Ceritasilat Novel Online

Ibu Hantu 3

Ibu Hantu Karya Ang Yung Sian Bagian 3

pusaka tersebut.

Apakah Lay Tat tidak jeri kalau nanti salah seorang diantara kedelapan belas

orang yang diundangnya itu jadi mengiler melihat benda tersebut dan berusaha untuk

merebutnya?

Bukankah Lay Tat sendiri yang telah mengatakan bahwa benda pasaka itu akan

membuat para jago-jago didalam rimba persilatan akan merah matanya dan mengiler

untuk memilikinya?

Tetapi Cie Kiat tetap berdiam diri saja, walaupun dihatinya anak muda she Lie

ini dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang tidak terpecahkan.

Sedangkan Oen Lay Tat setelah mengawasi kedelapan belas jago itu silih

berganti dia tertawa lagi dengan suara yang parau menyeramkan.

Kemudian dia menghela napas.

"Ya...... tentu dihati kalian akan bertanya-tanya, mengapa aku menemui barang

mustika itu lalu ingin memperlihatkan barang mustika itu pada kalian? Mengapa aku

tidak menyimpannya dan secara diam-diam memilikinya untuk diriku sendiri?! Ya

toh?" dan kembali orang she Oen itu tertawa, juga matanya menyapu jago-jago yang

ada disitu dengan mata yang memancar tajam sekali, berkilat aneh sekali.

Tetapi tetap saja tak ada seorang diantara mereka yang membuka suara,

kedelapan belas jago itu masing-masing berdiam diri saja.

Mereka hanya mengawasi kearah orang she Oen ini dengan pancaran mata yang

bertanya-tanya.

Oen Lay Tat telah tertawa lagi dengan suaranya yang tidak enak didengar itu.Kolektor E-Book 86

IBU HANTU Ang Yung Sian

"Ya..... aku sebagai seorang tokoh didalam rimba persilatan, biar bagaimana aku

menginginkan agar saudara-saudara juga dapat ikut menyaksikan kemujijatan dari

mustika itu!? Benar-benar hal ini sangat langka sekali dan jarang terjadi!! Nah

sebentar lagi kita akan menyaksikan benda mustika itu.........!"

Sehabis berkata begitu, Oen Lay Tat tertawa gelak-gelak sampai tubuhnya

tergoncang hebat.

Tiba-tiba diantara kedelapan belas orang itu telah bangun berdiri seorang Hwee
shio.

"Aku ingin bertanya, Kauw-cu!!" teriak si Hwee-shio dengan suara yang

nyaring kedengarannya.

Dia memanggil Oen Lay Tat dengan sebutan Kauw-cu, yang berarti pimpinan

dari sebuah perkumpulan, ketua perkumpulan.

Oen Lay Tat menoleh kearah si Hwee-shio, kedua biji matanya memain tak

hentinya.

"Apa yang ingin ditanyakan oleh Toa Hwee-shio?" tanya Lay Tat dengan suara

yang tetap parau dan membikin anak telinga jadi sakit mendengarnya.

Si Hwee-shio mendehem dulu sebelum dia bertanya.

"Seperti sahabat-sahabat lainnya yang ada disini, maka Pin-ceng masih belum

mengerti apa maksud dari Kauw-cu mengundang kami kemari! Kalau memang hanya

untuk menyaksikan suatu barang mustika, kurasa tidak perlu sampai Kauw-cu

mengundang sekian banyak jago-jago rimba persilatan seperti sekarang ini!!"

Mendengar pertanyaan si Hwee-shio, maka Oen Lay Tat tertawa.

"Loo su-hu!!" katanya dengan suara yang tetap parau dan perlahan sekali.

"Memang mengherankan sekali kalau aku hanya mengundang kalian untuk

menyaksikan benda mustika. Tetapi harus Loo su-hu mengetahui, benda mustika ini

bukan sembarangan benda mustika yang banyak terdapat didalam rimba persilatan

atau didalam sungai telaga. Benda mustika yang kutemui adalah sebuah benda

mustika yang benar langka dan tidak akan ada duanya didalam rimba persilatan! Lagi

pula, aku hanya mengundang jago-jago yang kebetulan akan mengunjungi

perkampungan Liong-gak-chung saja...... maka janganlah Loo su-hu mempunyai

suatu prasangka yang tidak-tidak kepada pihak kami. Loo su-hu adalah It Kiang Sian
su dari Siauw Lim-sie, dan tentunya Loo su-hu mempunyai banyak pengalaman,

dengan melihat benda mustika yang akan kuperlihatkan itu, akan menambah

pengalaman Loo su-hu!"

Dan setelah berkata begitu, kembali Oen Lay Tat tertawa gelak-gelak.

Si Hwee-shio, yang ternyata memang benar adalah It Kiang Sian-su dari

perguruan Siauw Lim-sie, telah mengangguk.

"Baiklah! Pin-ceng jadi ingin menyaksikan juga benda mustika yang Kauw-cu

katakan sangat langka dan tak akan ada duanya didalam rimba persilatan!" katanya.

Lay Tat mengangguk.Kolektor E-Book 87

IBU HANTU Ang Yung Sian

"Duduklah tenang-tenang, Loo su-hu!" katanya dengan suara yang tetap parau.

Si Hwee-shio telah duduk kembali, It Kiang Sian-su memang seorang pertapaan

yang selalu ingin mengetahui keganjilan-keganjilan dan keanehan-keanehan yang ada

didalam rimba persilatan. Maka dari itu, dia memang ingin sekali menyaksikan benda

mustika yang dikatakan oleh Lay Tat.

Tetapi begitu si Hwee-shio telah duduk kembali dikursinya, Too-jin yang duduk

dikursi nomor sembilan telah berdiri dengan cepat.

"Pin-to juga ingin bertanya sedikit kepada Kauw-cu!" kata Too-jin itu dengan

suara yang nyaring.

"Silahkan! Apa yang ingin Too-tiang tanyakan?" tanya Oen Lay Tat tenang.

"Menurut Kauw-cu benda mustika itu tidak akan ada duanya didalam rimba

persilatan, maka dari itu bolehkah kami mengetahui terlebih dahulu benda macam

apakah itu?" tanya si Too-jin.

"Ciang Yang Cin-jin!" kata Oen Lay Tat dengan tertawa. Sikapnya tenang

seperti biasa. "Kukira lebih baik Too-tiang duduk saja tenang-tenang, karena sebentar

lagi juga orang-orangku akan membawa keluar benda mustika itu......!" Bersabarlah

sebentar lagi saja, tak akan terlalu lama bukan?"

Too-jin itu, yang memang bergelar Ciang Yang Cin-jin, telah mengangguk.

"Baiklah....! Pin-to akan tunggu dengan sabar, karena memang Pin-to ingin

sekali melihat dan menyaksikan benda mustika yang Kauw-cu katakan itu!" kata si

Too-jin sambil tersenyum dan duduk kembali dikursinya.

Tetapi telah bangun pula seorang Nie-kauw, pertapa seorang wanita.

"Pie-nie juga ingin menanyakan sesuatu kepada Kauw-cu, kata Nie-kauw itu

dengan suara yang perlahan. Nie-kauw itu telah berusia diantara lima puluh lima

tahun wajahnya telah penuh oleh kulit yang keriput, dan juga tubuh si Nie-kauw agak

membungkuk. Ditangan pertapa wanita yang sudah tua ini tergenggam sebatang

hoed-tim, kebutan untuk seorang pertapa.

Lay Tat tertawa.

"Sebutkanlah apa yang ingin Sie-nie ketahui?" tanya orang she Oen tersebut.

Si Nie-kauw batuk-batuk beberapa kali sebelum dia memulai perkataannya.

Sebetulnya memang Pie-nie dapat duduk dengan tenang dan sabar menantikan

sampai orang-orang Kauw-cu mengeluarkan benda mustika itu, bahwa harus Pie-nie

jelaskan disini, bahwa Pie-nie masih mempunyai urusan lain yang harus Pie-nie

selesaikan, maka dari itu, dengan sangat menyesal, kalau memang benda mustika itu

masih terlalu lama sekali akan dikeluarkannya, Pie-nie akan mengundurkan diri untuk

pamitan meminta diri........ Pie-nie tidak bisa terlalu membuang-buang waktu disini

hanya ingin menyaksikan sebuah benda yang Kauw-cu ketemukan itu!"

Mendengar perkataan pertapa wanita yang sudah tua itu, Oen Lay Tat tertawa.

"Aku memang mengetahui Sian-nie masih mempunyai urusan yang penting,

tetapi biar bagaimana aku meminta agar Sian-nie mau memberikan sedikit waktuKolektor E-Book 88

IBU HANTU Ang Yung Sian

dengan rela guna menyaksikan benda mustika yang tiada duanya didalam rimba

persilatan!! Maka dari itu, duduklah tenang-tenang dulu Sian-nie, kalau memang

nanti urusan Sian-nie jadi berantakkan disebabkan Sian-nie membuang waktu

menyaksikan benda mustika itu ditempatku ini maka aku akan bertanggung jawab

dan akan memberikan bantuan sekuat tenagaku agar persoalan Sian-nie dapat selesai

dengan cepat.....!"

Mendengar perkataan orang she Oen itu, tampak Nie-kauw tua itu bimbang

sesaat.

"Bagaimana Peng-im Loo-nie?" tanya Lay Tat waktu melihat Nie-kauw tua itu

berdiri saja digelimangi oleh perasaan ragunya.

Si Nie-kauw memang bergelar Peng-im Loo-nie, dan dia adalah murid Go-bie

Pay tingkatan yang ketiga.

Ditanya begitu oleh Lay Tat, si Nie-kauw, Peng-im Loo-nie mengangguk.

"Baiklah! Aku akan membuang waktu untuk sesaat lamanya lagi! Tetapi aku

minta agar kau mempercepatkan waktu untuk memperlihatkan benda mustika itu......

semakin cepat semakin baik!!" kata si Nie-kauw.

Lay Tat mengangguk dengan cepat.

"Baik! Baik! Aku pasti akan secepatnya memperlihatkan benda mustika yang

kutemui beberapa saat yang lalu! Kau tentu tidak akan menyesal menyaksikan benda

mustika itu, Peng-im Loo-nie!!"

Peng-im Loo-nie kembali duduk ditempatnya.

Setelah itu tidak ada yang bertanya lagi, semuanya membungkam.

Cie Kiat melihat itu, dihati anak muda she Lie ini masih dipenuhi oleh berbagai

pertanyaan yang masih belum dapat dipecahkan olehnya.

Dia berdiri dari duduknya.

"Kauw-cu!" panggilnya dengan suara yang perlahan, tetapi tegas. Dia juga

memanggil Oen Lay Tat dengan sebutkan Kauw-cu, karena semua orang memanggil

orang she Oen itu dengan sebutan Kauw-cu, maka dia hanya mengikuti saja. "Aku

juga ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada Kauw-cu dan agar Kauw-cu mau

memberikan penjelasan!!"

Melihat anak muda she Lie ini yang bertanya, wajah Kauw-cu Oen Lay Tat itu

jadi berobah sedikit, tetapi kemudian dengan cepat dia tersenyum.

"Apakah yang ingin ditanyakan oleh Lie Siu-chay?" tanyanya.

Lay Tat memanggil Lie Cie Kiat dengan sebutan Lie Siu-chay, yang berarti

pelajar she Lie.

Cie Kiat ragu-ragu sesaat, tetapi kemudian dia berkata juga : "Sebetulnya

memang tak seharusnya aku menanyakan beberapa pertanyaan yang akan kutanyakan

kepada Kauw-cu, namun karena aku benar-benar ragu tidak mengerti dan tidak

paham apa yang sedang Kauw-cu kerjakan ini, mau tak mau aku harus

menanyakannya juga!!"Kolektor E-Book 89

IBU HANTU Ang Yung Sian

Lay Tat tertawa tawar.

"Tanyakanlah!!" katanya kemudian.

"Menurut Kauw-cu bahwa jago-jago yang berada disini dan sahabat-sahabat

lainnya semua ini berada disini adalah atas undangan Kauw-cu untuk ikut

menyaksikan mustika yang luar biasa sekali menurut Kauw-cu tetapi kalau memang

seumpamanya ada salah seorang sahabat diantara kami yang menolak untuk ikut

menghadiri diperlihatkan mustika itu, dan kami tidak bersedia menghadirinya, apakah

itu tak menjadi halangan? Bolehkah itu?"

Lay Tat mengerutkan alisnya, dia berdiam sesaat, tangannya mempermainkan

beberapa lembar dari kumisnya.

"Bagaimana Kauw-cu?" tanya Cie Kiat lagi dengan cepat waktu dia melihat Oen

Lay Tat tidak lantas menjawab pertanyaannya itu.

Lay Tat menghela napas.

"Ya.... sebetulnya memang aku tidak bisa memaksa mengenai kehadiran atau

kemudian kalian untuk ikut menyaksikan barang mustika itu.... akupun tidak bisa

berbuat apa-apa kalau memang salah seorang diantara kalian keberatan untuk ikut

menyaksikan mustika itu dan menolak undanganku, aku tentunya tidak akan bisa

berbuat apa-apa atas diri kalian."

Setelah menyahuti sampai disitu, Lay Tat berdiam sesaat.

Dia mengawasi Cie Kiat dengan mata yang tajam sekali, wajahnya jadi semakin

tidak enak untuk dilihat.

Cie Kiat balas memandang orang she Oen itu yang sedang menatapnya, dia

menentang pandangan mata Oen Lay Tat yang tajam berkilat.

Tetapi kemudian Lay Tat menghela napas, dia tersenyum pahit.

"Seumpamanya kalau memang diantara kalian ada yang menolak undanganku

maka hal itu tentu akan menyinggung perasaan pribadiku! Secara baik-baik kami

ingin sekali mengundang kalian, dan malah telah mengundangnya dengan cara yang

baik sekali, lalu kalian menolaknya, bagaimana perasaanku? Dengan begitu, berarti

orang yang tidak bersedia menghadiri undanganku itu tidak memandang sebelah mata

kepadaku!"

Cie Kiat tertawa, manis sekali tertawa anak muda she Lie ini waktu dia

mendengar perkataan dari orang she Oen itu.

"Kauw-cu jangan salah mengerti!" kata Cie Kiat dengan cepat. "Kalau memang

ada orang yang tidak bersedia untuk menghadiri atau memenuhi undangan Kauw-cu,

bukanlah berarti dia tidak memandang sebelah mata atau tidak mengindahkan Kauw
cu... seumpamanya orang itu sedang menghadapi suatu persoalan penting, soal mati
Ibu Hantu Karya Ang Yung Sian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hidupnya, lalu dia menerima undangan Kauw-cu ini yang mau tak mau akan

membuang waktunya, apakah orang itu bersalah juga kalau memang dia menolak?"

Disanggapi begitu oleh Cie Kiat, Oen Lay Tat jadi mengerutkan alisnya.Kolektor E-Book 90

IBU HANTU Ang Yung Sian

"Tetapi diantara kalian yang kuundang ini tidak ada seperti apa yang Lie Siu
chay katakan itu, bukan?" dia balik bertanya.

Cie Kiat tersenyum lagi, dan tetap senyum anak muda she Lie ini sangat manis,

menambah kecakapan wajah Cie Kiat, lagi pula sikapnya sangat tenang sekali, sangat

sabar dan wajar sekali.

"Memang..... mungkin diantara kami dari jago-jago yang diundang oleh Kauw
cu tidak ada yang seperti kukatakan itu!!" katanya sabar, suaranya juga tenang, sabar.

"Tetapi yang ingin kuketahui kalau memang sampai ada juga diantara kami yang

begitu, lalu langkah apa yang akan Kauw-cu ambil terhadap orang tersebut?"

Kembali Lay Tat mengerutkan sepasang alisnya, dia dihadapi oleh pertanyaan

yang agak sulit bagi dirinya.

Tetapi dengan cepat orang she Oen ini telah dapat memikirkan apa yang harus

dijawabnya.

"Baiklah, Lie Siu-chay...... lebih baik lagi sekarang ini kalau memang kita bicara

secara blak-blakan dan tanpa tedeng aling-aling....... kita bicara terus terang saja!

Kalau memang tadi seumpamanya ada salah seorang diantara kalian yang menolak

undanganku, maka...... dengan sangat menyesal harus kukatakan, bahwa aku

sebetulnya tidak mau melihat ada orang yang tidak memandang diriku, dan juga aku

memang tidak mau kalau sampai terjadi ada orang yang tidak mau memenuhi

undanganku, karena kalau memang sampai hal itu terjadi, tentu orang-orangku tidak

akan mau mengerti dan aku tidak akan bisa membendung mereka dari hawa

amarah......!"

Mendengar perkataan Oen Lay Tat, wajah Cie Kiat jadi berobah.

Tetapi dengan cepat anak muda she Lie itu telah dapat, merubah wajahnya

sebagai mana biasa lagi. Dia malah telah dapat tersenyum lagi.

Ketujuh belas jago yang telah diundang oleh Lay Tat juga jadi berobah

wajahnya.

Biar bagaimana mereka jadi tak begitu senang melihat sikap keras dan tak

menyenangkan dari kata-kata Oen Lay Tat....!

*

* *

CIE KIAT telah tertawa lagi dengan cepat, sikapnya juga sangat wajar.

"Baiklah Kauw-cu!" kata Cie Kiat dengan suara yang tetap biasa, tenang dan

sabar. "Salah satu persoalan yang membuatku tidak mengerti telah dapat dijelaskan

oleh Kauw-cu. Jadi tegasnya kalau memang ada orang yang menolak undangan

Kauw-cu untuk hadir menyaksikan mustika yang akan diperlihatkan oleh Kauw-cu,

maka orang itu akan mengalami kecelakaan!! Bukankah begitu, Kauw-cu?"

Lay Tat tertawa dingin, wajahnya tak sedap dipandang.

Wajahnya yang memang telah menyeramkan disebabkan mukanya itu pecat
pecot akibat terluka senjata tajam, jadi tambah menyeramkan lagi.Kolektor E-Book 91

IBU HANTU Ang Yung Sian

"Begitulah!" dia menyahuti dengan cepat. "Kukira memang begitu!!"

Dan setelah berkata begitu, Lay Tat menyapa semua jago-jago undangannya,

matanya memandang tajam dan bengis sekali, memperlihatkan sifatnya yang keras

dan kejam.

"Dan kalau memang ada yang menolak undanganku, telah kutegaskan, tentu

mereka akan repot menghadapi orang-orangku...... karena orang-orangku itu tidak

mau melihat kalau sampai Kauw-cu mereka tidak dipandang sebelah mata oleh orang

lain!! Mereka tentu akan mengambil tindakan masing-masing diluar tahuku!! Dan

orang yang berani menolak undanganku itu tentu akan menghadapi suatu kesulitan

yang tidak kecil......!!"

Mendengar perkataan Oen Lay Tat, wajah ketujuh belas jago undangan orang

she Oen itu, beserta Lie Cie Kiat, jadi berobah kembali wajah mereka.

"Jadi tegasnya tak boleh ada seorangpun yang menolak undangan Kauw-cu?!"

tanya Cie Kiat dengan suara yang tawar.

"Tak salah!" menyahuti Oen Lay Tat. "Dan kalau memang ada juga orang yang

menolak undanganku, berarti dia ingin menentang diriku dan mencari setori untuk

bentrok!!"

Cie Kiat tertawa dingin.

"Kau salah paham kalau begitu Kauw-cu!!" kata Cie Kiat lagi. "Bukankah tadi

telah kukatakan bahwa kalau memang ada orang yang menolak undanganmu itu,

belum berarti orang itu tidak memandang sebelah mata kepadamu!! Toh tadi telah

kukatakan, mungkin orang itu sedang menghadapi suatu urusan yang sangat penting

sekali, sehingga dia tidak bisa membuang-buang waktu lagi!! Maka dari itu, tak bisa

kalau memang Kauw-cu sudah lantas menuduh bahwa orang itu tidak mau

mengindahkan dan tidak mau memandang mata memberikan muka kepada Kauw
cu........ lagi pula orang-orang Kauw-cu tidak bisa lantas untuk membawa cara mereka

untuk mempersulit orang tersebut......!"

Mendengar perkataan Cie Kiat yang sangat berani sekali itu, wajah Oen Lay Tat

jadi berobah hebat, menyeramkan sekali wajah orang she Oen itu.

"Baiklah Lie Siu-chay!" kata Lay Tat dengan cepat. "Jadi apa maksud Lie Siu
chay dengan bertanya begitu?"

Si Kauw-cu she Oen ini bertanya begitu dengan suara yang dingin dan tawar

sekali, menandakan bahwa dia sangat tak senang hati.

Tetapi Cie Kiat masih tetap membawa lagak yang tenang. Dia juga masih bisa

tersenyum dengan manis menarik, sabar sekali tampaknya Cie Kiat.

"Aku tak mempunyai maksud-maksud tertentu bertanya begitu, Kauw-cu!"

menyahuti Cie Kiat dengan cepat. "Aku hanya ingin mengetahui saja!!"

Lay Tat mendengus dengan suara tertawa mengejek yang tawar sekali.

"Masih ada satu pertanyaanku lagi, Kauw-cu!" kata Cie Kiat dengan cepat

waktu dia melihat Oen Lay Tat hanya mendengus belaka, tanpa berkata-kata.Kolektor E-Book 92

IBU HANTU Ang Yung Sian

Wajah Lay Tat jadi berobah lagi, silih ganti pucat dan merah padam berulang

kali, rupanya dia mulai tak menyukai anak muda she Lie tersebut.

"Apa lagi yang ingin ditanyakan oleh Lie Siu-chay?" tanyanya tawar.

Cie Kiat masih berusaha tersenyum.

"Tak banyak yang akan kutanyakan padamu, Kauw-cu, aku hanya ingin

mengetahui sedikit, benda apakah yang Kauw-cu sebut itu sebagai benda mustika

yang langka dan tidak ada duanya didalam rimba persilatan atau didalam kalangan

Kang-ouw? Bolehkah aku si orang she Lie mengetahui benda itu?"

Wajah Kauw-cu she Oen tersebut jadi berobah hebat dia tidak lantas menyahuti.

Hanya sepasang alisnya yang mengkerut dalam-dalam, matanya memancar

tajam.

Juga wajalnya itu menyeramkan sekali.

Suasana jadi tegang.

Jago-jago lainnya yang melihat keadaan tersebut, jadi berdebar hati mereka.

Biar bagaimana wajah si Kauw-cu yang buruk sekali itu, sangat mengerikan.

Walaupun didalam ruangan tersebut diantara kedelapan belas jago-jago yang

diundang oleh Lay Tat ada yang mempunyai muka sangat jelek dan buruk, tetapi

wajah Lay Tat yang paling buruk dan menyeramkan.

Apa lagi dia dalam keadaan sedang mendongkol semacam itu.

Cie Kiat tidak memperdulikan wajah orang yang telah berobah merah padam

dan tidak sedap untuk dipandang itu. Dia malah tertawa kecil.

"Bagaimana Kauw-cu.....?" tanyanya lagi dengan cepat waktu dia melihat Oen

Lay Tat hanya menatap dia dengan pandangan mata yang bengis sekali. "Tentu kau

tidak akan keberatan untuk memberitahukan padaku nama benda mustika yang kau

sebutkan itu bukan?"

Lay Tat akhirnya dapat menguasai kemendongkolan hatinya disebabkan anak

muda she Lie tersebut terlalu banyak bertanya.

Dia dapat mengendalikan kemendongkolannya itu.

Dengan cepat dia mendengus tertawa tawar sekali dengan menunjukkan wajah

yang tetap tak enak untuk dipandang orang.

"Baiklah....! Sekarang kau dengarlah Lie Siu-chay! Benda itu tidak perlu

kujelaskan kepadamu, karena sebentar lagi kau akan menyaksikan dengan mata

kepalamu sendiri..... maka kukira tak perlu aku menerangkan satu persatu! Duduklah

tenang-tenang, nanti juga kau akan mengetahui benda mustika apakah itu! Dan

kuminta agar Lie Siu-chay mau menuruti dan mengindahkan perintah dariku, yaitu

janganlah terlampau banyak bertanya!"

Cie Kiat tertawa mendengar perkataan Lay Tat.

"Tetapi Kauw-cu......!" katanya.Kolektor E-Book 93

IBU HANTU Ang Yung Sian

Namun belum lagi perkataannya itu selesai diucapkannya. Lay Tat telah berkata

dengan suara yang menunjukkan dia sangat tak senang :

"Duduklah Lie Siu-chay!" katanya.

Dan perkataan Lay Tat bernada seperti juga memerintah, keras dan bengis.

Cie Kiat jadi mengerutkan alisnya mendengar bentakan Lay Tat, tetapi baru saja

dia mau berkata lagi dengan hati yang tidak senang, agak mendongkol, tiba-tiba

terdengar suara tertawa yang menggema dari luar ruangan itu........ menyeramkan

sekali suara tertawa itu.

Malah disusul kemudian dengan perkataan Kauw-cu Pian-sia-kay, ternyata kau

telah melupakan aku si Dedemit Hidup!!"

Pian-sia-kay berarti partai pengemis bercambuk.

Wajah Lay Tat jadi berobah hebat, Cie Kiat dapat melihat perobahan wajah

orang she Oen itu......!

???

SEKARANG Cie Kiat baru mengetahui bahwa Lay Tat adalah Kauw-cu dari

perkumpulan pengemis yang bernama Pian-sia-kay.

Dan Cie Kiat juga teringat akan cerita gurunya, bahwa Pian-sia-kay adalah

sebuah perkumpulan pengemis yang tidak bisa disebut jahat, juga tidak bisa disebut

baik. Karena perkumpulan itu melakukan dengan tidak menentu. Kalau memang

mereka sedang gembira, maka perkumpulan tersebut akan berbuat kebaikan. Tetapi

kalau memang mereka sedang gusar atau mendongkol, maka mereka akan melakukan

kejahatan yang paling terjahat dibumi ini.

Pula menurut cerita gurunya itu, Cie Kiat mengetahui bahwa perkumpulan

pengemis ini sering menggunakan racun sebagai senjata mereka.

Pada saat itu, didalam ruangan tersebut tampak Oen Lay Tat telah berdiri

perlahan-lahan dari kursinya yang beralaskan kulit macan.

"Wajahnya agak pucat, pula tampak tubuhnya tergetar sedikit.

Matanya yang mencilak tak hentinya memandang ketujuh belas jago

undangannya dan juga dia mengawasi Cie Kiat pula.

Diluar dari gedung empat persegi tersebut, terdengar suara orang tertawa lagi

dengan suaranya yang tinggi menyeramkan.

"Ohoi orang she Oen.....!" teriak orang diluar itu lagi dengan suara yang nyaring

sekali. "Kau tetap tiada mau menyambut keluar diriku?"Kolektor E-Book 94

IBU HANTU Ang Yung Sian

Lay Tat tertawa dingin.

"Kalau memang kau ingin masuk kedalam ruangan ini, masuklah!" kata Lay Tat

dengan suara yang tawar. "Kau adalah seorang jago yang tidak kuundang, maka dari

itu, kedatanganmu sebetulnya tidak kuharapkan.......!"

Kembali terdengar suara tertawa yang melengking tinggi.

"Bagus! Rupanya kau benar-benar telah melupakan diriku si Dedemit Hidup!!"

terdengar orang diluar gedung empat persegi itu berteriak lagi. "Baiklah! Aku juga

memang akan masuk keruangan itu, biarpun kau mencegahnya! Aku memang

merupakan tamu yang tidak diundang olehmu!!"

Lay Tat tidak menyahuti perkataan orang itu lagi, dia menuju kesudut ruangan,

dia menarik sebuah tombol besi yang panjang, terdengar suara menjeblak.

Ternyata didekat tombol itu temboknya menjeblak terbuka selebar panjangnya

pohon Hio. Dari lobang itu orang didalam ruangan tersebut dapat memandang kearah

luar.

Lebih-lebih lobang yang tidak seberapa besar itu telah diperlengkapi oleh Tay
pian-ming, semacam kaca, yang kalau sekarang disebut orang sebagai kaca pembesar.

Tampak dari kaca itu seorang lelaki bertubuh gemuk dengan wajah yang lucu

sedang mendatangi kearah gedung empat persegi tersebut.

Cie Kiat juga melihat orang itu.

Walaupun tubuh orang yang mengakui dirinya sebagai Dedemit Hidup itu

gemuk tromok, toh gerakannya sangat ringan sekali enteng dan ringan, gesit serta

cepat sekali dia dapat berlari mendekati gedung itu.
Ibu Hantu Karya Ang Yung Sian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ketujuh belas jago-jago lainnya juga mengawasi kearah orang gemuk itu, si

Dedemit Hidup.

Waktu sudah datang dekat sekali dengan geduug itu, si Dedemit Hidup tersebut

berhenti. Dia bertolak pinggang. Sedikitpun dia tidak mengetahui bahwa dirinya

sedang diperhatikan oleh orang didalam ruangan tersebut, melalui kaca Tay-pian
ming.

"Hei orang she Oen...... apakah kau tetap tidak mau keluar menyambut diriku?"

bentak si gemuk yang bergelar Dedemit Hidup tersebut. "Kalau memang kau tetap

mau bercokol didalam, hmmmm, jangan mempersalahkan diriku, tembok itu sekali

kuhantam akan jebol!!"

Lay Tat tertawa tawar.

"Masuklah! Kau bukan merupakan tamu kehormatanku yang harus kusambut

keluar!!" teriak Lay Tat dengan suara yang nyaring.

Orang she Oen ini, yang menjadi Kauw-cu dari Pian-sia-kay bicara dengan bibir

yang bergerak biasa saja, tetapi dia telah menyalurkan tenaga Lwee-kangnya,

sehingga dia bicara biarpun tampaknya biasa saja, suaranya itu dapat didengar jauh

sekali oleh orang lain.Kolektor E-Book 95

IBU HANTU Ang Yung Sian

Tampak si gemuk tertawa gelak-gelak, tubuhnya yang bulat tromok itu

tergoncang-goncang.

"Bagus! Bagus! Rupanya kau memang sedang menantang diriku untuk menguji

kekuatan tembok istanamu ini!!" kata si gemuk.

"Lihatlah.... aku akan menghajarnya jebol tembok itu dan kuminta kau jangan

simpai menyesali diriku.... karena aku tidak mau menjadi sasaran dari rasa sesalmu

itu.....!" dan setelah berkata begitu, si gemuk tromok, yang bergelar Dedemit Hidup

tersebut, telah melangkah perlahan-lahan menghampiri kearah dinding dari rumah

persegi empat tersebut.

Waktu dia sudah berada dekat sekali dengan dinding dari bangunan tersebut, dia

berhenti. Dari si gemuk yang bergelar Dedemit Hidup tersebut hanya terpisah

beberapa depa saja dari dinding.

"Bagaimana hei orang she Oen?!" bentak si gemuk tromok ini sambil tertawa

lagi. "Apakah kau tetap mau melihat aku menghajar jebol tembok bangunan istanamu

ini?"

Wajah Lay Tat jadi berobah hebat.

Nyata sekali dia murka dan bergusar atas perkataan dari si Dedemit Hidup.

"Hmmmm..... kalau memang kau bisa menghajar hancur tembok bangunanku

ini, maka akan kuangkat kau menjadi guruku!" kata Lay Tat lagi dengan suara yang

nyaring.

Kauw-cu dari Pian-sia-kay tersebut tetap berkata dengan suara disertat tenaga

Lwee-kang.

Si gemuk tampak mendongkol juga mendengar perkataan Lay Tat.

Tampak dia menjejakkan kakinya, dan sedang tubuhnya melambung tinggi

begitu, maka dia menarik napasnya dalam-dalam.

Rupanya si gemuk yang bergelar Dedemit Hidup tersebut sedang menyalurkan

tenaga dalamnya kearah kedua lengannya.

Dikala tubuhnya meluncur turun dengan cepat, maka dia mengeluarkan suara

teriakan yang nyaring mengguntur, kedua tangannya terayunkan dengan cepat sekali.

"Brakkkkkkkk!" dinding bangunan itu telah dihajar dengan keras sekali.

Semua itu dapat dilihat oleh semua orang yang berada didalam ruangan, mereka

melihat bagaimana si gemuk telah menghajar dinding bangunan tersebut dengan

tenaga Lwee-kang yang kuat sekali.

Tetapi tembok itu tidak jebol seperti apa yang diancamnya.

Hanya orang-orang didalam ruangan tersebut, termasuk Cie Kiat dapat

merasakan getaran yang hebat pada ruangan itu, akibat dari pukulan si Dedemit

Hidup yang keras sekali.Kolektor E-Book 96

IBU HANTU Ang Yung Sian

Maka dari itu, dapat dibayangkan tenaga Lwee-kang si gemuk tromok,

walaupun dia tidak berhasil menghajar jebol dinding tersebut, toh dia telah dapat

memukul tembok itu sampai menimbulkan getaran didalam ruangan.

Melihat si gemuk tidak berhasil menghajar jebol tembok bangunannya, maka

Lay Tat tertawa gelak-gelak. Dia mengetahui benar, biar bagaimana besar tenaga dari

si gemuk memedi hidup itu, tak nantinya dia dapat memukul jebol dinding

bangunannya, karena Lay Tat mengetahui benar-benar bahwa dinding bangunan itu

dibangun berlapis-lapis, sehingga tak mungkin ada tenaga manusia yang bisa

menghajarnya sampai jebol, walaupun tenaga orang itu sangat besar sekali.

Si gemuk tromok yang bergelar Dedemit Hidup itu rupanya mendengar suara

Lay Tat, Kauw-cu Pian-sia-kay itu, yang gelak-gelak.

Wajah Dedemit Hidup jadi berobah merah padam, tampaknya dia sangat

penasaran sekali.

Dengan cepat dia memasang kuda-kudanya, bhesi, kemudian dia menarik napas

lagi dalam-dalam, mengumpulkan tenaga dalamnya itu di Tantian, dipusat, kemudian

dia menyalurkan kepada kedua lengannya.

Sambil mengeluarkan bentakan yang mengguntur, si Dedemit Hidup tersebut

telah melompat lagi kearah dinding bangunan itu.

Kedua tangannya terayun sekaligus dan menghajar keras sekali kearah dinding

itu.

"Brakkkk!" dinding tersebut kena di hajarnya lagi.

Tetapi dinding yang dihajarnya tersebut hanya sempal sebagian.

Orang-orang didalam ruangan itu, serta Cie Kiat merasakan goncangan didalam

ruangan tersebut sangat keras sekali.

Hal ini menandakan betapa telah sempurnanya tenaga dalam si gemuk tromok

tersebut.

Si Dedemit Hidup sangat penasaran sekali dia tidak bisa menghajar jebol

tembok itu.

Biasanya kalau memang tembok biasa saja, tentu sekali pukul oleh Dedemit

Hidup tersebut, dia akan dapat memukulnya bobol sampai berlobang.

Tetapi kali ini dia tidak berhasil dengan maksudnya itu. Dia hanya berhasil

sebagian kecil saja, membikin sempal tembok itu.

Maka dari itu, disamping gusar, si Dedemit Hidup juga sangat mendongkol serta

penasaran sekali.

Dengan berulang kali dia menghajar terus menerus beberapa kali tembok itu.

Hal ini menimbulkan suatu yang ?brakkk-brukkk? berulang kali juga.

Cie Kiat dan orang-orang lainnya didalam ruangan itu juga merasakan

goncangan yang beruntun dan terus menerus.Kolektor E-Book 97

IBU HANTU Ang Yung Sian

Kalau memang dihantam terus menerus begitu, biar bagaimana kuatnya dinding

itu, pasti akan hancur juga.

Tetapi Lay Tat tetap membiarkan, karena dia yakin, biarpun sempal sedikit demi

sedikit, tembok itu tidak akan berhasil dibikin jebol oleh si Dedemit Hidup, sebab

tembok itu dibangun berlapis-lapis.

"Pukullah terus sampai tanganmu itu nanti patah dan hancur!" ejek Oen Lay Tat

dengan suara yang tawar. "Hajarlah terus!!"

Si Dedemit Hidup jadi tambah penasaran, dia juga murka sekali.

Wajahnya jadi berobah merah padam, wajah lucunya jadi lenyap,

memperlihatkan kegusaran dan kebengisan yang sangat.

Si gemuk ini telah bergelar Dedemit Hidup, itu dapat dibayangkan tentu hati si

gemuk tersebut sama dan menyerupai seperti dedemit juga.

Tampaknya dia murka sekali dan dengan beruntun dia telah menghajar pulang

pergi tembok bangunan itu. Dia sangat penasaran sekali.

Oen Lay Tat. Kauw-cu dari Pian-sia-kay tersebut telah mendorong tombol besi

itu, sehingga kembali tembok dan kaca Tay-pian-ming itu telah tertutup kembali.

Rupanya Lay Tat sudah tidak mau memperdulikan si gemuk Dedemit Hidup itu.

Dia telah kembali kekursi beralaskan kulit macannya. Lay Tat duduk disitu

dengan wajah yang tidak memperlihatkan sedikitpun perasaan, sehingga sukar sekali

untuk diterka perasaan apa yang dikandung dalam hati dari Kauw-cu Pian-sia-kay

tersebut.

Kedelapan belas jago undangannya, termasuk Lie Cie Kiat juga telah duduk

kembali dikursi mereka masing-masing. Semuanya tak ada yang bersuara.

Mereka hanya menandang kearah Lay Tat dengan pandangan mata mengandung

banyak pertanyaan.

Cie Kiat sendiri telah berdiam diri saja.

Lay Tat menatap kearah jago-jago itu seorang demi seorang.

Wajahnya yang buruk dan jelek rupa itu menunjukkan bahwa dia sedang

berusaha membaca hati dan pikiran dari setiap jago yang diundangnya.

Tetapi waktu Lay Tat melihat semuanya hanya berdiam diri saja, dia tertawa

dengan tiba-tiba.

"Baiklah! Rupanya keadaan ini cukup menjemukan kalian!!" katanya dengan

suara yang nyaring. "Marilah kita mulai saja, aku akan segera memperlihatkan barang

mustika yang telah kukatakan tadi....!"

Dan setelah berkata begitu, Lay Tat menepuk tangannya tiga kali.

Pintu dari sebuah ruangan terbuka, tampak pengemis yang pernah bertemu

dengan Cie Kiat diperut gunung Fung-san, keluar dari dalam kamar itu.Kolektor E-Book 98

IBU HANTU Ang Yung Sian

Ditangannya memegang nenampan, tetapi nenampan itu ditutup oleh sehelai

kain merah.

Sehingga jago-jago yang ada diruangan tersebut tetap tidak bisa melihat benda

apa yang ada dinenampan yang dipegang oleh si pengemis.

Semua mata tertuju pada pengemis itu dengan mata bertanya-tanya.

Sedangkan si pengemis telah menuju ketengah ruangan, dia meletakkan

nenampan yang dibawanya diatas lantai.

Kemudian si pengemis telah memutar tubuhnya, dia menghadap kearah Lay Tat.

Dengan cepat dia menekuk sebelah kaki kirinya, dia berlutut didepan Kauw-cu

Pian-sia-kay, yang menjadi ketuanya juga.

"Tee-cu telah membawa benda itu!" kata si pengemis dengan suara yang

nyaring.

"Bagus Sam-kay!" kata Lay Tat dengan tersenyum. "Berdirilah kau disitu untuk

menantikan barang yang satunya lagi!"

Lay Tat memanggil pengemis itu dengan sebutan Sam-kay, si pengemis nomor

tiga.

Si pengemis, Sam-kay menyahuti mengiyakan kemudian dia kembali mendekati

nenampan yang tertutup oleh kain merah itu.

Dia berdiri disamping nenampan tersebut, sikapnya sangat menghormat sekali.

Semua orang menduga benda apakah yang ada dibalik kain merah itu, mereka

jadi ingin mengetahui benar.

Kalau dilihat dari ukurannya yang empat persegi, tentunya benda itu bukan

pedang atau juga bukan benda yang panjang besar.

Sedang semua orang menduga-duga benda yang ada diatas nenampan

bertutupan kain merah tersebut, maka tampak Lay Tat telah menepuk tangannya lagi.

Dari sebuah ruangan lainnya tampak keluar Cong Teng San, ditangan orang she

Cong ini juga membawa nenampan, yang atasnya ditutup oleh kain hijau.

Dibelakang Teng San tampak mengikuti empat orang pengemis yang

menggemblok masing-masing tiga lembar karung, dua lembar karung dan lima

lembar karung.

Tampaknya semuanya begitu menghormati Lay Tat.

Teng San telah ketengah ruangan, dia meletakkan nenampan yang dibawanya,

yang ditutupkan oleh kain penutup berwarna hijau, diletakkan nenampan yang

dibawanya itu disamping nenampan yang berpenutup warna merah itu yang tadi

dibawa oleh Sam-kay.

Kemudian Teng San dengan tetap diikuti oleh keempat pengemis dibelakangnya

telah memutarkan tubuhnya, dia menekuk lututnya memberi hormat kepada Lay Tat.Kolektor E-Book 99

IBU HANTU Ang Yung Sian

Begitu juga keempat pengemis lainnya dibelakang Teng San, semuanya

menekuk lututnya memberi hormat kepada Kauw-cu mereka.

"Tee-cu telah membawa barang itu, Kauw-cu!!" kata Teng San dengan suara

yang nyaring, tetapi sangat menghormat sekali.

Lay Tat mengangguk.

"Bagus!" kata Lay Tat. "Berdirilah kau disitu!!"

Teng San mengiyakan, bersama keempat pengemis itu dia kembali kesamping

barang yang tadi dibawanya.

Lay Tat telah menoleh kepada jago-jago undangannya, yang kala itu sedang

memandang kearah Kauw-cu Pian-sia-kay tersebut dengan tatapan mata yang
Ibu Hantu Karya Ang Yung Sian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bertanya-tanya.

Kauw-cu she Oen tersebut telah tersenyum, tak berperasaan senyumnya itu.

*

* *

"SAHABAT-SAHABAT, sekarang marilah kita mulai melihat benda mujijat

yang akan kuperlihatkan kepada kalian! Benda mujijat dan pusaka yang langka

sekali, jarang terdapat duanya didalam dunia persilatan, akan sahabat-sahabat

saksikan dengan penuh keberuntungan! Sebelum kita melihat benda mustika itu maka

kita saksikan dulu sebuah pertunjukan yang tertunya akan menari perhatian sahabat
sahabat!!" kata Lay Tat dengan suara yang nyaring sekali.

Setelah berkata begitu, Lay Tat menoleh kepada Sam-kay si pengemis yang tadi

membawa nenampan yang bertutupkan kain merah.

"Mulailah Sam-kay!!" kata Lay Tat dengan suara yang nyaring. Kata-kata dari

Kauw-cu Pian-sia-kay ini menyerupai suatu perintah.

Sam-kay mengiyakan.

Dia menundukkan kepalanya, membungkukkan tubuhnya sedikit dan

mengulurkan tangan kanannya memegang ujung kain merah penutup yang tadi

dibawanya.

"Ya, mulai!" kata Lay Tat dengan suara yang tetap nyaring.

Semua mata dari kedelapan belas jago yang diundang Lay Tat, termasuk Cie

Kiat mementangkan mata mereka lebar-lebar.

Mereka ingin melihat benda apa yang disebut oleh Lay Tat sebagai benda

mujijat dan pusaka yang tiada taranya didunia rimba persilatan, yang tiada duanya

didalam kalangan Kang-ouw, sungai telaga.

Dengan cepat Sam-kay telah menarik kain merah penutup nenampan itu.

Seketika itu juga jago-jago yang diundang oleh Lay Tat jadi mementangkan

mata mereka lebar-lebar, malah diantara mereka itu ada yang mengeluarkan seruanKolektor E-Book 100

IBU HANTU Ang Yung Sian

tertahan. Termasuk Cie Kiat sendiri yang menjadi heran melihat benda yang

dipertunjukkan oleh Lay Tat.

Benda apakah itu?

Ternyata begitu kain merah penutup nenampan tersebut terbuka, tampaklah

sebuah binatang yang sangat aneh sekali bercokol diatas nenampan tersebut.

Binatang itu menyerupai trenggiling, tetapi bukan trenggiling, dan menyerupai

juga seekor ajag atau serigala kecil pada moncongnya, tetapi bukan serigala atau ajag,

warna tubuh binatang itu kuning keemas-emasan, memantul terang sekali

menyilaukan mata.

Setelah memandang binatang itu, para jago undangan Lay Tat memandang

kearah Kauw-cu dari Pian-sia-kay tersebut dengan tatapan mata yang penuh tanda

tanya.

Apakah benda mustika yang tiada taranya yang disebut oleh Lay Tat hanyalah

merupakan seekor binatang yang aneh bentuknya ini?

Pada saat itu, melihat keheranan dan tanda tak puas dari jago-jago yang

diundangnya, Lay Tat telah tertawa.

"Sahabat-sahabat..... ini adalah Kim Tok, si racun emas, yang racunnya hebat

sekali, siapa yang terkena racun dari binatang ini, didalam waktu hanya beberapa saat

saja, mungkin tidak sampai sepemasangan satu batang hio, akan putus napasnya dan

hilang nyawa!! Racun binatang ini hebat sekali....... dan manusia tidak bisa main
main dengannya! Lagi pula sahabat-sahabat jangan salah mengerti, binatang ini

bukanlah benda pusaka yang kumaksudkan, ini hanyalah permulaan dari apa yang

akan sahabat-sahabat saksikan nanti.........! Benda pusaka itu akan kukeluarkan dan

kupertunjukkan setelah saudara-saudara menyaksikan pertunjukan yang menarik

ini!!"

Dan setelah berkata begitu, Lay Tat menoleh kepada Cong Teng San.

"Kaupun boleh mulai!!" kata Lay Tat dengan suara yang nyaring sakali.

Teng San mengiyakan sambil memberi hormat kepada Lay Tat.

Kemudian orang she Cong ini telah membungkukkan tubuhnya, mengulurkan

tangan kirinya memegang ujung kain hijau yang menutupi nenampan itu, dia akan

menariknya terbuka.

Semua mata dari kedelapan belas jago-jago undangan Lay Tat memandang

dengan mata terbuka lebar-lebar kearah nenampan bertutupkan kain hijau itu.

Mereka jadi ingin mengetahui kejadian apa selanjutnya yang akan mereka lihat.

Lagi pula kedelapan belas jago rimba persilatan itu ingin mengetahui benar, binatang

aneh apa lagi yang akan dipertunjukkan oleh Lay Tat.

Cong Teng San telah menyingkap kain berwarna hijau yang tadi dipakai sebagai

penutup nenampan yang dibawanya.

Dan, semua orang ketika melihat apa yang ada diatas nenampan itu, kembali jadi

mengeluarkan seruan heran.Kolektor E-Book 101

IBU HANTU Ang Yung Sian

Peng-im Loo-nie sendiri sampai mendengus.

"Hmmmm..... hanya benda bobrok macam begini saja yang ingin di

pertunjukkan!" katanya mengumam dengan suara yang perlahan.

"Sian-chay.... hanya binatang macam begini saja yang dikatakan benda mustika!

Hmmmm..... aku jadi hanya membuang-buang waktuku belaka!" mengumam It

Kiang Sian-su, pendeta dari Siauw Lim-sie itu.

"Ya..... benda yang tak ada harganya.....!" menimpali Ciang Yang Cin-jin, yang

duduk sebelah menyebelah dengan si Hwee-shio Siauw Lim-sie.

Cie Kiat sendiri jadi mengerutkan alisnya, dia melihat diatas nenampan yang

tadi berpenutup kain hijau, tampak diatas nenampan itu seekor binatang yang aneh

juga, bentuknya menyerupai seekor ular, tetapi bukan ular, karena binatang ini

mempunyai delapan kaki, sehingga menyerupai kalajengking.

Tetapi kepala binatang tersebut, yang panjang lonjong seperti telur itu, yang

mirip-mirip dengan kepala ular itu, tampak ada sebuah mutiara ditengah-tengahnya,

bercahaya dengan terang sekali, memantulkan cahaya yang berwarna kehijau-hijauan.

Lay Tat telah melihat kekecewaan dari semua jago-jago undangannya,

tampaknya mereka itu kecele dan tidak puas dengan apa yang dipertunjukkan itu.

Tetapi dengan sikap yang tenang, Lay Tat telah tertawa.

"Sahabat-sahabat...... ini adalah Ceng-tok-jie!" kata Lay Tat dengan suara yang

nyaring sekali. Yang dimaksudkan oleh Lay Tat dengan perkataan Ceng-tok-jie, ialah

si racun hijau. "Binatang ini juga mempunyai suatu kehebatan yang luar biasa! Ceng
tok-jie ini telah berusia dua ribu tahun, seperti apa yang sahabat-sahabat saksikan,

dikepala binatang ini terdapat sebuah Lian-cu, mutiara, yang memantulkan cahaya

hijau........!"

Berkata sampai disitu, Lay Tat berhenti sebentar, dia memandang kearah

binatang yang dinamakan Ceng-tok-jie itu, dikala mana binatang tersebut sedang

mendekam di nenampannya itu tanpa bergerak sedikitpun. Hanya sekali-kali tampak

mata binatang itu mencilak-cilak memain, juga ujung ekornya bergoyang-goyang

perlahan.

Lay Tat ketawa lagi.

"Binatang Ceng-tok-jie ini mempunyai suatu kemujijatan yang luar biasa

sekali!!" kata Lay Tat lagi dengan suara yang tegas. "Kalau memang manusia atau

mangsanya di gigit oleh mulutnya belaka, maka itu tidak akan membahayakan jiwa si

korban, namun kalau memang Ceng-tok-jie menggigit sambil membarengi dengan

pangutan buntutnya maka si korban seketika itu juga, didalam beberapa detik saja

akan meninggal!! Itulah kehebatan dari racun Ceng-tok-jie, kalau racun dimulut dan

racun dibuntutnya itu, yang berbentuk seperti sebatang jarum, tergabung menjadi

satu, berarti akan putus napaslah korbannya!!"

Semua jago-jago undangan dari Lay Tat jadi mengawasi kearah buntut dari

Ceng-tok-jie.

Tadinya mereka tidak memperhatikan buntut binatang itu, karena mereka tidak

begitu tertarik.Kolektor E-Book 102

IBU HANTU Ang Yung Sian

Tetapi begitu mereka mendengar bahwa binatang tersebut mempunyai suatu

keanehan maka mereka jadi memperhatikan.

Dan benar saja seperti apa yang dikatakan oleh Lay Tat, dibuntut binatang itu

tampak menonjol sebuah duri yang menyerupai sebatang jarum.

Buntut binatang itu bergoyang-goyang perlahan-lahan, dan tampak jarum itu

sering tertutup oleh ujung buntutnya.

Kalau memang orang tidak memperhatikannya dengan benar, pasti tidak akan

mengetahui bahwa dibelakang dari buntut binatang aneh tersebut terdapat sebatang

duri yang sangat beracun sekali kalau bisa itu di campur dan dibarengi masa

bekerjanya dengan racun yang berasal dari mulutnya, tegasnya dari gigitannya

binatang ini!

Lay Tat telah tertawa lagi.

Dia telah melihat, bagaimana orang-orang itu telah mulai menaruh perhatian

kepada kedua binatang miliknya yang dipertunjukkan itu.

"Bagaimana sahabat-sahabat?" tanya Lay Tat sambil tetap tertawa. Dia berkata
kata dengan bersemangat sekali, karena dia tahu bahwa jago-jago undangannya itu

telah mulai mencurahkan perhatian mereka kepada kedua binatang peliharaannya.

"Kukira ada baiknya sebelum saudara-saudara melihat benda mustika yang akan

kuperlihatkan itu sahabat-sahabat semuanya menyaksikan pertempuran antara Ceng
tok-jie dengan Kim Tok?!"

Semua jago-jago undangan Lay Tat berdiam diri sesaat, tetapi akhirnya Peng-im

Loo-nie dan It Kiang Sian-su telah menyahuti hampir berbareng : "Ya..... kami ingin

melihatnya!!"

Lay Tat tersenyum lagi mendengar perkataan kedua orang pertapaan itu.

"Bagus! Marilah kita manyaksikan suatu pertunjukkan yang menarik!!" kata

Kauw-cu dari perkumpulan pengemis Pian-sia-kay.

Dan setelah berkata begitu, Oen Lay Tat mengibaskan tangannya.

Sam-kay, si pengemis yang tadi telah membawa nenampan dari Kim Tok

mengerti perintah Kauw-cunya itu.

Dia merogoh sakunya, mengeluarkan semacam obat bubuk.

Bubuk yang berwarna putih halus itu ditebarkan didepan Kim Tok dan Ceng
tok-jie.

Seketika itu juga, Kim Tok yang sedang mendekam tenang, jadi mencilak

matanya ketika dapat mengendus bau bubuk putih itu, tampaknya binatang ini jadi

beringas sekali.

Begitu juga Ceng-tok-jie, dia juga jadi beringas, dan beringsut menghampiri

kearah tumpukan bubuk putih yang ditebarkan oleh Sam-kay tadi.

Kim Tok juga menghampiri perlahan-lahan, mata kedua binatang ini jadi

berobah merah memancar beringas sekali............. dan kalau keduanya sampai didekat

bubuk putih itu, tentu mereka akan bertempur......!Kolektor E-Book 103

IBU HANTU Ang Yung Sian

???

DIKALA Ceng-tok-jie dan Kim Tok sedang merangkak saling mendekati

kearah tumpukan bubuk putih yang ditebarkan oleh Sam-kay, maka Lay Tat telah

tertawa lagi dengan suara yang nyaring dan agak menyeramkan.

"Lihatlah!!" katanya dengan suara yang parau. Mereka telah menghampiri

kearah bubuk putih itu! Sahabat-sahabat tahu bubuk putih itu sebetulnya bubuk

apa?!"

Dan setelah bertanya begitu, Lay Tat mengawasi kearah kedelapan belas jago
jago undangannya dengan pancaran mata yang tajam.

Semua jago-jago itu tak ada satupun yang menyahuti, memang mereka tidak

mengetahui sebetulnya apa nama dari bubuk putih itu.

"Coba Kauw-cu jelaskan!!" kata It Kiang Sian-su dengan suara yang nyaring.

"Baik! Baik!" kata Lay Tat cepat, Kauw-cu dari Pian-sia-kay ini masih tetap

tertawa dengan suara yang agak menyeramkan bagi pendengaran telinga. "Memang

aku bermaksud akan menjelaskan kepada saudara-saudara sekalian! Bubuk putih itu

sebetulnya adalah bubuk dari ramuan racun dari Pek-coa, ular putih, dan Hek-coa,

ular hitam, yang dicampur dengan racun dari Ang-hoa-sian, bunga merah dewata......

dan bubuk itu akan menimbulkan bau harum yang lembut sekali. Tetapi bau dari

campuran racun-racun itu, akan menyebabkan Ceng-tok-jie seakan juga menemui

lawannya, dan begitu juga keadaan Kim Tok, dia seperti sedang menghadapi

musuhnya, sehingga mereka jadi beringas sekali! Lihatlah! Betapa mereka marah

sekali..... nanti kalau mereka telah datang saling dekat, maka berarti mereka akan

bertempur.......!!"

Setelah berkata begitu, setelah menjelaskan tentang bubuk putih itu, maka Lay

Tat telah tertawa lagi.

Semua jago-jago jadi mengawasi kedua binatang aneh itu.

"Dan bubuk putih itu kuberi nama Pek-ang-hek-tong!" kata Lay Tat lagi dengan

suara yang nyaring dikala Cie Kiat dan yang lain-lainnya sedang tertarik memandang
Ibu Hantu Karya Ang Yung Sian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ceng-tok-jie dan Kim Tok yang sedang merangkak semakin mendekati dan saling

menghampiri dengan beringas sekali.

Mata kedua binatang beracun itu tampaknya sangat merah, mengandung hawa

pembunuhan.

Lebih-lebih Ceng-tok-jie, dia mendesis berulang kali, tampaknya dia telah

bersiap-siap untuk menyerang kearah Kim Tok, sebab dia yang telah melihat terlebih

dahulu pada binatang lawannya itu!Kolektor E-Book 104

IBU HANTU Ang Yung Sian

Kim Tok pun tiba-tiba melihat Ceng-tok-jie, karena jarak mereka telah semakin

mendekat.

Tampak keduanya mengeluarkan suara desisan dan keduanya mulai bersiap-siap

untuk menyerang.

Ceng-tok-jie bergerak sangat lambat sekali, tetapi Kim Tok telah bergerak cepat

sekali, dia berputar-putar mengelilingi Ceng-tok-jie.

Suatu kali, disaat Ceng-tok-jie sedang mendesis dengan suara desisan yang

tajam sekali, tahu-tahu Kim Tok telah menerjang dengan satu lompatan.

Dia bermaksud akan menggigit kepala dari binatang ular berkaki yang aneh itu!

Tetapi biarpun gerakannya sangat lamban sekali, toh Ceng-tok-jie dapat

mengelakkan tubrukan dari Kim Tok dengan mudah.

Dia hanya menggerakkan kepalanya sedikit kesamping kiri, kemudian

menyambut tubuh Kim Tok yang sedang menyambar lewat disisinya itu dengan

sabetan buntutnya, membarengi dengan itu, kepalanya juga telah bergerak cepat akan

menggigit kaki dari Kim Tok!

Semua orang yang melihat hal itu jadi kagum sekali, kalau diperhatikan benar
benar, gerakan dari Ceng-tok-jie itu sama menyerupai seperti satu jurus dari ilmu silat

Hoa-san Pay!

Kim Tok sendiri telah mengetahui bahwa kaki belakangnya diserang oleh

pagutan dari Ceng-tok-jie, juga dia melihat batok kepalanya akan diselomoti oleh

pagutan buntut dari Ceng-tok-jie, tampak dia dengan cepat bergulingan!

Walaupun Kim Tok hanya merupakan seekor binatang yang menyerupai

trenggiling, toh dia cerdik sekali.

Tadi dia mengetahui bahwa dirinya terancam bahaya kematian, sebab kalau

memang sampai kaki belakangnya kena dipagut oleh gigitan Ceng-tok-jie dan

kepalanya kena disentuh oleh buntut dari Ceng-tok-jie tersebut, pasti dia akan binasa.

Maka dari itu dia telah membuang diri bergulingan. Tubuhnya yang kekuning
kuningan itu tampak menggelinding agak jauh dari Ceng-tok-jie.

Melihat itu, kembali jago-jago yang menyaksikan pertempuran kedua binatang

tersebut jadi memuji. Mereka adalah tokoh-tokoh rimba persilatan yang mempunyai

ilmu silat sangat tinggi, maka dari itu mereka jadi kagum sekali melihat cara

mengelak dari Kim Tok terhadap serangan Ceng-tok-jie.

Cie Kiat sendiri sampai memuji : "Bagus!" tanpa disadari olehnya.

Anak muda she Lie ini benar-benar kagum kepada Kim Tok yang sekaligus

telah dapat mengelakkan serangan dari Ceng-tok-jie di dua jurusan. Lagi pula kalau

memang di perhatikan dengan seksama, maka akan tampak sekali, bahwa Kim Tok

tadi telah bergerak menyerupai jurus ilmu silat yang bernama "Thian-bong Siang
kie", dari Thian-san Pay.

Mirip sekali gerakan yang digunakan oleh Kim Tok, sehingga menimbulkan

kekaguman dari orang-orang yang ada disitu. Hal ini membuat orang-orang yang

menyaksikan itu jadi merasa kagum sekali.Kolektor E-Book 105

IBU HANTU Ang Yung Sian

Lay Tat tampak tersenyum saja, karena dia gembira kedua binatang

peliharaannya itu menjadi perhatian dari jago-jago silat itu.

Tampak Kim Tok telah berdiri lagi, dia mendesis berulang kali, akan menyerang

dengan secara beruntun kepada Ceng-tok-jie.

Ceng-tok-jie juga telah mengeluarkan suara desisan.

Tadi waktu Kim Tok sedang bergulingan begitu, sebetulnya dia ingia menubruk

dan menyerang lagi secara berangkai, dan akan melakukan gerakan nekad.

Namun waktu dia melihat Kim Tok telah berhasil berdiri lagi, dia jadi

membatalkan maksud semulanya.

Mereka, kedua binatang beracun ini jadi saling bersiap-siap untuk menyerang.

Kim Tok telah memutari Ceng-tok-jie lagi, entah sudah berapa kali putaran, dan

mereka dalam keadaan siap siaga. Dengan tak terduga Kim Tok mengeluarkan suara

auman yang keras, kemudian dia menubruk lagi kearah Ceng-tok-jie.

Kim Tok bermaksud akan menggigit perut bawah dari Ceng-tok-jie.

Tetapi Ceng-tok-jie tetap gesit sekali, dia dapat menggeser tubuhnya dengan

cepat.

Malah Ceng-tok-jie juga telah melakukan serangan balasan.

Dia telah menyerang dengan mulutnya akan menggigit kearah leher dari Kim

Tok, sedangkan buntutnya yang mempunyai senjata jarum yang sangat beracun itu

telah mengantuk kearah perut Kim Tok.

Gerakan Ceng-tok-jie sangat cepat dan gesit sekali, dia juga melancarkan kedua

serangan yang berlainan itu dengan cepat.

Tetapi Kim Tok juga bukan binatang beracun yang lemah, dia dapat bergerak

dengan cepat sekali. Setiap serangan dari Ceng-tok-jie juga selalu dapat dielakkannya

dengan gesit.

Begitulah, keduanya jadi saling bertempur lagi dengan hebat.

Dan selama itu Cie Kiat memperhatikan benar-benar setiap gerakan dari kedua

binatang itu, yang sedang bertempur dengan hebat sekali.

Dia memperhatikan cara mengelak dari Ceng-tok-jie, cara menyerangnya, dan

cara membela diri kalau sedang dalam keadaan terdesak.

Begitu juga Cie Kiat memperhatikan gerakan-gerakan Kim Tok, dia merasakan

bahwa setiap gerakan dari kedua binatang beracun ini dapat diciptakan menjadi

semacam gerakan silat yang liehay sekali, kalau memang kedua macam gerakan dari

kedua binatang beracun itu digabungnya menjadi satu.

Cie Kiat jadi mengawasi dan mengikuti jalannya pertempuran kedua binatang

itu dengan mata tak berkedip.

Dia sangat tertarik sekali, sehingga dia seperti melupakan orang-orang yang ada

di sekelilingnya.Kolektor E-Book 106

IBU HANTU Ang Yung Sian

Pada suatu kali, disaat Ceng-tok-jie sedang mengelakkan serangan Kim Tok

pula terdengar suara gedubrukan yang keras.

Semua orang jadi teralih perhatiannya. Mereka memandang kearah Lay Tat.

Sedangkan wajah Lay Tat hanya berobah sejenak waktu mendengar suara

gedubrakan yang keras itu.

Namun dengan cepat dia telah dapat menguasai hatinya lagi, wajahnya telah

pulih kembali sebagaimana biasa.

"Tentu si Dedemit Hidup yang sedang menghajari dinding bangunan ini!" kata

Lay Tat, dan kata-katanya itu ditujukan untuk kedelapan belas jago-jago

undangannya. "Biarlah dia menghajari sepuas hatinya dinding itu, karena bukan

dinding itu yang hancur, bisa-bisa tangan si Dedemit Hidup sendiri yang akan hancur

patah!!"

Mendengar perkataan Kauw-cu Pian-sia-kay tersebut, semua orang jadi

mengangguk perlahan. Dan perhatian mereka kembali tertuju kepada kedua binatang

berbisa yang sedang saling tempur untuk saling membinasakan lawan mereka

masing-masing.... semakin lama kedua binatang itu semakin beringas sekali

tampaknya, rupanya mereka masing-masing sangat penasaran sekali selama itu

mereka masih belum dapat menbinasakan lawan mereka..... lagi pula suara desisan

mereka terdengar nyata sekali.

Ceng-tok-jie dan Kim Tok jadi saling serang menyerang dengan hebat.

"Cie Kiat yang memperhatikan dengan penuh perhatian dan mengingatkan

semua gerakan-gerakan kedua binatang itu, hanya memandang dengan tatapan mata

kesima, seperti juga terpaku ditempat duduknya itu.

Tadi waktu perhatian semua orang teralih kepada suara gedubrakan yang keras,

malah Cie Kiat tidak mengambil perhatian sedikitpun kepada suara ribut itu, yang

menurut Lay Tat mungkin disebabkan oleh runtuhnya dinding bangunan itu dihajari

terus menerus oleh si Dedemit Hidup.

Cie Kiat benar-benar tertarik melihat gerakan-gerakan dari kedua binatang

berbisa itu.

Didalam hati anak muda she Lie itu seketika itu juga mempunyai maksud untuk

mengambil dan mengcangkok gerakan-gerakan dari kedua binatang tersebut untuk

digabungkan menjadi satu dan diciptakan menjadi jurus-jurus ilmu silat........ ilmu

silat yang kosen dan liehay luar biasa, yang lain dari pada yang lain...... maka dari itu

Cie Kiat selalu mengingatkan betul-betul pada setiap gerakan dari kedua binatang

beracun itu........!

*

* *

PERTEMPURAN kedua binatang berbisa peliharaan dari Kauw-cu Pian-sia
kay tersebut memang benar-benar hebat dan menarik sekali.Kolektor E-Book 107

IBU HANTU Ang Yung Sian

Malah sering sekali terdengar diantara orang-orang itu yang menyaksikan

pertempuran kedua binatang itu jadi mengeluarkan seruan pujian yang memuji akan

kehebatan kedua binatang berbisa tersebut.

Suara gedebukan diluar dari bangunan itu masih saja terdengar tegas.

Dan sering-sering ruangan itu jadi tergoncang keras, getaran pada lantai terasa

sekali oleh jago-jago silat yang berkumpul disitu.

Lay Tat sendiri sering mengerutkan alisnya kalau dia mendengar suara

gedubrakan yang agak keras.

Sebetulnya dia ingin menarik tombol besi ruangan itu untuk melihat apa yang

sedang dilakukan oleh si gemuk tromok Dedemit Hidup itu...... tetapi selalu saja dia

membatalkan niatnya itu, dia menindasnya, karena Lay Tat mengetahui, begitu dia

menarik tombol besi yang disudut ruangan itu, yang akan membuka sebagian dinding

yang diperlengkapi dengan Tay-pian-ming, kaca pembesar, sehingga bisa

memandang keluar ruangan dan menyaksikan apa yang sedang diperbuat oleh

Dedemit Hidup itu, maka perhatian jago-jago undangannya itu akan menjadi terpecah

dengan cepat.

Dan hal itulah yang tidak diinginkan oleh Lay Tat, dia menginginkan semua

orang-orang itu mengagumi akan kehebatan dan keluar biasaan dari kedua binatang

peliharaannya! Hal ini dilakukannya karena dia memang sedang ingin menarik dan

membikin tunduk hati dari jago-jago itu guna menundukkan mereka, dan agar semua

jago-jago itu nantinya mau bekerja untuk diri orang she Oen tersebut, Kauw-cu dari

Pian-sia-kay!!

Satu maksud yang hebat dan luar biasa dari rencana Kauw-cu she Oen tersebut!

Kedua binatang peliharaan Oen Lay Tat itu, Kim Tok dan Ceng-tok-jie masih

terus juga bertempur dengan seru sekali.

Tetapi sekarang gerakan dari kedua binatang itu sudah tidak segesit dan sehebat

semula.

Mungkin hal ini disebabkan mereka sangat letih sekali telah bertempur begitu

lama....!

Malah disaat Kim Tok pada suatu kali menubruk dengan gerakan yang cepat,

dengan tubuh berputar, maka Ceng-tok-jie tampak menjadi gugup sekali.

Dia berusaha mengelakkan serangan Kim Tok yang berbahaya itu, karena yang

diincer oleh Kim Tok adalah perut dari Ceng-tok-jie, tetapi Ceng-tok-jie terlambat!

Dia tidak berhasil mengelakkan serangan Kim Tok.

Hal itu disebabkan gerakannya yang agak lambat.

Dengan tepat perutnya dapat digigit oleh Kim Tok kuat-kuat dan tak mau

dilepaskan.

Ceng-tok-jie mengeluarkan suara pekikan yang melengking tinggi, dia

tampaknya gelagapan, juga dia menderita kesakitan yang hebat.Kolektor E-Book 108

IBU HANTU Ang Yung Sian

Dengan menahan rasa sakit itu, Ceng-tok-jie berusaha untuk menggigit juga

leher dari Kim Tok.

Tetapi Kim Tok ternyata cerdik sekali, dia tidak mau membiarkan dirinya itu

digigit oleh lawannya.

Dia selalu memutar tubuhnya setiap kali Ceng-tok-jie melancarkan gigitannya.

Dengan berputar begitu, maka Kim Tok jadi dapat mengelakkan setiap serangan

dari Ceng-tok-jie.

Tetapi akibatnya selalu hebat sekali bagi Ceng-tok-jie.

Setiap kali Kim Tok berputar. maka giginya yang terbenam dalam didalam perut

Ceng-tok-jie itu akan tertarik dan berarti juga perut Ceng-tok-jie juga tertarik keras

sekali, menimbulkan perasaan sakit yang bukan main. Terpaksa Ceng-tok-jie juga

selalu memutar tubuhnya..... mengikuti gerakan memutar dari Kim Tok!
Ibu Hantu Karya Ang Yung Sian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Saking menderita kesakitan yang luas biasa, maka berulang kali Ceng-tok-jie

berusaha untuk menyerang dengan buntutnya yang mempunyai jarum berbisa itu.

Tetapi selalu gagal.

Kim Tok sangat cerdik, dan bahkan terlalu cerdik bagi Ceng-tok-jie.

Karena Kim Tok selalu dapat mengelakkan setiap serangan yang dilancarkan

oleh Ceng-tok-jie, dia dapat membikin punah setiap pangutan dari Ceng-tok-jie, baik

merupakan gigitan dari mulut Ceng-tok-jie maupun serangan dari buntut berjarum

dari binatang itu!

Ceng-tok-jie jadi kewalahan dan menderita kesakitan yang hebat, semakin lama

gerakannya jadi semakin perlahan dan lemah karena racun dari gigitan Kim Tok

sudah mulai bekerja dengan cepat sekali!

Darah yang berasal dari luka Ceng-tok-jie itu berceceran dilantai.

Dan semakin lama Ceng-tok-jie jadi semakin lemah, dia seperti juga tidak

bertenaga.

Lama kelamaan boleh dikatakan Ceng-tok-jie sudah tak bisa bergerak, dan

tubuhnya itu seperti juga terseret-seret oleh Kim Tok!

Dan berbareng dengan itu, dikala mata semua jago-jago didalam ruangan itu,

termasuk Lay Tat dan Cie Kiat yang sedang mengawasi dengan mata terpentang lebar

penuh ketegangan, terdengar lagi suara gedubrakan yang keras sekali......!

???

WAJAH Lay Tat jadi berobah lagi, dia seperti kaget dengan sendirinya.Kolektor E-Book 109

IBU HANTU Ang Yung Sian

Dengan cepat, setengah melompat Lay Tat menubruk kearah tombol besi yang

ada disudut ruangan. Dia menariknya, sehingga seketika itu juga jendela rahasia

didinding itu menjeblak terbuka.

Seketika itu juga tampak si gemuk tromok Dedemit Hidup itu sedang

menghajari dinding diluar yang tampak telah runtuh sebagian, sehingga tampak

memang dinding itu dibangun beberapa lapis.

Setiap si gemuk tromok Dedemit Hidup itu mengayunkan tangannya menghajar

dinding itu, maka seketika itu juga batu-batu dinding tersebut berguguran.

Juga menimbulkan getaran yang tidak kecil pada ruangan didalam.

Lay Tat sendiri jadi berpikir, kalau memang si gemuk tromok terus menerus

menghajari dinding itu dan dinding tersebut gempur sempal sebagian demi sebagian,

maka tentu lama kelamaan akan bobol juga dinding itu!

Cie Kiat masih terpaku memandang ke arah kedua binatang beracun peliharaan

Lay Tat yang masih berkutetan.

Dia tidak memperdulikan keadaan disekitarnya.

Sedangkan jago-jago lainnya, ada yang sebagian memandang kearah kaca

pembesar dijendela rahasia pada dinding tersebut, mereka jadi tertarik juga melihat si

gemuk tromok Dedemit Hidup yang menghajar tembok itu pulang pergi sehingga

tembok itu jadi sempal dan berguguran....!

Lay Tat sendiri jadi memutar otak untuk memikirkan daya mencegah perbuatan

si Dedemit Hidup itu.

Akhirnya, dia melambaikan tangannya kepada Sam-kay.

"Kemari kau, Sam-kay!" panggilnya dengan suara yang nyaring.

Sam-kay menghampiri, dia menekuk lututnya dan memberi hormat kepada

Kauw-cu itu.

"Ada perintah apakah, Kauw-cu?" tanya Sam-kay dengan cepat.

Lay Tat menunjuk si Dedemit Hidup yang tampak dari kaca Tay-pian-ming

dijendela rahasia itu.

"Bereskan dia....!!" kata Lay Tat dengan suara yang tawar.

Sam-kay mengiyakan, dia telah berdiri lagi dari berlututnya.

Dengan cepat Sam-kay meninggalkan ruangan tersebut.

Dia sudah mengetahui apa yang harus dilakukannya terhadap diri si Dedemit

Hidup yang sedang mengamuk kalap memukuli dinding bangunan tersebut, yang jadi

sempal dan gompal disana-sininya!

Lay Tat masih membuka terus jendela rahasia didinding itu, dia mengawasi

terus.

Tampak Sam-kay telah keluar dari lobang sumur dengan diikuti oleh beberapa

orang pengemis.Kolektor E-Book 110

IBU HANTU Ang Yung Sian

Rupanya sebelum keluar dari lobang sumur itu, Sam-kay telah mengajak

beberapa pengemis lainnya untuk ikut membantui dia dalam menghadapi si Dedemit

Hidup.

Si gemuk tromok ketika melihat Sam-kay dan beberapa pengemis itu yang

keluar dari dalam lobang sumur, dengan cepat dia mencelat menghampiri dengan

mata mencilak.

"Hmmmm...... kalau begitu gubuk kalian mempunyai pintu melalui sumur itu!"

kata si Dedemit Hidup dengan suara yang menyeramkan. "Suruh Kauw-cu kalian

keluar menerima kematiannya ditanganku, karena dia tidak memandang sedikitpun

atau tidak mau memberikan muka padaku!!"

Sam-kay tertawa mengejek.

"Apakah orang sepertimu ini pantas untuk bertemu dengan Kauw-cu kami?"

katanya dengan suara yang mengejek. Hmmm...... sekarang kami ingin mengiringi

dan mengirim jiwamu untuk pergi ke neraka!!"

Dan setelah berkata begitu, Sam-kay mengibaskan tangannya, dan beberapa

orang pengemis yang sejak mereka keluar dari dalam sumur itu, telah melompat

dengan cepat mengurung si gemuk tromok yang bergelar si Dedemit Hidup!

Betapa gusarnya si Dedemit Hidup, dia sampai berjingkrak saking murkanya.

Tubuhnya yang gemuk tromok itu juga tergetar menahan perasaan gusarnya itu.

"Kau...... kau pengemis budak! Apakah kalian tidak takut mampus?" bentaknya

dengan suara yang bengis sekali.

Sam-kay tertawa mengejek, dia tidak mau meladeni perkataan si gemuk tromok

itu, dia telah mengangkat tangannya lagi, mengibaskannya mengisyaratkan agar

pengemis-pengemis yang tadi pengikutnya itu untuk maju mengurung lebih rapat si

Dedemit Hidup itu!

Suasana jadi tegang sekali.

Lay Tat masih mengawasi dari jendela rahasianya dengan sepasang alisnya

mengkerut.

Dan sedang diluar gedung empat persegi itu dalam keadaan tegang, adalah

Ceng-tok-jie yang kala itu sudah payah benar dan lemah, dengan tidak terduga, entah

dari mana datangnya tenaga barunya bagi Ceng-tok-jie, tahu-tahu dia telah

menggerakkan kepalanya dengan suatu kecepatan yang luar biasa menyerang kearah

perut Kim Tok!

Kim Tok kaget sekali, dia berusaha mengelakkannya, tetapi karena dia masih

tetap menggigit perut Ceng-tok-jie, dia tidak bisa menyingkir jauh-jauh, dengan tepat

gigi Ceng-tok-jie terbenam ditubuhnya!

Kim Tok mengeluarkan suara jeritan menandakan dia kesakitan sekali.

Dan dia sedang menjerit begitu, tampak Ceng-tok-jie telah menggunakan tenaga

terakhirnya menggerakkan buntutnya dengan cepat, dan jarum kecil dibuntutnya

Ceng-tok-jie itu menancap terbenam seluruhnya dipaha dari Kim Tok!Kolektor E-Book 111

IBU HANTU Ang Yung Sian

Begitu terkena buntut dari Ceng-tok-jie, Kim Tok mengeluarkan suara jeritan

yang menyayatkan, kemudian dia rubuh terguling dengan cepat, gigitannya pada

tubuh Ceng-tok-jie jadi terlepas.

Didalam waktu yang sangat singkat sekali, hanya didalam beberapa detik saja,

maka tampak tubuh Kim Tok telah berubah jadi matang biru, kemudian menghitam,

seketika itu juga dia telah merenggang nyawa, putus napasnya dan jiwanya terbang

menghadapi si raja akherat!!

Seekor binatang aneh luar biasa telah berpulang kedunia Barat....!

Ceng-tok-jie sendiri telah merayap dengan susah payah karena kehabisan

tenaganya.

Dia mengeluarkan suara erangan-erangan kesakitan, dan merangkak perlahan
lahan mendekati nenampan yang ada penutupnya kain hijau itu.

Lay Tat mendengar suara erangan dan jeritan Kim Tok waktu mau binasa, dia

melihat pertempuran diantara kedua binatang itu dimenangkan oleh Ceng-tok-jie, dia

tersenyum sedikit.

Lay Tat menoleh kepada keempat pengemis dibelakang Cong Teng San.

"Bereskan semuanya!!" kata Lay Tat.

Keempat pengemis yang tadi mengikuti Cong Teng San keluar dari ruangan

dalam telah mengiyakan, dengan cepat yang dua orang telah mengangkat mayat Kim

Tok, yang diletakkan dinenampan, kemudian diangkat pergi dari ruangan itu.

Sedangkan kedua pengemis lainnya telah mengangkat Ceng-tok-jie

kenenampannya, salah seorang diantara kedua pengemis itu telah mengeluarkan obat

bubuk berwarna kuning, dia memborehkan obat itu ketempat luka ditubuh Ceng-tok
jie, sebagian lagi dimasukkan kedalam mulut binatang tersebut.

Didalam waktu yang singkat sekali, maka tenaga Ceng-tok-jie telah pulih

kembali. Rupanya kedua pengemis itu telah memberikan obat penawar dan pemunah

dari racun Kim Tok ditubuh Ceng-tok-jie.

Dan, Ceng-tok-jie kemudian mendekam dinenampan itu dengan tenang. Dia

tidak mengeluarkan suara erangan lagi.

Tetapi kedua pengemis itu tidak lantas membawa nenampan yang berisi Ceng
tok-jie.

Mereka malah meletakkan nenampan itu ditengah-tengah ruangan, lalu kedua

pengemis tersebut kembali berdiri dipinggir, dibelakang Cong Teng San.

Lay Tat pada saat itu sedang mengawasi si Dedemit Hidup yang tengah

dikurung oleh Sam-kay dan beberapa orang pengemis yang telah mengurungnya

semakin sempit.

Si gemuk tromok itu sangat gusar sekali dia murka bukan main dirinya dikepung

begitu.

"Kalian....... kalian, oh.... apakah kalian benar-benar sudah tak sayang pada jiwa

kalian?" bentak Dedemit Hidup itu dengan suara yang parau.Kolektor E-Book 112

IBU HANTU Ang Yung Sian

Sam-kay tertawa dingin.

"Hmmmm.......... biarpun harus mampus ditanganmu, tetapi kau juga harus

mampus ditangan kami!!" kata Sam-kay dengan suara mengejek.

Dedemit Hidup itu jadi tambah murka tubuhnya sampai gemetaran keras.

Tahu-tahu dia membentak dengan suara yang keras, dia menjejakkan kakinya,

tubuhnya mencelat dengan cepat sekali, dan kedua tangannya menyerang kearah

Sam-kay secara berbareng.

Jilid 3

MELIHAT Dedemit Hidup itu telah menyerang dirinya dengan disertai oleh

tenaga Lwee-kang sebagian besar, yang mendatangkan angin serangan yang keras

sekali, cepat-cepat Sam-kay melompat menjauhkan diri.

Tetapi tangan Dedemit Hidup terus juga meluncur, terdengarlah suara jeritan

menyayatkan dan sesosok tubuh yang terpental.

Ternyata karena Sam-kay mengelakkan serangan dari si Dedemit Hidup itu,

maka yang menjadi korban adalah pengemis yang berdiri, dibelakang Sam-kay.

Pengemis itu tidak melihat datangnya serangan, atau tahu-tahu dia merasakan

dadanya sakit sekali, napasnya seperti mandek, dan seketika itu juga dia

mengeluarkan suara jeritan, kemudian dia sudah tak ingat diri lagi, karena jiwanya

sudah lantas ambil selamat jalan dengan raganya menuju ke neraka untuk menemui

Giam-lo-ong!

Pengemis itu telah menjadi korban pukulan dari Dedemit Hidup, kepalanya telah

remuk pecah berantakan keluar polohnya, otaknya tercecer ditanah, dan tulang

kepalanya berhamburan bercampur darah beserta otak yang berwarna putih

mengerikan......!

Melihat anak buahnya terbunuh dengan cara begitu, dan menjadi korban

disebabkan dirinya mengelakkan serangan dari Dedemit Hidup tersebut, Sam-kay

jadi murka sekali.

Dia sampai mengeluarkan seruan murka. Begitu juga lima orang pengemis

lainnya, yang lantas meluruk menyerbu Dedemit Hidup.

Sam-kay juga telah menyerang kearah si Dedemit Hidup sambil mengeluarkan

suara bentakan yang keras sekali.

Dedemit Hidup juga tidak tinggal diam, dia telah bergerak dengan gesit sekali.

Setiap tangannya bergerak, maka terdengar suara jeritan dari salah seorang

pengemis, karena Dedemit Hidup itu telah menyerang dengan disertai tujuh bagian

tenaga Lwee-kangnya, sehingga setiap korbannya yang terpukul oleh tangannya, pasti

tidak kepalanya remuk, tentu tulangnya yang patah.

Melihat gelagat tidak baik bagi pihaknya itu, Lay Tat berulang kali

mengeluarkan suara dengusan mengejek.Kolektor E-Book 113
Ibu Hantu Karya Ang Yung Sian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

IBU HANTU Ang Yung Sian

Dia menoleh kepada Cong Teng San, yang kala itu juga sedang mengawasi

kearah jalannya pertempuran dengan penuh perhatian.

"Teng San, pergi kau membawa orang untuk membantu Sam-kay!" perintah Lay

Tat dengan suara yang nyaring.

Cong Teng San terkejut mendengar dia dipanggil, dengan cepat dia menyahuti

mengiyakan perintah dari Kauw-cunya itu.

Gesit seperti kijang dia telah melompat keluar dari ruangan itu.

Tak lama kemudian dari Tay-pian-ming tampak Cong Teng San telah melompat

keluar dari sumur, yang diikuti oleh sepuluh pengemis lainnya.

Tanpa mengatakan sepatah katapun pengemis-pengemis itu telah menyerbu

Dedemit Hidup itu.

Cong Teng San berdiri sambil menyerbu telah berseru dengan suara yang

mengguntur : "Jangan takut Sam-kay..... kami datang membantu!!"

Dan mereka jadi mengeroyok Dedemit Hidup itu.

Si gemuk tromok jadi tambah murka.

Tetapi dia murka tanpa daya, karena dirinya dikepung begitu macam.

Maka dari itu, selain dia mengamuk ke sana-sini, memukul kemari, dia juga

telah mencaci mendamprat pengemis-pengemis yang mengeroyoknya.

Kotor sekali cacian dari si gemuk tromok yang bergelar Dedemit Hidup itu.

Cong Teng San dan Sam-kay bersama pengemis-pengemis lainnya jadi

menyerang lebih hebat lagi, karena mereka disertai oleh hawa amarah yang sangat.

Apalagi si Dedemit Hidup memaki Oen Lay Tat juga dengan kata-kata yang bisa

membikin telinga jadi sakit mendengarnya dan bisa berobah jadi merah padam.

Para pengemis itu jadi tambah kalap dan mereka menyerang dengan nekad tanpa

memikirkan keselamatan jiwa mereka.

Si Dedemit Hidup jadi kewalahan juga menghadapi manusia-manusia kalap itu.

Dia berulang kali terdesak oleh serbuan orang-orang itu.

Dengan mengeluarkan seruan-seruan murka, dia selalu berusaha menerobos dari

kepungan orang-orang tersebut, tetapi selalu tidak berhasil.

Maka dari itu, dia jadi semakin kalap dan berulang kali mencaci kalang kabutan.

Oen Lay Tat yang mengawasi dari kaca pembesar Tay-pian-ming jadi tersenyum

melihat si gemuk tromok terdesak hebat oleh anak buahnya.

"Hmmmm..... tak seberapa kepandaiannya!!" menggumam Kauw-cu dari Pian
sia-kay dengan tersenyum mengejek. "Sebentar lagi dia pasti akan kena dibekuk!"

Orang-orang didalam ruangan tersebut jago-jago undangan dari Lay Tat

semuanya mengawasi kearah jalannya pertempuran itu.Kolektor E-Book 114

IBU HANTU Ang Yung Sian

Cie Kiat duduk diam ditempatnya.

Dia tidak tertarik sedikitpun untuk menyaksikan pertempuran antara orang
orangnya Oen Lay Tat dengan si gemuk tromok itu.

Otak si anak muda she Lie itu sedang berputar dengan cepat memikirkan setiap

gerakan dari Ceng-tok-jie waktu melawan Kim Tok.

Nyata sekali gerakan-gerakan dari kedua binatang berbisa itu kalau

dikombinasikan dan digabungkan tentu akan menjadi liehay sekali, serta luar biasa.

Sebagai seorang yang kepandaiannya telah tinggi dan sempurna, maka Cie Kiat

telah dapat memahami garis besar dan baris dari gerakan-gerakan kedua binatang

beracun peliharaan dari Oen Lay Tat.

Ce Kiat juga sedang memikirkan gerakan terakhir dari Ceng-tok-jie.

Pada saat yang lalu, dikala jiwa Ceng-tok-jie tengah terancam bahaya kematian,

karena perutnya telah tergigit keras oleh Kim Tok dan darah telah banyak keluar dari

tubuhnya itu, yang menyebabkan dia jadi lemas tak bertenaga, maka dia telah

menggunakan suatu gerakan yang benar-benar telah menentukan nasibnya, sehingga

dia malah berhasil telah menggigit binasa Kim Tok serta mematuk dengan ekornya.

Gerakan yang manis itu memang merupakan suatu gerakan yang jarang sekali

terdapat didalam dunia ini, karena didalam keadaan terdesak begitu, lagi pula

tenaganya telah lenyap menyebabkan dia lemah benar, Ceng-tok-jie malah berhasil

merebut kemenangan.

Maka dari itu, Cie Kiat jadi tak habis pikir, gerakan itu biar bagaimana harus dia

kuasai.

Kalau memang seorang jago yang kosen dan sedang menghadapi seorang

lawannya yang liehay juga, maka dikala dia terdesak hebat, kalau memang dia telah

menguasai tipu itu, pasti dia akan dapat merebut kemenangan total, karena lawannya

tentu tidak akan menduga sama sekali.

Memang kalau dipikirkan, gerakan dari Ceng-tok-jie yang terakhir itu hebat

sekali.

Kalau memang Cie Kiat dapat menguasai gerakan itu, maka dia akan menjadi

seorang jago yang luar biasa, dan juga tanpa disadarinya dia menjadi seorang Ciang
bun-jin dari sebuah partai yang belum diresmikan!!

Dan kalau memang Cie Kiat sedang menghadapi seorang lawannya yang

tangguh, dia pasti akan bisa menghadapinya dengan mudah sekali lawannya itu,

karena kalau memang dia telah bisa menguasai gerakan-gerakan dari Ceng-tok-jie

dan Kim Tok, berarti dia telah mempunyai ilmu silat dalam jurus-jurus yang aneh dan

sukar untuk diterka oleh lawannya.

Dan, sedang orang-orang didalam ruangan tersebut tegang oleh suasana

pertempuran si gemuk tromok Dedemit Hidup yang sedang dikeroyok oleh Sam-kay

dan Cong Teng San, yang dapat disaksikan dari kaca pembesar Tay-pian-ming, tiba
tiba Cie Kiat telah tertawa gelak-gelak dengan suara yang bergelombang!Kolektor E-Book 115

IBU HANTU Ang Yung Sian

Semua orang yang ada didalam ruangan itu jadi terperanjat, mereka semuanya

menoleh dan heran melihat kelakuan dari anak muda she Lie itu.

Padahal, mereka tidak menyadari dan tidak mengetahui, bahwa pada saat itu

didaratan Tionggoan telah bertambah seorang Ciang-bun-jin dari sebuah pintu

perguruan silat yang masih muda usia, yang telah berhasil menciptakan gerakan
gerakan dari Ceng-tok-jie dan Kim Tok menjadi semacam ilmu silat yang ampuh

serta tangguh sekali.

Sedangkan Cie Kiat tertawa sambil menggerak-gerakkan tangannya, dia seperti

juga sedang bersilat.

Jurus-jurus yang dikeluarkannya itu benar-benar aneh sekali.

Semua orang yang menyaksikan kelakuan Cie Kiat jadi heran berbareng

bingung.

Lebih-lebih dikala Cie Kiat tahu-tahu telah mengeluarkan suara teriakan yang

keras mengguntur dan tahu-tahu tubuhnya mencelat tinggi sekali, disaat tubuhnya

sedang terapung ditengah udara, maka tangan anak muda she Lie itu telah membabat

kebawah, dan ?takkkk!? terdengar suara yang nyaring, tampak tujuh buah mangkuk

telah pecah terhajar oleh angin serangan si anak muda she Lie tersebut.

Hal ini menunjukkan betapa kosen dan sempurnanya tenaga dalam Cie Kiat!

Waktu tubuhnya telah meluncur turun kembali kelantai dia berdiri tegak dan

seperti juga Cie Kiat tidak memperdulikan orang-orang lainnya yang ada didalam

ruangan itu dia tertawa gelak-gelak dengan suara yang keras sekali sehingga semua

jago-jago rimba persilatan yang ada didalam ruangan itu dapat merasakan goncangan

yang keras sekali, lagi pula suara tertawa dari Cie Kiat membikin jantung dari orang
orang yang ada didalam ruangan itu jadi tergoncang dengan hebat.

Panjang sekali suara tertawa dari Cie Kiat.

Seperti juga suara tertawanya tak akan terputus-putus.

Malahan orang-orang yang ada didalam ruangan itu seperti kesima. Mereka

seperti melupakan pertempuran yang sedang terjadi diluar ruangan tersebut, dimana

si gemuk tromok Dedemit Hidup sedang dikepung hebat oleh Sam-kay dan Cong

Teng San.

Lay Tat sendiri juga berdiri bengong.

Dia tak mengerti apa yang sedang dilakukan oleh anak muda she Lie itu.

Dia hanya mengawasi saja dengan mata yang tak berkedip.

Sebagai seorang jago yang cukup kosen dan liehay, maka Lay Tat mengetahui

dari suara tertawa Cie Kiat itu bahwa kepandaian tenaga dalam si anak muda she Lie

telah sempurna benar!

Begitu juga jago-jago lainnya yang ada didalam ruangan tersebut, disamping

mereka terkejut sekali, pun mereka sangat mengagumi akan kesempurnaan dari

tenaga Lwee-kang si pemuda she Lie tersebut.Kolektor E-Book 116

IBU HANTU Ang Yung Sian

Semuanya hanya memandang saja, tak ada seorangpun yang berani mendekati

Cie Kiat.

Sedangkan Cie Kiat masih tertawa terus, suara tertawanya itu seperti juga tidak

putus-putusnya..... panjang dan bergelombang.

Kalau memang didalam ruangan itu terdapat manusia biasa yang tidak

mempunyai kepandaian ilmu silat atau tidak mempunyai latihan tenaga Lwee-kang

yang cukup tinggi maka orang itu mungkin akan rubuh pingsan disebabkan suara

tertawa Cie Kiat yang bergelombang tak ada hentinya....................!

*

* *

TETAPI SETELAH berlangsung sesaat lamanya, akhirnya Cie Kiat berhenti

juga dari tertawanya itu. Dia jadi tersadar kembali, kesadarannya kembali

menjangkau dirinya, menguasai dirinya.

Waktu dia memandang sekelilingnya, maka dia melihat jago-jago didalam

ruangan itu semuanya sedang menatap dia dengan pandangan mata yang

memancarkan kekaguman dan keheranan hati mereka.

Cie Kiat jadi malu sendirinya.

Dengan kikuk dia kembali kekursinya dan duduk disitu kembali dengan kepala

tertunduk.

Semua orang yang ada diruangan tersebut masih mengawasi anak muda she Lie

tersebut.

Kemudian barulah mereka mengawasi kearah kaca pembesar Tay-pian-ming

kembali, dimana tampak si gemuk tromok Dedemit Hidup itu masih bertempur

dengan seru sekali melawan kepungan Sam-kay dan Cong Teng San bersama

pengemis-pengemis lainnya.

Tetapi lama kelamaan tampak sekali bahwa si gemuk tromok itu telah terdesak

hebat.

Malah, waktu Cong Teng San telah melancarkan serangan-serangan senjata

rahasia, menyebabkan si gemuk tromok harus main mundur, karena sekali saja dia

lengah, maka dirinya akan menjadi korban dari senjata rahasia yang banyak

disambitkan oleh para pengemis itu.

Hal ini membuat Dedemit Hidup jadi tambah gusar dan murka.

Tetapi biarpun dia murka bukan main, toh dia tidak berdaya. karena dia

dikepung rapat sekali, sehingga ruang gerak untuk dirinya jadi sempit sekali.

Biar bagaimana dia hanya berseorang diri dan hal itu tidak bisa disamakan

dengan pengepungnya yang berjumlah banyak begitu.

Meskipun kepandaian si gemuk tromok itu sangat tinggi dan sempurna, tetapi

menghadapi kepungan dari pengemis-pengemis itu, yang berjumlah sangat banyak

sekali, menyebabkan dia tetap jadi kewalahan.Kolektor E-Book 117

IBU HANTU Ang Yung Sian

Dedemit Hidup itu telah berulang kali mengeluarkan suara bentakan yang keras

sekali, dia selalu melancarkan serangan-serangan yang mematikan, dan hal itu akan

menyebabkan korban pukulan dan hajaran dari tangan si gemuk tromok, akan lantas

terpukul binasa, jiwa korbannya pasti akan melayang dengan cepat untuk menghadap

ke Giam-lo-ong!

Tetapi pengemis-pengemis itu ternyata sangat berani sekali, mereka ternyata

tidak takut untuk mati. Biar bagaimana mereka selalu melancarkan serangan
serangan yang sangat luar biasa beraninya dan nekad sekali. Hal int karena mereka

ingin memperlihatkan kepada Kauw-cu mereka, bahwa mereka benar-benar dan

bersungguh hati membela Kauw-cunya itu!!.

Lay Tat sendiri berulang kali jadi tersenyum gembira melihat si gemuk tromok

yang bergelar Dedemit Hidup itu jadi terdesak hebat.

Hmmmm...... tak lama lagi tentu si gemuk itu akan dapat dibinasakan oleh

orang-orangku!!" menggumam Kauw-cu dari Pian-sia-kay itu.

Tak ada seorang diantara jago-jago undangan dari Lay Tat yang menyahuti

perkataan dari Kauw-cu itu.

Mereka lebih banyak berdiam diri dan lebih memperhatikan jalannya

pertempuran yang sedang berlangsung dengan hebat sekali diluar ruangan.

Wajah si gemuk tromok Dedemit Hidup itu telah terdesak hebat sekali,

wajahnya berobah merah padam dan juga butir-butir keringat banyak membanjiri

wajahnya.

Rupanya dia kewalahan sekali.
Ibu Hantu Karya Ang Yung Sian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Untuk melarikan diri jelas dia bisa, tetapi dia tidak mau melakukan hal itu,

karena sekali saja dia melarikan diri, maka nama dan gelarannya yang telah dipupuk

puluhan tahun dan telah disegani orang akan hancur luluh dan punah, akan hilang

pamornya!

Maka dari itu, biarpun dia telah terdesak hebat sekali, toh si gemuk tromok itu

tetap tidak mau melarikan diri menyelamatkan jiwanya!

Dia tetap melakukan perlawanan yang gigih sekali.

Cong Teng San sendiri selalu melancarkan serangan-serangan yang mematikan.

Kalau memang si Dedemit Hidup itu menyerang salah seorang pengemis, maka

pengemis lainnya telah menyerang si gemuk untuk menolongi pengemis yang sedang

diserangnya itu.

Tetapi kalau si gemuk tromok Dedemit Hidup itu telah memutar tubuhnya

membatalkan serangannya pada pengemis yang pertama itu dan menghadapi

pengemis yang menyerang dirinya, maka pengemis yang kedua ini mengundurkan

diri, dan pengemis yang ketiga telah melancarkan serangan yang hebat lagi!

Malahan kalau memang pihak pengemis itu telah terdesak hebat oleh si gemuk

tromok ini, maka pihak Sam-kay dan Cong Teng San itu telah mengeluarkan senjata

rahasia mereka, bermacam-macam senjata rahasia berhamburan kearah Dedemit

Hidup menyambar mengancam keselamatan jiwa si gemuk, karena senjata rahasia ituKolektor E-Book 118

IBU HANTU Ang Yung Sian

semuanya telah diborehkan dan dioleskan oleh berbagai macam racun yang sangat

berbahaya sekali serta daya kerjanya sangat cepat sekali.

Kalau memang si gemuk tromok itu, Dedemit Hidup tersebut, kena terserang

oleh salah satu senjata rahasia itu, maka jangan harap dia akan bisa menyelamatkan

jiwanya dari bahaya kematian!!

Maka dari itu, biarpun dia sangat terdesak dan kewalahan, toh mau tak mau si

gemuk tromok Dedemit Hidup harus berusaha mengelakkan setiap serangan senjata
senjata rahasia itu.

Dia tak mau membiarkan dirinya terserang oleh senjata-senjata rahasia yang

ditimpukkan oleh lawannya.

Tetapi lama kelamaan kesabaran dari si gemuk tromok Dedemit Hidup itu jadi

lenyap, dia jadi murka sekali.

Dengan mengeluarkan seruan yang panjang dan menggeledek, dia menjejakkan

kakinya, dan dengan cepat tubuhnya telah melambung keatas.

Dengan cepat dikala tubuhnya sedang terapung diatas udara begitu, maka si

gemuk tromok tersebut telah menggerakkan kaki tangannya.

Angin serangan dari tendangan dan pukulan dari si gemuk ini menyebabkan

beberapa orang pengemis yang berada paling dekat dengan dirinya jadi terjungkel

rubuh!

Dan, disaat itulah digunakan oleh si gemuk tromok Dedemit Hidup untuk

menghajar pengemis lainnya dengan cara yang sama.

Tubuhnya yang gemuk besar itu tampaknya sangat ringan sekali, sebentar
sebentar mencelat keatas terapung begitu ringan serta gesit luar biasa......

Seketika itu juga pengemis-pengemis yang mengeroyok diri Dedemit Hidup ini

jadi kewalahan, begitu juga dengan Sam-kay dan Cong Teng San, mereka sampai

mengeluarkan keringat dingin.

???

WAJAH LAY TAT jadi berobah hebat waktu melihat keadaan yang jadi

berbalik begitu.

Dia sampai mengeluarkan seruan tertahan dikala dia melihat Sam-kay terdesak

dengan hebat oleh si Dedemit Hidup itu.

Lebih-lebih dilihatnya Cong Teng San juga terdesak oleh setiap serangan dari si

gemuk tromok Dedemit Hidup.Kolektor E-Book 119

IBU HANTU Ang Yung Sian

Biar bagaimana Lay Tat tidak mau melihat kalau sampai dipihaknya yang

mengalami kekalahan, dia menginginkan si gemuk itu dapat dibinasakan oleh orang
orangnya atau sedikitnya dapat dibekuk hidup-hidup.

Maka dari itu, menyaksikan keadaan yang telah berbalik dengan cepat,

menyebabkan dia jadi gugup dengan sendirinya.

Biar bagaimana dia adalah seorang Kauw-cu dari sebuah perkumpulan yang

besar. Pian-sia-kay bukan samacam perkumpulan yang bisa dibuat main-main dengan

mudah. Juga anggota pengemis dari perkumpulan tersebut semuanya memiliki ilmu

silat yang tinggi dan cukup sempurna.

Maka dari itu, dengan dikeroyok begitu banyak pengemis, termasuk Sam-kay

dan Cong Teng San, tetapi si gemuk tromok itu masih dapat memukul mundur setiap

penyerangnya, itu sudah dapat menunjukkan, betapa kosen dan liehaynya si gemuk

ini.

Lebih-lebih kalau diperhatikan, bentuk tubuh Dedemit Hidup itu yang gemuk

berat tersebut tampaknya ringan sekali kalau dia sedang melompat.

Sangat gesit luar biasa.

Semua jago-jago undangan dari Lay Tat juga jadi merasa kagum melihat

kehebatan dari si gemuk tromok Dedemit Hidup itu.

Mereka semuanya memang telah mendengar nama dari si Dedemit Hidup

tersebut, dan pada hari inilah baru mereka dapat menyaksikan kehebatan dan

kekosenan dari si gemuk tromok Dedemit Hidup itu..........!

Tadinya mereka tidak menduga bahwa kepandaian si Dedemit Hidup begitu

tinggi, mereka hanya menduga mungkin nama harum dari si gemuk tromok ini

mungkin dibesar-besarkan oleh orang-orang didalam kalangan Kang-ouw, sungai

telaga, dan mereka juga menduga bahwa si Dedemit Hidup ini mungkin sering bicara

besar, jumawa dan angkuh sekali.

Maka dari itu, diluar dugaan sama sekali bagi jago-jago yang ada didalam

ruangan itu, bahwa si gemuk tromok yang mempunyai berat badan mungkin sampai

seratus kati lebih itu dapat mempunyai gerakan badan yang ringan dan gesit, dan lagi

pula ilmu silatnya juga sangat luar biasa sekali.....!

Lay Tat sendiri jadi keripuhan seorang diri, tampaknya dia bergelisah sekali.

Akhirnya, rupanya dia tidak bisa menahan goncangan hatinya lagi waktu

melihat Cong Teng San dan Sam-kay semakin terdesak hebat oleh Dedemit Hidup

yang bertubuh gemuk tromok tersebut.

Dengan cepat dia bergegas keluar dari ruangan itu.

Ketujuh belas jago undangan dari Lay Tat dan Cie Kiat juga jadi bangkit dari

duduk mereka.

Dengan cepat mereka mengikuti Kauw-cu dari Pian-sia-kay tersebut menuju

keluar dari ruangan itu.Kolektor E-Book 120

IBU HANTU Ang Yung Sian

Malah Peng-im Loo-nie telah menggumam : "Hmmmm, main keroyok, tetapi

tidak bisa merebut kemenangan!!"

Seketika itu juga ruangan tersebut jadi sunyi kembali, karena tak ada seorang

manusiapun didalam ruangan itu.

Ceng-tok-jie yang masih berada diatas nenampan yang diletakkan ditengah
tengah ruangan itu, masih tetap mendekam disitu tanpa bergerak.

Rupanya dia jinak sekali, walaupun tak ada seorang manusia disitu, toh dia

masih mendekam terus, rupanya dia memang tak biasa bergerak, kalau memang tidak

membaui bubuk putih yang tadi telah disebarkan oleh Cong Teng San.

Oen Lay Tat menuju kearah lobang sumur.

Waktu dia sampai disitu, dengan ringan dia menjejakkan kakinya.

Tubuhnya gesit sekali melambung tinggi melompat keluar dari dalam sumur

yang cukup tinggi.

Jago-jago lainnya juga mengikuti perbuatan dari Kauw-cu Pian-sia-kay.

Mereka semuanya keluar dari dalam sumur itu juga.

Dan Cie Kiat, dia telah melompat paling akhir.

Waktu menjejakkan kakinya, dengan ringan sekali tubuhnya itu telah melayang

keatas sumur, keluar dari lobang sumur itu.

Cie Kiat merasakan ada suatu perobahan pada dirinya.

Dia merasakan gerakannya jadi lebih ringan.

Dan tadi waktu dia melompat untuk keluar dari dalam lobang sumur itu, dia

telah menggunakan satu gerakan dari Ceng-tok-jie, yang telah dirobahnya menjadi

semacam ilmu silat yang baru.

Hal itu dilakukannya diluar kesadarannya, dan waktu dia sampai dipermukaan

bumi, keluar dari lobang sumur itu, dia jadi girang dengan sendirinya.

Dia segera mengetahui, kalau memang gerakan Kim Tok dan gerakan Ceng-tok
jie digubah menjadi jurus-jurus ilmu silat yang diciptakannya tadi selama dia berada

didalam ruangan didalam gedung empat persegi itu.

Gerakan-gerakan atau jurus-jurus itu masih belum dinamai oleh Cie Kiat.

Lagi pula tanpa sesadarnya, Cie Kiat telah menjadi seorang Ciang-bun-jin dari

sebuah partai persilatan baru.

Walaupun ilmu silat dalam jurus-jurus yang dicangkok dari gerakan Ceng-tok
jie atau Kim Tok itu masih belum diberi nama, toh dia telah berhasil menciptakannya

menjadi jurus-jurus ilmu silat.

Pada saat itu Dedemit Hidup sedang repot menghadapi pengeroyoknya, dia

sibuk menyerangi setiap pengemis yang berada dekat dengan dirinya. Dia selalu

mencelat dengan gesit dan melancarkan serangan-serangan yang berisi tenaga Lwee
kang yang kuat sekali.Kolektor E-Book 121

IBU HANTU Ang Yung Sian

Dan, dia melihat Lay Tat beserta belasan orang telah melompat keluar dari

lobang sumur itu dengan gerakan yang ringan dan gesit sekali.

Hal itu menandakan bahwa orang-orang yang baru keluar dari lobang sumur itu

semuanya mengerti ilmu silat, dan ilmu silat orang-orang yang baru keluar dari

lobang sumur itu tentu tak rendah.

Lebih-lebih si Dedemit Hidup itu melihat Peng-im Loo-nie, It Kiang Sian-su,

dan tokoh-tokoh rimba persilatan lainnya, yang terkenal akan kekosenan ilmu

silatnya, terdapat diantara orang-orang itu.

Hal ini membikin hati si gemuk tromok jadi tergoncang dengan hebat.

"Hei......... mengapa mereka bisa ditundukkan oleh orang she Oen ini? Bukankah

mereka adalah tokoh-tokoh dirimba persilatan yang mempunyai nama tak kecil?

Mengapa mereka mau berkawan dengan manusia she Oen itu? Apakah mereka telah

diperalat oleh Kauw-cu Pian-sia-kay tersebut?" pikir Dedemit Hidup itu dengan

bimbang. "Kalau memang mereka sampai turun tangan mengepungku, maka bisa

repot....... biar aku tumbuh dua pasang tangan dan dua pasang kepala lagi, tak

nantinya aku bisa terlolos dari kepungan mereka........ mereka rata-rata mempunyai

kepandaian ilmu silat yang tinggi dan luar biasa sekali...........!"

Dan karena melihat jago-jago yang baru muncul dari lobang sumur itu, maka

semangat tempur dari Dedemit Hidup jadi tergoncang dan tergempur hebat.

Dengan sendirinya dia jadi agak lengah, dalam memberikan perlawanannya

kepada pengemis-pengemis yang sedang mengepung dirinya.

Jadi dia terdesak hebat lagi.

Berlainan dengan si Dedemit Hidup ini, maka Sam-kay, Cong Teng San dan

pengemis-pengemis lainnya yang sedang mengepung si gemuk tromok ini, maka

mereka jadi bertambah semangat tempur mereka dengan sendirinya.

Pada saat itu Lay Tat telah datang menghampiri lebih dekat.

"Tahan........!" bentak Kauw-cu dari Pian-sia-kay ini. Nyaring sekali suaranya.

Sam-kay dan Cong Teng San mendengar suara bentakan dari Kauw-cu mereka,

maka dengan cepat mereka telah melompat mundur.

Begitu juga dengan pengemis-pengemis lainnya, mereka cepat-cepat meloloskan

diri dari libatan si Dedemit Hidup, mereka masing-masing melompat mundur dan

menghampiri Kauw-cu mereka.

Si Dedemit Hidup tidak mengejarnya.

Dia bisa bernapas juga, karena dia jadi bisa mengasoh.

Sejak tadi dia dikepung cara begitu, maka tenaganya telah banyak

terhamburkan, menyebabkan dia sangat letih sekali.

Disekanya keringat yang membasahi kening dan wajahnya.

Dengan mata mencilak bengis mendelik kearah Lay Tat, Dedemit Hidup itu

telah mengawasi Kauw-cu dari Pian-sia-kay yang juga sedang menatap padanya.Kolektor E-Book 122

IBU HANTU Ang Yung Sian

Melihat orang-orangnya telah mundur semuanya, maka Lay Tat telah tertawa.

"Dedemit tua bangka!" katanya dengan suara yang mengejek. "Sebetulnya

manusia semacam kau ini harus dibikin mampus! Tetapi mengingat bahwa pada

beberapa puluh tahun yang lalu kita pernah mengikat tali persahabatan, dan

mengingat akan itu maka aku mau mengampuni jiwamu! Cepatlah kau

menggelinding enyah dari tempat ini! Lain kali kalau memang kau bermaksud jelek

datang kemari lagi, hmmmm, biarpun kau mempunyai kepala sepuluh, jangan harap

kau bisa meloloskan diri dari kematianmu!"
Ibu Hantu Karya Ang Yung Sian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mendengar perkataan Kauw-cu dari Pian-sia-kay tersebut, wajah Dedemit

Hidup jadi berobah merah padam.

Nyata dia bergusar sekali.

"Orang she Oen!" katanya dengan suara yang tawar, agak parau suaranya itu,

karena napas Dedemit Hidup ini masih terengah memburu. "Kau jangan bicara

tekebur dan bermulut besar! Biarpun kau mengerahkan seluruh orang-orangmu tak

nantinya mereka dapat merubuhkan diriku! Kalau memang aku sampai terkalahkan

oleh orang-orangmu, termasuk dirimu juga, jadi tegasnya pihak Pian-sia-kay, maka

lebih baik aku tidak menjadi penghuni dunia ini lagi! Aku akan rela untuk binasa!"

Mendengar si Dedemit Hidup berkata begitu, Lay Tat tertawa mengejek lagi.

"Hmmmm.... kau memang seorang yang berkepala batu!" kata Lay Tat dengan

suara yang mendongkol sekali. "Kami telah memberikan jalan hidup untuk dirimu,

tetapi kau telah memilih jalan kematian! Hmmmm, baiklah! Aku juga ingin melihat

apakah setelah kepalamu itu terpisah dari lehermu, kau masih mau mengatakan kau

tidak takut menghadapi kematian?!"

Dan setelah berkata begitu, maka Lay Tat telah maju perlahan-lahan, selangkah

demi selangkah.

Napas Dedemit Hidup masih memburu keras!

Dia melihat orang tengah menghampiri dirinya, walaupun dia masih merasa

letih, toh jadi bersiap-siap untuk menyambut setiap serangan dari Lay Tat.

Memang si Dedemit ini telah kepalang tanggung basah, dia pikir lebih baik

bertempur mati-matian untuk mengadu jiwa dari pada harus menerima hinaan.

Karena kalau memang dia pergi dari tempat itu hanya disebabkan dia

mengandalkan belas kasihan dari orang she Oen tersebut, tentu dirinya akan menjadi

bahan ejekan dari kawan maupun lawannya didalam Bu Lim, rimba persilatan, atau

juga didalam kalangan Kang-ouw, sungai telaga.

Maka, dengan tegas dia berkata : "Walaupun aku harus menerima kematianku,

tetapi akupun harus dapat membunuhmu, hei orang she Oen!!" katanya bengis.

Lay Tat jadi tertawa mendengar perkataan dari si Dedemit Hidup.

"Apakah kau memang yakin bisa membunuh diriku?" kata Lay Tat dengan suara

yang mengejek. "Hmmmm... apakah kau mempunyai kepandaian untuk melakukan

hal itu, maksudku, untuk membunuhku?" dan setelah bertanya dengan suara yangKolektor E-Book 123

IBU HANTU Ang Yung Sian

mengejek itu, Lay Tat tertawa gelak-gelak dengan nada yang tidak memandang

sebelah mata kepada si Dedemit Hidup itu.

Lay Tat memang seorang Kauw-cu Pian-sia-kay, sebuah perkumpulan pengemis

yang cukup besar, dan memang sudah menjadi tabiatnya sebagai seorang Kauw-cu

yang selalu dihormati oleh anak buahnya, maka dia menjadi angkuh dan sombong,

tak pernah ada orang dipandang mata olehnya.

Kalau memang ada orang yang disenanginya, mungkin Lay Tat akan mengalah,

tetapi kalau memang dia bertemu dengan orang yang tidak disukainya, berarti orang

itu akan diperlakukannya semau hati orang she Oen tersebut.

Wajah si Dedemit Hidup telah berobah begitu merah padam dan sebentar
sebentar berobah lagi menjadi pucat pasi.

Rupanya bermacam-macam perasaan campur aduk didirinya.

Perasaan mendongkol, perasaan gusar dan murka, dan perasaan agak jeri kalau

memang dirinya nanti dikeroyok oleh jago-jago yang berdiri dibelakang Lay Tat,

misalnya Peng-im Loo-nie, It Kiang Sian-su, Ciang Yang Too-jin dan jago-jago

lainnya, karena si Dedemit Hidup ini mengetahui, begitu dia dikeroyok oleh jago
jago itu secara beramai-ramai, maka kesempatan untuk hidup bagi dirinya jadi sangat

sedikit sekali.

Tadi dia herkata bahwa dirinya tak akan mungkin dapat dikalahkan oleh

pengemis-pengemis Pian-sia-kay, termasukt Lay Tat sebagai Kauw-cunya,

sebetulnya si Dedemit Hidup iai menggunakan akal licik untuk memukul mundur

jago-jago yang berdiri dibelakang Lay Tat dengan kata-kata.

Dengan berkata bagitu, secara tidak dijelaskan, pun orang akan mengerti

maksud perkataan dari si Dedemit. Dia menginginkan agar yang menyerang dan

mengepungnya hanyalah orang-orang Pian-sia-kay, jadi jago-jago yang dikenalnya

seperti It Kiang Sian-su, Peng-im Loo-nie, Ciang Yang Too-jin, dan yang lain
lainnya, jangan ikut mencampuri urusan itu.

Tetapi Lay Tat memang sangat cerdik.

Sengaja dia membawa lagak seperti tidak mengerti maksud perkataan si

Dedemit Hidup. Dia pura-pura pilon.

"Begini saja Dedemit tua bangka yang sudah mau mampus!" kata Lay Tat

dengan suara yang nyaring. "Kalau memang kau bisa memenangkan lima kali

pertempuran diantara orang-orangku, maka kau boleh menyebutkan apa yang ingin

kau kehendaki dari kami! Bagaimana? Kau menyetujui atau tidak?"

Mendengar perkataan Lay Tat, wajah si Dedemit Hidup jadi berobah merah

berganti pucat lagi.

Dia mengerti akan kelicikan dari Kauw-cu Pian-sia-kay tersebut.

"Kau sebagai seorang Kauw-cu, tetapi lagakmu seperti anak kecil!" berkata

Dedemit dengan suara yang tawar. Hmmm...... dengan bertempur secara digilir lima

kali begitu bukankah sama saja kau dengan mengeroyok diriku secara beramai
ramai? Mengapa kau harus menempuh jalan itu? Seranglah diriku secara beramai
ramai aku tentu tidak akan mundur setapakpun!"Kolektor E-Book 124

IBU HANTU Ang Yung Sian

Bersemangat sekali kata-kata dari si Dedemit Hidup itu. Nyata dia sedang

bergusar sekali, sehingga lenyap rasa takut dan jerinya.

Dia jadi tidak memikirkan persoalan mati hidup dirinya.

Lay Tat kembali tertawa tawar, dia tidak memandang sebelah mata kepada si

Dedemit Hidup, walaupun dia sendiri harus mengakui bahwa kepandaian ilmu silat si

Dedemit Hidup ini sangat liehay sekali.

Tetapi karena dia memang menang orang yang berjumlah banyak, sedangkan si

Dedemit Hidup itu, hanyalah berseorang diri belaka, maka dia percaya dan yakin,

bahwa kemenangan pasti berada dipihaknya.....!

"Apakah kau benar-benar tidak takut mampus?" tegur Lay Tat dengan suara

mengejek.

Wajah si Dedemit Hidup jadi merah padam saking murkanya mendengar

perkataan Lay Tat.

Dia adalah seorang tokoh rimba persilatan yang mempunyai kepandaian yang

luar biasa. Didalam kalangan Kang-ouw dia sangat disegani baik pihak lawan

maupun pihak kawan.... maka dari itu, dia lebih baik memilih kematian dari pada

harus menerima hinaan dari orang.

Bisa dibayangkan betapa kegusaran yang bergolak didalam hati si Dedemit

Hidup, karena Lay Tat selalu memperlakukan dirinya seperti juga seorang pengecut

yang jeri menghadapi kematian dan Lay Tat seakan juga ingin mengulurkan tangan

melepas kebaikan dan budi padanya berdasarkan belas kasihan belaka!

Maka dari itu, saking gusar dan murkanya yang tidak terkendalikan lagi, maka

dengan tiba-tiba si Dedemit Hidup telah mengeluarkan suara bentakan yang

mengguntur, dia telah merangsek menyerang Lay Tat dengan menggunakan kedua

tangannya.

Tangan kirinya mengincer jalan darah Pay-yang-hiatnya Kauw-cu dari Pian-sia
kay ini, sedangkan tangan kanannya telah menghajar, disertai oleh tenaga Lwee

Seruling Samber Nyawa Karya Chin Yung Pedang Tanduk Naga Karya S D Liong Dewa Linglung 20 Pinangan Iblis

Cari Blog Ini