Ceritasilat Novel Online

Kekaisaran Rajawali Emas 2


Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung Bagian 2




   Kekaisaran Rajawali Emas Karya dari Khu Lung

   
"Kau tentu tahu bahwa ada orang-orang yang tak bisa bertambah tinggi, ada nenek-nenek berusia 60 atau 70 tahun yang jauh lebih pendek dariku, kau pernah melihatnya bukan?"

   Walaupun ia masih tidak percaya, Lu Xiao Feng harus mengakui bahwa ada orang-orang seperti itu di dunia ini. Gadis itu melanjutkan.

   "Yang kedua, kau seharusnya tahu bahwa Hua Man Lou tidak seperti dirimu!"

   "Tidak. Ia lebih cerdas dariku!"

   "Tapi ia juga orang yang baik!"

   "Dan aku tidak?"

   "Terutama karena kau bukan orang baik-baik, itulah sebabnya kau tidak mudah mempercayai kebohongan orang lain. Tapi dia percaya semua orang, menipu dia jauh lebih gampang!"

   Lu Xiao Feng menimbang-nimbang beberapa kali dan tiba-tiba bertanya.

   "Apakah kau benar-benar berumur 20 tahun?"

   "Baru saja mencapai 20 tahun bulan yang lalu."

   Sambil tersenyum Lu Xiao Feng berkata padanya.

   "Orang berusia 20 tahun seharusnya tahu bahwa orang jahat sepertiku tak akan pernah mau mempertaruhkan nyawanya untuk seorang teman, siapapun dia!"

   Gadis itu menatapnya.

   "Benarkah?"

   "Benar!" ______________________________ Lu Xiao Feng telah berada di dalam kereta waktu kereta itu mulai bergerak. Di dalam kereta juga penuh dengan berbagai jenis bunga, Puteri DanFeng duduk di antara bunga-bunga itu, seperti mawar hitam paling berharga dan tercantik di dunia. Biji matanya pun hitam, hitam berkilauan, ia masih memandang pada Lu PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, Xiao Feng. Lu Xiao Feng tidak memandangnya, ia telah menutup matanya, seolah-olah ia hendak tidur. Puteri DanFeng tiba-tiba tersenyum dan berkata kepadanya dengan suara yang lembut.

   "Untuk sesaat tadi kukira engkau tak mau ikut."

   Lu Xiao Feng menjawab.

   "Oh?"

   "Kurasa aku dengar kau mengatakan bahwa kau tak akan mau mempertaruhkan nyawamu untuk seorang teman."

   Acuh tak acuh Lu Xiao Feng menjawab.

   "Aku tak akan mempertaruhkan nyawaku untuk seorang sahabat, tapi aku tak keberatan naik kereta demi seorang sahabat."

   Puteri DanFeng tertawa. Waktu ia tertawa, seakan-akan sebuah kebun bunga tiba-tiba mekar seluruh bunganya tepat di hadapanmu. Lu Xiao Feng yang baru saja membuka matanya segera menutupnya kembali. Dengan manis Puteri DanFeng bertanya.

   "Kau bahkan tidak memandangku, kenapa?"

   "Karena kereta ini sangat kecil, dan aku laki-laki yang tak tahan godaan!"

   "Kau takut kalau aku merayumu?"

   "Aku tak ingin mempertaruhkan nyawaku untukmu!"

   "Bagaimana kau tahu bahwa aku akan memintamu mempertaruhkan nyawamu?"

   "Karena aku tidak bodoh!"

   Puteri DanFeng mengambil sebuah bunga dan memandangnya; sesudah diam beberapa lam, ia akhirnya menarik nafas dengan lembut dan berkata.

   "Kau benar, sebabnya kami datang kepadamu hari ini adalah untuk memintamu melakukan sesuatu untuk kami. Tapi aku tidak akan merayumu, dan tidak perlu."

   "Oh?"

   "Karena aku tahu ada tipe manusia tertentu yang akan melakukan apa saja untuk seorang sahabat!"

   "Tipe seperti apa itu?"

   "Tipe sepertimu."

   Lu Xiao Feng tersenyum.

   "Aku bahkan tidak tahu tipe orang seperti apa aku ini, bagaimana mungkin kau yang tahu?"

   "Aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya, tapi aku telah mendengar banyak cerita tentangmu."

   Lu Xiao Feng mendengarkan, satu-satunya orang di dunia ini yang belum pernah mendengar cerita itu mungkin cuma dirinya sendiri. Puteri DanFeng berkata.

   "Kudengar banyak orang yang mengatakan bahwa kau seorang bajingan, tapi mereka juga mengakui bahwa kau bajingan yang paling dicintai di dunia ini."

   Lu Xiao Feng menarik nafas, ia tak bisa memutuskan apakah itu sebuah penghinaan atau pujian. Tapi akhirnya ia membuka matanya. Puteri DanFeng meneruskan.

   "Mereka semua mengatakan bahwa di luarnya kau seperti batu karang yang jatuh ke jamban, keras dan bau; tapi di dalamnya hatimu jauh lebih lunak daripada tahu."

   Lu Xiao Feng tersenyum, ia memang hanya bisa tersenyum. Puteri DanFeng tiba-tiba tertawa kecil dan berkata.

   "Tentu saja kabar angin seperti itu tak bisa dipercayai, tapi paling tidak ada satu hal yang benar."

   "Dan apa itu?"

   "Aku sebelumnya tidak mengerti kenapa mereka bilang kau punya 4 alis, sekarang akhirnya aku faham."

   Lu Xiao Feng mengerutkan keningnya. Waktu ia mengerutkan kening, kumisnya pun tampak mengerut. Puteri DanFeng melanjutkan.

   "Apakah kau tahu siapa orang yang memberitahukan itu semua kepadaku?"

   Sambil mengerutkan keningnya Lu Xiao Feng bertanya.

   "Hua Man Lou benar-benar ada di tempat itu?"

   "Mengapa aku harus berbohong padamu? Lagipula kau akan segera bertemu PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, dengannya."

   "Walaupun ia tak bisa melihat, tapi ia bisa merasakan bahaya yang jauhnya masih 5 km lagi. Aku benar-benar tak bisa membayangkan bagaimana ia jatuh ke tangan kalian."

   "Karena ia orang baik, dan ia juga laki-laki. Bila seorang laki-laki yang baik bertemu dengan seorang gadis yang banyak akalnya, sangat jarang sekali ia tidak tertipu."

   Dengan dingin Lu Xiao Feng bertanya.

   "Ia bertemu denganmu?"

   Puteri DanFeng menarik nafas.

   "Walau kadang-kadang aku mau memperdaya orang, tapi biarpun kemampuanku meningkat 10 kali lipat pun aku masih tak bisa menandingi ShangGuan Fei Yan."

   "ShangGuan FeiYan?"

   "Kakaknya Xue-Er, ShangGuan Fei Yan."

   "Lalu siapa Xue-Er?"

   "Xue-Er adalah adik sepupuku, ia gadis yang tadi mengundangmu masuk ke sini."

   "Ia bukan kakak sepupumu?"

   Puteri DanFeng tertawa.

   "Ia baru berumur 12 tahun, bagaimana mungkin jadi lebih tua dariku?"

   Lu Xiao Feng tak tahu apa yang harus ia lakukan, haruskah ia tertawa? Atau menangis? Ia tak bisa percaya kalau ia telah diperdaya seperti itu oleh seorang gadis kecil berumur 12 tahun.

   Dengan adik seperti itu, bayangkanlah seperti apa sang kakak jadinya? Melihat mukanya yang setengah tertawa setengah menangis, Puteri DanFeng tertawa nyaring dan berkata.

   "Setan kecil itu bahkan tidak mengedipkan mata bila ia berdusta, kau juga terperdaya olehnya?"

   Lu Xiao Feng tertawa masam.

   "Paling tidak aku jadi bisa membayangkan bagaimana Hua Man Lou bisa tertipu."

   "Walaupun ia berada di tangan kami, kami memperlakukan dia dengan sangat hormat. Bukan hanya karena ia sahabatmu, tapi karena kepribadiannya juga."

   "Begitulah dia."

   "Kau dan dia, dan Zhu Ting juga, tampaknya telah bersahabat sejak kecil, bukan?"

   "Tampaknya kau mengetahui semua yang perlu diketahui tentangku."

   Puteri DanFeng tersenyum.

   "Sejujurnya, untuk menemukanmu, kami telah mempersiapkan ini selama 7 bulan."

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "Jika kau mempersiapkan diri selama 7 bulan untuk menemukan seseorang, maka orang itu sangatlah tidak beruntung."

   Puteri DanFeng menjawab dengan lembut.

   "Tapi kami tidak ingin menyakiti kalian!"

   Lu Xiao Feng tersenyum agak pahit. Puteri DanFeng meneruskan.

   "Walaupun hal yang kami minta untuk kau lakukan itu berbahaya, tapi aku yakin kau dapat melakukannya tanpa masalah."

   Ia menatap Lu Xiao Feng, wajahnya penuh dengan kekaguman dan kepercayaan. Lu Xiao Feng bertanya.

   "Kalian ingin aku melakukan apa?"

   Dengan bimbang Puteri DanFeng menundukkan kepalanya dan menjawab.

   "Aku tak boleh memberitahumu dulu, kau akan segera mengetahuinya."

   "Liu YuHen, Xiao QiuYu, dan DuGu Fang semuanya ikut karena urusan ini?"

   Puteri DanFeng mengangguk dan tertawa.

   "Mendapatkan mereka tidaklah gampang, tapi masih jauh lebih mudah daripada mendapatkanmu."

   Lu Xiao Feng bertanya.

   "Bagaimana caranya kau mendapatkan mereka bertiga?"

   Puteri DanFeng tersenyum.

   "Setiap orang punya kelemahan, mereka pun tak akan dapat menduga bagaimana caranya aku mendapatkanmu."

   Ia menudingkan bunga di tangannya ke wajah Lu Xiao Feng dan melanjutkan.

   "Liu YuHen, Xiao QiuYu, DuGu Fang, Hua Man Lou, dan terakhir kamu.

   Jika ada sesuatu di dunia ini yang tak bisa kalian berlima melakukannya maka hal itu memang tak mungkin dilakukan." PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu.

   Kekaisaran Rajawali Emas, Kabut putih muncul di sekeliling kereta, cahaya yang masuk ke dalam kereta pun semakin lemah.

   Lu Xiao Feng menatap bunga di tangan gadis itu, bunganya indah, tapi tangan itu jauh lebih indah.

   Puteri DanFeng menggunakan tangannya yang lembut dan halus untuk menancapkan bunga itu di baju Lu Xiao Feng dan kemudian berkata dengan lembut.

   "Lebih baik kau tidur sebentar."

   "Mengapa?"

   Puteri DanFeng menundukkan kepalanya dan berkata dengan suara yang makin lembut dan semakin lembut.

   "Karena aku bisa kehilangan kontrol dan merayumu." ______________________________ Kereta itu berjalan terus menembus kabut yang tebal. Walaupun kabut tebal, itu adalah kabut di waktu fajar, maka perlahan-lahan malam pun berakhir. Lu Xiao Feng bersandar di dinding kereta, tampaknya ia tertidur. Puteri DanFeng berkata dengan lembut.

   "Tidurlah, dengan begitu kau dapat bertemu dengan beliau di waktu kau bangun nanti."

   Lu Xiao Feng tak tahan untuk tidak membuka matanya lagi.

   "Siapa beliau itu?"

   "Kaisar Rajawali Emas."

   Bab 3.

   Menegakkan Keadilan Lorong itu gelap dan lembab, seakan-akan tidak pernah tersentuh sinar matahari.

   Di ujung lorong itu ada sebuah pintu yang sangat besar, gelang-gelangnya tampak mengkilap.

   Mereka mendorong pintu itu dan melihat sang Kaisar Rajawali Emas.

   Kaisar Rajawali Emas bukan orang yang bertubuh tinggi dan berwibawa.

   Ia tampak telah layu dimakan waktu, seperti seekor ayam jantan yang mulai menua diterpa angin dingin yang membawa penyakit.

   Ia duduk di sebuah kursi bersandaran, selimut yang ditumpuk di kursi itu menutupi dirinya sehingga ia tampak seperti sebatang pohon cemara besar yang begitu tinggi di lereng pegunungan yang berawan.

   Tapi Lu Xiao Feng tidak kecewa dengan penampilannya, karena di matanya masih berkilauan aura agung yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata.

   Anjing pemburu bertelinga panjang dan berkaki panjang itu telah pulang dan beristirahat dekat kakinya.

   Puteri DanFeng perlahan-lahan berjalan ke sisinya dan berlutut di sampingnya, seolah-olah ia sedang menceritakan tentang perjalanannya.

   Sepasang mata Kaisar Rajawali Emas yang bersinar agung selama itu tidak pernah melepaskan Lu Xiao Feng.

   Ia tiba-tiba berkata.

   "Ke marilah, anak muda."

   Suaranya rendah tapi penuh dengan kekuatan, seakan-akan apa saja yang keluar dari mulutnya harus dipatuhi.

   Tapi Lu Xiao Feng tidak menghampirinya.

   Lu Xiao Feng bukan orang yang biasa menerima perintah, maka ia hanya duduk sejauh mungkin di sebuah kursi di seberang laki-laki tua itu.

   Ruangan itu gelap, tapi mata Kaisar Rajawali Emas seperti menyala terang ketika ia berkata.

   "Apakah engkau Lu Xiao Feng?"

   Dengan santai Lu Xiao Feng menjawab.

   
Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Ya, Lu Xiao Feng, bukan ShangGuan DanFeng."

   Ia menduga nama keluarga sang puteri juga ShangGuan, di zaman dulu semua orang di istana kekaisaran bermarga ShangGuan, setiap orang di istana kekaisaran membanggakan nama keluarga mereka itu. Kaisar Rajawali Emas tiba-tiba tertawa.

   "Lu Xiao Feng benar-benar Lu Xiao Feng, sepertinya kita menemukan orang yang tepat!"

   Ia melanjutkan.

   "Kau mencari Hua Man Lou?"

   Lu Xiao Feng mengangguk. "Ia baik-baik saja, kau bisa segera melihatnya asal kau berjanji untuk melakukan sesuatu buatku." PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas.

   "Apa itu?"

   Kaisar Rajawali Emas tidak menjawab. Ia malah memandang sebuah cincin berbentuk aneh di tangannya dan wajahnya yang layu tiba-tiba bersinar ganjil. Beberapa saat kemudian ia akhirnya mulai bicara lagi dengan perlahan-lahan.

   "Dinasti kami adalah dinasti yang sangat tua dan kuno. Jauh lebih tua daripada dinasti kalian sekarang ini."

   Suaranya semakin penuh dengan kekuatan, jelas ia sangat membanggakan namanya dan keluarganya. Lu Xiao Feng tidak ingin merusak perasaan bangga orang tua itu, maka ia tidak mengucapkan apa-apa. Kaisar Rajawali Emas melanjutkan.

   "Walaupun negara kami telah hancur, darah yang mengalir di tubuh kami tetaplah darah bangsawan. Selama kami masih hidup, dinasti kami akan tetap ada!"

   Bukan hanya suaranya penuh dengan perasaan bangga, tapi juga penuh dengan keyakinan.

   Lu Xiao Feng tiba-tiba merasa bahwa orang tua ini benar-benar memiliki kepribadian yang sangat mengagumkan.

   Paling tidak ia bukanlah orang yang mudah menyerah.

   Lu Xiao Feng selalu mengagumi orang seperti ini, ia mengagumi keberanian dan kepercayaan diri mereka.

   Kaisar Rajawali Emas lalu melanjutkan.

   "Walaupun negara kami terletak di daerah terpencil, tapi kami kaya. Bukan hanya hasil panen kami selalu baik, juga ada emas dan batu-batu berharga terkubur di pegunungan kami."

   Akhirnya Lu Xiao Feng tak tahan untuk tidak bertanya.

   "Lalu mengapa kalian pindah ke daerah tengah ini?"

   Wajah Kaisar Rajawali Emas kehilangan sebagian sinarnya dan terlihat perasaan sakit dan benci di matanya ketika ia berkata.

   "Tepatnya karena kami kaya! Tetangga-tetangga kami mengidamkan tanah kami dan mereka bersekutu dengan penjarah-penjarah Kazak dan menyerang negara kami!" {Catatan.Kazak adalah bangsa Kazakhstan sekarang.} "Itu kejadian lebih dari 50 tahun yang lalu. Aku masih kecil, ayahku berkonsentrasi pada masalah hukum dan undang-undang selama masa pemerintahannya, maka ia tak mampu melawan orang-orang barbar itu. Tapi ia masih terus berjuang sampai mati, hidup dan mati bersama negaranya!"

   Lu Xiao Feng menyimpulkan.

   "Beliaulah yang memerintahkan Tuan ke sini."

   Kaisar Rajawali Emas mengangguk.

   "Untuk menyimpan kekuatan agar kami tetap punya kekuatan untuk kembali suatu saat nanti, bukan hanya ia mengijinkan kami pergi, ia juga membagi kas negara menjadi 4 bagian, masing-masing diberikan kepada penasehat-penasehatnya yang paling terpercaya, dan memerintahkan mereka untuk ikut ke daerah tengah ini bersamaku."

   Wajahnya penuh dengan perasaan berterima-kasih ketika ia meneruskan.

   "Salah seorang dari mereka adalah pamanku ShangGuan Sheng, ia yang membawaku ke sini, dengan menggunakan harta yang diberikan kepadanya ia membeli tanah dan rumah ini, sehingga keluargaku bisa tinggal di sini tanpa merasa khawatir. Aku tak akan pernah melupakan apa yang telah ia lakukan untuk kami."

   Lu Xiao Feng bertanya.

   "Bagaimana dengan yang 3 orang lagi?"

   Perasaan terima kasih di wajahnya berubah menjadi murka.

   "Aku tak pernah melihat lagi seorang pun dari mereka sejak aku meninggalkan ayahku. Tapi aku tak akan, tak akan pernah melupakan nama mereka!"

   Lu Xiao Feng mulai tertarik pada persoalan ini, maka ia segera bertanya.

   "Siapa saja mereka?"

   Dengan tangan terkepal penuh kebencian, Kaisar Rajawali Emas berkata. "ShangGuan Mu, Hu DuHe, dan Yan LiBen!"

   Lu Xiao Feng berkata dengan suara yang berat.

   "Aku tak pernah mendengar satu pun dari mereka sebelumnya!"

   "Tapi kau tentu pernah melihat mereka!"

   "Oh?" PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas.

   "Setelah tiba di China, mereka mengganti namanya. Belum sampai setahun yang lalu akhirnya aku berhasil mengetahui siapa saja mereka!"

   Ia tiba-tiba memberi isyarat pada puterinya. Puteri DanFeng bangkit dari tempat duduknya dan mengeluarkan 3 gulung lukisan dari peti tua di belakang ayahnya. Dengan marah Kaisar Rajawali Emas berkata.

   "Ini adalah potret mereka, aku berani mengatakan kalau kau mengenal paling sedikit 2 orang dari mereka!"

   Ada 2 potret di setiap gulungan, satu muda dan satu tua, kedua potret itu menggambarkan orang yang sama. Puteri DanFeng membuka gulungan pertama.

   "Potret di atas ini menggambarkan rupanya waktu ia meninggalkan negara kami. Potret di bawah adalah rupanya sekarang."

   Orang ini memiliki wajah bundar penuh senyuman. Ia tampak sangat hangat dan bersahabat, tapi memiliki hidung bengkok yang sangat besar. Lu Xiao Feng mengerutkan keningnya.

   "Orang ini seperti Yan TieShan dari keluarga Yan di daerah dalam Tembok Besar."

   Sambil mengkertakkan giginya Kaisar Rajawali Emas menjawab.

   "Benar. Yan TieShan sekarang adalah Yan LiBen bertahun-tahun yang lalu. Aku bersyukur kepada Tuhan karena ia belum mati."

   Orang kedua memiliki tulang pipi yang sangat tinggi dan matanya yang berbentuk segitiga penuh dengan perasaan angkuh, jelas dia orang yang memiliki kekuasaan yang besar.

   Waktu Lu Xiao Feng melihatnya, ekspresi wajahnya pun berubah.

   Kaisar Rajawali Emas berkata.

   "Ini Hu DuHe, namanya sekarang adalah GuDu YiHe, ia adalah ketua Paviliun Baju Hijau!"

   Lu Xiao Feng tampak terpana lama sebelum akhirnya menjawab.

   "Aku juga tahu orang ini, tapi aku tak tahu kalau dia adalah ketua Paviliun Pertama dari Paviliun Baju Hijau."

   Ia menarik nafas dalam-dalam dan meneruskan.

   "Aku hanya tahu bahwa dia adalah ketua Sekte E'Mei!"

   Kaisar Rajawali Emas berkata.

   "Ia sangat pandai menyembunyikan asal-usulnya, mungkin tak seorang pun di dunia ini yang bisa menduga bahwa ketua terhormat Sekte E'Mei adalah seorang pengkhianat yang tak tahu malu!"

   Orang ketiga adalah seorang laki-laki tua yang kurus; kecil, kesepian, bersih dan teguh. Lu Xiao Feng hampir menjerit.

   "Huo Xiu!"

   "Benar, Huo Xiu. Nama ShangGuan Mu sekarang adalah Huo Xiu!"

   Ia melanjutkan.

   "Semua orang mengatakan bahwa Huo Xiu adalah orang teraneh dan terkaya di dunia. Limapuluh tahun yang lalu, ia merintis jalannya ke dunia persilatan dengan tangan hampa, lalu tiba-tiba, seperti sebuah keajaiban, ia menjadi orang terkaya di dunia. Sampai sekarang, selain kamu, mungkin tak ada orang lain di dunia persilatan yang tahu bagaimana ia mendapatkan semua kekayaannya itu!"

   Wajah Lu Xiao Feng tiba-tiba berubah pucat. Ia mundur beberapa langkah ke belakang dan terduduk. Kaisar Rajawali Emas memandangnya.

   "Kurasa kau sudah bisa membayangkan kenapa aku mengundangmu ke mari."

   Lu Xiao Feng menatapnya beberapa lama sebelum menghembuskan nafas panjang.

   "Tapi aku masih tidak tahu apa yang Tuan inginkan."

   Kaisar Rajawali Emas mengepalkan tinjunya dan memukulkannya ke lengan kursinya.

   "Aku tak ingin apa-apa, aku hanya ingin keadilan!"

   "Keadilan? Semacam balas dendam?"

   Kaisar Rajawali Emas balas memandangnya dan terdiam. "Tuan ingin aku membalaskan dendam untuk Tuan?"

   Kaisar Rajawali Emas terdiam beberapa lama sebelum akhirnya ia menghembuskan nafas dan menjawab dengan agak sedih.

   "Mereka semua sekarang sudah tua, aku pun sudah tua. Apa gunanya membunuh mereka sekarang?" PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, Ia segera menggelengkan kepalanya dan menyangkal apa yang barusan ia katakan.

   "Tapi aku tak bisa melepaskan mereka begitu saja!"

   Lu Xiao Feng tidak berkata apa-apa, ia tak punya hak untuk bicara. Kaisar Rajawali Emas meneruskan.

   "Pertama, aku ingin mereka mengembalikan semua uang yang mereka ambil dari Kekaisaran Rajawali Emas, agar negeri kami bisa bangkit suatu saat nanti."

   Itu keinginan yang sangat adil dan beralasan. Ia meneruskan.

   "Kedua, aku ingin mereka mengakui dosa-dosa mereka kepada ayahku di depan altar, sehingga ayahku bisa beristirahat dengan damai."

   Lu Xiao Feng berpikir sebentar dan menarik nafas.

   "Kedua permintaan itu benar-benar adil."

   Kerutan di wajah Kaisar Rajawali Emas lenyap.

   "Aku tahu kau pemuda yang adil dan tak akan menolak permintaan seperti ini."

   Sesudah berpikir beberapa lama, Lu Xiao Feng berkata dengan senyum yang agak dipaksakan.

   "Tapi sangat sukar untuk melaksanakan kedua hal itu."

   "Jika kau tak bisa, lalu siapa yang bisa?"

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "Mungkin tidak ada."

   Ia segera menambahkan.

   "Sekarang ini 3 orang itu termasuk orang-orang yang paling terkenal dan dikagumi di dunia. Jika mereka benar-benar melakukan apa yang Tuan inginkan, maka itu sama saja dengan mengakui kejahatan mereka. Kemasyuran, kekuasaan, dan kekayaan mereka semuanya akan lenyap!"

   Ekspresi wajah Kaisar Rajawali Emas pun semakin serius.

   "Aku sudah membayangkan kalau mereka tak akan mengakui perbuatan mereka."

   Lu Xiao Feng berkata.

   "Bukan saja mereka kaya-raya dan sangat berkuasa, mereka juga mempunyai kungfu yang sangat luar biasa."

   Kaisar Rajawali Emas mengangguk.

   "Ayah memberi tanggung-jawab yang besar kepada mereka karena mereka memang pesilat-pesilat terbaik di Kekaisaran Rajawali Emas."

   Lu Xiao Feng menambahkan.

   "Apalagi selama 50 tahun terakhir ini mereka semua mungkin khawatir kalau Tuan akan mencari mereka untuk membalas dendam, siapa yang tahu kungfu mereka telah maju sejauh apa."

   Ia menarik nafas dan melanjutkan.

   "Menurutku hanya ada 5 atau 6 orang jago kungfu yang benar-benar tangguh di dunia persilatan sekarang ini. Huo Xiu dan DuGu YiHe termasuk dalam kelompok ini."

   Wanita selalu ingin tahu, maka Puteri DanFeng tak tahan untuk tidak bertanya.

   "Siapa yang 3 atau 4 orang lagi?"

   "Ketua Siauw-lim-pay, Hwesio Putus Asa, dan tetua Bu-tong-pay, Pendeta Mu, keduanya memiliki kungfu luar dan dalam yang sangat hebat.

   Tapi jika kau mempertimbangkan ilmu pedang yang cepat dan mengagumkan, maka kau harus memasukkan 'Majikan Benteng Awan Putih' Ye GuCheng dari Pulau Dewi Terbang di Laut Selatan dan XiMen Chui Xue."

   Puteri DanFeng menatapnya dan bertanya.

   "Bagaimana dengan dirimu sendiri?"

   Lu Xiao Feng tersenyum, hanya tersenyum dan tidak menjawab, ia memang tak perlu menjawab.

   Kaisar Rajawali Emas tiba-tiba menarik nafas, dengan sangat sedih ia berkata.

   "Aku tahu bahwa ini persoalan yang sukar, itulah sebabnya aku tidak memaksamu untuk membantu kami, mengapa tidak mempertimbangkannya sedikit?"

   Tiba-tiba amarahnya bangkit. Ia mengepalkan tinjunya lagi dengan murka.

   "Tapi tak perduli bagaimana caranya melawan mereka, selama masih ada orang kami yang tersisa kami akan terus berjuang!"

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "Aku tahu...."

   Sesudah lama terdiam, Kaisar Rajawali Emas tiba-tiba tersenyum paksa.

   "Tak perduli apa pun yang terjadi, Tuan Lu tetap tamu kita yang terhormat! Di mana arak?"

   Puteri DanFeng menundukkan kepalanya dan menjawab.

   "Akan kuberitahu pelayan untuk mengambilkan arak." PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, Kaisar Rajawali Emas memberi perintah.

   "Ambilkan arak Persia kita yang terbaik, dan undang juga Tuan Hua ke sini."

   "Ya, ayah."

   Kaisar Rajawali Emas memandang Lu Xiao Feng, tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah angkuh lagi ketika ia berkata dengan perlahan.

   "Tak perduli apa yang terjadi, kau sudah menjadi sahabat kami. Keturunan Kekaisaran Rajawali Emas tak akan memaksa seorang sahabat untuk melakukan sesuatu." ______________________________ Cangkir itu kuno dan indah, araknya berwarna agak ungu. Lu Xiao Feng memperhatikan Puteri DanFeng menuangkan arak ke cangkir kuno dan indah itu, Hua Man Lou duduk di sisinya. Mereka tidak mengucapkan apa-apa ketika bertemu, mereka hanya berjabat tangan dengan erat. Itu cukup untuk menjelaskan semuanya. Puteri DanFeng telah selesai menuangkan arak, ia hanya menuangkan 3 cangkir. Kaisar Rajawali Emas tersenyum.

   "Sudah bertahun-tahun aku tidak minum, tapi aku akan membuat perkecualian malam ini untuk tamu-tamu kita."

   Tapi Puteri DanFeng menggelengkan kepalanya.

   "Aku yang akan minum untukmu, Ayah. Ingat kakimu?"

   Kaisar Rajawali Emas menatapnya marah sebelum akhirnya tersenyum.

   "Baiklah, aku tak akan minum. Melihat orang lain minum juga menyenangkan, arak bagus selalu membawa semangat dan energi yang besar."

   Puteri DanFeng menjelaskan pada Lu Xiao Feng sambil tersenyum.

   "Jika Ayah minum alkohol, kedua kakinya akan segera membengkak sedemikian rupa sehingga mustahil baginya untuk berjalan. Tolong maafkan dia karena tak dapat minum bersama kalian."

   Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Lu Xiao Feng mengambil cangkirnya sambil tersenyum.

   Puteri DanFeng membalikkan badannya sehingga punggungnya menghadap ayahnya dan tiba-tiba menatap Lu Xiao Feng dengan cara yang sangat aneh.

   Begitu anehnya sehingga Lu Xiao Feng tak faham apa artinya.

   Puteri DanFeng mengambil cangkirnya sambil tersenyum dan berkata.

   "Ayah telah bertahun-tahun menyimpan arak ini, semoga sesuai dengan selera para tamu."

   Ia mengangkat cangkirnya dan meminum arak itu, lalu menarik nafas perlahan dan berkata.

   "Arak yang benar-benar enak."

   Sangat jarang terjadi seorang tuan rumah berulang-ulang memuji araknya sendiri dan Puteri DanFeng jelas bukan orang yang suka menyombongkan dirinya sendiri.

   Lu Xiao Feng benar-benar heran, tapi kemudian ia menyadari bahwa ia bukan sedang minum arak, ia minum air yang telah diberi gincu.

   Ia tiba-tiba faham apa yang dilakukan Puteri DanFeng, dan khawatir kalau Hua Man Lou tak mengerti karena ia tidak bisa melihat tatapan aneh sang puteri.

   Tapi Hua Man Lou tersenyum, tersenyum sambil minum "arak"

   Di cangkirnya, sesudah itu ia menarik nafas perlahan dan berkata.

   "Arak yang benar-benar enak."

   Lu Xiao Feng minum 3 cangkir lagi dengan cepat sebelum ia tiba-tiba berkata sambil tersenyum.

   "Arak yang begini enak tak mungkin diminum tanpa imbalan."

   Mata Kaisar Rajawali Emas bersinar lagi.

   "Apakah engkau...."

   Lu Xiao Feng menarik nafas yang panjang dan dalam.

   "Keadilan yang Tuan cari itu, aku akan berusaha sebisanya untuk memberikannya kepada Tuan."

   Kaisar Rajawali Emas bangkit dengan cepat, berjalan menghampirinya, dan memegang pundaknya.

   Air mata tanda terima kasih bercucuran dari mata tuanya yang murung.

   Ia mencoba bicara, tapi seperti tercekik oleh perasaan haru.

   "Terima kasih, terima kasih banyak, terima kasih...."

   Ia terus mengulang-ulang kalimat itu sampai semua orang tak tahu lagi sudah berapa kali ia mengatakannya.

   Puteri DanFeng, berdiri di sisinya, diam-diam memutar tubuhnya dan cepat-cepat PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu.

   Kekaisaran Rajawali Emas, menghapus air matanya yang menggenang.

   Setelah beberapa lama barulah Kaisar Rajawali Emas tenang sedikit dan ia berkata.

   "Walaupun DuGu Fang mempunyai nama keluarga yang sama dengan DuGu YiHe, mereka saling membenci dan bermusuhan; separuh wajah Liu YuHen diiris oleh Yan TieShan dan Xiao QiuYu kebetulan merupakan sahabatnya yang rela mati untuknya. Selama kau bersedia membantu kami, mereka bertiga akan mematuhimu biarpun harus pergi ke neraka."

   Tapi Lu Xiao Feng menggelengkan kepalanya.

   "Kurasa sebaiknya mereka tetap di sini."

   Kaisar Rajawali Emas mengerutkan keningnya.

   "Mengapa?"

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "Aku tahu bahwa mereka adalah jago-jago kelas satu di dunia persilatan, tapi meminta mereka melawan DuGu YiHe dan Huo Xiu itu sama saja dengan meminta mereka bunuh diri."

   "Kau... kau tidak butuh bantuan?"

   "Tentu saja butuh."

   Sambil tersenyum ia menepuk pundak Hua Man Lou dengan perlahan.

   "Kami telah lama bekerja sama."

   Kaisar Rajawali Emas menatap Hua Man Lou, ia tampaknya tidak terlalu yakin dengan usul itu.

   Ia benar-benar sukar percaya bahwa orang buta ini bisa lebih hebat daripada orang-orang seperti Liu YuHen dan Xiao QiuYu.

   Tak seorang pun yang akan percaya.

   Tapi Lu Xiao Feng telah melanjutkan.

   "Selain dia, aku butuh 2 orang lagi."

   "Siapa?"

   "Yang pertama adalah Zhu Ting."

   Ia tersenyum.

   "Walaupun Zhu Ting bukan seorang petarung, tapi ia sangat berguna."

   Kaisar Rajawali Emas menunggu penjelasannya. "Karena Tuan bisa menemukan mereka, sangat mungkin mereka telah menemukan Tuan juga. Tuan ingin menuntut keadilan dari mereka, sangat mungkin mereka akan bergerak mendahului kita dan membunuh Tuan."

   Kaisar Rajawali Emas mendengus.

   "Aku tidak takut itu."

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "Tuan tidak, tapi aku yang takut. Itulah sebabnya aku ingin membawa Zhu Ting ke mari, ia bisa mengubah tempat ini menjadi benteng yang tak bisa ditembus."

   "Ia faham alat-alat rahasia dan semacamnya?"

   Lu Xiao Feng tersenyum.

   "Jika ia mau, ia mungkin mampu membuat kursi yang bisa menggigit."

   Kaisar Rajawali Emas tersenyum juga.

   "Tampaknya kau benar-benar memiliki beberapa sahabat yang sangat menarik."

   "Tapi sekarang aku hanya bisa berharap agar bisa membujuk satu orang lagi untuk membantuku dalam persoalan ini."

   Mata Kaisar Rajawali Emas bersinar-sinar.

   "Seberapa mampunya ia membantumu?"

   "Jika ia mau membantu, maka persoalan ini benar-benar punya kesempatan untuk diselesaikan."

   "Siapa dia?"

   "XiMen ChuiXue!" ______________________________ Lorong itu sekarang menjadi lebih gelap dan misterius, karena hari telah sore. Puteri DanFeng menundukkan kepalanya dan rambutnya yang hitam jatuh ke pundaknya seperti arus air yang halus. Perlahan-lahan ia berkata.

   "Aku tak tahu bagaimana harus berterima kasih padamu untuk kejadian tadi."

   Lu Xiao Feng bertanya.

   "Apakah engkau membicarakan tentang arak tadi?"

   Wajah Puteri DanFeng memerah sebentar dan ia semakin menundukkan kepalanya.

   "Aku yakin kau sekarang telah melihat bahwa ayah seorang laki-laki PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, yang angkuh, dan ia benar-benar tak bisa lagi mengalami kejutan atau kesedihan. Maka aku tak ingin ia mengetahui yang sebenarnya."

   "Aku mengerti."

   Puteri DanFeng menarik nafas.

   "Selain ruangan-ruangan yang digunakan ayahku, kamar tidurnya dan ruang tamu, semua ruangan lainnya kosong melompong. Bahkan arak simpanan yang berharga telah habis dijual satu demi satu."

   Kepalanya semakin menunduk dan ia praktis hanya memandangi kakinya sendiri.

   "Kami benar-benar tidak punya penghasilan.

   Berusaha merawat rumah itu adalah soal yang sukar, di samping itu banyak yang harus kami lakukan.

   Untuk mencarimu aku bahkan telah menggadaikan mutiara peninggalan ibuku untukku."

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "Aku tidak tahu banyak tentang keadaan kalian, tapi cangkir arak itu telah memberitahu banyak."

   Puteri DanFeng tiba-tiba mengangkat kepalanya kembali dan memandangnya.

   "Apakah kau akhirnya setuju karena kau telah mengetahui bagaimana sebenarnya keadaan kami?"

   "Karena hal itu dan kenyataan bahwa ia telah menganggapku sebagai seorang sahabat dan tidak menggunakan apa-apa untuk mengancam atau memerasku."

   Puteri DanFeng menatapnya, matanya yang indah kembali penuh dengan air mata terima kasih. Ia cepat-cepat menundukkan kepalanya lagi dan berkata dengan suara yang lembut.

   "Selama ini aku keliru. Kukira engkau orang yang tak akan tergerak oleh perasaan dan simpati."

   Selama itu Hua Man Lou hanya tersenyum. Ia mendengarkan banyak dan bicara sangat sedikit, baru sekarang ia akhirnya bicara lagi.

   "Sudah kubilang, orang ini keras dan bau di luarnya, tapi di dalam hatinya lebih lunak daripada tahu!"

   Puteri DanFeng tertawa kecil dan menjawab.

   "Kau juga keliru."

   "Oh?"

   "Dia memang sangat kukuh dan keras, tapi tidak bau sama sekali."

   Wajahnya memerah sebelum ia menyelesaikan apa yang ia katakan. Maka ia segera mengubah pokok pembicaraan.

   "Kamar tamu kami benar-benar sangat sederhana dan biasa, semoga kalian tidak terlalu keberatan."

   Lu Xiao Feng membersihkan tenggorokannya.

   "Mungkin kami seharusnya tidak tinggal untuk makan malam."

   Puteri DanFeng tertawa dipaksa.

   "Jangan lupakan 4 emas batangan yang kau tinggalkan untuk kami."

   Mata Lu Xiao Feng bersinar.

   "Apakah kau tahu bahwa Lo Huo termasuk orang yang kalian cari-cari?"

   "Kami baru tahu setelah kau menyatakan bahwa dialah Huo Xiu."

   Ekspresi wajah Lu Xiao Feng tiba-tiba menjadi sangat serius.

   "Tapi bagaimana kau tahu bahwa DuGu YiHe adalah ketua Paviliun Baju Hijau? Ini adalah rahasia terbesar dan paling misterius di dunia persilatan."

   Puteri DanFeng bimbang sebelum akhirnya menjawab.

   "Karena Liu YuHen dulu merupakan sahabatnya yang paling dipercaya. Ia juga yang menjadi penyebab kenapa si 'Jantan Tampan' Liu YuHen di masa lalu tampak seperti sekarang."

   Mata Lu Xiao Feng bersinar-sinar lagi, seakan-akan ia akhirnya menyadari sebuah teka-teki yang beberapa saat yang lalu menghantuinya.

   ______________________________ Kamar tamu itu besar, tapi selain sebuah tempat tidur, meja dan beberapa kursi yang tampak tua, hampir tidak ada apa-apa lagi di kamar itu.

   Hua Man Lou duduk di sana.

   Walaupun ia tidak bisa melihat, seolah-olah ia bisa merasakan di mana kursi itu berada.

   Lu Xiao Feng memandangnya, tiba-tiba ia bertanya.

   "Kau pernah terduduk di tempat yang kosong?"

   Hua Man Lou tersenyum.

   "Kau ingin aku terduduk di tempat kosong?"

   Lu Xiao Feng tersenyum juga.

   "Aku hanya berharap lain kali kau duduk, kau akan terduduk di pangkuan seorang gadis."

   "Kau tahu lebih banyak tentang hal itu daripada aku." PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, Lu Xiao Feng berkata dengan getir.

   "Jika kau tahu sebanyak aku, mungkin kau tak akan terperdaya oleh tipuan mereka."

   "Tipuan siapa?"

   "Sudah lupa dengan ShangGuan Fei Yan?"

   Hua Man Lou tersenyum.

   "Aku tidak terperdaya oleh tipuan orang, aku datang ke sini atas kemauanku sendiri."

   Lu Xiao Feng sangat terkejut.

   "Kau memang mau ke sini? Kenapa?"

   "Mungkin karena akhir-akhir ini kehidupanku terlalu tenang sejak aku tinggal sendirian. Aku ingin melakukan beberapa hal yang berbahaya."

   Lu Xiao Feng mendengus.

   "Mungkin kau cuma terperdaya oleh seorang penipu berwajah cantik!"

   Hua Man Lou tersenyum.

   "Mungkin ia memang seorang penipu berwajah cantik, tapi ia jujur kepadaku."

   "Mungkin karena ia tahu bahwa cara terbaik untuk menipu orang sepertimu adalah dengan menceritakan hal yang sebenarnya."

   
Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Mungkin."

   "Tujuannya adalah membawamu ke sini. Sekarang kau ada di sini, tujuannya telah tercapai."

   Hua Man Lou tersenyum.

   "Kau tampaknya berusaha membuatku marah."

   "Kau tidak marah?"

   Sambil tersenyum Hua man Lou menjawab.

   "Mengapa aku harus marah? Mereka datang dan membawaku ke mari dengan kereta mereka, memperlakukanku sebagai tamu terhormat. Cuaca di sini juga bagus dan di halaman bunga-bunga sedang mekar. Di samping itu sekarang kau ada di sini, bahkan jika aku benar-benar terperdaya olehnya, tak ada yang perlu aku keluhkan."

   Lu Xiao Feng tak tahan untuk tidak tertawa.

   "Tampaknya mustahil bisa membuatmu marah."

   Hua Man Lou tiba-tiba bertanya.

   "Kau benar-benar ingin mengajak XiMen Chui Xue?"

   "Mmhmm."

   "Bisakah kau membujuknya untuk ikut campur dalam urusan orang lain?"

   Dengan senyum getir di wajahnya, Lu Xiao Feng menjawab.

   "Aku tahu bahwa di dunia ini tampaknya tidak ada yang bisa menggerakkan dia, tapi aku tetap harus berusaha."

   "Lalu apa?"

   "Aku belum berfikir sejauh itu, sekarang aku hanya berfikir bagaimana caranya keluar dan melihat-lihat."

   "Melihat-lihat apa?"

   Lu Xiao Feng tertawa.

   "Mungkin aku ingin melihat ShangGuan Fei Yan."

   Hua Man Lou masih tersenyum, tapi ada sedikit kecemasan di senyumannya ketika ia menjawab.

   "Kau tidak akan menemukannya!"

   "Oh?"

   "Aku tidak pernah mendengar suaranya lagi sejak aku tiba di sini, tampaknya ia telah meninggalkan tempat ini."

   Lu Xiao Feng menatapnya, perasaan khawatir tiba-tiba muncul di wajahnya. Tapi Hua Man Lou tertawa lagi.

   "Tampaknya ia seorang gadis yang tak bisa diam atau beristirahat, selalu sibuk melakukan sesuatu."

   Lu Xiao Feng tiba-tiba tertawa juga.

   "Sebenarnya, bukankah semua perempuan seperti itu?" ______________________________ Kamar itu sekarang sudah agak gelap. Hua Man Lou duduk di sana sendirian, tampak bahagia dan damai seperti biasanya. Ia selalu bahagia dan puas, karena di mana pun ia berada, ia selalu merasakan rasa senang dan cinta yang tidak dirasakan orang lain. Sekarang ia sedang menikmati matahari terbenam musim semi yang indah. Tiba-tiba ia mendengar suara ketukan pintu. Baru saja ia mendengar suara ketukan itu, orangnya telah masuk. Sebenarnya PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, ada 2 orang, DuGu Fang dan Xiao QiuYu. Tapi hanya terdengar suara langkah kaki satu orang saja, suara langkah kaki DuGu Fang lebih ringan dan lebih susah didengar daripada angin musim semi yang halus. Hua Man Lou tersenyum.

   "Silakan duduk, ada lebih dari 2 kursi kosong di sini."

   Ia tidak bertanya siapa mereka, juga kenapa mereka datang.

   Tidak perduli siapa yang masuk ke kamarnya, ia akan selalu sehangat dan seramah ini, selalu memberikan semua yang ia miliki untuk dinikmati orang lain.

   Wajah DuGu Fang menjadi gelap ketika ia menjawab dengan dingin.

   "Bagaimana kau tahu kami berjumlah 2 orang? Apakah kau benar-benar buta?"

   Ia selalu menganggap tak seorang pun mampu mendengar langkah kakinya, ia selalu yakin pada ilmu meringankan tubuhnya.

   Itulah sebabnya ia sekarang merasa tidak senang.

   Tapi Hua Man Lou masih tetap bahagia dan damai.

   Ia tersenyum dan menjawab.

   "Kadang-kadang aku sendiri juga bingung apakah aku benar-benar buta.

   Aku selalu berpikiran bahwa hanya orang-orang yang memiliki mata tapi menolak untuk melihat itulah yang benar-benar buta."

   Xiao QiuYu tersenyum.

   "Kau lupa satu satu jenis orang lagi yang juga buta."

   "Jenis yang mana?"

   "Orang mati!"

   Hua Man Lou tersenyum.

   "Bagaimana kau tahu orang mati itu buta? Mungkin orang mati melihat banyak kejadian seperti kita juga. Kita belum ada yang pernah mati, bagaimana kita bisa tahu apa yang diketahui atau dilihat oleh orang mati?"

   Dengan dingin DuGu Fang menjawab.

   "Mungkin kau akan segera tahu!"

   Dengan santai Xiao QiuYu menambahkan.

   "Kami benar-benar tidak kenal kau, dan kami juga tidak punya dendam terhadapmu, tapi kami tetap akan membunuhmu!"

   Bukan hanya Hua Man Lou tidak terkejut, tampaknya sedikit pun ia tidak kelihatan gusar. Ia masih tersenyum.

   "Sebenarnya aku telah menunggu kalian berdua!"

   DuGu Fang bertanya.

   "Kau tahu bahwa kami akan datang untuk membunuhmu?"

   "Lu Xiao Feng tidak bodoh, tapi ia telah banyak menyakiti hati orang lain tanpa ia sadari. Ini karena bila ia bicara, ia kadang-kadang seperti sebuah meriam!"

   DuGu Fang mendengus. Hua Man Lou menambahkan.

   "Tak seorang pun suka bila dikatakan bahwa ia tidak sebanding dengan orang lain yang buta. Terutama bagi 2 jagoan seperti kalian, hal itu benar-benar tak bisa ditolerir. Maka tentu saja kalian akan mendatangi si orang buta untuk membunuhnya."

   Ekspresinya masih tetap damai dan ia meneruskan.

   "Para pendekar dan orang-orang dunia persilatan memang paling tak tahan pada hal ini!"

   DuGu Fang menukas.

   "Bagaimana denganmu?"

   "Aku bukan seorang pendekar, aku hanya orang buta."

   Walaupun DuGu Fang masih mendengus, ekspresi heran telah muncul di wajahnya. Bagaimana orang buta ini bisa tahu begitu banyak? Xiao QiuYu memotong.

   "Kau tahu kami akan datang, dan kau tetap menunggu di sini?"

   "Ke mana lagi orang buta bisa lari?"

   DuGu Fang tiba-tiba berteriak.

   "Ke neraka!"

   Ketika ia berteriak, ia telah membuat gerakan.

   Sebuah tombak bermata satu melesat ke tenggorokan Hua Man Lou seperti seekor ular berbisa, sementara pedang Penghancur Usus telah ditusukkan juga.

   Gerakannya lambat, begitu lambatnya sehingga tidak menimbulkan angin atau suara.

   Orang buta jelas tak bisa melihat pedang, ia hanya bisa mendengar suara yang diciptakan oleh pedang.

   Tapi gerakan ini tidak menimbulkan suara sedikit pun, maka gerakan ini benar- PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu.

   Kekaisaran Rajawali Emas, benar merupakan sebuah gerakan yang dapat menghancurkan usus orang buta.

   Apalagi ada tombak bermata satu di depan pedang.

   Jika tombak itu meleset, pedangnya tentu berhasil menusuk.

   Tapi perhitungan Xiao QiuYu sama sekali salah.

   Selain mendengar, orang buta ini tampaknya punya indera lain yang luar biasa dan misterius.

   Ia tampaknya telah mengetahui, entah bagaimana caranya, bahwa bahaya sebenarnya bukan berasal dari tombak itu, tapi dari pedang.

   Tapi ia tak bisa melihat atau mendengar pedang itu.

   Sebelum pedang itu tiba, ia tiba-tiba berjumpalitan.

   Ketika tombak itu meleset dari pundaknya, tangannya telah menyentuh pedang tersebut.

   "Tak! Tak!"

   Pedang berusia seratus tahun itu tiba-tiba patah menjadi 3 bagian.

   Perut musuh belum hancur, tapi pedang itu sudah.

   Bagian yang terpanjang masih berada di tangan Hua Man Lou.

   Ia menyentilkan tangannya dan rumbai-rumbai di tombak itu pun saling melibat dengan potongan pedang.

   DuGu Fang tercengang.

   Bahkan di bawah sinar matahari terbenam, wajah Xiao QiuYu masih tampak pucat seperti mayat.

   Sambil tersenyum Hua Man Lou berkata.

   "Aku sebenarnya tidak ingin mengganggu Tuan Xiao QiuYu, tapi gerakan Tuan Xiao QiuYu itu benar-benar kejam terhadap seorang laki-laki buta. Aku hanya berharap bahwa sesudah Tuan Xiao QiuYu mendapatkan pengganti untuk pedang ini, ia mau menyediakan ruang di hatinya untuk dirinya sendiri sehingga paling tidak ia punya kesempatan untuk hidup." ______________________________ Kebun itu tadinya benar-benar penuh dengan bunga, tapi sekarang banyak yang telah dipetik. Baru sekarang Lu Xiao Feng bisa membayangkan dari mana asal semua bunga yang dibawa oleh Puteri DanFeng. Saat inilah ia melihat gadis kecil itu lagi. ShangGuan Xue-Er sedang berdiri di tengah semak-semak bunga, di bawah cahaya matahari terbenam. Sinar suram matahari terbenam menyinari rambutnya yang lembut dan halus. Ia tampak begitu polos dan jujur, seolah-olah ia tidak pernah mengucapkan separuh perkataan dusta sekalipun. Lu Xiao Feng tersenyum, ia tak tahan untuk tidak berjalan menghampiri dan berkata.

   "Hai, kakak sepupu. Apa kabarmu?"

   "Tidak baik."

   "Kenapa tidak?"

   "Karena aku punya kekhawatiran, banyak kekhawatiran."

   Lu Xiao Feng tiba-tiba melihat adanya perasaan cemas yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata di matanya yang bening dan berkilauan, senyumannya yang manis pun tampak sedikit dipaksakan. Ia pun bertanya.

   "Kekhawatiran macam apa?"

   Ia menjawab.

   "Aku mengkhawatirkan kakakku."

   "Kakakmu? ShangGuan Fei Yan?"

   ShangGuan Xue-Er mengangguk. Lu Xiao Feng bertanya.

   "Kenapa kau mencemaskan dia?"

   "Ia tiba-tiba menghilang!"

   "Kapan ia menghilang?"

   "Hari tibanya Hua Man lou, yang juga merupakan hari keberangkatan kami mencarimu."

   Lu Xiao Feng memandangnya.

   "Jika kau begitu mencemaskan dia, mengapa kau tidak mencarinya?"

   "Karena ia mengatakan bahwa ia akan tinggal di sini dan menunggu kami pulang."

   "Kau percaya semua yang ia katakan?" PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas.

   "Tentu saja!"

   Lu Xiao Feng tak tahan untuk tidak tertawa kecil.

   "Jika ia tidak pergi, bagaimana ia tiba-tiba bisa menghilang?"

   "Aku pun tak bisa membayangkannya, itulah sebabnya aku mencari-cari dia."

   "Di kebun bunga ini?"

   "Mmhmm."

   "Mungkinkah ia bersembunyi di kebun, sembunyi selama berhari-hari?"

   "Aku bukan mencari dia, aku mencari mayatnya."

   Lu Xiao Feng mengerutkan keningnya.

   "Mayatnya?"

   "Kurasa dia telah dibunuh dan dikubur di sini, di kebun ini."

   "Ini adalah rumah kalian sendiri, bagaimana mungkin ada orang yang ingin membunuhnya?"

   "Walaupun ini rumah kami, tapi ada orang lain di sini."

   "Orang lain?"

   "Seperti sahabatmu Hua Man Lou contohnya."

   "Kau kira Hua Man Lou mau membunuh?"

   "Kenapa tidak? Semua orang bisa bisa jadi tersangka, bahkan kaisar tua itu juga!"

   "Kaisar tua jadi tersangka juga? Kenapa?"

   "Itulah sebabnya aku mencarinya, karena aku tidak tahu!"

   Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Lu Xiao Feng menarik nafas pendek.

   "Kau terlalu banyak khawatir, seorang gadis berusia 12 tahun seharusnya tidak banyak khawatir."

   ShangGuan Xue-Er menatapnya, memandangnya lama sebelum akhirnya bertanya dengan lambat.

   "Siapa bilang aku baru 12 tahun?"

   "Kakak sepupumu."

   "Kau percaya apa yang ia katakan tapi tidak percaya pada ucapanku?" ______________________________ Hua Man Lou bertanya.

   "Tidak pergi mencarinya?"

   Lu Xiao Feng menjawab.

   "Adiknya saja tidak dapat menemukannya, harapan apa yang aku miliki?"

   Wajah Hua Man Lou yang damai memperlihatkan sedikit perasaan cemas lagi.

   Jelas ia memiliki perasaan yang tidak biasa terhadap gadis yang tiba-tiba menghilang ini, ia tidak bisa menyembunyikan hal itu walau ia berusaha.

   Bila perasaan ini memasuki hati seorang manusia, ia seperti sebutir intan di tengah gundukan pasir, setiap orang bisa melihatnya dalam sekali pandang.

   Tentu saja Lu Xiao Feng melihatnya juga, maka ia segera bertanya.

   "Kau sudah bertemu adiknya?"

   Hua Man Lou menjawab.

   "Belum."

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "Tampaknya nasibmu tidak begitu buruk, paling tidak masih lebih baik dariku."

   "Adiknya seorang bajingan cilik?"

   Lu Xiao Feng tersenyum jengkel.

   "Bukan hanya bajingan kecil, dia itu setan kecil! Bukan hanya ia bisa menipu orang mati menjadi hidup lagi bila ia berdusta, dia juga linglung."

   "Anak kecil juga bisa linglung?"

   "Penyakit linglungnya malah lebih parah dari nenek-nenek. Ia mengira kakaknya telah dibunuh, ia mencurigaimu atau Kaisar Rajawali Emas sebagai pembunuhnya."

   Ia ingin membuat Hua Man Lou sedikit bahagia, maka ia pun tertawa. Tapi Hua Man Lou sedikit pun tidak tampak senang. Maka Lu Xiao Feng menambahkan.

   "Bukankah penyakit linglungnya itu lucu?"

   "Sama sekali tidak."

   "ShangGuan Fei Yan juga seorang gadis muda, yang bisa ia lakukan hanyalah sedikit berdusta. Coba temukan seorang remaja berusia 18 atau 19 tahun yang tidak pernah berdusta. Mengapa ada orang yang ingin membunuhnya?"

   Hua Man Lou terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menjawab.

   "Sekarang aku hanya mengharapkan satu hal." PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas.

   "Mengharapkan apa?"

   Hua Man Lou tersenyum dan menjawab.

   "Aku hanya berharap mereka tidak menyediakan arak palsu malam ini."

   Lu Xiao Feng tidak bertanya apa-apa lagi tentang hal ini, karena Hua Man Lou biasanya tidak begitu perduli dengan arak.

   Lu Xiao Feng memandangnya, tiba-tiba ia merasa senyuman Hua Man Lou sedikit misterius.

   Semua orang, tak perduli siapa, akan menjadi sedikit aneh dan misterius pada saat seperti ini.

   Lu Xiao Feng berkedip-kedip beberapa kali dan membuat suaranya semisterius mungkin.

   "Aku juga mengharapkan sesuatu."

   "Apa itu?"

   "Aku hanya berharap daging yang mereka sediakan untuk kita malam ini bukan daging manusia, dan arak yang mereka berikan tidak berisi obat bius!"

   Bab 4.

   Perasaan Yang Palsu Saat itu sedang pesta.

   Pesta diadakan di ruangan tempat mereka bertemu dengan Kaisar Rajawali Emas.

   Arak dan makanan tersedia dalam jumlah besar.

   Araknya adalah arak asli, yaitu arak Ukiran Tua yang enak.

   Lu Xiao Feng menghabiskan arak di cangkirnya dalam satu tegukan.

   "Arak ini enak,"

   Tiba-tiba ia menarik nafas.

   "Tapi dibandingkan dengan Arak Persia yang tadi? Sedikitpun tak bisa mendekati!"

   Kaisar Rajawali Emas tertawa.

   "Arak ini dikumpulkan dari tetesan embun bunga-bunga tertentu. Minuman seperti ini tampaknya agak sia-sia ya?"

   "Ia bukannya minum,"

   Hua Man Lou berkomentar sambil tersenyum.

   "Ia hanya menuangnya ke perutnya. Ia bahkan tidak merasakan araknya, memberinya arak seperti ini sebenarnya merupakan hal yang mubazir."

   Kaisar Rajawali Emas tertawa lagi.

   "Tampaknya kau benar-benar tahu semua hal yang harus diketahui tentang dia."

   Bukan hanya sang kaisar kelihatan lebih bahagia malam itu, ia pun telah bertukar pakaian dan mengenakan jubah sutera yang bersulamkan seekor naga emas.

   Ia seperti seorang raja yang hendak mengirim seorang jenderalnya yang akan melakukan tugas besar dan menjamunya dengan pesta.

   Puteri DanFeng juga tampak gemilang dan cantik.

   Ia sendiri yang mengisi cangkir kosong di hadapan Lu Xiao Feng.

   "Kami merasa hanya minuman seperti ini yang memberikan semangat gagah berani,"

   Ia berkata.

   "Tidak ada gadis yang menyukai laki-laki yang minum arak seperti sedang minum racun."

   Wajah Kaisar Rajawali Emas menjadi kaku.

   "Jadi menurutmu gadis-gadis suka laki-laki pemabuk?"

   Mata Puteri DanFeng berkedip-kedip.

   "Tentu saja ada sedikit nilai buruk untuk minuman."

   "Hanya sedikit?"

   Kaisar Rajawali Emas bertanya. "Seperti orang yang minum terlalu banyak,"

   Puteri DanFeng menjawab.

   "Lalu ia semakin tua, kakinya mengalami masalah, dan ia tak bisa minum lagi. Maka bila melihat orang lain minum ia pun akan marah. Sering marah-marah bukanlah hal yang baik."

   Kaisar Rajawali Emas berusaha tetap membuat kaku wajahnya sampai akhirnya ia menyerah.

   "Sebenarnya waktu muda aku juga minum seperti cuma menuangkannya saja ke dalam perutku. Dan kujamin itu tidak lebih lambat sedikitpun dibandingkan dengan caramu minum."

   Tuan rumah yang cerdik tahu bahwa cara terbaik memperlakukan tamu bukanlah dengan menyediakan makanan atau arak yang enak, tapi dengan gelak tawa.

   Maka semua tamu seharusnya tahu persis bagaimana membuat tuan rumah merasa bahwa gelak tawa mereka memang mampu menghibur tamunya.

   Lu Xiao Feng menuangkan satu cangkir arak lagi ke dalam perutnya.

   "Aku akan mencari XiMen Chui Xue besok pagi,"

   Tiba-tiba ia berkata. PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas.

   "Bagus!"

   Kaisar Rajawali Emas menjawab. "Orang ini aneh,"

   Lu Xiao Feng melanjutkan.

   "Aku harus pergi sendiri untuk membujuknya agar ikut terlibat. Zhu Ting adalah persoalan lain."

   Ia merogoh ke dalam bajunya dan mengeluarkan secarik kertas yang kusut dan kotor. Ia meletakkannya di atas meja dan, dengan bantuan sumpit dan saus, melukis seekor burung phoenix yang sedang terbang.

   "Kirim orang ke tempatnya dengan membawa kertas ini,"

   Ia berkata sambil menyerahkan kertas itu pada Puteri DanFeng.

   "Ia akan ikut dengan orang itu."

   "Kudengar kalian berdua sudah lama tidak saling bicara."

   Puteri DanFeng tampak tidak yakin. "Aku tidak bicara dengan dia,"

   Lu Xiao Feng menjawab.

   "Aku hanya menyuruhnya datang ke sini. Itu dua hal yang benar-benar berbeda."

   "Jadi dia tidak mau bicara denganmu,"

   Puteri DanFeng memandangnya dengan tatapan tidak percaya.

   "Tapi, melihat tanda tanganmu, ia pasti mau ikut dengan seorang asing ke sebuah tempat yang benar-benar tak dikenalnya?"

   "Tanpa ragu sedikit pun."

   "Kurasa kau bisa menganggap Tuan Zhu ini sebagai orang aneh."

   Puteri DanFeng akhirnya menyerah. "Ia bukan hanya orang aneh, ia adalah seorang bajingan!"

   Puteri DanFeng melicinkan kertas yang kusut itu. Baru kemudian ia menyadari bahwa kertas yang kusam dan kotor itu adalah selembar cek senilai 5000 tael. "Apakah cek ini sah?"

   Ia tak tahan untuk tidak bertanya. "Kau kira aku mencurinya?"

   Puteri DanFeng menjadi merah wajahnya. "Aku hanya khawatir karena kalau kalian berdua bersahabat baik maka cara mengundang dia seperti ini akan membuatnya marah."

   "Tidak, tak akan!"

   Lu Xiao Feng menjawab sebelum tertawa kecil.

   "Satu-satunya hal yang baik tentang dirinya adalah tak perduli berapa banyak uang yang engkau berikan padanya, ia tak akan marah padamu."

   "Itu karena dia bukan orang yang munafik,"

   Puteri DanFeng menjawab sambil tersenyum.

   "dan begitu juga kau."

   Jika kau tahu bahwa seorang sahabatmu sedang kelaparan karena ia miskin tapi masih memujinya karena berkemauan kuat dan angkuh serta lebih suka mati daripada memohon pertolongan.

   Jika kau tahu bahwa seorang sahabatmu membutuhkan sedikit uang darimu tapi malah mengiriminya surat yang menyatakan betapa hebatnya ia karena mampu berjuang melalui itu semua.

   Jika kau benar-benar orang seperti ini, maka kujamin bahwa satu-satunya sahabatmu hanyalah dirimu sendiri.

   ShangGuan DanFeng bukan orang seperti itu, maka ia pun faham maksud Lu Xiao Feng.

   Selain wajah yang cantik, ia pun memiliki hati yang penuh pengertian dan simpatik.

   Benar-benar jarang menemukan seorang gadis yang memiliki sifat seperti ini.

   Hanya gadis-gadis tercerdas yang tahu bahwa pengertian dan simpati akan lebih menarik daripada wajah tercantik sekalipun.

   Lu Xiao Feng tiba-tiba menyadari bahwa ia tampaknya semakin dan semakin menyukai gadis ini.

   Begitu sukanya, sehingga, sekarang pun ia sedang memikirkan si dia.

   Waktu sudah hampir tengah malam dan tak ada lampu yang menyala di kamar itu.

   Angin musim semi bertiup halus melalui jendela, membawa dan mengisi ruangan itu dengan keharuman bunga-bunga di luar.

   Lu Xiao Feng berbaring di ranjang itu sendirian, tapi matanya masih terbuka lebar.

   Apa yang ia lakukan begitu larut malam? Apakah ia sedang menunggu seseorang? Ia jelas bukan sedang menunggu Hua Man Lou, karena mereka berdua baru saja PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu.

   Kekaisaran Rajawali Emas, berpisah.

   Malam itu sunyi.

   Begitu sunyinya sehingga engkau hampir bisa mendengar suara tetesan embun yang jatuh di kelopak bunga.

   Begitu sunyinya sehingga ia bisa mendengar suara langkah kaki di lorong.

   Suara langkah kaki itu sangat ringan, dan sangat lamban.

   Tapi jantungnya tiba-tiba mulai berdebar seperti gila.

   Sekarang langkah kaki itu berhenti di luar pintu kamarnya.

   Pintu kamar itu tidak terkunci dan seseorang mendorongnya terbuka dengan perlahan dan menutupnya kembali.

   
Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Kamar itu gelap, begitu gelapnya sehingga tak mungkin melihat seperti apa orang itu.

   Tapi Lu Xiao Feng tidak bertanya siapa orang itu.

   Seolah-olah ia sudah tahu siapa dia.

   Kali ini, langkah kaki itu bahkan lebih ringan dan lamban daripada sebelumnya; perlahan-lahan mendekati ranjangnya, perlahan-lahan mengelus wajahnya dengan lembut.

   Tangan itu dingin tapi lembut, dan membawa keharuman bunga-bunga yang baru dipetik.

   Dia meraba-raba kumis Lu Xiao Feng dan memastikan pada dirinya sendiri bahwa orang yang berbaring di ranjang itu memang Lu Xiao Feng.

   Lu Xiao Feng baru saja mendengar suara pakaian jatuh ke lantai ketika ia merasakan sesosok tubuh telanjang merayap ke dalam selimutnya.

   Tubuh itu dingin dan lembut, tapi tiba-tiba berubah menjadi panas membara.

   Dan tubuh itu tiba-tiba bergetar, seperti nyala api yang berkerlap-kerlip, membangkitkan gairah Lu Xiao Feng hingga ia menelan ludah.

   Setelah beberapa lama baru ia akhirnya menarik nafas.

   "Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya,"

   Ia bergumam.

   "Aku tak tahan godaan. Mengapa kau masih datang?"

   Si dia tidak menjawab.

   Tubuhnya malah semakin bergetar.

   Lu Xiao Feng tak tahan lagi.

   Ia berguling dan mendekap si dia dalam pelukannya.

   Kulitnya yang seperti sutera segera merinding, seperti pusaran-pusaran kecil di air ketika angin musim semi menghembusnya.

   Dadanya tertekan ke dada Lu Xiao Feng.

   Dadanya seperti seekor merpati, lembut dan hangat.

   Lu Xiao Feng tiba-tiba mendorongnya menjauh.

   "Kau bukan siapa kau?"

   Ia berkata dengan heran.

   Si dia masih tak mau bicara, tapi tubuhnya mengkerut.

   Lu Xiao Feng mengulurkan tangannya lagi.

   Ketika ia menyentuh dada si dia, ia tersentak lagi seperti terkena arus listrik.

   "Kau si kakak sepupu kecil!"

   "Dan aku tahu kalau kau adalah adik sepupu kecilku."

   Si dia akhirnya menyerah dan mengakui sambil tertawa kecil. Lu Xiao Feng tiba-tiba melesat bangkit seperti sebatang anak panah. "Apa yang kau lakukan di sini?"

   Ia bertanya. "Mengapa aku tak boleh datang ke sini?"

   ShangGuan Xue-Er menjawab.

   "Kau kira siapa aku tadi?"

   Dari suaranya, ia seperti marah.

   Mungkin tidak ada yang membuat seorang gadis lebih marah daripada dianggap sebagai orang lain saat mendekati seorang pria.

   Lu Xiao Feng biasanya bisa mengatasi situasi seperti ini dengan mudah.

   Tapi sekarang ia benar-benar tak tahu apa yang harus dikatakan.

   "Jadi dia boleh datang,"

   ShangGuan Xue-Er meneruskan sambil mendengus.

   "Mengapa aku tidak boleh? Katakan padaku!"

   "Karena,"

   Lu Xiao Feng akhirnya menjawab sambil menarik nafas pertanda pasrah.

   "dibandingkan denganmu, aku seperti orang tua."

   "Aku datang ke sini semata-mata karena aku ingin membuktikan padamu bahwa aku bukan anak kecil lagi sehingga kau mau percaya dan tidak menganggapku PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, sebagai pembohong lagi! Kau benar-benar mengira aku menyukaimu? Jangan menyanjung dirimu sendiri!"

   Suaranya perlahan-lahan semakin kuat dan ia semakin marah, seakan-akan ia hendak menangis.

   Lu Xiao Feng mengulurkan tangan dan membelai rambut gadis itu dengan lembut, sambil berusaha memikirkan sesuatu yang bisa menghiburnya.

   Tiba-tiba pintu dibuka orang dan kamar yang gelap itu pun menjadi terang.

   Seseorang berdiri di ambang pintu dengan sebuah lentera di tangannya, mengenakan sebuah jubah yang berwarna seputih salju, tapi wajahnya masih lebih pucat daripada jubahnya.

   ShangGuan DanFeng.

   Lu Xiao Feng ingin merangkak ke bawah tempat tidur dan diam di sana.

   Ia tak berani membalas tatapan gadis itu saat memandangnya.

   ShangGuan Xue-Er pun seperti anak kecil yang tertangkap basah saat mencuri kue.

   Tapi ia segera mengangkat dadanya tinggi-tinggi, berdiri telanjang bulat, memandang Lu Xiao Feng dengan bibir dimajukan, dan tersenyum.

   "Mengapa tidak kau beritahukan sebelumnya bahwa dia akan datang?"

   Ia berkata.

   "Aku kan bisa pergi lebih cepat."

   ShangGuan DanFeng menatapnya, begitu marahnya sehingga bibirnya mulai bergetar.

   Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak bisa.

   Xue-Er telah mengenakan jubahnya.

   Dengan kepala terangkat tinggi-tinggi, ia berjalan di hadapan sang puteri.

   Tiba-tiba ia menjebikan bibirnya dan tersenyum lagi.

   "Kau sebenarnya tidak perlu marah."

   Ia berkata.

   "Semua laki-laki memang seperti ini."

   ShangGuan DanFeng tidak bergerak, juga tidak menjawab.

   Seolah-olah seluruh tubuhnya telah menjadi batu.

   Dengan lambat dan perlahan-lahan, langkah kaki Xue-Er pun menghilang di kejauhan.

   ShangGuan DanFeng still stood there, motionless, starring at Lu XiaoFeng.

   Her beautiful eyes seemed to contain a slight hint of tears.

   ShangGuan DanFeng masih berdiri di sana, tanpa bergerak, menatap Lu Xiao Feng.

   Matanya yang indah tampak mulai digenangi air mata.

   "Bagus,"

   Ia bergumam.

   "Akhirnya aku melihat orang macam apa engkau sebenarnya."

   Ia menghentakkan kakinya ke lantai, dan memutar tubuhnya. Tapi Lu Xiao Feng telah tiba di sisinya dan menariknya. "Apa apa lagi yang akan kau katakan untuk membela diri?"

   Ia menggigit bibirnya dan mendesak. "Aku sebenarnya tidak perlu mengatakan apa-apa,"

   Lu Xiao Feng menarik nafas. "Karena kau tentu tahu bahwa aku sedang menunggumu."

   ShangGuan DanFeng menatap lantai. Sesudah beberapa lama, akhirnya ia menarik nafas. "Aku datang ke sini untukmu."

   "Dan sekarang?"

   "Dan sekarang sekarang aku hendak pergi."

   Ia tiba-tiba menengadah dan menatap Lu Xiao Feng. Matanya penuh dengan perasaan yang rumit dan bertentangan, antara mencela dan simpati. "Apakah kau benar-benar percaya bahwa aku akan."

   Lu Xiao Feng berkata sebelum si dia memotongnya dengan mengulurkan jarinya ke bibirnya. "Aku tahu kau tak akan,"

   Ia berkata.

   "Tapi malam ini aku tak bisa tinggal di sini malam ini."

   Tak seorang pun akan tertarik melakukan hal-hal lain sesudah menyaksikan pemandangan seperti tadi.

   Lu Xiao Feng mengerti, maka ia melonggarkan pegangannya dan membiarkan gadis itu pergi.

   ShangGuan DanFeng memandangnya.

   Tiba-tiba ia berjingkat dan mencium pipi Lu Xiao Feng.

   PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu.

   Kekaisaran Rajawali Emas.

   "Dan kau tentu tahu bahwa sebenarnya aku tidak ingin pergi."

   "Tapi sekarang kau sebaiknya pergi secepat mungkin,"

   Lu Xiao Feng tiba-tiba tersenyum.

   "Kalau tidak aku akan.

   "

   Gadis itu tidak menunggu ucapannya selesai dan segera memberontak lepas dari dekapannya. Tapi ia masih berpaling. "Kuperingatkan kamu,"

   Ia berkata sambil tertawa.

   "Gadis kecil itu seperti setan. Bila kau bertemu dengannya lain kali, sebaiknya kau cepat-cepat menjauh. Aku bisa menggigit bila aku cemburu."

   Malam semakin sunyi dan sepi.

   Dunia tampaknya benar-benar tenang dan damai.

   Tapi bagaimana dengan hati manusia? ______________________________ Pagi tiba.

   Jalan batu itu baru mulai dipanasi oleh sinar matahari, beberapa toko kecil di pinggir jalan bahkan belum buka.

   Selalu ada orang yang tidak biasa bekerja pada pagi hari begini di kota.

   Puteri DanFeng baru berpaling setelah ia mengantarkan mereka sampai di tempat itu dengan kereta kudanya yang penuh dengan bunga.

   "Setelah kami mendapat berita, kami akan memberitahumu."

   "Aku tahu, aku akan menunggumu."

   "Aku akan menunggumu,"

   Dengan seorang gadis seperti ini menunggumu, apa lagi yang diinginkan seorang pria dalam hidupnya? "Kau tahu, kurasa tak lama lagi ia akhirnya akan menggigitmu paling sedikit satu kali."

   Hua Man Lou berkomentar. Lu Xiao Feng meliriknya sebelum akhirnya tertawa.

   "Telingamu tentu jauh lebih peka daripada telinga kelinci, lain kali aku harus ingat-ingat itu."

   Hua Man Lou balas tersenyum.

   "Setan kecil yang ia bicarakan itu, apakah dia adik ShangGuan Fei Yan?"

   "Kutantang engkau untuk menemukan satu setan kecil lagi seperti dia di dunia ini,"

   Lu Xiao Feng menjawab sambil tersenyum paksa.

   Hua Man Lou tetap diam.

   "Apakah ia sudah menemukan kakaknya? Ia akhirnya bertanya.

   "Tampaknya belum, mungkin seharusnya aku tadi menanyakan hal itu pada ShangGuan DanFeng.

   Mungkin ia tahu ke mana burung waletmu itu terbang." {FeiYan berarti walet terbang dalam bahasa China.} Hua Man Lou tertawa sedikit mendengar ucapannya itu sebelum menjawab.

   "Kurasa lebih baik kau tidak bertanya, kalau tidak ia akan menggigitmu karena bertanya."

   "Walaupun aku tidak menanyakan hal itu padanya, Xue-Er tentu telah bertanya."

   "Tampaknya ia tidak ada sangkut-pautnya dengan hal itu."

   Hua Man Lou menduga-duga. Walaupun ia masih tersenyum, wajahnya tidak bisa menutupi kenyataan bahwa ia sedang cemas. Lu Xiao Feng berfikir sebentar sebelum tiba-tiba bertanya.

   "Apakah kau tahu berapa umur ShangGuan Fei Yan?"

   "Katanya ia lahir pada Tahun Kambing, jadi umurnya 18 tahun."

   Lu Xiao Feng mengelus-elus kumisnya dan bergumam pada dirinya sendiri. "Mungkinkah seorang gadis berusia 18 tahun mempunyai kakak berumur 12 tahun?"

   "Tergantung situasinya,"

   Hua Man Lou menjawab sambil tersenyum. Lu Xiao Feng tercengang mendengar ucapan itu.

   Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Situasi yang bagaimana?"

   Ia bertanya.

   "Jika orang cerdas sepertimu mulai bertanya-tanya tentang hal bodoh seperti itu, lalu kenapa tidak mungkin seorang gadis berusia 18 tahun mempunyai adik berumur 20 tahun? Adiknya yang berumur 20 tahun itu pun mungkin saja punya putera berumur 80 tahun."

   Lu Xiao Feng tertawa, lalu tiba-tiba ia menepuk pundak Hua Man Lou dan berkata.

   "Tak mungkin seorang kakak berumur 18 tahun mempunyai adik berumur 20 tahun dan tak mungkin ShangGuan Fei Yan berada dalam bahaya."

   "Oh?"

   "Ada kemungkinan Xue-Er tahu pasti di mana kakaknya berada dan mengatakan PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, semua ini hanya untuk mengacaukanku. Tapi sekarang aku tahu bahwa kau tidak percaya sepatah kata pun ucapannya."

   Hua Man Lou tertawa kecil juga dan kemudian, seakan-akan ia tak ingin membicarakan masalah ini lagi, tiba-tiba ia mengubah pokok pembicaraan.

   "Kau bilang kau datang ke sini untuk mencari seseorang?"

   Lu Xiao Feng mengangguk.

   "Tapi XiMen Chui Xue tampaknya tidak berada di sini."

   "Ia tidak di sini, aku mencari orang lain."

   "Siapa?"

   "Kamu tidak sering mengembara di dunia luar, maka kamu mungkin tidak kenal 2 laki-laki tua yang benar-benar aneh ini.

   Salah seorang dari mereka kebetulan tahu sedikit tentang segala sesuatu yang pernah terjadi.

   Orang yang satunya sedikit lebih hebat, tak perduli betapa sukarnya masalah yang engkau hadapi, ia bisa membantu menyelesaikannya."

   "Kau sedang membicarakan si Tahu Segalanya dan si Cerdik?"

   "Oh, kau tahu tentang mereka?"

   "Aku mungkin buta, tapi aku tidak tuli."

   Lu Xiao Feng tersenyum masam sedikit dan berkomentar.

   "Kadang-kadang aku berharap kau sedikit tuli." ______________________________ Sekarang mereka sedang berjalan di bawah atap gantung sebuah bangunan. Seorang hwesio berwajah alim dengan kepala tertunduk dan mata menatap terus ke bawah sedang berjalan ke arah mereka. Wajah hwesio ini agak persegi dan telinganya besar, pertanda seorang yang memiliki peruntungan yang bagus. Tapi pakaiannya kotor dan compang-camping, dan sepasang sepatu jerami di kakinya pun sudah usang. Lu Xiao Feng segera berlari menghampiri hwesio itu. Sambil tersenyum ia berkata.

   "Hai, Hwesio Jujur!"

   Hwesio Jujur mengangkat kepalanya dan tersenyum waktu ia melihat Lu Xiao Feng.

   "Apakah akhir-akhir ini kau sudah sedikit lebih jujur?"

   "Bila kau berhenti jadi orang jujur, pada hari itu juga aku akan mulai jujur."

   Tampaknya bila mereka bertemu Hwesio Jujur hanya bisa memaksakan sebuah senyuman di wajahnya. "Kau tampak sangat senang hari ini, apakah kau punya kabar bahagia?"

   Lu Xiao Feng meneruskan. "Bagaimana mungkin Hwesio Jujur punya kabar bahagia? Hanya orang-orang tidak jujur seperti kalian yang punya."

   Hwesio Jujur menjawab sambil tersenyum dipaksa. "Tapi hari ini tampaknya merupakan pengecualian."

   Hwesio Jujur mengerutkan keningnya sebelum akhirnya menarik nafas.

   "Hari ini memang pengecualian."

   Dari raut wajahnya orang bisa tahu bahwa ia tidak ingin Lu Xiao Feng bertanya-tanya lagi. "Kenapa?"

   Sayangnya Lu Xiao Feng seperti tidak memperhatikan. "Karena karena aku baru saja melakukan sesuatu yang sangat tidak jujur dan baik,"

   Hwesio Jujur bergumam dengan raut wajah menyesal. Ia tidak ingin mengatakannya, tapi ia terpaksa mengatakannya, karena ia adalah seorang hwesio yang jujur. Itulah sebabnya Lu Xiao Feng semakin ingin tahu dan bertanya lagi.

   "Kau bisa melakukan sesuatu yang tidak jujur dan baik?"

   "Ini pertama kalinya dalam hidupku,"

   Hwesio Jujur menjawab. Lu Xiao Feng semakin ingin tahu dan ia merendahkan suaranya.

   "Apa yang kau lakukan?"

   "Aku baru saja pergi menemui OuYang."

   Wajah Hwesio Jujur tampak sedikit merah ketika ia menggumamkan jawaban ini. "Siapa OuYang?"

   Hwesio Jujur menatapnya, raut wajahnya tiba-tiba menjadi sangat aneh, seolah- PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu.

   Kekaisaran Rajawali Emas, olah ia agak bangga karena tahu sesuatu dan sekaligus menyesalkan kenaifan Lu Xiao Feng.

   Ia menggelengkan kepalanya dan bertanya.

   "Bagaimana mungkin kau tidak tahu siapa OuYang?"

   "Kenapa aku harus tahu?"

   "Karena OuYang adalah OuYang Qing,"

   Hwesio Jujur berbisik. "Dan siapakah OuYang Qing ini?"

   Wajah Hwesio Jujur jadi semakin merah dan ia tergagap-gagap.

   "Ia seorang seorang pelacur yang sangat terkenal."

   Tampaknya ia telah mengerahkan seluruh kekuatan terakhirnya untuk mengucapkan kalimat terakhir itu.

   Lu Xiao Feng hampir tersandung dan jatuh karena kagetnya.

   Dalam mimpinya pun ia tak bisa membayangkan Hwesio Jujur benar-benar menemui seorang pelacur.

   Tapi walaupun ia terkejut dan tertawa dalam hatinya, wajahnya tetap tenang.

   Ia benar-benar dapat berkomentar dengan santai.

   "Sebenarnya itu bukan persoalan besar, hal seperti ini bisa terjadi kapan saja."

   Kali ini giliran Hwesio Jujur yang kaget.

   "Hal seperti ini terjadi kapan saja?"

   Dengan wajah kaku Lu Xiao Feng menjawab.

   "Hwesio tidak punya isteri, apalagi selir, padahal mereka kuat dan sehat, apa yang bisa mereka lakukan selain pergi ke pelacur? Masa pergi ke nikouw (biksuni)?"

   Hwesio Jujur terdiam. "Di samping itu, Hwesio Agung dan Pelacur Termasyur mempunyai hubungan yang sangat erat,"

   Lu Xiao Feng meneruskan. "Bagaimana mungkin?"

   Hwesio Jujur bertanya. "Hwesio Agung menghabiskan waktu satu hari penuh dengan memukul lonceng, Pelacur Termasyur menghabiskan waktu sepemukulan lonceng untuk memukul roboh seorang hwesio. Begitu erat kan hubungannya?"

   Lu Xiao Feng bahkan sudah terbungkuk-bungkuk sambil tertawa sebelum ia menyelesaikan leluconnya.

   Tapi Hwesio Jujur begitu marahnya sehingga ia tak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

   Ia hanya bisa memandang Lu Xiao Feng dengan tatapan kosong.

   Sesudah beberapa lama, akhirnya ia menarik nafas dan bergumam.

   "Buddha yang maha pengampun, mengapa kau buat aku bertemu si Untung Besar Sun tadi malam dan Lu Xiao Feng hari ini?"

   Lu Xiao Feng tiba-tiba berhenti tertawa.

   "Kau lihat si Untung Besar Sun? Di mana dia? Aku sedang mencarinya."

   Tapi Hwesio Jujur tampaknya tidak mendengar. Ia tetap membaca doa.

   "Amida Buddha, aku tak akan pernah berbuat jahat lagi. Aku pantas mati untuk dosa-dosaku, Bodhisattva tentu menghukumku merangkak pulang ke kuil."

   Ia terus berdoa dan tiba-tiba ia berjongkok dan benar-benar mulai merangkak. Lu Xiao Feng hanya melihatnya pergi secara merangkak dengan senyuman yang beku di wajahnya. Hua Man Lou tak tahan untuk tidak berjalan menghampiri dan bertanya.

   "Apakah ia benar-benar merangkak pulang?"

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "Jika ia bilang ia akan merangkak 10 mil, tentu ia tidak akan merangkak hanya 9,5 mil, karena ia seorang hwesio yang jujur."

   "Tampaknya dia bukan hanya jujur, dia juga gila."

   Hua Man Lou berkata sambil tertawa. "Tapi ia hanya pura-pura gila, karena ia lebih tahu daripada orang lain apa yang sedang terjadi."

   "Jadi siapakah si Untung Besar Sun itu?"

   Setelah pokok pembicaraan mengenai si Untung Besar Sun muncul, semangat Lu Xiao Feng bangkit kembali.

   "Sebenarnya, julukan asli si Untung Besar Sun adalah Tuan Untung Besar Cucu Kura-kura." {Sun adalah bagian dari Sun-Zi, yang berarti cucu.} Hua Man Lou tertawa lagi dan bertanya.

   "Bagaimana ia mendapatkan julukannya itu?"

   "Karena ia selalu berkata bahwa bila ia sedang tak punya uang maka ia adalah PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, cucu kura-kura dan bila ia sedang kaya maka ia adalah si Untung Besar. Kebetulan nama keluarganya Sun, maka orang-orang pun memanggilnya si Untung Besar Sun."

   "Tampaknya kau tahu banyak tentang orang-orang aneh ini,"

   Hua Man Lou bercanda.

   "Si Tahu Segalanya dan si Cerdik adalah 2 orang aneh juga, tak ada yang pernah melihat mereka, juga tak ada yang tahu di mana mereka berada.

   Selain si Untung Besar Sun, tak ada orang lain yang bisa menemukan mereka.

   Siapa yang tahu kalau si Untung Besar Sun ini bisa berguna juga? Ia sudah minum dan berjudi sejak ia masih kecil.

   Menghabiskan hidupnya dengan berkeliaran dan bermain-main, ia tak pernah melakukan satu pun hal serius dalam hidupnya dan juga tak bisa melakukan hal yang berguna.

   Tapi karena ia bisa melakukan satu hal ini, ia bisa menghabiskan separuh hidupnya hanya dengan bermain dan bebas dari perasaan khawatir."

   "Bagaimana bisa?"

   "Karena jika orang ingin bertemu si Tahu Segalanya dan si Cerdik, maka orang harus mencarinya dan membeli dia."

   "Membeli dia? Mengapa harus melakukan itu?"

   "Orang ini lebih pintar menghabiskan uang daripada orang lain di dunia ini.

   Karena itu ia tidak pernah menjadi Tuan Untung Besar selama lebih dari 3 hari sebelum menjadi Cucu Kura-kura lagi.

   Bila ia tak bisa berhutang lagi, ia terpaksa tinggal di tempat itu dan menunggu seseorang datang dan membayarkan hutang-hutangnya.

   Ia sudah 10 tahun hidup seperti itu! Kekaguman bukanlah kata yang cukup kuat untuk menggambarkan perasaanku tentang dia."

   "Tampaknya bukan saja orang ini bisa berbuat sesuatu, ia pun sangat beruntung."

   "Tepat.

   Seorang yang tidak mujur akan segera jadi gila bila hidup seperti dia."

   "Jadi kau akan mencari dan membelinya sekarang?"

   "Tentu saja aku harus bertemu OuYang dulu."

   "OuYang?"

   Sambil tersenyum Lu Xiao Feng menjawab dengan santai.

   "Bagaimana mungkin kau tidak tahu tentang OuYang? OuYang adalah." ______________________________ OuYang Qing. Nama pertama yang terdaftar di buku tamu Paviliun Cinta. Menurut kabar, hal terbaik mengenai dirinya adalah tak perduli engkau siapa, hwesio atau orang cacat, ia akan memperlakukanmu seakan-akan engkau adalah laki-laki paling tampan di dunia, selama engkau punya uang. Dengan profesinya, memang hanya itu yang dibutuhkan. Di samping itu ia pun tidak jelek, berwajah putih dan bersih, rambut hitam legam, dan bila ia tersenyum maka lesung pipi muncul di kedua pipinya. Dan sepasang mata yang menatapmu itu akan membuatmu rela menghabiskan seluruh uangmu untuk dia. Pada saat itu ia sedang menatap Lu Xiao Feng, memandang kumisnya, seakan-akan ia tak pernah melihat laki-laki setampan itu, dan kumis sebagus itu. Lu Xiao Feng merasa sedikit pusing karena tatapan itu dan uang di sakunya pun seperti ingin melompat keluar. Senyuman OuYang Qing semakin manis.

   "Tuan pernah ke sini sebelumnya kan?"

   "Belum pernah,"

   Lu Xiao Feng menjawab. "Dan Tuan minta bertemu denganku segera setibanya di sini?"

   "Yang pertama aku tanyakan adalah kamu!"

   OuYang menunduk dan berkata dengan lembut.

   "Jika demikian, berarti ini sudah takdir."

   "Tentu saja!"

   Mata OuYang Qing berkilauan.

   "Tapi bagaimana kau tahu bahwa aku sedang berada di sini?"

   "Seorang dewa memberitahuku dalam mimpi tadi pagi bahwa kita ditakdirkan untuk berkumpul lagi seperti 800 tahun yang lalu." PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, OuYang Qing tertawa kecil mendengarnya.

   "Benarkah?"

   "Tentu saja benar! Dewa itu berwujud seorang hwesio, tampak jujur dan alim, dan berkata bahwa ia sendiri sudah bertemu denganmu."

   Ekspresi wajah OuYang Qing tetap tidak berubah dan ia menjawab dengan tersipu-sipu.

   "Memang ada seorang hwesio datang ke sini tadi malam. Dia hanya duduk di sana dan memandangku sepanjang malam sesudah aku naik ke tempat tidur. Aku tidak tahu kalau dia dewa dan kukira ada sesuatu yang salah padanya."

   Tiba-tiba ia berjalan menghampiri dan duduk di pangkuan Lu Xiao Feng. Sambil mengelus-elus kumis Lu Xiao Feng, ia menggigit bibir dan tersenyum.

   "Tapi kau sebaiknya tidak menirunya seperti itu."

   "Aku bukan dewa."

   OuYang Qing meletakkan kepalanya di pundak Lu Xiao Feng dan menggigit telinganya dengan lembut. Sambil tertawa kecil ia menyahut.

   "Sebenarnya menjadi seorang dewa juga tidak terlalu enak. Suruh saja temanmu pergi dan aku bisa membuatmu merasa lebih nikmat daripada menjadi dewa."

   Hua Man Lou tersenyum saja selama itu, duduk diam-diam di sudut jauh ruangan itu. Tampaknya ia merasa dagelan itu sudah cukup sampai di situ dan tiba-tiba memotong.

   "Kami ke sini mencari si Untung Besar Sun, kau tahu di mana dia berada?"

   "Si Untung Besar Sun? Kudengar dia ada di Paviliun Xiao Xiang di sebelah, menunggu seseorang membeli dia. Paviliun itu tepat berada di depanmu bila kau keluar,"

   
Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
OuYang Qing menjawab. Tampaknya ia berharap Hua Man Lou mau pergi secepat mungkin. Tapi yang pertama berdiri malah Lu Xiao Feng. "Kau juga pergi?"

   OuYang Qing mengerutkan keningnya. "Sebenarnya aku tidak ingin pergi,"

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "tapi aku harus."

   "Mau membeli dia?"

   "Tidak, menunggu seseorang membeli kami juga."

   Ia menepuk-nepuk sakunya dan berkata dengan senyum terpaksa di wajahnya. "Sebenarnya, uang yang kami punya bahkan tidak cukup untuk membeli sepotong kue."

   Walaupun OuYang Qing masih tersenyum, tapi senyumannya sekarang berbeda, kau pasti ingin pergi secepat mungkin bila engkau melihatnya. Tapi Lu Xiao Feng seperti tidak melihat, tiba-tiba ia tersenyum.

   "Tapi karena kita telah ditakdirkan bertemu, bagaimana mungkin aku pergi? Kurasa sebaiknya jika kita."

   OuYang Qing segera memotong.

   "Karena kita ditakdirkan untuk bertemu, maka kita tentu akan bertemu lagi. Kupikir sebaiknya kau pergi dan mencari dia sekarang. Aku aku tiba-tiba merasa kurang enak badan, perutku sakit."

   Lu Xiao Feng berjalan keluar, menghirup dalam-dalam udara musim semi yang datang dari arah Timur, dan tersenyum.

   "Jika kau ingin menyingkirkan seorang gadis, cara terbaik adalah dengan membuat perutnya sakit. Laki-laki yang sering keluar rumah harus tahu paling sedikit 3 cara untuk membuat perut seorang gadis menjadi sakit."

   "Aku tahu kau cerdik,"

   Hua Man Lou menjawab.

   "tapi baru hari ini aku menyadari kau sama sekali bukan orang baik-baik."

   "Kenapa?"

   "Kau tahu perempuan seperti apa dia, kenapa kau masih menelanjangi sifatnya seperti tadi?"

   "Karena aku tidak suka orang yang memalsukan perasaannya."

   "Tapi ia tidak memalsukan perasaannya, ia hanya bertahan hidup. Bagaimana mungkin ia terus hidup di tempat seperti ini jika ia memperlihatkan perasaaannya yang sebenarnya pada setiap orang?"

   Dengan senyuman di wajahnya, Hua Man Lou meneruskan.

   "Kau seorang sahabat yang baik, sangat setia, mungkin cukup baik untuk disebut seorang ksatria, tapi kau punya cacat yang sangat besar." PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, Lu Xiao Feng hanya mendengarkan. Hua Man Lou meneruskan.

   "Di dunia ini, ada banyak orang yang sangat jahat dan keji. Tapi terkadang mereka tidak sengaja melakukannya, terkadang mereka terpaksa melakukannya. Cacatmu yang terbesar adalah engkau tak pernah memikirkan itu dari sudut pandang mereka."

   Lu Xiao Feng memandangnya. Memandangnya dalam waktu yang lama. Baru kemudian ia menarik nafas perlahan dan berkata.

   "Terkadang aku benar-benar tidak ingin berada di dekatmu."

   "Oh?"

   "Karena aku selalu membayangkan bahwa aku bukanlah orang sejahat itu, tapi bila dibandingkan denganmu aku jadi seperti seorang bajingan."

   Hua Man Lou tersenyum.

   "Selama seseorang tahu kalau dia seorang bajingan, maka masih ada harapan untuknya."

   "Aku seorang bajingan! Seorang bajingan kelas satu! Kau tak akan menemukan seorang bajingan lagi sepertiku dari sejuta orang!"

   Ketika mereka berjalan memasuki Paviliun Xiao Xiang, mereka bisa mendengar seseorang berteriak-teriak seperti itu di lantai atas. "Si Untung Besar Sun?"

   Hua Man Lou bertanya. Lu Xiao Feng tertawa.

   "Benar! Tidak banyak orang yang tahu betapa bajingannya diri mereka."

   "Itulah sebabnya masih ada harapan darinya,"

   Hua Man Lou juga tertawa. Untunglah, walaupun ia tak bisa berdiri, si Untung Besar Sun masih bisa duduk. Jadi demikianlah, sambil duduk di dalam kereta kuda yang baru saja disewa Lu Xiao Feng, ia menatap Lu Xiao Feng.

   "Aku tahu kau tentu ingin segera bertemu 2 orang aneh itu, tapi kau masih mau minum beberapa cangkir bersamaku."

   Lu Xiao Feng menarik nafas dan menjawab.

   "Aku masih tidak faham. Orang-orang itu tahu pasti bahwa kau tidak punya uang sama sekali, tapi mereka masih memberimu minum."

   Sebuah senyuman licik muncul di wajah si Untung Besar Sun.

   "Karena mereka tahu bahwa cepat atau lambat seorang kepala besar dengan banyak masalah sepertimu tentu akan datang dan membeliku."

   Sebenarnya kepalanya tidak lebih kecil daripada kepala orang lain.

   Jika kau tidak melihatnya, tak mungkin kau bisa membayangkan ada orang dengan tubuh yang kecil dan lemah seperti itu bisa memiliki kepala yang demikian besar.

   "Bisakah kau menemukan mereka segera dalam kondisi seperti ini?"

   Lu Xiao Feng bertanya. "Tentu saja!"

   Si Untung Besar Sun berkata dengan angkuh.

   "Tak perduli betapa anehnya 2 orang itu, mereka tidak bisa berbuat apa-apa terhadapku. Tapi kita perlu menetapkan beberapa persyaratan dulu, 3 syarat tepatnya."

   "Baiklah."

   "50 tael perak untuk setiap pertanyaan, dan yang kubicarakan adalah 100% perak murni, tanpa campuran, yaitu perak lantakan. Saat aku masuk, kalian berdua tinggal di luar. Dan bila waktunya tiba untuk bertanya, kalian harus bertanya dari luar."

   "Aku tidak faham,"

   Lu Xiao Feng berkata sambil tersenyum masam.

   "Kenapa mereka tidak ingin bertemu orang lain?"

   Si Untung Besar Sun tersenyum.

   "Karena mereka merasa bahwa, selain dari diriku, semua orang di dunia ini adalah bajingan. Ironisnya, aku adalah bajingan terbesar di dunia!" ______________________________ Gua itu gelap dan lembab. Jalan masuknya pun sangat kecil, satu-satunya cara untuk masuk adalah dengan merangkak. Dan itulah yang tadi dilakukan si Untung Besar Sun. Lu Xiao Feng dan Hua Man Lou sudah lama menunggu di luar, Lu Xiao Feng menjadi sangat tidak sabar. Tapi Hua Man Lou tersenyum dan berkomentar.

   "Aku tahu kau sudah tidak sabar, tapi mengapa kau tidak melihat-lihat sekelilingmu dulu. Di sini begitu indah, PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, bahkan angin yang bertiup pun membuatmu merasa nyaman. Bisa berhenti di sini benar-benar sangat beruntung."

   "Dan bagaimana kau tahu di sini indah?"

   Lu Xiao Feng ingin tahu. "Walaupun aku tak bisa melihat, aku masih bisa merasakan dan memahaminya. Itulah sebabnya aku selalu merasa bahwa orang-orang yang memiliki mata tapi menolak untuk melihat itulah yang sebenarnya buta."

   Lu Xiao Feng tak bisa menjawab. Saat itulah suara si Untung Besar Sun terdengar dari dalam gua.

   "Baiklah, kalian boleh mulai bertanya."

   Perak lantakan pertama senilai 50 tael dilemparkan ke dalam dan pertanyaan pertama adalah.

   "Apakah benar ada Dinasti Rajawali Emas 50 tahun yang lalu?"

   Setelah diam beberapa lama, sebuah suara tua dan parau terdengar menjawab dari dalam gua.

   "Dinasti Rajawali Emas aslinya merupakan sebuah negeri yang sangat kecil dan jauh di Selatan. Adat-istiadat mereka sangat berbeda, pernikahan berlangsung antara orang-orang bermarga sama. Maka sebagian besar penghuni Istana Kekaisaran memiliki marga ShangGuan. Walaupun dinasti itu tua dan kaya, tapi negeri tersebut hancur 50 tahun yang lalu. Kabarnya keturunannya telah mengembara sampai ke Daerah Tengah sini."

   Lu Xiao Feng menghembuskan nafas, tampaknya ia puas dengan jawaban itu. Maka ia melemparkan sebuah lantakan perak lagi dan mengajukan pertanyaan kedua.

   "Selain dari keturunan keluarga kerajaan, apakah masih ada yang hidup dari Istana Kekaisaran?"

   "Menurut kabar ada 4 orang yang diperintahkan untuk melindungi harta mereka dalam perjalanan menuju ke sini. Salah seorang dari mereka adalah anggota keluarga kerajaan sendiri, namanya ShangGuan Jin. Yang 3 orang lagi adalah Jenderal Ping DuHe, Komandan ShangGuan Mu, dan Bendaraha Kerajaan Yan LiBen."

   Masih ada sedikit tambahan pada jawaban ini.

   "Jabatan-jabatan di negeri itu sangat mirip dengan di negeri kita."

   Pertanyaan ketiga adalah.

   "Lalu apa yang terjadi pada mereka?"

   "Mereka barangkali telah mengganti nama mereka dan bersembunyi setelah tiba di sini. Waktu dinasti baru didirikan, tentu pembunuh-pembunuh gelap telah dikirim untuk membunuh semua keturunan dinasti terakhir. Tapi mereka tak dapat menemukan seorang pun. Jika pewaris tahta masih hidup, ia mungkin sudah tua sekarang."

   Sesudah berfikir beberapa lama, akhirnya Lu Xiao Feng mengajukan pertanyaan keempat.

   "Jika ada sebuah persoalan sulit yang membutuhkan bantuan XiMen Chui Xue, apakah ada cara membujuknya agar mau membantu?"

   Pertanyaan itu diikuti oleh kesunyian yang lebih lama. Akhirnya, jawabannya yang terdiri dari 4 kata muncul.

   "Sejauh ini tidak ada." ______________________________ "Hutan Musim Semi"

   Di kota itu terkenal ke seluruh dunia karena arak Bambu Hijau-nya yang sangat enak, Sapi Bawang, hidangan Burung Dara, dan Kambing Masak Ikan.

   Itulah sebabnya mereka sekarang berada di Hutan Musim Semi.

   Lu Xiao Feng adalah orang yang sangat pilih-pilih soal makanan.

   "Sejauh ini tidak ada! Jawaban macam apa itu?"

   Lu Xiao Feng berkata dengan senyum dipaksa dan menghabiskan secangkir arak Bambu Hijau.

   "Seluruh hidangan di meja ini paling-paling bernilai 5 tael, dan jawaban anak setan itu bernilai 50 tael untuk setiap pertanyaan!"

   "Apakah itu berarti benar-benar tidak ada cara?"

   Hua Man Lou bertanya dengan senyuman santai di wajahnya. "XiMen Chui Xue punya uang, punya kemasyuran, dan suka menyendiri. ia tak pernah ikut campur urusan orang lain."

   Lu Xiao Feng menjawab.

   "Ia pun memperlakukan sanak saudaranya seperti ia memperlakukan orang asing dan ia juga angkuh, bisakah engkau memikirkan cara untuk membujuk orang ini?"

   "Tapi kadang-kadang ia mau pergi sejauh 3000 km untuk membalaskan dendam seseorang yang tak pernah ia temui sebelumnya." PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas.

   "Itu karena ia ingin. Jika ia tidak ingin, bahkan Kaisar Pualam pun tidak akan mampu membuatnya bergerak." {Kaisar Pualam adalah dewa utama dalam mitologi tradisional China, karakter yang mirip dengan Zeus dalam mitologi Yunani.} Hua Man Lou tersenyum.

   "Tak perduli apa, paling tidak perjalanan ini tidak sepenuhnya sia-sia. Kita berhasil mengetahui bahwa apa yang diceritakan Kaisar Rajawali Emas pada kita bukanlah dusta."

   "Karena yang ia katakan itu bukan dusta, maka kita mau terlibat dalam masalah ini. Dan karena kita telah terlibat, kita pun membutuhkan XiMen Chui Xue."

   "Apakah ilmu pedangnya benar-benar menakutkan seperti yang diberitakan orang?"

   "Mungkin lebih dari itu. Sejak ia bertarung pertama kalinya pada usia 15 tahun sampai sekarang, tidak ada yang berhasil selamat dari pertarungan dengannya."

   "Mengapa kita membutuhkan dia?"

   "Karena kekuatan kita jauh di bawah musuh, dan jumlah mereka pun banyak."

   Lu Xiao Feng meneguk habis secangkir arak lagi dan meneruskan.

   "Jika DuGu YiHe benar-benar ketua Paviliun Baju Hijau, maka paling tidak ada 5 atau 6 orang yang sangat menyulitkan di bawah pimpinannya. Di samping itu, Sekte EMei pun penuh dengan jago-jago kungfu yang hebat."

   "Aku juga telah mendengar bahwa 7 Pedang dari EMei, 3 Pahlawan dan 4 Cantik, termasuk yang terbaik dalam generasi jago-jago pedang muda." {7 Pedang dari EMei dikenal sebagai "3 Ying 4 Xiu"} "Kepala Paviliun Mutiara dan Intan milik Yan TieShan, yaitu Huo TianQing, bahkan lebih menyulitkan dibandingkan mereka bertujuh. Ia belum tua, tapi dianggap sebagai generasi yang dituakan. Menurut kabar angin, bahkan pendekar besar Shan XiYan harus memanggilnya Paman Guru!"

   "Mengapa ia mau bekerja untuk Yan LiBen?"

   "Karena beberapa tahun yang lalu ia dijebak musuh dan hampir terbunuh oleh seseorang di puncak Gunung QiLian dan Yan LiBen menyelamatkan nyawanya."

   "Dan Huo Xiu sering menghilang dalam waktu yang lama, seluruh hartanya tentu telah dititipkan pada beberapa orang yang sangat handal. Jelas mereka juga bukan lawan yang ringan."

   Hua Man Lou berfikir.

   "Benar sekali."

   "Itulah sebabnya kita harus mendapatkan XiMen Chui Xue."

   "Benar lagi."

   "Tidak bisakah kita mencoba memanas-manasinya? Misalkan dengan mengatakan.

   mari kita cari tahu siapa yang terbaik di antara jago-jago kungfu itu?"

   "Tidak mungkin!"

   "Kenapa tidak?"

   "Karena bukan saja engkau tidak bisa membujuk dia dengan cara seperti itu, ia juga cerdik sekali, seperti aku."

   Lu Xiao Feng tertawa kecil dan meneruskan.

   "Jika seseorang ingin memanas-manasiku untuk melakukan sesuatu, bisa kukatakan sekarang bahwa ia akan gagal."

   Hua Man Lou duduk terdiam selama beberapa saat sebelum berkata dengan lambat.

   "Kurasa aku punya ide, mungkin kita bisa mencobanya."

   "Ide seperti apa?"

   Hua Man Lou tidak sempat memberitahukan idenya karena ada gangguan dan serentetan suara jeritan terdengar dari arah pintu depan.

   Seseorang berjalan masuk dengan terhuyung-huyung, seseorang yang bersimbah darah.

   Matahari bulan April mulai condong ke Barat karena saat itu sudah lewat tengah hari.

   Sinar matahari dari luar menyinari orang ini, pada tubuhnya yang berlumuran darah, membuatnya bercahaya merah, begitu merahnya sehingga membuat orang jadi bergidik.

   Darah keluar dari 17 atau 18 titik yang berbeda; dahinya, hidungnya, telinganya, PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu.

   Kekaisaran Rajawali Emas, matanya, mulutnya, tenggorokannya, dadanya, pergelangan tangan, lututnya, kedua pundak, semuanya bersimbah darah.

   Bahkan Lu Xiao Feng belum pernah melihat orang dengan luka yang begitu banyak, ini adalah sesuatu yang tidak berani dipikirkan orang.

   Orang itu pun telah melihat Lu Xiao Feng, tiba-tiba ia bergegas ke hadapannya, dan mencengkeram pundaknya dengan kedua tangannya yang penuh darah.

   "Ge ge."

   Tampaknya ia berusaha mengatakan sesuatu.

   Tapi ia tak mampu mengucapkan sepatah kata pun, karena tenggorokannya telah terbelah dua.

   Tapi ia masih hidup.

   Apakah ini sebuah keajaiban? Atau karena ia ingin mengatakan sebuah kalimat pada Lu Xiao Feng sebelum ia mati? Lu Xiao Feng menatap wajah yang tak berbentuk itu dan tiba-tiba berteriak.

   "Xiao QiuYu!"

   Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Ge ge."

   Tenggorokan Xiao QiuYu masih mengeluarkan suara. Matanya yang berlumuran darah tampak penuh dengan rasa takut, murka, dan benci. "Kau ingin memberitahu sesuatu?"

   Lu Xiao Feng bertanya.

   Xiao QiuYu mengangguk.

   Lalu tiba-tiba ia mengeluarkan suara lolongan yang keras, lolongan putus asa; lolongan dari seekor serigala yang dulu angkuh, kesepian dan terluka, sebelum ia menyerah dan roboh ke atas tanah yang ditutupi salju.

   Tiba-tiba seluruh tubuhnya tersentak, seakan-akan seseorang telah mencambuknya dengan sebuah cambuk yang tak kelihatan.

   Apa yang ingin ia beritahukan pada Lu Xiao Feng tentu sebuah rahasia yang mengerikan, tapi ia tak akan bisa mengucapkan sepatah kata pun lagi.

   Saat tubuhnya menyentuh lantai, tangan dan kakinya melingkar ke tubuhnya karena kesakitan.

   Darahnya yang merah telah berubah menjadi ungu.

   Lu Xiao Feng menghentakkan kakinya dan melompat.

   Tubuhnya yang besar, seperti seekor rajawali raksasa, melompati 4 atau 5 meja dan kepala-kepala orang, dan keluar dari pintu depan.

   Di jalanan batu itu memang ada jejak-jejak darah yang berawal dari tengah jalan ke pintu.

   "Tadi ada sebuah kereta lewat di jalan ini, orang itu jatuh dari kereta tersebut."

   "Kereta macam apa?"

   "Hitam, dan orang-orang yang mengendarainya berbaju hijau."

   "Mereka pergi ke arah mana?"

   "Barat."

   Lu Xiao Feng tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi dan mulai berlari ke arah matahari.

   Sesudah melewati sebuah jalan besar lagi, ia mendengar suara yang sangat gaduh dan jeritan-jeritan dari persimpangan di sebelah kirinya.

   Sebuah kereta hitam baru saja menabrak sebuah toko obat, merobohkan beberapa orang dan beberapa buah meja.

   Sekarang kudanya telah roboh ke tanah, busa putih pun keluar dari mulutnya.

   Orang yang mengemudikan kereta juga telah roboh, di sudut mulutnya muncul darah.

   Darah berwarna ungu gelap yang jatuh setetes demi setetes ke bajunya.

   Bajunya berwarna hijau.

   Wajahnya yang kuning tiba-tiba menjadi hitam.

   Lu Xiao Feng membuka pintu kereta.

   Di atas jok di dalam kereta itu ada sepasang kaitan perak.

   Pada kaitan perak itu terikat sehelai kain kuning, seperti kain yang biasa digunakan oleh pendeta Tao untuk memanggil arwah.

   Pada kain itu tertulis dengan darah segar.

   "Sebuah mata untuk sebuah mata!"

   "Ini untuk orang-orang yang ikut campur dengan urusan orang lain!" ______________________________ Kaitan perak itu berkilauan terkena sinar matahari. Hua Man Lou meraba ujung kaitan.

   "Kau bilang ini kaitannya si Pengait Jiwa?"

   Ia bertanya dengan suara yang rendah dan lembut. Lu Xiao Feng mengangguk. "Dan si Pengait Jiwa mati di tangan Xiao QiuYu?" PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas.

   "Sebuah mata untuk sebuah mata!"

   Lu Xiao Feng menarik nafas. "Tapi kalimat lainnya jelas memperingatkan kita untuk tidak ikut campur dalam masalah ini."

   "Kecerdasan orang-orang Paviliun Baju Hijau benar-benar mengagumkan, tapi sayangnya mereka tak bisa menilai orang,"

   Lu Xiao Feng berkata sambil tertawa pahit dan dingin. "Mereka benar-benar salah menilaimu,"

   Hua Man Lou juga menarik nafas. "Paviliun Baju Hijau seharusnya tidak begitu bodoh dan melakukan hal seperti ini, apakah mereka yakin bahwa mereka bisa menakut-nakutimu?"

   "Ini hanya bagus untuk satu orang."

   "Siapa?"

   "Kaisar Rajawali Emas!"

   Ada orang-orang di dunia ini yang terlahir dengan kepingan aneh dan tak bisa dibengkokkan seperti ini di bahunya; semakin engkau berusaha menakut-nakuti dia dan mencegahnya melakukan sesuatu, maka semangkit bersemangat ia melakukannya.

   Lu Xiao Feng termasuk orang seperti ini.

   Maka, bila sekarang pun engkau menodongkan 180 batang golok ke tenggorokannya, engkau tak bisa mencegahnya ikut campur dalam urusan ini.

   Ia mencengkeram kaitan perak itu erat-erat dan tiba-tiba bangkit.

   "Ayo! Mari kita temui XiMen Chui Xue sekarang. Aku baru saja mendapatkan cara untuk memaksanya."

   "Bagaimana?"

   "Jika ia tidak mau membantu, maka aku akan membakar habis Gedung Seribu Plum miliknya!"

   Bab 5.

   Suara Nyanyian Dari Kejauhan Tidak ada pohon plum di sekitar Gedung Seribu Plum.

   Saat itu bulan April, bunga persik dan burung kukuk memenuhi lereng gunung.

   Menghadapi dunia yang penuh dengan bunga-bunga, sepertinya Hua Man Lou ingin tetap berada di situ selamanya.

   Sebuah ekspresi yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata muncul di wajahnya yang tenang dan damai, ekspresi yang biasanya muncul di wajah seorang gadis yang melihat kekasih cinta pertamanya berjalan menghampirinya.

   Tapi Lu Xiao Feng tidak bisa menunggu lagi.

   "Aku tidak ingin merusak suasana, tapi bila hari telah gelap maka XiMen Chui Xue tidak akan mau menerima tamu."

   "Tidak juga kau?"

   "Bahkan Raja Dewa juga tidak."

   "Bagaimana jika dia tidak ada di sini?"

   "Ia tentu berada di sini. Dalam setahun, paling banyak ia pergi keluar 4 kali, dan itu pun bila ia ingin membunuh seseorang."

   "Jadi, paling banyak ia membunuh 4 orang dalam setahun?"

   "Dan mereka semua memang patut dibunuh."

   "Siapa yang patut dibunuh? Siapa yang memutuskan mereka pantas dibunuh?"

   Hua Man Lou tiba-tiba menarik nafas sebelum melanjutkan.

   "Kau pergilah, kurasa sebaiknya aku menunggumu saja di sini."

   Lu Xiao Feng tidak berkata apa-apa lagi, karena ia sangat memahami sahabatnya ini.

   Tidak ada orang yang pernah melihat Hua Man Lou marah atau murka, tapi sekali ia memutuskan sesuatu, tak ada yang bisa membujuknya lagi.

   Hua Man Lou berpaling ke arah lereng gunung yang dipenuhi bunga dan berkata.

   "Bila kau bertemu dengannya, coba caraku dulu, baru caramu." ______________________________ Tidak ada bunga di ruangan itu, tapi terasa keharuman bunga; samar-samar dan sederhana, seperti XiMen Chui Xue.

   Lu Xiao Feng duduk di pinggir di atas sebuah kursi lembut yang terbuat dari kayu pohon pinus, dan memandang sang tuan rumah.

   Cangkir XiMen Chui Xue penuh PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu.

   Kekaisaran Rajawali Emas, dengan arak hijau terang.

   Baju putih yang ia kenakan pun berwarna terang dan lembut.

   Samar-samar, gelombang demi gelombang, terdengar suara sebuah seruling, yang sepertinya dekat tapi jauh, suaranya lebih lembut dari suara angin musim semi yang terhalus sekali pun; tapi pemain serulingnya tidak kelihatan.

   Lu Xiao Feng menarik nafas.

   "Dalam hidupmu, pernahkah kau mengalami kesulitan?"

   "Tidak,"

   XiMen Chui Xue menjawab. "Adakah sesuatu di dunia ini yang tak bisa kau miliki?"

   "Tidak ada lagi."

   "Apakah engkau benar-benar puas?"

   "Karena aku benar-benar tidak berharap sebanyak itu,"

   XiMen Chui Xue menjawab dengan santai.

   "Dan itulah sebabnya kau tidak pernah minta pertolongan pada orang lain?"

   "Ya."

   "Dan itulah sebabnya bila orang lain datang kepadamu, kau tidak pernah mau menolong mereka."

   "Ya."

   "Tak perduli siapa, tak perduli masalahnya apa, kau tidak akan mau membantu?"

   "Apa yang ingin aku lakukan bukan berdasarkan apa yang orang lain minta padaku, ini kan hal biasa."

   "Bagaimana jika seseorang membakar habis rumahmu?"

   "Siapa yang akan membakar rumahku?"

   "Aku."

   XiMen Chui Xue tertawa.

   Ia jarang tertawa, maka bila tertawa wajahnya selalu memperlihatkan senyum mengejek.

   "Aku datang ke sini untuk memintamu membantuku melakukan sesuatu.

   Aku berjanji pada seseorang bahwa jika kau tidak mau membantu, maka aku akan membakar rumahmu, membakarnya sampai habis."

   Lu Xiao Feng menjelaskan. XiMen Chui Xue menatapnya. Sesudah beberapa lama, ia mulai bicara dengan lamban.

   "Aku tidak punya banyak sahabat, paling banyak 2 atau 3 orang sekali waktu, tapi kau selalu menjadi sahabatku."

   "Itulah sebabnya aku datang dan meminta bantuanmu."

   "Dan itulah sebabnya bila kau ingin membakar rumahku, kau boleh melakukannya. Kau boleh mulai membakarnya dari mana saja."

   XiMen Chui Xue menjawab dengan santai.

   Lu Xiao Feng terkejut, karena ia juga sangat memahami sahabatnya ini.

   Setiap kata yang diucapkan orang ini adalah seperti anak panah yang telah dilepaskan dari busurnya; tak akan pernah ditarik kembali.

   "Di gudang belakang sana, aku punya kayu pinus dan minyak tanah.

   Kuusulkan supaya kau mulai membakar dari sana.

   Lakukan pada malam hari, api seperti itu pasti kelihatan indah pada malam hari."

   XiMen Chui Xue berkata. "Apakah kau kenal si Segala Tahu dan si Cerdik?"

   Lu Xiao Feng tiba-tiba bertanya. "Kudengar tidak ada sebuah pertanyaan pun di dunia ini yang tak bisa mereka jawab. Apakah mereka benar-benar tahu segalanya?"

   XiMen Chui Xue menjawab dengan dingin.

   "Kau tidak percaya?"

   "Kau percaya?"

   "Aku bertanya pada mereka apakah ada cara membujukmu untuk membantuku.

   Mereka bilang tidak ada.

   Semula aku tidak percaya pada mereka, tapi sekarang.

   Tampaknya mereka bisa menebak jawabanmu."

   XiMen Chui Xue menatap Lu Xiao Feng dalam diam. Tiba-tiba ia tertawa kecil dan berkata.

   "Kali ini mereka keliru."

   "Oh?"

   "Kau punya cara untuk membujukku supaya mau membantumu."

   "Apa itu?" PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu. Kekaisaran Rajawali Emas, XiMen Chui Xue tersenyum dan berkata.

   "Jika kau cukur kumismu itu, aku akan melakukan apa saja yang kau minta dariku." ______________________________ Jika Lu Xiao Feng bertemu teman-temannya sekarang, mungkin mereka tak akan mengenalinya. Ia adalah orang yang dianggap memiliki 4 alis, tapi sekarang ia hanya punya 2; dan bagian atas mulutnya sekarang mulus seperti kulit bayi yang baru lahir. Sayang sekali Hua Man Lou tidak bisa melihatnya. Jelas ia tidak bisa melihat XiMen Chui Xue berjalan mengikuti Lu Xiao Feng; tapi ia tersenyum dan bertanya.

   "Tuan XiMen?"

   "Hua Man Lou?"

   XiMen Chui Xue balas bertanya. Hua Man Lou mengangguk.

   "Aku menyesal terlahir cacat sehingga tidak bisa melihat pendekar pedang terbaik jaman ini dalam kejayaannya."

   XiMen Chui Xue menatapnya dan tiba-tiba bertanya.

   "Maafkan aku, tapi benarkah kau tidak bisa melihat?"

   
Kekaisaran Rajawali Emas Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Aku yakin Tuan XiMen telah mendengar bahwa biarpun Hua Man Lou punya mata, tapi ia buta seperti kelelawar."

   "Jadi kau mendengar suara langkah kakiku?"

   

   first share di Kolektor E-Book 14-08-2019 01:11:18
oleh Saiful Bahri Situbondo


Si Rase Terbang Pegunungan Salju Karya Chin Yung Bulu Merak -- Gu Long Rahasia Kampung Setan -- Khu Lung/Tjan Id

Cari Blog Ini