Bentrok Rimba Persilatan 15
Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung Bagian 15
Bentrok Rimba Persilatan Karya dari Khu Lung
Mendengar perkataan tersebut didalam hati Boen Ching merasa sangat terperanjat sekali, kiranya Liauw Cing Ce ini ***.
*** adalah anak murid dari partai Mie cong Bun yang sangat misterius itu.
Liauw Cing Ce tertawa dingin, pedang panjangnya dengan mendatar diletakkan diatas tangannya, tampak hal ini Goei Lam Yu mengerutkan alisnya, terhadap ilmu pedang dari partai Mie cong Bun dia pernah mendengar orang membicarakannya, dia tak dapat membiarkan Liauw Cing Ce dengan sangat mudah melancarkan seranganmya terlebih dahulu, kedua orang itu baru untuk pertama kalinya bergebrak.
jurus serangannya pun masih sangat asing, siapa yang menyerang terlebih dahulu dialah yang akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Tubuhnya segera melayang ke angkasa, pedang Cie Hong Kiamnya dengan memancarkan sinar yang sangat tajam dan sangat menyilaukan mata menerjang ketubuh Liauw Cing ce.
TerlihatPada bibir Liauw Cing Ce tersungging suatu senyuman yang mengejek.
tubuhnya telah berdiri tegak diatas tanah tak bergerak sedikitpun juga , sedang pedang panjang ditangannya segera berubah menjadi ber-ribu2 batang banyaknya memancar ke angkasa menerjang kearah tubuh Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu tampak sekelilingnya bayangan pedang yang sangat banyak sekali, dia sedikit pun tak tampak bayangan dari Liauw Cing ce, didalam hatinya merasa sangat terkejut sekali, dia tak berani gegabah, segera pedang Cie Hong Kiamnya ditarik kembali, sedang gerakan pedangnya diubah dengan menggunakan gerakan "Tui Pit Sam She"
Atau bersembunyi menghindari tiga bangunan, pedangnya dilintangkan kedepan dada melindungi tubuhnya.
Bayangan pedang segera menjadi lenyap kembali, Liauw Cing Ce sambil mencekal pedang panjangnya berdiri tegak bagaikan sama sekali belum melancarkan serangan, dia tertawa mengejek.
ujarnya.
***.
*** "Apa bila ditanganku Pada saat ini mencekal sebilah pedang pusaka, Pada saat ini pula kau telah menemui kekalahannya ."
Goei Lam Yu mengerutkan alisnya, sambil tertawa nyaring ujarnya.
"Aku kira tak demikian mudahnyal"
Boen Ching yang menonton disamping, diam2 didalam hatinya merasa agak terperanjat, kehebatan dari ilmu pedang kedua orang ini selama hidupnya dia sama sekali belum pernah menemuinya, keganasan ilmu pedang dari Goei Lam Yu serta keanehan dari gerakanpedang Liauw Cing Ce sungguh sangat hebat dan sama sekali tak terduga olehnya.
Pada saat kedua belah pihak melancarkan serangan dengan menggunakan pedang tersebut, Liauw Cing Ce telah berhasil membentur tubuh pedang dari Goei Lam Yu sebanyak tiga kali dengan sangat keras sekali, apabila Pada saat itu pedang yang berada ditangan Liauw Cing Ce adalah sebilah pedang pusaka, kemungkinan sekali pedang panjang ditangan Goei Lam Yu telah lepas dari tangannya.
Goei Lam Yu diam2 sadar bahwa dirinya terlalu menempuh bahaya sehingga dapat dipaksa berada dibawah angin, sudah tentu dia tak maU mengakul kalau ilmu pedangnya jauh lebih rendah dari ilmu pedang Liauw Cing ce, pedang Cie Hong Kiamnya diputar satu lingkaran dengan menggunakan jurus "She Biau May Juh"
Atau seluruh penjuru penuh jebakan menerjang dengan hebatnya kearah Liauw Cing ce.
Pedang Cing Hong Kiam itu dengan memancarkan suatu sinar yang sangat menyilaukan mata dengan sangat Cepat sekali menusuk ke tubuh Liauw Cing ce.
Liauw Cing Ce yang tampak hal ini tertawa tawar, tubuhnya sedikit bergerak, pedang panjangnya sekali lagi disabetkan balas menerjang kearah Goei Lam Yu.
Tetapi baru saja gerakan pedangnya memancar keluar, tiba-tiba terlihat sinar keabu-abuan berkelebat dengan hebatnya mengelilingi tubuhnya, didalam hati dia merasa ***.
*** sangat terperanjat sekali, dia tak berani menerima dengan keras lawan keras terhadap serangan dari Goei Lam Yu tersebut, segera mengubah arahnya dan melangkah kesamping.
Tetapi sinar keabu-abuan tersebut tetap mengikuti dari belakang tubuhnya menyerang ke kiri dan kekanan dari tubuhnya, dalam hatinya makin bertambah terkejut, segera dia bersuit nyaring, dengan pedangnya dia melindungi seluruh tubuhnya dari arah depan dengan keras menerjang ke tubuh Goel Lam Yu.
Goei Lam Yu menjadi sangat terkejut sekali, sungguh tak disangka kalau Liauw Cing Ce ternyata dapat demikian pahamnya terhadap ilmu pedang dengan disertai hawa khikang ini.
Partai Mie cong Bun selamanya sangat ditakuti oleh jago- jago didalam Bulim, Liauw Cing Ce dengan usianya yang baru dua puluh tahunan ternyata telah dapat menguasahi ilmu pedang yang demikian tingginya, sungguh sedikit membuat orang susah untuk memperCayainya.
Pada waktu itu Hay Thian Khek pernah melatih ilmu sakti tersebut dan kemudian ditulis didalam kitab rahasia Hay Thian Kiam boh, sehingga boleh dikata ilmu pedangnya telah mencapai Pada tarap tak ada bandingannya, ini hari sekalipun Liauw Cing Ce dapat melancarkan ilmu sakti tersebut, tetapi juga Cukup membuat orang sedikit terkejut.
Dia tak berani dengan demikian memandang rendah menerima serangan tersebut, dengan Cepat dia mengundurkan dirinya untuk memberikan jalan kePada dirinya.
Goei Lam Yu begitu mengundurkan dirinya, tubuh dari Liaw Cing Ce segera menerjang ke depan, pedangnya berubah menjadi beribu-ribu bayangan pedang dan menerjang ke tubuh Goei Lam Yu.
***.
*** begitu Goel Lam Yu mengundurkan dirinya kebelakang, situasinyapun segera berubah, hatinya menjadi sangat gusar sekali, dia jadi orang selamanya sangat sombong sekali, didalam ilmu pedang dia mengira bahwa dirinya tak mungkin akan dapat menemui lawannya yang tangguh, tetapi kini ternyata dapat didesak oleh ilmu pedang Liauw Cing Ce sehingga menjadi demikian rupa.
Sekalipun dapat dikata Liauw Cing Ce dapat dihitung sebagai jago berkepandaian tinggi dari partai Mie cong Bun, tetapi dengan situasi yang dihadapi sekarang ini pihak lawan hanyalah seorang gadis yang berusia dua puluh tahunan saja, segera dia mundur kebelakang dua langkah lagi, pedang Cing Hong Kiamnya ditekan ke bawah dengan mengerahkan seluruh tenaga yang dimilikinya balas melancarkan serangan serangan, sinar keabu-abuan memenuhi angkasa, segera dia berhasil mendesak mundur Liauw Cing Ce ke belakang, dengan demikian kedua belah pihak saling berdiri berhadap- hadapan.
Boen Ching dengan perlahan menghela napas, kedua orang dihadapannya saat ini ternyata telah mengerahkan ilmu khiekangnya yang dikerahkan kedalam ilmu pedangnya untuk saling bergebrak.
dia tidak berani memikirkan bagaimana akhir dari pertandingan tersebut.
Sekalipun sepasang tangan dari dirinya telah tak dapat digunakan lagi, tetapi bagaimanapun juga dia adalah seorang jago pedang kenamaan, sekali lihat saja ilmu pedang dari kedua orang itu segera dia tahu bahwa gerakan pedang dari Goei Lam Yu sangat ganas sekali, sedang pengalaman untuk menghadapi musuhpun sangat luas sekali, sedang gerakan pedang dari Liauw Cing Ce sangat aneh dan sukar sekali diraba, tetapi pengalamannya masih sangat Cetek sekali, kedua orang itu masing-masing mempunyai kekurangannya, sehingga sukar sekali untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah diantara kedua orang itu, tetapi apabila ***.
*** waktu lebih lama lagi, kemungkinan sekali Liauw Cing Ce akan jatuh dibawah angin.
Liauw Cing Ce dengan mencekal pedangnya berdiri tegak.
wajahnya berubah menjadi sangat serius sekali, Goei Lam Yupun berdiri dengan tenangnya ditempat, kedua belah pihak tak ada yang berani berlaku gegabah, sehingga Pada saat ini sangat sukar sekali untuk menentukan ilmu pedang siapa kah yang paling tinggi diantara kedua orang tersebut.
Miauw Be Fang yang berdiri disamping mendadak tertawa besar, ujarnya kePada Boen ching.
"Mereka berdua tak mungkin selesai didalam satu duajam saja, urusan dari kitapUn harus di selesaikan juga Pada saat ini"
Didalam hati Boen Ching merasa terkejut, Miauw Be Fang apabila berbuat demikian, sudah tentu Liauw Cing Ce akan mendengarnya, dan apabila dia menguatirkan keselamatan dirinya, kemungkinan sekali situasi bagi dirinya sedikit tidak menguntungkan-Pikiran tersebut berkelebat di dalam hatinya, sedangkan Pada waktu itu kelihatannya Liauw Cing Ce telah tak sabar untuk menanti lebih lama lagi, segera dia membentak nyaring, tubuhnya melompat kedepan bagai kan sebuah panah yang lepas dari busurnya saja menerjang kearah tubun Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu tertawa besar, tubuhnya melayang, menubruk kedepan, sehingga kedua belah pihak saling melancarkan serangan ditengah udara.
Pada saat ini Miauw Be Fang tertawa besar, sambil melancarkan serangan pedang mendesak kearah Boen ching, dia sama sekali bukannya mempunyai tujuan untuk berbuat sesuatu terhadap diri Boen ching, tetapi hanya menginginkan agar Liauw Cing Ce terpecah perhatiannya, segera dia dapat didesak hingga berada dibawah angin.
***.
*** Boen Ching sudah tentu mengetahui maksud tujuan dari Miauw Be Fang ini, segera dia berdiri tegak tak bergerak sedikitpun juga .
Miauw Be Fang tertawa besar, bersamaan dengan suatu bentakan nyaring dari Liauw Cing Ce tubuhnya terpisah dan mengundurkan dirinya kebelakang.
Goei Lam Yu tertawa besar, sedang Liauw Cing Ce wajahnya berubah menjadi merah padam.
Boen Ching tahu kalau Liauw Cing Ce pastilah telah menderita kerugian tidak kecil, dan tidak ingin Liauw Cing Ce menaruh rasa kuatirnya kePada dirinya, tubuhnya segera berkelebat menubruk kearah atas pagoda Tiang coen Ta.
Miauw Be Fang tertawa besar, diapun dengan Cepat mengejar dari belakang, tubuh Boen Ching ditengah udara mendadak berputar setengan lingkaran, kaki kanannya dengan hebat menendang pedang panjang ditangan Miauw Be Fang.
Pada saat ini Goei Lam Yu serta Liauw Cing Ce yang berada dibawah pagoda telah berdiri saling berhadapan, tapi kedua belah pihak sebaliknya memperhatikan Boen Ching serta Miauw Be Fang dua orang, yang menang diantara kedua orang itu jika dibandingkan dengan diri mereka jauh lebih mudah lagi.
Miauw Be Fang mendengus, pedang panjang ditarik kembali dan membabat ketubuh Boen ching.
Tubuh Boen Ching dengan meminjam tenaga tendangan tadi segera mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang telah terkenal.
"Hui she Ju Shen", tubuhnya ditengah udara membalik dan menubruk kebawah kembali, dengan sangat rinugan sekali dan telah melayang turun ketepi pagoda tingkat kedua. Liauw Cing Ce serta Goei Lam Yu yang tampak hal ini didalam sekalipun sepasang tangan Boen Ching telah tak ***. *** dapat digunakan ternyata Pada saat ini ditengah udara dan masih dapat mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dengan demikian mudahnya, sungguh tidaklah mudah,jika dilihat dari hal ini kiranya ilmu meringankan tubuh dari Ie Bok Tocu dapat menjagoi seluruh dunia kangouw juga bukanlah merupakan berita bohong saja. Kaki kanan Boen Ching setelah mencapai tepi pagoda, Pada saat itu Miauw Be Fangpun telah mengikuti mengejar sampai disana, kaki kirinya seCepat kilat menempel tepi pagoda sedang pedang panjang ditangan kanannya diangkat keatas dan dengan sekuat tenaga menyerang ke tubuh Boen ching. Boen Ching sejak tadi telah mengadakan persiapan, dia ternyata memangnya berani naik ke atas pagoda Tiang coen Ta sudah tentu didalam hatinya sejak tadi telah membuat perhitungan yang masak dan telah mengambil keputusan untuk menggunakan ilmu meringankan tubuh yang pernah dijagoi seluruh dunia kangouw itu untuk menghadapi serangan-serangan dari Miaw Be Fang, dengan keadaan seperti ini kiranya juga tidak sampai akan dapat dikalahkan. Begitu dibilang tubuhnya dia merasa ada sambaran angin tajam, tubuhnya segera memutar, kaki kirinya dengan seluruh tenaga melancarkan serangan tendangan, Pada saat tubuhnya melayang keatas itulah dengan sangat tepat sekali dia berhasil menghindarkan diri dari serangan pedang Miauw Be Fang, sedang kaki kirinya tetap melanjutkan serangannya mengancam perutnya . Miauw Be Fang sebenarnya mergira kalau paling sedikit dia berhasil mendesak Boen Ching turun dari pagoda itu, dengan demikian dia berhasil berdiri dengan tegak ditepi pagoda itu dan mengambil kesempatan seperti berusaha untuk mencapai kemenangan. Tetapi sungguh tak disangka serangan yang dilakukan dengan menggunakan tenaga yang besar ini sejak sebelumnya telah diduga oleh Boen ching, dia tak dapat berbuat apa2 lagi, ***. *** dan terpaksa menarik kembali pedangnya sambil membalikan tubuhnya. Boen Ching pun segera menarik kembali kaki kirinya dan melayang menuju kedalam pagoda, sedang kaki kanannya mendadak diangkat melancarkan serangan mengancam tumit kanan dari Miau Be Fang. Miauw Be Fang menjadi lihay adalah disebabkan karena dia mengandalkan ilmu Hiat Mo Kang nya, tetapi Pada saat ini Boen Ching melancarkan serangan dengan menggunakan ilmu tendangan sangat lihay yaitu ilmu "cing Po ciet YaU"
Bahkan didalamnya telah disalurkan pula ilmu khikang ciet Kong Kang Khie, sehingga membuat dia tak berdaya untuk melancarkan serangan kearah Boen ching, terpaksa kaki kanannya menutur tepi pagoda dan melayang turun kebawah pagoda.
Boen Ching tidak memperdulikan diri Miauw Be Fang, dia sekali lagi melayangkan tubuhnya menubruk kearah atas.
Miauw Be Fang yang tubuhnya berhasil didesak hingga turun dari atas pagoda, didalam hatinya merasa sangat gasar sekali, kaki kirinya menutul keatas kembali dan menubruk keatas, tetapi Pada saat dia berhasil mengejar mendekat kearah Boen Ching dia telah berada ditingkat keempat dari tepi pagoda tersebut..
Sekalipun Boen Ching tak dapat dilihatnya dengan jelas, tetapi sejak tadi dia telah menghitung jarak waktunya, Pada saat kaki kanannya menginjak tepi tingkat keempat dari pagoda tersebut, Pada saat itulah Miauw Be Fang berhasil mengejar sampai didekat tubuhnya.
Pada saat ini Liauw Cing Ce serta Goei Lam Yu telah tak mempunyai niat untuk melanjutkan pertempuran tersebut lagi, dan memusatkan seluruh perhatiannya memandang jalannya pertempuran yang terjadi antara Boen Ching dengan Miauw Be Fang.
***.
*** Kedua orang itu sekalipun merupakan jago-jago berkepandaian tinggi, tetapi mau tak mau juga harus mengakui kelincahan tubuhnya sekalipun sepasang tangan dari Boen Ching telah tak dapat digunakan, kalau sepasang tangan dari Boen Ching misalnya dapat menyerupai orang biasa lainnya kiranya diantara kedua orang itu satupun tak ada yang mempunyai pegangan teguh untuk berhasil mengalahkan diri Boen ching.
Kaki kanan Boen Ching begitu menempel tepi pagoda, segera dia membalikkan tubuhnya, Pada saat itu kaki kiri Miauw Be Fang sedang mencapai tepi pagoda tersebut, sedang tangan kanannya, mencapai pedang panjang yang siap hendak dilancarkan tetapi dia tak berani melancarkan serangan terlebih dahulu.
Didalam sekali pandang saja Boen Ching telah sadar kalau dia tak dapat bertempur seCara keras lawan keras melawan dirinya, tubuhnya segera mengundurkan diri ke sebelah kanan dari pagoda tersebut.
Miauw Be Fang nampak Boen Ching tidak melancarkan serangan kearahnya, sekalipun didalam hatinya merasa sedikit diluar dugaan, demikian bagi dirinya ada kebaikan dan ada keburukannya, dengan gusar dia mendengus, segera tubuhnya menubruk maju dengan pedang panjangnya mengancam punggung Boen ching.
Agaknya Boen Ching mempunyai maksud untuk beradu ilmu meringankan tubuh dengan diri Miauw Be Fang, kaki kanannya menutul pinggir pagoda sedang sebagian besar dari tubuhnya telah berdiri diluar pagoda tersebut.
Gerakan pedang dari Miauw Be Fang bagaikan pelangisaja mengitari seluruh tubuh Boen Ching dan menerjang kearahnya.
***.
*** Tubuh Boen Ching segera berputar setengah lingkaraan di tengah udara, sedang kaki kanannya digantungkan ketepi pagoda.
Miauw Be Fang tertawa dingin, serangan pedangnya sekalipun tidak mencapai sasarannya, tetapi kaki kanannya melancarkan tendangan kearah ujung kaki dari Boen Ching menutul ke atas pagoda, tubuhnya segera melayang dan berkelebat menuju ketingkat kelima dari pagoda tersebut.
Miau Be Fang segera mengejak tubuhnya mengejar, tubuh dari Boen Ching baru saja melayang ditengah udara tiba-tiba mendadak dia melancarkan tendangan, tubuhnya melayang dengan mendatar, sedang sepasang kakinya mengikuti gaya tersebut menyapu kedepan mengenai dada dari Miauw Be Fang.
Miauw Be Fang sama sekali tidak menyangka kalau Boen Ching dapat melancarkan serangan dengan menggunakan jurus seperti ini, dan menjadi sangat terkejut sekali, pedangnya segera digerakkan membabat ketubuh Boen ching, Boen Ching tertawa, sedang tubuhnya melayang ketingkat ke empat dari pagoda itu, tetapi Pada saat Miauw Be Fang melancarkan serangan dengan menggunakan pedangnya itu tubuhnya telah bergeser ke sebelah luar, sedang kakinya menginjak ditempat kosong membuat tubuhnya meluncur Pada tiga puluh kaki diluar tepi pagoda.
Tubuhnya dengan sangat cepat sekali meluncur kebawah, apabila dia terus meluncur kebawah hingga sampai dipermukaan tanah mungkin malah akan memalukan, bahkan dengan tempat yang demikian tingginya, apabila dia hendak menarik napas untuk menenangkan tubuhnya terpaksa harus membuang pedangnya, barulah dapat dilaksanakan- Hatinya menjadi sangat gusar sekali, dia hanyalah dapat mengerahkan tenaganya meluncurkan dua kali serangan ***.
*** kedepan, sekalipun demikian, Pada saat kakinya menginjak keatas tanah, dia telah berada ditepi pagoda ditempat kedua.
Sebaliknya Pada saat ini tubuh Boen Ching bagaikan kilat cepatnya meluncur naik ke atas.
Miauw Be Fang dengan menahan rasa gusar sekati lagi melayang kan tubuhnya mengejar kearah Boen ching ooodwooo Bab 35 KITAB RAHASIA HAY THIAN KIAM BOH Boen Ching sengaja memparlambatkan langkah kakinya dan melayang menuju keujung pagoda.
Miauw Be Fang dengan kencang mengejar terus dibelakang tubuhnya, didalaw hati Boen Ching telah mengambil keputusan yang teguh, begitu kakinya menginjak ujung pagoda, segera ia melancarkan ilmu meringankan tubuhnya yang telah mencapai kesempurnaan "Shen Au Ban Li"
Melayang turun kembali kebawah pagoda dan menoleh memandang apakah Miauw Be Fang masih tetap mengejar kearah dirinya dan melayang turun kebawah bersamaan waktunya dengan dirinya.
Dia menarik napas panjang, dan memusatkan perhatiannya menarik hawa murninya dan menerjang keatas pagoda, mendadak baru saja ia melayangkan tubuhnya sampai sebuah bayangan manusia berkelebat dalam hatinya menjadi sangat terkejut sekali, entah Pada saat kapan Goei Lam Yu telah secara diam2 melayangkan tubuhnya keatas atap pagoda.
Goei Lam Yu memandang dengan tajam kearah Boen Ching dan tertawa dingin tak henti-hentinya.
Pada saat yang bersamaan pula Miauw Be Fang telah mengejar sampai kali ini dia tidak lagi mengejar kebelakang tubuhnya, sebaliknya melayang naik keatas untuk kemudian ***.
*** melayang turun melancarkan serangan, pedang panjangnya berubah jadi satu bayangan peda yang sangat menyilaukan mata menggencet diri Boen ching.
Boen Ching begitu tampak Goei Lam Yu munculkan dirinya diatas atap pagoda, didalam hatinya telah merasa kan sangat terkejut sekali, tanpa terasa hawa murninya yang di pusatkan itu telah menjadi buyar.
Liauw Cing Ce yang tampak hal inipun jadi sangat terperanjat dia sama sekali tak pernah menduga kalau Goei Lam Yu dapat berbuat demikian, dengan diam2 melayangkan tubuhnya keatas pagoda, dia yang tampak hal ini hendak mengejarpun telah terlambat, terpaksa segera mengejutkan tubuhnya melayang ke atas atap pagoda tersebut.
Boen Ching yang menemui keadaan yang sangat berbahaya itu Pada saat ini sebaliknya malah berubah menjadi sangat tenang sekali, ketika dia mendongakkan kepalanya tampak Goei Lam Yu sambil membopong tangannya berdiri tegak bagaikan tidak hendak ikut campur didalam pertempuran tersebut, dia menjadi mengerutkan alisnya dengan menempuh bahaya dia membalikkan tubuhnya kebawah pagoda kembali.
Goei Lam Yu tak pernah menyangka kalau Boen Ching ternyata mempunyai nyali yang demikian besarnya, tubuhnya segera bergeser dua coen kedepan dan mengalihkan sinar matanya memandang ke arah Boen Ching dimana dia melayangkan tubuhnya kebawah.
Pagoda Tiang coen Ta itu tingginya mencapai lima puluh kaki lebih, Boen Ching yang meluncur turun didalam keadaan yang seperti ini apabila tak menemui kematiannya sedikit- sedikitnya juga akan menderita luka dalam yang sangat parah.
Miauw Be Fang sebenarnya bersiap hendak menggunakan pedangnya melancarkan serangan tapiPada saat ini tubuh Boen Ching melayang turun agak jauh jaraknya dari tepi pagoda, membuat dia tak berhasil untuk melakukan niatnya ***.
*** tersebut ternyata menarik kembali pedang panjangnya dan mengundurkan dirinya ke belakang.
Tubuh dari Boen Ching baru saja meluncur turun sampai Pada tingkat keenam dari pagoda tersebut mendadak dari dalam pagoda terdengar suara tertawa yang sangat nyaring sekali, sebuah bayangan manusia berkelebat dengan sangat Cepatnya menyambar punggung dari Boen Ching dan melemparkan tubuhnya keatas atap pagoda itu kembali, sedang tubuhnya mengikuti dari belakangnya meluncur keatas.
Didalam hati Goei Lam Yu merasa sangat terkejut sekali, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau didalam pagoda itu ternyata masih terdapat orang lain yang bersembunyi di dalamnya.
Tubuh Boen Ching yang dilemparkan keatas atap pagoda itu, didalam hatinya merasa sangat terkejut sekali, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau Pada saat ini tempat seperti itu ternyata ada seorang yang seCara tina-tiba menerobos keluar dan mencengkeram dirinya.
Ketika dia menolehkan kepalanya memandang kearah orang itu tampak orang itu telah melayang turun keatas pagoda, sedang bentuk dan tubuhnya kurus kering, seluruh rambut dan jenggotnya telah berubah menjadi putih, wajahnya sangat dingin kaku, sepasang matanya memandang kearah Goei Lam Yu serta Miauw Be Fang derigan dinginnya.
Miauw Be Fang mengerutkan alisnya, dengan dingin ujarnya.
"Aku kira siapa kiranya adalah Miauw Cing It Sau ataU si Kakek sakti dari daerah MiaUw ciang, Chia Cu Ing adanya, entah Chia cheng mempunyai persoalan atau urusan apa, ternyata dari daerah Miauw Cing datang kemari"
Boen Ching memandang sekejap kearah kakek tua berambut putih itu, didalam hatinya diam-diam merasa sangat terkejut sekali, orang yang baru datang ini ternyata adalah ***.
*** Miauw ciang It Shu.
Chia Cu Ing adanya.
Chia Cu Ing telah lama berdiam didaerah Miauw ciang, ini hari sekali lagi mengunjungi daerah Tionggoan kelihatannya ucapan dari chao shen yang mangatakan iblis dari seluruh penjuru dunia kangouw bersama-sama menginjak kembali daerah Tionggoan sedikitpun tidak bohong.
Pada saat ini Liauw Cing Ce telah melayang kan tubuhnya naik keatas puncak dari pagoda tersebut, dengan tajam memandang kearah Goei Lam Yu.
Chia Cu Ing dengan dingin mendengus, ujarnya kePada Miauw Bie Fang.
"Telah lama cayhe mendengar kalau Miauw heng menjadi raja dilautan selatan, sungguh tak disangka ternyata ini hari kau mau mendengar perintah dari seorang bocah yang mash ingusan"
Wajah dari Miauw Be Fang berubah dengan hebatnya, sambil tertawa besar ujarnya.
"Selama puluhan tahun lamanya tak bertemu muka.
Pak Tok Kiam Sah Ciang yang dilatih oleh Chia heng kemungkinan sekali mendapatkan kemajuan yang pesat sekali, aku Miauw Be Fang hendak mencoba untuk minta beberapa jurus pengajaran dari dirimU".
Perkataannya baru saja diucapkan keluar, tubuhnya telah mulai bergerak maju, sepasang telapak tangannya dengan mendatar dada mendorong kedepan, dan menerjang kearah Chia Cu Ing.
Chia Cu Ing dengan dingin tertawa panjang, tubuhnya berkelebat kesebelah kiri menghindarkan diri dari serangan tersebut, dan mengangkat sebelah tangannya menyambut serangan dari Miauw Be Fang itu.
Serangan telapak tangan dari kedua belah pihak segera bertemu, tampak gulungan hawa murni yang berwarna emas serta berwarna merah menggulung naik keatas angkasa, ***.
*** sedang tubuh dari kedua orang itu Pada saat saling berkelebat itu telah bertukar tempatnya masing2.
Sepasang mata Chia Cu ing segera memancarkan sinar yang tajam, sedang hatinya menjadi tergerak, ketinggian dari tenaga dalam yang dimiliki oleh Miaw Be Fang itu tidak dibawah dari dirinya, dia ternyata mau mendengarkan perintah dari seorang pemuda yang masih muda sudah tentu kepandaian silat yang dimiliki orang ini jauh lebih lihay dari dirinya.
Dia menarik napas panjang2, dan mengalihkan sinar matanya memandang kearah Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu sambil menggendong tangannya berdiri tegak.
perkataan yang diucapkan oleh Chia Cu Ing terhadap diri Miauw Be Fang itu terhadap dirinya bagaikan bukan menjadi persoalan, dengan dingin ujarnya kePada Miauw Be Fang.
"Be Fang, kau beristirahat sejenak.
biarlah aku akan menemui sejenak jago berkepandaian tinggi yang baru datang dari daerah Miaw Ciang ini."
Miauw Be Fang segera membungkukkan tubuhnya sambil sahutnya.
"Yaa, susiok."
Sambil mengikuti perintah tersebut dia mengundurkan dirinya kebelakang.
Goei Lam Yu melepaskan tangannya yang digendong kebelakang punggung tersebut dan memandang kearah Chia Cu Ing.
Sepasang mata dari Chia Cu Ing begitu bertemu dengan sinar mata dari Goei Lam Yu tanpa terasa didalam hatinya merasa agak berdesir, sepasang mata dari Goei Lam Yu tersebut ternyata penuh diliputi oleh hawa pembunuhan.
Begitu dia mendengar Miauw Be Fang memanggil diri Goei Lam Yu sebagai susiok, di dalam hatinya telah merasa agak berdebar, Miauw Be Fang mengangkat nama bersama-sama ***.
*** dengan dirinya, tetapi ketika mendengar kalau Miauw Be Fang ternyata mendengar perintah dari seorang pemuda yang masih muda, dia merasa nama Miauw Be Fang tak lain hanyalah begitu saja.
Tetapi begitu bergerak segera dia mengetahui kalau tenaga dalam yang dimiliki oleh Miauw Be Fang itu tidak dibawah tenaga dalam yang dimiliki dirinya.
Goei Lam Yu tertawa dingin ujarnya kePada Chia Cu Ing.
"Kau kalau memangnya telah datang ke tempat ini, aku lihat lebih baik tak usahlah pulang kembali kedaerah Miauw Ciang, pemandangan didaerah Tionggoan ini sangat indah sekali dan jauh melebihi pemandangan didaerah Miauw Ciang, kau tinggal saja ditempat ini"
Chia Cu Ing mengerutkan alisnya, belum saja dia membuka mulut memberikan jawabannya, Liauw Cing Ce yang berdiri disamping telah membuka mulut dan ujarnya dengan dinginnya.
Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Goei Lam Yu, urusan kita berdua belum selesai dikerjakan, lebih baik kita mengambil keputusan terlebih dahulu barulah berbicara yang lainnya lagi".
Sepasang mata Goei Lam Yu memancarkan sinar mata yang sangat tajam, sampai kepalanya pun tak digerakkan sedikitpun, ujarnya kePada Miauw Be Fang.
"Be Fang, kau pergilah menyambut ratusan jurus terlebih dahulu dari Liauw Cing Ce ini, setelah aku menjelaskan orang diri daerah Miauw Ciang ini, barulah berbicara lagi".
Miauw Be Fang dengan nada yang beratnya menyahut, segera dia memajukan tubuhnya berhadapan muka dengan diri Liauw Cing Ce.
Liauw Cing Ce tertawa dingin ujarnya dengan tawar.
***.
*** "Goei Lam Yu janganlah kau kira dengan mengunakan dirinya dapat berhasil menahan diriku, aku takut kau akan kehilangan sebuah tangan kanan yang sangat bagus ini"
Sekalipun didalam hati Goei Lam Yu mengkuatirkan kalau Miauw Be Fang ini sampai terluka dibawah sabetan pedang dari Liauw Cing Ce, tetapi dengan sikap dari Chia Cu Ing yang demikian itu, dia telah mengambil keputusan untuk bergebrak mati-matian melawan diri Chia Cui Ing ini, didalam hatinya diam2 dia menghitung bahwa di dalam ratusan jurus dia pasti dapat memukul jatuh Chia Cu Ing kebawah pagoda Tiong Coen Ta, segera ujarnya kePada Liauw Cing Cie.
"Apa bila kau melukai Miauw Be Fang dibawah tanganmu aku akan membuat perguruan Mie Cong Bun menjadi musnah dari muka bumi."
Sehabis berkata dia tidak menanti Liauw Cing Cie membuka mulut memberikan jawabannya, tubuhnya segera melayang maju kedepan, Pada saat pedang panjangnya berkelebat, pedang Cing Hong Kiamnya telah berubah menjadi suatu pelangi yang sangat panjang sekali dan menyapu kearah Chia Cung Ing.
Chia Cung Ing tampak Goei Lam Yu sama sekali tidak memandang dirinya sedikitpun, bahkan kini terdapat pula seorang gadis yang tak dikenal dengan tiba-tiba menampilkan dirinya memberikan bantuannya.
Pada saat ini nyalinya menjadi timbul kembali, pedang panjangnya dicabut keluar dari dalam sarungnya, sambil miring kan tubuhnya melancarkan serangan, pedangnya dengan miring menyambut kedatangan dari serangan Goei Lam Yu tersebut.
Liauw Cing Ce tampak Goei Lam Yu berkata demikian, hatinya menjadi sangat gusar sekali, dengan gusar dia membentak, sedang pedang panjang ditangannya melancarkan serangan ke arah Miauw Be Fang.
***.
*** Miauw Be Fang menerima perintah sambil menahan serangan tersebut, segera dia mengangkat pedangnya menyambut.
Empat orang yang berada diujung pagoda merupakan jago- jago berkepandaian tinggi semuanya, begitu turun tangan hawa pedang segera memenuhi angkasa dan mengitari sekeliling kalangan, Boen Ching begitu tampak keempat orang itu mulai bertempur hatinya tanpa terasa menjadi sangat berat sekali, apabila sepasang tangannya tidak cacat, Pada saat ini kemungkinan sekali tak kalah hebatnya.
Sejak sepasang tangannya menjadi cacat, dengan rajin dia melatih ilmu Khiekang chiet Kong Kang Khie.
sekalipun mendapatkan bantuan dari tenaga dalam yang ditinggalkan oleh Thian Jan Shu waktu itu serta bantuan dari Pil Kiem Long Tan yang berada didalam tubuhnya, sehingga tenaga dalamnya berlipat ganda, tetapi tetap tak mempunyai daya untuk melancarkan kembali jalan darah yang tersumbat Pada pergelangan tangannya sekalipun telah melancarkan ilmu Khie Kang Chit Kong Kang Khlenya tetap juga tak berhasil.
Boen Ching dengan seorang diri berdiri ditepi pagoda dan termenung memandang ketengah kalangan, Chia Cu Ing serta Miauw Be Fang keduanya telah sama-sama terdesak hingga hanya bertahan saja, bahkan selangkah demi salangkah mundur ke belakang.
Sekonyong-konyong, dari arah depan terlihat pasir dan debu mengepul keatas, sebuah kereta kuda dengan cepatnya lari mendatang.
Pada saat ini matahari dengan, perlahan-lahan menghilang kearah barat sedang sinar matahari yang berwarna merah itupun telah dapat dilihat dengan sangat jelas sekali, kereta kuda itu berlari dengan kencangnya ditengah daratan yang sunyi, Boen Cing sekali pandang saja telah mengetahui kalau kereta kuda tersebut adalah kereta kuda yang ditumpangi oleb Goei Hong Ing.
***.
*** Hatinya menjadi sangat terkejut sekali, dia mengetahui mengapa Goei Hong Ing Pada saat ini juga dapat datang kemari.
Pada saat Boen Ching mencurahkan perhatiannya kearah kereta kuda tersebut, situasi didalam kalanganpun telah terjadi perubahan yang besar, Pada saat dia sekali lagi memandang kearah tengah kalangan, tampak Miauw Be Fang serta Chia Cu Ing dua orang berturut-turut telah menemui keadaan yang sangat kritis, kaki dari Goei Lam Yu dengan cepat mendepak pedang panjang ditangan Chia Cu Ing, sedang pedangnya membalik menyerang kearah Liauw Cing Ce.
Liauw Cing Ce bersuit nyaring, tubuhnya melayang keatas, hawa khiekangnya segera disalurkan kedalam ilmu pedangnya dengan cepat berubah menjadi suatu hawa pedang bagaikan pelangi yang membelah bumi dengan hebat menerjang kearah tubuh Goei Lam Yu serta Miauw Be Fang.
Goei Lam Yu tampak Liauw Cing Ce dengan menggunakan golok emasnya menyerang musuh, dengan gusar dia bersuit nyaring, dengan Miauw Be Fang dua orang menubruk maju kedepan, ke dua orang itu dengan mengerahkan tenaga dalamnya yang hebat bersama-sama melancarkan serangan balas an kearah tubuh Liauw Cing Ce.
Hati Chia Cu Ing menjadi agak mantap.
segera diapun memungut kembali pedang panjangnya.
Liauw Cing Ce agaknya tidak menghendaki bertempur keras lawan keras, dengan diri Goei Lam Yu serta Miauw Bie Fang, segera saja dia menarik napas panjang-panjang, pedangnya dibabatkan kedepan menahan serangan dari kedua orang itu, sedang tubuhnya dengan mengikuti kesempatan tersebut melayang pergi.
Hati Boen Ching disaat ini jika dibandingkan dengan hati orang-orang yang ada dikalangan itu jauh lebih tenang lagi, ***.
*** Pada saat ini kereta kuda yang ditumpangi Goei Hong Ing telah datang di bawah pagoda tersebut, setelah dia memandang sekejap keatas pagoda, dengan tergesa-gesa dia masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching tahu Goei Hong Ing pastilah hendak naik keatas pagoda itu, didalam hatinya diam-diam merasa agak cemas, situasi didalam kalangan telah berubah menjadi begini tegangnya, sukar sekali baginya untuk meloloskan diri, tetapi tak mungkin dia akan membiarkan Goei Hong Ing naik keatas pagoda tersebut, begitu dia naik keatas pagoda tersebut tak usah membicarakan yang lain, cukup dengan sambaran angin tajam yang keluar dari dalam kalangan tersebut saja sudah cukup membuat tubuhnya jatuh kebawah pagoda.
Goei Lam Yu sama sekali tidak mengetahui kalau Goei Hong Ing telah tiba dibawah pagoda sana, Pada saat ini berbagai macam ingatan berkelebat didalam benaknya, semuanya merupakan cara2 untuk mencapai kemenangan dari pertempuran tersebut, satu2nya harapan dihadapannya disaat ini hanyalah mencapai kemenangan didalam pertempuran ini.
Goei Lam Yu serta Miauw Be Fang menarik kembali pedangnya masing2 dan mundur kebelakang, Pada waktu ini situati dalam kalangan pertempuran sudah berubah menjadi dua melawan dua, saking terdesaknya Liauw Cing Ce serta Chia Cu Ing telah berdiri menjadi satu pihak.
Didalam hati Goei Lam Yu tahu bahwa pihak lawannya saking terdesaknya menjadi saling bantu membantu, pihak mana saja yang akan mendapatkan kemenangan tersebut mempunyai kemungkinan yang sangat besar sekali, sedang Pada waktu ini cuaca pun sangat gelap.
asalkan dia sedikit mengulur waktu lebih lama lagi saja, sehingga setelah Miauw Be Tek dan Miauw Bie Hoa datang ketempat itu, keadaan didalam pertempuran itu telah dapat berada didalam genggamannya, berpikir sampai disitu dia tersenyum dan menarik napas panjang2.
***.
*** Liauw Cing Ce serta Chia Cu Ing dengan jarak tiga coen lebih berdiri berbareng, sebenarnya dia tidak menginginkan untuk berdiri satu pihak dengan orang semacam Chia Cu Ing ini tapi saat ini mau tak mau dia terpaksa harus berbuat demikian, dengan dingin dia mendengus dan menyapu sekejap kearah Boen ching.
Goei Lam Yu begitu tampak Liauw Cing Ce memandang kearah Boen ching, hatinya menjadi terasa agak tegang, terpikir olehnya apabila Boen Ching memasuki pihak lawan, sudahlah Cukup untuk membuat situasi Pada saat ini menjadi berubah, tetapi apabila hendak menarik Boen Ching kearah dirinya untuk memberi bantuannya, sudah tentu hal itu tak mungkin akan terjadi, yang terbaik adalah mengharapkan Boen Ching berdiri diluar garis dan tak membantu Liauw Cing ce.
Dia tertawa, ujarnya kemudian.
"Kau datang dari daerah Miauw ciang, aku kira pastilah dikarenakan kitab rahasia Hay Kiam Boh yang menjadi rebutan itu, tetapi entah saat ini kita sedang memperebutkan hal apa ?"
Chia Cu Ing yang sedang mendengarkan perkataan dari Goei Lam Yu itu didalam hatinya menjadi sangat curiga, entah Goei Lam Yu ini slap hendak berbuat apa lagi, didalam sekali pandang saja dia telah mengetahui kalau Liauw Cing Ce tak menginginkan untuk bekerja samat dengan dirinya, setelah menjadi ragu-ragu sejenak kemudian ujarnya.
"Peristiwa mengenai kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh, orang-orang didalam dunia kangouw semuanya telah mengetahui akan hal ini bahkan tempat untuk menyimpan barang pusaka, itupun terletak didalam pagoda Thiang coen Ta ini, aku kira belum lebih banyak lagi orang yang datang kemari, lebih baik kita bekerja sama untuk mengambil benda tersebut, menurut kalian bagaimana ??"
Goei Lam Yu sebenarnya mempunyai tujuan hendak menipu diri Boen Ching untuk meninggalkan tempat ini, maka ***.
*** dia bersiap hendak bekerja sama dengan diri Chia Cu Ing untuk mengambil kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut, mendengar perkataan tersebut, dia tertawa dingin dan tak mengucapkan sepatah katapun juga.
Liauw Cing Ce dengan perlahan mendengus, ujarnya.
"Ilmu pedang yang dipelayari oleh Hay Thian Shu kebanyakan terdiri dari Ilmu pedang yang berasal dari partai Mie cong Bun kami, sudah tentu kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebutpun haruslah diambil kembali oleh partai Mie cong Bun kami, juga kau mana mempunyai hak untuk mendapatkannya."
Chia Cu Ing mendengar perkataan tersebut hatinya menjadi sangat gusar, dia yang rambutnya telah memutih semuanya, sedangkan Liauw Cing Ce tak lebih hanyalah seorang gadis yang baru berusia dua puluh tahunan, ternyata demikian tak memberikan muka sedikitpun kepadanya, segera dia tertawa dingin, tanyanya.
"Dengan tenaga seorang, kau kira dapatlah berhasil ??"
Boen Ching yang berdiri disamping diam-diam merasa Cemas, dengan situasi seperti apabila Goei Hong Ing naik keatas pagoda itu, entah harus bagaimana baiknya, tempat ini tak dapat dibandingkan dengan waktu berada didalam perkampungan Pek In chuang di mana Goei Lam Yu dapat menguasai keadaan, Pada saat ini tak berani memastikan kalau Goei Lam Hong Ing tidak menemui bahaya.
Liauw Cing Ce beberapa kali dengan menggunakan sinar matanya memberi tanda kearah Boen Ching agar dia ikut serta didalam urusan ini, tetapi tampak Boen Ching bagalkan ada urusan lain yang sedang diperhatikan, sedang terhadap sinar matanya sedikitpun tidak menampilkan reaksinya, didalam hatinya tanpa terasa menjadi sedikit merasa tidak senang, dengan dingin ujarnya.
"Kalau aku seorang lalu bagaimana ??". ***. *** Didalam hati Goei Lam Yupun merasa sangat heran mengapa Boen Ching mendadak bagaikan terhadap keadaan situasi dihadapannya sedikitpun merasa tidak kuatir, dia memandang sekejap kearah Boen Ching kemudian menoleh memandang kearah Liauw Cing ce, sambil tertawa ujarnya.
"Nona Liauw tak usah demikian cemasnya, urusan kita berdua masih belum selesai Pada saat seperti ini entah nona Liauw apakah menyetujui untuk menyelesaikan urusan ini diantara kita berdua??". Didalam hati Liauw Cing Ce merasa sangat heran, mengapa mendadak Goei Lam Yu mengusulkan untuk menyelesalkan urusan diantara mereka dua orang sendiri, dengan perlahan dia menganggukkan kepalanya, sahutnya kePada Goei Lam- Yu.
"Demikianpun paling baik lagi "
Hati Chia Cu Ing menjadi tergetar, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau Goei Lam Yu ternyata dapat berbuat demikian, didalam hatinya terasa agak berdesir, Pada saat datang dalam hatinya merasa semangatnya berkobar-kobar, dia mengira bahwa semua yang dikehendaki pastilah dapat terlaksana, tetapi Pada saat ini tiba-tiba dia merasakan bahwa mati hidupnya telah tergantung ditangan orang lain-Sinar mata dari Goei Lam Yu beralih keatas wajah dari Chia Cu Ing, dalam hati Chia Cu Ing segera sadar kalau Goei Lam Yu segera akan menghadapi dirinya, segera ujarnya.
"Pada saat ini tak mungkin kau dua orang dapat meagambil keputusan dengan seenaknya"
Goei Lam Yu tertawa terbahak-bahak.
sahutnya.
"Tujuh buah hioloo kuno penimggalan Thian Jan Shu Pada masa yang berselang telah menggetarkan seluruh Bulim, tetapi tak ada seorangpun yang mengetahui rahasia dari ketujuh buah telapak tangan yang tertera Pada tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu tersebut".
***.
*** Sehabis berkata dia memandang sekejap kearah Boen ching, kemudian lanjutnya lagi.
"Tetapi sungguh tak kusangka kalau ternyata adalah ilmu Khiekang chiet Kong Kang Khie Kini kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh telah muncul, sedang didalam kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh ini sedikitpun tak terdapat rahasianya sehingga orang yang mendapatkannya segera dapat melatih suatu ilmu yang sangat lihay sekali, hal ini tidaklah mengherankan kalau jago berkepandaian tinggi dari daerah Miauw ciang sangat jauh itu datang kemari, tetapi aku kira kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut tak dapat didapatkan dengan mudahnya".
Dia menarik napas panjang-panjang, dan memandang tajam kearah Chia Cu Ing, ujarnya.
"Kau menginginkan mendapatkan satu bagian, hal itu sangat mudah sekali untuk dilaksanakan, asalkan kau dapat menerima ratusan jurus serangan dari diriku"
Chia Cu Ing yang mendengar perkataan tersebut tertawa terbahak-bahak dengan kerasnya, sahutnya.
"Itupun baik juga aku akan mencoba bagaimana tingginya kepandaian yang kau miliki sehingga dapat menjagoi seluruh bulim serta dapat diangkat sebagai pemimpin kawanan iblis".
Goei Lam Yu tertawa, didalam hatinya dia telah mengambil keputusan untuk mengerahkan seluruh tenaga dalam yang dimlikinya guna membinasakan Chia Cu Ing ditempat itu juga .
Chia Cu Ing menarik napas panjang, dan memusatkan seluruh perhatiannya untuk menghadapi pihak musuh.
Sepasang mata dari Goei Lam Yu dengan tajam menyapu sekejap ketengah kalangan, didalam sekejap mata saja dari wajahnya timbul suatu warna yang kemerah-merahan sedang dari sepasang matanya memancarkan hawa pembunuhan yang sangat tajam sekali.
***.
*** Sebenarnya Boen Ching sedang kuatir terhadap keselamatan Goei Hong Ing yang sedang berada didalam pagoda tersebut, kini tampak Goei Lam Yu berubah menjadi sedemikian rupa, didalam hatinya merasa sangat terkejut sekali, dia sendiripun mempunyai pengalaman yang luas sekali, sekali pandang saja dia telah mengetahui kalau Pada saat ini Goei Lam Yu telah bangkit hawa pembunuhan didalam hatinya dan kini sedang mengerah kan ilmu tunggalnya yakni ilmu "cie Jie Jen Hong"
Dari ilmu Hiat Mo Kangnya untuk menghadapi pihak lawan-Chia Cu Ing yang tampak sikap Goei Lam Yu berubah menjadi sedemikian rupa, didalam hatinya menjadi berdesir, dengan keras dia membentak.
tubuhnya melayang ketengah udara, pedang panjangnya dengan diliputi oleh suatu sinar warna merah menyapu kearah Goei Lam Yu.
Hawa pembunuhan dari sepasang mata Goei Lam Yu berkelebat tak henti-hentinya, sepasang telapak tangannya diputar, tubuhnya melayang ke udara dengan tangan kosong menyambut kedatangan serangan tersebut.
Sinar mata Liauw Cing Ce berkelebat, dalam hati dia merasa sangat heran, Goei Lam Yu ternyata sangat berani memandang ringan terhadap pihak musuh, sehingga dengan menggunakan tangan kosong menyambut serangan pedang yang dilancarkan oleh Chia Cu Ing, dalam hati dia sadar bahwa dirinya pastilah takkan berbuat begitu.
SUNGGUH tak disangka olehnya begitu sepasang telapak tangan dari Goei Lam Yu yang dilancarkan keluar, kedua orang itu setelah saling serang menyerang sebanyak lima jurus ditengah udara, pedang panjang ditangan Chia Cu Ing dengan keras lawan keras telah dipukul jatuh oleh serangan Goei Lam Yu tersebut.
Chia Cu Ing yang tampak hal ini baginya jadi berdesir, wajahnya berubah menjadi pucat pasi, didalam hatinya diapun sama sekali tidak pernah menyangka kalau Goei Lam Yu dapat ***.
*** memaksa dirinya melepaskan pedang dari tangan hanya didalam lima jurus saja.
Pada saat dia merasa terkejut tersebut, pikiran untuk melarikan diri segera berkelebat di dalam benaknya, Pada saat ini wajah dari Goei Lam Yu telah berubah menjadi sangat jelek sekali untuk dilihat, suaranyapun telah berubah menjadi sangat berat serta kasar, ujarnya kePada Chia Cu Ing.
"Pada saat ini, kau apakah masih mempunyai niat untuk melarikan diri?"
Chia Cu Ing dengan tangan kosong memandang tajam kearah Goei Lam Yu, sedang dari sepasang matanya memancarkan perasaannya yang sangat ketakutan serta terkejut.
Tubuh Goei Lam Yu bagaikan kilat Cepatnya mendesak kearah tubuh Chia Cu Ing, Chia Cu Ing yang biasanya sangat sombong dan ingin menang sendiri, Pada saat ini bagai kan Seekor domba yang akan menghadapi kematiannya dan mengadakan pergolakannya yang terakhir.
Dengan gusar dia membentak nyaring, sepasang telapak tangannya ditekan kebawah untuk kemudian dilancarkan dengan hebatnya, memgancam dada dari Goei Lam Yu.
Dari tenggorokan Goei Lam Yu mendadak terdengar suara yang sangat aneh sekali, sepasang telapak tangan dengan keCepatan kilat ditepukkan kearah tubuh Chia Cu Ing, segera tampak tubuhnya menjadi tergetar dan terhuyung-huyung mundur dua langkah kebelakang, tubuhnya Sedikit membungkuk dan memuntahkan darah Segar dari mulutnya.
Setelah itu tubuhnya mundur dua tiga langkah kembali kebelakang, sehingga mundur ketepi pagoda tersebut .
Baru saja Goei Lam Yu bersiap hendak sekali lagi melancarkan serangan untuk membinasakan diri Chia Cu Ing, ***.
*** mendadak terdengar suatu jeritan yang sangat nyaring berkumandan datang dari dalam pagoda tersebut, wajah dari Goei Lam Yu segera berubah dengan hebatnya dengan terhuyung-huyung dia mundur dua langkah kebelakang, wajahnya berobah menjadi pucat pasi, Boen Ching menjadi sangat terkejut, dia tahu Goei Hong Ing menjadi sangat terkejut sekali dan tahu Goei Hoei Ing Pada saat ini masih berada didalam pagoda tersebut, sedang suara jeritan nyaring inipun pastilah berasal dari diri Goei Hong Ing, didalam benaknya segera timbul bayangan dari diri Goei Hong Ing.
Dengan Cepat dia bersiap hendak menerjang masuk kedalam pagoda tersebut, tetapi belum saja dia menggerakkan tubuhnya terdengar suara tertawa kalap berkumandang datang, sebuah bayangan manusia berwarna kuning dengan sangat cepat sekali berkelebat naik keatas pagoda tersebut.
Sekali pandang saja Boen Ching telah dapat melihat, tubuh dari Goei Hong Ing telah dikempit dibawah ketiak orang tersebut .
Goei Lam Yu tidak meranti orang itu sampai dihadapannya, tubuhnya dengan cepat bergerak menubruk maju kedepan, sedang sepasang telapak tangannya dengan seluruh tenaganya membabat orang itu.
Ditengah suara tertawa kalap yang sangat nyaring itu, pukulan telapak tangan dari dua orang itu bertemu dengan dahsyatnya, terlihat hawa yang berwarna kuning serta merah membumbung naik keangkasa, tubuh orang itu tetap tenang- tenang saja berdiri ditempat itu sambil mengempit diri Goei Hong Ing.
Goei Lam Yu tampak serangannya tak mencapai hasil, segera mencabut keluar pedangnya dan memandang orang itu dengan sangat dingin.
***.
*** Didalam hati Boen Ching sedikit merasa terkejut, wajah dari Goei Lam Yu Pada saat ini berubah menjadi putih kehijau-hijauan dan sangat menakutkan sekali, jika dibandingkan dengan wajah ketika hendak membunuh diri Chia Cu Ing jauh lebih jelek lagi.
Ketika dia mengalihkan sinar matanya memandang orang itu tampak orang yang baru saja datang itu ternyata adalah seorang pemuda berbaju kuning, usianya kurang lebih dua puluh enam tujuh tahunan, wajahnya penuh diliputi oleh sikapnya yang sangat sombong, bagaikan tak seorang pun yang berada didalam pandangan matanya.
Boen Ching tahu bahwa tenaga dalam dari Goei Lam Yu jika dibandingkan dengan orang yang baru datang inijauh lebih tinggi setengah tingkat, tetapi Goei Lam Yu buru saja menggunakan ilmu "cie Jie Jen Hong"
Dari ilmu Hiat Mo Kang, padahal "cie Jie Jen"
Ini harus memusatkan seluruh tenaga dalamnya barulah dapat melancarkan keluar, disamping lagi Goei Hong Ing berada ditangan pihak lawan, hal ini membuat hati Goei Lam Yu menjadi agak terganggu, sehingga mau tak mau membuat tenaga dalamnya menjadi jauh lebih berkurang lagi.
Pemuda berbaju kuning Itu tampak Goei Lam Yu tak dapat berbuat apa- apa terhadap dirinya, dia tertawa dingin, ujarnya.
"Nama Lam Yu Kongcu yang terkenal di seluruh dunia kangouw tak kusangka hanyalah demikian saja, bukankah hanya suatu nama kosong belaka."
Dengan dingin tanya Goei Lam Yu.
"Sejak dia berkelana didalam dunia kangouw selamanya belum pernah bertemu dengan lawan tangguh, cukup yang dapat bertahan sebanyak ratusan jurus dari dirinyapun hampir-hampir tak pernah ditemuinya, tetapi didalam satu malaman saja ternyata terdapat demikian banyaknya jago2 ***.
*** berkepandaian tinggi munculkan diri, mau tak mau membuat hatinya merasa terkejut, ditambah lagi kini Goei Hong Ing terjatuh ditangan orang lain, membuat dia untuk sesaat tak bisa berkutik lagi.
Pemuda berbaju kuning itu tertawa mengejek.
ujarnya.
"Siapakah aku? aku kira kaupun tak perlu untuk mengetahuinya "
Tiba-tiba terdengar Liauw Cing Ce mendengus, dan ujarnya dengan sangat dingin.
"cong Lam Lok Yang Hong kau kira apakah sungguh didalam dunia ini tak ada orang yang mengenali dirimu ?"
Lok Yang Hong bagaikan sedikit merasa terkejut, dan memandang kearah Liauw Cing ce, beberapa saat kemudian barulah sahutnya.
"Hmm .... sungguh tak kusangka ternyata ada orang mengenal juga aku Lok Yang hong.."
Sambil berkata dia memperlihatkan sikapnya yang sangat congkak dan bangga.
Goei Lam Yu menarik napas panjang- panjang, ujarnya kePada Lok Yang Hong perlahan.
"cepat letakkan kakak keatas tanah, kaupun juga bukanlah merupakan seorang yang tak punya nama besar, ternyata berani berbuat demikian memalukannya terhadap orang yang tak mengerti kepandaian silat sedikitpun."
Lok Yang Hong memandang kearah Liauw Cing ce, kemudian sambil tertawa ujarnya.
"Nona apakah she Liem ???"
Dengan dingin sahut Liauw Cing ce.
"Lok Yang Hong, kaujanganlah mengira kalau didunia kangouw hanya kau sajalah yang memiliki kepandaian silat yang sangat tinggi, Pada saat ini jago berkepandaian tinggi ***.
*** jumlahnya bagaikan bintang dilangit, kau masih sangat kurang sekali."
Wajah dari Lok Yang Hong berubah menjadi merah padam, tetapi dia tetap tak mengucap kan sepatah katapun.
Goei Lam Yu telah mencabut keluar pedang Cie Hong Kiamnya dari dalam sarungnya, sepasang alisnya dikerutkan, dan bersiap hendak menggunakan pedang Cie Hong Kiam nya itu untuk membinasakan diri Lok Yang Hong dibawah pedangnya.
Lok Yang Hong tertawa dingin, ujarnya.
"Ketika aku naik keatas pagoda aku melihat dia naik selangkah demi selangkah keatas, saya yang melihat akan hal itu segera membantu dirinya naik keatas, kalau memangnya ini merupakan kakakmu, terpaksa aku akan mengantarkan dia turun kebawah pagoda lagi"
Sehabis berkata, tangan kanannya diayunkan dan melemparkan tubuh Goei Hong Ing keluar pagoda, diikuti dengan tak membuang waktu bersiap melancarkan serangannya dengan menggunakan pedang, terlihat sebilah pedang panjang berwarna kuning keluar dari sarungnya, dan dengan mengerah kan tenaga dalamnya menyerang ketubuh Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu dengan gusar bersuit nyaring, pedang Cie Hong Kiamnya berubah menjadi beribu-ribu bayangan menerjang ketubuh Lok Yang Hang, tetapi jalan pergi telah dihalangi oleh Lok Yang Hong.
terpaksa dengan menggunakan seluruh tenaga yang disalurkan kedalam pedang Cing Hong Kiamnya menerjang ketubuh Lok Yang Hong.
Tubuh Goei Hong ing dengan jarak yang tidak begitu jauh dari diri Boen Ching melayang turun keluar pagoda, Liauw Cing Ce sekalian yang berada jauh dari tempat tersebut tak sempat untuk turun tangan memberi pertolongannya.
Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
***.
*** Boen Ching yang tampak keadaan yang sangat kritis ini, segera melayangkan tubuhnya menubruk kearah Goei Hong Ing.
Begitu tubuhnya melayang kebawah, segera teringat oleh nya kalau sepasang telapak tangannya tak dapat digunakan kembali, hatinya segera terasa berdesir.
ooodwooo Bab 36 DENDAM SEPULUH TAHUN Tangan kanan Boen Ching telah diulurkan kedepan, dan tak mungkin untuk ditarik kembali, apabila tidak mencengkeram diri Goei Hong Ing, kiranya dia segera akan menemui kematian, dalam keadaan yang sangat kritis ini, dia membentak nyaring, terdengar suara yang sangat keras sekali berkumandang, ilmu khiekang chiet Kong Kang Khienya dikerahkan dengan sekuat tenaga, membuat sepasang telapak tangannya yang kaku itu menjadi lancar kembali, bagaikan kilat Cepatnya hawa khiekang chiet- Kong Kang Khie tersebut berputar satu kali keseluruh tubuhnya.
Lima jari dari Boen Ching bagaikan berkaitan dengan keCepatan kilat mencengkeram punggung Goei Hong Ing.
Pada saat itu pemuda berbaju kuning itu telah saling bertukar serangan sebanyak satu jurus dengan diri Goei Lam Yu, diantara berkelebatnya sinar pedang, tampak kedua tubuh orang itu memisah.
Tubuhnya belum saja menapai diatas tanah, pemuda berbaju kuning itu telah dapat melihat bahwa Boen Ching berhasil mencengkeram diri Goei Hong ing, hal ini membuat hatinya menjadi sangat terkejut sekali, menurut apa yang diketahuinya, dengan sudut lemparan waktu melemparkan tubuh Goei Hong Ing itu, dengan menggunakan kedudukan setiap orang yang berada didalam kalangan tersebut tidak ***.
*** mungkin akan berhasil menolong diri Goei Hong Ing, sekalipun Goei Lam Yu sendiri yang berada di kedudukan Boen Ching tadi juga tidak mungkin akan berhasil menolong diri Goei Hong Ing.
Pada saat dia baru datang, tampak Boen Ching berdiri disamping, ia menganggap orang itu merupakan orang-orang angkatan kedua saja tetapi sungguh tak disangka kalau kepandaian silat yang dimiliki Boen Ching inijauh melebihi apa yang dipikirkan didalam hatinya.
Pikirannya menjadi tergerak.
musuh tangguh Pada saat ini dari diri Goei Lam Yu telah berubah menjadi Boen ching, tubuhnya belum mencapai diatas tanah, pedangnya membalik membabat kepunggung Boen ching, Boen Ching yang merasa hawa khiekang "chiet Kong Kang Khie"
Nya berhasil mengalir ke seluruh tubuhnya, ia merasa sangat girang sekali, ketika mendengar suara sambaran pedang di belakang tubuhnya, dia segera mengerutkan alisnya, ditengah suitan panjang yang sangat nyaring dia telah meletakkan tubuh Goei Hong Ing ke atas tanah, tubuhnya dengan cepat berputar, hawa khiekang "ciet Kong Kang Khie"
Nya pun segera dilancarkan keluar.
Pemuda berbaju kuning itu ketika melancarkan Serangannya dengan menggunakan pedang di punggung Boen ching, begitu dia mendengar suara suitan panjang dan nyaring tersebut, hatinya menjadi sangat terkejut sekali, dari depan tubuhnya terasa suatu hawa yang sangat tajam dan dahsyat menekan ke dadanya.
Sinar matanya menjadi berkelebat, didalam hatinya diam2 dia mendengus, pedang panjang di tangan kanannya dengan mengerahkan tenaga dalamnya disentil ke muka, terlihat hawa pedang meliputi seluruh angkasa, dan menyambut sedang telapak tangan dari Boen Ching yang sedang melancarkan serangan tersebut.
Terlihat tujuh buah sinar yang sangat menyilaukan mata muncul disekitar tempat itu, diantara berkelebatnya sinar ***.
*** tersebut, terdengar suara dengusan yang sangat berat, pemuda berbaju kuning itu berturut2 mengundurkan dirinya ke belakang, Pada saat sinar berwarna warni itu menggulung, pedang panjang ditangan pemuda berbaju kuning itu telah tergulung keatas dan tergetar hingga hancur berkeping2.
Begitu Boen Ching menggunakan ilmu saktinya, seluruh orang yang hadir ditengah kalangan itu tak seorang pun yang tidak berubah wajahnya, mereka sadar bahwa dirinya tak mungkin akan dapat memiliki kepandaian yang demikian tingginya itu.
Pemuda berbaju kuning itu setelah berdiri termangu-mangu beberapa saat, dia memandang sekejap kearah Boen ching, sedang dari mulutnya terlihat tersungging suatu senyum yang sukar sekali untuk diraba apa maksudnya tampak dia membalik kan tubuhnya dan lari turun dari pagoda tersebut.
Goei Lam Yu tiba2 tertawa dingin, tubuhnya bagaikan kilat Cepatnya berkelebat mengejar kearah pemuda berbaju kuning itu, sedang Pada mulutnya membentak.
"Kau ingin pergi dari tempat ini? tak demikian mudahnya "
Pemuda berbaju kuning itu tertawa panjang dengan dinginnya, setelah dua kali saling beradu pedang dan telapak tangan, dia mengira nama besar dari Goei Lam Yutak lebih hanya demikian saja, dan tak lebih hanyalah seimbang, dengan kepandaian yang dimiliki dirinya.
Dia sambil membalikkan tubuhnya melancarkan serangan, empat buah telapak tangan segera bertemu menjadi satu, terlihat hawa merah dan kuning membumbung tinggi keangkasa, sedang pemuda berbaju kuning itu dengan terhuyung-huyung mundur beberapa langkah kebelakang.
Goei Lam Yu sekali lagi tertawa dingin, sepasang telapak tangannya dengan mendatar di depan dada didorong kedepan, dia bersiap untuk menggunakan seluruh tenaga ***.
*** dalamnya untuk mengalahkan pemuda berbaju kuning dibawah tangannya.
Pemuda berbaju kuning itu juga bukanlah merupakan seorang yang bodoh, apa lagi sekalipun dia dengan keras melawan keras, melawan diri Goei Lam Yu juga tak lebih hanya kalah setengah tingkat saja, sekalipun Pada saat ini dia mempunyai niat untuk meninggalkan tempat itu, tetapi serangan yang dilancarkan Goei Lam Yu masih tetap menerjang kearah nya dengan gencar.
Sedari dia melayang kan tubuhnya keluar dari pagoda tersebut, Pada saat dia membalikkan tubuhnya, dia telah mencapai ditingkat paling bawah dan melarikan diri dari tempat tersebut.
Goei Lam Yu tampak serangannya mencapai ketempat yang kosong, ditambah lagi tampak pemuda berbaju kuning itu telah meninggalkan tempat itu, dia segera menarik napas panjang-panjang dan tak mengucapkan kata-kata lagi, sambil membalikkan tubuhnya dia memandang kearah Boen Ching serta Goei Hong Ing yang berdiri disampingnya.
Boen Ching melirik memandang kearah Goei Hong Ing mendadak dia merasakan bahwa dirinya berdiri terlalu dekat dengan diri Goei Hong ing, tanpa terasa wajahnya menjadi agak panas, dengan cepat dia bergeser dua langkah ke kanan.
Sekalipun Pada diri Goei Hong Ing terjadi perubahan yang besar, tetapi dia agak tampak timbul warna kemerahan yang menghiasi pipinya, sepasang matanya memancarkan sinar yang sangat bening.
Boen Ching dengan diam-diam melirik kearahnya sekejap.
tetapi kemudian menundukkan kepalanya kembali tak berani untuk melihat lagi.
Goei Hong ing ini sangat mirip sekali dengan diri Bwee Giok, bukan saja wajahnya bagaikan pinang dibelah dua, ***.
*** bahwa sikap serta gerak-geriknya tak ada perbedaan sedikitpun dengan diri Bwe Giok.
Dia tak dapat memikirkan diantara diri Goei Hong Ing ini dengan diriBwee Giok terdapat perbedaan ditempat mana, tetapi orang yang berada disampingnya Pada saat ini ternyata adalah Goei Hong Ing, dan bukan Bwee Giok yang dia pikirkan siang malam, tak terasa lagi hatinya terasa menjadi terbuka dia menghela napas panjang.
Tampak Goei Lam Yu berjalan mendekati diri Goei Hong ing sambil bertanya.
"cici mengapa kau datang kemari?"
Goei Hong ing tersenyum, sahutnya.
"Pada saat ibu hendak meninggal dunia, dia telah menyuruh aku menjaga dirimu, mengapa kau selalu tidak mendengar perkataanku, janganlah dikarenakan sedikit urusan keCil saja telah ribut dengan orang lain"
Goei Lam Yu tak dapat berbuat apa2 sambil tertawa sahutnya.
"Baiklah aku tak akan ribut lagi, mari aku pulang kerumah?"
Boen Ching mendongakkan kepalanya, memandang kearahnya, sedang didalam hati pikirnya.
"Goei Hong Ing jadi orang sungguh sangat baik sekali, sedang Goei Lam Yu itu sebenarnya merupakan orang jahat, tetapi dibawah perkataan yang diucapkan oleh Goei Hong Ing ternyata dia demikian penurutnya, urusan ini sungguh sama sekali tak pernah kuduga sebelumnya."
Dia tidak mengetahui mengapa Goei Lam Yu dapat berbuat demikian, tetapi karena inilah sikapnya terhadap diri Goei Lam Yu timbul perasaan simpatiknya, hanyalah diluaran Goei Lam Yu masih berbuat jahat, sehingga dia masih tetap merupakan seorang yang sangat menakutkan.
Terlihat Goei Hong ing sambil tersenyum menganggukkan kepalanya, ujarnya.
***.
*** "orang ini telah menolong diriku, dan aku belum mengucapkan terima kasih kePada dirinya?"
Dengan Cemas sahut Goei Lam Yu.
"cici tak perlu merisaukan akan hal ini, orang itu bernama Boen ching, dan merupakan kawan baikku, nanti sekalian aku mengucapkan rasa terima kasih kePada dirinya "
Goei Hong Ing menganggukkan kepalanya, Boen Ching yang membelakangi diri Goei Hong Ing tak mengetahui entah bagaimana perasaannya Pada saat ini, hatinya mendadak menjadi tergetar, dan memutarkan tubuhnya, ujarrya kePada Goei Hong ing.
"Nona Goei cayhe mempunyai suatu urusan yang hendak kutanyakan, entah apakah nona Goei mau memberi bantuan kePada diriku ??"
Goei Hong Ing dengan tajam memandang sekejap kearah Boen ching, dari sepasang matanya memancarkan sinar yang kebingungan, sejenak kemudian barulah sambil tertawa sahutnya.
"Urusan apa coba kau katakanlah "
Goei Lam Yu berdiri disamping, dari sepasang matanya memancarkan sinar mata yang sangat tajam, tetapi Pada bibirnya masih tetap tersungging suatu senyuman.
Sepasang mata dari Liauw Cing Ce dengan tajam terus menerus memandang keatas wajah dari Goei Hong Ing, tetapi tak jarang pun beralih keatas wajah dari Goei Lam Yu dan Boen ching.
Mendadak ujarnya kepadi diri Goei Hong Ing.
"Nona Goei, kepandaian silat yang kau miliki sungguh tidak rendah, entah siapakah sebenarnya suhumu?"
Goei Lam Yu mengerutkan alisnya, sedang senyuman yang menghiasi diatas bibirnya pun segera lenyap.
Goei Hong ing ***.
*** yang mendengar perkataan itu menjadi tertegun, sambii tertawa kemudian sahutnya.
"Kau ini sedang berbicara tentang apa? aku sama sekali tak dapat main silat"
Boen Ching yang mendengarkan perkataan tersebut, hatinya menjadi tergetar, dan mengangkat kepalanya memandang sekejap kearah Goei Lam Yu serta wajahnya dari Goei Hong Ing.
Pada saat itu wajah dari Goei Lam Yu telah berubah menjadi seperti sedia kala, sedang Sikap dari Goei Hong Ing masih biasa saja, sedikitpun tak nampak sikap yang dibuat-buat, dengan perlahan-lahan dia menarik kembali sinar matanya.
Goei Hong Ing sambil tersenyum bersiap hendak membuka mulut untuk menyahut, mendadak terdengar Liauw Cing Ce mendengus dengan dinginnya, ujarnya.
"Nona Goei berbuat demikian bukankah terlalu tidak memandang sebelah matapun kePada kami "
Goei Lam Yu menolehkan kepalanya memandang tajam kearah Liauw Cing ce, dari matanya tampak berkelebatnya suatu sinar membunuh yang hebat, dengan tawar ujarnya.
"cici ku ini sama sekali belum pernah belajar ilmu silat, Nona Liauw mengapa harus demikian mendesaknya terhadap dirinya"
Goei Hong Ing tertawa, sahutnya pula.
"Perkataan yang diucapkan adikku ini sedikitpun tidak salah"
Liauw Cing Ce dengan sinar mata yang tidak percaya memandang sekejap kearah dua orang itu, dia tahu apabila Goei Hong Ing itu memiliki kepandaian silat juga tak ada halangannya untuk berbicara secara terus terang kepadanya, tetapi dia sekalipun belum pernah melihat Goei Hong Ing itu menggunakan kepandaian silat, tetapi jika dilihat dari sikap ***.
*** serta tindak tanduk dari Goei Hong Ing itu, membuktikan kalau Goei-Hong ini memiliki kepandaian silat yang tidak rendah.
Didalam hati Boen Ching mempunyai perasaan serta cara berpikir yang sama dengan cara berpikir dari Liauw Cing Ce, tapi dia tak kuat untuk menahan sinar mata dari Goei Hong Ing itu demikian bebasnya, dan demikian menarikuya, membuat dia mau tak mau harus mempercayai segala perkataan yang diucapkan oleh Goei Hong Ing itu adalah ucapan yang sebenarnya, dia tak dapat lagi mencurigai dirinya.
Sambil tertawa tanya Goei Hong Ing kePada diri Boen Ching.
"Kau mempunyai urusan apakah, silahkan untuk berbicara, apabila aku dapat memberi kanjawabannya aku pastilah akan membantu kau."
Boen Chiag tertawa sahutnya.
"Suhuku Ie Bok Tocu serta beberapa orang cianpwe jejaknya sampai kini tak jelas, kalau dapat mengharapkan nona Goei mau memberi bantuan kepadaku untuk mencarikan berita dan jejak mereka."
Mendengar perkataan tersebut Goei Hong Ing tersenyum sahutnya.
"Aku tak mengetahui jejak dari suhumu, tapi aku akan membantu dirimu untuk mencarikan berita dan jejak mereka, setelah mengetahuinya aku akan memberitahu kePada dirimu baikkah."
Boen Ching tertawa, ujarnya.
"Adikmu mengetahuinya, apabila nona Goei mau memberikan bantuannya, dapatlah bertanya kePada adikmu itu."
Goei Hong Ing menjadi tertegun, tanyanya kePada Goei Lam Yu.
***.
*** "Apa yang ditanyakan oleh Boen Siauwhiap apakah kau mengetahuinya ? apabila kau mengetahuinya seharusnya kau memberi tahu kan kePada Boen siauwhiap.
bukankah dia adalah kawan karibmu ?"
Goei Lam Yu menjadi ragu-ragu untuk sesaat, sambil tertawa kemudian sahutnya.
"Jejak dari suhunya Ie Bok Tocu, aku sendiri juga tak begitu jelas tapi secara garis besarnya aku mengetahui sedikit "
Dengan dingin ujar Liauw Cing Ce.
"Tentang urusan ini kau tak perlu untuk berbicara secara berputar Ie Bok Tocu dari daerah lautan Timur telah pergi kegurun, bukankah itu telah sangat jelas sekali."
Hati Boen Ching terasa agak tergetar, sambil membalikkan tubuhnya tanyanya kePada Liauw Cing Ce.
"Suhuku mengapa berangkat kesana, apakah nona Liauw mengetahuinya?"
Dia berhenti sejenak kemudian dengan ragu-ragu ujarnya lagi.
"Dapatkah kau memberitahukan kepadaku?"
Liauw Cing Ce dengan tawar sahutnya .
"Aku kira kali ini tak dapat memenuhi harapan dari Boen Siauwhiap. urusan ini sangat jarang sekali orang yang mengetahui nya ."
Sehabis berkata dia menengok kearah Goei Lam Yu serta Goei Hong Ing.
Goei Lam Yu tertawa ujarnya.
"Ie Bok Tocu beserta keempat orang suhengnya berangkat menuju ke gurun pasir, kemungkinan sekali dikarenakan putri dari Ie Hok Tocu, sedang lainnya aku tak mengetahui dengan jelas"
"ooh..."
Sahut Boen Ching, sedang bayangan dari Shie Siauw Inpun segera berkelebat didalam benaknya, dengan ***.
*** perlahan ia menundukkan kepalanya.
Goei Lam Yu mengerutkan alisnya, diapun tidak mengucapkan sepatah katapun juga .
Boen Ching dengan perlahan mendongakkan kepalanya dantanyanya lagi kePada Goei Lam Yu.
"Masih ada, aku hendak mengetahui bagaimana jejak selanjutnya dari diri Pak Leng Sianseng sekalian, Goei Kengcu apakah dapat memberikan sedikit keterangan kepadaku ?"
Goei Lam Yu tertawa tawar, ujarnya kePada Goei Hong Ing.
"Cici aku tak mengetahui siapakah yang disebut sebagai Pak Leng Sianseng itu "
Sehabis berkata dia tertawa. Goei Hong Ing memandang tajam kearah Goei Lam Yu kemudian tanyanya.
"Sungguhkah?? kau sungguh tak mengetahuinya ?"
Goei Lam Yu menundukkan kepalanya sahutnya.
"Tidak tahu "
Goei Hong Ing dengan tajam memperhatikan diri Goei Lam Yu, sejenak kemudian, dia menundukkan kepalanya dengan perlahan, setelah lewat beberapa saat lamanya, ujarnya kePada Boen Ching.
"Adikku ini benar-benar tak mengetahui nya, Pada hari kemudian apabila aku telah berhasil mencarikan kabar pastilah akan memberitahukan kePada dirimu "
Boen Ching tampak sikap dari kedua orang itu didalam hatinya dia telah mengetahui sebagian besar, dia hanya tertawa tawar, dan menutup mulutnya sambil memandang kearah Liauw Cing Ce.
Liauw Cing Ce yang tampak Boen Ching memandang kearahnya segera memalingkan kepalanya kearah Goei Lam Yu kakak beradik, dan sama sekali tak mau memperdulikan diri Boen Ching lagi.
***.
*** Goei Lam Yu mendongakkan kepalanya menyapu sekejap ke seluruh kalangan, kemudian ujarnya kePada Goei Hong Ing.
"Cici mari kita pulang."
Goei Hong Ing memandang sekejap kearah orang-orang yang berada ditempat itu, kemudian menganggukkan kepalanya. Mendadak terdengar Liauw Cing Ce membentak.
"Tahan urusan diantara kita berdua belum selesai "
Goei Lam Yu menjadi tertegun, dia sama sekali tak pernah menyangka kalau Liauw Cing CePada saat dan tempat seperti itu dapat mengeluarkan kata-kata seperti ini, untuk sesaat dia menjadi berdiri termangu-mangu memandang kearah Liauw Cing Ce, dan tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Liauw Cing Ce dengan sangat congkak berdiri tegak, bagaikan disampingnya telah tiada orang lagi.
Goei Hong Ing mengerutkan alisnya tanyanya Pada Goei Lam Yu.
"Adik sebenarnya kau dengan nona ini mempunyai urusan apa ?"
Boen Ching memandang sekejap kearab Liauw Cing Ce didalam hatinyapun dia merasa heran, Liauw Cing Ce mengapa secara mendadak dapat mengambil keputusan untuk menyelesalkan persoalannya Pada saat itu juga dengan Goei Lam Yu, didalam hatinya dia tak menginginkan terjadinya kembali perbuatan ditempat itu hanya dikarenakan satu persoalan yang tak penting oleh karena masih adanya Goei Hong Ing ditempat tersebut pula didalam persoalan ini.
Terdengar Goei Lam Yu sambil tertawa ujarnya.
"Dia menginginkan sebuah gambar peta dari diriku, dan gambar peta tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh itu "
Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ujar Goei Hong Ing.
"Bukankah kita telah hidup dengan sangat baik sekali ?? mengapa harus dikarenakan sebuah gambar peta bertengkar ***. *** dengan orang lain, dia apabila menghendaki berikanlah kepadanya"
Goei Lam Yu tersenyum sahutnya.
"Baiklah...
"
Sehabis berkata dia merogoh kedalam sakunya mengambil keluar sebuah kulit kambing dan disodorkan kearah Liauw Cing Ce.
orang yang berada didalam kalangan itu menjadi tertegun semuanya, sampaipun Liauw Cing Ce juga tak berani mengulurkan tangannya untuk menyambut, Goei Hong Ing dapat mengucapkan kata-kata itu saja telah diluar dugaannya, kini Goei Lam Yu mau berbuat demikian sudah tentu sama sekali dia tak pernah menduganya.
Goei Lam Yu tertawa ujarnya.
"Nona Liauw aku lihat kita tak perlu bertempur lagi, kakakku menyuruh aku menyerahkan gambar peta ini kepadamu, kau terimalah"
Liauw Cing Ce menjadi ragu2 untuk sesaat, ia tak percaya kalau Goei Lam Yu dapat berbuat demikian murah hatinya, tapi setelah dia membuka mulutnya, Goei Lam Yu ternyata demikian menurutnya, mana dia dapat tak pergi menerimanya ?? Setelah termenung sejenak berpikir keras segera dia mengulurkan tangannya untuk menyambut, Pada saat dia mengulurkan tangannya itulah secara diam2 membuat persiapan dalam hati pikirnya.
"Sekalipnn kau mempunyai siasat licik serta kejam seperti apapun, apa kau kira aku takut kepadamu ??"
Tapi sampai dia telah menerima gambar peta itupun, Goei Lam Yu tetap tak mengadakan gerakan yang lain, dalam hati Liauw Cing Ce sedikit merasa heran, dia sambil mempersiapkan dirinya untuk menghadapi serangan dari Goei Lam Yu, sambil mementangkan gambar peta tersebut, sekali ***.
*** pandang saja dia telah dapat melihat dengan jelas kalau gambar peta tersebut persis dengan miliknya, dia tahu bahkan peta tersebut bukan palsu, hatinya menjadi agak lega.
Goei Lam Yu tertawa, ujarnya kemudian kePada Goei Hong Ing.
"Cici mari kita pergi"
Goei Hong Ing memandang sekejap kearah Boen Ching, agaknya dia hendak berbicara tentang sesuatu tetapi kemudian dibatalkan, segera ia menganggukkan kepalanya, bersamaan Goei Lam Yu turun dari atas pagoda tersebut.
Ketiga orang yang masih berada diatas pagoda itu memandaag hingga Goei Hong Ing kakak beradik lenyap dari pandangan- Liauw Cing Ce menarik kembali sinar matanya dan beralih keatas wajah dari Boen Ching serta Ching Cu Ing yang berdiri disisinya, dia tahu kalau tak dapat bermusuhan dengan diri Liauw Cing Ce, segera menolehkan wajahnya memandang kearah Boen Ching.
Boen Ching sebenarnya mempunyai maksud untuk berbicara lebih banyak lagi dengan diri Liauw Cing Ce, tetapi tampak sinar mata dari diri Liauw Cing Ce timbul rasa was-wasnya, dia menjadi sungkan dengan sendirinya, sebenarnya dia memangnya tak mempunyai niat terhadap kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut, sambil tertawa ujarnya kePada Liauw Cing Ce.
"Terima kasih atas pemberitahuan dari nona Liauw kepadaku atas jejak dari suhuku, aku Boen Ching disini mohon diri"
Sehabis berkata dia menggerakkan tubuhnya pergi dari tempat itu.
Chia Cu Ing tampak Boen Ching terhadap kitab rahasia 'Hay Thian Kiam Boh' itu sedikitpun tidak mempunyai hasrat, dia ***.
*** sudah tentu tak dapat berbuat apa- apa lagi, terpaksa dengan lemas meninggalkan tempat itu pula.
Boen Ching setelah turun dari pagoda Tiang Coen Ta itu, segera menoleh memandang ke sekeliling tempat itu, tampak kereta kuda yang ditumpangi oleh Goei Hong Ing hanya tampak debu saja yang mengepul ke angkasa.
dalam hati diam-diam dia menghela napas, dan menundukkan kepalanya, sinar mata yang dituju sudah tentu sepasang tangannya yang diulurkan kedepan, dengan kencang dia mengepal telapak tangannya sendiri, dari dasar lubuk hatinya timbul suatu harapan yang menggirangkan hatinya, sepasang tangangannya kini telah pulih kembali seperti sedia kala.
Chia Cu Ing setelah berada didasar pagoda tersebut memandang kearah Boen Ching, tubuhnya berhenti sejenak tetapi kemudian berkelebat dengan cepatnya dibelakang tubuh dari Boen Ching dan meneruskan langkahnya kedepan- Boen Ching memandang sekejap kearah cia Cu Ing, kemudian menggerakkan tubuhnya berlari kearah yang berlawanan, dia tidak mengetahui Pada saat inisedang memikirkan perkataan dari Liauw Cing Ce yang mengatakan kalau suhunya Ie Bok Tocu telah pergi kegurun pasir, ini entah benar entah tidak tetapi dia mengambil keputusan untUk pergi berkUnjUng kegurun pasir.
Berpikir sampai disini, segera dia memutar tubuhnya berjalan menuju kearah barat daya.
Boen Ching juga tidak mengetahui Pada saat ini sebenarnya dia berada dimana, tetapi terpikir olehnya asalkan bertemu dengan sebuah kota keCil saja sudah dapat mengetahuinya, tetapi CuaCapun makin lama makin gelap.
sedang empat penjuru serta Sekitar tempat itu sangat sunyi dan liar.
***.
*** Boen Ching mengerutkan alisaya, dia mendongakkan kepalanya memandang ke sekeliling tempat itu, dalam hati dia berpikir hendak mencari rumah yang ada disekitar tempat itu.
Tetapi ketika dia mendongakkan kepalanya memandang, mendadak dia tertarik oleh sebuah benda yang sangat aneh, disekitar ratusan kaki dari tempat dirinya terlihat sinar api yang berkelip-kelip dengan terangnya, dia menarik napas panjang-panjang, itulah delapan buah hio yang telah disulut semuanya tanda dari Pat Huang Sin Mo, chie Uh chan, tak dapat diragukan lagiPada malam ini Pat Huang Sin Mo Cie Uh chan pasti akan munculkan dirinya ditempat itu.
Dengan kepandaian silat yang dimiliki Boen Ching Pada saat ini, mana dia takut kePada seorang Pat Huang Sin Mo saja, tetapi bagaimanapun juga didalam hatinya timbul suatu perasaan tegang yang sangat aneh, sinar matanya berkelebat tak henti-hentinya.
Tubuhnya dengan perlahan-lahan bergerak mendekati kedelapan buah Hio yang terpancang diatas tanah serta disulut semuanya itu.
Delapan buah hio yang panjangnya kurang lebih tiga coen itu ditengah malam yang gelap itu memancarkan sinarnya dengan terang, hal ini menambahkan keseraman serta kengerian didalam malam yang buta tersebut.
Boen Ching dengan perlahan-lahan berjalan mendekati kedelapan buah hio tersebut, sedang sinar matanyapun menyapu ke sekeliling tempat itu, dia tahu bahwa Chie Un Chan Pada saat ini pastilah bersembunyi disekitar tempat itu untuk mengawasi segala gerak geriknya, didekat delapan buah hio itu hanyalah disebelah kiri saja yang dapat digunakan untuk menyembunyikan dirinya, dan tak dapat diragukan lagi, Cie Uh Chan pastilah juga bersembunyi didalam rimba kecil itu, dengan langkah yang sangat perlahan dia berjalan menuju kearah rimba tersebut.
***.
*** -oo0dw0oo- Bab 37 GAMBAR PETA PALSU Dari dalam rimba itu terdengar suara tertawa kalap yang berkumandang datang, sebuah bayangan manusia bagaikan seekor burung elang saja menubruk kehadapan tubuh Boen ching.
Boen Ching yang sejak sebelumnya telah dapat melihat kalau orang itu ternyata adalah chie Uh chan, Pada saat ini sebaliknya dia malah menjadi jauh lebih mantap.
segera dia memusatkan seluruh perhatiannya, dalam hati diam-diam pikirnya.
"Cie Uh Chan ini ternyata beritanya dapat demikian Cepatnya, sudah tentu jejak dari dirinya telah dapat diketahuinya dengan sangat Cepat pula". Diapun merasa sangat heran, Cie Uh Chan kalau memangnya telah mengetahui jejak dari dirinya, kiranya terhadap kepandaian silat yang dimiliki Pada saat inipun juga sudah dapat mengetahui dengan jelas, kepandaian silat yang dimiliki sekarang ini bukanlah dapat dikalahkan dengan mudah oleh orang lain, sudah tentu tak mungkin dapat dibereskan olehnya dengan demikian mudahnya pula, tetapi yang aneh mengapa Cie Uh Chan juga berani memunculkan dirinya?. Begitu tubuh dari Cie Uh Chan melayang turun dihadapan Boen ching, segera sambil tertawa ujarnya.
"Telah lama tak bertemu, aku dengar engkau baru saja pulang dari pulau Hiat Koang To, danPada saat ini merupakan seorang jago yang memiliki kepandaian silat yang sangat tinggi, sehingga sampaipun Lam Yu Kongcu juga menaruh tiga bagian rasa segan terhadap dirimu, entah perkataan ini benar tidak??"
Pada saat dia berbicara, dari sepasang matanya memancarkan sinar yang sangat tajam.
***.
*** Boen Ching dengan tajam memandang kearah Cie Uh Chan, didalam hatinya dia merasa curiga sikap Cie Uh Chan ternyata berbeda sekali dengan saat yang lalu, selamanya Cie Uh Chan sangat jarang sekali mau banyak bicara, tetapi ternyata telah mengeluarkan kata-kata yang sangat banyak sekali, bahkan hal yang ditanyapun merupakan hal-hal yang tidak penting sama sekali.
Cie Uh Chan kelihatannya mempunyai hal-2 yangpatut dicurigai, dia tampak Boen Ching tidak memberikan jawabannya, diatas bibirnya tersungging suatu senyuman yang mengejek.
ujarnya lagi.
Bagaimana, tidak mau berbicara??"
Boen Ching menarik napas pajang2, tubuhnya melayang keangkasa, sedang sepasang tangannya membalik, hawa khiekang "Chiet kong kang khie"
Nyapun mengikuti gerakan dari telapak tangan tersebut memancar keluar menyerang diri Cie Uh Chan-Chie Uh Chan tampak tubuh dari Boen Ching berkelebat, sinar matanya memancarkan suatu sinar yang sangat girang sekali, sepasang tangannya diayunkan, terlihatlah dua buah sinar emas yang sangat menyilaukan mata menerjang kearah Boen ching.
Tenaga serangan yang dilancarkan keluar dari sepasang telapak tangan Boen Ching itu begitu bertemu dengan sinar emas yang sangat menyilaukan mata itu, didalam hatinya segera merasakan bahwa keadaan sedikit tidak beres.
Dua buah sinar emas berkilauan itu ternyata terhadap kekuatan hawa khiekang "Chiet Kong Kang Khie"
Sedikitpun tak terpengaruh, dalam hatinya segera teringat akan sesuatu benda, tanpa terasa hatinya menjadi berdesir, Pada waktu yang lalu Thian Jan Shupun telah menemui kematiannya dengan cara seperti ini pula.
***.
*** Pada waktu yang lalu Thian Jan Shu binasa dibawah senjata "Kiem Liong Suo", tetapi senjata rahasia yang dapat memecahkan hawa khie kang dari seseorang bukan saja senjata Kiem Liong Suo tersebut saja, benda yang berada di hadapannya sekarang ini bukankah jarum "Toh Ming Sin cin"
Atau jarum sakti pencabut nyawa yang diandalkan "Ie Huay It shia"
Atau iblis sakti dari luar perbatasan waktu yang lalu?? "Toh Ming Sin cin"
Serta "Kiem Liong Suo"
Semuanya merupakan senjata khusus untuk memecahkan hawa khie kang dari seseorang, tetapi keganasan serta kelihayannya jauh lebih lihay jika dibandingkan dengan senjata "Kiem Liong Suo".
Pikiran tersebut berkelebat dengan sangat cepat sekali didalam benak Boen ching, tetapi Pada saat ini senjata jarum "Toh Ming Sin cin"
Tersebut telah menembus masuk kedalam lingkungan hawa khiekang "Chiet Keng King Khie"
Nya, terlihat kulit luar dari jarum "Toh Ming Sin Tin"
Itu mendadak meledak.
sedang jarum lemas yang sangat halus bagaikan bulu itu dengan cepat memancar kesekeliling tempat itu dan meluncur dengan cepatnya ketubuh Boen ching.
Hati Boen Ching menjadi berdesir, Pada saat ini hawa khiekang "Chiet Keng Kang Khie"
Nya telah dilancarkan keluar, apabila dia menarik kembali hawa khiekang nya, jarum "Toh Ming Sin Cin"
Tersebut pastilah akan mengikuti gerakan tersebut membalik kembali, tetapi apabila tidak menarik, jarum "Toh Ming Sin Cin"
Tersebut pastilah akan menembus tenaga khiekangnya dan menerjang masuk kedalam tubuhnya.
Ber-puluh2 macam bayangan segera berkelebat didalam benaknya, terdengar suara suitan yang sangat nyaring sekali berkumandang keluar dari mulutnya, tangan kanan serta kirinya dilancarkan keluar, hawa khiekang "Chiet Keng Kang Khie"
Tersebut segera berubah menjadi tujuh buah sinar yang sangat tajam berputar dari samping kirinya. ***. *** Jarum "Toh Ming Sin Cin"
Itu begitu terkena serangan gencar hawa khiekang Chiet Keng Kang Khie"
Dari sebelah kanan serta kirinya, segera tergetar dengan hebatnya ditengah tenaga khie kang tersebut dan meluncur dengan cepatnya mengarah tubuh Boen ching, Pada saat ini tangan kiri dari Boen Ching telah ditarik kearah pinggangnya, suara suitan nyaring itu belum berhenti, tangan kirinya telah dibalik sedang pedang Cing Hong Kiamnyapun telah dicabut ke luar dari dalam sarungnya, diantara sinar kehijau2an yang tajam, ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam"
Telah dilancarkan keluar.
pedang Chiet Hong Kiam itu dari tangan kiri dengan cepat berpindah ketangan sebelah kanan, suara angin serta guntur memenuhi angkasa sedang bayangan pedangpun berkelebat pula tak henti2nya, membuat jarum "Toh Ming Sin Cin tersebut tergulung ke dalam hawa pedang yang sangat dahsyat itu.
Cie Uh Chan sebenarnya telah mengadakan peraturan yang sangat masak sekali, Boen Ching begitu turun tangan dia segera akan melancarkan jarum sakti "Toh Ming Sin Cin"
Itu ketubuh Boen ching, jika menurut penglihatannya, didalam serangan tersebut akan berhasil membuat Boen Ching menemui kematiannya dibawah serangan jarum tersebut, tetapi sungguh tak terpikirkan olehnya kalau didalam saat yang demikian kritisnya itu Boen Ching berhasil mencabut keluar pedang panjangnya,jika dilihat dari keadaan situasi Pada saat ini, dia telah tak dapat berbuat apa2 lagi.
Dia tak berani berpikir lebih lama lagi, tubuhnya berkelebat dan melayang melarikan diri kedalam rimba.
Boen Ching setelah berhasil menyapu jatuh seluruhjarum halus dari jarum "Toh Min Sin cin"
Tersebut dengan menggunakan pedang pusaka Cing Hong Kiamnya, Pada saat ini tampak Cie Uh Chan melarikan diri kedalam rimba, hatinya menjadi sangat gusar sekali, padahal jarak dari tempatnya ***.
*** berdiri dengan rimba tersebut tak lebih hanya sepuluh kaki saja.
Baru saja dia siap untuk mengejar ke arahnya tiba2 terasa dari belakang tubuhnya menerjang datang segulung angin tajam yang sangat dingin sekali mengancam punggunnya.
Boen Ching dengan gusar bersuit nyaring, Pada saat ini apabila dia membalikkan tubuhnya menghadapi musuh, kesempatan tersebut pastilah digunakan Cie Uh Chan untuk melarikan dirinya, tetapi musuh tangguh yang membokong dirinya mau tak mau memaksa dirinya harus membalikkan tubuhnya mematahkan serangan tersebut.
Tubuhnya berputar setengah lingkaran ditengah udara, sedang pedang Cing Hong Kiam ditangannya segera disambit keluar meluncur ketubuh Cie Uh Chan- Diikuti sepasang telapak tangannya didorong kedepan, tetapi ketika dia membalik kan tubuhnya segera terasa kalau situasi tidak beres, pihak lawan telah mencekal pedang panjangnya hawa khiekang "Chiet Keng Kang Khie"
Nya menjadi satu, tubuhnya tetap menerjang masuk kedepan, sedang tangannya membabat kegagang pedang tersebut.
Tetapi orang itu segera mengubah serangan telapak tangannya menjadi serangan cengkeraman dan mencengkeram jalan darah Ciau Cing Hiat ditubuhnya.
Hati Boen Ching menjadi tergerak.
bahu kanannya tetapvtak bergerak sedikitpun juga , dengan perlahan-lahan dia, mengerahkan hawa khiekangnya, begitu lima jari orang itu mengena jalan darah "Cian Cing Hiat"
Dibahu Boen Ching segera terasa suatu tenaga yang maha dahsyat menerjang keluar membuat tubuhnya tergetar dan teriempar sejauh tiga kaki lebih.
Kedua orang itu begitu bergebrak.
masing-2 telah mengerahkan tenaga khiekangnya untuk melindungi seluruh tubuhnya, Pada saat mereka bergebrakpun terlihat sinar yang ***.
*** menyilaukan mata memenuhi angkasa dan menyilaukan mata setiap orang.
Pedang panjang dari Boen Ching meluncur kearah tubuh Cie Uh Chan, diapun tak berdiam diri saja, tubuhnya segera membalik, pecut geledeknya dikeluarkan, terdengar suara ledakan yang sangat keras, pecut tersebut melibat kearah pedang Cing Hong Kiam yang sedang meluncur kearahnya itu.
Tetapi dengan kepandaian silat yang dimiliki oleh Boen Ching sekarang ini, sudah tentu dia tidak mungkin dapat melawannya, pecut geledeknya baru saja menggulung kearah pedang Cing Hong Kiam tersebut, mendadak arah dari pedang Cing Hong Kiam tersebut berubah dan memutar dengan cepatnya, bahkan menerjang kearah bagian yang sama sekali tak pernah terpikir didalam hatinya, inilah merupakan jurus "Kiam Hwee Thian Coan"
Dari ilmu pedang "Ie Bok Kiam Hoat"..
Hati Cie Un Chan menyadi tergetar, tetapi Pada saat pikiran yang kedua belum terbayang didalam benaknya, terasa iganya menjadi dingin sedang pedang Cing Hong Kiam itupun talah menembus kedalam iganya.
Boen Ching begitu dapat berdiri tegak menolehpun tidak, hanya terdengar suara dengusan yang berat berkumandang datang, dia tahu bahwa Pada saat ini Cie Uh Chan telas menemui kematiannya dibawah lemparan pedang Cing Hong Kiamnya.
Ketika dia menolehkan kepalanya memandang kearah orang yang membokong dirinya tadi, ternyata adalah merupakan seorang hweesio berbaju kuning.
Sepasang mata Boen Ching dengan tajam memandang kearah hweesio berbaju kuning itu, tampak wajahnya berubah dengan hebatnya, bagaikan merasa sangat gusar sekali, didalam hatinya timbul rasa curiganya siapakah hweesio ini? ***.
*** apakah boleh dikata dia dapat bersama-sama dengan Cie Uh Chan?? Tampak wajah dari hweesio berbaju kuning itu berkerut tak henti-hentinya, dengan dingin ujarnya kemudian.
"siauw sicu ini sungguh amat kejam sekali, waktu turun tangan, aku Sin Hoat baru pertama kali ini menemuinya"
Hati Boen Ching terasa menjadi tertegun, orang yang baru saja datang ini ternyata adalah merupakan salah satu dari "Mo Pak Sam Ceng"
Atau tiga paderi sakti dari gurun utara, Sin Hoat adanya, entah dikarenakan ada urusan apa datang ke daerah Tlonggoan. Berpikir sampai disitu tanyanya kemudian- "Thaysu apakah datang bersama sama Chie Uh Chan??"
Tampak wajah dari Sin Hoat berkerut sahutnya.
"Tidak salah Cie Uh Chan memangnya merupakan anak muridku"
Boen Ching mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak.
sebenarnya ketika dia dimaki oleh Sin Hoat yang mengatakan dia turun tangan terlalu kejam didalam hatinya telan timbul rasa menyesalnya tapi pikiran tersebut Pada saat ini telah lenyap dari dalam benaknya.
Dengan nyaring ujarnya.
"Taysu memaki secara demikian bukankah terlalu berlebihan, dengan jarum "Toh Ming sin Cin"
Yang kau turunkan kePada muridmu itu saja, apakah boleh dikata aku orang she Boen terlalu kejam waktu turun tangan-"
Sehabis berkata dia tertawa panjang dengan dinginnya dan tak memperdulikan Sin Hoat kembali, bahkan berjalan menghampiri tubuh Cie Uh Chan yang menggeletak diatas tanah itu.
sin Hoat menjadi tertegun dengan dingin bentaknya.
^Kau ingin meninggalkan tempat ini demikian saja ?" ***.
*** Boen Ching segera berdiri tegak.
sahutnya.
"Apakah boleh dikata Taysu masih mempunyai pesan-pesan yang hendak disampaikan kePada diriku Boen Ching ??"
Suara ucapannya Pada saat ini terdengar sangat dingin serta kaku.
Sin Hoat didalam hati sadar bahwa dengan kekuatan diri sendiri pastilah tak mungkin dapat menghadapi diri Boen ching, setelah termenung berpikir keras sambil tertawa dingin ujarnya.
"Tiga Paderi satu iblis dari kuil Pie Lu Sie menanti kunjungan dari Boen ching"
Boen cuing tertawa besar, sahutnya.
"Aku Boen Ching pasti akan menghadirinya "
Tubuh dari sin Hoat segera bergerak mundur kebelakang, baru mundur setengah jalan, mendadak ujarnya lagi.
"Didalam satu bulan ini kau harus telah datang kekuil Pie Lu sie kalau tidak terhadap keselamatan suhumu akan tak menguntungkan"
Sehabis berkata, dia tertawa dingin tak henti-hentinya, tubuhnya memutar dan lari pergi dari tempat itu.
Betul saja Ie Bok Tocu telah datang kedalam kuil Pie Lu Sie, hatinya terasa menjadi sangat gusar sekali.
dia tidak mungkin dapat melepaskan Sin Hoat dengan demikian saja, tubuhnya segera berkelebat mengejar kearah dimana sin Hoat sedang melarikan dirinya.
Tubuh sin Hoat Taysu bagaikan kilat cepatnya berkelebat, setelah memasuki ke dalam rimba yang gelap itu, jejaknya segera hilang tak berbekas lagi.
Boen Ching setelah mengejar beberapa saat dengan merasa gusar menghentikan langkah kakinya, teringat olehnya ***.
Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
*** pedang Cing Hong Kiamnya mash tertinggal diatas mayat dari Ching Uh Chan menggeletak.
Ketika dia membalikkan tubuhnya, tampak tidak jauh dari tempat tersebut berdiri sebuah bayangan manusia, ketika dia mempertajam sinar matanya, tampak orang tersebut kiranya adalah Liauw Cing Ce adanya.
Liauw Cing Ce berdiri tegak tak bergerak sedikitpun, didalam hati Boen Ching merasa sangat heran sekali, dia berjalan dua langkah kedepan setelah menarik napas panjang- panjang ujarnya sambil tersenyum.
"Nona Liauw tak kusangka kini dapat bertemu kembali dengan dirimu."
Liauw Cing Ce menghela napas dengan perlahan2 menundukkan kepalanya, tubuhuya tak henti-hentinya bergoyang.
Boen Ching yang tampak hal itu menjadi sangat terkejut, dengan cepat dia berlari kearahnya sambil mengulurkan tangannya memayang tubuh Liauw Cing Ce, tampak tubuhnya setelah berdiri tegak.
dia mendongakkan kepalanya memandang ke angkasa sedang dua titik air matanya menetes keluar dari kelopak matanya.
Boen Ching tidak mengetahui telah terjadi urusan apa, dengan cemas tanyanya.
"Nona Liauw kau mengapa ??"
Liauw Cing Ce menghela napas dengan perlahan sahutnya.
"Gambar peta itu adalah gambar yang palsu, dia telah merubahnya dengan menggunakan tinta, malah sebaliknya gambar asliku telah ketahuan olehnya dan terkena siasatnya yang licin"
Boen Ching menjadi tertegun, segera teringat kembali apa yang telah terjadi, kiranya Goei Lam Yu menyerahkan gambar peta itu kePada Liauw Cing Ce masih mempunyai tujuan yang lain, asalkan dia bekerja sama dengan salah seorang dari Hiat ***.
*** Koang Sam Mo saja sudahlah cukup untuk mengalahkan diri Liauw Cing ce.
Untuk sesaat hatinya terasa menjadi tak enak.
entah bagaimana seharusnya untuk menghibur diri Liauw Cing Ce baiknya, saking bingungnya dia menjadi berdiri termangu2 di tempat.
Liauw Cing Ce dengan perlahan mendorong tangan dari Boen Ching yang masih memayang tubuhnya, ujarnya.
"Aku bersumpah akan membalas dendam sakit hati ini".
Sehabis berkata tak tertahan lagi air matanya jatuh bercucuran, sedang tubuhnya bergerak berjalan kedepan- Maksud didalam hati Boen Ching sebenarnya hendak memberikan bantuannya kePada diri Liauw Cing Ce panggilnya kemudian- "Nona Liauw...
"
Tubuh Liauw Cing Ce segera berhenti bergerak.
tetapi dia tidak memalingkan kepalanya.
Hati Boen Ching terasa berdesir, terpikir olehnya bahwa dirinya masih banyak urusan yang masih belum dikerjakan, bagaimana dapat berbuat secara demikian, bahkan Liauw Cing Ce juga belum tentu mau menerima bantuan dari dirinya, setelah termenung berpikir keras, dengan perlahan dia menghela napas, sejenak kemudian baru ujarnya lagi.
"Nona Liauw.
lebih baik kau sedikit berhati2lah dan menjaga dirimu baik2"
Tubuh Liauw Cing Ce menjadi sedikit tergetar, dengan perlahan-lahan dia membalikkan tubuhnya, dan memandang sekejap ke arah Boen ching, kemudian barulah dengan perlahan membalikkan tubuhnya kembali dan berjalan kearah depan.
***.
*** Boen Ching terus menerus memandang tajam ketubuh Liauw Cing Ce, hingga bayangan punggungnya lenyap ditengah hutan yang gelap itu barulah melanjutkan perjalanannya kembali.
Boen Ching berjalan kearah tempat dimana dia telah bertempur dengan diri Cie Uh Chan, didalam hatinya dia terus berpikir, Goel Lam Yu berbuat demikian entah kakaknya mengetahui tidak.
apabila dia mengetahui apakah menpyetujui kalau dia berbuat demikian?.
Dia selalu mengingat bayangan dari Goei Hong Ing, bahkan hampir2 menganggap diri Goei Hong ing sebagaiBwee Giok.
didalam hati dia merasa sangat heran sekali, mengapa dia dapat berbuat demikian, tetapi diapun tak dapat mencegah cara pemikiran secara demikian- Beberapa saat kemudian sampailah dia ketempat asal, ketika dia mendongakkan kepalanya memandang, hatinya terasa menjadi sangat terkejut, disamping mayat dari Cie Uh Chan ternyata berdiri seorang yang memakai baju berwarna putih, orang itu berdiri membelakangi dirinya sedang diatas tangannya sedang bermain pedang Cing Kong Kiam tersebut, sehingga membuat dirinya tak dapat melihat wajah dari orang itu dan mengetahui siapakah sebenarnya orang itu.
Angin malam bertiup dengan perlahan membuat ujung baju dari orang berbaju putih itu berkibar tak henti2 nya.
Boen Ching hanya merasakan dari depan matanya memancar pasir halus, yang membuat pandangannya menjadi agak kabur.
Pada saat itu mendadak orang berbaju putih itu membalikan tubuhnya, sepasang matanya dengan tajam memperhatikan diri Boen ching.
Boen Ching begitu tampak orang itu, dalam hatinya menjadi tertegun, orang itu ternyata adalah seorang pemuda tampan yang baru berusia kurang lebih dua puluh tahunan, sangat heran, dia sama sekali tidak kenal dengan orang ini, ***.
*** tetapi mengapa orang itu memandang kearah nya dengan menggunakan sinar mata yang demikian tajamnya?? Pemuda berbaju putih itu setelah memandang beberapa saat kearah Boen ching, tanyanya kemudian- "Kaukah yang bernama Boen ching??"
Pada saat berbicara, dari bibirnya tersungging suatu senyuman yang mengejek.
Boen Ching tidak mengetahui siapakah sebenarnya pemuda berbaju putih itu, dia setelah ragu-ragu sejenak.
akhirnya mengangguk.
sahutnya.
"Cayhe memang Boen Ching adanya, entah siapakah nama dari saudara ini ??".
Pemuda berbaju putih itu tetap memainkan pedangnya Cing Hong Kiam ditangannya, sepasang matanya dengan sinar yang mengejek memperhatikan dari ujung kepala hingga bawah kaki dari tubuh Boen ching, sedang Pada bibirnya pun terlihat pula tersungging suatu senyuman, tapi dia sama sekali tidak memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh Boen Ching itu.
Boen Ching tampak pemuda berbaju putih itu demikian congkaknya, mau tak mau membuat dia mengerutkan alisnya, selama hidupnya mana dia pernah dipandang demikian rendahnya oleh orang lain, dengan tawar ujarnya.
"Pedang itu adalah milik dari cayhe "
Pemuda berbaju putih itu memandang sekejap ke arah Cing Hong Kiam ditangannya, sahutnya kemudian- "Untuk selanjutnya kau janganlah terlalu mendekati sumoayku"
Sehabis dia melemparkan pedang Cing Hong Kiam itu keatas tanah dan membalikkan tubuhnya berjalan pergi.
***.
*** Suatu hawa kegusaran yang amat sangat timbul dari dalam lubuk hatinya, tubuhnya dengan cepat bergerak.
menghalangi jalan pergi dari pemuda berbaju putih itu bentaknya.
"Apakah arti dariperkataanmu itu??". Pemuda berbaju putih itu memandang tajam lagi ketubuh Boen ching, sahutnya kemudian-"Aku berkata bahwa untuk selanjutnya janganlah kau terlalu mendekati diri sumoayku lagi, apakah boleh dikata hanya beberapa buah kata yang sangat itupun kau tidak dapat mengerti artinya ?"
Boen Ching yang mendengar perkataan tersebut, segera balik memandang tajam kearah pemuda berbaju putih itu, hatinya menjadi bergerak tanyanya.
"Saudara apakah adalah murid dari partai Mie Cong Bun??"
Pemuda berbaju putih itu tertawa dingin sahutnya.
"Sungguh tak kusangka ternyata kau dapat memikirkan sampai disitu, aku memangnya adalah murid dari partai Mie Cong Bun suheng dari Liauw Cing Ce"
Boen Ching yang mendengar perkataan itu menarik napas panjang-panjang, ujarnya.
"Sumoaymu dengan aku orang she Boen tak ada sangkut pautnya sedikitpun, mengapa kau mengeluarkan perkataan tersebut terhadap diriku ?? "
Dari sepasang mata pemuda berbaju putih itu memancarkan kegusaran yang meluap-luap.
tetapi hanya sekelebatan saja telah lenyap kembali, ujarnya kePada Boen ching.
"Mengapa kau harus berpura-pura juga?? urusan ini seluruh Bulim telah mengetahuinya dengan jelas"
Boen Ching tertawa tawar, dia tahu pemuda berbaju putih ini sifatnya tentu ketolol-tololan, berpikir sampai disini sambil tertawa ujarnya kemudian- ***.
*** "Kau telah salah paham, bukankah berita ini Lam Yu Kongcu yang memberitahukan kePada dirimu?".
Sinar mata dari pemuda berbaju putih itu berkelebat, tanyanya .
"Bagaimana...
"
Boen Ching tertawa sahutnya .
"Kitab rahasia Hay Kiam Boh telah terjatuh ketangan Goei Lam Yu, perkataan ini sama sekali palsu belaka".
Pemuda berbaju putih itu tertawa menghina, ujarnya .
"Bukanlah Giok Lam Yu yang memberitahu kepadaku, sedang tentang urusan kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh aku telah mengetahuinya dengan sendirinya tak usah kau memberitahukan kepadaku, apabila Pada hari-hari kemudian kau mendekati lagi sumoayku, janganlah menyalahkan kalau aku tak sungkan-sungkan lagi".
Sehabis berkata tubuhnya bergerak.
dan berkelebat disamping tubuh Boen ching.
Boen Ching menjadi tertegun hatinya menjadi tergerak.
mendadak teringat kembali akan Chia Cu ing, dia tahu bahwa pastilah Chia Cu ing telah memberitahukan kePada diri suhengnya Liauw Cing Ce ini.
Dia tidak mengetahui Chia Cu ing mengapa mau berbuat secara demikian, di dalam hatinya menjadi tak paham.
Didalam hatinya dia tahu bahwa pemuda berbaju putih itu merass sangat curiga sekali kalau dirinya bertanya kePada nya apakah Goei Lam Yu yang memberitahukan kepadanya, sudah tentu dia tak mau mengakuinya.
Boen Ching menghela napas dia tak dapat berbuat apa- apa lagi, dan tertawa pahit seorang diri.
***.
*** Dia membalikkan tubuhnya memungut kembali pedang Cing Hong Kiamnya, baru akan bangkit berdiri mendadak terdengar suara tindakan kaki manusia berkumandang datang, ketika dia mendongakkan kepalanya memandang, tampak dari arah depan berlari mendatang seseorang, yang ternyata adalah Chao Shen yang baru saja berpisah tak lama dengan dirinya?.
Ujar Chao Shen dengan cemas.
"Aku mempunyai suatu urusan hendak minta pertolongan dari diri Boen siauw hiap.
entah Boen siauw hiap mau tidak membantu diriku satu kali ini ??", Boen Ching tampak sikap dari Chao Shen demikian tergesa- gesanya, bagaikan telah terjadi suatu urusan yang penting, hatinya menjadi tertegun, ujarnya.
"Chao cianpwee ada urusan silahkan untuk mengutarakan keluar"
Chao Shen menghela napas panjang, ujar^nya.
"Semuanya adalah salahku terlalu serakah, cucuku Chaa Jen sekarang telah terjerumus kedalam pagoda Tiang Coen Ta, harap Boen siauwhiap mau turun tangan menolong dirinya untuk meloloskan diri dari dalam pagoda tersebut".
Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap ke tempat yang jauh, Chao shen ternyata telah membuka mulut untuk mohon bantuannya, bahkan dirinyapun mempunyai tenaga untuk turut memberikan bantuannya, mengapa takpergi membantu nya, terpaksa dia menganggukkan kepalanya, sahutnya.
"Chao cianpwee, apakah telah mengetahui kalau kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut telah jatuh ketangan Lam Yu Kongcu sejak sebelumnya ? ?..
-oo0dw0oo- ***.
*** Bab 38 MENGEJAR SUARA GENTA CHAO SHEN dengan kemalu-maluan menggelengkan kepalanya dan tak mengucapkan sepatah katapun.
Boen Ching memandang sekejap ke angkasa, dan diam- diam pikirnya.
"Kelihatannya akupun tak dapat meloloskan diri dari persoalan ini juga "
Dia menarik napas panjang-panjang, ujarnya kemudian kePada Chao shen.
"Tempat ini jaraknya dari pagoda Tiang Coen Ta tidaklah dekat, kita haruslah dengan cepat melakukan perjalanan kesana."
Sehabis berkata dua orang itu segera menggerakkan tubuhnya berlari kearah pagoda Tiang Coen Ta.
Cuaca baru saja mendekati pagi hari, Boen Ching serta Chao Shen dua orang telah berlari mendekati pagoda Tiang Coen Ta Disekeliling pagoda Tiang Coen Ta itu tetap sunyi senyap.
sedang didalam pagoda itu pun tak tampak jejak sedikitpun yang mencurigakan, Chao Shen yang melihat situasi di dalam pagoda itu.
sangat berbeda sekali dengan keadaan sebelumnya, hatinya menjadi sangat cemas sekali, dan terus menerjang masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching mendadak telah dapat memahami keadaan situasi dihadapannya saat ini, yang merupakan depannya tenang- tenang saja, padahal dalamnya telah tersembunyi suatu kekuatan yang sangat besar, dan kemungkinan sekali didalam pagoda itu Pada saat ini telah tersembunyi jago-jago berkepandaian tinggi yang tidak sedikit jumlahnya, apabila Chao shen dengan menempuh bahaya menerjang masuk ke dalam pagoda tersebut sudah tentu akan menemui kematiannya.
***.
*** Dengan cepat ia menarik kembali tubuh Chao shen yang sedang berlari kedepan itu.
Chao Shen menjadi tertegun, dan memandang sekejap kearah Boen ching.
Boen Ching melihat sekejap ke sekeliling tempat itu kemudian ujarnya kePada Chao shen.
"Chao cianpwee, didalam pagoda itu ada orang ataukah tidak, jika ada kita sekarang masih belum mengetahuinya, coba boanpwee akan pergi menyelidiki sejenak".
chao Shen menganggukkan kepalanya, dia juga menduga kalau didalam pagoda tersebut telah tersembunyi jago-jago berkepandaian tinggi, apabila menerobos masuk dengan demikian saja bukankah hanya akan menghantarkan nyawa saja, tetapi entah Boen Ching hendak menggunakan Cara apa untuk masuk kedalam pagoda tersebut.
Dendam Asmara -- Okt Pendekar Bayangan Setan -- Khu Lung Si Rase Terbang Pegunungan Salju Karya Chin Yung