Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung Bagian 12
cukup membuat lawannya merasa jerih. Dalam tempo pendek si Nona sudah mandi
keringat melayani lawannya yang gesit.
GihU, kau jangan pergi jauh-jauh. Diam di sini dan lekas kasih petunjuk pada Siu jie
untuk menggebuk budak liar ini, oh.. gihu..
Si nona saat itu sudah meramkan matanya, karena satu serangan ganas segera
menghajar tubuhnya, itulah Ho Tiong Jong kejengkelannya mau turun tangan sedikit
berat terhadap si Nona yang bandel.
Tiba-tiba satu bayangan berkelebat dan pukulanya Ho Tiong Jong menghajar pada
bayangan tadi yang menalangi tubuhnya Nona Kho, kiranya bayangan itu Sim Pek Hian
sendiri yang cepat turun tangan melihat anak angkatnya dalam bahaya.
sim Pek Hian yang menyaksikan jalannya pertandingan diam-diam telah memuji
kepandaiannya Ho Tiong Jong. ia memang sudah menduga, menghadapi kepandaiannya
sipemuda sang anak angkat bukan tandingannya. Ketika mendengar keluhannya Kho
Siu, hatinya diam diam sangat geli.
ia paham, bahwa anak angkatnya itu ke-pincuk hatinya oleh pemuda cakap itu.
Kalau tokh ia masih mau menempur Ho Tiong Jong karena sifatnya yang angkuh dan
tidak mau mengalah, ia penasaran dikalahkan oleh si pemuda.
Ketika sinona datang padanya mengadu halnya Ho Tiong Jong yang
mempermainkan dirinya dalam suatu pertempuran dan minta sang ayah angkat untuk
membalaskan penasarannya, Sim Pek Hian sudah mengerti akan isi hatinya Kho Siu.
Sebab ketika ia mengatakan bahwa ia akan memusnahkan ilmu silat sipemuda
yang sudah lancang masuk ketempatnya dan menghina anak angkatnya Kho Siu
berubah wajahnya dan memohon supaya sang ayah angkatjangan turun tangan berat.
Cukup dengan sedikit hajaran enteng saja.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 527
yoza collection Waktu itu Sim Pek Hian belum melihat yang mana satu pemuda yang menghina
Kho Siu, tapi hatinya sudah dapat menduga tentu ada satu pemuda cakap dan tinggi
ilmu silat-nya, Sebab Kho Siu bukannya gadis biasa, ilmu silatnya tinggi atas didikannya
sendiri, kalau tokh sampai kena dipermainkan tandanya pemuda yang menjadi
lawannya tentu lihay. Balik menceritakan Ho Tiong Jong, ketika merasakan pukulannya menghajar tubuh
orang hatinya sangat terkejut, ia menyesal dan pikirnya si nona tentu tidak tahan akan
pukulannya yang berat, tapi tidak dinyana pukulannya itu tertolak balik hingga ia
mundur sampai tiga tindak.
Ketika ia mengawasi, kiranya yang menjadi sasaran pukulannya tadi bukannya si
jelita melainkan Sim Pok Hian yang saat itu tampak berseri-seri kepadanya.
Bocah kau terlalu kejam. Masa melayani satu wanita saja mau turun tangan begitu
berat" Tidak pantas bukan"
Ho Tiong Jong tundukan kepala, ia merasa bersalah maka ia mengucapkan rasa
menyesalnya pada nona Kho dan minta maaf. Tapi Kho Siu hanya deliki matanya dan
tidak mengatakan apa apa.
Siujie kata orang tua itu pada anak angkatnya kau barusan tentu kaget, bukan"
Nah, sekarang giliranku akan membalaskan sakit hatimu menghajar dia.
Jangan, jangan- menyelak sigadis, Jangan gihu yang mengajarnya, harus dengan
tanganku sendiri barulah aku merasa puas ow, coba lihat, dia seperti yang hendak
melarikan diri. Sim Pik Hian kewalahan dengan anak angkatnya yang manja.
Ia melihat Ho Tiong Jong tidak bergerak dari berdirinya, bagaimana anak angkatnya
mengatakan ia hendak melarikan diri" Ho Tiong Jong berdiri alisnya, lalu tertawa dingin.
Aku Ho Tiong Jong, katanya sambil tepuk-tepuk dada, meski kepandaiannya
rendah, tak nanti gentar menghadapi musuh yang mana pun juga,janganlah kalian
memandang begitu hina, aku tidak akan lari. Sim Pek Hian tertawa bergelak gelak.
Bocah sombong. katanya, Kau telah permainkan anak angkatku, tentu juga kau
bukannya orang baik-baik. Nah, keluarkanlah senjatamu. Ho Tiong Jong tertawa dingin.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 528
yoza collection Kau juga harus keluarkan senjatamu. jawabnya, Aku tak perduli pandanganmu
terhadapku bagaimana, tapi aku akan memegang kesopanan, tidak berani aku
menggunakan senjata menempur orang tua yang bertangan kosong.
Sim Pek Hian geleng-gelengkan kepala, Bocah, kau jangan mimpi dengan tangan
kosong melawanku kau dapat menang.
Aku tidak perduli. Berbareng saat itu si pemuda telah menerjang pada Sim Pek Hian.
Sim Pek Hian tidak bergerak dari berdiri-nya. Ketika tangannya sipemuda
membentur tubuhnya, Ho Tiong Jong rasakan ia seperti memukul gundukan kapas, ia
mengerti bahwa orang tua itu Iwekangnya sudah sampai pada taraf yang tertinggi.
Tidak boleh sembarangan ia menempurnya.
Ia lalu menyerang pula. Tapi benar-benar Sim Pek Hian ada seorang tua yang
matang dalam hal ilmu silat, karena sekali berkelebat satu pukulan sipemuda lelah jatuh
ditempat kosong, orangnya sudah ada dibelakangnya sipemuda. Ho Tiong Jong diamdiam merasa kagum akan kegesitannya Sim Pek Hian.
Tapi ia ada satu pemuda bandei dan pantang mundur. Meskipun tahu lawan ada
lebih tinggi kepandaiannya ia tidak menjadi jerih, malah sambil tertawa tawar ia berkata,
orang tua jagalah beberapa pukulan aku si orang muda
Berbareng ia telah mengeluarkan ilmunya Kim cie Gin ciang satu, jari emas
telapakan perak. ia gunakan gaya Thian lie Sa-hoa (Bidadari menyebarkan bunga),
sepasang tangannya dikerjakan cepat sekali, menotok dan membabat lihay sekali.
Ternyata ilmu serangan Kim-gi Gin Ciang yang dia pelajari dari sahabat karibnya,
Kho Kie siorang gaib yang bisa menembusi tanah, telah ia yakinkan betul-betul dan
sekarang ilmu itu dimainkan olehnya bukan main lihay nya, mungkin Kho Kie yang
mengajarnya juga tidak sampai demikian lihay nya.
Sim Pek Hian melayani dengan tenang akan tetapi hatinya diam-diam sangat kaget
menyaksikan kepandaian pemuda lawannya itu. serangannya sangat cepat dan
berbahaya, sedang penjagaannya jaga rapat sekali.
Mengetahui musuh ada sangat tinggi ilmu silatnya, maka Ho Tiong Jong sangat hatihati melayaninya, ia hanya berani menyerang dengan tenaga lima bagian, ia kuatir
Ilmu Golok Keramat - Halaman 529
yoza collection serangannya akan gagal dan tenaganya digunakan oleh Sim Pek Hian untuk memukul
baik dirinya, oleh karena pasti ia akan mendapat luka parah didalam tubuhnya.
Dugaan Ho Tiong Jong tidak salah. Beberapa kali Sim Pek Hian kasihkan dirinya
ditotok dan dipukul, tapi totokan dan pukulan itu menyentuh tubuhnya si jago tua seperti
juga membentur benda yang empuk lunak.
Hal mana membuat Ho Tiong Jong diam-diam merasa gelisah juga melayaninya.
Pelahan-lahan ia merasa dirinya seperti dipermainkan oleh jago tua itu. Maka Ho Tiong
Jong lalu membentak. orang tua, kau benar lihay, Aku Ho Tiong Jong tidak kecewa Kalau musti jatuh
dengannya seorang pendekar ulung seperti kau ini. Namaku akan menjadi harum dalam
dunia persilatan Ha ha, ha.
Bocah kau jagalah serangku balas membentak Sim Pek Hian, Ho Tiong Jong tidak
gentar, ia sangat andaikan ilmu golok keramatnya yang delapan belas jurus itu. Saat
mana ia tidak menggunakan senjata golok, hanya telapakan tangan saja digunakan
sebagai senjata tajam, membabat dan membacok hebat sekali.
Melihat gerakan sipemuda yang demikian itu, Sim Pek Hian kenali itulah ada ilmu
golok simpanan dari Siauw-lim sie. Pada suatu saat, setelah berkelit dari serangannya
Ho Tiong Jong, ia lompat menjurus satu tumbak kemudian berkata pada kawannya.
Wah, benar-benar kau lihay, ilmu yang kau mainkan itu ada ilmu golok delapan
belas jurus dari Siauw lim-sie. maka sekarang coba hunus golokmu supaya aku dapat
melayani dengan lebih bersemangat lagi. Aku mau tahu, apakah kepandaianku dapat
menandingi ilmu golok yang sangat lihay itu"
Sim Pek Hian berkata dengan alis berdiri dan kumis serta jenggotnya juga kelihatan
pada berdiri inilah menandakan, bahwa orang tua itu sedang marah. Dalam keadaan
demikian, wajahnya orang tua itu menyeramkan dan bengis sekali, Hal mana membuat
nona Kho yang menyaksikan menjadi sangat kuatir cepat-cepat ia berkata. Gihu, harap
kau jangan marah begitu rupa, nanti kesehatanmu terganggu..
Siujie, kau berdiri jauhan jawab sang ayah angkat, Kau tidak tahu maksudku
sekarang ini. Seperti aku pernah ceritakan padamu, pada dewasa ini yang tahan
bertempur dengan aku dalam tiga jurus tanya ada tujuh orang saja yalah dua jurus aku
berikan kesempatan lawan menyerang. Satu jurus lagi giliranku menyerang, Kalau
Ilmu Golok Keramat - Halaman 530
yoza collection bocah ini bisa tahan seranganku sejurus itu, dia akan terhitung orang yang kedelapan
yang tahan bertempur denganku dalam tiga gebrakan.
Ho Tiong Jong mendengar perkataanya Sim Pek Hian, pikirnya orang tua ini
sombong amat, maka saat itu tanpa menawar lagi ia sudah menghunus goloknya Lam
tian to golok pusakanya keluarga Seng.
orang tua kau jangan begitu takabur, kata Ho Tiong Jong, siap dengan golok
ditangan. Sim Pek Hian tertawa tergelak-gelak sambil mengurut-urutjengotnya.
Bocah, nyalimu benar besar, Baiklah, sebentar akan jajal kepandaianmu tapi harap
kau jangan sungkan-sungkan turun tangan. kau menyerang saja menurut suka hatimu,
kau mengerti " Ho Tiong Jong sangat mendongkol hatinya. Nah, mulailah menyerang kata Sim Pek
Kian. Ho Tiong Jong tidak sungkan-sungkan lagi, lantas menyerang dengan satu tipu
serangan yang hebat sekali, ia mengarah pada orang punya jalan darah mati, tapi
sebelum goloknya dapat mengenai sasarannya tiba tiba ia merasakan telapakan tangan
dan jarinya seperti yang terkena strom listrik.
Bukan main kagetnya si pemuda, Itulah tenaga dalamnya yang disalurkan kegolok
sudah kena dipunahkan oleh serangan yang tidak kelihatan dari Sim Pek Hian, yang
menggunakan salah satu tipu serangan dari buku Kumpulan ilmu silat sejati.
Ho Tiong Jong sekali digetarkan telapakan danjari tangannya, hampir saja golok
yang dicekalnya jatuh ditanah juga ia tidak tahan berdiri tegak. ia terdorong mundur
oleh tenaga tidak kelihatan hingga lima tindak jauhnya. Matanya Ho Tiong Jong
terbelalak, keheranan. Ha ha ha,. . Tiong Jong, meskipun kau mahir ilmu silat, terhadap aku tak bisa berbuat
apa apa. kata Sim Pek Hian bangga. Ho Tiong Jong tertawa dingin.
Atu tidak menduga ditempat ini ada seorang jago ulung dalam kalangan Kang ouw
yang mengasingkan diri, Bicara terus terang, meskipun kepandaianku tak tinggi, ilmu
golok keramatku hanya dapat dilawan oleh ilmu dari kitab Kumpulan ilmu silat sejatii.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 531
yoza collection Hai, kau.. " memotong Sim Pek Hian terkejut. orang tua itu kaget karena Ho Tiong
Jong menyebut nama kitab pusakanya Hm.. . ia menggerang, karena kau sudah dapat
tahu asalnya ilmuku ini, hari ini jangan harap kau bisa keluar dari kebun sayurku,
Meskipun kau tumbuh sayap. jangan harap kau bisa kabur, bocah
Ho Tiong Jong terkejut dan dia merasa heran, cepat ia menanya.
Apa memangnya in Kie Lojin yang dahulu namanya terkenal dalam kalangan Kang
ouw mempunyai hal yang rahasia dan tak dapat diumumkan" Kau yang menjadi akhliwarisnya dan memiliki benda pusaka terpaksa mengasingkan diri dan bersembunyi di
tempat ini untuk menjaganya bukan"
Sim Pek Hian dibuat melengak oleh kata-katanya Ho Tiong Jong.
Darimana bocah ini mendapat tahu nama suhunya, Dari mana dia dapat tahu
tentang Kitab Kumpulan ilmu silat sejati " Demikian Sim Pek Hian menanya-nanya
pada dirinya sendiri. Matanya mengawasi tajam sekali pada pemuda didepannya.
Ho Tiong Jong tak jerih, ia lawan ketawa, sorot mata yang memandang tajam
kearahnya itu. Bocah, kata Sim Pek Hian, aku tak perdulikan nama kosong dan harta dunia,
makanya aku menyepi di tempat ini. Karena kau sudah mengetahui hal riwayatku, maka
tak dapat keluar lagi kau dari kebun sayur ini.
Perkataannya ditutup dengan sambaran tangannya kearah tangan yang menyekal
golok, hingga hampir saja Ho Tiong Jong goloknya terampas, ia cepat menarik
tangannya dan menangkis dengan tangan Tay kang Beng-beng (Sungai besar tak
terbatas), suatu ilmu serangan yang dapat dipakai menyerang dan menangkis. Sim Pek
Hian tertawa tergelak-gelak.
Bocah, apakah kau tidak punya ilmu lagi selainnya ilmu golok keramatmu itu"
Ya aku hanya mempunyai ilnu silat itu. Tapi, tak mudah kau menjatuhkan aku.
Apa benar" Boleh coba saja. Baik, lihat aku akan menjatuhkan kau..
Ho Tiong Jong ketawa, ia siap dengan kuda-kudanya dan hendak melayani orang
tua itu dengan ilmu Tok liong ciang-hoat.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 532
yoza collection Sim Pek Hian menunggu sampai goloknya datang dekat, lantas ia menyampok
dengan tangan kiri, sedang tangan kanannya meluncur hendak menotok jalan darah
didadanya si anak muda, Ho Tiong Jong cepat lompat mundur.
Sim Pek Hian merangsak. sepasang tangannya berkelebatan seperti kilat.
Ho Tiong Jong gunakan jurus Ji lay Tong pei (Ji-iay hud menghajar punggung) untuk
pertahanan, tapi Sim Pek Hian tubuhnya gesit sekali, berkelebatan dan tangannya
saban-saban meluncur hendak menotok jalan darah yang penting.
Ho Tiong Jong putar goloknya sebagai titiran hingga untuk sementara Sim Pek Hian
tak bisa menembusi pertahanannya sipemuda. Segera delapan belas jurus ilmu
goloknya dimainkan habis, kepaksa ia telah mulai lagi dari bermula. Sang lawan tak
memberikan lawannya bernapas. Tak heran, kalau lima belas j urus sudah dilewatkan
pula Ho Tiong Jong sudah lelah sekali.
Sim Pek Hian gunakan ilmu lingkaran bumi langit dari buku Kumpulan ilmu silat
sejati . Beda dengan nona Kho, ilmu ini dimainkan oleh Sim Pek Hian hebat sekali dan
mengeluarkan angin menderu-deru, hingga Ho Tiong Jong menjadi gentar juga
menghadapi lawan yang berkepandaian lebih tinggi itu.
Kalau sampai sebegitu jauh ia masih bisa melayani karena mengandal kepada ilmu
golok keramatnya dan anggapan bahwa si orang tua tak bersenjata, mana dapat
mengalahkan dirinya"
Ia tidak menduga sama sekali kepandaiannya Sim Pek Hian sangat tinggi,
pengalaman bertempur pun sudah sangat matang dalam Kalangan Kang ouw, maka
tak sampai Ho Tiong Jong memainkan habis babak kedua dari ilmunya delapan belas
jurus, sudah kena dibikin kewalahan oleh ilmu Lingkaran bumi langit Sim Pek Hian.
orang liar, rasakan akibat kesombonganmu teriak nona Kho. melihat sipemuda
tidak berdaya kena dikurung oleh serangan lingkaran tangan Sim Pek Hian.
Ho Tiong Jong jengkel mendengar ejekan si nona sebelum ia menyahut Kho Siu
sudah berkata lagi, Kalau kau jempol sambil unjukan jempolnya yang kecil mungil.
Ia bersuara sambil mesem, hingga hatinya si pemuda menjadi panas.
Tapi badannya yang sudah letih menekan hatinya untuk bersabar, justru ia sedang
repot menghalau serangan siorang tua, dengan mendadak berkelebat satu tubuh yang
kecil langsing menyerang padanya dan tidak ampun lagi ia kena dirubuhkan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 533
yoza collection Pelahan-lahan ia merangkak bangun, kiranya bayangan langsing tadi adalah Kho
Siu yang saat itu sudah lari menghilang ke dalam pepohonan lebat.
Kurang ajar ini gadis cilik.. . ia menggerendeng sendirian, tapi ia merasa lega hati
nya, karena dengan dirubuhkannya ia oleh Kho Siu, niscaya si nona akan merasa
senang hati nya. Tidak lama si nona sudah muncul lagi dan wajahnya ramai dengan senyuman.
Ho Tiong Jong mesem, sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal, sementara
Sim Pek Hian tampak berdiri ketawa mengawasi kelakuannya dua muda mudi itu.
Hei, Siu, kenapa bocah liar ini tahu rahasia disini" tiba tiba Kho siu berkata hingga
sang-ayah angkat mendelik matanya Anak tolol. bentak Sim Pek Hian, Dengan berkata
demikian kau membuka rahasia disini yang hanya diketahui oleh kita saja, kau tahu"
Hatinya Ho Tiong Jong bercekat, pikirnya mungkin si nona berkata demikian seakanakan memberi kisikan padanya bahwa ditempat itulah ada rahasianya jikalau keluar
dari kebun sayur itu. Ho Tiong Jong celingukkan dan jalan ke sana sini, yang dilihat saja oleh Kho Siu dan
Sim Pek Hian, Ternyata Ho Tiong Jong sangat cerdas otaknya, berdasarkan petunjukpetunjuk lukisan perkataan dipapan yang di tancap sana sini, ia sudah mulai paham
jurusan jalan keluar. Hal mana membuat Sim Pek Hian memuji kecerdasan otaknya si
pemuda. Ketika Ho Tiong Jong setelah terputar-putar balik kembali, ternyata Sim Pek Hian
sudah tidak berada disitu, hanya ketinggalan Kho Siu yang sedang berdiri mengawasi
kepadanya. Ketika ia datang dekat, hatinya sangat heran, karena nona Kho berlinang-linang air
mata, Kenapa dia menangis" Tanyanya dalam hati sendiri.
Tadi ia begitu lincah dan berandalan, mengejek menusuk hati, kenapa kini dia
menangis" Sunggrh mengherankan.
Dengan kelakuan sopan Ho Tiong Jong menanya, Nona Kho, kau kenapa menangis"
Apa kau merasa sakit hati karena perbuatanku terhadapmu kurang sopan" Baiklah
sekarang aku mohon maaf padamu..
Ilmu Golok Keramat - Halaman 534
yoza collection orang tolol, bukan karena itu aku menangis.. sahut si nona dengan terisak-isak dan
tundukan kepala, tangannya yang mungil memegang setangan dan dipakai menyeka
air matanya yang berlinang-linang.
Ho Tiong Jong mendapat jawaban demikian jadi melengak.
Habis kenapa kau menangis".. ia menanya pula.
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Si nona tidak menjawab. Tapi ketika Ho Tiong Jong dengan lemah lembut menanya
lagi, Kho Siu sudah mulai berkata.
Kau sekarang sudah kena ditangkap oleh gihu, rasanya sukar kau dapat lolos dari
tempat ini. Kau pasti dikurung ditempat rahasia didalam tanah, yaitu didalam kuburan
itu. kata si nona sambil menunjuk pada sebuah kuburan yang tidak jauh dari mereka
letaknya. Kho Siu melototkan matanya diiringi dengan sebuah senyuman manis.
celaka tiga belas pikir Ho Tiong Jong. Apakah memang sudah nasibnya harus
berhutang budi kepada perempuan, apa sudah ditakdirkan sepanjang hidupnya terusterusan terlibat dalam asmara" Sudah ada empat gadis jelita yang meny intai
dirinya,yalah Seng Glok cin, ceng Ie, Ie Ya Kim Hong Jie. Sekarang kembali ada gadis
cantik yang berupa dirinya Kho Siu.
Tidak. aku harus keraskan hati, supaya jangan terlibat dalam asmara. Aku sudah
ada seng Giok Cin, kenapa harus membuat orang patah hati lagi "
Terima kasih Nona Kho, tapi.. ia tidak melampiaskan bicaranya, hanya enjot
tubuhnya dan sebentar lagi ia sudah berada diatas kuburan termaksud, ia celingukan
di atasnya, lalu matanya dapat melihat sebuah rawa berlumpur disampingnya kuburan,
panjangnya tiga tumbak dan lebarnya delapan kaki. Tidak jauh dari padanya ada papan
yang bertulisan KUBURAN DIJAGA DEWA, YANG TAHU RAHASIANYA PASTf MATI.
Apa rawa berlumpur itu ada kuburannya suci sampai dijaga oleh dewa" ia menanya
pada diri sendiri. Betul-betul ia penasaran, kepingin melihat apa sebenarnya dalam rawa
berlumpur itu. Maka dengan tidak memikir pula akan akibatnya, ia sudah siap hendak
melompat kerawa lumpur itu.
Tiba tiba terdengar suara teriakan Sim Pek Hian, Bocah tolol, kau cari mampus.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 535
yoza collection Tapi teriakan itu tidak dihiraukan oleh Ho Tiong Jong, ia sudah lantas lompat masuk
kedalam rawa berlumpur itu.
Alangkah kagetnya ia ketika kakinya menginjak lumpur lantas melesak. makin lama
dirinya terbawa masuk oleh lumpur sehingga batas lutut, ia kebingungan karena
bagaimana juga ia berdaya hendak menggunakan ilmu mengentengi tubuhnya tetap
tak berhasil, lumpur itu seolah-olah telah menyedot tubuhnya dibawa kedalam.
ooOOoo TiBA-tiba terdengar suara ketawanya Sim Pek Hian dibelakangnya.
Bocah, kau benar-benar sangat gegabah, lumpur ini sangat lengket sekali, jangan
kata manusia, sedang burung saja yang kakinya nempel di lumpur lantas tidak bisa
terbang lagi. Dalamnya ada satu tumbak, kau disini setelah melesak tujuh hari tujuh
malam akan melayang jiwamu dan badanmu akan berubah menjadi lumpur Ha ha ha..
Ho Tiong Jong sebenarnya tidak takut mati. Cuma saja, menghadapi kematian secara
konyol itu benar-benar ia tidak rela, Apalagi kalau ia ingat pada kekasihnya Seng Giok
Cin yang cantik jelita, pikirannya menjadi cemas dan ia menghela napas beberapa kali.
Tarikan napas itu terdengar tegas oleh Sim Pek Hian, hingga si orang tua
kelihatannya tidak tega melihat si anak mudah harus melayang jiwanya oleh lumpur.
Ha ha.. bocah kau kelihatannya seperti tidak rela mati dimakan lumpur.
Aku bukanya takut mati, orang tua
Habis, kalau bukan takut mati, kenapa kau romannya seperti yang berduka "
Kau lihay melihat roman muka orang, memang juga aku tidak rela kalau mesti mati
konyol begini karena aku masih mempunyai tugas yang belum kulaksanakanTugas apa yang masih kau beratkan "
Aku harus melaksanakan tugasku menuntut balas.
Haa.. . menuntut balas pada siapa "
Menuntut balas kepada.. oh. sudahlah, percuma saja aku omong, sebab kau orang
tua toch tidak ada sangkut pautnya. Biarlah aku mati saja. Sim Pek Hian kasihan melihat
keadaan Ho Tiong Jong. Ilmu Golok Keramat - Halaman 536
yoza collection Baiklah aku tolong kau keluar dari rawa lumpur ini.. . katanya, berbareng ia gunakan
ilmu mengentengi tubuhnya Rajawali menyambar korbanDengan satu lompatan seperti burung rajawali menyambar, tubuhnya Ho Tiong Jong
diangkat oleh Sim Pek Hian dan dilain saat anak muda itu sudah berada ditepi rawa
dengan selamat, sungguh hebat sekali ilmu mengentengi tubuhnya Sim Pek Hian,
hingga diam diam Ho Tiong Jong sangat memuji.
Disamping itu Ho Tiong Jong juga merasa heran, kenapa orang tua ini menolongi
dirinya" Bukankah ia lebih suka melihat dirinya mati" Tengah ia keheranan, terdengar
Sim Pek Hian berkata. Bocah, kan bilang tak takut mati. Nah, sekarang baik baiklah menjawab pertanyaan
ku. Silahkan menanya, lotiang. jawab Ho Tiong Jong.
Aku lihat kau bawa bawa golok Lam tian to senjata itu mula mulanya ada miliknya
orang she Ho dari Lok-yang, setelah turun termurun akhirnya jatuh pada Seng An,
ayahnya seng Eng. Apa betul golok itu berasal dari keluarga Seng"
Betul jawab Ho Tiong Jong sambil anggukkan kepala.
Apa kau datang kemari diutus oleh Seng Eng dari Seng ke-po" , Bukan.
Siapa yang mengutus kau datang kemari"
Adalah keinginanku sendiri datang ke-sini.
Kau datang tentu ada membawa itu sembilan Lencana Rahasia Tuhan, bukan" Ho
Tiong Jong geleng-geleng kepala.
Tempo hari aku dapat satu benda pusaka itu, tapi aku sudah kembalikan lagi pada
pemiliknya. kata Ho Tiong Jong.
Siapa pemiliknya. Seng Eng, pocu dari Seng-ke po.
Apa mereka bersembilan orang itu kini sudah bersatu lagi"
Aku tidak tahu" jawab Ho Tiong Jong dan mulai ogah-ogahan kelihatannya
melayani pertanyaan si orang tua yang mendesak padanya seperti juga polisi yang
sedang mengempos persakitan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 537
yoza collection Apa kau tahu rahasia dari benda pusaka itu" mendesak Sim Pek Hian.
Aku tidak tahu- suaranya perlahan, hampir tidak kedengaran.
Bagaimana kau bisa tahu tentang kitab. Kumpulan ilmu silat sejati" dan tentang
mendiang suhuku" Ho Tiong Jong tidak menjawab.
Ketika pertanyaan tadi diulangkan, juga Ho Tiong Jong membisu.
orang tua itu menjadi jengkel, Dengan kecepatan kilat ia menotok jalan darah Ho
Tiong Jong yang melumpuhkan badannya, seketika itu Ho Tiong Jong rubuh tak
bertenaga. Bocah kau menghina aku" IHmm, kau berani tak menjawab segala pertanyaanku"
Bagus, bagus Pasti satu hari sembilan benda pusaka itu ada ditanganku dengan mana
aku tak melanggar janjiku untuk mendapatkan kitab Kumpulan ilmu silat sebati , setelah
aku mahir. sembilan orang itu tak akan luput dari tanganku, Aku akan menghajar
mereka habis-habisan, Ha ha ha.. .
Ho Tiong Jong meskipun tertotok tubuhnya tapi penglihatan dan kupingnya bekerja
sebagaimana biasa. Ia heran si orang tua marah-marah dan tidak mengerti dengan ocehannya barusan.
Sim Pek Hian tampak menghampiri kuburan, dimana ia melihat ada anak angkatnya
selang berdiri dengan wajah seperti yang ketakutan.
Mungkin si nona sangat menguatirkan tentang dirinya Ho Tiong Jong sipemuda
cakap jatuh ditangan ayah angkatnya bakal tidak dapat pengampunan dan akan
dibunuhnya. Ketika ia melihat ayahnya muncul, ia cepat cepat menyambut Gihu.. .
SiuJie, kau pulang lebih dahulu sang ayah angkat memerintah. Kho Siu cemberut,
tapi ia tak berani membantah perintah Sim Pek Hian.
DENGAN tidakan ayal-ayalan ia melangkahkan kakinya.
Dilain saat orang tua jtu sudah balik kembali dan lalu angkat tubuhnya Ho Tiong
Jong, dikempit dibawa kekuburan, ia merabah pada tulisan yang berbunyi DEWA dan
menekan dengan telunjuknya, tak lama kemudian batu nisan menggeser dan terbukalah
sebuah lubang. Ilmu Golok Keramat - Halaman 538
yoza collection Ia masuk kedalamnya dan ketemu dengan pintu besi kecil yang tidak berlubang
kunci, tapi ketika ia menggeserkan batu nisan tadi ketempat biasa, lantas ada terbuka
sebuah lubang, ia mengulur tangannya dimasukkan kelubang itu, tak lama lantas
terdengar suara gedobrakan, piatu besi itu lantas terbuka dan dengan menggendong
Ho Tiong Jong orang tua itu berjalan masuk.
Pintu digebrukkan dan tertutup pula dengan sendirinya seperti semula keadaannya.
Keadaan didalam situ ada sangat gelap. Ho Tiong Jong rasakan dirinya dibawa
menurun dan terputar-putar, Sebentar lagi Sim Pek Hian masuk kesuatu ruangan kamar
yang diterangi api lilin yang cukup terang.
Kiranya ruangan itu ada sebuah kamar batu yang lebar, ditengah-tengahnya ada
ditaruh tiga buah peti mati, tubuhnya Ho Tiong Jong lantas diletakkan ditanah, kemudian
Sim Pek Hian menghadapi tiga peti mati tersebut dan berdiri beberapa saat dengan
mulut kemak-kemik seperti juga ada mengucapkah apa-apa. Kemudian berkata pada
Ho Tiong Jong. Bocah, kau ini sebenarnya ada satu pemuda yang berbakat hanya saja kau terlibat
didalam sebuah komplotan Persatuan benteng perkampungan. Barusan sebenarnya aku
hendak membunuhmu, tapi mengingat aturan kami tidak boleh membunuh
sembarangan orang kalau tidak terhadap orang yang sangat jahat, maka aku urungkan
tindakanku itu, Aku sekarang didepan peti mati memutuskan untuk menghukum kau.
Kau bebas dari hukuman mati, tapi tak terluput daii hukuman hidup,
Ya, sesuka lotiang. Sekali aku sudah ditawan, katanya dengan gagah aku
menyerahkan nasibku padamu. Kau boleh punya suka menghukumku.
Hmm.. bocah bernyali besar Ho Tiong Jong tinggal tenang-tenang saja.
Bocah, kau jangan enak enakan. kata pula Sim Pek Hian, apa kau tahu hukuman
macam apa yang aku sudah tetapkan untuk dirimu"
Aku mana tahu" jawab Ho Tiong Jong acuh tak acuh.
Dengarlah, pertama ku bikin buta matamu, kedua potong lidahmu dan ketiga
telingamu aku tusuk supaya tidak dapat mendengar. Setelah kau menjadi seorang
cacad yang tidak melihat mendengar dan bicara, tentu kau tidak dapat membocorkan
halnya tempat disini kepada orang lainIlmu Golok Keramat - Halaman 539
yoza collection Sim Pek Hian menduga sianak mula akan terkejut mendengarnya dan menggigil
karena ketakutan, tapi kenyataannya Ho Tiong Jong tinggal tenang-tenang saja, hingga
membuat orang tua itu sangat heran.
Bagaimana, apa kau tidak jeri dengan hukuman yang barusan aku sebutkan
sebagai gantinya hukuman mati" tanya Sim Pek Hian, ketawa nyengir.
Ho Tiong Jong tertawa dingin, Lotiang, katanya, soal kematian aku pandang seperti
juga aku pulang kerumah. Aku tak takut mati, Kau akan menghukum aku dengan cara
yang barusan kau sebutkan tidak menjadi soal, hanya..
Hanya apa, bocah " Hanya aku perlu meninggalkan pesan
Bagus, memang baik begitu, sebelum kau menjadi cacad kau boleh nyatakan
keinginanmu, mungkin aku dapat melakukannya. Ho Tiong Jong menghela napas.
Ingin aku meninggalkan pesan, supaya disampaikan kepada tiga orang.
Lalu, siapa mereka itu "
Mereka itu semuanya ada wanita.
Sim pek Hian melengak, Kau maksudkan mereka itu ada ibumu dan dua
saudaramu" Bukan, Aku Ho Tiong Jong tidak punya anak saudara dalam dunia ini, Mereka bertiga
mengasihi diriku yang bernasib buruk maka perlu mereka diberi penjelasan tentang
menghilangnya aku. Karena kalau tidak. mereka akan mencarinya dengan hati patah
dan ini aku tidak mau. Habis bagaima aku harus berbuat" memotong Sim Pek Hian.
Meskipun kau tidak langsung membunuh aku tapi dengan hukuman mu itu
akibatnya toch sama juga aku bakalan mati, Maka aku ingin kau sampaikan pesanku
pada mereka. Baik, sebutkanlah apa pesanmu.
Pertama aku minta kau menyampaikan pada nona Giok Cin puterinya Seng Eng
dari Seng kepo. Seng Glok Cin puterinya Seng Pocu" Sim Pek Hian menegasi heran.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 540
yoza collection Ya, dia, Katakan padanya bahwa racun yang ada dalam tubuhku tiba-tiba telah
kambuh dan karena tidak tahan sakitnya aku telah membunuh diri dan mayatnya
hanyut dalam sungai. Giok Cin dalam perjalanan menemui ayahnya, untuk
mengembalikan lencana pusaka itu, entah, apakah dia dapat diterima atau tidak oleh
ayahnya" Karena dia dituduh oleh ayahnya telah berkomplot dengan aku mencuri
benda pusakanya itu, maka ayahnya menjadi begitu murka dan mengusir anaknya yang
paling dikasihinya itu.,. sampai disini Ho Tiong Jong berhenti, sejenak pikirannya ia tak
dapat menemui mukanya pula.
Lalu, selanjutnya bagaimana" tegur Sim Pek Hian.
Pesan kedua, tolong disampaikan kepada nona ie Ya yang bergelar Li lo sat.
Katakan padanya bahwa aku Ho Tiong Jong sudah bersuami isteri dengan seorang
gadis yang dipenujunya. Kini sudah membuang semua ilmu silatnya dan hidup dengan
isterinya disebuah desa yang sepi sebagai petani..
Kembali Ho Tiong Jong berhenti sejenak sampai disini, ia membayangkan wajahnya
Ie Ya yang cantik menarik. iblis cantik yang sangat ditakuti kawan dan lawan, tapi
terhadap dirinya ada demikian ramah dan telaten, senyumannya yang segar dan
perbuatan perbuatannya yang banyak menolong pada dirinya tak dapat ia melupakan
nona itu. Dan.. pada nona yang ketiga, apa pesanmu" tegur Sim Pek Hian.
Dia adalah nona Kim Hong Jie, puteri nya Kim Po cu dari Kim liong po. Katakan
padanya bahwa Ho Tiong Jong dalam suatu pertempuran melawan banyak orang sudah
jatuh dalam jurang yang dalam, Dia telah binasa dan bangkainya dimakan binatang liar.
Nona Kim tak usah mengharap akan ketemu kembali dengannya.. Ho Tiong Jong
mengembang air mata setelah mengucapkan pesannya.
Pikirannya melayang pada nona cantik jelita dua sujennya yang memikat tak dapat
ia lupakan, Masa lampau terbayang dimatanya, dimana Kim Hong Jie masih jadi gadis
cilik, itulah pada masa ia menerima pelajaran dua belas jurus ilmu golok keramatnya
si engkong nya si nona. Ia paham, bahwa setelah dewasa, nona Kim tampaknya telah merubah cinta dalam
arti adik terhadap engkonya menjadi seorang gadis terhadap pemuda impiannya.
Bagaimana mesra ia bergurau dengan sinona ketika pertemuannya di sarangnya kakek
Ilmu Golok Keramat - Halaman 541
yoza collection Souw Kie Han. Cubitannya yang hangat, sampai saat itu ia masih rasakan Entahlah,
bagaimana dengan keadaannya nona Kim sekarang ini"
Sim Pek Hian dapat mengerti dengan kesedihannya sipemuda saat itu.
Ia paham, bahwa Ho Tiong Jong tidak akan berkedip menghadapi kematian, Tapi ia
mengucurkan air mata kalau mengingat tiga gadis yang mencintainya dengan besar,
sebelumnya menjadi tua, Sim Pek Hian juga tentu pernah mengalami saat-saat
romantis, maka juga ketika melihat sipemuda tundukkan kepala, ia diam diam merasa
terharu. Saat itu pikirannya pun melamun pada masa mudanya. Kemudian terdengar
ia menghela napas beberapa kali.
Bocah. katanya, sebenarnya aku mau menghukum kau dengan apa yang aku
katakan barusan, tapi mengingat pesanmu yang demikian dan mengharukan aku jadi
tak tega untuk membuat dirimu menjadi cacad. Sekarang aku mau menanya padamu,
apa maksudmu sebenarnya kau datang kemari.
Kedatanganku sebenarnya bermaksud baik baik saja. jawab Ho Tiong Jong.
Apa maksudmu itu" Tadinya aku berniat untuk mengangkat lotiang menjadi guruku.
Kau mau angkat aku jadi gurumu"
itulah maksudku. cuma sayang kedatanganku tak disambut sebagaimana
pantasnya, malah diajak setori oleh nona Kho, kemudian lotiang sendiri juga ikut-ikutan
membuat aku jadi kecewa dengan maksudku yang semula itu. Sim Pek Hian tampak
termenung. Pikirnya ia sudah tua, belum ada seorang yang berbakat untuk menjadi akhli
warisnya, Kebetulan Ho Tiong Jong ada satu pemuda yang mempunyai tulang-tulang
bakat yang sukar didapatkan keduanya pada waktu itu, sebenarnya baik sekali kalau ia
menerima anak muda itu menjadi muridnya. Tapi ia tak dapat memberi putusan ketika
itu juga, maka ia berkata.
Bocah, kau sudah berguru kepada berapa banyak guru" Aku lihat ilmu silatmu
campur aduk banyak sekali macamnya.
Aku belum pernah mempunyai guru.
Habis darimana kau dapat itu kepandaian"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 542
yoza collection Aku belajar sendiri dengan beberapa pengunjukan dari kawan-kawan.
Sim Pek Hian tidak percaya, tapi ia tidak mendesak lagi.
Baiklah, sekarang kau tinggal dahulu disini untuk sepuluh hari lamanya, aku akan
pikir dahulu, apakah aku akan terima kau jadi muridku atau tidak. tergantung dari
keputusanku nanti. Ho Tiong Jong tidak menjawab.
EH, darimana kau tahu aku ada disini dan mempunyai sedikit kepandaian yang
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
diturunkan oleh mendiang guruku " tiba tiba Sim Pek Hian menanya.
oh, hal itu dari pikiranku saja, dari dugaan-dugaanku saja bahwa lotiang ada akhli
waris dari In Kie Locian-pwee almarhum.
Mana bisa begitu, kalau tidak ada pengunjukan orang lain tentu kau tak dapat
mengetahui asal usulku disini..
Itulah terserah pada lotiang, mau percaya syukur, tidak mau percaya ya apa mau
dikata. Sebab apa yang aku terangkan ada dengan sejujurnya hati. Sim Pok Hian
kewalahan ketika mendengar jawaban sipemuda.
orang tua itu kemudian menepok pundaknya dan bebokongnya sipemuda, yang
satu untuk membuka totokan, lainnya katanya ada totokan untuk menghilangkan
tenaganya, ia berkata. Aku sudah bebaskan kau dari totokan, tapi aku menotok jalan darahmu yang
penting, supaya kau jangan bergerak berat-berat, Kalau kau bergerak yang berat-berat,
tahu sendiri akibatnya, tenaga dalammu akan musnah dan kau akan menjadi orang
biasa lagi, Kau mengerti" Nah, setelah sepuluh hari aku akan menengoki kau disini,
apakah aku nanti dapat menerima kau menjadi murid atau tidak"
Setelah berkata, Sim Pek Hian lalu meninggalkannya anak muda itu dalam goa
kuburan sendirian Kini ia gerakkan badannya, ternyata tidak lemas lagi. ia bisa bergerak
dengan baik. Tapi untuk bergerak berat-berat ia masih takut, sebab ia seperti benar ada
merasakan totokan Sim Pek Hian.
Diwaktu sore ia diantari makanan oleh nona Kho dengan melalui lubang pada pintu,
beda dengan sikapnya yang sudah, ternyata kali ini ia bertemu si nona bersikap sangat
ramah dan manis budi. Ilmu Golok Keramat - Halaman 543
yoza collection Toako, aku membawakan makanan untukmu, Harap kau terima dan makan biar
kenyang demikian sinona berkata sambil bergurau.
Sebenarnya Ho Tiong Jong tidak mau makan, tapi dipikir lagi kalau ia tidak terima
makanan itu diwaktu malam ia kelaparan ia nanti makan apa" ia masih ada harapan
hidup, maka adatnya yang badung ia tekan, ia sebenarnya jengkel pada nona Kho,
karena gara-garanya menyebabkan ia bentrok dengan orang yang ia ingin jadikan
gurunya. ia pura-pura menolak.
Nona Kho, terima kasih, Biar saja aku mati kelaparan, buat apa kau perhatikan aku
membawaKan makanan segala "
oh, masih marahan nih" Hi hi hi.. . sinona kata sambil tertawa cekikikan. Memang
juga aku marah padamu, karena gara garamu aku jadi dikeram begini.
Tidak apa hitung-hitung mengasoh bolehkan Maksud baik kau tak mau terima, kau
dapatkan maksud apa lagi "
Ho Tiong Jong bercekat hatinya mendengar kata-kata si nona paling belakang. Apa
maksudnya", tapi ia masih gemas saja pada nona jumawa itu. Sudahlah, bawa lagi saja
makanan itu.. katanya. Jangan begitu toako, Kau terima saja, kalau malam kau tidak lapar tak usah kau
makan, Tapi kalau lapar, kau sudah ada makan yang buat diganyang "
Ah, ini nona bawel amat sih " Kata-katanya amat jenaka, beda dengan ketika ia
menghadapi pada saat yang lalu, Maka akhirnya ia terima juga makanan yang
disodorkan itu sambil mengucapkan terima kasih.
Tak usah pakai terima kasih, toako. cuma aku pesan, kalau api lilin yang menerangi
ini sudah dekat habis kau sambung terus, sebab dalam ruangan ini tak boleh apinya
padam. Lilin sudah sedia banyak disitu, bukan"
Ho Tiong Jong melirik pada empat lilin, benar saja ada sedia banyak sekali lilin.
Baiklah nona Kho, jawabnya, tapi nona Kho, apa maksud sebenarnya ayah
angkatmu menahan diriku ini disini "
Si nona ketawa manis, Kau nanti tahu sendiri, kau tenang-tenang saja tinggal dalam
goa kuburan ini, aku nanti saban-saban antari kau makanan.. . .
Ilmu Golok Keramat - Halaman 544
yoza collection Si nona sambil berkata telah meninggalkan Ho Tiong Jong, hingga si pemuda tiiak
mendapat kesempatan untuk berbicara terlebih jauh.
Setelah menaruh makanan diatas meja, Ho Tiong Jong duduk termenung.
Ia memikirkan kata-katanya si nona tadi. Maksud baik kau tidak mau terima kau
mau maksud apa apa. ia menebak nebak sekian lama, tak dapat ia menecahkannya.
Keisengan, ia lalu jalan lihat-lihat tiga peti mati yang ada disitu.
Pada peti nomor satu ia melihat tulisan : TEMPAT ISTIRAHAT SIANSU KUI KOK CU
USIA 152 TAHUN, yang nomor dua TEMPAT ISTIRAHAT THIAN KIE TEE PIT USIA 220
TAHUN dan yang ke tiga, TEMPAT ISTIRAHAT IN KIE LOJIN, USIA 150 TAHUN.
Hatinya Ho Tiong Jong ketarik oleh peti mati yang ketiga (in Kie Lojin), maka didepan
peti mati siapa ia lantas berlutut, memohon kerelaan hatinya in Kie Lojin untuk ia
membuka peti matinya. Demikian setelah ia cukup berkemak-kemik, lantas perlahan tangan membuka tutup
peti mati. ia tidak berani mengerahkan tenaganya, karena kuatir totokannya Sim Pek
Hian bekerja dan dirinya berbahaya, ia geser peti mati itu perlahan-lahan, didalamnya
ternyata sangat bersih, sebagai gantinya mayat ada kedapatan, disitu sebuah kitab dan
sebuah pedang dengan gagangnya terbuat dari kayu pohon tho. pedang dan kitab itu
terbungkus oleh sehelai kain warna kuning.
Ia dapat melihat ini semua dengan bantuan penerangan lilin yang dibawa kedalam
peti mati, Ketika tersorot oleh terangnya api lilin, pedang tadi memancarkan sinar
berkeredepan menandakan bahwa pedang itu ada pedang pusaka. Sedang bukunya,
ketika ia buka lembaran pertama, lantas dapat melihat dengan kalimatnya. KITAB
KUMPULAN ILMU SILAT SEJATI JILID KE-SATU.
HATINYA Ho Tiong Jong terkesiap membaca kalimatnya buku.
Buku keduanya ia sudah miliki, kalau ia dapat memahami buku yang ke satu ini
terang ilmu silatnya akan meningkat sangat tinggi. Dengan tangan gemetar ia
mengambil buku itu. Dalam hati berdoa dengan sujut, minta karunianya in Kie Lojin supaya ia dapat
memahami isinya kitab itu, kalau memangnya ia ada berjodoh menjadi muridnya orang
tua yang sangat tersohor itu pada jamannya. Kemudian ia tutup rapih lagi peti mati itu.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 545
yoza collection Dengan hati berdebar debar Ho Tiong Jong mulai membaca isinya kitab pada
sebuah kursi disisi meja diatas mana ada barang hidangan yang dikirim oleh nona Kho.
Saking asyiknya ia memahami isinya sampai ia lupa ada makanan dari nona Kho,
kalau tidak perutnya berkeroncongan minta diisi. ia baru engah, perutnya sudah lama
minta diisi, maka ia tangsal perutnya sebentara n, setengah mana ia melanjutkan
memahami isinya kitab. Pada lembaran pertama Ho Tiong Jong sudah dapat pengunjukan penting yalah
cara-cara bagai mana mengembalikan tenaga asli, misalnya kena totokan jalan darah
atau kena keracunan bagaimana jalannya untuk mengetahui dan memunahkannya
bahaya itu. ia rajin sekali mempelajari bagian ini, lantas dicoba menurut pengunjukan
itu, mencari tahu bagaimana keadaan dirinya sendiri. Ternyata ia sekarang sudah bebas
dari keracunan dan juga.. . totokan.
Jadi tidak benar bahwa Sim Pek Hian telah menotok jalan darahnya yang penting
dan dilarang mengerahkan tenaganya berat-berat.
Setelah dapat mengunjukkan itu, ia coba gerakan tenaga dalamnya, mengerahkan
dengan sungguh-sungguh seluruh kekuatannya ternyata tidak apa apa, jadi bohong apa
kata nya Sim Pek Hian itu.
Diam-diam hatinya Ho Tiong Jong menjadi heran dan menanya pada dirinya sendiri:
apa maksudnya Sim Pek Hian membohongi dirinya"
Tadi ia tak dapat memikirkan hal itu, karena perhatiannya sangat ketarik oleh isinya
buku yang memuat berbagai ilmu silat, Semuanya pada mempunyai keistimewaannya,
ilmu silat dengan pedang, golok dan lain-lain senjata termuat lengkap dalam kitab itu,
juga ilmu pukulan tangan kosong. banyak sekali yang menarik hatinya Ho Tiong Jong,
terutama ia ketarik oleh dua macam ilmu yang dinamai Tan-ci Sin kang atau Sentilan
satu jari tenaga sakti dan Te-it Thiam hiat atau llmu menotok jalan darah No. Wahid.
Pikirnya, ia dapat memahami ilmu ini saja, rasanya sudah cukup menjagoi
dikalangan rimba persilatan, karena jarang sekali orang mempunyai ilmu yang
demikian hebatnya. Tapi semua itu harus diyakinkan dengan betul oleh orang yang
berbakat dan yang mengalami keanehan sepanjang hidupnya, justru Ho Tiong Jong ada
satu pemuda berbakat untuk menjadi jago silat ternama, juga ia pernah menemui
keanehan dalam hidupnya, yalah makan dua pilnya si Dewa obat Kong Yat Sin dari
pelayannya Seng Giok Cin, tidak jadi mati, kemudian kena racunnya Tok kay, lantas
Ilmu Golok Keramat - Halaman 546
yoza collection dihajar oleh Uang Emas Beracun (Tok-kim chi) ceng ciauw Nikou, belakangan racun dari
Souw Kie Han punya jarum maut tidak juga ia dapatkan kematiannya.
Semuanya itu sudah merupakan keanehan dan membuat tenaga sakti dalam
tubuhnya Ho Tiong Jong jadi luar biasa.
Sejak malam itu Ho Tiong Jong meyakinkan betul-betul segala ilmu silat yang
terdapat dalam kitab jilid ke satu itu. Berkat otak nya yang cerdik, juga karena ia
meyakinkan jilid ke duanya, maka semua pelajaran hampir dapat dicangkok semua
dalam otaknya. Yang ia utamakan dari semua petunjuk petunjuk ilmu silat itu, adalah Tan-ci Sinkang dan Te-it Thiam hiat, yang lainnya, pikirnya, akan meyakinkan lebih jauh diluar
goa kuburan itu, jikalau tidak sampai keburu diyakinkan. Asal ia tahu garis garis
besarnya saja, selanjutnya ia dapat memperaktekkan sendiri dengan pecahan
ciptaannya sendiri. Boleh dikata siang dan malam Ho Tiong Jong meyakinkan kitab
tersebut. Nona Kho terus saban saban mengantarkan makanan untuknya, yang ia sambut
dengan penuh terima kasih, ia tidak marah lagi kepada sinona, malah kalau sinona
bergurau ia lawan bergurau lagi, hingga keduanya kelihaian sangat gembira.
Tepat sepuluh hari Ho Tiong Jong juga tepat mencatat semua isinya dalam kitab
jilid kesatu itu, kemudian ia simpan pula dalam peti mati ia berlutut mengucapkan
banyak terima kasih atas karunia in Kie Lojin yang sudah menurunkan ilmu
kepandaiannya kepada dirinya.
Ia justru sedang berlutut, tiba-tiba ia mendengar ada suara pintu dibuka. Ketika ia
menoleh, kiranya yang datang ada Sim Pek Hian.
Ho Tiong Jong dalam sepuluh hari itu dalam goa kuburan sudah dapat memahami
apa arti kata-katanya nona Kho tempo hari. Maksud baik kau tidak mau terima kan mau
dapatkan maksud apa"
Artinya Sim Pek Hian menjebloskan ia dalam goa kuburan itu, adalah supaya Ho
Tiong Jong dapat memahami isinya kitab Kumpulan lima Silat Sejati lalu menjadikan
dirinya seorang jago tanpa tandingan.
Tak usah ia berguru lagi kepala Sim Ptk Hian, sudah cukup dengan apa yang ia
dapat pelajari dari kitab itu. dia seorang cerdik, mempraktekkannya sangat mudah.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 547
yoza collection Mungkin, dengan kecerdikannya, berdasarkan dari ilmu yang didapat dari kitab itu bisa
dipecah-pecah digodok menjadi lebih lihay lagi.
Sikap sim Piek Hian sekarang berubah. Kalau sepuluh hari yang ia ia selalu bersikap
mengejek dan memanggilnya juga bocah saja, tapi sekarang lain. Ketika melihat Ho
Tiong Jong datang memburu padanya dan menjatuhkan diri berlutut, ia sambil
mengusap-usap kepalanya si anak muda berkata.
Ho Tiong Jong, kau bangunlah. Aku datang kemari bukannya mau menerima engkau
menjadi muridku, akan tetapi aku mau memberi selamat padamu, yang kau sudah dapat
memahami isinya kitab Kumpulan ilmu Silat Sejati , jilid keduanya sudah ada padamu
maka untukmu ada lebih mudah lagi meyakinkannya.
Lotiang, oh.. bagaimana kau dapat tahu itu" menyelak Ho Tiong Jong.
Ha ha ha.. tertawa Sim Pek Hian, Dari ilmu silatmu yang campur aduk itu aku tahu
kau ada menggunakan beberapa tipu ilmu silat yang ada tersebut dalam kitab
Kumpulan Ilmu Silat Sejati cuma sayang itu kurang benar sebab kau tak meyakinkan
ilmu silat itu dalam jilid ke 1, yang kau yakinkan ada dari dalam jilid ke dua, hanya
keterangan kebagusannya ilmu silat yang kau mainkan itu. Ho Tiong Jong terbengong
mendengar penjelasan itu.
Lotiang benar, nah inilah ada jilid kesatu, kata Ho Tiong Jong sambil merogoh kitab
yang dimilikinya. Sim-Pek Hian ketawa sambil menyambuti kitab jilid ke duanya dibulak balik
lembarannya sebentaran, kemudian diserahkan kembali pada Ho Tiong Jong.
Ya ini benar ada jilid kedua, Kau simpan baik-baik, sebab isinya ada petunjuk lebih
terang dari ilmu silat dalam jilid kesatu, jangan sampai jatuh ditangannya orang
sembarangan sebab berbahaya sekali kalau orang jahat yang mendapatkannya, ibarat
macan nanti tumbuh sayap. Aku sebenarnya sudah merasa kurang tenteram untuk
melindungi kitab pusaka disini, hanya terpaksa sebab tidak ada lagi yang jadi akhli
warisnya. Apa sampai begitu berat menjaganya" menyelak Ho Tiong Jong.
Ya, begitulah, sembilan jago dari Perserikatan Benteng perkampungan mengarah
buku pusaka itu. Kalau seandainya mereka sudah dapat memahami apa artinya yang
tertulis pada sembilan Lencana Rahasia Tuhan sudah pasti mereka akan menyerbu
Ilmu Golok Keramat - Halaman 548
yoza collection kemari, Kalau sampai sebegitu jauh mereka belum berhasil memahaminya karena
mereka satu dengan lain saling curiga. coba mereka persatu padu, pasti dapat diketahui
dimana disimpan nya kitab pusaka yang dicarinya.
Lalu apa lotiang tidak ungkulan mengusir mereka pergi"Aku bukannya takut, hanya kuatir mereka merusak peti mati mendiang suhu dan
su-couwku.. Mereka tentu datang dengan bergelombang. sembilan orang datang
menyerbu atau membawa kawan lainnya siapa tahu.
Ho Tiong Jong angguk anggukan kepalanya Sebenarnya, kata pula Sim Pek Hian,
aka sudah mau berikan buku itu padamu, cuma saja sudah terikat dengan perjanjian,
yalahpada siapa yang membawa sembilan buah Lencana Rahasia Tuhan kepadanya
kitab itu diberikan. jadi kalau umpama kau ung kulan merampas pulang sembilan
lencana itu, baik sekali, kau bawa disini dan ditukar dengan kitab pusaka.
Ho Tiong Jong termenung. Baiklah, aku nanti akan mencobanya. katanya.
Bagus, aku harap kau berhasil. Sebab aku sangat kuatir kitab itu akan jatuh di
tangan orang jahat dan membikin repot dunia persilatan oleh karenanya. Nah, sekarang
kau bangunlah Ho Tiong Jong menurut atas undangannya siorany tua, anak muda itu duduk
berhadap hadapan diatas kursi, Atas pertanyaan Sim Pek Hian, Ho Tiong Jong tuturkan
pengalaman hidupnya yang penuh kegetiran, ia tidak tahu dimana adanya orang tuanya,
ia merasa berhutang budi terhadap orang-orang yang telah berlaku baik terhadap
dirinya seperti kepada Seng Giok Cin, Kho Kie, Li-lo sat ie Ya. Kim Hong Jie dan
menuturkan pula persahabatannya dengan co Kang Hay sejak dalam penjara air
sampai sudah keluar dari penjara neraka dunia itu.
Sim Pek Hian angguk anggukkan kepala beberapa kali selama Ho Tiong Jong
menutur dan ia tak memotong orang punya pembicaraan. Sehabis pemuda itu bercerita,
Sim Pek Hian lantas menanya. sekarang kau mau pergi kemana kalau sudah keluar
dari sini. Aku akan menemui adik Giok, dengan siapa kita telah berjanji akan menikah dan
merantau bersama sama. Apa janji itu sudah tiba waktunya.
oh, tidak. Masih ada kira kira dua bulan lagi.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 549
yoza collection Nah, kaiau begitu kau tinggal saja disini barang sebulan disini, supaya dapat
memberikan kau pengunjukan yang amat perlu dalam banyak macam ilmu silat yang
kau dapatkan dari buku pusaka mendiang suhuku. Ho Tiong long bangkit dan duduknya
dan kembali berlutut. Terima kasih atas perhatian lotiang, memang ada maksudku yang suci untuk
mengangkat kau menjadi guruku..
oo, tidak, tidak, bukan begitu maksud-ku, menyelak Sim Pek Hian, sambil angkat
pemuda itu bangun lagi, Kau sudah belajar langsung dari kitab pusaka siansu, otomatis
kau sudah menjadi murid siansu, Kau selanjutnya boleh anggap aku sebagai suhengmu, bukan sebagai gurumu, Ha ha ha.. Ho Tiong Jong melongo.
Tapi kemudian dengan hati terharu dan air mata bercucuran ia memeluk Sim Pek
Hian sambil berseru, . . Su.. . heng..
Sute.. jawab Sim Pek Hian dengan suara sangat terharu. Sejenak lamanya kedua
orang itu saling peluk dengan hangat.
Sungguh diluar dugaan sekali, maksudnya Ho Tiong Jong datang pada Sim Pek Hian
hendak mengangkat orang tua itu menjadi gurunya, tidak tahunya tidak berjodo menjadi
guru dan murid tapi berjodo menjadi suheng dan Sute.
Atas pertanyaan Ho Tiong Jong, bagaimana orang tua itu dapat tahu kalau ia ada
menyakinkan isi kitab Kumpulan ilmu Silat Sejati dengan ketawa sang Suheng
menjawab. oo, itu mudah saja, Memang sengaja aku menahan kau sepuluh hari dalam goa
kuburan ini, maksudku, kalau kau ada berjodo menjadi murid Siansu kau dapat
memahami isinya kitab pusaka Siansu yang ada didalam peti matinya. Dugaanku benar
tidak salah kau adalah orangnya yang berjodo, sebab selama sepuluh hari itu aku
mengintip diluar tahumu gerak gerikmu mengapalkan isinya kitab sangat tekun dan
otakmu sangat encer untuk mengingat semua isinya, sekarang isinya kitab boleh dikata
sudah ada dalam otakmu dan dalam waktu ini kau hanya memerlukan latihan saja
lantas semuanya dapat kau praktekkan dengan baik. Ho Tiong Jong sangat kagum akan
kelihayan matanya sang Suheng. Sebelum ia membuka mulut, Sim Pek Hian sudah
berkata pula. Ilmu Golok Keramat - Halaman 550
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yoza collection Nah, Sutee, sekarang mari kita berlutut di depan peti mati siansu, untuk
meneguhkan persaudaraan kita dalam seperguruanHo Tiong Jong menurut, sim Pek Hian memperkenalkan suteenya dan Ho Tiong Jong
yang menyatakan dengan hati tulus mengangkat saudara, In Kie Lojin sebagai gurunya,
dan sebagai murid ia berjanji akan bantu melindungi kitab pusaka gurunya itu supaya
tidak terjatuh dalam tangannya orang orang jahat, ia bersumpah dalam hidupnya selalu
akan membela keadilan membasmi kejahatan dan menentramkan dunia persilatan,
ilmu silat dari kitab pusaka akan diwariskan kepada orang-orang yang berjodoh atas
pengunjukan abahnya sang guru dialam baka. Tidak akan diturunkan kepada
sembarang orang. Demikianlah, sejak hari itu Ho Tiong Jong saban hari mendapat pertunjukan dari
Sim Pek Hian untuk melancarkan ilmu ilmu silat yang sudah dicatat dalam otaknya,
Tapi dalam hati diam-diam Ho Tiong Jong merasa heran, sebab ada ilmu silat yang
hebat tapi sulit, ketika ditanyakan keterangannya pada Sim Pek Hian sang Suheng tak
dapat menerangkannya, karena katanya ia belum menerima pelajaran itu dari suhunya.
Rupanya, tidak semua kepandaian ilmu silat yang dikumpulkan dalam kitab pusaka
itu, diturunkan pada Sim Pek Hian. Entahlah, apakah Sim Pek Hian kurang berbakat atau
sebelum itu ilmu silat itu dipelajari Sang suhu sudah keburu meninggal dunia" Tapi hal
ini tidak ditanyakan lebih jauh oleh Ho Tiong Jong.
Hubungan Ho Tiong Jong dan Kho Siu juga, selama Ho Tiong Jong tinggal
ditempatnya Sim Pek Hian menjadi bertambah erat, Sering-sering mereka pasang
omong dengan gembira, Kini nona Kho berbalik bahasa kalau dulu mulai bertemu suka
menyebut orang liar kemudian berubah memanggil toako , sekarang ia harus
memanggil susiok (paman), derajat Ho Tiong Jong jadi lebih tinggi lagi.
Sering panggilan susiok ini dipakai bergurau nona Kho, tapi Ho Tiong Jong hanya
ganda tertawa saja. Kecantikan nota Kho yang menggiurkan dan sikapnya yang Jenaka pandai bergurau
membuat Ho Tiong Jong bimbang.
ooOOoo DI LIHAT sikapnya makin hari makin berubah. Ho Tiong Jong mendusin bahwa si
nona ada jatuh hati kepadanya, Hatinya menjadi bingung, ia kuatir akan terlibat dalam
Ilmu Golok Keramat - Halaman 551
yoza collection asmara lagi, pikirnya, sebaiknya ia siang siang pergi dari situ, Waktu ini ia sudah tinggal
satu setengah bulan dalam rumahnya Sim Pek Hian.
Pada suatu malam, ia gelisahan tak dapat tidur, karena romannya Seng Giok Cin
selalu berbayang didepan matanya, ia seolah-olah mempunyai firasat kurang enak
maka pada keesokan harinya ia mohon diri dari Sim Pek Hian-Sang suheng tidak
berkeberatan, malah ia berkata sambil ketawa.
Memang sudah cukup kau dapat penjelasan dari aku, tak dapat memberikan
penjelasan lainnya, malah aku percaya dikemudian hari ilmu silatmu akan jauh lebih
tinggi dari padaku yang menjadi Suhengmu, Ha ha ha.. . tapi aku tidak mengiri, malah
merasa bangga mempunyai seorang Sutee yang lihay seperti kau Tiong Jong.. .
Ho Tiong Jong merendahkan diri. Mana dapat aku akan lebih lihay dari Suheng,
yang mendapat pendidikan langsung dari Siansu. katanya sambil ketawa.
Tiba tiba Sim Pek Hian seperti ingat sesuatu, Eh, Sutee, kafanya, apakah kau tidak
mau menunggu Siu-cie pulang dahulu menengoki orang tuanya.
Ah, tidak apa, jawab Ho Tiong Jong sambil ketawa, tolong Suheng sampaikan
terima kasihku yang besar kepadanya dan minta maaf aku berlalu dari sini diluar
kehadirannya. Ho Tiong Jong seperti yang kesusu, Hatiku sudah dua hari ini merasa tak enak. aku
kuatir adik Gok sudah kembali dan menanti kedatanganku, ia berkata pula. Kemudian
berpamitan sambil memberi hormat pada sang Suheng dan tidak lupa mengucapkan
terima kasihnya atas kebaikannya orang tua itu, ia berjanji satu waktu akan datang
kembali menyambangi tuan rumah.
Sim Pek Hian tak dapat mencegah kepergiannya sipemuda, sambil berdiri ia
mengelus elus jenggotnya pikirannya berduka. ingat kepada anak angkatnya, sebagai
orang tua matanya tak dapat dikelabuhi bahwa anak angkatnya ada jatuh cinta kepada
pemuda tampan dan lihay itu, tapi apa mau dikata, ia sendiri tak berdaya untuk
mempersatukan mereka menjadi suami istri, karena Ho Tiong Jong sudah banyak
pacarnya, yang menyintai dirinya.
Terang Ho Tiong Jong tentu akan menolak kalau ia bicarakan urusannya Siu-jie
untuk diambil istri oleh pemuda itu.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 552
yoza collection orang tua itu menghela napas sambil mengawasi berlalunya si anak muda dari
kebun sayurnya, sampai tidak kelihatanpula bayangannya. Mari kita ikuti Ho Tiong Jong
yang kembali kerumahnya co Kang cay. Kebetulan saat itu tampak si orang tua sedang
berdiri disamping pintu. Ia tampak sangat gelisah. Dengan jalan dingkluk-dingkluk dibantu oleh tongkatnya
ia menyongsong kedatangannya Ho Tiong Jong. Ketika berhadapan ia lantas berkata.
Tiong Jong kau kemana sampai begitu lama" Aiya kau bikin susah orang saja,
sekarang bagaimana baiknya ini" Ah, kau Tiong Jong..
co Kang cay bicara sangat gugup, hingga Ho Tiong Jong tak mengerti apa yang
dimaksudkan oleh si orang tua itu, Maka ia menanya. co lopek, ada apa sih kau begitu
gugup" Nona Ie sudah pergi menyusulmu pada setengah bulan yang lalu, lima hari yang
lalu ada datarg nona Seng mencarimu, menunggu sampai lima hari, maka ia sudah
tidak sabaran dan menyusulmu lagi.
Ha Adik Giok sudah datang" Kapan dia perginya" tanya Ho Tiong Jong.
Kira-kira dua jam berselang ia sudah pergi, katanya hendak mencarimu.
Apa co lopek tidak kasih tahu aku pergi kemana kepada dua nona itu.
Tidak, sebab aku takut mtreka bikin huru-hara dirumahnya Suheng, nanti aku yang
dimarahi oleh Suheng. Bagus sekarang kasih tahu padaku, kejurusan mana nona Seng pergi"
Ke jurusan Barat, entah dia sudah sampai dimana "
Baik, nah selamat tinggal, sampai lain kali kita ketemu lagi.
Anak muda itu tampak menanti co Kang cay menjawab, sudah lantas putar
badannya dan lari kejurusan Barat menyusul pada nona Seng Giok Cin. co Kang cay
hanya berdiri melongo mengatasi berlalunya si anak muda.
Perjalanan kejurusan Barat tidak banyak tempat tempat yang ramai, maka ia enak
menggunakan ilmu jalan cepatnya untuk menyusul Seng Giok Cin.
Kini kepandaian dalam hal mengentengi tubuhnya sangat hebat Tak lama ia sudah
sampai pada suatu tempat pegunungan. Pikirnya, menurut dugaan ia sudah dapat
Ilmu Golok Keramat - Halaman 553
yoza collection menyandak nona Seng, tapi masih juga ia belum dapat menyusulnya. Ia celingukan dan
memperhatikan disekitar tempat itu.
Dalam herannya ia menghampiri sebuah pohon untuk meneduh, Belum lama ia
duduk sambil menebak-nebak kemana jalannya sang kekasih atau kupingnya telah
mendengar seperti ada beradunya senjata orang bertempur.
Ia pasang kupingnya lebih hati-hati, suara itu ternyata datangnya seperti dari
bawah jurang. Tanpa memikir lama-lama lagi, ia lalu enjot tubuhnya melesat melayang
seperti burung dan dilain saat ia sudah sampai d itempat pertempuran.
Ternyata yang bertempur ada seorang wanita dikerubuti oleh tiga orang lelaki yang
semuanya ada berkerudung kepalanya dengan kain hitam, hatinya Ho Tiong Jong
sangat kaget ketika nampak wanita itu bukan lain daripada kekasihnya, siapa sedang
keteter dikerubuti oleh tiga lelaki yang semuanya berkepandaian tidak rendah.
Tapi ia tidak ingin turun tangan lekas-lekas, ingin melihat dahulu kepandaiannya
sang kekasih, apakah ia dapat mempertahankan diri dari keroyokannya tiga laki laki
berkerudung kain hitam itu"
Seng Giok Cin ternyata sangat gesit, pedangnya menari-nari diantara berkelebatnya
tiga senjata musuh, hingga kelihatannya sukar ia dijatuhkan untuk sementara waktu.
Diam-diam Ho Tiong Jong menghampiri lebih dekat pada medan pertempuran mereka
satu juga tidak ada yang engah bahwa saat itu ada jago lihay. Satu diantara lawan Giok
Cin berkata. Sudah baik-baik kau menjadi orang penting dalam perserikatan kita, kenapa kau
jadi tergila-gila kepada itu maling kecil" Hari ini kalau tidak dapat membekuk kau untuk
dibawa ketempat kami, kami bersumpah untuk mengambiljiwamu ditempat ini juga.
Jangan banyak bacot manusia rendah, Apa kau kira nonamu takut pada kalian"
IHm lihat pedang nonamu akan ambil kepalamu satu persatu.
Jangan kasih hati Samte, bekuk saja kita kerjain- kata yang satunya lagi.
Mereka lantas mengurung rapat, ilmu silatnya berubah lebih cepat dan ganas,
hingga biar bagaimana Seng Giok Cin menjadi gelisah juga. Kalau ia dikerubuti oleh dua
saja masih ia dapat menandingi dan mungkin dapat mengalahkannya akan tetapi ia,
ditigain, benar berat untuk melawannya.
Hatinya jadi melamun pada Ho Tiong Jong, Dimana dia sekarang"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 554
yoza collection Karena hatinya terpencar, maka Seng Giok cin jadi lengah memusatkan tenaga
dalamnya, hingga ketika pedangnya kebentur dengan senjata musuh terpaksa ia
mundur, Apa celaka justru ia diserbu dan hendak dipeluk oleh salah satu lawannya.
Ia tak dapat meloloskan diri, karena dalam posisi sulit, ia sudah mandah terima
nasib dengan meramkan mata. tapi tiba tiba ia mendengar lawannya keluarkan jeritan
tertahan. Ketika ia membuka matanya, kiranya Ho Tiong Jong sudah berdiri diantara
mereka. oooh bukan main girangnya si nona.
Engko Jong, kau. serunya kegirangan sambil memburu dan berdiri disampingnya
sang kekasih. Adik Giok kau kaget barusan" Hm si manusia rendah tadi aku sudah kasih persen
kau lihat dia sekarang sedang kesakitanSeng Giok Cin memandang pada orang tadi yang hendak memeluk dirinya, benar
saja tampaknya seperti sedang merasakan kesakitan lengannya. Entah bagaimana
rupanya ia dalam keadaan demikian, sebab mukanya ditutup kerudung kain hitam dan
hanya mendengar rintihannya yang sakit.
Barusan orang tadi ketika lengannya hampir menyentuh pinggangnya Seng Giok
Cin yang langsing, tiba-tiba ia berjengit dan cepat menarik pulang sepasang lengannya,
karena ia rasakan lengan kanannya seperti kena ditusuk-tusuk jarum sakitnya, ia heran
dengan kesakitan ia mundur beberapa tindak.
Tidak tahu dari mana datangnya, seketika itu sudah ada Ho Tiong Jong
dihadapannya tengah bersenyum-senyum, ia jadi menggigil karena sudah tahu sampai
dimana kelihayannya anak muda ini yang dahulunya ia sangat pandang rendah.
Pelahan-lahan rasa sakitnya hilang dan lengannya dapat digeraki lagi, orang tadi
lantas berkumpul dengan dua kawannya yang lain menghadapi si pemuda yang saat
itu masih bersenyum-senyum mengawasi pada mereka..
Mereka sangat jahat engko Jong, tiba-tiba Seng Giok Cin berkata, kau harus kasih
hajaran pada mereka supaya tahu diri.
Adik Giok. kau kenali mereka ini "
Aku sudah lantas kenali dari mereka punya lima silat dan juga suaranya. Ho Tiong
Jong bersenyum lagi, Siapa" tanyanya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 555
yoza collection Mereka ada muridnya itu siluman Khoe Tok Si pemuda anggukkan kepalanya.
Aku penasaran kalau belum menggampar mukanya satu persatu sebagai hadiah
perbuatannya mereka yang tidak sopan barusan terhadapku.
Baik, kau boleh laksanakan sebentar.
Maling kecil, kau jangan banyak lagak. Apa kau kira kami bertiga boleh buat
sembarangan" IHm.. lihat kami bekuk batang lehermu dan sekalian dengan ini budak
penghianat itu kami akan gusur kemarkas.
Perkataannya tak lampias, karena tiba tiba mendengar suaranya Ho Tiong Jong
yang aneh sekali, ia ketawa bergelak gelak seperti biasa kelihatannya, akan tetapi
kedengaran di kuping masing-masing seperti guntur berbunyi hingga mereka menjadi
berubah wajah nya dan merasa jerih.
Seng Giok Cin mendengarnya seperti biasa saja, maka ia jadi heran tatkala melihat
tiga orang itu pada menekap kupingnya masing-masing dengan tangannya dan
matanya pada terbelalak mengawasi pada Ho Tiong Jong dengan penuh rasa heran
dan jerih. Masing-masing dalam hatinya menanya, Dari mana Ho Tiong Jong dapat ilmu yang
lihay itu. Apa kepandaiannya lebih hebat dari duluan "
Dari takut mereka jadi nekad, sebab pikirnya, daripada mereka sebentar mendapat
hinaan lebih baik unjuk kepandaian dulu, siapa tahu dapat menjatuhkan sianak muda
dengan mengandalkanjumlah mereka ada lebih banyak.
Mereka mengasih tanda dengan isyarat mata. Kemudian dengan serentak telah
menyerang pada Ho Tiong Jong yang barusan saja berhentikan ketawa nya, serangan
mereka ada hebat sekali, tiga senjata berbareng berkelebat mengarah tubuhnya sang
korban. Suara senjata terdengar trang trang saling bentur tapi yang saling bentur ada
senjata mereka sendiri, Sedang Ho Tiong Jong telah menghilang entah kemana" Mereka
celingukan melihat sebentar ada dibela kang satu kawannya, kemudian dibelakang
kawan lainnya begitu seterusnya, hingga mereka tak dapat menyerang dengan
senjatanya dikuatirkan nanti salah menyerang kena kawan sendiri. Bukan main mereka
herannya menyaksikan kepandaian Ho Tiong Jong, Kau jangan keluarkan ilmu iblis,
Ilmu Golok Keramat - Halaman 556
yoza collection lekas hadapi kami, kalau kan benar satu laki laki, kau.. belum kata-katanya ini lampias,
tiba tiba telah terdengar suara..
Baiklah lantas tubuhnya Ho Tiong Jong berkelebat seperti kilat. Entah bagai mana
ia bergerak, sebab dilain saat satu persatu tiga lawannya itu kena ditotok dan berdiri
seperti patung, Hanya matanya saja yang berputaran mengawasi pada Ho Tiong Jong
yang saat itu sudah berdiri pula disampingnya Seng Giok cin sambil ketawa.
Seng Giok Cin sangat kagum dengan kepandaiannya sang kekasih, ia tidak tahu dari
mana kekasihnya itu dapatkan kepandaian yang demikian hebat", ia terbengong
mengawasi Ho Tiong Jong, hanya bisa mengeluarkan kata kata, Eng.. .koJong..kau.. Ho
Tiong Jong ketawa, ia mengerti akan kagum dari kekasihnya itu.
Tangan kananaya merangkul tubuh si cantik, dua pasang mara saling
berpandangan dengan penuh rasa cinta dan bahagia, Adik Giok. bukankah kau hendak
menampar mereka satu persatu.. . kata sipemuda pelahan.
Seng Giok Cin anggukkan kepalanya sambil bersenyum manis.
Hatinya sangat bangga mempunyai kekasih yang demikian tampan romannya dan
demikian lihay ilmu kepandaiannya.
Ilmu apakah itu, Engko Jong" tanya si gadis.
ilmu mengentengi tubuh meminjam berkesiurnya angin dan ilmu menotok jalan
darah nomor satu.,. Aku mau diajar itu, engko Jong.
Tentu, kau akan jadi isteriku, segala apa milikku dan menjadi milikmU juga, cuma
tergantung kepada kekuatan tenaga dalammu saja sesuai atau tidak untuk menerima
pelajaran itu, bukan "
Sambil mendongak menatap wajah sang kekasih yang tampan, Seng Giok Cin
manggutkan kepalanya, kemudian rebahkan kepalanya yang berambut harum itu
didadanya Ho Tiong Jong yang kokoh.
Pelukan Ho Tiong dirasakan makin erat, itulah lebih lebih dari seratus kata-kata
bahagia dengan lisan. Keduanya saling peluk sesaat lamanya pelukan bahwa adegan
itu disaksikan oleh tiga orang musuhnya yang sedang pada berdiri dengan tak dapat
menggerakkan tubuhnya. Ilmu Golok Keramat - Halaman 557
yoza collection Hanya matanya yang pada melotot dan hatinya penuh rasa jelus dan iri hati, si
cantik dari Seng-keepo berada didalam pelukannya orang yang mereka sangat benci
dan ingin membunuhnya.. . .adik, Giok. bukankah kau mau memberi persen pada mereka" bisik Ho Tiong Jong
sesaat kemudian. Seng Giok Cin seperti yang baru mendusin dari kelelepnya dalam kebahagiaan mata,
dengan perlahan-lahan ia melepaskan diri dari pelukan Ho Tiong Jong.
Kau benar, engko Jong. katanya seraya menghampiri kepada mereka Masmgmasing dalam posisi mereka tadi bergerak hendak menghajar Ho Tiong Jong, senjata
masih di tangan, kelihatannya lucu sekali. Senjata mereka dilucuti, lalu kerudungnya
masing masing dibuka dan benar saja mereka ada Seng Boe Ki dan dua saudara oet ti
engko Jong kau lihat cecongornya tiga orang jahat ini.. kata si nona, serentak ia
menggampar mukanya satu per-satu hingga mereka meringis-ringis, pedas rasanya
gamparan si nona. Ketika dalam gemasnya si nona hendak persen gamparannya yang kedua kali, HoTiong Jong mencegah Sudah. sudah cukup, Biar kita bebaskan supaya mengadu kepada
gurunya, aku mau lihat itu siluman jahat apa ada punya kepandaian serta nyali untuk
membalas dendam murid-muridnya ini"
Ho Tiong Jong ingat akan cerita tempo hari yang ia dengar bahwa Khoe Tek ada
sangat jahat, tukang hirup darah manusia dan darah darah wanita yang datang bulan
dibuat obat, kemudian orangnya diperkosa dan dibunuh mati, ia sekarang sudah
mempunyai kepandaian tinggi, ingin ia ketemu orang ganas kejam itu untuk
membinasakannya. oleh sebab mengingat itu, maka tiga muridnya dilepaskan oleh Ho
Tiong Jong. Ia hanya menepuk punggungnya masing-masing, lantas mereka sudah bebas dari
totokan dan diusir dari situ. Dengan masing-masing membawa senjata, mereka ngacir
terbirit-birit meninggalkan tempat itu.
seng Giok Cin tertawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan mereka itu.
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Balik pada urusannya sendiri, atas pertanyaannya sang kekasih, Seng Giok Cin
bercerita. Ilmu Golok Keramat - Halaman 558
yoza collection Sepanjang perjalanan seratus lie sampai ke rumahnya orang orang ayahnya pada
menghalang-halangi padanya, tidak mengijinkan ia berkunjung kerumahnya atas
perintah ayahnya, ia lalu menulis sepotong surat mengabarkan maksud kedatangannya
ada membawa Lencana Rahasia Tuhan yang hilang maka barulah perjalanannya
lancar. Ayah girang mendapat kembali barang pusakanya itu, kepada sang ayah ia berterus
terang, bahwa ia akan berumah tangga dengan Ho Tiong Jong. Ayah tidak ambil perduli,
hanya kepala-kepala Perserikatan lainnya tidak puas dan menahan ia sampai Ho Tiong
Jong datang baru dilepaskannya.
Belakangan putusan dirubah, menyuruh ia kembali pada Ho Tiong Jong untuk
mengabarkan bahwa pemuda itu ditunggu kedatangannya dalam tempo lima belas hari
dikota Tong an pada sebuah kuil, untuk mengadu kekuatan. Sebagai penutup Seng Giok
cin sambil berlinang air mata berkata.
engko Jong, karena cintaku yang besar pada dirimu, aku sampai tega meninggalkan
ayahku hidup bersendirian dirumah, Entahlah bagaimana dengan kesehatannya nanti..
Adik Giok. Ia orang tua tak dapat melupakan kasihnya kepada anaknya yang sangat
disayang seperti kau. Maka senangkan-lah hatimu. Sekarang, kepaksa aku minta
bantuanmu untuk pergi ke Siauw lim si di gunung Ko-san, tempatnya Beng Tie Taysu,
Kau bawa ini gelang batu giok, Ho Tiong Jong sambit keluarkan gelang batu giok
kepercayaan dari orang orang Siauw-lim-pay.
Serahkan padanya dan minta supaya Beng Tie Taysu hadir ditempat yang
ditetapkan oleh orang-orang dari perserikatan pada hari pertemuan mereka dengan
aku. Kau mau minta bantuan dari Siauw-lim-sie" tanya Seng Giok Cin.
Terpaksa, karena aku belum tahu tenagaku apa cukup untuk menghadapi mereka
sembilan orang dengan barisannya Kim liong-pat hong thian-bee tinYa memang barisan itu memang lihay, sekarang aku pergi dah.
Dua kekasih itu terpaksa berpisahan pula, karena menghadapi urusan yang sangat
penting dan berbahaya. Tanggal yang dijanjikan kebetulan jatuh pada harian cap-go-meh.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 559
yoza collection Menjelang magrib Ho Tiong Jong sudah ada di kelenteng Po in-si di kota Tang-san,
tempat yang telah dijanjikan Dibawahnya terang bulan, Ho Tiong Jong jalan-jalan
disekitar kelenteng tersebut sambil menikmati pemandangan yang permai, ia melamun,
pada hari-hari yang akan datang, ia akan menghadapi pertempuran kemudian akan
menikah dengan sicantik Seng Giok cinooh, bagaimana bahagianya kalau ia sudah
berumah tangga dengan gadis yang menjadi pujaannya itu.
Tengah ia enak-enakan melamunkan kebahagiaannya, tiba-tiba dari balik sebuah
pohon muncul sesosok bayangan menghadang didepannya.
Ha ha ha.. ., Tiong Jong kau benar-benar satu kuncu dapat memegang janjimu. orang
itu adalan Khoe Cong, si muka jelek. yang jelus hatinya.
Kau jangan muncul sendirian, panggil keluar kawan-kawanmu sekalianKhoe Cong bersiul nyaring, segera pada muncul dengan beruntun delapan orang
dari segala jurusan, Mereka lengkap sembilan orang yang merupakan kepala dari
Perserikatan Benteng Perkampungan. Mereka dikepalai oleh Kim Toa Lip. ayahnya Hong
Jie. Sambi tertawa nyaring Kim Toa Lip berkata Kau kelihatannya tenang-tenang saja,
aku tidak sangka kau belani muncul disini.
Jangan banyak omong, lantas jelaskan apa maksud kalian mengundang aku datang
kesini" memotong Ho Tiong Jong dengan suara dingin.
Seng Eng dan ciauw Toa Nio menanyakan halnya Lencana Rahasia Tuhan yang
dibawa-bawa oleh Ho Tiong Jong, apakah diberitahukan kepada orang lain"
Meskipun aku bilang tidak kalian toch tak akan percaya, sekarang mau apa, aku
dapat mengiringinya tantang Ho Tiong Jong.
Bocah sombong itu tidak boleh dikasih hati h ayo kurung dia bersama barisan kita,
Biar tahu kelihayan kita. teriak ciauw Toa Nio Ho Tiong Jong tertawa bergelak gelak.
Kalian boleh atur barisan, aku Ho Tiong Jong tidak akan tinggal lari, kata sipemuda
sikapnya jumawa. Semua jago-jago tua itu pada heran melihat sikapnya Ho Tiong Jong yang demikian
tenang, Apakah mungkin ia sudah tambah kepandaiannya lagi" Tapi ketelanjur sudah
menonjolkan barisannya yang lihay, maka Kim Toa Lip sebagai kepala lantas perintah
kawan-kawannya berbaris mengurung pada sipemuda.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 560
yoza collection Silahkan kau menerjang dan pukul pecah pecah barisan kata Kim Toa Lip.
Ho Tiong Jong tidak tawar menawar lagi, ia hunus goloknya dan menerjang pada
Kim Toa Lip. Siapa tinggal tidak bergerak. tapi ketika goloknya Ho Tiong Jong hampir
sampai ia menangkis dengan pedangnya, ia terhuyung-huyung mundur tiga tindak.
sedang Ho Tiong Jong masih tetap ditempatnya. Bukan main kagetnya orang she Kim
itu. Ho Tiong Jong sampai demikian hebat tenaga dalamnya, sungguh diluar segala
dugaan. Semua orang-orang Perserikatan pada membelalakkan matanya.
Tiba-tiba terdengar suara-suara orang yang memuji Budha, ternyata yang datang
ada Beng Tie Taysu diiringi oleh sembilan kawannya.
orang-orang yang mau bergebrak urungkan bergeraknya, Kim Toa Lip dan kawankawannya saling pandang dan menduga-duga apa maksud kedatangannya Beng Tie
Taysu dari Siauw lim si itu, Sedang Ho Tiong Jong diam-diam merasa girang. Ketika
sudah datang dekat, Beng Tie Taysu sambil memberi hormat, berkata.
Harap kalian jangan bertempur dahulu, Loceng ingin bicara dengan Ho Sicu
sebentar. Yang mana satu Ho Sicu harap suka datang pada Loceng.
Ho Tiong Jong keluar dari kepungan musuh, sambil menjura ia memohon maaf
untuk kelancangannya memohon kedatangannya sang paderi dengan mengirimkan
gelang batu kumala. Diterangkan batu kumala itu dikasih oleh Ie Boen Hoei dari kantong
Suheng-nya yang telah meninggal dunia. Asal usulnya permusuhan sehingga ia hendak
bergebrak dengan sembilan orang itu diberitahukan dengan singkat.
Beng Tie Taysu menghela napas, Tapi ketika ia mendengar kawanan orang dari
Perserikatan pada beberapa bulan yang lalu telah membakar gerejanya Tay Hong
Hosiang sehingga musnah, matanya Beng Tie Taysu berkilat sejenak. tapi kemudian
tenang lagi. Musnahnya Kong-beng si karena gara-gara orang orang jahat ini yang tidak
kesampaian maksudnya mengambil jiwaku, ini ada tanggung jawab ku. Harap Taysu
bersabar, setelah aku dapat membasmi sembilan orang ini sebagai balas dendam atas
kematiannya Tay Hong Hosiang dan murid.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 561
yoza collection muridnya serta musnahnya gereja Kong-beng si, aku nanti serahkan diri pada
Taysu, bagaimana Taysu hendak menghukumku, aku juga bersedia dengan rela..
Ho Sicu jangan merendah begitu rupa, penanggung jawab dari musnahnya Kong
beng-si dan kematiannya Tay Hong serta murid-muridnya adalah mereka ini.
Sembilan orang itu terkejut mendengar pembicaraan mereka, Kiranya kedatangan
Beng Tie Taysu itu adalah hendak membantu pada Ho Tiong Jong.
Anak haram, jangan banyak rewel, Lekas terima kematian untuk mengganti jiwa
anakku demikian terdengar teriakan dari pihak Perserikatan.
Yang berteriak itu ternyata Han Siauw ceng, ia yang sudah tidak sabaran menanti
Ho Tiong Jong pasang omong dengan Beng Tie Taysu.
Ho Sicu, silahkan kata Beng Tie Taysu. Dilain saat Ho Tiong Jong sudah dikepung
lagi oleh sembilan orang dalam barisan Kim liong pat-hong thian bee tin, setelah
terlebih dahulu menyerahkan golok Lam-cun-tonya kepada Seng Giok Cin, ia
menghadapi mereka dengan tangan kosong.
Anak haram. bentak Hui Siauw Ceng, Kau mau cari mampus siang-siang masuk
dalam barisan kami dengan tangan kosong.
Ho Tiong Jong sangat mendongkol dikatakan anak haram, orang tua dekat mampus,
jangan banyak bacot. Lihat saja nanti, siapa yang akan menemui Giam lo ong.. .
Kim Toa Lip sementara itu sudah memberi aba-aba kepada orang-orangnya untuk
lantas turun tangan. Tidak tempo lagi Ho Tiong Jong dihujani senjata dan dikepung rapat
sekali, tapi Ho Tiong Jong dengan bersiul nyaring badannya berkelebatan seperti kilat
cepatnya ia menggunakan ilmu mengentengi tubuh. Berkesiuran angin, Tanci Sin-kang
dan Te it Thiam. hiat Dari buku Kumpulan ilmu Silat Seiati ia sudah paham benar, cara bagaimana
memecahkan barisan yang sangat dibanggakan oleh sembilan orang itu.
in Kie Lojin tempo hari kena dijatuhkan oleh barisan demikian, sejak mana ia sudah
menyusun satu cara, bagaimana untuk memecahkan barisan tersebut dan ia telah
menulisnya didalam kitab pusakanya. Bagian ini dipelajari oleh Ho Tiong Jong khusus
untuk menjatuhkan sembilan orang dari Perserikatan Benteng Perkampungan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 562
yoza collection Menghadapi kegesitan seperti kilat itu, bukan main sibuknya sembilan orang jago
kelas satu itu, mereka punya senjata saling bentur dengan kawannya sendiri sebagai
ganti sasarannya yang menghilang pergi datang. Dalam tempo pendek saja ke-9 orang
itu sudah kena ditotok semuanya dan masing masing pada berdiri dalam gerakannya
masing-masing ketika kena tertotok.
Lucu sekali, ada yang sedang angkat kaki menendang, ada yang sedang
menyabetkan pedangnya, menusukkan senjata pitnya, menggunakan pentungannya
dan lain-lain sebagainya.
Hanya matanya saja yang dapat digerakan berputaran mulutnya tak dapat
berbicara, inilah hasilnya dari ilmu Te-it Thiam hiat (ilmu menotok jalan darah nomor
satu) yang dipelajari oleh Ho Tiong Jong yang istimewa untuk menghadapi mereka.
Beng Tie Taysu geleng-geleng kepala dan memuji namanya Budha menyaksikan
kepandaian Ho Tiong Jong yang luar biasa, Dengan tangan kosong dapat menjatuhkan
sembilan jagoan dalam perserikatan yang telah tersohor namanya.
Seng Giok Cin bengong saking kagum menyaksikan kepandaian sang kekasih.
Ho Tiong Jong lalu menghampiri satu persatu dan mengompes siapa yang telah
melakukan pembakaran kelenteng Kong beng-si, ternyata yang menjadi biang keladinya
ada Hui Siauw Ceng. Sambil menghadapi dua orang tersebut, Ho Tiong Jong menengadah kelangit.
Mulutnya kemak-kemik seperti yang mengucapkan apa-apa kata katanya yang
penghabisan nyaring juga kedengarannya. Taysu yang jadi orang alus harap saksikan
Ho Tiong Jong membalas sakit hati Taysu.
Berbareng ia mendekati Hai Siauw Ceng dan menepuk pinggangnya, kemudian Khoe
Cong di tepuk pundaknya, sambil berkata.
Nah kalian boleh pulang, sebentar malam boleh merasakan akibat dari perbuatan
jahat kalianSeiring dengan kata-katanya Ho Tiong Jong menendang satu demi satu, Dua-duanya
terlepas dari totokan dan pada angkat kaki dari situ tanpa menoleh lagi kebelakang.
Taysu aku sudah membalaskan sakit hatinya Thay Hong Hosiang pada orang-orang
yang bersalah, bagaimana pikirnya Taysu terhadap lainnya" Apakah hendak dibebaskan
saja, sebab mereka tidak turut campur dalam pembakaran Kong bengsi. Beng Tie Taysu
Ilmu Golok Keramat - Halaman 563
yoza collection menghela napas, ia mengerti Ho Tiong Jong barusan sudah turun tangan berat terhadap
orang yang bersalah, Mereka sebentar malam baru akan merasa tepukan Ho Tiong
Jong yang lihay, sekujur tubuhnya seperti ditusuk-tusuk dengan jarum, setelah
menderita tiga hari tiga malam mereka akan melayang jiwanya.
Ia tidak hendak mencari musuh, maka ia lalu anggukkan kepalanya. Ya, kasihlah
mereka bebas.. . katanya. Satu persatu dibuka totokannya oleh Ho Tiong Jong dengan
tendangan dan gamparan pada muka masing-masing kecuali ketika gilirannya Seng
Eng dan Kim Toa Lip. orang muda itu masih ingat dan pandang mukanya Seng Giok Cin
dan Kim Hong Jie, maka ia tidak mau keterlaluan ia gunakan Tan ci Sin-kang, menyentil
dari kejauhan membuka totokanpada dua orang tua ini.
Mereka semuanya tanpa mengucapkan apa apa sudah pada angkat kaki dari
tempat itu dengan penuh rasa penasaran dan malu. Kejadian ini telah menggemparkan
dunia persilatan ketika jago jago dalam kalangan Kang-ouw mengetahuinya, hingga
namanya Ho Tiong Jong telah meningkat tinggi sekali.
Ho Sicu, hebat sekali kepandaian Ho Si-cu, Loceng belum pernah menyaksikan
kepandaian yang demikian lihay, dengan tangan kosong dapat memecahkan barisan
Kim-liong-pat hong thian be-tin-.. memuji Beng Tie Taysu. Ah, ini berkat anjuran
semangat dari Taysu saja.. jawab Ho Tiong Jong merendah, hingga Beng Tie Taysu
diam-diam memuji pada pemuda yang bisa membawa diri itu.
Nah, Ho Sicu, sampai disini saja kita berpisah, Kalau sicu dibelakang hari ada
keperluan dengan tenaga kami orang dari Siauw-lim-si, boleh suruhan orang saja untuk
membawa ini gelang batu kumala kepadaku.. sambil menyerahkan kembali gelang batu
kumala hijau kepada Ho Tiong Jong.
Ho Tiong Jong menyambuti sambil mengucapkan terima kasih.
Beng Tie Taysu ajak kawan kawannya berlalu dari tempat itu diawasi oleh Ho Tiong
Jong dan Seng Giok Cin sampai lenyap dari pandangannya. Seng Giok Cin yang tengah
melayang-layang pikirannya menjadi terkejut ketika tiba tiba satu tangan yang kuat
menyambar pinggang nya yang langsing dan dipeluk erat-erat" Suara bisikan yang tak
asing lagi baginya mengusap ngusap dalam telinganya.
. . . Adik Giok. mari kita pergi.. .
. . . Kemana engko Jong "
Ilmu Golok Keramat - Halaman 564
yoza collection . . . Merantau.. . Dua pasang mata berpandangan diiringi senyuman pelukan makin erat.. itulah lebih
dari seratus satu kata-kata mesra dan yang dapat diucapkan dengan mulut mereka
berdua.. . Ilmu Golok Keramat - Halaman 565
Banjir Darah Di Bukit Siluman 3 Lima Centi Meter Karya Donny Dhirgantoro Sumpah Palapa 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama