Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo Bagian 4
lihai bukan main, mendatangkan hawa sinkang yang amat hebat
di dalam tubuhnya sehingga racun jahat macam Hek-coa-tok
sekalipun tidak dapat merusak isi perutnya. Ia tadi pingsan
karena hawa racun itu naik dan memenuhi kepalanya, akan tetapi
setelah hawa racun itu keluar dari mulut dan hidung, ia siuman
kembali. Sekarang, setelah ia tertidur, arak yang bercampur
racun tadi perlahan-lahan mengalir keluar dari mulutnya. Inilah
kehebatan sinkang yang sudah hampir sempurna, yang dapat
mencegah masuknya barang yang tak dikehendaki ke dalam
perut, hanya berhenti di pencernaan dan di "retour" kembali.
Lee Ing cepat meninggalkan ayahnya, naik ke ruangan atas, la
merasa ngeri juga melihat mayat-mayat bergelimpangan dalam
keadaan yang amat menyeramkan. Akibat amukan ayahnya
memang hebat sekali. Sambil menahan kegelian hatinya, ia
melempar-lemparkan semua mayat itu ke dalam laut, lalu
12 membersihkan lantai kapal dengan air yang ia timba dari pinggir
dek. Setelah ia memeriksa baik-baik, ia mendapatkan tiga orang
anak buah bajak yang bejum mati, juga tidak terluka. Mereka ini
ternyata roboh pingsan sebelum disentuh oleh Souw Teng Wi
250 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
saking takutnya. Girang hati Lee Ing la mengguyur kepala mereka
dengan air dan mereka menjatuhkan diri berlutut dan minta-minta
ampun. "Kalian akan diampuni asal kalian mulai sekarang menurut
perintahku. Betulkan tiang dan layar, jalankan terus perahu ini
menuju pantai daratan."
Tiga orang itu cepat melakukan perintah ini karena mendapat
jaminan dari gadis itu bahwa mereka takkan diganggu asalkan
menurut perintah. Perahu berlayar lagi dengan cepat menuju ke
barat. Akan tetapi menjelang senja setelah setengah hari Lee Ing
berpikir-pikir, ia memerintahkan tiga orang anak buahnya untuk
memutar kemudi, kembali ke timur. Tiga orang itu saling
pandang, mengangkat pundak dan terpaksa melakukan perintah
aneh ini. Mengapa Lee Ing berlaku seaneh itu" Gadis ini berpikir bahwa
ayahnya menjadi buronan. Seperti yang ia dengar dari
percakapan Sim Kang dan puteranya, ayahnya dikehendaki para
durna dan kalau ia membawa ayahnya mendarat, bukankah itu
sama saja dengan ular mencari penggebuk" Lebih baik
sementara ini ia membawa ayahnya merantau menyusul
kakeknya. Itulah sebabnya maka ia memerintahkan anak
buahnya untuk kembali ke timur, ke tengah samudera supaya
jauh dari pantai, kemudian setelah cukup jauh, memutar kemudi
ke utara. 251 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Setiap hari ia melayani ayahnya yang masih bingung. Kadangkadang Souw Teng Wi menganggap
Lee Ing seperti Namilana isterinya, ada kalanya ia teringat dan menganggap Lee Ing
seperti anaknya. Berkat rawatan yang setia dan berbakti dari Lee
Ing, keadaannya menjadi banyak lebih baik.
Melihat pakaian ayahnya yang tidak karuan, Lee Ing mengambil
se-stel pakaian Sim Kang dan menyuruh ayahnya bertukar
pakaian. Souw Teng Wi tertawa geli, akan tetapi dipakainya juga
pakaian itu. la nampak gagah, hanya mukanya masih penuh
berewok. Lee Ing mengambil pakaian ayahnya yang compang-camping itu,
hendak ia cuci kemudian ia simpan untuk kenang-kenangan dan
13 bahan cerita kelak kalau bertemu dengan kakeknya. Juga kelak
kalau ayahnya sembuh benar, tentu ayahnya suka melihat
pakaian compang-camping yang membawa riwayat itu.
Akan tetapi ketika gadis ini sedang mencuci pakaian kumal itu,
tiba-tiba tangannya menyentuh benda di balik lipatan baju
ayahnya. Ia cepat memeriksanya dan ternyata itu adalah sehelai
kulit pohon yang digambari peta. Ada tulisan di gambar itu yang
berbunyi : 252 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
GUA TENGKORAK TEMPAT PUSAKA RAHASIA.
Lee Ing menjadi girang sekali dan cepat menyelesaikan
pekerjaannya, lalu membawa kulit pohon bergambar peta itu
kepada ayahnya. "Ayah, aku mendapatkan ini di dalam saku
bajumu sebelah dalam. Apakah artinya ini?"
Souw Teng Wi cepat menyambar benda itu, celingukan ke kanan
kiri, lalu menarik napas panjang. "Apa tidak ada orang melihatnya
tadi" Kalau seorang di antara pelayan itu melihat, dia harus
dibunuh!" Lee Ing kaget dan menggeleng kepala, "Tidak ada yang melihat,
ayah. Mengapakah segala rahasia ini?"
Souw Teng Wi kebetulan sedang dingin otaknya. "Kalau saja
yang menemukan barang ini bukan kau anakku, kau tentu sudah
kubunuh. Benda ini adalah rahasiaku yang tak boleh diketahui
oleh siapapun juga. Sudah belasan tahun kusimpan sampai aku
sendiri lupa di mana aku menaruhnya."
Lee Ing maklum akan watak ayahnya yang aneh, maka ia
bersabar dan tidak bertanya lebih lanjut. Akan tetapi ia amat
253 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
memperhatikan pelajaran-pelajaran ayahnya dan benar hebat,
kepandaian Lee Ing meningkat hebat sekali setelah ia
mempelajari latihan Iweekang, ginkang dan ilmu pukulan yang
diberikan oleh ayahnya dengan cara yang kacau-balau. Ia
maklum bahwa peta itu tentu ada hubungannya dengan
kepandaian ayahnya, maka ia menanti saat yang baik.
Setelah berkumpul dengan ayahnya, Lee Ing berhasil
mempelajari ilmu silat tinggi yang amat aneh. Juga gadis itu dapat
menduga apa yang telah menimpa diri ayahnya. Dari ocehanocehan Souw Teng Wi di waktu
kambuh gilanya, ditambah 14 keterangan-keterangan ayahnya ini di waktu dingin otaknya, Lee
Ing dapat menduga bahwa secara aneh ayahnya yang menjadi
buronan dan merantau di luar daratan Tiongkok telah
mendapatkan sebuah gua yang disebut Gua Siluman. Tentu ada
rahasia hebat di dalam gua ini, di antaranya terdapat ilmu
kesaktian yang baru seperdelapan bagian dipelajari ayahnya.
Peta itu adalah peta yang menunjukkan di mana adanya Gua
Siluman itu. Timbul keinginan besar di hati Lee Ing untuk membongkar
rahasia ini, untuk mencari Gua Siluman dan melihat dengan mata
sendiri. Tentu saja sebagai seorang ahli silat yang tak pernah
merasa puas dengan kepandaian sendiri, iapun ingin sekali
mewarisi ilmu kesaktian yang terdapat dalam Gua Siluman.
254 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Akan tetapi, beberapa kali ia pancing-pancing, ayahnya tetap
tidak mau membuka rahasia itu. Malah memperingatkan Lee Ing.
"Lee Ing, jangan sekali-kali kau bicara tentang Gua Siluman
dengan orang lain. Tempat itu berbahaya sekali, dapat masuk tak
dapat keluar." Dan orang tua ini kelihatan ketakutan dan ngeri.
Setelah kapal tiba di pesisir Propinsi Liao-ning, Lee Ing menyuruh
tiga orang anak buah kapal untuk minggir dan mendarat. Ia
sengaja mengumpulkan dan mengambil barang-barang berharga
peninggalan Sim Kang untuk dibawa sebagai bekal, lalu
mengajak ayahnya, mendarat di pesisir yang amat sunyi. Girang
hatinya melihat tanah gunung dan pohon.
"Kalian boleh ambil kapal ini dan pergi sesuka hati kalian," kata
Lee Ing kepada tiga orang itu. "Akan tetapi kalau ada yang
bertanya tentang kami, awas jangan kalian ceritakan kalau kalian
masih sayang nyawa!"
Tentu saja tiga orang anak buah bajak itu girang sekali mendapat
kebebasan dan cepat mereka berlutut dan berjanji akan mentaatiperintah.
"Nona telah memperlakukan kami dengan baik, tentu saja kami
takkan membuka mulut. Nona dan Locianpwe ini adalah orang255
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
orang gagah, mana berani kami membocorkan rahasia?" Kata
seorang di antara mereka.
Tiba-tiba terdengar suara angin bersuitan, berkelebat sinar-sinar
berkeredepan datang dari daratan dan.... tiga orang anak buah
bajak itu menjerit dan roboh tersungkur! Ternyata mereka telah
terserang oleh anak-anak panah dan tewas seketika itu juga! Lee
15 Ing kaget sekali dan cepat mencari-cari dengan matanya ke
empat penjuru, akan tetapi sunyi saja. Hanya pohon-pohon dan
batu-batu karang tinggi yang kelihatan, tidak ada gerak-gerik
manusia di sekitar tempat itu. Padahal sudah jelas bahwa tentu
pelepas anak-anak panah itu seorang ahli panah yang lihai.
Ketika ia menoleh kepada ayahnya, orang tua ini berdiri tegak tak
bergerak, nampak tenang-tenang saja akan tetapi matanya tertuju
kepada sebuah bukit batu karang yang berada di depan. Lee Ing
juga menaruh perhatiannya ke situ dan benar saja, dari balik batu
karang itu terdengar suara yang keras dan berpengaruh.
"Souw Teng Wi pemberontak hina, menyerahlah kau dan anakmu
secara baik sebelum kami turun tangan membunuh kalian!"
Dari balik bukit itu muncullah seorang hwesio gemuk yang
berkepala bundar berkalung tasbeh putih dan sikapnya angker
sekali. Di sebelah kirinya berdiri seorang pemuda jangkung kurus
yang bermuka tampan dan kejam. Itulah Tok-ong Kai Song Cinjin
256 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Si Raja Racun, tokoh besar dari Tibet yang menjadi tangan kanan
para menteri durna. Pemuda di sebelahnya itu bukan lain adalah
Auwyang Tek, muridnya. Di belakang dua orang ini muncul pula
sepasukan tentara yang jumlahnya ada seratus orang, di bagian
depan berjajar pasukan panah yang sudah siap mementang
gendewa masing-masing! Melihat banyak musuh, hati Lee Ing menjadi gentar. "Ayah, mari
kita lari...." bisiknya.
Akan tetapi dalam keadaan yang amat berbahaya itu, tiba-tiba
Souw Teng Wi berbisik dan sikapnya kelihatan waras, "Lee Ing,
bawa ini dan carilah rahasia ini, letaknya di pantai Laut Kuning, di
pantai batu karang seratus lie jauhnya di sebelah selatan mulut
Sungai Huang-ho. Kau warisi segala isinya!"
Lee Ing tidak tahu kapan ayahnya bergerak, akan tetapi tahu-tahu
ia merasa ada sesuatu dimasukkan ke dalam tangannya dan
ternyata itu adalah kulit pohon bersurat itu Cepat ia
menyimpannya ke dalam saku baju dalam.
"Ayah, musuh terlampau banyak...." bisik Lee Ing khawatir, tidak
tahu apa yang akan dilakukan ayahnya.
257 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Tiba-tiba Souw Teng Wi tertawa bergelak. "Ha-ha-ha, apa kau
kira aku takut Souw Te ng Wi tak pernah mengenal takut
16 terhadap penghianat-penghianat bangsa! Ha-ha-ha!"
"Souw Teng Wi, kau berhadapan dengan Kai Song Cinjin yang
menjadi koksu (guru negara) dari Kerajaan Beng!" Terdengar pula
suara yang tadi berseru dan ternyata itu adalah suara Auw-yang
Tek. "Lekas kau berlutut dan menyerah sebelum terlambat"
"Ayah, mari kita lari saja...." kata pula Lee Ing yang amat
mengkhawatirkan keselamatan ayahnya. Ia tahu betapa ayahnya
dicari sebagai pemberontak dan kalau tertangkap tentu akan
menderita bencana hebat. "Tidak!" Souw Teng Wi membentak dan mendelikkan matanya
kepada Lee Ing sehingga gadis ini terkejut sekali. "Kaulah yang
harus lari pergi. Hayo cepat! Apa kau tidak mentaati ayahmu dan
hendak menjadi seorang anak yang tidak berbakti" Pergi lekas,
pergi..!" Lee Ing menjadi pucat dan air matanya, menitik turun ke atas
pipinya. Dengan lemas ia tak dapat membantah lagi, terus
melangkah mundur dan memandang kepada ayahnya dengan
hati tidak karuan. Tiba-tiba ayahnya tersenyum kepadanya,
258 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
senyum penuh kasih sayang dan ayahnya mengangguk-angguk,
kelihatan senang sekali bahwa puterinya menuruti perintahnya,
kemudian ia membalikkan tubuhnya dan berkata mengejek,
"Aku tidak mengenal Kai Song Cinjin atau siapapun juga Aku
tidak sudi mengenal para penghianat dan tidak mau berlutut atau
menyerah. Kalian mau apa?" Sekali lagi ia menoleh dan makin
berseri wajah Souw Teng Wi melihat bahwa betul-betul Lee Ing
sudah pergi tidak kelihatan bayangannya lagi, menghilang di
dalam hutan di sebelah kanan.
Oleh karena perhatian Auwyang Tek dan Tok-ong Kai Song Cinjin
dicurahkan kepada Souw Teng Wi, maka kepergian gadis itu
tidak begitu diperdulikannya, dianggap tidak begitu penting. Yang
penting adalah pemberontak Souw Teng Wi yang harus
ditangkap, mati atau hidup. Inilah perintah Auwyang-taijin yang
menerima laporan dari para anak buah bajak yang dapat
menyelamatkan diri bahwa Souw Teng Wi yang tadinya hendak
diantar ke kota raja oleh Sim Kang telah memberontak dan
merampas kapal. Auwyang-taijin adalah seorang cerdik, juga ia memiliki pembantupembantu yang lihai dan cerdik. Ia
dapat menduga bahwa satusatunya tempat yang mungkin didatangi oleh Souw Teng Wi
dalam buronannya, tentulah ibu kota Peking di mana ia
mempunyai banyak kawan, atau ke utara di mana menjadi tempat
17 259 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
tinggal keluarga isterinya. Oleh karena itu, Tok-ong Kai Song
Cinjin dan Auwyang Tek melakukan pencegatan di pantai utara
Laut Po-hai. Biarpun sudah mendengar penuturan para anak buah bajak
betapa lihainya Souw Teng Wi yang sudah dapat membunuh
Thian Te Cu dan membasmi hampir semua anak buah kapal,
namun melihat Souw Teng Wi hanya seorang laki-laki biasa saja
yang kelihatan tidak waras otaknya, Auwyang Tek timbul
keberaniannya. Mendengar kata-kata Souw Teng Wi yang
menantang tadi, ia lalu menerjang maju dan mengirim pukulannya
Hek-tok-ciang yang amat lihai.
Tok-ong Kai Song Cinjin menyesal sekali melihat kecerobohan
muridnya, akan tetapi ia tahu bahwa ilmu pukulan Hek-tok-ciang
muridnya ini sudah cukup tinggi dan kuat, maka ia mendiamkannva saja. Adapun Souw Teng wi
yang menghadapi pukulan Hektok-ciang ini sama sekali tidak mengelak. hanya mengangkat
tangan kanan menangkis. Dua pasang tangan kanan kiri bertemu "plak-plak!" dan tubuh
Souw Teng Wi terhuyung mundur dua langkah. Akan tetapi
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Auwyang Tek terlempar ke belakang, dan jatuh terjengkang
dengan muka pucat. Tok-ong Kai Song Cinjin kaget sekali dan
cepat ia menotok kedua pundak muridnya sambil menyalurkan
hawa sinkang untuk membantu memperkuat pertahanan dalam
260 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
diri-putera menteri ini agar hawa Hek-tok-ciang yang membalik
tidak menyerang jantung sendiri.
Bagi yang mengerti, memang tangkisan Souw Teng Wi tadi aneh
sekali. Ilmu pukulan Hek-tok-ciang sama sekali tidak boleh
ditangkis dan sama sekali tidak boleh menyentuh kulit tubuh.
Tersentuh oleh pukulan Tangan Racun Hitam ini tentu akan
mengakibatkan kulit menjadi hangus dan tulang-tulangnya
terkena racun yang amat berbahaya.
Akan tetapi dengan enaknya Souw Teng Wi berani menangkis
yang mengakibatkan orang aneh ini hanya terhuyung mundur,
akan tetapi ternyata tangkisan itu telah membuat hawa pukulan
Auwyang Tek membalik dan memukul dirinya sendiri! Cara Souw
Teng Wi bergerak tadi amat kacau dan aneh, sama sekali tidak
membayangkan adanya ilmu silat tinggi, akan tetapi harus diakui
bahwa ia memiliki tenaga dalam istimewa yang membuat kulitnya
kebal terhadap Hek-tok-ciang, suatu tingkat yang kiranya hanya
dimiliki oleh Tok-ong Kai Song Cinjin sendiri! Hanya Raja Racun
ini yang kiranya berani menangkis pukulan Hek-tok-ciang.
18 "Serbu dan bunuh dia!" Auwyang Tek dengan marah memberi
perintah kepada pasukan di belakangnya yang sudah siap
dengan gendewa mereka. 261 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Nanti dulu!" Kai Song Cinjin mencegah sambil mengangkat
tangannya ke atas. Sebagai seorang tokoh besar di empat
penjuru dunia kang-ouw, tentu saja ia merasa malu kalau harus
mengalahkan seorang musuh saja dengan bantuan pasukan.
Belum pernah selama hidupnya hwesio Tibet ini dikalahkan
orang, kecuali dua puluh tahun yang lalu akan tetapi hal itu sudah
lewat dan orang yang pernah mengalahkannya sekarang sudah
tidak ada di permukaan bumi lagi. Tentu saja menghadapi Souw
Teng Wi ia tidak menjadi jerih dan malulah ia kalau ia harus
berpeluk tangan melihat Auwyang Tek mengerahkan
pasukannya. Auwyang Tek dan pasukannya tidak jadi turun mengeroyok Souw
Teng Wi ketika mendengar seruan Kai Song Cinjin tadi dan
mereka memandang dengan gembira, hendak melihat bagaimana
caranya tokoh Tibet yang disegani ini menangkap pemberontak
itu dengan kedua tangan sendiri. Selama Kai Song Cinjin menjadi
jagoan dan pembantu Menteri Auwyang Peng, belum pernah ada
orang menyaksikan kepandaiannya, akan tetapi semua orang
yang mengenal dan tahu betapa hebatnya ilmu silat Auwyang
Tek. tidak ragu-ragu lagi bahwa tingkat kepandaian gurunya tentu
tinggi luar biasa. Tingkat kepandaian Kai Song Cinjin memang sudah termasuk
tingkat tokoh besar dan jarang ada orang dapat menandinginya.
Di dunia ini orang yang memiliki kepandaian ilmu silat setara
dengan Kai Song Cinjin boleh dihitung dengan jari. Bahkan
262 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mendiang Thian Te Cu dan suhengnya, Ma-thouw-koai-tung Kui
Ek, dua orang yang sudah termasuk jagoan-jagoan kelas berat,
amat segan dan takutkepada hwesio tokoh besar dari Tibet ini.
Selain ilmu silatnya yang sangat tinggi, juga kepandaiannya
tentang racun amat ditakuti orang. Melihat julukannya saja, yaitu
Tok-ong (Raja Racun), sudah dapat dibayangkan betapa lihainya
kakek ini mempergunakan racun berbahaya. Muridnya, Auwyang
Tek yang baru mempelajari satu macam ilmu pukutan beracun,
yaitu Hek-tok-ciang (Pukulan 19 Racun Hitam) sudah menggemparkan dunia persilatan.
Apa lagi gurunya Si Raja Racun ini, selain memiliki ilmu sakti
Hek-tTok-ciang, masih mempunyai beberapa macam pukulanpukulan berdasarkan Iweekang
beracun seperti Ngo-tok-kun
(Ilmu Sakti Lima Racun) dan Coa-tok-sin-ciang (Tangan Sakti
Racun Ular), belum lagi segala macam senjata rahasia beracun
seperti Toat-beng-ciam (Jarum Pencabul Nyawa), asap beracun
hitam, dan lain-lain. Pendeknya menghadapi Tok-ong Kai Song
Cinjin sebagai lawan adalah hal yang amat berbahaya karena
setiap serangan yang dilakukan hwesio gundul dari Tibet mi
merupakan jangkauan tangan setan maut yang benar-benar
sukar dihindarkan. Baiknya, sebagai seorang tokoh besar, hwesio ini tidak mau
sembarangan mempergunakan racun-racunnya kalau tidak amat
263 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
terpaksa. Apa lagi sekarang ia menghadapi Souw Teng Wi,
seoriang buronan yang diharapkan dapas ditawan hidup-hidup
untuk dibawa ke kota raja, maka iapun tidak segera
mengeluarkan racunnya. Dengan tenang dan senyum
memandang rendah ia melangkah maju menghampiri Souw Teng
Wi. Biarpun ia tadi sudah menyaksikan betapa Souw Teng Wi
dapat melawan Hek tok-ciang muridnya dengan mudah yang
berarti bahwa Souw Teng Wi memiliki kepandaian tinggi, namun
hwesio ini sama sekali tidak menjadi jerih.
"Souw Teng Wi, kau mengandalkan apakah melawan"
Berhadapan dengan orang lain mungkin kau lihai. Akan tetapi
kalau kau hendak mempergunakan kekerasan terhadap pinceng
(aku), ooo.... kau keliru sekali! Lebih baik kau menyerah dan biar
pengadilan kerajaan memberi keputusanya secara adil, dari pada
kau harus mengalami hajaran pinceng."
"Hwesio gundul penghianat! Aku Souw Teng Wi adalah seorang
jantan sejati, mana aku takut menghadapi gertak sambal seorang
kaki tangan penghianat macam kau dan kawan-kawanmu" Haha-ha! Seorang patriot menghadapi
perjuangan seperti mempelai
menghadapi pasangannya, tahukah kau?" Merah wajah Kai Song
Cinjin mendengar makian lawannya di depan pasukan.
"Pemberontak she Souw! Mulutmu kotor dan kurang ajar. Kau
sendiri yang menjadi pemberontak dan buronan, kau memaki
264 20 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
orang lain penghianat. Kerajaan sudah berdiri megah, kerajaan
bangsa sendiri yang sudah merobohkan kerajaan penjajah
Mongol dan pinceng membantu pemerintah bangsa sendiri.
Bagaimana kau berani lancang mengatakan penghianat" Kaulah
penghianat bangsa." Akan tetapi Souw Teng Wi menerima ucapan ini dengan tertawa
lebar. Ha-ha-ha-ha, tukang pukul berselimut jubah pendeta! kau
kira aku tidak tahu" Seekor domba biasa berobah tabiatnya
setelah masuk ke kandang penuh srigala! Seorang patriot yang
berjiwa besar menjadi rusak moralnya setelah di sekelilingnya
terdapat menteri-menteri durna yang jahat! Dan kau menjadi kaki
tangan para durna yang hanya di mulut saja membela negara,
namun pada hakekatnya hatinya palsu, penghianat-penghianat
keji tak tahu malu! Semenjak kecil aku menyerahkan jiwa raga
untuk membela negara dan bangsa, untuk berjuang mati-matian,
akan tetapi sekarang... aku dijadikan buronan, dianggap
pemberontak, siapa lagi biang keladinya kalau bukan majikanmajikanmu para durna keparat"
Ha-ha-ha. majulah!" Makin lama suara ketawa Souw Teng Wi makin serem dan aneh,
sepasang matanya mulai menjadi merah dan berputar-putar liar.
Bicara tentang nasib dan sakit hatinya membuat bekas pahlawan
ini kambuh pula penyakit otaknya. Kini Tok-ong Kai Song Cinjin
tak dapat menahan kemarahannya lagi. Tentu saja hwesio ini
tidak tahu akan segala urusan negara, dan ia juga tidak perduli
akan segala macam politik, yang ia ketahui hanya bahwa dia
265 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mengabdi kepada Auwyang Peng, seorang Menteri Kerajaan
Beng yang berpengaruh, juga kaya raya dan banyak hadiahnya.
ayah dari muridnya yang ia sayang.
"Kau memang minta dihajar!" bentaknya dan kakinya bergerak
maju dua langkah. Begitu Kai Song Cinjin menggerakkan kedua
lengannya, dari tangan kirinya menyambar angin pukulan yang
dahsyat dan lengan kanannya tiba-tiba terulur panjang! Lengan
ini bisa "molor" (memanjang) sampai satu kaki lebih, kuku-kuku
jarinya mencengkeram pundak Souw Teng Wi.
Biarpun penyakit bingung dan gila sudah kambuh pula di kepala
Souw Teng Wi, namun dalam kegilaannya ia makin lihai. Dengan
gerakan aneh seperti orang mabok, ia dapat mengelak secara
tepat sekali dari dua serangan ini dan Kai Song Cinjin sampai
melengak kaget dan heran. Sepasang serangannya ini bernama
Kwi-liong-jut-hai (Naga Siluman Keluar Dari Laut). Pukulan
dengan hawa Iweekang di tangan kiri merupakan ombak lautnya
dan tangan kanannya merupakan naga silumannya.
21 Sepasang lengannya ini biasanya jarang sekali gagal kalau
menangkap orang dengan gerak, tipu Kwi-liong-jut-hai, dan
andaikata ada yang dapat lolos sekalipun, orang itu harus
mempergunakan ilmu yang lihai dan kecepatan yang luar biasa
baru dapat selamat. Akan tetapi, Souw Teng Wi yang miring
otaknya itu hanya bergerak-gerak aneh seperti orang
266 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mabok,berjingkrak-jingkrak
tidak menghindarkan serangannya.
karuan dan... dapat Memang kegilaan Souw TengWi bukan kegilaan biasa. Bekas
tokoh besar dalam perjuangan rakyat melawan penjajah ini
adalah seorang pendekar yang berhati baja, besar semangatnya
dan tak kenal takut. Akan tetapi, melihat betapa pemimpin pejuang Cu Goan Ciang
yang dahulu berjuang bahu-membahu dengannya kini menjadi
permainan para durna penghianat setelah menjadi kaisar, dan
dalam kesesatannya kaisar itu bahkan menangkapi dan
membunuhi bekas pejuang yang gagah perkasa, hati Souw Teng
Wi menjadi penasaran dan berduka sekali di samping
kemarahannya yang meluap-luap. Apa lagi setelah para durna itu
berhasil menghasut kaisar di mana bekas kawan seperjuangan
itu mengeluarkan perintah untuk menangkapnya, hati Souw Teng
Wi merasa sakit sekali. Dengan hati terluka ia melarikan diri,
menjadi buronan. Tadinya Souw Teng Wi, hanya memiliki kepandaian yang tidak
begitu tinggi sebagai seorang murid Kun-lun-pai, hanya ilmu
pedangnya yang cukup kuat karena ilmu pedang Kun-lun
memang sudah tersohor kelihaiannya. Akan tetapi setelah ia
merantau di lautan, setelah ia lenyap dari dunia ramai untuk
bertahun-tahun lamanya, tahu-tahu ia sekarang muncul sebagai
267 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
seorang yang berotak miring namun memiliki kepandaian hebat
sekali. Sesungguhnya kepandaian maupun kegilaannya ia
dapatkan di dalam Gua Siluman dan hal ini akan dituturkan
kemudian. 22 Anehnya, kelihaiannya baru muncul dan mencapai puncaknya
apa bila kegilaannya kambuh. Agaknya kegilaan dan ilmu
kesaktiannya itu menjadi dwi tunggal yang sekarang menguasai
hati dan pikirannya. Sementara itu, Kai Song cinjin yang dibikin penasaran karena
serangan Kwi-liong-jut-hai tadi dengan secara aneh dan amat
mudah dihindarkan oleh Souw Teng Wi, kini sudah melangkah
maju setindak dan menyerang lagi, lebih hebat dan ganas. Jarak
antara dia dan Souw Teng Wi ada dua meter dan kedua
lengannya yang memukul ke depan itu tidak mengenai tlubuh
lawannya, akan tetapi dari kedua tangannya yang dibuka jarinya
itu menyambar angin pukulan yang dahsyat sekali.
Souw Teng Wi mengerahkan Iweekangnya ke arah dada dan
perut yang disambar angin pukulan. Semenjak mendapat ilmu di
dalam Gua Siluman, sinkang di dalam tubuhnya secara ajaib
telah menjadi kuat bukan main, membuat tubuhnya menjadi kebal
luar dalam. Dengan Iweekang sehebat ini, benar saja angin
pukulan lawannya yang lihai tidak dapat melukainya, hanya
268 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
membuat kuda-kudanya tergempur dan ia terdorong sedikit ke
belakang. Akan tetapi, pada saat itu ia merasa hawa dingin seperti salju
memasuki tubuhnya melalui tempat yang disambar hawa
pukulan. Souw Teng Wi mengeluarkan suara gerengan keras dan
belasan orang anak buah pasukan yang berdiri dekat
bergelimpangan roboh. Juga hawa dingin yang meresap ke
dalam tubuhnya lenyap terusir oleh pengerahan ilmu ini. Kai Sonj
Cinjin benar-benar terkejut kali ini. Tak disangkanya bahwa
pukulannya kembali kena ditangkis, bahkan robohnya belasan
orang anak buah pasukan merupakan tamparan baginya.
"Setan!" makinya marah. "Kalau delapan jurus lagi pinceng tidak
dapat merobohkanmu, pinceng terima kalah." Sebagai seorang
tokoh besar, ia membatasi diri dan memberi kesempatan sampai
sepuluh jurus kepada lawan yang dianggapnya bukan setingkat.
Bahkan ada kalanya kakek gundul ini memberi kesempatan
dalam dua tiga jurus saja kepada lawannya. Tentu saja ia tidak
akan begini sombong kalau ia menghadapi orang setingkat. Akan
tetapi. Souw Teng Wi hanya seorang anak murid Kun-lun-pai dan
seorang buronan yang otaknya miring, tentu ia malu tidak
mengeluarkan omongan besar memberi kesempatan sampai
sepuluh jurus. 269 23 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Tinggal delapan jurus lagi dan ia tahu bahwa delapan jurus itu
harus ia pergunakan sebaiknya untuk merobohkan lawan yang
memiliki kepandaian aneh ini. Sekarang ia tidak berlaku sungkan
lagi dan secepat kilas jurus ke tiga ia isi dengan pukulan Hek-tokciang. Begitu kedua tangannya
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
memukul dengan ilmu ini, saking
marahnya ia tidak memakai kira-kira lagi, bahkan tidak melihat
bahwa di belakang Souw Teng Wi, kurang lebih dalam jarak lima
meter, berdiri beberapa orang anak buah pasukan yang tadi
mengepung Souw Teng Wi. Menghadapi Hek-tok-ciang yang lihai bukan main, Souw Teng Wi
dengan gerakan otomatis merendahkan tubuhnya dan cepat
miring lalu menggunakan kedua tangannya mendorong dari
samping sebagai tangkisan terhadap serangan musuh. Terdengar
jerit mengerikan dan... tiga orang anggauta pasukan yang tadinya
berdiri di belakang Souw Teng Wi terjengkang dan tewas
seketika. Pada leher dan muka mereka terdapat tanda jari-jari
menghitam, tanda yang menyeramkan dari korban pukulan Hektok-ciang.
Harus diketahui bahwa kehebatan Hek-tok-ciang dari kakek
gundul ini sama sekali tak boleh disamakan dengan pukulan Hektok-ciang muridnya, Auwyang Tek.
Memang betul pukulan Hektok-ciang pemuda inipun sudah menggemparkan dunia persilatan
karena lihai dan kejinya. Namun dalam hal tenaga lweekang, ia
hanya setengahnya dan tingkat gurunya. Maka dapat
dibayangkan betapa hebatnya kelihaian Kai Song Cinjin. Sampai270
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sampai Souw Teng Wi yang pikirannya kacau-balau itu
meleletkan lidah melihat betapai tiga orang yang tadi berada jauh
di belakangnya telah tewas, hanya karena "keserempet" hawa
pukulan maut itu! "Lihai, lihai... gundul jahat benar keji!" katanya dan ia
mengeluarkan pula suara gerengan lalu menubruk ke depan,
membalas serangan lawan yang sudah tiga kali ia terima itu.
Serangannya nampaknya kacau-balau seperti seekor monyet
besar menyerang secara buas dan tak teratur, asal mencakar dan
memukul sekenanya saja. Akan tetapi Kai Song Cinjin melihat
bahwa inti gerakan ini luar biasa lihainya, mendatangkan hawa
pukulan yang berputaran dan saling labrak seperti hawa pukulan
dalam Ilmu Silat Soan-hong-kun-hoat (Ilmu Pukulan Angin
Puyuh). Kakek dari Tibet ini tidak berani berlaku sembrono dan cepat ia
mengebutkan ujung lengan bajunya sambil mengelak. Souw Teng
Wi menyerang terus sambil tertawa-tawa. Suara ketawanya
seperti orang gila tertawa, akan tetapi jauh bedanya, karena
suara ini mengandung daya serang yang luar biasa pula, yang
24 akan melemahkan semangat lawan yang kurang kuat tenaga
lweekangnya. "Heh-heh-lieh, keledai gundul. Kau takut menerima pukulanku,
ya" Ha-ha!" ejeknya sambil mendesak terus. Diejek begini, Kai
271 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Song Cinjin menjadi panas hatinya. Serangan kedua datang dan
ia cepat menyambutnya dengan kedua tangan, la berusaha
menangkap tangan lawan dan mengirim totokan pada iga.
Anehnya, Souw Teng Wi agaknya tidak perduli tangan kanannya
ditangkap, malah dengan mudah saja pergelangan tangan
kanannya kena dicengkeram oleh Kai Song Cinjin dan iga
kanannya juga agaknya mau saja menerima totokan. Akan tetapi,
secara tiba-tiba sekali tangan kiri Souw Teng Wi bergerak macam
ular dan tahu-tahu jari-jari tangan kiri ini sudah menyerang ke
arah tenggorokan kakek dari Tibet itu dengan totokan maut!
Baiknya Kai Song Cinjin sudah menaruh curiga Segila-gilanya
Souw Teng Wi, melihat kelihaian ilmu silatnya, tak mungkin
tangan diberikan saja kepada lawan untuk ditangkap dan iga
dibiarkan untuk ditotok tanpa ada maksud-maksud tersembunyi.
Kiranya orang gila ini sengaja memancing untuk mengadu nyawa!
Memang Souw Teng Wi juga cukup maklum bahwa lawannya
bukan orang biasa melainkan seorang ahli silat nomor satu yang
amat sukar dikalahkan. Karena itu ia sengaja menantang supaya
tangannya terpegang untuk dapat mengadu nyawa.
Tidak rugi mengadu nyawa dengan Kai Song Cinjin, pikirnya.
Kakek Tibet ini amat lihai dan tentu merupakan tangan kanan
para menteri durna maka harus dilenyapkan. Dengan pikiran ini di
samping kegilaannya, Souw Teng Wi lalu melakukan serangan
maut itu tanpa memperdulikan keselamatan diri sendiri.
272 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Akan tetapi, kepandaian Kai Song Cinjin benar-benar sudah
mencapai tingkat yang sukar diukur lagi. Sebetulnya, tingkat
Souw Teng Wi masih jauh kalah tinggi olehnya, hanya saja
karena Souw Teng Wi mewarisi ilmu silat yang sakti dan aneh
maka bekas pahlawan ini dapat melawannya. Kalau saja tidak
menemukan ilmu kesaktian yang luar biasa, biarpun ia akan
belajar lagi sampai lima puluh tahun di Kun-lun-san, belum tentu
ia dapat menangkan Kai Song Cinjin. Kiranya di antara sekalian
tokoh besar Kun-lun-pai, hanya Swan Thai Couwsu, Ciangbunjin
(ketua) Kun-lun-pai seoranglah yang akan dapat menandingi Kai
Song Cinjin! 25 Menghadapi totokan maut yang dilakukan secara tiba-tiba dan
tidak terduga oleh Souw Teng Wi yang mengancam
tenggorokannya, Kai Song Cinjin masih dapat menolong dirinya.
Ia tahu bahwa untuk mengelak tak ada waktu lagi, untuk
menangkis juga tidak dapat karena kedua tangannya sedang
bekerja, yang kiri menangkap pergelangan tangan kanan lawan
dan yang kanan sedang melakukan totokan pada iga. la malah
menundukkan muka mengkeretkan leher sehingga totokan yang
ditujukan kepada tenggorokannya itu kini menyambar ke arah
mulutnya. Kakek Tibet ini membuka mulut dan menerima jari-jari
Souw Teng Wi dengan gigitan.
273 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Krakk!" Souw Teng Wi mengeluh, dua jari tangannya putus dan
tubuhnya lemas karena jalan darah di dada kena totokan, lalu
roboh pingsan. Adapun Kai Song Cinjin juga harus menderita
akibat kelihaian Souw Teng Wi yang Iweekangnya sudah tinggi
sekali. Bibir mulutnya robek dan giginya yang tinggal tujuh buah
lagi itu kini berkurang empat buah, rontok ketika dipergunakan
menggigit jari tangan Souw Teng Wi sampai putus.
Biarpun seorang tokoh besar dunia persilatan yang sudah
tersohor, namun Kai Song Cinjin adalah seorang manusia yang
mempunyai watak rendah dan kejam. la bisa berlaku lemah
lembut dan alim sebagai seorang hwesio beradat kalau hatinya
senang, akan tetapi dalam kemarahan, ia bisa berobah menjadi
seorang iblis yang keji. Karena bibirnya pecah-pecah dan giginya
rontok, kemarahan dan kebenciannya terhadap Souw Teng Wi
meluap. Dengan langkah lebar ia menghampiri tubuh Souw Teng
Wi yang sudah pingsan itu, dua jari tangan kanannya digerakkan
(Lanjut ke Jilid 07) Pusaka Gua Siluman (Cerita Lepas)
Karya : Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Jilid 07 dan... sepasang biji mata Souw Teng Wi sudah dicukil keluar.
Souw Teng Wi menjadi seorang tuna netra (buta) mulai saat itu!
274 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Belenggu dia! Gusur binatang ini ke kota raja! terdengar perintah
Awyang Tek yang pelantang-petenteng seperiti seorang jagoan
setelah melihat buronan itu tak berdaya lagi. Beberapa orang
serdadunya lalu datang membelenggu Souw Teng Wi selagi dia
ini masih pingsan. Namun mereka melakukan pekerjaan ini
dengan hati dag-dig-dug, karena jerih. Memang andaikata Souw
Teng Wi tidak pingsan, kiranya orang-orang ini akan menemui
26 maut kalau berani mendekatinya.
Teriakan Auwyang Tek yang memberi perintah kepada
pasukannya dan bergeraknya pasukan itu menyelimuti suara jerit
dan tangis tertahan yang terdengar dari balik batang-batang
pohon. Inilah suara Lee Ing. Gadis ini hampir pingsan ketika ia
menahan dirinya untuk tidak melompat dan mengamuk. Akan
tetapi dia seorang gadis cerdik yang amat patuh kepada ayahnya.
Ia disuruh pergi oleh ayahnya dan maklum bahwa ayahnya
menghendaki ia selamat untuk mempelajari ilmu agar kelak dapat
membalas kepada para penghianat itu. Dapat dibayangkan
betapa hancur perasaannya melihat ayahnya dicongkel matanya
dan digusur seperti orang menggusur bangkai macan saja.
Terutama sekali sikap sombong Auwyang Tek setelah ayahnya
tak berdaya lagi itu amat menyakitkan hati Lee Ing, membuat ia
benci sekali melihat wajah pemuda itu.
275 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Tunggu saja kalian... kelak akan datang saatnya aku membalas
sakit hati ayah....!" Sambil menggigit bibir dan menahan air mata,
Lee Ing lalu pergi menyelinap di antara pohon-pohon, pergi untuk
memenuhi keinginan hati ayahnya. Mencari Gua Siluman.
"Auwyang-kongcu, kau bawa binatang ini ke kota raja dan jaga
baik-baik. Pinceng hendak berangkat lebih dulu!" kata Tok-ong
Kai Song Cinjin kepada muridnya, kemudian sekali berkelebat
orang tua yang sakti ini lenyap dari depan muridnya. Di dalam
hatinya, Kai Song Cinjin mengandung sakit hati yang amat
mendalam. Dia seorang tokoh besar, kini bibirnya sampai pecahpecah dan giginya rontok oleh
Souw Teng Wi. Semua ini terjadi di depan muridnya dan pasukannya, sungguh
membuat ia kehilangan muka. Biarpun ia menang, namun terbukti
bahwa kepandaian Souw Teng Wi juga hebat. Rasa sakit pada
mulutnya menimbulkan sakit hati yang hebat dan membuat ia
mengambil keputusan untuk menyerbu ke Kun-lun-san. Tentu di
sana ada orang pandai yang melatih Souw Teng Wi dan ke
sanalah ia hendak menumpahkan sakit hatinya.
Inilah pendirian seorang sesat yang hanya mencari enaknya
sendiri. Dia sudah merobohkan Souw Teng Wi, sudah
mencongkel keluar biji matanya, dialah yang menyiksa Souw
Teng Wi, akan tetapi dia yang bersakit hati karena bibirnya pecah
dan giginya copot! Kai Song Cinjin padahal tahu bahwa ilmu silat
276 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
27 aneh yang dimainkan oleh Souw Teng Wi ketika menghadapi dia
itu sekali-kali bukan ilmu alat Kun-lun-pai. Akan tetapi oleh karena
Souw Teng Wi anak murid Kun-lun, sakit hatinya tertuju kepada
partai persilatan itu. Memang manusia itu biasanya suka bermata gelap dan berhati
buta kalau sudah mencapai kedudukan mulia dan tinggi. Seperti
halnya Kai Song Cinjin, karena dia itu seorang tokoh besar yang
terkenal, juga seorang tangan kanan Kerajaan Beng, guru dari
putera seorang menteri, ia menjadi sombong. Dia boleh
menyebar maut, boleh membunuh atau menyiksa siapa saja,
akan tetapi sedikit saja dia terganggu, baru bibirnya pecah-pecah
dan giginya dibikin rompal. dia sudah menerima dendam hebat!
Dia menganggap diri sendiri yang paling menonjol, paling penting
dan tidak boleh diganggu.
Dengan ilmunya yang tinggi sekali, Kai Song Cinjin mendahului
pasukan itu pulang ke kota raja, menceritakan kepada Auwyangtaijin tentang penawanan atas diri
Souw Teng Wi, lalu berkata,
"Souw Teng Wi adalah anak murid Kun-lun-pai. Selama ini dia
menghilang dan tahu-tahu telah memiliki kepandaian tinggi. Siapa
lagi yang menyembunyikan dan mengajarnya kalau bukan losutosu biadab dari Kun-lun-san" Oleh
karena iiu, harap taijin memperkenankan pinceng membawa Kui-sicu untuk membantu
pinceng menghukum losu-tosu biadab di Kun-lun-san."
277 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Tentu saja Auwyang Peng meluluskan permintaan ini, dan orang
yang disebut Kui-sicu adalah Ma-thouw Koai-tung Kui Ek yang
merupakan orang ke dua setelah Kai Song Cinjin. Ma-thouw
Koai-tung Kui Ek adalah seorang tokoh besar pula dalam dunia
liok-lim. Kepandaiannya tinggi sekali, karena dia ini adalah
suheng (kakak seperguruan) dari mendiang Thian Te Cu, atau
guru dari mendiang Hui-houw Twa-to Ma Him yang keduanya
sudah tewas di tangan Souw Teng Wi. Oleh karena itu, ketika ia
mendengar ajakan Kai Song Cinjin untuk menggempur Kun-lunpai sebagai pembalasan dendam
terhadap Souw Teng Wi, ia
segera bersiap sedia dengan hati girang.
Selain membawa kawan Kui Ek yang lihai, Kai Song Cinjin juga
mempersiapkan sepasukan tentara, la tahu bahwa menghadapi
sebuah partai besar seperti Kun-lun-pai. ia tidak boleh berlaku
sembrono. Selain untuk menghadapi anak buah Kun-lun-pai yang
besar jumlahnya, juga pasukan itu dapat ia pergunakan sebagai
perisai, sehingga dunia kang-ouw akan mendapat kesan bahwa
Kun-lun-pai diserbu oleh pasukan kerajaan karena anak murid
Kun-lun-pai menjadi pemberontak, bukan Kai Song Cinjin pribadi
yang mencari permusuhan dengan partai besar itu.
28 Memang agaknya sudah takdirnya partai persilatan besar Kunlun-pai harus menghadapi bencana
besar. Kai Song Cinjin adalah
seorang yang kepandaiannya jarang tandingannya di kolong
langit, ditambah lagi oleh Ma-thouw Koai-tung Kui Ek yang juga
seorang tokoh besar yang lihai, masih ada lagi pasukan pilihan
278 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
dari kota raja. Semua ini sudah merupakan bahaya besar bagi
Kun-lun-pai, akan tetapi kebetulan sekali kekuatan ini masih
ditambah lagi dengan seorang dahsyat dan berbahaya yang
bukan lain adalah Toat-beng-pian Mo Hun.
Seperti diketahui, Toat-beng-pian Mo Hun gagal mencari Souw
Teng Wi karena ketika ia membawa Lee Ing yang menipunya,
gadis itu berhasil meloloskan diri dan melompat ke dalam laut.
Terpaksa Toat beng-pian Mo Hun kembali ke darat dan tidak jadi
mencari Souw Teng Wi. la kembali ke selatan dan di sepanjang
perjalanan tidak lupa untuk mencari obat yang menjadi makanan
kesukaannya, yaitu otak manusia.
Ketika itu, rombongan Kai Song Cinjin telah tiba di sebuah dusun
Tsang-si di sebelah barat kota Si-ning di Propinsi Cing hai.
Mereka sudah tak jauh lagi dari Pegunungan Kun-lun-san yang
berada di barat. Tiba-tiba mereka mendengar teriakan-teriakan
dan jerit tangis, disusul berlarinya para penduduk dusun yang
ketakutan. Melihat ini, Kai Song Cinjin dan Kui Ek berlari meninggalkan
pasukan memasuki dusun. Dan mereka segera melihat apa yang
menyebabkan orang-orang dusun itu melarikan diri ketakutan. Di
tengah kampung itu nampak seorang tua yang mengerikan
tengah mengamuk. Ia memegang sebatang pian yang bentuknya
seperti binatang kelabang. Sambil tertawa-tawa dan menggereng
279 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
seperti binatang buas, ia mengejar dan setiap kali senjatanya
bergerak, putuslah leher seorang penduduk dan kepalanya yang
copot itu ia sambar sebelum jatuh ke tanah. Dengan cara
demikian ia telah mengumpulkan empat buah kepala orang.
"Toat-beng-pian Mo Huni" seru Ma-thouw Koai-tung Kui Ek kaget.
Ia telah mengenal Mo Hun, akan tetapi baru sekarang ia melihat
keganasan tokoh ini yang membuat dia sendiri sampai merasa
ngeri. Kai Song Cinjin berkelebat dan pada saat pian kelabang
menyambar ke arah leher calon korban ke lima, tiba-tiba pian itu
berhenti setengah jalan dan tak dapat digerakkan lagi. Mo Hun
terkejut bukan main dan cepat ia memandang.
29 Kiranya ujung pian kelabang yang lihai itu telah terpegang oleh
seorang hwesio yang sikapnya angker Dua kali Mo Hun menger
ahkan kekuatan Iweekangnya pada tangan yang memegang
cambuk dan membetot, namun tetap saja pian itu tak dapat
terlepas dari tangan hwesio itu. Selagi ia hendak menggerakkan
tangan kiri untuk menyerang karena marah, ia melihat adanya Kui
Ek di situ. Kagetlah dia dan tidak berani ia berlaku gegabah.
Hwesio tua ini lihai sekali dan agaknya menjadi kawan Ma-thouw
Koai-tung Kui Ek. "Eh, Kui Ek si tongkat butut, siapakah hwesio ini" Kawan atau
lawan?" tanyanya. 280 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Sahabat Mo Hun, jangan main-main. Kau berhadapan dengan
Tok-ong Kai Song Cinjin utusan Auwyang-taijin!" kata Kui Ek.
Mo Hun menjadi makin kaget. Sudah lama ia mendengar nama
besar hwesio Tibet ini, maka ia berkata, "Maaf, maaf!" dan
mengendurkan betotannya. Kai Song Cinjin tersenyum dan melepaskan ujung pian yang
dipegangn a lalu berkata perlahan.
"Kiranya sahabat Kui-sicu, makan otak manusia untuk
menguatkan tulang baik-baik saja, akan tetapi tidak boleh
membunuh rakyat yang tak berdosa"
Kembali Mo Hun tercengang. Bagaimana kakek gundul itu tahu
bahwa ia makan otak manusia untuk memperkuat tulangtulangnya" Mo Hun yang biasanya amat
sombong dan berani mati, tidak takut kepada siapapun juga, sekarang bersikap
hormat, ia tahu bahwa tingkat kepandaian Kai Song Cinjin jauh
lebih tinggi dari padanya dan untuk masa itu kiranya kakek tokoh
dari Tibet ini merupakan jago nomor satu di dunia. Biarpun ia
belum pernah bertanding melawannya, tadi pegangan kakek itu
pada ujung piannya saja sudah membuktikan bahwa tenaga
Iwcekang kakek itu jauh melebihinya.
281 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Harap Cinjin sudi memaafkan. Pada waktu sekarang ini, dari
mana lagi aku dapat mencari obat" Kalau saja peruntunganku
baik, tentu otak pemberontak Souw Teng Wi ayah dan anak
menjadi obatku dan tak usah aku mengganggu penghuni dusun
ini." 30 Mendengar ini, Kai Song Cinjin dan Kui Ek menaruh perhatian
besar dan segera Kui Ek bertanya, "Eh, orang she Mo. Apa
hubungannya Souw Teng Wi dan anaknya dengan makananmu
itu?" Mo Hun tertawa bergelak sehingga kepala-kepala orang yang
tergantung di pinggangnya bergoyang-goyang, menyeramkan
sekali dan membuat pasukan yang sudah tiba di situ bergidik
ngeri dibuatnya. "Dasar nasibku yang sial. Ma-thouw Koai tung, kalau nasibku
tidak sial, kiranya sekarang ini aku sudah menghadap ke kota
raja, menyeret Souw Teng Wi dan puterinya." Ia lalu
menceritakan pengalamannya betapa ia telah berhasil menawan
Souw Lee Ing dan sedang mencari ayah anak dara itu ke lautan.
Akan tetapi, demikian ia membohong, ombak besar telah
membuat perahu terguling dan gadis itu tenggelam, sedangkan ia
terpaksa menyelamatkan diri ke pantai.
282 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Sayang sekali," ia menutup ceritanya. "Dan sekarang ini kau dan
Cinjin hendak kemanakah" Mengapa membawa-bawa pasukan"
Apakah kau sudah menjadi seorang jenderal?"
Kui Ek menjawab dengan muka sungguh-sungguh, "Toat-bengpian Mo Hun, pada masa sekarang
ini, setelah kerajaan bangsa
sendiri berdiri dan kaum penjajah terusir, bagaimana kau masih
bisa berkeliaran seperti orang gila" Auwyang-taijin atas nama
kaisar telah mengumpulkan para orang gagah untuk membuat
pahala membangun Kerajaan Beng menjadi besar, melawan
penghianat-peng-hianat dan para pemberontak macam Souw
Teng Wi dan yang lain-lain. Aku sendiri sudah lama membantu
Auwyang-taijin dan bekerja di bawah petunjuk Kai Song Cinjin.
Kami telah berhasil menawan Souw Teng Wi ke kota raja dan
sekarang ini kami hendak ke Kun-lun-pai memberi hukuman
kepada guru-guru pemberontak Souw Teng Wi." Toat beng-pian
Mo Hun berseri wajahnya. "Bagus! Kebetulan sekali! Memang sejak lama aku ingin
mengabdi kepada pemerintah Beng di Nan-king namun belum
ada kesempatan. Oleh karena itu pula maka aku berusaha
menawan Souw Teng Wi. Sekarang kalian hendak menyerbu
Kun-lun-pai. Baik sekali, masih ada perhitungan lama dengan
Swan Thai Couwsu si tua bangka Kun-lun-pai yang belum
283 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
31 dibereskan. Aku ikut kalian, hendak membantu kalian agar kelak
dapat diterima oleh Auw-yang-taijin."
Tok-ong Kai Song Cinjin tertawa senang. "Kau sudah diterima!
Siapapun juga asal ada pinceng yang menanggung, tentu
diterima oleh Auwyang-taijin. Mari kita berangkat."
Memang kakek Tibet ini cerdik. Tadi ia telah mengukur kekuatan
Mo Hun dan ia maklum bahwa Toat-beng-pian Mo Hun tidak
kalah lihai oleh Kui Ek, maka tentu saja orang seperti ini akan
dapat menjadi seorang pembantu yang kuat dan boleh
diandalkan. Demikianlah, rombongan itu berangkat dalam
keadaan yang lebih kuat lagi dengan adanya Toat-beng-pian Mo
Hun, merupakan ancaman besar bagi partai persilatan Kun-lunpai.
Kita tinggalkan dulu Tok-ong Kai Song Cinjin dan pasukannya
yang sedang menyerbu Kun-lun-pai dan mari kita mengikuti
keadaan yang amat sengsara dari bekas pahlawan besar Souw
Teng Wi. Dalam keadaan payah sekali, tubuhnya menderita luka
dalam, sepasang matanya kehilangan bijinya dan dari lubang
mata masih mengalir darah, Souw Teng Wi diborgol kedua
tangannya dan diseret-seret oleh pasukan yang dipimpin oleh
Awyang Tek. 284 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Setelah Souw Teng Wi tertawan barulah Auwyang Tek yang mata
keranjang teringat akan gadis jelita yang datang bersama Souw
Teng Wi. la tahu bahwa gadis cantik itu adalah puteri Souw Teng
Wi yang bernama Souw Lee Ing dan ia merasa menyesal sekali
mengapa tadi membiarkan gadis itu melarikan diri. Ia mulai
mencari dan menyebar anak buahnya, namun Lee Ing
menghilang tak dapat dicari lagi. Dengan hati kesal dan makin
gemas kepada Souw Teng Wi. Auwyang Tek berangkat kembali
ke selatan, di sepanjang jalan menyiksa Souw Teng Wi akan
tetapi menjaga agar orang tawanan ini jangan sampai mati.
Agar perjalanan dapat dilakukan dengan cepat, ia menyuruh
orang-orangnya membuat sebuah kerangkeng besi dan Souw
Teng Wi diangkut seperti membawa seekor binatang liar. Di
sepanjang jalan rakyat melihat keadaan pahlawan ini dengan hati
marah dan berduka. Akan tetapi apakah daya mereka" Kaisar
telah menganggap bekas pahlawan ini sebagai pemberontak
yang harus dihukum. Akan tetapi, di antara rakyat jelata terdapat banyak bekas
pejuang yang gagah perkasa, yang dahulu ikut dalam perang
gerilya melawan penjajah Mongol. Mereka ini mengenal Souw
Teng Wi, mengenal orangnya dan mengenal perjuangan serta
32 sepak terjangnya yang gagah perkasa. Mereka sendiri tentu saja
tidak berdaya menghadapi pasukan kerajaan yang kuat, dipimpin
oleh Auwyang Tek yang berkepandaian tinggi, yang amat ditakuti
karena ilmunya Hek-tok-ciang. Akan tetapi, diam diam ada
285 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
beberapa orang yang cepat mempergunakan kuda, mendahului
rombongan ini menuju ke selatan, mencari hubungan dengan
perkumpulan Tiong-gi-pai yang mendukung Souw Teng Wi.
Beberapa orang yang bangkit setia kawannya bahkan
mengumpulkan kawan-kawan dan nekat berusaha merampas
dan menolong Souw Teng Wi. Akan tetapi orang-orang ini seperti
serombongan nyamuk menyerang api lampu. Mereka merupakan
makanan empuk bagi Auwyang Tek dan bergelimpanganlah di
sepanjang jalan para orang gagah yang berusaha menolong
Souw Teng Wi. Tubuh mereka kaku dan terdapat tanda lima jari
tangan hitam, inilah tanda bahwa mereka tewas sebagai korban
tangan racun hitam yang ganas dari Auw yang Tek Dengan sikap
garang sekali Auwyang Tek terus memimpin pasukannya menuju
ke Nan-king. Ia sudah membayangkan betapa ia akan disambut
dengan segala kehormatan atas hasilnya penangkapan
pemberontak Souw Teng Wi. Tentu kaisar akan menjadi girang
sekali dan memberi hadiah besar, atau bahkan pangkat ayahnya
akan dinaikkan. Pada suatu hari, rombongan ini tiba di sebelah utara Sungai
Yang-ce, sudah dek (http://cerita-silat.mywapblog.com)
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
at dengan kota raja. Mereka memasuki
sebuah hutan besar terakhir yang akan membawa mereka ke
lembah sungai. Makin dekat dengan kota raja, hati Auw yang Tek
makin girang, demikian pula anak buahnya. Pasukan itu tadinya
sudah gentar kalau-kalau ada musuh mencegat, mereka maklum
bahwa orang macam Souw Teng Wi tentu mempunyai kawan286
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
kawan yang lihai Kini kota raja hanya tinggal beberapa ratus li
lagi, terpisah Sungai Yang-ce. Mereka mulai tertawa-tawa dan
bernyanyi gembira. Tiba-tiba mereka berhenti dan terheran-heran mendengar suara
khim (tetabuhan seperti siter) yang amat merdu dan indah.
Siapakah orangnya yang menabuh khim di tengah hutan" Juga
Auwyang Tek merasa heran sekali, timbul kecurigaannya. Akan
tetapi mereka maju terus, mengambil jalan lain supaya tidak
melewati orang yang menabuh khim. Akan tetapi anehnya, ke
manapun juga mereka menuju, selalu suara khim itu berada di
depan menghadang mereka, seakan-akan orangnya memang
sengaja berpindah-pindah menghadang perjalanan rombongan
ini. "Perkuat penjagaan sekeliling kerangkeng!" kata Auwyang Tek
hati-hati dan ia sendiri cepat memajukan kudanya mendahului
rombongan. Tak lama kemudian sampailah ia di tempat terbuka
dan dari pinggir jalan ia melihat seorang wanita cantik duduk di
atas sebuah alat tetabuhan khim yang terletak di atas
pangkuannya dan ia mainkan khim itu dengan asyik.
Wanita ini tidak muda lagi, akan tetapi masih mempunyai
kecantikan yang membuat hati Auwyang Tek berdebar. Dapat ia
membayangkan betapa jelitanya wanita ini ketika masih muda
dulu, raut wajah yang elok masih nampak jelas. sepasang mata
287 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
bening berbulu mata panjang lentik, mulut berbibir merah masih
tersenyum manis. Jari-jari tangan yang bermain-main di atas
kawat khim juga masih mungil terawat, bergerak lincah dan lemah
gemulai seperti menari-nari.
Lega hati Auwyang Tek ketika melihat bahwa yang menabuh
khim hanyalah seorang wanita lemah, sungguhpun ia agak
terheran mengapa di tempat sesunyi itu terdapat seorang wanita
menabuh khim. Menilik pakaiannya, wanita ini adalah wanita
gunung karena pakaiannya sederhana saja seperti pakaian
pendeta namun potongan rambutnya tidak seperti pendeta. Tentu
1 seorang wanita dusun yang istimewa pikirnya, atau dahulu bekas
perempuan lacur yang pandai menabuh khim dan sekarang di
hari tua kembali ke dusun, pikir Auwyang Tek.
Karena tidak melihat sesuatu yang membahayakan, ia bahkan
turun dari kuda, menghampiri wanita itu, menonton orang main
khim sambil menanti datangnya rombongannya. Para anak buah
pasukan juga menjadi lega bahwa pemain khim itu hanya
seorang wanita dusun yang sederhana, cantik lembut dan sudah
setengah tua. Malah ada yang tertawa-tawa.
"Aduh merdunya, benar-benar membuat orang ingin mengaso
dan tidur!" kata seorang anggauta pasukan.
288 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Dan dia menemanimu sambil main khim. bukan?" orang ke dua
berolok-olok. "Benar, biarpun sudah tua
menyambung orang ke tiga.
akan tetapi masih hebat....!" Wanita itu agaknya tidak mendengar atau tidak mau
memperdulikan segala macam olok-olok kotor yang menghinanya, terus saja bermain khim. Auwyang Tek yang
memperhatikan permainan khim itu, kagum bukan main. Pemuda
ini adalah putera seorang menteri, sebagai putera bangsawan
tentu saja ia tidak asing akan seni suara, bahkan ia mengerti
bagaimana cara menabuh khim biarpun ia bukan seorang ahli.
Melihat gerak jari wanita itu
dan mendengar suara khim, tahulah ia bahwa ia berhadapan
dengan seorang ahli, la makin tertarik lalu berkata sambil tertawa.
"Enci, kau mainkan lagu Dewi dan Gembala nanti kuberi hadiah
banyak!" Suara khim berhenti dan wanita itu mengangkat kepala
memandang. Auwyang Tek tercengang melihat sinar mata yang
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
2 amat tajam dan sepasang mata yang jernih. Benar-benar wanita
ini dulu tentu cantik jelita sekali, pikirnya kagum. Wanita itu
289 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
menggerakkan biji matanya, menyapu semua orang, juga
mengerling ke arah kerangkeng di mana Souw Teng Wi duduk
bersandar ruji besi dan matanya yang tak berisi itu nampak
mengerikan sekali. Wanita itu mengangguk ke arah Auwyang Tek, kemudian ia
menunduk kembali, jari-jari tangannya bergerak lagi, kini dengan
lemah gemulai menciptakan suara khim yang merdu merayu dan
romantis. Memang yang diminta oleh Auwyang Tek tadi adalah
sebuah lagu romantis yang mengisahkan percintaan antara
seorang pemuda penggembala dan seorang dewi kahyangan.
Lagu romantis ini menjdi kesayangan para kongcu (pemuda)
hidung belang dan populer di tempat-tempat pelesir. Namun
wanita itu dapat memainkannya dengan amat indahnya, terang
bahwa wanita ini dahulunya tentu bukan seorang wanita baik-baik.
Semua anggauta pasukan terbawa oleh pengaruh suara khim yan
luar biasa ini sehingga tubuh mereka bergoyang-goyang
mengikuti irama, bahkan ada yapg bernyanyi perlahan mengikuti
lagu itu. Semua orang, termasuk Auwyang Tek, seperti kena
pesona. Lagu itu makin lama makin memikat, suaranya
melengking tinggi dan aneh sekali, beberapa orang anak buah
pasukan ada yang jatuh tertidur! Banyak yang sudah menguap
hampir tak dapat menahan kantuknya. Auwyang Tek sendiri
290 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
merasa dadanya berdebar, telinganya mengiang dan matanya
mengantuk. Kagetlah dia. Pernah dia mendengar akan kehebatan tenaga
Iweekang yang disalurkan ke dalam suara dan bunyi-bunyian dan
suara yang mengandung tenaga sakti ini dapat mempengaruhi
pendengarannya. Melihat para anak buahnya seorang demi
seorang roboh pulas dalam cara aneh sekali, ia menjadi cemas
dan mengerahkan seluruh tenaga dalam tubuhnya untuk
melawan kantuk yang hampir tak dapat tertahankan lagi itu.
Benar saja setelah pemuda yang memiliki kepandaian tinggi itu
mengerahkan Iweekangnya, pengaruh suara itu buyar sebagian.
Tiba-tiba terdengar suara gerengan keras dari dalam kerangkeng.
Souw Teng Wi yang kumat gilanya itu agaknya juga terkena
serangan suara khim dan biarpun ia buta, namun
3 pendengarannya masih baik sekali. Maka untuk melawan
pengaruh itu, ia mengeluarkan ilmunya, menggereng keras dan
tiba-tiba saja terdengar suara "tring-tring-tring!" senar khim putus
tiga buah. Ini menandakan bahwa gema suara gerengan yang
mengandung getaran itu masih lebih kuat dari pada getaran suara
khim. Bagaikan diguyur air dingin setelah suara khim lenyap, para anak
buah pasukan yang tertidur tadi berloncatan bangun dan saling
pandang terheran-heran melihat kawan-kawannya sedang
291 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
bangkit dan bangun dari tidur. Auwyang Tek sudah dapat
menduga bahwa wainita pemain khim ini tentu bukan orang
sembarangan. Akan tetapi ia pura-pura tidak tahu dan hendak
cepat-cepat pergi dari depan wanita aneh itu. la merogoh
sakunya, mengeluarkan tiga potong perak dan dilemparkan di
depan wanita itu sambil berkata,
"Enci, permainanmu bagus sekali. Nah, ini hadiahku." Ia menoleh
kepada pasukannya dan memberi perintah untuk melanjutkan
perjalanan. Akan tetapi wanita itu memungut tiga potong perak sambil
berkata. "Untuk apa benda tak berharga macam ini?" Sambil
berkata demikian, sekali jari-jari tangannya yang halus itu
mencengkeram. tiga potong perak telah menjadi segumpal perak
yang tak karuan bentuknya. Auwyang Tek makin terkejut dan
membelalakkan matanya sambil berkata,
"Habis, kau minta apa?"
Wanita itu tersenyum manis sekali, mencantolkan khim di
belakang pundaknya lalu berkata sambil menudingkan telunjuk
yang mungil ke arah kerangkeng, "Kau minta aku bermain khim
292 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
dan kau berjanji memberi hadiah. Nah, aku minta hadiah binatang
di dalam kerangkeng itu!"
Auwyang Tek tahu bahwa wanita ini mencari gara-gara dan tentu
seorang di antara kawan Souw Teng Wi atau seorang anggauta
perkumpulan Tiong-gi-pai. Maka ia berkata dingin,
"Hemmm, apa kau tidak tahu bahwa binatang itu adalah tawanan
kami dan hendak dibawa ke pengadilan kerajaan. Apakah kau
begitu berani mampus untuk merampas tawanan yang berarti
4 pemberontakan besar" Toanio. kau seorang wanita dan aku
Auwyang Tek tidak bisa melawan wanita, apakah kau anggauta
Tiong-gi-pai dan kawan pemberontak Souw Teng Wi ini?"
Wanita itu meludah. "Jadi kaukah yang disebut Auwyang-kongcu.
ahli Hek-tok-ciang" Hah, kiranya matamu buta tidak dapat
membedakan orang. Kau menuduh aku kawan setan Souw Teng
Wi, benar-benar kau menghina sekali. Aku minta dia dari
tanganmu bukan untuk menolong, melainkan untuk membunuhnya. Tahukah kau?"
Memang Auwyang Tek tidak tahu bahwa wanita ini adalah Lui Siu
Nio-nio, ketua dari perkumpulan Hoa-lian-pai yang bermarkas di
kaki Gunung Ta-pie-san. Lui Siu Nio-nio ini adalah guru dari Hui293
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
ouw-tiap Yap Lee Nio isteri Siang-pian-hai-liong Sim Kang.
Biarpun Yap Lee Nio sudah berpisah atau bercerai dari suaminya,
namun berita tentang terbunuhnya Sim Kang oleh Souw Teng Wi
membuat hatinya berduka dan sakit. Ia mengadu kepada gurunya
dan gurunya menyanggupi untuk membalaskan sakit hati ini.
Oleh karena itulah Lui Siu Nio-nio ketika mendengar bahwa Souw
Teng Wi telah tertawan dan hendak dibawa ke kota raja, sengaja
menghadang di tengah jalan untuk merampasnya. Memang
penawanan Souw Teng Wi sebentar saja sudah tersiar luas dan
setiap orang kang-ouw sudah mendengarnya.
Auwyang Tek tentu saja tidak mau percaya akan keterangan Lui
Siu Nio nio. Ia bersiap sedia dan membentak, "Siapa percaya
omonganmu" Kau siapakah?"
"Aku Lui Siu Nio-nio ketua Hoa-lian-pai"
Kembali Auwyang Tek melengak Ia memang pernah mendengar
akan nama perkumpulan Hoa-lian-pai dan ketuanya yang berilmu
tinggi, akan tetapi ia tidak menyangka sama sekali bahwa ketua
Hoa-lian-pai demikian cantik dan lemah lembut, pandai bermain
khim pula! Setelah mendengar bahwa ia berhadapan dengan
ketua Hoa-lian-pai, Auwyang Tek tidak berani cengar-cengir lagi,
294 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
tidak berani bersikap kurang ajar seperti kalau ia menghadapi
seorang wanita cantik biasa.
5 Akan tetapi, ia juga tidak mau tunduk dan mengalah begitu saja,
apa lagi mendengar bahwa nenek ini hendak merampas
tawanannya. Ia tidak mau percaya begitu mudah akan
keterangan nenek itu bahwa Souw Teng Wi hendak dirampas
untuk dibunuh. Siapa tahu kalau-kalau itu hanya siasat belaka
dan nenek ini menggunakan akal untuk menolong Souw Teng Wi
karena untuk menggunakan kekerasan merasa jerih padanya. Ini
mungkin sekali. Siapa yang tak pernah mendengar kelihaian Hektok-ciang" Apa lagi sekarang dia
mengawal tawanan. "Aha, kiranya Lui Siu toanio, ciangbunjin Hoa-lian-pai yang
terhormat! Selamat bertemu. Telah lama siauwte mendengar
bahwa Hoa-lian-pai adalah sebuah perkumpulan bersih yang
selalu membantu pemerintah membersihkan orang jahat. Tidak
heran sekarang toanio hendak membunuh pemberontak Souw
Teng Wi. Akan tetapi, untuk urusan ini harap toanio ikut dengan
kami ke kota raja, di sana toanio dapat mengajukan permohonan
kepada ayah agar toanio diberi, kesempatan melaksanakan
hukuman mati yang pasli dijatuhkan kepada pemberontak ini.
Bagaimana?" Lui Siu Nio-nio tersenyum sindir. Hatinya panas sekali mendengar
betapa ia disuruh "mengajukan permohonan" seakan-akan
295 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
kedudukan Menteri Auwyang Peng begitu tinggi sampai-sampai
ia harus merendahkan diri. Jangankan terhadap seorang menteri
seperti Auwyang Peng, terhadap kaisar sendiripun belum tentu ia
sudi merendahkan diri. "Auwyang-kongcu, usulmu itu terbalik. Aku harus membawa
binatang ini kepada muridku, Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio yang
hendak membalas sakit hatinya. Setelah muridku melakukan
pembalasannya, baru kau boleh membawa mayat binatang ini ke
kota raja untuk dijadikan bukti jasamu. Bukankah kau akan
mendapat pahala yang sama besarnya?"
Auwyang Tek mendongkol sekali karena diejek. "Toanio, harap
kau ingat bahwa pada saat ini aku adalah seorang yang
memanggul tugas dari kaisar. Oleh karena itu, harap kau tidak
menghambat perjalanan kami ke kota raja."
Ketua Hoa-lian-pai memperlebar senyumnya, berkata halus akan
tetapi menyengat hati, "Sudah lama aku mendengar tentang Hektok-ciang yang lihai, agaknya kau
orang muda hendak mengandalkan Hek-tok-ciang untuk mengabaikan usulku, ya?"
"Toanio, kalau aku orang muda berani menentang toanio, anggap
6 saja hal itu sebagai keinginanku menambah pengalaman dan
296 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
pelajaran, sebaliknya kalau tonaio berani menentang utusan
kaisar, bukankah itu sama halnya dengan memberontak dan
berdosa besar?" jawab Auwyang Tek.
"Bagus! Kau hendak berlindung di balik nama kaisarmu! Aku tidak
mengenal segala kaisar, bagaimana bisa memberontak" Tak
usah banyak cakap tinggalkan binatang dalam kerangkeng itu,
habis perkara!" Auwyang Tek melihat wanita itu sudah mengambil khim yang
tergantung di punggungnya. Pemuda ini marah sekali dan tanpa
banyak cakap ia lalu menggerakkan tangan kiri mengirim pukulan
Hek-tok-ciang! Biasanya, sekali pukulan saja sudah cukup
membuat lawan roboh binasa. Lui Siu Nio-nio maklum akan
kehebatan pukulan Hek-tok-ciang ini. la tidak berani menerima
begitu saja, cepat mengangkat khim yang dipegang di tangan
kanannya, menangkis pukulan yang datangnya dekat, bukan
dilakukan dari jarak jauh, pukulan yang pasti akan mengenai
dadanya. "Brakk....!!" Khim yang terbuat dari pada kayu hitam pilihan itu
pecah berantakan, melayang ke sana ke mari pecahannya.
Adapun senar-senarnya juga putus semua dan mawut. Akan
tetapi di lain fihak, Auwyang Tek terhuyung mundur. Dari
tangkisan khim tadi menyambar tenaga yang amat dahsyat,
297 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
membuat kuda-kudanya tergempur dan terpaksa ia tak dapat
mempertahankan kedua kakinya dan terhuyung-huyung.
Lui Siu Nio-nio menjadi pucat saking marahnya melihat alat
tetabuhan yang disayangnya itu hancur oleh sekali pukulan
pemuda itu. Di samping kemarahannya, juga ia terkejut sekali.
Memang ia telah mendengar akan kelihaian Hek-tok-ciang, akan
tetapi tak pernah menyangka sehebat itu. Maka ia lalu
menggerakkan kedua tangannya dan tahu-tahu ia telah
memegang sebatang senjata yang amat aneh, yaitu berupa
setangkai kembang terbuat dari pada emas.
Tangkainya panjang dan ada tiga helai daun terbuat dari pada
perak. Inilah senjata yang amat diandalkan oleh Lui Siu Nio-nio
yang ia beri nama Hoa-lian-sin-kiam (Pedang Sakti Hoa-lian).
Sebetulnya disebut pedang bukan pedang karena hanya
merupakan setangkai bunga emas dengan tiga helai daunnya,
akan tetapi cara memegang dan mempergunakannya memang
7 seperti orang bermain pedang. Itulah sebabnya mengapa senjata
aneh ini disebut Hoa-lian-sin-kiam dan penggunaannya yang
istimewa khusus diciptakan oleh ketua Hoa-lian pai itu.
Dengan senjata ini Lui Siu Nio-nio telah merobohkan entah
berapa banyak lawan dan senjata ini pula di samping senjata
khimnya telah mengangkat namanya menjadi terkenal. Mereka
bertempur lagi. Sekarang keduanya berlaku hati-hati setelah
298 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mengenal kehebatan tenaga lawan. Akan tetapi setelah sekarang
Lui Siu Nio-nio mainkan senjatanya yang aneh, kelihatanlah
bahwa kepandaian Auwyang Tek masih kalah sedikitnya dua
tingkat oleh ketua Hoa-lian-pai yang lihai ini. Pukulan-pukulan
Hek-tok-ciang tak dapat dipergunakan secara cepat lagi karena
Auwyang Tek tidak mendapat kesempatan sama sekali untuk
melancarkan pukulan Hek-tok-ciang.
Ternyata senjata bunga emas dengan tiga helai daunnya ini
selelah dimainkan malah lebih berbahaya dari pada sebuah
pedang pusaka! Bunga emas itu berupa setangkai bunga teratai
yang baru mekar, mempunyai tujuh belas daun bunga dan setiap
daun bunga ujungnya runcing seperti pedang hingga sama
dengan tujuh belas pedang digabungkan menjadi satu. Belum lagi
helai daun putihnya amat berbahaya karena daun-daun ini
merupakan senjata-senjata tersendiri yang tak terduga arah
serangannya akan tetapi yang selalu menyusul serangan bunga.
Sebentar saja, belum tiga puluh jurus, Auwyang Tek sudah
kebingungan karena tubuhnya terkurung rapat oleh senjata lawan
yang berubah menjadi sinar kuning emas dikelilingi sinar putih.
Sinar-sinar itu mengurung tubuh Auwyang Tek dan selalu
mengarah jalan jalan-darah yang paling berbahaya. Hanya berkat
Hek-tok-ciang saja Auwyang Tek belum roboh karena Lui Siu Nionio agaknya juga jerih dan selalu
melompat mundur apa bila pemuda itu mempergunakan pukulan-pukulan jari jari tangannya
299
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
yang sudah berubah hitam, tanda bahwa daya racun hitam sudah
mengalir penuh di tangan yang bersarung tangan itu.
"Kepung! Serbu!!" Auwyang Tek dengan tak sabar memberi abaaba dan pasukannya yang terdiri
dari lima puluh orang mulai
bergerak mengepung hendak membantunya menyerang ketua
Hoa-lian-pai itu. Lui Siu Nio nio maklum bahwa menghadapi
lawan sebegitu banyaknya bukanlah hal yang mudah, apa lagi
kalau di situ masih ada Auiw-yang Tek yang amat lihai pukulan
Hek-tok-ciaing-nya. la bersuit keras dan senjatanya bergerak
8 makin cepat mengurung tubuh Auwyang Tek. Akan tetapi para
pemimpin pasukan sudah mulai bergerak menyerangnya dari
semua penjuru. Terpaksa Lui Siu Nio nio memecah perhatiannya dan pada saat
itu, pukulan Hek-tok-ciang yang dilakukan sekuat tenaga oleh
tangan kanan Auwyang Tek datang menghantam, dadanya!
Ketua Hoa-lian-pai itu kaget bukan main. Untuk mengelak sudah
tidak ada waktu lagi karena kedudukannya sudah sulit sekali
dalam menghindarkan keroyokan tadi. Terpaksa ia malah
mendekati Auwyang Tek, dengan tangan kiri dibuka ia
menyambut pukulan itu dan pada saat yang sama senjata
anehnya menyambar leher Auwyang Tek.
"Plakk...!!" Lui Siu Nio-nio mengeluarkan jerit tertahan. Akan
tetapi Auwyang Tek terguling roboh tak dapat bangun pula!
Seluruh telapak tangan Lui Siu Nio-nio menjadi hitam, sebaliknya
300 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Auwyang Tek terkena pukulan pada jalan darah di pundaknya,
membuai ia pingsan. Ketua Hoa-lian-pai ini maklum bahwa tangannya sudah terkena
racun, maka ia tidak mau membuang banyak waktu lagi, la tidak
mau melayani para perajurit. Sekali senjatanya menyambar, lima
orang perajurit yang paling dekat roboh. Yang lain menjadi gentar
dan ragu-ragu. Lui Siu Nio-nio melompat ke dekat kerangkeng
dan menggunakan tangan kanannya menghantam pintu
kerangkeng. Terdengar suara keras dan pintu kerangkeng
menjadi putus-putus dan bejat.
Akan tetapi sebelum ia turun tangan, kembali ia telah dikurung
oleh pasukan kerajaan. Terpaksa ia mengamuk lagi dan
beberapa orang roboh pula tak dapat bangun lagi Sementara itu,
tangan kirinya terasa gatal-gatal dan sakit.
Tiba-tiba terdengar bunyi terompet dan muncullah sepasukan
orang terdiri dari anggota-anggota Tiong-gi-pai, dipimpin oleh
Kwee Cun Gan sendiri, di belakangnya kelihatan Pek-kong Sinkauw dan isterinya Ang-lian-ci Tan
Sam Nio! Pek-kong Sin-kauw
Siok Beng Hui dan isterinya sudah mengenal Lui Siu Nio-nio
maka tanpa banyak cakap lagi mereka ini lalu maju menggempur
pasukan kerajaan, diikuti pula oleh Kwee Cun Gan dan anak
buahnya. Melihat datangnya bala bantuan pasukan kerajaan lari
301 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
kocar-kacir sambil membawa tubuh Auwyang Tek yang masih
pingsan. Hanya mayat-mayat saja yang mereka tinggalkan.
9 Kwee Cun Gan melompat ke dekat kerangkeng dan sambil
bercucuran air mata ia memeluk Souw Teng Wi. "Aduh kasihan
sekali kau, Souw-suheng.."
Tiba-tiba kwee Cun Gan merasa betapa pundaknya dipegang
erat sekali oleh tangan Souw Teng Wi, sampai ia merasa tulangtulangnya hampir remuk.
"Siapa kau...." Siapa kau yang menyebut suheng padaku?" Pada
saat itu Souw Teng Wi sudah siuman dan otaknya sedang waras.
"Souw-suheng, siauwte adalah Kwee Cun Gan, murid termuda
dari Kun-lun-pai. Sayang siauwte datang terlambat sehingga
suheng menjadi korban keganasan kaki tangan menteri durna.."
Pada saat itu menyambar sinar kuning. Ternyata Lui Siu Nio-nio
yang melihat bahwa yang datang adalah kawan-kawan Souw
Teng Wi dan di antara mereka terdapat Pek-kong Sin-kauw Siok
Beng Hui, merasa khawatir kalau-kalau pembalasan untuk
muridnya kepada Souw Teng Wi akan gagal lagi Tanpa banyak
302 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
cakap lagi ia melancarkan serangan maut ke arah kepala Souw
Teng Wi dengan senjata bunga emasnya.
Melihat ini, Kwee Cun Gan cepat mengangkat tangan kanannya
untuk menangkis dan menolong keselamatan suhengnya Souw
Teng Wi terkejut sekali, hendak mencegah tidak keburu lagi.
Biarpun ia sudah buta, namun kepandaiannya yang tinggi dan
luar biasa membuat ia maklum bahwa datangnya sambaran angin
pukulan hebat ini tak dapat ditangkis oleh Kwee Cun Gan tanpa
membahayakan keselamatan ketua Tiong-gi-pai ini. Maka
menahan napas dan mempererat pegangannya pada pundak
kanan sutenya itu. "Plak!" Senjata bunga emas itu kena ditangkis oleh lengan Kwee
Cun Gan dan putuslah daunnya sedangkan Lui Siu Nio-nio
terhuyung mundur! Adapun Kwee Cun Gan sendiri hanya merasa
betapa seluruh tubuhnya tergetar, la merasa ada tenaga dahsyat
sekali datang dari pundaknya dan tenaga ini bertemu dengan
tenaga hebat senjata nenek itu. bertemu di telapak tangannya
yang menangkis bagaikan dua kilat bertumbuk di udara.
Sekarang setelah ia berhasil menangkis serangan nenek yang
galak itu, ia merasa tubuhnya, terutama sekali tangan yang
menangkis tadi, lemah seperti dilolosi urat-uratnya!
303 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Adapun Lui Siu Nio-nio menjadi pucat mukanya. la kaget
10 setengah mati, juga merasa malu sekali sehingga muka yang
pucat itu sebentar-sebentar berubah merah sekali. Sebagai
seorang dari golongan cianpwe (tingkat atas), ia tidak mau
berlaku membabi-buta dan nekat. Sekali gebrakan saja sudah
mudah diketahui bahwa terhadap orang setengah tua yang
memanggil Souw Teng Wi "suheng" ini memiliki kepandaian atau
tenaga yang lebih tinggi. Diam-diam ia merasa heran sekali
karena tidak mengira bahwa sute dari Souw Teng Wi demikian
lihainya. Pantas saja suami Lee Nio binasa olehnya dan Thian Te Cun
juga tewas oleh Souw Teng Wi, tidak tahunya baru sutenya saja
sudah begini hebat. Menghadapi Pek-kong-sin-kauw Siok Beng
Hui suami isteri saja ia tidak takut dan merasa yakin takkan kalah,
akan tetapi tangkisan tadi benar-benar membuat ia mengaku
kalah. Ia melirik dengan matanya yang indah kepada Kwee Cun
Gan sambil bertanya, "Aku sudah mendapat pelajaran yang berharga, tidak tahu
siapakah nama enghiong yang gagah?"
Seorang anggauta Tiong-gi-pai menyaksikan betapa wanita itu
sekali gebrak saja kalah oleh ketuanya, dengan bangga ia
menjawab, "Wanita gunung mana kau tahu" Inilah ketua kami
304 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Kwee Cun Gan taihiap. ketua dari Tiong-gi-pai. Jangan kau
berani main main di depan kami orang-orang gagah Tiong-gi-pai"
Mendengar ini, Lui Siu Nio-nio tersenyum kecut, lalu
mengibaskan bunga emasnya. "Brakkk!" Batu sebesar kepala
kerbau yang berada di dekat orang yang bicara ini menjadi remuk
dan debunya mengebul tinggi. Orang itu karuan saja menjadi
pucat dan kedua kakinya gemetaran, akan tetapi ketua Hoa-lianpai itu pergi tanpa pamit lagi..
"A Liok, lain kali kau tidak boleh bicara mengacau-balau secara
sembrono!" bentak Kwee Cun Gan menegur anak buahnya yang
menjadi makin kuncup haitinya. "Wanita itu hebat sekali, entah
siapa gerangan dia?"
Terdengar Siok Beng Hui menarik napas panjang. "Kwee-sicu
benar-benar memiliki tenaga simpanan. Dia itu adalah
ciangbunjin (ketua) Hoa-lian-pai bernama Lui Siu Nio-nio dan
senjatanya tadi yang disebut Hoa-lian Sin-kiam, hebatnya bukan
main. Terus terang saja aku orang she Siok suami isteri belum
tentu bisa menangkan dia. Sekali lagi, Kwee-sicu, aku merasa
kagum dan takluk padamu, entah dengan ilmu pukulan apa tadi
kau sekali tangkis dapat membuat ia tunduk."
11 305 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Semua anggauta Tiong-gi-pai meleletkan lidah mendengar
kehebatan nenek tadi. Kwee Cun Gan sendiri melompat bangun
dengan mata terbelalak. Tak mungkin kalau Pek-kong Sin-kauw
suami isteri tak dapat melawan nenek itu, ia dapat menang dalam
segebrakan saja, la lalu menubruk Souw Teng Wi dan memeluk
suhengnya itu. "Harap Siok-taihiap jangan terlalu memuji siauwte. Sebenarnya,
tadi siauwte berlancang tangan menangkis karena merasa
khawatir akan keselamatan Souw-suheng. Siapa kira bahwa
ketika itu suheng mencengkeram pundak siauwte dan tahu-tahu
ada tenaga luar biasa mengalir dari pundak ke tangan siauwte
dan dapat mengundurkan ketua Hoa-lian-pai. Bukan siauwte
yang lihai, melainkan Souw-suheng ini yang ternyata telah
memiliki kepandaian hebat sekali."
Siok Beng Hui mengangguk-angguk dan memandang orang bula
itu dengan kagum. "Hemm, pantas saja orang seperti Thian Te
Cu sampai tewas. Ah, tentu Lui Siu Nio-nio tadi hendak
membalaskan kematian suami muridnya, yaitu Siang-pian Hailiong Sim Kang."
Semua orang sekarang mengerti akan duduknya perkara.
Memang berita yang dibawa oleh anak buah bajak tentang sepak
terjang Souw Teng Wi yang luar biasa tidak hanya terdengar oleh
fihak Auwyang-taijin. juga terdengar oleh kawanan Tiong-gi-pai.
306 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Dengan penuh penghormatan namun tergesa-gesa, Souw Teng
Wi lalu dibawa oleh rombongan Tiong-gi-pai menuju ke utara,
yaitu ke Peking. Kawanan Tiong-gi-pai hendak mengantarkan
bekas pahlawan itu kepada Raja Muda Yung Lo agar terlindung
dari pada ancaman kawanan durna. Souw Teng Wi masih dalam
keadaan tidak ingat, tidak mau banyak bicara dan ditanya apaapa, tak dapat menjawab betul. Kwee
Cun Gan sering kali mengucurkan air mata menyaksikan keadaan su-hengnya yang
benar-benar amat menyedihkan hati itu.
Seratus lie lebih sebelah selatan muara Sungai Huai adalah
pantai batu karang yang amat sukar didatangi manusia. Daerah
ini merupakan daerah mati, jangankan manusia yang lemah,
bahkan binatang-binatang liarpun sukar mendatangi batu-batu
karang raksasa yang merupakan pegunungan yang menjulang
tinggi ini. Pegunungan itu amat curamnya, yang berada di tepi
laut saja tidak kurang dari seribu kaki tingginya Kalau orang naik
perahu di pinggir laut, mereka selalu menghindari daerah ini
karena ombak selalu mengalun buas dan perahu akan
12 dihempaskan remuk pada pantai batu karang. Dari jauh akan
nampak batu-batu karang sebesar gunung dengan gua-gua hitam
menyeramkan. Gua-gua ini mungkin sekali buatan ombak yang
menghantam batu karang selama ribuan tahun lamanya. Air laut
yang mengandung garam itu menggerogoti batu karang dan
membentuk gua-gua yang amat aneh, bahkan banyak di
antaranya berbentuk tengkorak manusia raksasa yang
menghadap ke arah laut, mengerikan.
307 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Inilah yang disebut Gua Siluman oleh para nelayan. Akan tetapi
tidak seorangpun tahu yang manakah gerangan Gua Siluman,
saking banyaknya gua yang tampak dari laut. Juga untuk
mendekati gua-gua itu tak mungkin. Didatangi dari darat,
terlampau curam. Siapakah dapat menuruni jurang batu karang di
tepi pantai yang selain licin dan tajam, juga terjal sekali itu"
Didatangi dari laut lebih tak mungkin lagi karena perahu akan
hancur dihempaskan ombak ke batu karang.
Oleh karena tak mungkin orang mendatangi daerah ini, maka
pantai laut Kuning ini merupakan daerah mati dan kalau para
nelayan ditanya apakah namanya daerah itu, mereka akan
menjawab singkat, "Gua Siluman."
Kecuali burung-burung darat dan laut, hanya dua binatang buas
yang dapat mendatangi daerah itu, yakni ular-ular dan kera.
Menurut berita angin, di daerah ini terdapat ular-ular yang paling
besar dan berbisa, juga terdapat monyet-monyet yang aneh dan
jarang terlihat di daerah ini. Di waktu malam, dari jauh orang
dapat mendengar teriakan-teriakan monyet yang aneh dan
menyeramkan. saling sahut dengan pekik ayam hutan dan
burung-burung laut. Para nelayan atau penduduk pesisir sekitar daerah itu sering kali
bercerita dengan wajah ketakutan bahwa dahulu, puluhan tahun
yang lalu di waktu para kakek-kakek ini masih kecil, di puncak
308 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
batu-batu karang itu sering kali kelihatan sinar bergerak-gerak
dan kadang-kadang terdengar pekik yang membuat bulu tengkuk
berdiri meremang. Bukan pekik binatang hutan, bukan pekik
burung hantu, melainkan pekik yang luar biasa anehnya dan yang
membuat daerah itu seakan akan tergetar karenanya!
Ada pula yang bercerita betapa sekawanan bajak sungai ketika
dengan berani mencoba untuk mendaki daerah ini, kedapatan
telah mati semua dan mayat mereka mengambang di pesisir
13 seakan akan mereka itu dilemparkan ke bawah oleh kekuasaan
hebat. Juga katanya ada seorang nelayan tua yang miskin dan
jujur, ketika perahunya terbawa ombak dan ia tidak kuasa lagi
sehingga perahu kecilnya dibantingkan ke arah batu-batu karang
menghadapi kehancuran, tiba-tiba perahunya itu diseret oleh
tenaga dahsyat ke tempat aman!
Semua ini sudah terjadi puluhan tahun yang lalu, kini tinggal
merupakan dongeng-dongeng dan orang berkata bahwa di
tempat aneh itu tentu ada silumannya atau juga mungkin dewa
laut sendiri yang tinggal di dalam gua. Malah ada yang berbisikbisik mengatakan bahwa ia pernah
melihat seekor naga bermahkota, mungkin Hai-liong-ong sendiri (Raja Naga Laut),
terbang dari laut menuju ke gua-gua itu.
Oleh cerita cerita, tahyul macam ini, tempat itu menjadi makin
terasing dan ditakuti orang. Tak seorangpun berani mencoba309
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
coba untuk mendatanginya. Pula, berusaha payah-payah
mempertaruhkan nyawa mendaki tempat berbahaya itu untuk
apakah" Biarpun anggapan umum demikian, akan tetapi akhirakhir ini kadang-kadang kelihatan
orang-orang gagah mendaki
pantai. batu karang, tidak sampai ke daerah gua yang memang
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
luar biasa sukarnya didatangi, melainkan ke bagian pantai batu
karang yang banyak lubangnya. Mereka ini adalah orang-orang
berkepandaian yang datang uniuk mencari sarang burung di
tempat seperti itu. Yang datang hanya orang orang kang-ouw yang membutuhkan
bahan obat ini dan mereka mencari sarang burung bukan untuk
diperdagangkan, melainkan untuk kepentingan pribadi. Biarpun
yang datang itu sebagian besar adalah orang-orang kong-ouw
yang berilmu, tetap saja banyak di antara mereka yang tergelincir
dan menemui kematian mengerikan di bawah, di mana ombak
sudah siap menanti mereka untuk dibanting dan dihempaskan ke
atas batu batu yang runcing dan tajam.
Semua orang kang-ouw yang datang ke tempat itu adalah orangorang lelaki kasar belaka yang
bertubuh kuat. Akan tetapi pada
suatu hari, dari arah barat, datang gadis cantik berjalan seorang
diri menuju ke pegunungan batu karang ini. Dia masih amat
muda, tidak lebih enam belas tahun, berpakaian sederhana
bersih, cantik luar biasa dengan sikap yang lincah gembira.
310 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Kalau ada nelayan atau penduduk di situ melihatnya, pasti
mereka akan lari tunggang-langgang mengira gadis jelita ini
14 seorang siluman, penghuni Gua Siluman! Memang amat aneh
dan sukar dipercaya bahwa seorang dara muda yang masih
remaja ini berani datang di tempat yang berbahaya seperti daerah
Gua Siluman, kalau dia sendiri bukan seorang siluman.
Dara jelita itu bukan lain adalah Souw Lee Ing Dengan hati yang
penuh dendam dan duka melihat nasib ayahnya yang
mengerikan, gadis ini mengambil keputusan untuk mencari Gua
Siluman dan memenuhi pesan ayahnya. Ia dapat menduga
bahwa ayahnya tentu telah mendapatkan pusaka Gua Siluman,
pusaka yang berupa pelajaran ilmu kesaktian yang luar biasa.
Buktinya, menurut kong-kongnya, kepandaian ayahnya biarpun
tinggi akan tetapi ayahnya hanya menjadi murid Kun-lun-pai.
Akan tetapi setelah ayahnya mendapatkan Gua Siluman,
ayahnya menjadi seorang sakti dan.. gila! Tentu ada rahasia
hebat di balik ini semua, ada rahasia dahsyat di dalam Gua
Siluman yang harus ia datangi dan bongkar rahasia itu. Kalau
dugaannya tidak keliru, ia akan mendapat pelajaran ilmu
kesaktian seperti ayahnya di dalam gua itu. Ia hendak
mempelajari sampai sempurna, sampai ia memiliki kepandaian
seperti ayahnya atau lebih lihai lagi agar kelak ia dapat
membalaskan sakit hati ayahnya.
311 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Dengan semangat besar dan hati tabah akhirnya Lee Ing tiba di
daerah Gua Siluman. Di sepanjang jalan ia sudah mendengar
kehebatan daerah ini yang ditakuti semua orang, daerah yang
katanya banyak silumannya. Akan tetapi biarpun semua orang
mengatakan bahwa bagi manusia biasa, tak mungkin dapat
menjelajahi daerah itu, Lee Ing tidak merasa kecil hati, la
mempunyai peta ayahnya dan dengan peta ini ia percaya akan
dapat mencari Gua Siluman yang dimaksudkan oleh ayahnya.
Gadis ini sama sekali tidak tahu bahwa semenjak dari Ki-tong,
kota kecil di sebelah selatan An-hwi, ia telah diikuti orang dengan
diam-diam. Bahwa gadis ini tidak merasa dan tidak tahu bahwa
dia diikuti orang, menunjukkan betapa lihai orang itu. la juga
sama sekali tidak pernah mengira bahwa ia diikuti oleh seorang
perampok tunggal yang terkenal dan ditakuti orang, yaitu Huiouw-tiap Yap Lee Nio.
Sebagai seorang perampok tunggal yang ulung, sekali lihat saja
Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio tahu bahwa dara muda cantik jelita
yang melakukan perjalanan seorang diri ini membawa barangbarang berharga terdiri dari emas
permata. Tadinya ia berniat
merampok nona muda ini di tengah jalan yang sunyi. Akan tetapi
melihat sikap gagah perkasa dan wajah yang cantik jelita itu,
timbul rasa suka di dalam hati perampok tunggal wanita ini.
15 312 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
la melihat seorang calon mantu yang amat baik dalam diri dara
jelita ini. Alangkah akan senang hatinya mempunyai seorang
anak mantu demikian cantik dan gagah, sebagai isteri puteranya,
Sim Hong Lui. Oleh karena inilah diam-diam ia terus mengikuti
perjalanan Lee Ing, hendak mengetahui
ke mana nona itu pergi. Alangkah kaget hati Yap Lee Nio ketika ia
melihat bahwa dara jelita yang diikutinya itu menuju ke daerah
Gua Siluman, daerah yang penuh rahasia dan dia sendiri merasa
ngeri dan tidak berani mencoba memasuki daerah yang
disohorkan amat liar itu.
Melihat gadis itu hendak memasuki daerah batu karang, dari jauh
Yap Lee Nio berseru nyaring, "Nona yang di depan, tunggu
dulu....!" Lee Ing cepat menengok dan melihat seorang nyonya cantik
berlari cepat sekali, ia terkejut. Gadis ini semenjak menjelajah ke
selatan bersama kakeknya, selalu menemui orang-orang jahat
dan ia selalu menaruh hati curiga kepada orang kong-ouw. Apa
lagi melihat betapa wanita itu seruannya amat nyaring
mengandung tenaga Iwee-kang tinggi dan larinya juga cepat
sekali, Lee Ing menjadi makin curiga. Tanpa menjawab dan tanpa
menoleh lagi ia cepat lari ke depan memasuki daerah batu karang
dengan mengerahkan seluruh kepandaiannya berlari cepat.
313 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Hee, nona yang di depan......! Berhenti, kau memasuki daerah
berbahaya........!" Kembali ia mendengar seruan. Lee Ing makin
curiga. Jangan-jangan orang itu hendak merampas petanya,
pikirnya, maka gadis ini berlari makin cepat tanpa menghiraukan
seruan orang berkali-kali.
Akan tetapi jalan mulai sukar dan selain menanjak, juga tanah
mulai tertutup batu-batu karang yang tajam dan runcing. Kalau
dibandingkan dengan orang biasa, kiranya kepandaian Lee Ing
sudah cukup tinggi dan kalau yang mengejarnya itu seorang ahli
silat biasa saja, jangan harap gadis ini dapat disusul. Akan tetapi
pengejarnya adalah Hui-ouw-tiap (Kupu-kupu Terbang) Yap Lee
Nio yang terutama terkenal sekali akan ginkangnya yang tinggi
sehingga mendapat julukan Kupu-kupu Terbang Sebentar saja
Lee Ing sudah tersusul. Lee Ing hanya melihai bayangan berkelebat dan tahu-tahu
seorang wanita setengah tua berbaju hijau cantik wajahnya,
16 berdiri di depannya sambil tersenyum dan mengangkat tangan
kanan menyuruhnya berhenti. Karena tak dapat melalui wanita
itu, terpaksa Lee Ing menghentikan kakinya dan sambil terengahengah kelelahan ia menegur,
"Kau.ini orang tua mau apakah mengejar aku seperti Orang
menagih hutang?" 314 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio sendiri adalah seorang yang berwatak
lincah jenaka. Teguran setengah berkelakar ini tidak membuatnya
marah, ia hanya berdiri bertolak pinggang sambil melihat wajah
dan bentuk tubuh gadis itu, lalu mengangguk-angguk dan berkata
memuji, "Cantik!.... patut menjadi mantuku!"
Muka Lee Ing merah dan ia berkata mendongkol, "Jangan bicara
yang bukan-bukan. Kau mengejarku ada keperluan apakah?"
Akan tetapi Hui-ouw-tiap terus saja menatap wajah orang lalu
berkata lagi, "Memang cantik sekali, entah kepandaiannya
sampai bagaimana tingginya."
Lee Ing makin mendongkol. Ia merasa seperti menjadi seekor
domba yang ditaksir-taksir oleh seorang calon pembeli. Tanpa
banyak cakap ia lalu menggerakkan kedua kakinya dan berlari
lagi melewati sebelah kanan wanita itu.
"Eiit, nanti dulu, nona. Aku mau bicara!" kata Yap Lee Nio yang
cepat mengulur tangan menangkap pergelangan lengan Lee Ing.
315 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Gadis ini semenjak kecil hidup di daerah Mongol dan ia pernah
mempelajari ilmu gulat Bangsa Mongol. Mungkin kalau bertempur
dalam ilmu alat, ia bukan lawan Hui-ouw-tiap, akan tetapi dalam
ilmu gulat, ia jauh lebih menang. Begitu lengannya tertangkap,
sekali membalikkan tubuh dan membungkuk, ia berbalik sudah
menangkap lengan Hui-ouw-tiap dan sekali gentakan saja tubuh
Hui-ouw-tiap sudah terlempar jauh!
"Ayaaaa...!" Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio menjerit seperti wajarnya
seorang perempuan terkejut. Akan tetapi di lain saat, Lee Ing
yang menjadi bengong terlongong-longong melihat tubuh wanita
itu dalam keadaan terlempar dapat bersalto beberapa kali lalu
turun kembali ke depannya seperti terbang saja. Benar-benar
hebat dan indah gerakan itu, seperti bersayap saja! Di lain pihak,
Yap Lee Nio merasa terheran-heran dan mengira bahwa gadis
cantik ini benar-benar memiliki kepandaian yang lihai sekali.
17 Memang selama hidupnya baru kali ini Hui-ouw-tiap menghadapi
ilmu gulat Mongol, maka ia sangat kaget.
"Kau lihai betul, coba sekali lagi!" katanya sambil menubruk maju.
Wanita itu yang menaksir Lee Ing dan ingin mencari mantu untuk
puteranya, menjadi makin gembira melihat bahwa gadis cantik ini
ternyata lihai kepandaiannya, maka ia sengaja hendak mencoba.
Dengan cepat ia mengirim tiga kali serangan beruntun dengan
ilmu silat Hoa-lian-pai. Akan tetapi alangkah herannya ketika
melihat gadis itu mengelak dengan gerakan biasa saja,
316 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sungguhpun kedudukan dan perubahan
menunjukkan ilmu yang aneh dan tinggi.
kaki Lee Ing Hal ini tidak mengherankan. Lee Ing sudah menerima petunjukpetunjuk dari ayahnya dan sedikit
banyak ia telah mempelajari
ilmu aneh yang didapat ayahnya dari Gua Siluman. Akan tetapi ia
belum dapat mempergunakan ilmu ini dengan baik, maka hanya
kedudukan dan perubahan kaki saja yang tepat sedangkan
gerakan tangan dan tubuhnya masih dalam posisi ilmu silat biasa
yang pernah ia pelajari dari Haminto Losu.
Kalau Yap Lee Nio menghendaki, mudah saja ia merobohkan Lee
Ing dengan pukulan-pukulannya. Akan tetapi bukanlah kehendak
Hui-ouw-tiap. Melihat Lee Ing tidak berdaya menghadapi
serangannya, kembali ia mencengkeram dan kali ini kedua
pundak Lee Ing kena ia pegang.
"Apa kau tidak menyerah sekarang?" kata Yap Lee Nio sambil
tertawa girang. Akan tetapi itulah kesalahannya. Ia masih belum sadar bahwa
gadis itu biarpun tidak lihai ilmu silatnya, namun hebat ilmu
gulatnya. Kalau diserang dengan ilmu silat, memang Lee Ing tidak
berapa kuat. Akan tetapi jangan sekali-kali berani memegangnya
karena begitu terpegang, ilmu gulatnya keluar dan orang yang
memegang menderita kerugian besar.
317 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Demikian pula dengan Yap Lee Nio. Tanpa ia ketahui bagaimana
gadis itu bergerak, tiba-tiba pegangannya sudah meleset dari
pundak dan sebaliknya pangkal lengannya terpegang, disusul
18 pergelangan lengannya dan sekali lagi tubuh Yap Lee Nio
terlempar tanpa ia dapat mencegah lagi, malah terlempar jauh
dengan cara aneh dan cepat!
Dengan terheran-heran dan bingung Yap Lee Nio mengeluarkan
ilmu ginkangnya yang luar biasa. Ia dapat membalik di udara,
berjungkir-balik beberapa kali dan berhasil melayang kembali ke
depan Lee Ing. Benar-benar seperti seekor burung walet cepat
dan gesitnya. "Eh, eh, kau mempergunakan ilmu apakah?" tanyanya dengan
mata terbuka lebar. Lee Ing juga kagum sekali melihat kepandaian Yap Lee Nio.
Gadis ini tahu diri dan maklum bahwa kalau wanita itu
menghendaki, beberapa jurus saja ia akan dapat dihajar roboh, la
lalu menjura dan berkata, "Harap bibi jangan main-main dengan
aku orang muda. Orang sebodoh aku mana bisa melawan bibi
yang lihai sekali ilmu silatnya" Aku hanya bisa sedikit ilmu gulat
Mongol, akan tetapi terhadap bibi mana bisa aku membanting?"
318 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Yap Lee Nio makin tercengang mendengar gadis ini pandai ilmu
gulat Mongol. "Apakah kau seorang gadis Mongol" Aah, tak
mungkin, tulang pipimu tidak malang, hidungmu tidak seperti
burung. Kau seorang gadis Han tulen, bukan?" Suara pertanyaan
ini terdengar penuh harapan.
Biarpun gadis itu cantik jelita dan ia cocok sekali untuk
mengambilnya sebagai mantu, kalau ternyata gadis itu seorang
gadis Mongol, ia tak mungkin bermantu seorang Mongol!
Sementara itu, melihat sikap nyonya ini, timbul kenakalan Lee
Ing. la tersenyum manis, tubuhnya digoyang-goyangkan seperti
sikap seorang gadis dusun Mongol yang kemalu-maluan, lalu
menggigit ciunjuk dengan giginya yang putih dan berkata,
"Aku memang seorang gadis Mongol......" Sikap seperti ini dulu
sering ia lihat pada diri gadis-gadis Mongol.
Yap Lee Nio mengerutkan keningnya, kecewa bukan main. "Ah.
aku hampir tak dapat percaya. Namamu siapa?"
"Namaku Bayin Kilan....." Lee Ing mengambil nama seorang gadis
Mongol yang pernah dikenalnya.
319 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
19 "Aneh.... aneh.... pernah kulihat gadis-gadis Mongol, akan tetapi
tidak ada yang seperti kau. Dan bicaramu bukan seperti gadis
Mongol.." Yap Lee Nio menghentikan kata-katanya dan menengok ke kiri. Ia
lebih dulu mendengar kedatangan seorang pemuda yang berlari
cepat sekali. Melihat orang menengok, Lee Ing ikut pula
menengok dan melihat bahwa pemuda itu bukan lain adalah..
Siok Bun, putera Pek-kong Sin-kauw Siok Beng Hui!
"Nona Souw Lee Ing....!" Siok Bun memanggil, girang sekali
melihat gadis yang sekali bertemu telah merenggut semangatnya
itu berada dalam keadaan selamat di tempat itu.
"Apa..." Kau bernama Souw Lee Ing...?" Yap Lee Nio bertanya,
wajahnya berubah merah sekali dan
(Lanjut ke Jilid 08) Pusaka Gua Siluman (Cerita Lepas)
Karya : Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jilid 08 320 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
dipandangnya Lee Ing dengan pandang mata tajam penuh
selidik. "Dan Kau puteri Souw Teng Wi...?"
Karena tadipun ia hanya bergurau dan sekarang namanya sudah
disebut oleh Siok Bun, Lee Ing yang biasanya jujur tidak mau
main-main lagi. "Memang Souw Teng Wi pendekar besar itu
adalah ayahku!" katanya bangga.
"Tiba-tiba Yap Lee Nio tertawa, suara ketawa-nya meninggi dan
menyeramkan sekali, kemudian mendadak pula ia menangis
terisak-isak menutupi kedua matanya yang mengalirkan air mata.
Lee Ing melenggong dan mulutnya celangap saking herannya.
"Kau....kau kenapakah...?" menghampiri. tanyanya, melangkah maju "Nona Souw, awas......!" Siok Bun berseru keras dan tubuhnya
melayang dekat dan di lain saat senjata gaetannya sudah
20 menangkis pedang di tangan Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio yang
ditusukkan ke arah dada Lee Ing! Pemuda itu terhuyung ke
belakang dan tangannya tergetar, akan tetapi juga Yap Lee Nio
mundur dua langkah. Tingkat tenaga Iweekang mereka
seimbang, atau kalau pemuda itu kalahpun tidak berapa banyak.
321 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Lee Ing kaget bukan main. Ia harus mengakui bahwa kalau Siok
Bun tidak menangkis serangan itu dadanya tentu sudah disate
oleh pedang nyonya aneh ini. Ia menjadi marah sekali.
"Eh, eh, apa kau sudah menjadi gila" Mengapa kau
menyerangku" Siapa kau dan apa sih kesalahanku?" bentaknya.
Yap Lee Nio melirik ke arah Siok Bun, lalu katanya. "Aku Huiouw-tiap Yap Lee Nio, suamiku
Siang-pian-hai-liong Sim Kang
sudah dibunuh oleh si keparat Souw Teng Wi ayahmu, maka kau
harus mengganti nyawa!" Kembali pedangnya berkelebat ke arah
Lee Ing. Gadis itu cepat meloncat ke belakang. Ketika Yap Lee
Nio mengejar, bayangan Siok Bun berkelebat dan pemuda ini
sudah menghadang di depannya.
Kembali Yap Lee Nio melirik, kini penuh ancaman. "Siapa kau?"
Siok Bun adalah putera suami isteri pendekar yang lihai, ia amat
tabah dan juga sikapnya halus. Lebih dulu ia menjura sebelum
memperkenalkan diri, lalu menjawab, "Sudah lama siauwte
mendengar nama besar Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio tokoh Hoalian-pai. Siauwte adalah putera
Pek-kong Sin-kauw bernama Siok
Bun." 322 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Gentar juga hati Hai-ouw-tiap mendengar nama Pek-kong Sinauw sebagai ayah pemuda tampan
ini. Akan tetapi pemuda ini
hanya puteranya, betapapun lihai tak mungkin ia kalah. Namun ia
tidak berani sembrono menyerang pemuda ini, tidak mau ia
menanam bibit permusuhan dengan seorang tokoh besar seperti
Pek-kong Sin-kauw Siok Beng Hui dan isterinya, Ang-lian-ci Tan
Sam Nio. "Ayah bundamu dengan aku tak pernah ada permusuhan
sesuatu. Sekarang aku hendak membalas dendam kematian
suamiku kepada bocah setan anak Souw Teng Wi ini, harap kau
mundur dan jangan ikut campur," katanya, suaranya halus.
"Toanio, hal itu tak mungkin. Pertama, Souw-taihiap adalah
21 seorang besar, seorang pahlawan yang patut dihormati dan
dikagumi, maka anaknya-pun harus dibela. Ke dua, tidak mungkin
aku yang sudah mempelajari ilmu silat, diam saja berpeluk tangan
melihat seorang gadis hendak dibunuh oleh orang lain yang
mengandalkan kekuatannya, ini sudah menjadi pegangan
seorang gagah bahwa kita harus melindungi si lemah dari
tindasan si kuat." Mendengar ini Souw Lee Ing bertepuk tangan memuji. "Nah-nah,
kau dengar tidak, kupu-kupu belang" Seorang nenek seperti kau
masih harus diberi kuliah oleh orang muda, bahh. sungguh harus
malu!" 323 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Muka Yap Lee Nio menjadi pucat saking marahnya. Ia dimaki
kupu-kupu belang dan nenek-nenek, padahal banyak orang muda
masih memuji kecantikannya. Karena Siok Bun menghalanghalangi, kemarahannya ditumpahkan
kepada pemuda ini. "Pemuda sombong, kau kira kalau sudah menjadi putera Pekkong Sin-kauw lalu tidak ada orang
berani kepadamu" Lihat
pedang!" Secepat kilat wanita itu menyerang. Siok Bun tidak
berani berlaku lambat karena maklum bahwa nyonya itu memiliki
ginkang yang luar biasa sekali. Senjata gaetannya digerakkan
dan berkali-kali terdengar suara nyaring dibarengi bunga api
berpijar ketika kedua senjata itu bertemu.
Lee Ing diam-diam merasa girang bahwa pancingannya berhasil.
Ia memang sengaja hendak mengadu dua orang itu agar
mendapat kesempatan melarikan diri. Ia tahu akan kebaikan hati
Siok Bun dan kalau ia terlepas dari ancaman Yap Lee Nio, ia
masih tidak dapat terlepas dari pertanyaan-pertanyaan Siok Bun.
Tentu pemuda itu heran sekali melihat dia berada di situ dan
mendesak dengan pertanyaan. Setelah pemuda itu menolongnya,
bagaimana dia bisa menutup mulut" Dan dia tidak ingin
membuka rahasia Gua Siluman, tidak mau membuka rahasia
ayahnya yang sudah dipercayakan kepadanya.
324 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Melihat dua orang itu sudah mulai bergerak dan makin lama
makin seru pertempuran mereka, Lee Ing mempergunakan
kesempatan itu untuk diam-diam pergi dari situ, terus naik ke
pegunungan batu karang. Peta itu sudah ia musnahkan akan
tetapi sebagai penggantinya, di dalam otaknya sudah hafal dan
sudah tergambar peta itu. Ia tahu ke mana ia harus pergi.
22 Sementara uu, ketika Lee Ing. sudah tidak kelihatan lagi, baru
Siok Bun terkejut dan bertanya, "Nona Souw, kau berada di
mana..?" Pertempuran telah berjalan lima puluh jurus lebih, masih belum
ada yang dapat mendesak lawan. Mendengar bahwa nona
musuhnya itu sudah tidak ada di situ, nafsu bertempur Yap Lee
Nio lenyap seketika dan iapun melompat mundur, sedangkan
Siok Bun cepat melompat dan lari mencari Lee Ing. Akan tetapi
gadis itu tidak kelihatan bayangannya lagi. Juga Yap Lee Nio
mencari dengan maksud lain, namun iapun tidak berhasil,
akhirnya Yap Lee Nio tidak sabar lagi dan turun gunung,
sedangkan Siok Bun yang merasa khawatir akan keselamatan
gadis itu, masih terus berputaran mencari-cari.
Tentu saja dua orang itu tidak dapat mencari Lee Ing. Gadis ini
mencari sebuah batu karang yang paling tinggi dan paling besar,
berbentuk menara. Dengan berani dan tanpa ragu-ragu ia
325 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mendaki naik, melalui sisi sebelah kiri dan merayap terus sampai
di puncak kiri. Ia melihat daun-daun pohon tersembul di puncak
dan giranglah hatinya. Itulah tanda-tanda di dalam peta tak salah
lagi. Tanpa takut-takut ia lalu merayap turun dari puncak batu
karang itu melalui tebing yang amat curam.
Orang lain, bagaimana tinggipun kepandaiannya, tak mungkin
berani merayap turun ke tebing ini yang sama sekali tidak
kelihatan bawahnya. Akan tetapi Lee Ing sudah tahu betul
keadaan tebing itu dari peta ayahnya, la melihat ke bawah yang
kosong dan hanya ada cabang pohon yang tidak kelihatan
pohonnya. Orang lain akan ragu-ragu karena tidak tahu apakah
pohon yang tidak kelihatan batangnya itu cukup kuat.
Akan tetapi Lee Ing sudah tahu betul bahwa pohon itu amat kuat
biarpun hanya kecil. Tanpa ragu-ragu ia melompat ke cabang itu.
Benar saja, cabang pohon itu kuat sekali, batangnya yang putih
amat ulet dan keras. Lee Ing merayap terus, berpegang pada
batang pohon itu. la bergerak turun melalui tebing curam itu
dengan amat hati-hati, akan tetapi dengan tabah. Ia sudah hafal
dari petunjuk peta, ke mana kakinya harus melangkah. Memang
orang lain akan merasa ngeri kalau belum yakin betul bahwa batu
yang diinjaknya cukup kuat dan takkan terlepas. Sekali tergelincir,
tubuh akan melayang jatuh ke bawah, ke permukaan air laut
ganas yang dalamnya dari tempat itu ada ratusan kaki!
326 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
23 Sambil melangkah Lee Ing menghitung. Pada langkah ke tujuh
puluh tujuh, sudah dekat dengan permukaan laut yang
menggelombang ganas, ia melihat gua berbentuk tengkorak
miring. Mulut gua merupakan telinga tengkorak itu dan lebarnya
ada satu setengah tombak, bentuknya lonjong. Keadaannya
gelap sekali. Amat sukar bagi Lee Ing untuk melangkah ke gua
ini, karena air laut yang sedang mengganas itu melontarkan
ombak yang tingginya hampir sampai di kakinya. Akan tetapi
dengan keberanian luar biasa gadis yang selalu ingat akan
kesengsaraan ayahnya itu terus mendekati gua kemudian
melompat ke dalam telinga tengkorak besar itu.
Gelapnya bukan main setelah ia melangkah masuk. Jangankan
hendak melihat isi gua, melihat tangan sendiri saja tidak
kelihatan. Lee Ing tidaK menjadi gugup. Ia sudah bersiap sedia
untuk mengatasi kesukaran ini. Dikeluarkannya sebuah lilin dan
batu api dan sebentar saja ia sudah memegang sebatang lilin
yang menyala terang. Ia harus menutupi lilin itu dengan tubuhnya
untuk melindungi api dari pada tiupan angin kencang yang datang
dari laut. Dinginnya bukan kepalang. Akan tetapi Lee Ing
melangkah maju terus pantang mundur.
Setelah melangkah maju kurang lebih seratus tindak ke dalam
gua yang merupakan terowongan panjang itu, ia tiba di jalan
simpang empat. Menurut peta ayahnya, ia harus membelok ke
kanan, akan tetapi tiba-tiba ia mendengar suara di sebelah kiri.
Lee ing seorang gadis tabah sekali. Mendengar suara ini, ia
327 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mengalihkan perhatian ke kiri dan otomatis kakinya membelok ke
kiri. Suara itu makin terdengar nyata, seperti desis dan terasa
olehnya angin perlahan bertiup dari depan.
Keheranannya bertambah dan ia melangkah terus. Tibalah ia di
depan sebuah pintu batu yang berbentuk bundar. Nyata sekali
guratan pintu itu dan dari balik pintu inilah keluar suara mendesis
dan angin itu. Lee Ing mendorong pintu dengan tangan kiri,
ternyata daun pintu mudah saja dibuka. Tangan kanannya tetap
memegang lilin itu tinggi-tinggi di atas kepala, matanya
memandang ke depan. Di balik pintu itu ternyata merupakan sebuah ruangan yang
bentuknya bulat pula. Di tengah ruangan terdapat meja batu
berwarna putih dan di atas meja itu terletak sebatang pedang
yang sudah terhunus dari sarungnya. Sarung pedang
menggeletak di samping pedang. Pedang itu mengeluarkan
cahaya putih berkilauan seakan-akan terbuat dari pada mutiara.
Lee Ing kaget dan girang sekali. Tak salah lagi dan tak dapat
diragukan lagi, itu tentu sebuah pedang pusaka. Ia melangkah
24 lebih dekat dan menjulurkan tangan yang memegang lilin ke
depan untuk memandang lebih teliti.
Tiba-tiba... "Sssssstttt ....!" Uap putih menyambar, angin berkesiur
membuat api lilin di tangannya bergoyang-goyang. Lee Ing
mengangkat kepala memandang ke depan. Matanya terbelalak
328 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
lebar, lilin yang dipegangnya terlepas dari angan dan padam!
Gadis itu cepat menyambar pedang terhunus tadi dan melompat
ke belakang. Di dalam gelap tangannya meraba-raba saku
mengeluarkan lilin dan batu api lain. Apa yang dilihatnya tadi
benar-benar membuat semangatnya terbang melayang saking
kaget dan takutnya. Ternyata bahwa yang bersuara mendesis itu adalah dua ekor ular
yang besarnya hanya dapat ditemukan dalam alam mimpi.
Segera ia menyalakan lilin ke dua dengan tangan gemetar.
Setelah lilin terpasang, Lee Ing mengangkat lilin dengan tangan
kiri dan pedang di tangannya sudah siap di depan dada.
la memandang dan melihat dua ekor ular besar itu masih seperti
tadi, mengangkat kepala tinggi-tinggi dan mendesis-desir, akan
tetapi tidak berpindah dari tempatnya. Ketika ia memandang lebih
teliti, ternyata olehnya bahwa dua ekor ular raksasa itu berada
dalam keadaan terbelenggu oleh rantai baja yang panjang dan
besar. Siapa orangnya yang dapat membelenggu dua ekor ular
sehebat itu, hanya setan yang tahu! Ular itu mekar di bagian
lehernya seperti ular kobra, hanya luar biasa sekali besarnya,
tubuhnya seperti batang pohon cemara.
Lee Ing timbul keberaniannya setelah melihat bahwa dua ekor
binatang raksasa itu terbelenggu, la melirik ke arah sarung
pedang dan baru terlihat olehnya ada corat-coret di atas meja
329 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
batu itu. la mendekat dan menerangi dengan lilin. Itulah tulisan
tangan yang dibuat dengan mengguratkan jari di atas permukaan
meja batu, terang dar besar.
SETELAH DAPAT MEMBEBASKAN DUA EKOR ULAR BARU
BOLEH MENGAMBIL PEDANG DAN TAMAT BELAJAR.
Demikian bunyi huruf-huruf itu. Cepat Lee Ing menaruh kembali
pedang terhunus tadi di atas meja di dekat sarung pedang, la
memandang kearah ular, heran memikirkan bagaimana ular itu
dapat hidup dalam keadaan terbelenggu. Tiba-tiba seekor di
antara ular-ular itu menggerakkan kepala ke bawah dan tak lama
25 kemudian kepalanya kelihatan lagi, sekarang sudah menggigit
seekor ikan sebesar paha. Kiranya air laut mencapai tempat itu
dari lubang di batu karang yang besar dan kalau air pasang, ikanikan laut terbawa masuk. Ikan-ikan
itulah yang menjadi santapan
dua ekor ular raksasa ini.
Lee Ing cepat mundur, keluar dari kamar ular dan menutup
pintunya. Bagaimana mungkin membebaskan dua ekor ular itu"
Akan tetapi, kalau orang sudah bisa membelenggu, tentu dapat
pula membebaskannya. Dan ini membutuhkan kepandaian yang
tinggi. Lee Ing amat cerdik. Ia dapat menangkap maksud orang
sakti yang dahulu menjadi penghuni gua ini. Dua ekor ular ini
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
selain bertugas menjaga dan menakut-nakuti orang yang datang
ke gua ini. juga sekalian dipergunakan untuk ujian bagi murid
330 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
yang hendak menamatkan pelajarannya. Dan pedang ini
Begal Dari Gunung Kidul 2 Pusaka Negeri Tayli Karya Can Id Anak Naga 8
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama