Ceritasilat Novel Online

Badai Dunia Persilatan 11

Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID Bagian 11



butir batok kepala bukan suatu pekerjaan yang menyulitkan justru kesukarannya terletak pada saling

berbenturan ditengah udara lagi pula antara kedua belas butir batok kepala tadi saling bertumbukan satu

sama lainnya belum tentu aku bisa menirukan dengan sempurna.

Sebaliknya Kok Han Siang merasakan hatinya mendadak sedikit bergerak segera tegurnya.

Ilmu silat yang kau miliki saat ini apakah kau dapatkan dari Suhumu?...

Kepandaian menendang batok kepala ini sangat menyenangkan sekali seandainya enso ada maksud

belajar aku segera akan menurunkan kepadamu.

Walaupun menarik hati namun kelihatan terlalu sadis.

Mendengar jawaban itu Moay Siauw Beng kelihatan tertegun lalu ujarnya.

Kalau kau takut bermain dengan batok kepala boleh saja menggantinya dengan batu-batu biasa.

Hay! kau jangan melamun tukas Kok Han Siang sambil tertawa aku sedang bertanya kepadamu

apakah kepandaian semacam itu kau dapatkan dari Hong Cioe?.

Sambil tertawa Moay Siauw Beng menggeleng.

Dia serdiri belum tentu pernah belajar kepandaian semacam ini tentu saja tak mungkin bisa

menurunkan kepandaian tersebut kepadaku.

Eeeei...! sebenarnya kau punya berapa orang suhu sih?.326 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Dua... jawab Moay Siauw Beng setelah termenung sejenak senyum yang semula menghiasi bibirnya

seketika lenyap tak berbekas.

Setelah merandek sejenak buru-buru tambahnya.

Enso, kau jangan tanya lagi tentang ini.

Melihat wajahnya menunjukkan keberatan serta perasaan serba susah Kok Han Siang segera membatin

dihatinya.

Bocah ini orangnya sih kecil tapi kecerdikan luar biasa mungkin ia merasa serba susah untuk

membicarakan persoalan ini baiklah nanti kalau tak ada orang aku akan bertanya lagi kepadanya.

Setelah berpikir demikian lantas berpaling kearah Tiong It Hauw dan tanyanya.

Kau mencari aku ada urusan apa?.

Hamba telah mengumpulkan seluruh anggota lembah diruang Ci Ih Tong saat ini mereka sedang

menantikan kehadiran hujien.

Apakah Huo Yen Ga pun hadir disana?.

Loo Hu It Shu, Leng Lam Jie Khie semuanya telah berkumpul diruang Ci Ih Tong.

Kalau begitu mari kita pergi kesana kata Kok Han Siang ia segera melangkah kedepan.

Hujien kau harus hati-hati buru-buru Tiong It Hauw berseru Huo Yen Ga serta Leng Lam Jie

menggembol senjata tajam semua agaknya mereka ada maksud untuk turun tangan.

Apakah Tiong Hu Bengcu sudah mempersiapkan tindakan peagamanan? tiba-tiba Biauw Siok Lan

bertanya.

Diam-diam aku sudah perintahkan seluruh anak buahku untuk menggembol senjata tajam dan perketat

penjagaan namun aku takut apabila sampai terjadi pertarungan dalam keadaan kalut susah untuk menjaga

keselamatan diri sendiri.

Kalau sampai terjadi kekalutan keselamatan Hujien serahkan saja kepadaku nona Ban Ing Soat, Moay

Siauw Beng bertiga asalkan kau bisa menghadapi Huo Yen Ga serta Leng Lam Jie Khie urusan sudah beres.

Kalau begitu adanya akupun biga mengurangi satu masalah yang merisaukaa diriku kata Tiong It

Hauw ia lantas putar badan dan berjalan kedepan.

Kok Han Siang dengan kencang mengikuti dibelakang Tiong It Hauw sementara Biauw Siok Lan serta

Ban Ing Soat mengiringi dikedua belah samping sedangkan Moay Siauw Beng berjalan dipaling

belakang.

Pada waktu itu pagi hari telah lewat udara bersih tak berawan sang surya memancarkan cahaya

keemas-emasan keseluruh jagad Kok Han Siang dengan memakai baju biru mantel putih rambut berkibar

tertiup angin berjalan kedepan dibawah lindungan Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat.

Dengan Tiong It Hauw sebagai pembuka jalan dalam sekejap mata mereka telah tiba diluar ruangan Ci

Ih Tong.

Dalam ruangan penuh dengan jago Liok-lim wajah mereka penuh keseriusan dan sedikit pun tidak

kelihatan senyuman yang menghiasi bibir mereka.

Ketika tiba didepan Tiong It Hauw segera berhenti dan berteriak keras : Hujien tiba!.

Begitu seruan tersebut berkumandang para jago yang hadir disebelah kiri bersama-sama menjura dan

meneriakkan slogan sementara para jago yang berdiri disebelah kanan tetap berdiri tak berkutik di tempat

semula.327 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Dengan sinar mata tenang Kok Han Siang menyapu sekejap keseluruh kalangan setelah ulapkan

tangaanya ia melangkah masuk kedalam ruangan.

Sinar mata Moay Siauw Beng menyapu sekejap kearab para jago yang berdiri disebelah kanan lalu

sambil tertawa katanya.

Agaknya orang-orang ini sudah bosan hidup dikolong langit.

Para jago tak ada yang memperdulikan omongan bocah itu sinar matanya bersama-sama dialihkan

kearah Kok Han Siang.

Kok Han Siang meneruskan langkahnya menuju kedepan meja kebesaran setelah ragu-ragu sejenak

akhirnya ia melangkah naik juga dan duduk dikursi singgasana.

Tempat ini merupakan kursi kerja yang biasanya digunakan Hu Pak Leng semasa hidupnya menurut

peraturan setelah Hu Pak Leng duduk dikursi maka para jago segera harus menjura memberi hormat.

Lain halnya dengan Kok Han Siang baru saja ia duduk Huo Yen Ga telah berteriak keras.

Hujien tahukah kau tempat siapakah yang kau duduki sekarang??

Kenapa aku tidak tahu! kursi ini adalah milik toakoku!

Huo Yen Ga sama sekali tidak menyangka kalau ia bisa memberi jawaban ini setelah tertegun ujarnya.

Kursi ini khusus diperuntukan buat Bengcu dari seluruh kolong langit kau tahu?

Apakah aku tak boleh menempatinya... tanya Kok Han Siang sambil alihkan sinar matanya kearah

Huo Yen Ga.

Tidak salah perduli siapapun yang ingin menempati kursi Bengcu tersebut maka orang itu harus

menjumpai kemampuan untuk menjabut sebagai Liok-lim Bengcu dewasa ini. Sekalipun kau adalah Bengcu

hujien kaupun tidak berhak untuk menempatinya. Aku tidak boleh duduk lalu kursi ini hendak diperuntukan

buat siap???.

Buat Liok-lim Bengcu dewasa ini jawab Huo Yen Ga dingin.

Tiba-tiba Kok Han Siang tersenyum.

Toakoku sudah meninggal darimana datangnya seorang Bengcu lagi???.

Dia sudah mati bukankah banyak orang yang belum mati bisa menggantikan kedudukannya??

Untuk menjabat sebagai seorang Liok-lim Bengcu yang terhormat seseorang harus memiliki

kepandaian yang luar biasa sehingga bisa memimpin para jago lainnya barang siapa yang menginginkan

kursi tersebut maka orang itu harus memperlihatkan dahulu kepandaian yang sebenarnya sambung Tiong It

Hauw dengan suara dingin.

Ucapan Tiong It heng sedikitpun tidak salah kata Huo Yen Ga. Sekarang Hu Bengcu sudah mati kita

harus cepat-cepat memilih seorang Liok-lim Bengcu yang baru.....

Apakah Huo-heng ada niat untuk merebut kursi ini? tukas Tiong It Hauw cepat.

Sambil mengelus jenggotnya Huo Yen Ga tertawa terbahak-bahak.

Haaaa... haaa... haaa... bicara terus terangnya saja dalam situasi seperti ini hari perebutan tersebut

hanya bakal terjadi diantara Tiong It Hauw dengan siauw-te berdua.

Masalah memimpin para jago Liok-lim merupakan suatu masalah yang sangat luar biasa apalagi pihak

Siauw lim si serta Bu-tong pay tidak akan berpeluk tangan sampai disini saja. Seandainya dugaan siauw-te

tidak salah maka didalam tiga lima hari mendatang jago dari kedua partai tersebut pasti akan meluruk

kedalam lembah kita. Untuk menghadapi pertarungan sengit semacam ini seperti apa yang Tiong-heng328 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

ucapkan tadi harus ada seorang berkepandaian lihay dan kecerdikan luar biasa untuk menghadapi situasi

semacam ini. Hujien seorang perempuan lemah kecuali memiliki kecantikan yang luar biasa siauw-te tidak

melihat adanya keistimewaan pada dirinya untuk memimpin para jago.

Huo-heng kalau bicara lebih baik kau sedikit tahu batas-batasnya. Teriak Tiong It Hauw dengan gusar.

Apakah kedudukan hujien dewasa ini berani benar kuu pandang hina dirinya.

Haaa... haaa... haaa... sejak jaman dahulu kala kaum enghiong memang sukar lolos dari godaan

perempuan. Goda Huo Yen Ga sambil tertawa terbahak-bahak Tiong-heng telah dibikin tergila-gila oleh

kecantikan wajah janda Bengcu.

Tiong It Hauw tak dapat membendung hawa gusarnya lagi ia membentak keras adanya meloncat

kedepan seraya melancarkan sebuah babatan dahsyat.

Dalam keadaan gusar gerakannya dilakukan cepat bagaikan kilat angin pukulan mendesir kedepan

bagaikan sambaran gunung.

Sejak semula Huo Yen Ga sudah bikin persiapan melihat datangnya serangan inipun segera ayunkan

telapaknya menerima serangan tersebut lalu sambil tertawa terbahak-bahak jengeknya.

Sejak jaman dahulu kala kecantikan perempuan mendatangkan bencana harap Tiong-heng berpikir tiga

kali sebelum bertindak.

Di tengah ruangan yang luas dan dipenuhi dengan para jago itu mendadak berhembus lewat angin

puyuh yang maha dahsyat memaksa Huo Yen Ga mundur selangkah kebelakang.

Tiong It Hauw rugi karena badannya masih berada ditengah udara dan tidak dapat meminjam tenaga

badannya terpental setinggi tujuh delapan depa ketengah udara oleh daya pental yang dihasilkan Huo Yen

Ga.

Tubuhnya yang berada ditengah udara beruntun berputar dua kali mendadak menubruk kebawah

sembari membentak.

Huo Yen Ga ini hari kalau bukan kau yang mati akulah yaag gugur coba terimalah sebuah pukulanku

lagi.

Menanti serangan kedua dari Tiong It Hauw telah dibabat keluar tiba-tiba terdengar olehnya suara

jeritan Kok Han Siang ia segera menarik kembali sepasang kakinya berjumpalitan ditengah udara dan

melayang kembali ketempat semula.

Hujien kau ada pesan apa? ia bertanya.

Kok Han Siang menghela napas penjang ujarnya.

Tidak satu tahun toakoku menjabat sebagai Liok-lim Bengcu dari seluruh kolong langit ia sudah gugur

dalam menunaikan tugas aku lihat kursi Liok-lim Bengcu ini bukan tempat yang menguntungkan bagi kita

aku lihat kita tak usah memperebutkan lagi serahkan saja buat Huo Yen Ga!

Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar bukan saja berada diluar dugaan Tiong It Hauw kendati Huo

Yen Ga sendiripun tertegun dan berdiri mematung.

Sinar mata Kok Han Siang yang bening dengan pandangan halus menyapu sekejap keseluruh ruangan

lalu berhenti diatas wajah Huo Yea Ga, katanya.

Huo Yen Ga! sejak semula kau sudah mengandung maksud untuk merebut kursi Liok-lim Bengcu

sekarang kau tak usah membuang banyak pikiran dan tenaga lagi.

Ia angkat kepala memandang cuaca diluar ruangan setelah itu sambungnya lebih jauh.

Sebelum sang surya lenyap dibalik gunung kami hendak berlalu. Lembah Mie Cong Kok yang

dibangun oleh toakoku dengan susah payah ini aku hadiahkan semua untukmu.....329 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Lalu ia tersenyum manis dan tambahnya.

Semoga kau memiliki kepandaian untuk membangun lembah tersebut menjadi markas besar untuk

memerintah para jago Liok-lim yang ada dikolong langit. Hujien... buru-buru Tiong It Hauw berseru.

Ada urusan apa? Kok Han Siang berpaling dan tertawa.

Lembah Mie Cong Kok dibangun oleh mendiang Bengcu kami dengan susah payah mana boleh kita

hadiahkan kepada orang lain dengan begitu saja.

Apakah kau percaya dan yakin dengan andalkan kekuatan yang ada dalam lembah Mie Cong Kok bisa

menghadapi serangan gabungan dari partai Siauw lim serta partai Bu-tong? tukas Kok Han Siang tertawa.

Kalau andalkan ilmu silat kita memang belum sanggup untuk menandingi kekuatan gabungan dari


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


kedua partai tersebut tetapi liku-liku jalan dalam lembah Mie Cong Kok ini amat banyak keadaan alam

sangat membantu kita tanpa menggunakan kekuatan manusia rasanya masih mampu untuk membendung

serbuan dari para jago kedua partai tersebut...

Kok Han Siang segera tertawa cekikikan kembali tukasnya.

Tujuan bukan dalam soal secara bagaimana membendung serbuan para jago dari kedua partai tersebut

kedalam lembab ini, kita berjaga disini juga percuma saja. Dalam persoalan ini aku sudah ambil keputusan

kau tak usah banyak bicara lagi.

Hamba terima perintah!

Perlahan Kok Han Siang bangun berdiri lalu ujarnya kembali dengan suara keras.

Dewasa ini kedudukan Liok-lim Bengcu tidak lebih hanya berupa nama kosong belaka coba kalian

bayangkan bagaimana lihaynya ilmu silat yang dimiliki toakoku diantara kalian siapa yang merasa yakin

kepandaian silat jauh lebih hebat dari toakoku??.

Para jago saling bertukar pandangan tak seorang pun yang sanggup memberi jawaban.

Sinar mata Kok Han Siang menyapu sekejap ke arah para jago kemudian terusnya.

Toakoku menemui ajalnya justru dikarenakan nama kosong Liok-lim Bengcu tersebut, kalau ia tidak

ikut dalam pertemuan para jago dipuncak Han Pek Ay dan tidak berhasil merebut kursi Bengcu diapun tak

akan mati sampai sekarang kami masih merupakan sepasang suami isteri yang bahagia.....

Seolah-olah dalam waktu yang amat singkat perempuan ia sudah memahami banyak urusan setiap

patah kata yang diutarakan membuat para jago bungkam dalam seribu bahasa.

Segulung angin gunung berhembus lewat mengibarkan rambutnya yang hitam panjang sambil

membereskan rambutnya yang awut-awutan dengan tangan nan putih halus biji matanya mengerling indah

lalu tertawa manis.

Senyuman ini bagaikan angin sejuk yang berhembus lewat dimusim kemarau seketika membuat para

jago mabok dan berdiri terpesona setiap orang merasa seakan-akan senyuman itu khusus ditujukan bagi

dirinya.

Terdengar suara yang merdu bagaikan genta kembali berkumandang kedalam telinga setiap orang.

Karena toakoku berhasil merebut kursi Liok-lim Bengcu dari seluruh kolong langit kejadian ini

membangkitkan kedengkian para jago Siauw lim serta Bu-tong terhadap dirinya karena kejadian itutToakoku

baru menemui akhir yang demikian mengenaskan sampai kini jago-jago Siauw lim serta Bu-tong belum juga

meluruk datang kemari justru disebabkan mereka sedang menyusun kekuatan baru kalau ini hari Cuwi

sekalian tidak pergi besok hari mungkin susah untuk meninggalkan tempat ini.

Kita sadar bahwa kekuatan kita bakal tidak sanggup menandingi kekuatan lawan tetap tinggal disini

hanya untuk mempertahakan suatu nama kosong belaka bukankah sama arti mencari kerepotan buat diri330 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

sendiri? kalian semua adalah anak buah toakoku selama ia masih hidup didunia karena itu aku sudi memberi

nasehat kepada kalian semua mau menurut atau tidak aku tidak berani memaksa hal ini terserah pada kalian

sendiri.

Selesai bicara ia melangkah turun dari kursi kebesaran dan lambat-lambat berlalu dari ruangan.

Sementara itu Biauw Siok Lan diam-diam merasa heran bercampur terkejut atas ucapan Kok Han

Siang yang masuk akal dan sangat beralasan, segera pikirnya.

Tidak kusangka dia adalah seorang gadis yang demikian cerdik hanya sayang pada masa silam ia tak

pernah mau berpikir dengan menggunakan otak sendiri setiap persoalan setiap rnasalah selalu membuntut

saja atas keputusan Hu Pak Leng...

Hujien kau hendak pergi kemana? mendadak terdengar suara seseorang yang keras kasar dan gagah

menggema datang.

Mendengar pertanyaan itu Kok Han Siang berhenti dan berpaling.

Dunia amat luas, kemana aku pergi belum bisa ditentukan mulai sekarang..... jawabnya.

ooooOoooo

20

SUARA yang keras, kasar dan gagah itu kembali berseru dengan suara keras.

Sepanjang aku Loo Ong hidup dikolong langit belum pernah menjumpai seorang enghiong gagah yang

bijaksana dan berjiwa besar macam Hu Bengcu sekarang walaupun Hu Bengcu sudah meninggal rasa kagum

dan hormat dari aku Loo Ong terhadap beliau sama sekali belum padam. Jikalau hujien ada maksud

meninggalkan tempat ini, kami tiga bersaudarapun akan ikut meninggalkan lembah Mie Cong Kok entah

hujien membutuhkan kami Loo Ong sekalian atau tidak???

Tidak perlu! jawab Kok Han Siang sambil tertawa sedih kembali ia melanjutkan langkahnya ke depan.

Hujien! Ong Toa Kang berteriak kembali keras-keras seandainya suatu ketika hujien lewat dikaki

gunung Lauw san jangan lupa mampir dan beristirahat beberapa hari diperkampungan Sam Ih Cung kami.

Terima kasih atas kebaikan hatimu kalau ada kesempatan aku pasti akan pergi menyambangi kalian

bertiga.

Hujien harap baik-baik berjaga diri ujar Lauw San Sam Hiong kemudian seraya menjura setelah itu

mereka berpaling sambil ulapkan tangannya seketika muncul enam tujuh belas orang lelaki berpakaian

singsat menghampiri mereka bertiga.

Yang kita sanjung adalah Hu Bengcu seru Ong Toa Kang sambil ulapkan tangannya sekarang beliau

sudah wafat daripada hidup terkekang disini lebih baik kita susun masa depan kita yang cemerlang dalam

rumah sendiri, ayo berangkat.

Wataknya memang kasar dan selamanya tidak pakai aturan selesai bicara tanpa berpaling lagi segera

membawa saudara serta anak buahnya meninggalkan ruangan itu.

Huo Yen Ga sama sekali tidak turun tangan mencegah kepergian Lauw San Sam Hiong beserta anak

buahnya seakan-akan ambisinya telah dibikin padam oleh beberapa patah kata dari Kok Han Siang barusan.

Mendadak Tiong It Hauw tertawa terbahak-bahak lalu ujarnya dengan suara keras.331 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hujien berjiwa besar dan rela berkorban. Kalau Huo-heng masih ingin meneruskan cita-citamu dengan

gampang kursi Bengcu ini boleh kau ambil.

Air muka Huo Yen Ga berubah hebat bibirnya bergerak seperti mau bicara namun ia batalkan kembali

maksudnya itu.

Kembali Tiong It Hauw tertawa terbahak-bahak?? serunya.

Semoga Huo-heng diberkahi usia panjang umur dan bisa membangun markas besar kaum Liok-lim ini

menjadi pusat kekuatan terbesar dikolong langit bilamana berbasil Siauw-te tentu akan ikut berbangga hati.

Ia merandek lalu ulapkan tangan kanannya.

Siauw-te mohon diri terlebih dahulu! serunya, dengan langkah lebar ia berlalu keluar.

Para jago yang ada disebelah kiri berturut-turut meninggalkan tempatnya mengikuti dibelakang Tiong

It Hauw keluar dari ruangan.

Mendadak Moay Siauw Beng maju dua langkah lebih cepat kepada Kok Han Siang bisiknya lirih.

Enso benarkah kita hendak berlalu?

Gunung rudin lembah gersang buat apa kita harus tetap berdiam disini?

Moay Siauw Beng tersenyum ujarnya.

Kalau benar kita sudah tidak maui tempit ini bagaimana kalau kita bakar saja tempat ini rata dengan

tanah kemudian baru berlalu???

Sementara Kok Han Siang hendak menjawab, mendadak dari tempat kejauhan muncul seekor kuda

yang dengan cepatnya bergerak mendekat.

Dengan sebat Moay Siauw Beng cabut keluar pedangnya dan berdiri dihadapan Kok Han Siang

melindungi keselamatannya.

Tampak kuda itu dengan cepat mendekati Kok Han Siang dan berhenti empat lima depa dihadapannya,

orang diatas pelana segera meloncat turun dan jatuhkan diri berlutut.

Benarkah toako sudah menemui ajalnya?? tanya orang itu.

Kok Han Siang merasakan hatinya jadi kecut titik-titik air mata jatuh berlinang.

Ciang Hong kalian semua telah pergi kemana?

Ciang Hong tidak menjawab, sambil menahan isak tangis ia meratap.

Tidak disangka perpisahan selama tiga hari merupakan perpisahan sepanjang masa. Sekarang jenasah

toako ada dimana?? enso cepat bawa aku pergi bersembahyang didepan nisannya!

Tak perlu disambangi lagi! Kok Han Siang menggeleng aku telah menyembunyikan jenasahnya

disuatu tempat tertentu menunggu aku berhasil menangkap para pembunuh yang membinasakan dirinya, aku

baru akan mengeluarkan jenasahnya dengan bunga harum dan buah-buahan batok manusia hati manusia

untuk bersembahyang didepan batu nisannya.

Ciang Hong kelihatan tertegun sinar matanya di alihkan keatas wajah Kok Han Siang dan

memandangnya tak berkedip selama beberapa waktu ia bungkam dalam seribu bahasa.

Wataknya ramah dan mengutamakan keadilan terhadap istri Hu Pak Leng yang cantik jetita ini ia

menaruh rasa hormat belum pernah menaruh rasa hina barang sedikitpun tetapi saat ini secara mendadak ia

menemukan Kok Han Siang yang ramah dan halus budi telah mengalami perubahan yang sangat besar.332 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Eeeei... kenapa kau hanya memandang terus diriku? kenapa kau tidak bicara? tegur Kok Han Siang

dengan suara lirih.

Bagaikan tersadar dari impian dengan cepat Ciang Hong tundukkan kepalanya rendah-rendah

jawabnya dengan suara perlahan.

Aaai... kecerdikan toako tiada tandingan dikolong langit agaknya sejak beberapa hari berselang ia

sudah tahu kalau dia bakal menjumpai peristiwa yang ada diluar dugaan!

Sungguhkah ucapanmu ini?? tanya Kok Han Siang keheranan.

Siauw-te tidak berani membohongi enso... jawab Ciang Hong dengan kepala tertunduk.

Setelah merandek sejenak dan hela napas panjang tambahnya.

Bukankah hujien barusan bertanya selama ini kami telah pergi kemana???

Aaaaah benar!

Tiga hari berselang kami menerima perintah dari Bengcu untuk berangkat ke.....

Mendadak ia membungkam sinar matanya menyapu sekejap kearah Tiong It Hauw serta Moay Siauw

Beng kemudian sambungnya.

Toako telah berpesan kepada Siauw-te bilamana tidak beruntung ia menjumpai suatu peristiwa diluar

dugaan maka ia minta Siauw-te membawa hujien menuju ketempat yang telah ditetapkan bahkan

meninggalkan pula sepucuk surat.....

Apa yang telah dikatakan dalam suratnya itu??? buru-buru Kok Han Siang menukas.

Dalam surat itu jelas tertulis bahwa surat ini harus dibuka sendiri oleh hujien, siauw-te sekalian tidak

berani mengintipnya!.

Tiba-tiba Kok Han Siang mengucurkan air mata sambil angsurkan tangannya kedepan ia herkata.

Cepat berikan kepadaku, aku hendak melihat apa yang ditulis toako dalam surat wasiatnya.....

Tentang soal ini, tentang soal ini.....

Sekonyong-konyong Moay Siauw Beng cabut keluar pedang mustikanya serentetan cahaya tajam

dengan cepat menyapu lewat dari batok kepala Ciang Hong tukasnya dengan suara dingin.

Apa itu soal ini soal itu ayo cepat serahkan!.

Dengan gemas Ciang Hong melototi sekejap diri Moay Siauw Beng kemudian berpaling kearah Kok

Han Siang dan berkata.

Toako berpesan surat itu baru boleh dibuka setelah tiba ditempat yang telah ditentukan, Siauw-te tidak

berani membohongi enso dan akupun tidak berani membangkang pesan terakhir dari toako!

Menggunakan ujung bajunya Kok Han Siang membesut air mata yang membasahi wajahnya lalu

katanya.

Coba kau keluarkan surat itu boleh bukan aku melihat tulisan dari toakoku almarhum??

Ciang Hong termenung sejenak, perlahan-lahan ia ambil keluar sepucuk surat dan diangkatnya tinggi-

tinggi ketengah udara.

Silahkan Enso melihatnya!

Lama sekali sinar mata Kok Han Siang memperhatikan sampul surat itu akhirnya sambil menangis ia

mendesis.333 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sedtkitpun tidak salah itu memang tulisan toako almarhum.....


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Mendadak Moay Siauw Beng menerjang kedepan sekali loncat ia sambar surat tersebut.

Sejak semula Ciang Hong sudah bikin persiapan sebat menyingkir kesamping.

Melihat sambarannya mengenai sasaran kosong Moay Siauw Beng segera ayunkan pedangnya

menyapu kedepan serangan ini dilakukan cepat lagi telengas dalam sekejap mata sudah mengirim lima buah

serangan berantai memaksa Ciang Hong mundur enam tujuh langkah kebelakang.

Melihat kejadian itu sepasang alis Kok Han Siang melentik bentaknya keras.

Kau bocah liar ayo cepat berhenti!.

Dengan sebat Moay Siauw Beng menarik kembali pedangnya dan mundur lima langkah kebelakang

ujarnya sambil tertawa.

Orang ini tidak mau mendengarkan perkataanmu apakah aku salah kalau membinasakannya???.

Hmmm! kau manusia liar yang tidak tahu aturan lain kali mana bisa berjalan bersama-sama aku???

maki Kok Han Siang amat gusar.

Moay Siauw Beng garuk-garuk kepalanya sambil menyingkir dengan tersipu-sipu ia mengiakan.

Kau gembira memaki bagaimana maki saja kepadaku asalkan kau mengabulkan permintaanku untuk

ikuti dirimu terus menerus!

Ciang Hong tidak kenal dengan Moay Siauw Beng namun melihat Kok Han Siang telah menegur

bocah itu dengan kata-kata pedas iapun merasa tidak enak untuk bicara lebih banyak sambil tertawa hambar

ujarnya.

Saudara cilik ini memiliki gerakan tubuh yang lincah dan gesit entah siapakah dia??.

Dia adalah sute dari toako usianya masih kecil dan tidak tahu banyak urusan lebih baik kau tak usah

tarik urat dengan dirinya.

Tidak aneh kalau ia memiliki gerakan tubuh segesit ini kiranya bocah ini berasal dari satu perguruan

dengan toako.

Moay Siauw Beng ingin membantah tetapi giginya yang sudah bergetar membungkam kembali.

Kok Han Siang berpaling memandang sekejap kearah para jago yang ada dibelakang Tiong It Hauw

lalu katanya.

Apakah orang-orang itu akan mengikuti kita semua?

Kami menanti keputusan dari hujien seandainya tidak perlu menggunakan mereka lagi hamba segera

akan membubarkan orang-orang ini.

Perlahan-lahan Kok Han Siang hela napas panjang,

Jejak kita selanjutnya harus dirahasiakan dan diliputi kabut misterius kalau harus membawa demikian

banyak orang aku rasa malah kurang leluasa namun dikemudian hari kita harus membutuhkan pula tenaga

mereka.

Kalau begitu hamba akan menyuruh mereka kembali dulu kedaerah Kiang Pak menanti dikemudian

hari kita butuhkan kembali tenaganya barulah hamba berangkat untuk kumpulkan mereka lagi.

Baiklah kalau begitu kita lakukan demikian saja Kok Han Siang mengangguk.

Setelah merandek sejenak ujarnya kambali.

Aku hendak pergi benahi pakaianku! sekalian bawa serta sang bocah kalian tunggu saja diluar lembah.334 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hujien! kata Tiong It Hauw. Walaupun Huo Yen Ga berhasil merebut kursi Liok-lim Bengcu namun

orang ini amat berbahaya dan penuh dengan akal busuk hamba akan menanti disini saja sekalian untuk

melindungi keselamatan hujien.

Mendengar ucapan ini cengli Kok Han Siang pun tidak bicara lagi sambil tersenyum ia berlalu.

Biauw Siok Lan, Ban Ing Soat serta Moay Siauw Beng dengan kencang mengikuti dari belakang.

Sepeninggalnya bcberapa orang itu Tiong It Hauw berpaling sekejap kearah Yu Ih Lok dan berkata.

Yu-heng mari kita sumbat jalan keluar dari ruang tengah jangan biarkan Huo Yen Ga beserta konco-

konconya keluar dari sana.

Kekuatan Huo Yen Ga belum tentu lebih lemah dari kekuatan kita tukas Yu Ih Lok dengan cepat.

Kalau sampai terjadi pertarungan kedua belah pihak lawan tidak mencari gara-gara dengan kita lebih baik

kita jangan bergebrak secara gegabah.

Tiong It Hauw tidak bicara ia lantas ulapkan tangan kepada diri Ciang Hong.

Ciang Leng heng harap kau menanti diluar lembah.

Ciang Hong segera menjura meloncat naik keatas kuda dan kaburkan binatang tunggangan itu keluar

lembah.

Sepeninggalnya Ciang Hong, Tiong It Hauw bekerja keras membentuk sebuah barisan menghadang

jalan pergi dari ruang tengah kemudian kepada Yu Ih Lok bisiknya.

Apakah Yu-heng masih ingin mengikut hujien?.

Tentang soal ini masih berada dalam pertimbangan Siauw-te.

Tiong It Hauw menghela napas panjang iapun berkata.

Tempo dulu aku selalu menganggap dia sebagai malaikat yang suci bersih dan polos tapi sekarang...

Bukankah pandanganmu pada saat ini telah berubah? tukas Yu Ih Lok perempuan secantik bidadari

macam dia bukan seorang nyonya yang baik untuk mendidik putra dia tidak lebih hanya sebuah benda yang

mendatangkan kepuasan bagi pandangan setiap lelaki...

Kalau perkataan ini sih Siauw-te merasa kurang paham seumpama Hu Bengcu masih hidup dikolong

langit enghiong hoohan mendapat bidadari cantik bukankah mereka adalah sepasang suami istri yang

bahagia?.

Aaaai! benda mustika perempuan cantik paling mudah mendatangkan bencana. Sekalipun Hu Bengcu

tidak mati Kok Han Siang pun sukar hidup berdampingan sampai tua dengan dirinya ini hari tiada bencana

besok akan muncul kemurungan.

Siauw-te masih belum juga paham?.

Tiong-heng bisik Yu Ih Lok dengan suara lirih Siauw-te akan memperlihatkan satu contoh yang nyata

harap setelah kuutarakan Tiong-heng jangan menyalahkan.

Tiong It Hauw adalah seorang manusia cerdik dari ucapan Yu Ih Lok burusan ia sudah dapat meraba

maksudnya namun dengan pura-pura berlagak pilon katanya.

Silahkan Yu-heng mengutarakan contohmu itu.

Yu Ih Lok semakin perendah suranya dengan suara setengah berbisik ia berkata.

Seandainya Hu Bengcu masih hidup di kolong langit apakah Tiong-heng rela melihat mereka berdua

hidup sampai akhir jaman dengan penuh kebahagian? ditinjau dari hal ini sudah cukup untuk membuktikan

betapa banyaknya manusia yang secara diam-diam telah jatuh cinta kepada Kok Han Siang.335 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Bicara sampai disitu mendadak ia membungkam dalam seribu bahasa.

Wajah Tiong It Hauw tertutup oleh kain kerudung hitam susah bagi orang lain untuk melihat

bagaimanakah perubahan wajahnya.

Terdengar suara tertawa dingin yang sangat menusuk telinga berkumandang keluar dari balik kain

kerudungnya kemudian disusul ia berkata.

Dewasa ini Hu Bengcu sudah meninggal dunia jago-jago gagah dari lembah Mie Cong Kok pun

bagaikan asap tersebar luas diangkasa apabila Yu-heng ada maksud mengiringi hujien.....

Dalam masalah ini tak perlu Tiong-heng nasehati diriku, Siauw-te rasa masih mampu untuk

mempertimbangkan dan memutuskan sendiri tukas Yu Ih Lok.

Siauw-te sangat berharap Yu-heng suka memandang diatas wajah Bengcu kita almarhum dan

membantu hujien untuk menyelesaikan barapannya.

Oooow... kau tedang mewakili hujien untuk mohon bantuanku?? goda orang she Yu itu sambil

tertawa.

Tiong It Hauw tidak bicara lagi, lambat-lambat kepalanya berpaling kembali kearah ruangan.

Dalam pada itu Huo Yen Ga sudah membagi anak buahnya jadi tiga rombongan tiap rombongan

dipimpin oleh Leng Lam Jie Khie beserta dirinya ditinjau dari keadaan tesebut seolah-olah ia ada maksud

untuk terjang keluar ruangan dengan kekerasan.

Mendadak Tiong It Hauw meloloskan golok lemasnya dari pinggang lalu dengan suara keras

teriaknya.

Yu-heng orang lain sudah mencari gara-gara dengan kita, kita tak boleh mandah digebuk dan

menyerah begitu saja.

Seraya berkata goloknya dikebaskan ketengah udara.

Tampak para jago yang ada diluar ruangan bersama-sama bergerak kedepan senjata tajam segera

diloloskan dari sarung.

Dibawah sorotan sinar sang surya cahaya tajam gemerlapan menyilaukan mata suasana makin panas

dan makin tegang setiap saat suatu pertarungan sengit bisa berlangsung.

Huo Yen Ga menyadari apabila ia nekad menerjang keluar dengan kekerasan pihaknya yang bakal

mendeita rugi besar mendadak tangan kanan diangkat keatas dan digoyang-goyangkan berulang kali untuk

menenangkan emosi para jago kemudian kepada Leng Lam Jie Khie ia berbisik lirih.

Tampak Leng Lam Jie Khie mengangguk tiada hentinya dengan langkah lebar mereka berjalan keluar

dari ruangan.

Tiong-heng jangan perintah anak buahmu turun tangan buru-buru Yu Ih Lok berseru ketika dilihatnya

suasana makin memuncak.

Sepasang pundak bergerak tubuhnya telah berebut kehadapan Tiong It Hauw kepada Leng Lam Jie

Khie sapanya setelah menjura.

Harap kalian suka bersabar sebentar beberapa saat kemudian kami semua akan mengundurkan diri dari

sini maaf apabila kalian beberapa orang harus menunggu sebentar didalam ruangan...

Si Kouw Poh Suo atau penggaet bayangan setan Song Thian Toh tidak mau tahu segera bentaknya.

Kalau kalian ada maksud untuk mengundurkan diri mengapa masih mengatur pula barisan semacam

itu.336 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Inilah yang dinamakan lempengan besi menggunduli kambing timbrung Tiong It Hauw dengan suara

keras kalau kalian berdua tidak percaya silahkan maju kedepan untuk mencobanya.

Dari pinggangnya Song Thian Toh melepaskan cambuk penggaet setan yang dilibatkan disana

sementara tangan kirinya mencabut golok besar lalu berdiri tegak didepan pintu sahutnya sambil tertawa

dingin.

Tiong-heng lebih baik kurangi sedikit silat lidahmu. Cayhe bukan manusia rongsokan yang mudah

termakan siasatmu itu kalau kau punya nyali ayo cepat masuk kedalam ruangan dan bertarung mati-matian

melawan aku.

Tiong It Hauw jadi panas hati ia berpaling ke belakang dan pesannya kepada Tan Boen Tan Boe

dengan suara lirih.

Kalian persiapkan senjata rahasia jarum beracun mari kita terjang bersama-sama kedalam ruangan.

Walaupun ucapan ini diucapkan dengan suara lirih namun Yu Ih Lok yang berdiri tidak jauh di sisinya

dapat mendengar ucapan itu dengan amat jelas ia segera bergeser selangkah kedepan cegahnya.

Tiong-heng demi hujien tidak seharusnya kau menempuh bahaya dengan percuma apalagi menyerbu

sarang lawan.

Mengungkap soal Kok Han Siang, Tiong It Hauw seketika berdiri tertegun sedang dalam hati ia

berpikir.

Sedikitpun tidak salah ilmu silat yang dimiliki Huo Yen Ga serta Leng Lam Jie Khie luar biasa sekali

seandainya sampai terjadi pertarungan mati hidupku sukar ditentukan lagi.

Seandainya satu lawan satu sih tidak mengapa tapi kalau mereka tidak pegang peraturan dan turun

tangan berbareng dengan satu lawan tiga dalam beberapa ratus gebrakan aku tentu akan terluka di tangan

mereka kalau nyawaku lenyap sih tidak mengapa tapi bagaimana selanjutnya dengan hujien.

Karena berpikir demikian ia lantas menghentikan gerakannya.

Yu Ih Lok yang melihat orang itu betul-betul membatalkan niatnya dalam hati segera menghela napas

panjang pikirnya.

Orang ini keras kepala gagah berani dan pantang menyerah sifatnya berangasan setiap pekerjaan yang

hendak dilakukan siapapun susah untuk mencegahnya namun begitu aku mengungkap soal Kok Han Siang ia

lantas menahan diri dan membatalkan niatnya tak disangka kecantikan hujien bisa mendatangkan pengaruh

sedemikian besar.

Tiba-tiba terdengar suara bentrokan yang amat keras berkumandang datang disusul percikan potongan


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


kayu.

Air muka Yu Ih Lok berubah hebat pikirnya.

Celaka Huo Yen Ga telah memerintahkan anak buahnya untuk membobol jendela dan menerjang

keluar. Waah... pertarungan ini mungkin susah dihindari lagi.

Sementara ia masih berpikir Tiong It Hauw telah turun tangan terlebih dahulu kepada Tan Boen serta

Tan Boe pesannya.

Kalian pilihlah lima orang jago senjata rahasia dan berputarlah keruang belakang asalkan melihat

mereka hendak membobol jendela segera sambut kedatangan mereka dengan sambitan senjata rahasia.

Tan Boen, Tan Boe mengiakkan masing-masing memilih lima orang ahli senjata rahasia dan berlalu.

Melihat kejadian itu sekali lagi Yu Ih Lok menghela napas panjang katanya.

Tiong-heng apakah kau sudah bulatkan tekad untuk melakukan pertarungan.337 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Urusan sudah berada diujung tanduk bukan melawan kita bakal konyol jikalau Yu-heng takut terseret

dalam masalah ini sekarang menyingkirpun rasanya masih belum terlambat...

Beberapa kali teriakan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang datang dari tempat kejauhan.

Dalam hati Tiong It Hauw sadar Tan Boen, Tan Boe beserta anak buahnya telah mulai turun tangan melukai

orang golok lemasnya segera diayun ditengah udara dan membentak keras.

Pertarungan yang berlangung ini hari mempengaruhi mati hidup kita selanjutnya yang menang akan

menduduki seluruh daerah Kang Lam siapa yang kalah akan tersisihkan dan tak dapat tancapkan kaki lagi

dikolong langit.

Sebelum ia habis bicara mendadak terdengar suara bentakan keras Leng Lam Jie Khie bersama-sama

meluruk datang.

Walaupun Yu Ih Lok tidak ingin bergebrak namun kejadian sudah ada diambang pintu terpaksa

menerima datangnya serangan tersebut.

Walaupun begitu dia adalah seorang manusia cerdik dan banyak pengalaman melihat situasi tersebut ia

tahu dirinya tak bakal bisa cuci tangan dari masalah ini sebab sejak semula Huo Yen Ga sudah

menganggapnya sebagai konco Tiong It Hauw.

Karena itu senjata pit besi serta gembrengan tembaganya dikeluarkan sepasang pundak bergerak maju

lebih dahulu menyambut datangnya serangan lawan.

Song Thian Toh menggetarkan tangan kanannya cambuk panggaet setan meluncur kedepan menyapu

kepala lawan sebuah cambuk yang lemas termakan oleh tenaga murninya seketika mengeras laksana toya

baja. Gembrengan Yu Ih Lok saling beradu menimbulkan suara keras dengan sebat ia kunci datangnya

serangan cambuk badan miring kesamping dan menorobos maju kedepan.

Dengan gembrengan melindungi badan senjata pit besi menyerang musuh sebuah jurus Lok Pit Sin

Hoa atau melepaskan pit memunahkan bunga digunakan cahaya tajam berkilauan menciptakan selapis

bayangan pit secara terpisah namun bersamaan mengancam tiga buah jalan darah penting didepan dada Song

Thian Toh.

Golok besar ditangan kiri Song Thian Toh menyapu keluar sejajar dada dengan gerakan Im Seng atau

kabut muncul awan tumbuh diiringi suara berdentingan seluruh bayangan pit Yu Ih Lok yang menggasak

datang dapat dihalau pergi.

Dalam sekejap mata masing-masing pihak telah saling menyerang satu jurus kemudian saling

mendesak maju dan berhenti.

Dalam pada itu antara sitangan pencari sukma Pah Thian Ih serta Tiong It Hauw pun sudah

berlangsung suatu pertarungan sengit Tiong It Hauw amat ganas sekali begitu turun tangan ia segera

menerjang dengan segenap tenaga.

Cahaya golok berkilauan menciptakan selapis cahaya tajam laksana awan dan mirip pula kabut

membabat membacok berusaha merebut posisi utama seketika memakan Pah Thian Ih terdesak mundur

berulang kali.

Dalam pada itu barisan yang diatur Tiong It Hauw mulai bergerak tampak cahaya senjata yang

menyilaukan mata berkelebat memenuhi angkasa selapis demi selapis mengurung kedepan.

Karena Leng Lam Jie Khie terpandang oleh serangan balasan Yu Ih Lok serta Tiong It Hauw yang

ganas mereka tertahan dipintu dengan demikian gerakan mereka terlambat bertindak orang-orang yang

berada dibelakangnya dengan cepat menerjang keluar dari ruangan.

Di tengah pertarungan sengit yang sedang berlangsung mendadak terdengar Huo Yen Ga membentak

keras.

Menyingkir!338 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Serangan Leng Lam Jie Khie semakin terketat dengan sekuat tenaga mereka melancarkan tiga buah

serangan berantai memaksa Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok mundur dua langkah dan terbukalah jalan keluar.

Sesosok bayangan manusia laksana kilat menerjang keluar dari dalam ruangan.

Tiba-tiba Tiong It Hauw melintangkan goloknya membabat kesamping memaksa Pah Thian Ih

kembali mundur dua langkah kebelakang. Kemudian ia enjotkan badannya menyambut datangnya bayangan

hitam yang sedang meluncur keluar dari ruangan.

Tubuh yang masih berada ditengah udara berjumpalitan beberapa kali goloknya berkelebat menusuk

kedepan dengan gerakan Cuan Im Kie Gwat atau menembusi awan mengambil rembulan.

Sebelum orang itu melayang turun keatas permukaan tanah golok Tiong It Hauw telah membabat

datang.

Terdengar orang itu mendengus dingin tubuh yang sedang meluncur kedepan tiba-tiba melayang

kebawah pergelangan kanan diayun segulung cahaya hitam meluncur kedepan menghantam lambung Tiong

It Hauw.

Ketika Tiong It Hauw merasakan serangannya mengenai sasaran kosong ia sadar pihak lawan tentu

akan balas menyerang dengan suatu jurus serangan yang ganas dan telengas badannya dengan cepat

ketengah udara bersalto beberapa kali dan mundur tujuh delapan depa kebelakang.

Dalam detik yang amat singkat para jago yang mengurung diempat penjuru telah menerjang semua

kedepan golok tombak saling beradu dengan ganas menerjang Huo Yen Ga berbareng.

Semangat tempur Huo Yen Ga meledak cambuk lemas kepala ularnya diputar seratus delapan puluh

derajat keseluruh kalangan diiringi desiran angin tajam, daya kekuatannya luar biasa terdengar suara

bentrokan nyaring menggema diangkasa puluhan senjata tajam terpental pergi oleh tangkisan itu.

Detik sedikit terlambat para jago yang ada didalam ruangan bagaikan air bah telah menerobos keluar

semua.

Kembali! mendadak terdengar Tiong It Hauw membentak keras.

Tangan kanannya diayun kedepan serentetan cahaya keperak-perakan laksana kilat meluncur ke

depan.

Dengusan berat seketika saling bersahutan dalam waktu singkat ada tiga belas orang roboh binasa

sedang sisanya karena dibikin pecah nyali oleh kedahsyatan jarum sakti pengejar sukma dari Tiong It Hauw

yang amat beracun buru-buru lari balik kedalam ruangan.

Melihat serangannya mengenai sasaran dengan bangga Tiong It Hauw tertawa tergelak bentaknya.

JILID 18

KALIAN mundur semua aku akan berduel mati-matian melawan Huo Yen Ga!.

Para jago yang sedang mengerubuti Huo Yen Ga sehabis mendengar ucapan dari Tiong It Hauw ini

buru-buru pada mengundurkan diri.

Setelah lolos dari kurungan sinar mata Huo Yen Ga laksana kilat menyapu sekejap keseluruhan

kalangan melihat anak buahnya banyak yang binasa ia jadi amat gusar dari sepasang matanya memancarkan

cahaya berapi-api serunya.

Tiong It Hauw sebelum salah satu diantara kita mati pertarungan ini hari tak akan disudahi!.339 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Bagus sekali! ini hari kalau bukan kau yang binasa akulah yang mati! jawab Tiong It Hauw sambil

tertawa goloknya segera dilintangkan didepan dada lalu dengan jurus Thian Li Hwie Hoa atau bidadari Leng

It menye bar bunga membabat kedepan.

Huo Yen Ga segera mengayunkan cambuk lemasnya menciptakan selapis cahaya tajam manghalau

datangnya serangan tersebut jengeknya.

Hmm! orang lain takuti senjata rahasia jarum sakti mengejar sukmamu aku orang she Huo sama sekali

tidak takut ada beberapa banyak yang kau bawa ayo keluarkan semua.

Haaa... haa... haaa... kau tak usah takut asalkan Leng Lam Jie Khie tidak ikut campur dalam

pertarungan ini aku tidak akan menggunakan senjata rahasia jarum beracunku kau tidak usah banyak cerewet

lagi ayo cepat turun tangan teriak Tiong It Hauw sambil tertawa terbahak-bahak.

Di tengah pembicaraan badannya menerjang kedepan goloknya berkelebat melancarkan tiga buah

babatan berantai.

Oleh seraagan yang demikian cepat dan ganasnya ini Huo Yen Ga kena didesak mundur dua langkah

kebelakang sementara ia siap balas melancarkan serangan mendadak terdengar suara yaag merdu lengking

berkumandang datang, Tiong It Hauw cepat mundur jangan bergebrak lagi dengan dirinya.

Walaupun suara itu lembut dan halus namun mendatangkan pcngaruh yang amat besar bagi Tiong It

Hauw dengan cepat ia berjumpalitan dan mundur delapan depa kebelakang.

Menanti Huo Yen Ga angkat muka tampaklah Kok Han Siang dengan memakai baju putih dengan

mantel berkibar tertiup angin berdiri angker disana.

Kecantikan wajahnya tetap bagaikan mekarnya bunga dipagi hari hanya saja air mukanya pada saat ini

memancarkan keangkeran serta kewibawaan yang belum pernah dijumpai pada saat ini.

Dalam pada itu terdengar perempuan cantik tadi dengan suara yang nyaring tapi dingin kaku

menggema lagi diangkasa.

Huo Yen Ga kau sudah berhasil mendapatkan kursi Bengcu? apakah kau masih belum puas dan ada

maksud menyusahkan kami?.

Cayhe sama sekali tiada maksud berbuat demikian buru-buru Huo Yen Ga membantah justru Tiong-

henglah yang memerintahkan anak buahnya mengurung ruangan ini memaksa hamba mau tak mau harus

turun tangan mempertahankan diri...

Kok Han Siang tertawa sinis kepada Tiong It Hauw segera perintahnya.

Mari kita berangkat!

Ia putar badan dan langsung berjalan keluar dari lembah tersebut.

Tiong It Hauw dengan membawa para jago lainnya dengan berbaris panjang mengikuti dari belakang.

Pemandangan seperti ini membuat para jago mengenang kembali keadaan sewaktu untuk pertama

kalinya mereka mengikuti Hu Pak Leng memasuki lembah Mie Cong Kok ketika itu setiap hati sanubari para

jago penuh diliputi semangat yang berkobar-kobar siapapun tidak menyangka bahwa situasi akan berubah

seratus delapan puluh derajat.

Angin gunung berhembus lewat mengibarkan mantel yang dikenakan Kok Han Siang ia berpaling

memandang bukit-bukit yang berjajar dikedua belah samping sewaktu pertama kali memasuki lembah ini

berjalan dipaling belakang tapi sekarang ketika hendak keluar dari lembah ini ia berjalan dipaling depan.

Bayangan tubuh Hu Pak Leng yang kekar dan tegap tanpa terasa terbayang kembali dalam benak tanpa

sadar titik-titik air mata jatuh berlinang.340 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Dengan ujung baju ia menyeka air mata yang jatuh berlinang dengan pikiran kosong melanjutkan

kembali perjalanannya kedepan.

Puncak gunung yang tinggi menjulang keangkasa seakan-akan telah berubah jadi bayangan tubuh Hu

Pak Leng yang kekar dan tegap rasa rindu dan sedih yang timbul dalam hatinya berubah jadi kobaran api

dendam yang menyala-nyala ia berpaling memandang sekejap bocah yang mengikuti dibelakang lalu

menghela napas panjang pikirnya.

Toako telah menemui ajalnya semua kenangan buyar bagaikan asap. Aaai... seorang keturunanpun

belum sempat ia tinggalkan bagaimana toako bisa teruskan generasinya? walaupun bocah ini bukan anak

kandung toako namun jiwanya telah dihidupkan berkat jerih payah toako aku harus baik-baik memeliharanya

sampai menginjak dewasa...

Cinta kasih seorang ibu terhadap anaknya timbul ditengah kobaran api dendam yang sedang menyala-

nyala.

Sang surya makin lama lenyap dibalik gunung diujung langit terciptalah suatu pandangan yang amat


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


indah mempesonakan.

Di mulut lembah berdiri berjajar empat orang lelaki kekar tegap pada wajah mereka semua tertera

duka yang sangat mendalam.

Orang yang ada dipaling kiri mendadak maju kedepan menyambut kedatangan rombongan tersebut.

Perjalanan masih amat jauh jalan gunung curam dan berliku-liku silahkan enso naik kuda untuk

meneruskan perjalanan.

Kok Han Siang menghela napas panjang mendadak ia bertanya :

Cing-hong, kalian Kiang Pek Ngo Liong tinggal empat orang.

Benar Chee Loo-te sudah meningagal jawab Ciang Hong sedih.

Aaaai... aku terkenang kembali pemandangan sewaktu kalian berjumpa kembali dengan toako untuk

pertama kalinya. Siapa yang akan menyangka toako serta saudara Chee secara beruntun telah menemui

ajalnya. Dendam sakit hati ini kalian tak boleh melupakan sepanjang masa.

Harap enso hujien berlega hati kata Ciang Hong serius. Asalkan tenaga kami dibutuhkan, terjun

kelautan api terjang kegunung golok kami tidak akan menampik.

Kok Han Siang tertawa sedih ia berpaling kearah Tiong It Hauw dan berkata.

Kita akan segera berangkat orang-orang itu tak bisa dibawa serta lagi.

Kalau begitu hamba segera akan membubarkan mereka kata Tiong It Hauw seraya menjura.

Ia segera meloncat keatas batu besar dan berteriak keras.

Bengcu telah meninggal lembah Mie Cong Kok tanpa pimpinan. Walaupun hujien ada maksud

meneruskan cita-cita suci Bengcu namun dewasa ini belum tiba saatnya untuk sementara waktu kami harus

menyembunyikan jejak kami oleh karena itu sukar untuk membawa kalian semua...

Setelah merandek sejenak terusnya.

Pada saat ini harap cuwi sekalian kami dulu kedaerah Kiang Pak suatu waktu membutuhkan tenaga

kalian Siauw-te pasti akan berangkat ke daerah Kiang Pak untuk mohon bantuan kalian.

Setelah terjadi kegaduhan diantara para jago mendadak ada seseorang berteriak lantang.

Kami sekalian rela mengikuti hujien untuk balaskan dendam buat Bengcu walaupun harus mati kami

tidak menyesal.341 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ucapan ini seketika mengobarkan semangat para jago lainnya suara teriakan lantang saling bersahut-

sahutan dan semuanya rela berkorban untuk membalaskan dendam Bengcu.

Kalian tutup mulut semua ada perkataan utarakan perlahan-lahan bentak Tiong It Hauw.

Termakan suara bentakan ini para jago benar-benar jadi tenang kembali.

Kau jangan bersikap begitu kasar terhadap mereka tiba-tiba Kok Han Siang menegur dari samping

lambat-lambat ia berjalan menghampiri para jago.

Biauw Siok Lan takut terjadi sesuatu atas diri perempuan itu kepada Ban Ing Soat segera pesannya.

Jaga bocah itu baik-baik.

Ia pun memburu kedepan dan berjalan sejajar dengan dirinya.

Nampak para jago pada menjura dan mundur kesamping membuka satu jalan lewat buat Bengcu

hujien mereka yang cantik jelita ini.

Di atas wajah Kok Han Siang yang ayu mempesonakan tersungging suatu senyuman terharu lambat-

lambat ia mendekati para jago.

Api dendam yang berkobar-kobar dalam dadanya menimbulkan suatu pikiran dalam benaknya tiba-

tiba ia merasa para jago yang berada dihadapannya pada suatu saat amat dibutuhkan tenaganya.

Dengan sangat berani sekali tiba-tiba ia cekal tangan seorang lelaki berbaju ringkas biru yang ada

disisinya dengan suara halus ia berkata.

Demi membalaskan dendam Bengcu kita yang telah mati baik-baiklah jaga keselamatanmu.

Orang itu seperti terkejut menjumpai keadaan yang tak terduga ini telah tertegun beberapa saat ia

menjawab dengan gugup.

Mana kala hujien membutuhkan tenaga hamba sekalipun badan harus hancur nyawa harus hilang

hamba tak akan menyesal!.

Saking terharunya orang itu berbicara tanpa terasa titik air mata jatuh berlinang jelas ucapan tadi

muncul dari hati kecilnya.

Kok Han Siang tertawa sedih ia bergeser kesamping mencekal tangan orang kedua dan berpesan pula.

Demikianlah satu demi satu ia jabat tangannya para jago sambil berpesan semua orang yang hadir

disana tak ada yang tidak kebagian rejeki dijabat tangannya oleh Bengcu hujien mereka ini.

Haruslah diketahui peraturan antara laki dan perempuan pada waktu itu amat ketat sekali tindakan Kok

Han Siang yang sangat berani hampir-hampir membuat semua orang tidak percaya.

Kecantikan wajahnya yang mempesonakan hati mendatangkan suatu perasaan tidak berani pandang

hina setiap orang jabatan tangannya barusan seketika meninggalkan kesan yang mendalam dihati semua

orang dan tanpa sadar para jago yang hadir disanapun telah dibikin tunduk seratus persen terhadap dirinya.

Sang surya lenyap dibalik gunung magrib menyingsing datang dalam waktu amat singkat cuaca telah

gelap.

Cuwi sekalian baik-baiklah jaga siri seru Kok Han Siang sambil ulapkan tangannya tanda perpisahan.

Setelah itu ia meloncat naik keatas pelana kuda.

Entah siapa yang berseru mendadak terdengar seseorang berteriak lantang dengan suara serak.

Hujien baik-baiklah berjaga diri.342 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Suara ini menimbulkan reaksi bagi para jago lain seketika ucapan selamat berpisah menggema di

seluruh lembah.

Demikianlah dibawah sorotan berratus-ratus pasang mata Kok Han Siang menyalakan kudanya

bergerak meninggalkan tempat itu.

Di tengah perjalanan tiba-tiba Biauw Siok Lan teringat kembali akan Boen Thian Seng yang selama

ini tidak kelihatan tak kuasa lagi tanyanya kepada Ban Ing Soat dengan nada lirih.

Nona Ban kemanakah suhengmu selama ini?.

Aku sendiripun tidak tahu!.

Walaupun jawaban ini kedengaran sama sekali tidak ambil pusing namun tak dapat menutupi

wajahnya yang kelihatan murung.

Nona Ban tak usah murung suhengmu sejak semula telah menanti kedatangan kita disana timbrung

Ciang Hong dari samping.

Mendengar perkataan itu Ban Ing Soat lantas tersenyum sekalipun begitu ia tetap berkata.

Aku sih tidak akan mengurusi dia mau kemanapun.

Tiba-tiba Kok Han Siang berpaling!

Jauhkah tempat itu? tanyanya.

Walaupun tidak terlalu jauh tetapi jalan gunung amat curam dan berliku-liku mungkin membutuhkan

satu hari perjalanan.

Aaai... semasa toako masih hidup belum pernah ia membohongi diriku barang sekalipun namun dalam

persoalan ini aku sama sekali tidak tahu.

Tempat itu berpemandangan indah dan jauh dari keramaian dunia suasana tenang bagaikan

dikahyangan ujar Ciang Hong. Aaai! agaknya Bengcu sudah menduga apa yang bakal menimpa dirinya

dikemudian hari.

Mendadak seperti sadar kalau ia terlanjur bicara segera bungkam dan tidak meneruskan lagi kata-

katanya.

Hmm! pemandangan paling indah dikolong langit tidak ada yang bisa menandingi pemandangan dari

istana Ban Hoa Kong di Thian Thay... tukas Moay Siauw Beng tiba-tiba.

Mendadak iapun merasa dirinya sudah terlanjur bicara buru-buru segera membungkam.

Sekalipun ia sudah membungkam namun kata-kata Istana selaksa bunga di Thian Thay telah

menimbulkan perhatian dari Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok mereka bersama-sama alihkan sinar matanya

kearah bocah itu.

Eeeei... apa yang sedang kalian lihat? Hmm dengus Moay Siauw Beng dingin.

Tiong It Hauw tertawa dingin ia segera melengos.

Sebaliknya sambil terseanyum seru Yu Ih Lok.

Saudara cilik sungguh hebat napsu ingin menang.

Kalau benar apa? teriak Moay Siauw Beng lagi sambil tertawa dingin.

Nah... nah... kembali kau ingin berkelahi dengan diriku.

Tiba-tiba Moay Siauw Beng tertawa terbahak-bahak.343 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Perdulipun siapapun asal berani mengganggu diriku maka aku tak akan melepaskan orang itu selama

hidup aku paling pantang menderita rugi.

Yu Ih Lok mengebutkan ujung bajunya dan tersenyum.

Di kolong langit dewasa ini paling banyak orang jahat seandainya tabiat saudara cilik tidak berubah

mungkin dikemudian hari kau bakal menderita kerugian besar.

Soal ini tak usah kau orang kuatirkan aku matipun bukan urusanmu.

Yu Ih Lok tersenyum ia tidak menggubris bocah itu lagi.

Semua tanya jawab yang berlangsung antara kedua orang itu dapat didengar Kok Han Siang dengan

amat jelas diam-diam ia merasa keheranan pikirnya.

Entah macam apakah istana selaksa bunga di Thian Thay itu? mengapa Moay Siauw Beng tidak mau

beritahu kepada orang lain?.

Karena berpikir demikian ia lantas berpaling dan tanyanya.

Eeeeei... Moay Siauw Beng macam apakah istana selaksa bunga di Thian Thay yang barusan kau

katakan?.

Istana selaksa bunga di Thian Thay? seru Moay Siauw Beng tertegun tempat itu adalah suatu tempat

yang berpemandangan sangat indah.

Kau pernah kesana? Kok Han Siang tersenyum.

Pernah sih pernah! hanya-hanya.....

Hanya kenapa? tukas Kok Han Siang rasa curiganya semakin tebal.

Kena didesak oleh Kok Han Siang dengan pertanyaan yang bertubi-tubi merah padam selembar wajah

Moay Siauw Beng keringat sebesar kacang kedelai mengucur keluar tiada hentinya akhirnya ia menghela

napas panjang.

Hanya saja soal iai tak boleh diberitahukan kepada orang lain.

Kenapa?.

Sebab tempat itu tidak memperkenankan orang lain menginjaknya siapa yang berani kesana jangan

harap bisa keluar lagi dalam keadaan hidup.

Oooouw... benarkah ada kejadian seperti ini?.

Kalau aku bicara bohong barang sepatah katapun Thian akan membasmi diriku.

Kok Han Siang tertawa.

Jadi kalau begitu kita harus pergi kesana untuk melihatnya sendiri nanti saja kalau kita sudah

mendapat tempat panggonan bawalah aku pergi kesana.

Moay Siauw Beng yang tidak pernah takut langit tak pernah takut bumi setelah mendengar perkataan

dari Kok Han Siang tiba-tiba air mukanya berubab hebat ia menggeleng berulang kali.

Enso minta aku bunuh orang lepas api naik kelangit menerobos ke bumi aku bisa menyanggupi untuk

melakukannya hanya satu persoalan aku tak dapat membawa kau memasuki istana selaksas bunga di Thian

Thay!.

Tempat yang tak bisa dikunjung! semakin membuat aku bergairah untuk menengoknya kalau kau

tidak mau bawa aku pergi kesara selama hidup kita jangan bertemu lagi.

Melihat kebulatan tekad ensonya Moay Siauw Beng tertawa getir ujarnya.344 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kalau enso ada maksud hendak kesana kau harus mengatur dahulu urusan belakangmu...

Melihat bocah itu bicara dengan bersungguh-sungguh Kok Han Siang semakin keheranan lagi

dibuatnya.

Mungkinkah tempat itu benar-benar tak boleh dikunjungi?? pikirnya dalam hati.

Segera ia bertanya kembali.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Aaaakh tempat itu terdapat ular berbisa serta binatang buas dan manusia sukar mencapai tempat itu.

Kalau cuma berisi ular beracun serta binatang buas sih aku tidak akan takut justru yang berdiam disana

adalah manusia.

Kok Han Siang sekarang bukan gadis cantik tempo dulu sejak kematian Hu Pak Leng wataknya

mengalami perubahan besar.

Agaknya secara tiba-tiba ia sudah mengerti akan banyak persoalan bahkan terhadap manusia masalah

seakan-akan ia sudah memiliki firasat lebih dahulu.

Terdengar ia menghela napas panjang dan berkata kembali.

Kalau benar tempat itu hanya didiami manusia apa yang perlu kita takuti lagi? kalau kau tidak mau

pergi kesana biarlah aku pergi kesana seorang diri.

Mendengar ucapan ini senyuman menghiasi kembali wajah Moay Siauw Beng desisnya.

Mau pergi yaaa pergilah! bagaimanapun seseorang hanya bisa mati sekali, besok mati atau sekarang

mati sama saja akhirnya akan mati juga.

Sinar mata Kok Han Siang beralih memperhatikan wajah Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok ia ada

maksud menemukan sedikit titik terang dari perubahan wajah kedua orang itu.

Nampak air muka kedua orang itu amat serius mulutnya bungkam dalam seribu bahasa seakan-akan

mereka tidak berani memberikan perbandingan terhadap Istana selaksa bunga di Thian Thay itu.

Tiong It Hauw pernahkah kau mengunjungi Istana selaksa bunga di Thian Thay?? sengaja Kok Han

Siang menghela napas panjang.

Hamba tidak pernah mengunjungi kesana.

Hiii... hiii... enso tak usah banyak bertanya lagi seru Moay Siauw Beng sambil tertawa terkekeh-kekeh

dikolong langit dewasa ini kecuali aku seorang tak ada segelintir manusiapun yang bisa menjawab

pertanyaanmu itu.

Mengapa???.

Karena setiap orang yang pernah mengunjungi Istana selaksa bunga di Thian Thay tidak bakal bisa

keluar dari sana dalam keadaan hidup mereka kalau bukan jadi budak dalam istana tersebut tertu mati dalam

keadaan tak berbangkai Thian Thay!.

Rasa ingin tahu yang berkobar dalam dada Kok Han Siang semakin meluap tak tertahan tanyanya

kembali.

Kalau seseorang mati tentu akan meninggalkan bangkai mengapa bangkai mereka bisa tiada lagi??

Di dalam Istana selaksa bunga di Thian Thay di pelihara segerombol burung yang indah sekali tapi

mereka paling gemar bersantap daging manusia, bangkai itu sudah berumur dua jam mereka tidak akan

mendaharnya.....

Burung-burung itu tentu memiliki wajah yang jelek sekali mana bisa dikatakan cantik.345 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Moay Siauw Beng tertawa.

Burung-burung ini entah berasal dari mana bulu-bulu mereka sangat indah dan mempesonakan hijau

merah kuning amat menarik hati dipandang sepintas lalu seolah-olah sebuah pelangi berwara lima tetapi

tabiatnya amat sadis dan ganas aku pernah melihat dengan mata kepala sendiri dua orang jago Bu-lim

dikoyak-koyak sampai hancur lebur oleh burung-burung itu.

Aaaai..... seandainya kita bisa memelihara pula burung-burung semacam itu urusan mudah dibereskan.

Apa gunanya memelihara burung-burung semacam itu? timbrung Biauw Siok Lan dari samping

burung itu lebih lihaypun tak akan bisa bertarung melawan manusia.

Heee... heee... heee... kau tahu apa? jengek Moay Siauw Beng sambil tertawa dingin.

Hmm! burung-burung itu memiliki paruh keras seperti baja kuku yang tajam melebihi golok mematuk

batu bisa hancur jadi bubuk sekalipun seseorang memiliki kepandaian silat yang maha dahsyatpun asalkan

kena terpatuk satu kali saja tentu akan hancur dan binasa.

Kalau diam saja mandah dipatuk burung itu namanya manusia bodoh tukas Ban Ing Soat apakah kau

tak dapat melawan dengan senjatanmu? apakah kau hanya berdiri mematung belaka?

Kalau cuma seekor dua ekor sih masih bisa di hadapi kalau sampai ratusan ribuan ekor? bagaikan

awan yang menutupi sang surya mereka meluruk bersama apakah kau dapat menghadapinya?.

Begitu banyak burung yang dipelihara apakah mereka tidak bisa terbang pergi? tanya Kok Han Siang

lagi.

Tentang soal ini sih aku tidak tahu kenapa mereka tidak mau terbang pergi aku belum mendapat

keterangan.

Tiba-tiba Kok Han Siang tersenyum ujarnya.

Majikan istana selaksa bunga di Thian Thay bisa memelihara burung selihay ini kepandaiannya tentu

sangat hebat sekali?.

Moay Siauw Beng siap bicara bibirnya telah bergerak namun entah apa sebabnya tiba-tiba ia batalkan

niatnya.

Yu Ih Lok, Tiong It Hauw serta Biauw Siok Lan mengikuti dengan kencang dibelakang kuda Kok Han

Siang agaknya mereka telah dibikin tertegun oleh ucapan istana seleksa bunga di Thian Thay itu mereka

ingin tahu lebih banyak tentang istana tadi namun semua orangpun tahu bagaimana tabiat Moay Siauw Beng

kecuali Kok Han Siang terhadap siapapun dia tidak sudi berbicara terpaksa semua bungkam dan menanti

Kok Han Siang lah yang bertanya lebih jauh.

Tampak Kok Han Siang berpaling kearah Moay Siauw Beng dan bertanya.

Sudah berapa lama kau berdiam di istana selaksa bunga di Thian Thay bagaimana kepandaian silat

yang dimiliki majikan istana tersebut.

Terpaksa Moay Siauw Beng menjawab!. Kehebatan ilmu silat yang dimilikinya mungkin sukar di

tandingi oleh jago manapun yang ada dikolong langit dewasa ini hanya dia tak dapat meninggalkan istana

selaksa bunga barang selangkahpun seandainya ia bisa meninggalkan istananya mungkin situasi Bu-lim

sudah di obrak-abrik olehnya.

Apakah dia tidak punya kaki? kenapa tak dapat meninggalkan istana selaksa bunga?.

Perkataan enso sedikitpun tidak salah dia memang tidak memiliki kaki lagi sewaktu berlatih ilmu silat

ia telah megalami jalan api menuju neraka bukan saja sepasang kakinya harus dikorbankan demi

menyelamatkan selembar jiwanya bahkan diapun menjadi separuh lumpuh badannya akibat dari kejadian itu

kecuali diluar istana selaksa bunga ia sukar untuk pergi lebih jauh lagi.346 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kalau begitu kita tak usah takut kepadanya lagi ujar Kok Han Siang sambil tertawa dia tak dapat

keluar dari pintu istana asalkan kita berada diluar istana bukankah dia tak bisa berbuat apa-apa terhadap kita-

kita.....

Namun dengan cepat Moay Siauw Beng menggeleng.

Tempat itu merupakan suatu daerah terlarang, ia menerangkan dimanapun terdapat penjaga yang

bertugas asalkan kau masuk sejengkal saja kedalam daerah terlarang itu maka kau jangan harap bisa keluar

lagi dalam keadaan selamat.

Kok Han Siang tertawa manis ia tidak banyak bertanya lagi sambil menyentak tali les kudanya segera

meneruskan perjalanan kedepan.

Cuaca semakin menggelap jalan gunung berliku sukar sekali melanjutkan perjalanan dengan

menunggang kuda.

Mendadak Ciang Hong maju selangkah kedepan mencekal tali les kuda Kok Han Siang lalu ujarnya.

Harap hujien beristirahat sebentar menanti rembulan telah muncul diangkasa kita baru meneruskan

perjalanan kembali.

Kok Han Siang tersenyum ia loncat turun diri kudanya dan duduk beristirahat dibawah sebatang pohon

siong yang pendek.

Ciang Hong setelah menerima kuda itu segera membawanya ke suatu tempat dimana terdapat sumber

air untuk memberi minum binatang tadi.

Di antara rombongan ini kecuali Kok Han Siang semuanya melakukan perjalanan dengan berjalan kaki

ketika perempuan itu turun dari kudanya untuk beristirahat para jagopuh ikut jatuhkan diri beristirahat.

Sinar mata Yu Ih Lok menyapu sekejap kearah para jago mendadak ia bangun berdiri dan menjura

ujarnya.

Semoga perjalanan selanjutnya hujien bisa baik-baik memelihara kesehatan badan hamba ingin mohon

diri lebih dahulu.

Kau hendak pergi? seru Kok Han Siang tertegun.

Hamba malu karena diriku tidak mampu untuk balaskan dendam Bengcu sekalipun hamba mengiringi

hujien pun tidak sanggup untuk membantu banyak dalam menunaikan kewajiban ini.

Perlahan-lahan Kok Han Siang bangun berdiri dan menghela napas panjang ujarnya dengan nada

sedih.

Semasa toako masih hidup di kolong langit sering kali ia berkata kepadaku bahwasanya sianseng

pendiam tapi cerdik berpikiran panjang tidak disangka pada saat aku membutuhkan tenagamu ternyata

sianseng malah hendak mohon diri...

Ucapan ini diutarakan dengan nada terharu air mata jatuh bercucuran membasahi seluruh wajahnya

sementera sepasang mata dengan tajam memandangi wajah Yu Ih Lok.

Ketika sinar mata Yu Ih Lok berbentrokan dengan sinar matanya dalam hati seketika terasa bergetar

keras ia merasa sinar mata gadis itu penuh mengandung kesedihan serta kegairahan membuat hati berdebar

keras buru-buru ia tundukkan kepalanya rendah-rendah.

Hujien sudah ada Tiong It Beng serta nona Biauw sekalian yang mengiringi sekalipun hamba berada

pula disisimu.....

Kepandaian Tiong It Hauw serta sianseng masing-masing berada... tukas Kok Han Siang.

Setelah merandek sejenak mendadak selintas senyuman manis menghiasi bibirnya ia berkata kembali.347 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Di kolong langit dewasa ini aku rasa susah untuk mencari seorang manusia yang pandai dalam soal

Boen maupun Boe macam toakoku...

Ia menghela napas panjang, tambahnya...

Aaaai... kalian tak usah marah! dalam kenyataan baik dalam kepandaian maupun dalam kecerdikan

kalian semua masih kalah setingkat daripada toakoku.....

Haaa... haaa... haaa... siapa yang bilang hanya kalah setingkat belaka? seru Yu Ih Lok tertawa

terbahak-bahak dalam kenyataan kami tak bisa menandingi dirinya dalam soal apapun.

Kok Han Siang tertawa genit ujarnya kembali...

Tiong It Hauw hanya mengerti bagaimana caranya menerjang kedalam lingkaran musuh membunuh

lawan dan mencari kemenangan keberaniannya boleh dipuji tetapi dalam soal kecerdikan ia tidak memadahi!

sedangkan mengenai persoalan secara bagaimana mengatur siasat harus membutuhkan tenaga sianseng!

Aaaai...

Sekalipun kalian berdua digabungkan jadi satu tidak lebih baru memadahi separuh dari kepandaian

toakoku jikalau kau pergi meninggalkan kami bukankah tenagaku dalam membalas dendam akan semakin

lemah lagi.

Seandainya ucapan ini diutarakan dari mulut orang lain kendati Yu Ih Lok tidak sampai mengumbar

hawa amarah ia tentu akan berlalu tanpa mengucapkan kata-kata lagi. Tiong It Hauw senakin tidak dapat

menahan diri lagi. Tetapi berhubung kata-kata ini muncul dari mulut Kok Han Siang mereka berdua terpaksa

mendengarkan dengan mulut membungkam diatas wajah mereka sama sekali tidak tertera hawa gusar barang

sedikitpun juga.

Tiba-tiba Moay Siauw Beng terkekeh-kekeh sinar matanya menyapu sekejap kearah Biauw Siok Lan

serta Ban Ing Soat lalu serunya.

Waaah! kalau begitu kita bertiga adalah gentong-gentong nasi yang tak berguna.

Hey kurangi sedikit ngacau balomu itu maki Kok Han Siang dengan amat gusar sembari berpaling.

Enso kau jangan marah-marah anggap saja aku tidak pernah mengucapkan kata-kata itu seru Moay Siauw

Beng lagi dengan mata terbelalak lebar-lebar.

Lama sekali Yu Ih Lok termenung akhirnya ia berkata.

Cinta kasih serta kepercayaan hujien terhadap diriku membuat cayhe merasa terharu dan berterima

kasih sekali seandainya hujien memang sangat membutuhkan tenaga hamba sebelum hamba mengabulkan

harap kau suka manyetujui dahulu satu hal.

Perduli kau mengajukan permintaan apapun pasti akan kusetujui nah katakanlah.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Hamba mengikuti diri hujien hanya mau bekerja turut perintah saja hamba tidak mau pegang pucuk

pimpinan dalam menghadapi masalah besar ini.

Sianseng memiliki kecerdikan yang luar biasa untuk menyelesaikan suatu masalah harus tergantung

dari seorang pemimpin yang cakap kenapa kau tidak mau menerima penyerahan tugas ini?.

Yu Ih Lok tersenyum.

Maksud hamba aku berharap setelah hujien menunjuk hamba menyelesaikan satu masalah maka

hujien harus menaruh kepercayaan penuh kepadaku lebih baik jangan banyak bertanya lagi.

Aaaaai... aku sudah paham akan maksud hatimu tak usah dikatakan lagi!.

Mendadak Yu Ih Lok angkat kepala memandang bintang yang bertaburan di angkasa lalu ujarnya.348 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kecerdikan hujien luar biasa kecantikan tiada tandingan semasa Hu Bengcu masih hidup di kolong

langit hujien ada niat pasrah dan tidak mau mencampuri banyak urusan segala persoalan menunggu saja

keputusan dari Bengcu bagi sebagian orang yang tidak tahu keadaan sebenarnya tentu akan menganggap

hujien benar seorang perempuan lemah yang tak tahu apa-apa.

Sewaktu aku masih bersama-sama toako terhadap urusan apapun aku tidak ingin berpikir tidak ingin

memahaminya tukas Kok Han Siang tertawa sedih.

Sejak Bengcu meninggal hujien baru mulai menggunakan kecerdikan sendiri untuk berpikir dan

bertindak. Walaupun kecerdikan baru berkembang untuk pertama kalinya namun sudah menunjukkan tanda-

tanda luar biasa. Aku pikir pucuk pimpinan dalam menghadapi rencana besar selanjutnya harus dipegang

sendiri oleh hujien sedangkan hamba sekalian hanya membantu saja dari samping dan melaksanakan tugas

menurut perintah.

Sianseng kau terlalu memuji diriku seru Kok Han Siang sambil tersenyum manis. Kecerdikan toako

tiada tandingan, semasa hidupnya ia sudah mempersiapkan tempat tinggal selanjutnya buat diriku entah

segala sesuatu yang diatur buat diriku itu cocok tidak dengan hatiku?.

Yu Ih Lok angkat kepala memandang keangkasa sambungnya.

Hu Bengcu gagah dan berjiwa besar ia rela berkorban demi orang lain. Aku rasa tempat yang sudah

diaturnya buat hujien tentu suatu tempat yang bersuasana tenang aman dan penuh kedamaian.

Aku tak dapat memberi keturunan baginya tak dapat mendidik putranya untuk meneruskan cita-cita

ayahnya yang mulia dalam pembalasan dendam ini terpaksa harus kupikul sendiri kata Kok Han Siang

dengan sedih.

Perlahan-lahan ia putar badan meloncat naik keatas kuda dan melarikan kuda tunggangannya kedepan.

Perjalanan selanjutnya amat sulit sekali jalan gunung berliku-liku dan naik turun tiada hentinya

walaupun kuda yang ditunggangi Kok Han Siang ada lah kuda jempolan setelah melakukan perjalanan

semalaman suntuk binatang itu kecapaian juga ketika fajar menyingsing tiba-tiba kuda itu roboh keatas

tanah.

Ciang Hong segera memburu kedepan seraya berkata.

Hujien! kuda ini sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan perjalanan apa lagi jalan selanjutnya

amat licin dan berbahaya perjalanan tak mungkin dilanjutkan dengan menunggang kuda.....

Sewaktu aku masih mengikuti toako tempo dulu sepanjang tahun melakukan perjalanan ditengah

gunung yang curam serta hutan yang lebat perduli kemanapun aku selalu berjalan sendiri hanya menempuh

perjalanan seperti ini aku pikir masih bisa melakukannya sendiri.

Enso hujien tak usah terlalu kukuh dalam pendirian sendiri timbrung Lie Kiat sejak semula kami

sudah persiapkan tandu...

Sementara ia berbicara Liuw Ceng serta Hoo Cong Hwie telah mengambil keluar sebuah tandu dari

balik pohon siong dipinggir jalan.

Jelas sejak semula mereka sudah mempersiapkan tandu itu kemudian disembunyikan dibalik pohon

untuk digunakan seperlunya.

Hujien! timbrung Tiong It Hauw pula sudah bcberapa hari kau tidak beristirahat daripada jatuh sakit

lebih baik tak usah ditampik lagi maksud baik

mereka Kok Han Siang termenung sebentar akhirnya ia naik keatas tandu dan minta kembali si bocah

cilik dari tangan Lie Kiat kemudian dibawah gotongan Liuw Ceng serta Hoo Cong Hwie dan dipimpin oleh

Ciang Hong mereka meneruskan perjalanannya menuju kesebuah puncak yang sangat tinggi.349 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Puncak ini tegak lurus bagaikan sebatang pit walaupun ada akar rotan yang bisa digunakan untuk

mendaki keatas namun perjalanan dilakukan dengan susah payah dan banyak membuang tenaga Liuw Ceng

serta Hoo Cong Hwie yang harus menggotong tandu sejak tadi sudah kepayahan keringat mengucur keluar

membasahi seluruh tubuhnya.

Kurang lebih satu jam kemudian mereka baru tiba diatas puncak tadi.

Ciang Hong tiba-tiba menuding kearah sebuab air terjun yang tertera didepan mata ujarnya.

Setelah melewati air terjun itu kita akan sampai ditempat tujuan. Dengan kekuatan matanya Yu Ih Lok

lantas memandang kedepan ia merasa gunung nan hijau air terjun laksana salju sukar sekali menemukan

suatu tempat yang dimaksudnya akhirnya tak tahan lagi segera bertanya.

Apakah dibelakang air terjun itu terdapat suatu perkumpulan???.

Di sisi air terjun terdapat sebuah jalan lorong yang kecil dan hanya bisa dilewati oleh dua orang secara

berbareng setelah melewati lorong sempit tadi maka kita akan tiba ditempat tujuan tempat itu merupakan

suatu tempat yang indah dan permai laksana berada di nirwana belaka.

Kita tidak membawa makanan dan minuman lagi pula tempat ini jauh dari masyarakat apakah setiap

hari kita harus menangsal perut dengan buah-buahan liar? tanya Kok Han Siang.

Tentang soal ini harap hujien berlega hati sejak semula Hu Bengcu telah memerintahkan kita untuk

mempersiapkan segala keperluan disana sudah kami sedikan bahan makanan yang cukup untuk

menghidupkan kita semua selama dua tahun lamanya.

Yu Ih Lok kelihatan sedikit melengak bibirnya bergerak sepertimau mengucapkan sesuatu namun ia

batalkan kembali niatnya itu dan turun dari puncak tersebut lebih dahulu.

Para jagopun secara beruntun menuruni sebuah tebing curam! disisi bukit terdapat sebuah jalan usus

kambing yang menghubungkan tempat itu dengan air terjun tadi.

Ciang Hong berebut pemimpin setelah mengitari sebuah lorong kecil mereka berjalan menuju kearah

air terjun itu.

Tempat ini merupakan sebuah jalan kecil yang sempit lagi menanjak kebawah disisi sebelah samping

merupakan sebuah jurang sedalam ratusan tombak kecuali itu disamping yang lain merupakan batuan cadas

yang penuh dengan lumut sekali salah injak niscaya akan jatuh kedalam jurang dan mati dengan mayat

hancur berkeping-keping.

Di tempat yang beralam begitu bahaya kendati para jago memiliki ilmu meringankan tubuh yang

sempurna tak seorangpun berani menempuh bahaya melakukan perjalanan cepat selangkah demi selangkah

mereka merambat kedepan.

Air terjun tadi walaupun tampaknya sangat dekat namun mereka membutuhkan waktu satu jam

lamanya baru tiba ditempat tujuan.

Ciang Hong sangat hapal dengan jalanan disana tiba-tiba ia berbelok dan turun kebawab air terjun itu.

Turunkan aku tiba-tiba Kok Han Siang berseru.

Setelah melakukan perjalanan yang berbahaya sejak tadi Liuw Ceng serta Hoo Cong Hwie sudah

dibikin kepayahan mereka menurut daa menurunkan tandu tersebut.

Mendadak Moay Siauw Beng menerobos lewat dari antara Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat

kemudian dengan cepat menyambar sang bocah cilik ujarnya.

Biarlah aku yang menggendong dia untuk meneruskan perjalanan.350 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Orang ini usianya masih kccil namun mempunyai semangat memandang mata seperti pulang rumah

walaupun jalanan sangat licin dan bahaya sekali namun dengan tenangnya ia masih bisa melakukan

perjalanan cepat dengan melewati orang-orang lainnya.

Hay! Hati-hati sedikit kalau jalan teriak Kok Han Siang amat gusar kalau bocah itu sampai terbanting

hati-hati kau akan kupaksa kau bunuh diri dihadapanku.

Kau boleh berlega hati aku kecuali aku sendiri yang terpeleset jatuh kedalam jurang tidak nanti bocah

ini terluka apalagi terbanting.

Dengan mengikuti dibelakang Ciang Hong ia menerobosi air terjun tersebut.

Para jago lainnya secara beruntun menerobosi pula dibawah air terjun tersebut terasa percikan air

membasahi wajah mereka sementara tubuh orang-orang itu sudah berada dibalik air terjun.

Kiranya dibalik air terjun itu terdapat sebuah tonjolan batu cadas setinggi beberapa tombak deburan air

melewati tonjolan batu tadi menerjang kebawah tebing menimbulkan percikan butir-butir air.

Ketika rombongan itu telah melewati empat lima puluh tombak jauhnya mendadak Ciang Hong

tertawa lirih.

Sudah sampai!.

Ia segera putar badan dan berjalan masuk kebalik dinding bukit.

Jalanan yang ditempuh mendadak berbelok bagi mereka yang ada dibelakang seakan-akan melihat

rombongan yang ada didepan telah menerobos kedalam dinding.

Pada saat ini sinar mata semua orang telah terhisap oleh air terjun yang ada didepan mata para jago

merasa seolah-olah mereka melakukan perjalanan ditengah kabut tipis jalanan berliku-liku dan banyak

tersambar tekukan-tekukan tajam.

Menanti mereka melakukan perjalanan dua li lagi pemandangan barulah berubah tampak suatu

pemandangan yang sangat indah dengan aneka bunga tumbuh semerbak tertera didepan mata.

Ciang Hong meloncat kedepan seraya berpaling seruaya.

Tempat inilah yang kita tuju!.

Kiranya tempat itu merupakan suatu tempat yang buntu selanjutnya tak ada jalanan lagi jarak antara

tempat itu dengan tanah kurang lebih ada tujuh delapan depa tingginya.

Para jago secara beruntun meloncat turun keatas tanah setelah memandang keadaan disekelilingnya

Kok Han Siang menghela napas panjang.

Aaaai... tempat ini benar-benar sangat indah.

Empat penjuru dikelilingi gunung yang tinggi ditengah hanya tertera sebuah jalan sempit yang tertutup

oleh air terjun lembah sempit inipun tidak lebih hanya dua tiga depa lebarnya asal ada orang menyumbat

mati selat ini atau ada satu dua orang jago lihay yang berjaga dijalan itu kita yang ada didalam akan mati

kelabakan kata Yu lh Lok.

Ciang Hong membawa para jago menerobosi kebun bunga yang luas setelah melewati dua tiga li

sampailah mereka didepan sebuah hutan yang lebat.

Hutan itu luasnya dua tiga hektar dan penuh ditumbuhi rumput setinggi dua coen sehingga sepintas

pandang kelihatan seluruh permukaan hijau warnanya.

Entah siapa telah mendirikan beberapa rumah kayu dalam hutan ini ujar Ciang Hong seraya berpaling

kearah Kok Han Siang, disekeliling rumah kayu penuh dengan pohon bambu sebagai pagar suatu pagar

hidup yang berada diluar dugaan...351 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aaaah! benarkah ada kejadian seperti ini Ban Ing Soat berseru tertahan kalau benar... waaah! suatu

pemandangan aneh yang belum pernah terdengar maupun melihat paman Ciang cepat bawa kita kesana.

Hmm! apanya yang bagus dilihat? jengek Moay Siauw Beng sambil tertawa dingin karena tanah di

sini mengandung air yang bercukupan lembah inipun sempit memanjang serta mendapat sinar matahari yang

cukup membuat tanah jadi subur asalkan batang bambu itu menempel diatas tanah dan mendapat kesempatan

untuk hidup tidak membuat batang kayu yang sudah kering jadi segar kembali. Hmm! kau gadis tolol...

Agaknya para jago sama sekali tidak menyangka Moay Siauw Beng yang berusia kecil ternyata bisa

mengetahui banyak urusan mereka semua merasa diluar dugaan tak tanpa sadar sinar matanya bersama-sama

dialihkan kearahnya.

Hay! apa yang sedang kau lihat? apakah ucapanku salah? teriak Moay Siauw Beng dengan alis

berkerut.

ooooOoooo

21

JUSTRU karena keteranganmu yang luar biasa, kami baru memandaing dirimu dengan sinar mata

penuh kekaguman, jawab Yu Ih Lok tertawa.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Hmmm! kau tak usah memberi topi tinggi buat diriku.

Kok Han Siang yang mendengar nada ucapan bocah ini seolah-olah tidak mau mengalah pada

siapapun, ia jadi mendongkol tiba-tiba bentaknya keras.

Turunkan bocah itu!

Moay Siauw Beng tertegun, namun ia menurut dan turunkan bocah tersebut dari gendongannya.

Eeeei...! kenapa kau??? serunya, aku kan tidak mengganggu dirimu.

Kau bocah liar sungguh tak tahu adat dan kesopanan perduli bicara dengan siapapun tidak tahu diri.

Aku sejak kecil memangnya tak berayah tak beribu dan tiada saudara, tentu saja tak ada orang yang

mengurusi diriku kata Moay Siauw Beng sambil angkat bahu.

Kalau lain kali kau masih juga kasar liar dan tak tahu adat lebih baik cepat-cepat angkat kaki dari sini

aku tidak sudi bergaul dengan dirimu lagi.

Moay Siauw Beng yang sudah biasa binal nakal keji dan tidak pakai aturan ternyata sangat menuruti

perkataan Kok Han Siang mendengar teguran itu ia segera geleng kepala dan tertawa.

Sudah, sudahlah.... lain kali aku tentu akan bersikap lebih baikan terhadap orang lain.

Karena takut Kok Han Siang masih gusar dan memaki Moay Siauw Beng lagi Ciang Hong segera

menggendong bocah dan berkata.

Tempat pondokan kita ada disebelah depan mari kita lihat kesana!.

Tidak menanti jawaban lagi ia berjalan lebih dulu.

Para jago segera mengikuti dibelakang tubuhnya setelah melewati puluhan tombak jauhnya sampailah

mereka didepan sebuah bangunan rumah yang dibangun dari kayu-kayu hidup.

Dengan cepat Kok Han Siang berlari masuk membuka pagar dan menuju keruang dalam.352 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Bangunan itu amat tinggi besar ruangan dalam rumahpun besar kecuali sebuah kamar tamu yang luas

terdapat dua buah kamar yang berdampingan.

Kok Han Siang mendorong pintu kamar sebelah kiri tampak kain seperti selimut serta kelambu diatur

sangat rapi tak kuasa ia berseru tertahan.

Ketika diperhatikan lebih seksama tampaklah olehnya bukan saja segala perabot yang ada disana tiada

berbeda dengan ruangan yang ada dilembah Mie Cong Kok bahkan warnanyapun merupakan warna yang

paling disukai sepanjang hidupnya.

Ia jadi tertegun dan tanpa sadar telah berpikir.

Warna kesukaanku kecuali toako seorang siapapun tidak tahu apakah ruangan ini benar-benar di

persiapkan dia sendiri?.

Sementara ia masih melamun mendadak terdengar suara Ciang Hong berkumandang datang.

Silahkan enso hujien membaca surat wasiat dari toako!.

Cepat bawa kemari! Kok Han Siang cemas.

Horden tersingkap Ciang Hong melangkah masuk dengan sikap menghormat dengan sepasang

tangannya ia angsurkan surat itu ketangan Kok Han Siang kemudian buru-buru mengundurkan diri.

Diatas sampul surat tertuliskan kata-kata.

Surat ini dipersembahkan buat istri tercinta.

Gaya tulisannya kuat dan manis bagaikan naga terbang burung hong menari tulisan Hu Pak Leng

pribadi.

Melihat tulisannya Kok Han Siang terkenang kembali akan Hu Pak Leng yang telah tiada titik air mata

jatuh berlinang.

Perlahan-lahan ia berjalan kesisi pembaringan duduk dan dengan sangat hormat mengeluarkan secarik

kertas dari dalam sampul kemudian dibacanya.

Siang moay ketika kau membaca surat ini siauw-heng sudah tiada didunia lagi.

Melihat sepatah kata ini Kok Han Siang tak kuasa menahan rasa sedih yang bergelora dalam dada ia

menangis tersedu-sedu.

Para jago yang menanti diruang tengah ketika mendengar suara isak tangis itu segera pada memburu

masuk.

Dengan wajah penuh air mata Kok Han Siang memandang sekejap kearah para jago, lalu sambil

menyeka air mata ujarnya.

Kalian mundurlah semua!.

Karena melihat Kok Han Siang tidak kekurangan sesuatu para jago menurut dan pada mengundurkan

diri kecual Biauw Siok Lan seorang tetap berdiri tak berkutik.

Mengapa kau tidak keluar? tanya Kok Han Siang sambil melirik kearahnya.

Aku hendak tinggal disini untuk menjaga dirimu.

Seperti baru saja menyadari akan sesuatu Kok Han Siang berseru tertahan.

Aaaah! benar! kaupun perempuan yang dicintai toako mari kita bersama-sama membaca surat

wasiatnya.353 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Biauw Siok Lan berpaling dan membaca lebih lanjut..... Manusia hidup seratus tahun akhirnya akan

mati juga setelah aku meninggal harap Siang Moay tak memikirkan diriku lagi kita menjadi suami istri

selama sepuluh tahun bukan saja tiada sesuatu yang bisa kuberikan kepadamu malahan menyeret kau

kedalam penyiksaan serta penderitaan kau harus menemani aku berkelana kemana-mana..... Aaaai! kalau

dipikir aku sungguh menyesal.

Keadaan dunia persilatan amat berbahaya manusia licik tersebar dimana-mana sepasang tangan Siauw-

heng telah berlepotan darah kaum lurus tidak bisa menerima aku kaum Liok-lim pun menganggap aku

berkhianat untuk menebus dosa-dosa ini aku berusaha untuk menyadarkan kaum sesat apa lacur ada

kemauan tiada tenaga apabila aku mati ditengah pertarungan tindakan ini adalah timbul dari keinginanku

sendiri untuk menebus dosa harap Siang Moay jangan menaruh dendam.

Tempat ini jauh dari pergaulan manusia lembah indah tiada bernama Siang Moay suka tinggal disini

sepanjang masa.

Tiba-tiba Kok Han Siang angkat kepala memandang sekejap kearah Biauw Siok Lan ujarnya dengan

sedih.

Moay-moay, agaknya sejak semula ia sudah tahu kalau dirinya bakal mati namun ia tidak sudi

menyingkir dari maut...

Saking tak dapat menahan rasa sedihnya ia jatuhkan diri kedalam pelukan Biauw Siok Lan dan

menangis tersedu-sedu.

Biauw Siok Lan menghela napas panjang sambil membelai rambut Kok Han Siang yang hitam

panjang hiburnya.

Hujien untak sementara tekanlah rasa sedih yang mencekam hatimu dengarlah dulu sepatah dua patah

kata dariku.

Karena melihat wajahnya serius dan ucapannya tegas Kok Han Siang benar-benar menghentikan

tangisnya sambil menyeka air mata ia bertanya.

Enci, apa yang hendak kau katakan?.

Bagaimanakah tabiat Bengcu pada masa berselang akupun pernah dengar orang bilang dia sama sekali

tidak membohongi dirimu pada masa lampau dia benar-benar seorang iblis berhati keji, yang melakukan

banyak perbuatan jahat sepasang tangannya penuh berlepotan darah manusia seandainya hujien tahu apa

yang pernah ia lakukan pada masa silam mungkin kau tidak akan menaruh simpatik lagi kepadanya...

Apa yang pernah terjadi pada masa berselang, aku tidak pernah melihat dengan mata kepala sendiri

walaupun ia sering mangungkap persoalan ini dihadapanku namun aku tak bisa mempercayainya sebab sejak

kita berkenalan ia amat ramah amat halus dan sabar sekali banyak orang mengejar mendesak dia untuk turun

tangan namun ia mandah dihina tak mau membalas ataupun memaki ada kalanya sampai aku sendiripun

tidak tahan tetapi ia tetap tenang seperti tak pernah terjadi sesuatu ia biarkan orang lain memperolok-olok

dirinya membiarkan orang memaki dia sebagai pengecut, bahkan saking tak inginnya bergebrak melawan

orang ia membawa aku melakukan perjalanan dipegunungan yang sunyi melarikan diri ketempat yang sukar

dikejar oleh musuhnya sering kali kita harus berteduh dibawah pohon menangsal perut dengan buah-buahan

minum air sungai.....

Apakah kalian tidak pernah membunuh burung atau binatang untuk menangsal perut? sela Biauw Siok

Lan.

Berhubung aku tidak ingin menyakiti binatang maka ia ikuti diriku menangsal perut dengan buah-

buahan liar. Dengan mata kepala sendiri aku melihat orang lain menggunakan senjata tajamnya menusuki

badannya darah segar muncrat keluar bagaikan sumber mata air membasahi seluruh bajunya tetapi ia

menahan sabar ia tidak membalas dan tetap berdiri tak berkutik. Bukan begitu saja bahkan orang-orang yang

melukai dirinya itu terdapat pula jago-jago yang ilmu silatnya sama sekali tak memadahi dirinya mungkin

asal ia turun tangan sekali saja orang-orang itu bakal terluka ditangannya...354 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Biauw Siok Lan tertawa sedih.

Begitu cinta dan menurutnya dia kepadamu sungguh sukar ditemui dikolong langit dewasa ini katanya.

Agar membuat kau gembira, ia rela menahan sakit hati menahan segala penghinaan.

Selama beberapa tahun terakhir aku tidak pernah salah melihat dia melakukan kejahatan namun

akhirnya ia mati juga, bahkan pembunuhnya adalah mereka yang menamakan diri sebagai jago-jago

kalangan lurus aku melihat dengan mata kepala sendiri ia mati dengan darah berceceran dendam ini harus

kubalas perduli apapun yang bakal terjadi aku tak dapat menahan diri Biauw Siok Lan menghela napas

panjang sambungnya.

Mari kita selesaikan membaca surat wasiatnya kita lihat apa maksud yang dikandung dalam hatinya

bagaimana???.

Tak usah dilihat lagi Kok Han Siang menggeleng aku tahu ia pasti tidak memperbolehkan aku

balaskan dendam sakit hatinya ia tentu minta aku berdiam disini mengakhiri hidupku dengan gembira disini!.

Biauw Siok Lan membungkam ia melanjutkan membaca surat wasiat itu.

Di ruang timur terdapat kitab di ruang barat terdapat harta harap Siang Moay suka berdiam dengan

damai dilembah Thian Siang ini didiklah bocah kita hingga menginjak dewasa setelah lewat beberapa tahun

barulah tinggalkan lembah ini.

Jangan sekali-kali kau pikirkan cara bagaimana menuntut balas atas kematianku sebab dengan tenaga

aku telah membubarkan puluhan keluarga membunuh ratusan jiwa manusia kesalahan terletak ditanganku

harap Siauw Moay suka menuruti pesan dalam surat wasiatku ini.

Dengan demikian walaupun Siauw-heng telah mati namun aku bisa tersenyum dialam baka.

Selama rindu selalu buat kau seorang...

Tertanda : Hu Pak Leng

Dalam sekejap mata Biauw Siok Lan menyelesaikan bacaannya atas surat wasiat itu lalu dengan sedih

ia menghela napas panjang.

Aaaai... dugaan hujien sedikitpun tidak salah ia minta untuk sementara waktu kau tinggal disini

beberapa tahun kemudian baru tinggalkan tempat ini.

Jangan kau teruskan lagi buru-buru Kok Han Siang mencegah. Simpanlah dahulu surat wasiat itu.

Melihat keputusan dari perempuan itu Biauw Siok Lan tertegun dengan cepat ia terima kembali surat

wasiat itu.

Hujien apakah kau benar tidak akan membaca isi surat selanjutnya?

Tak usah dilihat lagi jawab Kok Han Siang dengan wajah serius mendadak ia bangun berdiri. Kalau

aku membaca surat itu mungkin hatiku akan berubah mungkin aku benar-benar akan turuti pesannya untuk

tetap tinggal disini. Kalau sampai terjadi begini bukankah dendam ini sepanjang masa terbalas lagi.

Biauw Siok Lan menerima surat wasiat itu dilipat dengan rapi kemudian dimasukkan kedalam

sakunya ia berkata.

Niat hujien untuk balaskan dendam sakit hati Bengcu sudah begitu kukuh apakah kau sudah

memperoleh suatu siasat baru?.

Tidak ada! jawab Kok Han Siang sambil tertawa sedih namun aku rela berkorban demi tercapainya

cita-citaku untuk menuntut balas.

Setelah merandek sejenak ujarnya kembali.355 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Cici kaupun merupakan gadis yang disukai toako walaupun belum jadi suami istri secara resmi dan

tiada sebutan suami istri pula dengan dirinya namun dalam hatimu sangat mengagumi tabiatnya lain kali kau


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


jangan memanggil diriku dengan sebutan hujien lagi sejak ini kita adalah kakak beradik kau lebih tua

beberapa tahun dari diriku? lain kali panggillah aku dengan sebutan Siang Moay.

Sembari bicara ia jatuhkan diri bertutut.

Melihat kejadian itu Biauw Siok Lan terperanjat buru-buru serunya.

Tentang soal ini aku tidak berani rnenerimanya. Karena tiada akal untuk membimbing bangun Kok

Han Siang terpaksa iapun ikut jatuhkan diri berlutut dengan terburu-buru.

Dalam masalah pembalasan dendam buat toako harap enci suka membantu diriku mohon Kok Han

Siang kalau kau tidak mau menerima perintahku ini akupun akan berlutut sepanjang masa.

Hujien begitu tinggi memandang budak! budak tidak berani.....

Eeeei... kenapa kau panggil hujien lagi kepadaku.

Saking terharunya dari kelopak mata Biauw Siok Lan melelehkan air mata menarik tangan Kok Han

Siang ujarnya.

Moay-moay cepat bangun enci akan mengerahkan segenap tenagaku untuk membantu moay-moay

balaskan dendam ini.

Terima kasih cici.

Sambil saling memayang kedua orang itu bangun berdiri.

Biauw Siok Lan angkat kepala termenung sebentar kemudian ujarnya kembali.

Jikalau Moay-moay ada maksud membalaskan dendam atas kematian Bengcu kita tak bisa sering

tinggal dalam lembah ini.

Apakah Moay-moay mempunyai cara bagus untuk diriku?.

Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok termasuk jago kelas wahid dikolong langit dewasa ini sejak ini Moay-

moay boleh berkelana dalam Bu-lim dengan menyaru dengan kepandaian kedua orang itu sebagai titik

barang siapa yang memiliki kepandaian lebih lihay dari mereka berdua kita sikat semua......

Urusan ini kelihatannya sangat gampang padahal kalau dikerjakan mungkin dengan kecerdikan Siang

moay masih belum bisa memadahinya...

Sewaktu berada ditempat Im So It Mo sana aku telah belajar berbagai macam permainan setan kita

gunakan saja permainan setan tersebut ditambah dengan kecantikan moay-moay yang tiada tandingan aku

yakin tidak sampai setengah tahun namamu pasti sudah menggemparkan seluruh dunia persilatan pada waktu

itu tentu banyak jago-jago Bu-lim yang berkepandaian lihay mengejar kalian.....

Aaaai... segala sesuatunya aku menurut padauacapan cici saja asalkan dendam sakit hati toako bisa

terbalas perduli melakukan pekerjaan apapun aku rela melakukannya. Aaaai! terus terang saja kukatakan

pada cici sejak toako meninggal hatiku sejak itu pula telah ikut mati bersama-sama toako yang hidup

dikolong langit pada saat tidak lebih hanya sesosok bangkai berjalan aku tidak terlalu memandang berharga

terhadapnya bagaimanapun juga setelah dendam toako terbalas akupun tidak ingin hidup lagi dikolong langit

aku akan mohon ampun kepada toako setelah berada di Akhirat nanti.

Aaaai... cinta kalian sedalam lautan sungguh sukar dijumpai dikolong langit dcwasa ini walaapun

dalam kenyataan aku hanya orarg luar namun hatiku ikut dibikin terharu oleh sikap moay-moay yang begitu

tulus ikhlas.

Haruslah diketahui setelah banyak tahun ia mengikuti Im So It Mo wataknya telah kejangkitan jahat

namun sejak berjumpa dengan Hu Pak Leng mendadak timbul perasaan kasih sayangnya kebajikan356 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

keberanian serta kebesaran jiwanya membuat tabiatnya yang sudah kehilangan perikemanusiaan pulih

kembali seperti sedia kala.

Kematian Hu Pak Leng membangkitkan hawa amarah yang meluap-luap dalam hatinya ditambah lagi

sikap Kok Han Siang yang mendesak dia untuk bantu balaskan dendam sakit hati Hu Pak Leng hal ini

membuat tabiat halusnya lenyap kembali.

Tampak ia mendongak memandang atap ruangan sepasang matanya yang terbelalak besar tiada

hentinya berputar lama sekali ia baru berkata.

Kecantikan Moay-moay tiada tandingan dikolong langit sampai akupun dibuat tergila-gila seandainya

Moay-moay tidak sayang untuk menjual badanmu bukan cici sengaja memuji dirimu sebagian besar jago-

jago dalam Bu-lim bakal terjatuh ketangan Moay-moay semua.....

Semuanya kuserahkan kepada cici untuk mengaturnya Siang moay akan bakerja menurut perintah.

Kalau moay-moay berkata demikian cici tidak berani menampiknya lagi.....

Biji matanya berputar lalu ia berbisik lirih disisi telinga Kok Han Siang sementara perempuan itu

mengangguk tiada hentinya.

Siang moay akan bekerja menurut perintah katanya.

Moay-moay jangan gelisah dulu ujar Biauw Siok Lan sambil tertawa untuk sementara hilangkanlah

rasa mangkel serta sedih yang mencekam dalam hatimu baik-baiklah beristirahat selama dua hari dalam

lembah ini kemudian kita baru bekerja menurut rencana.

Habis berkata ia lantas melangkah keluar.

Baiklah! ujar Kok Han Siang sambil tertawa sedih selama dua hari ini aku akan bersama-sama bocah

itu sejengkalpun tak akan berpisah.

Demikianlah untuk sementara waktu para jago beristirahat dalam lembah Thian Siang Kok Yu Ih Lok,

Tiong It Hauw beserta Ciang Hong, Hoo Cong Hwie, Lie Kiat, Liuw Ceng Boen, Thian Seng, Moay Siauw

Beng sekalian berdelapan bekerja keras membersihkan hutan mengatur bunga-bungaan dikebun sementara

Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat mengatur barang-barang perabot dalam ruangan.

Selama itu Kok Han Siang tidak ambil perduli dalam soal apapun sepanjang hari ia bermain dengan

bocah tersebut.

Agaknya dalam beberapa waktu yang amat singkat ia ingin melampiaskan cinta kasih seorang ibu

kepada bocah ini sering kali ia membawa bocah tadi bermain dikebun makan bersama-sama tidur berbareng

dan menjaganya dengan penuh kasih sayang.

Dalam sekejap mata tujuh hari telah berlalu.

Selama tujuh hari seakan-akan Kok Han Siang telah berubah dengan manusia lain ia seperti lebih

matang beberapa bagian gerak gerik maupun tingkah lakunya seperti perempuan yang pernah melahirkan

anak.

Pada malam ketujuh Yu Ih Lok, Tiong It Hauw, Ciang Hong, Boen Thian Seng sekalian telah

mendapat pemberitahuan dari Biauw Siok Lan untuk bertemu dilapangan dalam hutan pada kentongan

pertama untuk menikmati sinar rembulan.

Walaupun dalam beberapa hari yang singkat namun bagi para jago yang sudah terbiasa melakukan

perjalanan dalam dunia persilatan ini agaknya sudah menaruh kesan mendalam terhadap keindahan alam

dilembah Thian Siang Kok tersebut.

Terdengar Yu Ih Lok menghela napas panjang kepada Tiong It Hauw bisiknya.357 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Tiong-heng kalau dugaan siauw-te tidak meleset maka dalam perjamuan malam nanti Hu Hujien tentu

akan mengumumkan keputusannya yang mengejutkan hati.....

Tidak salah ia telah menggabungkan kelembutan kehalusan serta kegenitan jadi satu dia adalah

malaikat tetapi diapun perempuan nakal ia memiliki ketenangan yang mempesonakan tetapi memiliki pula

daya rangsang yang mendebarkan.

Yu Ih Lok mendehem ringan untuk memotong ucapan Tiong It Hauw yang belum selesai diutarakan

tukasnya.

Maksud siauw-te seandainya Hu Hujien secara tiba-tiba mengejutkan permintaan yang tidak sesuai

kepada kita entah haruskah kita setujui??.

Tentang hal ini siauw-te sulit untuk menjawabnya kata Tiong It Hauw setelah termenung sejenak.

Mendadak ia bangun berdiri maju kedepan sambil mendorong jendela setelah itu tambahnya.

Terhadap setiap permintaannya aku selalu merasa sulit untuk memutuskan.

Hal int tak bisa disalahkan dirimu kata Yu Ih Lok seraya mengangguk siauw-te sudah menjelajahi

sungai sebelah Utara maupun sebelah Selatan berjumpa dengan banyak orang gadis di daerah Utara maupun

perempuan cantik dinegri Selatan tetapi belum pernah kutemui seseorang yang dapat menandigi

kecantikannya. Aaaai... sejak dahulu perempuan cantik hanya mendatangkan bencana.....

Berhubung wajah Tiong It Hauw tertutup oleh kain kerudung hitam maka susah dilihat bagaimanakah

perubahan wajahnya pada saat ini namun di dengar dari helaan napas panjangnya seolah-olah menunjukkan

bahwa ia sudah mengakui kebenaran dari ucapan Yu Ih Lok.

Malam itu tanggal dua tiga belasan tidak sampai kentongan pertama rembulan yang berat dan besar itu

sudah tergantung diatas angkasa.

Udara bersih tak berawan cahaya terang menyinari seluruh jagat angin bertiup sepoi-sepoi menyertai

bau harum bunga yang semerbak.

Para jago yang menerima undangan sudah menempatkan diri dalam meja perjamuan sembari

menunggu kehadiran Kok Han Siang mereka menikmati pemandangan alam disekitarnya.

Tiba-tiba terdengar suara berdentingan yang nyaring dibalik pepohonan muncul seorang perempuan

cantik yang sangat menggiurkan.

Moay Siauw Beng angkat kepala memandang rembulan diangkasa lalu dengan suara lirih memuji.

Aaaaah.....! ensoku yang cantik jelita! cahaya rembulan yang demikian terang cemerlangpun telah

tertutup oleh kecantikan wajahmu.

Mendengar ucapan itu diam-diam Yu Ih Lok merasa geli ia melirik sekejap kearah Tiong It Hauw

sementara dalam hati berpikir.

Tidak aneh kalau Tiong It Hauw dibikin tergila-gila oleh kecantikan wajahnya bahkan seorang bocah

yang belum tahu urusanpun seakan-akan tergiur oleh kecantikannya...

Sedang ia berpikir perempuan cantik itu sudah mendekati tempat duduknya dia bukan lain adalah

janda Hu Pak Leng Ko Han Siang adanya.

Di kedua belah sisinya mengikuti Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat setelah mereka berdua didandani

beberapa waktu wajah mereka berduapun kelihatan cantik jelita.

Kok Han Siang memakai baju biru dengan gaun putih, kulit badannya yang halus seakan-akan sinar

rembulan yang memancarkan keempat penjuru.

Biauw Siok Lan tetap memakai baju serba putih sedangkan Ban Ing Soat memakai baju warna hijau.358 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Tiong It Hauw yang sedang dibikin terpesona oleh kecantikan Kok Han Siang mendadak terasa bau

harum tersiar lewat tahu-tahu perempuan itu sudah berada disisinya.

Terdengar ia berkata dengan suara yang merdu menarik.

Maaf kalian harus lama menanti sambil tertawa manis ia menjura.

Para jago segera bangun berdiri balas memberi hormat.

Tiba-tiba dari dalam sakunya Kok Han Siang ambil keluar sebilah pisau belati yang amat tajam

diletakan diatas meja kemudian dengan wajah serius ia berkata kembali.

Cuwi sekalian adalah sahabat karib toakoku, semasa ia masih hidup kalau bukan saudara angkatnya

kalian tentulah orang kepercayaan toakoku sekarang dia telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya.....

Bicara sampai disitu mendadak ia membungkam sinar matanya menyapu sekejap kearah para jago lalu

tambahnya.

Soal pembalasan dendam ini tanpa terasa lagi telah terjatuh kepundak Cuwi sekalian.

Meadengar ucapan itu Yu Ih Lok mengerutkan dahinya ia menyela.

Hujien! maafkan kalau hamba telah lancang berbicara hamba ingin bertanya apakah dalam surat

wasiat Hu Bengcu tercantum pula tentang soal membalaskan dendam atas kematiannya.

Toakoku berjiwa besar! tentu saja tidak akan membicarakan soal pembalasan dendam diatas surat

wasiatnya.

Jadi kalau begitu soal pembalasan dendam atas kematian Hu Bengcu muncul atas keinginan sendiri?.

Tidak salah, soal pembalasan dendam timbul atas keingananku sendiri namun aku hanya seorang

perempuan lemah mana aku bertenaga untuk membalaskan sakit hatinya? karena itu aku masih harus

memohon bantuan tenaga dari cuwi sekalian.

Agaknya diantara orang-orang itu pikiran Yu Ih Lok paling tajam ia selalu bersikap tenang dingin

pikiran dan tidak berpengaruh oleh kecantikan Kok Hab Siang tampak ia tertawa hambar.

Hujien hanya berpikir hendak membalas dendam belaka entah dirimu sudah memperoleh siasat untuk

membalas dendam atau tidak? haruslah diketahui Hu Bengcu menemui ajalnya ditangan jago-jago dua partai

terkuat dalam Bu-lim dewasa ini yaitu Siauw lim si serta Bu-tong pay apakah hujien ada maksud hendak


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


membasmi seluruh jago lihay yang ada dalam partai Siauw lim serta partai Bu-tong?.

Walaupun aku tiada maksud untuk membasmi habis seluruh anggota kedua partai tersebut namun

Ciangbujien mereka Tiang loo mereka serta partai pentolan yang memelopori peristiwa tersebut tak dapat

kulepaskan.

Hanya andalkan kekuatan kita beberapa orang saja? kata Yu Ih Lok sambil tertawa. Bukannya hamba

sengaja memadamkan semangat sendiri dengan andalkan kekuatan kita beberapa orang jangan dikata

membalaskan sakit hati Hu Bengcu mungkin untuk menerobos masuk kedalam kuil Siauw lim si pun belum

mampu.

Agaknya ia takut perkataan tadi terlalu menusuk perasaan Kok Han Siang setelah merandek dan

menghela napas ujarnya kembali.

Jikalau hujien hendak membalas dendam maka kita harus menyusun dulu suatu rencana yang matang

hamba pernah mendapat dari Bengcu samasa hidupnya dan setelah Bengcu meninggal mendapat

penghargaan pula dari hujien aku pasti akan kerahkan segenap tenaga untuk membantu hujien.

Mendadak Kok Han Siang mengalihkan sinar matanya keatas wajah Yu Ih Lok lalu dengan wajah

serius katanya.359 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Seandainya aku telah mendapatkan siasat untuk menuntut balas entah Yu Sianseng suka membantu

diriku atau tidak?.

Yu Ih Lok sama sekali tidak menyangka ia bisa mengajukan pertanyaan tersebut setelah tertegun

beberapa saat jawabnya rada gugup.

Tentang soal ini tentu saja hamba tidak akan menampik.

Untuk membalaskan sakit hati toako kita harus menempuh banyak kesulitan walaupun aku berhasil

mendapatkan satu akal tetapi aku masih sangat membutuhkan bantuan dari cuwi sekalian.

Setelah cayhe menyanggupi tidak akan kujilat kembali ludah yang teIah kukeluarkan hujien ada

urusan apa silahkan diutarakan!.

Aku mohon cuwi sekalian suka menyaru kemudian menemani aku berkelana dalam dunia persilatan

mengumpulkan jago lihay dan membalaskan dendam atas kematian toako.

Yu Ih Lok termenung sebentar! tiba-tiba ia mendongak tertawa terbahak-bahak.

Jikalau hujien sudah memutuskan demikian kami sekalian akan bekerja menurut perintah.

Mengapa kita harus menyaru? Tiong It Hauw menimbrung.

Kita harus muncul kembali dalam dunia persilatan dengan wajah baru dengan demikian gerak-gerik

kita baru mendapat perhatian dari jago-jago Liok-lim.

Entah kita harus menyaru jadi manusia macam apa?? tanya Moay Siauw Beng sambil tertawa.

Kok Han Siang tersenyum.

Kita memakai pakaian yang paling menarik perhatian agar mereka-mereka yang pernah berjumpa

dengan kita sepanjang masa tak terlupakan lagi.

Bagus! bagus sekali teriak Moay Siauw Beng sambil bertepuk tangan kegirangan jadi kalau begitu aku

bisa melihat wajahmu setiap hari.

Perlahan-lahan Yu Ih Lok angkat muka memandang angkasa lalu sambil tertawa ujarnya.

Mengambil kesempatan rembulan masih diangkasa harap hujien terangkan bagaimanakah rencanamu

itu.

Kok Han Siang menghela napas panjang sambil memandang pisau belati yang ada diatas meja

ujarnya.

Jikalau kalian tidak mau membantu usahaku maka malam ini aku akan pergi menyusul toako.

Perlahan-lahan ia duduk diatas kursi turun tangan sendiri memenuhi cawan para jago dengan arak lalu


Pedang Kayu Cendana Karya Gan K H Pendekar Rajawali Sakti 210 Misteri Raja Gendeng Asmara Pedang Halilintar

Cari Blog Ini