Luntang Luntung Karya Rudiarth T Eriwanto Bagian 2
Arif menyuruhku mengambil baju dan memasukkanya kedalam ransel, tidak lupa dompet yang berisi identitas juga dibawa.
Setelah memakai baju dan celana panjang, kami bergegas turun kebawah. Terlihat di depan, Ibu kostan dengan kepala berdarah masih teriak histeris, dia sangat shock dengan gempa tadi.
Disepanjang jalan melati wetan itu, semua warga dengan ekspresi shock berdiri di jalan. Terdengar suara teriakan yang
Chapter C ; Luntang Luntung
sangat keras dari mereka seketika gempa susulan terjadi. Aku dan Arif hanya terdiam melihat keadaan sekitar.
Hampir semua yang terlihat, dikepala mereka mengalir darah segar, entah itu dari pecahan genteng ato tembok yang jatuh ketika gempa dahsyat tadi. Mereka terlihat panik bercampur takut.
... Sekitar pukul 8 pagi, masih dengan keadaan panik, Arif mengajakku mencari tanah lapang, kami waktu itu berjalan kearah lapangan di sudut jalan Mojo (sekarang BRIMOB YOGYA)..lapangan yang segitu luasnya sudah dipenuhi dengan warga sekitar yang juga mencari tanah lapang.
Kengerian menyeruak di hati seketika sampai disitu, hampir seluruh warga yang ada disitu terlihat patah tulang dan kepala bersimbah darah. (hadeh..merinding lagi ini)
Belum lama kami berdiri dilapangan itu, terlihat cewek itu mendekatiku..cewek yang dulu penah kubantu saat ospek..cewek yang bernama Santi.. Dengan muka berlinangan air mata ketakutan dia menghampiriku dan menggandeng tanganku erat.
Santi : kak, gimana ini kak, aku takut kak..(suara berat berisak tangis)
Ane : tenang dek, kita sudah dilapangan ini, gak akan kena pecahan bangunan roboh...tenang ya (berusaha sebisa mungkin
Chapter C ; Luntang Luntung diri ini menenangkannya)
Disekitaran kami dipenuhi oleh teman2 Santi yang sangat ketakutan..mereka tidak beda dengan warga lainnya..mereka sangat shock. Santi saat itu ngekost di depan lapangan itu (brimob yogya sekarang), kostan lantai 4 dengan warna kuning waktu itu.
Arif dari tadi terlihat mengangkat2 hapenya, dan dia kembali memasukkan ke kantong celananya. Tidak ada sinyal sama sekali waktu itu. Aku menyuruh para cewek2 itu untuk duduk menenangkan diri.
Tak berapa lama dari arah jalan gondosuli, terlihat mobil patroli polisi dengan toa kecil diatasnya..meneriakkan kata yang membuat kumpulan manusia dilapangan itu menjadi sangat panik
"Tsunami...Tsunami..Tsunami.."
Sontaklah manusia di lapangan itu lari mengarah ke utara..Sempat aku berpikir, "apa mungkin trusnami bisa sampai sini..parangtritis itu jauh dan bukit2 tinggi diarah bantul sana..tidak mungkin tsunami sampai sini."
Saat sadar, aku adalah beberapa orang terakhir dilapangan itu. Lapangan yang tadinya penuh dengan manusia yang berlumuran darah serta patah tulang..hilang entah kemana..mereka sudah lari dengan panik kearah utara.
Chapter C ; Luntang Luntung
Aku mencari2 Arif dan santi tadi..tidak ada mereka disitu..aku mengarahkan mata kearah Rel Kereta di utara lapangan, diantara kerumunan manusia yang berlari dengan panik itu..aku melihat arif melambaikan tangan memanggilku..damn**..aku dtinggal...Santi juga hilang entah kemana..
Akupun berlari kecil mengejar arif yang terlihat panik..aku tidak kalah paniknya dengan dia..
Ane : Rif, ntr dulu..itu cuman isu.. (setelah dekat, aku menarik tangan arif yang masih sedikit berlari)
Arif : udah yang pentin selamatin diri dulu RI (dia tetap berlari tanpa menghiraukan kata2ku)
Karena kepanikan disekitaran kami, kami juga ikut terbawa tanpa bisa berfikir rasional lagi..sadar2 kami sudah sampai di jalan urip sumoharjo menuju kejalan gejayan..terlihat rumah2 disamping jalan tidak lagi berdiri tegak..semuanya sudah separuh roboh karena kekuatan gempa itu.
Aku kembali menarik tangan Arif ketika kami sampai didepan toko Merah di jalan Gejayan.
Ane : Rif, tenang dulu...ini kalau kita lanjut..kita bisa kena dampak merapi Rif..
Arif : ah..kampret..di utara merapi ya... (dengan wajah paniknya dia tersadar akan merapi yang bisa meledak juga)
Kami beristirahat di depan toko merah.. Terlihat masih ramai orang berlarian entah kemana..di selatan mereka takut dengan
Chapter C ; Luntang Luntung
Tsunami dari pantai Parangtritis...tapi mereka lupa, dari Utara juga ada Gunung Merapi yang bisa saja meledak karena gempa itu.
Terdengar beberapa orang dengan seragam tentara keluar dari hotel diseberang jalan toko merah..mereka menenangkan warga yang masih panik dan berlari ketakutan.
"Tenang-tenang, tsunami hanya isu, yogya masih aman" Mereka tetap teriak beberapa lama menenangkan warga.
Akupun berjalan kearah mereka sekedar menanyakan perihal isu tsunami itu..arif terlihat berlari mengejarku dari belakang. Entah kenapa arif tiba2 ketakutan dan panik seketika...tidak seperti biasanya yang sangat kalem dengan pilosofinya.
Ane : pak, keadaan yogya gimana pak" (bertanya kesalah satu anggota itu)
Tentara : tidak apa2 Dek, itu tadi cuman isu perihal tsunami, adek bisa kembali kerumah masing2
Ah, untunglah... Tapi tadi itu anggota polisi dengn mobil patrolinya yang teriak2 tsunami...ah kampretlah..orang sudah panik karena gempa ditambah dengan isu tsunami lagi..aku hanya menggelengkan kepala...
Aku mengajak arif kembali ketempat tadi, aku khawatir dengan
Chapter C ; Luntang Luntung
Santi disana..tapi arif tidak mengiyakan ajakanku..dia masih gemeteran disitu...aku ya gemeteran gk jelas juga...tidur baru 2jam, sudh dikagetkan dengan gempa trus ditambah isu dari polisi patroli tadi...hadeh... (lucu ngingat kepanikan kami waktu itu.)
Menjelang sore, Arif ngajak balik kekostan..sepanjang perjalanan terlihat sangat menyeramkan. Hampir di setiap rumah yang kami lewati, terdapat jenazah diletakkan di pinggir jalan. Sementara disampingnya terlihat keluarnganya dengan berlumuran darah menangisinya.
Ah...merinding banget dah..
Ane percepat kejadiannya yak..merinding ane ngetik2 ini.. Terus terang sampe sekarang ane masih trauma dengan gempa..jadi rada2 di part ini..
Chapter C ; Luntang Luntung
12. Yogya Berduka Malam jumat itu, aku habiskan dengan acara gitaran sendirian di teras..jari ini mulai memainkan lagi melodi Endless Sacrifice, entah kuncinya benar apa gak..aku tidak memperdulikannya lagi.
Sekitar jam 10an arif dan temannya terlihat membawa kardus besar...wah kampret itu beli tipi 19inch ternyata. Malam2 bawa kardus kyk maling aja dah...
Arif : Cok sini bantuin dulu..pasangin ini tipi (dia sedkit teriak dari depan kamarnya didepan pintu)
Ane : bentar cok aku taro gitar dikamar dulu.
Aku bergegas kekamar meletakkan gitar, tidak lupa menghapus banjir dimata yang sempat mengalir dikit tadi..wwkkwkwkw...aku gak mau keliatan cengeng depan si kampret Arif...bisa abis aku kena ejek trus.
Sesampainya dikamar arif, dia terlihat menelpon, entah siapa yang dia telepon.
Ane : aseeek...bisa nonton tipi sepuasnya ini.. (isengku ketika masuk kamar itu, biar gk terlihat sedih...melucu
dikitlah..heuheuheu) Arif : cok kenalin teman kampus (doi memperkenalkan kami) ... imas (menjulurkan tangannya ke ane)
Ane : Eri (menjabat tangannya)
Chapter C ; Luntang Luntung
Dimas ini teman sekelas arif di UTY sana..dan dikostan dimas inilah arif numpang pas hari2 kuliah.
Entah mungkin mereka mahoan..makany arif betah...aku sedikit cemburu sebenarnya...wkwkkwkw...gak gak..canda itu...ane masih normal..belum kawe2an..cukup pixie aja yang kawe punyaku..aku enggak..
Setelah memasang tipi dan antena dalam, Dimas pamit pulang kekostannya, kamipun mengantar kedepan karena sudah cukup malam jadi gerbang rolling dor itu harus dibuka oleh anak kostan sendiri.
Setelah dimas pulang, arif mengajak menunggu mas2 rental PS, ternyata tadi dia nelpon PS buat reyen tipi baru..hahay..jadilah malam ini kami begadang sambil PSan.
Tidak berapa lama, terlihatlah itu mas2 rental mengantar PS didalam tas hitam khas PS rentalan..sudah kyk transaksi apa aja..wkwkkw..setelah nota dikasih dan kami membayarnya, kamipun berpisah dengan mas2 PS yang sangat baik hati itu. Dan..pembantaian Lubu di Hulau Gate Front berlanjut..
Aku sempat sedikit malas masuk hari Jumatnya, karena hanya satu mata kuliah dan mata kuliah itu satu kelas dengan Tyas..entahlah..aku sedikit malu setelah memeluknya semalam. Urusan senat2 dan Lab, bisalah si Adi dan rekan2 lainnya yang ngurusin.
Chapter C ; Luntang Luntung
... Aku sangat ingat benar dengan hari itu...hari Jumat tanggal 26 Mei 2006..
Kami seharian itu hanya menamatkan game Dynasty Warrior 3..arif sangat penasaran dengan item Kuda milik Liu Bei dari semalam. Jadi kami belum tidur karena stage itu kami ulang2 terus sampai dapat itu kuda Milik liu Bei "Hex Mark" dengan Ability Specialnya yaitu penunggannya tidak akan bisa dijatuhkan dari kudanya.
Bahkan saking penasarannya dan dengan godaan setan PS, sampe2 jumatan kami lewatkan siang itu. Menjelang malam jam 9an baru kami berhasil mendapat kuda itu..dan arif sempat memakainya dalam game..hadeh..bukannya bantai2an musuh..dia malah sibuk lari kesana kemari dengan kuda baru itu..wkkwkwkwkw..
Setelah puas dengan kuda itu, arif berniat mengembalikan PS, entah kenapa, biasanya kalo kami sewa PS itu minimal 2 malam..tapi malam itu arif bilang kalo perasaannya lagi gak enak..menurut ane sih dia mikirin duit abis banyak buat beli tipi, tapi ternyata tidak..ada sesuatu yang lebih besar selanjutnya.
Sekitar jam 11an, mas2 PS sudah menunggu didepan gerbang..setelah mengabari kami lewat panggilan di hapenya Arif, kamipun mengembalikan PS itu.
Chapter C ; Luntang Luntung
... Sudah jam 12 malam dan hari itu sudh masuk hari sabtu tanggal 27 Mei 2006. Kami hanya nonton di kamarnya, waktu itu acaranya membahas tentang monyet kecil yang bernama Anuman..acaranya di Lativi (skrg TVOne), acaranya itu mirip2 kyk discovery channel gitulah.
Menjelang pukul 3 subuh, Arif sudah tertidur dikasurnya dengan muka senyum2 karena berhasil mendapat kuda "Hex Mark" milik liu bei...wkwkkw..puas banget kyknya doi.
Karena mata ini mulai mengantuk, akupun kembali kekamar setelah menutup kamar arif.
Waktu itu, gitar aku letakkan di atas meja belajar, dikamar juga galon aqua sedang kosong abis isinya..dan belum sempat ku isi lagi.
Belum berapa lama terlelap..(anjir..merinding ane ngingat2nya) badan ini bergetar hebat..ane sedikit kaget dengar suara gitar dan galon yang loncat2 gak jelas di lantai..Ah...Gempa...iya gempa ini...gumamku dengan nyawa yang mendadak kembali ketubuh yang kaget setengah mati.
Dengan susah payah, aku membuka pintu kamar..tidak seperti biasanya pintu kamarku sangat mudh dibuka..mungkin karena tembok diatas pintu sedikit retak dan bergeser ke arah pintu..jadilah pintu susah untuk dibuka..
Chapter C ; Luntang Luntung
Setelah membuka kamar, terdengar suara teriakan ibu kost dilantai bawah. Suara pilu jeritan ketakutan...(hasyemm merinding lagi)..dia menyebut nama Ilahi yang sedang menguji umatnya.
Aku berlari kearah tempat jemuran..disitu terlihat arif yang sedang memegang kawat jemuran..akupun mengikutinya..aku berpegang pada kawat jemuran itu..badan kami bergetar hebat akibat pergeseran lempeng bumi. Terasa sangat dahsyat gempa itu.
Mungkin yang tercatat di BMKG hanya sekitar 56-57 detik, tapi saat itu aku merasakan getaran sampai 3menit.
Bangunan2 disekitaran kostan kami terlihat rubuh dan melambungkan debu dari tembok2 yang hancur lebur. Pagi itu sekitar pukul 5 jogja di gegerkan oleh gempa 5,9 skala ritcher.
Sekitar 30menit kami berdiri ditempat jemuran itu..suara sekeliling kami hanya suara guguran tembok2 rumah serta teriakn ketakutan dari tetangga.
Arif menyuruhku mengambil baju dan memasukkanya kedalam ransel, tidak lupa dompet yang berisi identitas juga dibawa.
Setelah memakai baju dan celana panjang, kami bergegas turun kebawah. Terlihat di depan, Ibu kostan dengan kepala berdarah masih teriak histeris, dia sangat shock dengan gempa tadi.
Disepanjang jalan melati wetan itu, semua warga dengan ekspresi shock berdiri di jalan. Terdengar suara teriakan yang
Chapter C ; Luntang Luntung
sangat keras dari mereka seketika gempa susulan terjadi. Aku dan Arif hanya terdiam melihat keadaan sekitar.
Hampir semua yang terlihat, dikepala mereka mengalir darah segar, entah itu dari pecahan genteng ato tembok yang jatuh ketika gempa dahsyat tadi. Mereka terlihat panik bercampur takut.
... Sekitar pukul 8 pagi, masih dengan keadaan panik, Arif mengajakku mencari tanah lapang, kami waktu itu berjalan kearah lapangan di sudut jalan Mojo (sekarang BRIMOB YOGYA)..lapangan yang segitu luasnya sudah dipenuhi dengan warga sekitar yang juga mencari tanah lapang.
Kengerian menyeruak di hati seketika sampai disitu, hampir seluruh warga yang ada disitu terlihat patah tulang dan kepala bersimbah darah. (hadeh..merinding lagi ini)
Belum lama kami berdiri dilapangan itu, terlihat cewek itu mendekatiku..cewek yang dulu penah kubantu saat ospek..cewek yang bernama Santi.. Dengan muka berlinangan air mata ketakutan dia menghampiriku dan menggandeng tanganku erat.
Santi : kak, gimana ini kak, aku takut kak..(suara berat berisak tangis)
Ane : tenang dek, kita sudah dilapangan ini, gak akan kena pecahan bangunan roboh...tenang ya (berusaha sebisa mungkin
Chapter C ; Luntang Luntung diri ini menenangkannya)
Disekitaran kami dipenuhi oleh teman2 Santi yang sangat ketakutan..mereka tidak beda dengan warga lainnya..mereka sangat shock. Santi saat itu ngekost di depan lapangan itu (brimob yogya sekarang), kostan lantai 4 dengan warna kuning waktu itu.
Arif dari tadi terlihat mengangkat2 hapenya, dan dia kembali memasukkan ke kantong celananya. Tidak ada sinyal sama sekali waktu itu. Aku menyuruh para cewek2 itu untuk duduk menenangkan diri.
Tak berapa lama dari arah jalan gondosuli, terlihat mobil patroli polisi dengan toa kecil diatasnya..meneriakkan kata yang membuat kumpulan manusia dilapangan itu menjadi sangat panik
"Tsunami...Tsunami..Tsunami.."
Sontaklah manusia di lapangan itu lari mengarah ke utara..Sempat aku berpikir, "apa mungkin trusnami bisa sampai sini..parangtritis itu jauh dan bukit2 tinggi diarah bantul sana..tidak mungkin tsunami sampai sini."
Saat sadar, aku adalah beberapa orang terakhir dilapangan itu. Lapangan yang tadinya penuh dengan manusia yang berlumuran darah serta patah tulang..hilang entah kemana..mereka sudah lari dengan panik kearah utara.
Chapter C ; Luntang Luntung
Aku mencari2 Arif dan santi tadi..tidak ada mereka disitu..aku mengarahkan mata kearah Rel Kereta di utara lapangan, diantara kerumunan manusia yang berlari dengan panik itu..aku melihat arif melambaikan tangan memanggilku..damn**..aku dtinggal...Santi juga hilang entah kemana..
Akupun berlari kecil mengejar arif yang terlihat panik..aku tidak kalah paniknya dengan dia..
Ane : Rif, ntr dulu..itu cuman isu.. (setelah dekat, aku menarik tangan arif yang masih sedikit berlari)
Arif : udah yang pentin selamatin diri dulu RI (dia tetap berlari tanpa menghiraukan kata2ku)
Karena kepanikan disekitaran kami, kami juga ikut terbawa tanpa bisa berfikir rasional lagi..sadar2 kami sudah sampai di jalan urip sumoharjo menuju kejalan gejayan..terlihat rumah2 disamping jalan tidak lagi berdiri tegak..semuanya sudah separuh roboh karena kekuatan gempa itu.
Aku kembali menarik tangan Arif ketika kami sampai didepan toko Merah di jalan Gejayan.
Ane : Rif, tenang dulu...ini kalau kita lanjut..kita bisa kena dampak merapi Rif..
Arif : ah..kampret..di utara merapi ya... (dengan wajah paniknya dia tersadar akan merapi yang bisa meledak juga)
Kami beristirahat di depan toko merah.. Terlihat masih ramai orang berlarian entah kemana..di selatan mereka takut dengan
Chapter C ; Luntang Luntung
Tsunami dari pantai Parangtritis...tapi mereka lupa, dari Utara juga ada Gunung Merapi yang bisa saja meledak karena gempa itu.
Terdengar beberapa orang dengan seragam tentara keluar dari hotel diseberang jalan toko merah..mereka menenangkan warga yang masih panik dan berlari ketakutan.
"Tenang-tenang, tsunami hanya isu, yogya masih aman" Mereka tetap teriak beberapa lama menenangkan warga.
Akupun berjalan kearah mereka sekedar menanyakan perihal isu tsunami itu..arif terlihat berlari mengejarku dari belakang. Entah kenapa arif tiba2 ketakutan dan panik seketika...tidak seperti biasanya yang sangat kalem dengan pilosofinya.
Ane : pak, keadaan yogya gimana pak" (bertanya kesalah satu anggota itu)
Tentara : tidak apa2 Dek, itu tadi cuman isu perihal tsunami, adek bisa kembali kerumah masing2
Ah, untunglah... Tapi tadi itu anggota polisi dengn mobil patrolinya yang teriak2 tsunami...ah kampretlah..orang sudah panik karena gempa ditambah dengan isu tsunami lagi..aku hanya menggelengkan kepala...
Aku mengajak arif kembali ketempat tadi, aku khawatir dengan
Chapter C ; Luntang Luntung
Santi disana..tapi arif tidak mengiyakan ajakanku..dia masih gemeteran disitu...aku ya gemeteran gk jelas juga...tidur baru 2jam, sudh dikagetkan dengan gempa trus ditambah isu dari polisi patroli tadi...hadeh... (lucu ngingat kepanikan kami waktu itu.)
Menjelang sore, Arif ngajak balik kekostan..sepanjang perjalanan terlihat sangat menyeramkan. Hampir di setiap rumah yang kami lewati, terdapat jenazah diletakkan di pinggir jalan. Sementara disampingnya terlihat keluarnganya dengan berlumuran darah menangisinya.
Ah...merinding banget dah..
Ane percepat kejadiannya yak..merinding ane ngetik2 ini.. Terus terang sampe sekarang ane masih trauma dengan gempa..jadi rada2 di part ini..
Chapter C ; Luntang Luntung
14. HP Baru & Rina Ane sedikit lupa berapa lama setelah Tragedi Gempa Yogya... ...
Sore hari itu aku sudah tiba dikostan dengan sedikit bermandikan keringat..maklum ngayuh pixie kawe yg rada2 seret rantainya karena tidak pernah di kasih olie. Terlihat arif sedang duduk diteras. Tumben2an ni anak ada dikostan pikirku. Ane : cok, tumben ada dkostan"
Arif : itu tadi hapeku bunyi2 bahasa planet. (kembali kekampretannya keluar)
Ane : wah hapene wes canggih..keren2.. (isengku) Arif : itu bahasa planet sama kyk koe cok.
Kami tertawa kecil dsitu. Aku meletakan tas ransel buluk di kursi. Mengambil duduk di depan teras bareng pasangan mahoku...bhuahahaha
Arif : tadi kyknya pamanmu nelpon cok, mana pas aku kuliah lagi.
Ane : wkwkwkwk, ngerti bahasa planet gk koe cok.(tmbh iseng) Arif : gak ngerti aku, mana tadi dicampur bahasa kuda lagi. Ane : asyem i..emang aku kyk kuda..
Arif : gak, tapi kuda beneran.. (doi nyengir2 gk jelas) Ane : nah kae, nyengir2 mirip kuda.
Chapter C ; Luntang Luntung Lagi2 kami tertawa lepas.
Arif : nih telepon aja kerumah sana, sapa tau penting. (doi menyerahkan hapenya)
Ane : mahal cok, ngko aku telpon dr wartel aja..skalian mw nelpon marisa ntr.
Arif : kasian koe cok, gak jadi sama tyas skrg mw balik sama marisa..(doi tertawa ngece)
Ane : marisa dah selesai juga cok..cuma nanyain kabar..
Arif : kirain mw nyusul ke medan sana. Ane : duit e mbahmu..
Tertawalah kami...seperti pasangan maho pada umumnya..
Selepas magrib aku kembali sejenak masuk ke bilik wartel cinta (dulu) aku sempat menelpon marisa sekedar menanyakan kabar..tidak lama kami mengobrol, cukup 1 jam-an..biasa becanda2 gak jelas.
Setelah itu aku menelpon paman di rumah, banyak pertanyaan mengenai kejadian gempa beberapa bulan lalu. Dan akhir2 ane dapat kabar baik. Ah untunglah..
Malam harinya, Arif mengajak sekedar mencari makan di jalan gondosuli..ada sebuah lesehan yang lumayan murah dulu, didepan bengkel, lumayan enak juga..yoi, anak kostan kere mah plg cpt nemu tempat makan murah..
Chapter C ; Luntang Luntung Arif : piye cok dpt kabar apa"
Ane : heh" (lagi gigit lalapn kemangi critane)
Arif : tadi koe nelpon dpt kabar apa"
Ane : biasa aja sih, tadi cuman nanya2 kabar (ngasal aja, lagi nikmati telor penyet)
Arif : itu muka senyum2 kuda trus dari tadi. Gak bisa bohong koe cok
Ane : hehehhe...besok2 mw dikasih duit buat beli hape..mereka dirumah susah ngubungi pas kyk kmrn2 gempa.
Arif : wah kabar baik itu...harus traktiran ini..bayarin lah makan..aku pake ayam goreng+es jeruk ini.
Ane : eh kampret, duitnya besok2 dkirim blm ada sekarang. Arif : sana bayar..buruan..aku mau ke kostan dimas ini.
Selesai makan, kembali dompet yang sudah tipis ini di kuras oleh arif..malam itu aku yang bayar pesenan ayam gorengnya..hadeh..tau aku yg bayarin tadi, tak suruh dia mesen telor penyet aja biar murah dikit bayarnya..
Sesuai yang paman bilang pas nelpon, seminggu setelahnya ane dikirimin duit buat beli hape. Dan hape yang ane plih waktu itu sony j200i...senangnya minta ampun dapat hape..hahay...bisa sekarang gaya2an dikit didepan orang2..
Mengingat pas kejadian gempa bulan mei itu, aku memberanikan diri meminta nomor telepon teman2 yang aku kenal, biar enak nantinya jika ada apa2.
Chapter C ; Luntang Luntung
Dan tentunya nomor hape si cewek berjilbab lesung pipit itu..hahay..sadar woy..itu pacar orang..buaya woy..siap2 dikulitin adi koe..bodoooo amaaat..
Dengan mudahnya komunikasi melalui hape baru...akupun mulai genit...
: Hai.. : hai, ini siapa ya" : pengagum rahasia
: emang iya aku ada pengagum rahasia" : iya, ini aku pengagum rahasiamu : kamu siapa"
: ada deh Dan tidak ada lagi balasan dari nomor itu..hahay..dia marah kyknya..
Ternyata, tidak butuh waktu lama buat cewek yang ane teror melalui sms itu. Ane sudah ketahuan. Dan benar saja..siapa lagi yang bocor kalo bukan sodara perempuanku...hadeh...
Siang itu, aku sedang berada di lab bersama adi..sekedar membereskan lab yang baru dipakai oleh mahasiswa yang praktikum. Terlihat tyas mendatangi kami, dia berdiri didepan pintu memencet panggilan di hapenya.
Dan terkejutlah diri ini..hape yang selalu aku silent itu bergetar
Chapter C ; Luntang Luntung
hebat di kantongku. Aku memandang tyas yang berdiri didepan pintu. Dia tersenyum jahat melihatku..dengan gesture tubuh mengatakan "Angkatt"..aku menggeleng pelan.
Tyas : yank, aku nanti pulang sama mimin ya, mw ngerjain tugas (dia mengarah ke Adi)
Adi : iya yank, ntr jgn lupa kabarin ya kalo dah sampe kost.
Bayangin mblo..didepan matamu, mereka memanggil dengan kata "yank"..ancur ati ini mbloooo ...wkwkwkkwkw
Tyas meninggalkan lab waktu itu..tersisalah aku dengan adi...hadeh ini koq berduaan terus yak..wkkwkw..kayak mahoan aja dah..lupakan..ini semata2 karena ane mw belajar banyak tentang segala sesuatu mengenai komputer loh..trus juga kami anggota senat, jadi sering juga ngobrol2 di lab.
Dan satu lagi yang buat ane betah..yaitu ane bisa browsing gratisan di komputer lab..kan mayan menghemat duit buat kewarnet..hahay... selalu ada maksud tersembunyi di tiap tindakan sang buaya ini..
Adi : Ri, besok pas ospek lo harus ikut. (dia bersuara tanpa melihatku)
Ane : ah ospek..gak aja Di, malas aku keramaian kyk gtu. Adi : gak bisa, lo kan anggota senat jurusan kita, wajib ikut. Mayanlah kmrn gw liat bnyk cewek2 cantiknya (kini dia tersenyum penuh makna)
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : oiya, gimana sama tyas"" (sakit mblooooo sok2an nanya kyk gitu.. )
Adi : biasa aja Ri, gak sesuai kyk yg gw bayangin. Ane : koq bisa" kalian ada masalah" (keponya sang buaya keluar)
Adi : gak taulah Ri..beda rasanya gk kyk kmrn2 pas awal gw suka sama dia.
Ane : mungkin kalian sedang masa bosen..monoton mungkin kalian pacarannya (sok2 wise kini)
Adi : udah udah, ini koq bahas yang lain. Gimana, lo punya pendapat gk buat acara ospek jurusan besok" Ane : gk ada Di, malas aku sebenarnya acara2 kyk gitu.
Adi : mayan Ri, sapa tau ntr ktemu cewek cantik..masa lo sama mimin aja..mimin juga aku dengar dari tyas kmrn dah jadian sama Anto.
Ane : beneran"" wah kampret juga itu mimin gak ngasih tau. Adi : lo cemburu""
Ane : aku cemburu sama kalian Di, bukan sama mimin anto..(gumamku dalam hati..untung gak kyk sinetron2 yang gumamnya bisa didengar semua orang yang nonton.. )
Ah..pantesan mimin sering ane temuin di kantin berduaan sama Anto..dah jadian ternyata..wah harus minta traktiran ini...hahay...saatnya ane nguras2 kantong adik perempuanku itu...
Chapter C ; Luntang Luntung
... Beberapa minggu berikutnya..kampus kami memasuki saat MOS..tidak seperti tahun2 sebelumnya, kampus kami kali ini terlihat sepi oleh MaBa..tidak cuman kampus kami, tetapi hampir semua kampus di yogya tahun 2006 ini terlihat sepi maba-nya. Yap karena gempa kemarin..yogya sedikit takut didatangi oleh maba.
Ane yang juga menjadi anggota senat mau tidak mau harus menjadi panitia ospek.. selain dengan adanya tyas disamping adi, ane sedikit malas dengan segala hal yang berbau keramaian dan kesenioran.
Ane malas jika harus menjadi senior yang pura2 galak..dan nanti akhirnya harus tebar pesona demi memikat hati para maba yang masih polos itu.
Dengan sedikit terpaksa, tahun itu ane menjadi panitia, tapi ane mengambil bagian cuman sebagai pelengkap saja. Biasa mahasiswa cupu kyk ane ini paling cuman sebagai figuran..hanya terlihat sesekali di depan para maba.
2hari ospek universitas dan 1 hari ospek jurusan..yap 1 hari untuk kami mengenalkan jurusan serta mengakrabkan diri dengan para maba. Pada hari pertama ospek universitas, kami harus ke fakultas hukum. Ah, perkenalan lagi...malaslah diri ini harus mengenalkan diri didepan ribuan mata yang memandang.
Chapter C ; Luntang Luntung
Setelah perkenalan singkat per-jurusan itu...aku pamit ke rekan panitia untuk ke depan kampus..sedikit grogi sebenarnya..
Disalah satu kursi duduk itu, aku melihat seseorang yang pernah aku kenal dulu..tapi kapan ya"" lumayan lama...penasaran diri ini..
Akupun memberanikan diri melihatnya lebih lama, sekedar mengingat2...Diapun terlihat memperhatikanku...hadeh jgn2 aku di anggap gila lagi..karena clingak clinguk sendiri...
Tidak disangka2 dia mengarah ketempat ku duduk..Jeng jeng jeng...biar dramatisir gan...
... : Eri...eri dari SMA3 dulu ya...IPA 1...(doi menunjukku) Ane : kamu Rina kan"" (aku sedikit tidak mengenalinya)
Rina : iya aku rina, sombong ya sekarang gak kenal lagi. Ane : kyknya ada yang beda deh...SMA dulu kamu gak kyk gini..(aku memperhatikan apa yg berbeda dari dirinya) Rina : skrg kenal kan (doi melepas kacamatanya)
Ane : astaga Rin...kamu beda banget sekarang...gimana kabar" (menjulurkan tanganku)
Rina : alhamdulillah baik (doi menjabatku)
Rina : kamu kuliah sini juga Ri, ambil jurusan apa" Ane : aku pindahan Rin, kmrn smpt ambil D2 di kampus ecek2, aku ambil informatika..kamu sendiri ngambil apa"
Chapter C ; Luntang Luntung Rina : aku ambil mesin Ri
ANe : wah lanjut hobi pas SMA ternyata..suka motor2an.. Rina : ya gitu deh Ri..
Rina : ikut sana aja Ri, itu ada teman2ku. (dia menunjuk tempatnya duduk tadi)
Sedikit kaget ketika aku menoleh kesana..ada cewek berjilbab dengan lesung pipit itu disana..
Quote: Ane : gak deh Rin, aku mau masuk lagi, dah ditunggu teman2 panitia
Rina : wuih, jadi senat ya""
Ane : hehehhe (garuk2 kepala gak jelas)
Rina : ya udah deh, selamat bertugas ya, aku balik ke sana dulu
Ane : oke Rin, aku juga mau masuk Rina : oiya, aku minta nomor mu Ri
Ane : bentar (dengan bangganya diri ini mengeluarkan hape sony itu...hahay..benar kan sekarang bisa begaya dikit )
Ane : 081********* Rina : ok deh, ntr aku sms ya..
Ane : hehehe..ya udah ya, aku masuk dulu. Rina : dah eri...kapan2 ketemu lagi
Ah rina, teman SMA ku dulu ternyata..cewek yang tomboy
Chapter C ; Luntang Luntung
dengan rambut sedikit ikal. Sedikit berubah, dia sedikit feminim sekarang..sifatnya berbeda pas SMA dulu...
Chapter C ; Luntang Luntung 15. Kostan Ketiga dan SMS Nyasar
Ospek jurusan waktu itu ane gk terlalu ingat..ya gitu tadi, ane lebih sering ngeliat tyas dengan Adi yang semakin mesra..seakan sengaja membuat hati ini semakin terbakar...
Tapi, bukan buaya namanya kalo tidak bisa menerima semua itu..ya sakit memang tapi sakit itu sudah terbiasa di hati yang mulai kebal ini. Buaya dilawan gitu loh...
... Di penghujung 2006, aku memutuskan untuk pindah kostan. Capek juga aku tiap hari harus mengayuh pixie kawe 2ku pulang pergi kostan dibaciro ke Univ. Malioboro Yogyakarta (UMY) di tegalrejo itu.
(Oiya, univ.malioboro yogyakarta ini ane ambil dr salah satu komeng di thread loh ya..bukn inisiatif ane sendiri...makasih kepada agan snowqueen10 atas idenya..)
Awalnya aku hendak pindah kekostan berisik bareng tejo, tapi kebetulan waktu itu sedang penuh. Jadilah diri ini mencari kostan yang lumayan dekat dengan kampus..yap ane dapat juga di dekat2 situ..kostan yang lumayan mahal..tapi enak dengan kamar mandi dalam..hahay..bisa lah enak ntr nerkam mangsa di dalam kamar mandi pribadi..
Kostan ketiga ini tidak terlalu bebas, cewek hanya boleh sampe jam 9an disitu, setelahnya harus di anter pulang. Gpp...gk usah malam, siang2 kan bisa nerkam mangsa ddalam kamar
Chapter C ; Luntang Luntung
mandi.. Ok..itulah sedikit mengenai kostan ketiga ane.
Karena tidak banyak barang yang ane punya, jadi pindahan kali itu ane minta bantuan mas Antok kostan lama dengn Tigernya. ...
Hari minggu itu, 2hari tepat ane menempati kostan baru, kembali hape itu berbunyi..ah siapa gerangan yang sedang rindu dengan ane. Geer betul buaya ini...wwkwkwkwk..ternyata cuman sms nyasar..
: kamu dimana""
Ane sedikit kaget, nomornya tidak terdaftar di phonebook. Ah, iseng2 aja balasnya.
: aku dikostan baru, kenapa"
: koq kamu kost" rumah kmrn punya siapa"
: heh..sejak kapan aku punya rumah""
: jemput aku sekarang, aku mau kesitu.
: ngapain" Chapter C ; Luntang Luntung
: kamu jahat banget sih. : yee belum di apa2in dah jahat2an aja.
Dan tidak lagi hape sony itu bersuara..dia kembali terdiam..
Ah, mandi dikamar mandi pribadi ah..lumayan bisa berendam di bak mandi yang tidak terlalu besar itu. Kyk difilm2 itu loh gan, ane berendam di bak mandi yang ukurang 1,5 x 1meter itu..lebih tepatnya duduk ketekuk bukan berendam..
Kembali lagi terdengar itu suara hape khas sony..ada panggilan masuk sepertinya..aku menyudahi acara berendam duduk ketekuk itu..ini gimana sih nyebutinnya...pokoknya gitu deh..
Luntang Luntung Karya Rudiarth T Eriwanto di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Masih dengan hanya berbalut handuk menutupi, diri ini mengangkat penggilan..terlihat Mimin di layar 128x128 pixel itu. Ane : halo dek..
Mimin : Kakak pindah kost gak bilang2 (itu suara di ujung telepon bisa buat telinga ane jadi budeg)
Ane : pelan2 ngomongnya dek, budeg aku. Mimin : kostan kakak dimana" aku kesitu..
Ane : entar aku sms, belm hapal aku alamatnya Mimin : ya udah buruan.
Chapter C ; Luntang Luntung Tut tut tut..telepon itu terputus..
Aku kemudian sms alamat kostan baru ke Mimin..sekitar 20menit dia baru tiba dikostan baru..Aku hanya senyum2 melihatnya dr teras depan kamar. Kyknya ada yang kesel itu..wkkwkwkwkw..Dan benar saja..setelah dia naik kelantai atas, dia langsung memukul kakanya ini dengan tas ala emak2nya.
Mimin : kakak ini pindah gak ngomong2..aku tadi didepan kamar kostan triak2 kyk orang gila.
Ane : lah gak nanya orang2 disitu tadi"
Mimin : mana ada orang disana kak, masih pada tidur. Ane : udah udah masuk dulu, minum dulu..
Diapun menyudahi acara bantai2an dengan tas itu, sakit juga ini badan digebuk terus. Dia duduk nyender di tembok kamar warna putih itu. Aku mengambil segelas air dari ceret biru dan menyerahkan ke Mimin.
Setelah minum dia mulai lagi kyk dulu pas awal ngapel eh..pas awal berkunjung kekostan lamanya. Doi terlihat sedih dan mulai berurai air mata kadalnya.
Ane : kenapa dek" koq nangis..
Tidak ada jawaban, dia hanya menangis pelan..hahaha..pasti masalah cowok lagi ini..
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : kamu kenapa nangis dek, ada masalah ngomong dong (sok2 sang buaya kini)
Mimin : kak, aku putus sama anto kak (dia menangis pilu lagi, kyk orang paling terzolimi...wkwkwkkw)
Ane : lah kamu jadian sama Anto"" (sok2 gak tau padahal dah di kasih tau adi kemarin2)
Mimin : Iya kak, tapi semalam baru putus..(dia terisak pelan..mulai mereda tangisan kadalnya)
Ane : Itulah kalo jadian itu gak ngasih tau ya kyk gitu..gak lama pasti putus.. (isengku kini)
Mimin : kakak ini bukannya nenangin malah di kata2in...huhuhuhhuhu (mulai lagi itu muka kadalnya menangis...lucu betul adikku ini)
Ane : udah udah, sekarang cerita gimana bisa putus..
Dia menyerahkan gelas yang sudh kosong..dia minta air lagi ternyata..wkkwkwkw
Mimin : minta air lagi kak Ane : jipuk o dewe
Mimin : aku lempar ini gelasnya kak... (dia mengangkat2 itu gelas mau dilempar...hadeh)
Akupun beranjak mengambil air buat mimin lagi..biasa, orang lagi sedih kyk gitu...wkwkkww..sedih matane..
Setelah gelas kedua habis, dia mulai bersuara menceritakan
Chapter C ; Luntang Luntung perihal putusnya dengan anto..
Mimin : semalam aku jalan ke galeria sama anto kak..trus disitu ada mantanku yang surabaya itu kak.
Ane : trus (sedikit antusias dengan ceritanya, pasti terulang lagi ini...wwkkwkw)
Mimin : kan aku jadi ingat2 pas jalan sama dia kak.
Ane : bentar2..ingat jalan sama yang surabaya apa anto" Mimin : ya sama yang surabayalah kak, kan anto baru jadian. Kakak ini gimana sih..gak dengar aku crita..
Ane : iya iya, sekarang aku diem (dengan isyarat menutup mulut kyk resleting jaket)
Mimin : aku samperin aja dia kak, anto kan gak tau dia cuma ngikut aja
Mimin : dia sih kaget ngeliat aku kak, kamikan putus karena dia pindah ke solo buat kerja.
Mimin : dia langsung meluk aku depan anto kak, aku ya lupa dengan anto (dia tertawa kecil, entah kemana tangisan kadalnya tadi..wkwkkw)
Mimin : ya udah, anto ngambek trus langsung pulang kak. Mimin : pas aku kejar didepan tangga galeria dia gak mau berenti..ya udah aku teriak copet aja biar dia mau berenti. Mimin : security disitu pada nangkep anto kak..kami berdua dibawa ke post security
Mimin : aku udah minta maaf kak sama anto tapi dia tetap
Chapter C ; Luntang Luntung
minta putus. Lagi2 dia mengeluarkan air mata kadalnya...wkwkwkw..ya terang saja tetap minta putus, jelas2 diteriakin copet, untung gak dihajar security...wkkwkwkwkw..parah parah..entah anto apa miminnya..kyknya miminnya yang parah..wkwkkwkw
Mimin terlihat mengusap matanya, kini senyuman dibibirnya..entah apa maksudnya...
Mimin : tapi gpp deh kak, kan aku bisa pacaran lagi sama mantanku dulu, kan sekarang dia dah kerja di galeria. Dia melihatku kini..
Mimin : kak, mbok ngomong kak..diam aja dari tadi. Ane : ...
Mimin : kakak, bukannya kasih solusi malah diam. Ane : ...
Mimin : kakak jahat ah, udah aku pulang aja..bye
Dan dia mengambil tas emak2nya, tidak lupa itu gelas diletakkan dilantai..wkwkwkw
Gitulah cara ampuh nanganin curhatan adikku itu..diemin aja, ntr dia ketemu sendiri solusi masalahnya..
Akupun hanya melihatnya dari lantai atas diteras depan kamar..dia sempat melambaikan tangan ke kakaknya ini sebelum dia menghilang dengan supraXnya. Aku hanya tersenyum
Chapter C ; Luntang Luntung
tingkah lucunya.. Lagi2 terdengar hape itu berteriak..ada sms masuk..
: tadi kamu di mall sama siapa""
Chapter C ; Luntang Luntung 16. Berita Baik di Kantin
: tadi kamu di mall sama siapa""
Beh...sejak kapan Mall buka jam sgini..baru jam9an ini...ini benar2 nyasar apa ngerjain sih smsnya"" Balas waelah...hajar bleeh...
: Eh, sejak kapan Mall buka jam 9an"
: bukan tadi, tp semalam..kamu sama siapa malam mingguan"
: gak konsisten, katanya tadi koq berubah jadi semalam""
: ngaku deh, kamu selingkuh kan"
*ane kasih jeda baris itu tandanya balas cukup lama yak..kan biar bisa masuk feelnya..
Hadeh..sms koq isinya pertanyaan semua..sms macam apakah ini""" wkwkwkwk
Udahlah cuekin aja, pulsa sekarat cyin...wkkwkwkw... eh dia masih terus sms..
: benar kan..kamu selingkuh..jahat banget sih Ron..
Karena tidak adanya pulsa dan dompet sedikit berdebu, jadilah itu sms aku anggurin, tak jarang itu doi nelpon tapi tetap ane
Chapter C ; Luntang Luntung
reject, ane kerjain aja skalian....entah berapa kali itu sms & panggilan masuk ..tapi yang paling gak enak dibaca, pas aku beli makan..
: jadi cowok jgn cemen, angkat telpon ku.
Wow..doi memancing buaya yang sedang menunggu mangsa di air keruh..sesampainya di kostan dengan bungkusan nasi rames yang baru ane beli tadi..berbunyilah itu hape kembali.
Angkat ah..kasian kyknya disana ada yang lagi patah hati karena ane selingkuh...eh..sejak kapan selingkuh..cewek aja gak punya..
Ane : halo.. ... : Ronnie kamu tega banget sih slingkuhin aku.. (suara cewek nangis mblo..wkwkkwkw)
Ane : eh bentar bentar..aku bukan ronnie mbak.. ... : Ronnie mana, suruh dia yang bicara (kini suaranya sedikit marah sambil terisak)
Ane : gak ada ronnie mbak..kamu itu salah sambung.. ... : gak usah ngelak, kalian sengaja kan..biar ronnie gak ketahuan..jelas2 aku liat dia semalam sama cewek jalan..udah kasihin ke ronnie (eh doi nyolot)
Ane : eh mbak..aku bilangin ya...kamu itu salah sambung, cek lagi nomormu deh.. (gedek juga lama2, udah nangis2 skrg nyolot2)
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane matiin itu telponnya...gk bunyi2 lagi itu telepon..kyknya dia sadar kalo salah sambung..
Sisa hari itu ane habisin dengan luntang lantung gak jelas di kamar, mw ngerjain Tyas, udah ketahuan..masa mw nelpon arif..masa mw maho2an lagi..ini hape gak ada pulsanya woy...oiya lupa..biasa lagi jones sering gitu... maklumin ya Nes...
... Senin besoknya, sedikit malas harus ketemu sama tyas sama adi lagi..dengan gontai kaki ini melangkah kekampus yang jaraknya sekitar 15menitan nyikil.
Kuliah siang sih sebenare, tapi karena duit lagi menipis jadi manfaatin fasilitas di kampus..masa bayar spp agak mahal2 harus di anggurin itu fasilitasnya..bahasane cok..bilang aja mau make komputer di lab buat browsing gratisan..
Sesampainya di kampus, kaki ini dengan pasti melangkah ke lantai 4, yap lab TI yang jadi tujuan..dan benar saja, adi sudah ada disana..dia ternyata sudh dari jam 7 tadi datangnya. Ane : eh Di, pagi2 dah datang aja.
Adi : iya ni Ri, ntr jam stengah sembilan mw di pake sama anak sipil.
Ane : lah bukannya mereka ada lab sendiri Di"
Chapter C ; Luntang Luntung
Adi : lagi error kyknya Ri..tadi pak J**** dah ngatur jadwal mereka make di sini.
Adi : oh ya Ri, ntr bantuin ya, dapat proyek kita baikin itu lab anak sipil..gimana mau gk lo"
Ane : bolehlah skalian nambah2 ilmu aku
Adi : santai aja, ntr ada dpt komisi kita dari pak J**** Ane : manteb itu..kebetulan lagi kantong kering juga ini..wkwkwkw Adi : seep..
Ane : oiya ntr jam brp Di" Aku ada kuliah soalnya jam 10an. Adi : ya habis lo kuliah aja, aku juga ini skripsi gak kelar2.
Ane : eh, kamu udah skripsi" KKN belum prasaan" Adi : udah lah, 3semester lalu KKN gw..baru semester ini gw ambil skripsi
Ane : oooo, eh aku browsing2 bentar bisa ini" Adi : itu pake aja..plg msh stengah jam anak sipil makenya.
Dan mulailah diri ini mencari2 lagu ST12 yang masa booming2nya..kebetulan ane sempat beli FDD 1gb buat nyimpan2 file..FDD adata kalo gak salah..tapi kyknya adata kawe2an, lemotnya gak nahan pas mindahin file..wwkwkkwkw..
Udah dapat link album st12..skrg masalah speed download yang nyesek..kalo gk salah 25kb lah waktu itu..
Belum juga kelar itu download-an terlihat anak2 sipil mulai masuk kedalam lab..ah gagal kelar downloadku..tunda aja,
Chapter C ; Luntang Luntung kapan2 aja ke warnet downloadnya.
Akupun pamit ke adi buat ke kantin, sudah lumayan lama nggak ngapel mbak kantin. Kangen aku sama coffemix+senyum manis mbak2 kantin..
Tapi kyknya ada yang berbeda deh dari tadi..baru diperjalanan kekantin ane nyadar, biasanya dimana ada adi pasti disitu ada tyas, tapi skrg koq gk ada ya..apa karena tyas masuk jam stengah 10 ya..ah sudahlah, gak usah mikirin mereka, masih sedikit sakit ati ini..sedikit loh ya...belum terlalu kebal terhadap cobaan kecemburuan yang disajikan oleh tyas dan adi..
Belum lama nyampe di kantin, baru aja senyum2 mau ngutang ke mbak2 kantin, itu hape getar2 hebat didalam kantong jeans itam satu2nya.
: Ri, ini Rina..kamu dimana" : lagi dikantin Rin, kesini aja : ok deh bntar lagi aku kesitu : ok
Oiya, kmrn magrib ane udah isi pulsa loh, walupun haya 5ribu, yang penting bisa smsan aja..hahay...nasibmu lek..udah jomblo,sering disakiti, kere lagi..komplit sudah penderitaanmu..
Dengan senyuman manisnya...mbak2 kantin mengantar itu coffemix utangan ane..ah mbaknya manis banget deh, tambah manis kalo bisa ngutang makan..
Chapter C ; Luntang Luntung
Dengan senyum termanis yang dimiliki sang buaya, mulailah mulut ini mengutarakan utk meminangnya...eh mau ngutang makan maksudnya..tapi tertunda lagi karena Rina sudah berada di depan kantin..dengan lambaian tangannya dia menghampiriku..
Mesra2an ditunda dengan mbak kantin..sabar ya mbak kantin..nanti aku datengin lagi..hahay
Rina : hai Ri, gak makan" (dia meletakkan tasnya kursi seberangku)
Ane : gak Rin, ini mw ngopi aja sih (bilang aja mblo lagi kere..wkwkkw)
Rina : oh, bentar ya aku ambil makan dulu..
Sedikit lucu melihat cara jalannya, dia sekarang berbeda jauh dengan pas SMA dulu..dulu gak ada bedanya dengan anak2 cowok lain..blangsakan kalo makan..sekarang feminim ternyata..hahay..dia kembali ketempat duduk didepanku dengan nasi rames dipiringnya.
Rina : udah berapa lama gak pulang Ri" (doi membuka omongan sambil memakan nasi ramesnya)
Ane : belum ada setahun kyknya, sebelum gempa sempat balik pas puasa.
Rina : owh, pernah mampir ke SMA kita gk"
Ane : gak Rin, kan aku dikampung, jauh juga kalo ke kota.
Chapter C ; Luntang Luntung
Rina : kirain kamu ke SMA kita, sekarang dah beda loh, dah lumayan maju.
Ane : masa"" Rina : beneran Ri, itu lapangan tempat kita sering nongkrong dulu dah jadi lapangan basket.
Ane : hahaha..jadi ingat aku pas IPA dulu Rin..kamu itu beda banget sekarang.
Rina : masa Ri" beda apanya"
ANe : ya beda aja, sekarang kamu lebih feminim, lebih cantik.. (woh...mulai ini mulut gak pake saringan lagi..buaya woy... )
Rina : masa sih Ri, prasaan biasa aja deh (itu muka mulai2 merah dikit)
Ane : iya Rin, mana sekarang make kacamata lagi, tambah beda kamu
Rina : kamu ini jadi gombal ya sekarang..pantesan Tyas suka sama kamu
Eits...ini kenapa Rina bisa tau perihal tyas"" Ada konspirasi apakah ini"""
Ane : kamu kenal Tyas Rin""
Rina : kenal lah, aku satu kostan sama dia. (kebetulan ato apa ini..kyknya enak ini ngapelin rina sama tyas barengan... ) Ane : masa rin"
Rina : beneran, Tyas sering crita koq
Wah..bisa gak dapat ini..udah kebongkar duluan belangnya sang
Chapter C ; Luntang Luntung buaya dari mulut Tyas..
Rina : kamu gak deketin Tyas lagi Ri" Ane : gak ah Rin, dia pacaran sama Adi
Rina : bukannya mereka dah putus beberapa hari yang lalu""
Chapter C ; Luntang Luntung 17. Kejutan Untuk Malam Tahun Baru
Mungkin ini terlalu lebay (kata anak2 abg jaman sekarang), aku pernah mendapat satu kenangan dengan orang yang lebih tua dariku..orang yang belum pernah aku kenal sama sekali...bahkan bisa dibilang sedikit gila..tapi namanya takdir hidup tak ada yang bisa menduga...
------------------------------------------------------------------------------------- -----------------------------------------------------------Rina : bukannya mereka dah putus beberapa hari yang lalu""
Ane : masa sih Rin""
Rina : biasa aja Ri dengernya..udah sana deketin Tyas..dia kyknya masih suka sama kamu deh. (tiada ekspresi lain dimukanya)
Ane : gak deh, gak enak aku sama Adi.
Rina : kamu tetap aja kyk dulu, gak pernah mentingin diri sendiri..tetap mikirin orang lain. Eri eri.. (senyum2 doi, kyknya sedikit nostalgia dengan masa SMA)
Ane : eh, kamu udah punya cowok Rin" (jawab belum jawab belum..biar ada yang senang dr air keruh... )
Dia sedikit membuat dramatisir, dia menyudahi makan nya, dia menyeruput eh teh yang dia pesan tadi..Jeng jeng jeng..dramatisasi terjadi disni sodara2..
Chapter C ; Luntang Luntung
Rina : udah Ri, aku satu fakultas sama cowokku, orang majalengka. (senyumnya kyk ngece banget..ngece dia terhadap jomblo didepannya ini )
Ane : oooowh... (gagal satu tumbuh seribu mblo...itu tyas lagi jomblo juga...wkwkkw)
Rina : kamu deketin Tyas aja, dia suka sama kamu koq.
Ane : gak usah Rin, gak segampang itu
(sok2 sedih..ya sedih karena Rina sudah ada cowoknya...kan enak yak kalo jadian sama rina, bisa mudik bareng ntr..sambil mesra2an selama perjalanan..bayangkan berapa banyak mata para jones di atas bus safari darma raya nantinya yang melihat iri...ah sudahlah..)
Rina : kamu kenapa senyum2 sendiri Ri"" (kibasan tangannya didepanku membangunkan diri ini dari lamunan)
Ane : eh enggak Rin..hehehhe
Rina : mau aku comblangin sama Tyas""
Ane : gak usah Rin...eh aku masuk dulu ya, dah jam stengah 10 ini...aku ada kuliah..
Rina : ok deh..aku juga mau ketemu cowokku.. (itu kata cowokku kyknya sengaja dia kasih
penekanan...syeeetan..ngece banget..mbok perhatian dikit sama perasaan para jones.. )
Chapter C ; Luntang Luntung
Kami berpisah di luar kantin karena dia sudah ditunggu cowoknya didepan kampus. Akupun mengarah ke kelas lantai 2 kalo gak salah waktu itu.
Sesampainya dikelas, aku liat tyas sama mimin sedang ngobrol ber-2...hahay kesempatan ini..sikaaaatt..
Ane : dek, yas.. Mimin : kak dari mana" Tadi kami kekostan kakak gk ada Ane : dari jam 8 tadi aku dah dikampus, di lab tadi sama adi..kenapa dek.
Mimin memberikan gesture yang ane gak ngerti, dia melirikan matanya kearah tyas.
Ane : Yas, diem aja. Tumben tadi gak bareng Adi.
Tyas : gpp Ri (itu mukanya sedikit jutek)
Mimin : kakak ini, tyas lagi sedih itu, jgn nyinggung2 adi (itu mulut bener2 bocor..tau kalo tyas sedih tapi gak usah segitunya keleus ngomongnya..lah aku kan tadi juga nyinggung2 adi duluan...wkkwkwkw..adik kakak sama bocor ternyata..wkwkkwkw) Tyas : udah min gk usah bahas2 lagi (tambah judes kini mukanya..awww takut... )
Tak berapa lama dosenpun masuk..satu stengah jam dia menjelaskan materi dan mengakhiri kuliahnya. Saat aku beranjak keluar..
Chapter C ; Luntang Luntung Mimin : kak, ada kuliah lagi gak"
Ane : gak dek, cuman satu ini..kenapa" Mimin : aku sama tyas mau maen kekostan kakak Ane : aduh gak bisa dek..aku tadi dah janji sama adi buat bantuin ngerjain lab sipil
Tyas : gak usah aja Min, kita pulang kekostan kamu aja (sedih ternyata doi, karena gak bisa bermesraan dengan diriku...hahay geer betul buaya satu ini)
Tyas terlihat menarik tangan mimin keluar kelas..mungkin dia malas melihatku yang selalu menyinggung2 Adi...mungkin juga dia malas melihat si pengecut ini.
Sesuai janji dengan Adi, aku menuju lab sipil di gedung sebelah fakultas kami..benar saja, adi sudah berada disana. Mulailah diri ini berkutat dengan kabel2 lan dan komputer..benar2 berguna ilmu yang aku dapat dari Adi..sekarang aku bisa dengan mudahnya menyusun hubungan peer to peer di kabel lan itu. Settingan di PC lab juga sudah sangat aku mengerti..Makasih ya Di..ilmu darimu sungguh membantu..
Menjelang magrib, 60an pc lab itu sudah beroperasi seperti biasanya, yap aku dan adi sukses menyelesaikkannya. Adi sempat mengantarku sampai kostan baru dia tidak mampir dan langsung pulang waktu itu.
Selesai mandi dan makan, aku hanya duduk2 gitaran diteras depan, tentunya ditemani dengan si body bongsor, gitar
Chapter C ; Luntang Luntung
bututku. Biasa jones maennya cuman sama gitar butut... biasa aja Nes...kita senasib...wkwkwkwk
Sedang asik2nya tangan ini memainkan ST12 ~ ATSL, kembali itu hapeku berbunyi tanda sms masuk.
: Hai Ri lagi apa" (ternyata cewek berjilbab dengan lesung pipit itu)
: Hai Yas, ini lagi gitaran aja sih, kamu lagi ngapain" : lagi dikostan mimin, kyknya nginap disini, mau curhat sama dia.
Hahay, ada yang galau ternyata..cie cie yang baru putus..awkwkwkkw
: kami main kekostanmu boleh gk Ri" (doi sms lagi) : jauh Yas, lagian kostanku gak boleh malem2 cewek main
sini : owh.. Jiah..smsnya cuman owh..itu buang2 pulsa woy..mbok sms yang agak panjang dikit...wwkkwkw
: aku putus sama Adi Ri (doi ngasih tau..aku udah tau dari Rina trus mimin yng ngomong di kelas tadi..gak usah dikasih tau lagi )
: kalian putus kenapa" kalo ada masalah diomongin baik2.
Chapter C ; Luntang Luntung (sok2an sang buaya mencari muka..hahay) : gak tau Ri, aku ngerasa gak cocok aja
: koq bisa gak cocok Yas" (pura2 bodoh ajalah..bukannya bodoh beneran yak..wkwkkwkw)
: gak tau Ri, aku sukanya sama yang lain
Khem khem..aku kyknya kenal itu si "yang lain" itu..tapi seperti buaya2 yang lainnya aku tidak geer loh.. :Peace
: emang kamu lagi suka sama siapa yas" : Riiiiiiii
Ah..sms buang2 pulsa lagi...gak sayang apa sama pulsanya...wkwkwkwk
: iya Bah, aku jadi ngikut2 buang pulsa gini..wkkwkwkw
: kamu itu Ri...udah ah...malas aku smsan sama kamu
Dia yang sms duluan juga.. akupun kembali memainkan gitar bututku.. ST12 ~ Sirna kini yang mengalun dengan lembutnya dari mulut sang buaya..emang ada mulut buaya yang lembut..adalah buaya jenis baru kyk ane ini..wkwkkwkw
Belum juga itu lagu abis, kembali hape ini bergetar, oh ada panggilan masuk..kirain Tyas, ternyata nomor
Chapter C ; Luntang Luntung
baru..wkwkkwkw..akupun mengangkatnya, sapa tau ada yang penting..
Ane : halo.. ... : halo ini dengan siapa"
Ane : lah kamu yang nelpon duluan, harusnya aku yang nanya gitu
... : iya ini dengan siapa ya" Ane : aku Eri, kamu siapa"
... : kamu beneran bukan temannya Ronnie kan"" Ane : bukan mbak..gak ada temanku namanya Ronnie (owh ternyata nomor yang salah sambung kmrn..wkwwkwk)
... : kamu orang mana" koq bisa nomormu mirip nomornya Ronnie"
Ane : aku di yogya mbak, entah, gk tau juga aku, kmrn asal milih nomor koq pas beli hape
... : kamu di yogya kuliah apa kerja" Ane : kebetulan kuliah mbak" kenapa ya"
... : kebetulan aku rencana taun baru mau keyogya..kamu bisa temenin gak"
Eh buset, kenal juga belum main minta temen2in aja..ini buaya mbak, jgn dipancing duluan..
Ane : aduh kyknya gak bisa deh, aku banyak acara (sok2an
Chapter C ; Luntang Luntung kini sang buaya, jual mahal dikit...wkwkwkw)
... : yah, aku gak punya teman padahal di yogya, cuman kamu
Whaaaaat...sejak kapan aku kenal sama dia"" Namanya aja aku gak tau..
Ane : emang kita kenal ya mbak"
... : ya gak juga sih..tapi aku kyk kenal kamu aja sejak sms kemarin.
Ane : owh dari sms kmrn toh...gimana udah baikan belum sama pacarnya (sok kenal aja dah..meski gak tau namanya) ... : udah gak usah bahas2 lagi, malas aku sama orang yang udah selingkuh
Ane : sama aku aja mbak, aku setia loh (nyengir kini sang buaya...mangsa baru mblo.. )
... : ih, berondong main nembak aja (doi terdengar tertawa kecil disana)
Ane : beneran loh mbak, aku gak ada pacar sekarang (yang nanya sapa woy)
... : eh aku gak tanya loh..
Ane : ya sapa tau mau cari cowok lagi...hehehhe ... : kamu ini, belum kenal aja udah ngegombal ya..aku ini lebih tua dari kamu loh (doi tertawa kecil lagi disana)
Ane : makanya kenalan dulu, sapa tau tertarik (hahay..tidak ada jeda sang buaya terhadap mangsa barunya)
... : oiya aku Wati, aku sekarang di jakarta, kerja disni
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : owh, mbak Wati toh..salam kenal ya Wati : salam kenal juga dek.
Ane : mbak wati emang umur berapa koq manggilnya adek" Wati : hus gak sopan nanyain umur sama wanita. (wow, wanita mblo..bukan cewek loh..artinya sudah berumur doi)
Ane : owh, udah wanita toh..umur 30an ya"
Wati : kamu ini lucu juga, gak lah aku masih 20an, kamu umur berapa dek"
Ane : 18 kyknya mbak..hehehhe
Wati : nah kan, aku panggil adek kan gak salah, kamu lebih muda dari aku
Ane : yakin manggil adek" gak manggil yank.. (sudh terlanjur sang buaya keluar dari air keruh sodara sodara) Wati : eh genit ya..kamu itu berondong genit ya ternyata (doi lagi2 tertawa kecil disana)
Wati : oiya, aku minta maaf ya, kmrn marah2 sama kamu Ane : biasa aja mbak, namanya orang lagi emosi gara2 dislingkuhin ya kyk gitu..mending cari yang setia kyk aku mbak (hahay...tarik terus biar masuk perangkap)
Wati : udah dong jgn singgung selingkuh lagi Ane : lah itu tadi nyebut2 selingkuh..hehehhe
Wati : udah ah...jadi gimana" Malam tahun baru bisa temenin
Chapter C ; Luntang Luntung
gak" Ane : Mmmmmm...gimana yak (hahay...buaya mana yang menolak..buaya autis mungkin )
Wati : ok aku anggap bisa..dah dulu ya, besok aku kerja..dah dek Eri
Ane : eh bentar dulu mbak..gak dapat cium ini sebelum berpisah..(hajaaar bleeeeh)
Wati : kamu itu benar2 genit ya...udah ah...
Tut tut tut...telepon itu terputus. Ah..senangnya dalam hati...wkwkkwkw...entah setan buaya mana yang merasuki waktu itu..aku jadi berubah dari kalem ke
blangsatan...wkwkkwkw...mangsa baru mblo...wajar jadi kyk gitu..buaya emang gitu
Malam itu aku hanya bisa tersenyum2 sendiri mengingat kejadian tadi...kyknya tahun baru 2007 ini bisa dapat mbak2 deh...buaya woy..geer betul..
Chapter C ; Luntang Luntung 18. Wanita Bernama Wati
Hari2 berikutnya, mbak Wati sering banget SMS, menceritakan segala hal tentang kerjaanya..serta rencananya nanti yang akan bermalam tahun baru di yogya.
Aku sempat tidak percaya, mau tinggal dimana dia nantinya..kostanku tidak bisa nginap, dan dia dengan entengnya bilang nyewa kamar hotel di malioboro. Segala sesuatunya nanti diyogya gak usah dipikirin katanya, asal aku mau nemenin aja.
Ah masih sebulan lebih ke tahun baru. Kampus juga seperti biasanya, setelah kuliah aku cuman nongkrong kalo gak sama rekan2 senat di sekretariat paling ke lab buat browsing gratisan sama Adi.
Perihal Adi dan Tyas, aku sama sekali tidk pernah membahasnya..sudah jadi kebiasaanku yang tidak terlalu ingin tau urusan private orang sebelum mereka cerita terlebih dulu.
Sempat rekan2 senat mengajak buat ke parangtritis utk merayakan tahun baru, karena ada beberapa anggota senat yang baru gabung, ya semacam malam keakraban gitulah.
Aku sempat ijin dengan mereka utk tidak ikut, dengan alesan ada sodara yang akan datang dari JKT..Sejak kapan aku punya sodara di JKT...ya daripada bilang mbak2 apa tante2 kan gk enak..malulah diri ini ntr di bilang piaraan mbak2/tante2...
Aku gak geer sih, itu mbak wati tidak pernah melewatkan seharipun tanpa nelpon. SMS mah jgn ditanya, hampir tiap dia
Chapter C ; Luntang Luntung
lagi santai dari kerjaanya dia pasti SMS, entah kerjanya apaan waktu itu..aku tidak terlalu tanya detail mengenai itu.
Pernah suatu hari aku tidak membalas SMSnya..karena sms antar operator waktu itu masih mahal..ane make telkomsel dia make indosat pascabayar (kartuhalo apa ya lupa ane). Tidak berapa lama, ada sms masuk dari operator..wuih diisiin pulsa 25rebu mblo...
Siapa yang gak senang...orang munafik yang menolak..aku memang pengecut tapi tidak semunafik itu..hehehhe.. Tak berapa lama dia sms, menanyakan pulsa sudah masuk belum..kamipun kembali melanjutkan acara smsan...
Luntang Luntung Karya Rudiarth T Eriwanto di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
... Karena aku mendapat kesibukan baru dan seperti merasa mendapat perhatian yang lebih dari seseorang yang bahkan belum aku tau modelnya..aku sejenak bisa melupakan tentang perasaan orang2 disekitarku.
Tidak ada waktu terlewat tanpa telpon2an dan smsan dengan mbak2 yang jauh di JKT sana. Dan karena kemahiran sang buaya ini..dia tidak lagi memanggilku Dek..yap, doi telah jatuh kedalam pelukan sang buaya hanya dalam itungan seminggu lebih dikit. Kini suaranya terdengar sangat manja saat menyebut kata "Sayang"...hahay..buaya dilawan..
Dan satu lagi kebiasaanya sekarang..tiap malam sebelum dia tertidur pasti nelpon. Dan sudah bisa di terka..obrolan di jam2
Chapter C ; Luntang Luntung
seperti itu tidak lepas dari hal2 yang (maaf) vulgar. Ok ane sedikit cerita mengenai apa yang membuat ane senyum2 sendiri sekarang ketika mengingatnya.
Suatu malam minggu, ane lagi dikamar sebelah.. sedang asik2nya ngobrol sama si anak kamar sebelah..telpon ane kembali berbunyi panggilan masuk..karena ane agak lama balas smsnya waktu itu..hahay, mulailah diri ini kembali kekamar buat pewe.
Ane : halo yank" Wati : yank, koq balas smsnya lama sih (suaranya mendesah2 gak jelas..wkwkkw..sudah kebiasaanya 2minggu ini kyk gitu..jam2 segini desah suaranya sungguh mampu membuat sesuatu menjadi tegang )
Ane : tadi masih ngobrol sama teman dikamar sebelah. tumben belum tidur yank"
Wati : blum ngantuk yank..kamu gak kangen sama aku yank"
Ane : kangen lah yank, tadi juga kan smsan trus to Wati : aku pengen meluk kamu yankkkk
Ane : ya sabar, tahun baru kan bentar lagi Wati : lama banget ya tahun barunya.
Ane : kan tinggal 2minggu lagi, sabar ya..ntr aku peluk kalo udh di yogya deh
Wati : benar ya..janji Ane : janji..hehehe
Chapter C ; Luntang Luntung
Wati : yank...kalo aku minta lebih ntr boleh (lagi2 itu desahan sungguh menggoda iman..wkwkkwkw)
Ane : minta lebih apanya yank" aku gak punya apa2 loh..anak kostan kyk gini belum kerja duit darimana" (aku sudah sangat mengerti maunya, karena telpon2an erotis malam sebelumnya selalu mengarah ke hal yang sama)
Wati : yaannkkk..aku gak minta itu, tapi itu tuh.. (dia tertawa kecil tentunya dengan desahan yang semakin menjadi dan membuat *maaf konak)
Ane : eh gak boleh belum muhrim.. (dia pasti bisa terdiam sejenak, karena kami berbeda keyakinan..dan lagi2 aku hanya memakai kata dari agamaku untuk sejenak
menghentikannya..tapi tidak lama dan tidak pernah berhasil..dia hanya mereda sejenak..)
Wati : ntr kalo aku pengen gimana yank.
Ane : ya ditahan dong, masa gitu aja gak bisa nahan Wati : susah yank..sekarang aja cuman dengar suaramu aku jadi kyk gini, gimana besok kalo dekat kamu..
Ane : ya udah ntr kita gak usah dekat2 ya..hehehhe Wati : yank koq gitu...kan aku keyogyanya buat ketemu kamu.. (mulailah desahannya terdengar lagi)
Ane : iya iya, ntr kalo diyogya deh..
Wati : tebak yank, aku lagi megang yang mana" punyaku besar loh yank (terdengar nafasnya sudh tidak beraturan)
Chapter C ; Luntang Luntung
Dan selanjutnya, mulailah ane seperti sedang telpon (maaf) seks..tidak jarang dia menanyakan berapa besar barang itu tuh...wkwkwkkw..udah ah...gak enak ane bahasnya..wwkwkkwkw ...
Dua minggu berlalu, dan ini adalah hari dia datang keyogya, sempat2 deg2an dengan model parasnya..tapi dengan hasrat yang meledak2 waktu itu, ane sama sekali tidak
memperdulikannya. 2hari sebelum pergantian tahun dia datang.
Siang itu ane sudah berada di stasiun tugu yogya, menunggu pujaan hati yang belum pernah ane temuin sebelumnya. Lucu ane ngingat2 bayangan tentang yang terjadi selanjutnya.
Ane sempat terbayang, emak2 yang dengan dandanan menor mendekati ane trus memanggil dengan kata "Sayang" wkwkkwkw..ane juga sempat membayangkan (maaf) "Tante2 Girang" yang langsung nyosor..wkwkkwkw
Entah kereta apa waktu itu, terdengar suara pengumuman dari stasiun tugu tentang arrival kereta bisnis dari JKT. Deg2an hati ini serasa mau copot. Mulai orang2 terlihat keluar dari dalam stasiun. Sebelumnya ane pernah sms tentang pakaian yang ane pake waktu itu, celana jeans itam satu2nya dan kemeja putih kotak2.
Tidak ada telepon dari wati waktu itu. Sekitar 10menit ane nunggu di dalam ruangan tunggu kedatangan di stasiun tugu.
Chapter C ; Luntang Luntung Hape ane bergetar di dalam saku celana.
: yank, aku gak jadi keyogya..maaf ya..
Hancur hati ini mblo...persiapan mental dari seminggu lalu tiba2 hilang seketika oleh sms yang tidak aku balas waktu itu. Gontai langkah ini meninggalkan ruang tunggu stasiun..tapi belum lama aku berbalik dari ruang tunggu..
"Eri....." suara yang biasa aku dengar dihape itu kini terdengar jelas di dekat pintu keluar stasiun
Aku menoleh melihat arah suara itu..terlihat seorang wanita dengan stelan rok span diatas lutut dengan baju kaos hijau tua, dia menggeret koper kecil dengan tangan kiri, jaket jeans tergantung ditangan kanannya. Dia mendekatiku yang hanya bisa terdiam melihatnya. Dia tidak terlalu kurus, tidak terlalu gemuk..tingginya standard sebatas telingaku..rambutnya terurai panjang sebahu.
Tanpa ada kata lagi dia datang memelukku..entah dia salah orang atau apa..aku hanya terdiam didalam pelukan wanita itu.
Wati : kamu marah ya" (suaranya terdengar di telinga kananku, aku belum bisa menjawab pertanyaanya..mulutku masih kelu)
Wati : yank..maaf ya aku cuman becanda smsnya tadi (dia tersenyum setelah melepas pelukannya)
Chapter C ; Luntang Luntung
Aku hanya mampu tersenyum mengangguk pelan..entah apa yang aku iyakan..biasa gan, deg2nya belum ilang.
Dihidungku cuman ada wangi rambutnya, lagi2 wangi seperti rambut yani..sunsilk hitam yang dia gunakan. sekitar 2 menit aku masih terdiam, dia menarik tanganku keluar stasiun.
Wati : yank koq diam aja sih..masa jauh2 kesini gak diajak ngomong akunya (hahay, desahan yang sama seperti di telepon, dan itu seakan menyadarkanku)
Ane : eh mbaknya siapa ya"" (isengku seperti biasa yang keluar duluan)
Wati : yannkkk (doi senyum memanja)
Ane : eh yank yank, mbak salah orang kyknya (aku semakin iseng, lumayan bisa menghilangkan nervous)
Dia mengambil hp nokia communicator miliknya..dia memanggil seseorang..dan telepon yang masih aku pegang itu berbunyi pelan..dia hanya tersenyum melihatku..diapun kembali menggandeng tanganku.
Wati : yank cari makan yuk, Mekdi disni dimana" Ane : eh jgn mekdi deh..ke angkringan aja..hehehhe Wati : udahlah yank, gk usah mikir macem2...yuk cari mekdi aja.. Ane : hehehe.. (belum bisa aku bersikap seperti sedia kala) Dia mengajakku naik becak, sungguh manja, tugu dengan mekdi
Chapter C ; Luntang Luntung
di malioboro mall itu tidaklah jauh..terlihat ketimpangan antara diri ini dan dia. Hahay..
Tak berapa lama, dia membayar becak yang sudah menurunkan kami didepan malioboro mall itu. Aku sudh mengambil alih koper kecilnya..dia hanya berjalan menuju mekdi disudut luar maliobor mall..sesekali dia mengibas2kan tangan tanda kepanasan..aku menyukai pemandangan ini, rambut lurusnya terurai lembut tertiup angin dari kibasan tangannya.
Aku mengikutinya ke tempat order makanan, tidak lama dia mengajakku mencari tempat duduk disudut dekat pintu masuk mekdi itu dengan membawa pesanannya.
Aku tidak berkedip memandang apa yang tersaji didepanku. Tidak seperti cewek2 yang sering aku temuin dikampus, dia berbeda, bilasan tipis makeup diwajahnya seakan menegaskan dia sudah dewasa..dia cantik..
Wati : yank, ini burgernya dimakan, gak usah ngelamun yank (dia tersenyum nakal menyadarkan kekagumanku)
Ane : i iya hehehhe (garuk2 kepala gak jelas...sifat anak kostku yang blangsatan melihat makanan hilang entah kemana, aku lebih suka melihat tingkahnya..benar2 dewasa wanita didepanku ini)
Wati : yank, kostanmu dimana" jauh gak dari sini" (dia menatapku setelah meminum cola di gelas khas restoran cepat saji itu)
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : mmm...agak jauh sih..paling 30menitan jalan dari sini..
Wati : masa jalan yank, naek taksi aja ya ntr.. Ane : iya iya..hehehe (lagi2 aku cuman bisa garuk kepala)
Aku masih sedikit tidak percaya..bayanganku dulu pas mulai2 dia nelpon tidak sesuai dengn apa yang aku liat sekarang. Dulu aku membayangkan dia gemuk, pendek, jelek..cuman bagian depannya yang besar seperti yang sering dia ceritakan di telepon..ah ternyata jauh, dia cantik..itulah kata pujian kesekian kalinya aku ucapkan sejak distasiun tadi.
Wati : yank, ntr anterin cek in di hotel dulu ya, abis itu kita kekostanmu.
Ane : emang udah dapat hotel ya"
Wati : ih gak mesra ah, masa cuman ditelpon manggilnya mesra, sekarang pas di yogya gak mau mesra2an lagi (genit kini tatapannya)
Ane : i iya yank..hehehhe
Wati : udah, kebetulan teman kantor sering keyogya, jadi aku dah dpt hotel kemaren dari dia.
Entah hotel apa namanya, biar dramatisir gan ..hotelnya itu sekitar 300meter dari jalan malioboro, masuk jalan dagen kalo gak salah. Setelah menyudahi acara makan siang menjelang sore itu, dia mengajakku memasukkan barang di kamar hotel yang sebelumnya sudh dia pesan ketika di JKT kmrn. Aku sempat mengikutinya ke lantai 3 tempat dimana kamarnya
Chapter C ; Luntang Luntung
berada. Saat didalam kamar dia mulai tersenyum genit, aku tau selanjutnya akan terjadi sesuatu yang tidak boleh terulang. Dia melepas pakaian atasnya, dan benar sekali seperti yang dia bilang sebelumnya, punyanya itu besar..sesuai dengan apa yang dia ceritakan..hahay..
Chapter C ; Luntang Luntung 19. Lembah Kelam..Lagi..
Saat didalam kamar dia mulai tersenyum genit, aku tau selanjutnya akan terjadi sesuatu yang tidak boleh terulang. Dia melepas pakaian atasnya, dan benar sekali seperti yang dia bilang sebelumnya, punyanya itu besar..
Aku hanya terdiam melihat pemandangan didepanku, senyuman genitnya semakin menjadi.
Bak peragawati dia menghapiri diri ini yang hanya bisa terduduk kagum disudut kasur springbed itu. Berat rasanya
tenggorokanku menelan ludah.
Aku tak berkutik ketika dia mulai mencumbuiku..aku tau, aku juga sudah lama menahan gejolak ini,tapi aku seakan tidak ingin ini berlanjut..aku tidak menikmati apa yang bibirnya lakukan terhadap bibirku.
Desahannya tidaklah berbeda dengan suara desahannya di telepon menjelang waktu tidur..sungguh besar birahi wanita yang sedang berada diatasku kini.
Dia seakan tidak perduli denganku yang hanya terdiam dengan segala yang dia lakukan. Tangannya kini sudh masuk kedalam jeans yang aku kenakan dan dia mendapat mainan baru disana.
Sekarang dia tak henti2nya memainkan sesuatu yang sudah sangat keras di bawah sana. Semakin kuat aku bertahan, semakin kuat pula tangannya memainkannya.
Chapter C ; Luntang Luntung
Damn** aku sudah tak tahan lagi, sungguh desahan dan permainan tangannya meruntuhkan segala keyakinan ini utk bertahan.
Tidak butuh waktu lama, aku mulai membalas semua yang dia lakukan. Tanganku mulai mencari pegangan yang selama ini sudah tidak pernah dimainkannya.
Dengan senyuman genitnya dia melepas pagutan bibirnya, kini dia merubah posisinya, dia duduk didepanku, dia hendak membuka pakaian bawahku..
Drrrt drrrt drrrt... hape di saku kanan celanaku bergetar hebat.
Aku tersadar sejenak dari kekalutan ini..tapi tidak dengannya, dia tetap melepas ikat pinggangku. Dengan tangan kirinya dia mengambil hape dikantong kanan jeansku yang kini sudah berada dilantai di mata kakiku.
Ah..dia kini mempermainkanku dengan mulutnya..aku mematikan panggilan itu, aku tidak memeprdulikan hal penting apa yang akan disampaikan orang diujung telepon itu.
Sudah 3x aku mematikan panggilan dari adik angkatku itu..aku sangat menikmati permainan mulut wati kini. Lagi2 hape dikananku itu bergetar. Wati sejenak melepas mulutnya..dia tersenyum genit..
"Angkat aja yank.." itulah kata enteng dari mulutnya. Dia
Chapter C ; Luntang Luntung
kembali terdiam setelah melumat semua bagian itu.
Aku tau maksudnya..dasar wanita genit pikirku..dengan badan yang bergetar dan nafas yang terengah2 aku menyanggupi permainan nakalnya, aku mengangkat telepon itu.
Ane : aada aapa Dek"
Mimin : kakak lagi dimana" (tetap dengan suara cempreng merusak gendang telinga)
Ane : laagi di luaar dek, kennapa""
Mimin : kakak lagi lari ya""
Ane : iiyaaa Dek, laagi dikejaar banci...ntttr telpooon laagi yaaa
Aku sudah tidak tahan, aku mematikan panggilan itu...tubuhku sketika lemas..aku kalah oleh permainan Wati..Dia terlihat mengelap bibirnya dengan punggung tangannya, masih ada cairan putih disana.
"Katanya kuat yank..masa cuma gitu aja udah kluar" terlihat senyum genitnya, kemudian dia berjalan membelakangiku ke arah kamar mandi disudut kamar hotel.
Aku terbaring lemas, sempat sedikit tersenyum mengingat kejadian tadi...hahaha..aku dikejar banci, entah kenapa aku beralasan seperti itu ketika telepon mimin tadi..aku duduk sejenak merapikan celanaku..tak berapa lama terdengar suara dari kamar mandi.
"Yank ambilin shampoo didalam koper yank"
Chapter C ; Luntang Luntung
Ah, dia lupa shampoonya. Aku membuka resleting koper kecil miliknya, dan benar saja, disana terlihat peralatan mandi didalam plastik putih sedikit transaparan, sunsilk hitam yang dia gunakan..aku kenal betul aroma rambut itu.
Aku sempat membayangkan dia dengan CD pink didalam koper kecilnya itu..terlihat disamping peralatan mandinya...
"Yank shampoonya mana" suaranya mengagetkanku, aku berjalan ke arah kamar mandi.
Damn** dia tidak menutup pintu kamar mandi..dia sengaja lagi menggodaku..mayanlah, gitar spanyol tanpa senar terpampang didepanku..dengan gemiricik air dari shower seakan menyempurnakan gitar spanyol itu.
"Mandi yank, kamu gerah jugakan" senyuman genit kini selalu menyertai bibirnya
Aku tidak membalas kata2nya, aku dengan terburu membuka semua yang aku kenakan..lagi2 aku tergoda akan kgenitannya. Dan, aku kembali memasuki lembah kelam itu, lagi.
... Pernah aku membaca salah satu thread di sfth juga, thread yang dengan segala filosofi engine-nya itu pernah menulis mengenai kekuatan blackhole..yap, aku merasakannya kini..tarikan gravitasinya sungguh luar biasa, akal sehatku tidak
Chapter C ; Luntang Luntung mampu untuk menolak dan menahannya. ...
Aku bukanlah yang pertama buat wati, wati juga bukanlah yang pertama buatku...tidak ada penyesalan dengan yang aku lakukan kali ini..aku sangat sangat sangat menikmatinya..
Entah berapa lama kami "mandi" waktu itu. Aku menyudahi semuanya ketika aku merasakan semua sendi2ku seprti ingin copot.
Sore itu, kami tidak jadi menuju kostanku. Kami tertidur kecapean di kamar hotel dilantai tiga itu.
... Kembali badanku bergidik, aku mencium aroma shampoo sunsilk hitam..ah yani..sedikit kaget dengan apa yang aku lihat diatas dadaku ketika membuka mata, rambut hitam panjang ini berbeda dengan yani..wati..ini wati..wanita yang aku kenal dari sms nyasar beberapa bulan lalu.
Aku menggoyangkan badannya, tapi dia seperti yani, dia malah mencari posisi nyaman didadaku yang krempeng ini.
Kenapa dengan perasaan ini..kenapa selalu yani yang aku ingat..hey...wati kini yang ada dipelukanmu..lupakan sejenak masa lalumu..batinku sedikit bergejolak..
"Yank, kamu gak laper""" itulah kata pertama yang bisa aku
Chapter C ; Luntang Luntung
ucapkan sejak siang tadi, selaih desahan yang memalukan. Dia hanya menggeleng dan mencari posisi nyaman lagi.
Aku hanya memainkan rambut hitamnya, sesekali aku menyiumi rambut itu..entahlah aku semakin tergila dengan bau sunsilk dirambutnya.
Entah pukul berapa malam itu, dia membuka mata melihatku yang masih menciumi rambutnya..senyuman mengembang dibibirnya.
Wati : yank, kamu suka rambutku ya"
Ane : iya, harum (senyum mesum sang buaya kini mengembang) Wati : nginap sini aja ya yank, besok pagi aja kekostanmu (senyum genit itu..aku tau maksudnya)
Ane : iya. Dengan lihainya tangan ini beraksi sendiri mengangkat tubuh yang masih tanpa benang itu..dengan ditutupi selimut, kami kembali memasuki lembah dengan gravitasi terbesar itu.
Pukul 12 lebih, kami menyudahi semuanya..sudah tak terhitung berapa banyak kalori yang terbuang dari tubuh ini...wajarlah jika aku merasa sedikit kelaperan.
Dengan rambut masih acak2an wati membuka koper kecilnya..dan benar seperti yang kubayangkan tadi siang, dia seperti tidak memperdulikanku, dengan santainya dia memakai CD pink dari dalam koper kecilnya.
Chapter C ; Luntang Luntung
Dengan stelan celana jeans biru tua dan kaos oblong putih, dia mengajakku mencari makan di mekdi disudut maliobor mall. Entah kenapa dia sangat suka dengan mekdi..
20. Gitar Spanyolku Dengan stelan celana jean biru tua dan kaos oblong putih, dia mengajakku mencari makan di mekdi disudut malioboro mall. Entah kenapa dia sangat suka dengan mekdi.
Lagi diri ini hanya bisa mengikuti ketika dia memesan menu makan. Aku tidak terbiasa dengan restoran cepat saji ini..bukan kelasku, kalo di angkringan mah paling jago
Setelah mengambil duduk di sudut, dia mulai makan paket B yang dia pesan waktu itu.
Ane : yank, koq suka banget sama mekdi" Gak mahal apa tiap makan di mekdi" (wkwkkw...anak kost mikirnya harga dulu,rasa sama suasana nomor kesekian.. )
Wati : males kalo diluar yank, banyak pengamen..makanannya juga gak higienis.
Ane : owh, kirain ada pengalaman berkesan aja di mekdi
Wati : yaaankk, jgn nyinggung2 kenapa" (dia meletakkan daging ayam yang sempat digigitnya tadi)
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : yee, yang nyinggung2 sapa coba" aku kan cuman tanya tadi.
Wati : udah ah, gak selera makan aku yank... (hahay ada yang ngambek ternyata)
Sempat sedikit kelabakan membuatnya senyum lagi, tapi bukan buaya namanya kalo gak mampu mengembalikan senyum genit itu. Buaya woy...awkwkwkkw
Setelah kami menghabiskan makan paket B itu, aku sempat mengajaknya jalan ke Benteng Vrendenburg..kami nongkrong dsitu tidak lama. Dia sangat takut melihat pengamen yang lagi2 sok2an teler dengan mulut bau alkohol.
Dia mengajakku kembali ke hotel di jalan Dagen itu, terlihat dia sangat kecapean. Berhubung ane sudah pernah jadi kuli gendong Yani pas tahun baru 2004, ane gak mau cari masalah lagi buat gendong Wati..bisa2 kecapean ntr sebelum tempur..sapa tau ada yang pengen lagi
Sesampainya di kamar, dia benar2 kecapean..dia langsung mengajakku tidur, tentunya dengan dipeluk dung..hahay...biasa aja mblo..gak usah jelous..
... Kurang dari 24jam lagi, akan berganti tahun..ah 2007, aku sungguh tidak menyangka dengan siapa aku sekarang..wanita yang sama sekali tidak pernah aku bayangkan.
Chapter C ; Luntang Luntung
Aku ingat betul malam awal tahun 2006 dulu aku harus mengorbankan segala perasaan terhadap Tyas. Tapi kini, aku seakan tersenyum bangga dengan adanya Wati.
Entah, kemana cahaya marisa dan yani kini..seakan tertutupi dengan indahnya gitar spanyol yang saat ini masih memeluk hangat tubuhku. Dia masih tertidur pulas diatas dadaku.
J200i ku mulai berbunyi lagi..lagi2 mimin disana..sedikit pelan aku mengangkatnya, aku tidak ingin sang gitar spanyolku terbangun..aku masih menikmati pelukan hangatnya. Sedikit berbisik aku mengangkat telepon itu. Ane : halo dek"
Mimin : kak, ntr jam 8an aku mampir kostan ya..kemarin aku sama tyas kesana tapi kakak gak ada.
Ane : iya dek, kmrn aku keluar sama teman.
Mimin : sama siapa kak" Ane : ada deh..hehhehe
Aku tidak mau membicarakan tentang wati, aku ingat beberapa kali aku menceritakan masalahku dengan mimin, dia bocor sekali mulutnya..gak ada saring2an dikit itu kalo ngomong.
Mimin : oiya kak, kmrn kakak dikejar banci dimana" (wkwkwkw..doi masih ingat ternyata )
Chapter C ; Luntang Luntung Ane : udah Dek, ngeri aku nginget2 kemaren.
Mimin : tapi kakak gak ketangkep kan sama bancinya" Ane : udah ah..aku mau tidur lagi..bye..
Aku mematikan telepon itu...wkkwkwkw..ngeri2 gimana gitu ngingat2 dikejar banci kemarin..eh bukan itu ding, kmrn kan aku dipacu oleh yang lain..gk usah di inget deh, kl diinget2 trus aku kepengen lagi gimana..kan gitar spanyolnya masih bobo...hahay bahasane cok...bobo bobo, boboho keleus..
Melihat gitar spanyolku masih pulas terlelap, mulailah kebiasaan baruku terulang..aku memainkan rambut panjangnya, sesekali aku menyiumi ujung rambutnya.
Tapi sedikit ada yang mengganjel dipikiranku...bukan ditempat lain loh ya, karena memang punya wati besar, jadi gak usah dibahas lagi tentang ganjelan yg itu..bahas yg ngeganjel di pikiran aja..
Tadi kan mimin bilang mau kekostan jam 8an...nah ini gitar spanyolku semalam juga bilang pagi mau kekostan..hadeh berabe ini...bisa2 tyas tau trus lepas deh satu mangsaku...jangan sampe dong...mau ditaro dimana muka sang buaya.. ...
Gitar spanyolku menggeliat kini, sepertinya sudah waktunya doi bangun. Aduh geliatan tubuhnya, bener2 itu ganjelan dibadanku makin manteb aja..ini kenapa jadi mesum gini trus yak..buaya
Chapter C ; Luntang Luntung emang gitu gan..jadi maklumin aja yak.
"Pagi cinta, enak banget bobonya" hahay sang buaya tambah genit dengan bumbu senyum mesumnya.
Dia hanya tersnyum pelan, mengangkat tubuhnya menciumiku. Ah pagi2 udah main ciam cium aja...jgan sampe buaya ini lepas kendali lagi..hehhehe
Ane : yank" ntr mau kekostan jam brp"
Wati : mmmm jam berapa enaknya yank (dia ngucek2 matanya) Ane : ntr agak siangan aja ya (hahay ngatur schedule dulu biar gk ada yang terlepas mangsanya)
Doi mengangguk membalas senyuman sang buaya yang merasa telah berhasil mengatur segala sesuatunya.
Wati : yank..mandi yuk"
Ane : mandi kyk kmrn mau" (tidak ada jawaban dari mulutnya, hanya anggukan setuju dibumbui senyum genitnya)
Hahay..pagi2 dapat jatah mblo...penak to..yo penak..buaya mana yang gak mau dikasih daging segar pagi2 buta..wkwkkwkw..
Sekitar jam 8an terdengar itu hape di meja samping kasur berbunyi, aku tau itu pasti mimin..ah cuekin aja, masih asik dengan gitar spanyolku..masih seru-serunya mblo.. Setelah mengeringkan badan dengan handul hotel, kami
Chapter C ; Luntang Luntung
beranjak kekasur, hanya handul yang kulilitkan di daerah bawahku..sedangkan gitar spanyol itu, tak ada senar satupun yang menutupinya.
Aku hanya senyum2 mesum melihatnya..lagi2 dia dengan santainya memakai CD pink yang semalam dia gunakan. Dengan kepala diatas pahaku kini dia tersenyum genit..
Wati : yank, dari kmrn siapa yang nelpon yank" Pacarmu ya" (sedikit kaget dengan kata2nya tadi)
Ane : eh koq gitu, kan kamu pacarku yank. (kembali tangan ini memainkan rambutnya)
Wati : trus kalo bukan pacarmu koq nelpon2 trus" tadi pagi juga dia nelpon kan.
Ane : yee..tadi itu udah bangun kamu yank" (dia menganguk dengan senyum nakalnya)
Wati : pacar sekampus ya yank"
Ane : bukan Cinta..itu Mimin, adik angkatku..
Wati : beneran adik angkat"" (dia kini duduk menatapku, dekat..nafasnya bisa ku rasakan diwajahku)
Ane : beneran yank, ntr kapan2 aku kenalin.
Wati : benar ya. Ane : iya iya..sana ah pake baju..kyknya mimin udah dikostan, ayo kekostan aja biar aku kenalin sekalian.
Chapter C ; Luntang Luntung
Wati : gak mau..mau itu (doi ngelirik2 handuk yang aku gunakan, hahay..baru juga tadi, eh minta
lagi...terkaaaaaaaaaaaaam.. )
2 orang dalam kamar tanpa sehelai benang ditambah dengan senyum2 genit dan senyum mesum ala buaya..tentulah akan terjadi sesuatu yang iya iya..gak usahlah di perinci lagi..udh jelas koq..
Sekitar pukul 11, aku mengecek hp, bnyk miscall dan sms dari mimin..wwkkwkw..dia dah nunggu didepan kostan
ternyata..mungkin skrg udah balik karena kesal gk ta balas smsnya.
Emang niat dari awal sih biar gk ketemu sama wati..hahay...
Stengah 12 kami bertolak kekostan, kasian gitar spanyolku kalo di ajak jalan 30menitan kekostan..dia juga bukan tipe pajalan kaki kyk buayanya ini.
Jadilah kami naik taksi, dan lagi2 doi yang bayarin..maklumlah buaya kere kyk gini makan aja sukur bisa 2x sehari..gimana mw mikir bayar taksi..
Setelah membayar taksi, kami turun didepan gang dan berjalan 3menitan utk sampai dikostan, kasian gitar spanyolku ini, dia keringetan kena sinar matahari yogya yang sudah mirip dengan kampungku panasnya.
Dengan kibasan tangan kananya, terlihat lagi pemandangan
Chapter C ; Luntang Luntung
mirip seperti awal dia sampai diyogya, rambut lurus panjangnya terurai dan tertiup lembut oleh kibasan tangannya.
Sesampainya di lantai 2, diatas tangga, aku sedikit kaget dengan siapa yang sedang duduk di atas tembok pembatas teras..ah sial..
Chapter C ; Luntang Luntung
21. Without You Sesampainya di lantai 2, diatas tangga, aku sedikit kaget dengan siapa yang sedang duduk di atas tembok pembatas teras..ah sial..
"Khem khem.." terlihat si kampret arif senyum2 gak jelas disana.
Aku membukakan pintu kamar, si gitar spanyolku seakan tidak memperdulikan arif dan dimas yang berada di depan kamar..sedikit senyum manis, dia melewati kedua temanku itu.
Arif : sapa cok" (doi ngangkat2 alisnya) Ane : hehehehe (cuman garuk2 kepala)
Dia hanya menepuk2 punggungku..terlihat si gitar spanyol ku sudah berdiri didepan pintu kamar.
Wati : yank, anduk sama sabunnya mana" (senyumnya sungguh manis)
Ane : bukannya tadi habis mandi yank" (biasa nyuekin arif dan dimas, maklum lagi kasmaran..dunia serasa milik berdua, yang lain cuman numpang.. )
Wati : gerah yank, pengen mandi (genit kini gesture bibirnya) Ane : eh yank, ini kenalin temanku.
Aku mengenalkan mereka, arif terlihat sedikit ekspresi berbeda, dimas hanya senyum2..setelah kenalan, wati yang sudah
Chapter C ; Luntang Luntung
mengambil handuk di tanganku dengan santainya melenggang kekamar mandi..
Untung seminggu kmrn aku bersihin kamar mandi..jadi gak malu2inlah ketika sang gitar spanyol mandi disitu.
Arif : kenal dari mana cok" (seperti biasa dia mengeluarkan LA 12nya)
Ane : disitu aku kenalnya (sambil nunjuk di tempat dimas duduk)
Arif : maksudnya" (dia menyalakan sebatang yg sudah di ambil dr bungkusnya, asep putih tebal kini mengebul)
Ane : ya disitu..dulu ada telpon nyasar..
Arif : owh..untung koe cok..coba kalo tante2..jadi piaraan koe
Kami tertawa disitu, dimas ngikut juga tapi doi masih malu2 monyet, maklum belum terlalu kenal.
Arif : anak mana" kuliah dimana" (dah kyk emak2 nginterogasi anaknya)
Ane : org jkt, udh lulus itu, dia kerja skrg. Arif : hmmm..boleh juga.. (doi senyum jahat skrg) Ane : boleh apanya"
Arif meletakkan rokok dimulutnya, tangan memberikan gesture bulet gede di depan dadanya...wkwkwkw..telek juga ini orang...
Chapter C ; Luntang Luntung
Sejenak tawa kami pecah dsitu..Arif2 bisa aja dia buat ngakak.. Ane : oiya cok, ada rencana apa ntr malam"
Arif : rencana mw ngajak koe cok, banyak itu cewek2 uty depan kostan dimas, rencana2 bakar2 jagung ntr malam. Ane : wah manteb itu kalo ada cewek2nya
Arif : gak jadi ngajak koe, koe dah dpt yang... (lagi2 tangannya membuat gesture bulet gede itu... )
Ane : ah koe kie mikir e itu tros...
Arif : dah dapat jatah"" (lagi, itu alis diangkat2) Ane : gak lah, emang aku cowok apaan..
Arif : ngapusi koe cok...itu tadi katanya dah mandi bareng (tau aja ni kampret satu )
Ane : hehehhehe..(garuk2 kepala sang buaya kini)
Arif : oiya cok, ada kamar kosong gak" Ane : ada itu di ujung, sapa yang mau kost"
Arif : aku lah...yang mana yang kosong" (dia mematikan puntung rokoknya)
Ane : itu yang sana, kalo mau liat2 ta minta kunci ke ibu kost dulu.
Arif : wes rasah wae, masih lama juga aku mw pindah, february ntr abis kostan lama.
Ane : weh, tmbah jauh dr kampusmu cok" kemahalan di ongkos
Chapter C ; Luntang Luntung
koe Arif : sante cok, awal2 tahun aku ngluarin motor, dah ngelobi kmrn sama bos dirumah.
Ane : wogh cair iki..makan makan...
Arif : ya ntr malam rencananya, tapi krna koe wes dpt .. (gesture bulet2 besar itu lagi depan dadanya.. )
Ane : asyu i..ngece trus...wkwkwkw
Arif : yo wes yo..ati2 ntr malam jgn sampe kluar didalam..(doi senyum ngece sahabatnya ini)
Ane : hais...kono minggat minggat... Kami tertawa lagi disitu..
Arif dan dimas pamit pulang..aku hanya melihat mereka kebawah ke motornya dimas waktu itu.
Setelah mereka berlalu dari halaman kostan, aku kembali masuk kedalam kamar..ini si gitar spanyolku belum keluar2 dari tadi..suaranya masih byar byur didalam kamar..wkwwkkw...benar2 gerah doi jln bentar tadi pas masuk gang kost.
Aku beranjak kedepan pintu kamar mandi, ngecek keadaanya, takut aku dia kenapa2 dikamar mandi...bukan mau ngintip loh ya..apalagi yang mw diintip orang udah keliatan semua..
"Yank...mandinya lama banget yank..kamu gpp" tangan ini mengetuk pintu kamar mandi..lagi2 dia hanya menutup pintu
Luntang Luntung Karya Rudiarth T Eriwanto di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Chapter C ; Luntang Luntung
kamar mandi, tidak dikunci..terbukalah sedikit itu pintu kamar..dia hanya tersenyum melihat kearahku yang sedikit mengintip dr pintu kamar mandi yang terbuka.
"Kebiasaan yank, kalo mandi itu ditutup pintunya" aku menutup kembali pintu itu..jgn sampe kejadian lagi...gak lucu di kostan ada yang mendesah2 gak jelas..apa kata tetangga ntr..
Aku beranjak kedepan teras sambil membawa gitar bututku..hahay..mulailah diri ini memainkan ST12 entah lagu apa waktu itu..tpi belum selesai 1 lagu, terlihatlah itu gitar spanyolku hanya melilitkan tubuhnya dengan handuk merah tua milikku. Aku berjalan terburu ke dalam kamar,menariknya ke sudut yang tidak bisa terlihat dari luar jendela.
Ane : yank, gak enak kamu kyk gitu di liat orang sekitar yank.
Wati : ih yank, jgn kasar dong nariknya (lagi2 senyuman genit itu)
Ane : pake baju ya yank, ntr kita digrebek orang kampung loh..ntr di hotel aja yak..(beneran aku takut di grebek saat itu, ini kostan belum lama, masa dah bayar mahal2 harus diusir..hadeh)
Dia hanya menggeleng sambil menampilkan senyum genit yang sangat aku tau maksudnya. Hadeh...gimana ini..ndak kacau semua kalo digrebek orang2..Tapi, tanganya itu benar2 tau apa yang dia mainkan dibawah sana, entah dia tidak kesulitan
Chapter C ; Luntang Luntung
menyelipkan tangannya di antara ikat pinggangku. Tegang sudah mainan barunya itu.
"Yank...jgn sekarang yaa akuu gak enaak samaa tetaangga yaank" suaraku bergetar hebat, pandai betul itu tangan mempermainkan diri ini.
Mungkin ekspresi ketakutan yang aku perlihatkatkan waktu itu sangat jelas ketimbang rasa nikmat yang mulai menjalari otak.
Wati mulai menyudahi permainan tangannya itu..dia tersenyum genit, ketika kembali kekamar mandi. Dia memakai jeans biru yang dia gantung di dalam kamar mandi tadi. Saat keluar dia setengah telanjang dada menuju kearahku. Hadeh..semoga gak ada orang diluar yang ngeliat doi..
Wati : Yank, aku pinjam baju ya. Ane : bajumu tadi mana yank"
Wati : basah yank, tadi jatuh dilantai kamar mandi (senyuman manis kini dibibirnya)
Aku berjalan kearah lemari plastik, yap lemari plastik yang dari kostan lama, lemari itu sempat ambruk pas gempa, dengan tulang besinya yang sedikit bengkok, doi berhasil berdiri lagi dengan sedikit paksaan..wkwkwkwkw...
Dari almari aku mengambil kaos oblong putih dengan corak khas bali itu. Ah semoga pas dengannya.
Wati : makasih ya yank (senyum manis itu tidak hilang saat
Chapter C ; Luntang Luntung dia mengambil kaos oblong dari tanganku)
Ane : iya sama2... (garuk2 kepalalah sang buaya, badan masih sedikit gemeteran gara2 gak sampai keluar tadi..karena suasana dan lingkungan yang tidak mendukung, terpaksan harus ketunda ditengah2...dan itu bisa membuat badan bergetar
hebat..wkwkwkw) Dia memakai oblong putih itu, tidak terlalu kebesaran di badannya, hanya di bagian depan sedikit sesak oleh bagian itu. Benar2 besar ternyata, wajarlah tangan ini sangat gemar memainkannya.
Sedikit merapikan kaos oblong yang kini sudah menutupi bagian atas tubuhnya, dia mengambil posisi tidur dipangkuanku..
Wati : Yank, nyanyiin dong (doi hanya melihatku tersenyum manis)
Ane : ntr ya (aku sedikit bergerak pelan ke arah samping kasur, gitar butut itu sudah bisa aku raih)
Ane : lagu apa yank"
Wati : aduh yank, pelan2 dong, sakitt... (kepalanya kepentok sama sudut gitar ternyata....sokoooor)
Ane : eh maaf yank maaf...hehehhe
Wati : cium dulu baru aku maafin..(memanja suara itu menggoda)
Aku hnya menurut, sang buaya sungguh tak dapat menahan
Chapter C ; Luntang Luntung
godaan itu..bukan hanya ciuman sekilas, tetapi sampe kapok..wkwkwkkw
Sore itu aku menyanyikan lagu2 melow, sempat sering aku dengar di PC lab kampus. Aku mulai memainkan gitar bututku pelan, liriknya belum terlalu tau, kuncinya juga seadanya... B E B E
No I can't forget this evening Or your face as you were leaving But I guess that's just the way The story goes
You always smile but in your eyes Your sorrow shows
Yes it shows No I can't forget tomorrow When I think of all my sorrow When I had you there
But then I let you go And now it's only fair That I should let you know What you should know
I can't live If living is without you I can't live
I can't give anymore I can't live
If living is without you Chapter C ; Luntang Luntung
I can't give I can't give anymore Well I can't forget this evening Or your face as you were leaving But I guess that's just the way The story goes
You always smile but in your eyes Your sorrow shows
Yes it shows I can't live If living is without you I can't live
I can't give anymore I can't live
If living is without you I can't give
I can't give anymore Air Supply ~ Without You mengalun pelan dan terbata dari mulut ini..tapi aku berhasil membuat gitar spanyolku memejamkan matanya, nafasnya tenang, tidak lagi seperti desahan2 yang sangat geli ditelinga.
Aku meletakkan gitar disampingku, aku sedikit berbisik ditelinganya kini..
"Yank, pindah kekasur ya.." dia hanya mengangguk pelan, dengan sedikit bantuanku mengangkat badannya, kini dia sudah tertidur di kasurku.
Chapter C ; Luntang Luntung
Aku berjalan kekamar mandi, badanku gerah..aku harus mandi..masuklah diri ini kedalam kamar mandi, hahaha benar saja kaos oblongnya masih menggantung di belakang pintu, basah semua ternyata..
Aku sempat sebentar menjadi kuli cuci sore itu, sekedar membilas kaos oblongnya..tak berapa lama aku menyudahi acara mandiku dan menjemur kaos itu disamping teras tempat jemuran.
Magrib menjelang, dia masih tertidur pulas, ah dia belum makan dari pagi gumamku. Aku berinisiatif utk ke angkringan, membeli beberapa bungkus nasi kucing.
Pernah dulu di telepon aku membahas tentang nasi kucing. Dia tidak percaya ada namanya nasi kucing. "Masa kucing dijadiin lauk makan" itulah kata2 lucu dari mulutnya ketika itu..
Dia membayangkan nasi kucing itu seperti yang dia katakan tadi, nasi putih dengan lauk daging kucing..aku tersenyum2 sendiri ketika kembali kedalam gang kostan dari angkringan.
Kaget bukan kepalang ketika aku berada di anak tangga terakhir..bayangan ini..aku tau persis siapa dia..
Chapter C ; Luntang Luntung 22. Malam Tahun Baru bersama Wati
Kaget bukan kepalang ketika aku berada di anak tangga terakhir..bayangan ini..aku tau persis siapa dia..
Ane : eh Tyas, tumben ada dsini" (sapaku dengan ekspresi tidak enak ketika didepan kamar)
Tyas sedikit kaget menoleh kearahku, terlihat didepannya mimin melihat2 kedalam kamar kearah wanita yang tidur dikasurku magrib itu..
Melihatku datang, mimin menarik tanganku kearah tempat jemuran dekat tangga.
Mimin : kakak ini dari mana" aku kmrn kesini sama tyas kakak gak ada skrg kesini lagi kakak dah bawa cewek...siapa itu kak"
(entah sudah berapa kali tangan ini menjadi sansak cubitnya selama dia mengucapkan kata2nya diatas)
Ane : ampun dek sakit...(aku berusaha melepaskan cubitannya di tangan kananku yang memegang kresek berisi nasi kucing)
Mimin : jawab kak, siapa itu yang tidur dikamar kakak" Ane : itu teman dari JKT dek, dia gk nginap kostan koq, cuman mampir tadi. (belaku)
Mungkin karena suara ribut2 yang ditimbulkan oleh ratapan kesakitan dari tangan yang dicubit mimin ditambah suara cempreng adikku itu yang Cumiakkan telinga..
Chapter C ; Luntang Luntung
Terlihatlah itu gitar spanyolku sedang mengucek2 mata sambil merapikan rambutnya yang acak2an, dia melihat kearahku sama mimin..senyuman manisnya tetap mengembang..disana dia berdiri kini, disamping tyas. Damn**..kacau balau berantakan...
Aku tidak lagi menghiraukan mimin yang sesekali masih menancapkan kuku pendeknya di kulit ari tanganku. Aku berjalan mengarah ke Wati..maaf ya Tyas..aku dah ada wati sekarang..
Ane : Maaf ya yank, kamu jadi kebangun gara2 ribut tadi (aku menggandeng tangannya, menghadap ke mimin yang masih marah melihatku)
Wati : mereka siapa yank" (doi tersenyum manis dengan rambut masih acak2an)
Ane : tadi siang katanya mau kenalan langsung, itu kenalin adik angkatku yank.
Wati mengangkat tangannye kearah mimin yang masih terdiam, nanar matanya sekarang terlihat.
Mimin sepertinya enggan menjabat tangannya, aku sedikit emosi saat itu, dengan mata melotot aku melihatnya..belum pernah ekspresi ini dilihat oleh mimin yang kini berubah dari nanar menjadi sedkit ketakutan akan belalakan mataku.
Mimin : Mimin (dia sendikit enggan menjabat tangannya) Wati : wati. (sekarang matanya beranjak ke cewek disamping
Chapter C ; Luntang Luntung kiriku, kini juluran tangannya ke arah tyas)
Tyas : Tyas (ekspresi nanar yang hampir sama dengan mimin ketika melihatku..entah apa maksudnya)
Ane : ya udah masuk yuk dek, yas ni aku beli nasi kucing..(aku hendak mengajak mereka masuk kamar)
Mimin : gak usah kak, kami makan diluar aja, yuk yas..
Tidak ada kata2 lagi dari mulut tyas dan mimin, hanya tatapan nanar tyas yang sesekali menengok kearah kami saat akan menuruni tangga. Bodo amatlah..lagi males aku mikirinnya..
Wati : yank koq gitu sih mereka"" (doi kini sudah mengambil alih kresek dari angkringan ditanganku)
Ane : mimin ngambek kyknya yank, soalnya dr kmrn kan gk pernah ta balas sms.. (hahay skil elakan maut ini belum hilang ternyata sodara sodara )
Wati : gak di sms aja yank, ntr kalian berantem.
Ane : udah cuekin aja, ntr juga baik sendiri...yuk masuk aku beli makan nasi kucing. (mengalihkan pembicaraan)
Wati : beneran yank... (dia membuka2 kresek dr angkringan saat masuk kedalam kamar.)
Wati : daging kucingnya mana yank" (hahaha..ngakak ane nulisin kata2 barusan )
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : kan bukan gitu maksudnya nasi kucing yank..ya itu nasi kucing (mengisyaratkan bungkusan kecil nasi angkringan yg dipegangnya)
Dia dengn semangatnya membuka bungkusan nasi angkringan itu..hanya oseng tempe yang iya jumpai..dia mengangkat kepalanya melihatku.
Wati : cuman kyk gini yank"" (dia mengangkat bungkusan nasi kucing itu kearahku)
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum akan
tingkahnya..ekspresi kebingungan di mukanya itu tambah gemes ngeliatnya..
Ane : udah dicoba dulu, rasanya enak koq.
Wati : aku coba ya..(dia mengambil sendok yang aku serahkan, dia memakannya sedikit..menganalisa rasanya..)
Wati : koq gk ada rasanya yank, cuman rasa nasi sama tempe. (dia memangdangku yang masih senyum2 mesum)
Ane : selamat ya yank...kamu udah jadi anak kostan..bukan anak kostan namanya kalo belum makan nasi angkringan sebungkus.. Dia ikut tertawa setelah melihatku tertawa.
Jadilah kami magrib itu makan 4 bungkus nasi kucing, bukan nasi dengan daging kucing..tapi dengan porsinya yang sedikit,
Chapter C ; Luntang Luntung
mirip porsi makanan kucing..jadilah namanya nasi kucing..itu sesuai dengan penjelasan salah seorang penjual angkringan loh ya...ane cuman plagiat kesini..hehehehe
3jam sebelum pergantian tahun, wati mengajaku kembali ke hotel, dia mau ganti rok katanya..dia gak betah dengan celana jeans biru yang dia gunakan sekarang.
Dengan menaiki taksi, kami sudah tiba di depan hotel..kamipun beranjak kelantai tiga kekamarnya. Hadeh pemandangan ini lagi, dia mengganti celananya dengan rok pendek sejengkal diatas lutut..lagi2 dia tanpa canggung melakukannya didepanku.
Wati : pengen ya yank" (dia tersenyum genit memandangku, aku hanya terdiam dan mengangguk)
Kini dia berjalan kearahku di sudut kasur, dia mendekatkan wajahnya..
"Ntr abis tahun baru yah.." dia mengecup bibirku sejenak..cumbuan bibirnya sungguh membuat diri ini merinding..nakal dan menakutkan..
Aku menggandengnya ketika keluar dari hotel itu..terlihat beberapa karyawan muda di hotel itu memandang iri kearahku...makan tu iri mblo...
Yap, rencanaku mengajaknya melihat kembang api di titik nol km yogya..emang terlihat biasa2 saja..tapi diri ini masih tetap terkagum dengan banyaknya kembang api yang akan menghiasi
Chapter C ; Luntang Luntung langit yogya malam itu.
Aku sedikit kaget dengan sepinya di jalan malioboro malam itu..hey ini malam tahun baru..kenapa tidak jauh berbeda dengan malam biasanya. Ah sial...belum ada setahun dari gempa yogya..yogya masih berduka malam itu..kenapa aku bisa melupakan tragedi yang merenggut lebih dari 5ribuan jiwa itu..
Wati : yank koq sepi yank" (suaranya mengagetkanku, dia menggoyangkan tangan kananku yang dari tadi di gandengnya)
Ane : kyknya gak ada pesta kembang api deh yank. Wati : koq gak ada yank"" (wajahnya kini sedikit kecewa)
Ane : yogya masih dalam masa berkabung yank..masih menghormati korban jiwa pas gempa kemaren (jelasku)
Wati : owh, ya udah yuk pulang hotel aja.
Ane : maaf ya yank, aku lupa ngasih tau dari kemarin2 sebelum kamu kyogya.
Wati : udah gpp yank, aku keyogya kan buat ketemu kamu (doi tersenyum kecil sekarang)
Aku tidak enak dengannya, aku menceritakan pengalamanku ditahun 2004 dulu saat melihat kembang api di titik nol km yogya..tapi ketika dia keyogya kini dimalam pergantian tahun 2007, dia tidak mendapati seperti yang aku ceritakan. Ah..sial..bisa gak dkasih jatah ini
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : eh yank, tuh liat (aku menunjuk langit arah titik nol km yogya, ada beberapa kembang api terlihat disana) Wati : ayuk kesana yank (dia sedikit semangat melihat hal tersebut)
Ane : ayuk dah, sp tau ada sedikit kembang api ntr.
Kamipun berjalan dengan sangat mesra ke arah titik nol km yogya, terlihat lumayan rame malam itu.
Aku mengajaknya duduk di bawah pohon beringin besar di kanan ujung jalan malioboro itu. Tempat dimana dulu aku pernah menunggu siang bersama marisa, sebelum dia pulang pas puasa dulu.
Tidak terlalu meriah, hanya beberapa kembang api dipergantian tahun itu. Ada panggung hiburan di kiri kanan jalan, tapi tidak ada yang menampilkan hiburan sama sekali..hanya terpampang ucapan berbela sungkawa atas musibah yogya di pertengahan tahun 2006 lalu.
Yap, tepat pergantian tahun, dia sempat menggenggam kedua tangannya didepan dadanya. Dia memejamkan mata, dia berdoa..entah doa apa yang dia ucapkan waktu itu. Sesekali kicauan kembang api di langit menyambut datangnya 2007. Akupun sempat bergumam semoga tahun ini lebih baik dari tahun berikutnya.
Tidak berapa lama, dia mulai berdiri setelah selesai berdoa... Wati : yank, kita ke mekdi dulu ya, lapeerr (gesturenya
Chapter C ; Luntang Luntung
mengelus2 perut) Ane : kan tadi dah makan yank..(aku mulai bangkit dari dudukku)
Wati : apaan tadi cuman makan gitu yank, pengen mekdiii...(entah kenapa dia terlihat manja)
Ane : iya sayang..ayuk jalan.. (aku mulai menarik tangannya)
Dia menggeleng, dia diam berdiri disitu..ah bakalan jadi babu gendong lagi ini..udahlah gpp, mengulang sedikit kenangan malam tahun baru 2004 lalu..
Aku membungkuk membelakanginya..dan dengan lembutnya dia naik dibelakangku..hahay, itu ganjelannya benar2 dalem menusuk punggungku
Didepan Mirota Batik, dia menanyakan sesuatu kepadaku Wati : yank...(suaranya terdengar genit ditelinga kiriku)
Ane : iya..(nafas ini sedikit ngos2an..itu bagian tubuh depannya yang berat, watinya sih enggak )
Wati : nanya boleh gak" Ane : nanya apa yank"
Wati : itu teman adikmu tadi dikostan siapa" (hadeh..bakalan ketahuan kyknya)
Ane : Tyas, kenapa yank"
Chapter C ; Luntang Luntung
Wati : owh.. Dia terdiam lagi, aku hanya berusaha menikmati ganjelan yang semakin dalam menusuk itu..
Wati : yank..(mulai lagi itu desahan yang bisa membuatku bergidik pelan)
Ane : iya yank.. Wati : ntr mau mandi gak sebelum tidur" (hahay benar2 genit wanita digendonganku ini)
Ane : gak ah, ntr masuk angin..(aku iseng, aku sangat mengerti maksudnya)
Wati : mandi diranjang aja gimana" (suaranya pelan ditelingaku kini..benar2 genit)
Ane : nah kalo itu mau aku yank...
Pelukan tangannya dileherku semakin erat..hahay..aku tidak memperdulikan lagi rasa capek yang menyerang ototku..aku lebih menikmati bagian yang empuk2 dari tubuhnya..
Stengah jam aku menggendong tubuhnya yang tidak terlalu berat itu, sampailah kami didepan mekdi di sudut malioboro mall. Aku tidak mengikutinya masuk karena dia tadi sempat bilang akan di bawa kehotel saja makanannya.
Lumayan lama aku menunggu diluar, dia terlihat membawa pesanan dengan kotakan khas restoran cepat saji itu.
Chapter C ; Luntang Luntung
Chapter C ; Luntang Luntung 23. Goodbye Gitar Spanyolku
Kami meninggalkan mekdi kearah hotel di jalan dagen sosrowijayan..tidak jauh dari jalan malioboro. Gitar spanyolku terlihat ceria dengan mengayunkan gengaman tangan kiriku..dia sedikit nyanyi2 kecil.
Sesekali di melirikku, aku hanya tersenyum senang melihat tingkahnya.
Drrt drrt drrt..hape dikantong kanan celanaku berbunyi, aku membukanya..
: Met Tahun Baru Ri..semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin..
Ternyata Tyas yang sms..aku tidak membalasnya..aku kembali memasukkn hp kekantong ku, aku hanya ingin menikmati kecerian sang gitar spanyol di samping kiriku ini. ...
Ah wati, wanita yang aku kenal dr sms nyasar beberapa bulan lalu..kini benar2 bersamaku..dia masih mencuci tangannya didalam kamar mandi sehabis makan menu restoran cepat saji tadi. Lumayan lama dia disana, entah apa yang dia lakukan..
Dengan handuk melilit tubuhnya. dia terlihat genit didepanku yang berbaring di atas springbed kamar hotel itu.
Chapter C ; Luntang Luntung
Wati : beneran gak mau mandi yank" (dia kini berada diatas tubuhku dengan bersandar tangan didagunya)
Ane : gak yank, ntr masuk angin jam sgini. (aku memainkan rambut panjangnya yang sesekali jatuh diwajahku)
Wati : temenin mandi yuk yank" (lagi2 tangan kirinya yang menjalari bagian dalam ikat pinggangku)
Ane : kamu gak capek apa yank" (mengatur nafas yang mulai rada2)
Wati : gak yank, puas2in main mumpung diyogya (senyumannya semakin genit saja)
Ane : main apa emang yank (isengku kini)
Dia tidak menjawab, dia menyudahi permainan tangan kirinya, karena sudah keras mainanya..dia kini kearah bawah, melepas ikat pinggang itu. Sesekali mencubui dengan mulutnya..dia kini mendudukiku..
Wati : ntr kalo kringetan, temenin mandi ya.. (senyum genit mesum itu...adaw...)
Kami bermain kuda2an sodara2...mblo tutup mata mblo...ndak pengen..
Dan benar sesuai kata2nya, dia berhasil membuat kami berdua keringetan..mau tak mau aku menemaninya mandi jam 3
Chapter C ; Luntang Luntung
subuh...masuk angin masuk angin dah...bodo amat..ntr juga pasti ngajak "mandi" dikamar mandi..hahay..
Setelah mandi, aku sempat melihat jam di HP sudah pukul 5 pagi..kasian gitar spanyolku, dia kecapean..mana nanti sore dia harus balik ke JKT lagi..
Sehabis mengeringkan badannya, dia mengajakku tidur, lagi, dada ini jadi kasur ter-empuknya..seperti yani dulu..yani lagi yani lagi...nongol trus itu orang dikepala eh...
Aku mengecup hangat keningnya, "selamat tidur sayang.." suaraku pelan. Terlihat dia kini tersenyum dan mulai mencari posisi nyamannya.
... Siang itu, aku membuka mata..tidak ada Wati di dadaku..aku mendengar suara percikan air kamar mandi. Ah, dia mandi ternyata. Aku mengecek HP, seperti biasa, tetap sepi. Bukan orang penting sih...jadi hape sepi2 aja..wkkwkwkw
30menit berlalu, kembali gitar spanyol itu tanpa senar, handuk itu hanya menutupi rambutnya..seperti biasa senyum itu selalu terlihat genit.
Damn** dia membungkuk membelakangiku ketika mengambil pakaiannya di dalam koper disamping springbed. Aku hanya mampu menelan ludah yang sangat susah melewati tenggorokanku..wanita ini benar2 membuatku lupa dengan
Chapter C ; Luntang Luntung
kehidupanku..sayangnya dia harus kembali kejakarta.
Ah...kenapa gak tinggal diyogya aja sih...itu maumu mblo...wkkwkwkw
Ane : yank, emang ada tiket buat ke JKT" (masih sedikit berat suara ini)
Wati : udah booking dari kmrn pas di JKT yank, ntr jam 3an dari stasiun kemarin itu (tanpa melihatku dia memakai *maaf cd dan bra-nya)
Ane : owh..kirain belum dpt yank..hehhehe (sedikit kecewa rasanya, aku harus melepas gitar spanyol indah itu pergi)
Wati : mau ikut ke JKT yank" (dia kini memakai rok span yang dia pake saat sampai diyogya kmrn)
Ane : gak ah yank, aku masih sibuk kuliah. (mau sih ikut, tapi duit drmana)
Wati : ya udah, kuliahnya di kelarin yank, ntr ikut aku ke JKT (komplit sudah senarnya, dengan memakai kaos putih khas bali punyaku)
Oiya, itu kan bajunya doi ketinggalan di kostanku yak..masa harus balik kostan ngambilnya..hadeh
Ane : oiya yank, bajumu kmrn sore aku jemur di luar kamar i (dia berbalik kearahku yang masih berbaring di springbed
Chapter C ; Luntang Luntung
itu..empuk sih kasurnya, beda sama kasur di kamar..makanya betah di kasur ini, ditambah empuk2 dari sang gitar spanyol..tambah betah sang buaya )
Wati : gpp yank, besok aku keyogya lagi buat ngambilnya. (dia duduk disampingku..aku menjulurkan tangan kananku di pinggulnya, aku memeluknya, harum sunsilk hitam dirambutnya benar2 bisa membiusku)
Ane : besok keyogya lagi cuman buat ngambil baju ya" Wati : enggaklah yank, aku keyogya lagi buat kamu koq (dia menghentikan kegiatan makeup tipisnya, semakin cantik dirinya, dia menolehku)
Wati : sana yank, mandi dulu..ntr temenin nyari bakpia ya, ini temanku tadi telpon minta beliin bakpia.
Ane : gak ah, males...pengen "mandi" yank.. (genitnya sang buaya..semoga ada pemburu masuk menggerebek kedalam hotel..maka terkulitilah dia.. )
Wati : telat ah, tadi tidurnya nyenyak sih..aku pegang2 gak bangun (dia melirik kearah selimut yang masih menutupi daerah kakiku)
Ane : kalo sekarang bangun koq.. (genitnya..malu aku ) Wati : gak ah, aku dah rapi gini..sana yank mandi dulu.. Ane : gak mau..cium dulu.. (tangan ini menunjuk bibir lebar sang
Chapter C ; Luntang Luntung
buaya) Wati : ih manja banget sekarang..cium aja yah..trus mandi.. (aku mengangguk kegirangan..hahay..buaya buaya..)
Dia menciumku, tetap dengan desahanya yang benar2 membuat sesuatu disana menjadi keras..tangan ini seakan tidak perduli dengan pakaiannnya yang sudah rapi..tapi dia
menepisnya..kecewalah sang buaya yang membaca...
Wati : udah ah yank..mandi sana ah..ntr aku gk dpat oleh2..keburu keretanya berangkat.
Akupun beranjak dari springbed empuk itu, sedikit kecewa tidak dapat pegangan empuk2..
Sepasang Bidadari Merah 1 Pahlawan Dan Kaisar Karya Zhang Fu Tangan Berbisa 5
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama