Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala Bagian 2
punya pilihan selain menghancurkan semua yang
dikuasainya," Todd berkata kepada Lauren. "Teman atau
bukan, kita harus menyelamatkan WoodsWorld."
Apa" kau bertanya dalam hati. Aku mau dihancurkan oleh
teman-temanku sendiri"
Kau harus keluar dan membuktikan bahwa kau sudah
terbebas dari pengaruh si kurcaci. Tapi bagaimana caranya"
Kalau kau mau kembali ke atas dan mendobrak
dinding, bukalah HALAMAN 128.
Kalau kau bergegas turun untuk menemui Lauren
dan Todd, bergegaslah ke HALAMAN 107.
"...tiga!" kau berseru. Lalu kau melompat maju.
"Kita berhasil!" kata Todd. Ia menjauh dan
memperhatikan gerak-gerikmu dari tempat yang aman.
"'Kita"'" kau bertanya. "Aku cuma sendirian
melawannya." Seorang diri kau berusaha menutup mata si
manusia serigala dengan sweter.
Semua orang tahu bahwa binatang yang matanya tertutup
takkan melawan kalau hendak ditangkap. Kau tidak tahu dari
mana informasi itu berasal. Kalimat tersebut muncul begitu
saja dalam benakmu. Tapi kau sadar bahwa sekarang kau jadi
pintar banget. Tahu-tahu Todd memutuskan untuk ikut membantu. Ia
berusaha meraih ujung sweter. Tapi tanpa sengaja ia malah
menarik bulu tengkuk si manusia serigala.
Si serigala jadi-jadian meraung kesakitan. Ia meronta
sekuat tenaga untuk membebaskan diri, lalu berpaling ke
arah Lauren. Temanmu itu masih menutup mata dengan
kedua tangan, sehingga tidak sadar apa yang akan terjadi.
Kau dan otakmu yang supercerdas pun tidak bisa
menghentikan si manusia serigala. Makhluk itu melesat tepat
ke wajah Lauren! Beralihlah ke HALAMAN 129.
Bulan purnama, langit yang hitam kelam, dan kenyataan
bahwa manusia serigala berkeliaran di hutan membantumu
mengambil keputusan. Kau akan kembali ke pondok. Besok
pagi masih ada waktu untuk mencari kotak itu.
Lauren menyusulmu ketika kau menyusuri jalan setapak
ke Evergreen Cabin. "Aku senang kau datang lagi untuk libur
musim panas. Soal manusia serigala ini benar-benar
mengganggu bisnis orangtuaku."
"Kau tidak percaya bahwa ada manusia serigala di hutan,
ya kan, Lauren?" kau bertanya.
"Tadinya aku memang tidak percaya. Tapi kemudian aku
sungguh-sungguh mendengar suara melolong-lolong. Kau
sudah dengar, belum?"
"Yang benar saja!" Kau tertawa. "Itu pasti cuma suara
angin." "Yeah, kurasa kau benar," ujar Lauren. Dengan gelisah ia
memilin-milin sejumput rambutnya. "Oke, sampai besok."
Lampu di pondokmu sudah padam semua. Sambil
mengendap-endap kau melewati kamar orangtuamu dan
kamar keluarga Morris. Semuanya sudah tidur. Tapi
kemudian kau mendengar suara dari kamar yang kautempati
bersama Todd. Suara apa itu"
Bukalah HALAMAN 99. "Jangan tinggalkan kami," si kurcaci meniru seruan Todd.
"Hahahahaha. Temanmu takkan bisa membantu," ia
mengejek Todd. "Tidak mungkin bisa! Hahahahahaha!"
Si kurcaci menggunakan kekuatan gaibnya untuk
membuat tubuhnya mengecil. Lalu membesar. Dan mengecil
lagi. Ia melompat lompat dari batu ke batu, dan setiap kali
ukuran tubuhnya berubah. Detik ini ia sebesar gorila, detik
berikut sekecil tikus. "Kembalilah!" Todd memanggil. "Kembalilah!"
Apakah kau cukup kuat untuk melawan kekuatan gaib si
kurcaci" Kalau kau kuat melakukan push-up sepuluh kali,
bukalah HALAMAN 26. Kalau kau tidak kuat melakukan push-up sepuluh
kali, bukalah HALAMAN 120.
Kau melepaskan pintu perpustakaan dan langsung lari.
Kau keluar dari aula dan berlari ke hutan. Kau menggunakan
tenaga supermu untuk menerjang segala sesuatu yang
menghalangi jalanmu. Rasanya kau mendengar suara langkah di belakangmu.
Kau mengurangi kecepatan dan menoleh. Tapi tidak ada apaapa.
"Beraninya kau kabur!" suara si kurcaci terdengar di
dalam benakmu. "Kau harus selalu mematuhi perintahku!"
Sementara si kurcaci berusaha mempengaruhi pikiranmu,
hutan di sekelilingmu mulai bergerak-gerak. Mula-mula
kausangka pepohonannya yang berayun-ayun. Tapi
kemudian kau melihat mereka.
Gerombolan kurcaci! Semuanya keluar dari tempat
persembunyian mereka. Ratusan kurcaci bertampang buruk berseliweran di hutan.
Mereka melahap daun dan ranting dan tanah seperti belatung
melahap daging busuk. Segala sesuatu yang terjangkau oleh
mereka segera dimasukkan ke dalam mulut. Kau merasa
mual ketika menyaksikan para kurcaci mengunyah dengan
lidah terjulur. Bukalah HALAMAN 40. Ternyata ada ruangan rahasia di balik dinding. Dan di
dalam ruangan itu siulan si kurcaci tidak terdengar. Kau
merasakan tenaga supermu kembali lagi.
Kau mengencangkan otot. Setelah menunggu sampai
keadaan aman, kau memutuskan untuk mendorong rak buku.
Kau mendorongnya dengan bantuan bahumu.
Tapi rak itu tidak bergerak sedikit pun. Kau mendorong
dengan sekuat tenaga. Sia-sia. Sayang sekali. Rupanya rak
buku yang bisa berputar itu telah terkunci. Hmm, dengan otot
super-duper yang kaumiliki, kau pasti sanggup menjebol
dinding. Atau kau bisa melewati tangga batu yang baru saja
kaulihat di sudut ruangan rahasia. Hmmmmmm... menarik
juga pilihannya. Bagaimana" Mau menjebol dinding" Kalau begitu,
bukalah HALAMAN 128. Atau kaupilih tangga yang entah menuju ke mana"
Kalau begitu, bukalah HALAMAN 69.
"Ke sini," jawabmu. "Ke arah dua titik cahaya merah."
Kau menerobos semak berduri. "Mestinya ada jalan setapak
ke pantai di sekitar sini," kau berkata.
"Aduh!" tiba-tiba Todd memekik. "Tanganku tergores
duri-duri sialan ini!"
"Hati-hati, jangan sampai berdarah-darah," kau
berkelakar. "Jangan sampai para manusia serigala mencium
bau darah segar!" Lutut Todd gemetaran ketika kalian terus menerobos
semak-semak. "Kau yakin memang ini jalannya?" tanya Todd. "Di sini
gelap sekali. Aku tidak bisa lihat apa-apa!"
Sebelum kau sempat menjawab, mendadak terdengar
suara HOW-OW-OW-OWL! Kali ini suara mengerikan itu
begitu dekat. "Ya ampun!" Todd memekik tertahan.
Suara apa itu" Kau berusaha tidak panik. Apalagi kau
bersama Todd. Kalau ia melihat kau panik, bisa-bisa ia
terbujur pingsan. Bikin repot saja. Kau mencoba menyalakan
senter. Tapi tidak menyala. Kegelapan tetap menyelubungi.
Kau memukul-mukul senter itu. Satu kali, dua kali. Sia-sia.
Tetap tidak menyala. "Pasti baterainya habis," kau bergumam. Namun tanpa
senter pun kau sadar tanah di bawah kakimu berubah dari
kering menjadi licin dan berlendir. Di manakah kalian
berada" Bukalah HALAMAN 4. Kau tidak punya kekuatan lagi. Kau telah kehilangan
kendali atas segala gerak-gerikmu. Si kurcaci telah
menentukan apa yang harus kaulakukan. Kau akan
menggeledah semua pondok di WoodsWorld. Si kurcaci
menyuruhmu memeriksa mulai dari pondok yang paling
ujung, yang paling jauh. Kau menyusuri jalan setapak yang
menuju ke pondok terpencil di tengah hutan. Di depannya
berdiri papan nama bertulisan DOKTER W. WOLFF.
Sebelum kau sempat berbuat apa-apa, pintu pondok sudah
terbuka. Beralihlah ke HALAMAN 44.
Kalian bertiga memandang ke terowongan yang gelap
gulita. Kegelapan di terowongan itu tak dapat ditembus mata.
Kalian langsung sepakat, "Lewat tangga saja!"
Kau yang pertama menaiki tangga. Todd segera
menyusul, dan Lauren pun tidak mau ketinggalan. Kau
berjalan dengan hati-hati supaya tidak tergelincir di tangga
yang terjal. Kau memandang lurus ke depan dan maju pelanpelan. Sebelum sampai di
puncak tangga, kau menoleh untuk
memastikan Todd dan Lauren masih di belakangmu.
Keadaannya gelap gulita. Kau tidak bisa melihat apa-apa.
"Lauren?" kau memanggil. "Todd" Kalian masih di sini?"
Kalau mereka masih di belakangmu, bukalah
HALAMAN 118. Kalau mereka tidak ada di belakangmu, beralihlah ke
HALAMAN 82. "Sharky salah. Dia bilang tidak ada seorang pun yang
aman di sini," kau berkata kepada Todd. "Aku tahu apa yang
harus kita lakukan. Ada satu cara supaya kita tetap aman.
Bulan purnama tidak bisa mempengaruhi kita selama kita
tidak terkena cahayanya!"
"Maksudmu, aku berubah jadi manusia serigala gara-gara
sinar bulan purnama?" tanya Todd dengan heran.
"Tepat sekali," jawabmu. "Dan selama kita tidak terkena
sinar bulan, kita akan aman dari para manusia serigala. Kau
mengerti?" Ucapanmu disambut suara menggeram.
"Todd" Kaukah itu?" kau berbisik.
Cepat! Bergegaslah ke HALAMAN 22 sebelum
terlambat! Trio bertenaga super berlari menaiki tangga dan
menerobos rak buku di dinding perpustakaan. Kau bersiapsiap untuk menghadapi
musuh. Tapi yang menunggu kalian
bukan satu kurcaci, melainkan ratusan.
"Mereka telah menduduki aula!" ujar Lauren. Ia berbicara
dengan menggunakan bahasa isyarat tangan.
"Kita aman asal telinga kita tetap tersumbat," kau
menyahut dengan menggerak-gerakkan tangan.
Si pemimpin kurcaci langsung marah-marah! "Ada apa
ini?" ia berseru. "Mereka bicara tanpa mengeluarkan suara!
Aku tidak bisa mendengar mereka! Dan mereka tidak
mendengar kita! Lebih keras, dasar kurcaci tolol! Bersiul
lebih keras!" Ia mondar-mandir di antara para anak buahnya sambil
membentak-bentak mereka. "Awas!" kau memberi isyarat pada kedua temanmu. "Dia
mengamuk karena gagal menguasai kita."
Kini para kurcaci malah menutup telinga mereka sendiri
untuk menghalau siulan mereka yang memekakkan telinga.
"Lebih keras! Lebih keras! Lebih keras, tolol!" teriak
kurcaci bertampang paling buruk di antara semuanya.
Terus tutuplah telingamu di HALAMAN 108.
"Kau berhasil menangkapku!" seru Todd sambil
mencengkeram tanganmu. "Kita saling menangkap!" kau menyahut. Tanganmu
menggenggam tangan Todd di tengah lubang yang
menganga. "Wah, gawat! Kita j-a-a-a-a-a-t-t-u-h!"
"Aku tidak berani lihat!" Todd memekik.
"Ya ampun," kau berkata dalam hati ketika kaki dan
lenganmu saling mengait dengan kaki dan lengan Todd.
"Dasar sial. Sudah jatuh ke lubang tanpa dasar, jatuhnya
harus berdua si konyol Todd Morris lagi!"
Kalian jatuh bebas - turun, turun, turun.
Kau berjumpalitan di udara.
Todd terus menempel padamu bagaikan semut ketemu
gula. Wah, kalau begini caranya berarti kau juga bakal
berlepotan lendir keong! Kau tidak tahu mana yang lebih
parah - terus diikuti Todd, atau berlumuran lendir keong.
Tapi kau punya banyak waktu untuk memikirkannya,
sebab kau akan jatuh lama sekali.
Silakan melayang ke HALAMAN 38.
"Ayo, Todd," kau berkata. Kau mengulurkan tangan dan
menarik lengannya. "Kita harus masuk ke gua ini. Jangan
mau ditakut-takuti oleh Murphy Bersaudara. Kita kan bukan
penakut!" "Bukan ya?" ujar Todd sambil menelan ludah. "Oh, tentu
saja! Kita memang bukan penakut. Kita tidak bisa ditakutitakuti!"
Seberkas sinar bulan menerangi mulut gua. Dalam cahaya
remang-remang kau melihat lapisan lendir yang menutupi
seluruh dasar gua. Kau maju selangkah. Serta-merta kau terpeleset. Kau
jatuh berdebam dan Todd segera menyusul.
Tahu-tahu kau dan Todd mulai meluncur, makin lama
makin cepat. "AHHHHHHHHHHHH!" Suara kalian berdua seakanakan menyatu. Saking ngerinya, kau
langsung menutup mata rapat-rapat. Rasanya seperti melesat di luncuran air paling
curam di dunia. Semakin curam. Semakin cepat. Kau dan Todd meluncur
di terowongan berlapis lendir yang gelap gulita.
Tepat ketika kau tidak tahan lagi, perjalananmu mendadak
berakhir dengan GUBRAK! Kau menabrak dinding gua yang
lembap. Kalau kau membuka mata sekarang, pergilah ke
HALAMAN 85. Kalau kau tidak berani melihat, silakan tutup mata
terus dan cobalah membuka HALAMAN 7.
Todd dan Lauren tidak ada di belakangmu!
Kau berbalik dan kembali menuruni tangga untuk mencari
mereka. PLOP! Sesuatu yang empuk membentur wajahmu.
Rasanya seperli bantal besar. Kau tidak bisa bernapas. Kau
menjerit sekuat tenaga. "Ada apa ini?" kau mendengar ayahmu bertanya.
Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kau menarik bantal yang menutupi wajahmu. Lalu kau
melihat ayahmu berdiri di pintu.
"Sudah waktunya bangun," ia berkata. "Ayo. Todd sudah
menunggu. Katanya kalian mau ke acara api unggun.
Rupanya kau ketiduran sementara Mom dan Dad
membongkar koper." "Api unggun?" kau bertanya sambil terkantuk-kantuk.
"Bukannya sudah diadakan?"
"Dari tahun ke tahun, acaranya tetap sama," ayahmu
bergumam. "Tidak pernah ada kejutan di WoodsWorld."
"Betul sekali, Dad." Kau tersenyum. "Betul sekali."
Dari pengalamanmu selama ini, kau tahu bahwa jawaban
"betul sekali, Dad" adalah jawaban yang paling cocok jika
kau menginginkan percakapan dengan ayahmu segera
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com Suasana di ruang makan seakan akan adegan sebuah film
science-fiction. Semua tamu WoodsWorld, termasuk Lauren
dan Todd, duduk di meja-meja sambil melahap keripik
Tenaga Super. Semuanya makan dengan pandangan kosong,
lurus ke depan. Sebelum kau memasuki ruangan itu, kau
mengenakan Walkman dulu. Dengan begitu kau berharap
bisa terlindung dari siulan si kurcaci. Tak ada yang
memperhatikanmu. Kecuali si kurcaci, tentu saja.
Makhluk mungil yang keji itu berdiri di atas kursi, di
balik meja layan. Air liurnya menetes dari bibirnya yang
tebal ketika ia membagi-bagikan makanan kepada para tamu.
Sebentar-sebentar ia bersiul keras-keras, supaya semua orang
tetap tunduk padanya. Kau ikut antre. Kau bermaksud menjatuhkan si kurcaci
dari kursinya kalau kau sudah sampai di depannya. Para tamu
maju tanpa menyadari apa yang sedang terjadi. Si kurcaci
memonyongkan bibir dan hendak bersiul lagi. Apakah kau
akan aman berkat earphone Walkman yang menutupi
telingamu" Bukalah HALAMAN 115. Hmm, kau memang baik hati. Kau tidak tega melihat
Murphy Bersaudara - walaupun mereka jahat - dilahap
serigala jadi-jadian. Tapi sementara kau memikirkan hal itu,
sesuatu yang sangat aneh terjadi.
Ketiga anak brengsek itu bukannya dicakar, digigit, atau
dikoyak-koyak, melainkan malah dipeluk-peluk. Bahkan
pakai cium pipi segala! Sharky, Buck, dan Jess diperlakukan seperti saudara oleh
para manusia serigala! "Coba lihat itu!" kau berkata kepada Todd. "Sekarang aku
baru mengerti kenapa Murphy Bersaudara begitu kejam.
Mereka keturunan serigala jadi-jadian sih! Dan pantas saja
baunya juga minta ampun!"
Todd tertawa mendengar leluconmu, tapi napas panas
para manusia serigala yang menerpa wajahmu sama sekali
tidak bisa dibilang lucu. Sebaiknya kau segera angkat kaki,
atau riwayatmu dan Todd bakal
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com Kau dan Todd membentur dinding gua. GUBRAK.
Kalian membuka mata secara bersamaan dan melihat
pemandangan seram yang sama pula.
Mata! Ratusan, bahkan ribuan mata berwarna kuning.
Menempel di langit-langit, di dinding, dan di dasar gua.
"Kelelawar!" seru Todd. Nada suaranya lebih menjurus
kagum daripada ngeri. "Mereka takkan menyakiti kita. Aku
pernah meneliti kelelawar untuk laporan biologi di sekolah."
Tapi kau belum yakin. Sepasang kelelawar melintas tepat
di depan hidungmu. Mata mereka yang kuning melesat
bagaikan bintang berekor. Kepak sayap mereka menciptakan
embusan angin yang membuatmu merinding.
Kau langsung merunduk, tapi ujung sayap kedua
kelelawar masih sempat menyerempet wajahmu. Cakar
mereka mencengkeram rambutmu. Lalu keduanya terbang
menjauh sambil membawa beberapa helai rambut.
Kelelawar mengelilingimu. Kau menoleh untuk mencari
Todd. Tapi pandanganmu terhalang oleh ribuan sayap hitam
yang berkepak-kepak. Di mana Todd"
Silakan buka HALAMAN 42. Serempak para kurcaci melemparkan pemimpin mereka
yang masih juga bersiul-siul ke tengah Danau Deep Woods.
Perlahan-lahan ia tenggelam dalam air yang dingin, dan
menghilang untuk selama-lamanya.
Kawanan kurcaci di sekeliling danau bersorak-sorai.
Mereka tak lagi berkesan seram setelah pemimpin mereka
yang bengis lenyap. Kau melirik ke arah Todd dan Lauren
dan melihat bahwa otot-otot mereka juga sudah lenyap.
Begitu pula denganmu sendiri.
Tubuh kalian telah kembali ke bentuk semula. Kalian
mencabut sumbat telinga masing-masing. Kemudian kalian
mengacungkan tinju dan berseru, "Kita yang paling hebat!"
Dan dari ujung selatan pantai, Murphy Bersaudara
menimpali, "Hidup si konyol!" Mereka menyodorkan kotak
merah milik Todd. "Ini kotakmu, Konyol," seru Sharky. "Kau pantas
menerimanya." Todd cengar-cengir. Ia berkata, "Kelihatannya mereka
sudah mau berteman denganku, ya?"
Kau tidak tahu bagaimana pendapat Murphy Bersaudara
tentang Todd. Tapi menurutmu, Todd "si Konyol" Morris
memang hebat. Dan kau menyayangkan bahwa cepat atau
lambat liburan ini terpaksa
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com "Sori, Sharky," kau berkata.
"Kalian harus menolong kami," Sharky berseru ketika
melihatmu dan Todd. "Kami tidak bermaksud apa-apa tadi."
Para manusia serigala melihat kalian. Sekarang kau harus
berpikir cepat. "Katakan di mana kotak itu, lalu aku akan menyelamatkan
kalian semua," kau berseru di tengah geraman manusia
serigala. "Kotaknya dibawa para manusia serigala!" seru Buck
Murphy. "Karena itulah kami masuk kemari!"
"Ya, kami ingin mendapatkannya kembali. Agar bisa
kami kembalikan pada temanmu," Jess menjelaskan.
Dengan ngeri kau melihat para manusia serigala menjilatjilat bibir. Deretan gigi
taring yang tajam tampak berkilatkilat. Mata mereka yang merah bersinar-sinar.
Mereka sudah siap berpesta-pora melahap Murphy Bersaudara.
"Tolonglah kami," Sharky memohon. "Tolonglah!"
Bukalah HALAMAN 27. Kau dan Todd sama-sama enggan menghadapi para
manusia serigala di atas. "Kita turun saja," kau berkata.
"Oke," sahut Todd. "Dinosaurus terbang ini bisa bertahan
hidup selama berabad-abad. Barangkali dia bisa membantu
kita bertahan sampai besok pagi!"
"Betul juga," kau menanggapinya. Kemudian kau
memberi perintah kepada si pterodactyl, "Terbang ke
bawah!" Makhluk purba itu mengepakkan sayapnya yang lebar dan
menundukkan kepala. Kau dan Todd berpegangan pada
lipatan kulit di tengkuknya.
Si pterodactyl meluncur ke bawah.
Lalu, tanpa peringatan apa pun, makhluk itu membelok ke
kiri. Kau mengarahkan senter lurus ke depan dan melihat
semacam pelataran. Todd juga melihatnya. "Hei!" ia berseru sambil menunjuk.
"Kita akan mendarat di situ!"
Bukalah HALAMAN 98. "Ada apa, Lauren?" kau dan Todd berseru serempak.
"Aku salah jalan! Aku melihat si kurcaci! Karena itu aku
belok ke terowongan lain dan muncul di sisi lain Gua Kristal
Mawar. Aku melewati gua, dan tahu-tahu aku sudah kembali
ke terowongan ini!" "Jadi kau sudah masuk ke dalam gua ini"!" Todd
memekik. "Kita sama-sama menemukan harta karun terbesar
di dunia. Tapi kau masuk ke gua harta ini sendirian, tanpa
kami?" Lauren tertawa terpingkal-pingkal.
"Apanya yang lucu?" kau bertanya.
"Gua Kristal Mawar," ujar Lauren. "Itu bukan harta karun
terbesar di dunia. Itu cuma gudang cenderamata
WoodsWorld! Barang-barang ini bukan kristal - tapi
plastik!" "Maksudmu, ini bukan harta karun?" tanya Todd.
"Bukan, kecuali kalau kau menganggap kalung plastik
warna pink bertulisan 'Hatiku Tertambat di WoodsWorld'
sebagai barang berharga," kata Lauren sambil cekikikan.
"Kita semua memang jatuh hati pada WoodsWorld.
Karena itulah kita selalu berlibur di sini pada musim panas,"
kau menyahut. "Dan karena itu juga kita harus
menyelamatkannya dari si kurcaci!" Kau memandang ke
terowongan yang gelap dan bertanya-tanya apa yang harus
kaulakukan. Bukalah HALAMAN 77. Kau melayang tepat di atas deretan lampion. Dan baru
sekarang kau sadar setiap lampion memiliki wajah!
Bahkan setiap lampion itu menampilkan wajah seseorang
yang pernah kaukenal. Semua orang itu biasanya berlibur di
WoodsWorld. Namun entah kenapa, tahun ini mereka tidak
muncul. Tapi sekarang kau sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi
pada mereka. Mereka bukannya tidak muncul, melainkan
tidak pernah meninggalkan tempat ini.
Perlahan-lahan kau melayang ke tempat kosong di antara
lampion warna-warni itu. Mendadak kau mendengar bunyi
klik. Dan tiba-tiba kau tidak bisa bergerak.
"Hei!" kau mencoba berteriak. Tapi kau sudah berubah
menjadi penghuni lampion. Kau tidak bisa bicara lagi. Sama
halnya dengan para penghuni lampion yang lain.
Moga-moga saja kau betah di WoodsWorld. Sebab kau
akan lama sekali tergantung-gantung seperti ini. Bahkan
liburanmu di sini mungkin takkan pernah
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com "Aduh!" si manusia serigala mengerang ketika kau
menerjangnya. "Sori," kau berkata. "Aku harus menolong Murphy
Bersaudara." Kau mengerahkan seluruh tenaga untuk
menarik si manusia serigala. Tapi kau tak berdaya. "Bantu
aku, Todd!" kau memohon.
Todd menatapmu, lalu tatapannya beralih pada Murphy
Bersaudara. Kemudian ia memandang si manusia serigala
yang sempat berteman dengannya tadi. Todd segera tahu apa
yang harus dilakukannya. Ia ikut menerjang si manusia
serigala. Bersama-sama kalian berhasil membuatnya jatuh.
"Murphy Bersaudara memang perlu diberi pelajaran," kata
Todd sambil bergulat dengan makhluk itu. "Tapi tidak perlu
sampai dilahap serigala jadi-jadian."
"Grrrrrr... GRRRRRRRR...," si manusia serigala
menggeram-geram. Makhluk itu meronta-ronta dan
menggeliat-geliut. Kau dan Todd telah berhasil
membebaskan Murphy Bersaudara. Sekarang si manusia
serigala juga berhasil meloloskan diri. Ia kabur sambil
melolong. HOW-OW-OW- OWL. Walaupun kau dan Todd
sudah berusaha sekuat tenaga, si manusia serigala tetap
berhasil melarikan diri. Kau merasa capek. Kau, Todd, Lauren, dan Murphy
Bersaudara terkapar di tanah. Hal terakhir yang kauingat
adalah bulan purnama di langit yang gelap.
Bukalah HALAMAN 34. Kau menghabiskan keripik yang ada di kantong kirimu.
Dan pilihanmu ternyata tepat!
"Aku merasa seperti Superman!" seru Todd. Otot
lengannya tampak menggembung.
"Dan aku Superwoman," kata Lauren. "Kita punya
kekuatan yang sama."
Kalian mengacungkan kepalan tinju dan bersorak, "Kita
yang paling hebat!" Tapi Todd belum puas. Ia ingin menggembar-gemborkan
kehebatan kalian. "Kita adalah trio superkuat! Kami pembela
kebenaran dan keadilan untuk semua..."
Seruan Todd terpotong bunyi tweeeet.
"Si kurcaci!" teriak Lauren. "Dia mau merampas kekuatan
kita lagi!" "Nanti dulu," kau menyahut. Kau merobek-robek lengan
bajumu dan menggunakan kainnya sebagai sumbat telinga.
"Dia tak sanggup berbuat apa-apa kalau kita tidak bisa
mendengarnya," kau mengingatkan teman-temanmu.
Lauren dan Todd ikut menyumbat telinga - dan tepat pada
waktunya. Sebuah siulan nyaring mengguncangkan seluruh
tangga, tapi kalian bertiga tidak mendengar apa-apa.
Bukalah HALAMAN 79. "Todd!" kau berseru ketika mendengar suaranya persis di
sampingmu. "Ada apa ini" Masa aku menyusulmu begitu
cepat?" "Bukan kau yang menyusul," sahut Todd sambil tertawa.
"Kami yang mendatangimu!"
Sebelum Todd sempat menjelaskan maksudnya, kau
menyadari kau tidak lagi jatuh. Kau dan Todd duduk di
punggung benda bersayap raksasa.
"Hei, apa-apaan ini?" kau bertanya.
"Ini seekor pterodactyl!" Todd menjelaskan. "Seekor
dinosaurus terbang. Kelihatannya sudah beratus-ratus tahun
dia hidup di lubang ini!"
Makhluk purba itu menggerakkan kepala - mula-mula ke
atas, lalu ke bawah. Seolah ia bertanya arah mana yang
hendak kalian tempuh - naik atau turun"
Untuk naik ke bibir lubang, tempat kawanan manusia
serigala, melayanglah ke HALAMAN 116.
Untuk turun ke tempat yang tak dikenal, meluncurlah
ke HALAMAN 88. Ya, kau memang butuh waktu untuk memikirkan jalan
Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
keluar masalah ini. Kau terkapar tak berdaya di negeri
manusia kerdil. Kau diikat ke tanah dan diinjak-injak oleh
gerombolan kurcaci yang menyebalkan.
Satu per satu mereka mengamatimu. Air liur mereka
menetes-netes dan mengalir di lehermu, masuk ke hidungmu,
dan menyusup ke bawah kelopak matamu.
Para kurcaci memang kecil, tapi bau napas mereka benarbenar menyengat! Kau sudah
tidak tahan lagi. Sudah waktunya menjalankan rencana rahasiamu.
Untuk menjalankan rencana rahasia, bukalah
HALAMAN 104. "Jangan takut, si manusia superkuat sudah datang!" kau
berseru. Lauren dan Todd masih menjerit-jerit. Si manusia
serigala semakin dekat. Kau membuka kotak yang ada di tanganmu. Semula
kaupikir kotak itu berisi vitamin ajaib, tapi ternyata isinya
cuma keripik biasa berbentuk huruf O.
Si manusia serigala menggeram. Ia siap menerkam leher
Todd. "Tolong!" Todd memekik.
"Beres," kau menyahut. Kau memasukkan segenggam
keripik ke dalam mulut. Pengaruhnya langsung terasa. Tshirt-mu langsung
terkoyak-koyak karena tidak sanggup
menutupi otot-ototmu yang menggembung.
"Wow!" kau berseru. "Seru banget!"
Tapi kau sadar bahwa penampilan bukan segala-galanya.
Apakah otot-otot baru ini memang sekuat kelihatannya"
Si manusia serigala sudah mau menggigit leher Todd. Kau
mengencangkan otot. Lalu kau meletakkan satu jari masingmasing di kedua sisi
tubuh si manusia serigala, dan
mengangkatnya. "Oh-oh, moga-moga berhasil," kau berdoa.
Beralihlah ke HALAMAN 17.
Kau membidik kurcaci yang berdiri di belakangmu.
Kemudian kau melemparkan bola golf tepat ke titik tengah
keningnya. "Arrrrgh!" si kurcaci meraung kesakitan. "Aku kena!"
Tiba-tiba makhluk kerdil yang aneh itu mulai mengerut.
"Aduh sakitnya! Aduh sakitnya!" ia meratap sambil
memegangi keningnya. Makin lama ia makin kecil. Sampai
akhirnya lenyap dari pandangan. Yang tersisa cuma
setumpuk keripik TENAGA SUPER!
"Dia lenyap!" seru Lauren.
"Sebaiknya kita juga cepat pergi dari sini," kau berkata
padanya. "Ayo, kita cari Todd. Kau duluan saja. Ada yang
perlu kulakukan di sini."
Dengan berat hati Lauren mulai berlari menyusuri
terowongan. Kau membungkuk dan meraih tumpukan keripik
di hadapanmu. Tapi ketika kau memasukkannya ke dalam
kantong, kau mendengar tawa bengis bergema di kepalamu tawa si kurcaci. Oh-oh, kau berkata dalam hati. Si kurcaci belum lenyap.
Lalu terdengar jeritan Lauren.
Bukalah HALAMAN 89. "Hmm, coba lihat siapa yang ada di sini. Si konyol dan
teman-temannya," ejek Sharky Murphy. "Masih sibuk
mencari kotakmu?" Sharky dan kedua adiknya muncul dari
balik semak-semak. "Hei, kotak apa itu?" tanya Jess. Ia menunjuk kotak yang
masih terus bergerak-gerak di tanah.
"Kotak biasa saja kok," kau berkata sambil merogoh
kantong dan mengeluarkan beberapa potong keripik
TENAGA SUPER. "Kalian lapar?"
Todd menatapmu seolah-olah kau sudah gila!
"Ada yang mau makanan kecil?" kau menawarkan dengan
ramah. "Sini, berikan semuanya!" Sharky menghardik. Langsung
saja ia menyambar keripik itu. "Nih," ia berkata sambil
membagikan sedikit kepada Buck dan Jess. "Makanan
gratis!" Sementara Murphy Bersaudara asyik mengunyah keripik,
lonjakan kotak di tanah semakin tak terkendali. "Jangan!
Jangan!" si kurcaci berseru dari dalam kotak.
Sharky membungkuk untuk memungut kotak itu. Ia
menempelkan telinganya. "Ada apa...?" tanyanya. Tapi sertamerta ia terdiam
karena otot-ototnya mendadak mengembang
hebat. Lompatlah ke HALAMAN 36. Si pterodactyl terbang menukik. Kau dan Todd yakin
bahwa kalian akan terlempar dari punggungnya. Tapi
berikutnya makhluk purba itu kembali terbang mendatar dan
mendarat dengan mulus. Kalian merosot turun dan melompat
ke pelataran yang menjorok dari dinding lubang.
"Terima ka...," kau hendak berkata. Tapi si dinosaurus
terbang sudah mengepakkan sayap lagi dan menghilang
dalam kegelapan. Kau dan Todd ditinggal di pelataran yang
sempit. Ternyata di belakangmu ada pintu! Dan pintu itu
membuka. "Mau ke bawah?" tanya seorang pria yang mengenakan
seragam penjaga lift. "Memangnya ada pilihan lain?" tanya Todd.
"Pilihan selalu ada," pria itu menjawab misterius.
Beralihlah ke HALAMAN 117.
Suara yang kaudengar adalah isak tangis Todd di tempat
tidurnya. Kau terlalu letih untuk bicara. Kau langsung
melepas sepatu dan naik ke tempat tidur tanpa mengganti
baju dulu. Namun persis sebelum terlelap, kau mendengar
lolongan. HOW-OW-OW-OWL! "Kaudengar itu?" seru Todd. Ia melompat turun dari
tempat tidurnya dan bergegas ke samping tempat tidurmu.
Roman muka Todd yang ketakutan tampak seram karena
terkena sinar bulan purnama.
"Jangan takut. Itu cuma suara angin," kau bergumam.
HOW-OW-OW-OWL! Todd melompat ke tempat tidurmu dan memekik, "Ada
binatang buas!" Sebelum kau sempat menyahut, sebongkah batu terbang
melewati jendela yang terbuka dan jatuh di lantai kayu.
Sebuah pesan terikat pada batu itu. Kau mendorong Todd ke
samping dan turun dari tempat tidur. Kau memungut batu itu,
menarik pesannya, dan membacanya keras-keras:
"Manusia serigala di WoodsWorld
Mereka suka warna merah, Karena itu kotak milikmu,
Sekarang jadi milik mereka!
Manusia serigala di Woodsworld
Lenyap di saat fajar, Maka kau harus menemukan kotak itu
Sebelum fajar tiba!"
Beralihlah ke HALAMAN 8. Kau merangkak ke terowongan yang gelap. Todd dan
Lauren segera menyusul. Tak lama kemudian terowongan itu
melebar. Kalian kembali berdiri tegak. Di kejauhan terlihat
cahaya berwarna kemerahan. Sumber cahaya itu seakan-akan
menarik kalian mendekat. "Apa itu?" tanya Lauren. Wajahnya tampak berwarna
pink karena pengaruh sinar tersebut.
"Gua Kristal Mawar!" seru Todd. "Gua ini sudah lama
dicari-cari oleh para ahli geologi. Kata orang, kristal-kristal
itu punya kekuatan gaib."
"Kekuatan apa?" kau bertanya.
"Tak ada yang tahu pasti," Todd menjelaskan. "Tapi aku
pernah baca bahwa orang terakhir yang masuk ke dalam gua
ini tidak keluar lagi."
"Kalau begitu kenapa kita nekat masuk?" tanya Lauren.
"Aku belum bosan hidup. Aku balik saja!"
Lauren berbalik dan berlari keluar. Beberapa detik
kemudian kau mendengarnya menjerit.
CEPAT! Kalau kau menyuruh Todd menunggu di
depan gua sementara kau menyelidiki kenapa Lauren
berteriak, bukalah HALAMAN 55.
Atau biarkan daya tarik Kristal Mawar menarikmu
ke HALAMAN 89. Kau mengambil ancang-ancang, lalu melempar bola golf
ke arah kurcaci yang tampak di hadapanmu. PRANG! Satu
cermin lagi pecah berantakan.
"Hahahahahaha!" kurcaci di belakangmu tertawa
terbahak-bahak. "Kau salah sasaran, bodoh!"
Kau dan Lauren berbalik dan menghadap kurcaci yang
asli. Di belakang si kurcaci berdiri cermin yang
memperlihatkan bayangan kalian. Si kurcaci menang.
Tapi ada sesuatu yang aneh. Aneh sekali.
Kau kembali menatap cermin. Lauren tak lagi kelihatan
seperti Lauren. Dan kau pun tak lagi kelihatan seperti dirimu!
"Tampang kita seperti Todd!" seru Lauren. "Ya ampun,
tampang kita jadi sama konyolnya dengan dia!"
Mimpi buruk yang paling gawat telah menjadi kenyataan.
Kau bukan cuma menghabiskan liburanmu bersama si
konyol. Kau juga akan menghabiskan sisa hidupmu sebagai
si konyol. Kau membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi yang
terdengar malah suara Todd: "Cerita ini memang gawat deh,
dan karena itu sudah waktunya
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com "Aaaaaaahhhhhhhhh!" terdengar teriakan dari kegelapan
di bawahmu. Itu Todd, dan kedengarannya ia berada di
tempat yang jauh sekali. Agaknya kau takkan pernah
melihatnya lagi. Sayang, kau berkata dalam hati. Padahal aku mulai suka
pada anak itu. "Selamat jalan, Todd," kau berseru sekeras mungkin.
"Aku minta maaf karena sering mengejekmu. Sebenarnya
aku menyukaimu. Sungguh!" Sambil berlinang air mata, kau
memanggil sekali lagi, "Selamat jalan, Todd. Aku rindu
padamu!" "Kau rindu padaku?" sebuah suara riang berseru tiba- tiba,
persis di samping telingamu. "Wow! Asyik!"
Hah" Ada apa" Bukalah HALAMAN 93.
Otakmu bekerja keras. Dalam beberapa detik saja setiap
rumus matematika yang pernah kaupelajari muncul kembali
dalam benakmu. Setiap kata yang pernah kaueja kembali
terbayang di depan mata. Teori relativitas, Perang
Kemerdekaan, peta seluruh perjalanan Marco Polo - kau tahu
semuanya. Seumur hidup kau belum pernah merasa sepintar
sekarang. "Keripik tadi!" kau berseru. "Keripik dalam KOTAK
CERDAS ternyata memang menambah kecerdasan!"
"Kalau begitu, pakailah kecerdasanmu," Lauren
berkomentar sambil mengintip lewat sela jarinya. "Sebaiknya
kita lari saja, mumpung si manusia serigala masih sibuk
dengan makanan itu!"
Seketika otakmu mendapat ide gemilang.
"Kita akan menangkap si manusia serigala dan
memamerkannya kepada seluruh dunia!" kau berkata.
"Jangan konyol!" balas Lauren. "Kita harus lari sekarang juga!" Silakan putar otak. Apa yang akan kaulakukan"
Kalau kau mau mencoba menangkap si manusia
serigala, bukalah HALAMAN 16.
Kalau memutuskan untuk kabur, larilah sekencang
mungkin ke HALAMAN 45. Kau punya rencana rahasia yang mungkin saja berhasil.
"Hei, kurcaci!" kau memanggil dengan manis. "Kalian lupa
memeriksa telingaku. Kenapa tidak diperiksa sekarang saja?"
Tampak jelas bahwa mereka penasaran. Sejenak mereka
berbisik-bisik. Kemudian mereka mendekati telingamu untuk
memeriksa keduanya. Hidung mereka pas sekali untuk
menyumbat lubang telingamu. Dan memang itu yang
kauharapkan. Dengan telinga tersumbat hidung kurcaci, kau
tidak bisa mendengar apa-apa.
Cepat-cepat kau menggunakan ujung lidah untuk
mencungkil sisa keripik TENAGA SUPER yang tersangkut
di sela gigimu. Potongan kecil itu kautelan, dan seketika kau
merasakan hasilnya. Otot kekar!
Kedua kurcaci yang menyumbat telingamu tidak
memperhatikan ototmu yang mulai mengembang. Tapi
semua kurcaci lainnya melihat perubahan itu. Langsung saja
mereka bersiul-siul. Berkat ototmu yang menggembung, tali pengikat yang
menahanmu segera putus. Setelah tanganmu bebas, kau
menempelkan kedua kurcaci semakin erat ke telingamu. Kau
menggunakan mereka sebagai tutup kuping guna menghalau
suara siulan para kurcaci lainnya.
Bukalah HALAMAN 39. Percuma saja. Para manusia serigala tidak sanggup
melawan cahaya kristal si penyihir. Satu per satu, diiringi
lolongan putus asa, para manusia serigala kehilangan
keseimbangan. Mereka jatuh ke dalam Lubang Tanpa Dasar.
Jatuh, jatuh, jatuh untuk selama-lamanya. Lolongan
mereka bergema di dalam lubang, memenuhi seluruh penjuru
gua, dan menyebar ke hutan lebat yang mengelilingi
WoodsWorld. Murphy Bersaudara langsung menyembah-nyembah
kalian. "Kami takkan pernah melupakan kebaikan kalian,"
ujar Sharky. "Juga si anak konyo... maksudku... eh, siapa sih
namamu?" "Ini sahabatku, Todd Morris," kau berkata sambil
merangkul Todd. Kau dan Todd mengambil kotak merah dan
keluar dari gua. Tak ada lagi yang bisa membuat dirimu atau Todd merasa
gentar sekarang. Baik Murphy Bersaudara maupun para
manusia serigala. Kalian telah menghadapi segala macam
bahaya dan mengatasi semuanya. Kau dan Todd pantas
berbangga, karena kalian telah menempuh petualangan ini
dengan sukses sampai TAMAT Ebukulawas.blogspot.com Sebatang lilin menyala di dalam stoples, di samping batu
Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
besar di pinggir jalan setapak. Ketika kau bergegas
mendekat, embusan angin membuat api lilin berkelap-kelip.
Kau melihat secarik pesan menempel di batu besar.
Kau membungkuk dan mengambil pesan itu. Mungkinkah
pesan itu memang untukmu" Kau meraih lilin dan
memicingkan mata supaya bisa membaca dalam gelap.
Cairan lilin menetes-netes dan mengeras di sisi stoples,
sementara kau membaca pesan itu keras-keras:
"Manusia serigala di WoodsWorld
Mereka suka warna merah, Karena itu kotak milik Todd
Sekarang jadi milik mereka!
Manusia serigala di Woodsworld
Lenyap di saat fajar, Maka kau harus menemukan kotak itu
Sebelum fajar tiba!"
Manusia serigala" Ini pasti cuma lelucon, kau berkata
dalam hati. Tapi mau tidak mau kau jadi deg-degan juga. Kau
mengamati kegelapan di sekelilingmu. Mencari-cari sambil
menahan napas dan memasang telinga.
Tiba-tiba terdengar bunyi ranting patah. Disusul suara
langkah kaki! Ternyata kau tidak sendirian. Ada seseorang,
atau sesuatu, bersamamu! Bukalah HALAMAN 133. Dengan cepat dan tanpa bersuara kau menuruni tangga.
Semakin ke bawah, ototmu semakin kecil.
"Kita harus menyelamatkan WoodsWorld," Todd kembali
berkata kepada Lauren. "Tapi aku tidak tahu bagaimana
caranya." "Barangkali aku bisa membantu," kau berkata dari balik
bayang-bayang ruangan. "Kalian masih ingat padaku?"
"Jadi kau sudah bebas!" Lauren memekik ketika
melihatmu. "Dan otot-ototmu sudah normal lagi!"
"Tampaknya semakin jauh aku turun, semakin kecil ototototku. Kita aman selama
kita tidak bisa mendengar siulan si
kurcaci," kau menjelaskan.
"Tapi bagaimana kau bisa lolos?" tanya Lauren. "Dan
bagaimana kau bisa turun ke sini" Juga bagaimana..."
"Tunggu dulu," kau menyela. "Ceritanya panjang. Kita
tidak punya waktu sekarang. Kita harus keluar dari sini dan
menghalau si kurcaci sebelum dia menguasai WoodsWorld,
atau mungkin seluruh dunia!"
"Tapi bagaimana caranya keluar dari sini?" tanya Todd.
"Hmm," kau bergumam sambil memandang berkeliling
ruang bawah tanah. "Kita bisa naik tangga. Atau kita bisa
lewat terowongan sebelah sana." Kau menunjuk terowongan
gelap di sisi seberang. Jalan mana yang akan kaupilih"
Silakan naik tangga di HALAMAN 77.
Atau masukilah terowongan di HALAMAN 100.
"Tangkap mereka!" teriak si pemimpin kurcaci. "Tangkap
mereka!" Ratusan kurcaci mungil menyerang serempak. Mereka
bergelayutan di tanganmu, di rambutmu, di tengkukmu. Tapi
berkat TENAGA SUPER yang kaumiliki, semuanya
kausingkirkan dengan mudah. Lauren dan Todd pun tidak
mengalami kesulitan. Pertempuran berlangsung seru. Tapi keripik TENAGA
SUPER ternyata juga superampuh. Akhirnya kalian berhasil
mengalahkan para kurcaci.
"Ayo, berdiri, dasar pemalas semua!" pemimpin mereka
marah-marah. "Kuperintahkan kalian bertempur demi
pemimpin kalian! Demi aku!" Ia berlari kian kemari sambil
menendang anak buahnya, menjewer telinga mereka, dan
menarik-narik bibir mereka yang tebal. "Bertempur!
Bertempur! Bertempur!"
Tiba-tiba terjadi sesuatu yang aneh. Para kurcaci tak lagi
melawanmu, Lauren, dan Todd. Sebaliknya mereka berbalik
melawan pemimpin mereka. Sekelompok kurcaci yang
marah menyerang si pemimpin. Mereka mengangkatnya
tinggi-tinggi dan membawanya ke danau.
Ikutilah mereka ke HALAMAN 86.
Wajah beku para manusia serigala mulai berkedut-kedut.
Sementara tubuh mereka mulai lumer, rahang mereka
bergerak-gerak. Gigi taring mereka tampak berkilauan
terkena sinar bulan purnama.
Tanpa berkedip kau menatap makhluk-makhluk berbulu
itu. Tampaknya mereka berkomunikasi dengan cara
menggeram dan melolong. Setelah seluruh serigala beku itu
lumer, pemimpin mereka mengajak anggota kawanannya
keluar melewati pintu yang terbuka. Kawanan manusia
serigala itu bergegas melewatimu. Mereka tidak menyadari
kehadiranmu. Kau merapatkan diri ke dinding.
Satu per satu mereka masuk ke dalam gua. Setelah yang
terakhir menghilang dari pandangan, kau menunggu lagi
beberapa detik. Setelah itu barulah kau mengikuti mereka ke
dalam gua yang gelap. Suara geraman mereka menuntun
langkahmu. Mau ke mana mereka" Ikutilah kawanan manusia serigala ke HALAMAN
130. Kalian bertiga menghampiri gundukan tanah yang
berbeda dan mulai menggali dengan tangan. Beberapa menit
kemudian kau dan Lauren bangkit berbarengan dan berseru,
"Aku menemukannya!"
Kalian masing-masing memegang kotak kaleng merah
yang persis sama. "Koleksiku!" seru Todd.
Kau mengamati kedua kotak itu. "Sori, Todd," kau
berkata. "Tapi kelihatannya bukan ini kotak yang kaucari."
Lauren menyerahkan kotak yang ditemukannya. Kau
memperlihatkan kepada Todd bahwa kotak yang pertama
bertulisan KOTAK CERDAS, sedangkan kotak kedua
bertanda KOTAK TENAGA SUPER. Baru saja kau hendak
membuka kedua kotak itu ketika terdengar suara HOW- OWOW-OWL yang membuat bulu
kuduk berdiri. Dari hutan di depan kalian terdengar suara hiruk-piruk.
Ada sesuatu yang menuju ke tempat kalian. Rasa takut mulai
menghantuimu. Kau menggenggam kedua kotak itu erat-erat.
HOW-OW-OW-OWL! Kau bergegas melintasi jalan setapak dan berlindung di
balik batu besar. Sambil menahan napas kau melihat makhluk bermata
merah dan bertaring panjang menerobos semak-semak.
"Aaaaaaaaahhhhhhhhhhhh!" Todd dan Lauren menjerit.
Bukalah HALAMAN 24. "Kita harus melompati lubang," kau berkeras. "Kayaknya
itu satu-satunya jalan untuk keluar dari sini."
"Aku tidak sanggup," Todd merengek. "Kau saja duluan."
Begitu suara lolongan terdengar lagi, segala
kegelisahanmu langsung lenyap. "Ayo, Todd!" kau berseru.
"Kawanan manusia serigala semakin dekat!"
Tanpa berkata apa-apa lagi kau mengambil ancangancang lalu meloncat dengan
sekuat tenaga. Keadaan sekitarmu gelap gulita. Kau tidak tahu apakah kau akan
berhasil melompati lubang itu atau tidak. Kau cuma tahu
dirimu melayang-layang di udara.
Beberapa detik kemudian kakimu sudah menyentuh tanah
yang keras. Kau mendarat persis di bibir lubang.
"Ohhhh!" kau berseru. Kau mengayun-ayunkan tangan
untuk menjaga keseimbangan.
"Jangan tinggalkan aku!" teriak Todd.
"Aku juga tidak bermaksud begitu!" kau menyahut. Kau
menjatuhkan diri ke depan. "Uih! Hampir saja..."
Kau tidak sempat menyelesaikan kalimat, sebab apa yang
tampak berdiri di belakang Todd membuatmu melongo.
Beralihlah ke HALAMAN 41.
Dalam cahaya bulan purnama kau bisa melihat wajah si
dokter. Kening, pipi, dan dagunya tertutup bulu panjang dan
kasar. Matanya menyala merah bagaikan api. Gigi taringnya
tampak berkilauan tajam dan runcing, siap menyambar.
Teriakanmu bergema dalam kegelapan malam. Tapi tak
ada yang bisa mendengarmu. Sebuah pintu gerbang menutup
di belakangmu. Kau tak mungkin lolos. Pencarian kotak
merah milik Todd telah membawamu ke sarang para manusia
serigala WoodsWorld. Dan dengan demikian petualanganmu
pun TAMAT Diisap. Diembus. Diisap. Diembus.
Ketika kau kembali menarik napas, kecepatanmu
mendadak bertambah. Kau tak lagi terapung-apung di air
tenang. Tiba-tiba suatu kekuatan yang tidak tampak
menarikmu kuat-kuat. "Tolong!" kau menjerit.
"Tolong! Tolong!" kau mendengar gema suaramu sendiri.
"Oh, percuma," kau memekik.
"Oh, percuma! Oh, percuma!" gema itu membenarkan.
Kau merasakan dirimu tersedot ke terowongan lain.
Terowongan yang panjang dan sempit. Kau melesat kencang
dan masuk ke sebuah lubang gelap. "Oh, gawat!" kau
bergumam. Tapi kali ini tidak ada gema.
Yang terdengar cuma suara BURP... NYAM-NYAMNYAM.
Rupanya kau baru saja ditelan bulat-bulat oleh monster
Danau Deep Woods! Sayang sekali. Tampaknya
petualanganmu telah TAMAT Si kurcaci keluar dari kotak dan langsung membesarkan
badannya. Ia mulai bersiul dan membentak Murphy
Bersaudara. Mereka berusaha menutup telinga, tapi otot
lengan mereka terlalu gembung. Mereka tidak sanggup
menempelkan tangan ke telinga.
"Hahahahahaha!" tawa si kurcaci. "Sekarang kalian jadi
budakku! Kalian harus tunduk padaku! Mana kotak merah
yang dicari-cari oleh anak-anak itu" Cepat, katakan!"
Dengan mata terbelalak kau, Todd, dan Lauren melihat
otot-otot Murphy Bersaudara mengerut. Dan setelah semua
otot mereka kembali normal, badan Murphy Bersaudara juga
mulai mengecil. "Mana kotak itu?" si kurcaci bertanya sekali lagi.
"Katakan sekarang juga, sebelum kalian kulenyapkan!"
Dengan suara yang jauh lebih kecil dibanding
sebelumnya, Sharky menyerukan jawaban yang ditunggu si
kurcaci. "Apa katanya?" Todd bertanya padamu. "Di mana
kotakku disembunyikan?"
Pergilah ke HALAMAN 43. Si kurcaci mengamatimu dengan saksama. Seseorang
menepuk pundakmu dari belakang dan mengatakan sesuatu.
Tapi kau tidak mendengar ucapannya karena memakai
earphone. Si kurcaci terus memperhatikanmu ketika orang itu
menyapamu lagi. Lagi-lagi kau tidak menyahut.
"Ada apa?" si kurcaci bertanya di depan matamu, supaya
kau bisa membaca gerak bibirnya. "Lidahmu dicuri kurcaci"
Atau kau agak tuli?" Tiba-tiba makhluk mungil yang bengis
itu mengangkat tangan dan mencabut earphone dari
telingamu. Seketika kau mendengar siulannya. Otot-ototmu langsung
mengerut. Kau jadi tak berdaya.
"Kau harus duduk kalau kusuruh duduk," si kurcaci
menggeram. "Ya, Tuan," kau menyahut dengan patuh.
"Kau harus berjanji untuk selalu tunduk padaku, untuk
selama-lamanya," si kurcaci memerintahkan.
"Ya, Tuan," kau menjawab dengan taat.
"Kau tak boleh bicara sampai aku mengatakan bahwa
waktu untuk tutup mulut sudah
TAMAT "Kita naik saja!" kau memerintahkan.
"Rasanya aku mau muntah," Todd berkata dengan suara
bergetar. "Jangan macam-macam!" kau berseru.
Si pterodactyl langsung angkat kepala dan mengepakkan
sayapnya keras-keras. Kalian dibawa naik, naik, naik. Kalian
menembus kegelapan dengan kecepatan yang tak pernah
terbayangkan. "Wow!" seru Todd. "Kencang sekali terbangnya!"
Ia benar. Ketika kau memandang ke atas, kau menyadari
kalian sudah hampir sampai di bibir Lubang Tanpa Dasar.
Dan dengan demikian berarti kalian semakin dekat dengan
kawanan manusia serigala yang kelaparan.
Makhluk-makhluk mengerikan itu sudah meneteskan air
liur! Terbanglah ke HALAMAN 15.
Kau mengintip lewat tepi pelataran dan melihat
kekosongan yang membentang sangat luas di bawah. Kau
memandang ke atas. Gelap. Kau kembali melirik ke bawah.
Juga gelap. Semuanya serbamenakutkan.
"Mungkin lebih baik kita naik lift saja," kau berkata. Kau
mendorong Todd masuk ke lift yang sudah menunggu.
Pintu lift segera menutup begitu kau dan Todd masuk.
Kau mendengar bunyi berdesir, tapi kau tidak merasakan
gerakan apa pun. Ruangan seukuran lemari itu diterangi
lampu redup berwarna merah. Lampu itu berkedap-kedip hidup, mati, hidup, mati. Tiba-tiba kau mengerti.
Lampu merah itu menyala kalau mata si penjaga lift
terbuka, dan mati kalau matanya terpejam. Hidup kalau
terbuka. Mati kalau terpejam. Lampu merah yang berkedapkedip itu adalah mata si
penjaga lift! Dalam cahaya merah yang redup, kau melihat gigi orang
itu bertambah panjang dan runcing.
Todd menyikutmu seraya memekik, "Dia salah satu dari
mereka!" Beralihlah ke HALAMAN 11.
"Kami di sini," Lauren berkata dari balik kegelapan.
"Jangan sampai ketinggalan, oke?" kau berkata pada
mereka. "Aku sudah berusaha," sahut Lauren, "tapi aku merasa
capek sekali." "Aku juga," Todd menimpali. "Seluruh tenagaku lenyap."
Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Hah, pahlawan super macam apa kalian," kau mengejek.
"Bagaimana kita bisa melawan si kurcaci, kalau naik tangga
saja kalian tak sanggup?"
Kau merogoh kantong dan mengambil segenggam keripik
TENAGA SUPER. "Nih," kau berkata sambil menyodorkan
tangan kepada kedua temanmu. "Ini bisa membantu. Selama
kita di bawah tanah, si kurcaci tidak bisa berbuat apa-apa.
Pulihkan tenaga kalian dengan keripik ajaib ini."
Kalian mulai makan, lalu duduk di tangga untuk
menunggu hasilnya. Dengan santai kau merogoh kantong
yang satu lagi dan mengeluarkan segenggam keripik lagi.
Kelihatannya persis seperti keripik yang tadi, tapi kau tahu
hanya satu kantongmu yang berisi keripik TENAGA SUPER.
Oh-oh. Rupanya ada yang menaruh keripik lain di
kantongmu yang satu lagi.
Kalau kau makan keripik dari kantong kanan,
bukalah HALAMAN 63. Kalau kau makan keripik dari kantong kiri, bukalah
HALAMAN 92. Tak ada suara yang keluar dari mulutmu. Kau segera
sadar bahwa "makhluk buas" yang menerobos semak- semak
ternyata cuma Sharky, Jess, dan Buck Murphy!
"Siapa yang menyebut-nyebut nama Murphy?" seru
Sharky. Ia langsung menghampiri Todd dan mendorongnya.
"Oke, Konyol, kami sudah datang."
"Kotakmu belum ketemu juga?" Jess mengejek.
Buck menghampiri Todd dari belakang dan mencubit
telinganya. Dengan suara dibesar-besarkan ia berkata, "Sudah
ketemu manusia serigala" Heh heh heh."
Kesenangan Buck tidak bertahan lama. Ia segera terdiam
ketika tangan berbulu menarik telinganya. Disusul suara
parau berbisik, "Siapa yang menyebut-nyebut manusia
serigala?" Ternyata manusia serigala yang berteman dengan Todd!
Rupanya pengaruh keripik dari KOTAK CERDAS sudah
habis! Yang tersisa hanya kemampuannya untuk bicara.
"Tampaknya aku akan bersenang-senang," si manusia
serigala menggeram di hadapan Murphy Bersaudara yang
gemetar ketakutan. Silakan beralih ke HALAMAN 46.
Kekuatan gaib si kurcaci terlalu hebat. Belum pernah kau
merasa begitu tak berdaya, begitu lemah, begitu aneh!
"Kembali ke pondokmu dan tunggu perintah selanjutnya.
Nanti aku akan menyusul ke sana," suara si kurcaci bergema
dalam benakmu. "Kembali. Kembali. Kembali."
Si kurcaci mengendalikan langkahmu ke arah pondok.
Kau melangkah ke teras dan membuka pintu Evergreen
Cabin. Orangtuamu dan suami-istri Morris belum kembali.
Tak ada yang tahu bahwa kau dan Todd tidak ada di tempat
tidur. Suara si kurcaci terus tengiang-ngiang di telingamu. Kau
tak bisa berbuat apa-apa selain patuh. Kau berada dalam
kekuasaannya. Bagaikan robot kau menuju ke kamar mandi
untuk menggosok gigi. Kau meraih odol. Tapi ternyata yang
terpegang oleh tanganmu malah kaki si kurcaci!
Bukalah HALAMAN 48. Para manusia serigala menurunkan tangan dan berbalik
serempak. Semuanya menjilat-jilat bibir yang sudah tak sabar
merasakan darah. Salah satu makhluk berbulu menarik todd dan
mengembuskan napas serigala yang panas dan bau ke
wajahnya. "Jangan!" Todd memekik. Kau melihat air matanya
bercucuran. "Koleksiku boleh kauambil deh," ia berusaha
membujuk si manusia serigala. "Tapi jangan makan aku."
Makhluk itu menggeram dan memperlihatkan taringnya
yang runcing. Mulutnya terbuka cukup lebar untuk
mencaplok kepala Todd dengan satu gigitan saja.
"HOW-OW-OW-OWL!" kau melolong. Kau berusaha
mengalihkan perhatian si manusia serigala.
Ternyata berhasil! Malahan seluruh kawanan manusia
serigala beralih dari Todd dan Murphy Bersaudara.
Semuanya menoleh ke arahmu!
Tapi kau sudah siap menghadapi mereka.
Dengan satu gerakan tangkas kau membuka kotak dan
meraih patung penyihir. Sorot mata merah para manusia
serigala memantul pada matahari kristal di tangan si penyihir.
Seketika terlihat cahaya menyilaukan. Para serigala langsung
mundur. Mereka berusaha menjauhi sinar yang terang
benderang itu. Apakah yang akan terjadi pada mereka"
Temukan jawabannya di HALAMAN 105.
Kau merogoh kantong dan menemukan yang kaucari.
"Permen jawbreaker alias permen pematah rahang!" kau
berseru kepada Lauren. Kau memperlihatkan segenggam
permen bulat berwarna-warni. Kemudian kausebarkan
semuanya di tanah. Kawanan manusia serigala langsung menyambar permen
itu. Mereka mulai mengunyah. Dalam sekejap saja hutan
menjadi ramai karena lolongan kesakitan. HOW- OW-OWOVVWWWL! Semua makhluk
berbulu itu melolong-lolong
penuh penyesalan. Rencanamu berhasil.
"Sejak awal aku sudah tahu rencanaku akan sukses," kau
membanggakan diri di depan Lauren. "Aku jamin mereka
takkan bisa menggigit siapa pun untuk waktu lama sekali."
Betul sekali. Semua gigi para manusia serigala pecah
berantakan. Permen jawbreaker serta rencanamu yang
gemilang telah berhasil menyelamatkan kalian. Setelah
masalah ini teratasi, kalian bebas mencari kotak merah milik
Todd sampai kisah ini TAMAT Lauren tampak serius sekali. Ia memperhatikan kawanan
semut api yang berbicara padanya dengan bahasa isyarat.
"Mereka bilang kita harus hati-hati terhadap para manusia
serigala di WoodsWorld," katanya. "Mereka bilang kita
takkan aman sebelum kotak merah itu kembali ke tangan
kita." "Apakah mereka tahu di mana kotakku?" tanya Todd.
"Mereka bilang mereka tahu, tapi tidak bisa memberitahu
kita. Ada kekuatan lain di hutan yang belum kita temui,"
Lauren melanjutkan. "Mereka bilang kita harus terus mencari
kotak itu - waktu kita cuma sampai fajar."
"Betul!" kau berseru. Kau mengambil pesan yang
kauselipkan ke kantong, lalu membaca sebagian pesan itu
keras-keras: "Manusia serigala di Woodsworld
Lenyap di saat fajar, Maka kau harus menemukan kotak itu
Sebelum fajar tiba!"
"Kita jangan buang waktu," kau berkata kepada kawankawanmu. "Lauren, katakan
kepada kawanan semut bahwa
kita menyesal karena telah menabrak pohon mereka. Kita
takkan menyakiti mereka kalau mereka juga tidak menyakiti
kita. Kita masih punya banyak masalah, tapi tolong beritahu
kawanan semut bahwa urusan mereka dengan kita sudah
TAMAT Kau membuka kotak kaleng berwarna merah itu. Untuk
pertama kali kau melihat koleksi patung timah putih yang ada
di dalamnya. "Wow, keren!" kau berseru kagum. Kotak merah itu berisi
kumpulan patung paling bagus dan paling halus yang pernah
kaulihat. "Ya," kau berkata kepada Todd, "sekarang aku
mengerti kenapa kau begitu memaksa mendapatkan kotak ini
lagi." Masing-masing patung berada di tempat khusus yang
dilapisi kain beludru. Kau meraih patung naga bermata
zamrud. "Luar biasa," kau berbisik. Kau mengamati patung itu dari
semua sudut, kemudian mengembalikannya ke tempat
semula. Satu per satu kau mengambil dan mengagumi semua
patung. Ada pangeran yang mengacungkan pedang kristal.
Ada istana berhiaskan batu merah delima. Ada tengkorak dari
berlian, serta penyihir dengan matahari kristal di tangannya
yang terangkat tinggi-tinggi.
"Semuanya selamat!" Todd berseru dengan lega. "Tidak
ada yang rusak." Ia membantu mengembalikan semua
patung, lalu menutup kotaknya.
"Tapi kita belum selamat lho," kau mengingatkan.
Beralihlah ke HALAMAN 121 untuk mengetahui apa
sebabnya. "Hmm," kau mendengar ibumu berkata ketika kau
mengendap-endap mendekatinya. "Kita memang beruntung
karena punya anak-anak yang begitu baik. Mereka sudah bisa
membedakan mana yang benar dan mana yang salah."
Mana yang benar. Mana yang benar. Mana yang benar.
Suara ibumu bergema dalam benakmu.
"Jangan dengarkan dia!" seru si kurcaci. Ia
memperlihatkan diri di gantungan topi di sampingmu.
"Akulah tuanmu sekarang!" ia menghardik. "Kau harus
tunduk padaku!" "Ya, Tuan," kau menyahut. Tak ada gunanya membantah.
Kau tidak mempunyai tenaga super untuk melawan kehendak
si kurcaci. Si kurcaci menyuruhmu untuk memeriksa perpustakaan.
Kotak itu mungkin tersembunyi di bawah tumpukan buku.
Kau mengendap-endap melewati para pemain kartu. Pintu
perpustakaan ternyata dikunci dengan gembok besar. Kau tak
bisa membukanya. Coba kalau aku punya otot bertenaga super, kau berkata
dalam hati. Apakah keinginanmu akan terkabul" Jawabannya
ada di HALAMAN 5. Daya pikirmu mendadak bertambah hebat. Berbagai fakta
dan pengetahuan meluncur begitu saja dari mulutmu.
"Tanggal 20 Mei 1927 Charles Lindbergh memulai
penerbangan melintasi Samudra Atlantik," kau berkata.
"Hakim Agung keturunan Afrika yang pertama, Thurgood
Marshall, lahir tanggal 2 Juli 1908. Wolfgang Amadeus
Mozart menciptakan lebih dari enam ratus karya musik!"
Lauren terkagum-kagum! "Kau pandai sekali!" ia berseru.
"Tapi, apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi para
manusia serigala?" Otakmu yang cemerlang sudah memecahkan masalah itu.
Kau bisa saja memberi mereka keripik ajaib untuk membuat
mereka tenang. Tapi kali ini kau punya ide lain.
Bukalah HALAMAN 122. "Habis, tampangnya memang aneh sih," Lauren berkeras.
"Lihat saja! Badannya cuma sebesar ujung jari, dan
kepalanya berubah jadi kepala ikan!"
"Omong-omong, Lauren, kau sendiri juga tidak bisa
dibilang normal!" Todd berkata dengan bibir ikannya yang
baru. Rupanya kau, Lauren, dan Todd makan keripik dari
kantong kanan, yang ternyata kantong yang salah. Yang
kalian makan bukan keripik TENAGA SUPER, melainkan
makanan untuk berubah menjadi IKAN!
Jangan sekali-sekali percaya kurcaci. Selalu ada yang
berbau ikan busuk, terutama kalau mereka tinggal dekat
danau. "Sudah waktunya berenang, teman-temanku," seru si
kurcaci. Tiba-tiba ia muncul di bawah tangga. Ia
menganggukkan kepala, dan tahu-tahu kalian bertiga sudah
berada di tengah Danau Deep Woods. Apa mau dikata,
tampaknya petualangan kalian sudah
TAMAT Kau memutuskan untuk menjebol dinding. Kau mundur
dua langkah untuk mengambil ancang-ancang. Kemudian
kau menabrak dinding itu dengan sekuat tenaga.
GUBRAKKK! Kau berhasil! Kau kembali ke dalam
perpustakaan. "Oh-oh. Kelihatannya ada masalah lagi!" kau berkata.
Keranjang sampah telah terbalik, dan kamus yang tebal
sudah tergeletak di lantai. Si kurcaci tidak tampak. Ia berhasil
lolos! Tweeeeet! Siulannya yang mengerikan terdengar lagi!
Ia ada di sekitar sini, kau menebak. Bergegas kau menuju
ruang bermain kartu, tempat orangtuamu berada tadi. Kartu
remi tampak berserakan. Sandwich dan minuman
ditinggalkan begitu saja. Walkman milikmu masih ada di
meja, tempat ayahmu duduk tadi. Kau mengambilnya. Dad
takkan meninggalkan Walkman ini, kecuali kalau ia pergi
terburu-buru, kau berkata dalam hati. Ini pasti karena ulah si
kurcaci! Aku harus menyelamatkan Mom dan Dad sebelum
terlambat! Kau menuju ke ruang makan. Kau membuka pintu dan
memekik tertahan. Bukalah HALAMAN 83. Si manusia serigala menerkam Lauren.
Kau menjerit. Todd menjerit. Dan Lauren...
"Hei, geli!" Ia tertawa cekikikan sambil berguling-guling
di tanah bersama si manusia serigala. Ia tak lagi menutup
mata. "Berhenti, Wolfie! Berhenti!"
"Wolfie?" kau dan Todd mengulangi bersamaan.
Kau tidak mengerti apa maksud Lauren. Rupanya
pengaruh keripik CERDAS sudah habis. Kenapa ia malah
tertawa" Kau mengarahkan senter ke wajah si manusia serigala.
Makhluk itu sedang menjilat-jilat, bukannya menggigit wajah
Lauren. "Ini bukan manusia serigala," Lauren menjelaskan. Dan
berkat cahaya senter kau pun melihat bahwa Lauren benar.
Makhluk itu bukan manusia serigala.
"Wolfie anjing tetangga sebelah!" Lauren menjelaskan
sambil memeluk anjing berbulu lebat itu.
Wah, tampaknya rencanamu untuk menangkap manusia
serigala demi kemajuan ilmu pengetahuan terpaksa batal.
Selamat tinggal semua ide cemerlang. Tampaknya
kesempatanmu untuk menjadi terkenal sudah
TAMAT Kau masuk ke dalam Terowongan Serigala.
Lolongan serigala yang membuat bulu kudukmu berdiri
Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
terdengar di sekelilingmu. HOW-OW-OW-OWL!
Dan lagi. HOW-OW-OW-OWL! Tapi kali ini
kedengarannya seperti kapur digoreskan ke papan tulis.
"Rasanya itu bukan lolongan manusia serigala," kau
berkomentar. Lalu kau melihat sesuatu yang mengejutkan.
Ternyata Todd! Tapi penampilannya minta ampun
kacaunya. Rambutnya berlepotan lendir yang menetes dari
keong-keong yang menempel di langit-langit gua. Wajahnya
pucat pasi dan mulutnya menganga lebar. Ia melolonglolong tanpa henti.
"Todd!" kau memanggil. Saking kagetnya, ia langsung
terdiam. "Apa kau sudah gila" Sedang apa kau?"
"Aku melolong-lolong supaya para manusia serigala
menyangka aku salah satu dari mereka," Todd menjawab
dengan suara gemetaran karena ngeri. "Aku mendengar
langkah mereka tadi! Aku tidak tahu harus berbuat apa, jadi
aku melolong saja!" "Astaga," kau bergumam. "Todd, kau memang..."
Tapi kemudian kau juga mendengar langkah kawanan
manusia serigala. Mereka berlari kencang. Tapi ke arah
mana" Mendekat atau menjauh"
Bukalah HALAMAN 68. Cepat-cepat kau menyelinap ke perpustakaan. Berkat ototototmu yang menggembung,
kau tidak mengalami kesulitan
untuk mengembalikan pintu pada bingkainya. Takkan ada
yang tahu bahwa pintu itu pernah dicopot. Kau mendengar
suara orangtuamu di balik pintu. Kau hendak menyahut. Tapi
si kurcaci sudah ada di meja di sampingmu.
"Jangan khianati tuanmu!" ia membentak.
Kau tahu si kurcaci hendak bersiul untuk melenyapkan
otot-otot kekarmu. Sebelum ia sempat memonyongkan
bibirnya yang tebal, cepat-cepat kau mengambil keranjang
sampah. Dengan keranjang sampah itu kau menyekap si
kurcaci. Lalu kau menaruh kamus tebal di atasnya supaya si
kurcaci tidak bisa kabur.
Makhluk mungil itu mulai bersiul. Kau mulai bertambah
lemah. Kau bersandar pada rak buku. Tiba-tiba rak itu mulai
bergerak! Dan tahu-tahu kau sudah berada di balik dinding!
Pergilah ke HALAMAN 74. Suara itu terdengar lagi. Lalu kau melihat seseorang
berdiri di balik bayang-bayang pohon.
"S-siapa itu?" kau bertanya dengan tergagap-gagap.
Sentermu kauarahkan ke wajah orang itu.
"Lauren!" kau berseru. "Sedang apa kau malam-malam
begini?" Lauren Woods memicingkan mata. "Hei! Kau membuatku
silau!" ia memprotes. Kau menurunkan senter, dan Lauren
keluar dari balik pohon. "Aku mau menyelidiki cahaya aneh yang kulihat di luar
sini," Lauren menjelaskan. "Kau sendiri sedang apa" Kenapa
kau berkeliaran di hutan di tengah malam buta?"
"Murphy Bersaudara mencuri kotak merah milik Todd
yang berisi koleksi patungnya," ujarmu. Kau
memperkenalkan Lauren kepada Todd, lalu melanjutkan.
"Dan sekarang kami sedang mencari kotak itu."
"Biar kubantu," Lauren menawarkan. "Mudah-mudahan
kita bisa menemukan kotak itu. Dan moga-moga kita tidak
bertemu Murphy Bersaudara! Mereka lebih besar dan lebih
jahat dari - oh!" Lauren tersandung. Ia menyambar bahu Todd. Todd
menyambar bahumu. Akibatnya kalian tumbang bagaikan
deretan kartu domino. Sentermu menyorot gundukan tanah
yang masih lembap. Kau memandang berkeliling. Ternyata
masih banyak gundukan lain.
"Hei," kau berkata. "Apakah kita berada di sarang tikus
tanah, atau ada sesuatu yang disembunyikan di bawah
gundukan tanah ini" Ayo, kita mulai gali saja!"
Bukalah HALAMAN 110. Cepat-cepat kau bersembunyi di balik tunggul pohon. Kau
pasang telinga. Suara langkah tadi semakin dekat. Tapi
karena gelap, kau tidak bisa memastikan dari mana suara itu
berasal. Jantungmu berdegup kencang.
Langkah-langkah kaki itu semakin dekat, dekat, dekat.
"Aaaaaaaahhhh!" kau menjerit. Ada yang mencengkeram
pundakmu dari belakang! Tapi kau tidak berani menoleh!
"Hei, hei! Sedang apa kau?" Suara Todd memotong
teriakanmu. "Ini aku. Aku kemari untuk menemanimu.
Habis, kotak itu kan milikku, jadi sudah seharusnya aku ikut
mencari." Ya ampun, ada-ada saja! Kau ketakutan setengah mati, eh
ia malah mengoceh tentang kotaknya yang jelek itu!
Kau berusaha mengatur napas dan menunggu sampai
detak jantungmu kembali normal. "Lain kali jangan begitu,
Todd!" kau membentaknya. "Jangan suka bikin kaget seperti
itu!" "Aku cuma mau membantu mencari kotakku," Todd
meratap. "Lihat - aku juga bawa senter!"
Dalam hati kau bersyukur yang datang ternyata Todd dan
bukan manusia serigala. Kau justru senang ada yang
menemanimu pada malam seperti ini. "Ayo, ikut aku," kau
berkata. "Ke mana?" tanya Todd.
Bukalah HALAMAN 75. Empat Brewok Goa Sanggreng 2 Raja Naga 08 Ratu Tanah Terbuang Kuda Kudaan Kumala 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama