" Tiba-tiba orang tua yang berjubah merah itu tertawa terkekeh.
"Anak ini lucu, tetapi harus diakui ketabahannya. Nyalinya besar
sekali. Bocah, kepandaian apakah yang kau andalkan maka kau
berani bersikap begini" Sekali saja Gan-ciangkun ini memberi
tanda, tubuhmu akan hancur lebur di bawah ribuan senjata."
Lee Ing melirik dan maklum bahwa ucapan ini bukan gertak
sambal. Tempat itu sudah terkurung rapat dan memang tak
mungkin baginya untuk dapat lolos dari ribuan orang tentara itu.
Akan tetapi ia berlaku tenang dan tersenyum.
"Kakek badut, kaulah yang lucu. Aku tidak mengandalkan
kepandaian apa-apa karena aku tidak bermaksud buruk. Terus
terang saja, aku kasihan kepada penduduk An-yang dan hendak
1255 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
menolong, akan tetapi hanya dengan Jenderal Gan Lee Kong aku
mau bicara." "Apa kau berniat menyerang ayah?" pemuda itu membentak dan
23 busur di tangan kirinya sudah tergetar.
"Aku tidak bersenjata, menghadapi ayahmu dan kalian semua
aku bisa berbuat apakah" Masa seperti aku ini bersikap seorang
calon pembunuh" Kira-kira, dong!" kata Lee Ing setengah berkelakar sungguhpun
hatinya gentar juga, takut kalau-kalau pemuda itu tetap
mencurigainya dan mengeroyok.
Tidak saja tugasnya akan sia-sia, malah keadaannya akan
berbahaya sekali. Pemuda itu ragu-ragu, lalu menoleh kepada kakek itu. Matanya
meminta pendapatnya. "Siapa sih badut tua ini?" Lee Ing sengaja bertanya untuk
memperlihatkan bahwa dia memang sedikitpun tidak gentar
karena tidak bersalah. "Dia ini pembantu kami, bernama Ang Sinshe" jawab Gan Kun
yang lalu melanjutkan ucapannya untuk bertanya kepada kakek
1256 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
itu, ''Bagaimana, Ang Sinshe, apa yang harus dilakukan dengan
bocah ini?" Ang Sinshe terbatuk-batuk sebelum menjawab. Dia, sejak kota
An-yang dikepung sudah berada di situ membantu Gan Lee
Kong. Sebetulnya dia juga setengah hati membantu jenderal itu,
akan tetapi karena kebetulan dia berada di An-yang ketika kota
itu dikurung sehingga ia harus membantu pula kalau tidak ingin
menjadi tahanan di kota itu pula karena ia menerima banyak
hadiah dari Gan Lee Kong yang mengetahui bahwa Ang Sinshe
adalah seorang sakti, maka kakek ini lalu menjadi pembantunya.
"Heh-heh-heh, orang muda berhati, naga. Akan tetapi sombong
sekali... sombong sekali. Mana boleh sembarang orang saja
mengadakan pertemuan dengan Gan-goanswe" Hendak kulihat
apakah kau cukup berharga Untuk menghadap beliau." Setelah
berkata demikian, kakek jubah merah ini melangkah maju
setindak, tangan kaitannya digerakkan ke depan dan... lengan itu
mulur terus hendak mencengkeram pundak Lee Ing!
Para tentara yang hadir di situ mengeluarkan seruan heran dan
kagum. Kakek itu berdiri dalam jarak antara dua meter dari
pemuda mata-mata musuh itu, akan tetapi bagaimana tangan
kurus kering itu bisa mulur seperti karet"
1257 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
24 Lee Ing juga kaget, akan tetapi dia tidak heran. Ilmu Seperti ini
tidak sukar dipelajari dan diapun dapat kalau mau. Dengan
tenang ia miringkan pundaknya, tangan kirinya menyampok
tangan lawan itu sambil berkata, "Badut tua, tanganmu
menjijikkan sekali!"
Bagi pandang mata orang-orang lain, tangkisan itu biasa saja
seperti lumrahnya tangkisan ilmu silat. Akan tetapi tidak demikian
bagi Gan Kun dan terutama bagi Ang Sinshe sendiri. Gan Kun
sudah mengukur kepandaian Ang Sinshe dan maklum bahwa
Iweekang yang dimiliki kakek itu, jarang ada orang sanggup
menangkis serangannya. Bila pemuda itu dapat menangkisnya
berarti bahwa pemuda remaja ini benar-benar lihai. Adapun Ang
Sinshe diam-diam terkejut sekali karena dari tangkisan itu saja ia
dapat mengetahui bahwa pemuda aneh ini memiliki Iweekang
yang belum tentu kalah olehnya sendiri!
Ia mengangguk-angguk. "Boleh, boleh. Dia pantas menghadap
Gan-goanswe," kata Ang Sinshe kepada Gan Kun. Putera
jenderal itu lalu mempersilahkan Lee Ing berjalan di sampingnya.
"Marilah, saudara Oei Hong yang gagah, mari kuajak kau
menghadap ayah." Lee Ing hanya mengangguk dan tersenyum
girang karena tugasnya berjalan dengan baik. Ang Sinshe
berbisik di dekat telinga Gan Kun,
1258 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Ciangkun, hati-hati. Bocah ini harus dijaga benar-benar jangan
sampai ia melakukan sesuatu yang merugikan dan jangan
sampai dapat lolos."
Gan Kun hanya mengangguk sambil melirik ke arah Lee Ing atau
yang pada saat itu sudah berganti nama menjadi Oei Hong. Akan
tetapi Oei Hong diam saja, berjalan dengan kepala tunduk.
Padahal dia tadi mendengar jelas apa yang dibisikkan oleh Ang
Sinshe. juga biarpun kepalanya tunduk, sinar matanya
menyambar ke sana ke mari, memeriksa kekuatan lawan dan
melihat keadaan di sini. Aku harus berhati-hati, pikirnya. Ternyata
di sini banyak orang pandai dan penjagaan sungguh kuat, Sekali
gagal aku takkan dapat meloloskan diri.
Seperti juga terhadap Gan Kun, pertemuan pertama dengan Gan
Lee Kong menimbulkan rasa kagum di hati Lee Ing. Gan Lee
Kong sudah berusia enam puluh tahun, akan tetapi tubuhnya
masih tegap, tinggi besar dan sikapnya gagah seperti pahlawan
besar Kwan Kong. Seperti juga Gan Kun, jenderal ini selalu
berpakaian perang. Suaranya nyaring, bicaranya singkat berisi,
seorang jantan sejati. Setelah mendengarkan laporan singkat
puteranya, ia memandang kepada Oei Hong yang duduk di
25 depannya dengan sikap hormat akan tetapi tidak merendah, lalu
berkata, 1259 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Jadi namamu Oei Hong dari barisan Siok Beng Hui dan sengaja
masuk ke sini hendak bicara dengan aku" Bicaralah!"
Menghadapi orang yang gagah dan sikap yang angker ini, Lee
Ing tidak mau main-main. Ia berdiri lalu menjura dan berkata,
"Harap goanswe maafkan bahwa saya berani mencuri masuk ke
kota ini. Sebetulnya, seperti sudah saya katakan kepada Ganciangkun, saya memasuki kota ini
dengan maksud baik. Ada dua
alasannya, pertama karena saya merasa kasihan melihat
kehancuran kota dan kebinasaan penduduknya di depan mata.
Ke dua, karena... karena saya ingin membalas sakit hati kepada
Siok Beng Hui!" Gan Lee Kong mengelus-elus jenggotnya yang masih hitam.
Sebagai seorang panglima ulung, tentu saja ia tidak
sembarangan percaya omongan orang yang baru dijumpai, apa
lagi orang dari fihak musuh.
"Tak usah plintat-plintut dan banyak rahasia, coba terangkan apa
maksudmu dengan alasan itu!" Gan Lee kong membentak,
suaranya keren sekali sehingga kalau yang dibentaknya itu bukan
Lee Ing, kiranya sudah akan terbang sebagian besar
semangatnya dan kalau orang berniat membohong, tentu akan
lenyap keberaniannya. Akan tetapi Lee Ing tetap tenang-tenang
saja. 1260 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Goanswe. alasan pertama adalah karena saya telah cekcok
dengan Siok Beng Hui ketika saya memprotes niatnya
membumihanguskan kota ini. Karena kau ditantang berperang di
tempat terbuka tidak mau dan mereka tidak kuat membobolkan
pertahanan benteng kota ini, maka Siok Beng Hui mengambil
keputusan menghujani kota ini dengan panah berapi sampai
seluruh kota semua termakan api!" Gan Lee Kong menggebrak
meja sehingga tergetar ruangan itu.
"Aku tidak takut! Mati mempertahankan kota adalah mati
terhormat!" "Sayang sekali saya harus menyatakan bahwa pikiranmu sempit
dalam hal ini, goanswe," kata Lee Ing dengan tabah.
26 "Kurang ajar!" Gan Kun membentak marah dan sudah melangkah
maju hendak menampar orang yang anggapnya tidak tahu adat
itu. Ang Sinshe menyeringai dan maju pula. "Apakah hamba harus
pukul kepala bocah ini, goan-gwe?"
. 1261 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Akan tetapi Gan Lee Kong menggoyang tangan menyuruh
mundur puteranya dan Ang Sinshe. "Hanya" ada dua
kemungkinan mengenai anak ini, "kalau tidak miring otaknya
tentu mempunyai keberanian yang luar biasa. Biarkan dia bicara.
He bocah she Oei. coba kau jelaskan mengapa kau katakan
pikiranku sempit." "Pikiranmu dalam hal ini sama sempitnya dengan pikiran Siok
Beng Hui! Kalian berdua hanya memikirkan bagaimana supaya
menang atau kalah dalam perang. Memikirkan mati sebagai
pahlawan." "Tentu saja, goblok! Laki-laki sejati harus berpikiran demikian!"
"Boleh, boleh sekali untuk kau. atau Siok Beng Hui, atau
puteramu ini karena kalian memang orang-orang peperangan.
Akan tetapi apakah patut kalau harus mengorbankan nyawa dan
keselamatan kota ini" Mereka-sama sekali tidak ingin perang,
mereka malah benci. Apa lagi karena yang dibela adalah
kekuasaan lalim dan buruk di selatan! Tidak! Tak boleh rakyat
jelata harus menderita karena keluarga kaisar berebutan tahta
kerajaan. Yang perang boleh perang karena memang itu
tugasnya dan sudah diberi gaji, akan tetapi rakyat jangan
diganggu." 1262 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Untuk sejenak Gan Lee Kong tertegun tak dapat menjawab, tibatiba ia berdiri dari tempat duduknya
dan bertanya keras "Mengapa
kau katakan ini semua" Apa maksudmu sebenarnya?"
"Maksudku menolong rakyat agar jangan menjadi korban, baik
oleh sepak terjangmu maupun sepak terjang Siok Beng Hui.
Harus dicegah jangan sampai-rumah-rumah rakyat dimakan api."
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ha-ha, kau punya siasat" Coba katakan, apa yang harus kami
lakukan untuk mencegah hal itu terjadi?"
"Jalan satu-satunya 27 menyerah..." ialah kau menyatakan takluk dan "Jahanam!" Gan Lee Kong menyambar bangku dan
melemparkannya kuat-kuat ke arah Lee Ing. Lee Ing menyampok
dengan tangan kiri dan bangku itu hancur berantakan, Gan Lee
Kong terkejut. "Ahay kiranya kau berkepandaian. Tentu kau diutus oleh Siok
Beng Hui untuk membujuk aku menyerah. Ha-ha-ha, alangkah
bodohnya, alangkah gobloknya. Orang she Oei, selain tipu
1263 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
muslihatmu ini tidak berhasil, juga jangan harap kau bisa keluar
dari sini. Kepung dan jangan biarkan dia lolos!"
Para pemimpin pasukan mengeluarkan aba-aba dan ribuan orang
serdadu sudah membendung jalan keluar, tak mungkin bagi Lee
Ing untuk pergi dari situ. Akan tetapi dia tetap tenang dan berkata,
"Gan-goanswe, kau keliru. Kalau aku diutus sebagai mata-mata,
masa aku terus terang seperti ini" Tadi kukatakan bahwa
kedatanganku dengan dua alasan. Alasan pertama sudah
kuceritakan, alasan ke dua belum kau dengar."
"Bicaralah, bicaralah sepuasmu sebelum nyawamu melayang."
"Alasan ke dua adalah karena aku sakit hati kepada Siok Beng
Hui, maka aku membuka rahasia ini. Bagiku tidak perduli apakah
kau atau dia yang kalah. Akan tetapi hatiku sudah sakit sekali.
Aku... aku memperebutkan seorang gadis dengan Siok Beng Hui
dan aku...... aku kalah." Wajah Oei Hong yang tampan itu menjadi
merah. "Hemmm...... hemmm.... lalu mengapa kau suruh aku takluk dan
menyerah?" 1264 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
28 "Belum habis siasatku kuceritakan. Kau menulis surat kepada
Siok Beng Hui, menyatakan mau menyerah dan takluk kalau Siok
Beng Hui sendiri suka datang minta maaf atas gangguannya
terhadap kota ini. Dia tidak boleh membawa pengawal kecuali
calon mantunya dan bujang-bujang pembawa barang antaran.
Hanya dengan syarat ini kau mau menyerah."
Gan Lee Kong melengak. "Kau...... kau suruh aku.... bermain
curang" kau maksudkan kalau dia datang lalu... aku
menahannya?" Lee Ing mengangguk tersenyum. "Goanswe, dalam ilmu perang
bukankah selalu dipergunakan siasat-siasat" Kalau siasat itu
dibandingkan dengan tipu muslihat, mana perbedaan antara
curang dan tidak" Siok Beng Hui hendak menghujani rumahrumah penduduk dengan api, bukankah
itu lebih curang lagi?"
Gan Lee Kong mengelus-elus jenggotnya. Memang ia juga amat
khawatir mendengar kota itu akan dibumihanguskan dari luar.
Kalau terjadi demikian, memang ia tidak berdaya, rumah-rumah
hangus, ransum terbakar habis dan keadaan menjadi kacau yang
berarti dia akan kalah. 1265 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Begitu mudah...apa kau kira Siok Beng Hui begitu tolol dan
mempercayai suratku?"
"Mengapa tidak" Siok Beng Hui sudah kukenal baik dan aku tahu
betul bahwa sebenarnya dia amat kagum kepadamu dan amat
segan. Karena itu, aku percaya dengan penuh keyakinan bahwa
suratmu yang dibawa oleh puteramu sendiri pasti akan
dipercayainya." Gan Lee Kong tidak menjawab lagi. Beberapa lama ia mengeluselus jenggotnya. "Biarkan aku
berpikir.. Ang Sinshe, biarkan
bocah she Oei ini bermalam di sini, jaga baik-baik, layani baik-baik akan tetapi
jangan sampai dia lari. Eh, orang she Oei. Mengapa kau
mengatur semua siasat ini untukku" Apa keuntunganmu?"
"Aku hanya menuntut sebuah hadiah, yaitu calon mantu Siok
Beng Hiu, kalau sudah tiba di sini menjadi bagianku." Gan Lee
Kong menggeleng-geleng kepala.
"Kau... kau setan cilik!" Akan tetapi Lee Ing hanya tersenyum lalu
tinggalkan ruangan itu dengan tenang, diantar oleh Ang Sinshe
menuju ke kamarnya yang sudah disediakan.
1266 29 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Setelah mengadakan perundingan masak-masak dengan
puteranya dan pembantu-pembantunya, akhirnya Gan Lee Kong
menjalankan siasat pemuda Oei Hong itu. la menulis sepucuk
surat dialamatkan kepada Siok Beng Hui, menyatakan bahwa
karena ransumnya sudah mulai habis, terpaksa ia menyerah.
Akan tetapi, demikian tulisnya dengan nada angkuh, ia hanya
mau menyerah kalau Siok Beng Hui sendiri datang menjemput ke
dalam kota tanpa pengawal, kecuali anak mantunya sebagai
pelayan dan beberapa orang bujang.
Demikianlah, pada keesokan harinya pintu gerbang kota dibuka
sedikit dan seorang penunggang kuda membawa bendera putih
menggebrak kudanya keluar dari pintu gerbang yang segera
ditutup kembali. Penunggang kuda ini adalah Gan Kun yang
membawa surat ayahnya. Setibanya dibarisan musuh, ia lalu
dijemput dan diantarkan ke markas Siok Beng Hui. Siok Beng Hui
yang tahu bahwa pemuda gagah ini adalah putera jenderal Gan
Lee Kong, menerimanya dengan ramah dan dapat dibayangkan
betapa girang hati Siok Beng Hui membaca surat Jenderal Gan
itu. Tahulah ia bahwa tugas yang dijalankan oleh Lee Ing telah
berhasil baik sekali. Akan tetapi ia mengerutkan keningnya ketika
membaca bagian yang minta supaya ia diantar oleh mantu
perempuannya. Ini tidak ada dalam rencana tugas Lee Ing,
1267 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
pikirnya, la tidak tahu bahwa Lee Ing sengaja mengatur demikian
selain untuk mempertebal kepercayaan Jenderal Gan, juga untuk
menambah kawan yang kuat.
"Baiklah, sampaikan kepada ayahmu yang terhormat bahwa
siang nanti aku akan datang menjemputnya di dalam kota An
yang. Kau boleh pulang lebih dulu," jawabnya kepada Gan Kun
yang segera membalapkan kudanya kembali ke kota.
Siok Beng Hui cepat mengatur persiapan dan merundingkan
dengan Siok Bun, Siok Ho dan lain lain panglima. Siok Bun dan
beberapa orang panglima yang boleh diandalkan kepandaiannya,
di antaranya sebagian besar anggauta Tiong-gi-pai menyamar
sebagai pelayan yang membawa peti-peti terukir dan ditutup kain
sutera seperti biasanya orang mengirim upeti, sedangkan Siok Ho
berdandan indah untuk mengatarkan calon ayah mertuanya.
Demikianlah, menjelang tengah hari kembali pintu gerbang
dibuka setelah para penjaga kota An yang melihat datangnya
30 rombongan itu. Tentu saja sebelumnya diadakan pengawasan
teliti, akan tetapi Siok Beng Hui hanya diiringkan oleh seorang
nona cantik dan di belakangnya, rombongan pelayan terdiri dari
dua belas orang yang memikul barang-barang sumbangan dan
mereka ini sama sekali tidak membawa senjata. Keadaannya
sama sekali tidak mencurigakan, maka Gan Lee Kong yang
1268 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
melakukan pengintaian sendiri dari atas memperbolehkan pintu
gerbang dibuka. Jenderal Gan Lee Kong menerima rombongan itu di dalam
ruangan besar, di mana dengan angkernya ia duduk di atas kursi
berpakaian lengkap dikawal puteranya dan Ang Sinshe serta
beberapa orang panglima lainnya. Oei Hong, pemuda yang
mengatur siasat baginya, juga berada di luar ruangan untuk
menyergap begitu ia memberi tanda.
"Aha, saudara Siok Beng Hui, selamat datang di An-yang!"
demikian sambutan Jenderal Gan dengan suaranya yang nyaring.
"Mulai detik ini kau menjadi tawanan kami sebagai jaminan
supaya pengepungan kota ini dibuka!" Sambil berkata demikian ia
meloloskan golok besarnya. Inilah isaratnya dan Gan Kun serta
semua panglima juga mencabut senjata masing-masing.
Siok Beng Hui pura-pura terkejut. "Eh, Gan-goanswe mengapa
bersikap begini" Kami datang memenuhi suratmu dan kami
bermaksud baik. Lihat saja kami sudah membawa barang
berharga untuk goanswe. Apapun yang dikehendaki goanswe
biarlah aku lebih dulu menyelesaikan tugasku menyampaikan
barang sumbangan." Ia memberi tanda kepada para "pelayan"
yang segera menurunkan pikulan dan membuka peti-peti itu.
1269 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Oei Hong, pemuda yang tersenyum-senyum itu melangkah maju
dan menarik tangan Siok Ho. "Gan-goanswe. nona ini adalah
kekasihku, sekarang sudah kembali kepadaku. Terima kasih atas
bantuanmu!" Gan L.ee Kong hanya tertawa saja dan membiarkan
Oei Hong menarik tangan Siok Ho yang kelihatannya mandah
saja dipeluk oleh "pemuda" itu. Padahal diam-diam Siok Ho
meloloskan dua batang pedang yang ia sembunyikan di bawah
pakaiannya, sebatang adalah Li-lian-kiam dan yang sebatang lagi
pedangnya sendiri. Pada saat peti peti itu dibuka, terjadilah keributan yang mendadak
dan yang tak tersangka-sangka sama sekali oleh Gan Lee Kong
dan anak buahnya. Bagaikan kilat cepatnya, para "pelayan" yang
31 dua belas orang banyaknya itu masing-masing mengambil
barang-barang dari dalam peti yang ternyata bukan lain adalah
senjata-senjata mereka! "Celaka!" seru Gan Lee Kong, akan tetapi cepat sekali Lee Ing
dan Siok Ho sudah melompat dengan pedang di tangan. Lee Ing
maklum bahwa yang paling berbahaya adalah Ang Sinshe, Gan
Lee Kong, dan Gan Kun. Maka ia cepat menggunakan. Li-Hankiam untuk menyerang Gan Lee
Kong. Jenderal ini menangkis
cepat, namun tangan kiri Lee Ing sudah menotok dan
merobohkannya. Juga Siok Ho dan Siok Bun sudah menubruk
Gan Kun dan membuatnya tidak berdaya.
1270 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Beberapa orang panglima maju, akan tetapi disambut anggautaanggauta Tiong-gi-pai dan terjadi
pertempuran hebat di dalam
ruangan itu. Ang Sinshe marah sekali, akan tetapi ia mendapat
lawan Lee Ing yang mengerjakan pedangnya cepat sekali,
membuat Ang Sinshe kewalahan. Ujung lengan baju Ang Sinshe
yang biasanya amat berbahaya itu kini tak banyak berdaya
menghadapi gerakan pedang Lee Ing sehingga dalam belasan
jurus saja sudah terbabat putus.
"Siok-twako, lekas buka pintu gerbang!" seru Lee Ing sambil
mendesak Ang Sinshe, Seperti telah diatur dalam siasat mereka,
Siok Bun diikuti Siok Ho dan yang lain-lain menyerbu keluar
sambil berteriak-teriak, "Jenderal Gan dan puteranya sudah tertangkap, tak perlu kalian
melawan pula!" Mereka berlari sambil merobohkan setiap
penghalang dan tak lama kemudian mereka sudah mengamuk di
belakang pintu gerbang. Akhirnya mereka berhasil membuka
pintu gerbang dan para pasukan yang sudah siap-siap di luar,
melihat dibukanya pintu gerbang, dengan sorakan riuh menyerbu
maju. Terjadilah perang hebat.
Penjaga-penjaga di atas tembok mencoba menahan serbuan ini
dengan anak panah dan batu, akan tetapi karena pintu gerbang
sudah terbuka, para penyerang tidak mengenal takut. Mereka
terus menyerbu tanpa memperdulikan jatuhnya kawan-kawan dan
akhirnya bobollah pertahanan kota An-yang.
1271 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Ang Sinshe akhirnya harus mengakui keunggulan Lee Ing. Ia
roboh dengan dada tertusuk pedang, napasnya empas-empis dan
ia menggeletak bersama Jenderal Gan dan yang lain-lain.
Setelah Jenderal Gan dibebaskan totokannya oleh Lee Ing, ia
32 memandang pemuda ini dengan mata mendelik. "Jahanam
pengecut! Tidak tahunya kau memang mata-mata Siok Beng Hui.
Sayang aku sampai dapat tertipu oleh seorang iblis licik semacam
kau." "Gan-goanswe, dia itu adalah nona Souw Lee Ing, puteri tunggal
Souw-taihiap. Dia hanya menjalankan tugas yang diatur oleh Thetaijin," kata Siok Beng Hui
membela Lee Ing. Gan Lee Kong makin membelalakkan matanya, lalu menarik
napas panjang. "Yung Lo dibantu orang-orang pandai, bagaimana ia tidak akan
berhasil" Aku sudah tua, tidak mampu menjalankan tugas
dengan baik, hidup lebih lama lagi untuk apa?" Setelah berkata
demikian, jenderal tua ini menggigit sendiri lidahnya sampai putus
dan ia roboh tak bernyawa lagi. Gan Kun menggigit bibir
menyaksikan peristiwa ini. la tidak menangis, hanya air matanya
mengalir turun dan mukanya menjadi pucat.
1272 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Karena jenderal dan puteranya berada dalam kekuasaan Siok
Beng Hui dan kawan-kawannya, maka para panglima dan tentara
musuh tidak berani lancang menyerang mereka yang berada di
dalam ruangan itu. Perang terjadi amat kejam dan cepat dan
berakhir di sore hari. Sebagian besar bala tentara penjaga Anyang tewas dan yang lain-lainnya
kabur ke selatan atau ditawan.
Atas pertolongan Siok Beng Hui, kelak Gan Kun diampuni, malah
diberi kedudukan oleh Kaisar Yung Lo yang tahu
mempergunakan orang pandai. Setelah selesai menduduki Anyang dan memulihkan keadaan di
kota itu menjadi aman kembali,
Siok Beng Hui memimpin pasukan-pasukannya terus menuju ke
selatan. Dalam serangan-serangan selanjurnya,jasa Souw Lee
Ing amat besar, di samping bantuan Siok Bun dan Siok Ho.
Ternyata Lee Ing membuktikan dirinya sebagai seorang patriot
wanita sejati, tidak kecewa menjadi puteri tunggal Souw Teng Wi,
pahlawan rakyat yang terkenal itu. Akan tetapi, sering kali Siok
Ho mendapatkan gadis itu duduk termenung dan dua butir air
mata membasahi pipinya. Tahulah Siok Ho bahwa Lee Ing
terkenang kepada Liem Han Sin dan gadis inipun ikut bersedih.
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Waktu berjalan amat cepatnya. Dua tahun terlewat semenjak
perang dimulai. Bala tentara Beng-tiauw yang mencoba
mempertahankan kekuasaan lama, makin lama makin mundur
1273 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
33 dan serbuan bala tentara dari utara makin mendesak maju ke
selatan. Dalam sebuah pertempuran dahsyat antara dua pasukan yang
bermusuhan, di antara para tawanan yang terluka hebat, Siok
Beng Hui melihat seorang yang amat dikenalnya, yaitu bukan lain
adalah (http://cerita-silat.mywapblog.com)
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
Pek Ke Cui, orang bermuka seperti katak yang berpedang
ular. Seperti telah dituturkan di bagian depan, Pek Ke Cui adalah
murid dari Im-kan Hek-mo dan dahulu bersama Gak Seng Cu
murid Tok-pi Sin-kai, Pek Ke Cui ini pernah menyerang Siok Beng
Hui kemudian dikalahkan oleh Lee Ing.
Berbeda dengan Gak Seng Cu yang tidak mau mencampuri
perang, adalah Pek Ke Cui kena dibujuk oleh golongan selatan
sehingga la ikut membantu. Akhirnya ia terluka dan tertawan oleh
pasukan Siok Beng Hui dan berhadapan dengan bekas kawan ini
dalam keadaan terluka parah. Dadanya (Lanjut ke Jilid 29 Tamat)
Pusaka Gua Siluman (Cerita Lepas)
Karya : Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Jilid 29 (Tamat) ditembusi anak panah dan pahanya hampir putus oleh sabetan
pedang. Napasnya Sudah empas-empis ketika ia diperiksa oleh
1274 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Siok Beng Hui. Siok Beng Hui juga telah diberi tahu oleh Siok Bun
tentang Han Sin dan tentang kedukaan hati Lee Ing karena selalu
memikirkan Han Sin. Maka ketika melihat Pek Ke Cui, ia lalu
bertanya, "Saudara Pek, keadaanmu sudah payah. Sebelum kau
meninggalkan dunia ini, mengingat akan hubungan guru-guru
kita, maukah kau memberi keterangan sedikit kepadaku?"
Pek Ke Cui' menganggukkan kepalanya lalu berkata dengan
suara lirih, "Sudah banyak kesalahanku, yang terakhir kena bujuk,
tidak tahunya pemerintah isinya barang-barang busuk, seperti
menteri durna. Patut suhu marah-marah dan mencari-cariku.."
Ucapannya sudah setengah mengigau, tubuhnya panas sekali.
"Saudara Pek, kau yang datang dari kota raja selatan. Apakah
kau tahu tentang diri seorang bernama Liem Han Sin, yang
setahun yang lalu ditawan oleh kaki tangan Auwyang Peng?"
"Auwyang Peng..... manusia busuk... orang lain disuruh perang
dia sendiri menyembunyikan harta bendanya, tahu-tahu sudah
meletakkan jabatan pindah ke dusun.. pengecut busuk....."
1275 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Tahukah kau di mana adanya orang bernama Liem Han Sin
yang ditahannya?" Siok Beng Hui mendesak.
1 Akan tetapi keadaan Pek Ke Cui sudah payah, ia hanya
menggeleng-geleng kepala dan mengoceh tentang pembesarpembesar korup di kota raja selatan.
Tak lama kemudian ia menghembuskan napas terakhir. Malamnya Siok Beng Hui
menceritakan kepada Lee Ing tentang pembicaraannya dengan
Pek Ke Cui. "Ternyata bangsat besar Auwyang Peng dan kaki tangannya
sudah meninggalkan kota raja dan mengungsi ke dusun,"
katanya. "Tentu ke dusun Ki-chun, si pengecut itu!" kata Siok Bun gemas.
"Ke manapun juga dia pergi, akan tiba saatnya aku membalaskan
dendam Kun-lun-pai kepada Tok-ong dan kawan-kawannya!" kata
Siok Ho penuh dendam. Lee Ing diam saja, mengerutkan kening. "Sayangnya dia tidak
tahu tentang Liem-hiante..." kata pula Siok Beng Hui dengan hati1276 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
hati sekali agar jangan menyinggung perasaan Lee Ing. Juga kali
ini Lee Ing diam saja. Tiba-tiba Siok Bun menepuk-nepuk pahanya dan kelihatan
girang. "Ah, mengapa aku sampai lupa" Setelah jahanam itu
mengundurkan diri ke Ki-Chun, terbukalah jalan untuk menyerbu
tempatnya dan membalas semua sakit hati! Nona Souw, dulu kau
tidak berhasil menyerbu karena jahanam Auwyang itu masih
tinggal di kota raja dan keadaan kota raja tentu saja terjaga kuat
sekali dalam perang seperti ini. Sekarang dia sudah pindah ke Kichun, kita mendapat kesempatan
baik. Siapa tahu kalau-kalau
saudara Liem Han Sin juga ditahan di sana!"
Mendengar ucapan ini, baru tampak terbangun semangat Lee
Ing. Akan tetapi ia masih ragu-ragu dan hanya bertanya, "Apakah
kau pikir begitu?" "Tentu saja, tepat kata-kata Bun-ko tadi, adik Lee Ing," kata Siok
Ho girang. "Mari kira bersama menyerbu ke sana, sudah gatal-gatal
tanganku hendak memberi rasa kepada jahanam Auwyang itu."
"Aku juga akan menyertai kalian," kala Siok Bun tanpa berpikir
panjang karena merasa gembira.
1277 2 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Lee Ing menoleh kepada Siok beng Hui dan berkata, "Siok-lopek,
bagaimana pendapatmu, kalau aku pergi ke selatan mencari
jahanam Auwyang apakah kau tidak keberatan" Apakah
tenagaku masih amat dibutuhkan di sini?"
Siok Beng Hui menarik napas panjang. Tentu saja ia amat
membutuhkan tenaga Lee Ing, akan tetapi iapun maklum bahwa
gadis ini pergi bukan semata-mata hendak mencari Auwyang
Peng dan kaki tangannya, melainkan terutama sekali hendak
mencari Han Sin. "Pergilah, anakku, pergilah kalau kau menghendaki demikian.
Tentu saja bantuanmu di sini tak ternilai harganya, akan tetapi
kau sudah cukup membantu, lagi pula pada waktu ini kita tidak
menghadapi musuh tangguh. Kalau kau berniat ke selatan,
berangkatlah sekalian kau selidiki keadaan musuh di sana!"
"Ayah, aku dan dia inipun ingin menyertai nona Souw," kata Siok
Bun menuding kepada kekasihnya.
Siok Beng Hui mengerutkan keningnya. "Sebetulnya tugasmu
belum selesai, kalau semua pergi..." akan tetapi ia lalu
memandang kepada calon mantunya dan akhirnya berkata,
1278 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Baiklah, kalau kalian hendak pergi bersama nona Lee Ing,
akupun tidak keberatan."
Lee Ing tidak banyak cakap pada malam hari tu, malah sore-sore
ia sudah memasuki kamarnya dan tidur, akan tetapi ketika pada
keesokan harinya semua orang mencarinya, nona itu ternyata
sudah tidak berada lagi di dalam kamarnya. Yang ada hanya
tulisannya di atas sehelai surat yang ditujukan kepada Siok Bun
dan Siok Ho. Surat itu singkat saja,begini bunyinya:
"Biar aku pergi sendiri, kalian harus membantu Siok-lopek di sini.
Sampai berjumpa kembali." Demikianlah bunyi surat itu dan Siok
Bun bersama kekasihnya hanya dapat saling pandang dan
menarik napas panjang. "Memang dia betul sekali. Perjuangan belum selesai. Kalau kita
berdua pergi bersama Lee Ing, bagaimana dengan ayah" Dia
memerlukan bantuan kita apa lagi setelah Lee Ing pergi."
Siok Ho hanya mengangguk, akan tetapi kemudian berkata lirih,
"Selain itu, mungkin Lee Ing menganggap bahwa kepandaian kita
kurang tinggi. Memang, kalau di sana masih ada Tok-ong dan
3 kawan-kawannya, kita takkan dapat membantu Lee Ing, malah
merepotkan saja..." 1279 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Memang dugaan Siok Ho ini tepat sekali. Lee Ing maklum betapa
besar bahayanya melakukan perjalanan ke selatan, apa lagi
mencari orang macam Auwyang Peng yang dilindungi oleh orangorang pandai. Kalau Siok Ho dan
Siok Bun ikut, ia merasa kurang
leluasa. Lee Ing melakukan perjalanan lewat tengah malam menjelang
fajar. Ia mengenakan pakaian pria dan melakukan perjalanan
cepat sekali, mengerahkan seluruh kepandaiannya dan andaikata
ada orang yang melihat dia keluar malam hari itu, tentu orang itu
tidak mengira bahwa bayangan yang berkelebat itu adalah
bayangan orang. Melakukan perjalanan pada waktu perang sedang hangathangatnya memang tidak mudah. Apa lagi
di daerah perbatasan. Beberapa kali Lee Ing ditahan dan disangka mata-mata. Akan
tetapi berkat kepandaiannya, selalu ia dapat meloloskan diri dan
setelah ia tiba di dekat Nan-king, dia tidak pernah mengalami
gangguan lagi. Apa lagi dia berpakaian pria dan kelihatan seperti
seorang kongcu yang sedang melarikan diri ke selatan menjauhi
perang. Tidak ada orang yang mencurigainya. Namun demikian, Lee Ing
tidak berani coba-coba memasuki kota raja, karena berbeda
1280 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
dengan tempat-tempat lain, di kota raja dilakukan penjagaan
amat keras dan setiap orang yang masuk ke kota raja tentu selalu
diawasi dan dicurigai, kecuali mereka yang sudah dikenal dan
mempunyai hubungan keluarga dengan penduduk kota.
Lee Ing mengambil jalan memutar, menyeberangi Sungai Huai
dan Sungai Yang-ce dan mengambil jalan di sebelah barat Anhwei lalu membelok ke timur
memasuki Propinsi Cekiang. Karena
sebelumnya ia sudah minta keterangan sejelasnya tentang letak
dusun Ki-chun kepada Siok Beng Hui yang pembantunya banyak
orang-orang selatan, maka kini Lee Ing tidak bingung-bingung
lagi. Hanya dua tiga kali ia bertanya jalan pada kaum tani dan
akhirnya ia memasuki dusun Ki-chun.
Lee Ing berlaku hati-hati sekali, tidak langsung memasuki dusun
itu di waktu siang, la bersembunyi di luar dusun dalam sebuah
hutan, menanti datangnya malam. Setelah malam tiba, ia
4 memasuki dusun dengan jalan sembunyi. Dengan cermat la
memeriksa keadaan dusun itu. Ternyata dusun itu cukup
makmur, dengan penghasilan penduduknya dari dua sumber,
yaitu menggarap tanah dan memungut hasil laut. Banyak rumah
besar di dusun Itu, akan tetapi di antaranya terdapat sebuah
gedung baru yang seperti istana.
Berdebar hati Lee Ing ketika ia bersembunyi di tempat gelap
memandangi gedung itu. Kalau betul Auwyang Peng tinggal di
dusun ini, tentu gedung inilah tempat tinggalnya, demikian
1281 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
pikirnya. Akan tetapi ia tidak berani berlaku lancang. Ia takkan
mau menyerbu sebelum yakin benar bahwa rumah itu betul
tempat tinggal musuhnya. Cepat ia meninggalkan tempat itu,
kembali ke dalam hutan lalu beristirahat di atas pohon. Pada
keesokan harinya, ia sengaja mencegat seorang petani tua yang
lewat di pinggir hutan. Tentu saja petani itu kaget melihat seorang
pemuda asing di tempat itu.
"Lopek," Lee Ing memberi hormat, ''harap lopek sudi menolongku.
Aku datang dari An-hwei dan hendak mencari seorang pamanku
yang kabarnya sudah mengungsi di dusun Ki-chun ini. Pamanku
itu she Liok, apakah betul dia pindah ke sini?"
"She Liok..." Memang banyak orang pindah ke sini, pembesarpembesar dan x hartawan-hartawan,
akan tetapi kurasa tidak ada
yang she Liok." Kakek itu mengerutkan kening, berpikir-pikir.
"Betul, tidak ada yang she Liok, orang muda." Lee Ing
memperlihatkan muka kecewa. "Sayang sekali. Pamanku itu
pindah dari kota raja, kabarnya dengan banyak kawan-kawannya
dari kota raja pula."
1282 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Memang banyak pembesar-pembesar kota raja. Kalau begitu,
lebih baik kau bertanya saja kepada mereka yang datang dari
kota raja." "Mereka itu siapa saja, lopek" Orang-orang She apa" Barangkali
saja ada yang kukenal."
"Ada she Thio, ada she Gui, ada pula bekas menteri she
Auwyang...." "Nah, bekas menteri itu barangkali aku kenal. Bukankah dia
bernama Auwyang Peng dan puteranya bernama Auwyang Tek?"
5 "Betul," jawab kakek itu singkat dan keningnya berkerut seperti
orang tak senang, la lalu menggerakkan kaki hendak pergi.
"Nanti dulu, lopek. Di mana rumah Auwyang-taijin itu?"
"Di mana lagi kalau bukan di istana paling indah itu....." jawab
kakek itu sambil ngeluyur pergi.
1283 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Lee Ing girang sekali. Tidak salah dugaannya, rumah gedung
itulah tempat tinggal musuh besarnya. Kelihatannya malam tadi
sepi-sepi saja, akan tetapi ia harus berlaku hati-hati. Siapa tahu
kalau-kalau bekas menteri durna itu memasang perangkap dan
bersiap sedia menanti penyerbuan musuh. Kali ini ia tidak boleh
gagal. Kalau mereka tidak bisa mengeluarkan han Sin dalam
keadaan sehat, mereka akan tahu rasa! Sehari itu Lee Ing tidak
mau memperlihatkan diri kepada Umum.
la bersembunyi saja di dalam hutan dan makan roti kering yang
memang dibawanya sebelum ia memasuki dusun Ki-chun.
Setelah malam tiba dan keadaan menjadi gelap, barulah ia
bertukar pakaian, la hendak terang-terangan menghadapi
Auwyang-Taijin dan kaki tangannya, tidak perlu lagi menyamar, la
hendak melunasi kontan semua hutang-pihutang dengan
Auwyang Peng sekaki tangannya. Harus selesai dan beres pada
malam hari ini juga! Kemudian mulailah ia memasuki dusun itu dan
berjalan di dalam bayangan yang gelap.
Setelah tiba di depan gedung besar itu, ia menyelinap dan
mempergunakan kepandaiannya untuk melompat ke atas pohon
besar yang tumbuh di sebelah kiri gedung, la berjongkok di atas
cabang pohon sambil mengintai. Rumah itu diterangi banyak
lampu, akan tetapi penerangan yang menyorot keluar dan
ruangan belakang adalah penerangan yang paling besar, la
1284
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
menanti beberapa lama sambil melamun. Terbayang semua
pengalamannya dahulu, betapa ia diculik Mo Hun dan hampir
celaka di tangan iblis itu.
Betapa ayahnya dibikin buta dan disiksa oleh Tok-ong Kai Song
Cinjin. Betapa jahatnya Auwyang Tek bersama kaki tangannya
dan betapa kekasihnya, Liem Han Sin. juga celaka di tangan kaki
tangan menteri durna itu. Teringat akan ini semua, Lee Ing
menggigit bibirnya dan hatinya panas bukan main. Tangan
kanannya meraba-raba gagang pedang dan kalau orang melihat
6 sinar matanya, tentu akan kaget dan takut. Sinar mata itu seakanakan mengeluarkan api. seperti
mata harimau di tempat gelap
mencorong! Menjelang malam, setelah suasana di sekeliling tempat itu sunyi
benar, baru terdengar suara orang bercakap-cakap dan tertawatawa di sebelah belakang gedung
itu, dan Lee Ing dapat menduga adanya beberapa orang yang sedang mengobrol di
dalam ruangan yang paling terang. Cepat ia melompat dari
cabang pohon itu ke atas genteng, la amat berhati-hati,
mengerahkan ginkangnya sehingga ketika kedua kakinya
menginjak genteng, hanya menimbulkan suara tidak lebih berisik
dari pada kalau ada sehelai daun kering rontok ke atas genteng
itu. 1285 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Setelah tiba di atas genteng ruangan itu dan mengintai ke bawah,
Lee Ing mengertak gigi dan matanya bersinar-sinar. Lengkap
semua musuh-musuhnya duduk menghadapi meja hidangan di
dalam ruangan itu. Auwyang Peng yang tinggi kurus duduk di
kepala meja, pakaiannya mewah dan sikapnya masih seperti
seorang menteri tulen. Di kirinya duduk Auwyang Tek, pemuda pesolek yang masih
kelihatan kesombongannya. Di sebelah kanan bekas pembesar
duduk Tok-ong Kai Song Cinjin, lalu Toat-beng-pian Mo Hun dan
Ma-thouw koai-tung Kui Ek dan paling akhir Yokuto, hwesio dari
Jepang itu. Mereka semua menghadapi meja besar yang penuh
hidangan. Enam orang pelayan muda dan cantik-cantik melayani
mereka. Dari atas genteng saja Lee Ing sudah mencium bau arak
wangi. Semua nampak gembira sekali.
"Apakah perahu-perahunya sudah siap semua?" terdengar
Auwyang Peng mengajukan pertanyaan kepada Yokuto di antaragelak tawa mereka.
"Sudah, sudah siap. Sewaktu-waktu kalau taijin hendak
berangkat, tinggal memasang layar saja," jawab orang Jepang itu.
1286 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Sebetulnya aku tidak senang harus bersembunyi di pulau kosong
itu." kata pula Auwyang Peng.
"Tidak apa, ayah. Hanya untuk sementara waktu. Kalau perang
sudah berakhir dan keadaan aman betul, kita bisa pindah lagi ke
kota besar dan hidup tenteram. Sementara itu, dengan adanya
suhu dan para locianpwe yang mengawani kita, siapa orangnya
7 yang berani mengganggu?" kata Awyang Tek sambil minum
araknya. Kau betul.. kau betul.... hayo tambah arak lagi, kita harus makan
minum sepuasnya untuk mengantar keselamatan pelayaran kita
besok pagi-pagi." Lee Ing berdebar hatinya. Tak salah lagi, pembesar korup ini
tentu merasa kurang aman di dusun ini dan bersama kaki
tangannya hendak bersembunyi ke seberang laut, ke pulau
kosong, tentu saja membawa serta harta benda hasil korupsinya.
"Semua gara-gara gadis siluman itu, sampai-sampai terpaksa kita
mesti menyembunyikan diri," kata pula Auwyang Peng.
1287 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Aaah, gadis seperti itu apa sih artinya?" Yokuto menyombong.
"Kalau dia berani muncul, serahkan saja kepada pinceng, akan
pinceng tangkap dan ikat seperti Orang mengikat ayam."
"Ha-ha-ha, tapi jangan dibunuh, Yokuto suhu, berikan padaku!"
kata Auwyang Tek tanpa malu-malu lagi, biarpun ayahnya berada
di situ. Lee Ing menggigit bibir, tak dapat ia menahan lagi
kemarahannya. "Brak!" genteng diinjaknya pecah dan ia
melompat turun ke dalam ruangan itu, sengaja ia melompat turun
di atas meja di depan mereka! Tentu saja semua orang menjadi
kaget setengah mati. Auwyang Peng sampai menjadi pucat dan
berteriak. "Ayaaaaaa..!"
"Manusia-manusia anjing, aku Souw Lee Ing sudah datang
hendak menuntut balas! Tok ong iblis gundul, kau mau maju satusatu ataukah mukamu sudah
begitu tebal untuk mengeroyokku?"
Tok-ong tak sempat menjawab. Sebagai seorang tokoh besar
tentu saja ia merasa malu mengeroyok dan untuk menghadapi
Lee Ing iapun tidak takut, percaya penuh akan kepandaiannya
sendiri yang selama ini terus ia latih dan tambah.
1288 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"He, anjing gundul kate, kau tadi hendak menangkap dan
mengikatku seperti ayam. Hayo lekas lakukan, hendak menunggu
apa lagi?" Lee Ing menudingkan telunjuk ke arah hidung Yokuto.
Dihina seperti itu, Yokuto marah sekali. Di Jepang dia terkenal
8 sebagai seorang guru besar yang pandai ilmu silat dan ilmu
tangkap (yudo). Biarpun ia maklum bahwa Negara Tiongkok jauh
lebih besar dari pada negerinya dan mempunyai banyak sekali
orang pandai sehingga kepandaiannya sendiri tidak ada artinya,
namun menghadapi seorang gadis muda seperti Lee Ing tentu
saja ia tidak gentar. Melihat gadis itu menudingkan telunjuk di
depan hidungnya, secepat kilat ia lalu menyambar tangan gadis
itu dan di lain saat pergelangan tangan Lee Ing telah
digenggamnya erat erat! Auwyang Tek berseru, "Bagus!!" dan menjadi girang sekali. Juga
ayahnya, Auwyang Peng kelihatan gembira karena jagonya
sudah dapat menangkap pergelangan tangan gadis musuhnya
itu. Tok-ong Kai Song Cinjin tersenyum dan kawan-kawannya
juga nampak gembira. Sebaliknya, enam orang pelayan itu
dengan muka pucat dan tubuh gemetar cepat-cepat
mengundurkan diri, berlari-lari di atas kaki-kaki mereka yang kecil
itu ke sebelah belakang. Akan tetapi, kalau tadi Yokuto dapat menangkap pergelangan
tangan Lee Ing, bukanlah karena Yokuto terlalu cepat bagi Lee
1289 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Ing. Sesungguhnya adalah Lee Ing sendiri yang sengaja tidak
mengelak malah menggunakan tangan yang diulur tadi sebagai
umpan pancing. Ketika Yokuto menangkap tangannya, ia
menganggap pancingannya berhasil. Dengan pengerahan
Iweekangnya yang luar biasa, ia menyendal tangannya dengan
gerakan mendadak dan... tubuh Yokuto tertarik ke atas!
Yokuto memekik keras, akan tetapi dengan gaya indah Lee Ing
sudah mengayun tubuh jago kate itu sehingga kepala yang
gundul berada di bawah dan kakinya di atas. Sebelum Yokuto
sempat mempertahankan diri, Lee Ing sudah membanting tubuh
itu dan..."cepp.....!!" kepala gundul itu tepat sekali masuk ke
dalam kwali besi tempat bubur panas. Lucu sekali keadaan jago
Jepang itu. Tinggal kaki dan tangannya saja bergerak-gerak,
kepalanya tergodok ke dalam bubur panas.
"Setan!" Auwyang Peng memukul-mukul meja dan Mo Hun sudah
bangkit dari duduknya, menjura kepada Auwyang Peng sambil
berkata, "Taijin, ijinkan hamba menghajar siluman ini!"
Auwyang Peng mengangguk dan "tar tar-tar!" cambuk kelabang di
tangan Mo Hun menjetar-jetar dan menyambar-nyambar ke arah
Lee Ing yang masih berdiri di atas meja. Lee Ing menendang
tubuh Yokuto yang sudah berkelojotan dan.. tak dapat dicegah
lagi tubuh itu menjadi korban pukulan-pukulan Toat-beng-pian
(Cambuk Pencabut Nyawa) yang dipergunakan Mo Hun untuk
9 1290 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
menyerang. Tanpa dapat menjerit lagi karena kepalanya
terpendam dalam bubur, Yokuto terlempar dan roboh dengan
tubuh rusak, dan tewas di saat itu juga.
"Iblis pemakan otak, kau ke sinilah kalau berani!" Lee Ing
mengejek sambil melompat turun dari atas meja. Mo Hun
memutar piannya dengan kemarahan meluap-luap, la sudah tahu
akan kelihaian Lee Ing, akan tetapi ia masih mengandalkan
kepandaiannya sendiri dan senjatanya yang jarang gagal, apa
lagi di situ banyak teman-temannya, hatinya menjadi besar.
Dengan gerengan seperti seekor singa kelaparan, Mo Hun
menubruk maju dan pian di tangannya itu sekaligus melakukan
tiga macam serangan. Pertama menghajar kepala disusul
sabetan pada leher dan sodokan ke arah perut.
"Tak perlu kau berlagak dengan pianmul" Lee Ing mengejek
sambil menggerakkan tubuhnya dengan cara aneh ke kanan kiri
dan semua serangan itu mengenai tempat kosong. Sementara itu
diam-diam Tok-ong Kai Song Cinjin sudah memberi isyarat
kepada Kui Ek untuk maju membantu Mo Hun. Kui Ek tidak
berahi membantah Memang iapun merasa lebih tabah kalau
mengeroyok, karena tahu bahwa kalau ia melawan seorang diri,
tak mungkin ia menang. Tanpa banyak cakap lagi ia melompat ke
depan dan tongkatnya yang panjang itu mengimbangi permainan
cambuk Mo Hun, merupakan serangan yang ampun dan
berbahaya. 1291 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Lee Ing tidak mau membuang banyak waktu. Dengan gerakan
kilat sehingga tak dapat diikuti oleh pandangan mata, ia sudah
mencabut Li-lian-kiam, pedangnya yang pendek dan tipis.
Tampak sinar terang berkelebatan ketika ia mainkan pedangnya
itu untuk menghadapi cambuk Mo Hun dan tongkat Kui Ek.
Biarpun pedangnya hanya pendek dan tipis, namun berkat
kegesitannya, sinar pedangnya melebar dan memanjang, tidak
saja dapat menangkis semua serangan senjata dua orang
lawannya, malah masih dapat mengurung dan membuat dua
orang kosen itu kewalahan.
Yang hebat, sinar pedang itu di tangan Lee Ing sebentar
mengandung hawa panas dan tiba-tiba berubah dan
mengandung hawa dingin. Inilah daya tenaga Im-kang dan Yangkang yang dimajukan secara
berganti-ganti untuk membuyarkan
pengerahan tenaga lawan. Hanya seorang yang sudah memiliki
sin-kang (hawa sakti) dalam tubuh setinggi Lee Ing saja yang
10 akan dapat mempergunakan dua macam hawa yang
bertentangan itu sekehendak hatinya dan secara berganti-ganti.
Mo Hun dan Kui Ek, dua orang jago yang banyak pengalamannya
dalam pertempuran, yang sudah membunuh entah berapa
banyak musuh, sekarang menjadi bingung sekali menghadapi
amukan Lee Ing, murid Gua Siluman itu. Dalam jurus ke tiga
puluh saja, ujung pedang Lee Ing sudah membabat putus ujung
1292 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
cambuk Mo Hun dan pundak Kui Ek sudah berdarah karena
'"tercium" ujung sinar pedang Li-lian-kiam. Patahlah semangat
dua orang itu dan mereka mulai kacau gerakan-gerakan mereka.
Melihat ini, kecutlah hati Auwyang Peng. Ia memberi isyarat
kepada Tok-ong untuk maju. Tok-ong di dalam hatinya girang,
karena melihat permainan Lee Ing, iapun akan lebih merasa
aman kalau maju bersama Kui Ek dan Mo Hun. Akan tetapi untuk
menutupi malunya, ia berkata keras-keras.
"Sebetulnya tak perlu mengeroyok, akan tetapi kalau taijin
menghendaki, biarlah pinceng maju. Ji-wi sicu jangan kuatir, biar
pinceng bantu tangkap siluman ini!" Setelah berkata demikian,
Tok-ong Kai Song Cinjin menerjang maju dengan kebutan di
tangan kiri dan tasbeh di tangan kanan. Gerakannya hebat sekali,
mendatangkan angin berputar-putar.
"Bagus, sekarang lengkap musuh-musuhku!" Lee Ing berseru dan
tiba-tiba tubuhnya lenyap terbungkus sinar pedangnya sendiri.
Gadis ini telah mengeluarkan ilmu silatnya yang paling hebat,
yaitu bagian-bagian paling sukar dari ilmu silat warisan gurunya.
Saking cepatnya gerakan-gerakannya, kadang-kadang ia lenyap
dan kadang-kadang ia kelihatan berdiri tak bergerak seperti patung! Benar-benar ilmu silat yang
aneh sekali sehingga Tok-ong
Kai Song Cinjin sendiri sampai menjadi bingung dan tidak dapat
1293 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
menduga perubahan-perubahan yang terjadi dalam gerak-gerik
gadis itu. Karena maklum bahwa tiga orang musuhnya ini tak boleh
dipandang ringan, Lee Ing mengumpulkan semangatnya dan tibatiba ia mengeluarkan jeritan yang
demikian nyaring dan aneh,
jeritan yang seperti bukan keluar dari mulut seorang manusia,
lebih patut keluar dari mulut seorang iblis. Tok-ong Kai Song
Cinjin cepat-cepat mengeluarkan auman seperti singa karena ia
merasa kedua tangannya gemetar ketika mendengar jerit itu. Kui
Ek dan Mo Hun menjadi lumpuh seketika dan saat itu
11 dipergunakan oleh Lee Ing untuk menggerakkan pedang dan
tangan kirinya. Dalam saat hampir bersamaan, leher Mo Hun putus oleh pedang
Li-lian-kiam, kepalanya menggelinding di pojok dan dari lehernya
muncrat darah segar, sedangkan Kui Ek roboh binasa dengan
dada pecah terkena pukulan tangan kiri gadis itu yang
menggunakan Iweekang sepenuhnya. Bukan kepalang kagetnya
hati Tok-ong Kai Song Cinjin melihat kejadian ini. Tak tersangkasangka sama sekali bahwa gadis itu
dapat bergerak secepat itu.
la menjadi panik dan dalam keadaan terdesak, ujung pedang Lilian-kiam sudah mendekati lehernya.
Tok-ong berseru keras dan
menge-butkan lengan bajunya untuk menangkis.
1294 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Brett!" ujung lengan bajunya terpotong oleh pedang dan masih
saja ujung pedang itu menikam leher. Cepat Tok-ong melempar
diri ke belakang dan bergulingan menjauhi Lee Ing. Pada waktu
itu, Auwyang Peng yang melihat tewasnya Kui Ek dan Mo Hun,
cepat pergi bersama puteranya hendak melarikan diri.
"Bangsat rendah, hendak lari ke mana?" Lee Ing untuk sesaat
tidak memperdulikan Tok-ong dan sebaliknya ia melompat cepat
sekali mengejar Auwyang Peng dan Auwyang Tek yang hendak
lari melalui pintu samping. Gerakan Lee Ing cepat bukan main
sehingga lompatannya tadi membuat ia melewati kepala dua
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
orang itu dan tahu-tahu ia sudah berdiri di hadapan mereka.
Auwyang Peng menjadi pucat, sedangkan Auw-yang Tek yang
melihat musuh besarnya sudah menghadang di depannya,
menjadi nekat. Dengan sepenuh tenaga ia menyerang Lee Ing
dengan pukulan Hek-tok-ciang.
"Brett!" ujung lengan bajunya terpotong oleh pedang dan masih
saja ujung pedang itu menikam leher.
"Plak! Plak!" Lee Ing menyambut pukulan dua tangan itu dengan
telapak tangannya. Dua tangan bertemu dan akibatnya hebat.
Auwyang Tek terjengkang mundur dan dari mulutnya menyembur
1295 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
darah hitam. Ia terkena pukulan Hek-tok tiang sendiri yang
membalik ketika hawa pukulan itu terbentur dengan hawa
pukulan Lee Ing yang jauh lebih kuat. Auwyang Tek roboh dan
tewas di saat itu juga, tewas Oleh pukulan Hek-tok-ciang yang
sudah membinasakan entah berapa banyak orang itu. Auwyang
Peng memandang dengan mata terbelalak, kemudian tanpa
12 malu-malu lagi pengecut ini menjatuhkan diri berlutut di depan
Lee Ing. "Nona... am.... ampunkan....... ampunkan aku yang sudah tua...!"
hampir ia pingsan takutnya. Sikapnya ini tidak membuat Lee Ing
menjadi kasihan, malah sebaliknya membuat gadis itu makin
benci dan jijik. Sikap bekas menteri durna itu tiada ubahnya
seekor cacing merayap rayap kepanasan.
"Bluk!" Sebuah tendangan membuat Auwyang Peng terjengkang.
Sambil menangis saking takutnya, ia merayap dan berlutut sambil
mengangguk-anggukkan kepalanya seperti seorang penjilat di
depan kaisar. "Hayo katakan di mana adanya Liem Han Sin?" bentak Lee Ing
dengan suara keren. 1296 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Oohhh.... dia.... dia...." bekas pembesar itu tak dapat
melanjutkan kata-katanya saking gagapnya dan pada saat itu
lantai di bawahnya telah basah semua! Benar-benar kelihatan
sekali sifat pengecut yang amat hina dalam diri bekas pembesar
koruptor bejat ini. "Kauapakan dia" Hayo lekas bicara!" Lee Ing membentak lagi
sambil menodongkan pedangnya di leher Auwyang Peng.
"Tidak.... tidak kuapa-apakan... dia.... dia diculik orang sebulan
yang lalu...... lenyap dari kamar tahanan..."
"Awas kalau kau bohong!"
"Ti... tidak...." Pada saat itu, belasan batang anak panah
menyambar ke arah Lee Ing. Gadis ini melompat ke atas dan.....
"cap-cap!" sedikitnya empat batang anak panah yang tadinya
ditujukan kepada Lee Ing mendapatkan sasaran di tubuh
Auhryang Peng! Tentu saja bekas pembesar korup ini berkelojotan dan mampus
tak lama kemudian. Segala macam kemuliaan dan harta benda
yang ia dapat dengan jalan korupsi dan menggencet rakyat,
1297 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
ternyata ia tinggalkan, tidak ia bawa serta ke neraka. Ketika Lee
Ing memandang, ternyata yang melepaskan anak panah adalah
para tukang pukul atau penjaga keamanan yang memang
dipelihara oleh Auwyang Peng untuk menjaga keamanannya di
13 kampung itu. Lee Ing marah sekaii. Tubuhnya berkelebat dan tak lama
kemudian terdengar pekik-pekik kesakitan dibarengi robohnya
banyak orang penjaga. Yang lain-lain melarikan diri cerai-berai di
malam gelap itu. Lee Ing celingukan, mencari-cari di mana adanya Tok-ong Kai
Song Cinjin. Ketika tadi ia mengejar Auwyang Peng dan Auwyang
Tek, Tok ong secara licik dan diam-diam lalu melarikan diri,
setelah menyuruh penjaga-penjaga menghujankan anak panah.
Lee Ing lalu menangkap seorang penjaga yang sudah terluka dan
mengancamnya, "Hayo katakan di mana adanya si gundul Tok-ong Kai Song
Cinjin?" "Ham..... hamba..... ti... tidak tahu....." penjaga itu berkata
ketakutan. 1298 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Pikiran Lee Ing berputar. Ia teringajt akan pembicaraan mereka
tadi tentang perahu-perahu yang hendak membawa mereka ke
pulau kosong. "Hayo katakan di mana Auwyang Taijin menaruh
perahu-perahunya yang hendak membawanya ke pulau!"
"Di... di pantai sebelah selatan... kira-kira tiga puluh li dari sini."
Lee Ing menendang penjaga itu lalu lari cepat-cepat menuju ke
timur. Menjelang pagi ia sampai di pantai laut, lalu ia berlari ke selatan
di sepanjang pantai itu. Benar saja, tak lama kemudian ia melihat
ada lima buah perahu besar di pantai, siap untuk diberangkatkan.
Dan alangkah girangnya ketika ia melihat seorang berkepala
gundul berada di sebuah perahu. Tok-ohg Kai Song Cinjin berada
di sana! Ia mempercepat larinya.
Agaknya Kai Song Cinjin juga sudah melihat kedatangannya
karena perahu yang ditumpanginya segera bergerak ke tengah.
Dengan bantuan tiga orang anak buah perahu, Kai Song Cinjin
melarikan diri. Kakek gundul itu tertawa bergelak ketika melihat
Lee Ing marah-marah di pinggir pantai.
Akan tetapi Lee Ing tidak putus harapan, la melompat ke atas
sebuah perahu yang kosong. Biarpun belum berpengalaman
1299 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
14 benar, tetapi ia pernah menjalankan perahu bersama ayahnya
ketika ia dan ayahnya dahulu merampas perahu bajak laut Sim
Kang, la cepat mendayung perahu itu ketengah, lalu memasang
layar. Perahunya meluncur cepat dan ia memegang kemudi,
mengerahkan perahunya mengejar perahu Kai Song Cinjin!
Akan tetapi Lee Ing kalah pengalaman. Yang mengemudikan
perahu di depan itu adalah tiga orang nelayan pandai, sedangkan
dia tidak mempunyai pembantu dan cara ia memasang layar juga
kurang sempurna. Baiknya, perahunya itu kosong sedangkan
perahu kai Song Cinjin membawa muatan berpeti-peti, muatan
yang berat karena terisi barang-barang berharga seperti emas
dan perak. Karena inilah maka ia tidak tertinggal terlalu jauh.
Menjelang tengah hari, dua perahu yang berkejaran itu memasuki
daerah yang berpulau. Sebentar saja Lee Ing kehilangan jejak
perahu di depan, la menjadi jengkel sekali, juga penasaran.
Sampai hampir senja ia berputaran di utara pulau-pulau itu,
namun sia-sia saja. Tidak kelihatan perahu Kai Song Cinjin!
Karena sudah lelah, ia lalu minggirkan perahunya mendekati
sebuah pulau yang terbesar, pulau yang subur tanahnya karena
di situ penuh dengan pohon-pohon hijau. Ketika perahunya sudah
menempel pantai, ia mengeluarkan seruan girang karena kini
terlihatlah perahu Kai Song Cinjin, sudah diseret naik ke darat
dan tertutup oleh pepohonan, pantas saja tidak kelihatan dari laut.
1300 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Cepat Lee Ing melompat dan lari cepat memasuki pulau berhutan
itu.. Dan kembali ia tercengang karena dari jauh ia sudah
mendengar orang bertempur. Makin dekat ia makin jelas
mendengar seruan-seruan mereka dan kagetlah ia ketika
terdengar pula hawa pukulan yang membuat daun-daun pohon
berkerosakan seperti ada angin besar. Orang-orang pandai
kiranya yang bertempur, pikirnya sambil mempercepat larinya.
Tiba-tiba ia berhenti dan memandang dengan bengong. Ternyata
Kai Song Cinjin sedang sibuk sekali melayani serangan dua
orang kakek yang menyerangnya secara aneh karena kakek yang
pertama buntung kedua lengannya sedangkan yang kedua buta
kedua matanya! Mereka itu bukan lain adalah Tok-pi Sin-kai dan
Im-kan Hek-mo, dua orang tokoh besar persilatan yang dulu
karena kalah olehnya lalu Tok-pi Sin-kai membuntungi lengan
sendiri yang tinggal sebelah sedangkan Im-kan Hek-mo mencokel
keluar kedua biji matanya! Sekarang dua orang kakek itu
menyerang Kai Song Cinjin dengan hebat sekali.
Lee Ing kagum bukan main melihat cara Tok-pi Sin-kai
15 bertempur. Biarpun kedua lengannya sudah buntung, hanya
tinggal sebatas siku, namun dua lengan pendek ini masih dapat
melakukan pukulan-pukulan hebat. Dan Im-kan Hek-mo yang
kedua matanya sudah berlubang besar dan kosong itu, seperti
tidak buta saja, menyerang dengan gerakan leluasa sekali.
1301 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Celakalah Kai Song Cinjin karena terpaksa ia harus mengakui
keunggulan dua orang kakek yang sudah menjadi penderita
cacad itu! Dia, tokoh besar Tibet selama ini jarang menemui
tandingan, sekarang kewalahan menghadapi serangan-serangan
dua orang kakek yang buta dan buntung!
"Sin-kai dan Hek-mo, jangan mendesak pin-ceng. Kalau kalian
mau, ambillah Semua harta di perahu itu!" kata Kai Song Cinjin
terengah-engah kehabisan napas dan sudah lemas sekali.
"Ha-ha-ha, Tok-ong. Tempo hari kau mengandalkan keroyokan,
maka dapat mengusir kami, sekarang rasakan pembalasan dua
orang kakek cacad. Ha-ha!" Tok-pi Sin-kai tertawa mengejek.
"Ji-wi locianpwe, jangan biarkan dia lolos!" teriak Lee Ing dari jauh
sambil berlari mendekat. Mendengar suara ini. Tok-ong menjadi
pucat sekali. "Celaka." teriaknya dan saking kagetnya ia berlaku lambat
sehingga tongkat ular di tangan Im-kan Hek-mo dengan keras
menusuk lambungnya disusul oleh dua pukulan lengan buntung
Tok-pi Sin-kai. 1302 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Aduhhhh....I" Tok-ong Kai Song Cinjin terhuyung-huyung. Pada
saat itu Lee Ing sudah datang dekat. Melihat ini, Tok-ong saking
takutnya lalu melompat jauh sekali menjauhi gadis itu, tanpa
melihat lagi ke mana ia melompat. Di lain saat terdengar jerit
yang menyayat hati ketika tubuh Kai Song Cinjin yang sudah
terluka berat itu meluncur ke dalam jurang yang amat dalam,
untuk menemui maut dengan tubuh hancur tak berbekas lagi
karena jurang itu dasarnya penuh batu-batu karang yang tajam
meruncing! Lee Ing menjenguk ke dalam jurang dan menarik napas panjang.
Habislah semua musuh-musuhnya, terbalaslah semua sakit hati.
Akan tetapi apa artinya semua itu kalau Han Sin tak dapat ia
temukan" Teringat akan kekasihnya itu yang tak mungkin dapat
ia jumpai kembali karena semua orang yang dulu menawannya
kini sudah mati semua. Lee Ing menjatuhkan diri berlutut di atas
16 tanah lalu menangis terisak-isak!
"Eh, eh. musuh tewas kok malah menangis. Aturan mana ini?"
terdengar suara mencela di belakangnya, suara Tok-pi Sin-kai
yang kecil nyaring. "Nona, tangismu menyedihkan hatiku. Kenapa kau menangis"
Coba kau ceritakan kepada kami. Tak pantas murid pandai dari
Bu-Beng Sin-kun yang gagah perkasa menangis begini
menyedihkan. apalagi sebagai puteri Souw Teng Wi. pantang
1303 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
menangis!" Im-kan Hek-mo juga mencela dengan suaranya yang
parau besar. Dicela begitu, makin hebat tangis Lee Ing. Ia merasa
sengsara, nelangsa, dan terharu.
"Ji-wi locianpwe tidak tahu," katanya terisak isak, "mereka itu,
Tok-ong dan kawan-kawannya yang jahat... mereka telah
menangkap Sin ko...... sekarang mereka sudah mati semua, ke
mana aku harus mencari Sin-ko....?""
"Ah, kiranya urusan yang kau tangisi hanya demikian sepele
(sederhana), kalau hanya begitu saja, aku si buta masih dapat
membantumu......" kata Im-kan Hek-mo. Mendengar ini Lee Ing
melompat bangun dan memegang tangan Iblis Hitam Akhirat itu.
"Locianpwe, harap jangan main-main. Benarkah kau dapat
memberi petunjuk di mana adanya Sin-ko?"
"Nanti dulu," Tok-pi Sin-kai mencela, "nona Souw, apakah kau
betul-betul cinta kepada Liem Han Sin?"
Saking tegang dan girang karena timbul harapan, Lee Ing sampai
tidak memperhatikan bagaimana dua orang ini tahu bahwa yang
ia panggil Sin-ko adalah Liem Han Sin. Mukanya menjadi merah
1304 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sekali mendengar pertanyaan Itu, akan tetapi tanpa ragu-ragu lagi
ia menjawab, "Dia adalah satu-satunya orang di dunia ini yang kuharapkan
menjadi.... menjadi..... kawan selamanya...."
"Jadi kau mau berkorban apa saja demi keselamatannya?" tanya
pula Tok-pi Sin-kai. "Aku bersedia! Biar berkorban nyawa sekalipun," jawab Lee Ing
dengan isak ditahan. 17 "Bagus! Kalau begitu, kau ajarkan kepada kami pukulan-pukulan
Bu-Beng Sin-kun yang terpenting, yang kau pakai mengalahkan
kami tempo dulu. Kalau- kau meluluskan permintaan ini, baru
kami hendak menjamin pertemuan kembali dengan Sin-komu itu."
Wajah Lee Ing berseri. "Betulkah" Locianpwe, jangan permainkan
aku seorang gadis sengsara. Betulkah itu?"
1305 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Kami sudah tua bangka hampir mampus, perlu apa main-main"
Hayo lekas kau buka rahasia ilmu Bu-Beng Sin-kun yang
mengalahkan kami." "Baik, perhatikan sungguh-sungguh." Dengan jelas tanpa
menyembunyikan sesuatu Lee Ing lalu bersilat, memberi
petunjuk-petunjuk tentang ilmu silat peninggalan Bu-Beng Sin-kun
yang ia pergunakan untuk mengalahkan dua orang tokoh itu. Tokpi Sin-kai memandang penuh
perhatian. Im-kan Hek-mo miringkan kepala untuk menangkap gerakan-gerakan itu dengan
pendengarannya. Sampai setengah hari ia memberi petunjuk-petunjuk kepada dua
orang kakek itu. Hari sudah terganti malam, akan tetapi dua
orang kakek itu masih belum puas. Silih berganti mereka
mengajak Lee Ing bertanding setelah mereka mempelajari
gerakan-gerakan itu. Mula-mula mereka masih belum mampu
mengalahkan Lee Ing, akan tetapi setelah berganti-ganti
bertempur semalam suntuk, pada waktu fajar menyingsing
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
akhirnya Lee Ing dapat mereka kalahkan!
"Sudah puaskah ji-wi sekarang?" tanya Lee Ing dengan lesu
sambil merayap bangun dari tanah di mana ia tadi terjungkal.
Tok-pi Sin-kai dan Im-kan Hek-mo tertawa bergelak-gelak.
1306 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Ha-ha-ha, Bu-Beng Sin-kun, pada saat-saat terakhir kamilah
yang lebih unggul." "Ji-wi locianpwe, aku telah memenuhi kehendak ji-wi, sekarang
harap ji-wi memenuhi janji," kata Lee Ing penuh harapan. Ia mau
melakukan segala permintaan dua orang kakek aneh itu karena
memang merekalah harapannya terakhir untuk bertemu kembali
dengan Han Sin. "Boleh, boleh, akan tetapi kau harus berjanji dulu."
18 "Berjanji apa lagi?" tanya Lee Ing sambil memandang Im-kan
Hek-mo yang berkata itu dengan tajam.
"Berjanji bahwa kelak kalau kau mempunyai putera, anakmu itu
harus menjadi murid kami. Biar andaikata kami sudah mampus
sebelum anakmu terlahir, kelak kau harus memberi tahu anakmu
bahwa gurunya adalah Im-kan Hek-mo dan Tok-pi Sin-kai.
Mengerti?" Wajah I ee Ing menjadi makin merah. Aneh-aneh saja dua orang
kakek ini. Sekarang ia tahu mengapa mereka memaksanya
mengeluarkan ilmu silat yang mengalahkan mereka. Kiranya dua
1307 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
orang ini masih saja berwatak tak mau kalah dan biarpun sudah
mati kelak, ingin nama mereka menduduki tempat tertinggi!
Benar-benar pikiran kakek-kakek yang sudah berubah menjadi
kanak-kanak lagi. "Baiklah, aku berjanji."
"Nah, kalau begitu, kau masuklah ke dalam hutan ini, lurus saja
sampai kau melihat sebuah bangunan kelenteng tua. Kau boleh
tunggu di situ, kami pasti akan membawa Han Sin kepadamu."
Lee Ing tidak melihat lain pilihan lagi kecuali menurut. Hatinya
berdebar tidak karUan dan dengan patuh ia berjalan menerjang
hutan itu. Tiba-tiba datang angin ribut dan udara yang tadinya
terang, matahari pagi yang sudah muncul tadi, sekarang
menghilang lagi. Udara tertutup mendung, pohon-pohon hutan
doyong seperti hendak menimpa Lee Ing, akan tetapi gadis itu
seperti dalam mimpi berjalan terus ke depan. Akhirnya, betul saja
ia melihat sebuah kelenteng tua di tengah hutan itu.
Debar jantungnya menghebat. Apakah dua orang kakek itu tidak
menipunya" Betulkah mereka hendak datang membawa Han Sin
padanya" Ia menengok ke belakang. akan tetapi belum kelihatan
kakek itu mengejarnya. Lee Ing ragu-ragu dan hatinya tidak enak.
1308 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Sampai berapa lama ia harus menunggu" Udara makin gelap dan
dua titik air membasahi pipi Lee Ing. Air hujan" Ataukah air mata"
Keduanya mungkin karena mendung sudah amat tebal dan hati
Lee Ing sudah amat berduka.
Tiba-tiba ia mendengar tindakan kaki di belakangnya, dari rumah
kelenteng itu datangnya. Ia menengok dan.... seketika itu Lee lng
19 berdiri kaku seperti patung. Matanya terbelalak penuh air,
bibirnya gemetar. Tak salahkah penglihatannya" Betulkah Liem
Han Sin yang berdiri di depannya itu, dalam jarak kurang lebih
lima meter" Hujan-pun turun menyaingi air mata Lee Ing.
"Ing-moi....!" Suara ini menerangi hati Lee Ing, lebih terang dari
pada cahaya kilat yang menyambar pada saat itu.
"lng-moi....!!"
"Sin-ko.....! Kaukah ini....." Sin-ko...!!" Hampir terjungkal Lee Ing
ketika kakinya tersaruksaruk berlari ke depan dengan kedua
lengan terbuka. Pemuda itupun berlari maju dan di lain saat
mereka sudah saling rangkul dan dekap.
1309 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"lng-moi.... akhirnya kita berkumpul kembali..." kata Han Sin
dengan isak tertahan. "Sin ko....." hanya demikian Lee Ing dapat berbisik, harinya penuh
kebahagiaan, aman dan tenteram rasanya dalam pelukan
sepasang lengan yang kuat dari pemuda pujaan hatinya ini.
Hujanturun dengan lebatnya dan dua orang muda yang sedang
terlelap dalam kemesraan pertemuan mengharukan itu seperti
tidak merasakan timpaan air hujan yang membuat mereka basah
kuyup. Tiba-tiba terdengar suara ketawa dari dalam pondok itu disusul
suara Tok-pi Sin-kai, "Han Sin bocah totol! Apa kau mau
membiarkan calon isterimu yang terguncang hatinya itu masuk
angin?" Han Sin sadar. Ia menggandeng tangan Lee Ing dan berlarilah
keduanya sambil tertawa-tawa seperti dua orang anak kecil
bermain-main dalam hujan, lari ke arah pondok untuk menghadap
dua orang kakek itu yang sudah menanti di dalam pondok.
Setelah memasuki pondok, Han Sin dan Lee Ing menjatuhkan diri
berlutut di depan Im-kan Hek-mo dan Tok-pi Sin-kai yang sudah
duduk di atas kursi. 1310 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Terima kasih atas pertolongan suhu berdua sehingga teecu
dapat bertemu kembali dengan Ing-moi..." kata Han Sin terharu.
"Bodoh, bukan kami yang mempertemukan kalian, akan tetapi
cinta kasih yang murni dan hati yang baik. Lagi pula, kami bukan
20 gurumu lagi, akan tetapi kami adalah guru-guru dari puteramu
kelak. Calori isterimu sudah menjanjikan hal ini kepada kami.
Bukankah begitu, nona Souw?"
Han Sin memandang kekasihnya dengan heran akan tetapi Lee
Ing hanya tersenyum malu-malu. Kemudian berceritalah mereka.
Baru Lee Ing tahu bahwa sebetulnya Han Sin ditolong oleh dua orang kakek itu
ketika mereka mengetahui bahwa pemuda murid Im-Yang- ThianCu itu ditahan oleh Tok-ong dan
kawan-kawannya. Sebulan yang
lalu mereka melakukan penculikan atau pertolongan membebaskan Han Sin dari kamar tahanannya sehingga terjadi
pertempuran yang hampir saja menewaskan mereka karena
dikeroyok. Mereka membawa Han Sin ke pulau kosong itu,
sengaja hendak menanti datangnya Auwyang Peng yang mereka
tahu hendak menyembunyikan hartanya di tempat itu.
"Kami merasa malu kepada Pek-kong-Sin-ciang Bu Kam Ki, maka
untuk menebus dosa yang dulu, kami sengaja menolong Han Sin
1311 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sekalian untuk mengambilnya sebagai murid," kata Im-kan -Hekmo.
"Akan tetapi sekarang tidak lagi, kami lebih suka menjadi guruguru puteranya," sambung Tok-pi
Sin-kai. Han Sin dan Lee Ing, atas petunjuk dua orang kakek sakti itu,
mengangkut harta benda Auwyang Peng itu ke utara dan
diserahkan kepada Siok Beng Hui untuk biaya penyerbuan. Juga
mereka, di samping Siok Bun dan Siok Ho yang girang bukan
main melihat kedatangan mereka, berjuang bahu membahu dan
dua pasang orang muda ini berjanji baru mau menikah setelah
kekuasaan lalim di selatan sudah dapat ditumbangkan.
Akhirnya, setelah terjadi perang selama empat tahun, robohlah
kekuasaan selatan dalam tahun 1403. Raja Muda Yung Lo
menjadi Kaisar Beng-tiauw dengan gelar Kaisar Ceng Tsi, naik
tahta dan mengendalikan pemerintahan sampai dua puluh satu
tahun lamanya. Ibu kota dipindah ke Peking dan kota Nan-king
merupakan ibu kota ke dua.
Rakyat mulai bernapas lega dan bergembira pula. Terutama
sekali dua pasang mempelai yang melakukan upacara
pernikahan, yaitu Liem Han Sin dengan Souw Lee Ing dan Siok
21 1312 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Bun dengan Oei Siok Ho, kebahagiaan mereka sukar dilukiskan
lagi. Dalam perayaan ini, hadir pula Haminto Losu, kakek dari Lee
Ing yang sengaja datang dari utara untuk ikut bergembira minum
arak wangi bagi keselamatan pernikahan cucunya yang tercinta.
Tidak ketinggalan Tok-pi Sin-kai dan lm-kan Hek-mo guru-guru
putera Han Sin dan Lee Ing yang belum terlahir, mereka minumminum arak sampai sepuasnya,
ditemani oleh Bu Kam Ki yang
memerlukan hadir pula. Sekianlah, cerita PUSAKA GUA SILUMAN ini berakhir sampai di
sini dengan catatan pengarang bahwa selama dunia masih
berputar, keadilan Tuhan masih akan tetap berjalan. Siapa jahat
dia akan terhukum, siapa baik dia akan berjasa.
Masih belum terlambat selagi masih hidup bagi siapapun juga
untuk menyadari akan hal ini, membuka mata menginsyafi
kesesatan sendiri agar cepat mengatur langkah melalui jalan
benar sebagai seorang manusia yang tahu akan kemanusiaannya, sebagai mahluk paling mulia di alam semesta
ini! TAMAT 1313 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Percetakan & Penerbit CV GEMA
Pelukis : Yohanes H. & Widodo
DJVU : Mukhdan & Dewi KZ di kangzusi.com
Convert DJVU to text : Abdul Gawi
1314 (http://cerita-silat.mywapblog.com)
22 Pendekar Kidal 4 Pendekar Bayangan Sukma 2 Dendam Orang Orang Gagah Pusaka Negeri Tayli 3
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama