Ceritasilat Novel Online

Mimpi Mimpi Terpendam 3

Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W Bagian 3


itu bukan urusanku Andre.
Ada satu pertanyaan yang beberapa hari terakhir ini menggangguku. Apakah
benar wanita yang kau berikan untukku tempo hari itu adalah isteri Michel" Dan
vi itu adalah villa mereka" Mengapa kau tak berterus terang padaku"
Herald, Andre membaca sekali lagi email itu dan tertegun diam. Perasaannya mulai
tidak tenang. Sesuatu yang dikuatirkannya mulai muncul ke permukaan.
Andre menimbang-nimbang segala kemungkinan. Bila ia bersikeras bahwa
wanita yang ditiduri Herald itu bukanlah isteri Michel maka kemungkinan
kebohongannya itu akan terbuka. Bukan tak mungkin dalam suatu kesempatan
Michel, Yammy dan Herald saling bertemu. Bukankah Herald bercerita bahwa
Michel pernah ke rumahnya" Bukan tak mustahil Yammy pun diajaknya serta.
Namun bila Andre mengakui bahwa wanita itu adalah Yammy harus ada
alasan yang tepat untuk itu semua. Kening Andre berkerut menatap layar
laptopnya. Otaknya bekerja keras. Disesapnya minuman dingin di tangannya. Ia
berniat menyelesaikan urusan Herald ini sebelum Janet tiba sore ini. Terlalu
bodoh bila merusak saat-saat indah bersama Janet yang hanya semalam karena
urusan ini. Setelah dipikirnya beberapa kemungkinan Andre mulai menulis e-mail :
Herald, Aku minta maaf karena tak berterus terang padamu. Aku hanya ingin
memberi pelajaran yang tak mungkin dilupakan Michel. Bagaimanapun ia telah
mencoba untuk menipu kita. Sekali lagi aku minta maaf, aku kira kau akan
bahagia dengan hadiah itu.
Andre, NB: Michel sudah tahu kalau kau yang tidur bersama Yammy"
Andre membaca ulang surat itu sekali lagi dan mengirimnya. Beberapa
menit kemudian Ande sudah sibuk menekuri titik-titik jaringan Pizzo kembali.
Ketika Andre sudah merasa jenuh memandangi titik-titik tersebut ia mulai
menjelajah situs-situs di internet. Dari berita politik, gosip selebritis hingga
penemuan fosil jaman Firaun dibacanya. Saat Andre sedang mengamati foto
fosil tersebut emailnya menerima surat masuk. Dibukanya icon email di pojok
bawah layar laptopnya dan ia mendapati email itu balasan dari Herald .
Kau sedang ol" Thanks for hadiahnya. Kau ingat tanggal berapa itu"
Herald Andre membaca surat singkat itu dan merenungkannya dalam-dalam sejenak
lalu dibalasnya. Aku lupa tanggalnya. Andre. Setelah mengirimnya Andre segera memutuskan hubungan dengan internet
dan mematikan laptopnya. Benaknya berpikir bila Herald menanyakan tanggal
itu, Andre kuatir Herald akan mencocokkannya dengan suatu peristiwa yang
lain. Bukan tak mustahil saat ini Herald telah mengetahui beberapa perusahaan
retail telah menggunakan program aplikasi yang hampir persis sama dengan
program yang dijualnya ke Zino Co. Masalah ini makin lama makin tambah
mengkhuatirkannya dan Andre merebahkan tubuhnya berbaring di ranjang
hotel. */17/* Anna kembali menekan beberapa nomor di teleponnya, siang ini ia harus
bisa berbicara dengan Andre. Rich Bank memberi mereka waktu satu minggu
dan hingga kini ia belum bisa juga terhubung dengan Andre. Setelah beberapa
kali dicobanya tetap gagal, Anna memutuskan menelpon ke kantor Pizzo.
Sepuluh menit kemudian Anna sudah duduk bersandar dengan lemas di kursi
gambarnya. Pembicaraannya di telepon dengan Mr.Manuel,manager IT Pizzo itu
menjawab semua keraguannya. Kini terbukti sudah, ternyata perasaannya
benar. Andre kembali membohongi dirinya. Pria itu sudah satu minggu yang lalu
menyelesaikan pekerjaannya dan tak kembali ke rumah juga. Anna sadar
dirinya harus kembali menelan pil pahit hidup bersama Andre. Sementara
dirinya harus menghadapi masalah Rich Bank ini seorang diri, Andre bersenang-senang di suatu tempat entah dimana. Saat lamunannya sedang mengembara
ke segala arah tiba-tiba sesuatu terlintas di benaknya dan ia terkejut kaget
akan hal itu. Namun amarah yang melintas di dadanya kali ini benar-benar tak
terbendung. Ia bangkit dari kursi dan menghampiri Mercy di dapur membe
ri tahu dirinya akan pergi hingga malam sebelum bergegas menyambar handuknya
untuk mandi. Tiga jam kemudian Anna sudah terbaring di ranjang tanpa busana sama
sekali. Di sisinya nafas Janus yang sedang tertidur kelelahan terdengar . Sejam
yang lalu Anna menyusul Janus yang sedang makan siang di apartemennya dan
kini Anna menatap langit-langit kamar apartemen Janus mencoba untuk
memejamkan mata. Ia menyesali keputusannya ini namun hukuman untuk
Andre memang harus dilaksanakan !
-- Beberapa jam yang lalu Andre sudah mengucapkan selamat tinggal pada
Janet yang mengantarnya ke bandara. Sepanjang perjalanannya di udara,
Andre tak bisa memejamkan mata. Bayangan dirinya telah memasuki liang
pribadi Janet membuatnya bahagia sekaligus kuatir. Andre merasakan dirinya
benar-benar jatuh cinta pada wanita itu saat teringat wajah Janet yang
tertidur pulas sehabis mereka bercinta. Namun Andre juga kuatir bila Janet
hamil karenanya. Begitu mendarat Andre langsung menuju kantornya. Kini ia sudah berada di
meja kerjanya. Ia bersyukur hari ini Herald tidak masuk kantor. Bagaimanapun
juga bertemu muka dengan Herald saat ini bukanlah hal yang diinginkannya.
Dirinya merasa Herald mengetahui lebih banyak daripada yang diceritakannya.
Ia membuka laptop dan memulai pekerjaannya. Ditatapnya layar laptop
penuh titik-titik yang berkedip. Titik-titik itu adalah sinyal GPS yang dikirim
dari tiap armada Pizzo. Andre puas menyaksikan programnya berjalan
sempurna di sistem Pizzo. Ia melihat-lihat beberapa situs dan tiba-tiba
matanya terbelalak kaget.
Di layarnya tampak sebuah iklan. Iklan itu adalah penawaran software yang
hampir sama persis dengan software yang dicurinya dari Herald. Apakah Herald
yang memasang iklan ini" Tapi kenapa Herald tidak meminta pertimbangannya
dalam memasang iklan" Sejak kapan Herald tertarik mengurusi dunia
marketing" Atau memang Herald diam-diam ingin memperoleh tambahan
penghasilan tanpa sepengetahuannya" Seluruh pertanyaan pertanyaan itu silih
berganti muncul dalam kepalanya dan mata Andre hanya menatap tak berkedip
iklan itu. Sementara dirinya masih menatap tak percaya iklan tersebut, ia
menimbang-nimbang segala kemungkinannya. Bisa saja iklan itu bukan berasal
dari Herald, namun ia telah melihat bentuk tampilan dan interface-nya di
halaman iklan itu dan itu semua persis sama dengan software yang dicurinya.
Bila memang iklan tersebut bukan berasal dari Herald berarti Herald telah
melakukan kecerobohan untuk kedua kalinya. Pasti ada seseorang yang telah
berhasil mencuri source-codenya tanpa sepengetahuan Herald. Andre
menimbang kemungkinan itu sejenak dan bertanya-tanya dalam hati apa yang
sedang dilakukan Herald saat source-codenya dicuri.
Andre memikirkan kemungkinan lainnya. Bisa saja beberapa perusahaan
yang membeli software itu dari dirinya entah dengan cara apa berhasil
menjiplak source codenya. Andre memang melakukan proses compile source
code di tiap perusahaan yang membeli darinya. Benaknya menyesali
kebodohannya itu meski ia masih yakin tidak pernah meninggalkan source code
pada komputer mereka. Andre mendesah sesaat dan mencoba untuk memastikan semuanya. Ia
membuat email baru dengan identitas palsu di Yahoo dan mengirim sebuah
email ke pemasang iklan tersebut. Selama setengah jam Andre duduk diam tak
bergerak di kursi kantornya menunggu balasan dan akhirnya email yang
ditunggu-tunggu itu tiba. Ia membuka email tersebut dan menjalankan
attachment filenya. Tadi ia meminta contoh free software tersebut untuk masa
waktu tiga hari dan kini Andre merasa kepalanya bagai dihantam batu besar. Di
layarnya tampak tampilan software tersebut. Semuanya sama persis dengan
software ciptaan Herald. Jadi kini ia dapat memastikan bahwa pemasang iklan
tersebut jelas memperoleh source code bukan dari dirinya. Ia telah mengubah
beberapa sub programnya sehingga tampilan softwarenya berbeda dengan
tampilan software Herald. Namun software di depan layar komputernya ini
benar-benar persis seperti saat ia menerimanya dalam flashdisk dari Yammy.
Mendadak sesuatu terlintas dalam kepalanya. Apakah Yammy yang
melakukannya" Bukan tak
mungkin ia juga membuat copy yang lain dan
menjualnya. Ia bukan wanita yang mengerti baris-baris program dan bila ia
mencurinya pasti ia tak bisa memodifikasi program tersebut. Wanita itu pasti
langsung menjualnya begitu saja. Hasilnya persis seperti yang terpampang di
layar komputer di hadapannya kini.
Sambil menimbang-nimbang Andre bangkit dari kursi kerjanya dan
menyalakan sebatang rokok. Kini ada dua kemungkinan yang hampir pasti.
Yammy pemasang iklan tersebut atau Herald yang diam-diam menjualnya tanpa
sepengetahuan Andre. Andre kembali ke kursinya dan mengaktifkan program route dan snifer.
Program ini bisa mengendus dan masuk ke sistem komputer orang secara diam-diam. Ia membuka sebuah situs penyedia email dan membuat email baru
dengan identitas palsu lagi. Andre mengirim email ke pemasang iklan tersebut
dan menunggu balasannya. Beberapa menit kemudian komputernya berbunyi
tanda emailnya sedang di-replay oleh pemasang iklan. Andre diam mengamati
program pengendusnya bekerja. Ia melihat garis-garis route yang ditempuh dari
layarnya dan setelah melompat dari satu getaway ke getaway yang lain
akhirnya Andre berhasil mendapatkan IP si pemasang iklan. /Kena kau!/
Andre tersenyum kecil memandang keberhasilannya. Ia selalu menyukai
jaringan. Tak seperti Herald yang maniak source code namun enggan masuk
mempelajari jaringan, Andre sebaliknya. Ia menguasai source code namun lebih
tertarik mempelajari bagaimana masuk ke sistem orang secara diam-diam.
Dunia hacker sudah digelutinya sepuluh tahun silam dan kini ia merasakan
manfaatnya. Pemasang iklan itu memakai jasa ProNet ISP dan Andre mencoba masuk ke
sistem database ISP tersebut. Ia ingin tahu identitas si pemasang iklan. Namun
baru beberapa menit softwarenya bekerja tiba-tiba lampu indikator di layarnya
berbunyi. ProNet ISP berhasil mengetahui keberadaannya dan kini sistem
mereka sedang berbalik menelusuri jejaknya. Andre bergegas mematikan
komputernya. Ia tak mau ditangkap dengan tuduhan melakukan hacking.
Ditutupnya layar laptop dan Andre menyeduh secangkir kopi panas. Hampir
saja identitasnya terlacak sistem mereka dan itu membuat jantungnya
berdebar keras. Untuk saat ini sekian dulu. Paling tidak ia telah mengetahui IP
pemasang iklan tersebut. Masih ada waktu untuk melacaknya yang penting
dirinya aman dahulu dan diteguknya kopi panas dalam cangkir di tangannya.
Sorenya Andre memasang sebuah alat yang disambungkan pada komputer
kantornya. Ia menyalakan alat pipih tersebut dan beberapa lampu indikator
menyala bergantian sebelum akhirnya sebuah lampu hijau besar di pojok kanan
alat tersebut menyala tanpa berkedip. Andre selalu memanfaatkan alat
tersebut untuk mengacak identitas komputernya saat melakukan hacking. Sore
ini ia berniat menembus sistem ProNet ISP. Ia hanya ingin mengetahui lokasi
dan identitas lengkap pemilik IP si pemasang iklan tersebut.
Setelah diperiksanya sekali lagi seluruh peralatan dan software yang
dibutuhkan, ia mulai melakukan koneksi ke internet. Langkah pertama adalah
mencari kambing hitam terlebih dahulu. Andre harus berjaga-jaga bila terjadi
hal yang tak diinginkan maka ProNet ISP akan melacak IP orang lain bukan IP
komputernya. Andre bekerja dengan dua komputer sekaligus. Pekerjaan hacking adalah
pekerjaan besar dan melelahkan. Hacking dengan satu komputer saja hanya
akan menimbulkan frustasi. Andre selalu melakukan hacking pada sistem besar
dengan dua mesin server besar di kantornya. Setelah mencari-cari di internet,
ia menemukan apa yang dicarinya. Ia mengetik beberapa baris bahasa assembly
dan beberapa menit kemudian, IP komputernya sudah sama persis dengan IP
sebuah komputer yang menyala dalam kondisi standby di sebuah perpustakaan
universitas yang bahkan namanyapun tak pernah dikenal Andre.
Ia meneguk kopinya yang sudah dingin dan mulai masuk ke sistem ProNet
ISP. Bila mereka tahu komputernya sedang dihack, Andre sudah tidak kuatir.
Mereka pasti akan mencoba menelusuri komputer si penyusup dan mereka akan
mendapati IP universitas itu bukan IP komputernya. Saat mereka menelusuri
jejak itu mereka akan menghabiskan waktu beberapa menit da
n itu sudah cukup bagi Andre untuk mendapatkan informasi yang diinginkannya. Beberapa
bulan silam Andre pernah melakukan hacking seperti ini ke sistem komputer
Rich Bank. Namun pertahanan mereka luar biasa. Andre harus berulangkali
mencabut kabel power komputernya agar bisa melarikan diri dari kejaran
pelacak mereka. Kini Andre berharap ProNet ISP tidak memiliki sistem
secanggih Rich Bank. Setelah mengetik banyak perintah melalui komputernya akhirnya Andre
berhasil mendapatkan informasi yang diinginkannya. Keningnya berkerut sesaat
dan akhirnya bibirnya tersenyum puas. Andre segera memutuskan hubungan
dan mematikan komputernya. Kini jelas sudah siapa pemasang iklan tersebut.
Dirinya berpikir sejenak sambil duduk diam di kursinya dan beberapa menit
kemudian Andre kembali meneguk kopinya yang benar-benar dingin dalam
ruang ber-ac itu. Di kepalanya sudah tersusun sebuah rencana.
*/18/* Sore ini benar-benar cerah dan mungkin memang alam benar-benar berbaik
hati dengannya. Dirinya sedang senang dan bergairah. Beberapa harinya
kemarin bersama Janet membuatnya seperti remaja kembali dan hidupnya
yang terbebas dari Rich Bank membuatnya merasa seperti bayi yang baru
dilahirkan . Andre mengeringkan rambutnya sekali lagi dengan handuk .
Disemprotkannya parfum beraroma rempah di dadanya. Aroma 212 dari
Carolina Herera memenuhi ruangan.
Tadi sepulang ke rumah ia disambut Anna dengan tampang masam. Andre
menyaksikan bibir isterinya yang cemberut dan tiba-tiba saja ia ingin
merasakan tubuh Anna kembali. Andre seringkali heran dengan dirinya. Mungkin
benar apa yang dikatakan orang. Seorang wanita membutuhkan hanya seorang
pria untuk menjalani hidup tetapi seorang laki-laki menginginkan banyak
wanita dalam kamarnya. Selesai berpakaian Andre duduk di teras atas. Sore ini angin berhembus
pelan dan ia menyaksikan Rachel jauh di bawah sana sedang bermain dengan
Mercy seperti biasa di tepi danau. Anna duduk di sebelah meja dan
memandangnya tak berkedip.
kau kelihatan beda, Anna membuka percakapan sambil memandangnya
dari ujung rambut hingga ujung kaki. Andre sore ini mengenakan celana jeans
dan tshirt putih yang masih baru.
apanya yang beda" kau kelihatan lebih muda. Parfummu itu biasa kau pakai kalau ada acara
malam hari saja, isterinya berkata datar.
aku sedang ingin pakai parfum...hei, ada apa sayang" Andre bertanya
sambil mencubit dagu Anna.
Isterinya itu menarik wajahnya menghindari cubitan Andre.
sudah selesai pekerjaan di Pizzo"
Andre meluruskan kakinya. Sudah. Hari-hari yang melelahkan. Sistem
mereka rentan penyusup sehingga aku harus molor beberapa hari di sana.
Anna hanya diam tak mengindahkan perkataan Andre. Hatinya benar-benar
gundah. Andre telah kembali membohongi dirinya namun ia sendiri merasa
telah cukup menghukum Andre. Jauh di dasar hatinya Anna menyesali
perbuatannya bersama Janus kemarin. Ia sudah membuang kiriman bunga-bunga itu dan pagi tadi ia tak mendapati kiriman bunga seperti biasa.
beberapa hari yang lalu orang FSDC kemari, Anna mengalihkan
pembicaraan. Ia ingin sore ini bisa membahas masalah yang mendesak.
ya..ada apa lagi, bukankah kita sudah menyelesaikan seluruh urusan
dengan mereka" Andre bertanya ringan. Disesapnya kopi panas dalam cangkir
berwarna biru dongker di tangannya.
Anna menatap mata suaminya lekat-lekat dan mulai menceritakan
semuanya secara berurutan.
nah,itulah yang terjadi. Aku mencoba menghubungimu namun telepon
genggammu selalu tidak aktif, Anna menutup ceritanya. Teleponnya ke Pizzo
sengaja ia sembunyikan. Andre hanya diam membisu. Tiba-tiba kepalanya merasa berat. Jadi setelah
beberapa harinya yang menyenangkan bersama Janet harus ditutup dengan
masalah yang membuatnya tak bisa mengatakan apapun. Digelengkannya
kepalanya dan disesapnya kembali cangkir kopi di tangannya. Pikirannya
mencoba mencerna semua yang diceritakan isterinya dan Andre berusaha
menenangkan kegelisahannya. Ia telah kehilangan uang dalam jumlah besar dan


Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Rich Bank masih tetap menagihnya. Selama bersama Janet ia sendiri telah
menghabiskan ribuan dollar jadi tak mungkin ia bisa mencicil pada Rich
Bank. Isterinya mengatakan kertas segel palsu penyebab keruwetan ini. Andre
menyesali kecerobohan isterinya. Namun bila ia yang berada dalam posisi Anna,
pasti ia akan melakukan kebodohan yang sama dan Andre makin merasa
masalah Rich Bank ini menjadi bagian abadi dalam hidupnya selama beberapa
tahun mendatang. jadi kau akan lapor polisi" Anna membuyarkan lamunannya.
Andre menoleh menatap isterinya. besok pagi kita laporkan hal ini ke
polisi. FSDC sendiri sudah melapor ke polisi"
Anna membenarkan duduknya sambil berkata, aku tak tahu. Mungkin
sudah. Bila FSDC tidak melaporkan ke polisi tentu Rich Bank yang membawa
kasus ini ke polisi. Kau ingin lihat foto mereka" tiba-tiba Anna teringat
pemberian Tuan Wiliams dari Rich Bank.
Andre menganggukkan kepalanya dan Anna bangkit dari duduk melangkah
masuk. Beberapa saat kemudian Anna kembali dan menyodorkan beberapa
lembar foto. ini foto mereka. Andre memperhatikan foto-foto tersebut.
Yang mana orang yang bernama Fred" Andre menoleh ke arah isterinya.
Anna menunjuk salah satu gambar dalam foto dan berkata, yang ini sama
dengan namamu. Andre, Anna menunjuk foto pria berkemeja putih dengan
dasi cerah. Anna meraih selembar foto dari tangan Andre dan menunjuk gambar
seorang pria berperawakan kasar dengan jaket kulit, ini yang bernama
Reynold. Mereka berdua diduga polisi yang menghabisi Fred..mayat Fred
ditemukan di dasar jurang oleh....
Andre sudah tak mendengarkan apa yang dikatakan isterinya. Matanya
menatap tajam ke gambar yang terakhir ditunjuk oleh Anna. Ia merasa
mengenali wajah itu. Pria itu sama dengan yang dilihatnya bersama
Yammy,isteri Michel saat Andre berbelanja bersama Janet.
mereka buron" tiba-tiba Andre bertanya.
tentu saja. Mereka telah menipu kita. Mereka juga diduga kuat yang
membunuh Fred, jawab Anna keheranan atas pertanyaan Andre.
Andre tak menghiraukan perkataan isterinya, matanya masih lekat menatap
foto pria berperawakan kasar tersebut. Baiklah, kubereskan urusan ini. Kertas
segel itu aku bawa ke polisi besok.
Andre bangkit dari duduk dan melangkah masuk ke kamarnya. Ia ingin
merebahkan diri sejenak dan berpikir tindakan apa yang akan dilakukannya.
Esoknya pagi-pagi sekali Andre telah pergi sambil membawa foto foto yang
ditunjukkan Anna beserta kertas segel itu. Di kepalanya sudah tersusun sebuah
rencana. Ia tak terlalu berminat ke kantor polisi hari ini. Melapor ke polisi tidak
akan menyelesaikan hutangnya.
Ia lebih berminat menyelesaikan urusan Yammy terlebih dahulu. Sejam yang
lalu Andre menelpon rumah Michel namun tidak ada yang mengangkatnya.
Andre memastikan bahwa Yammy tidak berada di rumahnya dan ia menebak
wanita itu pasti sedang berada di villanya. Andre bergegas menyewa sedan mini
di salah satu perusahaan persewaan mobil dekat rumahnya dan melaju menuju
villa Michel. Kini ia sudah melajukan mobilnya melintasi perbukitan teh di
pinggiran kota. Setelah setengah jam mendaki perbukitan ia menepikan
kendaraannya di sebuah mini market kompleks villa tersebut.
Andre membeli sebungkus rokok dan berjalan kaki meninggalkan mobilnya
di halaman parkir. Ia memutuskan mengintai villa Michel dengan tidak
mencolok dan berjalan kaki akan memberinya kebebasan mengamati tempat
tersebut. Setelah berjalan kaki beberapa ratus meter melintasi tengah-tengah
kebun teh, Andre tiba di halaman samping villa itu. Mobil Michel tampak
diparkir di halaman dan Andre berjalan hati-hati mendekati bangunan mungil
tersebut. Ia memutari halaman samping villa dan mendapati Yammy sedang
duduk berbincang-bincang dengan pria dalam foto itu di teras belakang. Andre
mematikan rokoknya dan merogoh saku. Dikeluarkannya sebuah kamera digital
mini dan ia mulai mencari sudut terbaik. Beberapa pohon tropis besar menjadi
tempat berlindung yang sempurna, Andre setengah berjongkok dan
mengarahkan kameranya. Beberapa menit kemudian Andre telah kembali ke
mobilnya. Adegan yang direkam dalam kameranya lebih dari cukup. Yammy
duduk berdampingan dengan Reynold, Yammy menuangkan kopi ke cangkir
dalam genggaman Reynold dan adegan ciuman mereka di teras villa.
Ia memutuskan menunggu di mobil. Mobil sewaan ini disewanya hingga
malam jadi ia tak perlu terburu-buru. Andre menunggu sambil memikirkan
semua rencananya. Saat sore tiba, mobil Yammy melintas di belakangnya dan
Andre menyalakan mobil keluar dari halaman parkir. Andre membuntuti mobil
Yammy dalam jarak aman. Kompleks villa ini mempunyai jalan-jalan lebar yang
jarang kendaraan dan Andre tidak ingin Yammy tahu sedang dibuntuti.
Setelah berkendara selama sejam lebih, Andre melihat mobil Yammy
menepi masuk ke areal parkir mall. Andre membiarkan dua tiga mobil diantara
mobil mereka sebelum akhirnya mengikuti masuk ke dalam areal parkir
tersebut. Diikutinya jalur parkir yang berputar-putar dan akhirnya Andre
memarkir kendaraannya pada blok parkir yang sama dengan mobil Yammy. Ia
bergegas turun sambil terus mengamati Yammy yang melangkah turun dari
mobilnya. Andre mengikuti wanita itu dalam jarak beberapa meter. Mall ini
penuh pengunjung dan keberadaan Andre tidak akan menarik perhatian.
Dilihatnya Yammy menuju sebuah cafe di lantai tiga . Andre membiarkannya
sejenak dan mulai mengikuti masuk. Dilihatnya sekeliling cafe yang sepi dengan
suasana temaram. Andre menyukai pesona lampu-lampu mungil yang bersinar
lembut dan ia melihat Yammy duduk seorang diri di pinggir jendela. Andre
melangkah mendekati dan langsung menarik kursi di hadapannya.
ehm...selamat sore...anda Yammy bukan" Andre mengulurkan tangannya
mengajak bersalaman. Yammy menghentikan kegiatannya mengamati buku menu dan mengangkat
kepalanya dengan pandangan heran. Ia menyambut uluran tangan Andre dan
menyalaminya. ya benar...maaf...anda"
boleh saya duduk di sini" Andre kembali bertanya tak mengindahkan
keheranan Yammy. oh..ya....silakan.., Yammy berkata ragu. Ia masih belum mengenali siapa
pria di hadapannya ini. Samar-samar ia merasa telah pernah bertemu dengan
pria ini namun entah dimana.
aku Andre..., Andre berkata tenang sambil membenarkan duduknya.
Yammy diam menatap Andre. Kini ia telah ingat kembali. Pria ini yang
dilihatnya tempo hari di Orange Resto.
ya..ya...apa anda mantan bos Michel" Yamy berusaha memastikan apa
yang dipikirkannya. Andre mengangguk sambil tersenyum.
ohh..., hanya itu yang keluar dari mulut Yammy sambil menatap Andre .
Ia masih heran dengan kebetulan pertemuan ini. Pikirannya seperti kosong dan
ia tak tahu harus mengatakan apa.
Andre mengamati wanita di hadapannya sejenak. Yammy mengenakan
celana jeans dan kaos putih ketat berlengan panjang yang tak bisa
menyembunyikan payudaranya yang bulat dan kencang.
apa aku mengganggu acaramu Yammy" Andre berusaha bersikap sopan.
ohh....tidak..tentu tidak. Aku tak mempunyai acara hari ini. Hanya
sekedar mampir saja. Perutku terasa lapar.
Andre tersenyum menyukai keterus terangan Yammy.
aku juga lapar. Bagaimana kalau kita makan bersama"
Yammy memandang Andre. Ia menyukai style pria ini. Andre mengenakan
celana jeans dengan kaos putih ketat lengan panjang. Ia heran bagaimana
mungkin mereka berpakaian sama tanpa janji. pakaian kita sama.., ujarnya
lirih. Dan Andre tertawa lepas. Yammy wanita polos yang cukup menyenangkan.
bagaimana kabar Michel" Andre membuka percakapan.
ehm..baik-baik saja. Anda membuka usaha baru sekarang" Yammy
bertanya ringan. ya begitulah. Kau ingin pesan apa Yammy" Andre membungkuk
memperhatikan buku menu. hanya ada salad dan burger di sini.
aku memang tidak berniat makan berat hari ini...salad satu, Yammy
mengacungkan telunjuknya ke pelayan yang berdiri di dekatnya, dan anda
Tuan Andre" panggil aku andre saja. Burger satu.
minum" expresso double dan kau Yammy"
sama, Yammy menutup buku menu dan menyerahkannya pada pelayan.
Setelah pelayan cafe berlalu Yammy kembali bertanya, anda tidak suka salad
tuan Andre" Andre. Cukup Andre saja, Andre berkata sambil tersenyum. Yammy
memandang Andre dan melihat pesona senyum pria itu. Ia benar-benar merasa
tertarik dengan penampilan dan sikap wajar bekas bos suaminya itu. baiklah
Andre. Kau tak suka salad ya"
Andre menggeleng sambil tetap tersenyum. Yammy menyaksikan deretan
putih gigi Andre yang rapi. Seny
umnya menawan dan Yammy benar-benar
menyukainya. kau pria yang ramah...
Andre kembali tertawa lepas. Tadi ia mempunyai rencana menunjukkan foto
itu pada Yammy dan kini ia merasa lebih baik menundanya.
Pelayan cafe datang membawa pesanan mereka dan setelah berlalu, mereka
langsung menyantap hidangan masing-masing.
kau berbohong padaku bukan" tiba-tiba Yammy bertanya dengan mata
bulat yang jenaka. Selintas Andre menemukan persamaan Yammy dengan
Janet. Keduanya sering bertanya dengan mata jenaka. Namun mata Janet lebih
sipit dan cantik bagi Andre.
berbohong " ya. Mengenai kejadian tiga hari di villa itu, Yammy berkata ringan. Andre
memandang Yammy sambil berpikir sejenak dan mengangguk. Michel tahu"
Yammy ragu sejenak sebelum menjawab. kami pernah melihat anda tempo
hari di Orang Resto. Anda bersama wanita cantik saat itu.
oh iya" Andre berusaha mengingat kejadian itu. Mungkin Yammy dan
Michel melihatnya ketika bersama Janet. Ia berusaha menebak-nebak dimana
posisi duduk Yammy dan Michel saat itu.
Yammy mengangguk. ya, namun Michel tidak menyapamu. Ia terlihat kesal
denganmu. Ia menyangka anda yang bersamaku saat itu. Yammy tersenyum
kecil. Kelihatannya ia puas dengan sikap cemburu suaminya.
jadi sebenarnya siapa pria itu" Yammy kembali bertanya dengan ringan.
Andre melihat wanita itu tidak merasa menyesal dengan kejadian tersebut.
Herald. Kawanku. kenapa bukan anda sendiri"
Andre tersedak kaget. Ia tatap mata Yammy namun wanita itu sepertinya
ringan-ringan saja menanyakan hal tersebut.
aku ingin memberinya surprise saja.
ohh...sayang sekali, Yammy berkata pelan.
maksudmu" ohh...tidak...tidak apa-apa, Yammy menjawab cepat menyesali
kecerobohannya baru saja.
Mereka berdua saling berdiam diri dan menghabiskan santapannya tanpa
berkata-kata. Keduanya merasa ada yang aneh dalam dadanya masing-masing.
Andre jelas merasakan tertarik dengan Yammy dan Andre bisa melihat bahwa
Yammy termasuk tipe wanita yang akan bersedia diajaknya ke tempat tidur bila
dirinya menginginkannya. aku ingin tahu mengapa kau berbohong saat itu" Yammy memecah
keheningan. aku hanya ingin menyenangkan Herald.
Yammy memandang pria di hadapannya sejenak sebelum meneguk kopi
expresonya. Ia menimbang-nimbang sesaat dan memutuskan untuk bertanya,
kau kenal Marion" Andre tersenyum mendengar pertanyaan Yammy. Mungkin sudah saatnya
berterus terang dan mencoba mengambil posisi lebih baik.
aku yang menelpon. Marion hanya akal-akalanku saja.
Andre mengamati Yammy tertegun menatapnya.
jadi kau yang menyuhku mencuri file itu"
Andre berpikir cepat dan mengangguk.
kenapa" Yammy memburunya.
Andre tak menjawab dan hanya tersenyum.
Yammy mencondongkan tubuhnya ke depan. Andre bisa melihat bagaimana
payudaranya yang penuh itu tergeletak di tepi meja.
kau menjualnya tanpa sepengetahuan Herald bukan" Yammy bertanya
dengan mata bulatnya bersinar-sinar. Andre teringat anaknya yang nakal.
ya.aku menjualnya. Andre menjawab singkat, seperti kau.
Yammy terduduk tegak kaget atas komentar Andre.
Andre melanjutkan, kau tak usah kuatir. Aku tak akan melaporkannya pada
polisi. Kita sama-sama pencuri, dan Andre kembali tersenyum.
Yammy masih tak bergeming dalam duduknya. Ia menatap lawan bicaranya.
Bagaimana mungkin Andre mengetahui kecurangannya. Ia memang sempat
membuat copy file tersebut ke komputer di villanya.
aku tahu kau memasang iklan di internet, Andre berkata ringan sambil
meraih cangkir kopi di hadapannya. Cangkir itu masih mengepulkan asap dan
Andre melihat dari sela-sela asap wajah Yammy yang keheranan.
kau seperti malaikat. Tahu semua hal, wajah Yammy merengut dan Andre
menyukainya. Andre tertawa lepas kembali sebelum akhirnya berkata, sudah
kubilang kau tak usah kuatir. Aku tak akan melaporkannya pada polisi.
kau juga tak perlu kuatir aku akan melaporkannya pada polisi, Yammy
berkata seenaknya mebuat Andre melongo.
Yammy tersenyum kecil melihat ekspresi Andre.
kau kaget" tanya Yammy dan Andre tertawa lepas kembali sebelum
akhirnya berkata, kau gila Yammy.
merekapun tertawa lepas berdua. Yammy merasakan kes
enangan berbincang-bincang dengan Andre. Baginya Andre merupakan teman ngobrol
yang menyenangkan. Michel pasti bahagia mempunyai isteri kau, Andre kembali berkata di
sela-sela tawanya. Yammy menghentikan tawanya dan bertanya, kenapa"
kau cantik. Yammy tertawa kembali. Kali ini lebih keras. Ia benar-benar menyukai pria
ini. kau perayu ulung, katanya sambil tertawa dan Andre mengulum senyum
memandang Yammy dengan payudaranya yang terguncang-guncang karena
tawanya. Andre, bagaimana kalau Herald tahu kau mencuri filenya" Yammy kembali
bertanya setelah berhenti tertawa.
dia tidak akan tahu. Kecuali kau yang memberi tahunya.
Yammy memiringkan kepalanya dan kembali bertanya, bagaimana kalau
aku beritahu dia" Andre menatap wajah Yammy. Mimiknya menjadi serius, kau benar-benar
ingin memberitahunya"
Yammy mengangguk lucu. Andre memandangnya tak percaya. kau serius"
Yammy kembali mengangguk kali ini dengan wajah serius.
Andre merebahkan punggungya di sandaran kursi cafe. Mungkin sudah
saatnya menunjukkan foto yang diambilnya tadi di villa Michel. Wanita itu pasti
akan ketakutan setengah mati . Ditatapnya wajah Yammy. Ia merasa harus
lebih berhati-hati terhadap wanita di hadapannya ini. Baru beberapa menit
yang lalu mereka saling tertawa lepas dan kini dirinya diancam.
Kau tak perlu panik Andre. Aku mempunyai jalan keluarnya, Yammy
berkata hati-hati sambil meneguk expressonya.
maksudmu" Andre bertanya keheranan. Sikapnya waspada.
Dilihatnya Yammy bangkit dari duduk dan menghampiri dirinya. Yammy
membungkuk di hadapannya hingga Michel bisa merasakan payudara Yammy
menyentuh lengannya. Yammy membisikkan sesuatu ke telinga Andre dan
sesudahnya saat Yammy kembali duduk di kursi, mulut Andre tertutup rapat
dan keningnya berkerut. Ia tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.
bagaimana" Yammy bertanya sambil terus menatap Andre.
Andre mengangguk sambil menghabiskan kopinya dan bangkit berdiri. aku


Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

harus mengembalikan mobil sewaanku dulu. Kau antar aku nanti. Bagaimana"
Yammy mengangguk cepat dan meraih tas coklatnya. Mereka berdua
bergegas memanggil pelayan cafe menyelesaikan bill nya dan melangkah ke
luar. Malamnya Andre sudah berdiri di belakang Anna yang sibuk menyelesaikan
gambarnya. kau mendapat proyek gambar dari P&P" Andre memperhatikan sketsa di
kertas gambar. Anna hanya mengangguk tak menjawab dan mengubah posisi penggaris
besar yang melintang di meja gambarnya.
kau melamar pekerjaan di sana" Andre kembali bertanya.
Anna menggelengkan kepalanya dan balik bertanya , kau sudah lapor pada
polisi tadi" belum. Anna menghentikan kegiatannya dan menoleh ke belakang menatap Andre.
kau bilang ingin melaporkannya pada polisi.
tadi belum sempat. Ada pekerjaan mendesak. Besok aku akan ke kantor
polisi. Kau tenanglah biar aku yang mengurus masalah ini. Kau selesaikan saja
gambarmu. Andre meraih minuman dingin di sebelah meja gambar dan meneguknya.
aku tidur ya. Ngantuk sekali rasanya. Kau selesaikanlah dulu gambarmu. Besok
pagi aku ingin mendengar ceritamu tentang bagaimana kau bisa memperoleh
proyek itu. Andre bergegas melangkah ke tangga dan meninggalkan Anna seorang diri
berkutat dengan gambarnya. Setibanya di kamar ia merebahkan dirinya di
ranjang. Sebenarnya ia sedang ingin bercinta dengan Anna malam ini namun
pikirannya benar-benar merasa lelah dan terganggu karena kesepakatan yang
dibuatnya bersama Yammy tadi. Andre mencoba memejamkan matanya dan
beberapa saat kemudian ia sudah tertidur.
*/19/* Pagi ini Anna telah bersiap-siap akan berangkat. Bangun tidur tadi ia
langsung menghambur ke teras rumah dan tak didapatinya kembali kiriman
bunga itu. Anna merasa lega. Setelah menyelesaikan sarapannya bersama
Rachel ia meluangkan waktu berbincang-bincang dengan Andre. Diceritakan
semuanya kecuali tentang paket kiriman bunga bunga itu. Beruntung sekali
Anna telah membuang semua paket ikatan bunga itu.
Jadi kau bekerja bersama Janus" Andre bertanya sambil mengancingkan
kemejanya. Anna mengangguk dan merapikan kertas-kertas gambarnya. Hari ini Tuan
Benito ingin melihat detail rancangan
interior kamar mandi penthouse yang
digambarnya. Anna memeriksa sekali lagi seluruh bawaannya dan setelah yakin
tak ada yang tertinggal ia melangkah menghampiri Andre. Dikecupnya pipi pria
itu dan bergegas mengangkat bawaannya.
aku pergi dulu sayang, Anna berkata sambil berjalan menuju pintu depan.
kau yakin tak ingin kuantar"
Anna mengibaskan tangannya dan segera berlalu menutup pintu.
Andre menatap pintu yang tertutup itu dan menghampiri meja makan.
Disantapnya hidangan di atas meja sambil berpikir tentang kegiatan hari ini.
Pertama ia akan ke kantor polisi. Setelah itu ia akan menyusul Yammy di
tempat yang telah mereka rencanakan.
Setelah menyelesaikan sarapannya Andre bergegas memeriksa seluruh pintu
dan jendela rumah dan melangkah ke luar rumah. Kunci rumah ia tinggal di
bawah pot bunga di teras depan. Mercy dan Rachel akan dapat mengambilnya
seperti biasa saat pulang dari sekolah nanti.
Ia menghentikan taxi dan turun menyeberang halaman samping balaikota,
Andre tiba di depan kantor polisi. Selama setengah jam lebih Andre berada di
bangunan berwarna coklat itu untuk membuat pengaduan dan setelahnya Andre
mencegat taxi kembali menuju tempat pertemuannya bersama Yammy.
Ternyata wanita itu sudah menunggunya. Kali ini Andre benar-benar
terkejut melihat pakaian wanita itu. Yammy mengenakan celana jeans dan
kemeja putih polos lengan pendek persis sama dengan yang dikenakan Andre.
kau hobby meniruku ya, Yammy berkata riang. Mungkin suasana hatinya
sedang gembira,pikir Andre.
kau yang meniruku, ujar Andre sekenanya, dimana mobilmu"
Yammy menarik tangan Andre dan menunjuk ke pelataran parkir. di
belakang van hijau itu. Ayo!
Andre mengikuti Yammy yang berjalan mendahuluinya ke pelataran parkir.
Pagi ini pelataran parkir mall ini masih tidak terlalu ramai. Mungkin hanya
wanita-wanita yang gila belanja saja dalam waktu sepagi ini sudah memarkir
mobilnya di mall,pikir Andre sambil mempercepat langkahnya mengikuti
Yammy. Pantat wanita itu terlihat bergoyang-goyang dalam bungkusan ketat
celana jeansnya. Yammy membuka pintu mobil dan duduk di kursi pengemudi, Andre
membuka pintu penumpang dan duduk di sebelahnya.
kau ingin pegang setir" Yammy menyodorkan kuncinya.
Andre menggeleng, kau saja. Ini mobilmu.
Beberapa saat kemudian mereka telah meninggalkan pelataran mall
tersebut dan menuju pinggiran kota.
kau yakin dengan apa yang kita rencanakan ini" Andre membuka
pembicaraan . Yammy hanya mengangguk. Andre melihat Yammy lincah mengendarai
mobilnya dan lagi-lagi Andre membandingkannya dengan Janet. Mereka
mempunyai kesamaan dalam berkendara meski Andre lebih merasa nyaman
bersama Janet. aku boleh merokok" Andre bertanya sambil mengeluarkan rokoknya.
Yammy menoleh ke arahnya sejenak dan kembali memperhatikan jalanan di
depannya. silakan. Andre menurunkan jendela mobil dan menyalakan rokoknya. Sesekali
diliriknya Yammy yang sedang sibuk mengendalikan setir. Wanita itu benar-benar sexy. Payudaranya terlihat bulat besar terbungkus kemeja putih
ketatnya. Andre merasakan gejolak kelakiannya bangkit dan segera saja
dialihkannya pikiran itu. Bagaimanapun ia harus lebih berhati-hati. Andre telah
membuktikannya kemarin bahwa wanita di sebelahnya ini bukanlah tanpa otak
sama sekali. Rencana yang ia bisikan itu benar-benar tak diduganya namun
harus diakui bahwa itu juga sebuah rencana yang cerdas dan membantu
keuangannya. Bagaimanapun mereka berdua sama sama pencuri bagi Herald.
Andre tak mau gegabah dan ia bisa melihat Yammy benar-benar mempunyai
pandangan yang lumayan jauh ke depan. Diliriknya sekali lagi wanita itu dan
Andre menangkap basah Yammy yang juga sedang meliriknya.
Saat Andre baru saja ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba handphonenya
berbunyi. Andre mengeluarkannya dari saku dan dilihatnya sebuah pesan
masuk. Dibacanya pesan yang tertera di layar teleponnya.
Kapan kita bertemu kembali" Aku kangen honey..punyaku terasa perih,kau
terlalu buas :) Andre tersenyum dan membalasnya.
Aku juga kangen sayang, tapi punyaku tidak terasa perih :)
Ia mengetik nomor telepon Janet dan mengirimnya. Ia benar-benar r
indu Janet. Wanita itu telah mengisi relung hatinya yang terdalam. Bersama Janet
Andre bisa merasakan apa itu bahagia dan bagaimana rasanya mencintai wanita
dengan tulus. isterimu" Yammy mengagetkannya.
Andre tersenyum dan mengangguk. Baginya berbohong kali ini lebih baik.
isterimu cantik, Yammy kembali berkata sambil tetap memandang
jalanan di depan. kau pernah bertemu dengannya" Andre bertanya heran.
yang di resto tempo hari itu kan"
Andre berpikir sejenak dan menggelengkan kepalanya. itu kawan lamaku.
Yammy menoleh sejenak dan kembali menatap jalanan sambil tersenyum
kecil. Andre memperhatikannya dan bertanya.
kenapa" kau kelihatan mesra waktu itu, ujar Yammy tanpa menoleh.
Andre hanya tertawa kecil. Ia tak tahu harus mengatakan apa.
atau kau selalu bersikap mesra pada tiap wanita" tanya Yammy lagi
sambil menurunkan parsneling. Jalanan mulai bertambah ramai dan mereka
harus mengurangi kecepatan.
apa aku juga bersikap mesra padamu saat ini" Andre balik bertanya.
Yammy hanya tertawa kecil dan menaikkan gigi kembali. Kendaraan mulai
meluncur cepat memasuki jalan bebas hambatan.
boleh juga, bagimana caranya" Yammy bertanya dengan nada nakal.
Jalanan mulai kelihatan lenggang dan mobil mereka makin melaju cepat.
aku harus tidur dengan wanita itu sebelum bisa bersikap mesra, jawab
Andre sekenanya. Sesekali meladeni kenakalan Yammy tak ada salahnya.
berarti kau telah tidur dengannya" Yammy menoleh ke arahnya dan
kembali menaikkan gigi. Kini kendaraan mereka telah melaju di atas seratus
kilometer perjam. Andre menjawab cepat, sudah ratusan kali.
Yammy tertawa lepas. Ia menyukai Andre karena pria itu benar-benar enak
diajak ngobrol. Michel terlalu penurut baginya dan membosankan sebagai
teman ngobrol sementara Andre berbeda. Komentar-komentarnya lepas dan
polos. Yammy membelokkan setirnya keluar jalan bebas hambatan dan menuju
sebuah jalan komplek perkantoran yang meliuk-liuk mendaki bukit kecil.
Beberapa saat kemudian mereka tiba di tujuan dan menepikan kendaraannya.
Yammy dan Andre turun dari mobil dan bergegas naik ke lantai dua. Seorang
resepsionis menyambut mereka.
selamat pagi. Ada yang bisa kami bantu"
ya. Kami ingin bertemu dengan manager IT anda. Kami sudah ada janji,
Yammy berkata sopan. Andre memperhatikan ruangan kantor itu sejenak dan
setelah menunggu resepsionis tersebut menelpon ke dalam mereka dipersilakan
masuk. Yammy dan Andre melangkah melintasi lorong sempit yang penuh tumpukan
kertas dan beberapa karyawan yang hilir mudik membawa map-map besar
berwarna-warni. Setelah tiba di ujung lorong seorang pria bertubuh sedang
menyambutnya. selamat pagi. Saya Bobby,manager IT di sini. Anda Nyonya Yammy
tentunya" pria itu mengulurkan tangannya.
Yammy memperkenalkan diri menyambut uluran tangannya dan
mengenalkan Andre. ini programmer kami. Anda bisa membahas lebih detil
bersamanya. Pria itu mengamati Andre sejenak dan menyalaminya sebelum mengajak
mereka ke sebuah ruangan yang penuh mesin komputer. Ruangan itu terlalu
kecil bagi beberapa komputer yang penuh kertas di sekelilingnya.
maaf, kantor kami berantakan.Terlalu banyak yang harus diurus sehingga
tidak sempat menata ruangan ini, pria itu menarik kursi mempersilakan Andre
dan Yammy duduk. nah langsung pada pokok persoalan saja. Software anda itu bagus sekali
kami menyukainya namun kami membutuhkan beberapa perubahan dalam
tampilannya. Kami menginginkan logo perusahaan di tiap lembar print-outnya,
pria itu mengambil selembar kertas yang penuh angka dan menunjukkannya
pada Andre. Andre mengamati sejenak dan mengeluarkan laptopnya.
kami akan selesaikan dalam waktu setengah jam, kata Andre. ada file
gambar logo perusahaan" lanjut Andre.
Pria itu menyerahkan flash disknya pada Andre.
Setengah jam kemudian mereka keluar dari kantor itu sambil membawa
selembar cek. Andre kagum pada cara bisnis Yammy. Wanita itu mengerti
sekedarnya tentang komputer dan ia berhasil menjual banyak program curian
itu ke beberapa perusahaan. Kini beberapa perusahaan itu membutuhkan
modifikasi kecil pada programnya dan Andre
menyanggupi itu semua. Ia
memperoleh sebagian dari keuntungan Yammy dan itu menyenangkan dirinya.
Kemarin Yammy membisikan rencana itu padanya dan kini ia telah mengantungi
ratusan dollar dari pekerjaan mudah tersebut.
Seharian itu mereka berdua berkunjung ke beberapa perusahaan dan
menjelang sore mereka mampir ke bank mencairkan cek. Andre mengantungi
hampir dua ribu dollar dari pekerjaannya siang itu dan Yammy memperoleh
jumlah yang sama. Saat mereka lapar mereka mampir ke sebuah resto kecil
dengan makanan yang tak terlalu enak namun perut mereka yang lapar
membuat seluruh hidangan yang biasa-biasa itu saja habis tak bersisa.
Selama beberapa hari kemudian Andre dan Yammy berkeliling ke beberapa
perusahaan yang membutuhkan modifikasi program. Hingga pada suatu sore
saat mereka selesai membagi keuntungan entah siapa yang memulai tiba-tiba
saja bibir mereka saling berpagutan di dalam mobil dan mereka membuka
pakaian masing-masing sebelum menyelesaikannya dengan bercinta penuh
birahi. Bagi Andre itu semua hanyalah bumbu pekerjaan namun bagi Yammy
tidak. -- Anna meletakkan kertas gambar itu begitu saja di pojok ruangan spa
ketika sebuah tangan menggamitnya dari belakang.
kau ingin bersantai rupanya, Janus sudah ada di belakangnya. Aku
mencarimu kemana-kemana tadi di kantor. Sekretaris bilang kau tadi bertanya-tanya tentang spa jadi aku mencarimu kemari.
Anna mengangguk tersenyum. Ia memang berniat untuk memanjakan dirinya
satu dua jam di tempat ini. Spa ini terletak dalam gedung yang sama dengan
kantor P&P. Pengunjung spa ini kebanyakan manager-manager P&P dan para
relasi mereka saja. aku lelah seharian rapat dengan bosmu. Mereka semua menginginkan
interior yang perfect bahkan bagi sebuah bingkai jendela sekalipun, kata Anna
sambil mencari-cari pelayan spa.
Mereka selalu begitu apalagi untuk jendela sebuah penthouse, Janus
melempar tubuhnya ke sofa empuk di tengah-tengah ruangan, kau sudah
makan Anna" Anna menggelengkan kepalanya. Aku ingin berendam dahulu. Setelah
dipijat nanti baru aku mencari makan. Kepalaku ingin istirahat dulu sekarang.
Pegal semua rasanya. Janus memandangnya dan bangkit kembali dari duduk, kau telepon aku
nanti begitu selesai. Hari ini aku sedang kosong. Ada tempat makan yang
nyaman. Kau harus mencobanya. Menunya lumayan.
Anna menimbang sejenak tawaran Janus, kau makanlah dulu. Aku bisa
makan sendiri nanti. Janus menghampirinya dan menggenggam tangan Anna. Dilihatnya wajah
wanita yang dicintainya itu menyiratkan kelelahan akibat rapat panjang sejak
pagi tadi. Sore nanti kau harus melanjutkan rapat lagi bersama mereka. Aku hanya
ingin memastikan kau tak kelaparan.
Anna melihat Janus melangkah pergi tanpa menunggu jawabannya. Ketika
Anna berbalik hendak memanggil pelayan spa didengarnya suara Janus aku
jemput kau dua jam lagi. Anna membiarkan Janus melangkah keluar spa sebelum ia bergegas
mengambil kertas-kertas gambarnya. Dibatalkannya niat bersantai di spa ini. Ia
tak ingin hubungannya dengan Janus berlanjut. Pria itu pasti telah salah
mengira sejak kejadian siang itu di apartemennya. Janus tak mungkin tahu
bahwa Anna melakukan itu hanya untuk menghukum Andre. Baginya Janus
hanyalah tempat eksekusi atas dosa-dosa Andre.
Anna menghentikan taxi yang kebetulan melintas di parkiran gedung dan
mencari spa lainnya. Dimatikannya teleponnya. Ia sedang tak ingin diganggu
terutama oleh Janus. Pria itu sepertinya makin besar kepala sejak Anna tidur
dengannya dan Anna tak akan membiarkan hal itu terus berlanjut. Meski ia
harus mengucapkan banyak terimakasih atas pertolongan Janus mendapatkan
proyek gambar dari P&P Corporation.
Setelah setengah jam melamun di dalam taxi yang melaju membelah kota,
Anna masuk ke sebuah spa dan beberapa menit kemudian ia telah telanjang
bulat berendam dengan aroma rempah dalam bak mandi besar. Anna menutup
matanya dan ia tertidur dalam buaian air hangat yang memijat seluruh sendi
tubuhnya. Saat Anna selesai dan membayar di meja kasir, pelayan spa menyapanya,
Anda Nyonya Anna" Ya.. Ada paket bunga mawar untuk anda, pelayan itu menyodorkan seikat
bunga mawar merah yang masih kuncup.
Janet membalik tubuhnya sekali lagi. Kaki kanannya diangkat bersamaan
tangannya yang melambai ke atas. Berulangkali ia mengulangi gerakan-gerakan


Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tersebut sambil memperhatikan bayangannya di cermin. Ini adalah bulan ketiga
les senam baletnya. Janet merasa semakin lama semakin malas saja otot-otot
tubuhnya mengikuti gerakan yang ditunjukkan instruktur senamnya.
Tadi pagi-pagi sekali ia sudah membawa pakaian senamnya dan di
perjalanan menuju kantornya Janet berubah pikiran, ia akan membolos senam
sore ini namun setibanya di kantor komentar Peggy kawannya satu ruangan
membuatnya berpikir ulang akan niatnya itu. kau tampak lebih gendut
sekarang Janet. Kalimat kurang sedap itu yang memaksanya untuk berangkat
senam sepulang kerja. Sebenarnya Janet menyenangi kegiatan yang satu ini namun sejak
pertemuannya dengan Andre, Janet lebih suka menghabiskan waktunya di
kamar untuk mengenang semua peristiwa yang pernah dilaluinya bersama pria
itu. Janet memang belum tahu latar belakang Andre. Rekan-rekan satu
kantornya selalu mengingatkan ia untuk memastikan status Andre, bisa saja
pria itu sebenarnya sudah berkeluarga namun tidak menceritakannya dan Janet
selalu menjawab dengan nada menggoda, andai ia sudah berkeluarga aku akan
tetap mendapatkannya. Setelah sejam penuh Janet memaksa tubuhnya untuk bergerak akhirnya
waktu latihan selesai. Janet menghambur ke ruang ganti dan mengenakan
pakaian santai dengan celana selutut dan kaos lengan pendek berwarna putih.
Ia mengamati bayangannya sejenak dan bergegas keluar. Janet tidak membawa
mobil tadi dan baru saja hendak menelpon rumahnya unuk dijemput ketika
sebuah suara memanggilnya.
Janet Janet menoleh dan melihat seorang pria berkemeja putih telah
menunggunya. /Ya Tuhan, dia lagi!/
Pria itu bernama Raymond. Putra tunggal seorang raja minyak yang
hartanya tak akan habis tujuh turunan. Janet selalu berusaha menghindarinya
namun pria itu benar-benar luar biasa dalam merayu keluarganya sehingga
berulangkali ia harus pasrah menghabiskan waktunya untuk bersama Raymond.
ohh &kau Raymond, Janet menebak pasti orang rumah yang
memberitahunya tentang keberadaan Janet di sanggar senam sore ini.
ayo, aku antar pulang, Raymond melangkah menghampirinya.
Janet hanya pasrah dan mengangguk saja. Baginya untuk urusan Raymond
semua orang di rumah adalah musuh. Ia sudah berterus terang pada mereka
bahwa ia tak menyukai Raymond. Namun semuanya begitu setuju bila Janet
bisa menikah dengan Raymond. Keluarga Janet termasuk keluarga yang kaya
raya namun uang keluarga minyak itu luar biasa banyaknya dan membuat
kekayaan keluarga Janet bagai sesendok air dalam lautan.
aku naik taxi saja. Kau nanti terganggu.
Raymond menggelengkan kepalanya cepat. Rambutnya yang hitam lurus
melambai karena gerakannya itu.
sudahlah. Ayo kita pergi dari sini. Aku tak ada acara, Raymond menarik
tangan Janet dan setengah mendorongnya ke pelataran parkir.
kau ingin menyetir" Raymond mengacungkan kunci mobilnya.
tidak. Kau saja. Raymond membuka pintu dan mempersilakan Janet naik. Ia masuk dan
duduk mematung menatap dashboard. Tanpa sengaja ia membandingkan
Raymond dengan Andre. Bersama Andre ia tak pernah dibukakan pintu dan
selalu ia yang memegang setir namun bersama Raymond, ia selalu dilayani
bagai putri raja. Beberapa menit kemudian mereka telah melaju menembus kota. Janet
sesekali melirik ke wajah di sisinya. Mata Raymond terpaku lurus menatap
jalanan dan dagunya terlihat licin sama sekali bebas dari rambut-rambut kecil
sebagaimana dagu Andre yang selalu terburu-buru dalam membersihkan
dagunya. Sebenarnya Raymond merupakan pria yang cukup tampan dan
menawan. Perawakannya sedang dan sikapnya selalu sopan terhadap dirinya.
Mereka telah berulangkali keluar berdua entah hanya untuk menonton bioskop
atau makan malam di sebuah resto namun hingga kini Raymond tak pernah
berlaku kurang ajar padanya. Berbeda sekali dengan Andre yang pada
pertemuan pertama saja sudah membuatnya orgasme.
Janet sendiri sudah lama menyadari bahwa dirinya mempunyai nafsu sex
yang cukup besar namun bers
ama Andre ia merasa bahwa dirinya masih kalah
jauh dengan kebuasan Andre.
kau langsung kemari dari kantor tadi" Raymond membuka percakapan
kembali. Janet hanya mengangguk dan mengeraskan suara musik. Ia tak ingin
berbicara lebih lama dengan Raymond. Semakin cepat tiba di rumah semakin
baik baginya. kita mampir makan dulu saja kalau begitu. Kau pasti lapar bukan"
Janet menoleh kearah Raymond dengan pandangan putus asa. Perutnya
memang terasa kosong. Namun tawaran makan itu bagai penjara baginya.
Raymond menatapnya sejenak dan mengalihkan pandangannya kembali ke
jalanan di depan. Baiklah. Aku antar kau pulang saja. Kau sepertinya ingin segera tiba di
rumah. Janet menarik nafas lega. Sebenarnya Raymond memang pria yang penuh
pengertian bila saja Janet mau bersikap adil dan obyektif. Namun bayangan
Andre yang selalu mengisi hatinya membuatnya menganggap Raymond adalah
pria bebal yang merasa bisa membeli semuanya dengan harta keluarga. Setelah
setengah jam mereka saling diam di dalam kendaraan akhirnya Raymond
menepikan kendaraannya di depan sebuah rumah bercat putih.
sudah sampai. Kau ingin masuk" Janet berbasa basi sambil membuka
pintu. Tidak. Terima kasih. Lain kali saja. Salam untuk papa dan mama ya.
Janet mengangguk dan turun dari mobil. Ditutupnya kembali pintu mobil
dan Janet bergegas masuk ke rumahnya tanpa mengucapkan apapun.
Begitu masuk ke ruang tengah ia melihat oma dan papa mamanya sedang
duduk di sofa menonton televisi. Glenn adiknya tak tampak mungkin ada kuliah
sore. sore semuanya &, Janet berkata riang. Hatinya senang bisa lepas dari
Raymond sore ini. sore sayang, papanya menjawab hangat dan memeluk Janet. Janet
menyukai suasana keluarganya yang hangat. Sejak kecil ia selalu merasa lebih
dekat dengan keluarganya daripada siapapun di dunia ini. Semua yang dialami
Janet selalu diceritakannya pada keluarganya. Kecuali tentang hubungannya
dengan Andre. Ada satu sikap keluarganya yang tidak disukai Janet. Papa
mamanya lebih suka Janet segera menerima tawaran Raymond untuk menikah
dan itu membuatnya menunda untuk menceritakan hubungannya bersama
Andre. kau tak bawa mobil tadi" papanya bertanya sambil menghisap rokoknya.
Janet melempar tasnya ke sofa dan menghampiri meja makan. Perutnya
benar-benar terasa lapar .
tidak. Pulang kerja tadi aku tak sempat pulang jadi langsung ke sanggar
senam. Oiya pulangnya Raymond yang mengantar.
Raymond" Mamanya tiba-tiba tertarik mendengar nama itu.
Ya. Raymond. Ia yang mengantarku pulang, kata Janet sambil membawa
piringnya ke sofa. Menonton televisi bersama keluarganya sambil mengisi perut
merupakan kebiasaan Janet.
lalu dimana Raymond sekarang" mamanya kembali bertanya.
pulang. ia tak masuk kemari dulu"
mungkin ada acara, Janet menjawab sekenanya.
Mamanya meletakkan majalah di tangannya dan membungkuk mendekat ke
wajah Janet yang duduk berselonjor di karpet.
kau tak menawarinya masuk ya"
Janet menghentikan kunyahannya. Aduh mama &ia kan harus mengurusi
bisnisnya yang maha besar itu. Mampir kemari akan menghabiskan waktunya.
Mamanya merengut dan kembali meraih majalah.
Kau selalu ketus bila bicara tentang dia Janet!
Janet diam saja. Ia telah berterus terang sejak pertama kali pada
keluarganya bahwa ia tak menyukai Raymond dan ia tak berusaha menutup-nutupi sikapnya itu.
Ia pria yang sopan Janet, papanya berkata lembut.
Iya papa. Janet mengerti. Tapi Janet tak suka, Janet merengek manja
pada papanya. dan ia mempunyai masa depan Janet, mamanya kembali berbicara. Janet
hanya diam memandang acara televisi sambil terus mengunyah makanan di
mulutnya. Baginya percuma membahas Raymond pada mamanya. Mamanya
jelas-jelas menginginkan Janet untuk menikah dengan Raymond tanpa perduli
perasaannya. tadi Raymond memang menelpon. Oma beritahu dia kau mungkin senam
sore ini. Tadi pagi oma lihat kau membungkus pakaian senam, Omanya mulai
ikut berbicara. aduh omaa &jadi oma memeriksa bawaanku tadi ya" Janet mendelik
kearah omanya. Dilihatnya wanita tua itu hanya tersenyum-senyum saja.
Keluarga Janet memang selalu terbuka pada setiap hal. Janet men
yukai kehangatan itu. Kadang-kadang ia merasa harus memperkenalkan Andre pada
keluarganya namun seperti saran kawan-kawan kantornya, ia harus memastikan
status Andre terlebih dahulu.
kau sering lupa membawa obatmu. Kalau bukan Oma yang mengingatkan
kau pasti lupa mempunyai kewajiban menghabiskan obat maagmu itu &.
Janet sudah tak mendengarkan ucapan omanya lagi dan bergegas membuka
tas kerjanya. aku lupa meminumnya &, Janet mengacungkan obatnya di hadapan oma
sambil tertawa. Cepat-cepat diteguknya obat itu dengan segelas air dan Janet
melanjutkan kembali makannya.
Janet, tadi pagi ada telepon dari kawanmu, kata papanya.
siapa" Wisdom. Itu kawan kuliah dulu"
Janet hampir saja tersedak. Ia tak menyangka Andre akan menelpon ke
rumahnya. Pria itu selalu menghubungi telepon genggamnya bila ingin memberi
kabar. ia pesan apa papa" Papanya menggeleng, tidak meninggalkan pesan apa-apa.
Janet mengangguk lega. ia bukan teman kuliah Janet. Janet kenal lewat
internet. Papanya melepas kacamata dan mencolek bahunya. chatting"
Janet mengangguk. kau pernah bertemu dengannya" Mamanya mulai tertarik kembali.
Janet mengangguk kembali.
dimana" Janet berpikir sejenak. di mall. Ia sedang ada tugas di sini dan
menyempatkan diri bertemu denganku. Janet menyesal harus berbohong pada
keluarganya. apakah ia pria yang sopan"
maksud mama" Mamanya meletakkan majalah ke meja dan membungkukkan badannya
mendekat ke wajah Janet. maksud mama, dia tak macam-macam dengan putri mama kan" Mama
sering dengar teman chatting itu rata-rata penganut free sex.
Janet mendengar papanya tertawa. Mungkin lucu atas kepolosan komentar
mama. tentu tidak mama. Kami kan bertemu di mall. Janet berkata sambil terus
menatap televisi di hadapannya. Ia tak berani memandang wajah mamanya bila
berbohong. ya..ya..mama hanya bertanya sayang, kata mamanya sambil meraih
kembali majalah di meja. Mungkin lega mengetahui putrinya tidak diperlakukan
macam-macam. Begitu piringnya telah kosong, Janet bangkit berdiri, Janet istirahat dulu
ya. Pegal semua setelah senam.
Setelah meletakkan piringnya di pantry, Janet bergegas naik ke kamarnya.
Ditutupnya pintu kamar dan Janet meraih telepon genggamnya.
Diketiknya pesan sms ke Andre.
hallo sayang &tadi telepon rumah ya" Ada apa" Kangen" J
beberapa saat kemudian teleponnya berbunyi. Sebuah pesan masuk dari
Andre. Tidak ada apa-apa. Hanya ingin tahu apakah masih perih "
Janet tersenyum dan membalasnya
Masih. Tapi kadang terasa gatal.
Dan balasan dari Andre datang
Ingin dimasuki lagi":]
Janet memeluk guling dan membalasnya
Bercinta yuu & kangen brown banana jelek
Janet membutuhkan lima belas menit untuk mencapai orgasmenya sebelum
akhirnya tertidur pulas .
--*/21/* Hari ini benar-benar melelahkan. Setelah mempersiapkan bahan presentasi
untuk dewan direksi, Janet harus memeriksa seluruh prosedur mesin-mesin
pencelup warna di pabrik tempatnya bekerja. Janet hanya mempunyai waktu
sepuluh menit untuk meluruskan badannya sambil berbincang-bincan ringan
dengan Peggy sebelum dia melanjutkan pekerjaan lainnya yang setumpuk.
Namun semua dilalui Janet dengan bergairah. Sore nanti sepulang kerja ia
mempunyai janji chat bersama Andre dan itu membuat semangatnya berlipat
ganda. Setelah menyelesaikan tugasnya dan bel pulang berbunyi, Janet bergegas
masuk dalam mobil jemputan yang telah menunggunya. Sejam kemudian Janet
sudah duduk menghadap computer di sebuah caf" internet.
Dimasukinya sebuah ruang chat yang telah mereka tentukan dan Janet
mendapati Andre sudah menunggunya.
akhirnya muncul juga &
sorry, lama ya lumayan. Kau terlambat setengah jam. Sibuk hari ini"
luar biasa. Tak ada waktu menarik nafas.
sayang sekali. kenapa" suara tarikan nafasmu merangsang J
dasar! Kepala isinya sex aja!
haha.. Janet tersenyum sendiri. Mungkin bila pria lain, Janet akan langsung
mengamuknya namun dengan Andre ia selalu menyukai lelucon nakalnya.
kau sudah makan" Sudah. U" idem Janet menyandarkan tubuhnya sejenak ke sandaran kursi dan mulai
mengetik kembali. aku boleh tanya ttg sesuatu"
apa" kau sudah beristeri"
sudah Janet menatap tak per caya jawaban Andre. kau serius" yup andre, aku sedang tidak bercanda. Apa benar kau sudah beristeri"
Lima menit Janet menunggu layar monitornya yang tak juga memunculkan
jawaban. Ketika Janet sudah hendak bertanya kembali, susunan huruf huruf
muncul di hadapannya. sudah sayang.. Tiba-tiba Janet merasakan perutnya mual. Ia menarik tissue dari dalam tas
untuk menutup mulutnya yang serasa ingin muntah dan mengklik tombol keluar
dari ruang chat. Kepalanya terasa berat. Semua ini bagai mimpi buruk. Ia
membiarkan saja Andre menikmati tubuhnya dan kini Andre mengatakan ia
sudah mempunyai isteri. Setelah membayar tagihan di meja resepsionis Janet
segera mengayunkan langkahnya ke trotoar dan mencegat taxi. Hanya satu
yang diinginkannya. Segera tiba di rumah dan tidur dalam kamarnya yang
nyaman! Sesampainya di rumah Janet langsung naik ke kamar. Dikuncinya pintu dan
membanting tubuhnya ke ranjang. Hatinya berharap semoga matanya cepat


Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tertutup. Semua rasa berkecamuk dalam dadanya. Malu, marah, merasa bodoh
dan sebagainya memenuhi dirinya.
Dicobanya memejamkan mata dan waktu terus berjalan namun matanya tak
menutup juga. Kepalanya malah terasa semakin berat dan bayangan
percintaannya dengan Andre kembali berputar di pelupuk matanya. Janet
menyadari sebuah perasaan rindu hadir dalam dadanya. Ia harus berlaku jujur
pada dirinya sendiri. Ia jatuh cinta pada Andre dan tak ada yang diinginkannya
di dunia ini kecuali dapat menghabiskan sisa usianya bersama pria itu. Namun
mengapa ia harus jatuh cinta pada pria yang telah beristeri"
Hingga malam tiba Janet belum keluar dari kamarnya. Semua anggota
keluarganya hari ini pergi ke luar kota dan baru kembali minggu depan. Janet
bisa memuaskan kekecewaannya dengan mengurung diri di kamar tanpa
terganggu. Setelah mengalami penantian yang panjang akhirnya Janet tertidur dan
terbangun tengah malam. Perutnya terasa perih. Maagnya pasti mulai kambuh.
Ia belum makan dan tidak meminum obatnya sejak siang tadi. Janet setengah
berlari ke lantai bawah dan memakan hidangan yang disediakan pelayannya di
meja makan. Dicobanya menahan rasa perih yang menyerang perutnya.
Bagaimanapun perutnya harus diisi bila tidak ingin maagnya bertambah parah.
Dengan bersusah payah selama beberapa menit Janet berhasil menghabiskan
makannya dan langsung minum obat. Kepalanya teras berdenyut. Ia sudah
hapal penyakitnya ini. Diawali rasa perih di perut kemudian kepala terasa sakit
diikuti keluar keringat dingin dan ditutup dengan muntah-muntah.
Janet mulai merasakan kedinginan dan tubuhnya menggigil. Ia segera berlari
ke kamarnya dan buru-buru menyelipkan tubuhnya di balik selimut. Semua ini
begitu berat. Andre yang dicintainya tak berterus terang sejak awal dan kini ia
harus menanggung akibatnya. Ia telah kehilangan keperawanannya dan kini
menggigil menahan rasa sakit di perut dan kepalanya.
Tanpa terasa air matanya meleleh turun. Janet ingin dipeluk mama
papanya. Janet ingin dikelilingi keluarga tercintanya. Tapi mereka semua tak
ada dan Janet meneguhkan hatinya untuk berjuang sendiri melawan rasa
sakitnya. Semakin lama semakin banyak air matanya yang menetes turun membasahi
pipinya. Perut dan kepalanya terasa sakit namun Janet kini lebih merasakan
kesakitan pada perasaannya. Andre begitu dicintainya dan Janet selalu jujur
terbuka padanya. Mengapa dirinya harus diperlakukan seperti ini.
Ia mencoba menenangkan pikirannya. Keberhasilannya menenangkan pikiran
akan mengurangi rasa sakit yang menghujam perut dan kepalanya. Berulang
kali Janet mendengar dokternya berkata bahwa sakit maagnya bisa kambuh
atau menjadi bertambah parah karena stress.
Janet berusaha mengalihkan beban-beban di kepalanya dengan
membayangkan lagi saat-saat indah bersama Andre. Pria itu asyik sebagai
teman ngobrol. Janet juga selalu merasa nyaman di sisinya. Andre selalu bisa
membuatnya merasa aman dan bahagia. Andre bisa mengocok perutnya dengan
sikapnya yang terkadang salah tingkah atau bisa membuatnya merasa seperti
satu-satunya wanita yang paling beruntung di muka bumi karena tatapan dan
sikapnya yang romantis. Sudah beberapa kali Janet mendapati s
ecarik kecil kertas di tasnya. Isinya
kata-kata jangan lupa mam ya atau kata-kata kangen.. di saku bajunya.
Andre pasti menyelipkan kertas-kertas itu saat Janet sedang tidur. Pernah
suatu hari Janet membuat seluruh rekannya sekantor mengulum senyum saat
Janet tak menyadari di foto Identitas Cardnya yang menggantung terselip
secarik kertas dengan spidol bertuliskan I dan U dengan gambar hati di antara
kedua huruf itu. Janet juga sudah dua kali mendapati jari-jari kakinya tak nyaman dan
ketika ia memeriksa sepatunya terselip secarik kertas dengan tulisan kakimu
indah &aku suka & dan beberapa kertas lain yang membuatnya melambung ke
awan. Janet memiringkan tubuhnya memeluk guling. Perlahan-perlahan kenangan
kenangan indah itu mengikis rasa sakitnya. Janet berusaha tak mengingkari
kenyataan bahwa ia merindukan Andre dan membutuhkan kehangatan
pelukannya. Kalau memang ia sudah beristeri Janet tak perduli lagi. Ia sudah
cukup bahagia mencintai dan dicintai pria itu. Mendadak sesuatu terbersit di
kepalanya. Ia menginginkan Andre bercerai dan menikahinya. Semakin lama
semakin kuat dorongan itu memenuhi benaknya dan Janet hampir-hampir tak
percaya dirinya bertekad menghancurkan rumah tangga orang.
Janet merogoh tasnya dan mengeluarkan telepon. Ia ingin menghubungi
Andre malam ini. Ketika teleponnya sudah dalam genggaman ia mendapati
banyak pesan sms masuk. Dibacanya satu persatu. Semuanya dari Andre. Pria
itu kuatir sekali dan saat Janet hendak membalasnya tiba-tiba teleponnya
berbunyi. hallo sayang, suara Andre terdengar.
ya.. kau kecewa" Janet tak tahu harus mengatakan apa dan suara Andre kembali terdengar.
janet aku mencintaimu. Aku memang tak berterus terang padamu sejak
awal. Aku takut kehilanganmu dan kau tak pernah menanyakannya sampai sore
tadi. ya..aku mengerti, Andre. Maafkan aku memutus chatt tadi. Terlalu berat
untukku semua ini. Didengarnya suara gemerisik angin di teleponnya.
kau baik-baik saja Janet"
ya..aku baik-baik saja &tapi maagku kumat. Kau dimana"
di depan rumahmu. apa" Janet terkejut dan berlari membuka gorden kamarnya yang
menghadap ke jalan. Di bawah tampak Andre berdiri seorang diri memegang
teleponnya. Janet bagai tak percaya dengan yang dilihatnya. Diputusnya
hubungan telepon dan Janet menghambur turun ke bawah membuka pintu
depan. Andre melangkah masuk dan memeluk Janet rapat-rapat. Ia begitu
mencintai wanita ini. Jawabannya sore tadi di chat pasti telah menggoncang
Janet dan Andre langsung menuju stasiun sepulang chat tadi.
kau naik apa" Janet masih tak percaya mendapati mereka telah bertemu
kembali. kereta. Tadi sepulang chat aku telepon rumahmu dan pelayanmu bilang
semua sedang keluar kota kecuali kau. Aku memberanikan diri ke mari karena
aku kuatir padamu Janet. Andre memandang Janet dengan penuh perasaan. Ia begitu merindukan
wanita di hadapannya. Baginya Janet adalah segalanya. Andre bisa merasakan
betapa ia mencintai Janet lebih besar dari pada ia menyayangi Anna.
kau pucat sekali Janet. Sudah makan" Andre bertanya sambil tetap
memeluknya. Janet mengangguk lemah. Ia sandarkan kepalanya di bahu Andre. Bobol
sudah pertahanannya. Ia tak bisa marah berlarut-larut pada Andre. Ia begitu
membutuhkan Andre sekarang.
kau menginap di sini ya, Janet mendongak menatap wajah yang
dirindukannya itu. Andre menimbang-nimbang sejenak dan sebelum ia sempat menjawab Janet
telah menggeretnya ke atas.
tidurlah di kamarku, Janet membuka pintu kamarnya dan membereskan
selimutnya yang berantakan.
Andre diam dalam bingung. tidak apa-apa" tanyanya. keluargamu akan
tahu aku menginap di sini.
Janet menggeleng sambil tersenyum. memang kau ingin di sini selamanya"
mereka baru seminggu lagi kembali.
pelayanmu" no problem. Aku kan suruh dia tutup mulut. Glenn juga sering mengajak
Ziska tidur di kamarnya. Andre ingat Glenn adalah adik Janet satu-satunya dan Janet sering bercerita
kekasih Glenn, Ziska sering menginap di rumahnya.
Janet mendorong tubuh Andre duduk di ranjang dan berjongkok.
aku lepaskan kaos kakimu. Tidurlah kau pasti lelah karena perjalanan
tadi. Andre diam mengala h dan merebahkan tubuhnya di ranjang. Badannya
memang lelah. Tadi ia menunggu dua jam lebih di stasiun untuk mendapatkan
tiket kereta. kau sudah makan" Janet bertanya sambil merapikan kaos kaki Andre di
meja riasnya. Andre menggeleng dan Janet bergegas turun sambil berkata kau tunggulah
di sini. Beberapa menit kemudian Janet masuk kembali sambil membawa
semangkuk mie panas. makanlah. Kau pasti lapar.
kau yang memasaknya" Andre bangkit dari ranjang memandang mangkuk
di hadapannya. Perutnya makin terasa lapar melihat hidangan itu.
pelayanku sudah tidur jadi aku yang memasaknya sendiri.
kau kan masih sakit Janet, Andre menarik Janet dalam pelukannya.
sudah tak apa-apa kok. Aku sudah minum obat tadi. Ayo,makanlah
Andre mengambil sendok dan menyantap hidangan itu dengan tangan
kanannya. Tangan kirinya masih memeluk Janet.
Janet memandang pria yang dirindukannya itu melahap mie dengan cepat.
kau lapar sekali ya Andre mengangguk tak menjawab.
Janet merasakan kebahagiaan yang teramat sangat dan tiba-tiba-tiba saja ia
menyadari perut dan kepalanya tidak terasa sakit sama sekali. Bahkan kini
dirinya merasa bersemangat . Andre memang sudah beristeri namun sikap pria
itu membuktikan betapa sayangnya ia pada dirinya.
Setelah menghabiskan hidangan, mereka berdua naik ke tempat tidur dan
beberapa menit kemudian mereka telah tertidur pulas sambil berpelukan.
Malam ini mereka tidur bersama kembali namun tanpa bercinta. Momen ini
begitu indah dan syahdu bagi keduanya untuk saling melepas baju. Mereka
berdua tidur dalam kehangatan cinta yang melingkupinya dan Andre tak
mengetahui teleponnya mendapat pesan sms dari Yammy. Isinya
Andre, kapan kita lakukan lagi" Kau hebat &
--*/22/* Janet masuk kerja hari ini dengan wajah berseri-seri. Sejak pagi tadi Peggy
memperhatikannya terus menerus.
kau kelihatan segar sekali hari ini, kata Peggy menoleh padanya. Meja
Peggy terletak di samping mejanya.
Janet tersenyum mendengar komentar rekannya itu.
Andre ada di rumahku dan tadi pagi ia melepasku ke kantor dengan
kecupan di pipi. Peggy mendorong kursinya menjauh dari meja dan mendekati kursi Janet di
sebelahnya. Hah, ia di rumahmu" Janet mengangguk. tidur di rumahmu" Janet mengangguk lagi. Peggy makin tertarik dan tersenyum nakal.
Kau tidur bersamanya tadi malam"
Ya. Ia memelukku hingga pagi, Janet berkata dengan mata berbinar-binar.
Ohh &.bagaimana Janet" Kau sudah menjadi wanita rupanya pagi ini.
Janet tertawa mendengar ucapan Peggy.
Kami tidur dengan tetap mengenakan baju Peggy.
Peggy menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
kau bohong Janet. Mana mungkin kau bisa tahan dari pelukannya..haha..
Peggy tertawa kecil membayangkan suasana mesum antara Janet dan
Andre. Janet mengikutinya tertawa kecil dan menggodanya.
Kau tahu Peggy bagaimana rasanya tidur dalam pelukan laki-laki" Begitu
nyaman dan hangat, Janet memejamkan matanya dan tertawa kembali.
Peggy melirik ke belakang dan manager mereka sedang memperhatikan ke
arahnya. Ia mendorong kursinya kembali kearah mejanya sendiri dan berkata
pelan. Manager baru itu memperhatikan kita lagi Janet. Nanti kau cerita
selengkapnya jam makan siang!
Saat jam makan siang Peggy langsung menempel Janet. Ia ingin mendengar
kabar selengkapnya. Televisi di cafeteria kantor sedang menayangkan info
selebriti sebuah acara yang sangat disukai mereka berdua. Namun hari ini acara
itu kalah menarik dengan berita yang akan didengarnya dari Janet tadi.
Jadi ia benar-benar menginap di rumahmu"
Janet mengangguk sambil menyelesaikan kunyahannya.
Tadi malam ia datang ke rumahku dan aku suruh ia tidur di kamarku.
kalian tidur bersama" Peggy mengulangi pertanyaan yang pernah
diajukannya tadi. Baginya ini berita heboh.
Ya. Keluargaku keluar kota jadi tak ada salahnya kami tidur bersama,
Janet berbisik mendekat ke wajah Peggy dengan pandangan menggoda. Ia
menyukai wajah Peggy yang tampak bodoh siang ini.
Peggy menatapnya tak percaya.
kalau keluargamu tahu"
mereka satu minggu lagi baru kembali.
jadi ia akan menginap satu minggu di kamarmu" Peggy berbisik.
Janet mengangguk ke mbali. kau bisa hamil Janet! Peggy berkata sambil tersenyum nakal.
kami tidak melakukannya Peggy, Janet berkata sambil tersenyum puas. Ia
menyukai wajah Peggy yang penuh rasa penasaran.
bukannya tidak tapi belum!
Janet tak menjawab. Ia sendiri tak terlalu yakin bisa menahan diri selama
satu minggu. bagaimana dengan pelayan rumahmu" Tiba-tiba Peggy teringat masih ada
seorang lagi di rumah Janet.
sudah kusuruh tutup mulut.
kau percaya padanya"
Janet mengangguk dan meneguk es jeruk di hadapannya. Dirinya benar-benar bergairah. Andre menginap di rumahnya dan mereka bagai suami isteri
saja. Ini semua seperti mimpi indah. Es jeruk dingin yang segar itu seperti
melengkapi harinya yang luar biasa.
Janet sudah tak sabar ingin jam kerja usai.
kau pasti ingin cepat kembali ke rumah, Peggy kembali berkata sambil
terus menatap wajah Janet.
kau bisa menebak pikiranku ya.
wajahmu bagai singa betina di musin kawin Janet!
Janet tertawa mendengarnya.
bagaimana Andre itu Janet"
maksudmu" apa ia tampan" Janet menyesali dirinya tak mempunyai foto Andre.
lumayanlah. Yang jelas ia pria yang luar biasa.
kau pernah melakukannya Janet"
melakukan apa" Janet berlagak pilon.
membiarkan lubang vaginamu dimasukkan penis Andre. Peggy
mengatakannya dengan muka kesal melihat sikap Janet yang berlagak seperti
gadis balita. gila kau! jadi benar kau sudah pernah melakukannya" Peggy mendesaknya.
Janet merasa jengah. Ia ingin jujur namun digelengkannya kepalanya.
rugi kau! Peggy berkata singkat.
kenapa" enak lagi! Merekapun tertawa terbahak-bahak berdua. Beberapa rekan kantor lain
yang makan di meja meja di sekeliling mereka menoleh. Janet dan Peggy tak
menghiraukannya. Makan siang ini benar-benar heboh bagi mereka berdua.
aku selalu menyukai moment seperti itu, Peggy kembali berkata setelah
tawanya berhenti. bagaimana rasanya" Janet bertanya. Ia sudah melakukannya berulangkali
dengan Andre namun cukup menyenangkan mendengar komentar dari wanita
lain yang pernah melakukannya. Peggy sudah berkeluarga jadi mereka pasti
melakukannya secara rutin.


Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

suamiku selalu heboh di ranjang tapi belakangan ini ia sibuk luar biasa
dengan pekerjaan kantornya.
Janet mendengarkan Peggy sambil terus mengunyah hidangannya.
kau tahu Janet. Beberapa malam yang lalu aku sudah mengenakan pakaian
tidur yang tipis tanpa apa-apa di baliknya. Tapi ia membawa laptopnya ke
ranjang dan terus menyelesaikan pekerjaan yang dibawanya. Aku sampai
tertidur menunggunya, Peggy berkata dengan raut kesal teringat kejadian
yang diceritakannya itu dan Janet kembali tertawa terbahak-bahak.
Jam makan telah usai berbarengan dengan selesainya acara info selebriti di
televisi dan salah seorang di meja lain mengganti saluran. Tampak seekor singa
sedang duduk di batu-batu di tengah savanna.
Janet menarik kursinya bangkit berdiri sambil berkata menggoda, Malam
itu kau pasti seperti singa betina yang frustasi Peggy !
Sekitar jam lima sore ketika Janet melangkah masuk ke rumahnya.
Sepanjang perjalanan pulang tadi Janet melamun saja. Ia menyesali status
Andre yang sudah beristeri. Ia benar-benar mencintai pria itu. Semuanya begitu
indah dan itu yang menyebabkan Janet tak menceritakan pada Peggy tentang
status Andre. Baginya cukuplah Peggy mengetahui Janet mempunyai hari-hari
indah bersama Andre. Ia bersyukur Peggy tadi tidak menanyakannya tentang
status Andre. Dibukanya pintu kamar dan ia melihat Andre sedang menghadap laptopnya
di ranjang. Barang canggih tersebut sepertinya mengikuti kemana saja tuannya
pergi. Andre bergegas menyambutnya.
hallo sayang..bagaimana harimu"
Janet tersenyum dan merangkul erat-erat tubuh Andre. Hari ini pekerjaan
kantor kuselesaikan semuanya.
Janet tidak berkata bohong. Ia bagai mempunyai energi luar biasa hari ini
dan itu sangat membantunya bekerja dengan lebih efesien.
kau sudah makan" Andre menggeleng. tadi siang kau tak makan" Janet memandangnya tak percaya.
tidak. Andre, aku sudah suruh siapkan hidangan untukmu di meja bawah.
aku tidak keluar kamar sejak kau berangkat tadi.
kau bisa sakit Andr e. Andre menggelengkan kepalanya. kau sudah minum obat maagmu"
Janet mengangguk. aku turun dulu. Aku bawakan makan untukmu. Atau kau ingin ke bawah"
Andre menggelengkan kepalanya.
baiklah. Kau tunggulah di sini. Aku ambil di bawah dulu, Janet
melepaskan pelukan dan bergegas turun.
Andre bangkit mencari telepon genggamnya yang diletakkan di atas meja
rias Janet dan baru saja Andre mengaktifkannya ketika teleponnya berbunyi
tanda pesan sms masuk. Kau sulit dihubungi Andre. Aku ingin bertemu denganmu. Kapan kita lakukan
lagi" Andre menatap teleponnya dan segera menekan tombol power
mematikannya kembali. Ia tak tertarik pada ajakan Yammy. Janetlah yang bisa
membuatnya bahagia. Diletakkannya kembali benda mungil itu di meja dan
Andre kembali ke ranjang.
Beberapa menit kemudian Janet telah membawa masuk sepiring nasi
dengan sup panas dan tumis udang.
hmm..kelihatannya lezat sekali, Andre memandang mangkuk yang
mengepulkan asap itu. makanlah. Pelayanku itu ahli dalam memasak. Meski aku lebih menyukai
masakan oma. oma pandai masak" hmm..luar biasa. Kau harus mencicipinya nanti. Masakan oma tiada
duanya. jadi kapan aku makan masakan omamu"
Janet terdiam sejenak. kalau kau sudah bercerai.
Andre menghentikan suapannya dan memandang Janet. Wajahnya
memerah. Ia memang bersalah tak berterus terang sejak awal. Namun
perkataan Janet barusan tetap saja membuatnya bagai ditikam dari belakang
meski ia bisa mengerti bagaimana perasaan Janet.
apakah itu yang kau inginkan Janet"
Janet menatap Andre dan mengangguk. Baginya sudah kepalang basah
semuanya. Ia mencintai Andre dan ia bisa merasakan begitu pula sebaliknya.
aku mempunyai Rachel. anak kalian" Andre mengangguk. umurnya tiga tahun. Ia sekolah di play group
sekarang. Aku menginkannya jika isterimu tidak keberatan.
Anna pasti akan membawa Rachel.
kita berusaha dulu. Bagaimana jika Rachel ingin bersama kita bukan
bersama ibunya. Andre tak percaya dengan hal itu. Ia melihat begitu dekatnya Rachel dengan
Anna dari pada dengan dirinya.
aku akan menceraikannya. Janet memandang tak percaya meski hatinya bagai meloncat ke langit-langit kamar.
kau bersungguh-sungguh dengan ucapanmu Andre"
ya. Aku bersungguh-sungguh. Tapi aku butuh waktu.
Janet tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia mendekat dan
memeluk Andre. habiskan makanmu sayang. Aku buatkan kopi panas ya. Kau boleh merokok
di kamarku sesudah kau habiskan hidanganmu itu.
Andre tersenyum. Diletakkannya sendok dalam tangannya dan ia memeluk
Janet erat-erat. Ia begitu mencintai Janet. Wanita ini benar-benar penuh
pengertian. Anna tidak pernah melarangnya merokok di kamar namun
perkataan Janet barusan terasa lebih membahagiakan . Pengalamannya
membuktikan banyak wanita tak suka asap rokok.
Janet melepaskan pelukan dan mengecup pipi Andre. Ia mencari pakaian
ganti di dalam lemari. aku turun dulu ya sayang.
mau kemana" ke bawah ganti baju. Andre menggerak-gerakkan telunjuknya.
kau ganti di sini saja. di kamar ini" Janet bertanya sambil melongo.
ya. Memangnya kenapa"
Janet ragu-ragu. Ia masih merasa malu membuka baju di hadapan Andre.
kau kan sudah sering telanjang di hadapanku, Andre berkata ringan
sambil menyendok supnya. sup ini benar-benar lezat, lanjutnya.
Janet mengunci pintu kamar dan mulai melepas kancing seragam kerjanya.
kau tetaplah konsentrasi pada supmu.
Andre melambaikan tangannya. Tak masalah.
Janet membelakanginya berganti pakaian dan Andre menghabiskan supnya
dengan diiringi pemandangan indah di depannya.
Sore itu benar-benar membahagiakan bagi Janet. Kamar Janet di lantai atas
tidak mempunyai teras dan Janet membuka lebar-lebar jendela kamarnya. Ia
nyalakan exhaust dan kipas itu berputar cepat menyedot asap rokok Andre
melayang ke luar kamar. Janet menyukai wajah Andre yang terlihat tenang saat menghisap rokok.
Dirinya berulangkali melarang papanya merokok namun bersama Andre ,Janet
sampai harus mengobrak-abrik lemari pantry untuk mendapatkan asbak yang
benar-benar baru. Malamnya setelah Andre mandi dan mengenakan kaos yang dipinjamkan
Janet mereka keluar dari kamar menyalakan televisi di ruang duduk atas.
ternyata ada asbak di sini, Andre menarik asbak di kolong meja.
papa selalu merokok bila menonton televisi.
Janet duduk berselonjor di sebelah Andre.
mamamu tidak keberatan"
puluhan tahun ia melarangnya dan kini sudah menyerah. Bahkan mama
yang selalu menyediakan rokok untuk papa. Sejak papa pensiun mama
mempunyai pekerjaan rutin. Membersihkan asbak tiap pagi dan sore.
Andre tersenyum membayangkan Janet akan mengalami nasib serupa bila
mereka menikah. Andre, kau seminggu di sini kan" Janet menoleh ke arahnya.
besok aku pulang Janet. kenapa" Keluargaku baru kembali minggu depan.
bukan keluargamu tapi pekerjaanku.
pekerjaan atau Anna" Janet cemberut seperti anak kecil.
kau cemburu" Janet diam saja dan Andre menarik Janet dalam pelukannya.
maafkan aku Janet. Aku tak bermaksud menyakitimu.
Kau benar-benar ingin menceraikannya " Janet bertanya sambil
memandangnya. Andre mengangguk. Kapan" Aku butuh waktu sayang, Andre membelai wajah di hadapannya. Ia begitu
mencintai Janet. baiklah kalau kau ingin pulang besok. Jam berapa"
kereta pagi. kau tidak ditanya Anna kemana saja tidak kembali ke rumah"
sudah aku sms kemarin malam dari stasiun. Aku bilang aku keluar kota.
Dia tidak bertanya urusan apa"
Andre menggeleng. Anna jarang bertanya macam-macam. Lagipula ia
sedang sibuk dengan pekerjaanya.
kerja dimana" di rumah, Anna mendapat proyek gambar.
ooo &dia arsitek"
Andre mengangguk. ia mendapat pekerjaan dari kawan lamanya, kata Andre sambil
meluruskan kakinya. pria" apanya" kawan lamanya itu. Andre kembali mengangguk.
kau sudah pernah bertemu dengannya"
Andre menggeleng, belum. Anna pernah bercerita bahwa kawan lamanya
itu dulu pernah berusaha mendekatinya.
Anna memperhatikan dengan teliti wajah Andre.
kau cemburu" tidak. apa ia tak pernah bercerita sejauh mana hubungan mereka dulu"
Janet, apa kita tak punya topik lain"
Janet mendekatkan wajahnya. jawab dulu pertanyaanku. Apa dia pernah
bercerita sejauh mana hubungan mereka"
Andre menggeleng dan Janet mengganti saluran televise sambil berkata,
biasanya cinta akan tumbuh kembali bila mereka melakukan pekerjaan
bersama-sama setelah lama tak jumpa.
kau begitu tertarik dengan kisah mereka Janet, Andre mulai merasa
gusar. Janet menoleh dan tersenyum. Dipeluknya Andre dan Janet berbisik, aku
mencintaimu Andre. Menikahlah denganku. Aku berjanji akan
membahagiakanmu dan selalu setia dalam kondisi apapun.
Andre sudah membuka mulutnya ketika Janet menggeser duduknya lebih
rapat dan mengecup bibirnya. Kegusaran Andre seketika lenyap berganti
kegairahan menikmati hangatnya bibir Janet. Mereka berdua menonton televisi
sambil sesekali saling mengecup.
Malamnya mereka berdua tidur dalam kehangatan. Andre tidak meminta
Janet melepas baju seperti kebiasaan mereka dalam pertemuan-pertemuan
sebelumnya dan Janet bersyukur Andre tidak mengajaknya bercinta. Meski
terkadang sesuatu dalam dirinya ingin meledak. Bagaimanapun tidur
berhimpitan dengan Andre membuat dirinya ingin dicumbu hingga tuntas.
Lewat tengah malam Andre terbangun dan menyalakan teleponnya kembali.
Siapa tahu Anna memberi kabar penting. Urusan Rich bank itu benar-benar
menguras pikiran mereka berdua dan Andre mendapati pesan sms masuk. Lagi-lagi dari Yammy.
Andre, aku ingin mengulangnya kembali, bagaimana bila besok"
Andre segera mematikan teleponnya, melangkah kembali ke ranjang dan
memejamkan mata sambil memeluk wanita yang mengisi relung terdalam
hatinya. -- */23/* Esoknya Peggy sudah menanti di ruangan.
nah ceritakanlah, Peggy menarik kursi mempersilakan Janet duduk.
Janet meletakkan tas kerjanya dan duduk. cerita apa"
Tadi malam. ia tidur nyenyak tadi malam dan dia pulang pagi ini. Pekerjaannya
menumpuk. Kau sendiri bagaimana tadi malam" Janet kembali menggoda.
Wajah Peggy benar-benar penasaran dan Janet menikmatinya.
jangan mengalihkan topik. Tadi malam kami bercinta. Tapi itu sudah biasa.
Kami suami isteri. Nah sekarang ceritalah selengkap-lengkapnya. Manager baru
itu tadi telepon ti dak masuk hari ini. Ia ada acara keluarga. Jadi hari ini kau
punya kewajiban menyajikan cerita terbaik untukku Janet.
kami tidur tadi malam. hanya singa yang berkeliaran cari makan di malam hari! sembur Peggy tak
sabar. oke..oke &sabar dong Peggyku sayang, Janet benar-benar menyukai mimik
Peggy yang haus berita. kami tak melakukannya. Peggy menggeleng namun tetap diam. Ia ingin mendengar cerita
selengkapnya dan tak berusaha memotong pembicaraan.
kami mengenakan baju di tempat tidur.
kalian tidak melakukannya" Peggy bertanya tak sabar. Memotong
pembicaraan lebih baik dari pada Janet tidak bercerita. Ia harus memancingnya
agar bercerita selengkap-lengkapnya.
Janet mengangguk. jadi kalian hanya tidur seranjang seperti adik kakak"
Janet kembali mengangguk.
kau bohong bukan" tidak. Kami memang tidak melakukannya Peggy. Janet melanjutkan
dalam hati kecuali pada pertemuan-pertemuan terdahulu.
kalian tahan semalaman seperti itu"
kami berciuman. Wajah Peggy berbinar penuh harapan.
lalu" begitu saja dan langsung tidur.
apa kau frigid atau jangan-jangan Andremu itu gay" Peggy berkata
sekenanya. Ia harus berhasil memancing Janet.
gay" Ohh..sorry. dia buas!
nah &kena kau! Ayo cerita yang jujur.
kami memang tak melakukannya Peggy, atau kau lebih senang aku
mengarang cerita yang memuaskan fantasimu" Janet kembali menggoda.
aku sudah puas semalam. Cerita cepat! Peggy mulai gusar. kau bilang ia
buas. ya. Buas tapi tak menerkamku.
Peggy cemberut dan terlihat putus asa. Ia mengayuh kakinya mendorong
kursi kembali ke mejanya. Janet mengikutinya.
ia menciumku bibir dan leher.
Peggy masih diam berlagak acuh.
aku ganti pakaian di hadapannya.
lalu" Peggy mulai tertarik kembali.
dia makan sup sambil memandangku berganti pakaian.
kau telanjang bulat di depannya"
tidak tolol! Aku masih mengenakan celana dalam dan bra.


Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Peggy tersenyum dan bertanya kembali. lalu"
ia hanya memandangnya saja.
kau tidak dipeluknya saat berganti pakaian"
tidak. Ia sibuk dengan supnya. Seharian dia tidak keluar kamar dan baru
makan setelah aku pulang.
kasihan sekali, Peggy berkata lirih.
tapi ia segar kembali setelah makan untunglah aku tak diterkam, Janet
kembali menggoda Peggy. saat tidur" tidak. Ia hanya memelukku rapat-rapat saja padahal kami hanya semalam
saja bersama. Jadi ia sudah pulang tadi pagi"
Janet mengangguk, dengan kereta.
Peggy membenarkan duduknya dan kembali ke topik semula, jadi kalian
benar-benar tidak melakukannya di ranjang"
Janet memandang kawannya itu. Peggy kelihatan benar-benar bernafsu.
Janet pernah membaca di sebuah situs internet bahwa gairah seorang isteri
bisa dibangkitkan dengan mendengar cerita-cerita berbau porno dari rekan
kerjanya dan ia berpendapat Peggy akan memanfaatkan ceritanya untuk
menerkam suaminya malam nanti.
kami berciuman. dan" Peggy terus mendesaknya.
ia mengulumku. Yang ini Janet berbohong. Baginya menyenangkan
sahabat tak ada salahnya.
itumu" Peggy bertanya sambil menunjuk payudara Janet.
Janet mengangguk. bagaimana rasanya" luar biasa. dan kau apakan ia" aku" ya. Dia mengulummu lalu kau apakan ia" Peggy memberondongnya.
Janet berpikir sejenak dan ia teringat kejadian saat pertemuan pertamanya
dengan Andre. aku mengulum telinganya. lalu" Janet bingung harus berkata apa lagi.
kau tidak mengulumnya" Peggy kembali mendesak.
mengulum apa" Peggy sudah hendak menjawab namun telepon di ruangan berbunyi. Peggy
meraih gagang telepon. Ya. Peggy di sini. apa" Baiklah aku ke sana.
Ditutupnya telepon dan Peggy bangkit sambil mengenakan ID Cardnya.
ada yang harus aku selesaikan di ruang pewarna di belakang. Ceritanya
dilanjutkan nanti saja. Oh iya, maksudku tadi kau tak mengulum miliknya"
Rasanya nikmat sekali dan Peggy ngeloyor pergi meninggalkan ruangan.
Janet hanya diam dan sesuatu dalam dirinya terasa bergolak ketika teringat
ia beberapa kali melakukan apa yang dikatakan Peggy saat pertemuan-pertemuan bersama Andre sebelumnya.
Setelah menyelesaikan tugas-tugasnya, Janet menelpon Andre. Namun
telepon pria itu tak bisa dihubung
i. Mungkin keretanya sedang berada di luar
jangkauan sinyal dan Janet menyelesaikan pekerjaan hari itu seperti biasa
kembali. Saat jam kerja usai nanti tak ada yang membuatnya ingin cepat-cepat
kembali ke rumah. Andre sudah kembali ke keluarganya dan papa mama serta
yang lainnya sedang di luar kota.
-- Jam lima sore seperti biasa Janet sudah tiba di rumah. Badannya terasa
penat dan ia ingin segera melepas seragam kantornya lalu terjun ke ranjang.
Tidur adalah hal yang tepat untuk situasi rumah dan hatinya yang sepi kembali.
Saat Janet sudah melepas rok dan baju kantornya tiba-tiba ia melihat
bayangan di dinding. Sebelum Janet sempat berteriak sebuah tangan telah
menutup mulutnya dan telinganya mendengar sebuah suara setengah berbisik.
aku kangen sayang.. Jantung Janet bagai lepas dari tubuh. Ia hapal suara itu dan Janet
membalikkan wajahnya langsung mengecup bibir Andre.
kau..ada di sini" Andre tersenyum, di stasiun aku berubah pikiran. Lebih baik sehari lagi aku
menginap di kamarmu. Janet masih bengong tak percaya menatap wajah Andre.
pelayanmu aku beri uang untuk tutup mulut dan ia bisa mengerti, lanjut
Andre. kau bisa masuk kamarku. pelayanmu yang membukakan kuncinya. Ia sepertinya setuju kita segera
menikah, kata Andre sambil tersenyum lebar.
Janet memeluk rapat tubuh Andre dan mencium bibirnya. aku
mencintaimu Andre & katanya lirih dan Janet merasakan jari-jari Andre
membelai lembut punggungya.
Malam itu mereka berdua berkeliling menikmati pendar lampu taman kota
dan makan malam di sebuah resto mewah di lantai dasar Hotel Sheraton. Andre
yang membayarnya. Tujuh ratus lima puluh dollar untuk sebotol anggur 1945
dan dua porsi santapan berat. Janet terpana akan kebaikan Andre itu dan
dirinya merasa dunia milik mereka berdua.
--*/24/* Janet bergegas menuju mobilnya kembali setelah mengantar Andre naik
keretanya. Ia sudah ijin terlambat hari ini sehingga mobil jemputan tak perlu
menunggunya. Janet mengemudikan mobilnya perlahan-lahan keluar dari
halaman parkir stasiun. Setelah sejam bergelut dengan kemacetan Janet tiba di kantor dan
dilihatnya Peggy sedang menghadap computer menyelesaikan pekerjaannya.
Pagi Peggy, Janet berkata sambil melempar begitu saja tasnya . Hari ini
ia tak bersemangat. Kemarin ia tak ingin segera pulang dan Janet mendapat
kejutan dari Andre setelahnya. Kini ia tak mungkin berharap mendapat kejutan
itu lagi. Ia sendiri yang mengantar Andre naik ke keretanya.
Pagi Janet, Peggy menjawab tanpa menoleh. Ia tahu Andre pulang
kemarin dan itu membuatnya tak bersemangat menyambut Janet. Tak ada
cerita yang ditunggunya pagi ini. Bahkan ia tak menanyakan mengapa Janet
terlambat pagi ini. Janet menarik kursinya dan mulai memeriksa beberapa kertas yang ada di
mejanya. Aku mengantar Andre tadi jadi aku terlambat.
Kalimat singkat itu luar biasa efeknya. Peggy tertegun sejenak dan
mengayuhkan kakinya mendorong mundur kursinya mendekat. Namun
gayuhannya terlalu bersemangat sehingga lari kursi tak bisa dikendalikan dan
menubruk kursi Janet dengan keras. Janet tak siap menghadapi bencana tiba-tiba itu dan terjungkal dari kursinya.
eh &maaf..maaf.., Peggy tertegun melihat Janet tertelungkup di lantai.
Janet bangkit berdiri sambil mengumpat-ngumpat Peggy dalam hati.
Rekannya itu luar biasa bersemangat bila telah mendengar nama Andre.
Dikibas-kibasnya rok kerjanya.
maaf..maaf Janet, Peggy masih shock dengan kecelakaan kecil itu.
bagaimana ceritanya" Dia tak jadi pulang kemarin" lanjutnya buru-buru.
Janet sudah membuka bibirnya ketika Peggy memotongnya.
Nanti saja ceritanya. Manager baru itu mengawasi kita lagi, Peggy melirik
ruangan sebelah dan kembali ke mejanya. Kali ini laju kursinya tak sekencang
tadi. Lewat sudut matanya Janet mengikuti melirik ke ruang sebelah yang hanya
dibatasi oleh kaca tebal transparan. Dilihatnya manager mereka sedang berdiri
memperhatikan ke arahnya.
Aku tunggu makan siang ceritanya, suara Peggy terdengar setengah
berbisik ketika Janet sudah mulai berlagak sibuk kembali.
-- Sementara itu pada saat yang sama Anna tengah menyerahkan detail
kamar mandi penthous e yang telah berulangkali direvisi.
semoga bosmu suka kali ini, Anna menyodorkan kertas kalkir gulung itu
pada Janus. Janus menjawabnya dengan tersenyum tanpa berkata-kata dan segera
masuk ke ruang rapat direksi.
Setengah jam kemudian Janus kembali tanpa membawa kertas gambarnya.
bagaimana" Anna bertanya dengan putus asa. Ia tak menyangka urusan
letak closet memaksanya harus berkali-kali mengubah gambarnya. Baru kali ini
Anna sadar bahwa uang yang dibayar P&P padanya sepadan dengan kelelahan
yang ditimbulkannya. Mereka setuju, kata Janus melangkah ke sofa.
Anna menarik nafas lega. Akhirnya ia bisa mulai berkonsentrasi pada ruang-ruang lainnya.
mereka setuju penempatan closet itu menghadap jendela. Katanya itu ide
cerdas. Mereka bisa membuang isi perutnya sambil memandang jalanan di
bawah, ujar Janus sambil menghempaskan pantatnya ke sofa empuk di
sebelahnya. Anna tersenyum geli mendengar komentar Janus. Baginya ide cerdas itu
lebih merupakan luapan frustasinya menempatkan closet duduk itu. Beberapa
ungkapan CEO P&P seperti closet ini ditempatkan seperti pada flat murahan
atau kau tempatkan closet ini di sisi bath-tub" Oww..kita merancang
penthouse bukan hotel transit! Dan kata-kata yang menyinggung perasaannya
seperti kau arsitek bukan" atau hanya mahasiswa arsitektur semester satu
yang merancang penempatan closet seperti gambarmu ini! Kata-kata itu yang
memaksanya tidur sejam semalam dalam seminggu terakhir ini mengutak-atik
letak closet terkutuk itu.
mereka menunggu detail ruang lain Anna, Janus membuyarkan
lamunannya. Baiklah. Aku kembali dulu. Terimakasih Janus kau telah banyak
membantuku. Janus menggeleng. Otakmu yang cerdas itu yang membantumu memuaskan
ego mereka. Aku tak habis pikir bagaimana letak closet saja bisa jadi masalah
yang berlarut-larut. Anna sepakat dengan hal itu dan bangkit dari duduk melangkah ke pintu.
Bye Janus. kau tak ingin kuantar pulang" Janus buru-buru bangkit berdiri.
tidak perlu Janus. Banyak yang harus kau selesaikan bukan"
aku selalu membawa telepon. Mereka bisa menghubungiku kapan saja.
Anna mengalah dan mengangguk. baiklah.
Sejam kemudian mereka tiba di rumah Anna.
kau ingin mampir" Anna berbasa-basi.
Janus memandangnya sejenak dan mengangguk. Itu membuat Anna tak
bergairah. Hanya tidur yang diinginkannya sehingga malam nanti ia bisa mulai
bergelut dengan kertas-kertas gambarnya lagi.
Anna membuka pintu rumahnya dan mempersilakan Janus duduk.
rumahmu nyaman, Janus menatap sekeliling ruangan. Dilihatnya tanaman
anggrek berjejer rapi di teras rumah.
Kau suka anggrek" Anna menghentikan langkahnya, sesuatu terlintas dalam benaknya. Ia
teringat paket-paket mawar yang pernah beberapa hari selalu hadir di
terasnya. Bahkan paket bunga itu pernah berhasil mengikutinya ke suatu spa
tempatnya berendam. Anna mengangguk dan berkata, tapi aku tak suka
mawar, dan melanjutkan langkahnya masuk ke ruang tengah meninggalkan
Janus yang memandangnya keheranan.
Beberapa menit kemudian Anna kembali sambil membawa segelas juice
jeruk dingin. silakan Janus semoga kau suka juice ini, Anna meletakkan gelas bening
panjang itu di meja. Terima kasih. Janus meraih gelas itu dan meminumnya. Ketika ia
meletakkan gelas tersebut di meja bel rumah berbunyi dan seorang pria telah
berdiri di depan pintu. selamat pagi Nyonya Andre, pria itu tersenyum sopan dan Anna
melangkah ke arahnya. pagi tuan Wiliams, Anna mempersilakan tamunya duduk. Ia telah selesai
dengan urusan toilet itu dan ingin segera tidur namun Janus malah mampir ke
rumahnya dan kini orang Rich Bank itu bagai melengkapi kepenatan tubuhnya.
Wiliams duduk di sofa dekat pintu dan mengangguk sopan pada Janus.
Ia rekanku. Tuan Janus, kata Anna.
selamat pagi tuan Janus, Wiliams berkata datar mengulurkan tangan. Ia
merasa kurang nyaman akan membicarakan urusan hutang nasabahnya di
hadapan orang. Pagi Tuan.Wiliams, Janus menyambut uluran tangannya.
Anna duduk di sofa dan memandang kedua tamunya bergantian. Dirinya
berharap Janus segera pamit namun pria itu sepertinya acuh saja.
ada berita apa Tuan Wiliams"
Wiliams memandang Janus sejenak dan mengalihkan pandangannya kembali
pada tuan rumah. bisa kita bicarakan sekarang"
Anna mengangguk. Percuma berharap Janus tahu diri.
Rich Bank menunggu kepastian anda, Wiliams berkata agak ragu masih
risih dengan keberadaan Janus.
kami belum bisa memutuskannya sekarang, Anna menyilangkan kakinya.
Ia merasa lelah sekali. jadi kapan" belum tahu. Suamiku bilang ia yang akan mengurusnya sendiri.
kami menunggunya hingga kini Tuan Andre belum pernah menghubungi
kami. lalu" Anna bertanya tak penuh minat. Tidur yang diinginkannya sekarang.
kami minta kepastian sekarang.
Janus diam mendengarkan dengan rasa canggung. Namun ia tertarik
mengetahui urusan Anna dengan Rich Bank.
belum bisa tuan, kata Anna.
apakah anda tak ingin membuka kontrak baru saja" Sepuluh atau lima belas
tahun misalnya. Angsurannya pasti tak memberatkan anda.
Anna menggelengkan kepalanya.bangkit berdiri, sebentar aku hubungi
suamiku dulu. Ia sedang tugas luar kota.
Beberapa saat kemudian Anna kembali, teleponnya tidak aktif. Aku tak
bisa menghubunginya. Bunga enam setengah persen flat selama sepuluh tahun Nyonya. Bukankah
itu tawaran bagus untuk menyelesaikan ini semua" Atau anda ingin melunasi
segera semuanya sekarang"
Anna berusaha mengajak otaknya berpikir namun ia benar-benar lelah.
Matanya terasa berat. Tiba-tiba Janus memotong, maaf Tuan. Kalau boleh saya bertanya berapa
hutang Nyonya Andre sebenarnya"
Wiliams menoleh ke arah Janus dan menatap Anna minta persetujuan. Anna
menggeleng dan berkata, biar aku yang jelaskan Tuan Wiliams.
Andre berhutang enam puluh ribu dollar pada Rich Bank dan kami telah
membayarnya melalui perusahaan debt collector. Agen mereka membawa lari
uang itu dan kami hanya memegang tanda terima palsu saat ini, Tuan Wiliams
ini dari Rich Bank Anna berusaha menjelaskan sesingkat-singkatnya.
Janus diam mendengarkan dan beralih pada Wiliams. tentu ada discount
bukan" Anna tiba-tiba teringat bahwa tuan Wiliams pernah menjanjikan discount
bila ia melunasinya secara tunai.
ya, berapa discount yang diberikan Rich Bank" Anna mencondongkan
tubuhnya. Ia harus konsentrasi pada masalah ini dan diusahakannya menekan
rasa lelah yang amat sangat. Dipaksanya membuka mata yang semakin terasa
berat. dua puluh lima ribu. Anda bisa membayarnya langsung ke kantor kami.
jadi dua puluh lima ribu untuk menyelesaikan keruwetan ini " Anna
berusaha memastikan. Tuan Wiliams mengangguk, anda cukup membayar dua puluh lima ribu
tunai. Anna menghela nafas. Ia mempunyai beberapa ribu dari pembayaran P&P
namun pikirannya sedang tidak bisa bekerja. Urusan toilet itu telah menguras
habis energinya. Anna, aku akan membayarnya besok langsung ke Rich Bank, Janus
menatapnya. Anna memandang Janus tak percaya.
Tak usah kau pikirkan. Kau kelihatan lelah sekali karena gambar-gambar


Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

itu. Besok setelah aku kembali dari Rich Bank kita bicarakan lagi, lanjut
Janus. Nah Tuan. Anda akan menerima pembayarannya besok pagi. Sekarang biar
Nyonya Andre beristirahat dahulu, Janus berkata sambil tersenyum ramah
pada Wiliams. baiklah kalau begitu. Kami tunggu besok dan terima kasih Nyonya atas
waktunya. Saya mohon diri, Wiliams bangkit dari duduk menyalami Janus dan
Anna sebelum bergegas menuju pintu.
Setelah Wiliams pergi, Anna duduk di sofanya masih tak percaya dengan apa
yang dilakukan Janus. kau beristirahatlah. Gambar-gambar itu harus selesai sesuai jadual. Aku
harus kembali ke kantor, Janus bangkit berdiri mengecup kening Anna dan
melangkah pergi. Saat Janus sudah hilang dari pandangan, Anna mendesah pelan, apakah
kau akan selalu mengikutiku kemana saja Janus" Bahkan hingga saat aku
berendam di spa" --*/25/* Janet membenarkan duduknya di kursi resto yang dirasanya kurang nyaman.
Malam ini akan menjadi hal yang membosankan, makan malam bersama
Raymond. Sepulang kerja tadi ditemuinya putra raja minyak itu sudah
bercengkrama dengan keluarganya. Sejam kemudian dirinya sudah harus
mematuhi kemauan keluarganya untuk makan malam berdua Raymond.
Kau ingin pesan apa" Raymond memandangnya.
Janet menata p buku menu di tangannya. Pendingin udara resto ini bahkan
membuat dirinya menggigil menambah perutnya makin tak berselera.
Apa sajalah. Aku sedang tak selera makan, Janet menjawab malas.
ada bitter balen. Omamu suka sekali kue ini. Kau mau"
Janet menggeleng. Sup Asparagus" Tidak suka. Kepiting dengan saos tiram"
Kolestrol tinggi. Raymond memandang Janet, kau ingin makan apa"
Janet hanya diam terpekur menatap daftar menu.
tak ada yang kusuka. Raymond menghela nafas, kau bisa sakit nanti. Makanlah sebelum maagmu
kumat. Resto ini mempunyai menu komplit. Pilihlah Janet.
juice apel, Janet berkata cepat.
makannya" aku tak makan. Janet aku mengajakmu kemari untuk makan malam bukan minum juice,
Raymond berkata lembut. baiklah, aku pulang saja kalau begitu.
Janet &ayolah, kau pasti lapar.
aku bisa makan di rumah. keluargamu menyuruh kita makan bersama Janet.
Keluargaku atau kau yang menginginkannya"
Raymond kembali menarik nafas menahan diri, aku memang
menginginkannya. Aku ingin makan malam berdua dengan calon isteriku.
Janet mendongak kaget menatap mata Raymond. Diletakkannya daftar
menu yang dari tadi diamatinya.
mengapa kau begitu yakin kita akan menikah"
keluargamu Janet. Mereka menyetujui kita menikah bulan depan.
Janet bagai diterkam harimau mendengarnya.
kau serius dengan ucapanmu"
Raymond mengangguk. kapan mereka menyetujuinya" Janet penasaran.
sejak awal mereka telah mempersiapkannya. Kukira mereka sengaja
merahasiakan waktu pernikahan kita mengingat sikapmu, Raymond berkata
tenang. bulan depan" Janet bertanya sambil meraih daftar menu kembali.
ya bulan depan. Janet, aku bukan pilihan buruk sebagai suamimu. Aku bisa
membahagiakanmu. Kau ingin kita berbulan madu di Karibia"
aku ingin kita sebagai teman bukan menikah Raymond, Janet merasakan
luapan amarah di dadanya.
Kau marah pada keluargamu Janet"
Janet hanya diam. Keluarganya sudah melampaui batas dengan memaksanya
menikahi pria yang sama sekali tak dicintainya itu.
kau ingin makan apa" Raymond berusaha memecah kebekuan.
terserah kaulah. Kau kan calon suamiku, Janet berkata sekenanya.
Perutnya mual membayangkan ia akan mendampingi pria di hadapannya itu
seumur hidup. baiklah. Bagaimana kalau sup asparagus dan kepiting saus tiram saja.
Setelah itu ditutup dengan bitter balen"
Janet kembali diam dan Raymond memanggil pelayan menyebutkan satu
persatu pesanannya. Setelah pelayan pergi Raymond kembali membuka suara.
Karibia tempat yang bagus. Ada tempat jetski dan berjemur yang jauh dari
manapun. Kita serasa memiliki sebuah pulau sendiri di sana.
Janet menatap Raymond yang bersemangat merancang bulan madunya
tanpa gairah. Baginya ini semua neraka yang membuat perutnya makin terasa
mual. Keluarganya telah merahasiakan ini semua darinya dan Janet
menginginkan pelukan Andre di saat-saat seperti ini.
setelah makan nanti aku ingin memperlihatkan sesuatu untukmu,
Raymond berkata sambil tersenyum. Janet melirik ke meja sebelah seorang
wanita muda kelihatannya terpesona dengan senyum Raymond. Bila kau
menginginkan Raymond,ambilah! Aku akan sangat berterimakasih padamu,pikir
Janet. Selama dua jam mereka berdua menghabiskan waktu di resto itu dengan
kepiting yang sama sekali tidak disentuh Janet sebelum akhirnya mobil mereka
melaju ke pinggiran kota menembus gelapnya malam.
Kita akan kemana" Janet bertanya sambil tetap memandang jalanan di
depannya. Perutnya masih terasa mual membayangkan kepiting dengan
lumuran saus hitam di sekujur cangkangnya tadi.
ke bandara. mau apa kita di sana"
lihat saja nanti, Raymond menoleh pada dirinya sejenak sebelum
menekan gasnya lebih dalam dan mobil mereka melaju semakin cepat.
Setelah membelokkan mobilnya menuju Private Area di sekitar lokasi
bandara, Raymond menghentikan mobilnya.
kita turun di sini, Raymond membuka pintu memutari mobil dan
membukakan pintu untuk Janet.
Janet melangkah turun dengan malas dan menurut saja digandeng Raymond
menuju sebuah hanggar pesawat. Perutnya masih terasa mual dan ia belum
meminum obat maagnya. Raymond mengeluarkan kunci dan membu
ka pintu hanggar sambil menarik
Janet masuk. Dua puluh meter di hadapan mereka, sebuah helicopter berwarna
putih sedang dibersihkan oleh orang-orang berseragam orange.
Mereka melihat kedatangan Raymond dan mengangguk penuh hormat
sebelum menyingkir ke sebuah pintu di sisi hanggar.
ayo..naiklah, Raymond mendahului masuk ke helikopter itu sambil
membimbing tangan Janet. Janet menurut saja dan masuk ke dalamnya.
Setelah duduk dan memandang panel-panel di hadapannya Janet menoleh
kearah Raymond, dan kini setelah makan kepiting kau ingin mengajakku
Tugas Rahasia 7 Dewa Arak 41 Macan-macan Betina Muslihat Para Iblis 2

Cari Blog Ini