Ceritasilat Novel Online

Ghost Campus 7

Ghost Campus Karya Crimson Azzalea Bagian 7


"Emang bisa manusia yg masih hidup berhubungan atau punya urusan sama hantu secara disengaja?"tanya Nico
"Banyak kak manusia yg berurusan sama hantu dengan sengaja. ."kata Irina
"Buat apa?"tanya Chacha
"Banyak kak. .bisa buat kekayaan kayak pesugihan gt, buat awet muda,buat popularitas, buat nyelakain orang misalnya santet, atau buat pelet juga bisa kayak
susuk contohnya"kata Irina
"Pelet"mungkin itu yg sekarang kena ke Tristan"kata Bara
"Aku bisa pastiin tapi perlu bantuan kakak semua"kata Irina serius
Ayu memamerkan kemesraannya dengan Tristan di depan banyak orang.
Semua orang yg melihatnya langsung heboh dan berbisik - bisik melihat mereka.
"Eh. . Tristan kok sama si Ayu"Chacha gmana?"suara bisik - bisik disekeliling kampus
"Si Ayu cantik sih tapi ya bukan tandingan Chacha juga ya. ."suara bisik - bisik semakin heboh
Ayu yg bahagia karena berhasil mendapatkan Tristan menjadi kesal mendengar celotehan orang - orang yg membandingkan dirinya dengan Chacha.
"Kenapa setelah menggunakan susuk dan ilmu ini pun orang - orang masih lebih menyukai Chacha?" Terserah mereka mau bicara apa yg penting Tristan sudah
jatuh ke pelukkanku!!" Gerutu hati Ayu
Irina dan geng halfblood memperhatikan dari jauh mereka berdua.
"Sialan tuh si Ayu pake pamer segala lagi bisa dapetin Tristan!!"kata Bara kesal
"Tenang aja senyum palsunya akan segera berubah. .gw gak akan nyerahin Tristan ke dia. .seenaknya ngambil Tristan dari gw pake cara kotor gtu!!"kata Chacha
penuh tekad "Jadi gw harus ngapain nih?"tanya Devan yg setuju diajak untuk bersekongkol dengan mereka
"Kakak sama kak Bastian nanti pastiin bisa ngeliat si Ayu pake cermin ini nanti bakal keliatan wujud aslinya si ayu kalo emang dia pake susuk atau makhluk
halus. .ini kaca empat sisi namanya bisa memperlihatkan wujud asli makhluk halus. . Kita harus pastiin bahwa emang si Ayu yg ngebawa hantu sinden itu.
.baru kita bisa tau gmana solusinya"kata Irina
"Oke. .urusan seksi iseng gw jagonya!"kata Bastian semangat
"Yee. .awas ya loe berdua jangan lebay!"kata Chacha
"Beres nyonya Becker!"kata sahut Bastian dan Devan menghibur Chacha
"Dasar ya loe berdua!"kata Chacha sambil tertawa
"Nah trus urusan Edel gmana Rin?"tanya Angel
"Kalo Edel nanti aku yg akan cek bener Edel dirasukin atau ditempelin hantu itu atau gak. .kalo iya. .buat apa hantunya malah ke Edel. .target dia kan
kak Tristan"kata Irina bingung bercampur khawatir
"Itu aneh emang. .sama anehnya buat apa si ayu nargetin Tristan"kata Chacha kesal
"Kalo itu gampang Cha. .feeling gw dari awal si Ayu ngeliat kita berempat juga udah ketauan motifnya pasti karena dia haus uang dan kekuasaan. .cuma waktu
itu dia mungkin mau ngeliat siapa antara kita berempat yg akan dia jadiin target. sekarang kita udah tau siapa yg dia pilih jadi targetnya"kata Bara
"Gw setuju sama Bara dari awal cara dia ngedeket udah aneh. .dari semua yg nnton dia nyamperin kita yg justru gak menunjukkan ketertarikkan sama penampilan
dia. .dengan dalih masalah senat dan keperluan klub dia minta nomor Tristan. .dia pasti udah tau siapa number one nya disini"kata Nico
"Ah. .kalo masalah ngedeketin kalian dari banyaknya penonton gw mah udah gak heran...kalian emang selalu gitu. .ya gak Ngel?"kata Chacha dengan wajah bosan
"Iya emang. .kalian tuh kayak magnet buat cwe - cwe tau. ."kata Angel
Irina hanya tertawa melihat curhatan Angel dan Chacha tentang Tristan,Nico,Bastian dan Bara yg selalu diikuti cwe - cwe.
Ayu mengajak Tristan ke kantin kampus untuk makan.
Bastian dan Devan memulai aksi mereka.
"Wooyy. .Bas. .balikin kaca wasiat gw!!"teriak Devan yg mengejar Bastian
"Ogah. .ngapain loe bawa - bawa kaca. .kayak cwe aja. .haha!"teriak Bastian berlari menghindari Devan
Bastian berlari ke arah Tristan dan Ayu untuk berlindung dari Devan.
"Hoy. .Tan. .gw numpang ngumpet dong. .misi. .misi. ."kata Bastian langsung ngumpet di bawah meja tempat Tristan dan Ayu makan
"Loe ngapain sih kayak anak kecil aja. ."kata Tristan
"Sssst. .ntar ketauan Devan"bisik Bastian dari bawah meja
Tristan dan Ayu melihat ke arah Devan yg mencari - cari Bastian dengan wajah kesal.
"Hoy. .Tan. .loe liat Bastian gak?"tanya Devan kehabisan napas mengejar Bastian
"Gak tuh. .kesana kali"kata Tristan menunjuk ke sembarang arah
Bastian yg memanfaatkan waktu dari bawah meja mengarahkan cermin 4 sisi itu ke arah Ayu yg fokus melihat ke arah Devan.
Terlihat sosok asli Ayu yaitu nenek - nenek berwajah buruk bertanduk dan bertaring seperti setan.
Bastian yg terkejut melihat sosok asli Ayu sampai kejedot meja diatas kepalanya.
"Jeduggg. .Aaadoooww. . .!!jerit Bastian yg kejedot meja
"Nah. .tuh dia biang keroknya. .balikin kaca gw!!"kata Devan sambil menarik kerah baju Bastian
"Eehh. .ampun . .ampun. .pinjem bentar doang pelit banget sih loe"kata Bastian sambil berdiri dan mengusap kepalanya yg kejedot
"Lagian pinjem buat apa sih loe?"tanya Devan kesal
"Buat narsis lha. ."kata Bastian sambil mengeluarkan hapenya dan berfoto selfie dengan cermin 4 sisi
"Eeh. .itu kan kaca gw. .berarti gw harus ikutan foto!"kata Devan ikutan membantu Bastian
Mereka berdua pun pura - pura berfoto selfie dengan kaca itu yg disengaja untuk mengarahkan kaca itu ke arah Ayu lalu memfoto sosok asli Ayu.
"Cklik. .cklik. .ckliikk!!"mereka berhasil mengambil fotonya
"Nah. .ganteng kan muka gw!"kata Bastian narsis
"Kampret loe!!. .mentang - mentang muka ganteng loe favorit cwe - cwe gak usah kepedean juga kali"kata Devan langsung mengambil kacanya dari Bastian
"Udah ah. .balik yuk ke kelas. .bye Tan"kata Bastian
Devan mengikuti dari belakang.
"Huft. .mereka emang gak pernah berubah. .selalu kekanak - kanakan gitu"kata Tristan heran melihat tingkah Bastian dan Devan
"Tapi mereka lucu juga kayaknya. ."kata Ayu tertawa
"Iya sih mereka asik dan lucu"kata Tristan tertawa
Bastian dan Devan kembali ke tempat geng Halfblood dan Irina menunggu mereka.
"Gmana Bas Dev. .berhasil gak?"tanya Chacha
"Loe kalo liat wujud aslinya. .sumpah. .bakal shock berat!"kata Bastian dengan wajah shock dan ngeri.
"Serius asli. .gw gak pernah liat yg beginian seumur hidup gw. ."kata Devan dengan wajah ngeri dan shock berat
"Mana coba liat"kata yang lain gak sabar
Bastian memperlihatkan hasil foto di hapenya dan membuat mereka semua terkejut setengah mati.
"Astaga!!. .jadi bener si Ayu aslinya begini?""kata Angel ngeri
"Wah. .monster betina!!kata Chacha shock
Nico dan Bara saling pandang dengan wajah shock dan ngeri.
"Coba aku liat lagi kak" kata Irina mengambil hape Bastian dan melihat dengan seksama fotonya
"Ini. . .dia penganut pelet pesugihan..."kata Irina dengan wajah ngeri dan panik
"Pelet pesugihan?"apaan tuh sayang?"tanya Bara
"Pelet pesugihan itu ilmu hitam yg menggunakan setan jahat sebagai makhluk yg dia sembah dan bikin kontrak sama setan. .dia bersekutu sama setan itu untuk
tetap awet muda dan mewujudkan apa yg dia inginkan. ."kata Irina
"Hah?"bersekutu sama setan"berarti hantu sinden itu jangan - jangan. .setan yg bersekutu sama dia"kata Bastian
"Iya pastinya karena wujudnya yg kita liat ini dia pake kebaya yg sama dengan hantu sinden itu"kata Irina
"Apa tujuan dia berarti gunain ilmu itu ke Tristan?"tanya Chacha
"biasanya ilmu hitam kayak gini emang banyak digunain sama cwe -cwe pemikat laki - laki kaya"kata Irina
"Dasar nenek lampir!!"kata Chacha kesal
"Tapi kenapa Tristan bisa kena guna - gunanya"kata kamu kita berempat kebal sama makhluk halus"kata Nico
"Itu aku belum tau kak harus ada yg aku pastiin dulu di diri kak Tristan. .kenapa bisa kenanya. .aku harus buka buku warisan keluargaku dulu kak. .aku
baru ngadepin hal kayak gini juga"kata Irina
"Nah. .Edel gmana"kenapa dia ikut dipengaruhin sama hantunya"kan sasaran dia Tristan?"tanya Angel
"Ini juga aku belum tau sekarang kita perlu ke rumahku dulu untuk baca semua tentang ilmu hitam ini dan cara hadapinnya. .tapi sebelumnya kita pastiin
Edel kerasukan atau apa"kata Irina
Irina kembali ke kelasnya dan mengikuti pelajaran seperti biasa.
Saat jam kuliah selesai Irina menempelkan kertas bertulis huruf cina dipunggung tangan Edel saat berjalan dilorong kampus.
Edel langsung memegang kepalanya yg menjadi panas dan sakit.
"Aaahhh. .panas. .panas!!"teriak Edel langsung berusaha melepaskan kertas yg ditempel Irina
"Loe. .bener kena guna - guna Del. .!"teriak Irina sambil menarik tangan Edel
"Jauh. .jauh loe dari gw!!"bentak Edel mendorong Irina dengan tenaga diluar dugaan
"Aah. . Auuwww. .Edel!!"panggil Irina
Tapi Edel sudah berlari dari Irina.
Nico bertugas mengecek Tristan di kelas dengan cara sama seperti yg dilakukan Irina ke Edel.
Saat pelajaran selesai dan mereka berjalan keluar kelas menuju laboratorium. .Nico menempelkan kertas bertuliskan huruf cina di tengkuk leher Tristan.
Tristan langsung kesakitan memegang kepalanya.
"Aaaadduuhh. .sakit!!"teriak Tristan memegang kepalanya dan melepaskan kertas yg di tempel Nico.
"Loe apa - apaan sih Co?"bentak Tristan
"Lha iseng doang kenapa loe kesakitan gt?"kata Nico memasang wajah polos lalu meninggalkan Tristan yang kebingungan melihat Nico
Seusai kuliah geng halfblood minus Tristan bertemu di parkiran sambil menunggu Irina.
Irina muncul dengan berlari ke arah parkiran dengan wajah panik.
"Kenapa sayang lari - lari gt?"tanya Bara
"Edel. .Edel. .ngilang setelah aku tempelin kertas tadi buat ngecek dia kena guna - guna apa gak"kata Irina kehabisan napas
"Haaahhh?"?"ngilang?"kok bisa Rin?"tanya Bastian kaget
"Dia gak muncul sampai semua perkuliahan beres"kata Irina
"Tristan sih ngilang ke klub gamelan tadi abis jam kuliah"kata Nico sambil menatap Chacha khawatir
"Pasti nyamperin si nenek lampir deh!!"kata Chacha bete
"Sekarang gmana caranya nyari Edel". .Rin ada media buat nyari orang ilang?"tanya Bastian panik
"Media pake ilmu gaib cuma bisa kalo ada Edel karena dia yg punya kemampuan ngeliat hal gaib. .sekarang yg mau kita cari justru Edel. ."kata Irina bingung
Bastian bersiap mau berlari mencari Edel sepanjang kampus tapi ditahan Nico.
"Gw tau loe khawatir Bas tapi kalaupun sekarang kita nemuin Edel . .kita belum dapet cara ngembaliin Edel ke semula. .jadi percuma. .mending kita tetep
ke rencana semula. .ke rumah Irina baca buku tentang cara ngalahin si Ayu"kata Nico
Bastian menerima saran Nico yg sangat beralasan.
Mereka pergi ke rumah Irina dan masuk ke ruang khusus di rumah Irina tempat latihan dan belajar ilmu gaib.
"Wiihh. .spooky banget nih ruangan. .merah semua dindingnya. .kayak rumah vampire aja"kata Bastian takjub melihat ruangan itu
Geng halfblood melihat dengan takjub seisi ruangan yg penuh barang - barang mistis.
Irina membawa buku tentang pelet pesugihan itu dan membacanya.
"Pelet pesugihan adalah ilmu hitam yg digunakan untuk memikat lawan jenis atau sesama jenis sesuai target yg diinginkan tinggal mengirimkan makhluk gaib
ke orang tersebut. Ilmu hitam ini diawali dengan kontrak antara di pelaku dan setan menggunakan darahnya.
Ilmu hitam ini bisa membuat penggunanya selalu awet muda dan cantik menawan.
Ilmu pelet pesugihan ini bisa digunakan jika ada tumbal seorang perawan cantik sesuai selera makhluk halus yg digunakan sebagai persekutuan kontraknya.
Tumbal harus dikorbankan saat malam purnama tepat tanggal satu suro di hadapan si target.
Darah si tumbal harus di lumurkan kepada si target agar bisa menjadi permanen.
Darah si tumbal juga digunakan untuk membuat penggunanya awet muda dan tetap cantik menawan. .
Hanya darah bersih yg bisa memutuskan kontrak tersebut. ."kata Irina membacanya
Geng halfblood dan Irina langsung sadar apa posisi Edel dalam masalah ini.
"Targetnya si Ayu udah pasti Tristan tapi berarti tumbalnya. . ."kata Angel tercekat saking ngerinya
"Edel. .tumbalnya Edel. . ."kata Irina takut
Bastian langsung mencoba menelphone Edel memastikan kondisinya tapi tidak diangkat.
"Ah. .sial gak diangkat!!"kata Bastian kesal
"Maksud darah bersih untuk memutuskan kontraknya apa Rin?"tanya Bara
"Kita harus balik secepatnya ke kampus untuk nyari Edel. .tumbal itu akan segera dikorbanin. .masalah darah bersih itu aku juga gak ngerti. .mana papa
lagi ke cina. .gmana nih?"kata Irina panik
"Malam bulan purnama yg dimaksud kapan Rin kira - kira?"tanya Nico
"Malam ini kak. .malam ini tepat malam satu suro dan full moon"kata Irina panik
Edel yg seperti mayat hidup berjalan di lorong kampus menuju ruang klub gamelan diikuti hantu sinden yg terus menempel mengikutinya dengan wajah senang.
Tristan juga yg sudah seperti mayat hidup bersama Ayu di ruang klub gamelan menunggu kedatangan Edel.
Ayu dengan wajah sumringah membelai kepala Tristan.
"Malam ini kamu akan benar - benar jadi milikku Tristan Maximillian Becker. .aku akan jadi nyonya Becker yg kaya raya. .dengan tumbal cantikku maka tidak
akan ada lagi yang meragukan kecantikkanku. .hahahahaha!!"tawa Ayu menggema di ruang klub gamelan yg sepi dan gelap.
Devan melihat Edel berjalan menuju klub gamelan.
"Lho. .itu kan Edel. .ngapain malem - malem gini dia kesana sendirian"itu arah menuju. .gw harus kabarin Bastian nih. ."kata Devan segera menelphone Bastian
"Hallo. .Bas. .dimana loe?"tanya Devan via telp
"Gw dijalan ke kampus sama anak - anak halfblood. .kenapa Dev?"tanya Bastian di telp
"Ooh. .gw mau kasih kabar aja. .gw liat Edel jalan sendirian menuju klub gamelan. .ngapain dia ke klub gamelan malem - malem gini"disana kan ada monster
itu. .iih"kata Devan ngeri
"Haahhhh. .serius loe?""kondisinya gmana?"tanya Bastian panik
"Yee. .mata gw normal senormal - normalnya mata loe kali. .gw yakin itu Edel tapi kondisinya aneh kayak orang gak sadar gitu. .matanya kosong"kata Devan
"Yaudah . .gw sama anak - anak menuju kesana kok. .thanks ya Dev"kata Bastian
"Kenapa Bas?"tanya Chacha yg ikut di mobil Bastian
"Devan ngeliat Edel jalan menuju klub gamelan dengan kondisi gak sadar"kata Bastian
"Haaahhh...yaudah yuk cepetan. .!!"kata Chacha jadi tambah panik
"Loe kasih tau yg lain Cha"kata Bastian
Chacha menelphone Angel dan Irina.
Bastian menambah kecepatan mobilnya.
Edel yg sudah sampai di klub gamelan dan disambut gembira oleh Ayu.
"Akhirnya tumbalku akan segera dikorbankan...Edelwiss. .malam ini darahmu akan mewujudkan semua impianku. .hahaha!"kata Ayu tertawa senang sambil membelai
wajah Edel yg bertatapan kosong
Geng halfblood dan Irina sampai dikampus dan berlari ke klub gamelan.
"Sialan!!kenapa dikunci sih!!"kata Bastian kesal mencoba membuka pintu klub yg terkunci
"Ayo. .ambil kunci duplikatnya di ruang senat"kata Nico
"Ini bukan dikunci pake kunci kak. .ini dikunci pake ilmu hitam. .percuma gak akan kebuka pake kunci duplikat"kata Irina merasakan kehadiran ilmu hitam
pada pintu itu "Trus gmana Rin?"tanya Angel panik
"Mana udah malem lagi. .udah jam 8"kata Chacha panik
Irina mengeluarkan cutter dari tasnya dan mengarahkan cutter itu ke jarinya.
"Eeh. .kamu mau ngapain sayang?"kata Bara kaget melihat Irina mengarahkan cutter ke jarinya dan menahan tangan Irina
"Ilmu hitam selalu perlu darah untuk bayarannya jadi aku mau bayar pake darahku"kata Irina
"Yaudah pake darahku aja. ."kata Bara
"Gak bisa. .makhluk ilmu hitam sukanya darah perawan. . biasanya jadi syarat atau pembebas pengaruh ilmu hitam juga kalo darah yg dipake adalah darah perawan
diluar kontrak sama si setannya" "kata Irina
"Aah. .dasar setan ganjen!"keluh Bara
Irina melukai jari telunjuknya dan menempelkan darahnya ke pintu.
Bara mencoba membuka pintunya dan berhasil terbuka.
"Bisa kebuka. ."kata Bara
Mereka masuk ke ruang klub gamelan yg sepi dan gelap.
Geng halfblood dan Irina mengelilingi ruang klub gamelan masih tidak menemukan Edel dan Tristan ataupun Ayu.
Sampai tinggal taman belakang klub gamelan.
Saat mereka keluar ke taman itu terlihat Ayu bersama Tristan dan Edel ditengah gambar berbentuk segitiga dari bunga 7 rupa dan sesajen di tengah segitiga
tepat di centre taman. Ayu, Tristan dan Edel berdiri tepat di masing - masing sudut segitiga itu.
"Berentii!!!jangan loe lakuin apa yg mau loe lakuin!!"teriak Irina
Bastian dan Angel menghampiri Edel dan berusaha menariknya dari segitiga itu.
Chacha dan Nico menghampiri Tristan dan menariknya keluar dari segitiga itu.
Bara dan Irina menghadang ke depan Ayu.
"Edel. .kamu gak pa2". .Del sadar Del!!"panggil Bastian dan Angel menarik Edel dan mencoba menyadarkan Edel yg berpandangan kosong
"Ayo menyingkir dari benda sialan ini!"kata Bastian menarik Edel menjauhi segitiga sesajen
Edel mendorong Bastian dan Angel menjauhinya dengan tenaga hantu sinden tapi hanya Angel yg terpental jatuh.
"Aauuwwww. .!"teriak Angel terjatuh kebelakang
"Angel!!"panggil Bastian dan Nico menghampiri Angel
"Kamu gak pa2 sayang?"tanya Nico membantu Angel berdiri
"Gak pa2. .tolongin Edel sama Tristan aja. .aku gak pa2"kata Angel
"Berenti dari apa yg mau lakuin Ayu!!"bentak Irina menghadang ke depan Ayu bersama Bara
"Berenti loe setan betina!!"bentak Bara
"Kalo aku gak mau. .kalian bisa apa memang?"kata Ayu dengan wajah menantang
"Kita akan paksa loe untuk berenti!!"bentak Irina dan Bara
"Hahaha. .paksa gw"coba aja"kata Ayu menyanyikan lagu Lingsir Wengi
Membuat Edel mengambil pisau dari tengah sesajen dan Tristan mencekik Chacha.
"Edel jangan!!!"teriak Bastian dan Angel berlari ke arah Edel
"Tristan berenti!!"teriak Nico dan Bara
Nico berlari ke arah Tristan dan Chacha.
Irina menyerang Ayu mencoba menghentikan nyanyiannya.
Irina dan Ayu saling menyerang tapi Irina berusaha menjatuhkan Ayu sekuat tenaga. .menjambak,mendorong hingga jatuh dan menutup paksa mulut Ayu.
Bara yg melihat Irina melawan Ayu berusaha membantu.
Ayu yang menggunakan ilmu hitam bukan tandingan Irina sehingga membuat Irina terpental ke belakang.
"Aauuww. .!!"teriak Irina terpental
"Irina!!"panggil Bara membantu Irina berdiri
Bara yg melihat Irina terpental marah dan menyerang Ayu.
Rupanya ilmu hitam Ayu tidak mempan pada Bara.
"Kenapa kamu tidak terpental dan terluka dengan ilmuku?""kata Ayu bingung melihat Bara tidak terpental dan terluka sama sekali
"Makanya jangan sesumbar loe cwe setan. .gw kebal sama ocehan jawa loe itu!!"gertak Bara sambil memiting tangan Ayu
Edel mengarahkan pisau ditangannya ke arah lehernya untuk menusuk lehernya sendiri.
Bastian berlari menahan tangan Edel.
"Jangan!!heh. .setan sinden keluar loe dari badan cwe gw!!lawan gw kalo loe berani jangan manfaatin cwe lemah!!dasar setan muka jelek!!"bentak Bastian
menggenggam erat kedua tangan Edel dan berusaha merebut pisau di tangan Edel dibantu Angel
Hantu sinden di tubuh Edel semakin marah dan berontak dari pegangan Bastian tapi kekuatannya tidak mempan pada Bastian.
Angel yg tidak kebal pada kekuatan hantu itu terpental lagi
"Angel!!"panggil Nico yg sedang menahan Tristan yg mencekik Chacha
Bastian berhasil menyingkirkan pisau dari tangan Edel lalu memeluk Edel yg terus berontak melawan.
"Gw gak akan lepasin loe setan sialan sampe loe keluar dari badan cwe gw. .loe gak kuat sama energi gw kan. .Edel. .sadar. .lawan hantunya. .dengerin suara
aku Del!!"kata Bastian sambil memeluk Edel sekuat tenaga
"Tristan!!sadar!!. .ini aku Chacha"kata Chacha tercekat karena dicekik Tristan
"Tan. .sadar. .ini Chacha cwe yg loe cintai. .lawan Tan pengaruh setannya!!"panggil Nico menahan tangan Tristan
Hantu sinden ditubuh Edel menggunakan kekuatannya menyeret kaki Angel.
"Aaahhhh. .Nico!!tolonggg!!"teriak Angel yg terseret ke arah pohon
"Angel!!"teriak Nico terpaksa melepaskan Tristan dan berlari menolong Angel
Nico memeluk dan Menahan tubuh Angel agar tidak menabrak pohon.
"Uhuk. .uhuk. .Tan. .sadar. .Tan. .ini aku Chacha. .please sadar!!"panggil Chacha menangis mulai lemas kehabisan napas
Tristan yg menatap mata Chacha tiba - tiba mulai sadar dan melawan pengaruh ilmu.hitam Ayu
"Chacha. ."panggil Tristan mulai mengendorkan cekikannya pada Chacha dan mundur beberapa langkah
"Aaargghhhh. .gw gak mau kepengaruh!!!"teriak Tristan sambil memegang kepalanya berusaha melawan pengaruh ilmu Ayu
"Gmana bisa. .gmana bisa Tristan berhasil melawan ilmuku?""kata Ayu terkejut sambil melawan Bara
"Loe. .gak akan bisa milikin apa yg harusnya gak jadi miliki loe!"bentak Bara masih berusaha memiting Ayu
Irina berlari ke arah sesajen ditengah segitiga dan sambil membawa batu dan kayu lalu menghancurkannya.
"Jangan!!!dasar pengguna ilmu putih sialan!!"teriak Ayu melihat Irina menghancurkan sesajennya yg berisi rambut Edel dan Tristan
Irina menghancurkan sesajen ayu sekuat tenaga lalu mencari rambut Tristan dan Edel untuk melepaskan pengaruh Ayu.
Hantu sinden itu keluar dari tubuh Edel.
Bastian langsung memeluk dan menangkap tubuh Edel.
Tristan mulai sadar sepenuhnya dan melihat Chacha yg terbatuk - batuk kehabisan napas.
"Chacha!"kata Tristan menghampiri Chacha
"Cha. .maafin aku. .aku gak sadar"kata Tristan memegang wajah Chacha
"Tristan"panggil Chacha memeluk Tristan sambil menangis


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Del. .sadar. .sayang bangun. ."panggil Bastian menyadarkan Edel yg pingsan
Angel dan Nico menghampiri Edel dan Bastian
"Edel. .bangun. .sadar dong!"panggil Angel mengelus kepala Edel
Edel mulai sadar dan melihat Bastian,Angel dan Nico
"Bastian. .kak Angel. .kak Nico. ."kata Edel lemah
"Syukur kamu udah sadar!"kata Angel menangis haru memeluk Edel
Bastian dan Nico langsung lega melihat Edel sudah sadar
"Del pake ini dulu"kata Bastian memakaikan gelang penangkal hantu agar Edel tidak dirasuki lagi
"Syukur kamu dah normal. .aku stress ngadepin kamu yg kerasukan kemaren"kata Bastian sambil memeluk erat Edel
"Maafin aku ya. .maafin aku. ."kata Edel memeluk Bastian sambil menangis
"Aku maafin. . selalu maafin kamu. ."bisik Bastian lalu melepas pelukkannya
"Yg lain mana?"tanya Edel melihat sekeliling
Edel melihat hantu sinden mendekati Irina.
"Irinaaa. .awaaaasss!!!"teriak Edel
Hantu sinden itu menghampiri Irina dan menghempaskan Irina dari sesajen yg sudah berantakan dan hancur.
"Aaaahhhh. .!"teriak Irina terpental
"Irinaaa!!"teriak Bara, Edel, Angel dan Nico
Ayu memanfaatkan kelengahan Bara dan menedang Bara lalu berlari ke arah sesajen mengambil ikatan rambut Tristan.
"Tristan . .kamu gak akan bisa lepas dari pengaruhku!!"kata Ayu menyanyikan lagu Lingsir Wengi dan mantra ilmu hitamnya pada ikatan rambut Tristan
"Aaagghhh. . .Cha jauh - jauh dari aku!!"jerit Tristan memegang kepalanya dan menjauhi Chacha
Chacha melihat ke arah Tristan yang kesakitan melawan pengaruh Ayu panik dan bingung
"Gw harus apa..gw harus ngapain?". ."kata Chacha panik melihat pisau yg tadi dipegang Edel ada di dekatnya tiba - tiba teringat kata - kata Irina
"makhluk ilmu hitam sukanya darah perawan. . biasanya jadi syarat atau pembebas pengaruh ilmu hitam juga kalo darah yg dipake adalah darah perawan diluar
kontrak sama si setannya"
"Untuk syarat atau pembebas pengaruhnya. .darah bersih. .?"bisik Chacha mengulangi kata - kata Irina sambil mengambil pisau itu mendapat ide
Chacha berlari menerjang Ayu menendangnya hingga jatuh lalu merebut rambut Tristan dari Ayu.
"Balikin ke gw!!"bentak Chacha berhasil merebut ikatan rambut Tristan lalu melukai tangannya sendiri dengan pisau mengenai ikatan rambut Tristan dan wajah
Ayu "Chacha!!"teriak geng halfblood
Tristan tiba - tiba terbebas dari pengaruh Ayu dan Ayu berteriak kesakitan memegangi wajahnya yg seperti terbakar dan berubah menjadi nenek tua buruk rupa.
"Aaaarggghhhhhhh. .wajah cantikku!!!wujud mudakuuuu!!!"teriak Ayu mengerang kesakitan
"Gw. .udah bebas. .?""kata Tristan memulihkan kesadarannya
"Adduuhhh..."keluh Chacha kesakitan
"Darah diluar kontrak telah tumpah dimalam purnama satu suro. .perjanjian berdarah ini bataaalll!" Kata hantu sinden itu kepada Ayu lalu menghilang meninggalkan
Ayu "Jangan pergi!!!jangan batalkan perjanjiannya!!!aku harus awet muda dan tetap cantik!!!"jerit Ayu yg suaranya kembali menjadi suara nenek - nenek
Geng halfblood berlari menghampiri Chacha sambil memapah Edel dan Irina.
Tristan juga berlari menghampiri Chacha.
"Chacha!!"teriak mereka semua
"Sayang kamu gak pa2?""kata Tristan memeluk Chacha dan melihat luka di pergelangan tangan Chacha
"Gak pa2 kok. .sakit dikit aja. .kamu udah balik dan sadar kan?"kata Chacha menahan sakit dan memegang wajah Tristan dengan tangannya yg berlumuran darah
"Udah. .aku udah balik lagi. .kamu kenapa ngelakuin hal nekat gini sih"kalo kamu kehabisan darah gmana"kalo kamu salah potong pembuluh darah kamu jadi
fatal gmana?"kata Tristan memegang dan mencium tangan Chacha yg berlumuran darah
"Aku gak kepikiran sampe sana. .yg penting kamu sadar aja dulu. ."kata Chacha menahan sakit
"Kamu selalu gak mikir panjang. ."kata Tristan memeluk erat Chacha sambil menangis
Chacha balas memeluk Tristan sambil ikut menangis.
"Kamu balik jadi Tristan mancungku lagi. .udah balik lagi ke aku. ."bisik Chacha
"Aku akan selalu balik ke kamu. .gak akan aku bisa kemana - mana Cha. .maafin aku. .maaf aku lukain dan nyakitin kamu"bisik Tristan sambil menangis dileher
Chacha Geng halfblood,Irina dan Edel tersenyum lega.
Irina dan Edel menghampiri Ayu.
"Kalian mengacaukan semuanya!!. .menghancurkan semuanya!!!"jerit nenek Ayu dengan wajah hancur dan tubuh kurus kering keriput
Edel dan Irina melihat dengan iba dan jijik
Geng halfblood ikut menghampiri Ayu.
Tristan menggendong Chacha dan menghampiri Ayu.
"Apa yg harusnya gak jadi milik loe gak akan pernah bisa loe dapetin apapun caranya. ."kata Edel dengan pandangan jijik dan kasihan
"Jangan menggunakan jalan pintas apalagi bersekutu dengan setan untuk mendapatkan apa yg loe mau. .ilmu hitam dan setan hanya akan menyesatkan dan ngerugiin
loe"kata Irina memandang kasihan serta jijik
"Kalian semua gak akan pernah ngerti apa yg aku rasain!!kalian semua dianugerahi wajah yg rupawan, harta berlimpah dan kekuasaan. .sedangkan aku berwajah
buruk dan cacat. .ditakdirkan sebagai orang miskin yg selalu ditindas dan diinjak - injak. .Tuhan gak adil. .kenapa ada orang - orang seperti kalian yg
memiliki segalanya tapi aku tidak mempunyai apa - apa!!!"jerit Ayu
Geng halfblood, Edel dan Irina memandang Ayu dengan tatapan kasihan.
"Loe jangan nyalahin Tuhan yu. .gak semua yg loe liat lebih itu pasti lebih baik dari apa yg loe punya. .segala sesuatu ada plus minusnya. .loe mungkin
gak punya hal yg kita semua punya tapi loe punya hidup normal dan damai lebih dari yg bisa kita semua rasain. .hargai hidup dan apapun yg loe punya. .hidup
loe akan lebih bahagia. ."kata Chacha
Ayu menangis dan kesakitan.
"Gw gak mau hidup lagi. .gw benci sama hidup gw dan diri gw!!"jerit Ayu lalu mengambil pisau yg tadi digunakan Chacha dan menusukkan ke jantungnya.
"Jangan!!"jerit Geng halfblood,Irina dan Edel
Ayu meninggal dengan mata terbelalak dan wujud yg mengerikan.
Geng halfblood,Edel dan Irina menyaksikan dengan pandangan shock dan ngeri melihat kematian Ayu
Wujud Ayu perlahan - lahan hancur menjadi serpihan debu dan tertiup angin malam di purnama satu suro.
Mereka membawa Chacha ke rumah sakit untuk mendapat perawatan luka di pergelangan tangannya.
Edel, Irina dan Angel ikut diperiksa untuk memastikan tidak ada masalah.
Luka Chacha tidak terlalu serius sehingga hanya mendapat perawatan dan diperbolehkan pulang
Mereka pulang berpasangan.
Di mobil Bastian terus memandang dan iseng menepuk pipi Edel.
Sesampainya di rumah Edel.
"Kamu kenapa iseng banget?"tanya Edel tertawa dengan tingkah kekanak - kanakan Bastian
"Aku ngetes aja kalo kamu marah berarti masih kerasukan. .kalo reaksi kamu gini ya berarti kamu Edel ku yg asli. ."kata Bastian tersenyum jail
"Apaan sih. .kalo aku masih kerasukan. . kamu nanti aku gigit lho"kata Edel ikutan iseng
"Mau dong digigit kamu. .hehe. .eh gak deh dicium aja gmana?"kata Bastian nyengir jail
"Ih. .gak mau ah. .kamu iseng dari tadi. ."kata Edel
"Yah. .berarti masih kerasukan ini kalo gak mau dicium"kata Bastian
"Maksudnya?"tanya Edel bingung
"Waktu kamu kerasukan..kamu gak mau aku cium. .kamu cuek banget dan menghindar dari aku"kata Bastian
"Masa sih"mungkin karena hantu gak kuat deket - deket kamu kali ya. ."kata Edel bingung
"Mungkin..bodo kalo hantu gak suka. .yg penting kamu suka. ."kata Bastian senang
Edel tertawa mendengar kepedean Bastian.
"Aku minta maaf deh. .sebagai gantinya. ."kata Edel langsung mencium bibir Bastian sekilas secara tiba - tiba
Bastian awalnya kaget lalu tersenyum senang dan mencium Edel lagi.
Tristan mengantar Chacha sampai ke rumahnya.
"Makasih ya udah nganter aku. ."kata Chacha
"Iya sama-sama..."jawab Tristan memandang seksama wajah Chacha
"Kenapa sih"kok ngeliatinnya gitu banget?"tanya Chacha
Tristan memeluk erat Chacha.
"Aku bener - bener takut sama kejadian hari ini. .takut kehilangan kamu. .takut kehilangan kendali diri aku juga. .apalagi sampe aku nyelakain kamu. .takut
aku nyakitin kamu. .aku bener - bener minta maaf sama kamu"kata Tristan memeluk Chacha dan menyenderkan kepalanya di leher Chacha
"Aku juga sama. .waktu kamu dateng bareng Ayu dan mutusin aku rasanya langit kayak runtuh ke kepala aku. .aku langsung lemes dan sesek napas. ."kata Chacha
"Gak akan terjadi Cha. .aku gak akan ngelakuin itu. .percaya ya sama aku. .aku terlalu cinta sama kamu. .kayak yg udah kita janjiin dari kecil. ."kata
Tristan memandang Chacha "Kita itu satu. .satu napas. .satu jiwa. .satu hati dan satu sampai nanti"kata Tristan dan Chacha bersamaan berpegangan tangan saling menatap menempelkan
kening dan hidung mereka Tristan mencium bibir Chacha dengan lembut dan dalam.
"Tuhan sudah menggariskan hidup setiap manusia ada lebih dan kurangnya. .
Tidak semua yang terlihat indah merupakan hal yg indah dan baik. .
Segala yg ada di dunia baik yg terlihat dan tidak terlihat memiliki resiko dan alasan. .
Jangan menilai hanya dari apa yg terlihat saja ada kalanya hal yg kau lihat adalah kebalikan dari yang tidak bisa terlihat. .
Dunia penuh rekayasa dan tipu muslihat. .
Kebohongan tidak bisa kita bedakan dengan kejujuran. .
Gunakan mata hatimu dan perasaan tulus untuk melihat semua yg tidak bisa kau lihat dengan matamu. .
Hanya hati tulus yg tidak akan membohongimu dan berpura - pura. .
Pilihlah jalan yg lurus jangan sampai kamu terjebak mengambil jalan yg salah hanya demi obsesi dan rasa sakit hatimu. .
Jalan lurus akan berujung pada akhir yg bahagia tapi jalan yg salah hanya akan membuatmu semakin tersesat bahkan terjebak tidak bisa menemukan jalan untuk
kembali pulang. . Cinta tanpa syarat adalah ketulusan yg harus kamu syukuri dan jaga baik - baik. ."
Sincerely, Edelwiss 20. Holiday Haunted Selama 2 minggu kampus Acropolis disibukkan dengan ujian tengah semester bagi seluruh mahasiswa.
Sesuai tradisi kampus Acropolis setiap sehabis ujian akan seluruh mahasiswa diberikan waktu libur untuk berlibur selama 3 minggu full.
Di mading khusus pengumuman peringkat dan nilai ujian tengah semester seluruh mahasiswa Acropolis.
"Seperti biasa Bastian pasti jawara kampus. .cumlaud dengan nilai semua A+ padahal dia kan ambil double degree ya teknik elektro sama ekobis"kata salah
seorang mahasiswa yg melihat pengumuman di mading
"Iya. .udah gak bakal kegeser. .terbukti secara nyata dan IQ dia emang genius kan. ."kata mahasiswa lainnya
"Anak halfblood lain juga gak kegeser tuh Tristan,Nico sama Bara ada di peringkat teratas nomor 2, 3 dan 4 double degree juga. .para mr.perfect"kata mahasiswa
lain "Kalo cwe top rankingnya pasti Angel sama Chacha. .gak salah mereka jadi cwenya mr.perfect 1 dan mr.perfect 2"kata mereka lagi
"Eh. .nama cwenya mr.perfect 3 dan 4 siapa?"tanya salah satu mahasiswa yg melihat daftar semester 1
"Edelwiss sama Irina. .anak managemen semester 1"sahut temannya
"Wiihh. .mereka berdua juga rank 2 dan rank 3 semester 1 tuh. .bakal calon Angel dan Chacha selanjutnya"kata mahasiswa yg melihat daftar semester 1
Geng halfblood datang untuk melihat pengumuman di mading.
"Hoy. .Bas. .selamat ya loe jawara lagi uts semester ini. .!"sapa mahasiswa yg sedang melihat pengumuman tadi
"Thanks ya. ."sapa Bastian
Geng halfblood melihat nilai mereka.
"Ah. .kayak biasa aja Bastian pasti juara. .dasar otak alien!!"kata Bara mengheadlock Bastian
"Kampret. . loe kali muka alien!!"kata Bastian berusaha membalas headlock Bara
"Ya. .IQ emang juaranya Bastian. .males sama cueknya aja yg gak ilang - ilang. ."kata Tristan tertawa
"Selamat ya Bas. .loe juara lagi. ."kata Angel
"Dua jempol deh buat otak genius loe. ."kata Chacha sambil mengacungkan 2 jempolnya ke arah Bastian
"Nilai perfect buat 2 jurusan yg loe ambil. .mantap Bas"kata Nico tersenyum menepuk bahu Bastian
"Makasih. .makasih. .makasih. .semua"kata Bastian dengan gaya klasik bangsawan eropa berterima kasih
"My Edelwiss gmana nilainya ya. ."kata Bastian penasaran melihat daftar semester 1
"Nih. .anak bukannya ngeliat nilai dia dulu malah ngeliatin nilai orang"kata Chacha geleng - geleng
"Ya kan dia gak usah liat juga udah tau pasti perfect nilainya. .Bastian mana peduli sama peringkatnya turun atau naik. ."kata Bara
"Iya. .dari dulu kan selalu kita yg malah ngeliatin nilai dia. ."kata Angel
"Dan selalu perfect. .pake otak genius dia itu baca sekali juga udah hapal dia gak usah susah - susah ngapalin. .emang dasarnya Bastian gak pernah serius
aja. ."kata Tristan "Kalo serius. .bakal gmana tuh ya?"kata Nico
"Bakal kayak bom meledak kali ya. .bombastis!!"kata Chacha
"My Edelwiss peringkat 2. .harus dikasih selamat nih. .!!"kata Bastian malah heboh dengan peringkat Edel
"Irina peringkat berapa?"kata Bara ikutan melihat dengan Bastian
"Dia malah kagum ngeliat nilai Edel. .pdhal nilai dia sendiri jauh lebih spektakuler. .dia genius apa aneh ya. ."kata Angel
"Yeesss. .my barbie peringkat 3. .si anak dokter itu peringkat satu tuh Bas. ."kata Bara
"bodo amat kalo dia. .eh liat si jawir jelek tuh nilainya. .dapet D di matematika bisnis. .dia butuh soal ujian pake bahasa jawa kali biar ngerti. .hahahaha"kata
Bastian sambil tertawa ngakak bersama Bara melihat nilai Rio yang anjlok
"Heh. .loe berdua malah ngegosipin nilai anak semester 1. .udah ayo ke ruang senat kita omongin rencana liburan kita"kata Chacha
"Yah. .gw sama Bara ketemuan sama Edel dan Irina dulu dong kasih selamat. .bentar doang"kata Bastian
"Iya bener. .gw mau kasih selamat dulu ke Irina"kata Bara
"Kan ntar diruang senat bisa. .Edel dan Irina kita udah ajak ke ruang senat sekalian omongin rencana liburan kita"kata Angel
Bastian dan Bara bersiap kabur diam - diam tapi keburu disergap Chacha yg udah khatam sama kelakuan mereka berdua dari kecil.
"Udah gak pake alesan. .kebiasaan loe berdua gak mau pusing mikirinnya kan. .ayo. .ikut kumpul sekarang!"kata Chacha menjewer telinga Bastian dan Bara
lalu membawa mereka berdua menuju ruang senat
"Aaddoowww. .Cha. .ampun. .!!"teriak kesakitan Bastian dan Bara
Tristan,Nico dan Angel mengikuti mereka bertiga sambil tertawa terbahak - bahak.
Edel dan Irina yg baru keluar kelas langsung menuju mading pengumuman melihat nilai uts mereka.
"Asik. .nilai gw bagus Rin. .!!!"kata Edel girang
"Sama Del gw juga. .!!"kata Irina senang
"Wah. .Theo juara angkatan kita tuh. .gak salah deh ya dia harusnya masuk kedokteran biar kayak bokapnya"kata Irina
Edel hanya tersenyum lalu beralih melihat nilai semester 5.
"Rin. .Bastian juara angkatannya sama nilai tertinggi sekampus!!"kata Edel girang melihat nilai Bastian
"Waw. .mantep banget kak Bastian nilainya perfect A+ semua. .cumlaud dia!!"kata Irina terkagum - kagum
"Peringkat sekampus teratas di ambil anak hlafblood semua. .Bastian,kak Tristan,kak Nico,kak Bara. .kak Chacha sama kak Angel juga peringkat 20 besar sekampus"kata
Edel melihat peringkat keseluruhan
"Pantes lah ya mereka idola banget dan jadi petinggi senat dikampus sebonafit dan favorit ini. ."kata Irina
"Kita harus kasih selamat sama mereka yuk. .ke ruang senat"kata Edel gembira menuju ruang senat
Di ruang senat geng halfblood membahas rencana liburan mereka selama liburan uts.
"Rencana liburan kita udah ditentuin temanya ya. .kayak yg semula udah diomongin. .kita temanya petualang. ."kata Tristan
"Gak pake mewah - mewahan, kita berpetualang ke daerah dan desa, gak pake keluar negeri, wisata alam dalam negeri. ."kata Nico menambahkan
"Nah. .yg kayak gini yg asik!!. .kalo keluar negeri udah biasa. .kita berpetualang sekali - sekali. ."kata Chacha setuju
"Oke. .jadi ada ide tujuannya biar bisa dicari info dan booking villa sama tiket pesawat?"kata Angel
"Jawa Timur oke tuh kalo wisata backpacker ada gunung ijen sama gunung raung. ."kata Bastian
"Setuju. .gw pernah denger disana juga ada perkebunan eksotis gt yg bergaya belanda"kata Bara
"Oooh. .kalo yg Bara maksud itu kayaknya perkebunan kalisat Jampit. .letaknya di kabupaten Sempol, 60 km dari kota Bondowoso. . lokasinya antara gunung
ijen dan gunung raung jadi kita bisa sekalian ke gunung ijen sama raung dari sana. .banyak turis kesana buat liburan dan nginep di Jampit Guest House juga.
."kata Bastian santai ngoceh seperti kamus RPUL berjalan
"Seru juga kayaknya itu. ."kata Chacha tertarik
"Oke kita coba cari info kesana. .Co di searching datanya ya. ."kata Tristan langsung setuju melihat Chacha tertarik
"Ok...perkebunan kalisat Jampit itu milik rekanan grup bisnis kita bisa gw cari info langsung sama pemilik perusahaannya jadi biar kita jadi good priority
mereka. ."kata Nico menelphone sekretarisnya
"Loe pernah kesana Bas?"tanya Chacha
"Enggak. . cuma pernah baca sama denger cerita orang aja. ."kata Bastian jujur
"Tumben loe mau nginget semua data tentang tuh tempat biasanya loe males nginget dan bacanya kalo gak penting dan menarik buat loe"kata Angel heran
"Bastian kan emang pencinta alam dari dulu. .cueknya aja yg minta ampun tapi sebenernya loe faseh semua informasinya kan"kata Nico
"Gw emang suka banget sama alam dan traveling cuma ya kan loe semua tau sendiri gw gak punya waktu buat traveling lagi. .kita berempat kan sekarang lagi
ditatar buat jadi pewaris bisnis raksasa. ."kata Bastian
"Ya. .gitu deh"kata Tristan,Nico dan Bara kompak dengan sikap santai dan menghela napas mengingat pekerjaan mereka
Edel dan Irina sampai diruang senat.
Dengan memberi isyarat ke Tristan,Nico,Angel dan Chacha diam - diam Edel dan Irina menutup mata Bastian dan Bara yg duduk membelakangi pintu ruang tamu
senat. "aku tau nih tangan siapa. .dari mungil dan halusnya. .aroma wanginya. .pasti my Edelwiss"kata Bastian sambil memegang tangan Edel yg menutup matanya
"Aku juga tau ini siapa. .this is my barbie girl"kata Bara memegang tangan Irina yg menutup matanya
Edel dan Irina melepaskan tutupan tangan mereka dan tertawa senang.
"Yah. .langsung ketauan. .gak bisa ya sembunyi - sembunyian sama kamu"kata Edel tersenyum lembut ke Bastian dan duduk di sebelahnya
"Ah. .gak seru. .kamu kok bisa tau sih?"kata Irina duduk disebelah Bara
"Ya tangan kamu itu khas kecil agak gemuk dikit jari - jarinya. ."kata Bara
"Hah...masa sih jari aku gemuk?"kata Irina langsung panik melihat jari - jari tangannya mendengar penuturan Bara
"Iya tapi lucu. .aku suka kok biarin aja. .unik"kata Bara menarik tangan Irina dan mengamatinya
"Yaudah deh kalo kamu suka. .aku gak ambil pusing"kata Irina jadi girang
Tristan,Chacha,Angel dan Nico tertawa melihat kedua pasangan itu.
"Kamu juga kok tau itu tangan aku"kalo karna halus sama mungil blm tentu aku juga kan"jari aku gak ada ciri khas kayak Irina"tanya Edel penasaran ke Bastian
"Jari kamu itu khas jari pemain Biola sayang. .aku sebenernya penasaran dari dulu. .kamu pemain biola ya?"tanya Bastian sambil menggenggam tangan mungil
Edel yg tenggelam di tangan besar Bastian
Edel dan Angel terkejut mendengar perkataan Bastian dan jadi terlihat panik.
"A. .aku. .pemain biola"masa sih?""kata Edel tergagap bingung harus menjawab apa
"Pemain piano kali Bas. .kan loe udah pernah liat Edel main piano"kata Angel ikut membantu Edel
Bastian yang menangkap ada yg disembunyikan Edel dan Angel menatap mereka dengan seksama tetapi melihat ketidaknyamanan Edel memutuskan tidak mengejar
apa yg disembunyikan mereka.
Nico juga menangkap sikap Angel yg berusaha menutupi sesuatu memandang Angel.
"Oia. .selamat ya sayang kamu jadi juara kampus di uts semester ini. .nilai kamu sempurna cumlaud. .kamu hebat banget. .kakak semua juga hebat. .selamat
ya"kata Edel memberikan selamat Bastian sambil tersenyum lembut memegang kedua pipi Bastian dan melihat ke arah semua geng halfblood
"Makasih sayang. .mana hadiahnya?"tanya Bastian girang sambil menyodorkan pipi kanannya minta dicium
"Yee. .mau loe banget itu mah Bas!!"kata Chacha sambil melempar Bastian dengan gulungan kertas
"Tau modus banget pengen dicium Edel aja loe"kata Tristan ikut melempari Bastian dengan bantal duduk ruang tamu senat
"Yee. .sirik loe. .kayak loe berdua gak aja"kata Bastian melempar kembali bantalnya ke Tristan
Bastian kembali menyodorkan pipinya ke Edel.
Edel tertawa melihat tingkah kekanak - kanakan Bastian lalu mencium pipi kanan Bastian.
"Nah. .makasih bunga Edelwissku sayang. ."kata Bastian girang merangkul Edel
"Aku kok gak dikasih hadiah juga sih sayang"kan aku ranking 4 sekampus"protes Bara ke Irina
"Ya ampun masa kamu gak mau kalah banget sih. .iya deh. .selamat ya buat hasil uts kamu yg jadi peringkat 4 sekampus. ."kata Irina mencium pipi Bara kanan
dan kiri "Nah gitu dong baru ok. ."kata Bara senang merangkul Irina
Angel dan Nico tertawa melihat tingkah Bastian dan Bara.
"sebelum Bastian minta cium dipipi satunya lagi karena gak mau kalah dari Bara. .kembali ke topik semula masalah liburan kita"kata Nico
"Oia. .gini Del Rin. .kita udah bahas garis besar liburan kita untuk libur uts nanti. .kita rencana mau liburan pake tema petualang dalam negeri. .tujuan
kita daerah bondowoso jawa timur. ."kata Angel menjelaskan ke Edel dan Irina
"Iya. .kita kayak pencinta alam gitu. .tapi kita gak ke tempat yg ekstrem banget kok. .kemungkinan sekitar beberapa hari liburan kita. .maunya sih nanti
kita keliling ke banyak tempat yg seru disana"kata Chacha
"Kayaknya seru banget tuh kak. ."kata Edel dan Irina
"Nah kita ngajak kalian pastinya sekalian jadi pawangnya Bastian sama Bara. .kalian ok kan liburan berpetualang gitu?"kata Tristan
"Ok kok kak. .kita gak masalah. .seneng banget malah. .cuma bakal jadi beban gak kak"karena kan aku sama Irina suka dideketin hal - hal aneh. ."kata Edel
"Sayang. .kamu gak pernah ngebebanin kita. .kita semua udah terbiasa berurusan sama hal gaib itu sekarang. .ya kan guys?"kata Bastian
"Yup. .kalo kalian gak ikut malah kita yg khawatir ninggalin kalian liburan"kata Bara
"Kalian berdua jangan berpikir jadi beban kita ya. .kita semua sayang sama kalian. .jadi jangan mikir gitu ya. ."kata Angel
"Iya Del Rin. .kalian kan udah jadi bagian dari kita juga. .kalian adik Angel dan pacar Bastian Bara. .berarti anggota geng halfblood juga dong sekarang.
.ya kan Tan?"kata Chacha
"Iya kalian udah jadi anggota halfblood kok tanpa official pelantikan anggota segala. .Edel punya darah Thailand dan Irina punya darah Tionghoa tuh udah
pas banget kan sama istilah halfblood. .gak usah dipikirin"kata Tristan
"Udah. .anggep aja sekarang bagian dari kita. .jangan sungkan sama kita. .masalah hantu dan hal gaib kita urus dan hadepin sama - sama. .kayaknya kita
udah jadi kelompok ghostbuster sekarang"kata Nico
Mereka semua tertawa mendengar kata Ghostbuster Nico


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Makasih ya kak"kata Edel dan Irina gembira dianggap bagian dari geng halfblood
Nico sudah mendapat informasi dari sekretaris pribadinya untuk tempat liburan mereka.
Geng halfblood dengan 2 member tambahan baru yang sudah diresmikan Tristan yaitu Edel dan Irina merencanakan semua detail liburan mereka.
H-1 sebelum liburan tiba dan hari terakhir kuliah.
Geng halfblood sibuk mempersiapkan liburan mereka ke Bondowoso.
"Co transport udah ok semua kan?"tanya Tristan sambil melihat semua bukti reservasi dan pencatatan rencana liburan mereka yg dibuat Angel.
"Ok udah gw konfirm lagi tadi siang. .disana kita pake 2 jeep. . sama gw juga udah sewa 1 mobil untuk jemput dari bandara ke bondowosonya"kata Nico
"Ngel konfirm lagi masalah reservasi Jampit guest housenya yg di perkebunan all buat kita"kata Tristan
"Ok. .call"kata Angel menelphone untuk konfirmasi
"Clear Tan. ."kata Angel selesai konfirmasi
"Sayang masalah pembayaran udah ok semua?"tanya Tristan ke Chacha
"Sip dong udah aku transfer dan buktinya udah aku fotocopy buat jaga - jaga. .nih rincian keuangannya. ."kata Chacha menyodorkan rincian biaya
"Lho kemaren harganya bukan segini ya kayaknya. ."kata Tristan
"Iya aku nego ke orangnya kan mereka partner kerja keluarga kita masa gak dapet perlakuan khusus ya kan. .aku juga tanya untuk kondisi fasilitasnya gmana
kan itu rumah jaman belanda aku minta untuk di cek ulang sebelum kita kesana"kata Chacha
"Pinter banget sih tunangan aku ini kalo masalah uang dan nego pembayaran"kata Tristan mencubit pipi Chacha gemas
"Iya dong. .mereka ngasih harga selangit banget gitu ke kita. .mentang - mentang kita mampu bayar. .masalahnya bukan nominalnya tapi gak suka aja mereka
kayak nipu kita. .ntar mereka kebiasaan gitu ke yg lain juga. .ya kan"kata Chacha
"Tunangan cantik aku ini makin bijak aja ya lama - lama. ."kata Tristan mencubit hidung Chacha gemes
"Aadduuh. .kamu mah iseng ah. .muji apa ngehina itu maksudnya"kata Chacha memegangi hidungnya yg dicubit Tristan
"Muji dong sayang"kata Tristan merangkul Chacha dengan girang
"Masalah duit kasih aja ke Chacha. .jagonya dia. .kalo udah jadi istri loe liat aja Tan credit card sama ATM loe disita ntar. .mau apa - apa loe harus
acc menteri keuangan pribadi loe. .hahahaha"ledek Bastian
"Sialan loe!!coba aja ntar liat kalo Edel udah jadi istri loe. .loe juga gak bakal berkutik. .Edel tinggal minta tolong sama hantu buat ngebuntutin loe
trus laporin apa aja yg loe lakuin. .sukurin loe!"kata Tristan balik ngeledek
"Mati gw!!. .bener juga loe. .kamu gak bakal nyuruh hantu buat mata - matain aku kan nanti?"kata Bastian ke Edel
"Mmm...gmana ya"kayaknya ide bagus tuh. .makasih kak Tristan"kata Edel
"You are welcome Edel sayang"kata Tristan tersenyum licik ke Edel
Mereka semua tertawa. "Oia. .Bar. .soal rute sama lokasinya gmana?"tanya Nico
"Udah ok..gw udah suruh orang gw survei dan cari info soal rute sama lokasinya. .gunung ijen sama raung nya juga dalam kondisi bisa didaki dan dibuka untuk
umum. ."kata Bara "Oke sip. .Bas soal yg kemaren gw tanyain itu gmana?"tanya Tristan
"Udah beres sekretaris gw udah bicarain sama yg punya perkebunan tapi sekretaris loe perlu siapin perjanjiannya dulu baru di nego ulang untuk deal atau
gak dealnya nanti"kata Bastian
"Loe serius jadi Tan?"tanya Nico
"Udah minta tolong sekretaris Bastian segala serius ini kayaknya"kata Bara
"Kamu mau ngapain sayang?"tanya Chacha bingung dengan pembicaraan Tristan dan Bastian yg membawa - bawa sekretaris mereka
"Aku tertarik sama perkebunan itu. .kayaknya bagus juga buat dibisnisin sama dikelola. .rencananya mau nego kepemilikan tapi sekalian ntar pas liburan
survey dan liat"kata Tristan
"Ooh. .liat dulu aja besok pas kita disana gmana kondisinya baru putusin jangan buru - buru"kata Chacha
"Liat prospek dulu Tan. .emang bagus sih di bidang agro bisnis dan wisata juga. ."kata Nico
"Gw sih ngeliatnya ada yg disembunyiin si pemiliknya. .dia agak terlalu gampang bersedia di nego perkebunannya menurut gw. .dengan kondisi dan prospek
yg keliatan aja harusnya gak segampang itu. ."kata Bastian curiga
"Loe ngerasa ada yg janggal dari pemilik perkebunannya?"tanya Tristan
"Iya makanya gak langsung gw tembak harga kemarin. ."kata Bastian
"Kita selidikin dulu Tan baru loe putusin beli atau gaknya. .takut ada kecurangan atau penggelapan sesuatu. .nanti malah bisa loe yg kejebak"kata Bara
"Oke. .gw setuju kita liburan sekalian survey perkebunan. .berarti pas kalo nginepnya di jampit guest house"kata Tristan
"Eh. .Del gw belum pernah liat kak Bastian,kak Tristan, kak Nico sama Bara serius ngomongin bisnis. .tapi sekarang ngeliat mereka gini bener - bener pebisnis
ulung deh ntar. .sekarang aja mereka udah kayak pebisnia sejati gitu liburan aja pake bawa urusan bisnis segala. ."kata Irina berbisik ke Edel
"Iya Rin. .Bastian jadi serius banget gt. .tapi ya seneng juga kan bisa liat sosok mereka aslinya gmana. .meskipun mereka berempat pebisnis tapi sahabat
ya sahabat saling ngebantu dan dukung dalam masalah bisnis juga"kata Edel tersenyum senang melihat kekompakan Tristan,Nico,Bastian dan Bara
"Iya salut ya sama persahabatan mereka. .
"Kalo gw udah bener jadi istrinya Bara. .gw harus siap deh tuh sama dia yg bakal sibuk bisnis..ya kan "kata Irina
"Iya Rin. .udah resiko juga. .harus bisa kita terima apa adanya dan dukung sebisa kita. ."kata Edel
Besoknya mereka berkumpul di bandara soekarno hatta jam 5 pagi.
Tristan menggunakan celana jeans hitam onyx,kaos putih,hoodie warna biru langit,sepatu kets warna biru langit dengan kacamata hitam dan ransel biru langit
Chacha menggunakan celana jeans hitam,kaos broken white,jaket berkupluk warna hijau mint,sepatu kets warna hijau mint dengan kacamata cokelat dan ransel
hijau mint Nico menggunakan celana jeans hitam,kaos merah,hoodie berkupluk warna hitam,sepatu kets warna hitam dengan kacamata hitam dan ransel hitam
Angel menggunakan celana jeans biru gelap,kaos hitam,jaket berkupluk warna maroon,sepatu kets warna maroon dengan kacamata maroon gelap dan ransel maroon
Bastian menggunakan celana jeans biru gelap,kaos hitam,hoodie berkupluk warna merah,sepatu kets warna merah dengan kacamata hitam dan ransel merah
Edel menggunakan celana jeans biru gelap, kaos putih,jaket berkupluk warna peach lembut,sepatu kets warna peach dengan kacamata cokelat terang dan ransel
peach Bara menggunakan celana jeans biru gelap,kaos biru,hoodie berkupluk warna biru gelap,sepatu kets warna biru gelap dengan kacamata hitam dan ransel biru
gelap Irina menggunakan celana jeans hitam,kaos putih,jaket berkupluk warna pink,sepatu kets warna pink dengan kacamata cokelat dan ransel pink
"Udah kumpul semua. .yuk kita check in dan nunggu di lounge pesawat kita jam 7.05"kata Tristan
Mereka check in dan masuk ke lounge untuk kelas VVIP.
Saat berjalan menuju lounge tempat mereka menunggu. .Edel melihat hantu berpakaian pilot melintas disampingnya lalu menatapnya tajam.
Edel terkejut lalu melihat ke arah hantu pilot itu lagi yg sedang menatapnya.
"Kamu kenapa Del"ada yg kamu liat?"tanya Bastian
"Iiya. .itu disana ada hantu pake baju pilot. ."kata Edel menunjuk ke arah hantu pilot
"Iya gw juga ngerasain Del ada hantu disekitar sini. ."kata Irina mengeluarkan cermin 4 sisinya untuk melihat sosok hantunya
Geng halfblood lainnya mengerumuni Irina untuk ikut melihat sosok hantunya.
Mereka melihat sosok hantu itu dan terkejut dengan kondisi hantu laki - laki berwajah pucat berpakaian pilot menatap ke arah mereka.
"Iihhh. .nyeremin banget sih!!"kata Angel ketakutan merangkul tangan Nico
"Yaudah yuk lanjut aja ntar dia ngikutin kita lagi ke pesawat"kata Nico
Mereka meneruskan perjalanan tapi hantu pilot itu muncul tiba - tiba di depan Edel.
"Aaahh. .!!!"jerit Edel ketakutan menutup mata dengan kedua tangannya
Bastian menarik Edel dan merangkulnya melindunginya dari hantu yg terus mengganggunya.
"Pergi loe!!"bentak Bastian sambil menarik dan merangkul Edel terus berjalan diikuti yg lainnya
Bara juga merangkul Irina yg kedinginan dengan kehadiran hantu
Mereka sampai di lounge untuk menunggu pesawat mereka.
Edel melihat sekitarnya apakah ada hantu lagi yg mengikutinya.
"Kamu tenang ya jangan ketakutan ada aku sama yg lainnya. ."kata Bastian menenangkan Edel
"Iya. .aku kaget aja hantu tadi muncul tiba - tiba depan mukaku"kata Edel
Saat menunggu di lounge Irina merasakan hawa dingin lagi lalu mengeluarkan cermin 4 sisinya lagi untuk melihat ke segala arah dimana hantunya.
Terlihat hantu anak kecil menggunakan dress pink yang tidak menggunakan sepatu berambut ikal pendek dengan kepala berdarah memandang Edel dari jarak sekitar
3 meter tempat duduk Edel dan Bastian.
"Edel. .itu"kata Irina memanggil Edel dan menunjuk ke arah hantu anak kecil itu
Edel melihat ke arah yg ditunjuk Irina ketakutan.
Hantu anak kecil itu tertawa mengerikan menatap Edel dan mengarahkan tangannya ke arah Edel seperti meminta sesuatu.
"Kak. .balikin bonekaku. .dimana mama dan papaku?"" Kata hantu anak kecil itu pada Edel
Edel langsung ketakutan dan menutup matanya.
"Sstt. .sayang. .sayang. .jangan takut ada aku. .hantunya gak bakal ngedeketin kamu"kata Bastian memeluk Edel yg ketakutan
Yang lainnya penasaran dengan apa yg dilihat Edel langsung melihat dengan kaca 4 sisi Irina ke arah hantu anak kecil itu.
Mereka melihat hantu anak kecil lalu berpaling ke arah mereka dan tersenyum mengerikan
"Kakak. .dimana bonekaku. .dimana mama papaku. .dimana. .dimana. .dimana?"?" Kata hantu anak kecil itu dengan wajah yg berubah makin mengerikan
"Waaaahhh. ."teriak mereka kaget dan ketakutan
Hanya ada beberapa orang di lounge itu yg kemudian menatap mereka dengan pandangan heran dan terganggu.
"Sory. ."kata Tristan dan Nico ke arah orang disekitar mereka yg melihat ke arah mereka dan meminta maaf
"Iih. .serem banget sih!!"kata Chacha memegang tangan Tristan
"Iya. .minta balikin boneka sama orang tuanya segala"kata Angel memeluk Nico
"Pindah aja ke sebelah sana dikit. ."kata Tristan
Mereka bergeser menjauhi hantu itu.
Bastian,Bara,Tristan dan Nico terus memeluk Edel,Irina,Chacha dan Angel untuk menjaga mereka agar tidak didekati hantu.
Sampai pengumuman mereka untuk naik ke pesawat.
Di pesawat tempat duduk sesuai pesanan Tristan dan Chacha, Nico dan Angel,Bastian dan Edel, Bara dan Irina.
Edel yg mulai tenang duduk menyenderkan kepalanya ke bahu Bastian.
"Kamu udah tenang kan. .mau minum atau makan"biar aku minta ke pramugari"kata Bastian mengelus pipi Edel
"Minum aja aku haus. ."kata Edel tersenyum
"Oke. .bentar.."kata Bastian sambil memencet tombol panggil
"Ya. .ada yg bisa dibantu pak?"tanya pramugari
"Saya minta air putih ya mbak 2. ."kata Bastian
"Oke. .sebentar"kata pramugari segera mengambilkan pesanan Bastian
Pramugari tadi kembali membawakan 2 air putih pesanan Bastian.
"Ini pesanannya. .ada yg bisa dibantu lagi?"kata pramugarinya melihat saksama wajah ganteng Bastian
"Gak mbak ini aja. .makasih"kata Bastian cuek
Pramugari itu pergi. .wajahnya sedikit kecewa dengan sikap cuek Bastian
"Pramugari tadi suka sama kamu tuh kayaknya. ."kata Edel dengan nada sedikit cemburu
"Masa sih"...yaudah biarin aja. ."kata Bastian cuek sambil menyodorkan segelas air putih untuk Edel
Edel menatap Bastian dengan sedikit bete dan mengambil air putih dari tangan Bastian tapi ditarik lagi oleh Bastian.
"Kamu cemburu ya?"kata Bastian tersenyum melihat wajah bete Edel
"Gak. .ngapain aku cemburu. ."kata Edel
"Itu muka kamu kenapa ditekuk gitu. .kamu cemburu kan?"kata Bastian
"Gak kok. .siniin air putihnya Bas aku haus. ."kata Edel mengambil air putih di tangan Bastian
Bastian malah menjauhkan tangannya lalu mencium pipi kening Edel.
"Kamu lucu deh kalo lagi cemburu"kata Bastian tertawa senang
"Kamu malah iseng. .dasar"kata Edel memukul bahu Bastian
Bastian hanya tertawa lalu menyuapi air putih untuk Edel membuat Edel tersenyum menyerah dengan sikap jail Bastian.
Setelah pesawat take off mereka tertidur sepanjang perjalanan.
Edel bermimpi saat kejadian sebelum orang tuanya meninggal.
Edel melihat ibunya yg berambut panjang sepunggung dan berwajah ayu sedang bermain biola di ruang tengah rumah mereka yg di dominasi warna putih gading.
Alunan biola dengan judul Grandpa's Violin dimainkan dengan mulus oleh ibu Edel yg menggunakan dress putih selutut terdengar lembut dan menenangkan.
"Mama. .!"panggil Edel yg masih berumur 5 tahun berlari menghampiri ibu Edel yg langsung berhenti bermain biola dan memeluk Edel kecil
"Sayangku Edelwiss. .hari ini kamu riang sekali sayang. .ada apa?"tanya ibu Edel yg berparas lembut tersenyum pada Edel kecil
"Hari ini bunga mama mekar bagus banget"kata Edel kecil
"Bunga mama akan terus mekar indah buat kamu sayang. ."kata ibu Edel membelai kepala anak semata wayangnya
"Bener ma?"Edel suka banget bunga mama. .Edel gak mau bunga mama mati"kata Edel
"Bunga mama gak akan mati sayang. .karena bunga mama akan terus mekar untuk kamu dan melihat bunga kecil mama yg satu ini mekar menjadi bunga yang indah"kata
ibu Edel menatap penuh kasih kepada Edel kecil
Edel terbangun terkejut dengan wajah sedih dan takut.
"Mama. .aku kangen"bisik Edel menutup wajahnya dengan tangannya
"Kamu kenapa sayang?"tanya Bastian yg ikut terbangun
"Gak pa2. .cuma mimpi buruk aja. .udah mau sampe belum"kata Edel tersenyum
"Sebentar lagi kayaknya"kata Bastian melihat tangan hitam sportnya
Setibanya di bandara Abdul Rachman Saleh di Malang. . mereka dijemput dengan mobil yang sudah mereka sewa tanpa supir sampai menuju Bondowoso.
Tristan yang memegang kemudi dan Bastian disebelahnya sebagai navigator karena lebih paham membaca GPS dan hapal peta.
Diperjalanan mereka sambil berwisata kuliner dan mengunjungi tempat - tempat wisata di sepanjang perjalanan menuju ke Bondowoso.
Setibanya di Bondowoso mereka berganti kendaraan dengan 2 jeep besar.
Jeep 1 berwarna merah dikendarai oleh Tristan, Chacha, Bastian dan Edel
Jeep 2 berwarna kuning dikendarai oleh Nico, Angel, Bara dan Irina
Mereka akhirnya sampai di Jampit Guest House tempat mereka menginap selama beberapa hari.
"Sampe juga. .akhirnya"kata Tristan sambil merenggangkan badannya yg capek karena perjalanan
"Aduh. .capek juga ya dari subuh sampe sore gini"kata Chacha melemaskan badannya yg pegal - pegal
"Waw. .keren banget ini villa. .berasa kayak di kampungnya Bara"kata Bastian
"Iya. .suasananya kayak di belanda"kata Bara
"Inget pas kita liburan ke rumah Bara di Amsterdam gw. ."kata Angel
"Yg waktu Chacha nyasar trus Tristan ngerahin bodyguardnya ngelilingin amsterdam itu ya.."kata Nico tertawa geli mengingatnya
"Yee. .loe inget bagian yg itu. ."kata Tristan protes
"Loe harus liat muka Tristan sama kehebohan yg loe bikin Cha sumpah klasik banget. .hahaha"kata Bara tertawa ngakak
"Bener - bener. .yg loe ikutan repot harus bantuin Tristan nanya ke orang - orang sekitar pake bahasa belanda kan Bar"hahaha. ."kata Bastian tertawa ngakak
Mereka segera disambut oleh pemilik villa dan perkebunan.
"Tuan muda Becker,tuan muda Stafford, tuan muda Bouvier,tuan muda Van Deventer,nona Azuya,nona Castello,nona Paillin dan nona Hong. .welcome. .welcome.
."kata seorang laki - laki blasteran berambut cokelat
"Makasih sambutannya Mr.Roland. .tapi panggil nama kita aja gak perlu terlalu formal kita disini mau liburan kok bukan bisnis. ."kata Tristan
"Oke tuan Tristan dan yang lainnya silahkan masuk dan di cek kondisi villanya. ."kata Mr.Roland
Mereka memasuki villa bergaya klasik Belanda itu.
Dari lantai 2 villa terlihat sesosok hantu wanita bule berambut blonde ikal panjang sepinggang dengan dandanan belanda klasik dan bibir merah darah memandang
ke arah mereka semua yg baru akan memasuki villa.
Wajah cantik khas noni Belanda jaman penjajahan yg pucat dan bak boneka tersenyum menatap mereka lalu berjalan dengan anggun menyusuri lorong balkon lantai
2 villa dengan gaya khas noni belanda.
"Wanita pribumi dilarang memasuki villa ini. .kamu akan merasakan pembalasanku dasar perempuan jalang!!!" Kata hantu noni belanda itu lalu menghilang di
ujung lorong Edel yg merasa ada yg menatapnya lalu melihat ke arah balkon lantai 2 saat akan memasuki villa.
"Apa ya itu". .aku ngerasa diperhatiin. .tadi disana kayak ada yg bergerak. .perasaanku aja kali ya. ." kata Edel dalam hati melihat ke arah balkon lantai
2 villa 21. Die Village Geng halfblood melihat dan memasuki villa bergaya belanda klasik itu.
"Keren juga ya. .suasananya bener - bener kayak di belanda"kata Nico
"Loe serasa pulang kampung kan Bar?" Kata Tristan
"Yoa. .jadi kangen rumah disana gw"kata Bara
"Enak banget disini ya. .!"kata Chacha senang
"Iya. .gw juga suka banget"kata Angel
"Disini dingin. ."kata Irina kedinginan
Sontak semua geng halfblood melihat ke arah Irina dan menghampiri
"Hah...kdinginan"ada sesuatu disini Rin?"tanya Bara
"Gak tau sih. .cuma emang dingin disini. ."kata Irina melirik Edel yg sepertinya sedang memikirkan sesuatu
"Sayang. .kamu kenapa"kamu liat sesuatu juga?"tanya Bastian merangkul Edel
"Eh. .gak pa2 kok. .cuma capek aja kayaknya. ."kata Edel
"Ooh. .aku kira kamu liat sesuatu soalnya Irina bilang disini dingin"kata Bastian
"Irina bilang gt?"tanya Edel kaget
"Iya. .kamu gak liat sesuatu disini?"tanya Bastian lagi
"Gak kok. .kalo emang ada aku pasti liat. ."kata Edel
"Oke. .yuk kita ke lantai 2 katanya ada ruang tamu dan kumpulnya disana"kata Bastian merangkul Edel dan menuju lantai 2 mengikuti yg lain
Mereka sampai di lantai 2 yang berisi ruang tengah bergaya eropa dengan perapian ditengah ruangan
"Untuk kamar tidur terletak di lantai bawah tanah tersedia 4 kamar. .silahkan di cek dan lihat. ."kata Mr.Roland mengajak mereka turun ke lantai bawah
tanah untuk melihat kamar tidur
Saat mereka akan turun Edel sekilas melihat hantu noni belanda itu menatapnya tajam dari jendela balkon lantai 2.
Edel yg terkejut langsung memalingkan wajahnya lalu melihat ke arah hantu itu lagi tapi sudah hilang.
"Itu tadi hantu bukan ya. .kalo iya..aku harus kasih tau yg lainnya gak ya. .aku gak mau merusak acara liburan yg udah disusun susah payah sama yg lainnya.
.sebaiknya aku diam dulu aja deh. .belum tentu juga itu hantu. .siapa tau cuma halusinasiku aja. ." Dalam hati Edel
Bastian memperhatikan raut wajah Edel yg berubah.
"Kamu kenapa sih sayang"ada yg ganggu pikiran kamu"atau kamu gak suka disini?"tanya Bastian
"Gak kok aku cuma agak takut aja kamar tidurnya diruang bawah tanah. .kan kamu tahu aku takut tempat gelap"kata Edel tersenyum
"Ooh. .kamu takut karena tempat tidurnya dilantai bawah tanah. .apa aku perlu tidur nemenin kamu biar gak takut?"kata Bastian dengan senyum jail
"Iih. .gak ah. .kamu mikirnya kemana - mana gitu!"kata Edel dengan wajah merah
"Eh. .muka kamu kok merah. .malu ya"aku juga gak segila itu sayang. .mana tega aku macem - macemin kamu"kata Bastian tersenyum merangkul Edel sambil mengajaknya
turun mengikuti yg lain Setelah mereka melihat kamar tidur di lantai bawah tanah. .mereka segera membagi penghuni kamar tidurnya.
Tristan dengan Nico. Bastian dengan Bara. Chacha dengan Angel dan Edel dengan Irina.
Posisi kamar diselang sekar, kamar Tristan dan Nico bersebelahan dengan kamar Chacha dan Angel lalu kamar Bastian dan Bara bersebelahan dengan kamar Edel
dan Irina. Setelah penentuan penghuni kamar. .mereka masuk ke kamar masing -masing untuk unpack dan mandi.
Chacha dan Angel yg sudah siap lebih dulu untuk makan sengaja berjalan - jalan mengelilingi villa untuk melihat - lihat.
"Wwiiihhh. .keren ya ini villa. .berasa di eropa gw Ngel"kata Chacha
"Iya. .bener - bener klasik banget ya"kata Angel
Hantu noni belanda itu mengawasi Chacha dan Angel yg berjalan mengelilingi villa dengan tatapan mengerikan.
Angel dan Chacha merinding dan merasa diawasi dan melihat kesekeliling mereka tapi tidak bisa melihat apa - apa.
"Non. ."sapa suara wanita tiba - tiba mengagetkan Chacha dan Angel yg fokus melihat sekitar Villa
"Wwaaa...!!"jerit Chacha dan Angel bersamaan yg terkejut dengan kemunculan pelayan wanita bertubuh agak gemuk berumur sekitar 40an yg berwajah bule
"Maaf non mengagetkan. .saya mau kasih tau makan malam sudah siap"kata pelayan wanita itu
"Ooh. .ngagetin aja nih bibi. .bibi pelayan disini?"tanya Chacha sambil mengatur napasnya
"Iya non. .nama saya Chintya. .saya pelayan dirumah ini. .kalau ada apa - apa silahkan panggil atau temui saya di dapur. .permisi non"kata pelayan bernama
Chintya "Oke. .makasih bi. ."kata Angel dan Chacha
"Gak cuma arsitektur sama yg punyanya aja yg bule sampe pelayannya juga bule. .unik banget sih ini tempat"kata Chacha heran
"Iya. .gak biasa banget ya pelayannya bule gt. ."kata Angel sama herannya dengan Chacha
"Karena nyonya lama dirumah ini tidak suka ada perempuan pribumi disini. ."tiba - tiba terdengar suara laki - laki paruh baya
"Waaaaa. .!!"jerit Chacha dan Angel yg terkejut untuk kedua kalinya
"Maaf non. .saya gak maksud mengagetkan non berdua. ."kata laki - laki pribumi paruh baya itu
"Kenapa sih semua di villa ini hobbynya ngagetin"keluh Chacha sambil mengelus dadanya
"Maaf bapak siapa ya?"tanya Angel sopan sambil mengelus dada karena kaget
"Perkenalkan saya pak Darmo penjaga villa ini non. .non pasti non Chacha dan non Angel ya"kata penjaga bernama Darmo itu
"Iya pak Darmo saya Chacha. .ini Angel pak. .kita penyewa villa ini sekarang. ."kata Chacha memperkenalkan diri
"Maaf pak tadi bapak bilang nyonya lama disini gak suka ada perempuan pribumi itu maksudnya gmana ya pak?"tanya Angel penasaran
"Alasan kenapa pelayan wanita di villa ini bukan wanita asli sini karena nyonya lama di villa ini tidak suka dengan perempuan pribumi"kata pak Darmo
"Ooh. .nyonya lama disini siapa pak?"tanya Chacha
"Maaf bukan tempat saya untuk mengatakannya non. .sebaiknya non segera ke meja makan untuk makan malam bersama yg lain. .mari saya antar"kata pak Darmo
mempersilahkan untuk mengantar Chacha dan Angel ke ruang makan
Pak Darmo melihat ke arah hantu noni belanda itu dengan tatapan takut sebelum mengantar Chacha dan Angel ke ruang makan.
Saat diperjalanan ke ruang makan mereka melewati sebuah lukisan laki - laki muda tampan berwajah bule dan berambut hitam kecokelatan.
"Lukisan siapa ini pak?"tanya Chacha tertarik melihat lukisan laki - laki itu
"Hans. .nama Hans di pojok lukisan itu nama laki - laki di lukisan ini pak?"tanya Angel menatap lukisan itu dengan wajah mengernyit seperti terusik oleh
sesuatu dari lukisan itu "Ini lukisan tuan Hans anak sulung tuan Henry. ."kata pak Darmo sambil melirik ke arah hantu noni belanda yg terus mengawasi mereka
"Bentar - bentar. .kok berasa familiar ya gw sama wajah dilukisan ini. ."kata Chacha memperhatikan lukisan itu dan berusaha mengingat siapa yg dia rasa
mirip dengan lukisan itu "Nico...mukanya mirip banget sama Nico. .Cha"kata Angel menatap dengan terperangah lukisan itu


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Wah..iya bener Ngel mirip si Nico banget mukanya kok gw baru nyadar ya. ."kata Chacha kaget
"Wajah tuan Nico memang sangat mirip dengan tuan Hans saat masih hidup. ."kata pak Darmo menyembunyikan ketakutannya
"Saat masih hidup"memang Hans itu sudah meninggal pak?"tanya Chacha
"Iya. .tuan Hans meninggal karena kecelakaan di gunung Ijen sekitar 10 tahun lalu. ."kata pak Darmo melirik ke hantu noni belanda yg menatap mereka tajam
"Ooh. .turut berdukacita pak dengan musibah yg menimpa Hans. ."kata Angel dan Chacha
Mereka meneruskan perjalanan menuju ruang makan.
Setibanya diruang makan mereka segera duduk.
"Non Chacha. .non Angel. .bapak permisi dulu ya. .silahkan di makan makanannya. .kalo ada yg kurang langsung panggil Chintya saja ya. .misi non"kata pak
Darmo meninggalkan Chacha dan Angel di meja makan setengah buru - buru
"Eh. .Ngel. .bapaknya Mr.Roland pernah ketemu Nico gak ya"kalo belum gmana tuh ya reaksinya pas liat Nico". .mirip banget gt sama anaknya yg udah meninggal.
.si Nico kan orang Inggris kenapa mirip sama orang Belanda ya. ."kata Chacha
"Kayaknya belum deh Cha. .kalo iya pasti reaksinya gak biasa ke Nico. .tapi emang mirip banget gw sampe sempet ngira itu lukisan Nico. .cuma tatapan matanya
lain. .si Hans lebih keras. .Nico lebih lembut. ."kata Angel
"Iya deh. .secara loe cinta metong sama Nico ya iyalha loe ngerasa tatapannya lebih lembut. .si Hans kenal juga gak biarpun mukanya kayak pinang dibelah
dua sama Nico"kata Chacha
Edel dan Irina tiba di ruang makan dan segera duduk di seberang Chacha dan Angel.
"Hai. .gmana kamar kalian nyaman kan". .ada yg kurang gak"kalo ada bilang aja ke pak Darmo atau bi Chintya ya. ."kata Angel
"Pak Darmo sama bi Chintya siapa kak"tanya Edel
"Pak Darmo penjaga villa ini. .kalo bi Chintya pelayan dirumah ini. .kalian pasti kaget banget ngeliat bi Chintya. ."kata Chacha
"Oh. .ya"kenapa emang kak?"tanya Irina bingung
"Ya ntar liat aja deh. ."kata Chacha
Sambil menunggu para cwo yg masih mengurus kesiapan buat besok mendaki gunung ijen. .Chacha,Angel,Edel dan Irina makan duluan dan mengobrol.
Chacha dan Angel menceritakan masalah lukisan Hans kepada Edel dan Irina.
"Beneran mirip kak?"tanya Irina
"Sumpah Rin banget deh. .kalo dijejerin sama Nico kayak kembaran Nico kali. .Angel aja langsung bilang gt"kata Chacha
"Bener Rin. .mirip banget deh. .biarpun kakak tetep bisa liat perbedaannya sama Nico yg asli. ."kata Angel
"Yaelah Ngel. .iya tau. .tau. .loe bisa bedain yg mana Hans dan mana Nico. .kalo gak ya kebangetan juga sih ya. ."kata Chacha
"Pastinya dong. .coba aja kalo ada kembaran Tristan loe pasti bisa bedain yg mana Tristan yg asli kan"kata Angel
"Gampang lah. .mana yg punya kebiasaan bersin kalo nyium bau bunga melati nah itu dia sayang mancung gw Tristan. ."kata Chacha
Mereka tertawa terbahak - bahak mendengar penjelasan Chacha tentang alergi Tristan dengan bau bunga melati.
Edel yg sedang tertawa tidak sengaja menjatuhkan botol kecap.
"Eehh. .tunggu!!"teriak Edel berusaha menangkap botol kecap yg jatuh berguling menjauhi meja makan
Saat Edel berhasil menangkap botol kecap itu. .terlihat lukisan perempuan jawa yg sangat cantik dan ayu digantung di dekat ruang transit antara ruang tengah
dan ruang makan. "Wah. .cantik banget. .siapa ini ya"...ada namanya. .Riyani. .ooh. .namanya Riyani. .nama yg bagus cocok buat cwe secantik ini. ."kata Edel terpana menatap
wanita dalam lukisan itu "Del. .ketemu kecapnya?"teriak Irina
"Iya. .bentar"kata Edel segera kembali ke meja makan
Saat Edel berlari hendak kembali ke meja makan. .hantu noni belanda itu muncul berdiri di dekat lukisan Riyani dan menatap lukisan itu dengan tatapan benci.
Edel yg merasakan ada sosok di dekat lukisan Riyani berhenti dan berbalik melihat ada apa tetapi hantu itu sudah hilang.
"Kayak ada sesuatu tadi disitu. .perasaan gw aja mungkin" dalam hati Edel sambil memegang tengkuk lehernya yg sedikit merinding
"Maaf lama. ."kata Edel
"Loe liat apa Del tadi disana?"tanya Irina
"Ada lukisan cwe jawa cantik banget. .siapa itu ya?"kata Edel
"Cwe jawa?"tanya Angel
"Iya. .ada nama di lukisannya. .Riyani namanya"kata Edel
"Aneh ya. .kata pak Darmo tadi nyonya lamanya gak suka sama cwe pribumi. .kenapa ada lukisan cwe jawa di sini"kata Chacha
"Ooh. .ya"maksudnya kak?"tanya Edel
Chacha dan Angel belum sempat menjawab pertanyaan Edel. .Tristan,Nico,Bastian dan Bara datang memasuki ruang makan.
"Wah. .udah siap semua. .siapa nih yg masak?"tanya Tristan yg baru datang bersama Nico,Bastian dan Bara melihat meja makan sudah penuh makanan
"Pelayan villa ini namanya Chintya. ."kata Chacha yg sudah duduk duluan dimeja makan
"Chintya?"tanya Nico bingung
"Permisi. .makanan sudah siap. .silahkan dinikmati. .jika ada yg kurang bisa panggil bibi di dapur. .maaf bibi pelayan di villa ini. .nama bibi Chintya"kata
pelayan wanita berbadan agak gemuk, berambut cokelat dan berwajah blasteran yg umurnya sekitar 40an
"Oke. .makasih ya bi. ."kata Tristan pada bi Chintya
Bi Chintya terkesiap melihat wajah Nico lalu kembali ke dapur.
Nico heran melihat reaksi bi Chintya yg melihatnya seperti itu.
"Kok pelayannya tumben bule gitu sih?"kata Bastian heran
"Iya biasanya kalo di daerah gini orang pribumi asli sini pelayannya"kata Bara sama herannya dengan Bastian
"Tadi gw dikasih tau pak Darmo penjaga villa katanya pelayan perempuan disini gak boleh orang pribumi . ."kata Chacha
"Kenapa emang gak boleh pribumi". .rasis banget"tanya Tristan bingung
"Katanya nyonya lama di villa ini gak suka ada perempuan pribumi di villanya"kata Chacha
"Nyonya lama"siapa?"tanya Nico penasaran
"Gak tau. .pak Darmo gak mau ngejelasin lebih lanjut lagi sama gw"kata Chacha
"Mungkin istrinya Mr.Roland kali gak kak?"tanya Irina
"emang Mr.Roland punya istri Tan?"tanya Chacha
"Setau aku Mr.Roland itu gak punya istri. ."kata Tristan
"Mr.Roland kayaknya masih muda sekitar dibawah 25. .masa udah punya istri?"tanya Angel
"Mungkin ibunya Mr.Roland. ."kata Nico
"Mr.Henry bapaknya mr.Roland terkenal playboy. .suka main perempuan. .terutama perempuan pribumi asli. .kesukaan dia banget"kata Bastian dengan nada jijik
"Buaya tua gt deh dia. .villa ini suka jadi tempat dia buat main perempuan katanya"kata Bara dengan nada sama jijiknya
"Ooh. .gt. .iih. .semoga gak ada yg aneh - aneh di villa ini yg berhubungan sama kebiasaan main perempuannya si Mr.Henry"kata Chacha geli
"Kemungkinan berarti istri Mr.Henry itu yg melarang karena tingkah suaminya. ."kata Nico
"Tapi Mr.Roland keliatannya berdarah campuran sama pribumi?"kata Irina
"Bener juga sih. .gw pernah denger istrinya Mr.Henry itu perempuan pribumi"kata Tristan
"Cwe pribumi dilukisan yg diliat Edel tadi kali yg namanya Riyani?"tanya Chacha
"Nama istri Mr.Henry memang Riyani"kata Tristan
"Mr.Henry kemungkinan punya hubungan sama perempuan belanda juga kayaknya. .?"tanya Edel yg gelisah dengan cerita tentang nyonya belanda ini
Geng halfblood langsung menatap Edel.
"Kenapa kamu kepikiran Mr.Henry kemungkinan ada hubungan dengan wanita belanda juga sayang?"tanya Bastian
"Aku nemuin kalung liontin di bawah kasur kamar aku dan Irina. .disini ada foto perempuan pake baju belanda klasik gitu. .cantik banget kayak barbie"kata
Edel sambil menunjukkan kalung liontin bundar dengan huruf A besar di tutup liontinnya.
Mereka semua mengerumuni Edel untuk melihat foto dalam liontin kalung itu.
Di liontin kalung itu terlihat foto perempuan belanda sangat cantik berambut ikal panjang.
"Waw. .Cantik banget!!"kata Chacha terpukau
"sempurna banget mukanya"kata Angel kagum
"Dari wajah dan penampilannya ini pasti cwe belanda asli"kata Bara
"Huruf A ini kayaknya inisial depan nama cwe belanda ini"kata Nico
"Dari fotonya yg masih jadul dan hitam putih ini dan gaya berpakaiannya kemungkinan cwe ini memang seumuran Mr.Henry. ."kata Bastian berkalkulasi
"Mending aku kembaliin ke pak Darmo aja besok pagi pas mau jalan "kata Edel menyimpan kalung itu lagi ke sakunya
Mereka memulai makan malam mereka dengan gembira sambil ngobrol seru dan bercanda.
Setelah selesai makan mereka hendak berkumpul di ruang tengah lantai 2 depan perapian untuk bersantai tetapi melihat dulu 2 lukisan yg diceritakan Angel
dan Chacha. Pertama mereka melihat lukisan bernama Riyani itu.
"Jadi ini nyonya yg gak suka sama cwe pribumi. .cantik ya" kat Angel
"pasti ada alesannya kenapa istri Mr.Henry yg pribumi ini justru gak suka sama cwe pribumi"kata Bastian
"karna cemburu kata gw sih. .kan mr.Henry hobbynya main cwe"kata Bara
"Ada kalimat belanda tuh di bagian atas lukisan ini. ."kata Nico menunjuk tulisan di ujung kanan atas lukisan Riyani
Mereka mengerubuninya untuk melihat dan membaca tulisannya.
"U bent een oase te midden van de woestijnzand . ."baca Bara dengan lancar
"Apa artinya ?"tanya Irina bingung
"Artinya. .kamu adalah oasis ditengah gurun pasir" jawab Bara
"So sweet banget ya artinya. ."kata Angel
Lalu mereka menuju lukisan Hans yg dilihat Angel dan Chacha.
"Gilaa. .mirip banget sama loe Co"kata Tristan terkagum - kagum
"Bener Co. .mirip banget. .ini serius bukan sodara kembar loe kan?"tanya Bastian sama terperangahnya dengan Tristan
"Wah. .kalo masih hidup bisa bingung gw bedain yg mana loe mana nih cwo"kata Bara terpana
"gak selebay itu juga kali. .iya sih emang mirip banget sama gw. .jadi aneh ngeliat muka yg mirip banget sama muka sendiri. .pantes tadi bi Chintya aneh
gt ngeliat gw"kata Nico heran
"Eh. .Co loe serius gak punya darah belanda"kok loe bisa mirip banget sama orang belanda?"kata Chacha
"Ya gak lah. .bokap gw asli Inggris nyokap gw orang lampung. .ya gak mungkin gw punya darah belanda...Bara tuh yg orang belanda"kata Nico
"Iya sih. .bisa mirip banget loe ya sama si Hans"kata Chacha
"mungkin secara ras kan orang inggris sama belanda satu ras jadi mungkin. .mungkin aja. ."kata Bastian
Mereka segera menuju ruang tengah di lantai 2 untuk bersantai.
Bastian memainkan gitarnya dan bernyanyi bersama yg lain.
Hantu wanita belanda itu memandang dan mengawasi mereka dari balkon luar lantai 2 dengan tatapan benci khususnya pada Edel.
"Bersenang - senanglah kamu wanita jalang. .selanjutnya kamu tidak akan bisa tersenyum lagi. ." Kata hantu itu
Sampai pukul 22.00 mereka semua memutuskan untuk tidur karena besok pagi akan mendaki gunung Ijen.
Di kamar Edel dan Irina. "Ahhh. .capek banget hari ini ya Del. .tapi seru banget!!"kata Irina sambil merebahkan diri di kasur
"Iya. .hari ini menyenangkan banget"kata Edel tersenyum sambil merebahkan diri disebelah Irina
"Ngantuk banget gw Del. .tidur yuk"kata Irina yg sudah memejamkan matanya
"Iya. .ya ampun udah langsung bisa tidur. ."kata Edel tertawa heran melihat Irina yg bisa langsung tertidur
Edel bersiap untuk tidur tiba - tiba merasakan kalung berinisial A itu masih ada disakunya.
"Eh. .iya lupa masih di kantong. ."kata Edel mengambil dan menaruh kalung itu dimeja samping kasur tetapi berhenti sesaat lalu membuka kalung itu dan memperhatikan
foto pada kalung itu yg sedikit terbuka.
Edel membukanya dibalik foto pada kalung itu ada kalimat " wraak te nemen"
"ini pasti bahasa belanda...artinya apa ya"kak Bara pasti tau artinya. . besok tanya ke kak Bara deh. ."kata Edel lalu menutup kembali foto di kalung itu
Edel menaruh kalung itu di meja samping tempat tidur lalu tertidur nyenyak.
Di kamar Nico dan Tristan hantu noni belanda itu memandang wajah Nico yg tertidur pulas di sebelah Tristan.
"Hans. .my boy Hans" bisik hantu itu sambil memandang Nico dengan wajah sedih dan rindu tapi tidak bisa mendekati Nico
Nico yg merasa diperhatikan terbangun dan melihat sekeliling kamarnya.
"Kayak ada yg meratiin. .perasaan gw aja kali. ." Dalam hati Nico lalu kembali tidur
Subuh - subuh sekitar jam 5an geng halfblood sudah bangun dan bersiap untuk mendaki gunung Ijen.
Tristan adalah yg paling sulit dibangunkan sampai Chacha yg harus turun tangan membangunkan.
Dimeja makan semua anggota sudah duduk dimeja untuk sarapan.
Tristan dan Chacha bergabung paling akhir.
"Tan. .tan. .sampe seumur ini loe masih aja paling susah dibangunin. .Bastian yg paling pemales aja gak sesusah loe bangunnya"kata Bara gak habis pikir
dengan habit Tristan "Hooaaammm. .bodo deh yg penting gw bangun juga kan. .lagian gw gak pernah telat juga kalo ke kampus atau sekolah"kata Tristan santai sambil nguap di meja
makan "Iya loe gak pernah telat secara Chacha harus tiap pagi bangunin loe. .herannya ya dia gak bergeming denger suara kita biar udah teriak2 atau goyangin
badannya. .tapi denger suara Chacha dia bangun coba. ."kata Bastian menggelengkan kepalanya dengan heran
"Ya beda lha. .denger suara loe semua nightmare buat gw. .denger suara Chacha panggilan cinta buat gw"kata Tristan nyengir jail
"Kampret!!!loe kira suara kita kaleng rombeng!!"kata Bastian dan Bara melempar potongan roti ke Tristan yg menghindar lalu memakan sarapannya dengan cuek
Nico,Angel, Chacha,Edel dan Irina tertawa geli melihat tingkah mereka.
"Eh. .udah. .udah. .itu tandanya Tristan sama Chacha harus cepet - cepet nikah tuh biar Tristan gak bikin kerusuhan mulu tiap pagi"kata Nico
"Wah. .ide bagus tuh Co. .sayang kapan kamu siapnya"tanya Tristan yg langsung bertanya pada Chacha disebelahnya
"Iih. .kamu apaan sih kok langsung nanyain gitu"kita masih kuliah Tan. ."kata Chacha yg merah mukanya karena malu dengan pertanyaan Tristan yg blak blakan
Mereka semua tertawa ngakak melihat reaksi Chacha.
Mereka semua sudah selesai sarapan dan segera bersiap untuk jalan tapi Bastian masih belum selesai dengan sarapannya.
"Hoy. .Bas. .loe belum kenyang juga"ampun deh perut loe segede apa sih"porsi makan loe gak kira - kira"kata Tristan heran melihat Bastian yg masih makan
"Belum dikit lagi. ."kata Bastian makan dengan cueknya
"Kamu gak sakit perut makan sebanyak itu?" Tanya Edel khawatir melihat Bastian makan super banyak
"Tenang aja sayang. .emang segini porsi makan aku. ."kata Bastian
"Tristan kebiasaan tidur yg gak kira - kira. .Bastian kebiasaan makan yg gak berenti - berenti. .bener - bener gak berubah ya kalian dari kecil"kata Angel
"Ternyata kakak - kakak punya kebiasaan yg aneh - aneh juga ya. ."kata Irina heran menyaksikan kebiasaan geng halfblood yg baru dia saksikan pagi itu
"Wah. .Rin kalo mau disebutin masing - masing punya. ."kata Chacha
"Tristan pelor susah bangun. .dia bisa tidur dimana aja dan kapan aja. .urusan makan dia gak tahan sama makanan pedes,Bastian pemakan segala dan porsi
makannya gila. .kalo tidur gak bisa diem,Bara kalo makan rewelnya minta ampun harus serba healthy dan kalo tidur posisinya pasti tengkurep kayak bayi,Nico
kalo tidur pasti telanjang dada dan anti makanan manis, Chacha tukang nyasar karena sulit inget jalan biarpun baru aja dilewatin,kalo tidur lampu harus
nyala dan makan harus ada cabenya"kata Angel hapal semua kebiasaan anak halfblood
"Kalo loe Ngel pencinta kebersihan banget dan penjijik. .gw inget banget tiap ada binatang menjijikan pasti loe suruh Nico buang jauh - jauh. .kalo baju
basah atau kotor dikit dia pasti langsung ganti. .tidur harus pake selimut yg anget dan makan harus ada soupnya kalo gak setiap satu suap dia pasti minum"kata
Bastian Edel dan Irina tertawa ngakak mendengar keanehan dan habit masing - masing anggota halfblood.
"Nah kita gak seperfect yg disangka orang - orang kan. ."kata Nico
"Iya sih gak ada yg perfect ya ternyata. ."kata Irina
Mereka segera berangkat dengan akhir Bara dan Tristan harus menarik Bastian dari meja makan.
"Pak Darmo kemana ya"aku mau balikin kalung ini. .?"kata Edel yg tidak melihat pak Darmo sebelum berangkat
"Kayaknya tadi sebelum kita sarapan dia katanya mau cari kayu bakar buat persediaan malam. .nanti aja kalo gitu malemnya"kata Bastian
Edel menaruh kalung itu di saku dalam jaketnya.
Hantu noni belanda itu memperhatikan mereka yg berangkat pergi dari teras dekat pintu masuk villa.
Edel yg merasakan sosok hantu itu melihat ke arah hantu itu dari dalam mobil dan langsung terkejut.
"Siapa itu"apa itu hantu"kenapa mirip dengan wanita belanda di kalung ini" dalam hati Edel sambil memegang kalung berinisial A ditangannya
"Kamu kenapa Del?"tanya Bastian yg melihat Edel dari kaca spion sambil menyetir
"Gak pa2 kok. .cuma gak enak aja belum.balikin kalung ini"kata Edel
"Ooh. .ya kan ntar malem juga kamu balikin. ."kata Bastian masih ragu dengan jawaban Edel
"Oia. .kak Bara arti tulisan di kalung ini apa?"tanya Edel memperlihatkan kalungnya pada Bara yg duduk di kursi depan samping Bastian
" wraak te nemen. .artinya pembalasan dendam"kata Bara heran kenapa ada tulisan mengerikan di kalung itu
"Hah. .pembalasan dendam"maksudnya apa ya. .serem banget kata - katanya"kata Irina
Mereka saling bertukar pandang dengan wajah khawatir.
"Ini simpen dulu aja Del. .nanti pas pulang kita tanyain ke pak Darmo siapa sebenernya cwe belanda di foto itu"kata Bara sambil menyerahkan kalungnya kepada
Edel "Iya kak. ."jawab Edel menerima kalung itu dari Bara
Edel menaruh kalung itu dikantong dalam jaketnya lagi dan memandang keluar jendela mobil sambil mengingat sosok hantu yg dia lihat di teras tadi
Mereka mengendarai jeep menuju kaki gunung Ijen dan start point untuk pendakiannya.
"Wah...indah banget. .ini baru startnya gimana diatasnya ya. ."kata Angel
"Jangan pisah - pisah terutama para cwe, masing - masing harus bawa kompas dan alat komunikasi kita, kalo ada yg gak kuat atau capek langsung bilang biar
gak ketinggalan sama yg lain, jaga ucapan dan perbuatan, perhatiin langkah dan hati - hati,jangan sentuh apapun yg gak kalian tahu. .ayo kita doa dulu
sebelum mulai. ."kata Bastian memberikan pengarahan sebelum mulai mendaki
"Oke. .selesai. .lets go guys"kata Bastian memimpin
Mereka mendaki gunung ijen dengan semangat dan gembira sesuai arahan Bastian.
Mereka disuguhkan dengan pemandangan yg indah dan segar sepanjang pendakian.
Tristan menggandeng Chacha.Nico menggandeng Angel.Bastian menggandeng Edel dan Bara menggandeng Irina untuk menjaga mereka agar tidak tertinggal dan celaka.
Bastian,Tristan,Nico dan Bara yg berfisik kuat dan sehat tidak menemui kesulitan dalam pendakian.
Untuk para cwe yaitu Chacha,Angel,Edel dan Irina sedikit kesulitan dengan medannya terutama Edel dan Irina yg bertubuh mungil.
Saat sampai di check point pertama mereka istirahat sejenak untuk menjaga kondisi para cwe.
Setelah istirahat 10 menit mereka kembali melanjutkan pendakian.
Medan pendakian semakin terjal dan sulit terutama untuk para cwe.
Dibeberapa titik yg terjal dan sulit para cwo harus membantu para cwe melewatinya.
Mereka sampai di checkpoint kedua setelah sekitar 1 jam pendakian.
Istirahat sekitar 15 menit dan memulai lagi pendakian.
Medan yg makin terjal membuat mereka sedikit melambat dalam pendakian.
Alamnya pun semakin liar dan sulit didaki.
Checkpoint ketiga mereka capai setelah sekitar 2 jam mendaki.
"Ini checkpoint ketiga. .ini tanda kita udah setengah perjalanan. .istirahat dulu disini. ."kata Bastian
"Makin sulit ya jalannya. ."kata Irina kecapekan
"Kamu gak pa2". .masih kuat gak?"tanya Bara duduk disamping Irina dan menyenderkan badan Irina ke bahunya
"Masih kok. .tenang aja"kata Irina
"Kamu gak pa2 sayang"kuat gak kalo dilanjut"karena medannya setelah ini pasti lebih parah lagi. ."kata Bastian memandang khawatir Edel yg kelelahan
"Iya gak pa2 kok. .cuma butuh istirahat aja sebentar. ."kata Edel sambil mengatur napasnya
Bastian mengelap keringat di dahi Edel dan memberikan minum pada Edel lalu menopang badan Edel dengan lengannya supaya bisa istirahat
Nico memijat kaki Angel yg sakit karena pendakian.
Chacha duduk bersandar ke punggung Tristan sambil minum dan istirahat.
Nico mengguyur kepalanya dengan sebotol air untuk menyegarkan kepalanya lalu mengibaskan rambutnya sedikit untuk menghilangkan air dirambutnya.
"Haahh. .lumayan seger. ."keluh Nico
Tiba - tiba ada cwe bule memeluknya.
"HANS!!"teriak cwe bule itu
Nico yg kaget langsung berusaha melepaskan pelukan cwe bule berambut cokelat itu.
Angel yg duduk di dekat Nico langsung berdiri menghampiri begitu melihatnya.
"Hans. .you still alive. ."kata cwe bule itu masih memeluk Nico
"Excuse me miss. .you get a wrong person. .I'm not Hans. .my name is Nicholas. ."kata Nico berusaha melepaskan pelukan cwe bule itu lalu menatap Angel
minta pertolongan "Please release my fiance miss..you recognize a wrong person. ."kata Angel membantu Nico melepaskan cwe bule itu
Geng halfblood lainnya langsung menghampiri mereka.
Cwe bule itu melepaskan Nico dan menatap Nico dengan seksama.
"Maaf. .saya kira kamu Hans. .wajah kalian mirip sekali. .tapi kamu bukan memang bukan Hans. .maaf saya tadi memeluk tunangan kamu"kata cwe bule itu tiba
- tiba berbicara bahasa indonesia setelah melihat Edel yg dikira cwe pribumi biasa
"Iya. ."jawab Angel sedikit kesal sambil memeluk Nico
"Ya gak pa2. .anda siapa ya"kok kenal dengan Hans anak Mr.Henry. ."tanya Nico memeluk Angel meredam emosi Angel
"Saya Claudia mantan pacar Hans sebelum dia meninggal di gunung ini. .hari ini tepat 10 tahun meninggalnya Hans makanya saya mendaki gunung ini untuk memperingati
kematiannya. .saya sangat terkejut begitu melihat kamu. .bisa sangat mirip dengan Hans walaupun badan kamu lebih bagus dari Hans. ."kata cwe bule bernama
Claudia menatap menilai Nico dari atas sampai bawah
Kata - kata Claudia menyulut emosi Angel lagi membuat Angel menguatkan pelukannya pada Nico.
Nico yg hapal dengan kelakuan Angel langsung paham emosinya justru bertambah naik langsung menyudahi pembicaraannya dengan Claudia.
"Ooh. .oke silahkan melanjutkan. .kita permisi dulu. ."kata Nico pamit sambil merangkul Angel dan pergi bersama yg lainnya
"Iya silahkan saya juga sudah selesai dan mau kembali pulang. .semoga kita berjumpa lagi Nicholas. ."kata Claudia melambaikan tangannya hendak pergi menuruni
gunung "Apaan sih. .udah tau kamu bukan Hans. .tapi kesannya dia justru lebih tertarik sama kamu bukan karena kamu mirip Hans. ."kata Angel kesal
Geng halfblood lain langsung duduk di dekat Nico dan Angel dengan diam karena takut menambah kemarahan Angel.
"Yaudah sayang. .biarin aja kan udah pergi dianya. .mungkin dia masih belum bisa terima kematian pacarnya makanya ngeliat aku yg mirip sama pacarnya dia
langsung kebayang pacarnya kali. .udah jangan marah lagi ya. ."kata Nico menenangkan Angel yg marah
"Kebayang pacarnya apaan dia bilang tadi badan kamu lebih bagus dari Hans. .itu tandanya di nganggep kamu lebih menarik dari pacarnya. ."kata Angel
"kalaupun iya biarin aja sayang toh aku kan sama kamu. .dianya udah pergi gak bakal ketemu lagi juga. .kita gak kenal dia dan dia gak kenal kita. .udah
ya jangan marah - marah lagi nanti kamu capek kan abis ini kita mau mendaki lagi"kata Nico memeluk Angel
"Aku kesel ah pokoknya. .!"kata Angel
"Ngel. .udah maafin Nico sih. .kan Nico gak salah tuh cwe yg tiba - tiba meluk. ."bujuk Chacha
"Iya bukan salah Nico sih. .gw kesel aja ngapain sih tuh cwe meluk cwo seenaknya gt. ."kata Angel dengan wajah bete
"Yaudah. .gini aku minta maaf karena dipeluk sembarangan sama cwe lain. .jangan marah lagi ya sayang"bujuk Nico sambil memeluk Angel


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Yaudah. .aku maafin. .tapi kalo kita ketemu dia lagi aku gak mau kamu deket - deket atau sok baik. .sok simpati sama dia. ."kata Angel
"Iya aku janji. .udah jangan cemberut gt. .kita kan mau liburan disini jangan bete dong"kata Nico
Angel tersenyum dan memeluk Nico
Geng halfblood lainnya lega melihat Angel dan Nico sudah berbaikan lagi.
Hantu noni belanda melihat Nico dari kejauhan dengan tatapan tajam.
"Aku tidak akan membiarkan kalian mengambil Hans ku lagi. .!!" Kata hantu noni belanda itu
"Yuk...lanjut. .biar gak kemaleman ntar turunnya"kata Bastian sambil membantu Edel berdiri
Mereka melanjutkan pendakian melewati sungai, air terjun dan jalan yg terjal.
Saat melewati yg bertebing tiba - tiba batu - batu berjatuhan dari atas tebing.
"Awaassss. .longsoran batu!!!"teriak Bastian sambil menarik menghindari longsoran batu dan melindungi Edel
Tristan melindungi Chacha,Nico melindungi Angel dan Bara melindungi Irina.
Mereka mengikuti tempat berlindung Bastian
Setelah longsoran batu itu habis menyisakan asap berdebu bekas longsoran batu mereka mencoba melihat kondisi sekitar apakah sudah aman atau belum.
"Uhuk. .uhuk. .debunya. ."mereka terbatuk - batuk karena debunya
Bastian segera memeriksa kondisi sekitar apakah safe untuk dilanjutkan.
Tristan,Nico dan Bara menyusul untuk melihat situasi.
"Gmana bas"kira - kira aman gak kalo dilanjutin?"tanya Tristan
"Menurut pengamatan gw udah aman kayaknya longsoran batu tadi bukan dari aktifitas gunungnya tapi gw belum tau pasti penyebab longsoran batu tadi"kata
Bastian "Oke yuk kita lanjut. ."kata Bara
Mereka melanjutkan pendakian dengan lebih hati - hati dan waspada.
Setelah sekitar 2 jam perjalanan Bastian merasakan keanehan dengan kondisi disekitar mereka karena seperti ada yg menghambat perjalanan mereka.
"Tunggu. .kita berenti dulu disini. ."kata Bastian
"Kenapa Bas"kita belum sampe checkpoint"kata Tristan
"Ini aneh. .kita kayak gak dijalan yg bener. .dari tadi kita kayak gak maju - maju. .gw ngerasa kita gak diarah yg harusnya kita lewatin. ."kata Bastian
sambil melihat kompas dan peta
"Hah. .maksud loe kita kesasar sekarang?"kata Chacha
"Gw belum bilang kita kesasar juga. .cuma kita kayak berputar - putar dijalan yg itu - itu aja. .harusnya sekarang kita ketemu perkampungan warga yg gak
jauh lagi dari checkpoint ke 4 tapi ini kenapa malah ngeliat sungai lagi sama tebing. ."kata Bastian
"Coba Bas. .kita liat sama - sama petanya lagi. ."kata Tristan
Bastian,Tristan,Nico dan Bara membaca dan meneliti petanya dengan seksama bersama bantuan kompas
"Eneh kompas ini kenapa kayak gak nunjukkin arah sama sekali"kata Bara bingung melihat arah yg ditunjuk kompas
"Coba pake GPS loe Co"kata Bastian
"Di GPS juga sama anehnya. .arah yg ditunjuk gak ada di peta loe Bas. ."kata Nico memberikan GPS nya pada Bastian
"Hah. .ini kemana"disini kayak ada lokasi desa yg gak ada di peta gw. .letaknya di seberang tebing itu "kata Bastian sambil membaca GPS bersama Tristan
dan Bara "Kita nyasar gak ya kak?"tanya Irina mulai ketakutan
"Ya gak mungkin kan kita ada Bastian yg udah faseh sama tempat kayak gini. .kita pasti bisa balik ke jalur normal kok. ."kata Angel nenangin Irina dan
Edel yg keliatan ketakutan
"Iya. .mereka berempat kan cwo - cwo genius yg gak pernah nyasar jadi pasti bisa balik kok kita. ."kata Chacha setengah khawatir juga
Edel merasa ada yg memperhatikan mereka dari tadi melihat kesegala arah dengan takut dan khwatir.
"Dibalik tebing itu kayaknya gak ada apa - apa masa sih ada perkampungan disitu. ."kata Bastian heran
Tristan melihat peta lagi dengan serius dan bingung mencari kira - kira dimana letak desa yg terlihat di GPS bersama Bara
Bastian berusaha menegaskan letak perkampungan itu.
Nico yg penasaran mendekati tebing untuk melihat langsung desa di GPS itu menggunakan kekeran.
"Mana desanya" Dipeta gak ada di GPS ada. .aneh banget. ."kata Nico
Saat Nico sibuk mencari desa itu dengan kekeran ada sulur tanaman menjalar yg melilit pergelangan kaki Nico dan menariknya jatuh ke bawah jurang.
"Srreeetttt. .!! "Aaaaaarrhhhgggghhhh. . .!!!"teriak Nico tertarik sulur tanaman itu hingga jatuh ke jurang tapi masih menahan dengan sebelah tangannya
Geng halfblood langsung kaget dan berlari menghampiri teriakan Nico
"NICOOO!!"teriak geng halfblood
Bastian,Tristan dan Bara berusaha menarik Nico sekuat tenaga mereka
Angel berusaha menarik tangan Nico yg satunya
"Nicooo. .pegang tangan aku. ."kata Angel berusaha menarik tangan Nico yg satunya dibantu Bara
Sedang Bastian dan Tristan menarik dan menahan tangan Nico yg satunya.
Tarikan sulur itu semakin kuat tenaga mereka seperti tidak sanggup melawannya
Chacha,Edel dan Irina berusaha mencari pisau atau benda tajam yg bisa memotong sulur itu di tas mereka.
"Edel. .di tas aku ada pisau. .tolong ambilin di sana"kata Bastian
Edel langsung menghampiri tas Bastian dan mencarinya
Edel berhasil menemukan pisau di tas Bastian lalu berlari memberikan pisaunya pada Tristan yg langsung mengambilnya dan berusaha memotong sulur di kaki
Nico Sulur pohon lainnya justru melilit tangan Tristan dengan kuat hingga melukai tangan Tristan
"Aaaaarrghhhhhh. .!!!"teriak Tristan yg kesakitan tapi berusaha menahan pisau ditangannya agar tidak terlepas
"TRISTAN!!"teriak Chacha menolong Tristan melepaskan tangannya. .Irina dan Edel membantu Chacha menarik tangan Tristan agar tidak ikut tertarik
"Jangan lepasin Co. .aku gak akan lepasin tangan kamu. .aku gak akan biarin kamu jatoh"kata Angel mulai menangis tapi tetap berusaha sekuat tenaga menahan
Nico Bastian, Bara dan Angel mulai kehabisan tenaga menahan Nico.
Sulur lainnya tiba - tiba melilit kedua kaki Edel.
"Aaaarrggghhhhh. .tolong!!"teriak Edel yg tertarik jatuh
Irina berusaha menangkap Edel tetapi tidak cukup kuat menahan beban tubuh Edel yg hampir sama dengan beban tubuhnya justru ikut tertarik bersama Edel
Bara dengan sigap menangkap Irina tetapi tidak cukup cepat menangkap Edel juga.
Sedang Bastian dalam kondisi terjepit antara menolong sahabatnya atau cintanya tidak bisa melepaskan tangan Nico yang satunya hanya ditahan Angel
"EEDEEELLL!!!"teriak Bastian dan yg lainnya
Hantu noni belanda itu yg menggerakkan sulur itu.
Edel yg bisa melihatnya terkejut.
"Kamu. .hantu yg aku lihat di villa. ."kata Edel sambil berusaha menahan tarikan sulur itu
Bara dan Irina langsung membantu menarik Edel.
Irina merasakan kehadiran hantu noni belanda itu langsung sadar ini perbuatan hantu.
"Del. .tahan. .ini hantu kan?"kata Irina
"Iya Rin. .hantunya cwe belanda di kalung itu. .dia ngawasin kita semenjak di villa kayaknya"kata Edel
"Apa?"hantu cwe belanda di villa?"kata Bara sambil menahan Edel bersama Irina
Hantu noni belanda itu begitu merasakan berhasil menangkap buruannya langsung melepas Tristan dan menarik kuat - kuat Nico dan Edel
"Aaaargggghhhhhh. .!!!"jerit Nico terjatuh ke jurang tertarik sulur dari hantu noni belanda itu
"NICOOOOOO!!!"jerit semuanya
"Aaaahhhhhhhh. . .!!!!"jerit Edel ikut terjatuh ke jurang seperti Nico
"EDEEEELLLLL!!!"jerit semuanya
Angel yg shock melihat Nico jatuh langsung terduduk lemas dan menangis histeris memanggil nama Nico
"NICOOOOOO...!!!"jerit histeris Angel ke arah jatuhnya Nico
Bastian langsung berlari memakai sarung tangan berwarna merah hitamnya lalu memasang tambang untuk menuruni tebing tempat Edel jatuh dan bersiap turun
ke jurang juga tapi ditahan Bara.
"Bas. .Bas. .mau ngapain loe?"jangan gila deh!!!"teriak Bara menahan Bastian yg berusaha melompat menyusul Edel
"Lepasin gw Bar!!gw mau nyusul dan nyelametin Edel!!!"teriak Bastian meronta melepaskan diri dari Bara
Bastian menuruni tebing jurang itu dengan cekatan dan profesional hingga di dasar tebing yg dialiri sungai berbatu.
Bastian melihat ke sekitar sungai tetapi tidak menemukan jejak Edel ataupun Nico.
"Eedeeeellll!!!!Niccooooo!!!"teriak Bastian memanggil Edel dan Nico
Angel yg melihat Bastian menuruni tebing berdiri dan mengambil sarung tangan berwarna maroon dari tasnya lalu memakainya.
Angel hendak menyusul Bastian menuruni tebing dengan tambang.
"Ehhh. .Ngel jangan nekat. .Bastian itu terlatih buat hal gini tapi loe gak. .loe bisa jatuh kalo sembarangan turun"kata Chacha menahan Angel
"Gw mau nyusul dan nyari Nico sama Edel. .Cha. .lepasin gw!!"kata Angel
"Yaudah gini aja gw sama Bara akan ikut turun nyusul Bastian kalian bertiga tetap disini beresin barang dan ngumpet di gua kecil sana sampe kita balik...oke.
."kata Tristan yg sudah memakai sarung tangan hijau army nya
"Oke. .ati - ati Tan. .Bar. ."kata Chacha menarik Angel
"Aku turun dulu ya nyusul Bastian. .kamu sama yg lain berlindung dan tunggu kita balik. .kalo ada apa - apa kabarin pake petasan yg ada di tas aku. ."kata
Bara ke Irina sambil memakai sarung tangan berwarna biru gelapnya
"Oke. .hati - hati dan jangan lama - lama. .aku takut ini perbuatan hantu Bar. .tadi Edel ngasih tau aku. .kamu denger juga kan?"kata Irina
"Iya aku tau. .makanya sekarang susul Bastian dan mastiin siapa tau Edel dan Nico masih ada di bawah jurang"kata Bara
Tristan dan Bara menuruni tebing itu menyusul Bastian.
Mereka tidak semahir Bastian tapi sudah menguasai tekniknya dan ditunjang dengan kemampuan fisik mereka yg memang bagus berhasil menuruni tebing itu.
Mereka berdua mendengar dan mengikuti suara Bastian yg memanggil Edel dan Nico.
"Bastian!!"panggil Tristan dan Bara
"Tan. .Bar. ."kata Bastian
"Gmana loe ketemu jejak Edel sama Nico?"tanya Tristan
"Gak...sama sekali gak ada jejaknya bahkan sulur tanaman yg narik mereka aja gak ada jejaknya. .kayak menghilang sama sekali. ."kata Bastian dengan wajah
putus asa dan lemas "Kata Edel ini perbuatan hantu cwe belanda di kalung kemarin malem itu"kata Bara
"Maksud loe Bar"hantu cwe belanda?"kata Bastian
"Kita naik lagi ke atas baru diomongin bareng - bareng. .kita gak bisa ninggalin para cwe sendirian diatas siapa tau hantunya balik lagi untuk nyulik yg
lainnya. .yuk"ajak Tristan
Tristan,Bastian dan Bara kembali menaiki jurang itu.
Chacha, Angel dan Irina menunggu bersama tas mereka semua di gua kecil sambil menangis dan diam.
"Ssstt...Ngel. .tenang Ngel. .kita akan cari dan nyelametin Nico"kata Chacha menangis menenangkan Angel
Irina menangis sambil memeluk lututnya.
"Edell...Edel. .kalung itu. .kalung itu pasti ada hubungannya sama hantu ini. ."kata Irina langsung menghampiri ransel Edel dan mencari kalung itu
"Kamu ngapain Rin?"tanya Chacha melihat Irina mencari sesuatu di tas Edel
"Kalung yg ditemuin Edel di villa kak. .kalung itu pasti ada hubungannya sama hantu yg narik kak Nico dan Edel tadi. ."kata Irina
"Hantu yg narik Nico dan Edel?""kata mereka berdua terkejut
Tristan,Bastian dan Bara tiba dan memasuki gua.
Mereka menghampiri Irina dan mendengar cerita Irina tentang kata - kata Edel mengenai hantu cwe belanda di kalung itu sebelum jatuh tadi.
"Ada hantu di villa kenapa Edel gak cerita ya. .?"kata Angel
"Mungkin Edel belum yakin sama hantunya kak. .soalnya aku gak ngerasain apa - apa selama di villa. .emang secara keseluruhan villanya dingin tapi aku gak
ngerasain kehadiran hantunya. ."kata Irina
"Kalungnya gak ada disini. ."kata Chacha
"Kalungnya sama Edel berarti. .inget gak kata - kata yg ada di kalung itu?"kata Bastian dengan wajah pusing dan bingung
Ksatria Puteri Dan Bintang 4 Pendekar Rajawali Sakti 115 Pusaka Pantai Selatan Bukit Pemakan Manusia 18

Cari Blog Ini