Perintah Maut Karya Buyung Hok Bagian 16
hari perjalanan. Kho See Ouw yang hendak mengadakan
pembalasan cepat2 agaknya tidak sabaran, ia
menitahkan semua anak buahnya melakukan
perjalanan gerak cepat maka tiba lebih cepat
beberapa jam dari waktu yang sudah ditentukan.
Mereka membawa rangsum kering, ditempat itu
melakukan makan sore, tidak lama pun sudah
tiba. Masing2 mengeluarkan makanan kering untuk
mengisi perut, sesudah itu mereka istirahat.
Tidak lama kemudian malampun tiba.
1393 Kho See Ouw keluar dari tempat persembunyiannya, mengumpulkan anak buah,
kepada mereka ia memberi komando : "Siap
berangkat !" (Bersambung 27) *** Jilid 27 KANG PUH CING memandang datuk itu dan
memberi penjelasan : "Paman Kho, apa tidak
terlalu cepat melakukan perjalanan " Mengingat
semua pasukan lainnya harus berkumpul ditempat
ini pada jam 2 malam ?"
Kho See Ouw mengurut mengemukakan alasannya : jenggot, ia "Mengapa ayahmu memecah pasukan menjadi 5
induk besar " Tentu hendak mengurung tempat ini
dari 5 tempat. Berkumpul disini hanya untuk
menunggu hasil 1 peran dari setiap induk pasukan
besar. Dan mengapa ayahmu memberi prioritas
kepadaku untuk mengepalai pasukan pertama"
Alasannya sangat mudah dijawab, ia menghendaki
aku membuka jalan. Inilah tugas dari pasukan
perintis. Namanya pasukan yang pertama."
Kang Puh Cing tidak sepaham dengan datuk tua
itu, tapi sebelum berangkat, ayahnya pernah
1394 berpesan agar ia tidak membantah kemauannya,
karena itu ia bawakan sikap bungkam.
Kho See Ouw sudah memberi kuliah :
"Tugas kita adalah tugas mulia, menghancurkan
biang kerok rimba persilatan yang menyebut
dirinya sebagai Ngo-hong-bun. Tidak perduli
bagaimana reaksi 9 partai besar yang sudah terlalu
enak dikursi empuk, terlepas dari haluan rimba
persilatan, kita membawakan kepribadian sendiri,
membasmi yang jahat adalah kewajiban. Ngo-hongbun hendak berkuasa, hendak menjadi raja rimba
persilatan, membunuh mereka yang menolak
tunduk dibawah kekuasaannya. Maka demi
kepentingan kita sendiri, demi sesama kaum rimba
persilatan umumnya, kita harus berlaku kejam,
kita dibunuh atau kita membunuh ! Nah, jangan
sungkan2, bunuh setiap anak buah Ngo-hong-bun
! semua mengerti " Baik ! Ikut dibelakangku dan
?"serbu !" Mengajak 20 orang yang dibawa, Kho See Ouw
meninggalkan daerah persembunyian, mengadakan
penyerbuan ke daerah Ngo-hong bun.
Udara agak mendung, awan berarak menutupi
rembulan. Kang Puh Cing memandang Goan Tian Hoat
sebentar, mereka hanya bisa mengikuti kemauan
pemimpin itu. Udara agak mendung, awan berarak menutupi
rembulan, inilah cuaca baik untuk mengadakan
penyerbuan. 1395 Mereka hanya beryalan setengah lie, tiba2
terdengar suara bentakan : "Siapa?"
Kho See Ouw menampilkan dan memajukan
diri. "Aku !" jawabnya penuh tantangan.
Dua orang berseragam hitam menghadang
didepan perjalanan, melihat adanya rombongan
yang tak dikenal, mereka membentak lagi : "Dari
mana " Apa ada membawa tanda pengenal?"
"Nah ! Terima tanda pengenal kalian." Berkata
Kho See Ouw sambil menyodorkan tangannya. Tapi
yang keluar bukan tanda pengenal yang
dikehendaki oleh anak buah Ngo-hong-bun itu,
dari telapak tangan sang Datuk Timur meluncur 2
senjata rahasia, sesudah itu terdengar 2 kali suara
jeritan, dua anggota Ngo-hong bun menjadi korban.
Begitu percaya kepada diri sendiri. Kho See Ouw
tidak memeriksa keadaan dua korbannya, memberi
aba2 kepada jago2 silat yang dibawa langsung
maju kedepan. Disepanjang jalan terdapat beberapa penyergapan, satu persatu dibikin beres oleh Kho
See Ouw, hal ini disebabkan oleh karena darah
sang Datuk sudah naik ke otak, tanpa mengingat
pri kemanusiaan, membunuh dan mengganas.
Demikian ia tiba dipintu Hong-gie-bun. Disini
berdiri 2 tosu berbaju hijau, memandang
rombongan penyergap itu seraya membentak :
"Berhenti !" 1396 "Jiwamu yang akan berhenti menjadi orang !"
Bentak Kho See Ouw sambil menyerang kedua tosu
itu. Kedua tosu penjaga pintu Hong-gie-bun sudah
mendapat kode tentang adanya penyerangan dari
pihak luar, mereka termasuk jago2 pilihan,
mengelakkan bokongan itu.
"Hei !" Bentak seorang tosu yang bermuka biru
seperti rajungan. "Dua penjaga pos depan
disingkirkan oleh rombonganmu ?"
"Tidak salah." Kho See Ouw tidak menghentikan
penyerangannya, berulang kali menyebar senjata
rahasia, dengan congkak ia berkata, "Mau apa ?"
Tosu satunya lagi berjembros melintang,
berbeda dengan si wayah biru seperti rajungan,
tosu ini tidak banyak bicara, mengelakkan
serangan2 itu, dengan pedang ditangan menusuk
sang Datuk yang sedang mengamuk.
Hal ini sudah termasuk catatan perhitungan
Kho See Ouw, tanpa menoleh lagi, ia menyabetkan
pedang yang memang selalu siap.
Nah ! Membarengi gerakan itu, terdengar jerit
panjang tosu tersebut, benda hitam yang masih
mengetel darah melayang, itulah batok kepalanya.
Harus diketahui, Ngo-hong-bun memberi tugas
kepada 2 tosu ini menjaga pintu Hong gie bun,
suatu tanda kalau ilmu kepandaian mereka masih
boleh diandalkan, didalam satu gebrakan, seorang
diantaranya sudah melayang jiwa, fakta dari ilmu
1397 kepandaian Datuk Timur kita yang tidak bisa
diabaikan. Melihat gelagat kurang baik, tosu berwajah biru
tidak berani meneruskan pertempuran, membalikkan badan dan siap meminta bantuan.
Disaat ini Kho See Ouw baru menerbangkan
batok kepala tosu berjembros, segera membalikkan
kepala membentak : "Eh, masih mau melarikan diri
?" Pedang yang baru saja memakan korban
diteruskan, se-olah2 menenteng tubuh sang Datuk,
menyerang calon korban berikutnya.
Mendengar dengung suara pedang itu, tosu
berwajah biru menjadi nekad. "Kau kira aku takut
?" Bentaknya sambil siap mengadu jiwa.
Traaannggg?". Terdengar benturan 2 bilah pedang, cahaya
senjata sang tosu sudah lenyap, pedang itu putus
menjadi 2 bagian. Dan dibuangnya putusan gagang
pedang, tosu itu membuang diri berjumpalitan
ditanah. Kho See Ouw tertawa panjang, bagaikan seorang
manusia iblis, maju dengan pedang mautnya.
Sebelum sang calon korban bisa berbuat sesuatu
apa, pedang itu sudah menembus dada. Demikian
ia merebut kedudukan Hong-gie-bun.
Disaat rombongan Kang Puh Cing dan Kho In In
tiba komplit, mereka hanya bisa menyaksikan
mayat2 kedua tosu itu. 1398 Sampai disini, Kho See Ouw menepok dada. "Ha,
ha?"" ia tertawa puas. "Hanya seperti ini sajakah
ilmu kepandaian jago2 Ngo-hong-bun" Ha, ha,
ha?"." Sebelum habis suara gelak tawa sang Datuk
Timur, tiba2 terdengar satu suara dengusan dari
hidung : "Hmm, jangan terlalu cepat menjadi
congkak !" Datangnya suara dari semak2 pohon tinggi yang
tidak jauh dari tempat itu. Hal ini mengejutkan
Kho See Ouw. Bagaimana tidak, orang ini bisa tiba
ditempat yang begitu dekat tanpa diketahui
olehnya " Lebih cepat dari jalan pikirannya, Kho See Ouw
sudah mengebutkan lengan baju, dari situ
meluncur benda hitam mengkilap, itulah senjata
rahasia, langsung menyerang arah datangnya
suara. Benda hitam meluncur dan lenyap tanpa bekas
tanpa suara. Tentunya sudah ditangkap oleh orang
yang bersangkutan. "Lekas keluar dari tempat persembunyian kau !"
Bentak Kho See Ouw. "Mengapa tidak meneruskan penyerangan?"
Orang diatas pohon itu masih menantang.
Kho See Ouw berkata : "Kalau seranganku yang
pertama tidak membawa hasil, aku tidak
menyerang untuk kedua kali. Lebih baik kau turun
dari tempat persembunyianmu itu, bertandinglah
beberapa gebrak." 1399 "Boleh juga." Berkata orang itu.
Siiuuuttt"... Sebuah bayangan meluncur turun, tiba2
seorang sudah berada didepan Kho See Ouw.
Orang ini berwayah pucat, matanya celong
kedalam, yang aneh dari kelopak mata celong ini
berkilau cahaya kuning, suatu tanda dari latihan
tenaga dalam yang luar biasa. Ia mengenakan
pakaian kuning dan menjinjing golok kuning,
tentunya senjata pusaka. Hati Goan Tian Hoat tergerak. "Mata kuning
golok kuning." ia mengeluh didalam hati.
Maka didekatinya Kang Puh Cing dan berbisik
perlahan : "Orang ini bergelar yago Mata Kuning
Golok Kuning, namanya Lengbin Oey gan. Seorang
tokoh yang pernah merajai rimba persilatan."
"Mata Kuning Golok Kuning Leng bin Oey gan ?"
Sepasang mata Kang Puh Cing terputar. "Mengapa
aku belum pernah dengar ?"
"Namanya pernah menakutkan jago silat jaman
dahulu, 20 tahun yang lalu, ia sudah menghilang
dari rimba persilatan. Entah bagaimana, kini
bernaung dibawah panji Ngo hong- bun ?"
Percakapan diantara Kang Puh Cing dan Goan
Tian Hoat dicetuskan dengan suara perlahan, tidak
urung bisa juga ditangkap oleh Mata Kuning Golok
Kuning Leng-bin Oey gan, sinar matanya yang bisa
memantulkan cahaya itu dibelokkan kearah 2 jago
kita. "He, he, he".." Ia tertawa. "Ternyata masih
ada yang ingat namaku. He, he, he?".."
1400 "Hei !" Kho See Ouw membentak.
bertanding, atau mengadu nama ?"
"Mau "Eh ?" Mata Kuning Golok Kuning Leng-bin Oeygan menoleh kembali. "Kulihat kau juga bukan
jago biasa, mengapa tidak mempunyai kesabaran
?" "Kesabaranku pulih kembali sesudah membunuh orang." Berkata Kho See Ouw.
"Ouw, begitu ?" Lengbin Oey gan bersikap
tenang. "Baiklah. Kau mau membunuh orang "
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Aku yang menjadi sasaran " He, he".. Baiklah.
Berani kau menerima 3 jurus serangan golokku?"
"Mengapa tidak " Silahkan !"
Mata Kuning Golok Kuning Leng-bin Oey gan
menusukkan goloknya, betul2 ia menyerang 3 kali
beruntun. Setiap serangan berarti maut, cepat dan
cekatan, dengan ancaman yang tepat cepat.
Kho See Ouw mengelakkan serangan2 itu
dengan gerakan yang tidak kalah gesitnya,
mengebutkan lengan bayu dan mundur jauh
kebelakang. Leng-bin Oey gan selesai menyerang sampai 3
kali, sesudah itu ia terhenti, menyaksikan
mundurnya lawan yang begitu jauh, ia bertanya :
"Nah ! Kini giliranmu. Eh ! Mengapa tidak balas
mengadakan balasan ?"
"Mengapa harus menyusahkan diri ?" Berkata
Kho See Ouw tertawa. "Apa yang susah menyusahkan diri?" Bertanya
Leng bin Oey-gan tidak mengerti.
1401 "Karena kau segera mati." Berkata Kho See
Ouw. "Maksudmu"."!"
Sebelum Leng-bin Oey gan menutup suaranya,
terdengar suara ledakan yang amat dahsyat,
meletus dari dada si Mata Kuning Golok Kuning.
Goloknya terbang keudara, menyertai hancur
luluhnya tubuh sang pemilik benda.
Kang Puh Cing melompongkan mulut. "Eh,
bagaimana bisa terjadi ?" Ia belum mengerti apa
yang menyebabkan kematian Leng-bin Oey gan
seperti itu. "Siapa yang menyuruh dia menangkap Thian-lie
San hoa ayah ?" Kata Kho In In yang selalu berada
disamping Kang Puh Cing. Ini berupa keterangan,
mengapa Leng bin Oey gan mati hancur, ternyata
ia menjadi korban semacam senjata rahasia Kho
See Ouw yang diberi nama Thian-lie San-hoa itu.
"Ha, ha, ha?"" Kho See Ouw tertawa,
menghampiri Kang Puh Cing dan sang putri, ia
berkata : "Ah, kau mau menyuruh Kang Toa
kongcu mempelajari Thian-lie San hoa ?"
Menyaksikan keadaan sang putri, tidak akan
lari lagi dimana adanya sang mantu dari Datuk
Timur itu. "Ayah".." Kho In In menundukkan kepala.
"Ha, ha, ha".." Kho See Ouw tertawa. "Mari kita
berangkat." "Sudah terlambat." Tiba-tiba terdengar satu
suara keras membentak. 1402 "Siapa ?" Kho See Ouw memandang ke arah
datangnya suara. Maka dari sekeliling jago2 Lembah Baru
bertampilan orang2 berbaju hitam, mereka
dikepalai oleh 8 orang laki2 berbaju kelabu,
umurnya diantara 40an. Per-lahan2, mengurung
Kho See Ouw dkk. Kho See Ouw melirik kearah 16 orang yang
berada dibawah pimpinannya, inilah isyarat untuk
menghadap perang besar2an, sesudah itu memandang para pengurungnya seraya membentak: "Siapa diantara kalian yang menjadi
pemimpin ?" "Kami 8 orang adalah pemimpin rombongan."
jawab 8 laki2 berpakaian kelabu itu. "Sebutkan
nama kalian !" "Delapan jendral Hong-gie-bun." Berkata salah
seorang yago Ngo-hong bun. Dan sudah waktunya
memperkenalkan dirimu."
"Aku Kho See Ouw."
"Oh ! Datuk Timur Kho See Ouw yang ternama
?" Mengetahui kalau lawannya menyebut sebagai
"Datuk Timur Kho See Ouw yang ternama', jago tua
kita semakin bangga. "Tidak salah." Ia membenarkan pertanyaan itu.
Di saat itu, anak buah Ngo-hong-bun sudah
mengadakan pengurungan ketat. "Nah !" Berkata si
baju kelabu. "Kami melatih lama sebuah barisan
tin, kenalkah kepada barisan tin ini ?"
1403 Memandang beberapa saat, Kho See Ouw
berkata : "Kalian sudah selesai mengatur barisan
Tian-lo Pat-kwa-tin. Salah satu dari barisan tin
yang memang tidak mudah dihadapi."
"Apa Khungcu bisa memecahkan barisan tin ini
?" "Mengapa tidak" Aku bisa menyebut nama
barisan tin, tentu saja bisa memecahkannya."
"Baiklah. Silahkan Khungcu menerjang barisan
kami." "Apa susahnya ?" Berkata Kho See Ouw sambil
bergerak cepat. Ia menerjang orang berbaju kelabu
itu. Dengan harapan merusak barisan menangkap
pimpinan utamanya.. Traanngg"... Serangan kilat yang Kho See Ouw lontarkan
mengalami kegagalan, pedang pendek Kho See
Ouw berhasil ditangkis pergi.
"Wah ! Kalau begini naga2nya, orang ini
memiliki tenaga dalam yang tidak berada di
bawahku." Berpikir Datuk Timur didalam hati.
Hanya didalam gebrakan itu, bayangan2 dipihak
lawan sudah mulai bergerak, masing2 mencari
posisi tempat yang sudah ditentukan, mengurung
pihak Lembah Baru. 8 pedang dari 8 Jendral dari
Hong gie-bun adalah barisan pertama, dilapisi oleh
64 pedang berikutnya dan pedang2 lapisan
terakhir. Kho See Ouw tidak bergerak dari tempatnya
yang semula. 1404 Seorang berbaju kelabu menyerang sang Datuk,
ditangkisnya serangan itu, sesudah mana, Kho See
Ouw masih tetap seperti patung, berdiri sambil
mengawasi gerakan2 pihak lawan.
Kang Puh Cing, Goan Tian Hoat dan Kho Siang
Siang dkk menyadi bingung.
Sebilah pedang menyerang kearah Kho Siang
Siang, maka sang putra Datuk menangkis
serangan itu, kini ia balas menyerang.
"Awas !" Terdengar suara Kho See Ouw yang
memberi peringatan, pedang pendeknya diayun,
mencegah gerakan sang putra. "Jangan sembarang
bergerak dari tempat asalmu !"
Betul saja, serangan pedang yang bertubi-tubi
menyerang Kho Siang Siang. Disini letak
keistimewaan barisan tin Tian-to Pat-kwa-tin, dia
akan berguna sesudah mendapat penyerangan
pihak lawan, secara bergilir orang2 dari barisan itu
bisa bermarathon, merepotkan dan bisa merenggut
jiwa lawannya. Kho See Ouw memberi keterangan tentang
adanya keistimewaan itu. Dan ia mengatur siasat
perang. Kang Puh Cing, Kho In In mendapat tugas
disayap kanan, Kho Siang Siang dan Goan Tian
Hoat mengepalai dari sayap kiri, ia sendiri
memegang peranan pusat, membawa orang2nya
menerjang barisan tin Tian-to Pat-kwa-tin.
Puluhan anak buah Ngo hong-bun mengurung
dengan rapat. 1405 "Terjanggg".." Kho See Ouw memberi aba2 dan
melepaskan pedang pendeknya, ternyata pedang
pendek itu terikat pada pergelangan tangan, sejalur
rantai memberi banyak kebebasan, dimana pedang
pendek yang seperti terbang itu sampai, disitu
meminta korban jiwa. Gerakan Tian-to Pat-kwa-tin semakin diperketat, 8 laki2 berbaju kelabu segera
memperbaiki posisi kedudukan barisannya yang
mulai kucar kacir itu. Kini Kho See Ouw mengalami kemacetan,
dimana ia menerjang, disitu mendapat sambutan
salah satu dari 8 laki2 berbaju kelabu. Tapi yago
tua kita tidak kehabisan akal, tiba2 ia
mengeluarkan sebuah tabung hitam, diarahkannya
kepada orang2 yang tidak mau menyingkir itu.
"Awas cairan beracun !" Laki berbaju kelabu
memberi peringatan, ia mengenyampingkan dirinya. Terdengar jeritan2. 7 orang berbaju hitam jatuh
ngeloso dengan tubuh bengkak2.
Hampir disaat yang bersamaan, barisan
belakang dari Tian-to Pat-kwa tin mulai menipis,
anak buah Ngo-hong bun itu berjatuhan, tanpa
sebab dan tanpa musabab. Kalau dipusat terjadi pertarungan sengit yang
meminta banyak korban, dibarisan luar barisan tin
Tian-to Pat-kwa tin terjadi kemisteriusan yang
mengakibatkan lemahnya barisan itu.
1406 Banyak orang yang seperti mabuk, mereka jatuh
satu persatu. Maka didalam sekejap mata, hancurlah barisan
Tian-to Pat-kwa-tin, 5 dari 8 jendral Hong-gie-bun,
3 diantaranya melarikan diri. Mayat2 bergelimpangan menganak sungai.
Kho See Ouw memeriksa siapa yang membantu
dirinya " Orang2 Ngo hong-bun yang bergelimpangan dibarisan belakang barisan itu
bukan hasil buah tangannya, mereka berserakan
tanpa luka, tanpa cidera, se-olah2 terkena obat
bius atau hypnotis. Tiba2 Kho See Ouw menengok ke salah satu
yurusan. "Siapa ?" ia membentak.
"Ha, ha, ha?"" Dari tempat itu terdengar satu
suara gelak tawa, itulah kakek beracun Cu Hoay
Uh. "Kukira siapa !" Berkata Kho See Ouw, "Ternyata
saudara Cu yang membantu menghancurkan
barisan sulit pecah ini."
"Kokcu memberi pesan, agar saudara Kho
menyelesaikan pertarungan ini." Berkata Cu Hoay
Uh. "Kokcu sudah tiba ?" Bertanya Kho See Ouw
heran. "Mereka sudah kumpul diruang Tay teng." jawab
Cu Hoay Uh. Ternyata rombongan Lembah Baru sudah
berkumpul semua, hanya kurang rombongan Kho
See Ouw yang masih berkutet ditempat ini. Maka
1407 Kang Sang Fung meminta bantuan Cu Hoay Uh
untuk menggabung kekuatan mereka.
Disaat mereka sedang bercakap2, tiba2 terjadi
keanehan, orang2 yang kena racun Cu Hoay Uh
dan bergelimpangan di tanah itu mulai bangkit
berdiri, satu persatu berdiri kembali.
"Eh".." Cu Hoay Uh terkejut.
"Ha, ha, ha?"." Terdengar satu suara tertawa.
"Bak Cang Ongkah yang berada disitu ?" Bentak
Cu Hoay Uh. Terdengar jawaban satu suara dingin : "Kalau
Cu Hoay Uh bisa meracuni orang tanpa
menampilkan diri, mengapa aku Bak Cang Ong
tidak bisa menyadarkan mereka dengan cara
bersembunyi ?" Diantara kabut hitam, tampillah bayangan Bak
Cang Ong, seorang akhli racun tandingan Cu Hoay
Uh. Bedanya, kalau Cu Hoay Uh berada dipihak
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Lembah Baru, tokoh silat yang bernama Bak Cang
Ong ini memihak Ngo-hong-bun.
"Betul2 kau !" Berkata Cu Hoay Uh. "Hanya Bak
Cang Ong yang bisa menandingi diriku."
"Terima kasih atas pujian ini," berkata Bak Cang
Ong. "Dan hanya Cu Hoay Uh yang bisa
menandingi diriku." "Suatu hari kita pasti bertemu !"
"Memang akan terjadi hal itu. Tapi sekarang Toa
kiongcu mengundang kalian."
"Toa Kiongcu ?"
1408 "Ya. Kokcu kalian juga sudah berada disana."
Cu Hoay Uh, Bak Cang Ong dan rombongan Kho
See Ouw menuju ke ruang Tay-teng. Disana sudah
kumpul semua orang, termasuk ketua Lembah
Baru Kang Sang Fung, Pendekar Bambu Kuning
Ciok kiam Sianseng, Pendekar Kipas Wasiat Sin
Soan Cu, Datuk Barat Cin Jin Cin, Datuk Utara Lie
Kong Tie dan kekuatan2 Lembah Baru lainnya.
Yang mengejutkan Kho See Ouw adalah
hadirnya Toa Kiongcu Ngo-hong bun Pian Hui
Hong, tidak ada tanda2 luka atau kelesuan,
bagaimana hal ini bisa teryadi, mengingat gadis ini
pernah dikalahkan oleh Tong Jie Peng " Ter-lebih2
lagi adalah bagaimana Ngo-hong-bun bisa mengetahui kalau para jago2 Lembah Baru hendak
menyergap sarangnya "
Toa Kiongcu sudah menyuruh orang2nya
menambah kursi, khusus untuk rombongan Kho
See Ouw yang baru tiba. Bak Cang Ong kembali ke dalam rombongan
Ngo-hong-bun. Dengan suara penuh kewibawaan, Toa Kiongcu
Ngo-hong-bun berteriak : "Bawa Lie Koan Cu
bertiga menghadap." Maka tiga orang laki2 berbaju kelabu yang
pernah mengeroyok rombongan Kho See Ouw
dibawa menghadap. Mereka berada di dalam
keadaan terikat. "Siapa yang menyuruh kalian mengundurkan
diri dari kancah pertempuran ?"
1409 "Hamba"..Hamba..." Laki2 berbaju kelabu Lie
Koan Cu tidak bisa memberi pembelaan.
"Kau tahu kesalahanmu ?" bentak Pian Hui
Hong. "Hamba tahu." "Baik, dimana pengurus bagian hukum !"
Berteriak Pian Hui Hong. "Hukum penggal kepada
Lie Koan Cu bertiga."
6 orang berseragam segera menenteng Lie Koan
Cu bertiga, maksudnya sudah tidak perlu
diragukan lagi, tentu menjalankan perintah sang
pemimpin, mengakhiri hidup Lie Koan Cu bertiga.
Su Kiongcu menghampiri dan berkata perlahan :
"Toa Sucie".."
"Cukup," Berkata Toa Kiongcu Pian Hui Hong.
"Jangan kau turut campur."
"Ya," Su Kiongcu mengundurkan diri.
Ternyata 8 jendral Hong-gie-bun adalah anak
buah Su Kiongcu Ciam Hui Siang. Ia hendak
mengajukan permohonan atas hukuman berat itu,
apa mau putusan Pian Hui Hong sudah tekad,
begitu takutnya Su kiongcu kepada Toa Kiongcu,
tanpa bicara lagi, ia mengundurkan diri.
Untuk hukum yang melemahkan anak buah Su
Kiongcu itu, Pian Hui Hong memberikan sedikit
penjelasan : "Lie Koan Cu bertiga telah melanggar perintah,
dengan mengandalkan kekuatan Tian to Pat-kwatin, tanpa meminta izin, hendak membasmi
1410 musuh. Dengan hasil kerugian yang mengorbankan banyak anak buah, dan dia
pribadipun melarikan diri. Suatu kesalahan yang
tidak bisa diberi ampun."
Su Kiongcu hanya bisa menghela napas.
Tidak lama 3 orang laki2 berseragam datang
dengan nampan tertutup, tiba didepan Pian Hui
Hong dan menyingkap kain penutup itu, disana
terdapat 3 batok kepala Lie Koan Cu dan dua
kawannya. "Toa Kiongcu," mereka memberi laporan. "Lie
Koan Cu bertiga sudah menjalankan hukuman
pancungnya, inilah kepala mereka."
"Bagus. Kebumikan jenazah mereka dengan
baik." Berkata Pian Hui Hong.
"Ha, ha, ha?"." Tiba2 Kho See Ouw tertawa.
"Toa Kiongcu, kau hendak mengangkat kewibawaan Ngo-hong-bun dengan cara mengorbankan ketiga anak buahmu ini. Tapi kau
lupa kepada sesuatu."
"Apa yang dilupakan ?" Bertanya Pian Hui Hong.
"Dikala Toa Kiongcu menyerbu lembah Baru,
Toa Kiongcu yuga mengalami kekalahan dan
melarikan diri. Mengapa tidak mendapat hukuman
sendiri ?" Tantangan Kho See Ouw ini menimbulkan
sedikit kegaduhan, jago2 Ngo hong-bun seperti
Tian Tancu, Su Kiongcu Ciam Hui Siang, Bak Cang
Ong dan lainnya siap bergerak.
Kho See Ouw duduk dengan tenang.
1411 Wajah dibalik topeng emas Toa Kiongcu seperti
mau menyemburkan api, tapi ia tidak cepat timbul
emosi. Di dalam hal ini, kesabaran sangat penting
sekali. Ditatapnya orang yang berani kurang ajar
itu beberapa saat, akhirnya berkata :
"Oh, apa aku Pian Hui Hong pernah dikalahkan
oleh salah seorang yang sekarang berada ditempat
ini " Ha, ha..... Dan kalian sudah lupa bahwa
kalian sudah berada diruang Tay teng, suatu
tempat yang akan mengebumikan kalian."
"He, he...." Berkata Kho See Ouw. "Apa adanya
pesawat2 rahasia diruang ini yang Toa Kiongcu
andalkan ?" Ketua Lembah Baru, Datuk Selatan Kang Sang
Fung harus berpikir dua kali, Toa Kiongcu sedang
kekurangan tenaga, tapi berani menghadapi
dengan sikap tenang, tentu ada sesuatu yang
diandalkan, ternyata rahasia-rahasia didalam
ruangan yang hendak diminta bantuannya. Dan
Kho See Ouw sudah bisa melihat sesuatu.
"Kho khungcu sudah melihat letak yang
mengandung rahasia ?" Bertanya Toa Kiongcu.
"Hanya alat2 dan pesawat2 rahasia yang seperti
ini mana bisa mengelabui sepasang mataku ?"
Mengejek Kho See Ouw. "Dugaan Kho khungcu itu akan
kesalahannya." Berkata Pian Hui Hong.
terbukti "Dimana letak kesalahanku ?" Tantang Kho See
Ouw. 1412 Pian Hui Hong menggerakkan tangan, secara
tiba2 saja ruangan itu berubah menjadi gelap,
terdengar suara2 pesawat rahasia bergerak, dan
terjadilah perubahan dan pergeseran.
Belegur...... Sesudah itu, suasana gelap lenyap pula
mendadak. Terang seperti sediakala. Bedanya,
kalau tadi terdapat banyak jago2 Ngo-hong-bun,
sekarang jago2 Ngo hong-bun itu sudah lenyap
tanpa bekas. Situasi ruangan turut berubah, kalau tadi
mereka berada disebuah ruangan bundar yang
besar, kini ruangan itu sudah susut menjadi segi
enam dengan sudut2nya yang menyeramkan.
Toa Kiongcu Pian Hui Hong berada di-tengah2,
duduk dengan sikap tidak gerak.
"Ha, ha, ha".." Kho See Ouw tertawa. "Hanya
salah satu macam barisan Pat kwa-tin. Sungguh
membuat aku menyadi kecewa."
"Penilaianmu terhadap barisan tin ini juga
membuat aku menjadi kecewa." Berkata Toa
Kiongcu yang duduk dipusat itu.
Seiring dengan ucapan Pian Hui Hong, api
penerangan padam mendadak.
Sie-lie cu menggeram, mengirim satu pukulan
jarak jauh. Sayang ! Ia tidak berhasil mengenai
sasaran. Pedang Ciok-kiam Sianseng berkilat, membelah
suasana kegelapan. Serangan inipun tidak
membawa hasil. 1413 Gerakan2 kedua jago itu boleh dikatakan
memakan persiapan, tokh masih kurang cepat.
Begitu cepat gerakan mereka, lebih cepat lagi
gerakan Toa Kiongcu, hanya memakan waktu
beberapa permil detik, ia sudah lenyap dari
tempatnya. Keadaanpun berubah terang pula.
Para jago yang berada ditempat itu kehilangan
sasaran. Mereka terkurung disatu tempat. Ketua
Lembah Baru Kang Sang Fung tertegun sebentar,
menoleh kearah Kho See Ouw dan berkata :
"Saudara Kho, apa yang harus kita lakukan ?"
"Ya !" Sambung Cin Jin Cin. "Disinilah kita
membutuhkan kepintaran otak insinyur saudara
Kho." Dengan suara perlahan, Tian-hung Totiang yuga
berkata : "Ruangan ini berupa ruangan tertutup,
ruangan yang pekat udara, kita harus segera
berusaha membebaskan diri."
Ciok kiam Sianseng berkata :
mengayak kita ke tempat menggerakkan pesawat2 rahasia.
direncanakan lama, mungkin
aneka macam racun kelas mengetahui sesuatu yang bisa
kita, lebih baik bersabar dahulu."
"Mereka sengaja ini, kemudian Tentunya sudah disertai dengan berat. Sebelum menguntungkan Menerima saran2 para rekannya, Kho See Ouw
memikul tanggung jawab terbesar, disini letak
berat entengnya pikulan seseorang, kesalahan
berarti pengorbanan bagi jiwa mereka. Diperhatikannya beberapa saat letak tempat itu, ia
1414 tidak segera mengambil putusan. "Biar kuperiksa
sebentar." Demikian Kho See Ouw berkata.
Sret".Kho See Ouw mengeluarkan pedang
pendek, sikapnya semakin tegang. Ia melangkah
dengan cara2 tertentu, memeriksa beberapa tempat
yang dicurigai, hampir semua keliling dari tembok
besi yang mengurung para jago Lembah Baru
sudah diperiksa, dan ia mundur kembali ke tempat
semula. Ketua Lembah Baru Kang menghampirinya dan bertanya "Bagaimana ?" Sang Fung perlahan : Kho See Ouw mengurut jenggot, jari2nya
bermain lama, ia tidak menjawab pertanyaan sang
pemimpin, se-olah2 sedang memikirkan sesuatu
yang rumit sekali. Beberapa lama Kho See Ouw termenung,
mungkin ia berhasil
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menghitung jumlah perubahan barisan tin Ngo-heng-bun, melepas lega
dan berkata : "Sebuah ruangan yang pekat udara,
delapan buah pintu dipasang sedemikian rupa,
sehingga merupakan dinding2 tidak tembus hawa,
dengan maksud mematikan yalan pernapasan kita
semua. Ha, ha, ha".."
"Ada apa yang ditertawakan ?" Bertanya Kang
Sang Fung. "Delapan pintu Ngo-hong-bun ini berupa pintu2
istimewa, 4 diantaranya adalah pintu bayangan,
banyak rahasia yang dimuntahkan dari pintu
tersebut, kalau kita salah menubruk"."
1415 "Dan 4 empat pintu lainnya ?"
"Hanya 4 buah pintu yang bisa kita gunakan
untuk keluar, dan dengan adanya keempat pintu
ini, tanpa menginyak pintu salah, pesawat2 jahat
akan kehilangan guna."
"Yang mana pintu benar dan pintu2 mana yang
berupa pintu bahaya " Harap segera saudara Kho
beritahu kepada kawan2 kita, agar penerjangan
bisa dilakukan segera."
"Sabar," berkata Kho See Ouw. "Keempat pintu
biasa itupun tidak mudah diterjang, terbuat dari
besi baya murni, kecuali dibuka dari depan,
agaknya".agaknya".."
Kho See Ouw bergelung kepala, memandang ke
langit2 dari tempat dari mana mereka terkurung.
Tiba2 Goan Tian Hoat bercaci maki : "Pian Hui
Hong, perempuan gila lelaki. Apa maunya
mengurung kita ditempat ini " Mau dipelihara "
Begitu gatalnya " Hayo ! Kalau berani bertanding,
satu lawan satu. Perlihatkan ilmu kepandaian
aslimu." Tidak biasanya Goan Tian Hoat menggunakan
kata2 yang sekotor ini, sebagai murid kesayangan
Hay yang-pay sebagai pengurus gedung Datuk
Selatan, sebagai seorang pendekar cerdik pandai,
agak menyimpang dari tradisi2 kebiasaannya,
semua mata ditujukan kepadanya.
Teristimewa Kang Puh Cing, alisnya terangkat
tinggi2, ia siap mengadakan pencegahan, melirik
kearah Kho See Ouw, tampak wajah calon mertua
1416 ini memperlihatkan senyumannya yang se-olah2
memuji Goan Tian Hoat, menanggapi lirikan mata
Kang Puh Cing, sang Datuk memanggutkan kepala
dan memberi kode2 tertentu.
Reaksi dari caci makian Goan Tian Hoat tadi
memang spontan, terdengar suara Pian Hui Hong
dari atas ruangan yang terkurung itu : "Goan Tian
Hoat, awas ! Kau adalah incaran mangsaku yang
pertama." Goan Tian Hoat masih berdebat : "Pian Hui
Hong, berapa lama kau mengadakan persiapan
membuat ruangan tertutup untuk mengurung
lelaki ini " Berapa uang yang sudah kau
hambur2kan untuk".."
Diantara perang caci maki itu, tiba2 tampak
bayangan Kho See Ouw berkelebat, meluncur
keatas, ketempat dari mana datangnya arah suara
Pian Hui Hong, terdengar suara gedubrak". kursi
kebesaran yang pernah diduduki oleh Pian Hui
Hong terseret turun dari persembunyian rahasianya, disana tampak sang Toa Kiongcu yang
agak gelagapan. Gerakan Ciok-kiam Sianseng juga sama
gesitnya, bersamaan dengan tampaknya bayangan
kursi diatas, ia menggelewangkan pedang,
disabetkan keatas. Terdengar suara dengusan, bayangan Pian Hui
Hong meninggalkan tempatnya, melalui celah2
lubang, lenyap dari pandangan semua orang.
Kho See Ouw banting2kan "Sayang...Sayang..." ia mengeluh gegetun.
kaki. 1417 Sie lie cu memandang dengan mata melompong.
"Dia menderita luka, bukan " Apa lukanya sudah
sembuh ?" Ciok-kiam Sianseng menarik diri, ia berkata :
"Dilihat dari gerakannya tadi, luka Pian Hui Hong
sudah hampir sembuh."
Kho See Ouw memandangi lubang diatas
ruangan, dengan puas berkata : "Bagaimanapun
kita berhasil menambah satu jalan keluar."
Sesudah berkata seperti itu, menoleh dan
memandang Goan Tian Hoat. "Eh, Goan congkoan
sudah melihat kalau adanya jalan diatas ruangan
itu ?" ia bertanya. "Hanya dugaan saja." Jawab Goan Tian Hoat.
Mulai dari detik itu, Kho See Ouw tertarik
kepada bakat baik Goan Tian Hoat, maka terjadi
pemindahan ilmu secara besar2an dikemudian
hari. Goan Tian Hoat mewarisi semua ilmu
kepandaian sang Datuk hebat. Hal ini terjadi di
lain cerita. Kang Sang Fung sudah mengumpulkan
jago2nya berunding, mengadakan persiapan menembus ruangan tertutup itu dari lubang bekas
kursi kebesaran Pian Hui Hong.
"Saudara Kho." berkata Kang Sang
"Bagaimana usulmu untuk melepas diri ?"
Fung. "Ya." Turut bicara Tian-hung Totiang. "Sudah
waktunya kita mengatur siasat untuk membebaskan diri." 1418 Menunjuk keatas lubang yang tinggi, Kho See
Ouw berkata : "Jalan keluar hanya satu, terlalu
kecil untuk dilewati, hanya bisa diterjang satu
persatu, bagaimana hal itu mudah dilewati,
mengingat rombongan Toa Kiongcu dkk menjaga
dimulut keluar itu " Dimisalkan kita berhasil
menerobos keluar dengan susah payah, bisakah
melawan kekuatan mereka di atas ?"
"Maksud saudara Kho, kita tidak bisa menerjang
jalan itu ?" Bertanya Cin Jin Cin.
"Bukan maksudku mencegah rencana penerjangan," berkata Kho See Ouw. "Hal ini
memerlukan hubungan marathon yang baik.
Untuk membuat musuh kelabakan, terjangan kita
membutuhkan tenaga yang lebih dari satu, karena
itu, usaha penerobosan harus diusahakan terus
menerus, sambung menyambung dan dikerjakan
saling susul, begitu tubuh orang pertama mencelat,
penerjang kedua sudah harus siap, gerakan orang
kedua disusul oleh orang ketiga, demikian
seterusnya." Rencana itu mendapat persetujuan orang
banyak, satu persatu mereka meneryang dan
usaha itu tidak membawa hasil, lubang di mana
bekas kursi kebesaran Pian Hui Hong sudah
diganjal batu besar. Yang terkurung ditempat itu adalah datukdatuk dan jago2 rimba persilatan kelas satu,
mereka masih berusaha terus.
1419 Dua jam kemudian Kang Sang Fung berhasil
membuka jalan darah, diikuti oleh Kho See Ouw,
Cin Jin Cin, Tian hung Totiang dan lain2nya.
Sekarang mereka sudah keluar, tapi . . .
Berdiri disekeliling para jago Lembah Baru
adalah orang2 Ngo hong bun, mereka berada
dibawah pimpinan Toa Kiongcu Pian Hui Hong.
Diarah tenggara adalah seorang tosu tua
berjenggot, dia adalah Pek bie Khong tong Lau Cin
Jin. Daerah timur ada seorang hweeshio berpipi
peot giginya sudahlah ceropot, dengan tangan
memiyit2 biji tasbih, memperlihatkan senyum
iblisnya, dibelakangnya berdiri dua hweeshio
keren. Di arah lain, para jago Ngo-hong bun
terpimpin oleh seorang sastrawan berpakaian putih
dan sepasang kakek nenek.
"Selamat datang," Berkata Pek bie Khong tong
Lau Cin Jin. "Selamat datang kami ucapkan
kepada semua jago Lembah Baru."
"Bagaimana sebutan tuan
Bertanya Kang Sang Fung. yang mulia ?" "Aku Pek-bie Khong tong Lau Cin Jin," jawab
tosu berjenggot mengurai itu.
"Oh ! Pek-bie Khong tong Lau Cin Jin ?" Kang
Sang Fung beserta rekan2nya terkejut.
"Ya," membenarkan jago kelas tua ini. "Mari
kuperkenalkan, Khu-hut Hut-sim Taysu dari Ngotay-san." ia menunjuk kearah hweeshio tua bergigi
ompong itu. 1420 Khu-hut Hut-sim Taysu merangkapkan kedua
tangannya sebagai tanda menghormat.
Khu-hut Hut-sim Taysu adalah susiok Hui keng
dan Hian keng hweeshio. Kalau kedudukan Huikeng dan Hian keng hweeshio sebagai huhuat Ngohong-bun kelas satu, bisa dibayangkan betapa
tinggi kedudukan Ku-hut Hut sim Taysu.
Sastrawan baju putih undangan Pian Hui Hong
bernama Dewa Putih Pek-kut Sin-kun.
Pasangan kakek dan nenek adalah suami istri
yang bernama Jembros Sawah Tian Ho Cu dan
Tian Toa Nio. Pasangan ini pernah menyeramkan
rimba persilatan disuatu masa, juga pandai
bermain racun, mereka adalah sahabat baik Raja
Racun Bak Cang Ong. Membiarkan Khong-tong Lau Cin Jin berbicara
dengan Kang Sang Fung, Tian Toa Nio menyenggol
suaminya dan berkata : "Hei, kau pernah menjanjikan aku untuk
memberi darah2 anak muda, anak muda mana
yang kau hendak persembahkan kepadaku ?"
"Tunggu dulu." Berkata Tian Hu Cu, "Darah
anak muda yang mahir silat baru bisa menambah
kekuatan tenaga. Akupun sedang mengadakan
pilihan. Biar saja Khong-tong Lau Cin Jin
beramah-tamah dahulu, kita menghisap darah
orang di kemudian." Ternyata Tian Hu Cu dan Tian Toa Nio suami
istri ini ada mempunyai kebiasaan menghisap
1421 darah manusia. Satu pekerjaan yang sangat biadab
sekali. Dengan mendatangkan tokoh2 purbakala yang
seperti Pek-bie Khong-tong Lau Cin jin, Ngo-tay
Khu-hut Hut-sim Taysu, Dewa Tulang Pek-kut Sinkun, Kakek Yembros Tian Hu Cu, Nenek Tian Toa
Nio, Naga Terbang Liok Hauw Toan dan lain2nya,
pihak Ngo-hong-bun masih mengharapkan kemenangan sepihak, dinilai dari kekuatan yang
sudah di-upgrade, kekuatan Ngo-hong-bun agak
unggul diatas kertas, walau disaat itu hanya Toa
Kiongcu Pian Hui Hong seorang yang dipercayakan
untuk menyaga markas Ngo giok-san, karena itu
waktu, keempat Kiongcu lainnya berada digunung
Tulang ikan, harapan pertama adalah menumpas
kekuatan Lembah Baru. Untuk cerita Kang Han Cing dan Tong Jie Peng
yang merusak gunung Tulang Ikan, para pembaca
bisa menilai didalam cerita PERINTAH MAUT
bagian ke II. Cerita PERINTAH MAUT sangat terpaksa harus
di 'Bagian Pertama'kan, maka untuk kritik2 yang
pasti mengalir datang, dengan ini kami menerima
dengan rela hati. Ceritanya masih berkisar di gunung Hoay gioksan, kekuatan Lembah Baru menghadapi Ngohong-bun.
Datuk Selatan, ketua Lembah Baru Kang Sang
Fung merapikan Barisannya. Mereka membutuhkan susunan yang tepat, kedatangan
dan penyerbuannya ke markas Ngo-hong-bun
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
1422 sangat dirahasiakan, tokh masih mendapat
perlawanan, satu perlawanan yang sangat kuat.
Karena itu, ia harus mengumpulkan golongan anak
muda dipusat, dengan inti kekuatan Kang Puh
Cing dan Goan Tian Hoat, disekeliling jago-jago
muda ini, masing2 siap Pendekar Bambu Kuning
Ciok-kiam Sianseng, Pendekar Kipas Wasiat Sin
Soan Cu, Datuk Timur Kho See Ouw, pejabat ketua
Penganungan Jaya Yen Yu San, Datuk Barat Cin
Jin Cin, Kakek Beracun Cu Hoay Uh, ex ketua Hoa
san-pay tua Sie-lie-cu, ketua Pek yun-koan Tianhung Totiang dan lain2nya.
Selesai mempernahkan kekuatan Lembah Baru,
Kang Sang Fung menghadapi Pek-bie Khong-tong
Lau Cin Jin, dengan suara tenang dan datar, ia
mengajukan pertanyaan : "Apa maksud totiang
berada di tempat sepi yang seperti ini ?"
Diplomatik lihay ! Sebagai tokoh silat luar biasa,
Kang Sang Fung maklum, sampai dimana ilmu
silat Pek-bie Khong-tong Lau Cin Jin, menghindari
pertempuran adalah tujuan utamanya. Maka ia
mengucapkan suara yang seperti diatas.
"Sebelumnya, mari kuperkenalkan diri," berkata
Pek-bie Khong-tong Lau Cin Jin yuga menggunakan cara diplomasi, "Aku adalah Pek-bie
Khong tong Lau Cin Jin dari gunung Khong-tong."
Kang Sang Fung mengulang hormatnya.
Pek-bie Khong tong Lau Cin Jin membalas
hormat itu dan meneruskan pembicaraannya :
"Mari kuperkenalkan, inilah Ngo-tay Khu-hut Hutsim Taysu dari gunung Ngo-tay san."
1423 Kang Sang Fung mengirim salam hormatnya
kepada orang yang baru diperkenalkan. Dan
seterusnya Pek-bie Khong-tong Lau Cin Jin
memperkenalkan konco-konconya. Semua termasuk nama-nama yang sudah tidak asing,
nama2 penuh kriminil ! "Selamat bertemu ! Selamat bersua !" Berkata
Kang Sang Fung, tatkala Pek-bie Khong-tong Lau
Cin Jin memperkenalkan kepada urutan nama
yang terakhir, itulah sepasang suami istri tua,
Kakek Jembros Tian Hu Cu dan Nenek Tian Toa
Nio. Nama-nama yang cukup disegani. "Kami kira,
pertemuan kita bukan hanya untuk bersalaman
dan berkenalan seperti ini, bukan?"
"Itulah acara kedua yang hendak kukemukakan." Berkata Pek-bie Khong-tong Lau
Cin Jin. "Silahkan." "Mengingat pentingnya situasi keamanan dunia,
perdamaian dan hidup berdampingan di antara
manusia dan manusia, mementingkan perkembangan rimba persilatan, khususnya golongan Ngo-hong bun dan pihak Lembah Baru
yang memelopori kekuatan rimba persilatan
terbesar, kami mengayak semua order persilatan
yang ada untuk hidup bersama."
"Sangat setuyu."
"Dan sebagai tanda persetujuan itu, kukira
sudah waktunya kita mengadakan dan meneken
perjanjian perdamaian. Demi kepentingan Lembah
Baru sendiri." 1424 "Oh, begitu ?" "Betapa tidak " Mengingat penyerangan yang
lebih besar akan dilanjutkan lagi. Sanggupkah
kalian bertahan ?" "Semacam inikah yang dinamakan perdamaian
?" "Apa Lembah Baru hendak meneruskan kancah
peperangan ?" "Demi kepentingan sendiri dan juga untuk
menyelamatkan rimba persilatan dari tekanan dan
intimidasi Ngo-hong bun, Lembah Baru siap !"
"Baik. Ini berarti kalian menghendaki adanya perdamaian."
sudah tidak "Kami menghendaki perdamaian, tapi bukan
perdamaian yang dipaksakan, pun bukan perdamaian yang hanya mencakup arti tidak
memberi perlawanan."
Pek-bie Khong-tong Siiiiaaaapppp !" melotot. "Baik. Kata-kata yang terakhir dari Pek-bie Khong tong
Lau Cin Jin dituyukan kepada rombongannya.
Semua anak buah Ngo diundang dan ditantang, melemparkan senjatanya diarahkan kepada Kakek suami istri. hong-bun segera tanpa Kho See Ouw sudah yang paling istimewa, Yembros Tian Hu Cu Kho See Ouw mengkhawatirkan keselamatan
Kang Han Cing dkk yang menuyu ke gunung
1425 Tulang Ikan, karena itu ia melepas senjata rahasia
secara menggelap, tanpa suara ba atau bu.
Pendekar Kipas Wasiat Sin Soan Cu menduduki
posisi timur, memberi pengawasan kepada anak
buah Ngo-hong-bun yang berada dibawah pimpinan Ngo-tay Khu-hut Hut-sim Taysu.
Kakek Beracun Cu Hoay Uh siap didepan Raya
Racun Bak Cang Ong. Datuk Barat Cin Jin Cin dan Yen Yu San
mendapat tugas pengawasan dibagian barat. Kho
See Ouw mendapat tugas memelihara keamanan
dibagian timur. Tan Siauw Tian, Kong Kun Bu, Kang Puh Cing,
Kho In In, Kho Siang Siang, Goan Tian Hoat, Yen
Siu Hiat, Lie Wie Neng, Cin Siok Tin dan para jago
muda Lembah Baru lainnya berada didalam
lingkaran jago2 tua dan kuat.
Dan didalam sekejap mata, teryadilah pertempuran besar-besaran. Masing-masing memilih lawan terdekat, kalau dipihak Ngo-hongbun berusaha menumpas para jago Lembah Baru,
maka untuk golongan keadilan itu mempertahankan diri dari rangsekan-rangsekan
Ngo-hong bun. Disini menyangkut hancur atau tidaknya
kekuatan Lembah Baru, kekalahan Lembah Baru
berarti kekalahan bagi penegak hukum rimba
persilatan, dan sulit menemukan stabilisasi hukum
yang betul-betul adil serta bijaksana. Karena
itulah, para jago Lembah Baru berjuang mati1426
matian, didalam unsur-unsur yang kita sebut
diatas tadi. Harta dan kedudukan sudah menjadikan partaipartai rimba persilatan beku diri, mereka takut
kehilangan harta benda dan takut kehilangan jiwa
raga. Hidup mewah dan hidup disanjung-sanjung
telah menjadikan mereka sebagai manusiamanusia egois. Mereka lebih suka menutup mata
dari sepak terjang Ngo hong bun. Dan hanya
langkah inilah yang diutamakan sebagai langkah
aman. Sebelum keberangkatan para jago-jago Lembah
Baru, Kang Sang Fung pernah mengutus orangorangnya kepada beberapa partay-partay rimba
persilatan, disertai keterangan-keterangan yang
jelas dan terperinci, bagaimana harus menghancurkan Ngo hong bun, tugas tersebut
jatuh pada pundak ketua Hay yang pay, Kuo See
Fen. Tapi bantuan dari para partay rimba persilatan
itu belum bisa dibuat pegangan, bagaimana kalau
mereka menolak " Karena itu, kini para jago Lembah Baru
menempur dengan segala kemampuan mereka
yang ada. Terutama Kho See Ouw, dari pembicaraan
sepasang suami istri Tian Hu Cu dan Tian Toa Nio,
bisa dinilai betapa biadabnya keluarga penghisap
dan penyedot darah itu, bergerak, mengurung
pendatang-pendatang dari Lembah Baru.
1427 Perdamaian yang gagal ! Perdamaian yang
dikehendaki oleh Pek-bie Khong-tong mengalami
kegagalan ! Kang Sang Fung menghendaki perdamaian, tapi
bukan perdamaian yang semacam itu. Perdamaian
budak yang menyerah dijajah. Karena itu,
menyesuaikan diri kepada situasi, ia memberi
kerdipan mata kepada Sie-lie-cu dan Ciok kiam
Sianseng, itulah tanda pecah perang!
Dua bayangan dari tubuh kedua jago yang baru
kita sebut itu bergerak, mereka menghadapi Pekbie Khong-tong Lau Cin Jin.
Seirama dengan gerakan Sie-lie cu dan Ciokkiam Sianseng yang mendapat tugas bertahan
didepan Pek bie Khong-tong Lau Cin Jin, Kang
Sang Fung mengundurkan diri, ia berdiri dipusat.
Satu strategi jitu bagi seorang pemimpin penuh
pengalaman. BAGI PARA PEMBACA yang masih menghendaki
dilanjutkannya cerita ini, dipersilahkan mencari
PERINTAH MAUT bagian ke-2. Dimana dikisahkan
Kang Han Cing, Tong Jie Peng, Sun Hui Eng dan
Cu Liong Cu semasa perjalanan ke gunung Tulang
Ikan, dan kisah drama percintaan diantara Kang
Han Cing dan para gadis yang mencintainya.
Sekarang mari kita lanjutkan penutupan cerita,
bagaimana Kho See Ouw melakukan serangan
mautnya. Ia sadar kalau ilmu kepandaian si Kakek
Jembros Tian Hu Cu suami istri bukan ilmu biasa,
secara berterang, kecil kemungkinan 1428 mengalahkannya, karena itu ia harus berlaku agak
licik, menyerang secara menggelap !
Disini kelengahan Tian Hu Cu suami istri yang
malas ! Tian Hu Cu sedang mengkomandoi anak
buahnya, dengan maksud membuat penyergapan
kearah Kang Puh Cing dan beberapa anak muda,
darah merekalah yang dikehendaki olehnya dan
juga oleh istrinya, menurut pedoman hidup Tian
Hu Cu, darah manusia sangat baik digunakan
memperpanjang umur dan menurut pengakuan
Tian Toa Nio, darah anak muda bisa memelihara
kecantikan wajah. Teori-teori ini tentu saja berupa
teori isapan jempol zaman dahulu kala.
Tian Toa Nio juga sedang mengincar beberapa
anak muda, tapi ia tidak selengah suaminya,
datangnya senjata rahasia Kho See Ouw masih
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
keburu dilihat, maka tongkat diayun, demi
mempamerkan kekuatan tenaga dalamnya, hanya
satu kali sedot, serangan gelap Kho See Ouw
dipatahkan, butiran-butiran senjata rahasia itu
menempel di ujung tongkat.
Suatu kesalahan yang terbesar ! Ya ! Suatu
kesalahan yang paling besar, kalau menganggap
senyata rahasia Kho See Ouw bisa dibikin mati
seperti itu. Sang Datuk yang empunya senjata
rahasia itu memberi suatu nama yang bagus: Luihwee-sin-ciam yang berarti Jarum Api Geledek
Langit ! Nenek Tian Toa Nio berhasil menyedot Lui-hweesin-ciam, anggapnya senjata rahasia biasa saja.
1429 "Hei !" ia membentak. "Hendak menggelap " Hi, hi,
hi, hi?"! Senyata besi tua berkarat mau diberi
kesempatan demonstrasi " Hi, hi"..."
Ciiitttt......Bleguuurrrr?"
Terdengar ledakan dahsyat, Lui-hwee-sin-ciam
meletus dan memuntahkan lahar api, menggulung
tubuh Nenek Tian Toa Nio, seketika itu ia menjadi
merah ! Nasib sudah ditentukan kalau riwayat hidup
Tian Toa Nio berakhir ditempat ini dan ia
mengeluarkan suara jerit lengkingan, mendahului
suaminya, menuyu ke perjalanan alam baka.
Beberapa anak buah Ngo-hong-bun yang agak
dekat juga turut menjadi korban, api Lui-hwee sinciam memang hebat luar biasa, sulit dipadamkan
dan mempunyai gerak sifat cepat menyalar, arena
di tempat itu menjadi lautan api.
Si Jembros Tian Hu Cu terkejut, ia menggibrik
baju dan hendak memberi pertolongan maka
percikan api turut membakar bajunya pula, gesit
laksana kancil, ia memang melebihi istrinya,
melejit dan membuka serta melempar baju yang
sudah berapi dengan kulit-kulit yang sudah
melepuh, langsung ia menyerang Kho See Ouw.
"Biar aku mengadu jiwa !" Geramnya sambil
mengamuk kalang kabutan. Kho See Ouw melayani dengan berhati-hati,
manusia kalap ini bukan lawan biasa, apa lagi ia
sesudah kehilangan istri, lengah berarti 1430 membiarkan maut merenggut nyawa. Demikianlah
mereka bergumul keras. Kedudukan Ngo-hong-bun yang berada dibawah
pimpinan Tian Hu Cu suami istri agak kacau. Raya
Racun Bak Cang Ong mengambil alih pimpinan itu,
mengatur barisan baru dan tetap menyerang.
Maka Kakek Beracun Cu Hoay Uh harus turun
tangan, diterimanya semua serangan Bak Cang
Ong, kedua akhli racun bersua dan merekapun
mengukur kekuatan. Ngo tay Khu-hut Hut-sim Taysu berhadapan
dengan Tian-hung Totiang, tanpa banyak bicara,
merekapun berirama diatas pencak silat masing2.
Datuk Barat Cin Jin Cin menghadapi Dewa
Tulang Pek-kut Sin-kun beserta kedua sutee si
Dewa Tulang yang bernama Pek kut Yi-sat dan Pek
kut Sam-sat, dengan dibantu oleh Yen Yu San,
terjadi pertempuran dua lawan tiga !
Dilain tempat, Tan Siauw Tian dan Kong Kun Bu
dari Lembah Baru sudah berkontrang kentrung
mengadu senjata dengan Naga Terbang Liok Hauw
Toan dari Ngo-hong bun. Tidak jauh, Lie Wie Neng sedang mendesak
Hian-keng Hweeshio dari Ngo hong bun.
Kebalikan dari itu, Hui-keng sedang mendesak
Kho In In secara gencar. Letak tempat kedua pertempuran ini tidak
berjauhan, kadang kala mereka bergantian partner
tempur atau memberi bantuan dimana perlu.
1431 Inilah pertempuran terbesar didalam sejarah
rimba persilatan. Dua pimpinan tertinggi dari kedua pihak yang
berkancah perang, masing-masing Kang Sang Fung
disatu pihak dan Toa Kiongcu Pian Hui Hong dilain
pihak, dengan mengambil letak tempat strategis,
mengkomandoi anak-anak buah mereka dengan
baik. Beginilah terjadinya peperangan, kalau dua
macam idiologi yang tidak sama dipaksakan
meruncing, darah dan daging manusia dikorbankan ! Bercerita bagaimana Sie lie cu dan Ciok kiam
Sianseng mengepung Pek bie Khong-tong Lau Cin
Jin, biarpun menggunakan tenaga gabungan dua
orang, mereka tidak bisa menarik banyak
keuntungan, seratus jurus lebih sudah dilewatkan,
kedudukan masih seimbang.
Di sebelah barat pertempuran ini, Cu Hoay Uh
sedang mendesak lawannya, Bak Cang Ong
memang kalah setingkat dari sicakal bakal bisa2an
dan racun2an. Kecuali dua arena yang baru kita sebut, dilainlain tempat, pihak Ngo hong-bun menempati
situasi bagus. Teristimewa keadaan Tian-hung Totiang, ketua
Pek-yun koan kita bisa menjadi raja obat-obatan,
tapi diadu dengan Ngo tay Khu-hut Hut-sim Taysu
yang kenamaan, bagaimana tidak mengalami
kepahitan " Seperti seekor kucing yang mempermainkan mangsanya, Ngo-tay Khu-hut
1432 Hut-sim mendesak, terus menerus menghujani
pukulan-pukulan keras, dan disuatu waktu
terdengar bentakan yang keras : "Pergi !"
Dengan satu sepakan kaki, tubuh Tian hung
Totiang jungkir balik ditanah beberapa kali.
Berakhirlah pertempuran yang agak berat sebelah
itu. Kang Puh Cing menampakkan diri. Tapi keburu
dicegah oleh Kang Sang Fung, datuk kita maklum
kalau sang putrapun bukan tandingan Ngo-tay
Khu-hut Hut sim Taysu yang gagah perkasa,
pihaknya terasa kurang orang, apa boleh buat,
kecuali turun tangan sendiri, sulit mencari jalan
keluar. Ketua Lembah Baru siap turun gelanggang !
Pian Hui Hong tidak berpeluk tangan,
mengetahui kalau pimpinan tertinggi dari pihak
lawan mau terjun, Toa Kiongcu Ngo hong-bun ini
meneriakinya : "Jangan campur tangan didalam
gelanggang arena pertempuran mereka, mari kita
buka peperangan baru ! Aku adalah lawanmu !"
Winggg...... Betul-betul serangan Toa Kiongcu dilontarkan
datang, membelah angkasa, mengancam Kang
Sang Fung. Pian Hui Hong pernah dilukai oleh Tong Jie
Peng, tenaganya tidak sekuat apa yang dimiliki
asli, inipun sudah membawa desing dan bising
yang luar biasa, menyeramkan lawannya.
1433 Kang Sang Fung melayani dengan hati-hati. Ia
maklum, kalau saya Toa Kiongcu ini tidak
menderita luka, mana mungkin bisa dilawan lagi !
Adanya korting konsentrasi itu menambah gairah
tempur, kalau ia cukup berhati-hati, masih ada
kans kesempatan memenangkan pertandingan.
Memenangkan Pian Hui Hong berarti memenangkan perang itu, berarti memenangkan
atas Ngo-hong-bun. Dan ia bisa mengakhiri
pertempuran-pertempuran lainnya.
Demikianlah ketua Lembah Baru Kang Sang
Fung mengukur ilmu bersama-sama Toa Kiongcu
Ngo hong-bun. Pelajaran ilmu-ilmu silat selama ia
mengeram didalam Lembah tidak percuma, kini ia
bisa mengimbangi kekuatan Pian Hui Hong.
Bisa mengimbangi bukan berarti bisa mengalahkan lawan, kepandaian sejati adalah
simpanan asli, lambat tapi pasti, Pian Hui Hong
mendesak Kang Sang Fung. Ujian terberat bagi rombongan Lembah Baru.
Mati hidupnya golongan itu akan ditentukan oleh
hasil pertempuran dari tokoh-tokoh utamanya
ditempat itu. Dilihat dari apa yang sedang kita
saksikan, keadaan Lembah Baru tidak menyenangkan. Tiba-tiba.......... Terdengar suara sorak sorai yang riuh, dibarengi
oleh pecahnya para anggota Ngo hong bun yang
sedang mengurung jago-jago Lembah Baru,
pertempuran-pertempuran baru diluar arena
1434 pertempuran terjadi, bala bantuan Lembah Baru
datang ! Rombongan yang baru datang berada dibawah
pimpinan seorang hweeshio tua, itulah ketua
Siauw-lim-pay Tay-kiok Taysu.
Menyertai Tay-kiok Taysu adalah Ciok beng
Taysu dan Ciok sim Taysu. Dibelakang mereka
adalah ketua kelenteng Ciok-cuk-am Put-in Suthay
dan ketua partai Ngo-bie-pay Bu-hauw Suthay.
Datangnya bantuan Lembah Baru bukan dari
satu jurusan, ditempat lain, tampak rombongan
Hay-yang pay yang dikepalai oleh Kuo See Fen dan
Jen Pek Coan ! Ternyata sang ketua Hay-yang pay Kuo See Fen
menggunakan lidah diplomatiknya, berhasil membujuk ketua partai lain, agar mereka berani
mengambil resiko atas tekanan Ngo hong-bun.
Tunduk dibawah kekuasaan Ngo hong bun berarti
meletakkan telapak kaki kita didalam telapak
tangan orang. Kita bisa hidup, dengan syarat patuh
kepada yang berkuasa itu.
Ditelanjanginya pula tentang kebohongankebohongan Ngo-hong-bun, damai dalam arti
sebenarnya adalah damai yang menyeluruh, kita
tidak membutuhkan 'Damai sementara", damai
kalau kita tunduk dan satu idiologi, tapi perang
kalau tidak tunduk dan tidak sependapat.
Partai-partai dimasa itu hidup tertekan dibawah
kekuasaan Ngo-hong-bun, mengetahui kalau
adanya lain kekuatan yang hendak menggulingkan
1435 Ngo-hong bun, beramai-ramai
kedalam kancah situasi. mereka teryun Apa lagi mengetahui kalau Pian Hui Hong
pernah dikalahkan Tong Jie Peng. Sam kiongcu
Sun Hui Eng melakukan desersi, memisahkan diri
dari Ngo-hong bun, Kang Han Cing mengalahkan
Go Kiongcu dan lain-lain berita lagi, gengsi Ngohong-bun merosot seratus persen, mengetahui Ngo
hong bun bisa dilawan, dan kini merekapun
melawan ! Kemenangan Lembah Baru berarti kemenangan
mereka, dan kekalahan Lembah Baru akan
membawa mereka ke tempat yang lebih buruk.
Munculnya barisan yang dipimpin oleh Tay kiok
Taysu dan barisan Kuo See Fen, Jen Pek Coan
mengacaukan kurungan, anak-anak Ngo-hong bun
dikucar-kacirkan, beberapa pimpinan Ngo-hongbun bingung, bagaimana harus mengatasi keadaan
diluar perhitungan itu "
Orang pertama yang menjadi korban adalah si
Jembros Tian Hu Cu, bagaimanapun pikiran sudah
kacau, mengingat istrinya mati didepan kaki.
Dengan satu kali keprukkan, Kho See Ouw
mengakhiri pertempuran itu.
Dan disaat ini, Kang Sang Fung terdesak
semakin hebat. Tanpa menghentikan gerakannya,
Kho See Ouw turun tangan, ia membantu sang
rekan, mengeroyok Pian Hui Hong.
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Keadaan cepat jungkir balik !
1436 Beberapa saat lagi, terdengar jeritan Bak Cang
Ong, inilah korban tangan dari Cu Hoay Uh.
Hampir disaat yang sama, Datuk Barat Cin Jin
Cin mengakhiri hidupnya Dewa Tulang Pek-kut
Sin-kun. Dan pertempuran-pertempuran lainnya kacau
balau. Ngo-tay Khu hut Hut sim Taysu melihat situasi
yang tidak menguntungkan Ngo hong-bun, walau
ia berada pada posisi yang menguntungkan,
karena tidak mungkin membela dan merubah
situasi, ia mendesak lawan-lawannya, dengan satu
kali loncatan, meninggalkan tempat yang sudah
amis dengan darah. Dasar nasib Ngo hong-bun yang sudah sampai
pada waktunya, dengan datangnya bala bantuan
Tay kiok Taysu, Kuo See Fen, Jen Pek Coan dan
lainnya, mana mungkin bisa bertahan lagi " Satu
persatu berguguran, dan beberapa diantaranya
melarikan diri. Sampai disini tamatlah riwayat Ngo-hong bun
dan berakhir pula cerita PERINTAH MAUT.
TAMAT 1437 1438 Ksatria Negeri Salju 3 Pendekar Kelana Sakti 7 Setan Gila Dari Lereng Ungaran Memburu Harta Karun 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama