Ceritasilat Novel Online

Maut Di Udara 2

Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie Bagian 2 lain tidak termasuk di sini-sebelas orang penumpang dan dua pramugara-jadi semuanya tiga belas orang. Satu dari kedua belas orang itu telah membunuh wanita itu. Beberapa dari mereka adalah orang Inggris, beberapa orang Prancis. Yang belakangan ini akan saya serahkan kepada M. Fournier. Orang-orang Inggrisnya saya yang urus. Kemudian, perlu juga dilakukan penyelidikan-penyelidikan di Paris-itu pekerjaan Anda juga, Fournier." "Dan tidak hanya di paris," kata Fournier. "Di' musim panas Giselle mempunyai banyak bisnis di tempat-tempat sejuk di Prancis-Deauville, Le Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Pinet, Wimereux. Ia juga pergi ke Selatan, ke Antibes dan Nice, dan ke semua tempat seperti itu." "Saran yang bagus. Saya ingat, beberapa orang di Prometheus menyerbu Le Pinet. Nah, itu satu jalur Lalu kita harus menyelidiki pembunuhannya sendiri-membuktikan siapa yang mempunyai kemungkinan untuk mempergunakan sumpitan itu." Ia membuka gulungan sketsa besar denah ruang pesawat dan menempatkannya di tengah meja. "Nah, sekarang kita siap untuk penyelidikan permulaan. Mula-mula, mari kita analisa orang-orangnya satu per satu, dan mempelajari kemungkinankemungkinannya. " "Pertama-tama, kita bisa mencoret M. Poirot ini. Jadi jumlahnya tinggal sebelas." Poirot menggelengkan kepalanya dengan sedih. "Anda terlalu mempercayai orang, Kawan. Anda tak boleh mempercayai siapa pun juga- siapa pun juga." "Kita akan tetap menaruh Anda dalam daftar, kalau Anda suka," kata Japp ramah. "Lalu pramugara-pramugara itu. Bagi saya, nampaknya bukan mereka kalau ditinjau dari kemungkinan-kemungkinannya. Nampaknya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mereka bukan tipe orang yang meminjam uang dalam jumlah besar dan keduanya mempunyai kondite yang bagus- sopan dan tenang pembawaannya. Saya akan kaget sekali kalau ternyata salah satu dari mereka terlibat dalam kasus ini. Di pihak lain, dari segi kemungkinan kita harus mengikutkan mereka. Mereka hilir-mudik di ruang pesawat. Mereka bisa mengambil posisi dari mana mereka bisa mempergunakan sumpitan itu-dari arah yang tepat, maksud saya-walaupun saya tidak yakin seorang pramugara dapat menembakkan anak panah beracun dari sebuah sumpitan di dalam ruang pesawat yang penuh orang tanpa seorang pun melihatnya. Saya tahu dari pengalaman bahwa kebanyakan orang seakan buta seperti kelelawar, tetapi itu ada batasnya. Tentu saja, teori ini berlaku juga untuk setiap orang lain yang tersangka. Sungguh gila, benar-benar gila, melakukan pembunuhan dengan cara itu. Hanya satu dalam seratus kemungkinan berhasilnya tanpa terlihat oleh orang lain. Orang yang melakukannya benar-benar mujur. Dari semua cara tolol untuk melakukan pembunuhan..." Poirot yang selama itu duduk dengan mata melihat ke bawah, merokok dengan diam, menyela dengan sebuah pertanyaan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Menurut Anda itu cara yang bodoh untuk melakukan pembunuhan, ya?" "Tentu saja. Suatu kegilaan yang tak ada taranya." "Tetapi toh-berhasil. Kita bertiga duduk di sini, kita membicarakannya, tetapi kita tidak mengetahui siapa pelaku kejahatannya! Itu namanya sukses!" "Itu seratus persen kemujuran saja," kata Japp. "Pembunuhnya seharusnya lima atau enam kali ketahuan." Poirot menggelengkan kepalanya dengan muka tidak puas. Fournier melihat kepadanya dengan penuh rasa ingin tahu. "Apa sebetulnya yang ada di pikiran Anda, M. Poirot?" "Mon ami," kata Poirot, "pendapat saya ini: sebuah kejadian harus dinilai berdasarkan hasilnya. Kejadian ini telah berhasil. Itu pendapat saya." "Dan toh," kata si orang Prancis dengan penuh pemikiran, "nampaknya hampir seperti mukjizat." "Mukjizat atau tidak, inilah adanya," kata Japp. "Kita mempunyai bukti medisnya, kita mendapatkan senjatanya; dan kalau ada orang mengatakan kepada saya seminggu yang lalu bahwa saya akan menyelidiki suatu kejahatan di mana seorang wanita dibunuh dengan sebuah anak panah Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi beracun ular-yah, saya akan tertawa di depan hidungnya! Menyakitkan hati-itulah pembunuhan ini-menyakitkan hati." Ia mengambil napas dalam-dalam. Poirot tersenyum. "Mungkin pembunuhan ini dilakukan oleh orang yang rasa humornya sesat," kata Fournier lagi dengan prihatin. "Sangat penting dalam suatu pembunuhan untuk mengetahui psikologi pembunuhnya." Japp mendengus perlahan waktu mendengar kata psikologi, kata yang tak disukainya dan tak dipercayainya. "Itu hal yang disukai M. Poirot," katanya. "Saya sangat tertarik, betul sekali, pada apa yang Anda berdua katakan." "Anda tidak meragukan bahwa ia terbunuh dengan cara itu, bukan?" Japp menanyainya dengan curiga. "Saya tahu pikiran Anda yang berbelit-belit." "Tidak, tidak, Kawan. Pikiran saya sudah tetap mengenai itu. Duri beracun yang saya pungut itu adalah penyebab kematiannya-itu sudah pasti. Namun demikian, ada beberapa hal mengenai kasus ini..." Poirot berhenti, dan menggelengkan kepalanya dengan muka tidak mengerti. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Japp berkata lagi, "Kembali kepada pembicaraan kita semula, kita tak dapat sepenuhnya menghapus kedua pramugara itu, tetapi bagi saya sendiri rasanya tak mungkin salah satu dari keduanya ada hubungannya dengan kasus ini. Anda setuju, M. Poirot?" "Oh, ingatlah apa yang saya katakan. Saya- saya tak akan menghapus-bukan main istilah ini-siapa pun juga pada taraf ini." "Terserah Anda. Nah, sekarang penumpang-penumpangnya. Mari kita mulai dari belakang dari dapur pramugara dan toilet. Tempat duduk no. 16." Ia menudingkan pensilnya pada sketsa denah itu. "Ini tempat duduk gadis penata rambut itu, Jane Grey. Menang lotre Irlandia-menghamburkannya di Le Pinet. Ini berarti gadis itu pen.ud Mungkin saja ia kehabisan uang dan meminjam dari wanita tua itu-kemungkinannya kecil juga bahwa ia meminjam sejumlah besar uang, atau bahwa Madame Giselle mempunyai 'senjata' terhadapnya. Nampaknya terlalu kecil untuk apa yang kita cari. Dan saya kira kecil kemungkinan bagi seorang asisten penata rambut untuk memperoleh racun ular. Mereka tidak mempergunakan itu untuk mengecat rambut atau memijit muka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kalau dipikir, menggunakan bisa ular itu suatu kesalahan, itu banyak mempersempit kasusnya. Hanya sekitar dua dari seratus orang yang kiranya mempunyai pengetahuan tentang itu dan bisa memperolehnya." "Yang membuat satu hal, sedikitnya, sangat jelas," kata Poirot. Kali ini, Fournier yang melepaskan pandangan penuh tanya kepadanya. Japp sibuk dengan gagasan-gagasannya sendiri. "Pandangan saya begini," katanya. "Pembunuhnya pasti jatuh dalam satu di antara kedua kategori ini: dia adalah orang yang telah berkelana ke tempat-tempat yang aneh di dunia ini-orang yang mempunyai pengetahuan tentang ular dan tentang ular-ular yang beracun dan tentang kebiasaan-kebiasaan penduduk asli yang mempergunakan bisa tersebut untuk membunuh musuh-musuhnya-itu kategori nomor satu." "Dan yang lain?" "Jalur ilmiah. Penelitian. Racun ular pohon ini adalah jenis bahan yang dipakai untuk eksperimen di dalam laboratorium-laboratorium kelas tinggi. Saya telah mengadakan pembicaraan dengan Winterspoon. Rupanya bisa ular - tepatnya, bisa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ular kobra-kadang-kadang dipakai dalam pengobatan. Bahan tersebut dipakai dalam pengobatan epilepsi dengan hasil yang cukup baik. Banyak penyelidikan ilmiah telah dilakukan tentang bisa-bisa ular ini." "Sangat menarik dan cukup menimbulkan gagasan." "Ya, tetapi mari kita lanjutkan. Tidak satu pun dari kedua kategori tersebut cocok dengan gadis Grey ini. Sepanjang yang mengenai dirinya, kemungkinan adanya motif tidak ada, kemungkinan untuk memperoleh racun-jelek. Kemungkinannya untuk melakukan tindakan dengan sumpitan sungguh sangat meragukan-hampir tidak mungkin. Lihat ini." Ketiga orang itu membungkuk ke arah sketsa tersebut. "Ini 16," kata Japp. "Dan ini 2, di mana Giselle duduk dengan banyak orang dan tempat duduk yang menghalangi. Kalau gadis itu tidak beranjak dari tempat duduknya-dan semua orang berkata dia memang tidak-tidak mungkin dia dapat mengarahkan duri itu untuk menembakkannya ke sisi lehernya. Saya kira kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ia jelas berada di luar ini." "Nah, sekarang, 12, seberangnya. Itu si dokter gigi, Norman Gale. Hampir sama. Ikan kecil. Saya kira kemungkinannya, sedikit lebih baik baginya untuk memperoleh bisa ular." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Itu bukan jenis suntikan yang biasanya dipakai oleh seorang dokter gigi. Itu bukan untuk penyembuhan tetapi untuk pembunuhan," Poirot bergumam perlahan. "Seorang dokter gigi sudah cukup mendapat kesenangan dari penderitaan pasiennya," kata Japp bergurau. "Akan tetapi mungkin saja ia bergerak dalam lingkungan yang memungkinkannya memperoleh obat-obatan yang aneh. Mungkin ia mempunyai teman ilmuwan. Akan tetapi ditinjau dari kemungkinannya, rasanya ia di luar itu. Ia memang meninggalkan tempat duduknya, tetapi hanya untuk pergi ke toilet-itu ke arah yang berlawanan. Waktu kembali ke tempat duduknya tak mungkin ia berjalan lebih jauh dari gang ini, dan untuk membidikkan duri dari sebuah-sumpitan ke arah leher wanita tua itu ia harus mempergunakan semacam duri khusus yang bisa berakrobat dan membelok ke arah yang benar. Jadi pasti dia tidak ada hubungannya dengan ini." "Saya setuju," kata Fournier. "Mari kita teruskan." "Sekarang kita menyeberangi gang. Tujuh belas." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Itu tadinya tempat duduk saya," kata Poirot. "Saya menyerahkannya kepada salah satu dari wanita-wanita itu karena ia ingin duduk di sebelah temannya." "Itu Yang Mulia Venetia. Nah, mungkinkah dia orangnya" Ia orang penting. Mungkin ia meminjam uang, dari Giselle. Kelihatannya tidak mempunyai rahasiarahasia buruk dalam hidupnya-tetapi siapa tahu.... Kita harus memper-hatikannya. Posisinya memungkinkan. Kalau Giselle memalingkan kepalanya sedikit untuk melihat ke luar jendela, Yang Mulia Venetia bisa saja menembak cepat (atau meniup cepat") dengan arah diagonal. Tetapi untuk mengenai sasaran ia perlu kemujuran. Saya rasa ia perlu melakukannya dengan berdiri. Ia tipe wanita yang suka berburu di musim gugur. Saya tak tahu apakah ketrampilan menembak dengan bedil akan membantu saat mempergunakan sumpitan. Saya kira itu sama-sama tergantung dari mata-mata dan latihan; dan bisa jadi ia mempunyai teman-temanpria-yang hobinya berburu di bagian-bagian dunia yang aneh-aneh. Dengan jalan itu ia memperoleh bahan-bahan dari para Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi penduduk asli. Ah, kedengarannya seperti omong kosong saja. Tak masuk akal!" "Memang rasanya tidak mungkin," kata Fournier. "Mademoiselle Kerr-saya melihatnya di sidang pemeriksaan hari ini...." Ia menggelengkan kepalanya. "Nampaknya ia bukan orang yang bisa tersangkut dalam pembunuhan." "Tempat duduk no. 13," kata Japp. "Lady Horbury. Ia sedikit mencurigakan. Saya tahu sesuatu tentang dirinya yang akan saya ceritakan kepada kalian. Saya tidak akan terkejut kalau ternyata ia mempunyai beberapa rahasia buruk." "Kebetulan saya tahu," kata Fournier, "bahwa wanita itu baru saja kalah besar di meja judi di Le Pinet." "Pintar sekali Anda. Ya, ia memang tipe orang yang bisa mempunyai sangkut paut dengan Giselle." "Saya setuju sekali." "Nah... sejauh ini cukup baik. Tetapi bagaimana dia melakukannya" Ia juga tak meninggalkan tempat duduknya, ingat" Untuk itu ia harus berlutut di atas kursinya dan menjulurkan kepalanya melewati sandaran kursinya-dengan sepuluh orang yang melihatnya. Ah, persetan. Mari kita terus." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sembilan dan sepuluh," kata Fournier sambil menggerakkan jarinya pada sketsa. "M. Hercule Poirot dan Dokter Bryant," kata Japp. "Apa yang bisa dikatakan oleh M. Poirot untuk membela diri sendiri?" Poirot menggelengkan kepalanya dengan sedih. "Mon estomac," katanya dengan gundah. "Sayang benar bahwa otak menjadi budak perut " "Saya juga," kata Fournier dengan rasa simpati. "Di udara saya selalu merasa tidak enak." Ia memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya dengan keras. "Nah, kini Dokter Bryant. Bagaimana dengan Dokter Bryant" Orang penting di Harley Street. Rasanya bukan orang yang akan datang ke seorang wanita Prancis untuk meminjam uang; tetapi siapa tahu. Dan apabila seorang dokter terlibat dalam kasus seperti ini, habislah dia! Nah, ini teori ilmiah saya. Seorang seperti Bryant, dengan posisi seperti itu, tentu berhubungan dengan banyak orang dari penelitian medis. Baginya semudah mengejapkan mata saja memperoleh sedikit contoh bisa ular dari laboratorium." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mereka selalu mengecek hal-hal seperti itu dengan teliti, Kawan," kata Poirot tak setuju. "Tidak semudah memetik bunga di padang rumput." "Walaupun mereka mengeceknya, orang yang pandai bisa saja menukarnya dengan suatu bahan yang tak berbahaya. Itu bisa dilakukannya, karena seseorang seperti Bryant tidak akan dicurigai." "Apa yang Anda katakan memang masuk akal," kata Fournier menyetujui. "Hanya saja, mengapa ia menarik perhatian orang kepada hal itu" Mengapa tidak dikatakannya saja bahwa wanita itu meninggal karena serangan jantung-suatu sebab kematian alami?" Poirot batuk-batuk. Kedua orang yang lainnya melihat kepadanya dengan penuh tanya. "Saya kira," katanya, "itu adalah-kita sebut saja kesan pertama sang dokter" Memang pada mulanya nampaknya seperti kematian karena sebab alami, mungkin karena sengatan lebah; ada seekor lebah, ingat...?" "Bagaimana kami bisa melupakan lebah itu," kata Japp. "Anda tidak pernah berhenti menyebutnya." "Walaupun demikian," sambung Poirot, "saya kebetulan melihat duri yang fatal itu di lantai dan memungutnya. Waktu itu ditemukan, semuanya menunjuk ke arah pembunuhan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bagaimanapun juga duri itu pasti akan ditemukan." Poirot menggelengkan kepalanya. "Ada kemungkinan bahwa pembunuhnya berkesempatan untuk mengambilnya kembali tanpa terlihat oleh orang lain." "Bryant?" "Bryant atau orang lain." "Hmm-agak riskan." Fournier tak setuju. "Anda berpikir begitu sekarang," katanya, "karena Anda tahu bahwa itu sebuah pembunuhan. Tetapi dalam situasi di mana seorang wanita meninggal karena serangan jantung, apabila ada seorang pria yang menjatuhkan saputangannya lalu membungkuk mengambilnya, siapa yang akan Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo mencurigainya?" "Betul juga," kata Japp setuju. "Nah, jadi Bryant pasti berada dalam daftar orang yang dicurigai. Ia bisa menjulurkan kepalanya ke sudut tempat duduknya dan membidik dengan sumpitan-juga dengan arah diagonal. Tetapi tak seorang pun melihatnya...! Saya tak mau membicarakan itu lagi. Siapa pun yang melakukannya, ia melakukannya tanpa terlihat oleh orang lain!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dan itu, saya rasa, pasti ada sebabnya," kata Fournier. "Sebab yang, menurut apa yang saya dengar tentang M. Poirot, akan sangat menarik baginya; Maksud saya, sebuah sebab psikologis." "Teruskan, Kawan," kata Poirot. "Apa yang Anda katakan sangat menarik." "Misalnya," kata Fournier, "pada waktu bepergian dengan kereta api Anda melewati sebuah rumah yang sedang terbakar. Mata semua orang pasti segera akan terarah ke suatu titik tertentu. Pada saat itu seseorang bisa dengan cepat menghunus badiknya dan menghunjamkannya ke tubuh orang lain dan seorang pun tidak akan melihatnya melakukan hal itu." "Betul sekali," kata Poirot. "Saya ingat akan sebuah kasus yang pernah saya tangani-kasus peracunan, di mana hal yang sama benar dengan itu terjadi. Ada apa yang boleh disebut saat psikologis di situ. Apabila kita bisa menemukan saat seperti itu dalam perjalanan Prometheus..." "Kita harus menyelidikinya dengan menanyai para pramugara dan penumpang," kata Japp. "Betul. Tetapi apabila saat psikologis itu memang ada, secara logis, saat tersebut harus diciptakan oleh pembunuhnya. Ia harus bisa menimbulkan efek khusus yang menyebabkan terjadinya saat tersebut." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tepat sekali. Tepat sekali," kata orang Prancis itu. "Yah, kita akan catat itu untuk penelitian lebih lanjut," kata Japp. "Saya sampai pada tempat duduk no. 8-Daniel Michael Clancy." Japp menyebutkan nama itu dengan penuh semangat. "Menurut pendapat saya, orang ini tersangka yang paling kuat. Mudah sekali bagi seorang penulis misteri untuk menunjukkan minat pada bisa ular dan mempengaruhi seorang ahli kimia untuk membiarkannya menangani bahan itu" Jangan lupa, ia berjalan melewati tempat duduk Giselle-satu-satunya penumpang yang melakukan hal itu." "Saya tegaskan pada Anda, Kawan," kata Poirot, "bahwa saya belum melupakan hal itu." Ia berbicara dengan sangat tegas. Japp melanjutkan, "Ia bisa saja mempergunakan sumpitan itu dari jarak yang sangat dekat tanpa memerlukan 'saat psikologis', seperti yang Anda sebut tadi. Dan kemungkinannya besar bahwa ia bisa berhasil. Ingat, ia tahu banyak tentang sumpitan-ia sendiri mengatakannya begitu." "Yang membuat Anda berhenti berpikir, mungkin." "Tipu muslihat yang licik," kata Japp. "Sumpitan yang ditunjukkannya hari ini, siapa yang bisa mengatakan bahwa itu yang dibelinya dua tahun yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi lalu" Semuanya sangat mencurigakan bagi saya. Saya kira tidak sehat bagi seseorang untuk selalu berpikir tentang kejahatan dan cerita-cerita detektif serta membaca berbagai macam kasus. Semuanya itu bisa menimbulkan gagasangagasan dalam otaknya." "Yang terang, penting bagi seorang penulis untuk mempunyai gagasan-gagasan di kepalanya," kata Poirot menyetujui. Japp kembali kepada sketsanya. "No. 4 adalah Ryder-tempat duduk di depan wanita yang mati itu. Saya kira bukan dia. Tetapi kita tak bisa mengabaikannya. Ia pergi ke toilet. Ia bisa saja membidik cepat dari jarak dekat waktu kembali ke tempat duduknya; hanya saja waktu melakukan itu ia akan berada dekat sekali dengan orang-orang arkeologi itu. Dan mereka pasti akan melihatnya-tak bisa tidak." Poirot menggelengkan kepalanya dengan prihatin. "Anda tidak kenal banyak ahli arkeologi, barangkali" Kalau kedua orang itu sedang diskusi mendalam tentang suatu hal-ah, Kawan, mereka akan begitu tenggelam dalam konsentrasi hingga mereka menjadi buta dan tuli terhadap dunia luar. Mereka akan berada di tahun 5000 SM. Tahun seribu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sembilan ratus tiga puluh lima untuk mereka tidak ada pada saat itu."* Japp kelihatan tidak yakin. "Yah, mari kita teruskan saja dengan mereka. Apa yang bisa Anda sampaikan kepada kami tentang Tuan-tuan Dupont ini, Fournier?" "M. Armand Dupont adalah satu dari ahli-ahli arkeologi yang terkemuka di Prancis." "Itu tidak memberikan apa-apa kepada kita. Posisi mereka di ruang pesawat sangat bagus, menurut pendapat saya-di seberang gang tetapi sedikit lebih maju dari Giselle. Dan saya kira mereka sudah pergi ke berbagai penjuru dunia dan mengadakan penggalian-penggalian di tempat- *Buku ini ditulis pada tahun 1935. tempat yang aneh; dengan mudah mereka bisa memperoleh bisa ular." "Memang mungkin, ya," kata Fournier. "Tapi rasanya bukan mereka?" Fournier menggelengkan kepalanya dengan penuh ragu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "M. Dupont hidup untuk profesinya. Ia sangat antusias. Tadinya ia seorang pedagang barang antik. Ia meninggalkan bisnisnya yang sedang mengembang untuk mengabdikan dirinya kepada penggalian-penggalian. Ia dan anaknya, keduanya mengabdikan jiwa dan hatinya untuk profesi mereka. Bagi saya rasanya bukan mereka-saya tak mau mengatakan tidak mungkin-sejak ramifikasi kasus Stavisky itu saya percaya apa pun bisa terjadi-hanya rasanya mereka bukan orang-orang yang bisa terlibat dalam kasus seperti ini." "Baiklah," kata Japp. Ia mengambil kertas yang berisi catatan-catatannya dan berdehem. "Ini yang kita hasilkan. Jane Crey. Perkiraan- rendah. Kemungkinan-praktis nol. Gale. Perkiraan-rendah. Kemungkinan-juga praktis nol. Miss Kerr. Perkiraan sangat kecil. Kemungkinan-meragukan. Lady Horbury. Perkiraan- " bagus. Kemungkinannya hampir nol. M. Poirothampir dapat dipastikan dialah penjahatnya, satu-satunya orang di atas pesawat yang dapat menciptakan saat psikologis." Japp dengan gembira menertawakan leluconnya sendiri. Poirot tersenyum dengan sabar sedangkan Fournier dengan sedikit malu-malu. Lalu detektif itu meneruskan, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bryant. Perkiraan dan kemungkinan-kedua-duanya baik. Clancy. Motif meragukanperkiraan dan kemungkinan memang sangat bagus. Ryder. Perkiraan tidak jelas-kemungkinan cukup baik. Kedua Tuan Dupont. Perkiraan tentang motif rendah-tentang cara memperoleh racun, baik. Kemungkinan-baik." "Itu ringkasan yang cukup memadai, saya kira, sepanjang yang dapat kita lakukan. Kita masih harus melakukan banyak pemeriksaan rutin. Saya akan memulainya dengan Clancy dan Bryant- mencari tahu rencana-rencana mereka-apakah mereka pernah mengalami kesulitan di masa yang lalu-kegiatan-kegiatan mereka dalam tahun yang lalu-apakah mereka kelihatan cemas dan bingung akhir-akhir ini-dan sebagainya. Saya akan menugaskan Wilson untuk itu. M. Fournier ini akan menangani Tuan-tuan Dupont." Pria dari Surete itu mengangguk. "Anda boleh percaya--itu akan saya lakukan. Saya akan kembali ke Paris malam ini. Mungkin ada sesuatu yang bisa dikorek dari Elise, pelayan wanita Giselle, karena sekarang kita tahu sedikit lebih banyak tentang kasus itu. Juga, saya akan menyelidiki kegiatan-kegiatan Giselle dengan lebih teliti. Akan banyak gunanya apabila kita mengetahui di mana dia Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi berada selama musim panas. Saya tahu, ia pergi ke Le Pinet satu atau dua kali. Mungkin kita bisa memperoleh informasi tentang hubungan-hubungannya dengan beberapa orang Inggris vang terlibat. Ah, ya, banyak yang harus dilakukan." Mereka berdua memandang Poirot, yang sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri. "Anda akan ikut serta, M. Poirot?" tanya Japp. "Ya, saya kira saya ingin menemani M. Fournier ke Paris." "Enchante*," kata. orang Prancis itu. "Apa yang rupanya sedang Anda rencanakan?" kata Japp. Ia memandang Poirot dengan penuh rasa ingin tahu. "Anda diam sekali selama pembicaraan ini. Ada gagasangagasan sendiri, eh?" "Satu dua, satu dua; tetapi sangat sulit." "Mari kita dengar." "Satu hal yang mengganggu pikiran saya, adalah tempat di mana sumpitan itu ditemukan." "Tentu saja. Itu hampir menyebabkan Anda meringkuk di sel." Poirot menggelengkan kepalanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bukan itu yang saya maksudkan. Yang mengganggu pikiran saya bukan karena benda itu ditemukan tersembunyi di belakang tempat duduk saya-tetapi bahwa benda itu disembunyikan di belakang sebuah tempat duduk." "Saya tidak melihat apa-apa di situ," kata Japp. "Siapa pun yang melakukannya perlu menyembunyikan benda itu di suatu tempat. Ia tak *senang sekali bisa mengambil risiko ditemukannya benda itu pada dirinya." "Evidemment* Tetapi mungkin Anda juga melihat, Kawan, waktu Anda memeriksa pesawat, bahwa walaupun jendela-jendelanya tak dapat dibuka, pada setiap jendela ada ventilasi-sebuah bundaran dengan lubang-lubang bulat kecil yang dapat dibuka atau ditutup dengan memutar sebuah kipas kaca. Lubang-lubang itu cukup besar untuk dilewati oleh sumpitan tersebut. Apa susahnya membuang sumpitan itu dengan cara itu" Benda itu akan jatuh ke bumi, dan kemungkinan ditemukan hampir tidak ada." "Saya bisa mengusulkan satu kesulitan untuk itu-pembunuhnya takut ketahuan. Kalau ia membuang sumpitan itu melalui lubang ventilasi, mungkin ada orang yang akan melihatnya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Begitu?" kata Poirot. "Ia tidak takut ketahuan waktu menempatkan sumpitan di mulutnya serta meniupkan anak panah itu, tetapi ia takut ketahuan membuang sumpitan itu melalui lubang ventilasi!" "Kedengarannya gila, memang," kata Japp, "tapi itulah adanya. Ia memang menyembunyikan sumpitan itu di belakang sandaran tempat duduk. Kita tak bisa menyimpang dari itu." Poirot tidak menjawab, dan Fournier bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, "Itu memberikan gagasan pada Anda, bukan?" *Tentu saja. Poirot menganggukkan kepalanya dengan bersemangat. "Itu menimbulkan, katakan saja, spekulasi dalam pikiran saya." Dengan pikiran menerawang, jari-jari Poirot membetulkan letak tempat tinta yang telah dibuat miring oleh tangan Japp yang kurang sabar. Lalu, sambil menengadahkan mukanya dengan tiba-tiba, ia bertanya, "Anda mempunyai daftar lengkap harta milik para penumpang yang saya minta?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi BAB VIII DAFTAR "Kalau saya katakan ya, pasti saya lakukan," kata Japp. Ia menyeringai dan memasukkan tangannya ke dalam sakunya, lalu mengeluarkan sebungkah kertas yang penuh dengan ketikan. "Ini. Semuanya ada di sini-sampai detil yang sekecil-kecilnya! Dan saya akui ada satu benda yang agak mencurigakan di situ. Kita akan membicarakannya setelah Anda selesai membacanya." Poirot membentangkan lembaran-lembaran itu di meja dan mulai membaca. Fournier mendekat dan membacanya lewat bahu Poirot. "James Ryder." "Saku-saku.-Sapu tangan linen bertulisan J. Dompet dari kulit babi-tujuh lembar uang kertas satu poundsterling, tiga kartu nama. Surat dari patner dagang George Eberman, mengharapkan bahwa 'pinjaman telah dirundingkan dengan sukses... kalau tidak kita akan berada di Jalan Aneh.' Surat yang ditandatangni oleh Maudie, membuat perjanjian Trocadero malam berikutnya (kertas murahan, tulisan orang tidak terpelajar). Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Kotak rokok perak. Tempat korek api. Pulpen. Serangkai kunci. Kunci pintu Yale. Uang receh Prancis dan Inggris. "Tas atase.-Sejumlah kertas jual-beli semen. Buku berjudul Boodess Cup (dilarang di negara ini). Sekotak 'Penyembuh flu dalam sekejap'. "Dr. Bryant. "Saku-saku.-Dua sapu tangan linen. Dompet berisi ?20 dan 500 franc. Uang receh Inggris dan Prancis. Buku perjanjian. Kotak rokok. Geretan. Pulpen. Kunci pintu Yale. Serangkai kunci. "Seruling di kotaknya. Buku Memoirs of Benvenuto Cellini dan Les Maux de l'Oreille, ' "Norman Gale. "Saku-saku.-Sapu tangan sutra. Dompet berisi satu poundsterling dan 600 franc. Beberapa mata uang receh. Kartu nama dua perusahaan Prancis- , pembuat alat-alat perawatan gigi. Kotak korek api Bryant & May-kosong. Geretan perak. Pipa dari kayu briar. Kantung tembakau dari karet. Kunci pintu Yale. "Tas atase.-Jas linen putih. Dua kaca gigi kecil. Gulungan-gulungan kapas untuk perawatan gigi. La Vie Parisienne. The Strand Magazine. The Autocar. "Armand Dupont. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saku-saku-Dompet berisi 1000 franc dan 10 poundsterling. Kaca mata di kotaknya. Mata uang receh Prancis. Sapu tangan katun. Sekotak sigaret, korek api. Kartu permainan di kotaknya. Tusuk gigi"Tas atase.-Naskah pidato untuk Royal Asiatic Society. Dua buah penerbitan arkeologi Jerman. Dua lembar sketsa kasar barang tembikar. Pipa-pipa kosong berhiasan (kata orang gagang pipa Kurdi). Nampan anyam kecil. Sembilan foto-semuanya gambar tembikar. "Jean Dupont. "Saku-saku. Dompet berisi lima poundsterling -dan 300 franc. Kotak sigaret. Gagang sigaret (gading). Geretan. Pulpen. Dua pensil. Buku catatan kecil penuh dengan catatan-catatan. Surat dalam bahasa Inggris dari L. Marriner mengundang makan siang di restoran dekat Tottenham Court Road. Mata uang receh Prancis "Daniel Clancy. "Saku-saku. Sapu tangan (bernoda tinta). Pulpen (bocor). Dompet berisi empat poundsterling dan 100 franc. Tiga lembar guntingan koran tentang kejahatankejahatan yang belakangan terjadi (satu tentang peracunan dengan arsenik dan dua penggelapan). Dua surat dari calo rumah dengan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi uraian tentang rumah-rumah di luar kota. Buku perjanjian. Empat batang pensil. Pisau lipat. Tiga rekening dengan tanda terima dan empat rekening yang belum dibayar. Surat dari 'Gordon' dengan kepala surat S.S. Minotaur. Potongan teka-teki silang dari Times yang setengah terisi. Buku catatan berisi saran-saran untuk jalan cerita. Mata uang receh kali, Prancis, Swiss, dan Inggris. Rekening hotel yang sudah dibayar, Napoli. Serangkai besar kunci-kunci. "Dalam saku jas panjang. Catatan-catatan untuk naskah pembunuhan di Vesuvius. Jadwal kereta api kontinental. Bola-bola golf. Sepasang kaus kaki. Sikat gigi. Rekening hotel yang sudah dibayar, Paris. "Miss Kerr. "Tas tangan.-Lipstick. Dua gagang rokok (satu gading dan satu dari batu jade). Bedak. Kotak rokok. Korek api. Sapu tangan. Dua poundsterling Inggris. Uang Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo receh. Setengah surat pinjaman. Kunci-kunci. "Kotak dandanan.-Berlapis kulit hijau. Botol-botol, sikat-sikat, sisir rambut, dan sebagainya. Alat-alat perawatan kuku. Tas alat mandi berisi sikat gigi, sepons, pasta gigi, dan sabun. Dua buah gunting. Lima pucuk surat dari Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi saudara dan teman di Inggris. Dua buku cerita roman Tauchnitz. Foto dua anjing spaniel. "Membawa majalah Vogue dan Housekeeping. "Miss Crey. Tas tangan.-Lipstick, pemerah pipi, kotak bedak. Kunci Yale dan satu kunci kopor. Pensil. Kotak rokok. Gagang sigaret. Lipatan korek api. Dua sapu tangan. Rekening hotel yang sudah dibayar, Le Pinet. Buku kecil, Ungkapan-Ungkapan dalam Bahasa Prancis. Dompet, 100 franc dan beberapa lembar 10 franc. Uang receh Inggris dan Prancis. Satu kepingan Casino seharga 5 franc. "Di saku jas.-Enam kartu pos bergambar dari Paris, dua sapu tangan, dan syal sutra. Surat yang ditandatangani oleh 'Gladys'. Sekotak aspirin. "Lady Horbury. "Tas tangan.-Dua lipstick, pemerah pipi, tempat bedak. Sapu tangan. Tiga buah surat pendek. Enam poundsterling. Uang receh (Prancis). Cincin berlian. Lima perangko Prancis. Dua gagang rokok. Geretan dengan kotak. "Kotak dandanan.-Peralatan rias muka lengkap, satu set lengkap alat perawatan kuku (emas). Botol kecil berlabel (dengan tinta) Bubuk Boracic." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Waktu Poirot sampai pada akhir daftar itu, Japp menudingkan jarinya pada benda yang terakhir tertulis. "Orang kami agak pintar. Pikirnya, aneh orang membawa-bawa bahan itu di pesawat. Hah! Bubuk boracic, katanya! Setelah diperiksa ternyata bubuk putih di botol itu adalah kokain." Mata Poirot melebar sedikit. Ia menganggukkan kepalanya perlahan. "Tak ada hubungannya dengan kasus kita, mungkin," kata Japp. "Tetapi tanpa saya beritahu pun Anda sudah tahu bahwa seorang wanita yang biasa memakai kokain dapat disangsikan moralnya. Saya rasa sang putri tak akan ragu untuk berb uat sesuatu' yang melanggar moral untuk memperoleh yang diinginkannya, meskipun nampak seperti seorang wanita yang tak berdaya. Akan tetapi saya ragu apakah ia cukup mempunyai nyali untuk melakukan hal seperti ini; dan terus terang saya tak dapat melihat bagaimana ia dapat melakukannya. Semuanya tidak masuk akal." Poirot mengumpulkan lembaran-lembaran kertas yang penuh dengan ketikan itu dan membacanya sekali lagi. Lalu ia meletakkannya lagi dengan menghela napas panjang. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dilihat dari ini," katanya, "semuanya menunjuk kepada seseorang sebagai pelakunya. Dan toh, saya tidak mengerti mengapa, atau bahkan bagaimana." Japp memandanginya dengan tajam. "Anda berpikir bahwa dengan membaca semuanya ini Anda sudah tahu siapa yang melakukannya?" "Saya rasa begitu." Japp mengambil kertas-kertas itu dari tangan Poirot dan membacanya helai demi helai sambil menyerahkan yang telah selesai dibacanya kepada Fournier. Lalu ia membantingnya ke meja dan memandangi Poirot. "Anda mempermainkan saya, Monsieur Poirot?" "Tidak, tidak. Quelle idee!" Si orang Prancis, yang baru selesai membaca, meletakkan kertas-kertas itu di meja. "Bagaimana dengan Anda, Fournier?" Orang Prancis itu menggelengkan kepalanya "Mungkin saya bodoh," katanya, "tapi saya tidak melihat bagaimana daftar ini memberikan kemajuan kepada penyelidikan kita." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bukan daftar itu sendiri," kata Poirot. "Tetapi dalam hubungannya dengan beberapa hal tertentu dalam kasus ini, bukan begitu" Yah, mungkin saya salahsalah sekali." "Katakan teori Anda," kata Japp. "Saya ingin sekali mendengarnya." Poirot menggelengkan kepalanya. "Tidak, seperti Anda katakan, itu sebuah teori-hanya sebuah teori saja. Saya mengharapkan menemukan sebuah benda tertentu di dalam daftar itu. Dan benar juga, saya telah menemukannya. Barang itu benar ada di situ; akan tetapi nampaknya menunjuk ke arah yang salah. Kunci yang betul pada orang yang salah. Itu berarti banyak sekali yang masih harus dikerjakan, dan sungguh, banyak sekali yang menjadi teka-teki bagi saya. Saya tak dapat menemukan jalan saya; hanya beberapa fakta saja kelihatan jelas, dan bersama-sama mereka membentuk sebuah pola yang penting. Anda tidak berkesimpulan begitu" Tidak, saya lihat tidak. Marilah kita bekerja menurut gagasan kita masing-masing. Saya tidak punya kepastian, perlu saya katakan ke pada Anda, hanya sebuah prasangka tertentu...." "Saya rasa Anda hanya omong kosong saja," kata Japp. Ia berdiri. "Yah, mari kita berhenti dulu. Saya akan menangani daerah London, Anda kembali ke Paris, Fournier-dan bagaimana dengan M. Poirot?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya masih ingin menemani M. Fournier ke Paris-lebih dari sebelumnya." "Lebih dari sebelumnya-" Saya ingin tahu belatung macam apa yang ada di benak Anda." "Belatung" Ce n'est pas joli, qa!"* Fournier berjabatan tangan dengan penuh hormat. "Selamat malam dan terima kasih banyak untuk keramah-tamahan Anda yang sungguh menyenangkan. Jadi kita akan bertemu di Croydon besok pagi?" "Betul. A demain."** "Mudah-mudahan," kata Fournier, "tak ada yang membunuh kita di jalan." Kedua detektif itu pulang. Poirot terdiam sebentar seperti dalam mimpi. Lalu ia berdiri, membersihkan barang-barang yang berantakan, mengosongkan asbakasbak, dan membetulkan letak kursi-kursi. Ia berjalan ke sebuah meja kecil dan mengambil sebuah majalah Sketch. la membalik-balik halamannya hingga menemukan apa yang dicarinya. "Dua Pemuja Matahari," demikian judulnya. "Countess of Horbury dan Mr. Raymond Barraclough di Le Pinet." Ia melihat kepada dua orang yang sedang tertawa dalam pakaian renang itu, tangan-tangan mereka saling berpautan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Hmm...," kata Hercule Poirot. "Orang bisa berbuat sesuatu sehubungan dengan ini.... Ya, bisa saja." *Itu tidak bagus. **sampai besok. BAB IX ELISE GRANDIER Cuaca pada hari berikutnya begitu baik hingga bahkan Hercule Poirot harus mengakui bahwa estomac-nya sangat tenang. Pada saat itu mereka sedang dalam perjalanan dengan penerbangan 8.45 ke Paris. Ada tujuh atau delapan orang selain Poirot dan Fournier di dalam ruang pesawat, dan orang Prancis itu mempergunakan perjalanan ini untuk membuat beberapa eksperimen. Dari kantungnya ia mengeluarkan sepotong bambu kecil dan tiga kali selama perjalanan itu ia mengangkatnya ke mulutnya sambil mengarahkannya ke suatu tempat tertentu. Sekali dilakukannya dengan membungkukkan badannya dan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi memutarkannya ke sudut kursinya, sekali dengan memutarkan kepalanya sedikit, dan sekali pada waktu ia berjalan kembali dari ruang toilet; dan setiap kali ia selalu melihat mata beberapa penumpang memandangnya dengan heran. Pada kali yang terakhir, malahan, setiap mata di ruang itu nampaknya tertuju kepadanya. Fournier membenamkan badannya di kursinya dengan kecil hati, lalu melihat kepada Poirot yang memandangnya dengan geli. "Anda geli, Kawan" Tetapi Anda setuju bahwa perlu diadakan eksperimeneksperimen?" "Evidemment! Terus terang, saya kagum akan ketelitian Anda. Demonstrasi mata memang luar biasa. Anda memainkan peranan sebagai si pembunuh dengan sumpitan. Hasilnya sangat, jelas. Semua orang melihat Anda!" "Tidak semua orang." "Sebenarnya tidak. "Pada setiap waktu ada seseorang yang tidak melihat Anda; akan tetapi untuk sebuah pembunuhan yang berhasil itu tidak cukup. Anda harus cukup yakin bahwa tidak seorang pun akan melihat Anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dan itu tidak mungkin dalam keadaan biasa," kata Fournier. "Oleh karenanya saya berpegang kepada teori saya bahwa pasti ada kondisi-kondisi yang luar biasa-saat psikologis itu! Pasti ada suatu saat psikologis di mana perhatian setiap orang secara matematis tertuju ke tempat lain." "Kawan kita Inspektur Japp akan membuat penyelidikan yang menyeluruh tentang hal itu." "Anda tak setuju dengan saya, M. Poirot?" Poirot terdiam ragu sebentar, lalu berkata dengan perlahan, "Saya setuju bahwa ada-bahwa pasti ada suatu sebab psikologis mengapa tidak seorang pun melihat pembunuhan itu.... Tetapi gagasan saya berada pada arah yang sedikit berbeda daripada gagasan Anda. Saya merasa bahwa dalam hal ini fakta-fakta pandangan mata saja bisa menyesatkan. Tutuplah mata Anda, Kawan, daripada membukanya lebar-lebar. Pakailah mata otak, bukan mata tubuh. Biarkan sel-sel kelabu kecil pikiran berfungsi.... Biarkan mereka menunjukkan kepada Anda apa yang sebenarnya terjadi." Fournier memandangi Poirot dengan rasa ingin tahu. "Saya tidak mengerti maksud Anda, M. Poirot." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Karena Anda menarik kesimpulan dari hal-hal yang telah Anda lihat. Tak ada yang dapat lebih menyesatkan daripada observasi." Fournier menggelengkan kepalanya lagi dan membentangkan tangannya. "Saya menyerah. Saya tak bisa menangkap apa yang Anda maksudkan." "Kawan kita Giraud akan mendorong Anda untuk tidak menghiraukan pemikiranpemikiran saya yang aneh. Ia akan berkata 'Berdiri dan bertindaklah.' 'Duduk diam di kursi dan berpikir, itu adalah metode orang tua yang sudah melewati masa jayanya.' Tetapi menurut pendapat saya seekor anjing pemburu muda begitu terangsang oleh bau mangsanya sehingga ia berlari melewatinya.... Akhirnya perhatiannya tertuju pada jejak yang salah. Nah, saya sudah memberi Anda sebuah petunjuk...." Dan, sambil menyandarkan dirinya ke belakang, Poirot menutup matanya, mungkin untuk berpikir, akan tetapi jelas sekali lima menit kemudian ia telah tertidur nyenyak. Setiba di Paris mereka langsung menuju ke no.3 rue Joliette. Rue Joliette terletak di sebelah selatan Sungai Seine. Tidak ada sesuatu pun yang membedakan no. 3 dengan rumah-rumah lainnya. Seorang penjaga Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pintu membiarkan mereka masuk dan menyalami Fournier dengan muka masam. "Polisi lagi! Cuma menyusahkan saya. Ini akan memberikan nama jelek kepada rumah ini." Dengan mengomel ia pergi ke apartemennya di belakang. "Kita akan pergi ke kantor Giselle," kata Fournier. "Di lantai satu." Ia mengeluarkan sebuah kunci dari sakunya dan menjelaskan bahwa polisi Prancis telah mengunci dan menyegel pintunya sementara menunggu hasil sidang pemeriksaan di Inggris. "Namun demikian," kata Fournier, "saya khawatir tidak ada sesuatu pun yang dapat membantu kita di sini." Ia melepaskan segelnya, membuka pintunya, dan mereka masuk. Kantor Madame Giselle merupakan sebuah apartemen yang kecil dan sesak. Di dalamnya ada sebuah lemari besi yang agak kuno yang terletak di sebuah pojok, sebuah meja tulis seperti yang dipakai di kantor-kantor dagang, dan beberapa kursi yang pembungkus bantalan duduknya sudah lusuh. Satu-satunya jendela yang ada sangat kotor dan kelihatannya tidak pernah dibuka. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Fournier mengangkat bahunya waktu melihat ke sekeliling kantor itu. "Anda lihat?" katanya. "Tak ada apa-apa. Tidak sesuatu pun." Poirot berjalan berputar ke belakang meja tulis. Ia duduk di kursinya dan melihat kepada Fournier. la merabai permukaan meja itu dengan tangannya dengan perlahan, lalu tangannya bergerak ke bawah meja. "Ada sebuah bel di sini," katanya. "Ya, bel itu menuju ke tempat penjaga pintu." "Ah, tindakan yang bijaksana. Klien-klien Madame mungkin kadang-kadang membuat keributan. " Ia membuka satu-dua laci. Laci-laci itu berisi kertas-kertas surat, sebuah kalender, pulpen, dan pensil, tetapi tidak ada surat-surat atau apa pun yang bersifat pribadi. Poirot hanya melihat kepada benda-benda itu sepintas lalu. "Saya tak akan menyakiti hati Anda, Kawan, dengan melakukan pencarian yang_teliti. Kalau ada sesuatu yang bisa ditemukan pasti Anda sudah menemukannya." Ia memandang lemari besi yang ada di situ. "Tidak terlalu meyakinkan, ya?" "Agak kuno," kata Fournier menyetujui. "Kosong?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, pelayan sial itu telah memusnahkan semuanya." "Ah, ya, pelayan wanita itu. Pelayan kepercayaan. Kita harus menemuinya. Ruangan ini, seperti yang Anda katakan, tidak memberikan keterangan apa-apa kepada kita. Itu penting artinya, bukan?" "Apa yang Anda maksudkan dengan itu, M. Poirot?" "Maksud saya, di ruangan ini tidak ada sentuhan pribadi sama sekali. Saya pikir itu sangat menarik." "Ia bukan seorang wanita yang sentimental," kata Fournier acuh tak acuh. Poirot berdiri. "Mari," katanya, "mari kita temui pelayan ini-pelayan yang menjadi orang kepercayaannya. " Elise Grandier adalah seorang wanita setengah tua yang pendek dan gemuk dengan muka kemerah-merahan dan mata kecil tajam yang bergerak dengan cepat dari muka Fournier ke muka kawannya lalu kembali lagi. "Silakan duduk, Mademoiselle Grandier," kata Fournier. "Terima kasih, Monsieur." Ia duduk dengan tenang. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "M. Poirot dan saya hari ini baru kembali dari London. Sidang pemeriksaan-yaitu pemeriksaan tentang kematian Madame Giselle-dilakukan kemarin. Tidak ada keraguan lagi. Madame Giselle meninggal karena diracun." Wanita Prancis itu menggelengkan kepalanya, dengan muka muram. "Mengerikan sekali apa yang Anda katakan, Monsieur. Madame diracun" Siapa gerangan yang melakukannya?" "Di sini, mungkin Anda bisa membantu kami, Mademoiselle." "Tentu saja, Monsieur, tentu .saja saya akan melakukan apa saja yang saya bisa untuk membantu polisi. Tetapi saya tak tahu apa-apa- tak sesuatu pun." "Anda tahu bahwa Madame mempunyai musuh-musuh?" kata Fournier dengan tajam. "Itu tidak benar. Mengapa Madame mempunyai musuh-musuh ?" "Pekerjaan sebagai rentenir-kadang-kadang menimbulkan hal-hal yang tidak enak." Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Memang betul para langganan Madame kadang-kadang tidak wajar," kata Elise membenarkan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mereka membuat keonaran, ya" Mereka mengancamnya?" Pelayan itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, Anda salah di sini. Bukan mereka yang mengancam. Mereka merengekmereka mengeluh-mereka memprotes, mengatakan bahwa mereka tidak dapat membayar-semuanya itu mereka lakukan." Suaranya penuh dengan celaan. "Kadang-kadang, mungkin, Mademoiselle," kata Poirot, "mereka memang tak bisa membayar." Elise Grandier mengangkat bahunya. "Mungkin juga. Itu urusan mereka sendiri! Biasanya mereka akhirnya membayar." Suaranya mengandung rasa puas. "Madame Giselle seorang wanita yang keras," kata Fournier. "Madame mempunyai alasannya sendiri." "Anda tak merasa kasihan kepada korban-korbannya?" "Korban-korban..." Elise berbicara dengan nada tidak sabar. "Anda tak mengerti. Perlukah orang berhutang, untuk hidup di luar kemampuan, berfoya-foya dan meminjam uang, lalu berharap memperoleh_uang itu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sebagai hadiah" Itu tak pada tempatnya! Madame selalu adil dan wajar. Ia meminjamkan uang-dan ia menginginkan pembayaran kembali. Itu wajar. Ia sendiri tidak mempunyai hutang-hutang. Seperti orang yang terhormat ia selalu membayar apa yang diutang-nya. Tidak pernah, benar-benar tidak pernah ada tagihan yang terlambat dibayar. Dan kalau Anda katakan bahwa Madame seorang wanita yang keras, itu tidak benar! Madame orang yang baik hati. Ia selalu memberi sumbangan kepada Yayasan Little Sisters of the Poor* setiap kali mereka datang. Ia memberikan uang kepada banyak yayasan lain. Pada waktu istri Georges, si penjaga pintu, sakit, Madame membayar semua biaya perawatannya di rumah sakit di desa." *Yayasan keagamaan yang membantu orang miskin. Elise berhenti berbicara, mukanya kemerahan dan marah. Ia mengulangi, "Anda tidak mengerti. Anda tidak memahami Madame sama sekali." Fournier menunggu sebentar hingga kemarahannya mereda, lalu berkata, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda menyaksikan bahwa para langganan Madame biasanya akhirnya membayar. Tahukah Anda cara-cara apa yang dipakai oleh Madame, untuk membuat mereka membayar?" Ia mengangkat bahunya. "Saya tak tahu apa-apa, Monsieur-sama sekali tak tahu." "Anda tahu cukup banyak untuk membakar surat-surat Madame." "Saya hanya memenuhi perintahnya. Kalau sampai terjadi, katanya, bahwa ia mengalami kecelakaan, atau sakit dan meninggal di suatu tempat selain di rumah, saya harus memusnahkan semua surat bisnisnya." "Surat-surat yang ada di lemari besi di bawah?" tanya Poirot. "Betul. Surat-surat bisnisnya." "Dan surat-surat itu disimpan di lemari besi di bawah?" Pertanyaan-pertanyaan Poirot yang bertubi-tubi membuat pipi Elise memerah. "Saya hanya memenuhi perintah Madame," katanya. "Saya tahu itu," kata Poirot dengan tersenyum. "Tetapi surat-surat itu tidak berada di lemari besi, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bukan begitu" Lemari besi itu terlalu tua-gampang sekali dibuka bahkan oleh orang yang bukan ahli. Surat-surat itu disimpan di tempat lain-di kamar tidur Madame, barangkali?" Elise terdiam sebentar, lalu menjawab, "Ya, memang betul begitu. Terhadap para kliennya Madame selalu berpura-pura menyimpan surat-suratnya di dalam lemari besi itu, tetapi sebenarnya lemari besi itu hanya sebuah samaran. Semuanya ada di kamar tidur Madame." "Bisakah Anda tunjukkan kepada kami di mana?" Elise berdiri dan kedua pria tersebut mengikutinya. Kamar tidur itu sebenarnya cukup besar, tetapi begitu banyak perabotan besar berukir mengisinya sehingga sangat susah bergerak di dalamnya. Di sebuah sudut terdapat sebuah peti kuno besar. Elise membuka tutupnya dan mengeluarkan sebuah gaun alpaca kuno dengan rok dalam sutra. Di sebelah dalam gaun itu terdapat sebuah saku yang dalam. "Surat-surat itu tadinya berada di sini, Monsieur," katanya. "Di simpan di dalam sebuah amplop besar yang disegel." "Anda sama sekali tidak memberitahukan tentang ini kepada saya," kata Fournier dengan tajam, "waktu saya menanyai Anda tiga hari yang lalu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Maafkan saya, Monsieur. Anda menanyakan di mana surat-surat yang seharusnya ada di lemari besi itu. Saya katakan kepada Anda bahwa saya telah membakarnya. Itu benar. Di mana tepatnya surat-surat itu disimpan nampaknya tidak terasa penting." "Betul," kata Fournier. "Anda mengerti, Mademoiselle Grandier, bahwa surat-surat itu sebenarnya tidak boleh dibakar." "Saya hanya memenuhi perintah Madame," kata Elise dengan memberengut. "Saya tahu Anda berusaha melakukan yang terbaik," kata Fournier membujuk. "Sekarang Anda harus mendengarkan saya baik-baik, Mademoiselle: Madame telah dibunuh. Mungkin ia dibunuh oleh satu atau beberapa orang karena Madame mempunyai fakta-fakta tertentu yang bisa merugikan mereka. Fakta-fakta itu berada dalam surat-surat yang telah Anda bakar itu. Saya akan memberikan sebuah pertanyaan kepada Anda, Mademoiselle, dan jangan tergesa-gesa menjawabnya sebelum Anda memikirkannya baik-baik. Mungkin saja-bahkan pada pandangan saya bisa sekali dan sungguh bisa dimengerti-Anda melihat isi surat-surat itu sebelum membakarnya. Apabila itu memang terjadi, Anda tidak akan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dipersalahkan karena melakukan hal itu. Sebaliknya, keterangan apa pun yang Anda peroleh mungkin akan merupakan bantuan yang sangat berharga untuk polisi, dan mungkin sekali akan membantu dalam membawa pembunuhnya ke pengadilan. Oleh karenanya, Mademoiselle, jangan takut untuk menjawab dengan benar. Apakah Anda, sebelum membakar surat-surat itu, melihat isinya?" Elise bernapas kencang. Ia memajukan badannya ke depan dan berkata dengan tandas, "Tidak, Monsieur," katanya. "Saya tidak melihat sama sekali. Saya tidak membaca apa-apa. Saya membakar amplopnya tanpa membuka segelnya." BAB X BUKU KECIL HITAM Fournier memandang tajam kepadanya sejenak, lalu, puas karena percaya bahwa Elise telah mengatakan yang sebenarnya, memalingkan mukanya dengan gerakan penyesalan. "Sayang sekali," katanya. "Anda bertindak secara terhormat, Mademoiselle, tetapi sungguh sayang." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya tak bisa berbuat apa-apa, Monsieur. Maafkan." Fournier duduk dan mengeluarkan sebuah buku catatan dari sakunya. "Waktu saya menanyai Anda tadi, Anda mengatakan kepada saya, Mademoiselle, bahwa Anda tak tahu nama-nama klien-klien Madame. Tetapi Anda menceritakan bagaimana mereka merengek minta dikasihani. Jadi sebetulnya, Anda tahu sesuatu tentang klien-klien Madame Giselle?" "Biar saya terangkan, Monsieur. Madame tak pernah menyebut nama. Ia tak pernah membicarakan bisnis. Tetapi, bagaimanapun juga dia manusia, bukan" Ada ledakanledakan emosi kadang-kadang-komentar-komentar. Kadang- kadang Madame berbicara kepada saya seperti kalau ia berbicara kepada dirinya sendiri."Poirot memajukan badannya ke depan. "Mungkin Anda bisa memberikan sebuah contoh kepada kami, Mademoiselle...," katanya. "Coba saya ingat-ingat... ah, ya... misalnya saja ada surat datang. Madame membukanya. Ia tertawa... tawa kecil yang hambar. Ia berkata, 'Engkau merengek dan engkau menangis, Nyo-nyaku yang baik. Bagaimanapun Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi juga engkau harus membayar!' Atau ia akan mengatakan kepada saya, 'Orang-orang bodoh! Orang-orang tolol! Dikiranya aku mau meminjamkan uang sebesar itu tanpa jaminan yang baik. Pengetahuan adalah jaminan, Elise. Pengetahuan adalah kekuasaan.' Kira-kira itulah yang akan dikatakannya." "Klien-klien Madame yang datang ke rumah, apakah Anda pernah melihat mereka?" "Tidak, Monsieur-hampir tak pernah. Mereka hanya datang ke lantai satu, dan sering kali mereka datang pada malam hari." "Apakah Madame Giselle berada di Paris sebelum ia pergi ke Inggris?" "Ia kembali ke Paris siang hari sehari sebelumnya. " "Dimana ia sebelumnya?" "Sebelum itu selama dua minggu ia bepergian ke Deauville, Le Pinet, Paris-Plage, dan Wimereux -tempat-tempat yang biasa dikunjunginya pada bulan September." "Coba ingat-ingat, Mademoiselle, apakah ia mengatakan sesuatu-apa pun juga yang mungkin bisa membantu kami?" Elise berpikir selama beberapa waktu. Lalu ia menggelengkan kepalanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak, Monsieur," katanya. "Tak ada yang bisa saya ingat. Madame kelihatan gembira. Bisnisnya berjalan baik, katanya. Perjalanannya telah menguntungkannya. Lalu ia meminta saya untuk menelepon Universal Airlines dan memesan tempat untuk perjalanan ke Inggris pada hari berikutnya. Penerbangan yang pertama telah penuh, tetapi ia mendapat tempat pada penerbangan jam dua belas." "Apakah ia mengatakan apa tujuannya ke Inggris" Apakah ada sesuatu yang penting?" "Oh, tidak, Monsieur. Madame pergi ke Inggris cukup sering. Biasanya ia memberi tahu saya sehari sebelumnya." "Apakah ada kliennya yang menemui Madame malam itu?" "Saya kira ada satu klien, Monsieur, tetapi saya tidak pasti. Georges mungkin tahu. Madame tak mengatakan apa-apa kepada saya." Fournier mengeluarkan beberapa buah foto saksi-saksi yang sedang meninggalkan ruang sidang-kebanyakan yang diambil oleh para wartawan-dari kantungnya. "Apakah Anda mengenali orang-orang ini, Mademoiselle?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Elise mengambil foto-foto tersebut dan mengamatinya satu per satu. Lalu ia menggelengkan kepalanya. "Tidak, Monsieur." "Kita harus mencoba dengan Georges, kalau begitu." "Ya, Monsieur. Sayang sekali, penglihatan Georges tidak terlalu baik." Fournier berdiri. "Nah, Mademoiselle, kami akan pergi-itu, kalau Anda yakin sekali bahwa tidak ada sesuatu pun-tidak sesuatu pun-yang belum Anda beri tahukan kepada kami." "Saya" Apa-apa lagi yang bisa saya beri tahukan?" Elise kelihatan kacau. "Jadi sudah dimengerti. Mari, M. Poirot. Maaf. Anda mencari sesuatu?" Poirot memang sedang berjalan mengitari ruangan itu seperti sedang mencari sesuatu. "Betul," kata Poirot. "Saya sedang mencari sesuatu yang tidak saya lihat." "Apakah itu?" "Foto-foto. Foto-foto keluarga Madame Gi-selle." Elise menggelengkan kepalanya. "Madame tak mempunyai keluarga. Ia sendiri saja di dunia ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ia mempunyai seorang anak perempuan," kata Poirot dengan tajam. "Ya, memang betul. Ya, ia mempunyai seorang anak perempuan." Elise menarik napasnya panjang-panjang. "Tetapi tidak ada foto anaknya itu?" tanya Poirot. "Oh, Monsieur tidak mengerti. Memang betul Madame mempunyai seorang anak, akan tetapi itu jauh di masa lalu, Anda mengerti. Saya yakin Madame tak pernah melihat anaknya itu sejak ia masih seorang bayi kecil." "Mengapa demikian?" Fournier menuntut jawaban dengan tajam. Tangan Elise terangkat ke atas menunjukkan emosinya. "Saya tak tahu. Itu terjadi pada waktu Madame masih muda. Saya dengar waktu itu ia cantik- cantik dan miskin. Mungkin ia sudah menikah, mungkin tidak. Menurut saya sendiri, saya kira tidak. Tak dapat disangsikan lagi sesuatu telah diatur untuk pengurusan anak yang dikandungnya. Madame sendiri, ia kena penyakit cacar-ia sakit parah-hampir meninggal. Waktu ia sembuh kecantikannya hilang. Tak ada lagi ketololanketololan, tak ada lagi roman. Madame menjadi wanita pengusaha." "Tetapi ia meninggalkan uangnya untuk anaknya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Memang Semestinya begitu," kata Elise. "Kepada siapa orang harus meninggalkan uangnya kalau tidak kepada darah daging sendiri" Darah lebih kental dari air. Dan Madame tak mempunyai teman. Ia selalu sendiri. Uang adalah sumber kegairahannya-memperoleh uang lebih banyak dan lebih banyak. Ia membelanjakannya sedikit sekali. Ia sama sekali tidak tertarik kepada kemewahan." "Ia meninggalkan warisan untuk Anda. Anda tahu?" "Ya, saya sudah diberi tahu. Madame selalu murah hati. Ia memberi saya sejumlah besar uang setiap tahun di samping gaji saya. Saya sangat berterima kasih kepada Madame." "Yah," kata Fournier, "kami akan pergi sekarang. Sebelum keluar saya akan berbicara dengan Georges." "Izinkan saya menyusul Anda sebentar lagi, Kawan," kata Poirot. "Sesuka Anda." Fournier pergi. Poirot memutari ruangan itu sekali lagi, lalu duduk dan memancangkan matanya pada Elise. Di bawah tatapan matanya wanita Prancis itu menjadi sedikit gelisah. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Adakah sesuatu yang lain yang ingin Monsieur ketahui?" "Mademoiselle Grandier," kata Poirot, "tahukah Anda siapa yang membunuh majikan Anda?" "Tidak, Monsieur. Demi Tuhan yang Baik saya bersumpah." Ia berbicara dengan sangat bersungguh-sungguh. Poirot melihat kepadanya dengan pandangan menyelidik, lalu membungkukkan kepalanya. "Bien,"* katanya. "Saya menerima apa yang Anda katakan. Akan tetapi 'tahu' adalah satu hal sedangkan 'curiga' adalah hal lain. Apakah Anda punya gagasan-hanya gagasan saja-siapa kiranya yang melakukannya?" "Saya tidak punya gagasan, Monsieur. Saya sudah katakan begitu kepada agen polisi itu." "Anda bisa berkata begitu kepadanya dan lain lagi kepada saya." "Mengapa Anda katakan itu, Monsieur" Mengapa harus saya lakukan hal itu?" "Karena memberikan keterangan kepada polisi tidak sama dengan memberikan keterangan kepada seorang preman." "Ya," kata Elise menyetujui. "Itu benar." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Di mukanya terpancar keraguan. Ia kelihatan berpikir keras. Poirot mengamatinya dengan tekun lalu membungkukkan badannya ke depan Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dan berkata, "Bolehkah saya mengatakan sesuatu kepada Anda, Mademoiselle Grandier" Sebagian urusan saya adalah untuk tidak mempercayai apa pun yang dikatakan kepada saya-tak sesuatu pun, sampai hal itu terbukti. Saya tidak mencurigai orang ini terlebih dahulu, lalu orang itu. Saya mencurigai semua orang. Siapa pun yang ada hubungannya dengan sebuah kejahatan saya anggap penjahat sampai orang itu terbukti tak bersalah." *Baiklah. Elise Grandier memberengutkan mukanya kepadanya ;dengan marah. "Anda mengatakan bahwa Anda mencurigai saya-saya -sebagai pembunuh Madame" Keterlaluan itu! Pemikiran yang keterlaluan kejinya!" Dadanya yang besar turun-naik dengan kencang. "Tidak, Elise," kata Poirot. "Saya tidak mencurigai Anda sebagai pembunuh Madame. Siapa pun yang membunuhnya adalah salah satu dari penumpang di pesawat. Oleh karenanya bukan tangan Anda yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi melakukannya. Namun demikian mungkin Anda telah menjadi alat dari perbuatan itu. Mungkin Anda telah memberitahukan kepada seseorang perincian perjalanan Madame. " "Tidak Saya bersumpah saya tidak melakukannya." Poirot mengamatinya lagi untuk beberapa waktu lamanya. Lalu ia menganggukkan kepalanya. "Saya percaya kepada Anda," katanya. "Akan tetapi ada sesuatu yang Anda sembunyikan. O ya, saya tahu itu! Dengarkan, akan saya beri tahukan sesuatu kepada Anda. Dalam setiap kasus kriminal selalu dijumpai sebuah gejala yang sama pada waktu kepada para saksi diajukan pertanyaan-pertanyaan. Setiap orang menyembunyikan sesuatu. Kadang-kadangbahkan sering kali-sesuatu itu memang tidak penting, sesuatu yang mungkin memang tidak ada hubungannya dengan tindak kriminalnya; tetapi-saya katakan sekali lagi- selalu ada sesuatu. Dengan Anda demikian juga. Ah, jangan menyangkal! Saya Hercule Poirot dan saya tahu. Pada waktu kawan saya M. Fournier bertanya apakah Anda pasti bahwa tidak ada yang Anda belum sebutkan, Anda berada dalam kesulitan. Anda menjawabnya dengan tidak sadar, dengan mengelak. Juga Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi baru saja waktu saya menyarankan bahwa Anda bisa mengatakan kepada saya apa yang Anda tidak mau katakan kepada polisi, jelas sekali Anda mempertimbangkan itu. Jadi, ada sesuatu. Saya ingin tahu apa itu." "Itu sesuatu yang tidak penting," "Mungkin tidak. Walaupun demikian, tak maukah Anda mengatakannya kepada saya" Ingat," ia meneruskan sementara Elise bimbang, "saya bukan dari kepolisian." "Itu betul," kata Elise Grandier. Ia ragu-ragu lalu berkata, "Monsieur, saya dalam kesukaran. Saya tak tahu apa kiranya yang diingini oleh Madame untuk saya lakukan." "Ada pepatah mengatakan bahwa dua kepala lebih baik daripada satu. Mengapa Anda tidak minta nasihat saya" Biar kita pelajari persoalannya bersama." Wanita itu masih memandang kepadanya dengan bimbang. Poirot berkata dengan tersenyum, "Anda seperti anjing penjaga yang baik, Elise. Saya lihat, ini menyangkut kesetiaan Anda kepada majikan Anda yang telah meninggal itu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Betul, Monsieur. Madame mempercayai saya. Sejak pertama kali saya mengikutinya, saya selalu melaksanakan perintahnya dengan patuh." "Anda merasa sangat berterima kasih bukan, untuk bantuan besar yang telah diberikannya kepada Anda?" "Monsieur cepat sekali menangkap. Ya, memang benar. Saya tidak berkeberatan mengakuinya. Saya telah ditipu, Monsieur, simpanan uang saya dicuri-dan juga ada seorang bayi. Madame sangat baik kepada saya. Ia yang mengatur hingga bayi tersebut dipelihara oleh sebuah keluarga baik-baik dari sebuah perkebunan-sebuah perkebunan yang baik, Monsieur, dan orang-orang yang baik. Pada waktu itulah, ia mengatakan kepada saya bahwa ia juga seorang ibu." "Apakah dikatakannya kepada Anda usia anak itu, di mana kejadiannya, dan perincian-perincian lainnya?" "Tidak, Monsieur. Ia mengatakannya seakan itu hanyalah sebagian dari hidupnya yang telah berlalu dan sudah selesai. Itu yang terbaik, katanya. Gadis kecil itu telah dicukupi kebutuhannya dan akan dididik untuk bisa berdagang atau berprofesi. Ia juga akan mewarisi uangnya apabila Madame meninggal.?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak ada lagi yang dikatakannya tentang anak ini atau tentang ayahnya?" "Tidak, Monsieur, tetapi saya ada gagasan...." "Katakan, Mademoiselle Elise." "Anda mengerti, ini hanya sebuah gagasan saja." "Betul, betul." "Saya ada gagasan bahwa ayah anak itu adalah orang Inggris." "Apa yang menyebabkan Anda mempunyai kesan itu?" "Tak ada sesuatu yang pasti. Hanya bahwa ada suatu kepahitan dalam suara Madame pada waktu ia membicarakan orang-orang Inggris. Saya kira, juga, dalam transaksi-transaksi bisnisnya ia sangat menikmatinya apabila seorang Inggris berada dalam kekuasaannya. Ini hanya kesan saja...." "Ya, tetapi mungkin sangat berharga. Ini membuka kemungkinan-kemungkinan.... Anak Anda sendiri, Mademoiselle Elise" Laki-laki atau perempuan?" "Perempuan, Monsieur. Tetapi ia sudah meninggal-sudah lima tahun yang lalu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ah-saya ikut berdukacita." Diam sejenak. "Dan sekarang, Mademoiselle Elise," kata Poirot, "apa tadi yang tidak mau Anda sebutkan?" Elise berdiri dan meninggalkan ruangan. Ia kembali beberapa menit kemudian dengan sebuah buku hitam kecil yang lusuh di tangannya. "Buku kecil ini kepunyaan Madame. Buku ini dibawanya ke mana saja ia pergi. Pada waktu ia hendak berangkat ke Inggris ia tak bisa menemukannya. Ia lupa menaruhnya di mana. Setelah ia pergi saya menemukannya. Terjatuh di belakang kepala tempat tidur. Saya menyimpannya di kamar saya, saya pikir sampai Madame kembali. Saya membakar semua surat itu segera setelah saya mendengar tentang kematian Madame, tetapi saya tidak membakar buku ini. Tidak ada perintah tentang itu." "Kapan Anda mendengar tentang kematian Madame?" Elise ragu sebentar. "Anda mendengarnya dari polisi, bukan?" kata Poirot. "Mereka datang kemari untuk memeriksa surat-surat Madame. Mereka menemukan lemari Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi besi itu kosong dan Anda mengatakan kepada mereka bahwa Anda telah membakar surat-surat itu, akan tetapi sebenarnya Anda belum membakarnya hingga sesudahnya." "Betul, Monsieur," kata Elise mengakui. "Pada waktu mereka memeriksa lemaribesi itu saya memindahkan surat-surat itu dari peti. Saya katakan kepada mereka bahwa surat-surat itu sudah dibakar. Yah, toh, dekat sekali dengan kebenarannya. Saya membakarnya secepat saya bisa. Saya harus menjalankan perintah Madame. Anda melihat kesulitan saya, Monsieur" Anda tidak akan memberi tahu polisi" Mungkin saya akan mendapat kesulitan." "Saya percaya, Mademoiselle Elise, bahwa Anda bertindak dengan maksud baik. Walaupun demikian, Anda tahu, sayang sekali... sungguh sayang. Tetapi tak ada gunanya menyesali apa yang sudah dilakukan, dan saya tidak melihat perlunya memberitahukan kepada M. Fournier yang baik itu tentang jam pemusnahannya yang tepat. Nah, coba saya lihat apakah ada sesuatu di dalam buku kecil ini yang bisa membantu kita." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya kira tidak ada, Monsieur," kata Elise dengan menggelengkan kepalanya. "Buku itu adalah memorandum pribadi Madame memang, tetapi hanya ada nomor-nomor di situ. Tanpa dokumen-dokumen dan arsip, catatan-catatan ini tidak ada artinya." Dengan rasa segan ia memberikan buku itu kepada Poirot. Poirot mengambilnya dan membuka halaman-halamannya. Ada catatan-catatan dengan pensil yang ditulis dengan tulisan asing yang miring. Semuanya nampaknya serupa. Sebuah nomor yang diikuti oleh beberapa keterangan seperti: CX 256 Istri kolonel. Tugas di Syria. Dana resimen. GF 342. Anggota Senat Prancis. Koneksi Stavisky. Semua catatan itu kelihatan sama bentuknya. Jumlahnya kira-kira dua puluh. Di akhir buku ada catatan-catatan dengan pensil tentang tanggal dan tempat seperti: Le Pinet, Senin. Casino, 10.30. Savoy Hotel, jam 5. A.B.C. Fleet Street, jam 11. Tidak satu pun dari catatan-catatan ini lengkap, dan kelihatannya ditulis hanya untuk membantu ingatan Giselle. Elise memandang kepada Poirot dengan gelisah. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak ada artinya, Monsieur, begitu nampaknya bagi saya. Itu hanya untuk Madame, bukan untuk orang lain." Poirot menutup buku itu dan memasukkannya ke dalam sakunya. "Buku ini bisa sangat membantu, Mademoiselle. Anda telah berlaku bijaksana dengan memberikannya kepada saya. Dan Anda tak perlu merasa bersalah. Madame tak pernah meminta Anda untuk membakar buku ini?" "Betul," kata Elise, mukanya kelihatan sedikit lebih gembira. "Oleh karena itu, karena tidak ada perintah apa-apa, merupakan tugas Anda untuk memberikan buku ini kepada polisi. Saya akan mengaturnya dengan M. Fournier supaya Anda tidak dipersalahkan karena tidak melakukannya sebelumnya. " "Monsieur baik sekali." Poirot berdiri. "Saya akan pergi sekarang menyusul rekan saya. Satu pertanyaan saja lagi. Pada waktu Anda memesan tempat di pesawat untuk Madame, Anda menelepon ke bandara di Le Bourget atau ke kantor penerbangannya?" "Saya menelepon kantor Universal Airlines, Monsieur." "Dan itu, saya kira, yang berada di Boulevard des Capucines?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Betul, Monsieur, 254 Boulevard des Capu-cines." Poirot menuliskan nomor itu di buku kecilnya, lalu dengan anggukan yang ramah ia meninggalkan ruangan itu. BAB XI ORANG AMERIKA Fournier sedang tenggelam dalam percakapan dengan Georges. Detektif itu kelihatan berang dan jengkel. "Polisi... semuanya sama saja," orang tua itu mengomel dengan suaranya yang serak dan dalam. "Satu pertanyaan yang diulang-ulang. Apa yang mereka harapkan" Bahwa cepat atau lambat orang ikan capek menjawab yang sebenarnya lalu berbohong" Bohong yang dapat diterima, tentu saja, bohong yang cocok dengan buku Tuan-tuan ini." "Bukan jawaban bohong yang saya inginkan, saya mau jawaban yang benar." "Baik, saya telah memberi Anda jawaban yang benar. Ya, seorang wanita memang telah datang menemui Madame malam hari sebelum ia berangkat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ke Inggris. Anda memperlihatkan foto-foto itu kepada saya, Anda bertanya apakah wanita yang datang itu salah satu dari mereka. Biar saya katakan lagi kepada Anda apa yang sudah saya katakan-penglihatan saya tidak baik-waktu itu hari sudah petang-saya tidak melihat dengan jelas. Saya tidak mengenali wanita itu. Kalau sekarang saya bertatapan muka dengannya barang- kali juga saya tidak mengenalinya. Tuh! Anda sudah dengar itu empat atau lima kali sekarang." "Saya cuma ingin tahu apakah ia tinggi atau pendek, warna kulitnya gelap atau terang, tua atau muda, dan Anda tidak dapat mengingatnya" Tak dapat dipercaya itu!" Fournier berkata dengan nada menyindir. "Jadi Anda tidak percaya. Apa peduli saya" Menyenangkan-berurusan dengan polisi! Memalukan. Kalau saja Madame tidak terbunuh tinggi di udara barangkali Anda akan menganggap bahwa saya, Georges, telah meracuninya. Polisi memang begitu." Poirot mencegah Fournier mengeluarkan kemarahannya dengan menggandengkan lengannya ke lengan temannya dengan cara yang bijaksana. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mari, Kawanku," katanya. "Perut telah memanggil. Makanan yang sederhana, tetapi enak, itu resep saya. Bagaimana dengan omelette aux champignons*, sole a la Normande**-keju dari Port Salut dan bersama semuanya itu anggur merah. Anggur apa, ya?" Fournier melihat ke jam tangannya. "Betul," katanya. "Sudah jam satu. Berbicara dengan binatang ini..." Ia memandang marah kepada Georges. Poirot memberikan senyuman kepada Georges, berusaha membesarkan hatinya. *dadar telur dengan jamur, **ikan lidah ala Normandia. "Kami sudah mengerti," katanya. "Wanita tak bernama itu tidak tinggi dan tidak pendek, warna kulitnya tidak gelap, juga tidak terang, ia tidak kurus dan tidak gemuk; tetapi sedikitnya Anda bisa mengatakan ini kepada kami; cantikkah ia?" "Cantik?" kata Georges dksudnya ini dengan pakaian mandi?"engan agak heran. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya sudah dijawab," kata Poirot. "ia cantik. Dan saya ada sedikit gagasan, Kawanku, bahwa ia akan kelihatan menarik dalam pakaian mandi." Georges memandang tajam kepadanya. "Pakaian mandi" Apa ma "Hanya sebuah gagasan kecil saya. Seorang wanita yang menarik akan kelihatan lebih menarik dalam pakaian mandi. Anda tak setuju" Lihat ini." Ia memberikan kepada orang tua itu selembar halaman yang dirobek dari Sketch. Diam sejenak. Orang tua itu tampak sedikit kaget. "Anda setuju, bukan?" tanya Poirot. "Kelihatan cukup bagus, kedua orang ini," kata orang tua itu sambil mengembalikan sobekan majalah tersebut. "Hampir sama dengan tak memakai apaapa." "Ah," kata Poirot. "Itu karena kita sudah menemukan khasiat sinar matahari pada kulit." Georges memberikan tanggapan dengan tawa kecil, dan berjalan pergi sementara Poirot dan Fournier menuju ke jalanan yang diterangi oleh cahaya matahari. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Pada waktu mereka menyantap makanan seperti yang diusulkan oleh Poirot, pria Belgia kecil itu mengeluarkan buku catatan hitam kecil tersebut. Fournier sangat bergairah, walaupun sedikit berang terhadap Elise. Poirot memperdebatkan hal itu. "Itu wajar-sangat wajar. Polisi" Kata yang selalu menakutkan bagi masyarakat kelas itu. Memberi kepada mereka suatu perasaan tertentu yang mereka sendiri tidak tahu apa. Di mana saja itu sama-di setiap negara." "Di sinilah Anda menang," kata Fournier. "Detektif partikelir selalu memperoleh lebih banyak keterangan daripada yang dapat dikorek oleh saluran-saluran resmi. Akan tetapi sebaliknya, kami mempunyai data-data resminya -seluruh sistem organisasi yang besar ada di tangan kami." "Jadi, mari kita bekerja sama dengan baik," kata Poirot dengan tersenyum. "Omelette ini enak sekali." Di sela-sela telur dadar dan ikan lidahnya, Fournier membuka-buka halaman buku Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo hitam itu. Lalu ia membuat sebuah catatan dengan pensil di buku catatannya. Ia melihat ke Poirot. "Anda sudah membaca semuanya, ya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Belum, saya baru melihatnya sepintas lalu saja. Boleh?" Ia mengambil buku itu dari Fournier. Pada waktu hidangan keju diletakkan di depan mereka, Poirot meletakkan buku itu di meja, dan mata keduanya bertemu. "Ada beberapa catatan," kkata Fournier. "Lima," kata Poirot. "Saya setuju-lima." Ia membaca dari buku catatannya, "CL 52. Wanita bangsawan Inggris. Suami. RT 362. Dokter. Harley Street. MR 24. Barang-barang antik palsu. XVB 724. Inggris. Penggelapan. GF 45. Percobaan pembunuhan. Inggris." "Bagus sekali, Kawan," kata Poirot. "Pikiran-pikiran kita berjalan bersama dengan sangat mengagumkan. Dari semua coretan di buku kecil itu yang lima ini adalah satu-satunya yang mungkin ada hubungannya dengan orang-orang yang berada di pesawat itu. Coba kita lihat satu per satu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Wanita bangsawan Inggris. Suami," kata Fournier. "Itu agak cocok dengan Lady Horbury. Saya dengar, ia seorang penjudi tetap. Kemungkinan besarnya adalah, ia meminjam uang dari Giselle. Klien-klien Giselle memang biasanya dari jenis ini. Kata suami bisa mempunyai dua arti. Giselle mengharapkan sang suami membayar hutang-hutang istrinya, atau ia mempunyai semacam senjata terhadap Lady Horbury, yakni sebuah rahasia yang akan dibukakannya kepada suami si nyonya." "Tepat sekali," kata Poirot. "Kedua-duanya memang mungkin. Saya sendiri lebih condong kepada yang kedua, terutama karena saya bersedia bertaruh bahwa wanita yang datang menemui Giselle pada malam sebelum perjalanan dengan pesawat itu adalah Lady Horbury." "Ah, jadi Anda berpikir demikian, ya?" "Ya, dan saya kira Anda juga berpikir sama. Ada sedikit unsur kekesatriaan saya rasa, dalam sikap penjaga pintu kita. Kekerasan sikapnya untuk terus berkata bahwa ia tak ingat apa-apa nampaknya agak penting. Lady Horbury adalah seorang wanita yang cantik sekali. Lagi pula, saya juga melihat kekagetannya-o, sedikit sekali... hampir tidak nampak-waktu saya memberikan kepadanya gambar wanita itu dalam pakaian mandi dari Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sketch. Ya, memang Lady Horbury-lah wanita yang datang ke Giselle malam itu." "Ia mengikutinya dari Paris ke Le Pinet," kata Fournier perlahan. "Kelihatannya ia berada dalam keadaan yang sangat terdesak." "Ya, ya. Saya kira begitu halnya." Fournier memandang kepadanya dengan rasa ingin tahu. "Tapi itu tak cocok dengan gagasan-gagasan pribadi Anda, heh?" "Kawanku, seperti saya bilang, saya mempunyai apa yang saya yakin adalah petunjuk yang benar yang mengarah kepada orang yang salah. Saya benar-benar berada di dalam kegelapan. Petunjuk saya tidak bisa salah; dan toh..." "Anda tak mau mengatakan kepada saya apa petunjuk itu?" "Tidak, karena mungkin saja, Anda maklum, saya salah... sama sekali dan seratus persen salah. Dan apabila halnya demikian, saya akan membawa Anda juga ke arah yang salah. Tidak, biarlah kita bekerja menurut gagasan-gagasan sendiri. Kita teruskan dengan catatan-catatan yang telah kita seleksi dari buku kecil itu." "RT 362. Dokter. Harley Street " kata Fournier membaca. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bisa jadi petunjuk yang mengarah ke Dokter Bryant. Tak ada apa-apa lagi, tetapi kita tak boleh mengabaikan penyelidikan ke arah itu." "Itu, tentu saja menjadi tugas Inspektur Japp." "Dan tugas saya," kata Poirot. "Saya juga bertanggung jawab untuk ini." "MR 24. Barang-barang antik palsu" Fournier membaca lagi. "Rasanya jauh, tetapi mungkin juga yang dimaksud adalah Tuan-tuan Dupont itu. Saya hampir tak bisa mempercayainya. M. Dupont adalah seorang ahli arkeologi yang ternama di dunia. Ia sangat terhormat." "Yang justru lebih memperbesar kemungkinan keterlibatannya," kata Poirot. "Pikirkan, Kawanku Fournier, bagaimana penipu-penipu yang ternama mempunyai watak yang tinggi, sentimen yang tegar, dan cara hidup yang patut dikagumi -sebelum mereka ketahuan!" "Betul, betul sekali," dengan menarik napas panjang orang Prancis itu menyetujui. "Reputasi yang tinggi," kata Poirot, "adalah modal pertama seorang penipu. Sebuah pemikiran yang menarik. Tetapi mari kita kembali kepada daftar kita." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "XVB 724 tidak jelas. Inggris. Penggelapan." "Tidak banyak membantu," kata Poirot menyetujui. "Siapa yang menggelapkan" Seorang pengacara" Pegawai bank" Seorang yang mempunyai posisi sebagai orang kepercayaan di sebuah perusahaan komersil. Bukan seorang penulis, dokter gigi, atau dokter. Mungkin ia menggelapkan uang, mungkin ia meminjam dari Giselle untuk menutupi perbuatannya itu. Yang terakhir-GF 45. Percobaan pembunuhan. Inggris- ini bisa mencakup bidang yang luas. Penulis, dokter gigi, pengusaha, pramugara, asisten penata rambut, wanita bangsawan-semuanya ini bisa saja menjadi GF 45. Hanya Tuan-tuan Dupont saja yang tidak tercakup karena kebangsaannya." Dengan gerakan tangannya ia memanggil pelayan dan meminta rekening. "Ke mana dari sini, Kawan?" tanyanya. "Ke Surete. Mungkin mereka mempunyai berita untuk saya." "Baik. Saya akan menemani Anda. Sesudah itu saya harus membuat sebuah penyelidikan kecil yang, barangkali Anda mau membantu saya." Di Surete Poirot bertemu lagi dengan Kepala Satuan Detektif yang telah dikenalnya beberapa tahun yang lalu dalam salah satu kasus yang ditanganinya. M. Gilles bersikap sangat ramah-tamah dan sopan terhadapnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Menyenangkan sekali bahwa Anda menaruh perhatian dalam kasus ini, M. Poirot." "Yah, M. Gilles, semuanya itu terjadi di depan hidung saya. Menyakitkan hati, bukan begitu" Hercule Poirot tertidur sementara sebuah pembunuhan dilakukan!" M. Gilles menggelengkan kepalanya dengan taktis. "Pesawat-pesawat itu! Di cuaca buruk mereka sama sekali tidak bergerak dengan mantap. Saya sendiri pernah benar-benar merasa tidak enak satu atau dua kali." "Mereka bilang balatentera bergerak dengan perutnya," kata Poirot. "Akan tetapi sampai di mana jaringan-jaringan otak yang halus itu dipengaruhi oleh alat pencernaan" Apabila mal de mer* menyerangku, saya, Hercule Poirot hanyalah makhluk tanpa sel, tanpa aturan, tanpa metode-seorang anggota ras manusia yang kecerdasannya sedikit di bawah normal! Memang menyedihkan, tetapi begitulah adanya! Berbicara tentang soal-soal ini, bagaimana kabarnya kawan saya Giraud?" Dengan bijaksana M. Gilles tidak menghiraukan kata-kata 'soal-soal ini' dan menjawab M. Giraud terus maju dalam karirnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi *mabuk laut. "Ia giat sekali. Tenaganya tak mengenal lelah." "Selalu begitu," kata Poirot. "Ia berlari kian kemari. Ia merangkak ke sanasini. Ia di sini, di sana, dan di mana-mana. Sejenak pun ia tak pernah beristirahat dan merenung." "Ah, M. Poirot, itu kelemahan Anda. Seorang seperti Fournier lebih berkenan di hati Anda. Ia dari aliran yang paling baru-semuanya psikologi. Anda pasti senang itu." "Memang. Memang." "Bahasa Inggrisnya baik sekali. Oleh karena itu kami mengirimnya ke Croydon untuk membantu dalam kasus ini. Sebuah kasus yang sangat menarik, M. Poirot. Madame Giselle adalah salah seorang tokoh yang paling dikenal di Paris. Dan kematiannya-luar biasa! Sebuah anak panah yang dibidikkan dari sumpitan di pesawat udara. Saya tanya Anda! Mungkinkah sesuatu seperti itu benar terjadi?" "Itulah!" teriak Poirot. "Tepat sekali! Anda telah menunjuknya dengan tepat sekali-Aah, ini kawan kita Fournier. Anda punya berita, saya lihat." Si muka melankolis Fournier kelihatan sangat bergairah. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, betul. Seorang pedagang antik Yunani, Zeropoulos, telah melaporkan bahwa ia telah menjual sebuah sumpitan dan anak-anak panah tiga hari sebelum pembunuhan itu. Saya usulkan sekarang, Monsieur-"Ia membungkuk dengan sangat hormat kepada kepala bagiannya-" untuk mewawancarai orang ini." "Tentu saja," kata Gilles. "Apakah M. Poirot akan menemani Anda?" "Kalau Anda tidak berkeberatan," kata Poirot. "Ini menarik sekali-sangat menarik." Toko M. Zeropoulos terletak di Jalan St. Honore. Toko itu sedang menanjak menjadi toko antik kelas tinggi. Ada banyak barang Rhages dan tembikar-tembikar Persia yang lain. Juga terdapat satu-dua barang perunggu dari Louristan, banyak perhiasan India yang murahan, berak-rak sutra dan sulaman dari berbagai negara, sejumlah besar manik-manik yang tak ada harganya dan barang-barang murah dari Mesir. Sebuah tempat di mana orang bisa mengeluarkan sejuta franc untuk sebuah benda yang berharga setengah juta, atau sepuluh franc untuk sebuah benda yang berharga lima puluh centime. Langganannya kebanyakan turis-turis Amerika dan ahli-ahli barang seni. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi M. Zeropoulos sendiri seorang pria kecil pendek dan gemuk, dengan mata hitam seperti manik-manik. Ia berbicara dengan fasih dan berkepanjangan. Mereka dari polisi" Ia gembira bertemu dengan -mereka. Mungkin mereka mau masuk ke kantor pribadinya" Ya, memang ia telah menjual sebuah sumpitan dan anak-anak panah-barang antik dari Amerika Selatan-"Anda faham, Tuan-tuan, saya menjual sedikit apa saja! Saya juga mempunyai kekhususan. Kekhususan saya adalah Persia. M. Dupont, M. Dupont yang terhormat itu akan bersedia menanggung kebenaran kata saya. Ia sendiri selalu datang untuk melihat koleksi saya-untuk melihat barangbarang yang baru saya dapat-untuk memberikan penilaiannya terhadap beberapa barang yang meragukan. Bukan main orang itu! Begitu luas pengetahuannya! Begitu tajam matanya! Dan perasaannya-alangkah tajamnya! Tetapi saya sudah ngelantur. Saya mempunyai koleksi-koleksi saya yang berharga yang diketahui oleh semua ahli barang seni-dan saya juga mempunyaiyang, terus terang saja, Tuan-tuan, kita sebut saja barang rongsokan! Rongsokanrongsokan dari negeri asing, tentu saja, sedikit-sedikit dari semuanya-dari Samudra Selatan, dari India, dari Jepang, dari Borneo. Tak apa! Biasanya saya tak punya harga pasti untuk barang-barang ini. Apabila ada orang yang berminat saya membuat perkiraan dan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi memberikan harga, dan tentu saja saya dipaksa turun harga dan biasanya akhirnya saya hanya menerima separuhnya. Biarpun demikian, saya akui, keuntungannya baik! Barang-barang ini, biasanya saya membelinya dari pelaut-pelaut dengan harga yang sangat rendah." M. Zeropoulos mengambil napas lalu meneruskan bicaranya dengan gembira, puas dengan dirinya sendiri, dengan harga dirinya dan kemampuannya untuk berbicara dengan fasih. "Sumpitan dan anak-anak panah ini, sudah lama berada di tangan saya-dua tahun, mungkin. Waktu itu saya taruh di baki yang di sana itu, bersama dengan seuntai kalung kerang dan hiasan kepala suku Indian, dan satu atau dua berhala kayu yang kasar dan beberapa manik jade murahan. Tak seorang pun mengomentari barang itu, tak seorang pun melihatnya sampai orang Amerika itu datang dan menanyakan kepada saya barang apakah itu." "Orang Amerika?" tanya Fournier dengan tajam. "Ya, ya, orang Amerika-tidak salah lagi orang Amerika. Juga bukan tipe yang paling bagus-tipe yang tidak tahu apa-apa tentang apa saja dan hanya mencari sebuah suvenir untuk dibawa pulang. Ia tipe orang yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi membuat kaya para penjual manik di Mesir-yang membeli patung jimat yang paling gila dari Cekoslowakia. Nah, dengan cepat saya menilainya. Saya ceritakan kepadanya tentang kebiasaan-kebiasaan suku-suku bangsa tertentu, dan racun-racun mematikan yang mereka pakai. Saya terangkan bagaimana susah dan jarangnya barang seperti ini didapatkan di pasaran. Ia menanyakan harganya dan saya katakan kepadanya. Harga itu harga saya untuk orang-orang Amerika, tetapi tidak setinggi waktu-waktu sebelumnya (sayang! mereka mengalami depresi di sana). Saya menunggunya untuk menawar, tetapi ia langsung saja membayar harga yang saya minta. Saya terpesona. Sungguh sayang, saya bisa meminta lebih dari itu sebetulnya! Saya memberikan sumpitan dan anak-anak panah itu setelah saya membungkusnya dan ia membawanya pergi. Selesai. Tetapi setelah itu waktu saya membaca di surat kabar tentang pembunuhan yang sangat mengejutkan itu saya berpikir-ya, saya benar-benar berpikir. Dan saya menghubungi polisi." "Kami sangat menghargai tindakan Anda, M. Zeropoulos," kata Fournier dengan sopan. "Sumpitan dan anak panah ini-Anda kira Anda akan bisa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mengenalinya" Sekarang barang-barang itu ada di London, akan tetapi Anda akan diberi kesempatan untuk mengenalinya." "Sumpitan itu kira-kira sebegini panjangnya." M. Zeropoulos mengukurkan tangannya pada mejanya, "dan setebal ini-seperti fulpen saya ini. Warnanya muda. Anak panahnya ada empat buah. Mereka berupa duriduri panjang yang runcing, ujungnya agak kehitaman, dengan bulu-bulu kecil dari sutra merah." "Sutra merah?" tanya Poirot dengan penuh minat. "Ya, Monsieur. Merah terang-agak pudar." "Aneh juga," kata Fournier. "Anda yakin tidak ada di antaranya yang berbulu-bulu sutra hitam dan kuning?" "Hitam dan kuning" Tidak, Monsieur." Pedagang antik itu menggelengkan kepalanya. Fournier melihat kepada Poirot. Ada senyuman puas yang aneh di muka pria kecil itu. Fournier bertanya-tanya dalam hati. Mungkinkah senyuman itu tersungging karena Zeropoulos berbohong, ataukah karena sebab lain" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Fournier berkata dengan ragu-ragu, "Mungkin sekali sumpitan dan anak panah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kasus itu. Barangkali kemungkinannya cuma satu dibanding lima puluh. Walaupun demikian, saya ingin memperoleh deskripsi yang selengkapnya dari orang Amerika ini." Zeropoulos berkata, "Ia hanyalah seorang Amerika biasa. Suaranya ada di hidungnya. Ia tak bisa berbahasa Prancis. Ia mengunyah permen karet. Ia memakai kaca-mata dari kulit penyu. Tubuhnya tinggi dan, saya rasa, tidak terlalu tua." "Warna kulitnya gelap atau terang?" "Saya tak bisa mengatakannya. Ia memakai topi." "Apakah Anda akan mengenalinya kalau Anda melihatnya lagi?" Zeropoulos nampak ragu. "Saya tak tahu. Begitu banyak orang Amerika datang dan pergi. Tak ada ciricirinya yang lain dari yang lain." Fournier menunjukkan kepadanya sejumlah foto, tetapi itu tak menghasilkan apa-apa. Tak satu pun dari mereka, menurut Zeropoulos, adalah orang itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Pengejaran yang sia-sia, barangkali," kata Fournier waktu mereka meninggalkan tempat itu. "Tentu saja itu mungkin, ya," kata Poirot menyetujui. "Tetapi saya rasa tidak. Label-label harganya sama bentuknya dan ada satu atau dua hal yang menarik tentang cerita itu dan tentang kata-kata M. Zeropoulos. Dan sekarang, Kawanku, setelah satu pengejaran sia-sia, mari bantu saya dan mencoba satu lagi." "Ke mana?" "Ke Boulevard des Capucines." "Sebentar, itu adalah-" "Kantor Universal Airlines." "Tentu saja. Tetapi kami sudah mengajukan pertanyaan-pertanyaan sekadarnya di sana. Mereka tidak bisa memberikan keterangan apa-apa yang ada gunanya." Poirot menepuk bahunya dengan ramah. "Ah, tetapi Anda tahu, sebuah jawaban itu bergantung kepada pertanyaannya. Anda tak tahu apa yang harus ditanyakan." "Dan Anda tahu?" "Yah, saya mempunyai sebuah gagasan kecil." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot tak mau memberi tahu lebih banyak, dan setelah beberapa waktu lamanya mereka tiba di Boulevard des Capucines. Kantor Universal Airlines sangat kecil. Seorang pria berkulit gelap yang berpakaian rapi ada di belakang meja kayu yang terpoles mengkilat dan seorang anak laki-laki kurang lebih berumur lima belas tahun duduk di belakang mesin tik. Fournier menunjukkan tanda pengenalnya dan pria tersebut, yang bernama Jules Perrot, menyatakan akan membantu sepenuhnya. Sesuai dengan usul Poirot, anak laki-laki pengetik itu dipindahkan ke sudut ruangan yang paling jauh. "Apa yang harus kami katakan sifatnya sangat rahasia," katanya menerangkan. Jules Perrot kelihatan sangat bergairah. "Ya, Messieurs?" "Ini soal pembunuhan Madame Giselle." "Ah, ya, saya ingat. Saya kira saya sudah menjawab beberapa pertanyaan tentang hal itu." "Betul sekali. Betul sekali. Akan tetapi penting sekali untuk mendapatkan faktafakta yang tepat. Nah, Madame Giselle memesan tempatnya- kapan?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya kira hal itu sudah dijawab. Ia memesan tempatnya lewat telepon pada tanggal tujuh belas." "Itu untuk penerbangan jam 12 hari berikutnya?" "Ya, Monsieur." "Tetapi menurut pembantuqya Madame memesan tempat untuk penerbangan jam 8.45 pagi." "Tidak, tidak-setidaknya inilah yang terjadi. Pembantu Madame meminta penerbangan jam 8.45, akan tetapi penerbangan itu sudah penuh, jadi kami memberinya tempat pada penerbangan jam 12." "Ah, begitu, begitu." "Ya, Monsieur." "Jadi begitu halnya... akan tetapi aneh juga... aneh sekali." Pegawai kantor penerbangan ini melihat kepadanya dengan pandangan bertanya. "Hanya karena seorang teman saya secara mendadak memutuskan untuk pergi ke Inggris, terbang ke Inggris dengan pesawat jam 8.45 pagi itu, dan pesawat itu setengah kosong." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi M. Perrot membalik-balik beberapa lembaran kertas. Ia membersit hidungnya. "Mungkin teman Anda salah harinya. Satu hari sebelumnya atau sesudahnya...." "Sama sekali tidak. Itu adalah hari terjadinya pembunuhan itu karena teman saya berkata kalau saja ia ketinggalan pesawat, dan memang hampir saja itu terjadi, ia akan berada di antara para penumpang Prometheus." "Ah, begitukah halnya" Ya, aneh sekali. Tentu saja kadang-kadang orang tidak datang juga hingga pesawat hendak berangkat, dan, tentu saja lalu ada tempattempat yang kosong... lalu bisa juga terjadi kekhilafan-kekhilafan. Saya harus menghubungi Le Bourget; mereka tidak selalu teliti...." Pandangan bertanya M. Poirot rupanya membuat Jules Perrot gelisah. Ia terdiam. Matanya bergerak-gerak. Setitik keringat muncul di dahinya. "Dua kemungkinan," kata Poirot, "akan tetapi, saya kira itu bukan apa yang terjadi sebenarnya. Tidakkah sebaiknya Anda berterus terang saja dan mengakuinya?" "Mengakui apa" Saya tidak mengerti maksud Anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ayolah. Anda tahu benar apa yang saya maksudkan. Ini menyangkut pembunuhanpembunuhan, M. Perrot. Harap Anda ingat itu. Kalau Anda tak mau memberikan keterangan yang betul, Anda akan berada dalam kesulitan-benar-benar dalam kesulitan. Polisi akan menganggap ini hal yang serius. Anda menghalangi langkah keadilan." Jules Perrot memandang Poirot. Mulutnya ternganga. Tangan-tangannya gemetaran. "Ayolah," kata Poirot. Suaranya berwibawa, mengandung perintah. "Kami minta informasi yang tepat, kalau Anda tak keberatan. Berapa Anda dibayar, dan siapa yang membayar Anda?" "Saya tidak bermaksud jahat-saya tak tahu- saya tak menyangka...." "Berapa dan siapa?" "L-limaratus franc. Saya tak pernah melihat orang itu sebelumnya. Saya-ini akan menghancurkan saya...." "Yang akan menghancurkan Anda adalah kalau Anda tak mau bicara. Ayo, kami sudah tahu akibat buruknya. Ceritakan kepada kami kejadian yang sebenarnya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sementara butir-butir keringat mengalir di dahinya, Jules Perrot berbicara dengan cepat dan terputus-putus. "Saya tak bermaksud jahat.... Demi Tuhan, saya tak bermaksud jahat. Seorang pria masuk. Katanya mau ke Inggris pada hari berikutnya. Ia hendak merundingkan sebuah pinjaman uang dari-dari Madame Giselle, tetapi ia menginginkan pertemuan yang tidak dijadwalkan terlebih dahulu. Katanya itu akan memberinya kemungkinan yang lebih baik. Katanya ia tahu bahwa Madame akan pergi ke Inggris pada hari berikutnya. Yang harus saya lakukan hanyalah memberitahukan kepadanya bahwa penerbangan pagi hari sudah penuh dan memberinya tempat duduk no. 2 di Prometheus. Saya bersumpah, Messieurs, bahwa saya tidak melihat suatu maksud buruk di situ. Apa bedanya"Saya pikir orang-orang Amerika memang begitu-mereka melakukan bisnis dengan cara yang tidak konvensional...." "Orang-orang Amerika?" kata Fournier dengan tajam. "Ya, pria tersebut adalah orang Amerika." "Gambarkan dia dengan kata-kata Anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ia tinggi, agak bungkuk, rambutnya putih, memakai kaca mata berbingkai tanduk, dan berjenggot seperti jenggot kambing. "Apakah ia juga memesan tempat untuk dirinya sendiri?" "Ya, Monsieur, tempat duduk no. 1-bersebelahan dengan-dengan tempat duduk yang harus saya berikan kepada Madame Giselle." "Apa nama yang dipakainya?" "Silas-Silas Harper." "Tidak ada yang bernama itu di pesawat dan tak seorang pun duduk di tempat duduk no. 1." Poirot menggelengkan kepalanya dengan perlahan. "Dari surat kabar saya mengetahui bahwa tak seorang pun dari penumpang mempunyai nama itu. Oleh karena itu saya pikir tak perlu melaporkan hal itu. Karena orang itu tidak naik pesawat itu...." Fournier memandang dingin kepadanya. "Anda telah menyembunyikan informasi yang berharga dari polisi," katanya. "Ini soal serius." Bersama Poirot ia meninggalkan kantor itu, meninggalkan Jules Perrot yang sedang memandangi mereka dengan roman muka ketakutan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Di sisi jalan di depan, Fournier membuka topinya dan membungkuk hormat. "Saya salut, M. Poirot. Apa yang memberi Anda gagasan itu." "Dua kalimat yang terpisah. Satu, waktu saya dengar pagi ini seorang yang berada di pesawat kita mengatakan bahwa ia terbang pada pagi hari terjadinya pembunuhan dalam pesawat yang hampir kosong. Kalimat kedua adalah dari Elise yang mengatakan bahwa ia menelepon kantor Universal Airlines dan mendapat keterangan bahwa tidak ada tempat lagi dalam penerbangan pagi hari. Nah, kedua kalimat tersebut tidak cocok. Saya ingat pramugara Prometheus pernah melihat Madame Giselle pada penerbangan pagi- jadi jelas merupakan kebiasaannya pergi dengan penerbangan jam 8.45." "Tetapi ada orang yang menghendakinya terbang pada jam 12-orang yang sudah pernah terbang dengan Prometheus. Mengapa pegawai kantor penerbangan itu berkata bahwa penerbangan pagi sudah penuh" Sebuah kesalahan, atau kebohongan yang disengaja" Saya lebih condong kepada yang belakangan.... Saya betul." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kasus ini bertambah ruwet dari menit ke menit," teriak Fournier. "Mula-mula nampaknya yang kita kejar adalah seorang wanita. Sekarang, seorang laki-laki. Orang Amerika ini..." Ia berhenti dan melihat kepada Poirot. Yang belakangan ini mengangguk perlahan. "Betul, Kawan," katanya. "Gampang sekali menjadi seorang Amerika-di Paris sini! Suara sengau-permen karet-jenggot kambing-kaca mata berbingkai tanduk-semuanya ciri-ciri orang Amerika..." Ia mengeluarkan dari sakunya sehelai kertas yang dirobeknya dari Sketch. "Apa yang kaucari?" "Seorang wanita bangsawan dalam pakaian mandi." "Anda pikir..." Saya rasa tidak, ia-bertubuh kecil,, menarik, dan fragil-ia tak dapat menyamar sebagai seorang pria Amerika yang tinggi dan bungkuk. Ia memang seorang aktris tadinya, betul, tetapi memainkan peranan itu tidak mungkin baginya. Tidak, Kawan, saya kira gagasan itu tidak betul." "Saya tidak pernah bilang begitu," kata Poirot. Sobekan itu tetap dipandanginya dengan bersungguh-sungguh . BAB XII Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi HORBURY Lord horbury berdiri di dekat bufet, makan ampla dengan setengah melamun. Stephen Horbury berusia dua puluh tujuh tahun. Kepalanya gepeng dan dagunya panjang. Tampangnya seperti pribadinya-pria sportif yang menggemari kegiatan di luar rumah, tidak terlalu mengesankan dalam hal-hal yang berhubungan dengan otak. Ia baik hati, sedikit.congkak, amat sangat setia, dan luar biasa keras kepala. Ia membawa piringnya yang penuh dengan makanan kembali ke meja dan mulai makan. Sekarang ia membuka surat kabar, tetapi dengan tiba-tiba, dengan dahi mengerut ia membuangnya ke samping. Ia menyingkirkan piringnya yang masih berisi. makanan, meminum kopinya, lalu berdiri. Ia berhenti sebentar dengan ragu, lalu dengan anggukan kecil meninggalkan ruang makan, berjalan menyeberangi ruang duduk yang besar itu dan pergi ke atas. la mengetuk sebuah pintu dan menunggu sebentar. Dari dalam ruangan suara tinggi yang nyaring berkata, "Masuk." Lord Horbury masuk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ruangan itu adalah sebuah kamar tidur yang luas dan indah yang menghadap ke selatan. Cicely Horbury berada di tempat tidur, sebuah tempat tidur dari zaman Elizabeth I yang terbuat dari kayu ek yang diukir indah. Cicely sendiri juga kelihatan sangat cantik, dalam pakaian tidur sifon merah muda dengan ikal-ikal rambutnya yang keemasan. Sebuah nampan makan pagi dengan sisasisa sari jeruk dan kopi terletak di atas meja di sebelahnya. Ia sedang membuka surat-suratnya. Pelayannya sedang bergerak sibuk di sekitarnya. Pria mana pun dapat dimaklumi apabila napasnya menjadi lebih cepat karena melihat kecantikan seperti itu; akan tetapi pemandangan menarik yang disuguhkan istrinya itu sama sekali tak membuat kesan apa-apa terhadap Lord Horbury. Ada masanya, tiga tahun yang lalu, kecantikan Cicely-nya yang mempesona itu benar-benar memabukkan pria muda itu. Ia benar-benar tergila-gila dan dimabuk cinta. Semuanya itu telah berlalu. Ia memang gila waktu itu. Sekarang ia sudah waras. Lady Horbury berkata dengan nada heran, "Oh, Stephen?" Stephen berkata dengan singkat, "Aku mau berbicara denganmu sendirian." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Madeleine," Lady Horbury berkata kepada pelayannya. "Tinggalkan semua itu. Keluar." 178 Gadis Prancis itu bergumam, "Tres bien, M'lady."* Ia melemparkan pandangan ingin tahu dengan cepat dari sudut matanya ke arah Lord Horbury lalu meninggalkan ruangan. Lord Horbury menunggu sampai gadis itu menutup pintu, lalu ia berkata, "Aku ingin tahu, Cicely, apa sebenarnya yang ada di balik kedatanganmu ke sini?" Lady Horbury mengangkat bahunya yang ramping dan indah. "Yah, mengapa tidak?" "Mengapa tidak" Aku rasa banyak sekali alasannya." Istrinya bergumam, "Oh, alasan...." "Ya, alasan. Kau ingat bahwa kita setuju bahwa dengan hubungan kita yang begitu buruk, lebih baik kita mengakhiri komedi hidup bersama ini. Kau mendapat rumah yang di kota dan uang untuk biaya hidup yang besar jumlahnyasangat besar. Dengan batas-batas tertentu kau boleh berbuat sekehendak hatimu. Mengapa tiba-tiba kembali?" Cicely mengangkat bahunya lagi. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Aku pikir itu-lebih baik." "Maksudmu, aku kira, itu berarti uang!" Lady Horbury berkata, "Ya Tuhan, alangkah bencinya aku kepadamu. Kau adalah orang yang paling jahat di dunia." *Baik, Nyonya. "Jahat" Jahat, katamu; karena kau dan penge-luaran-pengeluaranmu yang gila itu Horbury terpaksa digadaikan." "Horbury-Horbury-itu saja yang kaupedulikan! Kuda-kuda dan berburu dan menembak dan panen dan petani-petani tua yang membosankan. Tuhan, alangkah membosankannya untuk seorang wanita." "Ada wanita-wanita yang menyukainya." "Ya, wanita-wanita seperti Venetia Kerr, yang setengah kuda itu. Kau seharusnya kawin saja dengan perempuan seperti itu." Lord Horbury berjalan ke jendela. "Agak terlambat usul itu. Aku mengawinimu." "Dan kau tak bisa keluar dari itu," kata Cicely. Ketawanya sangat dengki dan penuh rasa kemenangan. "Kau ingin terlepas dari aku tetapi tak bisa." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Stephen berkata, "Perlukah kita memperbincangkan semuanya ini?" "Kau kuno sekali, bukan" Semua temanku terbahak-bahak kalau aku ceritakan kepada mereka apa-apa yang suka kau katakan." Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Silakan saja mereka tertawa. Mari kita kembali kepada pokok pembicaraan kita semula-alasanmu untuk kembali ke sini." Tetapi istrinya tak mau menurutinya. Ia berkata, "Kau memasang iklan di surat kabar bahwa kau tak mau bertanggung jawab atas hutang-hutangku. Apakah itu perbuatan seorang pria sejati?" "Aku menyesal aku harus mengambil tindakan itu. Kau ingat, aku sudah memperingatkanmu. Dua kali aku sudah membayarnya. Tapi ada batasnya. Kau kecanduan berjudi-ah, apa gunanya membicarakan itu" Tapi aku ingin tahu apa yang membuatmu datang ke Horbury. Dari dulu kau membenci tempat ini dan merasa sangat bosan tinggal di sini." Cicely Horbury, mukanya menjadi muram, berkata, "Kurasa itu lebih baik-untuk saat ini." "Lebih baik-untuk saat ini?" Stephen mengulangi kata-kata itu dengan berpikir. Lalu ia bertanya dengan nada yang tajam, "Cicely, apakah kau telah meminjam uang dari rentenir Prancis tua itu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yang mana" Aku tak tahu maksudmu." "Kau tahu dengan tepat apa yang kumaksudkan. Yang aku maksudkan adalah wanita yang terbunuh di atas pesawat dari Paris itu-pesawat yang juga kautumpangi dalam perjalanan pulang. Apakah kau meminjam uang darinya?" "Tidak, tentu saja tidak. Sungguh pikiran yang gila!" "Jangan bersikap tolol dalam hal ini, Cicely. Kalau wanita itu memang meminjamimu uang, sebaiknya kaukatakan kepadaku. Ingat, kasusnya belum selesai. Keputusan sidang pemeriksaan adalah pembunuhan yang disengaja oleh orang atau orang-orang yang tak dikenal. Polisi dari kedua negara sedang menyelidiki hal itu. Hanya soal waktu sebelum mereka akhirnya menemukan kebenarannya. Wanita itu pasti meninggalkan catatan-catatan tentang urusanurusan dagangnya. Kalau mereka menemukan sesuatu yang menghubungkan kau dan dia sebaiknya kita sudah siap sebelumnya. Kita harus minta pendapat ffoulkes untuk itu." (ffoulkes, Wilbraham and ffoulkes adalah pengacara-pengacara keluarga yang dari generasi ke generasi telah menangani tanah milik Horbury.) Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidakkah aku memberikan kesaksian di persidangan sial itu dan mengatakan bahwa aku tak pernah mendengar tentang wanita itu?" "Aku rasa itu tak membuktikan apa-apa," kata suaminya dengan gamblang. "Kalau kau memang ada urusan dengan Giselle ini, kau tak usah ragu, polisi pasti akan menemukannya." Cicely duduk tegak di tempat tidurnya dengan marah. "Mungkin kaukira aku yang membunuhnya -aku bangkit berdiri di pesawat itu dan meniupkan anak panah ke arahnya dengan sumpitan itu. Gila betul!" "Memang semua itu kedengarannya gila," Stephen mengiakan sambil berpikir. "Tetapi aku mau kau menyadari posisimu." "Posisi apa" Tak ada posisi apa-apa. Kau tak percaya satu pun dari kata-kataku. Persetan. Mengapa tiba-tiba saja kau mengkhawatirkan diriku" Peduli benar kau tentang apa yang terjadi padaku. Kau tak menyukaiku. Kau membenciku. Kau akan senang kalau aku mati besok. Mengapa berpura-pura?" "Apakah kau tidak terlalu melebih-lebihkan fakta" Bagaimanapun juga, biarpun kaupikir aku kuno, aku sangat memikirkan nama keluargaku-Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sebuah sentimen kuno yang mungkin kaucemooh-kan. Tapi itu memang begitu." Lord Horbury memutarkan badannya dengan cepat, meninggalkan kamar itu. Dahinya berdenyut-denyut. Pikiran demi pikiran memenuhi benaknya. "Tak suka" Benci" Ya, itu memang betul. Akan merasa senangkah aku kalau ia mati besok" Oh Tuhan, ya! Aku akan merasa seperti orang yang baru keluar dari penjara. Alangkah anehnya hidup ini! Waktu aku pertama melihatnya dalam Do it Now, kupikir, bukan main anak itu, alangkah cantiknya ia! Begitu bersih kulitnya, begitu molek.... Pemuda tolol! Aku begitu tergila-gila padanya-mabuk cinta.... Nampaknya semua yang indah dan cantik ada padanya, padahal sepanjang waktu dia memang selalu dia yang sekarang-kasar, keji, dengki, kepalanya kosong. .. aku bahkan tak bisa melihat kecantikannya sekarang." Stephen bersiul dan seekor anjing spaniel datang berlari kepadanya, melihat ke mukanya dengan pandangan sentimental yang memuja. Ia berkata, "Betsy yang baik," dan mengusap-usap kupingnya yang panjang. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ia berpikir, "Aneh juga orang memakai kata 'anjing' untuk memaki orang yang tak disukai. Seekor anjing seperti kau, Betsy, sangat berharga. Kau bahkan lebih berharga daripada hampir semua wanita yang pernah kutemui, walau mereka dijumlahkan bersama." Sambil menjejalkan sebuah topi tua untuk mengail ke kepalanya, Stephen meninggalkan rumah ditemani oleh anjing itu. Ia berjalan berputar tanpa tujuan di sekitar tanah miliknya dan perlahan-lahan urat-urat syarafnya mulai mengendor. Ia membelai leher kuda kesayangannya, bercakap sebentar dengan pengurus kudanya, lalu pergi ke perkebunannya dan mengobrol dengan istri petaninya. Stephen sedang berjalan menyusuri sebuah jalan yang sempit dengan Betsy di belakangnya waktu ia bertemu dengan Venetia Kerr yang sedang mengendarai kuda betinanya yang berwarna coklat kemerahan. Venetia kelihatan sangat menarik di atas kudanya. Lord Horbury melihat kepadanya dengan rasa kagum, rasa sayang dan rasa dekat di hati. Ia berkata, "Halo, Venetia." "Halo, Stephen." Gadis Penunggu Jenazah 1 Pendekar Rajawali Sakti 200 Bencana Tanah Kutukan Pemanah Sakti Bertangan Seribu 1

Cari Blog Ini