Ceritasilat Novel Online

Sebelum Aku Pergi 1

Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark Bagian 1


SEBELUM AKU PERGI Mary Higgins Clark
ebook by syauqy_arr
Prolog
NELL MACDERMUTT yang berusia lima belas tahun
berbalik dan berenang kembali ke pantai. Seluruh
tubuhnya menggelenyar penuh gairah remaja saat ia
melayangkan pandangan ke sekelilingnya, menikmati
kombinasi luar biasa antara matahari di langit yang
tidak berawan. angin yang semilir segar, Ombak
berbuih putih yang terasa asin di sekitarnya. Ia baru
tiba di Maui sejam yang lalu, namun sudah memutuskan bahwa ia lebih menyukai Maui daripada
Karibia, yang selama beberapa tahun terakhir ini
menjadi tempat kakeknya membawa keluarganya untuk melewatkan masa liburan setelah Natal.
Sebenarnya, "keluarga"" adalah istilah yang kurang
tepat. Sudah lima tahun keluarga mereka hanya terdiri dari kakeknya dan dirinya saja. Sudah lima lahun berlalu sejak Cornelius MacDermott, anggota
Kongres legendaris dari New York, dipanggil ketika
sedang bersidang di Dewan Perwakilan untuk
menerima kabar bahwa putra dan menantunya.
keduanya ahli antropologi yang sedang melakukan
ekspedisi di rimba belantara Brazil. tewas dalam
kecelakaan pesawat kecil yang mereka carter.
la bergegas ke New York untuk menjemput Nell
di sekolah. Cucunya hams mendengar itu langsung
dari dirinya. Ia tiba dan menemukan sang cucu dalam ruang perawatan kesehatan sedang menangis.
"Ketika kami kembali dari beristirahat pagi ini,
aku tiba?tiba merasa Dad dan Mommy ada bersamaku. dan mereka datang untuk mengucapkan selamat tinggal padaku," ungkap Nell saat kakeknya
memeluknya. "Aku tidak betul?betul melihat mereka,
tapi aku merasa Mom menciumku. dan setelah itu
Dad mengelus rambutku."
Hari itu, Nell bersama pengurus rumah tangga
yang menjaganya saat kedua orangtuanya pergi. pindah ke bangunan megah di East Seventy?ninth Street.
tempat kakeknya dilahirkan, dan ayahnya dibesarkan.
Sesaat Nell teringat kenangan itu saat ia berenang
kembali ke tepian dan mendekati kakeknya yang
sedang duduk di kursi pantai di bawah payung besar. Ia tadi dengan setengah hati memenuhi rengekannya untuk berenang sebentar sebelum mereka
membongkar koper.
"Jangan pergi terlalu jauh." kakeknya mengingatkan saat ia membuka bukunya. "Sudah pukul enam,
dan penjaga pantai sudah pulang."
Nell sebetulnya masih ingin berenang sedikit lebih lama lagi, tapi ia melihat pantai itu sudah sepi
sekarang, dan ia tahu dalam beberapa menit lagi
kakeknya akan sadar bahwa ia mulai lapar. Ia akan
kehilangan kesabaran. terutama kalau ingat bahwa
mereka bahkan belum membongkar koper. Dulu ibu
Nell pernah memperingatkan bahwa ia sebaiknya
menghindari Cornelius MacDermott yang sedang lapar sekaligus capek.
Bahkan dari jarak cukup jauh Nell bisa melihat
kakeknya masih asyik dengan bukunya. Namun ia
juga tahu itu tidak akan berlangsung lebih lama
lagi. Oke, batinnya saat mulai mengayunkan lengannya?"Kita menerjang ombak."
Tiba?tiba, ia kehilangan arah, seakan ia sedang
berputar. Apa yang terjadi pada dirinya?
Tepian pantai menghilang dari pandangan sementara ia merasa tubuhnya disentakkan ke sana
kemari, kemudian ditarik ke bawah. Dengan terkejut
ia membuka mulut untuk berteriak minta tolong,
tapi malah menelan air asin. Tersedak dan terbatukbatuk, ia berusaha mengambil napas, berjuang untuk
tetap mengambang.
Arus balik! Sewaktu kakeknya memesan kamar
di meja resepsionis hotel, ia menangkap pembicaraan
dua pelayan tentang hal itu. Salah satu mengatakan
bahwa minggu lalu ada arus balik di sisi lain pulau,
dan dua lakj?laki telah dinyatakan tenggelam. Ia
mengatakan mereka meninggal karena berusaha melawan arus dan bukannya membiarkan diri mereka
hanyut sehingga keluar dari pusaran.
Arus balik terjadi akibat arus yang saling bertubrukan. Sementara lengannya melambai ke segala
arah. Nell ingat deskripsi yang pernah dibacanya
dalam majalah National Geographic.
Namun toh sulit untuk tidak melawan saat ia
merasakan dirinya ditarik ke bawah air yang berpusar. terus, terus ke bawah. dan semakin menjauh
dari pantai.
Aku tidak boleh membiarkan diriku terbawa arus!
batinnya dengan rasa panik yang tiba?tiba melanda.
Aku tidak boleh! Kalau sampai hanyut, aku tidak
akan pernah bisa kembali. Ia berhasil mengarahkan
dirinya cukup lama untuk melihat pantai dan sekilas
tampak payung besar bergaris?garis seperti permen.
"Tolong!" teriaknya lemah. upayanya itu berakhir
tatkala air asin memenuhi mulutnya dan membuatnya
tersedak. Pusaran air yang membawanya semakin
jauh dan menyedotnya ke bawah itu terlalu kuat
untuk dilawan.
Dalam keadaan putus asa ia membalik tubuhnya
dalam posisi telentang dan membiarkan lengan?lengannya terkulai lemas. Beberapa saat setelah itu ia
mulai berjuang lagi. melawan perasaan menakutkan
yang membawa tubuhnya menjauhi pantai. menjauhi
harapan untuk mendapat pertolongan.
Aku lidaln mau mati! ujamya pada dirinya sendiri.
Aku tidak num mari! Ombak mengangkat tubuhnya.
mengempaskannya, menariknya lebih jauh lagi. "To?
long aku!" ujarnya lagi, kemudian ia mulai terisak.
Tiba?tiba, seperti saat semua itu berawal, segalaa
nya berakhir. Belenggu berbuih yang tak kasatmata
itu mendadak melepaskannya, dan ia harus menggerakkan lengan?lengannya agar tetap mengambang di
permukaan air. lni rupanya yang mereka katakan di
hotel itu. batinnya. la dilemparkan ke luar pusaran
arus.
Jangan sampai km! terjebak lagi di dalamnya, ia
mengingatkan dirinya. Kimri pusaran itu.
Tapi ia sudah terlalu capek. Ia sudah terlalu
jauh. Ia melihat ke pantai di kejauhan. Ia tidak
akan bisa sampai ke sana. Kelopak matanya terasa
"
berat. Air mulai terasa hangat, seperti selimut la
mulai mengantuk. .
Berenang, Nell, kau bisa kembali!
Itu suara ibunya, mendesaknya untuk berjuang.'
Nell, ayo bergerak!
Perintah bernada mendesak dari ayahnya mengembalikan kesadarannya dan berhasil membuyarkan kepasrahannya. Dengan kepatuhan mutlak Nell
mulai berenang. membuat lingkaran besar mengitari
daerah pusaran air. Setiap tarikan napas berupa
isakan, setiap gerakan lengan berupa perjuangan
yang seakan sia-sia, namun ia terus maju.
Selang beberapa saat yang menegangkan, hampir
kehabisan tenaga, ia berhasil menyelam ke dalam
gelombang besar yang mengangkatnya dan membawa
tubuhnya ke pantai. Kemudian gelombang itu melambung tinggi. pecah. dan akhirnya ia terempas di
atas permukaan pasir basah yang keras.
Dengan tubuh gemetar Nell mencoba bangkit
kemudian ia merasakan tangan?tangan kuat mem:
bantunya berdiri. "Aku baru hendak memanggilmu
untuk kembali," ujar Cornelius MacDemtott dalam
nada berwibawa. "Kau tidak boleh berenang lagi
hari ini. Nona. Mereka sudah memasang bendera
merah. Mereka bilang ada arus balik di dekat sini."
Nell tidak mampu menjawab dan hanya bisa
mengangguk.
Dengan mimik cemas. MacDermntt melepaskan
mantel handuknya dan menyelimutkannya pada tubuh
Nell. "Kau kedinginan, Nell. Seharusnya kau tidak
boleh terlalu lama di dalam sana."
"Terima kasih, Kakek. Aku baik-baik saja." Nell
tahu bahwa lebih baik ia tidak menceritakan pada
kakeknya yang tercinta dan tidak suka aneh-aneh
itu mengenai apa yang baru saja terjadi. 'l'erutama
ia tidak ingin kakeknya tahu bahwa sekali lagi ia
telah berkomunikasi dengan kedua orangtuanya. scsuatu yang pasti akan segera diabaikan oleh sosok
yang paling pragmatis itu sebagai fantasi remaja.
Tujuh Belas" Tahun Kemudian
Kamis, 8 Juni
i NELL melangkah'dengan sigap dalam perjalanan dari
apartemennya di Park Avenue dan Seventy?third
Street menuju kantor kakeknya di chenty-secnnd
dan York. Dari panggilan bernada otoriter yang
diterimanya. yang menuntutnya untuk tiba sebelum
pukul tiga. ia tahu bahwa situasi menyangkut Bnb
German pasti sedang genting. Akibatnya ia tidak
antusias menghadapi pertemuan itu.
Ia larut dalam pikirannya, dan tidak memperhatikan lirikan kagum yang sesekali dilontarkan ke arahnya. Bagaimanapun juga, ia dan Adam terikat perkawinan yang berbahagia. Tapi ia tahu beberapa
orang menganggapnya menarik; wanita jangkung dengan tubuh ramping dan liat seperti atlet, rambut
pendek berwarna kastanye yang sekarang ini ikal
karena lembap, mata biru gelap, dan mulut yang penuh. Selagi ia tumbuh dewasa dan sering menghadiri
berbagai kegiatan sosial bersama kakeknya, Nell
mengamati dengan muram bahwa media massa mendeskripsikan dirinya dengan kata "atraktif '.
l9 "Bagiku. atraktif itu sama saja seperti seorang
pria mengatakan, 'Tampangnya sebetulnya biasa saja,
tapi kepribadiannya hebat!" Itu namanya ciuman mematikan. Sekali saja, aku ingin dideskripsikan sebagai
'cantik' atau "elegan" atau "memesona" atau bahkan
"gaya"," begitu keluhnya tatkala berusia dua puluh
tahun
Seperti yang diharapkan, komentar kakeknya ketika itu adalah, "Demi Tuhan. jangan knnynl. Seharusnya kau bersyukur punya kepala di atas pundakmu
dan tahu cara menggunakannya."
Masalahnya, ia tahu apa yang ingin didiskusikan
kakeknya hari itu. Caranya meminta Nell untuk
menggunakan kepalanya adalah problema. Rencanarencana yang dipersiapkan bagi dirinya serta sikap
keberatan Adam Sudah menimbulkan masalah tersendiri.
Di usia delapan puluh dua tahun. Cornelius
MacDermntt hanya kehilangan sedikit semangat yang
selama beberapa dekade menjadikannya salah satu
anggota kongres paling terkemuka di seluruh negeri.
Ia terpilih di usia tiga puluh tahun untuk mewakili
daerah pusat kota Manhattan tempat ia dibesarkan,
dan menduduki posisi itu selama lima puluh tahun,
menolak segala desakan untuk mencalonkan diri
dalam Senat. Pada hari ulang tahunnya yang kedela?
pan puluh ia memilih untuk tidak mencalonkan diri
lagi. "Aku tidak mau menumbangkan rekor Stmm
Thurmont] sebagai orang yang duduk paling lama di
The Hill." ujamya ketika itu
20 ' Pensiun bagi Mac berani membuka kantor konsultasi dan memastikan bahwa New York City dan
Amerika masih berada dalam lingkup politik partainya. Pernyataan darinya akan menjadi arahan bagi
para juru kampanye baru. Bertahun?tahun yang lalu
ia menciptakan slogan kampanye partai yang ditayangkan di TV dan kemudian menjadi amat terkenal:
"Apa sebenarnya yang dilakukan pihak lain untuk
Anda?" yang diikuti dengan keheningan dan wajah
yang kebingungan. Ia dikenal di mana?mana, dan tidak dapat muncul di jalan tanpa dihujani sapaan ramah dan penuh hormat.
SekaIi-sekali ia menggerutu pada Nell mengenai
statusnya sebagai selebriti lokal, "Aku tidak pernah
bisa keluar dari pintu tanpa memastikan aku siap
menghadapi kamera."
Menanggapi itu, Nell akan menjawab, "Kau akan
kena serangan jantung kalau orang tidak memperhati?
kanmu. dan Kakek tahu itu."
Begitu Nell sampai di kantornya hari itu ia melambaikan tangannya pada resepsionis, kemudian
langsung menuju suite kakeknya. "Bagaimana suasana
hatinya?" tanyanya pada Liz Hanley, sekretaris kakeknya yang setia.
Liz, wanita anggun berusia enam puluh tahun
dengan rambut cokelat tua dan tampang berwibawa,
menatap ke atas. "Malam yang gelap dan penuh badai," sahutnya.
"Wah, segawat itu," ujar Nell sambil menghela
napas. la mengetuk pintu ruang kerja pribadi itu.
, lalu masuk. "Hari yang baik, Cnngressman."
21 "Kau terlambat, Nell," gerutu Cornelius Macl)ermntt sambil memutar kursi menghadapnya.
"Menurut arlojiku tidak. Jam tiga tepat."
"Kurasa aku mengatakan padamu untuk datang
sebelum pukul tiga."
"Ada kolom yang harus kuserahkan, dan sayang?
nya paya editnrku juga memiliki pandangan yang sama
sepertimu soal ketepatan waktu. Oke, bagaimana
kalau kau memperlihatkan senyum kemenangan yang
mampu meluluhkan hati para pemilih itu padaku?"
"Hari ini aku tidak punya senyum. Duduklah.
Nell." MacDennott menunjuk sebuah snfa yang ter?
letak di dekat jendela dan menghadap pannrama
knta sebelah timur dan utara. Ia memilih ruangan itu
karena bisa melihat distrik yang pernah ia wakili
untuk waktu lama
Nell menyebutnya sebagai _firfhlmn?wilayah kekuasaannya.
Sambil mengambil tempatnya di sofa. ia mengawasi kakeknya dengan penuh rasa ingin tahu. Tidak
seperti biasanya, kelelahan tampak membayang di
matanya yang biru, menyuramkan ekspresinya yang
selalu penuh semangat hidup. Postur tubuhnya yang
tegap. bahkan saat sedang duduk, selalu memberi
kesan bahwa ia lebih tinggi. Tapi hari ini. hal itu
pun tak tampak. Bahkan rambut putih Mae yang begitu terkenal kelihatan lebih tipis. Nell mengawasi
kakeknya mcnangkupkan kedua belah tangannya dan
menggerakkan bahunya seakan mencoba melepaskan
beban di pundaknya. Dengan hati menciut, terlintas
dalam benak Nell bahwa untuk pertama kali, kakeknya tampak sesuai dengan usianya.
22 ' Sesaat Mac menerawangi kejauhan, kemudian ben
diri dan bergerak menuju sebuah kursi yang nyaman
di dekat sofa.
"Nell. kita sedang menghadapi krisis, dan kau
harus berusaha mencari pemecahannya. Setelah masuk
nominasi untuk masa jabatannya yang kedua, si rnusang Bob Gnrman itu memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi. Ia mendapat tawaran yang menarik
untuk mengepalai perusahaan Internet yang baru. Ia
akan mengakhiri masa tugasnya sampai pemilihan
yang akan datang. tapi menurutnya ia tidak bisa
mengandalkan hidupnya dari gaji anggota kongres.
Aku pernah mengemukakan hal itu padanya saat
memberikan dukungan] untuk memenangkan nominasi
dua tahun yang lalu. Tapi yang ia bicarakan pada
waktu itu hanya soal komitmennya untuk melayani
masyarakat."


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Nell menunggu. Ia tahu, minggu lalu kakeknya
menangkap sclentingan tentang Gnrman yang tidak
akan mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya.
Sekarang jelas bahwa rumor itu benar.
"Nell, ada satu orang?cuma satu, menurutkuyang dapat menggantikannya dan menempati posisi
itu di dalam partai." MacDennott mengerutkan alisnya. "Seharusnya kau melakukannya dua tahun yang
lalu ketika aku mengundurkan diri. dan kau tahu
itu." Ia diam sesaat. "Begini. kau mewarisi darah
politisi. Kau memang menginginkan itu sejak awal,
tapi Adam berhasil mcmpengaruhimu. Jangan biarkan
itu teljadi lagi."
"Mac. jangan menyudutkan Adam."
"Aku tidak menyudutkan siapa?siapa, Nell. Aku
23 cuma ingin mengatakan padamu bahwa aku mengenalmu, bahwa kau memiliki ambisi untuk politik.
Aku sudah rnenmlesmu untuk menduduki jabatanku
seiak kau masih remaja. Aku memang tidak antuasias
ketika kau menikahi Adam Cauliff. tapi jangan lupa.
aku membantunya mendapatkan pekerjaan di New
York dengan memperkenalkannya pada Walters and
Arsdale_ biro arsitek ternama yang juga salah satu
suponer utamaku."
Bibir" Mae menegang. "Ia tidak memberi kesan
baik ketika sebelum tiga tahun Adam meninggalkan
mereka. membawa asisten kepala mereka, kemudian
membuka perusahaannya sendiri. Oke, mungkin itu
memang cara berbisnis yang baik. Tapi. sejak awal
Adam tahu reneanaku untukmu, reneanamu untuk
dirimu sendiri. Apa yang membuatnya berubah pi?
kiran? Tadinya kau akan mencalonkan diri untuk
menggantikan posisiku saat aku mengundurkan diri
dan ia tahu itu. Ia tidak berhak mempengaruhimu
ketika itu_ dan ia juga tidak berhak mempengaruhimu
sekarang."
"Mac, aku menyukai pekerjaanku sebagai kolumnis. Mungkin kau tidak menyadari itu. tapi aku
memancing banyak tanggapan bagus."
"Kau kolumnis yang baik. Aku akui itu. Namun
itu tidak cukup bagimu dan kau tahu?"
"Begini. keenggananku sekarang ini bukan disebabkan Adam yang memintaku untuk tidak mencalonkan diri"
"0 ya'? Lalu apa. kalau begitu?"
"Kami sama?sama ingin punya anak Kau tahu
itu. Ia mengusulkan padaku untuk menunda sampai
24 itu terwujud. Dalam waktu sepuluh tahun usiaku
baru empat puluh dua tahun. Umur yang pas untuk
mulai mencalonkan diri."
Mae berdiri dengan tidak sabar. "Nell, dalam waktu sepuluh tahun momentumnya sudah hilang. Semua
itu akan berlalu begitu saja. Kau harus akui itu. Sebetulnya kau sudah tidak sabar untuk meraih peluang itu.
Ingat yang kaukatakan sewaktu menyatakan padaku
bahwa kau akan mulai memanggilku Mac?"
Nell mencundongkan tubuh ke muka merapatkan
kedua belah tangan, kemudian menempatkannya di
bawah dagu. la masih ingat: waktu itu ia baru mulai
kuliah di Georgetown. Ketika kakeknya memprotes,
ia berusaha mempertahankan pendapatnya. "Oke, kau
selalu bilang bahwa aku adalah temanmu yang ter?
dekat. padahal ternan?temanmu memanggilmu Mac,"
ujarnya ketika itu. "Kalau aku masih memanggil
Kakeki aku akan selalu dianggap anak kecil. Di saat
tampil bersamamu di depan umum. aku ingin dianggap sebagai uide-de?mmp."
"Apa maksudrnu?" sela kakeknya.
Nell masih ingat ia mengangkat buku karnusnya.
"Dengarkan definisinya. Secara singkat, ai![?-tle-L'?lnlp
adalah "bawahan atau asisten andalan'r Dan untuk
saat ini. aku berfungsi sebagai keduanya bagimu."
"Untuk saat ini?" tanya Mac ketika itu.
"Sampai kau mengundurkan diri dan aku mengambil alih pnsisimu."
"Kau ingat, Nell?" ujar Cnmelius MacDermott,
membuyarkan lamunan Nell. "Kau mahasiswi yang
sok tahu ketika mengatakan itu. tapi kau bersungguhsungguh."
25 la mendekat, dan berdiri persis di muka Nell. la
menenndongkan tubuhnya, wajahnya'berhadapan de
ngan wajah Nell. "Nell. gunakan kesempatan ini.
Kalau tidak, kau akan menyesal. Begitu German
menknntirmasi bahwa ia tidak akan mencalonkan
diri, akan terjadi perebutan kursi. Aku ingin pihak
komite sudah memperhitungkan keberadaanmu sedini
mungkin."
"Kapan?" tanya Nell waswas.
"Pada acara pertemuan tahunan, tanggal 30 nanti
Kau dan Adam harus hadir di sana. German akan
mengumumkan niatnya untuk mundur begitu masa
tugasnya berakhir: matanya akan berkaea-kaca dan dengan terharu ia akan mengatakan bahwa meskipun ini
merupakan keputusan yang sulit baginya. ada sesuatu
yang ternyata mempermudah situasinya. Kemudian ia
akan mengeringkan mata dan menunjuk dirimu sambil
berkata bahwa kau, Cornelia MacDermott Cauliff.
akan mencalonkan diri untuk menduduki posisi yang
pernah ditempati kakekmu selama hampir lima puluh
tahun. Cornelia menggantikan Cornelius. Kejutan dalam menghadapi milenium ketiga."
Jelas?jelas senang dengan idenya sendiri,
MacDermntl tersenyum lebar. "Nell. sambutannya
pasti akan meriah."
Dengan menyesal, Nell ingat bahwa dua tahun
yang lalu ketika Bob Corman mencalonkan diri untuk menggantikan Mac, ia merasakan dorongan yang
' mungkinan aku akan terlambat?setidaknya terlambat
mendapat peluang untuk menduduki kursi itu. jabatan
yang ia inginkan untuk mengawali kariernya di bidang politik.
"Ana sebetulnya masalah Adam, Nell? Tidak biasanya ra begitu padamu?"
"Aku tahu."
:Ada yang tidak beres di antara kalian berdua?"
_ Trdak." Nell berhasil tersenyum seblah gagasan
itu mengada?ada. *
Sudah berapa lama ini berlangsung? batinnya.
Kapan persrsnya perhatian Adam mulai teralih. bahkan menjauh? Ungkapan keprihatinannya mengenai
apa yang mengganggu pikirannya ditepiskan oleh
suaminya. Namun kini ia juga mendeteksi kemarahan
yang terpendam. Belum lama ini ia mengatakan
pada suaminya secara blak-blakan, bahwa andai kata
ada problem serius dengan perkawinan mereka. maka
ra berhak tahu. "Maksudku problem sekecil apa pun
Adam. Ketidaktahuan adalah problem yang paling
besar," ujarnya ketika itu.
"Di mana Adam?" tanya kakeknya.
"la berada di Philadelphia."
"Sejak kapan?"
("Kemarin Ia harus berbicara dalam seminar untuk
arsitek dan penata ruang. Ia akan kembali besok."
,aku-ingin ia hadir pada acara tanggal 30, men?
damprngrmu serta memberikan dukungannya atas ke
kuat. kebutuhan yang menggebu?gebu untuk melihatputusanmu. Oke?"
dirinya sendiri menempati posisi itu. Yang dikatakan
"Aku tidak tahu seberapa banyak dukungan yang
Mae memang benar. Ia memiliki ambisi untuk men-akan ia berikan padaku," S'dhut Nell dengan sedikit
jadi politikus. Kalau ia tidak segera terjun. ada kanada sedih. ?
26 27 "Ketika kalian baru menikah, ia antusias sekali
menanggapi ide menjadi pasangan calon politikus.
Apa yang membuatnya berubah pikiran?"
Kau, batin Nell. Adam cemburu karena waktu
yang kautuntut dariku.
Sewaktu mereka baru menikah, Adam eukup antusias dengan gagasan bahwa ia akan tetap aktif sebagai asisten Mac. Tapi kemudian berubah setelah
kakeknya mengumumkan pengunduran dirinya.
"Nell. kita sekarang memiliki kesempatan untuk
menjalani kehidupan yang tidak terus berkisar di seputar Cornelius MacDermntt yang mahakuasa itu,"
ujar Adam ketika itu. "Aku sudah bosan dengan caramu menanggapi panggilan dan perintah?perintahnya.
Kaupikir' ia akan berubah begitu kau mencalonkan
diri untuk menempati posisi lamanya? Ia tidak akan
memberimu peluang untuk mengambil napas, kecuali
ia yang mengembuskannya untukmu."
Anak yang mereka dambakan belum juga tiba,
dan mulai menjadi bagian dari argumentasi Adam.
"Kau tidak tahu apa?apa selain politik," kilah Adam.
"Coba pikirkan, Nell. Journal ingin kau menjadi kolumnis mereka. Siapa tahu kau bisa menikmati kele?
luasaan itu."
Bujuk rayu Adam berhasil mempengaruhinya dalam membuat keputusan untuk tidak meneruskan
upaya pencalonan diri ketika itu. Tapi kini. saat ia
mempertimbangkan kembali argumentasi kakeknya,
lengkap dengan kombinasi antara memberi perintah
dan arahan yang begitu khas dirinya. Nell terpaksa
mengaku dalam hati: berkomentar mengenai pergolak
28 an yang terjadi dalam arena politik ternyata tidak
cukup baginya. Ia ingin terlibat di dalamnya.
Akhirnya ia berkata, "Mae, aku akan membuka
kartu. Adam adalah suamiku dan aku mencintainya.
Kau, di lain pihak, memang tidak pernah suka padanyai"
"Itu tidak benar."
"Kalau begitu mari kita gunakan cara lain. Sejak
Adam memulai perusahaannya sendiri, hatimu menjadi kecil. Kalau aku sampai mencalonkan diri, situa?
sinya akan seperti dulu lagi Kita akan lebih banyak
menghabiskan waktu bersama?sama, dan kalau itu
benar-benar terjadi, kau harus berjanji kau akan
memperlakukan Adam sebagaimana kau ingin diperla?
kukan kalau kau dalam posisinya."
"Dan kalau aku berjanji bahwa aku akan merangkulnya, kau akan mencalonkan diri?"
Saat Nell meninggalkan ruang kerja Cornelius
MaeDermntt satu jam kemudian, ia sepakat bahwa
ia akan berusaha meraih kursi kongres yang akan
dikosongkan oleh Bob Corman.
2 UNTUK ketiga kalinya Jed Kaplan melewati lantai
dasar kantor arsitek Cauliff and Associates di
Twenty-seventh Street menuju Seventh Avenue.
Etalase bangunan megah yang sudah direnovasi itu
berisi maket yang menarik perhatiannya: model se
29 buah kompleks apartemcn?perkantoran?pusat perbelan
jaan bertingkat empat puluh yang didominasi menara
dengan kubah dari emas. Bangunan ultramndern de
ngan ornamentasi minimal dan tampak muka dari
limestone putih itu sangat kontras dengan nuansa
hangat menara yang terbuat dari batu bata, yang
memancarkan cahaya sementara kubahnya berputar
perlahan.
Jed membenamkan tangan ke dalam saku celana
jeuns?nya dan menenndongkan tubuh sampai wajahnya nyaris menempel pada permukaan kaca etalase
itu. Bagi pengamat yang kebetulan lewat, tidak ada
yang tidak biasa atau terlalu mengesankan mengenai
penampilannya. Tinggi tubuhnya rata?rata. agak kurus,
dengan rambut pendek berwarna pasir.
Namun penampilan bisa membuat orang terkecoh;
di balik kaus lengan panjangnya yang pudar, Jed
memiliki tubuh yang liat dan berotot, dan kesan kurusnya menyamarkan kekuatan yang patut diperhitungkani Pengamatan yang lebih cermat akan mengungkapkan kulit wajahnya yang kasar karena sering
kena terpaan angin dan panas matahari. Kontak
mata langsung dengannya akan membuat kebanyakan
orang merasakan reaksi yang meresahkan.
Dalam usia tiga puluh delapan. Jed telah melewatkan sebagian besar hidupnya dengan menyendiri
dan berkelana. Setelah lima tahun tinggal di Australia,
ia pulang dalam salah satu kunjungannya yang jarang
menengok ibunya yang sudah janda. Namun ia hanya
mendapati bahwa sebidang kecil properti yang terletak
di kawasan Manhattan dan sudah menjadi hak keluarganya selama empat generasi itu terjual. Bangunan
30 ' itu tadinya digunakan untuk bisnis bulu binatang
yang dulu menguntungkan tapi kini hampir tidak
menghasilkan apaAapa lagi. dengan sejumlah apartemen yang disewakan di atasnya
Reaksinya tidak kepalang tanggung, dan mereka
sempat cekcok hebat gara?gara itu.
"Apa yang kauharapkan untuk kulakukan?" kilah
ibunya. "Bangunan itu mulai runtuh. premi asuransi
naik, pajak tinggi, para penyewa pindah. Bisnis bulu
binatang semakin lama semakin merosot. Andai kau
tidak tahu, memakai mantel bulu sekarang ini dianggap tidak bijaksana."
"Pop ingin aku yang memiliki properti itu," teriak
.Ied ketika itu. "Kau tidak berhak menjualnya!"
"Pop juga ingin kau menjadi anak yang berbakti
padaku; ia ingin kau berhenti keluyuran. menikah,
punya anak_ _punya pekerjaan yang layak. Tapi kau
bahkan tidak muncul ketika aku menulis bahwa
ayahmu sedang sekarat." Ibunya mulai menangis.
"Kapan terakhir kali kau melihat foto Ratu Elizabeth
atau Hillary Clinton mengenakan mantel bulu? Adam
Cauliff membayarku dengan harga yang layak untuk
properti itu. Aku punya uang di bank. Untuk beberapa tahun yang akan kumiliki nanti, aku bisa tidur
tenang tanpa memikirkan rekening tagihan."
Dengan perasaan getir yang semakin menjadijadi, Jed mengamati maket kompleks itu. Ia mencibir
melihat tulisan yang tertera di bawah menaranya:
LAMBANG KEINDAHAN, MEMBERI AKSEN
PADA l)lS'l'RlK HUNIAN YANG PALING MUTAKHIR DAN PALING MENGGAlRAHKAN Dl
MANHATTAN.
31 Menara itu akan didirikan di atas tanah yang dijual nleh ibunya kepada Adatn Caulit'f.
Tanah itu tidak temilai harganya. batinnya. Dan
Cauliff berhasil membujuk ibunya untuk percaya
bahwa ia tidak akan pernah bisa melakukan apa pun
untuk mengembangkannya karena letaknya persis di
sebelah bangunan reyot histeris, bekas rumah ke
diaman keluarga Vandet'meer. Namun ia tahu, ibunya
bahkan tidak akan pernah berpikir untuk mem-nha
menjualnya, andai Caulit't' tidak mengganggunya.
Ya, laki?laki itu memang telah membayar dengan
harga pasar yang layak. Tapi rumah besar di sebelahnya itu kemudian terbakar, dan pengusaha rm!
estate yang ternama. Peter Lang. segera menyambar
properti itu. Dengan memadukannya dengan properti
keluarga Kaplan. mereka akan memiliki lokasi per


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ngembangan yang ideal. Tanah itu sekarang jauh lcbih berharga sebagai suatu kesatuan daripada sebelumnya, ketika masih berupa dua lahan yang terpisah.
Jed pernah mendengar seorang wanita tuna wisma
tinggal di dalam bangunan Vandermeer itu dan me
' melangkah ke arah Seventh Avenue, sesaat berdiri
dengan ragu. lalu menuju ke selatan. Pada pukul tujuh ia berdiri di dermaga World Financial Center.
Dengan dengki ia melayangkan pandangan ke arah
deretan kapal ramping dan mulus yang berayun
naik-turun dimainkan ombak.
Sebuah kapal baru yang sedikit lebih besar dengan
ukuran empat puluh kaki menarik perhatiannya. Nama
yang tertulis dalam huruf?huruf Gothic di sisinya
berbunyi C amalia Il.
Kapal milik Caulifll batinnya.
Sejak kembali! ke New York. Jed sudah mempelajari segala sesuatu yang dapat diperolehnya mengenai Adam Caulit'f. dan ia sering berdiri di tempat
ini dengan pikiran yang sama dalam benaknya: Apa
yang akan kulakukan pada bajingan ini dan kapalnya
yang berharga?
3 nyalakan api untuk menghangatkan tubuh. Kenapa
gelandangan itu tidak membakar bangunan reynt itu
&,an Cauliff menjamah tanah milikku"? Diam?SETELAH Sesi terakhir seminar arsitektur yang berdiam darah Jed bergolak. Amarahnya yang getirlangsung di Philadephia '"U- Adam Cauliff pergi manaik hingga tenggorokannya. Aku akan membalas " malam bersama dua koleganya, kemudian diamCauliff itu. sumpahnya. Demi Tuhan, aku akan mem?Cnflm Chft'k Uu! dari hotel dan kembali ke New
balasnya. Andai kata tanah itu masih milik kami se?Ym'k dcngan mobilnya,
telah mereka berhenti menyebut tempat reyot itu Waktu menunjukkan pukul setengah sebelas ketika
landmark, kami bisa mempernleh jutaan... ia berangkat! dan lalu lintas tidak padat,
Mendadak ' berpaling dari jendela etalase i Sewaktu makan malam, Ward Battle mengkonfirMelihat minatur kompleks itu membuatnya sakit. [umasi rumor bahwa Walters and Arsdale, perusahaan
32 33
! arsitek tempat Adam bekerja sampai ia memular
perusahaannya sendiri, sedang dalam proses penyelidikan sehubungan dengan kasus pengaturan tender
dan penerimaan suap dari kontraktor.
"Dari yang kudengar, penyelidikan itu baru sebagian kecil, Adam. ltu tentu berarti bahwa sebagai
mantan pengawai. kau mungkin akan ditanyai tentang
banyak hal. Aku cuma berpikir sebaiknya kau tahu.
Mungkin MacDermott dapat memastikan agar mereka
tidak terlalu menekanmu."
Mac mau turun tangan? pikir Adam dalam hati
Lupakan. Kalau ia yakin aku terlibat dalam permainan kotor. ia akan menyiapkan segalanya untuk memanggangku.
Namun ia tetap tenang sepanjang makan malam
itu. T'Aku tidak punya alasan untuk khawatir." ujarnya
pada Battle ketika itu. "Aku bukan apaWalters and Arsdale."
Ia tidak tahu apa yang akan terjadi malam itu,
dan tadinya sudah merencanakan untuk menginap di
Philadelphia. Akibatnya, Nell tidak mengharapkannya pulang sampai besok. Saat Adam keluar dari
Lincoln Tunnel. ia sempat ragu sesaat, lalu membeInk ke kanan, bukannya ke kiri, yang akan membawanya ke apartemennya di pusat kota. Lima menit
setelah itu ia memasuki garasi di Twenty?seventh
Street.
Sambil menjinjing koper di satu tangan, kuncikuncinya di tangan yang lain. ia berjalan kaki menempuh jarak setengah blok menuju kantornya. Lampu?Iampu jendelanya mati secara otomatis, namun
34 alluet maket Vandermeer Tower?nya tampak luar
biasa di bawah penerangan lampu jalanan.
Adam berdiri menikmatinya. Sesaat ia melupakan berat koper di tangan kirinya, tidak menya?
dari ia memainkan anak-anak kunci di tangan kanamnya.
Tak lama setelah mereka berkenalan, Cornelius
MaeDermntl sempat mengomentarinya sambil tertawa.
"Adam, kau contoh bagus dari perbedaan antara penarnpilan dan realita. Kau berasal dari kota yang
terpencil di Dakota Utara, tapi penampilan dan suatamu persis lulusan Yale. Bagaimana kau bisa melakukan itu?"
"Aku bisa melakukan itu karena aku tidak pura?
pura menjadi orang lain. Mungkin kau menganggap
aku seharusnya memakai overull dan membawa penggaruk?" sahutnya membela diri.
"Jangan gampang tersinggung," ujar Mae ketus.
"Aku sedang memujimu."
"Tentu."
Mac pasti berharap Nell menikahi lulusan Yale,
batin Adam. yang ayahnya berhasil mendaki salah
satu posisi paling tnp di New York. Oke, Mac
trrungkin tnemang tokoh terkemuka di Kongres, tapi
yang ia ketahui mengenai Dakota Utara hanya ia
dapatkan dari film Fargo sewaan, ujar Adam pada
dirinya sendiri. sambil menyisihkan semua pikiran
tentang kakek istrinya itu.
Kemudian sesuatu di ujung jalan yang sepi itu
membuat perhatiannya teralih. la menoleh dan melihat
seorang pria berdiri di dekat sebuah pintu. Dalam
ttga langkah cepat ia sampai di muka pintu kantornya
35 r dan memutar kuncinya. la tidak ingin dirampok ma'
lam ini.
Ia belum bisa bersantai sampai berada di dalam
kantornya dengan pintu terkunci. Dalam sebuah bufet
dari kayu ek yang bagus terdapat televisi dan bar. la
membuka pintu?pintunya. meraih botol Chivas Re
gal, kemudian menuang isinya ke dalam gelas. la
duduk di sofa, pcrlahan?lahan menyesap Scoteh-nya.
Bagi pengamat yang kebetulan lewat ia mungkin kelihatan sedang bersantai setelah melewati hari yang
panjang.
Dan orang memang cenderung tnemperhatikan
Adam. Ia tampak lebih jangkung dari tingginya
yang ISO sentimeter karena ia telah melatih diri
agar tulang punggungnya selalu lurus, bahkan saat
sedang duduk. Olahraga yang intensif dan teratur
membuat kondisi tubuhnya senantiasa terjaga. Mata
yang cokelat muda dan mulut yang mudah menyunggingkan senyum adalah karakteristik yang mendominasi wajahnya yang ramping. Gurat-gurat kelabu
memberi aksen yang ia sukai pada rambutnya yang
bemama cokelat gelap. la tahu, tanpa itu ia tampak
terlalu kebocahan.
la melepaskan jasnya, mengendurkan simpul da<
sinya, dan membuka kancing paling atas kemejanya.
Telepon selulernya ada di dalam saku. la mengeluarkannya dan meletakkannya di atas meja di sebelah gelas. Ia tidak perlu khawatir Nell akan menghubunginya di hotel dan mendapatkan jawaban bahwa ia sudah keluar. Kalau istrinya ingin berbicara dengannya,
ia akan memutar nomor telepon selulernya. Namun
sepertinya Nell tidak_akan meneleponnya malam ini.
36 C %!Icreka sudah berbicara sore tadi. persis sebelum ia
pr'gi untuk menemui kakeknya. dan kalau tebakannya
benar, Nell akan menunggu waktu yang tepat untuk
mendiskusikan hasil dari pertemuan itu.
' Jadi malam ini milikku sendiri. ujar Adam pada
dirinya. Aku bisa melakukan apa pun yang ingin
kulakukan. Aku bahkan bisa turun ke bawah dan
mengambil maket itu dari etalase, setelah mereka
menolak hasil rancanganku. ltu pasti sesuatu yang
tidak akan disesali oleh Mac begitu sampai di telinganya, umpatnya dalam hati. Tapi sesudah menglrabtskan satu jam dengan menelaah kembali opsi?
npsi yang dimilikinya, ia memutuskan untuk pulang.
Ruangan kerjanya terasa sempit, dan ia tidak ingin
tidur di kursi sofa yang bisa ditarik menjadi tempat
tidur itu.
! Sudah hampir pukul dua ketika dengan hati?hati
memasuki apartemennya dan menyalakan lampu
keeil di selasar. la mandi dan berganti pakaian di
kamar mandi tamu, setelah itu secara metodis menyiapkan pakaian yang akan dikenakannya besok
pagi. Lalu ia berjinjit masuk ke kamar tidur dan
menyelinap di bawah selimut. Irama napas teratur
Nell menyatakan bahwa ia berhasil tidak membuatnya
terbangun. dan ia amat bersyukur. la tahu, kalau
Nell sampai terjaga, baru beberapa jam kemudian
Ncll bisa tertidur lagi.
Namun Adam sendiri tidak punya masalah seperti
nu; rasa lelah langsung melandanya, dan ia merasakan
matanya mulai menutup.
37 r. < LISA RYAN sudah terbangun jauh sebelum wekemya
berbunyi pada pukul lima pagi. Jimmy melewatkan
malam yang meresahkan lagi. terus bolak-balik dan
bergumam di dalam tidurnya. Tiga atau empat kali
Lisa mengulurkan tangan untuk mcngusap?usap punggungnya, dengan harapan dapat membuatnya lebih
tenang.
Akhimya. beberapa jam yang lalu Jimmy terlelap,
tapi Lisa tahu sekarang ia harus membangunkannya.
Ia sendiri belum perlu bangun. dan hanya dapat berharap setelah suaminya berangkat, ia bisa tidur lagi
sampai tiba waktunya untuk membangunkan anakanak.
Aku lelah sekali, ujar Lisa dalam hati. Aku hampir tidak tidur semalaman. dan ini akan menjadi hari
yang panjang. Sebagai ahli manikur. jadwalnya penuh, mulai jam sembilan sampai jam enam.
Hidupnya tidak pernah begitu melelahkan. Segalanya berubah sejak Jimmy kehilangan pekerjaan.
Jimmy sempat menganggur sampai hampir dua tahun
41 sebelum bekerja untuk Cauliff and Associates. dan
meskipun sudah memiliki pemasukan, mereka masih
harus melunasi rekening?rekening yang terakumulasi
selama ia menganggur.
Celakanya, alasan yang membuatnya kehilangan
pekerjaan terdahulu tidak mempermudah situasi mereka. Jimmy dipecat karena bosnya menangkap komentar yang dilontarkannya pada salah seorang rekan
kerjanya mengenai keyakinan bahwa seseorang di
perusahaan itu menerima uang suap. Alasannya menarik kesimpulan itu: beton yang mereka cor tidak
memenuhi kualifikasi yang ada dalam spesil'rkasinya.
Setelah itu terjadi, ke mana pun ia melamar, ia
mendengar ungkapan yang sama, "Maal", kami tidak
membutuhkanmu."
Kesadaran bahwa komentar yang dikeluarkannya
itu amat naif, bodoh. dan tidak ada gunanya, merupakan awal dari perubahan yang kemudian terjadi pada
dirinya. Lisa yakin ia sudah berada di ambang kehilangan akal sehat?kemudian datang panggilan dari
asisten Adam Cauliff yang menyatakan bahwa lamaran pekerjaannya di Cauliff telah diteruskan ke Sam
Krause Construction Company. Amat melegakan bahwa tak lama kemudian J imtny mendapat pekerjaan.
Namun semangat yang diharapkan Lisa akan terlihat dalam diri Jimmy setelah suaminya kembali
bekerja tidak juga tampak. Lisa bahkan sudah
berbicara dengan ahli jiwa yang mengatakan bahwa
sepertinya Jimmy dalam keadaan depresi dan mungkin tidak bisa menyelesaikan sendiri permasalahan
yang membebaninya itu. Tapi Jimmy marah ketika
ia mengusulkan padanya untuk mencari bantuan.
42 Dalam bulan?bulan terakhir, Lisa mulai merasa
lebih tua dari usianya yang tiga puluh tiga. Sosok
yang tidur di sebelahnya sepertinya bukan lagi pacar
masa kecilnya yang pernah bercanda akan memanjat
keluar dari boks bemain untuk kencan pertama dengannya. Kondisi emosi Jimmy menjadi tidak menentu. Satu saat ia berlaku kasar padanya dan anakanak mereka. lalu tiba-tiba matanya basah oleh air
mata sambil meminta maaf. Ia mulai rninum?minum.
biasanya dua sampai tiga gelas Scotch setiap ma<
Iam?dan ia tidak mengendalikannya dengan baik.
Lisa tahu, pqlahnya yang memprihatinkan ini tidak mungkin disebabkan perselingkuhan dengan wanita lain. Jimmy selalu di rumah setiap malam, ia
bahkan kehilangan minat untuk bermain baseball
dengan teman-temannya. Ia tidak lagi mengeluh karena kehilangan terlalu banyak dalam taruhan kuda
atau buu'ball, yang dulu pun jarang terjadi. Begitu
pulang pada hari upahan. ia menyerahkan ceknya
yang belum diuangkan kepada Lisa; penghasilan
yang terakumulasi terinci di situ.
Lisa sudah mencoba menyadarkannya bahwa ia
tidak perlu khawatir lagi soal keuangan mereka.
bahwa mereka akan bisa melunasi utangAutang mereka selama ia tidak bekerja. Tapi percuma. Bahkan,
sepertinya tak ada lagi yang berarti baginya.
Mereka masih tinggal di rumah bergaya Cape
Cod di Little Neck. Queens. yang menurut rencana
akan menjadi rumah pertama mereka saat menikah
tiga belas tahun yang lalu. Tapi tiga anak dalam
waktu tujuh tahun rupanya lebih memungkinkan mereka membeli tempat tidur susun daripada rumah
43 *_4 -.
!' yang agak besar. Tadinya Lisa sering bercanda mengenai itu, tapi sekarang tidak lagi?ia tahu Jimmy
akan tersinggung.
Saat weker akhirnya berbunyi. ia mengulurkan
tangan untuk mematikannya, kemudian sambil menghela napas membalikkan tubuh ke arah suaminya.
"Jimmy." la mengguncang?guncang pundaknya.
"Jimmy." Suaranya lebih keras, meski ia mencoba
untuk tidak memperlihatkan kecemasan yang dirasakannya.
Akhirnya ia berhasil membangunkan Jimmy. Tanpa gairah suaminya bergumam, "Trims, Sayang,"
kemudian menghilang ke dalam kamar mandi. Lisa
turun dari tempat tidur, berjalan menuju jendela untuk menarik gorden. Kelihatannya hari ini akan cerah.
la memilin rambutnya menjadi sanggul. mengenakan
jepit, lalu meraih mantel kamarnya. Tiba?tiba ia tidak mengantuk lagi, dan memutuskan untuk minum
kopi bersama Jimmy.
Suaminya turun ke dapur sepuluh menit kemudian
dan tampak tertegun melihatnya di situ. Ia bahkan
tidak menyadari aku sudah tutun dari tempat tidur,
kata Lisa dalam hati dengan sedih.
Ia mengamati suaminya dan berhati?hati untuk tidak memperlihatkan kekhawatiran yang membayang
di matanya. Ada kesan rapuh dari cara Jimmy me
minum kopi bersamamu, kemudian pergi keluar untuk
5 melihat burung?burung yang baru bangun."
Jimmy adalah lelaki bertubuh besar, dengan rambut yang dulu merah mpi sekarang menjadi wzu'na
cokelat perunggu. Pekerjaannya di udara terbuka
membuat kulit wajahnya kelihatan kasar, tapi Lisa
Juga melihat kerutan?kerutan yang semakin dalam.
"Senang sekali, Lissy." sahut suaminya.
Ia tidak duduk melainkan berdiri di dekat meja
sambil minum kopinya, kemudian menggeleng. menolak tawaran Lisa untuk makan roti atau sereal.
"Jangan tunggu aku untuk makan malam," ujarnya. "Orang?orang penting itu akan mengadakan
pertemuan pukul lima mereka lagi di atas kapal mewah Cauliff. Mungkin ia akan memecatku, tapi ingin
melakukannya dengan cara yang lebih mengesankan."
"Kenapa ia akan memecatmu?" tanya Lisa. sambil
herharap suaranya tidak mengungkapkan perasaan
waswasnya.
. "Aku cuma bercanda. Tapi kalau itu sampai terJadi, mungkin malah akan lebih baik bagiku. Bagaimana dengan bisnis mengecat kukumu? Kau bisa
membiayai kita semua?"
Lisa menghampiri suaminya dan melingkarkan
lengan di lehernya. "Kurasa kau akan jauh lebih
lega kalau mau memberitahuku apa yang sebetulnya
membebanimu."
natapnya pagi ini, batinnya. Tentunya ia mengira
TI aku akan mulai merengek mengenai kunjungan ke "Kurasa begitu." Dengan lengannya yang kuat
H psikiater, putus Lisa. Jimmy Ryan memeluk istrinya. "Aku mencintaimu
, Sambil berusaha berbicara dalam nada seringan Lissy. Kau harus selalu ingat itu."
"Aku tidak pernah melupakan itu. Dan..."
'Aku tahu?"aku yakin. begitu juga sebaliknya.
mungkin, ia berkata, "Hari ini terlalu indah untuk
tetap tinggal di tempat tidur. Aku pikir lebih baik


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

44 45
la tersenyum sebentar melihat ekspresi konyol yang
biasanya akan membuat mereka cektktkan waktu
masih remaja.
Kemudian Jimmy melepaskan pelukannya dan
melangkah ke pintu. Saat pintu tertutup di belakangnya. Lisa tidak begitu yakinv tap1 senerttnya ia
mendengar Jimmy berbisik, "Maafkan aku.
5 PAGI itu, Nell memutuskan untuk menyiapkan sarapan
yang istimewa untuk Adam. tapi kemudian menjadi
sebal karena ia memanfaatkan makanan untuk mencoba membujuk Adam agar mau mendukung karier
yang menurutnya menjadi haknya. Tapi fakta ltu tidak membuatnya mengurungkan niat. Sambil temenyum menyesal, ia meraih buku masak mlllk nenek
dari pihak ibunya. Di sampul buku itu tertera CARA
MENAKLUKKAN HATI LELAKI ADALAH MELALUI PERUTNYA. Ibunya. seorang ahli antropologi profesional, dan koki yang payah. sering berseloroh dengan ayahnya mengenai hal itu.
Saat turun dari tempat tidur, ia bisa mendengar
Adam di kamar mandi. Nell terbangun saat suaminya
masuk apartemen mereka tadi malam, namun memutuskan untuk tidak memberitahunya bahwa ia terjaga. Ya, ia tahu mereka perlu bicara,.tapi pukul_
dua pagi sepertinya bukan waktu yang ideal untuk
46 . , mendiskusikan hasil pertemuan dengan kakeknya sore
itu. Ia harus membicarakan soal itu saat mereka sarapan karena mereka akan bertemu dengan Mac
malam ini dan Nel] ingin masalah ini sudah mereka
bicarakan sebelumnya. Mac meneleponnya tadi malam, mengingatkan bahwa ia mengharapkan kedatangan mereka untuk merayakan hari ulang tahun
ketujuh puluh lima Gert, adik kakeknya. di restoran
Four Seasons.
"Mac, kau tidak sungguh?sungguh mengira kami
akan melupakannya, kan?" tanya Nell ketika itu.
"Tentu saja kami berdua akan datang." Namun ia tidak menambahkan agar topik mengenai pencalonan
dirinya tidak dijadikan bahan pembicaraan malam
itu. Percuma saja. karena toh akan disinggung juga
nanti. ltu berarti ia harus berbicara dengan Adam
pagi ini tentang keputusannya untuk mencalonkan
diri. Adam tidak akan memaafkannya kalau ia mendengar tentang ini dari Mac.
Biasanya Adam berangkat ke kantor pada pukul
setengah delapan, dan ia sendiri mencuba berada di
ruang kerja mereka paling lambat sekitar pukul delapan, untuk mengerjakan kolomnya untuk hari berikut. Tapi sebelum itu, biasanya mereka menikmati
sarapan pagi yang ringan bersama, meskipun lebih
sering dalam suasana hening karena mereka membaca
koran pagi.
Tidakkah akan menyenangkan kalau Adam bisa
mengerti betapa inginnya aku mencoba memenangkan
kursi Mac di Kongres, atau setidaknya untuk mengambil bagian dalam aktivitas pemilihan tahun ini?
47 batinnya sambil mengeluarkan kutak telur dari dalam
lemari es. Tidakkah akan menyenangkan kalau aku
tidak harus berjalan di atas tali yang terentang di
antara dua lelaki yang paling berarti bagiku di muka
bumi ini? Tidakkah akan menyenangkan kalau Adam
tidak menganggap keputusanku membina karier politik sebagai ancaman baginya dan bagi hubungan
kami? __
Dulu ia mengerti, ujar Nell dalam hall sambil
menata meja. menuang jus jeruk segar. dan mengambil poci kopi. Dulu Adam selalu berkata ia merasa
antusias untuk mendapat tempat duduk yang bagus
di Visitor's Gallery di Capitol Hill. ltu tiga tahun
yang lalu. Apa yang membuatnya berubah pikiran?
tanyanya pada diri sendiri. _ _
Nell mencoba tidak memperhatikan sikap suk stbuk Adam saat bergegas masuk ke dapur. duduk di
bangku meja sarapan. dan meraih Wall Slrc't Journal,
dengan hanya mengangguk ringan padanya.
"Trims, Nel], tapi aku benar?benar tidak lapar."
ujarnya, saat istrinya menawarkan telur dadar yang
sudah disiapkannya. Hanya itu yang kudapat atas
upaya ekstraku. batin Nell. ' .
Nell duduk di hadapannya sambil memikirkan
taktik apa yang akan digunakannya. Dari sikap suaminya yang tertutup. ia tahu bahwa sekarang bukan
saat yang tepat untuk memulai diskusi tentang pencalonan dirinya di Kongres. Betul?betul gawat, batinnya, mulai merasa kesal. Aku mungkin nekat saja
tanpa restunya. ' '
Ia meraih cangkir kopinya sendiri dan melirik
halaman muka Times. Sebuah artikel menggugah
48 minatnya. "Astaga. Adam. kau sudah lihat ini? Pihak
kejaksaan mungkin akan menuntut Robert Walters
dan Len Arsdale untuk kasus pengaturan tender."
"Aku tahu." Nadanya datar.
"Kau pernah bekerja untuk mereka selama hampir
tiga tahun." ujar Nell dalam nada waswas. "Apakah
kau akan ditanyai?"
"Mungkin," sahut Adam apa adanya. Kemudian
ia mencibir. "Katakan pada Mac. ia tidak usah khawatir. Nama baik keluargamu tidak akan tercemar."
"Adam. itu bukan maksudku!"
"Sudahlah, Nell. aku bisa membaca pikiranmu.
Kau sedang mencari cara untuk menyampaikan padaku bahwa pak tua itu berhasil mempengaruhimu
untuk mencalonkan diri. Setelah ia membuka korannya pagi ini. hal pertama yang akan ia lakukan adalah menelepunmu dan mengatakan kalau namaku
ada hubungannya dengan investigasi ini, peluangmu
akan kacau. Benar. kan, apa yang kukatakan?"
"Kau benar, aku ingin mencalonkan diri. Tapi
mengenai kemungkinan kau akan mengacaukan peluangku sama sekali tidak ada di dalam pikiranku."
ujar Nell tenang. "Kurasa aku mengenalmu cukup
baik untuk tahu kau bersih."
"Dalam bisnis konstruksi ada beberapa kategori
bersih. NelL" ujar Adam. "Untung bagimu. aku masuk kategori tertinggi, dan itu juga yang menjadi salah satu dari sekian banyak alasanku untuk meninggalkan Walters and Arsdale. Kaupikir jawaban itu
akan memuaskan Yang Mulia Mac?"
Nell berdiri, emosinya bangkit. "Begini Adam,
aku mengerti kau marah, tapi jangan menumpah
49 kannya padaku. Dan karena kau sudah mengungkitnya, sebaiknya kuungkapkan saia padamu. Ya, aku
memutuskan untuk mencalonkan diri menempati kursi
bekas Mac, mengingat Bob German akan turun. dan
kurasa ada baiknya kalau kau menunjukkan dukunganmu."
Adam mengangkat bahunya dan menggeleng.
"Nell, aku selalu bersikap terbuka padamu. Sejak
kita menikah, aku melihat bahwa kehidupan politik "
menuntut banyak sekali dari kehidupan seseorang.
Perkawinan bisa menjadi taruhannya. Banyak yang
kemudian menjadi berantakan. Tapi keputusan itu di
tanganmu, dan rupanya kau sudah mengambilnya."
"Betul, aku sudah mengambilnya," sahut Nell,
berjuang mengendalikan emosinya. "Karena itu aku
mohon pengertianmu. karena ada sesuatu yang ingin
aku katakan padamu, Adam: akan lebih besar taruhannya dalam suatu perkawinan kalau salah satu
mencoba menghalangi pasangannya untuk melakukan
sesuatu yang betul?betul ingin dilakukannya. Selama
ini aku selalu mencoba mendukungmu dalarn kariermu. Jadi tolonglah. Beri dukunganmu padaku,
atau setidaknya jangan terlalu mempersulit aku."
Adam menggeser kursinya ke belakang, kemudian
berdiri, "Jadi begitu." Ia hendak pergi, lalu menoleh.
"Jangan tunggu aku untuk makan malam. Kami
akan mengadakan rapat di kapal, dan setelah itu aku
bisa makan sesuatu di pusat kota."
"Adam, hari ini Gert merayakan ulang tahunnya
ketujuh puluh lima. Ia akan kecewa sekali kalau kau
tidak datang."
Adam menatapnya. "Nell, bahkan tidak demi Gert
50 *ang sangat kusukai. Maafkan aku. tapi aku cuma
idak ingin melewatkan malam ini bersama Mac."
"Adam, aku mohon. Masa kau tidak bisa datang
setelah pertemuan itu"! Tidak apa-apa kalau kau terlambat. Pokoknya kau muncul."
"Muncul? Bahasa kampanye sudah dimulai. Sori,
Nell." Dengan" langkah?langkah cepat Adam menuju
selasar.
"Kalau begitu. mungkin ada baiknya kalau kau
sama sekali tidak pulang."
Adam berhenti melangkah kemudian memutar tu?buhnya. "Nell, kaharap kau tidak sungguh?sungguh."
Mereka saling menatap dalam keheningan selama
beberapa saat. dan setelah itu ia menghilang.
6 PACAR terbaru Sam Krause, Dina Crane, sama sekali
tidak senang ketika Sam meneleponnya pada Jumat
pagi itu untuk membatalkan kencan mereka malam
ini. "Aku bisa menemuirnu di Harry"s Bar setelah
kau selesai," usul Dina.
"Begini, ini urusan pekerjaan dan aku tidak tahu
bisa selesai jam berapa," sahutnya. "Ada banyak hal
yang harus dibicarakan. Aku akan menghubungimu
hari Sabtu."
la menutup telepon tanpa memberi peluang pada
" 51
Dina untuk mengatakan apa?apa lagi. Ia sedang berada di kantor pribadinya di Third Avenue dan
Fortieth Street, di mangan pojok yang luas. dengan
sketsa?sketsa artistik bangunan?bangunan pencakar langit yang dibangun oleh Sam Krause Construction
Company tergantung di dindingnya.
Baru jam sepuluh, tapi sifatnya yang temperamentaI sudah diperburuk oleh telepon dari kantor kejaksaan yang meminta bertemu dengannya.
la berdiri dan berjalan ke jendela, kemudian berdiri sambil menerawangi aktivitas di jalanan, enam
belas lantai di bawahnya. la mengawasi sebuah mobil
yang dengan gesit menerobos keramaian lalu lintas,
lalu tersenyum begitu mobil itu terjebak di belakang
truk yang tibatiba berhenti dan memblokir dua lajur
jalan.
Namun senyumnya menghilang begitu ia melihat
persamaan antara dirinya dengan mobil itu. la telah
menerobos berbagai rintangan untuk mencapai pesisinya saat ini, tapi kini ada balok besar memblokir
jalannya. dan menutup jalan sama sekali. Untuk pertama kali sejak remaja, ia mendapati dirinya tibatiba rentan. '
la berusia lima puluh tahun. dengan tubuh kekar
dan tinggi sedang, kulit biasa diterpa udara terbuka,
dan rambut mulai menipis, serta pembawaan yang
independen. Ia tidak pernah mempermasalahkan penampilan. Yang membuatnya menarik bagi kaum
wanita adalah pembawaannya yang penuh percaya
diri dan tatapan yang memancarkan kecerdasan yang
sinis dati matanya yang berwarna kelabu dingin.
Banyak orang menaruh rasa hormat padanya. Lebih
52 tyak lagi yang takut padanya. Beberapa di antara
" reka menyukainya. Sam muak pada mereka semua.
Pesawat teleponnya berdering, diikuti dengung
:'erkom. "Mr. Lang," ujar sekretarisnya.
Sam menyeringai. Lang Enterprises adalah partner
tiga dalam proyek Vandermeer Tower. Perasaan'a terhadap Peter Lang bervariasi, mulai dari iri.
rena ia produk dari keluarga kaya, hingga rasa
> gum karena kejeniusannya dalam memilih properti
yang tak berharga. namun kemudian menjadi tambang
,.:e as dalam bisnis real estate.
la menuju mejanya dan meraih gagang telepon.
"Ya, Peter? Kupikir kau sedang di lapangan golf."
Peter sebetulnya menelepon dari rumah tepi pantai
arisan ayahnya di Southampton. "Memang. Aku
alma ingin memastikan pertemuan itu jadi dilaksa
"Jadi," sahut Sam, kemudian menutup pesawat
anpa basa?basi untuk mengakhiri percakapan mereka.
OLDM Nell berjudul "All Around the Town" dimuat
ga kali seminggu dalarn New York JoumaL Isinya
rupa berbagai komentar mengenai apa yang sedang
Ga jadi di New York City, dengan topik yang berkisar
"faal seni?budaya sampai politik, dari kehidupan para
53 selebriti sampai cerita yang lebih bemada humaninterest. Nell mulai menulis sekitar dua tahun yang
lalu, ketika Mac mundur dan ia menolak tawaran
Bob Gorman untuk tetap bekerja dan mengelola
kantor kongres di New York itu.
Mike Stuart, redaktur Journal sekaligus teman
lama Nell dan Mac, mengusulkan padanya untuk
menjadi kolumnis.
"Dengan semua tulisanmu pada halaman opini,
bisa dibilang kau bekerja gratis untuk kami, Nell."
ujar Mike ketika itu. "Kau penulis yang baik, juga
jeli. Kenapa tidak mencoba memperoleh bayaran untuk menuliskan opinimu itu?"
Kolom itu juga sesuatu yang lain yang harus kutinggalkan begitu aku mencalonkan diri. batin Nell
saat ia melangkah masuk ruang kerjanya.
Sesuatu yang lain? Ada apa dengan aku ini? Ianyanya pada diri sendiri. Setelah Adam pergi pagi
itu, ia menjalankan rutinitasnya dengan energi yang
dipicu rasa marah. Dalam waktu kurang dari setengah
jam ia membereskan meja, membersihkan dapur.
dan merapikan tempat tidur. la ingat Adam ganti
pakaian di kamar tidur tamu tadi malam. Setelah
memeriksa. ia melihat bahwa suaminya telah meninggalkan jas biru tua dan tas kantornya di atas tempat
tidur.
la terlalu tergesa?gesa untuk pergi hingga melu?
pakannya. batin Nell. Mungkin ia sedang mampir di
salah satu proyek: padahal ia cuma mengenakan jaket tipis. Oke, kalau ia membutuhkan jas dan tas
kantornya, biar saja ia kembali untuk mengambilnya,
atau bahkan lebih baik lagi, mengirim orang. Aku
54 ak mau bermain sebagai pelayannya hari ini. Nell
raih jas biru tua itu untuk digantung di dalam lexri, dan ia membawa tas kerjanya ke meja tulis di
., ar tidur ketiga yang kecil, yang sekarang menjadi
g kerja mereka. .
Tapi, satu jam kemudian saat ia duduk di belaang mejanya, setelah mandi dan mengenakan seramnya?sebutannya untuk celana jeans, kemeja
':.1ggar, dan sepatu karetnya?sulit baginya untuk
lupakan fakta bahwa ia tidak melakukan apa pun
;:ng membuat situasi menjadi lebih baik. Bukankah
tadi mengatakan bahwa lebih baik Adam tidak
" lang malam ini? _
Bagaimana kalau ia menanggapi ucapannya itu
t ngan serius? tanya Nell pada dirinya, tapi kemudian
menyisihkan kemungkinan itu dari pikirannya:
Kami mungkin memiliki masalah serius saat itu. tapi
' toh tidak akan mempengaruhi perasaan kaum
yang sesungguhnya.
la tentu sudah tiba di kantor sekarang, putusnya.
Aku akan meneleponnya. la menjulurkan tangan,
' emudian tiba?tiba menariknya kembali. Tidak. aku
idak akan meneleponnya. Aku menuruti kemauannya
ua tahun yang lalu ketika ia memintaku untuk ttk mencalonkan diri. dan aku menyesalinya hampir
etiap hari sejak itu. Kalau aku menurutinya lagi


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sekarang, ia akan menganggap ia telah berhasil metundukkanku?dan tidak alasan samasekali kenapa
iuku harus melepaskan peluang itu. Ada banyak wanita yang duduk di Kongres sekarang?wamta yang
memiliki suami dan anaklanak yang disayanginya.
"Selain itu, ini tidak adil: aku tidak pernah meminta
55 Adam meninggalkan kariemya sebagai arsitek, atau
melepaskan sebagian darinya.
Nell mulai menelusuri catatan?catatan yang sudah
dikumpulkannya untuk kolom yang akan ditulisnya
pagi itu. Tapi ia tidak dapat berkonsentrasi. dan me?
letakkannya kembali.
Ia merenungkan kejadian semalam.
Setelah Adam naik ke tempat tidur, ia langsung
tertidur. Mendengar irama napasnya yang teratur,
Nell menggeser tubuhnya mendekat pada Adam dan
di dalam tidur suaminya melingkarkan lengan untuk
memeluk Nell dan menggumamkan namanya.
Nell teringat saat pertama kali ia dan Adam bertemu?di sebuah pesta kecil, dan kesan pertama
Nell tentang Adam adalah bahwa ia laki?laki paling
menarik yang pemah ditemuinya. Senyumannya itusenyuman perlahan-lahan yang manis. Mereka me
ninggalkan pesta itu bersama-sama untuk pergi makan
malam. Adam mengatakan bahwa ia akan pergi ke
luar kota selama beberapa hari untuk urusan bisnis
tapi ia akan meneleponnya begitu kembali. Dua
minggu berlalu sebelum Adam menghubunginya. dan
bagi Nell, itu terasa bagai dua minggu yang paling
lama dalam hidupnya.
Pada saat itu juga telepannya berdering. Adam.
batinnya sambil meraih gagang telepon.
Ternyata dari kakeknya. "Nell, aku baru saja
membaca koran! Aku benar?benar berharap Adam si
jagoan itu lidak memiliki alasan untuk cemas Inengenai investigasi sehubungan dengan tuntutan pada
Walters and Arsdale. Ia masih bekerja di sana selama
tenggang waktu yang mereka selidiki. Jadi kalau
56 a sesuatu yang tidak beres. tentunya ia tahu. Seiiknya ia jujur pada kita; aku tidak ingin ia merusak
luangmu untuk memenangkan pemilihan ini."
Nell menarik napas dalam?dalam sebelum memerikan jawaban. la amat mencintai kakeknya. tapi
adang?kadang lelaki itu membuatnya ingin menjerit.
Mac, alasan Adam untuk meninggalkan Walters
nd Arsdale adalah karena ia tidak menyukai bebe"apa hal yang ia lihat di sana, jadi kau tidak perlu
hawatir. Dan nmnng?omong. bukankah sudah kukaakan kemarin untuk tidak mengungkit?ungkit tentang
Adam si jagoanudan segala hal yang ada urusannya
engan itu?"
"Sori."
"Kau tidak kedengaran menyesal."
Mae tidak menanggapinya. "Sampai nanti malam.
'Dan kebetulan. aku sudah menelepon Gert untuk
mengucapkan selamat ulang tahun, dan sebaiknya
kau tahu. kurasa wanita ini sudah tidak beres pikiran?
nya. Ia mengatakan padaku bahwa ia akan menghabiskan harinya di salah satu acara supranatural. Untungnya ia tidak lupa tentang nanti malam. dan katanya ia antusias sekali menghadapi acara makan
malam bersama kita. Ia juga bilang ia sangat mengharapkan bertelnu suamimu; katanya ia sudah lama
tidak melihatnya. Entah mengapa. sepertinya ia menganggap matahari terbit dan terbenam untuknya."
"Ya, aku tahu."
"la menanyakan padaku apakah ia boleh mengundang beberapa cenayang temannya itu, tapi aku
bilang, "lupakan 'saja."
"Tapi Mac, ini hari ulang tahunnya," protes Nell.
57 "Mungkin saja, tapi di usiaku sekarang ini aku'
tak ingin orang-orang sinting itu menjadikanku bahan
studi mereka?meski dari jarak jauh?untuk melihat
apakah auraku berubah, atau bahkan lebih gawat
lagi, mulai sirna. Aku harus pergi sekarang. Sampai
nanti malam, Nell."
Nell mengembalikan gagang telepon di tempatnya,
kemudian menyandarkan tubuh ke punggung kursi.
la sependapat dengan kakeknya bahwa Gert eksentrik,
tapi ia bukannya 'tidak beres". seperti yang dinyatakan kakeknya barusan. Setelah kedua orangtua Nell
meninggal, Gert?lah yang memberikan dukungan terbesar padanya, dengan menjadi semacam kombinasi
antara ibu angkat dan nenek baginya. Dan, Nell
ingat, justru karena ia percaya dengan segala sesuatu
yang berbau paranormal, Gert bisa mengerti ketika
aku mengatakan bahwa aku merasa Mom dan Dad
ada bersamaku. baik pada hari mereka meninggal
maupun ketika aku sedang diseret arus di Hawaii.
Gert mengerti karena ia kadang?kadang juga merasakan hal yang sama.
Tentu saja, bagi Gert, itu bukan hanya "perasaan,,
ujar Nell dalam hati sambil tersenyum. Secara aktif ia
terlibat dalam riset paranormal, dan itu sudah ber.
langsung selatna beberapa waktu. Tidak, bukan soal
kejernihan cara berpikir Gert yang dikhawatirkan Nell,
tapi kondisi kesehatan fisiknya, karena adik kakeknya
itu memang kurang sehat belakangan ini. Tapi ia berhasil mencapai usia tujuh puluh lima tahun dengan
hampir semua organ berfungsi baik. Paling tidak.
Adam harus muncul sebentar malam itu. putus Nell.
Ketidakhadiran Adam akan sangat mengecewakannya.
58 Kenyataan itu menghapus semua keraguan Nell
'ntuk menelepon Adam dan mencoba meluruskan
a yang terjadi di antara mereka. Tuh akan terjadi
iga, ia yakin akan hal itu. Namun ia tidak akan
engambil inisiatif?selidaknya tidak saat ini.
DAN MINOR mewarisi tubuh tinggi dan pundak bidang
ayahnya. tapi tidak garis .wajahnya. Guratan tajam
yang maskulin dari Preston Minor diperlembut dan
diperhangat oleh peleburan genetika dengan kecantikan yang berkesan halus dari Kathryn Quinn.
Mata him dingin Preston menjadi lebih gelap
dan hangat di wajah putranya. Multit dan garis rahangnya lebih penuh dan lebih relaks. Gen keluarga
Quinn memberi Dan rambut yang lebat berwarna
pasir dan sedikit sulit diatur.
Seorang kolega pernah menyatakan, bahkan saat
mengenakan celana khaki. sepatu karet, dan T?shirt,
Dan Minor tetap tampak seperti dokter. Penilaian
yang akurat. Dan memiliki kebiasaan untuk menyapa
nrang dengan perhatian yang tampak tulus?perhatian
yang kemudian diikuti tatapan yang lebih mendalam,
seakan sedang memastikan orang yang disapanya itu
haik?baik saja. Mungkin memang sudah takdir Dan
akan tumbuh menjadi dokter. Sejak muda Dan bukan
hanya tahu ia akan menjadi dokter, tapi ia juga tahu
" 59
bahwa ia akan menjadi ahli bedah anak. Pilihan
yang berlandaskan alasan yang sangat bersifat pribadi.
dan hanya sedikit orang yang mengerti mengapa ia
mengambil keputusan itu.
Dibesarkan di Chevy Chase. Maryland, oleh
kakek?nenek pihak ibunya. sejak amatpmuda Dan
sudah belajar untuk semakin tidak menyukai kunjungan ayahnya yang jarang, dan pada akhirnya berubah menjadi rasa muak. Ia tidak pernah melihat
ibunya sejak berusia enam tahun. meskipun foto
ibunya?tersenyum, rambut diterpa angin. memeluk
dirinya?selalu ia simpan di bagian yang tersembunyi
dalam dompetnya. Foto itu, yang diambil pada hari
ulang tahunnya yang kedua, merupakan satu?satunya
yang ia miliki untuk mengenangnya.
Dan lulus dari Johns Hopkins dan setelah itu
menjalani residensi di St. Gregoryls Hospital di
Manhattan. Ketika mereka memintanya untuk kembali
dan mengepalai unit trauma kebakaran mereka yang
baru, ia bersedia. Dan yang sebenarnya merasa gelisah dalam hatinya, dengan kesadaran bahwa milenium baru akan segera tiba memutuskan sudah waktunya mengubah kehidupan. Ia berhasil membangun
reputasi yang meyakinkan di rumah sakit di Washington
sebagai ahli bedah, dengan spesialisasi menangani
knrban?korban luka bakar. Ketika ia berusia tiga puluh
enam tahun, dan kakek?neneknya yang sudah uzur
berniat pindah ke daerah untuk orang?nrang tua di
Florida. Meskipun ia termuat sayang kepada mereka,
ia tidak lagi merasa perlu selalu berdekatan dengan
mereka. Sementara itu tidak terjadi perbaikan dalam
hubungan antara ia dan ayahnya. Pada saat yang ber
60 maen dengan kepindahan kakek?neneknya keFlurida,
ahnya menikah lagi. Dan tidak menghadiri perka'nan keempat ayahnya, sama seperti ia melewatkan
rkawinannya yang ketiga. _
. Pekerjaannya yang baru di Manhattan akan mulai
_da tanggal | Maret. Dan menutup praktek pribadia dan menghabiskan beberapa hari di New York unlk mencari tempal tinggal. Dalam bulan Februarr ra
A mbeli sebuah konde di daerah SoHo, bagian yang
bih rendah dari Manhattan, dan mengirimkan behetapa barang yang masih ingin disimpannya dari apartemennya yang minimalis di Washington. llntungnya,
ia juga memiliki pilihan untuk memakan perabotan
apik dari rumah kakek?neneknya. sehingga tempat
tinggalnya menjadi tempat yang berselera bagus.
Sesuai dengan pembawaannya yang suka bergaul,
Dan menikmati acara?acara makan malam perpisahan
dan kumpul?kumpul yang diselenggarakan teman?temannya baginya, termasuk yang ia lewatkan bersama
tiga atau empat teman wanita yang pernah ia kencam
selama tahunatahun sebelumnya. Salah seorang teman
-menghadiahinya dompet baru yang bagus, dan ketika
ia memindahkan SIM, kartu?kartu kredit, serta uang
ke dalamnya, ia sempat ragu, kemudian dengan te?
gar ia mengeluarkan foto tua itu untuk diselipkan dl
dalam album keluarga yang akan dibawa oleh kakekneneknya ke Florida. Ia tahu, sudah waktunya untuk
mencoba melupakan foto itu serta segala sesuatu
yang disimbolkannya. Satu jam kemudian ia berubah
pikiran dan mengambilnya kembali. '
Kemudian, dengan perasaan terenyuh sekaligus
lega. ia melepas kepergian kakek?neneknya dengan
61 kereta api ke Florida, naik ke mobil Jeep?nya, lalu
menuju ke arah utara. Perjalanan dari stasiun kereta
api menuju rumahnya yang baru makan waktu empat
jam. Begitu sampai di kundonya, ia menurunkan
koperkoper, bulak-balik beberapa kali. kemudian
_memarkir kendaraannya di sebuah garasi di dekat
situ. Karena ingin segera melihat lebih banyak daerah
huniannya yang baru, ia keluar mencan' tempat untuk
makan malam. Salah satu hal yang paling ia senangi
dari daerah SOHO adalah suasananya yang hidup
oleh banyaknya restoran. Ia menemukan sebuah yang
belum sempat ia coba dalam kunjungan?kunjungan
singkatnya sebelum ini. membeli koran, kemudian
mengambil tempat di sebuah meja di dekat jendela.
Sambil minum ia mulai mempelajari halaman
muka koran itu, tapi kemudian mengangkat wajahnya
dan mulai mengawasi orang yang lalu?lalang di jalan. Dengan gigih ia mencoba memusatkan perhatiannya kembali pada artikel yang sedang dibacanya.
Salah satu resolusinya untuk milenium ini adalah
mencoba berhenti mencari apa yang ia tahu tidak
akan pernah ditemukannya. Ada begitu banyak tempat
yang harus dilacak, sedangkan peluang untuk menemukan ibunya begitu kecil.
T api bahkan saat ia mengingatkan diri akan keputusannya itu, sebuah suara di bawah sadarnya berbisik padanya, mengingatkan dirinya bahwa salah
satu alasannya pindah ke New York adalah harapan
yang ia miliki untuk menemukan ibunya. Di sinilah
tempat terakhir ia pernah terlibat.
Beberapa jam kemudian, saat berbaring di tempat
tidurnya mendengarkan suara sayup?sayup lalu lintas
62 wdi bawah. Dan memutuskan untuk menjalankan upayanya yang terakhir. Kalau menjelang akhir' bulan
Juni ia tidak mendapatkan apaapu, maka ia akan
menghentikan pencariannya.
Penyesuaian diri menghadapi posisi baru serta
lingkungan baru ternyata menyita banyak waktu.
Pada tanggal 9 Juni ia harus melakukan operasi darurat di rumah sakit; sehingga ia terpaksa menunda
sampai hari berikutnya untuk mewujudkan upaya
terakhirnya untuk menemukan ibunya. Kali ini tujuannya adalah South Bronx, daerah yang masih lerbelakang di Nequork City. meski kondisinya sudah
lebih baik daripada dua puluh tahun yang lalu. Tanpa menaruh harapan yang terlalu besar. ia mulai
hertanya?lanya seperti biasa, sambil menunjukkan
foto yang masih ia bawa bersamanya.
Kemudian sesuatu terjadi. Seorang wanita berpakaian usang yang tampak berusia lima puluhan, berwajah lelah, dengan sinar mata tanpa gairah, tibatiba tersenyum. "Kurasa Anda sedang mencari sobatku Quinny," ujarnya
9 WlNlFRED IOHNSON yang berusia lima puluh dua tahun belum pernah memasuki lobi bangunan apartemen bosnya di Park Avenue tanpa merasa terintimidasi. Ia sudah bekerja untuk Adam Cauliff selama
63 tiga tahun. mula?mula di Walters und Arsdale. dan
setelah itu ia meninggalkan perusahaan itu bersama
CuuliiT musim gugur yang lalu saat bosnya memulai
perusahaannya sendiri. Sejak awal Caulifl' sudah ter
gantung pada dirinya.
Meski demikian. setiap kali harus mampir ke
apartemen itu, ia merasa bahwa suatu hari nanti si
penjaga pintu akan menyuruhnya menggunakan pintu
masuk untuk bongkar barang di ujung bangunan.
Ia tahu sikapnya itu dipengaruhi oleh sikap negatil
orangtuanya yang selalu menanggapi hal?hal yang
sebetulnya tidak berarti. Sejauh yang bisa diingatnya.
ia selalu mendengar keluhan tentang orangorang
yang mereka anggap memperlakukan mereka dengan
semena?mena: Mercia! menerapkan otoritas mereka
yang tidak seberapa padu orurrg?omng yang tidak
berdaya seperti kita. Jangan terkejut. Winifred. Memang begitulah hidup. Ayahnya masuk liang kubur
masih sambil mengomel?ngomel menanggapi perlakuan tidak adil yang ia terima dari majikannya selama empat puluh tahun. dan ibunya sekarang berada
di panti perawatan, tempat ia masih terus mengeluhkan berbagai hal yang remeh.
Wi-nifred sedang memikirkan ibunya saat si penjaga pintu sambil tersenyum membukakan pintu baginya. Beberapa tahun yang lalu situasi memungkinkan untuk memindahkan ibunya ke panti perawatan
lain yang masih baru dan mewah, namun itu pun
tidak berhasil meredakan keluh kesahnya. Kebahagiaan?bahkan rasa puas?sepertinya tidak mungkin
dirasakannya. Winifred mengenali kecenderungan
yang sama dalam dirinya dan merasa tak berdaya
64 ghadapinya. Sampai aku menjadi lebih mapan,
rya dalam hati sambil diam?diam tersenyum.
Winifr'ed benubuh kurus dan terkesan rapuh. biasa
genakan setelan blazer konservatif dan membatasi
l'asannya dengan giwang sederhana dan kalung
Selalu berdiam diri sampai orang sering


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akan kehadirannya. ia mendengar segalanya.
perhatikan segalanya dan mengingat segalanya,
sudah bekerja untuk Robert Walters dan Len
_"Mlale sejak lulus dari sekolah sekretaris, namun
ama itu tak seorang pun menunjukkan penghargaan
, bahkan mejnperhzrtikan bahwa ia mengetahui
"'ala yang patut diketahui mengenai bisnis konJ'UkSi. Namun Adam Cauliff langsung tahu kele'1annya itu. Laki?laki itu menghargainya: mengeni
)tensi yang sesungguhnya. la suka bercanda dengan
ngatakan, "Winifred, sebaiknya orangorang ltu
rharap kau tidak akan pernah menulis autobiografi."
Robert Walters menangkap ucapannya ketika itu
an tersinggung. Tapi Walters memang sering mencelrnya tanpa ampun; ia memang tidak pernah bersip simpatik padanya. Biar ia membayar untuk itu.
in Winifred. Dan memang itu yang akan terjadi.
Nell tidak pernah menghargai suaminya. Adam
' ak membutuhkan istri yang memiliki karier sendiri
an seorang kakek terkenal yang menuntut begitu
'rnyak dari cucunya sehingga si cucu tidak punya
eukup waktu untuk suaminya. Kadang?kadang Adam
akan berkata. "Winifred. Nell sedang sibuk dengan
"ak tua itu lagi. Aku tidak ingin makan sendirian.
Ayo kita makan sama?sama."
la layak mendapat perlakuan yang lebih baik.
65 Sekaliwaktu masih bocah yang tinggal di peternakan di
North Dakota dan suka pergi ke perpustakaan untuk
melihat?lihat buku dengan gambar?gambar bangunan
yang bagus, "Semakin tinggi semakin bagus.
Winifred." selnrohnya. "Kalau ada yang membangun
gedung berlantai tiga di kota kami, ang-orang
akan menempuh jarak dua puluh mil hanya untuk
bisa melihatnya."
Di waktu lain Adam akan mendorongnya untuk
menceritakan sesuatu, dan ia akan mendapati dirinya
bergosip mengenai orang?orang di dalam industri
konstruksi. Kemudian keesokan paginya ia akan bertanya?tanya apakah ia' telah berbicara terlalu banyak.
Kecenderungannya untuk merepet dirangsang oleh
anggur yang terus dituang oleh Adam. Tapi ia tidak
pernah sunggulr? sungguh mengkhawatirkan itu: ia
percaya pada Adam?mereka saling mempercayaidan Adam senang mendengar cerita?cerita "orang
dalam" tentang dunia konstruksi. dari masa ia masih
bekerja di Walters and Arsdale.
"Maksudmu, si tua yang sok alim itu menerima
uang suap ketika mereka mengadakan lelang tender?"
seru Adam, lalu menenangkan Winifred ketika ia
mulai merasa tak enak karena bicara terlalu banyak.
Setelah itu Adam akan berjanji bahwa ia tidak akan
pernah menceritakannya pada siapapun tentang yang
baru saja diungkapkannya. Winifred juga ingat suatu
malam saat dengan kecewa Adam mengatakan,
"Winifred, kau tidak bisa membohongi aku. Pasti
ada seseorang di dalam kehidupanmu." l)an Winifred
akhirnya mengiyakannya. bahkan menyebutkan nama.
66 Jan saat itulah ia benar?benar mempercayai Adam.
menyatakan bahwa ia hidup sendirian.
Petugas berseragam di meja lobi meletakkan gagang pesawat interkomnya. "Anda bisa langsung
'ik, Ms. Johnson. Mrs. Cauliff sedang menunggu
nda."
Adam telah memintanya mengambilkan tas (lan
as biru tuanya dalam perjalanannya menuju tempat
ertemuan mereka hari itu. Adam, seperti biasanya,
(_rgak sungkan ketika mengajukan permintaan itu.
"Aku pergi dengan tergesa?gesa sampai melupakannya," ujarnya menjelaskan. "Aku meninggalkannya
di tempat tidur kamar tamu. Catatan untuk pertemuan
itu ada di dalam tas. dan aku membutuhkan jas itu
'kalau aku berubah pikiran dan memutuskan untuk
menemui Nell di Four Seasons." Winilred dapat me_rasakan dari nada bicaranya bahwa ia dan Nell sedang mengalami ketidaksepahaman yang serius, dan
kenyataan itu hanya membuatnya yakin bahwa perkawinan mereka akan segera kandas.
Saat naik dengan lift. ia memikirkan pertemuan
yang dijadwalkan untuk sore itu. Ia senang pertemuan
'tu dipindah ke kapal. Ia memang suka berlayar.
Kesannya romatis. bahkan saat tujuannya hanya untuk
urusan bisnis.
Hanya akan ada mereka berlima. Selain dirinya,
tiga rekanan dalam proyek Vandermeer
Adam, Sam Krause. dan Peter Lang?akan hadir di
sana. Yang kelima adalah Jimmy Ryan, salah seorang
mandor proyek Sam. Winifted tidak yakin kenapa
laki?laki ini diundang. kecuali bahwa Jimmy tampak
selalu resah belakangan ini. Mungkin mereka ingin
67 mengupas sampai tuntas inti permasalahan yang sedang mereka hadapi, kemudian mencari pemecahannya.
Ia tahu mereka semua prihatin sekali dengan berita yang dimuat dalam surat kabar hari ini, meskipun
ia sendiri tidak merasakan apa?apa. Malah, ia merasa
tidak sabar' menanggapi seluruh situasi itu. Hal paling
buruk yang mungkin terjadi, kalaupun mereka berhasil menjebakmu, adalah kau harus membayar denda, batinnya. Kau tinggal merogoh saku belakang,
dan masalahnya selesai.
Pintu lift membuka persis di muka selasar apartemen, tempat Nell sedang menantikan dirinya.
Winifred melihat senyum basa?basi di wajah Nell
sirna begitu ia melangkah menghampirinya. "Ada
yang tidak beres?" tanyanya dalam nada heran.
Ya ampun, batin Nell yang liba-tiba dilanda rasa
cemas. Kenapa ini harus terjadi? Namun saat menatap
Winifred, ia nyaris dapat mendengar suara yang ke.
luar dari bawah sadamya itu: Perluwatalr Winifrcd
di alam ini sudah menjelang akhir.
10 ADAM tiba di kapal lima belas menit sebelum janji
temu. Saat memasuki kabin. ia melihat bahwa perusahaan katering sudah datang dan menyiapkan berbagai macam keju dan sepiring rJruckr'rs di atas
para?para. Lemari minuman dan lemari es juga pasti
68 E-Booh hy syauqy_qrr
idah dicek dan diisi kembali.
pot?repnt untuk memeriksanya.
Dari pengalaman, Adam tahu bahwa suasana sandi kapal, dikombinasi minuman penghangat perulan. cenderung membuat orang lebih leluasa berf'cara?baik partner maupun klien?klien yang berpu? .Pada kesempatan ini, minuman favorit Adam
.ndka dengan es batu, biasanya digantinya dengan
ir putih fakta yang dengan cerdik ia sembunyikan.
Sepanjang hari ia terdorong untuk menelepon
V ell, namun pada akhirnya memutuskan untuk tidak
elakukan itu. La benar?benar tidak suka berdebat
' gannya. sama seperti ia tidak suka bertemu dean kakeknya. Nell tetap bersiteguh menutup mata
rbwa Mac mendorongnya mencalonkan diri untuk
"kursi yang pernah didudukinya hanya untuk satu
' an saja: ia ingin menjadikan Nell bonekanya.
1 lihnya mengundurkan diri _di usia delapan puluh
"va un agar tidak menjadi anggota Kongres yang paling lama itu hanya omong kosong. Kenyataannya,
'eosok yang dicalonkan Demokrat sebagai oposisi
waktu itu amat kuat serta berpeluang menimbulkan
melut. Mac sesungguhnya tidak ingin mundur; ia
hanya tidak ingin mundur sebagai pecundang.
Yang pasti. ia tidak ingin mundur, titik. Karenanya
pekarang ia mengejar Nell, yang berpotensi. pintar.
"mat menarik, pandai berbicara, dan populer. untuk
emenangkan kursi itu?dan kekuasaan itu?kemhali
.ginya.
Dengan alis berkerut membayangkan tampang
*_Vornelius MacDermotL Adam melintasi kabin kapal
itu untuk memeriksa persediaan bahan bakar. Seperti
sehingga ia tidak
69 "
harapannya, tangki penuh. Setelah ia pergi berlayar
minggu lalu, perusahaan servis sudah memeriksa sekaligus mengisi bahan bakarnya.
"Halo. Ini aku."
Adam bergegas menuju dek untuk mengulurkan
tangan pada Winifred yang melangkah ke atas kapal
la lega melihat wanita itu membawa tas kerja dan
jasnya.
Sesuatu telah membuat Winifred resah?Adam
dapat melihat itu dari sikap tubuhnya. "Ada yang tidak beres, Winifred?" tanyanya.
Winifred mencoba tersenyum, tapi hasilnya tidak
begitu meyakinkan. "Kau bisa melihat apa yang ada
di dalam hatiku, kan, Adam?" Sambil berpegangan
pada tangan Adam, ia melangkah ke atas kapal,
"Aku harus menanyakan ini padamu, dan kau harus
betuI?betul jujur padaku." ujarnya dalam nada yang
serius. "Apakah aku telah melakukan sesuatu yang
membuat Nell marah padaku?"
"Apa makspdmu?"
"Sikapnya tidak seperti biasa saat aku mampir di
apartemen kalian tadi. Sepertinya ia ingin aku butuburu keluar dari sana."
"Mestinya jangan kaumasukkan dalam hati. Aku
rasa bukan kau yang membuatnya bersikap seperti
itu. Nell dan aku sempat bersitegang tadi pagi," ujar
Adam dengan tenang. "Kukira itulah penyebabnya."
Winifred belum melepaskan tangan Adam. "Kalau
kau ingin membicarakannya, aku bersedia mendengarkan."
Adam melepaskan tangan Winifred. "Aku tahu
itu, Winifred. Terima kasih. Oh, lihat, itu Jimmy."
'70 Jimmy Ryan tampak canggung berada di kapal '
"tu. Ia tidak berupaya kelihatan sedikit lebih rapi setelah bekerja seharian di proyek. Sepatu bdtnya meninggalkan jejak debu di karpet kabin saat ia menuruti saran Adam untuk membuat minuman sendiri
bagi dirinya.
Winifred mengawasinya saat Jimmy mengisi gelas
dengan .vL'()I|'l7, sambil membatin bahwa sebaiknya ia
berbicara dengan Adam mengenai Jimmy nanti.
Masih di dalam kabin. Jimmy Ryan mengambil
tempat duduk seolah sudah siap untuk menghadapi
pertemuan itu. Tapi begitu menyadari bahwa Adam
dan Winifred sepertinya belum akan meninggalkan
dek kapal, ia menuju dek dan berdiri di sana dengan
salah tingkah. Namun ia tidak memperlihatkan upaya
ingin bet'gabung dengan mereka.
Sam Krause tiba sepuluh menit kemudian, mengomel tentang situasi lalu lintas dan ketidakhandalannya sopirnya. Akibatnya, ia naik ke kapal dalam
suasana murung dan langsung masuk ke kabin. Sambil mengangguk seadanya pada Jimmy Ryan, ia menuang gin ke dalam gelas, kemudian menuju dek.
"Lung terlambat lagi, seperti biasa," ujarnya ketus.
"Aku sempat berbicara dengannya persis sebelum
aku meninggalkan kantor," ujar Adam. "la sedang
berada di mobil, dalam perjalanan ke kota, jadi ia
akan sampai sebentar lagi."
Setengah jam kemudian pesawat telepon berdering.
Suara Peter Lang terdengar tegang. "Aku baru mendapat kecelakaan," ujarnya. "Gara?gara truk trailer
sialan itu. Untung aku tidak mati. Polisi memintaku
ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan, dan
71 ' kukira memang ada baiknya, untuk memastikan tidak
ada apa-apa. Kalian bisa menunda pertemuan ini
atau terus tanpa aku?terserah kalian. Setelah aku
memeriksakan diriku, aku langsung pulang."
Lima menit kemudian Cornelia II berlayar meninggalkan dermaga. Angin yang berembus ringan
sekarang menguat. dan awan mulai bet'arak menutupi
sinar matahari.
11 "AKU merasa mual," keluh Ben Tucker yang baru
berusia delapan tahun pada ayahnya saat mereka
berdiri di selusuran pagar kapal tur yang melakukan
pelayaran kembali dari kunjungan ke Patung Liberty.
"Airnya memang mulai bergelombang," kata ayahnya. "tapi sebentar lagi kita akan merapat di dennaga.
Perhatikan panoramanya. Kau tidak akan melihat
New York lagi untuk waktu yang lama. dan aku
ingin kau mengingat semua yang kaulihat."
Kacamata Ben berembun. dan ia melepaskannya
untuk dibersihkan. Ia akan menceritakan lagi padaku
bahwa Patung Liberty ini diberikan kepada Amerika
oleh pemerintah Prancis, namun patung itu tidak
berdiri sebelum nyonya itu, Emma Lazarus, menulis
puisi demi membantu mengumpulkan uang untuk
membangun fondasinya. Ia akan menceritakan padaku
lagi bahwa kakek kakek buyutku termasuk salah
satu anak yang membantu mengumpulkan uang.
72 tgkapkanlah semua keinginan terpendam Anda
tk bebas..." Oke. Cukup sudah. batin Ben.
Tadinya ia benar?benar antusias untuk pergi me( Patung Liberty dan Pulau Ellis. tapi sekarang
menyesal karena ia merasa ingin mengeluarkan
uruh isi perutnya. Seluruh kapal ini bau bahan
ar mesin diesel.
Dengan penuh keinginan ia menerawangi yacht
.: adi di sekitar mereka yang berlayar memasuki
maga New York. Ia berharap berada di atas sa'atu kapal itu. Kelak. setelah ia punya uang. ituyang pertama kali dibelinya?ym'ln pribadi. Saat
.. reka memulai'pelayaran beberapa jam yang lalu,
puluhan yang lalu?lalang di perairan itu. Kini,
, f-lah cuaca mendung. suasana lebih sepi.
Pandangan Ben melayang ke arah sebuah kapal
g bagus di kejauhan: Cornelia II. Rabun dekatnya
gitu parah hingga ia bisa membaca huruf?huruf itu
jarak jauh tanpa kacamata.
Tiba?tiba matanya melebar. "T?tidaaaaak....!"
Ia bahkan tidak menyadari apa yang diteriakkana. atau bahwa kata ituAyang bernada setengah
tes, setengah berharap?juga dilafalkan oleh ham'r semua orang yang berada baik di sisi selusuran
gar kapal tur itu. maupun di bagian kota Manhattan
* n New Jersey yang kebetulan sedang melihat ke
_ ah yang sama.
Saat ia sedang menatapnya, Cornelia ][ tiba-tiba
= eledak, menjadi bula api dahsyat yang mengakibatn puing-puing yang membara terlontar tinggi ke
ara sebelum jatuh berhamburan ke seluruh perairan
,autan Atlantik yang masuk ke pelabuhan.
73 Sebelum ayah Ben sempat memutar tubuhnya


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan menariknya ke dalam pelukannya, dan sebelum
kejutan yang mengerikan itu mengaburkan pandangan
dan' tubuh-tubuh yang melayang dalam keadaan hancur, Ben melihat sesuatu yang langsung tertanam di
alam bawah sadamya. tempat peristiwa itu akan
mengendap selama beberapa waktu dan menjadi penyebab mimpi-mimpi buruknya.
12 AKU bahkan mengatakan padanya untuk tidak pulang
sekalian. ujar Nell dalam hati sambil meratapi hari
yang mengerikan itu. Waktu itu Adam menyahut.
"Kuharap kau tidak sungguh-sungguh," tapi aku tidak
menjawabnya. Tadinya aku berniat meneleponnya
dan mencoba meluruskan permasalahannya, tapi aku
terlalu keras kepala dan tinggi hati. Ya Tuhan. kenapa aku tidak meneleponnya? Sepanjang han" hatiku
terus diganggu perasaan tidak enak itu. kesadaran]
bahwa ada sesuatu yang sangat tidak beres.
Winifrvd?kelika aku melihat wanita itu, aku merasakan bahwa ia akan mati! Bagaimana mungkin
aku bisa tahu?
Persis seperti yang kurasakan dulu dengan ibu
dan ayahku. Seingatku. aku sedang berjalan rneninggalkan tempat bermain setelah jam istirahat, dan
tiba?tiba aku tahu mereka ada bersamaku. Aku bahkan merasakan kecupan Mom di pipiku. dan Daddy
74 engelus rambutku dengan jari?jarinya. Mereka sudah
"da pada waktu itu, tapi mereka datang untuk
engucapkan selamat berpisah. Adam, batinnya.
;ucapkanlah selamat berpisah. Beri aku kesempatan
ntuk mengatakan padamu betapa menyesal diriku.
"Nell, apa yang dapat kulakukan?"
Samar?samar ia mendengar suara Mac berbicara
adanya, samar?samar menyadari bahwa ini sudah
lewat tengah malam. Acara makan malam untuk
merayakan ulang tahun Gert berjalan sesuai rencana.
tak seorang pun sadar apa yang telah terjadi. Nell
mengemukakan alasan lemah, Adam tidak dapat hadir
karena harus menghadiri suatu pertemuan penting.
Ia berusaha mengucapkannya dengan cukup meyakinkan, namun kekecewaan yang lnemhayang di wajah Gert serta suasana gembira yang dipaksakan itu
membuatnya merasa jengkel pada Adam.
Begitu tiba di rumah pada pukul sepuluh, ia memutuskan untuk menyelesaikan masalah dengan
Adam, tentu saja dengan asumsi bahwa suaminya
itu tidak menanggapi tantangannya untuk tidak pulang. Ia akan berusaha berbicara dengannya, mende<
ngarkan keberatan?keberatannya, kemudian melihat
kompromi apa yang bisa mereka buat Ia tidak tahan
berada lebih lama lagi dalam suasana yang tegang
dan tidak pasti ini. Sebagai politisi yang baik seharusnya ia bisa bernegosiasi dan. kalau perlu, mencapai
suatu kompromi. Terpintas dalam diri Nell bahwa
hal yang sama mungkin juga dibutuhkan dalam diri
seorang istri yang baik.
Namun ketika melangkah masuk ke lobi apartemen, Nell menyadari perasaan tidak enak yang se
75 panjang hari terus mengganggunya itu akan segera
mencapai titik kulminasi. Asisten Mae, Liz Hanley,
dan detektif NYPD. George Brennan, telah menantinya. Nell langsung tahu ada sesuatu yang tidak beres, meski mereka bersikeras tidak mau mengatakan
apa?apa sebelum mereka berada di apartemennya.
Kemudian. dengan hati?hati. Detektif Brennan
mengungkapkan padanya tentang kecelakaan itu. dan
dalam nada menyesal menyatakan bahwa ia mungkin
perlu menanyakan beberapa hal padanya.
Ada beberapa saksi yang melihat suaminya naik
ke kapalnya, ungkapnya, lalu diikuti oleh sedikitnya
tiga orang lain. Apakah Nell tahu nama orang?Orang
ini? tanyanya.
Masih terlalu terguncang untuk meresapi kenyataan ini, Nell mengatakan bahwa setahunya, suaminya
mengadakan penemuan dengan rekanan-rekanan. dan
bahwa Winifred Johnson. asisten Adam. juga berada
di sana. Ia mengungkapkan nama?nama rekanan itu,
bahkan menawarkan untuk mencarikan nomer telepon
mereka, namun si detektif menyatakan tidak perlu
Detektif itu berkata bahwa sudah cukup untuk malam
ini, dan menyarankan pada Nell untuk tidur dan
mencoba beristirahat. Pihak media massa akan berdatangan besok, dan ia akan membutuhkan seluruh
kekuatan untuk menghadapi mereka.
"Aku akan kembali untuk bicara dengan Anda
besok pagi, Mrs. Cauliff. Aku menyesal atas kejadian
ini," ujamya, saat berjalan bersama Liz Hanley ke
pintu.
Setelah si detektif berlalu, Mac dan Gert tiba di
apartemen itu. Mereka ditelepon oleh Liz.
76 "Nell. pergilah tidur." ujar Mac seketika.
Suara Mac sebagaimana biasanya, bernada khas
yang terdengar tegas dan sekaligus khawatir pada
aktu yang bersamaan. Nell berpikir secara objektif.
"Mac benar, Nell. Beberapa hari mendatang tidak
an mudah bagimu,," bujuk Gertrude MaeDermott
Sambil duduk di sofa di sisi Nell.
Nell menatap kedua orang itu, satu?satunya keluarga yang dimilikinya sekarang. Dengan tersenyum
etir, ia ingat salah seorang ajudan kakeknya per,ah berkomentar. "'Bagaimana mungkin Cornelius
(lan Gertrude begitu mirip, tapi juga begitu berbeda?"
Nyatanya mentang begitu. Keduanya memiliki
rambut putih yang lebat dan sulit diatur, mata biru
yang hidup, bibir tipis, dan dagu yang mencuat. Namun ekspresi mata Gert lebih berkesan teduh. tidak
Iajam seperti mata Mac; pembawaannya tenang, sedangkan kakaknya lebih agresif.
"Aku akan menemanimu malam ini," Gert menawarkan diri. "Sebaiknya kau tidak sendirian."
Nell menggeleng. "Terima kasih. Bibi Gert. Tapi
aku ingin sendirian malam ini," sahutnya.
Liz kembali untuk mengucapkan selamat malam.
dan Nell bangkit untuk mengantarkannya ke pintu.
"Nell. aku menyesal sekali. Begitu mendengar berita
;di radio. aku langsung kemari. Aku tahu kau amat
berarti bagi Mac, melebihi apa pun di dunia ini, dan
aku tahu ia juga sedih mengenai Adam. meski ia
agak keras padanya. Kalau ada sesuatu yang dapat
kulakukan..."
"Aku tahu. Liz. Terima kasih karena datang ke
77 mari secepat itu. Terima kasih untuk segala yang
sudah kaulakukan sejauh ini."
"Besok kita akan membicarakan persiapannya."
ujar Lili
Persiapan? ulangnya dalam hati dengan tertegun.
Persiapan. Pemakaman "Adam dan aku belum pernah
membicarakan dengan serius apa yang sebetulnya ia
inginkan kalau sesuatu menimpa dirinya." ujar Nell.
"Rasanya itu bukan topik yang mendesak. Tapi aku
ingat suatu ketika di Nantucket, ketika ia akan pergi
memancing, ia mengatakan kalau waktunya sudah
tiba, ia ingin dikremasi dan abunya disebar di laut."
Ia menatap Liz dan memahami simpati yang timbul di matanya. Nell menggelengkan kepalanya. kemudian memaksa diri untuk tersenyum. "Sepertinya
ia mendapatkan yang ia harapkan, bukan?"
"Aku akan meneleponmu besok pagi," ujar Liz
sambil meraih tangan Nell dan meremasnya dengan
lembut.
Sewaktu Nell kembali ke ruang duduk. kakeknya
sedang berdiri dan Gert sedang mencari buku sakunya. Saat Nell mengantar Mac ke pintu. kakeknya
berkata dengan menggerutu, "Kau bijaksana telah
menolak ditemani Gert. Ia akan melantur sepanjang
malam tentang hal?hal yang tidak masuk akal itu."
Mac berhenti melangkah dan menatap Nell sambil
meletakkan tangan dengan lembut di kedua lengannya. "Aku jauh lebih menyesal daripada yang dapat
kuungkapkan dengan kata?kata, Nell. Setelah apa
yang terjadi atas ibu dan ayahmu, tidak adil sebetulnya kau kehilangan Adam dengan cara seperti
4? ini 78 Tidak adil bagiku kehilangan Adam dengan cara
perti ini. terutama setelah kami bertengkar. batin
"ell. mulai merasa getir. Mac, ini semua gara?gara
au, ujarnya dalam hati. T untutanmu terhadapku_ dang?kadang memang terlalu banyak. Adam keliru
kalau menginginkan aku tidak mencalonkan diri,
tapi tentang itu ia tidak keliru.
Ketika ia tidak menjawab. selang beberapa saat
kakeknya berpaling darinya.
Gert muncul dan meraih kedua tangan Nell. "Aku
tahu tidak banyak yang dapat dikatakan di saat?saat
seperti ini untuk memberi penghiburan. Tapi Nell.
aku ingin kau irigat bahwa kau tidak sungguh?sungguh kehilangan dirinya. la berada di alam lain sekarang, tapi ia tetap Adam-mu."
"Ayo. Gert," ujar Mae salnbil meraih lengan
adiknya. "Nell tidak perlu mendengar hal?hal seperti
itu sekarang. Cobalah untuk tidur, Nell. Kita akan
bicara lagi besok pagi."
Mereka sudah pergi. Nell melangkah kembali ke
ruang duduk. sadar bahwa ia setengah memasang telinga untuk menangkap suara kunci Adam di pintu.
la bergerak di apartemen seperti orang yang di bawah pengaruh hipnotis, merapikan majalah di atas
meja keeil. hantal?bantal hias di sofa mereka yang
empuk dan nyaman. Ruangan itu mendapat pencahayaan dari arah utara. dan kain sofa itu baru diganti tahun lalu dengan bahan bernuansa merah hangat yang tadinya sempat membuat Adam ragu. tapi
kemudian toh setuju.
la melayangkan pandangan ke sekeliling ruangan
itu, dan memperhatikan kombinasi eklektik pembelan
79 nya. Baik Adam maupun dirinya memiliki selera
yang sama?sama kuat. Beberapa barang berasal dari
rumah orangtuanya?artefak bagus yang mereka temukan dalam perjalanan?perjalanan mereka?yang secara khusus disimpan untuknya. Beberapa barang ia
beli?kebanyakan di toke-toku antik atau pelelangan
tertutup bersama Bibi Gert. Banyak yang diperoleh
setelah melewati negosiasi. Negosiasi dan kompromi.
batin Nell lagi, sementara perasaan sedih kembali
melanda dirinya. Adam dan aku sehelulnya bisa menyelesaikan semua pennasalahan yang sedang kalni
hadapi. aku yakin itu.
Ia menghampiri sebuah meja berkaki tiga yang ditemukan Adam pada suatu hari ketika Nell pergi ke
sebuah malam dana. sehingga Adam terpaksa menemani Gert dalam salah satu ekspedisi perburuannya.
Adam dan Gert sudah cocok satu sama lain sejak
awal. Gert juga akan merasa kehilangan Adam, batin
Nell dengan sedih. Ia tahu Gert?lah yang mendorong
Adam untuk membelikan meja itu baginya.
Kadang?kadang ia memang khawatir tentang Gert,
khawatir ada orang yang akan lnemanipulasinya. la
begitu mudah mempercayai orang, batin Nell. membiarkan para cenayang dan paranormal itu mempengaruhi hampir semua keputusannya. Namun pada
hal?hal yang berhubungan seperti dengan sofa ini.
Gert dapat bersikap tegas sekali. Apartemen Gert di
East Eighty-first Street berkesan meriah dan sedikit
berantakan dengan berbagai perabotan dan bendabenda seni yang entah diwarisi atau hasil akumulasinya selama bertahun?tahun, yang kini bernilai sent
timental dan memberi perasaan hangat.
80 Adam. dalam kunjungan pertamanya ke sana,
malt berkomentar sambil tertawa bahwa apartemen
ert betul?betul mencerminkan diri Gert yang sengguhnya: selalu sibuk, eklektik, dan agak m. ..
ak seorang pun akan menyandingkan gaya url
Y) yang inengilap dengan fantasi dari zaman
mmm." ujarnya waktu itu.
Perabotan Bibi Gen! Benda-benda di ruangan
ini! Demi Tuhan. apa yang dipikirkannya. soal mejakursi dan karpet di saat?saat seperti ini? Kapan ini
semua akan mengendap? tanyanya dalam hati..kapan
pada akhirnya ia dapat menerima kenyataan bahwa
Adam sudah tiada?
Tapi itu nwmang sulit dan nantinya akan tetap
begitu. Penyebabnya adalah karena ia membutuhkan
suaminya dalam keadaan hidup, membutuhkan Adam
membuka pintu. masuk. dan mengatakan. "Nell. biarkan aku mengatakan ini dulu: Aku mencintaimu dan
aku menyesal sekali kita sampai meledak."
Meledak. Mula?mula mereka berdebat sengit dan
setelah itu kapal Adam meledak. Detektif Brennan
mengatakan. masih terlalu dini untuk memastikan
apakah itu karena kebocoran di tzutgki bahan bakar.
Adam menamai kedua kapalnya dengan namaku,
ujar Nell dalam hati, tapi aku hampir tidak pernah
pergi berlayar hetsamanya. Aku begitu takut air se?
jak terjebak arus di Hawaii itu. Ia sering memohon
padaku untuk ikut berlayar bersamanya. Ia berjanji
akan tetap berlayar di dekat pantai.
Nell sudah mencoba mengatasi ketakutannya terhadap laut, namun tidak pemah betul?betul berhasil.
Ia hanya berenang di kolam renang sekarang, dan
_81 bisa melakukan perjalanan di kapal yang besar?walau terus terang, ia tidak pernah benar?benar merasa
nyaman?ia tetap tidak tahan berada di kapal yang
lebih kecil. di mana ayunan ombak yang naik?turun
mengingatkannya kembali pada perasaannya sewaktu
ia akan tenggelam.
Tapi Adam suka kapal. suka berada di atasnya.
Setidaknya, sesuatu yang berpotensi menimbulkan
masalah itu bisa menjadi solusi yang positif bagi
kami, batin Nell. Pada akhir minggu. saat Mae ingin
aku ikut bersamanya menghadiri salah satu pertemuan
'pnlitik, atau saat aku perlu bekerja untuk menulis
kolomku. Adam bisa pergi berlayar atau memancing.
Dan setelah itu ia akan pulang, dan aku akan pulang, lalu kami bersamasama lagi. Kompromi dan
akomodasi, ujarnya pada dirinya lagi. Kami sebenarnya bisa menemukan titik temu.
Nell mematikan lampu?lampu di dalam ruang duduk kemudian menuju kamar tidur. Andai aku dapat
merasakan sesuatu, batinnya. Andai aku bisa menangis atau meratap. Sebaliknya. yang dapat kulakukan
hanya menunggu.
Tapi menunggu apa? Menunggu siapa?
la melepas pakaiannya, dan dengan cermat menggantung setelan celana panjang sutra hijau dari
Escada yang tadi dipakainya. Setelan itu masih baru.
Ketika diantar. Adam membuka dusnya, mengeluap
kannya dari bungkusan kertas tisunya, lalu mengamatinya dengan teliti. "Pasti akan bagus sekali kaukenakan. Nell," komentarnya ketika itu
Ia sengaja memakainya malam itu karena di dalam
hatinya ia berharap suaminya akan merasa sama ti
82 ak enaknya dengan dirinya mengenai pertengkaran
ereka dan memutuskan untuk bergabung dengan
iereka, meskipun hanya untuk menikmati hidangan
. neuei mulut. Ia masih sempat membayangkan
datn akan muncul tepat saat mereka menyajikan
ue tart berlapis gula dengan sebuah lilin di atasnya,
tradisi khas ulang tahun di Four Seasons.


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tapi. tentu saja. Adam tidak datang. Aku cuma
senang membayangkan ia berencana untuk bergabung
dengan kami. batin Nell sambil mengeluarkan gaun
tidur katun dari dalam laci. Secara otomatis ia meneuei muka dan gnenggusok gigi. Bayangan yang ia
lihat di cermin kamar mandi tampak asing baginya.
seorang wanita berwajah pucat dengan mata yang
hesar dan kosong, dan rambut berwarna Chestnut gelap yang membingkai wajahnya dalzun ikaI?ikal lemhap.
Apakah memang terlalu panas di sini? tanyanya
pada diri sendiri, melihat butiran keringat di dahinya.
Kalau memang begitu, kenapa ia kedinginan? Ia
naik ke tempat tidur.
Tadi malam ia tidak mengharapkan Adam akan
pulang dari Philadelphia, dan ketika mendengar suara
kuncinya. ia bahkan tidak menyambut kedatangannya.
Aku begitu enggan terlibat diskusi panjang mengenai
penealunanku sehingga aku pura?pura tidur, ujar Nell
dalam hati. Ia begitu marah pada dirinya.
Kemudian. setelah Adam tertidur, ia melingkarkan
lengannya di tubuh Nell dan menggumamkan namanya. Kini, ia mengucapkan nama suaminya dengan
keras, "Adam, Adam. Aku mencintaimu. Pulanglah,
aku mohon!"
83 QAL, :..?___ ye..?"
la menunggu. Namun hanya suara dengung pelan
AC dan raungan sirene mobil polisi di kejauhan
yang terdengar.
Kemudian lamat?lamat ia mendengar suara sirene
ambulans.
Tentunya ada kapaI?kapal polisi dan ambulans di
marina. batinnya. Mereka memang melakukan pelacakan untuk mencari yang selamat, meski dengan
nada prihatin Detektif Brennan menjelaskan bahwa
benar?benar suatu keajaiban kalau itu sampai terjadi.
"situasinya seperti kecelakaan pesawat terbang," ujarnya tadi. "Pesawat terbang biasanya sudah berantakan
saat jatuh. Kita semua tahu. hampir tidak ada harapan
bagi orang untuk selamat dalam kejadian seperti itu,
lapi kita tetap harus mengupayakan sesuatu."
Besok, atau setidaknya dalam beberapa hari berikut ini. mereka akan menemukan penyebab terjadinya ledakan itu. "Kapal itu masih baru," ujar
Brennan. "Mereka akan memeriksa apakah ada kesalahan mekanis. kebocoran bahan bakar, atau apa."
"Adam, aku minta maaf." Kembali Nell berbicara
pelan?pelan di dalam kegelapan. "Aku mohon. entah
bagaimana caranya. beri aku pertanda bahwa kau
dapat mendengarku. Mom dan Daddy mengucapkan
selamat berpisah padaku waktu itu. Begitu juga
Grammy."
Peristiwa itu merupakan salah satu kenangan pertamanya. Ia baru berusia'empat tahun ketika neneknya meninggal. Ibu dan ayahnya sedang menghadiri
seminar di Oxford. dan ia tinggal bersama pengasuhnya di rumah Mac. Neneknya sedang dirawat di
rumah sakit. Tengah malam, Nell terbangun dan ia
84 encium aroma parfum favorit neneknya, Arpege.
Neneknya hampir setiap saat mengenakan parfum
Itu. Aku masih bisa mengingatnya dengan baik, batin
Kasus Terakhir Miss Marple Miss Marples Final Cases Karya Agatha Christie Pendekar Rajawali Sakti 149 Teror Manusia Bangkai Pendekar Rajawali Sakti 17 Perawan Rimba Tengkorak

Cari Blog Ini