Ceritasilat Novel Online

Legenda Bulan Sabit 2


Legenda Bulan Sabit Karya Khu Lung Bagian 2




   Legenda Bulan Sabit Karya dari Khu Lung

   
Karena itu ia tidak tahan lagi, lalu melemparkan sebuah guci arak yang ada disisinya.

   "Kalian 4 orang melawan setengah orang,"

   Dia berteriak keras.

   "Apa kalian tidak malu?"

   Begitu guci arak dilempar, diantara 6 senjata sudah ada 5yang menyerang dia, yang diserang adalah bagian-bagian yang mematikan! "Kau tanya apa kami tidak malu? Apa kau tidak sayang nyawa?"

   Emei fenshuici walaupun adalah semacam senjata dalam air yang ampuh, tapi di luar air juga sama ampuhnya! Cambuk ular sangat ganas, golok tipis juga tidak kalah ganasnya! Ilmu silat orang-orang ini ternyata jauh lebih hebat dari dugaan.

   Hu Tiehua, meskipun belum tentu kalah, tapi dia sudah mulai berteriak.

   "Yang bermarga Chu, katanya kau ada di dekatku, kau dimana?"

   "Yang bermarga Chu? Apa dia Chu Liuxiang?"

   Orang yang pakai cambuk ular itu tertawa dingin.

   "Apakah kau mau pakai namanya untuk menakut-nakuti kami?"

   "Aku menakut-nakuti siapa?"

   Hu Tiehua juga berkata sambil tertawa dingin.

   "Kalian satupun tidak ada yang mirip manusia, buat apa aku menakut-nakuti kalian?"

   Perkataannya belum habis, dia hampir saja menjadi mayat, sebab cambuk ular hampir saja mengenai lehernya, dan golok tipis hampir saja memenggal lehernya! Hanya terpaut sedikit saja! Didalam dunia ini ada banyak hal yang tidak boleh meleset, sekalipun hanya terpaut sedikit saja! Makanya Hu Tiehua masih bisa hidup, bahkan hidup dengan gembira sekali.

   Karena ia sudah melihat Chu Liuxiang Tidak ada delman, tidak ada tandu, sampai-sampai kuda-keledai dan bagal juga tidak ada, terpaksa Hu Tiehua jalan kaki.

   Dari tepi sungai berjalan sampai penginapan ini, ia melihat banyak orang, di antaranya ada beberapa orang yang agak "khusus".

   Seorang kakek yang wajahnya berseri-seri, seorang saudagar yang perutnya tak begitu buncit, seorang pria tinggi yang berbrewok, dan seorang pelajar lemah yang penuh sopan-santun.

   Keempat orang ini kebetulan mirip dengan apa yang dikatakan Chu Liuxiang, karena itu Hu Tiehua sejak tadi sudah memperhatikan mereka.

   Meskipun dia juga tidak bisa mengetahui siapa diantara ke 4 orang itu yang adalah Chu Liuxiang, namun dia yakin pasti salah satu dari ke 4 orang itu.

   Dan sekarang dia melihatnya.

   Seorang pelajar tampan yang penuh sopan-santun, yang tangannya menggoyang- goyangkan sebuah kipas lipat, dengan mendadak telah muncul di luar pintu.

   Hu Tiehua berkata dengan tertawa gembira.

   "Aku sudah tahu bahwa kali ini kauakan datang lebih cepat, karena ke 4 orang ini pasti tidak semenarik ke 4 gadis itu". Si pelajar tampan tersenyum sambil menggoyang-goyangkan kipas lipat, dengan santai berjalan masuk dari luar pintu. Kipas lipat itu pasti adalah senjatanya. Benda apa saja, kalau ada di tangan Chu Liuxiang, pasti adalah senjata, dan seringkali adalah senjata yang mematikan! Hu Tiehua tahu bahwa dia akan segera turun tangan, begitu keluarkan jurusnya, 2 diantara 4 orang itu pasti akan roboh, apalagi Bambu Hitam masih terus bertahan. Karena itu Hu Tiehua tertawanya tambah riang.

   "Sebetulnya sekalipun kau tidak datang, aku juga sanggup merobohkan ke 4 orang kurcaci ini! Tapi karena kau sudah datang, paling sedikit aku akan sisakan 1-2 orang untukmu". Hu Tiehua berkata dengan "gaya royal".

   "Terserah kau pilih yang mana, sisanya aku yang bereskan".

   "Kau sungguh baik, aku sungguh-sungguh berterima kasih". Si pelajar tampan tertawanya lebih riang dari Hu Tiehua, tibatiba kipas lipat di tangannya berputar-putar seperti kincir angin, lalu menyerang Hu Tiehua, bagaikan roda pisau yang berputar! Baru saja Hu Tiehua berkelit dari roda pisau ini, sudah ada 6 senjata yang menyerang 6 bagian tubuhnya yang mematikan! Yang paling menakutkan dari ke 6 senjata itu bukan cambuk ular, juga bukan Emeici atau golok tipis, tapi adalah sebuah jari tangan! Hanya dalam waktu sekejap mata, si pelajar tampan telah berada di depan Hu Tiehua, dan jari telunjuk kirinya telah menotok jalan darah di dahinya! Hu Tiehua tidak bisa bergerak lagi. Meskipun jumlah lawan lebih banyak, dan semuanya jago silat kelas wahid, sebenarnya dia tak akan demikian mudah ditaklukkan orang. Sayangnya dia bermimpi pun tidak mengira orang ini ternyata bukan Chu Liuxiang! "Aku bermarga Bai, namaku Bai Yunsheng". Si pelajar berkata dengan sopan.

   "Seandainya anda menganggap aku sebagai orang lain, itu salah anda sendiri". Mendadak Hu Tiehua berkata dengan suara keras.

   "Aku sungguh tidak boleh menganggap kau sebagai orang itu, orang itu sungguh bukan manusia, tapi adalah kura-kura penakut! Yang bersembunyi sampai sekarang dan tidak mau keluar". Begitu dia mulai memaki, di luar ternyata ada orang yang menimpalinya. Ada 1 orang yang duduk di bubungan rumah, yang berkata dengan semacam suara yang dibuat-buat.

   "Hu Tiehua, kau kuatir apa? Aku jamin mereka tak akan mengapa- ngapakan kau, kalau kau mati, ada siapa lagi yang mau mengantarkan putri rajaitu ke tempat Shi Tianwang?"

   Si pelajar tampan mengerutkan alisnya, dan mengawasi Hu Tiehua dengan lebih seksama, lalu sikapnya jadi makin halus.

   "Anda adalah si Pendekar Besar Hu Tiehua?"

   "Kayaknya iya". Si pelajar berkata sambil tersenyum.

   "Kalau begitu maka hal ini mungkin suatu kesalah-pahaman, maafkan ya". Ketika dia berbicara, badannya sudah mundur ke belakang; kipas lipat yang tadinya berputar terus, telah berhenti dan kembali ketangannya.

   "Dengan melihat 'muka' Pendekar Besar Hu, hari ini kami tidak akan mengusik siapapun yang ada di tempat ini". Si pelajar memberi hormat sambil tersenyum.

   "Kami mohon diri, sampai jumpa". Kemudian dia melayang ringan dengan badan terbalik, sebentar saja sudah lenyap dalam kegelapan malam. Empat orang yang lainnya juga tak kalah cepat, sebentar saja sudah pergi semua, bahkan orang pertama yang masuk kamar Hu Tiehua juga ikut pergi. Orang yang berada di bubungan itu, sekarang berdiri di halaman luar, badannya tinggi, kepalanya dibungkus dengan kain hijau, ternyata adalah seorang gadis yang sepertinya cukup lumayan cantik. Hu Tiehua berjalan ke depan pintu, mendelikkan matanya dan memandangnya dengan terkejut, lalu berkata sambil tersenyum pahit.

   "Chu Liuxiang, kali ini aku betul-betul kagum kepadamu, tidak disangka kau benar-benar berubah menjadi seorang gadis". Perkataannya belum habis, wajahnya telah mendapat satu tamparan. Tamparan yang keras sekali! Hu Tiehua tertampar sampai termangu-mangu, lama sekali baru mengenali gadis ini, lalu berteriak.

   "Astaga! Kau adalah Bibi Hua". Kedua tangan bibi Hua bertolak pinggang, walaupun sengaja menampilkan sikap yang galak dan marah, namun matanya sudah tersenyum.

   "Kau anak haram kecil ini, ternyata sampai sekarang baru dapat mengenaliku sebagai ibumu, kau bilang pantas dipukul atau tidak?"

   "Ibuku, kenapa kamu kurus begitu banyak?"

   Hu Tiehua masih berteriak.

   "Kemanakah daging-daging lemak di tubuhmu?"

   "Punya anak yang demikian manis ini, bagaimana ibumu tidak berubah?"

   Bibi Hua memandangnya dengan sepasang mata yang tersenyum, tapi sengaja berkata sambil menghela napas.

   "Mengapa kau selalu tidak mengerti untuk berlaku lebih baik sedikit kepada ibumu?"

   Hu Tiehua kelihatannya sudah hampir mau pingsan! Dia belum pingsan, yang betul-betul pingsan adalah Galah Bambu Hitam yang kehabisan tenaga. Hu Tiehua segera menghampiri dan memapahnya berbaring, melihat luka-lukanya, air mukanya berubah.

   "Luar biasa! Sungguh-sungguh luar biasa! Luka-lukanya demikian parah, tapi bisa bertahan sampai sekarang". Namun Bibi Hua menjadi marah.

   "Aku lihat bahwa kau terhadap siapapun jauh lebih baik dari pada kau terhadap ibumu! Jika aku yang terluka, barangkali kau sedikit pun tidak akan sedih".

   "Aduh ibuku! Pada saat seperti ini kau masih cemburuan apa? Dapatkah kau pergi dan cari obat yang bisa sembuhkan luka?"

   Bibi Hua menatapnya, badannya tidak bergerak, dengan perlahan menjulurkan sebuah tangan. Obat luka telah berada di tangannya, bahkan adalah sejenis obat yang terbaik. Hu Tiehua berkata sambil menghela napas panjang.

   "Wanita ini masih ada bagian-bagian yang menarik, paling sedikit lebih menarik sedikit dari kura-kura penakut itu". Setelah diolesi obat, Galah Bambu Hitam tertidur dengan tidak nyenyak. Hu Tiehua baru saja merasa sedikit lega, Bibi Hua menatapnya dan bertanya.

   "Kau si anak haram kecil ini, apakah tadi kau berkata bahwa aku cuma lebih menarik sedikit dari kura-kura?"

   Hu Tiehua cepat-cepat menyangkal.

   "Aku tidak berkata bahwa kau cuma lebih menarik sedikit dari kura-kura, kurakura yang kumaksudkan itu juga seorang manusia. Sebenarnya orang ini biasanya juga amat menarik, aku benar-benar tidak mengira hari ini kenapa ia bisa berubah jadi kurakura penakut". Dia benar-benar merasa aneh, bahkan sedikit kuatir! Chu Liuxiang seharusnya ada di tempat yang tidak jauh, sebab dia berkata demikian. Jikalau Hu Tiehua dalam bahaya, tidak mungkin dia sembunyi saja dan tidak berani keluar! Dia bukanlah tipe orang yang tidak bisa menepati janjinya. Tetapi yang aneh ialah. Hari ini bahkan bayangannya saja tidak kelihatan! Apakah dia sendiri dalam bahaya? Yang sedang menunggu orang lain datang untuk menyelamatkannya? "Aku tahu yang kau maksudkan itu adalah Chu Liuxiang, setiap kali bila kau hampir mati terbunuh, ia akan datang menyelamatkanmu". Bibi Hua berkata.

   "Hari ini dia tidak datang, sebab hari ini kau tidak akan mat?.

   "Kenapa aku tidak akan mati?"

   Hu Tiehua berkata dengan suara keras.

   "Hanya ada seorang yang bermarga Bai itu, sudah cukup untuk mengambil nyawaku! Kenapa aku tidak akan mati?"

   Bibi Hua bertanya dengan tersenyum manis.

   "Apakah sekarang kamu sudah mati?"Hu Tiehua menjadi tertegun. Memang dia belum mati, bahkan hidup dengan baik-baik. Dia tidak habis mengerti mengapa orang-orang itu tiba-tiba bisa melepaskannya, dan bersikap sopan sekali kepadanya! "Tuan Bai itu memang seorang yang amat mengerikan, bahkan aku sendiri takut setengah mati padanya!"

   Bibi Hua berkata.

   "Dengan ilmu silatnya, kalau mau membunuh orang, jauh lebih mudah dari mengiris tahu dengan pisau, tapi dia tak akan membunuhmu".

   "Mengapa?"

   "Karena kau adalah Hu Tiehua, karena ia juga tahu bahwa orang yang akan mengantarkan putri Pedang Giok untuk dinikahkan dengan Shi Tianwang adalah kau Pendekar Besar Hu". Nada suara Bibi Hua sudah tidak "manis"

   Lagi.

   "Orang yang sebaik kau ini, bagaimana dia bisa tega membunuhmu? Apalagi dia kebetulan sekali adalah anak angkat Shi Tianwang". Hu Tiehua menjadi terdiam, lalu terdengar erangan dan kata-kata lirih dari Galah Bambu Hitam.

   "Berikan kakiku padaku, sekarang juga". Inilah kalimat pertama yang diucapkan Galah Bambu Hitam setelah siuman, orang lain mendengar kalimat ini, pasti mengira dia belum siuman. Kaki setiap orang ada di tubuh mereka masing-masing, mengapa dia menyuruh orang lain ambilkan kakinya padanya? Untung Hu Tiehua paham maksudnya, segera mengambil kaki yang dipotong sendiri itu dan berikan padanya. Di kaki itu ada sepatu bot. Galah Bambu Hitam dengan satu tangan yang masih tersisa, dengan gerakan yang pelan dan sulit, mengeluarkan selembar cek dari dalam sepatu bot itu. Selembar cek yang bernilai 100.000 tahil perak, cek dari Bank Datong yang berlaku di seluruh negara Tiongkok! "Ini adalah uang yang kau bayarkan padaku, sekarang aku kembalikan". Galah Bambu Hitam berkata kepada Bibi Hua.

   "Meskipun inilah pertama kalinya aku mengembalikan uang pada orang, tapi aku juga tahu bahwa kalau sudah terima uang orang, seharusnya tidak boleh dikembalikan, kalau dikembalikan harus tambah sedikit "bunga". Nada suaranya masih begitu kejam.

   "Apakah bisa setengah potong kaki ini dianggap sebagai 'bunga'?"

   Bibi Hua amat suka tersenyum, pada saat yang tepat dia tersenyum, pada saat yang tidak tepat pun dia bisa tersenyum.

   Karena ia tahu bahwa banyak orang laki-laki merasa senyumannya amat memikat hati! Tetapi sekarang dia tidak mampu tersenyum! "Aku telah meremehkan Shi Tianwang, makanya aku terima uangmu, ini salahku, aku harus bayar bunga padamu, jika kau anggap ini masih kurang, nyawaku ini juga boleh kau ambil".

   Galah Bambu Hitam berkata.

   "Sebab aku tidak bisa membayar bunga dalam bentuk uang, kau tahu kan? Orang macam kita ini seringkali menghamburhamburkan uang dengan ceroboh".

   "Kau tahu tidak bahwa uang yang kau dapat itu adalah hasil jual nyawamu sendiri?"

   "Aku tahu". Galah Bambu Hitam berkata dengan nada dingin.

   "Dikarenakan aku tahu, maka aku harus memakai uang dengan lebih cepat lagi". Hu Tiehua tiba-tiba memalingkan kepalanya, karena dia tidak ingin menonton terus. Dia tahu uang memang harus dipakai, dan 100.000 tahil perak bisa membuat siapa saja pusing tujuh keliling, sampai-sampai bisa melupakan namanya sendiri! Dia tahu bahwa orang yang mengeluarkan uang 100.000 tahil perak itu bukan Bibi Hua. Namun dia benar-benar tidak ingin melihat Bibi Hua menerima kembali cek yang bernilai 100.000 tahil perak dari tangan Galah Bambu Hitam. Dia mendengar Galah Bambu Hitam berkata lagi kepada Bibi Hua.

   "Aku menerima darimu 100.000 tahil, karena aku berharga 100.000 tahil, kalau aku saja tidak sanggup, apalagi orang lain! Kecuali aku, tidak ada orang lain yang bisa mendekati dia! Si Penyakitan Huang (catatan. julukan dari seorang pembunuh bayaran) belum masuk ruang depan sudah mati duluan di undak-undakan, ketika aku lihat dia mati, aku sendiri pun tidak percaya dia bisa mati begitu cepat!"

   Nada suaranya sudah kedengaran adanya semacam kesedihan bagi rekan seprofesi yang gugur. "Kalau aku saja tidak sanggup, apalagi orang lain!"

   Ia melanjutkan.

   "Aku menasihati kamu supaya jangan cari lagi orang untuk membunuh Shi Tianwang".

   "Mengapa anda menasihati demikian?"

   "Sebab kamu cari siapapun juga tidak ada gunanya, di dunia ini tidak ada orang yang dapat melukainya sedikit pun!"

   Galah Bambu Hitam berkata dengan muram.

   "Aku dengan mata kepala sendiri melihat bahwa orang-orang yang ikut denganku semuanya mati dengan cara amat mengenaskan, jadi aku tidak ingin membiarkan rekan-rekan seprofesiku mati ditangannya."

   Tiba-tiba perasaan hati Hu Tiehua jadi tidak enak.

   Dia dapat memahami perasaan hati Galah Bambu Hitam, seorang pria gagah seperti Galah Bambu Hitam, semestinya tidak akan mengucapkan kata-kata semacam ini! Namun sekarang darahnya mengucur banyak sekali, juga lihat orang lain darahnya mengucur banyak sekali!Seluruh hidupnya bagaikan dirangkai dengan mimpi-mimpi buruk yang jumlahnya tiada terhitung, betapa sedih dan pilunya kehidupan semacam ini! Hu Tiehua berkeluh kesah dalam hati, tapi tiba-tiba matanya bersinar! Sebab tiba-tiba ia melihat ada satu bayangan orang yang melesat bagaikan meteor di depan matanya, sekejap saja sudah lenyap.

   Hu Tiehua tidak bisa melihat jelas bentuk tubuh dan wajahnya orang itu, tapi bisa menduga siapa orang itu.

   Dikarenakan tidak ada seorangpun yang dapat menandingi kecepatan dan keanggunan dari ilmu meringankan tubuh orang itu! Hu Tiehua tidak mengejar, sebab ia tahu bahwa di dunia ini tidak ada orang yang dapat mengejar Chu Liuxiang! "Ternyata dia bukan kura-kura penakut".

   Kata Hu Tiehua dengan gembira.

   "Di luar dia melihati aku minum arak, tapi ia sendiri tidak ada arak untuk diminum, mana tahan? Makanya ia buru-buru pergi mencari arak". Dia berguman pada diri sendiri.

   "Cuma sayangnya hari ini aku tidak bisa menemanimu minum arak, semoga kau bisa menemukan seorang wanita cantik yang menemanimu"

   Dia tidak tahu bahwa malam ini Chu Liuxiang bukan saja sudah menemukan seorang wanita cantik, bahkan jumlahnya lebih dari satu! Penginapan "Kaya dan Terhormat"

   Adalah penginapan yang amat besar, selain kamar- kamar yang ada di bagian depan, di bagian belakang masih ada beberapa halaman luas, dan setiap halaman luas ada beberapa kamar, khusus disediakan bagi tamu yang membawa keluarga, terkadang juga ada rombongan jago silat yang mengantar barang ekspedisi (catatan.

   istilah bahasa Mandarin.

   Biaosh) datang menginap.

   Malam ini ada satu rombongan Biaoshi yang memborong 2 halaman luas yang paling belakang, mereka baru saja berhasil mengantarkan barang ekspedisi dengan selamat ke tempat tujuan.

   Setelah menanggung resiko berat sepanjang jalan, tentu saja mereka ingin bersenang-senang.

   Orang-orang macam mereka ini tidak pernah takut akan harga yang tinggi, bagi orang-orang yang biasa mengembara di dunia persilatan, uang adalah benda yang tidak bisa mengikuti mereka ketika mereka mati! Ketika Chu Liuxiang mengikuti Hu Tiehua dari belakang dan sampai di tempat ini, kedua halaman luas ini suasananya sudah ramai sekali, ayam asap, bebek panggang, dan angsa bakar satu demi satudiantar ke dalam, gadis-gadis dengan dandanan yang menarik keluar masuk bagaikan kupu-kupu yang terbang mengitari bunga, ditambah dengan bau wangi arak dihantar angin, telah menggerakkan hatinya dan kepingin sekali masuk untuk ikut bersenang-senang.

   Para biaoshi ini bekerja pada kantor ekspedisi "Chang Sheng", mereka sudah menjelajahi daerah-daerah di utara dan selatan sungai Yangzi, semuanya adalah pria-pria blak-blakan dan tidak pelit, bahkan beberapa diantaranya ada sedikit hubungan dengan dia.

   Jika Pendekar Harum Chu sungguhan masuk dan ikut bersenang- senang, mereka pasti luar biasa senang.

   Sayang dia tidak bisa masuk, seandainya dia masukpun, mereka juga tak akan bisa mengetahui bahwa si pedagang kecil yang tampaknya kampungan ini adalah Chu Liuxiang.

   Maka dia terpaksa membawa seguci arak, bersembunyi di belakang bubungan, dengan perasaan hati yang tidak nyaman mencium bau wangi daging dan mendengar gadis- gadis kecil itu menyanyi sambil memainkan alat musik.

   Ketika Hu Tiehua datang waktu sudah malam, ketika dia minum di dalam kamar, Chu Liuxiang juga minum arak di bubungan, tertutup oleh bayangan bubungan yang gelap.

   Karena itu dia dapat melihat ada seorang berbaju hitam yang ketat melayang datang dari luar, tapi orang ini tidak melihat dia.

   Orang ini berperawakan kurus kecil, memakai baju malam yang aneh bentuknya, kepala dan wajahnya dibungkus kain hitam, yang terlihat hanya sepasang mata yang bersinar kelap-kelip dalam kegelapan malam.

   Ilmu ringan tubuhnya amat tinggi, tapi gerakannya aneh sekali, yang kadang- kadang memakai tangan untuk menambah kecepatan kaki, kelihatannya persis seekor kucing yang berkaki empat.

   Tetapi gerakannya bukan saja sangat cepat, bahkan tidak menimbulkan sedikit bunyipun.

   Yang menyebabkan orang yang melihatnya tidak akan merasa gerakannya lucu, tapi terasa penuh misteri dan mengerikan.

   Chu Liuxiang juga merasa demikian.

   Sebab ia mengenali orang ini adalah ninja! Ninja yang berasal dari Lembah Yihe, negara Jepang.

   Gerakan yang ditampilkan itu adalah semacam ilmu ninjutsu yang bernama "maodun"(melarikan diri seperti kucing).

   Ninja adalah orang-orang yang sering hidup di waktu dan tempat yang gelap, sejak usia kecil sudah menerima gemblengan keras yang menyengsarakan, kehidupan yang dijalani adalah semacam kehidupan berkelompok yang sangat tidak manusiawi! Tidak boleh punya rumah, juga tidak boleh punya istri maupun anak, karena hidupnya bukanlah miliknya! Asal sudah jadi ninja, maka takdir mereka sudah ditentukan! Sampai mereka dewasa dan lulus belajar, mereka mulai menerima perintah-perintah orang lain, menjual diri seutuhnya kepada orang lain, dan melaksanakan semua tugas bahkan yang sangat berat dan bahaya sekalipun!Tugas mereka umumnya hanya ada 3 macam.

   mencuri, menjadi mata-mata dan membunuh.

   Seorang ninja Jepang mengapa bisa datang ke Jiangnan (catatan.

   daerah di selatan sungai Yangzi)? Kali ini apa tugasnya? 06.

   Satria di Atas Kasau Ninja yang seperti kucing itu juga datang ke penginapan ini, sepertinya dia menginap di halaman luas yang paling kiri itu, sebab dia amat memperhatikan keamanan halaman luas ini.

   Bagian muka, belakang, kiri, dan kanan halaman telah diperiksa dengan amat teliti.

   Di halaman luas ini ada 5 kamar, hanya ada 1 kamar yang tidak menyalakan pelita, jendela kamar ini pas berhadapan dengan pintu samping dari penginapan.

   Di dalam jendela itu tidak ada cahaya pelita, juga tidak ada bunyi manusia.

   Chu Liuxiang memutuskan untuk bertaruh.

   apakah pengamatannya tepat atau tidak? Dan ia cukup beruntung.

   Karena ninja itu sepertinya mendengar sesuatu lalu memutar ke bagian lain dari halaman itu.

   Badan Chu Liuxiang segera terbang keluar, terbang paralel dengan atap rumah, dari kegelapan bubungan ini terbang masuk ke kegelapan bubungan yang lain, kemudian memutar badan dengan ringan, lalu sampai di depan jendela yang gelap itu.

   Ternyata jendela itu dikunci dari dalam.

   
Legenda Bulan Sabit Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Hanya memakai waktu sekejap mata, Chu Liuxiang telah berhasil membuka jendela itu.

   Dengan waktu sekejap lagi, dia telah mengunci jendela dari dalam, lalu orangnya melayang naik ke kasau kamar.

   Pas pada saat itu, jendela yang baru saja terkunci itu dibuka lagi oleh orang, seseorang melompat masuk bagaikan kucing.

   Chu Liuxiang merasa amat puas terhadap dirinya sendiri.

   Kamar ini memang tempat tinggalnya ninja misterius itu! Pengamatannya tidak salah, dan sekarang ia telah mempersiapkan dirinya, tubuhnya sudah masuk dalam keadaan yang mirip dengan mati suri, yang hanya bersandarkan pernapasan dengan kulit dan lubang pori-pori untuk mempertahankan fungsi tubuh dan otak, tapi tetap saja bisa mengeluarkan kekuatan yang dahsyat dalam waktu sekejap mata! Tidaklah mudah menjadi seorang ninja, lebih-lebih tidak mudah menjadi seorang ninja yang mau mempertahankan hidupnya! Di dalam hidup seorang ninja, setiap saat bisa saja menghadapi bahaya-bahaya yang mematikan, karena itu perasaan dan reaksinya harus luar biasa cepat! Namun Chu Liuxiang percaya.

   dalam situasi dan kondisi apapun tidak ada orang yang bisa menemukannya.

   Hanya sayang bahwa di dunia ini tetap saja muncul hal-hal yang sama sekali di luar dugaannya! Perlengkapan dari setiap kamar penginapan "Kaya dan Terhormat"

   Semuanya bagus- bagus, apalagi kamar pribadi yang khusus untuk keluarga pejabat, tidak saja perabotannya lebih indah, juga ada sebuah cermin pakaian yang amat besar, dari cermin ini hampir separuh tempat lebih di dalam kamar dapat kelihatan.

   Ketika Chu Liuxiang meloncat ke kasau, dia sudah tahu hal ini, maka ketika berbaring, dia sudah memilih satu sudut yang terbaik, yang cukup bisa memandang cermin itu.

   Karena itu dia bisa melihat satu hal yang bikin dia luar biasa terkejut! Ternyata ninja yang misterius ini adalah seorang wanita.

   Pelita telah dinyalakan.

   Dia berjalan sampai depan cermin, lalu melepaskan kain yang membungkus kepalanya, rambut hitam yang lembut dan indah segera terurai ke bawah, di cermin segera nampak sebuah wajah yang cantik, dengan keindahan eksotik yang menawan! Di antara ninja bukan tidak ada wanitanya, namun wanita ninja yang keluar untuk menjalankan tugas jumlahnya sangat sedikit.

   Di tengah-tengah kelompok ninja, para wanita sama sekali tidak punya kedudukan, tugas mereka satu-satunya adalah melahirkan anak! Ninja-ninja pria umumnya tidak menghormati juga tidak mempercayai kaum wanita! Sekalipun ada satu tugas yang harus dikerjakan oleh wanita, mereka lebih suka hal itu dikerjakan oleh pria.

   Karena di dalam ilmu ninjutsu ada semacam "ilmu wanita", yang bisa membuat fungsi-fungsi maskulin seorang pria lenyap semuanya, dan berubah menjadi seorang wanita yang sangat feminin! Ninja yang misterius ini sebenarnya pria atau wanita? Chu Liuxiang belum bisa memastikannya.

   Tetapi orang itu telah membuktikan dirinya sendiri.

   Sebab dia mulai menanggalkan pakaiannya! "Satria di atas kasau" (catatan.

   ini suatu istilah halus untuk "maling"

   Dalam bahasa Mandarin) umumnya bukan seorang satria.

   Chu Liuxiang tidak pernah menyebut dirinya seorang satria,tapi para musuhnya juga tidak akan menyebut dirinya seorang licik! Walaupun badannya tidak bisa bergerak, paling tidak 'kan bisa tutup mata.

   Namun dia tidak tutup mata.

   Sebab meskipun dia bukan satria, tapi juga bukan orang munafik, jika dia mau melakukan satu hal, pasti dilakukan sampai tuntas.

   Tak disangsikan lagi bahwa ninja ini berasal dari Jepang.

   Mengapa dia datang ke Jiangnan? Apa tujuannya? Sebenarnya dia pria atau wanita? Dia betul-betul adalah wanita.

   Dadanya, pinggangnya dan kakinya membuktikan hal ini.

   Sebab dia telah telanjang bulat dan terlihat di cermin, asal bukan orang buta pasti tahu bahwa dia bukan pria! Sekalipun di tengah-tengah wanita, yang punya tubuh indah seperti dia ini juga tidak banyak! Wanita-wanita Jepang umumnya punya semacam kelemahan bawaan, yaitu umumnya kaki mereka agak besar dan agak pendek.

   Tetapi dia lain.

   Kakinya lurus dan panjang, bulat dan kekar, bentuk kakinya amat indah, sedikit cacat cela pun tidak ada! Hampir saja Chu Liuxiang jatuh dari kasau, bukan karena melihat sepasang kaki indah ini, tapi mendengar wanita itu berkata dengan nada yang lemah-lembut.

   "Apakah aku sangat menawan? Sudah cukupkah melihatnya?"

   Chu Liuxiang betul-betul tidak habis pikir kenapa wanita itu bisa tahu dia sedang melihatnya. Tentu saja dia tidak habis pikir, sebab wanita itu tidak tahu dia sedang melihatnya.

   "Masih belum cukup melihat, aku masih ingin melihat dengan lebih jelas lagi, sebab bukanlah sering-sering bisa melihat wanita seperti kau ini!"

   Kata-kata ini bukan diucapkan oleh Chu Liuxiang, dia tidak bisa mengucapkan kata-kata semacam ini, orang yang berkata itu ada di luar jendela.

   "Anda mau lihat, kenapa tidak masuk untuk melihatnya?"

   Nadanya makin lemah-lembut.

   "Di luar begitu dingin, anda tidak takut masuk angin?"

   Ternyata jendela tidak dikancing, begitu didorong dengan ringan langsung terbuka, sebentar saja orang itu telah berada dalam kamar, seorang yang memakai baju malam yang terbuat dari kain sutera yang berwarna putih perak, di wajahnya yang pucat namun tampan itu terlihat ekspresi wajah yang angkuh dan tidak senonoh, alisnya miring dan sudut matanya tinggi, di matanya terdapatsenyuman yang jahat dan bengis! "Kamu sengaja tidak mengancing jendela, apakah memang maunya agar aku masuk dan melihatmu?"

   Wanita itu memutar badannya dan berhadapan dengan, dia, katanya.

   "Pria tampan semacam anda ini, juga bukanlah yang bisa sering-sering dilihat, bukan?"

   Dia menghadapi orang ini dengan telanjang bulat, seolah-olah tubuhnya memakai baju berlapis-lapis, sedikit pun tidak malu, sedikit pun tidak tegang! Malahan Chu Liuxiang yang tegang sendiri.

   Si gadis Jepang ini pasti tidak tahu siapa pria ini, juga tidak pernah dengar kata orang tentang baju malam yang unik ini! Ya, dia toh berasal dari negara asing.

   Namun Chu Liuxiang mengenal pria ini, bahkan mengenalnya amat mendalam.

   Jika seorang wanita memakai sikap ini untuk menghadapi orang lain, mungkin merupakan semacam strategi yang efektif, tapi kalau dipakai untuk menghadapi pria ini akan sangat berbahaya, lebih berbahaya dari seorang anak kecil yang main api! Baju malam yang berwarna putih perak itu berkelap-kelip di cahaya pelita, mata pria itu juga bersinar-sinar.

   "Kau tahu aku siapa?"

   "Aku belum pernah bertemu anda, tapi aku tahu bahwa di dunia persilatan ini cuma ada satu orang yang berani dan layak memakai baju malam ini!"

   "Oh!"

   "Sebab walaupun orang ini congkak, tapi betul-betul hebat, bahkan ilmu ringan tubuhnya tak ada yang bisa menandinginya! Baju malam ini amat mencolok mata, seolah-olah takut kalau tidak terlihat orang saja! Kecuali Tuan Muda Panah Perak, siapa yang layak memakainya?"

   "Kau kira aku adalah Panah Perak Xue Chuanxin?"

   "Jikalau anda bukan dia, anda tidak akan bisa melihat wanita cantik seperti aku ini."

   Bunyi tertawanya juga penuh daya pesona.

   "Sebab kalau anda bukan dia, sekarang anda paling sedikit mati 70 - 80 kali!"

   Xue Chuanxin terus memandanginya, dari bagian-bagian tubuh yang ingin dilihat orang laki-laki, sampai ke bagian-bagian yang tak ingin dilihat orang laki-laki.

   "Siapa namamu?"

   "Namaku Yingzi. Apakah anda pernah melihat bunga sakura? Di kampung halamanku, begitu musim semi tiba, sebelum layunya bunga azalea, sakura sudah berbunga, dan semua bukit dan padang berubah jadi lautan bunga sakura. Orang-orang berbaring di bawah pohon sakura, memetik samisen (catatan. sejenis alat musik tradisional Jepang), menyanyikan lagu-lagu cinta yang kuno, sambilminum arak sake yang asam-manis, sehingga melupakan semua kerisauan hati umat manusia!"

   Disini tidak ada bunga sakura maupun arak sake, namun kelihatannya dia sudah mabuk, dan kelihatannya dia akan rebah dalam pelukan pria itu! Di sekujur tubuhnya yang polos, bahkan suatu tempat yang bisa menyembunyikan sebatang jarum pun tidak bisa, tentu saja tidak akan ada senjata.

   Karena itu siapa saja yang memeluknya akan aman sekali, amannya seperti berbaring di dalam peti mati lalu dipendam dalam tanah.

   Para pria yang pernah memeluknya barangkali saat ini telah berbaring dengan aman di dalam tanah.

   Tetapi di malam musim semi nan indah ini, ada seorang wanita cantik yang dengan suka rela mau dipeluk, ada berapakah pria di dunia ini yang dapat menolak? Chu Liuxiang tahu bahwa paling sedikit ada dua orang.

   selain dia, masih ada satu lagi.

   Karena ia melihat nona Yingzi tiba-tiba "terbang"

   Dan terpelanting! Ternyata dia ditampar dengan punggung tangan oleh Tuan Muda Xue! Sebenarnya dia terus membiarkan nona itu terus menggodanya, yang menggodanya dengan berbagai cara, dan dia merasa puas dan menikmati semua cara penggodaannya! Nona itu sudah bisa merasakan hal ini, dan tahu pria itu sudah bereaksi kuat, maka dia mimpi pun tidak mengira bahwa pada saat-saat seperti ini ternyata pria itu bisa menamparnya! "Aku berlaku begitu baik kepada anda, kenapa anda memukulku?"

   "Mengapa ketika nona itu mandi, kau memasukkannya ke dalam peti dan kau angkut pergi?"

   Kata Xue Chuanxin seraya menghela napas.

   "Hal ini mestinya hanya bisa dilakukan orang laki-laki semacam aku ini, mengapa kau mau rebutan bisnis denganku?"

   "Anda juga datang karena dia?"

   Nona Yingzi sepertinya lebih marah dari tadi ketika ia ditampar, katanya.

   "Ada hal apakah yang aku tidak dapat menandinginya?"

   "Hanya satu."

   "Apa itu?"

   "Dia baru mandi, dia lebih bersih darimu."

   Sedikit demi sedikit Chu Liuxiang mulai jadi paham. Xue Chuanxin mencari ninja ini karena seorang wanita yang lain, dan wanita itu "dicuri"

   Dan dimasukkan ke dalam sebuah peti ketika dia sedang mandi!Lalu kenapa nona Yingzi rela datang dari negara Jepang nun jauh, pergi ke Jiangnan untuk "mencuri"

   Seorang nona yang sedang mandi? Chu Liuxiang menjadi tidak paham lagi.

   Namun justeru karena tidak paham, membuatnya makin tertarik! Sebuah hal yang dapat membuat Chu Liuxiang tidak paham, biasanya adalah hal yang amat menarik! Dia betul-betul ingin tahu betulkah di tempat ini ada sebuah peti? Betulkah di peti ini ada seorang nona yang baru mandi? Sebenarnya ada hal-hal apakah yang menyebabkan orang lain mau "mencuri"

   Nona ini dengan rela menanggung bahaya? Dia setuju apa yang dikatakan oleh Xue Chuanxin.

   Memasukkan seorang nona yang sedang mandi ke dalam peti dan mau diangkut pergi, hal ini memang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang wanita, bahkan orang laki-laki macam Xue Chuanxin juga tak akan sering-sering melakukannya.

   Hal ini memang bukan suatu hal yang"bergengsi", sedikit sekali orang bisa melakukannya.

   Tapi di luar dugaan orang.

   Pendekar Harum Chu yang selama ini amat "bergengsi", ternyata bisa melakukannya! Selama ini "nasib"-nya mujur sekali, kali ini pun demikian.

   Cepat sekali dia sudah menemukan peti itu, yang di dalamnya memang ada seorang nona yang baru mandi.

   Ternyata ia membawa pergi peti itu, peti bersama nona itu! Mengapa dia bisa melakukan hal ini? Ada keistimewaan-keistimewaan apakah dari nona yang berada di dalam peti itu? Sebenarnya Chu Liuxiang tidak melihat peti itu, namun "dibantu"

   Oleh Yingzi. Yingzi tiba-tiba merubah suatu cara lain untuk menghadapi Xue Chuanxin.

   "Anda benar, dia lebih bersih dariku, tapi apakah sekarang dia tetap bersih seperti dulu?"

   Dia berkata sambil mengelus wajahnya yang bengkak karena tamparan.

   "Jika anda memukulku lagi, maka ketika anda menemukannya, amat mungkin dia telah berubah jadi seorang wanita yang paling kotor di dunia!"

   Ketika Xue Chuanxin memandangnya dengan dingin, sinar matanya lebih dingin dari pria itu! "Jikalau anda membunuhku, maka aku jamin bahwa yang anda temukan adalah wanita mati yang paling kotor!"

   Melihat ekspresi wajah Xue Chuanxin, Chu Liuxiang tahu bahwa caranya sudah tepat! Menghadapi pria semacam Xue Chuanxin ini, berbohong, menggoda, melawan, bahkan meminta-minta pun tidak ada gunanya! Kuncinya adalah menemukan lalu memanfaatkankelemahankelemahannya! Wanita yang datang dari Jepang ini ternyata memiliki insting yang sanggup memahami pria, seperti reaksi binatang terhadap pemburu! Insting semacam ini kebanyakan wanita tidak memilikinya! Sikap Xue Chuanxin memang berubah, katanya.

   "Bagi siapapun dua orang wanita mati itu tidak ada faedahnya."

   Dia tersenyum.

   "Aku hanya berharap kalian berdua bisa hidup sampai berumur 80 tahun dengan damai dan bersih!"

   Senyum membuat wajah pria itu tambah menarik, sikap Yingzi juga berubah, katanya.

   "Apakah anda ingin aku membawa anda pergi cari dia?"

   "Ya."

   "Setelah itu?"

   Tiba-tiba senyuman Xue Chuanxin menjadi jangal sekali, tiba-tiba merangkul pinggangnya Yingzi, dan berkata lirih di pinggir telinga.

   "Pada saat itu kau akan tahu aku adalah pria macam apa!"

   Yingzi bukan orang tolol, juga bukan nona muda yang langsung mabuk kepayang begitu melihat pria yang tampan! Cuma karena kalimat ini, tentu saja dia tak akan membawanya pergi.

   Hanya dia yang tahu di mana peti itu berada, inilah satu-satunya senjata ampuh yang bisa dia pakai untuk menghadapi Xue Chuanxin.

   Tentu saja dia butuh jaminan yang lebih bisa dipercayai, atau mengajukan sejumlah syarat, setelah disanggupi baru membawanya pergi.

   Tetapi dia tidak berbuat demikian! Tidak ada syarat, tidak ada jaminan, sepertinya dia langsung mabuk kepayang begitu dengar kalimat ini! Seandainya Hu Tiehua ada di tempat, barangkali segera loncat ke bawah untuk beri dia dua sampai tiga tamparan, agar dia menjadi sadar! Untung Chu Liuxiang bukan Hu Tiehua.

   Ketika Yingzi memakai pakaiannya, Chu Liuxiang telah mengerti maksudnya, dia berbuat demikian agar Xue Chuanxin bisa menjauh dari kamar.

   Mengapa dia berusaha keras agar Xue Chuanxin menjauh dari kamar? Apakah karena dia tidak ingin pria itu tinggal terus di kamar? Ketika dia pergi, bahkan tidak mengunci pintu kamarnya! Ketika memandang dia pergi, tiba-tiba mata Chu Liuxiang berbinar-binar.

   "Peti itu pasti ada di dalam kamar ini,"

   Jikalau ada orang yang berani bertaruh dengannya, mau taruhannya apa saja dia juga mau, sebab dia pasti akan menang!000 Peti itu memang ada, ada di belakang ranjang.

   Sebuah ranjang besar, dengan kelambu berwarna putih perak, di belakangnya masih ada tempat kosong, selain bisa menaruh sebuah pispot, juga bisa menaruh peti kayu kamper yang besar.

   Di dalam peti itu memang ada seorang nona yang baru mandi, cantik, wangi, masih dalam keadaan tak sadarkan diri, tubuhnya hanya ditutupi dengan handuk sutera yang berwarna pink, sehingga menonjolkan banyak bagian tubuh yang dapat membuat jantung setiap pria berdetak kencang! Jantung Chu Liuxiang berdetak beberapa kali lebih cepat dari biasanya! Bukan karena wajah cantik yang polos, juga bukan karena bahunya yang indah dan mulus, lebih-lebih juga bukan karena sepasang kaki indah yang setengah tertutup oleh handuk mandi! Ia sama sekali tidak memperhatikan bagian-bagian itu, disebabkan pada pandangan pertamanya ia telah melihat sesuatu yang menyita semua perhatiannya! Ia melihat sebuah bulan sabit.

   Sebuah bulan sabit melengkung yang berwarna merah, berada di atas dada si nona yang yang putih mulus! Chu Liuxiang segera teringat kepada Jiao Lin, teringat akan sapu tangan sutera pemberian Jiao Lin kepadanya, dan teringat akan sebuah bulan sabit yang disulam dengan benang sutera merah yang ada pada sapu tangan sutera itu! Peti itu segera ditutup olehnya.

   Hanya dalam waktu sekejap mata, peti tersebut sudah tidak berada lagi di kamar! Sebuah peti kayu kamper yang besar dan berat, di dalamnya ada seorang nona setengah telanjang yang belum sadarkan diri, dia bisa membawanya kemana? Yang lebih memberatkannya adalah.

   Dia sudah mendengar Hu Tiehua sedang menghadapi hal yang berbahaya! Dia tidak bisa mengacuhkan Hu Tiehua, juga tidak bisa mengacuhkan nona ini, dia mesti pergi menghadapi lawan-lawan Hu Tiehua, juga mesti menghadapi Yingzi dan Xue Chuanxin.

   Jika orang lain berada di dalam situasi ini, pasti tidak tahu harus bagaimana bertindak.

   Untung dia bukan orang lain, orang lain tidak tahu harus bagaimana, tapi dia tahu.

   Sebab dia adalah Chu Liuxiang! Diantara biaoshi yang semuanya mabuk berat, terdapat seorang yang kadar mabuknya "hanya" 50-60%.

   Jika seseorang kadar mabuknya 50-60%, itu adalah saat dimana dia mengira dirinyadalam keadaan yang paling sadar! Maka dialah orang pertama yang melihat ada seorang yang masuk dari luar dengan mengangkat sebuah peti besar.

   Apakah orang ini sudah gila? Baru saja dia ingin melompat bangun, dan ingin menendang orang ini sampai masuk ke bawah meja, namun si pedagang yang kelihatan jujur ini meraba wajahnya, lalu tibatiba berubah jadi seorang sahabat yang paling dikagumi! "Pendekar Harum!"

   Dia berteriak.

   "Bagaimana anda bisa datang?"

   Chu Liuxiang tidak beri penjelasan. Ia telah memakai semacam cara yang paling cepat untuk memberitahukan identitasnya. Ia menarik biaoshi itu masuk ke sebuah kamar yang tidak ada orangnya, lalu menyerahkan peti dan sapu tangan sutera itu padanya.

   "Jika orang yang ada di dalam peti sudah siuman, tolong tunjukkan sapu tangan ini padanya, beritahukan dia bahwa kau adalah temannya Jiao Lin, dan Jiao Lin adalah ayah kandungnya, maka dia mesti menunggu di sini sampai aku kembali."

   Biaoshi yang sejak tadi mengira dia masih sadar itu, tibatiba merasa dirinya sama sekali tidak sadar! Sebab dia tidak paham sama sekali apa yang dikatakan Chu Liuxiang.

   Satu-satunya hal yang dapat membuat dia percaya adalah.

   Orang ini memang adalah Chu Liuxiang, dan apa yang diminta Chu Liuxiang untuk dia kerjakan pasti tidak akan salah! Oleh karena itu ia segera menyanggupi.

   "Baik, aku akan tunggu anda, aku akan duduk di atas peti ini untuk menunggu anda kembali. Tetapi anda mesti cepat kembali, karena teman-teman kami semuanya ingin menemani anda minum arak."

   Chu Liuxiang memang kembali dengan cepat.

   Sebab begitu melihat Bai Yunsheng pergi dan Bibi Hua muncul, dia segera kembali, namun ketika dia kembali, sudah tidak ada orang lagi di tempat ini yang dapat menemaninya minum arak! Di dalam dunia ini ada banyak orang yang minum arak, juga ada banyak orang yang tidak minum arak, ada orang yang tidak minum arak dikarenakan mereka tidak suka, tidak mau, tidak menikmatinya, dan tidak punya uang untuk beli arak.

   Ada juga orang tidak minum arak karena takut, takut dapat penyakit, takut dimarahi istri, takut disalahkan oleh handai taulan, dan lain-lain.

   Tetapi yang betul-betul tidak bisa minum arak hanya dua macam.Yang pertama.

   orang mati.

   Yang kedua.

   Legenda Bulan Sabit Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   orang mabuk yang hampir mati, yaitu orangorang yang tak sadarkan diri karena kebanyakan minum arak! Ketika Chu Liuxiang kembali, yang ada di halaman luas ini hanya tinggal dua macam orang ini! Ada yang sudah mati, ada yang tak sadarkan diri seperti orang mati, pokoknya setiap orang terbaring di lantai dan tidak bergerak! Hanya ada seorang yang termasuk pengecualian, hanya orang ini yang tidak berbaring.

   Peti itu masih ada.

   Orang ini duduk tegak di atas peti itu, sayangnya orang ini bukanlah si teman yang mau menunggu Chu Liuxiang kembali untuk minum arak! Chu Liuxiang begitu melihat baju malamnya yang berwarna putih perak itu, perasaan hatinya langsung tidak enak.

   Dia tidak takut kepadanya, namun dia juga tidak senang bertemu orang ini, seperti dia juga tidak senang bertemu dengan landak! Tetapi sepertinya Xue Chuanxin amat senang bertemu dia.

   "Memang adalah anda, dan anda telah datang."

   Dia berkata sambil tersenyum.

   "Kali ini ternyata aku tidak salah tebak."

   "Apakah sejak tadi anda telah menduga itu adalah aku?"

   "Begitu keluar dari pintu kamar, aku sudah duga bahwa peti itu sangat mungkin ada di dalam kamar, namun ketika aku kembali, peti itu telah tidak ada. Kecuali Pendekar Harum Chu, siapa lagi yang memiliki gerakan begitu cepat?"

   Senyumannya tambah cerah.

   "Untung aku juga tahu bahwa Pendekar Harum selama ini punya hubungan baik dengan Kantor Ekspedisi "Chang Sheng", makanya aku bisa mencari kemari, kalau tidak, hari ini aku akan kehilangan kesempatan untuk berjumpa dengan anda!"

   Chu Liuxiang berkata sambil tersenyum pahit.

   "Lain kali kalau anda bertemu hal- hal semacam ini, bolehkan sekali-sekali melupakan aku?"

   "Lain kak aku pasti berusaha untuk melakukannya."

   Xue Chuanxin berkata dengan tulus.

   "Cuma sayangnya ada sejumlah orang yang sering diingat orang lain, mau melupakannya juga tidak bisa."

   Dia tiba-tiba menghela napas panjang.

   "Apalagi teman-teman dari kantor ekspedisi "Chang Seng", barangkali mulai sekarang akan mengingat anda setiap malam!"

   "Mengapa?"

   "Mengapa? Apakah anda betul-betul tidak tahu mengapa? Jikalau bukan anda yang membawa peti itu kemari, saat ini mereka pasti masih minum arak dengan nikmatnya, bagaimana bisa dibunuh dengan kejam oleh orang lain?""Dibunuh orang? Bukan anda yang melakukannya?"

   "Ketika aku datang, yang harus mabuk sudah mabuk, yang harus mati sudah mati!"

   Xue Chuanxin menghela napas lagi.

   "Orang yang melakukannya punya gerakan yang amat cepat, untung aku tahu bahwa Pendekar Harum selama ini tidak pernah membunuh orang, kalau tidak aku juga bisa mengira itu adalah perbuatan anda!"

   Chu Liuxiang tidak meraba hidungnya. Hidungnya dingin sekali, jari-jari tangannya juga dingin sekali. Mendadak Xue Chuanxin bertanya.

   "Apakah anda tidak ingin melihat-lihat orang yang ada di dalam peti?"

   "Dia bagaimana?"

   "Juga tidak bagaimana, hanya nyawanya hilang dengan tidak tahu apa-apa!"

   Ujung hidung Chu Liuxiang yang dingin tiba-tiba keluar keringat dingin, air mukanya juga berubah, bahkan kawan-kawannya yang paling lama pun jarang melihat perubahan air muka yang demikian! Sekalipun dia sendiri menghadapi saat mati hidup yang tanpa harapan lagi, dia juga tidak akan demikian sedihnya! Itu karena dia teringat akan Jiao Lin, seorang teman yang hampir tidak memiliki apa-apa lagi, yang begitu mempercayai dan menghormatinya! Jika dia menyebabkan anak dari seorang teman semacam ini mati karena dia didalam sebuah peti, maka semua yang dikerjakan dalam hidupnya hanyalah setumpuk sampah saja! Xue Chuanxin berdiri dan membuka peti.

   Yang pertama terlihat Chu Liuxiang adalah sapu tangan sutera yang menguning itu.

   Bulan sabit yang melengkung itu tetap berwarna merah seperti darah, namun di sisinya ada dua baris huruf yang tertulis dengan darah.

   "Chu Liuxiang banyak usil He Yulin mati penasaran."

   He Yulin adalah si teman yang duduk di atas peti dan menunggu Chu Liuxiang kembali untuk bersama-sama minum arak.

   Ternyata yang mati di dalam peti itu bukan anaknya Jiao Lin, tapi He Yulin.

   Anaknya Jiao Lin pergi kemana? Xue Chuanxin menutup peti dengan pelan, lalu memandangnya dengan sikap simpati.

   "Suka usil bukanlah sesuatu yang jelek, orang yang suka usil biasanya adalah orang yang punya kepandaian yang tapi kalau sudah terlalu usil, kadang-kadangbisa mencelakai orang lain dan diri sendiri."

   Dia menggeliatkan tubuhnya, lalu berkata.

   "Urusan ini mungkin sekarang anda tidak dapat mengurusi lagi, aku percaya anda sama dengan aku, juga tidak tahu sebenarnya tadi terjadi apa di tempat ini. Kalau anda suka peti ini, ambillah beserta dengan orang yang ada didalamnya, sampai jumpa!"

   Dia tersenyum pada Chu Liuxiang, lalu badannya melesat bagaikan anak panah perak, melewati jendela dan sampai di halaman luar.

   Ketika dia turun di tanah, tiba-tiba melihat Chu Liuxiang sudah ada di halaman! Xue Chuanxin berkata sambil menghela napas panjang.

   "Hari ini aku tidak berniat menemani anda minum arak, juga tidak berniat berkelahi dengan anda, untuk apa anda ikuti aku?"

   "Aku cuma mau bertanya, nona yang ada didalam peti itu 'dicuri' darimana oleh Yingzi? Siapa namanya? Tinggal dimana? Bekerja apa? Mengapa banyak orang yang mau merebut dia? Sampai-sampai ninja yang datang dari Jepang yang jauh pun menginginkannya?"

   Kelihatannya Xue Chuanxin amat heran.

   "Hal-hal ini anda semuanya tidak tahu?"

   Dia bertanya.

   "Bahkan anda juga tidak tahu dia siapa?"

   "Betul."

   "Kalau begitu mengapa anda mau mencampuri urusan ini?"

   "Sebab secara kebetulan aku mengenalinya sebagai anak seorang temanku yang hilang bertahun-tahun."

   Xue Chuanxin memandang Chu Liuxiang dengan terkejut, lama sekali baru berkata.

   "Apa yang anda tanya boleh kuberitahu, tapi anda harus terlebih dahulu beritahuku, siapakah teman anda itu?"

   "Dia cuma seorang pengelana yang miskin papa, meskipun aku sebutkan namanya, anda juga tidak kenal."

   Xue Chuanxin berdiam lama sekali, tiba-tiba bertanya.

   "Apakah orang yang anda maksud itu adalah Jiao Lin?"

   Sekarang gilirannya Chu Liuxiang yang terkejut, dan bertanya.

   "Bagaimana anda bisa tahu ia adalah Jiao Lin? Anda juga kenal dia?"

   Tiba-tiba Xue Chuanxin tersenyum.

   Kelihatannya dia adalah orang yang murah senyum, senyumannya punya daya pesona yang besar, baik pada pria maupun wanita! Pas dia mulai tersenyum, dari kancing sabuknya muncul banyak sekali sinar perak, badannya juga ikut "menerkam", telapak tangan menyerang tenggorokan Chu Liuxiang, tinju tangan kanan menyerang rusuk Chu Liuxiang! Ketiganya adalah jurus maut, dan dilancarkan pada waktu yang hampir bersamaan!Hanyalah seseorang yang menghadapi musuh kuat yang punya dendam kesumat, barulah menyerang dengan begitu bengis! Tetapi di antara dia dengan Chu Liuxiang tidak ada dendam yang begitu dalam, kenapa tiba-tiba dia ingin membunuh Chu Liuxiang? Chu Liuxiang telah terjatuh, terjatuh lurus, namun belum seluruh badan terjatuh di tanah.

   Ketika punggungnya nyaris menempel tanah, badannya tiba-tiba melesat menjauh! Tigabelas batang anak panah perak yang lebih besar sedikit dari jarum sulam semuanya meleset, kedua jurus maut telapak tangan dan kepalan tangan juga meleset.

   Tetapi Chu Liuxiang hampir saja menubruk tembok! Namun badannya seperti ada per- nya, tiba-tiba badannya naik tinggi dan dia sudah duduk di ujung tembok! Tiba-tiba wajahnya Xue Chuanxin menjadi pucat pasi, tibatiba membuka kancing sabuknya dan mengeluarkan sebilah pedang emas yang bersinar perak gemerlapan.

   Sinar perak berkelebat dan pedang itu menikam ke tenggorokan seperti seekor ular berbisa! Tenggorokan dia sendiri.

   Namun kali ini dia terlambat sedikit dari Chu Liuxiang, terdengar bunyi "tas"! Sebuah batu kecil mengenai sendi lengannya, dan lengannya menjadi lemas! Lalu dia mendengar Chu Liuxiang bertanya.

   "Mengapa anda mau melakukan hal ini? Mengapa mau mati?"

   "Karena aku pun ingin anda mati."

   Nada suara Xue Chuanxin masih begitu dingin dan angkuh.

   "Jika ingin orang lain mati, maka diri sendiri mesti siap mati."

   "Tetapi di tangan anda 'kan masih ada pedang, kenapa tidak coba sekali lagi?"

   "Menang ya menang, kalah ya kalah, kalau sudah kalah, kenapa mesti coba lagi?"

   Xue Chuanxin berkata dengan angkuh.

   "Selama ini aku malang melintang di dunia persilatan, puas menikmati cinta dan seks, hidupku juga cukup panjang, lalu mengapa mesti menebalkan muka untuk bertahan hidup? Orang yang kubunuh tak terhitung jumlahnya, lalu kenapa aku sendiri tidak bisa mati sekali?"

   "Jikalau aku menginginkan anda hidup?"

   Xue Chuanxin tertawa dingin.

   "Chu Liuxiang, aku tahu anda punya kepandaian yang tinggi dan sangat hebat, tapi jika anda sungguh mengira bahwa di dunia ini tidak ada hal yang tak sanggup anda lakukan, maka anda keliru!"

   Dia berkata dengan suara keras.

   "Hal ini anda tidak sanggup melakukannya!"

   Lengan kanannya memang tidak bisa bergerak, tapi dia masih punya tangan yang lain, dan ternyata di tangan ini juga ada senjata maut!Sebuah jarum beracun yang panjangnya 3,3 inchi.

   Ketika tangan kirinya digenggam erat, maka jarum beracun ini melesat keluar dari cincin perak putih yang terpakai di jari manisnya, seperti sengat beracun dari tawon pembunuh orang! "Chu Liuxiang, kalau anda mau menolong orang, tolong orang lain saja, sampai jumpa!"

   Begitu tangannya diangkat, jarum beracun ini telah berada beberapa centimeter di depan tengah alisnya, tetapi sampai di sini saja, tangannya tiba-tiba tidak dapat dimajukan lagi.

   Sebab tiba-tiba pergelangan tangannya dicengkeram dengan semacam ilmu cengkeram yang hebat! Semacam ilmu cengkeram yang hanya Chu Liuxiang saja yang bisa mengerti kehebatannya! Dengan terkejut Xue Chuanxin memandang Chu Liuxiang, lalu bertanya dengan suara keras.

   "Aku bukan teman anda, jika aku lebih kuat dari anda, aku tadi telah membunuh anda! Lalu kenapa anda tidak membiarkanku mati?"

   "Aku pun tidak tahu kenapa?"

   Kata Chu Liuxiang dengan nada datar.

   "Barangkali karena aku mulai menyukai anda."

   "Apakah anda betul-betul tidak membiarkan aku mati?"

   "Barangkali ya."

   Mendadak Xue Chuanxin menghela napas panjang, dan berkata dengan semacam nada yang aneh.

   "Kalau begitu anda mungkin segera mati!"

   Ketika dia menghela napas, tiba-tiba ada asap tipis menyembur keluar dari mulutnya, dan mengenai wajah Chu Liuxiang! Biji mata Chu Liuxiang mulai mengerut, daging wajahnya mulai mengejang! Dia menatap Xue Chuanxin, sepertinya masih mau mengatakan sesuatu, tapi sepatah kata pun tidak bisa keluar.

   Dengan dingin Xue Chuanxin melihat cengkeraman tangannya mengendor, dan dengan wajah tanpa ekspresi melihat dia jatuh! "Aku tidak suruh anda menyelamatkanku, anda yang melakukan dengan kerelaan sendiri."

   Dia berkata dengan dingin.

   "Karena itu aku tidak berhutang pada anda. 07. Orang Yang Menawarkan Harga Tertinggi Bibi Hua terus menerus tersenyum, memandang Hu Tiehua sambil tersenyum, senyumannya manis, bunyi tertawanya merdu. Senyumannya Bibi Hua memang terkenal selama ini, walaupun senyumannya tidak dapat menjatuhkan orang-orang dalam satu kota, tapi jika mau menjatuhkan orang- orang dalam satu rumah pasti tidak jadi soal! Saat ini di dalam rumah selain ia, cuma ada satu orang. Lubang di dinding telah ditutupnya dengan sebuah papan kayu, Galah Bambu Hitam tertidur dengan tidak nyenyak di kamar sebelah, di meja masih ada arak dan masakan. Hu Tiehua sudah pusing tujuh keliling oleh senyumannya, bahkan hampir tidak bisa duduk. Namun dia tidak boleh berbaring. Seandainya dia berbaring karena tidak beruntung, maka akibatnya bisa serius, jadi dia mesti memompa semangatnya.

   "Mengapa kau mesti meminta Galah Bambu Hitam dan kawan-kawan untuk membunuh Shi Tianwang?"

   Tanya Hu Tiehua dengan gaya serius yang disengaja.

   "Siapa yang menyuruh kau melakukan hal ini? Kenapa kau mau melakukannya?"

   "Sebab aku tidak rela setangkai bunga yang indah ditancapkan di tahi anjing oleh orang."

   "Masa kau juga tidak setuju pernikahan ini?"

   Kelihatannya Hu Tiehua sedikit terkejut, lalu bertanya.

   "Kepala pengurus Hua yang minta aku mengantarkan Putri Pedang Giok itu, terang- terangan memberitahukan bahwa dia adalah kakak keduamu, dia minta aku menjemput mempelai wanita, lalu kenapa kau menyuruh orang untuk membunuh mempelai pria?"

   "Sebab jika mempelai pria tiba-tiba mati, maka batallah pernikahan ini, itu baru semua orang senang dan dunia jadi aman."

   Hu Tiehua mengerutkan dahinya, lalu bertanya lagi.

   "Kakak keduamu adalah kepala pengurus dari Dusun Pedang Giok, kalau kau? Apakah kau adalah murid Tuan Du?"

   "Boleh dibilang ya, namun juga boleh dibilang bukan."

   "Sebetulnya kau 'orang'-nya siapa?"

   "Tidak seharusnya kau menanyakan pertanyaan ini, kau seharusnya tahu aku orangnya siapa?"

   Bibi Hua berkata sambil tersenyum manis.

   "Aku adalah orangmu, dari dulu sampai sekarang aku adalah orangmu!"

   Hampir saja Hu Tiehua berteriak minta tolong.

   Dia tahu bahwa Chu Liuxiang tidak jauh darinya, tadi dia sudah melihat dengan matanya sendiri, dia berharap Chu Liuxiang tiba-tiba tergerak hati nuraninya dan bertindak dengan welas-asih, yaitu datang kemari untuk duduk-duduk dengan mereka, minum arak bersama, itu sama dengan menolong nyawanya! Sebab dia tahu bahwa Bibi Hua yang genit ini, dapat melakukan hal apa saja setelah minum beberapa cawan arak! "Aduh ibuku!"

   Akhirnya Hu Tiehua berteriak-teriak.

   "Pepatah berkata 'seorang satria memakai mulutnya, bukan pakai tangannya', kenapa kau bisa begini?"

   "Aku memang bukan seorang satria, aku adalah ibumu."

   Bibi Hua berkata sambil tertawa cekikikan.

   "Bukankah kau adalah anakku yang manis?""Bukan."

   Ternyata Chu Liuxiang masih punya sedikit hati nurani sehingga mau datang untuk menolongnya.

   Walaupun suara orang ini tidak mirip suara Chu Liuxiang, namun suara Chu Liuxiang memang bisa berubah setiap saat, mudahnya seperti perubahan air muka seorang pelacur terhadap tamunya! Kelihatannya orang ini juga tidak mirip Chu Liuxiang.

   Dia mengenakan pakaian ketat yang berwarna perak, di wajah pucat tapi tampan itu terdapat semacam ekspresi yang angkuh dan tidak senonoh, gayanya seperti mengira dirinya adalah pria tampan nomor satu di dunia, dan semua orang wanita dari seluruh dunia berlutut dan memohon agar diijinkan mereka membasuh kakinya! Orang semacam ini ternyata tangannya mengangkat sebuah peti kayu kamper yang besar, yang kelihatannya tidak ringan.

   Hu Tiehua mengeluh di dalam hati.

   Dia sungguh-sungguh tidak mengerti kenapa kali ini Chu Liuxiang menyamar jadi orang yang menyebalkan.

   Bibi Hua berkata sambil menghela napas panjang.

   "Waktu seharusnya anda datang tidak datang, tapi waktu tidak seharusnya anda datang anda malah datang! Apakah sepanjang hidup anda ini tidak dapat sekali saja melakukan hal yang baik untuk orang lain?"

   "Saat ini justeru aku sedang melakukan hal yang baik."

   Orang ini berkata sambil tersenyum.

   "Aku yakin bahwa di tempat ini pasti ada orang yang berterima kasih padaku."

   Hu Tiehua menatapnya dengan mendelikkan mata, lalu tiba-tiba meloncat dan berkata.

   "Tidak benar, orang ini bukan Chu Liuxiang, pasti bukan."

   "Siapa bilang dia adalah Chu Liuxiang? Memang bukan."

   
Legenda Bulan Sabit Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Bibi Hua berkata.

   "Kalau dia adalah Chu Liuxiang, maka aku akan ganti namaku!"

   "Siapa dia?"

   "Aku bermarga Xue."

   Xue Chuanxin berkata.

   "Meskipun anda tidak kenal aku, tapi nama besar Pendekar Besar Hu telah lama kuhormati."

   "Anda kenal aku?"

   "Pendekar Besar Hu orangnya jujur, terbuka dan gagah sekali, di dunia persilatan siapa yang tidak tahu?"

   Senyumannya keluar lagi.

   "Kemampuan minum arak Pendekar Besar Hu, juga sangat terkenal di dunia, makanya aku datang secara khusus untuk menemani anda minum dua cawan arak."

   Hu Tiehua mendadak punya perasaan bahwa orang ini tidak menyebalkan seperti tadi, bahkan sudah mulai sedikit menyenangkan.

   "Apakah ketika anda menemani orang minum arak, selalu peti besar semacam ini?"

   Hu Tiehua tidak tahan untuk tidak bertanya.

   "Di dalam peti berisi apa? Makanan atau minuman?"

   "Kalau mau dimakan, direbus dengan kecap dan bumbu masak walaupun kurang enak juga bisa dimakan."

   "Bisakah dijadikan lauk pauk untuk minum arak? Enak tidak?"

   "Itu tergantung."

   Kata Xue Chuanxin.

   "Tergantung apakah anda suka makan orang atau tidak?"

   Hu Tiehua terkesiap, lalu bertanya.

   "Yang di dalam peti ini adalah orang? Orang mati atau orang hidup?"

   "Sementara ini masih belum mati, tapi juga tak bisa dianggap hidup, yang benar adalah mati tidak, hidup pun enggan."

   "Mengapa anda memasukkan dia ke dalam peti ini?"

   "Sebab aku tidak menemukan sesuatu yang lain yang bisa memasukkan orang sebesar ini kedalamnya."

   Hu Tiehua mengelus lagi hidungnya, lama sekali baru berkata sambil tertawa dengan memiringkan kepalanya.

   "Aku tahu bahwa dapur di tempat ini ada sebuah wajan yang amat besar, mari kita rebus orang ini untuk dijadikan lauk pauk minum arak, baik atau tidak?"

   Xue Chuanxin juga tertawa, dan tertawanya lebih "sehat"

   Dari Hu Tiehua.

   "Andaikata anda tahu siapa di dalam peti ini, pasti tak akan mengucapkan kata-kata ini."

   Tentu saja Hu Tiehua bukan sungguh-sungguh ingin makan orang. Satu-satunya "orang"

   Yang bisa dimakan dia, adalah orangorangan yang terbuat dari gula gandum! Dia hanya suka bercanda saja, lebih-lebih jika ada seorang yang telah mengatakan sesuatu yang nyentrik, dia pasti akan berusaha memikirkan suatu kalimat yang nyentrik juga untuk membalasnya, kalau tidak ia tak akan bisa tidur pada malam harinya.

   Tetapi sekarang kata-kata orang ini nampaknya mengandung maksud-maksud tertentu, kalau tidak ditanya sampai jelas ia juga tidak bisa tidur.

   "Siapa yang ada di dalam peti ini? Apa aku kenal?"

   "Kalian tidak saja kenal, bahkan amat karib."

   Jawab Xue Chuanxin.

   "Tidak saja amat karib, bahkan adalah sahabat."

   Mendengar kata-katanya begitu serius, Hu Tiehua tambah penasaran.

   "Sahabatku tidak sedikit, siapa yang anda maksud?"

   "Sahabat terbaik anda adalah siapa?""Tentu saja adalah Chu Liuxiang."

   "Kalau begitu yang aku maksud adalah Chu Liuxiang."

   Hu Tiehua tercengang dan berkata.

   "Apakah maksud anda adalah orang yang ada di dalam peti ini adalah Chu Liuxiang? Apakah anda telah memasukkan Chu Liuxiang ke dalam peti ini?"

   Xue Chuanxin berkata seraya menghela napas panjang.

   "Sebenarnya aku mau membunuhnya, tapi tidak tega, tapi jika melepasnya aku juga tidak rela, sehingga terpaksa memasukkan dia ke dalam peti ini. Jikalau ada orang yang mau menjadikannya sebagai lauk pauk minum arak juga tidak apa-apa, mau direbus atau dimasak aku juga setuju."

   Hu Tiehua mendelikkan sepasang mata yang lebih besar dari mata sapi ke arahnya, tiba-tiba tertawa nyaring dan berkata.

   "Huaahaaha! Betapa jenakanya anda ini! Aku betulbetul tidak menyangka bahwa di dunia ini ternyata ada orang yang kepandaian membualnya lebih besar dariku!"

   Xue Chuanxin pun berkata sambil tertawa.

   "Membual sampai orang lain bisa percaya, memang bukan hal yang mudah."

   "Hanya sayangnya kali ini bualan anda terlalu besar sedikit, Chu Liuxiang dapat dimasukkan ke dalam sebuah peti oleh anda? Hahaa! Siapa dapat percaya hal ini?"

   Sekali lagi Xue Chuanxin menghela napas panjang.

   "Aku pun tahu bahwa tiada seorangpun yang dapat percaya hal ini."

   Mendadak Hu Tiehua menunjukkan wajah yang marah dan berkata.

   "Tapi jika anda sudah tahu bahwa Chu Liuxiang adalah sahabat terbaikku, lalu kenapa anda berkelakar demikian padanya? Tahu tidak, ini sedikit pun tidak lucu!"

   "Anda benar."

   Aku Xue Chuanxin.

   "Kelakar ini betul-betul tidak lucu."

   "Anda berdua semuanya tidak lucu."

   Bibi Hua pun berkata dengan wajah yang marah.

   "Jika kalian tidak cepat-cepat menemaniku minum arak, aku akan mengusir kalian dengan tangkai sapu."

   Diusir orang dengan tangkai sapu pun bukan hal yang lucu, oleh karena itu semuanya mulai minum arak. Namun sayang sisa arak sudah tidak banyak, sementara malam kian larut. Bibi Hua mengguncang-guncangkan guci arak lalu berkata.

   "Kelihatannya kita setiap orang paling banyak cuma bisa minum 3 cawan lagi, setelah itu kita akan pergi sendiri-sendiri, carilah tempat untuk tidur, lumayan juga ada satu hari yang pikirannya jernih."

   "Salah! Betul-betul salah!"

   Hu Tiehua berkata sambil gebrak meja.

   "Minum sampai saat ini lalu tidak minum lagi, itu lebih kejam dari kepala dipancung!"

   "Aku juga tahu bahwa ini sungguh-sungguh tidak mengenakkan, namun pada saat ini mau kemana untuk menemukan arak?"

   "Tentu saja ada tempatnya."

   "Masih ada tempatnya? Siapa yang dapat menemukannya?"

   "Aku."

   Untuk hal semacam ini, Hu Tiehua memang jagonya. Faktanya juga demikian, andaikata di dunia ini tersisa satu guci arak yang terakhir, maka orang yang dapat menemukannya pastilah dia! Bibi Hua berkata seraya tertawa cekikikan lagi.

   "Jikalau kau dapat menemukan arak dan dibawa kemari, maka aku mengaku bahwa kau adalah anak paling berbakti di dunia."

   Tidak bisa jadi anak berbakti, namun harus minum arak.

   Makanya Hu Tiehua pergi, perginya lebih cepat daripada ketika ada orang yang mau membacoknya dari belakang dengan sebilah golok! Ketika bayangannya hilang ditelan kegelapan, senyuman di wajah Bibi Hua juga hilang, bertanya sambil mendelik ke Xue Chuanxin.

   "Sebenarnya apa yang ada didalam peti ini?"

   Xue Chuanxin sama sekali tidak menghiraukannya, seolah-olah sama sekali tidak mendengar pertanyaannya, malahan menanyakan suatu pertanyaan yang mestinya tidak perlu ditanyakan pada saat ini.

   "Menurutmu kelakarku tadi lucu tidak?"

   "Tidak lucu."

   "Aku pun merasa tidak lucu, Hu Tiehua sama dengan kita,"

   Kata Xue Chuanxin.

   "Namun, masih ada satu orang lagi yang lebih tidak merasa lucu dari kita."

   "Siapa dia?"

   "Chu Liuxiang. Yang paling merasa kelakar ini tidak lucu adalah dia!"

   "Mengapa?"

   "Sebab orang yang ada di dalam peti adalah dia."

   Bibi Hua menatap Xue Chuanxin seolah-olah pria ini tibatiba keluar 18 kepala dan 36 tanduk! "Apakah anda betul-betul telah memasukkan Chu Liuxiang ke dalam peti ini?"

   "Barangkali betul."

   "Kenapa anda melakukannya?"

   "Karena sepertinya dia mengetahui sejumlah hal yang tidak seharunya dia tahu, dan sepertinya dia ada sedikit hubungan dengan Jiao Lin."Air muka Bibi Hua segera berubah, lalu bertanya dengan suara yang dilirihkan.

   "Urusan ini sebenarnya dia tahu berapa banyak?"

   "Aku tidak tahu, tapi aku tidak berani ambil resiko. Aku tidak dapat membiarkan urusan ini gagal dalam tangannya."

   "Lalu apa rencana anda?"

   "Aku berencana membawanya pulang dan mengurungnya, sampai urusan ini berlalu."

   "Anda bisa mengurungnya berapa lama? Dapatkah anda jamin dia tidak melarikan diri?"

   Kata Bibi Hua.

   "Ia bisa keluar dari tempat yang bahkan lalat pun tidak bisa keluar! Asal ia masih hidup, siapa berani jamin bisa mengurungnya?"

   "Apa usulmu?"

   "Mau mengurungnya cuma ada satu cara. Hanyalah orang mati yang tidak dapat melarikan diri!"

   "Kau mau aku membunuhnya?"

   "Sudah kepalang tanggung, andaikan sudah melakukannya, mengapa tidak sekalian saja melakukannya dengan tuntas?"

   Xue Chuanxin memandangnya sambil menggeleng-gelengkan kepala, lalu berkata dengan tersenyum pahit.

   "Yang paling kejam di bawah kolong langit ini adalah hati wanita, peribahasa ini benar-benar 100% tepat, cuma sayangnya aku tak sanggup melakukannya."

   Bibi Hua berkata dengan tersenyum dingin.

   "Anda tidak sanggup melakukannya? Masa' anda adalah orang baik?"

   "Aku bukan orang baik, aku adalah orang yang licik, berbahaya dan amat kejam!"

   Xue Chuanxin berkata dengan angkuh.

   "Namun hal ini aku masih belum sanggup melakukannya!"

   "Mengapa"

   "Apakah kau tahu dengan cara bagaimana ia jatuh ke tanganku? Demi mau menolongku, baru masuk perangkapku! Jika ia mau membunuhku, pasti sudah lama aku mati di tangannya! Jika ia tidak membunuhku, bagaimana aku sanggup membunuhnya? Aku Xue Chuanxin memang jahat dan sadis, tapi bukan orang hina dan tidak tahu malu!"

   Bibi Hua berkata sambil menghela napas.

   "Baik, aku akui bahwa anda adalah orang yang punya prinsip, seorang pria gagah, tapi aku bukan. Anda tidak sanggup, aku sanggup."

   "Aku jamin kau juga tidak sanggup,"

   Xue Chuanxin berkata dengan dingin.

   "Sebab aku tak akan membiarkanmu melakukannya.

   "Kalau aku ngotot mau melakukannya, anda bisa apa?"

   "Aku juga tidak bisa apa-apa."

   Senyuman yang lemah lembut muncul lagi di wajah Xue Chuanxin.

   "Aku bisa berbuat apa terhadapmu? Paling-paling aku cuma bisa mengerat sepasang tanganmu.Asalkan kau menyentuh peti itu, maka sepasang tanganmu yang putih mulus itu akan kukerat dengan ringan, lalu masukkan ke dalam sebuah kotak yang indah, dan dibawa pulang sebagai kenangkenangan. Wajah Bibi Hua jadi pucat, setelah lama memandanginya, lalu tersenyum manis lagi.

   "Tenang, aku tak akan menyentuh peti ini. Chu Liuxiang adalah orang macam apa, yang bisa anda masukkan ke dalam sebuah peti?"

   Ia berkata sambil tertawa cekikikan.

   "Orang yang ada di dalam peti ini barangkali cuma seorang nona muda yang mabuk kepayang karena rayuan gombal anda!"

   Mendadak Xue Chuanxin bertepuk tangan dan berkata.

   "Kali ini kata-katamu baru benar, mungkin di dalam peti sama sekali tidak ada orang, mungkin hanya tumpukkan batu bata saja, yang tidak berharga sepeser pun."

   Tertawanya seperti seekor rubah.

   "Tetapi mungkin juga di dalam peti memang ada Chu Liuxiang."

   Dia memandang Bibi Hua dengan mata yang berbinar-binar.

   "Apakah kamu ingin tahu di dalam peti sebenarnya ada apa?"

   "Ya."

   Legenda Bulan Sabit Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Kalau begitu coba kamu tawarkan sebuah harga untuk membeli peti ini. Pada saat itu kamu mau apakan peti ini sudah bukan urusanku."

   Bibi Hua memandang terus ke matanya yang licik seperti rubah itu, lalu bertanya.

   "Anda mau aku keluar berapa?"

   "100.000 tael. Aku tahu bahwa dirimu sekarang paling sedikit punya 100.000 tael."

   Bibi Hua terkejut dan berkata.

   "100.000 tael? Anda suruh aku keluar uang 100.000 tael untuk membeli sebuah peti?"

   "Namun jika di dalam peti memang benar ada Chu Liuxiang, harga itu tidaklah mahal."

   "Namun jika di dalam peti hanya tumpukkan batu bata? Anda menyuruh aku dengan cara apa pulang dan bertanggung-jawab di hadapan Tuan Du?"

   Xue Chuanxin tertawanya kian gembira.

   "Itu urusan kalian, sama sekali tidak ada hubungan denganku."

   Bibi Hua memandang lama sekali ke arahnya, tiba-tiba bertepuk tangan lalu berkata.

   "Baik! Aku beli, aku keluar 100.000 tael."

   Tetapi transaksi ini belum jadi, sebab sebelum Xue Chuanxin menerima cek, tiba- tiba ada seorang yang berkata dengan nyaring.

   "Aku keluar 110.000 tael."

   Ternyata nona Yingzi belum mati, dan sekarang muncul dengan pakaian yang sepertibunga sakura yang lagi mekar, dan kelihatannya lebih cantik dari ketika ia tidak berpakaian! Selama ini Bibi Hua tidak berlaku ramah kepada orang wanita seperti ketika ia berhadapan dengan orang pria, apalagi wanita yang lebih muda dan lebih cantik darinya! Makanya ia sama sekali tidak memandangnya, cuma bertanya pada Xue Chuanxin.

   "Wanita Jepang ini datang darimana?"

   "Wanita Jepang tentu saja ya datang dari Jepang."

   "Dia termasuk 'makhluk apa' (catatan. ini semacam ungkapan bahasa Mandarin yang meremehkan bahkan menghina seseorang)?"

   "Dia tidak termasuk 'makhluk apa', dia cuma termasuk seorang wanita, seorang wanita yang sama denganmu."

   Xue Chuanxin berkata sambil tertawa.

   "Dan sepertinya sedikit lebih royal darimu."

   "Dia mengeluarkan cuma lebih banyak 10.000 tael dariku, lalu anda akan menjual peti itu padanya?"

   "10.000 tael uang perak toh juga adalah uang, bisa beli barang banyak sekali, adakalanya bahkan bisa beli banyak wanita, dan adakalanya bahkan bisa beli banyak pria!"

   Yingzi tertawa dengan amat merdu.

   Siapapun tidak tahu dengan cara apakah ia bisa lepas dari tangan Xue Chuanxin, tetapi bagi seorang wanita cantik yang telah berlatih ilmu Ninjutsu selama 17 tahun, mau lepas dari tangan pria manapun bukan suatu hal yang sulit! Apalagi sasaran Xue Chuanxin bukan dia.

   Bibi Hua akhirnya memutar wajahnya, mendelikkan mata dan bertanya.

   "Mengapa kamu mau mengeluarkan 110.000 tael uang perak untuk membeli sebuah peti?"

   Yingzi tidak menggubrisnya, hanya bertanya pada Xue Chuanxin.

   "Tuan Muda Xue, bolehkah aku berkata jujur? Apakah ibu tua ini setelah mendengar akan jadi marah?"

   "Dia tak-akan marah."

   Xue Chuanxin menahan ketawanya dan berkata.

   "Bagaimana mungkin ibu tua marah kepada anak kecil?"

   "Kalau begitu mohon anda beritahukan dia, aku mau keluarkan uang 110.000 tael untuk membeli peti itu, ada tiga sebab"

   "Apa tiga sebab itu?"

   "Yang pertama, karena aku punya, yang kedua, karena aku suka, yang ketiga, karena apa pedulinya dengan dia?"

   Xue Chuanxin tertawa terbahak-bahak.

   Di luar juga ada seorang yang tertawa terbahak-bahak, bahkan suara tertawanya lebih nyaring, ternyata itu adalah Hu Tiehua yang masuk dengan menenteng dua guci arak, dan sepertinya ia telah lama menguping di luar.Ia adalah 'setan pemabuk' (catatan.

   sebuah istilah bahasa Mandarin untuk menyindir atau memanggil seorang pemabuk kelas kakap), tapi bukan pemabuk yang tak pedulikan apa saja kecuali minum arak.

   Seandainya ia adalah pemabuk macam itu, sekarang ia sudah lama jadi setan (=mati)! "Sekarang aku baru mengerti, di dalam peti ini mungkin saja betul-betul ada Chu Liuxiang, juga mungkin apapun tidak ada, maka orang yang mau beli peti ini, harus bertaruh dengan nasib baiknya!"

   Hu Tiehua berkata sambil tertawa.

   "Siapa yang keluarkan taruhan terbesar dan keluarkan penawaran harga tertinggi, maka peti ini akan jadi miliknya. Tetapi jika setelah keluarkan uang ratusan ribu tael lalu menemukan bahwa peti ini kosong adanya, maka akan benar-benar mati penasaran!"

   Xue Chuanxin bertanya.

   "Kalau begitu, apakah anda juga ingin bertaruh?"

   "Kebetulan aku tidak saja seorang 'setan pemabuk', juga seorang 'setan penjudi'."

   "Sekarang sudah ada orang yang keluar harga 110.000 tael, berapa harga penawaran anda?"

   "Tentu saja aku harus keluar lebih banyak sedikit,"

   Kata Hu Tiehua tanpa mengejapkan mata.

   "Aku keluar harga 200.000 tael."

   "200.000 tael?"

   Xue Chuanxin berkata sambil mengamatamatinya.

   "Apakah di badan anda ada uang 200.000 tael?"

   "Tidak ada, aku bahkan satu tael uang pun tidak ada, yang ada cuma kedua guci arak ini."

   Sewaktu berkata ternyata air muka Hu Tiehua sedikit pun tidak berubah.

   "Tetapi pada saat semacam ini, 1 guci arak berharga 100.000 tael sudah boleh dibilang adalah harga yang murah. Jikalau anda sudah sampai di padang pasir dimana tidak ada ayam maupun anjing, bahkan tidak ada kelinci yang kencing di sana, sekalipun keluar uang 1.000.000 tael, juga tidak bisa beli seguci arak ini!"

   "Masuk akal."

   Bukan saja Bibi Hua tidak 'mati karena marah', bahkan senyumannya makin manis ketika berkata.

   "Jika ada yang tidak setuju, maka aku yang bantu anda keluarkan uang 200.000 tael ini."

   Biji mata Yingzi berputar-putar sejuk, ternyata juga setuju.

   "Saat ini malam sudah amat larut, satu guci arak berharga 100.000 tael juga pantas."

   Ia berkata dengan lemah-lembut.

   "Tuan Muda Xue, kita anggap itu sebagai 200.000 tael, baikkah?""Baik,"

   Kata Xue Chuanxin seraya tersenyum.

   "Kamu katakan baik ya baik."

   "Bisakah dihitung lebih mahal lagi?"

   "Barangkali tidak bisa."

   Suara Yingzi kian lemah-lembut.

   "Seandainya aku bisa segera keluarkan uangnya, bisakah keluar harga yang lebih tinggi sedikit?"

   "Tentu saja bisa."

   Xue Chuanxin tertawa dengan amat gembira.

   "Tak peduli kau keluar harga berapapun aku juga tak akan menentangnya."

   "Aku keluar harga 300.000 tael, baikkah?"

   "Baik, baik sekali!"

   Kata Xue Chuanxin sambil tertawa keras.

   "Luar biasa baik!"

   Uang perak harus bisa dikeluarkan dengan segera, jika tak punya, cek juga boleh, tentu saja bukan 'cek kosong', cek yang bisa dipakai dimanapun juga.

   Bibi Hua memandang Hu Tiehua, Hua Tiehua memandang Bibi Hua, dua orang sama-sama tidak mampu keluarkan uang sebegitu banyak.

   Meskipun mereka telah punya rencana lain dalam hati, terpaksa menonton saja ketika Xue Chuanxin menjual peti ini kepada orang lain.

   Tetapi transaksi ini belum disepakati, sebab Yingzi masih bukan orang dengan penawaran harga tertinggi, masih ada orang yang keluarkan harga yang jauh lebih tinggi darinya! "Tidak bisa, 300.000 tael masih belum bisa!"

   Tiba-tiba mereka mendengar seseorang berkata.

   "Mau beli Chu Liuxiang, 300.000 tael mana cukup? Bahkan 3.000.000 tael pun tidak cukup!"

   Semua orang masih belum tahu suara orang itu berasal dari mana, peti yang mereka mau beli itu tiba-tiba terbuka! Terbuka oleh orang yang berada di dalamnya.

   Seorang dengan perlahan berdiri dari peti, dengan sebuah jari tangannya mengelus-elus hidungnya, dan berkata dengan perlahan.

   "Aku keluar harga 30.000.000 tael."

   Xue Chuanxin bukanlah macam orang yang sering memperlihatkan rasa senang atau marah di wajahnya, bahkan ada yang berkata bahwa sekalipun ia melihat istrinya jatuh ke dalam sungai, di wajahnya juga takkan ada ekspresi sedikit pun! Namun sekarang ekspresi wajahnya seperti ada orang yang mengerat telinganya dengan sebilah pisau, lalu memaksa ia untuk memakannya! Sudah terang bahwa Chu Liuxiang telah terkena semburan wangi-wangian yang membiuskan, dan dengan tangannya sendiri menotok tiga jalan darah di tubuhnya, seharusnya tak dapat bergerak sedikit pun dalam tiga hari! Ia selalu menaruh kepercayaan yang besar pada wangi-wangian pembius dan ilmu totoknya!Namun sekarang ternyata Chu Liuxiang berdiri dari dalam peti, persis seperti seorang berdiri dari dalam kolam mandi setelah selesai mandi.

   Bersih, bersemangat, gembira, dan sadar sesadar-sadarnya.

   Wangi-wangian pembius yang harganya lebih dari 300 tael uang perak, beserta dengan ilmu totok yang dilatih dengan tekun selama 17-18 tahun, dipakai pada diri Chu Liuxiang ternyata sedikit pun tidak berguna! Baru saja Chu Liuxiang berdiri dalam peti, sudah ada sebuah guci arak yang terbang ke arahnya.

   Ia membuka tutup guci, lalu dengan kedua tangan mengangkat guci secara terbalik, dengan kepala terdongak lalu menuangkan arak kedalam mulut, sekejap saja sudah minum 2-3 kati.

   Hu Tiehua tertawa keras dan berkata.

   "Aku masih kira si bocah ini betul-betul sudah sekarat, tak disangka bahwa ketika minum arak masih seperti anjing kelaparan, sebentar saja sudah menghabiskan arakku yang berharga puluhan ribu tael, tidak takut hatiku bisa sakit sekali!"

   Chu Liuxiang juga tertawa keras dan berkata.

   "Kalau tidak diminum `kan sayang sekali! `Kan tidak bisa sering-sering minum arak yang harganya 100.000 tael seguci!"

   "Kalau begitu minumlah, aku mau menyaksikan kau minum sampai mati!"

   Makin gembira mereka tertawa, orang lain makin tidak bisa tertawa, bahkan mau menangis pun tidak bisa.

   "Hanya saja aku masih tidak mengerti,"

   Hu Tiehua bertanya pada Chu Liuxiang.

   "Mengapa kau mencari susah sendiri dengan membiarkan orang memasukkanmu ke dalam peti?"

   "Sebab masih ada sedikit hal yang aku masih belum mengerti, aku harus berupaya untuk mengertinya."

   Chu Liuxiang berkata seraya tertawa.

   "Aku tahu bahwa Tuan Muda Xue pasti tidak mau memberitahuku, namun jika seseorang sudah dimasukkan ke dalam peti, orang lain tentu tak akan hati-hati lagi padanya. Orang yang berada di dalam peti seringkali dapat mendengar banyak hal yang orang lain sebenarnya tidak mau memberitahukannya! "Apa yang telah kamu dengar?"

   Hu Tiehua bertanya lagi.

   "Apakah sekarang kamu sudah mengerti hal-hal yang tadinya tidak mengerti?"

   "Paling sedikit sudah mengerti beberapa puluh persen."

   Dia memandang Xue Chuanxin sambil tersenyum dan berkata.

   "Paling sedikit aku sudah mengerti bahwa anda dan Bibi Hua adalah orangnya Tuan Du, yang sedang merencanakan suatu hal besar bagi Tuan Du, dan tokoh kunci dari hal ini adalah anak perempuannya Jiao Lin. Lalu karena aku sudah melihatnya dan tahu asal- usulnya, maka anda menyerangku."Walaupun masih tidak bisa tertawa, tapi Xue Chuanxin tak dapat tahan diri untuk tidak bertanya.

   "Justeru karena mau tahu hal-hal ini, maka anda sengaja dibius jatuh olehku? Seandainya aku tidak memasukkan anda ke dalam peti, tapi langsung membunuh anda pada saat itu, apakah anda rasa tidak mati konyol?" .

   "Aku tahu anda tak akan membunuhku, anda belum sanggup melakukan hal keji ini,"

   Jawab Chu Liuxiang.

   "Tapi jika anda mau bunuh aku, barangkali aku juga tak akan mati."

   Dia mengelus hidungnya lagi.

   "Memakai wangi-wangian pembius untuk melawanku, itu sama saja memukul anjing dengan daging sapi kecil. Bukan saja tidak ada gunanya, bahkan itu semacam pemborosan!"

   "Apakah anda juga tidak takut ditotok jalan darahnya oleh orang lain? Masak anda sama sekali tidak punya jalan darah?"

   "Tentu saja aku punya jalan darah, bahkan satu pun tidak kurang,"

   Jawab Chu Liuxiang.

   "Hanyalah kebetulan aku dapat sekalikali memindah letaknya jalan napas dan darah agak jauh sedikit."

   Seperti menular, Xue Chuanxin pun mulai mengelus-elus hidungnya. "Bertemu dengan orang semacam anda, barangkali adalah pada kehidupan yang lalu banyak dosa, pada kehidupan sekarang aku juga tidak pernah berbuat baik."

   Kata Xue Chuanxin sambil tersenyum pahit.

   "Saat ini aku cuma ingin anda membantuku sekali saja."

   "Membantu apa?"

   "Masukkan aku ke dalam peti ini juga, kemudian lemparkanlah peti ini ke dalam sungai."

   Tentu saja ia bukan benar-benar ingin Chu Liuxiang membantunya, sebab ia mau memasukkan siapa saja ke dalam peti tidak perlu dibantu orang lain, demikian juga jika ia mau memasukkan dirinya sendiri.

   Hal ini bukanlah sesuatu yang sulit.

   Peti itu terbuka, begitu kakinya diangkat, ia telah berada di dalam peti.

   Tak disangka bahwa peti yang terbuat dari kayu kamper terbaik ini tiba-tiba pecah berkeping-keping, dan menjadi setumpuk kayu pecah! "Tampaknya aku tidak bisa bantu anda dalam hal ini,"

   Kata Chu Liuxiang seraya tersenyum.

   "Saat ini barangkali sudah tidak ada seorang pun yang dapat memasukkan anda ke dalam peti ini."

   
Legenda Bulan Sabit Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Ini pasti perbuatan anda lagi, tadi anda pasti telah melakukan sesuatu pada peti ini."

   Xue Chuanxin memandang Chu Liuxiang dan berkata sambil tersenyum pahit.

   "Mengapa anda mau berbuat demikian?"

   "Sebab tiba-tiba aku menemukan bahwa dijebloskan orang ke dalam peti adalah suatu hal yang tidak menyenangkan."

   Chu Liuxiang berkata.

   "Jika aku merasa tidak menyenangkan, orang lain tentu juga merasa tidak menyenangkan, lalu kenapa aku mau orang lain melakukan hal yang tidak menyenangkan?"

   Ia menepuk-nepuk pundaknya Xue Chuanxin dan berkata.

   "Kalau anda merasa sedikit sungkan kepadaku, sebentar lagi anda pun boleh bantu aku."

   Xue Chuanxin berkata seraya tersenyum pahit.

   "Anda mau aku bantu apa? Aku bisa bantu anda apa?"

   "Sebentar lagi anda akan tahu."

   Sejak tadi Nona Yingzi sudah mau melarikan diri, tapi tidak berani.

   Sebab ia tahu bahwa siapapun yang mau melarikan diri dari orang-orang ini adalah hal yang amat sulit, yang ia harapkan adalah Chu Liuxiang segera memasukkan Xue Chuanxin ke dalam peti.

   Kesempatan yang ia terus tunggu.

   Sebab kecuali Xue Chuanxin, tiada yang tahu asal-usulnya, lebihl-ebih tidak tahu apa hubungannya dengan urusan ini.

   Jika Xue Chuanxin dimasukkan ke dalam peti, maka ia dapat meninggalkan tempat ini dengan tenang, jadi kenapa ia perlu buru-buru melarikan diri? Tak disangka bahwa ternyata Chu Liuxiang dapat melepaskan Xue Chuanxin.

   Orang Tiongkok sungguh aneh! Kenapa bisa dengan begitu mudahnya melepaskan orang yang pernah mencelakainya dengan keji? Di negaranya, hal semacam ini tak akan pernah terjadi, ada kalanya mereka bahkan tidak bisa memaafkan diri sendiri, hanya karena hal kecil, bisa memakai pedang samurai yang panjang untuk membelah perutnya sendiri! Menginginkan mereka bisa memaafkan orang lain, itu adalah hal yang tidak mungkin.

   Ia tidak bisa mengerti hal ini, tapi ia menemukan bahwa Chu Liuxiang sedang tersenyum padanya.

   Senyuman yang begitu gembira ceria dan ramah! Tiba-tiba ia merasakan jantungnya berdetak kencang, seperti ada seekor rusa kecil yang melompat-lompat di dalam jantungnya! Tetapi kata-kata Chu Liuxiang membuatnya terkejut.

   "Aku pernah melihat bunga sakura. Di tempat kalian, bunga sakura akan mekar begitu musim semi tiba. Aku juga pernah berbaring di bawah bunga sakura, mendengarkan seorang gadis yang memetik kecapi samisen sambil menyanyikan lagu cinta!"

   Ia berkata sambil menghela napas.

   "Cuma sayangnya si gadis itu tidak secantik bunga sakura, juga tidak bernama Yingzi."

   Yingzi menjadi termangu-mangu.

   Kata-kata itu ada sebagian yang diucapkan oleh ia sendiri, namun pada saat itu hanya ada ia dan Xue Chuanxin, kenapa dapat terdengar oleh orang ketiga? Dan namanya dapat ketahuan? Tentu saja ia juga tahu nama Chu Liuxiang ini, bertahun-tahun yang lalu ia telah mendengar bahwa di kalangan persilatan negara Tiongkok, ada seorang legendarisyang romantis dan penuh misteri! Tapi ia masih tidak menyangka bahwa Chu Liuxiang memang betul-betul luar biasa dan masih muda lagi! Ia tahu bahwa jika memakai cara-cara untuk menghadapi pria-pria lain itu dipakai untuk menghadapi orang ini, hasilnya tentu mengecewakan! Lebih baik jujur saja di depan orang demikian.

   Oleh karena itu ia hanya tersenyum dan tidak berkata apa-apa.

   Senyum biasanya tidak akan keliru, demikian juga berdiam diri.

   Wanita cerdik pasti tahu kapan harus menutup mulutnya sendiri! Yang tidak beruntung adalah.

   selama ini Chu Liuxiang paling bisa menghadapi wanita cerdik semacam ini, ketemu yang jelek dan bodoh, ia malahan tidak berdaya.

   "Tadi sepertinya aku dengar bahwa nona Yingzi mau keluarkan uang 300.000 tael untuk membeli peti ini,"

   Tanya Chu Liuxiang.

   "Tidak tahu apakah aku salah dengar?"

   "Anda tidak salah dengar."

   "Kalau begitu bagus sekali,"

   Kata Chu Liuxiang seraya tersenyum.

   "Sekarang peti ini milik anda."

   Ternyata Chu Liuxiang menginginkannya keluar uang sebanyak 300.000 tael untuk membeli setumpuk kayu pecah, sekarang ia baru paham maksudnya. Ia tahu kehebatannya Chu Liuxiang, tapi ia juga bukan seorang wanita yang mudah digencet.

   "Kali ini sepertinya Pendekar Harum yang keliru, peti ini bukan milikku, tapi milik anda."

   SuaraYingzi yang sedikit beraksen asing itu terdengar amat merdu.

   "Aku ingat tadi anda keluar harga 30.000.000 tael, apakah aku salah dengar?"

   "Anda pun tidak salah dengar. Tapi menurut pandangan anda, apakah aku mirip seorang yang punya uang 30.000.000 tael?"

   "Aku kira tidak."

   "Jika begitu aku beritahukan, aku tidak punya, dengan begitu maka penawaran hargaku itu tidak sah."

   Chu Liuxiang tersenyum makin gembira dan berkata.

   "Karena itu peti ini seharusnya dijual kepada anda."

   Yingzi memandangnya dengan tidak bersuara, memandangnya lama sekali. Ia mengagumi pria semacam ini, tidak saja kagum, bahkan ada sedikit takut, tapi tentu saja ia tak akan menyerah dengan mudah.

   "Aku percaya nona setiap saat pasti bisa keluarkan uang 300.000 tael,"

   Chu Liuxiang berkata.

   "Aku percaya 100%."

   "Aku memang punya uang sebanyak itu, aku juga rela mengeluarkannya,"

   Kata Yingzisambil menghela napas dengan pelan.

   "Tapi sayangnya peti itu sekarang sudah tidak ada."

   Chu Liuxiang seolah-olah terkejut sekali.

   "Tidak ada? Kenapa bisa tidak ada?"

   Dia memandang tumpukan kayu pecah itu dan berkata.

   "Apakah ini bukan peti? Masak itu setumpuk daging babi?"

   "Tentu saja ini adalah peti,"

   Tiba-tiba Bibi Hua berkata seraya tersenyum manis.

   "Peti ya peti, daging babi ya daging babi. Walaupun sudah dicincang dan dimasak jadi angsio babi, juga tidak ada orang yang dapat mengatakan itu bukan daging babi."

   Kata Chu Liuxiang sambil tertawa terbahak-bahak.

   "Bibi Hua memang adalah orang yang cerdas, kata-kata anda sungguh tepat sekali!"

   Yingzi juga tertawa, tertawanya masih begitu lemah lembut, sedikit rasa marah pun tidak nampak.

   "Sekarang aku baru melihat dengan jelas, ini memang adalah peti yang tadi aku beli."

   Kelihatannya dia pun amat gembira.

   "Aku bisa beli peti yang demikian bagus ini, sungguh adalah rejekiku."

   Ternyata ia benar-benar mengeluarkan setumpuk besar cek, dan sekantong mutiara! Ia meletakkan cek dan mutiara dengan kedua tangan ke atas meja, gayanya lemah lembut dan anggun! "Jumlah cek.

   adalah 135.000 tael, sisanya barangkali dapat digenapi oleh sekantong mutiara ini."

   Kemudian, sambil berjongkok ia memunguti kayu-kayu pecah itu seserpihan demi seserpihan, lalu dibungkus dengan sebuah kain pembungkus yang tersulam bunga sakura, satu serpihan pun tidak tersisa.

   Kemudian ia memberi hormat kepada semua orang, gayanya amat klasik dan anggun! "Sekarang saya mohon diri."

   Yingzi berkata.

   "Terima kasih atas kebaikan anda semua, saya selama-lamanya tidak akan lupa."

   Hu Tiehua terus-menerus minum arak, minum dengan tanpa berhenti, sampai ketika nona Yingzi pergi keluar dengan membawa sebungkus besar serpihan-serpihan kayu yang dibeli dengan uang perak 300.000 tael, ia tiba-tiba menggebrak meja dan berkata.

   "Bagus! Bagus sekali! Sekarang aku baru tahu bahwa di dunia ini betul-betul ada orang yang kulit mukanya demikian tebal, ternyata bisa menindas seorang gadis kecil di depan banyak orang dengan tanpa malu!"

   Ia melototkan matanya yang memerah ke Chu Liuxiang, dengan sikap mau berkelahi, sampai-sampai lengan bajunya pun sudah digulung! "Aku tanya.

   Apakah kau sudah sedemikian miskinnya sehingga tidak punya malu lagi? Mengapa kau memaksanya keluarkan uang sebanyak ini? Kau tahu tidak bahwa kau sangat mempermalukan aku?"Ia betul-betul naik pitam.

   Tuan Besar Hu ini paling tidak bisa bertoleransi atas hal-hal semacam ini, seumur hidupnya, karena hal-hal semacam ini, ia telah berkelahi dengan orang banyak sekali! Tak peduli siapapun ia akan berkelahi dan bertanya sampai tuntas, tak terkecuali Chu Liuxiang.

   Tapi Chu Liuxiang tidak menggubrisnya, malahan berkata pada Xue Chuanxin.

   "Sekaranglah aku minta anda membantuku."

   "Anda irigin aku lakukan apa?"

   "Aku ingin anda membawa pergi uang 300.000 tael ini."

   Xue Chuanxin menjadi tercengang, lalu bertanya.

   "Uang itu milik anda, kenapa mau berikan kepadaku?"

   "Uang itu bukan milikku, juga bukan diberikan kepada anda,"

   Kata Chu Liuxiang.

   "Aku hanya minta anda gantikan aku bagibagikan uang ini kepada Galah Bambu Hitam beserta anggota-anggota keluarga yang ditinggalkan oleh orang-orang Kantor Ekspedisi "Chang Sheng"

   Yang telah mati."

   Hu Tiehua juga tercengang.

   Api amarahnya yang mau meletus bagaikan letusan gunung berapi dalam hatinya, mendadak saja berubah seperti setumpuk lumpur kotor yang baru dikeluarkan dari got! Tadi ia sudah siap untuk berkelahi, namun saat ini orang yang paling ingin ia pukul adalah ia sendiri! "Galah Bambu Hitam telah menunaikan kewajibannya, maka ia berhak memperoleh bagiannya,"

   Kata Chu Liuxiang sambil menghela napas.

   "Aku kuatir ia tidak mau menerimanya. Aku amat memahami orang-orang semacam dia. Perangai mereka pada umumnya lebih keras dari orang lain."

   Xue Chuanxin memandangnya lama sekali, lalu berkata dengan nada dingin.

   "Seharusnya anda tidak menyuruhku melakukan hal semacam ini, sebab aku bukanlah orang yang cocok. Seumur hidup aku cuma tahu main perempuan dan membunuh, belum pernah sekalipun melakukan perbuatan yang baik."

   Nada suaranya masih begitu angkuh dan kejam, pandangannya masih begitu tajam bagaikan paku! "Tetapi demi anda, kali ini aku akan berbuat suatu pengecualian. Cuma kali ini saja!"

   Hu Tiehua mulai minum arak lagi, Bibi Hua mulai tertawa lagi, bahkan bertepuk tangan sambil berkata.

   "Bagus! Luar biasa! Anda melakukan hal ini dengan cantik sekali! Kecuali Pendekar Harum Chu, di dunia ini mungkin tidak bisa menemukan orang kedua yang sanggup berbuat cantik semacam ini!"

   "Cuma sayang masih ada sedikit hal yang aku tidak paham."

   Senyumannya lebih manis dari biasanya ketika ia bertanya pada Chu Liuxiang.

   "Si nona Jepang itu sangat cerdik dan licik, bahkan dapat tahan marah, dan lagi bisa dengan mudahkeluarkan uang 300.000 tael, orang lain mungkin seumur hidupnya belum pernah melihat uang sedemikian banyak, tapi ia bisa memberikan uang itu tanpa mengedipkan mata sedikit pun kepada anda! Nona demikian ini, jauh-jauh dari Jepang ke Jiangnan, tentu saja bukan untuk membeli tumpukan kayu-kayu pecah! Kenapa anda tidak menahannya dan menanyainya?"

   "Sebab pada malam ini jumlah orang yang mati sudah cukup banyak, aku tidak mau menambah satu lagi."

   "Begitu anda tanya dia akan mati?"

   "Harus mati."

   "Mengapa?"

   Chu Liuxiang tersenyum sebentar dan balas bertanya.

   "Andaikata Shi Tianwang menangkap anda, lalu menanyai anda dengan paksa kenapa anda mau mencari orang untuk membunuhnya, apakah anda harus mati?"

   Bibi Hua tidak bisa tertawa lagi. Mendadak Hu Tiehua gebrak meja lagi dan berkata dengan suara keras.

   "Yang bermarga Chu, kenapa kamu tidak memukulku dengan sepuas-puasnya? Masa' kamu tidak mengerti bahwa yang tadi aku maki-maki adalah kau? Bahkan memakimu bagaikan kau adalah `cucu kura-kura?' (catatan. `cucu kura-kura' adalah semacam kata makian dalam bahasa Mandarin, yang bermakna. si anak dari anak haram).

   "Apakah aku memang `cucu kura-kura' yang kau maki itu?"

   "Kau bukan."

   Hu Tiehua terpaksa mengakui.

   "Aku salah maki orang."

   "Disebabkan kau tahu telah salah maki orang, hatimu pasti sedih sekali, lalu jika aku memukulimu, pasti kau akan merasa enakan,"

   Kata Chu Liuxiang seraya tersenyum.

   "Betul tidak kataku?"

   Hu Tiehua memelototkan sepasang mata yang merah karena kebanyakan minum arak ke arah Chu Liuxiang, lama sekali, lalu tiba-tiba berkata sambil tertawa keras.

   "Kau si kutu tua, kau sungguh bukan orang baik! Sejak hari pertama aku mengenalmu, aku sudah tahu kau bukan orang baik! Tapi ya ampun! Kadang-kadang aku mesti mengakui bahwa kau betulbetul adalah orang baik!"

   

   first share di Kolektor E-Book 14-08-2019 00:06:38
oleh Saiful Bahri Situbondo


Legenda Kematian -- Gu Long Duel Dua Jago Pedang -- Khu Lung Pedang Abadi -- Khu Lung

Cari Blog Ini