Ceritasilat Novel Online

Selebritiku Pulanglah 1

Selebritiku Pulanglah Karya Amril Bagian 1


Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
SELEBRITIKU, PULANGLAH...
Amril T. Gobel, Bondan Caroko, Tuteh
Pharmantara, Liza Azdad, Devishanty
PT Evolitera Jakarta, 2010 Selebritiku, Pulanglah...
oleh: Amril T. Gobel, Bondan Caroko, Tuteh Pharmantara, Liza Azdad,
Devishanty Editor & Cover Layout : Tim Penulis : Tim Evolitera PT Evolitera EvoHackSpace Ruko Kayu Putih - Jalan Kayu Putih IV D, No. 1, 3rd floor
East Jakarta 13260, INDONESIA
Published at www.evolitera.co.id PT Evolitera Jakarta, 2010 ? Amril T. Gobel, Bondan Caroko, Tuteh Pharmantara, Liza Azdad,
Devishanty, 2010 BIODATA PENULIS AMRIL TAUFIQ GOBEL, lahir di Makassar, 9 April 1970. Menamatkan
kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Hasanuddin (UNHAS)
tahun 1994 dan saat ini bekerja di salah satu kontraktor pengeboran
minyak dan gas bumi di Jakarta. Semasa kuliah sering menulis cerita
pendek dan artikel untuk media cetak lokal di Makassar maupun media
cetak nasional (Majalah FEMINA, Harian Republika, Harian Suara
Pembaruan). Cerpen dan flash-fiction karyanya sudah diterbitkan
bersama-sama beberapa penulis lain dalam antologi cerpen blogfam
"Biarkan Aku Mencintaimu Dalam Sunyi" (Gradien, 2006) dan kumpulan
1 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
cerita sekilas "Flash!Flash!Flash!" (Gradien, 2006). Saat ini aktif sebagai
redaktur pelaksana di majalah online blogfam (www.bz.blogfam.com).
Mengasuh dua weblognya (http://www.muhrizkyauliagobel.blogspot.com
(sudah dibukukan dengan judul "WARNA-WARNI HIDUPKU" penerbit
Gradien Yogyakarta) dan http://www.daengbattala.com
BONDAN CAROKO, lahir di Yogyakarta, 8 Januari 1980. Lulus pada 2003
dari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM. Sekarang berprofesi
sebagai seorang staf teknik di sebuah KPS migas yang berkantor di
Jakarta. Sempat aktif di pers mahasiswa tingkat jurusan (majalah Entropi)
sebagai reporter & pemimpin redaksi. Di kantor sebelumnya juga sempat
menjadi koordinator penerbitan buletin internal perusahan. Saat ini relatif
'tiarap' dari aktivitas menulis meskipun sesekali masih meng-update
webblog-nya. TUTEH PHARMANTARA, lahir 29 Desember 1979. Mulai menulis sejak
SD dan bangga menjadi Ata Ende. Allah SWT, parker titipan almarhum
bapak dan do'a mamatua adalah tujuan ungkapan terima kasihnya atas
segala inspirasi dan dukungan. Saat ini ia bekerja sebagai OP Warnet, RJ
radio Gomezone, vokalis Cendaga Band, dan karyawan di perusahaan
Flores Komoditi. Perempuan lulusan SMUN 1 Ende ini pernah mendapat
penghargaan dari Blogfam sebagai Aktifis Cerfet di tahun 2005. Bersama
Blogfam, semangat si mamibiru-nya BnmL Club semakin tak terkendali.
Cita-citanya untuk menelurkan novel sendiri saat ini tengah dalam
perjuangan yang sangat berat...
Blog: http://tuteh-pharmantara.blogspot.com
Email: tuteh.pharmantara@gmail.com
LIZA AZDAD, dengan nama panjang Harliza Diah Purnomowati. Lahir di
Blora, 13 September 1976. Menikah dengan Ajun Azdad, pada Oktober
2003 dan Mei 2006 melahirkan seorang bayi bernama Mayazza Alifia
Naomi. Sekarang sedang menikmati menjadi seorang ibu dan masih
bercita-cita menjadi seorang penulis. Tulisannya pernah dimuat di rubrik
Opini Harian Republika edisi 28 Oktober 2002 dengan judul "Cinderella
Complex Syndrome" dan salah satu dongengnya dengan judul "Putri
Sejati" pernah dimuat di Majalah Bobo no. 28 tahun 2005. Tinggal di
sekitaran Cengkareng karena suami bekerja di Bandara Soekarno Hatta.
Alamat belum bisa dipantau karena masih berniat pindah rumah tapi
rumah virtualnya bisa dikunjungi kapan saja di http://lizamolly.blogspot.com
DEVISHANTY, Lahir di Bandung 28 Agustus 1984. Saat ini masih menjadi
Mahasiswi Jurnalistik di Unpad. Beberapa cerpennya pernah dimuat di
2 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
media massa dan novelnya yang berjudul "SERENADE" sudah diterbitkan.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI PENGANTAR Bab I : Pergi Untuk Kembali "
Oleh Amril Taufiq Gobel - http://www.amriltgobel.net
Posting di Blogfam tanggal 15 April 2005
........................................................
1 Bab II : Kepingan Masa Lalu Oleh Devishanty, -- http://eclipses.blogdrive.com
Posting di blogfam tanggal 22 April 2005)
.................................................
11 Bab III : Janji Kencan Oleh : Harliza Diah - http://lizamolly.blogspot.com
Posting di blogfam tanggal 22 April 2005
.................................................
18 Bab IV : Janji yang tak tercapai Oleh Bondan Caroko - http://bondancaroko.blogspot.com
Posting di blogfam tanggal 28 April 2005
.......................................................26
Bab V : Are You, You " Oleh Tuteh Pharmantara - http://situteh.blogspot.com
Posting di blogfam tanggal 3 Mei 2005......35
Bab VI : Kejutan Tak Terduga Oleh : Harliza Diah - http://lizamolly.blogspot.com
Posting di blogfam tanggal 3 Mei 2005
...................................................
45 3 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Bab VII : Tak Seperti Dulu Lagi Oleh Bondan Caroko - http://bondancaroko.blogspot.com
Posting di blogfam tanggal 12 Mei 2005)
..................................................
56 Bab VIII : Kenangan yang Teriris Oleh Amril Taufiq Gobel - http://www.amriltgobel.net
Posting di blogfam tanggal 16 Mei
2005................................................
65 Bab IX : Janji Kencan(Lagi) Oleh : Harliza Diah - http://lizamolly.blogspot.com
Posting di blogfam tanggal 19 Mei 2005.......74
Bab X : Sebuah Bantuan "Heboh"
Oleh Bondan Caroko - http://bondancaroko.blogspot.com
Posting di blogfam 28 Mei 2005 .................86
Bab XI : Mengais Harapan Oleh Amril Taufiq Gobel - http://www.amriltgobel.net
Posting di Blogfam tanggal 2 Juni 2005 .........93
Bab XII : Nama Saya Tina Oleh Tuteh Pharmantara - http://situteh.blogspot.com
Posting di Blogfam tanggal 3 Juni 2005
...................................................
100 Bab XIII : Menunggu Perkembangan Terakhir
Oleh Bondan Caroko - http://bondancaroko.blogspot.com
Posting di blogfam tanggal 10 Juni
2005................................................
109 Bab XIV : Jejak-Jejak Mimpi 4 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Oleh Amril Taufiq Gobel - http://www.amriltgobel.net
Posting di Blogfam tanggal 16 Juni 2005 ....117
Bab XV : Britney Spears Dadakan Oleh Tuteh Pharmantara - http://situteh.blogspot.com
Posting di Blogfam tanggal 24 Juni
2005................................................
126 Bab XVI : Pulang Oleh : Harliza Diah - http://lizamolly.blogspot.com
Posting di Blogfam tanggal 1 Juli
2005.................................................. 135
KATA PENGANTAR PESONA CERFET YANG PENUH GREGET
Oleh : AMRIL TAUFIK GOBEL
CERFET atau Cerita Estafet yang dimuat di ruang Galeri Kreasi adalah
sebuah fenomena menarik di Komunitas Blogfam (www.blogfam.com).
Sejak pertama kali dipopulerkan oleh Sa dan Tuteh dengan judul Sketsa
Hati Tuteh (Agustus 2004), tercatat hingga tulisan ini dibuat (Januari 2006)
sudah ada tujuh cerfet dengan berbagai tema yang berbeda ditayangkan
di Galeri Kreasi Blogfam. Termasuk cerfet terbaru "Bayang Hitam" yang
saat ini memasuki episode kesepuluh dan ditulis oleh delapan orang.
Cerfet merupakan rangkaian cerita fiksi bersambung yang ditulis oleh dua
orang atau lebih dan menjadi suatu kesatuan cerita yang utuh. Istilah
cerfet ini, menurut Maknyak/Labibah Zain (founder komunitas blogfam)
seperti yang ditulis ulang oleh YNa dengan judul The Messenger, 'Nakal'
dan penuh surprise, secara sederhana dijelaskan sebagai berikut: "Persis
seperti adegan pertandingan lari di dunia olah raga. Penulis A akan
menyerahkan tongkat estafet penulisan kepada penulis B dan penulis B
setelah menulis akan menyerahkan tongkat kepenulisan kepada penulis C,
begitu seterusnya sampai mencapai garis FINISH yang berupa ending
cerita tersebut. Penulisan seperti ini memerlukan kerja team yang hebat
dan kuat. Masing-masing penulis, sebagaimana dalam lomba lari estafet,
harus saling mendukung cerita. Sekali saja penulis lengah, akan bubarlah
keutuhan ceritanya."
Penulisan Cerfet memiliki kaidah/aturan tersendiri yang mesti dipatuhi oleh
tiap penulis. Jumlah kata, jumlah posting, tenggat waktu antara posting
yang satu dan posting selanjutnya, urutan posting dari tiap penulis
ditetapkan sedemikian rupa sesaat sebelum cerfet ditayangkan. Khusus
untuk urutan posting dibagi dalam beberapa segmen (tergantung jumlah
penulis) dan masing-masing penulis akan diberi jatah urutan berbeda di
tiap segmen. Hal ini dimaksudkan tidak hanya untuk memberi porsi urutan
berpindah dari tiap penulis tapi juga menghindari pola berulang yang
monoton. 5 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Tim Penulis mendiskusikan secara cermat aturan-aturan penulisan
termasuk segala konsekuensinya. Namun demikian, aturan dimaksud,
lebih kepada masalah teknis terutama menjaga kedisiplinan tiap penulis
berada dalam koridor yang sudah ditetapkan dan tidak mengekang
kebebasan berekspresi secara menyeluruh dari tiap penulis.
Saat pertama kali ditodong menulis cerfet apalagi menjadi penulis di awal
episode, saya sempat merinding. Betapa tidak. Selain ini menjadi debut
pertama menulis cerfet, juga dalam kapasitas sebagai penulis awal, saya
mesti berusaha keras mencari tema yang menarik dan bisa menciptakan
banyak celah bagi penulis berikutnya untuk dikembangkan dalam suatu
kesinambungan cerita. Setelah lama berkiprah sebagai penulis cerita
pendek yang lebih leluasa menjadi diktator atas alur kisah yang dibuat,
saya sempat menghadapi kesulitan saat memulai membuat cerfet.
Berbeda dengan penulisan cerpen, saya dapat dengan mudah membuat
outline/kerangka cerita sesuai ide yang berkembang di benak. Alur cerita,
karakter tokoh dan konflik yang terjadi hingga akhir kisah dapat diatur
sekehendak saya, sebagai penulis. Sangat berbeda saat menulis cerfet.
Saya harus menahan ego pribadi serta berkompromi dengan diri sendiri
sembari menunggu posting berikutnya dari penulis yang lain. Sangat
mungkin, lanjutan kisah dari penulis berikutnya jauh berbeda dengan apa
yang terbayang di benak. Diperlukan kemampuan untuk lebih jeli
mendeteksi celah yang ada dari posting penulis sebelumnya lalu kemudian
dikembangkan menjadi ide kisah lanjutan, seraya tetap memelihara
plot/alur cerita secara konsisten. Disinilah letak tantangan dan daya tarik
cerfet. Kejutan-kejutan dari tiap episode serta kerangka cerita terbangun
secara spontan dari posting ke posting tiap penulis, membuat saya seperti
dibetot ke dalam pesonanya.
Ketika memulai membuat cerfet Selebritiku, Pulanglah! (SP), tema yang
saya angkat diilhami dari posting salah satu anggota blogfam yang
mengisahkan problematika sahabatnya yang berpacaran dengan selebriti.
Tema ini saya anggap menarik karena selain mengusung trend aktual
pacaran/pernikahan selebriti dan orang biasa. Tema ini juga menawarkan
begitu banyak potensi konflik dan celah untuk dikembangkan menjadi
cerfet. Saya merasa, fondasi ini sudah cukup kuat sebagai dasar
membangun cerfet SP. Dengan empat penulis (saya, Tuteh, Bondan dan
Liza) dan empat isi kepala yang berbeda, merupakan tantangan tersendiri
untuk cerfet SP. Latar belakang usia dan pengalaman masing-masing penulis sedikit
banyak memberikan pengaruh signifikan pada gaya penulisan. Tuteh


Selebritiku Pulanglah Karya Amril di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

misalnya, yang baru saja dinobatkan sebagai aktifis cerfet blogfam 2005
karena produktifitasnya dalam menulis cerfet, memiliki gaya bertutur yang
khas ala remaja: ceria dan blak-blakan. Tentu jauh berbeda dengan gaya
penulisan Bondan yang mengalir tenang dan terkesan hati-hati. Tak dapat
dipungkiri, gaya penulisan yang berbeda ini menjadi tantangan bagi tiap
penulis untuk menyuguhkan rangkaian kisah yang nyaman dibaca oleh
khalayak pembaca. Team Penulis cerfet SP menyadari betul hal tersebut.
Meski justru letak keunikan cerfet berada pada gaya penulisan masingmasing penulis di tiap
episode berbeda, tetap diupayakan untuk
6 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
mengakomodir gaya penulisan sebelumnya agar kesinambungan dan
konsistensi bertutur tetap terjaga.
Ada pengalaman menarik yang dapat diungkap yakni, pada episode
pertama SP, saya menggambarkan karakter si bencong Donna relatif
terkesan agak maskulin dan konyol. Pada perkembangan selanjutnya
ditangan penulis berikut, sosok ini bermetamorforsis menjadi sosok
bencong yang norak, lucu dan genit. Saya senang dan melihat ini
bukanlah sebentuk inkonsistensi namun sebagai pengembangan dan
pengayaan karakter Donna secara lebih kreatif dari penulis berikutnya
sejauh masih berada pada jalur logika cerita. Salah satu letak keunggulan
lain membuat cerfet yakni belajar menerima, menghormati dan menyiasati
perbedaan. Pada episode 6-10 di cerfet SP, saya sempat gregetan pada arah cerita
yang berkembang tak terduga. Dalam benak saya sudah ada skenario
bayangan kira-kira arahnya akan seperti ini. Dengan perkembangan cerita
yang berubah demikian cepat, mau tidak mau, saya, yang akan menerima
amanah selanjutnya meneruskan kisah tersebut dengan menyesuaikan
alur yang ada dan apa boleh buat, mengesampingkan ego pribadi saya
sendiri. Awalnya memang sulit, tapi pada gilirannya, saya menemukan
kesejukan di sana. Bahwa cerfet, pada akhirnya membingkai perbedaan,
gagasan dan ekspresi yang ada dalam sebuah harmoni yang indah. Ibarat
menyusun "puzzle", masing-masing keping episode yang ditayangkan oleh
tiap menulis, pada akhirnya akan membentuk satu kesatuan cerita yang
utuh. "Jam Terbang" saya menulis cerfet memang masih sedikit. Selain cerfet
Selebritiku Pulanglah! yang sudah rampung bulan Juli 2005, saat ini saya
juga masih terlibat menjadi salah satu team penulis cerfet Bayang Hitam.
Namun dari aktifitas menulis cerfet selama ini, saya mendapatkan sensasi
yang berbeda dengan menulis cerpen.
Interaksi virtual yang hangat khususnya dengan rekan-rekan sesama tim
penulis cerfet saya rasakan sebagai pengalaman batin yang tak ternilai.
Internet memang telah membuang sekat-sekat geografis antar pulau
hingga antar negara. Komunikasi antara saya dan Bondan di Jakarta,
Tuteh di Ende-Flores, dan Liza di Bali yang terjalin lewat cerfet SP
membuat kami seakan bercakap satu sama lain, face to face.
Apalagi dengan cerfet kolosal Bayang Hitam (BH) yang baru kali ini dalam
sejarah per-cerfet-an di komunitas blogfam melibatkan paling banyak
penulis. Istimewanya, tidak semua dari penulis cerfet tersebut berada di
Indonesia. Sa dan Jaf masing-masing berdomisili di Belanda dan
Singapore. Penulis yang lain di Indonesia seperti saya dan Lili di Jakarta,
Ucha di Manado, Ireth di Malang-Jawa Timur, Tuteh di Ende-Flores dan
Rara di Makassar. Tidak hanya itu. Sejumlah inovasi baru juga coba
diterapkan dalam cerfet BH. Yang pertama adalah membuka lowongan
terbuka bagi siapapun anggota komunitas blogfam yang berminat ikut
menjadi salah satu tim penulis cerfet dalam satu tenggat waktu tertentu.
Jika biasanya, calon penulis cerfet berkumpul dan berembug secara
tertutup sebelum meluncurkan cerfet-nya, maka khusus untuk cerfet BH
dibuka kesempatan bagi siapapun yang berminat ikut. Yang kedua adalah,
pada segmen pertama, segera setelah posting awal ditayangkan oleh
7 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sang Initiator sekaligus Organiser cerfet ini (Sa), penulis yang sudah
mendaftar dipersilahkan untuk mengajukan diri sebagai penulis berikutnya,
dan demikian seterusnya hingga ke delapan penulis mendapat giliran.
Prinsipnya: siapa yang cepat, dia yang akan dapat kesempatan pertama.
Yang ketiga, pembaca dilibatkan secara interaktif untuk menentukan siapa
penulis berikutnya pada segmen kedua. Penulis cerfet harus siap
menerima order pembacanya sebagai penulis lanjutan. Baru pada segmen
ketiga nanti, kedelapan penulis akan berembug menentukan urutan
masing-masing. Inovasi yang dilakukan pada cerfet BH memberi warna dan kesegaran
baru dalam sejarah per-cerfet-an di blogfam. Tantangannya pun kian
kompleks terlebih ketika pembaca dilibatkan secara interaktif untuk
menentukan penulis berikut di setiap urutan. Saya pribadi menganggap ini
menjadi tantangan yang luar biasa untuk menguji sejauh mana tingkat
apresiasi pembaca pada karya cerfet saya.
Komunitas Blogfam yang per tanggal 6 Januari 2006 telah memiliki
anggota terdaftar sebanyak 1,622 diseluruh dunia, memberikan ruang
yang cukup lega bagi tumbuh dan berkembangnya aktifitas cerfet melalui
ruang Galeri Kreasi. Para penggiat blog yang tergabung dalam komunitas yang sudah
memasuki usia 2 tahun ini, tidak hanya menjadi target sebagai khalayak
pembaca cerfet namun dapat pula tampil sebagai penulis dan menjadikan
cerfet sebagai sarana belajar untuk mengasah keterampilan menulis serta
menuangkan gagasan. Terlebih lagi, Galeri Kreasi di Blogfam tidak hanya
menampilkan cerfet sebagai menu utama namun juga karya-karya lain
seperti cerpen, puisi, foto, esei, dan lain-lain.
Cerita kolaborasi melalui aktifitas internet, sesungguhnya bukan hal yang
baru. Novel Puing (Bebop Publishing, 2005) yang ditulis oleh sembilan
anggota milis Truedee kemudian disunting oleh cerpenis handal Bondan
Winarno yang sekaligus juga menyumbangkan kisah untuk menutup
cerita, merupakan salah satu contoh nyata bahwa aktifitas kolaborasi
penulisan di dunia maya dapat diwujudkan dalam bentuk karya cetak.
Kami, tim penulis cerfet SP juga memiliki impian agar karya kami tersebut
dapat diterbitkan sehingga dapat dinikmati tidak hanya di kalangan
terbatas, seperti komunitas blogfam saja. Untuk itu, saat ini kami tengah
melakukan proses penyuntingan dan dalam waktu dekat bisa diajukan ke
pihak penerbit. Akhirulkalam, saya mengutip pernyataan sastrawan besar Iwan
Simatupang 40 tahun silam: "Melahirkan kesegaran imajinasi adalah
tantangan Indonesia dimasa depan. Yang diperlukan penjelajahanpenjelajahan bentuk dan gagasan
sebuah karya seni yang dapat
mengilhami orang membayangkan kemungkinan-kemungkinan kedepan."
Mudah-mudahan cerfet di blogfam adalah salah satu wujud kesegaran
imajinasi dari hasil penjelajahan bentuk karya seni dan akan memberi
ilham, dari waktu ke waktu, bagi siapapun juga untuk membayangkan
kemungkinan kedepan. Jakarta, 6 Januari 2006 8 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Disampaikan dalam acara Jumpa Penulis Blogfam tanggal 14 Januari
2006 di Common Room-Bandung
Catatan: Cerfet The Messenger sudah dibukukan dan diterbitkan oleh Gramedia
Pustaka Utama (2006) 1 Pergi Untuk Kembali BAB I PERGI UNTUK KEMBALI"
Oleh : Amril Taufiq Gobel
(http://amriltgobel.net) TINA memasuki salon langganannya yang terletak di sebuah mal dengan
wajah keruh. Gadis muda cantik bertubuh langsing, berkulit putih dengan
rambut sebahu itu lalu memandang sekeliling salon. Terlihat 3 orang kapster
sedang sibuk melayani pelanggan dan beberapa di antara mereka sedang
duduk-duduk mengobrol di sudut ruangan. Deru suara hairdryer terdengar
berisik ditingkahi tawa-canda kapster yang sedang istirahat atau menunggu
pelanggan berikutnya. Mata kejora Tina spontan berbinar, saat melihat kapster
lelaki kemayu yang begitu dikenalnya. Ia berjalan beringsut menghampiri sosok
yang sedang tertawa renyah itu menanggapi canda rekan-rekannya.
"Pssst...Dona...sini," panggilnya pelan. Sosok kemayu yang dipanggil Dona
itu menoleh dan dalam sepersekian detik, senyuman khasnya mengembang.
"Ai-ai-ai-ai... apa kabar nih my darling" Tumben, datang lagi" Kan baru
kemarin creambath di sini say!" sahut Dona heboh sembari mendaratkan
ciuman ke pipi kiri dan kanan Tina.
"Ssst... jangan keras-keras dong! Kamu ada waktu nggak" Aku mau curhat
nih..." "Kapan " Sekarang ?"
Tina mengangguk. 1 Pergi Untuk Kembali Dona melirik jam tangannya kemudian dengan setengah berteriak ia
meminta izin ke sang atasan yang sedang berdiri di dekat meja kasir.
"Wooii... Mbak Retno! Gue keluar sebentar ya. Biasa nih, ada pelanggan
setia salon kita yang mau nraktir makan," ujar Dona sambil melirik genit ke
Tina yang kemudian tersenyum rikuh.
"Iya nih, Mbak Retno, mau pinjam Dona sebentaaaar aja. Boleh kan?"
pinta Tina dengan raut wajah se-memelas mungkin.
"OK. Jangan lama-lama lho ya! Sekalian tolong dong bungkusin gue satu
jus alpukat. Awas kalo nggak!" balas Mbak Retno seraya mengepalkan tinjunya
9 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
ke arah Dona. "Embbheeer..." sahut Dona memonyongkan bibirnya seraya menarik
lengan Tina keluar salon. Mereka tertawa berderai.
Lima belas menit kemudian, keduanya telah berbincang serius sambil
menyantap hidangan bakso di sebuah kantin yang terletak tidak jauh dari salon.
"So, mau curhat masalah apa nih Tin?" tanya Dona sembari menyeruput
es jeruknya. Pandangannya tak lepas dari lalu lalang pengunjung mal yang
begitu ramai siang itu. Tina tak segera menjawab. Ia meraih tasnya, mengambil secarik kertas
lalu mengangsurkannya ke arah Dona. Sebuah salinan e-mail.
"Coba kamu baca ini dulu deh," ujar Tina. Raut mukanya terlihat
tegang. 2 Pergi Untuk Kembali Dona membaca bait demi bait kalimat salinan email tersebut dengan
teliti. ----------------------To: tinamaniez@gmail.com
From : arjunaklimis@yahoo.com
Subject : Please Be My Queen of My Heart. Again..
Jika telaga hati mampu menampung segenap makna
dan menjabarkan kata-kata
Maka biarkan kelopak mawar merekah diterpa fajar
kelompok angsa menari disisi teratai
serta binar mata kejoramu mencari artinya sendiri
Sebab cinta itu, Dinda Adalah permakluman sejati kita tentang hidup
Ada yang tak pernah lepas dan pupus dari genggaman
kala kureka-reka kerinduan yang kualami
Sebuah anomali dan sensasi melenakan
Yang kemudian membuat aku paham
Bahwa cinta dan cemburu tak lain kembar siam masa lalu yang purba
Gerimis senja menghantam kaca jendela
Dan kau, dindaku, terpaku dengan bibir bergetar
Boulevard yang karib kita cumbui tiap hari
Mengigil diguyur kecemasan dan lara kita
Tak ada yang tersisa lagi
3 Pergi Untuk Kembali Untuk hasrat di palung kalbu
Padahal, atas nama cinta,
Kita selalu rela untuk sebuah kejujuran
Apa yang mesti aku katakan padamu,
Saat gejolak rindu menikam langit "
10 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Sedang bulan mendelik tak percaya dan
bintang berpaling ke arah lain
Adalah kau, dindaku, datang bersama malam
Merangkul erat matahari kegelisahan
dan sangat tahu dan yakin
Bagaimana aku mesti membuatkan
Pelangi di lekuk cakrawala
dengan warna-warni cintaku
Always, JK PS : Aku merindukanmu. Dalam mimpi. Dalam angan.
Please be my Queen of my heart. Again.
----------------------- Dona terdiam. Ada haru yang tiba-tiba menyentak setelah membaca bait
demi bait puisi di email tersebut. Ia melipat lembaran kertas tadi perlahan dan
mengembalikannya pada Tina.
"So, bagaimana tanggapanmu ?" tanya Tina tak sabar.
4 Pergi Untuk Kembali "Dari sisi mana dulu nih" From my female side as Dona or from my
macho side as Don ?" gurau Dona dengan memberi efek suara berat pada kata
terakhir. Ia lalu terkekeh sendirian. Tina melirik sebal.
"Dua-duanya. Aku nggak bercanda nih," tukas Tina ketus.
Dona mengangkat bahu lalu dengan gerakan kaku menyulut sebatang
rokok. Ia menghirup uap rokok tersebut dalam-dalam. Memenuhi rongga paruparunya kemudian
menghembuskannya perlahan. Tina mengibas-ngibaskan
tangan menghalau terjangan asap rokok Dona.
"Well, puisi yang indah dan menggetarkan. Tapi gue kok menangkap ada
kesan getir di dalamnya," kata Dona akhirnya.
Tina menunduk, menekuri lantai kantin yang kusam. Ia lalu menghela
nafas panjang seperti melepas beban berat yang menghimpit dada.
"Dia lelaki dari masa lalu. Yang pernah singgah di hati. Lalu pergi. Tapi
kini, ingin kembali lagi," gumam Tina dengan sebaris kalimat ritmis seperti
berkata pada diri sendiri. Ia lalu melontarkan pandangan keluar, melalui
jendela kantin, pada hiruk pikuk pengunjung mal yang kian ramai.
"Kamu masih mencintai dia, say?" tanya Dona hati-hati.
"Masih dan sangat," sahut Tina pilu.
"So, tunggu apalagi" Terima saja. Atau... apa ada lelaki lain di hatimu
saat ini ?" Tina menggeleng lesu. 5 Pergi Untuk Kembali "Yang naksir banyak. Tapi aku sama sekali tak tertarik. Aku masih
11 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
trauma dan belum bisa berdamai dengan diri sendiri."
"Lantas" What's the problem?" tanya Dona heran.
"Dia terlalu jauh untuk direngkuh. Dia... dia... bukan orang seperti kita
pada umumnya," jawab Tina terbata-bata. Keharuan tiba-tiba menyeruak di
dadanya.

Selebritiku Pulanglah Karya Amril di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Wow! Apakah dia sejenis Peter Parker yang punya kehidupan ganda
sebagai Spiderman?" tebak Dona asal sekaligus mencoba menghibur kegundahan hati Tina. "Please..." "Siapa sih dia kok kelihatannya begitu istimewa" Hmmm... JK... apa
mungkin dia inisial wakil presiden kita sekarang?" Dona kembali mengulangi
tebakannya. Lebih ngawur.
"Apakah nama Jamal Kelanamaya cukup familiar buatmu?" jawab Tina
tenang. Kalimat terakhir memberi efek luar biasa pada Dona. Ia langsung
terbatuk-batuk karena sebagian asap rokoknya mendadak tertelan. Tina
tersenyum, lalu mengangsurkan es jeruk ke Dona yang terlihat begitu panik.
Dona meminum es jeruk tersebut sampai licin tandas. Napasnya tersengalsengal.
"Jamal Kelanamaya yang artis film dan sinetron ganteng terkenal itu
kan?" tanya Dona memastikan setelah Tina tersenyum dan mengangguk.
6 berhasil menguasai 12 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
diri. Pergi Untuk Kembali "Oooh my God!" pekik Dona tertahan dengan kesepuluh jarinya menutup
mulut. "Dia itu artis idola gue, say! Setiap film atau sinetronnya ditayangkan
pasti gue tonton. Gayanya yang cool, posturnya yang tegap dan parasnya yang
rupawan bikin gue mabuk kepayang. Keblinger sampai kebawa mimpi. Bener
lho. Sungguh beruntung deh kamu jika bisa jadi pacarnya apalagi diminta
secara sepihak seperti ini. Pokoknya jangan sungkan-sungkan atau pikir-pikir
lagi. Terima aja, kan nanti kamu bisa kenalin ke gue," tutur Dona panjang
lebar sambil mengibas-ngibaskan tangannya dengan gemulai menggambarkan
betapa ia menjadi fans berat dari Jamal Kelanamaya. Setelah itu terdiam.
Matanya menerawang dan membayangkan menjadi teman dekat dari pacar
seorang selebriti terkenal lalu dengan atraktif memperkenalkannya ke kawankawan di salon.
"Mbak Retno, Rara, Elsa, Sherly, Titin, Ucha, Tuteh, kenalin ya... ini
Bang Jamal Kelanamaya. Pacarnya Tina. Teman deket gue. Pasti sudah tau
kan" Kalo nggak tau mah kebangetan deh ih! Masa' artis terkenal yang film dan
sinetronnya bertebaran di mana-mana kayak Bang Jamal aja nggak kenal.
Pokoknya ye... elu-elu pade, yang mau minta tandatangannya, kudu mesti
lewat gue sebagai Asisten Pribadi Berkuasa Penuh. Tidak boleh tidak. Dan itu
disertai dengan biaya administrasi seperlunya. Catet ya!!!"
Tina tersenyum tipis. "Tidak semudah itu, Dona. Ia seperti menoreh
kembali luka lama yang telah mengering," ujar Tina datar.
"Kenapa?" "Dia mengkhianatiku. Secara kejam. Kami berkenalan dan berpacaran,
jauh sebelum ia menjadi artis terkenal. Setelah 2 tahun kami menjalin kasih,
Rita, pasangan mainnya dalam sinetron "Kriwul Mencari Cinta" merampas Bang
Jamal dari sisiku. Sebenarnya isu tentang hubungan mereka berdua sudah
beredar santer di beberapa infotainment. Aku nggak percaya. Namun, secara
7 Pergi Untuk Kembali kebetulan, aku memergoki mereka berdua bermesraan di salah satu sudut kafe.
Itu bukti yang sungguh nyata. Aku tidak terima perlakuan ini meski Bang Jamal
berusaha menjelaskan bahwa hubungan dia dan Rita hanya teman biasa. Kami
berpisah. Tepatnya, aku memutuskan berpisah dengannya secara sepihak. Bang
Jamal berusaha menghubungiku kembali. Tapi gagal. Aku berusaha menarik diri
dan memberi jarak darinya. Termasuk tidak menjawab panggilan telepon, SMS
ataupun email. Aku berusaha sibuk dan larut dalam pekerjaan sejak 6 bulan
silam saat kami putus. Untuk melupakannya. Sampai ketika email ini datang
kemarin..." tutur Tina tersendat. Bulir-bulir airmatanya mulai menetes. Ia lalu
menghapusnya dengan punggung tangan dengan gugup.
Dona meraih tangan Tina. Menggenggamnya erat. Mengalirkan simpati.
"Tina, dia masih mencintaimu, my dear, " kata Dona lembut. Ia menatap tajam
ke manik mata sahabatnya itu.
Tina menggeleng kencang. Penuh keyakinan. Ia balas menatap Dona.
Dengan kebencian yang dalam.
13 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Please, tolong kesampingkan dulu asumsimu bahwa pendapat gue ini
subyektif lantaran gue ngefans banget sama Bang Jamal atau karena secara
hormonal gue punya solidaritas maskulin dengan dia. Tidak sama sekali.
Menurut gue nih dari emailnya sudah tersirat jelas. Dia masih mencintaimu,
say. Kamu nggak berpikir memberikannya kesempatan kedua?"
Tina menghela nafas panjang. Lalu menggigit bibir. Seperti berpikir
keras. "Tina, my dear friend. Gue tahu kamu sudah terluka amat dalam karena
peristiwa perselingkuhan Bang Jamal dan Rita tempo hari. Sekarang gue mau
nanya nih, tolong jawab dengan jujur. Dari balik kejernihan hatimu. Pernahkah
terlintas dalam benakmu ingin kembali lagi padanya setelah kejadian itu?"
8 Pergi Untuk Kembali Tina terdiam. Dona menunggu dengan mata menikam ke arah mata Tina.
Beberapa detik berlalu dalam senyap.
"Oke," Dona mengangkat kedua belah tangannya tanda menyerah. "Fine.
Gue nggak akan menunggu jawaban dari kamu atau berkomentar apapun lagi
soal ini. Semua keputusan ada di tanganmu,Tin. Kamu paling tahu dan mengerti
apa yang terbaik buat kamu. Jika kamu minta apa point paling penting dari
advis gue, singkat aja. Go get him!"
Tina tersenyum. Komentar sahabat dekatnya, si bencong antik ini benarbenar lugas sekaligus
menghibur. Sejak memutuskan hubungan dengan Jamal,
Dona menjadi kawan curhatnya yang paling ia percaya selama ini.
"Terima kasih. Aku menghargai apapun pendapatmu," kata Tina tulus.
"No problem, say. Oh ya... kamu mau ke mana sekarang habis dari sini ?"
tanya Dona. "Ada warnet dekat-dekat sini nggak ya?" Tina balik bertanya sambil
merogoh dompet lalu memanggil pelayan kantin.
"Kebetulan, dua blok dari salon gue ada Warnet. Mau ke sana ?" sahut
Dona sambil menghembuskan asap rokoknya kuat-kuat.
Tina menggangguk. Seorang pelayan kantin datang menghampiri mereka,
menyodorkan lembar tagihan dan pesanan jus alpukat pesanan Mbak Retno.
"Begini aja deh, kamu langsung aja ke sana, gue balik ke salon," usul
Dona. 9 Pergi Untuk Kembali "OK. Thanks for your time, ya say," kata Tina seraya beranjak dari
tempat duduk. "No problem my dear. Untuk sahabat secantik kamu, selalu ada waktu,"
sahut Dona seraya menepuk pipi mulus Tina.
Mereka lalu tertawa berderai dan berjalan ke arah pintu keluar kantin.
10 Kepingan Masa Lalu 14 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
BAB II KEPINGAN MASA LALU Oleh : Devishanty (http://eclipses.blogdrive.com)
Tina menatap kosong layar monitor komputer di hadapannya. Koneksi
internet yang tidak terlalu bagus di warnet itu membuatnya harus menunggu
cukup lama hanya untuk membuka inbox email-nya. Namun ia tak keberatan.
Dari tadi memang ia tidak berkonsentrasi pada komputer. Pikirannya
menerawang ke mana-mana. Kepada Jamal. Kepada masa-masa lelaki itu
masih bersamanya. Setelah 3 menit berlalu akhirnya inbox-nya terbuka. Hanya ada beberapa
email dari milis. Entah kenapa jauh di lubuk hatinya ia mengharapkan email
lagi dari Jamal setelah yang kemarin. Tapi kan yang kemarin juga belum
dibalas, pikirnya. Aku tidak tahu harus membalas apa, pikirnya. Lagian kenapa sih dia
harus datang tiba-tiba seperti ini" Setelah berapa lama tidak pernah ada kabar
darinya. Aku hanya bisa melihat wajahnya di televisi, dan mengikuti
perkembangan hidupnya melalui infotainment.
Iya. Entah kenapa dia sudah seperti racun. Setiap kali aku melihat
wajahnya di layar kaca, rasanya seperti ada jutaan pisau ditikamkan ke
dadaku. Rasanya sakit sekali. Tapi racun itu sangat manis karena aku tidak bisa
berhenti melakukannya. Kalau aku tidak sengaja melewati televisi yang sedang
menyala dan menayangkan Jamal sedang diwawancara infotainment atau
masuk acara apapun (dia pernah jadi bintang tamu di acara Mimpi Kali Yee dan
Ketok Pintu), rasanya ada magnet yang menarikku dan di sanalah aku terpaku
11 Kepingan Masa Lalu pada layar televisi. Kalau jadwal sinetronnya sudah aku hapal betul, Tiap Senin
jam 8 malam di Indosiar dan hari Jumat jam 8 malam di RCTI. Setiap kali
melihat tabloid yang memuat gosip tentang dia, pasti aku beli.
Aku sama sekali tidak mengerti kenapa aku lakukan ini. Orang-orang di
sekitarku sudah bosan dengan segala omonganku tentang Jamal. Mereka tidak
habis pikir kenapa aku sangat sulit melupakan dia. Padahal sudah jelas-jelas dia
sudah menyakitiku. Kata mereka laki-laki seperti itu tidak pantas untuk
ditangisi. Tina terus membatin.
Box untuk me-reply email masih kosong. Dari tadi Tina hanya melamun
saja tanpa tahu harus menulis apa. Ia harus bilang apa pada Jamal" Ia tahu, ia
ingin sekali menulis pada Jamal: "SURE!! I REALLY REALLY WANT TO BE THE
QUEEN OF YOUR HEART... AGAIN!!"
Tapi dia berpikir ribuan kali. Masa iya setelah hatinya dihancurleburkan
seperti itu, sekarang ia gampang banget untuk kembali ke pelukan Jamal"
Di sudut kanan layar monitornya tiba-tiba ada tulisan blackstar is now
15 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
online diikuti efek suara bel pintu. Entah kenapa Tina merasakan sesuatu yang
memercik di dalam hatinya. Sedikit kesenangan. Tapi kenapa dia tidak langsung
menyapa ya" Oh ya, Tina baru ingat kalau dari tadi Yahoo Messenger-nya di-set
invisible. Jadi ia mengklik nick blackstar dan langsung menyapa.
tinamaniez : Yozaaaaa...!
blackstar : Hei hei hei! Ko invi"
tinamaniez : Hehehehe.. gpp, males aja
blackstar : Ini ko ga males chat sama gw"
tinamaniez : Ga dooong...
12 Kepingan Masa Lalu Tina menekan klik kanan mouse-nya di atas nick blackstar, stealth
settings kemudian appear online to blackstar.
blackstar : *smile* blackstar : hey skarang available toh
tinamaniez : gw pake stealth settings buat lo doang *blush*
blackstar : aahh.. I'm flattered.. *blushing too*
Tina menyandarkan punggungnya ke kursi. She always like this guy. Dia
sudah kenal blackstar alias Yoza cukup lama. Namun hubungannya memang
hanya sekedar teman chatting. Tidak lebih dari itu. Meskipun mereka satu
kota, namun mereka tidak pernah bertemu secara langsung. Tina sadar selama
ini dia belum bisa membuka hatinya terhadap lelaki lain, namun tentunya ia
juga heran kenapa lelaki ini hanya berani sekedar flirting-flirting di dunia
maya. Ia tidak pernah menyinggung-nyinggung soal ingin ketemu atau apa.
Apakah selama ini ia hanya menggodaku saja" Memangnya aku tidak
menarik, ya" Mungkin juga. Yoza memang pernah melihat fotoku di Friendster.
Fotoku di situ foto yang asal-asalan ku-upload dari handphone. Habisnya aku
memang tidak suka pasang foto yang JP di internet. Memangnya jual diri lewat
Friendster" Aku juga sudah melihat fotonya di Friendster. Ia hitam dan tinggi,
wajahnya berwibawa. Secara fisik dia memang bukan tipeku. Tidak seperti
Jamal yang jelas-jelas sangat good looking.
Tapi aku senang mengobrol dengannya. Entah kenapa kalau sudah chat
dengannya semua kata-kata mengalir begitu saja dan aku bisa memuntahkan
semua kekesalanku tanpa rasa takut. Kembali Tina membatin.
13 Kepingan Masa Lalu blackstar : helooo.."
tinamaniez : iya iyaaa blackstar : gi ngapain sih, sibuk ya"
tinamaniez : ga juga sih..
16 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
blackstar : trus" tinamaniez : mmm.. gi nulis imel
blackstar : buat" tinamaniez : jamal blackstar : heu" Jamal mantan kamu itu"
tinamaniez : iyah blackstar : emang skarang dah imel imelan lagi ya"
tinamaniez : ga juga sih.
blackstar : trus" tinamaniez : baru kmaren dia ngimel gw lagi.
tinamaniez : dia ngajak balikan
blackstar : waaaaaaaaaaah"
tinamaniez : tapi ini juga bingung mo jawab apa..
blackstar : emang dia nuntut jawabannya sekarang juga"
tinamaniez : mm.. ngga juga sih
blackstar : dia nelpon ga, ato apa"
tinamaniez : nope. Just that damn email .
tinamaniez : dateng tiba-tiba. Ga ada angin ga ada ujan.
blackstar : ada apa dia tiba-tiba ngajak lu balikan lagi"
tinamaniez : mana gw tau. Dasar cowo brengsek.
blackstar : tapi lu suka kaaaan.."
tinamaniez : .... blackstar : tapiii.. lo ga akan balikan lagi ma dia segampang gitu kan"
tinamaniez : mmh.. blackstar : gosh, girl! He hurted you a lot..!
tinamaniez : iya.. im such a fool still in love with him..
blackstar : duuhh. Mungkin dia ada maunya. Sori ya.
tinamaniez : ga tau. Gw bener2 bingung skrg ini za..
14 Kepingan Masa Lalu Dua menit berlalu tanpa ada jawaban dari Yoza.
blackstar : ya udah lo ajak dia ketemuan aja dulu.
blackstar : lagian ga gentle amat sih ngomong kaya bgituan lewat imel
tinamaniez : ya sih. blackstar : ups gtg nih. Sori ya.
blackstar : biasa dipanggil bos
blackstar : ntar kabarin lagi perkembangannya ya.
tinamaniez : gpp tinamaniez : sip

Selebritiku Pulanglah Karya Amril di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

blackstar : good luck girl
Hufff... Tina menarik napas dalam-dalam. Ia kembali menekuri box
kosong tempat menulis email di account Gmail-nya itu. Aduh, Yoza... I need you
to help me here! Harus nulis apa ya"
Apa aku harus ngebalesnya dengan puisi juga seperti yang dia tulis" Ah,
tapi dari dulu aku ga pernah bisa nulis puisi. Jamal memang jagonya. Pantas
17 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
banyak cewek-cewek yang luluh hatinya. Sudah ganteng, romantis pula.
Hei. Lama ga ada kabarnya. Baek-baek aja kan"
Terus terang aku kaget banget nerima email dari kamu kemaren.
Kamu.. ga salah makan ato apa kan kemaren" *jk*
Mmm.. aku bener-bener ga tau harus bilang apa! Kita bahkan udah ga
pernah ketemu lagi semenjak.. mm, ya semenjak kita putus.. Dan kamu tiba-tiba
dateng kaya gini. Uhm.. can we meet" Jamal sedikit terhenyak membaca balasan email dari Tina tersebut. Ia
tahu kurang ajar sekali ia tiba-tiba muncul dalam kehidupan gadis itu setelah
dulu ia telah menyakitinya sedemikian rupa.
15 Kepingan Masa Lalu Tina tidak pernah tahu, tapi sesungguhnya dalam hati Jamal selalu ada
rasa bersalah. Tapi entah kenapa ia tidak bisa memperlihatkannya pada Tina.
Ia sangat mencintai gadis itu. Ketika mereka berpacaran hidupnya
sungguh bahagia. Gadis itu sangat manis dan perhatian. Ia gadis yang sangat
lembut dan sama sekali tidak temperamen. Kalau Jamal melakukan sesuatu
yang membuatnya marah ia hanya akan menunjukkan mata yang berkaca-kaca,
dan segitu saja sudah cukup untuk membuat Jamal mau melakukan apa saja
untuk menebus kesalahannya.
Hubungannya dulu sangat sempurna. Setiap hari ingin rasanya Jamal
memeluk tubuh pacarnya yang mungil itu. Jika ia sedang sibuk dan tidak bisa
bertemu, ia akan merasakan rindu yang sangat dalam.
Dimulai dari tawaran temannya untuk menjadi figuran dalam sinetron,
entah kenapa godaan mulai berdatangan. Banyak cewek-cewek yang mendekatinya dan hubungan mereka berdua pun makin renggang.
Rita Belliza adalah artis pendatang baru yang diramalkan akan sukses di
masa mendatang. Namun ternyata di balik kecantikannya itu kelakuannya
sangat buruk. Ia seorang yang doyan pesta dan mabuk-mabukan, dan gontaganti cowok.
18 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Pada waktu itu Rita memang mengincarku seperti seorang ibu hamil yang
ngidam kelapa muda. Dan entah kenapa aku pun terlena. Tergoda, tidak berarti
aku jatuh cinta kepadanya. Namun setelah hubungan sesaat pun ia bosan
kepadaku dan mulai mengincar brondong lainnya.
Dan dari situlah, hubunganku dengan Tina hancur lebur. Dia menangis
sepanjang hari dan hatiku pun ikut hancur.
16 Kepingan Masa Lalu Sejujurnya aku tidak pernah mencintai Rita. Dan setelah putus dengan
Tina aku tidak pernah berpacaran atau pun sekedar tertarik dengan wanita
lain. Dalam hatiku hanya ada Tina.
Namun aku terlalu malu untuk memintanya kembali. Untuk memohon
maaf. Semakin lama malah semakin susah. Aku tahu dia sangat marah, sangat
terluka dan aku takut dia akan menolak bertemu denganku.
Akhirnya kemarin setelah membuat sebuah puisi, entah kenapa aku
memiliki keberanian untuk mengirimkannya pada Tina.
Aku sangat senang membaca jawabannya. Sama sekali tidak ada kesan
marah dalam emailnya. Jamal membatin dan mendesah.
Tak lama kemudian Jamal mengangkat handphone-nya dan menghubungi
nomor Tina. Dengan harapan; mudah-mudahan Tina belum mengganti
nomornya. Tut... tut... belum diangkat juga... apakah dia tidak mau menerima
teleponku" Jamal menghela napas berat.
17 Janji Kencan BAB III JANJI KENCAN Oleh : Harliza Diah (http://lizamolly.blogspot.com)
Love Jamal Calling Ya ampun, baru saja email-nya kubalas. Eh, sekarang malah sudah
telepon. Tina mengeluh dalam hati. Bimbang mulai merayap ke dalam hatinya.
Dia hanya menatap layar handphone, tanpa berniat untuk menjawab panggilan
masuk dari laki-laki itu.
Tetapi bunyi handphone-nya keras sekali. Pengunjung warnet di dekat
Tina sudah berdiri dan menengok. Mungkin mencari sumber suara yang cukup
memekakkan telinga itu. Mau tidak mau, dia menjawab panggilan itu.
"Hallo..." hati Tina berdegup kencang ketika menempelkan handphone di
telinganya. "Aku udah baca e-mail dari kamu, Tin..." suara Jamal dari seberang sana,
terdengar begitu tenang. 19 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Oh..." hanya itu reaksi yang keluar dari bibir Tina.
Cepet juga diterimanya. Apa Jamal tidak ada shooting" Tina bertanyatanya dalam hati.
"Kamu beneran mau ketemu denganku?"
18 Janji Kencan Lho, kok yang dibahas yang itu" Tina menggigit kukunya, maksudnya apa
nih" "Yeah, terserah kamu lah..." Tina merasakan wajahnya menghangat.
Mungkin sudah mirip kepiting rebus.
"Sekarang kamu ada di mana?" Jamal bertanya lagi. Suaranya begitu
mantap, tidak sedikit pun terdengar bergetar. Tina jadi ragu, apakah Jamal
benar-benar berniat come back kepadanya atau hanya ilusinya semata.
Tapi kan di email dia bilang pengen come back, bantah Tina dalam hati.
"Ada di warnet," jawab Tina singkat.
"Warnet di Jakarta ini kan banyak, Tin..." sergah Jamal.
Memangnya perlu kamu tahu aku ada di warnet sebelah mana" Lagi-lagi
Tina lebih suka bicara dalam hatinya.
"Warnet di sebelah mana?" Jamal bertanya lagi.
"Di Regency Mall, lantai dua," kali ini Tina menjawab dengan cukup
detil. "Oh..." jawaban yang teramat singkat dari Jamal, mengingat tadi dia
bertanya dengan begitu detil.
Tina menggigit bibirnya. Dibiarkan billing warnet terus berjalan
walaupun dia tidak menggunakan komputer itu.
19 Janji Kencan "Kamu enggak shooting?" Tina memberanikan diri untuk bertanya.
"Lagi break. Kamu ada waktu nanti malam?" Jamal balik bertanya, Tina
gelagapan. Jamal pasti mengajakku bertemu dengannya, desah hati Tina.
"Enggak, sih. Paling baca-baca buku kuliah," jawab Tina. Hatinya tidak
berhenti berdegup kencang.
"Nanti malam bisa temenin aku keluar?"
Mendapat pertanyaan yang dinanti-nantinya itu, tubuhnya terasa lemas.
Tina merasa hatinya melambung tinggi sekaligus merasakan kecemasan.
Dia diam, bingung untuk menjawabnya.
"Setelah lama tidak bertemu, tidak 20 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
ada salahnya kan sedikit mengadakan reuni, kan?" Jamal seperti mendesaknya.
"Yah, bolehlah..." akhirnya Tina mampu menjawab.
Tidak ada salahnya bertemu setelah sekian lama tidak ada komunikasi.
Toh ini hanya pertemuan biasa, tidak harus memutuskan come back malam ini
juga. Tina mulai sedikit yakin dengan jawabannya.
"Kalau gitu, nanti malam kujemput. Jam tujuh..." putus Jamal.
"Okey, pukul tujuh," sahut Tina, mengiyakan keputusan Jamal.
"Okey. Kalau begitu, sampai nanti malam," ucap Jamal lagi.
20 Janji Kencan "Okey." "Bye." "Bye." Tina mematikan hubungan teleponnya. Mengerjapkan matanya, meyakinkan hatinya bahwa ajakan Jamal tadi adalah nyata dan dia pun
menerimanya dengan senang hati.
Bergegas Tina mematikan koneksi billing warnet, kemudian berjalan
menuju kasir untuk membayarnya. Tanpa menunggu uang kembalian, dia
langsung menghambur keluar warnet. Berjalan dengan setengah berlari kembali
ke salon langganannya itu.
"Ya ampun, Nek! Kok balik lagi?"
Suara cempreng Dona membahana begitu Tina membuka pintu salon dan
melongokkan kepalanya ke dalam. Seluruh kapster dan pengunjung salon
menoleh ke arah Tina. Tina langsung 21 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
membekap bibir dower Dona, begitu sampai di sebelahnya. "Apa-apaan sih kamu, Don" Satu salon ngeliatin aku, nih..." desis Tina
kesal. Mbak Retno sudah melirik ke arah Tina dengan menarik bibirnya ke atas,
tersenyum geli. "Sorry dori mori, hunny bunny sweety. Habisnya akika kaget kamu udah
nongol lagi. Gilling kamu ya... akika pikir langsung balik habis dari warnet,"
21 Janji Kencan jawab Dona panjang lebar, dalam satu tarikan napas saja. Tina menggelenggelengkan kepala,
takjub melihat dan mendengarnya.
"Jamal ngajak aku ke luar nih, nanti malem..." bisik Tina.
Tina hanya berbisik tepat di telinga Dona. Tetapi reaksi temannya itu
sungguh keterlaluan. "Gilling! Yang bener kamu mau jalan sama detshe nanti malem"!" jerit
Dona sambil bertepuk tangan dengan heboh.
Tina harus punya tenaga ekstra untuk membekap bibir Dona yang sudah
menyebarkan informasi ke seluruh persada salon ini. Mbak Retno bukan lagi
tersenyum, tetapi sudah tertawa terbahak-bahak.
"Lagian kamu juga sih, Tin. Ngomong sama Dona tuh harus di ruangan
kedap suara biar enggak bocor ke mana-mana!" timpal Mbak Retno di sela-sela
tawanya. Seluruh salon bukan lagi sekedar menengok, tetapi sudah terangterangan mengamati Tina yang
salah tingkah dengan tangan masih membekap
bibir Dona. "Dona lagi kumat amnesianya," beritahu Tina kepada orang-orang itu.
Sadis. "Mbak Retno, minjem... eh nganter Dona ke dokter dulu, ya!" Tina
langsung menarik tangan Dona keluar, tanpa menunggu jawaban Mbak Retno
yang masih tertawa terbahak-bahak. Yang penting berhasil membawa banci
satu itu keluar dari salon dan tidak lagi membuat wajah Tina jadi kepiting
gosong, saking merahnya menahan malu.
22 Janji Kencan 22 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Lain kali kamu kalau mau teriak-teriak, ngomong dulu ya..." gumam
Tina kesal, begitu berhasil keluar dari salon.
"Ehmm...ehmmm!"
Tina buru-buru melepas bekapannya, begitu mendengar suara Dona dibalik telapak tangannya. Banci itu langsung menghirup
napas kuat-kuat begitu bebas dari bekapan Tina.
"Gilling... kenceng banget bekepannya..." kata Dona, begitu napasnya
sudah terkumpul banyak di mulutnya.
"Kamu juga teriakannya udah kayak di hutan..." balas Tina kesal.
"Hehehehe... sorry dori mori deh, say. Abisnya akika hepi banget
dengernya!" timpal Dona, seraya memeluk Tina dengan sayang.
Tina tertawa melihat tingkah temannya itu. Mau tidak mau, hatinya cair
dengan sikap Dona yang ceria dan baik itu.
"Jadi, nanti malem kamu jalan ama detshe?" sekali lagi, Dona bertanya
kepada Tina pada hal yang sama.
Tina mengangguk. Mereka berdiri tepat di depan salon. Tidak mereka
hiraukan orang lalu lalang di sekitar mereka.
"Trus, kamu butuh advis apa dari akika?" Dona bertanya lagi.
"Aku gugup, nih. Bantuin nyari baju, yuk. Terus gue mau creambath,
facial, luluran, di-blow, make-up-in sekalian ya, Don!" Tina merepet, meminta
bantuan kepada Dona dengan satu kali tarikan napas. Dona sampai ikut
menghela napas begitu sahabatnya selesai berbicara.
23 Janji Kencan Dona melirik jam tangannya, melonjak kaget dan mulai mengeluarkan
suara yang sangat nyaring.
"Ya, ampun! Sekarang tuh udah jam tiga! Kita mesti buru-buru kalau
begitu! Sekarang kita cari baju dulu deh buat yey!" Dona menarik tangan Tina
dan setengah menyeretnya ke lantai tiga, tempat butik-butik berada. Tina
hanya pasrah saja mengikuti gerak sahabatnya itu.
Duh, nasib deh punya temen semangat tinggi gini. Yah, untung aja
enggak gepeng dan tuli mendadak.
Dalam sekejap, mereka sudah berada di sebuah butik. Dan Dona sudah


Selebritiku Pulanglah Karya Amril di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seenaknya merenggut baju-baju yang sudah digantung rapi oleh penjaganya.
"Nah, sekarang kita mesti seleksi dulu!" seru Dona sambil menumpukkan
pakaian-pakaian itu pada kedua lengan Tina.
23 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Ini sebenernya siapa yang mau belanja, sih" Keluh Tina dalam hatinya,
sambil pasrah menerima semua baju yang ditumpukkan oleh Dona kepadanya.
*** Tina kini sudah duduk rapi di ruang tamu, tentu saja di rumahnya.
Menunggu kedatangan Jamal yang tadi berjanji akan menjemputnya.
Diliriknya sekilas bayangan dirinya dari cermin besar yang digantung di
dekat tempat dia duduk. Make up-nya sudah sempurna. Kardigan biru laut dan
rok A-line biru tua sudah membungkus tubuhnya dengan manis.
Mudah-mudahan semuanya menjadi lancar, harap Tina dalam hatinya.
24 Janji Kencan "Ada kencan, ya?" goda Andrey, kakaknya, yang tiba-tiba sudah duduk di
sampingnya. Wajah Tina tersipu.
"Cantik banget..." puji kakaknya, tersenyum memuji penampilannya.
Tina menjawab pujian kakaknya dengan senyum.
"Kencan dengan siapa?"
"Ehm..Jamal." "What?" 25 Janji yang Tak Tercapai BAB IV JANJI YANG TAK TERCAPAI Oleh : Bondan Caroko (http:/bondancaroko.blogspot.com)
"Yes, you heard me."
"Bukannya..." "Iya, memang." "Lalu?" Tina hanya tersenyum penuh arti. Sembari bangkit, disambarnya tas dari
atas meja. Kemudian ditinggalkannya sang kakak yang masih memasang
tampang kebingungan menuju teras depan. Namun baru beberapa detik ia
berdiri di depan pintu...
Ah, sebaiknya aku nggak menunggu di sini. Malu kalau nanti dia lihat.
Kesannya kok ngarepin dia desperately banget.
Buru-buru Tina masuk lagi. Langsung ke kamarnya. Melewati Andrey yang
belum sembuh juga dari bengongnya. Menghindari serangan interogasi susulan
dari kakaknya yang memang hobi menggodanya itu.
"Hahaha, iya deh yang mau rahasia-rahasiaan. Gak pa pa. Asal kamu
seneng aja. Kayaknya kok udah lamaaa gitu kakak nggak lihat kamu dandan dan
senyum secerah ini," setengah berteriak Andrey meledek adiknya yang sudah
mengunci diri di kamar. 26 24 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Janji yang Tak Tercapai Tina diam saja. Dalam hati ia membenarkan ucapan kakaknya. Selepas
hari terakhirnya yang kelabu bersama Jamal, dia memang terus tenggelam
dalam kemuraman. Part time job sebagai tentor di sebuah lembaga kursus
bahasa Inggris yang sudah ditekuninya hampir lima bulan terakhir sebenarnya
hanyalah pelarian belaka. Semacam pengalih perhatian dari kenangan indahnya
yang berakhir tragis bersama Jamal. Ia sudah bertekad melupakan semuanya
dengan menghabiskan hari-harinya di kampus dan tempatnya mengajar.
Sampai hari ini. Ketika harapan berbahaya itu tumbuh lagi. Tatkala
hatinya berbunga-bunga lagi. Ditumbuhi kembang yang indah sekaligus berduri.
Yang bisa melenakan lalu melukainya kapan saja.
Tiba-tiba ia tersadar dari lamunannya ketika terdengar suara TV
dihidupkan dengan volume lumayan keras.
"Kak Andrey bikin kaget saja," gerutunya, "coba kalau Papa dan Mama
ada di rumah. Pasti dia nggak bakal berani nyetel TV sekencang itu."
Refleks dia melirik ke arlojinya. Jam 7.20.
Jamal belum berubah. Terlambat 30-40 menit sepertinya memang sudah
menjadi default setting-nya. Tapi kenapa juga ya aku nggak pernah kapok
berharap bahwa dia akan datang tepat waktu di janjian berikutnya"
Tina tersenyum lagi. Kali ini sedikit kecut. Ia tahu persis bahwa nanti,
seperti sebelum-sebelumnya, ia akan memaklumi lagi kebiasaan Jamal. Apalagi
malam ini. Saat rasa kangen, bimbang, cinta dan canggung campur aduk
memenuhi hatinya. Tak menyisakan lagi tempat untuk merasa jengkel karena
harus menunggu lama. 27 Janji yang Tak Tercapai Iseng-iseng Tina menghidupkannya PC-nya. Suara dengung yang tak
wajar dari dalam CPU itu berisik membisingi kamarnya. Sudah beberapa hari ini
komputer tuanya itu bermasalah. Teman kuliahnya bilang sih kemungkinan ada
kerusakan di fan processor-nya. Tina sendiri tak terlalu ambil pusing. Berisik
atau tidak, dia memang berniat segera mengganti komputernya yang terasa
semakin lambat saja itu. Bagaimana tidak, paket Pentium II 466 MHz dengan 64
MB RAM dan 6 GB hard disk yang dibelikan papanya saat ia masuk SMU itu jelas
sudah kadaluwarsa. Meskipun demikian, selama enam tahun lebih dipakainya,
komputer itu tidak pernah mengecewakannya.
Sesaat setelah koneksi Telkomnet Instan-nya tersambung, Tina segera
asyik berselancar ke situs-situs favoritnya. Hanya kali ini dia tidak login ke YM.
Suara TV sayup-sayup terdengar saat Five For Fighting menyelesaikan not
terakhir 100 Years di Winamp Tina.
"Pastikan Anda tidak beranjak dari depan layar RCTI karena sesaat lagi
mega sinetron Arjuna segera hadir menemani Anda. Ikuti terus kebolehan
akting bintang muda berbakat Jamal Kelanamaya bersama RCTI yang selalu siap
menemani Anda." "Ooo, jadi ini kencanmu malam ini" Kirain orangnya datang beneran."
Andrey berteriak lagi, setengah tertawa, meledek adiknya.
25 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Tina baru sadar kalau ini sudah jam 8. Segera ia shut down PC-nya.
Dengungan fan CPU-nya berhenti dan kini suara TV di ruang sebelah makin jelas
terdengar. Theme song sinetron Jamal yang dibawakan Audy pun segera
mengusik telinganya. Dengan gelisah diliriknya lagi arloji untuk kesekian
kalinya hari ini. 28 Janji yang Tak Tercapai Semolor-molornya Jamal, dia belum pernah telat lebih dari 1 jam,
apalagi tanpa mengabari. Jangan-jangan ada apa-apa di jalan...
Pikiran itu hanya membuatnya makin gelisah. Ia beranjak dari kursinya
lalu keluar ke ruang tamu. Beberapa menit dihabiskannya duduk sambil
berulang kali menatap bergantian antara pintu depan, cermin besar, arloji dan
layar ponselnya. Andrey mengamati gelagat tak beres ini dari ruang tengah.
Dikecilkannya volume TV. Sekarang dia tak akan tega menggoda Tina lagi.
"Dia bilang mau datang jam berapa?" tanya Andrey sambil duduk di
depan Tina. "Jam 7," sahut Tina ketus, namun dengan muka cemas.
"Well, kayaknya kali ini dia lebih terlambat dari biasanya."
Tina hanya mengambil nafas panjang. Lagi-lagi dilihatnya layar HP-nya.
Dan seperti sadar tengah dinanti-nanti, ponselnya segera menyuarakan
ringtone SMS masuk dan berkilau biru.
"Nah, itu mungkin dari dia."
Cepat-cepat Tina membuka pesan itu.
"Iya Kak, dari Jamal."
"Apa katanya?" Tina tidak menjawab. Ia langsung mengangsurkan ponselnya ke Andrey
yang kemudian segera membaca SMS itu.
29 Janji yang Tak Tercapai Sorry berat ya Tin. Aku skrg lg ada di daerah Kemang. Lg ktmuan sm produser
film lyr lebar dr Mlysia. Ksmptn sgt bgs utk karirku. Aku bkln telat bgt, mgkn jam 9 br
smpai rmhmu. Aku bnr2 mnta maaf gak ngabarin lbh awal. Td srba mndadak, manajerku
aja br tlp pas aku dah jln ke rmhmu. Kmu makan dl aja gih. Sabar ya, I'm coming...
Sekarang wajah Tina sudah jauh dari cerah. Disandarkannya tubuh
mungilnya dan matanya kini sayu menatap langit-langit. Tanpa sadar ia mulai
menggumam, "huh, katanya dia ingin aku menjadi queen of his heart lagi.
Nyatanya ketenaran dan uang yang masih bertahta di sana."
Andrey meletakkan ponsel adiknya di atas meja. Lalu ia memindah
duduknya ke samping Tina. "Kamu masih akan menunggunya?"
"Nggak ah, Kak. Capek. Lagian kalau dia baru datang jam 9, mau pergi
jam berapa" Udah kemalaman."
"Lho, kan nggak harus pergi, ngobrol di sini kan bisa?"
Tina hanya menggeleng pelan.
26 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Jadi ceritanya Jamal ngajak balikan lagi nih?" Andrey melanjutkan
penyelidikannya. Kali ini dengan pendekatan serius sebagai seorang kakak.
"Kelihatannya sih begitu."
"Kok kelihatannya?"
"Kalau serius tentu dia nggak akan main-main dengan acara malam ini.
Nyatanya" Dia lebih mementingkan pekerjaannya. Lagian aku belum terlalu
yakin bisa baikan lagi, Kak."
30 Janji yang Tak Tercapai "Okay, okay, itu hak kamu kok sayang, santai saja. Tapi jangan
cemberut gitu ah, ntar cantiknya berkurang loh," goda Andrey sambil membelai
rambut adiknya. Tina memaksakan seulas senyum sambil mulai menulis SMS
balasan. Sebaiknya lain kl sj deh, nnti mlh kemalaman. Kmu lnjtkn sj prtmuan pntg itu. Nggak prlu
buru2. Hubungi aku lg klo kmu sdh bnr2 gak sibuk. G'nite.
Tina membaca sekali lagi pesan yang akan dikirimnya. Ia merasa perlu
memberikan semacam pilihan, menekankan bahwa Jamal tidak bisa meraih
kedua-duanya, cintanya sekaligus karir di dunia glamor selebritis. Setelah
mantap, dikirimkannya pesan itu.
Tidak sampai semenit Jamal sudah membalas.
Aku nggak tau hrs blg apa selain maaf & trm ksh bnyk krn kmu mo ngrtiin posisiku. Klo
gt aku akan hub kmu scptny. G'nite to U too, sweet dreams...
Ada rasa lega menyeruak di dada Tina di tengah kekecewaannya yang
membuncah. Aneh memang, tapi dia tahu sebenarnya dia sendiri belum begitu
siap untuk bertemu lagi dengan Jamal malam ini. Dengan tenang dia bangkit
sambil mengamati bayangannya di cermin.
"Wah, rok baruku udah kusut nih, padahal baru dipakai nunggu,"
guraunya, mencoba menghibur diri sendiri.
Andrey, yang dari tadi mengamati adiknya, tertawa, "Hehehe, udah jadi
M-line tuh." "Yup, sebelum berubah jadi S-line, aku kudu segera ganti," sahut Tina
sambil ngeloyor ke kamarnya.
31 Janji yang Tak Tercapai "Gantinya jangan lama-lama, Arjuna-nya keburu abis lho," ajak Andrey
sambil berjalan ke ruang tengah.
Tina tidak menyahut. Mungkin sedang sibuk ganti pakaian. Benar,
beberapa menit kemudian ia keluar kamar sudah mengenakan piyama.
"Udah nggak nafsu nonton lagi ah Kak," katanya sambil mengambil
segelas air dari dispenser. Tanpa melirik ke layar TV, ia langsung menuju
kamarnya lagi. "Gak makan dulu?"
27 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Udah gak nafsu makan juga. Aku mau lanjutin browsing aja."
"Lho, Tin, bukannya kamu bilang komputermu lagi rusak" Kakak udah
hubungin temen lama kakak yang jago komputer lho. Dia mau ke sini besok."
Tina berhenti di depan pintu kamarnya.
"Ummm, masih bisa dipakai
kok, tapi emang udah usang sih Kak. Tina mau ganti sekalian aja. Kakak yang
beliin ya?" rayunya.
"Haha, iya, iya. Don't worry. Apa sih yang enggak buat adikku tersayang"
Kebetulan teman Kakak itu juga jualan komputer rakitan kok. Profesi utamanya
sih IT admin di Unilever. Kantornya di samping Planet Hollywood itu lho. Kakak
percaya dia pasti bakal kasih barang oke dengan harga terjangkau."
"Sip!" teriak Tina sambil masuk ke kamar.
"Tapi Tin..." "Kenapa Kak?" Tina melongokkan kepalanya dari pintu.
32 Janji yang Tak Tercapai "Dia itu kan orangnya sibuk banget."
"Trus?" "Dia bisanya datang jam 4 sorean. Itu kan pas Kakak lagi jemput MamaPapa di Gambir. Jadi belum
tentu Kakak bisa ketemu dia. Kamu yang temui dia
ya, kasih aja spesifikasi yang kamu mau. Nanti biar dia kasih perkiraan
harganya." "Oh, gitu. No problem."
"Nih kartu namanya," kata Andrey sambil menghampiri adiknya, "dia itu
teman SMU Kakak, sudah hampir setahun kami nggak ketemu. Dia dulu kuliah di
Bandung. Balik Jakarta terus keterima di Unilever. Hoki tu anak. Udah orangnya
gila komputer dan internet, keterimanya di bagian IT perusahaan gede pula."
Tina melihat sekilas kartu nama itu.
YOGIE ALFREZZA IT Administrator PT Unilever Indonesia Tbk
Graha Unilever Jl Jend Gatot Subroto Kav 15 jakarta 12930
Telephone 62-21-52996436 Facsimile 62-21-5264039
e-mail: yogie.alfrezza@unilever.com
"Anaknya asyik kok, cepet akrab. Pinter lagi. Dulu juara kelas terus tuh.
Karena kulitnya hitam, bukannya gelar bintang kelas yang dia dapet, tapi kami
julukin dia Bintang Hitam, hahaha."
Tina terdiam. 33 Janji yang Tak Tercapai Bintang Hitam... Yogie Alfrezza... Apa mungkin...
28 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Heh, kok bengong" Udah ah, Kakak mau makan. Beneran nih nggak mau
nemenin?" "Eng... enggak ah. Kakak makan aja dulu."
34 Are You, You" BAB V ARE YOU, YOU" Oleh : Tuteh Pharmantara (http:/situteh.blogspot.com)
Ringtone What Can I Do milik The Corrs terdengar sayup-sayup. Tina
terjaga dari tidurnya. Sekilas ia melirik jam di dinding; ternyata sudah jam 6
pagi. Tangannya menggapai handphone dari bawah bantal.
Love Jamal Calling.... Tina menimbang-nimbang. Perlukah menerima panggilan itu" Hatinya
masih kecewa pada Jamal setelah semalam menunggu untuk ketidakhadiran
pria itu. Panggilan pun terputus. Tina menggeliat pelan dan memejamkan
matanya lagi. Jeda beberapa detik, ringtone kembali terdengar. Mau gak mau,
Tina menjawab juga. "Ya Jamal, I'm here."
"Hei sweety, sorry banget soal semalam."
Tina menarik napas berat. Suaranya masih parau. Baru bangun tidur sih.


Selebritiku Pulanglah Karya Amril di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Nope." "Tau kan gimana produser dari Malaysia..."
35 Are You, You" "Iyah aku ngerti... hoaahemm..."
Tina sengaja menguap di telepon. Agar Jamal tahu, waktu tidurnya
terganggu. Setelah semalaman kecewa akan ulahnya. Meskipun sebentar lagi
Tina memang harus bangun, siap-siap ke tempat kerja dan kuliah siang, namun
ada rasa enggan menerima permintaan maaf dari Jamal. Kecewa banget gak
sih" Nyari baju di mal, dijejali aneka riasan oleh Dona, nunggu berjam-jam dan
hasilnya sia-sia" Fiuh.
"Masih ngantuk, Tin?"
"Sedikit." "Uhm, oke... met bobok lagi deh kalo gitu. Aku juga baru mau tidur,
ngantuk... pertemuan semalam baru selesai subuh tadi dan aku gak bisa tidur
lagi." "Ya udah kalau gitu sekarang tidur gih."
"Uhm, Tin" Ntar sore jadwal syutingku dipindah ke jam sepuluh malam.
Nanti sore kamu ada acara gak?"
Pertanyaan atau pernyataan" Perasaan Tina kembali bergetar. Dia
29 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
memang masih mencinta Jamal. Sangat. Walaupun berkali-kali Jamal ingkar
janji. Meskipun Jamal telah menoreh luka yang cukup parah di hatinya. Bahkan
kembali menjadi queen of his heart -again- pun dia mau. Sigh.
"Gak ada tuh, kebetulan ntar sore aku nunggu temen Kak Andrey yang
mau gantiin komputerku."
"Sip. Kalau gitu ntar sore aku langsung ke rumahmu saja. I swear!"
36 Are You, You" "Jangan-jangan ntar sore produser dari Malaysia itu pengen ngadain
meeting lagi, Mal" Ntar kamu gak bisa datang lagi," ada nada kecewa dari suara
Tina. Jamal tertawa pelan.
"I swear, nanti sore semua waktuku hanya untukmu, Tin. 'Reunian' di
rumahmu aja.. boleh kan?"
Tina mengangguk pelan. Namun dia sadar, Jamal kan tidak bisa
melihatnya" "Hmm... Boleh deh."
"Oke... I'll be there. Believe me! Met kerja, met kuliah, met nungguin
aku ya! Hehehehe..." goda Jamal dari seberang. Tina tertawa pelan sebelum
memutuskan sambungan telepon.
Tina menggeliat pelan. Baru saja ia meraih handuk, ringtone handphonenya kembali berdering.
Donna" "Aih Tina Tincehh.. akika penasaran abis dey sama cerita semalam
sampe kebawa mimpi hikhikhi.. mimpi masuk tivi sebagai Asisten Pribadi yey
yang Berkuasa Penuh..."
Tina terkekeh. "Gak ada cerita!! Semalam Jamal.. Jamal..."
"Yess dear" Is he gives you a lot of rosses" Or... hm hm let me try..."
37 Are You, You" "Dia gak dateng. Titik!"
"Ouw really" Masa sih" Kok gitu?"
Dona saja kecewa; gak percaya kalau Jamal gak jadi datang. Apalagi
Tina" Pria itu kan sudah berjanji. Kok ingkar lagi sih" That's why Dona memilih
untuk meninggalkan Dono dari dalam dirinya. Weleh"
"Yup. Tapi nanti sore dia bakal ke rumah kok Don..."
"What" Bagus bagus.. apa kita perlu blanja blanji lagi say" Meni pedi
peni, krimbat atau..."
"Gak!! Aku mungkin akan menemuinya hanya memakai babydoll!"
"Dodoool!! By the way, anyway and busway, doakan nanti sore Mbak
Retno ngijinin akika ya!"
"Ngijinin kamu" Emang kamu mau ke mana Jeng?"
"Akika akan bertamu ke rumah calon istri Jamal Kelanamaya hahaha!"
"Donnnnnnnaaaaahh!!"
Terlambat. 30 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Klik. Dona memutuskan pembicaraan sebelum Tina mengajukan protes apalagi petisi. Tina manyun. Ogah-ogahan dia mandi. Kerja.
Kuliah. Seharian ini dia sudah cukup sibuk. Ditambah lagi nanti sore bakal
kedatangan Jamal dan Yogie, teman kakaknya. Dan satu lagi, DONA!!
*** 38 Are You, You" "Iya Kak. Tina janji! Suer!"
Andrey menelepon Tina. Cewek putih dengan rambut sebahu ini masih
berkutat dengan pekerjaannya sebagai tentor di sebuah lembaga kursus bahasa
Inggris. Waktu kerjanya fleksibel. Part time job sih, sehingga kuliahnya kurang
terganggu. Sekali dua kuliahnya memang terabaikan karena urusan pekerjaan.
Namun bos-nya selalu memberi dispensasi, membawa pekerjaan ke rumah
sebagai PR! Duileh. "Yogie itu orangnya tepat waktu, Tin. Aku kuatir kalau jam empat nanti
sore kamu gak ada di rumah, dia langsung balik kanan! Maju jalan! Pulang!"
ujar Andrey dari seberang.
"Iya Kak. Gimana sih" Gak percaya banget sama Tina?"
"Tina kan gitu banget, ketularan Dona."
"Weh" Emang ada kaitannya gitu, Kak?"
"Gak ada, iseng aja tuh. Hahaha... oke deh, kakak lanjutin kerja dulu,
biar cepat selesai dan nanti sore bisa ke Gambir."
"Oke Kak.. dadaaagghh!"
Tina menarik napas panjang. Wajahnya sedikit kusut.
"Kenapa Tin" Resah gitu keliatannya" Takut telat kuliah" Kalau belum
selesai kerjaannya, tinggal aja."
Wajah Tina langsung ceria. Bosnya baik deh! Ini lah sebabnya dia cukup
betah dengan pekerjaan ini selama lima bulan terakhir. Meskipun tujuan
39 Are You, You" awalnya hanyalah untuk mencari kesibukan selain kuliah agar tak ada waktu
untuk memikirkan Jamal. *** Pukul 4.05 Tina baru tiba di rumah. Gerah. Dia terlambat 5 menit.
31 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Namun Tina yakin, Yogie pasti belum tiba. Bisa saja saat ini arloji Yogie
menunjukkan pukul 03.55. Namun perkiraan Tina salah besar! Begitu dia tiba di rumah, nampak
satu Tiger 2000 merah terparkir di depan garasi. Dalam hati Tina bertanyatanya. Yogie atau Jamal"
Atau bahkan (yang paling buruk) Dona" Kalau Jamal,
gak mungkin banget. Artis naik motor" Bisa hancur wajahnya dilempari mawar
berduri sama fans! Dih. Langkah Tina terhenti, sosok pria yang duduk di sofa sambil membaca
majalah mengejutkannya. Bukan Jamal. Bukan pula Dona.
"Hmm.. Yogie ya" Teman Kak Andrey?"
Si tamu mendongakkan kepalanya dan Tina nyaris pingsan dibuatnya! Itu
kan... wajah yang sangat dikenal Tina. Sahabat dunia mayanya yang baik hati.
Itu kan... YOZA!!!! Namun sikap Yogie membuat Tina ragu. Yogie gak
menunjukkan keterkejutan yang sama kalau dia pun mengenal cewek berkulit
putih ini. "Ya, aku Yogie. Kamu pasti Tina, adiknya Andrey. Uhm... boleh langsung
kerja aja?" ujar Yogie pasti. Tanpa basa-basi. Tina menggigit bibir. Kulit
hitamnya memang Yoza. Matanya memang Yoza. Keseluruhan dirinya memang
Yoza. 40 Are You, You" Namun kok 'belagak' gak kenal Tina"
Tina mengajak Yogie ke kamarnya. Pintu kamar dikuak lebar-lebar. Tina
kuatir pembantunya akan bergossip ria dengan teman seperjuangannya di
rumah sebelah. Yogie menghidupkan komputer Tina, meng-klik aneka icon. Cari sana
sini. Tina pusing dibuatnya. Dia menyuguhkan segelas es teh dan sepiring roti
bakar yang masih panas. Tina hanya bisa diam, memperhatikan Yogie bekerja.
Mau apa sih" Langsung diganti aja kan bisa! Pakai acara ngecek segala. Batin
Tina. Ditelitinya Yogie dari samping, benar-benar Yoza. Banyak foto Yoza yang
diperlihatkan padanya. Dan dia yakin betul ini Yoza. Namun sikap Yogie"
"Tinaaa sayang... lagi dua'an sama si Jamal Kelanamaya ya" Aih aih,
langsung ngamar bo!! Akika kan jadi pererengen gitu lohh..."
Tina kaget bukan main. Dona ini. Ember banget gak sih" Datang tanpa
diundang, eh langsung jejerit begitu. EMBER! Yogie lebih kaget lagi. Dia
menghentikan aktivitasnya pada layar monitor, ditolehnya Tina sekilas. Dahinya
mengernyit. TINA?" TINAMANIEZ?" Uffss.
"Ouw, sorry menyori dey, akika pikir yey lagi asyik masyuk sama Jamal
Kelanamaya hikhikhi. Gak taunya lagi sama pembalap."
"Ganjen!!" umpat Tina. Dona gak bisa menyembunyikan tawa khasnya
yang genit-genit manja gituuu.
"Tinamaniez?"?"?" tiba-tiba suara Yogie menyelip di antara cekikikan
Dona. Mendengar ucapan Yogie, Tina tersentak.
41 Are You, You" 32 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"YOZAA!!!! AKHIRNYA kamu mengenali aku!!" jerit Tina. Kali ini giliran
Dona yang merutuk dalam hati 'igh jadi cewek kok ember banget"'.
"Aku gak percaya kamu Tina. Tinamaniez. Hehehe. Kok bisa ya" Kamu
bener adiknya si Andrey?" setelah mereka saling rangkul dan Yogie harus ikutan
jingkrak-jingkrak mengikuti Tina, Yogie melontarkan pertanyaan tersebut.
"Iya, aku Tina. Tinamaniez. Siapa lagi sih yang manggil kamu Yoza selain
aku?" balas Tina semangat. Dona memonyongkan bibirnya. Maksud hati pengen
ketemu Jamal, eh... malah manusia hitam legam yang ditemukannya.
"Wajah aslimu kok rada beda dari pic yang di Friendster itu, Tin"
Sampai-sampai aku gak mengenalmu tadi. Hingga aku mendengar Jamal
Kelanamaya. Jamal! Aku kaget banget, Tin. Sumpah!" kata Yogie kemudian.
Kali ini Yogie melupakan aksi 'jaim'-nya dan langsung menegak es teh
yang dari tadi nganggur, gak disentuhnya.
"Ya kan waktu itu aku motretnya pake handphone, Za. Hasilnya pun
gitu-gitu doang. Tau gak, semalam aku udah mikir... jangan-jangan Yogie yang
dimaksudkan Kak Andrey itu kamu" Tapi kan banyak orang bernama Yogie,
pasaran! Hahahaha..." goda Tina.
"Jadi ingat si Dody Mania ya" Semua masyarakat Friendster yang
bernama Dody dikumpulin jadi satu hahahaha..." mereka tergelak berdua di
kamar Tina dengan Dona sebagai pemandu sorak yang memoyongkan bibirnya.
Tina sama sekali gak menyangka akan bertemu Yoza. Terlebih lagi cowok
itu paling anti menyinggung soal ketemuan meskipun mereka tinggal di kota
yang sama! Hitamnya kali ye yang membuat Yoza minder" Atau Tina terlihat
jelek banget di Friendster kali ye yang membuat Yoza gak pernah ngajak
42 Are You, You" kopdar" Tapi Yogie gak hitam amat kok. Boleh dibilang, masih lebih putih dari
Puff Daddy! Tina menatap sahabat mayanya ini lekat-lekat, cakep juga ternyata.
Untuk sesaat Tina lupa akan kedatangan seorang tamu lagi, Jamal. Tamu utama
yang ditunggunya. Dia bahkan melarang Yogie mengutak-atik komputernya
sebelum puas mengobrol. Bahkan dia nyaris melupakan Dona bila banci genit ini
tak batuk-batuk. "Oh iya Za, ini Dona temanku."
"Hai. Aku Yogie."
"Yogie atau Za sih?" Dona sewot sendiri. Tina terkekeh dan merangkul
Dona mesra. Diciumnya pipi Dona.
"YoZa. Yang boleh manggil Yoza hanya Tina," jawab Yogie cepat. Dona
manyun. "Akikah kan juga pengen manggil Yoza... lebih mesra... hikhikhik..." hilang
sudah manyun si Dona begitu diajak ngobrol sama Yogie. Mereka asik ngobrol
bertiga. Lebih tepatnya, Dona hanya sesekali menambahkan dan tolah-toleh
persis maling. Teteup, menjadi penonton dua orang sahabat maya yang
bertemu dengan cara yang sangat tidak diduga.
"Tina?"" Tiga kepala serentak menoleh ke pintu kamar. Di sana, Jamal berdiri
dengan mata berkilat. 33 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Jamal?" Tina melongo.
43 Are You, You" "Aww!! Jamal Kelanamaya! My favourite actor!!" jerit Dona penuh rasa
bahagia, impiannya terwujud. Sebentar lagi ia akan menjadi wakil Tina yang
berkuasa penuh! "Oh, Jamal..." ujar Yogie datar.
44 Kejutan Tak Terduga BAB VI KEJUTAN TAK TERDUGA Oleh : Harliza Diah (http://lizamolly.blogspot.com)
Bagus, deh! jerit Tina dalam hati. Di sini sudah ada dua badut, satu boss
badut plus satu penonton yang cukup pantas masuk tivi.
Jamal memandangi satu persatu peserta kontes adu bakat yang ada di
kamar Tina. Satu piet hitam, satu bencong, dan Tina. Bukan perpaduan yang
wajar, desis Jamal dalam hati.
"Jamal Kelanamaya! Kenalkan, akika Dona, asisten pribadi Tina plus
sohibnya yang paling deket!" suara cempreng tak wajar dari bibir Dona
membahana di seluruh kamar.
Tangan Dona sudah teracung tepat di depan wajah Jamal. Tetapi
diabaikan oleh laki-laki berwajah tampan itu, karena sibuk mengamati Yogi
yang duduk di depan komputer Tina.
Dona menurunkan lengannya, bibirnya manyun satu senti demi melihat
sikap Jalam yang acuh tak acuh kepadanya.
Tina jadi blingsatan, tidak tahu harus berbuat apa selain meremas
tangannya dengan gelisah.
"Oh, jadi gitu ya artis! Biasa gitu nyuekin fans setianya," sindir Dona
kepada Jamal. 45 Kejutan Tak Terduga Jamal tetap tidak mengacuhkannya, pandangannya tidak lepas kepada
Tina dan Yogi. "Siapa dia, Tin?" Jamal menunjukkan ibu jarinya ke arah Yogi, seperti
meremehkannya. Tina memandang tidak suka kepada Jamal. Tetapi Yogi kelihatan tenangtenang saja. Laki-laki
berkulit kelam itu mengulurkan tangannya kepada Jamal.
"Halo! Kenalin, gue Yogi. Teman Kakaknya Tina," nada suara Yogi
terdengar wajar dan kalem.
"Ngapain teman Andrey di sini, Tin?" kali ini Jamal bukan saja tidak
34 Peninggalan Pusaka Keramat m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
menggubris Dona, tetapi juga Yogi yang sudah berbaik hati mengajaknya
berkenalan terlebih dahulu.


Selebritiku Pulanglah Karya Amril di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Temannya Andrey namanya Yogi, Mal. Dan dia berbaik hati memperbaiki komputerku yang rusak. And for your information, temanku Dona
sedari tadi sudah mengajak kamu berkenalan," nada dingin dari bibir Tina
keluar, menjawab pertanyaan Jamal.
"Eh, sorry!" Jamal langsung berbalik menghadap kepada Dona dan
mengacungkan tangannya. "Halo, gue Jamal!"
Tetapi Dona hanya mendengus dan gantian mengabaikan tangan Jamal.
Huh! Emang enak dicuekin!
46 Kejutan Tak Terduga "Begindang ya kelakuan seleb yah, akika sih fine-fine aja kok," ujar
Dona tanpa sekalipun memandang wajah Jamal.
"Sorry banget, soalnya tadi gue kosentrasi sama hal lain," Jamal
mencoba membela dirinya. Tina melirik Yogi yang tampaknya tidak terganggu dengan sikap Jamal
yang menyebalkan. Dia kembali asy
(http://cerita-silat.mywapblog.com)
35Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
ik mengutak-atik komputer milik Tina.
"Ya sutralah! Akika tau diri gitu, loh!" Dona berbalik kepada Tina yang
sedang mengamati mereka. "Akika pulang dulu deh, Nek! Malaysia banget gitu di sindang!" lanjut
Dona seraya mencium pipi kiri dan kanan Tina.
Tina membalas ciuman Dona.
"Sorry ya, Don," bisik Tina meminta maaf.
"Bukan salah yey kok, Nek. Nanti akika telepon ya," pamit Dona.
"Dagh... Yogi! Kapan-kapan yey mampir ke salon akika, ya!" Dona
berpamitan kepada Yogi, tetapi tidak dengan Jamal.
Yogi melambaikan tangannya kepada Dona.
"Aku nganterin Dona dulu!" seru Tina, ikut keluar dan mengiringi
langkah Dona. "Egh, amit-amit deh, Nek! Akika saranin yey jangan balik sama detshe,"
bisik Dona, begitu mereka cuma jalan berdua.
47 Kejutan Tak Terduga Tina menghela napas. Dia mengerti kekecewaan Dona terhadap sikap
acuh tak acuh Jamal. "Sorry ya, Don. Jamal enggak bermaksud sombong. Dia cuma pengen
tahu siapa Yoza," jawab Tina, mencoba menenangkan Dona yang sudah angot
sampai ke ubun-ubun. "Aduh, gilling gitu loh kalau dia jeles sama Yogi!" entah bagaimana,
mendadak volume suara Dona jadi normal. Mungkin saking syoknya dia
terhadap sikap Jamal. "Bukan jeles, Don. Dia kaget kali ada cowok masuk ke kamarku," Tina
mencoba membela Jamal. Bagaimanapun dia tidak enak kalau laki-laki itu
terlihat jelek di hadapan Dona.
"Aih! Emang akika di sana enggak dihitung, yah! Akika kan' cowok,"
suara berat Dona langsung keluar begitu menyebutkan kata cowok.
Tina terkikik pelan melihatnya.
"Kamu sih, cowok jadi-jadian," goda Tina.
"Salah, Nek! Akika asli loh!" seru Dona, menirukan sebuah iklan minyak
gosok. Keduanya terkikik geli. "Ya, sutralah! Akika pulang dulu ya, Nek! Daghhhhhhhhh!" sekali lagi,
Dona mencium pipi kiri dan kanan Tina. Kemudian melesat keluar halaman
rumah dengan taksi, yang hebatnya langsung lewat begitu Dona keluar.
48 Kejutan Tak Terduga Begitu taksi Dona melesat pergi, Tina langsung masuk ke dalam rumah.
Ke kamarnya, di mana dua orang cowok yang tadi ditinggalkannya masih dalam
posisi semula. Yogi masih asik dengan komputernya, dan Jamal berdiri di depan pintu
1 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kamar dengan tangan dilipat di dada. Menatap Yogi penuh rasa ingin tahu. Tina
masuk ke kamar dan menatap keduanya.
"Ehem," Tina pura-pura batuk untuk memberitahukan kehadirannya
kepada mereka. "So?" Jamal menatap Tina, seperti menunggu jawaban darinya.
"So what?" Tina balik bertanya.
Di latar belakang, Yogi tetap asyik mengutak-atik komputer.
"Reunian di sini. Now, I have time for you, Tin," Jamal mengingatkan
janji temu yang sudah mereka sepakati tadi pagi.
Koreksi, janji temu yang dibuat Jamal dengan sepihak dan disetujui oleh
Tina yang masih dalam keadaan mengantuk dan sebal.
"Ya sudah, kita bisa kan ngobrol di sini, sambil menunggui Yoza
membenahi komputerku," jawab Tina. Diayunkan langkahnya ke arah tempat
tidurnya. Dan dihempaskan tubuhnya ke sana.
"Yoza?" tanya Jamal, linglung.
49 Kejutan Tak Terduga "Oh, sorry. Yogi, maksudku. Aku biasa memanggilnya Yoza," jawab Tina.
Mood-nya untuk bersikap ramah kepada Jamal sudah habis.
Jamal mengangkat alisnya. Matanya mengerling kepada Yogi yang benarbenar tidak terusik oleh
Jamal dan Tina. "Biasa memanggilnya Yoza" Sepertinya kamu dan dia sudah kenal cukup
lama?" Jamal menatap Tina, menunggu jawaban.
Well, ini pertanyaan atau pernyataan ketegasan" Tina bertanya dalam
hatinya, kesal. "Aku dan Yoza teman online. Dan sebenarnya, hubungan pribadiku
dengan siapapun bukan urusanmu, correct me if I am wrong," Tina menjawab
seraya memberi penekanan pada setiap kata.
"Katamu tadi dia teman Andrey," Jamal semakin menuntut, nada
suaranya benar-benar posesif.
"Dia teman Andrey, dan ketika kami kenalan ternyata teman chating,"
jawab Tina. "Kenapa kamu tidak bilang dari tadi?" Jamal seperti tidak peduli dan
sibuk bertanya. Tina menghela napas. Melirik Yogi dengan perasaan tidak enak. Tetapi sepertinya laki-laki itu
tidak acuh terhadap dialog yang terjadi antara Tina dan Jamal.
50 Kejutan Tak Terduga "Aku baru tahu tadi, kalau Yogi itu ternyata Yoza, teman chatingku.
Memang ada hubungannya denganmu?"
Bad habit, keluh Tina dalam hati. Selalu Jamal mengajaknya ribut, di
depan orang sekalipun, jika dia mulai tidak suka terhadap sesuatu.
"Jadi sekarang gimana?" Jamal masih menanyakan hal yang sama.
2 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Intinya, dia terganggu dengan kehadiran Yogi.
"Ya sudah, ngobrol saja," sahut Tina, jenuh.
"Memangnya komputermu tidak bisa diperbaiki besok?"
"Memangnya semua urusan harus mengikuti jadwalmu?"
Habis sudah kesabaran Tina terhadap sikap Jamal yang kelewat posesif.
"Tin, ini komputermu kubawa, ya. Kuperbaiki di rumah saja," tiba-tiba
Yogi mengeluarkan suara. Tina dan Jamal seolah menyadari, bahwa Yogi pun bisa bercakap-cakap
normal dan mendengarkan pembicaraan mereka.
"Komputerku kenapa, Yoz?" Tina menoleh kepada Yogi yang kini
menatapnya. "Kayaknya sih memorinya rusak, harus diganti. Tapi denger dari Andrey
kamu mau ganti komputer?" Yogi balik bertanya.
"Iya, nih. Kamu katanya jual komputer rakitan?"
51 Kejutan Tak Terduga Jamal sepertinya kesal karena diacuhkan oleh Tina.
"Tin, kalau mau beli komputer, nanti kuantar kamu ke Glodok," sela
Jamal. Tina menoleh dan memandang Jamal tak suka.
"Kalau ada Yoza yang bisa bantuin, kenapa kita mesti jauh-jauh ke
Glodok?" "Komputer rakitan itu cepat rusak. Lebih baik kamu beli yang sudah
jadi," bantah Jamal tidak mau kalah.
"Jangan sok tahu, deh!" Tina berseru, kesal sekali dengan sikap Jamal
yang begitu menyebalkan hari ini.
"Nanti kutelepon deh, Tin. Aku mesti balik, ada janji," Yogi sepertinya
sudah gerah dengan pertengkaran terselubung antara Jamal dan Tina.
Dia berdiri, siap-siap untuk pergi.
"Ayo deh, kuantar ke depan. Mal, lebih baik kita keluar dari kamarku,"
Tina melirik Jamal. Kenapa sih Jamal begitu menjengkelkan hari ini" tanya Tina dalam hati.
Sama sekali tidak mengerti dengan sikap Jamal sore ini.
Mereka bertiga kemudian beriringan keluar dari kamar Tina, dengan Yogi
berjalan di depan sembari mengangkut komputer milik Tina.
"Kamu kan naik motor. Bisa bawanya, Yoz?" Tina bertanya khawatir.
52 Kejutan Tak Terduga "Bisalah. Nanti diiket," jawab Yogi santai.
"Jangan-jangan nanti rusak kena angin," Jamal, lagi-lagi, bersikap beitu
menjengkelkan. "Enggak kok, komputer kan bukan manusia! Hehehe," jawab Yogi dengan
nada canda, mencoba mencairkan ketengan di antara mereka.
"Jangan sok tahu, makanya," desis Tina. Jamal menatapnya. Entah
ekspresi apa yang terpancar, yang jelas dia sudah benar-benar jengkel.
3 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Tina membuka pintu pagar, menolong Yogi yang masih membawa
komputernya dan mengikatnya di sadel belakang. Sedang Jamal hanya melipat
tangannya, mengawasi mereka berdua.
"Makasih ya, Yoz," ucap Tina, begitu Yoza selesai mengikat komputernya
dan duduk di sadel depan motornya.
"Belum beres ini. Simpan aja terima kasihnya, sampai komputermu
beres," jawab Yogi diplomatis.
Tina tersenyum, menanggapi jawabannya.
"Aku pulang dulu ya Tin. Ayo Mal, aku duluan," pamit Yogi, mengangguk
kepada Jamal yang dibalas anggukan juga.
"Hati-hati di jalan ya, Yoz," sahut Tina.
Yogi mengangguk, kemudian melesat meninggalkan mereka dengan
motornya itu. 53 Kejutan Tak Terduga Tina menghela napas, kemudian masuk dan duduk di kursi teras tanpa
menoleh kepada Jamal yang mengikutinya duduk di kursi sebelahnya.
"Akhirnya tinggal kita berdua ya, Tin," Jamal mencoba membuka
percakapan. Tina hanya mengangguk. "Papa dan Mama ke mana, Tin" Dari tadi aku tidak melihat mereka,"
Jamal mencoba bertanya lagi.
"Baru balik dari luar kota, masih dijemput Kak Andrey," jawab Tina lagi.
"Oh," sahut Jamal tidak tahu harus bereaksi bagaimana.
Tina pun tidak berusaha membuka percakapan lagi. Dia sibuk
mengayunkan kakinya dan bersenandung pelan.
Jamal menatap Tina, terlihat jengkel dengan sikap Tina yang
mengacuhkannya. "C'mon Tin, aku meluangkan waktuku untuk bertemu denganmu. Kenapa
sikapmu begitu menjengkelkan?"
Tina mengangkat alisnya. "Menjengkelkan" Siapa yang sedari tadi begitu
tidak bersahabat kepada teman-temanku?"
"Jelas saja aku terganggu dengan mereka. Siapa yang menyangka kamu
mengundang rombongan sirkus saat aku datang?" Jamal mencoba membenarkan
sikapnya. 54 Kejutan Tak Terduga "Siapa yang mengundang" Aku kan sudah bilang di telepon, ada teman
Kak Andrey untuk memperbaiki komputerku. Lupa?" bantah Tina keras.
"Kamu tidak bilang kalau dia laki-laki!" Jamal masih tidak mau kalah
membantahnya. "So what! Memangnya kamu tanya" Memangnya itu penting?" Tina
berteriak keras. Dia sudah berdiri dan menghadap kepada Jamal yang juga
sudah berdiri. Diin!!diin! Keduanya menoleh. Ada Kijang Krista metalik yang sudah menghadap ke
4 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
halaman rumah Tina. Andrey duduk di belakang kemudi.
Mama sama Papa pulang! Tina berlari menyongsong kedatangan mobil itu dan membuka pintu
pagar. Bagus! Sekarang malah harus bertemu orang tuanya, dengus Jamal
dalam hati jengkel. Bukan orangtua Tina yang harus dikhawatirkan oleh Jamal. Tetapi
Andrey yang menatapnya dengan penuh dendam.
55 Tak Seperti Dulu Lagi BAB VII TAK SEPERTI DULU LAGI Oleh : Bondan Caroko (http:/bondancaroko.blogspot.com)
Ketiga orang di dalam mobil itu turun. Dengan bergegas Tina segera
membuka pintu bagasi dan mengeluarkan beberapa tas dari sana. Andrey
segera membantunya. Jamal sendiri hanya terdiam di dekat kursi, sikapnya
jelas terlihat kikuk. "Eh, Nak Jamal. Sudah lama juga ya nggak berkunjung," sapa Mama Tina
setelah melihat siapa yang berdiri di teras. Renyah dan hangat. Seperti biasa.
Jamal mencoba melayangkan senyum ramah, tapi yang keluar malah ekspresi
yang kaku. Bakat aktingnya sama sekali gagal dimanfaatkannya detik itu. Buruburu disalaminya
kedua orang setengah baya yang selalu diseganinya itu.
"Apa kabar Om dan Tante?"
"Sehat-sehat saja, baru saja kami pulang jalan-jalan dari Bandung,"
jawab Mama Tina. "Nak Jamal sendiri bagaimana kabarnya, semenjak jadi
bintang sinetron kondang kok nggak pernah kelihatan lagi" Kayaknya lupa ya
sama keluarga di sini?" sambung Mama Tina lagi. Terdengar setengah bercanda,
setengah menyindir di kuping Jamal.
"Saya baik-baik saja, makasih. Umm, nggak mungkin dong saya lupa
Tante. Umm, karena kesibukan saja saya jadi tak ada waktu."
56 Tak Seperti Dulu Lagi "Ya sudah, kami istirahat dulu ya," tiba-tiba Papa Tina bersuara,
"Parahyangan-nya agak tersendat tadi, perjalanan jadi lebih lama dari biasa.


Selebritiku Pulanglah Karya Amril di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bikin tambah capek."
"Oh iya, Om, iya, silakan," sahut Jamal agak gugup. Papa Tina memang
selalu membuatnya nervous. Padahal beliau sama sekali tak pernah terlihat
galak. Justru selalu tenang dan berwibawa.
Kemudian mereka masuk, meninggalkan Jamal yang masih salah tingkah.
Andrey berjalan paling belakang, membawa tas-tas yang sepertinya cukup
berat. 5 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Hai, Ndrey," Jamal berusaha serileks mungkin menyapa.
Andrey tidak bersuara. Dia hanya menggerakkan alis matanya sebagai
tanda balas menyapa. Di bibirnya tersungging senyum yang jelas dibuat-buat.
Setelah semua masuk, Jamal duduk kembali. Ditariknya napas panjang.
Dia merasa heran, mengapa sore ini terasa canggung sekali bertemu orangorang yang dulu pernah
sangat dekat di hatinya. "Jamal dibuatin minum dong, Tin, masa dianggurin aja," suara Mama
Tina sayup-sayup terdengar dari teras. "Tuh, peuyeumnya di kotak yang putih.
Dibawa keluar sekalian ya."
Sesaat kemudian terdengar suara orang berjalan ke teras.
"Jadi ngerepotin Tin," spontan Jamal berbasa-basi sambil menoleh ke
pintu. Ternyata Bi Ipah. 57 Tak Seperti Dulu Lagi "Saya kok Non Tina sih, Den," canda Bi Ipah. "Saking kangennya ya,"
godanya lagi. "Oohh, maaf Bi, kirain Tina yang bawain minuman."
"Ah, nggak pa pa, Den. Non Tina masih bicara sama kakaknya tuh.
Kayaknya serius banget," kata Bi Ipah sambil meletakkan dua gelas sirup dan
sepiring peuyeum di meja teras.
"Oya" Ngomongin apa?" selidik Jamal. Jangan-jangan Andrey nggak suka
aku ke sini, batinnya. "Kurang tau tuh, masalah komputer gitu. Bibi nggak paham. Monggo,
silakan lho, Den," Bi Ipah mempersilakan Jamal untuk minum dengan logat
Jawanya yang medok. Lalu ia beringsut masuk.
"Iya, iya, Bi, makasih."
Sementara itu di ruang tengah Tina asyik menceritakan kedatangan
Yogie ke kakaknya. "Jadi, tu anak udah pulang ya" Wah, bener kan, Kakak
nggak sempat ketemu dia."
"Belum lama lho Kak. Coba Kakak pulang 15 menit lebih awal saja, pasti
ketemu." "Iya nih, gara-gara keretanya telat."
"Oya, tau nggak Kak" Tadi itu benar-benar kejutan lho."
"Kenapa memangnya, Si Yogie jadi putih" Hahaha," gurau Andrey sambil
memisah-misahkan beberapa bawaan orang tuanya.
58 Tak Seperti Dulu Lagi "Yee, Kakak. Memang dia nggak sehitam yang kubayangkan, tapi
kejutannya bukan itu."
"Trus?" sahut Andrey dengan mulut penuh, setelah menemukan dan
menggeledah bungkusan kue oleh-oleh.
"Ternyata dia itu sudah lama jadi temanku. Teman dunia maya
tepatnya. Kami sering chatting bareng!"
Andrey hampir tersedak. "Weleh, kok bisa kebetulan gitu ya. Asyik dong. Tuh anak memang
6 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
seneng nyari temen lewat internet sih. Dia emang suka chatting, tapi nggak
hobi-hobi amat. Pernah ngerayu kamu lewat chat gak?"
"Ah, Kakak bisa aja. Ngobrol biasa aja tuh."
"Mmm, trus gimana komputermu?"
"Tadi dia bawa, katanya mau dilihat lagi di rumah. Habisnya Jamal tibatiba ngerecokin gitu," nada
bicara Tina berubah sewot.
Andrey tak menjawab. Dia hanya menoleh ke arah adiknya sembari asyik
menikmati kue pisang keju kegemarannya. Dalam hati dia tak habis pikir,
betapa Jamal bisa membuat hati adiknya pontang-panting, sesaat berbunga,
sesaat kemudian terluka. Sebentar bahagia, sebentar kemudian menderita.
"Ngomong-omong soal Jamal, kayaknya dia bengong tuh, sendirian di
teras." 59 Tak Seperti Dulu Lagi "Iya tau. Biarin aja dulu. Emang enak nunggu?" sergah Tina sambil mulai
ikut menjarah kue-kue di meja makan.
Baru mulai mengunyah, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari depan.
Seperti suara beberapa orang wanita. Cewek-cewek ABG, lebih tepatnya.
Bergegas Tina keluar. Di teras dijumpainya Jamal sibuk melayani
permintaan tanda tangan empat orang gadis remaja. Sesekali mereka memeluk
Jamal, juga mencium pipi dan mencubit lengan atau hidungnya yang memang
mancung bak bule. Ah, rupanya Bi Ipah lupa menutup pintu pagar. Terang saja Jamal yang
duduk di teras terlihat jelas dari jalan. Mungkin cewek-cewek ini langsung
menghambur masuk setelah melihat Jamal Kelanamaya ada di sini. Dasar
norak, nggak ada sopan santun. Bagaimanapun kan ini rumah orang, bukan
tempat umum. Tina bersungut-sungut melihat pemandangan di depannya. Jamal sendiri
belum sadar Tina sedang mengawasinya. Sepuluh menit berlalu. Gadis-gadis itu
mulai puas dan tenang sekarang. Tina mendehem.
"Eh, kamu Tin," Jamal seperti tersentak.
"Waaaaah, Mbak ini pacar Jamal Kelanamaya ya?" todong salah seorang
di antara cewek-cewek itu.
"Eh, bukan, anu, hanya teman saja," Tina malah jadi tergagap ditanyai
seperti itu. Belum-belum ia sudah membayangkan hiruk pikuk wartawan tabloid
gosip dan infotainment menjelajahi rumah atau kampusnya. Menanyainya
tentang hubungannya dengan aktor beken Jamal Kelanamaya.
60 Tak Seperti Dulu Lagi "Ooo, lega deh kalo gitu," sahut yang lain girang.
"Minta tolong pintu pagarnya ditutup ya setelah keluar," kata Tina
kepada mereka setelah mereka mengucapkan terima kasih dan berpamitan.
"Iya, Mbak, tenang aja. Lagian kami nggak mau dong semua orang nanti
tau Mas Jamal ada di sini. Bisa-bisa tanda tangan dan pelukannya jadi bukan
7 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
barang luar biasa lagi," jawab yang berbaju merah dengan genit. Sesaat
kemudian keempatnya sudah menghilang di balik pintu pagar.
Tina melirik Jamal yang sedang merapikan rambutnya yang awut-awutan
setelah diremas-remas cewek-cewek tadi. Beberapa bekas lipstik nampak jelas
di pipi dan keningnya. Jamal yang tahu sedang diamati jadi merasa jengah. Tapi ada rasa
bangga juga di dadanya bisa menunjukkan kepada Tina betapa tenarnya dia
sekarang. Betapa suksesnya. Betapa digandrunginya dirinya oleh banyak
penggemar. Namun segera rasa bangga itu sirna ketika ia sadar Tina tampaknya tak
terpesona sama sekali. Meskipun begitu, ia justru menyimpan harapan. Dengan
tatapan cemburu semacam itu, berarti Tina masih mengharapkannya!
"Ya begitulah resikonya jadi public figure," ucapnya memecah
keheningan, "jangan cemburu ya." Sekarang gaya bicara Jamal sudah penuh
percaya diri, tak seperti tadi.
Ih, emangnya aku keliatan cemburu apa" Tapi... tapi nggak benar juga
kalau aku nggak cemburu sama sekali.
61 Tak Seperti Dulu Lagi "Ah, enggak juga. Sudah wajar kalau selebritis dielu-elukan seperti itu,"
elak Tina. Sesaat mereka hening lagi. Entah mengapa Tina makin tak menikmati
kehadiran Jamal di rumahnya. Dia tak yakin para ABG tadi tak akan memberi
tahu siapapun ada Jamal Kelanamaya di rumahnya. Teriakan histeris puluhan
cewek lain ditambah reporter dan kameramen infotainment yang berdesak di
terasnya sudah terbayang.
Ah, andai saja Jamal masih seperti yang dulu. Bukan selebritis. Pasti
sekarang kami sedang ngobrol seru di sini. Kemudian Jamal akan mengajakku
jalan-jalan, nonton atau makan. Apalagi malam minggu seperti ini...
"Kalau nggak ada syuting nanti malam, pasti aku udah mengajakmu jalan
Tin," tiba-tiba Jamal bersuara. Entah bagaimana dia seakan menebak isi hati
Tina. Dulu memang mereka seperti saling tahu isi hati masing-masing. Tapi
kini" Setelah semua berubah" Setelah sekian lama tak bertemu"
Tina hanya memandang kosong ke depan. Mendadak ada rasa sedih di
dadanya. Jengkel dan marahnya pada Jamal hari ini sudah hilang entah ke
mana. Jamal ada di sampingnya, tapi ia merasa sangat kesepian.
Setengah menit kemudian baru bibir Tina mulai bergerak.
"Ada syuting atau tidak, kita sudah tak bisa seperti dulu lagi, Mal,"
jawab Tina sambil menggeleng pelan.
"Bisa aja..." "Sudah Mal," sahut Tina cepat. Kali ini sambil menatap Jamal. Air mata
mulai mengisi matanya. "Baru di rumah saja kamu sudah dikerubutin orang.
62 Tak Seperti Dulu Lagi Bagaimana kalu kita jalan atau makan di luar" Apa bisa kita menikmati saatsaat bersama hanya
8 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
berdua" Belum lagi kalau manajermu tiba-tiba ada perlu"
Belum lagi kalau kepergok wartawan?"
Jamal terdiam diberondong pertanyaan Tina yang bertubi-tubi.
"Lagipula kamu juga berubah Mal. Sayangnya bukan membaik."
"Maksudmu?" "Dari dulu kamu memang posesif, tapi kamu nggak pernah menyepelekan
orang." "Maksudmu sekarang aku sombong?"
"Kamu tahu maksudku. Aku tak perlu mengungkit lagi sikapmu pada
teman-temanku tadi dan melanjutkan perdebatan kita."
"Aku... Aku... Maafin aku Tin."
"Please Mal. Dengan peristiwa tadi aku makin sadar kok bahwa jarak di
antara kita semakin jauh. Dan kita tak bisa begitu saja saling mendekat."
"Jangan begitu Tin," Jamal mencoba meyakinkan Tina. Tangan kanannya
perlahan bergerak memegang tangan Tina di atas meja. Perlahan Tina
menggeser tangannya sehingga tangan Jamal terlepas kembali. Matanya
menerawang lagi ke depan.
"Isi puisi di imelmu..."
"Iya, itu. Kamu ngerti kan maksud puisiku itu?"
63 Tak Seperti Dulu Lagi "Aku ngerti Mal. Ngerti dan berharap. Tapi setelah yang tadi malam dan
barusan..." "Aku kan sudah minta maaf Tin."
Kembali Tina membisu. Kali ini selama beberapa menit.
"Sudah hampir jam 6 Mal. Sebaiknya kamu pulang dan bersiap-siap untuk
nanti malam." "Kamu ngusir ya?"
Lagi-lagi Tina tidak bersuara. Kali ini Jamal tak memperpanjang lagi. Dia
juga sadar telah mengacaukan semuanya semalam dan sore ini. Dia sendiri tak
menikmati 'reuni' ini. Apalagi pertemuan dengan keluarga Tina.
Segera Jamal bangkit dari duduknya. Setelah pamit kepada Tina dan
mamanya, segera ia tancap gas melajukan mobilnya di aspal Jakarta. Dengan
hati kalut, ia mengebut menuju apartemennya.
64 Kenangan Yang Teriris BAB VIII KENANGAN YANG TERIRIS Oleh : Amril Taufiq Gobel
(http://amriltgobel.net) Selamat malam para pendengar setia 108.54 Matrix FM. Masih dengan saya, Jaf
Deepblue, tetap setia menemani anda melewatkan malam panjang yang indah
ini dengan tembang-tembang cantik dalam acara"Mengiris Kenangan, Menoreh
9 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Angan". Tina tersenyum mendengarkan suara empuk penyiar favoritnya, Jaf
Deepblue, dari radio tape mobil Starlet biru metaliknya. Ia lalu mengambil
posisi senyaman mungkin di belakang kemudi dengan membaringkan sandaran
kursi, meluruskan kaki kedepan sekaligus meregangkan otot punggung yang
pegal. Tak lupa ia membuka kaca jendela mobil lebar-lebar dan membiarkan
sejuk angin malam berdesir menerpa wajahnya. Begitu menyegarkan.
Malam itu, setelah pertemuannya kembali dengan Jamal dan Yogie, ia
sengaja keluar "mencari angin" sekedar "mengendapkan" kekesalan hatinya. Ia
pun tak lupa menonaktifkan handphone-nya untuk menghindari "gangguan"
panggilan telepon dari siapapun. Setelah mampir sebentar membeli novel karya
penulis favoritnya, Nazla, di salah satu toko buku terkenal, Tina ingin
menikmati kesendirian di salah satu sudut taman tak jauh dari rumahnya.
Sebuah ritual yang sangat ia sukai sejak putus hubungan dengan Jamal.
Pendengar setia Matrix FM, membuka jumpa kita malam ini, mari kita nikmati
satu tembang lawas yang manis dari Chicago " Glory of Love", semoga bisa
mengiris kenangan dan menorehkan angan di hati Anda:
65 Kenangan Yang Teriris Tonight it's very clear As we're both lying here There's so many things i wanna say
I will always love you I would never leave you alone
Sometimes I just forget Say things I might regret
It breaks my heart to see you cryin'
I don't wanna lose you I could never make it alone
I am the man who would fight for your honor
I'll be the hero you've been dreamin' of
We'll live forever Knowing together that we Did it all for the glory of love.....
Suara vokalis Chicago, Peter Cetera yang mengalun lembut menyeret
Tina pada kenangannya bersama Jamal. Sambil memejamkan mata dan
mencoba meresapi bait demi bait lagu itu. Samar-samar, wajah tampan Jamal
muncul dalam lamunannya. "Bagaimana rasanya?" selidik Tina penasaran dan menatap tajam pada
Jamal yang tengah mencicipi nasi goreng buatannya. Ini merupakan debut
pertamanya membuat nasi goreng ketika Jamal memutuskan "wakuncar"
malam Minggu kali ini cukup di rumah Tina saja. Dan tidak melewatkan waktu
nonton di bioskop atau nongkrong di caf? menikmati live music, seperti
biasanya. 66 Kenangan Yang Teriris 10 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Hmmm...enak..tapi kayaknya...."
"Kayaknya kenapa...?"
"Kurang garam dan kebanyakan cabe deh.."
Tina cemberut. Jamal melirik dengan pandangan jenaka.
"Tapi kalo lihat wajah kamu yang cantik, koq rasanya jadi enak banget
gitu looh..." goda Jamal seraya tertawa renyah dan siap-siap menunggu
timpukan bantal sofa dari Tina.
Tina tersenyum sendiri mengingat kembali saat-saat indah itu. Perlahan


Selebritiku Pulanglah Karya Amril di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ia membuka mata dan menatap keluar ke arah taman. Tampak sepasang mudamudi sedang duduk
berduaan di bangku, menikmati lembut cahaya bulan
purnama yang muncul malu-malu di atas awan. Tina menghela nafas panjang.
Mencoba pasrah pada rasa kehilangan yang tiba-tiba datang menyelimuti
hatinya. Ia lalu menikmati lagi kesendirian, larut dalam alunan lagu Peter
Cetera. You keep me standing tall
You helped me through it all
I'm always strong when you're beside me
I have always needed you I could never make it alone
I am the man who will fight for your honor
I'll be the hero you've been dreamin' of
We'll live forever Knowing together that we 67 Kenangan Yang Teriris Did it all for the glory of love
Like a knight in shining armor
From a long time ago Just the time I'd save the day
Take you to my castle far away
Dan nostalgia itu terbayang kembali pada sebuah malam yang basah oleh
gerimis di salah satu sudut caf? kegemaran mereka. Lagu yang sama seperti
didengar Tina saat ini dibawakan dengan merdu oleh Gatorz penyanyi tetap
caf? tersebut. "Aku paling senang mendengar lagu ini. Sama seperti perasaanku
padamu sekarang dan juga nanti," kata Jamal lembut sambil menggenggam
jemari Tina dan menatap kekasihnya itu penuh kemesraan.
"Gombal!" sergah Tina tersipu. Pipinya memerah tapi hatinya menjerit
senang. "Aku ingin kejayaan cinta yang sudah kita bangun tidak akan pudar
sampai kapanpun. I'll be the hero you've been dreamin' of," ujar Jamal seraya
mengecup pelan jemari Tina.
Dalam sekejap Tina tiba-tiba seperti melambung di awang-awang.
Langit-langit caf? menyemburatkan warna-warni pelangi. Berpendar-pendar
melukis hatinya. Sebuah sensasi melenakan yang senantiasa ia alami dan
rindukan ketika "soul-mate"-nya itu memujanya. Penuh kasih.
Tina dan Jamal terdiam meresapi kebahagiaan yang membuncah di hati
11 Pusaka Gua Siluman m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
masing-masing. Mata mereka saling bertatapan mengalirkan cinta yang terus
tumbuh bertunas dan berbunga di hati. Dari waktu ke waktu.
68 Kenangan Yang Teriris "Oh ya,Tin, minggu depan aku mau mencoba peruntungan ikut casting
jadi pemeran utama di serial TV "Serambi Rumah Maknyak". Aku minta
dukunganmu," ucap Jamal memecah keheningan. Ia masih menggenggam
jemari Tina dengan erat. "Untuk apa sih?" sahut Tina ketus, "nanti kuliah kamu terganggu dengan
Pendekar Sakti 8 Pendekar Mata Keranjang 20 Takhta Setan Cewek Cetar Dua 5

Cari Blog Ini