Ceritasilat Novel Online

100 Tahun Setelah Aku Mati 6

100 Tahun Setelah Aku Mati Karya Rizal Bagian 6


Brandon.. dimana ibumu"dan kenapa kamu tidak sekolah"
Saya mencoba memecah kebisuan diantara kami, saya duduk disamping brandon walaupun harus mengesampingkan rasa risi dan ngeriku dengan makhluk itu, tampaknya dia juga merasa tidak nyaman oleh kehadiranku. Dan yang aneh adalah dia membiarkanku mendekat..
ibuku sedang sibuk dengan urusanya, aku tidak mau sekolah, sekolahku terasa
100 Tahun Setelah Aku Mati penuh dengan orang idiot didalamnya
lalu, apa yang kamu lakukan di taman yang sepi ini"
aku Cuma menghabiskan waktu bersama temanku disini, kalian sudah berkenalan"
dimana dia", bolehkah aku bertemu denganya" Saya sengaja berpura-pura untuk melihat reaksi dari Brandon,
hahaha, jangan bersikap bodoh mark, aku bukan anak kecil seperti anggapanmu
Saya terdiam melihat sikap anak itu, dia memang berbeda dari anak pada umumnya, dia berbeda bahkan dari orang yang sudah berbeda dari orang kebanyakan seperti aku.
Tutur katanya sama sekali tidakseperti anak2, sikap dinginya, ya sikap dinginya itu ...
kamu tidak takut dengan temanku mark", kebanyakan orang akan lari terbiritbirit saat melihat dia
tentu saja aku takut, aku orang yang penakut. Apalagi temanmu tampak tidak bersahabat denganku
ayolah dia tidak seburuk itu, dia lebih baik dari pada orang2 idiot di lingkunganku
benarkah" Apakah dia baik kepadamu"
ya.. setidaknya daisy menemaniku, tidak seperti mereka, orang2 bodoh yang mengabaikanku, mengejeku, bahkan memukuliku
Daisy" Nama yang sungguh tidak cocok untuk sosok menyeramkan itu, daisy adalah nama bunga yang melambangkan cinta kasih, dan brandon memberikan nama bunga cantik itu untuk menamai jelmaan jin.
Dalam percakapan kami saya dapat menangkap bahwa brandon ini adalah anak
100 Tahun Setelah Aku Mati yang kesepian, sama seperti masakecilku dulu, brandon, apa kamu tidak mempunyai teman selain daisy"
tidak .... dan aku tidak membutuhkan mereka!! , aku ingin membalas mereka ! mereka sangat jahat kepadaku!, jika bisa aku ingin membunuh mereka semua mark
Brandon, kamu harusnya....
jangan mendekatiku lagi mark!!, aku pikir kamu sepertiku!, ternyata kamu lebih sok tau daripada mereka!
Brandon meninggalkanku , dia berlari sangat kencang sambil sesekali menoleh dengan tatapan marah kepadaku, dia anak yang sangat tempramental kataku dalam hati. Daisy juga mengikutinya dari belakang,dengan melayang mundur daisy menatapku, sampai akhirnya mereka terlalu jauh untuk kulihat .. Saya kembali kerumah dengan banyak tanda tanya yang mengisi kepalaku, Brandon dan Daisy.... apakah sama dengan Rizal dan Sari"" Apakah saya seperti itu"", mungkin perasaan brandon ke daisy sama sperti perasaanku ke sari"
2 makhluk yang seharusnya tidak berteman kyaiku dulu mengatakan demikian, Apakah itu alasan sari menjauhiku""
Daisy dengan sari... saya mencoba membandingkan dua makhluk itu.. Sari disetiap pertemuan denganku tidak pernah menunjukan wujud seramnya, aura yang dimiliki sari juga tidak gelap, berbeda dengan Daisy yang menurut saya sangat gelap..
Saya memikirkan hal itu sepanjang perjalan pulang, sampai tidak terasa saya sudah sampai didepan rumah..
Hari masih terang, mungkin sekitar pukul 13.00, saya bergegas untuk beribadah dan makan siang,
dewi kemana yan"" tanyaku kepada wayan yang sedang sibuk mengunyah sandwich..
dikamarnya kalik, dari tadi sewot terusdia, katanya gegara kamu tinggal bli jawab wayan dengan logat balinya yang sama sekali tidak luntur..
100 Tahun Setelah Aku Mati
Saya bergegas menghampiri dewi dikamarnya untuk memberitahukan pertemuanku dengan brandon...
dewi ucapku sambil mengetuk pintu bercat putih itu.. Klekk...
Pintu kamar itu terbuka dan saya disambut dengan wajah yang terlihat manyun.. jahatt.... aku gak diajak tadi ucap dewi dengan jengkel sambil memukul2 pundaku pelan..
ya maaf wi, aku semalem liat kamu pucet banget, makanya gak tak ajakin
hih.. yaudah buruan cerita.. tadi gimana"" Ketemu sama Brandon"" Saya mengangguk pelan. Tanpa meminta izin saya nyelonong masuk kekamarnya. Saya tidak ingat berapa lama kami berdiskusi tentang kejadianbarusan.. Dewi dengan seksama mendengarkanku sambil sesekali bertanya lebih detail.. Saya menceritakan tempatku bertemu dengan anak itu, sikapnya, dan tentu saja Daisy sosok mengerikan yang menjadi temanya.
kasian ya brandon ucap dewi dengan nada suara yang menurun ... apa yang bisa kita lakuin buat brandon wi"
Dewi menggeleng pelan, mungkin dia sama bingungnya denganku..
kita cari tau lebih banyak zal, tapi kamu harus janji buat ngajak aku besok Saya menyetujui usulan dewi,
ya.. oke , besok kita ketaman itu lagi
Ucapku sambil beranjak untuk keluar dari kamar dewi.. oh iya zal.. kemarin gimana perpisahanmu sama risa di airport" Penuh dramagak" Hihi
matik aku wi.. dari kemaren belum ngasih kabar ke risa jawabku panik, buru2 saya memencet hp dan menelfon risa, dan seperti dugaanku, risa sudah ngomel2 ga jelas karena tidak mendapat kabar dariku
pokoknya aku NG-AMM-BBEEEK!! Titik!! Cuma kata itu yang diucapkan risa
100 Tahun Setelah Aku Mati setelah mendengar alasanku....
siang itu saya habiskan untuk merayu risa agar tidak ngambek lagi denganku, butuh usaha keras untuk melunakan anak bawel itu,dan akhirnya setelah berjam jam berusaha risa mau baikan dengan syarat kepulanganku besok harus membawa oleh2 berupa buku biografi oprah winfey lengkap dengan tanda tanganya.karena kabarnya oprah akan melaunching bukunya secara langsung di victoria... Yassalammm nih anak, batinku dalam hati..
gak apalah, anak itu kalo ngambek memang susah diajak kompromi,daripada kupingku panas denger omelanya...
malam harinya saya lanjutkan dengan kisibukan menata tugas, dan beberapa laporan yang sempat tercecer selama liburan kemarin, ratusan lembar kertas itu tertumpuk di mejaku, saya memilah satu persatu jurnal dan buku2 kuliah saya, dan menatanya di rak yang tertempel di tembokk..
huahhh.. kelar, gumamku sambil merebahkan diri dikasur, kegiatan saya selanjutnya hanya tiduran di kasur sambilt membaca novel karya seorang author dari hawai, bukunya menarik, mengisahkan kisah cinta tentang seorang gadis buta penjual bunga.
Entah berapa lama saya terlena dengan buku itu, sampai saya merasa kedinginan... saya segera berdiri untuk menutup jendela, karena saya merasakan ada angin yang bertiup dari jendela, dan begitu saya berbalik ternyata jendela kamarku sudah tertutup.. lantas dari mana angin itu""
Saya mendekati jendela untuk menutup gorden yang masih terbuka.. Dan hal yang tidak menyenangkan terjadi....
Daisy saya menggumam kelu... ya sosok diluar kamarku adalah Daisy... Daisy menatapku tajam dengan geram,... matanya berpendar merah, saya merasakan hawa yang lebih kuat dari pada tadi siang...
Dan yang menakutkan dari Daisy malam itu adalah.. tangan kirinya memegang sebuah pisau ....
100 Tahun Setelah Aku Mati PART 47 ( Daisy..Jangan Ganggu Temanku ! )
Saya memicingkan mata untuk memastikan bahwa itu adalah Daisy, dan ya ternyata benar, mata batinku tidaksalah. itu adalah sosok daisy yang mendatangiku.. mata merahnya berkilat-kilat di gelapnya malam, suaranya menggeram seperti menahan dahak yang tertahan, aura yang tidak enak menghinggapi tubuhkuyang mulai terasa dingin...
Kuat... daisy adalah sosok yang kuat, mungkin karena umurnya yang tua.. jin berbeda dengan manusia yang akan semakin lemah saat tubuhnya menua, bangsa jin seperti daisy akan semakin menguat seiring umurnya yang semakin tua, dan daisy mungkin umurnya sudah ribuan tahun,
Daisy belum bergerak dari tempatnya melayang, pisau yang dia bawa membuat nyali saya menciut, pisau yang dia bawa bukan seperti pisau dapur, itu lebih seperti sebuah golok yang bernoda hitam, dan yang jelas itu bukan pisau yang secara fisik bisa dipegang dan dilihat manusia biasa.
Saya mencoba berfikir jernih disituasi seperti ini, apa yang bisa saya lakukan menghadapi jin sekuat daisy...
Saya menyaut cincin galih kelor yang tergeletak di meja, dan buru-buru memasangnya di jari, saya memfokuskan pikiran dan raga untuk bersiap dengan kemungkinan yang terjadi..
Saya berdoa kepada Allah untuk perlindungan sejati... dengan langkah ragu saya mendekati kaca jendela..
apa maumu" , kenapa mengusiku"
Tidak ada jawaban dari daisy, yang ada hanya geraman seperti seseorang yang sedang menahan amarah. Mataku kembali mengamati sosok daisy, wajahnya sangat tidak sedap dipandang, ditambah rahangnya yang seperti hancur mulai terbuka dan menjulurkan lidahnya yang seperti terpotong..
100 Tahun Setelah Aku Mati
Daisy... kenapa kamu mengikuti anak adam" ucapku setelah mengumpulkan keberanian.
hyahahahahaha Dia menjawab dengan tawa lengking yang menggema ... saya merasakan kaca jendela didepanku bergetar, mungkin jika suaranya dapat didengar manuia biasa pasti akan membangunkan orang2 di kompleks perumahan ini.. Saya merasa khawatir dengan ledakan tawanya yang menyeramkan, dan mengintimidasiku ,
Seolah daisy mengancamku.
daisy mulai memainkan tanganya yang kurus dan keriput.. menggapai-gapai udara, seperti ingin meraih sesuatu..
Saya membaca beberapa amalan, untuk melindungi diri, dan ..... Wushhhh .... Daisy menghilang dalam sekejab, Daisy menghilang begitu saya membuka amalan pertama... aneh, ya ini terlalu mudah. Dia terlalu mudah untuk diusir, sesuatu yang tidak wajar saat daisy dengan sengaja menunjukan eksistensinya tapi langsung kabur dengan gertakan pertama.
Saya duduk di kasur, menyeka keringat yang bercucuran seberar biji jagung, Daisy ....Ada pa denganya" ..
Saya sedang menenggak air putih saat pintu kamarku berderit pelan .. zal kamu gak apa apa". Ada apa tadi"
Itu adalah dewi yang tanpa permisi masuk kekamarku, tampaknya dia juga merasakan kehadiran daisy diluar rumah..
Daisy .... dia datang Daisy"".. maksudmu makhluk yang ngikutin Brandon" Saya mengangguk sambil menyeka keringat yang tersissa di pelipisku,.
100 Tahun Setelah Aku Mati
iya, dan dia gak suka sama aku wi jawabku dengan sedikit bergetar karena rasa ngeri yang masih tersisa..
Dewi menengok kejendela, matanya menerawang sekeliling halaman rumah untuk memastikan keberadan Daisy, dan tanpa diduga dewi menoleh dengan cepat kearahku, mimik mukanya menyiratkan ketakutan..
zaal.. rizal... dii. Dia masih disini!!
Dewi berteriak sambil menghambur kearahku, telunjuknya menunjuk kejendela kamar yang sekarang mulai bergetar.. trrrr tttrrrr trrrr kira2 seperti itu bunyinya, jika kalian suka menonton film horror Hollywood mungkin kalian bisa membayangkanya. Gorden jendela itu membuka dan menutup dengan sendirinya,... klak.. klakk
Dewi memeluk tanganku, dia terlihat ketakutan. Begitu juga dengan aku.. zall.. kata dewi sambil membenamkan wajahnya ke lenganku...
dewi, baca doa !! ucapku dengan suara keras.. lalu tiba2 petttttt..... Semua gelap ... listrik dirumah kami padam,tapi tidak dengan listrik dirumah lain, saya masih bisa melihat cahaya lampu dari balik cendelaa yang tertutup gorden..
mati listrik kok Cuma dirumah kita sih" suara teriakan wayan terdengar dari kamar sebrang, diikuti bunyi langkah kaki dan ucapan dari novita dan miska yang saling bersautan..
Saya dan dewi belum berkomentar, kami masih tertegun dan bersikap waspada, Saya berdiri dan melangkah sambil menggenggam tangan dewi kuat2, berusaha berkonsentrasi dan meningkatkan kepekan indraku untuk menganalisa kejadian ini...
Saya memutar handle pintu dan memicingkan mata, secara otomatis mataku mencoba beradaptasi dengan pencahayaan yang minim, saya melangkah hati2 untuk menghindari menabrak perabotan, sampai sesuatu sentuhan di pundak kananku mengagetkanku ...
yan!! Jangan ngagetin gitu!! bentaku kepada wayan yang tiba2 membuat saya terkejut..
100 Tahun Setelah Aku Mati
Wayan hanya diam, wajahnya terlihat datar dalam cahaya redup itu.... yan"".... panggilku sekali lagi .
Wayan tidak menyaut, anak yang biasanya sangat cereweti ini tiba2 mematung tanpa berbicara apapun, dia memutar badan dan berjalan meninggalkan kami tanpa menoleh dan menaiki tangga ke lantai 2 ..
wayan kenapa zal" tanya dewi yang menyenggolku dengan sikunya..
wi, kayaknya itu bukan wayan .... jawabku dengan gemetar sambil menunjuk cahaya senter yang muncul dari balik kamar, dan kalian tau" Yang muncul adalah wayan!!
Saya dan dewi hanya bisa melongo, kami sama2 tidak merasakan gangguan gaib, tapi kejadian barusan pasti adalah ulah makhluk gaib, dan pikiranku langsung berprasangka buruk pada Daisy..
woii zal... mana lilin nya tadi" ujar wayan yang berseru kepadaku, hehh malah diem aja,mana nih " katanya mau ngambilin" Perkataan wayan membuatku tersadar bahwa daisy takh hanya menjelma menjadi dia, tapi juga menjelma menjadi saya !!
elahh ni anak malah bengong, zall rizal.. cepetan mana lilin yang kamu bawa tadi" Keburu novita sama miska bawel
Tu.. tunggu dulu, tadi sosok yang menyerupai wayan naik kelantai 2" Dan dilantai 2 adalah kamar novita dan miska..
zal... novita sama miska zal!
Saya dan dewi sontak berlari menuju lantai 2, mencoba menuju ke kamar novita dan miska sebelum hal yang tidak kami inginkan terjadi, kami berlari meninggalkan wayan yang pasti kebingungan dengan tingkah kami.
Baru beberapa langkah kaki kami menaiki tanggga tiba2 terdengar AAAAAAAaaaaa jeritan dari 2 orang .. Dewi kamu cari miska!..aku cari novita!! saya berlari sekuat tenaga dengan nafas terengah dan gemetar saya mendorong kuat2 hendel pintu itu, dan.. blarrrr...... bunyi daun pintu yang terbanting kuat membuat novita menoleh,wajahnya terlihat ketakutan dengan air mata yang sudah meleleh dipipinya..
100 Tahun Setelah Aku Mati
rizal... ada sesuatu didalem lemari!!.. tadi aku liat cewek baju merah masuk lemari, jalaanya nembus zal.. aku takut!! ucapnya dengan suara terbata sambil mengguncang2kan tubuhku..
saya berusaha menenangkan novita dan mengajaknya keluar, dan diluar kamar sudah ada wayan dan dewi yang memegangi miska yang sedang menangis ketakutan..
zal ada apa ini""" tanya wayan dengan bingung, wajahnya juga menunjukan kekawatiran, dibuktikan bulir keringatnya yang mulai menetes walaupun udara disini harusnya sangat dingin..
Miska dan novita mulai meracau histeris dan memohon untuk malam ini tidak tidur dirumah...
Suara yang bising membuat saya tidak bisa berfikir, disituasi seperti ini saya harus bisa berfikir jernih, tapi mendengar teman2ku yang tidak bisa diakjak kerja sama mebuat emosi saya naik...
kamu tenang dulu yan!,semua nya diem dan tenang!!! teriaku kepada 3 orang temanku itu,
Mereka terdiam melihatku emosi... saya jatuh terduduk karena lemas, saya merasa benar2 ketakutan dan khawatir.. kejadian ini mengingatkanku pada kejadian merapi beberapa tahun lalu, dimana saya diganggu puluhan makhluk halus, tapi malam ini berbeda..hanya ada satu.. tapi dengan energi yang mengerikan...
Saya tidak mengkhawatirkan dirku, tapi saya khawatir kepada teman2ku yang ikut diganggu, sosok sekuat daisy bisa saja melukai manusia secara fisik dengan energi yang bisa menggerakan benda disekitarnya.
Tunggu dulu.. ada yang kurang... saya baru tersadar setelah sejenak terdiam.. yan.. Wardana dimana""!!!
Tanyaku dengan nada tingi, sontak keempat temanku saling menoleh.. wardana memang tidak terdengar sama sekali dari tadi, dia juga tidak keluar saat ada keributan di kamar novita dan miska..
zal.. kita susul wardana seru dewi sambil meraih tanganku untuk berdiri... Saya berada didepan,sedangkan dewi berusaha menjaga jarak dengank dan
100 Tahun Setelah Aku Mati
memegangi 2 teman ceweknya kemudian wayan.. dia sedang ketakutan dan berusaha menyembunyikan dirinya dibalik punggungku..
Kami menuruni tangga dan dalam hitungan detik kami sudah sampai didepan kamar wardahana..
Dann.... keluar dann... kamu gapapa kan""
Saya menggedor2 pintu kamar wardana, berharap dia tidak apa2 dan hanya sedang tertidur..
dan!!!! saya berteriak sekali lagi sambil mengguncang2nya hendel pintu yang terkunci itu.
Klak!!! Seperti bunyi pintu yang dibuka dari dalam, kepala wardana menjembul dari balik pintu putih itu..
kenapa ini kok pada kumpul""" tanyanya dengan polos..
Kami berempat menghela nafas lega karena tidak terjadi apa2 dengan wardana.. untung kamu gak apapa dan..bikin kawatir aja ucapwayan sambil menepuknepuk dadanya sendiri
ada apasih" Ngigo ya kalian"" tanya wardana sekali lagi dengan wajah polosnya...
Kami terduduk hampir bersamaan, saya sedikit lega karena semua tidak apa apa dan berharap teror dari daisy berakhir... rasa takut masih menjalar ditubuhku, lututku masih gemetar dan tanganku masih bergetar... tapi setidaknya ini sudah berakhir, begitu yang terbesit dipikiranku.
ini ada apa sih" tanya wardana sekali lagi yang masih berada di balik pintu... Saya memandang kearah dewi... mataku membuat kode yang mengisyaratkan apakah ada baiknya kita memberitahu kejadian ini kepada wardana" Dewi yang cerdas lansung paham dengan raut wajahku, dia mengangguk tanda menyetujui untuk memberi tau wardana, saya menarik nafas panjang sekali lagi dan menggunakan lambaian tanganku untuk mengisyaratkan wardana agar duduk bersama kami didepan pintu..
** Malam itu adalah malam yang sangat tidak terduga, malam yang benar2 tidak saya harapkan untuk terjadi, saya yang awalnya sudah merasa lega karena menganggap terror itu berakhir ternyata salah... ternyata saya salah besar...
100 Tahun Setelah Aku Mati
Krieett..... Suara pintu kamar wardana yang awalnya hanya terbuka setengah kini mulai terbuka penuh secara pelan, dan begitu pintu itu terbuka seluruhnya benar2 membuat kami terkejut sekaligus ketakutan...
Yang muncul memang wardana... ya setidaknya kepala dan wajahnya menyerupai wardana yang kukenal, tapi dia mengenakan gaun merah yang sama persis seperti yang dipakai daisy, gaun yang jelek, robek2 dengan noda basah kehitaman, wajah yang menyerupai wardana itu mulai tersenyum.. senyum yang sangat mengerikan. Pemandangan didepan kami semakin membuat saya menciut saat melihat tanganya memegang pisau....
Ada cairan yang menetes dari ujung pisau itu disertai bau amis dan anyir, AAAAaaaaa... suara miska yang histeris mulai Cumiakan telingaku, diiringi bunyi brukkkkk yangsetelah saya tengok ternyata itu adalah novita yang jatuhpingsan... Wayan hanya terdudukk, tidak melakukan apapun dengan mulut yang terbuka lebar..
Begitu juga dewi,sangat terlihat dewi ketakutan dengan wujud daisyyang menyerupai teman kami wardana...
wayan bawa novita!!miska, dewi kalian sekarang pergi keluar!!!!! Teriaku dengan panik...
Ketiga temanku bergerak dengan serampangan dewi membantu wayan menggotong novita , beruntung novita berpostur tidak terlalu besar sehingga tidak terlalu sulit bagi wayan dan dewi menggotongnya, sedangkan miska, dia tidak membantu, dia yang ketakutan malah mencengkram kaos dewi dengan kuat.. mereka berlari sekuat mungkin untuk pergi menjauh, sedangkan saya berdiri didepan jelmaan jin itu... saya berkonsentrasi dan membaca beberapa amalan untuk memagari diri,dan tentunya berdoa kepada Allah untuk diberi perlindungan...
Saya melirik ke pisau yang dibawa daisy, cairan kental yang menetes dari ujung pisau itu adalah darah... saya sangat khawatir dengan wardana yang belum bisa saya temukan.. apakah darah itu adalh darah wardana"
kenapa kamu disini""!!, tidak seharusnya kamu mengganggu secara fisik!!
100 Tahun Setelah Aku Mati
Gertaku dalam bahasa batin,mencoba mengajak daisy berkomunikasi. Untuk mengetahui maksudnya mengganggu kami...
Lagi2 dia tidak menjawab, dia hanya memainkan kepalanya dengan sedikit bergeleng pelansambil menatapku tajam...
jangan ganggu temanku!!! Teriaku sambil melepaskan amalan pengusir itu....... entah seberapa kuat daisy, tapi amalanku tidak berpengaruh sama sekali, mungkin karena saya kurang khusuk, dia mulai mendekatiku pelan..
Saya yang mati kutu Cuma bisa berjalan mundur sampai langkah saya terhenti karena terbentur tembok..
Daisy mendekatkan telunjuknya yang berkuku panjang berwarna kekuningan itu kemataku..
jangan ganggu temanku juga! Atau kucongkel mata istimewa ini!!
100 Tahun Setelah Aku Mati PART 48 (Brandon,Aku dan Aku yang lain " )
Saya ketakutan setengah mati saat ujung tajam dari kuku daisy menyentuh bagian bawah mataku,
Jari2 yang keriput menghitam dan beruas2 seperti bambu itu seakan bersiap menyayat mataku.. kondisi saya terdesak dengan posisi yang tidak bisa menghindar..
hyahahaha suara daisy yang tertawa dengan mulut menganga membuatku mual, bau busuk seperti bangkai keluar dari mulutnya, dia masih berada persis didepan wajahku sambil memainkan jarinya di depan mata kiriku,sedangkan tangan satunya mengangkat pisau besar itu, seolah ingin menghujamkanya kekepalaku....
Saya berusaha meronta dengan perlawanan beberapa amalan, tapi amalan itu tidak terlalu berarti karena kurangnya konsentrasi akbibat saya sangat panik.
Apa saya akan mati dicelakai makhluk ini", tidak.. pikiran itu langsung saya tepis.. Dan tiba2 Saya merasakan tangan saya semakin memanas cincin pemberian kyai seperti bergetar hebat, dan entah bagaimana, saya merasa tangan saya bergerak tanpa disuruh. Membuat kepalan tinju dan menghantamkanya kearah daisy... Tanpa diduga itu berhasil menghalau daisy..
Daisy tesentak kebelakang, dengan geram dia kembali menatapku, selama beberapa saat kami saling berpandangan, saya melihat mata daisy yang berwarna biru kusam seperti terbelalak. dan saya tidak tau kenapa detik itu juga saya merasa keberanian saya terkumpul, seolah ada yang menemani saya dalam perlawanan itu. daisy kembali menggeram, tapi kali ini dia bergerak mundur dan semakin jauh dari saya , dia melayang mundur sambil menjerit.. jeritan yang sangat keras dan tinggi, membuat saya terpaksa menutup telinga yang terasa tertusuk mendengar jeritan itu...
Tak berapa lama kemudian daisy sudah menghilang disebuah lorong gelap rumah kami..
.. Brukkk... Saya terduduk lemah... nafas saya kembali tidak beraturan.. tampaknya daisy sudah benar2 pergi kali ini, kepala saya terasa sakit sekali, untuk beberapa saat saya mengalami migrain yang luar biasa, ini adalah efek samping saat saya mempertajam kepekaan indra saya ke batas maksimal..
Dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar itu tiba2 sayateringat sesuatu...
100 Tahun Setelah Aku Mati
wardana!! Saya teringat teman saya itu, kemana dia.. teringat kembali peristiwa barusan dimana daisy memegang pisau yang meneteskan darah...
Saya berusaha bangkit untuk mencari wardana, dan brukk... saya terlalu lemas untuk berdiri... saya kembali terduduk bersandarkan tembok bercat putih itu, Dewi.... saya mencoba memanggil dewi, tapi yang keluar dari mulutku bukan teriakan, suaraku lebih mirip sebuah bisikan kecil, bahkan untuk berteriakpun mulutku sudah terasa kelu dan lemas..
Tidak ada yang bisa saya lakukan selain diam dan berdoa, semoga teman2ku diberiperlindungan sepertiku.. semoga tidak terjadi apapun dengan mereka, dan semoga keempat temanku tadi segera kembali untuk membantuku mencari wardana..
astagfirullah... astagfirullah..astagfirullah saya berigstifar sebanyak saya bisa.. dan sekali lagi berdoa kepada sang pelindung sejati agar selalu di lindungi dan dihindarkan dari hal seperti ini...
Dengan posisi terduduk dan sudah doyong tersender dinding , mataku menjatuhkan setitik air mata..
Bukan karena takut, tapi karena teringat kejadian-kejadian di masa lalu... saya teringat ibu yang meningal, ibu meningggal gara-gara kecelakaan yang didalangi jin, karena ibu meminta menebang pohon di belakang rumah, dan ibu melakukan itu gara2 saya...
saya teringat peristiwa merapi, yang membuat teman2 saya hampir celaka dan tersesat di gunung yang penuh dengan makhluk halus. Semua gara2 saya, saya membuat bangsa tak kasat mata itu mendekat dan mempermainkan kami, dan kejadian serupa terulang kembali malam ini, saya mungkin akan gila karena tidak bisa memafkan diri sendiri kalau terjadi sesuatu dengan wardana dan temanku yang lain... apakah hal seperti ini akan terus terjadi", saya tidak mekhawatirkan diri sendiri, saya mengkhawatirkan orang2 dekatku, saya tidak ingin mereka mendapat hal buruk karena keanehanku...
keringat dingin sudah membuat basah kuyup wajah dan badanku, saya menggerakan tangan gemetarku.. mencoba mengelap wajah yang penuuh keringat, dan saat tanganku belum sampai diwajah, tanganku menyenggol sesuatu...
bukan sesuatu.... 100 Tahun Setelah Aku Mati
saya menyenggol seseorang yang bukan benar2 orang... kalian ingat beberapa part kebelakang dalam cerita ini" Saya bertemu diri saya yang lain.. atau paling tidak makhluk yang menyerupai rupaku. Dan kali ini dia sedang duduk bersamaku ....
.. ... kamu""" , malam yang buruk ya" J" hai rizal
Makhluk itu duduk dengan posisi yang sama denganku, dia menyender tembok dengan pandangan kedepan. Saya membuka mata lebar2 untuk meyakinkan bahwa saya tidak berada di alam mimpi...
siapa kamu", kamu mau menggangguku juga"
kamu harusnya berterimakasih denganku, untuk membantumu mengusir jin Al- Ifrit tadi
Saya tertegun, jadi dia yang membuatku mampu memukul mundur daisy tadi""
lalu""... kenapa kamu masih disini" jawabku dengan waspada, saya memang tidak mudah percaya dengan golongan jin.. rata-rata sifat mereka itu licik.. Dia hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya, saya memperhatikan penampilanya. Sama persis seperti kali pertama dia menampakan dirinya kepada saya, baju lengan panjang dengan kalung berwarna keemasan berbandul logam berbentuk matahari, sedangkan bahawanya mengenakan jarik yang di wiru, selain pakaianya penampilan baik wajah dan besar tubuhnya sangat serupa denganku.. Dia berdiri dan berjalan sampai berada persis didepanku..
aku berada didalam dirimu bagaimana bisa aku tidak disini" Kamu tumbuh bersama diriku, kamu besar dan dewasa bersama aku yang ada didalam dirimu siapa sebenarnya kamu" Kenapa didalam diriku"
Sekali lagi dia tidak menjawab, dia hanya memberikan senyuman yang misterius dan memaksaku membuat pertanyaan pertanyaan lain...
100 Tahun Setelah Aku Mati
kamu akan mengerti seiring usiamu yang bertambah jawaban yang menunjukan absurditas, dan hanya menyisakan penasaran dibenaku...
Tapi saya memilih diam, dan mengangguk, entah kenapa saya merasa percaya denganya dan memilih mengikuti kemauanya..
jin tadi mengikuti seorang anak, apakah kamu sejenis dengan jin itu"
tidak, aku tidak mengikutimu.. aku ada didalam dirimu, jin tadi mengotori jiwa anak yang kamu maksud, membuatnya menjadi pribadi yang kurang baik, dan aku juga tau kamu berncana membantu anak itu kan"
Saya mengangguk, yang dikatakanya benar, tapi dengan kejadianmalam ini akan membuat saya berpikir lagi, saya tidak ingin teman2 saya ikut diganggu.. dan sosok daisy tadi benar2 kuat.. saya sama sekali tidak sebanding dengan kanuraganya....
bukankah manusia diciptakan sempurna", kenapa kamu ragu""
aku bahkan nyaris dicelakainya jika kamu tidak membantuku, maukah kamu membantuku lagi seperti tadi"
Dia menggeleng pelan, sambil telunjuknya mengatakan gesture tidak.. aku diperintahkan berada didalam dirimu dan melindungi pada saat2 seperti ini.. bukan menuruti permintaanmu, jika niatmu membantu orang lain maka semua jalan akan dimudahkan untukmu
Saya mengangguk pelan, tanda mengerti.. jawabanya mengisyaratkaan agar saya tidak meminta pertolongan selain kepada Allah..
aku mengerti..tapi kenapa kamu baru muncul sekarang", jika kamu berada denganku sejak kecil kenapa kamu tidak melindungiku dulu" kamu punya pelindung yanglebih besar, Allah
Saya terdiam mendengar jawabanya, dia sekali lagi benar... jawabanya seakan menampar pertanyaanku yang egois.
100 Tahun Setelah Aku Mati
sebaiknya kamu mencari teman2mu tadi, dan salah satu temanmu yang hilang, dia selamat dan tidak terluka.. sekarang dia sedang tidur di kamarnya Dia mengisyaratkan agar aku segera mencari dewi dan yang lainya, saya menguatkan diri dan mencoba berdiri, dan baru beberapa detik setelah saya berdiri dewi sudah muncul.. dia terlihat terkejut, tampaknya dia mampu melihat sosok yang mirip saya tadi..
ha"".. zal Hanya itu kalimat dewi yang terucap saat sosok itu tiba2 menghilang seperti asap yang tertiup angin....
dewi, nanti aku jelasin... sekarang udah aman.. wardana didalem kamarnya, wayan, novita sama miska tadi dimana""
Dewi yang masih tertegun dengan pemandangan tadi segera menggeleng2kan kepalanya dan tidak bertanya lagi, dia masuk kedalam kamarnya wardana bersamaku dan membangunkan wardana yang ternyata tertidur dengan damai... ********
Ingatanku seperti kembali saat kejadian merapi, dimana saya harus menjelaskan dan menceritakan hal tidak masuk akal kepada teman2ku.. sama seperti hari itu, wayan, novita dan miska sedang duduk didepanku dan dewi, mereka meminta penjelasan tentang terror yang semalam kami alami...
Perlu waktu cukup lama untuk menenangkan mereka dari histeria dan ketakutan mereka, tapi pada akhirnya mereka mengerti tentang terror semalam, dan berjanji untuk tidak memberitahukan kepada beberapa teman lain yang akan kembali ke hunian ini...
Apa perasaan menyesal karena telah membuat mereka kena imbas, tapi mungkin akan ada terro2 selanjutnya jika saya tidak segera menyelesaikan urusan saya dengan daisy ...
kamu gak mau aku temenin" tanya dewi yang sudah berada didepan pintu...
egak wi.. kamu harus tetep dirumah, tolong jagain wayan, novita dan miska.jelas mereka trauma sama kejadian semalem. Aku merasa daisy itu makhluk yang penuh dendam, mungkin dia bakal dateng lagi malam ini kalo gak aku selesain
100 Tahun Setelah Aku Mati
hari ini juga.. dan tolong jaga mereka biar tetep jaga mulut, hari ini mas yacob dan temen2 lain kan juga pada balik dari indo, aku gak mau ada ribut2
Singkatnya saya berpamitan dengan dewi dan berangkat menuju tempat pertama saya bertemu dengan brandon dan daisy, rasa lelah jelas terasa menyiksa tubuh, apalagi semalam saya tidak tidur karena harus menenagkan histeria teman2ku, tapi ini harus saya lakukan sebelum daisy datang dan membuat teror yang lebih besar lagi...
Saya sudah berada di taman kecil di dekat collins street, saya memandang sekeling taman yang selalu tampak sepi itu, mencoba mencari sosok brandon dan yang mengikutinya, semoga feelingku betul kalau brandon sedang menungguku disini..
Dan tak berapa lama saya mulai merasakan kehadiran mereka,
Brandon. Dia datang dari sebrang jalan dengan menggendong tas sekolah, disebelahnya tentu saja ada sosok yang sangat kukenal, sosok itu semalam membuat keributan di hunianku, dia terlihat lebih marah dari semalam.. tapi yang kulihat saat itu mereka tidak hanya berdua...
Hai Mark, menyukai pesta semalam"
tanya brandon begitu sampai didepanku berdiri..
Saya mematung dan termangu melihat apa yang bersama brandon, dalam sekejab saya menyesali keputusanku untuk mencari brandon hari itu...
jangan kira temanku hanya memiliki daisy saja
Hari itu saya menemui Brandon yang ditemani 7 sosok yang hampir serupa dengan Daisy .....
100 Tahun Setelah Aku Mati PART 49 (Membantu brandon)
Brandon... apakah kamu sudah jatuh terlalu dalam", sungguh sangat tidak wajar bahkan untuk anak indigo memiliki teman sebanyka itu, teman yang segelap dan semenakutkan itu.. dan saat ini mereka ada didepanku..
Al-ifrit ... saya yakin mereka dari golongan Al-ifrit, golongan jin yang benar-benar mendurhakai firman Allah dan memiliki tabiat buruk. mereka adalah jin yang sudah hidup sangat lama, memiliki ilmu pengetahuan yang sangat luas, dan mengusai berbagai keilmuan, mereka dapat merubah bentuk semau mereka hampir tidak terbatas, bergerak sangat cepat, dan tetntu saja memiliki ribuan cara licik untuk menjebak manusia.
Dan yang membuat saya heran aadalah mereka menjebak Brandon, seorang anak kecil yang belum menginjak remaja...
Ada 7 bentuk yang baru pertama kulihat, dan jika ditambah Daisy jumlah mereka jadi 8, energi negatif yang sangat besar membuat udara disekitar saya menjadi singup dan pengap, ke delapan makhluk yang berdiri bersaft dibelakang brandon memiliki wajah yang tidak menyenangkan, hampir serupa dengan daisy, mereka memiliki raut yang buruk rupa..
Brandon mendekat dengan wajah yang pucat, anak ini seperti sakit, bagian bawah matnya memiliki kantung mata, rambut yang berantakan dan wajah yang dekil. Kenapa dengan anak ini" Tempo hari dia terlihat normal dari segi penampilan, tapi saat ini dia terlihat tidak dalam keadaan baik..
kamu baik2 saja mark", kamu sangat hebat bisa membuat Daisy menjauh, tapi hri ini lihatlah siapa yang dia bawa.. dan mari kukenalkan dengan keluarga Daisy
Brandon membuatku gentar,yang berbicara barusan bukan benar2 brandon, perasaan saya mengatakan bahwa brandon sudah berada pada satu titik kritis dimana hampir seluruh jiwanya termakan energi negatif itu, mungkin bisa dikatakan bahwa brandon kerasukan ....
Berbeda dengan kasus kerasukan lain yang biasanya jin meminjam raga seseorang
100 Tahun Setelah Aku Mati
dan mengendalikanya dalam waktu tertentu. Yang dialamai brandon lebih mengerikan, yang dipermainkan jin2 itu bukan hanya sekedar raganya, tapi juga sukma dari anak itu.. mereka masuk dalam celah2 hati brandon, mengendalikan pikiranya, membaca ingatan dan isi otaknya seperti membaca buku, mereka mengendalikan brandonn seperti mesin, jika ini terus terjadi brandon akan kehilangan jiwanya, sisi kemanusiaanya akan tenggelam dan terkikis oleh sifat jahat, dengki dan kebusukan lain dari makhluk durhaka itu.. dia dikendalikan jin setan, yang jika dibiarkan akan membuat brandon menjadi manusia setan. ( manusia tapi memiliki sifat setan)
Saya mundur beberapa langkah, menyiapkan beberapa amalan untuk memasang pagar diri, saya memaksa naluri takut saya untuk pergi, dan menghadapi apa yang ada didepanku..
Jelas saya terlalu naif dan sombong jika merasa mampu menghadapi mereka, pengalaman saya tidak cukup banyak, ilmu saya tidak cukup tinggi. Tapi nurani dan iman saya berkata sebaliknya, nuraniku mengatakan Brandon ini seseorang yang hampir sama seperti saya dimasa keci, dan harus dibantu... sedangkan keimananku jelas mengatakan bahwa jangan mundur dan takut oleh jin, manusia jelas lebih sempurna!.
Brandon dengar.. kamu jangan......
Tanpa menunggu saya selesai bicar 4 sosok dibelakang brandon melayang dengan cepat kearahu, satu sosok berwajah putih susu dengan rambut hitam yang sangat panjang, sosok lainya tak jelas seperti apa karena saya tidak ada cukup waktu mendikripsikanya, sangat cepat mereka seperti melesat dan ...... .....
.... Saya tidak ingat banyak ... saya hanya sedikit mengingat saatsebuah bayangan putih dan wajah menyeramkan dengan mulut yang bisa terbuka hammpir 45" berada didepan wajahku mengeluarkan resonansi suara tinggi yang membuatku terjatuh pingsan ...
Saya terbangun dan masih berada di taman itu persis disebuah pohon cemara
100 Tahun Setelah Aku Mati
yang ada disana, kepala saya pusing dengan telinga yang terasa berdenging, saya rasa yang membuatku terbangun adalah antara hawa dingin dan rintik hujan yang membasahi badan, saya tebangun di malam hari,
19.09 malam... saya memandang langitdengan bulan bersinar penuh tanpa awan mendung disekelilingnya.. lalu dari mana air hujan ini jatuh" Saya menyibak rambut dikening saya dan duduk dirumput sambil mencoba mengingat kejadian barusan... tidak ada yang menolongku sama sekali, mungkin jika ada orang yang lewat pun aku akan dikira tunawisma yang biasa tidur ditaman atau orang yang mabuk berat hinggga tertidur direrumputan
Brandon... dimana dia""
Saya menoleh kekiri dan kekanan mencoba mencari keberadaan brandon dan kawan2nya...
waahh.. kamu terlalu mudah jatuh, rizal kamu tidak belajar dengan baik rupanya
Yang bicara barusan adalah aku yang lain , dia berdiri dibawah pohon dengan tangan yang dia lipat didepan perutnya....
apa kamu mengusir mereka" tanyaku kepada dia.. Dia hanya menggeleng,
aku tidak cukup kuat melawan jin sebanyak itu sendirian lalu kenapa mereka malah meninggalkanku"
mereka tidak cukup puas jika hanya mencelakaimu, mereka ingin nyiksamu, sebaiknya kamu segera pulang
Deg..... dan detik itu juga jantung saya serasa berhenti.. dewi dan yang lainya ... Ini adalah malam hari. dimana jin pada puncak energi, ditambah ini adalah malam purnama konon sinar purnama menjadikan kanuragan mereka bertambah besar ...
Saya segera berlari secepat mungkin, beberapa kali saya terjatuh karena kepala yang berputarputar, saya berusaha bangkit dan tetap berlari walaupun
100 Tahun Setelah Aku Mati
sempoyongan. Beruntung didepan gerbang taman ada sebuah taxi yang berhenti... saya segera masuk dan meminta si sopir untuk mengantarku ke rumah...
masih terlalu sore untuk K.O karena tequila nak
Sopir taxi itu membuka pembicaraan, mungkin dia menganggap saya pemuda yang tengah mabuk karena cara jalanku tadi yang sempoyongan, saya sama sekali tidak menggubrisnya, saya Cuma menyuruhnya berkendara secepat mungkin agar saya segera sampai ke rumah...
Pikiran saya membayangkan bagaimana keadaan teman2ku jika daisy dan keluarganya tadi benar2 meneror teman2ku... mereka bukan jin golongan lemah yang sekedar menakuti manusia dengan suara2 aneh dan wujud menyeramkan, mereka bisa melukai secara fisik..
Atau yang paling saya takutkan, membunuh ....
Saya memandang keluar dari jendela dengan perasaan cemas, tampak dipantulan kaca mobil aku yang lain ikut duduk disampingku..
jangan lupa kepada yang sang pelindung hakiki
Saya menuruti saranya, dan menunduk..mengheningkan cipta.. memohon kepada Al-Aziz agar diberi petunjuk dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini...
dewi !!! saya mengetuk pintu rumah dengan sangat keras. Saya mengetuknya lebih keras lagi..bisa dikatakan saya menggdor2nya sekarang.. tidak ada jawaban.. saya bertambah panik karena dewi dan yang lain tidak menyaut sama sekali ...
Sayamengitari rumah. lewat pintu belakang saya mencoba masuk, saya ingat kalau sebuah kunci cadangan selalu terselip di pot bunga yang ada di samping pintu belakang..
Ketemu .... saya mengambil kunci itu dan menggunakanya untuk merangsek masuk kerumah...


100 Tahun Setelah Aku Mati Karya Rizal di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kosong... rumah kami kosong dengan nyala lampu.. dilorong dekat tangga saya melihat beberapa tas besar dan bungkusan makanan.. artinya mas yakob dan
100 Tahun Setelah Aku Mati
yang lain sudah kembali.. tapi dimana mereka"" Saya merogoh hp dan mencoba menelfon dewi.. tapi percuma, saya akhirnya kembali mengantongi hp itu.. saya semalam tidak ingat untuk mengisi daya...
Saya kembali menghening, sekali lagi meningkatkan kepekaan indra saya ke batas maksimal, untuk merasakan getaran halus .. dan benar saja, saya bisa merasakan mereka..
Daisy dan 7 Al-ifrit lainya ... mereka ada disamping, depan, belakang, dan atas rumah ini...
kali ini tidak mungkin kamu sendiri ....
Makhluk yang menyerupai saya muncul disampingku secara tiba2 ... kenapa kamu tidak muncul dari tadi""" jawab saya dengan nada tinggi.. diam dan jangan berkomentar ... lihat didepanmu itu
Didepan saya ada daisy, tanpa ada brandon, dia bersama makhluk jahat lain.. hanya ada 3 entah kemana yang lain...
Daisy masih dengan pisaunya, sementara disamping kanan kiri dan belakangnya ada makhluk berbulu seperti gabungan kera dan kerbau, karena memiliki tanduk runcing dikepalanya..
Daisy hanya memainkan telunjuknya saat ke 3 makhluk bebrbulu itu berlarimenerjang kearahku..
Dan plang..... terbakar... mereka terbakar...
Bahkan jarak mereka masih sekitar 5 meter dari tempatku berdiri,mereka terbakar sebelum saya melepaskan amalan.... saya melihat kearah samping kananku, makhluk yang menyerupai saya itu membuat gerakan yang nampaknya menjatuhkan jin jin jahat itu...
Daisy berlari sambil menjerit melengking, suaranya bising dan sangat tinggi dia mengarahkan piau besar itu kedepan dan .......
Saya beruntung sempat menghindar saat ujung dari pisau gaib itu hampir
100 Tahun Setelah Aku Mati
menggores dadaku, dan dengan sigap saya memegang tengkuk daisy.. amalan pembakar saya rapal saat itu juga yang mbuat daisy hanya bisa meronta dan berteriak.... daisy menjerit dengan suara lengking yang mungkin jika berlanjut akan membuat saya tuli.. saya berusaha membantingnya kebelakang tapi beberapa detik kemudian saya terpental.. bukan... saya diseret... Saya diseret mundur oleh 4 sosok lain, satu berwajah putih, pakaianya lucu.. seperti noni belanda, saya mengingat makhluk satu ini..dia yang sukses membuat saya jatuh pingsan sore tadi.. sosok lainya berwujud manusia tanpa mulut,, tinggi besaar, lebih tinggi dari saya.. dilehernya terkalung tanda salib yang dibalik, menurut kepercayaan lain tanda itu memiliki arti penghinaan kepada tuhan.. sedangkan 2 makhluk lain yang memegangi kakiku adalah wujud manusia kerdil setinggi satu meter dengan kuping tajam dengan mulut dower yang penuh gigi, mungkin seperti kurcaci dalam dongeng barat..
Saya mencoba meronta tapi percuma, 4 jin itu sangat kuat... daisy yang tadi kesakitan kini mulai berbalik arah kepadaku, amarahnya seakan memuncak saat bersiap membenamkan pisau itu ke dadaku.... slllutt.... pisau itu meluncur.. jarak kami sekitar 3 meter pisau itu tidak lebih dari 30 cm, tapi tangan daisy memanjang dengan sendirinya, mungkin hanya sekitar 5cm saat ujung pisau berkarat itu hampir tertancap ditubuhku, pisau itu berhenti saat aku yang lain memeganginya dan membanting daisy kebelakang....
cincinmu!!! teriaknyayang sontak mengingatkanku pada benda yang melilit jarimanisku..
Bughhh... bughhh... dengan sekuat tenaga saya menghentakan tangan kiri saya, cincin yang terasa panas itu mulai menyambar satu persatu makhluk yang memegangiku...
panas ...... panas..... panas... teriak mereka yang kesakitan dan kepanasan terkena cicin yang bermata fosil galih kelor ini...
Mereka berempat terpelanting dan meraung raung kesakitan .... Memohon agar saya berhenti membaca surah yasin yang sudah mulai saya baca,
100 Tahun Setelah Aku Mati
3 makhluk berbulu tadi sudah tidak kelihatan,mungkin sudah melarikan diri..dan keempat makhluk yang didepanku dengan cepat juga lenyap dari pandangan.. Kini tinggal ada daisy yang masih menjerit-jerit dan tampaknya sudah dibelenggu oleh aku yang lain ..
Daisy menjerit dan mengeluh panas, tapi tetap tertawa.. dia menertawakanku... pergi atau aku akan membakarmu sampai hangus!!
Teriaku kepadanya... anak bodoh.. kamu tidak bisa membakar api!!!
boleh dicoba!! ucapku yang diikuti bacaan pengusir jin dan surah yasin.. semakin lama saya semakin khusuk, semakin daisy berteriak semakin saya kuatkan lagi lantunan ayat suci itu...
Sampai akhirnya daisy terengah... tapi tidak terjadi apa2 denganya... dia tampakkesakitan dengan asap yang mengepul dari tubuhnya..
neraka akan menyiksaku di hari nanti. aku akan mencari keturunan adam yang lalai, aku tidak akan mati,aku berumur panjang, aku tidak akan berhenti sampai duniamu dijungkir balikan oleh umatmu sendiri, aku akan mencari induk semang lain ... aku akan mendapat induk semang yang sepertimu.
Aku akan memiliki pengikut manusia yang bersedia bersumpah atasnamaku, aku akan terus mengajak umatmu untuk menemaniku di neraka!!
Dia menutup perkataanya dengan tertawa sangat kencang, rasanya gendang telingaku hampir pecah gara2 tingginya suara itu seperti menusuk telingaku... dan tidak berapa lama kemudian daisy menghilang....
dengan menyebut namaAllah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Lindungilah aku dari godaan jin dan manusia doa singkat itu saya panjatkan saat daisy sudah menghilang..
Saya terduduk dilantai karena lemas.. sambil memandangi sosok gaib yang membantuku tadi..
100 Tahun Setelah Aku Mati
kamu punya nama""
Dia mengggeleng, makhluk yang misterius... batinku dalam hati.
katamu tidak akan menolongku" tidak, aku tidak berkata seperti itu... lalu"
aku tidak akan datang saat kamu memintaku, aku tidak datang saat kamu takut, aku tidak datang saat kamu mendapat masalah, aku akan datang saat kamu perlu diingatkan, saat kamu keluar dari jalan yang benar, dan saat kamu terdesak, aku adalah perantara yang akan melindungi tapi tidak untuk menuruti keinginanmu dimana teman2ku"
kamu akan tau sebntar lagi kata2 itu mengiri kepergianya dalam seklebatan...
Saya hanya terduduk, kata2 barusan sedikit membuatku tenang, saya menunggu sekitar10 menit saat suara dewi memanggilku..
zall... kamu gapapa" Rizal" dewi mendatangiku dengan berlari dan langsung memeluku kencang,
aku gapapa kok wi, yang lain kemana"
tadi kita ngungsi, aku takut banget, kamu gak balik2 udah malem gitu, tadi aku ngajak buat nginep ditempat lain, untung mas yacob dkk egak curiga, ditambah lagi aku ketemu brandon .................... "
"serius" .. dimana brandon sekarang"" tanyaku dengan panik kepada dewi
100 Tahun Setelah Aku Mati
"dia di klinik, tadi dia ngetok rumah terus pingsan.. kata dokter dia dehidrasi dan kurang makan"
"dan zal.. aku tadi ketemu ........ " "kamu ketemu siapa wi"""
*bersambung... nanti akan saya edit dan saya tambahin,, tetangga sedang ada lelayu* ketemu kembaran gaibmu, dia yang ngasih tau aku biar segera ninggalin rumah.. zal kamu belum pernah cerita tentang dia kan sebelumnya" aku emang baru beberapa kali ketemu dia wi... ayo kita segera nyusul brandon
Dewi berdiri dan mengulurkan tanganya, saya menyambut tangan dewi dan berdiri, untuk segera menuju tempat dimana brandon dirawat... Kami menggunakan taxi yang kebetulan malam itu masih beroperasi, dan sekitar setengah jam kemudian kami sampai disebuah klinik..
Anak 6 tahun itu terbaring, dia tampak tidak sehat, tapi rona wajahnya terlihat lebih baik, paling tidak di pengelihatanku dan dewi.. brandon terlihat normal walaupun tidak se normal anak lain tapi aura disekelilingya sudah tidak gelap, aura disekelilingnya sudah berubah warna menjadi keunguan.. nila.... brandon memang seorang anak nila atau bisa disebut indigo...
Saya dan dewi menunggui brandon ditemani 2 orang petugas polisi yang menanyai kami., kami melapor polisi agar dibantu mencarri keluarga brandon. Dan alhamdulillah keluarga Brandon bisa dihubungi dan akan segera datang kesini...
terimakasih kerjasamanya..kami akan menunggu diluar.jika keluarganya sudah datang, kami akan membawa mereka kesini
Kata dua orang polisi itu yang sudah selesai memintai kami keterangan...
100 Tahun Setelah Aku Mati
Saya duduk berhadapan dengan dewi, saya duduk dengan malas karena badanku yang terasa letih setelah kejadian tadi...
setelah ini kita masih akan kerepotan menjawab pertanyaan teman2 kan" tanyaku kepada dewi.
sepertinya mereka akan mengerti zal jawab dewi dengan lembut sambil menuangkan jus jeruk yang baru dibelinya...
lalu zal, kamu yakin Daisy tidak akan mengganggu lagi" tanya dewi dengan pandangan mata berkeliling ruangan, sekan dia masih waspada dengan kejadian yang lalu.
tentu saja dia masih akan mengganggu, tapi keliatanya dia gak bakal ganggu brandon lagi
kamu pernah cari tau gak sih zal" tentang apa"
tentang kenapa kita lahir seperti ini,terutama kamu...
Saya berpikir sejenak tentang pertanyaan dewi.. berkali-kali pertanyaan itu ada dikepalaku, tapi jawabanya tak kunjung saya dapat.
kita akan dapat jawaban pertanyaanmu wi, mungkin kita masih terlalu hijau.tapi aku ngerasa setiap kejadian yang menimpa kita itu adalah petunjuk kecil yang membawa kita ke petunjuk yang lebih besar dan goal kita yang entah akan seperti apa
Dewi tersenyum sambil mengangguk sambil menepuk pundaku, senyuman dewi selalu berhasil menenangkanku dari rasa takut. Dewi ini membuat saya merasa memiliki teman mengadu disaaat saya tidak bisa mengadukan perasaan saya
100 Tahun Setelah Aku Mati
keorang lain.. Sekitar satu setengah jam saya dan dewi ngobrol di samping ranjang brandon, sampai jemari kecil brandon bergerak, dan kelopak matanya mulai berkedip, brandon sudah sadar.. dia membuka mata dengan lemah, bola matanya berputar berkeliling ruangan dan raut wajahnya menyiratkan pertanyaan dimana ini...
kamu sudah bangun sobat, kamu ini benar2 anak yang bandel ucapku sambil lebih mendekat kesampingnya
Mark"", syukurlah kamu tidak apapa, Daisy dia kadang berlebihan..akhir2 ini aku sering khawatir denganya
kamu yakin Daisy itu bisa kamu sebut teman" jawab dewi sambil membantu brandon duduk. Dewi mengambilsegelas jus jeruk tadi dan memberikanya kepada brandon
aku juga tidak yakin dia sering mengancamku, dan mengajaku berpergian, dan hari saat aku bertemu denganmu kemarin sebenarnya aku sedang diajak daisy pergi ke sebuah sungai untuk berendam mark kata brandon dengan polos sambil meneguk minuman yang diberikan dewi..
Saya bersyukur tidak terlambat.. yaaa kata2 brandon tadi membuatku berprasangka buruk kepada daisy yang mungkin ingin mengakhiri pertemananya dengan brandon., mungkin akan ada hal buruk yang terjadi jika saya terlambat sebentar saja ....
... .. Saya dan dewi saling melempar senyum saaat 2 orang laki-laki dan perempuan paruh baya datang dan memeluk brandon erat... mereka adalah orangtua brandon.. saya dan dewi baru tau bahwa brandon sudah seminggu tidak pulang,
100 Tahun Setelah Aku Mati
bahkan polisi sudah dikerahkan keseluruh penjuru negara bagian untuk mencarinya, sampai saya dan dewi menemukan brandon.. si anak yang tersesat Kini diasudah ditemukan, sekarang brandon benar2 brandon...
Saya menjadi teringat kepada almarhum orangtua saya. Perlakuan mereka persis seperti saat almarhum ayah dan ibuku memeluku dirumahsakit dulu..
Brandon.. nikmati dan syukuri atas kehadiran orangtuamu, jangan sampaikamu menjadi seperti aku
Gumamku pelan sambil menyeka sedikit air mata yang berada di pelupuk mataku...
brandon... kita akan bertemu lagi,dan kelihatanya aku memiliki junior
100 Tahun Setelah Aku Mati
Part 50 (Moment) Pernahkan kalian bertanya dalam hati" Tentang alasan kenapa kita terlahir" Kenapa kita menjalani kehidupan ini", untuk alasan apa Tuhan meniupkan ruh kepada raga kita hingga kita menjadi manusia seperti ini" Kenapa Tuhan memberikan takdir yang menjadikan kita menjalani hidup seperti yang sekarang sedang kita jalani" Dan Kenapa juga tuhan memberikan kita jalan hidup yang berbeda untuk masing2 individu", kenapa ada orang yang hidupnya penuh suka tapi ada orang lain yang hidupnya penuh duka" Pernahkah kalian bertanya tentang itu"
Begitu juga saya yang bertanya,kenapa tuhan memberikan saya tambahan indra disaat teman saya yang lain bisa menikmati ke normalan dengan 5 indra mereka. apa tujuanya" Beberapa waktu setelah dewi menanyakan itu malah membuat saya terganggu.
Saya berpikir dan mencoba mencari jawaban apa yang paling pas untuk menjawabnya.
Sampai saya berhenti pada sebuah kesimpulan yang sederhana..
Tuhan tidak memberi alasan untuk pemberian takdirnya, tapi tuhan memberikan alasan untuk kita menjalani takdirnya dengan ikhlas
Lantas apa alasanya" Tentu agar kita menjalani kodrat kita sebagai seorang hamba ,sebagai pesuruh Tuhan,yang menerima segala apa yang dikaruniakan- Nya. Tuhan akan memberikan takdir sesuai dengan apa yang mampu dan apa yang bisa kita jalani, sesuai dengan tanggung jawab yang mampu kita pertanggung jawabkan. dan tuhan sudah memberikan berbagai jalan untuk kita menjalani takdir kita..
Kita tidak akan mendapat takdir menjadi sorang yang besar tanpa berbuat besar, kita hanya akan mendapat bagian kecil dengan aksi yang kecil pula, karenaTuhan akan memberikan tanggung jawab besar kepada orang yang mampu melaksanakanya.
Maka lahirlah sebuah kalimat
Tuhan tidak akan menguji manusia diluar batas kemampuanya saya rasa sedikit
100 Tahun Setelah Aku Mati
demi sedikit seiring dengan kedewasaan saya, saya mulai faham... Faham jika Tuhan memberikan jalan tersendiri untuk saya menjalani takdir-Nya
kala itu adalah musim dingin, saya sudah menjalani ibadah puasa dengan lancar di tanah suku aborigin ini,tidak terlalu berat sebenarnya karena selain sudah terbiasa di Melbourne waktu berpuasanya relatif singkat, walaupun tidak berselisih jauh dengan waktu berpuasa di Indonesia.
Lebaran disini juga tidak seramai Idul Fitri di tanah kelahiran, biasanya saya dan kawan akan menuju kota monash, dimana di kota itu banyak warga Indonesia yang menetap. Itu sedikit mengobati rinduku, dengan suasana yang dibuat semirip mungkin seperti perayaan lebaran dirumah oleh komunitas Indonesia disana. Setaun sekali paling tidak saya bisa menikmati ketupat dan opor ayam, kalau beruntung saya akan mendapati menu2 jawa seperti sambel krecek dsb. saya cukup krasan di Ausie walaupun disini harus menahan rindu dengan seseorang...
Risa, siapa lagi kalau bukan dengan dia.. Cinta pertama,tidak berlebihan jika saya menyebut risa sebagai Cinta pertama saya.
Kami masih rutin berkomunikasi, kami bertukar kabar via teks dan via suara, jika mendengar suaranya diujung telefon kadang membuat pikiran saya melayang, membayangkan bagaimana dia sekarang. Setiap ada kesempatan kami bertukar foto melalui email. Dan setiap saya mendapat kiriman foto darinya semakin bertambah pula rasa kangen ini...
aku pengen pulang nduk kataku kepada risa, saat kami sedang ngobrol via telfon..
kelarin dulu studinya mas, baru balik sini risa menyikapi perkataanku dengan bijak
yahh masih 2 tahun lagi nduk, itu juga belom spesialisnya hihi, ya ditahaan kangenya.. 2 taun doang
100 Tahun Setelah Aku Mati
2 tahun tu lama ndukk hihi.. iya mas,mo gimana lagi juga mas. Padahal aku libur luamaa lho mas, kira2 ngabisin libur sama siapa ya
Gak usah mulai deh nduk hehe maaf mas, udah dulu yuk.. mahal kan tarifnya, mas jaga diri ya begitu juga kamu nduk
i love you mas, bye Klik, pembicaraan kami terhenti
i love you more saya belum sempat menjawab kata-kata risa, dia sudah terlanjur menutup teleponya.
Ya kami sudah tidak bertemu selama 2 tahun, tahun ini rasanya saya tidak bisa kembali ketanah air, dikarenakan banyaknya tugas pratikum yang menjadi tanggunganku. Banyak yang harus saya kerjakan apalagi tugas laporan dari perkuliahan yang semakin bengis diberikan dosen. Membuat saya tidak bisa berlama-lama bersantai, tidak ada liburan idul fitri seperti di indonesia, tapi saya beruntung saat momen sholat Ied selalu bertepatan dengan jatah libur kelas saya...
Hari itu adalah hari satu syawal, dimana seluruh umat muslim diseluruh dunia sedang merayakan hari suka cita, hari raya idul fitri.. saya dan kawan serumah seperti tahun2 sebelumnya selalu merayakan momen tahunan ini di kota monash....
selamat hari raya zal, mohon maaf lahir dan batin ucap wayan sambil menyalamiku..
Seluruh temanku ikut merayakan momentum lebaran ini, walaupun wayan beragama hindu dia tetap menghormati dengan cara memberikan ucapan selamat hari raya, satu bentuk toleransi beragama yang menyenangkan.. Saya menikmati betul hari itu, suasananya, hidanganya, dan tentu saja ramah tamah khas bumi nusantara, semua berbaur dalam satu tempat dan penuh
100 Tahun Setelah Aku Mati hikmat merayakan hari besar umat muslim itu.
mereka bahagia ya zal" kata dewi yang duduk disampingku.. kita juga iya kan wi"
bukan gitu.. lihat mereka kata dewi sambil menunjuk seorang perempuan yang sedang berbicara lewat telpon.
mereka pasti lagi nelfon keluarga mereka, ya walaupun berjauhan mereka masih bisa ber halal bihalal via suara, kamu juga masih punya kerabat buat merayakan Idul fitri, lebaran itu punya dua sisi buatku zal, bisa menyenangkan bisa juga sebaliknya. Aku suka dengan suasana lebaran, umat muslim mana yang gak suka. Tapi di satu sisi melihat kebahagian orang lain yang menghabiskan waktu lebaran dengan keluarga juga bikin aku iri..egois ya.. hehe
Saya menunduk mendengar perkataan dewi, ya saya memang lebih beruntung karena paling tidak saya masih memiliki kerabat, tapi tidak dengan dewi.. wajarlah jika di hari spesial ini dia merindukan sosok keluarga yang sebenarnya...
suatu saat kamu bakal ketemu orang tuamu wi jawabku sambil menggenggam pundaknya..
aku memang merindukan mereka zal, tapi aku gak mau ketemu mereka jawab dewi sambil beranjak meninggalkanku..
Mungkin suasana hatinya sedang buruk, dan saya merasa bukan hal bijak mengganggunya sekarang.
Hari berganti, dan masih dalam suasana bulan syawal, saya pun sudah menelpon om bowo beserta keluarga, tak lupa saya juga menelpon om hamzah untuk mengucapkan selamat idul fitri, dan tentu saja risa sudah saya telpon semenjak pagi hari pada 1 syawal kemarin.. saya merasakan ada perbedaan dari risa, wlaupun sedikit tapi saya merasakan perbedaanya, saya merasa risa bertambah dewasa, dari cara bicaranya yang lebih tenang dan teratur, dia tidak lagi asal nyablak seperti dulu, dia tidak lagi menggunakan nada suara yang kekanakan, risa
100 Tahun Setelah Aku Mati
yang sekarang bertambah lebih lembut dari pada terakhir kali saya tinggalkan dulu. Walaupun tidak dapat menutupi tabiatnya yang galak. Tapi paling tidak dia sudah tumbuh menjadi gadis yang lebih dewasa..
Saya sudah kembali pada rutinitas saya, berangkat pagi, pulang sore atau bahkan tengah malam..
Saya sudah menghabiskan mata kuliah umum dan tinggal merampungkan beberapa laporan pratikum untuk mengakhiri semester ini.. Dan hari itu saya harus merelakan waktu istirahat saya untuk lembur mengerjakan laporan di kampus.. jam menunjukan pukul 22.00 saya buru2 menuju parkiran di basement untuk mengambil sepeda dan segera pulang ke hunian.. langit yang mendung sudah menunjukan akan ada hujan, dan mungkin akan ada badai karena angin bertiup cukup kencang,saya buru2 mengayuh sepeda dsambil sesekali tolah-toleh kekiri dan kanan karena malam hari itu menurut saya cukup horror, apalagi saat melewati ruangan yang biasa digunakan untuk otopsi mayat.
Beruntung tidak ada gangguan,satu2nya kesialan yang terjadi adalah hujan suda turun begitu saya sampai didepan gerbang kampus.
Sebenarnya jarak antara hunian dan kampus tidak terlalu jauh, dengan bersepeda hanya akan memakan waktu sekitar 5 menit untuk sampai, tapi karena hujan cukup deras saya mengurungkan niat untuk segera pulang. Saya menepikan sepeda ke sebuah kedai yang terletak tidak jauh dari gerbang kampus saya duduk dan memesan coklat panas..
Kring... sebuah bunyi notifikasi di hp menunjukan ada pesan masuk.. saya merogoh saku celana dan mengecek siapa yang mengirimi saya pesan selari itu..
Dewi.. pesan itu dari dewi..
zal, kok belum balik"..kamu bawa buku biomedis punyaku"..aku lagi butuh nih buat bikin tugas. Segerabalik ya
ok saya mebalas sms dari dewi singkat saja. Dan tidak berapa lama pesanan coklat panas saya sudah datang. Saya tidak bisa berlama-lama menikmati pesanan saya karena dewi sudah menungguku, tidak enak juga karena saya membawa buku kepunyaanya.. saya meminum coklat panas yan ternyata benar2 sangat
100 Tahun Setelah Aku Mati
panas itu secepat yang saya bisa dan bergegas membungkus tas saya dengan mantel tas.. hujan sudah sedikit mereda tapi air yang turun dari langit ini lebih dari cukup untuk mebuatku basah kuyup jika nekat menerobos hujan..yahhh mau bagaimana lagi, saya mau tidak mau harus pulang.dan saya merasa hujan mempermainkan saya. Saat belum ada setengah perjalanan air hujan malah turun lebih deras dari pada tadi..saya mempercepat kayuhan sepedaku agar segera sampai hunian..
Rintik hujan yang deras itu biasanya memiliki volume air yang lebih besar dari hujan berintensitas sedang, dan angin yang bertiup semakin membuat kulit terasa sakit saat tersentuh air yang jatuh dari langit..
Byurrr.. seorang pengendara mobil yang berkendara dengan kencang melewati genangan air yang membuat cipratan besar yang mengguyur saya yang tengah bersepeda..
apes dah hari ini gumamku dengan sebal ..
Perjalanan kali itu terasa lama, tapi akhirnya saya sampai juga di hunian.. saya segera memarkirkan sepeda dan masuk melalui pintu belakang..
wi dewi aku udah pulang nih seruku sambil berjalan berjinjit karena basah kuyup, susana rumah malam itu sepi, mungkin temanku yang lain juga sudah istirahat, saya berjalan melalui lorong dan melewati ruang tamu.. hanya terlihat wardana yang tertidur pulas di sofa dengan posisi memeluk toples yang berisi kacang mede, didepanya layar telivisi masih menyala dengan volume suara yang keras, saya tertawa geli melihat kelakuan anak ini.. saya menyaut remote tv itu dan memencet tombol off. Saya kembali berjalan berjingkat meninggalkan wardana yang mungkin pingsan gara2 overdosis makan kacang mede..
wii.. dewi panggilku didepan pintu kamarnya sambil mengetuknya pelan.. Tidak ada jawaban, mungkin sudah tidur..
Payahh... tadi harusnya gak perlu ujan2an kalo udah ditinggal tidur gerutuku dalam hati sambil menuju kamarku.. saya sudah tidak tahan dengan hawa dingin setelah hujan2an tadi.
100 Tahun Setelah Aku Mati
Saya menghambur ke kamar dan segera melepas pakaian, dilanjutkan menyaut handuk dan menuju ke kamar mandi untuk mandi air hangat..
Selepas mandi saya membuka laptop untuk online, sekedar bermain ym atau membalas email dari risa yang mungkin belum sempat terbaca. Kosong,inbox dari akun email saya masih kosong dari pesan risa, hanya ada beberapa email dari pihak unviresitas yang masuk, saya mengalihkan perhatian ke layar hp dan berusaha menghubungi risa, hampir 2 hari risa tidak membalas pesanku dan menjawab teleponku, kadang itu membuat saya khawatir dengan keadaaanya. kenapa malah gak aktif nduk" gumamku pelan sambil meletakan hp ke atas meja.
Saya berjalan menuju kasur dan merebahkan diri, pikiranku melayang ke negri disebrang pulau benua yang saya tempati. Tempat dimana seorangyang saya sayangi tinggal...
lagi ngapain kamu disana nduk" lagi2 saya bicara sendiri, saya tidaksadar berapa lama saya melamun, dan saya tidak menyadari di menit keberapa saya tertidur pulas ....
Saya lupa menutup tirai jendela, saya tersadar saat seberkas sinar mentari terbias dari kaca jendela, saya terbangun dan bergegas sholat.. kesiangan.. saya bangun kesiangan karena efek lelah. Dan saya merasakan hidung saya mulai berlendir, kalau ini pasti efek kehujanan semalam.
Beruntung hari itu adalah hari sabtu dan tidak ada perkuliahan yang harus saya ambil hari itu.
Selepas sholat saya keluar kamar dan menuju lantai bawah. Sekedar mencari makanan untuk sarapan. Biasanya kalau Dewi belum memasak saya akan membuat mi instan. Tapi hari itu aneh, hunian tampak sepi. Tidak ada suara gaduh pagi hari dari teman2ku, dan di meja makan sudah tersaji nasi goreng dengan telur dadar diatasnya, disamping piriing itu se gelas teh panas dengan uap panas yang masih mengepul.. hachii !!!.... saya bersiin dan segera menutup hidung dengan mulut. Sampai tiba2
jangan pakai tangan dasar cowok jorok
Degggg....kalian tau tentang dejavu" Saya tidak terlalu paham konsep teori dejavu tapi saya rasa saya baru saja mengalaminya.
Suara dibelakangku sangat familiar,saya buru2 menoleh kebelakang dan .......
100 Tahun Setelah Aku Mati
Seorang yang saya cintai berada persis dibelakangku.. Risa.. itu adalah risa. Saya terpaku selama beberapa menit, saya hanya bengong dengan perasaan tidak percaya bahwa yang didepanku ini adalah risa, apa yang dia lakukan disini..
virus influenza itu gampang nular lho mas itu adalah kata pertamanya saat saya melihatnya, dia menyodorkan sapu tangan yang persis dengan yang dengan sapu tangan yang dia berikan dulu.
Itu bukan sapu tangan yang sama, mungkin itu adalah replika dari sapu tangan yang diberikan risa...
Saya tidak menjawab perkataanya, saya masih melongo dengan wajah blo onku.. calon dokter kok masih aja jorok sih mas" lagi2 dia berceloteh Saya Cuma diam dan tidak menjawabnya, saya berjalan mendekatinya, jarak saya dengan risa sekitar 5 meter dan semakin dekat, sangat dekat untuk dapat melihat wajah cantik yang sedang tersenyum itu, dan brug saya memeluknya... saya merangkulkan tanganku ke tubuhnya, harum tubuhnya membaui hidungku, sejak pertama saya mengenalnya dia selalu memakai aroma parfum yang sama, aroma mawar yang halus.. saya membelai rambutnya yang kini dipotong sedikit lebih pendek dari terakhir kami bertemu, rasanya lembut.. persis seperti terakhir kali saya membelai kepalanya.
Saya tidak tau persis belapa lama saya memeluknya, dan risa pun hanya diam sambil membalas pelukanku lebih erat lagi.. momen bisu yang tidak akan pernah saya lupakan.
aku kangen kamu mas begitu kalimat yang dia bisikan perlahan ketelingaku. kenapa kamu bisa sampe sini nduk" jawabku dengan berbisik ke telinganya...
bukanya aku udah bilang mas" Aku liburan lama banget, dan aku bingung ngabisin liburanku sama siapa, tapi kayaknya aku udah gak bingung lagi mas, aku tau orang yang lagi meluk aku ini bakal jadi orang yang tepat buat nemenin aku ngabisin liburan
Saya melepaskan pelukanku dan memandangi wajah cantiknya. Saya mencoba memastikan bahwa situasi ini bukan mimpi, saya mencoba memastikan bahwa saya sudah bangun dari tidurku..
ini benaran aku mas kata risa sambil memencet hidungku, seolah dia mampu
100 Tahun Setelah Aku Mati
membaca pikiranku dan memberitahu bahwa ini bukan fantasi mimpiku.
omong apa kek mas, udah jauh2 sampe sini masak Cuma didiemin Ucapnya dengan nada jenaka... suara jenaka yang selalu saya rindukan, suara yang saya tunggu untuk bisa saya dengar langsung dari bibir tipisnya.. Tapi saya tidak menjawabnya, saya Cuma menggerakan kepalaku dan mengecup keningnya.
terimakasih nduk, sekarang aku merasa udah dirumah
100 Tahun Setelah Aku Mati
Part 51 (Yarra Valley) Risa, dia menyusulku sampai ke negara ini..dia menempuh ribuan kilometer untuk menemuiku,
Adalah kejutan yang sangat luar biasa saat pertama saya melihatnya secara tiba2 berada dihunianku
Wajah cantik yang selama 2 tahun ini hanya berada dianganku kini secara nyata sudah berada persis didepanku dan sangat mudah untuk kuraih. nduk ... kamu pergi sejauh ini"
disinilah aku mas, akhirnya aku bisa sampe ke kamu,tentunya ini berkat bantuan Dewi
Saya menggenggam jemari lentiknya, merasakan hangat telapak tanganya. Saya memasukan jari ke sela2 jemarinya dan menggenggamnya lebih erat lagi.. Kami kembali bertatapan dan saya menikmati betul rona wajahnya yang memerah, mata kami saling berhadapan dan saya melihat binar matanya mulai berair, dua tetes air mata meluncur dari bola mata yang terlindung lensa minus itu..
aku bersyukur mas bisa melihatmu setelah sekian lama
dan aku juga bersyukur punya pacar yang cukup gila buat nyusul aku sampe sini
Pertama dan mungkinkah yang terakhir", itulah sebuah kalimat tanya yang timbul dipikiranku saat melihat Risa. sudah bertahun-tahun saya mengenalnya, tidak terhitung berapa moment saya lewati denganya.. beberapa kali saya memflashback ingatanku saat kali pertama kami bertemu.
senyumanya, nada suaranya yang tinggi, sikap galaknya, tingkahnya yang aneh dan lucu, kelembutanya, kepintaranya...semuanya.... semuanya saya ingat.. bertahun-tahun kami lewati bersama dan sampai dia menyusulku tidak merubah
100 Tahun Setelah Aku Mati
perasaanku walau secuil, dah bahkan saya merasa lebih menyayanginya.
*** mas tau gak" ucapnya dengan cubitan khas yang mendarat dilenganku
enggak jawabku ketus dengan meringis karena menahan cubitan yang nylekit tapi selalu kurindukan itu..
dihh... jawab dulu napa mas jawabnya dengan nada suara sebal dan raut muka dibuat-buat
yaa aku gak tau nduk, kamu gak ngasi tau apa2 langsung nanya tau gak -_- Jawabku dengan tak kalah heboh..
hehehe, ini mas. Kamu tau gak ini apa" risa menunjukan sebuah buku bersampul kulit dengan lubang yang menyerupai lubang kunci yang mengait buku iu...
itu apa sih nduk" Kotak amal yak" Kok ada gemboknya segala"
ihhh,, kelamaan disini kok malah jadi bego sih mas" jawabnya sambil sekali lagi mencubit lenganku yang sudah mulai terasa melepuh karena sejak pagi jadi sasaran empuk cubitanya, tapi Saya membiarkanya berbuat apa maunya, di tonjok pun mungkin saya ikhlas...
ini buku harian khusus mas jawabnya sambil meraba cover kulit tebal itu.... khusus untuk"
khusus untuk setiap moment kita, atau paling gak apa yang menyangkut tentang kita
Saya menyaut buku itu dan berusaha melihat isinya, di gembok.. buku itu dikunci,
100 Tahun Setelah Aku Mati dengan sebuah kait yang membuatnya tidak bisa dibuka. bukain dong nduk pintaku padanya
gak usah ya jawabnya dengan wajah tengil sambil memonyongkan bibirnya.. dihh gitu ah kamu nduk balasku sambil menjitak kepalanya pelan
Heheh, buku ini udah lama banget mas, udah dari smp. aku belum pernah cerita ya""
saya melirik kearah buku setebal kamus 1 triliun itu,di dalam halaman2nya seperti terselip beberapa potongan kertas yang terlihat menjembul.
iya makanya sini to nduk, bukain ini kuncinya ujarku dengan penasaran.
ga mauk kali ini dia semakin mengejek dengan lebih memonyongkan bibirnya.
hihh nih anak hehe, besok ya mas.. pas aku balik ke jogja buku ini mau aku tinggal, aku udah nulis dari A sampe Z tentang kamu, apa sukanya, apa dukanya. pokoknya banyak, kayaknya berlebihan ya" Biarin wekkk :P, buku ini udah bantu aku biar gak lupa setiap moment yang aku abisin sama kamu mas. Otaku gak bisa menyimpen memori seefisien otakmu mas, dan buku ini udah banyak bantu aku, awalnya aku kira dengan bolak balik halaman buku ini bakal ngilangin kangenku sama kamu, api aku salah, setiap aku buka lembar tulisanku ini malah bikin tambah kangen, makanya abis dari sini mau aku tinggal aja
Saya tersenyum mendengar jawabanya, saya menjulurkan tangan dan membelai
100 Tahun Setelah Aku Mati
lembut rambutnya,dengan gerakan pelan tangan saya turun dan merangkulnya sambil berjalan menyusuri perkebunan anggur di Yarra Valley Victoria, hari itu kami menghabiskan waktu bersama setelah sekian lama berpisah.. dan Yarra Valley menjadi pilihan kami untuk menikmati matahari hangat di langit victoria... ***
Kami berteduh dibawah pohon cecille oak yang rimbun, pohon yang banyak ditemui di asia bagian utara dan eropa ini mungkin dibawa orang inggris waktu mereka pertama kali menginjakan kaki di Benua ini. Udara cukup menyengat siang itu, cuaca di Aussie memang sedikit lucu, kalian bisa merasa keddinginan, tapi setengah jam kemudian kalian akan merasakan hawa panas surya yang tidak diduga.
Saya menggenggam tangan putih Risa, dia menyadarkan kepalanya di lenganku, wajahnya yang damai terpejam dengan senyum yang tidak mau hilang dari wajahnya, kami duduk di rerumputan yang mulai merangas karena hawa panas, negeri yang beruntung seorang penulis australia pernah mengatakan itu, negara yang selama beberapa tahun saya tempati ini memang unik, selama ribuan tahun hanya ditempati oleh suku endemik Benua itu, dan baru tahun 1788 mulai dihuni oleh penjelajah asal inggris, Sydney menjadi Kota saksi dimana peradaban baru dunia lahir, setiap tahun semakin ramai pendatang2 baru dari eropa yang datang dan bermukim disini, mendirikan kota2 baru dan peradaban yang maju, negara yang menjadi bagian persemakmuran inggris ini dengan magisnya menyulap dataran kering menjadi tempat yang sangat layak huni dengan standar taraf hidup yang tinggi per kapita penduduknya. Saya memang pendatang baru yang hanya tinggal semmentara untuk merampungkan studi disini tapi lama kelamaan tempat ini membuatku kerasan, kedisiplinan warganya, kebersihan tempat umumnya, sistem pemerintahanya yang dekat dengan rakyat, pendidikan dan kesehatan merupakan hal utama yang menjadi konsentrasi pemerintahan disini. saya sering membandingkan dengan negara tempatku berasal lewat berita2 dari internet, ya sangat kontras perbandingannya, negara ini hampir unggul dari setiap aspek yang saya bandingkan..
Terutama masalah birokrasi atau administrasi. Menurut saya di Indonesia sedang dilanda kegilaan administrasi, semua hal harus sesuai jalur birokrasi dan
100 Tahun Setelah Aku Mati
administrasi yang bertele-tele, yang penting administrasi beres, kalo urusan kenyataan dilapangan urusan belakangan begitu yang saya rasakan dengan sisem kelola di Indonesia.
Tapi tentunya tidak ada tempat yang nyaman selain rumah, jika saya diminta memilih akan tinggal dimana saya di masa yang akan datang besok maka saya akan langsung menjawab Indonesia, negara dengan sejuta pesona, terlepas dari semua ganjang-ganjing dan ribuan problemnya,dan juga kebusukan oknum pemerintahan di dalamnya, saya tetap mencintai negeriku. Right or wrong is my country ada pepatah mengatakan seperti itu. jika ada masalah di negeriku, jika ada kebusukan yang dipelihara, jika ada orang benar dihukum maka yang harus membereskanya adalah kami pemuda beberapa kali terbesit diotaku untuk untuk menjadi seorang guru agar bisa ikut andil dalam perbaikan pendidikan di Negaraku, tapi pikiran itu segera kutepis karena tidak cocok dengan bidang keilmuan yang sedang kutempuh. Saya akan mengabdi dengan caraku sendiri, begitu kataku berulang2 dalam hati.
Saya menunduk dan melihat tanganku yang sedang digenggam erat oleh risa, di pergelangan tanganku melingkar gelang pemberian risa yang selalu setia terpasang disitu, saya menjadi teringat pada beberapa tahun lalu ketika kami bergandengan tangan akan terlihat perrbedaan warna yang mencolok, risa yang putih bersih akan terlihat kontras dengan warna kulitku yang dulu hitam karena terpapar polusi gara2 seharian berpanas2an di jalanan kota jogja yang semakin menjakarta, tapi kini karena lama tidak terkena sinar matahari dan polusi dalam jumlah besar tampaknya saya menjadi lebih putih. Risa ini adalah gadis yang sangat mudah beradaptasi termasuk dalam hal tidur, lihatlah gadis periang itu kini benar2 terlelap dengan santainya gelendotan dipundaku dengan suara nafas yang lembut, saya tersenyum sambil menikmati semilir angin yang mulai bertiup menyejukan.
Saya memainkan jemarinya, saya mengelus jari manis jemari lentik itu sambil berpikir, akankah suatu saat nanti sebuah cincin akan melingkar disitu" Tentunya jika ada cincin melingkar disitu harus saya yang memberikanya. Risa risa.. kedatanganmu kesini membuatku benar2 merasa di rumah, kamu adalah
100 Tahun Setelah Aku Mati
Indonesia kecilku.. Saya menyandarkan kepala kebatang pohon besar itu, saya memejamkan mata sambil membayangkan apa yang benar2 ingin saya lakukan setelah studiku selesai, saya harus segera mencari spesialisasi ilmu kedokteran apa yang benar2 ingin saya ambil, kira2 apa yang dibutuhkan orang2ku di Indonesia sana"
Australians all let us rejoice, For we are young and free;
We've golden soil and wealth for toil; Our home is girt by sea;
Our land abounds in nature's gifts Of beauty rich and rare;
In history's page, let every stage Advance Australia Fair.
In joyful strains then let us sing, Advance Australia Fair.
Sayup2 saya mendengar potongan bait pertama dari lagu kebangsaan autralia advance Australia Fair karangan Peter Dodds McCormick, dan dari kejauhan tampak bendera berwarna biru dengan logo union jack dan bintang federasi berkibar tertiup angin. Saya menegadah sambil mengimajinasikan bahwa lagu yang saya dengar adalah lagu Indonesia Raya, dan yang berkibar itu adalah sang saka Merah-Putih.
"aku tidak akan lama disini, aku akan pulang"
** mas gak mau, gak enak itu, cari nasi padang aja yuk omel risa saat kami makan disebuah kedai makanan tradisional australia di kompleks food court yang berada di komples perkebunan wisata itu.
itu gara2 kamu sendiri kan nduk, udah makan aja bawel :P , siapa suruh pesen
100 Tahun Setelah Aku Mati
meat pie sama burger ujarku dengan tak kalah bawel, penyakit sok taunya kambuh dengan sok sokan memesan makanan yang mungkin asing dilidahnya, dia memesan meat pie sebuah kue dengan daging yang lembek didalamnya, memang makanan ini adalah makanan tradisional yang populer disini, tapi untuk lidah orang indonesia apalagi dari jawa seperti Risa mungkin akan mutah karena eneg, dia juga memesan burger, FYI burger disini berbeda dengan burger yang dijual di toko waralaba sekitar rumah kalian, saya sudah mengatakan kalau burger disini pake telor yang becek sama dagingnya itu pake daging kangguru, tapi karena si Risa lagi kumat dia tetap nekat memesan kedua makanan itu, dan akhrinya dia mual2 dan ngotot untuk dicarikan makanan padang di daerah yang cukup sulit ditemukan disini, duhhh nih anak ...
Saya memutar otak agar frekuensi suara bawel risa ini dapat turun, saya sudah merasa tidak enak dengan tatapan orang2 disekitarku, mungkin mereka menganggap kami adalah pasangan yang sedang bertengkar karena si cewek ketahuan hamil, soalnya risa disitu bergesture orang yang mual2 sambil memegangi perut.. Yassalammm
Saya mengambil daftar menu dan memesan satu makanan yang mungkin akan cocok dengan seleranya, makanan itu adalah chiko roll, makanan serupa kebab dengan isian daging dan sayuran, tapi kalian tau apa yang risa katakan" Bukan ucapan senang ataupun terimakasih, tapi dia makin kenceng memprotes mas!!, aku jauh2 sampe sini masak Cuma diajak makan martabak", kalo ini mah bang zanuri pedagang martabak samping rumah juga bisa bikinin :P dan saat itu saya Cuma bisa mengurut jidat sambil bilang.
wis sakarepmu nduk (dah terserah kamu nduk).
Saya mengecek PDA dan membuka beberapa email masuk, bukan main senangnya saat mendapat email dari Mr.Nochka yang mengatakan bahwa ada penundaan jam mata kuliah dikarenakan beberapa sebab, lucky ....
kenapa mas senyum2",dapet gebetan baru ya" tanya risa dengan menyelidik, mulutnya sik mengunyah beberapa butir anggur dan buah pulm yang kami petik
100 Tahun Setelah Aku Mati
tadi.. besok aku gak ada kuliah nduk, jadi kita bisa jalan2 lagi
ehh seriusan mas"", wahh pengertian banget mas dosenmu ucapnya dengan berteriak sambil menggebrak meja sampai beberapa pengunjung lain kembali menoleh kearah kami, dan disitu saya Cuma bisa menunduk sambil menutup wajah dengan daftar menu..
jangan bikin malu to nduk ucapku dengan berbisik tapi cukup keras
aku soh sebodo amat mas :P jawabnya cuek sambil menyedot milkshake sampai keluar bunyi srruuutttttt...
Hadeuhhhh bener2 nih anak.. ****
Hari yang sempurna, ya benar2 hari yang sempurna..quality time yang sudah saya tunggu2 akhirnya terlaksana hari ini, kami berjalan menanjak, menaiki gundukan tanah yang menyerupai bukit, matahari sore berpendar indah, Yarra valley, sebuah tempat wisata kebun yang menyenangkan, sebenarnya bukan tempatnya yang membuat susana ini begitu indah. Tapi gadis didepanku, kini dia berada didepanku sambil tersenyum cantik sekali, ada 2 keindahan yang secara bersamaan kulihat.. pertama adalah paras cantik risa yang kini melingkarkan kedua tanganya di leherku, dan keindahan lain adalah latar tempat kami berdiri, sinar matahari yang mulai tenggelam dan meredup membuat gradasi warna yang indah, sinar jingga matahari terbenam mmbuat daun2 anggur dan pulm di Yarra Valley yang berguguran tampak kemilau, ditambah angin yang bertiup menerbangkan daun2 itu membuatku seolah berada di sebuah tempat di serial film Hollywood..
Wajah kami semakin dan saat Risa memejamkan mata saya membisikan sesuatu yang secara tidak sadar tapi ikhlas dan tulus meluncur dari mulutku...
100 Tahun Setelah Aku Mati Risa maukah kamu menikah denganku"
Risa seakan kaget, dengan cepat dia menutup mulutnya sambil memandangku seolah tidak percaya dengan kalimat cepat yang saya ucapkan tadi.. mas.... kamu "" ucapnya seakan tidak percaya ...
100 Tahun Setelah Aku Mati
Part 52 (Trilogi) * Wajah kami semakin dan saat Risa memejamkan mata saya membisikan sesuatu yang secara tidak sadar tapi ikhlas dan tulus meluncur dari mulutku... Risa maukah kamu menikah denganku" *
Dia masih tertegun, matanya terbuka lebar seolah masih belum percaya bahwa kalimat itu akan terucap sedini ini, kami berdua masih sama sama muda, dan masih polos dengan tantangan dunia, tapi disatu sisi risa sadar bahwa setiap ucapanku tidak pernah main2..
mas ... kamu yakin" ujarnya dengan nada suara sedikit bergetar.. aku tidak punya alasan untuk tidak yakin nduk, beberapa waktu terakhir aku banyak mikir tentang apa sebenarnya yang pengen aku lakuin setelah aku selesai disini. Dulu aku punya dwilogi impian tentang hidupku yang harus tercapai, yang pertama aku pengen punya banyak teman, yang kedua aku pengen jadi Dokter, dan kamu nduk sudah bantu aku buat mewujudkan keduanya, tapi setelah aku mencapai keduanya apa yang mau aku lakuin" Dan keliatanya aku udah tau nduk, mungkin kamu adalah trilogi dihidupku.. maukah kamu nduk" Menjadi trilogi dan bagian dari season baru hidupku selepas disini""
Risa tersenyum, raut wajah tidak percaya itu berubah menjadi mimik wajah yang melukiskan kelembutan, dia menggigit bibir bagian wajahnya sambil menatapku penuh arti. Entah apa yang ada dipikiranya. Permintaanku adalah bukanlah permintaan sepele,mungkin dia sedang berpikir antara ya atau tidak, setiap detik menunggu jawabanya membuat saya semakin berdebar-debar, aku percaya kamu akan bilang itu suatu saat nanti mas, aku Cuma gak percaya akan secepat ini.. dan yaa mas.. aku mau, aku tidak punya cukup alasan buat menolakmu
Ucapnya tegas tanpa keraguan, dia menyambut permintaanku dengan tangan terbuka. Risa adalah orang pertamayang menerimaku sebagai teman, dia juga
100 Tahun Setelah Aku Mati
orang yang pertama menerimaku menjadi kekasihnya, dan sekarang begitu kutanya apakah dia mau jadi istriku dia juga mau menerimanya. Saya tersenyum.. saya menatap lekat2 wajah yang cantik tanpa cacat itu, dia mendekatkan dirinya lebih rapat kepadaku, seolah tau apa yang ingin saya lakukan dan cupp.. sebuah kecupan yang berbarengan dengan hilangnya sinar matahari yang tenggelam di lembah Yarra Valley , suasana berganti semakin gelap. Kelelawar mulai terbang keluar dari sarangnya, sinar matahari yang hilang berganti dengan lampu2 yang mulai menyala otomatis sepanjang jalan. Tapi suasana gelap tidak berlaku di hati kami, kami berjalan bergandengan untuk pulang, udara menjadi semakin dingin, risa mengambil 2 syal dari dalam tasnya dan memakaikan salah satunya kepadaku, malam itu purnama penuh, seolah semesta tidak membiarkan kami berjalan di kegelapan...
Saya memandang gadis disampingku, dia membalas tatapanya dengan senyuman yang sejak pagi tadi tersungging diwajahnya.. saya hampir tidak percaya bahwa yang saya lihat itu adalah calon istriku...
Mas.. masih bisa pulang agak malem kan kita" Tanya Risa sambil menengadahkan kepalanya ke langit..


100 Tahun Setelah Aku Mati Karya Rizal di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bisa nduk.. transportasi disini tengah malem pun masih ada.. kenapa emang" gak apapa sih mas.. pengen lebih lama aja bareng sama mas Risa berucap tanpa melihat kearahku, dia melepaskan gandengan tanganya dan berjalan menyisir rerumputan yang dipotong pendek itu..
Sekejab dia memeriksa rerumputan manila yang tersibak itu dan duduk diatasnya, kakinya ditekuk dan kedua tanganya melingkar memeluk lututnya, kembali kepalanya menengadah, dan kali ini di bawah terang bulan terlihat rona senyumnya yang semakin merekah. Dia sama sekali tidak menengok saya tapi lambaian tanganya mengisyaratkan agar saya segera menghampirinya.. Saya mendekati gadis cantik itu dan duduk bersimpuh didekatnya& mas.. ternyata malem ini cerah banget, rasanya bintang sama bulan deket banget dengan kita
Ucapnya riang dengan dagu yang dia sandarkan ke lututnya. iya nduk, rasanya baru kali ini aku merhatiin jawab saya sambil ikut
100 Tahun Setelah Aku Mati
menengadah menikmati sinar bintang yang berhamburan di langit Yarra Valley. mas tau legenda tentang bintang"
apa tentang mitologi Yunani tentang rasi bintang nduk" ishh bukan.. mas ini orang mana sih"
orang Indonesia lah nduk kalo orang Indonesia mungkin mas harus ganti nama2 kayak orion, Pleiades dan sebangsanya jadi Waluku, Respati dan lain-lain..
waluku" Respati" tanyaku dengan mengulang nama yang masih asing ditelinga saya
mas mas.. kamu ini harus belajar budaya, Orang Indonesia itu udah lama lho kenal dengan rasi bintang, gak kalah sama orang yunani.. aku lagi nyari rasi bintang yang paling kusuka mas disini.. tapi kayaknya gak ketemu nih jawabnya dengan pandangan mata yang menerawang ke langit..
apa itu nduk" mas pernah denger Lintang Kartika"
Lagi2 risa menggunakan nama yang asing ditelingaku, kata Kartika mungkin sering terdengar menjadi nama orang, saya sediri masih belum paham dengan kata lintang yang ada didepan kata Kartika, bintang kartika" Apakah itu semacam zodiak orang jawa"
Saya menggeleng mengisyarakatkan ketidaktahuan saya kepada risa. Risa tersenyum telunjuknya bermain di jidatku sambil mengeluarkan tawa ejekanya yang tengil..
tuing tuing,, ini kepala isinya apa sih mas" ejeknya sambil terus menekan dahiku dengan ujung telunjuknya..
kasih tau aja kenapa sih ndut
enak aja.. aku gak gendut mas ujarnya dengan sewot, risa ini memang gak mau disebut kalo gendut atau berat badan naik atau apapun hal yang berkaitan dengan berat badanya yang sebenarnya biasa saja.
makanya jawab lah, orang gak tau juga aku nduk
100 Tahun Setelah Aku Mati yaudah, kalo tari Bedhaya Ketawang mas tau gak" enggak nduk, hehe apa sih itu
dasar bego ahh dih, ngebego begoin orang
hihi.. kebangetan sih.. itu tarian mataram mas.. yang mengibaratkan lintang kartika, lintang kartika itu sendiri konon adalah 7 bidadari yang turun ke bumi, kamu tau mas, aku pernah liat lintang kartika itu, 7 bintang yang keliatan paling terang. sayang disini gak keliatan, tapi aku sendiri gak paham cerita lengkapnya sih mas"
dihhh, kamu ternyata aja gak tau gitu kok
tapi kan masih mending tau ujung2nya dari pada mas gak tau apapa :P .saya mengacak2 rambut risa dengan gemas, gadis sok tau didepanku ini benarbenar semakin membuat komplit keindahan malam di yarra valey. .
mas.. kamu kapan pulang" ucapnya dari dalam taxi yang mengantar kami pulang.
segera setelah semua selesai disini nduk
trus hal pertama yang pengen mas lakuin kalo pulang apa dong" tanyanya sambil memainkan rambutnya..
enggak tau, kerja, mengabdi, sambil nunggu kamu lulusmungkin jawab saya sambil menyibak rambut yang menutupi keningnya..
Tampak dari sinar remang lampu mobil dia menunduk malu, risa ini gadis yang
100 Tahun Setelah Aku Mati
tidak bisa menyembunyikan perasaanya, jujur akan setiap apa yang dirasakanya, mungkin hal itu juga yang membuat saya tergila-gila padanya...
kalau kamu nduk", apa yang kamu pengen lakuin setelah lulus" kataku balik bertanya padanya.
emhh.. gak tau juga lulus, kerja, ngabdi, jadi istri dokter, punya anak mungkin
Saya tertawa mendengar jawabanya, sesederha itu kah cita-cita kami" Saya sendiri kala itu belum dapat berpikir lebih jauh, mungkin karena usia kami yang masih muda, tapi seiring berjalanya waktu, satu persatu peristiwa akan kami lewati, dan tunggu saja diakhir cerita.
***** Sudah beberapa lama Risa mengunjungiku, memang waktu terasa begitu cepat berputar jika kita terlalu menikmatinya, dan kini tiba saatnya saya dan risa kembali harus berpisah..
Minggu pagi, saya dan Dewi mengantar Risa ke airport.. entah kenapa jika saya bandingkan jadwal keberangkatan pesawat disini tidak terlalu sering delay, berbeda halnya dengan ditanah air yang sering kali kita harus berlama-lama menunggu di bandara untuk sekali pemberangkatan. Padahal jika di tengok maskapai penerbanganya pun adalah maskapai berlambang burung kebanggaan Indonesia.
Saya menggenggam tangan Risa yang terbalut sarung tangan beludru, saya merasa kembali ke beberapa tahun lalu saat risa mengantar saya ketika hendak berangkat ke Melbourne untuk kali pertama, bedanya kali ini semuanya dibalik. Saya menjadi lakon yang mengantarkan risa kembali ke tanah air...
mas, cepaat di selesein ya studimu.. jangan lama2 disini, aku takut kamu kepincut bule
Katanya sambil meremas pipiku dengan gemas.
100 Tahun Setelah Aku Mati
pasti nduk, kamu juga harus segera selesin kuliahmu ya, jangan lama2, aku takut kamu kepincut pribumi jawabku dengan membalik pertanyaanya yang sukses membuat dia gemas dan lebih sadis mengajak acak wajahku...
jaga diri ya mas.. Dewi, aku titip mas Rizal ya, tolong jagain. Dia cowok yang susah diatur
Ucapnya kepada dewi yang menjawab dengan anggukan dan senyuman khasnya.. Perpisahan itu berjalan singkat, tidak ada derai tangis, tidak ada perasaan mengganjal di hati kami, risa pulang dengan membawa bunga2 hati yangbermekaran di batinya.
Tunggu aku nduk... tunggu aku pulang .
*** "ciee yang mau nikah" goda dewi ketika kami sedang di perjalanan pulang.
"ehh, siapa sih wi yang gak mau nikah hhe" jawabku dengan sok kalem, sebenarnya saya kaget. bagaimana dewi bisa tau, tapi saya langsung paham ini pasti ulah mulut comelnya risa.
"kamu beneran serius zal"" tanyanya menyelidik. "apa aku pernah gak serius dengan hal sepenting ini wi""
dia hanya tersenyum, sambil melempar pandanganya ke jendela taxi yang kami tumpangi..
sorot matanya menyiratkan sesuatu yang tidak saya pahami.. "ada apa wi""
100 Tahun Setelah Aku Mati
dia menoleh, sedikit senyum yang dipaksa tersungging dibibirnya. "gapapa sih zal, aku seneng sekaligus iri"
"dewi, aku ini sahabatmu.. kamu boleh cerita apapun yang kamu mau" dewi menggangguk,dan matanya sedikit berair..
"kita ngobrol dirumah aja ya zal"
saya mengangguk, akhir2 ini dewi terlihat aneh, dia sering murung tanpa alasan, beberapa kali saya ingin menanyakanya, tetapi sering terhalang kesibukan dan kemarin risa juga berkunjung membuatku mengesampingkan rasa penasaran saya kepada sikap dewi.
rasanya baru kali ini kami saling diam, seperti ada sengketa diantara kami..
100 Tahun Setelah Aku Mati
PART 53 (Dewi dan Husain)
Dewi, kamu cerita ya.. ada apa" tanyaku begitu kami sudah berada dirumah. Dia masih diam, raut wajahnya masih menyiratkan kesedihan, sangat tidak biasa untuk gadis luar biasa seperti dewi bersikap demikian, sejak awal bulan syawal kemarin dia tampak murung..
Dewi.... ucapku pelan sambil menepuk pundaknya..
hemmm,,, iya iya zal aku denger.. aku Cuma bingung mulai dari mana pelan-pelan aja wi, aku punya banyak waktu.. mau teh" Aku buatin ya , tawarku pada dewi yang terduduk di sofa. Dewi mengangguk pelan dan saya pun berlalu ke dapur,
Teh hitam pekat dengan seujung sendok gula pasir, bahkan saya hapal dengan takaran teh kesukaan dewi, saya sudah sangat mengenalnya, tapi sikapnya barusan mmbuat saya merasa belum terlalu dalam mengenal dewi, saya buru2 mengaduk teh beraroma melati itu dan menenteng nampan berisi 2 cangkir keramik menuju ruang baca, tempat dimana saya dan dewi sering ngobrol bareng. diminum wi kataku sambil memberikan teh panas itu,
makasih zal ucapnya pelan..
Dewi tidak langsung meminum tehnya,dia hanya memainkan jari2nya membuat pola memutar di bibir gelas...
kamu lagi bingung wi" Dia hanya menggeleng pelan trus kenapa" tanyaku menyelidik aku lagi kangen
kangen sama"" Mas Husain
Mas Husain" Saya mengulang nama itu dalam hati. Nama husain pernah dewi ceritakan, dia adalah laki2 yang pernah dekat denganya, bahkan dewi dan husain
100 Tahun Setelah Aku Mati
bisa deisebut pasangan kasih namun berakhir tragis, Dewi menceritakan kalau Husain sudah meninggal tanpa memberitahuku penyebabnya. kenapa dengan mas husain wi" tanyaku dengan hati2 agar tidak menyinggungnya yang sedang sensitif.
akhir2 ini aku kangen banget sama sosok mas husain zal, liat kamu bahagia sama risa bikin aku iri, liat kalian bisa komunikasi dengan orang di kampung halaman juga bikin aku iri, aku udah biasa sebenernya, tapi gak tau kenapa zal Dewi kembali menunduk, terlihat pertahananya sudah jebol, kesabaranya mungkin sudah dipuncaknya, kesedihanya tidak tertahan, sampai airmatanya keluar tak terbendung, dewi menangis, adalah hal yang sangat langka terlihat, gadis berhati baja ini ternyata mampu cair dengan kenangan dari mantan orang yang pernah mengisi hidupnya, saya merasakan kesedihan yang dewi alami sekarang, rasa rindu kepada orang yang tidak akan pernah kembali benar2 menyiksa batin, apa yang dialami dewi tidak bisa dibandingkan dengan apa yang sudah alami, mungkin beban yang di tanggungnya 2 kali lebih pedih dari apa yang menimpa saya,
Dia anak yang belum pernah mendapat kasih sayang oleh kedua orangtuanya, anak terbuang yang sejak bayi diasuh oleh orang lain, dewi ibarat telur merpati yang dierami puyuh, harusnya dia tidak bisa terbang karena induk puyuh tidak bisa terbang jauh dan mengajarinya untuk terbang tinggi, tapi anak merpati yang kuat itu bisa membuktikan dia bisa terbang lebih tinggi dari pada burung manapun, walaupun merpati itu kini berduka..
Kenapa" Karena merpati adalah burung yang setia pada pasanganya, bagaimana jika merpati ditinggal mati oleh pasanganya" Kira2 itu lah dewi sekarang..
Saya duduk merapat kesamping dewi dan menepuk pelan pundaknya, tangisanya tertahan, dia tidak termehek-mehek seperti tangis wanita pada umumnya, menunjukan bahwa dia tidak ingin kesedihanya mengganggu dan diketahui orang lain, ciri dari orang yang kuat dan low profile, tapi didunia ini tidak ada orang yang terlalu kuat, dewi tetaplah perempuan lembut yang malang..
dewi, mas husain buat kamu itu artinya apa" Dan sebesar apa artinya buat
100 Tahun Setelah Aku Mati
kamu" pertanyaanku konyol, mungkin itu akan menyakiti hati dewi, tapi entahlah kenapa mulut saya dengan otomatis mengatakan itu. Dewi sedikit bergetar, tanganya sedikit mengepal, dan dengan cepat membuat gerakan mengelap wajahnya yang bersimbah air mata, dia menegakan kepalanya dan memandangku..
dia sosok yang lebih berarti dari siapapun zal, kalo ga ada mas husain, gak mungkin aku sampe sini, kalau gak ada dia sekarang mungkin aku Cuma cewek kuper yang kerjanya ngurung diri di kamar, gak mungkin aku berani ngimpi bisa kuliah disini, dulu aku cewek penakut yang minder karena jadi bahan bully, lalu muncul mahasiswa itu..mas husain... mas husain ...... ... ......
Suaranya semakin melemah, dan dewi kembali tenggelam ketangisanya, dia menutup wajahnya dengan bantal sofa.
dewi... tapi seperti yang pernah kamu bilang ke aku wi, hidup orang seperti kita itu emang gak mudah, wi kalo mas husain masih ada, apa yang dia pikir kalo liat kamu nangis"
zal....... ucapnya dengan suara serak..
dewi, aku yakin mas husain gak akan mau lihat kamu begini, kalo mas husain yang ngasih kamu semangat selama ini, jangan kamu hilangkan semangat yang dia tularin ke kamu, mas husain tetap akan selalu hidup dalam semangatmu wi
Dewi kembali mengelap air matanya dan sekali lagi menoleh kearahku, tatapanya seperti kaget.
zal, kata2mu tadi, persis yang diucapin mas husain terakhir kali ucapnya setengah berbisik..
Saya belum sempat membalas kata2nya, dewi sudah berdiri dan berjalan menuju kamarnya,
kamu tunggu disitu ujarnya sambil melangkah cepat,
100 Tahun Setelah Aku Mati
Saya masih terduduk sambil melihat arloji, waktu menunjukan pukul 11.00. hari libur seperti ini digunakan oleh beberapa teman2 serumah untuk bekerja part time,di beberapa toko di lingkungan kami . saya mengecek hp, sekedar melihat apakah risa memberi kabar atau tidak, dan ternyata kosong, mungkin dia masih di pesawat.. sedang asik memencet keypad hp dewi muncul sambil menenteng sebuah buku.
Dia menyerahkan benda yang semula saya anggap buku, ternyata itu adalah album foto yang berisi kenanganya dengan almarhum husain.. Saya membuka halaman pertama dari album itu dan melihat sosok almarhum husain yang tercetak pada selembar foto.
Husain dia berpostur tidak terlalu tinggi, mungkin lebih pendek dari pada dewi, badanya kurus dan mungkin bisa dikatakan sangat kurus, kulitnya putih dan dia memakai kaca mata, dia juga memakai jas almamater berwarna kuning, yang merupakan identitas dimana dia berkuliah, disampingnya ada dewi yang masihberseragam osis. Foto itu menunjukan betapa bahagianyamereka,saya membuka halaman demi halaman, album itu berisi foto mereka berdua, diakhir halaman hanya ada selembar foto, tanpa ada foto lain disampingnya, itu adalah foto batu nisan dari husain..
Dewi, ceritain gimana dulu mas husain hidup pintaku kepada dewi yang masih tertunduk melihat foto di akhir halaman itu, sorot matanya terlihat sayu seperti biasa.
Dewi menghela nafas panjang, terlihat dia seperti menelan ludah seolah dia berusaha menahan rasa kelu dari mulutnya, kalian tau" Bukan hal mudah menceritakan suramnya masa lalu, ibarat kamu menuang air garam di sayatan lukamu, pedih.. tapi dewi adalah orang yang akrab dengan rasa pedih, rasa sakit dan kepedihan hidupnya yang membuatnya menjadi pribadi yang kuat seperti sekarang,dan dia mulai bercerita.
zal, mas husain itu adalah pemimpi nomer wahid di dunia, dia punya cita2 yang melebihi kita, aku dari jakarta, kota dengan segala macam fasilitas dan kemegahan dilalamnya, kamu dari jogja, kota dengan budaya terpelajar dan salah satu pusat pesona jawa. Tapi mas Husain dia berasal dari sebuah pulau yang jauh tertinggal dari tempat dimana kita tinggal, kerusuhan, gizi buruk, wabah,
100 Tahun Setelah Aku Mati
pendidikan, moralitas, dan banyak lagi permasalahan di desanya, di daerahnya mayoritas pendidikan anak2 mentok sampai SD, mereka lebih memilih membantu keluarganya di ladang, tapi mas husain dia memilih pergi meninggalkan kampungnya, semenjak masuk smp dia merantau ke Surabaya, sambil bekerja di sebuah toko buku sudut pinggiran kampus ternama kota 10 November itu dia berjuang sendirian, SMA dia lanjutkan tetap di surabaya, hingga nasib baik membawanya Ke kampus makara kuning. Program studi kesehatan masyarakat adalah pilihanya, dia bermimpi seetelah lulus dia akan pulang kampung, membuat perubahan di kampungnya melalui pendidikanya, memperbaiki gizi buruk, masalah sanitasi, moralitas dan sebagainya, dia punya berbagai ide bermacam langkah untuk mewujudkan cita2nya dia tulis di sebuah buku, dia tidak memiliki cita2 sebagai seorang pegawai negri, tidak juga sebagai karyawan perusahaan, dia adalah si kecil kurus yang ingin mengabdi, setiap hari dia membual tentang kelak anak2 di desanya tidak akan lagi memegang belati dan senapan rakitan, molotov dan sebagainya, tapi anak2 itu akan membawa buku, dan penggaris ditanganya, dia bermimpi melihat anak2 yang memiliki impian yang libih tinggi dari impianya, tidak ada lagi anak2 yang mabuk, tidak ada lagi kerusuhan antar kampung dan tidak ada lagi kemiskinan, dan tidak ada lagi orang yang sakit, mati karena kurangnya kepedulian tentang kesehatan.Tapi..... kadang takdir membuat jalan yang berbeda zal.. mas husain meninggal dalam kecelakaan, dia meninggal saat akan menjumputku berangkat sekolah, aku mau tanya zal, apa aku ikut berdosa" Mas husain meninggal lantaran aku.. karena aku zal dia meninggal,dia meninggal bersama cita2nya..... .......
Dewi lagi2 tertunduk, dia kembali menangis,kali ini bukan menangis tertahan, dia menangis terisak-isak, mungkin sudah tidak tertahan lagi rasa sedih dan sesalnya, jika kalian ma tau, baru kali ini saya melihat dewi seperrti ini, gadis baja dengan mata sayu ini yang biasanya tegar luar biasa kini ambruk dan menangis dalam sesal kenanganya.
Saya masih diam, saya masih takjub dengan penuturan dewi tentang husain,dia orang yang hebat bahkan lebih tepatnya dia orang yang menakjubkan, cita100 Tahun Setelah Aku Mati
citanya sederhana tapi adiluhur, rasa malu terbesit dibenaku, bahkan saya yang sudah menghabiskan setengah dari waktu studiku belum memiliki cita2 yang semulia dan sespesifik husain.
kamu masih menyayangi mas husainmu wi" tanyaku perlahan sambil memegang bahunya
Dewi menjawab pertanyaanku dengan anggukan yang kaku.
kalo kayak gitu wi kamu harus bisa lebih baik sekarang, kamu itu cewek paling kuat yang pernah aku kenal, bukanya hatimu ini ciptaan Allah" Bukan hasil produksi pabrikan tiongkok", kamu bisa lebih baik dari ini. Tolong wi jangan bikin aku tambah malu lagi, dulu awal ketemu kamu aku udah cukup malu karena tau ada orang yang punya sejarah lebih kelam dari aku tapi dia 2 kali lebih kuat dari aku, yaitu kamu.. dan sekarang kamu malu2in aku dengan cerita husain yang memiliki impian nyata jauh dari pada aku yang saampai saat ini belum bisa mikir sampai sana
Dewi masih terisak, wajahnya dia benamkan pada bantal yang sekarang sudah terlihat basah karena air mata yang keluar begitu banyak dari dewi, dia masih memeluk sebuah benda kotak,tanpa melihat kearahku dia menyerahkan benda itu, awalnya saya kira adalah album foto yang lain, ternyata itu adalah sebuah buku, buku itu cukup tebal, di sampulnya tertulis tulisan arab yang berarti Dengan Menyebut Nama Alla Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Saya membuka halam pertama buku itu,
pikiran adalah bunga, Ujaran adalah kuncup,
Dan tindakan adalah buah didalamnya -Ralph Waldo Emerson
Halaman pertama buku itu hanya berisi kutipan dari tokoh yang saya kurang paham siapa itu,
Saya membuka lembar kedua, yang berisikan profil dari Muhammad Husain
100 Tahun Setelah Aku Mati
Azhari, Alamat dimana dia tinggal, tahun kapan dia lahir dan sebagainya ditulis dengan tulisan tangan yang rapi, saya membuka lembar2 selanjutnya yang berisikan apa yang menjadi rencananya, apa yang menjadi impianya, dia menulis rencananya bagaimana membuat sanitasi di kampungnya, dia menulis resep makanan sehat dari komoditas tanaman murah yang bisa diolah, dia menulis bagaimana dia kelak akan membuat kelompok tani, dia menulis bagaimana dia akan membuat teknologi tepat guna dalam pengolahan lahan, dia menulis bagaimana menanggulangi wabah ini dan itu, banyak sekali rencana yang dia tulis berdasarkan permasalahan dilingkunganya, dan tulisan itu bukan hanya tulisan kosong, didalamnya berisikan bagaimana dapat merealisasikan rencana itu..
hebat gumamku secara tidak sadar, orang ini tidak sekedar menulis rencana, tapi perencanaan..
Saya jadi menyadari bagaimana saya terlalu sederhana dalam berfikir, saya kurang memahami rumusan masalah yang terjadi di sekitar saya.
iya zal, dia emang hebat.. makasih ya zal udah mau diajak cerita, kamu tau zal" Kayaknya mas Husain bakal terus hidup, aku ngeliat kamu mirip sama dia zal Dewi berdiri dan mengelap sisa air mata yang belum mengering, senyum tipis namun terlihat ikhlas terlihat di wajahnya,
aku mau sholat dulu zal, aku udah ngerasa sedikt lebih enakan kok ucapnya kalem seperti biasa,
Saya mengangguk dan menyerahkan kedua benda kepunyaan dewi, dewi menerima album fotonya dan memberikan buku peninggalan husain kepadakku,
lho kok di kasihin ke aku", ini kan peninggalan mas husain" tanyaku yang heran kenapa dewi menyerahkan buku itu kepadaku.
aku udah apal setiap hurup di buku ini zal, dan aku punya impianku sendiri zal, mungkin kamu lebih cocok nyimpen buku ini, kalau kamu mau mungkin kamu bisa
100 Tahun Setelah Aku Mati
nerusin cita2 mas husain, wlaupun itu dengan cara yang berbeda zal ujar dewi sambil berlalu dan menuju kamarnya,
Saya masih duduk di sofa sambil menyruput teh yang saya buat sendiri, dan berfikir sejenak.
Bukankah kisah romansa antara Dewi dan Husain itu indah sekaligus tragis" 2 orang yang saling mencintai dan saling menguatkan. Bahkan setelah salah satu diantaranya mati, mereka tetap 2 orang yang saling mencintai. Sejanak saya menunduk dan berdoa dalam hati, Dewi adalah gadis yang benar2 baik, dan Husain meskipun saya hanya mengenalnya daari penuturan dewi,tetap dia adalah laki2 yang hebat.
Saya memohon kepada Tuhan jika mereka tidak berjodoh didunia, maka jodohkanlah mereka di akhirat.. Amin
Melihat kesedihan dewi akan kerinduanya dengan husain dan mendengar kisah mereka berdua membuat saya bersyukur, bahwa saya masih memiliki Risa. Sekali lagi saya berdoa semoga saya di jodohkan dengan Risa didunia maupun akhirat.. Walaupun saya tidak pernah tau akan ada jalan terjal didepan kami.
100 Tahun Setelah Aku Mati Part 54 (pak, buk.. mohon doa restu)
Brandon, lempar bola itu kemari! teriaku pada brandon
Happ. Bola basket yang dilemparkan brandon saya terima dan langsung saya arahkan ke dalam ring yang berjarak sekitar 5 meter dari tempatku berdiri, tangan dewi tidak bisa menghalangi bola yang mengalir dan terarah ke dalam ring itu..
yeahhh.. masukk!!, skor tambahan untuk tim cool boy teriak brandon girang sambil bergoyang2 di tengah lapangan basket di halaman rumahnya.. Saya memberikan tos kepada brandon, dan memberikan lambaian ejekan pada dewi yang sudah mandi peluh di bawah ring.
Pedang Pembunuh Naga 11 Satria Gendeng 04 Iblis Dari Neraka Sang Singa Sang Penyihir 1

Cari Blog Ini