Ceritasilat Novel Online

The Next Passage 2

Animorphs - Alternamorphs 2 The Next Passage Bagian 2


Yang lainnya morph jadi burung juga. Bisa kau siapkan
sangkar besar, ada elang botak, sepasang osprey, seekor harrier,
dua elang ekor merah, dan seekor peregrine falcon.
jendela lain" Hologram dari kami"> Tanya Jake.
"Tentu saja. Hal itu tidak akan melukai Howler, dan mungkin
akan menyelamatkan kalian. Itulah yang baik dalam parameterku."
Ucap Jake.
Jendela jauh dari kami mulai terbuka. Langsung saja tujuh
ekor burung terbang dari situ. Sinar Dracon, ditembakkan, Pistol
Flechette ditembakkan. Howler itu menyerang hologram. Rencana
Jake berhasil! Jendela didekat kalian terbuka. Kau kembangkan sayapmu
dan mengepak dengan segenap tenaganya.
Kau meluncur dari jendala itu, mengepak seperti burung gila,
merasa putus asa dalam tiap kaki yang terlewati. Yang lainnya
terus mengepak kedepan. Kau tidak pernah menjadi burung sebelumnya. Kau dikuasai
oleh kebebasanmu untuk bergerak di tempat tiga dimennsi. Dari
sudut pandangmu kali lihat tiap pepohonan Iskoort terdiri dari
ribuan rinci. TSEEEW! Kau berteriak.
Ras sakit! Seperti ada poker panas yang dilemparkan pada
sayapmu. Kau tertembak! Teriak Jake.
41 Kau tetap terbang! Okay, tembakan Dracon itu tidak begitu
buruk. Misi ini belumlah berakhir.
Yang lainya terus menukik, terbang rendah dalam lingkup
pepohonan yang membingungkan serta semak-semak dan
bebungaan. Kau mengikuti, melajur diantara jalan setapak, seinchi
dari atas kepala para Iskoort yang berjalan di cahaya subuh.
B-r-r-r-r-r-r-t-t! Sebaris flechette menghantam sebatang pohon didepanmu.
Howler itu mengejarmu! Kau belok kiri dengan tajam, meluncur dibarisan pepohonan.
Seorang Howler membakar pepohonan didepan.
Teriak Tobias.
Tseeeew! Tseeeeew! Sayap kiri Marco hilang, terjatuh seperti batu terbakar
diantara para Iskoort dibawah. Marco terhuyung, diluar kendali,
terjatuh seperti batu. Dia terhempas ke tanah, menghilang dari
pandangan. Jake menukik mengejarnya.
Seorang Howler melompat dari sebatang
membidikkan senjata sinarnya saat di terjatuh.
pohon. Dia Tseeeew! Tseeeew! Raung Jake.
Teriakmu pada yang
lain, lalu kau berbalik tajam kearah kanan.
Pohon! Kau mengisar disekitar pohon, melegakan otot sayapmu, lalu
mengencangkannya lagi. Dan kemudian---BONK!
Kau menghantam sebatang pohon yang tidak pernah kau
lihat. Kau terjatuh, menabrak dengan begitu memalukan.
42 Seorang Iskoort berdiri disampingmu, dia memperhatikanmu.
Teriaknya. Kau balas ucapannya.
Suara Jake meraung di kepalamu. mengadakan suatu aturan. Mereka tidak boleh membunuh
Iskoort! Gunakan Iskoort itu sebagai tameng!>


Yang lainnya berlari menyelamatkan jiwa mereka.
Kau sudah mulai sadar dari pusing akibat tabrakan tadi. Kau
berduduk. Flap. Flap. Flap. Cassie hinggap disebelahmu.

Cassie terbang, berusaha
mencapai ketinggian. Kau mengepak sekali, dua kali. Kau sudah cukup tinggi untuk
melihat Howler. Dia berlari kearahmu, mata biru mematikannya di
fokuskan padamu. Kau menjerit.
Tseeew! Howler itu menembak!
Kau mengepak naik, mengarah ke Howler itu.
Dia mengangkat Sinar Draconnya, membidik.
Tseeew! Tseeew! Jerit Rachel.
saja. aku akan demorph..jangan Howler itu mendekat pada Cassie, senjatanya diarahkan.
Kau menukik. 43 Rachel menukik. Kau meraih, kau songsongkan
mencakar kepala botak Howler.
cakarmu bersiap untuk Tseeew! Tseeew! Howler itu menembak dalam jarak dekat.
Jerit Rachel.
Kau menatapmu penuh kengerian. Cassie tidak akan selamat
dari tembakan itu. Tubuh osprey-nya berasap. Bisa kau baui
adanya bau daging terbakar darinya.
Tiba-tiba segrup Iskoort datang berlarian. Mereka berlarian
ke tubuh Cassie dan dia menghilang.
Kau berteriak pada mereka.
Rachel meluncur untuk menyerang.
Ujar Tobias. Erek membuat hologram akan Iskoort. Ax, Marco, dan
Tobias tersembunyi di dalamnya. Erek mempertahankan hologram
itu lama sekali untuk memeriksa tubuh Cassie, untuk melihat
apakah ada suatu cara untuk menyelamatkannya.
Setelah beberapa saat penuh ketegangan, hologram itu
muncul kembali, "Maafkan aku," Ucap Erek. "Cassie sudah tewas."
Jerit Rachel. Tatapan mata elangnya kelihatan
kosong. Bisa kau dengar penderitaan dari suaranya.
Yang lainnya tediam saat kalian bertemu pemandu dan
dituntun ke tempat persembunyian baru. Suatu pabrik yang sudah
di tinggalkan. Dipenuhi oleh mesin berdebu yang misterius.
Erek meletakkan tubuh osprey Cassie pada mesin aneh yang
kelihatan seperti peralatan Merry-go-round. Rachel menemukan
selimut tua dan menutupinya. Kau dan Rachel demorph.
"Apa yang terjadi pada Jake?" Kau bertanya.
Ujar Ax.
"Apakah dia....menghilang?" Kau bertanya.
Ujar Tobias dengan kasar. 44 "Aku akan pergi denganmu," Sahut Rachel.
Ucap Tobias lagi. akan membutuhkan kekuatan yang lebih besar disini. Aku akan
pergi sendirian.> Tobias pergi. Setelah dia pergi, Rachel memandangmu, matanya berkilau
penuh duka cita dan penyesalan. Tatapannya membuatmu takut.
"Ini semua salahmu," Dia berkata pelan padamu.
Marco juga telah demorph dan menatap dalam keheningan
dari jarak beberapa kaki.
Ujar Ax. tidak akan membantu,> Rachel mengunci tatapannya pada dirimu,penuh kemarahan.
"Kesalahanku?" Kau bertanya dengan lembut padanya.
"Kau yang membuat Cassie terbunuh."
"Rachel," Marco mencoba mendamaikan.
Tapi Rachel tidak mundur. Dia tepat dihadapanmu. "Aku ingin
kau berjanji sesuatu padaku."
"Apa?" "Bahwa kau akan menjauh dari pertempuran mulai sekarang,"
Sahut Rachel. "Aku tidak ingin kau membuat orang lain terbunuh,"
Berjanji" Pergilah ke Bab 14.
Jika kau menolak, pergilah ke Bab 16.
45 Bab Empat Belas. "Baiklah. Aku berjanji tidak akan mengambil kesempatan lain
lagi." Rachel akhirnya mundur. Bersandar ke dinding dengan duka
citanya. Marco dan Ax mendekatinya. Kau dengar mereka bertiga
berbisik-bisik, tapi kau tidak bisa mendengar apa yang mereka
katakan. Kau duduk bersandar dinding dan menunggu Tobias dan Jake
pulang. Erek duduk terdiam beberapa yard darimu. Kau merasa
bahwa dia melindungimu. Kau mati rasa. Ketakutan akan kematian Cassie. Di sakiti
akan rasa bersalah. Tapi tidak yakin apa yang bisa ku lakukan
untuk mencegahnya. Mungkin jika saja kau mengabaikan kotak itu.
Tidak pernah mengangkatnya.
Tick. Tick. Tick. Jam demi jam yang menakutkan. Kemudian--Flap, flap, flap.
Kau berdiri saat satu---tidak dua---burung terbang ke
pabrik tempat kalian. Kau lega karena yang lainnya datang.
"Jake!" "Oh, Jake...Cassie..Cassie..."
Jake hinggap di tempat dimana wujud kecil Cassie berbaring.
Dia mulai tumbuh dari wujud falconnya, berubah menjadi manusia.
Saat mulut manusianya terbentuk, dia menjerit kemarahan dan duka cita yang menyakiti hatimu.
46 dengan Berjam-jam berlalu saat Jake duduk disamping Cassie.
Matahari sudah terbenam saat dia memanggil kalian semua. "Aku
punya rencana," Begitulah katanya.
Kau menumpukan harapanmu di pagi hari esok.
Kalian dipandu ke toko kosong di ujung jalan sempit. Ax
pergi. Keluar ke jalanan padat, berharap untuk memancing
Howler. Tobias, terbang diangkasa diatas jalan sempit, melaporkan
suasana dengan bahasa pikiran.
mereka akan melihat Ax dalam beberapa detik dari sekarang.>
"Lakukan sekarang," Ujar Rachel padamu.
Kau mengangguk perlahan, berharap kau tidak pernah setuju
untuk tidak ikut campur. Sekarang rencana-nya sudah dijalankan,
sekarang yang lainnya menghadapi bahaya, kau merasa seperti
seorang pengecut. "LAKUKAN," Perintah Rachel.
"Baiklah!" Kau mulai morph.
Turun, turun, turun, kau menyusut. Kau merasakan cairan
didalam tubuhmu bergejolak saat organ dalam tubuhmu bergeser
dan menyatu. Bulu-bulu kasar tumbuh di lengan, dan kakimu.
Dua kaki tambahan, meledak keluar dari dadamu.
Ujar Tobias penasaran. sudah sangat dekat. Keramaian itu menghalangi mereka. Terlalu
banyak Iskoort dijalan itu. Oh. Man! Dia juga......mereka
melihatnya! Ax-man, lari! Lari!>
Mulut dan hidungmu menyatu menjadi jarum penusuk yang
kuat. 47 Pemandangan campuran lalat berkedip. Kau bisa melihat
Rachel lagi. Melihat wajahnya dari ribuan sudut yang berbeda.
Hanya saja sekarang dia marah, wajah manusianya telah berubah
menjadi wajah grizzly yang marah.
Ujar Rachel.
Kau gerakkan sayapmu, terbang keatas, naik-naik hingga
berada di belakang telinga beruang yang berbentuk U terbalik.
"Ini waktunya," Ujar Jake. "Aku harus melakukannya. Rachel,
kau tahu apa yang harus kau lakukan. Jika aku lepas kendali, tidak
bisa mengendalikan morph ini. Jika aku mulai howl..kau harus
melakukannya." Jika Jake lepas kendali dari morphnya. Rachel...akan.....akan
melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Dengan cepat.
Sebelum Jake bisa melukai salah satu dari kami.
Kau hilang dibalik bulu-bulu tebal. Lengket dengan kaki
lalatmu yang lengket. Kau tidak bisa melihat, tidak bisa
mempengaruhi pertempuran, tapi kau masih tetap bisa mendengar
apa yang terjadi. Teriak Tobias. Seperti serigala mengejar kelinci. Man! Anak itu tidak bisa
berlari! Ax-man! Bukaan disebelah kananmu!>
Menit-menit menegangkan berlalu. Kau tahu bahwa Jake
sedang morph menjadi seorang Howler, tapi kau tidak bisa
melihatnya. Tidak ada yang berbicara hingga-- Ucap Jake pada
Rachel.
Ucap Jake. Pembunuhan adalah permainan bagi Howler. Mereka bersenangsenang. Mereka menikmatinya.>
48
Animorphs - Alternamorphs 2 The Next Passage di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

datang!> Teriak Tobias.
Terdengar suara pistol flechette, pada jalan diluar pintu,
hanya beberapa lusin kaki dari kalian.
Ax menjerit kesakitan.
Teriak Tobias.
WHAM! Kau dengar suara derapan kaki Ax. Berderap dengan Howler
yang mengikutinya. Perkelahian, gebukan, letusan, derakan,
erangan, raungan. Suara tembakan Flechette. Suara tinju yang
menghantam daging, Kau rasa Rachel sedang berlari, bertarung, menghindar. Bisa
kau rasakan udara yang bergerak mengenai bagian sensitif dari
tubuh lalatmu. Tapi kau tidak tahu apa yang terjadi. Kemudian......
Teriak Jake.
Kau tetap sembunyi di bulu Rachel, tak tertahankan, tapi
sudah terlambat. Kau tidak bisa membantu. Kau tanpa daya dalam
morph lalat. Dan kau punya janji yang harus kau tepati.
Banjir suara dan getaran berlanjut. Beberapa senjata yang
ditembakkan selama beberapa menit. Tamparan. Tubuh yang
berjatuhan. Pemandu yang gemetaran.
Teriak Jake dalam bahasa pikiran. Emiter ingatan itu! SEKARANG! Dia mulai berdiri!>
Apa yang terjadi! Kau penasaran. Dimana Marco" Mengapa
dia tidak merespon" Rencananya adalah untuk mencampurkan ingatan kalian
berempat kedalam kepala Howler. Hidupmu ditambah hidup Jake,
Rachel, Marco, Ax, Tobias, Bahkan pemandu. Dan juga ingatan
panjang dari Erek. Sekali ingatan itu masuk kedalam kepala
49 Howler, ingatan itu akan terbang tanpa batas kedalam ingatan
Howler lainnya. Tiba-tiba hening. Tidak ada suara pertempuran.
Tidak ada tembakan Sinar Dracon.
Diam. Kau bertanya penasaran.
"Mereka menghilang," Ujar Erek. "Howler itu menghilang."
50 Bab Lima Belas. Dunia Iskoot hilang. Hilang begitu saja.
Kau tidak lagi seekor lalat.
Kau berada dalam tubuhmu sendiri, duduk di bangku
belakang limusin yang nyaman. Hembusan angin yang sejuk
menyapu wajahmu saat kau berkendara di kota New York.
Confetti melayang dibawah langit biru tanpa awan. Jalanan yang
penuh sorakan yang meneriakkan namamu.
"Siapa yang mengganti salurannya!?" Rachel meraung.
Ujar Ax.
"Parade Ticker-tape." Ujar Marco. "Apakah ini artinya
Yankee menang kejuaraan dunia lainnya?"
Kau berbalik dan menghitung teman-temanmu. Marco, Ax,
Jake, Rachel, Tobias.....
Tidak ada Cassie. MENGAKUI BATASANMU TIDAKLAH MUDAH.
Suara yang menggelegar dengan mudah memenuhi jurang
pencakar langit. "Tidak ada candaan," Gerutumu.
KAU TELAH LULUS UJI "Terima kasih."
TAPI BAYARANNYA BEGITU TINGGI. AKSIMU MENGAMBIL SUATU KEHIDUPAN. AKAN KULAKUKAN HAL
YANG SAMA "Apa" Apa maksudmu?" Kau meraung. "Kita telah sepakat.
Jika aku menang, kau akan menyelamatkan orang tuaku!"
SATU 51 "Itu bukanlah kesepakatan kita1"
KAU HARUS MEMILIH. "Memilih" Tapi itu mustahil!"
Bagaimana bisa kau memilih" Memilih membiarkan salah satu
orang tuamu hidup berarti memilih yang satunya lagi tewas.
Apakah kau memilih ayahmu hidup dengan ingatan bahwa ibumu
dijadikan pengendali" Apakah kau memilih ibumu hidup dengan
ingatan bawha ayahmu dijadikan budak"
Animorphs yang lain memperhatikanmu. Rachel marah. Ax
mengundurkan diri. Marco menguap. Mata elang Tobias menatapmu sengit, mustahil untuk dibaca. Dan Jake....
Jake memohon. Dihantui. Kau tahu apa yang harus kau lakukan.
Dan dia tiba-tiba muncul. Duduk diantara Jake dan Rachel.
Tersenyum. "Hei!" Ucapnya. "Aku suka parade ticker-tape!"
52 Bab Enam Belas. Seseorang membangunkanmu ditengah malam. Ax. morph lalatmu. Kita harus keluar.>
Kau pening, bingung. Ruangan ini gelap. Kegelapan yang sangat
gelap tanpa cahaya sedikitpun. Kau dengar seseorang menghantam
pintu, yang lainnya berhamburan.
Kau morph. Kau tidak bisa melihat pijakanmu saat kau menghambur
kebawah, hidungmu memanjang, mata campuran lalat berkedip.
Tapi kau sudah bersiap akan perubahan yang terjadi pada tubuh
bagian dalammu. Kau tidak merasa sakit. Tapi bisa kau dengar
suara gencetan, bergejolak, saling himpit didalam tubuhmu.
Kemudian----Hamburan udara! Tidak begitu banyak, tapi sangat jelas bagi
indera lalatmu. Sesuatu mau mengapit tubuhmu.
Kau gerakkan sayapmu. Terbang.
Atap-atap. Kau melaju kedepan. Dinding! Kau terbang ke arah yang lain.
Dinding lain. Bzzzzz... Sayapmu mengenai atap-atap, dan dindingm membuat suara
seperti seekor serangga yang terjebak dalam kaca.
Sebuah kaca. Kau berada dalam suatu wadah yang tingginya sepuluh kali
dirimu dan lebarnya setengah ukuran itu.
Terjebak. Kau memanggil-manggil.
Tidak ada jawaban. 53 Kau berpikir untuk, Demorph.
Kau fokuskan pikiranmu pada tubuhmu sendiri dan mulai
berubah. Segera setelah kau demoprh kau berupa tumpukan
daging aneh yang menekan wadah dinding kaca.
Tapi wadah itu tidak pecah. Dinding dan langit-langit
menekan, menghimpit dirimu.
Tidak, tidak, tidak! Kau morph balik jadi lalat. Kau mulai panik. Apakah Howler
itu telah menangkapmu" Tidak. Hal itu tidak benar. Howler tidak
menahan orang. Howler menyerang. Mereka tidak menyusup.
Kemudian kau ingat...... Suara Ax. Ax menyuruhmu untuk morph menjadi lalat.
Kau tawanan, tapi bukan oleh Howler.
Kau tawanan dari Animorphs.
Kau bertanya.
Hening. Dan kemudian terdengar suara Rachel. Kami harus menyingkirkanmu sebelum ada orang lain yang
terbunuh.> Butuh waktu dua jam bagimu agar kau menjadi seorang
nothlit. Seorang yang terjebak dalam wujud morph.
Dua jam penuh kengerian. Kau menghabiskan untuk menangis, mengancam, memohon.
Kau tahu saat dua jam itu sudah
mengangkat wadah kaca dan melepaskanmu.
habis seseorang Kau jadi seorang Nothlit. Dan kabar buruknya lalat
hanya hidup selama dua minggu. Kembali ke
halaman 45 dan coba lagi.
54 Bab Tujuh Belas. Erek, pemandu, dan Tobias memperhatikan dengan tidak
sabaran saat kalian morph.
Kau menjadi Hork-Bajir. Cassie dan Marco morph jadi
osprey. Jake jadi Falcon, Rachel jadi elang botak, Ax menjadi
harrier. Saat yang lainnya menyusut, kau malah tumbuh dua kaki. Kau
cukup tinggin untuk bisa menyikatkan kepalamu pada langit-langit
di kamar Iskoort ini. Wajahmu membundar. Rahagmu terbentuk dan menjadi
lembut seperti peluru. Bibirmu memanjang keluar. Matamu
sempit. Kulitmu berubah warna menjadi hijau-hitam. Jari kakimu
berubah dan menyatu menjadi tiga jari, dan satu taji Hork-Bajir.
Tulang ekormu memanjang dan tumbuh ruas demi ruas.
Berubah menjadi Hork-Bajir itu mengerikan. Kali terakhir
kau melihat makhluk mengerikan itu, adalah saat mereka
mengacak-acak rumahmu. Sekarang kau berubah menjadi salah
satu dari "Makhluk liar."
SHWOOP! Pisau tersembul dari keningmu.
SHWOOP! Pisau tersembul dari pergelangan dan sikumu!
SHWOOP! Pisau tersembul dari lututmu.
Kau suka morph ini. Kau merasa aman dalam tubuh ini. Kuat.
Tapi kau beranikan dirimu sendiri, berharap untuk bertarung
dengan pikiran kejam Hork-Bajir. Pikirannya dipenuhi dengan
hamburan insting. Tapi bukan kekerasan. Kau hanya tidak begitu ingin....berlari...Berlari dan mendaki.
Ujar Tobias.
55 Kau menimpali, asap racun
ini mulai membuatmu merasa pusing.
Ucap Jake. Sekarang.> Temanmu yang lain bergerak kearah jendela. Kau biarkan
mereka pergi duluan. Enam burung mengepak susah payah. Kau
mendaki dari sisi miring bangunan, kau tahu bahwa kau harus
buru-buru. Kau tatap kebawah. Kau berada di gedung tingkat lima,
memusingkan rasanya, juga menakutkan.
Tapi Hork-Bajir tidak tahu rasa takut. Tidak mengerti
konsep terjatuh. Kau biarkan insting Hork-Bajir mengambil alih
dirimu. Kau ayunkan kaki bercakarmu keluar jendela, lalu berbalik
menghadapi ruangan. Kau pegang pegangan jendela dengan tangan
mu yang berjari empat itu.
Turun! Itulah yang dipikirkan Hork-Bajir.
Kau tendang pelan pada tempat dimana kau tempatkan pisau
lututmu. Srrrreeecchh! Pisaumu tidak mau menahan! Kau terhuyung, mencoba
menarik dirimu keatas, untuk merangkak lagi dari jendela.
Tapi sekarang gravitasi menarikmu kebawah. Racun serangga
tadi memperlambat refleksmu. Howler berlarian dan ada yang
melompat di pojokan bangunan. Mereka melihatmu!
Sreeeeeccch! Sreeeeeccch! Sreeeeeccch! Sreeeeeccch! 56 Tanduk pisaumu terdengar seperti geretan jari pada papan
tulis saat kau menuruni bangunan Iskoort, kau semakin cepat.
Lalu kau bahkan kehilangan pegangan.
Splat! Kau tewas. Pilihan morph yang buruk. Pisau Hork-Bajir
diadaptasi untuk kulit pohon"bukan bangunan
Iskoort. Pergilah ke halaman 40 dan coba lagi.
57 Bab Delapan Belas. Ruang hampa putih itu menghilang.
Kau berada di dalam hutan. Dikelilingi oleh pepohonan dan
pakis raksasa. Cahaya mataharai yang terang menyinari dari balik
dedaunan. "Hrrrrhuh!" Kau melompat. Ada suara dengusan berasal dari belakangmu.
Kau dengar suara cabang yang didorong. Ada sesuatu yang
bergerak. Sesuatu yang besar.
"Apa itu?" Cassie bertanya dengan risau.


Animorphs - Alternamorphs 2 The Next Passage di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ax berputar dengan perlahan-lahan, pisau ekornya
disiagakan. Tobias menawarkan kesanggupannya. Dia
terbang melalui pepohonan.
Crash! Crash! Tetap di belakangmu. Tapi lebih dekat.
"HuuuuuRROOOOOOAAARR!"
Wham! Wham! Tanah bergetaran hebat. Ada sesuatu yang
datang. "HrrrrRRRROOOOAARRRRRR-unh!"
Tepat dibelakangmu! Kau mengintipnya. Apa yang kau lihat
hampir saja membuatmu kencing di celana.
Kau dikejar...oleh reptil. Tapi reptil ini sama dengan yang ada
di film Godzilla. Reptil ini panjangnya setengah panjang lapangan
bola dan ukurannya sebesar rumah kecil. Gigi tajamnya yang
basah berkilauan. "T-Rex?" Kau menggerutu kengerian.
58 Tidak mungkin! Gila! Dan hanya beberapa kaki jauhnya!
"HrrrrRRRROOOOOAAAARRRR!"
Lari! Jantungmu berdebar-debar mau keluar dari tulang rusukmu,
kau berkeringat dingin. Menjerit-jerit saat kau kabur. Dedaunan
menampari wajahmu. Ranting pohon menyabeti lenganmu.
Yang lainnya berlari di depan. Kau melihat bayangan mereka.
CRASH! CRASH! Kau berlari sekuat tenaga.
T-Rex itu berlari semakin keras.
Mungkin hanya sekaki jauhnya sekarang!
CRASH! CRASH! CRASH! CRASH!
Kakimu tersangkut di akar pohon! Kau terbang, terguling,
kemudian--"Ah!" Kau terbanting ke tanah dengan keras. Kau tidak bisa
bernafas. Tidak bisa bergerak. Kau terpaku karena panik.
Kepala T-Rex turun ke bawah. Matanya yang lapar mengunci
dirimu. Bisa kau rasakan nafasnya yang hangat di wajahmu baunya
tengik. Inilah akhirnya. Kau pejamkan matamu. Kemudian--PILIH MORPHMU. KECOA ATAU SERIGALA
Ellimist. "Apa yang kau lakukan?" Kau berteriak padanya. "Apa kau
mencoba membuatku terbunuh?"
Kau buka matamu. Kau harapkan keadaan sudah aman. Kau
harapkan untuk melihat dunia yang lagi di "Pause."
59 "HRRRRRROOOOAAARRR!" Rahangnya se inchi lagi dari
hidungmu, rahangnya terbuka. Kau lihat giginya, serta lidahnya
yang seukuran sofa itu. "Aaaagggghhh!" Kau menjerit.
CRUNCH! T-rex itu mengatupkan rahangnya serambut saja jaraknya
dari telinga kananmu. Kau sentuh telingamu dengan kedua tangan.
Menjerit-jerit, gemetarann.
PILIH. Jika kau pilih kecoa, pergilah ke Bab 19.
Jika kau pilih serigala, pergilah ke Bab 26.
60 Bab Sembilan Belas. Kau berguling. Terhuyung-huyung.
Apanya yang bagus dari morph kecoa" Apanya yang bagus
dari segala morph sekarang" T-rex akan menjadikanmu makan
malam sebelum kau sempat morph.
Kepalanya yang besar turun lagi. Sangat dekat sehingga kau
bisa melihat kulitnya yang bertotol-totol itu, kau lihat salah satu
totolan yang gelap, serta basah.
Dengan mengikuti instingmu kau menghindar ke balik
sebatang pohon. Kau fokuskan bagian kecil dari otakmu pada kecoa. Kau
bayangkan ukurannya yang kecil, tubuhnya yang dengan mudah
sesuai itu. "HrrrrRRROOAAAARRR!" T-rex itu meraung penuh amarah.
WHAM! WHAM! Dia datang dari balik pohon tempatmu sembunyi.
Kau tidak bisa sembunyi. Kau tidak bisa melarikan diri darinya.
Kau tidak bisa morph dengan cepat.
Hanya ada satu kesempatan.
Kau berlari tepat kearah rahangnya yang terbuka. Terciprat
ludahnya yang meluber. Berlari dengan gesit dari balik dagunya.
Kau berlari melalui kaki T-rex yang sebesar kolom raksasa.
Dari bawah perutnya yang menjulang di atasmu seakan langitlangit abu-abu yang rendah.
T-rex itu tidak bisa menjangkaumu. Tidak bisa memasukkan
kepalanya yang besar itu kebawah kakinya. Dia melompat-lompat
61 dan berputaran, berbalik dan menghantam sebatang pohon dengan
ekornya. Saat berlari kau mulai menyusut. Empat kaki. Tiga, tiga
perempat. Tiga setengah. Kau lihat kebawah kearah kakimu, kau lihat dadamu yang
dilapisi kulit pelindung kecoa yang berwarna coklat. Menjijikkan,
tapi paling tidak itu artinya morphnya bekerja.
Jari-jarimu meleleh bersama. Kali berikutnya saat kau
pandang, jari-jari itu membentuk suatu kaki dengan banyak
sambungan. SPLOUT! SPLOUT! Antena keluar dari keningmu saat kau berlari dari bawah
ekor T-rex. Tubuhmu menjadi kaku saat kakimu menjadi tebal.
Tiga perempat kaki. Tiga kaki. Dua tiga-perempat.
Kau menelungkup mencoba bersembunyi didalam pakis
raksasa. Pinggangmu menjepit. Tubuh bagian bawahmu berubah
menjadi abdomen serangga. Tengkorakmu meleleh. Telinga dan
indera pendengaranmu memudar, membuat suara raungan T-rex
itu terdengar begitu jauh.
Yang mana terasa baik. Sebab T-rex itu semakin dekat. Dia dengan sabaran
mengendus-endus pakis, mencarimu dengan hidungnnya yang
menonjol. Pikiran kecoa menyeruak disaat yang bersamaan dengan kaki
tambahan yang tiba-tiba keluar dari dadamu.
Aku keren, begitulah kira-kira apa yang dipikirkan kecoa.
Kecoa itu bahagia dibawah pakis. Tenang.
Kemudian----- 62 CHOMP! Dia mendapatkanmu! Naik, naik, naik, kau naik. Kecoa sepanjang dua kaki digigit
oleh gigi dinosaurus yang jauh lebih besar. Naik tinggi hingga ke
udara. Basah, pink, hangat. Kau berada didalam mulut T-rex! Dijilatjilat di lidahnya yang basah.
Entah mengapa kau berhasil menjaga konsentrasimu, untuk
membuatmu terus morph. Sekarang kau panjangnya satu kaki.
Setengah kaki. Kau bebas dari gigi raksasa. Kau terpotong dua.
Tapi entah mengapa kau masih tetap hidup.
T-rex itu menguyahmu, tapi sekarang kau jauh lebih mirip
kecoa daripada manusia dan tempat diantara gigi dinosaurus dan
gusinya seperti gua pink besar.
Pergilah kearah cahaya, kau berpikir begitu.
Sekarang pikiran kecoa itu sudah mulai panik, mulai protes.
Kau melawannya untuk mengambil kendali. Kau merangkak tepat
keluar dari bibir T-rex, terus hingga ke kulitnya yang seperti
kerikil. Pastinya menggelitik. T-rex itu menggoyangkan kepalanya yang besar, sehingga
membuatmu terbang. Turun, turun, turun. Kau melihat sekilas warna biru,hijau, coklat.
THUNK! Kau mendarat di tanah basah. Kakimu bergerak-gerak di
udara. Kau meregang, merenggut, meregang, merenggut, dan
berbalik. Kau hanya sepotong namun tetap hidup.
Membunuh kecoa itu sulit.
63 Bab Dua Puluh. Kau bawa dirimu kebawah tanah lembut disamping akar
pohon. Tubuh kecoa itu membuat dirinya kecil, sehingga muat
dengan nyaman. T-rex itu tidak tahu bahwa kau sudah keluar dari mulutny.
Dia tidak tertarik lagi. Dia telah menemukan mangsa baru!>


Dari tempatmu bersembunyi, kau tidak bisa melihat apa yang
terjadi pada temanmu, Tapi kau dengar panggilan mereka dan
teriakan dari jarak yang terasa jauh. Bahkan pijakan kaki T-rex
memudar juga. Kau seekor serangga sendirian dalam dunia Dinosaurus.
Sekarang apa" Temukan yang lainnya, kau berpikir begitu.
Hal itu artinya demorph dulu. Harus. Mencari mereka dalam
wujud kecoa akan butuh waktu selamanya.
Dengan kemalas-malasan, kau konsentrasikan tubuhmu sendiri dan kau rasakan perubahan yang terjadi. Antenamu hilang.
Kerangka kecoamu berubah menjadi kulit manusia yang lembut.
Kaki tambahan menjadi layu dan terhisap ke dalam dadamu.
Dan kau tumbuh. Naik dari tempat sembunyimu yang aman.
Membesar menjadi ukuran tubuhmu yang sesunggugnya.
Suara gemeretakan terdengar saat tulangmu tumbuh kembali dan bersatu membentuk kerangka manusia. Suara slish
slosh di perutmu, Ginjal, pankreas, dan urat darah muncul
kembali. Jantungmu muncul dan langsung berdetak di balik tulang
rusukmu. Sekarang kau seorang manusia sendirian di dunia Dinosaurus.
Kau berjalan, lalu berhenti, lalu mulai berlari.
"Teman-teman! Tunggu aku!"
Tidak ada yang menjawab. Mengikuti jejak mereka tidaklah sulit.
64 Kau bisa melihat anak pohon yang hancur dilalui T-rex di
hutan. Kau bisa mengikuti jejak kaki dinosaurus itu.
Ada satu jejak setiap lima atau enam kaki.
Kau berlari hingga paru-parumu terbakar dan sebelah
tubuhmu nyeri. Kau melambat hingga berjalan, susah payah. Kaki telanjangmu berdarah dan lecet-lecet.
Suara dari hutan membuatmu takut.
Ranting digigit. Daun-daun dikunyah. Sesuatu yang lari terbirit-birit dari bawah tetumbuhan
rendah. Cahaya dibawah pepohonan yang mulai memudar. Langit
berubah daru biru menjadi lebih biru hingga merah. Pepohonan di
sekitarmu mulai kelihatan ketajamannya.
Senja muncul. Kemudian malam. Kau mungkin sudah melalui sepuluh menit di hari terang. Dua
puluh. Apakah dinosaurus berburu di malam hari"
Kau tidak tahu. Kau keluar dari dalam hutan dan muncul pada suatu padang
berumput tinggi. Kau lihat cahaya berkedip di tempat jauh. Kau
membaui adanya sesuatu-----Asap!
Dan sesuatu yang lain---Daging!
Kau berlari. Jake, Cassie, Marco, Rachel dan Ax menceritakan petualanganya padamu disaat kau menguyah kebab T-rex.
Beginilah intinya : Ax membunuh T-rex itu beberapa detik sebelum T-rex itu
membunuh Marco. Cassie mendapat akal untuk mengubah T-rex itu menjadi
bahan makanan dan sepatu.
65 Rachel menggunakan beberapa pasang ranting untuk membuat api. Setelah memakan beberapa potong daging, kau mulai
menguap. Ingatan saat kau berlari-lari di hutan, adrenaline yang
terus terpacu. Kelopak matamu sulit ditahan lagi. Begitu pula
dengan kepalamu. Yang lainnya masih tetap berbicara, tetap berdiskusi akan
situasi ini. Kau regangkan dirimu disamping api unggun. Kau jadikan
tanganmu sebagai bantal dan menutup matamu. Hampir saja kau


Animorphs - Alternamorphs 2 The Next Passage di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terlelap dalam tidur tanpa mimpi.
Awalnya kau tidak sadar apa yang membuatmu terbangun.
Kau menatap gelapnya malam. Berguling dan berkedip-kedip pada
kobaran api. Cassie dan Ax berdiri. Rachel menggetarkan dirinya sendiri
untuk tetap terjaga. Semuanya menatap kegelapan.
"Apa itu?" Kau bertanya, lalu duduk.
Jake berteriak, dia berlari dari kegelapan. "Semuanya pergi
dari situ!" Dia berteriak. "Ada binatang yang berlarian karena
takut." "Binatang yang berlarian karena takut?" Marco bertanya
tidak percaya. "Ada apa ini. apakah film koboi?"
"PERGI!" Teriak Jake.
Apakah kau morph jadi kecoa" Pergilah ke Bab 21.
Apakah kau berlari" Pergilah ke Bab 22.
66 Bab Dua Puluh satu. Morph, morph, morph! Begitulah yang kau pikirkan.
Bisa kau dengar suara dinosaurus yang datang.
Boom! Boom! Boom! Kau mencoba untuk memfokuskan pikiran kecoamu yang
panik. Antena keluar secara kasar dari kepalamu. Itulah
perubahan pertama. Lebih cepat, Kau berpikir begitu.
Suara yang seperti peti. Seperti kereta api yang mengejarmu. BOOM! BOOM! BOOM! Samar-samar kau lihat kawanan dinosaurus yang berlarian.
Dinosaurus berleher panjang. Besar, dengan ekor yang panjang.
Lebih panjang daripada gajah atau jerapah. Kepalanya setinggi
puncak pohon. "Mengapa mereka berlarian?" Kau bertanya.
Teriak Tobias.
BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! BOOM!
Dino itu mendekat, semakin dekat, lebih dekat.
Bersembunyi atau dipijaknya.
Tapi kau tidak bisa bersembunyi hingga kau menjadi kecil.
Dan kau belum lagi menjadi kecil!
Tubumu terbagi-bagi menjadi beberapa bagian. Kulit pelindung keras terbentuk di tangan manusia dan kaki, di wajah
juga. Tapi kau belum menyusut. Kau berupa makhluk setinggi
empat kaki setengah kecoa-setengah manusia.
Dan datanglah anak besar itu.
Teriak Tobias.
Kau mencoba, dan tersandung. Di kelilingmu. Dinosaurus
seukuran paus berlarian, menghalangi sinar bulan. Kawanan dino
itu diseluruh kelilingmu.
Kau terjebak! 67 Kaki cakar luar biasa besar lewat dari atas kepalamu.
Dinosaurus yang bergerak disekitarmu seperti aliran air disekitar
batuan sungai. Apa yang bisa kau lakukan hanyalah tetap berdiri dan
gemetaran. Kecillah, Katamu pada dirimu sendiri. KECILLAH.
Kau mulai menyusut. Kau sekarang kecoa seukuran anjing. Kecoa seukuran kucing.
Dan kemudian--Ada cakar besar lain yang ada diatas kepalamu.
Uh-oh. Kau kecoa yang tewas. Pilihan yang buruk. Kau tidak punya waktu untuk morph.
Kembalilah ke halaman 66 dan pilih lagi.
68 Bab Dua Puluh Dua. Kau berlari. Boom! Boom! Boom! Jake tepat didepanmu. Ax didepannya.
Yang lainnya dibelakang entah dimana. Aku senang kakiku
tidak sependek kaki Marco, kau berpikir begitu.
Kau dengar saura dinosaurus yang mendekat.
Boom! Boom! Boom! Suaranya seperti petir. Seperti kereta
api yang mengejarmu. BOOM! BOOM! BOOM Disanaa dan disini, kau lihat kawanan dinosaurus berleher
panjang, berekor besar. Besar dan cukup berat untuk melindasmu
seperti gilingan uap. Otot kakimu nyeri. Apalagi paru-parumu. Tapi kau paksa
terus tubuhmu. Kau isi bahan bakarnya dengan rasa takut.
Teriak Tobias.
BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! BOOM!
Semakin dekat, lebih dekat lagi, suara petirnya semakin
keras. Disekelilingmu. Kawanan dino di sekelilingmu.
Kau mencoba berlari bersama mereka. Tapi dinosaurus
berleher panjang berlarai lebih cepat. Dan mereka juga dikompori
oleh kepanikan mereka. WHAAMMM! Tanah berguncang, membuatmu terhuyung.
"ScreeeeeEEEE!"
Seekor dinosaurus meraung panik. 69 berleher panjang Kelihatan suatu bayangan yang kelihatan karena cahaya
bintang dan bulan. Membuatmu gemetaran, kau berbalik dan
melihatnya. Kemudian-----CHOMP!
"Agggghhh!" Kau menjerit.
Kegelapan. Nafas panas. Permukaan kasar dan licin dibawahmu. Lidah! Kau berada di dalam mulut T-rex!
GULP! Kau ditekan dari segala arah. Meremasmu kebawah, terus
kebawah, pada terowongan mimpi burukmu.
Kau lagi ditelan! Bukaan besar. Cairan disekelilingmu. Air. Bukan, bukan,
bukan, bukan, Terlalu panas kalau air. Asam pencerna.
Kau lagi di cerna. Kau buta, tuli, kecuali suara yang mengaduk-aduk di lambung
ini. Dan hentakan keras jantung yang berdetak.
Kau digiling oleh daging hangat, keatas pada sesuatu yang
terasa seperti tulang. Makanan ringan terakhir T-rex"
Kau tahan nafasmu. Kau tidak ingin bernafas pada asam
lambung yang ada dalam perut T-rex.
Apa yang bisa kau lakukan"
Dengan lonjakan energi putus asamu, kau mencoba mencakar
untuk membuat jalan keluar. Tapi tidak berguna. Kau tak bisa
merenggut daging lembut dalam perut dinosaurus.
Apa yang bisa kau lakukan"
Ellimist hanya memberikanmu satu morph : Kecoa.
Kau mulai morph. 70 Hampir saja oksigen yang ada dalam otakmu habis. Kau
berpikir lebih jelas. Tubuh kecoa bisa hidup jauh lebih lama dari
manusia tanpa adanya udara.
Kau tumbuh semakin kecil. Sekarang suara adukan perut
tidak lagi menyakitkan. Kau hidup. Tapi untuk berapa lama"
Kau pingsan. Sadar. Pingsan.
Saat kau terbangun untuk yang kedua kalinya kau sadar
bahwa perutnya sudah berhenti mengaduk. Indera perasa
kecoamu bisa merasakan udara segar.
Kau paksa tubuh kecoa ini untuk bergerak ke udara.
Berlari! Naik pada tabung seukuran tabung pipa.
Berlari! Keluar dari gua yang dihiasi gigi berkilau.
Berlari! Melintasi daging pink. 71 Bab Dua Puluh Tiga. Kau mulai demorph. Mata manusiamu berkedip. Kau buka matamu dan kau lihat
bahwa dirimu berdiri disebelah tubuh raksasa. Kau masih
beberapa inchi saja tingginya. Seekor dinosaurus kelihatan
seukuran pesawat pengangkut..
Yang lainnya melihat keberadaanmu.
"Hei!" Cassie menyapa. "Kau masih hidup!"
Sahutmu, tetap saja kau masih jauh lebih
mirip kecoa daripada manusia.
"Kita semua berhasil." Ucap Jake, di goyangkan kepalanya.
"Mengagumkan." "Siapa yang membunuh T-rex ini?" Kau bertanya.
"Kurasa aku yang membunuhnya," Sahut Jake.
"Bagaimana?" "Dia memakanku," Ucap Jake. "Jadi kuserap dia dan aku
mulai morph didalam tenggorakannya."
Setiap orang kekurangan energi dan gugup. Kau memutuskan
untuk tetap berjalan walaupun hari gelap. Kau melintasi rerumputan sepanjang beberapa mil. Kau berhenti dan berduduk.
Berdiri dan berjalan lagi.
Tidak ada yang tahu kemana kau pergi. Tapi entah mengapa
berjalan-jalan membuatmu merasa lebih baik.
Secara perlahan-lahan tapi pasti langit mulai bercahaya dan
matahari muncul. Dan kau mulai berpikir bahwa duduk dan tidak
pernah berjalan lagi akan jari rencana yang baik.
"Oh, man, lihatlah." Ujar Jake. "Kupikir ktia datang pada
suatu tempat big gorge atau apalah itu."
72 Kau berlari ke arahnya. Jurang yang besar. Kau berada di
sudut jurang sedalam ratusan kaki dan memanjang bermil-mil.
Lembah itu kosong. Jauh di bawah sana, memanjang
sepanjang semil di lantai lembah, ada bangunan berkilau. Dan
diatasnya ada semacam piring terbang yang mengambang.
Sebuah piring terbang dan dino" Malah semakin aneh.
Jika kau memutuskan untuk pura-pura tidak pernah melihat kota itu,
pergilah ke Bab 24. Jika kau memutuskan untuk menginvestigasinya, pergilah ke Bab 25.
73 Bab Dua Puluh Empat. Kau memungungi jurang dan berjalan ketempat darimana kau
datang. Melalui rerumputan tinggi, kembali kearah hutan.
Kau lapar, kehausan, gatal-gatal karena berkeringat pada
cuaca dengan kelembaban tinggi.
Dan ditambah lagi : Kau menarik perhatian serangga
seukuran burung kecil. Awalnya kau menggerutu akan serangga, dan kelembaban.
Tapi setelah beberapa saat kalian mulai terdiam. Setiap orang
kelihatannya bertarung dengan depresinya sendiri. Kau tidak tahu
kemana kau pergi atau bagaimana kau bisa pulang.
Bahkan Tobias kelihatan lelah. Kau perhatikan dia mengepak
dari satu pohon ke pohon lainnya, beristirahat disaat grup kecil
kalian berjalan. Setelah kalian melintasi padang rumput, kau bergerak
kedalam hutan. Kau berhenti untuk minum dari suatu sungai.
"Kuharap aku punya Coke." Ucap Jake saat dia menyeka
mulutnya dengan punggung tangan.
"Apapun yang ada dalam keluarga kola." Marco menimpali.
"Coke, Pepsi, Sprite, Orangina, root beer. Hei, aku bahkan
meminum Tab." Ax memasukkan salah satu kakinya pada aliran sungai. jaman ini kurasakan jauh lebih menyegarkan. Daripada air di abad
ke dua puluh satu.> "Aku ingin mandi air pancuran," Ucap Rachel.
"Mengapa?" Tanya Cassie. "Kau kelihatan luar biasa bersih
dan rambutmu tertata rapi. Aku bersumpah bahwa kau punya
sejenis force field yang menolak tanah."
74 Ujar Tobias.
"Mengapa?" Tanya Marco. "Aku suka berbagi tips perawatan
rambut. Apakah aku pernah bercerita padamu bagaimana aku
merawat rambutku menjadi begitu lembut dan bercahaya?"

Jake langsung kelihatan siaga. "Periksa apa itu."
"Kau pikir apa?" Kau balas. Burung pemangsa punya pendengaran yang luar biasa. Kau tidak mengerti keragu-raguan
Tobias. Tobias mengepak dengan keras, terbang untuk meraih


Animorphs - Alternamorphs 2 The Next Passage di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ketinggian. disebelah kirimu.> Kau berbalik. Memeriksa pepohonan. Tobias tahu lebih
banyak tentang dinosaurus daripada kau dan dia masih terdengar
khawatir. "Aku tidak melihat apapun." Ucap Jake.
Rachel mulai morph. Dia tumbuh, menumbuhkan bulu-bulu
beruang grizzly. "Apa itu seekor Deinonychus?"
"Apakah mereka binatang jahat dari Jurassic Park?" Kau
bertanya. "Mereka itu Velociraptor," Ujar Marco.
"Apa perbedaannya?" Tanya Cassie.
Tobias menjelaskan, dia
kedengaran bingung. bahwa Deinonychus adalah pemburu berkelompok yang cerdas.
Tapi yang ini hanya sendirian.>
"Mungkin dia diasingkan." Saran Rachel. "Seperti serigala
yang sendirian." Kau punya pendapat lain. " Atau----"
75 "Heeeeesssss!" Datang dari sebelah kirimu.
"Heeeeessss!" Datang dari sebelah kananmu!
Kau berputar hanya untuk menyaksikan. Dinosaurus seukuran
manusia melompat. Kemudian----BAM!
Cakarnya yang tajam bersarang di dadamu, menghempaskanmu ke tanah. Kau dijepit di tanah! Kau pukul-pukul
kulitnya yang seperti kerikil dengan tanganmu.
Dinosaurus itu mengangkat salah satu kaki cakarnya.
Diarahkan pada tubuhmu. "Tidak!" Kau berteriak.
SLASH! Kau jadi makan siang bagi Deinonychus. Pergilah
kembali ke halaman 73 dan coba lagi.
76 Bab Dua Puluh Lima. "Entah bagaimana caranya kita harus kebawah." Kau berkata.
"Kita investigasi. Mungkin siapapun yang membangun kota itu bisa
tahu cara pulang kita."
Ingatan Sekilas! Lembah itu menghilang. Daratan jaman prasejarah menghilang.
Kau dan temanmu yang lain lagi duduk ditengah bangku
penonton bioskop IMAX. Kau duduk ditempat terbaik. Ditengah
di barisan tengah. Cassie, Ax,dan Tobias di sebelah kananmu.
Marco, Rachel, dan Jake disebelah kirimu.
Sekantung popcorn bermentega dipangkuanmu. Juga ada
soda super besar beserta cangkirnya.
Marco mengambil salah satu cangkir.
"Coke?" Kau bertanya.
Marco memasang tampangnya. "Tab."
INVESTIGASI, muncul lagi suara Ellimist yang menggelegar.
CARI JALAN. DISANA ADA BENDA YANG JUGA DIBUAT
MANUSIA Lampu bioskop meredup. Layar besar didepanmu dipenuhi oleh gambar. Suatu wajah
manusia primitif tanpa nama. Tangannya yang kotor memegang
dua tongkat sekaligus. Setitik api mulai menyala, memperlihatkan
wajahnya yang penuh rasa ingin tahu dan rasa takut.
Adegannya berganti. Kau lihat pria dan wanita mengolah
potongan tanah liat untuk dijadikan peralatan hidup.
77 Adegannya berganti lagi. Kau lihat pria dan wanita dari
seluruh ras membuat kain, menempa peralatan dari besi,
mengumpulkan benih, menanam benih, membuat layar dan kano
dan berlayar mengarungi sungai.
Sekarang gambarnya lebih banyak. Lebih banyak alat yang
dibuat sendiri. Kali ini ada tombak yang bergaya, tombak harpoon,
dan panah. Roda! Roda dengan berbagai ukuran. Roda dari
kendaraan kasar, Roda yang ada di pembuat tembikar, roda di
mesin bubut. Dan sekarang manusia sudah lebih berbeda. Lebih banyak
warna di bola matanya. Kesadarannya yang lebih hikmad. Kau
perhatikan meraka memperhatikan garis bintang. Membuat
sistem irigasi pertama. Menumpukkan batu-bata kasar untuk
membuat rumah dan Ziggurat dan kemudian Piramida.
Orang-orang memakai tunik dan sandal mengembangkan
baut, katrol, pengungkit, pompa, mesin pengangkut air sederhana,
pembajak, sudut lengkung, gudang bawah tanah, kubah, ampiteater, waduk, terowongan, jembatan, lampu rumah, jalan,
dan kompas. Sekarang gambarnya bergerak jauh lebih cepat. Kastil.
Bubuk mesiu. Meriam. Peta. Jam. Tinta, kertas, benda bergerak,
mesin cetak dan buku. Teleskop. Mesin uap.
Bisik Ax.
Sekarang gambarnya berputar sangat cepat sehingga hanya
kilasannya saja yang kelihatan.
Kau lihat apa yang pastinya Benjamin Franklin dengan
anaknya. Edison dengan bola lampunya yang kelihatan tidak rata.
Kemudian suatu kota yang menyala. New York!
Orang-orang berlalu lalan dengan topi di kepalanya menuruni
tangga untuk naik ke kereta api. Kereta api bawah tanah di
Londor, atau Boston, atau Paris. Suspensi jembatan yang indah.
Kereta api, photographi, telepon, orang-orang yang mendaki
78 puncak gunung, menyelami lantai lautan, pergi ke luar angkasa
dengan roket. Gambarnya kelihatan sekilas, buram dari satu ke yang
lainnya. Pesawat terbang, lift, gedung pencakar langit, mobil,
komputer, plastik, obat-obatan, narkoba, tv, laser, robot, vaksin,
satelite. Layarnya menjadi gelap. Lampu bioskop menyala. Ujar Tobias.
"Sangat PBS," Marco menambahkan.
"Apa itu artinya?" Kau bertanya.
KAU TELAH LULUS DARI TES Bioskopnya menghilang. Animorphs menghilang. Kau duduk di bangku belakang orang tuamu. Ayahmu menjadi
supir dan ibumu di bangku penumpang. Kalian mengikuti truk
berwarna kuning yang melaju didepan. Dalam perjalan ke rumah
barumu. "Ibu?" Kau berkata tanda tidak percaya.
Kau ingat segalanya----dalam pertempuran di kamarmu,
morph, Howler itu, T-rex itu. Kau juga mengingat tumpangan
mobil. Hal itu terjadi seminggu yang lalu. Sebelum kau
menghabiskan tiap menitmu di sekolah barumu.
Ibumu berbalik dan tersenyum padamu. "Ada apa, sayang?"
"Tidak ada," Kau merasa seperti lagi menangis. Kau melakukannya
berulang kali. Sekarang kau tidak akan pernah pergi kedekat
pembangunan gedung itu lagi. Sekarang kau tidak akan tahu kotak
biru itu. Kecuali kau yang menginginkannya.
79 Bab Dua Puluh Enam. Kau berguling. Terhuyung-huyung.
LARI! Kau fokuskan bagian kecil dari otakmu untuk morph. Kau
bayangkan dirimu sebagai serigala abu-abu yang berlarian di
tengah hutan. Saat kau berlari pada kaki manusiamu yang lambat, kau
rasakan perubahan itu mulai terjadi. Rahangmu memanjang
kedepan. Tulangmu bergesekan saata mulut manusiamu yang
lemah berubah menjadi rahang penghancur serigala.
Kepala dinosaurus besar itu turun, giginya berkilat, air
liurnya menetes-netes. Kau lihat salah satu mata kuning besarnya
menandai dirimu. Dengan mengikuti insting, kau menghindar kebalik sebatang
pohon. Berbalik dengan cepat.
CHOMP! T-rex itu mengatupkan rahangnya se inchi saja dari sebelah
kirimu. Sepotong serpihan kayu terlempar mengenai pipimu.
"HrrrRRRROOOOOOAAAARR!" T-rex itu meraung penuh
amarah. Kau berlari sekuat tenaga, tahu bahwa kau tak ada harapan,
tapi kau harus menjauh sejauh mungkin dari rahangnya.
SPLING! SPLING! Lututmu berubah arah! Kau terhuyung. Lenganmu tumbuh,
semakin kuat, bahumu melebar.
Kau letakkan tanganmu di tanah. Tanganmu masih tetap
tangan manusia, tapi kau mencoba berlari dengan keempat tangan
dan kaki. Kaki serigalamu sudah setengah terbentuk, tapi kau
sudah jauh lebih cepat. 80 Kau menghindar melalui pepohononan, kau merasa jauh
berada di rumah saat di hutan. Tapak kasarmu tumbuh dikaki,
membuatmu lebih mudah berlari.
Kemudian indera perasa serigala menyala.
Telinga serigala mendengar segalanya. Mereka mendengar
serangga besar berjalan dengan cepat dibawah dedaunan. Mereka
mendengar suara temanmu melintasi hutan seratus yard didepanmu. Mereka mendengar suara jeritan panik Marco. Dan
mereka mendengar suara kaki T-rex.
WHAM! WHAM! WHAM! WHAM! Langsung di belakangmu. Pikiran manusiamu takut. Pikiran serigala jauh lebih takut.
Suara erangan aneh keluar dari bibirmu. "Urrrurrrurrrurr..."
WHAMWHAMWHAMWHAM! LARI! Kau sekarang sudah sepenuhnya serigala. Serigala bisa
bergerak cepat. Terutama serigala yang ketakutan. Kau menjadi
begitu cepat hingga tanah dibawahmu menjadi buram.
Kemudian----"HrrrrrRRRROOOOAAAARRR!"
CHOMP! Sekilas kau rasakan sakit dan kemudian----Tidak ada.
Pilihan morph yang buruk. Serigala bisa berlari cepat. Tapi tidak
secepat T-rex. Pergilah kembali ke halaman 60 dan coba lagi.
Bu Beng Siau Jin. **************** HRT,TPS1A, 03-13-2016 21:52
*************** 81 Badai Awan Angin 26 Harimau Mendekam Naga Sembunyi Karya Wang Du Lu Kisah Pedang Di Sungai Es 18

Cari Blog Ini