Ceritasilat Novel Online

Kisah Para Nabiallah 10

Kisah Para Nabiallah Bagian 10


Tetapi melihat konteks Al-Qur'an tampaknya kabar berita tersebut itu disampaikan di permulaan
dakwahnya, sebagaimana firman-Nya: "Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: 'lni adalah sihir yang nyata.'"
Kata ganti (dhamir) dalam ayat tersebut kembali kepada Nabi Isa. Ayat tersebut menunjukkan
bahwa Nabi Isa menyampaikan kabar gembira dengan datangnya Muhammad atau Ahmad
ketika Allah SWT mengutus kepada kaumnya. Kemudian terjadilah di hadapan Nabi Isa
berbagai macam mukjizat yang luar biasa seperti penghidupan orang yang mati, peniupan
tanah, dan sebagainya. Ketika Nabi Isa datang membawa bukti-bukti yang jelas ini, maka
mereka menuduhnya bahwa ia membawa sihir. Nabi Isa mengetahui bahwa tuduhan semacam
ini telah dialamatkan kepada sebagian besar para nabi sebelumnya. Beliau juga mengetahui
bahwa nabi yang terakhir pun akan mendapatkan tuduhan yang sama. Oleh karena itu, nabi
yang mulia itu tetap berdakwah di jalan Allah SWT dan tidak peduli dengan tuduhan kaumnya
yang mengatakan bahwa beliau membawa sihir.
Kemudian pertentangan antara Nabi Isa dan Bani Israil semakin meningkat. Mereka adalah
orang-orang yang hatinya keras, yang membeku di hadapan kebenaran. Isa datang kepada
mereka dan menghancurkan segala pemikiran mereka dan kehidupan mereka serta sistem
mereka. Sesungguhnya dakwah Nabi Isa terfokus kepada kebenaran, kedamaian dan keadilan
dan pada saat yang sama mengumumkan peperangan terhadap kehidupan orang-orang yang
lalim yang telah menjauhi kebenaran. keadilan, dan kedamaian. Injil Mata menyebutkan melalui
lisan Isa: "Jangalah kalian mengira bahwa aku membawa kedamaian ke muka bumi. Aku tidak
datang hanya membawa kedamaian tetapi aku datang membawa pedang."
Kalimat tersebut menyiratkan hakikat yang penting dari hakikat dakwah para nabi. Para nabi
adalah pejuang sejati di mana senjata yang mereka gunakan di medan peperangan beraneka
ragam. tetapi mereka pada hakikatnya adalah pejuang. Mereka memulai peperangan mereka
dengan satu pemikiran yaitu suatu tekad mengatakan bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT.
Pemikiran itu tentu berbenturan dengan kepercayaan akan tuhan-tuhan yang diyakini oleh
manusia, baik tuhan-tuhan yang terbuat dari emas atau batu. Pemikiran itu sangat mengganggu
ketenangan orang-orang yang lalim atau penguasa yang bengis serta sangat melawan
kepentingan mereka, sehingga para raja dan para penguasa seperti biasanya bergerak
menentang nabi kecuali orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Para pembesar dari
5 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kalangan kaum nabi menentang nabi. Al-Mala' adalah para pembesar sebagaimana telah kami
jelaskan dalam kisah Nabi Nuh dan sesudahnya. Kemudian Nabi terus melangsungkan
peperangan mewujudkan tekadnya: Nabi meletakkan dasar peperangannya dengan
menyampaikan ketuhanan Allah SWT.
Setelah meneguhkan dasar yang kuat ini, Nabi menetapkan keadilan. Tak seorang pun berhak
untuk menghinakan seseorang atau menjadikannya sebagai budak karena penghambaan
hanya pantas ditujukan kepada Allah SWT. Manusia adalah sama di antara mereka sehingga
tidak berhak seseorang untuk memanfaatkan kekuatan manusia untuk membangun kejayaan
pribadinya atau unruk memperkaya dirinya dengan merugikan orang lain, atau menghancurkan
hak-hak mereka atau berbuat buruk terhadap mereka dalam berbagai bentuknya. Jadi, inti
dakwah para nabi berarti mengganti dan mengubah sistem yang rusak yang didirikan oleh para
pembesar kaumnya. Kalau begitu, ia adalah dakwah yang menyatakan peperangan dan karena
itu seseorang nabi harus membava senjata. Setelah meneguhkan pemikiran tersebut,
dimulailah peperangan. Seorang nabi menggunakan pedang. Ia berlindung di balik senjata dan
senjata yang dimiliki oleh setiap nabi berbeda-beda.
Mula-mula seorang nabi tidak menggunakan senjata apa pun dalam peperangannya selain
berusaha untuk membangkitkan akal. Lalu peperangan semakin meningkat sehingga nabi
terpaksa untuk menggunakan senjata. Para musuh memaksanya untuk menggunakan senjata
sehingga para nabi pun menggunakan senjata. Di sini setiap nabi mempunyai senjata yang
berbeda-beda. Terkadang senjata seorang nabi berupa mukjizat yang dapat menghentikan
langkah dan menghancurkan mereka seperti taufan (kisah Nabi Nuh) atau angin (kisah Nabi
Hud), dan terkadang senjata para nabi adalah mukjizat yang membantunya untuk mengalahkan
musuh-musuhnya secara pasti seperti ditundukkannya jin dan burung baginya (kisah Nabi
Sulaiman) dan senjata nabi berupa mukjizat yang menyelamatkannya dari tipu daya musuh
seperti berubahnya api menjadi sesuatu yang dingin dan membawa keselamatan (kisah Nabi
Ibrahim) dan terkadang senjata nabi yang luar biasa yang memperkuat dakwahnya seperti
menghidupkan orang-orang yang mati (kisah Nabi Isa) dan terkadang senjata nabi berupa
pedang yang dipegang di tangannya saat ia melangsungkan peperangan dan mempertahankan
dakwahnya (kisah Nabi Muhammad saw).
Jadi, senjata para nabi berbeda-beda, baik dalam bentuk kualitas maupun kapasitasnya. Allah
SWT mengetahui kondisi mereka lebih dari apa yang kita ketahui sehingga Allah SWT sangat
tepat ketika memilihkan senjata untuk setiap nabi. Dan tak seorang nabi pun yang tinggal di
suatu tempat sementara ia tidak berjuang dan tidak bergerak dan tidak mengalami penderitaan
dari kaumnya. Oleh karena itu, sesuai dengan kadar kesabaran para nabi dan perjuangan
mereka dalam menyampaikan dakwah di jalan Allah SWT, mereka layak untuk mendapatkan
tempat yang istimewa di sisi Allah SWT.
Isa bin Maryam telah menyampaikan bahwa beliau adalah seorang pejuang yang membawa
senjata. Kata-katanya sendiri berusaha menghancurkan masyarakat yang keras, masyarakat
yang bodoh. Masyarakat di zaman Nabi Isa berdiri di atas kesalahan, kesyirikan, kebohongan,
kemunafikan, meterialisme, pamrih, kelaliman dan tidak ada kebebasan. Maka melalui
kalimatkalimatnya, Nabi Isa menghancurkan semua ini. Nabi Isa memberitahu kaumnya bahwa
dakwahnya di jalan Allah SWT bukan terfokus pada dakwah kedamaian tetapi dalam hal-hal
tertentu dakwahnya pun berisi pernyataan perang. Sesuatu menjadi tidak bernilai ketika tidak
berusaha dipertahankan oleh yang bersangkutan sampai tetes darah penghabisan. Timbulnya
pemikiran-pemikiran, nilai-nilai dan prinsip-prinsip tidak hanya bersandar kepada idealismenya
tetapi nilainya justru bersandar kepada usaha keras yang dikerahkan oleh para pembawanya
dalam rangka mempertahankannya. Tanpa peperangan dan mengangkat senjata dakwah para
nabi akan menjadi pemikiran-pemikiran yang sekadar idealisme yang tidak akan menghentikan
seseorang pun dan tidak akan membangkitkan seseorang pun.
6 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Kita mengetahui bahwa sebagian besar nabi berhadapan dengan kelompok besar dari
masyarakat yang menentangnya dan berusaha memeranginya. Mula-mula mereka
mengejeknya dan pada akhirnya mereka berusaha untuk membunuhnya. Kita mengetahui
bahwa para nabi berusaha mati-matian untuk memperjuangkan kebenaran yang dibawanya.
Melalui kisah para nabi, kita mengetahui bahwa bagaimana serangan masyarakat, para
pembesar, dan para penguasa terhadap para nabi tetapi pada saat yang sama kita seakanakan
tidak melihat bagaimana serangan para nabi terhadap mereka. Penjelasan dari hal itu
sangat mudah. Peperangan yang dibangkitkan oleh kebatilan atas para nabi didukung oleh alatalat
yang canggih dan sangat kuat di mana mereka memiliki berbagai macam sarana untuk
menjatuhkan para nabi, sedangkan para nabi hanya menyandarkan kekuatan dari yang Maha
Benar, yaitu Allah SWT; kekuatan yang tidak berdasarkan pada sebab-sebab tertentu atau tidak
peduli dengan tuduhan-tuduhan atau kegaduhan.
Para nabi hanya terus melangsungkan dakwahnya yang berdasarkan kepada usaha
membangkitkan akal dan hati serta menvucikan ruh. Keteguhan sikap para nabi ini bagi
musuhmusuh mereka merupakan problem yang besar. Dakwah nabi juga menjamah suatu keluarga
di mana seorang ayah dapat beriman sementara seorang anak dapat menentang atau seorang
anak dapat beriman sementara si ayah dapat menentang atau seorang istri beriman atau
seorang suami kafir atau seorang suami beriman sementara si istri kafir. Perbedaan anak lakilaki
dengan ayahnya dan seorang istri dengan suaminya menimbulkan permusuhan di dalam
rumah-rumah. Dengan terjadinya hal ini, masyarakat bergerak untuk menentang nabi dan
semakin meningkatkan tekanan-tekanan mereka kepadanya sehingga permusuhan dan
kebencian mereka kepada nabi semakin meruncing. Mereka pun berusaha untuk melawan nabi
itu yang bagi mereka telah memisahkan antara ayah dan anaknya atau ia datang untuk
memisahkan seorang anak perempuan dari ibunya.
Kemudian seorang nabi meletakkan suatu undang-undang bagi orang yang mengikutinya, yaitu
undang-undang pokok yang membatalkan undang-undang yang tidak sesuai dengannya.
Undang-undang ini tampak dalam kalimat nabi: "pertama-tama cinta kepada Allah dan
kemudian cinta kepada nabi dan setelah itu cinta kepada sesama manusia." Makna-makna
yang demikian ini tercermin secara jelas dari kalimat-kalimat Isa yang disampaikan oleh Injil
Mata pada pasal ke-10. Al-Masih berkata: "Janganlah engkau mengira bahwa aku datang membawa kedamaian di
bumi, aku datang bukan hanya membawa kedamaian tetapi pedang. Aku datang untuk
menjadikan seorang anak berbeda dengan ayahnya dan seorang anak perempuan berbeda
dengan ibunya sehingga musuh seseorang justru terdapat pada keluarganya. Maka
barangsiapa yang mencintai ibunya dan ayahnya lebih dari kecintaannya kepadaku, maka ia
tidak berhak mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintai anak laki-lakinya dan
perempuannya lebih dariku, maka ia tidak berhak mengikutiku. Meskipun kehidupannya tampak
beruntung sebenarnya ia telah rugi, dan barangsiapa yang kehidupannya merugi karena aku,
maka sebenarnya ia telah beruntung."
Penjelas Injil mengatakan: "Pemikiran orang-orang Yahudi tentang al-Masih adalah, ketika alMasih
datang, maka semua pengikutnya akan merampas kekayaan dan kejayaan di dunia ini
lalu ia hanya memberi mereka ketenangan dan kedamaian. Ketika al-Masih datang, ia
menjelaskan kepada para muridnya bahwa hal tersebut tidak benar, karena jika ia datang untuk
memberikan kedamaian kepada para pengikutnya, maka mereka akan terancam kelaliman dan
mereka akan mati karena tajamnya pedang. Maka hendaklah mereka tidak mengharapkan
kedamaian tetapi peperangan; hendaklah mereka tidak mengharapkan keserasian tetapi
perpecahan." Demikianlah masyarakat Yahudi terbagi menjadi dua kelompok: kelompok orangorang
yang fakir, orang-orang yang lemah dan orang-orang yang bersih hatinya bersama Isa,
7 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sedangkan kelompok mayoritas menentang Isa. Bahkan kelompok mayoritas kafir itu sering
menyakiti Isa. Injil Mata menceritakan penderitaan al-Masih pada pasal ke-11. Ia menceritakan bagaimana
kemarahan al-Masih terhadap orang-orang yang tidak mengabdi kepada Yuhana (Yahya)
dengan baik atau mengabdi kepadanya secara pribadi dengan baik. Injil Mata menguntip
pernyataan Isa sebagai berikut: "Dengan apa aku menyerupakan generasi ini, Sesungguhnya
mereka menyerupai anak-anak kecil yang duduk di pasar yang berteriak-teriak memanggil
teman-teman mereka sambil berkata: "Kami telah meniup seruling tetapi kalian tidak menari.
Kami mengasihi kalian tetapi kalian tidak menangis." Yuhana telah datang dan tidak makan dan
minum tetapi mereka mengatakan, sesungguhnya ia terkena setan. lalu datanglah seorang
anak manusia yang makan dan minurn lalu mereka mengatakan, ia adalah seorang yang ahli
makan dan ahli minum khamer."
Dokumen itu menunjukkan penderitaan al-Masih dan menyingkap peperangan yang akan
dihadapinya. Penderitaan yang dialami oleh hati suci al-Masih adalah sebagai tindakan
generasi tersebut di mana beliau diutus di dalamnya sebagai orang yang memberi petunjuk dan
menyampaikan berita gembira tentang kerajaan langit. Beliau menyerupakan generasi Yahudi
itu dengan anak-anak kecil yang duduk-duduk di pasar sambil berteriak-teriak memanggil
teman-teman mereka sambil berkata: "kami telah meniup seruling tetapi kalian tidak menari.
Kami berbelas kasih kepada kalian tetapi kalian tidak menangis." Al-Masih mengisyaratkan
dengan pernyataan itu tentang apa yang diperbuat anak-anak kecil saat mereka bermain-main,
di mana biasanya mereka meniru orang-orang yang besar saat mereka bergembira dengan
menari-nari dan saat mereka sedih mereka menangis. Demikianlah mereka sangat cepat
berubah antara bergembira dan sedih tanpa melalui pertimbangan dan kesadaran. Demikianlah
keadaaan orang-orang Yahudi saat mereka mengabdi kepada Yahya, kemudian saat mereka
mengabdi kepada al-Masih. Yahya telah datang kepada mereka dalam keadaan menangis,
tidak makan dan tidak minum dari apa yang mereka makan dan yang mereka minum. Ia tidak
bergaul dengan sembarangan manusia. Telah datang kepada mereka seorang nabi yang ahli
ibadah tetapi kebanyakan mereka menolaknya dan mereka mengatakan bahwa ia terkena
setan. Kemudian datang kepada mereka al-Masih di mana ia makan dan minum bersama pada
acara walimah dan hari raya lalu mereka pun menolaknya dan mengatakan bahwa ia suka
makan dan minum khamer padahal beliau adalah cermin terbesar dalam menghilangkan
syahwat dan kesucian yang sempurna.
Alhasil, generasi itu adalah generasi yang main-main Iayaknya anak kecil. Tidak ada sesuatu
pun yang dapat mempengaruhi mereka dan mereka tidak mau bertaubat. Meskipun demikian,
di sana terdapat kelompok kecil dari manusia yang terpengaruh dan bertaubat. Dokumen
tersebut menunjukkan betapa beratnya penderitaan Isa di tengah-tengah generasi yang
sezaman dengannya. Isa mengalami banyak penderitaan dalam menyampaikan dakwahnya.
Isa banyak menderita di tengah-tengah kaum yang pikiran mereka belum matang. Mereka tak
ubahnya seperti anak-anak kecil yang suka bermain-main. Kaum yang tak tergugah oleh
kalimat-kalimat yang baik dan mereka tidak bergerak atau tersentuh ketika menyaksikan
mukjizat-mukjizat yang luar biasa.
Allah SWT kembali memperkuat Isa dengan mukjizat-mukjizat yang mengagumkan. Mukjizat di
sini adalah senjata yang diberikan Allah SWT kepada nabi-Nya agar nabi tersebut menjadi
tenteram dan agar menambah keyakinan orang-orang yang beriman kepadanya, sedangkan
bagi orang-orang kafir mukjizat tersebut justru menambah kekufuran mereka sehingga Allah
SWT memberikan pembalasan yang setimpal kepada kedua kelompok tersebut. Mukjizat yang
Allah SWT berikan kepada Isa bin Maryam yang lain adalah, Allah SWT mengabulkan doa
Hawariyin dengan menurunkan makanan dari langit. Allah SWT berfirman:
"(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: 'Hai Isa putra Maryam, bersediakah Tuhanmu
8 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
menurunkan hidangan dari langit kepada kami"' Isa menjawab: 'Bertakwalah kepada Allah jika
betul-betul kamu orang yang beriman.' Mereka berkata: 'Kami ingin memakan hidangan itu dan
supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada
kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu.' Isa putra Maryam
berdoa: 'Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada hami suatu hidangan dari langit (yang hari
turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan
yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu: beri rezekilah kami dan
Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.' Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku akan
menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun
hidangan) itu, maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah
Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia.'" (QS. al-Maidah: 112-115)
Barangkali kita terheran-heran ketika memperhatikan perkataan Hawariyin, "wahai Isa bin
Maryam, apakah Tuhanmu mampu?" Mungkin pertama-tama yang terlintas dalam pikiran kita
berkenaan dalam ayat tersebut adalah, keraguan Hawariyin terhadap kekuatan atau kekuasaan
Allah SWT. Bagaimana hal itu mampu mereka laku-kan sedangkan mereka adalah murid-murid
Isa yang beriman dan berserah diri kepada Allah SWT" Berkaitan dengan tafsir ayat tersebut,
para ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama mengatakan, bahwa pertanyaan mereka
'apakah Tuhanmu mampu"' Yakni, berarti apakah Tuhanmu bisa" Kemudian mereka
mencarikan alasan yang membenarkan perkataan Hawariyin itu dengan mengatakan bahwa
pertanyaan itu dilontarkan saat mereka baru saja mengikuti Isa, sebelum mereka banyak
mengetahui Allah SWT. Oleh karena itu, Isa berkata dalam jawabannya terhadap pertanyaan
mereka, bertakwalah kepada Allah SWT jika kamu benar-benar orang mukmin. Yakni,
janganlah kalian meragukan kekuasaan atau kekuatan Allah SWT.
Qurthubi menampik tafsir ini. Hawariyin adalah para penolong Allah SWT, sesuai dengan nas
Al-Qur'an dan tentu tidak boleh bagi penolong Allah SWT untuk tidak mengetahui kekuatanNya,
apalagi meragukan kekuasaan-Nya. Sebagian ulama mengatakan bahwa perkataan
tersebut dikeluarkan orang-orang yang bersama Hawariyin yang berasal dari Bani Israil dan
tidak seorang pun dari Hawariyin yang mengatakan demikian kecuali mereka hanya sekedar
menukil perkataan tersebut. Ada pendapat lain lagi yang mengatakan bahwa ayat tersebut tidak
dibaca 'hal yastathi' rabbuka' tetapi dibaca 'hal tastathi' rabbaka' sebagaimana bacaan Aisyah
dan sebagaimana dibaca oleh Nabi. Maknanya, "apakah engkau mampu menghadirkan
kekuatan Tuhanmu terhadap apa yang engkau minta." Ada pendapat yang lain mengatakan ia
dibaca 'hal tastathi' rabbaka', yakni "apakah engkau mampu untuk berdoa kepada Tuhanmu
atau meminta-Nya." Sebagian kaum sufi berpendapat bahwa kaum Hawariyin bukan tidak mengetahui kekuasaan
Allah SWT tetapi pertanyaan itu justru bersumber dari cinta kepada Allah SWT dan keinginan
menyaksikan kekuasaan Allah SWT. Sikap mereka ini menyerupai dengan perbedaan tingkatan
sikap Nabi Ibrahim as ketika beliau mengatakan:
"Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati"'
Allah berfirman: 'Apakah kamu belum percaya"' Ibrahim menjawab: 'Saya telah percaya, tetapi
agar bertambah mantap hatiku.'" (QS. al-Baqarah: 260)
Oleh karena itu, kaum Hawariyin berkata: "Dan hati kami menjadi mantap," sebagaimana Nabi
Ibrahim berkata: "Agar bertambah mantap hatiku." Inilah tafsir yang membuat kita puas dan
membuat hati kita tenang. Nabi Isa menjawab pertanyaan mereka: 'Bertakwalah kepada Allah
jika betul-betul kamu orang yang beriman.' Yakni, hati-hatilah kalian dengan banyak bertanya
dan menguji Allah SWT karena kalian tidak mengetahui apa yang boleh kalian minta untuk
didatangkan bukti-bukti kekuasaan Allah SWT. Perkataan Nabi Isa, jika kalian benar-benar
beriman terfokus kepada apa yang dibawanya yang berupa mukjizat-mukjizat atau tanda-tanda
9 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kebesaran Allah SWT. Nabi Isa bermaksud untuk mengatakan, sesungguhnya apa yang telah
aku bawa dari mukjizat-mukjizat bagi kalian seharusnya sudah cukup membuat hati kalian
mantap. "Mereka berkata: 'Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami
dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi
orangorang yang menyaksikan hidangan itu.'"
Kaum Hawariyin menjelaskan kepada Isa sebab pertanyaan mereka ketika beliau melarangnya.
Jika Nabi Isa keluar, maka beliau diikuti lima ribu orang atau lebih. Sebagian mereka dari
kalangan Hawariyin dan sebagian yang lain campuran di antara pengikutnya dan musuhnya.
Dikatakan bahwa mereka berpuasa dan mereka tidak mempunyai makanan, lalu para pengikut
berkata kepada kaum Hawariyin, "Tanyalah kepada Isa apakah ia mampu berdoa kepada
Tuhannya sehingga diturunkan kepada kita makanan dari langit." Kemudian kaum Hawariyin
pergi dengan membawa surat kaum itu kepada Isa. Ketika Isa meminta mereka untuk merasa
cukup dengan mukjizat-mukjizat sebelumnya, mereka kembali melontarkan kebenaran
permintaan mereka: 'Kami ingin memakan hidangan itu. Mereka adalah orang-orang yang lapar


Kisah Para Nabiallah di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sementara mereka tidak mempunyai makanan. Dan supaya tenteram hati kami.
Hati kaum Hawariyin menjadi tenang seperti tenangnya hati Ibrahim. Dan para pengikut pun
merasa hatinya tenang dan mengakui bahwa Isa adalah Nabi yang diutus untuk mereka. Dan
hati musuh juga menjadi tenang karena mereka menyaksikan kebatilan mereka sehingga
pilihan mereka untuk tidak mengikuti Isa berakibat pada suatu saat mereka akan dimintai
pertanggung jawaban. "Dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami. Yakni kami mengetahui
bahwa engkau utusan Allah. Dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu.
Yakni, kami menyaksikan keesaan Allah dan risalah dan kenabianmu. Dan bagi orang lain yang
tidak menyahsikannya, maka kami akan menceritakan kepada mereka peristiwa yang terjadi."
Isa putra Maryam berdoa: 'Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan
dari langit (yang hari turimnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang
bersama kavii dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu: beri
rezekilah kami dan Engkaulah Pembeti rezeki Yang Paling Utama.'
Ketika kaum Hawariyin bertanya kepada Isa bin Maram agar diturunkan makanan dari langit,
maka Nabi Isa berdiri dan meletakkan pakaian dari kulit wol kemudian beliau melangkahkan
kakinya dan meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya, lalu beliau menundukkan
kepalanya dalam keadaan khusuk dan tunduk kepada Allab SWT. Kemudian beliau membuka
matanya dan menangis sehingga air matanya membasahi jenggotnya bahkan mencapai
dadanya dan berkata: 'Ya Tuhan kami, turunhanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari
langit... Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu.
Lalu turunlah makanan besar dari celah dua awan: satu awan di atasnya satu awan di
bawahnya. Saat itu manusia melihatnya. Nabi Isa berkata, "Ya Allah jadikanlah makanan ini
sebagai rahmat dan jangan menjadi fitnah." Lalu turunlah di depan Nabi Isa sapu tangan yang
menutupinya kemudian Nabi Isa tersungkur dalam keadaan sujud yang diikuti oleh kaum
Hawariyin. Mereka mendapati suatu bau yang harum yang belum pernah mereka temukan
sebelumnya. Nabi Isa berkata, "Siapakah di antara kalian yang paling ikhlas dan paling percaya kepada Allah
SWT agar ia membuka makanan itu sehingga kita bisa makan darinya serta berzikir kepada
Allah SWT atasnya serta bersyukur kepadanya." Kaum Hawariyin berkata: "Wahai Ruhullah
sesungguhnya engkau lebih berhak daripada kami dalam hal itu.", maka Nabi Isa berdiri lalu
beliau mengambil wudhu dan salat. Kemudian beliau banyak berdoa sambil duduk di sisi
makanan itu dan membukanya. Tiba-tiba di atas makanan itu terdapat ikan yang lezat yang
tidak ada durinya. Nabi Isa ditanya: "Wahai Ruhullah, apakah ini makanan dari dunia atau dari
surga?" Nabi Isa menjawab: "Bukankah Tuhan kalian melarang kalian untuk bertanya
10 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
pertanyaan semacam ini. Ia turun dari langit dan tidak ada makanan sepertinya di dunia dan ia
bukan berasal dari surga tetapi ia adalah sesuatu yang Allah SWT ciptakan dengan kekuasaan
yang luar biasa di mana Dia cukup mengatakan "jadilah, maka jadilah."
Para mufasir berbeda pendapat sekitar bentuk makanan yang diturunkan kepada Isa, apakah
itu ikan atau daging" Apakah roti atau buah-buahan" Kami memandang bahwa
pembahasanpembahasan ini kurang penting. Sesuatu yang paling penting yang perlu kita
perhatikan adalah apa yang dikatakan oleh Nabi Isa, Sesungguhnya ia diciptakan oleh Allah SWT dengan
kekuasaan yang mengagumkan di mana Dia cukup mengatakan "Jadilah, maka jadilah ia."
Inilah hakikat makanan tersebut. Ia merupakan tanda-tanda kebesaran Allah SWT yaitu suatu
tanda yang Allah SWT mengancam bagi siapa yang menentangnya Dia akan menyiksanya
dengan azab yang belum pernah diterima oleh seseorang pun di dunia. Para ulama berbeda
pendapat apakah makanan tersebut memang diturunkan atau tidak, tetapi menurut pendapat
mayoritas dan ini yang benar makanan tersebut memang diturunkan, sesuai dengan firman
Allah SWT: "Aku akan menurunkan hidangan itu bagimu. "
Dikatakan bahwa ribuan pengikut Nabi Isa memakannya dan makanan tersebut tidak habis.
Setiap orang yang buta ia sembuh dari butanya dan setiap orang yang belang ia sembuh dari
belangnya akibat memakan hidangan itu. Alhasil, setelah menyantap makananitu, orang yang
sakit sembuh dari penyakitnya. Maka hari turunnya makan itu dijadikan hari raya dari hari rayahari
raya kaum Hawariyin dan para pengikut Nabi Isa. Kemudian berita dan peristiwa turunnya
makanan itu mulai hilang dan mulai dilupakan sehingga kita tidak menemukan beritanya hari ini
di Injil-Injil yang mereka akui. Setelah peristiwa makanan yang Allah SWT ceritakan dalam
surah al-Maidah, Allah SWT menunjukkan kepada kita sikap lain dari Nabi Isa bin Maryam.
Allah SWT berkata setelah menceritakan kepada kita tentang turunnya mukjizat makanan dari
langit: "Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: 'Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan
kepada manusia: 'Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah!' Isa menjawab: 'Maha
Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika
aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui
apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan
kepada rnereka kecuali apa yang Engkau tiepadaku (mengatakan)nya yaitu: 'Sembahlah Allah,
Tuhanku, dan Tuhanmu,' dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara
mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau
adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka
sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.' Allah berfirman: 'lni
adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi
mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selamaselamanya; Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Itulah
keberuntungan yang paling besar.' Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang
ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. " (QS. al-Maidah: 116-120)
Dengan ayat-ayat tersebut, Al-Qur'an menutup surah al-Maidah. Demikianlah konteks Al-Qur'an
berpindah secara mengejutkan dari turannya makanan kepada sikap atau dialog antara Allah
SWT dan Isa bin Maryam pada hari kiamat. Allah SWT bertanya pada hari kiamat: 'Hai Isa putra
Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: 'Jadikanlah aku dan ibuku dua orang
tuhan selain Allah"'
Para ahli ilmu sepakat bahwa pertanyaan tersebut bukan bersifat pertanyaan mumi meskipun
tampak dalam bentuk pertanyaan karena Allah SWT mengetahui apa yang dikatakan oleh Isa.
11 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Tentu yang dimaksud dengan pertanyaan itu adalah sesuatu yang lain. Ada yang mengatakan
bahwa Allah SWT bermaksud memberitahu Isa bahwa kaumnya telah mengubah ajarannya
sepeninggalnya. Dan mereka telah mendapatkan fitnah. Ada lagi yang mengatakan bahwa
Allah SWT bermaksud dari pertanyaan itu untuk mencela orang-orang yang mengubah akidah
Nabi Isa setelah beliau tidak ada. Kami kira pertanyaan tersebut memuat dua makna dan
mencakup makna yang lain.
Allah SWT ingin menyingkap dan memberitahu manusia dalam Kitab-Nya yang terakhir bahwa
Nabi Isa terlepas dari berbagai macam tuduhan, dan apa saja yang dilakukan kaumnya
sepeninggalnya. Konteks AI-Qur'an menunjukkan tentang peristiwa gaib yang belum terjadi
meskipun akan terjadi pada hari kiamat. Oleh karena itu, Al-Qur'an menyampaikannya dalam
bentuk fi'il madhi (kata kerja bentuk lampau). Al-Qur'an menyampaikan berita gaib ini kepada
penduduk dunia agar mereka mengetahui hakikat Isa bin Maryam.
Allah SWT bertanya kepadanya dan Isa bin Maryam menjawab. Sebagai nabi besar, Isa tidak
menjawab kecuali setelah ia mengatakan: 'Maha Suci Engkau ya Allah.' Sebelum menjawab,
Isa memulai dengan tasbih dan menyucikan Allah SWT. Nabi Isa menampakkan kepatuhan dan
ketundukan kepada kemuliaan Allah SWT dan rasa takut terhadap azab-Nya. Qurthubi
menyampaikan dalam tafsirnya:
"Ketika Allah SWT berkata kepada Isa, apakah engkau berkata kepada manusia jadikanlah aku
dan ibuku tuhan selain Allah, maka Isa tampak gemetar terhadap perkataan itu sehingga ia
mendengar rintihan dari tulang-tulangnya di dalam jasadnya lalu ia berkata: 'Maha Suci Engkau,
tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Tidak mungkin aku
memutuskan sesuatu yang tidak aku miliki, yang diriku tidak dapat melakukannya. Aku hanya
seorang hamba, bukan seorang yang disembah: Jika aku pernah mengatakannya maha
tentulah Enghau telah mengetahuinya.
Demikianlah Nabi Isa menyampaikan jawabannya kepada Allah SWT dan ia mengembalikan
sesuatu kepada Allah SWT. Dan Allah SWT Maha Mengetahui terhadap apa yang
dikatakannya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa
yang ada pada diri Engkau. Yakni, Engkau mengetahui apa yang aku sembunyikan sedangkan
aku tidak mengetahui apa yang engkau sembunyikan. Engkau mengetahui rahasiaku dan apa
yang terlintas dalam hatiku dan aku tidak mengetahui apa yang Engkau sembunyikan dari ilmu
gaib-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Hanya Engkau yang
tahu terhadap hal-hal yang gaib. Hanya Engkau yang tahu terhadap apa yang terjadi di
tengahtengah mereka setelah Engkau angkat aku dari bumi: 'Aku tidak pernah mengatakan kepada
mereka kecuali apa yang Engkau kepadaku (mengatakan)nya yaitu: 'Sembahlah Allah,
Tuhanku, dan Tuhanmu.' Demikianlah kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Isa bin Maryam. Dia hanya mengajak
manusia untuk hanya menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya:
Dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka.
Sesungguhnya Engkau mengawasi mereka saat aku tinggal di tengah-tengah mereka dan
mengajak mereka ke jalan yang benar. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang
mengawasi mereka. Al-Wafat dalam Kitab Allah mempunyai tiga bentuk: Pertama, wafat dalam
pengertian kematian, sebagaimana firman Allah SWT:
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya." (QS. az-Zumar: 42)
Yakni ketika tercabutnya ajal. Kedua, bahwa wafat adalah tidur, sebagaimana firman Allah
SWT: "Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari. " (QS. al-An'am: 60)
Yakni yang menidurkan kalian. Ketiga, wafat berarti pengangkatan, sebagaimana firman Allah
SWT: "Hai Isa, sesungguhnya Aku yang menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat
12 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kamu kepada-Ku. " (QS. Ali 'Imran: 55)
Demikianlah Isa terbebas dari apa yang mereka katakan dan apa yang mereka nisbatkan
kepadanya. Isa mengumumkan bahwa dakwahnya tidak lebih dari sekadar ajakan untuk
bertahuid dan tidak keluar dari kerangka Islam yang diakui oleh pengikutnya. Kemudian Isa
kembali menyampaikan pembicaraannya dan meminta belas kasihan kepada Allah SWT: Jika
Engkau rnenyiksa mereka, makasesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Tidak
seorang pun dari makhluk yang mempunyai kekuasaan di atas-Mu dan tidak ada Pencipta
selain-Mu. Maha Suci Engkau dan tiada sekutu bagi-Mu dalam kerajaan dan kekuasaan. Pada
akhirnya, mereka adalah hamba-Mu dan seorang hamba tidak memiliki apa-apa di hadapan
tuannya kecuali kepatuhan: Dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'
Isa tidak mengatakan jika Engkau mengampuni mereka, maka Engkau Maha Pengampun dan
Maha Pengasih. Jadi, jawaban Isa terfokus pada penyerahan diri dan kepatuhan serta tunduk
kepada kemuliaan Allah SWT dan kebesaran-Nya. Para pengikut Nabi Isa adalah hambahamba
Allah SWT yang patuh. Jika Allah SWT berkehendak, maka Dia akan menyiksa mereka
sesuai dengan siksaan yang layak mereka terima, dan jika Dia berkehendak, maka Dia akan
mengampuni mereka karena Dia mengetahui karena mereka memang layak untuk
mendapatkan ampunan. Dengan penyerahan yang mutlak ini, Isa menyampaikan jawaban atas
pertanyaan Allah SWT dan beliau berlepas diri dari apa yang dikatakan oleh kaumnya
sepeninggalnya. Isa menyampaikan - pada awal pembicaraannya - bahwa hanya Allah SWT
yang patut disembah, dan pada akhir pembicaraannya Isa menyampaikan penyerahan dirinya
kepada Allah SWT. Allah berfirman: 'Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang
yang benar kebenaran mereka.
Allah SWT memuji ketulusan Isa, dan karena dialog tersebut terjadi pada hari kiamat, Allah
SWT berfirman: "Hari ini adalah hari kiamat di mana orang-orang yang benar akan dapat
mengambil manfaat dari kebenaran mereka di dunia. Kebenaran mereka di sana akan mereka
temukan balasannya yang berupa rahmat di sini. "Bagi mereka surga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-selamanya; Allah ridha terhadap
mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. "
Demikianlah balasan orang-orang yang benar, surga. Dan ada balasan yang lebih baik dari
surga, yaitu kepuasan (ridha) seorang hamba terhadap Allah SWT dan keridhaan Allah SWT
terhadap hamba. Pengertian kepuasaan seorang hamba adalah kegembiraannya terhadap
penyembahan kepada Allah SWT sedangkan pengertian keridhaan Allah SWT terhadap
hamba-Nya adalah rahmat yang diberikan-Nya kepada mereka: Itulah keberuntungan yang
paling besar.' Setelah itu Allah SWT, memberitahukan hakikat Isa dan seluruh nabi-Nya:
"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu." Allah SWT adalah Penguasa satu-satunya dan Dia Pencipta
satusatunya. Selain-Nya adalah hamba.
Isa terus melangsungkan dakwahnya sehingga kejahatan dan keburukan mengetahui bahwa
singgasana mereka terancam hancur. Lalu pasukan keburukan bergerak untuk menangkapnya.
Orang-orang Yahudi menyakitinya dan menuduhnya dengan berbagai macam tuduhan. Isa
dikatakan sebagai penyihir dan sebagai orang yang mengubah syariat dan mereka
menisbatkan kekuatannya yang luar biasa kepada kekuatan setan. Ketika mereka tidak lagi
memiliki tipu daya yang dapat melumpuhkan Nabi Isa dan mereka melihat orang-orang yang
lemah dan orang-orang fakir berkumpul di sekitarnya, maka mereka mulai membikin suatu,
makar. Mereka mempengaruhi orang-orang Romawi.
Mula-mula pemerintahan Romawi tidak turut campur karena menganggap bahwa
perselisihanperselisihan antara orang-orang Yahudi adalah perselisihan yang terjadi demi
memperebutkan 13 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kepentingan sesama mereka. Lalu diadakanlah majelis Sanhadurim (yaitu majelis undangundang
tertinggi dari kalangan Yahudi). Mereka berkumpul untuk membuat persekongkolan
demi menyingkirkan Isa. Persekongkolan itu mengambil bentuk yang baru.
Ketika orang-orang Yahudi tidak mampu memerangi Nabi Isa, mereka berpikir untuk
membunuhnya. Mulailah para ketua pendeta Yahudi bermusyawarah untuk membuat suatu
kesimpulan tentang cara yang mereka lakukan untuk menangkap Nabi Isa yang tidak
menirnbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
Ketika para kepala Yahudi bermusyarah, maka salah seorang dari murid al-Masih yang dua
belas pergi kepada mereka, yaitu Yahuda al-Iskhriyutha. Ia berkata kepada mereka, "Apa yang
kalian berikan jika aku berhasil menyerahkannya kepada kalian."
"Meja penghianatan telah digelar di antara mereka dan dimulailah perundingan. Orang-orang
Yahudi berusaha mencari titik temu dan mereka sepakat untuk memberinya tiga puluh lempeng
dari perak. Ini adalah harga yang biasa mereka lakukan untuk membeli seorang budak sesuai
dengan syariat Yahudi." (penjelasan Injil Mata)
Selesailah konspirasi yang menetapkan untuk menangkap al-Masih dan kemudian
membunuhnya. Dikatakan bahwa kepala pendeta Yahudi merobek-robek bajunya secara
dramatis di suatu pertemuan agama dan ia berteriak, "sungguh Isa telah kafir." Pero bekan baju
dalam tradisi orang-orang Yahudi dilakukan ketika mereka mendengar atau melihat sesuatu
yang mengandung penghinaan terhadap Allah. Para pendeta Yahudi tidak memiliki kekuasaan
untuk menetapkan hukum bunuh pada saat itu. Semua itu dilakukan oleh kekuasaan penguasa
Romawai. Tetapi tampaknya mereka berhasil meyakinkan kekuasaan Romawi bahwa Isa telah
membuat rencana untuk melengserkan kekuasaan Romawi atau mereka berhasil meyakinkan
penguasa Romawi bahwa masalah yang mereka hadapi murni berkaitan dengan tradisi mereka
dan keyakinan mereka. Kemudian mereka menyarankan agar penguasa tidak turut campur atas
apa yang mereka tetapkan. Demikianlah konspirasi itu telah ditetapkan dan telah diputuskan
bahwa Isa harus ditangkap dan kemudian disalib.
Empat Injil yang diakui oleh kalangan Masehi saat ini membicarakan tentang proses
pembunuhan Isa di mana beliau disalib kemudian beliau bangkit dari kematiannya dan naik ke
langit. Semua Injil ini sepakat tentang proses pengyaliban Isa dan kematiannya, sebagaimana
mereka sepakat tentang tabiat Isa yang mengandung ketuhanan yang bercampur dengan
tabiatnya sebagai manusia. Kami akan menyampaikan keyakinan orang-orang Masehi
berkaitan dengan Isa sebagaimana diyakini oleh mayoritas kaum Nasrani saat ini, kemudian
kami akan mengemukakan keyakinan Islam tentang Isa sebagaimana diceritakan oleh AlQur'an
al-Karim dan disampaikan oleh para ulama dan disebutkan dalam hadis. Setelah itu, kita
akan membicarakan hal-hal yang perlu dibicarakan berkaitan hubungan antara kaum Muslim
dan kaum Masehi serta kaitannya dengan akidah mereka.
Injil Mata mengatakan, "Isa ditangkap dan majelis Sanhadirum memutuskan bahwa ia harus
dibunuh. Kemudian para anggota mejelis itu dari kepala-kepala para pendeta dan para tokoh
mereka menghinanya dan mengejeknya serta berbuat aniaya terhadapnya bahkan mereka
meludahi wajahnya dan menempelengnya. Sambil mengejek mereka berkata, "beritahukanlah
wahai al-Masih siapa yang memukulrnu." Setelah itu al-Masih ditangkap dan ia ditetapkan untuk
dibunuh. Adalah sudah menjadi tradisi di kalangan orang-orang Romawi untuk mencambuk orang yang
ditetapkan untuk dibunuh sebelum pelaksaan hukum tersebut. Oleh karena itu, para penguasa
Romawi menetapkan agar al-Masih dicambuk terlebih dahulu. Sedangkan syariat Musa
menetapkan agar cambukan itu tidak melebihi empat puluh kali, namun orang-orang Romawi
tidak berhenti pada batasan ini bahkan mereka terus mencambuk korban dengan cambukan
yang kejam dan terus-menerus sehingga punggung yang bersangkutan hampir saja patah dan
14 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
napasnya nyaris tinggal sedikit. Setelah itu, mereka mulai melaksanakan hukum bunuh
kepadanya. Demikianlah yang dilakukan oleh tentara terhadap penyelamat kita. (Injil Mata 26)
Selesailah proses pecambukan, lalu penguasa Romawi menyerahkan Isa kepada tentara agar
mereka menyalibnya. Kemudian para tentara membuat sesuatu hal yang bermaksud untuk
menghibur. Mereka mencabut pakaian Isa yang dilumuri dengan darah yang ada luka di
tubuhnya setelah proses pencabukan, lalu mereka memakaikan pakaian merah dengan
maksud untuk mengejeknya. Para raja biasanya memakai pakaian merah. Mereka terus
menghinanya. Mereka memakaikannya mahkota dari duri dan meletakkannya di atas
kepalanya. (Injil Mata 26)
Akhirnya, mereka sampai pada suatu tempat yang bernama Jaljatsah, yaitu suatu tempat di luar


Kisah Para Nabiallah di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pagar Ursyilim. Tradisi Yahudi menetapkan untuk memberi satu gelas khamer yang bercampur
dengan minyak wangi bagi orang yang ditetapkan untuk dihukum mati sebelum pelaksanaan
hukum. Ini dimaksudkan sebagai alat pembius untuk meringankan penderitaannya. Tetapi para
tentara menentang tradisi ini dan mereka memberi al-Masih satu gelas dari cuka yang
bercampur dengan sesuatu yang pahit." (Injil Mata 26)
Teks Injil mata mengatakan (cetakan tahun 1972) pada pasal kedua puluh tujuh: "Sehingga
mereka sampai ke suatu tempat yang bernama Jaljatsah lalu mereka memberinya minuman
keras yang bercampur dengan empedu agar ia meminumnya. Ketika ia merasakannya, ia
enggan untuk meminumnya. Kemudian mereka menyalibnya. Kemudian mereka duduk di sana
menjaganya dan meletakkan di atas kepalanya suatu tuduhan yang tertulis: Ini adalah Yasu',
penguasa Yahudi. Mereka benar-benar menyalibnya bersama Yasim. Salah seorang dari
keduanya di sebelah kanannya dan yang lain di sebelah kirinya. Lalu orang-orang yang lewat di
tempat itu mencelanya dan berkata, "wahai yang menghancurkan tempat sembahan dan yang
membangunnya pada tiga hari, selamatkanlah dirimu dan jika engkau adalah anak Allah, maka
turunlah dari tempat penyaliban itu."
Demikianlah sebagian riwayat kaum Masehi tentang proses penyalipan serta penafsiran
mereka berkaitan dengannya. Kami telah menukilnya tanpa memperhatikan tentang catatan
yang terdapat dalam Injil Mata yang terbaru, yaitu ia merupakan catatan yang paling baik dalam
bentuknya yang terkumpul dari ulama-ulama mereka dan tokoh-tokoh agama Masehi sehingga
ia lebih mudah untuk dipahami dan lebih sederhana. Kami telah mengemukakan sebagiannya
kepada Anda dalam halaman-halaman ini.
Sementara itu, dalam akidah Islam disebutkan suatu riwayat yang berbeda dengan riwayat
yang ada dalam Injil-Injil yang terdapat sekarang, baik yang berhubungan dengan kehidupan
akhir yang dialami oleh Isa maupun tabiat Isa yang merupakan sumber perselisihan setelah
pengangkatannya. Al-Qur'an al-Karim menceritakan bahwa Allah SWT tidak menghendaki Bani
Israil untuk membunuh Isa atau menyalibnya tetapi Allah SWT menyelamatkannya dari
kekufuran mereka lalu mengangkatnya di sisi-Nya. Mereka tidak berhasil membunuhnya dan
tidak berhasil menyalibnya tetapi ia diserupakan seperti orang-orang di antara mereka. Allah
SWT berfirman: "Dan karena ucapan mereka: 'Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah,' padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi
yang mereka bunuh ialah arang yang diserupakan dengan Isa bagi meeha. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan
tentang yang dibunuh itu. Mereka tidah mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepadanya." (QS. an-Nisa':
157-158) Dan Allah SWT juga berflrman:
"(Ingatlah), ketika Allah berfirman: 'Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan karnu pada
15 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang
yang kafir. " (QS. Ali 'Imran: 55)
Para ulama-ulama Islam sepakat atas hal itu dan mereka berselisih pendapat tentang cara
beragumentasi terhadap apa yang mereka yakini sebagai kebenaran. Sebagian mereka
meyakini nas-nas Al-Qur'an saja yang menyebut tentang Isa al-Masih dan mereka tidak
mendukungnya atau memperkuatnya dengan kitab-kitab lain selain Al-Qur'an. Kedua metode
tersebut memiliki titik kekuatan tersendiri. Orang yang berpegangan dengan pendapat yang
pertama mengatakan bahwa Nabi melarang untuk membahas kitab-kitab pegangan kaum
Yahudi dan kaum Nasrani. Bagi kaum itu agama mereka dan bagi kita agama kita dan hanya
Allah SWT yang akan memutuskan segala perselisihan di antara kita pada hari kiamat.
Sedangkan orang-orang yang berpegangan dengan cara yang kedua mengatakan bahwa
larangan Nabi tersebut terjadi pada permulaan masa Islam di mana kaum Muslim sangat dekat
dengan masa jahiliah. Nabi memerintahkan mereka agar tidak disibukkan dengan kitab-kitab
lain selain kitab mereka, yakni Al-Qur'an. Yang demikian ini dimaksudkan agar mereka memiliki
akidah yang kuat dan keyakinan mereka benar-benar tertanam dalam diri mereka, Tetapi ilmu
dan pandangan ilmiah menetapkan bahwa seorang yang alim harus banyak menggali kitabkitab
kuno dalam rangka mengetahui kebenaran dan jika ia mendapati sesuatu yang sesuai
dengan apa yang didapatinya dengan kebenaran, maka hatinya akan lebih merasa tenang dan
damai. Berkaitan dengan kelompok yang pertama yang merasa cukup dengan Al-Qur'an, kita
tidak menemukan perincian-perincian yang mendalam berkenaan dengan usaha penangkapan
Isa, bagaimana proses pengangkatannya ke langit, di mana Isa diserupakan dengan salah
seorang di antara mereka, bagaimana dia diserupakan dengan salah seorang di antara mereka.
Allah SWT telah menyerupakannya dengan salah seorang di antara mereka sedangkan Nabi
Isa diangkat ke langit. Demikianlah penjelasan singkat mereka, tidak ada penambahan lagi.
Sedangkan kelompok yang kedua, mereka melontarkan kisah secara lengkap. Mereka
mengatakan bahwa Allah SWT menyerupakan Isa dengan Yahuda. Yahuda ini adalah Yahuda
al-Askhariyutha yang menurut Injil ia menjualnya kepada musuh-musuhnya dan menunjukkan
kepada mereka tentang keberadaannya. Ia adalah seorang muridnya yang terpilih. Demikian ini
sesuai dengan Injil Barnabas di mana disebutkan di dalamnya: "Ketika para tentara mendekat
bersama Yahuda di tempat yang di situ terdapat Yasu', maka Yasu' mendengar kedatangan
segerombolan orang yang menuju tempatnya. Oleh karena itu, ia segera pergi ke rumah dalam
keadaan takut. Di dalam rumah itu terdapat sebelas orang yang tidur. Ketika Allah melihat
bahaya akan mengancam hamba-Nya, maka Dia merintahkan Jibril, Mikail, dan Rafail (Israfil),
serta Idril (Izrail) yang mereka semua adalah para utusan-Nya untuk mengambil Yasu' dari
dunia. Lalu datanglah malaikat-malaikat yang suci di mana mereka mengambil Yasu' dari pintu
yang dekat dengan arah selatan. Mereka membawanya dan meletakkannyadi langit yang ketiga
dengan disertai para malaikat yang selalu bertasbih kepada Allah selama-lamanya. Yahuda
masuk secara paksa ke kamar yang di situlah Yasu' diangkat ke langit. Saat itu murid-murid
sedang tidur semuanya, lalu Allah mendatangkan keajaiban yang luar biasa di mana Yahuda
berubah cara berbicaranya dan juga wajahnya. Ia sangat mirip sekali dengan Yasu' sehingga
kami mengiranya Yasu'. Adapun ia (Yahuda) setelah membangunkan kami, ia mencari-cari di
mana si guru berada. Oleh karena itu, kami merasa heran dan kami menjawab, "bukankah
engkau wahai tuanku guru kami, apakah sekarang engkau telah melupakan kami?"
Demikianlah kisah yang terdapat dalam Injil Barnabas. Allah SWT berfirman:
"Al-Masih putra Maryam itu hanyalah seorang rasul yang Sesungguhnya telah berlalu
sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa
memakan makanan." (QS. al-Maidah: 75)
Para ulama berkata, "Al-Masih dinamakan al-Masih karena ia mengusap bumi dan
membersihkannya serta usahanya untuk menyelamatkan agama dari fitnah di zaman itu karena
16 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
saking hebatnya kebohongan orang-orang Yahudi kepadanya dan bagaimana usaha mereka
untuk menciptakan dusta padanya dan kepada ibunya as." Banyak ulama yang meriwayatkan
tentang kesucian spiritual dari Nabi Isa. Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi bahwa beliau
menceritakan tentang al-Masih sebagai berikut: "Isa melihat seorang lelaki yang mencuri lalu ia
berkata: "Wahai si fulan apakah engkau mencuri?" Orang itu berkata: "Tidak, demi Allah aku
tidak mencuri," Isa berkata: "Aku beriman kepada Allah SWT dan pengelihatanku telah
berbohong." Ini menunjukkan kesucian ruhani Isa di mana ia lebih memilih sumpah orang itu
atas apa yang disaksikannya. Ia membayangkan bahwa orang tersebut tidak akan bersumpah
dan membawa nama Allah SWT yang Maha Besar lalu ia berdusta sehingga ia menerima
pernyataannya dan ia kembali kepada dirinya sendiri sambil berkata: "Aku beriman kepada
Allah SWT, yakni aku mempercayaimu dan mataku telah berbohong karena engkau telah
bersumpah." Ada riwayat lagi yang mengatakan bahwa suatu hari Nabi Isa berjalan bersama
sahabatnya dan mereka melewati bangkai anjing yang busuk baunya, lalu sahabat-sahabat Isa
sangat terpukul dan sangat menderita dengan bau anjing itu. Melihat sikap mereka, Isa berkata:
"Lihatlah betapa putih giginya."
Isa ingin mengajari manusia bagaimana mereka menghadapi keburukan di mana Nabi Isa
menekankan agar mereka lebih melihat kepada keindahan dan kebaikan. Dakwah Nabi Nabi
Isa merupakan puncak dari ketinggian ruhani dan idealisme yang mengagumkan di mana
Beliau lebih menekankan kebaikan daripada keburukan. Rasulullah berkata: "Semua para nabi
adalah saudara, agama mereka satu sedangkan mereka dilahirkan dari berbagai macam ibu
dan aku adalah manusia yang utama begitu juga Isa bin Maryam di mana tidak ada nabi
setelahku dan sesudahnya." Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa Nabi Isa akan turun
pada akhir zaman. Islam sangat memberikan penghormatan kepada Isa yang sesuai dengan
kedudukannya sebagai salah satu nabi ulul azmi yang besar. Islam menamakannya Rasulullah
dan Kalimatullah yang telah diberikan kepada Maryam. Allah SWT berfirman:
"Wahai ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah hamu
mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih Isa putra Maryam itu
adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada
Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya
dan janganlah kamu mengatakan: '(Tuhan itu) tiga.' Berhentilah dari ucapan itu. (Itu) lebih baik
bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci dari mempunyai anak, segala
yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah untuk menjadi Pemelihara.
Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat
malaikat yang terdekat (kepada Alah). Barangsiapa yang enggan dari menyernbah-Nya dan
menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepadanya. Adapun
orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala
mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang
enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang
pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari
Allah. " (QS. an-Nisa': 171-173)
Ibnu Katsir berkata dalam Qhisasul Anbiya': Para pengikut Nabi Isa berselisih pendapat setelah
Nabi Isa diangkat ke langit. Sebagian mereka mengatakan, di tengah-tengah kita ada hamba
Allah SWT dan rasul-Nya (Ariyus). Sebagian lagi mengatakan, dia adalah Allah. Yang lain lagi
mengatakan, dia adalah anak Allah. Mereka berselisih pendapat tentang Injil yang
menyebutkan berbagai kebo hongan di mana terdapat di dalamnya penambahan, pengurangan,
dan pergantian. Al-Qur'an al-Karim telah membahas persoalan ketuhanan. Ia menjelaskan
bahwa Allah SWT Maha Suci dari segala sekutu dan anak dan segala hal yang menyerupaiNya
serta segala bentuk ingkarnasi, kejauhan, kedekatan dan pencapaian pandangan mata.
Allah SWT berfirman: 17 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, YangMahaEsa.'Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadanya
segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun
yang setara dengan Dia. " (QS. al-Ikhlash: 1-4)
Dan tentang Isa as Allah berfirman: "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah
seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya: 'Jadilah' (seorang manusia), maka jadilah ia." (QS. Ali 'Imran: 59)
"Mereka (orang-orang kafir) berkata: Allah mempunyai anah.' Maha Suci Allah, bahkan apa
yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepadanya. Allah
Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka
(cukuplah) Dia mengatakan kepadanya: 'Jadilah', lalujadilah ia." (QS. al-Baqarah: 116-117)
"Orang-orang Yahudi berkata: 'Uzair itu putra Allah' dan orang-orang Nasrani berhata: Al-Masih
itu putra Allah.' Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru
perkataan orang-orang kafir terdahulu. Mereka dilaknat oleh Allah; bagaimana mereka sampai
berpaling?" (QS. at-Taubah: 30)
Nas tersebut mengisyaratkan akidah orang-orang Mesir dan orang-orang seperti mereka dari
umat-umat yang terdahulu di mana akidah mereka terfokus pada keyakinan penyaliban Isa,
tentang tebusan dan kebangkitan Tuhan yang disembelih serta penentangannya terhadap para
pengikutnya setelah kematiannya.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 'Sesungguhnya Allah itu ialah al-Masih
putra Maryam.' Katakanlah: 'Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi
kehendah Allah, jika Dia hendak membinasakan al-Masih putra Maryam itu beserta ibunya dan
seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya"' Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan
bumi dan apayang ada di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dihehendaki-Nya. Dan
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. al-Maidah: 17) "Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: Allah salah seorang dari yang tiga,'
padahal sekali-kali tidak ada selain dari Tuhan YangEsa." (QS. al-Maidah: 73)
Demikianlah Al-Qur'an al-Karim menyebutkan sikap berbagai aliran yang saling berlawanan
yang tumbuh setelah pengangkatan al-Masih. Al-Qur'an menjelaskan bahwa al-Masih adalah
hamba Allah SWT dan seorang rasul yang diutus kepada Bani Israil. Kata hamba dan rasul
adalah kata yang sangat jelas artinya, adapun yang dimaksud dengan al-Kalimah dan ar-Ruh,
maka kedua kata tersebut perlu dijelaskan. Kaum Muslim memahami bahwa al-Kalimah adalah
petunjuk Allah SWT yang diberikan-Nya kepada Maryam sedangkan ar-Ruh adalah
menunjukkan atau mengisyaratkan kepada Ruh Kudus, yaitu Jibril as. Allah SWT telah
menguatkannya atau menguatkan Nabi Isa dengan ruh yakni Jibril:
"Dan (ingatlah) ketiha Aku dukung kamu dengan Ruhul Kudus." (QS. al-Maidah: 110)
Setelah mengemukakan keyakinan kaum Masehi tentang karakter Nabi Isa dan akhir dari
kehidupannya dan setelah menjelaskan kebenaran yang Allah SWT ceritakan kepada kita
tentang karakter tersebut dan akhir dari kehidupan yang dialami oleh Nabi Isa, kita ingin
mengetahui apa yang harus dilakukan oleh kaum Muslim dalam hubungan mereka dengan
orang-orang Masehi serta keyakinan mereka. Islam menetapkan atau menyampaikan nas-nas
yang jelas yang mengkhususkan agama Masehi - di antara agama-agama yang lain - dengan
kecintaan. Al-Qu'ran mengingkari ketuhanan al-Masih; ia juga mengingkari penyaliban dan
tebusan dosa yang dilakukannya. Namun Al-Qur'an menegaskan dalam nasnya bahwa agama
Nasrani merupakan agama yang lebih dekat kecintaannya kepada Islam. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orangorang
yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya
18 22. Telapak Setan Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah
orang-orang yang berkata: 'Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.' Yang demikian itu
disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan
rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri." (QS. al-Maidah:
82) Allah SWT memuji para pengikut al-Masih yang berjalan di atas petunjuknya. Allah SWT
berfirman: "Dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang.
Dan mereka mengada-adakan rahbaniyah (keadaan tidak menikah dan mengurung diri di biara)
padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi mereka sendirilah yang
mengadaadakannya untuk mencarai keridhaan Allah." (QS. al-Hadid:
(http://cerita-silat.mywapblog.com)
1923. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
27) Tidak terdapat kontradiksi dari dua sikap tersebut. Pengingkaran Al-Qur'an terhadap ketuhanan
al-Masih dan pengakuannya terhadap kecintaan kaum Nasrani serta pujiannya terhadap
orangorang yang mengikuti Nabi Isa mengandung makna lebih dari satu: Pertama, bahwa Masehi
berdasarkan pada agama Tauhid dan sangat sulit bagi para pengikutnya untuk meninggalkan
tauhid, dan hanya Allah SWT yang mengakui hakikat apa yang terpendam dalam hati; kedua,
dalam kalangan orang-orang Nasrani terdapat para pendeta dan para rahib yang tidak bersikap
congkak di hadapan Allah SWT tetapi mereka sangat patuh dan tunduk kepadanya; ketiga,
sebagian pengikut Nabi Isa memiliki hati yang dipenuhi dengan kasih sayang dan rahmat. Tentu
rahmat dan kasih sayang tersebut tidak tumbuh kecuali dari keimanan terhadap hari akhir. Allah
SWT telah menetapkan perintah-Nya kepada kaum Muslim agar mereka memperlakukan ahlul
kitab dengan perlakuan yang mulia dan baik, sebagaimana Islam menjamin kebebasan untuk
menentukan keyakinan pada setiap manusia. Allah SWT berfirman:
"Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi
seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orangorang
yang beriman semuanya?" (QS. Yunus: 99)
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang salah." (QS. al-Baqarah: 256)
"Katakanlah: 'Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak
ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidah kita sembah kecuali Allah dan tidak kita
persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian
yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka:
'Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah).'" (QS. Ali
'Imran: 64) Kita perhatikan bahwa ayat-ayat tersebut berbicara tentang cara memperlakukan kaum Masehi
sebagai individu sebagaimana ia berbicara tentang bagaimana kita memperlakukan keyakinan
mereka. Sehubungan dengan kaum Masehi sebagai individu, kita menyaksikan ayat-ayat
tersebut memerintahkan untuk membalas kecintaan yang mereka perlihatkan di mana nas
tersebut dengan tegas mengatakan bahwa mereka lebih dekat kecintaannya kepada orangorang
yang beriman. Jika Allah SWT yang menegaskan hal tersebut, maka orang-orang Muslim
harus membalas kebaikan dan kecintaan yang ditunjukkan oleh kaum Nasrani. Adapun
sehubungan dengan keyakinan mereka, di dalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat yang
melarang untuk memaksa manusia dalam bentuk apa pun. Allah SWT berfirman:
"Dan katakanlah: 'Kebenaran itu datang dari Tuhanmu. Maka barangsiapa yang ingin beriman
hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah ia kafir." (QS. al-Kahfi: 29)
Yang demikian itu, karena keimanan yang didahului dengan paksaan adalah bukan keimanan
karena ia berarti mencabut ikhtiar atau kebebasan manusia, padahal itu adalah syarat dari
keimanan. Dan barangkali inilah yang menunjukkan kesempumaan Islam dilihat dari sikapnya
yang demikian indah. Kami kira tanpa kita harus memaksakan tafsiran kita kepada ayat-ayat
tersebut dan memohon kepada Allah SWT dari kesalahan dan kebodohan bahwa Islam dengan
sikapnya itu ingin menjauhkan para pengikutnya dari kalangan awam dari perdebatan yang
panjang dan melelahkan seputar keyakinan orang lain. Tentu perdebatan tersebut tidak akan
berujung dan akan menjadi seperti debat kusir saja. Namun tugas tersebut hanya diemban oleh


Kisah Para Nabiallah di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

para ulama, di mana mereka membahas sebagaimana mereka kehendaki berbagai
keyakinankeyakinan keberagamaan, sedangkan orang-orang awam tidak diberi tanggung jawab
dalam hal itu. Lagi pula, perselisihan antara keyakinan dan aliran-aliran di kalangan Masehi dan
1 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kalangan Yahudi jika melibatkan orang-orang awam, maka itu hanya memboroskan waktu dan
hanya membuat lelah saja.
Islam akan kembali menjadi asing dan akan kembali menjadi asing seperti pertama kali terbit.
Dalam suasana keasingan Islam yang pertama, orang-orang Muslim berhasil membangun
suatu individu Muslim yang kokoh. Dan ketika bangunan tersebut telah selesai, maka
sempurnalah pembangunan pemerintahan Islam. Kita tidak mendengar bahwa salah seorang di
antara mereka terlibat dalam perdebatan yang sengit yang tidak berujung sekitar keyakinan
orang lain. Sesungguhnya memberi petunjuk kepada orang lain sehingga orang tersebut
engetahui jalan menuju Allah SWT adalah perbuatan yang indah, tetapi hidayah tersebut
didahului dengan tekad seseorang untuk memberikan petunjuk kepada dirinya sendiri.
Seandainya orang-orang Islam membimbing mereka menuju jalan Allah SWT niscaya Allah
SWT memberi petunjuk melalui mereka siapa saja yang dikehendaki dari hamba-hamba-Nya.
Al-Qur'an menetapkan dua mukjizat kepada Nabi Isa yang tidak disebutkan dalam kitab Injil:
pertama mukjizat yang berupa pembicaraannya saat ia masih menyusui dibuaian. Dan yang
kedua mukjizat makanan yang turun dari langit kepada kaum Hawariyin. Sebagaimana AlQur'an
menetapkan kemuliaan yang diperoleh oleh Nabi Isa saat ia diselamatkan dari tangantangan jahat orang-orang Yahudi yang ingin menyiksanya atau membunuhnya sehingga Nabi
Isa terselamatkan dan dia diangkat ke langit. Rasulullah saw mewasiatkan kepada sahabatnya
agar mereka memperlakukan orang-orang Masehi dengan penuh kebaikan, bahkan beliau
menikahi Maria al-Qibthiya. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa seseorang lelaki
dari Bani Salim bin Auf yang bernama al-Hasin mempunyai dua orang anak yang masih Kristen,
lalu ia masuk Islam dan bertanya kepada Rasulullah saw bagaimana seandainya ia harus
memaksa kedua anaknya untuk memeluk Islam sedangkan mereka berdua menolak agama lain
selain agama Masehi" Kemudian Allah SWT menurunkan ayat yang berbunyi:
"Tidak ada paksaan dalam memeluk agama (Islam)." (QS. al-Baqarah: 256)
Ketika para utusan Najran dari kalangan kaum Masehi datang ke Madinah untuk berunding
dengan Nabi, maka beliau memberi mereka setengah dari mesjidnya agar mereka dapat
melaksanakan salat dengan cara mereka di dalamnya. Pada suatu hari Rasulullah saw berdiri
untuk melakukan salat kepada seseorang jenazah lalu dikatakan kepadanya bahwa ia adalah
jenazah Yahudi. Kemudian Rasulullah menjawab: "Bukankah ia adalah manusia." Dalam
kesempatan lain Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang mengganggu secara aniaya
seorang Yahudi atau seorang Nasrani, maka aku akan jadi musuhnya pada hari kiamat."
Terkadang kekuasaan akan langgeng meskipun disertai dengan kekufuran tetapi ia tidak akan
abadi ketika disertai dengan kelaliman.
Para ulama Islam berselisih pendapat berkaitan dengan keadaan Nabi Isa setelah
pengangkatannya. Mereka sepakat bahwa beliau tidak disalib tetapi Allah SWT mengangkatnya
di sisi-Nya. Tetapi ketika ia tidak disalib, maka bagaimana keadaannya setelah itu: apakah ia
masih hidup, ataukah ia mati seperti matinya nabi yang lain" Mayoritas mengatakan bahwa
Allah SWT mengangkat Isa dengan fisiknya dan ruhnya di sisi-Nya. Mereka mengambil zahir
dari firman-Nya: "Tetapi Allah mengangkatnya di sisi-Nya." (QS. an-Nisa': 158)
Juga sebagian hadis yang mendukung hal tersebut. Sementara itu, kelompok yang lain dari
kalangan mufasirin, dan ini adalah kelompok yang minoritas, mereka mengatakan bahwa Nabi
Isa hidup sehingga Allah SWT mematikannya sebagaimana Dia mematikan nabi-nabi-Nya lalu
Dia mengangkat ruhnya di sisi-Nya sebagaimana ruh para nabi diangkat, begitu juga ruh para
shidiqin (orang-orang yang benar) dan syuhada. Mereka mengambil zahir firman-Nya:
"(Ingatlah) ketika Allah berfirman: 'Hai ha, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu
kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orangorang
yang kafir." (QS. Ali 'Imran: 55)
2 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Kami sendiri lebih memilih pendapat yang pertama karena ia sangat sesuai - sebagai mukjizat
yang luar biasa - dengan kelahiran Isa di mana kelahiran tersebut dipenuhi dengan mukjizat
yang luar biasa, juga sesuai dengan kehidupannya dan kesuciannya. Jadi, kedua-duanya
merupakan mukjizat yang luar biasa..
KISAH NABI MUHAMMAD SAW Ketika cahaya tauhid padam di muka bumi, maka kegelapan yang tebal hampir saja
menyelimuti akal. Di sana tidak tersisa orang-orang yang bertauhid kecuali sedikit dari orangorang
yang masih mempertahankan nilai-nilai ajaran tauhid. Maka Allah SWT berkehendak
dengan rahmat-Nya yang mulia untuk mengutus seorang rasul yang membawa ajaran langit
untuk mengakhiri penderitaan di tengah-tengah kehidupan. Dan ketika malam mencekam,
datanglah matahari para nabi. Kedatangan Nabi tersebut sebagai bukti terkabulnya doa Nabi
Ibrahim as kekasih Allah SWT, dan sebagai bukti kebenaran berita gembira yang disampaikan
oleh Nabi Isa as. Allah SWT menyampaikan salawatnya kepada Nabi itu, sebagai bentuk rahmat dan
keberkahan. Para malaikat pun menyampaikan salawat kepadanya sebagai bentuk pujian dan
permintaan ampunan, sedangkan orang-orang mukmin bersalawat kepadanya sebagai bentuk
penghormatan. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
(QS. al-Azhab: 56) Sebelumnya Allah SWT mengutus para nabi-Nya sebagai rahmat kepada kaum dan zaman
mereka saja, namun Allah SWT mengutus beliau saw sebagai rahmat bagi alam semesta.
Beliau saw datang dengan membawa rahmat yang mutlak untuk kaum di zamannya dan untuk
seluruh zaman. Allah SWT berfirman, "Dan aku tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi
alam semesta." Hakikat dakwah para nabi sebelumnya adalah menyebarkan Islam, begitu juga ajaran yang
dibawa oleh Nabi yang terakhir adalah Islam. Beliau saw adalah Muhammad bin Abdillah bin
Abdul Muthalib, anak seorang wanita Quraisy. Beliau saw adalah pemimpin anak-anak Nabi
Adam as. Beliau saw adalah hamba Allah SWT dan Rasul-Nya, serta rahmat Allah SWT yang
dihadiahkan kepada umat manusia.
Beliau saw lahir di tanah Arab. Ketika itu malam gelap, tiba-tiba Abdul Muthalib membayangkan
bahwa matahari telah terbit, lalu ia bangun dan ternyata mendapati dirinya di pertengahan
malam, keheningan yang luar biasa menyelimuti gurun yang terbentang. Ia menuju pintu
kemah, lalu menyaksikan bintang-bintang bersinar di langit, dan dunia tampak di selimuti
dengan malam. Ia kembali menutup pintu kemah dan tidur. Belum lama ia dikuasai oleh rasa
kantuk yang amat sangat, sehingga ia kembali bermimpi untuk kedua kalinya. Segala
sesuatunya tampak jela s kali ini, Sesungguhnya sesuatu yang besar memerintahnya untuk
melaksanakan perintah yang sangat penting, "Galilah zamzam!" Dalam mimpinya Abdul
Muthalib bertanya: "Apakah itu zamzam?" Kemudian untuk kedua kalinya perintah itu
mengatakan bahwa ia diperintahkan untuk menggali zamzam. Belum lama Abdul Muthalib
melihat sesuatu yang bersembunyi itu, sehingga ia berdiri di tempat tidurnya dan hatinya
berdebar dengan keras. Abdul Muthalib bangkit, lalu ia membuka pintu kemah kemudian pergi
ke gurun yang luas. Apakah arti zamzam" Tiba-tiba pikirannya dipenuhi dengan cahaya yang
datang dari jauh, bahwa pasti zamzam adalah sebuah sumur, tetapi apa yang diinginkan oleh
suara yang datang dalam tidur itu agar ia menggali sumur, di sana tidak ada jawaban selain
satu jawaban dari pertanyaan ini, yaitu agar orang-orang yang berhaji dan berkeliling di sekitar
Ka'bah dapat meminumnya. Tetapi apa nilai dari sumur itu sendiri, bukankah di sana terdapat
banyak sumur yang dapat diminum oleh orang-orang yang berhaji.
3 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Abdul Muthalib duduk di tengah-tengah pasir gurun pada pertengahan malam, ia memikirkan
bintang-bintang sembari merenungkan cerita-cerita kuno yang mengatakan tentang sumur yang
memancar darinya air sebagai akibat dari pukulan kaki Nabi Ismail as, di sana juga ada cerita
yang mengatakan bahwa sumur itu telah binasa sesuai dengan perjalanan zaman.
Matahari terbit di atas gurun Jazirah Arab, Abdul Muthalib keluar menemui orang-orang, dan
menceritakan kepada mereka bahwa ia akan menggali sebuah sumur di tempat tertentu, ia
menunjukkan ke tempat yang di situ ia diberitahu oleh suara yang ada dalam mimpinya.
Orangorang Quraisy menolaknya, Sesungguhnya tempat yang diisyaratkan oleh Abdul Muthalib
terletak di antara dua berhala dari berhala-berhala yang biasa disembah oleh masyarakat
setempat, yaitu di antara berhala yang bernama Ashaf dan NAllah. Abdul Muthalib merasa
bahwa usahanya sia-sia untuk meyakinkan kaumnya agar mengizinkannya untuk menggali
sumur. Mereka mengetahui bahwa Abdul Muthalib tidak mempunyai sesuatu selain hanya
seorang anak. Bahwasanya ia tidak memiliki anak-anak yang dapat menolong dan
memperkuatnya serta melaksanakan keinginan-keinginannya.
Pada saat itu di kawasan negeri Arab dipenuhi dengan kabilah-kabilah yang terjalin suatu ikatan
fanatisme atau kesukuan yang kuat dan usaha untuk melindungi keluarga yang sangat
menonjol. Akhirnya Abdul Muthalib pergi dalam keadaan sedih, lalu ia berdiri di hadapan Ka'bah
dan mengungkapkan suatu nazar kepada Allah SWT. Ia berkata: "Jika aku mendapat sepuluh
anak laki-laki, dan mereka menginjak usia dewasa, sehingga mereka mampu melindungiku saat
aku menggali sumur Zamzam, maka aku akan menyembelih salah seorang dari mereka di sisi
Ka'bah sebagai bentuk korban."
Pintu langit pun terbuka untuk doanya. Belum sampai berlangsung satu tahun, istrinya
melahirkan anaknya yang kedua dan setiap tahun ia melahirkan anak laki-laki sampai pada
tahun yang kesembilan, sehingga Abdul Muthalib mempunyai sepuluh anak laki-laki. Kemudian
berlalulah zaman dan anak-anak Abdul Muthalib menjadi besar.
Abdul Muthalib akhirnya menjadi seseorang yang memiliki kemampuan. Kemudian Abdul
Muthalib berusaha melakukan rencananya yang diisyaratkan dalam mimpinya itu, yaitu ia
bersiap-siap untuk mengorbankan salah satu anaknya sebagai bentuk pelaksanaannya dari
nazarnya. Maka dilakukanlah undian atas sepuluh anaknya, lalu keluarlah nama anaknya yang
paling kecil yaitu Abdullah. Ketika nama anak itu keluar dalam undian, maka orang-orang yang
ada disekitarnya berusaha memberontak, mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan
membiarkan Abdullah disembelih.
Abdullah saat itu terkenal sebagai seseorang yang bersih dikawasan Arab, ia telah dapat
menarik simpati masyarakat di sekitarnya. Ia tidak pernah menyakiti seseorang pun. Bahkan ia
tidak pernah meninggikan suaranya lebih dari orang lain. Senyuman khas Abdullah terkenal
sebagai senyuman yang paling lembut di kawasan Jazirah Arab. Muatan ruhaninya demikian
jernih, dan hatinya yang mulia menyerupai sebuah kebun di tengah-tengah gurun hati-hati yang
keras, oleh karena itu semua manusia datang kepadanya dan menentang usaha
penyembelihannya. Para pembesar Quraisy berkata, "Lebih baik kami menyembelih anak-anak
kami daripada ia harus disembelih, dan menjadikan anak-anak kami sebagai tebusan baginya.
Kami tidak akan menemukan seseorang pun yang lebih baik dari dia seandainya kami
menyembelihnya, pertimbangkanlah kembali masalah itu, dan biarkan kami bertanya kepada
dukun." Abdul Muthalib tampak tidak mampu menghadapi tekanan ini, lalu ia mempertimbangkan
kembali apa yang telah ditetapkannya. Kemudian mereka mendatangi seorang dukun. Si dukun
berkata: "Berapakah taruhan yang kalian miliki?" Mereka menjawab: "Sepuluh ekor unta."
Dukun itu berkata: "Datangkanlah sepuluh unta, lalu lakukanlah kembali undian atasnya dan
atas nama Abdullah, jika undian datang padanya, maka tambahlah sepuluh ekor unta lagi, lalu
ulangilah terus undian tersebut, demikian hingga tidak keluar lagi nama Abdullah."
4 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Kemudian dilakukanlah undian atas nama Abdullah dan atas sepuluh ekor unta yang besar.
Undian itu pun mengeluarkan terus nama Abdullah, hingga Abdul Muthalib menambah sepuluh
ekor unta lagi, kemudian lagi-lagi yang keluar nama Abdullah sehingga mereka pun menambah
sepuluh ekor unta lagi sampai jumlah unta itu telah mencapai seratus ekor unta. Setelah itu,
datanglah nama unta tersebut. Maka saat itu, masyarakat demikian gembiranya sehingga
berlinangan air mata, kegembiraan dari mereka karena melihat Abdullah berhasil diselamatkan.
Kemudian disembelihlah seratus ekor unta di sisi Ka'bah, dan mereka membiarkannya di situ
sehingga korban itu tidak disentuh oleh seseorang pun dan juga disentuh oleh binatangbinatang
buas. Abdul Muthalib sangat gembira atas keselamatan anaknya, Abdullah. Lalu ia menetapkan untuk
menikahkannya dengan gadis terbaik di Jazirah Arab, kemudian ia keluar dengannya pada
suatu hari dari Ka'bah ke rumah Wahab, dan di sana ia meminang untuknya Aminah binti
Wahab. Kemudian Aminah binti Wahab menikah dengan Abdullah bin Abdul Muthalib, seorang
pemuda yang paling mulia dan paling dicintai oleh orang-orang Quraisy.
Dinyalakanlah api-api di gunung-gunung Mekah, agar para musafir dan para tamu mengetahui
tempat diadakannya acara tersebut, yaitu acara pernikahan antara Abdullah dan Aminah. Lalu
disembelihlah hewan-hewan korban, dan manusia dari kalangan orang-orang fakir bahkan
binatang-binatang buas dan burung makan darinya. Abdullah tinggal bersama istrinya dua
bulan di rumah pernikahan, hingga suatu hari ada kabar bahwa kafilah akan berangkat, lalu
Abdullah pun mengikuti kafilah tersebut dan melakukan perjalanan bersama kafilah
perdagangan Quraisy menuju Syam, itu adalah kesempatan terakhir yang diperoleh Aminah
binti Wahab bersamanya. Wajah Abdullah yang mulai tampak berseri-seri mengucapkan
selamat tinggal kepada Aminah, lalu setelah itu bayang-bayang wajahnya tersembunyi bersama
kafilah dan rnereka pun hilang. Aminah tidak mengetahui bahwa itu adalah kesempatan
terakhirnya setelah dua bulan dari perkawinannya. Abdullah mengunjungi paman-pamannya
dari kabilah bani Najar di Madinah, dan di sana ia meletakkan jasadnya di muka bumi, ia
meninggal dunia. Abdullah bin Abdul Muthalib kini telah meninggal. Saat itu ia berusia dua puluh lima tahun.
Kabar kematiannya tiba-tiba tersebar dan sangat memilukan hati orang-orang yang
mendengarnya, sehingga kabar itu sampai ke istrinya. Aminah tampak menangis tersedu-sedu
dan ia tampak menyampaikan pertanyaan-pertanyaan pada dirinya dan tidak mengetahui
jawabannya, mengapa Allah SWT menebusnya dengan seratus unta jika kemudian Dia
menetapkan kematian baginya.
Tidak lama kemudian, lalu bergeraklah dirahimnya janin dengan gerakan yang sedikit, ia
tampak mulai mengetahui bahwa ia sedang hamil. Aminah menangis dua kali, pertama ia
menangis untuk dirinya sendiri dan kali ini ia menangis untuk anak yang ditinggal mati ayahnya
sebelum ia sempat dilahirkan. Aminah tidak pernah mengetahui sebelumnya bahwa janin yang
dikandungnya akan menjadi anak yatim, ayahnya meninggal saat ia dilahirkan.
Anak yatim ini harus menanggung beban anak-anak yatim dan orang-orang fakir serta orangorang
yang sedih di muka bumi. Ia akan menjadi Nabi yang terakhir dan rasul-Nya kepada
manusia. Ia akan menjadi rahmat yang dihadiahkan kepada manusia dan tidak akan
mengetahui makna rahmat kecuali orang yang merasakan penderitaan dan kepahitan. Inilah
anak kecil yang sebelum dilahirkan telah menelan kesedihan. Dan berlalulah hari demi hari, lalu
hilanglah tangisan penderitaan dan mata Aminah pun telah mengering, namun kesedihannya
tampak menyerupai sebuah pohon yang turnbuh bersama kehausan.
Kemudian kesedihannya hari demi hari semakin ia rasakan tetapi kesedihannya itu mulai tidak
tampak ketika ia mendapatkan bahwa janin yang dikandungnya tidaklah memberatkannya,
sebaliknya ia merasakan betapa ringannya janin yang dikandungnya bagaikan merpati yang
berkeliling di seputar Ka'bah, dan seandainya kesedihannya yang selalu mengitarinya, maka
5 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tidak ada wanita yang lebih bahagia darinya dengan kehamilan yang ringan ini. Janin itu adalah
manusia yang mulia di sisi Tuhan, kemudian semakin dekatlah hari kelahirannya. Sementara
itu, pasukan Abrahahh mendekati Mekah.
Abrahahh adalah seorang penguasa Yaman, yaitu pada saat Yaman tunduk kepada Habasyah
setelah penguasa Persia diusir. Di Yaman ia membangun suatu gereja yang menunjukkan
bangunan yang menakjubkan. Abrahahh membangunnya dengan niat agar orang-orang Arab
berpaling dari Baitul Haram di Mekah. Ia melihat betapa orang-orang Yaman tertarik dengan
rumah tersebut. Dan ketika ia tidak melihat gereja yang dibangunnya memiliki daya tarik seperti
itu dan tidak mampu menarik hati orang-orang Arab, maka ia berkeinginan kuat untuk
menghancurkan Ka'bah, sehingga orang-orang tidak menuju ke Ka'bah lagi melainkan ke
gerejanya. Demikianlah akhirnya ia menyiapkan pasukan yang besar yang dipenuhi dengan
berbagai senjata, kemudian pasukan itu menuju Ka'bah.
Pasukan Abrahahh terdiri dari kelompok gajah yang besar yang digunakannya untuk
menghancurkan Ka'bah. Gajah-gajah itu bagaikan tank-tank yang kita gunakan saat ini. Orangorang
Arab pun mendengar rencana tersebut. Memang orang-orang Arab saat itu terkenal
sebagai penyembah berhala, meskipun demikian mereka sangat memberikan penghargaan dan
penghormatan terhadap Ka'bah, karena mereka meyakini bahwa mereka adalah anak-anak
Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as pemelihara Ka'bah.
Perjalanan pasukan tiba-tiba dihadang oleh seorang lelaki yang mulia dari penduduk Yaman
yang bernama Dunaher. Ia mengajak kaumnya dan dari kalangan orang-orang Arab untuk
memerangi Abrahahh, sehingga ada beberapa orang yang mengikutinya. Abrahahh
berhadapan dengan tentara tersebut tetapi pasukan yang sedikit itu dapat dengan mudah
dipatahkan oleh pasukan kafir yang besar itu. Kemudian Dunaher pun kalah dan menjadi
tawanan Abrahahh. Pasukan Abrahahh tersebut juga sempat ditentang oleh Nufail bin Hubaid
al-Aslami, namun Abrahahh pun dapat mengalahkan mereka dan berhasil menawan Nufail.
Kemudian ketika Abrahahh melewati kota Taif, menghadaplah kepadanya beberapa orang
tokoh setempat, dan mereka tampak gemetar ketakutan dan berkata kepadanya bahwa
sesungguhnya 'rumah' yang ditujunya tidak berada di tempat mereka, tetapi berada di Mekah.
Hal itu mereka sampaikan dengan maksud untuk memalingkannya dari rumah berhala mereka,
di mana mereka membangun di dalamnya berhala yang bernama Latha kemudian mereka
mengutus seseorang yang akan menunjukkan kepada Abrahahh letak Ka'bah. Ketika Abrahahh
berada di antara Taif dan Mekah, ia mengutus seorang pemimpin pasukannya sehingga ia
melihat keadaan Mekah. Di sana ia merampas banyak harta dari kaum Quraisy dan selain
mereka, dan di antara yang dirampasnya adalah dua ratus unta milik Abdul Muthalib bin
Hasyim. Saat itu Abdul Muthalib adalah salah seorang pembesar Quraisy dan pemimpin
mereka, serta pengawas sumur Zamzam.
Kedatangan utusan Abrahahh di Mekah telah menimbulkan gejolak pada kabilah-kabilah.
Akhirnya kaum Quraisy bergerak, begitu juga kaum Khananah. Kemudian mereka mengetahui
bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk melawan Abrahahh, sehingga mereka
membiarkannya, lalu tersebarlah di Jazirah Arab berita tentang datangnya pasukan yang kuat
yang sulit untuk ditandingi. Dalam surat yang dibawa oleh utusannya itu, Abrahahh


Kisah Para Nabiallah di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyampaikan bahwa ia tidak datang untuk memerangi mereka, namun ia datang hanya untuk
menghancurkan Ka'bah. Jika mereka tidak menentangnya, maka darah mereka tidak akan
ditumpahkan. Lalu utusan itu menemui Abdul Muthalib, ia menceritakan tentang keinginan
Abrahahh. Abdul Muthalib berkata: "Kami tidak ingin memeranginya karena kami tidak memiliki
kekuatan. Ka'bah adalah rumah Allah SWT yang mulia dan suci, dan rumah kekasih-Nya
Ibrahim. Jika Ia mencegahnya, maka itu adalah rumah-Nya dan tempat suci-Nya, namun jika Ia
membiarkannya, maka demi Allah kami tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankannya."
Kemudianutusan itu pergi bersama Abdul Mutihalib menuju Abrahahh.
6 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Abdul Muthalib adalah seseorang yang sangat terpandang dan sangat mulia. Ia memiliki
kewibawaan dan kehormatan yang mengagumkan. Ketika Abrahahh melihatnya, Abrahahh
menampakkan penghormatan kepadanya. Abrahahh memuliakannya dan mendudukannya di
bawahnya, ia tidak suka bahwa ia duduk bersamanya di kursi kekuasaannya. Lalu Abrahahh
turun dari kursinya dan duduk di atas sebuah permadani dan mendudukkan Abdul Muthalib di
sisinya. Kemudian ia berkata kepada penerjemahnya: "Katakan padanya apa kebutuhannya?"
Abdul Muthalib berkata: "Kebutuhanku adalah agar Abrahahh mengembalikan dua ratus ekor
unta yang diambilnya dariku" Ketika Abdul Muthalib mengatakan demikian, wajah Abrahahh
berubah, lalu ia berkata kepada penerjemahnya: "Katakan padanya sungguh aku merasa
kagum ketika melihatnya, kemudian aku merasakan kehati-hatian saat berbicara dengannya,
apakah engkau berbicara denganku tentang dua ratus ekor unta yang telah aku ambil, lalu
engkau membiarkan rumah yang merupakan simbol agamanya dan kakek-kakeknya, yang aku
datang untuk menghancurkannya dan dia tidak menyinggungnya sama sekali" Abdul Muthalib
menjawab: "Aku adalah pemilik unta, sedangkan pemilik rumah itu adalah Tuhan yang
melindunginya." Abrahahh berkata: "Dia tidak akan mampu melindunginya dariku." Abdul
Muthalib menjawab: "Lihat saja nanti!"
Selesailah dialog antara Abdul Muthalib dan Abrahahh. Abrahahh pun mengembalikan unta
yang telah dirampasnya. Abdul Muthalib pergi menemui orang-orang Quraisy dan menceritakan
apa yang dialaminya, dan ia memerintahkan mereka untuk meninggalkan Mekah dan
berlindung dibalik gua-gua di gunung. Akhirnya kota Mekah dikosongkan oleh pemiliknya.
Aminah binti Wahab keluar ke gunung-gunung di dekat kota Mekah kemudian malaikat turun di
bumi Jarzirah Arab. Abdul Muthalib berdiri dan memegangi pintu Ka'bah dan berdiri bersama dengan sekelompok
orang-orang Quraisy, mereka berdoa kepada Allah SWT dan meminta perlindungan-Nya, agar
para malaikat memerintahkan gajah-gajah tidak melangkahkan kakinya sehingga gajah itu pun
tetap di tempatnya dan menaati perintah para malaikat, kemudian gajah-gajah itu menerima
pukulan yang dahsyat namun gajah-gajah itu tetap berdiam di tempatnya, gajah-gajah itu
tampak gemetar dan berteriak tetapi lagi-lagi gajah-gajah itu menolak untuk bergerak dan tidak
bergerak selangkah pun. Abrahahh bertanya: "Mengapa pasukan tidak bergerak?" Kemudian
dikatakan kepadanya bahwa gajah-gajah menolak untuk bergerak. Abrahah mengangkat
cemetinya. Dengan muka emosi, ia ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan
gajahgajahnya. Matahari saat itu bersinar dan ia duduk di kemahnya. Ketika ia keluar, matahari bersembunyi di
balik segerombolan burung. Abrahah mengangkat pandangannya ke arah langit. Mula-mula ia
membayangkan bahwa ia melihat sekawanan awan yang hitam. Kemudian ia mengamat-amati
awan itu. Dan ternyata ia bukan awan biasa. Itu adalah sekelompok burung yang menutupi
cahaya matahari dan menyerupai awan yang tebal. Burung ababil, burung yang banyak.
Gajah-gajah semakin berteriak dengan kencang dan tampak ketakutan. Dan rasa takut itu kini
menghinggapi seluruh pasukan. Abrahah berteriak di tengah-tengah pasukannya agar gajah
diusahakan untuk maju secara paksa. Kemudian terbukalah salah satu jendela dari jendela alJahim,
dan burung-burung itu menghujani pasukan dengan batu dari Sijil, yaitu batu yang sama
yang pernah dihujankan kepada kaum Nabi Luth. Batu itu menyerupai bom-bom atom yang
digunakan saat ini. Jika Anda membaca buku-buku kuno, maka Anda akan mengetahui bagaimana peristiwa yang
menimpa pasukan Abrahah. Anda akan membayangkan bahwa Anda berada di hadapan suatu
kekuatan yang menghancurkan yang tidak diketahui asal muasalnya. Dunia mengenali
sebagian darinya setelah empat belas abad dari peristiwa tersebut. Buku-buku itu mengatakan
bahwa pasukan itu dihancurkan dengan penghancuran yang dahsyat.
7 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Para tentara Abrahah kembali dalam keadaan binasa di mana daging-daging dari tubuh mereka
berceceran di jalan. Abrahah pun mendapatkan luka dan mereka keluar dari tempat itu dalam
keadaan dagingnya terpisah satu persatu. Abrahah pun terbelah dadanya dan mati. Kemudian
jasad para pasukannya tersebar dan berceceran di bumi, seperti tanaman yang dimakan oleh
binatang. Setelah mendekati setengah abad, turunlah suatu surah di Mekah yang menceritakan
tentang peristiwa itu: "Apakah kamu tidak memperhatikan bagimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara
gajah" Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka 'bah) itu
sia-sia" Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang
melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadihan mereka
seperti daun yang dimakan (ulat)." (QS. al-Fil: 1-5)
Pasukan gajah yang ingin memporak-porandakan Mekah dikalahkan. Kemudian mereka
dihancurkan dan Tuhan pemilik Ka'bah berhasil melindungi rumah suci-Nya. Perlindungan
tersebut bukan sebagai penghormatan bagi orang yang tinggal di rumah itu dan bukan sebagai
bentuk pengkabulan doa kaum yang menyembah berhala yang memenuhi tempat itu. Allah
SWT sebagai Pelindung Ka'bah memeliharanya karena adanya hikmah yang tinggi; Allah SWT
menginginkan sesuatu bagi rumah itu; Allah SWT ingin melindunginya agar tempat itu menjadi
tempat yang damai bagi manusia dan supaya tempat itu menjadi pusat dari akidah yang baru
dan menjadi tanah bebas yang aman, yang tidak dikuasai oleh seseorang pun dari luar dan
juga tidak didominasi oleh pemerintahan asing yang akan membatasi dakwah. Yang demikian
itu karena di sana terdapat rumah dari rumah-rumah di Mekah yang lahir di sana seorang anak
di mana ibunya bernama Aminah binti Wahab dan ayahnya adalah Abdullah, salah seorang
tokoh Arab. Anak itu belum dilahirkan dan belum dapat tugas kenabian dan ia belum memikul
Islam di atas pundaknya dan belum menjadi rahmat bagi alam semesta. Kemudian datanglah
Abrahah yang ingin menghancurkan semua ini tanpa ia mengetahui semua rahasia ini.
Tragedi yang menimpa Abrahah adalah karena bahwa ia berusaha menentang kehendak Ilahi
sehingga kehendak Ilahi itu menghancurkannya dengan mukjizat yang mengagumkan.
Datanglah banyak burung dengan membawa batu-batuan yang tidak didengar suaranya.
Kemudian burung-burung melemparkan batu-batu itu kepada Abrahah beserta tentaranya.
Semua ini berdasarkan rencana Ilahi terhadap rumah-Nya dan agama-Nya serta nabi-Nya
sebelum orang mengetahui bahwa Nabi Islam telah bersiap-siap untuk meninggalkan tempat
tidurnya di perut ibunya dan mulai memasuki kehidupan yang keras di muka bumi.
Di tengah-tengah kegembiraan Mekah karena keselamatan penghuninya dan selamatnya
Ka'bah, Aminah binti Wahab bermimpi: di tengah suatu malam ia menyaksikan dirinya berdiri
sendirian di tengah-tengah gurun, dan telah keluar dari dirinya suatu cahaya besar yang
menyinari timur dan barat dan terbentang hingga langit. Aminah tiba-tiba terbangun dari
tidurnya namun ia tidak mengetahui tafsir dari mimpinya.
Berlalulah hari demi hari dari tahun gajah. Dan pada waktu sahur dari malam Senin hari
keduabelas dari bulan Rabiul Awal, Aminah melahirkan seorang anak kecil yang yatim yang
bernama Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muthalib, seorang cucu dari Ismail bin Ibrahim bin
Adam. Sebelum ia dilahirkan, dunia mati karena kehausan padanya. Kehausan dunia sangat besar
kepada cinta, rahmat, dan keadilan. Sekarang teiah berlalu 600 tahun dari kelahiran al-Masih
dan orang-orang Masehi telah menjauhi ajaran cinta, bahkan keyakinan-keyakinan berhalaisme
telah meresap kepada sebagian kelompok mereka dan kejernihan ajaran tauhid telah ternodai.
Sedangkan orang-orang Yahudi telah meninggalkan wasiat-wasiat Musa dan mereka kembali
menyembah lembu yang terbuat dari emas. Dan setiap orang dari mereka lebih memilih untuk
memiliki lembu emas yang khusus. Demikianlah, berhalaisme telah menyerang di bumi. Bumi
dipenuhi oleh kegelapan. Akal disingkirkan dan Tuhan diiupakan dan mereka menyerahkan diri
8 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
mereka kepada pembohong. Ketika jantung dunia telah terkena kekeringan, maka memancarlah dari timur suatu mata air
keimanan yang jernih yang menjadi puas dengannya separo dunia. Dan mukjizat besar terjadi
ketika mata air ini mengeluarkan air yang jernih dari jantung gurun yang paling besar
ketandusannya di dunia, yaitu gurun jazirah Arab. Berkenaan dengan penggambaran masa
tersebut, dalam hadis yang mulia dikatakan: "Sesungguhnya Allah melihat penduduk bumi lalu
Dia murka kepada mereka, baik orang-orang Arab maupun orang-orang Ajam kecuali sebagian
kecil dari Ahlulkitab."
Di tenda yang kasar, lahirlah seorang anak yatim yang kemudian bertanggung jawab untuk
memberikan minum kepada dunia yang haus pada cinta, keadilan, kebebasan, serta
kebenaran. Sementara itu, beberapa langkah dari tempat kelahirannya terdapat berhala-berhala
yang memenuhi Baitul 'Athiq dan sekitar Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi
Ismail agar menjadi rumah Allah SWT dan Dia disembah di dalamnya dan manusia merasa
tenteram di dalamnya. Di rumah yang kuno ini - yang dibangun sebelumnya oleh Adam dipenuhi patung-patung tuhan yang terbuat dari batu dan kayu. Ini menunjukkan betapa akal
orang-orang Arab saat itu mengalami titik terendah.
Sementara itu nun jauh di sana, tepatnya di Yatsrib atau Madinah dipenuhi oleh orang-orang
Yahudi yang mereka datang di sana karena melarikan diri dari penindasan orang-orang
Romawi. Mereka tinggal di situ bagaikan srigala-srigala di atas tanah yang tersubur di mana
mereka melakukan monopoli dalam perdagangan. Mereka membagun kejayaan mereka
dengan memanfaatkan orang-orang Arab dan keheranan mereka terhadap diri mereka sendiri.
Para cendikiawan Yahudi memperdagangkan segala sesuatu, dimulai dari emas sampai Taurat.
Mereka menyembunyikan kertas-kertas darinya dan menampakkan sebagiannya; mereka
mengubah kertas-kertas Taurat itu untuk memperkaya diri mereka. Pada saat orang-orang
Yahudi menyembah emas dan sangat lihai melakukan persekongkolan, orang-orang Arab justru
menyembah batu dan mereka pandai berperang. Mereka juga lihai dalam membuat syair lalu
menggantungkannya di atas tirai-tirai Ka'bah. Orang-orang Arab hidup di bawah naungan
sistem kesukuan di mana kepala suku adalah pemimpin dan nilainya sebanding dengan anak
buahnya, dan kemampuan mereka dalam berperang. Dan keutamaan seseorang dilihat dari
asal muasalnya serta nilainya juga dilihat dari kefanatikannya serta kebanggannya kepada
nasab yang merupakan kemuliannya, juga kefanatikannya terhadap berhala tertentu yang
merupakan agamanya. Jadi, segala bentuk kemuliaan dan kewibawaan tidak terbentuk kecuali
dalam ruang lingkup yang sempit dalam kabilah atau kesukuan.
Sedangkan di tempat yang jauh dari Mekah, Romawi menyerupai burung rajawali yang lemah,
namun belum sampai kehilangan kekuatannya. Orang-orang Romawi sangat menyanjung
kekuatan. Sedangkan di belahan timur dari utara negeri Arab, orang-orang Persia menyembah
api dan air. Api tetap menyala di tempat peribadatan mereka di mana manusia rukuk untuknya.
Dan di sana terdapat danau Sawah yang dianggap suci oleh mereka.
Sementara itu, Kisra, raja kaum Persia duduk di atas singgasananya dan memberikan
keputusan terhadap manusia. Keputusan Kisra selalu didengar dan dilaksanakan. Tidak ada
seorang pun yang berani menentangnya dan menolaknya. Orang-orang Persia berhasil
mengalahkan Romawi dan Yunani, sehingga mereka menjadi kekuatan yang dahsyat di muka
bumi. Meskipun mereka memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, namun penyembahan api
jelas-jelas menunjukkan betapa bodohnya mereka dan betapa kekuatan mereka diliputi oleh
kebodohan sehingga akal mereka tercabut dan mereka terhalangi untuk mencapai kebenaran.
Alhasil, kegelapan semakin meningkat di setiap penjuru bumi dan kehidupan berubah menjadi
hutan yang lebat di mana di dalamnya seorang yang kuat akan menyingkirkan seorang yang
lemah dan di dalamnya yang menang adalah kebatilan.
Di tengah-tengah suasana yang demikian kelam, lahirlah seorang anak di tenda Mekah. Ketika
9 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
anak tersebut lahir, maka padamlah api yang disembah oleh kaum Persia dan keringlah danau
Sawah yang disucikan oleh manusia, bahkan robohlah empat belas loteng dari istana Kisra.
Dan setan merasa bahwa penderitaan yang besar telah merobek-robek hatinya. Ini semua
sebagai simbol dimulainya kehancuran kejahatan atau keburukan di muka bumi dan
terbebasnya akal manusia dari penyembahan terhadap sesama manusia atau terhadap hal-hal
yang bersifat khurafat. Manusia diajak hanya untuk menyembah kepada Allah SWT. Kelahiran
Rasul sebagai bukti hilangnya kelaliman, sebagaimana kelahiran Nabi Musa yang menunjukkan
kebebasan Bani Israil dari kelaliman Fir'aun.
Ajaran Muhammad bin Abdillah merupakan ajaran revolusi yang paling meyakinkan dan yang
paling penting yang pernah dikenal di dunia; ajaran yang bertugas untuk menyelamatkan dan
membebaskan akal dan materi. Tentara Al-Qur'an adalah tentara yang paling adil dan paling
berani untuk menghancurkan orang-orang yang lalim. Kita akan melihat dalam sejarah Nabi
bahwa kejadian-kejadian luar biasa telah mengelilingi Ka'bah sebelum kelahirannya. Kemudian
terjadilah peristiwa luar biasa setelah kelahirannya di mana terjadilah peristiwa pembelahan
dada pada saat beliau masih kecil, begitu juga beliau dinaungi oleh awan di waktu kecil, bahkan
beliau terkenal pada saat masih kecil dengan kecenderungan untuk meninggalkan
permainanpermainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak kecil seusia beliau. Allah SWT
memberikan penjagaan khusus kepadanya sehingga Jibril as turun kepadanya dengan membawa wahyu.
Selanjutnya, mukjizatnya yang pertama adalah mukjizat yang terdapat pada kepribadiannya
dan pemikiran-pemikirannya. Itulah yang menjadi mukjizatnya yang terbesar setelah Al-Qur'an;
itu adalah bangunan ruhani yang tinggi di mana beliau mampu menahan penderitaan di jalan
Allah SWT. Dan dalam menegakkan kebenaran, beliau memikul berbagai macam rintangan.
Beliau melaksanakan amanat yang diembannya secara sempuma dan sebaik-baik mungkin.
Hal yang indah yang dikatakan tentang mukjizat Nabi setelah diutusnya beliau adalah bahwa
beliau tidak mempunyai mukjizat selain usaha membebaskan akal: tanpa memiliki kekuatan luar
biasa selain membebaskan pikiran, tanpa dalil selain kalimat Allah SWT.
Sedangkan Isa bin Maryam telah berdakwah dan mengajak manusia untuk menciptakan
kesamaan, persaudaraan, dan cinta kasih di antara mereka, namun Muhammad saw diberi
karunia untuk mewujudkan persamaan, persaudaraan, dan cinta kasih di antara orang-orang
mukmin di tengah-tengah kehidupannya dan setelah kehidupannya.
Ketika Nabi Isa mampu menghidupkan orang-orang yang mati dan mengeluarkan mereka dari
kuburan, Muhammad bin Abdillah menghidupkan orang-orang hidup dari kematian mereka yang
tidak pernah mereka sadari. Itu adalah bentuk kematian yang paling berat. Beliau juga
mengeluarkan rnereka dari kegelapan dan kebodohan menuju cahaya ilmu, dan dari belenggu
syirik dan kekufuran menuju dunia tauhid.
Sulaiman sebagai seorang Nabi dan raja mampu memperkerjakan jin untuk mengabdi padanya,
bahkan mereka mampu terbang beribu-ribu mil untuk menghadirkan singgasana musuhmusuhnya
agar mereka semua tercengang terhadap kemampuannya, sehingga mereka masuk
Islam. Namun Muhammad saw justru mengabdi kepada Islam hanya sebagai seorang tentara
yang sederhana. Beliau mengetahui bahwa ketika beliau lalai sesaat saja dari dakwah di jalan
Allah SWT, maka kesempatannya dalam menyebarkan agama Islam akan hilang.
Di saat terjadi peristiwa besar dalam peperangan, tiba-tiba azan salat dikumandangkan,
sehingga para pasukan yang berperang mengerjakan salat. Tidak ada malaikat yang turun
untuk melindungi mereka ketika salat atau mencegah datangnya anak-anak panah dari
punggung mereka saat sujud. Karena itu, hendaklah para pasukan melindungi dirinya sendiri.
Para pasukan mukmin berusaha salat secara bergantian: sebagian mereka salat dan sebagian
mereka bertugas untuk menjaga.
Allah SWT berfirman: 10 23. Tengkorak Maut Khu Lung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan
salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat)
besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka sujud (telah menyempurnakan
serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan
hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah
mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orangorang
kafir ingin agar kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka
menyerbu kamu dengan sekaligus."(QS. an-Nisa': 102)
Selesailah masalah itu dan tidak adak malaikat yang turun untuk melindunginya dan
menolongnya. Ini adalah masa kematangan akal dan masa keletihan para nabi dan orangorang
mukmin. Dan sesuai kadar keletihan mereka dalam menyampaikan ajaran Islam, mereka
pun akan mendapatkan balasan yang besar.
Pada masa para nabi sebelum Nabi Muhammad saw, mereka menghadirkan mukjizat-mukjizat
kepada kaum mereka saat memulai dakwah, sehingga kaum tersebut mempercayai apa saja
yang mereka bawa, sedangkan Nabi Muhammad bin Abdillah tidak menghadirkan kepada
kaumnya selain dirinya dan ketulusannya.
Allah SWT telah memutuskan untuk melindungi Musa dan memerintahkannya untuk
mengangkat gunung di atas kaumnya hingga mereka beriman kepada Taurat, atau untuk
menjatuhkan gunung tersebut di atas mereka. Ketika mengetahui hal yang Demikian itu,
orangorang Yahudi sujud dengan meletakkan pipi mereka di atas tanah dan mereka mengamati
bukit batu yang berada di atas kepala mereka yang diangkat oleh tangan yang tersembunyi.
Sedangkan Nabi Muhammad bin Abdillah tak pernah memaksa seseorang pun. Berimanlah
beberapa orang kepadanya dan puaslah beberapa orang kepadanya dan matilah bersamanya
orang-orang yang mati dalam keadaan puas. Beliau tidak membawa pedang kecuali saat panah
yang beracun mendekati jantung Islam dan mengancamnya.
Dakwah para nabi menuntut terjadinya mukjizat demi mukjizat. Ini karena masa kekanakkanakan
manusia serta kelemahan akal dan hilangnya panca indera menuntut rahmat Allah
SWT untuk mendatangkan mukjizat yang sesuai dengan masa turunnya mukjizat tersebut dan
budaya masyarakat setempat. Adalah hal yang maklum bahwa di tengah-tengah penduduk
Mekah saat itu tidak terdapat orang-orang yang cerdas atau orang-orang yang bijak yang
mampu menyerap kata-kata yang baik. Dan kesulitan yang dihadapi oleh Islam adalah bahwa ia
tidak diturankan pada masa ini saja, tetapi Islam diturunkan untuk setiap masa. Allah SWT
mengetahui bahwa manusia telah memasuki masa kematangan berpikir yang mengagumkan,
maka hikmah-Nya menuntut bahwa pernyataan yang pertama kali disebutkan dalam risalahNya
adalah "iqra'" (bacalah). Di samping itu, risalah tersebut mengandung pemikiran yang
universal, sistem yang membangun, dan hukum yang mempesona, serta kebebasan yang


Kisah Para Nabiallah di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

diidamkan, dan manusia yang sempurna.
Adalah tidak mengurangi kehormatan para nabi sebelum Nabi Muhammad saw di mana mereka
tidak diutus di masa-masa kematangan pemikiran, tetapi yang menambah kehormatan Nabi
Muhammad saw bahwa beliau diutus di tengah-tengah masa kematangan berpikir, dan beliau
diutus sebelum datangnya masa ini. Beliau memikul berbagai lipat cobaan yang pernah dipikul
oleh para nabi; beliau berdakwah dengan menanggung berbagai lipat godaan dan cobaan;
beliau mengalami siksaan yang pernah dialami oleh semua para nabi; beliau mencintai Allah
SWT sebagaimana para nabi mencintai-Nya. Allah SWT memuliakannya ketika beliau
mengimami mereka di saat salat pada saat beliau melakukan Isra' dan Mi'raj. Meskipun
demikian, ketika beliau keluar pada suatu hari menemui sahabat-sahabatnya dan mendapati
Si Kumbang Merah 2 Pendekar Romantis 09 Ratu Cadar Jenazah Misteri Danau Siluman 2

Cari Blog Ini