Ceritasilat Novel Online

Malaikat Keadilan 4

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon Bagian 4


Jennifer telah membawa pula saksi-saksi tokohnya sendiri,
untuk memberikan kesaksian tentang jasa-jasa baik yang telah
diberikan Lorretta Marshal sebagai seorang guru, bahwa dia
pergi ke gereja secara teratur, dan bahwa dia adalah seorang
ibu yang baik; namun semuanya itu tidak memberikan
pengaruh dibanding dengan banyaknya jumlah pacar Lorretta
Marshal . Jennifer berharap agar bisa mendapatkan simpati
dari juri dan membesar-besarkan nasib buruk seorang wanita
muda yang telah dikhianati oleh seorang hidung belang yang
kaya dan kemudian ditinggalkan setelah hamil. Namun sidang
tidak demikian jalannya. Curtis Randal III duduk di meja tertuduh. Dia seolah-olah
merupakan orang pilihan dari seorang sutradara. Dia seorang
188 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
laki-laki yang masih kelihatan bergaya dalam umurnya yang
sudah mendekati enam puluh tahun, dengan rambut yang
sudah banyak beruban, raut muka yang teratur, dan kulitnya
berwarna coklat karena sengatan matahari. Dia keturunan
keluarga yang berlatar belakang orang-orang terkenal dalam
masyarakat, menjadi anggota perkumpulan-perkumpulan yang
baik, kaya dan berhasil. Jennifer bisa merasakan seolah-olah
anggota-anggota juri yang wanita membuka pakaian laki laki
itu dalam hati mereka. Pasti, pikir Jennifer. Mereka berpikir bahwa merekalah yang
pantas tidur bersama pangeran menarik itu, dan bukan wanita
jelek yang duduk dalam ruang sidang dengan memangku bayi
berumur sepuluh bulan itu.
Malangnya lagi bagi Lorretta Marshal , anak itu samasekali
tidak ada kesamaan dengan ayahnya. Bahkan sebenarnya
tidak pula dengan ibunya. Bisa saja dia bayi orang lain.
Seolah-olah membaca pikiran Jennifer itu, Roger Davis
berkata pada juri, "Itu mereka duduk, Tuan-tuan dan Nyonyanyonya, ibu dan anak. Ya. Tapi anak siapa" Anda telah melihat
Tertuduh. Saya mau menantang siapa saja dalam ruang
sidang inil yang bisa menunjukkan satu saja kesamaan antara
Tertuduh dengan bayi ini. Bila klien saya adalah ayah anak ini,
pasti ada suatu tanda sekecil apa pun sesuatu di mata
mereka, atau di hidung, atau dagu. Mana persamaan itu" Tak
ada bukan" Dan alasannya sederhana sekali. Tertuduh bukan
ayah anak ini. Tidak, saya kuatir sekali bahwa yang sedang
kita hadapi sekarang adalah suatu contoh klasik dari seorang
perempuan liar yang ceroboh, yang menjadi hamil, lalu
melihat-lihat pacarnya yang mana yang kira-kira bisa
membiayai hidupnya."
Suaranya menjadi halus. "Yah, tak seorang pun di antara
kita di sini boleh menudingnya. Apa yang ingin dilakukan
Loretta Marshal dalam kehidupan pribadinya adalah
urusannya sendiri. Kenyataan bahwa dia adalah seorang guru,
189 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan dengan demikian bisa mempengaruhi pikiran anak-anak
kecil, yah, itu pun bukan hak saya untuk memutuskannya.
Saya berdiri di sini bukan hendak berceramah tentang moral;
saya di sini sekedar melindungi kepentingan-kepentingan
seorang pria yang tak bersalah".
Jennifer memperhatikan para anggota juri, dan hatinya
luruh melihat bahwa semuanya berada di pihak Curtis Randal .
Jennifer tetap percaya pada Lorretta Marshal . Kalau saja bayi
itu serupa dengan ayahnya! Roger Davis memang benar.
Sama sekali tak ada persamaannya. Dan Davis telah berusaha
agar juri menyadari hal itu.
Jennifer memanggil Curtis Randal ke mimbar. Dia tahu
inilah satu-satunya kesempatan untuk memperbaiki kerusakan
yang telah terjadi, kesempatannya yang terakhir untuk
memutar balikkan persoalan. Diperhatikannya sebentar lakilaki di kursi saksi itu. "Pernahkah Anda menikah, Tuan Randal ?"
"Pernah. Istri saya meninggal dalam suatu kebakaran."
Kata-kata itu dengan sendirinya menimbulkan reaksi berupa
simpati di kalangan juri.
Sialan! Jennifer cepat-cepat melanjutkan. "Apakah Anda tak
pernah menikah lagi?"
"Tidak. Saya terlalu mencintai istri saya, dan saya...."
"Apakah Anda dan istri Anda mempunyai anak?"
"Tidak. Malangnya dia tak bisa mendapatkannya."
Jennifer menunjuk pada bayi itu. "Kalau begitu apakah
Melanie satu-satunya...."
"Keberatan!" "Keberatan dibenarkan. Pembela dari Penggugat
seharusnya tahu itu."
190 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Maaf, Yang Mulia. Pertanyaan itu terluncur ke luar."
Jennifer berbalik lagi pada Curtis Randal . "Apakah Anda suka
pada anak-anak?" "Ya, suka sekali."
"Anda adalah ketua dewan direksi dalam perusahaan
Anda sendiri bukan, Tuan Randal ?"
"Benar." "Tak pernahkah Anda berharap untuk mempunyai seorang
anak laki-laki yang akan melanjutkan nama Anda?"
"Saya rasa semua laki-laki menginginkannya."
"Jadi, seandainya Melanie dilahirkan sebagai anak laki-laki
dan bukan...." "Keberatan!" "Keberatan dibenarkan." Hakim menoleh pada Jennifer.
"Nona Parker, saya harap Anda tidak berbuat begitu lagi."
"Maaf, Yang Mulia." Jennifer berbalik kembali pada Curtis Randal . "Tuan Randal , apakah Anda biasa mengambil wanita-wanita yang tidak Anda kenal, lalu membawanya ke hotel?"
Dengan gugup Curtis Randal menjilatkan lidahnya ke bibir
bawahnya. "Tidak."
"Tidakkah Anda mula-mula bertemu dengan Lorretta
Marshal di sebuah bar, lalu membawanya ke sebuah kamar di
hotel?" Lidah laki-laki itu menjilat bibirnya lagi. "Benar.... tapi itu hanya.... kebutuhan seks saja."
Jennifer membelalak padanya. "Anda mengatakan itu
hanya 'kebutuhan seks saja', seolah-olah Anda merasa bahwa
seks itu sesuatu yang kotor."
"Tidak." Lidahnya terulur lagi.
191 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer memperhatikan gerak itu, dia terpesona melihat
lidah itu bergerak-gerak menjilati bibirnya Tiba-tiba pikirannya
dipenuhi oleh suatu harapan yang masih samar. Kini dia tahu
apa yang harus dilakukannya. Dia harus menanyai orang itu
terus-menerus. Namun dia harus berhati-hati supaya juri tidak
sampai bersikap memusuhinya.
"Berapa banyak wanita yang pernah Anda ajak pergi dari
bar?" Roger Davis melompat bangkit. "Tak ada hubungannya,
Yang Mulia. Dan saya berkeberatan dengan pertanyaanpertanyaan semacam itu. Hanya Lorretta Marshal -lah satusatunya wanita yang terlibat dalam perkara ini. Kita sudah
tahu bahwa Tertuduh memang sudah mengadakan hubungan
suami-istri dengan wanita itu. Kecuali itu, kehidupan
pribadinya tak ada hubungannya dalam ruang sidang ini."
"Saya tidak sependapat, Yang Mulia. Bila Tertuduh adalah
semacam laki-laki yang...."
"Keberatan dibenarkan. Harap hentikan cara bertanya yang
begitu, Nona Parker."
Jennifer mengangkat bahunya. "Baik, Yang Mulia." Dia
berpaling lagi pada Curtis Randal . "Mari kita ingat kembali
malam hari Anda mengajak Lorretta Marshal pergi dari bar.
Bagaimana bar itu?" "Saya.... saya tak ingat. Saya belum pernah ke sana
sebelum itu." "Bar itu adalah bar yang biasanya didatangi oleh orangorang seorang diri, bukan?"
"Saya tak tahu."
"Nah, supaya Anda tahu, Bar The Play Pen itu sejak dulu
adalah bar untuk orang-orang seorang diri. Tempat itu
terkenal menjadi tempat jemputan wanita-wanita, suatu
tempat pertemuan antara laki-laki dan wanita untuk kemudian
192 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pergi tidur bersama. Bukankah untuk itu Anda pergi ke sana,
Tuan Randal ?" Curtis Randal mulai menjilat bibirnya lagi. "Mung....
mungkin begitu. Saya tak ingat."
"Anda tak ingat?" Suara Jennifer bernada mengejek.
"Ingatkah Anda tanggal pertemuan Anda yang pertama
dengan Lorretta Marshal di bar itu?"
"Tidak, saya tak ingat. Tak pasti."
"Kalau begitu biar saya ingatkan Anda."
Jennifer berjalan ke meja penggugat dan mulai melihatlihat beberapa surat-surat. Dituliskannya sehelai surat pendek
seolah-olah dia sedang menyalin suatu tanggal, lalu
diberikannya pada Ken Bailey. Laki-laki itu membacanya
dengan teliti, wajahnya menunjukkan keheranan.
Jennifer berjalan kembali ke meja saksi. "Waktu itu tanggal
sepuluh Januari, Tuan Randal ."
Dari sudut matanya, Jennifer melihat Ken Bailey
meninggalkan ruang sidang.
"Saya rasa, mungkin. Seperti saya katakan, saya tidak
ingat." Selama lima belas menit berikutnya, Jennifer terus
menanyai Curtis Randal . Tanya-jawab itu berjalan lancar,
namun tak gencar, dan Roger Davis tidak menyela karena dia
melihat bahwa Jennifer tidak mendapatkan perhatian para juri,
yang mulai tampak bosan. Jennifer bercakap terus sambil mengawasi Ken Bailey dari
sudut matanya. Di tengah-tengah suatu pertanyaan, Jennifer
melihat Ken bergegas masuk ke ruang sidang dengan
membawa sebuah bungkusan kecil.
Jennifer mengalihkan pandangannya pada hakim. "Yang
Mulia, bolehkah saya minta istirahat lima belas menit?"
193 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hakim melihat pada jam di dinding. "Karena sekarang
sudah hampir waktu makan siang, sidang ditunda sampai jam
setengah dua." Pukul setengah dua sidang mulai berjalan lagi Jenntfer
menyuruh Lorretta Marshal pindah duduk ke tempat yang
lebih dekat dengan tempat juri dengan bayi di pangkuannya.
Hakim berkata, "Tuan Randal , Anda masih dalam keadaan
di bawah sumpah. Anda tidak akan disumpah lagi. Silakan
mengambil tempat di mimbar."
Jennifer memperhatikan Curtis Randal yang duduk di
mimbar saksi. Dia berjalan mendekatinya dan bertanya,
"Berapa orang anak Anda yang tak sah?"
Roger Davis bangkit. "Keberatan! Ini keterlaluan, Yang
Mulia. Saya tak mau klien sava dijadikan bahan penghinaan."
Hakim berkata, "Keberatan dibenarkan" Dia menoleh pada
Jennifer. "Nona Parker, Anda sudah saya peringati...."
"Maaf, Yang Mulia," kata Jennifer dengan kesal. Ia
memandang pada Curtis Randal , dan melihat bahwa dia telah
berhasil mendapatkan apa yang diingininya. Dia sedang
menjilat-jilat bibirnya dengan gugup. Jennifer menoleh ke
Lorretta Marshal dan bayinya. Bayi itu sedang menjilati
bibirnya pula. Jennifer berjalan perlahan-lahan ke arah bayi
itu, lalu berdiri lama-lama di depannya untuk memusatkan
perhatian juri ke arah itu.
"Lihatlah anak itu," kata Jennifer dengan suara halus.
Mereka semua menatap ke Melanie kecil, yang sedang
menjilat-jilatkan lidahnya yang dadu ke bibirnya.
Jennifer berbalik lalu berjalan kembali ke mimbar saksi.
"Dan lihat pula laki-laki ini."
Dua belas pasang mata terpusat pada Curtis Randal . Lakilaki itu duduk sambil menjilati bibir bawahnya, dan tiba-tiba
194 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tak ada lagi yang dapat menyangkal persamaan antara
keduanya. Terlupakanlah kenyataan bahwa Lorretta Marshal
telah ditiduri oleh belasan laki-laki lain. Orang lupa akan
kenyataan bahwa Curtis Randal itu bagaikan tonggak lambang
kesempurnaan dalam masyarakat.
"Inilah laki-laki," kata Jennifer dengan suara murung, "yang mempunyai kedudukan dan harta. Seorang laki-laki yang
terpandang. Hanya satu pertanyaan yang akan saya tanyakan:
laki-laki macam apakah yang tak mau mengakui anaknya
sendiri?" Kurang dari satu jam juri keluar untuk bermusyawarah.
Mereka kembali dengan keputusan yang menguntungkan
pihak penggugat. Lorretta Marshal akan menerima dua ratus
ribu dolar tunai, dan dua ribu dolar sebulan untuk
pemeliharaan anaknya. Setelah keputusan itu dijatuhkan, Roger Davis berjalan
dengan gontai mendapatkan Jennifer mukanya merah
karena marah. "Apa yang telah Anda perbuat dengan bayi
itu?" "Apa maksud Anda?"
Roger Davis ragu-ragu, dia jadi tak yakin akan dirinya.
"Soal bibir itu. Itulah yang membuat juri memihak Anda, cara
bayi itu menjilat-jilat bibirnya itu. Bisakah Anda
menjelaskannya?" "Sebenarnya," kata Jennifer dengan anggun, "bisa saja.
Itulah yang disebut sifat keturunan." Dan dia pergi.
Jennifer dan Ken Bailey membuang botol bekas sirup dalam
perjalanan mereka pulang ke kantor
Boleh dikatakan sejak semula Adam Warner sudah tahu
bahwa perkawinannya dengan Mary Beth merupakan suatu
kekeliruan. Dia telah bertindak tanpa pertimbangan dan
bercita-cita terlalu muluk mencoba melindungi seorang gadis
195 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang kelihatannya sangat menderita dan sangat peka
terhadap segala kejahatan di dunia.
Adam mau mengorbankan apa saja asalkan tidak menyakiti
Mary Beth, tetapi cintanya pada Jennifer sangat mendalam.
Dia membutuhkan seseorang yang dapat diajak berbicara, dan


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pilihannya jatuh pada Stewart Needham. Stewart selalu
bersikap penuh perhatian padanya. Dia akan mengerti
kedudukan Adam. Ternyata bahwa pertemuan dengan Stewart sangat lain
sifatnya daripada yang direncanakan Adam. Waktu Adam
memasuki kantor Stewart Needham, pria itu berkata, "Tepat
sekali saatnya. Aku baru saja selesai berbicara melalui telepon
dengan panitia pemilihan. Mereka akan meminta dengan resmi
padamu supaya bersedia berkampanye untuk keanggotaan
Senat Amerika Serikat. Kau akan mendapat dukungan penuh
dari partai." "Aku.... bagus sekali," kata Adam.
"Banyak yang harus kita kerjakan, Sahabat. Kita harus
mulai mengatur beberapa hal. Aku akan membentuk suatu
panitia pengumpulan dana. Kurasa kita harus mulai dari
situ...." Selama dua jam mereka membahas rencana-rencana untuk
kampanyenya. Setelah mereka selesai, Adam berkata, "Stewart, ada
sesuatu yang bersifat pribadi yang ingin kubicarakan
denganmu." "Sayang, aku sudah terlambat untuk menemui seorang
klien, Adam." Dan Adam tiba-tiba punya perasaan bahwa Stewart
Needham sudah tahu sejak semula apa yang ada dalam
pikiran Adam. * 196 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Adam berjanji untuk bertemu dan makan siang bersama Jennifer di sebuah restoran perusahaan susu di West Side.
Jennifer sedang menunggunya di kamar kecil di belakang.
Adam masuk dengan penuh semangat, dan melihat air mukanya, Jennifer tahu bahwa sesuatu telah terjadi.
"Ada berita untukmu," kata Adam. "Aku diminta berkampanye untuk menjadi anggota Senat Amerika Serikat."
"Waduh, Adam!" Jennifer tiba-tiba merasa sangat berdebar.
"Hebat sekali! Kau akan menjadi senator yang jempolan."
"Persaingannya akan berat sekali. New York ini, negara bagian yang keras."
"Tidak apa-apa. Tak seorang pun bisa mengalahkan kau."
Dan Jennifer yakin bahwa itu benar. Adam cerdas dan penuh keberanian, dia mau memperjuangkan pendiriannya. Jennifer merasa bahwa dia pun pernah berjuang keras.
Jennifer menggenggam tangan Adam, dan berkata! dengan hangat, "Aku bangga sekali padamu, Sayang."
"Tenang, aku belum lagi terpilih. Kau tentu pernah mendengar tentang permainan kotor yang biasa dipakai orang dalam usaha itu."
"Itu tak ada hubungannya dengan rasa banggaku terhadapmu. Aku cinta sekali padamu, Adam."
"Aku juga cinta padamu."
Adam ingin menceritakan pada Jennifer tentang rencananya yang hampir terlaksana untuk membicarakan soal mereka dengan Stewart Needham, tetapi dia mengurungkan niatnya itu. Biarlah nanti saja sampai dia selesai membereskannya.
"Kapan kau akan mulai berkampanye?"
197 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mereka minta agar aku segera mengumumkan bahwa aku
akan mencalonkan diri. Aku harus mendapatkan dukungan
penuh dari partai." "Bagus sekali."
Ada sesuatu yang tidak bagus yang mengganggu pikiran
Jennifer. Sesuatu yang tak mau dia mengucapkannya, tapi dia
tahu bahwa cepat atau lambat dia akan harus
menghadapinya. Dia ingin agar Adam menang, tetapi
kampanye untuk keanggotaan senat itu akan merupakan
pedang yang beracun, yang mengancam dirinya. Bila Adam
menang, dia akan kehilangan kekasihnya itu. Dia harus
berkampanye dengan nama yang bersih, dan tidak akan ada
lagi peluang dalam hidupnya untuk berbuat sesuatu yang bisa
mengancam nama baiknya. Dia seorang pria yang beristri, dan
kalau sampai diketahui umum bahwa dia mempunyai kekasih
gelap, itu akan merupakan bunuh diri dalam politik.
Malam itu pertama kalinya sejak dia jatuh cinta pada Adam,
Jennifer tak bisa tidur. Dia tak tidur sampai subuh, berjuang
melawan hantu-hantu malam.
Cynthia berkata, "Ada telepon menunggu Anda. Dari
makhluk penghuni Mars dulu itu lagi."
Jennifer menatapnya tanpa mengerti.
"Maksud saya, orang yang bercerita tentang rumah sakit
gila itu." Jennifer sudah lupa sama sekali pada laki-laki itu. Agaknya
dia benar-benar memerlukan bantuan seorang dokter ahli
penyakit jiwa. "Katakan supaya dia...." Dia mendesah. "Sudah, biarlah.
Biar aku sendiri yang mengatakannya."
Diangkatnya gagang telepon. "Jennifer Parker."
198 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suara yang sudah dikenalnya, berkata, "Adakah Anda
selidiki tentang informasi yang saya berikan dulu?"
"Saya belum sempat." Dia ingat bahwa catatan yang telah
dibuatnya dulu sudah dibuangnya. "Saya ingin membantu
Anda. Dapatkah Anda menyebutkan nama Anda?"
"Tak bisa," bisik laki-laki itu. "Orang-orang itu akan mengejar saya juga. Tolong selidiki saja. Helen Cooper. Long
Island." "Saya bisa memberi tahu Anda seorang dokter yang...."
Hubungan terputus. Jennifer masih tetap duduk sebentar, berpikir, lalu meminta
Ken Bailey datang ke kamar kerjanya.
"Ada apa, Bos?"
"Kurasa... tak apa-apa. Aku beberapa kali menerima
telepon aneh dari seseorang yang tak mau menyebutkan
namanya. Maukah kau menolong mencari tahu tentang
seorang wanita yang bernamai Helen Cooper" Katanya dia
memiliki sebidang tanah yang luas di Long Island."
"Di mana dia sekarang?"
"Kalau tidak di suatu rumah sakit jiwa, ya di Planet Mars."
Dua jam kemudian, Ken Bailey masuk kembali dan
mengejutkan Jennifer karena mengatakan, "Penghuni Planet
Mars-mu itu sudah mendarat. Memang ada seseorang yang
bernama Helen Cooper yang dikurung di Rumah Sakit Jiwa
The Heathers di Westchester."
"Yakinkah kau?" tanya Jennifer.
Ken Bailey tampak tersinggung.
"Bukan itu maksudku," kata Jennifer cepat-cepat.
199 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ken adalah seorang detektif paling ulung yang pernah
dikenalnya. Dia tak pernah mengatakan sesuatu bila dia belum
meyakininya, dan dia tidak pernah salah dalam menyatakan
pendapatnya. "Apa urusan kita dengan wanita itu?" tanya Ken.
"Ada orang yang berpikir bahwa dia dipaksa masuk ke
rumah sakit jiwa itu. Kuminta kau mau meneliti latar
belakangnya. Aku ingin tahu tentang keluarganya."
Informasi itu sudah ada di meja Jennifer esok paginya.
Helen Cooper adalah janda seorang bangsawan yang telah
diwarisi kekayaan besar senilai empat juta dolar oleh
almarhum suaminya. Putrinya menikah dengan pengawas
bangunan tempat mereka tinggal, dan enam bulan setelah
pernikahan itu, kedua mempelai itu pergi ke pengadilan untuk
meminta agar ibu itu dinyatakan tak waras, dan supaya tanah
miliknya dinyatakan berada di bawah pengawasan mereka.
Mereka telah mendapatkan tiga orang dokter ahli penyakit
jiwa yang membuktikan ketidakwarasan Helen Cooper, dan
pengadilan lalu memerintahkan agar dia dimasukkan ke rumah
sakit jiwa. Setelah Jennifer selesai membaca laporan itu dia
mengangkat kepalanya memandang Keh Bailey. "Seluruhnya
kedengaran kurang beres, ya?"
"Bukan hanya tak beres! Itu semua bohong belaka. Apa
yang akan kaulakukan?"
Itu suatu pertanyaan yang sulit. Jennifer tak tahu siapa
yang akan menjadi kliennya. Bila keluarga Nyonya Cooper
sudah mengusahakan supaya dia dikurung, mereka pasti tidak
akan menyambut baik campur tangan Jennifer, dan karena
wanita itu sendiri telah dinyatakan tak waras, dia tentu tak
berhak meminta bantuan hukum dari Jennifer. Sungguh
menarik persoalan itu. Satu hal yang sudah diketahui Jennifer
dengan pasti: ada atau tak ada klien, dia tidak akan tinggal
200 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diam dan melihat seseorang dimasukkan ke rumah sakit jiwa
dengan paksa. "Aku akan mengunjungi Nyonya Cooper." Jennifer
memutuskan. Rumah Sakit Jiwa Heather terletak di Westchester di suatu
daerah kehutanan yang luas. Seluruh tanah yang
mengelilinginya dipagari, dan satu-satunya jalan masuk adalah
melalui pintu gerbang yang dikawal. Jennifer belum siap untuk
memberitahukan pada keluarga itu apa yang dilakukannya,
maka dia menelepon ke sana kemari mencari seorang kenalan
yang ada hubungannya dengan rumah sakit itu. Kenalannya
itulah yang mengatur kunjungannya pada Nyonya Cooper.
Pemimpin rumah sakit itu, Nyonya Franklin, adalah seorang
wanita yang berhati keras dan berwajah keras pula, yang
mengingatkan Jennifer akan Nyonya Danvers, tokoh dalam
cerita Rebecca. "Kalau menurut aturan sebenarnya," dengus Nyonya
Franklin, "saya tak boleh mengizinkan Anda berbicara dengan
Nyonya Cooper. Tapi kita anggap saja ini suatu kunjungan tak
resmi. Ini tidak akan dilaporkan."
"Terima kasih."
"Akan saya perintahkan orang mengantarnya kemari."
Helen Cooper adalah seorang wanita yang berparas
menarik, yang berumur hampir tujuh puluh tahun. Matanya
yang biru dan hidup memancarkan kecerdasan, dan dia
anggun sekali, seolah-olah dia sedang menerima Jennifer di
rumahnya sendiri. "Anda baik sekali mau mengunjungi saya," kata Nyonya
Cooper, "tapi saya tak tahu maksud kedatangan Anda."
"Saya seorang pengacara, Nyonya Cooper. Dua kali saya
menerima telepon dari orang yang tak mau menyebutkan
201 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
namanya, yang mengatakan bahwa Anda berada di sini, dan
bahwa sebenarnya Anda tak pantas berada di sini."
Nyonya Cooper tersenyum lembut. "Itu tentu si Albert."
"Albert?" "Dia adalah pelayan kepala di rumah kami selama dua
puluh lima tahun. Waktu anak saya, Dorothy, menikah, dia
dipecat." Wanita itu mendesah. "Kasihan Albert. Dia benar-benar seseorang dari masa lalu, di dunia yang lain. Saya rasa,
saya pun demikian pula. Anda masih sangat muda, Nona
manis, Anda mungkin tidak melihat betapa besarnya
perubahan yang telah terjadi. Tahukah Anda apa yang tak ada
lagi sekarang ini" Keanggunan. Saya kuatir hal itu kini sudah
digantikan oleh keserakahan."
"Putri Andakah yang Anda maksud?" tanya Jennifer dengan
halus. Mata Nyonya Cooper menjadi sedih. "Saya tidak
menyalahkan Dorothy, melainkan suaminya. Laki-laki itu orang
yang tidak menarik, maksud saya moralnya. Anak saya
lahiriahnya yang tidak menarik. Herbert menikahi Dorothy
untuk mendapatkan uangnya, tapi kemudian diketahuinya
bahwa seluruh tanah milik ada dalam tangan saya. Dia tak
suka itu." "Apakah hal itu dinyatakannya pada Anda?"
"Oh ya, menantu saya itu berterus terang dalam hal itu.
Menurut dia, seharusnya saya memberikan tanah milik itu
pada anak saya pada waktu itu juga, dan jangan
menyuruhnya menunggu sampai saya mati. Sebenarnya saya
mau, tapi saya tak percaya pada menantu saya itu. Saya tahu
apa yang akan terjadi bila dia berhasil menguasai semua uang
itu." "Pernahkah Anda mengalami sakit jiwa, Nyonya Cooper?"
202 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Helen Cooper memandangi Jennifer sejenak dan berkata
dengan murung, "Menurut dokter-dokter itu, saya menderita
schizophrenia dan paranoia."
Jennifer merasa bahwa dia tak pernah berbicara dengan
orang yang lebih waras daripada wanita itu, selama hidupnya.
"Tahukah Anda bahwa tiga orang dokter yang telah
membuktikan bahwa Anda tak waras?"
"Tanah milik Cooper itu bernilai empat juta dolar, Nona
Parker. Orang bisa saja mempengaruhi banyak dokter dengan
uang sebanyak itu. Tapi saya kuatir Anda hanya membuangbuang waktu saja. Menantu saya yang mengawasi tanahtanah milik itu sekarang. Dia tidak akan pernah membiarkan
saya keluar dari sini."
"Saya ingin bertemu dengan menantu Anda itu."
Plaza Towers terletak di East 72nd Street, di salah satu
daerah pemukiman yang terbagus di New York. Helen Cooper
memiliki rumah tinggal sendiri di bagian atas bangunan itu.
Kini papan nama pada pintu rumah itu bertulisan Mr and Mrs
Herbert Hawthorne. Jennifer telah menelepon lebih dahulu pada putri Nyonya
Cooper, Dorothy. Dan waktu Jennifer tiba di apartemen itu,
Dorothy bersama suaminya sudah menunggu. Helen Cooper
tak salah mengenai putrinya. Dia tidak menarik. Dia kurus dan
raut mukanya seperti tikus, tak berdagu dan mata kanannya
agak juling. Suaminya, Herbert, rupanya seperti salah seorang
badut dari Archie Bunker. Umurnya sekurang-kurangnya dua
puluh tahun lebih tua daripada Dorothy.
"Mari masuk," geram laki-laki itu.
Dari lorong tempat penerimaan tamu itu, Jennifer diajak
masuk ke dalam sebuah ruang tamu yang besar sekali.
Dindingnya dipenuhi lukisan-lukisan karya pelukis-pelukis
besar dari Prancis dan Belanda.
203 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan kasar Hawthorne berkata pada Jennifer, "Nah,
coba katakan ada apa?"
Jennifer berpaling pada istrinya. "Ini mengenai ibu Anda."
"Ada apa dengan dia?"
"Kapan beliau itu pertama kali memperlihatkan tanda-tanda
ketidakwarasan?" "Dia...." Herbert Hawthorne cepat-cepat menyela, "Segera setelah
Dorothy dan saya menikah. Orang tua itu tak suka pada saya."


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Itu justru bukti kewarasannya, pikir Jennifer.
"Saya sudah membaca laporan dokter," kata Jennifer.
"Laporan-laporan itu kelihatannya tak benar."
"Apa maksud Anda, tak benar?" Nada bicaranya galak.
"Maksud saya, laporan-laporan itu menyatakan bahwa
mereka itu bekerja dalam keadaan yang meragukan. Dalam
laporan itu tidak terdapat penjelasan-penjelasan nyata untuk
memastikan apa yang disebut waras dalam masyarakat.
Sebagian dari keputusan mereka didasarkan atas apa yang
Anda dan istri Anda katakan mengenai tingkah laku Nyonya
Cooper." "Apa yang ingin Anda katakan sebenarnya?"
"Saya ingin mengatakan bahwa pembuktian itu tidak murni.
Tiga orang dokter lain mungkin akan memberikan keputusan
yang sangat lain." "Hei, dengar," kata Herbert Hawthorne. "Saya tak tahu apa mau Anda sebenarnya. Tapi orang tua itu gila. Para dokter
berkata begitu dan pengadilan pun sudah memutuskan
begitu." 204 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya sudah membaca dokumen pengadilan," sahut Jennifer. "Pengadilan juga menganjurkan supaya keadaannya ditinjau kembali secara berkala."
Wajah Herbert Hawthorne tampak kacau. "Maksud Anda mereka mungkin mengeluarkannya dari tempat itu?"
"Mereka pasti akan mengeluarkannya," Jennifer berjanji.
"Saya akan berusaha supaya hal itu terjadi."
"Tunggu sebentar! Apa-apaan semuanya ini?"
"Apanya itulah yang ingin saya selidiki." Jennifer berpaling pada istrinya. "Telah saya selidiki sejarah penyakit ibu Anda sebelum ini. Tidak pernah ada yang tak beres dengan beliau, baik pikirannya maupun perilakunya. Beliau... ."
Herbert Hawthorne menyela, "Itu tak ada artinya sedikit pun! Hal-hal seperti itu bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Dia...." "Tambahan lagi," Jennifer melanjutkan berbicara dengan Dorothy, "saya juga menyelidiki kegiatan-kegiatan sosial ibu Anda, sebelum Anda menyingkirkannya. Hidupnya benar-benar normal."
"Saya tak peduli apa kata Anda atau siapa pun juga.
Pokoknya dia gila!" teriak Herbert Hawthorne.
Jennifer berbalik padanya dan memperhatikannya sebentar.
"Apakah Anda meminta pada Nyonya Cooper untuk memberikan tanah miliknya pada Anda?"
"Itu bukan urusan Anda!"
"Itu akan saya jadikan urusan saya. Saya rasa untuk sementara cukup sekian saja." Jennifer berjalan ke arah pintu.
Herbert Hawthorne melangkah ke depan Jennifer, nienghalang-halanginya. "Tunggu. Anda mencampuri soal
orang tanpa diingini. Anda ingin mendapatkan uang, bukan"
Baiklah, saya mengerti. Bagaimana kalau saya beri Anda cek
205 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebesar seribu dol ar sekarang juga atas jasa-jasa yang Anda
berikan, lalu lepaskan semuanya ini?"
"Maaf," sahut Jennifer. "Saya tak bersedia."
"Apakah Anda sangka Anda akan menerima lebih banyak
dari orang tua itu?"
"Tidak," kata Jennifer. Ditatapnya mata laki-laki itu. "Hanya salah seorang di antara kita yang menginginkan uang dalam
urusan ini." Enam minggu lamanya diadakan pemeriksaan-pemeriksaan
dan konsultasi dengan ahli-ahli penyakit jiwa, serta
pertemuan-pertemuan dengan empat badan pemerintahan.
Jennifer membawa ahli-ahli penyakit jiwa sendiri, dan setelah
mereka selesai mengadakan pemeriksaan, serta Jennifer
sudah pula menyampaikan semua hasil penyelidikannya,
hakim membatalkan keputusannya yang terdahulu dan Helen
Cooper dibebaskan sedang pengawasan atas tanah miliknya
dikembalikan padanya. Pagi hari, waktu Nyonya Cooper dibebaskan, dia menelepon
Jennifer. "Saya ingin mengajak Anda makan siang di Restoran
Twenty One." Jennifer melihat jadwal kerjanya. Acaranya untuk pagi itu
padat sekali, dia ada pula janji lain untuk makan siang, dan
petangnya akan sibuk di pengadilan, tetapi dia maklum betapa
besarnya arti undangan itu bagi wanita tua itu. "Saya akan
datang," kata Jennifer.
"Kita akan mengadakan perayaan kecil-kecilan." Suara
Helen Cooper terdengar girang.
Makan siang itu berjalan dengan baik sekali. Nyonya
Cooper adalah nyonya rumah yang penuh perhatian, dan jelas
kelihatan bahwa dia dikenal baik di restoran itu.
206 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jerry Berns mengantar mereka ke sebuah meja lantai atas,
di mana mereka dikelilingi oleh barang-barang antik yang
cantik dan alat-alat makannya dari perak pada masa Georgia.
Baik makanannya maupun pelayanannya, sempurna.
Helen Cooper menunggu sampai mereka minum kopi
sebagai penutup. Lalu dia berkata pada Jennifer, "Saya amat
berterima kasih padamu, Anakku. Saya tak tahu akan
kaukenakan bayaran berapa pada saya, tapi saya ingin
memberikan lebih dari itu."
"Bayaran yang saya terima cukup tinggi."
Nyonya Cooper menggeleng. "Tak mengapa." Dia
menyandarkan tubuhnya ke depan, digenggamnya tangan
Jennifer dan berkata dengan berbisik, "Akan kuberikan
tanahku yang di Wyoming padamu."
17 Halaman depan dari surat kabar New York Times memuat
dua buah berita menarik, berdampingan. Yang satu adalah
berita bahwa Jennifer Parker telah berhasil membebaskan
seorang wanita yang telah dituduh membunuh suaminya.
Yang sebuah lagi adalah berita tentang Adam Warner yang
mencalonkan dirinya untuk keanggotaan Senat Amerika
serikat. Jennifer membaca berita tentang Adam berulang kali.
Berita itu mengemukakan tentang latar belakangnya, tentang
jasanya sebagai seorang penerbang dalam perang Vietnam,
dan memberitakan pula bahwa dia telah menerima bintang
Distinguised Flying Cross atas keberaniannya. Berita Ini penuh
dengan pujian-pujian, dan beberapa orang terkemuka yang
dimintai keterangannya mengatakan bahwa Adam Warner
akan mengharumkan nama Amerika Serikat dan bangsanya.
Pada akhir berita itu diisyaratkan bahwa bila Adam berhasil
dalam kampanyenya, maka hal itu akan merupakan batu
207 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
loncatan yang mudah baginya untuk mencalonkan diri sebagai
presiden Amerika Serikat.
Di New Jersey, di rumah pertanian Antonio Granel i, Michael
Moretti dan Antonio Granel i baru saja selesai sarapan. Michael
sedang membaca berita tentang Jennifer Parker.
Dia mengangkat mukanya dan melihat pada ayah
mertuanya lalu berkata, "Dia telah berhasil lagi, Tony."
Antonio Granel i sedang menyendok telur dadar, "Siapa
yang telah berhasil melakukan apa?"
"Ahli hukum itu. Jennifer Parker. Dia luar biasa."
Antonio Granel i menggeram. "Aku tetap tak suka seorang
ahli hukum wanita bekerja untuk kita Perempuan lemah. Kita
tak pernah bisa tahu apa yang akan mereka lakukan."
"Kau benar, kebanyakan mereka memang begitu Tony."
Tidak akan ada untungnya melawan mertuanya Selama
Antonio Granel i masih hidup, dia berbahaya. Tetapi dengan
memperhatikannya sekarang Michael yakin bahwa dia tak
perlu menunggu terlalu lama. Orang tua itu sudah mengalami
serangan jantung beberapa kali dan tangannya gemetar.
Berbicara pun sudah sulit dan dia berjalan dengai bertopang
pada tongkat. Kulitnya sudah seperti kertas kulit yang kering
dan kuning. Cairan tubuhnya sudah habis. Laki-laki yang
namanya tercantum pada kepala daftar kejahatan dalam
negara itu, kini tak lebih dari harimau yang tak bergigi.
Namanya telah menimbulkan rasa ketakutan besar dalam hati
para musuh mafia yang tak terhitung banyaknya dan
kebencian dalam hati para janda mereka. Kini, sedikit sekali
orang yang bisa melihat Antonio Granel i. Dia bersembunyi di
balik punggung Michael Moretti, Thomas Colfax, dan beberapa
orang lain yang dipercayainya. Michael belum diangkat "
dijadikan kepala keluarga " itu hanya tinggal soal waktu saja
lagi. Brown 'si Jari Tiga' Lucchese, pernah menjadi pemimpin
mafia yang terkuat di wilayah bagian timur, kemudian
208 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyusul Antonio Granel i, dan sebentar lagi... Michael akan
sabar menanti. Dia telah menempuh jalan yang teramat
panjang, sejak sebagai seorang pemuda yang berwajah segar
dan sok pemberani, dia berdiri di hadapan para pemimpin
organisasi kriminal di New York, dan sambil memegang sehelai
kertas yang menyala dia bersumpah, "Akan terbakar seperti
inilah saya bila saya membocorkan rahasia-rahasia Cosa
Nostra." Kini dia duduk semeja dengan orang tua itu. Michael
berkata, "Barangkali kita bisa memakai perempuan Parker itu
untuk perkara-perkara kecil. Sekedar untuk melihat dulu
bagaimana dia." Granel i mengangkat bahunya. "Hati-hati sajalah, Mike. Aku
tak suka ada orang asing dalam soal-soal rahasia keluarga."
"Biar aku yang menanganinya." Michael menelepon petang
itu juga. Waktu Cynthia memberitahukan bahwa Muliael
Morreti menelepon, Jennifer merasa bagaikan dilanda air
bah penuh kenangan yang semuanya tidak menyenangkan.
Jennifer tak dapat menduga-duga untuk apa Michael Moretti
meneleponnya. Karena ingin tahu, diangkatnya juga gagang! telepon. "Mau
apa, Saudara" Michael Moretti terkejut mendengar tajamnya nada bicara
Jennifer. "Saya ingin bertemu dengan Anda. Saya rasa ada
sesuatu yang sebaiknya kita bicarakan berdua."
"Tentang apa, Tuan Moretti?"
"Itu tak dapat dikatakan melalui telepon. Satu hal bisa saya
katakan, Nona Parker.... ini adalah sesuat yang akan sangat
berarti bagi Anda." "Saya hanya bisa mengatakan ini, Tuan Moretti," kata
Jennifer datar. "Bahwa tak satu pun yang akari Anda katakan
209 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
atau lakukan akan ada artinya sedikit pun bagi saya." Lalu
gagang telepon dibantingnya!
Michael Moretti terduduk di meja kerjanya sambil menatap
gagang telepon yang sudah terputus hubungannya, di
tangannya. Dia merasa hatinya tergelitik, tetapi rasa itu
bukanlah rasa marah. Dia tak tahu benar apa itu, dan dia tak
yakin apakah dia menyukainya atau tidak. Sepanjang
hidupnya dia sudah biasa memakai perempuan, dan
penampilannya yang tampan dengan rambut dan mata yang
berwarna hitam, serta kebengisannya yang tak dapal
disangkal, telah memudahkannya untuk mendapatkan teman
tidur hingga dia tak ingat lagi sudah berapa banyaknya.
Pada dasarnya, Michael Moretti amat membenci wanita.
Mereka terlalu lembut. Mereka tak punya semangat. Rosa
umpamanya. Dia sama saja dengan seekor anjing kesayangan
yang melakukan apa saja yang diperintahkan padanya, pikir
Michael. Dia mengurus rumahku, memasak untukku,
memarahiku bila aku ingin dimarahi, menutup mulutnya bila
kusuruh diam. Michael tak pernah mengenal perempuan yang punya
semangat, yang berani melawannya. Tapi Jennifer telah berani
memutuskan pembicaraannya dengan telepon. Apa katanya
tadi" Tak satu pun yang akan Anda katakan atau lakukan,
akan ada artinya sedikit pun bagi saya. Michael Moretti
mengingat kata-kata itu lalu tersenyum sendiri. Jennifer keliru.
Dia, Michael, akan menunjukkan bahwa dia keliru.
Dia duduk bersandar, mengingat-ingat bagaimana Jennifer
di pengadilan, membayangkan wajahnya, membayangkan
tubuhnya. Tiba-tiba dia membayangkan bagaimana Jennifer di
tempat tidur. Mungkin dia bagaikan seekor kucing yang
garang. Dibayangkannya tubuh Jennifer tanpa pakaian,
memberontak melawannya. Diangkatnya gagang telepon lalu
memutar suatu nomor. 210 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu terdengar suara seorang gadis, Michael berkata,
"Buka pakaianmu. Sebentar lagi aku ke sana."
Dalam perjalanannya kembali ke kantornya, Setelah makan
siang, waktu Jennifer sedang menyeberang Third Avenue, dia
hampir digilas truk. Pengemudinya menginjak remnya kuat,
dan bagian belakang dari truk itu melesat ke samping, nyaris
menggilasnya. "Ya Tuhan, Nona!" teriak sopir itu. "Mengapa tak melihat-lihat waktu berjalan?"
Jennifer tidak mendengarkannya. Dia menatap nama yang
tertulis di bagian belakang truk itu. Di situ tertulis Nationwide
Motors Corporation. Dia masih saja berdiri di tempat itu
memperhatikannya, lama setelah truk itu menghilang dari
pandangan. Kemudian dia berbalik lalu bergegas kembali ke kantornya.
"Ken ada?" tanyanya pada Cynthia.
"Ada di kamar kerjanya."
Jennifer masuk menemuinya. "Ken, bisakah kau menyelidiki
Nationwide Motors Corporation" Kita memerlukan suatu daftar
dari semua kecelakaan yang telah melibatkan truk-truk
mereka selama lima tahun terakhir ini."
"Itu akan makan waktu."
"Pakailah LEXIS." Maksudnya komputer nasional yang
sudah diakui". "Ada apa sebenarnya ini?"
"Aku belum tahu, Ken. Ini baru naluriku saja. Kalau sudah
ada sesuatu nanti, baru akan kukatakan padamu."
Jennifer telah melupakan sesuatu waktu meneliti perkara
Connie Garret, gadis cantik yang tak berkaki tangan yang
harus menghabiskan sisa hidupnya sebagai makhluk aneh itu.
211 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pengemudinya mungkin tak pernah membuat kesalahan, tapi
bagaimana dengan truknya sendiri" Mungkin memang ada
seseorang yang harus bertanggung jawab.
Esok paginya, Ken Bailey menyerahkan laporannya pada
Jennifer. "Apa pun rencanamu, kelihatannya kau seperti
menang judi. Nationwide Motor Corporation telah menjadi
penyebab lima belas kecelakaan dalam lima tahun terakhir ini,
dan beberapa dari truk mereka telah ditarik dari peredaran."
Jennifer merasa debar jantungnya makin lama makin kuat.
"Di mana letak salahnya?"


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kesalahan pada cara kerja remnya yang menyebabkan
bagian belakang dari truk terbelok bila remnya ditekan kuatkuat." Yang menggilas Connie Garret adalah bagian belakang dari
sebuah truk. Jennifer mengadakan rapat staf dengan Dan Martin, Ted
Harris, dan Ken Bailey. "Kita akan maju ke pengadilan
membawa perkara Connie Garret," Jennifer memberitahukan.
Ted Harris menatapnya melalui kaca matanya yang setebal
botol susu. "Tunggu sebentar, Jennifer, aku sudah menyelidiki
hal itu. Dia sudah kalah dalam perkara banding. Kita akan
dikenakan res judicata."
"Apa itu res judicata?" tanya Ken Bailey.
Jennifer menjelaskan, "Dalam perkara sipil, hal itu sama
artinya dengan bahaya ganda dalam perkara kriminal. Suatu
gugatan ada batas akhirnya."
Ted Harris menambahkan, "Bila suatu keputusan mengenai
suatu perkara sudah diambil, maka perkara itu baru akan
dibuka lagi dalam keadaan yang sangat istimewa. Kita tak
punya dasar untuk membukanya kembali."
212 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ada dasarnya. Kita akan menuntutnya atas dasar
penemuan." Asas penemuan berbunyi: Fakta-fakta yang relevan yang
dikumpulkan oleh kedua belah pihak dan diketahui oleh kedua
belah pihak pula, diperlukan untuk mengakhiri suatu perkara
gugatan. "Tergugat yang sudah lama dilupakan adalah Nationwide
Motors. Mereka telah merahasiakan informasi dari pengacara
Connie Garret. Ada kesalahan pada cara kerja rem truk-truk
perusahaan i u, tapi mereka merahasiakannya."
Jennifer melihat pada kedua ahli hukum pembantunya.
"Kurasa inilah yang harus kita lakukan...."
Dua jam kemudian, Jennifer duduk di ruang tamu Connie
Garret. "Aku ingin maju ke pengadilan lagi. Kurasa ada gugatan
yang bisa kita ajukan."
"Tidak. Aku tak bisa menjalani suatu sidang lagi."
"Connie...." "Pandangilah aku ini, Jennifer. Aku ini makhluk aneh. Setiap
kali aku melihat ke cermin, aku ingin membunuh diriku.
Tahukah kau mengapa aku tidak melakukannya?" Suaranya
merendah menjadi suatu bisikan. "Karena aku tak sanggup.
Aku tak bisal" Jennifer duduk diam, dia terharu. Mengapa dia bisa begitu
kurang menenggang rasa"
"Bagaimana kalau kucoba suatu penyelesaian di luar
pengadilan" Kurasa, bila mereka mendengar adanya
pembuktian, mereka akan mau menyelesaikannya tanpa
sidang." Perkantoran Maguire and Guthrie, perusahaan pengacara
yang membela Nationwide Motors Corporation, terletak di
213 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
daerah Fifth Avenue di sebuah bangunan modern dari kaca
dan chrome, lengkap dengan air mancur yang gemercik di
depannya. Jennifer melapor di meja penerimaan tamu.
Petugas penerima tamunya mempersilakannya duduk, dan
lima belas menit kemudian Jennifer diantar masuk ke dalam
kantor Patrick Maguire. Dia adalah partner senior dalam
perusahaan itu, seorang asal Irlandia yang keras dan tertempa
hidup, dan bermata tajam yang bisa melihat segala-galanya.
Dia mengisyaratkan supaya Jennifer duduk. "Senang
bertemu dengan Anda, Nona Parker. Anda sudah sangat
terkenal di kota ini."
"Saya harap bukan karena keburukan."
"Kata orang Anda keras. Tapi kelihatannya tidak."
"Saya harap tidak."
"Mau minum kopi" Atau wiski Irlandia yang baik?"
"Kopi saja." Patrick Maguire menekan bel dan seorang sekretaris
membawakan dua cangkir kopi di nampan dari perak murni.
"Nah, apa yang bisa saya bantu?" kata Maguire.
"Mengenai perkara Connie Garret."
"Oh ya, seingat saya dia kalah dalam perkara itu, lalu kalah
juga dalam perkara bandingnya."
Seingat saya. Jennifer mau mempertaruhkan jiwanya
bahwa Patrick Maguire sebenarnya bisa mengucapkan di luar
kepala semua statistik dalam perkara itu.
"Saya akan minta diadakan sidang baru."
"Begitukah" Atas dasar apa?" tanya Maguire dengan sopan.
214 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer membuka tas kerjanya lalu mengeluarkan
dokumen yang sudah disiapkannya. Kemudian diserahkannya
pada Maguire. "Saya akan minta sidang dibuka kembali atas dasar, tak
adanya dasar penutupan sidang dahulu."
Maguire membalik-balik surat-surat itu tanpa bergeming.
"Oh, ya," katanya. "Soal rem itu."
"Sudah tahukah Anda?"
"Tentu." Kumpulan surat-surat itu diketuknya dengan
jarinya yang gemuk pendek. "Nona Parker, surat-surat ini
sama sekali tidak akan membantu Anda. Anda harus
membuktikan bahwa truk yang terlibat dalam kecelakaan itu,
juga cacat dalam cara kerja remnya. Padahal rem itu mungkin
sudah belasan kali diteliti dan diperbaiki sejak kecelakaan itu,
maka tidak akan bisa dibuktikan bagaimana keadaannya
waktu itu." Dokumen itu didorongnya ke arah Jennifer. "Tak ada
perkara yang bisa Anda gugat."
Jennifer menghirup kopinya seteguk. "Saya hanya harus
membuktikan betapa buruknya alat pengaman truk-truk itu.
Kalau saja klien Anda itu rajin, dia akan tahu bahwa rem itu
tak beres." "Apa usul Anda?" tanya Maguire santai.
"Klien saya adalah seorang gadis yang berumur dua
puluhan yang harus tetap duduk dalam kamarnya selama
hidupnya karena dia tak punya kaki dan tangan. Saya ingin
penyelesaian yang akan bisa mengimbangi sedikit siksaan
batin yang sedang dialaminya."
Patrick Maguire menghirup kopinya seteguk. "Penyelesaian
dalam bentuk bagaimana yang Anda kehendaki?"
"Dua juta dolar."
215 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Laki-laki itu tersenyum. "Banyak sekali jumlah uang itu
untuk seseorang yang tak punya dasar perkara."
"Bila saya maju ke pengadilan, Tuan Maguire, saya pastikan
bahwa saya akan punya dasar perkara. Dan saya akan
memenangkan jauh lebih banyak daripada itu. Bila Anda
memaksa kami untuk menuntut, maka kami akan menuntut
lima juta dolar." Maguire tersenyum lagi. "Anda membuat saya benar-benar
takut. Mau kopi lagi?"
"Tidak, terima kasih." Jennifer bangkit.
"Tunggu dulu! Silakan duduk dulu. Saya belum mengatakan
tidak." "Anda tidak mengatakan ya."
"Minumlah kopi lagi. Kami membuatnya sendiri."
Jennifer teringat akan Adam dan kopi Kenya
"Dua juta dolar itu bukan jumlah uang yang sedikit, Nona
Parker." Jennifer tidak berkata apa-apa.
"Yah, kalau kita menyebutkan jumlah yang agak kurang,
saya mungkin bisa...." Dia tidak meneruskan kalimatnya itu,
melainkan mengangkat tangannya sebagai isyarat memberi
tekanan. Jennifer tetap diam. Akhirnya Patrick Maguire berkata, "Anda benar-benar
menghendaki dua juta dolar, ya?"
"Saya sebenarnya menginginkan lima juta, tuan Maguire."
"Baiklah. Saya rasa kami mungkin bisa mengatur sesuatu."
Mudah sekali! 216 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya harus berangkat ke London besok pagi, saya akan
kembali minggu depan."
"Saya ingin soal ini segera selesai. Saya akan berterima
kasih sekali bila Anda berbicara dengan klien Anda secepat
mungkin. Saya ingin memberikan cek pada klien saya minggu
depan." Patrick Maguire mengangguk. "Itu mungkin bisa diatur."
Sepanjang perjalanan kembali ke kantornya, Jennifer
merasa risau. Urusan tadi itu terlalu mudah penyelesaiannya.
Malam itu dalam perjalanannya pulang, Jennifer berhenti di
sebuah toko penjual obat. Waktu dia keluar dan akan
menyeberangi jalan, dilihatnya Ken Bailey sedang berjalan
dengan seorang anak muda tampan yang berambut pirang.
Jennifer ragu-ragu, lalu membelok ke sebuah lorong supaya
dia tidak kelihatan. Kehidupan pribadi Ken adalah urusannya
sendiri. Pada hari yang sudah dijanjikan pada Jennifer untuk
bertemu dengan Patrick Maguire, dia menerima telepon dari
sekretaris laki-laki itu.
"Tuan Maguire minta supaya dimaafkan, Nona Parker. Dia
akan terikat terus sepanjang hari ini. Dia akan senang
bertemu dengan Anda besok kalau Anda bersedia."
"Baik," kata Jennifer. "Terima kasih."
Telepon itu telah menggugah tanda bahaya dalam pikiran
Jennifer. Nalurinya memang benar. Patrick Maguire memang
punya rencana! "Tahan semua telepon untukku," katanya pada Cynthia.
Jennifer mengunci dirinya dalam kamar kerjanya, berjalan
hilir-mudik sambil mencoba memikirkan setiap segi
kemungkinan. Patrick Maguire mula-mula mengatakan bahwa
dia tak punya dasar untuk mengajukan perkara. Kemudian,
217 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hampir tanpa memerlukan bujukan, dia bersedia membayar
Connie Garret dua juta dolar. Jennifer ingat bahwa sejak itu
pun dia sudah merasa risau. Dan sejak itu pun, Patrick
Maguire tak pernah bisa ditemui. Mula-mula dia pergi ke
London " kalau itu memang benar " kemudian rapat-rapat
yang tidak memungkinkannya menerima telepon Jennifer
sepanjang minggu itu. Dan kini lagi-lagi penundaan.
Lalu mengapa" Satu-satunya alasannya mungkin bila "
Jennifer berhenti berjalan lalu mengangkat telepon antar
kantor dan memanggil Dan Martin.
"Tolong periksa tanggal kejadian kecelakaan Connie Garret,
Dan. Aku ingin tahu kapan batas waktu hukumnya habis."
Dua puluh menit kemudian, Dan Martin masuk ke kantor
Jennifer, mukanya pucat. "Habislah kita," katanya. "Rasa was-wasmu memang benar.
Batas waktu hukumnya habis hari ini."
Jennifer tiba-tiba merasa mual. "Tak mungkin salah?"
"Tidak ada. Maaf, Jennifer. Seharusnya salah seorang di
antara kami memeriksa sebelumnya. Aku " aku sama sekali
tidak menyangka." "Aku pun tidak." Jennifer lalu mengangkat gagang telepon
lalu memutar suatu nomor. "Tolong Patrick Maguire. Jennifer
Parker di sini." Rasanya seumur hidup Jennifer harus menunggu, lalu
kemudian dia berkata dengan ceria. "Halo, Tuan Maguire.
Bagaimana keadaan London?" Dia diam mendengarkan.
"Tidak, saya tak pernah ke sana.... Oh ya, nantilah.... Saya
menelepon ini," katanya dengan ringan, "untuk mengatakan
bahwa saya baru saja berbicara dengan Connie Garret.
Sebagaimana saya katakan waktu itu, dia sebenarnya tak mau
ke pengadilan kalau tak terpaksa. Jadi kalau bisa kita
selesaikan hari ini....."
218 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terdengar melalui telepon suara gelak tertawa Patrick
Maguire. "Suatu percobaan yang baik, Nona Parker. Tapi batas
waktu hukumnya habis hari ini. Tak seorang pun bisa
menuntut siapa-siapa lagi. Kalau Anda mau mengatur waktu
untuk makan siang bersama suatu waktu, bisa kita bicarakan
soal nasib." Jennifer berusaha menekan suaranya supaya tidak
terdengar marah. "Kotor sekali permainan Anda, Kawan."
"Dunia memang kotor, Sahabat," kata Patrick Maguire
tergelak. "Soalnya bukan bagaimana cara orang memainkan
permainannya, melainkan apakah kita akan menang atau
kalah, bukan?" "Anda memang pandai, Nona manis, tapi saya sudah jauh
lebih lama makan garam dalam soal beginian daripada Anda.
Katakan pada klien Anda, ucapan saya semoga dia lebih
berhasil dalam percobaannya lain kali."
Dan Maguire lalu memutuskan hubungan.
Jennifer terduduk saja sambil terus memegang gagang
telepon. Dia teringat akan Connie Garret yang duduk di
rumahnya, menunggu berita. Kepala Jennifer mulai berdenyut
dan peluh mulai berbintik-bintik di dahinya. Dia mengambil
aspirin dari dalam laci meja kerjanya lalu melihat jam di
dinding. Pukul empat. Mereka masih punya waktu sampai
pukul lima untuk memasukkan surat tuntutannya pada
petugas Pengadilan Tinggi.
"Berapa lama kaubutuhkan untuk menyiapkan surat
tuntutan?" tanya Jennifer pada Dan Martin yang berdiri saja di sana, ikut merasakan risau.
Anak muda itu melihat jam juga. "Sekurang-kurangnya tiga
jam. Bahkan mungkin empat jam. Tak ada lagi jalan lain."
219 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Harus ada jalan, pikir Jennifer. "Bukankah Nationwide
punya cabang yang tersebar di seluruh Amerika Serikat
ini?" "Ada."

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Di San Francisco sekarang baru jam satu. Kita akan
menuntut mereka di sana dan kemudian baru minta
perubahan tempat." Dan Martin menggeleng. "Jennifer, semua surat-suratnya
ada di sini. Bila kita punya cabang perusahaan di San
Francisco, dan memberitahukan pada mereka apa yang kita
perlukan dan mereka mengurus surat-surat baru, mereka
masih tetap tak sempat mengejar batas waktu jam lima itu."
Ada sesuatu dalam diri Jennifer yang tak mau menyerah.
"Jam berapa sekarang di Hawai?"
"Jam sebelas siang."
Pusing kepala Jennifer lenyap seakan-akan oleh suatu
keajaiban, dia melompat dari kursinya dengan bersemangat.
"Itu dia! Selidiki apakah Nationwide ada kegiatan di sana.
Mereka tentu punya, entah pabrik, entah kantor penyalur,
bengkel, apa saja " Kalau ada, kita menuntut di sana."
Dan Martin menatapnya sebentar, kemudian wajahnya
berseri. "Baik!" Dia segera bergegas ke balik pintu.
Masih terngiang-ngiang di telinga Jennifer, nada puas
dalam suara Patrick Maguire di telepon. Katakan pada klien
Anda, ucapan saya, semoga bernasib lebih baik lain kali. Tidak
akan pernah ada lain kali bagi Connie Garret. Sekaranglah
saatnya. Tiga puluh menit kemudian interkom Jennifer berbunyi dan
Dan Martin berkata dengan berapi-api. "Nationwide Motors
membuat gagang kemudi di Pulau Oahu."
220 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itu dia! Hubungi sebuah perusahaan pengacara di sana
dan minta supaya mereka segera mengajukan surat-surat di
sana." "Apakah kau tahu perusahaan tertentu?"
"Tidak. coba cari seseorang dari Martindale " Hubbel .
Langsung minta supaya mereka menyerahkan surat-surat itu
pada kejaksaan setempat untuk Nationwide. Minta supaya
mereka menelepon kita kembali segera setelah surat-surat itu
diserahkannya. Aku akan menunggu di kantor sini."
"Ada lagi yang harus kulakukan?"
"Berdoalah." Telepon dari Hawai datang pukul sepuluh malam itu.
Jennifer cepat-cepat menangkap gagang teleponnya dan suatu
suara berkata dengan halus, "Tolong, Nona Parker."
"Saya sendiri."
"Di sini Nona Sung dari perusahaan pengacara Gregg and
Hoy di Oahu. Kami ingin memberi tahu Anda bahwa lima
menit yang lalu kami sudah menyerahkan surat-surat yang
Anda minta kepada kejaksaan terhadap Nationwide Motors
Corporation." Jennifer menghela napas dalam-dalam. "Terima kasih.
Terima kasih banyak."
Cynthia mempersilakan Joey La Guardia masuk.
Jennifer belum pernah melihat laki-laki itu. Dia telah
menelepon lebih dahulu, meminta Jennifer untuk membelanya
dalam perkara kekerasan. Laki-laki itu bertubuh pendek,
gempal, dan mengenakan setelai mahal yang kelihatannya
dijahit dengan cermat untuk orang lain. Dia memakai cincin
berlian yang besar sekali di kelingkingnya.
La Guardia tersenyum menampakkan gigi-gigi kuning dan
berkata, "Saya datang pada Anda karena saya butuh bantuan.
221 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setiap orang pernah berbuat salah bukan, Nona Parker" Polisi
menangkap saya karena saya telah menyakiti beberapa orang,
tapi saya pikir mereka itu memang mau mencelakakan saya "
yah, daerah di sana itu memang rawan. Saya menyerang
mereka sebelum mereka bisa mencelakakan saya."
Ada sesuatu dalam sikap laki-laki itu yang dinilai Jennifer
palsu dan menjijikkan. Dia berusaha terlalu keras untuk
dibenarkan. Dia mengeluarkan uang seikat besar. "Nih, seribu dolar
tunai, dan seribu lagi nanti kalau kita ke pengadilan. Bisa
kan?" "Jadwal kerja saya sudah penuh untuk beberapa bulan
berikut ini. Dengan senang hati akan saya berikan nama
beberapa orang pengacara lain."
Laki-laki itu lalu bersikap bersikeras. "Tidak. Saya tidak mau yang lain. Andalah yang terbaik."
"Untuk sekedar tuduhan kekerasan biasa, Anda tidak
memerlukan yang terbaik."
'Hei, dengarkan," kata laki-laki itu, "akan saya berikan uang lebih banyak lagi." Suaranya mengandung nada putus asa.
"Dua ribu tunai dan...."
Jennifer menekan tombol pemanggil di bawah meja
kerjanya dan Cynthia masuk. "Antar Tuan La Guardia ke luar,
Cynthia." Lama Joey La Guardia membelalak pada Jennifer,
diambilnya kembali uangnya, lalu dimasukkan dengan kasar ke
dalam sakunya. Dia keluar dan kantor itu tanpa berkata apaapa. Jennifer menekan tombol interkom.
"Ken, bisakah kau datang sebentar?"
Tak sampai tiga puluh menit kemudian Ken sudah berhasil
mendapatkan laporan lengkap mengenai Joey La Guardia.
222 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Daftar kejahatannya satu mil panjangnya," kata Ken pada
Jennifer. "Sejak berumur enam belas tahun dia sudah keluarmasuk penjara." Ken melihat lagi ke catatannya di kertas. "Dia sekarang
dibebaskan dengan jaminan. Dia ditangkap minggu yang lalu
karena kekerasan dan penganiayaan. Dia memukul dua orang
laki-laki tua yang berutang pada organisasinya."
Tiba-tiba semuanya kelihatan seperti sudah diatur. "Apakah
Joey La Guardia bekerja untuk organisasi itu?"
"Dia adalah salah seorang tukang pukul Michael Moretti."
Jennifer jadi marah sekali. "Bisakah kau memberiku nomor
telepon Michael Moretti?"
Lima menit kemudian, Jennifer berbicara dengan Moretti.
"Wah, ini suatu kesenangan yang tak disangka-sangka,
Nona Parker. Saya...."
"Tuan Moretti, saya tak suka dip
eralat." "Apa yang Anda bicarakan ini?"
"Dengarkan. Dengarkan baik-baik. Saya bukan barang
jualan. Tidak sekarang dan tidak untuk selamanya. Saya tak
mau membela perkara Anda atau siapa pun yang bekerja
untuk Anda. Yang saya ingini adalah supaya Anda tidak
mengganggu saya lagi. Jelas?"
"Boleh saya bertanya?"
"Silakan." "Maukah Anda makan siang dengan saya?"
Jennifer memutuskan hubungan.
Terdengar suara Cynthia melalui interkom. "Seorang
bernama Patrick Maguire ada di sini ingin bertemu dengan
Anda, Nona Parker. Dia tak ada janji, tapi katanya...."
223 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer tersenyum sendiri. "Suruh Tuan Maguire
menunggu." Jennifer ingat percakapan mereka melalui telepon. Bukan
soal bagaimana cara kita memainkan permainan itu,
melainkan apakah kita akan menang atau tidak, bukan" Anda
memang pandai, Nona manis, tapi saya sudah jauh lebih lama
makan garam dalam soal beginian daripada Anda. Katakan
pada klien Anda, ucapan saya, semoga berhasil lebih baik lain
kali. Empat puluh lima menit lamanya Jennifer membiarkan
Patrick Maguire menunggu, barulah dia memanggil Cynthia.
"Persilakan Tuan Maguire masuk."
Sikap ramah Patrick Maguire sudah tak tampak lagi. Dia
sudah kalah siasat, dan dia marah, dan tidak pula dia
menyembunyikan rasa marahnya itu.
Dia langsung berjalan ke arah meja kerja Jennifer dan
membentak, "Anda benar-benar menyulitkan saya, Kawan."
"Begitukah, Kawan?"
Laki-laki itu duduk tanpa dipersilakan lagi. "Tak usahlah kita berpura-pura lagi. Saya telah menerima telepon dari kantor
pusat Nationwide Motors. Saya kurang perhitungan terhadap
Anda. Klien saya bersedia mengadakan penyelesaian." Dia
memasukkan tangannya ke dalam saku, mengeluarkan sebuah
amplop, lalu menyampaikannya pada Jennifer.
Jennifer membuka amplop itu. Di dalamnya terdapat
sehelai cek yang sudah ditandatangani, yang dibayarkan
kepada Connie Garret. Besarnya seratus ribu dolar.
Jennifer memasukkan cek itu kembali ke dalam amplop,
lalu mengembalikannya pada Patrick Maguire.
"Itu tidak cukup. Kami menuntut lima juta dolar."
224 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maguire tertawa kecil. "Tidak akan bisa. Karena klien Anda
tidak akan pergi ke pengadilan. Saya baru saja
mengunjunginya. Tak ada jalan bagi Anda untuk bisa
membawa gadis itu ke pengadilan. Dia! amat ketakutan, dan
tanpa dia, Anda tak punya kesempatan apa-apa."
"Anda tak punya hak berbicara dengan Connie Garret tanpa
kehadiran saya," kata Jennifer marah.
"Saya hanya berusaha untuk berbuat baik pada semua
orang. Terima uang itu dan bersenang-senanglah, Kawan."
Jennifer bangkit. "Keluar. Anda membuat saya mual."
Patrick Maguire berdiri, "Saya tak tahu bahwa. Anda bisa
merasa mual." Dan dia keluar dengan membawa cek itu.
Sambil memperhatikan laki-laki itu pergi, Jennifer berpikir
apakah dia tadi tidak membuat kesalahan besar. Dia
memikirkan apa arti seratus ribu dolar itu bagi Connie Garret.
Tetapi itu tak cukup. Tak cukup kalau dibanding dengan apa
yang harus diderita oleh gadis itu setiap hari selama sisa
hidupnya. Namun Jennifer menyadari bahwa Maguire benar dalam
satu hal. Tanpa kehadiran Connie Garret diruang pengadilan,
tidak akan ada pula kemungkinannya juri akan memutuskan
pembayaran sebanyak lima juta dolar itu. Jennifer
memerlukan pengaruh dari kehadiran Connie Garret dalam
ruang sidang. Setelah juri melihat keadaannya; tapi Jennifer
tak bisa lagi membujuk gadis itu untuk pergi ke ruang sidang.
Dia harus mencari jalan ke luar lain.
Adam menelepon. "Maaf aku selama ini tak meneleponmu," katanya meminta
maaf. "Aku harus menghadiri banyak rapat sehubungan
dengan kampanye keanggotaan senat, dan...."
225 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tak apa-apalah, Sayang. Aku mengerti." Aku memang
harus mengerti, pikirnya.
"Aku rindu sekali padamu."
"Aku juga rindu padamu, Adam." Kau tidak akan pernah
tahu betapa rindunya aku.
"Aku ingin bertemu denganmu."
Jennifer ingin mengatakan, Kapan" tapi dia menunggu.
Adam melanjutkan. "Aku harus pergi ke Albany petang ini.
Aku akan meneleponmu setelah aku kembali."
"Baiklah." Tak ada lagi yang dapat dikatakannya, tak ada
pula yang dapat dilakukannya.
Pukul empat subuh Jennifer terbangun dari mimpi yang
mengerikan, dan dia tiba-tiba tahu dengan cara bagaimana dia
akan memenangkan lima juta dolar milik Connie Garret.
18 "Kami telah mengatur serangkaian perjamuan makan
malam untuk mengumpulkan dana di seluruh negara. Kita
hanya akan mendatangi kota-kota besar. Kota-kota yang
kurang penting akan kita capai melalui beberapa pertunjukan
tv nasional, seperti acara Inilah Bangsamu, acara Hari ini dan
acara Pertemuan dengan Pers. Menurut perhitungan kami,
kami akan mengumpulkan.... Adam, kau mendengarkan atau
tidak?" Adam berpaling pada Stewart Needham dan ketiga laki-laki
lain dalam ruang pertemuan itu " mereka itu adalah ahli-ahli
media massa, kata Needham meyakinkan " dan Adam
berkata, "Ya, tentu, Stewart."
Padahal dia sedang memikirkan sesuatu yang sama sekali
lain. Jennifer. Adam menginginkan Jennifer berada di sini, di
226 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sisinya, ikut merasakan saat yang mendebarkan dari
kampanye ini, ikut serta pada saat ini, berbagi hidup
dengannya. Sudah beberapa kali Adam mencoba membahas soal itu
dengan Stewart Needham, tetapi setiap kali patnernya itu
berhasil mengalihkan pokok pembicaraan.
Adam memang duduk di situ, tapi dia memikirkan Jennifer
dan Mary Beth. Dia tahu dia tak adil membanding-bandingkan
mereka berdua, tapi dia tak bisa mengelak.
Jennifer adalah pendamping yang menggairahkan. Dia
menaruh perhatian pada segala-galanya dan dia membuatku
merasa hidup. Mary Beth hidup dalam dunia kecil pribadinya
sendiri. Aku dan Jennifer punya seribu satu persamaan. Aku dan
Mary Beth tak punya persamaan apa-apa, kecuali ikatan
perkawinan kami.... Aku suka pada rasa humor Jennifer. Dia pandai
menertawakan dirinya sendiri. Mary Beth menghadapi segala
sesuatu dengan serius....
Jennifer membuatku merasa muda. Mary Beth seakan-akan
lebih tua daripada umurnya yang sebenarnya....
Jennifer bisa mandiri. Mary Beth bergantung padaku dan
harus kuberi tahu apa yang harus dilakukannya.
Lima perbedaan-perbedaan penting antara wanita yang
kucintai dan istriku. Lima alasan mengapa aku tak mungkin bisa meninggalkan
Mary Beth. 19 227 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada suatu pagi, hari Rabu, di awal bulan Agustus, dimulailah sidang Connie Garret melawan Nationwide Motors Corporation. Biasanya sidang seperti itu hanya akan diberitakan sebanyak satu atau dua paragraf saja dalam surat-surat kabar, tetapi karena Jennifer Parker yang akan membela si penggugat, maka media massa mengerahkan seluruh tenaganya.


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Patrick Maguire duduk di meja pembela terdakwa, dikelilingi oleh sederetan asisten yang mengenakan setelan konservatif berwarna abu-abu.
Maka mulailah proses pemilihan suatu dewan juri. Maguire kelihatan santai, hampir-hampir tak acuh, karena dia tahu bahwa Connie Garret tidak akan muncul dalam ruang sidang.
Melihat seorang gadis cantik tak berkaki tangan akan merupakan suatu penggugah emosi yang hebat sekali bagi juri untuk menarik suatu jumlah uang yang sangat banyak "
tetapi kini tidak akan ada gadis dan tidak akan ada penggugah.
Kali ini, pikir Maguire, Jennifer Parker telah menipu dirinya sendiri.
Juri sudah terbentuk dan sidang pun mulai berjalan. Patrick Maguire mengucapkan pidato pembukaannya, dan Jennifer harus mengakui sendiri bahwa laki-laki itu memang pandai sekali. Dengan panjang-lebar dia membahas soal Connie Garret yang masih muda dan malang, mengucapkan semua, hal-hal yang diutarakan Jennifer, mencuri gebrakan emosi yang sudah direncanakan Jennifer. Dia berbicara tentang kecelakaan itu dengan menekankan bahwa Connie Garret telah tergelincir di es dan bahwa pengemudi truk itu tidak bersalah.
"Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, penggugat meminta agar kami membayar lima juta dolar." Maguire menggeleng-geleng seolah-olah tak percaya. "Lima juta dolar! Pernahkah Anda
melihat uang sebanyak itu" Saya tak pernah. Perusahaan saya
228 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menangani klien-klien yang punya uang, tetapi ingin saya
ceritakan bahwa selama bertahun-tahun saya membuka
praktek pengacara, tak pernah saya melihat uang satu juta
dolar " atau bahkan setengah juta dolar."
Maguire melihat pada air muka para juri bahwa mereka pun
tak pernah. "Kami akan mengemukakan saksi-saksi mata yang akan
menceritakan pada Anda bagaimana kecelakaan itu terjadi.
Dan kejadian itu memang benar-benar suatu kecelakaan.
Sebelum kami selesai, kami sudah akan bisa memperlihatkan
pada Anda bahwa Nationwide Motors tidak bersalah dalam hal
ini. Anda tentu melihat bahwa orang yang mengajukan
tuntutan, Connie Garret, tidak hadir dalam ruang sidang hari
ini. Pembelanya telah memberi tahu Hakim Silverman bahwa
gadis itu sama sekali tidak akan muncul. Connie Garret tak
ada dalam ruang sidang hari ini di mana dia seharusnya
berada, tapi saya bisa menceritakan pada Anda di mana dia
sedang berada. Pada saat ini, sementara saya berdiri di sini
berbicara dengan Anda, Connie Garret sedang duduk di
rumahnya menghitung-hitung uang yang pada sangkanya
akan Anda berikan padanya. Dia sedang menunggu
teleponnya berdering dan menunggu pembelanya mengatakan
padanya, berapa juta dolar dapat diperasnya dari Anda.
Kita sama-sama tahu bahwa setiap kali terjadi suatu
kecelakaan yang melibatkan suatu perusahaan besar " meski
secara tak langsung sekalipun " ada orang yang akan
langsung berkata, "Ah, perusahaan itu kaya. Mereka tentu
banyak uang. Mari kita ambil kesempatan sebisanya."
Patrick Maguire berhenti sebentar.
"Connie Garret tak hadir di ruang sidang hari ini karena dia
tak tahan menghadapi Anda. Dia tahu bahwa apa yang
dilakukannya itu tak bermoral. Nah, kita akan menyuruhnya
pergi dengan tangan hampa, sebagai pelajaran bagi orangorang lain yang akan tergoda pula untuk berbuat yang sama
229 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
di masa yang akan datang. Orang-orang harus
bertanggungjawab alas perbuatannya sendiri. Bila Anda
tergelincir di atas es dijalan, Anda tak bisa menyalahkan kakak
Anda. Dan Anda tak pantas mengeruk lima juta dolar dari dia.
Terima kasih." Dia berpaling dan mengangguk pada Jennifer. lalu berjalan
ke meja terdakwa dan duduk.
Jennifer bangkit lalu berjalan mendekati juri.
Dipandanginya wajah-wajah mereka, sambil mencoba menilai
yang telah diberikan oleh Maguire.
"Rekan saya yang terhormat telah mengatakan pada Anda
bahwa Connie Garret tidak akan berada di ruang sidang ini
selama sidang ini berlangsung. Itu memang benar!"
Jennifer menunjuk ke tempat yang kosong di meja
penggugat. "Di situlah Connie Garret akan duduk bila dia
hadir. Bukan di kursi. Melainkan di kursi roda khusus. Kursi
roda tempatnya duduk. Connie Garret tidak akan hadir dalam
ruang sidang ini, tapi sebelum sidang ini selesai Anda akan
mendapatkan kesempatan bertemu dengan dia dan
mengenalnya sebagaimana saya sudah mengenalnya."
Tampak Patrick Maguire mengerutkan alisnya. Dia
membungkukkan badannya lalu berbisik dengan salah seorang
asistennya. Jennifer meneruskan. "Saya mendengarkan waktu Tuan
Maguire berbicara demikian fasihnya, dan saya ingin
mengatakan bahwa saya terharu. Hati saya serasa diiris-iris
karena perusahaan senilai sekian milyar dolar itu diserang
tanpa belas kasihan oleh seorang gadis berumur dua puluh
empat tahan yang tak berkaki dan tak bertangan itu. Wanita
muda yang pada saat ini sedang menunggu di rumah, yang
dengan serakahnya menunggu dering telepon yang akan
mengatakan padanya bahwa dia akan menjadi kaya." Suara
Jennifer jadi merendah. 230 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kaya, yah, tapi untuk apa" Untuk membeli berlian, untuk
tangan yang tak ada lagi" Membeli sepatu dansa untuk kaki
yang akan membawanya ke pesta-pesta ke mana dia tidak
akan diundang" Coba Anda pikirkan semua kesenangan yang
akan dinikmatinya dengan uang itu."
Jennifer berbicara dengan tulus dan tenang, sambil
matanya bergerak lambat-lambat ke wajah para juri. "Tuan
Maguire tak pernah melihat uang sebanyak lima juta dolar
sekaligus. Saya pun tak pernah. Tapi saya akan mengatakan
ini. Bila saya menawarkan pada salah seorang di antara Anda
uang tunai sebanyak lima juta dolar sekarang juga, dan
sebagai penukarnya saya hanya minta agar kedua belah kaki
dan kedua belah tangan Anda dipotong, maka saya rasa uang
lima juta dolar tidak lagi kelihatan banyak.... Dalam hal ini
hukum jelas sekali," Jennifer menerangkan. "Dalam sidang
yang terdahulu di mana Penggugat kalah, para tergugat
menyadari kekurangan pada cara kerja rem truk-truk buatan
mereka, dan mereka merahasiakan hal itu dari Penggugat dan
dari persidangan. Dengan berbuat demikian mereka telah
melanggar hukum. Itulah dasar dari sidang baru ini.
Berdasarkan survei pemerintah baru-baru ini, penyebab
terbesar dari kecelakaan-kecelakaan yang diakibatkan oleh
truk-truk melibatkan roda dan bannya, dan cara kerja rem
serta kemudinya. Silakan Anda pelajari angka-angka ini
sebentar...." Patrick Maguire memperhatikan serta menilai para juri, dan
dia ahli dalam hal itu. Sedang Jennifer terus-menerus
berbicara tentang statistik, Maguire melihat bahwa para juri
merasa bosan dalam sidang itu. Itu semua terlalu bersifat
teknis. Sidang bukan lagi mengenai gadis yang buntung,
melainkan tentang truk dan jarak mengerem serta bagian alat
rem yang tak beres. Hilang perhatian para juri.
Maguire memandang Jennifer dan berpikir, Dia tidak
sepintar sebagaimana yang disebarluaskan. Maguire tahu
231 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa seandainya dia yang berada di pihak lain dan membela
Connie Garret, dia akan mengabaikan statistik dan masalah
permesinan itu, dia akan mempermainkan emosi para juri.
Jennifer Parker telah melakukan yang terbalik.
Kini Patrick Maguire bersandar dan merasa santai.
Jennifer mendekati meja hakim. "Yang Mulia dengan izin
pengadilan, saya ingin memperlihatkan suatu barang bukti."
"Barang bukti apa?" tanya Hakim Silverman.
"Pada awal sidang ini, saya sudah berjanji pada para
anggota juri, akan memperkenalkan Connie Garret. Karena dia
sendiri tak bisa berada di sini saya ingin minta izin untuk
memperlihatkan beberapa gambarnya."
"Saya tidak melihat keberatan dalam hal itu," kata Hakim
Silverman. Dia berpaling pada Patrick Maguire. "Apakah
Pembela Terdakwa berkeberatan?"
Patrick Maguire bangkit perlahan-lahan, tetapi berpikir
cepat. "Gambar-gambar apa?"
"Beberapa gambar mengenai Connie Garret di rumah," kata
Jennifer. Patrick Maguire sebenarnya lebih suka gambar-gambar itu
tidak diperlihatkan, tetapi sebaliknya foto-foto seorang gadis
buntung di kursi roda, jelas tidak memberikan kesan sehebat
pemunculan gadis itu sendiri. Lalu ada pula faktor
pertimbangan lain bila dia berkeberatan, dia akan kelihatan
tak simpatik di mata juri.
Maka dikatakannya dengan sikap murah hati, "Silakan
perlihatkan gambar-gambar itu."
"Terima kasih."
Jennifer berpaling pada Dan Martin dan mengangguk. Dua
orang laki-laki di deretan belakang maju ke depan dengan
232 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebuah layar yang bisa dibawa dan sebuah proyektor film, lalu
mereka mulai memasangnya.
Patrick Maguire bangkit, terkejut. "Tunggu! Apa-apaan ini?"
Jennifer menyahut dengan polos, "Inilah gambar-gambar
yang telah Anda izinkan saya untuk mempertunjukkannya."
Patrick Maguire tetap saja berdiri dengan hati yang
mendidih. Jennifer tidak mengatakan apa-apa tentang gambar
hidup. Tetapi sudah terlambat untuk menyatakan
keberatannya. Dia mengangguk singkat lalu duduk lagi.
Jennifer minta supaya layar itu ditempatkan sedemikian
hingga juri dan Hakim Silverman dapat melihatnya dengan
jelas. "Bisakah saya minta supaya ruangan digelapkan, Yang
Mulia?" Hakim memberi aba-aba pada seorang petugas, yang lalu
menurunkan kerai. Jennifer berjalan ke proyektor, yang
berukuran enam belas milimeter, lalu menghidupkannya, dan
layar pun hidup. Selama tiga puluh menit berikutnya tak terdengar bunyi di
dalam ruang sidang itu. Sebelum itu, Jennifer telah menyewa
seorang kameraman profesional dan seorang direktur
periklanan yang masih muda untuk membuat film itu. Mereka
membuat film mengenai kehidupan Connie Garret dalam
sehari, dan itu merupakan sebuah kisah yang polos, nyata,
dani mengerikan. Tak ada lagi yang ketinggalan untuk
diangankan. Film itu menunjukkan gadis muda yand buntung,
diangkat waktu bangun pagi, dibawa kalau ingin ke wc,
dibersihkan seperti seorang bayi yang tak! berdaya...
dimandikan... disuapi, dan diganti pakaiannya.... Jennifer telah
berulang kali melihat film itu, namun kini, ketika dia
melihatnya lagi, tenggorokannya terasa tersumbat lagi, dan
matanya digenangi air. Dia tahu bahwa film itu memberikan
233 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kesan yang sama pula atas diri hakim dan juri sertai penonton
sidang di ruangan itu. Setelah film berakhir, Jennifer berpaling padai Hakim
Silverman. "Sekarang Penggugat beristirahat."
Lebih dari sepuluh jam juri keluar, dan dengan berlalunya
setiap jam, semangat Jennifer pun makin lemah. Semula dia
yakin akan mendapatkan keputusan segera. Bila mereka
terkesan oleh film itu sebagaimana dia sendiri, pengambilan
keputusan itu seharusnya hanya memerlukan tak lebih dari
satu atau dua jam. Waktu juri keluar beriring-iringan, Patrick
Maguire bingung sekali karena dia merasa yakin bahwa dia
pasti kalah, bahwa dia sekali lagi telah menilai Jennifer terlalu
rendah. Tetapi setelah berjam-jam berlalu dan para juri masih
belum juga kembali, harapan Maguire mulai timbul. Para juri
tidak akan memerlukan waktu begitu lama untuk mengambil
keputusan yang berdasarkan emosi. "Kita akan menang. Makin
lama mereka di dalam bertengkar, makin banyak emosi
mereka yangi berkurang."
Beberapa menit sebelum tengah malam, ketua juri
memberikan surat pendek kepada Hakim Silverman untuk
dibacakan. Hakim mempelajari permintaan ilu, lalu
mengangkat mukanya. "Harap kedua pembela mendekat ke
meja Dewan Hakim." Setelah Jennifer dan Patrick Maguire berdiri di hadapannya,
Hakim Silverman berkata, "Saya akan memberitahukan pada
Anda mengenai surat pendek yang baru saja saya terima dari
Ketua Juri. Dewan Juri bertanya apakah mereka bisa
mendapatkan izin yang sah untuk memberikan kepada Connie
Garret lebih dari lima juta dolar, seperti yang dituntut oleh
pembelanya". Jennifer tiba-tiba merasa pusing. Hatinya terasa terangkat.
Dia berpaling untuk melihat Patrick Maguire. Wajah laki-laki itu
pucat-pasi. 234 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya beri tahukan pada mereka," kata Hakim Silverman,
"bahwa adalah hak mereka untuk menentukan jumlah berapa pun juga yang menurut mereka adil."
Tiga puluh menit kemudian, juri beriring-iringan masuk ke ruang sidang kembali. Ketua juri mengumumkan bahwa mereka telah memihak pada penggugat. Jumlah ganti rugi yang berhak diterimanya adalah enam juta dolar.
Jumlah itu merupakan ganti rugi cedera perorangan yang terbesar dalam sejarah Negara Bagian New York.
20 Waktu Jennifer berjalan memasuki kantornya esok paginya, didapatinya beberapa helai surat kabar terletak berjajaran di atas meja kerjanya. Fotonya erpampang di halaman depan dari semua surat kabar itu. Dalam jambangan terdapat empat puluh delapan tangkai bunga mawar merah yang cantik-cantik. Jennifer tersenyum. Rupanya Adam masih, sempat mengiriminya bunga.
Dibuka kartunya lalu membaca: Selamat. Michael Moretti.
Interkom berbunyi dan Cynthia berkata, "Tuan Adam menelepon."
Jennifer cepat-cepat mengangkat teleponnya. Dia berusaha menjaga agar suaranya terdengar tenang. "Halo, Sayang."
"Kau telah berhasil lagi."
"Aku beruntung."
"Klienmu yang beruntung. Beruntung karena kau pembelanya. Kau tentu merasa senang sekali."
Memenangkan perkara memang membuatnya senang.
Tetapi bila bersama Adam dia merasa senang sekali. "Ya."
sahutnya. 235 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ada sesuatu yang penting yang akan kuceritakan padamu," kata Adam. "Bisakah kau menjumpai aku untuk minum teh petang ini?"
Lemah semangat Jennifer. Hanya ada satu hal yang mungkin akan diceritakan Adam: Adam tidak akan pernah bisa bertemu dengannya lagi.
"Ya, baiklah, tentu...."
"Di Mario" Jam enam?"
"Baik." Mawar-mawar itu diberikannya pada Cynthia.
Adam sudah menunggu di restoran itu, duduk di meja bagian belakang. Supaya dia tidak akan mendapat malu bila aku sampai histeris, pikir Jennifer. Tapi dia sudah bertekad untuk tidak akan menangis. Tidak akan, di hadapan Adam.
Dari wajah yang kurus dan letih, Jennifer tahu apa yang dialami Adam, dan dia berniat untuk meringankannya sedapat mungkin. Jennifer duduk dan Adam lalu menggenggam tangannya.
"Mary Beth akan minta cerai dari aku," kata Adam, dan Jennifer hanya bisa menatapnya tanpa bisa berbicara.
Mary Beth yang membuka pembicaraan. Mereka baru saja kembali dari perjamuan makan malam untuk pengumpulan dana di mana Adam merupakan pembicara utamanya.
Pertemuan malam itu sangat berhasil. Selama perjalanan pulang, Mary Beth diam saja, dia kelihatan tegang.
"Kurasa pertemuan tadi telah berjalan cukup baik, bukan?"
kata Adam. "Ya, Adam." Tak ada lagi yang mereka katakan sampai mereka di rumah.


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

236 Tiraikasih Website http://kangzusi. com/
"Maukah kau minum sebelum tidur?" tanya Adam.
"Tidak terima kasih. Aku ingin kita berbicara."
"Oh" Mengenai apa?"
Mary Beth memandanginya dan berkata, " Mengenai kau dan Jennifer Parker."
Adam merasakannya sebagai suatu pukulan di badannya.
Adam bimbang sebentar, dia tak yakin apakah akan menyangkalnya, ataukah....
"Sudah beberapa lama aku tahu. Aku tidak mengatakan apa-apa karena aku akan mengambil keputusan apa yang akan kulakukan."
"Mary Beth, aku...."
"Biarkan aku bicara dulu. Aku tahu bahwa hubungan kita tidak " yah " tidak sebagaimana yang kita harapkan. Dalam beberapa hal aku mungkin bukan istri sebagaimana harusnya."
"Apa pun yang terjadi, bukanlah salahmu. Aku...."
"Tunggu, Adam. Ini sulit sekali bagiku. Kini aku telah mengambil keputusan. Aku tidak akan menghalang-halangimu."
Adam menatapnya dengan rasa tak percaya. "Aku tidak...."
"Aku terlalu cinta padamu untuk menyakitimu. Kau punya masa depan politik yang gemilang di hadapanmu. Aku tidak ingin ada sesuatu yang akan merusaknya. Jelas, bahwa aku tidak membahagiakanmu sepenuhnya. Bila Jennifer Parker bisa membahagiakanmu, aku ingin kau mengambil dia."
Adam merasa seolah-olah percakapan itu berlangsung di dalam air. "Lalu bagaimana dengan kau sendiri?"
Mary Beth tersenyum. "Aku tidak akan apa-apa, Adam. Tak usah kaurisaukan aku. Aku punya rencana sendiri."
237 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"A... aku tak tahu apa yang harus kukatakan."
"Tak perlu kau mengatakan apa-apa. Aku yang
mengatakannya untuk kita berdua. Bila aku terus bertahan
dengan kau dan membuatmu risau saja, pengaruhnya akan
buruk bagi kita berdua juga, bukan" Aku yakin si Jennifer itu
cantik, karena kalau tidak, perasaanmu terhadapnya tentu
tidak akan seperti yang sedang kaualami sekarang." Mary Beth
berjalan ke arah Adam, lalu merangkulnya. "Jangan
memandang seperti ketakutan begitu, Adam. Apa yang akan
kulakukan ini adalah yang terbaik untuk semua pihak."
"Kau hebat sekali."
"Terima kasih." Dengan lembut ditelusurinya wajah Adam
dengan ujung-ujung jarinya lalu tersenyum. "Adam sayangku,
aku akan selalu menjadi sahabatmu yang terbaik. Selalu."
Kemudian dia lebih mendekat dan merebahkan kepalanya di
pundak Adam. Adam hampir-hampir tak dapat mendengar suaranya waktu
dia berkata, "Sudah lama sekali kau tidak memelukku, Adam.
Kau tak perlu mengatakan bahwa kau cinta padaku, tapi
maukah kau " maukah kau " memelukku lagi sekali lagi dan
bercintaan denganku" Untuk terakhir kali bersamaku?"
Kini Adam teringat akan peristiwa itu lagi, waktu itu berkata
pada Jennifer, "Mary Beth yang punya gagasan untuk
bercerai." Adam berbicara terus, tetapi Jennifer sudah tidak
mendengarkan lagi; dia hanya mendengar suara musik. Dia
merasa dirinya bagai mengambang, melambung. Dia tadi telah
menguatkan hatinya untuk mendengar Adam mengatakan
bahwa mereka tidak akan bisa bertemu lagi " dan sekarang
ternyata begini! Semuanya ini terlalu banyak untuk diresapi.
238 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia tahu betapa pedihnya peristiwa dengan Mary Beth itu
bagi Adam, dan Jennifer makin bertambah cinta pada Adam.
Dia merasa seolah-olah ada beban yang selama ini menindih,
terangkat dari rongga dadanya, seolah-olah dia bisa bernafas
lagi. "Mary Beth baik sekali dalam hal ini," kata Adam. "Dia wanita yang luar biasa. Dia ikut berbahagia setulusnya dengan
kita." "Rasanya sulit untuk dipercaya."
"Kau tak mengerti. Sudah berapa lama ini kami hidup
sebagai... adik-kakak saja. Aku tak pernah membicarakan
denganmu, tapi...." Adam ragu, lalu berkata dengan berhatihati, "Mary Beth tidak punya... gairah yang kuat."
"Oh." "Dia ingin bertemu denganmu." Hal itu membuat Jennifer
bingung. "Kurasa tak bisa, Adam. Aku akan merasa.... tak
enak." "Percayalah padaku."
"Kalau.... kalau itu maumu, Adam, baiklah."
"Bagus, Sayang. Kita akan bertemu untuk minum teh. Aku
akan mengantarmu." Jennifer berpikir sebentar. "Apakah.... apakah tidak akan
lebih baik kalau aku pergi sendiri?"
Esok paginya, Jennifer keluar dari Saw Mil River Parkway
menuju ke arah kota. Pagi itu udara kering dan cerah, hari
yang bagus untuk bepergian. Jennifer menghidupkan radio
dalam mobil dan mencoba menghilangkan rasa gugupnya
dalam menghadapi pertemuan mendatang.
Rumah keluarga Warner adalah sebuah rumah yang besar
dan kokoh, bergaya rumah Belanda asli yang menghadap ke
sungai di daerah Croton-on Hudson, dibangun di atas tanah
239 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghijau yang beberapa are luasnya. Jennifer mengarahkan
mobilnya memasuki sebuah lorong mobil ke jalan masuk yang
megah. Dia membunyikan bel dan sesaat kemudian pintu
dibuka oleh seorang wanita menarik yang berumur di
pertengahan tiga puluhan. Jennifer sama sekali tak
menyangka akan bertemu dengan wanita pemalu dari daerah
selatan ini. Wanita itu menyalaminya dan sambil tersenyum
hangat dia berkata, "Aku Mary Beth. Adam tak adil
membiarkan kau datang seorang diri. Mari masuk."
Istri Adam itu mengenakan rok dari wol yang berwarna
coklat muda, yang agak lebar ke bawah, dan blus sutra yang
terbuka cukup rendah hingga kelihatan buah dada yang cukup
matang tetapi masih indah. Rambutnya yang berwarna pirang
agak kecoklatan, dibiarkan terurai panjang dan agak mengikal
di sekeliling wajahnya, menambah bagus matanya yang biru.
Mutiara yang melingkar di lehernya tidak akan mungkin
disangka tiruan. Mary Beth Warner berpembawaan anggun
sekali. Bagian dalam rumah itu, indah, kamar-kamarnya luas dan
lapang, penuh dengan barang-barang antik serta lukisanlukisan indah. Seorang pelayan laki-laki menyuguhkan teh di ruang tamu
utama; perangkat minumnya dari perak model Georgia.
Selelah pelayan meninggalkan ruangan itu, Mary Beth
berkata, "Aku yakin kau cinta sekali pada Adam."
Jennifer menjawab dengan kaku, "Saya ingin Anda tahu,
Nyonya Warner, tak seorang pun diantara kami yang punya
rencana...." Mary Beth Warner meletakkan tangannya di lengan
Jennifer. "Tak perlu kauceritakan hal itu padaku. Aku tak tahu apakah Adam sudah menceritakannya padamu, tapi
perkawinan kami sudah menjadi suatu perkawinan yang hanya
berisi sopan santun. Kami berkenalan sudah sejak kanak240 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kanak. Kurasa sudah sejak pertama kali bertemu dengan
Adam, aku sudah jatuh cinta padanya. Kami selalu pergi ke
pesta bersama-sama, berteman dengan orang-orang yang
sama, dan kurasa memang sudak tak terelakkan lagi bahwa
kami lalu menikah. Jangan salah paham, aku masih tetap
memuja Adam, dan aku yakin dia pun memujaku. Tapi
manusia berubah, bukan?"
"Ya." Jennifer memandangi Mary Beth, dan hatinya dipenuhi rasa
syukur. Apa yang sebenarnya mungkin merupakan peristiwa
buruk dan mengerikan, ternyata merupakan sesuatu yang
penuh keramahan dan keindahan. Adam memang benar. Mary
Beth memang seorang wanita yang luar biasa.
"Saya berterima kasih sekali pada Anda," kata Jennifer.
"Dan aku pun berterima kasih padamu," Mary Beth berkata
terus terang. Dia tersenyum malu dan berkata lagi,
"Ketahuilah, aku pun sedang benar-benar jatuh cinta. Semula
aku ingin segera bercerai, tapi kupikir, demi Adam sebaiknya
kami menunggu sampai selesai pemilihan."
"Agaknya semua orang yakin bahwa Adam akan menjadi
senator kita," Mary Beth melanjutkan, "dan bila kami bercerai sekarang, akan sangat mengganggu kesempatannya. Hanya
enam bulan saja lagi, jadi kuputuskan akan lebih baik baginya
bila kutunda." Dia melihat pada Jennifer. "Tapi maaf....
apakah kau setuju begitu"
"Tentu," kata Jennifer.
Jennifer harus mengatur kembali caranya berpikir. Kini
masa depannya akan terikat pada Adam. Bila Adam menjadi
senator, dia akan tinggal bersamanya di Washington DC. Itu
akan berarti bahwa dia harus menghentikan praktek
pengacaranya di sini, tapi itu lak apa-apa. Semuanya tak ada
artinya, asal mereka bisa bersama.
241 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Adam akan menjadi seorang senator yang hebat," kata
Jennifer. Mary Beth mengangkat kepalanya dan tersenyum. "Bukan
hanya itu, pada suatu hari kelak Adam akan menjadi seorang
presiden yang hebat."
Waktu Jennifer tiba kembali di apartemennya, telepon
berdering. Adam yang menelepon. "Bagaimana pertemuan
dengan Mary Beth?" "Adam, dia baik sekali."
"Dia berkata begitu pula tentang kau."
"Kita pernah membaca tentang daya tarik dari daerah
selatan masa lalu, tapi kita tidak sering melihatnya. Mary Beth
punya daya tarik itu. Dia benar-benar seorang wanita yang
hebat." "Kau juga hebat, Sayang. Di mana kau ingin menikah?"
"Di mana pun jadi, kalau perlu di lapangan Times Square"
kata Jennifer. "Tapi kurasa kita harus menunggu, Adam."
'Menunggu apa?" "Sampai selesai masa pemilihan. Karirmu penting. Sekarang
ini suatu perceraian akan merupakan pukulan bagimu."
"Hidup Prbadiku...."
".... akan merupakan hidup bagi masyarakat ramai. Kita tak
boleh berbuat sesuatu yang akan merusak kesempatanmu.
Kita bisa menunggu enam bulan lagi."
"Aku tak sabar menunggu."
"Aku pun tidak, Sayang." Jennifer tersenyum. "Sebenarnya kita tidak menunggu, bukan?"
21 242 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hampir setiap hari Jennifer dan Adam makan siang bersama, dan satu atau dua kali seminggu Adam bermalam di apartemen mereka. Mereka harus lebih berhati-hati daripada biasanya karena kampanye Adam sudah dimulai dengan aktif, dan dia sudah menjadi tokoh nasional yang terkemuka. Dia berpidato pada rapat-rapat umum politik dan, perjamuan-perjamuan makan malam untuk pengumpulan dana, dan pendapat-pendapatnya mengenai peristiwa-peristiwa nasional makin banyak dimuat dalam pers.
Adam dan Stewart Needham sedang minum teh kebiasaan mereka pagi hari.
"Aku melihatmu pada pertunjukan tv dalam acara Hari ini, tadi pagi," kata Needham. "Bagus, Adam. Semuanya sudah ada dalam genggaman kita. Kudengar orang mengundangmu lagi."
"Stewart, aku benci melakukan pertunjukan-pertunjukan itu. Aku merasa seperti seorang pemain sandiwara yang sedang mengadakan pertunjukan".
Stewart mengangguk dengan tenang. "Itulah politikus, Adam.... mereka itu juga pemain sandiwara. Memainkan peran dan menjadi apa yang diingini masyarakat ramai. Bila politisi berbuat di muka umum sebagaimana mereka adanya, waduh
" maka negara ini akan menjadi suatu kerajaan."
"Aku tak suka perjuangan untuk mendapatkan kedudukan dalam masyarakat ini lalu menjadi kontes pribadi."
Stewart Needham tersenyum. "Bersyukurlah bahwa kau mempunyai pembawaan untuk itu, Bung. Angka-angkamu dalam pengumpulan suara meningkat terus, setiap minggu."
Dia berhenti sebentar untuk menuang teh lagi. "Percayalah, ini baru merupakan permulaannya. Mula-mula senat dulu, kemudian sasaran nomor satu. Tak ada satu pun lagi halangan bagimu." Dia berhenti untuk menghirup tehnya. "Tapi itu pun kalau kau tidak berbuat yang tak senonoh."
243 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Adam memandangnya. "Apa maksudmu?"
"Lawanmu adalah seorang yang tak segan berjuang dengan
cara rendah. Aku berani bertaruh bahwa saat ini dia sedang
meneliti hidupmu dengan mikroskop. Dia tidak akan
menemukan cacat, bukan?"
"Tidak," Adam mengucapkan perkataan itu secara otomatis.
"Bagus," kata Stewart Needham. "Bagaimana Mary Beth?"
Jennifer dan Adam sedang bermalas-malasan pada akhir
pekan itu di sebuah rumah pedesaan di Vermont yang telah
disewa Adam dari seorang sahabatnya. Udara kering dan
segar, membelikan tanda-tanda musim salju yang mendatang.
Akhir pekan itu sempurna rasanya, menyenangkan dan santai.
Siang hari mereka berjalan jauh dan malam hari memainkan
permainan-permainan dalam rumah sambil ngobrol di
depan perapian yang menyala.
Dengan teliti mereka mengikuti berita di semua surat kabar
hari Minggu. Adam melaju terus dalam semua pengumpulan
suara. Hampir semua media massa memihak pada Adam.
Mereka menyukai gayanya, kejujurannya, kecerdasannya, dan
keterbukaannya. Mereka terus-menerus menyamakannya
dengan John Kennedy. Adam berbaring santai di depan perapian sambil
memperhatikan bayang-bayang nyala api yang seperti menarinari di wajah Jennifer. "Maukah kau menjadi istri presiden?"
"Maaf. Aku sudah mencintai seorang senator."
"Apakah kau akan kecewa kalau aku tak menang,
Jennifer?" "Tidak. Aku ingin kau memenangkannya, tak lain karena
kau menginginkannya, Sayang."
244 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bila aku menang itu akan berarti harus tinggal di
Washington." "Asal kita bersama, aku tak peduli apa-apa."
"Bagaimana dengan praktek pengacaramu?"
Jennifer tersenyum. "Berita yang terakhir kudengar, di
Washington juga ada ahli-ahli hukum."
"Bagaimana kalau kuminta kau menghentikannya?"
"Aku akan berhenti."
"Aku tak ingin kau berhenti. Kau terlalu pandai dalam hal
itu." "Yang penting bagiku hanyalah supaya bisa bersamamu.
Aku begitu mencintaimu, Adam."
Adam membelai rambut Jennifer yang lembut, yang
berwarna coklat tua, lalu berkata, "Aku juga cinta padamu.
Cinta sekali." Mereka pergi tidur, dan lama kemudian tidur.
Malam Senin mereka kembali ke New York. Mereka
mengambil mobil Jennifer di bengkel di mana Jennifer
menitipkannya, lalu Adam kembali ke rumahnya. Jennifer
kembali ke apartemen mereka di New York.
Setiap hari Jennifer selalu penuh kesibukan. Kalau
sebelumnya dia sudah merasa sibuk, sekarang dia seperti
terperangkap. Dia membela perusahaan-perusahaan
internasional yang telah melanggar undang-undang dan
tertangkap, senator-senator yang tertangkap basah dalam
perbuatan salah, bintang-bintang film dalam kesulitan. Dia
membela pemimpin-pemimpin bank, tetapi juga perampokperampok bank, politisi, dan juga ketua-ketua serikat-serikat
kerja.

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

245 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Uang mengalir terus, tapi itu tak penting bagi Jennifer. Dia memberikan uang ekstra banyak pada stafnya dan menghambur-hamburkan hadiah-hadiah.
Perusahaan-perusahaan yang harus melawan Jennifer dalam sidang tak lagi mengirim pengacara-pengacara mereka yang kelas dua, jadi Jennifer harus berhadapan dengan pembela-pembela terkemuka yang berbakat di dunia.
Dia diterima menjadi anggota persekutuan pengacara yang bernama American Col ege of Trial Lawyers, dan Ken Bailey pun sangat terkesan.
"Tuhanku," katanya, "tahukah kau, hanya satu persen dari para pengacara di negeri ini yang bisa masuk?"
"Rupanya aku telah menjadi wanita pilihan mereka," kata Jennifer sambil tertawa.
Bila Jennifer membela seorang terdakwa Manhattan, dia selalu yakin bahwa Robert Silva-lah yang akan menjadi penuntut umumny atau yang menjadi dalangnya. Makin banyak kemenangan yang dicapai Jennifer, makin bertambah kebencian laki-laki itu padanya.
Pada suatu sidang di mana Jennifer dihadapkan pada jaksa, Di Silva menempatkan belasan ahli kenamaan di mimbar saksi untuk mendukung tuntutannya.
Jennifer tidak memanggil ahli-ahli. Dia hanya berkata pada para juri: "Bila kita ingin membuat pesawat antariksa atau ingin mengukur jarak bintang, kita minta bantuan para ahli.
Tapi bila kita ingin sesuatu yang sangat penting dijalankan dengan sebaik-baiknya, kita kumpulkan saja dua belas orang-orang biasa untuk melakukannya. Sepanjang ingatan saya, pendiri agama Kristen pun berbuat demikian pula."
Dan Jennifer memenangkan perkara itu.
Salah satu teknik yang menurut Jennifer sangat efektif bagi
juri adalah dengan mengatakan, "Saya tahu bahwa kata-kata
246 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
'undang-undang' dan 'ruang sidang' kedengarannya agak
menakutkan dan jauh dari kehidupan Anda, tapi bila hal itu
tidak Anda pikirkan, maka yang kita lakukan di sini hanyalah
menangani kebenaran-kebenaran dan kesalahan- kesalahan
yang telah diperbuat terhadap sesama manusia seperti kita
sendiri. Mari kita lupakan bahwa kita berada dalam ruang
sidang, Saudara-saudara. Mari kita bayangkan bahwa kita
sedang duduk-duduk dalam ruang tamu saya, dan
membicarakan apa yang telah terjadi atas diri terdakwa yang
malang ini, sesama manusia ini."
Maka, dalam bayangan mereka, para juri itu memang
sedang duduk-duduk di ruang tamu Jennifer, terbawa oleh
pesonanya. Cara ini berhasil dengan baik bagi Jennifer, sampai
pada suatu hari waktu dia sedang membela seorang klien
melawan Robert Di Silva. Jaksa itu berdiri lalu mengucapkan
pidato pembukaannya yang ditujukan pada juri.
"Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya," kata Di Silva. "Saya ingin Anda melupakan bahwa Anda sedang berada dalam suatu
sidang pengadilan hukum. Saya minta Anda membayangkan
bahwa Anda sedang duduk di ruang tamu saya dan dudukduduk secara tak resmi, mengobrol tentang perbuatanperbuatan yang mengerikan, yang telah dilakukan oleh
Terdakwa ini." Ken Bailey membungkuk dan berbisik pada jennifer,
"Kaudengarkah apa yang dilakukan keparat itu" Dia mencuri
siasatmu!" "Jangan kuatir." sahut Jennifer dingin.
Waktu Jennifer bangkit untuk berbicara pada juri, dia
berkata, "Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, saya tak pernah
mendengar sesuatu yang lebih melampaui batas daripada
kata-kata jaksa tadi itu." Suaranva lantang mengandung
kemarahan. "Sejenak, saya rasanya tak percaya akan
pendengaran saya. Berani benar dia menyuruh Anda
melupakan bahwa Anda sedang berada dalam suatu sidang
247 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pengadilan hukum. Ruang sidang ini adalah salah satu milik
yang paling berharga yang ada pada bangsa kita! Tempat ini
merupakan dasar dari kemerdekaan kita. Kemerdekaan Anda,
kemerdekaan saya, dan kemerdekaan terdakwa. Dan seorang
jaksa meminta Anda untuk melupakan di mana Anda berada,
untuk melupakan tugas Anda atas dasar sumpah. Saya rasa
itu sangat mengejutkan dan rendah sekali. Saya minta supaya
Anda ingat, Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, di mana Anda
sedang berada, ingat bahwa kita semua berada di sini untuk
mengusahakan agar keadilan ditegakkan dan agar terdakwa
diadili dengan benar."
Para juri mengangguk membenarkan.
Jennifer melihat ke meja tempat Robert Di Silva duduk.
Laki-laki itu menatap lurus ke depan matanya tampak
berkaca-kaca. Klien Jennifer lalu dibebaskan.
Setiap kali setelah memenangkan suatu perkara selalu ada
empat lusin bunga mawar merah di meja kerja Jennifer,
dengan kartu dari Michael Moretti! Setiap kali kartu itu disobek
Jennifer dan ia memerintahkan Cynthia untuk membawa pergi
bunga mawar itu. Bagaimanapun juga Jennifer merasa bahwa
bunga itu kotor karena berasal dari laki-laki itu. Akhirnya
Jennifer menulis surat pendek pada Michael Moretti, meminta
untuk berhenti mengiriminya bunga.
Waktu Jennifer kembali dari ruang sidang setelah
memenangkan perkara berikutnya, ditemukannya lima lusin
bunga mawar merah. 22 Perkara Perampok Berjas Hujan telah membuat nama
Jennifer tercantum pada tajuk rencana surat-surat kabar lagi.
Terdakwa mendapatkan perhatian Jennifer melalui Pater Ryan.
248 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Seorang sahabatku sedang dalam kesulitan...." dia mulai, dan mereka berdua pun lalu tertawa terbahak.
Sahabat itu ternyata adalah Paul Richards, seorang
pengelana yang dituduh telah merampok bank. melarikan
seratus lima puluh ribu dolar. Si orang perampok memasuki
bank itu dengan mengenakan jas hujan hitam yang panjang,
yang di dalamnya disembunyikan sebuah senapan berlaras
pendek. Leher baju hujan itu dinaikkan supaya mukanya
tersembunyi sebagian. Begitu dia berada di dalam, dia
menodongkan senapan itu dan memaksa seorang kasir untuk
menyerahkan semua uang tunai yang ada. Kemudian
perampok itu melarikan diri dengan mobil yang memang
sedang menunggu. Beberapa orang saksi telah melihat mobil
yang melarikan diri itu, sebuah sedan hijau, tetapi nomor
kendaraannya ditutupi dengan lumpur.
Karena perampokan bank merupakan kejahatan federal,
FBI (Badan Inteligen Federal) ikut turun tangan dalam perkara
itu. Semua petunjuk-petunjuk tentang penjahat itu mereka
masukkan ke dalam komputer dan yang keluar adalah nama
Paul Richards. Jennifer pergi mengunjunginya di Riker's Island, penjara
tempatnya ditahan. "Saya berani bersumpah, demi Tuhan, saya tidak
melakukan perampokan itu," kata Paul Richards. Laki-laki itu
berumur lima puluhan, dia berwajah merah dengan mata biru
yang kekanak-kanakan, dia terlalu tua untuk berkeliaran dan
melakukan perampokan bank.
"Saya tak peduli apakah Anda bersalah atau tidak," Jennifer menjelaskan, "tapi ada satu syarat saya. Saya tak mau
membela klien yang berbohong pada saya."
"Saya bersumpah demi ibu saya bahwa saya tidak
melakukannya." 249 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer sudah lama tak percaya lagi pada sumpah. Klienklien telah bersumpah padanya demi ibu, istri, kekasih, atau
anak-anak mereka. Bila Tuhan mau meladeni sumpah-sumpah
itu, pasti jumlah penghuni dunia sudah mengalami penurunan.
"Anda pikir mengapa FBI menangkap Anda?"
Tanpa ragu Paul Richards menjawab, "Karena kira-kira
sepuluh tahun yang lalu saya pernah merampok bank dan
terlalu goblok hingga tertangkap."
"Apakah Anda juga memakai senapan berlaras pendek yang
disembunyikan di balik jas hujan?"
"Ya. Saya menunggu sampai hari hujan, lalu menyerang
bank." "Tapi yang terakhir ini, apakah bukan Anda yang
melakukannya?" "Bukan. Ada seorang keparat yang cerdik dan menirukan
cara saya." Tanya-jawab pendahuluan diadakan di hadapan Hakim Fred
Stevens, seseorang yang berdisiplin ketat. Menurut desasdesus dia paling suka membuang semua penjahat ke sebuah
pulau yang tak bisa dicapai orang, di mana mereka akan
tinggal selama sisa hidup mereka. Hakim Stevens berpendapat
bahwa setiap orang yang kedapatan mencuri untuk pertama
kalinya harus dipotong tangan kanannya dan bila tertangkap
lagi, harus dipotong tangan kirinya, menurut tradisi Islam
kuno. Dia adalah hakim yang terjahat yang pernah dijumpai
Jennifer. Ia memanggil Ken Bailey.
"Ken, tolong gali segala-galanya tentang diri Hakim
Stevens." "Hakim Stevens" Dia itu orang jujur, sejujur nabi. Dia...."
"Aku tahu. Tolonglah lakukan."
250 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jaksa penuntut federal adalah seorang ahli yang bernama
Carter Gifford. "Bagaimana Anda akan membela dia?" tanya Gifford.
Jennifer memandangnya dengan polos dan terkejut
"Dengan mengatakan bahwa dia tak bersalah tentu."
Jaksa itu tertawa getir. "Hakim Stevens akan mengalahkan
Anda dengan mudah sekali. Saya rasa ada baiknya Anda minta
sidang dengan juri."
"Tidak." Gifford memperhatikan Jennifer dengan curiga. "Apakah
Anda akan menyerahkan klien Anda itu ke dalam tangan
hakim penggantung itu?"
"Benar." Gifford tertawa kecil. "Saya yakin Anda akan menderita
kekalahan juga suatu hari, Jennifer. Saya tak sabar menunggu
saat itu." "Negara Amerika Serikat melawan Paul Richards Apakah
Terdakwa hadir?" "Hadir, Yang Mulia," kata petugas pengadilan.
"Para pengacara harap maju ke meja Dewan Hakim dan
memperkenalkan dirinya."
Jennifer dan Carter Gifford berjalan ke arah Hakim Stevens.
"Jennifer membela Terdakwa."
"Carter Gifford membela Amerika Serikat."
Hakim Stevens berpaling pada Jennifer dan berkata dengan
singkat, "Saya sudah banyak mendengar tentang Anda, Nona
Parker. Jadi akan saya katakan sekarang juga bahwa saya tak
mau membuang-buang waktu pengadilan ini. Saya tidak akan
mengizinkan penundaan dalam perkara ini. Saya akan
251 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melanjutkan tanya-jawab pendahuluan ini dan ingin
menyelesaikan gugatan. Saya bermaksud untuk menetapkan
tanggal sidang secepat mungkin Saya rasa Anda menghendaki
sidang dengan dewan juri dan...."
"Tidak, Yang Mulia."
Hakim Stevens melihat padanya dengan terkejut. "Anda
tidak akan minta diadakan sidang dengan juri?"
"Tidak. Karena saya pikir tidak akan ada gugatan."
"Apa?" Carter Gifford menatapnya dengan tajam.
"Menurut pendapat saya, Anda tak punya cukup bukti
untuk menghadapkan klien saya ke sidang."
Carter Gifford membentak. "Anda harus mengubah
pendapat itu!" Dia berpaling pada Hakim Stevens. "Yang
Mulia, pemerintah punya dasar yang kuat untuk mengajukan
suatu perkara. Terdakwa pernah ditangkap karena melakukan
kejahatan yang sama benar dengan cara yang sama pula.
Komputer kita telah menunjuk dia di antara lebih dari dua ribu
iurang yang dicurigai. Orang yang bersalah ada di antara kita
dalam ruang sidang ini, dan Penuntut tak punya niat untuk
membatalkan perkara melawan dia."
Hakim Stevens berpaling pada Jennifer. "Pengadilan
melihat terdapatnya cukup bukti prima facie untuk
mengadakan gugatan dan sidang. Adakah yang akan Anda
katakan lagi?" "Ada, Yang Mulia. Tak ada seorang saksi pun yang secara
positif bisa mengenali Paul Richards. UU pun tak bisa
menemukan uang yang telah dicuri. Sebenarnya, satu-satunya
yang menghubungkan terdakwa dengan kejahatan ini adalah
angan-angan Jaksa saja."
Hakim menatap Jennifer dan berkata dengan suara yang
halus sekali, "Bagaimana dengan komputer yang telah
menunjuk dia?" 252 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer mendesah. "Itu membawa masalah bagi kita, Yang
Mulia." "Saya rasa memang begitu," kata Hakim Stevens dengan
tegas. "Lebih mudah untuk tidak mempercayai saksi hidup,
tapi sulit untuk tidak mempercayai komputer."
Carter Gifford mengangguk dengan rasa puas. "Tepat,
Yang Mulia." Jennifer berpaling dan menghadapi Gifford. "FBI
menggunakan pesawat IBM 370/168, bukan?"
"Itu merupakan peralatan yang paling modern di dunia."
Hakim Stevens bertanya pada Jennifer, "Apakah Pembela
ingin menantang efisiensi komputer itu?"
"Sebaliknya, Yang Mulia. Ke dalam pengadilan ini saya telah
membawa seorang ahli komputer yang bekerja untuk
perusahaan yang telah membuat alat yang berkode 370/168
itu. Dialah yang menyusun informasi yang kemudian
Jentera Bianglala 1 Pendekar Pulau Neraka 22 Pergolakan Di Istana Langkat Api Di Bukit Menoreh 23

Cari Blog Ini