Ceritasilat Novel Online

Nama Tuhan Yang Keseratus 2

Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf Bagian 2


yang diceritakan oleh para petani setempat - tentang seorang anak lembu yang lahir
dengan dua kepala dan sebuah mata air keramat yang tiba-tiba saja mengering. Ia
juga menyebut perilaku perempuan-perempuan tertentu yang belum pernah terdengar
sampai saat ini, tetapi ia mengatakannya dengan gaya bicara berputar-putar,
sehingga aku tak mengerti ke mana arah pembicaraannya yang sesungguhnya.
Aku berupaya semampuku untuk meyakinkannya, kembali mengutip Alkitab dan
mengingatkannya tentang ketakmampuan manusia meramal masa depan. Aku tak
tahu apakah perkataanku itu bisa membantunya. Tak diragukan lagi ia berlalu
meninggalkanku setelah menyerap sesuatu dari sikap tenangku, tetapi aku akan
terus mengingat getar rasa takutnya.
Dalam perjalanan, 30 Agustus AKU BARU saja membaca apa yang telah kutulis
selama beberapa hari terakhir, dan aku terhenyak.
Aku melakukan perjalanan ini untuk alasan-alasan yang paling mulia,
mengkhawatirkan kelangsungan alam semesta ini dan tanggapan kawan-kawanku
atas kejadian-kejadian menghebohkan yang sudah diramalkan. Karena perempuan
itu, aku mendapati diriku terjerumus ke jalan menjijikkan yang amat dicintai
78 oleh orang-orang paling keji. Kecemburuan, intrik, siasat picik - ketika seluruh
jagat ini diperkirakan akan musnah esok!
Syekh Abdel-Bassit benar. Apa gunanya bepergian mengelilingi dunia hanya untuk
melihat apa yang sudah ada di dalam diriku"
Aku harus menguatkan diriku sepenuhnya! Aku harus mendapatkan kembali ilham
awalku, dan mencelupkan penaku hanya dalam tinta yang paling patut dimuliakan,
walaupun itu yang paling getir.
2 September KAMI SERING berbicara tentang mabuk laut, tetapi jarang sekali berbicara tentang
mabuk naik bagal, seolah-olah tak begitu kampungan jika menderita di atas
geladak sebuah kapal dibanding di atas punggung seekor bagal, unta, atau kuda poni.
Namun, mabuk naik bagal itulah yang kuderita dalam tiga hari terakhir, meskipun
aku belum sampai memutuskan untuk menghentikan perjalanan itu. Meski begitu,
akibatnya sudah lama aku tak menulis panjang.
Semalam kami sampai di kota kecil Maarra, dan satu-satunya tempat berlindung
adalah sebuah gubuk yang keempat dindingnya sudah setengah roboh, sehingga aku
merasa hidup lagi dan kembali bergairah.
PAGI INI, saat aku mengajak kudaku melintasi jalan-jalan tempat belanja, sesuatu
yang sangat aneh terjadi. Para penjual buku setempatnya tak pernah bertemu
79 denganku sebelumnya, jadi aku bisa bertanya dengan bebas pada mereka tentang
Nama yang Keseratus. Semua yang kutemui menunjukkan sikap acuh tak acuh software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 033 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk entah mereka bersungguh-sungguh atau berpura-pura, aku tak tahu. Namun, di kedai
terakhir yang bersebelahan dengan masjid agung, tepat saat aku akan berbalik
pulang, seorang penjual buku bekas yang sudah uzur dan belum kuajak bicara sama
sekali, mendatangiku tanpa penutup kepala, dan menyerah-kanku sebuah buku
padaku. Aku membuka halamannya secara acak. Dengan mengikuti kata hati yang
hingga kini tak mampu kujelaskan, aku mulai membaca keras-keras kalimat yang
tertangkap mataku: (M 3o 'Z Mereka berkata waktu akan segera usai
Bahwa hari-hari sudah kehabisan napas
g Mereka berdusta. 'i < Penulis buku itu adalah Abu-l-Ala, penyair buta dari Maarra. Mengapa lelaki tua
itu meletakkannya dalam genggaman tanganku" Mengapa buku itu terbuka tepat di
halaman tersebut" Dan apa yang membuatku membaca dengan suara keras seperti
itu, di tengah jalan pula"
Apakah itu pertanda" Namun, pertanda seperti apakah yang mengingkari
pertandapertanda lainnya"
AKU MEMBELI buku milik lelaki tua itu. Tak diragukan lagi, buku itu akan
menjadi teman seperjalananku yang paling masuk akal.
80 Aleppo, 6 September KAMI SAMPAI di sini kemarin malam dan harus
menghabiskan waktu sepanjang hari ini untuk tawar menawar dengan seorang
pemandu kafilah yang licik dan tamak. Di antara siasat culas lainnya yang tak
terhitung, ia mengatakan bahwa kehadiran serombongan pedagang Genoa kaya dan
istrinya membuatnya harus menambah tiga pengawal lagi atau bahkan lebih demi
memperkuat penjagaan. Aku berkata bahwa kami terdiri dari empat lelaki dan
seorang perempuan, dan kami bisa membela diri melawan para begal jika
diperlukan. Ia memandangi kami penuh arti, mengangkat salah satu alisnya ke arah kedua
kemenakanku yang terlihat lemah, lalu pada raut wajah pegawaiku yang
memancarkan kelembutan, dan khususnya pada perut buncitku. Lalu ia tertawa tak
setuju. Aku merasa ingin sekali menyentakkan tumitku dan mendatangi pemandu
kafilah lainnya, tetapi aku menahan diri. Aku tak memiliki banyak pilihan. Aku
harus menunggu selama satu atau dua minggu, dengan risiko mengarungi hawa beku
musim dingin awal Anatolia, bahkan mungkin saja aku tak akan menemukan
pemandu lain yang lebih ramah. Maka aku menelan harga diriku dan berpura-pura
menimpali gurauannya dengan menepuk perut buncitku sambil memberinya tiga
puluh dua piastre yang dimintanya - itu tak kurang dari 2.500 maidin!
Dengan beban berat kepingan uang di tangannya, ia berusaha membuatku berjanji
bahwa jika kami semua tiba di tujuan dengan selamat beserta seluruh barang
dagangan kami, aku akan memberinya tambahan uang.
81 Aku mengingatkannya bahwa kami tak membawa barang dagangan, hanya harta
benda pribadi dan perbekalan kami saja. Namun, aku tetap harus menunjukkan rasa
terima kasihku jika segenap rombonganku berhasil melintas tanpa celaka.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 034 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Kami akan berangkat lusa subuh, pada hari Kamis. Jika Tuhan mengizinkan, kami
akan sampai di Konstantinopel sekitar empat puluh hari lagi.
Senin, 7 September SETELAH MENJALANI segala derita perjalanan hingga sejauh
ini, dan sebelum menghadapi rintangan yang akan datang, aku terus mengharapkan
satu hari yang g tenang, sebuah oasis yang tenang, damai, dan sejuk, dipermanis
dengan jalan-jalan santai satu atau dua S kali. Tetapi, hari ini suasana sedikit
pun tak mengarah .2 seperti itu: kelelahan, ketakutan demi ketakutan, dan ^ sebuah
misteri yang masih belum terpecahkan terjadi di hari Senin ini.
Bangun lebih awal, aku meninggalkan penginapan dan pergi ke wilayah penyamakan
kulit tua untuk mencari seorang pedagang anggur Armenia yang alamatnya masih
kupegang. Aku menemukannya dengan cukup mudah dan membeli beberapa bejana
anggur hitam darinya untuk bekal perjalanan. Ketika aku meninggalkan kedainya,
tiba-tiba saja aku merasakan sesuatu yang ganjil. Di tangga menuju pintu sebuah
rumah di sekitar situ ada sekelompok orang yang sedang berbicara serius dan
menatap ke arahku dengan curiga. Sesuatu berkelebat bagaikan sabetan pedang di
mata salah seorang dari mereka.
82 Saat aku terus berjalan menyusuri jalanan sempit, makin lama aku makin merasa
dikuntit, dimata-matai, dan dikepung. Apakah aku hanya mengkhayal" Aku kini
menyesal telah berani datang ke tempat ini sendirian tanpa pegawaiku atau kedua
kemenakanku. Aku menyesal tak segera kembali ke kedai orang Armenia ini begitu
aku mencium bahaya. Namun, semua sudah terlambat. Dua dari gerombolan lelaki
itu kini berjalan di depanku, dan ketika aku membalikkan tubuhku, kulihat dua
orang lainnya telah memotong jalanku untuk kembali. Jalanan yang kulewati itu kini
telah lengang seperti disihir. Beberapa saat sebelumnya jalanan tersebut tampak cukup
sibuk - tak terlalu ramai, tetapi juga tidak kosong. Sekarang tak ada orang lain
lagi di sana. Lengang. Aku seakan-akan bisa melihat diriku ditikam dan kemudian semua
milikku dirampok. Di sinilah perjalananku akan berakhir, pikirku dengan gentar.
Aku sudah berusaha berteriak minta tolong, tetapi tak sanggup mengeluarkan suara apa
pun. Sambil memandang berkeliling dengan putus asa dan mencari jalan untuk
meloloskan diri, kuperhatikan di sisi kananku ada pintu sebuah rumah. Dengan
satu upaya terakhir, aku memutar gagang pintu itu, dan terbukalah. Di dalam, yang
terlihat hanyalah sebuah lorong gelap. Bersembunyi di sana sama saja dengan
memilih tempat untuk digorok. Maka, saat para pengejarku mengikutiku masuk ke
dalam lorong itu dari satu sisi, aku berlari ke sisi lainnya. Di sana aku
menjumpai pintu kedua yang terkuak sedikit. Aku tak punya cukup waktu untuk mengetuk
Kudorong bahuku 83 ke depan untuk membukanya, dan aku pun menghambur masuk.
Aku nyaris tak menemukan kata-kata untuk menggambarkan adegan yang kemudian
terpampang di depanku. Aku bisa tersenyum saat mengingatnya sekarang, tetapi
saat itu adegan tersebut membuatku sama gentarnya dengan menatap mata pedang para
bajingan yang berada di belakangku.
Di hadapanku terdapat selusin lelaki bertelanjang kaki yang tengah khusyuk
bersembahyang. Dan tak cukup dengan mengganggu ibadah mereka dan menjejak di
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 035 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk atas sajadah mereka, tanpa sengaja aku menginjak kaki salah seorang dari mereka,
seraya melontarkan sebaris makian Genoa, dan terkapar di atas lantai. Dua bejana
anggurku hancur saat aku terjatuh. Salah satunya pecah, dan isinya yang tidak
suci itu meledak dengan suara desisan busa yang keras di atas karpet di lantai masjid
kecil itu. Ya, Tuhan! Sebelum aku sempat merasa ketakutan, aku justru merasa malu.
Bagaimana mungkin, dalam beberapa detik saja, aku telah melakukan begitu banyak
penistaan terhadap agama, ketololan, dan penghujatan" Apa yang bisa kukatakan"
Bagaimana aku menjelaskannya" Kata-kata apa yang bisa mengungkapkan rasa
bersalah dan penyesalanku" Aku bahkan tak memiliki kekuatan untuk bangkit dan
berdiri. Kemudian yang tertua dari orang-orang itu - ia berada paling depan
dibanding yang lainnya dan memimpin sembahyang - mendekat, memegangi
lenganku, dan membantuku berdiri, membuatku semakin tak enak hati saat ia
berkata, "Maafkan kami, Tuan, jika kami harus me84
nuntaskan salat kami dahulu sebelum membantu Anda. Silakan menunggu kami di
balik tirai itu." Apakah aku sedang bermimpi" Apakah aku telah salah paham" Nada suara yang
sopan ini telah me-nenangkanku walaupun aku tak tahu bagaimanakah hukuman
yang biasa ditimpakan atas dosa-dosa yang baru saja kulakukan itu. Tetapi, apa
yang bisa kulakukan" Tak mungkin bagiku kembali keluar ke jalan, dan aku tak ingin
membuat masalah ini makin buruk dengan mengganggu ibadah mereka dengan
serangkaian permintaan maaf dan keluh kesah. Yang bisa kulakukan hanyalah
mundur dengan patuh ke belakang tirai. Di sana aku menemukan sebuah kamar
kosong yang hanya diterangi sebuah jendela kecil yang menghadap ke sebuah taman.
Aku menyandar ke dindingnya dan melipat kedua tanganku.
Aku tidak harus menunggu terlalu lama. Ketika mereka selesai menunaikan
sembahyang, mereka masuk ke tempatku berada dan berkumpul di sekelilingku
membentuk setengah lingkaran. Mereka memandangiku dalam diam selama beberapa
saat, saling bertukar pandangan. Lalu yang tertua di antara mereka berbicara
padaku lagi, seramah sebelumnya, "Jika Tuan memperkenalkan diri dengan cara seperti itu
untuk menguji kami, ia tahu bahwa kami telah siap untuk menyambutnya. Dan jika
Anda semata-mata hanyalah seseorang yang melintas, semoga Tuhan membalas
Anda sesuai niat Anda."
Tak tahu apa yang harus kukatakan, aku berlindung dengan diam membisu. Dalam
kasus tertentu, ia tak akan menanyaiku, meski kedua matanya, seperti semua
85 yang hadir, memancarkan pengharapan. Aku berusaha menampakkan raut wajah
yang sulit dipahami dan berjalan ke arah pintu. Mereka menyingkir memberi jalan
untukku dan membiarkanku berlalu. Ketika aku sampai di jalan, mereka yang
mengejarku sudah melarikan diri, dan aku bisa kembali ke penginapan tanpa
halangan. AKU MEMANG berharap seseorang akan menjelaskan padaku apa yang baru saja
terjadi. Namun, menurutku lebih baik tak mengatakan apa pun pada teman-teman
seperjalananku tendang petualanganku yang salah itu. Jika kedua kemenakanku
mengetahui betapa tololnya tingkahku, wibawaku akan tercoreng di mata mereka.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 036 downloadfull software

Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Dan kemudian mereka akan berpikir bahwa mereka bisa bertingkah bodoh semau
mereka tanpa aku berani memarahi.
Aku akan mengatakan pada mereka tentang hal itu nanti saja. Sementara itu, aku
cukup puas dengan mengakui rahasiaku itu dalam halaman-halaman ini. Bukankah
itu gunanya catatan ini"
Namun, terkadang aku bertanya pada diri sendiri: mengapa harus menulis sebuah
catatan harian, dan dalam bahasa yang bermakna ganda ini pula, jika aku tahu
bahwa tak seorang pun akan membacanya" Bukankah pada kenyataannya aku bahkan tak
ingin siapa pun membacanya" Aku menuliskan semuanya ^pa adanya karena hal itu
membantuku menjernihkan pikiran-pikiran dan ingatan-ingatanku tanpa harus
menceritakannya pada teman-teman seperjalananku.
86 Orang lain menulis ketika mereka bicara. Aku menulis ketika aku diam membisu.
Dalam perjalanan, 8 September HATEM MEMBANGUNKANKU terlalu dini, dan
aku masih merasa belum menuntaskan mimpiku. Namun, meski aku tak mendapat
cukup tidur, aku harus bergegas bergabung dengan kafilah dekat gerbang Antioch.
Dalam mimpiku, aku dikuntit beberapa lelaki, dan setiap kali aku mengira telah
berhasil melepaskan diri dari mereka, aku melihat mereka lagi di hadapanku,
menghalangi jalanku, dan mempertontonkan gigi mereka padaku seperti seringai
binata'ng buas. Nyaris tak terlalu mengejutkan aku bermimpi seperti itu setelah mengalaminya
kemarin. Yang mengejutkan dan agak menggangguku adalah aku masih merasa
diintai bahkan saat aku sudah terjaga sekalipun. Tetapi oleh siapa" Oleh para
begundal yang ingin merampokku itu" Atau oleh jamaah aneh yang sembahyangnya
aku ganggu" Menurutku aku tak sungguh-sungguh diburu oleh kedua pihak itu,
tetapi aku tak tahan untuk menoleh ke belakang berkali-kali.
AKU HANYA berharap buntut kejadian semalam itu akan mereda seiring semakin
jauhnya aku dari Aleppo! 9 September PAGI INI, setelah kami mendirikan tenda di udara terbuka semalaman, di sebuah
lapangan yang dipenuhi 87 puing-puing kuno berserakan - patahan pilar-pilar yang terkubur'di bawah pasir dan
rumput - si pemandu kafilah mendekat dan bertanya padaku tanpa basa-basi, apakah
perempuan yang bersamaku sungguh-sungguh istriku. Aku mencoba menampakkan
kesan tersinggung, kukatakan bahwa dia memang istriku. Ia meminta maaf dan
meyakinkanku bahwa ia tak bermaksud buruk, melainkan hanya lupa apakah aku
sudah memberitahunya atau belum.
Hal itu membuatku gundah sepanjang hari. Aku terus memikirkan soal itu dalam
benakku. Apakah lelaki itu mencurigai sesuatu" Ada sekitar seratus musafir dalam
rombongan kafilah itu. Mungkinkah salah satu dari mereka mengenali "si janda?"
Bukan mustahil. Namun, mungkin juga si pemandu kafilah sempat menguping percakapan atau
menangkap tatapan mata penuh arti antara Marta dan Habib, dan pertanyaannya itu
dimaksudkan untuk memperingatkanku.
Ketika aku menuliskan semua kalimat ini, keraguanku semakin meningkat, seakansoftware version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 037 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk akan penaku ini, ketika menggores kertas, ikut menggores harga diriku ...
Aku tidak akan menulis apa pun lagi hari ini.
11 September HARI INI adalah hari di mana kejadian-kejadian hina terjadi. Aku sempat berjanji
pada diriku sendiri tak akan menyebutkannya. Namun, karena hal itu menggangguku,
dan aku tak mampu menceritakannya pada siapa pun, mungkin akan lebih baik jika
aku menuliskannya. 88 Kafilah itu berhenti agar para pengelana bisa Inenyantap makanan mereka dan
menikmati sedikit waktu istirahat sebelum berangkat lagi ketika udara telah
lebih sejuk. Kami menyebar ke segala arah, [beberapa orang sedang berbaring atau
dudukduduk di bawah pohon, ketika Habib bersandar dan mem-pisikkan sesuatu ke
telinga Marta sehingga membuat ?perempuan itu tertawa nyaring. Semua orang di fcekatnya
mendengar, dan menoleh untuk melihat, feertama pada Marta dan kemudian, dengan
raut Keasinan, kepadaku. Mereka saling berbisik dengan para ketangga mereka. Aku
tak bisa mendengar apa yang ?likatakan, tetapi senyum dan tawa canggung mereka
fcak luput dari perhatianku.
Aku tak perlu mengatakan bagaimana terluka, [terhina, dan malunya aku. Aku
memutuskan akan [membicarakannya dengan kemenakanku dan membuatnya paham
ia harus bertingkah lebih baik setelah [ini. Tetapi, apa yang bisa kukatakan"
Apakah ia telah perbuat salah" Tidakkah hanya aku yang bertingkah ^eakan-akan dusta di
antara Marta dan aku telah memberiku hak istimewa"
Dan begitulah yang terjadi. Karena orang-orang .dalam kafilah mengira Marta
adalah istriku, kehor-fmatanku akan ternoda jika aku membiarkannya ber-'tingkah tak
senonoh. AKU SENANG aku telah menceritakannya dalam catatan harianku. Kini aku tahu
bahwa perasaan-perasaan yang membuatku gusar itu bukannya tak 'berdasar. Semua
itu tak berkaitan dengan kecemburuan.
89 Ini soal kehormatan dan harga diriku yang dipertaruhkan. Aku tak bisa begitu
saja membiarkan kemenakanku berbisik intim pada perempuan yang dikira semua orang
sebagai istriku di depan umum, dan membuat perempuan itu tertawa nyaring!
AKU TIDAK yakin apakah menuliskan kata-kata ini membuatku lebih marah atau
justru membuatku tenang. Mungkin menulis hanya membangkitkan kegairahan agar
semua kecamuk itu mereda, seperti sengaja menyentakkan sesuatu untuk menghalau
kerumunan hewan, agar hewan-hewan itu bisa dijangkau anak panah pemburu.
12 September AKU BERSYUKUR tidak menuruti keinginanku untuk memarahi Habib atau Marta.
Apa pun yang mungkin akan kukatakan, hanya akan terdengar sebagai sebentuk
kecemburuan. Meski dengan Tuhan sebagai saksiku, kenyataannya tidak seperti itu!
Aku hanya akan membuat diriku tampak konyol dan membuat mereka saling
berbisik dan menertawakanku. Aku mencoba membela harga diriku, tetapi justru
malah akan merusaknya. Aku memilih berurusan dengan soal itu dengan cara sangat berbeda. Siang ini aku
mengundang Marta naik kuda di sampingku, dan ketika kami pergi bersama aku
menjelaskan mengapa aku melakukan perjalanan ini. Habib mungkin telah
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 038 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk menceritakan padanya sesuatu tentang hal itu, tetapi jika memang demikian, Marta
tak menunjukkan isyarat apa pun. Dia mendengarkan penuh perhatian
penjelasanpenjelasanku, walaupun
90 Idia tidak tampak cemas tentang tahun yang akan datang itu.
Aku ingin percakapan kami agak lebih resmi dan Iserius. Sejauh itu, aku telah
memikirkan kehadiran ^4arta dalam rombongan kami sebagai sebuah ke-I celakaan
yang tak terhindarkan, terkadang mengganggu Ddan memalukan, tetapi di saat lain
lucu, menyenangkan, ban nyaris menenangkan. Dengan mendekatinya sepenuh hati
seperti yang kulakukan hari ini, aku sedang ?membuatnya menjadi salah satu di
antara kami. Aku tak yakin apakah yang kulakukan benar, tetapi [bagaimanapun aku merasa lega
dan jauh lebih nyaman petelah percakapan kami. Lagi pula, akulah satu-satunya
pang menderita karena ketegangan yang merebak dalam ?kelompok kecil kami sejak kami
menghentikan peri/jalanan kami di Tripoli. Aku bukan jenis orang yang ttumbuh
dalam kemalangan. Aku ingin bepergian felitemani kemenakan-kemenakanku dan
seorang pegawai pang setia .... Adapun mengenai Marta, aku belum Sfcahu apa yang
sungguh kuinginkan. Semacam tetangga p^ang baik budi" Sesuatu yang lebih" Aku
tak bisa Inanya memanjakan kerinduanku sendiri sebagai seorang lelaki kesepian,
walaupun setiap hari yang kuhabiskan Kalam perjalanan akan membuatku makin
kesepian, ftku tahu seharusnya aku tak mengganggunya dengan
perhatianperhatianku, walaupun aku sangat sadar bahwa perhatianku berasal dari
jiwa dan ragaku. Aku belum pernah menghabiskan malam hanya berduaan dengannya sejak kami
meninggalkan rumah si penjahit. Terkadang kami tidur di bawah tenda, fterkadang
di penginapan, tetapi selalu berlima bersama,
91 atau bahkan dengan para musafir lainnya. Walaupun aku belum melakukan apa pun
untuk mengubah banyak hal, aku terkadang berharap keadaan akan membuat Marta
dan aku tidur berduaan lagi.
Sejujurnya, aku mengharapkannya sepanjang waktu.
13 September BESOK ADALAH Hari Penyaliban Suci dan malam ini aku berdebat serius tentang
hal itu dengan pemandu kafilah.
Kami berhenti semalam di sebuah khan6 di luar kota Alexandretta, dan saat itu
aku sedang berjalan-jalan mengitari halaman untuk meregangkan kakiku
=? ketika aku tak sengaja menguping sebuah percakapan, o
* Salah satu musafir, seorang lelaki amat tua yang ^ tampaknya berasal dari
Aleppo bila mendengar logatnya, g dan amat miskin kalau dilihat dari baju
tambalannya, E bertanya pada pemandu kafilah kami jam berapa kami akan
berangkat besok. Katanya ia ingin sekali pergi, walaupun hanya sejenak, ke
Gereja Salib Suci yang menurutnya mengandung bagian dari salib yang sesungguhnya. Ia
berbicara dengan malu-malu, dengan sedikit terbata-bata, dan ini tampaknya
membuat keangkuhan pemandu kami muncul, yang kemudian menjawab dengan
nada melecehkan bahwa kami akan berangkat saat fajar merekah dan tak punya
waktu untuk disia-siakan di gereja. Jika lelaki tua itu ingin melihat sepotong
kayu, ia software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 039 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk tinggal mengambil saja - dan pemandu kafilah itu menunjuk pada sepotong
'Penginapan khas Turki (catatan penerjemah).
92 kayu tua yang lapuk dari tunggul pohon yang tergeletak di tanah.
Lalu aku menghampiri mereka dan berkata dengan tegas bahwa aku ingin tinggal di
Alexandretta beberapa jam lebih lama sehingga aku bisa menghadiri misa untuk
merayakan Hari Penyaliban Suci.
Si pemandu kafilah, yang mengira ia hanya berduaan saja dengan lelaki tua itu,
gemetar ketika mendengar suaraku. Ia mungkin tak akan berbicara seperti itu di
hadapan orang lain. Namun, setelah sedikit menunjukkan kebimbangannya, ia pulih
dan menjawab - dengan nada yang lebih santun daripada ketika ia berbicara dengan
lelaki malang itu - bahwa saat keberangkatan tak bisa ditunda lagi. Para musafir
lainnya akan keberatan. Ia bahkan berkata bahwa penundaan akan membahayakan
seluruh kafilah, seakan-akan memberi isyarat bahwa aku harus membayar lebih jika
menginginkan penundaan. Aku meninggikan suaraku dan berkeras bahwa kafilah itu
harus menungguku sampai misa usai, kalau tidak aku akan melaporkannya pada
Kantor Perwakilan Genoa di Konstantinopel, dan bahkan pada penguasa Ottoman.
Aku mengambil risiko dengan mengatakannya. Aku tidak dalam posisi bisa
mendekati penguasa Ottoman, atau bahkan Kantor Perwakilan Genoa sekalipun.
Kepala kantor itu sendiri diusut karena pelecehan tahun lalu, dan artinya ia tak
akan mampu melindungiku. Namun, syukurlah, si pemandu kafilah tidak mengetahui
semua itu. Ia tidak berani meremehkan ancamanku dan bisa kulihat betapa ia
gentar mendengarnya. Andai kami hanya berduaan saja, aku
93 yakin ia akan berusaha meredakan ketegangan di antara kami. Namun, nyaringnya
suara kami telah menarik perhatian para musafir yang kemudian mengelilingi kami,
dan ia tak mungkin merendahkan dirinya di depan mereka tanpa kehilangan muka.
Tiba-tiba saja salah seorang musafir mendatanginya. Ia mengikatkan sehelai kain
hijau di kepalanya, seperti jika kami sedang berada di tengah badai pasir. Ia
meletakkan tangannya di bahu si pemandu kafilah, dan berdiri dengan sikap
seperti itu sambil memandanginya selama beberapa lama tanpa berkata-kata - atau, andai ia
mengatakan sesuatu, pastilah diucapkannya dengan suara lirih yang tak bisa
kudengar. 3 Lalu ia melangkah pergi perlahan, o
^ Kemudian lawanku dengan wajah berkerut seperti
^ orang yang kesakitan, meludah ke tanah di bawahnya c dan berkata, "Kita tak
akan berangkat besok, gara-^ gara ia!"
"Ia" adalah aku. Dengan menunjukku, si pemandu kafilah bermaksud menyatakan
siapa yang bersalah, tetapi semua yang hadir menyadari bahwa ia sedang menunjuk
sang pemenang. Apakah aku senang dengan kemenanganku" Ya, aku tidak hanya merasa senang aku bersuka cita, bahagia, dan bangga. Orang Kristen tua dari Aleppo itu
mendekat dan berterima kasih padaku, memuji kealimanku.


Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku tak ingin menyanggahnya, tetapi kesalehan tak ada hubungannya dengan hal
itu. Aku hanya berpura-pura semata. Dalam keadaan normal aku jarang menghadiri misa.
Aku tidak memperingati Hari
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 040 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk 94 Penyaliban Suci, dan dalam, pandanganku, patung hanya bernilai tak lebih dari
harga jual mereka. Namun, orang akan berhenti menghargaiku jika aku diam saja dan
membiarkan simbol agama dan negaraku dihina.
Sama saja dengan Marta. Apakah dia istriku yang sesungguhnya, atau hanya dalam
penampilan luarnya saja, kehormatanku telah terhubung dengannya, dan aku
berkewajiban menjaganya. 14 September, Hari Penyaliban Suci AKU TERUS memikirkan kejadian kemarin.
Jarang sekali aku bersikap begitu kasar, dan aku merasa pedih mengingatnya,
meski aku tak menyesali keberanianku.
Membaca semua kisah yang kutulis kemarin malam, ternyata aku tak menceritakan
betapa kencangnya degup jantungku di saat-saat tertentu. Ada beberapa saat
keheningan yang panjang bergulat dalam diriku ketika si pemandu kafilah sedang
menimbang-nimbang apakah aku benar-benar memiliki banyak pelindung
sebagaimana yang kukatakan. Sementara itu, aku sendiri bertanya pada diriku
sendiri bagaimana aku bisa keluar dari pertentangan tersebut tanpa harus kehilangan
muka. Tentu saja aku harus menatap lelaki itu tepat di matanya untuk menyamarkan
kelemahanku dan membuatnya berpikir bahwa aku sangat percaya diri.
Begitulah, selalu ada saat ketika aku tak lagi merasa takut. Saat itu aku
berhenti menjadi seorang pedagang dan mengobarkan semangat seorang penakluk. Meski saat
itu berlalu dengan cepat, aku merasa bangga karenanya.
95 Apakah kekuatan niatku yang membuahkan ke-putusan itu" Ataukah campur tangan
si orang Arab dengan ikat kepala" Mungkin aku harus - berterima kasih
padanya .... Kemarin aku tak mau mendekatinya, agar orang tidak berpikir aku di pihak yang
kalah dan ialah yang telah menyelamatkanku. Namun, hari ini'aku sungguh-sungguh
mencarinya, dan aku tak bisa menemukannya.
Aku terus memikirkan lelaki itu. Karena aku tidak
sedang terlibat dalam perlombaan apa pun, di mana
buku catatan ini bukanlah sebuah arena dan aku tidak
sedang dikelilingi para penonton, bisa kukatakan di
sini bahwa aku sangat lega ketika ia bersedia mem*3 bantuku. Kemenanganku
sebagian adalah kemenang-o
'S annya, dan sedikit banyak aku berutang padanya. % Mungkinkah ia telah
mengatakan pada pemandu c kafilah kami agar menyerah saja"
'i < AKU NYARIS lupa mengatakan bahwa aku, bersama kedua kemenakanku,
pegawaiku, "si janda", dan sekitar selusin musafir lainnya, pergi ke Gereja
Salib Suci. Untuk pertama kalinya, Marta mengenakan pakaian berwarna-warni - gaun
biru yang kerah lehernya berenda merah. Aku pernah melihatnya sebagai seorang
dara, ketika dia pergi ke gereja di Gibelet pada hari-hari raya dengan ayahnya
si tukang cukur. Sejak bergabung dalam perjalanan kami, dia selalu mengenakan
pakaian hitam - karena keberaniannya, sebab keluarga suaminya keberatan terhadap
hal itu. Kini dia pasti telah memutuskan bahwa isyarat semacam itu tak
diperlukan lagi. software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 041 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk 96 16 September SEORANG YAHUDI penjual perhiasan dari Aleppo, Maimoun Toleitli namanya,
mendatangiku pagi ini. Ia mendengar betapa terpelajarnya aku, ujarnya, hingga ia
sangat ingin menemuiku. Mengapa ia tak menemuiku sebelumnya" tanyaku. Ia
terdiam karena malu. Seketika kusadari bahwa ia lebih suka menunggu hingga Hari
Penyaliban Suci. Harus diakui, ketika beberapa orang yang seagama denganku
bertemu seorang Yahudi, mereka merasa harus bersikap sangat kasar padanya,
seakan-akan perilaku demikian merupakan sebentuk balas dendam dan aksi
kesalehan yang mendalam. Aku menjelaskan dengan bijak bahwa aku tidak seperti itu, dan bahwa jika aku
bersikeras tetap tinggal di Alexandretta selama sehari, itu bukanlah untuk
menunjukkan bahwa agamaku lebih penting daripada agama orang lain, melainkan
hanya ingin dihargai. "Benar sekali," sahutnya. "Jika dunia ini berjalan sebagaimana mestinya ..."
"Ya," ujarku sepakat. "Andai itu berbeda, aku pasti sudah menunjukkan keraguanku
daripada keyakinanku."
Ia tersenyum, lalu ia merendahkan suaranya dan berkata, "Ketika keyakinan
mengajarkan kebencian, teberkatilah orang-orang yang ragu!"
Aku membalas senyumnya dan merendahkan suaraku untuk mengatakan, "Kita
semua adalah domba yang tersesat."
Kami berbincang-bincang hanya selama lima menit, tetapi itu sudah cukup untuk
membuat kami menjadi bersaudara. Pembicaraan kami yang dilakukan sambil
berbisik-bisik itu melahirkan persaudaraan spiritual
97 yang tak akan bisa diciptakan atau dihancurkan satu agama pun.
17 September HARI INI, pemandu khalifah kami memutuskan agar kami berangkat dari tempat
keberangakatan kami biasanya dan berjalan memutari teluk Alexandretta. Ia
mengaku seorang peramal mengatakan padanya bahwa ia akan membuat lehernya
tergorok jika ia melewati tempat tertentu pada hari Kamis, sehingga penundaan
yang kupaksakan telah membuatnya mengganti rute kami. Para musafir lainnya tidak
protes. Apa yang bisa mereka katakan" Kau tak dapat ber-debat mengenai sebuah
perbedaan pendapat. Kau tak 13 bisa memperdebatkan takhayul. ^ Aku tak
mengatakan apa pun, karena takut menyee babkan insiden lain. Namun, aku
mencurigai bajingan E itu mengubah rute kafilah
untuk tujuan jahat. Sebagai penduduk sebuah desa ia memiliki reputasi yang
menakutkan. Sebagai perampok dan penyelundup! Hatem dan kedua kemenakanku
membawa beragam gunjingan. Kukatakan pada mereka untuk waspada.
PEGAWAIKU TELAH mendirikan tenda, tetapi aku tidak terburu-buru hendak
tidur. Marta akan berbaring sendirian di satu sisi tenda itu, dan kami empat
orang lelaki akan berbaring berdesakan bersama-sama di sudut-sudut yang tepat darinya,
dengan kepala kami saling berdekatan dan kaki kami mengarah jauh darinya. Aku
akan mencium wangi parfumnya dan mendengar desah napasnya semalaman, tanpa
bisa melihatnya. 98 software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 042 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Terkadang kehadiran seorang perempuan bisa menjadi sebuah siksaan!
UNTUK MENGHABISKAN waktu hingga aku mengantuk, aku pergi dan duduk di
atas sebongkah batu untuk menulis beberapa baris kalimat, diterangi salah satu
api unggun dari perkemahan kami. Lalu aku menangkap bayangan Mai'moun. Ia juga
tampak tidak sedang bersiap untuk tidur, jadi kami berjalan-jalan sepanjang
pantai. Ombak yang sambung menyambung menumbuhkan kepercayaan diri, dan kukatakan
padanya semua petualanganku yang aneh di Aleppo. Ia tinggal di sana, jadi
kuharap ia akan memberiku sedikit penjelasan. Dan ia memang memberiku penjelasan yang
untuk saat ini cukup memuaskanku.
"Mereka itu lebih takut kepadamu daripada rasa takutmu pada mereka," jelasnya.
"Mereka melangsungkan ibadah keagamaan mereka secara diam-diam dan kerap
disiksa oleh penguasa. Mereka dicurigai sebagai kaum pemberontak dan penghasut.
"Namun, semua orang di Aleppo mengenal mereka. Musuh mereka menjuluki
mereka 'Orang-orang yang Tak Sabar' untuk mengolok-olok mereka, tetapi mereka
justru menyukainya dan menggunakannya untuk menamai diri mereka. Mereka
percaya bahwa Imam Tersembunyi, wakil Tuhan yang utama di muka bumi, telah
berada di antara kita, siap untuk mengungkapkan siapa dirinya jika saatnya tiba
dan menghentikan penderitaan orang-orang yang beriman. Kelompok lainnya
mengatakan bahwa Imam itu akan datang, cepat atau lambat, pada suatu hari di
masa yang akan 99 datang, tetapi Orang-orang yang Tak Sabar meyakini kedatangannya sudah dekat dan
sang juru selamat telah ada di sini, di Aleppo, Konstantinopel, atau di tempat
lainnya, berkeliling dunia, mengawasi dan bersiap menyingkap selubung rahasia.
"Orang bertanya-tanya bagaimana mereka bisa mengenalinya jika mereka bertemu
dengannya. Aku pernah diberi tahu bahwa Orang-orang yang Tak Sabar selalu
membahas hal ini di antara mereka sendiri. Karena sang Imam disembunyikan dan
tak boleh ditemukan oleh musuh-musuhnya, kita harus bersiap mengenalinya dalam
penyamaran yang paling tak disangka-sangka. Ia yang suatu waktu nanti akan 3
menjadi pewaris dari seluruh harta di muka bumi 'S ini mungkin akan datang
dengan pakaian compang-2 camping. Ia yang paling bijak di antara yang bijak, b
bisa saja datang dalam wujud seorang gila. Ia yang J saleh dan pengabdi, bisa
saja sedang melakukan dosa-dosa besar. Atas alasan inilah orang-orang ini menjadikan
kewajiban mereka untuk menghormati para pengemis, orang-orang bodoh, dan
orang-orang tak berguna. Jadi, ketika kau mengganggu sembahyang mereka dan
memaki, bahkan menumpahkan anggur di atas sajadah mereka, mereka berpikir kau
sedang menguji mereka. Mereka tentu saja tidak begitu yakin tentang hal itu,
tetapi mereka tak ingin mengasarimu untuk berjaga-jaga andai kau adalah Orang yang
Diharapkan. "Iman mereka menuntut mereka untuk ramah kepada semua orang, bahkan pada
orang Yahudi dan 100 Kristen sekalipun, karena sang Imam mungkin saja berwujud seseorang yang
beragama lain sebagai penyamaran. Mereka bahkan harus memperlakukan orang
yang menganiaya mereka dengan baik ..."
Namun, jika mereka begitu baik pada semua orang, mengapa mereka disiksa"
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 043 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk "Karena mereka sedang menunggu seseorang yang akan menjatuhkan semua tahta
kekuasaan dan melenyapkan segenap hukum dunia."
Aku belum pernah mendengar tentang sekte yang aneh ini, tetapi Maimoun
mengatakan padaku bahwa mereka sudah ada sejak lama.
"Memang benar kini jumlah mereka telah bertambah banyak dan menjadi makin
fanatik. Juga lebih ceroboh. Karena beredarnya desas-desus tentang kiamat yang
dianggap serius oleh orang-orang tolol."
KALIMAT TERAKHIR itu menggangguku. Apakah diriku sendiri telah menjadi
salah satu "orang tolol" yang dicerca kawanku itu" Terkadang aku mawas diri,
lalu memaki kepicikan dan kecurigaanku yang dengan mudah memercayai sesuatu,
kemudian aku akan tersenyum sinis mengasihani diri .... Sementara itu, diriku
sendiri sedang berburu Nama yang Keseratus]
Namun, bagaimana aku bisa tetap rasional bila aku selalu mendapati pertanda dan
isyarat" bukankah petualangan yang baru kualami di Aleppo itu sangat mengganggu"
Tidakkah itu seakan-akan Tuhan, atau kekuatan gaib lain, sedang berusaha
menambah kebingunganku"
101 18 September HARI INI Maimoun memberitahuku bahwa ia menimbang-nimbang untuk tinggal di
Amsterdam, di Belanda. Awalnya kupikir ia berbicara sebagai seorang penjual perhiasan, dan bahwa ia
berharap bisa menemukan batu mulia yang lebih indah untuk ia tatah di sana dan
para pelanggan yang lebih makmur. Namun, ia ternyata berbicara sebagai seorang
bijak, seorang lelaki merdeka, dan juga sebagai seseorang yang pernah terluka.
"Aku diberi tahu bahwa itulah satu-satunya kota di dunia tempat orang bisa
berkata, 'Aku seorang Yahudi' seperti orang-orang lain di negeri lain berkata, 'Aku


Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seorang Kristen' atau 'Aku seorang Muslim' - tanpa disertai rasa takut kehilangan nyawa,
harta benda, atau harga dirinya."
Aku ingin menanyainya lebih jauh, tetapi ia tampaknya begitu tergugah oleh yang
baru saja ia katakan, sehingga ia tercekat dan air matanya mengembang. Maka aku
tak berbicara apa-apa lagi, dan kami berjalan berdampingan dengan berdiam diri.
KEMUDIAN, KETIKA aku melihat ia sudah agak tenang, aku meletakkan tanganku
di salah satu lengannya dan berkata, "Suatu hari, atas izin Tuhan, seluruh dunia
akan menjadi Amsterdam." Ia tersenyum pahit.
"Itu hatimu yang berbicara. Dunia ini mendengungkan sesuatu yang berbeda. Sama
sekali berbeda." 102 Tarsus, Senin dini hari, 21 September AKU MENGAJAK Maimoun mengobrol
selama berjam-jam setiap hari. Kukatakan padanya tentang kekayaanku dan
keluargaku. Namun, ada dua hal yang tak bisa kubicarakan.
Yang pertama mengenai alasanku yang sesungguhnya melakukan perjalanan ini.
Yang bisa kukatakan tentang hal ini adalah bahwa aku perlu membeli buku-buku di
Konstantinopel dan ia cukup berbaik hati dengan tidak menanyakan padaku bukubuku
macam apa yang akan kubeli. Begitu kami bertemu, keraguan-keraguan
kamilah yang merekatkan kami berdua, seperti sebuah kecintaan tertentu pada
kebijaksanaan dan akal sehat. Jika aku kini pergi dan mengaku bahwa aku
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 044 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk memercayai khayalan-khayalan dan ketakutan-ketakutan banyak oiang, aku akan
kehilangan penghargaan darinya. Maka, haruskah aku menyimpan semua itu untuk
diriku sendiri sepanjang perjalanan ini" Mungkin tidak. Mungkin akan tiba suatu
masa ketika aku bisa memberitahukan padanya segalanya tanpa membahayakan
persahabatan kami. Masalah lainnya adalah Marta. Ada sesuatu yang menahanku untuk memberi tahu
sahabatku itu tentang dia.
Sudah menjadi kebiasaanku untuk tak mengatakan apa pun yang tidak benar. Tak
pernah satu kalipun aku mengatakan ungkapan "istriku". Aku juga menghindar
menyebutkan dirinya, atau andai aku harus melakukannya, aku menggunakan
ungkapan yang samar seperti "orang-orangku" atau "orang terdekatku dan yang
paling kusayangi", sebagaimana yang sering
103 dilakukan orang lain pada umumnya di negeri ini, karena alasan kesopanan.
Namun, kemarin sepertinya aku telah melintasi garis tak kasat mata yang
memisahkan antara membiarkan seseorang memikirkan sesuatu dan menyebabkan
mereka memikirkan sesuatu. Dan aku merasa agak bersalah soal itu. "
. Ketika kami hampir mencapai Tarsus, kampung halaman Santo Paulus, Maimoun
datang dan berkata padaku bahwa ia memiliki seorang saudara sepupu di sana yang
sangat ia sukai, dan ia mengusulkan agar kami menginap di rumah sepupunya itu,
daripada di penginapan karilah dengan para musafir lain. Ia akan merasa
terhormat apabila "istriku" dan aku, bersama para kemenakan dan pegawaiku, bersedia
bergabung dengannya. Aku seharusnya menampik undangan Maimoun, atau setidak-tidaknya
membiarkannya bersikeras dulu. Namun, sebelum kusadari apa yang sedang
kulakukan, aku berseru bahwa tak ada yang lebih menyenangkan bagiku dari hal
itu. Jika Maimoun terkejut dengan ketergesaanku, ia tak menunjukkannya. Ia hanya
berkata bahwa ia bersuka cita dengan tanda persahabatan ini.
Maka malam ini, begitu kafilah tiba, kami men-. datangi rumah sepupunya. Namanya
Eliazar, dan ia sudah melewatkan masa mudanya dengan baik sekali.
Kemakmurannya terpancar pada tempat tinggalnya - bangunan dua lantai yang
berdiri di atas sebuah taman yang ditanami pohon-pohon zaitun dan mulberi.
Kuketahui kemudian bahwa ia berbisnis minyak dan sabun, tetapi kami tidak
membicarakan bisnis kami,
104 hanya kerinduan kami pada kampung halaman. Ia terus menyitir puisi-puisi yang
memuja Mossoul, kota kelahirannya. Dengan air mata berlinang ia mengisahkan
jalan-jalan sempit, mata air, beraneka keunggulannya, dan siasat-siasat yang
didapatnya saat masih kanak-kanak di sana. Kentara sekali betapa ia tak mampu
melupakan kesedihannya meninggalkan Mossoul untuk menetap di kota ini, di mana
ia harus mengambil alih usaha perniagaan yang amat menguntungkan yang didirikan
oleh kakek istrinya. -Ketika makan malam tengah disiapkan, ia memanggil anak perempuannya dan
memintanya mengantarku dan Marta ke kamar kami. Saat itulah muncul beberapa
adegan ringan, tetapi hanya satu di antaranya yang akan kuceritakan.
Kuperhatikan bahwa kedua kemenakanku - khususnya Habib - sudah bersiaga sejak
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 045 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk kuceritakan pada mereka tentang undangan Maimoun. Dan lebih siaga lagi sejak
kami memasuki rumah Eliazar. Dari sekilas pandang saja sudah jelas betapa tempat
ini bukanlah sebuah rumah di mana lima atau enam orang akan berbaring berdesakan
tidur bersama di satu kamar. Ketika Eliazar memerintahkan anak perempuannya
untuk mengantar "tamu kita dan istrinya" ke kamar mereka, Habib mulai gelisah
dan aku mendapat kesan ia telah siap mengatakan sesuatu yang tak menyenangkan.
Mungkinkah ia akan sungguh-sungguh melakukannya" Aku tidak tahu. Namun, saat
itu, bagiku ia telah siap melakukannya. Untuk menghindari kejadian yang tak
diinginkan tersebut, aku harus turun1 tangan. Aku meminta izin tuan rumah kami
untuk berbicara empat 105 mata dengannya. Habib tersenyum - tak diragukan lagi ia sedang berpikir bahwa
Paman Balthasar ini, pada akhirnya menjadi dirinya sendiri lagi, dan akan
mencari alasan untuk menghindari menghabiskan malam "yang memalukan" sekali lagi.
Tetapi, semoga Tuhan memaafkanku, sama sekali bukan itu yang kurencanakan.
Begitu kami sudah berada di luar, di taman, bersama tuan rumah kami, aku
berkata, "Maimoun telah seperti saudara sendiri bagiku, begitu pula Anda sepupunya
tercinta, aku telah menganggap Anda sebagai kawanku sendiri. Tetapi, aku merasa canggung
tiba di sini seperti ini, dengan empat orang lainnya."
"Aku sungguh senang menerima Anda sebagai tamuku," sahutnya, "dan cara terbaik
untuk menunjukkan betapa Anda adalah temanku juga adalah dengan membuat Anda
nyaman di bawah atap rumahku seakan-akan ini adalah rumah Anda sendiri."
Saat berbicara ia menatapku dengan pandangan menyelidik. Tak diragukan lagi, ia
agak terganggu oleh permintaanku pergi keluar untuk berbicara dengannya empat
mata, hanya untuk mengatakan sesuatu yang basi, sesuatu yang menjadi bagian dari
sopan santun biasa. Barangkali ia berpikir aku memiliki alasan lain yang tak
bisa dinyatakan - berkaitan dengan agamanya - sehingga aku tak mau tidur di rumahnya
dan bersikeras untuk pergi. Akan tetapi, aku dengan cepat menyerah dan berterima
kasih atas keramahannya. Dan kami pun kembali ke dalam rumah dengan
bergandengan tangan, sama-sama tersenyum takzim.
106 Sementara itu, putri tuan rumah kami telah kembali ke dapur, dan salah satu
pelayan masuk menyajikan minuman dingin dan manisan buah. Eliazar meminta pelayan itu
meninggalkan semuanya dan menunjukkan pada para kemenakanku kamar mereka di
lantai atas. Beberapa menit kemudian, putri tuan rumah .kami muncul kembali, dan
Eliazar memintanya lagi menunjukkan pada "istriku" dan aku kamar kami.
Maka itulah yang terjadi. Kemudian kami makan malam, dan setelahnya semua
orang beranjak tidur. Aku berkata aku perlu pergi keluar untuk berjalan-jalan
sejenak sebelum tidur, dan Maimoun beserta sepupunya ikut menemaniku. Aku tak ingin
para kemenakanku melihat Marta dan aku masuk ke kamar yang sama.
Namun, aku gelisah ingin bersamanya, dan beberapa saat kemudian aku pun
menyusul Marta. "Ketika kau pergi keluar dengan tuan rumah kita," ujar Marta, "kukira kau akan
menceritakan padanya semuanya - tentang kau dan aku"
Saat dia berbicara, aku menatapnya, mencoba mencari tahu apakah dia
menyalahkanku atau justru menyatakan kelegaannya.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 046 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk "Kurasa kita akan melukai perasaannya jika kita menolak undangannya," tukasku.
"Kuharap kau tak terlalu keberatan."
"Aku sudah mulai terbiasa," sahutnya.
Dan tiada sesuatu dalam suara atau raut wajannya yang menyiratkan tanda
terganggu sedikit pun. Atau rasa malu.
107 "Kalau begitu, mari kita tidur!" ujarku. Dan saat aku bicara, aku memeluk
bahunya seakan-akan kami hendak berjalan-jalan.
DAN MALAM-malamku bersamanya adalah yang semacam itu - seperti berjalanjalan di
bawah pohon dengan seorang gadis, saat kalian berdua bergetar ketika
bersentuhan tangan. Berbaring bersisian membuat kami merasa malu, berhati-hati,
dan menahan diri. Tidakkah lebih canggung mencuri ciuman dalam keadaan seperti
itu" Rayuanku memang sangat ganjil! Aku tak menggenggam tangannya hingga
kebersamaan kedua kami, dan bahkan kemudian aku tersipu karenanya dalam
kegelapan. Pada kebersamaan ketiga ini, aku merengkuh bahunya. Dan kembali aku
tersipu karenanya. Dia mengangkat wajahnya, melepas ikatan rambutnya, dan menguraikan rambutnya
di atas lengan telanjangku. Lalu dia tidur tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
AKU INGIN tetap menikmati rasa pertama kesenangan ini. Bukan maksudku
membiarkannya tetap suci seperti itu selamanya. Namun, aku tak terburu-buru
mengakhiri kedekatan yang mendua ini, kerumitan yang makin meningkat ini, hasrat
menyakitkan yang menyenangkan ini, pendeknya jalan yang kami lalui bersama ini,
diam-diam merasa senang tetapi senantiasa berpura-pura bahwa Tuhanlah yang
menyatukan kami. Ini adalah permainan yang mengasyikkan, dan aku tak s yakin aku
ingin beralih. 108 Namun, aku tahu ini juga permainan yang ber-Jahaya. Kami bisa terbakar api kapan
saja. Tetapi, betapa jauhnya kiamat di malam tadi!
22 September IpAKAH PERBUATANKU yang begitu tercela" Apakah jang terjadi semalam di
Tarsus lebih daripada yang lerjadi pada dua malam yang kami habiskan di desa si
penjahit" Namun, orang-orangku memperlakukanku leakan-akan aku baru saja
melakukan sesuatu di luar batas! Tak satu pun dari mereka mau menatap mataku.
Kedua kemenakanku saling berbisik di depanku seakan-akan aku tiada. Dan
walaupun Hatem masih bersibuk piri dengan hal-hal remeh dan tetap penuh
perhatian iseperti pegawai manapun yang menyibukkan diri dengan Keperluan majikannya,
ada sesuatu yang penuh per-liatian dan terlalu patuh dalam perilaku dan raut
'wajahnya yang kubaca sebagai sikap menyalahkan diri [secara diam-diam. Marta
juga seakan-akan menghindari kehadiranku, seolah-olah dia takut tampak
bersekongkol denganku. Apa sebabnya, demi Tuhan" Apa lagi yang telah -kulakukan selain memainkan
perananku dalam san-i diwara Jenaka yang ditulis sendiri oleh para penuduhku
itu" Apa yang harus kulakukan" Mengungkap semua-fnya pada teman seperjalanan kami
dan terutama pada I si pemandu kafilah, bahwa perempuan ini bukanlah istriku - dan
membiarkannya dihina dan diusir" Atau haruskah aku berkata pada Abbas si tukang
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 047 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk jahit, lalu Maimoun dan sepupunya, bahwa Marta benar-benar' istriku, tetapi aku
tak ingin tidur bersamanya - dan
109 membuat mereka semua bertanya-tanya" Aku melakukan yang seharusnya dilakukan
oleh seorang lelaki terhormat - melindungi "sang janda" dan tidak mengambil
keuntungan darinya. Apakah merupakan sebuah kejahatan jika aku mendapat
kepuasan dan kenikmatan yang lembut dari situasi yang menggelikan ini" Itulah
yang bisa kukatakan untuk membela diri. Namun, aku sebaiknya tak mengatakan apa
pun. Darah Embriaco mengalir dalam urat-uratku dan mengatakan padaku agar
berdiam diri. Bagiku cukup untuk tahu bahwa diriku tak bersalah, dan bahwa
tanganku tetap suci. Barangkali tak bersalah bukan kata yang tepat. Aku tak bermaksud mengatakan ada
sesuatu dalam usul para berandal yang mengutukku itu, tetapi harus kuakui, dalam
kerahasiaan halaman-halaman ini, bahwa akulah yang menyebabkan datangnya
kesulitan yang merengkuhku ini. Aku mengambil keuntungan dari yang kelihatan,
dan kini yang kelihatan mengambil keuntungan dariku. Itulah yang sebenarnya


Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terjadi. Alih-alih memberi contoh pada para kemenakanku, aku membiarkan diriku
hanyut dalam permainan semacam ini, dipengaruhi oleh hasrat, kebosanan,
ketidaknyamanan perjalanan, kesia-siaan - siapa tahu" Kurasa aku juga dipengaruhi
oleh semangat zaman, semangat Tahun Dajal. Ketika orang-orang mengira dunia
hendak runtuh, sesuatu berjalan tak semestinya, dan orang-orang tergelincir pada
kepasrahan atau jusru penyelewengan yang berlebihan. Aku sendiri belum bertindak
sejauh itu, syukurlah, tetapi terasa bagiku secara bertahap aku kehilangan rasa
kepantasan dan rasa hormatku. Tidakkah perilakuku terhadap Marta
110 mencerminkan kecerobohan yang semakin parah, (membuatku berpikir bahwa
merupakan hal biasa tidur seranjang dengannya karena perempuan itu adalah istri
gadunganku; membuatku mengambil keuntungan Uari kemurahan hati tuan rumahku
dan sepupunya; [dan semua ini kulakukan di bawah satu atap dengan , keempat
orang yang tahu bahwa aku berbohong" Berapa ilama aku bisa melanjutkan jalan menuju
neraka ini" LDan ketika itu semua terjadi, bagaimana aku bisa kembali ke
kehidupan lamaku di Gibelet" Kau tahu seperti apakah aku! Aku baru menulis -selama seperempat jam, dan aku
telah melihat cara ipandang para pengkritikku. Tetapi, ini hanyalah tulisan 'di
atas kertas, tak seorang pun akan membacanya.
^\KU MENULIS dengan diterangi sebatang lilin besar. L\ku suka aroma lilin menurutku bau lilin bisa merangsang pikiran dan rasa percaya diriku. Aku duduk
di lantai, menyandar ke tembok, dengan buku catatan idi kedua lututku. Lewat
jendela di belakangku, dengan jtirai penutupnya yang melambai-lambai ditiup angin,
?terdengar suara ringkik kuda di halaman, dan terkadang tawa ngakak
serdaduserdadu yang mabuk. Kami berada di khan pertama di lereng pegunungan
Taurus, di jalan menuju Konya. Kami akan tiba di sana dalam seminggu jika semuanya berjalan
lancar. Orang-orangku sudah terlelap, atau berusaha untuk tidur, semuanya
mengelilingiku, berserakan di semua arah. Memandangi mereka seperti ini, aku tak
bisa tetap merasa marah pada mereka - tidak pada anak-anak lelaki kakak
perempuanku yang telah seperti
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 048 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk 111 anak-anakku sendiri, atau pada pegawaiku yang telah menemaniku dengan setia
walau terkadang ia tak menyetujuiku, atau pada perempuan yang hanya sedikit
kukenal ini dan makin terasa akrab denganku.
Pagi ini - hari Senin - aku dalam suasana hati yang sepenuhnya berbeda. Dengan
mengutuki keme-nakan-kemenakanku, mengabaikan "si janda", menyibukkan Hatem
dengan perintah-perintah tak penting yang tiada hentinya, aku menjauhkan mereka
semua dariku dan aku berkuda dengan tenang di samping Maimoun. Sementara itu,
lelaki itu memandangiku tepat seperti yang dilakukannya kemarin. Atau begitulah
yang kukira, ketika kafilah ini bergerak pergi.
*** SAAT KAMI meninggalkan Tarsus, seorang musafir yang berjalan di depan kami
menunjuk sebuah gubuk yang sudah hancur di samping sebuah sumur tua, sambil
berkata bahwa Santo Paulus lahir di tempat itu. Maimoun bergerak mendekatiku dan
berbisik bahwa ia meragukan hal itu, mengingat murid Yesus itu lahir dari sebuah
keluarga kaya, berasal dari suku Bunyamin, serta merupakan pembuat dan pedagang
tenda dari bulu domba. "Keluarganya pasti memiliki kekayaan yang melimpah seperti sepupuku Eliazar."
Ketika aku menunjukkan keterkejutanku atas pengetahuannya tentang agama yang
bukan agamanya, ia menjawab dengan rendah hati.
"Kebetulan aku pernah membaca beberapa buku untuk mengurangi kebodohanku."
112 Karena pekerjaanku dan naluri keingintahuanku, aku juga membaca buku tentang
beragam agama, juga tentang kepercayaan-kepercayaan Yunani dan Romawi kuno.
Maka kami pun mulai membandingkan pandangan-pandangan yang baik dari semua
keyakinan ini, meski tentu saja tak sa'tu pun di antara kami yang saling
mengkritik agama kami masing-masing.
Namun, ketika di tengah pembicaraan kami kukatakan bahwa salah satu pandangan
orang Kristen yang paling indah adalah, "Cintailah tetanggamu seperti kau
mencintai dirimu sendiri", aku memerhatikan betapa Maimoun tampak ragu. Aku mendesaknya
untuk mengatakan padaku apa yang sedang dipikirkannya, atas nama persahabatan
kami dan untuk berbagi keraguan kami.
"Selintas," ujarnya, "ujaran itu tampaknya tak mungkin dicela. Lagi pula,
sebelum diambil alih Yesus, ujaran serupa juga terdapat dalam Leviticus, bab 19, ayat
18. Meski demikian, aku memiliki beberapa keraguan tentang itu." ?
"Apa itu?" "Melihat bagaimana sebagian besar orang mencari penghidupan dengan kepandaian
mereka, aku tak ingin mereka mencintaiku seperti mereka mencintai diri mereka
sendiri." Aku baru saja akan menjawab,-tetapi ia lalu mengangkat tangannya.
"Tunggu. Ada hal lain, sesuatu yang lebih mengkhawatirkan, menurutku. Sebagian
orang menerjemahkan ujaran ini dengan sikap yang cenderung angkuh darrpada
dengan keluhuran budi. Mereka akan me113
nafsirkan ujaran itu seraya berkata: Apa yang bagus untukmu bagus juga untuk
orang lain. Andai kau mengetahui kebenaran, kau harus melakukan apa pun untuk
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 049 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk menyelamatkan domba yang tersesat dan mengembalikan mereka ke jalan yang
benar. Dari situlah asal-muasal pembaptisan paksa yang dilakukan terhadap
leluhurku di Toledo pada masa lampau. Aku mendengar sendiri kalimat itu lebih
sering dikutip oleh para serigala ? daripada oleh domba-domba. Jadi, maafkan aku
- aku meragukannya." "Kau mengejutkanku. Dan aku masih belum tahu apakah aku sepakat denganmu atau
tidak. Aku akan merenungkannya. Aku selalu menganggapnya sebagai ujaran yang
paling indah ..." "Jika kau mencari ucapan terindah yang akan ditemukan dari semua ajaran agama,
ucapan terindah yang pernah keluar dari bibir seorang lelaki, bukan yang itu.
Yang kumaksud adalah perkataan yang juga diucapkan oleh Yesus, meski tidak dikutip
dari Alkitab. Ia hanya mendengarkan kata hatinya sendiri."
Apakah ucapan itu" Aku menanti. Maimoun berhenti sejenak untuk menekankan
ketakziman pernyataannya.
"Biarlah yang tak berdosa di antara kalian yang pertama kali melempar batu."
23 September APAKAH ADA sebentuk sindiran terhadap Marta dalam kalimat yang dikutip
Maimoun kemarin" Aku merenungkan hal itu sepanjang malam. Tampang Maimoun
saat itu tidak terlihat seperti tengah mencela sedikit114
pun, tetapi mungkin mengandung ajakan halus untuk p>erbicara. Dan mengapa aku
masih terdiam, karena di mata sahabatku tersirat perkataan Kristus yang
[membebaskanku dari sedikit kesalahan yang mungkin telah kulakukan, seperti juga
kebohonganku" Maka aku memutuskan untuk mengatakan padanya [segalanya pagi ini: siapa Marta,
bagaimana perempuan itu*sampai bergabung dalam rombongan kami, hubungan
seperti apa yang terjadi antara dia dan aku, dan hubungan macam apa yang tidak
terjadi di antara Icami. Setelah satu episode luar biasa di rumah Eliazar,
Lnenjadi amat penting bagiku untuk berhenti berpura-pura, kalau tidak persahabatan antara
Maimoun dan-[aku bisa hancur. Apa lagi, situasinya menjadi semakin irumit saja
setiap kali kami berhenti untuk bermalam, dan aku sudah dalam tahap membutuhkan
nasihat [bijak dan teman yang simpatik.
Yah, aku tidak mendapatkan cukup banyak nasihat pari Maimoun hari ini, meski aku
mendesaknya. Ia panya mengatakan padaku untuk terus mengatakan fclan melakukan
apa yang sudah kukatakan dan kulakukan sejak perjalanan kami dimulai. Namun, ia
berjanji untuk memikirkan masalah itu lebih jauh llagi, dan akan mengatakan
padaku jika ada yang ter-llintas di benaknya yang mungkin bisa membuat segalanya
berjalan lebih lancar. Namun, aku merasa sangat senang, karena ia tidak menggunakan dusta dan setengah
kejujuranku untuk menyerangku. Kalaupun ada sesuatu yang dirasakannya, ia
sepertinya terhibur dengan semua kenyataan itu. Dan menurutku, ia kini bahkan
menyapa Marta 115 dengan lebih hormat dari sebelumnya, dan dengan sekilas kekaguman yang
tersembunyi. Benar bahwa perilaku Marta menunjukkan keberaniannya. Aku selalu memikirkan
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 050 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk diri sendiri, rasa . maluku sendiri, dan martabatku sendiri, ketika satu-satunya
risikoku adalah gunjingan nakal penuh kecemburuan. Sementara itu, Marta nekat
untuk kehilangan segalanya dalam permainan ini, bahkan nyawanya sekalipun. Aku
tak ragu sedikit pun bahwa jika kakak iparnya berhasil menemukannya di awal
perjalanan ini, ia pasti akan menggorok leher Marta dan pulang untuk membualkan
hal itu. Dan andai Marta berani kembali ke Gibelet, meskipun dipersenjatai
3 oleh dokumen yang dicarinya itu, dia masih harus
73 menghadapi bahaya yang sama seperti sebelumnya.
^ Jika hari itu tiba, akankah aku memiliki keberanian
b untuk membelanya" 'i < 25 September PAGI INI, melihat Marta mengendarai bagal terpisah dari rombongan, sendirian,
tercenung dan murung, aku memutuskan untuk mundur kembali dan mengendarai
bagalku di sampingnya, sebagaimana yang kulakukan beberapa hari yang lalu.
Namun, kali ini aku tidak terlalu berkeinginan memberitahukan padanya
harapanharapan dan ketakutanku dengan menanyainya dan mendengar apa yang akan
dikatakannya. Pada awalnya dia menghindari pertanyaan-pertanyaanku, tetapi aku
mendesaknya untuk menceritakan bagaimana kehidupannya dalam beberapa tahun
terakhir ini, dan apa yang membuatnya melakukan perjalanan ini.
116 Ketika aku berharap akan mendengarkan serangkaian keluh kesah, aku sama sekali
tak mengira bahwa petertarikanku pada kemalangannya merobohkan ben-pungan
kemarahan yang sedemikian hebat. Sebentuk amarah yang tak pernah kuduga
tersembunyi di balik Senyumnya yang menawan.
"Orang-orang tak pernah berhenti berbicara padaku kentang hari kiamat," ujarnya.
"Mereka pikir mereka lelah membuatku takut. Namun, kiamat bagiku adalah ketika
seorang lelaki yang kucintai mengkhianatiku, letelah sebelumnya membuatku
mengkhianati ayahku pendiri. Sejak itu matahari tidak lagi bersinar untukku,
[dan bukan masalah bagiku andai sinarnya padam sekalipun. Air bah yang mereka
ramalkan juga sama sekali Bidak membuatku takut - itu hanya akan membuat fcara
perempuan dan lelaki sama-sama mengalami Kemalangan. Biar saja semua bencana
itu datang kapan [pun, baik air bah maupun lautan api sekalipun! Dengan [begitu
aku tidak harus menggelandang di jalanan [mengemis secarik kertas yang bisa
membiarkan aku ftiidup, selembar dokumen sialan dari penguasa apa [pun yang akan
mengesahkanku untuk kembali mencinta klan menikah lagi! Dengan begitu aku tak
perlu lagi ^berpindah dari satu tempat ke tempat lain - karena \semua orang akan
berlarian ke semua arah! Ya, semua [orang! Para hakim, tentara, para uskup, dan
bahkan para sultan! Mereka semua akan berlarian seperti kucing i yang
terperangkap dalam sebuah arena yang terbakar! Oh, andai Tuhan membiarkanku menyaksikan hal
itu!" "Orang takut melihat kemunculan Dajal. Aku tidak takut. Dajal" Makhluk itu
selalu ada di sana, meng117 intaiku dari tempat yang dekat. Setiap hari aku berjumpa dengan tampangnya yang
mengerikan itu - di rumah, di jalanan, bahkan di dalam gereja. Setiap hari aku
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 051 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk merasakan gigitannya! Makhluk itu tak pernah berhenti melahap kehidupanku."
Marta terus mengeluarkan semua rasa sakitnya selama beberapa lama. Aku
menyimpan semua kata-katanya dalam ingatanku - mungkin tidak setiap kata, tetapi
cukup mendekati. Dan aku berpikir, "Ya, Tuhan, seorang perempuan - betapa
menderitanya dirimu sejak saat itu, belum terlalu lama, ketika kau masih menjadi


Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

anak kesayangan tukang cukurku, anak perempuan yang badung!"
Pada satu titik aku berada di dekatnya dan meletakkan tanganku dengan penuh
kasih sayang pada tangannya. Saat itu dia terdiam, menyorotkan pandangan mata penuh
rasa terima kasih ke arahku, lalu menutup wajahnya dan terisak.
SEPANJANG HARI itu aku tidak bisa melakukan apa pun selain memikirkan apa
yang sudah dikatakan Marta, dan aku terus mengawasinya. Kini, lebih dari
kapanpun, aku merasakan sebentuk kasih sayang kebapakan untuknya. Aku ingin
sekali melihat dia bahagia, tetapi aku tak berani menjanjikan padanya bahwa aku
sendiri yang akan membuatnya bahagia. Yang bisa kulakukan hanyalah bersumpah
tidak akan pernah membuatnya menderita.
Namun, semuanya tetap seperti itu. Untuk membuat sumpah itu menjadi kenyataan,
aku harus semakin dekat dengannya dan mengenalnya lebih jauh.
118 26 September AKHIRNYA HARI ini aku memberi tahu Maimoun alasanku melakukan perjalanan
ini dan aku memintanya untuk mengatakan padaku, dengan sejujur-jujurnya sebagai
seorang sahabat, apa pendapatnya tentang hal itu. Aku tidak menutupi apa pun,
baik tentang si peziarah dari Moskow, buku Mazandarani, angka Dajal itu, perilaku
buruk Boumeh, ataupun kematian si tua Idriss. Aku membutuhkan bantuan sepasang mata
pembuat perhiasan milik Maimoun yang dikenal mampu membedakan berlian yang
asli dengan yang palsu. Namun, ia hanya menjawab semua pertanyaanku dengan
pertanyaan lain, dan menambahkan kegelisahannya, atau setidaknya kegelisahan
keluarganya, pada kegelisahanku.
PADA AWALNYA ia menderjgarkanku dengan diam. Ketika tak ada apa pun yang
kukatakan yang tampaknya membuatnya terperangah, ia menjadi tercenung, bahkan
tampak sedih, atas setiap kalimat yang kukatakan. Saat aku menuntaskan ceritaku,
ia meraih kedua tanganku ke dalam genggaman tangannya.
"Kau sudah berbicara padaku bagaikan seorang saudara kandung," katanya.
"Sekarang giliranku membuka isi hatiku padamu. Semua alasanku memulai semua
perjalanan ini tak jauh berbeda dengan alasan-alasanmu. Aku juga pergi karena
desas-desus sialan itu. Aku datang dengan enggan, mengaku membenci kepicikan,
takhayul dan semua hitungan, serta apa pun yang dianggap sebagai 'pertanda' tetapi pada dasarnya sama saja. Aku tak punya pilihan lain. Jika
119 aku tidak datang kemari, ayahku akan mati. Kau dan aku sama-sama menjadi korban
kegilaan orang terdekat dan yang paling kita sayangi."
Ayah Maimoun, seorang pembaca tekun teks-teks keramat, telah lama meyakini
bahwa kiamat sudah dekat. Menurutnya hal ini sudah jelas tertulis pada Zohar,
kitab para penganut kabalisme, bahwa pada tahun 5408 mereka yang terbaring di dalam
tanah akan bangkit. Dalam penanggalan Yahudi, tahun tersebut sama dengan tahun
1648 kami. software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 052 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk "Namun, itu tujuh belas tahun yang lalu, dan kebangkitan itu tidak terjadi.
Terlepas dari semua doa dan puasa yang dilakukan, terlepas dari semua kebersahajaan yang
dipaksakan ayah pada ibuku, saudari-saudariku, dan aku - yang kami terima dengan
penuh semangat pada saat itu - tiada apa pun yang terjadi. Sejak itu aku
kehilangan seluruh ilusiku. Aku pergi ke sinagog karena aku memang harus pergi, agar dekat
dengan keluarga dan teman-temanku. Aku tertawa dan menangis dengan mereka
pada peristiwa-peristiwa tertentu, agar tidak terlihat tidak suka pada keriangan
dan kesedihan mereka. Tetapi, aku tak mengharapkan sesuatu atau seseorang lagi.
Berbeda dengan ayahku, yang sama sekali tidak lebih bijak. Ia tak mungkin
mengakui bahwa tahun yang diramalkan oleh Zohar Jianyalah tahun yang biasa saja.
Ia yakin sesuatu telah terjadi sedemikian rupa sehingga kami tak mendengarnya,
tetapi suatu hari nanti hal itu akan tersingkap' untuk kami dan seluruh dunia."
Sejak itu, yang dilakukan ayahanda Maimoun tak lain hanyalah menyelidiki semua
pertanda, terutama 120 l^ang berkaitan dengan tahun 1648, tahun harapan Irang terkecewakan.
Kenyataannya, beberapa hal penting lerjadi kemudian - tetapi adakah tahun di mana
tiada hal penting terjadi"
"'Di masa lalu,' kata ayahku, 'selalu ada jeda antara latu bencana dan bencana
lainnya, tetapi sejak tahun terkutuk itu musibah akan susul-menyusul dalam satu
kliran waktu yang tak terselang. Kita tak pernah mengalami kesengsaraan yang
susul-menyusul. Tidakkah itu sendiri merupakan sebuah pertanda"'"
"Suatu hari aku kehabisan kesabaran dan berkata badanya, 'Ayah, aku selalu
berpikir tahun itu pasti merupakan tahun kebangkitan, tahun yang mengakhiri penderitaan,
dan bahwa kita harus memandangnya ?lengan kebahagiaan dan harapan!' Ia
menjawab, 'Rasa feakit ini hanyalah pertanda awal; darah ini adalah 'darah yang
mengalir sebagai pembebasan!"
"Maka selama tujuh belas tahun ayahku terus pnencari pertanda. Namun, tidak
selalu dengan semangat rang sama. Terkadang ia membiarkan berbulan-bulan berlalu tanpa
sekalipun menyebutkan pertanda itu, 4alu sesuatu akan terjadi - permasalahan dalam
keluarga, wabah penyakit, kelaparan, atau kunjungan orang .penting - dan semua itu
akan dimulai lagi. Beberapa -tahun terakhir ini, walaupun ia memiliki masalah
kesehatan yang serius, ia menganggap kebangkitan -sebagai sebuah harapan yang
jauh. Namun, beberapa 'bulan yang lalu ia ia mulai gelisah lagi. Desas-desus "
yang beredar di antara orang-orang Kristen tentang ^kiamat yang sudah dekat, telah
sungguh-sungguh membuatnya gusar. Kaum kami tak pernah berhenti mem121
bahas apa yang sedang terjadi dan apa yang tak akan terjadi, apa yang seharusnya
ditakuti dan apa yang sebaiknya diharapkan saja. Setiap kali seorang rabbi dari
Damaskus, Yerusalem, atau Tiberias, Mesir, Gaza atau Smyrna mampir di Aleppo,
semua orang mengerumuninya untuk mencari tahu apa yang ia ketahui atau apa yang
ia ramalkan. "Dan begitulah, beberapa minggu yang lalu, jenuh mendengarkan begitu banyak
pertentangan pendapat, ayahku memutuskan pergi ke Konstantinopel untuk mencari
pendapat seorang hakim kuno yang seperti kami berasal dari Toledo. Ia adalah
satusatunya orang yang mengetahui kebenaran, menurut ayahku. 'Jika ^ ia
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 053 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk menceritakan padaku waktunya telah tiba, aku akan 7S meninggalkan semuanya
dan menghabiskan seluruh S waktuku dengan berdoa dan bermeditasi; jika ia c
mengatakan padaku waktunya belum tiba, aku akan E kembali pada kehidupan
sehari-hariku." "Tak mungkin membiarkan ayah bepergian menjelajahi jalanan - umurnya telah
lebih dari tujuh puluh tahun dan hampir tak bisa berdiri tegak - maka kuputuskan
biar aku sajalah yang akan pergi dan menemui rabbi di Konstantinopel untuk
menanyakan padanya segala pertanyaan yang ingin dilontarkan ayahku dan kembali
dengan membawa jawabannya.
"Begitulah ceritanya hingga aku ada di karilah ini - sepertimu, karena desas-desus
gila ini. Walau tak satu pun dari kita yang bisa menahan tawa, jauh di dalam
hati, atas kebodohan orang-orang yang mudah ditipu ini."
122 Betapa baiknya Maimoun membandingkan perbuatanku dengan perbuatannya.
Kelakuan kami sama pura-puranya. Ia melakukan perjalanan karena kesalehan, tanpa
mengubah keyakinannya; sementara aku membiarkan diriku dipengaruhi oleh
kebodohan di sekitarku. Tetapi aku tak mengatakan semua itu. Mengapa aku Jiarus
merendahkan diri di mata seseorang yang kuhormati" Dan mengapa pula aku
menekankan perbedaan di antara kami, padahal ia selalu menunjukkan kesamaan
kami" 27 September PERJALANAN HARI ini tak sesulit sebelumnya. Setelah empat hari menyusuri
jalan curam pegunungan Taurus, dengan bagian-bagian jalan yang kerap sempit dan
'berbahaya, kami sampai di dataran tinggi Anatolia. Dan setelah melewati deretan
khan yang tak terawat, dipenuhi para tentara kasar - yang seharusnya melindungi
kami dari para perampok jalanan, tetapi kelihatannya jauh dari menyenangkan,
sehingga kami lebih suka menutup diri di tempat kami berada - kami beruntung tiba
di sebuah penginapan terhormat yang sering menjadi tempat menginap para
pedagang keliling. Penjaga penginapan itu segera melenyapkan sinar kepuasan kami ketika ia
menceritakan pada kami desas-desus yang tiba di sini dari Konya bahwa kota itu
telah diserang wabah penyakit, dan gerbangnya ditutup untuk semua musafir.
Sama mengganggunya dengan semua kabar buruk ini,, mereka mengambil
kesempatan dengan membawaku
123 mendekat pada anggota kelompokku yang lain, yang berkumpul mengelilingiku,
menungguku keputusan apa yang akan kuambil. Beberapa musafir lain telah memilih
berbalik arah, kembali di saat subuh tanpa banyak omong. Perlu diakui, mereka
baru bergabung dengan kami di Tarsus atau paling jauh Alexandretta. Kami, yang datang
dari Gibelet dan sudah lebih dari setengah jalan, tidak bisa langsung menyerah
pada peringatan pertama. Pemandu kafilah menyarankan kami untuk melanjutkan perjalanan sedikit lebih jauh
dan mengubah rute jika keadaan membutuhkannya. Aku masih merasa orang itu
sama menyebalkannya seperti ketika aku pertama melihatnya, tetapi bagiku usulnya
tampak seperti sebuah gagasan yang masuk akal. Maka kami pun pergi, dan karunia
Tuhan bersama kami! software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 054 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk 28 September HARI INI aku mengatakan beberapa hal pada Maimoun yang ia anggap penting,
maka mungkin aku sebaiknya menuliskannya.
Ia telah mengamati bahwa orang-orang saat ini bisa dibagi menjadi mereka yang
percaya bahwa kiamat akan segera terjadi dan mereka yang ragu - ia dan aku berada
di kelompok kedua. Aku menjawab bahwa dalam pendapatku orang-orang juga bisa
dibagi menjadi mereka yang takut pada kiamat dan mereka yang
mengharapkannya - kelompok pertama memikirkan banjir dan bencana, kelompok
kedua memikirkan kebangkitan dan pembebasan.
124 Aku tidak hanya sedang memikirkan ayah temanku itu dan Orang-orang yang Tak
Sabar di Aleppo, tetapi juga memikirkan Marta.
Lalu Maimoun bertanya-tanya apakah orang-orang dalam bahtera Nuh dulu juga
terbagi antara mereka yang menyambut air bah dan mereka yang menghindarinya.
Lalu, kami mulai tertawa, dan terus tertawa lepas sehingga bagal-bagal kami
ketakutan. 29 September DARI WAKTU ke waktu aku membaca beberapa puisi secara acak dari buku karya
,Abu-l-Ala yang kudapat dari penjual buku tua di Maarra tiga atau empat minggu
lalu. Hari ini aku sampai pada baris-baris ini:
Orang-orang menginginkan kemunculan seorang imam Dan berbicara pada
kerumunan yang diam Sebuah ilusi; tiada seorang imam pun selain akal budi Itulah
yang memandu kita siang dan malam.
Aku membacakan secara cepat bagian ini pada Maimoun dan kami saling tersenyum
penuh arti dalam diam. Seorang Kristen dan seorang Yahudi dipandu di sepanjang jalan keraguan oleh
seorang Muslim buta" Tetapi, terdapat lebih banyak cahaya dalam mata rabunnya
dibanding segala yang ada di langit Anatolia.
Dekat Konya, 30 September DESAS-DESUS tentang wabah yang berkecamuk itu
tak bisa disangkal. Kafilah kami harus memutari kota
125 dan mendirikan tenda-tenda di sebelah barat, dekat taman-taman Meram.
Perkemahan itu amat ramai karena banyak terdapat keluarga dari Konya yang
melarikan diri dari wabah dan mencari udara sehat di tengah sungai dan mata air.
Kami tiba menjelang siang, dan terlepas dari keadaan sekitar kami, terasa udara
segar di mana-mana - aku akan mengatakan terdapat semacam hawa liburan di tempat itu,
tetapi itu lebih seperti sebuah tamasya ala kadarnya. Di mana-mana penjual sari
buah aprikot dan minuman anggur manis mendentingkan gelas mereka dengan bergairah,
lalu mencucinya di sumber air. Di setiap sisi terdapat kios-kios yang asap a
makanannya mengundang selera tua dan muda. Tetapi, aku tak tahan ingin
memandang kota yang berdekat-^ an: Aku bisa melihat dinding-dindingnya,
dengan c menara-menara pengintai, serta menebak letak kubah 6 dan menaramenara
tinggi. Di sana uap yang berbeda merebak, menyembunyikan dan
menenggelamkan semuanya. Bau itu tak sampai pada kami, syukurlah. Kami
mengendusnya, dan itu membuat darah kami membeku. Wabah itu; bau kematian.
Aku meletakkan penaku dan membuat tanda salib. Dan kemudian melanjutkan
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 055 downloadfull software full version,

Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk kisahku. Maimoun, yang bergabung dengan rombongan kami untuk makan siang, berbicara
panjang lebar pada kemenakan-kemenakanku, dan sejenak dengan Marta.
Suasananya sedemikian rupa sehingga kami tak mampu menghindari pembicaraan
tentang kiamat, dan kuperhatikan Boumeh tahu segalanya tentang
126 ramalan-ramalan dalam Zohar berkaitan dengan tahun Yahudi 5408, atau tahun 1648
kami. "'Di tahun 408 pada milenium keenam,'" ujarnya mengutip dari ingatan, "'mereka
yang bersemayam di dalam tanah akan bangkit. Mereka disebut anak-anak Heth.'"
"Siapakah mereka?" tanya Habib yang selalu senang menentang keluasan
pengetahuan abangnya dengan ketakacuhannya.
"Itu adalah nama lazim bagi Hittite7 dalam Alkitab. Tetapi yang penting di sini
bukanlah makna sesungguhnya kata Heth, melainkan nilai angkanya dalam bahasa
Yahudi - yakni 408."
Nilai angka! Aku menjadi marah kapanpun aku mendengar gagasan semacam itu
disebut! Alih-alih mencoba memahami pentingnya kata-kata, orang-orang
sezamanku memilih menghitung nilai huruf-huruf yang menyusun kata-kata itu. Dan
mereka memanipulasinya untuk menyesuaikan dengan tujuan mereka sendiri menambahkan, mengurangi, membagi, dan mengalikan. Dan selalu berakhir dengan
sebuah gambaran yang akan menakjubkan, menyenangkan, dan menakutkan mereka.
Maka, pikiran manusia diencerkan, nalar manusia dilemahkan, dan larut dalam
takhayul! Aku tak mengira Maimoun percaya pada omong kosong semacam itu, tetapi sebagian
besar pemeluk agama yang sama dengannya memang percaya, begitu pula sebagian
besar Muslim yang pernah bercakap7Penduduk kuno Anatolia yang kerajaannya
berkembang di sebagian wilayah Asia
Barat pada milenium kedua sebelum Masehi (catatan penyunting).
127 cakap denganku. Bahkan orang-orang bijak, terpelajar, dan tampaknya penuh nalar
membual tentang perkenalan mereka dengan ilmu yang tolol ini.
Aku menyatakan diri dengan sepenuh hati dalam halaman-halaman ini karena dalam
diskusi hari ini aku tak mengatakan apa pun. Aku hanya menatap tak percaya
kepada siapa pun yang menyebutkan "nilai angka". Tetapi, aku berhati-hati untuk tidak
menyela debat itu. Itulah aku. Begitulah aku biasanya, bahkan sejak aku masih
kecil. Ketika sebuah diskusi dilakukan di sekitarku, aku penasaran ingin tahu di mana
itu akan berujung, siapa yang akan mengakui bahwa ia keliru, bagaimana semua orang
yang terlibat menjawab 's atau menghindari sanggahan yang lainnya. Aku mengo
U amati dan menikmati yang kupelajari, dan aku memer-2 hatikan reaksi orang lain
tanpa merasa dipaksa menyata-c kan pendapatku sendiri.
6 Dalam pembicaran tadi siang, ketika aku tergoda
dalam protes diamku oleh beberapa kalimat, hal-hal lain yang dikatakan terasa
menarik atau mengejutkanku. Seperti ketika Boumeh menunjukkan bahwa tepat pada
1648 itulah Kitab Keimanan Seorang Ortodoks Sejati diterbitkan di Moskow,
mengacu tanpa makna ganda pada Tahun Dajal. Tidakkah karena buku itu Evdokim
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 056 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk si peziarah berkunjung ke Gibelet" Dan kunjungannya itu diikuti oleh seluruh
prosesi para pelanggan yang ketakutan melintasi tokoku. Mungkin bisa dikatakan bahwa di
tahun itulah Dajal memasuki hidupku. Ayah Maimoun kerap bercerita padanya
bahwa sesuatu yang penting telah terjadi di tahun 1648, tetapi tiada yang
mengetahui betapa pentingnya hal itu. Ya,
128 aku tidak keberatan mengakui bahwa sesuatu mungkin telah dimulai pada tahun itu.
Bagi orang-orang Yahudi dan para penduduk kota Moskow. Dan juga bagiku dan
hidupku. "Tetapi mengapa sebuah kejadian yang diumumkan pada 1648 harus terjadi pada
1666" Itu misteri yang tak bisa kupahami!" tukasku.
"Begitu pula aku," timpal Maimoun.
"Aku tak melihat misteri apa pun," kata Boumeh dengan ketenangan yang
menyebalkan. Semua orang menunggunya melanjutkan perkataannya dengan napas tertahan. Ia
menunda-nunda waktu, lalu melanjutkan dengan banyak lagak, "Ada jarak delapan
belas tahun antara 1648 dan 1666."
Ia> berhenti. "Lalu?" tanya Habib, dengan mulut penuh manisan aprikot.
"Tidakkah kautahu" Delapan belas - enam tambah enam tambah enam. Tiga langkah
terakhir menuju kiamat."
Lalu terasa kesunyian yang mencekam. Aku tiba-tiba merasa bahwa uap berpenyakit
itu mendekat dan melingkupi kami. Maimoun adalah yang paling terpekur di antara
yang hadir: seakan-akan Boumeh baru saja memecahkan sebuah misteri kuno
baginya. Hatem bergegas bergabung dengan kami, bertanya-tanya apakah
persoalannya: ia hanya menangkap pembicaraan kami sepotong-sepotong.
Akulah yang memecah kesunyian itu.
"Tunggu sebentar, Boumeh!" ujarku. "Itu omong kosong Aku tidak perlu
mengatakan padamu bahwa 129 di masa Yesus dan para muridnya hidup, orang-orang tak menulis angka enam enam
enam seperti yang kau tulis kini dalam aksara Arab: mereka menuliskannya dalam
aksara Romawi. Dan tiga angka enammu tidak masuk akal."
"Bisakah Paman katakan padaku bagaimana mereka menulis 666 di zaman
Romawi?" "Kau tahu betul. Seperti ini."
Aku mengambil sebuah tongkat dan menulis "DCLXVI" di tanah.
Maimoun dan Habib menunduk dan menatap apa yang kutulis. Boumeh berdiri di
tempat tadi aku berdiri, bahkan tanpa memandang kami. Ia hanya bertanya padaku
apakah aku tak melihat sesuatu yang khusus tentang angka yang kutorehkan. Tidak.
"Tidakkah Paman melihat bahwa semua angka Romawi ada di sana, dengan urutan
yang makin menurun jumlahnya, dan masing-masing hanya ada satu angka?"
"Tidak semuanya," tukasku dengan cepat. "Ada satu yang hilang ..."
"Lanjutkan, lanjutkan - Paman memahaminya. Ada satu yang hilang di permulaan.
Angka M - tuliskan! Lalu kita akan mendapatkan 'MDCDCVT. Seribu enam ratus
enam puluh enam. Kini semua angka yang ada telah lengkap. Dan tahun itu juga
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 057 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk telah lengkap. Tiada lagi yang akan ditambahkan."
Lalu ia menjulurkan tangan dan menghapus angka-angka itu seluruhnya, seraya
menggumamkan rumus magis yang ia pelajari.
130 TERKUTUKLAH ANGKA-angka itu dan mereka yang mempergunakannya!
3 Oktober KARENA KAMI sudah meninggalkan wilayah luar kota Konya, para musafir tidak
lagi membicarakan wabah penyakit, melainkan tentang sebuah dongeng bikin
penasaran yang disebarkan oleh pemandu kafilah sendiri yang sejauh ini tak
kuanggap penting untuk ditulis. Jika aku melakukannya saat ini, itu hanya karena
cerita itu memiliki akhir yang mengandung perumpamaan.
Menurut lelaki itu, sebuah kafilah pernah tersesat beberapa tahun silam di jalan
menuju Konstantinopel, dan sejak itu kafilah tersebut telah mengembara dalam
kesengsaraan mengitari Anatolia, sang korban sebuah kutukan. Dari waktu ke waktu
kafilah itu melewati kafilah lainnya, dan para musafir yang kehilangan arah itu
menanyakan jalan, atau kalau tidak melontarkan pertanyaan-pertanyaan lain yang
sangat aneh. Siapa pun yang menjawab sepatah kata saja pertanyaan itu akan
terkena kutukan yang sama pula, dan harus mengembara bersama yang lainnya untuk
selamanya. Mengapa kafilah itu menjadi sasaran kutukan" Kabarnya para musafir di dalam
kafilah itu berkata pada keluarga mereka bahwa mereka akan naik haji ke Mekah,
sementara kenyataannya mereka berencana pergi ke Konstantinopel. Maka, Tuhan
tampaknya menghukum mereka untuk terus mengembara tiada akhir tanpa pernah
mencapai tempat yang dituju.
131 Pemandu kafilah kami menyatakan ia pernah bertemu kafilah hantu itu dua kali,
tetapi tak membiarkan kafilah itu membawa mereka. Tak peduli betapapun para
musafir yang tersesat itu mengelilinginya, tersenyum, menarik lengan bajunya,
dan mencoba mengajaknya bergurau, ia berpura-pura tak melihat mereka. Maka ia
berhasil lolos dan melanjutkan perjalanannya.
Bagaimana kafilah hantu itu bisa dikenali" tanya beberapa orang di antara sekian
banyak teman seperjalanan kami yang gelisah. Tak bisa dikenali, kata pemilik
kafilah kami. Tampak seperti kafilah biasa, penumpangnya juga seperti penumpang biasa,
dan itu sebabnya mengapa begitu banyak orang teperdaya.
Beberapa orang teman kami mengangkat bahu ketika mereka mendengar cerita ini,
sementara yang lainnya tampak takut dan terus mengamati cakrawala untuk
memeriksa bahwa tak ada kafilah yang dicurigai itu di dekat kami.
Aku, tentu saja, termasuk salah satu di antara yang tak percaya pada cerita ini.
Menyaksikan fakta bahwa cerita ini telah menyebar hilir mudik ke sepanjang
kafilah ini selama tiga hari, kurasa tidak layak menceritakan dongeng kasar semacam itu
dalam halaman-halaman ini.
Namun, hari ini di siang hari kami sungguh-sungguh melintasi kafilah lain.
Kami baru saja berhenti dekat sebuah sungai untuk makan siang. Para pelayan dan
para pegawai lainnya sedang sibuk mengumpulkan ranting dan menyalakan api
ketika sebuah kafilah muncul di atas sebuah bukit
132 software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 058 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk yang berdekatan. Dalam beberapa saat kafilah itu nyaris berpapasan dengan kami,
dan sebuah bisikan menyebar di antara anggota rombongan kami, "Itu mereka kafilah hantu itu." Kami semua terpaku. Sebuah bayangan aneh seakan-akan
menenggelamkan wajah kami dan kami berbicara amat lirih, seraya menatap kafilah
yang baru muncul. Mereka seakan-akan melaju cepat dengan tak lazim dalam gumpalan awan dan debu
yang membaur. Ketika mereka telah mendekat, mereka semua turun dan bergegas menuju kami,
mereka tampak senang menemukan sesama manusia dan tempat sejuk. Mereka terus
membungkuk dan tersenyum lebar, dan mengucap salam dalam bahasa Arab, Turki,
Persia, dan Armenia. Orang-orang kami merasa tidak senang, tetapi tak seorang
pun bergerak atau menjawab. "Mengapa kalian tak bicara?" tanya mereka akhirnya.
"Apakah kami telah menyinggung kalian?" Masih tak ada yang bergerak di antara
kami. Yang lain telah berbalik, merasa tersinggung, ketika tiba-tiba pemilik kafilah
kami tertawa nyaring yang segera disaingi oleh tawa lebih nyaring pemilik kafilah
lainnya. "Terkutuklah kau!" ujar yang terakhir, seraya maju dengan tangan terkembang.
"Kau pasti telah menceritakan dongeng tentang kafilah hantu itu lagi! Dan mereka
percaya!" Lalu semua orang bangkit dan memeluk yang lainnya, mengundang mereka makan
bersama sebagai permohonan maaf atas kesalahpahaman itu.
133 INSIDEN ITU adalah satu-satunya topik percakapan kami malam ini. Semua musafir
berpura-pura mereka tak memercayai kisah itu. Namun, kenyataannya, ketika
musafir lain mendekat, kami semua menjadi pucat dan tiada yang berani bicara
pada mereka. 4 Oktober HARI INI aku diceritai dongeng lain, tetapi yang ini tak membuatku tersenyum
simpul. Saat sarapan, seorang lelaki datang menemuiku seraya berteriak dan
melambailambaikan tangannya. Ia berkata kemenakanku telah mempermainkan putrinya
dan ia mengancam akan menyelesaikan persoalan ini dengan pertumpahan darah. Hatem
dan Maimoun mencoba menenangkannya. Dan pemandu kafilah membantu mereka,
walaupun ia pasti sungguh merasa senang melihatku dipermalukan seperti ini.
Aku mencari-cari Habib, tetapi ia lenyap. Aku melihat hal itu sebagai sebuah
pengakuan bersalah dan aku mengutuknya karena telah membuatku berada dalam
situasi seperti ini. Sementara itu, lelaki itu terus berteriak-teriak semakin nyaring, seraya
mengatakan ia akan menyembelih leher si bajingan dan menumpahkan darahnya di muka bumi di
depan seluruh penghuni kafilah untuk menunjukkan pada semua orang bahwa
kehormatannya yang ternoda telah dibersihkan.
Orang-orang makin banyak berkerumun di sekeliling kami. Ini berbeda dengan
pertengkaran di hari lain dengan pemilik kafilah. Kini aku tak bisa menegakkan
kepala, atau meraih kemenangan. Yang
134 kuinginkan hanyalah segera membereskan skandal itu, agar aku bisa menyelesaikan
software

Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 059 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk perjalananku tanpa membahayakan nyawa salah satu anggota rombonganku.
Maka aku merendahkan diri begitu rupa saat mengamati tingkah lelaki itu, menepuk
lengannya, tersenyum, dan berjanji akan memuaskan kemauannya, dan berkata
bahwa kehormatannya akan bersih dari noda seperti sekeping uang emas sultanin.
Aku sebaiknya mengatakan secara selintas bahwa sekeping sultanin bukanlah sebuah
teladan sempurna atas kemurnian: makin kosong harta karun Ottoman, makin rendah
nilai uang emas itu. Biarpun demikian, aku menutupi perbandingan itu dengan
hatihati. Aku ingin lelaki itu mendengar kata "emas" dan menyadari bahwa aku
bersedia membayar harga kehormatannya. Ia terus berteriak-teriak beberapa saat, walaupun
tidak terlalu nyaring, seakan-akan hanya memancarkan gema sisa-sisa omong
besarnya. Lalu aku meraih lengannya dan mengajaknya menyisi. Begitu kami menjauh, aku
kembali meminta maaf dan mengatakan padanya dengan panjang lebar bahwa aku
bersedia membayar ganti rugi.
Ketika aku melakukan tawar menawar yang kotor ini dengannya, Hatem datang dan
menarik lengan bajuku, memohon agar aku tak membiarkan diriku diperdaya.
Melihat ini, lelaki itu melanjutkan ratapannya, dan aku terpaksa berkata kepada
pegawaiku untuk membiarkanku menyelesaikan urusanku dengan caraku sendiri.
Maka aku pun membayarnya. Satu sultanin, dengan tambahan janji untuk
menghukum berat kemenakanku dan mencegahnya merayu gadis muda itu lagi.
135 BARU PADA malam harinya Habib muncul, ditemani oleh Hatem dan musafir lain
yang pernah kulihat bersama mereka. Mereka bertiga meyakinkanku bahwa aku telah
ditipu. Menurut mereka, lelaki yang kuberi uang emas itu bukanlah seorang ayah
yang bersedih, dan gadis yang bersamanya itu bukanlah anak perempuannya sama
sekali, melainkan seorang pelacur yang dikenal baik oleh seluruh kafilah.
Habib mengaku ia tak pernah mengunjungi perempuan itu, tetapi itu dusta - aku
bahkan bertanya-tanya apakah Hatem ikut bersamanya. Tetapi, kurasa mereka bicara
jujur tentang soal lain. Aku memberi mereka masing-masing sebuah pukulan di
telinga. JADI RUPANYA ada bordil berjalan di kafilah ini yang kerap dikunjungi
kemenakanku - dan aku bahkan tak mengetahuinya!
Aku sudah berbisnis selama bertahun-tahun dan aku masih tak bisa membedakan
seorang mucikari dengan seorang ayah yang murka!
Apa gunanya aku meneliti alam semesta ini jika aku tak mampu melihat apa yang
ada di bawah hidungku"
Betapa sialnya dibuat dari lempung yang rapuh!
5 Oktober AKU LEBIH terguncang daripada yang kubayangkan oleh apa yang terjadi kemarin.
Aku merasa lemah dan lelah, serta pusing. Mataku terus-menerus berkabut dan aku
merasa sakit di sekujur tubuh. Barangkali aku menderita mabuk perjalanan
136 lagi. Setiap langkah terasa menyakitkan, dan seluruh perjalanan membuatku makin
lemah. Maafkan aku karena mengeluhkan hal ini.
Orang-orang terdekatku mencoba menghibur dan berdebat denganku, tetapi apa pun
yang mereka katakan atau lakukan lenyap dalam kabut yang kian menebal. Barissoftware version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 060 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk baris ini pun mengabur saat aku menuliskannya dan jemariku menjadi gemetar.
Oh, Tuhan! Scutari, Jumat, 30 Oktober 1665 AKU TIDAK menulis sebaris pun selama dua puluh
empat hari. Benar, aku sempat berada di ambang maut. Kini aku memegang penaku
lagi di sebuah penginapan di Scutari, sehari sebelum kami menyeberangi Selat
Bosphorus dan akhirnya sampai di Konstantinopel.
BARU SETELAH meninggalkan Konya aku memerhatikan adanya gejala awal. Pada
mulanya aku menganggap pusing kepalaku sebagai akibat kelelahan dalam
perjalanan, dan kemudian aku menyalahkan kemarahanku pada kenakalan
kemenakanku, lalu pada kepicikanku sendiri. Tetapi, ketaknyamananku tak
tertahankan dan aku tak menyebutkannya pada teman-teman seperjalananku, atau
bahkan dalam halaman-halaman ini. Dan tiba-tiba suatu hari aku tak mampu
memegang pena dan terpaksa harus memisahkan diri dari yang lainnya dua kali
sehari untuk muntah-muntah.
137 Orang-orangku dan segelintir musafir lain tengah mengelilingiku dan memberiku
penghiburan, ketika pemandu kafilah dan tiga anak buahnya muncul. Lelaki itu
menyatakan bahwa aku terserang wabah, tak kurang. Menurutnya aku pasti tertular
penyakit di suatu tempat di atau dekat Konya, dan memerintahkanku untuk
mengucilkan diri dari yang lain tanpa menunda waktu. Sejak itu aku harus
mengucilkan diri, enam ratus langkah dari teman seperjalanan terdekatku. Jika
aku sembuh, ia akan membawaku kembali. Jika aku harus beristirahat lama, ia tak akan
menungguku, melainkan menyerahkanku pada Tuhan dan terus melanjutkan
perjalanan tanpaku. 3 Marta protes, seperti halnya para kemenakanku,
15 pegawaiku, Maimoun, dan segelintir musafir lain. S Namun, tiada yang bisa
dilakukan. Perdebatan ber-" langsung sekitar setengah jam, tetapi aku tak meng-^
ucapkan sepatah kata pun. Aku merasa jika aku membuka mulut, aku akan lebih
sakit lagi. Maka aku berpura-pura martabatku terluka, walaupun setiap waktu aku
mengucap segala sumpah serapah orang Genoa yang bisa kuingat dan mengharapkan
pemandu kafilah itu mendapat kematian yang menyakitkan!
Aku tetap dalam karantina selama empat hari penuh berikutnya, hingga kami sampai
di Afyonkarahisar, Benteng Candu, sebuah kota kecil dengan nama yang seram dan
dikitari oleh sebuah benteng kuno yang muram. Begitu kami masuk ke sebuah khan
setempat, pemandu kafilah datang menemuiku. Ia mengatakan ia telah keliru, aku
jelas tidak terserang wabah penyakit, ia melihatku telah lebih sehat dan boleh
bergabung 138 kembali dalam kafilah esok pagi. Kemenakanku mulai bertengkar dengannya, tetapi
aku menghentikan mereka. Aku tidak suka melihat seseorang dihambat saat ia
mencoba memperbaiki diri. Segala cercaan yang layak ia terima seharusnya
dilontarkan sebelumnya. Maka aku menjawab dengan sopan dan menerima
ajakannya untuk kembali melakukan perjalanan dengan para musafir lainnya.
Yang tak kukatakan, baik padanya atau pada orang-orangku, adalah bahwa terlepas
dari yang kelihatan, aku sama sekali belum sembuh. Jauh di dalam tubuhku, aku
bisa merasakan semacam demam menyala seperti sebuah tungku. Aku takjub bahwa tak
seorang pun tampak memerhatikan betapa memerahnya wajahku.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 061 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Esok malamnya terasa amat mengerikan. Aku terus gemetar dan berguling dan
terengah-engah sesak napas, dan seprai tempatku berbaring serta baju yang
kupakai basah kuyup oleh keringat. Di antara kepungan suara dan gema yang berdengung
mengitari kepalaku yang berputar, aku bisa mendengar "sang janda" berbisik di
samping ranjangku, "Ia seharusnya tidak pergi besok. Jika ia bepergian lagi
dalam keadaan seperti sekarang, ia akan mati sebelum sampai di Listana."
Listana adalah salah satu nama yang digunakan orang-orang Gibelet untuk menyebut
Istanbul, atau Byzantium, Porte, Constantiniye, dan sebagainya.
Dan sungguh, esok paginya aku tak bisa bangun. Aku mungkin kehabisan tenaga
dalam beberapa hari terakhir, dan tubuhku memerlukan waktu untuk pemulihan.
139 Tetapi, aku masih jauh dari sembuh. Aku hanya memiliki ingatan samar tentang
tiga hari berikutnya. Aku serasa telah amat dekat dengan maut: beberapa sendiku masih
terasa sekaku Lazarus setelah ia dihidupkan kembali. Dalam perjuanganku melawan
penyakit, aku kehilangan beberapa kilogram berat tubuhku, seperti seseorang yang
melemparkan sepotong daging pada seekor binatang liar untuk memuaskan rasa
laparnya. Aku hampir tak bisa menemukan kata-kata untuk mengucapkannya: jiwaku
pasti masih kaku pula. Namun, yang tersisa dalam ingatanku tentang pemberhentian paksa di
Afyonkarahisar tidak membuatku menderita atau gelisah. Aku mungkin telah
ditinggalkan oleh seluruh penumpang kafilah, dan maut ^ mungkin telah melirikkan
matanya yang tamak padaku, g tetapi kapanpun aku membuka mata kulihat Marta c
tengah duduk di sampingku dengan kaki terlipat, seraya j= menatapku dengan
seulas senyum lega. Dan ketika aku kembali memejamkan mataku, tangan kiriku
masih terkulai dalam cengkeraman kedua tangannya - tangan yang satu telapaknya
menekan telapak tanganku, tangan yang lainnya terus merabai jemariku dengan
bahasa tubuh menenangkan dan kesabaran tiada batas.
Marta tidak memanggil seorang tabib atau apoteker - mereka pasti akan lebih
menghabisiku ketimbang demam itu. Marta merawatku hanya dengan
mendampingiku, dengan beberapa teguk air dingin, dan dengan kedua tangannya,
seraya mencegahku melanjutkan perjalananku. Maka aku tetap tinggal, dan selama
tiga hari, seperti yang telah kukatakan, kematian mengintaiku dan aku seakanakan menjadi mangsa 140 yang telah ditakdirkan. Lalu, di hari keempat maut itu pergi, seakan-akan bosan
menanti, atau barangkali dilanda rasa kasihan.
Aku tak ingin memberi kesan bahwa para kemenakan dan pegawaiku
mengabaikanku. Hatem tak pernah jauh, dan di antara waktu keluyuran mereka di
kota, kedua pemuda itu akan datang dan bertanya bagaimana keadaanku, tampak
cemas dan sedih: kau tak bisa mengharap terlalu banyak dari mereka saat seumur
itu. Semoga Tuhan menyelamatkan mereka, aku tidak menyalahkan mereka atas apa pun,
kecuali karena telah menyeretku dalam perjalanan ini. Tetapi Marta-lah yang
sungguh layak diberi ucapan terima kasih, walaupun terima kasih bukanlah kata
yang tepat, dan bagiku menganggap ucapan itu sudah cukup adalah sikap yang sangat tak
tahu terima kasih. Sesuatu yang menyebabkan air mata menetes tak bisa dilunasi
hanya dengan air garam. software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 062 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Aku masih tak yakin seberapa parah beberapa hari itu telah mengguncangku. Bagi
lelaki manapun, akhir dunia adalah mula-mula akhir bagi dirinya, dan akhir
riwayatku tiba-tiba saja tampak begitu dekat. Tanpa menungggu tahun yang
ditakdirkan itu pun aku telah dalam perjalanan untuk enyah dari dunia ini ketika
sepasang tangan menahanku. Dua tangan, seraut wajah, sekeping hati - sekeping hati
yang kutahu mampu bertahan dari cinta serta merta dan pemberontakan keras
kepala, tetapi mungkin tak mampu menahan sebuah kelembutan yang kuat dan sempurna.
Sejak saat kami menemukan diri tidur sekasur seperti suami istri, kurasa malam
itu aku berhasil menyamarkan 141 hasratku ketika gairahku bangkit dan menganggap semua itu wajar saja, bahkan
meski aku menyesalinya esok paginya. Tetapi, kini aku percaya bahwa kenyataannya
Marta jauh melebihi seorang istri bagiku ketimbang yang kelihatan, dan jika tiba
saatnya aku bersatu dengannya, itu bukan karena aku iseng atau sedang mabuk,
atau karena aku tengah dikuasai nafsu - itu akan menjadi sebuah percintaan sepenuh
hati yang pantas terjadi. Dan ketika hari itu tiba, entah Marta telah terbebas dari
dari sumpah yang pernah menyatukannya dengan seorang suami atau tidak.
TETAPI SAAT itu belum tiba. Aku yakin dia meng-a harapkannya sepertiku, tetapi
peristiwa itu belum juga hadir. Jika saja kami masih dalam perjalanan ke Tarsus
^ dan menginap di rumah sepupu Maimoun, kami pasti o akan bersatu tubuh dan
jiwa. Tetapi, apa gunanya E memandang masa lalu" Aku di sini, hampir berada di
gerbang Konstantinopel, masih bernyawa, dan Marta tak jauh dariku. Cinta
membutuhkan kesabaran, seperti halnya hasrat berahi. Itukah pelajaran yang
kudapat dari Marta di Afyonkarahisar"
SEMINGGU TELAH berlalu saat kami berangkat lagi, bergabung dengan sebuah
kafilah dari Damaskus yang di dalamnya secara kebetulan terdapat dua orang yang
kukenal - seorang penjual parfum dan seorang pendeta. Kami beristirahat sehari di
Kutahya dan kemudian di Izmit, dan sampai di Scutari siang hari ini. Beberapa
teman seperjalanan kami memutuskan untuk bergegas dan langsung naik kapal, tetapi aku
memilih 142 berhati-hati dan memberi diriku waktu untuk tidur siang demi pemulihan tubuhku,
agar lebih siap menghadapi tahap akhir perjalanan kami besok, hari Sabtu. Kami
telah menempuh perjalanan selama lima puluh empat hari sejak meninggalkan
Aleppo - melebihi waktu empat puluh hari yang kami perkirakan: berarti sudah enam


Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

puluh sembilan hari sejak awal kebe-rangkatan kami dari Gibelet. Aku hanya
berharap Marmontel belum kembali ke Prancis dengan membawa Nama yang
Keseratus bersamanya! Konstantinopel, 31 Oktober 1665 HARI INI Marta telah berhenti menjadi "istriku."
Sejak sekarang dan seterusnya, yang kelihatan sesuai dengan kenyataan, hingga
tiba waktunya ketika kenyataan sesuai dengan yang kelihatan.
Ini bukan karena aku memutuskan untuk mengakhiri kebingungan yang telah
berlangsung selama dua bulan, setelah merenung dengan getir, dan menjadi makin
lekat padaku di setiap perhentian. Tetapi, hari ini hal-hal terjadi sedemikian
rupa sehingga untuk menjaga sandiwara itu aku harus menipu semua orang dengan cara
yang paling kurang ajar. software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 063 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk SETELAH KAMI menyeberangi selat, dalam kerumunan orang dan binatang yang
membuatku mengira perahu itu akan tenggelam, aku mencari sebuah penginapan
yang dijaga seorang Genoa bernama Barinelli tempat ayahku dan aku menginap saat
kami berkunjung ke Konstantinopel dua puluh empat tahun silam. Barinelli sudah
meninggal saat ini, dan tempat itu bukan lagi
143 sebuah penginapan, tetapi masih menjadi milik keluarga itu. Kini seorang cucu
bekas penjaga penginapan itu hidup di sana dengan seorang pelayan perempuan yang
kulihat sekilas dari kejauhan.
Ketika aku mengunjungi Barinelli muda dan mengatakan padanya namaku, ia
berbicara dengan menyentuh tentang para leluhur keluarga Embriaco yang jaya dan
berkeras agar kami tinggal dengannya. Lalu ia bertanya padaku siapa sajakah
temantemanku, dan aku menjawab tanpa terlalu ragu bahwa aku bepergian dengan dua
kemenakanku, seorang pegawaiku yang berada di luar menjaga bagal-bagal kami,
dan seorang perempuan terhormat dari Gibelet, seorang janda yang datang ke
Konstantinopel untuk mendapatkan surat resmi dan melakukan perjalanan di bawah
perlindungan kami. Aku tidak menyangkal hal ini membuatku merasa sakit, tetapi aku tak bisa
mengatakan hal lain. Perjalanan terkadang memunculkan cerita, seperti tidur
mendatangkan mimpi. Selama kau bersikap lurus ketika kau kembali seperti semula
.... Bagiku kebangkitan telah datang di Konstantinopel. Besok, di hari Minggu, aku
akan mengenakan pakaian resmi dan berkunjung ke kedutaan Prancis, atau mungkin ke
gereja kedutaan, dengan harapan menemukan Chevalier de Marmontel. Kuharap ia
tidak terlalu marah padaku karena memasang harga sangat tinggi untuk buku
Mazandarani itu. Jika diperlukan, aku akan mengurangi harga buku itu agar
diizinkan membuat salinannya, walaupun tak diragukan lagi, untuk membujuknya aku harus
menggunakan seluruh 144 muslihatku sebagai seorang Genoa, seorang pedagang yang gigih, dan seorang warga
Levant. Aku sebaiknya menemuinya sendirian - aku tidak terlalu yakin dengan
kemenakankemenakanku. Sepatah saja kata kasar, atau sikap kurang ajar, atau
tanda tak sabar, maka Marmontel yang berwatak tinggi hati itu akan langsung enyah untuk
selamanya. 1 November TUHAN, BAGAIMANA aku harus memulai ceritaku mengenai kejadian hari ini"
Haruskah aku mulai dari awal" Aku terbangun dengan geragapan dan segera pergi
menghadiri misa di kedutaan, di kawasan Pera.
Atau dari akhir" Kami telah menempuh perjalanan panjang ini, jauh-jauh dari
Gibelet ke Konstantinopel, dengan tangan hampa.
GEREJA ITU ramai. Sebuah keramaian yang muram. Para perempuan berpakaian
serba hitam; bisikan perkabungan. Dengan sia-sia aku mencari-cari Chevalier de
Marmontel atau wajah lain yang kukenal. Aku bergegas masuk saat ibadah baru saja
akan dimulai dan mendudukkan diri di belakang, di barisan terakhir para jemaat.
Merasakan betapa menyedihkan suasananya, aku menatap penuh tanya pada tetangga
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 064 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk terdekatku, tetapi ia dengan taat mengabaikan kehadiranku. Pasti bukan hanya
karena hari itu adalah Hari Para Santo8 - barang8Hari suci umat Nasrani yang jatuh pada 1
November sebagai peringatan terhadap
para santo - orang-orang suci (catatan penyunting).
145 kali memang ada perkabungan yang baru terjadi, ke-matian orang terkemuka. Aku
terus menduga-duga. Aku tahu bahwa duta besar sebelumnya, Monsieur de la Haye,
telah di ambang maut selama bertahun-tahun. Setelah lima bulan dipenjarakan di
Kastil Tujuh Menara atas perintah Sultan, ia dilepaskan dengan menderita
penyakit dan begitu lemah sehingga desas-desus mengenai kematiannya telah menyebar
beberapa kali. Pasti itu yang terjadi, kupikir. Dan karena duta besar yang baru
tak lain adalah putra bekas duta besar itu, tak mengejutkan jika tampak ungkapan
belasungkawa sedemikian dalam di sekelilingku.
Pastor yang bertugas, seorang pastor Fransiskan, memulai khotbah pemakamannya
dengan membicarakan seseorang dari keturunan bangsawan, seorang pelayan raja
yang setia dan dipercayai tugas paling suci, dan ketika ia mengatakan
perumpamaan yang mengacu pada bahaya yang bisa terjadi pada mereka yang melakukan tugas
terhormat di negeri-negeri kaum yang tak beriman, aku tak ragu lagi. Hubungan
antara Prancis dan Sublime Porte9 tak pernah sesengit saat ini - begitu parahnya
sehingga duta besar yang baru, walaupun telah ditunjuk sejak empat tahun silam,
masih belum melaksanakan tugas-tugasnya karena takut menjadi sasaran kejengkelan
yang sama seperti ayahnya.
'Sebutan dalam bahasa Prancis untuk istana Kesultanan Uts-maniyah yang terletak
di Konstantinopel atau Istanbul. Secara harfiah berarti "Gerbang Tinggi" terjemahan
dari bahasa Turki Babiali, mengacu pada gerbang istana tempat keadilan
diputuskan oleh Sultan (catatan penyunting).
146 Setiap kata dalam khotbah itu menguatkan dugaanku, hingga akhirnya setelah
khotbah panjang itu, nama sang mendiang benar-benar disebutkan.
Aku sedemikian terkejut dan berseru kaget sehingga semua wajah menoleh padaku,
sebuah bisikan menjalar di antara jemaat, dan pendeta itu sendiri berhenti
Pendekar Gagak Cemani 1 Pendekar Gila 49 Misteri Dendam Berdarah Si Penakluk Dewa Iblis 2

Cari Blog Ini