Rahasia Iblis Cantik 6
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long Bagian 6 kain berwarna putih juga. Dia tertawa dengan ceria dan berkata pada orang yang ada di sebelahnya, "Kakak tertua, kau ingin cepat-cepat pulang untuk bertemu dengan istrimu tapi sewaktu di kota Ling Yi mengapa kita tidak mengunjungi pak tua itu dulu?" Orang yang berada di sisi pemuda berbaju putih itu adalah seorang yang berbaju kuning, sambil tertawa dia menjawab, "Itu pasti, tak disangka kita baru berkelana di dunia persilatan selama setengah bulan, tapi di dunia persilatan sudah terjadi banyak masalah, yang paling aneh adalah rumah yang ada di tengah hutan itu, sama sekali tidak ada penghuninya, kalau bukan karena Wang San Di yang mengatakannya, aku tidak akan percaya!" Pemuda berbaju putih berkata, "Hal itu sudah kita lewatkan, apakah Ru Yun-long, Jin Lao-si baik-baik saja" Jika tahu rumah itu tidak ada Penghuninya dan Shi Guan-yin entah pergi ke mana, kita bisa menemaninya pergi ke rumah itu. Sesudah itu nama Jing Chu San Bian akan terkenal di manamana." Orang itu ternyata adalah Yin-bian Bai-zhen (Pecut perak). Jin Bian (Pecut Emas), Tu-liang ikut tertawa dan berkata, "Semua hal yang terjadi di dunia ini bukan tidak bisa ditebak oleh manusia. Adik kedua bukan kakak ingin memujimu, ilmu silatmvi' sekarang benar-benar maju pesat. Sewaktu guru kita masih muda, mungkin seperti itu juga. Aku tidak bisa bersaing denganmu." Yin-bian Bai-zhen tertawa dengan senang. Jin-ban Tu-liang berkata lagi, "Bian Ao-tian selalu memandang ke atas, kali ini karena dua pemuda dan pemudi yang tidak ternama itu, dia mengeluarkan biaya dan tenaga begitu besar untuk 330 Dewi KZ http://kangzusi.com/ membiayai pernikahan mereka, Hal ini benar-benar di luar dugaanku." Yin-bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Kedua pemuda dan pemudi ini pasti mempunyai ilmu silat tinggi.... Adik ketiga, apakah kau ingat siapa nama mereka?" Jing Chu San Bian yang ketiga yang disebut juga dengan Kuang Bian Fei Chen (Pecut Gila). Wajahnya kuning pucat. Dia jarang tertawa juga jarang bicara. Dengan posisi duduk tegak di atas kuda dia menjawab, "Liu He-ting." Yin-bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Betul, namanya Liu He-ting." Dia memecut ke bawah, "Nama Liu He-ting sekarang mungkin tidak terkenal, tapi mungkin kelak nama itu akan menggetarkan dunia persilatan. Apakah betul Da Ge (kakak tertua)?" Jin-ban Tu-liang tertawa dan menjawab, "Perubahan di dunia persilatan berlangsung sangat cepat seperti gelombang yang terjadi di sungai Yang Zi. Tapi menurutku, di dunia persilatan ini bila ingin mencari pesilat tangguh seperti Adik kedua dan Adik ketiga itu bukan hal yang mudah." Dia tertawa panjang. Kuang Bian, Fei Chen tertawa dingin dan berkata, "Belum tentu seperti yang Kakak perkirakan." Tu-liang terkejut sedangkan Bai-zhen tertawa dan berkata, "Adik ketiga, kau jangan meremehkan dirimu sendiri malah memuji kekuatan orang lain. Kita berkelana di dunia persilatan dan selama ini tidak pernah kalah." Fei Chen menjawab dengan dingin, "Kita tidak pernah kalah karena kita belum bertemu persilat yang benar-benar tangguh." 331 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tu-liang dan Bai-zhen berhenti tertawa. Mereka saling memandang. Mereka sama sekali tidak mendengar kata-kata ini. Fei Chen berkata lagi, "Yang lain kita tidak tahu dengan pasti, kalau bertemu orang berbaju putih yang pernah diceritakan oleh Wang Lao San, sepertinya juga kita akan kalah total." Yin-bian Bai-zhen berkata, "Waktu itu aku minum arak dan mabuk, cerita Wang Lao San aku tidak mendengar sepenuhnya. Si baju putih itu bertopeng tembaga, sebenarnya apa tujuannya" Apakah kau bisa menceritakannya lagi?" Kata Kuang Bian Fei Chen, "Lebih baik Da Ge yang menceritakannya." Jin-ban Tu-liang dengan pelan menjelaskan, "Di Ji Nan kantor Biao Shuang Qiang yang bernama Lie-ma Jin-qiang (Kuda Keras Tombak Emas), Dong Er Ye dan Kuai Qiang (Tombak Aneh), Zhang Qi membawa barang dari Ji Nan ke Chen Jiang. Barang yang mahal ini membuat Ji Nan Shuang Qiang harus membawanya sendiri. Tidak perlu dipertanyakan lagi barang ini tentunya adalah barang yang sangat mahal. Baru saja sampai di Su Qian mereka bertemu dengan masalah." Yin-bian Bai-zhen mengerutkan dahi dan berkata, "Kuai Qiang Zhang Qi, tidak perlu diceritakan dulu, Lie-ma Jin-qiang Dong Zheng dalam hidupnya dia sangat teliti. Dia sudah biasa melakukan perjalanan ke daerah Chang Jiang selama puluhan tahun. mengapa bisa terjadi sesuatu?" Jin-ban Tu-liang berkata, "Mereka melakukan kesalahan besar, apakah kalian ingat sewaktu kita menginap di penginapan Su Qian penginapan yang bernama Kuang Ren itu?" 332 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Bai-zhen berpikir sebentar dan bertanya, "Apakah bos penginapannya yang senang berbicara dan hidungnya besar?" "Betul!" "Kelihatannya saja penginapan itu sangat biasa dan jujur, apakah kesalahan itu terjadi di sana?" Jin-ban Tu-liang tersenyum dan menjawab, "Zhang Qi dan Dong Er adalah orang pintar. Jika bukan karena melihat penginapan itu sangat jujur, mereka tidak akan menginap di sana sedangkan kita tahu kalau Dong Er adalah orang sangat pintar dan juga ketat. Dalam melakukan perjalanan pada saat sedang membawa barang sama sekali tidak boleh berjudi dan tidak boleh minum arak. Seharusnya tidak akan terjadi sesuatu, tapi begitu tengah malam...." Dia berhenti dan Bai-zhen terus bertanya, "Apa yang terjadi pada malam itu?" Jawab Tu-liang, "Begitu tengah malam, Dong Zheng bangun dari tidurnya. Dia mengetahui kalau orang-orang yang dibawanya yang berjumlah 17 orang, termasuk pengurus dan tukang pikul. Semua dalam keadaan terikat kamar. Empat orang laki-laki yang wajahnya ditutup tampak sedang mencari barang mahal di dalam kamar. Mungkin mereka sedang dalam keadaan sangat tergesa-gesa dan Dong Zheng menyimpan semua barang itu dengan sangat rapi dan rahasia, maka mereka pun tidak berhasil menemukan barang-barang itu." Yin-bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Lie-ma Jin-qiang bisa terkena obat tidur. Ini benar-benar hal yang sangat aneh." Kuang Bian Fei Chen dengan dingin berkata, "Orang yang kerjaannya setiap hari berburu burung, suatu hari matanya pasti akan dipatuk burung. Orang yang pintar berenang suatu hari dia pun bisa tenggelam dan mati. Ini adalah rahasia umum, apa yang aneh?" 333 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tu-liang tidak mendengar perkataan adik ketiganya, dia berkata lagi, "Salah satu dari laki-laki bertutup wajah itu melihat Dong Zheng yang sudah bangun. Dia bertanya di mana barang-barangnya tapi Dong Zheng tidak mau memberitahukannya. Laki-laki itu marah dan dengan tangan diangkat. Dia langsung memukul Dong Zheng." Lie Ma Jin Qing Dong Zheng hidupnya sangat berjaya. Jika sekarang ditampar oleh laki-laki ini, walaupun tidak mati, kelak dia sulit untuk mengajukan dadanya lagi. Dia menarik nafas panjang dan memejamkan mata. Dia bersiap-siap mati. Ooo)odw-kzo(ooO BAB 8 Hari pernikahan "Sebenarnya tidak perlu sampai seperti itu. Tapi kecuali itu yang bisa dilakukannya, tidak ada cara lain lagi." Walaupun dia berkata seperti itu tapi dia sama sekali tidak merasa kasihan' tamparan yang dialami Dong Zheng tidak ada kaitannya dengan dia jadi dia tidak begitu peduli. Jin-ban Tu-liang berkata lagi, "Lie-ma Jin-qiang benarbenar menunggu saat-saat kematiannya, tak disangka sewaktu dia baru saja memejamkan matanya, kamar itu telah didatangi oleh bayangan putih, Dong Zheng yang seorang pesilat tangguh pun tidak tahu kapan orang itu masuk dan entah datang dari mana orang itu." "Kalau Dong Zheng tidak melihat, mana mungkin Wang Lao San bisa mengetahuinya, atau mungkin Wang Lao San sengaja ingin membesar-besarkan masalah ini saja," kata Baizhen. Tawa Bai-zhen seperti membenarkan kalau dia tidak percaya dan tidak menerima semua ini begitu saja. 334 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Wang Lao San bukan orang yang senang berbohong, aku yakin dia tidak berbohong." Yin-bian Bai-zhen tidak bisa menerima perkataan saudaranya. Kata Jin-ban Tu-liang dari kegelapan, "Di kamar itu memang ada sebuah lampu tempel tapi karena minyak lampu itu hampir habis, maka apinya pun sangat kecil, hanya terlihat bajunya yang putih dan panjang, orang itu melambai terus. Baju putihnya tampak seperti salju. Sikapnya sangat luwes. Tapi wajahnya tertutup oleh topeng yang terbuat dari tembaga hijau, kalau dilihat dengan teliti dia benar-benar mirip setan. Laki-laki berbaju hitam melihat ada bayangan di bawah kaki orang berbaju putih. Telapak tangannya berhenti bergerak, dia membalikkan badannya dan membentak, bersiap mencabut pisau, tapi sebelum pisau itu keluar dari sarungnya, dia sudah mendengar tawa dingin, kemudian tampak sinar pedang yang berkilauan lalu disusul dengan teriakan. Hanya dalam waktu singkat Dong Zheng sudah melihat keempat laki-laki itu mati. Tapi tubuh mereka tidak terlihat ada luka sedikit pun satu-satunya luka yang membuat mereka langsung mati adalah adanya belahan dari dahi sampai di bawah tubuh mereka, dan kondisi luka keempat laki-laki itu semua sama." Yin-bian Bai-zhen adalah orang yang agak sombong, mendengar orang lain memuji ilmu silat orang berbaju putih, dia lebih-lebih tidak bisa menerimanya, walaupun cerita itu diucapkan oleh Tu-liang dia tetap tidak bisa menerimanya. Jin-ban Tu-liang berhenti bicara sebentar, lalu melanjutkan lagi, "Waktu itu Dong Zheng sangat terkejut sekaligus senang, yang membuatnya terkejut adalah ternyata ilmu orang berbaju putih itu sangat tinggi dan caranya sangat sadis dalam membunuh musuh. Yang membuatnya senang adalah karena dia datang untuk menolong Dong Zheng pada saat yang tepat. Pedang orang berbaju putih selalu terarah ke bawah, dan 335 Dewi KZ http://kangzusi.com/ selangkah demi selangkah dia mendekati Dong Zheng. Dong Zheng ingin mengucapkan terima kasih, tapi orang berbaju putih malah berkata, 'Kau tidak perlu berterima kasih kepadaku, karena keempat orang itu memang sangat jahat, aku melakukan semua ini bukan karena dirimu, bukan aku mau menolongmu, semua ini tidak ada hubungannya denganmu. Kalau keempat orang itu tidak menggunakan obat tapi membunuh kalian yang berjumlah 17 orang secara terang-terangan aku tidak akan pedul, ' Suaranya sangat dingin, membuat Dong Zheng bergidik, dia pun tidak bisa menjawab apa-apa." Bai-zhen ingin mengatakan sesuatu tapi Jin-ban Tu-liang sudah bicara lagi, "Semua ini diceritakan oleh Lie-ma Jinqiang." "Apakah semua ini benar-benar terjadi?" Tu-liang menjawab, "Orang berbaju putih itu berkata lagi, 'Kalian mengantarkan barang milik orang lain tapi kalian malah berbuat ceroboh, sebenarnya kalian pantas mati.' Begitu mendengar kata 'pantas mati' Dong Zheng langsung gemetar ketakutan, dan orang berbaju putih pelan-pelan mengeluarkan telapak tangan kirinya menuju dadanya, lalu dia membalikkan badannya, dari kolong tempat tidur dia mengeluarkan sebuah peti yang berisi barang-barang berharga itu." Kuda yang tadinya berlari dengan cepat tak terasa mulai melambat. Jin-ban Tu-liang berkata lagi, "Dalam hidup Dong Zheng yang selalu berkelana di dunia persilatan, dia bisa mengetahui kelemahan orang, kalau orang mencari barang berharga pasti mereka akan mencarinya di tempat tersembunyi dan tempat yang sulit dicari, semakin mudah dicari maka tempat itu semakin tidak dicari, karena itu keempat laki-laki tadi tidak berhasil menemukan barang itu. Dong Zheng pikir mereka saja bisa ditipu sedangkan orang 336 Dewi KZ http://kangzusi.com/ berbaju putih langsung mengetahuinya, seperti dia sendiri yang menyimpannya, hanya dalam sekejap saja dia berhasil mendapatkan barang berharga itu. Dong Zheng merasa kaget juga takut, dia berteriak, orang berbaju putih itu dengan dingin berkata lagi, "Apakah kau tidak mau memberikannya?" Tibatiba saja pedangnya tampak berkilau dan menebas ke arahnya. Dong Zheng tidak bisa menahan jurus ini juga tidak sempat menghindar, melihat kilauan pedang yang terarah kepadanya dia hanya bisa pasrah dan memejamkan matanya." Yin-bian Bai-zhen tertawa dingin dan berkata, "Tangan memegang pedang menghadapi orang yang tidak berdaya, itu bukan sikap seorang laki-laki sejati." Jin-ban Tu-liang tidak menggubris perkataan adik keduanya, dia berkata lagi, "Terasa ada angin dingin yang melewatinya, orang berbaju putih itu tertawa dingin dan Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo berkata lagi, TJosa orang yang mati boleh dimaafkan, tapi dosa orang yang masih hidup dan tidak terluka, susah untuk dilepas.' Kata-kata terakhir ini seperti terdengar dari jauh, Dong Zheng langsung membuka matanya, ternyata dia masih hidup dan tidak terluka sedikit pun, hanya saja tali yang mengikatnya sudah terputus menjadi puluhan potong." Yin-bian Bai-zhen mengerutkan dahinya dan bertanya, "Puluhan potong?" Jin-ban Tu-liang tidak menjawab, Yin-bian Bai-zhen berkata pada dirinya sendiri, "Jurus pedang apa itu?" Kuang Bian Fei Chen berkata dengan dingin, "Ilmu pedang seperti apa, kita pun tidak mengetahuinya, tapi keanehan dan ilmu silat orang ini, benar-benar membuatku kagum." Dia melihat Bai-zhen tapi Bai-zhen seperti sedang memikirkan sesuatu, keadaan menjadi hening lagi. 337 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tiba-tiba Yin-bian Bai-zhen mengangkat kepalanya dan berkata, "Orang berbaju putih itu melukai empat orang dalam waktu bersamaan, ilmu silatnya pasti sangat tinggi!" Kuang Bian Fei Chen berkata, "Itu sudah pasti!" Yin-bian Bai-zhen berkata, "Siapakah. keempat laki-laki itu" Bagaimana dengan kemampuan ilmu silat mereka" Kalau mereka hanya pencuri biasa dan sengaja menggunakan obat untuk melumpuhkan orang, bisa disimpulkan kalau kemampuan silat orang berbaju putih itu biasa-biasa saja." Kuang Bian Fei Chen tertawa dingin lalu bicara, "Mereka bukan menggunakan obat biasa, Dong Zheng tidak akan termakan tipuan mereka." Yin-bian Bai-zhen berkata, "Kalau bukan obat biasa, apakah mereka menggunakan obat terkenal yang bernama Nu Wa Se Tian Shi San?" Kuang Bian Fei Chen dengan dingin dan serius menjawab, "Benar sekali!" Yin-bian Bai-zhen bertanya, "Apakah keempat laki-laki itu adalah murid Zhu Shen Shan Zhuang?" "Benar!" Yin-bian Bai-zhen terpaku, terdengar Tu-liang bicara, "Liema Jin-qiang membuka tali-tali yang mengikat anak buahnya, tapi dengan segala cara dia tidak sanggup membuat mereka sadar, dia mulai marah dan cemas. Akhirnya dari tubuh keempat laki-laki itu dia mendapatkan obat penawarnya, dia baru tahu kalau di tubuh mereka terdapat penawar Zhu Shen Shan Zhuang, karena mendapatkan musibah besar, maka dia pun putus asa, dia pun tidak berniat mencari orang-orang Zhu Shen Shan Zhuang untuk membalas dendam, tapi pada hari kedua dan pada saat anak buahnya sudah bangun, dia segera kembali ke Ji Nan dan menjual semua barang berharganya 338 Dewi KZ http://kangzusi.com/ untuk mengganti kerugian dari barang yang telah dititipkan kepadanya. Dalam hidupnya dia tidak boros dan dalam bisnis selalu sukses, maka setelah mengganti semua kerugian, sisa uang yang ada digunakannya untuk hidup dengan tenang, dia tidak ingin hidup seperti di ujung pisau lagi." Sambil bicara dia menarik nafas, apakah Jin-ban Tu-liang merasa kasihan kepada Dong Zheng atau dia pun memikirkan masa depannya" Yang perlu diketahui pesilat-pesilat yang ada di dunia persilatan karena sering berkelana di dunia pesilatan, mereka dengan cepat bisa membedakan antara budi dan dendam. Ada sebagian orang yang iri kepada mereka tapi sebenarnya mereka pun iri kepada orang yang bisa hidup tenang. Hanya saja setelah masuk dunia persilatan, sangat sulit untuk melepaskan diri dari belenggu yang tidak terlihat ini. Walaupun ada sebagian orang merasa bosan hidup di dunia persilatan dan berniat untuk hidup tenang tapi karena ada dendam dan budi yang belum diselesaikan, mengatakan ingin hidup tenang itu semua hanya omong kosong belaka, karena orang yang memiliki hutang budi harus membalas budi itu. Sedangkan yang masih menyimpan dendam dia akan terus mencari musuhnya untuk membalas dendam, bahkan sampai mati pun tidak akan tenang kalau budi dan dendam ini belum selesai. Kesulitan orang dunia persilatan tidak akan bisa dimengerti orang biasa. Karena itu perasaan Jin-ban Tu-liang sekarang seperti itu, tapi begitu kepalanya sudah dingin dan darah di dadanya mulai bergejolak lagi, dia pasti akan melupakan perasaan seperti ini. Di kota Ling Yi, di depan rumah Bian Ao-tian, tampak penuh sesak dengan kereta dan kuda-kuda. Rumah itu dipenuhi dengan para pendekar yang datang dari seluruh Jiang Nan dan sekitar Huang He. Mereka sudah memadati 339 Dewi KZ http://kangzusi.com/ ruangan-ruangan yang ada di rumah Bian Ao-tian. Sampaisampai di teras dan halaman belakang pun semua sudah penuh terisi tamu. Arak dan makanan tampak melimpah apalagi lampion-lampion yang berwarna merah dan kain-kain merah menghiasi rumah itu, semuanya menunjukkan kegembiraan. Menjelang sore hari dipasang ratusan petasan, membuat jalan yang biasanya terlihat sepi sekarang menjadi ramai. Setelah petasan dipasang, lampu-lampu beriak seperti laut bersamaan dipasang. Wan Sheng Jin Dao, Bian Ao-tian memakai baju yang sangat mewah dan duduk di depan. Sering terdengar tawanya yang ceria. Bian Ao-tian terlihat lebih senang dibandingkan pada saat dia mendapat menantu atau mengawinkan putrinya. Pengantin sudah selesai melakukan upacara adat dan pengantin perempuan sudah berada di kamar pengantin, pengantin laki-lakinya yaitu Liu He-ting, dengan baju pengantin yang indah, wajahnya penuh dengan kebahagiaan, dia berkeliling menyapa tamu-tamu yang sengaja datang untuk memberi selamat kepadanya. Dia juga menyapa tamutamu yang tidak dikenalnya, Mei San Si yang selalu menemani dan memperkenalkannya kepada tamu-tamu itu. Ying Chu San Bian, ketiga bersaudara itu duduk di ruangan timur. Yin-bian Bai-zhen mulai mabuk tapi di antara para pendekar yang ada di sana dia termasuk pendekar yang masih bisa menguasai diri. Di bawah sorot lampu-lampu yang terang, arak, sayur yang melimpah, Liu He-ting berada di depan. Bian Ao-tian yang sedang memegang jenggotnya, sambil minum arak dia berkata kepada Liu He-ting, "Adik, hari ini adalah hari pernikahanmu, aku punya 2 perkataan untukmu." 340 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mei San Si segera berkata, "kedua perkataan ini tidak perlu Guru yang mengatakannya, aku sudah tahu." Bian Ao-tian tertawa dan berkata, "Coba kau katakan!" Dengan senang Mei San Si melihat ke sekeliling dan berkata, "Tidak boleh memukul istri dan melahirkan anak yang banyak." Begitu kata-kata ini diucapkan, membuat tamu-tamu yang ada di sana tertawa terbahak-bahak. Di ruangan yang terang dan banyak terdapat orang dipenuhi dengan gelak tawa. Liu He-ting terus menundukkan kepala, dia tidak tahu harus tertawa atau tidak. Hanya dalam sekejap suara cerah dan gembira itu semakin menghilang. Di dalam susana sepi itu tiba-tiba dari luar masuk seseorang. Dia berjalan masuk ke ruang tengah dengan perlahan. Yin-bian Bai-zhen mengangkat gelas dan tertawa, begitu melihat sorot mata dingin orang itu, dia tidak tertawa lagi. Di bawah cahaya lampu yang terang, terlihat orang itu sangat tinggi, langkahnya mantap, baju panjangnya yang putih bersih seperti salju tapi wajahnya tertutup oleh topeng tembaga seram. Di dalam kesunyian itu, selangkah demi selangkah dia berjalan memasuki ruang tengah. Sorot matanya yang dingin seperti petir melihat ke sekeliling. Dia seperti ingin melihat isi hati setiap orang yang ada di sana. Pendekar-pendekar yang memenuhi ruangan itu walaupun kebanyakan baru pertama kali melihat orang ini, tapi reputasi orang itu sudah tersebar ke mana-mana, karena itu setiap orang merasa tidak tenang, karena tidak ada seorang pyn yang tahu maksud kedatangannya kemari dan apa yang diinginkannya" Wan Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian tertawa terbahakbahak. Suara tawanya terdengar seperti gunting pemotong 341 Dewi KZ http://kangzusi.com/ kain, membuat suasana yang tadinya sunyi menjadi pecah. Bian Ao-tian berkata sambil tertawa, "Ada tamu lagi." Dengan cepat dia melangkah mendekati orang berbaju putih, tapi mata orang berbaju putih masih terlihat sangat dingin, Dia berjalan dengan acuh, seperti tidak mendengar kata-kata Bian Ao-tian, dia juga tidak memandang Bian Aotian. Liu He-ting mengerutkan dahi. Dengan cepat dia berjalan ke depan Bian Ao-tian. Begitu melihat orang berbaju putih, dia pun tahu kalau orang berbaju putih pun sedang melihatnya. Mata mereka saling beradu, mereka semakin mendekat. Suara tawa Bian Ao-tian semakin mengecil, akhirnya tidak terdengar suara lagi, hanya ada senyum kaku yang tersisa di wajahnya. Orang berbaju putih berhenti berjalan, tangan kirinya mengambil poci arak, tangan kanannya memegang cangkir. Dia menuangkan arak untuk dirinya sendiri dan juga meminumnya sendiri, berturut-turut dia minum 3 cangkir, kemudian baru berkata, "Selamat, selamat...." Kata-katanya terdengar sangat rendah dan pelan. Suara dan nadanya sama. Liu He-ting bengong. Bian Ao-tian yang ada di belakang Liu He-ting berkata, "Tuan jauh-jauh sudah datang ke sini, silakan duduk dan minum arak...." Orang berbaju putih segera membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan Bian Ao-tian yang masih berdiri dengan bengong. Mata Liu He-ting tampak berputar, dia ingin mengatakan sesuatu tapi dari sudut ruangan terdengar ada yang tertawa dengan keras, begitu mendengar ada yang tertawa, langkah orang berbaju putih segera berhenti. Terlihat dari sudut ruangan ada seorang pemuda berbaju putih berjalan keluar. Dia melihat orang berbaju putih dari atas ke bawah, lalu dari bawah ke atas. Lalu pelan-pelan dia 342 Dewi KZ http://kangzusi.com/ berkata, "Apakah kau datang kemari untuk memberikan selamat" Kenapa baru saja sampai kau sudah ingin pergi lagi" Mengapa kau memakai topeng, apakah kau malu bila wajahmu dilihat oleh orang-orang?" Orang berbaju putih berdiri dengan diam. Bian Ao-tian segera berpura-pura terbatuk dan berkata, "Pendekar Muda Bai sudah mabuk. Mei San Si, antarkan Pendekar Muda Bai ini ke dalam untuk beristirahat." Mei San Si menyahut tapi dia malah berjalan ke depan orang berbaju putih dan berkata dengan suara keras, "Wajahmu memakai topeng, apakah kau tidak merasa sulit bernafas?" Orang berbaju putih tetap tidak bergerak, mulutnya mulai bergerak dan satu kata per satu kata dia bicara, "Keluar!" "Keluar....?" Sorot mata orang berbaju putih yang tajam terus melihat Mei San Si dan Bai-zhen, dia diam tidak berkata apa-apa lagi. Tamu-tamu yang ada di dalam ruangan yang berilmu silat agak tinggi dan sudah minum arak, melihat sikap orang berbaju putih itu mereka tidak tahan lagi. Terlihat Bian Ao-tian mengangkat tangannya dengan tinggi dan berkata, "Hari ini adalah hari pernikahan Adik Liu, harap para hadirin memandangku, banyak minum arak boleh tapi jangan membuat keributan!" Yin-bian Bai-zhen yang sedikit mabuk masih menunjuknunjuk orang berbaju putih dan tertawa-tawa. Bian Ao-tian segera menghampirinya dan berkata, "Tuan adalah teman Liu He-ting dan Tuan mempunyai niat baik datang ke sini untuk memberi selamat, harap Tuan bisa - "Orang berbaju putih berkata lagi dengan pelan, "Jika kalian tidak mau keluar, mati di sini pun sama saja." 343 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Kedua kalimat dingin dan sadis itu membuat tempat yang tadinya penuh dengan kegembiraan, langsung dipenuhi dengan hawa dingin. Mei San Si menjadi bengong, dia menunjuk ke hidungnya sendiri dan berkata, "Kau mau kami mati?" Dia melihat Baizhen, tiba-tiba Mei San Si tertawa panjang sampai melihat ke atas. "Kau ingin kami mati, coba katakan apa alasannya?" Sorot mata Bai-zhen tampak berkilau, sifatnya memang sangat fanatik. Orang yang terluka di bawah pedangnya sudah tidak terhitung banyaknya, tapi belum pernah ada yang berani bertanya kepadanya! Di sisi ada seorang laki-laki yang sudah mengerutkan alisnya. Sepertinya dia sudah tidak bisa menguasai emosinya. Tiba-tiba dia mendorong gelas dan berdiri, tapi sebelum kemarahannya keluar dari mulu, pedang yang berada di pinggangnya sudah dicabut oleh orang berbaju putih. Jurus ini benar-benar sangat cepat seperti kilat. Laki-laki itu sangat kaget, kaki dan tangannya menjadi dingin, kemarahan yang sudah ada di dadanya sudah tidak bisa keluar lagi. Tangan orang berbaju putih memegang pedang tapi sejak tadi dia belum melukai orang dengan pedangnya. Dia hanya terus memandang ujung pedangnya, seperti seseorang yang sedang melihat teman baiknya yang sudah lama tidak bertemu. Tawa Mei San Si semakin tidak terdengar. pedang orang berbaju putih semakin diturunkan! Yin-bian Bai-zhen melihat sekelilingnya, timbul perasaan takut di dalam hatinya, dia mengusap wajahnya dengan Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo tangan. Apakah gerakan ini semata-mata ingin menutupi kegelisahan hatinya atau apakah dia benar-benar membersihkan keringat dingin yang mengalir karena ketakutan" 344 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia tertawa dan berkata, "Hari ini adalah hari pernikahan Kakak Liu, aku tidak perlu memiliki pandangan yang sama denganmu" Dia membalikkan badannya ingin pergi. Yin-bian Bai-zhen bisa tahu diri benar-benar di luar dugaan semua orang. Bian Ao-tian mengerutkan dahi, tadi dia menasehati Bai-zhen supaya pergi, tapi sekarang begitu melihat Bai-zhen begitu ketakutan, dia malah merasa tidak puas. Mei San Si bertanya dengan aneh, "Kenapa kau juga pergi?" Suaranya belum habis, dia merasa di depan matanya ada sesuatu yang sinar berkilau, kemudian terasa dinginnya udara yang dibawa oleh pedang itu melewati hidungnya. Pedang panjang orang berbaju putih sudah berada di pinggang Baizhen. Tu-liang dan Fei Chen saling memandang. Mereka bersama-sama berlari ke depan. Orang berbaju putih tertawa dingin, tiba-tiba pedang diturunkan dan dia berkata, "Membunuh orang yang penakut seperti tikus malah akan mengotorkan pedangku." Dia melihat Mei San Si dari atas ke bawah dan berkata dengan dingin, "Orang bodoh." Kemudian dia membalikkan badannya dan dia tidak melihat yang lainnya lagi. Pelan-pelan dia berjalan ke arah laki-laki tadi. Laki-laki itu masih duduk dengan tenang di sana. Orang berbaju putih memegang pedang si laki-laki itu. Dari kiri ke kanan, dari ujung pedang sampai ke ujung pegangan pedang. Dengan pelan-pelan dia berkata, "Pedang ini bernama Bu Xiu (tidak diperbaiki). Walaupun bukan pedang pusaka, tapi pedang ini adalah pedang yang sangat bagus. Walaupun ilmu silatmu tidak tinggi tapi kau bisa mendapatkan pedang ini, berarti kalian berjodoh. Aku harap kau baik-baik menjaganya. Kau harus berhati-hati menggunakannya. Kau harus rajin belajar baru pantas menggunakan pedang ini!" 345 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Ibu jari dan telunjuk tangan kirinya dengan pelan menjepit ujung pedang itu. Tangan kanannya membengkok ke arah dalam tiba-tiba pegangan pedang itu digerakkan. Laki-laki itu masih bengong, wajahnya terlihat malu. Dia menjulurkan tangannya berniat ingin mengambil kembali pedangnya tapi dia kaget karena dia melihat tubuh orang berbaju putih sama sekali tidak bergerak tapi pergelangan tangan kanannya membalik pegangan pedang melewati ketiaknya dan sudah berada di punggungnya. Terdengar ada suara beberapa kali. Pedang yang keluar itu seperti mempunyai mata dengan tepat bisa menahan senjata rahasia yang meneyrangnya tanpa suara! Ada 5 titik cahaya hitam terjatuh ke bawah. Mata orang berbaju putih bertambah dingin lagi. Dia berkata, "Menyerang orang dari belakang tidak bisa dimaafkan lagi!" Dengan pelan dan selangkah demi selangkah dia berjalan ke arah Yin-bian Bai-zhen! Sewaktu dia mendengar senjata rahasia yang beradu dengan pedang, semua orang mendengar dan melihatnya. Fei Chen dan Tu-liang berjalan ke sisi Bai-zhen. Tu-liang dengan suara kecil membentak, "Adik kedua, mengapa kau begitu ceroboh" Walaupun kau tidak suka kepadanya, kau tidak boleh menyerangnya seperti itiu!" Fei Chen berkata, "Sekarang kau sudah menyerangnya, tapi kau tetap tidak mendapat kebaikan apa pun!" Yang satu menyindir, sedangkan yang lain menasehatinya, tapi dia tetap tidak bisa menasehati adik keduanya. Bai-zhen kembali ke tempat asalnya. Dia melihat saudaranya berjalan mendekatinya, dia malah ingin mengandalkan saudaranya, diam-diam dia membalikkan badan dan dengan cepat dia melepaskan 5 cahaya hitam ke punggung orang berbaju putih lagi! 346 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Kepala orang berbaju putih sama sekali tidak berbalik, dengan cepat dia memukul jatuh semua senjata rahasia yang sangat ditakuti yang bernama Bian Jian Hei Sha Wu Feng Wi Zhen. (Pecut berujung hitam pembunuh tanpa bayangan). Baizhen kaget. Terlihat orang berbaju putih selangkah demi selangkah berjalan ke arahnya. Kedua jari kanannya masih memegang ujung pedang, tapi pegangan pedang masih berada di atas. Yin-bian Bai-zhen terus memperhatikan, dia melihat Tuliang kemudian melihat Fei Chen. Tiba-tiba dia tertawa dan berkata dengan suara keras, "Kau gila, tiga bersaudara Jing Chu San Bian tidak takut kepadamu. Hei, hei...." Suaranya keras dan kata-kata Jing Chu San Bian sangat jelas diucapkannya. Tapi begitu dia melihat mata orang berbaju putih yang dingin, tawanya tidak bisa keluar lagi. Wan Sheng Shen Dao melihat mereka yang semakin mendekat, dia benar-benar serba salah walaupun tadi dia menarik Mei San Si supaya menjauh dari sini, tapi sekarang dia tidak bisa menarik Yin-bian Bai-zhen menjauh. Yang paling sulit adalah karena mereka berdua adalah tamunya Walaupun orang berbaju putih terlihat sombong dan tidak sopan tapi Yinbian Bai-zhen yang pertama-tama mengajak bertarung. Apalagi dia menyerang dari belakang. Ini sudah melanggar peraturan dunia persilatan. Pesilat-pesilat yang berada di ruangan itu pun hanya bisa berpangku tangan, mereka merasa malu melihat kelakuan Bai-zhen! Dalam keadaan seperti itu, Bian Ao-tian juga hanya bisa berpangku tangan. Tapi nanti pasti akan tersebar berita bahwa dia takut kepada orang berbaju putih itu. Otaknya terus berputar, tapi tetap tidak menemukan cara yang lebih pantas untuk mengatasi semua hal ini. 347 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Yin-bian Bai-zhen tertawa, tapi kakinya terus mundur, tangannya mulai mengambil pecut perak yang dililitkan di pinggangnya. Pecut itu panjangnya 5 kaki, bentuknya kecil seperti pulpen, tapi begitu digetarkan oleh Bai-zhen, ujung pecut itu akan lurus seperti sebatang kayu panjang. Bai-zhen memang sombong dan bersifat jelek, tapi ilmu silat si pecut perak ini sudah berpengalaman selama puluhan tahun. Yin Bian baru dikeluarkan, Tu-liang dan Fei Chen saling memandang, kemudian mereka berdua pun keluar untuk membantu Bai-zhen. Orang berbaju putih dikurung mereka bertiga. Sudut mata orang berbaju putih tampak bergerak. Dari matanya terlihat hawa membunuh. Langkahnya lebih berat dan lebih lambat lagi. Yin-bian Bai-zhen masih tertawa kemudian pergelangan kakinya pun berputar. Ujung pecut yang mengarah ke bawah sekarang digerakkan ke atas. Sekarang keadaan kedua pihak seperti panah yang siap terpasang di ujung busur. Terdengar suara TING. Yin Bian yang dipegang oleh Bian Zhen berbentuk lurus turun ke bawah. Wajah Bai-zhen kaget dan berbalik untuk melihat, terlihat pengantin laki-laki Liu He-ting yang berbaju rapi dengan langkah besar menuju ke arahnya. Pendekarpendekar yang berada di ruangan itu melihat Liu He-ting hanya dengan satu jari berhasil memukul Yin Bian milik Baizhen. Tadinya orang yang tidak tahu ilmu silatnya, sekarang pandangan mereka berubah. Orang berbaju putih melihat, langkahnya langsung berhenti. Dengan dingin dia berkata, "Hal ini tidak ada hubungannya denganmu, untuk apa kau kesini?" Yin-bian Bai-zhen segera berkata, "Betul! Betul! Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, lebih baik Kakak cepat pergi ke kamar pengantin!" 348 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Wajah Liu He-ting terlihat sangat dingin dan seram, dia melihat Bai-zhen, tapi dia tetap memberi hormat kepada orang berbaju putih, "Han ini Tuan bisa datang ke sini, aku sudah merasa sangat senang. Aku tahu sifat Tuan seperti apa karena itu aku tidak mau dengan melarang Tuan dengan peraturan biasa. Tadi aku tidak sempat menyambut Tuan di luar, sekarang aku pun tidak mengantar Tuan untuk turun dari tangga." Sorot mata orang berbaju putih berhenti di satu titik, kemudian dia berkata, "Kalau kau bukan orang seperti ini, aku tidak akan mau datang kemari." Liu He-ting tersenyum dan bertanya "Apakah kali ini Tuan datang ke sini hanya untuk...." "Aku tahu kau datang ke sini bukan untuk orang-orang yang sombong dan gila itu, kau hanya tidak ingin aku bertarung dengannya!" Tawa Liu He-ting terlihat dengan jelas. Dia mengangguk dan berkata, "Seumur hidupku aku paling benci orang yang sombong dan tidak tahu diri, apalagi hari ini yang bersalah bukanlah Tuan, mana mungkin aku membantu orang yang tidak tahu diri ini membuat keributan di sini" Tapi orang ini juga tamuku." Liu He-ting berhenti sejenak dan berkata lagi, "Ilmu silat Tuan sangat tinggi, kemampuan Tuan berada di atasku, tapi aku ingin menyampaikan sepatah kata menasehati Tuan, kalau ingin melakukan...." Orang berbaju putih menyambung, "Melakukan sesuatu, jangan terlalu galak dan sadis, jangan hanya karena persoalan kecil ingin membunuh orang. Apakah kalimat itu yang kau ingin kau sampaikan kepadaku?" Mereka berdua bicara, manakah mungkin mirip musuh yang bersiap akan bertarung" Mereka malah terlihat seperti 349 Dewi KZ http://kangzusi.com/ teman lama yang saling menasehati, membuat pendekarpendekar yang ada di dalam ruangan itu tidak tahu apa hubungan mereka sebenarnya karena itu mereka hanya bisa saling memandang sekaligus juga merasa kaget dan aneh. "Betul, itu memang maksudku." Mata orang berbaju putih bergerak dan dia berkata lagi, "Kalau hari ini aku berniat ingin bertarung, bagaimana?" Liu He-ting berhenti tertawa dan dengan pelan berkata, "Kalau hari ini Tuan ingin bertarung - " Tiba-tiba dia membalikkan badan dan berkata kepada Yin-bian Bai-zhen, "Atau bila kau pun ada sesuatu yang tidak suka, kalian berdua, cari saja aku!" Wan Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian mengerutkan alisnya dan berkata, "Hari ini adalah hari pernikahan Liu He-ting dan aku adalah tuan rumah di sini, kalau ada orang yang ingin membuat keributan di sini, ini pun menjadi bagianku." Mei San Si yang sejak tadi ditarik oleh gurunya, sekarang dia marah dan duduk di sebuah kursi, tiba-tiba dia meloncat dan dengan cepat berlari ke arah mereka. Dia mengeluarkan telapak tangannya yang penuh dengan otot dan tebal. Dia menepak-nepak dadanya dan berkata, "Siapa yang membawa memperhitungkan dendam dengan guruku" Dia harus melewati kepalan tangan besiku dulu." Kedua tangannya sudah dikepalkan. Ilmu ini dia memang 70% hampir dikuasainya. Di dalam ruangan itu banyak pendekar-pendekar yang tak lain adalah teman Bian Ao-tian, melihat Mei San Si keluar untuk membela gurunya, mereka pun ikut berdiri. Tadinya ruangan itu sepi sekarang terlihat menjadi kacau balau. Yin-bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Hari ini aku dan saudaraku datang kemari benar-benar untuk memberikan 350 Dewi KZ http://kangzusi.com/ ucapan selamat kepada Tuan Bian. Tuan Bian sudah berkata demikian, aku dan saudaraku pun tidak bisa bicara apa-apa lagi." Segera Yin Bian itu diikat kembali di pinggang dan dia kembali ke tempat semula. Dia mengambil cangkir dan meminum habis arak yang ada di cangkir itu sekaligus. Tu Lian dan Fei Chen saling memandang wajah mereka mengeluarkan ekspresi benci' Ternyata mereka tidak suka dengan sikap saudara. mereka itu. Liu He-ting tertawa, sorot matanya pelan-pelan melihat ke orang berbaju putih. Walaupun dia tidak mengatakan apa pun tapi dari wajahnya dapat diketahui apa yang dia inginkan. Wan Sheng Sen Dao, Bian Ao-tian tertawa dan berkata, "Masalah besar sebaiknya dijadikan masalah kecil, masalah kecil kita anggap tiada. Baik, baik, semua silakan kembali duduk. Aku, Bian Ao-tian akan bersulang untuk kalian." Suaranya baru selesai, orang berbaju putih melangkah lagi ke arah Bai-zhen. Wajah Bai-zhen menjadi pucat, dia sengaja melihat ke arah sayur-sayur yang ada di hadapannya dan dia memegang sumpit siap mencapit sayur-sayur itu. Karena tangannya gemetar, sumpit perak itu pun terus beradu. Satu daging pun tidak dapat diambilnya. Sekarang orang berbaju putih sudah berada di depannya. Tiba-tiba tangannya bergerak seperti angin dengan cepat menampar wajah Baizhen 7 kali. Tapi suara yang terdengar seperti hanya terdengar satu kali. 7 kali tamparan ini benar-benar berlangsung sangat cepat. Bai-zhen yang ditampar masih tampak bengong. Setelah lama dia baru meloncat dan membentak, tapi orang berbaju putih sudah tidak melihatnya, dia membalikkan badannya dan berlalu dari sana. 7 kali tamparan ini seperti bukan dilakukan oleh orang berbaju putih. 351 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tu-liang dan Fei Chen mengerutkan alis mereka. Mereka berdua menghalang jalan orang berbaju putih dan secara bersamaan berkata, "Kawan, kau begitu - " Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Suara mereka belum habis, orang berbaju putih sudah melangkah lagi, hanya dalam waktu sekejap dengan tenang dia bisa keluar dari celah-celah mereka berdua. Sampai baju mereka pun sarna sekali tidak terkena sentuhan bajunya tapi Yin-bian Bai-zhen yang sedang berlari ke arah mereka malah menabrak mereka. Melewati celah seperti dilakukan dengan sangat mudah dan juga tenang, tapi hal ini membuat Tu-liang dan Fei Chen kaget bukan kepalang. Tu-liang membentak, "Adik kedua, kau harus tenang!" Tapi Fei Chen sudah membalikkan badan, terlihat orang berbaju putih hampir keluar dari ruangan itu. Fei Chen marah dan berkata kepada Bian Ao-tian, "Tuan Bian, Lao Er kami sudah menahan diri, kenapa" Siara berhenti kemudian menyambung lagi dengan suara dingin, "Sekarang dia dihina seperti itu. Tuan Bian, harus bagaimana sekarang, lebih baik Tuan memberi tahu kepada kami." Bai-zhen mendorong Tu-liang dan membentak, "Lao San " Kata-katanya belum diucapkan semua, Fei Chen sudah berkata lagi, "Kakak kedua, kau tahan diri dulu, hari ini kita berada di rumah Bian Ao-tian, di sini banyak tamu-tamu, dia pasti tidak akan merugikan kita!" Kata-kata ini memang tajam. Wang Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian mengerutkan dahi, wajahnya berubah warna menjadi warna merah tua. Tiba-tiba dia membentak, "Berhenti, berdiri di sana!" Orang berbaju putih sudah berjalan ke luar teras, tiba-tiba dia berhenti tapi dia tidak membalikkan kepalanya. Dengan dingin dia bertanya, "Ada apa?" Kata-katanya singkat dan pendek, tidak pernah mengatakan kata-kata yang tidak perlu. 352 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Bian Ao-tian sudah berjalan keluar dan membentak, "Walaupun di sini bukan kandang harimau atau tempat tinggal naga, tapi Tuan tidak bisa seenaknya datang ya datang, ingin pergi tanpa pamit langsung pergi begitu saja. Apakah di matamu tidak ada tuan rumah?" Orang berbaju putih tertawa dingin, tangan kirinya sedikit terangkat. Dia mengambil pedang yang sejak tadi dipegangnya. Pelan-pelan dia membalikkan kepalanya dan berkata, "Kalau aku ingin pergi, mana ada aturan membawa pedang orang lain?" Matanya tampak berkilau lagi, "Jika aku benar-benar ingin pergi, di dunia ini tidak ada seorang pun yang bisa menahanku." Kata-katanya belum selesai, dia sudah berjalan keluar lagi. Dia sama sekali tidak memandang semua orang yang ada di sana. Seumur hidup Bian Ao-tian yang sudah berkelana di dunia persilatan, belum pernah ada seorang pun yang seperti ini yang pernah ditemuinya. Terdengar Mei San Si dengan cepat berlari ke arah mereka dan membentak, "Kau berani! Berani tidak sopan kepada guruku!" Segera dia menyerang dengan kepalan tangannya ke belakang orang berbaju putih. Tiga kali kepalan itu membawa angin besar, tapi begitu kaki orang berbaju putih bergerak, 3 serangan kepalan ini tidak bisa mengenai sasaran. Mei San Si terpaku, kemudian membentak lagi, "Bocah tengik! Cepat balikkan badanmu, aku ingin memukulmu. Kau pergi begitu saja, apakah kau seorang laki-laki sejati?" Tibatiba dia merasa di belakang ada seseorang yang menarik bajunya, membuat dia terus mundur dari sana! Sorot mata orang berbaju putih tampak berkilau, pelanpelan dia membalikkan badannya. 353 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Sekarang yang berdiri di depannya adalah Liu He-ting yang sudah berganti baju! Mereka saling memandang dan masing-masing berdiri dengan tegak. Cahaya lampu yang tergantung di atas menyinari alis Liu He-ting yang tebal. Sepasang matanya yang indah dan hitam, dan wajahnya terlihat tampan, dia terlihat begitu tenang dan kuat. Sorot mata orang berbaju putih bertambah dingin dan topeng yang terpasang di wajahnya terasa lebih seram dan lebih menakutkan! Sorot mata mereka saling beradu dan saling menghujam, seperti mencari tahu isi hati lawan dan kekurangannya, hal itu baru bisa membuat mereka berada dalam posisi yang menguntungkan. Di sekeliling mereka kembali terasa sepi. Terdengar suara PAN, pegangan pedang orang berbaju putih sudah menancap ke bawah batu yang ada di taman bunga itu. Walaupun suaranya kecil, tapi membuat pendekarpendekar yang ada di sana merasa kaget. Terdengar orang berbaju putih berkata, "Aku lihat kau masih sangat muda, tampan pula, dan ilmu silatmu sangat bagus, karena itu aku menaruh hormat kepadamu sebanyak 30% dan juga mengalah 30% kepadamu. Apakah kau tidak tahu itu?" "Aku pun menghormat Tuan sebanyak 30%, dan mengalah 30% kepada Tuan, apakah Tuan tidak merasakannya?" Sorot mata orang berbaju putih tampak berkilau dan dia berkata lagi, "Seumur hidupku, yang melanggar perintahku harus mati, kau sudah beberapa kali menghadangku, kau kira aku tidak berani membunuhmu!" Liu He-ting tertawa seperti orang gila dan berkata, "Betul, ilmu silat Tuan memang lebih tinggi dariku. Ingin membunuhku benar-benar hal yang sangat mudah, tapi bagi orang dunia 354 Dewi KZ http://kangzusi.com/ persilatan ini hanya mewakili keberanian. perorangan saja. Apakah ini adalah jalan untuk seorang laki-laki sejati?" Suara tawanya berhenti. Liu He-ting berkata lagi, "Kalau ada orang yang melanggar perintahmu, maka kau akan membunuhnya, kalau kau melanggar perintah orang lain, bukankah kau pun harus dibunuh oleh orang lain?" Orang berbaju putih tertawa dan kepalanya menghadap ke langit, tawa yang dingin keluar dari balik topengnya yang seram, membuat orang yang mendengar tawanya seperti bukan sedang tertawa. Suara tawanya seperti air Yang Zi Jiang, datang dengan bergelombang dan tidak pernah berhenti. Awalnya terdengar seperti burung berkicau dan lalu berakhir seperti kera yang mencereceh. Suara-suara ini hanya membuat perasaan hati menjadi tidak enak, tapi semakin lama terdengar seperti lonceng besar yang terus berbunyi. Suaranya membuat gendang telinga terus bergetar. Pendekar-pendekar yang ada di ruangan itu merasakan kalau jantung mereka terus berdebar-debar, telinga mereka terus berdengung dan mereka ingin segera menutupi telinga mereka. Liu He-ting mengerutkan dahi dan berkata, "Orang yang ada di sini tahu kalau ilmu silatmu sangat tinggi, tapi Tuan tidak perlu tertawa seperti ini." Suara Liu He-ting sangat mantap, walau ditengah tertawa seperti itu tapi kata-kata Liu He-ting tetap terdengar dengan sangat jelas. Orang berbaju putih masih terus tertawa, kemudian dia berkata, "Di dunia ini yang lebih kuat dialah yang menang, ini adalah aturan yang sejak dulu tidak pernah berubah. Ilmu silatku lebih tinggi karena aku lebih pintar, lebih berani, dan pikiranku lebih kuat darimu, otomatis aku mempunyai hak untuk menyuruh orang lain tidak boleh melanggar perintahku. 355 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Kalau seseorang dalam hal kepintaran, keberanian, dan kekuatan lebih tinggi dariku, dia pun berhak menyuruhku tidak boleh melanggar perintahnya. Bukankah semua ini sangat mudah?" Liu He-ting terpaku, dia sama sekali tidak bisa membantah. Terdengar orang berbaju putih berkata lagi, "Seumur hidupku, aku paling benci orang bodoh dan tidak tahu apa-apa, tapi dia malah sombong dan gila. Orang semacam ini jika dia melanggar perintahku - " Kata-katanya belum habis, hati Liu He-ting tergerak, dia berkata, "Di dunia ini ada orang bodoh dan ada yang pintar tapi orang pintar pun terbagi beberapa macam. Ada yang pintar karena teknik, ada yang pintar dalam pelajaran, mana bisa disamaratakan" Kalau Tuan dengan ilmu silat mengukur kepintaran, itu tidak cocok dan keberanian orang tidak boleh diukur dengan cara seperti ini." Tawa orang berbaju putih sudah berhenti. Dia berkata dengan dingin, "Kalau dia mempunyai kepintaran yang tidak dimiliki orang lain, aku lebih menghormatinya." Kata Liu He-ting, "Sejak awal sampai sekarang, orang yang terluka di pedangmu, apakah tidak ada seorang pun yang berada di atas Tuan?" Orang berbaju putih menjawab, "Betul! Jangankan satu hal dia bisa mengalahkanku, aku belum pernah membunuh orang sepertimu yang bisa membuatku menyayangkan bakatmu. Walaupun dia adalah orang jahat, aku akan membiarkan dia hidup dan tidak akan melukai dia dengan pedangku. Kau pasti sudah tahu hal ini dengan sangat jelas!" Kata-katanya penuh dengan aturan dan pandangan fanatik, tapi membuat orang sulit untuk membantah. 356 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tapi Liu He-ting tiba-tiba tertawa seperti orang gila dan berkata, "Bantahan Tuan benar-benar sangat pintar. Aku kagum kepada Tuan." "Seumur hidupku, belum pernah aku berbohong, apalagi aku perlu membantahmu!" Liu He-ting tertawa dan berkata, "Kalau ada orang yang membantah satu atau dua kata kepadamu, kau pasti ingin segera membunuh orang itu. Dengan begitu apakah Tuan tahu dia adalah seseorang yang mempunyai kelebihan dibanding dirimu" Apakah ada orang yang menggantungkan kepintaran, keberanian, dan kekuatannya dengan terpampang di wajahnya?" Walaupun wajah yang tertutup topeng itu tidak terlihat dengan jelas, sekarang ini dia sedang terpaku tapi segera dia berkata lagi dengan dingin, "Dari kata-kata dan sikapnya, semua ini bisa melihat kepintaran dari seseorang. Di bawah cahaya pedang, aku pun bisa melihat keberanian seseorang." "Orang yang sangat pintar akan terlihat bodoh, orang yang kaku sebenarnya dia adalah seorang yang sangat terampil, apakah kau tidak tahu kata-kata ini?" "Kalau memang ada orang seperti itu, aku tidak akan mengganggunya, mana mungkin dia akan menggangguku" Dia tidak menggangguku, aku pun tidak ada alasan melukai dia. Bukankah hal ini sangat jelas?" Sekarang Liu He-ting lah yang terpaku. Dia berpikir sebentar lalu berkata lagi, "Di dunia persilatan, yang dipentingkan adalah ilmu silat. Ilmu silat Tuan begitu tinggi, untuk apa demi - " "Kalau kau dengan aturan bisa mengalahkanku, aku akan menerima 7 tamparan dari si marga Bai itu kemudian aku akan pergi dari sini. Kalau kau dengan ilmu silat berhasil mengalahkanku, maka aku pun tetap akan pergi dari sini!" 357 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Suaranya berhenti tapi sorot mata seperti pisau itu sudah menyapu ke arah Mei San Si yang ada di belakang Liu He-ting lalu menyapu ke arah Tu-liang, Fei Chen, dan Bai-zhen yang saat itu masih ditarik-tarik oleh Tu-liang. Dia berkata lagi, "Jika mereka berdua, salah satu ada yang bisa kecapi, melukis, catur, ilmu silat, bernyanyi, ilmu kedokteran, atau ilmu menghitung nasib dan bisa mengalahkanku, maka aku akan - " Mata Liu He-ting menjadi terang, "Kau mau apa" "Sekalipun aku dihina oleh banyak orang, aku tidak akan marah!" Liu He-ting langsung merasa bersemangat. Dia membalikkan badannya. Dengan penuh harapan dia melihat Yin-bian Bai-zhen. Dalam hati dia berpikir, "Orang ini begitu sombong, tapi wajahnya tampan dan sangat terkenal, dia pasti ada semacam dua macam ketrampilan yang bisa membuatnya lebih pintar dari orang berbaju putih." Liu He-ting tahu orang berbaju putih adalah orang jenius. Apa yang dia pelajari pasti seluas laut. Tapi dalam hidup manusia, tenaga dan semangat pasti ada batasnya. Apakah orang berbaju putih bisa menguasai semua ilmu yang ada di dunia ini" Dan apakah dia bisa menguasai semuanya dengan sempurna" Dia teringat pada pesilat yang selafo kalah, Xi Men Ou, dia bertambah semangat la": untuk menang. Tapi sewaktu dia melihat Bai-zhen, tiba-tiba Bai-zhen membentak dan berkata, "Di dunia persilatan yang penting adalah kepalan tangan dan ayunan golok, atau ahli dalam memainkan pecut Mana ada waktu untuk mempelajari hal Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo yang tidak berguna. Coba, apakah kau berani menerima pecut Pendekar Bai sebanyak tiga kali?" 358 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting memejamkan matanya. Dalam hati dia menarik nafas. Orang berbaju putih tertawa dingin! Tawa dingin ini mengandung penghinaan dan menertawakan dirinya. Terdengar orang berbaju putih berkata, "Aku sudah siap sejak tadi untuk menerima ilmu pecut dari mereka bertiga, aku kira kau pun bisa melihat sekalipun mereka bertiga bertarung dan menyerangku secara bersamasama, mereka belum tentu bisa menang." Dia sudah melihat pedang panjang di tangannya dan berkata lagi, "Aku meminjam pedang ini karena aku tidak mau darah orang sombong dan gila itu mengotori pedangku, itu saja." Dia membalikkan badannya tidak melihat semua orang yang ada di ruangan itu lagi. Sekali lagi dia berjalan keluar, angin melewati teras meniup baju putihnya yang panjang. Baju putih itu terlihat seperti bulu bangau yang tertiup angin gunung lalu terbang jauh. Yin-bian Bai-zhen membentak, dia lolos dari pegangan Tuliang dan Fei Chen berlari keluar! Liu He-ting membalikkan badannya dan berkata, "Kenapa Tuan sengaja mencari penghinaan?" Yin-bian Bai-zhen terpaku. Wan Sheng Shen pao, Bian Aotian membentak dengan suara keras, "Apakah aku akan membiarkan orang ini datang dan pergi semaunya" Bagaimanapun juga hari ini alcu harus berkelahi dengannya!" Liu He-ting menarik nafas, tapi wajahnya tetap tertawa dan berkata, "Kalian minum arak saja di sini, aku yang harus keluar dan berkelahi dengannya." Dia berhenti sebentar. Dahinya berkerut, tapi Liu He-ting berkata lagi, "Kalau ada yang keluar untuk membantuku 359 Dewi KZ http://kangzusi.com/ dengan satu kepalan atau dengan satu kali tendangan, aku tidak akan memaafkan orang itu." Dia membalikkan badan dengan gagah lalu berjalan keluar. Liu He-ting telah berpikir sejak tadi, dia tahu di sini banyak pendekar tapi tidak ada seorang pun yang sanggup melawan orang berbaju putih. Kalau banyak orang melawan dia yang hanya sendiri, ini akan membuat banyak orang yang terluka atau bahkan ada yang mati, dan itu pun sama dengan melanggar peraturan dunia persilatan. Tapi jika Bian Ao-tian datang membantu, keadaan malah akan menjadi kacau, karena itu dia melarang seorang pun yang datang untuk membantunya. Liu He-ting melihat bayangan orang berbaju putih keluar dari teras. Liu He-ting tahu jika dia mengikuti orang berbaju putih itu keluar dari teras, maka akan terjadi pertarungan antara hidup dan mati. Tapi dia sama sekali tidak merasa yakin bisa menang, dia teringat pada bayangan yang berada di bawah sinar lilin di kamar pengantin. Kalau hari ini dia keluar dan tidak kembali lagi, Tao Chun-chun akan duduk dengan layu seumur hidupnya. Dia menarik nafas panjang, udara pengap keluar dari dalam hatinya tapi berhenti cU tenggorokan. Tapi wajahnya tetap terlihat tenang seperti air, karena sekarang ini dia tidak ada pilihan, walaupun dia akan mati, tapi dia tetap harus melawan orang berbaju putih. Yang paling membuatnya sedih adalah dia tidak bisa bertemu lagi dengan Tao Chun-chun. Setiap langkah membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri yang kuat, kecuali dia sendiri tidak ada seorang pun yang akan mengerti. Di kamar pengantin, sepasang lilin merah sudah dipasang. Cahaya lampu terlihat sangat terang. Tao Chun-chun masih memakai baju pengantinnya dan dia duduk di pinggir tempat 360 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tidur, dia mengerutkan alisnya, badannya sama sekali tidak bergerak. Dia hanya duduk dengan tenang dan tidak bergerak, tapi dari ujung alis atau sudut matanya terlihat ada kegembiraan, tapi di balik kegembiraannya seperti tersembunyi hal lain. Rumah Bian Ao-tian adalah sebuah rumah besar. Keributan yang terjadi di depan ruangan, tidak terdengar sama sekali di sini. Yang dia dengar adalah ada dua mak comblang yang terus bicara. Kedua mak comblang ini terus menasihati Tao Chun-chun kalau dia harus menurut kepada suami dan harus bisa mengajar anak sehingga menjadi anak yang baik, dia mendengar semuanya dengan senang hati dan sama sekali tidak terasa bosan. Di kamar pengantin yang letaknya di belakang begitu tenang, sepi, dan penuh dengan kegembiraan. Sedangkan di depan penuh dengan keributan, kekacauan, dan ada hawa membunuh, benar-benar seperti dua dunia yang berbeda. Apa yang terjadi di depan ruangan, mereka sama sekali tidak tahu. mereka hanya sabar menunggu datangnya pengantin laki-laki. Setelah membereskan minum pengantin laki-laki akan kembali ke kamarnya! Lilin merah besar itu apinya semakin besar. Seorang mak comblang mendekatinya dan menggunting api itu lalu berkata, "Kenapa pengantin laki-lakinya belum juga datang kemari?" Yang satu lagi menjawab sambil tertawa, "Kau lihat, pengantin perempuannya saja tidak tergesa-gesa, malah kau yang tergesa-gesa!" Dia menjawab, "Aku bukan tergesa-gesa, aku hanya takut kalau pengantin laki-lakinya mabuk, kenapa kau berkata seperti orang gila?" Mereka melihat pengantin perempuan yang sejak tadi hanya diam tidak bergerak, segera berkata, "Sebenarnya tadi pengantin laki-lakinya sudah datang kemari, seharusnya dia 361 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tidak perlu keluar lagi untuk bersulang dengan para tamu. Tapi mereka adalah para pendekar dan pahlawan. Apa yang ingin mereka lakukan, pasti tidak sama dengan orang biasa, kau tidak perlu tahu apakah pengantin laki-lakinya akan mabuk atau tidak. Katanya orang yang berilmu silat tinggi, minum arak tidak akan membuatnya mabuk dengan mudah, dia bisa membuat arak yang diminumnya keluar dari telapak kakinya." Si mak comblang itu terus bicara dengan senang. Dia mengira dia adalah orang gaul, banyak pengetahuannya. tapi dia tidak tahu hal ini tidak pernah terjadi. Walaupun tenaga dalam seseorang sangat tinggi, kalau bukan karena terpaksa dan sudah ada persiapan sebelumnya, ini pun jarang terjadi. Kalau setiap orang sebelum minum arak sudah mempersiapkan tenaga dalam untuk mengeluarkan arak yang telah diminum, apakah masih ada kesenangan minum" Setelah sekian lama, lilin pun sudah digunting beberapa kali. Lilin sudah terbakar separuh, pengantin laki-laki tetap belum datang. Wajah Tao Chun-chun masih tenang seperti biasa, tapi hatinya mulai gelisah. Kedua mak comblang itu saling memandang, dalam hati mereka bertanya-tanya, "Pengantin laki-lakinya belum datang juga, apakah telah terjadi sesuatu?" Karena mereka adalah mak comblang, maka mereka tidak boleh menanyakan hal ini. Di luar kamar pengantin, di taman, di mana banyak pohon. Bintang-bintang memenuhi langit. Angin sepoi-sepoi bertiup, tiba-tiba ada beberapa bayangan yang turun. Walaupun hati Liu He-ting sangat berat, tapi langkahnya sangat ringan. Dia mengikuti orang berbaju putih itu keluar teras. Wan Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian marah karena tidak ada tempat melampiaskan kemarahannya, dia melotot kepada Mei San Si dan berkata, "Semua ini gara-garamu!" 362 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mei San Si terpaku, pikirannya selalu terlambat. Dia tidak mengerti mengapa Bian Ao-tian tiba-tiba marah kepadanya. Dia hanya merasa kesal dan ingin lari dari sana, tapi tiba-tiba bajunya ditarik-tarik oleh seseorang. Dia membalikkan kepalanya untuk melihat, ternyata orang itu adalah Xia Yuan. Entah sejak kapan dia sudah berada di sisi Mei San Si. Dia berkata, "Kakak Mei, kemarilah. Ada sesuatu yang ingin kuberitahu kepadamu." Walaupun Mei San Si sedang marah tapi begitu melihat gadis ini, dia tidak akan bisa marah, dia mendekatkan telinganya kepada gadis kecil itu. Xia Yuan berbisik di telinganya, "Apakah orang berbaju putih itu telah menghinamu" Apakah kau mau mengusirnya?" "Itu pasti, apakah kau.... ' "Jangan keras-keras, aku mempunyai cara." "Cara apa" Katakan!" Walaupun dia menganggap suaranya sudah sangat kecil, tapi tetap terdengar oleh semua pendekar yang ada di ruangan itu. Mereka terus melihat Mei San Si dan Yue Er. Mata Xia Yuan yang bercahaya tampak berputar dan berkata, "Nanti kau harus bertanya kepadanya 2-3 kalimat. Aku jamin orang berbaju putih itu pasti akan pergi dengan cepat." Mata Mei San Si tampak bersinar, dia bertanya, "Kata-kata seperti apa?" Mata Xia Yuan berputar-putar, kemudian diam-diam dia menarik Mei San Si ke sisinya. Dia membisikkan beberapa kalimat, terlihat wajah Mei San Si sangat senang! Sesampainya di depan rumah luas itu, orang berbaju putih berhenti melangkah dan berkata dengan dingin, "Hari ini adalah hari pernikahanmu, aku tidak mau bertarung denganmu!" 363 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting mengerutkan alisnya dan berkata, "Hari ini kau mempunyai niat baik datang kemari, aku pun tidak mau bertarung dengan Tuan. Asalkan kau mengembalikan pedang yang kau pegang itu, aku akan melayani Tuan seperti tamu agung." "Kalau tidak, maka kau akan bertarung denganku?" "Betul!" Kata-katanya dengan tegas. Mata orang berbaju putih dipejamkan kemudian dibuka lagi. Sorot matanya melihat ke sekeliling, mata dibuka dan dipejamkan lagi seperti sangat menyayangkan keputusan Liu He-ting, Liu He Ting diam-diam menarik nafas, wajahnya tidak tenang. Yang perlu diketahui oleh orang-orang di dunia ini, tidak ada orang yang tidak takut akan mati, hanya sebagian orang yang memikirkan Tiidup', kata ini terasa agak ringan. Liu He-ting terpaksa menahan gelombang pikirannya. Dia hanya berkata, "Tapi di sini bukan tempat kita akan bertarung. Di luar pintu tidak jauh dari sini adalah pinggiran kota. Walaupun tidak ada orang di sana, tapi bintang-bintang yang ada di langit bisa menjadi saksi. Apa yang terjadi hari ini biar aku sendiri yang menanggungnya. Siapa pun yang menang atau siapa pun yang kalah, dia tidak boleh membunuh orang-orang yang di sini." "Sangat baik!" Kedua kata ini dikatakan dengan ringkas, tapi tiba-tiba dia menarik nafas dan berkata, "Sebenarnya kau tidak perlu harus sampai berbuat seperti itu!" Gerakan, kata-kata, semuanya dingin dan tidak mempunyai perasaan. Hanya tarikan nafasnya saja yang mengandung perasaan menyayangkan, puji, dan kekaguman, semua adalah perasaan yang telah tercampur aduk. Begitu suara tarikan nafas itu masuk ke telinga Liu He-ting, hatinya pun dipenuhi dengan perasaan, bermacam-macam pikiran. Dia berkata dalam hati, "Apakah seharusnya aku tidak 364 Dewi KZ http://kangzusi.com/ perlu berbuat seperti ini?" Tapi dia pun menjadikan kata-kata ini hanya sebagai tarikan nafas tapi tidak mengungkapkannya, mereka melewati tamu-tamu yang masih berdiri lalu mereka berjalan keluar melewati tamu-tamu itu. Langkah mereka sama, tapi sikap mereka tidak sama! Tiba-tiba di belakang mereka ada yang berteriak, "Jangan pergi dulu!" Mereka berdua secara bersamaan berhenti. Terlihat Mei San Si dengan langkah besar menuju ke arah mereka. Orang berbaju putih melihat Liu He-ting, dann Liu Heting melihat Mei San Si. Sebelum menunggu mereka bertanya, Mei San Si sudah tertawa dan berkata, "Kakak berbaju putih, kau merasa ilmu silatmu paling tinggi dan pengetahuanmu sangat luas, sekarang aku ingin bertanya kepadamu mengenai 3 kalimat ini. Kalau kau bisa menjawabnya, dengan keadaanmu yang begitu gila dan sombong, maka kami akan mengerti sifatmu memang seperti itu, tapi kalau tidak bisa menjawabnya, aku harap kau bisa pergi dari sini. Jangan terus mengganggu orang di sini!" Hati Liu He-ting bergerak, terlihat Mei San Si berhenti tertawa. Dengan wajah serius dia mulai berkata, "Ilmu silat luas seperti laut, dari dulu sampai sekarang hanya ada Ru Dao Shi (Cara orang yang belajar dan menjelaskan). Ketiga kata untuk ditiru. Apalagi agama Budha sejak jaman Tang Seng (Biksu Tang) yang berkelana mengambil kitab suci pulang dan hidup sangat berjaya. Agama dibagi menjadi Da Cheng dan Xiao Cheng. Keadaan ini seperti Guru Da Mo yang Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo datang ke Jiang Nan untuk belajar ilmu silat yang beraneka ragam." Dia berhenti bicara sejenak. Pendekar-pendekar yang di dalam ruangan itu mendengarkan dengan seksama. Tadi mata orang berbaju putih tampak melemparkan pandangan 365 Dewi KZ http://kangzusi.com/ menghina, tapi setelah mendengar kata-kata ini dia berubah menjadi serius. Terdengar Mei San Si berhenti untuk mengambil nafas dan berkata lagi, "Dalam ajaran agama Budha ada Da Cheng dan Xiao Cheng. Dalam ilmu silat ada Shang Cheng (bagian atas) dan Xia Cheng (bagian bawah). Di dunia persilatan banyak terdapat perkumpulan, ada Bei Pai, Nan pi dan lainnya. Walaupun perkumpulan itu banyak' tapi ilmu silat mereka hanya berputarputar di Xia Cheng saja. Walau bagaimanapun mereka tidak bisa melihat Shang Cheng di dunia persilatan." Mei San Si berkata dengan sangat serius dan kata-katanya keluar dengan lancar, selain itu tampak jelas dan masuk akal. Pendekar-pendekar yang ada di dalam ruangan itu tidak ada yang menyangkanya sama sekali, laki-laki yang begitu ceroboh itu bisa mengatakan hal-hal sedalam itu. Liu He-ting pun mengaguminya. Orang berbaju putih tetap tidak bergerak tapi dari sorot matanya bisa terlihat kalau dia juga sedang mendengarkan dengan serius. Terdengar Mei San Si terbatuk kemudian tidak banyak pikir dia langsung menyambung lagi, "Ilmu silat tertinggi tentu harus menggunakan aturan menjadi ilmu yang paling penting. Cara yang dipakai, kuda-kuda, dan nyawa untuk memperbaiki ilmu ini. Ilmu silat Xia Cheng belum diketahui mana yang benar dan yang salah. Mereka hanya mencabut pedang atau mengeluarkan kepalan dan hanya mendapatkan kesenangan sesaat. Walaupun dia adalah seorang yang pemberani dan terkenal di mana-mana serta mempunyai ilmu silat tinggi yang tidak tertandingi, tapi itu pun percuma. Dia tidak bisa mengerti apa yang terkandung dalam ilmu itu." 366 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting menarik nafas, dia merasa kata-kata Mei San Si sangat bagus. Begitu dia menarik nafas, dia pun mendengar ada yang menarik nafas di sampingnya. Dia membalikkan kepala untuk melihat, terlihat orang berbaju putih menundukkan kepalanya. Mei San Si menegakkan dada dan berkata, "Masalah pertama dan kedua adalah itu, aku sudah mewakilimu menjawab. Sekarang aku akan mengajukan pertanyaan ketiga. Kalau kau tidak bisa menjawabnya, Hei - Kau mempunyai ilmu pedang yang termasuk ke dalam ilmu Xia Cheng. Kalau begitu ilmu silatmu akan hanya sampai di sini saja. Mungkin lain kali kau akan mengalami kesulitan untuk maju, tapi kau tidak akan merasa menyesal malah merasa bangga dan sombong. Di matamu tidak ada siapa-siapa, benar-benar membuat orang ingin tertawa." Cahaya mata orang berbaju putih mulai memudar. Mei San Si bertanya lagi, "Ilmu silat Shang Cheng dan Xia Cheng di mana perbedaannya" Apakah kau tahu?" Orang berbaju putih terdiam. Mei San Si berkata lagi, "Ilmu silat terbagi menjadi Shang Cheng dan Xia Cheng. Kalau orang seperti Tuan, dia akan setia kepada atasan dan cinta pada negara serta kebenaran, membabat kejahatan, namanya akan selalu dikenang oleh orang-orang. Sedangkan orang kerdil, dia melihat pekerjaan hanya seperti mengukir ulat. Dia belajar menulis, membaca, dan membuka mulut, serta membuat puisi. Dia bisa tertawa dengan seribu bahasa. Tapi sebenarnya di dalam hatinya hanya ada kekosongan. Inilah yang disebut orang kerdil. Walaupun bisa bicara dalam ribuan kata tapi apa yang bisa diambil dari sana!" Mei San Si berkata dengan sikap dan nada sangat serius. Apalagi aturan-aturan yang diucapkannya benar-benar sangat masuk akal. Dia bagaikan dua orang yang berbeda. Pendekarpendekar yang ada di sana merasa aneh, tapi diam-diam 367 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mereka terus mendengarkan. Tamu yang duduk di tempat agak jauh, berjalan ke depan supaya bisa mendengarnya. "Rahasia orang dunia persilatan ada 8 buah apakah kau bisa memberikan salah satu contohnya?" Kepala orang berbaju putih terangkat kemudian menunduk lagi. Mei San Si berkata "Shang Cheng mempunyai 8 ilmu rahasia, antara lain adalah Gang (keras), Rou (lembut), Cheng (jujur), Xin (percaya), He (akur), Jing (diam), Xu (palsu), Ling (lincah). Apalagi Gang, Gang adalah pilar dari ilmu silat. Gang harus lurus dan jujur, tidak mengandalkan, tidak tergoyahkan, benar-benar sangat berat tugasnya." Kata-katanya baru selesai, Mei San Si sudah tertawa dan berkata lagi, "8 rahasia ilmu ini, satu pun kau tidak tahu. Tapi kau berani mengaku paling pintar di sini. Aku malu melihatmu." Tertawanya hilang, sikapnya kembali seperti biasa, kasar dan tidak sabar. Sekarang mata pendekar-pendekar itu melihat orang berbaju putih. Terlihat dia hanya berdiri dengan terpaku, pelan-pelan dia meletakkan pedang itu ke bawah kemudian dia berdiri. Dengan cepat dia membuka topeng yang menutupi wajahnya. Terdengar suara PAK, PAK. Dia sudah menampar dirinya 7 kali ke wajahnya sendiri. Begitu pendekar-pendekar itu melihat, topeng itu sudah terpasang lagi ke wajahnya. Orangorang yang di sana tidak dapat melihat dengan jelas bagaimana bentuk wajahnya. Di ruangan itu segera terdengar suara orang yang terkejut. Apakah suara ini berupa pujian atau karena merasa aneh dengan kecepatan tangan orang berbaju putih. 368 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Sorot matanya tampak mencari-cari, akhirnya sorot itu berhenti di wajah Mei San Si. Lama, sangat lama. Sorot mata dia dari terang menjadi gelap, tapi tubuhnya yang panjang tetap berdiri dengan tegak. Akhirnya dia membalikkan badan. Lengan bajunya tampak berkibar, angin malam berhembus. Badannya seperti mengikuti angin yang menghilang. Hanya dalam sekejap sosoknya sudah tidak terlihat. Hanya tarikan nafas berat terdengar oleh telinga Liu He-ting. Mei San Si masih terpaku, kemudian dia tertawa terbahakbahak dan berkata, "Yuan Er, dia benar-benar sudah pergi." Liu He-ting berpikir, "Orang ini sangat kaku dan bodoh. Aku sudah bersama dengannya selama beberapa hari, aku tidak tahu kalau dia begitu memahami rahasia ilmu silat." Dia berjalan ke depan Mei San Si dan memberi hormat. Tawa Mei San Si langsung berhenti. Dengan kaget dia bertanya, "Mengapa kau berterima kasih kepadaku?" Liu He-ting menarik nafas dan menjawab, "Hari ini kalau bukan karena Kakak Mei, akan terjadi hal yang tidak terduga. Aku hanya memberi hormat, berterima kasih kepada Kakak karena sudah membantu dan aku juga kagum kepada Kakak. Aku baru mengenal Kakak selama beberapa hari ini, tidak disangka ternyata Kakak bukan orang biasa. Aku baru tahu kau mempunyai kelebihan - " Sifatnya keras dan jujur, harus lurus dia bisa lurus, harus bengkok dia bisa bengkok. Sekarang Liu He-ting sangat berterima kasih kepada Mei San Si. Itu bukan pura-pura, kejujuran terlihat dengan jelas. Sikap dan kata-katanya penuh dengan rasa hormat, tapi sebelum kata-kata Liu He-ting belum selesai, Mei San Si sudah tertawa terbahak-bahak lagi. 369 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting mengerutkan dahi. Wajahnya terlihat bingung. Terdengar Mei San Si berkata sambil tertawa, "Adik Liu, kau jangan terlalu memuji-mujiku. Semua yang kukatakan tadi, satu kalimat pun tidak kumengerti." Liu He-ting kaget dan bertanya, "Kau sendiri tidak mengerti, mengapa kau bisa begitu lancar bicara?" Mei San Si masih tertawa dan menjawab, "Apa anehnya, sejak kecil sampai sekarang, aku memang selalu begitu." Liu He-ting masih terpaku. Tiba-tiba dia teringat bagaimana cara Mei San Si menghafal resep cbat. Dia baru mengerti dan berpikir, "Orang ini daya ingatnya sangat tinggi tapi dia sulit mengerti. Jadi apa yang dibacanya dia bisa segera ingat. Karena itu dia bisa mengingat banyak peribahasa." Terdengar Mei San Si tertawa lagi dan berkata, "Katakataku tadi sebagian Yuan Er yang memberitahuku. Sebagian lagi aku baca dari buku aslinya...." Ucapannya belum selesai, Liu He-ting sudah bertanya, "Buku apakah itu?" Mei San Si tertawa dan dengan suara keras lalu menjawab, "Tian-wu Shen-jing." Begitu kata Tian-wu Shen-jing disebut, banyak yang merasa kaget dan bersuara. Hanya saja suara kekecewaan yang lebih banyak terdengar daripada seruan kaget. Walaupun Liu He-ting merasa tarikan nafas ini sangat aneh tapi dia tetap bertanya, "Dimana buku Tian-wu Shen-jing sekarang?" Karena Liu He-ting sangat menyukai ilmu silat, mendengar ada buku rahasia ilmu silat, dia langsung tertarik dan ingin membacanya. 370 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Suara-suara yang terdengar terkejut dan menarik nafas, sekarang berubah menjadi tawa seakan-akan sedang menertawakan dia. Walaupun ilmu silatnya tinggi tapi pengetahuannya di dunia persilatan begitu minim. Liu He-ting melihat ke sekeliling, dia juga menjadi kaget. Dia melihat Mei San Si, dan Mei San Si masih tertawa. Wan Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian dengan kaget melangkah ke arahnya. Dia mencengkram pundak Mei San Si dan berkata dengan marah, "San Si, apakah kau sudah membaca buku itu?" Nadanya terdengar galak, sikapnya pun seperti ketakutan. Sepertinya Mei San Si sudah membuat kesalahan fatal. Sekarang Liu He-ting benar-benar merasa aneh. Mei San Si mendapatkan buku rahasia, seharusnya sebagai guru, Bian Ao-tian merasa senang, mengapa sekarang terlihat seperti ini" Apalagi kata-katanya tadi adalah sesuatu yang biasa. Mengapa orang-orang malah menertawakannya" Dia terus berpikir tapi tetap tidak mendapatkan jawabannya. Ternyata Mei San Si sudah tertawa, dia seperti bersalah dan berkata, "Aku hanya membaca 1-2 kali...." Bian Ao-tian mengerutkan dahi dan menghembus nafas. Kemudian dia berkata, "Mengapa kau begitu ceroboh" Begitu ceroboh!" Suara Bian Ao-tian baru selesai, Mei San Si sudah menjawab, "Walaupun murid bisa mengingat kata-katanya, tapi murid tidak tahu apa arti dari kata-kata itu, benar-benar tidak mengerti - " "Apakah benar ucapanmu?" "Murid tidak berani berbohong kepada guru." Bian Ao-tian menarik nafas panjang dia berkata, "Kalau kau tidak mengerti mengapa kau terus membaca buku itu?" 371 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting tidak mengerti. Buku rahasia ilmu silat itu kalau bisa membacanya, itu adalah hal yang sangat menyenangkan. Sekarang Mei San Si bisa sudah bisa menghafal di luar kepala, tapi Bian Ao-tian malah terlihat ragu. Sampai Mei San Si mengatakan kalau sebenarnya dia sama sekali tidak mengerti ilmu itu, terlihat Bian Ao-tian baru merasa tenang. Liu He-ting terus memikirkan sikap mereka, mungkin buku ini berisi ilmu-ilmu silat sesat dan Bian Ao-tian tidak ingin muridnya menjadi sesat. Itu adalah alasan yang tepat dan masuk akal tapi buku itu adalah buku rahasia ilmu silat! Pendekar-pendekar yang ada di ruangan itu kebanyakan sudah kembali ke tempat mereka masing-masing. Keributan yang terjadi dalam pesta pernikahan tidak mungkin bisa diteruskan lagi. Jing Chu San Bian berdiri di dekat sebuah guci yang terdapat ukiran. Fei Chen melihat Bai-zhen dan berkata, "Lao Da, Lao Er, apakah kita bisa pergi sekarang?" "Sudah waktunya kita pergi. Lao Er - " Terlihat wajah Yin-bian Bai-zhen seperti biasa-biasa tapi dari sorot matanya terlihat kalau dia merasa malu. Mereka diam tidak mengatakan apa-apa lagi dan bersama-sama berjalan menuju teras dan pamitan kepada tuan rumah. Bian Ao-tian masih tidak tenang dan hati Liu He-ting masih diliputi dengan banyak pertanyaan. Mereka tidak melihat tiga bersaudara Jing Chu San Bian- Tiga saudara Jing Chu San Bian itu saling memandang. Akhirnya mereka pun keluar dari pintu. Begitu Jing Chu San Bian pergi, banyak orang yang ikut pergi. Karena terkejut oleh suara-suara itu Liu He-ting dan Bian Ao-tian dengan cepat berdiri di depan pintu untuk mengantar Kepergian para tamu. Karena itu Liu He-ting tidak bisa bertanya. 372 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Bunga indah biasanya cepat gugur, pesta yang meriah pun pasti akan cepat bubar. Dari kejauhan terdengar suara penjaga malam yang sedang memukul gong. Angin malam terasa semakin dingin. Lampion merah terkena asap dan sekarang hampir menjadi hitam. Ada awan hitam, ada angin besar yang berhembus. Meniup Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo padam lampu merah yang ada di ujung. Bunga-bunga merambat pun bergoyang-goyang tertiup angin besar, seperti orang yang sedang mabuk lantas menari-nari. Akhirnya turunlah hujan besar. Hujan ini membersihkan tempat di mana bunga merambat juga mengantarkan bunga yang terjatuh. Tamu-tamu sudah bubar, tamu-tamu yang belum pulang, karena hujan masih tinggal di sana. Arak sudah diganti, makanan baru sudah dihitangkan dan lilin baru sudah dipasang, tapi bagaimana dengan kegembiraan" Apakah kegembiraan yang ada pun tertiup oleh angin" Apakah sudah tersapu oleh hujan" Pertanyaan yang ingin Liu He-ting tanyakan tadi, belum sempat dia tanyakan. Akhirnya sekarang dia mendapatkan kesempatan itu. Diam-diam dia menarik Mei San Si ke pinggir. Liu He-ting mengajukan 3 pertanyaan, "Tian-wu Shen-jing kau dapatkan di mana" Mengapa pendekar-Pendekar yang di ruangan tadi setelah mendengar nama Tian-wu Shen-jing terlihat begitu kaget" Paman Bian sudah tahu kalau kau sudah membaca buku itu, lantas kenapa dia begitu kaget?" 3 pertanyaan ini, sepatah kata demi sepatah kata dengan cepat ditanyakan dan sorot matanya terus melihat wajah Mei San Si kemudian dia diam menunggu jawabannya. Terdengar Mei San Si tertawa dan menjawab "Buku Tianwu Shen-jing merupakan rahasia' umum dunia persilatan, apakah kau tidak mengetahuinya?" 373 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting terdiam dan tampak mengerutkan alisnya, "Rahasia umum" Apa artinya?" Mei San Si memegang jenggotnya. Dia tertawa dan menjawab, "Ceritanya sangat panjang. Kalau kau benar-benar ingin mendengarnya, aku akan menceritakannya. Hanya saja hari ini adalah hari pernikahanmu, jangan biarkan pengantin perempuan terus menunggumu dengan gelisah. Karena itu aku tidak mau menceritakannya kepadamu sekarang, lebih baik kau kembali ke kamarmu. Istrimu sedang menunggumu!" Hujan besar jatuh di batu hijau yang ada di bawah talang. Kedua pembantu berbaju hijau membawa sebuah payung berwarna merah, mengikuti Liu He-ting dari belakang. Di belakang rumah terlihat lampu kamar pengantin masih tampak terang. Dari kertas jendela itu terlihat api lilin merah yang tampak sedang menari dan tampak bayangan seseorang yang ada di sisi lilin. Bayangan orang ini memberi kehangatan bagi Liu He-ting yang sedang berdiri di bawah hujan dan terpaan angin., kehangatan ini muncul dari dalam hatinya yang paling dalam. Karena dia percaya malam ini adalah awal dari kehidupan barunya yang manis dan bahagia, sekarang dan seterusnya, dia dan Tao Chun-chun akan saling memiliki selamanya. Sudut mulutnya muncul senyum hangat. Dia teringat dengan pertemuan mereka yang tidak disengaja dan terasa sangat indah, siapa yang menyangka kalau pertemuan itu telah merubah hidupnya. Begitu dia berjalan menuju pintu yang tertutup, senyum di mulutnya semakin mengembang. Dia menjulurkan tangannya dan dengan pelan mengetuk pintu. 374 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia berharap ada sambutan hangat dan lembut, siapa yang tahu - Tidak ada yang menyahut dari dalam, segera senyum yang mengembang di wajahnya menghilang. Dadanya berdebardebar, tangannya terasa berat, dan dengan cepat dia mengetuk pintu. Tapi dari balik pintu tidak ada yang menyahut. Dengan cepat dia mendorong pintu kamar itu, terasa ada angin yang berhembus dari dalam, angin meniup lilin juga meniup tirai dan sarung bantal yang disulam dengan sepasang Yuan Yang (nama burung). Semua benda ini di bawah sinar lilin tampak berkilau.... Sang pengantin, Tao Chun-chun seharusnya duduk di sisi tempat tidur, tapi sekarang tidak terlihat bayang seorang pun. Hati Liu He-ting segera berdebar-debar, dia merasa kaki dan tubuhnya terasa sangat kaku dia melihat kedua mak comblang itu berdiri tegak di sisi tempat tidur. Wajah mereka kaku, mata melotot, tubuh tidak bisa bergerak. Mereka ternyata telah ditotok. Ketenangan yang biasanya dimiliki Liu He-ting, sekarang sudah menghilang entah ke mana dia berdiri di depan tempat tidur dan bengong' Sampai-sampai dia lupa untuk membuka totokan kedua mak comblang itu. Dalam hati dia terus bertanya, "Ke mana dia" Ke mana dia?" Di luar angin terus berhembus. Di bawah siraman hujan tiba-tiba terlihat beberapa bayangan orang yang berlari keluar dari atas dinding. Mengapa bayangan orang ini terlihat begitu misterius" Tidak ada yang tahu mengapa mereka datang" Dan mengapa segera pergi lagi" Kedua pembantu yang memegang payung merah itu pun hanya berdiri di luar pintu, mereka tidak tahu apa yang sudah terjadi di dalam kamar itu. 375 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mereka saling memandang, bertanya-tanya, kamar pengantin itu sudah sepi, tiba-tiba ada sesosok bayangan yang membawa harum, lewat di depan mereka, begitu mereka ingin melihat dengan lebih jelas, bayangan dan wewangian itu sudah menghilang tanpa jejak. Tapi di dalam kamar sekarang terdengar suara, "Chun-chun kau ke mana tadi?" Ada suara lembut segera berkata, "Aku menunggumu dengan lama, aku bosan karena itu aku ke sana untuk melihat - " Tiba-tiba dia berhenti dan berubah menjadi kaget. "Mengapa mereka berdua bisa ditotok?" Kedua pembantu itu mendengar percakapan antara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan. Mereka saling memandang lalu tertawa. Kata-kata Tao Chun-chun belum habis, mereka berdua langsung meninggalkan tempat itu. Mereka iri dan berpikir kapan mereka baru bisa mendapatkan seorang suami yang begitu baik. Mereka tidak mendengar kata Tao Chun-chun yang terakhir, karena itu mereka mengira keadaan di kamar pengantin sangat tenang. Sebenarnya apakah benar-benar setenang itu" Liu He-ting berdiri di bawah tirai merah, dia mengerutkan dahi dan bertanya, "Mereka berdua ditotok siapa" Apakah kau juga tidak mengetahuinya?" Tao Chun-chun memelototkan matanya yang bulat, pelanpelan dia menggelengkan kepalanya, cadar yang ada di kepala Tao Chun-chun dibasahi air hujan. Liu He-ting dengan pelan membersihkannya kemudian dia berjalan ke depan kedua mak comblang itu. Dengan teliti dia melihat mereka dan berkata, "Ini hanya totokan yang sangat biasa. Anehnya, orang dengan kemampuan setingkat itu mengapa datang ke sini mencari keributan" Karena apa?" 376 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia membantu mereka membuka totokan kemudian bertanya kepada mereka, kita akan segera mengetahui semua pertanyaan ini. Mereka berdua bersama-sama mengeluarkan telapak tangan. Masing-masing menepuk punggung kedua mak comblang itu. Tepukan itu sangat tepat mengenai tulang punggung mereka pada sendi ketujuh, ini adalah titik khusus untuk menolong orang. Setelah ditepuk, dari dalam kamar pengantin, terdengar 2 teriakan orang yang kesakitan. Suara teriakan itu begitu tajam dan kuat. Di malam hujan dan sepi membuat telinga bertambah sakit dan jantung berdegup lebih kencang. Liu He-ting pelan-pelan menepuk mak comblang itu, dia mengira mak comblang itu hanya ditotok dengan cara biasa, begitu ditepuk, mak comblang itu malah berteriak. Mereka seperti kesakitan dan seperti telah dipotong oleh pisau! Liu He-ting kaget, dia mundur. Setelah berteriak, kedua mak comblang itu langsung tejratuh dan tidak bergerak lagi, badan mereka menjadi dingin. Totokan nadi mereka tidak bisa dibuka, malah mereka mati saat itu juga! Hati Liu He-ting benar-benar kacau, rasa kaget dan takut bercampur menjadi satu. Dengan sorot mata kosong dia melihat kedua mayat yang ada di lantai, dia menarik nafas panjang dan dengan sedih dia berkata, "Aku salah.... hai, cara mereka sangat lihai. Cara yang kejam!" Sorot mata Tao Chun-chun seperti sangat ketakutan. Ketakutannya melebihi ketakutan Liu He-ting. Pelan-pelan dia membalikkan badan dan dengan malu dia melihat Liu He-ting lalu berkata, "Aku juga bersalah, aku.... aku juga tidak mengetahui totokan nadi yang mereka lakukan begitu lihai, begitu sadis, aku...." 377 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia terus menarik nafas, kepalanya menunduk dan tidak bicara lagi tapi siapapun tidak bisa tahu apa isi hati orang melalui sorot mata seseorang, termasuk suaminya yang baru dinikahinya! Liu He-ting menarik nafas lagi. Pelan-pelan dia berkata, "Aku tidak menyangka, cara totokan nadi ini adalah cara yang sering diceritakan dalam legenda. Katanya orang yang ditotok seperti ini, di luar kelihatan biasa tapi kalau ada tenaga yang datang dari luar, mereka malah akan mati, dulu aku pernah mendengar tentang ini, tapi aku tidak mempercayainya. Sekarang aku melihat dengan mata kepalaku sendiri.... hai, tapi ini sudah terlanjur, sudah terlanjur...." Tao Chun-chun menundukkan kepala dan berkata, "Mereka sudah ditotok, bagaimanapun juga mereka akan mati. Kau tidak perlu merasa terlalu sedih!" Awalnya kata-kata itu seperti memberi sedikit ketenangan tapi dia segera menutupi wajahnya karena itu kata-katanya tidak bisa didengar. Alis Liu He-ting berkerut, dia terus melihat Tao Chun-chun. Tapi dia segera menunduk lagi dan berkata, "Memang begitu tapi kalau aku tidak menepuk punggungnya, dia tidak akan mati. Sekarang dia sudah mati, apakah aku tidak bersalah karenanya?" Dia berhenti sejenak lalu berkata lagi, "Totokan nadi yang ditotok pada kedua mak comblang itu adalah totokan nadi yang paling kejam, paling lembut juga paling sadis. Di dunia persilatan yang bisa menotok dengan cara ini sudah tidak ada, siapakah orang ini" Sebenarnya siapa yang menaruh dendam kepada kita" Dan mengapa mereka harus membunuh kedua mak comblang ini?" "Kedua mak comblang ini bukan orang dunia persilatan, mereka pasti tidak akan bermusuhan dengan pesilat tangguh, dan kau baru saja berkelana di dunia persilatan...." 378 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Kau tidak mungkin mempunyai dendam dengan orang lain, apalagi aku. Apakah Tuan Bian yang bermusuhan dengan mereka" Tapi bagaimanapun juga mereka hanya perempuan dan mereka tidak bersalah!" Walaupun kedua mak comblang itu tidak dikenalnya, tapi dia selalu menaruh kasihan kepada orang lain. Maka Liu Heting tetap merasa sangat sedih melihat kematian kedua orang ini. Dia membuka sarung bantal bergambar Yuan Yang dan menu tup kedua mayat itu. Orang yang membuat sarung bantal ini pasti tidak akan terpikir kalau sarung bantal itu akan menjadi penutup mayat. "Tadi terdengar 2 kali teriakan, seharusnya suara itu bisa mengejutkan orang-orang yang ada di ruangan depan, mengapa sampai sekarang belum ada yang datang ke sini?" Dia tidak tahu walaupun suara teriakan mereka tadi begitu keras, tapi jika sudah sampai di ruangan depan suara itu menjadi sangat kecil. Suara itu masuk ke telinga mereka tapi hanya menjadi bahan gurauan. Siapa yang menyangka di kamar pengantin yang begitu indah telah terjadi hal seperti itu" Terpaksa Liu He-ting memindahkan kedua mayat ini seorang diri ke depan, hal ini segera membuat pendekar yang masih ada di ruangan depan menjadi kaget dan geger! Pendekar-pendekar itu segera membuka baju dan mencari siapa pembunuhnya, tapi pembunuh itu tidak dapat ditemukan, baju mereka malah basah. Liu He-ting melewati waktu semalam dengan cara seperti itu. Ooo)odw-kzo(ooO 379 Dewi KZ http://kangzusi.com/ BAB 9 Munculnya Shen Jing ( Buku Sakti) Pagi hari. Hujan sudah berhenti. Di halaman belakang dipenuhi dengan sinar matahari, Mei San Si menarik Liu Heting yang sedang ingin istirahat di kamar dan berkata, "Saudara Liu, kau sudah melewati malam pengantin, mati pun tidak apa-apa." Liu He-ting tertawa kecut, apa yang harus dijawabnya" Mei San Si berkata sambil tertawa lagi, "Hari ini aku akan memberitahumu tentang cerita Tian-wu Shen-jing, apakah kau mau mendengarnya?" Liu He-ting diam-diam tertawa kecut. Dia merasa kalau orang yang di depannya ini sangat naif, sekarang ini di dunia ini kecuali dia tidak ada seorang pun yang mau menarik seorang pengantin laki-laki, untuk membicarakan tentang buku itu! Tapi laki-laki polos ini membuat Liu He-ting bisa merasakan kesungguhannya karena itu dia mengangguk dan menyetujuinya, matahari yang baru terbit, sinarnya menyorot Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo daun-daun yang masih dipenuhi dengan tetes air, juga menyinari bunga-bunga yang sudah rontok. Mereka duduk di sebuah kursi batu yang berada di bawah pohon. Terdengar Mei San Si berkata, "Buku Tian-wu Shen-jing (ilmu langit buku sakti) ini, walaupun sudah menjadi rahasia umum tapi itu beberapa puluh tahun yang lalu - " Mei San Si tiba-tiba berhenti bicara. Liu He-ting menunggu kelanjutannya, dia membalikkan kepala melihat Mei San Si, ternyata Mei San Si sedang menatap bunga rontok yang ada di tanah. Matanya seperti mabuk sekaligus bengong. Apa yang sedang dipikirkan 380 Dewi KZ http://kangzusi.com/ sekarangnya Liu He-ting tidak ingin mengganggu orang yang sedang berpikir, dia menunggu. Setelah lama Mei San Si baru menarik nafas panjang dan berkata, "Kau lihat matahari begitu adil, dia menyinari aku juga menyinarirnu menyinari pohon yang besar juga menyinari bunga yang sudah gugur, tidak memandang kaya atau miskin, juga tidak memandang seseorang yang mulia atau orang rendahan. Matahari tidak pernah memperdulikan untung atau rugi. Jika manusia bisa seperti matahari yang begitu adil, aku yakin dunia ini akan aman!" Sorot mata Liu He-ting melihat ke arah pepohonan, dia memikirkan kata-kata Mei San Si yang sederhana ini. Katakata yang mengandung arti 'adil' dan 'cinta', pikiran yang sangat mulia ini. jika bukan diucapkan oleh seseorang seperti dia yang begitu polos, tidak ada orang lain lagi yang akan memikirkan masalah yang begitu mudah. Kebanyakan orang tidak akan tahu, banyak aturan dan kebenaran yang selalu datang dari pikiran yang sederhana. Angin meniup dedaunan, bayangan terus bergerak. Mei San Si tertawa lagi dan berkata, "Tadi aku sudah bercerita sampai di mana ya.... oh! Memang sekarang ini Tian-wu Shenjing sudah bukan merupakan rahasia lagi, tapi beberapa puluh tahun yang lalu sudah banyak orang karena buku ini, mengorbankan nyawanya." Dia berhenti bercerita, tampak dia sedang menyusun pikiran yang ada di otaknya. Kemudian dia berkata lagi, "Saudara Liu, apakah kau tahu beberapa tahun nanti akan terbit buku ilmu silat Chen Jing (Buku Kebenaran)" Sebelum buku rahasia ini muncul, orang-orang yang ada di dunia persilatan akan bercerita ten tang buku ini. Mereka mengira siapa yang berhasil mendapatkan buku rahasia ilmu silat ini maka dia akan bisa berlatih ilmu silat yang tidak terkalahkan!" 381 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia tertawa dan berkata lagi, "Karena itu orang-orang dunia persilatan karena buku rahasia ini, mereka tidak memandang nyawanya lagi, berusaha merebut buku rahasia ini, banyak teman, saudara, suami, atau bahkan istri menjadi musuh. Apakah orang-orang yang berhasil mendapatkan buku rahasia ini bisa berlatih ilmu silat yang tidak terkalahkan" Hanya Tuhan saja yang tahu! Tapi beberapa tahun kemudian buku rahasia itu pun hilang tanpa jejak!" Laki-laki kasar ini walaupun kata-katanya seperti mentertawakan aturan-aturan di dunia ini, tapi dia tidak mentertawakannya. Dia hanya menjelaskannya, sebenarnya itu adalah kelemahan manusia. Liu He-ting tersenyum. Tian-wu Shen-jing begitu mauncul, membuat geger dunia persilatan. Sampai-sampai para ketua perkumpulan terkenal seperti Shao Lin, Wu Dang, Kun Lun pun terkejut dan mereka pergi ke Qi Lian Shan untuk mencari kebenaran buku ini!" "Mengapa mereka tahu kalau buku rahasia ini ada di Qi Lian Shan?" Mei San Si menarik nafas dan menjawab, "Awalnya ada seorang pesilat terkenal di Shan Dong. Ilmunya yang diandalkannya adalah tendangan kakinya yang bernama Li Qing-yun. Ketiga putranya secara tidak sengaja mendapatkan secarik Chang Jing Tu. Dalam gambar itu tertulis, siapa yang berhasil mendapatkan lukisan itu dan menuruti petunjuk yang ada di dalam lukisan itu, maka dia akan mendapatkan buku rahasia yang bernama Tian-wu Shen-jing. Jika berhasil menguasai ilmu yang ada di dalam buku itu, maka dia akan menjadi orang yang tidak terkalahkan Yang pasti ketiga bersaudara itu merasa sangat senang. Tapi mereka tidak tahu kalau lukisan itu akan menjadi jimat yang membuat mereka cepat mati!" 382 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Suara Mei San Si berhenti, kemudian dia menarik nafas dan berkata lagi, "Di dunia ini banyak orang yang terlalu pintar, tapi sebenarnya mereka adalah orang yang paling bodoh!" Liu He-ting berpikir, "Kata-katanya memang sangat tepat mengenai kelemahan manusia." Liu He-ting berkata, "Pepatah sering mengatakan : orang bodoh selalu bernasib baik. Mungkin ini seperti yang kau ceritakan tadi." Mei San Si tertawa, "Kebodohan adalah suatu keberuntungan, kata-kata ini benar-benar masuk akal. Tiga bersaudara ini kalau bukan karena terlalu pintar, mengapa mereka bisa mendapatkan musibah yang menyedihkan?" Begitu mengucapkan 'musibah', tawanya pun menghilang. Sorot matanya terlihat gelap. Dia berkata, "Tiga saudara ini bukan lahir dari satu ibu. Lao Da Li Hui Jun dan Lao Er Li Yi Jun, mereka sangat dengki kepada Li Sheng Jun yang lahir dari ibu lain. Semenjak mendapatkan gambar Chang Jing Tu, mereka dengan segenap cara mencoba menutup gua di Qi Lian Shan dengan batu-batu pada saat sedang hujan salju. Mereka berdua ingin membuat adik tiri mereka mati kedinginan. Alis Liu He-ting mulai berkerut. "Lao San Li Sheng Jun kelaparan hidup terkurung di gua itu selama beberapa hari, saking lapar tubuhnya lemas dan tidak bertenaga. Es dan salju yang terdapat di celah-celah gua itu sudah habis dimakannya. Waktu itu dia sudah sangat nnembenci kakak-kakak tirinya yang berniat ingin membunuhnya, kebenciannya ini menjadi sebuah kekuatan besar baginya untuk bertahan hidup." Liu He-ting tidak sabar lagi, dia bertanya, "Apakah dia bisa keluar dari gua itu?" 383 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mei San Si mengangguk pelan-pelan dan menjawab, "Tahun itu udara sangat dingin. Gunung Qi Lian Shan ditutupi dengan salju tebal dan es, lalu terjadilah longsor es yang jarang terjadi di sana. Gua tempat terkurungnya Li Sheng, karena dia sering mengambil es dengan pisau belatinya maka hal itu membuat tanah bercampur es, dan menjadi gembur. Pada saat terjadi longsor membuat gua ini menjadi terbuka." Liu He-ting menarik nafas yang panjang. Mei San Si berkata lagi, "Li Sheng Jun mencoba keluar dari celah-celah gunung itu, tapi karena lapar, dia tidak mempunyai tenaga lagi. Untungnya dia masih muda dan tubuhnya juga masih kuat dan yang paling penting adalah dia mempunyai hati yang ingin membalas dendam. Dengan tubuh terguling-guling dia berusaha sampai di tengah gunung, di sana dia bertemu dengan seorang pemburu yang memang tinggal di sana. Setelah makan dan tidur nyenyak, hari kedua si tuan rumah memberinya makan lagi. Waktu itu kalau dia cepat turun gunung, tidak akan terjadi apa-apa, tapi orang itu karena sudah merasa kenyang dan hangat, dia menjadi tertarik melihat istri tuan rumah yang cantik dan masih muda itu, ketika suami dari perempuan itu sedang pergi berburu, dia segera menotok perempuan itu dan memperkosanya hingga hancur masa depan keluarga itu." Tadinya Liu He-ting merasa sangat kasihan kepada Lao San Li Sheng Jun, tapi begitu mendengar kelanjutan cerita itu, dia menjadi marah dan berkata, "Kalau dia memang orang seperti ini, seharusnya dia mati saja lebih awal." Mei San Si berkata dengan marah, "Setelah dia memperlakukan istri tuan rumah dengan seenaknya, dia malah ingin supaya suami istri itu menutup mulutnya, karena itu dia terus menunggu di rumah itu. Menunggu tuan rumah pulang dari berburu." 384 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Hati Liu He-ting bergerak, dia melihat ternyata ada seseorang yang menginjak bunga yang telah gugur dan berjalan ke arah mereka, matahari pagi menyinari wajahnya yang cantik. Pohon memayungi tubuhnya yang ramping. Dialah teman hidupnya seumur hidup. Dia adalah Tao Chunchun. Tao Chun-chun sudah mengganti bajunya. Dia seperti bunga yang indah. Cantik seperti sekuntum bunga Mu Da juga seperti sekuntum bunga mawar, sekarang bunga-bunga itu sedang bermekaran. Hati Liu He-ting sedikit bergetar. Seharusnya dia lebih mengenal Tao Chun-chun tapi mengapa dia merasa begitu asing" Sampai sekarang Liu Heting baru menengerti, baju bagi seorang perempuan sangat besar pengaruhnya. Terdengar Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Mungkin tidak perlu menunggu lama lagi, dia akan membalas!" "Mengapa kau bisa tahu?" "Mengapa kau tahu!" Kedua kalimat ini diucapkan bersamaan, tapi artinya berbeda. Liu He-ting dengan curiga bertanya dan Mei San Si dengan rasa kaget menjawab. Tao Chun-chun tersenyum dan menjulurkan tangannya memegang sehelai daun. Dia berkata, "Biar dia yang meneruskan bercerita, nanti aku akan memberitahu jawabannya." Dia hanya menjawab pertanyaan Liu He-ting. Sepasang mata terang Tao Chun-chun terus melihat kepada Liu He-ting. 385 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mei San Si melihat keadaan ini. Dia tertawa dan berkata, "Aku yang akan bercerita, mengapa kalian tidak melihatku?" Liu He-ting dan Tao Chun-chun saling memandang, wajah mereka memerah. Mei San Si tertawa dan berkata, "Li Lao San menunggu sampai hari sudah gelap, dan si pemburu belum pulang juga. Terpaksa dia membuka totokan perempuan itu dan memerintahkan dia supaya memasak untuknya dan juga memerintahkan dia menemaninya minum arak. Perempuan itu tidak berani membantah, terpaksa dia menerima semua perintah itu, hanya saja dia tidak sudi melihat Li Lao San." Tao Chun-chun dan Liu He-ting secara bersamaan wajahnya menjadi merah, akhirnya mereka tidak tahan dan tertawa. Karena kata-kata terakhir hanya lelucon Mei San Si. Tibatiba tawanya berhenti. Dia memegang jenggotnya dan berkata, "Waktu itu si pemburu tiba-tiba saja pulang, tentu saja Li Lao San tidak memperhitungkan kedatangan si pemburu. Tapi karena dia sudah melakukan kejahatan, dia merasa sangat kaget. Dia mendorong perempuan itu. Perempuan itu karena malu juga sedih, naenangis sambil berlari ke sisi suaminya." Liu He-ting mengeluarkan kepalan tangan dan memukul lututnya sendiri. Dengan marah dia berkata, "Kalau aku menjadi pemburu ity walaupun harus mati aku tetap harus bertarung dengannya." Tao Chun-chun seperti tertawa melihat kelakuan Liu Heting. Mei San Si menarik nafas panjang dan berkata, "Kalau aku adalah si pemburu itu, aku akan lari dan menggigit tenggorokan Li Lao San. Tapi saudara Liu, apakah kau tahu kalau si pemburu itu melakukan apa pada akhirnya?" 386 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting menggelengkan kepala. Mata Tao Chun-chun tampak berputar-putar. "Dia juga mendorong istrinya dan marah besar, 'Aku menyuruhmu melayani tamu! Mengapa kau malah menangis, cepat sana temani dia minum!' Sambil marah dia masih sempat menampar istrinya.... dan berhenti." Alis Liu He-ting berkerut, dalam hati dia mengeluh. Dia merasa kasihan kepada si pemburu dan sekaligus membencinya karena tidak tahu malu. Tao Chun-chun dengan dingin menertawakan sikap pemburu itu dan berkata, "Seorang laki-laki tidak bisa menjaga istrinya, lebih baik dia mati saja." Liu He-ting berkata dengen pelan, "Aku benar-benar tidak Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo tahu kalau ada sebagian orang memandang hidup begitu penting." Mata Mei San Si terlihat sedih. Dia memanggil-manggil, "Rong Er, Rong Er...." Tiba-tiba dia berkata lagi, "Waktu itu si istri merasa kaget, marah, sedih, dan pahit, sampai-sampai L1 Sheng Jun pun merasa heran. Si pemburu malah menjelaskan sambil tertawa dia menjelaskan mengapa dia pulang terlambat. Ternyata dia ingin berburu beberapa ekor binatang untuk dijadikan sayur sebagai teman Hiinum arak bagi Li Sheng Jun." Liu He-ting menarik nafas panjang dan berkata, "Si pemburu malah melayani tamu seperti itu, benar-benar lakilaki yang sangat loyal. Hanya.... hanya saja...." Liu He-ting tetap tidak bisa mengatakan apa yang ingin disampaikannya. Dia hanya merasa setengah kasihan, setengah aneh. Akhirnya kata-kata lanjutannya terdengar, Tao 387 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Chun-chun dan Mei San Si secara bersamaan mengatakan 'He'. "Kalau Li Sheng Jun sedikit manusiawi melihat keadaan seperti itu, seharusnya dia merasa malu, tapi sifatnya memang jahat, apalagi dia sudah hidup di gua itu selama beberapa waktu, dan hal itu membuat dia kehilangan keseimbangan dalam bersikap. Dia bercerita kepada si pemburu kalau dia sudah menyetubuhi istrinya supaya si pemburu menjadi marah, setelah itu Li Sheng Jun baru mempunyai alasan untuk membunuhnya." Tangan Liu He-ting sudah terkepal, mata Tao Chun-chun yang jernih pun terlihat mengeluarkan kilauan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Sepertinya Tao Chun-chun sudah tahu keadaan di dunia ini. Sorot matanya sekarang terlihat kalau dia bosan dan benci kepada manusia. Dia bertanya, "Si pemburu itu menjawab apa?" Mei San Si tertawa dan menjawab, "Si pemburu itu tidak marah, dia malah tertawa terbahak-bahak dan berkata, 'Seorang laki-laki tidak perlu khawatir tidak punya istri. Orang Seperti diriku hanya orang kasar, bisa berteman dengan orang seperti Tuan, itu baru sulit!' Kemudian dia ke belakang mengambil sebotol arak dan menuangkan arak itu ke dalam cangkir sampai penuh. Dia tertawa lagi dan berkata, Tuan jangan merasa sungkan, aku akan bersulang untukmu.'." Mei San Si berhenti sejenak dan berkata lagi "Walaupun Li Sheng Jun berhati jahat dan sadis' tapi melihat sifat pemburu itu yang aneh, dia tidak bisa membunuhnya. Si pemburu itu menyuruh istrinya menemani mereka minum. Perempuan itu hanya bisa menghapus air mata kemudian berjalan ke arah mereka - " 388 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tao Chun-chun memainkan rambutnya yang panjang dan pelan-pelan berkata, "Kemudian Li Shen Jun meminum arak itu!" Mei San Si mengangguk dan berkata, "Betul, Li Sheng Jun meminum secangkir arak itu." Kata Tao Chun-chun sambil tertawa dingin, "Setelah meminum arak itu, hari kematiannya pasti sudah tidak terlalu jauh lagi!" Mei San Si mengerutkan alisnya dan dia meloncat sampai berdiri. Dengan kaget dia bertanya, "Mengapa kau bisa tahu" Mengapa masalah apa pun kau tahu?" Kata Tao Chun-chun sambil tertawa, "Aku tahu semuanya. Aku pun tahu kalau si pemburu itu tadinya adalah penjahat kelas kakap yang sangat jahat, karena dikejar-kejar oleh musuh, dia lari ke Qi Lian Shan!" Mei San Si bertambah kaget lagi. Dia bertanya, "Apakah kau pernah mendengar cerita ini" Tapi.... tapi, orang dunia persilatan banyak yang tahu tentang Tian-wu Shen-jing, sedangkan yang tahu cerita ini sangat jarang!" Liu He-ting melihat Tao Chun-chun, dia juga seperti menanyakan hal ini. Tao Chun-chun sambil tertawa menjawab, "Cerita ini belum pernah kudengar, tapi setelah mendengar ceritamu tadi, aku coba-coba untuk menebaknya!" Tao Chun-chun berhenti sejenak dan berkata lagi, "Coba kau pikirkan, musim dingin Qi Lian Shan, gunung dipenuhi salju. Mana ada binatang, walaupun ada serigala dan rubah, tapi di gunung yang begitu berbahaya, apakah pemburu biasa bisa menangkap binatang itu" Dan kalau ada pemburu yang tinggal di sana, pemburu itu pasti hidupnya sangat sengsara, mana ada arak dan sayur untuk diberikan kepada tamu" Mana mungkin dia membiarkan istrinya tinggal bersama tamu asing di gunung itu hanya 389 Dewi KZ http://kangzusi.com/ berdua" Dan dia masuk gunung untuk berburu setelah itu dia mendengar kalau istrinya telah dihina, tapi dia hanya diam saja dan tidak menganggapnya sama sekali, rasanya ini tidak masuk akal." Tao Chun-chun pelan-pelan berkata seperti itu. Mei San Si dan Liu He-ting terlihat terus mengangguk. Tao Chun-chun berhenti sebentar dan berkata lagi, "Sejak tadi banyak hal yang patut dicurigai, aku mengambil kesimpulan bahwa orang itu adalah penjahat yang sedang berada dalam pelarian karena dia sedang dikejar-kejar orang. Sayur dan arak baginya tidak menjadi masalah, dia mendapatkan istri dengan cara tidak benar, di antara mereka sama sekali tidak ada perasaan apa pun, apalagi dia adalah orang licik. Melihat keadaan itu, dia takut dia tidak bisa mengalahkan Li Sheng Jun dan dengan cara seperti itulah dia menenangkan Li Sheng Jun, kalau orang biasa yang mempunyai sedikit kesadaran, dalam keadaan seperti itu sekalipun dia adalah seorang lakilaki penakut atau pengecut, dia tidak akan membiarkannya begitu saja!" Liu He-ting diam-diam merasa senang. Dja merasa senang karena istrinya benar-benar pintar dan kepintarannya melebihi orang normal. Tapi dari luar terlihat dia begitu polos seperti seorane gadis yang tidak tahu apa-apa. Tapi Liu He-ting teringat lagi, pada saat Tao Chun-chun tidak sengaja mengeluarkan kesadisan terhadap anjing, kucing, dan binatang kecil. Perkataan dengan perbuatannya sangat bertolak belakang. Dan Tao Chun-chun bisa menyimpan semua masalah di dalam hatinya yang terdalam.... Terhadap istri yang baru saja dinikahinya, Liu He-ting merasa takut tapi dia pun begitu mencintai Tao Chun-chun. Karena itu dia menyuruh dirinya supaya jangan berpikir hal itu lagi. Dia menertawakan dirinya sendiri! 390 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Liu He-ting, Liu He-ting! Mengapa kau mempunyai pikiran begitu lucu" Apakah melihat kepintaraan istrimu kau malah merasa iri?" Kedua mata Mei San Si tampak melotot, dengan wajah terkagum-kagum dia mengeluarkan telapak tangannya yang besar dan menunjuk kepada Liu He-ting yang sedang tersenyum dan berkata, "Saudara Liu, kau benar-benar beruntung bisa mendapatkan istri yang pintar. Dia bisa melihat masalah ini begitu jelas seperti dia sendiri yang melihat dan mendengarnya. Karena si pemburu itu memang penjahat yang sedang melarikan diri. Dia bernama Shuang Shou Hu, Hu Ju.(Rubah berkepala dua), orang ini sangat licik. Tapi begitu Li Sheng Jun meminum arak itu, dia berteriak lalu pingsan!" Liu He-ting menarik nafas dan berkata, "Tidak disangka, di dunia persilatan ternyata ada obat yang begitu lihai!" Mata Tao Chun-chun berputar, dia tertawa tapi tidak berkomentar. Mei San Si berkata, "Begitu Li Sheng Jun sadar dia sudah dalam keadaan terikat dan berbaring dilantai. Dia merasa Kepalanya seperti disiram oleh air dingin, lalu dia membuka matanya, terlihat si pemburu itu sedang tertawatawa dengan sadis melihatnya. Tangannya tampak memegang pisau yang biasanya digunakan untuk menyembelih babi. Cahaya pisau itu tampak berkilau, si pemburu mengiris daging pundaknya, dan si perempuan mengambil semangkuk air garam lalu menyiramnya. Karena kesakitan, Li Sheng Jun berteriak seperti anjing liar yang terluka?" Tao Chun-chun tersenyum. Dengan tangan dia menutup mulut kecilnya dan bertanya, "Apakah waktu itu kau berada di sana?" 391 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mei San Si menjadi bengong dan menggelengkan kepalanya, "Tidak!" Dia tertawa dan berkata, "Waktu itu akupun tidak tahu aku sedang berada di mana!" Tao Chun-chun tertawa dan berkata lagi, "Mendengar katakatamu tadi sepertinya kau pun sedang berada di sana!" Mei San Si terpaku, setelah lama dia baru mengerti ternyata Tao Chun-chun sedang membalas kata-katanya tadi. Liu He-ting menemukan lagi kekurangan sifat Tao Chun-chun, yaitu kebencian dan dia selalu ingin membalas perlakuan orang lain kepadanya. Terdengar Mei San Si tertawa lagi, setelah itu dia menarik nafas dan berkata, "Sekali diiris, Li Sheng Jun masih bisa bertahan, tapi setelah 3 kali dagingnya diiris, Li Sheng Jun tak kuat lalu pingsan. Si pemburu itu masih tidak mau melepaskan dia lalu dia pun disiram lagi dengan air dingin. Walaupun Li Sheng Jun adalah seorang laki-laki kuat, dia akhirnya meminta ampun. Si pemburu Shuang Shou Hu Hu Ju tertawa dengan sadis dan berkata, 'Aku tidak akan membunuhmu!' Hu Ju berkata lagi, 'Aku akan memotong dagingmu sebanyak 360 kali. Sesudah itu baru aku akan membunuhmu. Setiap hari diiris 10 kali, kau bisa hidup 10 hari lebih lama.' Li Sheng Jun gemetar. Dia merasa kata-kata itu lebih dingin daripada dua baskom air es yang telah disiram kepadanya!" Liu He-ting mengerutkan dahinya dan berkata, "Li Sheng Jun memang jahat, pantas untuk dibunuh tapi Shuang Shou Hu juga keterlaluan." Dia melihat Tao Chun-chun, dari sudut mulut Tao Chunchun terlihat sedang tersenyum! Dia tersenyum dan berkata, "Dalam keadaan seperti itu tentu Li Sheng Jun harus menebus dosa-dosanya dengan menceritakan ten tang lukisan Chang Jing Tu dan Tian-wu Shen-jing." 392 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mei San Si bertepuk tangan dan memuji, "Kali ini tebakanmu benar lagi!" Dia diam sebentar lalu berkata lagi, "Sebelum pemburu itu mulai mengiris dagingnya, Li Sheng Jun segera berkata, 'Kalau kau tidak membunuhku, aku akan memberitahumu sebuah rahasia besar, supaya kau bisa menjadi seorang pesilat tertinggi di dunia persilatan ini.' Si pemburu, Shuang Shou Hu Hu Ju mendengar semua perkataan itu. Dia sangat tertarik dan segera menyetujuinya. Li Sheng Jun ingin dia bersumpah, bersumpah tidak akan membunuhnya. Shuang Shou Hu berlutut di depan pintu dan mengangkat tangannya untuk bersumpah, 'Kalau Li Sheng Jun mengatakan rahasia itu dan aku masih membunuhnya, aku akan mati dengan celaka dan selamanya tidak akan bisa reinkarnasi lagi.' Li Sheng Jun melihat dia sudah bersumpah, segera rahasia Chang Jing Tu diberitahukan kepada Shang Shou Hu!" Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia menarik nafas karena merasakan bagaimana takutnya manusia akan mati. "Ternyata setelah menceritakan rahasia ini, Shuang Shou Hu Hu Ju mengikat kaki dan tangannya lagi. Mulutnya disumpal dengan kapas lalu melemparkannya ke gunung terpencil dan dia berbisik kepada Li Sheng Jun, 'Aku mengatakan tidak akan membunuhmu, pasti aku tidak akan membunuhmu!'. Sebenarnya itu sama juga dengan membunuhnya!" Liu He-ting dan Tao Chun-chun saling memandang dan juga merasa sedih. Mei San Si berkata lagi, "Li Sheng Jun dilempar ke sebuah gunung. Dia mendengar tawa Shuang Shou Hu Hu Ju yang semakin menjauh darinya dan di sekeliling tempat itu dipenuhi dengan salju dan es. Seekor burung pun tidak terlihat, apalagi manusia. Dia tahu kalau sebentar lagi dia akan mati, dia pun meminta kepada Tuhan 393 Dewi KZ http://kangzusi.com/ agar dia cepat mati, tapi dalam keadaan seperti itu, ingin mati pun dia merasa sulit." Mata Liu He-ting melihat ke bawah dan berpikir, "Hidup tidak bisa, mati pun sulit. Ini adalah hal yang paling sengsara di dunia." Mei San Si menarik nafas lagi dan berkata, "Dia terbaring terus di sana dan waktu sudah berlalu selama satu hari. Waktu itu badannya sudah kaku karena kedinginan, perasaannya pun sudah hampir mati. Jaraknya dengan kematian hanya tinggal satu baris lagi tapi pada waktu itu datanglah dewa penolong, seseorang menggotongnya turun gunung. Menolongnya kemudian mengantarkan dia pulang. Karena dia terus mendapatkan siksaan, dan di tubuhnya pun terdapat luka iris, walaupun dia seorang laki-laki kuat, tapi sesampainya di rumah dia langsung jatuh sakit dan tidak bisa bangun lagi. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Sewaktu dia pulang kembali, kedua kakaknya sedang pergi untuk mendapatkan cerita Chang Jing Tu dan mencari buku rahasia itu!" Mei San Si beristirahat sebentar lalu berkata lagi, "Dia terbaring di tempat tidur, teringat pada kedua kakaknya yang tidak lama lagi akan mendapatkan buku rahasia itu dan mereka akan menguasai ilmu silat yang akan menyebabkan mereka terkenal di mana-mana, sedangkan dia sendiri akan segera mati, dia merasa semakin tidak enak. Karena itu di tempat tidur dia menulis 10 pucuk surat yang sama. Dia menyuruh orang yang dipercayainya supaya mengantarkan surat ini kepada masing-masing tujuan. Isi surat itu tak lain adalah rahasia Chang Jing Tu. Dia mengantarkan surat-surat itu kepada para pesilat tinggi yang diingat olehnya!" Matahari sudah terbit. Sinar matahari menyinari jenggot Mei San Si, mengeluarkan cahaya seperti besi. Dia melanjutkan 394 Dewi KZ http://kangzusi.com/ lagi, "Setelah menyuruh orang yang dipercayainya mengirimkan surat-surat itu, 2 hari kemudian dia pun meninggal...." Cerita berakhir sampai di sini, Mei San Si menarik nafas panjang, dia menendang batu kecil yang ada di bawah, menendang batu ini jauh-jauh dan batu itu pun masuk ke dalam genangan air bekas turun hujan semalam. Mei San Si berkata, "Kecuali Shao Lin, Wu Dang, Kun Lun, E Mei, Hua Shan, Chang Bai, dan Tian Chang ada juga pesilat yang tinggi lainnya di dunia persilatan. Orang yang menerima surat itu pasti tidak akan percaya semua ini dengan begitu saja. Tapi biasanya orang dunia persilatan setelah mengetahui ada buku rahasia muncul di dunia persilatan, walaupun dia tidak mempercayainya tapi mereka tetap ingin melihat dan membuktikannya!" Mei San Si menepuk telapaknya dan berkata lagi, Tidak sampai 10 hari, Qi Lian Shan sudah dipenuhi dengan orang yang datang dari berbagai penjuru dunia. Pesilat-pesilat tangguh sesudah bertemu di sana, mereka bertambah percaya dengan isi surat itu, tapi dari luar mereka tidak mengatakannya. Mereka seperti datang untuk bermain dan menikmati keindahan alam di sana!" Cerita sampai di sini, Mei San Si sudah menghabiskan waktu hampir setengah jam untuk menceritakan semua itu. Tao Chun-chun tampak mengerutkan alisnya, kemudian dia Telapak Setan 7 Keris Pusaka Dan Kuda Iblis Karya Kho Ping Hoo Kisah Para Pendekar Pulau Es 1